peningkatan pengetahuan siswi tentang anemia …eprints.ums.ac.id/38263/1/naskah publikasi.pdf ·...

12
PUBLIKASI KARYA ILMIAH PENINGKATAN PENGETAHUAN SISWI TENTANG ANEMIA SETELAH MENDAPATKAN PENDIDIKAN GIZI DENGAN MEDIA VIDEO ANIMASI Naskah Publikasi ini Disusun untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Gizi Disusun Oleh: SURASTOMO BUDI CAHYONO J310110114 PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

Upload: vodang

Post on 09-Mar-2019

234 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

PUBLIKASI KARYA ILMIAH

PENINGKATAN PENGETAHUAN SISWI TENTANG ANEMIASETELAH MENDAPATKAN PENDIDIKAN GIZI DENGAN

MEDIA VIDEO ANIMASI

Naskah Publikasi ini Disusun untuk memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Ijazah S1 Gizi

Disusun Oleh:

SURASTOMO BUDI CAHYONOJ310110114

PROGRAM STUDI ILMU GIZIFAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA2015

PENINGKATAN PENGETAHUAN SISWI TENTANG ANEMIA SETELAHMENDAPATKAN PENDIDIKAN GIZI DENGAN MEDIA VIDEO ANIMASI

Surastomo Budi Cahyono (J 310 110 114)Pembimbing : Siti Zulaekah, A., M.Si

Rully Sudaryanto, SST.Gz.

Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu KesehatanUniversitas Muhammadiyah Surakarta

Jl. A. Yani Tromol Pol I Pabelan Surakarta 57102Email : [email protected]

ABSTRACK

STUDENT IMPROVEMENT KNOWLEDGE REGARDING ANEMIA AFTERACHIEVING NUTRITION EDUCATION WITH ANIMATION MEDIUM

Background : Various ways can be done in the prevention and control of anemia,one of them is by providing good nutrition education with lectures and using themedia. Video animation is an effective method of providing such information.Objective : This study aims to determine the effectiveness of the use of video mediato increase nutrition knowledge in adolescent females.Research Metods : This research uses Quasy Experiment with pretest posttestcontrol group. The study us 62 samples were divided into two: group lecturesmethod and group video media method. Data includes the value of pretest andposttest. Analysis data used Pired Samples Test, Wilcoxon Signed Rank Test, MannWhitney Test, Independent Sample Test.Results : The mean pretest group of videos and lectures are 63.73 and 63.97.Posttest mean value of video and lecture group was 73.51 and 73.54. There issignificant increase in nutritional knowledge before and after the intervention in bothlecture and video group. However, there is no significant difference in theimprovement of knowledge between lectures and video group.Conclusion : Nutrition education using the media of video animations can improvethe nutritional knowledge in adolscent females.

Keywords : anemia, media education, nutritional education, video animation.Reference : 45 : 1992-2013

4

PENDAHULUAN

Anemia pada remaja merupakanmasalah kesehatan masyarakat,karena prevalensinya di atas 20%(WHO, 2011). Berdasarkan Riskesdas2013 dilaporkan sebanyak 21,7%masyarakat Indonesia mengalamianemia. Pada kelompok umur 5-14tahun prevalensi anemia sebesar26,4%. Sedangkan pada kelompokumur 15-24 tahun sebesar 18,4%.Faktor utama penyebab anemiaadalah asupan zat besi yang kurang.Selain itu, penyebab anemia yang lainadalah perdarahan kronis sepertiulkus peptikum, hemoroid, infestasiparasit, asupan makan tidakmencukupi atau gangguanpenyerapan (intake inadekuat),peningkatan kebutuhan karenaaktivitas (Arisman, 2009).

Salah satu upaya yang bisadilakukan untuk mengatasi anemiapada remaja adalah denganmeningkatkan pengetahuan tentanggizi.Penelitian Nurbaiti (2013) padaremaja putri menunjukkan bahwaterdapat hubungan antarapengetahuan dengan tingkat kejadiananemia. Hasil penelitian tersebutmenunjukkan 84,4% remaja putri yangberpengetahuan rendah mengalamianemia. Survey pendahuluandilaksanakan pada bulan Juni tahun2014 di SMP 5 MuhammadiyahSurakarta dan SMP 1 MuhammadiyahKartasura. Setiap sekolah diambil 10orang sampel yang semuanya siswiputri dan diminta untuk mengerjakankuesioner yang telah dipersiapkansebelumnya. Berdasarkan hasilsurvey tersebut diketahui bahwatingkat pengetahuan anemia kurang10% dengan nilai rata-rata 63,65 diSMP 1 Muhammadiyah Surakarta,

nilai pengetahuan anemia kurang12,5% dengan rata-rata nilai 66,25 diSMP 5 Muhammadiyah Surakarta.Berdasarkan data tersebut perludilakukan pendidikan gizi untukmeningkatkan pengetahuan.

