perawatan fwa

31
Makalah Praktek Perawatan Kendaraan PERAWATAN/ PEMERIKSAAN FRONT WHEEL ALIGNMENT (FWA) Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Perawatan Kendaraan sebagai syarat kelulusan tugas akhir semester Disusun Oleh: AFDHAL ZIKRI 1202115 Kode Seksi : 105556

Upload: zekzzzz

Post on 25-Sep-2015

560 views

Category:

Documents


80 download

DESCRIPTION

Mengenai perawatan dan perbaikan Front Wheel Alignment (Otomotif)

TRANSCRIPT

Makalah Praktek Perawatan Kendaraan

PERAWATAN/ PEMERIKSAAN FRONT WHEEL ALIGNMENT (FWA)

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Perawatan Kendaraan sebagai syarat kelulusan tugas akhir semester

Disusun Oleh:AFDHAL ZIKRI1202115

Kode Seksi : 105556

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIFFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI PADANG2014KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis berhasil menyelesaikan Makalah ini yang Alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul Perawatan/ Pemeriksaan Front Wheel Alignment (FWA)Makalah ini berisikan tentang informasi Perawatan/ Pemeriksaan Front Wheel Alignment, beserta komponen dan langkah kerjanya. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang Perawatan Front Wheel Alignment pada kendaraan roda empat. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak, yang bersifat membangun selalu diharapkan demi kesempurnaan makalah ini, khususnya bapak Toto Sugiarto, S.Pd, M.Si selaku dosen pembimbing.Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa me-ridhai segala usaha kita. Amin.

Padang, 12 Desember 2014

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR iiDAFTAR ISI iiiBAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang 1B. Rumusan Masalah 2C. Tujuan 2D. Manfaat 2BAB II PEMBAHASANA. Defiinsi Front Wheel Alignment 3B. Pemeriksaan Prasyarat Penyetelan Geometri Roda 4C. Letak Penyetelan Geometri Roda 11D. Pengukuran Geometri Roda Dengan Alat Ukur Sederhana (Goba) 14BAB III PENUTUPA. Kesimpulan 20B. Saran 20DAFTAR PUSTAKA 21

iii

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangKenyamanan berkendara merupakan hal yang harus dipenuhi oleh sebuah kendaraaan, karena berhubungan dengan keamanan atau safety. Baik untuk pengendara, penumpang, kendaraan itu sendiri atau juga terhadap kendaraan lain sehingga mendukung terciptanya kondisi berlalu lintas yang baik. Salah satu faktor yang sangat berperan adalah kondisi kemudi/steering kendaraan. Kemudi berfungsi untuk mengatur arah kendaraan yang dilakukan oleh sopir, sehingga kondisi sistim kemudi mempengaruhi sopir dalam mengontrol laju kendaraan itu sendiri. Kondisi sistem kemudi yang kurang baik akan mengakibatkan ketidak nyamanan bagi sopir, sehingga cepat lelah, lebih jauh akan memberikan andil sebagai penyebab pada terjadinya kecelakaan. Kondisi kemudi atau steer mobil sangat tergantung pada penyetelan roda-roda, baik roda depan atau pun roda belakang (wheel alignment).Pemakaian mobil setelah jangka waktu tertentu mengakibatkan perubahan kondisi komponen roda depan dan belakang, sehingga memerlukan perawatan secara rutin agar kondisi ban dan komponen steering lebih tahan lama serta pengemudian menjadi lebih stabil dan nyaman. Hasil spooring yang baik juga turut andil dalam menjaga kelestarian lingkungan karena berpengaruh menurunkan penggunaan bahan bakar per kilometer jarak tempuh dan mengurangi sampah akibat debu karet ban yang aus di udara.Disini diuraikan pengertian dari FWA, serta cara-cara perawatan FWA.

B. Rumusan MasalahDari latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah-masalah sebagai berikut:1. Apa itu Front Wheel Alignment/ Spooring?2. Apa saja prasyarat perawatan Front Wheel Alignment?3. Bagaimana melakukan pemeriksaan dan penyetelan Front Wheel Alignment?

