peranan kepolisian daerah sumatera utara

14
PERANAN KEPOLISIAN DAERAH SUMATERA UTARA DALAM PENEGAN HUKUM TERHADPELAKU TINDAK PIDANA NARKOTIKA YANG DILAKN ANGGOTA POLRI DI SUMATERA UTARA . . TES IS OLEH NOVRIYANTI SIDAURUK NPM.151803030 PROGRAM STUDI GISTER HUKUM PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MEDAN AREA MEDAN 2017 UNIVERSITAS MEDAN AREA

Upload: others

Post on 02-Dec-2021

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERANAN KEPOLISIAN DAERAH SUMATERA UTARA

PERANAN KEPOLISIAN DAERAH SUMATERA UTARA

DALAM PENEGAKAN HUKUM TERHADAPPELAKU

TINDAK PIDANA NARKOTIKA YANG DILAKUKAN

ANGGOTA POLRI DI SUMATERA UTARA

. .

TES IS

OLEH

NOVRIYANTI SIDAURUK

NPM.151803030

PROGRAM STUDI MAGISTER HUKUM

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS MEDAN AREA

MEDAN

2017

OLEH

NOVRIYANTI SIDAURUK

NPM.151803030

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 2: PERANAN KEPOLISIAN DAERAH SUMATERA UTARA

. .,

Judul

Nama NPM

UNIVERSITAS MEDAN AREA PROGRAM PASCASARJANA

MAGISTER HUKUM

HALAMAN PERSETUJUAN SEMINAR HASIL

Peranan Lembaga Kepolisian Daerah Sumatera Utara Dalam Penegakan Hokum - Terhadap Pelaku Tiodak Pidana Narkotika Yang Dilakukan Anggota Polri Di Sumatera Utara Novriyanti Sidauruk

: 151803030

Menyetujui

Pembimbiog I Pembimbing II

Ketua Program Studi Magister Hukum

r

Dr. Dayat Limbong, SH, M.Hum

Direktur

Peranan Lembaga Kepolisian Daerah Sumatera Utara Penegakan Hokum Hokum - Terhadap Pelaku Tiodak Narkotika Yang Dilakukan Anggota Polri Di Sumatera Novriyanti Sidauruk 151803030

Menyetujui

Pembimbiog I Pembimbing

r

Dr. Dayat Limbong, SH,

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 3: PERANAN KEPOLISIAN DAERAH SUMATERA UTARA

Telah diuji pada Tanggal 06 Juni 2017

N a m a

NPM

Novriyanti Sidauruk

151803030

Panitia Penguji Tesis :

Ke tu a

Sekretaris

Pembimbing I

Pembimbing II

Penguji Tamu

: Prof. Dr. Ediwarman., SH., M.Hum

: Taufik Siregar., SH., M.Hum

: Dr. Mahmud Mulyadi., SH., M.Hum

: Dr. Dayat Limbong., SH., M.Hum

: Dr. Surya Perdana., SH., M.Hum

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 4: PERANAN KEPOLISIAN DAERAH SUMATERA UTARA

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya

yang pemah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan

Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat

yang pemah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis

diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, \ 7 Oktober 2017 Yang an,

dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, Medan, \ 7 7 Oktober Yang an,

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 5: PERANAN KEPOLISIAN DAERAH SUMATERA UTARA

ABSTRAK

Peranan Kepolisian Daerah Sumatcra Utara Dalam Penegakan Hukum

Tedrndap Pelaku Tindak Pidana Narkotika Yang Dilakukan Anggota POLRI Di Sumatera Utara

Nama NPM Program

Pembimbing I Pembimbing II

Oleh; Novriyanti Sidaurnk 1511803030 Magister Ilmu Hukum Dr. Mahmud Muliadi, SH.M.Hum

