penurunan nilai aset tetap (psak 48)

Upload: rica-lusiana

Post on 02-Jun-2018

262 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 PENURUNAN NILAI ASET TETAP (PSAK 48)

    1/43

    PENURUNAN NILAI ASET TETAP, PSAK 48 (REVISI 2009)

    ANALISIS PADA PT. MEDCO ENERGI INTERNASIONAL TBK

    LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN 2012

    Kelompok 7 :

    DANANG INDRA KURNIAWAN (7)

    GADING BAGASKORO (14)

    R. AHMAD FISKA ALBA FUAD (28)

    RICA LUSIANA (29)

    YUSUF WANA (36)

    KELAS 7A REGULER

    PROGRAM DIPLOMA IV SPESIALISASI AKUNTANSI

    SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA

    2014

  • 8/10/2019 PENURUNAN NILAI ASET TETAP (PSAK 48)

    2/43

    PENURUNAN NILAI ASET TETAP 2

    Abstrak

    Setiap perusahaan memiliki aset yang dapat turun nilainya karena nilai yang

    terpulihkan yang diharapkan lebih kecil dari nilai tercatat aset atau dengan kata lain suatu aset

    dikatakan melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tercatat aset melebihi jumlah yang

    akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Jika terdapat indikasi penurunan

    nilai untuk aset individual, kelompok aset, atau unit penghasil kas, maka uji penurunan nilai

    harus dilakukan. Permasalahan yang muncul adalah, pengelompokan aset untuk tujuan

    penurunan nilai ini hanya diatur secara prinsip sehingga sangat memerlukanjudgement dalam

    penerapannya. Judgement ini bisa jadi berbeda antara satu pihak dan pihak lainnya,

    tergantung intepretasi dan persepsi dalam memahami pengaturan yang berbasis prinsip. Oleh

    karena itu,judgement yang dibuat harus didasarkan pada argumen yang logis dan reasonable

    agar dapat diterima secara umum. Kajian ini bertujuan untuk memberikan argumen yang

    dapat diterima umum atas judgementpengelompokan aset untuk tujuan uji penurunan nilai.

    Diharapkan kajian ini dapat memberikan gambaran dari sisi teori dan konsep normatif untuk

    penerapan PSAK 48 (revisi 2009).

    Keywords: penurunan nilai aset, aset tetap

  • 8/10/2019 PENURUNAN NILAI ASET TETAP (PSAK 48)

    3/43

    PENURUNAN NILAI ASET TETAP 3

    PENURUNAN NILAI ASET TETAP, PSAK 48 (REVISI 2009)

    ANALISIS PADA PT. MEDCO ENERGI INTERNASIONAL TBK

    LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN 2012

    1. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI NOMOR 48 (PENURUNAN NILAI

    ASET TETAP)

    PERBEDAAN DENGAN IFRSs :

    PSAK 48 (revisi 2009):Penurunan Nilai Aset mengadopsi seluruh pengaturan dalam

    IAS 36:Impairment of Asetsper 1 Januari 2009, kecuali:

    1. IAS 36 paragraf 2 yang menjadi PSAK 48 paragraf 02 tentang ruang lingkup. PSAK 48

    tidak mengecualikan aset biolojik karena IAS 41 Agriculture belum diadopsi ke dalam

    SAK.

    2. IAS 36 paragraf 4(a) yang menjadi PSAK 48 paragraf 04(a) tentang ruang lingkup

    mencakup entitas anak. PSAK 48 memberikan tambahan penjelasan entitas anak yang

    dicatat dengan metode biaya dalam laporan keuangan tersendiri sesuai dengan PSAK 4

    (revisi 2009):Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri.

    3.

    IAS 36 paragraf 12(h) yang menjadi PSAK 48 paragraf 12(h) tentang sumber informasi

    penurunan nilai entitas anak, entitas asosiasi, dan pengendalian bersama entitas. PSAK 48

    memberikan tambahan penjelasan entitas tersebut dicatat dengan metode biaya dalam

    laporan keuangan tersendiri sesuai dengan PSAK 4 (revisi 2009): Laporan Keuangan

    Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri.

    4. IAS 36 paragraf 12(h) (i) tentang sumber informasi penurunan nilai dalam laporan

    keuangan tersendiri dihilangkan. Hal ini terkait dengan perbedaan pengaturan dalam

    PSAK 4 (revisi 2009): Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan

    Tersendiri dibandingkan IAS 27 Separate and Consolidated Financial Statements.

    5.

    IAS 36 paragraf 139 yang menjadi PSAK 48 paragraf 133 tentang tanggal efektif.

    6. IAS 36 paragraf 140A-D tentang ketentuan transisi amandemen IFRS lain tidak diadopsi,

    karena IFRS yang diamandemen belum diadopsi sehingga tidak relevan.

    1.1. Tujuan

    Pernyataan ini adalah untuk menetapkan prosedur yang diterapkan entitas agar aset

    dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dikatakan melebihi jumlah

    terpulihkannya jika jumlah tercatat aset melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui

  • 8/10/2019 PENURUNAN NILAI ASET TETAP (PSAK 48)

    4/43

    PENURUNAN NILAI ASET TETAP 4

    penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian aset mengalami penurunan nilai dan

    pernyataan ini mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. Pernyataan ini juga

    menentukan kapan entitas membalik rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan.

    1.2. Ruang Lingkup

    Pernyataan ini diterapkan untuk akuntansi penurunan nilai semua aset, kecuali :

    a.

    Persediaan (PSAK 14:Persediaan);

    b. Aset yang timbul dari kontrak konstruksi (PSAK 34:Akuntansi Konstruksi);

    c. Aset pajak tangguhan (PSAK 46:Pajak Penghasilan);

    d.

    Aset yang timbul dari imbalan kerja (PSAK 24:Imbalan Kerja);

    e. Aset keuangan yang termasuk dalam ruang lingkup PSAK 55: Instrumen Keuangan,

    Pengakuan dan Pengukuran;

    f. Properti investasi yang diukur pada nilai wajar (PSAK 13: Properti Investasi);

    g. Biaya akuisisi tangguhan, dan aset tak berwujud, yang timbul dari hak kontraktual

    berdasarkan kontrak asuransi yang termasuk dalam ruang lingkup PSAK 62: Kontrak

    Asuransi; dan

    h. Aset tidak lancar (kelompok lepasan) yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual

    sesuai dengan PSAK 58: Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang

    Dihentikan.

    Pernyataan ini tidak berlaku untuk :

    1. Persediaan, aset yang timbul dari kontak konstruksi, aset pajak tangguhan, aset yang

    timbul dari imbalan kerja, atau aset yang dikelompokkan sebagai aset yang dimiliki untuk

    di jual (termasuk kedalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai milik untuk

    dijual) karena PSAK yang berlaku untuk aset tersebut memiliki persyaratan untuk

    mengakui dan mengukurnya.

    2.

    Aset keuangan yang termasuk dalam ruang lingkup PSAK 55 : Instrumen Keuangan,

    Pengakuan dan Pengukuran atau properti investasi yang diukur pada nilai wajar sesuai

    dengan PSAK 13 : Properti Investasi.

    Pernyataan ini berlaku untuk:

    1. Aset keuangan yang dikelompokkan sebagai investasi pada entitas anak dan ventura

    bersama disajikan dengan metode biaya dalam laporan keuangan tersendiri seperti yang

    dijelaskan PSAK 4 : Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri.

  • 8/10/2019 PENURUNAN NILAI ASET TETAP (PSAK 48)

    5/43

    PENURUNAN NILAI ASET TETAP 5

    2.

    Aset yang dicatat pada jumlah revaluasian (yaitu Nilai Wajar) sesuai dengan PSAK laon,

    seperti model revaluasi dalam PSAK 16 : Aset Tetap.

    Pencantuman apakah suatu aset revaluasian mengalami penurunan nilai bergantung

    pada dasar yang digunakan dalam menentukan nilai wajar :

    a.

    jika nilai wajar aset ditentukan berdasarkan nilai pasarnya, maka satu-satunya

    perbedaan antara nilai wajar aset dengan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual

    adalah biaya tambahan langsung untuk pelepasan aset tersebut :

    i. jika biaya pelepasan dapat diabaikan, maka jumlah terpulihkan aset revaluasian

    mendekatai atau lebih besar dari jumlah revaluasianmya (yaitu nilai wajar).

    ii. jika biaya pelepasan tidak dapat diabaikan, maka nilai wajar dikurangi biaya

    untuk menjual aset revaluasian lebih kecil dari nilai wajarnya. Oleh karena itu,

    aset revaluasian akan mengalami penurunan nilai jika nilai pakainya kurang dari

    jumlah revaluasian (yaitu nilai wajar).

    b.

    jika nilai wajar aset ditentukan dengan dasar selain nilai pasarnya, maka jumlah

    revaluasiannya (yaitu nilai wajar) dapat lebih besar atau lebih rendah dari jumlah

    terpulihkan. Oleh karena itu, setelah ketentuan revaluasi diterapkan, entitas

    menerapkan pernyataan ini untuk menentukan apakah aset mengalami penurunan nilai.

    1.3. Definisi

    Berikut adalah pengertian istilah yang digunakan dalam Pernyataan ini:

    Aset korporat : adalah aset selain goodwill yang berkontribusi terhadap arus kas masa

    depan baik dari unit penghasil kas yang sedang ditelaah maupun unit

    penghasil kas lain.

    Biaya pelepasan : adalah tambahan biaya yang secara langsung terkait dengan pelepasan

    aset atau unit penghasil kas, tidak termasuk biaya pendanaan dan beban

    pajak penghasilan.

    Jumlah tercatat : adalah jumlah yang diakui untuk suatu aset setelah dikurangi akumulasi

    penyusutan (amortisasi) dan akumulasi rugi penurunan nilai.

    Jumlah tersusutkan : adalah biaya perolehan aset, atau jumlah lain yang merupakan

    pengganti biaya perolehan dalam laporan keuangan, dikurangi nilai

    residunya.

    Jumlah terpulihkan : suatu aset atau unit penghasil kas adalah jumlah yang lebih tinggi antara

    nilai wajarnya dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya.

  • 8/10/2019 PENURUNAN NILAI ASET TETAP (PSAK 48)

    6/43

    PENURUNAN NILAI ASET TETAP 6

    Nilai pakai : adalah nilai sekarang dari taksiran arus kas yang diharapkan akan

    diterima dari aset atau unit penghasil kas.

    Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual adalah jumlah yang dapat dihasilkan dari

    penjualan suatu aset atau unit penghasil kas dalam transaksi antara pihak-pihak yang

    mengerti dan berkehendak bebas tanpa tekanan, dikurangi biaya pelepasan aset.

    Pasar aktif adalah pasar yang memenuhi semua kondisi-kondisi berikut:

    a. aset yang diperdagangkan di pasar bersifat homogen;

    b.pembeli dan penjual yang berkeinginan untuk bertransaksi biasanya dapat ditemui setiap

    saat; dan

    c. harga tersedia untuk publik.

    Penyusutan (amortisasi) : adalah alokasi sistematis jumlah tersusutkan suatu aset selama

    umur manfaatnya.

    Rugi penurunan nilai : adalah suatu jumlah yang merupakan selisih lebih nilai tercatat

    suatu aset atau unit penghasil kas atas jumlah terpulihkannya.

    Umur manfaat adalah : a. Jangka waktu suatu aset diekspektasikan dapat digunakan oleh

    entitas, atau

    b. Jumlah unit produksi atau unit sejenis yang diekspektasikan

    dapat dihasilkan dari suatu aset oleh entitas.

    Unit penghasil kas : adalah kelompok aset terkecil teridentifikasi yang menghasilkan

    arus kas masuk yang sebagian besar independen dari arus kas

    masuk dari aset atau kelompok aset lain.