C. TujuanSetelah mendiskusikan tema ini, diperoleh beberapa tujuan sebagai berikut:1. Mengetahui definisi Front Wheel Alignment2. Mengetahui prasyarat perawatan Front Wheel Alignment3. Mengetahui langkah pemeriksaan dan penyetelan Front Wheel Alignment

D. ManfaatBerdasarkan masalah dan tujuan, manfaat dari penulisan makalah ini sebagai berikut:1. Memahami definisi Front Wheel Alignment2. Memahami prasyarat perawatan Front Wheel Alignment

2

3. Memahami langkah pemeriksaan dan penyetelan Front Wheel Alignment1

BAB IIPEMBAHASAN

A. Definisi Front Wheel AlignmentSteering system atau sistem kemudi berfungsi untuk mengendalikan arah kendaraan sesuai kehendak pengemudi. Umumnya yang dikendalikan adalah kedua roda depan, meskipun dewasa ini telah dikembangkan sistem pengendalian keempat roda. Walaupun demikian kendaraan harus dapat dikendalikan dengan mudah agar roda tidak terseret saat kendaraan sedang berbelok.Wheel alignment atau pengaturan posisi roda depan sangat berkaitan dengan pengendalian steering system. Hal ini dimaksudkan supaya :1. Steering wheel dapat kembali lurus setelah berbelok.2. Steering cenderung lurus kedepan meskipun steering wheel dilepas.3. Tenaga yang digunakan memutar steering wheel lebih ringan.4. Keausan ban dapat merata. Gambar 1. Beberapa faktor Front Wheel Alignment

Wheel Alignment atau di Indonesia orang lebih mengenal dengan sebutan Spooring, adalah perawatan kendaraan pada kendaraan roda 4 atau lebih dengan tujuan agar ban lebih tahan lama karena terhindar aus pada sisi luar atau sisi bagian dalam. Selain itu tujuan dari Wheel Alignment adalah menyelaraskan kendaraan agar dapat berjalan lurus dan stir tidak menarik ke kiri atau kanan. Lakukanlah Wheel Alignment minimum 3 (tiga) bulan atau 10.000 km.Gambar 2. Ilustrasi keausan ban akibat posisi roda tidak benar

B. Pemeriksaan Prasyarat Penyetelan Geometri RodaSebelum melakukan pemeriksaan dan penyetelan pada Front Wheel Alignment sebaiknya dilakukan pemeriksaan awal pada sistem geometri roda. Hal ini akan sangat berpengaruh karena hasil penyetelan FWA akan maksimal jika komponen geometri roda dalam keadaan baik. Adapun tujuan dilakukan pemeriksaan awal sebagai berikut: Memeriksa kebebasan gigi kemudi (speeling) Memeriksa kelonggaran sambungan kemudi Memeriksa suspensi Memeriksa kemiringan body Memeriksa kerusakan roda depan dan belakang1. Pemeriksaan sistem kemudia) Periksa kebebasan gigi kemudi, luruskan roda dan gerakkan roda kemudi ke kiri dan ke kanan sambil memperhatikan roda mulai bergerak.Gambar 3. Kebebasan gigi kemudiJika ada kebebasan yang benar atau tidak ada kebebasan setel kebebasan gigi kemudi.b) Periksa sambungan kemudi, karet penutup debu dan sebagainya. Gerakkan roda kemudi dan perhatikan kelonggaran pada jointjoint sambungan kemudi. Gambar 4. Sambungan kemudiJika jont ada yang longgar ganti jointJika keret penutup debu rusak ganti karet penutup debuc) Periksa komponen sambungan kemudi dari kerusakan/ kebengkokan. Jika ada yang bengkok perbaiki / ganti komponen sambungan kemudi.d) Periksa panjang tierod kiri dan kananGambar 5. Pemeriksaan panjang tie-rode) Jika panjang tie-rod tidak sama setel panjang tierod (kanan / kiri harus sama)f) Periksa ketepatan pemasangan lengan pitmanSetel kedua baut stoper roda sehingga sama panjang dan selanjutnya putar roda kemudi ke kiri dan kanan penuhPemasangan lengan pitman tepat apabila sudut belok kiri kanan sama. Jika tida sama, tepatkan pemasangan lengan pitmanGambar 6. Pemeriksaan lengan pitmang) Periksa kelurusan roda kemudi terhadap roda depanLuruskan roda dan perhatikan posisi roda kemudi. Jika pemasangan roda kemudi tidak simetris, tepatkan pemasangan roda kemudi hingga simetrisGambar 7. Pemeriksaan kelurusan kemudi

