peran pembimbing agama islam dalam...

120
PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN AKHLAK REMAJA DI PANTI SOSIAL BINA REMAJA BAMBU APUS CIPAYUNG JAKARTA TIMUR Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom. I) Oleh : ZURAIDA NIM 1110052000040 JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/ 2014 M

Upload: phamanh

Post on 11-Mar-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN

AKHLAK REMAJA DI PANTI SOSIAL BINA REMAJA BAMBU APUS

CIPAYUNG JAKARTA TIMUR

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom. I)

Oleh :

ZURAIDA

NIM 1110052000040

JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1436 H/ 2014 M

Page 2: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

I

PERAN PEMBIMBINGAGAMAISLAM DALAMMENINGKATKANAKHLAK RDMAJA DI PANTI SOSIAL BINA REMAJA BAMBU APUS

CIPAYUNG JAKARTA TIMI,]R

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Untuk MemenuhiPersyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom. I)

Oleh :

ZI]RAIDA J

NIM 1110052000040

JT'RUSAN BIMBINGAN DAI\I PET{YULT'HAN ISLAM

FAKI]LTAS ILMU DAKWAH DAN TLMU KOMI]NIKASI

LNMRSITAS ISLAM NEGERT (UrN)

SYARIF HIDAYA-TULLAH JAKARTA

1436W 20t4vr

Page 3: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhisalah satu persyaratan memperoleh Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.t) diUIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkansesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN SyarifHidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbulti bahwa karya ini bukan hasil karya asli sayaatau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersediamenerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta-

Zuraida

Page 4: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

PENGESAIIAN PAI\TITIA UJIAN

Slripsi yang berjudul Peran Pembimbing Agama Islrm Dalam

Meningkatkan Akhlak Remaja Di Panti Sosial Bina Remaja Bambu ApurCipayung Jrkarta Timur telah diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas IknuDakwah dan Ilmu Komunikasi LJIN Syarif Hidayatulah Jakarta" pada hari Jumat, 12

Desember 2014. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untukgremperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) pada Program Studi

Bimbingan dao Penyduhan Islam.

Jallarta, 12 Desember 20 I 4

gidang Munaqasyah

Anggota p Anggota

Dns. Jumroni, M.SiNrP. 196305rs 199203 I 006

arto, MA60806 199603 I 001

Anggota

Dra.Rini Drs. Su arto, MA0806 199603 I 001NIP. 1 NIP. 19

Pembimbing

Lc,MA

Drs. S

Prihatini, M.Si199503 2 003

NrP.l974l021' 200801 I 009

Page 5: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

i

ABSTRAK

ZURAIDA

1110052000040

Peran Pembimbing Agama Islam dalam Meningkatkan Akhlak Remaja di

Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Bambu Apus Cipayung Jakarta Timur.

Pembimbing: Fauzun Jamal, Lc, MA

Pembimbing agama memiliki peran yang sangat besar dalam

meningkatkan akhlak remaja. Disamping itu pembimbing agama menjadi orang

yang penting dalam mendidik, menunjukkan, memberi jalan, atau menuntun

remaja ke arah tujuan yang bermanfaat bagi banyak orang. Dalam

melaksananakan perannya tersebut, pembimbing agama menempuh upaya tertentu

dalam rangka meningkatkan akhlak remaja. Berbagai upaya yang dilaksanakan

oleh pembimbing agama sangat menentukan tercapainya tujuan yang ingin

diharapkan. Sehingga penelitian peran yang dilakukan pembimbing agama Islam

merupakan hal yang menarik untuk dikaji lebih lanjut. Permasalahan pokok

adalah penelitian ini adalah minimnya pengetahuan agama remaja tentang ajaran

Islam. Disini mereka mendapatkan bimbingan di Panti mendapatkan porsi yang

sangat sedikit sekali, yaitu seminggu dua kali saja, itupun yang dibahas bimbingan

agama secara umum saja. Ditambah lagi dengan latar belakang pendidikan para

siswa yang kebanyakan hanya tamatan SD. Perumusan masalah dalam penelitian

ini mencakup peran yang dilakukan pembimbing agama Islam dalam

meningkatkan akhlak remaja di PSBR metode yang digunakan dan faktor

pendukung serta penghambat pembimbing agama Islam dalam meningkatkan

akhlak remaja pada panti tersebut.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan

desain deskriptif, yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat

diamati. Informan dalam penelitian ini terdiri dari dua orang pembimbing agama

Islam dan tujuh orang remaja panti.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya-upaya yang dilakukan

pembimbing agama Islam dalam meningkatkan akhlak remaja yaitu menjelaskan

keuntungan orang yang berakhlak baik dan kerugian orang yang berakhlak buruk,

memberikan nasehat dan teguran kepada remaja yang berakhlak buruk dan

memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode yang

digunakan pembimbing agama Islam terdiri dari metode ceramah, diskusi, tanya

jawab bimbingan baca Al-Qur’an dan praktik. Adapun faktor pendukungnya,

pembimbing yang memiliki kapasitas ilmu yang memadai, adanya pengawasan

dari orang tua asuh, terbangunnya kesadaran dari remaja untuk memperbaiki diri

serta sarana dan prasarana yang memadai. Sedangkan faktor penghambatnya ialah

waktu penyampaian materi yang tidak cukup begitu juga dengan alokasi waktu

yang seharusnya dilakukan pada waktu yang tepat dan kurangnya tenaga

pembimbing agama Islam di panti tersebut.

Kata kunci: Pembimbing Agama, akhlak remaja, metode bimbingan.

Page 6: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur penulis sampaikan ke hadirat Allah SWT, Tuhan semesta

alam. Shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Nabi

Muhammad SAW, beserta keluarga, para sahabat, dan pengikutnya yang setia.

Allhamdulillah wa syukurillah berkat rahmat dan anugerah- Nya sehingga

saya dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul “Peran

Pembimbing Agama Islam Dalam Meningkatkan Akhlak Remaja Di Panti

Sosial Bina Remaja (PSBR) Bambu Apus Cipayung Jakarta Timur.”

Selanjutnya, ucapan terima kasih saya sampaikan kepada kedua orang tua

saya, Ayahanda Bakhmizon dan Ibunda Nur’aini yang selama ini telah

memberikan saya dukungan baik dari segi moril maupun materil, yang senantiasa

ridho dengan langkah saya, yang tak letih berdoa di setiap penghujung malam,

dan tak habis membagi cinta dan kasih sayangnya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang

telah membantu dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini, baik moril maupun

materil, khususnya kepada:

1. Bapak Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi, Bapak Dr. Suparto, M. Ed, Ph. D sebagai Wakil Dekan

bidang Akademik, Bapak Drs. Jumroni, M. Si sebagai Wakil Dekan

bidang Administrasi Dan Keuangan, dan Bapak Dr. H. Sunandar, MA

Page 7: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

iii

sebagai Wakil Dekan III bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Dakwah

Dan Ilmu Komunikasi (FIDKOM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Dra. Rini Laili Prihatini, M.Si selaku Ketua Jurusan Bimbingan dan

Penyuluhan Islam (BPI) Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi

(FIDKOM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah banyak membantu

memberikan arahan/masukan, nasihat, bimbingan dan do’a kepada penulis.

3. Bapak Drs. Sugiharto, MA selaku Sekretaris Jurusan Bimbingan dan

Penyuluhan Islam (BPI) Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi

(FIDKOM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu secara

administratif.

4. Bapak H. Fauzun Jamal LC., MA selaku Dosen Pembimbing yang dengan

sabar membimbing dan memberikan pengarahan kepada penulis sehingga

terselesaikannya skripsi ini.

5. Seluruh Dosen dilingkungan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

(FIDKOM) dan khususnya dosen jurusan Bimbingan Dan Penyuluhan

Islam (BPI) FIDKOM yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan

pengalaman baru kepada penulis.

6. Pimpinan dan karyawan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

yang telah memberikan fasilitas untuk mendapatkan referensi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini.

7. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen DIKTI) Kementerian

Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemdikbud R.I) dan

Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag R.I) sebagai pencetus

Page 8: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

iv

dan pemberi bantuan beasiswa BIDIKMISI angkatan pertama tahun 2010

selama 4 tahun.

8. Seluruh pejabat dan staf Lembaga Panti Sosial Bina Remaja Bambu Apus

(PSBR) Jakarta Timur yang dengan ramah telah menyilahkan peneliti

untuk melakukan penelitian terkait skripsi. Secara khusus terimakasih

dihaturkan pada Bapak Junaidi dan Bapak Imron yang selalu meluangkan

waktu untuk wawancara, juga staf yang sangat rajin dan cekatan dalam

menanggapi semua keperluan adminisntrasi peneliti.

9. Adikku tersayang, Mukhlis dan Rafi’ah A’lawiyah, yang tak henti

menunjukkan rasa sayang pada peneliti, serta menjadi alasan terbaik bagi

peneliti agar terus berusaha maksimal dalam meraih cita-cita.

10. Ibu guru TK Salman, Ibu Umi, ibu Eni, Ibu Yanti, Ibu Mumun, Ibu

Mimin, Ibu Faridah, Ibu Hani selalu memberikan dukungan, motivasi dan

nasihat positif.

11. Teman-teman kampus: Aditia, Haula, Mela, Deuis, Sri, Fitri, Ayu, Indah,

Elva, Jannah, Ela, Ucup, Ida dan teman-teman BPI angkatan 2010 lainnya

yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu terimakasih buat sharingnya

dalam proses merampungkan skripsi.

Terakhir kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan

satu persatu yang telah ikut berpartisipasi dalam penulisan skripsi ini.

Dengan tidak mengurangi rasa hormat kepada kalian semua, penulis

mengucapkan banyak terimakasih. Semoga Allah SWT memberikan yang

terbaik untuk kita semua.

Page 9: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

v

Akhirnya kepada-Nyalah penulis serahkan segala urusan ini.

Penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan

menambah khazanah pengetahuan walaupun belum sepenuhnya optimal.

Jakarta, 1 Desember 2014

Zuraida

NIM. 1110052000040

Page 10: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

iii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ............................................................................... ii

DAFTAR ISI .............................................................................................. iii

DAFTAR TABEL ...................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................. 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ............................. 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................... 7

D. Tinjauan Pustaka ............................................................ 8

E. Metodologi Penelitian .................................................... 11

F. Sistematika Penulisan .................................................... 16

BAB II LANDASAN TEORI

A. Peran Pembimbing Agama Islam .................................... 18

1. Pengertian Peran ...................................................... 18

2. Pengertian Pembimbing Agama Islam ..................... 19

3. Syarat-Syarat Pembimbing Agama Islam ................ 26

4. Tugas Pembimbing Agama Islam ............................ 29

B. Akhlak ............................................................................ 32

1. Pengertian Akhlak .................................................... 32

2. Ruang Lingkup Ajaran Akhlak ................................ 34

C. Remaja ............................................................................ 41

1. Pengertian Remaja ................................................... 41

2. Ciri-Ciri Masa Remaja ............................................. 43

BAB III GAMBARAN UMUM PANTI SOSIAL BINA REMAJA

(PSBR) BAMBU APUS CIPAYUNG JAKARTA TIMUR

A. Sejarah Berdirinya Panti ................................................ 45

B. Visi, Misi dan Tujuan Berdirinya Lembaga ................... 47

C. Fungsi dan Tugas Lembaga ............................................ 48

D. Ruang Lingkup Kegiatan Lembaga ................................ 49

E. Penerima Manfaat .......................................................... 50

F. Program ......................................................................... 54

Page 11: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

iv

G. Sarana dan Prasarana Lembaga. ...................................... 57

H. Gender ............................................................................ 58

I. Struktur Organisasi Lembaga ......................................... 59

J. Jumlah Pegawai dan Latar Belakang Pendidikan .......... 60

K. Kemitraan dengan pihak luar ......................................... 61

BAB IV TEMUAN LAPANGAN DAN ANALISA DATA

A. Deskripsi Informan.......................................................... 63

1. Pembimbing ............................................................. 63

2. Terbimbing ............................................................... 65

B. Peran Pembimbing Agama Islam dalam Meningkatkan

Akhlak Remaja di Panti ................................................ 70

1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan .............................. 70

2. Materi Bimbingan .................................................... 72

3. Peran Pembimbing Agama ........................................ 75

4. Akhlak Remaja Terhadap Allah, Terhadap Manusia

dan Lingkungan ........................................................ 76

C. Metode bimbingan yang digunakan pembimbing agama

Islam dalam meningkatkan akhlak remaja di panti.......... 83

D. Faktor Pendukung dan Penghambat Pembimbing

Agama Islam dalam Meningkatkan Akhlak Remaja di

Panti ................................................................................ 86

1. Faktor Pendukung .................................................... 85

2. Faktor Penghambat ................................................... 87

E. Analisa SWOT pada lembaga ........................................ 88

F. Analisis Hasil Upaya Pembimbing Agama Islam Dalam

Meningkatkan Akhlak Remaja Di Panti Sosial Bina

Remaja (PSBR) Bambu Apus Cipayung Jakarta Timur . 95

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................... 99

B. Saran ............................................................................... 100

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 101

Page 12: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

v

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Sarana dan Prasarana Lembaga Tahun 2013.............. ........ 57

Tabel 2 Komposisi Pegawai PSBR Menurut Jenis Kelamin

Tahun 2013........................................................................ 58

Tabel 3 Komposii Pegawai Menurut Jabatan Tahun 2013............ 60

Tabel 4 Tingkat Pendidikan Pegawai Tahun 2013....................... 61

Tabel 5 Tabel Pembimbing Agama Islam.................................... 63

Tabel 6 Terbimbing Berdasarkan Jenis Kelamin......................... 65

Tabel 7 Terbimbing Berdasarkan Usia........................................ 65

Tabel 8 Terbimbing Berdasarkan Jurusan yang Diambil............ 66

Page 13: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

vi

LAMPIRAN 1. Transkip wawancara

2. Surat keterangan melakukan penelitian

3. Data siswa PSBR

4. Jadwal kegiatan program pelayanan dan pengembangan

penerima manfaat PSBR Bambu Apus Cipayung Jakarta

angkatan 1/75 tahun 2014

5. Dokumentasi

Page 14: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada zaman yang serba modern ini, dimana tuntutan hidup semakin

meningkat dan bertambah serta persaingan semakin ketat yang mendorong

orang berlomba-lomba untuk mencapai kesuksesan dalam hidupnya. Bahkan

tidak sedikit yang melupakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai orang tua

atau pembimbing bagi anak-anaknya. Mereka lebih asyik dengan pekerjaan

dan kegiatannya setiap hari, sehingga melalaikan apa yang menjadi tanggung

jawabnya.

Permasalahan sosial yang semakin kompleks serta perkembangan ilmu

dan teknologi yang kian berkembang memiliki dampak atau pengaruhnya

terhadap kehidupan anak didik, baik bersifat negatif ataupun yang positif.

Sehingga dibutuhkan sekali bimbingan khususnya bimbingan agama yang

akan membentuk pribadinya menjadi manusia seutuhnya demi tercapainya

kebahagiaan dunia akhirat.1

Bimbingan diperlukan agar dalam pelaksanaan suatu perbuatan atau

kewajiban dapat dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan tuntunan

agama. Oleh karena itu, pemberian pendidikan tentang agama sangat penting

sekali jika dimulai dari masa anak-anak. Karena pada masa itu merupakan

masa perkembangan serta pembentukan kepribadiannya. Dalam hal ini,

1 Mumun Mulyanah, “Upaya Pembimbing Agama dalam Meningkatkan Pengetahuan

Ibadah Shalat Siswa SDN Kunciran 4 Pinang kota Tengerang,” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu

Dakwah Dan Ilmu Komunikasi, Universitas Negeri Jakarta, 2009), h. 1-2.

Page 15: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

2

pembimbing memiliki peran yang sangat besar dalam mewujudkan hal

tersebut. Pembimbing menjadi orang yang paling penting dalam mendidik,

menunjukkan, memberi jalan, atau menuntun orang lain ke arah tujuan yang

bermanfaat bagi banyak orang.2

Pemberian bimbingan ditujukan untuk meningkatkan akhlak. Akhlak

merupakan bukti dan buah keimanan. Keimanan tidak ada nilainya tanpa

akhlak, dan akhlak akan berbuah keimanan jika diaplikasikan (diterapkan)

dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang yang berakhlak baik akan

menunjukkan kualitas keimanannya baik untuk dirinya sendiri, lingkungan

sekitar, dan tentunya kepada Allah SWT.

Berakhlak mulia merupakan tujuan pokok dari risalah Islam. Hal ini

sebagaimana ditegaskan oleh Allah SWT dalam Surat Al-Hajj ayat 41 yang

berbunyi:

Artinya: “ (yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan

mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang,

menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah dari

perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala

urusan.”( QS. Al-Hajj: 41)3

2Mumun Mulyanah, “Upaya Pembimbing Agama dalam Meningkatkan Pengetahuan

Ibadah Shalat Siswa SDN Kunciran 4 Pinang kota Tengerang,” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu

Dakwah Dan Ilmu Komunikasi, Universitas Negeri Jakarta, 2009), h. 1-2. 3 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, edisi Khat Madinah, (Bandung:

Syamil Cipta Media, 2007), h. 337.

Page 16: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

3

Seseorang yang memiliki akhlak yang baik akan lebih meningkatkan

kualitas ibadahnya dan berlomba-lomba dalam mengerjakan kebajikan.

Akhlak juga merupakan salah satu khazanah intelektual muslim yang

kehadirannya hingga saat sekarang ini semakin dirasakan. Secara historis dan

teologis, akhlak tampil mengawal dan memandu perjalanan hidup manusia

agar selamat dunia dan akhirat. Tidaklah berlebihan jika misi utama kerasulan

Muhamamad SAW adalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia, dan

sejarah mencatat bahwa faktor pendukung keberhasilan dakwah beliau antara

lain karena dukungan akhlaknya yang prima.4

Seorang pembimbing agama Islam harus menjadi teladan yang baik

bagi peserta didiknya, agar ia memiliki pengaruh dalam mendidik. Sehingga

peserta didik akan mencoba untuk meneladani perbuatan yang baik yang

dilakukan oleh seorang pembimbing agama Islam tersebut.

Seorang pembimbing agama Islam mengajak peserta didiknya untuk

berakhlak baik. Apabila akhlak seorang pembimbing agama Islam sendiri

tidak terpuji, maka tidak akan ada peserta didik yang akan mau merespon

ajakannya, melainkan akan menjatuhkan wibawanya sendiri sebagai seorang

pembimbing agama Islam.

Rasulullah SAW melalui sunnahnya menganjurkan agar pembentukan

dilakukan melalui keteladanan. Hal ini didasarkan pada realita bahwa bahasa

tubuh lebih efektif dan berdampak lebih besar dibandingkan dengan bahasa

lisan.

4 Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam, (Bandug: PT Remaja Rosdakarya,

September 2006) , cet. 1, h. 149.

Page 17: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

4

Karena itu Rasulullah SAW adalah teladan utama bagi umat Islam, di

setiap zaman dan tempat. Hal ini karena Rasulullah SAW adalah refleksi utuh

dari Al-Qur’an, sebagaimana yang dituturkan Aisyah ketika ditanya mengenai

akhlak Rasulullah SAW, lalu ia menjawab: “Akhlaknya adalah Al-Qur’an”.5

Seorang pembimbing agama Islam yang baik hendaknya mencontoh

kepribadian Nabi Muhammad SAW di semua aspek kehidupannya. Karena

Nabi sebagai uswah hasanah, qudwah shalihah, dan figur yang sempurna

bagi semua umat manusia di sepanjang masa.

Di antara fenomena yang paling tampak untuk dicontoh dari Nabi

Muhammad SAW adalah bagaimana beliau menyatukan agama dan dunia,

ibadah dan kehidupan, tazkiyah (mensucikan jiwa), dan jihad. Semua itu

beliau lakukan tanpa menimbulkan ketimpangan dalam segi apapun.6

Adapun tujuan pokok dari bimbingan agama Islam adalah untuk

memberikan bantuan kepada anak didik agar mampu memecahkan kesulitan

yang dialami dengan kemampuan sendiri yang dilandasi atas dorongan

keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT. Jadi, bimbingan agama

dalam penelitian ini bertujuan untuk membimbing remaja khususnya remaja

di Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) agar menjadi muslim sejati,

meningkatkan keyakinan, pemahaman, penghayatan, dan pengalaman remaja

tentang ajaran Islam. Bimbingan agama juga bertujuan agar remaja memiliki

ketaqwaan kepada Allah SWT, berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi,

5Fathi Yakan, ISTI’AB: Meningkatkan Kapasitas Rekrutmen Dakwah, (Jakarta: Robbani

Press, Juni 2005 M), cet. 1, h. 121-122. 6Abdullah Nashih Ulwan, Tarbiyah Ruhiah, (Jakarta: Robbani Press, Maret 2006 M), Cet.

XV, h. 68-69.

Page 18: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

5

bermasyarakat, bernegara serta untuk melanjutkan pendidikan yang lebih

tinggi.7

Pada Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Bambu Apus Cipayung Jakarta

Timur, bimbingan agama Islam mendapatkan porsi yang sangat sedikit sekali,

yaitu seminggu dua kali saja, itupun yang dibahas bimbingan agama secara

umum saja. Ditambah lagi dengan latar belakang pendidikan para siswa yang

kebanyakan hanya tamatan SD. Hal ini sangat memprihatinkan dunia

pendidikan Islam saat ini karena hal tersebut tidak sesuai lagi dengan hakikat

pendidikan, yaitu pendidikan bukan hanya mencerdaskan otak, akan tetapi

pendidikan juga harus mampu merubah tingkah laku (akhlak) seseorang dari

akhlak yang buruk menjadi akhlak yang baik.8

Menurut Drs. H. Burhanuddin Salam dalam bukunya “Pengantar

Pedagogik” menyebutkan bahwa pada umur 12-18 tahun disebut fase The

Sense Of Identity, fase ini merupakan fase sadar akan keyakinan dan mencoba

mengidentifikasikan dirinya untuk melakukan peran dan tokoh yang dianggap

baik dan yang mendekati dirinya. Ia menilai dirinya dari segi norma, sifat-

sifatnya maupun hubungan dengan orang lain agar merasa diperhatikan. Oleh

karena itu, ia selalu berusaha menunjukkan identitas dirinya.9

Remaja Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) yang berada pada umur 15-

18 tahun, sedang berada pada fase tersebut. Dimana pada fase of identity,

remaja sedang mencari jati dirinya yang sebenarnya. Segala sesuatu yang

7 Wawancara dengan Bapak Junaidi, Pembimbing Agama, PSBR, 18 April 2014.

8Wawancara dengan Bapak Junaidi, Pembimbing Agama, PSBR, 20 Juni 2014

9 Burhanuddin Salam, Pengantar Pedagogik, (Jakarta: PT Rineka Cipta, November

2002), cet 1. h. 70.