    1.4. Identifikasi Aset yang Mungkin Mengalami Penurunan Nilai

    Paragraf 08-17 menetapkan kapan jumlah terpulihkan ditentukan. Persyaratan ini

    menggunakan istilah suatu aset tetapi berlaku sama untuk suatu aset individual atau suatu

    unit penghasil kas. Paragraf lain dari Pernyataan ini disusun sebagai berikut:

    a. Paragraf 18-57 menjelaskan persyaratan untuk mengukur jumlah terpulihkan. Persyaratan

    ini juga menggunakan istilah suatu aset tetapi berlaku sama untuk suatu aset individual

    dan suatu unit penghasil kas.

    b.Paragraf 58-103 menjelaskan persyaratan untuk mengakui dan mengukur rugi penurunan

    nilai. Pengakuan dan pengukuran rugi penurunan nilai untuk aset individual selain

  • 8/10/2019 PENURUNAN NILAI ASET TETAP (PSAK 48)

    7/43

    PENURUNAN NILAI ASET TETAP 7

    goodwill diatur dalam paragraf 58-64. Paragraf 65-103 mengatur pengakuan dan

    pengukuran rugi penurunan nilai untuk unit penghasil kas dangoodwill.

    c.

    Paragraf 104-111 menjelaskan persyaratan untuk membalik rugi penurunan nilai yang

    diakui pada periode sebelumnya untuk aset atau unit penghasil kas.Sebagai penegasan

    kembali, persyaratan ini mengunakan istilah suatu aset tetapi berlaku sama untuk suatu

    aset individual atau unit penghasil kas. Persyaratan tambahan untuk suatu aset individual

    dijelaskan di paragraf 112-116, untuk suatu unit penghasil kas di paragraf 117 dan118, dan

    untukgoodwill di paragraf 119 dan 120.

    d.Paragraf 121-128 menetapkan informasi yang diungkapkan mengenai rugi penurunan nilai

    dan pembalikan rugi penurunan nilai untuk aset dan unit penghasil kas. Paragraf 129-132

    menetapkan persyaratan pengungkapan tambahan untuk unit penghasil kas yang

    mendapatkan alokasi goodwill atau aset tidak berwujud dengan umur manfaat tidak

    terbatas untuk tujuan pengujian penurunan nilai.

    Pada setiap akhir periode pelaporan, suatu entitas menilai apakah terdapat indikasi

    suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, maka entitas

    mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.

    Terlepas apakah terdapat indikasi penurunan nilai, entitas juga:

    a. menguji penurunan nilai aset tidak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas atau

    aset tidak berwujud yang belum dapat digunakan, secara tahunan, dengan

    membandingkan nilai tercatat dengan jumlah terpulihkannya. Pengujian penurunan nilai

    ini dapat dilakukan kapan saja dalam suatu periode tahunan asalkan dilakukan pada saat

    yang sama setiap tahunnya. Aset tidak berwujud yang berbeda dapat diuji penurunan

    nilainya pada waktu yang berbeda. Namun untuk aset tidak berwujud yang baru diakui

    dalam periode tahunan berjalan, aset tidak berwujud tersebut diuji penurunan nilainya

    sebelum periode tahunan berjalan berakhir.

    b. menguji penurunan nilai goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis secara

    tahunan sesuai dengan paragraf 80-94.

    Dalam menilai apakah terdapat indikasi bahwa aset mungkin mengalami penurunan

    nilai, entitas minimum mempertimbangkan, hal-hal berikut ini:

  • 8/10/2019 PENURUNAN NILAI ASET TETAP (PSAK 48)

    8/43

    PENURUNAN NILAI ASET TETAP 8

    Informasi dari sumber-sumber eksternal

    a. selama periode tersebut, nilai pasar aset telah turun secara signifikan lebih dari yang

    diharapkan sebagai akibat dari berjalannya waktu atau pemakaian normal.

    b. perubahan signifikan dalam hal teknologi, pasar, ekonomi atau lingkup hukum tempat

    entitas beroperasi atau di pasar tempat aset dikaryakan, yang berdampak merugikan

    terhadap entitas, telah terjadi selama periode tersebut, atau akan terjadi dalam waktu

    dekat,

    c. suku bunga pasar atau tingkat imbalan pasar dari investasi telah meningkat selama

    periode tersebut, dan kenaikan tersebut mungkin akan mempengaruhi tingkat diskonto

    yang digunakan dalam menghitung nilai pakai aset dan menurunkan nilai terpulihkan aset

    secara material.

    d.

    jumlah tercatat aset neto entitas melebihi kapitalisasi pasarnya.

    Informasi dari sumber-sumber internal

    a.

    terdapat bukti mengenai keusangan atau kerusakan fisik aset.

    b. telah terjadi atau akan terjadi dalam waktu dekat perubahan signifikan yang berdampak

    merugikan sehubungan dengan seberapa jauh, atau cara, suatu aset digunakan atau

    diharapkan akan digunakan. Perubahan ini termasuk dalam hal aset menjadi tidak

    digunakan, rencana untuk menghentikan atau restrukturisasi operasi yang di dalamnya

    suatu aset digunakan, rencana untuk melepas aset sebelum tanggal yang diharapkan

    sebelumnya, dan penilaian ulang umur manfaat aset dari tidak terbatas menjadi terbatas.

    c. terdapat bukti dari pelaporan internal yang mengindikasikan bahwa kinerja ekonomi aset

    lebih buruk, atau akan lebih buruk, dari yang diharapkan.

    Dividen dari Entitas Anak, entitas asosiasi dan pengendalianbersama entitas yang

    disajikan dalam laporan keuangantersendiri berdasarkan metode biaya.

    d.

    untuk suatu investasi dalam entitas anak, pengendalian bersama entitas, atau entitas

    asosiasi yang disajikan dalam laporan keuangan tersendiri berdasarkan metode biaya,

    sesuai dengan PSAK 4 : Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan

    Tersendiri, investor mengakui dividen dari investasi dan terdapat bukti bahwa:

    i.

    Jumlah tercatat investasi dalam laporan keuangan tersendiri melebihi jumlah

    tercatat aset neto investee, termasuk goodwill yang terkait; atau

    ii. dividen melebihi total laba komprehensif entitas anak, pengendalian berama

    entitas, atau entitas asosiasi periode dividen diumumkan.

  • 8/10/2019 PENURUNAN NILAI ASET TETAP (PSAK 48)

    9/43

    PENURUNAN NILAI ASET TETAP 9

    Bukti dari pelaporan internal yang mengindikasikan bahwa aset mungkin

    mengalami penurunan nilai mencakup adanya:

    a.

    arus kas untuk memperoleh suatu aset, atau kebutuhan kas selanjutnya untuk

    pengoperasian atau pemeliharaan aset tersebut, yang secara signifikan lebih tinggi dari

    yang dianggarkan sebelumnya;

    b.

    arus kas neto atau laba rugi operasi aktual dari suatu aset yang lebih buruk dari yang

    dianggarkan;

    c. penurunan signifikan arus kas neto atau laba operasi yang dianggarkan, atau kenaikan

    signifikan rugi yang dianggarkan, yang berasal dari aset tersebut; atau

    d.

    rugi operasi atau arus kas keluar neto aset, ketika jumlah periode berjalan diagregasi

    dengan jumlah yang dianggarkan untuk masa depan.

    Pernyataan ini mensyaratkan pengujian penurunan nilai, minimal setahun sekali,

    untuk aset tidak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas atau yang belum dapat

    digunakan dan goodwill. Terlepas kapan persyaratan di paragraf 10 diterapkan, konsep

    materialitas diterapkan dalam mengidentifikasi apakah jumlah terpulihkan suatu aset perlu

    diestimasi. Misalnya, jika penghitungan sebelumnya menunjukkan bahwa jumlah terpulihkan

    suatu aset lebih besar secara signifikan dari jumlah tercatatnya, maka entitas tidak perlu

    mengestimasi ulang jumlah terpulihkan aset tersebut jika tidak terdapat peristiwa yang akan

    menghapus selisih tersebut. Demikian pula, analisis sebelumnya mungkin menunjukkan

    bahwa jumlah terpulihkan aset tidak sensitif terhadap satu (atau lebih) indikasi-indikasi yang

    terdapat di paragraf 12 PSAK 48.

    Sebagai ilustrasi untuk paragraf diatas, jika suku bunga pasar atau tingkat imbalan

    investasi pasar telah meningkat selama periode tertentu, maka entitas tidak membuat estimasi

    formal jumlah terpulihkan aset dalam kasus-kasus berikut:

    a.

    jika tingkat diskonto yang digunakan dalam penghitungan nilai pakai suatu aset tidak

    mungkin akan terpengaruh oleh peningkatan tingkat imbalan pasar. Misalnya,

    peningkatan suku bunga jangka pendek mungkin tidak akan berpengaruh material

    terhadap tingkat diskonto yang digunakan untuk aset yang memiliki sisa umur manfaat

    yang panjang.

    b. jika tingkat diskonto yang digunakan dalam penghitungan nilai pakai aset mungkin akan

    terpengaruh oleh kenaikan tingkat imbalan pasar ini tetapi analisis sensitivitas

    sebelumnya atas jumlah terpulihkan menunjukkan bahwa:

  • 8/10/2019 PENURUNAN NILAI ASET TETAP (PSAK 48)

    10/43

    PENURUNAN NILAI ASET TETAP 10

    1.

    tidak mungkin terjadi penurunan jumlah terpulihkan yang material karena arus kas

    masa depan juga mungkin meningkat (misalnya pada beberapa kasus, suatu entitas

    mungkin dapat menunjukkan bahwa pendapatannya disesuaikan sebagai kompensasi

    darisetiap kenaikan tingkat imbalan pasar); atau

    2. penurunan dalam jumlah terpulihkan tidak mungkin menghasilkan suatu rugi

    penurunan nilai yang material.

    2. PENGUKURAN JUMLAH TERPULIHKAN

    Pernyataan ini mendefinisikan jumlah terpulihkan sebagai jumlah yang lebih tinggi

    antara nilai wajar aset atau unit penghasil kas dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai

    pakainya. Paragraf 19-57 menjelaskan persyaratan untuk mengukur jumlah terpulihkan.

    Persyaratan ini menggunakan istilah suatu aset tetapi berlaku sama untuk aset individual

    atau unit penghasil kas.

    Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai dari suatu aset tidak

    selalu perlu ditentukan dua-duanya. Jika salah satu jumlahnya melebihi jumlah tercatat aset,

    maka aset tersebut tidak mengalami penurunan nilai dan estimasi jumlah lainnya tidak perlu

    dilakukan.

    Penentuan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual suatu aset mungkin dapat

    dilakukan meskipun jika aset tersebut tidak diperdagangkan di pasar aktif. Namun, kadang

    tidak mungkin untuk menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual karena tidak

    terdapat dasar untuk membuat suatu estimasi yang andal atas jumlah yang dapat diperoleh

    dari penjualan aset dalam transaksi wajar (arm-length transaction) antara pihak-pihak yang

    mengerti dan berkehendak bebas tanpa tekanan. Dalam kasus ini, entitas dapat menggunakan

    nilai pakai aset sebagai jumlah terpulihkan.

    Jika tidak terdapat alasan untuk meyakini bahwa nilai pakai aset secara material

    melebihi nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, maka nilai wajar aset dikurangi biaya

    untuk menjual dapat digunakan sebagai jumlah terpulihkan. Ini akan sering terjadi dalam

    kasus untuk aset yang dimiliki untuk dilepaskan. Hal ini disebabkan nilai pakai aset yang

    dimiliki untuk dilepaskan sebagian besar akan merupakan hasil neto dari pelepasan, karena

    arus kas masa depan dari pemakaian lebih lanjut atas aset sampai aset tersebut dilepas

    biasanya dapat diabaikan.

    Jumlah terpulihkan ditentukan untuk aset individual, kecuali aset tersebut tidak

    menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset

  • 8/10/2019 PENURUNAN NILAI ASET TETAP (PSAK 48)

    11/43

    PENURUNAN NILAI ASET TETAP 11

    lain. Dalam hal ini, jumlah terpulihkan ditentukan untuk unit penghasil kas yang mencakup

    aset tersebut, kecuali:

    a.

    nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual aset tersebut lebih besar dari jumlah

    tercatatnya; atau

    b. nilai pakai aset tersebut diestimasikan mendekati nilai wajarnya dikurangi biaya untuk

    menjual, dan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual tersebut dapat ditentukan.

