peraturan kepala badan meteorologi, …hukum.bmkg.go.id/vifiles/petunjuk pembacaan hasil rekaman...

18
1 PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP. 012 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA TETAP PELAKSANAAN PETUNJUK PEMBACAAN HASIL REKAMAN ALAT KLIMATOLOGI KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2008 tentang Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika telah dilaksanakan penyempurnaan kelembagaan Badan Meteorologi dan Geofisika dengan mengubah menjadi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, maka dipandang perlu untuk menyeragamkan petunjuk pembacaan hasil rekaman alat klimatologi; b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut huruf a, perlu ditetapkan Tata Cara Tetap Pelaksanaan Petunjuk Pembacaan Hasil Rekaman Alat Klimatologi dengan Peraturan Kepala Badan; Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2008 tentang Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika; 2. Keputusan Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika Nomor KEP.005 Tahun 2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Meteorologi dan Geofisika, Stasiun Meteorologi, Stasiun Klimatologi dan Stasiun Geofisika sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika Nomor 007/PKBMG.01/2006;

Upload: lamnhu

Post on 15-Mar-2019

317 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, …hukum.bmkg.go.id/vifiles/Petunjuk Pembacaan Hasil Rekaman Alat... · Bagian Kesatu Umum Pasal 4 Alat pengamatan klimatologi otomatis meliputi

1

PERATURAN

KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA

NOMOR : KEP. 012 TAHUN 2009

TENTANG

TATA CARA TETAP PELAKSANAAN PETUNJUK PEMBACAAN HASIL

REKAMAN ALAT KLIMATOLOGI

KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun

2008 tentang Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika

telah dilaksanakan penyempurnaan kelembagaan Badan

Meteorologi dan Geofisika dengan mengubah menjadi Badan

Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, maka dipandang

perlu untuk menyeragamkan petunjuk pembacaan hasil

rekaman alat klimatologi;

b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut huruf a, perlu

ditetapkan Tata Cara Tetap Pelaksanaan Petunjuk

Pembacaan Hasil Rekaman Alat Klimatologi dengan

Peraturan Kepala Badan;

Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2008 tentang Badan

Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika;

2. Keputusan Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika Nomor

KEP.005 Tahun 2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai

Besar Meteorologi dan Geofisika, Stasiun Meteorologi, Stasiun

Klimatologi dan Stasiun Geofisika sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika

Nomor 007/PKBMG.01/2006;

Page 2: PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, …hukum.bmkg.go.id/vifiles/Petunjuk Pembacaan Hasil Rekaman Alat... · Bagian Kesatu Umum Pasal 4 Alat pengamatan klimatologi otomatis meliputi

2

3. Peraturan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika

Nomor SK.37/KT.104/KB/BMG-06 tentang Tata Cara Tetap

Pelaksanaan Pengamatan dan Pelaporan Data

Hidrometeorologi;

4. Peraturan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika

Nomor KEP.03 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika;

5. Peraturan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika

Nomor KEP.10 Tahun 2009 tentang Penyesuaian Penyebutan

Peraturan Perundang-Undangan Badan Meteorologi dan

Geofisika Menjadi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan

Geofisika;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI,

KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA TENTANG TATA

CARA TETAP PELAKSANAAN PETUNJUK PEMBACAAN

HASIL REKAMAN ALAT KLIMATOLOGI.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :

1. Koordinator pos kerjasama adalah Stasiun Klimatologi/Meteorologi/Geofisika

yang ditugaskan Badan Meteorologi dan Geofisika untuk mengkoordinir stasiun-

stasiun kerjasama di daerahnya sesuai Keputusan Deputi.

2. Pos kerjasama adalah suatu tempat/lokasi pengamatan Hidrometeorologi yang

pengelolaannya dilakukan bekerja sama dengan instansi lain.

Page 3: PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, …hukum.bmkg.go.id/vifiles/Petunjuk Pembacaan Hasil Rekaman Alat... · Bagian Kesatu Umum Pasal 4 Alat pengamatan klimatologi otomatis meliputi

3

3. Pos pengamatan hujan otomatis adalah tempat atau lokasi pengamatan hujan

yang terdiri dari penakar hujan Tipe Hellman untuk mengukur jumlah curah

hujan, intensitas hujan serta lamanya terjadi hujan. Penakar hujan ini mencatat

data secara otomatis pada kertas pencatat (pias) dalam bentuk grafik.