Dr. Dayat Limbong, SH.M.Hum

Perkembangan dan perederan Narkotika di sumatera utara saat ini sudah sangat memperhatinkan dan menjalar tidak hanya masyarakat tetapi juga melibatkan aparat penegak hukum. Keterlibaan anggota Polri dalam peredaran narkotika merupakan citra buruk dari instansi kepolis1an. Di wilayah hukum kepolisian daerah sumatera utara dari tahun 2012 hingga tahun 2017 sudah banyak tertangkap dan diproses hukum para anggota Polri yang terlibat dari peredaran narkotika. Adanya Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika dan Undang-undang Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Republik Indonesia serta kode etik profesi dalam kenyataannya tidak di indahkan oleh para pelaku yang berasal daii kalangan anggota polri. Oleh karena itu diperlukan peran yang maksimal dari Kepolisian Daerah Sumatara Utara untuk mengernbalikan citra polisi ditengah kiisis kepercyaan masyarkaat terhadap institusi ini. Penelitian ini be1judul peranan kepolisian daerah surnatera utara dalam penegakan hukurn terhadap pelaku tindak pidana narkotika yang dilakukan anggota Polri di surnatera utara. Penelitian ini mengakaji tentang Fomrnlasi pengaturan Tindak Pidana Narkotika dalam hukum positif Indonesia, Peran Kepolisian Daerah Sumatera Utara dalam mengatasi kasus hukurn tindak pidana narkotika oleh anggota kepolisian, Apa saja faktor penghambat penegakan hukum kepada anggota Kepolisian Daerah Sumatera Utara yang melakukan tindak pidana narkotika.

Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah yuridis no1111atif dengan mempergunakan metode kualitatif dan data sekunder yakni bahan hukum yang terdiri dari bahan hukum primer, sekunder dan tersier.Prosedur pengumpulan bahan hukum dalam penelitian ini dilakukan melalui serangkaian aktivitas pengumpulan bahan-bahan yang dapat membantu terselenggaranya penelitian, terutama dengan melakukan studi kepustakaan.

Hasil penelitian ini bahwa Fonnulasi pengaturan Tindak pidana narkotika diatur di dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika dan beberap peraturan pernerintah sebagai pelaksana dari undang-undang yang dijadikan sebagai hukum positif terkait persoalan narkotika.Peran Kepolisian Daerah Surnatera Utara dalam mengatasi kasus hukum tindak pidana narkotika oleh anggota kepolisian adalah sebagai lernbaga Penegak Hukum, POLDASU Berperan sebagai Pengawas, POLDASU berperan sebagai Motivator Bagi para anggota/persortel POLDASU. Ada beberapa hambatan yang rnempengaruhi tugas dan fungsi POLDASU dalarn upaya rnemberantas penyalahgunaan narkotika, yaitu: faktor

faktor aparat penegak hukurn dan faktor budaya rnasyarakat ehingga pemberantasan peredaran narkotika di tubuh anggota polri sendiri belum

maksimal dilakukan. Kata Kunci: Narkotika, Anggota Polri, Kepolisian Sumatera Utara

penegak anggota peredaran citra buruk dari instansi kepolis1an. Di wilayah hukum kepolisian

utara dari tahun 2012 hingga tahun 2017 sudah banyak tertangkap hukum para anggota Polri yang terlibat dari peredaran narkotika.

Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika dan Undang-undang tahun 2002 tentang Kepolisian Republik Indonesia serta kode

kenyataannya tidak di indahkan oleh para pelaku yang berasal daii polri. Oleh karena itu diperlukan peran yang maksimal dari

Sumatara Utara untuk mengernbalikan citra polisi ditengah kiisis terhadap institusi ini. Penelitian ini be1judul peranan kepolisian

utara dalam penegakan hukurn terhadap pelaku tindak pidana dilakukan anggota Polri di surnatera utara. Penelitian ini mengakaji tentang

Fomrnlasi pengaturan Tindak Pidana Narkotika dalam hukum positif Kepolisian Daerah Sumatera Utara dalam mengatasi kasus hukurn narkotika oleh anggota kepolisian, Apa saja faktor penghambat kepada anggota Kepolisian Daerah Sumatera Utara yang melakukan

narkotika. Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah

dengan mempergunakan metode kualitatif dan data sekunder terdiri dari bahan hukum primer, sekunder dan tersier.Prosedur bahan hukum dalam penelitian ini dilakukan melalui

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 6: PERANAN KEPOLISIAN DAERAH SUMATERA UTARA

ABSTRACT

Role o_f'North Sumatera Regional Police in Law E1�forcement Against Narcotics

Criminal Act Conducted by POLRI Jl1ember inNorth Sumatera

Name NPM Programe Lecture I Lecture II

By;