    2.1. Pengukuran Jumlah Terpulihkan Aset Tidak Berwujud Dengan Umur Manfaat

    yang Tidak Terbatas

    Paragraf 10 mensyaratkan aset tidak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas

    untuk diuji penurunan nilainya setiap tahun dengan membandingkan jumlah tercatat dengan

    jumlah terpulihkannya, terlepas apakah terdapat indikasi penurunan nilai. Namun,

    penghitungan rinci terkini atas jumlah terpulihkan aset yang dilakukan periode sebelumnya

    dapat digunakan dalam menguji penurunan nilai untuk aset tersebut pada periode berjalan,

    sepanjang semua kriteria berikut dipenuhi:

    a. jika aset tidak berwujud tidak menghasilkan arus kas masuk dari penggunaan secara

    berkelanjutan yang sebagian besar independen dari arus kas masuk aset atau kelompok

    aset lain dan karenanya diuji penurunan nilainya sebagai bagian dari unit penghasil kas

    yang mencakup aset tidak berwujud tersebut, dimana aset dan liabilitas yang membentuk

    unit tersebut tidak berubah secara signifikan sejak penghitungan terkini jumlah

    terpulihkan;

    b. penghitungan terkini jumlah terpulihkan menghasilkan suatu jumlah yang melebihi

    jumlah tercatat aset dengan margin substansial; dan

    c.

    berdasarkan analisis peristiwa yang telah terjadi dan kondisi-kondisi yang telah berubah

    sejak penghitungan terkini jumlah terpulihkan, kecil kemungkinan bahwa penentuan

    jumlah terpulihkan saat ini akan lebih kecil daripada jumlah tercatat aset.

    2.2. Nilai Wajar Dikurangi Biaya Penjualan

    Bukti terbaik dari nilai wajar aset dikurangi biaya untuk menjual adalah harga dalam

    suatu perjanjian penjualan yang mengikat yang dibuat dalam transaksi wajar, disesuaikan

    dengan biaya tambahan yang dapat diatribusikan langsung

    Jika tidak terdapat perjanjian penjualan yang mengikat namun aset diperdagangkan

    di pasar aktif, maka nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual adalah harga pasar aset

    dikurangi biaya pelepasan aset tersebut. Harga pasar yang sesuai biasanya adalah harga

  • 8/10/2019 PENURUNAN NILAI ASET TETAP (PSAK 48)

    12/43

    PENURUNAN NILAI ASET TETAP 12

    penawaran kini. Jika harga penawaran kini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir dapat

    menjadi dasar untuk mengestimasi nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, sepanjang tidak

    terdapat perubahan yang signifikan dalam kondisi ekonomi antara tanggal transaksi dengan

    tanggal ketika estimasi dibuat.

    Jika tidak terdapat perjanjian penjualan yang mengikat atau pasar aktif untuk aset,

    maka nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual didasarkan pada informasi terbaik yang ada

    untuk menggambarkan jumlah yang dapat diperoleh entitas pada akhir periode pelaporan,

    dari pelepasan aset dalam transaksi wajar antara pihak-pihak yang mengerti dan berkehendak

    bebas tanpa tekanan setelah dikurangi biaya pelepasan. Dalam menentukan jumlah tersebut,

    entitas mempertimbangkan hasil dari transaksi terkini untuk aset serupa dalam industri yang

    sama. Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual tidak menggambarkan suatu penjualan yang

    dipaksakan, kecuali manajemen terdorong untuk menjual segera.

    Biaya pelepasan aset, selain dari yang telah diakui sebagai liabilitas, dikurangkan

    dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual. Contoh biaya tersebut adalah

    biaya hukum, materai dan pajak transaksi sejenis, biaya pemindahan aset, dan biaya

    tambahan langsung untuk menjadikan aset dalam kondisi siap dijual. Namun, imbalan akibat

    pemutusan hubungan kerja (seperti dijelaskan di PSAK 24 (revisi 2004): Imbalan Kerja) dan

    biaya terkait dengan pengurangan atau reorganisasi bisnis setelah pelepasan aset bukan

    merupakan biaya tambahan langsung untuk pelepasan aset.

    Terkadang dalam suatu pelepasan aset, pembeli disyaratkan menanggung suatu

    liabilitas dan hanya tersedia satu nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual yang mencakup

    aset dan liabilitas tersebut. Paragraf 78 menjelaskan apa yangdilakukan dalam kasus tersebut.

    2.3. Nilai Pakai

    Elemen-elemen berikut diperhitungkan dalam penghitungan nilai pakai aset:

    a.

    estimasi arus kas masa depan yang diharapkan entitas akan diperoleh dari aset;

    b.

    ekspektasi tentang kemungkinan variasi dari jumlah atau waktu arus kas masa depan

    tersebut;

    c. nilai waktu dari uang, dicerminkan oleh suku bunga pasar bebas risiko yang berlaku;

    d.

    harga untuk menanggung ketidakpastian yang melekat pada aset; dan

    e. faktor-faktor lain, seperti likuiditas, yang akan dipertimbangkan oleh pelaku pasar dalam

    menilai arus kas masa depan yang diharapkan entitas akan diperoleh dari aset tersebut.

  • 8/10/2019 PENURUNAN NILAI ASET TETAP (PSAK 48)

    13/43

    PENURUNAN NILAI ASET TETAP 13

    Pengestimasian nilai pakai suatu aset meliputi langkah-langkah berikut:

    a. mengestimasi arus kas masuk dan keluar di masa depan dari pemakaian aset dan dari

    pelepasan akhirnya;

    b. menerapkan tingkat diskonto yang tepat atas arus kas masa depan.

    Elemen-elemen yang diidentifikasikan di paragraf 30(b), (d) dan (e) dapat

    diperhitungkan baik sebagai penyesuaian arus kas di masa depan atau penyesuaian tingkat

    diskonto. Pendekatan apapun yang digunakan untuk memasukkan unsur perkiraan

    kemungkinan variasi dalam jumlah atau waktu arus kas masa depan, hasilnya mencerminkan

    nilai kini arus kas masa depan yang diharapkan, yaitu rata-rata tertimbang dari seluruh hasil

    yang mungkin terjadi. Lampiran A memberikan panduan tambahan atas penggunaan teknik

    nilai kini dalam mengukur nilai pakai aset.

    2.3.1. Dasar estimasi arus kas masa depan

    Dasar yang digunakan untuk mengestimasi arus kas di masa depan adalah sebagai

    berikut:

    1. Asumsi-asumsi

    Asumsi-asumsi yang digunakan adalah asumsi yang memadai dan mencerminkan

    estimasi terbaik manajemen mengenai kemungkinan kondisi ekonomi yang akan

    terjadi selama umur manfaat aset.

    2.

    Anggaran atau prakiraan keuangan terkini yang disetujui manajemen

    Anggaran tersebut tidak termasuk estimasi arus kas masuk atau keluar yang berkaitan

    dengan restrukturisasi di masa depan atau perbaikan dan peningkatan kinerja aset.

    Restrukturisasi adalah suatu program yang direncanakan dan dikendalikan manajemen

    dan mengubah secara material baik ruang lingkup bisnis yang dilakukan oleh entitas

    maupun cara bagaimana bisnis dilaksanakan. Proyeksi arus kas masa depan

    didasarkan pad aanggaran/prakiraan terkini untuk masa paling lama 5 (lima) tahun.

    Apabila proyeksi kas tersebut dapat diandalkan, maka dapat digunakan lebih dari 5

    (lima) tahun.

    3. Estimasi proyeksi arus kas sampai berakhirnya umur manfaat aset

    Proyeksi arus kas sampai berakhirnya umur manfaat aset diestimasi dengan cara

    mengekstrapolasi proyeksi arus kas yang disusun berdasarkan anggaran/prakiraan

    keuangan yang menggunakan tingkat pertumbuhan untuk tahun-tahun selanjutnya,

    kecuali jika peningkatan tingkat pertumbuhan dapat dijustifikasi.

  • 8/10/2019 PENURUNAN NILAI ASET TETAP (PSAK 48)

    14/43

    PENURUNAN NILAI ASET TETAP 14

    2.3.2. Komposisi estimasi arus kas masa depan

    Estimasi arus kas masa depan meliputi:

    1.

    Proyeksi arus kas masuk dari penggunaan aset

    Estimasi arus kas masuk yang diharapkan timbul dari kenaikan manfaat

    ekonomi yang terkait dengan arus kas keluar, yang memperbaiki atau meningkatkan

    kinerja aset, tidak termasuk ke dalam estimasi arus kas masa depan sampai entitas

    mengalami arus kas keluar tersebut.

    2. Proyeksi arus kas keluar dari penggunaan aset

    Pengertian proyeksi ini adalah proyeksi arus kas yang diperlukan untuk

    menghasilkan arus kas masuk dari penggunaan aset (termasuk arus kas keluar untuk

    menyiapkan aset agar dapat digunakan) dan dapat diatribusikan secara langsung, atau

    dialokasikan dengan dasar yang rasional dan konsisten terhadap penggunaan aset.

    Proyeksi ini mencakup pemeliharaan rutin aset, biaya overhead masa depan, dan

    estimasi arus keluar lainnya. Untuk menghindari penghitungan ganda, estimasi arus

    kas keluar tidak mencakup arus kas masuk independen dari aset yang sedang ditelaah

    dan arus kas keluar terkait dengan liabilitas yang telah diakui sebagai liabilitas.

    Estimasi arus kas keluar masa depan diperlukan untuk memelihara tingkat manfaat

    ekonomis yang diharapkan timbul dari aset dalam kondisinya saat ini.

    3.

    Arus kas neto yang akan diterima/dibayarkan untuk pelepasan aset pada akhir umur

    manfaatnya

    Merupakan jumlah yang diharapkan akan diperoleh entitas dari pelepasan aset

    melalui transaksi wajar antara pihak-pihak yang mengerti dan berkehendak bebas

    tanpa tekanan, setelah dikurangi estimasi biaya pelepasan.

    Dalam mengestimasi arus kas neto, entitas harus:

    a.

    Menggunakan harga yang berlaku pada tanggal estimasi untuk aset sejenis yang

    telah habis umur manfaatnya dan telah beroperasi dalam kondisi serupa dengan

    aset yang akan digunakan.

    b.Menyesuaikan harga tersebut dengan dampak kenaikan harga masa depan akibat

    inflasi umum maupun kenaikan atau penurunan harga yang spesifik.

    Estimasi arus kas masa depan tidak termasuk:

    1.

    Arus kas masuk atau keluar dari aktivitas pendanaan

  • 8/10/2019 PENURUNAN NILAI ASET TETAP (PSAK 48)

    15/43

    PENURUNAN NILAI ASET TETAP 15

    Estimasi arus kas masa depan dan tingkat diskonto menggambarkan asumsi

    yang konsisten mengenai kenaikan harga yang dikaitkan pada inflasi umum. Arus kas

    masa depan diestimasikan pada nilai nominal, jika tingkat diskonto memasukkan

    dampak kenaikan harga yang dikaitkan pada inflasi umum. Arus kas masa depan

    diestimasikan pada nilai sebenarnya, jika tingkat diskonto tidak memasukkan

    dampak kenaikan harga yang dikaitkan pada inflasi umum. Jika tingkat diskonto tidak

    ditentukan, maka beberapa asumsi akan dihitung dua kali atau diabaikan. Karena nilai

    waktu dari uang dipertimbangkan dengan mendiskontokan estimasi arus kas masa

    depan, arus kas ini tidak termasuk arus kas masuk atau keluar dari aktivitas pendanaan.

    2. Penerimaan atau pembayaran pajak penghasilan

    Karena tingkat diskonto ditentukan atas dasar sebelum pajak, arus kas masa

    depan di estimasi atas dasar sebelum pajak.

    2.3.3. Arus kas masa depan valuta asing

    Arus kas masa depan diestimasi dalam satuan mata uang ketika akan dihasilkan dan

    kemudian didiskonto menggunakan suatu tingkat diskonto yang tepat untuk satuan mata uang

    tersebut. Entitas menjabarkan nilai sekarang dengan menggunakan nilai tukar spot pada

    tanggal penghitungan nilai pakai.

    2.3.4. Tingkat diskonto

    Tingkat diskonto ditetapkan atas dasar tingkat diskonto sebelum pajak yang

    menggambarkan penilaian pasar kini dari:

    a. Nilai waktu uang

    b.

    Risiko spesifik atas aset dimana estimasi arus kas masa depan belum disesuaikan.

