peningkatan hasil belajar matematika games …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/390/1/arnanda...
TRANSCRIPT
1
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKATENTANG OPERASI HITUNG PEMBAGIAN
MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE TEAMSGAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS
III DI SDN CANDIGARON 02 KECAMATANSUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN
PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh :
ARNANDA AFROH LAILA
11510082
JURUSAN TARBIYAHPENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
(PGMI)SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA2015
ii
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKATENTANG OPERASI HITUNG PEMBAGIAN
MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE TEAMSGAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS
III DI SDN CANDIGARON 02 KECAMATANSUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN
PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh :
ARNANDA AFROH LAILA
11510082
JURUSAN TARBIYAHPENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
(PGMI)SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA2015
iv
v
vi
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Suatu pekerjaan yang paling tak kunjung bisa diselesaikan adalah pekerjaan yang
tak kunjung pernah dimulai (JRR Tolkien)
Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari
betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah (Thomas
Alfa Edison)
PERSEMBAHAN
Buah karya sederhana ini penulis persembahkan untuk:
1. Kedua orang tuaku yang selalu menyayangiku dengan tulus dan iklhlas.
2. Kakakku tersayang Adi dan Eka yang selalu memberi dukungan baik
moril maupun materiil.
3. Adikku tersayang Gani dan Zaki yang selalu menemani dan memberi
motivasi.
4. Arie Effendhi yang tak henti-hentinya memberikan dukungan.
viii
ABSTRAK
Laila, Arnanda Afroh. 2014. Peningkatan Hasil Belajar Matematika TentangOperasi Hitung Pembagian Melalui Metode Kooperatif Tipe Teams GamesTournament (TGT) pada Siswa Kelas III di SDN Candigaron 02Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015.Program Studi PGMI Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.Pembimbing Eni Titikusumawati, M.Pd.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Metode Kooperatif Tipe TGT.
Latar belakang penelitian ini adalah hasil belajar matematika siswa tentangoperasi hitung pembagian yang masih rendah yaitu dibawah KKM= 60. Secaraklasikal nilai tes formatif siswa belum memenuhi KKM, dari 16 siswa baru 4siswa yang memenuhi KKM atau sebesar 25% sedangkan sisanya masih beradadi bawah KKM, rata-rata kelas hanya mencapai 45,5. Tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui peningkatan belajar matematika mengenai operasi hitungpembagian dengan menggunakan metode Kooperatif tipe Teams GamesTournament (TGT) pada siswa kelas III SDN Candigaron 02 KecamatanSumowono Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014/2015.
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang menggunakan modelKemmis dan Mc. Taggart dengan langkah perencanaan, tindakan, observasi danrefleksi yang dilaksanakan dengan dua siklus. Siklus I terdiri dari dua kalipertemuan dan siklus II terdiri dari dua kali pertemuan. Penelitian inidilaksanakan pada kelas III SDN Candigaron 02 dengan siswa yang berjumlah 16siswa.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah terjadi peningkatan hasilbelajar siswa untuk mata pelajaran matematika tentang operasi hitung pembagiankelas III tahun pelajaran 2014. Melalui Metode Kooperatif tipe TGT adanyapeningkatan hasil belajar yang dapat dilihat pada kondisi awal yakni pada prasiklus 25%, siklus I 37,5 %, dan siklus II 87,5% siswa tuntas. Berdasarkan hasilbelajar tersebut dapat disimpulkan bahwa melalui Metode Kooperatif Tipe TGTdapat meningkatkan hasil belajar matematika tentang operasi hitung pembagianpada siswa kelas III SDN Candigaron 02 Kecamatan Sumowono KabupatenSemarang tahun pelajaran 2014/2015.
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga skripsi dengan judul “Peningkatan
Hasil Belajar Matematika Tentang Operasi Hitung Pembagian Melalui Metode
Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) pada Siswa Kelas III di SDN
Candigaron 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2014/2015” dapat terwujud.
Maksud dari penulisan skripsi ini adalah untuk mendapat gelar sarjana
pendidikan pada program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI),
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Penulis dalam kesempatan ini ingin
menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan skripsi ini, sebab penulis sadar betul tanpa bantuan tersebut
penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik. Untuk itu dengan tulus
penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd.selaku rektor STAIN Salatiga.
2. Ibu Peni Susapti, M.Si.selaku kaprogdi S1 Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.
3. Ibu Eni Titikusumawati, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah
bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran guna memberikan
bimbingan dan pengarahan pada penulis.
4. Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan moral dan material.
5. Kakak serta adik-adikku yang selalu menemani dan memberi motivasi.
x
6. Bapak Budi Sasetya S.Pd.SD. selaku kepala sekolah SDN Candigaron 02
yang telah memberi ijin untuk melakukan penelitian.
7. Ibu Suprihantini, A.Ma.selaku guru kelas III SDN Candigaron 02 yang
telah membantu kelancaran dalam penelitian.
8. Siswa kelas III SDN Candigaron 02 yang turut berpartisipasi dalam
penelitian ini.
9. Sahabat-sahabatku (Luluk, Upik, Aufa, Ika) yang selalu berjuang bersama-
sama.
10. Teman-teman bimbingan skripsi (Erma, Ika, Indri, Rizki, Novi, Tari)
yang selalu membantu dan memberi dukungan.
Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua Amiin.
Salatiga, 5 Desember2014
Penulis
xi
DAFTAR ISI
SAMPUL JUDUL……………………………………………………………. I
LEMBAR BERLOGO……………………………………………………….. ii
JUDUL……………………………………………………………………….. iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………... iv
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN………………………………. V
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN…………………………………… vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN…………………………………………… vii
ABSTRAK……………………………………………………….................... viii
KATA PENGANTAR…………………………………………...................... ix
DAFTAR ISI…………………………………………………………………. xi
DAFTAR TABEL……………………………………………………………. xiv
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………….... xv
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………… xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah……………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah………………………………………………….. 4
C. Tujuan Penelitian…………………………………………………… 5
D. Hipotesis Penelitian……………………………………………….... 5
E. Manfaat Penelitian…………………………………………………. 6
F. Definisi Operasional……………………………………………….. 7
G. Metode Penelitian………………………………………………….. 9
1. Rancangan Penelitian………………………………………….. 9
2. Subjek Penelitian………………………………………………. 10
3. Langkah-langkah……………………………………………… 10
4. Instrumen Penelitian…………………………………………… 13
5. Pengumpulan Data……………………………………………... 14
6. Analisis Data…………………………………………………… 15
H. Sistematika Penulisan………………………………………………. 15
xii
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar……………………………… 18
1. Pengertian Belajar……………………………………………… 18
a. Ciri-ciri Belajar…………………………………………....... 20
b. Prinsip-prinsip Belajar…………………………………….. 20
2. Pengertian Hasil Belajar……………………………………….... 22
a. Wujud Hasil Belajar……………………………………….. 22
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar…………. 24
B. Matematika………………………………………………............... 28
1. Pengertian Matematika………………………………………… 28
2. Karakteristik Matematika……………………………………… 29
3. Fungsi dan Tujuan Pembelajaran Matematika………………….... 29
4. Tujuan Pembelajaran Matematika……………………................ 29
5. Hakikat Belajar Matematika....................................................... 30
C. Materi Operasi Hitung Pembagian………………………………... 30
1. Pengertian Operasi Hitung Pembagian………………………... 30
2. Aturan Penting Pengerjaan Operasi Hitung Pembagian……..... 31
D. Metode Kooperatif Tipe Teams Games Tournamen (TGT)…........ 31
1. Pengertian Metode Pembelajaran…………………………….... 31
2. Pengertian Pembelajaran Kooperatif..................................….... 32
3. Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT......……………………...... 35
4. Kelebihan Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT ……………..... 40
5. Kekurangan Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT…………....... 40
6. Penerapan Metode Kooperatif Tipe TGT dalam Materi Operasi
Hitung Pembagian.......................................................................
41
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subyek Penelitian.............................................…………………….. 42
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian……………………………. 42
2. Pelaksanaan Penelitian………………………………………….. 43
3. Siklus III………………………………………………………... 61
B. Deskripsi Penelitian Siklus I.................................................................. 44
xiii
C. Deskripsi Penelitian Siklus II................................................................. 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Observasi pada Tahap PraSiklus…………………………....... 52
B. Hasil Penelitian.................................……………………………….. 53
1. Deskripsi Siklus I……………………………………………… 53
2. Deskripsi Siklus II…………………………………………….. 60
C. Pembahasan Hasil Penelitian………………………………………. 68
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………................ 75
B. Saran……………………………………………………………….. 75
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kemampuan Akademik Siswa Kelas III SDN Candigaron 02..... 43
Tabel 4.1 Ketuntasan Nilai Matematika Siswa Kelas III SDN Candigaron
02 Pra Penelitian........................................................................... 52
Tabel 4.2 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I......... 57
Tabel 4.3 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus I.......... 57
Tabel 4.4 Hasil Tes Formatif Siklus I........................................................... 58
Tabel 4.5 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II....... 64
Tabel 4.6 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus II........ 65
Tabel 4.7 Rekapitulasi Angket Umpan Balik Siklus II................................ 66
Tabel 4.8 Hasil Tes Formatif Siklus II......................................................... 67
Tabel 4.9 Rekapitulasi Ketuntasan Siswa Siklus I dan Siklus II.................. 71
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 PTK Model Spiral Kemmis dan Taggart............................... 11
Gambar 2.1 Bagan Penempatan Peserta Turnamen................................... 39
Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Nilai Matematika Siswa Per Siklus...... 71
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus I
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus II
Lampiran 3 Lembar pengamatan siswa siklus I
Lampiran 4 Lembar pengamatan siswa siklus II
Lampiran 5 Lembar pengamatan guru siklus I
Lampiran 6 Lembar pengamatan guru siklus II
Lampiran 7 Angket umpan balik siswa
Lampiran 8 Rekapitulasi hasil pengamatan siswa siklus I
Lampiran 9 Rekapitulasi hasil pengamatan siswa siklus II
Lampiran 10 Rekapitulasi hasil pengamatan guru siklus I
Lampiran 11 Rekapitulasi hasil pengamatan guru siklus II
Lampiran 12 Nilai hasil tes formatif siklus I
Lampiran 13 Nilai hasil tes formatif siklus II
Lampiran 14 Rekapitulasi angket umpan balik siswa
Lampiran 15 Foto kegiatan
Lampiran 16 Nota pembimbing
Lampiran 17 Lembar konsultasi skripsi
Lampiran 18 Surat permohonan ijin penelitian
Lampiran 19 Surat keterangan penelitian
Lampiran 20 Daftar riwayat hidup
Lampiran 21 Daftar nilai SKK
xvii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dunia pendidikan dewasa ini memerlukan usaha yang maksimal
untuk dapat menghasilkan peserta didik yang berkualitas untuk
menghadapi era ilmu dan teknologi. Untuk itu penting adanya sumber
daya manusia yang dapat menguasai, menerapkan, dan mampu
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi agar Indonesia dapat
setara dengan negara-negara lain yang telah maju.
Kenyataannya bahwa manusia dalam segala hal selalu berusaha
bekerja dengan jalan memilih menggunakan suatu metode yang dianggap
tepat untuk mencapai tujuannya. Demikian juga dalam melakukan
pembelajaran di sekolah, guru selalu berusaha memilih metode
pembelajaran yang paling tepat dan di anggap efektif sehingga
pembelajaran yang diberikan oleh guru benar-benar di pahami oleh murid.
Menurut Gordon (1984: 3) Bila proses belajar mengajar secara efektif, itu
berarti telah terbina suatu hubungan yang unik antara guru dan murid,
proses itu sendiri adalah mata rantai yang menghubungkan antara guru dan
murid.
Tugas guru dalam pembelajaran tidak terbatas pada penyampaian
informasi kepada peserta didik. Sesuai kemajuan dan tuntutan zaman, guru
2
harus memiliki kemampuan untuk memahami peserta didik dengan
berbagai keunikannya agar mampu membantu siswa dalam menghadapi
kesulitan belajar. Dalam hal itu, guru dituntut memahami berbagai model
pembelajaran yang efektif agar dapat membimbing peserta didik secara
optimal Mulyasa (2011:21). Namun dalam prakteknya guru lebih banyak
menghadapi permasalahan diantaranya kurangnya pemahaman guru
terhadap model pembelajaran sehingga kurang menarik minat belajar
siswa. Penggunaan model pembelajaran merupakan salah satu komponen
pendukung pengajaran dalam mencapai tujuan pembelajaran matematika.
Tujuan pembelajaran Matematika adalah untuk mempersiapkan
siswa agar dapat menghadapi perubahan keadaan dan mampu
mensikapinya. Dalam hal ini, pembelajaran matematika yang diterapkan di
sekolah merupakan dasar yang sangat penting dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa. Kenyataan yang terjadi pada saat ini menunjukan
bahwa mata pelajaran matematika tidak begitu diminati oleh para siswa,
hanya siswa tertentu saja yang menyukai pelajaran matematika. Sebagian
besar siswa menganggap bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit
dan menakutkan. Yang lebih memprihatinkan lagi bahwa hasil prestasi
siswa di bidang matematika masih relatif rendah.
Hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 22 Agustus 2014 di
kelas III, serta informasi yang di peroleh dari wali kelas bahwa
permasalahan yang ditemui di kelas III dalam pembelajaran matematika
pokok bahasan operasi hitung pembagian, hasilnya belum sesuai dengan
3
yang diharapkan. Hal ini dibuktikan dengan hasil nilai matematika kelas 3
yang diperoleh dari guru yang menunjukkan masih banyaknya siswa yang
mendapatkan nilai di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang
telah ditetapkan yaitu 60. Secara klasikal nilai tes formatif siswa belum
memenuhi KKM, dari 16 siswa baru 4 siswa yang memenuhi KKM atau
sebesar 25% sedangkan sisanya masih berada di bawah KKM, rata-rata
kelas hanya mencapai 45,5. Ini berarti masih banyak siswa yang belum
menguasai materi pembagian. Hal ini dikarenakan siswa kelas III SDN
Candigaron 02 menganggap bahwa pelajaran matematika itu sulit.
Permasalahan pembelajaran yang ditemukan di kelas III, yakni masih
banyak siswa yang belum paham operasi hitung pembagian sehingga
dalam mengerjakan soal masih asal-asalan. Ini disebabkan oleh beberapa
hal. Pertama pemahaman siswa tentang isi dan maksud soal yang terkait
dengan pembagian masih relatif rendah. Kedua sebagian siswa masih
bingung atau tidak tahu harus dari mana menemukan jawaban. Ketiga,
terkadang siswa lupa dengan aturan matematis, rumus-rumus yang telah
dipelajari. Keempat, terjadi kesalahan kalkulasi dalam jawaban sehingga
mempengaruhi hasil akhir jawaban.
Permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran matematikan perlu
diatasi dengan segera, yakni dengan menerapkan metode pembelajaran
yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak dan kurikulum
dalam pendidikan sekolah dasar. Menurut penulis salah satu metode yang
tepat untuk mengatasi masalah tersebut yakni dengan menggunakan
4
metode Kooperatif tipe Times Games Tournament (TGT). Metode TGT
termasuk salah satu metode pengajaran yang didalamnya terdapat unsur
permainan, berdasarkan pengertian permainan menurut Loy Mcpherson
dan Kennyon sendiri yakni bentuk kompetisi bermain penuh yang hasilnya
ditentukan oleh: keterampilan fisik, strategi, atau kesempatan, yang dapat
dilakukan secara perorangan atau gabungan (Hidayatullah, 2008: 5).
Dengan menggunakan metode tersebut, topik-topik dalam pembelajaran
matematika dapat disajikan dalam bentuk permainan yang dapat membuat
siswa bersemangat dalam mengikuti pelajaran. Deborah Burnett Stroter
(Sam’s, 2010:38) berpendapat bahwa bermain sebagai alat transformasi,
sebagai pemandu pengalaman dan pemahaman. Bagi semua anak bermain
adalah jalan untuk asimilasi pengetahuan dan pemahaman terhadap dunia.
Bermain merupakan kebutuhan esensial bagi anak, sebuah aktifitas
bawaan yang krusial untuk pertumbuhan.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka penulis
mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul “PENINGKATAN
HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG OPERASI HITUNG
PEMBAGIAN MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE TEAMS
GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS III DI SDN
CANDIGARON 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN
SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015”.
5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalahnya adalah
sebagai berikut “apakah dengan menggunakan metode Kooperatif tipe
Teams Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar
operasi hitung pembagian pada siswa kelas III SDN Candigaron 02
kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang tahun Pelajaran 2014/2015?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui peningkatan belajar matematika mengenai
operasi hitung pembagian dengan menggunakan metode Kooperatif tipe
Teams Games Tournament (TGT) pada siswa kelas III SDN Candigaron
02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang tahun Pelajaran
2014/2015.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis adalah merupakan jawaban sementara terhadap masalah
yang dihadapi, sebagai alternatif tindakan yang dipandang paling tepat
untuk memecahkan masalah yang telah dipilih untuk diteliti melalui
PTK (Mulyasa, 2009:63). Adapun hipotesis penelitian ini adalah “ada
peningkatan hasil belajar siswa kelas III SDN Candigaron 02 dengan
menggunakan metode Kooperatif tipe Teams Games Tournament
(TGT) pada mata pelajaran matematika tentang operasi hitung
pembagian”.
6
2. Indikator Keberhasilan
Penggunaan metode Kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT)
dikatakan berhasil apabila indikator yang diharapkan tercapai.
Penelitian yang dilakukan ini, peneliti tidak menggunakan KKM yang
ditentukan oleh sekolah sebagai tolak ukur keberhasilan siswa,
melainkan menggunakan KKM yang ditentukan oleh peneliti dengan
alasan untuk memaksimalkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
matematika khususnya pada materi operasi hitung pembagian. Adapun
indikator yang dirumuskan peneliti adalah:
a. Secara individu
Siswa diharapakan dapat mencapai skor ≥ 70 pada materi operasi
hitung pembagian.
b. Secara Klasikal
Presentase sebanyak 80% dari total siswa dalam satu kelas
mendapat nilai ≥ 70.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapakan mampu memberikan manfaat, baik secara
teoritis maupun praktis.
1. Manfaat Teoritis
Untuk menambah wawasan keilmuan sebagai pedoman dalam
mengembangkan metode Kooperatif tipe Teams Games Tournament
(TGT) dalam pembelajaran.
7
2. Manfaat Praktis
Mewujudkan perilaku dalam kehidupan sehari-hari sebagai tolok ukur
dalam meningkatkan hasil belajar matematika.
a. Bagi guru
Dengan dilaksanakannya Penelitian Tindakan Kelas ini guru dapat
mengetahui metode, strategi pembelajaran yang bervariasi.
b. Bagi siswa
Meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran
matematika
c. Bagi sekolah
Untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan agar mampu
bersaing dengan sekolah lain.
d. Bagi penulis
Untuk menambah pengetahuan mengenai penggunaan metode yang
menarik untuk dalam pembelajaran.
F. Definisi Operasional
Untuk mencegah terjadinya kesalahpahaman terhadap istilah yang
terdapat dalam judul skripsi. Penulis perlu menjelaskan definisi istilah
sebagai berikut:
1. Hasil Belajar
Hasil belajar pada dasarnya adalah suatu kemampuan yang berupa
keterampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau
pengalaman yang diperoleh. Dalam hal ini Gagne dan Briggs (Sam’s,
8
2010:33) mendefinisikan hasil belajar sebagai kemampuan yang
diperoleh seseorang sesudah mengikuti proses belajar.
2. Operasi Hitung Pembagian
Menurut Johnson dan Myklebust (Sam’s, 2010:11-12) matematika
adalah bahasa simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan
hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan, sedangkan fungsi
teoritisnya adalah untuk memudahkan pemikiran. Operasi hitung
matematika adalah pengerjaan hitungan yang didalamnya terdapat
operasi penjumlahan, pengurangan, pembagian dan perkalian. Dalam
skripsi ini difokuskan pada matematika tingkat dasar kelas III pada
pokok bahasan operasi hitung pembagian. Pembagian adalah
merupakan pengurangan berulang (Firmanawaty, 2003: 27)
3. Pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT)
Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran
yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok. Setiap siswa dalam
kelompok mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-beda (tinggi,
sedang dan rendah) dan jika memungkinkan anggota kelompok
berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta memperhatikan
kesamaan jender. Model pembelajaran kooperatif mengutamakan kerja
sama dalam menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan
pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mencapai tujuan
(Daryanto dan Raharjo, 2012: 241)
9
Times Games Tournament (TGT) atau pertandingan permainan tim
dikembangkan secara asli oleh Davied De Vries dan Keath Edward
(Trianto, 2009: 83) adalah model pembelajaram yang didalamnya
siswa diminta untuk memainkan permainan dengan anggota-anggota
tim lain untuk memperoleh tambahan poin untuk skor tim mereka.
