penvegahan infeksi nosokomial
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 penvegahan infeksi nosokomial
1/19
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejak lama setelah dirasakan perlunya pedoman kerja dalam hal
pengendalian infeksi. Pengendalian infeksi merupakan bagian dari praktek
kedokteran yang baik dan merupakan dalah satu usaha untuk
meningkatkan pemeliharaan kesehatan bagi para petugas kesehatan
sehubungan dengan meningkatnya penularan virus HIV, hepatitis B,
Human Papiloma Virus dan sumber infeksi yang lain. Menurut ndang!
undang, dokter mempunyai ke"ajiban untuk menghindari terjasinya infeksi
silang dalam prakteknya dan melakukan #ara dokumentasi peralatan
medis yang benar.
Infeksi noso#omial merupakan masalah kesehatan sejak ratusan
tahun yang lalu. Perhatian terhdap infeki noso#omial telah ada sejak tahun
$%&'!an di mana Igna( semmel"ei( memperhatikan tingginya angka
kematian pada ruangan persalinan yang ditangani oleh mahasis"a
kedokteran dibanding dengan ruangan yang ditangani bidan. Ia menduga
bah"a ini terjadi akibat infeksi yang diba"a olah mahasis"a dari ruang
otopsi. oleh karena itu ia meminta agar para dokter dan mahasis"a
men#u#i tangan dulu denga larutan klorin sebelum memeriksa pasien itu
di ruangan. )ernyata setelah itu ngka kematin menurun tajam.
Infeksi yang didapatkan di rumah sakit ini merupakan masalah
yang pelik yang makin sering terjadi, serta tidak mudah mengatasinya
tidak hanya di *egara!negara maju seperti +merika Serikat dan ropaBarat tetapi juga negara!negara berkembang. -i +merika Serikat tiap
tahun hampir &' juta orang masuk rumah sakit. ima sampai sepuluh
persen di antaranya atau /!& juta orang berpeluang menderitainfeksi
nosokomial. Pusat penga"asan penyakit dan survey infeksi nosokomial
+merika serikat melaporkan bah"a tahun $001, infeksi nosokomial
berperan dalam kematian sekitar %%.''' orang selama setahun atau $
orang tiap menit dan menyebabkan penghabisan dana sekitar &,1 miliar
1
-
7/23/2019 penvegahan infeksi nosokomial
2/19
dolar +merika Serikat. Pada penelitian yang dilakukan *ational Infe#tion
Surveillan#e 2**IS3 dan 4enter -isease4ontrol and Prevention
didapatkan 1 sampai 5 kasus infeksi nosokomial dari setiap $''
kunjungan ke rumah sakit. -iperkirakan / juta kasus infeksi nosokomial
terjadisetiap tahun di +merika Serikat dengan menghabiskan dana
sebesar / milyar dolar.Pada beberapa penyakit yang berat, infeksi
nosokomial meningkatkan angkakematian menjadi / kali lipat.
-i Indonesia masalah infeksi noso#omial juga merupakan masalah
yang #ukup serius. +palagi di rumh sakit yang jumlah penderit yang
di"atny banyak dengan tenaga pera"atnya masih tersabatas. Pada
penelitian yang dilakukan oleh "ardana dan a#ing pada tahun $0%0
merupakan hasil observasi infeksi noso#omial insidensi infeksi noso#omial
$%,&56 pada asien yng diraat I ruang ra"at penyakit dalam 7SP M
8amil, padang. Pada penelitian lain pada tahun yang sama di 7S. Hasan
Sadikin Badung didapatkan insidensi9prevalensi infeksi nosokomial
$:,/&6 sedangkan di 7S- dr. sutomo adalah sebesar 0,%16 .
;leh karena itu, penulis ini akan men#oba untuk mengupas lebih
dalam tentang peran dokter muda dalam pen#egahan infeksi nosokomial
selama bertugas di bagian bedah.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana peran dokter muda dalam pen#egahan infeksi
nosokomial selama bertugas di bagian bedah
1.3 Tujuanntuk menambah pengetahuan tentang peran dokter muda dalam
pen#egahan infeksi nosokomial selama bertugas di bagian bedah
2
-
7/23/2019 penvegahan infeksi nosokomial
3/19
1.4 Manaat1.4.1 Bag! "enul!s
Meningkatkan pengetahuan tentang peran dokter muda dalam
pen#egahan infeksi nosokomial selama bertugas di bagian bedah
1.4.2 Bag! mas#arakat
a. Meningkatkan tingkat kesadaran semua petugas di rumah sakit
terhadap terjadinya infeksi nosokomial
b. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang pen#egahan
terjadinya infeksi nosokomial.