    Investor yang hendak memilih suatu investasi selalu mensyaratkan tingkat

    pengembalian tersebut diatas. Tingkat diskonto ini diestimasi dari tingkat diskonto implicit

    pada transaksi pasar kini terhadap aset sejenis atau dari rata-rata tertimbang biaya modal

    entitas yang tercatat di bursa efek yang memiliki aset tunggal. Ketika suatu tingkat diskonto

    spesifik aset tidak tersedia secara langsung di pasar, entitas menggunakan pengganti untuk

    mengestimasi tingkat diskonto.

  • 8/10/2019 PENURUNAN NILAI ASET TETAP (PSAK 48)

    16/43

    PENURUNAN NILAI ASET TETAP 16

    3. PENGAKUAN DAN PENGUKURAN RUGI PENURUNAN NILAI

    Rugi penurunan nilai adalah kerugian yang timbul akibat nilai terpulihkan aset lebih

    kecil dari nilai tercatatnya sehingga nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai

    terpulihkan. Kerugian tersebut diakui dalam laporan Laba Rugi, sedangkan kerugian

    penurunan nilai atas aset revaluasian diakui dalam pendapatan komprehensif lain, sepanjang

    kerugian penurunan nilai tidak melebihi jumlah surplus revaluasi untuk aset yang sama. Rugi

    penurunan nilai atas aset revaluasian mengurangi surplus revaluasi untuk aset tersebut.

    Entitas mengakui liabilitas apabila jumlah estimasi rugi penurunan nilai lebih besar dari nilai

    tercatat aset.

    Setelah pengakuan rugi penurunan nilai, beban penyusutan (amortisasi) aset

    disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan nilai tercatat aset revision setelah

    dikurangi nilai sisa selama sisa umur manfaatnya. Jika rugi penurunan nilai diakui, maka

    semua aset atau liabilitas pajak tangguhan yang terkait ditentukan sesuai dengan PSAK 46:

    Akuntansi Pajak Penghasilan dengan membandingkan nilai tercatat aset revision dengan nilai

    dasar pajaknya.

    4. UNIT PENGHASIL KAS DAN GOODWILL

    4.1. Identifikasi Unit Penghasil Kas Dimana Aset Tercakup

    Jika terdapat indikasi bahwa suatu aset turun ni lainya, maka jumlah terpul ihkan

    diestimasi untuk aset individual. Jika tidak mungkin untuk mengestimasi jumlah

    terpul ihkan aset individual, maka enti tas menentukan ni lai terpul ihkan dari un it penghasil

    kas yang mana aset tercakup (aset dari un it penghasil kas).

    Jumlah terpulihkan dari suatu aset individual tidak dapat ditentukan jika:

    a) nilai pakai aset tidak dapat diestimasi mendekati nilai wajarnya dikurangi biaya untuk

    menjual (misalnya, ketika arus kas masa depan dari penggunaan aset yang tidak dapat

    diestimasi menjadi dapat diabaikan); dan

    b) aset tidak menghasilkan arus kas masuk yang independen dari kelompok aset lain.

    Contoh :

    Entitas pertambangan memiliki jalur kereta api privat untuk mendukung aktivitas

    pertambangannya. Jalur kereta api privat dapat dijual hanya atas nilai sisanya dan itu tidak

    menghasilkan arus kas masuk yang independen dari arus kas masuk dari aset lain

    pertambangan itu.

  • 8/10/2019 PENURUNAN NILAI ASET TETAP (PSAK 48)

    17/43

    PENURUNAN NILAI ASET TETAP 17

    Hal ini tidak dimungkinkan untuk mengestimasi jumlah terpulihkan dari jalur kereta

    privat itu karena nilai pakainya tidak dapat ditentukan dan kemungkinan berbeda dari nilai

    sisanya. Oleh karena itu, entitas mengestimasi jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas

    dimana jalur kereta privat tersebut tercakup, yaitu pertambangan itu secara keseluruhan.

    Unit penghasil kas dari suatu aset adalah kelompok aset terkecil yang termasuk aset

    tersebut dan menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari arus kas

    masuk dari aset atau kelompok aset lain. Pengidentifikasian unit penghasil dari suatu kas aset

    memerlukan pertimbangan tersendiri. Jika jumlah terpulihkan tidak dapat ditentukan untuk

    aset individual, maka entitas mengidentifikasikan agregasi terendah atas aset yang

    menghasilkan arus kas masuk yang berdiri sendiri.

    Contoh :

    Perusahaan bus menyediakan kontrak jasa dengan suatu kotamadya yang

    mensyaratkan jasa minimal untuk setiap lima rute berbeda. Aset yang disediakan untuk setiap

    rute dan arus kas dari setiap rute dapat diidentifikasikan secara terpisah. Salah satu rute

    beroperasi dengan kerugian yang signifikan.

    Karena entitas tidak memiliki pilihan untuk membatasi salah satu rute bus, tingkat

    terendah dari arus kas masuk yang teridentifi kasi yang independen dari arus kas masuk dari

    aset atau kelompok aset lain adalah arus kas masuk yang dihasilkan kelima rute bus tersebut.

    Unit penghasil kas untuk tiap rute adalah perusahaan bus tersebut secara keseluruhan.

    Arus kas masuk adalah arus masuk dari kas dan setara kas yang diterima dari pihak

    luar entitas. Dalam mengidentifikasikan apakah arus kas masuk dari suatu aset (atau

    kelompok aset) independen dari arus kas masuk aset (atau kelompok aset) lainnya, entitas

    mempertimbangkan berbagai faktor termasuk bagaimana manajemen memantau operasi

    entitas (seperti lini produksi, bisnis, lokasi individual, wilayah distrik atau regional) atau

    bagaimana manajemen membuat keputusan tentang kelanjutan atau pelepasan aset dan

    operasi entitas.

    Jika terdapat pasar aktif untuk hasil produk yang diproduksi oleh aset atau

    kelompok aset, maka aset atau kelompok aset tersebut diidentifikasikan sebagai unit

    penghasil kas, meskipun jika sebagian atau keseluruhan hasil produksi digunakan secara

    internal. Jika arus kas masuk yang dihasilkan setiap aset atau unit penghasil kas dipengaruhi

    oleh penetapan harga transfer internal, maka entitas menggunakan estimasi terbaik

    manajemen tentang harga masa depan yang dapat dicapai dalam transaksi wajar dalam

    mengestimasi:

  • 8/10/2019 PENURUNAN NILAI ASET TETAP (PSAK 48)

    18/43

    PENURUNAN NILAI ASET TETAP 18

    1.

    arus kas masuk masa depan yang digunakan untuk menentukan nilai pakai aset atau unit

    penghasil kas; dan

    2.

    arus kas keluar masa depan yang digunakan untuk menentukan nilai pakai dari setiap aset

    atau unit penghasil kas lain yang dipengaruhi oleh penetapan harga transfer internal.

    Meskipun jika sebagian atau keseluruhan hasil yang diproduksi oleh aset atau

    kelompok aset digunakan oleh unit lain entitas (misalnya, produk yang berada pada tingkat

    menengah dari satu proses produksi), aset atau kelompok aset tersebut membentuk suatu unit

    penghasil kas terpisah jika entitas dapat menjual hasil produknya di pasar aktif. Hal ini

    karena aset atau kelompok aset tersebut dapat menghasilkan arus kas masuk yang independen

    dari arus kas masuk aset atau kelompok aset lainnya. Dalam menggunakan informasi

    berdasarkan anggaran/prakiraan keuangan yang berhubungan dengan unit penghasil kas (atau

    untuk setiap aset atau unit penghasil kas lainnya yang dipengaruhi oleh penetapan harga

    transfer internal), entitas menyesuaikan informasi ini jika harga transfer internal tidak

    mencerminkan estimasi terbaik manajemen atas harga masa depan yang dapat dicapai dalam

    transaksi wajar.

    Unit penghasil kas diidentifikasikan secara konsisten dari periode ke periode

    untuk aset atau jeni s aset yang sama, kecuali suatu perubahan dapat dij ustif ikasi.

    4.2. Jumlah Terpulihkan dan Jumlah Tercatat Unit Penghasil Kas

    Jumlah terpulihkan unit penghasil kas adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai

    wajar unit penghasil kas dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya.Jumlah tercatat

    un it penghasil kas ditentukan atas dasar yang konsisten dengan cara menentukan jumlah

    terpul ihkan dari uni t penghasil kas. Jumlah tercatat unit penghasil kas:

    mencakup hanya jumlah tercatat dari aset-aset yang dapat diatribusikan langsung, atau

    dialokasikan dengan dasar yang rasional dan konsisten, pada unit penghasil kas dan akan

    menghasilkan arus kas masuk yang digunakan dalam menentukan nilai pakai unit

    penghasil kas; dan

    tidak mencakup jumlah tercatat dari setiap liabilitas yang telah diakui, kecuali jumlah

    terpulihkan unit penghasil kas tidak dapat ditentukan tanpa mempertimbangkan liabilitas

    tersebut.

    Ketika aset-aset dikelompokkan untuk penilaian keterpulihkan, sangat penting bagi

  • 8/10/2019 PENURUNAN NILAI ASET TETAP (PSAK 48)

    19/43

    PENURUNAN NILAI ASET TETAP 19

    unit penghasil kas untuk mencakup semua aset yang menghasilkan atau digunakan untuk

    menghasilkan arus kas masuk yang relevan. Sebaliknya, unit penghasil kas dapat terlihat

    menjadi dapat terpulihkan sepenuhnya ketika faktanya telah terjadi rugi penurunan nilai.

    Dalam beberapa kasus, meskipun beberapa aset berkontribusi untuk estimasi arus kas masa

    depan unit penghasil kas, aset tersebut tidak dapat dialokasikan unit penghasil kas atas dasar

    yang rasional dan konsisten. Ini dapat menjadi kasus untukgoodwill atau aset korporat seperti

    aset kantor pusat.

    Dimungkinkan perlu untuk mempertimbangkan beberapa liabilitas yang telah diakui

    untuk menetapkan jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas. Hal ini mungkin terjadi jika

    pelepasan suatu unit penghasil kas mensyaratkan pembeli menanggung liabilitas. Dalam

    kasus ini, nilai wajar dikurangibiaya untuk menjual (atau arus kas estimasian dari pelepasan

    akhir) dari unit penghasil kas adalah estimasi harga jual aset unit penghasil kas dan liabilitas

    secara bersamaan, dikurangi biaya pelepasan. Untuk menghasilkan suatu perbandingan

    berarti antara jumlah tercatat unit penghasil kas dan jumlah terpulihkannya, jumlah tercatat

    dari liabilitas dikurangkan dalam menetapkan nilai pakai unit penghasil kas dan jumlah

    tercatatnya.

    Untuk alasan praktis, jumlah terpulihkan unit penghasil kas terkadang ditentukan

    setelah mempertimbangkan aset yang bukan merupakan bagian unit penghasil kas (misalnya,

    piutang atau aset keuangan lain) atau liabilitas yang telah diakui (misalnya, utang, pensiun,

    dan provisi lain). Dalam kasus tersebut, jumlah tercatat dari unit penghasil kas tersebut

    dinaikkan sebesar jumlah tercatat aset tersebut dan diturunkan sebesar jumlah tercatat

    liabilitas tersebut.

    4.3. Goodwill

    4.3.1. Alokasi goodwill untuk unit penghasil kas

    Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi

    bisnis sejak tanggal akuisisi dialokasikan pada setiap unit penghasil kas pihak pengakuisisi,

    (atau kelompok unit penghasil kas) yang diharapkan memberikan manfaat dari sinergi

    kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi

    ditetapkan atas unit atau kelompok unit tersebut. Setiap unit atau kelompok unit yang

    memperoleh alokasi goodwill:

    menunjukkan tingkat terendah dalam entitas yang goodwill-nya dipantau untuk tujuan

    manajemen internal; dan

  • 8/10/2019 PENURUNAN NILAI ASET TETAP (PSAK 48)

    20/43

    PENURUNAN NILAI ASET TETAP 20

    tidak lebih besar dari suatu segmen operasi yang ditentukan sesuai dengan PSAK 5 (revisi

    2009): Segmen Operasi.