Metode dan media yangdigunakan dalam pendidikan gizimempengaruhi motivasi siswa dalammenerima pesan. Wiroatmojo danSasonoharjo (2002) menyatakanbahwa masing-masing pancaindramanusia memiliki karakteristiktersendiri dalam daya serappembelajaran. Proses belajarseseorang dengan menggunakanpenglihatan mencapai 82%,pendengaran 11%, peraba 3,5%,perasa 2,5%, dan penciuman 1%.Salah satu media yang dapatdigunakan untuk pendidikan giziadalah video animasi karena videoanimasi dapat meningkatkan rasaingin tahu dan menarik untuk dilihatkarena penggabungan dua aspekpanca indera yaitu penglihatan danpendengaran. Selain itu penyampaianpesan-pesan gizi menggunakanmedia video diharapkan dapatmeningkatkan pengetahuan gizisecara signifikan. Oleh karena itu,penelitian ini bertujuan untukmengetahui bagaimana efektivitaspenggunaan media video dalampeningkatan pengetahuan gizianemia.

METODE

Jenis penelitian ini adalah quasyeksperiment dengan rancanganpretest post test. Lokasi peneltian inimenggunakan 2 sekolah yaitu SMPMuhammadiyah 5 Surakarta sebagaikelompok ceramah yang diberikan

5

pendidikan gizi dengan ceramah, SMPMuhammadiyah 1 Kartasura sebagaikelompok video yang diberikanpendidikan gizi menggunakan mediavideo. Penelitian ini dilaksanakanpada bulan April–Juni 2015.Penentuan sampel dilakukan secaracluster random sampling class dengankriteria inklusi dan eksklusi yang telahditentukan sebelumnya. Sampeldalam penelitian ini adalah siswi putrikelas VIII dengan rincian 31 siswauntuk kelompok ceramah dan 31siswa untuk kelompok video. Sampelyang dipilih kemudian dimintakesediaannya untuk berpartisipasidalam penelitian.

Data pretest dan post testkelompok ceramah dan videodiperoleh dari kuesioner pengetahuantentang anemia dengan jumlah30soal. Kuesioner pengetahuan tersebutdiadopsi dan dimodifikasi daripenelitian Zulaekah (2007) dan telahdiuji reliabilitasnya dengan nilai r-0,719. Jika jawaban benar diberi nilai1 dan jawaban salah diberi nilai 0.Hasil skor pengetahuan kemudiandikelompokkan menjadi tiga kategoriyaitu, pengetahuan baik jika jawabanbenar >80%, pengetahuan sedang 60-80%, dan pengetahuan kurang jikajawaban benar <60% (Khomsan,2000).

Analisis bivariat digunakanuntuk mengetahui pengaruhpendidikan gizi menggunakan mediavideo terhadap peningkatanpengetahuan anemia pada remajaputri. Data dianalisis menggunakanprogram SPSS 17.0. Sebelumdilakukan analisis bivariat, variabeldiuji terlebih dahulu kenormalannyadengan uji Kolmogorov-Smirnov. Data

yang berdistribusi normal adalah nilaipengetahuan anemia pretest dan posttest kelompok ceramah, selanjutnyadata tersebut dianalisis menggunakanPaired Samples T-Test. Data nilaipengetahuan anemia post test padakelompok video dan kelompokceramah berdistribusi normal yangselanjutnya dianalisis menggunakanuji Independent Sampels T-Test.Sedangkan data yang berdistribusitidak normal adalah nilai pengetahuananemia pretest dan post testkelompok ceramah, selanjutnya datatersebut dianalisis menggunakan ujiWilcoxon Signed Rank test. Data nilaipengetahuan pretest pada kelompokkontrol dan eksperimen dianalisismenggunakan uji Mann Whitney Test.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Sekolah

Sekolah yang menjadi tempatpenelitian adalah SMP 5Muhammadiyah Surakarta dan SMP 1Muhammadiyah Kartasura. Keduasekolah tersebut merupakan sekolahswasta dibawah naungan perserikatanMuhammadiyah. Kedua SMP tersebutmemiliki akreditasi A.

