peningkatan literasi guru paud melalui pelatihan

12
133 JPP PAUD FKIP Untirta, Volume 7 Nomor 2 November 2020 JPP PAUD FKIP Untirta http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jpppaud/index p-ISSN: 2355-830X e-ISSN: 2614-1604 PENINGKATAN LITERASI GURU PAUD MELALUI PELATIHAN MENDONGENG (Early Childhood Teacher Literacy Improvement through Storytelling Training) Luluk Asmawati¹ Jurusan PGPAUD, FKIP, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa [email protected] Suparno² Jurusan PGSD, FKIP, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa [email protected] Sholeh Hidayat³ Jurusan Teknologi Pendidikan, Pascasarjana, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa [email protected] ABSTRACT The objectives of this study are: (1) to determine the ability of teachers to design storytelling activities for young children, (2) to find out the storytelling training strategy for increasing early childhood teacher literacy in Serang Regency, (3) to measure increasing literacy skills through storytelling training for early childhood teachers in Serang Regency. The research method is qualitative naturalistic Bogdan and Biklen. Research subjects were 53 early childhood teachers. The research location was in the hall of the Department of Education and Culture, Tirtayasa District, Serang Regency. The findings of the study: (1) the literacy ability of early childhood teachers on a scale of 4 with good criteria, (2) the practice of storytelling early childhood teachers on a scale of 4 with good criteria. The conclusions of the research are: (1) teachers are able to design storytelling activities by making and using learning media from flannel material, homemade story books, finger puppets, and hand puppets, (2) teachers are able to implement storytelling training strategies to increase early childhood teacher literacy in Serang District by way of management class for storytelling activities, organizing children, management of children’s seating, classroom arrangement, media arrangement, cleanliness, tidiness, beauty and media selection according to the characters in storytelling, (3) evaluation of storytelling training activities run smoothly and pleasantly, evidenced by the ability of early childhood teacher literacy on a scale of 4 good criteria, the implementation of storytelling on a scale of 4 good criteria. Keywords: literacy; early childhood teacher; storytelling.

Upload: others

Post on 13-Feb-2022

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

133JPP PAUD FKIP Untirta, Volume 7 Nomor 2 November 2020

JPP PAUD FKIP Untirtahttp://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jpppaud/index

p-ISSN: 2355-830Xe-ISSN: 2614-1604

PENINGKATAN LITERASI GURU PAUD MELALUIPELATIHAN MENDONGENG

(Early Childhood Teacher Literacy Improvement throughStorytelling Training)

Luluk Asmawati¹Jurusan PGPAUD, FKIP, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

[email protected]

Suparno²Jurusan PGSD, FKIP, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

[email protected]

Sholeh Hidayat³Jurusan Teknologi Pendidikan, Pascasarjana, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

[email protected]

ABSTRACTThe objectives of this study are: (1) to determine the ability of teachers to designstorytelling activities for young children, (2) to find out the storytelling trainingstrategy for increasing early childhood teacher literacy in Serang Regency, (3) tomeasure increasing literacy skills through storytelling training for early childhoodteachers in Serang Regency. The research method is qualitative naturalistic Bogdanand Biklen. Research subjects were 53 early childhood teachers. The researchlocation was in the hall of the Department of Education and Culture, TirtayasaDistrict, Serang Regency. The findings of the study: (1) the literacy ability of earlychildhood teachers on a scale of 4 with good criteria, (2) the practice of storytellingearly childhood teachers on a scale of 4 with good criteria. The conclusions of theresearch are: (1) teachers are able to design storytelling activities by making andusing learning media from flannel material, homemade story books, finger puppets,and hand puppets, (2) teachers are able to implement storytelling training strategiesto increase early childhood teacher literacy in Serang District by way ofmanagement class for storytelling activities, organizing children, management ofchildren’s seating, classroom arrangement, media arrangement, cleanliness, tidiness,beauty and media selection according to the characters in storytelling, (3)evaluation of storytelling training activities run smoothly and pleasantly, evidencedby the ability of early childhood teacher literacy on a scale of 4 good criteria, theimplementation of storytelling on a scale of 4 good criteria.

Keywords: literacy; early childhood teacher; storytelling.