    Goodwill yang diakui dalam kombinasi bisnis adalah aset yang mewakili manfaat

    ekonomi masa depan yang timbul dari aset lain yang diperoleh dalam kombinasi bisnis yang

    tidak teridentifikasi secara individual dan diakui secara terpisah. Goodwill tidak

    menghasilkan arus kas secara independen dari aset atau kelompok aset lain, dan seringkali

    berkontribusi terhadap arus kas dari beragam unit penghasil kas. Goodwillkadang tidak dapat

    dialokasikan atas suatu dasar yang non-arbitrer pada unit penghasil kas individual, tetapi

    hanya pada sekolompok unit penghasil kas. Akibatnya, tingkatan terendah dalam entitas

    dimana goodwill dipantau untuk tujuan manajemen internal terkadang terdiri dari sejumlah

    unit penghasil kas yang mana goodwill terkait, tetapi goodwill tidak dapat dialokasikan

    padanya.

    Unit penghasil kas yang mana goodwill yang dialokasikan untuk tujuan pengujian

    penurunan nilai mungkin tidak serupa dengan tingkat ketika goodwill dialokasikan dalam

    hubungannya dengan PSAK 10: Transaksi dalam Mata Asing untuk tujuan pengukuran

    keuntungan atau kerugian valuta asing. Misalnya, jika PSAK 10 mensyaratkan entitas

    mengalokasikan goodwill pada tingkatan yang rendah untuk tujuan pengukurankeuntungan

    dan kerugian valuta asing, maka entitas tidak disyaratkan untuk menguji penurunan nilai

    goodwill pada tingkatan yang sama kecuali entitas juga memantau goodwill pada tingkatan

    tersebut untuk tujuan manajemen internal.

    Jika alokasi awal goodwillyang diperoleh dalam kombinasi bisnis tidak dapat

    diselesaikan sebelum berakhirnya periode tahunan ketika kombinasi bisnis berdampak

    maka alokasi awal tersebut diselesaikan sebelum akhi r per iode tahunan pertama setelah

    tanggal akuisisi.

    Jika akuntansi awal untuk kombinasi bisnis hanya dapat ditentukan sementara pada

    akhir periode terjadinya kombinasi bisnis, maka pihak pengakuisisi:

    mencatat kombinasi bisnis menggunakan nilai sementara; dan

    mengakui setiap penyesuaian atas nilai sementara tersebut sebagai hasil penyelesaian

    akuntansi awal selama periode pengukuran, yang tidak melebihi dua belas bulan sejak

    tanggal akuisisi.

    Dalam kondisi tersebut, mungkin saja alokasi awal goodwill yang diakui dalam

  • 8/10/2019 PENURUNAN NILAI ASET TETAP (PSAK 48)

    21/43

    PENURUNAN NILAI ASET TETAP 21

    kombinasi bisnis tidak dapat diselesaikan sebelum akhir dari periode tahunan ketika

    kombinasi bisnis terjadi.

    Jika goodwill telah dialokasikan pada unit penghasil kas dan entitas

    menghenti kan suatu operasi tertentu atas unit tersebut, maka goodwillyang diasosiasikan

    dengan operasi yang dihentikan tersebut:

    1) termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau

    kerugian dari pelepasan; dan

    2) diukur berdasarkan ni lai relati f operasi yang dihentikan dan porsi uni t penghasi l kas

    yang ditahan, kecual i enti tas dapat menunjukkan bahwa beberapa metode lain lebih

    baik dalam mencerminkan goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang

    dihentikan.

    Ji ka suatu enti tas mereorganisasi struktur pelaporannya dengan cara mengubah

    komposisi dar i satu atau lebih uni t penghasi l kas yang telah memperoleh alokasi goodwill,

    maka goodwill tersebut dialokasikan ulang pada unit-unit yang terpengaruh.

    Pengalokasian ulang ini dil akukan dengan menggunakan pendekatan ni lai relatif yang

    serupa dengan yang digunakan ketika entitas menghentikan suatu operasi dalam uni t

    penghasil kas, kecual i enti tas dapat menunjukkan bahwa beberapa metode lain lebih baik

    dalam mencerminkan goodwill yang diasosiasikan dengan unit-unit yang sudah

    direorganisasi.

    Contoh :

    Goodwill telah dialokasikan sebelumnya pada unitpenghasil kas A. Goodwillyang

    dialokasikan pada A tidak dapat diidentifikasi atau diasosiasikan dengan kelompok aset pada

    tingkatan yang lebih rendah dari A, kecuali secara arbitrer. A akan dibagi dan diintegrasikan

    ke dalam tiga unit penghasil kas, yaitu B, C dan D.

    Karena goodwill yang dialokasikan pada A tidak dapat secara non-arbitrer

    diidentifikasikan atau diasosiasikan dengan suatu kelompok aset pada suatu level yang lebih

    rendah dari A, goodwilldialokasikan kembali pada unit B, C dan D berdasarkan nilai relatif

    tiga porsi A sebelum porsi tersebut diintegrasikan ke B, C dan D.

    4.3.2. Pengujian unit penghasil kas dengan goodwill untuk penurunan nilai

    Jika goodwill terkait dengan unit penghasil kas tetapi belum dialokasikan ke unit

    tersebut, maka unit tersebut diuji penurunan nilai ketika terdapat suatu indikasi bahwa unit

  • 8/10/2019 PENURUNAN NILAI ASET TETAP (PSAK 48)

    22/43

    PENURUNAN NILAI ASET TETAP 22

    tersebut mungkin mengalami penurunan nilai. Pengujian penurunan nilai tersebut dilakukan

    dengan membandingkan jumlah tercatat unit tersebut (tidak termasuk goodwill) dengan

    jumlah terpulihkannya. Setiap rugi penurunan nilai diakui.

    Unit penghasil kas yang telah memperoleh alokasi goodwill diuji penurunan nilai

    secara tahunan, dan kapanpun terdapat indikasi bahwa unit tersebut mengalami penurunan

    nilai, dengan membandingkan jumlah tercatat unit tersebut (termasuk goodwill) dengan

    jumlah terpulihkannya. Jika jumlah terpulihkan melebihi jumlah tercatatnya, unit dan

    goodwill yang dialokasikan pada unit tersebut dianggap tidak mengalami penurunan nilai.

    Jika jumlah tercatat unit melebihi jumlah terpulihkan, maka entitas harus mengakui rugi

    penurunan nilai.

    4.3.3. Waktu pengujian penurunan nilai

    Uji tahunan penurunan nilai untuk unit penghasil kas yang telah menerima alokasi

    goodwill dapat dilakukan setiap waktu selama suatu periode tahunan, sepanjang pengujian

    dilakukan pada waktu yang sama setiap tahun. Unit penghasil kas yang berbeda dapat diuji

    untuk penurunan nilai pada saat yang berbeda. Namun, jika beberapa atau seluruh goodwill

    (telah teralokasi pada unit penghasil kas) yang diperoleh dalam kombinasi bisnis selama

    periode tahunan berjalan, maka unit tersebut diuji penurunan nilai sebelum berakhirnya

    periode tahunan berjalan.

    Jika aset-aset yang merupakan komponen unit penghasil kas yang telah memperoleh

    alokasi goodwill diuji penurunan nilai pada saat yang sama dengan unit yang mengandung

    goodwill, maka aset-aset tersebut diuji penurunan nilainya sebelum unit yang mengandung

    goodwill. Demikian juga, jika unit penghasil kas merupakan sekelompok unit penghasil kas

    yang telah memperoleh alokasi goodwill diuji untuk penurunan nilai pada saat yang sama

    seperti kelompok unit yang mengandung goodwill, maka unit-unit individual diuji untuk

    penurunan nilai sebelum kelompok unit yang mengandung goodwill.

    Penghitungan rinci terkini yang dibuat dalam periode terdahulu dari jumlah

    terpulihkan unit penghasil kas yang telah memperoleh alokasi goodwill dapat digunakan

    dalam pengujian penurunan nilai unit tersebut dalam periode berjalan jika semua kriteria

    berikut dipenuhi:

    1) aset dan liabilitas yang membentuk unit tersebut tidak berubah secara signifikan sejak

    penghitungan terkini jumlah terpulihkan;

    2)

    penghitungan terkini jumlah terpulihkan menghasilkan suatu jumlah yang melebihi

    jumlah tercatat unit dengan suatu margin yang substansial; dan

  • 8/10/2019 PENURUNAN NILAI ASET TETAP (PSAK 48)

    23/43

    PENURUNAN NILAI ASET TETAP 23

    berdasarkan suatu analisis dari kejadian yang telah terjadi dan kondisi yang telah

    berubah sejak penghitungan terkini jumlah terpulihkan, kemungkinannya kecil bahwa jumlah

    terpulihkan saat ini akan lebih kecil dari jumlah tercatat saat ini dari unit tersebut.

    4.3.4. Aset korporat

    Aset korporat termasuk kelompok atau divisi aset seperti bangunan kantor pusat

    atau divisi dari entitas, perlengkapan EDP atau pusat penelitian. Struktur suatu entitas

    menentukan apakah aset memenuhi defi nisi Pernyataan ini mengenai aset korporat untuk

    suatu unit penghasil kas tertentu. Karakteristik khusus aset korporat adalah bahwa aset

    korporat tidak menghasilkan arus kas masuk secara independen dari aset atau kelompok aset

    lain dan jumlah tercatatnya tidak dapat sepenuhnya diatribusikan pada unit penghasil kas

    yang sedang ditelaah.

    Karena aset korporat tidak menghasilkan arus kas masuk terpisah, jumlah

    terpulihkan aset korporat individual tidak dapat ditentukan kecuali manajemen telah

    memutuskan untuk melepas aset tersebut. Sebagai konsekuensinya, jika terdapat indikasi

    bahwa aset korporat mungkin turun nilainya, maka jumlah terpulihkan ditentukan untuk unit

    penghasil kas atau kelompok unit penghasil kas yang memiliki aset korporat tersebut, dan

    dibandingkan dengan jumlah tercatat dari unit penghasil kas ini atau kelompok dari unit

    pengasil kas dimaksud. Setiap kerugian penurunan nilai diakui.

    Dalam menguji rugi penurunan nilai suatu unit penghasil kas, entitas

    mengidenti f i kasi semua aset korporat yang terkait dengan unit penghasil kas yang sedang

    ditelaah. Jika sebagian dari jumlah tercatat aset korporat:

    1. dapat dialokasikan dengan dasar yang rasional dan konsisten terhadap unit tersebut,

    maka enti tas membandingkan jumlah tercatat dari uni t (termasuk porsi dari jumlah

    tercatat aset korporat yang dialokasikan ke unit tersebut) dengan jumlah terpuli hkan.

    Setiap rugi penur unan ni lai diakui sesuai dengan paragraf 99.

    2. tidak dapat dialokasikan dengan suatu dasar yang rasional dan konsisten pada uni t i tu,

    maka entitas:

    a. membandingkan jumlah tercatat unit, di luar aset korporat, dengan jumlah

    terpuli hkan dan mengakui setiap rugi penur unan nil ai sesuai dengan paragraf 99;

    b. mengidentif i kasikan kelompok terkecil dari uni t penghasil kas yang mencakup

    unit penghasil kas yang ditelaah dan yang sebagian dari jumlah tercatat aset

    korporat dapat dialokasikan atas dasar yang rasional dan konsisten; dan

  • 8/10/2019 PENURUNAN NILAI ASET TETAP (PSAK 48)

    24/43

    PENURUNAN NILAI ASET TETAP 24

    c. membandingkan jumlah tercatat dari kelompok unit penghasil kas tersebut

    (termasuk bagian dari jumlah tercatat aset korporat yang dialokasikan pada

    kelompok dar i uni t tersebut) dengan jumlah terpulihkan dari kelompok uni t i tu.

    Setiap rugi penurunan ni lai diakui

    4.4. Rugi Penurunan Nilai Untuk Unit Penghasil Kas

    Rugi penurunan nilai diakui unit penghasil kas (kelompok terkecil dari unit

    penghasil kas yang telah memperoleh alokasi goodwill atau aset korporat) jika, dan hanya

    jika, jumlah terpulihkan dari unit tersebut (kelompok dari unit) lebih kecil dari jumlah

    tercatatnya. Rugi penurunan nilai dialokasikan untuk mengurangi jumlah tercatat aset dari

    unit tersebut (kelompok dari unit) dengan urutan sebagai berikut:

    (a)

    pertama, untuk mengurangi jumlah tercatat atas setiap goodwill yang dialokasikan pada

    unit penghasil kas (kelompok unit); dan

    (b) selanjutnya, ke aset lainnya dari unit tersebut (kelompok unit) dibagi pro rata atas dasar

    jumlah tercatat setiap aset dalam unit tersebut (kelompok unit).