2. Pemeriksaan suspensia) Periksa bantalan karet dan klem pengikatan satabilisator, bila kendor/ rusak perbaiki/ gantiGambar 8. Pemeriksaan bantalan karetb) Periksa peredam getaran (sokbreker), bila oli bocor harus ganti sokbreker, dan jika bantalan karetnya longgar/ rusak, karet harus digantiGambar 9. Pemeriksaan shockbreakerc) Periksa bekerjanya bersama getaran, tekan mobil kemudi lepas dan perhatikan geraknya naik/ turunGambar 10. Pemeriksaan getaranBila geraknya segera berhenti baikBila geraknya lebih dari dua kali (jelek) ganti peredam getarand) Periksa ball joint dan bantalan karete) Angkat mobil dan gerakkan roda dengan tangan

Gambar 11. Pemeriksaan kelonggaranJika terdapat kelonggaran, pastikan dimana kelonggaran/ kekocakan tersebut terjadi. Tekan rem dan gerakkan roda dengan lengan.Gambar 12. Pemeriksaan kelonggaranKelonggaran terjadi pada bantalan roda ganti/ setel bantalan rodaKekocakan terjadi pada joint/ bantalan suspensi ganti/ perbaiki

3. Pemeriksaan rodaa) Periksa keausan ban Gambar 13. Keausan banJika keausan ban melebihi batas ganti ban. Jika keausan ban masih dalam batas toleransi, keausan ban kiri dan kanan harus samab) Periksa tekanan banGambar 14. Tekanan banBeri tekanan ban sesuai dengan petunjuk.c) Periksa kondisi pelekGambar 15. Kondisi pelekJika retak, lubang baut rusak, oleng dan sebagainya ganti pelek4. Pemeriksaan bodyPerilksa kemiringan body dan tinggi body. Jika miring karena muatan turunkan muatan. Jika miring karena suspensi perbaiki/ ganti komponen suspensi. Jika tinggi mobil berkurang karena suspensi agak lemah/ lembek setel tinggi kendaraan atau penyetelan geometri roda harus disesuikan.

C. Letak Penyetelan Geometri Roda1. Suspensi WishboneGambar 16. Penyetelan pada suspensi WishboneContoh: Toyota Kijang, Colt L-300, Toyota Hiace.Penyetelan camber dengan menggunakan shim. Caranya dengan menambah atau mengurangi shim depan dan belakang yang tebalnya sama.Penyetelan caster:Dengan menambah atau mengurangi shim depan dan belakang yang tebalnya berbeda.A+ = Camber bertambah, caster tetapA - = Camber berkurang, caster tetapB+ = Caster bertambah, camber bertambahA - = Caster berkurang, camber berkurangC+ = Caster berkurang, camber bertambahC- = Caster bertambah, camber berkurang2. Suspensi Mac Phersona) Penyetelan caster pada lengan penahanGambar 17. Penyetelan caster pada lengan penahan Mac PhersonContoh: Honda Civic, Suzuki Carry, Daihatsu ZebraPenyetelan camber tidak ada, hanya ada penyetelan caster, dengan memendekkan atau menjangkan lengan penahan.A+ = Caster bertambahA- = Caster berkurangb) Penyetelan camber pada pengikat nakel kemudiGambar 18. Penyetelan camber pada pengikat nakel kemudi Mac PhersonContoh: Toyota Corolla GL, Corons dan Carina IIPenyetelan camber dilakukan dengan jalan memutar baut eksentrik pada pengikat nakel kemudi.c) Penyetelan caster pada pengikat shockbreaker bagian atasPenyetelan caster dapat dilakukan dengan jalan memutar atau memindah posisi baut pengikat sok breker pada dudukannya.3. Sistem kemudiPada sistem kemudi letak penyetelan geometri roda pada tierod (Penyetelan Toein/Toe-out)Cara penyetelan:Memutar tie-rod kiri dan kanan kalau penyetelannya dua.

a) Sambungan kemudi pada suspensi independenGambar 19. Penyetelan kemudi pada suspensi independenb) Sambungan kemudi pada aksel rigidGambar 20. Penyetelan kemudi aksel rigidD. Pengukuran Geometri Roda Dengan Alat Ukur Sederhana (Goba)Tujuan dilakukan pengukuran ini sebagai berikut: Mengukur sudut camber Mengukur sudut caster Mengukur sudut kingpin Mengukur toein

1. Pengukuran toe-ina) Letakkan roda di atas meja putar yang telah disusunb) Perhatikan, balok rangka harus sejajar dengan sumbu roda (gambar: 21) Gambar 21c) Pasang alat ukur toein, pilih yang rata untuk pengukurand) Untuk mengukur harga toein, putar baut pengukur sampai menyetel pelek, baca hasil pengukuran pada skala (Gambar: 22)

