perancangan prototipe versi beta untuk automatic …

29
1 Perjanjian No: III/LPPM/2017-01/98-P PERANCANGAN PROTOTIPE VERSI BETA UNTUK AUTOMATIC SCALE FOR COOKING INGREDIENTS Pembina: Catharina Badra Nawangpalupi, Ph.D. Disusun Oleh: Sugih Sudharma Tjandra, S.T., M.Si. (NIK: 20070611) Romy Loice, S.T., M.T. (NIK: 20020706) Ardianto Mahadi (NPM: 2013610062) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Katolik Parahyangan 2017

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERANCANGAN PROTOTIPE VERSI BETA UNTUK AUTOMATIC …

1

Perjanjian No: III/LPPM/2017-01/98-P

PERANCANGAN PROTOTIPE VERSI BETA UNTUK

AUTOMATIC SCALE FOR COOKING INGREDIENTS

Pembina:

Catharina Badra Nawangpalupi, Ph.D.

Disusun Oleh: Sugih Sudharma Tjandra, S.T., M.Si. (NIK: 20070611)

Romy Loice, S.T., M.T. (NIK: 20020706)

Ardianto Mahadi (NPM: 2013610062)

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Katolik Parahyangan

2017

Page 2: PERANCANGAN PROTOTIPE VERSI BETA UNTUK AUTOMATIC …

2

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................................................... 2

ABSTRAK .............................................................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 4

I.1 Latar Belakang ............................................................................................................................ 4

I.2 Perumusan Masalah .................................................................................................................. 5

I.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................................................ 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................................ 7

II.1 Proses Perancangan Produk ................................................................................................... 7

II.2 Identifikasi Kebutuhan konsumen ........................................................................................... 8

II.3 Pemilihan Konsep ...................................................................................................................... 8

II.4 Metoda perancangan prototipe.............................................................................................. 10

BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................................................... 12

BAB IV JADWAL PELAKSANAAN ................................................................................................. 13

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................................... 14

V.1 Penentuan Tujuan ................................................................................................................... 14

V.2 Penentuan Kebutuhan ............................................................................................................ 14

V.3 Karakteristik Teknik ................................................................................................................. 16

V.4 Pembuatan dan Penilaian Konsep ....................................................................................... 17

V.5 Perancangan Alternatif Prototipe .......................................................................................... 18

V.6 Pembuatan dan Pengujian Prototipe ................................................................................... 21

V.6 Evaluasi Prototipe ................................................................................................................... 24

BAB VI KESIMPULAN ...................................................................................................................... 28

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 29

Page 3: PERANCANGAN PROTOTIPE VERSI BETA UNTUK AUTOMATIC …

3

ABSTRAK

Mata kuliah Perancangan Produk telah menghasilkan berbagai ide produk yang cukup

inovatif. Namun, ide produk tersebut masih harus diuji, salah satunya dengan membuat

prototipe yang sudah bekerja dengan baik dalam rangka pengujian produk tersebut di pasar.

Automatic Scale for Cooking Ingredients (ASCI) merupakan salah satu ide produk yang

inovatif untuk menakar bahan makanan secara tepat, namun diperlukan pengujian apakah

konsumen bersedia untuk membeli produk ini. Atas dasar hal tersebut, penelitian ini

bertujuan untuk mengevaluasi prototipe dari produk ASCI, yang apabila berhasil akan

diajukan Kekayaan Intelektualnya sebagai paten sederhana. Karena produk sudah dibuat

prototipe sederhananya dalam perkuliahan, maka penelitian ini berfokus pada perancangan

alat yang berskala penuh dan dapat diuji coba. Produk dievaluasi dengan melakukan

pencarian ide secara eksternal dan internal lalu dilanjutkan dengan memilih ide yang terbaik.

Selain itu, dilakukan evaluasi untuk mengetahui komponen-komponen dan mekanisme apa

yang akan dipakai pada spesifikasi produk tersebut. Ide-ide yang diperoleh kemudian

dikombinasikan dan dirancang beberapa konsep produk. Selanjutnya dipilih sebuah

prototipe yang akan diujikan pada pasar dan dirancang paten sederhananya.

Page 4: PERANCANGAN PROTOTIPE VERSI BETA UNTUK AUTOMATIC …

4

BAB I PENDAHULUAN

Bab pendahuluan berisi latar belakang dan rumusan masalah dari penelitian ini.

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, dirumuskan suatu tujuan penelitian ini.

I.1 Latar Belakang

ASCI atau Automatic Scale for Cooking Ingredients adalah produk yang dirancang untuk

membantu proses penakaran bahan baku kering secara presisi dan meringankan pengguna

dalam menakarnya secara otomatis. Bahan baku yang dapat disimpan dalam produk ini

merupakan bahan baku serbuk atau kering. ASCI mampu mengurangi kegiatan penakaran

yang berulang-ulang, membuat takaran bahan baku presisi, menghemat tempat

penyimpanan bahan baku makanan dan menyimpan bahan makanan dengan baik. Saat ini

ada berbagai produk yang menjadi produk pesaing atau pembanding dari produk yang

dikembangkan ini. Produk yang menjadi pesaing yaitu produk timbangan makanan dan

produk dispenser makanan, karena produk yang akan dikembangkan merupakan gabungan

dari kedua jenis produk tersebut. Produk pesaing untuk timbangan yaitu Acurite Digital

Scale, Krischef Digital Kitchen Scale, Kitchen Weight Scale Diet Food SF-400, dan Euro-

Chef Digital Scales. Produk pesaing untuk dispenser yaitu Slimline Dry Dispenser dan Dry

Food Dispenser - Double Canister.

Produk pertama merupakan timbangan digital bernama Acurite Kitchen Scale dari Acurite.

Timbangan ini dijual dengan harga $24,99. Spesifikasinya antara lain, memiliki panjang 8,9”,

lebar 6,9” dan tebal 0,5”, kapasitas timbangan sebesar 10 kg dan menggunakan baterai

sebagai sumber dayanya. Krischef Digital Kitchen Scale merupakan timbangan digital yang

dapat mengukur makanan cair, seperti air dan susu. Alat ini memiliki kapasitas 5 kg dan

dapat melakukan pengukuran dalam satuan pound dan ons. Sumber energinya berupa

baterai Lithium dengan kemampuan mati otomatis. Timbangan juga dilengkapi sensor untuk

menunjukkan baterai lemah ataupun bahan yang ditimbang berlebih (overload).