    Pengurangan dalam jumlah tercatat diperlakukan sebagai rugi penurunan nilai atas

    aset individual dan diakui sesuai tercantum sebelumnya. Dalam mengalokasikan rugi

    penurunan nilai, entitas tidak mengurangi jumlah tercatat aset dengan jumlah yang tertinggi

    dari:

    (a)

    nilai wajarnya dikurangi biaya untuk menjual (jika dapat ditentukan);

    (b) nilai pakainya (jika dapat ditentukan); dan

    (c) nol.

    Jumlah rugi penurunan nilai yang semestinya dialokasikan pada aset tersebut

    menjadi dialokasikan pro rata ke aset lainnya dari unit (kelompok unit). Jika tidak praktis

    untuk mengestimasi jumlah terpulihkan dari setiap aset individual suatu unit penghasil kas,

    maka Pernyataan ini mensyaratkan suatu alokasi arbitrer dari rugi penurunan nilai aset dari

    unit tersebut, selain goodwill, karena semua aset dari unit penghasil kas yang bekerja

    bersama-sama.

    Jika jumlah terpulihkan aset individual tidak dapat ditentukan, maka:

    (a) rugi penurunan nilai diakui untuk aset tersebut jika jumlah tercatatnya lebih besar

    daripada jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajarnya dikurangi biaya untuk menjual

    dan hasil dari prosedur alokasi; dan

  • 8/10/2019 PENURUNAN NILAI ASET TETAP (PSAK 48)

    25/43

    PENURUNAN NILAI ASET TETAP 25

    (b)

    tidak ada rugi penurunan nilai yang diakui untuk aset tersebut jika unit penghasil kas

    yang terkait tidak turun nilainya. Hal ini berlaku meskipun jika nilai wajar aset tersebut

    dikurangi biaya untuk menjual lebih kecil dari jumlah tercatatnya.

    Setelah persyaratan diterapkan, liabilitas diakui untuk setiap jumlah sisa dari rugi

    penurunan nilai untuk setiap unit penghasil kas jika, dan hanya jika, hal tersebut disyaratkan

    oleh PSAK lain.

    5. PEMULIHAN SUATU RUGI PENURUNAN NILAI

    Paragraf-paragraf sebelumnya menjelaskan persyaratan untuk membalik rugi

    penurunan nilai yang telah diakui untuk aset atau unit penghasil kas pada periode sebelumnya.

    Persyaratan ini menggunakan istilah suatu aset tetapi diterapkan sama terhadap aset

    individu atau unit pengasil kas. Tambahan persyaratan untuk aset individual, untuk unit

    penghasil kas, dan untuk goodwill akan dijelaskan selanjutnya.

    Entitas menilai pada akhir setiap periode pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa

    rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset (selain goodwill)

    mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan,

    maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.

    Dalam menilai apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah

    diakui pada periode-periode sebelumnya untuk aset (selain goodwill) mungkin tidak ada lagi

    atau mungkin telah menurun, entitas mempertimbangkan, minimal, indikasi berikut ini:

    I nformasi dari bersumber eksternal

    (a) Nilai wajar aset telah meningkat secara signifikan selama periode tersebut.

    (b)

    Perubahan signifikan yang berdampak menguntungkan untuk entitas telah terjadi selama

    periode tersebut, atau akan terjadi dalam waktu dekat, dalam hal teknologi, pasar, kondisi

    ekonomi maupun hukum tempat entitas beroperasi atau di pasar tempat aset itu

    didedikasikan.

    (c) Suku bunga pasar atau tingkat pengembalian investasi pasar yang lain telah turun selama

    periode itu, dan penurunan itu sepertinya akan mempengaruhi tingkat diskonto yang

    digunakan dalam menghitung nilai pakai aset sehingga meningkatkan jumlah terpulihkan

    secara material.

    I nformasi dar i bersumber in ternal

    (a)

    Perubahan signifikan yang berdampak menguntungkan bagi entitas telah terjadi selama

    periode tersebut, atau diharapkan akan terjadi dalam waktu dekat, sepanjang dan cara,

  • 8/10/2019 PENURUNAN NILAI ASET TETAP (PSAK 48)

    26/43

    PENURUNAN NILAI ASET TETAP 26

    aset tersebut digunakan atau diharapkan untuk digunakan. Perubahan ini termasuk biaya-

    biaya yang timbul selama periode tersebut untuk memperbaiki atau meningkatkan kinerja

    aset atau merestrukturisasi operasi di tempat aset tersebut tercakup.

    (b) Bukti tersedia dari pelaporan internal yang mengindikasikan bahwa kinerja ekonomi aset

    lebih baik atau akan lebih baik daripada yang diharapkan.

    Indikasi penurunan potensial dari rugi penurunan nilai sebagian besar

    mencerminkan indikasi rugi penurunan nilai potensial di paragraf sebelumnya.

    Jika terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang diakui untuk aset (selain

    goodwill) tidak ada lagi, ada atau mungkin telah menurun, maka hal ini dapat

    mengindikasikan bahwa sisa umur manfaat, metode penyusutan (amortisasi) atau nilai sisa

    perlu ditelaah dan disesuaikan dengan PSAK yang diterapkan atas aset tersebut, meskipun

    jika tidak ada rugi penurunan nilai yang dibalik untuk aset tersebut.

    Rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode-periode sebelumnya untuk

    aset selain goodwill dibalik jika, dan hanya jika, terdapat perubahan estimasi yang digunakan

    untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui.

    Jika demikian, jumlah tercatat aset, dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Kenaikan ini

    merupakan suatu pembalikan rugi penurunan nilai.

    Pembalikan rugi penurunan nilai menggambarkan peningkatan estimasi jasa

    potensial aset, baik dari penggunaan atau dari penjualan, sejak tanggal ketika entitas terakhir

    kali mengakui rugi penurunan nilai untuk aset tersebut. Paragraf sebelumnya mensyaratkan

    entitas untuk mengidentifi kasikan perubahan dalam estimasi yang menyebabkan peningkatan

    estimasi jasa potensial. Contoh perubahan dalam estimasi termasuk:

    (a)

    Perubahan dasar untuk menentukan jumlah terpulihkan (yaitu apakah jumlah terpulihkan

    didasarkan pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau nilai pakai);

    (b)

    Jika jumlah terpulihkan didasarkan pada nilai pakai, maka terjadi perubahan dalam

    jumlah atau waktu dari estimasi arus kas masa depan atau tingkat diskonto; atau

    (c) Jika jumlah terpulihkan didasarkan pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, maka

    terjadi perubahan dalam estimasi komponen nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual.

    Nilai pakai aset bisa menjadi lebih besar dari jumlah tercatatnya karena nilai

    sekarang dari arus kas masuk masa depan meningkat seiring dengan semakin pendeknya

    periode ekspektasi arus kas. Namun, jasa potensial aset tidak meningkat. Sehingga, rugi

  • 8/10/2019 PENURUNAN NILAI ASET TETAP (PSAK 48)

    27/43

    PENURUNAN NILAI ASET TETAP 27

    penurunan nilai tidak dibalik hanya karena perjalanan waktu (kadang disebut "unwinding"

    diskonto), juga jika jumlah terpulihkan aset menjadi lebih tinggi dari jumlah tercatatnya.

    5.1. Pemulihan Rugi Penurunan Nilai Aset Individual

    Jumlah tercatat aset yang meningkat (selain goodwill) yang disebabkan pembalikan

    rugi penurunan nilai, tidak boleh melebihi jumlah tercatat (neto setelah amortisasi atau

    penyusutan) seandainya aset tidak mengalami rugi penurunan nilai di tahun-tahun

    sebelumnya.

    Setiap peningkatan jumlah tercatat aset (selain goodwill) di atas jumlah tercatat

    (neto setelah penyusutan atau amortisasi) seandainya aset tidak mengalami rugi penurunan

    nilai di tahun-tahun sebelumnya merupakan suatu revaluasi. Akuntansi untuk revaluasi

    tersebut diatur dalam PSAK terkait.

    Pembalikan rugi penurunan nilai untuk aset (selain goodwill) diakui segera dalam

    laporan laba rugi, kecuali aset disajikan pada jumlah direvaluasi sesuai dengan PSAK lain

    (misalnya, model revaluasi di PSAK 16: Aset Tetap). Setiap pemulihan rugi penurunan nilai

    aset revaluasian diperlakukan sebagai kenaikan penilaian kembali sesuai dengan Pernyataan

    terkait.

    Pembalikan rugi penurunan nilai atas aset revaluasian diakui dalam pendapatan

    komprehensif lain dan meningkatkan surplus revaluasi untuk aset tersebut. Namun, jika rugi

    penurunan nilai atas aset revaluasian yang sama sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi,

    pembalikan rugi penurunan nilai itu juga diakui dalam laporan laba rugi.

    Setelah pembalikan rugi penurunan nilai diakui, penyusutan (amortisasi) yang

    dibebankan ke aset tersebut harus disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan

    jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya (jika ada), dengan dasar yang

    sistematik selama sisa umur manfaatnya.

    5.2. Pemulihan Rugi Penurunan Nilai Unit Penghasil Kas

    Pembalikan rugi penurunan nilai suatu unit penghasil kas dialokasikan pada aset-

    aset dari unit tersebut (kecuali untuk goodwill) pro rata dengan jumlah tercatat aset-asetnya.

    Peningkatan dalam jumlah tercatat ini diperlakukan sebagai pembalikan rugi penurunan nilai

    untuk aset individual dan diakui.

    Dalam mengalokasikan pembalikan rugi penurunan nilai unit penghasil kas, jumlah

    tercatat aset tidak boleh dinaikkan diatas nilai yang terendah dari:

    (a) jumlah terpulihkan (jika dapat ditentukan); dan

  • 8/10/2019 PENURUNAN NILAI ASET TETAP (PSAK 48)

    28/43

    PENURUNAN NILAI ASET TETAP 28

    (b)

    jumlah tercatat yang telah ditentukan (amortisasi atau penyusutan neto) seandainya tidak

    ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut dalam periode sebelumnya.

    Jumlah pemulihan rugi penurunan nilai yang telah dialokasikan pada aset tersebut

    dialokasikan pro rata pada aset lainnya dari unit tersebut, kecuali untuk goodwill.

    5.3. Pemulihan Rugi Penurunan Nilai Goodwill

    Rugi penurunan nilai yang diakui untuk goodwill tidak dapat dibalik pada periode

    berikutnya. PSAK 19: Aset Tidak Berwujud melarang pengakuan goodwill yang dihasilkan

    secara internal. Setiap kenaikan jumlah terpulihkan dari goodwill dalam periode setelah

    terjadinya pengakuan rugi penurunan nilai goodwill tersebut kemungkinan merupakan

    kenaikan goodwill yang dihasilkan secara internal, bukan merupakan pembalikan rugi

    penurunan nilai yang diakui untuk goodwill yang diperoleh.

    6. PENGUNGKAPAN

    Untuk setiap kelompok aset, entitas mengungkapkan hal berikut ini:

    (a) Jumlah rugi penurunan nilai yang diakui dalam laporan laba rugi selama periode dan

    unsur laporan laba rugi komprehensif yang didalamnya tercakup rugi penurunan nilai.

    (b)

    Jumlah pembalikan rugi penurunan nilai yang diakui dalam laporan laba rugi selama

    periode tersebut dan unsur laporan laba rugi komprehensif yang didalamnya tercakup

    rugi penurunan nilai yang dibalik.

    (c) Jumlah rugi penurunan nilai atas aset revaluasian yang diakui dalam pendapatan

    komprehensif lain selama periode.

    (d)

    Jumlah pembalikan rugi penurunan nilai atas aset revaluasian yang diakui dalam

    pendapatan komprehensif lain selama periode.

    Kelompok aset adalah kumpulan aset yang mempunyai sifat dan penggunaan yang

    serupa dalam operasi suatu entitas.