1.4.3 Bag! !nst!tus!
Memberikan informasi kepada pihak institusi dan petugaskesehatan tentang peran dokter muda dalam pen#egahan infeksi
nosokomial selama bertugas di bagian bedah.
3
-
7/23/2019 penvegahan infeksi nosokomial
4/19
BAB 2
T$N%AUAN PU&TA'A
2.1De!n!s! $neks! N(s(k(m!al
Infeksi *osokomial adalah infeksi yang didapat atau timbul pada
"aktu pasien dira"at di 7umah Sakit. Infeksi nosokomial sukar diatasi
karena sebagai penyebabnya adalah mikro organisme atau bakteri yang
sudah resisten terhadap anti biotika. Infeksi nosokomial dapat diartikan
juga sebagai infeksi yang terjadi di rumah sakit pada seseorang baik saat
dia sakit atau sedang berobat karena sesuatu penyakit sedangkan pada
saat ke rumah sakit tersebut penderita tidak dalam masa inkubasi
penyakit itu.
-imana infeksi ini terjadi setelah /& jam atau lebih setelah klien
masuk rumah sakit.
-
7/23/2019 penvegahan infeksi nosokomial
5/19
memperpanjang pasien untuk berada di rumah sakit dan meningkatkan
pengeluaran pasien. Semenjak $0:', *ational *oso#omial Infe#tion
Surveillan#e System 2**IS3 telah mengumpulkan dan menganalisis data
frekuensi infeksi noso#omial yang ada di .S. rumah sakit. 7umah sakit
yang tergabung di **IS dilaporkan dari /5,051 infeksi, 5&6 disebabkan
oleh single pathogen dan /'6 disebabkan oleh multiple pathogen. -ari
%&6 infeksi yang mana pathogen telah terinfeksi, %56 disebabkan oleh
bakteri aerobi#, /6 bakteri anaerobi#, dan %6 fungi. Virus, proto(oa, dan
parasite lainnya terhitung 16. s#heria #oli, Pseudomonas aeruginosa,
entero#o##i, dan Staphylo##o#us yang teridentifikasi pathogen. -ata dari
rumah sakit individual didapatkan 1'6 infeksi pada pasien yang mati
ketika di rumah sakit. &/ rumah sakit dilaporkan dari total //.&?/ infeksi,
diantara $./1? yang mati, ditemukan $.%$$ yang terinfeksi.
-
7/23/2019 penvegahan infeksi nosokomial
6/19
$. Staphylo#o##us aureus/. Strepto#o##us?. Pneumo#oo#us&. isteria mono#ytogenes
1. *eisseria gonorrhoeae5. Infeksi kuman anaerob:. Infeksi jamur%. Infeksi virus
2.4*akt(r #ang mem"engaruh!a. +gent
Pasien yang berada dirumah sakit memungkinkan mereka
tidak terlindungi dari berma#am!ma#am mikroorganisme.
Hubungan antara pasien dan mikoroorganisme itu sendiri akibatdari perkembangan penyakit klinis @ fa#tor lain yang mempengaruhi
sifat dasar dan frekuensi dari infeksi noso#omial.
-
7/23/2019 penvegahan infeksi nosokomial
7/19
Aambar /.$ )rias pidemioligi
b. Host
! pasien sendiri
Pasien mungkin mendapak infeksi noso#omial akibat kondisi
tubuhnya tidak fit atau imunitas yang rendah, umur, penyakit
ba"aan, diagnosis dan terapi. -apat menyerang seluruh umur,
anak!anak, muda, tua yang mana resistensi tubuhnya terhadap
infeksi menurun. Pasien yang mempunyai ri"ayak penyakit kronis
seperti tumor ganas, leukemia, diabetes militus, gagal ginjal, +I-S
mempunyai kemungkinan yang lebih besar untuk terserang bakteri
pathogen.
! Staf 7umah Sakit
-okter dan personeil paramedi# merupakan sumber infeksi
yang penting dalam terjadinya infeksi noso#omial, perlu
diperhatikan kesehatan dan kebersihannya, pengetahuan tentang
septik dan asepti#, dan keterampilan teknik pera"atan.
!