Produk selanjutnya yaitu produk pesaing milik Bulfyss bernama Kitchen Weight Scale Diet

Food. Produk ini merupakan timbangan digital yang dapat mengukur berat makanan dalam

satuan gram dan ons. Kapasitas timbangan sebesar 5 kg dengan ukuran 24 x 17 x 3,5 cm.

Produk pesaing selanjutnya adalah Euro-chef 40 kg Stainless Steel Digital Scales merk

Euro-chef. Timbangan ini memiliki kapasitas 40 kg dan umumnya digunakan untuk

menimbang makanan yang memiliki bobot yang besar, seperti buah-buahan. Materialnya

adalah stainless steel dengan keyboard anti air. Selain itu, produk juga memiliki tingkat

kepresisian yang tinggi, yaitu 1/3000 F.S.

Page 5: PERANCANGAN PROTOTIPE VERSI BETA UNTUK AUTOMATIC …

5

Produk selanjutnya adalah Slimline Dry Dispenser, food dispenser merk Server Products

(Amerika). Tempat menyimpan makanan ini memiliki kapasitas 2 L dan terbuat dari

copolyester. Satu kali tekanan penuh pada kran mengeluarkan makanan sekitar 30 gram.

Produk ini ditujukan untuk penyimpanan makanan kering, seperti permen, sereal maupun

bahan makanan yang berbentuk serbuk. Produk terakhir adalah food dispenser dari Zevro

(Amerika), yaitu Dry Food Dispenser - Double Canister (Gambar 6) yang diproduksi di Cina

dan dijual dengan harga $ 39,11. Food dispenser Zervo ditujukan untuk menyimpanan

makanan kering dengan sistem vakum selama 45 hari. Makanan dikeluarkan melalui silicon

blade ketika kran diputar. Selain itu, tempat penyimpanan makanan dapat dicuci dengan

mudah karena produk dapat dibongkar-pasang.

Berbagai produk di pasaran di atas tidak sepenuhnya memberikan manfaat sesuai deskripsi,

khususnya pengaturan untuk penakaran yang berulang dan penakaran presisi, apalagi

penakaran otomatis. Penelitian ini akan memfokuskan ide pada perancangan produk dan

prototipe sesuai dengan deskripsi produk yang sudah dijelaskan sebelumnya.

I.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan hasil penelitian awal dalam kelompok mahasiswa sebagai tugas kuliah dan

didasarkan pada wawancara pada pengguna tepung ataupun bahan kering yang bekerja di

pastry atau bakery, diketahui bahwa terdapat 9 kebutuhan konsumen utama. Penggalian

kebutuhan ini telah dikelompokkan berdasarkan respons dari 11 konsumen yang bekerja di

bidang pembuatan kue dan roti (Lihat Tabel I.1).

Tabel I.1 Daftar kebutuhan konsumen

No Kebutuhan konsumen

1. Produk memiliki tingkat keandalan dalam pengukuran

2. Produk dengan interface yang baik

3. Produk yang tahan lama

4. Produk mudah dioperasikan

5. Produk memiliki ukuran yang bervariasi

6. Produk mencegah kerusakan bahan baku

7. Produk mudah dibersihkan

8. Produk memiliki efisiensi tempat

9. Produk terkomputerisasi

Setelah melalui berbagai tahap perancangan produk, maka dirancanglah prototipe awal

produk ASCI. Produk yang dirancang mengintegrasikan fungsi dari timbangan dan food

Page 6: PERANCANGAN PROTOTIPE VERSI BETA UNTUK AUTOMATIC …

6

dispenser. Produk ini dapat menyimpan bahan baku kering dan juga dapat

mengeluarkannya dalam jumlah yang sesuai. Prototipe untuk rancangan awal dari produk ini

dapat dilihat pada Gambar I.1. Namun, meskipun rancangan ini sudah diuji dengan prototipe

sederhana, masih banyak hal yang harus diperbaiki, seperti: akurasi penakaran secara

konsisten setelah melakukan penakaran berulang, bentuk yang menarik dan sesuai dengan

kebutuhan untuk menjaga kualitas produk, kemudahan proses setting dan biaya produksi.

Gambar I.1 CAD Produk ASCI

(Sumber: Junior et al., 2016)

Berdasarkan permasalahan di atas, maka penelitian ini dilakukan untuk menjawab

pertanyaan berikut bagaimana desain dan mekanisme penakaran ACSI yang menunjukkan

kebaruan dan keunikan produk dengan menekankan pada presisi dan kemudahan proses

penakaran?

I.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah menghasilkan desain

dan mekanisme penakaran ASCI yang menekankan pada presisi dan kemudahan proses

penakaran.

Luaran penelitian adalah berupa satu makalah ilmiah untuk jurnal nasional tidak

terakreditasi.

Page 7: PERANCANGAN PROTOTIPE VERSI BETA UNTUK AUTOMATIC …

7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas mengenai teori-teori terkait yang digunakan dalam penelitian ini. Teori

yang digunakan terkait dengan proses perancangan produk, berupa teori tentang tahapan

dari perancangan produk, identifikasi kebutuhan konsumen, pemilihan konsep, dan metoda

perancangan prototipe.

II.1 Proses Perancangan Produk

Pada umumnya metode perancangan produk terdiri dari dua metode, yaitu metode kreatif

dan metoda rasional. Metoda kreatif menekankan pada stimulasi pemikiran kreatif dengan

cara meningkatkan gagasan, menyisihkan hambatan mental terhadap kreatifitas, atau

memperluas area pencarian solusi. Metoda kreatif ini terdiri dari metode brainstorming dan

metode sinektik. Sedangkan metoda rasional mempunyai tujuan yang sama dengan

metoda kreatif tapi lebih menekankan pada pendekatan sistematik pada perancangan untuk

meningkatkan kualitas perancangan dan produk akhir. Beberapa metode rasional adalah

metoda checklist, metoda perancangan menurut Nigel Cross, dan metoda perancangan

menurut Ulrich.