Novriyanti Sidauruk 1511803030 Magister Ilmu Hukum Dr. Mahmud Muliadi, SH.M.Hum Dr. Dayat Limbong, SH.M.Hum

The development and drilling of Narcotics in North Sumatra is now very concerned and spread not 011/v the comnnmitv but also involves law enforcement officers. Polri members' im'o!i-ement in drug rra/ficking is a bad image of the police agency. Jn thejurisdiction a/North Suma/era regional police.fi'om 2012 to 2017 has been caught and prosecuted bv members of the Police involved .fi'om narcotics circulation. The existence of Lem· No. 35 of 2009 on Narcotics and Law No. 2 of 2002 on the Police of the Republic of Indonesia as well as the code of ethics of the profession in.fact not in the directed by the pe1petrators who come.fi'om among polri members. There.fore. the maximum role of North Sumat'ara Regional Police is required to restore the image of the police in the midst of the crisis o.f the people's fcLith in this institution. This research entitled the role of North Sumatra regional police in lavv enforcement against the perpetrators of criminal narcotics perpetrated by Polri members in North Sumatra. This studv examines the Formulation of Narcotics Crime arrangement in the positi1•e law oflndonesia, rhe role of the North Sumatra Police Force in soli'ing the narcotic drug crime case by the police, What are the factors inhibiting lm1 enforcement to m.embers of the North Sumatera Regional Police 1-vho commit a narcotic crime.

The research method used in this research is normative juridical by using qualitative method and secondwy data that is legal material consisting of primary, second my and tertimy legal material. The procedure of collecting legal materials in this research is done through a series of acti1'ities of collecting materials that can help terselenggaranya Research. especially by conducting literature studies.

The results of this studv obtained the ansiver that the .formulation o_f regulation arcotics crime is regulated in the legislation in Indonesia as regulated in Law No.

35 of 2009 on Narcotics and some government regulations as the implementer o_f the law made as a positive lmv related to the problem of narcotics . The role o_f the North Sumatra Police Officer in solving the narcotic drug crime case by the police.force is as a law e11forcement agency. POLDASU Serves as Supervisor, POLDASU serves as a J\1otivator For POLDASU members I personnel. There are several obstacles that affect POLDASU task and.fi111ction in the effort to eradicate the abuse o_f narcotics, namely: factors of law, factors of law enforcers and cultural factors of society so that the eradication of narcotics circulation in the body o_f Polri members themselves have not been maximized.

orris: Narcotics, Polri members, North Swnatran Police

members' im'o!i-ement in drug rra/ficking rra/ficking is a bad image of thejurisdiction a/North Suma/era regional police.fi'om 2012 to

and prosecuted bv members of of the Police involved .fi'om The existence of of Lem· No. 35 of of 2009 on Narcotics and Law Police of of the Republic of of Indonesia as well as the code of of ethics

in.fact not in the directed by the pe1petrators who come.fi'om among polri There.fore. the maximum role of of North Sumat'ara Regional

restore the image of of the police in the midst of of the crisis o.f the institution. This research entitled the role of of North Sumatra enforcement enforcement against the perpetrators of of criminal narcotics perpetrated

members in North Sumatra. This studv studv examines the Formulation Narcotics Crime arrangement in the positi1•e law oflndonesia, rhe role of of

Police Force in soli'ing the narcotic drug crime case by the police, factors inhibiting lm1 enforcement to m.embers of of the North Police 1-vho commit a narcotic crime.

research method used in this research is normative juridical method and secondwy data that is legal material consisting of

tertimy legal material. The procedure of of collecting legal materials is done through a series of of acti1'ities of collecting materials

terselenggaranya Research. especially by conducting literature studies.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 7: PERANAN KEPOLISIAN DAERAH SUMATERA UTARA

KATA PENGANTAR

Pertama-tama disampaikan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,

yang telah memberikan anugerah yang begitu besar berupa kesehatan,

keselamatan dan hikmat dan ilmu pengetahuan sehingga Tes is ini dapat

diselesaikan dengan baik. Penulisan Tesis ini berjudul "PERANAN

KEPOLISIAN DAERAH SUMATERA UTARA DALAM PENEGAKAN

HUKUM TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA NARKOTIKA YANG

DILAKUKAN ANGGOTA POLRI DI SUMATERA UTARA)" merupakan

salah satu syarat yang harus dipenuhi penulis dalam menyelesaikan studi pada

Magister Ilmu Hukum Universitas Medan Area.

