psak 16-aset-tetap-dan-psak-terkait-25032015
TRANSCRIPT
AKUNTANSI ASET TETAP (PSAK 16) DANPSAK TERKAIT
2
Agenda
Pengakuan1
Penilaian2
Depresiasi3
Pengapusan 4
Pengungkapan5
Sifat Aset Tetap
Aset tetap mempunyai umur yang panjang atau permanen.
Aset tetap berwujud karena mempunyai bentuk fisik.
Dimiliki dan digunakan oleh perusahaan dan tidak untuk dijual sebagai bagian dari operasional.
Ya
Tidak
Aset Tetap
Beban / Biaya
Ya
Tidak
Aset Tetap
Aset tak berwujud
Ya
Tidak
Aset Tetap
Persediaan
Investasi
4
Pengaturan Aset Tetap dalam PSAK
PSAK16
PSAK 26
PSAK48
PSAK58
PSAK30
ISAK 8
PSAK – TerkaitAset tetap
PSAK13 & 19ISAK 25
Penurunan Nilai Aset
Aset Tidak Lancar Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan
Investasi PropertiAset tidak berwujudTanah
Sewa
Aset Tetap
Bunga Pinjaman
Ikhtisar Perubahan PSAK 16 (Revisi 2011)No Perihal PSAK 16 Revisi PSAK 16 Lama1 Istilah Aset Aktiva2 Penyusutan Digabung di PSAK 16.
Bagian yg signifikan disusutkan terpisah.
Diatur di PSAK lain
3 Komponen biaya perolehan
Termasuk: • biaya imbalan kerja • biaya pengujian aset – hasil
penjualan dari pengujian
Tidak mengatur 2 hal tsb secara spesifik.
4 Bukan komponen biaya perolehan
Kegiatan insidental ini mungkin terjadi sebelum atau selama konstruksi atau aktivitas pengembangan (misal : parkir)
Tidak mengatur hal tsb secara spesifik.
5 Pertukaran aset Membedakan antara ada substansi komersial atau tidak.
Membedakan pertukaran sejenis dan tidak sejenis
5
Ikhtisar Perubahan PSAK 16 (Revisi 2011)
No Perihal PSAK 16 Revisi PSAK 16 Lama
6 Pengukuran setelah pengakuan Awal
Cost Model atau Revaluation Model
Hanya Cost Model, revaluasi boleh dilakukan jika sesuai ketentuan pemerintah
7 Telaah ulang nilai residu, umur manfaat & metode penyusutan
Harus dilakukan minimum tiap akhir tahun dan perubahannya diperlakukan sebagai perubahan estimasi (prospektif).
Telaah nilai residu tidak diatur, perubahan umur manfaat diperlakukan prospektif, perubahan metode penyusutan retrospektif.
8 Aktiva Lain-lain Diatur di PSAK lain Mengatur Aktiva Lain-lain
9 Dismantling cost Diakui sebagai biaya perolehan dan kewajiban
Tidak diatur
6
Pengertian Aset Tetap
• Definisi Aset tetap adalah aset berwujud yang: (par 6)1. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan
barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan
2. Diharapkan digunakan selama lebih dari satu periode.
7
Tidak berlaku untukHak penambanganReservasi tambang
Ciri► “Used in operations” and not
for resale.► Long-term in nature and
usually depreciated.► Possess physical substance.
Harga Perolehan Aset Tetap - Dikapitalisasi
Kapitalisasi — proses menangguhkan biaya perolehan yang terjadi pada periode sekarang ke periode masa depan di mana aset tersebut diharapkan memberikan manfaat Biaya dikapitalisasi jika memenuhi kriteria :• Terjadi dari transaksi masa lalu• Dapat diidentifikasi dan memiliki manfaat di
masa mendatang• Pemilik memiliki kendali atas manfaat di masa
depan dari aset tersebutcontrol over future benefits
Harga Perolehan Aset Tetap Dialokasikan Beban Depresiasi
Alokasi — proses membebankan biaya yang dikapitalisasi pada periode di mana aset tersebut memberikan manfaat.Ditentukan oleh masa manfaat, nilai sisi dan metode alokasi
Proses alokasi dikenal sebagai:• Depreciation untuk aset tetap
Pengakuan Aset Tetap
Biaya perolehan aset tetap harus diakui sebagai aset jika dan hanya jika : (par 7)
a) Besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas; dan
b) Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
10
Kriteria pengakuan berlaku pada saat pengakuan awal dan untuk biaya setelah perolehan awal.
Pengakuan Aset Tetap
11
Suku cadang utama dan peralatan siap pakai termasuk aset tetap jika
digunakan lebih dari satu periode hanya digunakan untuk aset tertentu komponen yang diganti tidak diakui lagi.
Contoh: Entitas membeli suatu komponen suku cadang dari suatu mesin. Suku cadang tersebut spesifik dan harganya material dibandingkan dengan nilai aset tersebut. Jangka waktu pemakaian suku cadang tersebut lebih satu tahun.
Suku cadang dikategorikan sebagai aset pada saat pembelian, dengan syarat komponen yang akan diganti dihapuskan dari pembukuan.
Pengakuan Aset Tetap - materialitas
12
Unit ukuran dalam pengakuan sesuai kondisi entitas. Kriteria agregasi atau invidual.
Mempengaruhi nilai aset Mempengaruhi biaya depresiasi atau biaya operasi Laba
(potensi earning management)
Materialitas digunakan sebagai tambahan kriteria untuk menentukan, apakah pengeluaran akan dicatat sebagai aset tetap
Pengeluaran yang memenuhi kriteria aset tetap namun tidak material dari sisi jumlah seringkali tidak dikapitalisasi dan dicatat sebagai beban pada periode berjalan.
Suatu aset secara individu tidak material, namun pembelian dalam jumlah banyak material sehingga dikapitalisasi
Pengakuan Aset Tetap - materialitas
13
Agregasi Entitas membeli satu buah kursi seharga
Rp1.000.000 Entitas membeli 100 buah kursi dengan harga
satuan Rp1.000.000 total Rp100.000.000
Materialitas Entitas membeli mesin hitung elektrik seharga Rp
1.500.000 Entitas membeli dinding seharga Rp1.250.000
?
?
?
?
Pertimbangan - Materialitas
14
Pertimbangan penentuan batas suatu pengeluaran dikapitalisasi sebagai aset tetap:
Ukuran entitas Relevansi informasi bagi pengguna Biaya dan manfaat, biaya untuk menyelenggarakan pencatatan
aset tetap dan manfaat dari informasi yang dihasilkan dari pencatatan aset tetap tersebut.
Konsekuensi ekonomis Semakin tinggi batas materialitas pengeluaran akan cenderung
dicatat sebagai beban laba akan kecil administrasi pencatatan aset lebih mudah
Entitas dapat menetapkan 1 jt, 5 jt, 10jt, 25jt, 50jt Jika tidak dicatat sebagai aset biasanya tidak diinventarisasi
sehingga aset tidak dipelihara.
Pengukuran Awal
Suatu aset tetap yang memenuhi kualifikasi diakui sebagai aset tetap pada awalnya harus diukur sebesar biaya perolehan. (par 15)
15
Biaya Perolehan
Biaya yang dapat diatribusikan secara
langsungBiaya pembongkaran dan
pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset
Biaya Perolehan awal
Seluruh biaya terkait aset yang memiliki manfaat di masa mendatang.
Aset lain yang berfungsi agar suatu aset dapat memiliki manfaat di masa mendatang.
Alat yang dipasang agar pabrik dapat berjalan sesuai dengan ketentuan pengolahan limbah industri.
16
Biaya Setelah Perolehan Awal
Biaya pemeliharaan dan perbaikan diakui beban di laporan laba rugi komprehensif periode berjalan
Perawatan Suku cadang kecil
Penggantian aset akan menambah aset jika: Memenuhi kriteria aset (memiliki masa manfaat lebih dari satu
periode dan diukur dengan andal) Komponen yang diganti tidak lagi dicatat sebagai aset
Inspeksi yang signifikan dapat diakui sebagai aset jika: Memenuhi kriteria aset Nilai inspeksi terdahulu (dibedakan dari fisik) dihentikan
pencatatanya
17
Komponen biaya Perolehan
a) Harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak dapat dikreditkan setelah dikurangi diskon pembelian dan potongan lain;
b) Biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen
c) Estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset. Kewajiban atas biaya tersebut timbul
– ketika aset tersebut diperoleh, atau– karena entitas menggunakan aset tersebut selama periode tertentu untuk
tujuan selain untuk menghasilkan persediaan.