Page 19: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

6

mereka anggap itu baik, akan mereka tunjukkan pada orang disekitarnya agar

mereka mendapatkan pengakuan dan penghargaan dari orang yang di

sekelilingnya. Hal tersebut merupakan sesuatu yang wajar asalkan siswa

Remaja Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) ini diajarkan dan ditanamkan

akhlakul karimah dari seorang pembimbing khususnya pembimbing agama

Islam. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian yang dituangkan dalam bentuk skripsi dengan judul

“Peran Pembimbing Agama Islam dalam Meningkatkan Akhlak Remaja di

Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Bambu Apus Cipayung Jakarta Timur”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Pada penelitian ini, penulis memberikan batasan permasalahan yang

akan dipaparkan. Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya perluasan

materi yang dibahas. Penulis membatasi masalah penelitian hanya pada

peran pembimbing agama Islam dalam meningkatkan akhlak remaja di

Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Bambu Apus Cipayung Jakarta Timur.

Akhlak yang dimaksud di sini adalah akhlak terhadap Allah SWT, akhlak

terhadap manusia, dan akhlak terhadap lingkungan.

2. Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

a. Bagaimana peran pembimbing agama Islam dalam meningkatkan

akhlak remaja di Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Bambu Apus

Cipayung Jakarta Timur?

Page 20: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

7

b. Metode apa yang digunakan pembimbing agama Islam dalam

meningkatan akhlak remaja di Panti Sosial Bina Remaja (PSBR)

Bambu Apus Cipayung Jakarta Timur?

c. Apa faktor pendukung dan penghambat pembimbing agama Islam

dalam meningkatkan akhlak remaja di Panti Sosial Bina Remaja

(PSBR) Bambu Apus Cipayung Jakarta Timur?

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui dengan jelas peran pembimbing agama Islam dalam

meningkatkan akhlak remaja di Panti Sosial Bina Remaja (PSBR)

Bambu Apus Cipayung Jakarta Timur.

b. Untuk mengetahui metode yang digunakan pembimbing agama Islam

dalam meningkatan akhlak remaja di Panti Sosial Bina Remaja (PSBR)

Bambu Apus Cipayung Jakarta Timur.

c. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat pembimbing

agama Islam dalam meningkatkan akhlak remaja di Panti Sosial Bina

Remaja (PSBR) Bambu Apus Cipayung Jakarta Timur.

2. Manfaat dari penelitan ini:

a. Manfaat Akademis

Manfaat akademis yang di harapkan dalam penelitian ini adalah

dapat memperkaya pengalaman sekaligus menerapkan ilmu yang

didapat selama proses perkuliahan. Manfaat lainnya adalah untuk

menambah khazanah penelitian, model dan objek penelitian mahasiswa

jurusan khususnya dalam bidang Komunikasi dan Dakwah.

Page 21: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

8

b. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pihak Panti Sosial

Bina Remaja (PSBR) untuk mengetahui pentingnya upaya pembimbing

agama dalam meningkatkan akhlak remaja, serta untuk mengetahui

bentuk bimbingan agama, materi bimbingan dan metode yang dapat

digunakan dalam meningkatkan akhlak remaja di Panti Sosial Bina

Remaja (PSBR. Hasil dari penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi

masyarakat untuk mengetahui tentang perlunya kerjasama antara orang

tua, pihak panti, dan masyarakat dalam bersama-sama membimbing

akhlak remaja.

D. Tinjauan Pustaka

1. Muhammad Nuh, Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam 2012, UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. Judul skripsi “Peran Penyuluh Di

Kementerian Agama Dalam Membina Akhlak Umat Pada Masyarakat

Kota Tangerang”. Peran penyuluh di Kementerian Agama dalam membina

akhlak umat pada masyarakat Kota Tangerang adalah sebagai animasi

sosial, pembangkit kesadaran masyarakat, dan sebagai penyampai

informasi. Metode yang digunakan oleh penyuluh Kementerian Agama

dalam membina akhlak umat pada masyarakat Kota Tangerang adalah

yang pertama secara dialog langsung dengan masyarakat, yang kedua

penyuluh memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk bertanya

kepada sang penyuluh, dan yang ketiga dengan cara ceramah umum. Dan

tentunya sesuai dengan metode dakwah bil lisan, dakwah bil hal, dan

dakwah bil hikmah.

Page 22: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

9

Kelebihan dari skripsi tersebut yaitu mengungkan bentuk pembinaan

akhlak pada masyarakat Kota Tangerang yaitu dengan menyesuaikan

terhadap apa yang disenangi oleh masyarakat. Dan pembinaan akhlak yang

baik itu adalah yang dilakukan dengan cara terus menerus. Baik dengan

cara pembinaan melalui orang lain maupun pembinaan diri sendiri tanpa

harus dituntun orang lain. Karena hidup ditengah krisis kehidupan seperti

sekarang ini, pembinaan akhlak harus lebih gencar dilakukan agar tidak

terjebak di dalam keterpurukan moral dan agar dapat menjadi individu

yang berakhlak mulia.

Kekurangan dalam pembahasan skripsi tersebut adalah pada kegiatan

pembinaan akhlak yang dilakukan oleh Penyuluh dari Kementerian Agama

tidak terlalu berbeda dengan ceramah-ceramah agama pada umumnya, jadi

lebih bagus lagi penulis memberikan ciri khas dalam memberikan

penyuluhan terhadap masyarakat, agar masyarakat bisa tau bahwa yang

sedang memberikan penyuluh itu adalah Penyuluh dari kementerian

agama.

2. Rike Aryana, Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam 2010, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Judul skripsi “Peran Penyuluh Agama Dalam

Pembinaan Akhlak Bagi Anak Pemulung Di Yayasan Media Amal Islami

Lebak Bulus Jakarta Selatan”. Peran penyuluh agama dalam pembinaan

akhlak bagi anak pemulung Di Yayasan Media Amal Islami adalah sebagai

perubahan perilaku sebagai inisiator, sebagai fasilitator. Sebagai motivator,

sebagai teladan dan sebagai pemimpin. Metode yang digunakan penyuluh

Page 23: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

10

agama adalah dengan dakwah bil lisan, dakwah bil haal, dakwah bil

hikmah dan pendekatan persuasif.

Kelebihan dari skripsi tersebut yaitu Faktor pendukung dalam

pembinaan akhlak bagi anak pemulung adalah para penyuluh agama yang

tidak menyerah dalam melakukan dakwahnya, sarana dan prasarana yang

menunjang untuk kelancaran proses kegiatan pembinaan tersebut. faktor

penghambatnya pertama faktor internal yaitu mulai dari anak-anak

pemulung yang malas dan tidak adanya standarisasi untuk tenaga penyuluh

agama. Sedangkan faktor internal yaitu ada pihak non muslim yang punya

kepentingan untuk memanfatkan situasi dan kondisi dari anak-anak

pemulung, faktor cuaca, kurangnya peran aktif dari pemerintah dan

financial yang tersendat.

Kekurangan dalam pembahasan skripsi peran penyuluh agama dalam

pembinaan akhlak bagi anak pemulung penulis alangkah bagusnya

menjelaskan bahwa memulung bukan pekerjaan yang hina dan dinilai

negatif, dan dapat mengembalikan reputasi pemulung yang buruk menjadi

yang baik memulung bukan suatu pekerjaan yang sia-sia dan meresahkan

masyarakat.

Berbeda dengan kedua penulis sebelumnya, penulis lebih menfokuskan

pada “Peran Pembimbing Agama Islam dalam Meningkatkan Ahklak di Panti

Sosial Bina Remaja (PSBR) Bambu Apus Cipayung Jakarta Timur”. Skripsi

ini membahas Peran pembimbing agama Islam yang ada di Panti Sosial Bina

Remaja Bambu Apus Cipayung Jakarta Timur dalam meningkatkan akhlak

remaja atau anak bimbingannya.

Page 24: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

11

E. Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian merupakan strategi umum yang dipakai dalam

pengumpulan dan analisis data yang diperlukan guna menjawab

permasalahan yang diteliti. Penggunaan metodologi ini dimaksudkan untuk

menentukan data yang valid, akurat dan signifikan dengan permasalahan

sehingga dapat digunakan untuk mengungkapkan permasalahan yang

diteliti.10

1. Pendekatan Penelitian

Sebuah pendekatan diakui selain mengandung sejumlah keunggulan,

juga memiliki beberapa kelemahan tertentu. Hal ini adalah sesuatu yang

wajar dan universal. Meskipun demikian, tidak berarti sebuah pendekatan

menjadi tidak sah atau tidak penting untuk digunakan. Sebab, persoalannya

tidak terletak pada bagaimana menggunakan dan menempatkan sebuah

pendekatan (dengan keunggulan dan kelemahan yang melekat padanya)

dalam suatu studi dengan masalah yang relevan ditelaah menurut logika

pendekatan tersebut.11

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang

mengacu pada prosedur penelitian yang menghasilkan penelitian

deskriptif, seperti perkataan orang dan prilaku yang diamati.12

10

Lexy J Maleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Refisi (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2007), Cet Ke-33, edisi refisi, h. 4 11

LexyJ. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 1998), Hal3. 12

Lexy J Maleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Refisi (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2007), h. 11.

Page 25: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

12

Selain itu metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang

digunakan pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti sebagai

instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara tringulasi

(gabungan), analisis data bersifat induktif, hasil penelitian kualitatif lebih

menekankan makna dari pada generalisasi.13

Dengan menggunakan

penelitian kualitatif, peneliti memberikan kesempatan pada informan untuk

menyampaikan informasi yang sebanyak- banyaknya dan tidak terbatas

pada bentuk kuesioner tertutup, melainkan dengan menggunakan

wawancara mendalam sesuai dengan metode pengumpulan data yang

seringkali digunakan dalam penelitian kualitatif.14

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini dilaksanakan di Panti Sosial Bina Remaja

Bambu Apus Jl. PPA. No. 1 Bambu Apus Cipayung Jakarta timur 13890.

(dekat jalur terminal Kp. Rambutan dan TMII) Tlp. 021-8445547 fax. 021-

84591257. Adapun pelaksanaan penelitian ini dimulai pada tanggal 8 April

2014 sampai dengan 23 September 2014. Adapun alasan pemilihan lokasi

tersebut menariknya

a. PSBR menyediakan pendidikan setara paket A(SD), B(SMP) dan C

(SMA). Di berikan kepada anak-anak yang sudah tidak bersekolah 2-4

tahun, didaftarkan secara gratis. Jadi disamping mereka mengikuti

keterampilan yang ada di panti mereka juga mendapatkan ijazah paket

13

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: CV Alfabeta, 2009), cet. 5, h. 1 14

Kristi E Poerwandari, Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi (Jakarta:

LPSP3, 1998), h. 32.

Page 26: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

13

yang diambil tersebut. Setiap tahunnya ada 30 anak PSBR mengikuti

program penyetaraan paket A,B,C Tersebut.

b. PSBR menampung anak yang ingin masuk TKW. Karena mereka

belum cukup umur selanjutnya mereka di bimbing dulu di PSBR

supaya ada keterampilan.

3. Subyek dan Obyek Penelitian.

Subjek penelitian ini adalah pembimbing agama Islam yang

berjumlah dua orang dan sepuluh orang siswa Panti Sosial Bina Remaja

(PSBR) Bambu Apus Cipayung Jakarta Timur. Penulis menentukan

subyek penelitian tersebut karena pada lembaga tersebut terdapat dua

orang pembimbing agama Islam, sehingga penulis dapat memperoleh data

yang cukup baik dan bervariasi sesuai dengan judul penelitian. Lalu

dengan sepuluh orang siswa Panti Sosial Bina Remja (PSBR), penulis

mengambil subyek demikian karena sesuai dengan kriteria yang penulis

harapkan yaitu Adapun teknik pemilihan subjek yang digunakan peneliti

adalah purposive sampling. Purposive sampling adalah sampel yang betul-

betul diambil dengan benar memilih ciri-ciri dari populasi yang ada.15

maka

dari itu, penulis menentukan sampel berdasarkan pada karakteristik

tertentu yang dianggap mempunyai keterkaitan dengan karakteristik

populasi yan sudah di ketahui sebelumnya. Karakteristik subjek yang

ditentukan peneliti pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

15

Abdul Aziz Albone dkk, Panduan Penyusunan Proposal Penelitian, (Padang: Yayasan

Jihadul Khair Center, 2009),h. 76

Page 27: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

14

a. Remaja terlantar dan putus sekolah yang tidak mampu dari batas usia

15 s/d 18 thn yang mengikuti masa rehabilitasi periode Januari s/d

Juni 2014.

b. Remaja yang aktif mengikuti bimbingan agama selama 6 bulan.

Berdasarkan ketersediaan subjek yang sesuai dengan karakteristik

dibutuhkan oleh peneliti dalam penelitian ini, maka peneliti memutuskan

memilih sepuluh orang remaja PSBR

Kemudian yang menjadi objek dalam penelitian ini yaitu upaya

pembimbing agama dalam meningkatkan akhlak di Panti Sosial Bina

Remaja (PSBR) Bambu Apus Cipayung Jakarta Timur. Sumber data dari

penelitian ini adalah sebagai berikut:

a) Data primer, yaitu berupa wawancara kepada subyek penelitian yaitu

pembimbing agama Islam dan remaja-remaja di panti.

b) Data sekunder, yaitu berupa data tidak langsung yang berupa catatan-

catatan atau dokumen.

4. Teknik Pengumpulan Data

a) Observasi

Dalam hal ini metode observasi adalah pengumpulan data yang

digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan

penginderaan. Dalam melakukan observasi peneliti melakukan

pengamatan secara langsung terhadap upaya yang dilakukan para

pembimbing agama Islam dalam meningkatkan akhlak terhadap para

terbimbing di lingkungan Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Bambu

Apus Cipayung Jakarta Timur.

Page 28: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

15

b) Wawancara

Yaitu dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh

informasi. Peneliti melakukan wawancara kepada pembimbing agama

Islam yaitu Bapak Junaedi S. Pd. I dan Bapak Drs. H. Muhammad

Imron Rosyadi untuk memperoleh kelengkapan data. Sebelumnya

penulis terlebih dahulu menyusun pertanyaan tentang permasalahan

yang berkaitan dengan objek penelitian sebagai pedoman wawancara

yang dijadikan acuan pada saat wawancara berlangsung. Teknik ini

dibantu dengan recorder (alat perekam suara) untuk merekam hasil

wawancara dan mencatat informasi yang didapat pada saat wawancara

berlangsung.

c) Dokumentasi

Yaitu menelaah dokumentasi dan arsip yang dimiliki PSBR

5. Teknik Analisis Data

Ada berbagai cara untuk menganalisi data, tetapi secara garis besar

menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

a) Reduksi data, yaitu peneliti mencoba memilih data yang relevan terkait

upaya pembimbing agama Islam dalam meningkatkan akhlak remaja di

PSBR.

b) Penyajian data, setelah data mengenai upaya pembimbing agama Islam

dalam meningkatkan akhlak remaja di PSBR terkumpul atau diperoleh,

maka data tersebut disusun dalam bentuk narasi, visual gambar, matrik,

bagan, tabel dan lain sebagainya.

Page 29: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

16

c) Penyimpulan atas apa yang disajikan, pengambilan kesimpulan dengan

menghubungkan dari tema tersebut sehingga memudahkan untuk

menarik kesimpulan.16

6. Teknik Penulisan Skripsi

Adapun pedoman dalam penulisan penelitian ini, peneliti mengacu

pada Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis dan Disertasi), yang

berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang disusun oleh Hamid

Nasuhi DKK, diterbitkan oleh CEQDA ( Center Of Quality Development

and Assurance) UIN Syarif Hidayatulah Jakarta tahun 2007.

F. Sistematika Penulisan

Dalam penelitian skripsi diperlukan sistematika penulisan yang baik

dan benar melalui aturan atau tata cara penulisan. Untuk dijadikan sebagai

bahan acuan, maka penulis memasukkan sistematika penulisan ke dalam

bahasan. Adapun sistematika penulisannya sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan, yang merupakan bab awal yang menguraikan latar

belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan

manfaat penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.

BAB II : Landasan teoritis, yang berisikan masalah inti dalam judul skripsi

ini. Yaitu memuat tentang pengertian (peran pembimbing agama

Islam: pengertian peran, syarat-syarat pembimbing agama Islam,

tugas dan tanggung jawab pembimbing agama Islam), (akhlak

16

Lexy J. Moleong, Metodologi Penenlitian Kualitatif Edisi Refisi, h. 186

Page 30: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

17

remaja: pengertian akhlak, ruang lingkup ajaran akhlak),

(pengertian remaja, ciri-ciri masa remaja).

BAB III :Gambaran umum panti sosial bina remaja (PSBR) Bambu Apus

Cipayung Jakarta Timur, meliputi sejarah berdirinya, visi, misi, dan

tujuan, fungsi, sasaran pelayanan, jenis-jenis pelayanan, tahap-

tahap pelayanan, prinsip-prinsip pelayanan, fasilitas, sarana dan

prasarana, jaringan kerja pelayanan, struktur organisasi.

BAB IV : Hasil Temuan Data dan Analisa Data mengenai: identifikasi

informan, temuan dan analisis hasil penelitian.

BAB V : Penutup, berisi kesimpulan dalam penulisan skripsi ini dan saran

yang mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi penulis.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 31: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

18

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Peran Pembimbing Agama Islam

1. Pengertian Peran

Menurut kamus besar bahasa Indonesia “peran adalah beberapa tingkah

laku yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan dimasyarakat.1

Menurut Abu Ahmadi peranan adalah suatu kompleks pengharapan

manusia terhadap caranya individu harus bersikap dan berbuat dalam situasi

tertentu berdasarkan status dan fungsi sosialnya.2

Sedangkan menurut David Berry mendefinisikan peran sebagai

seperangkat harapan-harapan yang dikenakan pada individu yang menempati

kedudukan sosial tertentu.3 Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh

Keliat, bahwasanya peran adalah sikap dan prilaku nilai serta tujuan yang

diharapkan dari seseorang berdasarkan posisinya di masyarakat.4Adapun

menurut Soerjono Soekanto dari sebuah bukunya, “peran dapat dikatakan

sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat.5

Dari beberapa definisi diatas penulis yang dimaksud peran adalah suatu

yang penting kedudukannya dimasyarakat dan didalam kehidupan

masyarakat. Peran seseorang merupakan bagian dalam interaksi social dan

1Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Balai Pustaka, 1998), h. 84 2Abu Ahmadi, Psikologi Sosial, ( Jakarta: Rineka Cipta, 2002), Cet. Ke-2, h. 115

3 David Berry, Pokok-Pokok Pikiran Sosiologi, (Jakarta: Raja GrafindoPersada, 1995),

Cet, ke-3, h. 99 4Sabi’ah, KonsepDiri, FakultasKedokteranUniversitas Sumatra Utara, h. 6

5 Soejono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), Cet. Ke-

1, h. 667

Page 32: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

19

dalam interaksi social tersebut munculah perilaku. Perilaku yang diharapkan

dapat berguna untuk membimbing atau mengarahkan masyarakat untuk

menjadi lebih baik. Begitu pula yang dilakukan pembimbing agama Islam di

Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Bambu Apus Cipayung Jakarta Timur.

mereka memberikan bimbingan agama dalam meningkatkan akhlak remaja

sesuai dengan materi atau pokok pembahasan yang diinginkan oleh remaja

itu sendiri. Selain itu para pembimbing agama Islam juga memberikan contoh

langsung kapada remaja melalui aplikasi ibadah yang mereka jalankan atau

lakukan dalam kegiatan sehari-hari seperti wudhu, salat, mengaji dan

membaca doa-doa setiap hari.

2. Pengertian Pembimbing Agama

Dalam kamus bahasa Indonesia, “pembimbing” menurut bahasa berarti

“pemimpin” atau “penuntun”. Kata tersebut diambil dari kata “bimbing” yang

artinya “pimpin” atau “tuntun”, kemudian diberi awalan “pe” menjadi

pembimbing yang artinya “yang menyebabkan sesuatu menjadi tahu”.

Pemimpin, penuntun, merupakan sesuatu yang dipakai untuk membimbing.

Kalimat tersebut menjadi arti “seseorang yang memberikan bimbingan atau

tuntunan” arti tersebut di sesuaikan dengan profesi dan disiplin ilmu yang di

miliki.6 Kata “bimbingan” merupakan terjemahan dari kata “guidance” yang

mempunyai arti menunjukan, membimbing, menuntun atau membantu.7

6 W. J. S. Poerwardarminta, Kamus umum bahasa indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,

1984) Cet. Ke-7. h. 427

7 Hallen A., Bimbingan dan Konseling ( Jakarta: Ciputat Press, 2002), Cet. Ke 1, h. 3.

Page 33: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

20

Prayitno mengemukakan bahwa bimbingan adalah proses pemberian

bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seorang atau beberapa

orang individu, baik anak-anak, remaja maupun dewasa agar orang yang

dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri

dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat

dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.8

Sementara itu, Winkel mendefinisikan bimbingan:

a. Usaha untuk melengkapi individu dengan pengetahuan, pengalaman,

dan informasi tentang dirinya sendiri.

b. Cara untuk memberikan bantuan kepada individu untuk memahami

dan mempergunakan secara efisien dan efektif segala kesempatan

yang dimiliki untuk perkembangan pribadinya.

c. Sejenis pelayanan kepada individu-individu agar mereka dapat

menentukan pilihan, menetapkan tujuan dengan tepat, dan menyusun

rencana dengan realistis, sehingga mereka dapat menyesuaikan diri

dengan memuaskan diri dalam lingkungan tempat mereka hidup.

d. Proses pemberian bantuan atau pertolongan kepada individu dalam

hal memahami diri sendiri, menghubungkan pemahaman tentang

dirinya sendiri dengan lingkungan, memilih, menentukan, dan

8 Hamdani , Bimbingan dan Penyuluhan Islam, Bandung, (CV Pustaka Setia, 2012), h.

79-80

Page 34: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

21

menyusun rencana sesuai dengan konsep dirinya dan tuntutan

lingkungan.9

Menurut Bimo Walgito, bimbingan adalah bantuan atau pertolongan

yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu dalam menghindari

atau mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam kehidupannya, agar individu atau

sekumpulan individu tersebut dapat mencapai kesejahteraan dalam

hidupnya.10

Dari berbagai defenisi di atas dapat penulis simpulkan bahwa

pembimbing adalah seseorang yang memberikan proses bantuan kepada

individu yang dilakukan secara berkala, yang bertujuan agar individu tersebut

dapat mengembangkan dirinya secara maksimal sesuai dengan apa yang

diharapkannya.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam bimbingan yaitu

sebagai berikut:

1. Bimbingan berarti bantuan yang diberikan oleh seseorang kepada orang

lain yang memerlukannya. Perkataan “membantu” berarti dalam

bimbingan tidak ada paksaan, tetapi lebih menekankan pada pemberian

peranan individu ke arah tujuan yang sesuai dengan potensinya. Jadi,

pembimbing tidak ikut menentukan pilihan atau mengambil keputusan dari

orang yang dibimbingnya. Orang yang menentukan pilihan atau keputusan

adalah individu itu sendiri.