Pada kesempatan ini peneliti menyadari bahwa tesis ini tidak akan bisa

selesai tanpa bantuan, perhatian, bahkan kasih sayang dari berbagai pihak yang

telah membantu baik bersifat moril maupun materil, maka dengan segala

kerendahan hati peneliti haturkan terimakasih.

Peneliti menyadari sepenuhnya, bahwa penulisan tesis ini masih jauh dari

sempurna, mengingat keterbatasan pengetahuan, waktu dan terbatasnya literatur.

Namun dengan segala kerendahan hati peneliti mohon maaf, saran maupun kritik

konstruktif yang sifatnya membangun sangat peneliti harapkan. Akhimya peneliti

berharap semoga tulisan ini ada manfaatnya bagi kita semua.

Peneliti,

Novrianti Sidauruk

TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA NARKOTIKA

DILAKUKAN ANGGOTA POLRI DI SUMATERA UTARA)" merupakan

syarat yang harus dipenuhi penulis dalam menyelesaikan studi

Hukum Universitas Medan Area.

kesempatan ini peneliti menyadari bahwa tesis ini tidak

bantuan, perhatian, bahkan kasih sayang dari berbagai pihak

membantu baik bersifat moril maupun materil, maka dengan

hati peneliti haturkan terimakasih.

Peneliti menyadari sepenuhnya, bahwa penulisan tesis ini masih

mengingat keterbatasan pengetahuan, waktu dan terbatasnya

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 8: PERANAN KEPOLISIAN DAERAH SUMATERA UTARA

DAFTAR ISI

Ha la man

ABSTRAK ...................................................................................................... i

ABSC.TRAK ........................................ ............ ............... .... .. . . ...... ...... . ... ........ .. ii

DAFTAR 181 ................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................... .................................... 1

1.1. Latar Belakang.................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ...................... ...... ............................ .............. ......... 11

1. 3. Tuj uan Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . .. . . . . . .. .. .. .. .. . . . . .. . . . . . . . 11

1.4. Manfaat Penelitian ............ .......... ........... .................. ............. ......... .. .. . 12

1.5. Keaslian Penelitian .................. ....................................... ..................... 12

1.6. Kerangka Teori dan Konsepsi .................. .............. ... ... .................. ..... 13

1.5.1. Kerangka Teori .... .. ........................ ........ ............. .. . . ............... ... 13

1.5.2. Kerangka Konsepsi ................... ............... ........ .... ... ........... . ..... . 40

1.7. Metode Penelitian .... ............ .... .................. . .... ...... .... ....... ................... 42

1. 7.1. Spesifikasi Penelitian ....... ..................... ................... ..... ........... . 42

1.7.2. Metode Pendekatan ..................................... ............. ................. 43

1.7.3. Sumber Data ............................. ...... ............................. ...... ...... . 43

1. 7. 4. Prosedur Pengumpulan Data ..... ......... .......... ............. ................ 44

1. 7. 5. Pengolahan dan Analisa Data .... ............. ............. .................... . 4 5

BAB II PENGATURAN TINDAK PIDANA NARKOTIKA DALAM HUKUM POSITIF INDONESIA •.••.•.........••.•.•.•.•.•••.•..•••.•....•...••..•. 46

2.1. Peredaran Narkotika di Indonesia ................. ........... ....................... .. . 46

2.2. Tinjauan Umurn tentang Tindak Pidana Narkotika ......... .... ........... ... 56

iii

Latar Belakang.............................................................................

Rumusan Masalah ...................... ...... ............................ ..............

uan Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . .. . . . . . .. .. .. .. .. . . . .

Manfaat Penelitian ............ .......... ........... .................. ............. .......

Keaslian Penelitian .....Penelitian .....Penelitian ............. ....................................... ..............

Kerangka Teori dan Konsepsi ..Konsepsi ..Konsepsi ................ .............. ... ... ..................

1.5.1. Kerangka Teori .... .. ........................ ........ ............. .. . . ...............

1.5.2. Kerangka Konsepsi ................... ............... ........ .... ... ...........

Metode Penelitian .... ............ .... .................. . .... ...... .... ....... ..............