18
Biaya Diatribusikan Langsung
a) Biaya imbalan kerja yang timbul dari pembangunan atau akuisisi aset tetap.
b) Biaya penyiapan lahan untuk pabrik;c) Biaya handling dan penyerahan awal;d) Biaya perakitan dan instalasie) Biaya pengujian aset apakah aset berfungsi dengan baik
(setelah dikurangi hasil penjualan produk tersebut)f) Komisi profesional
19
Bukan Komponen Biaya Perolehan
a) Biaya pembukaan fasilitas barub) Biaya pengenalan produk baruc) Biaya penyelenggaraan bisnis di lokasi baru termasuk
biaya pelatihan stafd) Administrasi dan overhead umume) Biaya saat alat belum beroperasi penuhf) Kerugian awal operasig) Biaya relokasi dan reorganisasi operasi entitas.h) Hasil dari aset sebelum dimanfaatkan (hasil parkir dari
lahan yang belum digunakan).i) Laba internal jika aset tersebut merupakan persediaan
perusahaan.
20
Ilustrasi Biaya Perolehan
• Entitas membeli peralatan tambang, diimport dari luar neger. Harga peralatan 200.000 USD.
• Cost insurance and freight sebesar 10.000 USD. • Peralatan tersebut dikenakan bea masuk dan bea
masuk tambahan sebesar 15% dari nilai CIF. • PPN 10%, PPnBM 10% dan PPh 22 sebesar 2,5%. • Kurs spot atas atas pembelian peralatan tersebut
sebesar 11.000 dan kurs KMK yang berlaku pada saat transaksi sebesar 11.100.
Contoh
21
Ilustrasi Biaya PerolehanContoh
22
• Nilai peralatan : 200.000 + 10.000 = 210.000 USD• 210.000 x 11.000 = 2.310.000.000 pencatatan perusahaan• Bea masuk 210.000 x 15% x 11.100 = 349.650.000• Total CIF + bea masuk (kurs pajak) = 210.000 x 115% x 11.100 = 2.680.650.000• PPN = 10% x 2.680.650.000 = 268.065.000• PPnBM = 20% x 2.680.650.000 = 536.130.000• PPh 22 = 2,5% x 2.680.650.000 = 67.016.250• Nilai peralatan 2.310.000.000 + 349.650.000 + 536.130.000 = 3.195.780.000
Peralatan 2.310.000.000Utang Dagang 2.310.000.000
Peralatan (bea masuk) 349.650.000Peralatan (PPnBM) 536.130.000
Kas 885.780.000PPN Masukan 268.065.000Pajak dby dmk PPh22 67.016.250
Kas 604.800.000
3.195.780.000
Ilustrasi Biaya Perolehan
Berikut ini biaya yang dikeluarkan PT. Kelana dalam rangka perolehan mesin baru untuk produk barunya:1. 20 milyar untuk pembelian mesin2. 1.300 juta biaya tenaga kerja untuk memodifikasi dan instalasi
mesin sesuai layout pabrik.3. 200 juta untuk penyiapan lokasi pabrik4. 300 juta untuk pengiriman mesin5. 1.000 juta PPN dan 1.500 juta bea masuk.6. Biaya promosi produk baru 700 juta7. Biaya pengetesan awal 250 juta8. Biaya grand opening 350 juta9. Biaya tenaga enginering yang melakukan pengetesan dan instalasi
150 juta10. Biaya administrasi yang dimasukkan dalam biaya overhead 120
juta
Contoh
23
Diskusikan mana yang merupakan biaya perolehan??
Pengukuran Awal
• Biaya dari pembukaan pabrik tersebut sebesar 20.000+1.300+200+300+1.500+250+250+150 = 23.700 milyar
• Biaya yang tidak berhubungan langsung dengan perolehan dan pemasangan mesin pabrik tersebut tidak boleh diakui.1. Biaya grand opening 350 juta2. Biaya promosi produk baru 800 juta3. Biaya administrasi yang dimasukkan dalam biaya overhead
120 juta
Example
24
Dismantling Cost
Perusahaan menyewa sebuah bangunan selama 8 tahun untuk dijadikan kantor senilai 2.000juta. Perusahaan mengeluarkan biaya untuk modifikasi interior ruangan sebesar 1.000juta. Menurut perjanjian bangunan tersebut harus kembali dalam keadaan kosong di akhir masa sewa. Estimasi biaya pembongkaran interior tersebut 100 juta. Harga perolehan peralatan interior perolehan interior adalah 1.000 juta ditambah estimasi biaya pembongkaran. 100 juta : (1 + 6%)8 = 62.741jt) asumsi tingkat suku bunga 6%
Contoh
25
Biaya partisi diakui dalam neraca dengan jurnal berikut:DrAset Tetap 1.062,741 jtCr Kas 1.000 jt
Kewajiban diestimasi63,741jt
Jurnal penyesuaian kewajiban tahun 1Cr Beban bunga 3,764 jt
Kewajiban diestimasi3,764jt
Dismantling Cost
PT. ABC membangun instalasi minyak lepas pantai. Biaya yang dikeluarkan sebesar 500 milyar. Peraturan pemerintah mengharuskan entitas memindahkan instalasi tersebut di akhir konsesi (20 tahun yang akan datang). Estimasi biaya untuk melakukan pemindahan dan restorasi sebesar 80 milyar. Tingkat bunga yang berlaku 6%. PV dari biaya restorasi 24,94.
Example
26
Instalasi minyak diakui dalam neraca dengan jurnal berikut:Dr Aset Tetap 524,94 milyarCr Kas 500 milyar
Kewajiban diestimasi 24,94milyar
Jurnal penyesuaian kewajiban tahun 1CrBeban bunga 1,497 milyar
Kewajiban diestimasi 1,497 milyar
Diskusi - Pengukuran Awal
• Entitas membeli peralatan dengan harga 2,4 milyar. Biaya instalasi dan pemasangan 200 juta. Biaya komisi / perantara sebesar 600 juta, biaya pengadaan dan perjalanan dinas terkait pengadaan peralatan tersebut 400 juta?
• Biaya lain-lain tersebut apakah dapat dikategorikan sebagai biaya perolehan aset ?
Example
27
• Berdasarkan konsep perolehan semua biaya yang terkait dengan pengadaan dapat ditambahkan dalam penilaian aset.
• Namun jika nilai biaya ini material, akan membuat nilai tercatat aset tidak mencerminkan manfaat yang akan diperoleh di masa mendatang.
• Aset dapat dicatat mengalami penurunan nilai pada periode berikutnya
Diskusi - Pengukuran Awal
• Bagaimana pencatatan nilai aset dan biaya-biaya lain terkait dengan aset tersebut?
• Apakah perlu dipisahkan atau dicatat menjadi satu?• Praktik yang sering dilakukan, semua biaya tersebut dicatat
menjadi satu sebagai nilai aset. • Dokumen transaksi yang menjelaskan secara rinci komponen
biaya perolehan.• Tanggal pengeluaran biaya seringkali berbeda-beda, dapat terjadi
sebelum atau sesudah aset utama diperoleh.– Untuk sebelum aset utama diperoleh jika dapat diidentifikasi berhubungan
langsung dengan aset dapat diakui sebagai beban tangguhan sebelum dicatat sebagai aset.
– Untuk beban setelah aset utama diakui sebagai penambah nilai aset tetap ditentukan titik pengakuan saat aset mulai digunakan.
Example
28
Diskusi - Pengukuran Awal
• Apakah pencatatan aset dilakukan secara global sebagai satu kesatuan atau pencatatan harus dilakukan untuk masing-masing komponen.
• Pertimbangan pencatatan sebagai aset terpisah– Manfaat dan biaya dari pencatatan aset secara terpisah– Aset dapat diidentifikasi secara terpisah– Entitas dapat secara ekonomis memisahkan biaya aset per komponen.– Masing-masing komponen aset memiliki masa manfaat yang berbeda
contoh rangka pesawat dan asesoris dalam pesawat; bangunan dan lift; tanah dan bangunan.
– Perolehan aset dilakukan secara terpisah sehingga dapat diidentifikasi dengan mudah.
Example
29
30
Semua biaya terkait dengan akuisisi atau konstruksi :
Material, tenaga kerja, overhead selama proses konstruksi , biaya bunga jika membangun sendiri
Harga beli bangunan dan pengurusan hak perolehan bangunan.
Fee profesional
Ijin pendirian bangunan
Perolehan Bangunan
31
Semua biaya terkait dengan akuisisi dan penyiapan tanah sesuai dengan tujuan penggunaan :
(1) Harga Beli
(2) Biaya pengurusan hak tanah (sertifikat, pajak/BPHTB, biaya notaris, dll.
(3) Biaya untuk perataan tanah, penghancuran bangunan yang tidak diperlukan.
Perolehan Tanah
32
Pengeluaran dan penerimaan berikut terkait dengan tanah, land improvement dan pembelian gedung. Tentukan bagaimana perusahaan mengklasifikasikan pengeluaran tersebut?