Berdasarkan pengertian tersebut maka metode Kooperatif tipe
Teams Games Tournament (TGT) adalah cara yang digunakan dalam
pembelajaran dengan cara membentuk kelompok-kelompok kecil yang
disertai dengan adanya permainan utuk meningkatkan kemampuan
siswa dalam memahami materi yang telah diberikan.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian
tindakan kelas (PTK).
Penelitian tindakan kelas kelas atau sering disebut dengan classroom
action research dalam bahasa Inggris. Yaitu penelitian yang dilakukan
oleh guru di kelas atau di sekolah tempat mengajar, dengan penekanan
pada penyempurnaan atau peningkatan praktik dan proses dalam
pembelajaran. Guru dapat melakukan penelitian sendiri terhadap
proses pembelajaran di kelas atau juga secara kolaboratif bekerja sama
dengan guru atau peneliti lain. Tetapi tindakan dan pengamatan yang
dilakukan tidak boleh mengganggu atau menghambat kegiatan belajar
mengajar (Susilo, 2007:16).
10
Alasan peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas kolaboratif
karena peneliti ikut berperan dalam proses pembelajaran. Penelitian
ini menjadikan kelas sebagai objek penelitian.
a. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SDN Candigaron 02 Kecamatan
Sumowono Kabupaten Semarang tahun Pelajaran 2014/2015.
b. Waktu penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester 1 tahun pelajaran
2014/2015.
2. Subjek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III di SDN
Candigaron 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang yang
berjumlah 16 siswa yang terdiri dari 9 laki-laki dan 7 perempuan.
3. Langkah-langkah Penelitian
Penelitian yang digunakan adalah model dari Kemmis dan Taggart
(Sam’s, 2010:72) berupa suatu siklus spiral. Pengertian siklus di sini
adalah suatu putaran kegiatan yang meliputi tahap-tahap rancangan
pada setiap putarannya, yaitu (1) perencanaan (planning), (2) tindakan
(acting), (3) observasi (observation), (4) refleksi (reflection).
Penelitian ini akan dilakukan dengan dua siklus. Dalam siklus memuat
empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan
refleksi. Berikut adalah gambaran langkah siklus tersebut:
11
Gambar 1.1 Skema siklus menurut Kemmis dan Taggart (Sam’s,
2010:73).
a. Perencanaan
Perencanaan (planning) merupakan langkah pertama yang
dilakukan dalam melakukan penelitian. Kegiatan yang dilakukan
adalah:
1) Menyiapkan materi tentang operasi hitung pembagian
2) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang
operasi hitung pembagian menggunakan metode Kooperatif
tipe TGT (Teams Games Tournament).
SIKLUS II
Perencanaan
Tindakan I
Pelaksanaan
Tindakan I
Refleksi I Pengamatan I
SIKLUS I
Perencanaan
Tindakan II
Pelaksanaan
Tindakan II
Pengamatan IIRefleksi II
Permasalahan
12
3) Menyiapkan lembar soal tentang operasi hitung pembagian
menggunakan metode Kooperatif tipe Teams Games
Tournament (TGT) untuk mengetahui hasil belajar siswa.
4) Menyiapkan instrumen.
a) Lembar observasi kegiatan siswa tentang penggunakan
metode Kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT).
b) Lembar observasi kegiatan guru tentang penggunakan
metode Kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT).
c) Angket tentang penggunaan metode Kooperatif tipe Teams
Games Tournament (TGT).
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan (acting) adalah menerapkan metode Kooperatif
tipe Teams Games Tournament (TGT) yang telah direncanakan,
dengan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan desain
pembelajran yang didalamnya terdapat tiga kegiatan, yaitu kegiatan
awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
c. Pengamatan
Pengamatan (observing) yaitu mengamati semua peristiwa
selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Pengamatan terfokus
pada kegiatan siswa dan guru yaitu mencatat apa yang dilihat,
didengar, dan diamati selama proses pembelajaran dengan
menggunakan metode Kooperatif tipe Teams Games Tournament
(TGT). Kemudian dianalisis untuk dijadikan umpan balik.
13
d. Refleksi
Refleksi (reflecting) dilakukan dengan menganalisis hasil
tindakan sejauh mana tingkat perubahan perilaku siswa sebelum
dan sesudah dilakukannya pembelajaran dengan menggunakan
metode Kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT). Dengan
refleksi akan diperoleh masukan yang dapat digunakan untuk
memperbaiki tindakan pada siklus II dan seterusnya.
4. Instrumen Penelitian
a. Pedoman/ lembar pengamatan
Pedoman atau lembar pengamatan digunakan untuk
mengamati kegiatan langsung yang sedang dilakukan siswa dalam
proses pembelajaran matematika di kelas III. Hasil observasi ini
berbentuk catatan lapangan yang mendeskripsikan proses kegiatan
pembelajaran yang meliputi antusias peserta didik dan kemampuan
siswa setelah melakukan pembelajaran matematika dengan
menggunakan metode Kooperatif tipe Teams Games Tournament
(TGT).
b. Soal Evaluasi
Untuk mendapatkan data yang yang dibutuhkan, maka
dilakukan tes. Tes tertulis digunakan untuk mendapatkan data yang
berupa nilai yang menggambarkan pencapaian target kompetensi
setelah mengikuti proses pembelajaran. Adapun jenis tes yang
digunakan berupa tes pilihan ganda (Sam’s,2010:92). Dengan
14
menggunakan pilihan ganda siswa dituntut untuk fokus dalam
mengerjakan. Karena, apabila terjadi kesalahan kalkulasi jawaban
maka akan berpengaruih pada hasil akhir jawaban.
c. Dokumentasi
Diperlukan untuk merekam kegiatan siswa dan guru dalam
proses pembelajaran. Pedoman berisi dokumen-dokumen hasil
belajar yang diperoleh dalam penelitian.
5. Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan peneliti dibantu oleh guru
kelas. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi digunakan peneliti untuk mengamati data-data
yang berhubungan dengan keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran.
b. Tes
Tes digunakan peneliti untuk memperoleh data-data yang
berhubungan dengan hasil belajar yang diperoleh siswa dengan
cara memberi tes tertulis untuk mengukur kemampuan dan
pemahaman siswa dalam pembelajaran.
15
c. Dokumentasi
Dokumentasi diperlukan untuk merekam kegiatan siswa
dan guru dalam proses pembelajaran berupa foto dan gambar
(Sam’s, 2010:93).
6. Analisis Data
Sesuai dengan rancangan penelitian yang digunakan maka analisis
data dilakukan dengan menggunakan analisis dan refleksi dalam setiap
siklusnya berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan. Penelitian
ini kemudian dianalisis untuk mengetahui hasil akhir dari setiap siklus
penelitian.
a. Ketuntasan individu
Untuk mengetahui ketuntasan setiap individu dalam mencapai skor
≥ 70 pada materi operasi hitung pembagian dapat dilihat dari hasil
tes evaluasi. Tehnik yang digunakan untuk mengukur presentase
kompetensi secara individu adalah sebagai berikut:
N= jumlah soal benar × 5
b. Ketuntasan klasikal
Presentase ketuntasan belajar yang peneliti harapkan adalah ≥80
dari jumlah siswa satu kelas. Tehnik mengukur presentase
kompetensi secara klasikal dapat digunakan rumus sebagai berikut:
P= × %
16
H. Sistematika Penulisan
Sistematika yang digunakan dalam penulisan skripsi ini sebagai berikut:
1. Bagian Awal
Bagian awal skripsi mencakup tentang sampul, lembar berlogo,
halaman judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan,
pernyataan keaslian tulisan, moto dan persembahan, kata
pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar
lampiran.
2. Bagian Inti
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
E. Manfaat Penelitian
F. Definisi Operasional
G. Metode penelitian
1. Rancangan Penelitian
2. Subjek Penelitian
3. Langkah-langkah Penelitian
4. Instrumen Penelitian
5. Pengumpulan data
17
6. Analisis Data
H. Sistematika Penulisan
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar dan Hasil Belajar
B. Matematika
C. Operasi hitung Pembagian
D. Metode Kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT)
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek penelitian
B. Deskripsi pelaksanaan penelitian siklus I
C. Deskripsi pelaksanaan penelitian siklus II
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil observasi pada tahap Pra Penelitian
B. Hasil penelitian deskripsi per siklus
C. Pembahasan
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
C. Kata Penutup
3. Bagian Akhir
Bagian akhir mencakup daftra pustaka , lampiran-lampiran dan
daftra riwayat hidup penulis.
18
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar dan Hasil Belajar
1. Pengertian Belajar
Menurut Sam’s (2010: 31) belajar artinya berusaha (berlatih)
supaya mendapat suatu kepandaian. Secara umum belajar dapat
diartikan sebagai proses perubahan perilaku akibat adanya interaksi
individu dengan lingkungan. Dalam arti luas mencakup pengetahuan,
pemahaman, keterampilan, sikap, dan sebagainya. Setiap perilaku ada
yang tampak atau dapat diamati, dan ada pula yang tidak dapat
diamati.
Seseorang belajar pada dasarnya didorong oleh keinginan untuk
mengembangkan perilakunya yang efektif dan efisien dalam mencapai
tujuan. Dengan demikian seseorang atau peserta didik belajar karena
adanya bermacam-macam rangsangan sehingga terjadi interaksi. Hal
ini sependapat dengan Thorndike (Uno, 2007: 11) yang mengatakan
bahwa belajar adalah proses interaksi antara stimulus ( yang dapat
berupa pikiran, perasaan dan gerakan) dan respon (yang dapat berupa
pikiran, perasaan, dan gerakan).
Bagi seorang behavioris, belajar pada dasarnya adalah
menghubungkan sebuah respon tertentu pada sebuah stimulus yang
19
tadinya tidak berhubungan. Respon tertentu kemudian itu diperkuat
ikatannya melalui berjenis-jenis cara yang berkondisi. Menurut teori
Gestalt (Daryanto dan Tasrial, 2012: 45) hakekat belajar adalah
penemuan hubungan unsur-unsur di dalam ikatan keseluruhan.
Menurut Hamalik (1983: 21-22) belajar adalah suatu bentuk
pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan
dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan
latihan. Tingkah laku yang baru itu misalnya dari tidak tahu menjadi
tahu , timbulnya pengertian-pengertian baru, perubahan dalam sikap,
kebiasaan-kebiasaan, keterampilan, perkembangan sifat-sifat sosial,
emosional, dan pertumbuhan jasmaniah. Manusia dalam perbuatannya
selalu menuntut kegiatan rohani dan jasmani. Membaca buku
misalnya adalah merupakan kegiatan yang memadukan antara
kegiatan jasmani yang berupa gerakan-gerakan mata, tangan, sikap
badaniah hal ini sependapat dengan Cronbach (Abror, 1993: 66) yang
mengatakan bahwa belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan
mengalami, dan dalam mengalami itu si pelajar menggunakan panca
inderanya. Pendukung panca indra adalah kegiatan rohaniah yang
mana fungsinya untuk mengolah pengertian-pengertian, mengingat
kembali, memikirkan dan sebagainya.
20
a. Ciri-ciri Belajar
Aktifitas belajar haruslah mempunyai ciri-ciri tertentu.
Menurut Baharuddin dan Esa N.W (Sriyanti, Suwardi, dan Erawati,
2009:18) ciri-ciri belajar meliputi:
1) Belajar ditandai dengan adanya tingkah laku.
2) Perubahan perilaku dari hasil belajar relatif permanen.
3) Perubahan tingkah laku tidak harus dapat diamati pada saat
berlangsungnya proses belajar, tetapi perubahan perilaku itu bisa
jadi bersifat potensial.
4) Perubahan tingkah laku itu merupakan hasil latihan atau
pengalaman.
5) Pengalaman atau latihan itu dapat memberikan penguatan.
b. Prinsip-prinsip Belajar
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2002: 42) salah satu tugas
guru adalah mengajar. Dalam kegiatan mengajar ini tentu saja tidak
dapat dilakukan sembarangan, tetapi harus menggunakan teori-
teori dan prinsip-prinsip belajar tertentu agar bisa bertindak secara
tepat. Prinsi-prinsip itu adalah sebagai berikut:
1) Belajar dapat berkembang secara efektif apabila didasari oleh
perhatian dan dorongan motivasi yang berasal dari diri dalam
dirinya sendiri.
21
2) Belajar menunjukkan jiwa yang sangat aktif, jiwa mengolah
informasi yang kita terima, tidak hanya sekedar menyimpan saja
tanpa mengadakan transformasi.
3) Belajar haruslah dilakukan sendiri oleh siswa, belajar adalah
mengalami, belajar tidak bisa dilimpahkan kepada orang lain.
4) Belajar memerlukan latihan dan pengulangan agar apa yang
telah dipelajari dapat dikuasai.
5) Adanya tantangan dan hambatan, siswa harus dapat
mengatasinya secara tepat.
6) Belajar harus didasari kesadaran adanya kebutuhan untuk
memperoleh balikan dan sekaligus penguatan bagi setiap
kegiatan yang dilakukannya.
7) Belajar menurut pada tempo (kecepatan)nya sendiri dan untuk
setiap kelompok umur terdapat variasi kecepatan belajar.
8) Belajar adalah proses kontiguitas (hubungan antara pengertian
yang satu dengan pengertian yang lain) sehingga mendapatkan
pengertian yang diharapkan. Stimulus yang diberikan
menimbulkan response yang diharapkan (Slameto, 1991:29).
2. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Sam’s (2010: 33) hasil belajar pada dasarnya adalah
suatu kemampuan yang berupa keterampilan dan perilaku baru
sebagai akibat dari latihan atau pengalaman yang diperoleh. Dengan
22
hasil belajar sebagai perubahan dalam kapabilitas (kemampuan
tertentu) sebagai akibat belajar, maka jenkins dan Unwin (Uno,2007:
17) menyatakan bahwa hasil akhir dari kegiatan belajar adalah apa
yang mungkin dikerjakan siswa sebagai hasil belajarnya. Hal ini
serupa dengan pengertian Gagne (Uno, 2007: 17) yaitu siswa yang
mampu mengerjakan sesuatu sebagai hasil belajar tentulah akibat
kapabilitasnya. Berdasarkan pengertian Gagne serta jenkins dan
Unwin, dapat diartikan bahwa hasil belajar merupakan pengalaman-
pengalaman belajar yang diperoleh siswa dalam bentuk kemampuan-
kemampuan tertentu.
Hasil belajar juga merupakan kemampuan untuk mencapai
perubahan-perubahan dalam dalam jiwa seseorang seperti
memperoleh pengertian tentang bahasa, bersikap susila dan lain
sebagainya (Ahmadi, 1991: 14).
a. Wujud Hasil Belajar
Uraian definisi belajar telah menjelaskan bahwa ciri-ciri
belajar itu adanya perubahan dalam diri individu. Syah (Sriyanti,
2009: 20) menyatakan bahwa wujud hasil belajar dapat dilihat
adanya sembilan wujud perubahan, yaitu:
1) Kebiasaan
Orang yang berhasil dalam belajarnya akan mengurangi
kebiasaan-kebiasaan yang tidak diperlukan.
23
2) Keterampilan
Hasil belajar seseorang dapat dilihat dari tingkat
keterampilan yang ada dalam diri individu.
3) Pengamatan
Seseorang yang belajar akan menghasilkan pengamatan
yang objektif dan benar.
4) Berfikir asosiatif dan daya ingat
Orang yang belajar dapat berfikir asosiatif untuk
menghubungkan sesuatu dengan sesuatu lainnya serta akan
memiliki daya ingat yang baik.
5) Berfikir rasional dan kritis
Proses belajar akan menjadikan seseorang dapat berfikir
rasional dan kritis. Berfikir rasional berarti mampu
menggunakan logika untuk menentukan sebab-akibat,
menganalisis, menyimpulkan, bahkan meramal sesuatu.
6) Sikap
Hasil belajar akan ditandai dengan munculnya
kecenderungan baru dalam diri seseorang salam menghadapi
suatu objek, tata nilai, peristiwa, dan sebagainya.
7) Inhibisi
Inhibisi dalam konteks belajar artinya kesanggupan
individu untuk mengurangi atau menghentikan tindakan yang
24
tidak perlu. Hasil belajar dapat dilihat dari kesanggupan
individu dalam melakukan sesuatu secara baik.
8) Apresiasi
Hasil belajar dapat dilihat adanya apresiasi dalam diri
individu yang belajar yakni muncul kemampuan untuk menilai
dan menghargai terhadap objek tertentu.
9) Tingkah laku efektif
Seseorang dikatakan berhasil belajar jika orang tersebut
memiliki tingkah laku yang efektif yaitu tingkah laku yang
memiliki manfaat.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Hasil belajar berkaitan erat dengan proses belajar sehingga
faktor yang mempengaruhi belajar akan berpengaruh terhadap hasil
belajar.
Seperti apa yang diutarakan Slameto (1991: 56-74) bahwa
faktor yang mempengaruhi belajar dibagi menjadi dua golongan,
yaitu faktor intern dan faktor ekstern.
Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu,
sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu.
Faktor intern dibagi menjadi 3 yaitu:
25
1) Faktor jasmaniah
Proses belajar akan terganggu jika kesehatan seseorang
terganggu, ia akan cepat lelah, mudah pusing, ngantuk jika
badan lemah, kurang darah atau gangguan fungsi alat indra.
Agar seseorang belajar dengan baik dan mendapatkan hasil
belajar yang baik, maka harus diusahakan agar kesehatannya
terjamin dengan istirahat cukup, pola makan yang benar dan
lain sebagainya.
2) Faktor psikologis
Terdapat tujuh hal yang mempengaruhi belajar dalam
faktor psikologis yaitu: intellegensi, perhatian, minat, bakat,
motif, kematangan dan kelelahan.
a) Intellegensi yaitu kecakapan yang terdiri dari tiga jenis
yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke
dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif,
mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat.
b) Perhatian, jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian
siswa, timbul kebosanan sehingga ia tidak suka belajar.
c) Minat, minat sangat berpengaruh besar terhadap belajar,
karena bila bahan pelajaran tidak sesuai dengan minat
siswa, siswa tidak tertarik dan tidak berminat untuk belajar.
26
d) Bakat, adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu
baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang
nyataseseudah belajar atau berlatih.
e) Motif, dalam proses belajar harus memperhatikan apa yang
dapat mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik.
f) Kematangan, suatu tingkat atau fase dalam seseorang, jika
alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan
baru. Misal, jari-jarinya sudah siap untuk menulis, dan
sebagainya.
g) Kesiapan, kesediaan untuk memberi respon.
3) Faktor kelelahan
Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh.
Kelelahan rohani dilihat dengan adanya kelesuan dan
kebosanan, sehingga minat dan dorongan belajar menjadi
hilang. Kelelahan dapat dihilangkan melalui: tidur, istirahat,
olahraga teratur, mengimbangi makan dengan syarat kesehatan.
Faktor ekstern, meliputi:
1) Faktor keluarga
Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga
berupa cara orang tua mendidik, relasi antara anggota
keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi
keluarga.
27
2) Faktor Sekolah
Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup
metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa,
relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan
waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode
belajar, dan tugas rumah.
3) Faktor Masyarakat
Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga
berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi
karena keberadaan siswa dalam masyarakat.
B. Matematika
1. Pengertian Matematika
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari
perkembangan teknologi modern, yaitu mempunyai peran penting
dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Mata
pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik
mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan
berfikir logis, analitis, sistematis dan kreatif pada keadaan yang selalu
berubah, tidak pasti dan kompetitif. Menurut Sriyanto (2007: 12) kata
“matematika” berasal dari kata mathema dalam bahasa Yunani yang
diartikan sebagai “sains, ilmu pengetahuan, atau belajar”, juga
mathematikos yang diartikan sebagai “suka belajar”.
28
Menurut Johnson dan Myklebust (Sam’s, 2010: 11) matematika
adalah bahasa simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan
hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi
teoritisnya adalah untuk memudahkan pemikiran. Menurut Mulyani
Sumantri (Sam’s, 2010: 12) matematika adalah pengetahuan yang
tidak kurang dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu tujuan
pengajaran matematika ialah agar siswa dapat berkonsultasi dengan
menggunakan angka-angka dan bahasa dalam matematika.