    Informasi yang disyaratkan dapat disajikan dengan informasi lain yang diungkapkan

    untuk kelompok aset tersebut. Misalnya, informasi tersebut tercakup dalam rekonsiliasi

    jumlah tercatat aset tetap pada awal dan akhir periode, seperti disyaratkan oleh PSAK 16:

    Aset Tetap.

    Entitas yang melaporkan informasi segmen sesuai dengan PSAK 5: Segmen Operasi

    mengungkapkan hal-hal berikut ini untuk setiap segmen :

  • 8/10/2019 PENURUNAN NILAI ASET TETAP (PSAK 48)

    29/43

    PENURUNAN NILAI ASET TETAP 29

    (a)

    jumlah rugi penurunan nilai yang diakui dalam laporan laba rugi dan dalam pendapatan

    komprehensif lain selama periode.

    (b)

    jumlah pembalikan rugi penurunan nilai yang diakui dalam laporan laba rugi dan dalam

    pendapatan komprehensif lain selama periode.

    Entitas mengungkapkan hal-hal berikut untuk setiap rugi penurunan nilai material

    yang diakui atau dibalik selama periode tertentu untuk suatu aset individual, termasuk

    goodwill, atau suatu unit penghasil kas:

    (a) peristiwa dan kondisi yang mengarah pada pengakuan atau pembalikan rugi penurunan

    nilai.

    (b)jumlah rugi penurunan nilai yang diakui atau dibalik.

    (c)

    untuk aset individual:

    (i) sifat dari aset; dan

    (ii)jika entitas melaporkan informasi segmen sesuai dengan PSAK 5: Segmen Operasi,

    segmen yang dilaporkan yang mencakup aset tersebut.

    (d) untuk unit penghasil kas;

    (i) uraian unit penghasil kas (seperti apakah unit penghasil kas merupakan suatu lini

    produksi,

    (ii)

    suatu pabrik, suatu operasi bisnis, suatu wilayah geografi , atau suatu segmen yang

    dilaporkan seperti dijelaskan dalam PSAK 5);

    (iii)

    jumlah rugi penurunan nilai yang diakui atau dibalik oleh kelompok aset dan, jika

    entitas melaporkan informasi segmen sesuai dengan PSAK 5, disajikan berdasarkan

    segmen yang dilaporkan; dan

    (iv)

    jika agregasi dari aset untuk mengindentifikasikan unit penghasil kas telah berubah

    sejak estimasi sebelumnya dari jumlah terpulihkan unit penghasil kas (jika ada),

    suatu uraian dari cara agregasi aset saat ini dan sebelumnya serta alasan perubahan

    cara pengidentifikasian unit penghasil kas.

    (e) apakah jumlah terpulihkan aset (unit penghasil kas) adalah nilai wajarnya dikurangi biaya

    untuk menjual atau nilai pakainya.

    (f) jika jumlah terpulihkan adalah nilai wajarnya dikurangi biaya untuk menjual, dasar yang

    digunakan untuk menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual (seperti apakah

    nilai wajar ditentukan dengan mengacu kepada suatu pasar aktif).

    (g) jika jumlah terpulihkan adalah nilai pakai, tingkat diskonto yang digunakan pada estimasi

    saat ini dan estimasi sebelumnya (jika ada) dari nilai pakai.

  • 8/10/2019 PENURUNAN NILAI ASET TETAP (PSAK 48)

    30/43

    PENURUNAN NILAI ASET TETAP 30

    Entitas mengungkapkan informasi berikut untuk rugi penurunan nilai agregat dan

    pembalikan rugi penurunan nilai agregat yang diakui selama periode tertentu dalam hal tidak

    diungkapkannya informasi:

    (a) kelompok utama aset yang mengalami rugi penurunan nilai dan kelompok utama aset

    yang mengalami pemulihan rugi penurunan nilai.

    (b)

    peristiwa dan keadaan utama yang menyebabkan pengakuan rugi penurunan nilai dan

    pembalikan rugi penurunan nilai tersebut.

    Entitas dianjurkan untuk mengungkapkan asumsi yang digunakan untuk

    menentukan jumlah terpulihkan aset (unit penghasil kas) selama periode. Namun, paragraf

    sebelumnya mensyaratkan suatu entitas mengungkapkan informasi tentang estimasi yang

    digunakan untuk mengukur jumlah terpulihkan suatu unit penghasil kas ketika goodwill atau

    aset tidak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas tercakup dalam jumlah tercatat unit

    tersebut.

    Sesuai dengan paragraf sebelumnya, jika setiap bagian dari goodwill yang diperoleh

    dalam kombinasi bisnis selama periode tersebut tidak dialokasikan pada unit penghasil kas

    (kelompok dari unit) pada akhir periode pelaporan, maka jumlah dari goodwill yang tidak

    dialokasikan diungkapkan bersamaan dengan alasan mengapa jumlah tersebut tetap tidak

    dialokasikan.

    6.1. Estimasi yang Digunakan Untuk Mengukur Jumlah Terpulihkan Dari Unit

    Penghasil Kas yang Mengandung Goodwill atau Aset Tidak Berwujud Dengan

    Umur Manfaat Tidak Terbatas

    Entitas mengungkapkan informasi yang disyaratkan untuk setiap unit penghasil kas

    (kelompok unit) yang mana jumlah tercatat dari goodwill atau aset tidak berwujud dengan

    umur manfaat tidak terbatas dialokasikan pada unit (kelompok unit) tersebut adalah

    signifikan dibandingkan dengan total jumlah tercatat goodwill atau aset tidak berwujud

    dengan umur manfaat tidak terbatas dari entitas:

    (a)

    jumlah tercatat goodwill dialokasikan pada unit (kelompok unit).

    (b)jumlah tercatat aset tidak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas dialokasikan unit

    (kelompok unit).

    (c)

    dasar penentuan jumlah terpulihkan unit (kelompok unit), yaitu nilai pakai atau nilai

    wajar dikurangi biaya untuk menjual.

  • 8/10/2019 PENURUNAN NILAI ASET TETAP (PSAK 48)

    31/43

    PENURUNAN NILAI ASET TETAP 31

    (d)

    jika jumlah terpulihkan unit (kelompok unit) didasarkan atas nilai pakai:

    (i) uraian dari setiap asumsi utama yang digunakan sebagai dasar oleh manajemen

    dalam melakukan proyeksi arus kas untuk periode yang dicakup oleh

    anggaran/prakiraan terkini. Asumsi utama adalah hal-hal yang sangat berpengaruh

    terhadap jumlah terpulihkan unit (kelompok unit) tersebut.

    (ii)

    uraian pendekatan manajemen dalam menentukan nilai yang ditetapkan untuk setiap

    asumsi utama, apakah nilai-nilai tersebut menggambarkan pengalaman masa lalu,

    jika sesuai, konsisten dengan sumber informasi dari sumber eksternal, dan, jika tidak,

    bagaimana dan mengapa hal tersebut berbeda dari pengalaman masa lalu atau

    sumber informasi dari sumber eksternal.

    (iii)periode yang mana manajemen telah memproyeksikan arus kas yang didasarkan

    pada anggaran/prakiraan keuangan yang disetujui manajemen dan, ketika periode

    lebih dari lima tahun digunakan untuk suatu unit penghasil kas (kelompok dari unit),

    penjelasan mengenai mengapa periode yang lebih lama dijustifikasi.

    (iv)

    tingkat pertumbuhan yang digunakan untuk mengekstrapolasi proyeksi arus kas di

    luar periode yang dicakup oleh anggaran/prakiraan terkini, dan suatu justifikasi

    untuk menggunakan tingkat pertumbuhan yang melebihi tingkat pertumbuhan rata-

    rata jangka panjang untuk produk, industri, atau negara di tempat entitas beroperasi,

    atau untuk pasar dimana unit (kelompok unit) tersebut didedikasikan.

    (v) tingkat diskonto yang diterapkan untuk proyeksi arus kas.

    (e) jika jumlah terpulihkan unit (kelompok unit) didasarkan pada nilai wajar dikurangi biaya

    untuk menjual, metodologi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dikurangi

    biaya untuk menjual. Jika nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual tidak ditentukan

    dengan menggunakan harga pasar yang dapat diobservasi untuk unit (kelompok dari unit),

    maka informasi berikut juga diungkapkan:

    (i)

    penjelasan dari setiap asumsi utama yang digunakan sebagai dasar manajemen dalam

    menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual. Asumsi utama adalah hal-hal

    yang sangat berpengaruh terhadap jumlah terpulihkan unit (kelompok unit).

    (ii)penjelasan dari pendekatan manajemen dalam menetapkan nilai-nilai yang dipakai

    untuk setiap asumsi utama, apakah nilai-nilai itu mencerminkan pengalaman masa

    lalu atau, jika sesuai, apakah konsisten dengan informasi dari bersumber eksternal,

    dan, jika tidak, bagaimana dan mengapa hal itu berbeda dari pengalaman masa lalu

    atau informasi dari bersumber eksternal.

  • 8/10/2019 PENURUNAN NILAI ASET TETAP (PSAK 48)

    32/43

    PENURUNAN NILAI ASET TETAP 32

    Jika nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual ditentukan dengan menggunakan proyeksi

    arus kas terdiskonto, maka informasi berikut juga diungkapkan:

    (iii) periode arus kas yang diproyeksikan manajemen

    (iv) tingkat pertumbuhan yang digunakan untuk mengekstrapolasi proyeksi arus kas

    (v) tingkat diskonto yang diterapkan untuk proyeksi arus kas

    (f) jika suatu kemungkinan perubahan (yang rasional) dalam asumsi utama yang digunakan

    sebagai dasar oleh manajemen dalam menentukan jumlah terpulihkan unit (kelompok

    unit) akan menyebabkan jumlah tercatat unit (kelompok unit) melebihi jumlah

    terpulihkan:

    (i)

    jumlah yang mana jumlah terpulihkan unit (kelompok unit) melebihi jumlah

    tercatatnya.

    (ii)

    nilai yang digunakan dalam asumsi utama.

    (iii)jumlah yang mana nilai yang ditetapkan dengan asumsi utama harus berubah, setelah

    memperhitungkan setiap konsekuensi yang diakibatkan oleh perubahan tersebut

    terhadap variabel lain (yang digunakan untuk mengukur jumlah terpulihkan), agar

    jumlah terpulihkan dari unit (kelompok unit) menjadi sama dengan jumlah

    tercatatnya.

    Jika beberapa atau semua jumlah tercatat dari goodwill atau aset tidak berwujud

    dengan umur manfaat tidak terbatas dialokasikan pada beragam unit penghasil kas unit

    (kelompok unit), dan jumlah yang dialokasikan ke tiap unit (kelompok unit) tidak signifi kan

    dibandingkan dengan total jumlah tercatat goodwill atau aset tidak berwujud dengan umur

    manfaat tidak terbatas dari entitas, maka fakta tersebut diungkapkan, bersama dengan jumlah

    tercatat agregat dari goodwill atau aset tidak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas

    yang dialokasikan pada unit tersebut (kelompok unit). Sebagai tambahan, jika jumlah

    terpulihkan dari unit (kelompok unit) tersebut didasarkan pada asumsi utama yang sama dan

    jumlah tercatat agregat dari goodwill atau aset tidak berwujud dengan umur manfaat tidak

    terbatas yang dialokasikan pada unit tersebut signifikan dibandingkan dengan total jumlah

    tercatat goodwill atau aset tidak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas dari entitas,

    maka entitas mengungkapkan fakta itu bersama dengan:

    a.jumlah tercatat agregat goodwill yang dialokasikan pada unit-unit tersebut (kelompok

    unit).

    b.

    jumlah tercatat agregat aset tidak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas yang

    dialokasikan pada unit tersebut (kelompok unit).

  • 8/10/2019 PENURUNAN NILAI ASET TETAP (PSAK 48)

    33/43

    PENURUNAN NILAI ASET TETAP 33

    c.

    uraian asumsi utama.

    d. uraian pendekatan manajemen dalam menetapkan nilai-nilai yang ditentukan dengan

    asumsi-asumsi utama, apakah nilai-nilai tersebut mencerminkan pengalaman masa lalu

    atau, jika tepat, konsisten dengan informasi dari sumber eksternal, dan, jika tidak,

    bagaimana dan mengapa hal tersebut berbeda dari pengalaman masa lalu atau informasi

    dari sumber eksternal.

    e.

    jika suatu kemungkinan perubahan yang rasional di dalam asumsi-asumsi utama dapat

    menyebabkan jumlah tercatat agregat unit (kelompok unit) melebihi agregat jumlah

    terpulihkannya:

    (i)

    jumlah yang mana agregat jumlah terpulihkan unit (kelompok unit) melebihi agregat

    jumlah tercatatnya.