Cross (2001) menawarkan tujuh tahap yang mencakup keseluruhan aspek perancangan

proses yang terdiri dari

1. Clarifying object, yaitu mengklarifikasi tujuan-tujuan dari sub perancangan serta

mencari hubungan satu dengan yang lain.

2. Establishing function, yaitu menentukan fungsi-fungsi dan batas-batas yang

diperlukan pada sistem rancangan produk baru.

3. Setting requirement performace specification, yaitu membuat spesifikasi actual dari

suatu rancangan yang dibutuhkan.

4. Determining characteristic, yaitu menetapkan target karakteristik teknis produk yang

akan dicapai untuk mewujudkan kebutuhan konsumen.

5. Generating alternative, yaitu menetapkan serangkaian alternatif solusi perancangan

yang lengkap untuk suatu produk dan mempeluas pencarian solusi yang potensial.

6. Evaluating alternatives weighted objectives, yaitu membandingkan nilai rancangan

berdasarkan performansi dan pembobotan yang berbeda.

7. Improving details value engineering, yaitu meningkatkan nilai suatu produk kepada

pembeli.

Page 8: PERANCANGAN PROTOTIPE VERSI BETA UNTUK AUTOMATIC …

8

II.2 Identifikasi Kebutuhan konsumen

Identifikasi kebutuhan konsumen pada dasarnya merupakan proses menghasilkan media

komunikasi yang baik antara konsumen dengan perancang produk. Kebutuhan produk tidak

merujuk pada konsep secara spesifik, oleh karena itu perlu perlu diterjemahkan menjadi

sebuah spesifikasi produk yang bergantung pada konsep dan kelayakan secara teknis

maupun ekonomis dari apa yang dimiliki oleh pesaing dan apa yang diinginkan konsumen.

Tahapan identifikasi kebutuhan konsumen adalah sebagai berikut (Ulrich & Eppinger, 2012):

1. Mengumpulkan data (raw data) dari konsumen

2. Menginterpretasikan data dari konsumen

3. Mengelompokkan kebutuhan menjadi hierarki kebutuhan primer, sekunder, atau

tersier

4. Membuat tingkat kepentingan relative dari setiap kebutuhan

5. Refleksi pada hasil dan proses

Dalam mengidentifikasi kebutuhan konsumen perlu dilakukan interaksi yang efektif.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam interaksi yang efektif adalah sebagai berikut

(Ulrich & Eppinger, 2012):

1. Lakukan secara mengalir

2. Gunakan stimuli visual atau alat bantu

3. Hindari hal-hal yang dapat menjadi penyebab prasangka konsumen terhadap

teknologi produk

4. Biarkan konsumen mendemonstrasikan produk atau melakukan kegiatan lainnya

yang berkaitan dengan produk

5. Berjaga-jaga untuk hal yang tidak terduga dan latent needs

6. Memperhatikan informasi nonverbal

II.3 Pemilihan Konsep

Tahap pengembangan alternatif konsep atau concept generation dimulai dari kebutuhan-

kebutuhan yang sudah diidentifikasi, target spesifikasi, dan konsep-konsep produk yang

sudah diidentifikasi (Ulrich & Eppinger, 2012). Terdapat lima tahap proses pengembangan

alternatif konsep, yaitu:

1. Mengklarifikasi masalah

Input yang dibutuhkan untuk mengklarifikasi suatu permasalahan adalah mission

statement, daftar kebutuhan konsumen, dan spesifikasi produk. Langkah awal yang

dilakukan dalam tahap ini adalah membuat black box masalah fungsional. Black box

berisi perubahan material, energy dan aliran signal untuk menguraikan masalah

secara fungsional. Black box dapat dilihat pada Gambar II.1. Setelah black box

Page 9: PERANCANGAN PROTOTIPE VERSI BETA UNTUK AUTOMATIC …

9

diidentifikasi, maka dibuat diagram fungsional yaitu penjabaran elemen-elemen

dalam black box ke dalam beberapa subfungsi untuk deskripsi yang lebih spesifik.

Salah satu contoh diagram fungsional adalah pembuatan handheld nailer seperti

ditunjukkan pada Gambar II.2 (Ulrich & Eppinger, 2012).

Gambar II.1 Black Box (Ulrich & Eppinger, 2012)

Gambar II.2 Contoh Diagram Fungsional (Ulrich & Eppinger, 2012)

2. Melakukan pencarian eksternal

Pencarian eksternal dilakukan untuk menemukan ide-ide, solusi-solusi, atau

komponen-komponen yang telah ada. Pencarian eksternal ini merupakan

pengumpulan informasi tentang komponen-komponen atau spesifikasi yang pernah

digunakan atau dibuat oleh produk lain. Terdapat lima cara yang dianggap baik untuk

melakukan pencarian eksternal, yaitu wawancara lead user, konsultasi ahli,

pencarian paten, pencarian literatur, dan competitive benchmarking.

3. Melakukan pencarian internal

Pencarian internal dilakukan dengan melakukan diskusi atau ide-ide dari perancang.

Ide-ide kreatif dari perancang sangat dibutuhkan dalam proses pencarian internal.

Page 10: PERANCANGAN PROTOTIPE VERSI BETA UNTUK AUTOMATIC …

10

Pencarian internal dapat dilakukan dengan mencari inspirasi, melakukan

brainstorming atau brainwriting, dan sebagainya.

4. Melakukan eksplorasi yang sistematis

Tools yang dapat dilakukan dalam melakukan eksplorasi yang sistematis adalah

concept classification tree dan concept combination table. Concept classification tree

membagi beberapa kemungkinan solusi ke dalam beberapa segmen untuk proses

perbandingan dan proses eliminasi solusi-solusi yang tidak perlu. Concept

combination table dapat digunakan untuk mengkombinasikan solusi-solusi atau

spesifikasi-spesifikasi yang ditemukan menjadi sebuah suatu mekanisme.

5. Melakukan refleksi solusi dan proses

Refleksi suatu solusi dan proses sangat dibutuhkan dalam perancangan atau pun

pengembangan produk. Hal ini dilakukan agar dapat dilakukan perbaikan atau

penyempurnaan konsep-konsep yang telah dirancang.