2. Karakteristik Matematika
Menurut Soedjadi (2000: 13) dalam definisi matematika dapat
dilihat adanya ciri-ciri atau karakteristik yang dapat merangkum
pengertian matematika secara umum. Beberapa karakteristik itu
adalah:
a. Memiliki objek kajian abstrak
b. Bertumpu pada kesepakatan
c. Berpola pikir deduktif
d. Memiliki simbol yang kosong dari arti
e. Memperhatikan semesta pembicara
f. Konsisten dalam sistemnya
3. Fungsi Matematika
Matematika berfungsi sebagai alat untuk mendeskripsikan dan
memprekdisikan sesuatu Cokroft (Uno dan Masri, 2009: 108).
29
Untuk itulah mengapa matematika diajarkan, hal ini disebabkan
matematika sangat dibutuhkan dan berguna dalam kehidupan sehari-
hari, bagi sains, perdagangan dan perindustrian, dan karena
matematika itu menyediakan suatu daya, alat komunikasi, yang singkat
dan tidak ambigus.
4. Tujuan Pembelajaran Matematika
Menurut Sodjadi (2000: 43) Secara umum tujuan diberikannya
matematika disekolah adalah untuk membantu siswa mempersiapkan
diri agar sanggup menghadapi perubahan keadaan di dalam kehidupan
dan di dunia yang selalu berkembang, melalui latihan bertindak atas
dasar pemikiran yang logis, rasional, dan kritis. Serta mempersiapkan
siswa agar dapat menggunakan matematika dan pola pikir matematika
dalam kehidupan sehari-hari dan dalam mempelajari ilmu
pengetahuan.
5. Hakikat Belajar Matematika
Menurut Subarinah (Sam’s, 2010: 29) matematika merupakan ilmu
pengetahuan yang mempelajari struktur yang abstrak dan pola
hubungan yang ada di dalamya. Artinya bahwa belajar matematika
pada hakikatnya adalah belajar konsep, strukturnya dan mencari
hubungan antar konsep dan strukturnya.
30
C. Operasi Hitung Pembagian.
1. Pengertian Operasi Hitung
Operasi dalam matematika maksudnya adalah pengerjaan. Operasi
hitung atau pengerjaan hitung dapat dilakukan terhadap semua jenis
bilangan.
Pembagian dapat di definisikan sebagai pengurangan berulang
sehingga diperoleh hasil akhir 0 (Firmawati, 2005: 16).
Operasi hitung pembagian dapat di identikkan dengan operasi
pengurangan bilangan yang diulang sampai dengan kelipatan tertentu
sehingga nilainya sama dengan 0 (Supriyanto, 2008: 96).
2. Aturan penting dalam pengerjaan pembagian
Pembagian juga didefinisikan sebagai pengurangan berulang
sehingga diperoleh hasil akhir nol. Misalnya 15: 5 bisa dimaknakan
berapa kali mengurangkan 15 dengan 5 sehingga hasilnya 0. Artinya
angka 15 akan habis dikurangi dengan angka 5 sebanyak 3 kali
sehingga 15- 5- 5- 5= 0
Operasi pembagian juga dapat disebut sebagai kebalikan dari
operasi perkalian. Sehingga 15: 5=
15= 5+ 5+5
Operasi bembagian di dalamnya tidak berlaku prinsip subtitusi
artinya jika urutan angka kita balik, hasilnya akan berubah 15: 5 ≠ 5:
15 (Supriyanto, 2008: 96).
31
D. Metode Kooperatif tipe Teams Games Tournament(TGT)
1. Pengertian Metode Pembelajaran
Menurut Sam’s (2010: 18) metode pembelajaran diartian sebagai
cara yang digunakan guru, yang dalam tugas mengajarnya dan
merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Sebagai seorang guru, harus mengenal berbagai macam metodologi
dalam kegiatan belajar mengajar, agar KBM dapat berjalan secara
variatif, sehingga guru bersama murid lebih semangat dalam KBM.
Pemilihan metode pembelajaran harus disesuaikan dengan mata
pelajaran yang akan diajarkan dan karakteristik siswa, agar metode
pembelajaran itu dapat berlangsung secara optimal dan tujuan
pembelajaran pun dapat tercapai.
Menurut Fathurrahman Pupuh (Hamruni, 2012: 6) metode secara
harfiah berati cara. Dalam pemakaian yang umum, metode diartikan
sebagai suatu cara atau prosedur yang dipakai untuk mencapai tujuan
tertentu. Dalam kaitannya dengan pembelajaran, metode didefinisikan
sebagai cara-cara menyajikan bahan pelajaran pada peserta didik untuk
tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian, salah satu
keterampilan yang harus dimiliki guru adalah keterampilan memilih
metode.
Selain metode, strategi, dan pendekatan pembelajaran, terdapat
istilah lain yang kadang-kadang sulit dibedakan, yaitu teknik dan taktik
mengajar. Menurut Hamruni (2012: 7) teknik adalah cara yang
32
dilakukan agar metode yang dilakukan berjalan efektif dan efidien.
Sedangkan taktik adalah gaya seseorang dalam melaksanakan suatu
teknik atau metode tertentu.
2. Pengertian pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) adalah merupakan
suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-
kelompok. Setiap siswa dalam kelompok mempunyai tingkat
kemampuan yang berbeda-beda (tinggi, sedang dan rendah) dan jika
memungkinkan anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang
berbeda serta memperhatikan kesamaan jender. Model pembelajaran
kooperatif mengutamakan kerja sama dalam menyelesaikan
permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam
rangka mencapai tujuan (Daryanto dan Raharjo, 2012: 241).
Sedangkan menurut Slavin (Hamruni, 2011: 120) salah satu strategi
dari model pembelajaran kelompok adalah strategi pembelajaran
kooperatif. Slavin mengemukakan dua alasan mengapa menggunakan
strategi pembelajaran kooperatif. Pertama, beberapa hasil penelitian
membuktikan bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa sekaligus dapat meningkatkan
kemampuan hubungan sosial, menumbuhkan sikap menerima
kekurangan diri dan orang lain, serta dapat meningkatkan harga diri.
Kedua, pembelajaran kooperatif dapat merealisasikan kebutuhan siswa
33
dalam belajar berfikir, memecahkan masalah, dan mengintegrasikan
pengetahuan dengan keterampilan.
Pembelajaran kooperatif adalah solusi ideal terhadap masalah
menyediakan kesempatan berinteraksi secara kooperatif dan tidak
dangkal kepada para siswa dari latar belakang etnik yang berbeda
(Slavin, 2005: 103). Pada dasarnya pembelajaran kooperatif
mengandung pengertian sebagai suatu sikap atau perilaku bersama
dalam kerja atau membantu diantara sesama dalam bekerja atau
membantu diantara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur
dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih dimana
keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap
anggota kelompok itu sendiri.
Pembelajaran kooperatif adalah rangkaian kegiatan belajar yang
dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan (Hamruni,2011:
119). Belajar dalam kelompok kecil dengan prinsip pembelajaran
kooperatif sangat baik digunakan untuk mencapai tujuan belajar, baik
yang bersifat kognitif, afektif, maupun kreatif suasana belajar yang
berlangsung dalam interaksi yang saling percaya, terbuka dan rileks
diantara anggota kelompok memberikan kesempatan bagi siswa untuk
memperoleh dan memberi masukan diantara mereka untuk
mengembangkan pengetahuan, sikap, nila dan moral, serta
keterampilan yang ingin dikembangkan dalam pembelajaran.
34
Pembelajaran ini diharapkan guru dapat menciptakan kondisi dan
situasi yang memungkinkan siswa membentuk makna dari kegiatan
yang telah mereka lakukan dan amati melalui pembelajaran.
Pembelajaran ini lebih menekankan pada proses dari pada hasil dengan
asumsi mengembangkan kompetensi dan potensi siswa melalui
pendidikan.
Pembelajaran kooperatif mengembangkan diskusi dan komunikasi
dengan tujuan agar siswa saling berbagi kemampuan, saling belajar
berfikir kritis, saling menyampaikan pendapat, saling memberi
kesempatan menyalurkan kemampuan, saling membantu belajar, saling
menilai kemampuan dan peranan diri sendiri maupun teman lain.
Menurut Daryanto dan Raharjo (2012: 243) terdapat langkah-langkah
dalam model pembelajaran kooperatif. Langkah tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan mengkomunikasikan
kompetesni dasar yang akan dicapai serta memotivasi siswa.
b. Menyampaikan informasi. Guru menyampaikan informasi kepada
siswa.
c. Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-kelompok belajar.
guru menginformasikan pengelompokan siswa.
d. Membimbing kelompok belajar. Guru memotifasi serta
memfasilitasi kerja siswa dalam kelompok-kelompok belajar.
35
e. Evaluasi. Guru mengevalusi hasil belajar tentang materi
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
f. Memberi penghargaan. Guru memberi penghargaan hasil belajar
individual dan kelompok.
3. Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Games Tournament(TGT)
Times Games Tournament (TGT) merupakan salah satu model
pembelajaran tim siswa, ini pada mulanya dikembangkan oleh Davied
De Vries dan Keith Edwards, ini merupakan metode pembelajaran
pertama dari Johns Hopkins (Slavin, 2005: 13). Jadi Times Games
Tournament (TGT) merupakan pembelajaran yang berupa kelompok,
permainan, kerjasama dan pertandingan yang mana pembelajaran
tersebut mengutamakan kekompakan.
Sebagai pengganti tes dan sistem perbaikan skor individu TGT
mempunyai ide utama untuk memotivasi siswa saling memberi
semangat dan membantu dalam menuntaskan keterampilan-
keterampilan yang dipresentasikan guru. Apabila siswa menginginkan
tim mereka mendapatkan penghargaam tim, mereka harus membantu
teman satu tim dalam mempelajari bahan ajar tersebut. Mereka harus
memberi semangat teman satu timnya untuk melakukan yang terbaik,
menyatakan bahwa belajar itu penting, bermanfaat dan menyenangkan.
Mereka dapat mendiskusikan perbedaan yang ada, dan saling
membantu satu sama lain ketika menghadapi jalan buntu. Dapat juga
memberikan kuis tentang materi yang sedang dipelajari.
36
Walaupan siswa belajar bersama, mereka tidak boleh saling
membantu dalam turnamen, ini berarti siswa harus menguasai materi
tersebut. Tanggung jawab pribadi ini memotivasi siswa untuk
mempelajari materi dengan sungguh-sungguh. Selain motivasi-
motivasi diatas Times Games Tournament (TGT) memiliki dimensi
kegembiraan karena menggunakan permainan-permainan, ini yang
membedakan TGT dengan model kooperatif lainnya.
Menurut Slavin (2005: 166-169) pembelajaran kooperatif tipe TGT
terdiri dari 5 komponen yakni:
a. Presentasi di kelas
Pertama-tama guru menyampaikan materi. Pada saat
penyampaian materi siswa harus benar-benar memperhatian dan
memahami materi yang disampaikan oleh guru, karena dengan
demikian akan membantu mereka dalam dalam tim dan pada saat
game.
b. Tim (kelompok)
Tim terdiri dari 4 atau 5 siswa yang memiliki kemampuan
berbeda (heterogen). Fungsi utama dari tim ini adalah memastikan
bahwa semua anggota tim benar-benar belajar, dan lebih khusunya
lagi adalah untuk mempersiapkan anggotanya dalam sebuah game.
c. Game
Dalam permainan ini setiap siswa yang bersaing merupakan
wakil dari kelompoknya.Siswa yang mewakili kelompoknya,
37
masing-masing ditempatkan pada meja tournament. Tiap meja
turnamen ditempati 5 sampai 6 peserta, dan diusahakan tidak ada
peserta yang berasal dari kelompok yang sama. Permainan diwali
dengan memberitahukan aturan permainan.Setelah itu permainan
dimulai dengan membagikan kartu-kartu soal untuk bermain (kartu
soal dan kunci jawaban diletakkan terbalik di atas meja sehingga
soal dan kunci jawaban tidak terbaca).
d. Turnamen
Turnamen adalah sebuah struktur dimana game
berlangsung. Biasanya berlangsung pada akhir unit, setelah guru
memberi presentasi dan tim telah melaksanakan kerja kelompok
terhadap lembar kegiatan. Dalam permaianan ini setiap meja
turnamen dilakukan dengan aturan sebagai berikut. Pertama, setiap
pemain dalam tiap meja menentukan dulu pembaca soal dan
pemain yang pertama dengan cara undian. Kemudian pemain yang
menang undian mengambil undian yang berisi soal sesuai dengan
nomor undian yang diambil oleh pemain.Selanjutnya soal
dikerjakan mandiri oleh pemain dan penantang sesuai dengan
waktu yang ditentukan dalam soal. Setelah waktu untuk
mengerjakan selesai, pemain akan membacakan hasil pekerjaannya
dan penantang akan menanggapinya. Setelah itu pembaca akan
membacakan kunci jawabannya dan skor hanya diberikan kepada
38
pemain yang jawabannya benar atau penantang yang pertama kali
memberikan jawaban benar.
e. Rekognisi Tim (penghargaan kelompok)
Tim akan mendapatkan sertifikat atau penghargaan lain
apabila skor rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu.
Penghargaan ini selain memotivasi siswa agar lebih baik dalam
mengikuti pelajaran diharapkan dapat juga mempengaruhi hasil
belajar siswa.
Gambar 2.1 Bagan Penempatan Peserta Turnamen
Kategori kemampuan :
1. (Tinggi)
2. (Sedang)
Team A
41 32
Meja 1 Meja 2 Meja 3 Meja 4
Team B Team C
1 2 3 4 21 3 4
39
3. (Sedang)
4. (Rendah)
TGT terdiri dari siklus reguler dari aktifitas pengajaran yang diatur
seperti dalam (Slavin, 2005: 171-174) sebagai berikut:
Mengajar : menyampaikan pelajaran.
Belajar Tim : siswa mempelajari lembar kegiatan dalam tim.
Turnamen : siswa terlibat dalam permainan akademik dalam
meja-meja turnamen.
Penghargaan Tim : Skor tim dihitung berdasarka skor turnamen
anggota tim.
4. Kelebihan Pembelajaran Kooperatif tipe TGT
a. Siswa tidak terlalu tergantung kepada guru
b. Siswa lebih percaya diri untuk untuk berfikir mandiri,
menemukan informasi dari berbagai sumber, dan belajar bersama
siswa lainnya
c. Mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide secara verbal
dan membandingkan dengan ide-ide orang lain
d. Menumbuhkan sikap respon terhadap orang lain
e. Membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung
jawab dalam belajar
f. Meningkatkan prestasi akademik dan kemampuan sosial,
g. Meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan
mengubah belajar abstrak menjadi nyata.
40
5. Kelemahan Pembelajaran Kooperatif tipe TGT
a. Dibutuhkan waktu yang relatif lama untuk melaksanakan
cooperative learning tipe teams games tournaments,
b. Siswa yang memiliki kemampuan lebih akan merasa terhambat
oleh siswa yang berkemampuan kurang.
c. Memerlukan kerja keras dalam memadukan kemampuan
individu siswa dengan kerjasamanya
d. menciptakan kondisi saling memberi pemahaman antar siswa, bisa
timbul pemahaman yang berbeda dengan apa yang diharapkan.
(http://www.homedukasi.com/2013/04/kelebihan-dan-kekurangan-
tgt.html. diakses pada hari jum’at 26/09/2014).
6. Penerapan metode Kooperatif tipe TGT dalam materi Operasi
Hitung Pembagian.
1) Guru menyiapkan kartu soal, LKS operasi hitung pembagian.
2) Siswa dibagi atas beberapa kelompok (setiap kelompok
anggotanya 4 orang).
3) Guru menempatkan siswa dalam tim belajar beranggotakan empat
orang secara heterogen.
4) Guru menyiapkan pelajaran dan membagi LKS operasi hitung
pembagian pada masing-masing tim, kemudian siswa bekerja
41
dalam tim, pastikan seluruh anggota tim menguasai pelajaran
tersebut.
5) Memberi kesempatan kepada tim untuk berdiskusi, berfikir,
menganalisis, serta menyelesaikan masalah secara berkelompok.
6) Setelah selesai mengerjakan LKS dengan waktu yang ditentukan,
guru mengarahkan siswa untuk bersiap-siap mengikuti game
turnamen.
7) Mengadakan game turnamen yang telah direncanakan.
8) Memberikan reward pada tiap-tiap kelompok.
42
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subyek Penelitian
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Negeri Candigaron 02
Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang. Bagian ini memaparkan
tentang lokasi dilaksanakannya penelitian. Hal ini dipandang perlu
karena untuk menghindari persepsi yang salah tentang lokasi
penelitian yang nantinya juga sangat berpengaruh pada analisa data
yang dilakukan. Secara garis besar lokasi penelitian sebagai berikut:
a. Identitas
Nama Sekolah : SDN Candigaron 02
Alamat : Dsn. Garon, Desa Candigaron, Kecamatan
Sumowono, Kabupaten Semarang.50662
Mata Pelajaran : Matematika
Materi : Operasi Hitung Pembagian
Kelas : III/I
b. Karakteristik Siswa Kelas III
Siswa kelas III SDN Negeri Candigaron 02 berjumlah 16
siswa, terdiri dari 9 laki-laki dan 7 perempuan. Nama-nama siswa
yang terdapat di kelas III tersebut adalah sebagai berikut:
43
Tabel 3.1 Daftar Nama Siswa Kelas III di SDN Candigaron 02Tahun 2014/2015.
2. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran matematika materi
operasi hitung pembagian pada semester I tahun ajaran 2014/2015.
Penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa siklus. Penelitian
menggunakan pembelajaran yang terdapat mata pelajaran matematika
yang disesuaikan dengan jadwal pelajaran kelas III SDN Negeri
Candigaron 02, Kec. Sumowono, Kab. Semarang.
No Nama Jenis Kelamin
1. SANDY OCTAVIAN Laki-laki
2. YOGA SURYA ADIDA Laki-laki
3. ABITA DWI PUTRI Perempuan
4. ADITYA WARDANI Laki-laki
5. DEDI MANSUR WIJAYA Laki-laki
6. DINA AFRIYANI Perempuan
7. EFRIDA FEBY ROHMAH Perempuan
8. FINDIKA Perempuan
9. GITA VERONICA Perempuan
10. LILIS WIDYAHANTI Perempuan
11. MUHAMMAD BAHRUL U Laki-laki
12. MUHAMMAD HASANUDIN Laki-laki
13. MUHAMMAD SODIQ Laki-laki
14. SANIA RAHMAH Perempuan
15. WAFI RAKA FAUZI Laki-laki
16. ZAINI MACHFUDS Laki-laki
44
Waktu pelaksanaan penelitian sebagai berikut:
1) Kegiatan siklus I : Rabu dan Kamis, 15 – 16 Oktober 2014
2) Kegiatan siklus II : Rabu dan Kamis, 22 – 23 Oktoder 2014
B. Deskripsi Penelitian Siklus I
1. Perencanaan (Planning)
Tahap perencanaan pada siklus ini mencakup kegiatan sebagai berikut:
a. Pelaksanaan tindakan kelas dilaksanakan pada 15 dan 16 Oktober
2014.
b. Menyiapkan RPP pembelajaran operasi hitung pembagian melalui
metode kooperatif tipe TGT.
c. Menyiapkan perangkat pembelajaran tentang operasi hitung
pembagian melalui metode kooperatif tipe TGT.
Perangkat yang perlu disiapkan pada siklus I meliputi
absensi, lembar pengamatan guru dan siswa, angket, LKS, soal
evalusi, alat peraga,meja turnamen.
2. Tindakan (Action)
Tindakan kelas siklus I berlangsung selama 2 kali tatap muka (4 x
35 menit). Materi yang di ajarkan pada pertemuan ini adalah
mengubah bentuk pembagian menjadi bentuk pengurangan berulang.
Adapun langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan Awal
45
Kegiatan awal meliputi salam, do’a, absensi, apersepsi
(guru bercerita tentang membagi sesuatu, permen misalnya), guru
menjelaskan langkah-langkah pembelajaran TGT, siswa
bergabung dengan kelompok yang sudah ditentukan,
menginformasikan materi yang akan di ajarakan.
b. Kegiatan Inti
1) Eksplorasi
Siswa menggali informasi dari guru tentang operasi
hitung pembagian mengubah bentuk pembagian
menjadi bentuk pengurangan berulang dengan
menggunakan alat peraga.