134 JPP PAUD FKIP Untirta, Volume 7 Nomor 2 November 2020

JPP PAUD FKIP Untirtahttp://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jpppaud/index

p-ISSN: 2355-830Xe-ISSN: 2614-1604

ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah: (1) mengetahui kemampuan guru merancang kegiatanmendongeng untuk anak usia dini, (2) mengetahui strategi pelatihan mendongenguntuk peningkatan literasi guru PAUD di Kab. Serang, (3) mengetahui evaluasi keber-hasilan peningkatan kemampuan literasi melalui pelatihan mendongeng untuk guruPAUD di Kab. Serang. Metode penelitian ini kualitatif naturalistic Bogdan dan Biklen.Subjek penelitian 53 guru PAUD. Lokasi penelitian di aula kantor Dinas Pendidikandan Kebudayaan Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang. Temuan-temuan hasilpenelitian: (1) kemampuan literasi guru PAUD pada skala 4 dengan kriteria baik, (2)praktik mendongeng guru PAUD pada skala 4 dengan kriteria baik. Kesimpulanpenelitian yaitu: (1) guru mampu merancang kegiatan mendongeng dengan membuatdan menggunakan APE dari bahan flannel, buku cerita buatan sendiri, boneka jari,dan boneka tangan, (2) guru mampu menerapkan strategi pelatihan mendongenguntuk peningkatan literasi guru PAUD di Kabupaten Serang dengan cara pengelolaankelas untuk kegiatan mendongeng, pengorganisasian anak, pengelolaan tempatduduk anak, penataan ruang kelas, penataan media, kebersihan, kerapihan, ke-indahan serta pemilihan media sesuai karakter tokoh dalam mendongeng, (3) evaluasikegiatan pelatihan mendongeng berjalan dengan lancar dan menyenangkan, dibuktikandengan kemampuan literasi guru PAUD pada skala 4 kriteria baik, pelaksanaanmendongeng pada skala 4 kriteria baik.

Kata Kunci: literasi; guru PAUD; mendongeng.

A. PENDAHULUAN1. Latar Belakang

Latar belakang penelitian ini adalahguru memiliki peran yang sangat pen-ting dalam melakukan program literasisekolah. Literasi sekolah diterapkanmulai jenjang PAUD sampai dengansekolah menengah atas. Peran guruuntuk mensukseskan gerakan literasiini yaitu: (1) guru harus mampumerancang kegiatan pembelajaran(designer of instruction) secara efektifdan menyenangkan untuk anak usiadini, (2) guru sebagai pengelola pem-belajaran (manager of instruction),(3) guru sebagai evaluator pembel-ajaran (evaluator of student learning).Berdasarkan hasil pengamatan belumsemua guru PAUD memiliki tiga kom-

petensi di atas.Penelitian ini memberikan solusi

untuk peningkatan literasi guru PAUDmelalui pelatihan mendongeng. Pene-liti mendesain kegiatan ini melalui pe-latihan langsung yang menyenangkanbagi guru PAUD. Pola berpikir guruPAUD harus dibangun bahwa kemam-puan literasi anak usia dini harus di-stimulasi dengan lingkungan keaksara-an yang menyenangkan.

2. Perumusan Masalaha. Bagaimana cara menyiapkan guru

PAUD mampu merancang kegiatanmendongeng untuk anak usia dini?

b. Bagaimana strategi pelatihan men-dongeng untuk peningkatan lite-rasi guru PAUD di Kab. Serang?

135JPP PAUD FKIP Untirta, Volume 7 Nomor 2 November 2020

JPP PAUD FKIP Untirtahttp://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jpppaud/index

p-ISSN: 2355-830Xe-ISSN: 2614-1604

c. Bagaimana evaluasi keberhasilanpeningkatan kemampuan literasimelalui pelatihan mendongenguntuk guru PAUD di Kab. Serang?

3. Tujuan Penelitian:a. Mengetahui kemampuan guru me-

rancang kegiatan mendongenguntuk anak usia dini.

b. Mengetahui strategi pelatihan men-dongeng untuk peningkatan lite-rasi guru PAUD di Kab. Serang.

c. Mengetahui evaluasi keberhasilanpeningkatan kemampuan literasimelalui pelatihan mendongenguntuk guru PAUD di Kab. Serang.