9 Hamdani , Bimbingan dan Penyuluhan Islam, Bandung, (CV Pustaka Setia, 2012), h.

79-83

10 Bimo Walgito, Bimbingan Dan Konseling (Study & Karier), (CV. Offset, 2004), h. 7

Page 35: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

22

2. Bantuan (bimbingan) tersebut diberikan kepada setiap orang tetapi

prioritas diberikan kepada individu-individu yang membutuhkan atau

benar-benar yang harus dibantu.

3. Bimbingan merupakan suatu proses kontinu dan terarah pada tujuan.

Artinya bimbingan itu tidak diberikan hanya sewaktu-waktu dan secara

kebetulan.

4. Bimbingan atau bantuan diberikan agar individu dapat mengembangkan

dirinya semaksimal mungkin. Bimbingan diberikan agar individu dapat

lebih mengenal dirinya sendiri (kekuatan dan kelemahannya), menerima

keadaan dirinya, dan dapat mengarahkan dirinya sesuai dengan

kemampuannya.

5. Bimbingan diberikan agar individu dapat menyesuaikan diri secara

harmonis dengan lingkungannya, baik lingkungan keluarga, sekolah, dan

masyarakat.11

Adapun secara umum tujuan bimbingan adalah membantu individu

mewujudkan dirinya menjadi manusia seutuhnya agar mencapai kebahagiaan

hidup di dunia dan akhirat. Tujuan secara khusus sebagai berikut:

a. Membantu individu mengatasi masalah yang sedang dihadapi

b. Membantu individu memelihara dan mengembangkan situasi dan kondisi

yang baik, sehingga tidak akan menjadi sumber masalah bagi dirinya dan

orang lain.12

11

Hamdani, Bmbingan dan Penyuluhan Islam, Bandung, (CV Pustaka Setia, 2012), h. 83-

84 12

Aunur Rahman Faqih, Bimbingan dan Konseling Dalam Islam (Yogyakarta: UII Press,

2001), cet ke-2, h.35.

Page 36: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

23

Sedangkan agama dalam kamus besar bahasa Indonesia diartikan

kepercayaan kepada Tuhan dengan ajaran kebaktian dan kewajiban-kewajiban

yang bertalian dengan kepercayaan itu.13

Agama adalah wahyu Tuhan yang

merupakan petunjuk bagi manusia agar memperoleh kebahagiaan hidup di

dunia dan di akhirat.14

Agama dalam perspektif sosiologi merupakan sebuah sistem

kepercayaan (beliefe sytem). Agama dengan sendirinya menjadi acuan moral

bagi tindakan manusia, karena agama adalah gejala yang begitu sering terjadi

dimana-mana.15

Bimbingan dalam agama Islam diartikan sebagai usaha sadar untuk

menyiapakan peserta didik dalam meyakini, memahami, menghayati, dan

mengamalkan agama Islam melalui kegiatan, bimbingan, pengajaran, atau

latihan dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam

hubungan antar umat beragama dan bermasyarakat untuk mewujudkan

persatuan nasional.16

Menurut WS. Winkel dan M.M. Sri Hastuti tujuan pelayanan

bimbingan adalah:

1. Supaya sesama manusia mengatur kehidupannya sendiri.

2. Menjamin perkembangan dirinya sendiri seoptimal mungkin.

3. Memikul tanggung jawab sepenuhnya atas arah hidupnya sendiri.

13

Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), Cet. Ke-1,

h. 9 14

Arifin, Kapita Selekta Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), cet. ke- 4 h. 214 15

Dadang Kahmad, Sosiologi Agama, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002), h. 119 16

Abdul Rachman Shaleh, Pendidikan Agama dan Keagamaan,( Jakarta: Gemawindu

Panca Perkasa 2000), cet. ke-1, h. 31

Page 37: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

24

4. Menggunakan kebebasannya sebagai manusia secara dewasa dengan

berpedoman kepada cita-cita yang mewujudkan semua potensi yang baik

padanya.

5. Menyelesaikan semua tugas yang dihadapi dalam kehidupan ini secara

memuaskan.17

Menurut M. Hamdan Bakran Adz Dzaky seperti dikutip oleh Tohirin

merinci tujuan bimbingan dan konseling Islam sebagai berikut:

1) Untuk menghasilkan suatu perubahan, perbaikan, kesehatan, dan

kebersihan jiwa dan mental. Jiwa menjadi tenang, jinak dan damai

(muthmainnah), bersikap lapang dada (radhiyah) dan mendapatkan

pencerahan taufiq dan hidayahnya (mardhiyah).

2) Untuk menghasilkan suatu perubahan, perbaikan dan kesopanan tingkah

laku yang dapat memberikan manfaat pada diri sendiri, lingkungan

keluarga, lingkungan sekolah atau madrasah, lingkungan kerja, maupun

lingkungan sosial beserta alam sekitarnya.18

Aunur Rahim Faqih mengemukakan tujuan bimbingan agama Islam

sendiri dapat dibagi kedalam dua bagian yaitu secara umum dan secara khusus

yang dirumuskan sebagai berikut:

17

W.S. Winkel dan M.M. Sri Hastuti, Bimbingan dan Konseling Di Institusi Pendidikan,

(Yogyakarta: Media Abadi, 2004), Cet. Ke-3. h. 31. 18

W.S. Winkel dan M.M. Sri Hastuti, Bimbingan Dan Konseling Di Institusi Pendidikan,

(Yogyakarta: Media Abadi, 2004), Cet. Ke-3. h. 38.

Page 38: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

25

1. Tujuan umum

Tujuan umum bimbingan agama Islam adalah untuk membantu individu

mewujudkan dirinya menjadi manusia seutuhnya agar mencapai kebahagiaan

dunia akhirat.19

2. Tujuan khusus

Adapun tujuan khusus bimbingan agama Islam adalah untuk Membantu

individu mengatasi masalah yang sering di hadapinya, membantu individu

memelihara dalam mengembangkan situasi dan kondisi yang baik atau yang

telah baik agar tetap lebih baik, sehingga tidak akan menjadi sumber masalah

bagi dirinya dan orang lain.

Menurut Abu Ahmadi, ada tiga tujuan diadakannya bimbingan, yaitu:

a. Untuk memelihara dan membina suasana serta kondisi yang baik.

b. Pencegahan agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

c. Perbaikan atau penyembuhan dalam mengatasi suatu masalah.20

Anak yang berada dalam masa pertumbuhan dan perkembangan

selalu ingin mendapatkan bimbingan dari orang tua, walaupun keinginannya

itu tidak dikemukakan secara terbuka. Keadaan tersebut menghendaki para

orang tua selalu memberikan bimbingan dan memperhatikan pendidikan anak-

anaknya.

19

Ainur Rohim Faqih, Bimbingan dan Konseling Islam, (Yogyakarta: Ui Press, 2001),

Cet. Ke-2, H. 31 20

Abu Ahmadi, Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta, Rineka Cipta, 1991), h.

112.

Page 39: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

26

Bimbingan agama yang dilakukan akan memberi pengaruh bagi

pembentukan jiwa keagamaan pada anak. Namun demikian besar kecilnya

pengaruh tersebut sangat tergantung pada motivasi anak untuk memahami

nilai-nilai agama sebab bimbingan & agama pada hakikatnya merupakan

penanaman nilai keagamaan. Oleh karena itu, bimbingan agama lebih

dititikberatkan pada bagaimana membentuk kebiasaan yang selaras dengan

tuntutan agama.

3. Syarat Pembimbing Agama

Supaya pembimbing dapat menjalankan pekerjaannya dengan sebaik-

baiknya, maka pembimbing harus memenuhi syarat-syarat tertentu, yaitu:

a. Seorang pembimbing harus mempunyai pengetahuan yang cukup luas,

baik dari segi teori maupun segi praktik.

b. Dari segi psikologis, seorang pembimbing harus dapat mengambil

tindakan yang bijaksana. Pembimbing harus cukup dewasa secara

psikologis dengan adanya kemantapan atau kestabilan di dalam psikisnya,

terutama dalam hal emosi.21

c. Seorang pembimbing harus sehat jasmani dan psikisnya. Apabila jasmani

dan psikis tidak sehat maka hal itu akan mengganggu dalam menjalankan

tugasnya.

d. Seorang pembimbing harus memiliki kecintaan terhadap pekerjaannya dan

juga terhadap anak atau individu yang dihadapinya.

21

Bimo Walgito, Bimbingan dan Konseling ( Studi & Karier), ( CV. Andi Offset, 2004),

h. 40

Page 40: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

27

e. Seorang pembimbing harus mempunyai inisiatif yang baik sehingga usaha

bimbingan dan konseling dapat berkembang ke arah keadaan yang lebih

sempurna.

f. Seorang pembimbing harus supel, ramah tamah, dan sopan.

g. Seorang pembimbing diharapkan mempunyai sifat-sifat yang dapat

menjalankan prinsip-prinsip serta kode etik bimbingan dengan sebaik-

baiknya.22

Sesuai dengan persyaratan atau kemampuan yang harus dimiliki

pembimbing dan konselor agama (Islam) tersebut, maka M. Arifin

sebagaimana dikutip oleh M. Lutfi merumuskan syarat-syaratnya sebagai

berikut:

a. Meyakini akan kebenaran agama yang dianutnya, menghayati dan

mengamalkan, karena ia menjadi pembawa norma agama (religious) yang

konsekuen, serta menjadikan dirinya idola (tokoh yang dikagumi) sebagai

muslim sejati, baik lahir maupun batin di kalangan orang yang

dibimbingnya.23

b. Memiliki sikap dan kepribadian yang menarik, terutama bagi orang yang

dibimbingnya dan lingkungan kerja atau masyarakat sekitarnya.

c. Memiliki rasa tanggung jawab, rasa berbakti yang tinggi dan loyalitas

terhadap profesi yang ditekuninya, sekalipun berhadapan dengan kondisi

masyarakat yang selalu berubah-ubah.

22

Bimo Walgito, Bimbingan dan Konseling ( Studi & Karier), ( CV. Andi Offset, 2004),

h. 41. 23

M. Lutfi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan ( Konseling) Islam, (Lembaga

Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008), h. 156

Page 41: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

28

d. Memiliki kematangan jiwa dalam menghadapi permasalahan yang

memerlukan pemecahan (dalam berfikir dan emosional).

e. Mampu berkomunikasi dan bekerja sama dengan berbagai pihak, terutama

dengan klien dan pihak lain dalam kesatuan tugas atau profesinya.

f. Mempunyai sikap dan perasaan terikat dengan nilai-nilai ke Islaman dan

kemanusiaan. Klien harus ditempatkan sebagai individu yang normal yang

memiliki harkat dan martabat sebagai makhluk Tuhan.

g. Memiliki keyakinan bahwa setiap klien yang dibimbing memiliki

kemampuan dasar (potensi) yang mungkin dikembangkan menjadi lebih

baik.24

h. Memiliki rasa cinta dan kasih sayang yang mendalam terhadap klien,

sehingga selalu berupaya untuk mengatasi dan memecahkan masalahnya.

i. Memiliki ketangguhan, kesabaran, dan keuletan dalam melaksanakan

tugas dan kewajibannya, sehingga tidak mudah menyerah apalagi putus

asa dalam menghadapi kesulitan- kesulitan tugas.

j. Memiliki sikap yang tanggap dan jiwa yang peka terhadap semua kesulitan

yang disampaikan klien.

k. Memiliki watak dan keribadian yang familiar, sehingga setiap klien yang

menggunakan jasanya merasa terkesan dan kagum dengan cara-cara

pelayanannya.

l. Memiliki jiwa yang progresif (ingin maju) dalam profesinya, sehingga ada

upaya untuk meningkatkannya sesuai dengan perkembangan yang ada

dalam masyarakat.

24

M. Lutfi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan ( Konseling) Islam, (Lembaga

Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008), h. 157

Page 42: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

29

m. Memiliki kepribadian yang bulat dan utuh sehingga mempunyai

kemampuan dalam menangkap dan menyikapi masalah-masalah

mental/rohaniyah yang dirasakan klien.

n. Memiliki pengetahuan dan pengalaman teknis yang dibutuhkan dalam

menjalankan tugas dan profesinya.

Adapun syarat yang harus dimiliki pembimbing agama antara lain

sebagai berikut:

a. Bertawakal dan mendasarkan sesuatu atas nama Allah SWT.

b. Sabar, utamanya tahan menghadapi si terbantu yang menentang keinginan

untuk diberikan bantuan.

c. Tidak emosional, artinya tidak mudah terbawa emosi dan dapat mengatasi

diri dan si terbantu.

d. Retorika yang baik, sehingga dapat mengatasi keraguan si terbantu dan

dapat meyakinkan bahwa ia dapat memberikan bantuan.

e. Dapat membedakan tingkah laku klien yang berimplikasi terhadap hukum

wajib, sunnah, mubah, makruh, dan haram.25

4. Tugas Pembimbing Agama

Tugas pembimbing adalah membimbing dan mengenalkan kebutuhan

atau kesanggupan peserta didik, menciptakan situasi yang kondusif bagi

berlangsungnya proses kependidikan, menambah dan mengembangkan

25

Elfi Mu’awanah Dan Rifa Hidayah, Bimbingan dan Konseling Di Sekolah Dasar,

(Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), Cet. Ke-1, h. 142.

Page 43: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

30

pengetahuan yang dimiliki untuk disalurkan kepada peserta didik, serta

senantiasa membuka diri terhadap seluruh kelemahan atau kekurangannya.26

Samsul Nizar mengutip pendapat Imam Al-Ghazali, bahwa tugas

pembimbing yang utama adalah menyempurnakan, membersihkan,

mensucikan, serta membawa hati manusia untuk selalu mengingat Allah

SWT.

Bagi pembimbing agama, tugas pokoknya adalah membimbing dan

mengajarkan pengetahuan agama serta nilai-nilai agama ke dalam pribadi

anak didiknya. Yang menjadi tekanan utamanya adalah mengubah sikap

mental anak didik ke arah beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa. Pembimbing agama harus memiliki beberapa persyaratan khusus, antara

lain kematangan jiwa dan keimanan yang tangguh serta berkemampuan

menjadi uswatun hasanah (contoh teladan) sesuai norma-norma ajaran

agamanya, baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Dalam hal ini,

seorang pembimbing bertugas melaksanakan kegiatan-kegiatan dengan cara:

a. Bekerja sama dengan murid.

b. Bekerja sama dengan orang tua murid.

c. Bekerja sama dengan rekan-rekan seprofesi dan masyarakat.

d. Melakukan promosi dan hubungan dengan orang lain bagi kepentingan

anak bimbingannnya.27

26

Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), cet. Ke-1, h. 44 27

Umar dan Sartono, Bimbingan dan Penyuluhan, h. 75

Page 44: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

31

Umar dan Sartono mengutip pendapat Rachel Dunaway Cox yang pernah

melakukan studi di Amerika Serikat dan mengambil kesimpulan bahwa tugas

pokok pembimbing adalah sebagai berikut:

a. Melaksanakan koordinasi kegiatan bimbingan di sekolah.

b. Merangsang dan mendidik karyawan sekolah agar memahami dan

menghayati pelaksanaan program bimbingan di sekolahnya.

c. Melaksanakan kegiatan bimbingan yang bersifat khusus pada saat

tertentu.28

Sesungguhnya dalam Islam setiap pembimbing atau konselor berperan

atau berfungsi sebagai “juru dakwah” atau “muballigh” yang mengemban

tugas dalam menyampaikan pesan-pesan ajaran Islam ke tengah-tengah

kehidupan umat manusia, baik dalam bentuk individu maupun kelompok, agar

diyakini dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan Islam,

pembimbing atau konselor bertugas mengarahkan kliennya agar masuk ke

ajaran Islam secara utuh, menyeluruh dan universal.29

Dalam psikoterapi berwawasan Islam menyatakan bahwa pembimbing

mempunyai tugas terhadap kesembuhan, keselamatan dan kebersihan rohani

klien dunia akhirat. Karena aktifitas bimbingan adalah berdimensi ibadah,

berefek sosial, dan bermuatan teologis tidak semata-mata bersifat

kemanusiaan.30

.

28

Umar dan Sartono, Bimbingan dan Penyuluhan, h. 76 29

M. Lutfi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan ( Konseling) Islam, (Lembaga

Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008), h. 158 30

Isep Zainal Arifin, Bimbingan Penyuluhan Islam Pengembangan Dakwah Bimbingan

Psikotrapi Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), H. 41.

Page 45: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

32

B. Akhlak

1. Pengertian Akhlak

Secara bahasa, pengertian akhlak diambil dari bahasa arab yang

berarti: (a) perangai, tabi’at, adat (diambil dari kata dasar khuluqun), (b)

kejadian, buatan, ciptaan (diambil dari kata dasar khalqun). Adapun

pengertian akhlak secara terminologis dapat dilihat pada pernyataan

ulama. Para ulama telah banyak mendefenisikan mengenai pengertian

akhlak, diantaranya Ibn Maskawaih dalam bukunya Tahdzib al-Akhlak.

Beliau mendefinisikan mengenai pengertian akhlak akhlak adalah keadaan

jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa

terlebih dahulu melalui pemikiran dan pertimbangan. Selanjutnya Imam

Al-Ghazali dalam kitabnya Ihya „Ulum al-Din menyatakan bahwa akhlak

adalah gambaran tingkah laku dalam jiwa yang dari padanya lahir

perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa memerlukan pemikiran dan

pertimbangan.31

Perkataan akhlak dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Arab

akhlak. Bentuk jamak kata khuluq atau al-khulq, yang secara etimologis

antara lain berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabi’at. Dalam

kepustakaan, akhlak diartikan juga sikap yang melahirkan perbuatan

(perilaku, tingkah laku), mungkin baik, mungkin buruk.32

Hal ini

dikarenakan bahwa akhlak ditimbulkan sesuai dengan kadar keimanan

31

Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam (Bandung; PT Remaja Rosdakarya,

September 2006), cet. 1, ke-1 h. 151. 32

Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2008), h. 346.

Page 46: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

33

seseorang kepada Allah SWT. Jika iman seseorang sedang bertambah,

maka yang muncul adalah akhlak yang baik. Sebaliknya, jika iman

seseorang sedang berkurang, maka akhlak yang muncul adalah akhlak

yang buruk.

Menurut konsep Ibnu Miskawaih, akhlak ialah suatu sikap mental atau

keadaan jiwa yang mendorongnya untuk berbuat tanpa pikir dan

pertimbangan. Sementara tingkah laku manusia terbagi menjadi dua unsur,

yakni unsur watak naluriah dan unsur lewat kebiasaan dan latihan.33

Secara etimologi kata “akhlak” adalah bentuk jamak dari dari kata

“khuluq” yang mengandung pengertian pada tabiat dan sikap yang

ditunjukkan melalui perbuatan keseharian.

Menurut Y. S Marjo menjelaskan bahwa, “akhlak ialah sikap yang

digerakkan oleh jiwa yang menimbulkan tindakan dan perbuatan dari

manusia baik terhadap Tuhan maupun terhadap manusia ataupun terhadap

dirinya sendiri.”34

Suatu perbuatan atau sikap dapat dikategorikan akhlak

apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:

Pertama, perbuatan akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam kuat

dalam jiwa seseorang sehingga telah menjadi kepribadiannya.

Kedua, perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan

mudah tanpa pemikiran. Ini tidak berarti bahwa pada saat melakukan suatu

33

Zar Sijaruddin, Filsafat Islam: Filosof dan Filsafatnya, (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2004), h. 135 34

Ys. Marjo, Kamus Populer, ( Surabaya: Beringin Jaya, 1997). Cet. Ke-1, h. 24

Page 47: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

34

perbuatan yang bersangkutan dalam keadaan tidak sadar, hilang ingatan,

tidur, mabuk, atau gila.

Ketiga, perbuatan akhlak adalah perbuatan yang timbul dari dalam diri

orang yang mengerjakannya tanpa ada paksaan atau tekanan dari luar.

Keempat, perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan

sesungguhnya, bukan main-main, berpura-pura atau bersandiwara.35

Jadi,

apabila salah satu dari kriteria tersebut tidak ada dalam perbuatan atau

sikap seseorang, maka tidak dapat disebut sebagai akhlak.

2. Ruang Lingkup Ajaran Akhlak

Menurut Heny Narendrany Hidayati, bahwa akhlak Islam adalah sama

dengan ruang lingkup ajaran Islam itu sendiri, khususnya yang berkaitan

dengan pola hubungan. Akhlak dalam ajaran Islam mencakup berbagai

aspek, dimulai dari akhlak terhadap Allah SWT, hingga kepada sesama

makhluk (manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, dan benda-benda tak

bernyawa). Lebih jelasnya dapat disimak pada paparan berikut ini:36

a. Akhlak terhadap Allah SWT

Akhlak terhadap Allah SWT dapat diartikan sebagai sikap atau

perbuatan yang seharusnya dilakukan oleh manusia sebagai makhluk

kepada Tuhan sebagai khalik. Sikap atau perbuatan tersebut memiliki

ciri-ciri perbuatan akhlaki sebagaimana telah dijelaskan diatas.