2) Elaborasi
Siswa diminta maju untuk mendemonstrasikan
mengubah bentuk pembagian menjadi bentuk
pengurangan berulang dengan alat peraga di papan
tulis.
Guru mempersilahkan siswa bergabung dalam
kelompok masing-masing dan membagi LKS tentang
operasi hitung pembagian melalui metode kooperatif
tipe TGT.
Secara berkelompok siswa mengerjakan LKS tentang
operasi hitung pembagian yang nantinya akan di
mainkan dalam game turnamen.
46
Setelah siswa mengerjakan LKS, kemudian diadakan
game/quis TGT yang soalnya berasal dari LKS yang
sudah dikerjakan.
3) Konfirmasi
Guru dan siswa bersama-sama mengoreksi jawaban
dari siswa yang menjawab soal pada saat game/quis
TGT.
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
bertanya tentang pelajaran yang belum dipahami.
c. Kegiatan Akhir
Kegiatan penutup meliputi kesimpulan, pemberian
penghargaan, memberi motivasi belajar, memberi evaluasi,
memberi PR dan menyampaikan materi yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya, do’a dan salam
3. Pengamatan (Observation)
kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah mengamati kegiatan
guru dalam mengajar dengan tujuan untuk mengetahui proses
pembelajaran melalui metode kooperatif tipe TGT. Kegiatan observasi
ini juga untuk mengamati siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan
tujuan mengetahui keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran
dengan metode kooperatif tipe TGT.
Observasi dilaksanakan secara langsung dengan menggunakan
format observasi yang telah disusun. Observasi dilakukan untuk
47
mengetahui ketepatan dalam menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) pada operasi hitung
pembagian, baik bagi guru maupun siswa di SDN Candigaron 02.
4. Refleksi (Reflektion)
Pengamat mencatat hal-hal baik yang mendukung dan
menghambat proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT)
untuk dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya.
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
1. Perencanaan (Planning)
Tahap perencanaa pada siklus ini mencakup kegiatan sebagai berikut:
a. Pelaksanaan tindakan kelas dilaksanakan pada 22 dan 23 Oktober
2014.
b. Menyiapkan RPP pembelajaran operasi hitung pembagian melalui
metode kooperatif tipe TGT.
c. Menyiapkan perangkat pembelajaran tentang operasi hitung
pembagian melalui metode kooperatif tipe TGT.
Perangkat yang perlu disiapkan pada siklus II meliputi
absensi, lembar pengamatan guru dan siswa, angket, LKS, soal
evalusi, alat peraga, meja turnamen.
2. Tindakan (Action)
Tindakan kelas siklus II berlangsung selama 2 kali tatap muka (4 x
35 menit). Materi yang di ajarkan pada pertemuan 1 adalah membagi
48
bilangan dua angka dengan bilangan satu angka. Adapun langkah-
langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan Awal
Kegiatan awal meliputi salam, do’a, absensi, apersepsi
(guru bertanya tentang cara lain menyelesaikan operasi hitung
pembagian), guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran
TGT, siswa bergabung dengan kelompok yang sudah ditentukan,
menginformasikan materi yang akan di ajarakan.
b. Kegiatan Inti
1) Eksplorasi
Siswa menggali penjelaskan guru tentang operasi
hitung pembagian bilangan dua angka dengan bilangan
satu angka dengan menggunakan pembagian bersusun
panjang dan bersusun pendek.
2) Elaborasi
Siswa diminta bergabung dalam kelompoknya
masing-masing yang sudah ditentukan.
Secara berkelompok siswa mengerjakan LKS tentang
pembagian bersusun panjang dan bersusun pendek
yang nantinya akan dimainkan galam game turnamen.
Setelah siswa mengerjakan LKS, kemudian diadakan
game/quis TGT yang soalnya berasal dari LKS yang
sudah dikerjakan.
49
3) Konfirmasi
Guru dan siswa bersama-sama mengoreksi jawaban
dari siswa yang menjawab soal pada saat game/quis.
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
bertanya tentang pelajaran yang belum dipahami.
c. Kegiatan Akhir
Kegiatan penutup meliputi kesimpulan , pemberian
penghargaan, memberi motivasi belajar, memberi evaluasi,
memberi PR dan menyampaikan materi yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya, do’a dan salam.
3. Pengamatan (Observation)
kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah mengamati kegiatan
guru dalam mengajar dengan tujuan untuk mengetahui proses
pembelajaran melalui metode kooperatif tipe TGT. Kegiatan observasi
ini juga untuk mengamati siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan
tujuan mengetahui keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran
dengan metode kooperatif tipe TGT.
Observasi dilaksanakan secara langsung dengan menggunakan
format observasi yang telah disusun. Observasi dilakukan untuk
mengetahui ketepatan dalam menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) pada operasi hitung
pembagian.
50
4. Refleksi (reflektion)
Hasil dari pengamatan dikumpulkan kemudian dianalisis. Hasil
analisis dicatat untuk mengetahui setiap tahapan pengamatan sudah
mengalami kenaikan dibandingkan dengan siklus sebelumnya. Maka
penelitian ini berhasil karena terdapat peningkatan keaktifan dan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Hasil refleksi ini
berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang
dilakukan.
51
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Observasi pada Tahap Pra Penelitian
Kondisi awal siswa sebelum dilakukan penelitian tindakan kelas
dapat dilihat dari kebiasaan belajar matematika di kelas, ini ditunjukkan
dengan masih rendahnya kemampuan siswa dalam berhitung pembagian.
Kondisi awal ini digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan penelitian
tindakan kelas pada siswa kelas III SD Candigaron 02, Kecamatan
Sumowono.
Berdasarkan pengamatan terhadap siswa sebelum penelitian,
menunjukkan bahwa masih rendahnya kemampuan siswa terhadap mata
pelajaran matematika terutama pada materi operasi hitung pembagian pada
semester I. Kemampuan siswa dalam mengerjakan matematika dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.1 Ketuntasan Nilai Matematika Siwa Kelas III SDNCandigaron 02 Pra Penelitian.
No Kategori Frekuensi Presentase1. Tuntas 4 25%2. Belum Tuntas 12 75%
Jumlah 16 100%
Berdasarkan tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa siswa kelas III
masih rendah dalam menghitung pembagian. Yakni dapat dilihat dari data
nilai siswa, hanya 4 siswa (25%) yang mendapatkan nilai yang mencapai
52
KKM yaitu 60 dan 12 siswa (75%) masih mendapatkan nilai dibawah
KKM.
Data pengamatan ini digunakan sebagai dasar diterapkannya
metode kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) sebelum
melakukan penelitian pada siswa kelas III SDN Candigaron 02 kecamatan
Sumowono Kabupaten Semarang.
B. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Siklus I
Siklus I dilaksanakan pada tanggal 15 dan 16 Oktober 2014 di
kelas III dengan jumlah 16 siswa. Siklus I dibagi dalam 2 pertemuan
yaitu pertemuan I dan II. Penelitian ini dilakukan dalam empat tahap
yaitu:
a. Perencanaan
Perencanaan tindakan pada siklus I yaitu setelah diperoleh
informasi pada tahap observasi, maka dilakukan diskusi dengan
guru kelas III mengenai materi pembelajaran yang akan disajikan
dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe TGT
dan alat penunjang lainnya yang perlu digunakan. Selain materi
dan media pembelajaran yang di diskusikan dengan guru yaitu
pembagian kelompok yang dilakukan secara heterogen. Sebelum
mengajar pada pertemuan I, peneliti menyiapkan segala sesuatu
yang menunjang proses pembelajaran. Di antaranya adalah
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pertemuan I, lembar
53
kerja siswa, media pembelajaran, dan lembar observasi. Peneliti
merancang RPP pertemuan I dengan pokok bahasan “mengubah
bentuk pembagian menjadi pengurangan berulang”. Pembahasan
yang dilakukan pada pertemuan I yaitu konsep pembagian, tabel
pembagian dan sifat pengelompokan pada pembagian. Pembahasan
pada pertemuan II yaitu pembagian bilangan 2 dan 10 secara cepat
dan membedakan bilangan ganjil dan genap. Akhir pertemuan II
siswa diberikan tes evaluasi sebagai tes siklus I.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan pada Siklus I dilaksanakan pada tanggal 15 dan 16
Oktober 2014 pada materi operasi hitung pembagian. Langkah-
langkah pelaksanaanya yaitu:
1) Awal pembelajaran guru mengajak siswa untuk berdo’a,
salam kemudian absensi dan dilanjutkan dengan pemberian
apersepsi yaitu bercerita tentang pengalaman membagi
sesuatu, dilanjutkan dengan penyampain tujuan
pembelajaran. Guru menjelaskan langkah-langkah
pembelajaran Kooperatif tipe TGT.
2) Setelah kegiatan awal selesai, dilanjutkan dengan kegiatan
inti yaitu guru menjelaskan tentang materi konsep dasar
pembagian, tabel pembagian dan sifat pengelompokan pada
pembagian. Siswa menggali penjelasan tentang materi.
Selanjutnya siswa dibagi menjadi 4 kelompok secara
54
heterogen. Siswa diminta bergabung dengan anggotanya
masing-masing kemudian pada setiap aggota diberi nomor
1-4. Guru memberikan LKS mengenai tabel pembagian dan
sifat pengelompokan pada pembagian yang dikerjakan
dalam kelompok sebagai bahan belajar untuk game
turnamen. Siswa bekerjasama dalam kelompok berfikir
bersama dan menyatukan pendapatnya terhadap jawaban
dan pertanyaan tersebut dan meyakinkan tiap anggota
didalam timnya mengetahui jawaban tersebut. Setelah
selesai mengerjakan LKS materi tabel pembagian dan sifat
pengelompokan pada pembagian, selanjutnya diadakan
game. Guru memanggil perwakilan siswa dari masing-
masing kelompok dengan nomor dada siswa secara urut.
Kemudian siswa yang nomornya sesuai berdiri dan
mencoba menjawab pertanyaan tentang tabel pembagian
dan sifat pengelompokan pada pembagian. Siswa kelompok
lain diberi kesempatan untuk berpendapat dan bertanya
terhadap hasil jawaban dari anggota kelompok lain. Siswa
yang berhasil menjawab pertanyaan dalam game dengan
benar maka diberikan poin bagi kelompoknya. Guru
bertanya hal yang kurang dipahami dalam diskusi setelah
selesai siswa dibimbing guru meluruskan kesalah pahaman
dan pemberian umpan balik.
55
3) Sebagai kegiatan akhir dalam pembelajaran guru
memberikan penghargaan bagi kelompok yang berhasil
menjawab pertanyaan dalam game dan memberi semangat
bagi kelompok lain yang belum berhasil. Siswa dan guru
menyimpulkan hasil diskusi siswa dan melakukan refleksi.
Guru memberikan soal evaluasi berupa pilihan ganda
sebagai tes Siklus I dan menyampaikan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan berikutnya.
c. Observasi
Ketika pembelajaran Siklus I sedang berlangsung, peneliti
meminta bantuan observer untuk mengamati jalannya
pembelajaran dari awal hingga akhir dengan cara mengisi lembar
observasi yang telah disediakan. Sebagai tambahan informasi
bahwa penggunaan metode kooperatif tipe TGT dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dan dapat mengeksplor
pengetahuan siswa serta menambah pengetahuan guru mengenai
metode pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran.
Pengamatan yang dilakukan oleh observer mencakup:
1) Lembar pengamatan siswa
Observer mengamati aktivitas siswa, situasi, dan kondisi di
dalam kelas pada saat pembelajaran berlangsung dengan
menggunakan metode kooperatif tipe TGT, rekapitulasi data
adalah sebagai berikut:
56
Tabel 4.2 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas SiswaSiklus I.
No Fase Skor Jml0 1 2 3 4
1. Kegiatan Awal 0 1 1 2 0 92. Kegiatan Inti 0 1 4 5 0 243. Kegiatan Akhir 0 0 2 2 0 10
Jumlah 43
Rata-rata 2,3
2. Lembar pengamatan guru
Observer mengamati aktivitas peneliti/ guru pada saat
proses pembelajaran berlangsung, mulai dari awal hingga akhir
pembelajaran. Berikut hasil rekapitulasi data adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.3 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas GuruSiklus I
No Fase Skor Jml0 1 2 3 4
1. Kegiatan Awal 0 1 2 1 0 82. Kegiatan Inti 0 2 2 7 0 273. Kegiatan Akhir 0 0 2 2 0 10
Jumlah 45
Rata-rata 2,3
Skala kategori pen skoranSkor maksimal = 4Skor minimal = 0
Kategori rata-rata:0,0 – 0, 8 = Kurang sekali0,9 – 1,6 = Kurang1,7 – 2,4 = Cukup2,5 – 3,2 = Baik3,3 – 4,0 = Baik sekali
Skala kategori penskoranSkor maksimal = 4Skor minimal = 0
Kategori rata-rata:0,0 – 0, 8 = Kurang sekali0,9 – 1,6 = Kurang1,7 – 2,4 = Cukup2,5 – 3,2 = Baik3,3 – 4,0 = Baik sekali
57
3. Nilai Hasil Belajar
Nilai hasil belajar siswa setelah menggunakan metode
kooperatif tipe TGT dengan melakukan penilaian.
Tabel 4.4 Hasil Tes Formatif Siklus I
No Nama Siswa KKM Nilai Keterangan1. Sandy Octavian 70 65 Belum tuntas2. Yoga Surya A 70 85 Tuntas3. Abita Dwi P 70 50 Belum tuntas4. Aditya Wardani 70 75 Tuntas5. Dedi Mansur M 70 50 Belum tuntas6. Dina Afriyani 70 50 Belum tuntas7. Efrida Febri R 70 80 Tuntas8. Findika 70 70 Tuntas9. Gita Veronica 70 55 Belum tuntas10. Lilis Widhayanti 70 75 Tuntas11. M. Bahrul Ulum 70 50 Belum tuntas12. M. Hasanudin 70 30 Belum tuntas13. M. Sodiq 70 30 Belum tuntas14. Sania Rahmah 70 15 Belum tuntas15. Wafi Raka Fauzi 70 70 Tuntas16. Zaini Mahfuds 70 40 Belum tuntas
Jumlah 890Rata-rata 55,6 Belum Tuntas
Persentase ketuntasan dari penelitian siklus I dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut:
P = 100%= 6
16100%= 37,5%
58
d. Refleksi
Berdasarkan hasil nilai yang diperoleh pada Siklus I masih
belum memuaskan karena baru 6 anak dari 16 siswa yang
dinyatakan tuntas memenuhi nilai KKM yang ditentukan peneliti
yaitu ≥70. Sisanya yaitu 10 siswa masih dinyatakan belum tuntas
dalam mengikuti pembelajaran operasi hitung pembagian. Nilai
rata-rata kelas yang diperoleh pada Siklus I ini adalah 55,6 dengan
presentase ketuntasan baru mencapai 37,5 %. Ini disebabkan oleh
beberapa hal, antara lain:
1) Guru kurang tegas dalam mengatur siswa sehingga siswa asyik
bermain sendiri.
2) Masih banyak siswa yang masih bingung tentang operasi
hitung pembagian.
3) Penerapan metode kooperatif tipe TGT belum terbiasa
dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran sehingga siswa
masih bingung dalam melakukan game dalam metode
kooperatif tipe TGT.
4) Suasana kelas menjadi gaduh saat siswa berebut menjawab
pertanyaan dalam game.
5) Masih ada beberapa siswa yang belum bekerjasama secara
optimal.
59
Hambatan yang ada pada Siklus I, menjadi acuan perbaikan
yang dilakukan pada Siklus II. Perbaikan yang dilakukan antara
lain:
1) Guru harus lebih tegas dalam mengatur siswa agar siswa tidak
bermain sendiri.
2) Guru meminta kepada siswa untuk belajar dirumah sebelum
pemahasan materi di sekolah.
3) Dalam proses pembelajaran memerlukan pengarahan yang
maksimal pada setiap kegiatan yang dilakukan siswa.
4) Guru dapat memberi peringatan bagi siswa yang gaduh dengan
akan mengurangi point yang diperoleh kelompoknya. Dengan
begitu siswa akan terkendali dan tidak gaduh.
5) Guru membimbing siswa untuk berdiskusi sehingga
keterampian kerjasama kelompok semakin meningkat.
4. Deskripsi Siklus II
Hasil refleksi pada siklus I belum mencapai indikator keberhasilan,
yakni belum tercapainya indikator yang telah dirumuskan. Indikator
yang dirumuskan peneliti adalah:
c. Secara individu
Siswa diharapakan dapat mencapai skor ≥ 70 pada materi operasi
hitung pembagian.
60
d. Secara Klasikal
Presentase sebanyak 80% dari total siswa dalam satu kelas
mendapat nilai ≥ 70.
Belum tercapainya indikator keberhasilan dikarenakan masih
adanya hambatan-hambatan guru maupun siswa dalam pembelajaran
matematika melalui metode kooperatif tipe TGT. Oleh karena itu dari
hambatan yang ada pada siklus I akan diperbaiki pada siklus II.
Siklus II dilaksanakan pada tanggal 22 dan 23 Oktober 2014 di
kelas III dengan jumlah 16 siswa. Siklus II dibagi dalam 2 pertemuan
yaitu pertemuan I dan II. Penelitian ini dilakukan dalam empat tahap
yaitu:
a. Perencanaan
Rencana pembelajaran pada Siklus II dilakukan setelah
diperoleh hasil informasi pada siklus I, maka dilakukan diskusi
dengan guru kelas III sebagai observer mengenai langkah
perbaikan yang akan dilakukan pada siklus II serta materi
pembelajaran yang akan disajikan dengan menggunakan model
pembelajaran Kooperatif tipe TGT dan alat penunjang lainnya yang
perlu digunakan. Sebelum mengajar pada pertemuan I, peneliti
menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran.
Diantaranya adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
pertemuan I, lembar kerja siswa, media pembelajaran, dan lembar
observasi. Peneliti RPP pertemuan I dengan pokok bahasan
61
“pembagian bersusun”. Pada pertemuan I akan dibahas yaitu
pembagian bilangan dua angka dengan bilangan satu angka dengan
cara pembagian bersusun. Pada pertemuan II yaitu akan dibahas
yaitu pembagian bilangan tiga angka dengan bilangan satu angka
dengan cara pembagian bersusun . Pada akhir pertemuan II siswa
diberikan tes evaluasi sebagai tes siklus II.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan pada Siklus II dilaksanakan pada tanggal 22 dan
23 Oktober 2014 pada materi operasi hitung pembagian. Langkah-
langkah pelaksanaannya yaitu:
1) Awal pembelajaran guru mengajak siswa untuk berdo’a,
salam kemudian absensi dan dilanjutkan dengan pemberian
apersepsi, dilanjutkan dengan penyampain tujuan
pembelajaran. Guru menjelaskan langkah-langkah
pembelajaran Kooperatif tipe TGT.
2) Setelah kegiatan awal selesai, dilanjutkan dengan kegiatan
inti yaitu guru menjelaskan tentang materi pembagian
bersusun. Selanjutnya siswa dibagi menjadi 4 kelompok
secara heterogen. Siswa diminta bergabung dengan
anggotanya masing-masing kemudian pada setiap aggota
diberi nomor 1-4. Guru memberikan LKS mengenai operasi
hitung pembagian yang dikerjakan dalam kelompok sebagai
bahan untuk game turnamen. Siswa bekerjasama dalam
62
kelompok berfikir bersama dan menyatukan pendapatnya
terhadap jawaban dan pertanyaan tersebut dan meyakinkan
tiap anggota didalam timnya mengetahui jawaban tersebut.
Setelah selesai mengerjakan LKS selanjutnya diadakan
game turnamen. Guru memanggil perwakilan siswa dari
masing-masing kelompok dengan nomor dada siswa secara
urut. Kemudian siswa yang nomornya sesuai berdiri dan
mencoba menjawab pertanyaan. Siswa kelompok lain
diberi kesempatan untuk berpendapat dan bertanya terhadap
hasil jawaban dari anggota kelompok lain. Kemudian siswa
yang berhasil menjawab pertanyaan dalam game dengan
benar maka diberikan poin bagi kelompoknya. Siswa
antusias dan gembira pada saat game turnamen. Guru
bertanya hal yang kurang dipahami dalam diskusi setelah
selesai siswa dibimbing guru meluruskan kesalah pahaman
dan pemberian umpan balik.