B. KAJIAN TEORETIKLiterasi berasal dari bahasa Latin

yaitu literatus, artinya huruf atau melekhuruf atau berpendidikan (Toharudin,2011:1). Alwasilah (2012: 160) men-jelaskan literasi adalah memahami, me-libatkan, menggunakan, menganalisis,dan mentransformasi teks. Perkem-bangan literasi pada anak usia diniberhubungan erat dengan kemampu-an berbahasa atau berkomunikasi.Komunikasi dimaksudkan untuk me-menuhi fungsi pertukaran pikiran danperasaan. Musfiroh (2009: 23) men-jelaskan bahwa anak belajar bahasasecara otentik, holistic, dan bertujuan.Cara tersebut membangkitkan danmengembangkan kontrol anak terha-dap bahasa tulis. Berdasarkan bebe-rapa pendapat di atas dapat disimpul-kan bahwa kemampuan membacadan menulis pada anak dimulai dengankemampuan berbahasa atau berko-munikasi. kemampuan berbahasa di-mulai sejak bayi dilahirkan. cara bayi

berkomunikasi dengan menangis ke-mudian merespon orang terdekatdengan cara tersenyum dan mengo-ceh. Dari ocehan itu kemudian ber-kembang menjadi kata dan kalimat,selanjutnya bercerita di usia 2-3tahun. Sejak itu mulailah kemapuanliterasi berkembang.

Bahasa adalah segala bentuk komu-nikasi di mana pikiran dan perasaanmanusia disimbolisasikan agar dapatmenyampaikan arti kepada orang lain(Izzaty, 2005: 58-61). Tahapan per-kembangan bahasa pada masa anakusia dini yaitu: (1) usia 36-48 bulanmeliputi menggunakan pertanyaan yaatau tidak, kalimat bertanya, kalimatnegatif, dan kalimat perintah; meng-gunakan klausa untuk penekanan padakalimat yang dimaksud; mengoordi-nasikan kalimat-kalimat dengan meng-gunakan proposisi; kosa kata sekitar1000 kata; (2) usia 48-50 bulan meli-puti menggunakan aturan pragmatimdalam berkomunikasi, menggunakankata-kata humor dan perumpamaan;(3) usia 5 tahun ke atas meliputi meng-gunakan kompleks sintaksis, kosa katamencapai 14.000, perkembangan ke-sadaran metalinguistik atau kesadaranbelajar belajar tentang fungsi bahasayang benar.

Papalia dan Fledman (2014:24)menjelaskan literasi merupakan kete-rampilan anak dalam pengetahuan dansikap yang mendasari membaca danmenulis. Santrock (2011: 145) menje-laskan literasi awal yaitu suatu pre-diksi suksesnya membaca dan menu-lis pada anak di prasekolah atau usiadini. Steinberg (2012: 78-90) men-jelaskan bahwa tahap perkembangan

136 JPP PAUD FKIP Untirta, Volume 7 Nomor 2 November 2020

JPP PAUD FKIP Untirtahttp://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jpppaud/index

p-ISSN: 2355-830Xe-ISSN: 2614-1604

membaca pada anak usia dini yaitu:(1) tahap timbulnya kesadaran ter-hadap tulisan. Anak mulai belajarmenggunakan buku dan menyadaribahwa buku adalah sesuatu hal yangpenting. Selanjutnya anak membalik-balikkan buku sehingga kemudiantertarik membaca buku, (2) tahapmembaca gambar yaitu anak pura-pura membaca buku, member maknagambar, menggunakan bahasa bukuwalaupun tidak cocok dengan tulisan-nya, (3) tahap pengenalan bacaanyaitu anak sudah tertarik denganbahan bacaan mulai mengingat kem-bali cetakan hurufnya dan konteks-nya. Anak mulai mengenal tanda-tandayang ada pada benda-benda di ling-kungannya, (4) tahap membaca lancaryaitu anak sudah mampu membacalanar berbagai jenis buku yang ber-beda dan bahan-bahan yang langsungberhubungan dengan kehidupan se-hari-hari.