1. Biaya arsitek membangun gedung2. Biaya untuk membeli pabrik, 2.000juta untuk
tanah dan 5.000 bangunan3. Biaya komisi pembelian pabrik4. Biaya untuk membangun pagar di sekeliling
tanah dan bangunan 5. Biaya untuk menghancurkan bangunan yang ada
di atas tanah sebelum gedung dibangun6. Hasil dari penjualan sisa bangunan yang
dihancurkan7. Biaya untuk membangun lahan parkir8. Biaya untuk membeli pohon ditanam sekitar
bangunan
1. Bangunan2. Tanah
3. Tanah4. Land Improvement
5. Tanah
6. (Tanah)
7. Land Improvement8. Land
Ilustrasi : Perolehan
33
PSAK 13Tanah dan Bangunan Investasi Properti
• Properti Investasi menurut PSAK 13 adalah:– properti (tanah atau bangunan—atau bagian dari
bangunan—atau keduanya) yang dikuasai (oleh pemilik atau lessee melalui sewa pembiayaan) untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai, atau kedua-duanya, dan tidak untuk:1. Digunakan dalam produksi atau penyediaan barang
atau jasa atau untuk tujuan administratif; atau2. Dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.
• Sebagian aset digunakan sebagian yanglain disewakan prorata
34
PSAK 13Pengakuan Investasi Properti
• Kriteria Pengakuan Sama dengan PSAK 16– Memiliki manfaat ekonomi di masa mendatang– Dapat diukur dengan andal
• Properti investasi pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan. – Biaya transaksi termasuk dalam pengukuran awal – Biaya pengurusan surat-surat
• Setelah pengukuran awal perusahaan dapat memilih menggunakan :– Metode biaya harga perolehan dikurangi akumulasi depresiasi – Metode nilai wajar nilai properti pada tanggal pelaporan, selisih
perubahan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif, aset properti investasi tidak disusutkan.
PSAK 13 Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Fair value model (PSAK 13)
• Menggunakan nilai wajar • Menggunakan nilai wajar
Revaluation model (PSAK 16)
• Perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi pada periode terjadinya.
• Perubahan nilai wajar diakui dalam ekuitas (laba komprehensif atau laba rugi untuk penurunan nilai.
• Tidak ada penyusutan. • Penyusutan.
• Mencerminkan kondisi pasar pada tanggal neraca.
• Tidak spesifik, hanya mengharuskan secara reguler.
35
Ilustrasi - Investasi Properti
• Entitas memiliki gedung 20 lantai. 10 lantai digunakan untuk kegiatan entitas, sedangkan sisanya disewakan. Aktivitas utama entitas bukan menyewakan gedung.
• Bagian gedung yang digunakan sebagai aset tetap, bagian gedung yang disewakan disajikan sebagai properti investasi
• Alokasi dapat dilakukan berdasarkan jumlah lantai
Ilustrasi - Investasi Properti
• PT, Melati membeli tanah dan bangunan pada 1 Januari 2012 senilai 4.500juta. Berdasarkan informasi, harga beli tanah saja 2.000 dan bangunan saja 3.000. Perusahaan menggunakan metode fair value untuk penilaian properti investasi tersebut. Nilai wajar tanah dan bangunan dapat dilihat dalam tabel berikut:
• Properti Investasi 4.500Kas 4.500
• Properti Investasi 500Keuntungan peningkatan nilai 500
• Kerugian penurunan nilai 100Properti investasi 100
31/12/2012 31/12/2013Tanah 2.000 2.100 Bangunan 3.000 2.800
38
Peralatan dapat meliputi mesin, kendaraan, peralatan kantor, peralatan pabrik, peralatan tambang, mesin dan peralatan lain.
Biaya perolehan meliputi(1) Harga beli, (2) Pajak atau Bea yang tidak dapat dikreditkan(3) Biaya transportasi(4) Biaya asuransi selama pengiriman barang(5) Biaya instalasi dan biaya penyiapan tempat untuk
melakukan instalasi(6) Biaya untuk pengetesan peralatan
Perolehan Peralatan
39
Aset Dibangun Sendiri
• Biaya yang dikeluarkan sampai aset tersebut siap digunakan:– Material dan tenaga kerja– Overhead biaya variabel dan porsi dari fixed
overhead yang terkait langsung dengan pembangunan aset.
– Biaya bunga selama proses pembangunan
40
Bunga selama Proses Konstruksi
• Alternatif pembebanan biaya bungan yang muncul selama proses konstruksi
Biaya bunga tidak
dikapitalisasi selama
konstruksi
Kapitalisasi biaya bunga aktual
selama konstruksi (dengan modifikasi)
Kapitalisasi semua biaya
bunga
IFRS/PSAK
Rp 0 Rp ?Menambah Nilai Aset
41
PSAK 26 (IFRS 23) mengkapitalisasi biaya bunga aktual (dengan modifikasi) SAK ETAP dan IFRS SME, bunga pinjaman tidak dikapitalisasi Konsisten dengan prinsip harga perolehan Dalam kapitalisasi ada tiga pertimbangan
1. Qualifying assets 2. Periode kapitalisasi3. Jumlah yang dikapitalisasi
Bunga Pinjaman (PSAK 26)
Qualifying Assets / Aset kualifikasi Memerlukan periode yang cukup lama untuk membangun atau
menyiapkan aset tujuan penggunaannya: Ada dua jenis aset : aset yang dibangun sendiri maupun aset
yang akan dijual / disewakan.
42
Bunga Pinjaman (PSAK 26)
Periode Kapitalisasi Dimulai :
1. terjadinya pengeluaran untuk aset;2. terjadinya biaya pinjaman; dan3. entitas telah melakukan aktivitas yang diperlukan untuk
menyiapkan aset untuk digunakan atau dijual sesuai dengan maksudnya.
• Berakhir1. Aset telah selesai dibangun dan siap digunakan2. Jika aset dihentikan pembangunannya karena kondisi force
major maka kapitalisasi dihentikan sementara.
43
Jumlah yang dikapitalisasi Jumlah yang lebih kecil antara
Biaya bunga aktual Avoidable interest – bunga yang dapat dihindarkan yaitu
biaya bunga yang tidak akan muncul jika kegiatan pembangunan tersebut tidak dilaksanakan.
Bunga Pinjaman (PSAK 26)
44
Bunga Pinjaman (PSAK 26)
Pinjaman dapat meliputi1. Pinjaman khusus yang dikeluarkan untuk untuk mendanai aset
tersebut2. Pinjaman umum yang ada saat proses pembangunan aset tersebut
terjadi• Pinjaman khusus menggunakan aktual biaya bunga yang terjadi
dikurangi pendapatan bunga yang dihasilkan dari pinjaman khusus sebelum digunakan.
• Pinjaman umum menggunakan rata-rata tertimbang dana yang terpakai dikalikan dengan bunga rata-rata.
• Dana yang digunakan gabungan ??• PSAK / IFRS tidak ada penjelasan khusus • US GAAP sampai dengan jumlah sebesar pinjaman khusus
menggunakan rate bunga pinjaman khusus, sisanya menggunakan bunga pinjaman umum
45
Pengakuan PSAK 26
• Sepanjang entitas meminjam dana secara spesifik untuk tujuan memperoleh aset kualifikasian, entitas harus menentukan jumlah biaya pinjaman yang dapat dikapitalisasi sebesar:– biaya pinjaman aktual yang terjadi atas pinjaman tersebut
selama periode berjalan dikurangi– penghasilan investasi dari investasi temporer pinjaman
tersebut.
46
Pengakuan bunga pinjaman
• Menggunakan dana secara umum tingkat kapitalisasi untuk pengeluaran atas aset tersebut.
• Tingkat kapitalisasi adalah rata-rata tertimbang biaya pinjaman yang dapat diterapkan atas saldo pinjaman selama periode berjalan, selain pinjaman yang secara spesifik untuk tujuan memperoleh aset kualifikasian.
• Jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi tidak boleh melebihi jumlah biaya pinjaman yang terjadi.
• Gabungan dana dipisahkan sumber dana dari pinjaman khusus dan pinjaman umum– Pinjaman khusus = bunga aktual dikurangi hasil investasi– Pinjaman umum = rata tertimbang biaya pinjaman x pinjaman umum
yang digunakan untuk pembangunan aset
47
Ilustrasi Kapitalisasi Bunga Pinjaman
• PT. Melati meminjam ke Bank sejumlah 10.000 juta untuk membangun gedung dengan tingkat bunga 8%. Pengeluaran dilakukan selama proses pembangunan sehingga sebagian dana diinvestasikan.
• Hasil investasi yang terjadi selama proses pembangunan gedung dari pinjaman yang belum dipakai sebesar 300juta.
• Total biaya bunga yang terjadi adalah:10.000 x 8% = 800 juta
• Bunga yang dapat dikapiltalisasi adalah800 juta – 300 juta = 500 juta
48
Ilustrasi Kapitalisasi Bunga Pinjaman
• PT. Mutiara memiliki beberapa utang pada 1/1/2010– Utang 1 sebesar 1.600 juta bunga 9%– Utang 2 sebesar 4.000 juta bunga 8%– Utang 3 sebesar 800 juta bunga 7,5%
• Perusahaan membangun pabrik baru dengan total biaya 1.600 juta. Waktu untuk membangunnya 6 bulan. Tidak ada utang khusus yang ditarik untuk mendanai pembangunan pabrik tersebut.