35

Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam (Bandung; PT Remaja Rosdakarya,

September 2006), cet. 1, ke-1 h. 151-152 36

Menurut Heny Narendrany Hidayati, Pengukuran Akhlak Karimah Mahasiswa,

(Jakarta: UIN Press Dan Center For Quality Development And Assurance- Lembaga Peningkatan

Dan Jaminan Mutu, 2009), Cet. Ke-1, h. 12-14

Page 48: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

35

Bentuk-bentuk perbuatan yang termasuk dalam berakhlak kepada

Allah diantaranya: tauhid, ibadah/shalat, puasa, taubat, ikhlas,

bersyukur, tawakal, ridha Allah, rendah hati, amal saleh, cinta ilmu,

muru‟ah.

Abuddin Natta menyebutkan sekurang-kurangnya ada empat alasan

mengapa manusia perlu berakhlak kepada Allah SWT, yaitu:

Pertama, karena Allah SWT yang telah menciptakan manusia. Dia

menciptakan manusia dari air yang ditumpahkan keluar dari antara

tulang punggung dan tulang rusuk. Dalam ayat lain Allah SWT

mengatakan bahwa manusia diciptakan dari tanah yang kemudian di

proses menjadi benih yang disimpan ditempat yang kokoh (rahim).

Setelah itu menjadi segumpal darah, segumpal daging, dijadikan tulang

dan dibalut dengan daging, dan selanjutnya diberi roh. Dengan

demikian, sudah sepantasnya manusia berterima kasih kepada yang

menciptakannya.

Kedua, karena Allah SWT yang telah memberikan perlengkapan

pancaindera berupa pendengaran, penglihatan, akal pikiran dan hati

sanubari disamping anggota badan yang kokoh dan sempurna.

Perlengkapan itu diberikan kepada manusia agar manusia mampu

mengembangkan ilmu pengetahuan. Penglihatan dan pendengaran

adalah sarana observasi, dengan bantuan akal mampu untuk

mengamati dan mengartikan kenyataan empiris. Hanya dengan proses

generalisasi empiris ini akan mengarahkan manusia bersyukur kepada

Page 49: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

36

penciptanya. Bersyukur berarti mampu memanfaatkan perlengkapan

panca indera tersebut menurut ketentuan-ketentuan yang telah

digariskan oleh Allah Swt.

Ketiga, karena Allah SWT yang telah menyediakan berbagai bahan

dan sarana yang diperlukan bagi kelangsungan hidup manusia, seperti

bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, air, udara,

binatang ternak dan sebagainya.

Keempat, Allah SWT yang memuliakan manusia dengan

diberikannya kemampuan menguasai daratan dan lautan. Maka,

dengan kemampuan Allah SWT berikan kepada manusia, seharusnya

dapat dimanfaatkan untuk kemaslahatan umat manusia, bukan untuk

melakukan kerusakan dan menimbulkan mudharat (bahaya) bagi

banyak orang.

Banyak cara yang dapat dilakukan dalam berakhlak kepada Allah

SWT. Diantaranya dengan cara tidak menyekutukan-Nya, takwa kepada-

Nya, mencintai-Nya, ridha dan ikhlas terhadap segala ketentuan-Nya dan

bertaubat, mensyukuri nikmat-Nya, selalu berdoa kepada-Nya, yaitu

dengan menjadikan Tuhan sebagai satu-satunya yang menguasai diri

manusia.

Quraish Shihab mengatakan bahwa titik tolak akhlak terhadap

Allah adalah pengakuan dan kesadaran bahwa tiada Tuhan selain Allah.37

Kegiatan menanamkan nilai-nilai akhlak kepada Allah yang sesungguhnya

37

http://astro-remaja.blogspot.com/2013/05/ruang-lingkup-akhlak-islami.html, Pukul 09.

35, 02 Oktober 2014.

Page 50: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

37

akan membentuk pendidikan keagamaan, diantara nilai-nilai ketuhanan

yang sangat mendasar ialah:

1. Iman, yaitu sikap batin yang penuh kepercayaan kepada Tuhan. Jadi

tidak cukup hanya “percaya” kepada adanya Tuhan, melainkan harus

meningkat menjadi sikap mempercayai Tuhan dan menaruh

kepercayaan kepadanya.

2. Ihsan, yaitu kesadaran yang sedalam-dalamnya bahwa Allah SWT

senantiasa hadir atau bersama manusia diamanapun manusia berada.

Karena Allah SWT selalu mengawasi manusia, maka manusia harus

berbuat, berlaku dan bertindak menjalankan sesuatu dengan sebaik

mungkin dan penuh rasa tanggung jawab, tidak dengan setengah-

setengah dan tidak dengan sikap sekadarnya saja.

3. Takwa, yaitu sikap yang sadar penuh bahwa Allah SWT selalu

mengawasi manusia. Kemudian manusia berusaha berbuat hanya

sesuatu yang diridhai Allah SWT, dengan menjauhi atau menjaga diri

dari sesuatu yang tidak diridhai-Nya. Taqwa inilah yang mendasari

budi pekerti luhur (al-akhlaqul karimah).

4. Ikhlas, yaitu sikap murni dalam suatu perbuatan, semata-mata demi

memperoleh keridhaan Allah dan bebas dari pamrih lahir dan batin,

tertutup maupun terbuka. Dengan sikap ikhlas, manusa akan mampu

mencapai tingkat tertinggi nilai karsa batinnya dan karsa lahirnya, baik

pribadi maupun sosial.

Page 51: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

38

5. Tawakal, yaitu sikap senantiasa bersandar kepada Allah SWT dengan

penuh harapan kepadanya dan keyakinan bahwa dia akan menolong

manusia dalam mencari dan menemukan jalan yang terbaik.

6. Syukur, yaitu sikap penuh terimakasih dan penghargaan. Dalam hal ini

atas segala nikmat dan karunia yang tidak terbilang banyaknya yang

dianugerahkan oleh Allah kepada manusia. Bersyukur dalam hidup,

senantiasa mengharap kepada Allah SWT karena beryukur kepada

Allah SWT hakikatnya beryukur kepada diri sendiri, karena manfaat

yang besar akan kembali kepada yang bersangkutan.

7. Sabar, yaitu sikap tabah menghadapi segala kepahitan hidup, besar dan

kecil, lahir dan batin, fisiologis maupun psikologis, karena keyakinan

yang tak tergoyahkan bahwa kita semua berasal dari Allah SWT dan

akan kembali kepadanya. Jadi, sabar adalah sikap batin yang tumbuh

karena kesadaran akan asal dan tujuan hidup yaitu Allah SWT.

b. Akhlak terhadap Sesama Manusia

Banyak sekali rincian yang dikemukakan Al-Qur’an berkaitan

dengan perlakuan terhadap sesama manusia. Petunjuk mengenal hal ini

bukan hanya dalam bentuk larangan melakukan hal-hal negatif seperti

membunuh, menyakiti badan atau mengambil harta tanpa alasan yang

benar, melainkan juga kepada menyakiti hati dengan jalan menceritakan

aib seseorang di belakangnya, tidak peduli aib itu benar atau salah.

Di sisi lain Al-Qur’an menekankan bahwa setiap orang hendaknya

melakukan perbuatan secara wajar. Seperti tidak masuk ke rumah orang

tanpa izin, jika bertemu mengucapkan salam, dan ucapan yang dikeluarkan

Page 52: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

39

adalah ucapan yang baik. Setiap ucapan yang ducapkan adalah ucapan

yang benar, jangan mengucilkan seseorang atau kelompok lain, tidak

wajar pula berprasangka buruk tanpa alasan, atau menceritakan keburukan

seseorang, tidak menyapa atau memanggilnya dengan sebutan buruk.

Tawaduk (rendah hati), rendah hati orang yang tawaduk berarti orang yang

merendahkan diri dalam pergaulan, Tasamuh (tenggang rasa), saling

menghormati, dan saling menghargai sesama manusia. Selanjutnya yang

melakukan kesalahan hendaknya dimaafkan, pemaafan ini hendaknya

disertai dengan kesadaran bahwa yang dimaafkan berpotensi pula

melalakukan kesalahan. Selain itu pula dianjurkan agar menjadi orang

yang pandai mengendalikan nafsu amarah.

Adapun bentuk-bentuk akhlak terhadap sesama manusia

diantaranya adalah jujur, ikhlas, amanah, tawadhu, sabar, pemaaf,

penolong, rajin, disiplin, bermanfaat, cerdas, cinta damai, tanggung jawab,

sabar, tasamuh, persaudaraan, peduli sosial, dan berbagi.

c. Akhlak terhadap Lingkungan

Yang dimaksud dengan lingkungan di sini adalah segala sesuatu

yang di sekitar manusia, baik binatang, tumbuh-tumbuhan, maupun

benda-benda tak bernyawa.

Adapun bentuk-bentuk perbuatan yang termasuk akhlak terhadap

lingkungan, yaitu dengan peduli lingkungan diantaranya memelihara

tumbuh-tumbuhan, menyayangi hewan, menjaga kebersihan, dan

menjaga ketentraman.

Page 53: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

40

Pada dasarnya akhlak yang diajarkan Al-Qur’an terhadap

lingkungan bersumber dari fungsi manusia sebagai khalifah.

Kekhalifahan menuntut adanya interaksi antara manusia terhadap

sesamanya dan terhadap alam. Kekhalifahan mengandung arti

pengayoman, pemeliharaan, serta bimbingan, agar setiap makhluk

mencapai tujuan penciptanya. Karena pada dasarnya, Allah SWT

menciptakan manusia sebagai khalifah di muka bumi, untuk mengelola

dan mengambil manfaat dari segala sesuatu yang dianugerahkan

(diberikan) Allah SWT di muka bumi ini. Dalam pandangan Islam,

seseorang tidak dibenarkan mengambil buah sebelum matang atau

memetik bunga sebelum mekar karena tidak memberi kesempatan

kepada manusia lainnya untuk mencapai tujuan penciptanya.

Ini berarti manusia dituntut untuk mampu menghormati proses-proses

yang sedang berjalan, dan terhadap semua proses yang sedang terjadi. Yang

demikian mengantarkan manusia bertanggung jawab, sehingga ia tidak

melakukan pengrusakan, bahkan dengan kata lain, setiap pengrusakan

terhadap lingkungan harus dinilai sebagai pengrusakan pada diri manusia

sendiri.

Binatang, tumbuh-tumbuhan dan benda-benda tak bernyawa semuanya

diciptakan oleh Allah SWT dan menjadi milik-Nya, serta semuanya memiliki

ketergantungan kepada-Nya. Hal ini menambah keyakinan seorang muslim

untuk menyadari segala sesuatu yang Allah SWT ciptakan di alam semesta

pasti akan kembali kepadanya.

Page 54: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

41

Dari uraian di atas memperlihatkan bahwa akhlak Islam sangat

komprehensif (menyeluruh) dan mencakup berbagai makhluk yang diciptakan

Tuhan. Hal yang demikian dilakukan karena secara fungsional seluruh

makhluk tersebut satu sama lain saling membutuhkan. Punah dan rusaknya

salah satu bagian dari makhluk Tuhan akan berdampak negatif bagi makhluk

lainnya.38

C. Remaja

1. Pengertian Remaja

Istilah remaja atau adolesence berasal dari kata lain adolescere,

(kata bendanya adolescentia, yang berarti remaja), yang berarti “tumbuh”

atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah ini adolescence seperti yang

dipergunakan saat ini mempunyai arti yang luas mencakup kematangan

mental, emosional, sosial, dan fisik. 39

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia remaja memiliki arti

mulai dewasa.40

Masa remaja ialah satu periode dari masa anak-anak

menjadi dewasa ketika manusia menguji berbagai peran yang mereka

mainkan dan mengintegrasikan peran-peran itu ke dalam suatu persepsi

diri, suatu identitas.41

Menurut World Health Organization (WHO), remaja adalah suatu

masa dimana individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan

tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan

38

Abu Ahmadi, dan Noor Salimi, Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam, ( Jakarta: PT.

Bumi Aksara, Agustus, 2004), cet ke-1V, H. 198 39

Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan, Jakarta: Erlangga, 1980, Edisi Ke-5, h.

206 40

Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 739 41

Tim Penyusun, Intervensi Psikososial (Intervensi Pekerja Sosial Profesional), Jakarta:

Departemen Sosial Direktorat Kesejahteraan Anak, Keluarga dan Lanjut Usia, 2006, h. 13

Page 55: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

42

seksual. Individu mengalami perkembangan psikologi dan pola

identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa. Pada masa ini terjadi

peralihan dari ketergantungan sosial-ekonomi kepada keadaan yang

relatif lebih mandiri.42

Menurut Papalia dan Olds, masa remaja adalah masa transisi

perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang pada

umumnya dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia

akhir belasan tahun atau awal dua puluhan tahun.43

Sedangkan Hurlock

membagi masa remaja menjadi masa awal (13 hingga 16 atau 17 tahun)

dam masa remaja akhir (16 atau 17 hingga 18 tahun), masa remaja awal

dan akhir dibedakan oleh Hurlock karena pada masa remaja akhir,

individu telah mencapai transisi perkembangan yang lebih mendekati

masa dewasa.44

Masa remaja, menurut Tanley Hall, seorang bapak pelopor

psikologi perkembangan remaja dianggap sebagai masa topan badai dan

stres (storm and stress), karena mereka telah memiliki keinginan bebas

untuk menentukan nasib diri sendiri. Kalau terarah dengan baik, maka ia

akan menjadi seorang individu yang memiliki rasa tanggung jawab,

tetapi kalau tidak terbimbing, maka bisa menjadi seorang yang tak

memiliki masa depan dengan baik.45

42

Sarlito Wirawan. S, Psikologi Remaja, ( Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1994, h.9 43

Papalia, D E., Olds, S. W., & Feldman, Ruth D., Human Development (8 th ed).

Bustom: McGraw-Hill, 2001, h. 122 44

Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan, Jakarta: Erlangga, 1980, Edisi ke-5, h.

207 45

Agoes Dariyo, Psikologi Perkembangan Remaja, Bogor: Ghalia Indonesia, 2004, h. 13

Page 56: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

43

Dari beberapa pengertian di atas, dapat penulis simpulkan bahwa

remaja adalah masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang

berjalan antara umur 12 tahun sampai 21 tahun.

2. Ciri - ciri Masa Remaja

Masa remaja adalah suatu masa perubahan. Pada masa remaja

terjadi perubahan yang sangat cepat baik secara fisik maupun secara

psikologis. Ada beberapa perubahan yang terjadi selama masa remaja.

a. Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada masa remaja

awal yang dikenal sebagai masa storm and stress. Peningkatan

emosional ini merupakan hasil dari perubahan fisik terutama hormon

yang terjadi pada masa remaja. Dari segi kondisi sosial, peningkatan

emosi ini merupakan tanda bahwa remaja berada dalam kondisi baru

yang berbeda dari masa sebelumnya. Pada masa ini banyak tuntutan

dan tekanan ditujukan pada remaja, misalnya mereka diharapkan

tidak lagi bertingkah seperti anak-anak, harus lebih mandiri, dan

bertanggung jawab. Kemandirian dan tanggung jawab ini akan

terbentuk seiring berjalannya waktu dan akan nampak jelas pada

remaja akhir yang duduk di awal-awal masa kuliah.

b. Perubahan yang cepat secara fisik yang juga disertai kematangan

seksual. Terkadang perubahan ini membuat remaja merasa tidak

yakin akan diri dan kemampuan mereka sendiri. Perubahan fisik yang

terjadi secara cepat, baik perubahan internal seperti sistem sirkulasi,

pencernaan, dan sistem respirasi maupun perubahan eksternal seperti

Page 57: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

44

tinggi badan, berat badan dan proporsi tubuh sangat berpengaruh

terhadap konsep diri remaja.

c. Perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya dan hubungan

dengan orang lain. Selama masa remaja banyak hal yang menarik

bagi dirinya dibawa dari masa kanak-kanak digantikan dengan hal

menarik yang baru dan lebih matang. Hal ini juga dikarenakan

adanya tanggung jawab yang lebih besar pada masa remaja, maka

remaja diharapkan untuk dapat mengarahkan ketertarikan mereka

pada hal-hal yang lebih penting. Perubahan juga terjadi dalam

hubungan dengan orang lain. Remaja tidak lagi berhubungan dengan

individu dari jenis kelamin yang sama, tetapi juga dengan lawan jenis

dan dengan orang dewasa.

d. Perubahan nilai, dimana apa yang mereka anggap penting pada masa

kanak-kanak menjadi kurang penting karena sudah mendekati masa

dewasa.

e. Kebanyakan remaja bersikap ambivalen dalam menghadapi

perubahan yang terjadi. Disatu sisi mereka menginginkan kebebasan,

tetapi disisi lain mereka takut akan tanggung jawab yang menyertai

kebebasan tersebut, serta meragukan kemampuan mereka sendiri

untuk memikul tanggung jawab tersebut.46

46

Mr. Dan O’ Donnell, Perlindungan Anak, Sebuah Panduan Bagi Anggota Dewan

Perwakilan Rakyat ( UNICEF, 2006), H. 128.

Page 58: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

45

BAB III

GAMBARAN UMUM LEMBAGA PANTI SOSIAL BINA REMAJA

(PSBR) BAMBU APUS CIPAYUNG JAKARTA TIMUR

A. Sejarah Berdirinya Panti

Anak adalah generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa yang

memiliki peran strategis dan sifat khusus yang menjamin kelangsungan

bangsa dan negara. Kondisi masyarakat yang miskin di suatu wilayah

seringkali berdampak pada ketidakmampuan keluarga dalam mengupayakan

pemenuhan akan hak dasar anak terutama di bidang pendidikan baik formal

maupun nonformal.

Hampir sebagian besar remaja yang berada di desa-desa mengalami

putus sekolah sehingga menjadi masalah besar yang mengancam bangsa dan

negara karena ditangan merekalah sebagai generasi penerus nasib bangsa dan

negara ini dipertaruhkan. Selain pendidikan formal, remaja ini tidak memiliki

keterampilan yang cukup untuk membantu mereka keluar dari kemiskinan

struktural. Kondisi putus sekolah dan minim keterampilan dapat

menyebabkan mereka tidak mampu bersaing di dunia kerja ataupun bidang

usaha, yang nantinya mereka menjadi pengangguran dan tidak memiliki

aktivitas bermanfaat.

Pendidikan terhadap anak sejatinya berlangsung sepanjang masa long

live education. Salah satu upayanya adalah memberikan pendidikan yang

layak terhadap anak sehingga dapat membentuk karakter kepribadian,

wawasan, life skill yang didapat akan bermanfaat untuk kehidupan mereka

Page 59: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

46

agar menjadi lebih baik lagi. Namun, bagi sebagian masyarakat hal itu tidak

dapat diperoleh, selain karena biaya pendidikan yang mahal, rendahnya

ekonomi keluarga juga menjadi alasan bagi anak-anak untuk ikut membantu

meningkatkan penghasilan keluarga demi kelangsungan hidup. Hal ini

menjadi penyebab utama meningkatnya angka putus sekolah.

Salah satu program pemerintah untuk mengembangkan kepribadian dan

kemampuan remaja yang kurang mampu adalah pelayanan sosial bagi remaja

putus sekolah. Program pengembangan tersebut menjadi hal yang sangat

krusial, mengingat semakin meningkatnya jumlah remaja yang terpaksa putus

sekolah.

Di tengah keterbatasan dan ketidakmampuan remaja dalam mengakses

pendidikan formal dan nonformal serta ingin mengembangkan diri dalam

meningkatkan keterampilan hidup mereka, maka Kementerian Sosial RI

melalui pusat pengembangan remaja Panti Sosial Bina Remaja (PSBR)

Bambu Apus Cipayung Jakarta Timur membuka kesempatan bimbingan dan

pelayanan.

PSBR adalah salah satu unit pelaksana teknis di lingkungan

Kementrian Sosial RI yang memberikan pelayanan sosial kepada remaja

putus sekolah berupa bimbingan sosial dan bimbingan keterampilan kerja.

Dengan adanya bimbingan ini di harapkan para remaja memiliki kemampuan

dan kemandirian serta dapat berkembang secara wajar di tengah hirup pikuk

masyarakat, sehingga dapat berperan aktif dalam pembangunan serta

kemajuan tempat tinggalnya.

Page 60: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

47

PSBR Bambu Apus Jakarta berdiri pada bulan Juli 1972. PSBR secara

resmi memulai operasional pada tanggal 15 September 1974, diresmikan oleh

Menteri Sosial Republik Indonesia, Bapak HMS. Mintaredja, SH. Sebelum

bernama PSBR, awalnya bernama Panti Asuhan Percontohan. Selang

beberapa tahun berganti nama menjadi Panti Penyantunan Anak (PPA). Pada

tanggal 23 April 1994 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Sosial Republik

Indonesia Nomor: 14/HUK/1994 berubah nama menjadi Panti Sosial Bina

Remaja Bambu Apus (PSBR). PSBR ini beralamat di JL. PPA. No. 1 Bambu

Apus Cipayung Jakarta Timur dengan luas tanah 103. 400 m2 dan luas

bangunan 20.062 m2.1

B. Visi, Misi dan Tujuan Berdirinya Lembaga

1. Visi

Visi PSBR Bambu Apus adalah mewujudkan PSBR Bambu Apus

sebagai Lembaga Penyelenggara Pelayanan Rehabilitasi Sosial secara

prima bagi remaja terlantar putus sekolah.

2. Misi

Misi Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Bambu Apus adalah :

a. Melaksanakan perencanaan program dan kegiatan penyelenggaraan

rehabilitasi sosial bagi remaja secara efektif dan efisien.

1 Brosur, Pusat Pengembangan Remaja Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Bambu Apus

Jakarta, April 2014

Page 61: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

48

b. Melaksanakan penyelenggaraan rehabilitasi sosial bagi remaja yang

prima, profesional, dan berkelanjutan sesuai prosedur dan standar

pelayanan.

c. Meningkatkan dukungan manajemen penyelenggaraan rehabilitasi

sosial bagi remaja yang akuntabel (bertanggung jawab), transparan

dan profesional.2

3. Tujuan Berdirinya Lembaga

Tujuan PSBR Bambu Apus adalah terpenuhinya hak dan kebutuhan

dasar remaja, terbentuknya karakter remaja yang jujur, disiplin, tanggung

jawab, percaya diri, terampil dan mandiri. Terlaksananya proses

rehabilitasi sosial yang selaras dengan tuntutan kebutuhan remaja dan

masyarakat dan tersedianya sumber daya manusia Pusat Pengembangan

Remaja PSBR Bambu Apus yang profesional dan berkualitas serta

berjalannya administrasi yang sistematis, terkoordinasi, terdokumentasi

dan konsisten.3

C. Fungsi dan Tugas Lembaga

1. Fungsi

a. Pusat pemberdayaan dan pengembangan diri remaja.

b. Pusat informasi pelatihan dan penelitian tentang perilaku susila remaja

dan organisasi.

c. Pusat rujukan penanganan masalah sosial remaja sebagai upaya

pencegahan, rehabilitasi pemberdayaan, dukungan, dan pengembangan.