Mendongeng atau bercerita (storytelling) merupakan salah satu metodekomunikasi untuk anak yang ternyataefektif (Ibnoe, 1999:12). Mendongengadalah usaha yang dilakukan oleh pen-dongeng dalam menyampiakan isi pe-rasaan, buah pikiran atau sebuahcerita kepada anak-anak seara lisan.Pendongeng mampu menciptakandaya imajinasi dan gambaran mentalmelalui karakter tojoh-tokohnya dalamisi dongeng tersebut (Mallan, 1991: 5).Manfaat mendongeng untuk anakusia dini yaitu: (1) memberikan kese-nangan, kegembiraan, kenikmatan,(2) mengembangkan daya imajinasianak, (3) memberikan pengalaman

baru, (4) mengembangkan wawasananak, (5) menurunkan warisan budayadari generasi ke generasi berikutnya,(5) mengembangkan keterampilanberbahasa, (6) kemampuan berpikir,(7) keperibadian, dan (8) keterampilansosial.

Guru harus mampu menguasaiteknik mendongeng meliputi: (1)awalmendongeng harus mampu mempe-ngaruhi jiwa anak-anak melaluipertanyaan-pertanyaan terhadap isidongeng tersebut, (2) vocal/peng-ucapan/peniruan suara memerlukanlatihan agar sesuai dengan objek se-sungguhnya, (3) intonasi dan nadasuara, guru harus mampu mengeks-plorasi suaranya sesuai lakon dalamdongeng yang diceritakan, (4) peng-hayatan watak tokoh cerita yaitu guruharus mampu mengucapkan dialog-dialog dengan lancar, (6) ekspresi yangdiiptakan oleh pendongeng akan men-dukung jalannya cerita dan proses pe-mahamanan anak, (7) gerak dan pe-nampilan yaitu mendongeng di hadap-an anak selalu bersifat menafsirkan.Gerakan dan penampilan harus sesuaidengan kata-kata yang diucapkan, (8)kemampuan komunikatif melalui kon-tak mata dengan anak, guru menyam-paikan tokoh cerita, watak tokohcerita, tingkah laku. Teknik mendo-ngeng dapat dengan alat peraga dantanpa alat peraga. Upaya stimulasi yangdiperlukan guru untuk meningkatankemampuan literasi anak usia dini yaitumendongeng dengan menggunakanboneka tangan dan membacakan bukucerita, mendongeng tanpa mengguna-kan alat peraga.

137JPP PAUD FKIP Untirta, Volume 7 Nomor 2 November 2020

JPP PAUD FKIP Untirtahttp://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jpppaud/index

p-ISSN: 2355-830Xe-ISSN: 2614-1604

C. KAJIAN YANG RELEVANAda tiga hasil penelitian relevan

dalam penelitian ini. Andalusiana, N.Permatasari, Dinar Nur Inten, DewiMulyani, Nani Rahminawati, 2017.Literasi Dini Dengan Teknik Bercerita.Jurnal Family Edu, Vol III No. 1 April2017. Hasil penelitian ini menjelaskanbahwa guru PAUD di Desa LamajangKec. Pengalengan, Kab.Bandung mela-kukan pelatihan menulis cerita, se-hingga materi cerita mendongengbervariasi. Selanjutnya Lilis Sumar-yanti, 2018, Membudayakan LiterasiPadan Anak Usia Dini Dengan MetodeMendongeng, Jurnal Al Asasiyya:Jurnal basic of Education, Vol. 03, No.01, Juli-Desember 2018. Hasil pene-litiannya mendeskripsikan bahwaproses berliterasi anak memerlukanseting lingkungan yang pebuh variasibuku cerita, kelengkapan sarana pra-sarana mendongeng, metode mendo-ngeng, materi atau bahan bacaanmendongeng, dan peran guru. Peneli-tian ini diperkuat dengan hasil peneli-tian Winda Dwi Hudhana, Ariyana,2018, Menanamkan Budaya LiterasiPada Anak Usia Dini Melalui Mendo-ngeng, Jurnal umt.ac.id. Hasil peneliti-an mendeskripsikan bahwa literasimendongeng diawali dengan: (1)minat anak, (memberikan bukudongeng sesuai usia anak, (3) kualitasbuku dongeng dengan pemilihan ka-rakter-karakter yang berakhlak baikuntuk anak usia dini. Pelaksanaan men-dongeng juga memperhatikan: (1)tujuan mendongeng, (2) materi, (3)

media, (4) tempat, (5) umpan balik ke-giatan mendongeng.