Catatan: Harga toe-in = Angka sebelah dalam nolGambar 22

2. Pengukuran cambera) Pasang rangka ukur beserta alat ukur (gambar: 23)Alat ukur dipasang menghadap ke depan.Gambar 23b) Setel jarum penunjuk sampai tegak lurus (waterpas normal) c) Lepas unit jarum penunjuk/ alat ukurd) Putar roda beserta rangka ukur 1800e) Pasang kembali unit alat ukur (gambar: 24) Gambar 24f) Pada saat kedudukan seperti gambar tersebut waterpas harus normal seperti semulag) Turunkan mobil dan setel waterpas normal, baca hasil penunjukan jarum (gambar: 25)Besarnya angka yang ditunjukkan jarum adalah besarnya sudut camber. Gambar 25Catatan:Bila jarum menunjukkan angka sebelah dalam nol = Camber positifBila jarum menunjukkan angka sebelah luar nol = Camber negatif 3. Pengukuran casterUntuk pengukuran caster dan sudut kingpin mobil harus direma) Pasang skala caster seperti gambar 26Alat ukur tetap terpasang di depanGambar 26b) Belokkan roda 200 (bingkai rangka ukur sejajar dengan batang ukur, lihat gambar: 27)Untuk pengukuran roda kanan belokkan roda ke kanan lebih dulu, roda kiri belokkan ke kiri lebih dulu.c) Pada posisi belok 200 setel waterpas normal dan geser skala caster agar jarum menunjuk nol (0)d) Putar balik 400 ( 00 melewati posisi lurus, lihat gambar: 28)e) Setel waterpas normal, baca penunjukan jarum pada skala penunjukan tersebut adalah harga sudut casterGambar 27Gambar 28Catatan:Angka sebelah luar nol = Harga sudut caster positifAngka sebelah dalam nol = Harga sudut caster negatif4. Pengukuran sudut king-pina) Lepas unit alat ukur/ jarum penunjukb) Pasang kembali pada posisi menyamping roda (gambar 29) Gambar 29c) Lakukan langkah-langkah seperti pengukuran sudut casterd) Hasil penunjukan jarum merupakan harga sudut kingpin

17

3BAB IIIPENUTUP

A. KesimpulanAlignment roda depan dapat mempengaruhi sistem kemudi, karena alignment yang sesuai dengan spesifikasi menstabilkan jalan kendaraan/mobil pada berbagai kecepatan dan memudahkan waktu berbelok, juga memperpanjang umur pemakaian ban. Faktor-faktor yang tercakup dalam alignment roda depan adalah : toe-in, turning radius, sudut camber, sudut caster, dan king-pin inclination atau steering axis inclination. Apabila faktor-faktor diatas ini atau salah satunya tidak sesuai spesifikasi, maka sistem kemudi terpengaruh dan keausan ban tidak merata. Untuk itu perlu pengecekan alignment roda depan.

B. SaranUntuk pemilik kendaraan, hendaknya rutin melakukan perawatan pada Front Wheel Alignment karena tumpuan kendaraan beserta pengarah laju kendaraan terdapat pada roda, sehingga harus tetap dalam kondisi optimal.Untuk pemilik jasa perawatan Front Wheel Alignment, hendaknya melakukan perawatan Front Wheel Alignment sesuai dengan prosedur untuk meminimalisir kesalahan dan efisiensi kerja.

DAFTAR PUSTAKA

Astra International IsuzuBoentarto, 2007. Cara Perawatan dan Penyetelan Casis Mobil. Jogjakarta: Andi OffsetIsuzu Training CenterPPPGT. 2010. Modul Teknik Mekanik Otomotif Geometri Roda. Malang: VEDC MalangRibowo, Agung. 2012. Front Wheel Alignment, dalam http://agungribowo-otomotif.blogspot.com/2012/05/front-wheel-alignment-fwa.html. diakses 8 Desember 2014Sudjadmiko, Iwan E. 2013. Mengenal Wheel Alignment (Spooring), dalam http://yamatoikwan.blogspot.com/2013/03/mengenal-wheel-alignment-spooring.html. diakses 8 Desember 2014Setyono, Wuyung. 2014. Wheel Alignment (Bagian 1), dalam http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/otomotif/1160-kapan-mobil-butuh-spooring. diakses 8 Desember 2014Toyota.-Astra Motor. 1995. Toyota New Step 1 Training Manual. PT. Toyota-Astra Motor

20