• Bunga rata-rata pinjaman (1.600 x 0.09) + (4.000 x 0.08) + (800 x 0.075) / (1.600 + 4.000 + 800) = 8%
• Bunga yang dikapitalisasi adalah : 1.600 x 8% x 6/12 = 64 juta
Dana yang tidak dipakai diinvestasikan dengan bunga 6%. Perusahaan sebelumnya memiliki utang outstanding utang dalam bentuk notes. Sumber pendanaan pembangunan tersebut adalah sbb:1. 10%, utang bang 2 tahun untuk proyek tersebut : 500.000 juta2. 8%, utang bank 5 untuk keperluan modal kerja 400.000 juta
Berapa bunga yang dikapitalisasi ??
Ilustrasi Kapitalisasi Bunga Pinjaman
PT. Melati membangun sendiri gedung dengan melakukan pengeluaran selama tahun 2011:
Jan 31: 480.000juta Juli 31: 360.000 juta.
Ilustrasi Kapitalisasi Bunga Pinjaman
45.833avoidable
Expenditure840.000
Up to specific loan,
500.000 at10% x 11/12
Excess(840,000 less
500.000 = 340.000)At 8% x 5/12
+
56.567
11.333avoidable
-600Revenue
Bunga yang dapat dihindari : 56.567Bunga aktual :• 500,000 @ 10% = 50.000• 400,000 @ 8% = 32.000
82.000 • Bunga yang dihindari lebih kecil dari
bunga aktual sehingga bunga yang dapat dikapitalisasi 56.567.
• Beban bunga 25.433 (82.000-56.567).
Ilustrasi Kapitalisasi Bunga Pinjaman
52
Pengukuran Biaya Perolehan• Diskon — Diskon harus dikurangkan dari harga
perolehan aset aset dicatat setelah diskon• Pembayaran ditangguhkan— Aset yang dibeli dengan
pembayaran ditangguhkan dinilai setara nilai tunainya. Perbedan nilai tunai dengan pembayaran diakui sebagai beban bunga.
• Pertukaran aset — menggunakan nilai wajar kecuali tidak ada substansi ekonomi atau tidak ada nilai wajar yang andal.
• Pembelian dengan lumpsum — dialokasikan nilai total biaya perolehan ke masing-masing aset dengan dasar nilai wajar aset. (jika asetnya diklasikan atau memiliki masa manfaat berbeda).
53
Pengukuran Biaya Perolehan• Penerbitan saham — menggunakan dasar nilai
wajar dari saham sebagai indikator nilai wajar aset, jika nilai saham dapat diandalkan.
– Mana yang lebih andal antara nilai wajar saham atau aset.
– Jika keduanya andal maka nilai wajar aset yang diserahkan digunakan untuk mengukur aset yang diterima.
• Hibah pemerintah — tidak boleh diakui sampai diperoleh keyakinan bahwa entitas memenuhi persyaratan dan hibah akan diperoleh.
Pertukaran Aset
Biaya perolehannya diukur dengan jumlah tercatat dari aset yang diserahkan.
Substansi Komersial
Nilai wajarAset dipertukarkan
Biaya perolehan aset tetap dari suatu pertukaran diukur sebesar nilai wajarkecuali:
– Tidak memiliki substansi komersial, atau
– Nilai wajar aset yang diterima dan diserahkan tidak dapat diukur secara andal
54
55
Ilustrasi Pembayaran Tangguhan
• PT. Kencana membeli kendaraan melalui angsuran. Uang muka yang dibayarkan sebesar 500 juta dan angsuran selama 5 tahun yang dibayarkan 200juta per tahun.
• Tingkat bunga yang berlaku 12%• Nilai tunai mesin tersebut adalah PVA i=12%, n=5. Nilai tunai angsuran =
720,95• Nilai mesin 730,95+500 = 1.230,95
Jurnal perolehan Kendaraan 1.230,95
Kas 500Utang 720,95
Pembayaran angsuran 1 Utang 113,49
Beban bunga 86,51Kas 200
Pengeluaran setelah Perolehan Aset
• Pengeluaran yang dilakukan untuk mengakuisisi aset tetap baru atau menambah aset tetap baru belanja modal = capital expenditure.
• Pengeluaran akan dicatat menambah nilai aset jika sesuai dengan definisi aset tetap yaitu memiliki manfaat ekonomi di masa depan dan nilainya dapat diukur dengan andal
Pengeluaran setelah Perolehan Aset
• Pengeluaran untuk memperbaiki atau memelihara aset tetap yang tidak memberikan manfaat di masa mendatang disebut belanja pendapatan = revenue expenditure.
• Pengeluaran akan diklasifikasikan sebagai beban pemerliharaan
Pengeluaran setelah Perolehan Aset
KEWAJIBAN
EKUITAS PEMILIK
PENDAPATAN
ASET
BEBAN
CAPITAL EXPENDITURE
1. Biaya awal2. Penambahan3. Peningkatan4. Perbaikan luar biasa
Laba bersih
Perbaikan dan pemeliharaan
normal dan rutin
REVENUE EXPENDITURE
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Entitas harus memilih antara:
Cost Model
Revaluation Model
Sebagai kebijakan akuntansinya, dan
Menerapkan kebijakan tersebut terhadap seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama.
59
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Cost Model
Revaluation Model
Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat sebesar : Biaya perolehan dikurangi Akumulasi penyusutan dan Akumulasi rugi
penurunan nilai aset
Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat sebesar :– Jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar pada
tanggal revaluasi, dikurangi– Akumulasi penyusutan dan Akumulasi rugi
penurunan nilai asetyang terjadi setelah tanggal revaluasi.
60
61
Nilai Wajar
Nilai wajar adalah jumlah yang dipakai untuk mempertukarkan suatu aset antara pihak-
pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan memadai dalam suatu
transaksi dengan wajar.
Bukan nilai yang akan diterima atau dibayarkan entitas dalam suatu transaksi yang dipaksakan,
likuidasi yang dipaksakan, atau penjualan akibat kesulitan keuangan.
62
Hirarki Penentuan Nilai Wajar
• Kuotasi harga di pasar aktif; • Jika pasar tidak aktif, maka menggunakan teknik
penilaian yang meliputi: – penggunaan transaksi-transaksi pasar wajar yang terkini
antara pihak-pihak yang mengerti, berkeinginan, jika tersedia;
– referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama;
– analisis arus kas yang didiskonto (discounted cash flow analysis); dan
– model penetapan harga opsi (option pricing model)
Definisi Nilai Wajar – PSAK 68
• harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.
• “...the price that would be received to sell an asset or transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date.”
IFRS 13 par 9
63
Hirarki Fair Value – PSAK 68
64
Apakah ada harga kuotasian dalam pasar aktif untuk aset
atau liabilitas yang identik (Level 1)
Apakah ada input selain harga kuotasioan yang
dapat diobservasi*
Gunakan nilai wajar pengukuran dengan Level 1
Gunakan input selain Harga kuotasian yang dapat diobservasi baik
secara langsung atau tidak langsung, pengukuan ‡
Level 2
Gunakan input yang bukan berdasarkan harga pasar yang dapat diobservasi.
Level 3
NoYes
YesNo
Harus digunakan tanpa penyesuaian
* Maksimumkan input yang dapat diobservasi, termasuk informasi pasar dan informasi publik lainnya
‡ Input yang tidak dapat diobservasi diantaranya data entitas (anggaran, proyeksi), harus disesuaikan jika pelaku pasar menggunakan asumsi berbeda
64
65
Penentuan Nilai Wajar• Nilai wajar tanah dan bangunan biasanya
ditentukan melalui penilaian yang dilakukan oleh penilai yang memiliki kualifikasi professional berdasarkan bukti pasar.
• Nilai wajar pabrik dan peralatan biasanya menggunakan nilai pasar yang ditentukan oleh penilai.
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
• Jika tidak ada pasar yang dapat dijadikan dasar penentuan nilai karena sifat aset yang khusus dan jarang diperjualbelikan, kecuali sebagai bagian dari bisnis yang berkelanjutan, maka Entitas mengestimasi nilai wajar menggunakan pendekatan
penghasilan atau biaya pengganti yang telah disusutkan (depreciated
replacement cost).
66
67
Frekuensi Penilaian• Frekuensi revaluasi tergantung perubahan
nilai wajar dari suatu asset tetap. • Jika nilai wajar dari asset yang direvaluasi berbeda secara
material dari jumlah tercatatnya, maka revaluasi lanjutan perlu dilakukan.
• Beberapa asset tetap mengalami perubahan nilai wajar secara signifikan dan fluktuatif, sehingga perlu direvaluasi secara tahunan.
• Revaluasi tahunan tidak perlu, apabila perubahan nilai wajar tidak signifikan, asset dapat direvaluasi setiap tiga atau lima tahun sekali.
Revaluation Model
Revaluation Model Revaluasi harus dilakukan secara reguler Untuk memastikan jumlah tercatat tidak berbeda secara material dengan nilai wajar pada tanggal neraca.
Akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi diperlakukan dengan metode: proporsional, atau eliminasi.
68
Akumulasi Penyusutan – Revalution Model
Revaluation Model Akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi diperlakukan dengan metode: • proporsional
Nilai akumulasi depresiasi dan harga perolehan dinaikkan secara proporsional sehingga nilai bersih aset sama dengan nilai revaluasi.