D. METODE PENELITIANMetode penelitian kualitatif des-

kriptif. Solusi yang ditawarkan untukmengatasi masalah ini adalah denganmetode demonstrasi dan praktik lang-sung. Rancangan model penelitiankualitatif naturalistic Bogdan danBiklen. Subjek penelitian adalah 52orang guru PAUD di Kecamatan Tirta-yasa Kab.Serang. Tempat kegiatan diaula Dinas Pendidikan dan KebudyaanKecamatan Tirtayasa KabupatenSerang. Teknik pengumpulan data me-lalui pengamatan dan wawancara. Tek-nik analisis data dengan cara mere-duksi data dan display data.

E. HASIL DAN PEMBAHASAN PENE-LITIAN

1. HasilHasil penelitian kemampuan lite-

rasi guru PAUD melalui kegiatan men-dongeng sebagai berikut:

Total responden: 52 orang guruPendidikan Anak usia Dini di Keca-matan Tirtayasa Kabupaten Serang.

Diagram 1. Lokasi DomisiliResponden Guru PAUD di

Kab.Serang

138 JPP PAUD FKIP Untirta, Volume 7 Nomor 2 November 2020

JPP PAUD FKIP Untirtahttp://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jpppaud/index

p-ISSN: 2355-830Xe-ISSN: 2614-1604

Literasi Guru PAUD

Grafik 1. Guru Mampu Mengorganisasikan Aspek perkembangan Anak, Sesuai Karakteristik Anak

Grafik 2. Guru Mampu Menganalisis Teori Bermain dan Praktik Sesuai Aspek Dan Tahap Kebutuhan, Potensi,

Bakat, dan Minat Anak Usia Dini

Grafik 3. Guru Mampu Merancang Kegiatan Bermain SEbagai Bentuk Pembelajaran Yang Mendidik

Grafik 4. Guru Mampu Memahami Tahap-tahap Perkembangan Membaca Permulaan

Grafik 5. Guru Mampu Memahami tahap-tahap Perkembangan Menulis Permulaan

Grafik 6. Guru Mampu Memilih Bahan Pembuatan Media Mendongeng

Grafik 7. Guru Mampu Membuat APE Mendongeng

Grafik 8. Guru Mampu Menggunakan APE Untuk Mendongeng

Grafik 9. Guru Mampu Menyusun Naskah Mendongeng

Grafik 10. Guru Mampu Mempraktikkan Mendongeng Dengan Alat Peraga

139JPP PAUD FKIP Untirta, Volume 7 Nomor 2 November 2020

JPP PAUD FKIP Untirtahttp://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jpppaud/index

p-ISSN: 2355-830Xe-ISSN: 2614-1604

Pelatihan Mendongeng

Grafik 1. Persiapan Mendongeng, Guru Mengaktifkan Kegiatan Mendongeng Di Dalam kelas

Grafik 2. Persiapan Mendongeng, Guru Menggunakan Kegiatan Mendongeng Untuk

Mengajarkan membaca dan Menulis Permulaan kepada Anak Usia Dini

Grafik 3. Persiapan Mendongeng, Guru Membuat Dongeng Sendiri Untuk Dibacakan Kepada Anak

Grafik 4. Persiapan Mendongeng, Guru Mendongeng Dengan Cerita Yang Ditulis Sendiri

Grafik 5. Ketika Mendongeng Di Kelas, Guru Menggunakan Metode Bertanya Pada Anak

Grafik 6. Ketika Mendongeng, Guru Menyediakan Jeda Untuk Menunggu Respon Anak

Grafik 7. Ketika Mendongeng, Guru Menyesuaikan Diri Dengan Isi Dongeng Yang Diceritakan

Grafik 8. Ketika Mendongeng, Guru Memadukan Cerita dengan Gambar

Grafik 9. Ketika Mendongeng, Guru Memberikan Pertanyaan Kepada Anak

Grafik 10. Ketika Mendongeng, Guru Menyampaikan Pesan Pendidikan Karakter Dalam Mendongeng