2 Brosur, Pusat Pengembangan Remaja Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Bambu Apus

Jakarta, April 2014. 3 Wawancara dengan Bapak Junaidi, Pembimbing Agama Islam, PSBR, 8 April 2014.

Page 62: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

49

2. Tugas Lembaga

Memberikan bimbingan dan pelayanan yang bersifat prefentif,

rehabilitatif, dan promotif dalam bentuk bimbingan fisik, spiritual, sosial,

pelatihan keterampilan, resosialisasi serta bimbingan lanjut bagi remaja

terlantar putus sekolah agar mampu mandiri dan berperan aktif dalam

kehidupan bermasyarakat serta melakukan pengkajian dan penyiapan

standar pelayanan.4

D. Ruang Lingkup Kegiatan Lembaga

PSBR Bambu Apus Cipayung Jakarta Timur sebagai Unit Pelaksana

Teknis (UPT) di lingkungan Direktorat Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi

Sosial Kementerian Sosial RI melaksanakan tugas pelayanan kesejahteraan

sosial, melalui kegiatan sosial, mental, fisik, serta bimbingan sosial dan

keterampilan kerja seperti keterampilan otomotif, elektro, las, jahit, dan salon.

Pihak panti remaja terlantar dan putus sekolah yang tidak mampu dari batas

usia 15 thn s/d 18 thn. Remaja tersebut tidak pernah menjenjang pendidikan

hingga SLTA atau sederajat. Ruang lingkup panti ini mencakup nasional

yang bekerja sama dengan dinas-dinas sosial terkait di beberapa daerah di

seluruh Indonesia.5

4Brosur, Pusat Pengembangan Remaja Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Bambu Apus

Jakarta, April 2014 5 Wawancara dengan Bapak Imron, Pembimbing Agama Islam, PSBR, 18 April 2014.

Page 63: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

50

E. Penerima Manfaat

1. Jangkauan Pelayanan dan Perekrutan

Menyadari perlunya pusat pemberdayaan dan pengembangan diri

bagi remaja, sejak 1 September 1994 PSBR telah menerima sekitar 75

angkatan. Jangka waktu pelayanan adalah enam bulan, dalam satu tahun

dibuka dua kali pendaftaran. Periode 1 : Januari s/d Juni dengan

penerimaan dilaksanakan setiap bulan November dan Desember untuk

angkatan pertama, dan Periode 2: Juli s/d Desember dengan penerimaan

dilaksanakan setiap bulan Mei dan Juni untuk angkatan kedua. Jangkauan

Pusat Pengembangan Remaja PSBR Bambu Apus Jakarta Timur Tahun

2012 yang merupakan wilayah sasaran program penerima manfaat

meliputi Regional Jawa : DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa

Timur.

2. Deskripsi Klien

Sesuai dengan latar belakang berdirinya PSBR ini adalah untuk

memberikan pelayanan kesejahteraan sosial, melalui kegiatan sosial,

mental, fisik serta bimbingan sosial dan keterampilan kerja dengan tujuan

agar remaja terlantar putus sekolah yang menerima pelayanan dapat

berkembang secara wajar, mandiri dan dapat melaksanakan fungsi

sosialnya secara baik di tengah masyarakat juga serta dapat terampil dan

aktif dalam pembangunan. Oleh karena itu penerima manfaat di PSBR

Bambu Apus memiliki tipe “normal functioning” yakni klien PSBR

Bambu Apus dapat dikatakan berfungsi secara normal.

Page 64: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

51

3. Kriteria Pemilihan

Kriteria untuk menjadi calon remaja di PSBR Bambu Apus adalah

sebagai berikut:

a. Anak laki- laki atau perempuan

b. Remaja terlantar dan putus sekolah pada tingkat SD, SMP, SLTA atau

yang sederajat

c. Usia 15 s/d 18 tahun

d. Fotokopi ijazah

e. Fotokopi Kartu Keluarga

f. Surat keterangan tidak mampu

g. Sehat jasmani dan rohani

h. Tidak bertato dan narkoba atau tindak kriminal lainnya

i. Surat rekomendasi dari Dinas Sosial setempat

j. Lulus seleksi oleh Instansi Sosial setempat atau petugas panti

k. Surat penyerahan dari orang tua atau keluarga

l. Akte kelahiran atau surat kenal lahir

4. Proses Penerimaan

Proses penerimaan calon remaja PSBR Bambu Apus adalah sebagai

berikut:

a) Sosialisasi

Sosialisasi adalah kegiatan penyebarluasan informasi tentang

PSBR secara umum kepada masyarakat. Tujuannya adalah agar:

Page 65: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

52

1) Peserta pertemuan mengetahui dan memahami tugas pokok dan

Fungsi PSBR.

2) Peserta pertemuan mengetahui dan memahami status PSBR

sebagai UPT milik Kementrian Sosial RI.

3) Peserta pertemuan mengetahui dan memahami maksud dan tujuan

PSBR.

4) Peserta pertemuan mengetahui program-program yang ada di

PSBR seperti administrasi, orientasi, penelusuran minat bakat

(PMB), out bond, dan bimbingan sosial. Program binaan yaitu

Kegiatan bimbingan keterampilan, kegiatan kunjungan industri,

pembekalan dan persiapan magang, magang atau praktek belajar

kerja, monitoring magang, kegiatan widyawisata, dan penyuluhan-

penyuluhan.

b) Pendaftaran

Pendaftaran merupakan kegiatan membagikan formulir

pendaftaran, mewawancarai, melakukan observasi sekaligus mencatat

anak remaja calon binaan PSBR di lokasi (tempat tinggal calon

binaan). Beberapa aspek yang harus diperoleh dari kegiatan ini adalah:

1) Identitas calon binaan (nama calon, usia, pendidikan terakhir,

permasalahan yang dihadapi anak pada waktu tersebut.

2) Identitas orang tua atau wali (nama, alamat orang tua atau wali,

usia, pekerjaan).

3) Jumlah saudara kandung calon (bila ada alamat keluarga atau

warga terdekat yang tinggal di sekitar PSBR Bambu Apus).

Page 66: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

53

4) Penyebab keterlantaran (putus sekolah).

c) Seleksi

Seleksi adalah kegiatan untuk menentukan calon peserta di PSBR

Bambu Apus yang dilakukan tim seleksi. Tim Seleksi ini diketuai oleh

seorang pekerja sosial yang ditunjuk berdasarkan SK Pimpinan PSBR.

d) Registrasi

Registrasi adalah kegiatan mencatat, menyimpan serta

mengagendakan data-data calon remaja PSBR ke dalam buku register.

Kegiatan registrasi dilakukan di PSBR Bambu Apus dan dilakukan

oleh tim yang ditunjuk berdasarkan SK kepala panti.

e) Orientasi

Orientasi adalah proses yang diselenggarakan oleh PSBR untuk

melakukan penyesuaian fisik, psikis dan mental anak calon remaja ke

dalam metode pelayanan yang ada.

f) Pengasuhan atau bimbingan

Setiap rumah asuh terdapat orang tua asuh. Sistem pengasuhan

adalah menganggap anak seperti keluarganya sendiri dan bertugas

mengayomi anak. Orang tua asuh dapat menjadi teman, sahabat dan

guru bagi para remaja. Yang menjadi orang tua asuh adalah pegawai

PSBR Bambu Apus Jakarta yang bersedia menjadi orang tua asuh.6

6 Wawancara dengan Bapak Junaidi, Pembimbing Agama, PSBR, 12 Juli 2014.

Page 67: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

54

F. Program

Pelaksanaan Program Pusat Pengembangan Remaja PSBR Bambu Apus

Jakarta selaku mitra kerja di bawah naungan Kementrian Sosial RI yakni

satuan kerja perangkat wilayah yang berada di Jakarta Timur dalam tahun

pelaksanaan anggaran 2013 adalah melaksanakan kegiatan program terhadap

remaja dengan sasaran target 150 anak pada masing-masing angkatan. Seksi

Rehabilitasi Sosial yang bertugas untuk membuat rancangan program

kegiatan bagi remaja dalam satu tahun. Pelaksanaan kegiatan Bimbingan

Sosial dan Keterampilan Kerja selama tahun 2012 telah dilaksanakan dengan

kegiatan :

1. Administrasi

a. Mempersiapkan agenda dan data awal tentang remaja.

b. Tersedianya catatan studi kasus dan persyaratan administrasi.

c. Mempersiapkan atau menyediakan sarana dan prasarana pelaksanaan

kegiatan seperti alat tulis dan peralatan penunjang untuk remaja.

d. Menyusun berkas biodata dan data kesehatan remaja.

e. Buku perkembangan remaja.

f. Mempersiapkan buku induk remaja.

g. Menyusun dan menelaah identitas calon remaja.

2. Orientasi remaja

Pelaksanaan orientasi remaja di lingkungan panti bertujuan untuk

mewujudkan kemandirian dan meningkatkan kedisiplinan remaja. Dalam

pelaksanaan orientasi juga dilakukan pengenalan program dan kegiatan

penunjang.

Page 68: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

55

3. Penelusuran Minat Bakat (PMB) remaja

Maksud dari kegiatan ini adalah untuk menempatkan remaja pada

jurusan yang sesuai dengan kemampuannya agar remaja dapat mengikuti

proses belajar-mengajar dengan baik.

4. Out Bond.

Maksud dari dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk

mengembangkan potensi diri dan menumbuhkan rasa percaya diri pada

remaja. Juga untuk membentuk disiplin kerja dan memotivasi diri dalam

bekerja.

5. Bimbingan Sosial remaja

Bimbingan sosial adalah proses komunikasi, informasi edukasi dan

motivasi yang terencana, terarah, dan berkelanjutan untuk memberikan

pengetahuan dan mendorong perubahan sikap dan perilaku. Adapun materi

bimbingan sosialnya adalah bimbingan dalam PBB (Pelajaran Baris

Berbaris), bimbingan perubahan perilaku, bimbingan keorganisasian

/kepemimpinan, pengetahuan tentang napza, bimbingan sosial masyarakat,

etika sosial remaja, dan lain-lain.

6. Kegiatan Bimbingan Keterampilan bagi remaja

Bimbingan keterampilan kerja dilakukan agar remaja memiliki

kemampuan dan kemandirian sehingga mereka dapat terampil dan aktif

berpartisipasi di masyarakat dengan bekal keterampilan dasar yang

dimiliki yang memungkinkan bagi mereka untuk pemenuhan kebutuhan

hidup di masa depan.

Page 69: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

56

7. Kegiatan Kunjungan Industri remaja

Kunjungan industri merupakan salah satu pelengkap dari proses

bimbingan keterampilan kerja. Kegiatan ini diharapkan mampu

memberikan gambaran nyata tentang dunia kerja.

8. Pembekalan dan Persiapan Magang

Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk pemantapan remaja yang

akan mencari tempat magang untuk diberi kesempatan menimba ilmu di

berbagai unit usaha sesuai dengan keterampilannya.

9. Magang atau praktek belajar kerja remaja

Kegiatan magang merupakan ajang pengenalan lembaga tempat

bekerja sekaligus mengasah kemampuan remaja dalam bidang

keterampilan yang dimiliki atau diperoleh selama bimbingan sosial dan

bimbingan keterampilan ketika di panti. Kegiatan tersebut berlangung

selama 27 hari.

10. Monitoring Magang

Kegiatana monitoring magang dilakukan untuk mengetahui dan

mengontrol pelaksanaan magang yang dilaksanakan oleh remaja.

11. Kegiatan Widyawisata remaja

Widyawisata merupakan kegiatan rekreasi yang dilakukan pada

remaja agar telibat langsung pada aktifitas permainan.

12. Penyuluhan- penyuluhan

Penyuluhan atau ceramah umum dilaksanakan di Aula PSBR

setelah dilaksanakannya magang.7

7 Wawancara dengan Bapak Imron, Pembimbing Agama, PSBR, 15 Juli 2014.

Page 70: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

57

G. Sarana dan Prasarana Lembaga

PSBR Bambu Apus Jakarta Timur berada di areal seluas 103.400 m2

sesuai dengan pembuatan sertifikat tanah pengganti dengan surat ukur

pengesahan akta Notaris Hetty Siagian, SH dengan SPK Nomor: 831H/PPK-

UM/X/2010 tanggal 01 Oktober 2010. Sarana dan prasarana yang terdapat di

PSBR Bambu Apus Cipayung Jakarta Timur dijelaskan dalam tabel berikut.

Tabel 18

Sarana dan Prasarana Lembaga Tahun 2013

No Gedung/Bangunan Jumlah

1 Gedung kantor dan ruang aula 1 unit

2 Rumah asuh (cottage) 23 unit

3 Gedung Poliklinik / Perlindungan Sosial

Anak

1 unit

4 Dapur umum dan ruang makan 1 unit

5 Gedung instalasi produksi (shelter workshop) 1 unit

6 Ruang bimbingan / praktik keterampilan 5 unit

7 Ruang ibadah (masjid) 1 unit

8 Gedung fungsional PekSos dan Konseling 1 unit

9 Pos jaga / keamanan 1 unit

10 Rumah Dinas Kepala Panti 1 unit

11 Rumah dinas tipe 45 10 unit

12 Rumah dinas tipe 70 9 unit

8 Pamflet, Profil Panti Sosial Bina Remaja Bambu Apus, pada tahun 2013

Page 71: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

58

13 Lapangan futsal 1 unit

14 Lapangan bola voli/ basket 1 unit

15 Gedung olah raga bulu tangkis 1 unit

16 Taman Kanak kanak ( TK ) 1 unit

17 Taman Anak Sejahtera Kasih Ibu 1 unit

18 Pusat pelayanan terpadu ( gedung ADK ) 1 unit

H. Gender

TABEL 29

Komposisi Pegawai PSBR Menurut Jenis Kelamin Tahun 2013

No Jenis Kelamin Jumlah Orang Prosentase (%) Keterangan

1 Laki- laki 25 50 Pensiun 1 org

2 Perempuan 25 50

Jumlah 50 100%

9 Pamflet, Profil Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Bambu Apus, pada tahun 2012.

Page 72: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

59

I. Struktur Organisasi Lembaga

BAGAN 110

STRUKTUR ORGANISASI PUSAT LEMBAGA REMAJA (PSBR)

BAMBU APUS JAKARTA KEMENSOS RI NP.106/HUK/2014

10

Pamflet, Profil Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Bambu Apus, pada tahun 2013

Kepala Lembaga

Dra.Ignatia Sri Wuwuh P, M.Si

Kepala Sub Bagian Tata Usaha

Dyah Wijayanti A.KS,M.Kesos

Kepsek Rehabilitasi Sosial

Namin Sunarto, AKS

Kepsek Program dan

Advokasi Sosial

Hasrifah M, S.si

Kelompok Jabatan Fungsional

Dra. Habibi Tamher, M.Si

Shelter Workshop Instalasi Produksi

Page 73: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

60

J. Jumlah Pegawai dan Latar Belakang Pendidikan

Tabel 311

Komposisi Pegawai Menurut Jabatan Tahun 2013

11

Pamflet, Profil Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Bambu Apus, pada tahun 2012

No Jabatan Jumlah Keterangan

1 Kepala Panti 1 orang

2 Subbag Tata Usaha

a. Kepala Sub Bagian 1 orang

b. Staf Sub Bagian 18 orang

3 Seksi Program dan Advokasi

a. Kepala Seksi 1 orang

b. Staf Seksi 2 orang

4 Seksi Rehabilitasi Sosial

a. Kepala Seksi 1 orang

b. Staff Seksi 6 orang

5 Fungsional

a. Pekerja Sosial 15 orang

Fungsional Angka

Kredit

b. Perencana 1 orang

Fungsional Angka

Kredit

c. Arsiparis -

d. Pranata komputer -

e. Instruktur -

f. Penyuluh Sosial 1 orang

Fungsional Angka

Kredit

g. Pustakawan -

h. Psikolog 1 orang

Fungsional Non

Angka Kredit

i. Dokter/perawat -

j. Perawat/paramedis 2 orang

Fungsional Non

Angka Kredit

k. Verifikator Keuangan - Sda

Page 74: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

61

Tabel 412

Tingkat Pendidikan Pegawai Tahun 2013

K. Kemitraan dengan Pihak Luar

Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan dan memperluas jaringan

kerjasama dengan masyarakat atau lingkungan di sekitar panti, maka Pusat

Pengembangan Remaja PSBR Bambu Apus telah melaksanakan kerjasama

dengan pihak-pihak berikut :

1. Komando Rayon Militer 007 Cipayung Jakarta Timur

Dalam rangka penanganan disiplin dan perubahan sikap mental penerima

manfaat, PSBR melibatkan pihak koramil dalam kegiatan saat masa

orientasi dan pengenalan lingkungan.

12

Pamflet, Profil Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Bambu Apus, pada tahun 2013

No Tingkat Pendidikan Jumlah Orang Keterangan

1 S 2 7

2 S 1 12

3 Diploma IV 9

4 Diploma III 8

5 SLTA 12

6 SLTP 2

7 SD -

Jumlah 50

Page 75: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

62

2. Kepolisian Sektor (Polsek) Cipayung Jakarta Timur

Dalam rangka penanganan dan pencegahan kenakalan remaja, serta

perlindungan remaja berada di lingkungan sosial panti untuk penanganan

penerima manfaat serta pemahaman tentang tata tertib di jalan raya.

3. Dinas Pendidikan dan DIKMEN Kecamatan Cipayung

Dinas Pendidikan diperlukan dalam rangka kerjasama dalam pembelajaran

serta pendidikan untuk anak sekolah atau untuk remaja terlantar putus

sekolah melalui Paket Pendidikan kesetaraan Paket A, B, dan C di PKBM

Bina Remaja Bambu Apus yang bekerjasama dengan PSBR Bambu Apus.

4. Dinas Kesehatan

Dinas kesehatan diperlukan untuk penanganan remaja yang sakit, serta

pemeriksaan, dan pengobatan dilakukan satu bulan sekali kegiatan ini

bertempat di gedung Poliklinik dengan melibatkan tenaga medis dokter

satu orang dari Dinas Kesehatan dan tenaga perawat di dalam panti dua

orang.

5. Perusahaan Swasta

Pada bidang perbengkelan atau industri garment pihak PSBR telah

menjalin kerjasama dalam bentuk penerimaan remaja yang telah mengikuti

bimbingan sosial dan keterampilan kerja sesuai dengan bidang yang telah

diambil oleh remaja/ penerima manfaat dalam bentuk penyaluran penerima

manfaat.13

13

Wawancara pribadi dengan Bapak Junaidi, Pembimbing Agama, PSBR, 24 Juli 2014.

Page 76: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

63

BAB IV

TEMUAN LAPANGAN DAN ANALISIS DATA

A. Deskripsi Informan

1. Pembimbing

Dalam bab ini, penulis memaparkan tentang deskripsi pembimbing

dan terbimbing yang ada di Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Bambu

Apus Cipayung Jakarta Timur. Pembimbing agama Islam yang ada di

Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) yaitu dua orang pembimbing.

Tabel 5

Pembimbing Agama Islam

No Nama Tugas Hari/waktu

1 Drs. H. Muhammad Imron

Rosyadi

Pembimbing

Agama Islam

Senin-Minggu

18.00-19.30

2 Junaedi S. Pd. I Pembimbing

Agama Islam

Rabu

08.00-09.45

Deskripsi mengenai Pembimbing Agama Islam di Panti Sosial

Bina Remaja (PSBR) yaitu:

a. Bapak Drs. H. Muhammad Imron Rosyadi

Bapak Imron adalah seorang Pembimbing Agama Islam di PSBR

lahir di Lubuk Linggau, pada tanggal 28 Juli 1973. Bapak Imron telah

bergabung di Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) hampir enam tahun dari

tahun 2008.

Page 77: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

64

Selama menjadi seorang pembimbing agama Islam di panti, ia

ikut berkontribusi dalam memajukan PSBR terutama pada bidang yang

ditugaskan kepadanya. Bapak Imron memberikan bimbingan agama

Islam rutin setiap hari yang dilaksanakan setelah shalat magrib sampai

menjelang shalat Isya di Masjid Istiqomah komplek panti PSBR. Bapak

Imron berharap dalam setiap kegiatannya dapat menjadi kebaikan dan

berdampak positif terhadap akhlak remaja. 1

b. Bapak Junaedi S. Pd. I

Bapak Junaedi adalah seorang pembimbing agama Islam di

PSBR lahir di Jakarta, tanggal 15 Juni 1975. Ia sekarang bertempat

tinggal di Jln. Kenanga No 25 Rt 10/01 Pondok Rangon, Cipayung

Jakarta Timur.

Ia menjalankan tugasnya dengan cermat dan ikut serta

menyelesaikan permasalahan yang dihadapi remaja di panti. Ada

beberapa tugas yang dijalankan Bapak Junaedi sebagai seorang

pembimbing agama Islam di panti meliputi:

1. Pengamatan perilaku remaja.

2. Memberikan bantuan khusus kepada remaja-remaja yang bermasalah

dan membutuhkan.

3. Mengadakan bimbingan kelompok atau individu kepada remaja.2

1 Wawancara pribadi dengan Bapak Muhammad Imron Rosyadi, Pembimbing

Agama Islam, rumah, 10 Juni 2014. 2 Observasi di Panti Sosial Bina Remaja (PSBR), 14-18 April 2014

Page 78: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

65

2. Terbimbing

Adapun deskripsi mengenai terbimbing adalah sebagai berikut:

Tabel 6

Terbimbing Berdasarkan Jenis Kelamin3

No Jenis kelamin Jumlah

1 Laki-Laki 109 Orang

2 Perempuan 41 Orang

Jumlah 150 Orang

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa terbimbing laki-laki

berjumlah 109 orang dan terbimbing perempuan berjumlah 41 orang.

Tabel 7 Terbimbing Berdasarkan Usia

4

No Usia Jumlah

1 16 Tahun 44 Orang

2 17 Tahun 44 Orang

3 18 Tahun 62 Orang

Jumlah 150 Orang

3 Data kegiatan Bimbingan Agama Islam di Panti Sosial Bina Remaja (PSBR)

Penerima Manfaat PSBR Bambu Apus, periode Juni 2014. 4 Data kegiatan Bimbingan Agama Islam di Panti Sosial Bina Remaja (PSBR)

Penerima Manfaat PSBR Bambu Apus, periode Juni 2014.