Tahap berikutnya adalah concept screening sebagai tahap awal pemilihan. Tahap ini

dilakukan untuk mempersempit alternatif, mengurangi jumlah alternatif secara cepat dan

juga memperbaiki konsep. Tahap-tahap terdiri dari penyiapan matriks pemilihan, penilaian

konsep, mengurutkan peringkat, mengkombinasi dan memperbaiki konsep, serta memilih

konsep. Tahap terakhir adalah concept scoring, dengan memberi bobot pada proses

penilaian. Bobot ini berasal dari kepentingan relatif dari masing-masing kriteria seleksi.

II.4 Metoda perancangan prototipe

Metoda yang dipakai untuk menyempurnakan rancangan prototipe pada penelitian ini adalah

metoda TRIZ (Theoria Resheneyva Isobretatelskehuh Zadach). TRIZ bertujuan untuk

melengkapi metoda penyelesaian masalah dengan kreatifitas dan inovasi. Diagram model

dari metoda TRIZ ditunjukkan pada Gambar II.3.

Menurut Altshuller (2007), TRIZ terdiri dari tahap-tahap berikut :

1. Mendeskripsikan masalah

2. Mencocokkan dan membandingkan permasalahan umum dengan permasalahan

TRIZ

3. Menemukan solusi TRIZ

4. Mengembangkan solusi yang ideal untuk permasalahan.

Page 11: PERANCANGAN PROTOTIPE VERSI BETA UNTUK AUTOMATIC …

11

Gambar II.3 Diagram metoda TRIZ

(Sumber: Roozenburg, 2002, h.132)

Pada metoda TRIZ terdapat 39 engineering parameters yang didapat dari 2,8 juga paten

dan permasalahan yang telah diklasifikasikan. Parameter ini berguna untuk melakukan

analisis kontradiksi dari suatu permasalahan. Selain itu, terdapat 40 invention principle

untuk menemukan solusi inventif dari permasalahan. Solusi dari parameter-parameter ini

dapat ditentukan dari matriks kontradiksi. 39 Engineering parameters dan 40 invention

principle dan matriks kontradiksi, dapat dilihat pada Puspitarini et al (2015).

Salah satu teknik lain dari TRIZ untuk membantu mengidentifikasi kontradiksi-kontradiksi

dari permasalahan yang ada dinamakan Root Conflict Analysis (RCA+), lihat Souchkov

(2011). RCA+ dapat mengidentifikasi permasalahan dan mencari hubungan antara

kontradiksi yang muncul.

Page 12: PERANCANGAN PROTOTIPE VERSI BETA UNTUK AUTOMATIC …

12

BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian bertujuan merancang mekanisme dan komponen-komponen untuk penakaran

ASCI yang menekankan pada presisi dan kemudahan proses penakaran. Metodologi

penelitian ini sesuai dengan proses perancangan yang digagas oleh Cross (2001) dan Ulrich

dan Epinger (2012), Tahap-tahap penelitian dapat dilihat pada Gambar III.1

Gambar III.1 Metodologi Penelitian

Tahap pertama dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi tujuan perancangan produk dan

kebutuhan konsumen. Dalam mengidentifikasi masalah ini diperlukan survey terhadap

responden atau pengguna. Telah dilakukan survey pengguna dengan cara wawancara.

Wawancara dilakukan terhadap 6 orang responden, yaitu pengguna tepung ataupun bahan

kering yang bekerja di pastry atau bakery. Tahap kedua adalah mengevaluasi desain awal

dan studi literatur, serta melakukan engineering design. Kebutuhan konsumen

diterjemahkan menjadi spesifikasi dan karakteristik teknik produk.

Tahap ketiga adalah dilakukan concept generation yaitu pencarian ide-ide secara internal

dan eksternal agar diperoleh beberapa alternatif desain awal dengan mekanisme yang

khusus pada setiap alternatif. Selanjutnya dilakukan concept screening dan concept scoring

untuk melakukan pemilihan konsep. Beberapa alternatif ini kemudian dievaluasi dan

diperoleh konsep yang akan dikembangkan lebih lanjut. Pada tahap keempat, konsep yang

akan dikembangkan lebih lanjut disempurnakan terlebih dahulu dengan metoda TRIZ untuk

mendapat konsep yang lebih baik.

Tahap akhir adalah melakukan pembuatan prototipe, pengujian dan evaluasi. Berdasarkan

evaluasi desain dimungkinkan untuk diperoleh sebuah usulan yang lebih baik, sehingga

pada akhirnya diperoleh usulan produk yang baik.

Identifikasi tujuan dan kebutuhan konsumen

Identifikasi karakteristik teknik dari

produk

Pembuatan, penilaian dan

pemilihan konsep

Perancangan dan penyempurnaan

prototipe

Pembuatan, pengujian

dan evaluasi prototipe

Page 13: PERANCANGAN PROTOTIPE VERSI BETA UNTUK AUTOMATIC …

13

BAB IV JADWAL PELAKSANAAN

Kegiatan penelitian ini dilaksanakan dalam waktu 1 tahun dengan waktu pelaksanaan efektif

selama 9 bulan. Kegiatan meliputi:

1. Evaluasi prototipe awal dan studi literatur

2. Pembuatan mekanisme penakaran

3. Perancangan alternatif konsep

4. Pengujian konsep produk terpilih

5. Evaluasi desain

6. Finalisasi prototipe

7. Penulisan artikel untuk jurnal nasional dan makalah seminar

8. Penulisan laporan penelitian

Jadwal untuk delapan aktivitas ini ini dapat dilihat pada Gambar IV.1.

2017

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov

Evaluasi prototipe

dan studi literatur

Pembuatan

mekanisme

penakaran

Perancangan

alternatif konsep

Pemilihan konsep

produk terbaik

Evaluasi desain

Finalisasi prototipe

Penulisan artikel

untuk jurnal

nasional dan

makalah seminar

Penulisan laporan

penelitian

Gambar IV.1 Jadwal Penelitian

Page 14: PERANCANGAN PROTOTIPE VERSI BETA UNTUK AUTOMATIC …

14

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini, akan diuraikan hasil dari penelitan berupa tahap-tahap perancangan

mekanisme penakar otomatis bahan makanan. Tahap-tahap yang digunakan pada

perancangan ini adalah penentuan tujuan perancangan, penentuan kebutuhan, penentuan

karakteristik teknik, pembuatan dan penilaian konsep, perancangan alternatif prototipe,

pembuatan dan pengujian alternatif prototipe, serta evaluasi terhadap prototipe tersebut.