• eliminasi.Nilai akumulasi depresiai ditutup mengurangi nilai aset. Kemudian aset dinaikkan menjadi nilai revaluasi
69
Revaluation ModelMetode Proporsional Peralatan senilai 100.000.000 diperoleh tanggal 1
Januari 2012 dengan masa manfaat ekonomis 5 tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2012 nilai wajar aset adalah 90.000.000.
1/1/2012 Aset tetap 100.000.000Kas 100.000.000
31/12/2012 Beban Penyusutan 20.000.000Akumulasi Penyusutan 20.000.000
31/12/ 2012 Aset Tetap 12.500.000 Akumulasi Penyusutan 2.500.000*Surplus Revaluasi 10.000.000
*(90.000.000 - 80.000.000) / 80.000.000) x 20.000.000 = 2.500.000
Example
70
Revaluation Model
Metode Eliminasi Peralatan senilai 100.000.000 diperoleh tanggal 1 Januari 2012 dengan masa manfaat ekonomis 5 tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2012 nilai wajar aset adalah 90.000.000.
1/1/2012 Aset tetap 100.000.000Kas 100.000.000
31/12/2012 Beban Penyusutan 20.000.000Akumulasi Penyusutan 20.000.000
31/12/ 2012 Akumulasi Penyusutan 20.000.000Aset Tetap 20.000.000
Aset Tetap 10.000,000Surplus Revaluasi 10.000.000
Example
71
Pengukuran setelah Pengakuan AwalRevaluation Model
• Jika suatu aset tetap direvaluasi, maka– seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama harus
direvaluasi• Jika jumlah tercatat aset meningkat akibat revaluasi,
kenaikan tersebut langsung dikreditkan ke ekuitas pada bagian surplus revaluasi.– Dikredit ke saldo laba jika sebelumnya ada penurunan
akibat revaluasi terdahulu / impairment.• Jika jumlah tercatat aset menurun akibat revaluasi,
penurunan tersebut diakui dalam laporn laba rugi.– Didebit ke surplus revaluasi (ekuitas) – sejumlah saldo
kredit surplus revaluasi (jika ada) sebelum debit ke saldo laba.
Entire class
To Equity directly
Negative to P/L
72
Revaluation ModelRevaluation Model
• Surplus revaluasi di ekuitas dapat dipindahkan langsung ke sado laba pada saat aset tersebut dihentikan penggunaannya.
• Namun, pemindahan ke saldo laba dapat dilakukan seiring dengan penggunaan aset oleh entitas. (partially realized) saat penyusutan– Dipindahkan sebesar perbedaan penyusutan dengan revaluasian
dan penyusutan dengan biaya perolehan (atau nilai surplus revaluasi dibagi sisa manfaat ekonomis)
• Pemindahan surplus revaluasi tidak dilakukan melalui Laporan Laba Rugi.
Dr Surplus RevaluasiCr Saldo Laba
73
74
Revaluation ModelExample
• Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasi penyusutan Rp 3.300.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan nilai Rp 3.900.000.
Dr - Akumulasi Penyusutan 3.300.000 Cr – Aset Tetap 3.300.000
Dr – Aset Tetap 1.200.000 Cr – Surplus Revaluasi 1.200.000
75
Revaluation ModelExample
Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasi penyusutan Rp 3.300.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan nilai Rp 3.900.000. Sebelumnya pernah direvaluasi dengan penurunan Rp 400.000.
Dr - Akumulasi Penyusutan 3.300.000 Cr – Aset Tetap 3.300.000
Dr – Aset Tetap 1.200.000 Cr – Keuntungan Revaluasi 400.000 Cr - Surplus Revaluasi 800.000
76
Revaluation ModelExample
• Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasi penyusutan Rp3.300.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan nilai Rp 2.000.000.
Dr - Akumulasi Penyusutan 3.300.000 Cr – Aset Tetap 3.300.000
Dr – Rugi Revaluasi 700.000 Cr – Aset Tetap 700.000.
77
Revaluation ModelExample
• Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasi penyusutan Rp 3.300.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan nilai Rp 2.000.000. Sebelumnya pernah direvaluasi dengan surplus Rp 400.000.
Dr - Akumulasi Penyusutan 3.300.000 Cr – Aset Tetap 3.300.000
Dr – Rugi Revaluasi 300.000Dr – Surplus Revaluasi 400.000 Cr – Aset Tetap 700.000
Revaluation Model
• PT. Kenanga membeli mesin dengan harga 50.000 pada 1 Jan 2010 dan menggunakan metode revaluasi
• Mesin tersebut disusutkan dengan metode garis lurus 5thn.
• Pada 31 Desember 2010 direvaluasi sebesar 48.000
• Buat jurnal untuk tahun 2010 dan 2011.
Contoh
Dr Aset tetap 50,000Cr Kas 50,000
Dr Beban Penyusutan 10,000Cr Akumulasi Penyusutan
10,000Dr Akumulasi Penyusutan 10,000Cr Aset tetap 2,000Cr Surplus Revaluasi 8,000
Revaluation Model
Dr Beban Penyusutan ($48K/4) 12,000Cr Akumulasi Penyusutan
12,000Dr Surplus Revaluasi 2,000Cr Saldo Laba 2,000
1.1.2010
31.12.2011
78
31.12.2010
Penyusutan
Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan (depreciable amount) dari suatu aset selama umur manfaatnya (useful life).
PenyusutanCost Model
Revaluation Model
79
Sifat Penyusutan
Semua aset tetap kecuali tanah kehilangan kapasitasnya
saat digunakan. Kehilangan kapasitas produksi
ini diakui sebagai Beban Depresiasi.
Depresiasi alokasi biaya perolehan
Depresiasi fisik terjadi dari pengausan atau perusakan saat digunakan atau karena
cuaca.
Depresasi fungsional terjadi saat aset tetap tidak lagi dapat digunakan pada tingkat yang
diharapkan.
Sifat Penyusutan
Biaya Perolehan Nilai Sisa- = Biaya didepresiasi
Masa Manfaat
1
Beban Depresiasi Periodik
2 3 4 5
Faktor yang Mempengaruhi Beban Depresiasi
Penyusutan
• Setiap bagian aset tetap yang memiliki biaya perolehan cukup signifikan terhadap total biaya perolehan seluruh aset harus disusutkan secara terpisah.– Contoh : rangka dan mesin
pesawat• Beban penyusutan untuk setiap
periode harus diakui dalam laporan laba rugi kecuali jika beban tersebut dimasukkan dalam jumlah tercatat aset lain.
Penyusutan
82
Penyusutan
Penyusutan aset dimulai pada saat aset tersebut siap digunakan– Pada saat aset berada di lokasi dan
kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen.
Penyusutan aset dihentikan lebih awal ketika:– Diklasifikasikan sebagai aset dimiliki
untuk dijual; dan– Aset dihentikan pengakuannya.
Tanah dan bangunan diperlakukan sebagai aset terpisah walaupun diperoleh sekaligus.
Implikasinya, penyusutan tidak dihentikan sekalipun aset:–tidak digunakan
atau–dihentikan
penggunaannya
Penyusutan
83
Penyusutan
• Nilai residu dan umur manfaat suatu aset harus di-review minimum setiap akhir tahun buku– Jika hasil review berbeda dengan estimasi
sebelumnya maka perbedaan tersebut harus diperlakukan sebagai perubahan estimasi akuntansi.
84
Penyusutan
Faktor yang harus diperhitungkan dalam menentukan umur manfaat.
• Prakiraan daya pakai aset;
• Prakiraan tingkat keausan fisik;
• Keusangan teknis dan keusangan komersil;
• Pembatasan penggunaan aset karena aspek hukum (misal : sewa).
Umur Manfaat
85
Penyusutan
• Metode penyusutan yang digunakan:– Harus mencerminkan ekspektasi pola
konsumsi manfaat ekonomis masa depan atas aset oleh entitas.
– Harus di-review minimum setiap akhir tahun buku, dan
– Perubahan metode diperlakukan sebagai perubahan estimasi.
Metode Penyusutan
86
Penyusutan
Garis Lurus
Saldo Menurun
Jumlah Unit
Menghasilkan pembebanan yang tetap sepanjang umur manfaat selagi nilai residu tidak berubah
Menghasilkan pembebanan yang menurun sepanjang umur manfaat
Menghasilkan pembebanan berdasarkan penggunaan
Metode Penyusutan
87
Penyusutan
Sebagian besar perusahaan di USA menggunakan metode garis lurus /
straight line
83%
4%8% 5%
Garis Lurus
Saldo Menurun
Lainnya Unit Produksi
Sumber: Accounting Trends & Techniques, edisi 56, American Institute of Certified Public Accountants, New York, 2002.