7.1. Spesifikasi Penelitian ....... ..................... ................... ..... .....

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 9: PERANAN KEPOLISIAN DAERAH SUMATERA UTARA

2.3. Pengaturan Narkotika di dalam Hukum Positiflndonesia ....... ....... . . . 64

2.4. Bentuk Pemidanaan di dalam Undang-Undang Narkotika ............ . . . . 77

2.5. Akibat Hukum Bagi para pelaku tindak pidana Narkotika

Menurut Undang-Undang . . . . . . . . . . . . . ....... ..................... . ...... . . . . . ............. 78

BAB ID F AKTOR PENGHA.MBAT .......................................................... 91

3.1. Faktor Undang-Undang .. . . . . . . ... . ................ ...... . . . . . ........... . ......... . . ....... 91

3.2. Faktor Aparat Hukum . . . . . .. . ...... . ..... ..... . . . ....... . . . . . . .......... .... . . .. . . ...... . .... 98

3.3.Faktor Kultur masyarakat ......... . ........ . . ... ....... . . . . . ........... . . ............... . . . . 100

BAB IV PERAN KEPOLISIAN DAERAH SUMATERA UTARA DALAM MENGATASI KASUS HUKUM TINDAK PIDANA NARKOTIKA OLEH ANGGOTA KEPOLISIAN .•••••.••• 104

4.1. Tinjauan Terhadap Fungsi dan Kedudukan Kepolisian

Republik Indonesia ..... ........... . ....... . . . . . ............. ........ ........ . . .......... . .... 104

4.2. Penyebab Terjadinya tindak pidana Narkotika oleh Anggota

Kepolisian Daerah Sumatera Utara . . . ............. . . . .......................... . ..... 109

4.3. Peran Kepolisian Daerah Sumatera Utara Dalam Mengatasi

Kasus Hukum Tindak Pidana Narkotika Oleh Anggota

Kepolisian ......... ......... . . . ........... . . . . . ..... . . . .. . . . . . . ........................ . .. . . . . ...... 123

4.4. Upaya Penegakan Hukum terhadap Anggota POLDASU

yang terlibat Narkotika . . . . . . ..... . . . ....... . . .... . . . .. . . . . . ..... . . . . . . . .......... . . . ........ 134

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 147

5.1. Kesimpulan ........ . . ..... . . . . . . . ........ ................ . . ... . . . . . . . ......... . . . .. . . ........ . ... . 147

5.2. Saran ..... ........ . . . . . . . . ......... ....... . ....... . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . ... ........................ 148

DAFTAR PUSTAKA. ..................................................................................... 149

iv

3.3.Faktor Kultur masyarakat ......... . ........ . . ... ....... . . . . . ........... . . ...............

PERAN KEPOLISIAN DAERAH SUMATERA UTARA DALAM MENGATASI KASUS HUKUM TINDAK PIDANA NARKOTIKA OLEH ANGGOTA KEPOLISIAN .•••••.•••

Tinjauan Terhadap Fungsi dan Kedudukan Kepolisian

Republik Indonesia ..... ........... . ....... . . . . . ............. ........ ........ . . ........

Penyebab Terjadinya tindak pidana Narkotika oleh Anggota

Kepolisian Daerah Sumatera Utara . . . ............. . . . ..........................

Peran Kepolisian Daerah Sumatera Utara Dalam Mengatasi

Kasus Hukum Tindak Pidana Narkotika Oleh Anggota

Kepolisian ......... ......... . . . ........... . . . . . ..... . . . .. . . . . . . ........................ . .. . . . .

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 10: PERANAN KEPOLISIAN DAERAH SUMATERA UTARA

1.1. Latar Belakang

BABI PENDAHULUAN

Pada dasamya manusia hidup memerlukan hukum sebagai pengatur tingkah

laku antar sesama manusia .. Aturan yang mengikat manusia tidak hanya dalam

bentuk hukum yang tertulis akantetapi juga hukum yang tidak tertulis.