V.1 Penentuan Tujuan

Tahap pertama yang dilakukan adalah penentuan tujuan dari desain produk ini. Metoda

yang dipakai adalah function tree method. Langkah yang dilakukan adalah mendaftar semua

tujuan dari tingkat tertinggi (fungsi) sampai tingkat terendah (sub fungsi) serta

menggambarkan diagram pohon tujuan seperti yang ditunjukkan pada Gambar V.1 dan V.2.

Dari diagram tersebut, disimpulkan terdapat tiga kriteria utama dari produk penakar

otomatis, yaitu kemampuan menimbang, kecepatan proses penakaran dan dispenser

makanan. Setelah itu, dipilih pula beberapa sub fungsi utama dalam perancangan produk

ini, ditunjukkan dengan kotak yang diberi warna biru. Sub fungsi utama adalah peletakan

posisi wadah pada timbangan, kemudahan akses input, media pengeluaran bahan

makanan, saluran pengeluaran, pelindung pada dispenser dan bentuk dispenser.

V.2 Penentuan Kebutuhan

Langkah kedua adalah penentuan kebutuhan dari seluruh sub fungsi utama yang disebutkan

di atas. Hal ini diperlukan untuk mengetahui kebutuhan atribut performansi produk dan

didapat melalui proses wawancara yang dilakukan pada enam orang konsumen. Hasil

pengelompokan pernyataan kebutuhan ditunjukkan pada table V.1 berikut.

Tabel V.1. Hasil pengelompokan pernyataan kebutuhan

No Pengelompokan Pernyataan Kebutuhan

1 Waktu proses penakaran cepat

2 Produk mengalirkan bahan makanan

3 Akurasi penimbangan dari produk tinggi

4 Ukuran penyimpanan bahan makanan dapat menampung output maksimal

5 Tempat penyimpanan mencegah kerusakan bahan baku

6 Produk mudah dioperasikan

Page 15: PERANCANGAN PROTOTIPE VERSI BETA UNTUK AUTOMATIC …

15

Gambar V.1. Function tree untuk penakar otomatis (1)

Page 16: PERANCANGAN PROTOTIPE VERSI BETA UNTUK AUTOMATIC …

16

Gambar V.2. Function tree untuk penakar otomatis (2)

Selain itu, kebutuhan atribut performansi produk berdasarkan pernyataan konsumen dan

pencarian internal pengembang produk dapat dilihat pada table V.2.

Tabel V.2. Kebutuhan atribut performansi produk penakar otomatis

No Sub-Fungsi Kebutuhan Atribut Performansi

1 Media Pengeluaran Bahan

Makanan

Dapat mengeluarkan bahan makanan serbuk

dan butiran

Jumlah yang dapat dikeluarkan banyak

2 Saluran Pengeluaran

Bentuk saluran pengeluaran dapat

mengeluarkan bahan makanan

Ukuran saluran pengeluaran dapat

mengeluarkan bahan makanan

3 Peletakan Posisi Wadah pada

Timbangan Tingkat ketepatan sensor timbangan baik

4 Bentuk Dispenser Dispenser dapat menampung output maksimal

penakaran

5 Pelindung pada Dispenser Menjaga bahan makanan dari kerusakan

6 Proses Input Input data dan operasi mudah dimengerti

V.3 Karakteristik Teknik

Tahap selanjutnya dari perancangan adalah menentukan karakteristik teknik dari produk

yang akan menjelaskan atribut dari produk yang akan memenuhi kebutuhan dari konsumen.

Metoda yang digunakan adalah Quality Function Development (QFD). Tahap-tahap pada

Page 17: PERANCANGAN PROTOTIPE VERSI BETA UNTUK AUTOMATIC …

17

QFD adalah menentukan tingkat kepentingan relative dari atribut, membuat matriks antara

atribut produk dengan karakteristik tekniknya, menentukan hubungan antara karakteristik

teknik dan menentukan unit pengukuran (unit measurement), target (target value) dan

kepentingan teknis (technical importance). Hasil dari nilai-nilai tersebut digambarkan pada

matriks HoQ (House of Quality) pada Gambar V.3.

Gambar V.3. Matriks House of Quality

V.4 Pembuatan dan Penilaian Konsep

Perancangan dilanjutkan dengan pembuatan alternatif desain dan konsep. Salah satu cari

yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan morphological chart. Langkah yang

dilakukan adalah membuat daftar fungsi utama dari produk, menentukan alternatif-alternatif

yang mungkin dari setiap fungsi, gambar diagram dari seluruh sub solusi yang mungkin dan

identifikasi kombinasi yang mungkin diterapkan pada seluruh sub solusi. Setelah itu,

dilakukan concept generation yaitu pembuatan beberapa alternatif konsep berdasarkan sub

solusi yang telah dibuat. Rekapitulasi untuk seluruh alternatif konsep ditunjukkan pada tabel

V.3.

Page 18: PERANCANGAN PROTOTIPE VERSI BETA UNTUK AUTOMATIC …

18

Tabel V.3 Rekapitulasi alternatif konsep

Sub-Fungsi Konsep

1 2 3 4 5 6

Media

Pengeluaran

Bahan

Makanan

Roda

bergigi – 4

gigi

Ulir Jalan Gravitasi -

katup

Dorongan -

solenoid

Roda

bergigi –

3 gigi

Gravitasi –

bidang

miring dan

katup

Saluran

Pengeluaran

Lubang

langsung

Tabung

Besar

Lubang

langsung

Tabung

besar

Tabung

besar

Lubang

langsung

Peletekan

Posisi Wadah

pada

Timbangan

Tengah Tengah Tengah Ujung Ujung Tengah

Bentuk

Dispenser

Piramida

Terbalik

Piramida

Terbalik

Tabung

besar

Piramida

terbalik

Balok

besar

Piramida

terbalik

Pelindung

pada

Dispenser

Tutup

Berkaret

Tutup

Berkaret

Tutup

berkaret

Tutup

Berkaret

Tutup

berkaret

Tutup

berkaret

Kemudahan

Akses Input

Keypad

dan menu

Keypad

dan menu

Keypad

dan menu Keypad

Keypad

dan menu Keypad

Sumber

Tenaga Adaptor Adaptor Listrik DC Listrik DC Adaptor Adaptor

Proses berikutnya adalah pemilihan konsep dari alternatif-alternatif yang telah dibuat.