Data
Biaya Awal.....………….. ... 2.400.000Masa manfaat dalam tahun.. 5 tahunMasa manfaat dalam jam…... 10.000Nilai sisa............................ 200.000
Metode Penyusutan Garis Lurus
Biaya – Nilai Sisa
Masa Manfaat= depresiasi tahunan
2.400.000 – 200.000
5 tahun= 440.000 depresiasi tahunan
440.000
2.400.000= 18.3%Tingkat depresiasi
garis lurus
91
Akum. Depr. Nilai Buku Nilai bukupada awal pada awal Beban pada akhir
Tahun Biaya tahun tahun Depr. tahun
1 2.400.000 2.400.000 440.000 1.960.0002 2.400.000 440.000 1.960.000 440.000 1.520.0003 2.400.000 880.000 1.520.000 440.000 1.080.000 4 2.400.000 1.320.000 1.080.000 440.000 640.0005 2.400.000 1.760.000 640.000 440.000 200.000
Biaya (2.400.000) – Nilai Sisa (200.000)Estimasi Masa Manfaat 5 thn) =
BebanDepresiasi
tahunan (440.000)
Metode Garis Lurus
Metode Unit Produksi
Biaya – Estimasi nilai sisa
Estimasi masa manfaat dalam unit, jam, dsb.
= Depresiasi per unit, jam, dsb.
2.400.000 – 200.000
10,000 jam= 220 per jam.
Metode unit produksi lebih sesuai dibandingkan dengan metode garis lurus saat jumlah penggunaan aset tetap bervariasi dari
tahun ke tahun.
Metode Saldo Menurun
93
= 480.000 2.400.000 – 200.000
5 tahun
480.000
2.400.000= 20%
Mengabaikan nilai sisa, menghitung tingkat
garis lurus
Tahap 1
Cara mudahnya dengan membagi satu dengan
jumlah tahun (1 ÷ 5 = .20).Tingkat garis lurus dikali dua.
Tahap 2
0.20 x 2 = .40
Untuk tahun pertama, biaya dari aset dikalikan dengan 0.40. Setelah tahun pertama, nilai buku yang menurun dari aset dikalikan dengan 0.40.
Tabel Perhitungan Saldo Menurun
Tahap 3
311.040 – 200.000 Nilai Buku akhir yang diinginkan
Tahun Nilai Buku
Awal Tahun Tingkat Depresiasi Tahunan
Akumulasi Depresiasi Akhir
Tahun Nilai Buku
Akhir Tahun
1 2.400.000 40% 960.000 960.000 1.440.000
2 1.440.000 40% 576.000 1.536.000 864.000
3 864.000 40% 345.600 345.600 518.400
4 518.400 40% 207.360 207.360 311.040
5 311.040 111.040 111.040 200.000
Penurunan Nilai – PSAK 48
• PSAK 48 tentang Penurunan Nilai Aset, yang membahas:1. Bagaimana entitas melakukan review atas nilai tercatat aset,2. Bagaimana menentukan recoverable amount suatu aset, dan3. Kapan mengakui atau membalik rugi penurunan nilai.
• Penurunan nilai terjadi jika nilai tercatat aset lebih tinggi dibandingkan nilai terpulihkan (recoverable amount)
• Recoverable amount adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya penjualan dengan nilai kini penggunaan aset.
• Penurunan nilai diakui di laporan laba rugi• Revew penurunan nilai dilakukan setiap pelaporan• Penurunan boleh dapat dibalikkan sebesar yang telah terjadi
95
Terlepas apakah terdapat indikasi penurunan nilai entitas harus:– Minimal setahun sekali, melakukan pengujian penurunan nilai
(impairment test).• Aset tidak berwujud dengan masa manfaat tidak terbatas• Aset tidak berwujud yang belum digunakan• Goodwill yang diperoleh dalam kombinasi bisnis
Identifikasi Aset yang Mungkin Mengalami Penurunan Nilai Aset
96
Akhir periode
Entitas menilai apakah terdapat indikasi suatu
aset mengalami penurunan nilai
Jika ada indikasi
Entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset.
Identifikasi Aset yang Mungkin Mengalami Penurunan Nilai Aset
PSAK 48 par 12
97
Informasi minimum yang dipertimbangkan
Informasi dari sumber-sumber eksternal
• Perubahan signifikan nilai pasar• Perubahan signifikan teknologi,
pasar, ekonomi dan lingkup hukum
• Perubahan suku bunga• Jumlah tercatat aset neto enttitas
melebihi kapitalisasi pasarnya
Informasi dari sumber-sumber internal
• Bukti keusangan atau kerusakan fisik aset
• Perubahan signifikan atas penggunaan, penghentian dan masa manfaat aset
• Bukti internal mengindikasikan bahwa kinerja ekonomi aset lebih buruk dari yang diharapkan.
Pendekatan Umum dari Pengukuran Penurunan Nilai
Carrying Amount Nilai Aset
Akumulasi Penyusutan
dan Akumulasi Rugi
Penurunan Nilai
Nilai Wajar dikurangi Biaya Penjualan
Nilai Pakai
Recoverable Amount Nilai
tertinggi
Recovered through sale
Recovered through use
98
• PSAK 48 mendefinisikan jumlah terpulihkan suatu aset sebagai jumlah yang lebih tinggi antara:
Pengukuran Jumlah Terpulihkan
Fair Value Less Costs to Sell Nilai pakai (Value in Use)dan
adalah jumlah yang dapat dihasilkan dari penjualan suatu aset atau unit penghasil kas dalam transaksi antara pihak-pihak yang mengerti dan berkehendak bebas tanpa tekanan, dikurangi biaya pelepasan aset.
adalah nilai sekarang dari taksiran arus kas yangdiharapkan akan diterima atau unit penghasil kas.
99
Pengakuan Rugi Penurunan Nilai
PSAK 48 Par 59-60-61
100
nilai terpulihkan aset < dari nilai tercatatnya
– nilai tecatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkan.
– Penurunan tersebut adalah rugi penurunan nilai
Rugi penurunan nilai segera diakui dalam laporan laba rugi, • Kecuali aset disajikan pada jumlah direvaluasi sesuai dengan standar lain
(Contoh PSAK 16: Aset Tetap)
Pengakuan Rugi Penurunan Nilai
101
• Setiap rugi penurunan nilai aset revalusian diperlakukan sebagai penurunan revaluasi.
diakui dalam pendapatan komprehensif lain, sepanjang kerugian penurunan nilai tidak melebihi jumlah surplus revaluasi untuk aset yang sama
rugi penurunan nilai atas aset revaluasian mengurangi surplus revaluasi untuk aset tersebut
Contoh: Misalkan PT Anggrek melakukan uji penurunan nilai terhadap peralatan yang dimilikinya. Nilai tercatat dari peralatan sebesar Rp 200 juta, nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual Rp180 juta dan nilai pakainyaRp 205 juta.
Rp 200 juta Rp 205 juta
Rp 180 juta Rp 205 juta
Tidak ada penurunan nilai
Ilustrasi Penurunan Nilai 1
102
Contoh: Misalkan infromasi PT Mawar yang tersedia sama kecuali nilai pakai dari peralatan sebesar Rp 175 juta.
Illustration 11-15
Rp 200 juta Rp 180 juta
Rp 175 juta
Rp20 juta Rugi Penurunan Nilai
103
Ilustrasi Penurunan Nilai 2
Rp 180 juta
PT Mawar membuat jurnal berikut ini untuk mencatat kerugian penurunan nilai:.
Dr. Kerugian Penurunan Nilai Rp 20 juta
Cr. Akulumasi Depresiasi - Peralatan Rp 20 juta
104
Ilustrasi Penurunan Nilai 2 (Cont’d)
Penghentian Pengakuan
• Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat:a) dilepaskan; ataub) Tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang
diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya.• Laba atau rugi yang timbul dari penghentian
pengakuan aset tetap harus dimasukkan dalam laporan laba rugi pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya (kecuali transaksi jual-sewa balik).
• Laba tidak boleh diklasifikasikan sebagai pendapatan.
105
Penghentian Pengakuan
• Penghentin pengakuan pada saat penggantian sebagian aset tetap– Entitas mengakui biaya perolehan dari penggantian dalam jumlah tercatat
aset, – Kemudian menghentikan pengakuan jumlah tercatat bagian yang
digantikan tanpa memperhatikan bagian yang digantikan telah disusutkan secara terpisah. Jika tidak praktis, biaya perolehan penggantian = biaya perolehan yang digantikan .
• Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan suatu aset tetap harus ditentukan sebesar perbedaan antara :– Jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dan– Jumlah tercatat dari aset.
106
Penghentian pengakuan aset dapat dilakukan dengan beberapa cara :
1. dibuang,2. dijual, atau3. ditukar tambah dengan aset serupa.
Jurnal yang diperlukan tergantung pelepasan dan kondisi, namun secara umum terdiri dari:• Akun aset dikredit untuk mengeluarkan aset dari pembukuan• Akun Akumulasi Penyusutan terkait harus didebit untuk mengeluarkan
saldonya dari buku besar.• Tambahkan aset yang diterima dari proses penghentian jika ada• Selisih akan diperhitungkan dalam keuntungan atau kerugian
Penghentian Pengakuan
Penghentian aset
Suatu peralatan dibeli dengan harga 2.50.000 telah sepenuhnya disusutkan. Pada tanggal 14
Februari, peralatan tersebut dibuang.