Perkembangan kemajuan budaya dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

rnembuat perilaku manusia di dalam hidup bermasyarakat dan bemegara justru

semakin kompleks dan bahkan multikompleks. Peiilaku demikian apabila ditinjau

dari segi hukum tentunya ada perilaku yang dapat dikategorikan sesuai dengan

nonna dan ada perilaku yang tidak sesuai dengan nonna. Perilaku yang tidak

sesuai dengan norma/penyelewengan terhadap norma inilah yang dapat

menimbulkan permasalahan hukum dan merugikan masyarakat. Penyelewengan

yang dernikian biasanya oleh masyarakat dicap sebagai suatu pelanggaran, bahkan

sebagai suatu kejahatan 1

Pemerintah dalam usaha untuk menanggulangi masalah penyalahgunaan dan

peredaran gelap narkotika telah meratifikasi Konvensi Perserikatan Bangsa

Bangsa tentang Pemberantasan Peredaran Gelap Narkotika dan Psikotropika

Tahun 1988 (Convention Against Illicit Traffic in Narcotic Drugs and

Psychotropic Subtances 1988) dan Konvensi Psikotropika Tahun 1971 ( Covention

on Psychotropic Subtances 1971) dengan menetapkan Undang-Undang No. 7

Tahun 1997 tentang Pengesahan Konvensi Perserikatan Bangsa Bangsa Tentang

1 Bambang Waluyo, Pidana dan Pemidanaan, Sinar Grafika, Jakaiia, 2004, hal. l.

Perkembangan kemajuan budaya dan Ilmu Pengetahuan dan

perilaku manusia di dalam hidup bermasyarakat dan bemegara

kompleks dan bahkan multikompleks. Peiilaku demikian apabila

hukum tentunya ada perilaku yang dapat dikategorikan sesuai

ada perilaku yang tidak sesuai dengan nonna. Perilaku

dengan norma/penyelewengan terhadap norma inilah

menimbulkan permasalahan hukum dan merugikan masyarakat. Penyelewengan

dernikian biasanya oleh masyarakat dicap sebagai suatu pelanggaran,

suatu kejahatan 1

Pemerintah dalam usaha untuk menanggulangi masalah penyalahgunaan

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 11: PERANAN KEPOLISIAN DAERAH SUMATERA UTARA

2

Pemberantasan Peredaran Gelap Narkotika dan Psikotropika dan Undang-undang

No. 8 Tahun 1996 tentang Pengesahan Konvensi Psikotropika. Kedua konvensi

tersebut membuka kesempatan bagi negara-negara yang mengakui dan

meratifikasinya untuk melakukan kerja sama penanggulangan penyalahgunaan

dan pemberantasan peredaran gelap narkotika baik secara bilateral maupun

multilateral.

Penyalahgunaan Narkotika tidak hanya menjadi rnasalah lokal rnaupun

nasional, tetapi sekarang sudah menjadi masalah global (dunia). Saat ini

penyalahgunaan narkotika sudah masuk segala lapisan baik kalangan atas,

kalangan menengah, maupun kalangan bawah sekalipun. Ditinjau dari sudut usia,

narkotika sudah tidak dinikmati golongan remaja, tetapi juga golongan setengah

baya maupun golongan usia tua. Penyebaran narkotika sudah tidak lagi hanya di

kota besar, tetapi sudah masuk kota-kota kecil dan rnerambah di kecamatan

bahkan desa. 2

Narkotika dan obat-obatan terlarang merupakan zat aditif yang jika

dikonsumsi tanpa aturan dan dosis yang sesuai dapat membahayakan kesehatan.

Narkoba sendiri terdiri dari narkotika, psikotropika, dan zat aditif lainnya.

Menurut Badan Narkotika Nasional (BNN) , narkotika adalah zat atau obat yang

berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang

dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,

Inengurangi sampai mengl1ilangkan rasa nyeri, dan dapat n1eni1nbulkan

ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan-golongan sebagaimana

2 Hari Sasangka, Narkotika dan Psikotropika Dalam Hukum Pidana, Mandar Maju.

Bandung,2003, hal.3.

Penyalahgunaan Narkotika tidak hanya menjadi rnasalah lokal

tetapi sekarang sudah menjadi masalah global (dunia).

penyalahgunaan narkotika sudah masuk segala lapisan baik kalangan

menengah, maupun kalangan bawah sekalipun. Ditinjau dari

narkotika sudah tidak dinikmati golongan remaja, tetapi juga golongan setengah

maupun golongan usia tua. Penyebaran narkotika sudah tidak lagi

tetapi sudah masuk kota-kota kecil dan rnerambah di

desa. 2

Narkotika dan obat-obatan terlarang merupakan zat aditif

tanpa aturan dan dosis yang sesuai dapat membahayakan

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 12: PERANAN KEPOLISIAN DAERAH SUMATERA UTARA

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Achrnad Ali , 2009, Menguak Teori Hukum (Legal Theorv) dan Teori Peradilan (Judicial Prudence) Termasuk lnterpretasi Undang-undang (Legisprudence), Kencana Prenada Media Group, Jakaiia

Abdulkadir Muhammad, 2006, Etika Pro.fesi Hukum, Citra aditya Bakti, Bandung.