4. Curah hujan adalah butiran air dalam bentuk cair atau padat di atmosfer yang

jatuh ke permukaan bumi.

5. Embun adalah tetes air yang sangat halus dan hampir menyerupai kabut yang

mempunyai berat.

6. Hasil rekaman alat klimatologi adalah hasil pengamatan klimatologi yang

menggunakan alat rekaman otomatis berupa kertas pias.

7. Pembacaan adalah proses pembacaan kertas pias alat pengamatan klimatologi

otomatis.

BAB II

RUANG LINGKUP DAN TUJUAN

Pasal 2

(1) Ruang lingkup Tata Cara Tetap Pelaksanaan Petunjuk Pembacaan Hasil

Rekaman Alat Klimatologi meliputi petunjuk pembacaan hasil rekaman alat

pengamatan klimatologi otomatis.

(2) Ruang lingkup berlakunya Tata Cara Tetap Pelaksanaan Petunjuk Pembacaan

Hasil Rekaman Alat Klimatologi adalah kegiatan pembacaan hasil rekaman

alat pengamatan klimatologi otomatis di pos kerjasama dan stasiun

dilingkungan Badan Metorologi, Klimatologi, dan Geofisika yang melakukan

pengamatan klimatologi.

Pasal 3

Tujuan Tata Cara Tetap Pelaksanaan Petunjuk Pembacaan Hasil Rekaman Alat

Klimatologi adalah untuk keseragaman pembacaan hasil rekaman alat

pengamatan klimotologi otomatis.

Page 4: PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, …hukum.bmkg.go.id/vifiles/Petunjuk Pembacaan Hasil Rekaman Alat... · Bagian Kesatu Umum Pasal 4 Alat pengamatan klimatologi otomatis meliputi

4

BAB III

PEMBACAAN

Bagian Kesatu

Umum

Pasal 4

Alat pengamatan klimatologi otomatis meliputi :

a. Penakar hujan otomatis tipe Hellman;

b. Actinograph;

c. Evaporigraph;

d. Barograph;

e. Thermohygrograph;dan

f. Dew Recorder.

Bagian Kedua

Penakar Hujan Otomatis Tipe Hellman

Pasal 5

(1) Penakar hujan tipe Hellman sesuai dengan Contoh A sebagaimana

tercantum dalam Lampiran I Peraturan ini merupakan alat pengukur curah

hujan secara otomatis.

(2) Pengukuran curah hujan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) direkam

menggunakan Kertas Pias penakar Hujan Tipe Helman sesuai dengan

Contoh A sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Peraturan ini.

(3) Pembacaan kertas pias dilakukan setiap hari setelah pengambilan pias dari

penakar hujan tipe Hellman jam 07.00 waktu setempat.

(4) Rekaman pada pias penakar hujan tipe Hellman berupa grafik.

(5) Grafik sebagaimana dimaksud pada ayat (4) yang dibaca adalah grafik yang

terekam mulai dari jam 07.00 waktu setempat hari sebelumnya sampai

dengan jam 07.00 waktu setempat pada hari pengambilan pias .

(6) Grafik pada pias dapat menginformasikan keadaan tidak normal sebagai

berikut:

a. grafik tidak tepat pada angka nol; atau

Page 5: PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, …hukum.bmkg.go.id/vifiles/Petunjuk Pembacaan Hasil Rekaman Alat... · Bagian Kesatu Umum Pasal 4 Alat pengamatan klimatologi otomatis meliputi

5

b. grafik tidak tepat pada angka sepuluh.

(7) Bila grafik pada pias menginformasikan keadaan tidak normal sebagaimana

dimaksud pada ayat (6) maka terjadi kemungkinan sebagai berikut :

a. saat itu terjadi hujan lebat secara mendadak sehingga jarum pena dengan

cepat loncat naik/turun;

b. pengaturan pipa hevel yang kurang baik; atau

c. kerusakan alat yang memerlukan perbaikan dan pembersihan.

(8) Bila grafik pada pias menginformasikan keadaan tidak normal sebagaimana

ayat (6), maka grafik pada kertas pias penakar hujan tipe Hellman harus

dibandingkan dengan jumlah curah hujan yang tertampung oleh alat penakar

hujan biasa (observatorium).

Bagian Ketiga

Actinograph

Pasal 6

(1) Actinograph sesuai dengan Contoh B sebagaimana tercantum dalam

Lampiran I Peraturan ini merupakan alat yang digunakan untuk melakukan

pengukuran radiasi matahari.