Feb. 14 Akumulasi Peny.—Peralatan 2.500.000
Menghapus peralatan yang sudah sepenuhnya disusutkan.
Peralatan 2.500.000
Penjualan Aset
• Ketika aset tetap dijual, dapat timbul kerugian atau keuntungan. Jika harga jual sama dengan dengan nilai buku, tidak ada untung atau
rugi. Jika harga jual lebih kecil dari nilai buku, ada kerugian sebesar selisih
tersebut. Jika harga jual lebih besar dari nilai buku, ada keuntungan sebesar
selisih tersebut.
• Keuntungan atau kerugian akan dilaporkan di laporan laba rugi sebagai Pendapatan Lain-lain atau Kerugian Lain-lain.
Penjualan Aset
Peralatan seharga 1.000.000 didepresiasikan dengan metode tahunan garis lurus 10 tahun. Peralatan tersebut dijual secara
tunai pada tanggal 1 Oktober. Akumulasi Penyusutan (terakhir disesuaikan tanggal 31 Des.) memiliki saldo sebesar
700.000.
Okt. 1 Beban Penyusutan—Peralatan 75.000
Mencatat beban penyusutan tahun berjalan atas peralatan yang dijual.
Ak. Penyusutan—Peralatan 75.000
1.000.000 × ¾ ×10%
Penjualan Aset
Asumsi 1: Peralatan tersebut dijual seharga 225.000, jadi tidak untung maupun rugi.
Okt. 1 Kas 225.000
Menjual peralatan.
Ak. Penyusutan—Peralatan 775.000
Peralatan 1.000.000
Penjualan Aset
Asumsi 1: Peralatan tersebut dijual seharga 100.000, jadi terjadi kerugian.125.000
Okt. 1 Kas 100.000
Menjual peralatan.
Ak. Penyusutan—Peralatan 775.000
Peralatan 1.000.000
Kerugian atas Pelepasan Aset Tetap 125.000
Penjualan Aset
Asumsi 1: Peralatan tersebut dijual seharga 300.000, jadi terjadi keuntungan.75.000
Okt. 1 Kas 300.000
Menjual peralatan.
Ak. Penyusutan—Peralatan 775.000
Peralatan 1.000.000
Keuntunganatas Pelepasan Aset 75.000
114
Penjualan AsetPT. Kelud memilik mesin yang dibeli 1 Juli 2X07 dengan harga 20.000.000. Depresiasi sebesar 2.400.000 per tahun, jurnal depresiasi dilakukan setiap akhir tahun. Pada 1 September 2X11 mesin dijual dengan harga 10.000.000. Buatlah jurnal untuk mencatat penjualan tersebut.Mencatat depresiasi 3 bulan
Beban depresiasi 1.600.000Akumulasi depresiasi 1.600.000
Jurnal penjualanAkumulasi depresiasi 10.000.000Kas 10.500.000
Mesin 20.000.000Akumulasi depresiasi 5.000.000
Nilai akumulasi depresiasi 1 September 2X114.167 tahun x 2.400.000 = 10.000.000
Ilustrasi Penjualan Aset
115
PSAK 58 - Aset tidak lancar dimiliki untuk dijual dan operasi dihentikan
• Aset tidak lancar dimiliki untuk dijual dan operasi dihentikan• Kriteria :
• aset (atau kelompok lepasan) harus berada dalam keadaan yang dapat dijual dengan segera
• penjualan tersebut dapat dikatakan sangat mungkin terjadi, manajemen pada hirarki yang memadai harus mempunyai komitmen terhadap rencana penjualan aset.
– Diukur pada nilai yang lebih rendah antara jumlah tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual, dan penyusutan atas aset tersebut dihentikan
– Aset Yang Dimiliki Untuk Dijual disajikan sebagai aset lancar dan terpisah dari pos lainnya.
Klasifikasi Aset Tidak Lancar Dimiliki untuk Dijual
• Syarat yang harus terpenuhi:– Berada dalam keadaan dapat/tersedia dijual– Penjualannya harus sangat mungkin terjadi (highly probable)
Aset tidak lancar dimiliki untuk dijual
Jumlah tercatatnya akan dipulihkan melalui transaksi penjualan daripada melalui pemakaian berlanjut
JIKA
117
Penyajian Menurut PSAK 58
2005 Annual Report:
118
Contoh 1
• PT XYZ mempunyai aset tetap yang diperoleh 1 Desember 2004 pada biaya perolehan Rp100juta.
• Nilai residu aset diestimasikan sebesar Rp10juta dan masa manfaat 10 tahun. Pada 1 Desember 2007, aset tsb diklasifikasikan sebagai “aset dimiliki untuk dijual”.
• Nilai wajar diestimasikan Rp80juta dan biaya untuk menjual adalah Rp3juta.
• Aset tersebut terjual pada 30 Juni 2008 pada harga Rp77juta.
119
Contoh 1
a. Pada saat reklasifikasi aset tgl 1 Desember 2007:a. Aset dipindahkan dari kelompok Aset Tetap ke kelompok Aset dimiliki
untuk dijualb. Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual aset tsb adalah Rp77juta
(Rp80 – Rp3juta). Jumlah ini lebih tinggi dari nilai tercatat aset sebesar Rp73juta (Rp100 – ((Rp100-Rp10)/10 X 3). Jadi Aset tetap diukur sebesar Rp73juta.
b. Pada saat dijual tgl 30 Juni 2008, mengakui laba dari penjualan sebesar Rp4juta (perolehan Rp77juta – nilai tercatat kini Rp73juta)
120
Contoh 1
• Jurnal:• 1 Desember 2007
Dr. Aset dimiliki untuk dijual Rp73jutaDr. Akumulasi depresiasi Rp27jutaCr. Aset tetap Rp100juta
• 30 Juni 2008Dr. Kas Rp77jutaCr. Aset dimiliki utk dijual Rp73jutaCr. Keuntungan penjualan aset Rp4juta
Pengungkapan
121
Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan jumlah tercatat bruto
Metode penyusutan yang digunakan Masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan awal dan akhir
periode. Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode Keberadaan dan jumlah restriksi atas hak milik karena penjaminan
utang Jumlah pengeluaran yang diakui dalam pembangunan Jumlah komitmen kontraktual dalam perolehan Jumlah kompensasi pihak ketiga untuk aset yang mengalami
penurunan nilai, hilang / dihentikan. Pemilihan metode akuntansi Perubahan estimasi
122
• Dasar yang digunakan untuk menilai kembali aktiva• Tanggal efektif penilaian• Nama penilai independen, bila ada• Hakekat setiap petunjuk yang digunakan untuk
menentukan biaya pengganti• Jumlah tercatat setiap jenis aktiva tetap• Surplus penilaian kembali neraca
Pengungkapan Revaluasi
123
Mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
penjualan yang dihasilkan dari aset yang diinvertsasikan
Illustration 11-24
Analisis Aset Tetap
Asset Turnover Ratio
Penyajian dan Analisis
124
Mengukur kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba dari setiap penjualan yang dilakukan
Illustration 11-25
Analisis Aset Tetap
Profit Margin on Sales
Penyajian dan Analisis
125
Mengukur keberhasilan perusahaan menggunakan
asetnya untuk menghasilkan laba
Illustration 11-26
LO 8
Analisis Aset Tetap
Rate of Return on Assets
Penyajian dan Analisis
126
ROA dapat diagregasi menjadi komponen profit margin dan turnover yang merupakan perpaduan antara efisiensi dan profitabilitas
Net Income
Average Total Assets
Rate of Return on Assets =
Net Income
Net Sales
Profit Margin on Sales
=
Net Sales
Asset Turnover x
x Average Total Assets
Penyajian dan Analisis
127
€644
(€9,533 €8,325) / 2
Rate of Return on Assets =
€644
€10,799
Profit Margin on Sales
=
€10,799
Asset Turnover x
x
7.2% 5.96% =
x 1.21
(€9,533 €8,325) / 2
Penyajian dan Analisis
Agregasi ROA menjadi komponen profitabilitas dan efisiensi
Profitabilitas Efisiensi
128
Ilustrasi kapitalisasi bunga: Blue Corporation meminjam dana senilai $200,000 dengan suku bunga 12% dari Bank Negara pada tanggal 1 Januari 2011. Pinjaman tersebut khusus digunakan untuk membuat peralatan yang akan digunakan untuk kegiatan operasinya. Pembuatan peralatan tersebut dimulai pada tanggal 1 Januari 2011. Dana yang tidak terpakai diinvestasikan dengan bunga 10%. Berikut ini pengeluaran yang terjadi untuk pembuatan peralatan sebelum pembuatan selesai pada tanggal 31 Desember 2011:
Pinjaman umum yang ada pada 1 Januari 2011:
Obligasi $500,000, 14%, 10 tahun
Wesel bayar $300,000, 10%, 5 tahun
Pengeluaran Aktual 2011:1 Januari $100,00030 April 150,0001 November 300,00031 Desember 100,000Total pengeluaran $650,000
Ilustrasi Kapitalisasi Bunga
129
Menghitung Avoidable Interest Rate
$18,333.33avoidable
Expenditure$650,000
Up to specific loan,$200,000 at10% x 11/12
Excess($650,000 less
$200,000 = $450,000)At 12.5% x 8/12
+
$22,500
$37,500avoidable
- $3,333.33Revenue
Membandingkan Bunga Aktual dan Avoidable:
Avoidable interest: $22,500Actual interest: $500,000 @ 14% = 70,000 $300,000 @ 10% = 30,000
$100,000 Capitalize avoidable interest of $22,500(the lesser of avoidable and actual interest). Expense $77,500 ($100,000 less $22,500).