Bambang Waluyo,2004, Pidana dan Pemidanaan, Sinar Grafika, Jakaiia

Barda Nawawi Arief, 2008, Masalah Penegakan Hukum dan Kebijakan Hukum Pidana Dalam Penanggulangan Kejahatan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta

1999 Kebijakan Legislat!f dalam Penanggulangan Kejahatan dengan Pidana Penjara, Batam: CV. Ananta

Chazawi, Adami, 2007, Stelsel Pidana, Tindak Pidana, Teori-reori Pemidanaan dan Batas Berlakunya Hukum Pidana, Rajawali Pers, Jakaiia.

Effendi, Erdianto, 2011, Hukum Pidana Indonesia, PT Refika Aditama, Bandung

Johny Ibrahim,2008 , Teori dan Metodologi Penelitian Hukum ormatif, .Surabaya: Bayumedia.

Lobby Luqman, 2002, Hak Asasi Manusia (HAM) Dalam Hukum Acara Pidana, Jakarta: Datacom

M. Marwan dan Jimmy, 2009, P, Kamus Hukum; Dictionmy Of Law Complete Edition, cetakanpertama, Reality Publisher, Surabaya

Mansur, Arief M. Dikdik dan Elisatris Gultom 2008, Urgensi Perlindungan. Karban Kejahatan Antara Karban dan Rea/ita, Raja Grafindo Persada, Jakaiia

Moeljatno, 1993, Asas-Asas Hukum Pidana, Rineka Cipta, Jakaiia.

Muladi, 1995, Kapita Selekta Sistem Peradilan Pidana, Semarang: Badan Penerbit Undip

Muladi dan B:::rda Nawawi Arief, 1984, teori-tcori don keb'.fakan pidana, Bandung, Alumni

Waluyo,2004, Pidana dan Pemidanaan, Sinar Grafika, Jakaiia

Nawawi Arief, 2008, Masalah Penegakan Hukum dan Kebijakan Pidana Dalam Penanggulangan Kejahatan, Kejahatan, Ke Kencana Prenada Media Jakarta

1999 Kebijakan Legislat!f dalam Penanggulangan dengan Pidana Penjara, Penjara, Pen Batam: CV. Ananta

Chazawi, Adami, 2007, Stelsel Pidana, Tindak Pidana, Teori-reori Pemidanaan Batas Berlakunya Hukum Pidana, Rajawali Pers, Jakaiia.

Erdianto, 2011, Hukum Pidana Indonesia, PT Refika Aditama,

him,2008 , Teori Teori T dan Metodologi Penelitian Hukum ormatif, ormatif, Bayumedia.

Luqman, 2002, Hak Asasi Manusia (HAM) Dalam Hukum Acara Jakarta: Datacom

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 13: PERANAN KEPOLISIAN DAERAH SUMATERA UTARA

150

Otje Salman dan Anton F. Susanto, 2009, Teori Hukum Mengingar, Mengumpu/kan dan Membuka Kemba/i, Bandung, Refika Aditama.

P.A.F.Lamintang, 1997,Dasar-dasar Hukum Pidana Indonesia, Bandung: Citra Aditya Bakti.

Peter Mahmud Marzuki, 2010, Pene/itian Hukum. Kencana Persada Group. Jakarta.

Pumadi Purbacaraka dan Soerjono Soekanto, 1978, Periha/ Kaidah Hukum, Bandung: Alumni

Roelan Saleh, 1987, Ste!se! Pidana Indonesia, Jaka1ia: Bina Akasara.