3) Sebagai kegiatan akhir dalam pembelajaran guru
memberikan penghargaan bagi kelompok yang berhasil
dalam game turnamen dan memberi semangat bagi
kelompok lain yang belum berhasil. Siswa dan guru
menyimpulkan hasil diskusi siswa dan melakukan refleksi.
Guru memberikan soal evaluasi berbentuk pilihan ganda
sebagai tes Siklus II.
63
c. Observasi
Ketika pembelajaran Siklus II berlangsung, peneliti meminta
bantuan observer untuk mengamati jalannya pembelajaran dari
awal hingga akhir dengan cara mengisi lembar observasi yang
telah disediakan. Observasi ini juga sebagai tambahan informasi
bahwa penggunaan metode kooperatif tipe TGT dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dan dapat mengeksplor
pengetahuan siswa serta menambah pengetahuan guru mengenai
metode pembelajaran yang dapat diterapkan dalam
pembelajaran.Pengamatan yang dilakukan mencakup:
1) Lembar pengamatan siswa
Observer mengamati aktivitas siswa, situasi, dan kondisi di
dalam kelas pada saat pembelajaran berlangsung dengan
menggunakan metode kooperatif tipe TGT, rekapitulasi data
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.5 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas SiswaSiklus II
No Fase Skor Jml0 1 2 3 4
1. Kegiatan Awal 0 0 1 3 0 112. Kegiatan Inti 0 0 0 3 7 373. Kegiatan Akhir 0 0 0 4 0 12
Jumlah 60Rata-rata 3,2
Skala kategori penskoranSkor maksimal = 4Skor minimal = 0
Kategori rata-rata:0,0 – 0, 8 = Kurang sekali0,9 – 1,6 = Kurang1,7 – 2,4 = Cukup2,5 – 3,2 = Baik3,3 – 4,0 = Baik sekali
64
2) Lembar pengamatan guru
Observer mengamati aktivitas peneliti/ guru pada saat
proses pembelajaran berlangsung, mulai dari awal hingga akhir
pembelajaran. Berikut hasil rekapitulasi data adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.6 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas GuruSiklus II
No Fase Skor Jml
0 1 2 3 4
1. Kegiatan Awal 0 0 1 3 0 11
2. Kegiatan Inti 0 0 0 6 5 38
3. Kegiatan Akhir 0 0 0 3 1 13
Jumlah 62
Rata-rata 3,3
3) Angket umpan balik
Sebagai umpan balik siswa terhadap proses pembelajaran
operasi hitung pembagian pada Siklus II melalui metode
kooperatif tipe TGT. Angket umpan balik digunakan untuk
mengetahui sejauh mana siswa tertarik dan memahami metode
pembelajaran yang dipakai oleh guru ketika mengajar sehingga
Skala kategori penskoranSkor maksimal = 4Skor minimal = 0
Kategori rata-rata:0,0 – 0, 8 = Kurang sekali0,9 – 1,6 = Kurang1,7 – 2,4 = Cukup2,5 – 3,2 = Baik3,3 – 4,0 = Baik sekali
65
siswa termotivasi untuk dapat meningkatkan hasil belajar di
dalam kelas. Berikut adalah data angket umpan balik yang
diberikan pada kelas III.
Tabel 4.7 Rekapitulasi Angket Umpan Balik Siklus IINo Nama Jumlah % Kriteria
1. Sandy Octavian (A) 10 100 SS2. Yoga Surya A (B) 7 70 SS3. Abita Dwi P (C) 8 80 SS4. Aditya Wardani (D) 6 60 S5. Dedi Mansur W (E) 7 70 SS6. Dina Afriyani (F) 9 90 SS7. Efrida Feby R (G) 10 100 SS8. Findika (H) 7 70 SS9. Gita Veronica (I) 8 80 SS10. Lilis Widhayanti (J) 10 100 SS11. M Bahrul Ulum (K) 6 60 S12. M Hasanudin (L) 7 70 SS13. M Sodiq (M) 8 80 SS14. Sania Rahmah (N) 6 60 S15. Wafi Raka Fauzi (O) 10 100 SS16. Zaini Mahfuds (P) 9 90 SS
Jumlah 1280
Rata-rata 80 SS
Pedoman penilaian:
P = x 100%
Keterangan:
P = Presentase
F = Frekuensi
N = Jumlah butir pertanyaan
Kriteria:
Tidak Senang : ≤ 32 %
Senang : ≤ 33% - 66 %
Sangat Senang : ≤ 67% - 100%
4) Nilai hasil belajar
Mengamati nilai hasil belajar siswa setelah menggunakan
metode kooperatif tipe TGT dengan melakukan penilaian.
66
Tabel 4.8 Hasil Tes Formatif Siklus II
No Nama Siswa KKM Nilai Keterangan1. Sandy Octavian 70 75 Tuntas2. Yoga Surya A 70 90 Tuntas3. Abita Dwi P 70 75 Tuntas4. Aditya Wardani 70 70 Tuntas5. Dedi Mansur M 70 75 Tuntas6. Dina Afriyani 70 85 Tuntas7. Efrida Febri R 70 95 Tuntas8. Findika 70 70 Tuntas9. Gita Veronica 70 70 Tuntas10. Lilis Widhayanti 70 85 Tuntas11. M. Bahrul Ulum 70 75 Tuntas12. M. Hasanudin 70 70 Tuntas13. M. Sodiq 70 55 Belum tuntas14. Sania Rahmah 70 50 Belum tuntas15. Wafi Raka Fauzi 70 80 Tuntas16. Zaini Mahfuds 70 70 Tuntas
Jumlah 1190
Rata-rata 74,4
Persentase ketuntasan dari penelitian siklus II dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut:
P = 100%= 14
16100%= 87,5%
d. Refleksi
Berdasarkan hasil nilai yang diperoleh pada Siklus II sudah
menunjukan peningkatan yakni dari 16 siswa, 14 siswa dinyatakan
tuntas memenuhi nilai KKM. Nilai rata-rata kelas yang diperoleh
pada Siklus II ini adalah 74,4 dengan presentase ketuntasan
mencapai 87,5 %. Keadaan siswa pada siklus ini siswa lebih
memahami operasi hitung pembagian, serius belajar dan semangat
67
dalam belajar kelompok. Indikator keberhasilan yang sudah
ditentukan pada Siklus II sudah tercapai, sehingga tidak perlu
melanjutkann ke Siklus berikutnya.
C. Pembahasan Hasil penelitian
Menurut Sam’s (2010: 33) hasil belajar pada dasarnya adalah suatu
kemampuan yang berupa keterampilan dan perilaku baru sebagai akibat
dari latihan atau pengalaman yang diperoleh. Hasil belajar sebagai
perubahan dalam kapabilitas (kemampuan tertentu) sebagai akibat belajar,
maka jenkins dan Unwin (Uno,2007: 17) menyatakan bahwa hasil akhir
dari kegiatan belajar adalah apa yang mungkin dikerjakan siswa sebagai
hasil belajarnya. Hal ini serupa dengan pengertian Gagne (Uno, 2007: 17)
yaitu siswa yang mampu mengerjakan sesuatu sebagai hasil belajar
tentulah akibat kapabilitasnya. Berdasarkan pengertian Gagne serta jenkins
dan Unwin, dapat diartikan bahwa hasil belajar merupakan pengalaman-
pengalaman belajar yang diperoleh siswa dalam bentuk kemampuan-
kemampuan tertentu. Hasil belajar juga merupakan kemampuan untuk
mencapai perubahan-perubahan dalam dalam jiwa seseorang seperti
memperoleh pengertian tentang bahasa, bersikap susila dan lain
sebagainya (Ahmadi, 1991: 14).
Berdasarkan data-data yang diperoleh dalam penelitian operasi
hitung pembagian, maka diketahui bahwa penggunaan metode kooperatif
tipe TGT pada pembelajaran operasi hitung pembagian dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Melalui metode kooperatif tipe TGT
68
siswa dapat belajar dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil
beranggotakan 4-5 siswa secara heterogen. Pengunaan kelompok-
kelompok ini membantu siswa dalam proses pembelajaran serta dapat
menyelesikan masalah yang diberikan oleh guru.
Proses pembelajaran matematika pada siswa kelas III melalui
metode kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi operasi hitung pembagian.
Berdasarkan hasil evaluasi dari siklus I ke siklus II menunjukkan bahwa
sudah banyak siswa yang mencapai indikator keberhasilan yakni:
a. Secara individu
Siswa diharapakan dapat mencapai skor ≥ 70 pada materi
operasi hitung pembagian.
b. Secara Klasikal
Presentase sebanyak 80% dari total siswa dalam satu kelas
mendapat nilai ≥ 70.
Melalui sistem belajar dalam tim, siswa terbantu dalam memahami
materi operasi hitung pembagian, dapat menjawab soal dalam game, dan
dapat mengerjakan soal evalusi dengan baik serta menuntun siswa menuju
keberhasilan dalam belajarnya. Setelah melakukan penelitian tindakan
kelas mulai dari siklus I dan siklus II dapat diperoleh data nilai matematika
operasi hitung pembagian melalui metode kooperatif tipe Teams Games
Tournament (TGT).
69
1. Siklus I
Siklus I melalui penerapan metode kooperatif tipe TGT
berdasarkan hasil pengamatan keaktifan siswa didapat rata-rata
keaktifan adalah 2,3. Siswa mencapai KKM yang telah ditentukan
yakni ≥ 70 sebanyak 6 siswa atau 37,5% dan terdapat 10 siswa atau
62,5% yang mendapatkan nilai dibawah KKM. Nilai rata-rata adalah
55,9 dengan perolehan nilai tertinggi 85 dan nilai terendah adalah 15.
Oleh karena itu perlu adanya perbaikan pada siklus II. Perbaikan yang
dilakukan pada siklus II yakni guru lebih maksimal dalam
memperhatikan dan membimbing siswa terutama 10 siswa yang belum
tuntas. Mengarahkan siswa dalam kelompok diskusi untuk membantu
temannya yang belum paham tentang materi yang di ajarkan sehingga
siswa benar-benar paham dan ada peningkatan hasil belajar pada siklus
II.
2. Siklus II
Siklus II melalui penerapan metode kooperatif tipe TGT
berdasarkan hasil pengamatan keaktifan siswa didapat rata-rata 3,2.
Siswa mencapai KKM yang telah ditentukan yakni ≥ 70 sebanyak 14
siswa atau 87,5% dan terdapat 2 siswa atau 12,5% yang mendapatkan
nilai dibawah KKM. Nilai rata-rata adalah 74,4 dengan perolehan nilai
tertinggi 95 dan nilai terendah adalah 50. Sisa 2 siswa yang masih
belum tuntas atau belum memenuhi KKM tetap diperhatikan dengan
cara membimbing dan mengarahkan siswa agar mau belajar lebih giat
70
lagi terutama pada operasi hitung pembagian. Peneliti dalam hal ini
tidak lantas lepas tangan akan tetapi meminta bantuan kepada guru
kelas III untuk membantu mengawasi kegiatan belajar 2 siswa tersebut
agar hasil belajar matematika terutama operasi hitung pembagian
meningkat.
3. Data ketuntasan siswa yang mencapai nilai KKM per Siklus
Tabel 4.9 Rekapitulasi Ketuntasan Siswa Siklus I dan Siklus II
Kriteria Siklus I Siklus II
Jumlah siswa Persen % Jumlah siswa Persen %
Tuntas 6 37,5 14 87,5
Tidak tuntas 10 62,5 2 12,5
Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Nilai Matematika Siswa Per Siklus
Uraian di atas menggambarkan kondisi siswa dari siklus I ke siklus
II. Siklus I dengan rata-rata keaktifan 2,3 dan terdapat 6 siswa tuntas
0
2
4
6
8
10
12
14
16
Siklus I Siklus II
Tidak Tuntas
Tuntas
71
dari 16 siswa. Siklus II dengan rata-rata keaktifan 3,2 terdapat 14
siswa dari 16 siswa. Dilihat dari hasil tersebut bahwa metode
kooperatif tipe TGT baik digunakan untuk siswa yang belum tuntas
maupun siswa yang sudah tuntas. Pembelajaran yang dilakukan
menunjukan bahwa hasil belajar siswa meningkat karena sudah banyak
siswa yang mencapai indikator keberhasilan.
Pelaksanaan pembelajaran dengan metode kooperatif tipe TGT
membutuhkan partisipasi dan kerjasama siswa. Pembelajaran
kooperatif menurut Slavin (Hamruni, 2011: 120) adalah salah satu
strategi dari model pembelajaran kelompok. Slavin mengemukakan
dua alasan mengapa menggunakan strategi pembelajaran kooperatif.
Pertama, beberapa hasil penelitian membuktikan bahwa penggunaan
pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
sekaligus dapat meningkatkan kemampuan hubungan sosial,
menumbuhkan sikap menerima kekurangan diri dan orang lain, serta
dapat meningkatkan harga diri.
Kedua, pembelajaran kooperatif dapat merealisasikan kebutuhan
siswa dalam belajar berfikir, memecahkan masalah, dan
mengintegrasikan pengetahuan dengan keterampilan. Selain dapat
memotivasi siswa, metode kooperatif tipe TGT memiliki dimensi
kegembiraan karena menggunakan permainan-permainan, ini yang
membedakan TGT dengan model kooperatif lainnya. Sependapat
dengan Slavin mengenai pembelajaran kooperatif dapat disimpulkan
72
bahwa siswa kelas III SDN Candigaron 02 juga antusias terhadap
pembelajaran kooperatif. Buktinya hasil belajar mengalami
peningkatan, mereka terlatih untuk bekerjasama dalam kelompok serta
mereka tidak canggung dengan perbedaan yang ada pada
kelompoknya. Mereka berusaha memecahkan masalah yang ada dalam
kelompok, seperti pada siklus I mereka memecahkan masalah
bagaimana menghitung pembagian dengan cara pengurangan berulang,
membuat tabel pembagian, dan lain sebagainya. Usaha pemecahan
masalah pada siklus I ini belum berhasil karena siswa belum terbiasa
dalam memecahkan masalah dalam kelompok. Selanjutnya pada siklus
II, siswa berusaha memecahkan masalah yang diberikan guru, yakni
bagaimana menyesesaikan pembagian dengan cara bersusun.
Pembelajaran pada siklus II ini memang sedikit sulit akan tetapi siswa
begitu antusias belajar dengan metode kooperatif tipe TGT ini, guru
berusaha membimbing siswa bagaimana menyelesaikan masalah yang
ada dalam kelompok. Usaha pemecahan pada siklus II ini mengalami
perubahan yang lebih baik dibandingkan pada siklus I, sehingga
berakibat pada hasil belajar siswa selama pembelajaran menghitung
pembagian dengan cara bersusun.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh pada siklus I dan
siklus II menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih
menekankan pada aktivitas dan kerjasama siswa dalam kegiatan
pembelajaran untuk memudahkan siswa memahami materi sehingga
73
dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SDN Candigaron 02
semester I tahun pelajaran 2014/2015.
74
BAB V
PENUTUP
A. Kesumpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SDN Candigaron
02 Kec. Sumowono Kab Semarang tahun 2014/2015, dapat disimpulkan
bahwa metode kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dapat
meningkatkan hasil belajar matematika operasi hitung pembagian pada
siswa kelas III. Hal tersebut dibuktiktikan dengan adanya peningkatan
nilai evaluasi matematika pada setiap siklus. Siklus I dari 16 siswa baru 6
atau 37,6 % siswa yang mencapai nilai KKM dengan rata-rata kelas 55,9.
Pada siklus II sebanyak 12 siswa atau 87,5 % mencapai nilai KKM
dengan rata-rata kelas 74,4.
Pembelajaran matematika operasi hitung pembagian melalui
penggunaan metode kooperatif tipe TGT dapat menigkatkan hasil belajar
matematika siswa kelas III di SDN Candigaron 02 Kecamatan Sumowono
Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014/2015.
B. Saran
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada penelitian tindakan kelas yang
telah dilakukan, untuk selanjutnya peneliti memberikan saran sebagai
berikut:
75
1. Diharapkan guru agar menerapkan metode kooperatif tipe TGT dalam
kegiatan belajar mengajar di kelas sebagai upaya meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran lainnya, seerta memberi tindak lanjut
untuk siswa yang mengalami kesulitan belajar terkait dalam
pembelajaran menggunakan metode kooperatif tipe TGT.
2. Diharapkan siswa tidak malu-malu lagi dalam mengeluarkan pendapat,
berinteraksi dengan teman atau guru, dapat turut serta atau aktif dalam
kegiatan belajar, dan berlatih terus menggunkan langkah-langkah
metode kooperatif tipe TGT.
76
DAFTAR PUSTAKA
Abror, Abd. Rachman. 1993. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: PT. TiaraWacana Yogya.
Ahmadi, Abu. 1991. Teknik Belajar Yang Efektif. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Daryanto dan Mulyo Rahardjo. 2012. Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta:Gava Media.
Daryanto dan Tasrial. 2012. Konsep Pembelajaran Kreatif. Yogyakarta: GavaMedia.
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. RINEKACIPTA.
Fathurrohman, Pupuh dan Sobry Sutikno. 2007. Strategi Belajar Mengajar.Bandung: PT Refika Aditama.
Firmanawaty. 2003. Mahir Matematika Melalui Permainan. Jakarta: Pustaka TigaKelana.
Gordon, Thomas. 1986. Guru Yang Efektif. Jakarta: CV Rajawali.
Hamalik, Oemar. 1983. Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar.Bandung: Tarsito.
Hamruni. 2011. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani.
Hamruni. 2012. Strategi dan Model-Model Pembelajaran Aktif- Menyenangkan.Yogyakarta: Investidaya.
Hidayatullah, Furqon. 2008. Mendidik Anak Dengan Bermain. Surakarta:Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) UNS dan UPT Penerbitan danPencetakan UNS (UNS Press).
Mulyasa. 2011. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mulyasa. 2011. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung PT RemajaRosdakarya.
Sam’s, Rosma Hartiny. 2010. Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Yogyakarta: Teras.
Slavin, Robert E. 2009. COOPERATIVE LEARNING Teori, Riset, dan Praktik.Bandung: Nusa Media.
77
Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: RINEKACIPTA.
Soedjadi. 2000. Kiat Pendidikan Matematik di Indonesia. Jakarta: DepartemenPendidikan Nasional.
Sriyanti, lilik, Suwardi dan Muna Erawati. 2009. Teori-Teori Belajar. Salatiga:STAIN Salatiga Press.
Sriyanto. 2007. Strategi Sukses Menguasai Matematika. Yogyakatra: IndonesiaCerdas.
Supriyanto, Agus. 2008. Menanamkan Cinta Matematika. Jakarta: Kompas
Gramedia.
Susilo. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: PUSTAKA BOOKPUBLISHER.
Triyanto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:KENCANA PRENADA MEDIA GROUB.
Uno, Hamzah B. 2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: BumiAksara.
Uno, hamzah dan Masri Kudrat Umar. 2009. Mengelola Kecerdasan DalamPembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
1
Lampiran ke-1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP Siklus I
Sekolah : SD Candigaron 02
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : III/ I
Alokasi Waktu : 4 x 35 Menit (2x Pertemuan)
A. Standar Kompetensi
Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka
B. Kompetensi Dasar
Melakukan pembagian yang hasilnya bilangan tiga angka
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
Mengubah bentuk pembagian menjadi bentuk pengurangan berulang
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menyelesaikan soal pembagian dalam bentuk pengurangan
berulang.
E. Karakteristik siswa yang diharapkan
Religius, Rasa hormat dan perhatian,Tanggung jawab, ketelitian, Disiplin,
Tekun.
F. Materi Pembelajaran
Pembagian bilangan
- Mengubah bentuk pembagian menjadi pengurangan berulang
10 : 2 =........
diambil
2 2 2 2 2 = 10
2
Bilangan 10 akan habis setelah dikurangkan. Pengurangannya adalah
bilangan 2 sebanyak 5 kali dan sisanya adalah 0. Banyaknya
pengurangan merupakan hasil bagi yang dicari.
Perhatikan pengurangan berikut.
10 – 2 – 2 – 2 – 2 – 2 = 0 (ada 5 kali pengurangan)
Jadi, 10 : 2 = 5
- Membuat tabel pembagian
Contoh:
1. 3 2. 5
: :
6 2 10 2
9 3 15 3
12 4 20 4
15 5 25 5
- Sifat pengelompokan pada pembagian
(12 : 4) : 3
3 : 3 = 1
12 : (6 : 3)
12 : 2 = 6
Pembagian di dalam kurung diselesaikan terlebih dahulu.