140 JPP PAUD FKIP Untirta, Volume 7 Nomor 2 November 2020

JPP PAUD FKIP Untirtahttp://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jpppaud/index

p-ISSN: 2355-830Xe-ISSN: 2614-1604

2. PembahasanKemampuan literasi guru PAUD

perlu ditingkatkan melalui pelatihanmendongeng di Kab.Serang karenakegiatan ini memiliki tujuan jangkapanjang yaitu memberikan stimulasisecara teoretis tentang bermacam-macam teknik mendongeng dan caramendongengkan-nya sedangkantujuan jangka panjang adalah memo-tivasi guru TK agar menggunakanteknik mendongeng untuk mengajar-kan budi pekerti pada anak didiknyadan tersirat harapan agar guru TKmelalui aktivitasnya dapat ikut meles-tarikan nilai-nilai tradisional yangterkandung dalam sebuah dongeng.Pelatihan mendongeng diberikanuntuk menambah pengetahuan ten-tang teori mendongeng dan praktikcara penerapan masing-masing jenismendongeng. Latihan dasar sangatberguna dalam pembentukan karak-ter tokoh dalam dongeng yang diba-wakannya. Selanjutnya, cara memoti-vasi guru TK di Kecamatan Tirtayasaagar memanfaatkan mendongengsebagai teknik penyampaian nilai-nilaibudi pekerti kepada anak didiknyaadalah dengan memberikan pema-hamam bahwa dengan mendongeng

anak-anak TK dapat banyak belajarnilai-nilai budi pekerti pesan atauamanat yang digambarkan olehmasing-masing tokoh dalam dongeng.Selain itu, para guru TK juga dapatdisejajarkan dengan orang yangmasih eksis melestarikan budaya tra-disional, yakni budaya mendongeng.

Strategi pelatihan mendongenguntuk peningkatan literasi guru PAUD/TK di Kab. Serang yaitu: (1) penge-lolaan kelas untuk kegiatan mendo-ngeng, (2) pengorganisasi anak, (3)pengelolaan tempat duduk anak, (4)penataan ruang kelas, (5) penataansarana dan prasarana kelas, (6) pena-taan kebersihan, kerapihan, dan ke-indahan, (7) pemilihan media pembel-ajaran mendongeng. Pengelolaankelas merupaka upaya dalam men-dayagunakan potensi kelas, keteram-pilan bertindak guru yang berdasar-kan atas sifat-sifat kelas dengan tujuanmenciptakan situasi pembelajaranyang kondusif. Pengorganisasian anaksesuai kebutuhan isi cerita agar anakdapat berinteraksi dengan baik. Penge-lolaan tempat duduk anak ter-kaitdengan interaksi anak dengan guru,materi penceritaan, seting matericerita, aktivitas yang dilakukan dalam

Pelatihan Mendongeng

Grafik 11. Penutup Mendongeng, Guru Menanyakan Nama Tokoh-tokoh Dalam Mendongeng Tersebut

Kepada Anak

Grafik 12. Penutup Mendongeng, Guru Menanyakan Karakter Tokoh-tokoh Dalam Mendongeng Tersebut

Kepada Anak.

141JPP PAUD FKIP Untirta, Volume 7 Nomor 2 November 2020

JPP PAUD FKIP Untirtahttp://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jpppaud/index

p-ISSN: 2355-830Xe-ISSN: 2614-1604

penceritaan, dan media yang diguna-kan. Penataan ruang kelas berdasar-kan kebutuhan penceritaan, dapat didalam dan di luar kelas. Sarana danprasarana adalah perangkat yangharus ada dan mendukung ketercapai-an sebuah kelas. Penataan ruang yangbersih, rapi, dan indah dapat membe-rikan dukungan terhadap pencerita-an. Anak dapat merasakan suasanayang menyenangkan dan nyamanberada di ruang tersebut. Pemilihanmedia untuk mendongeng harusdapat memenuhi kebutuhan dan pen-capaian tujuan yang dapat diketahuidari proses identifikasi melalui bebe-rapa pertanyaan, yang jawabannyamengarahkan ke media yang diguna-kan. Pemanfaatan media untuk kemu-dahan dan efisiensi tenaga, waktu, danbiaya. Pengembangan media dilaku-kan untuk mengembangkan perantokoh dalam dongeng secara spesifikatau menghadirkan suasana yangmendekati kenyataan.