Rom Ii Atmasasmita, 1996,Sisrem Pera di/an Pidana : Perspektif Eksistensia/isme dan Abo!isionisme, Bandung: Bina Cipta

Rahmadi, Takdir, 2012, Hukum Lingkungan di Indonesia, Rajawali Pers, Jakaiia

Satjipto Rahardjo, 2009, Penegakan Huk11111 Suatu Tinjauan Sosiologis, Genta Publishing, Yogyakarta

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1995,Masa/ah Penegakan Hukum, Alumni, Bandung.

, 1982, Masa/ah Penegakan Hukum suatu Tinjauan Sosiologi, Semarang: Undip Press

Sanapiah Faisal,2003,Format-Format Penelitian Sosia/, Jakaiia; RajaGrafindo Persada.

Soedjono Dirdjosisworo, 1987,Ruang Lingkup Krimino/ogi, Bandung: Remaja Kary a

Syamsul Arifin,20 12 , Buku Ajar: Merode Penulisan Kmya Jlmiah dan Penelitian Hukum. Medan, Medan Area University Press.

Sudaiio, 1986,Kapita Selekta Hukum Pidana, Bandung; Alumni.

Soerjono Soekanto, 1986,Kegunaan Sosiologi Hukum Bagi Kalangan Hukum, Bandung, Alumni .

.. .. .. . .. . .. ... .. .. . .. .. .. ... 1984, Pengantar Penelitian Hukum, UI Pres, Jakaiia

Sunaiio, Alrernatif Meminima/isasi Pe/anggaran HAM Dalc1111 Penegakan Hukum Pidana , dalam Muladi (eel)., 2009, Hak Asasi Manusia Hake/wt. Konsep

Alumni

1987, Ste!se! Pidana Indonesia, Jaka1ia: Bina Akasara.

Atmasasmita, 1996,Sisrem Pera di/an Pidana : Perspektif Perspektif Eksistensia/isme Abo!isionisme, Bandung: Bina Cipta

Takdir, 2012, Hukum Lingkungan di Indonesia, Rajawali Pers, Jakaiia

Rahardjo, 2009, Penegakan Huk11111 Suatu Tinjauan Sosiologis, Yogyakarta

. . . . . . . . . . . . . . . . . 1995,Masa/ah Penegakan Hukum, Alumni, Bandung.

1982, Masa/ah Penegakan Hukum suatu Tinjauan Sosiologi, Undip Press

Faisal,2003,Format-Format Penelitian Sosia/, Jakaiia; RajaGrafindo

Dirdjosisworo, 1987,Ruang Lingkup Krimino/ogi, Bandung: Remaja

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Page 14: PERANAN KEPOLISIAN DAERAH SUMATERA UTARA

151

dan lmplikasinya Dalam Perspektzf Hukum don Masyarakat, Refika Aditama, Bandung

Sudan.van Danim, 1997,/\1etode Penelitian untuk Jlmu-1/mu Prilaku, Jakaiia; Bumi Aksara.

Suharsimi Arikunto ,2002Prosedur Penelitian Suat11 Pendekatan Praktek, Jakarta; Rineka Cipta.

Taliziduhu Ndraha, 1985,Research: Teori Metodologi Administrasi, Jakarta; Bina Aksara.

B. Peraturan Perundang-Undangan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945

Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika

Undang-undang Nornor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Republik Indonesia

Kitab Undang-Undang Hukum Pidana

Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana

C. Internet

http://www.pramesnet.com/new/home-2/item/ 13 85-d ir-narkoba-pol kasat-narkoba-polres-asahan.html diakses 23 ovember 2016.

https://www.merdeka.com/peristiwa/ini-kata-jaksa-agung-soal-poli i-<Ji-meda.o­disuap-bandar-narkoba.html diakses 23 November 2016

http://www.tribunnews.com/regional/2016/08/31 /ada-sejumlah-anggota-p 1-medan-positif-mengonsumsi-narkoba diakses 23 November 2016.

Peraturan Perundang-Undangan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945

Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika

Undang-undang Nornor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Republik Indonesia

Undang-Undang Hukum Pidana

Undang-Undang Hukum Acara Pidana

Internet

pramesnet.com/new/home-2/item/ 13 85-d ir-narkoba-pol l kasat-narkoba-polres-asahan.html diakses 23 ovember 2016.

https://www.merdeka.com/peristiwa/ini-kata-jaksa-agung-soal-poli i-<Jii-<Jidisuap-bandar-narkoba.html diakses 23 November 2016

UNIVERSITAS MEDAN AREA