    (ii)

    nilai-nilai yang dipergunakan dalam asumsi utama.

    (iii)jumlah dari nilai yang ditetapkan dengan asumsi utama harus berubah, setelah

    memasukkan setiap konsekuensi yang diakibatkan oleh perubahan tersebut terhadap

    variabel lain yang digunakan untuk mengukur jumlah terpulihkannya, agar agregat

    jumlah terpulihkannya dari unit (kelompok unit) menjadi sama dengan agregat jumlah

    tercatatnya.

    Penghitungan rinci terkini yang dibuat dalam periode terdahulu atas jumlah

    terpulihkan suatu unit penghasil kas (kelompok unit) dapat, diteruskan dan digunakan dalam

    pengujian penurunan nilai untuk unit tersebut (kelompok unit) dalam periode berjalan

    sepanjang kriteria tertentu dipenuhi. Ketika hal tersebut terjadi, informasi untuk unit tersebut

    (kelompok unit) termasuk dalam pengungkapan disyaratkan terkait dengan penghitungan

    jumlah terpulihkan yang diteruskan ke periode berikutnya.

    7.

    KETENTUAN TAMBAHAN

    7.1. Ketentuan Transisi dan Tanggal Efektif

    Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun buku yang dimulai pada

    atau setelah tanggal 1 Januari 2011.

    Entitas menerapkan Pernyataan ini secara prospektif termasuk untuk goodwill dan

    aset yang tidak berwujud yang berasal dari kombinasi bisnis sebelum tanggal efektif

    Pernyataan ini dan untuk aset lainnya yang diperoleh sebelum tanggal efektif Pernyataan ini.

  • 8/10/2019 PENURUNAN NILAI ASET TETAP (PSAK 48)

    34/43

    PENURUNAN NILAI ASET TETAP 34

    7.2. Penarikan

    Pernyataan ini menggantikan PSAK 48 (1998):Penurunan Nilai Aset.

    8. LAMPIRAN PSAK 48 (PENURUNAN NILAI ASET TETAP)

    8.1. Penggunaan Teknik Nilai Kini Untuk Mengukur Nilai Pakai

    Komponen Pengukuran Nilai Kini

    Unsur-unsur berikut secara bersama-sama merefleksikan perbedaan ekonomis antar

    aset:

    (a)estimasi arus kas masa depan, atau dalam kasus yang lebih kompleks, rangkaian arus kas

    masa depan yang entitas harapkan dapat diperoleh dari aset;

    (b)ekspektasi kemungkinan variasi dalam jumlah atau waktu dari arus kas tersebut;

    (c)

    nilai waktu dari uang, yang dicerminkan oleh suku bunga pasar bebas risiko saat ini;

    (d)harga untuk menanggung ketidakpastian yang melekat pada aset; dan

    (e) faktor lain, yang kadang tidak dapat diidentifi kasi, (seperti ilikuiditas) yang

    dipertimbangkan oleh pelaku pasar dalam menentukan harga arus kas masa depan yang

    entitas harapkan dapat diperoleh dari aset.

    Lampiran PSAK 48 ini membahas dua pendekatan yang berbeda dalam menghitung

    nilai kini. Kedua pendekatan tersebut dapat digunakan untuk mengestimasi nilai pakai suatu

    aset. Pemilihan pendekatan mana yang digunakan bergantung pada kondisi yang ada. Dalam

    pendekatan tradisional, penyesuaian untuk faktor-faktor (b) - (e) yang dijelaskan

    sebelumnya dimasukkan dalam penentuan tingkat diskonto. Dalam pendekatan arus kas

    ekspektasian, penyesuaianyang berkaitan dengan faktor (b), (d) dan (e) dimasukkan dalam

    penentuan arus kas ekspektasian penyesuaian risiko. Pendekatan apapun yang diadopsi

    entitas untuk mencerminkan ekspektasi kemungkinan variasi dalam jumlah atau waktu dari

    arus kas masa depan, hasilnya seharusnya mencerminkan ekspektasi nilai kini dari arus kas

    masa depan, yaitu rata-rata tertimbang dari semua kemungkinan hasil.

    Prinsip Umum

    Teknik yang digunakan untuk mengestimasi arus kas masa depan dan tingkat bunga

    akan bervariasi dari satu situasi ke situasi lain bergantung pada kondisi sekitar aset. Namun

    demikian, prinsip umum berikut berlaku untuk penerapan teknik nilai kini dalam mengukur

    aset:

  • 8/10/2019 PENURUNAN NILAI ASET TETAP (PSAK 48)

    35/43

    PENURUNAN NILAI ASET TETAP 35

    (a)

    Tingkat bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas seharusnya merefleksikan

    asumsi yang konsisten dengan asumsi yang digunakan dalam penentuan arus kas

    estimasian. Jika tidak, dampak dari beberapa asumsi akan terhitung dua kali atau

    terabaikan. Misalnya, tingkat diskonto 12% diterapkan untuk arus kas kontraktual piutang

    pinjaman. Tingkat diskonto itu mencerminkan ekspektasi akan kegagalan di masa depan

    dari pinjaman dengan karakteristik tertentu. Tingkat diskonto 12% yang sama seharusnya

    tidak digunakan untuk mendiskonto arus kas ekspektasian karena arus kas tersebut sudah

    mencerminkan asumsi tentang kegagalan di masa depan.

    (b)Arus kas estimasian dan tingkat diskonto seharusnya bebas dari bias dan faktor-faktor

    yang tak terkait dengan aset. Contoh adanya bias dalam pengukuran adalah dengan

    sengaja mengecilkan estimasi arus kas neto untuk meningkatkan profi tabilitas aset

    tersebut di masa depan.

    (c)Arus kas estimasian atau tingkat diskonto seharusnya mencerminkan rentang

    kemungkinan hasil daripada hanya satu kemungkinan jumlah, yang paling mungkin

    terjadi, jumlah minimum atau jumlah maksimum.

    Pendekatan Tradisional dan Arus Kas Ekspektasian dalam Penentuan Nilai Kini

    Pendekatan Tradisional

    Penerapan nilai kini dalam akuntansi secara tradisional menggunakan suatu arus kas

    estimasian tunggal dan tingkat diskonto tunggal, seringkali digambarkan sebagai tingkat

    bunga sebanding dengan risiko. Artinya, pendekatan tradisional mengasumsikan bahwa

    penggunaan tingkat diskonto tunggal dapat menggabungkan semua ekspektasi tentang arus

    kas masa depan dan premi risiko yang tepat. Dengan demikian, pendekatan tradisional

    memberikan penekanan yang besar pada seleksi tingkat diskonto.

    Dalam keadaan tertentu, misalnya ketika aset sebanding di pasar dapat diobservasi,

    pendekatan tradisional relatif mudah diterapkan. Untuk aset yang memiliki arus kas

    kontraktual, pendekatan tradisional ini konsisten dengan cara pelaku pasar menggambarkan

    aset tersebut, misalnya dalam suatu obligasi 12%.

    Namun demikian, pendekatan tradisional mungkin tidak dapat menyelesaikan

    beberapa masalah pengukuran yang kompleks dengan baik, seperti pengukuran aset non

    keuangan yang pasarnya ataupun pasar aset lain yang sebanding tidak ada. Suatu

    pencarian tingkat bunga yang sebanding dengan risiko yang baik membutuhkan analisis

    atas setidaknya dua hal yakni :

    1. suatu aset yang ada di pasar dan memiliki suatu tingkat bunga yang dapat diobservasi

  • 8/10/2019 PENURUNAN NILAI ASET TETAP (PSAK 48)

    36/43

    PENURUNAN NILAI ASET TETAP 36

    2.

    aset yang sedang diukur.

    Tingkat diskonto yang tepat untuk arus kas yang sedang diukur harus ditentukan

    dengan mempertimbangkan tingkat bunga yang dapat diobservasi dari aset yang lain. Untuk

    menarik kesimpulan berdasarkan pertimbangan tersebut, karakteristik arus kas aset lain

    tersebut harus serupa dengan aset yang sedang diukur. Dengan demikian, pihak yang

    melakukan pengukuran tersebut harus melakukan hal-hal berikut ini:

    (a)Mengidentifikasikan rangkaian arus kas yang akan didiskonto;

    (b)Mengidentifikasikan aset lain di pasar yang tampaknya memiliki kesamaan karakteristik

    arus kas;

    (c)Membandingkan rangkaian arus kas dua aset tersebut untuk memastikan kesamaan

    mereka (misalnya, apakah kedua rangkaian arus kas tersebut merupakan arus kas

    kontraktual, atau apakah rangkaian arus kas yang satu adalah kontraktual sedangkan yang

    lain adalah suatu arus kas estimasian?);

    (d)

    Mengevaluasi apakah terdapat suatu elemen dalam satu aset yang tidak ada dalam aset

    yang lain (misalnya, apakah yang satu lebih likuid dari yang lain?); dan

    (e)Mengevaluasi apakah kedua rangkaian arus kas kemungkinan akan bergerak dengan pola

    yang serupa dalam kondisi ekonomi yang berubah.

    Pendekatan Arus Kas Ekspektasian

    Dalam beberapa situasi, pendekatan arus kas ekspektasian merupakan alat

    pengukuran yang lebih efektif daripada pendekatan tradisional. Dalam melakukan suatu

    pengukuran, pendekatan arus kas ekspektasian menggunakan semua ekspektasi arus kas yang

    mungkin terjadi, bukan hanya satu arus kas yang paling mungkin terjadi. Pendekatan arus kas

    ekspektasian berbeda dengan pendekatan tradisional karena berfokus pada analisis langsung

    atas arus kas dan atas pernyataan yang lebih eksplisit mengenai asumsi yang digunakan

    dalam pengukuran. Pendekatan arus kas ekspektasian juga mengijinkan penggunaan teknik

    nilai kini ketika terdapat ketidakpastian mengenai waktu dari arus kas.

    Penggunaan probabilitas adalah suatu elemen mendasar dari pendekatan arus kas

    ekspektasian. Beberapa pihak mempertanyakan apakah penetapan probabilitas untuk estimasi

    yang sangat subjektif seakan-akan menghasilkan presisi yang lebih besar daripada yang

    benar-benar ada. Namun demikian, penerapan pendekatan tradisional yang baik

    mensyaratkan estimasi dan subjektifitas yang sama tanpa memberikan transparansi

    penghitungan seperti yang ada dalam pendekatan arus kas ekspektasian.

  • 8/10/2019 PENURUNAN NILAI ASET TETAP (PSAK 48)

    37/43

    PENURUNAN NILAI ASET TETAP 37

    Banyak estimasi yang dikembangkan dalam praktik saat ini telah memasukkan

    elemen-elemen dari arus kas ekspektasian secara informal. Disamping itu, akuntan sering

    menghadapi perlunya untuk mengukur suatu aset dengan menggunakan informasi yang

    terbatas tentang probabilitas dari arus kas yang mungkin terjadi.

    Penerapan pendekatan arus kas ekspektasian sangat tergantung pada manfaat dan

    kendala biaya. Dalam beberapa kasus, entitas mungkin mempunyai akses atas data yang

    ekstensif dan mungkin dapat mengembangkan banyak skenario arus kas. Dalam kasus yang

    lain, suatu entitas mungkin tidak dapat mengembangkan lebih dari pernyataan umum tentang

    variabilitas arus kas tanpa menghabiskan biaya yang substansial. Entitas tersebut perlu

    mempertimbangkan keseimbangan antara biaya untuk mendapatkan informasi tambahan

    dengan manfaat tambahan tingkat keandalan dalam pengukuran akibat informasi tersebut.

    Beberapa pihak berpendapat bahwa teknik arus kas ekspektasian tidak cocok untuk

    mengukur suatu aset tunggal atau suatu aset dengan jumlah yang terbatas dari