(2) Pengukuran radiasi matahari menggunakan Actinograph sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) direkam pada Kertas Pias Actinograph sesuai

dengan Contoh B sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Peraturan

ini.Pembacaan kertas pias dilakukan setiap hari setelah pemasangan dan

pengangkatan kertas pias Actinograph jam 07.00 waktu setempat.

(3) Pada pias Actinograph terdapat :

a. garis horizontal yang menunjukkan skala pembagian waktu; dan

b. garis vertikal menunjukkan skala garis intensitas radiasi matahari dengan

satuan gram calori/cm2/menit.

(4) Pembacaan kertas pias Actinograph menggunakan planimeter.

(5) Planimeter sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digunakan untuk

menghitung luas bentuk grafik yang tidak teratur.

(6) Perhitungan radiasi matahari menggunakan planimeter dilakukan dengan

rumus sebagaimana tercantum dalam Lampiran III Peraturan ini.

Page 6: PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, …hukum.bmkg.go.id/vifiles/Petunjuk Pembacaan Hasil Rekaman Alat... · Bagian Kesatu Umum Pasal 4 Alat pengamatan klimatologi otomatis meliputi

6

Bagian Keempat

Evaporigraph

Pasal 7

(1) Evaporigraph sesuai dengan Contoh C sebagaimana dimaksud dalam

Lampiran I merupakan alat untuk mengukur jumlah penguapan secara

otomatis.

(2) Pengukuran jumlah penguapan secara otomatis dengan Evaporigraph

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menggunakan Kertas Pias

Evaporigraph sesuai dengan Contoh C sebagaimana tercantum dalam

Lampiran II Peraturan ini.

(3) Pembacaan kertas pias dilakukan setiap hari setelah pemasangan dan

pengangkatan kertas pias Evaporigraph jam 07.00 waktu setempat.

(4) Pada pias Evaporigraph terdapat :

a. garis horizontal yang menunjukkan skala pembagian waktu; dan

b. garis vertikal menunjukkan skala jumlah penguapan dengan satuan mm

(millimeter).

(5) Jumlah penguapan pada waktu tertentu dapat dilihat pada rekam grafik dari

angka yang tertera pada pias.

Bagian Kelima

Barograph

Pasal 8

(1) Barograph sesuai dengan Contoh D sebagaimana tercantum dalam

Lampiran I Peraturan ini digunakan untuk melakukan pengukuran tekanan

udara secara otamatis.

(2) Pengukuran tekanan udara secara otomatis dengan Barograph sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) menggunakan Kertas Pias Barograph sesuai dengan

Contoh D sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Peraturan ini.

(3) Kertas Pias Barograph terdiri dari :

a. garis horizontal menunjukkan skala hari dan jam; dan

b. garis vertikal menunjukkan skala tekanan udara dengan satuan mb

(milibar).

Page 7: PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, …hukum.bmkg.go.id/vifiles/Petunjuk Pembacaan Hasil Rekaman Alat... · Bagian Kesatu Umum Pasal 4 Alat pengamatan klimatologi otomatis meliputi

7

(4) Besar tekanan udara pada waktu tertentu dapat dilihat pada rekam grafik dari

angka yang tertera pada pias.

Bagian Keenam

Thermohygrograph

Pasal 9

(1) Thermohygrograph sesuai dengan Contoh E sebagaimana tercantum dalam

Lampiran I Peraturan ini digunakan untuk melakukan pengukuran suhu udara

dan kelembaban udara secara otomatis.

(2) Pengukuran suhu udara dan kelembaban dengan Thermohygrograph

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menggunakan Kertas Pias

Thermohygrograph sesuai dengan Contoh D sebagaimana tercantum dalam

Lampiran II Peraturan ini.

(3) Pias thermohygrograph terdiri dari :

a. bagian thermograph yang menunjukkan skala suhu;dan

b. bagian hygrograph menunjukkan skala kelembaban udara.

(4) Pias thermohygrograph bagian thermograph sebagaimana dimaksud pada

ayat (3) huruf a pembacaannya dilakukan sesuai dengan ketentuan sebagai

berikut :

a. garis horizontal menginformasikan hari dan jam pengukuran;

b. garis vertikal menginformasikan suhu udara dengan satuan oC (derajat

Celcius); dan

c. pada grafik yang menginformasikan suhu udara maksimum dan suhu

udara minimum harus diberi tanda untuk pengoreksian. .

