perbandingan penerapan etika administrasi publik pada lembaga swasta
TRANSCRIPT
PERBANDINGAN PENERAPAN ETIKA ADMINISTRASI PUBLIK
PADA LEMBAGA SWASTA DAN LEMBAGA DALAM NEGERI
AFRILIA RAHAYU
AHMAD JAMIL
ATIKA VANIA
HESTI SAFROTUL Q
SAMSUN DHIYA
LATAR BELAKANG
• Konsep-konsep tentang nilai moral dan etika dalam
administrasi pemerintahan dirumuskan untuk diterapkan dalam
kehidupan kenegaraan dan lingkup administrasi yang
sesungguhnya. Konsepsi etika tersebut hanya akan terasa
apabila ia benar-benar dapat menjadi bagian dari dinamika
administrasi modern. Namun pada realitasnya konsepsi
mengenai nilai moral dan etika masih sangat kurang
pengimplementasiannya.
PEMILIHAN LOKASI PENELITIAN
• Pemilihan lokasi tempat penelitian ini pada dinas pendapatan
kota gresik serta PT. Murni berlian hal ini dikarenakan untuk
membandingkan bagaimana implementasi etika administrasi
publik pada birokrasi di lembaga swasta dan lembaga dalam
negeri
• Dipilih kedua lokasi ini karena kedua lembaga ini
berkecimpung pada pelayan administrasi. Dan guna untuk
membandingkan bagaimana pelayanan dalam lembaga dalam
negeri dan lembaga swasta
TEMUAN PADA PENELITIAN
• Dalam wawancara yang telah dilakukan, kami mendapatkan banyak temuan yang dapat menjadi pembanding dalam melakukan evaluasi penerapan etika dalam administrasi publik. Pertama temuan pada Dinas pendapatan ditemukan bahwa penerapan etika para pegawai negeri pada instansi ini masih sangat kurang. Begitu juga pelayanan yang diberikan kepada masyarakat masih perlu di evaluasi kembali, banyak keluhan masyarakat akan kurangnya sifat ramah dalam melakukan pelayanan. Alasannya, para pegawai meniru perilaku atasannya dimana masih terjadi kesemena-menaan dalam melakukan tugas. Kurangnya pengawasan juga menjadi sebab tidak ternanamnya etika pelayanan. Namun seharusnya etika ini harus dimiliki oleh setiap pelayan masyarakat.
• Kedua, temuan pada lembaga swasta (PT.Murni Berlian Motor) dimana disini etika pelayanannya lebih diterapkan dan sangat diperhatikan dengan serius, dikarenakan perusahaan swasta memiliki banyak pesaing sehingga apabila etika dalam pelayanan tidak diterapkan dengan baik maka, para pelanggannya akan memberi penilaian buruk otomatis pelanggan juga akan memilih instansi lain yang dalam pelayanannya bisa berjalan dengan baik. Dalam lembaga swasta seperti ini juga terjadi pengawasan yang ketat kepada kinerja para pegawai, sehingga para pegawai tidak dapat bekerja dengan santai dan semena-mena dalam melakukan pelayanan publik.
PEMBAHASAN
• Prinsip etika harus disesuaikan dengan keadaan, waktu dan tempat. Prinsip etika bersifat authority yang bersifat perintah menjadi peraturan sehingga kadang-kadang menjadi atribut yang tidak dapat dipisahkan. Dalam etika administrasi publik apa yang dianjurkan dapat merupakan paksaan yang dalam kehidupan sehari-hari dapat menimbulkan kesulitan. Etika administrasi yang dilihat adalah authoryty nya ada anjuran berpakaian dinas atau pakaian tertentu dalam hari-hari kerja kantor. Sebenarnya apabila telah ada semacam surat keputusan atau ketetapan, itu bukan bersifat anjuran lagi tetapi bersifat paksaan (imperatif), kendatipun tidak ada sanksi yang tegas bagi mereka yang melanggarnya.
• Hasil penemuan lapangan dari wawancara narasumber yang telah dilakukan adalah menyatakan bahwa mereka sangat paham mengenai pengertian etika namun hanya kurang dalam penerapan dan kesadaran untuk memiliki etika yang baik. Dalam pengamatan lapangan juga belum ditemukan juga belum ada kebijaksanaan sebagai suatu pelengkap sehingga tidak memberikan suatu kepastian terhadap orang-orang yang mempunyai kepentingan dalam pelayanan administrasi publik.
KESIMPULAN
• Dapat disimpulkan, bahwa pelayanan dalam lembaga swasta
lebih baik, serta penerapan etika dalam melakukan pelayanan
juga baik dibanding dengan lembaga dalam negeri dimana para
pegawai nya dinilai acuh dan kurang ramah dalam melakukan
pelayanan.