Evaluasi keberhasilan peningkatankemampuan literasi melalui pelatihanmendongeng untuk guru PAUD/TK diKab. Serang, sebagai berikut:

Berdasarkan data grafik di atasbahwa literasi guru PAUD/TK padaskala 4 kriteria Baik. Butir instrumentnomor 10 guru telah mampu mende-sain kegiatan mendongeng denganbahan-bahan mendongeng yang ber-variasi, papan flanel, boneka tangan,boneka jari, buku cerita.

Berdasarkan data grafik tersebutbahwa pelatihan mendongeng yangdilaksanakan pada skala 4 kriteriaBaik, bahwa guru mampu melakukjanpersiapan, ketika, dan penutup padapelatihan mendongeng, yang seringlupa adalah menanyakan kembalinama tokoh-tokoh dalam dongengtersebut pada anak. Pelatihan mendo-ngeng dilaksanakan dengan carapemberian materi, pelatihan, danpraktik langsung. Pada pemberianmateri, peserta dikumpulkan dalamsatu tempat untuk diberikan informasitentang pengertian mendongeng,perbedaan mendongeng dan bercerita,jenis mendongeng, cara mendongengyang sesuai untuk anak TK, dan teknikmendongeng untuk masing-masingjenis mendongeng. Keseluruhan ke-giatan pemberian materi ini dilakukandengan cara brainstorming dan diskusi.Pada tahap pelatihan, peserta: (1) diha-dapkan pada contoh mendongengyang baik dilakukan oleh pendongengprofesional, (2) diberi kesempatanuntuk berdialog atau tanya jawabdengan pendongeng yang menjadimodel dalam pelatihan, (3) diajak ber-diskusi dan tukar pikiran kaitannyadengan upaya pemahaman teknikmendongeng dan praktik mendo-ngeng. Tahap pelatihan ini dilakukandengan cara demonstrasi. Pada tahappraktik langsung, peserta diberi kese-

012345

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Skal

a 1-

5

No. Butir Instrumen

Literasi Guru PAUD

0

1

2

3

4

5

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Skal

a 1-

5

No. Butir Instrumen

Pelatihan Mendongeng

142 JPP PAUD FKIP Untirta, Volume 7 Nomor 2 November 2020

JPP PAUD FKIP Untirtahttp://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jpppaud/index

p-ISSN: 2355-830Xe-ISSN: 2614-1604

mpatan untuk praktik mendongengdihadapan anak-anak TK. Cara yangsesuai dengan tahap praktik langsungadalah penugasan. Metode penugasanini terbagi dalam dua tingkatan, yaitupenugasan berkaitan dengan pelatih-an mendongeng dan penugasan yangberkaitan dengan praktik mendo-ngeng secara langsung di hadapananak-anak TK. Setelah pelatihan men-dongeng, tahap kegiatan selanjutnyaadalah pemantauan. Kegiatan peman-tauan ini dilakukan bertujuan untukmelihat implementasi teknik men-dongeng yang diperoleh oleh paraguru TK dari pelatihan mendongeng.

F. PENUTUP1. Kesimpulana. Kemampuan literasi guru PAUD

harus ditingktkan melalui pelatihanmendongeng karena melalui ke-giatan mendongeng telah berupayamenstimulasi perkembangan sosialemosional, fisik, kognitif, bahasa,spiritual, seni anak usia dini.

b. Strategi pelatihan mendongenguntuk peningkatan literasi guruPAUD/TK di Kab. Serang yaitu: (1)pengelolaan kelas untuk kegiatanmendongeng, (2) pengorganisasianak, (3) pengelolaan tempat dudukanak, (4) penataan ruang kelas, (5)penataan sarana dan prasaranakelas, (6) penataan kebersihan, ke-rapihan, dan keindahan, (7) pemilih-an media pembelajaran mendo-ngeng.