Karakteristik Keluarga

Karakterstik keluarga padapenelitian ini dapat dilihat daripekerjaan orang tua dan tingkatpendapatan keluarga berdasarkanUMK (Upah Minimum Kerja) perbulandi Surakarta dan Kartasura padatahun 2015.

6

Tabel 1.Deskripsi Usia Remaja Putri pada Setiap Kelompok

VariabelKelompok

Videon= 31responden

Ceramahn= 31 responden

Pekerjaan AyahGuru 1 (3,2%) 2 (6,5%)PNS/Polri 1 (3,2%) 0 (0%)Karyawan pabrik/Swasta 7 (22,6%) 16 (51,6%)Pedagang 12 (38,7%) 3 (9,7%)Buruh tani 4 (12,0%) 0 (0%)Buruh bangunan 3 (9,7%) 6 (19,4%)Lain-lain 3 (9,7%) 4 (12,9%)Pekerjaan IbuGuru 1 (3,2%) 1 (3,2%)Karyawan pabrik/Swasta 5 (16,1%) 8 (25,8%)Pedagang 7 (22,6%) 6 (19,4%)Lain-lain 0 (0%) 2 (6,5%)Tidak bekerja (IRT) 19 (58,1%) 14 (45,2%)Tingkat pendapatanSesuai 12 (38,7%) 13 (41,9%)Tidak sesuai 19 (61,3%) 18 (58,1%)Upah Minimum Kerja Kartasura SurakartaMinimal (Rp) 500.000 480.000Maksimal (Rp) 3.000.000 6.000.000Rata-rata (Rp) 1.306.452 1.481.612

Secara umum pekerjaan orangtua pada kedua kelompok menjadiguru, PNS/Polri, karyawanpabrik/swasta, pedagang, buruhbangunan, tidak bekerja (IRT), danlain-lain (sopir, wiraswasta, serabutan,tukang parkir). Sebagian besarpekerjaan ayah pada kelompok videoadalah pedagang sebesar 38,7%pada kelompok ceramah adalahkaryawan pabrik/swasta sebesar51,6%. Sedangkan pekerjaan ibupada kelompok video dan ceramahadalah tidak bekerja (IRT) denganprevalensi masing-masing kelompoksebesar 58,1% dan 45,2%. Tingkatpendapatan keluarga pada kelompokvideo dan ceramah sebagian besarmasih tidak sesuai dengan UMK

(Upah Minimum Kerja) Kota Kartasuradan Surakarta tahun 2015 yakni61,3% dan 58,1%. Sedangkan rata-rata UMK kelompok video danceramah masing-masing kelompokadalah Rp 1.306.452 dan Rp1.481.612.

Karakteristik Sampel

Sampel yang digunakan dalampenelitian ini adalah siswi putri kelasVIII SMP 1 Muhammadiyah Kartasura,SMP 5 Muhammadiyah Surakarta.Karakteristik sampel dilihatberdasarkan usia pada setiapkelompok.

7

Tabel 2.Deskripsi Karakteristik Keluarga Remaja Putri pada Setiap Kelompok

Usia (Tahun)Kelompok

Videon= 31 responden

Ceramahn= 31 responden

13 6 (19,4%) 15 (48,4%)14 21 (67,7%) 14 (45,2%)15 4 (12,9%) 2 (6,5%)

Berdasarkan Tabel 2 usiasampel pada penelitian berada padakisaran 13-15 tahun. Usia minimumsampel adalah 13 tahun dan usiamaksimum adalah 15 tahun. Sebagianbesar sampel pada kelompok videoberusia 14 tahun yaitu 67,7%.Sedangkan pada kelompok ceramahsebagian besar berusia 13 tahun yaitu48,4%.