Metoda yang digunakan adalah concept screening dan concept scoring. Pada concept

screening disaring bebrapa alternatif konsep yang layak untuk dikemangkan lebih lanjut.

Pada proses ini, dipilih tiga konsep yaitu alternatif konsep 2 (selanjutnya dinamakan konsep

A), alternatif konsep 1 (selanjutnya dinamakan konsep B), dan gabungan alternatif konsep 3

dan 6 (selanjutnya dinamakan konsep C). Setelah concept screening dilakukan concept

scoring dengan memberikan bobot tingkat kepentingan relatif dari kriteria-kriteria pemilihan.

Berdasarkan hasil concept scoring, konsep A dan C akan dilanjutkan. Konsep A selanjutnya

akan disebut alternatif prototipe pertama dan konsep C selanjutnya akan disebut alternatif

prototipe kedua.

V.5 Perancangan Alternatif Prototipe

Sebelum prototipe yang dipilih dibuat, dilakukan penyempurnaan terhadap alternatif

prototipe yang dipilih. Kekurangan dari masing-masing alternatif dianalisis lalu

permasalahan diatasi dengan merancang kembali alternatif tersebut dengan bantuan

metoda TRIZ. Metoda ini mengurangi permasalahan dan kontradiksi yang muncul pada

setiap alternatif perancangan. Pada alternatif prototipe pertama, analisis permasalahan, fitur

yang akan ditingkatkan atau dipertahankan, dan solusi TRIZ ditunjukkan berturut-turut pada

Tabel V. 4, Tabel V.5 dan Tabel V.6.

Page 19: PERANCANGAN PROTOTIPE VERSI BETA UNTUK AUTOMATIC …

19

Tabel V.4 Analisis Permasalahan Alternatif Prototipe Pertama

No Penyebab Akibat Positive Effect Negative Effect

1 Dorongan oleh ulir

yang lama dan pelan

Hilangnya waktu

dalam proses

pengerjaan

Pengeluaran

bahan makanan

semakin stabil dan

terkontrol

Kecepatan

pengeluaran bahan

makanan tidak

cepat

2 Ukuran saluran

pengeluaran yang

besar

Luas yang

dibutuhkan

semakin besar

Jumlah bahan

makanan yang

disalurkan

semakin banyak

Bentuk saluran

semakin besar

3 Ukuran wadah yang

terlalu besar

Kestabilan dan

tingkat ketepatan

pengukuran

berkurang

Dapat

menampung

output yang besar

Wadah

penimbangan

menjadi kurang

stabil

Tabel V.5 Feature to Improve dan Feature to Worse Alternatif Prototipe Pertama

No Feature to

Improve Feature to Worsen

Inventive Principles

yang Ditawarkan

Inventive Principles

yang Cocok untuk

Perancangan

1 Loss of time Stability of object 3, 5, 22, 35 35

2 Area of

stationary Productivity 7, 10, 15, 17 7 & 17

3

Stability Area of stationary

object 39 39

Measurement

accuracy

Area of stationary

object 3, 26, 28, 32 3

Tabel V.6 Solusi Berdasarkan TRIZ untuk Alternatif Prototipe Pertama

No Inventive Principle

Terpilih

Solusi yang Ditawarkan

1

35 (Parameter

Change)

Memperkecil jarak ulir sehingga dorongan yang diberikan pada

bahan makanan semakin banyak

2 7 (Nested Doll)

Memasukan saluran kedalam ruang penimbangan agar

memperkecil ruang yang dibutuhkan

17 (Another

Dimension)

Memperkecil tempat kontrol agar dapat ditempati oleh saluran

pengeluaran

3

39 (Inert

Atmosphere) Memberikan bantalan atau pegas pada empat ujung bagian

bawah wadah timbangan 3 (Local Quality)

Setelah penyempurnaan, dibuat alternatif prototipe pertama dalam bentuk CAD dalam

SolidWorks, ditunjukkan pada Gambar V.4.

Page 20: PERANCANGAN PROTOTIPE VERSI BETA UNTUK AUTOMATIC …

20

Gambar V.4 CAD alternatif prototipe pertama

Hal yang sama dilakukan pada penyempurnaan alternatif prototipe kedua. Analisis

permasalahan, fitur yang akan ditingkatkan atau dipertahankan, dan solusi TRIZ ditunjukkan

berturut-turut pada Tabel V. 7, Tabel V.8 dan Tabel V.9.

Tabel V. 7 Analisis Permasalahan Alternatif Prototipe Kedua

No Penyebab Akibat Positive Effect Negative Effect

1 Kurangnya

mekanisme yang

mendorong bahan

makanan

Gaya yang

mendorong

bahan makanan

menjadi kurang

Katup merupakan

mekanisme yang

paling sederhana

Bahan makanan

tidak dapat mengalir

karena tidak adanya

tekanan

2 Ukuran wadah yang

terlalu besar

Kestabilan dan

tingkat ketepatan

pengukuran

berkurang

Dapat menampung

output yang besar

Wadah

penimbangan

menjadi kurang

stabil

Tabel V. 8 Feature to Improve dan Feature to Worse Alternatif Prototipe Kedua

No Feature to

Improve

Feature to

Worsen

Inventive

Principles

Inventive Principle yang

Cocok untuk Perancangan

1 Force Device

Complexity

10, 18, 26, 35 18

2

Stability Area of stationary

object

39 39

Measurement

accuracy

Area of stationary

object

3, 26, 28, 32 3

Page 21: PERANCANGAN PROTOTIPE VERSI BETA UNTUK AUTOMATIC …

21

Tabel V. 9 Solusi Berdasarkan TRIZ untuk Alternatif Prototipe Kedua

No Inventive Principle Terpilih Solusi yang Ditawarkan

1 18 (Mechanical Vibration)