(7) Pias thermohygrograph pada bagian Hygrograph sebagaimana dimaksud

pada ayat (3) huruf b pembacaannya dilakukan sesuai dengan ketentuan

sebagai berikut :

a. garis horizontal menginformasikan hari dan jam pengukuran;

b. garis vertikal menginformasikan skala kelembaban udara dengan satuan

% (persen);dan

c. pada grafik yang menginformasikan kelembaban udara maksimum dan

kelembaban udara minimum harus diberi tanda untuk melakukan

pengoreksian.

Page 8: PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, …hukum.bmkg.go.id/vifiles/Petunjuk Pembacaan Hasil Rekaman Alat... · Bagian Kesatu Umum Pasal 4 Alat pengamatan klimatologi otomatis meliputi

8

Bagian Ketujuh

Dew Recorder

Pasal 10

(1) Dew Recorder sesuai dengan Contoh F sebagaimana tercantum dalam

Lampiran I Peraturan ini digunakan untuk mengukur embun secara otomatis.

(2) Pengukuran embun dengan dew recorder sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) menggunakan Kertas Pias Dew Recorder sesuai dengan Contoh F

sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Peraturan ini.

(3) pembacaan kertas pias untuk dew recorder dilakukan setiap hari setelah

pengangkatan dan pemasangan kertas pias jam 07.00 waktu setempat.

(4) Grafik pada kertas pias menginformasikan :

a. garis horizontal menginformasikan waktu terjadinya embun;dan

b. garis vertikal menginformasikan berat embun dengan satuan gr (gram).

BAB IV

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 11

Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Jakarta Pada Tanggal : 14 MEI 2009

KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA,

ttd.

Dr. Ir. SRI WORO B. HARIJONO, M.Sc. NIP. 680 000 111

SALINAN Peraturan ini disampaikan kepada : 1. Sekretaris Utama BMKG; 2. Para Deputi di Lingkungan BMKG; 3. Inspektur BMKG; 4. Para Kepala Biro dan Kepala Pusat di lingkungan BMKG; 5. Para Kepala Unit Pelaksana Teknis yang terkait di lingkungan BMKG.

Page 9: PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, …hukum.bmkg.go.id/vifiles/Petunjuk Pembacaan Hasil Rekaman Alat... · Bagian Kesatu Umum Pasal 4 Alat pengamatan klimatologi otomatis meliputi

9

Page 10: PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, …hukum.bmkg.go.id/vifiles/Petunjuk Pembacaan Hasil Rekaman Alat... · Bagian Kesatu Umum Pasal 4 Alat pengamatan klimatologi otomatis meliputi

10

Page 11: PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, …hukum.bmkg.go.id/vifiles/Petunjuk Pembacaan Hasil Rekaman Alat... · Bagian Kesatu Umum Pasal 4 Alat pengamatan klimatologi otomatis meliputi

11

Page 12: PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, …hukum.bmkg.go.id/vifiles/Petunjuk Pembacaan Hasil Rekaman Alat... · Bagian Kesatu Umum Pasal 4 Alat pengamatan klimatologi otomatis meliputi

1

Page 13: PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, …hukum.bmkg.go.id/vifiles/Petunjuk Pembacaan Hasil Rekaman Alat... · Bagian Kesatu Umum Pasal 4 Alat pengamatan klimatologi otomatis meliputi

2

Page 14: PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, …hukum.bmkg.go.id/vifiles/Petunjuk Pembacaan Hasil Rekaman Alat... · Bagian Kesatu Umum Pasal 4 Alat pengamatan klimatologi otomatis meliputi

3

Page 15: PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, …hukum.bmkg.go.id/vifiles/Petunjuk Pembacaan Hasil Rekaman Alat... · Bagian Kesatu Umum Pasal 4 Alat pengamatan klimatologi otomatis meliputi

4

Page 16: PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, …hukum.bmkg.go.id/vifiles/Petunjuk Pembacaan Hasil Rekaman Alat... · Bagian Kesatu Umum Pasal 4 Alat pengamatan klimatologi otomatis meliputi

5

Page 17: PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, …hukum.bmkg.go.id/vifiles/Petunjuk Pembacaan Hasil Rekaman Alat... · Bagian Kesatu Umum Pasal 4 Alat pengamatan klimatologi otomatis meliputi

6

Page 18: PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, …hukum.bmkg.go.id/vifiles/Petunjuk Pembacaan Hasil Rekaman Alat... · Bagian Kesatu Umum Pasal 4 Alat pengamatan klimatologi otomatis meliputi

1