-
7/23/2019 penvegahan infeksi nosokomial
8/19
untuk terserang infeksi noso#omial ini. )erlebih lagi mereka
mempunya kemiripan fa#tor gen.
#. ingkungan
aktor ingkungan tak kalah pentingnya sebagai penunjang
untuk terjadinya infeksi noso#omial bagi pasien yang dira"at.
mumnya pasien yang dira"at diharuskan menampung sputumnya
setiap kali batuk.
-
7/23/2019 penvegahan infeksi nosokomial
9/19
Model transmisi kedua adalah infeksi eksogenous 2/'63 yang
berarti infeksi berasal dari luar tubuh pasien. 7eservoar dapat dari tenaga
kesehatan yang melayani pasien 2healt #are "orker3, pasien lain,
lingkungan rumah sakit, atau dari alat kesehatan yang terkontaminasi dan
tenaga kesehatan ke pasien atau sebaliknya 2infeksi silang3 paling sering
terjadi 2$'!/'63 yang disebabkan karena budaya kerja yang tidak
memenuhi syarat aseptik dan sterilitas.
2.-'r!ter!a D!agn(s!s
Infeksi *osokomial disebut juga dengan CHospital a#Duired
infe#tionE apabila memenuhi batasan9kriteria sebagai berikut >
$. +pabila pada "aktu dira"at di 7S, tidak dijumpai tanda!tanda klinik
infeksi tersebut/. Pada "aktu penderita mulai dira"at tidak dalam masa inkubasi dari
infeksi tersebut?. )anda!tanda infeksi tersebut baru timbul sekurang!kurangnya ? F /&
jam sejak mulai dira"at&. Infeksi tersebut bukan merupakan sisa 2residual3 dari nfeksi sebelumya1. Bila pada saat mulai dira"at di 7S sudah ada tanda!tanda infeksi,
tetapi terbukti bah"a infeksi didapat penderita "aktu pera"atan
sebelumnya dan belum pernah dilaporkan sebagai infeksi
nosokommial.
2.Pengen)al!an $neks! N(s!k(m!al
ntuk meniadakan perkembangan infeksi pada penderita yang
sedang dira"at di rumah sakit perlu diperhatikan beberapa hal yang
pokok. Pokok!pokok dan penanganan infeksi nosokomial dapat
dikelompokkan dalam beberapa butir sebagai ke"aspadaan universal.
$. 4u#i tangan
4u#i tangan guna men#egah infeksi silang. )iga #ara #u#i tangan yang
dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan yaitu> 4u#i tangan higienik
atau rutin> dilakukan dengan air mengalir dan sabun antiseptik. 4u#i
tangan mengurangi kotoran dan flora yang ada ditangan. 4u#i
tangan rutin sebelum bekerja dimaksudkan untuk
9
-
7/23/2019 penvegahan infeksi nosokomial
10/19
melindungi penderita, sedangkan #u#i tangan setelah bekerja
disamping untuk melindungi penderita lain, juga untuk melindungi
din petugas sendiri dan infeksi.
4u#i tangan aseptik> sebelum tindakan aseptik pada pasien
denganmenggunakan antiseptik atau setelah tangan kontak dengan
darah atau duh tubuh penderita. -ilakukan dengan air mengalir dan
sabun antiseptik,kemudian larutan savlon, dan alkohol :' 6, atau
antiseptik yang lain.
4u#i tangan bedah > disamping tangan di#u#i dengan sabun,
antiseptik danair, maka harus dilakukan penyikatan kulit tangan
minimal $1 menit untuk menghilangkan sebanyak mungkin bakteri
penghuni pori!pori kulit. 4u#itangan ini dilakukan sebelum
melakukan tindakan bedah.
Aambar /./ 4u#i )angan/. +lat pelindung diri
Pada "aktu bekerja harus selalu dijaga agar bagian tubuh
petugas tidak kontak dengan darah atau duh tubuh penderita. Hal ini
bisa dilakukan dengan memakai alat pelindung pada "aktu melakukan
pelayanan atau tidakan medis yang memungkinkan terjadinya kontak
antara tubuh petugas dengan darah atau duh tubuh lain. +lat pelindung
10
-
7/23/2019 penvegahan infeksi nosokomial
11/19
yang digunakan berupa > sarung tangan, pelindung "ajah atau masker
atau ka#a mata penutup kepala, gaun pelindung 2baju kerja atau
#elemek3, sepatu pelindung. Baju kerja, gaun operasi, jas praktiukum atau
#elemek, yang dipakai sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan.