Pengetahuan Anemia

Tingkat pengetahuan remajaputri dapat dilihat berdasarkan nilaipengetahuan anemia pada saatpenelitian. Data nilai pengetahuananemia dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3.Deskripsi Nilai Pengetahuan Anemia Remaja Putri Pada Kelompok Eksperimen

dan Kelompok Kontrol

VariabelKelompok

PVideon= 31 responden

Ceramahn= 31 responden

Nilai PengetahuanAnemia Pree-TestMinimal 53,30 40,00 0,191c

Maksimal 76.60 73,30SD 6,65 6,63Rata-rata 63,73 63,97Nilai PengetahuanAnemia Post-TestMinimal 40,00 50,00 0,990d

Maksimal 86,60 90,00SD 8,85 10,14Rata-rata 73,51 73,54P 0,000a 0,000b

Peningkatan NilaiPengetahuan AnemiaMinimal -13,30 -16,67 0,848c

Maksimal 26,70 23,33SD 8,90 9,65Rata-rata 10,00 9,56

8

a. Paired Sample T-Testb. Mann Whitney Testc. Independent T-Testd. Wilcoxon Signed Ranks Test

Pada kelompok video nilaipengetahuan anemia pada saat pretest dan post test mengalamipeningkatan dari 63,73 ± 6,65menjadi 73,51 ± 8,85. Hasil ujinormalitas menggunakan ujiKolmogorov Smirnov nilaipengetahuan anemia pada saat pretest dan post test adalah berdistribusinormal sehingga dilakukan uji PairedSample T-Test. Hasil uji PairedSample T-Test menunjukkan bahwaterdapat perbedaan pengetahuan gizitentang anemia yang signifikan saatpre test dan post test pada kelompokvideo (p=0,000 atau p<0,05). Hal inisejalan dengan penelitian Izzudin(2013) menyatakan adanyapeningkatan hasil studi kompetensiservice engine dan komponen-komponennya (engine tune-up EFI)dengan menggunakan video interaktif.Rata-rata hasil studi sub-kompetensiservice engine dan komponen-komponennya (engine tune-up EFI)pada kelompok eksperimen yangsemula 67,94 meningkat menjadi82,46 atau terjadi peningkatansebesar 89,65%. Sedangkan padakelompok kontrol rata-rata hasil studiyang semula 66,93 meningkat menjadi74,01 sehingga terjadi peningkatansebesar 58,62%. Selain itu penelitianini menunjukkan bahwa pemberianpendidikan gizi tentang anemiadengan metode media videomemberikan manfaat terhadappeningkatan pengetahuan. Hal inisejalan dengan teori yangdisampaikan oleh Notoatmodjo (2012)bahwa manfaat media yang paling

utama adalah memperjelas pesan-pesan yang akan disampaikan,disamping itu media juga dapatmeningkatkan efektivitas pada prosespendidikan dan konseling gizi yangdiselenggarakan.

Pada kelompok ceramah nilaipengetahuan pre test dan post testyaitu 63,97 ± 6,63 menjadi 73,54 ±10,14. Hasil uji normalitas nilaipengetahuan pre test dan post testpada kelompok ini berdistribusi tidaknormal, selanjutnya dilakukan ujiWilcoxon Signed Rank Test. Hasil ujiWilcoxon Signed Rank Testmenunjukkan ada perbedaan yangsignifikan pada pengetahuan awal danakhir kelompok ceramah yakni 0,000(p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwapemberian pendidikan denganceramah dapat memberikan manfaatterhadap peningkatan pengetahuanremaja putri.

Hasil uji normalitas data nilaipengetahuan pre test berdistribusitidak normal, sehingga selanjutnyadilakukan uji Mann Whitney. Nilai pdari uji Mann Whitney pada pre testadalah 0,191 (p>0,05). Hasil tersebutmenunjukkan bahwa terdapatkesamaan varians atau homogenitasantara kelompok video dan kelompokceramah. Sedangkan pada nilaipengetahuan post test databerdistribusi normal sehinggadilakukan uji Independent SampleTest. Nilai p dari uji Independent T-test adalah 0,846. Hasil tersebutmenunjukkan bahwa pengetahuanpost test kedua kelompok homogen.Nilai post test pada kedua kelompoktidak terdapat perbedaan yangbermakna hal ini dimungkinkan karena

9

keterbatasan waktu yang dimiliki olehpeneliti dalam pelaksanaan penelitianbaik pada kelompok video maupunkelompok ceramah sehinggapemberian intervensi kepada sampelkurang maksimal. Selain itu waktupenelitian pada kelompok video disiang hari sehingga siswi tidak fokussecara maksimal selama mengikutipenelitian.