Page 79: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

66

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa terbimbing umur

16 tahun berjumlah 44 orang, terbimbing umur 17 tahun berjumlah 44

orang, dan terbimbing umur 18 tahun berjumlah 62 orang.

Tabel 8

Terbimbing Berdasarkan Jurusan yang Diambil5

No Jurusan Di PSBR Jumlah

1 Montir 26 Orang

2 Motor 27 Orang

3 Las 20 Orang

4 Elektro 14 Orang

5 Menjahit 42 Orang

6 Salon 21 Orang

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa terbimbing yang

mengambil jurusan montir 26 orang, motor 27 orang, las 20 orang,

elektro 14 orang, menjahit 42 orang, dan salon 21 orang.

Terbimbing yang menjadi sampel penulis di Panti Sosial Bina

Remaja (PSBR) Bambu Apus Cipayung Jakarta Timur berjumlah tujuh

orang. Penulis hanya mengambil sepuluh sampel dalam penelitian ini

karena sesuai dengan kriteria yang penulis harapkan yaitu:

5Data kegiatan Bimbingan Agama Islam di Panti Sosial Bina Remaja (PSBR)

Penerima Manfaat PSBR Bambu Apus, periode Juni 2014

Page 80: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

67

a. Remaja terlantar dan putus sekolah yang tidak mampu dari batas

usia 15 s/d 18 thn yang mengikuti masa rehabilitasi periode Januari

s/d Juni 2014.

b. Remaja yang aktif mengikuti bimbingan agama selama 6 bulan.

Dari jumlah tersebut, penulis harap cukup untuk mewakili sampel

penelitian yang penulis lakukan di panti. Adapun terbimbing yang telah

penulis wawancarai diantaranya:

a. Hasan, lahir di Pemalang, tanggal 27 Oktober 1998. Alamat asal

Pemalang. Hasan yang sekarang sudah berumur 16 tahun telah

berhenti sekolah sejak lulus SMP karena ketiadaan biaya untuk

melanjutkan pendidikan. Hasan mulai masuk ke PSBR pada tanggal

2 Januari 2014 atas ajakan dari salah seorang pegawai dari lembaga.

Di PSBR ini Hasan mengambil jurusan Las.6

b. Trisna, lahir di Subang, pada tanggal 30 Juni 1996. Alamat asal Kp.

Siluman Girang RT 010/003 Desa Siluman Kec. Pabuaran Kab.

Subang. Merupakan anak ketiga dari lima bersaudara. Trisna yang

sekarang sudah berumur 18 tahun telah berhenti sekolah sejak lulus

SMP karena ekonomi keluarganya yang tidak sanggup untuk

membiayai pendidikannya. Ia mengetahui PSBR dari temannya

yang sebelumnya pernah menjadi salah seorang siswa di panti. Ia

pun tertarik untuk menjadi salah seorang siswa di PSBR dan pihak

6 Wawancara dengan Hasan, siswa di Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Bambu

Apus, Jakarta pada tanggal 21 April 2014.

Page 81: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

68

keluarga juga mendukungnya untuk masuk ke PSBR. Ia mengambil

jurusan Montir di PSBR dan ekstra kulikuler Voli.7

c. Nur Kafi Muhammad lahir di Cilacap, pada tanggal 15 Januari

1997. Merupakan anak kelima dari tujuh bersaudara. Kafi yang

sekarang telah berumur 18 tahun telah berhenti sekolah sejak lulus

MTS karena faktor ekonomi keluarganya. Kafi mulai masuk PSBR

pada tanggal 2 Januari 2014 dan mengambil jurusan las. Ia

mengetahui PSBR dari kakaknya yang juga merupakan alumni dari

PSBR.8

d. Dedeh Heryani, lahir di Ciamis, pada tanggal 22 Desember 1997.

Alamat asal Ciamis. Dedeh yang sekarang berusia 17 tahun sudah

berhenti sekolah sejak lulus SMP karena tidak ada biaya untuk

melanjutkan pendidikan. Dedeh mulai masuk PSBR pada tanggal 2

Januari 2014. Dedeh mengetahui PSBR dari temannya yang

merupakan alumni di PSBR dan di PSBR mengambil jurusan

Salon.9

e. Nurjannah, lahir di Pangandaran, pada tanggal 30 April 1998.

Alamat asal Bulak Gebang Desa Suka Jaya Cimerak Pangandaran.

Nurjannah yang sudah berumur 16 tahun berhenti sekolah sejak

lulus SMP karena faktor ekonomi keluarganya. Nurjannah mulai

masuk PSBR pada tanggal 2 Januari 2014. Nurjannah mengetahui

7 Wawancara dengan Trisna, siswa di Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Bambu

Apus, Jakarta pada tanggal 18 April 2014. 8 Wawancara dengan Kafi, siswa di Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Bambu

Apus, Jakarta pada tanggal 19 April 2014. 9 Wawancara dengan Dedeh, siswa di Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Bambu

Apus, Jakarta pada tanggal 22 Mei 2014.

Page 82: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

69

PSBR dari tetangganya dan di PSBR ini ia mengambil jurusan

Salon.10

f. Taopik, lahir di Garut, pada tanggal 12 Juni 1997 alamat asal

Garut. Taopik yang sekarang sudah berumur 17 tahun berhenti

sekolah sejak lulus SMP karena faktor ekonomi orang tua yang

tidak mendukung untuk melanjutkan pendidikan. Taopik mulai

masuk PSBR pada tanggal 2 Januari 2014 atas ajakan dari salah

seorang pegawai di lembaga tersebut, di PSBR ini Taopik

mengambil jurusan Elektronika.11

g. Dera Yuda, lahir di Sukabumi, pada tanggal 1 Agustus 1998.

Alamat asal Sukabumi. Yuda yang sekarang berumur 16 tahun telah

berhenti sekolah sejak lulus SMP karena tidak ada biaya untuk

melanjutkan pendidikan. Yuda mulai masuk PSBR pada tanggal 2

Januari 2014 dan sebelumnya ia sempat tinggal di PPA-PKH

(Pengurangan Pekerjaan Anak dalam Rangka Menempuh Keluarga

Harapan). Kemudian atas rujukan dari PPA-PKH akhirnya ia masuk

ke PSBR dengan mengambil jurusan Salon.12

10

Wawancara dengan Nurjannah, siswa di Panti Sosial Bina Remaja (PSBR)

Bambu Apus, Jakarta pada tanggal 22 Mei 2014. 11

Wawancara dengan Taopik, siswa di Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Bambu

Apus, Jakarta pada tanggal 22 Mei 2014. 12

Wawancara dengan Yuda, siswa di Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Bambu

Apus, Jakarta pada tanggal 22 Mei 2014.

Page 83: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

70

B. Peran Pembimbing Agama Islam dalam Meningkatkan Akhlak Remaja

di Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Bambu Apus Cipayung Jakarta

Timur.

Pembimbing agama Islam di Panti Sosial Bina Remaja (PSBR)

memegang peranan penting dalam meningkatkan akhlak remaja.

a. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Pembimbing agama Islam di PSBR berjumlah dua orang yaitu

Bapak Drs. H. Muhammad Imron Rosyadi dan Bapak Junaedi, S. Pd. I.

Dalam memberikan bimbingan kepada remaja di panti mereka memiliki

jadwal bimbingan yang berbeda. Jadwal bimbingan Bapak Imron

dilaksanakan pada hari Senin-Minggu mulai pukul 18.00-19.30 WIB di

Masjid Istiqomah. Sebagaimana yang Bapak Imron kemukakan dalam

wawancara:

“Saya memberikan bimbingan agama kepada remaja-remaja di

PSBR yang dilaksanakan setiap hari setelah shalat magrib

sampai menjelang waktu Isya di Masjid Istiqomah yang

masjidnya ini berada di dalam komplek PSBR dengan

pengawasan saya sendiri. Dalam bimbingan agama ini, saya

memberikan materi akhlak. Saya berharap dengan memberikan

materi akhlak, remaja dapat mengerti dan mengetahui

bagaimana bertingkah laku yang baik, misalnya bagaimana cara

menghormati orang tua dan berperilaku jujur.”13

Sedangkan tempat dan jadwal bimbingan akhlak oleh Bapak

Junaedi, dilaksanakan pada hari Rabu pukul 08.00-09.45 WIB.

Sebagaimana yang diungkapkan beliau dalam pernyataan berikut:

“Kalau Bapak dek memberikan bimbingan di kelas, hari rabu

pagi pukul 08.00-09.45. Bapak memberikan materi tentang

akhlak kepada remaja. Materi akhlak yang kita kenalkan kepada

para remaja yaitu pertama, membaca Al-Qur’an dan shalat

13

Wawancara pribadi dengan Bapak Muhammad Imron Rosyadi, Pembimbing

Agama Islam, rumah, 8 September 2014

Page 84: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

71

karena membaca Al-Qur’an dan shalat merupakan media atau

alat untuk membentuk karakter siswa. Kedua, menanamkan

keyakinan kepada remaja akan adanya hal-hal yang gaib seperti

adanya Allah SWT, malaikat, dan setan. Mana yang harus

mereka dekati dan mana yang harus mereka jauhi. Ketiga,

berperilaku sopan kepada siapapun, baik terhadap orang tua

asuh, instruktur, pegawai, teman, maupun masyarakat

sekitarnya. Keempat, menyayangi teman, tidak mencaci maki

kekurangan teman, tidak menggosip, dan menyakiti teman

secara fisik.14

Dari hasil wawancara di atas dapat bahwa pelaksanaan bimbingan

Bapak Imron bertempat di Masjid Istiqomah Komplek Panti Sosial

Bina Remaja (PSBR). Bimbingan diberikan kepada remaja-remaja

setiap hari setelah shalat magrib sampai menjelang waktu Isya. Bapak

Imron berharap dengan memberikan materi akhlak, remaja-remaja

mengerti bagaimana bertingkah laku yang baik, misalnya bagaimana

cara menghormati orang yang lebih tua dan berprilaku jujur. Sedangkan

pelaksanaan bimbingan Bapak Junaedi dilaksanakan di dalam kelas

pada hari Rabu pukul 08.00-09.45 WIB. Bapak Junaedi menyampaikan

materi-materi bimbingan di antaranya:

a. Tata cara membaca Al-Qur’an dan melaksanakan shalat .

b. Menanamkan keyakinan kepada siswa akan adanya hal-hal yang

gaib seperti adanya Allah SWT, malaikat dan setan.

c. Berprilaku sopan kepada siapapun, baik terhadap orang tua asuh,

instruktur, pegawai, teman, maupun masyarakat sekitarnya.

h. Menyayangi teman, tidak mencaci maki kekurangan teman, tidak

menggosip, tidak menyakiti teman secara fisik.

14

Wawancara pribadi dengan Bapak Junaedi, Pembimbing Agama Islam, PSBR,

10 Juli 2014

Page 85: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

72

b. Materi Bimbingan

Materi merupakan suatu hal yang sangat penting dalam

pelaksanaan bimbingan karena pemilihan materi yang sesuai akan

membantu peserta bimbingan mencapai tujuan yang diinginkan.

Adapun materi bimbingan yang diajarkan pembimbing agama

Islam di Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Bambu Apus Cipayung

Jakarta Timur dalam meningkatkan akhlak remaja adalah:

a. Al-Qur’an dan Al-Hadits, merupakan pondasi atau tuntutan hidup

umat Islam, karena barang siapa yang selalu berpegang teguh

kepada keduanya maka mereka tidak akan tersesat selama-lamanya.

Untuk itu kita wajib mempercayai, memahami dan mengamalkan

isi keduanya yang ada didalamnya.

b. Ilmu tauhid (keimanan), dengan menanamkan nilai-nilai keimanan

kepada remaja yang tercermin dalam rukun iman yang enam

meliputi iman kepada Allah SWT, iman kepada malaikat, iman

kepada kitab-kitab Allah, iman kepada rasul, iman kepada hari

kiamat, iman kepada qadha dan Qadar.

c. Aqidah akhlak, adalah ilmu yang berbicara tentang bagaimana cara

berprilaku atau berkata yang benar sesuai dengan ajaran Islam,

sehingga menciptakan akhlak mahmudah (terpuji).

d. Ilmu Fiqih, meliputi thaharah, shalat, bacaan-bacaan shalat, ayat-

ayat pendek, puasa, zakat, sedekah, haji dan umrah.15

15

Wawancara pribadi dengan bapak Junaedi, Pembimbing Agama Islam, PSBR,

15 Agustus 2014.

Page 86: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

73

Menurut W.S Winkel: “Bimbingan berarti pemberian bantuan

kepada sekelompok orang dalam membuat pilihan-pilihan secara

bijaksana dalam mengadakan penyesuaian diri terhadap tuntutan-

tuntutan hidup. Bantuan itu bersifat psikis (kejiwaan) bukan

“pertolongan” finansial, media, dan lain sebagainya. Dengan adanya

bantuan ini, seseorang akhirnya dapat mengatasi sendiri masalah yang

dihadapinya sekarang dan menjadi lebih mapan untuk menghadapi

masalah yang akan dihadapinya kelak ini menjadi tujuan bimbingan.

Jadi, yang memberikan bantuan menganggap orang lain mampu

menuntun dirinya sendiri meskipun kemampuan itu mungkin harus

digali dan dikembangkan melalui bimbingan.16

Pembimbing Agama Islam di PSBR memberikan bantuan

kepada remaja-remaja PSBR yang dilakukan secara berkala, yang

bertujuan agar remaja-remaja tersebut dapat mengembangkan dirinya

secara maksimal sesuai dengan apa yang diharapkan. Upaya yang

dilakukan pembimbing agama Islam dalam meningkatkan akhlak

remaja di Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) sebagaimana yang

diungkapkan oleh informan 2 dan informan 1 :

“Pembimbing agama yang ada di sini itu menjelaskan materi

akhlak yang baik kepada kita, kita diajarkan untuk selalu

berakhlak baik saat di dalam kelas misalnya bagaimana

bertingkah laku yang baik, bersikap ramah dengan teman, tidak

jahil dan tidak mencuri milik teman. Pembimbing agama juga

menjelaskan kepada kita mengenai keuntungan kalau orang

yang berakhlak baik akan disayang oleh orang di sekeliling kita,

16 Hamdani, Bimbingan Dan Penyuluhan Islam, Bandung, (CV Pustaka Setia,

2012), h. 79

Page 87: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

74

dan akan mempunyai banyak teman. Mereka juga menjelaskan

kepada kita bahwa orang yang akhlaknya buruk akan dikucilkan,

tidak disenangi oleh orang yang ada di sekeliling kita dan

mempunyai sedikit teman. Selanjutnya mereka juga selalu

memberikan motivasi kepada kita yang berakhlak baik agar kita

yang sudah berakhlak baik untuk selalu dipertahankan dan

ditingkatkan, tapi kalo yang berakhlak buruk diberi nasehat dan

teguran gitu deh kak.”17

“Ia kak, pembimbing agama mengajarkan kepada kita

bagaimana bertingkah laku yang baik, misalnya bagaimana cara

menghormati orang tua dan berperilaku jujur. Beliau

menjelaskan kepada kita keuntungan orang yang berakhlak baik

semua orang akan merasa senang dengan kehadiran kita, semua

orang akan merasakan manfaat dengan kehadiran kita, apabila

kita meninggal mereka merasa kehilangan. Sedangkan orang

yang berakhlak buruk tidak disenangi dan dijauhi.”18

Dari hasil observasi dan wawancara kepada informan 2 bahwa

upaya yang dilakukan pembimbing agama Islam dalam meningkatkan

akhlak remaja di Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Bambu Apus

Cipayung Jakarta Timur baik. Sebagaimana yang diungkapkan oleh

informan 2 pembimbing agama Islam menjelaskan akhlak kepada

remaja yaitu menjelaskan kepada remaja-remaja keuntungan orang

yang berakhlak baik dan bahaya orang yang berakhlak buruk. Remaja

diajarkan bagaimana berakhlak yang baik saat berada di dalam kelas

misalnya bersikap ramah dengan teman, tidak jahil, tidak mencuri milik

teman, memberikan apresiasi dalam bentuk pujian kepada remaja yang

berakhlak baik, memberikan motivasi (dorongan) untuk selalu

berakhlak baik dan memberikan nasehat serta teguran kepada remaja

yang berakhlak buruk.

17

Wawancara dengan Trisna, siswa di Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Bambu

Apus, Jakarta pada tanggal 18 April 2014. 18

Wawancara dengan Trisna, siswa di Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Bambu

Apus, Jakarta pada tanggal 21 April 2014.

Page 88: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

75

Berdasarkan dengan hasil wawancara penulis kepada salah satu

seorang pembimbing agama Islam,

“Akhlak itu diperkenalkan kepada remaja melalui materi tentang

akhlak yang baik, yaitu bagaimana remaja bertingkah laku

dengan baik. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan

contoh yang baik terlebih dahulu kepada remaja, yaitu dengan

mengambil contoh yang baik dari sejarah Nabi Muhammad

SAW. Bagi remaja yang berakhlak baik, akan diberikan

apresiasi dalam bentuk pujian dan untuk remaja yang berakhlak

buruk akan diberikan nasehat dan teguran serta menyuruhnya

untuk menyadari atas perbuatan yang telah dilakukan.” 19

Selanjutnya, berdasarkan hasil wawancara penulis dengan

pembimbing agama Islam, seperti yang diungkapkan oleh Bapak Junaedi:

“Akhlak ditanamkan kepada remaja dengan keteladanan.

Bimbingan dan arahan yang diberikan berupa memantau

kehadiran remaja, memberikan nasehat dan memberikan materi

yang sifatnya membangun kesadaran remaja tentang pentingnya

akhlak yang baik. Untuk memperbaiki akhlak remaja yang

buruk adalah dengan menegur dan menasehatinya agar remaja

tersebut tidak mengulangi perbuatan buruknya. Bagi siswa yang

berakhlak baik akan diberikan apresiasi dengan nilai yang baik. 20

c. Peran Pembimbing Agama

Pembimbing agama Islam memiliki peran yang sangat besar

dalam meningkatkan akhlak remaja di PSBR. Seperti yang

dikemukakan oleh Keliat, bahwasanya peran adalah sikap dan prilaku

nilai serta tujuan yang diharapkan dari seseorang berdasarkan posisinya

di masyarakat.21

19

Wawancara pribadi dengan bapak Muhammad Imron Rosyadi, Pembimbing

Agama Islam, PSBR, 19 Agustus 2014. 20

Wawancara pribadi dengan bapak Junaedi, Pembimbing Agama Islam, PSBR,

20 Agustus 2014. 21

Sabi’ah, KonsepDiri, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatra Utara, h. 6

Page 89: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

76

Pembimbing yaitu seseorang yang memberikan bantuan

bimbingan atau melakukan proses membimbing untuk membantu orang

lain dalam menyelesaikan masalah dengan memberikan nasehat –

nasehat agama.

Jadi peran pembimbing yaitu memberikan siraman rohani

kepada Remaja PSBR sesuai materi atau pokok pembahasan yang

diinginkan oleh remaja itu sendiri. Selain itu para pembimbing juga

memberikan contoh langsung kapada remaja melalui aplikasi ibadah

yang mereka jalankan atau lakukan dalam kegiatan sehari-hari seperti

tata cara wudhu, salat, membaca Al-Qur’an dan membaca doa-doa

sehari-hari hari.

Dalam kegiatan bimbingan agama yang dilakukan Panti Sosial

Bina Remaja Bambu Apus Cipayung Jakarta Timur ada dua orang

pembimbing agama Islam yang memberikan bimbingan kepada remaja

di Panti tersebut yaitu Bapak Drs. H. Muhammad Imron Rosyadi dan

Bapak Junaedi S. Pd. I. Kedua pembimbing tersebut melakukan

bimbingan dengan peran dan fungsi yang sama, namun berbeda dalam

segi metode pedekatannya.

d. Akhlak remaja terhadap Allah, akhlak remaja terhadap manusia,

akhlak remaja terhadap lingkungan.

Menurud Heny Narendrany Hidayati Akhlak terhadap Allah

SWT dapat diartikan sebagai sikap atau perbuatan yang seharusnya

dilakukan oleh manusia sebagai makhluk kepada Tuhan sebagai khalik.

Page 90: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

77

22 Akhlak siswa terhadap Allah SWT di panti dinilai cukup baik. Hal

ini dapat dilihat dari data yang penulis peroleh melalui hasil

wawancara, sebagaimana yang diungkapkan oleh:

Informan 1:

“Alhamdulillah setelah menjadi siswa di panti ini saya tidak

melalaikan shalat fardhu yang lima waktu. Bersama teman-

teman, saya shalat secara berjama’ah di Masjid. Saya ingat

waktu itu Bapak Imron pernah menjelaskan kepada kita bahwa

meninggalkan shalat lima waktu dengan sengaja karena malas

secara terus menerus adalah kekafiran. Dan di dalam ceramah

yang pernah beliau sampaikan di Masjid Istiqomah, Bapak

Imron juga menjelaskan kepada kita bahwa orang yang

mengabaikan shalat kelak akan tersesat kecuali orang yang

bertaubat, beriman, dan orang-orang yang mengerjakan

kebaikan maka mereka akan masuk syurga.23

Informan 5:

“Mmm, kalau untuk mengerjakan ibadah sunnah seperti shalat

tahajud insyallah theh jumat subuh jam tigaan. Oia doa saya

setelah sholat tahajud itu mudah-mudahan kedua orang tua saya

sehat selalu, dilancarkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya.

Sebelum saya menjadi siswa dan mengikuti bimbingan agama di

panti, shalat fardhu saya sering tidak lengkap alias bolong, dan

ibadah sunnah seperti shalat tahajud, dhuha pun bisa dikatakan

belum pernah saya lakukan. Sebelumnya saya tidak pernah baca

wirid-wirid dan jarang doakan kedua orang tua. Sebelum saya

masuk ke panti saya orang yang mudah marah, suka melotot,

berkata-kata kasar, sering berkelahi. Saya sadar hal itu akan

merugikan diri sendiri. Tetapi alhamdulillah setelah saya

menjadi siswa di panti ini saya menjadi lebih solider, cara

berbicara lebih sopan dan tidak mementingkan diri sendiri.”24

Informan 3

22

Menurut Heny Narendrany Hidayati, Pengukuran Akhlak Karimah

Mahasiswa, (Jakarta: UIN Press Dan Center For Quality Development And Assurance-

Lembaga Peningkatan Dan Jaminan Mutu, 2009), Cet. Ke-1, h. 12-14 23

Hasil wawancara dengan Hasan, siswa di Panti Sosial Bina Remaja (PSBR)

Bambu Apus, Jakarta pada tanggal 21 April 2014. 24

Wawancara dengan Nurjannah, siswa di Panti Sosial Bina Remaja (PSBR),

Jakarta pada tanggal 22 Mei 2014.