Pada keadaan dimana ada kemungkinan darah atau duh tubuh bisa
men#emari kaki, maka harus digunakan sepatu yang tertutup.
Sarung tangan dipakai untuk melindungi tangan dan pen#emaran
darah atauduh tubuh. 8enis sarung tangan yang dipakai pun harus
sesuai dengan pekerjaan. misalnya sarung tangan operasi yang steril
di pakai untuk pekerjaan medis dan sarung tangan domestik dipakai
pada pekerjaan non!medis, misal pada saat pera"at memandikan
penderita atau pada saat melakukan pekerjaan pembersihan
Iingkungan.
Aambar /.?Universal Precaution
Masker, penutup kepala, dan ka#a mata, dipakai sesuai dengan
pekerjaan yang dilakukan. Masker dan ka#a mata dipakai bila ada
kemungkinan adanya per#ikan darah atau duh tubuh, misalnya pada
operasi atau pen#abutan gigi. Penutup kepala dipakai bersama masker
untuk menghindari penderita dan pen#emaran bakteri yang berasal
dan tubuh petugas. -isamping itu masker juga dipakai untuk
melindungi petugas dari penularan bakteri le"at udara, misalnya bila
11
-
7/23/2019 penvegahan infeksi nosokomial
12/19
bekerja path bangsal atau poliklinik penyakit paru!paru, atau bekerja di
laboratorium mikrobiologi.
?. Pengelolaan alat kesehatan
Pengelolaan alat bertujuan meneegah penyebaran infeksi
melalui alatkesehatan, atau untuk menjamin alat tersebut dalam
kondisi stenil dan siap pakai.Penatalaksanaan peralatan dilakukan
melalui & tahapan yaitu> dekontaminasi, pen#u#ian, sterilisasi atau -))
dan penyimpanan.
-ekontaminasi adalah tindakan yang dilakukan untuk
mematikan semua virusdan sebagian besar untuk vegetatif bakteri.
Semua barang dan alat yang terkontaminasi dengan darah dan duh
tubuh penderita, sebelum di#u#i harus didekontaminasi dulu dengan
merendamnya dalam #airan sun#lin 2#hlorin3',1!1 6 selama 1!?'
menit. -engan merendam dalam #airan sun#lin 1 6, maka semua
virus sudah dimatikan dalam 1 menit. -ekontaminasi initerutama
bertujuan untuk melindungi petugas dan kemungkinan tertular infeksi.
Pen#u#ian alat, setelah dekontaminasi dilakukan pembersihan
yang merupakan langkah penting yang harus dilakukan. )anpa
pembersihan yang memadai maka pada umumnya proses disinfeksi
atau sterilisasi selanjutnya menjadi tidak efektif.
-
7/23/2019 penvegahan infeksi nosokomial
13/19
2auto#lave3, dan yang dan karet atau plastik sebaiknya disterilkan
dengan sinar ultraviolet.
Penyimpanan alat kesehatan, penyimpanan yang baik sama
pentingnya dengan proses sterilisasi atau disinfeksi itu sendini. +da
dua ma#am alat dilihat dan #ara penyimpanannya, yakni alat yang
dibungkus dan yang tidak dibungkus. +lat yang dibungkus, umur steril
2shelf life3 selama peralatan masih terbungkus, semua alat steril
dianggap tetap steril tergantung ada atau tidaknya kontaminasi. +lat
yang tidak dibungkus harus digunakan segera setelah dikeluarkan. +lat
yang tersimpan pada "adah steril dan tertutup apabila yakin tetap
steril paling lama untuk $ minggu, tetapi kalau ragu!ragu harus
disterilkan kembali.
Benda tajam sangat beresiko untuk menyebabkan perlukaan
sehingga meringkatkan terjadinya penularan penyakit melalui kontak
darah. ntuk menghindari perlukaan atau ke#elakaan kerja maka
semua benda tajam harus digunakan sekali pakai, dengan demikian
jarum suntik bekas tidak boleh digunakan lagi. Sterilitas jarum suntik
dan alat kesehatan lain yang menembus kulit atau mukosa harus
dapat dijamin.
-
7/23/2019 penvegahan infeksi nosokomial
14/19
Aambar /.& Pengelolaan imbah Medis
Sebelum diba"a ke tempat pembuangan akhir atau tempat
pemusnahan, maka diperlukan satu "adah penampungan sementara
yang bersifat kedap air dan tidak mudah bo#or serta kedap tusukan.