Artinya:
6: 3 = 2
9 : 3 = 3
12 : 3 = 4
15 : 3 = 5
Artinya:
10 : 5 = 2
15 : 5 = 3
20 : 5 = 4
25 : 5 = 5
3
- Menghitung pembagian oleh 2 dan 10 secara cepat
Contoh:
Ingatlah kembali perkalian oleh 2 dan 10
2 : 2 = 1
4 : 2 = 2
6 : 2 = 3
Bilangan genap satuan
10 : 10 = 1
20 : 10 = 2
30 : 10 = 3
Bilangan genap puluhan
- Membedakan bilangan ganjil dan genap
Contoh:
2 : 2 = 1
3 : 2 = 1 sisa 1
4 : 2 = 2
5 : 2 = 2 sisa 1
6 : 2 = 3
7 : 2 = 3 sisa 1
2 dapat habis dibagi 2
3 tidak dapat habis dibagi 2
4 dapat habis dibagi 2
5 tidak dapat habis dibagi 2
6 dapat habis dibagi 2
7 tidak dapat habis dibagi 2
Perlu di ingat
Bilangan yang habis dibagi 2disebut bilangan genap.
Contoh: 2, 4, 6, 8, dan 10.
Bilangan yang tidak dapat habis dibagi 2 disebut bilangan
ganjil.
Contoh: 1, 3, 5, 7, dan 9.
G. Metode Pembelajaran
Ceramah, Tanya jawab, Demonstrasi, penugasan, TGT.
4
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan ke 1
No Kegiatan Pembelajaran Karakter yangDiharapkan
1. Kegiatan Awal- Salam pembuka- Do’a bersama- Absensi- Apersepsi (guru bercerita tentang
pengalaman membagi sesuatu(permen misalnya)
- Guru mengingatkan pembagiandengan konsep dasar.
- Guru menjelaskan langkah-langkahpembelajaran TGT.
- Siswa diminta bergabung dengankelompoknya masing-masing yangsudah ditentukan.
Religius, Rasahormat danperhatian.
2. Kegiatan inti- Eksplorasi
a. Siswa menyimak penjelasan gurutentang operasi hitungpembagian dengan menggunakanalat peraga.
- Elaborasia. Siswa diminta maju untuk
mendemonstrasikan operasihitung pembagian dengan alatperaga di papan tulis.
b. Guru membagi kelompok danmembagi LKS.
c. Secara berkelompok siswamengerjakan LKS yangdiberikan oleh guru.
d. Setelah siswa mengerjakan LKS,kemudian diadakan game/quis(TGT) yang soalnya berasal dariLKS yang sudah dikerjakan.
Disiplin, Rasahormat danPerhatian,Tekun,Tanggungjawab danKetelitian.
5
- Konfirmasia. Guru dan siswa bersama-sama
mengkoreksi jawaban dari siswayang menjawab soal pada saatgame/quis.
b. Guru memberi kesempatankepada siswa untuk bertanyatentang pelajaran yang belumdipahami.
c.Kegiatan Akhir- Guru membimbing siswa untuk
menyimpulkan hasil diskusi danmelakukan refleksi pembelajaran.
- Guru memberi penghargaan padakelompok yang mendapat skortertinggi dan memberi semangat bagikelompok yang belum berhasildengan baik.
- Guru memberi motivasi belajarkepada siswa.
- Sebagai tindak lanjut guru memberipekerjaan Rumah (PR).
- Guru menyampaikan materi yangakan dipelajari pada pertemuanberikutnya.
Disiplin, Rasahormat danperhatian,Tekun,Tanggungjawab, danKetelitian.
Pertemuan ke 2
No Kegiatan Pembelajaran Karakter yangDiharapkan
1. Kegiatan Awal- Salam pembuka- Do’a bersama- Absensi- Mengoreksi Pekerjaan Rumah (PR)- Apersepsi (guru bertanya tentang
Religius, Rasahormat danperhatian.
6
bilangan genap satuan dan bilangangenap puluhan, guru mengingatkankembali materi yang dipelajarisebelumnya).
- Guru meginformasikan tujuanpelajaran.
- Guru menjelaskan langkah-langkahpembelajaran TGT.
- Siswa diminta bergabung dengankelompoknya masing-masing yangsudah ditentukan.
1.Kegiatan inti- Eksplorasi
a. Siswa menyimak penjelasan gurutentang operasi hitungpembagian dengan menggunakanalat peraga.
- Elaborasia. Siswa diminta maju untuk
mendemonstrasikan operasihitung pembagian dengan alatperaga di papan tulis.
b. Guru membagi kelompok danmembagi LKS.
c. Secara berkelompok siswamengerjakan LKS yangdiberikan oleh guru.
d. Setelah siswa mengerjakan LKS,kemudian diadakan game/quis(TGT) yang soalnya berasal dariLKS yang sudah dikerjakan.
- Konfirmasia. Guru dan siswa bersama-sama
mengkoreksi jawaban dari siswayang menjawab soal pada saatgame/quis.
b. Guru memberi kesempatankepada siswa untuk bertanyatentang pelajaran yang belumdipahami.
Disiplin, Rasahormat danPerhatian,Tekun,Tanggungjawab danKetelitian.
7
P
I. Alat/ Media dan Sumber Belajar
- Alat/ Media : Alat peraga pembagian, kertas lipat, LKS.
- Silabus kelas III
- Fajariyah, Triratnawati. 2008. BSE Cerdas Berhitung Matematika
untuk SD dan MI kelas 3, hal 57-65.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
d.Kegiatan Akhir- Guru membimbing siswa untuk
menyimpulkan hasil diskusi danmelakukan refleksi pembelajaran.
- Guru memberi penghargaan padakelompok yang mendapat skortertinggi dan memberi semangat bagikelompok yang belum berhasildengan baik.
- Guru memberi motivasi belajarkepada siswa.
- Siswa mengerjakan soal evaluasi(Siklus I)
Disiplin, Rasahormat danperhatian,Tekun,Tanggungjawab, danKetelitian.
8
J. Penilaian
- Bentuk Tes : Pilihan Ganda
N = Jumlah soal benar x 5
Sumowono, 16 Oktober 2014
9
LKS Pertemuan I Siklus I
Kelompok :
Anggota Kelompok : ...................., ................, .................., ...................
A. Petunjuk Umum
1. Kerjakan semua tugas dengan sebaik-baiknya!
2. Ikuti semua pengarahan guru!
3. Diskusikan semua masalah yang dihadapi!
4. Bila ada kesulitan tanyakan kepada guru!
B. Petunjuk Kegiatan
Diskusikan bersama kelompokmu soal-soal berikut ini:
1. Nyatakan bentuk pembagian berikut menjadi bentuk penguranganberulang.
a. 12 : 2 =.....-.....-.....-.....-.....-.....-....=b. 20 : 5 =.....-.....-.....-.....-.....-.....=c. 27 : 3 =.....-.....-.....-.....-.....-.....-......-.....-.....-......=d. 35 : 7 =......-.....-.....-.....-.....-.....=
2. Lengkapilah tabel pembagian di bawah ini !
3. Coba selesaikan pembagian dibawah ini!a. 9: (6 : 2) = 9 : 3 =......b. 18 : (6 : 2) =..... : .....=.....
c. 21 : (12 : 4) =.... : ....=.....d. (48 : 6) : 2 =..... : .....=.....
a. 4 b. 6: :
1 62 123 184 245 30
10
LKS Pertemuan 2 Siklus I
Kelompok :
Anggota Kelompok : ...................., ................, .................., ...................
A. Petunjuk Umum
1. Kerjakan semua tugas dengan sebaik-baiknya!
2. Ikuti semua pengarahan guru!
3. Diskusikan semua masalah yang dihadapi!
4. Bila ada kesulitan tanyakan kepada guru!
B. Petunjuk Kegiatan
Diskusikan bersama kelompokmu soal-soal berikut ini:
1. Hitunglah pembagian oleh 2 dan 10 di bawah ini!a. 8 : 2 =.....b. 18 : 2 =....c. 32 : 2 =....d. 50 : 10 =....e. 90 : 10 =....
2. Amatilah bilangan-bilangan dibawah ini!1 2 3 4 56 7 8 9 1011 12 13 14 1516 17 18 19 2021 22 23 24 2526 27 28 29 3031 32 33 34 35
a. Tulislah bilangan genap antara 1 dan 10b. Tulislah bilangan ganjil antara 4 dan 6c. Tulislah bilangan genap antara 9 dan 21d. Tulislah bilangan ganjil antara 16 dan 27e. Tulislah bilangan genap antara 24 dan 30f.
11
Kunci Jawaban pertemuan I Siklus I
1. a. 12 – 2 – 2 – 2 – 2 – 2 – 2 = 0 (ada 6 kali pengurangan)
Jadi, 12 : 2 = 6
b.20 – 5 – 5 – 5 – 5 = 0 (ada 4 kali pengurangan)
Jadi, 20 : 5 = 4
c.27– 3 – 3 – 3 – 3 – 3 – 3 – 3 – 3 – 3 = 0 (ada 9 kali pengurangan)
Jadi, 27 : 3 = 9
d.35 – 7 – 7 – 7 – 7 – 7 = 0 ( ada 5 kali pengurangan)
Jadi, 35 : 7 = 5
2.
3.
c. 4 d. 6
: :
4 1 6 1
8 2 12 2
12 3 18 3
16 4 24 4
20 5 30 5
a. 9: (6 : 2) = 9 : 3 = 3
b. 18 : (6 : 2) = 18 : 3 = 6
c. 21 : (12 : 4) = 21 : 3 = 7
d. (48 : 6) : 2 = 8 : 2 = 4
12
Kunci Jawaban pertemuan 2 Siklus I
1. a. 8 : 2 =4
b.18 : 2 =9
c.32 : 2 =16
d.50 : 10 =5
e.90 : 10 =9
2. a. 2, 4, 6, 8, 10
b. 5
c. 10, 12, 14, 16, 18, 20
d. 17, 19, 21, 23, 25, 27
e. 24, 26, 28
13
Nama : ..........................
Kelas : ..........................
No : ..........................
Nilai : ..........................
SOAL EVALUASI SIKLUS I
Mapel : MatematikaMateri : Operasi hitung pembagian
Hari/Tanggal :Waktu :
Berilah tanda (x) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling benar!
1. Pembagian dapat juga di artikan sebagai....
a. Penjumlahan berulangb. Penjumlahan bilanganc. Pengurangan berulangd. Pengurangan bilangan
11. 14 : (6 : 3) =14 : ..... = 7
a. 2b. 3c. 4d. 5
2. .... : .... = 12 – 3 – 3 – 3 – 3 = 0
a. 12 : 0b. 12 : 1c. 12 : 2d. 12 : 3
12. 27 : (12 : 4) =27 : ...... = 9
a. 6b. 5c. 4d. 3
3. 42 : 7 =.....
a. 6b. 7c. 8d. 9
13. 8 : 2 = 4Angka 8 tersebut merupakan
bilangan....
a. Bilangan genap satuanb. Bilangan genap puluhanc. Bilangan genap ratusand. Bilangan genap ribuan
14
4. 15 : 5 =....-....-....-....= 0
a. 3 – 3 – 3b. 4 – 4 – 4c. 5 – 5 – 5d. 6 – 6 – 6
14. 90 : 10 = 9Angka 90 tersebut merupakan
bilangan....a. Bilangan genap satuanb. Bilangan genap puluhanc. Bilangan genap ratusand. Bilangan genap ribuan
Perhatikan tabelpembagian disamping!Tabel tersebut digunakanuntuk menjawab soalnomor 5 – 8.
6:
5. 12 ......6. 24 ......7. ..... 58. ..... 7
15. 40 : ... = 4a. 10b. 20c. 30d. 40
5. a. 4b. 3c. 2d. 1
16. 6 : 2 =....a. 1b. 2c. 3d. 4
6. a. 4b. 5c. 6d. 7
Amatilah bilangan-bilangan dibawah iniuntuk menjawab soal nomor 17 dan 18
21 22 23 24 2526 27 28 29 3031 32 33 34 3536 37 38 39 40
7. a. 12b.30c.24d.42
17. Bilangan genap antara 21 dan 27adalah...a. 21, 22, 23b. 25, 26, 27c. 22, 23, 26d. 22, 24, 26
8. a. 12b.24c.30d.42
18. Bilangan ganjil antara 38 dan 40adalah....a. 40b. 39c. 38d.37
15
9. (10 : 5) : 2.... : 2 = 1
Bilangan yang tepat untuk mengisi titik-titikdiatas adalah....a. 2b. 3c. 4d. 5
19. Bilangan yang tidak dapat habisdibagi 2 adalah bilangan...a. bilangan ganjilb. bilangan primac.bilangan genapd. bilangan cacah
10. (18 : 2) : 3.... : 3 = 3
a. 7b. 8c. 9d. 10
20. Yang termasuk dalam bilangan ganjiladalah....a. 2, 3, 4, 5b. 1, 3, 5, 7c. 1, 5, 6, 7d. 3, 4, 5, 6
#SEMOGA SUKSES#
16
KUNCI JAWABAN SOAL SIKLUS I
1. C
2. D
3. A
4. C
5. C
6. A
7. B
8. D
9. A
10. C
11. A
12. D
13. A
14. B
15. A
16. C
17. D
18. B
19. A
20. B
17
Lampiran Ke-2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) Siklus II
Sekolah : SD Candigaron 02
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : III/ I
Alokasi Waktu : 4 x 35 Menit (2 x Pertemuan)
A. Standar Kompetensi
Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka
B. Kompetensi Dasar
Melakukan pembagian yang hasilnya bilangan tiga angka
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
Menghitung secara cepat pembagian bilangan sampai tiga angka.
D. Tujuan Pembelajaran
Dengan penjelasan guru siswa dapat menghitung secara cepat pembagian
bilangan sampai tiga angka.
E. Karakteristik siswa yang diharapkan
Religius, Disiplin, Rasa hormat dan perhatian, Tekun, Tanggung jawab,
dan Ketelitian,
F. Materi Pembelajaran- Membagi bilangan dua angka dengan bilangan satu angka
1. Pembagian dengan cara bersusun panjang48 : 4 =....
Langkah 110
4 4840
8
Langkah 210 + 2
4 4840
880
Langkah 310 + 2 = 12
4 4840
880
18
Langkah pengerjaan:
a. Mulailah dengan membagi angka puluhan dari 48, yaitu 40.
40 : 4 = 10, tulis 10 di tempat hasil.
4 x 10 = 40, tulis 40 di bawah angka 48.
48 – 40 = 8, lalu turunkan 8 ke bawah.
b. 8 : 4 = 2, tulis 2 di tempat hasil.
4 x 2 = 8, tulis 8 di bawah angka 8.
8 – 8 = 0.
c. Selanjutnya, jumlahkan hasil pembagiannya 10 = 2 = 12.
Jadi, 48 : 4 = 12.
2. Pembagian dengan cara bersusun pendek
48 : 4 =.....
Langkah pengerjaan:
a. Mulailah dengan membagi angka terdepan dari 48, yaitu 4.
4 : 4 = 1, tulis 1 di tempat hasil.
4 x 1 = 4, tulis di bawah angka 4.
4 – 4 = 0, lalu turunkan 8 ke bawah.
b. 8 : 4 = 2, tulis 2 di tempat hasil, yaitu disebelah kanan 1.
4 x 2 = 8, tulis 8 di bawah angka 8.
8 – 8 = 0
Jadi, 48 : 4 = 12
Langkah 1
1
4 48
4
8
Langkah 2
12
4 48
4
8
8
0
19
- Membagi bilangan tiga angka dengan bilangan satu angka
1. Pembagian bersusun panjang
126 : 3 =.....
L
a
n
g
k
L
a
Langkah pengerjaan:
a. Mulai dengan membagi angka ratusan dari 126, yaitu 100. 100
tidak bisa habis dibagi 3. Jadi, pembagian dimulai dari dua nilai
tempat terdepan, yaitu 120.
120 : 3 = 40, tulis 40 ditempat hasil.
2 x 40 = 120, tulis di bawah angka 126.
126 – 120 = 6.
b. 6 : 3 = 2, tambahkan 2 di tempat hasil.
3 x 2 = 6, tulis 6 di bawah angka 6
6 – 6 = 0
c. Jumlahkan hasil pembagiannya 40 + 2 = 42.
Jadi hasil 126 : 3 = 42
2. Pembagian bersusun pendek
126 : 3 =.......
Langkah 1
40
3 126
120
6
Langkah
40 + 2
3 126
120
6
6
0
Langkah 3
40 + 2 = 42
3 126
120
6
6
0
20
Langkah 1
4
3 126
12
6
Langkah 2
42
3 126
12
6
6
0
Langkah pengerjaan:
a. Mulai dengan membagi angka ratusan dari 126, yaitu 100.
100 tidak bisa habis dibagi 3. Jadi, pembagian dimulai dari
dua nilai tempat terdepan, yaitu 120.
120 : 3 = 40, tulis 40 ditempat hasil.
2 x 40 = 120, tulis di bawah angka 126.
126 – 120 = 6.
b. 6 : 3 = 2, tambahkan 2 di tempat hasil.
3 x 2 = 6, tulis 6 di bawah angka 6
6 – 6 = 0
G. Metode Pembelajaran
Ceramah, Tanya jawab, Demonstrasi, Penugasan, TGT
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke I
No Kegiatan Pembelajaran Karakter yangDiharapkan
1. Kegiatan Awala. Salamb. Do’a bersamac. Absensid. Apersepsi (guru bertanya tentang
cara lain menyelesaikan operasihitung pembagian dengan carabersusun)
e. Guru menginformasikan tentang
Religius, Rasahormat danperhatian
21
tujuan pembelajaran.f. Guru menjelaskan langkah-langkah
pembelajaran TGT.g. Siswa diminta bergabung dengan
kelompoknya masing-masing yangsudah ditentukan.
2. Kegiatan Inti- Eksplorasi
a. Guru menjelaskan operasipembagian bilangan duaangka dengan satu angka.
b. Guru menjelaskanpembagian bersusun panjandan pendek.
- Elaborasia. Siswa diminta untuk
bergabung dengankelompoknya masing-masing yang sudahditentukan.
b. Guru membagi kelompokdan membagi LKS.
c. Secara berkelompok siswamengerjakan LKS yangdiberikan oleh guru.
d. Setelah siswa mengerjakanLKS, kemudian diadakangame/quis (TGT) yangsoalnya berasal dari LKSyang sudah dikerjakan.
- Konfirmasia. Guru dan siswa bersama-
sama mengkoreksi jawabandari siswa yang menjawabsoal pada saat game/quis.
b. Guru memberi kesempatankepada siswa untukbertanya tentang pelajaranyang belum dipahami.
Disiplin, Rasahormat danperhatian, Tekun,Tanggung jawab,dan Ketelitian.
3. Kegiatan Akhir- Guru membimbing siswa untuk
menyimpulkan hasil diskusidan melakukan refleksipembelajaran.
- Guru memberi penghargaan
Disiplin, Rasahormat danperhatian, Tekun,Tanggung jawab,dan Ketelitian.
22
pada kelompok yang mendapatskor tertinggi dan memberisemangat bagi kelompok yangbelum berhasil dengan baik.
- Guru memberi motivasi belajarkepada siswa.
- Sebagai tindak lanjut gurumemberi pekerjaan Rumah(PR).
- Guru menyampaikan materiyang akan dipelajari padapertemuan berikutnya.
Pertemuan ke 2
No Kegiatan Pembelajaran Karakter yangDiharapkan
1. Kegiatan Awala. Salamb. Do’a bersamac. Absensid. Mengoreksi Pekerjaan Rumah (PR)e. Apersepsi (guru bertanya tentang
cara lain menyelesaikan operasihitung pembagian dengan carabersusun)
f. Guru menginformasikan tentangtujuan pembelajaran.
g. Guru menjelaskan langkah-langkahpembelajaran TGT.
h. Siswa diminta bergabung dengankelompoknya masing-masing yangsudah ditentukan.
Religius, Rasahormat danperhatian.
2. Kegiatan Inti- Eksplorasi
a. Guru menjelaskan operasipembagian bilangan tigaangka dengan satu angka.
b. Guru menjelaskanpembagian bersusun panjandan pendek.
Disiplin, Rasahormat danperhatian, Tekun,Tanggung jawab,dan Ketelitian.