Peningkatan nilai pengetahuangizi sampel minimal adalah -16,67 danmaksimal 26,70. Terdapat sembilansampel yang tidak mengalamipeningkatan nilai pengetahuan gizipada pre test dan post test. Rata-ratapeningkatan nilai pengetahuan gizitentang anemia pada kelompok yangmendapatkan pendidikan gizimenggunakan media video animasirelatif lebih besar yakni 10,00 ± 8,90dibandingkan dengan kelompok yangmendapatkan pendidikan gizi denganceramah yakni 9,54 ± 9,65. Hasil ujinormalitas perubahan nilaipengetahuan gizi berdistribusi tidak

normal, selanjutnya dilakukan ujiMann Whitney Rank Test denganhasil 0,848 (p>0,05) yangmenunjukkan tidak terdapatperbedaan peningkatan yangsignifikan pada nilai pengetahuan gizikedua kelompok dimana rata-ratapeningkatan pada kelompok video10,00±8,90 poin dan kelompokceramah 9,54±9,65 poin, hal inimenunjukkan bahwa kedua kelompoksama-sama mengalami peningkatanpengetahuan. Dari 31 sampel padakelompok video yakni sebanyak11,29% menjawab benar padapertanyaan nomor 17 tentangmakanan atau minuman yang baikuntuk sarapan, sebanyak 22,58%sampel menjawab benar padapertanyaan nomor 19 tentangkandungan besi paling mudah diserapdan sebanyak 17,74% sampelmenjawab benar pada pertanyaannomor 26 tentang kadar Hb ramajaputri.

Tabel 4.Distribusi Tingkat Pengetahuan Anemia Remaja Putri pada Setiap Kelompok

KelompokVariabel

Pretest PengetahuanAnemia

Posttest PengetahuanAnemia

Video (31 Responden)Baik 0 (0%) 5 (16,1%)Sedang 24 (77,4%) 24 (77,4%)Kurang 7 (22,6%) 2 (6,5%)Ceramah (31 Responden)Baik 0 (0%) 8 (23,5%)Sedang 26 (76,5%) 21 (61,8%)Kurang 5 (14,7%) 2 (5,9%)

Pengetahuan Gizi Anemia

Data pengetahuan gizi tentanganemia pada penelitian ini meliputi

nilai pengetahuan anemia awal, nilaipengetahuan anemia akhir danpeningkatan pengetahuan. Nilaipengetahuan awal diambil pada awal

10

penelitian sebelum sampel diberiperlakuan. Nilai pengetahuan akhirdiambil pada akhir penelitian setelahsampel diberikan perlakuan berupapemberian ceramah pada kelompokceramah dan pemberian video padakelompok. Video diberikan kepadasampel sebanyak satu kali.Pengambilan data nilai pengetahuanpost test antara kelompok video danceramah dilakukan pada hari yangberbeda sesuai dengan jadwal yangtelah diberikan oleh pihak sekolah.Data peningkatan pengetahuandiambil dari nilai pengetahuan akhirdikurangi nilai pengetahuan awal.

Menurut Khomsan (2000),tingkat pengetahuan dibedakanmenjadi tiga kelompok yaitupengetahuan baik jika jawaban benar> 80%, pengetahuan sedang jikajawaban benar 60-80% danpengetahuan kurang jika jawabanbenar <60%.Berikut gambaran tingkatpengetahuan anemia pada remajaputri dapat dilihat pada Tabel 4.

Data penelitian tingkatpengetahuan anemia pada remajaputri saat post test pada kelompokvideo mengalami peningkatan.Sampel yang masuk dalam kategoribaik yakni 16,1% sebelumnya tidakada sampel yang masuk dalamkategori baik pada saat pre test.Sedangkan tingkat pengetahuankategori kurang menurun dari 22,6%menjadi 6,5%. Pada kelompokceramah mengalami peningkatan.Sampel yang masuk dalam kategori

baik pada saat post test meningkatmenjadi 23,5% sebelumnya tidak adasampel yang masuk dalam kategoribaik, sedangkan sampel yang masukdalam kategori kurang menurun dari14,7% menjadi 5,9%. Hasil penelitianini sesuai dengan teori yangdisampaikan oleh Kurniasih, dkk(2010) bahwa pendidikan gizimerupakan suatu proses untukmenambah pengetahuan tentang gizi.