=adah penampungan janim suntik bekas pakai harus dapat
dipergunakan dengan satu tangan, agar pada "aktu memasukkan
jarum tidak usah memeganginya dengan tangan yang lain. =adah
tersebut ditutup dan di ganti setelah 6 bagian terisi dengan limbah,
dan setelah ditutup tidak dapat dibuka kembali sehingga isi tidak
tumpah. Hal tersebut dimaksudkan untuk menghindari perlukaan pada
pengelolaan sampah selanjutnya.imbah tajam ditangani bersama
limbah medis. =adah benda tajam merupakan limbah medis dan harus
dimasukkan kedalam kantong medis sebelum insinerasi. Idealnya
semua benda tajam dapat diinsinerasi, tetapi bila tidak mungkin dapat
dikubur dan dikaporisasi bersama limbah lain. +papun metode yang
akan digunakan haruslah tidak memberikan kemungkinan perlukaan
benda tajam.
14
-
7/23/2019 penvegahan infeksi nosokomial
15/19
2./Peran D(kter Mu)a
-okter muda setiap hari berinteraksi langsung dengan pasien dan
juga petugas medis yang lain, oleh karena itu peran dokter muda dalam
men#egah infeksi nosokomial sangat penting. paya!upaya yang bisa
dilakukan dokter muda dalam men#egah infeksi nosokomial adalah
sebagai berikut>
Menerapkan universal pre#aution dalam semua tindakan.
Imunisasi guna meningkatkan kekebalan tubuh.
+lat perlindungan diri dalam bekerja.
Profesionalisme dalam bekerja, menerapkan tindakan septik dan
aseptik, sterilisasi dan disinfektan dengan benar.
Managemen setelah terpapar sumber infeksi.
Universal precautionpenting perannya dalam men#egah terjadinya
infeksi nosokomial. -engan "aspada terhadap semua pasien memba"a
suatu penyakit dalam tubuhnya yang bisa ditularkan mele"ati berbagai
#ara akan membuat dokter muda bertindak dengan "aspada terhadap
segala sesuatu dari tubuh pasien baik berupa darah, urin, air liur, fases
dan muntahan. )indakan! tindakan dalam universal pre#aution meliputi >
a. Men#u#i tangan setelah kontak langsung dengan pasien.b. Menutup jarum dengan #ara yang benar 2tidak menggunakan dua
tangan3#. Mengumpulkan dan membuang jarum, alat tajam pada tempat yang
telah disediakan.d. Menggunakan sarung tangan ketika kontak dengan #airan tubuh, kulit
yang luka dan membran mukosa.e. Menggunakan masker, pelindung mata dan gaun ketika kemunkinan
berhadapan dengan derah atau #airan tubah yang menyembur.f. Menutup semua luka atau irisan dengan bahan kedap air 2linen3.g. Segera dan berhati!hati dalam membersihkan tumpahan darah atau
#airan tubuh yang lain.
paya universal pre#aution diatas diharapkan dokter muda tidak
terinfeksi penyakit dari pasien dan tidak akan menularkan penyakit kepada
pasien lainnya dengan demikian infeksi nosokomial dapat di#egah.
Imunisasi berperan dalam memberikan kekebalan terhadap
serangan penyakit. Profesi dokter muda yang selalu berkontak langsung
15
-
7/23/2019 penvegahan infeksi nosokomial
16/19
dengan pasien sangat rentan terhadap penularan penyakit dari pasien.
Imunisasi yang dapat diberikan kepada dokter muda salah satumya
hepatitis B. HBV adalah agen yang sangat menular diseluruh dunia yang
menimbulkan sirosis dan #ar#inoma hepar. Pemberian vaksinasi pada
dokter muda dapat men#egah penyebaran infeksi HBV khususnya dan
infeksi nosokomial umumnya.
+lat perlindungan diri seperti masker sangat penting dalam
men#egah tertular penyakit pernafasan seperti )B. +lat perlindungan diri
harus dipakai oleh dokter muda guna men#egah terinfeksi dan
menularkan penyakit.
Profesionalisme dalam bekerja, tidak melakukan kesalahan dan
efektik dalam segala tindakan medis akan menurunkan resiko tertularnya
infeksi dari penderita. Semisal dalam manajemen luka, tindakan aseptis
harus benar dan skill operator harus sesuai protap agar luka sembuh
optimal dan tidak menjadi tempat masuknya infeksi lainnya. Perlunya
pematangan pengetahuan dan skill dokter muda dalam segala tindakan
medis besar perannya dalam men#egah infeksi nosokomial.