c. Evaluasi keberhasilan peningkatankemampuan literasi melalui pelatih-an mendongeng untuk guru PAUD/TK di Kab. Serang, sebagai beri-

kut: (1) literasi guru PAUD/TKpada skala 4 kriteria Baik. gurutelah mampu mendesain kegiatanmendongeng dengan bahan-bahan mendongeng yang berva-riasi, papan flanel, boneka tangan,boneka jari, buku cerita, (2) pela-tihan mendongeng yang dilaksana-kan pada skala 4 kriteria Baik,bahwa guru mampu melakukjanpersiapan, ketika, dan penutuppada pelatihan mendongeng, yangsering lupa adalah menanyakankembali nama tokoh-tokoh dalamdongeng tersebut pada anak. Ke-simpulan kegiatan pengabdian ke-pada masyarakat ini telah membe-rikan pengalaman kepada gurucara membuat dan menggunakanAPE dari bahan flannel, buku ceritabuatan sendiri, boneka jari, bonekatangan untuk peningkatan kemam-puan literasi guru PAUD/TK di Kab.Serang.

2. Sarana. Guru terus mengembangkan ke-

mampuan mendongeng dengan di-lengkapi nilai-nilai karakter yangada di Provinsi Banten.

b. Guru terus menstimulasi anak usiadini dengan menyusun rencana ke-giatan mendongeng dengan meng-angkat kearifan lokal budayaBanten.

DAFTAR PUSTAKAAl-Wasilah, A. Chaedar. 2012. Pokoknya

Rekayasa Literasi. Bandung: KiblatBuku Utama,

Barrat-Pugh, Caroline dan Mary Rohl.2000. Literacy Learning in The Early

143JPP PAUD FKIP Untirta, Volume 7 Nomor 2 November 2020

JPP PAUD FKIP Untirtahttp://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jpppaud/index

p-ISSN: 2355-830Xe-ISSN: 2614-1604

Years. Australia: Perpetua.Beverly, Otto, 2015, Perkembangan

Bahasa Anak Usia Dini, Edisi Ketiga,Terjemahan: Tim Penerjemah Pre-nada Media Grup, Jakarta: KencanaPrenada.

Beverly, Otto. 2015. PerkembanganBahasa Pada Anak Usia Dini. Jakarta:Kencana.

Hudhana, Winda Dwi, Ariyana, 2018,Menanamkan Budaya Literasi PadaAnak Usia Dini Melalui Mendongeng,Jurnal.umt.ac.id.index php., hal 80-85.

Izzaty, Rita Eka. 2005. MengenaliPermasalahan Perkembangan AnakUsia TK. Jakarta: Depdiknas.

Jo Ann Brewer. 1992. Introduction to:Early Childhood Education PreschoolThrough Primary Grades. Boston:Allyn Bacon.

Kemendikbud. 2015. MendikbudCanangkan Gerakan 10 Menit Mem-baca Cerita Untuk Anak. Jakarta:Kemendikbud.

Kurniawan, Heru, 2016. Kreatif Men-dongeng Untuk Kecerdasan Jamak

Anak, Jakarta: Kencana.Musfiroh, Takriroatul. 2009. Baca Tulis

Untuk Usia Dini. Bandung: RefikaAditama.

N.Permatasari, Andaluasia, Dinar NurIntan, Dewi Mulyani, Nani Rahmi-nawati. 2017. Literasi Dini DenganTeknik Bercerita. Jurnal FamilyEdu, UPI, Vol III No.1, April 2017,hal 20-28, Bandung: UniversitasPendidik-an Indonesia.

Neuman, M.M., Hood, M. dan Neuman,D.L. 2009. The Scaffolding of Emer-gent Literacy Skills in The HomeEnviroment: A Case Study, Journal ofEarly Childhood Education, 36 (10),314.

Priyono, Kusumo, 2016. TerampilMendongeng. Jakarta: Grasindo.

Santrock, J.W. 2012. Life Span Deve-lopment. New Jersey: Prentice Hall.

Sumaryanti, Lilis, 2018, Membudaya-kan Literasi Pada Anak Usia DiniDengan Metode Mendongeng, Jurnalal Asasyya: Jurnal Basic of Educa-tion, Vol 03, No. 01, Juli-Desember2018, hal 117-125.

144 JPP PAUD FKIP Untirta, Volume 7 Nomor 2 November 2020

JPP PAUD FKIP Untirtahttp://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jpppaud/index

p-ISSN: 2355-830Xe-ISSN: 2614-1604