Hasil penelitian inimenunjukkan bahwa sebelum diberipendidikan gizi pengetahuan sampeltentang anemia masih kurang, selainitu sampel belum pernahmendapatkan pendidikan gizi tentanganemia sebelumnya sehingga setelahdiberi pendidikan gizi pengetahuansampel tentang anemia menjadimeningkat. Menurut Wiroatmojo danSasonoharjo (2002), bahwa masing-masing pancaindra manusia memilikikarakteristik tersendiri dalam dayaserap pembelajaran. Proses belajarseseorang dengan menggunakanpenglihatan mencapai 82%;pendengaran 11%; peraba 3,5%;perasa 2,5%; dan penciuman 1%.Media video animasi merupakapenggabungan metode audio danvisual, sehingga dalampenyampaiannya menarik danimajinatif.

Kesimpulan

Terdapat perbedaan bermaknapengetahuan gizi tentang anemiasebelum dan setelah diberikanpendidikan gizi dengan media video

(p=0,000) dan pendidikan gizi denganmetode ceramah (p=0,00)

Tidak terdapat perbedaanpeningkatan pengetahuan gizi tentanganemia antara remaja putri yangdiberikan pendidikan gizimenggunakan media video dengan

11

remaja putri yang diberikanpendidikan gizi menggunakanceramah (p=0,848).

Internalisasi nilai-nilai islammerupakan dasar yang melatarbelakangi upaya peningkatanpengetahuan gizi dengan media videoserta upaya meningkatkanpengetahuan remaja putri dengantampilan gambar dan suara videoyang sesuai syari’at islam.

Saran

Video animasi dapatdigunakan promosi kesehatan. Perlupenelitian dalam pemanfaatan mediavideo pendidikan gizi tentang anemiaterhadap daya terima.

Perlu penelitian lebih lanjuttentang efektifitas penggunaan mediavideo untuk melihat perubahanpengetahuan sikap perilaku makanremaja putri. Serta sebaiknyadilakukan kegiatan pemeriksaan kadarHb terhadap remaja putri untukmencapai hasil optimal mengenaipenelitian pengetahuan anemiadengan kejadian anemia.

REFERENSI

Arisman, MB. 2009. Gizi Dalam DaurKehidupan. Edisi 2. Jakarta:EGC.

Nurbaiti. 2013. Faktor-faktor yangBerhubungan dengan AnemiaPada Remaja Putri di SMANegeri 11 Banda Aceh Tahun2013. Jurnal. Banda Aceh.StiKes Ubudiyah BandaAceh.http://journal.unnes.ac.id./nju/index.php/kemas

Ikada, DC. 2010. Tingkat PenerimaanBuku Cerita BergambarSebagai Media Pendidikan GiziDan Pengaruhnya TerhadapPengetahuan Gizi AnakSekolahDasar.Skripsi.

Izzudin, A.M. 2013. Skripsi EfektivitasPenggunaan MediaPembelajaran Video InteraktifUntuk Meningkatkan HasilBelajar Praktik Service EngineDan Komponen-komponennya.Fakultas Teknik UniversitasNegeri Semarang.

Khomsan, A. 2000.Teknik PengukuranPengetahuan Gizi. Bogor:Departemen Pendidikan danKebudayaan Direktorat JendralPendidikan Tinggi Pusat antarUniversitas Pangan dan Gizi,ITB.

Wiroatmojo, P dan Sasonoharjo. 2002.Media Pembelajaran. Jakarta:LAN RI.

WHO. 2011. Haemoglobinconcentrations for thediagnosis of anaemia andassessment of severity.Vitamin and Mineral NutritionInformation System. Geneva:World Health Organization.

Zulaekah, S. 2007. Efek SuplementasiBesi, Vitamin C danPendidikan Gizi TerhadapPerubahan Kadar HemoglobinAnak Sekolah Dasar yangAnemia di KecamatanKartasura KabupatenSukoharjo. Tesis. Semarang:Program PascasarjanaUniversitas Diponegoro.

12

Zulaekah, S. 2012. Pendidikan Gizidengan Media BookletTerhadap Pengetahuan Gizi.Jurnal Kesehatan Masyarakat,

Kemas 7 (2) (2012) 127-135.Diakses: 1 Juni 2014.http://journal.unnes.ac.id./nju/index.php/kemas.