Memberikan mekanisme tambahan berupa

getaran pada saluran pengeluaran

2 39 (Inert Atmosphere) Memberikan bantalan atau pegas pada empat

ujung bagian bawah wadah timbangan 3 (Local Quality)

Setelah penyempurnaan, dibuat alternatif prototipe kedua dalam bentuk CAD dalam

SolidWorks, ditunjukkan pada Gambar V.5

Gambar V.5 CAD alternatif prototipe kedua

V.6 Pembuatan dan Pengujian Prototipe

Proses pembuatan alternatif prototipe dilakukan dengan pembuatan badan prototipe dari

kayu, pembuatan mekanisme pengeluaran bahan makanan dan saluran pengeluaran,

pembuatan bagian penimbangan, dan pembuatan sistem kendali. Masing-masing bagian

dibuat secara terpisah, lalu digabungkan menjadi satu bagian utuh. Perbedaan alternatif

prototipe pertama dan kedua hanya pada mekanisme pengeluaran bahan makanan.

Alternatif prototipe pertama menggunakan ulir berjalan sedangkan alternatif prototipe kedua

mengunakan katup dan gravitasi. Sistem kendali menggunakan Arduino, di mana sistem ini

dapat menerima input dari sensor timbangan, mengolah dan memberikan output pada motor

listrik atau solenoid. Bentuk dari alternatif produk pertama dan kedua ditunjukkan pada

Gambar V.6 dan Gambar V.7

Page 22: PERANCANGAN PROTOTIPE VERSI BETA UNTUK AUTOMATIC …

22

Gambar V.6 Prototipe pertama

Gambar V.7 Prototipe kedua

Page 23: PERANCANGAN PROTOTIPE VERSI BETA UNTUK AUTOMATIC …

23

Setelah kedua prototipe dibuat, dilakukan pengujian terhadap rancangan prototipe tersebut.

Pengujian dilakukan dengan memberikan input pada sistem kendali untuk mengeluarkan

bahan makanan berupa terigu seberat 100 gram pada masing-masing prototipe. Pengujian

dilakukan masing-masing sebanyak lima kali, dan hasil pengeluaran ditimbang dengan

timbangan Krischef EK9250 dan dicatat pula waktu yang dibutuhkan untuk mengeluarkan

bahan makanan tersebut. Hasil pengujian berat dari alternatif prototipe pertama dan waktu

yang dibutuhkan ditunjukkan pada Tabel V.10 dan Tabel V.11

Tabel V.10 Hasil Pengujian Berat dari Alternatif Prototipe Pertama

Pengujian Ke- Hasil Bacaan (gram)

1 105

2 98

3 100

4 99

5 97

Rata-Rata 99,8

% Error 0,2%

Tabel V.11 Hasil Pengujian Waktu Alternatif Prototipe Pertama

Pengujian Ke- Waktu (detik)

1 66

2 65

3 63

4 64

5 62

Rata-Rata 64

Sedangkan hasil pengujian berat dari alternatif prototipe kedua dan waktu yang dibutuhkan

ditunjukkan pada Tabel V.12 dan Tabel V.13

Page 24: PERANCANGAN PROTOTIPE VERSI BETA UNTUK AUTOMATIC …

24

Tabel V.12 Hasil Pengujian Berat Alternatif Prototipe Kedua

Pengujian Ke- Hasil Bacaan (gram)

1 413

2 435

3 396

4 425

5 417

Rata-Rata 417,2

% Error >>100%

Tabel V.13 Hasil Pengujian Waktu Alternatif Prototipe Kedua

Pengujian Ke- Waktu (detik)

1 5

2 6

3 4

4 4

5 5

Rata-Rata 4,8

V.6 Evaluasi Prototipe

Dari hasil pengujian prototipe, dilakukan evaluasi terhadap mekanisme yang telah dibuat.

Kelebihan dan kelemahan dari alternatif prototipe pertama dan kedua ditunjukkan pada

Tabel V.14.

Tabel V.14 Kelebihan dan Kekurangan Masing-Masing Alternatif Prototipe

Alternatif Prototipe Pertama Alternatif Prototipe Kedua

Kelebihan Kekurangan Kelebihan Kekurangan

Jumlah makanan yang dikeluarkan lebih terkendali

karena pengeluaran

sesuai dengan pergerakan ulir

Jumlah makanan yang dikeluarkan bergantung pada kecepatan putar

ulir

Jumlah makanan yang dapat

dikeluarkan per sataun waktu lebih banyak

Komponen yang digunakan untuk mekanisme lebih

banyak

Adanya hambatan pada

katup akibat bahan makanan yang tersangkut

Page 25: PERANCANGAN PROTOTIPE VERSI BETA UNTUK AUTOMATIC …

25

Setelah proses ini, dilakukan pula penilaian pada masing-masing altternatif prototipe oleh

internal pengembang produk. Penilaian dilakukan dengan memberi nilai dari skala 1 sampai

5 (dari sangat buruk sampai sangat baik) pada 11 kriteria penilaian. Hasil penilaian

ditunjukkan pada Tabel V.15.

Tabel V.15 Penilaian Alternatif Prototipe

No Kriteria Alternatif Prototipe

1 2

1 Jumlah yang dapat dikeluarkan banyak 1 5

2 Menjaga bahan makanan dari kerusakan 3 3

3 Dapat mengeluarkan bahan makanan

serbuk dan butiran 5 5

4 Tingkat ketepatan sensor timbangan baik 5 4

5 Dispenser dapat menampung output

maksimal penakaran 5 5

6 Input mudah dimengerti 5 5

7 Bentuk saluran pengeluaran dapat

mengeluarkan bahan makanan 4 3

8 Ukuran saluran pengeluaran dapat

mengeluarkan bahan makanan 3 3

9 Mekanisme pengeluaran bahan makanan 4 2

10 Kerumitan komponen pada produk 3 3

11 Skala pengeluaran bahan makanan 5 1

Total Nilai 43 39

Dari hasil ini, diputuskan alternatif pertama akan diujicoba untuk pengguna. Dari uji coba

terhadap dua pengguna untuk alternatif prototipe pertama, didapatkan penilaian seperti

ditunjukkan pada Tabel V.16 dan Tabel V.17.