Managemen setelah terpapar sumber infeksi meliputi darah dan
#airan dari pasien atau sumber lainnya besar manfaatnya guna men#egah
terinfeksi penyakit. -arah yang menempel harus di#u#i bersih dan
antiseptik dipakai guna membunuh kuman penyakit. +lat @ alat setelah
selesai dipakai ditempatkan pada #airan disinfektan dan dilakukan metide
disinfeksi yang sesuai guna menghindari adanya penularan penyakit pada
pemakaia selanjutnya.
16
-
7/23/2019 penvegahan infeksi nosokomial
17/19
BAB 3
'E&$MPULAN DAN &ARAN
3.1'es!m"ulan
Infeksi *osokomial adalah infeksi yang didapat atau timbul pada
"aktu pasien dira"at di 7umah Sakit. Infeksi nosokomial sukar diatasi
karena sebagai penyebabnya adalah mikro organisme atau bakteri yang
sudah resisten terhadap anti biotika. Infeksi nosokomial dapat diartikan
juga sebagai infeksi yang terjadi di rumah sakit pada seseorang baik saat
dia sakit atau sedang berobat karena sesuatu penyakit sedangkan pada
saat ke rumah sakit tersebut penderita tidak dalam masa inkubasi
penyakit itu.
aktor!faktor yang menyebabkan perkembangan infeksi nosokomial
tergantung dari agen yang menginfeksi, respon dan toleransi tubuh, faktor
lingkungan.
ntuk mengendalikan sekaligus men#egah perkembangan infeksi
pada penderita yang sedang dira"at di rumah sakit perlu diperhatikan
beberapa hal yang pokok antara lain #u#i tangan yang bersih dan benar,
pemakaian alat pelindung diri, pengelolaan alat!alat kesehatan,
pengelolaan limbah medis.
Peran dokter muda dalam men#egah infeksi nosokomial sangat
penting mengingat dokter muda berinteraksi langsung dengan pasien
dalam melaksanakan tindakan medis. paya yang dapat dilakukan dokter
muda dalam men#egah infeksi nosokomial adalah menerapkan universal
pre#aution dalam semua tindakan, imunisasi guna meningkatkankekebalan tubuh, alat perlindungan diri dalam bekerja, profesionalisme
dalam bekerja, menerapkan tindakan septik dan aseptik, sterilisasi dan
disinfektan dengan benar serta managemen setelah terpapar sumber
infeksi.
17
-
7/23/2019 penvegahan infeksi nosokomial
18/19
3.2&aran
Perlunya pembelajaran lebih lanjut kepada dokter muda sebelum mulai
bertugas di rumah sakit mengenai infeksi nosokomial.
Perlunya pelatihan tindakan septik, aseptik, sterilisasi dan disinfektan. Perlunya penerapan universal pre#aution dalam semua tindakan.
18
-
7/23/2019 penvegahan infeksi nosokomial
19/19
DA*TAR PU&TA'A
WHO. 2003. Health Care Worker Safety.
http://www.who.int/injection_safety/toolbox/docs/en/AM_HW_!a
fety.pdf" dia#ses tan$$al % &'ni 20%2
ight 7=. /''$.Infectious disease, noscomial infection. HarrisonsPrinciple of Internal Medicine 15 Edition.-CD oom
Parhusip, /''1, aktor-fa!tor "an# Mempen#aru$i %er&adin'a Infe!si(oso!omial )erta Pen#endaliann'a Di *H+. UP. Paru ).Dr. Pirn#adia/. Pen'a!it Paru 0-U)UMedan.
Babb, 87. iffe, +8. Po#ket 7eferen#e to Hospital +#Duired infe#tion.S#ien#e Press limited, 4leveland Street, ondon /'''
-u#el, A. et al. Prevention of hospital!a#Duired infe#tions, + pra#ti#alguide. /nd edition. =orld Health ;rgani(ation. -epartment of4ommuni#able disease, Surveillan#e and 7esponse /''/
Parhusip, /''1, aktor!faktor ang Mempengaruhi )erjadinya Infeksi*osokomial Serta Pengendaliannya -i BHA. P. Paru 7S.-r. Pirngadi9ab. Penyakit Paru
Soeroso dr. H Santoso, Sp+ 2