Page 91: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

78

“Alhamdulillah sejak saya mengikuti bimbingan di panti shalat

fardhu selalu saya laksanakan. Karena hukum melaksanakan

sholat ini adalah wajib.kalau ditinggalkan kita berdosa. kadang

saya baca wirid-wirid kadang enggak kak, setelah saya selesai

shalat saya hanya mendoakan orang tua saya. Setelah itu saya

pergi keluar dan bergabung bersama teman-teman saya yang

nongkrong di lapangan panti atau warung. Kalau shalat tahajud

jarang kak, tetapi kalau shalat sunnah alhamdulillah saya kadang

di Masjid dan kadang di asrama. ”25

Informan 7

“Aku semenjak tinggal di panti selalu melaksanakan shalat

fardhu karena sebagai umat Islam kita diwajibkan untuk

melaksanakan shalat fardhu. Setelah shalat aku baca wirid-wirid

dan mendoakan orang tua biar selalu diberi kesehatan, panjang

umur dan rezeki murah. Kalau shalat tahajud jarang kak, karna

aku tidak pernah bangun tengah malam untuk sholat palingan

bangun subuh, tapi shalat dhuha aku selalu kerjakan setiap jam

istirahat supaya Tuhan mengampuni dosa-dosa yang pernah saya

perbuat.”26

Dari hasil wawancara penulis kepada informan, bahwa akhlak

remaja terhadap Allah SWT di panti dinilai cukup baik. Hal ini dapat

dilihat dari data yang penulis peroleh melalui hasil wawancara,

sebagaimana yang diungkapkan oleh informan diatas. Selama tinggal di

panti, para informan telah mengalami perubahan akhlak yang dinilai

cukup baik. Perubahan tersebut tampak dalam hal mereka Selalu

mendoakan kedua orang tua ketika selesai shalat, selalu membaca

wirid-wiridan setelah selesai shalat, selalu melaksanakan shalat fardhu

lima waktu secara berjamaah dan juga mengerjakan shalat tahajud. Hal

ini disebabkan karena sesudah menjadi siswa dan mendapatkan

bimbingan di PSBR mereka baru menyadari bahwa shalat dapat

25

Wawancara dengan Kafi, siswa di Panti Sosial Bina Remaja (PSBR), Jakarta

pada tanggal 19 April 2014. 26

Wawancara dengan Yuda, siswa di Panti Sosial Bina Remaja (PSBR), Jakarta

pada tanggal 22 Mei 2014.

Page 92: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

79

menenangkan jiwa dan pikiran-pikiran yang kalut. Sebelum menjadi

siswa dan mengikuti kegiatan bimbingan agama di panti PSBR, para

informan ini jarang mendoakan kedua orang tua, tidak pernah membaca

wirid-wiridan setelah selesai shalat dan jarang melaksanakan shalat

fardhu. Hal ini disebakan karena sebelum mendapatkan bimbingan

agama di PSBR, pemahaman agama mereka masih sangat minim

sehingga pelaksanaan ibadah pun dinilai masih kurang baik

Akhlak remaja terhadap Allah SWT sebagaimana yang

diungkapkan Bapak Junaedi dalam pernyataan berikut:

“Menurut saya akhlak remaja kepada Allah SWT menjalankan

perintah agama terutama masalah shalat alhamdulillah sudah

baik, yaitu baik dalam arti lebih banyak yang mau sendiri

dibandingkan dengan disuruh-suruh. Walaupun sebagian remaja

masih ada yang bercanda ketika melakukan shalat.27

Hal ini juga dapat diperkuat dan dilengkapi dengan hasil

wawancara penulis bersama salah seorang pembimbing agama Islam,

Bapak Imron:

“Alhamdulillah setelah remaja masuk ke panti ini akhlak remaja

kepada Allah SWT terutama masalah shalat sejauh ini sudah

berjalan dengan baik meskipun awalnya remaja-remaja ini harus

disuruh-suruh dulu untuk shalat ke masjid dan sekarang

sebagian besar sudah dengan kesadarannya sendiri shalat ke

Masjid tanpa harus disuruh-suruh lagi. Remaja di panti akan

terus dibiasakan untuk shalat, meskipun selalu ada penekanan

dari kami untuk menyuruhnya shalat.28

Hasil wawancara penulis kepada dua orang pembimbing agama

Islam di atas, bahwa akhlak remaja di panti terhadap Allah SWT

27

Wawancara pribadi dengan Bapak Junaedi, Pembimbing Agama Islam, PSBR,

9 September 2014 28

Wawancara pribadi dengan Bapak Muhammad Imron Rosyadi, Pembimbing

Agama Islam, PSBR, 14 Juli 2014.

Page 93: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

80

khususnya yang berhubungan dengan ibadah seperti shalat

alhamdulillah secara keseluruhan sudah baik, yaitu baik dalam arti

lebih banyak yang mau mengerjakan shalat sendiri tanpa harus disuruh-

suruh. Kemauan untuk shalat ini merupakan salah satu perubahan

akhlak yang cukup baik dari para remaja di PSBR setelah mereka

mengikuti bimbingan agama Islam, karena sebelum mengikuti

bimbingan agama di panti PSBR mereka sulit diatur, terutama dalam

hal shalat.

Akhlak remaja terhadap sesama manusia sebagaimana yang

diungkapkan oleh informan 9 dalam pernyataan berikut:

“Ketika ada seseorang yang lagi butuh pertolongan sebisa

mungkin saya berusaha untuk menolong dan misalnya ketika

ada teman saya lagi ada masalah kita selesaikan bareng-bareng

dengan teman deket saya yang lain, kalo ada orang yang buat

salah sama saya, saya maafin dan begitu juga sebaliknya. Kalau

saya merasa punya salah sama teman, saya langsung minta maaf

dan saya juga akan menempati janji kalo buat janji sama teman

karena janji itu kan harus ditepati dan ngucapin salam ketika

bertamu ke rumah orang karena kelihatan gak sopan kalo main

nyelonong masuk aja ke rumah orang. Entar disangka saya anak

tidak di didik sama orang tua lagi. Alhamdulillah banget yak

setelah saya diberikan bimbingan di panti ini. Dibandingkan

sebelum saya ngikutin kegiatan bimbingan saya ini orang nya

sangat cuek sekali, gak mau minta maaf kalo ada salah sama

orang, gak pernah menempati janji dan kalo masuk ke rumah

sendiri kadang baca salam kadang enggak”.29

Dalam hal akhlak terhadap sesama manusia, bahwa akhlak para

remaja di PSBR setelah mengikuti bimbingan agama Islam telah

mengalami perubahan yang lebih baik. Hal ini dapat dilihat dari data

yang penulis peroleh melalui hasil wawancara, sebagaimana yang

29

Hasil wawancara dengan Taopik, siswa di Panti Sosial Bina Remaja (PSBR)

Bambu Apus, Jakarta pada tanggal 22 Mei 2014.

Page 94: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

81

diungkapkan oleh informan 6. Informan 6 menyatakan bahwa setelah

mengikuti bimbingan agama Islam, ia mengalami perubahan akhlak

yang lebih baik. Hal ini tampak dalam hal menolong orang yang

membutuhkan pertolongan, memberikan solusi yang terbaik ketika ada

seseorang yang meminta pendapatnya tentang suatu masalah, meminta

maaf ketika mempunyai kesalahan terhadap orang lain, memaafkan

kesalahan orang lain, menepati janji, dan mengucapkan salam ketika

hendak bertamu ke rumah orang lain. Sebelum mengikuti kegiatan

bimbingan agama di PSBR, mereka memiliki sikap cuek, tidak mau

menolong orang yang berada dalam kesusahan, suka memukul teman,

tidak pernah mau meminta maaf jika mempunyai kesalahan terhadap

orang lain, tidak pernah menepati janji ketika mempunyai janji dengan

orang lain dan jarang mengucapkan salam ketika hendak bertamu ke

rumah orang lain.

Hal ini juga dapat diperkuat dan dilengkapi dengan hasil

wawancara penulis bersama salah seorang pembimbing agama Islam

Bapak Junaedi mengenai akhlak siswa terhadap sesama manusia

terutama pada temannya setelah masuk ke panti sudah banyak

perubahan seperti lebih solider, menghargai perbedaan, dan saling

membantu.30

Adapun kaitannya dengan akhlak remaja terhadap lingkungan,

penulis menilai bahwa akhlak remaja terhadap lingkungan dinilai sudah

30

Wawancara pribadi dengan Bapak Junaedi, Pembimbing Agama Islam, PSBR,

9 September 2014.

Page 95: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

82

cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara penulis dengan

siswa. Siswa menyatakan selalu membuang sampah ke tong sampah

yang telah disediakan oleh panti, membersihkan halaman panti yang

kotor, menjaga dan merawat keindahan panti dengan tidak mencoret-

coret dinding panti, tidak merusak tanaman orang lain, menjaga

kebersihan dengan tidak membuang sampah di sembarang tempat.

Sebelum mengikuti kegiatan bimbingan agama di PSBR. Membuang

sampah sembarangan, kurang menjaga kebersihan, dan suka

mengambil milik orang lain.31

.

Hal ini juga dapat diperkuat dan dilengkapi dengan hasil

wawancara penulis bersama salah seorang pembimbing agama Islam

Bapak Junaedi:

“Untuk akhlak remaja terhadap lingkungan, kalau dilihat dari

segi kerapihan remaja disini sudah bagus. Hubungan remaja

dengan guru sudah baik dan sopan. Mengenai masalah

kebersihan masih ada sebagian kecil remaja yang masih

membuang sampah sembarangan. Untuk masalah sampah

tergantung individunya masing-masing, karena masih ada

sebagian kecil siswa yang belum bisa memahami tentang

kebersihan. Sebagian siswa masih saja membuang sampah

sembarangan tidak membuang ditempat yang sudah disediakan

panti, siswa ini membuang sampah ke tong sampah itu apabila

disuruh saja, ketika tidak ada yang menyuruh mereka hanya

membiarkan dan melihat saja sampah itu berserekan. ”32

31

Hasil wawancara dengan Dedeh, siswa di Panti Sosial Bina Remaja (PSBR)

Bambu Apus, Jakarta pada tanggal 22 Mei 2014. 32

Wawancara pribadi dengan Bapak Junaedi, Pembimbing Agama Islam, PSBR,

14 Juli 2014

Page 96: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

83

C. Metode Bimbingan yang digunakan Pembimbing Agama Islam dalam

Meningkatkan Akhlak Remaja di Panti Sosial Bina Remaja (PSBR)

Bambu Apus Cipayung Jakarta Timur.

Metode adalah segala sesuatu atau cara yang digunakan untuk

mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan. 33

Metode dalam suatu bimbingan

sangat diperlukan sekali agar materi yang disampaikan oleh pembimbing

agama Islam dapat dimengerti oleh remaja. Adapun metode yang digunakan

oleh pembimbing agama Islam dalam meningkatkan akhlak remaja di Panti

Sosial Bina Remaja (PSBR) Bambu Apus Cipayung Jakarta Timur:

1. Metode directive

Dalam teori ini, metode direktif merupakan bentuk psikoterapi

yang paling sederhana, karena pembimbing atas dasar metode ini secara

langsung memberi jawaban-jawaban terhadap problem yang klien disadari

menjadi sumber kecemasannya.34

“Pembimbing mengungkapkan metode

direktif yang berupaya mengarahkan remaja untuk bisa keluar dari

permasalahan yang sedang dihadapinya. Misalnya untuk bimbingan akhlak

dan ibadahnya seperti shalat fardhu yang lima waktu merasa kesulitan

untuk diberi bimbingan, maka langka awal pembimbing melakukan

pendekatan secara emosional agar remaja mau bercerita tentang

permasalahan apa yang remaja pikirkan. Setelah siswa menceritakan

semua permasalah yang ia hadapi barulah pembimbing memberikan solusi

sehingga pikiran mereka menjadi terbuka. Materi yang diberikan

pembimbing kepada remaja seperti : tatat cara membaca Al-Qur’an,

33

M. Lutfi, MA, Dasar-Dasar Bimbingan Dan Penyuluhan (Konseling) Islam

(Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008), h. 120. 34

Samsul Munir Amin, Bimbingan dan Konseling Islam (Jakarta:

Hamzah,2010), h.71.

Page 97: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

84

Dzikir, kegiatan berjamaah seperti shalat berjamaah, aqidah, fiqih, akhlak

dan pengetahuan lainnya. Di dalam bimbingan ini, pembimbing

memberikan metode yang mudah dimengerti oleh remaja PSBR.

2. Metode Ceramah

Pembimbing agama Islam memberikan ceramah kepada remaja-

remaja tentang akhlak, kejujuran dan motivasi. Pembimbing juga

menjelaskan secara singkat akhlak mulia yang dimiliki oleh Rasulullah

SAW agar dapat dicontoh oleh remaja di panti. Pembimbing agama Islam

menggunakan metode ceramah dengan durasi waktu kurang lebih 15

menit.

3. Metode bimbingan belajar Al-Qur’an

Al-Qur’an merupakan tuntunan hidup kaum muslimin, yang di

dalamnya memuat jawaban atas semua permasalahan yang dihadapi

manusia. Al-Qur’an juga mampu memberikan ketenangan pada hati dan

pikiran manusia. Sehingga dengan fadilah Al-Qur’an dapat membantu

dalam memahami atau meningkatkan akhlak remaja. Dalam pelaksanaan

metode ini, pembimbing agama Islam mengajarkan tata cara membaca Al-

Qur’an. Kemudian metode ini juga diselingi dengan menghafal doa-doa

pendek, menghafal bacaan shalat, dan menghafal hadits yang sering

digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

4. Metode Diskusi

Dalam memberikan bimbingan, pembimbing agama Islam

memberikan kesempatan kepada remaja untuk berdiskusi. Remaja bisa

mengajukan pertanyaan baik seputar masalah keagamaan ataupun masalah

Page 98: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

85

lainnya yang ingin didiskusikan. Diskusi merupakan salah satu metode

yang diminati oleh remaja di panti karena melalui diskusi ini remaja bisa

saling mengemukakan argumentasi untuk mencari jawaban kebenaran

sehingga remaja bisa semakin aktif dalam mencari solusi suatu

permasalahan yang didiskusikan.35

5. Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab adalah salah satu metode yang digunakan

pembimbing agama Islam di panti. Metode ini digunakan saat pembimbing

agama telah selesai menyampaikan materi. Di sini remaja diberi

kesempatan untuk bertanya kepada pembimbing agama jika ada materi

yang kurang jelas dan belum dimengerti. Pembimbing agama tidak

memberikan batasan jumlah pertanyaan, sehingga remaja di perbolehkan

untuk bertanya di luar konteks materi yang dibahas pada hari itu. Biasanya

pertanyaan akan langsung dijawab oleh pembimbing agama saat itu juga.

6. Metode praktik langsung.

Metode praktik langsung adalah salah satu metode yang dilakukan

oleh pembimbing agama Islam di PSBR dengan cara melakukan praktek

secara langsung sesuai dengan materi yang akan disampaikan kepada

remaja-remaja. Diantaranya tata cara membaca Al-Qur’an, melaksanakan

shalat fardhu dan sunnah.36

35

Observasi kegiatan Bimbingan Agama Islam, PSBR, 12 April-30 Juni 2014 36

Wawancara pribadi dengan Bapak Junaedi, Pembimbing Agama Islam, PSBR,

10 Juli 2014.

Page 99: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

86

D. Faktor Pendukung dan Penghambat Pembimbing Agama Islam dalam

Meningkatkan Akhlak di Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Bambu Apus

Cipayung Jakarta Timur.

1. Faktor Pendukung

Setiap program kegiatan pasti akan mendapati faktor penghambat

dan faktor pendukungnya. Begitu juga dengan kegiatan pembimbing

agama Islam dalam meningkatkan akhlak remaja di Panti Sosial Bina

Remaja (PSBR) Bambu Apus Cipayung Jakarta Timur. Adapun faktor

pendukung dari kegiatan ini diantaranya:

a. Pembimbing agama Islam yang ada di Panti Sosial Bina Remaja

(PSBR) Bambu Apus Cipayung Jakarta Timur memiliki pengetahuan

yang memadai dalam menjalankan tugasnya. Materi yang diberikan

kepada remaja-remaja di panti sudah dikuasai pembimbing agama

Islam dengan baik.37

b. Adanya pengawasan ekstra dari orang tua asuh tentang perubahan

tingkah laku remaja-remaja di panti seperti ketika remaja-remaja di

panti mulai malas shalat maka orang tua asuh akan mengingatkan.

PSBR memiliki buku pemantau atau kontrol terhadap ibadah remaja-

remaja yang dipegang oleh orang tua asuh dan pembimbing agama

Islam, untuk mengetahui perkembangan atau perubahan sikap remaja-

remaja, sehingga para orang tua asuh dan pembimbing agama Islam

dapat memantau dan mengawasi sikap dan perilaku para remaja. Orang

tua asuh dan pembimbing agama Islam melakukan pencatatan pada

buku pemantau perkembangan remaja-remaja, baik yang bersifat

37

Wawancara dengan Bapak Muhammad Imron Rosyadi, Pembimbing Agama

Islam, PSBR, 9 September 2014

Page 100: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

87

positif maupun hal-hal yang harus mendapatkan pendampingan atau

perbaikan. Dengan dilaksanakannya pencatatan atau pengisian buku

perkembangan remaja-remaja ini, para orang tua asuh dan

pembimbing agama Islam dapat menjalin komunikasi, melakukan

perencanaan, dan memecahkan masalah yang terbaik untuk

kepentingan remaja-remaja serta mengetahui perkembangan remaja-

remaja tersebut secara keseluruhan. Selanjutnya memberikan evaluasi

yang berbentuk lisan dan tertulis, yang diiringi dengan praktik

langsung. Cara tersebut dilakukan agar apa yang diharapkan

pembimbing agama Islam dapat tercapai dengan baik.38

c. Adanya kesadaran dari remaja-remaja untuk memperbaiki diri, seperti

berbicara lebih sopan dengan orang yang lebih tua.

d. Adanya motivasi dari orang tua dan pembimbing agama Islam dalam

rangka peningkatan akhlak para remaja.

e. Sarana dan prasarana yang ada di panti sudah memadai seperti ruangan

kelas yang bersih, ruangan serba guna, papan tulis, buku-buku dan

mesjid yang dilengkapi dengan perpustakaan kecil.39

2. Faktor penghambat

Sedangkan faktor penghambat upaya pembimbing agama Islam

dalam meningkatkan akhlak remaja di Panti Sosial Bina Remaja (PSBR)

Bambu Apus Cipayung Jakarta Timur adalah:

38

Wawancara dengan Bapak Muhammad Imron Rosyadi, Pembimbing Agama

Islam, PSBR, 9 September 2014. 39

Wawancara dengan Bapak Junaedi, Pembimbing Agama Islam, PSBR, 10 Juli

2014.

Page 101: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

88

a. Waktu penyampaian materi yang tidak cukup, begitu juga dengan

alokasi waktu yang seharusnya dilakukan pada waktu yang tepat.

b. Jumlah pembimbing agama Islam yang tersedia di panti belum

mencukupi. Pembimbing agama Islam yang bertugas di PSBR Bambu

Apus Cipayung Jakarta Timur hanya berjumlah dua orang. Jumlah

pembimbing agama Islam ini tidak sebanding dengan jumlah siswa

yang mencapai 150 orang. Sehingga menghambat upaya pembimbing

agama Islam untuk meningkatkan akhlak remaja di panti tersebut.

c. Kurangnya konsentrasi para remaja dalam mengikuti bimbingan

agama Islam dan banyak remaja yang tidak memperhatikan penjelasan

yang disampaikan pembimbing agama Islam. Sehingga para remaja

tidak memahami materi yang disampaikan dalam bimbingan agama

Islam tersebut.40

E. Analisa SWOT pada lembaga yakni Strengths (kekuatan), Weakness

(kelemahan), Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman).

1. Analisis SWOT

SWOT adalah singkatan dari Strengths (kekuatan), Weaknesses

(kelemahan), Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman). “SWOT is

an acronym for the internal Strengths and Weaknesses of a business and

enviromental Opportunities and Threats facing that business.” 41

Adapun

40

Wawancara dengan Bapak Muhammad Imron Rosyadi, Pembimbing Agama

Islam, PSBR, 9 September 2014. 41

JOHN A, PEARCE II and RICHARD B. ROBINSON JR. Strategic

Management,3rd ed.(USA : Richard D. Irwin, Illions, 1988)h. 292

Page 102: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

89

pengertian lain “Swot is an acronym for a company’s Strength, Weakness,

Oppor, and Threats.”42

Jadi, SWOT adalah sebuah strategi yang mengevaluasi Strengths

(kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang) dan Threats

(ancaman) di dalam bisnis.

ANALISIS SWOT

Kekuatan ( Strength)

Kelemahan (Weakness)

1. Kualitas metode-metode

bimbingan

2. Kenyamanan remaja dalam

bimbingan

3. Kualitas bimbingan

1. Kuantitas pembimbing

2. Kesulitan-kesulitan teknis dalam

bimbingan

3. Kinerja pembimbing belum optimal

4. Pengembanganmetodebimbingan

Peluang (Opportunities)

1. Teknologi bimbingan

2. Kepercayaan masyarakat

3. Fasilitas

4. Kerjasama dengan lembaga

lain

Ancaman ( Treaths)

1. Kepercayaan masyarakat pada

lembaga.

2. Kendala penanganan remaja

3. Penurunan minat remaja dalam

bimbingan

42

ARTHUR A. THOMPSON, JR. and A.J. STRICKLAND III. Strategic

management: concept and cases7th ed. (New York: Richard d. Irwin, inc.1993)h.87.