131
Santana Company exchanged equipment used in its manufacturing operations plus $2,000 in cash for similar equipment used in the operations of Delaware Company. The following information pertains to the exchange.
Santana DelawareEquipment (cost) $28,000 $28,000 Accumulated Depreciation 19,000 10,000Fair value of equipment 13,500 15,500Cash given up 2,000
Instructions: Prepare the journal entries to record the exchange on the books of both companies.
Kasus Pertukaran Aset
132
Calculation of Gain or LossSantana Delaware
Fair value of equipment received $15,500 $13,500
Cash received / paid (2,000) 2,000
Less: Bookvalue of equipment
($28,000-19,000) (9,000)
($28,000-10,000) (18,000)
Gain or (Loss) on Exchange $4,500 ($2,500)
Kasus Pertukaran Aset
133
Has Commercial Substance
Santana:Equipment 15,500Accumulated depreciation 19,000
Cash 2,000Equipment 28,000Gain on exchange 4,500
Delaware:Cash 2,000Equipment 13,500Accumulated depreciation 10,000Loss on exchange 2,500
Equipment 28,000
Kasus Pertukaran Aset
134
Santana (Has Commercial Substance):Equipment 15,500Accumulated depreciation 19,000
Cash 2,000Equipment 28,000Gain on disposal of equipment 4,500
Santana (LACKS Commercial Substance):
Equipment (15,500 – 4,500) 11,000Accumulated depreciation 19,000
Cash 2,000Equipment 28,000
Kasus Pertukaran Aset
135
Delaware (Has Commercial Substance):
Delaware (LACKS Commercial Substance):
Cash 2,000Equipment 13,500Accumulated depreciation 10,000Loss on disposal of equipment 2,500
Equipment 28,000
Cash 2,000Equipment 13,500Accumulated depreciation 10,000Loss on disposal of equipment 2,500
Equipment 28,000
Kasus Pertukaran Aset
136
Revaluation—Land
Illustration: Siemens Group (DEU) purchased land for €1,000,000 on January 5, 2010. The company elects to use revaluation accounting for the land in subsequent periods. At December 31, 2010, the land’s fair value is €1,200,000. The entry to record the land at fair value is as follows.
Land 200,000
Unrealized Gain on Revaluation - Land200,000
Unrealized Gain on Revaluation—Land increases other comprehensive income in the statement of comprehensive income.
Kasus Revaluasi
137
Revaluation—Depreciable Assets
Illustration: Lenovo Group (CHN) purchases equipment for ¥500,000 on January 2, 2010. The equipment has a useful life of five years, is depreciated using the straight-line method of depreciation, and its residual value is zero. Lenovo chooses to revalue its equipment to fair value over the life of the equipment. Lenovo records depreciation expense of ¥100,000 (¥500,000 5) at December 31, 2010, as follows.
Depreciation Expense 100,000
Accumulated Depreciation—Equipment 100,000
Kasus Revaluasi
138
Revaluation—Depreciable Assets
After this entry, Lenovo’s equipment has a carrying amount of ¥400,000 (¥500,000 - ¥100,000). Lenovo receives an independent appraisal for the fair value of equipment at December 31, 2010, which is ¥460,000.
Accumulated Depreciation—Equipment 100,000
Equipment 40,000
Unrealized Gain on Revaluation—Equipment 60,000
Kasus Revaluasi
139
Revaluation—Depreciable AssetsIllustration 11-22Financial StatementPresentation—Revaluations
Lenovo reports depreciation expense of ¥100,000. The Accumulated Other Comprehensive Income account related to revaluations cannot have a negative balance.
Kasus Revaluasi
140
Kasus – Model Revaluasi & Cost
An asset was acquired January 1, 2006, for 1.000.000 and is expected to have a 5-year life without any salvage value. Straight-line depreciation is used.
• On January 1, 2007 the asset is appraised at a sound value (depreciated replacement cost) of 1.200.000
• On January 1, 2008 the asset is appraised at a sound value (depreciated replacement cost) of 450.000
• On January 1, 2009 the asset is appraised at a sound value (depreciated replacement cost) of 500.000
Required:a. Prepare all necessary journal based on revaluation model!b. Prepare all necessary journal based on cost model! Assume that the condition
of January 1, 2008 fulfills the criteria for impairment!
141
Arcadia HS, purchased equipment for $510,000 which was estimated to have a useful life of 10 years with a residual value of $10,000 at the end of that time. Depreciation has been recorded for 7 years on a straight-line basis. In 2010 (year 8), it is determined that the total estimated life should be 15 years with a residual value of $5,000 at the end of that time.
Questions:– What is the journal entry to correct the prior
years’ depreciation?– Calculate the depreciation expense for
2010.
Ilustrasi Perubahan Estimasi
142
At December 31, 2011, Hanoi Company has equipment with a cost of VND26,000,000, and accumulated depreciation of VND12,000,000. The equipment has a total useful life of four years with a residual value of VND2,000,000. The following information relates to this equipment.
1. The equipment’s carrying amount at December 31, 2011, is VND14,000,000 (VND26,000,000 VND12,000,000).
2. Hanoi uses straight-line depreciation. Depreciation was VND6,000,000 for 2011 and is recorded.
3. Hanoi has determined that the recoverable amount for this asset at December 31, 2011, is VND11,000,000.
4. The remaining useful life after December 31, 2011, is two years.
Impairments Illustrations Case 1
Kasus Penurunan Nilai
143
Case 1: Hanoi records the impairment on its equipment at December 31, 2011, as follows.
VND14,000,000 VND11,000,000
VND3,000,000 Impairment Loss
Loss on Impairment 3,000,000Accumulated Depreciation—Equipment3,000,000
Kasus Penurunan Nilai
144
Depreciation Expense 5,500,000
Accumulated Depreciation—Equipment 5,500,000
Equipment VND 26,000,000Less: Accumulated Depreciation-Equipment 15,000,000Carrying value (Dec. 31, 2011) VND 11,000,000
Hanoi Company determines that the equipment’s total useful life has not changed (remaining useful life is still two years). However, the estimated residual value of the equipment is now zero. Hanoi continues to use straight-line depreciation and makes the following journal entry to record depreciation for 2012.
Kasus Penurunan Nilai
145
At the end of 2010, Verma Company tests a machine for impairment. The machine has a carrying amount of $200,000. It has an estimated remaining useful life of five years. Because there is little market-related information on which to base a recoverable amount based on fair value, Verma determines the machine’s recoverable amount should be based on value-in-use. Verma uses a discount rate of 8 percent. Verma’s analysis indicates that its future cash flows will be $40,000 each year for five years, and it will receive a residual value of $10,000 at the end of the five years. It is assumed that all cash flows occur at the end of the year.
Impairments Illustrations Case 2
Illustration 11-16
Kasus Penurunan Nilai
146
Case 2: Computation of the impairment loss on the machine at the end of 2010.
Illustration 11-15$200,000 $166,514
Unknown $166,514
$33,486 Impairment Loss
Kasus Penurunan Nilai
147
Case 2: Computation of the impairment loss on the machine at the end of 2010.
Illustration 11-15$200,000 $166,514
Unknown $166,514
$33,486 Impairment Loss
Loss on Impairment 33,486Accumulated Depreciation—machine
33,486
Kasus Penurunan Nilai
148
Tan Company purchases equipment on January 1, 2010, for $300,000, useful life of three years, and no residual value.
Reversal of Impairment Loss
At December 31, 2010, Tan records an impairment loss of $20,000.
Loss on Impairment 20,000Accumulated Depreciation—Equipment 20,000
Kasus Penurunan Nilai
149
Depreciation expense and related carrying amount after the impairment.
Reversal of Impairment Loss
At the end of 2011, Tan determines that the recoverable amount of the equipment is $96,000. Tan reverses the impairment loss.
Accumulated Depreciation—Equipment 6,000
Recovery of Impairment Loss 6,000
Kasus Penurunan Nilai
150
Main References• Intermediate Accounting
Kieso, Weygandt, Walfield, 13th edition, John Wiley
• Standar Akuntansi KeuanganDewan Standar Akuntansi Keuangan, IAI
• International Financial Reporting Standards – Certificate Learning Material
The Institute of Chartered Accountants, England and Wales
TERIMA KASIH
Profesi untukMengabdi padamu
NegeriDwi Martani
[email protected] atau [email protected]
http://staff.blog.ui.ac.id/martani/
Akuntan