23
- Elaborasie. Siswa diminta untuk
bergabung dengankelompoknya masing-masing yang sudahditentukan.
f. Guru membagi kelompokdan membagi LKS.
g. Secara berkelompok siswamengerjakan LKS yangdiberikan oleh guru.
h. Setelah siswa mengerjakanLKS, kemudian diadakangame/quis (TGT) yangsoalnya berasal dari LKSyang sudah dikerjakan.
- Konfirmasic. Guru dan siswa bersama-
sama mengkoreksi jawabandari siswa yang menjawabsoal pada saat game/quis.
d. Guru memberi kesempatankepada siswa untukbertanya tentang pelajaranyang belum dipahami.
3. Kegiatan Akhir- Guru membimbing siswa untuk
menyimpulkan hasil diskusidan melakukan refleksipembelajaran.
- Guru memberi penghargaanpada kelompok yang mendapatskor tertinggi dan memberisemangat bagi kelompok yangbelum berhasil dengan baik.
- Guru memberi motivasi belajarkepada siswa.
- Siswa mengerjakan soalevaluasi (Siklus II)
Disiplin, Rasahormat danperhatian, Tekun,Tanggung jawab,dan Ketelitian.
24
I. Alat/ Media dan Sumber Belajar
- Alat/ Media : Alat peraga pembagian, kertas lipat, LKS.
- Silabus kelas III
- Fajariyah, Triratnawati. 2008. BSE Cerdas Berhitung Matematika
untuk SD dan MI kelas 3, hal 57-65.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
J. Penilaian
- Bentuk Tes : Pilihan Ganda
N = Jumlah soal benar x 5
Sumowono, 23 Oktober 2014
25
LKS Pertemuan I Siklus II
Kelompok :
Anggota Kelompok : ..................., ...................., .................., ..................
A. Petunjuk Umum
1. Kerjakan semua tugas dengan sebaik-baiknya!
2. Ikuti semua pengarahan guru!
3. Diskusikan semua masalah yang dihadapi!
4. Bila ada kesulitan tanyakan kepada guru!
B. Petunjuk Kegiatan
Diskusikan bersama kelompokmu soal-soal berikut ini:
1. Sefi mempunyai 36 permen. Dia berencana akan membaginya kepada
Ani, Luna, dan Tari. Berapakah permen yang diperoleh masing-masing
anak?
2. Berapakah hasil dari 64 : 4 =......
3. Tono mempunyai 60 kelereng. Tono ingin membaginya dalam 5
kantong plastik. Berapakah kelereng yang ada dalam tiap-tiap
kantong?
4. Berapakah hasil dari 81 : 3 =......
5. Pak Andi memanen mangga sebanyak 96 buah. Pak Andi akan
membaginya kepada 8 tetangganya. Berapa banyak buah yang
diperoleh masing-masing tetangga?
26
LKS Pertemuan 2 Siklus II
Kelompok :
Anggota Kelompok : ..................., ...................., .................., ..................
A. Petunjuk Umum
1. Kerjakan semua tugas dengan sebaik-baiknya!
2. Ikuti semua pengarahan guru!
3. Diskusikan semua masalah yang dihadapi!
4. Bila ada kesulitan tanyakan kepada guru!
B. Petunjuk Kegiatan
Diskusikan bersama kelompokmu soal-soal berikut ini:
1. Hitunglah bersama teman kelompokkmu berapa hasil dari 126 : 3 =....
2. Berapakah hasil dari 156 : 2 =....
3. Ibu guru membawa 225 buku berhitung matematika. Buku itu akan
dibagi pada 5 kelas. Setiap kelas menerima jumlah buku yang sama.
Berapa banyak buku yang diterima setiap kelas?
4. Berapa hasil dari 738 : 3 =.....
5. Paman membeli 944 butur telur. Kemudian telur akan dimasukkan
dalam 4 peti. Berapa jumlah telur dalam setiap peti?
27
Kunci Jawaban pertemuan I Siklus II
1. 36 : 3 = 12
12
3 3 6
(3x1) 3
6
(3x2) 6
0
2. 64 : 4 = 16
16
4 64
(4x1) 4
2 4
(4x6) 2 4
0
3. 60 : 5 = 12
12
5 60
(5x1) 5
1 0
(5x2) 1 0
0
4. 81 : 3 = 27
27
3 81
(3x2) 6
2 1
(3x7) 2 1
0
5. 96 : 8 = 12
12
7 96
(8x1) 8
1 6
(8x2) 1 6
0
28
Kunci Jawaban pertemuan 2 Siklus II
1. 126 : 3 = 42
42
3 126
(3x4) 12
6
(3x2) 6
0
2. 156 : 2 = 52
52
3 156
(3x5) 15
6
(3x2) 6
0
3. 225 : = 45
45
5 225
(5x4) 20
25
(5x5) 25
0
4. 738 : 3 = 246
246
3 738
(3x1) 6
1 3
(3x4) 1 2
1 8
(3x6) 1 8
0
5. 944 : 8 = 118
236
4 9 4 4
(4x2) 8
1 4
(4x3) 1 2
24
(4x6) 24
0
29
Nama : ..........................
Kelas : ..........................
No : ..........................
Nilai : ..........................
SOAL EVALUASI SIKLUS II
Mapel : MatematikaMateri : Operasi hitung pembagian
Hari/Tanggal : Kamis/23 Oktober 2014Waktu : 08.30-08.55 (25 Menit)
Berilah tanda (x) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling benar!
1. 20 : 4 =.....
a. 8b. 7c. 6d. 5
11. 28 – 7 – 7 – 7 – 7 = 0Bentuk pembagiannya adalah....
a. 28 : 4b. 28 : 7c. 28 : 11d. 28 : 14
2. 90 : 9 =....
a. 12b. 11c. 10d. 13
12. Hasil dari 6 618
a. 301b. 303c. 203d. 103
3. .......5 65
a. 5b. 10c. 13d. 20
13. Bilangan ganjil antara 62 – 74 adalah....
a. 63, 65, 67, 69, 71, 73b. 63, 64, 65, 67, 68, 69c. 63, 65, 67, 68, 69, 71d. 63, 65, 66, 67, 69. 73
30
4. Pembagian dapat diselesaikan dengandua cara yaitu ....
a. Besusun panjang dan pendekb. Bersusun panjang dan sejajarc. Bersusun menyimpang dan
pendekd. Bersusun menyimpang dan sejajar
14. Hasil pengerjaan dari 560 : 70 =....
a. 7b. 8c. 70d. 80
5. ........3 81
a. 11b. 13c. 24d. 27
15. Pak Umar memetik apel 500 buah.Apel itu akan dimasukkan kedalam 5keranjang sama banyak. Berapa buahapel yang terdapat dalam masing-masing keranjang?a. 114b. 100c. 116d. 117
6. Bentuk pengurangan dari 36 : 9adalah...a. 36 – 9 – 9 – 9 – 9 = 0b. 36 – 6 – 6 – 6 – 6 – 6 – 6 = 0c. 36 – 9 – 9 – 9 = 9d. 36 – 12 – 12 – 12 = 0
16. 27 : ( 9 : 3 ) = ....27 : 3 =.....
a. 7b. 8c. 9d. 10
7. ( 56 : 8 ) : 7 =....... : 7 = 1
a. 6b. 7c. 8d. 9
17. 48 : 12 = nn sama dengan ....a. 4b. 5c. 3d. 2
8. Berapakah hasil dari 88 : 8 = ....a. 12b. 11c. 10d. 9
18. Berapa hasil dari 714 : 7 = ....a. 103b. 102c. 101d. 100
31
9. 15 : 3 = 5Bilangan 15 pada soal di atasadalah....a. Bilangan genapb. Bilangan cacahc. Bilangan bulatd. Bilangan ganjil
19. 64 : 4 = ...a. 9b. 8c. 16d. 11
10. Ibu membeli 30 kg beras. Berasdimasukkan dalam 5 kantong yangisinya sama banyak. Berapa kilogramisi masing-masing kantong?a. 5 kgb. 6 kgc. 15 kgd. 11 kg
20. Siswa kelas 3 di SD Candigaron 02berjumlah 16 anak. Siswa akan dibagidalam 8 meja sama banyak. Berapajumlah murid tiap meja?a. 2b. 4c. 3d. 5
#SEMOGA SUKSES#
32
Kunci Jawaban Siklus II
1. D
2. C
3. C
4. A
5. D
6. A
7. B
8. B
9. D
10. B
11. B
12. D
13. A
14. B
15. B
16. C
17. A
18. B
19. C
20. A
33
34
35
36
Lampiran ke-3
Lembar Pengamatan Siswa pada Pembelajaran Matematika melalui MetodeKooperatif Tipe TGT Siklus I
Nama Sekolah : SD Negeri Candigaron 02
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : III / 1
Hari/ Tanggal : Kamis/16 Oktober 2014
No Fase TGT Indikator Kompetensi Skor
0 1 2 3 4
1. Kegiatanawal
1.1penyampaian tujuan danmotivasi
Tujuan danmemotivasisiswa untukbelajar
1.1.1 siswa berdo’abersama1.1.2 siswamemperhatikan guruketika absen1.1.3 siswa dapatmenyebutkan tujuanyang harus dicapaisetelah pembelajaran1.1.4 siswa bersemangatketika mendapatmotivasi untuk belajar
2. Kegiataninti
2.1pembagiankelompok
Guru membagisiswa menjadibeberapakelompok
2.1.1 siswa antusiasmencari temansekelompok2.1.2 siswa melakukansimulasi metodekooperatif tipe TGT
2.2 presentasiguru
Siswa dapatmenjelaskankonsep operasihitungpembagian
2.2.1 siswa bertanyajawab tentang konsepoperasi hitungpembagian
2.3 kegiatanbelajar dalamtim
Siswa dapatbekerja samadalam tim
2.3.1 siswa berdiskusimengerjakan soaloperasi hitungpembagian2.3.2 siswa aktif dankrestif dalam kerja tim2.3.3 siswa bertanyapada teman sekelompokapabila ada materi yangbelum dipahami.
37
2.3.4 siswamempresentasikan hasilkerja tim
2.4 game Siswa dapatmelakukangame
2.4.1 siswa antusiasmewakili kelompoknyauntuk game.2.4.2 siswa antusiasmenjawab setiappertanyaan dalam game.2.4.3 siswa antusiasdalam melakukan game
3. Kegiatanakhir
2.6 Prestasitim
Pemberianpenghargaanpada kelompok
2.6.1 antusias siswadalam menunggupenentuan skorkelompok.2.6.2 siswa senangmendapat penghargaanprestasi tim2.6.3 siswa bertanyatentang materi yangbelum dipahami2.6.4 siswa menerimatindak lanjut berupa soalevaluasi
Jumlah
Rata-rata
Skala kategori penskoranSkor maksimal = 4Skor minimal = 0
Kategori rata-rata:0,0 – 0,8 = Kurang sekali0,9 – 1,6 = Kurang1,7 – 2,4 = Cukup2,5 – 3,2 = Baik3,3 – 4,0 = Baik sekali
38
Lampiran ke-4
Lembar Pengamatan Siswa pada Pembelajaran Matematika melalui MetodeKooperatif Tipe TGT Siklus II
Nama Sekolah : SD Negeri Candigaron 02
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : III / 1
Hari/ Tanggal : Kamis/23 Oktober 2014
No Fase TGT Indikator Kompetensi Skor
0 1 2 3 4
1. Kegiatanawal
1.1penyampaian tujuan danmotivasi
Tujuan danmemotivasisiswa untukbelajar
1.1.1 siswa berdo’abersama1.1.2 siswamemperhatikan guruketika absen1.1.3 siswa dapatmenyebutkan tujuanyang harus dicapaisetelah pembelajaran1.1.4 siswa bersemangatketika mendapatmotivasi untuk belajar
2. Kegiataninti
2.1pembagiankelompok
Guru membagisiswa menjadibeberapakelompok
2.1.1 siswa antusiasmencari temansekelompok2.1.2 siswa melakukansimulasi metodekooperatif tipe TGT
2.2 presentasiguru
Siswa dapatmenjelaskankonsep operasihitungpembagian
2.2.1 siswa bertanyajawab tentang konsepoperasi hitungpembagian
2.3 kegiatanbelajar dalamtim
Siswa dapatbekerja samadalam tim
2.3.1 siswa berdiskusimengerjakan soaloperasi hitungpembagian2.3.2 siswa aktif dankrestif dalam kerja tim2.3.3 siswa bertanyapada teman sekelompokapabila ada materi yangbelum dipahami.
39
2.3.4 siswamempresentasikan hasilkerja tim
2.4 game Siswa dapatmelakukangame
2.4.1 siswa antusiasmewakili kelompoknyauntuk game.2.4.2 siswa antusiasmenjawab setiappertanyaan dalam game.2.4.3 siswa antusiasdalam melakukan game
3. Kegiatanakhir
2.6 Prestasitim
Pemberianpenghargaanpada kelompok
2.6.1 antusias siswadalam menunggupenentuan skorkelompok.2.6.2 siswa senangmendapat penghargaanprestasi tim2.6.3 siswa bertanyatentang materi yangbelum dipahami2.6.4 siswa menerimatindak lanjut berupa soalevaluasi
Jumlah
Rata-rata
Skala kategori penskoranSkor maksimal = 4Skor minimal = 0
Kategori rata-rata:0,0 – 0,8 = Kurang sekali0,9 – 1,6 = Kurang1,7 – 2,4 = Cukup2,5 – 3,2 = Baik3,3 – 4,0 = Baik sekali
40
Lampiran ke-5
Lembar Pengamatan Guru pada Pembelajaran Matematika melalui MetodeKooperatif Tipe TGT Siklus I
Nama Sekolah : SD Negeri Candigaron 02
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : III / 1
Hari/ Tanggal : Kamis, 16 Oktober 2014
No Fase TGT Indikator Kompetensi Skor
0 1 2 3 4
1. Kegiatanawal
1.1penyampaian tujuan danmotivasi
Menjelaskantujuan danmemotivasisiswa untukbelajar
1.1.1 mengajak siswaberdo’a1.1.2 guru mengecekkehadiran siswa1.1.3 menyampaikantujuan yang harusdicapai setelahpembelajaran selesai1.1.4 memberi motivasisiswa untuk belajar
2. Kegiataninti
2.1pembagiankelompok
Guru membagisiswa menjadibeberapakelompok
2.1.1 guru membagisiswa menjadi 4kelompok secaraheterogen2.1.2 guru menjelaskanaturan main metodekooperatif tipe TGT
2.2 presentasiguru
Siswa dapatmenjelaskankonsep operasihitungpembagian
2.2.1 guru bersamasiswa melakukan tanyajawab tentang konsepoperasi hitungpembagian
2.3 kegiatanbelajar dalamtim
Siswa dapatbekerja samadalam tim
2.3.1 guru memberilembar kerja tim yangberisi soal-soal operasihitung pembagian2.3.2 guru melihatkeaktifan siswa2.3.3 guru membimbingsiswa ketika belajar timberlangsung2.3.4 guru bersamasiswa membahas hasil
41
kerja tim
2.4 game Siswa dapatmelakukangame
2.4.1guru memanggilsiswa satu per satuuntuk maju kedepan danmewakili kelompokdalam game2.4.2 guru membagikartu soal pada siswadalam game
2.4.3 guru menjelaskanaturan main dalam game2.4.4 guru menghitungskor setiap tim dalamgame
3. Kegiatanakhir
2.6 Prestasitim
Pemberianpenghargaanpada kelompok
2.6.1 guru memberihadiah padatim/kelompok yangmendapat predikat timsuper2.6.2 Guru memberikesempatan kepadasiswa untuk bertayamateri yang belumdipahami2.6.3 Guru memberitindak lanjut berupa soalevaluasi dan memintasiswa untuk belajarmateri selanjutnya2.6.4 Guru menutuppelajaran
Jumlah
Rata-rata
Skala kategori penskoranSkor maksimal = 4Skor minimal = 0
Kategori rata-rata:0,0 – 0,8 = Kurang sekali0,9 – 1,6 = Kurang1,7 – 2,4 = Cukup2,5 – 3,2 = Baik3,3 – 4,0 = Baik sekali
42
Lampiran ke-6
Lembar Pengamatan Guru pada Pembelajaran Matematika melalui MetodeKooperatif Tipe TGT Siklus II
Nama Sekolah : SD Negeri Candigaron 02
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : III / 1
Hari/ Tanggal : Kamis, 23 Oktober 2014
No Fase TGT Indikator Kompetensi Skor
0 1 2 3 4
1. Kegiatanawal
1.1penyampaian tujuan danmotivasi
Menjelaskantujuan danmemotivasisiswa untukbelajar
1.1.1 mengajak siswaberdo’a1.1.2 guru mengecekkehadiran siswa1.1.3 menyampaikantujuan yang harusdicapai setelahpembelajaran selesai1.1.4 memberi motivasisiswa untuk belajar
2. Kegiataninti
2.1pembagiankelompok
Guru membagisiswa menjadibeberapakelompok
2.1.1 guru membagisiswa menjadi 4kelompok secaraheterogen2.1.2 guru menjelaskanaturan main metodekooperatif tipe TGT
2.2 presentasiguru
Siswa dapatmenjelaskankonsep operasihitungpembagian
2.2.1 guru bersamasiswa melakukan tanyajawab tentang konsepoperasi hitungpembagian
2.3 kegiatanbelajar dalamtim
Siswa dapatbekerja samadalam tim
2.3.1 guru memberilembar kerja tim yangberisi soal-soal operasihitung pembagian
2.3.2 guru melihatkeaktifan siswa
2.3.3 guru membimbingsiswa ketika belajar timberlangsung
43
2.3.4 guru bersamasiswa membahas hasilkerja tim
2.4 game Siswa dapatmelakukangame
2.4.1guru memanggilsiswa satu per satuuntuk maju kedepan danmewakili kelompokdalam game2.4.2 guru membagikartu soal pada siswadalam game2.4.3 guru menjelaskanaturan main dalam game2.4.4 guru menghitungskor setiap tim dalamgame
3. Kegiatanakhir
2.6 Prestasitim
Pemberianpenghargaanpada kelompok
2.6.1 guru memberihadiah padatim/kelompok yangmendapat predikat timsuper2.6.2 Guru memberikesempatan kepadasiswa untuk bertayamateri yang belumdipahami2.6.3 Guru memberitindak lanjut berupa soalevaluasi dan memintasiswa untuk belajarmateri selanjutnya2.6.4 Guru menutuppelajaran
Jumlah
Rata-rata
Skala kategori penskoranSkor maksimal = 4Skor minimal = 0
Kategori rata-rata:0,0 – 0,8 = Kurang sekali0,9 – 1,6 = Kurang1,7 – 2,4 = Cukup2,5 – 3,2 = Baik3,3 – 4,0 = Baik sekali
44
Lampiran ke-7
Angket Mengenai Pembelajaran Matematika melalui Metode Kooperatif tipeTGT pada Siswa Kelas III SD Candigaron 02
Petunjuk pengisian angket:
1. Bacalah pertanyaan dengan baik dan teliti!2. Berilah tanda √ (checklist) untuk menjawab pertanyaan dibawah ini !3. Jawablah dengan jujur, karena tidak berpengaruh pada nilai anda!
Daftar Identitas RespondenNama :...................................Kelas :....................................