Page 103: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

90

INTERNAL

EKSTERNAL

KEKUATAN (S)

S.1 Kualitas metode-metode

bimbingan

S.2 Kenyamanan remaja

dalam bimbingan

S.3 Kualitas bimbingan

KELEMAHAN (W)

W.1 Kuantitas pembimbing

W.2Kesulitan kesulitan teknis

dalam bimbingan

W.3Kinerja pembimbing

belum optimal

W.4 Pengembangan metode

bimbingan

Peluang ( O )

Asumsi strategi SO:

Asumsi strategi WO:

1. Teknologi

bimbingan

2. Kepercayaan

masyarakat

3. Fasilitas

kerjasama

dengan

lembaga lain

1. Terciptanya kualitas-

kualitas metode

bimbingan dengan

ditunjang teknologi

bimbingan

2. Kenyamanan remaja

dalam bimbingan

menciptakan

kepercayaan

masyarakat pada

lembaga.

3. Terwujudnya

kualitas bimbingan

ditunjang dengan

1. Kuantitas

pembimbing

ditanggulangi

oleh kepercayaan

masyarakat.

2. Kesulitan-

kesulitas teknis

dalam bimbingan

ditanggulangi

oleh fasilitas.

3. Kinerja

pembimbing

belum optimal

ditanggulangi

Page 104: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

91

fasilitas yang

lengkap.

oleh teknologi

bimbingan.

4. Lemahnya

pengembangan

metode

bimbingan

ditanggulangi

dengan kerjasama

bersama lembaga

lain.

Ancaman ( t )

T.1 Kepercayaan

masyarakat pada

lembaga.

T.2 Kendala

penanganan remaja

T.3 Penurunan minat

remaja dalam

Asumsistrategi SO:

1. Terciptanya kualitas-

kualitas metode

bimbingan dengan

ditunjang teknologi

bimbingan.

2. Kenyamanan remaja

dalam bimbingan

menciptakan

kepercayaan

masyarakat pada

lembaga.

Asumsistrategi WT

1. Memperkecil

lemahnya

kuantitas

pembimbing

dapat menghindar

kendala

penanganan

remaja

2. Memperkecil

kesulitan-

kesulitan teknis

Page 105: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

92

3. Terwujudnya

kualitas bimbingan

ditunjang dengan

fasilitas yang

lengkap.

4. Kualitas metode

bimbingan dapat

ditingkatkan dengan

bekerjasama dengan

lembaga lain

dalam bimbingan

dapat mengurangi

penurunan minat

remaja dalam

bimbingan

3. Memperkecil

kurangnya kinerja

pembimbing yang

belum optimal

dapat

menghindari

penurunan

kepercayaan

masyarakat pada

lembaga.

4. Memperkecil

lemahnya

pengembangan

metode

bimbingan dapat

meningkatkan

stabilitas dana

untuk bimbingan

Page 106: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

93

Berdasarkan analisis lingkungan internal dan eksternal lembaga

maka dapat diformulasikan alternative strategi yang dapat dilaksanakan.

Formulasi strategi ini dilakukan dengan alat analisis SWOT. Berdasarkan

hasil analisis matriks SWOT, maka alternatif yang dapatdiperoleh adalah:

1. Strategi S.O

a. Bekerja sama dengan lembaga lain

Kualitas metode bimbingan dapat ditingkatkan dengan

bekerjasama dengan lembaga lain, dengan bekerjasama dengan

lembaga lain pengembangan-pengembangan metode yang efektif

dapat dilakukan.

b. Meningkatkan kepercayaan masyarakat

Meningkatkan kepercayaan masyarakat bisa dilakukan dengan

pengembangan metode-metode bimbingan yang baik sehingga

membangun kepercayaan dari masyarakat bahwa lembaga mampu

dalam merehabilitasi remaja putus sekolah.

2. Strategi WO

a. Kuantitas pembimbing

Kuantitas bimbingan bisa ditanggulangi oleh teknologi bimbingan

dan menciptakan kepercayaan masyarakat, dengan begitu

memungkinkan masyarakat ikut bergabung atau sebagai tenaga

diberdayakan.

b. Kesulitan-kesulitas teknis

Page 107: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

94

Kesulitan-kesulitan yang teknis bisa ditanggulangi oleh fasilitas

lembaga yang dimanfaatkan dengan baik, misalnya pengembangan

teknologi bimbingan.

3. Stategi ST

a. Kualitas metode bimbingan

Kualitas metode bimbingan yang baik dapat menurunkan dampak

kendala penanganan remaja. Seringkali ketika di lapangan kita

mendapati kesulitan-kesulitan yang tidak terduga. Selain itu

kualitas bimbingan yang baik mampu menyeimbangkan stabilitas

dana, terarah dan memiliki perhitungan yang pasti. Yang teakhir,

dengan metode yang baik mampu menekan penurunan

kepercayaan di masyarakat akan citra lembaga.

b. Kenyamanan remaja

Kenyamanan remaja dalam bimbingan dapat mempengaruhi

dampak penurunan minat residen dalam bimbingan. Tidak dapat

dipungkiri, kenyamanan saat proses bimbingan akan berpengaruh

pada penyerapan informasi yang diberikan.

4. Strategi WT

a. Kinerja pembimbing

Kinerja pembimbing berkaitan dengan kuantitas pembimbing,

artinya jumlah pembimbing harus seimbang dengan terbimbing. Hal

ini untuk memperkecil kesulitan-kesulitan teknis dalam bimbingan

dapat mengurangi penurunan minat remaja dalam bimbingan.

b. Minat remaja

Page 108: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

95

Memperkecil kesulitan-kesulitan teknis dalam bimbingan dapat

mengurangi penurunan minat remaja dalam bimbingan. Untuk itu

hendaknya kesulitan-kesulitan saat proses bimbingan perlu

dihindari sekecil mungkin.

2. Pemilihan Strategi

Pemilihan strategi ini bertujuan untuk menentukan strategi yang

bisa dijalankan oleh lembaga dan menentukan strategi mana yang menjadi

prioritas untuk dilaksanakan dalam dengan tujuan pengembangan metode-

metode dalam rehabilitasi bagi para remaja PSBR. Strategi yang bisa

dijalankan oleh Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Bambu Apus Cipayung

Jakarta Timur secara berurutan:

a. Meningkatkan kepercayaan masyarakat

b. Bekerjasama dengan lembaga lain

c. Kuantitas pembimbing dan kualitas metode bimbingan

d. Kenyamanan remaja, Kinerja pembimbing, Kepercayaan remaja, Minat

remaja

F. Analisis Peran Upaya Pembimbing Agama Islam Dalam Meningkatkan

Akhlak Remaja di Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Bambu Apus

Cipayung Jakarta Timur.

Dalam penelitian ini, peran pembimbing agama Islam dalam

meningkatkan akhlak remaja di Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Bambu

Apus Cipayung Jakarta Timur adalah dengan memberikan materi sesuai

dengan tujuan yang ingin diharapkan yaitu memberikan materi akhlak (akhlak

terhadap Allah SWT, akhlak terhadap manusia, akhlak terhadap lingkungan).

Page 109: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

96

Upaya lain adalah dengan memberikan materi bimbingan Al-Qur’an dan

hadits, ilmu tauhid (keimanan), aqidah akhlak dan ilmu fiqih.

Adapun metode yang digunakan para pembimbing agama Islam dalam

meningkatkan akhlak remaja yaitu dengan metode Directive, ceramah,

bimbingan belajar Al-Qur’an, tanya jawab, diskusi, dan praktik.

Hasil observasi dan wawancara langsung dilapangan penulis

menemukan bahwa bimbingan agama sangat berpengaruh terhadap akhlak

remaja. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan pembimbing agama Islam

dalam meningkatkan akhlak remaja di Panti Sosial Bina Remaja (PSBR)

Bambu Apus Cipayung Jakarta Timur yaitu dapat dilihat dari perubahan

akhlak yang ditunjukkan oleh para remaja sesudah mengikuti bimbingan

agama Islam. Setelah mengikuti bimbingan agama Islam, para remaja

mengalami perubahan akhlak yang lebih baik terutama dalam hal pertama

akhlak terhadap Allah SWT. Perubahan tersebut tampak dalam hal remaja

PSBR selalu mendoakan kedua orang tuanya ketika selesai shalat, selalu

membaca wirid-wiridan setelah selesai shalat, selalu melaksanakan shalat

fardhu lima waktu secara berjamaah dan mereka juga melaksanakan shalat

tahajjud. Sebelum menjadi siswa dan mengikuti kegiatan bimbingan agama di

panti PSBR, para informan ini jarang mendoakan kedua orang tua, tidak

pernah membaca wirid-wiridan setelah selesai shalat dan jarang

melaksanakan shalat fardhu. Hal ini disebakan karena sebelum mendapatkan

bimbingan agama di PSBR, pemahaman agama mereka masih sangat minim

sehingga pelaksanaan ibadah pun dinilai masih kurang baik. Kedua, Dalam

hal akhlak terhadap sesama manusia, penulis menyimpulkan bahwa akhlak

Page 110: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

97

para remaja di PSBR setelah mengikuti bimbingan agama Islam telah

mengalami perubahan yang lebih baik. Hal ini dapat dilihat dari data yang

penulis peroleh melalui hasil wawancara, sebagaimana yang diungkapkan

oleh informan 9. Informan 9 menyatakan bahwa setelah mengikuti bimbingan

agama Islam, ia mengalami perubahan akhlak yang lebih baik. Hal ini tampak

dalam hal menolong orang yang membutuhkan pertolongan, memberikan

solusi yang terbaik ketika ada seseorang yang meminta pendapatnya tentang

suatu masalah, meminta maaf ketika mempunyai kesalahan terhadap orang

lain, memaafkan kesalahan orang lain, menepati janji, dan mengucapkan

salam ketika hendak bertamu ke rumah orang lain. Sebelum mengikuti

kegiatan bimbingan agama di PSBR, mereka memiliki sikap cuek, tidak mau

menolong orang yang berada dalam kesusahan, suka memukul teman, tidak

pernah mau meminta maaf jika mempunyai kesalahan terhadap orang lain,

tidak pernah menepati janji ketika mempunyai janji dengan orang lain dan

jarang mengucapkan salam ketika hendak bertamu ke rumah orang lain.

Hal ini juga dapat diperkuat dan dilengkapi dengan hasil wawancara

penulis bersama salah seorang pembimbing agama Islam Bapak Junaedi

mengenai akhlak siswa terhadap sesama manusia terutama pada temannya

setelah masuk ke panti sudah banyak perubahan seperti lebih solider,

menghargai perbedaan, dan saling membantu.43

Ketiga, akhlak remaja

terhadap lingkungan, akhlak remaja terhadap lingkungan dinilai sudah cukup

baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara penulis dengan siswa. Siswa

menyatakan selalu membuang sampah ke tong sampah yang telah disediakan

43

Wawancara pribadi dengan Bapak Junaedi, Pembimbing Agama Islam, PSBR,

9 September 2014.

Page 111: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

98

oleh panti, membersihkan halaman panti yang kotor, menjaga dan merawat

keindahan panti dengan tidak mencoret-coret dinding panti, tidak merusak

tanaman orang lain, menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah di

sembarang tempat.44

44

Hasil wawancara dengan Dedeh, siswa di Panti Sosial Bina Remaja (PSBR)

Bambu Apus, Jakarta pada tanggal 22 Mei 2014.

Page 112: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

99

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian di Panti Sosial Bina Remaja (PSBR)

Bambu Apus Cipayung Jakarta Timur “Peran Pembimbing agama Islam

dalam meningkatkan akhlak remaja di (PSBR) Bambu Apus Cipayung

Jakarta Timur” dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Peran pembimbing agama Islam dalam peningkatan akhlak remaja di Panti

Sosial Bina Remaja (PSBR) adalah:

a. Menjelaskan keuntungan orang yang berakhlak baik dan kerugian orang

yang berakhlak buruk.

b. Memberikan nasehat dan teguran kepada remaja yang berakhlak buruk.

c. Memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja.

2. Adapun metode yang digunakan pembimbing agama Islam dalam

meningkatkan akhlak remaja di Panti Sosial Bina Remaja (PSBR):

ceramah, diskusi, tanya jawab, bimbingan belajar Al-Qur’an dan praktik.

3. Faktor pendukung dan penghambat Pembimbing Agama Islam dalam

meningkatkan akhlak remaja di Panti Sosial Bina Remaja (PSBR)

a. Faktor pendukung

1. Pembimbing yang bertugas di Panti memiliki pengetahuan yang

memadai dalam menjalankan tugasnya.

2. Adanya pengawasan dari orang tua asuh terhadap perubahan tingkah

laku remaja-remaja di panti.

Page 113: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

100

3. Adanya kesadaran dari remaja-remaja di panti untuk memperbaiki

diri.

4. Motivasi dari orang tua dan Pembimbing Agama Islam dalam rangka

peningkatan akhlak para remaja.

5. Sarana dan prasarana yang ada di panti sudah memadai.

b. Faktor penghambat

1. Waktu penyampaian materi yang tidak cukup, begitu juga dengan

alokasi waktu yang seharusnya dilakukan pada waktu yang tepat.

2. Jumlah pembimbing agama Islam yang tersedia di panti belum

mencukupi.

B. Saran

Peranan pembimbing agama Islam sangat penting dalam meningkatkan

akhlak:

1. Mengutamakan bimbingan agama di level apapun, baik di lingkungan

keluarga maupun di panti.

2. Remaja–remaja agar dapat menjaga kebersihan dimanapun berada dan

tidak membuang sampah sembarangan.

3. Keikutsertaan orang tua dalam membina akhlak yang baik sangat di

butuhkan.

4. Kontrol sosial masyarakat terhadap berjalannya bimbingan di Panti Sosial

Bina Remaja (PSBR) Bampu Apus juga di perlukan.

Page 114: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

101

DAFTAR PUSTAKA

A, Hallen, Bimbingan Dan Konseling, Jakarta: Ciputat Press, 2002, Cet. Ke-1

Ahmadi, Abu dan Salimi, Noor, Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam, Jakarta:

PT. Bumi Aksara, Agustus, 2004.

Ahmadi, Abu, dan Supriyono, Widodo, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta,

1991.

Ali, Mohammad Daud. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2008.

Alim, Muhammad. Pendidikan Agama Islam. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2006.

Arifin, Isep, Zainal, Bimbingan Penyuluhan Islam Pengembangan Dakwah

Bimbingan Psikotrapi Islam, Jakarta: Rajawali Pers, 2009.

Arifin, Kapita Selekta Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2000, cet. ke- 4

Dariyo, Agoes. Psikologi Perkembangan Remaja, Bogor: Ghalia Indonesia, 2004.

Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahannya, edisi Khat Madinah.

Bandung: Syamil Cipta Media, 2007.

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka, 1998, Cet. Ke-1,

Departemen pendidikan dan kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

Jakarta: Balai Pustaka, 2005, Cet. Ke-3

Faqih, Ainur, Rahim, Bimbingan Dan Konseling Islam, Yogyakarta: UII Press,

2001, Cet. Ke-2,

Hamdani, Bimbingan dan Penyuluhan Islam, Bandung: CV Pustaka Setia, 2012.

Hidayati, Heny Narendrany, Pengukuran Akhlak Karimah Mahasiswa, (Jakarta:

UIN Jakarta Press, 2009.

Page 115: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

102

Hurlock, Elizabeth, B., Psikologi Perkembangan, Jakarta: Erlangga, 1980, Edisi

ke-5

ISTI’AB, Yakan, Fathi: Meningkatkan Kapasitas Rekrutmen Dakwah. Jakarta:

Robbani Press, 2005.

Kahmad, Dadang, Sosiologi Agama: Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002.

Lutfi, Muhammad. Dasar-Dasar Bimbingan Dan Penyuluhan (Konseling) Islam,

Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008.

Maleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Refisi. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2007.

Marjo, Ys, Kamus Populer, Surabaya: Beringin Jaya, 1997, Cet. Ke-1,

Mr. O’ Donnell, Perlindungan Anak, Sebuah Panduan Bagi Anggota Dewan

Perwakilan Rakyat ( UNICEF, 2006).

Mu’awanah, Elfi, Hidayah, Rifa, Bimbingan dan Konseling Di Sekolah Dasar,

Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009, Cet. Ke-1,

Nizar, Samsul, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Press, 2002, cet. 1,

Papalia, D E., Olds, S. W., & Feldman, Ruth D., Human Development (8 th ed).

Bustom: McGraw-Hill, 2001.

Poerwandari, E. Kristi. Pendekatan Kualitatif Dalam Penelitian Psikologi,

Jakarta: lembaga LPSP3, 1998.

Poerwardarminta, W. J. S, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai

Pustaka, 1984, Cet. Ke-7

Salam, Burhanuddin. Pengantar Pedagogik. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002.

Sarwono, Sarlito, Wirawan. Psikologi Remaja, Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 1994.

Shaleh, Rachman, Abdul, Pendidikan Agama Dan Keagamaan, Jakarta:

Gemawindu Panca Perkasa 2000, cet. ke-1

Sijaruddin, Zar, Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Dan Pengembangan

Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta: Balai Pustaka, 1998),

cet ke-10.

Page 116: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

103

Filsafat Islam: Filosof Dan Filsafatnya, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2004.

Tim Penyusun, Intervensi Psikososial (Intervensi Pekerja Sosial Profesional),

Jakarta: Departemen Sosial Direktorat Kesejahteraan Anak, Keluarga, dan

Lanjut Usia, 2006.

Ulwan, Abdullah Nashih. Tarbiyah Ruhiah. Jakarta: Robbani Press, Maret 2006.

Umar Dan Sartono, Bimbingan Dan Penyuluhan, Bandung: Pustaka Setiap, 2001,

Cet, Ke-2

Walgito, Bimo, Bimbingan Dan Konseling (Study & Karier), CV. Offset, 2004

Winkel W.S, Hastuti, M.M. Sri, Bimbingan Dan Konseling Di Institusi

Pendidikan, Yogyakarta: Media Abadi, 2004, Cet. Ke-3

Page 117: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

KEMENTERIAN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

Jl.Ir. H. JuandaNo.95 Ciputat l54l2lndoncsiaWebsitc: !..lLilLuitilkllla.?sid

Tel€pon/Fax : (021) 74327281 74103580Email :

Nomor:Lamp :

Hal :

Un. o I /F5/PP. oo .O ffi -nU tI ( satu) bundelBimbingan Skripsi

Jakal'v-, t Juni 2014

Kepada Yth.Fauzun Jamal Lc., MADosen Fakultas Dakwah dan Ilmu KomunikasiUIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Assalamu'alaikum Wr. W.

Bersama ini kami sampaikan outline dan naskah proposal skripsi yang diajukan olehmahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai

berikut,

Zural,daI I10052000040Bimbingan dan Penyuluhan IslamVIII @elapan)085780340788Upaya Pembimbing Agama Islam dalam Meningkatkan Akhlak diPanti Sosial Bina Remaja Bambu Apus Cipayung Jakarta Timur

Kami mohon kesediaannya untuk membimbing mahasiswa tersebut dalampenyusunan dan penyelesaian skipsinya selama 6 (enam) bulan dari tanggal 03 Juni s.d. 03

Desember 2014.

Demikian, atas perhatian dan kesediaannya kami sampaikan terima kasih.

Was s al amu' alaikum W'r. Wb.

NamaNomor PokokJurusan/I(onsentrasiSemesterTelp.Judul Skripsi

Tembusan :

1. Dekan2. Ketua Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam

Ph.D

Page 118: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

KEMENTERIAN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASITelepo Fax: (021) 7432728 I 74703580

Jl. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat 15412 Indonesia websne: !:$.!!tsig!Lnd!.&jd, E-mait: datt!"h@til* uiriakanai. id

NomorLampiranHal

: u n.0 1 /F5/PP.0 o.o t(/ 0/ no v: Izin Penelitian (Skripsi)

Kepada Yth,Pimpinan Panti Sosial Bina RemajaBambu Apus, Cipayung Jakarta Timurdi

Tempat

Assalamu' alaikum I4r. Ilb.

Dekan Fakultas Dakwah dan IlmuJakarta menerangkan bahwa:

Jakarta,/ Juli 2014

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah

NamaNomor PokokTempat/Tanggal LahirSemesterJurusan/I(onsentrasiAIamatTelp.

Tembusan :

1. Wakil Dekan Bidang Akademik2. Ketua Jurusan/Prodi. Bimbingan dan Penyuluhan Islam

Zuraida1 I 10052000040Lampung, 18 Maret 1991VIII (Delapan)Bimbingan dan Penyuluhan IslamKomp. Batan Legoso No. 27 RT 06/08 Ciputat085780340788

adalah benar mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN SyarifHidayatullah Jakarta yang akan melaksanakan penelitian/mencari data dalam rangkapenulisan skripsi berjudul Upaya Pembinbing Agama Islam dalam MeningkatkanAkhlak di Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Cipayung Jakarta Timur.

Sehubungan dengan itu, dimohon kiranya Bapak/Ibn/Sdr. dapatmenerima/mengizinkan mahasiswa kami tersebut dalam pelaksanaan kegiatandimaksud.

Demikian, atas kerjasama dan bantuannya kami mengucapkan tei'ima kasih.

I ass alamu' alaikum Wr. Wb.

Dekan,

Subhan, MA110 199303

Page 119: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

-..:

KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA

Jl. PPA No. 1 Bambu Apus Kec. Cipayung Jakarta TimurKode pos : 13890 Telp i 021,8445547 Fax : 021{4591257

e-mail : [email protected]; [email protected] : bambuapus.kemsos,go.id

SURAT KETERANGANNo : 258 /PSBR/KS.01.01/09/2014

Yang berlarlda tangan dibawah ini Kepala Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Bambu Apus

.lakarta Timr"r menerangkan bahwa :

PANTI SOSIAL BINA REMAJA BAMBU APUS

: Znraida

: 1110052000040

: Fakultas Dakwah dan Ilmu Komurikasi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Nama

NPM

Mahasiswa dari

Bahwa yang bersangkutan telah melaksarrakan penelitaan dengan judul UPAYA

PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM MENiNGI(ATKAN AKI{LAK REMA.IA DI

PANTI SOSIAL BINA REMAJA BAMBLI APUS CIPAYUNC JAKARTA ctari tanggal 25

April s/d 23 September 2014 di Panti Sosial Bina Remaja Bambu Apus Jakarta

Demikian Surat Keterangan ini dibuat agar dapat dipergulakan seperlunya.

.lakarta. 23 September 201 4

Wuu'uh P.

Page 120: PERAN PEMBIMBING AGAMA ISLAM DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27192/1/ZURAIDA... · memberikan contoh yang baik kepada remaja-remaja binaan. Metode

JADWAL KEGIATAN PROGAM PELAYANAN DAN PENGEMBANGAN

PENERIMA MANFAAT PSBR BAMBU APUS JAKARTA

ANGKATAN 1/75 TAHUN 204