Tabel V.16 Penilaian Pengguna Pertama

No Kriteria Penilaian

(Skala 1-5) Komentar

1 Jumlah yang dapat dikeluarkan banyak

1

Bahan makanan yang keluar masih sangat sedikit dan terlalu lama

2 Menjaga bahan makanan dari kerusakan

3

Masih ragu apakah dispenser dapat melindungi bahan makanan sepenuhnya

(lanjut)

Page 26: PERANCANGAN PROTOTIPE VERSI BETA UNTUK AUTOMATIC …

26

Tabel V.16 Penilaian Pengguna Pertama (lanjutan)

No Kriteria Penilaian

(Skala 1-5) Komentar

3 Dapat mengeluarkan bahan makanan serbuk dan butiran

5 Produk sudah dapat mengeluarkan bahan makanan

4 Tingkat ketepatan sensor timbangan baik

5 Timbangan dapat membaca berat bahan makanan dengan tepat

5 Dispenser dapat menampung output maksimal penakaran

5 Ukuran dispenser sudah cukup menampung bahan makanan

6 Input mudah dimengerti 5 Input sudah baik dan dapat dimengerti

7

Bentuk saluran pengeluaran dapat mengeluarkan bahan makanan

3

Saluran kalau bisa dibuat lebih miring

8

Ukuran saluran pengeluaran dapat mengeluarkan bahan makanan

5

Ukuran sudah sesuai dengan kebutuhan

Catatan Tambahan

Pengeluaran harus lebih cepat, kalau bisa mesin dapat berjalan dalam hitungan detik. Saya kalau menimbang satu jenis bahan makanan dengan ukuran 2 kg biasanya memakan waktu antara 5 sampai 10 menit.

Tabel V.17 Penilaian Pengguna Kedua

No Kriteria Penilaian

(Skala 1-5) Komentar

1 Jumlah yang dapat dikeluarkan banyak

3

Bahan makanan yang dikeluarkan harus dapat lebih banyak lagi

2 Menjaga bahan makanan dari kerusakan

4

Produk sudah dapat menjaga bahan makanan dari kerusakan

3 Dapat mengeluarkan bahan makanan serbuk dan butiran

4

Produk sudah dapat mengeluarkan bahan makanan serbuk dan butiran

4 Tingkat ketepatan sensor timbangan baik

5

Pembacaan berata bahan makanan yang diinginkan sudah tepat

5 Dispenser dapat menampung output maksimal penakaran

5

Dispenser dapat menampung bahan makanan

(lanjut)

Page 27: PERANCANGAN PROTOTIPE VERSI BETA UNTUK AUTOMATIC …

27

Tabel V.17 Penilaian Pengguna Pertama (lanjutan)

No Kriteria Penilaian

(Skala 1-5) Komentar

6 Input mudah dimengerti 5

Input mudah dimengerti, hanya butuh tekan sedikit dan proses langsung berjalan

7

Bentuk saluran pengeluaran dapat mengeluarkan bahan makanan

3

Bentuk saluran harus disesuaikan dengan ulir yang berjalan

8

Ukuran saluran pengeluaran dapat mengeluarkan bahan makanan

4

Ukuran saluran pengeluaran sudah baik

Catatan Tambahan Penambahan kecepatan dan desain harus lebih cantik.

Page 28: PERANCANGAN PROTOTIPE VERSI BETA UNTUK AUTOMATIC …

28

BAB VI KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, disimpulkan perancangan penakar otomatis

yang dipilih adalah perancangan yang menggunakan mekanisme pengeluaran bahan

makanan berupa ulir berjalan, saluran pengeluaran berbentuk tabung, peletakan sensor

timbangan pada bagian tengah dengan diberi bantalan penahan wadah, dispenser

berbentuk piramida terbalik, pelindung dispenser berbentuk tutup karet, akses input berupa

keypad dengan tampilan menu dan sumber energi berasal dari adaptor

Evaluasi pada rancangan akhir menunjukkan akurasi yang baik, di mana tingkat eror dari

pembacaan sensor timbangan sebesar 0,2% namun waktu yang dibutuhkan untuk

mengeluarkan bahan makanan sebesar 100 gram masih membutuhkan waktu yang cukup

lama, yaitu rata-rata 64 detik. Atas dasar hal itu, disarankan untuk mengganti roda gigi untuk

pemutar ulir berjalan agar kecepatan putaran ulir dapat ditingkatkan. Selain itu, perlu

diperhatikan juga penampilan dari produk dan pertimbangan penggunaan material produk

yang lebih baik, sebelum produk ini bisa diuji pasar.

Page 29: PERANCANGAN PROTOTIPE VERSI BETA UNTUK AUTOMATIC …

29

DAFTAR PUSTAKA

Altshuller, A. (2007). The Innovation Algorithm – TRIZ, Systematic innovation and Technical

Creativity (2nd edition). Worcester: Technical Innovation Center, Inc.

Cross, N. (2001). Engineering Design Method - Strategies for Product Design (3rd edition).

New York: Wiley.

Junior, F. A., Samsuddin, S., Mahadi, A. Tano, F. M., Shafira, R. F. (2016). Laporan

Praktikum Perancangan Produk 2016. Unpublished Manuscript, Program Studi

Teknik Industri, Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, Indonesia.

Puspita, D., Suzianti, A., Rasyid, H. A. (2015). Designing A Sustainable Energy-harvesting

Stairway: Determining Product Specification Using TRIZ Method. Procedia-Social

and Behavioral Sciences, Vol. 216, 938-947.

Roozenburg, N. F. M. (2002). Engineering Design Synthesis – Understanding, Approach,

and Tools. London: Springer.

Souchkov. (2011). TRIZ & Systematic Innovation: A Guide to Root Conflict Analysis (RCA+).

Enschede: ICG Training & Consulting

Ulrich, K. T., & Eppinger, S. D. (2012). Product design and development (5th edition). New

York: McGraw-Hill.