No Pernyataan JawabanYa Tidak1 0
1 Saya senang belajar dengan menggunakan metode kooperatif tipeTGT
2 Belajar menggunakan metode kooperatif tipe TGT menarik bagisaya
3 Dengan metode ini saya dapat berdiskusi dengan teman kelompok4 Saya dapat bertanya dengan teman kelompok apabila saya belum
paham tentang materi pembelajaran5 Saya dapat belajar lebih aktif dalam pembelajaran dengan
menggunakan metode kooperatif tipe TGT6 Saya dapat belajar dengan kreatif dengan menggunakan metode
kooperatif tipe TGT7 Saya paham mengenai aturan penting dalam operasi hitung
pembagian8 Saya dapat mengerjakan soal operasi hitung pembagian.9 Saya dapat mengerjakan soal cerita yang melibatkan operasi
hitung pembagian dalam kehidupan sehari-hari10 Dengan menggunakan metode kooperatif tipe TGT hasil belajar
saya meningkatJumlah
Keterangan :
Jawaban Ya = 1
Jawaban Tidak = 0
45
Presentase Angket Siswa
No Namasiswa
Nomor Pertayaan Jml Presentase
kriteria1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. A2. B3. C4. D5. E6. F7. G8. H9. I10. J11. K12. L13. M14. N15. O16. PJumlah
Pedoman penilaian:
P = x 100%
Keterangan:
P = Presentase
F = Frekuensi
N = Jumlah butir pertanyaan
Kriteria:
Tidak Senang : ≤ 32 %
Senang : ≤ 33% - 66 %
Sangat Senang : ≤ 67% - 100%
46
Lampiran ke-8
Lembar Pengamatan Siswa pada Pembelajaran Matematika melalui MetodeKooperatif Tipe TGT Pelaksanaan Siklus I
Nama Sekolah : SD Negeri Candigaron 02
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : III / 1
Hari/ Tanggal : Kamis/16 Oktober 2014
No Fase TGT Indikator Kompetensi Skor
0 1 2 3 4
1. Kegiatanawal
1.1penyampaian tujuandan motivasi
Tujuan danmemotivasisiswa untukbelajar
1.1.1 siswa berdo’abersama
1.1.2 siswamemperhatikan guruketika absen
1.1.3 siswa dapatmenyebutkan tujuanyang harus dicapaisetelah pembelajaran
1.1.4 siswabersemangat ketikamendapat motivasiuntuk belajar
2. Kegiataninti
2.1pembagian kelompok
Guru membagisiswa menjadibeberapakelompok
2.1.1 siswa antusiasmencari temansekelompok
2.1.2 siswa melakukansimulasi metodekooperatif tipe TGT
2.2presentasiguru
Siswa dapatmenjelaskankonsep operasihitungpembagian
2.2.1 siswa bertanyajawab tentang konsepoperasi hitungpembagian
2.3 kegiatanbelajar dalamtim
Siswa dapatbekerja samadalam tim
2.3.1 siswa berdiskusimengerjakan soaloperasi hitungpembagian
2.3.2 siswa aktif dankrestif dalam kerja tim
2.3.3 siswa bertanyapada temansekelompok apabilaada materi yang belumdipahami.
47
2.3.4 siswamempresentasikanhasil kerja tim
2.4 game Siswa dapatmelakukangame
2.4.1 siswa antusiasmewakili kelompoknyauntuk game.
2.4.2 siswa antusiasmenjawab setiappertanyaan dalamgame.
2.4.3 siswa antusiasdalam melakukan game
3. Kegiatanakhir
2.6 Prestasitim
Pemberianpenghargaanpada kelompok
2.6.1 antusias siswadalam menunggupenentuan skorkelompok.
2.6.2 siswa senangmendapat penghargaanprestasi tim
2.6.3 siswa bertanyatentang materi yangbelum dipahami
2.6.4 siswa menerimatindak lanjut berupasoal evaluasi
Jumlah 2 7 9
Candigaron, 16 Oktober 2014
Pengamat
Suprihantini, A.Ma.
Skala kategori pen skoranSkor maksimal = 4Skor minimal = 0
Kategori rata-rata:0,0 – 0, 8 = Kurang sekali0,9 – 1,6 = Kurang1,7 – 2,4 = Cukup2,5 – 3,2 = Baik3,3 – 4,0 = Baik sekali
48
Lampiran Ke-9
Lembar Pengamatan Siswa pada Pembelajaran Matematika melalui MetodeKooperatif Tipe TGT Pelaksanaan Siklus II
Nama Sekolah : SD Negeri Candigaron 02
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : III / 1
Hari/ Tanggal : Kamis/23 Oktober 2014
No Fase TGT Indikator Kompetensi Skor
0 1 2 3 4
1. Kegiatanawal
1.1penyampaian tujuan danmotivasi
Tujuan danmemotivasisiswa untukbelajar
1.1.1 siswa berdo’abersama
1.1.2 siswamemperhatikan guruketika absen
1.1.3 siswa dapatmenyebutkan tujuanyang harus dicapaisetelah pembelajaran
1.1.4 siswa bersemangatketika mendapatmotivasi untuk belajar
2. Kegiataninti
2.1pembagiankelompok
Gurumembagisiswamenjadibeberapakelompok
2.1.1 siswa antusiasmencari temansekelompok
2.1.2 siswa melakukansimulasi metodekooperatif tipe TGT
2.2 presentasiguru
Siswa dapatmenjelaskankonsepoperasihitungpembagian
2.2.1 siswa bertanyajawab tentang konsepoperasi hitungpembagian
2.3 kegiatanbelajar dalamtim
Siswa dapatbekerja samadalam tim
2.3.1 siswa berdiskusimengerjakan soaloperasi hitungpembagian
2.3.2 siswa aktif dankrestif dalam kerja tim
2.3.3 siswa bertanyapada teman sekelompokapabila ada materi yangbelum dipahami.
49
2.3.4 siswamempresentasikan hasilkerja tim
2.4 game Siswa dapatmelakukangame
2.4.1 siswa antusiasmewakili kelompoknyauntuk game.
2.4.2 siswa antusiasmenjawab setiappertanyaan dalam game.
2.4.3 siswa antusiasdalam melakukan game
3. Kegiatanakhir
2.6 Prestasitim
Pemberianpenghargaanpadakelompok
2.6.1 antusias siswadalam menunggupenentuan skorkelompok.
2.6.2 siswa senangmendapat penghargaanprestasi tim
2.6.3 siswa bertanyatentang materi yangbelum dipahami
2.6.4 siswa menerimatindak lanjut berupasoal evaluasi
Jumlah 1 10 7
Candigaron, 23 Oktober 2014
Pengamat
Suprihantini, A.Ma.
Skala kategori penskoranSkor maksimal = 4Skor minimal = 0
Kategori rata-rata:0,0 – 0, 8 = Kurang sekali0,9 – 1,6 = Kurang1,7 – 2,4 = Cukup2,5 – 3,2 = Baik3,3 – 4,0 = Baik sekali
50
Lampiran Ke-10
Lembar Pengamatan Guru pada Pembelajaran Matematika melalui MetodeKooperatif Tipe TGT Pelaksanaan Siklus I
Nama Sekolah : SD Negeri Candigaron 02
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : III / 1
Hari/ Tanggal : Kamis/ 16 Oktober 2014
No Fase TGT Indikator Kompetensi Skor
0 1 2 3 4
1. Kegiatanawal
1.1penyampaian tujuan danmotivasi
Menjelaskantujuan danmemotivasisiswa untukbelajar
1.1.1 mengajak siswaberdo’a
1.1.2 guru mengecekkehadiran siswa
1.1.3 menyampaikantujuan yang harusdicapai setelahpembelajaran selesai
1.1.4 memberimotivasi siswa untukbelajar
2. Kegiataninti
2.1pembagiankelompok
Guru membagisiswa menjadibeberapakelompok
2.1.1 guru membagisiswa menjadi 4kelompok secaraheterogen
2.1.2 gurumenjelaskan aturanmain metodekooperatif tipe TGT
2.2 presentasiguru
Siswa dapatmenjelaskankonsep operasihitungpembagian
2.2.1 guru bersamasiswa melakukantanya jawab tentangkonsep operasihitung pembagian
2.3 kegiatanbelajar dalamtim
Siswa dapatbekerja samadalam tim
2.3.1 guru memberilembar kerja timyang berisi soal-soaloperasi hitungpembagian
2.3.2 guru melihatkeaktifan siswa
51
2.3.3 gurumembimbing siswaketika belajar timberlangsung
2.3.4 guru bersamasiswa membahashasil kerja tim
2.4 game Siswa dapatmelakukangame
2.4.1guru memanggilsiswa satu per satuuntuk maju kedepandan mewakilikelompok dalamgame
2.4.2 guru membagikartu soal pada siswadalam game
2.4.3 gurumenjelaskan aturanmain dalam game
2.4.4 gurumenghitung skorsetiap tim dalamgame
3. Kegiatanakhir
2.6 Prestasitim
Pemberianpenghargaanpadakelompok
2.6.1 guru memberihadiah padatim/kelompok yangmendapat predikattim super
2.6.2 Guru memberikesempatan kepadasiswa untuk bertayamateri yang belumdipahami
2.6.3 Guru memberitindak lanjut berupasoal evaluasi danmeminta siswa untukbelajar materiselanjutnya
2.6.4 Guru menutuppelajaran
Jumlah 3 6 10
52
Candigaron, 16 Oktober 2014
Pengamat
Suprihantini, A.Ma
Skala kategoripenskoranSkor maksimal = 4Skor minimal = 0
Kategori rata-rata:0,0 – 0, 8 = Kurang sekali0,9 – 1,6 = Kurang1,7 – 2,4 = Cukup2,5 – 3,2 = Baik3,3 – 4,0 = Baik sekali
53
Lampiran Ke-11
Lembar Pengamatan Guru pada Pembelajaran Matematika melalui MetodeKooperatif Tipe TGT Pelaksanaan Siklus II
Nama Sekolah : SD Negeri Candigaron 02
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : III / 1
Hari/ Tanggal : Kamis/ 23 Oktober 2014
No Fase TGT Indikator Kompetensi Skor
0 1 2 3 4
1. Kegiatanawal
1.1penyampaian tujuan danmotivasi
Menjelaskantujuan danmemotivasisiswa untukbelajar
1.1.1 mengajak siswaberdo’a
1.1.2 guru mengecekkehadiran siswa
1.1.3 menyampaikantujuan yang harusdicapai setelahpembelajaran selesai
1.1.4 memberimotivasi siswa untukbelajar
2. Kegiataninti
2.1pembagiankelompok
Guru membagisiswa menjadibeberapakelompok
2.1.1 guru membagisiswa menjadi 4kelompok secaraheterogen
2.1.2 gurumenjelaskan aturanmain metodekooperatif tipe TGT
2.2 presentasiguru
Siswa dapatmenjelaskankonsep operasihitungpembagian
2.2.1 guru bersamasiswa melakukantanya jawab tentangkonsep operasihitung pembagian
2.3 kegiatanbelajar dalamtim
Siswa dapatbekerja samadalam tim
2.3.1 guru memberilembar kerja timyang berisi soal-soaloperasi hitungpembagian
54
2.3.2 guru melihatkeaktifan siswa
2.3.3 gurumembimbing siswaketika belajar timberlangsung
2.3.4 guru bersamasiswa membahashasil kerja tim
2.4 game Siswa dapatmelakukangame
2.4.1guru memanggilsiswa satu per satuuntuk maju kedepandan mewakilikelompok dalamgame
2.4.2 guru membagikartu soal pada siswadalam game
2.4.3 gurumenjelaskan aturanmain dalam game
2.4.4 gurumenghitung skorsetiap tim dalamgame
3. Kegiatanakhir
2.6 Prestasitim
Pemberianpenghargaanpadakelompok
2.6.1 guru memberihadiah padatim/kelompok yangmendapat predikattim super
2.6.2 Guru memberikesempatan kepadasiswa untuk bertayamateri yang belumdipahami
2.6.3 Guru memberitindak lanjut berupasoal evaluasi danmeminta siswa untukbelajar materiselanjutnya
2.6.4 Guru menutuppelajaran
Jumlah 1 12 6
55
Candigaron, 23 Desember 2014
Pengamat
Suprihantini, A.Ma
Skala kategori penskoranSkor maksimal = 4Skor minimal = 0
Kategori rata-rata:0,0 – 0, 8 = Kurang sekali0,9 – 1,6 = Kurang1,7 – 2,4 = Cukup2,5 – 3,2 = Baik3,3 – 4,0 = Baik sekali
56
Lampiran Ke-12
Nilai Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Matematika Operasi HitungPembagian Setelah Menggunakan Metode Kooperatif Tipe TGT Pelajaran
pada Siklus I
No Nama Siswa KKM Nilai Keterangan1. Sandy Octavian 70 65 Belum tuntas2. Yoga Surya A 70 85 Tuntas3. Abita Dwi P 70 50 Belum tuntas4. Aditya Wardani 70 75 Tuntas5. Dedi Mansur M 70 50 Belum tuntas6. Dina Afriyani 70 50 Belum tuntas7. Efrida Febri R 70 80 Tuntas8. Findika 70 70 Tuntas9. Gita Veronica 70 55 Belum tuntas10. Lilis Widhayanti 70 75 Tuntas11. M. Bahrul Ulum 70 50 Belum tuntas12. M. Hasanudin 70 30 Belum tuntas13. M. Sodiq 70 30 Belum tuntas14. Sania Rahmah 70 15 Belum tuntas15. Wafi Raka Fauzi 70 70 Tuntas16. Zaini Mahfuds 70 40 Belum tuntas
Jumlah 890Rata-rata 55,6 Belum Tuntas
Persentase ketuntasan dari penelitian siklus I dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut:
P = 100%= 6
16100%= 37,5%
57
Lampiran Ke-13
Nilai Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Matematika Operasi HitungPembagian Setelah Menggunakan Metode Kooperatif Tipe TGT Pelajaran
pada Siklus II
No Nama Siswa KKM Nilai Keterangan1. Sandy Octavian 70 75 Tuntas2. Yoga Surya A 70 90 Tuntas3. Abita Dwi P 70 75 Tuntas4. Aditya Wardani 70 70 Tuntas5. Dedi Mansur M 70 75 Tuntas6. Dina Afriyani 70 85 Tuntas7. Efrida Febri R 70 95 Tuntas8. Findika 70 70 Tuntas9. Gita Veronica 70 70 Tuntas10. Lilis Widhayanti 70 85 Tuntas11. M. Bahrul Ulum 70 75 Tuntas12. M. Hasanudin 70 70 Tuntas13. M. Sodiq 70 55 Belum tuntas14. Sania Rahmah 70 50 Belum tuntas15. Wafi Raka Fauzi 70 80 Tuntas16. Zaini Mahfuds 70 70 Tuntas
Jumlah 1190Rata-rata 74,4
Persentase ketuntasan dari penelitian siklus I dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut:
P = 100%= 14
16100%= 87,5%
58
Lampiran Ke-14
Hasil Angket Siswa pada Pembelajaran Matematika Operasi HitungPembagian Melalui Metode Kooperatif Tipe TGT
No Namasiswa
Nomor Pertanyaan Jml Presentase
kriteria1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100% SS2. B 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 7 70% SS3. C 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 8 80% SS4. D 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 6 60% Senang5. E 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 7 70% SS6. F 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 90% SS7. G 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100% SS8. H 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 7 70% SS9. I 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8 80% SS10. J 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100% SS11. K 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 6 60% Senang12. L 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 7 70% SS13. M 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 80% SS14. N 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 6 60% Senang15. O 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100% SS16. P 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 90% SSJumlah 16 16 13 13 15 12 10 13 11 16
Pedoman penilaian:
P = x 100%
Keterangan:P = PresentaseF = FrekuensiN = Jumlah butir pertanyaan
Kriteria:Tidak Senang : ≤ 32 %Senang : ≤ 33% - 66 %Sangat Senang : ≤ 67% - 100%
59
Hasil Presentase Angket Umpan Balik Siswa
No Nama Jumlah % Kriteria1. Sandy Octavian (A) 10 100 SS2. Yoga Surya A (B) 7 70 SS3. Abita Dwi P (C) 8 80 SS4. Aditya Wardani (D) 6 60 S5. Dedi Mansur W (E) 7 70 SS6. Dina Afriyani (F) 9 90 SS7. Efrida Feby R (G) 10 100 SS8. Findika (H) 7 70 SS9. Gita Veronica (I) 8 80 SS10. Lilis Widhayanti (J) 10 100 SS11. M Bahrul Ulum (K) 6 60 S12. M Hasanudin (L) 7 70 SS13. M Sodiq (M) 8 80 SS14. Sania Rahmah (N) 6 60 S15. Wafi Raka Fauzi (O) 10 100 SS16. Zaini Mahfuds (P) 9 90 SS
Jumlah 1280
Rata-rata 80 SS
Pedoman penilaian:
P = x 100%
Keterangan:P = PresentaseF = FrekuensiN = Jumlah butir pertanyaan
Kriteria:Tidak Senang : ≤ 32 %Senang : ≤ 33% - 66 %Sangat Senang : ≤ 67% - 100%
60
LAMPIRAN FOTO
KEGIATAN PEMBELAJARAN MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE TGT
Siswa antusias terhadap pembelajaran
Guru membuka pelajaran dengan apersepsi yang memanfaatkan media
61
Siswa maju ke depan untuk mencoba menyelesaikan latihan soal
Siswa bekerja sama dalam mengerjakan LKS
62
Siswa melaksanakan game
Penghargaan tim
63
Siswa mengerjakan soal evaluasi
Siswa berdo’a bersama
64
65
66
67
68
69
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Arnanda Afroh Laila
NIM : 11510082
Tempat, Tgl Lahir : Kab. Semarang, 25 November 1990
Alamat : Dsn. Kalidukuh RT 03/RW 03 Losari Kec.
Sumowono, Kab. Semarang.
Jenjang pendidikan:
1. SD Negeri Losari 1998 - 2003
2. Lulus MTs Nuril Huda Losari 2004 - 2006
3. Lulus SMA N 1 Ambarawa 2007 - 2009
4. STAIN Salatiga 2010 - 2014
Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenar-sebenarnya.
Salatiga, 5 Desember 2014
Penulis
Arnanda Afroh Laila
70
DAFTAR NILAI SKK
Nama: Arnanda Afroh Laila Jurusan/ Progdi: Tarbiyah/PGMI
Nim: 11510082 Dosen PA: Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd
No Nama Kegiatan Pelaksanaan Keterangan Nilai
1. Piagam PenghargaanOPAK STAIN Salatiga2010
25 – 27 Agustus2010
Peserta 3
2. Seminar UPTPerpustakaan STAINSalatiga
20 – 25September 2010
Peserta 3
3. Piagam penghargaanMapaba PMII
12 – 14November 2010
Peserta 3
4. Sertifikat Pedas Musik XIdan Workshop V SMC
13- 26 Desember2010
Peserta 3
5. Piagam NasionalWorkshop OfEntrepreneurship andBasic Cooperation
19 Desember2010
Peserta 6
6. Piagam penghargaan SSCCup Tingkat SMA se-Salatiga
20 dan 27Februari 2011
Panitia 3
7. Piagam penghargaanKonser Perdana ZealousSMC
20 Maret 2011 Panitia 3
8. Piagam PenghargaanSarasehan KeagamaanDEMA STAIN Salatiga
06 Juni 2011 Peserta 3
9. Piagam penghargaanMusik Kompetisi SMC
20 Juli 2011 Panitia 3
10. Piagam PenghargaanParade Band KomunitasSe Salatiga SMC
26 Juli 2011 Panitia 3
71
11. Piagam penghargaanMusic In Campus SMC
22 Oktober 2011 Panitia 3
12. Piagam PenghargaanBebek Cup III SSCSTAIN Salatiga
28-29 Oktober2011
Panitia 3
13 Piagam penghargaanPedas Musik XII danworkshop VI
13 26 Desember2011
Panitia 3
14 Piagam penghargaanKonser Perdana CambiosoSMC
20 Maret 2012 Panitia 3
15. Sertifikat PPMBM STAINse-Jawa di Kudus
20 – 22 April2012
Peserta 5
16. Piagam PenghargaanSeminar Regional Dema
3 Mei 2012 Peserta 4
17. Piagam penghargaanKompetisi Rebana SMC
8 Juli 2012 Panitia 3
18. Piagam penghargaanMusic In Campus SMC
13 Oktober 2012 Panitia 3
19. Piagam penghargaanPedas XIII dan WorkshopPSM VII SMC
25 November -02Desember 2012
Panitia 3
20. SK Pengurus SMC tahun2013
31 Januari 2013 Pengurus 4
21. Piagam penghargaanKonser Perdana ExtenderSMC
20 Maret 2013 Panitia 3
22. SK mengajar di SD NegeriJetis 01
16 Juli 2013 Guru Kelas 4
23. Sertifikat Konser ProduksiSMC 2013
19 Oktober 2013 PengisiAcara
3
24. Piagam penghargaanPedas XIX dan WorkshopVIII SMC
04 – 12 Desember2013
Panitia 3
25. Sertifikat FestivalRamadhan 1435 H
3 juli 2014 Panitia 3
26. SK Mengajar di SD NegeriJetis 01
16 Juli 2014 Guru Kelas 4
72
27. Sertifikat Konser ProduksiSMC 2014
5 September 2014 PengisiAcara
3
28. Sertifikat dalam acaraSharia EconomicsIntelectual Moslem OfStain (SEIMAN)
13 – 14 Oktober2014
PengisiAcara
4
29. Piagam PenghargaanMusic In Campus SMCSalatiga
1 November 2014 Panitia 3
30. Sertifikat SeminarNasional BerkontribusiUntuk Negeri MelaluiTelevisi/ TV
5 November 2014 Peserta 6
Jumlah 103