peningkatan hasil belajar ipa melalui pendekatan inquiry siswa...
TRANSCRIPT
71
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SIKLUS I
Satuan Pendidikan : SD Negeri Plumbon 01
Kelas/Semester : V/II (dua)
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Alokasi Waktu : 4 x 35 Menit
Hari/Tanggal : Rabu-Kamis/08-09 April 2015
A. Standar Kompetensi
2.Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam
mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
B. Kompetensi Dasar
2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan
kemerdekaan
C. Indikator
2.3.1 Siswa suka menyimak penjelasan dari guru tentang materi
proklamasi kemerdekaan Indonesia.
2.3.2 Siswa suka mencari informasi terkait IPS di dunia nyatatentang
proklamasi kemerdekaan Indonesia.
2.3.3 Siswa suka memecahkan masalah tentang proklamasi kemerdekaan
Indonesia.
2.3.4 Siswa suka merumuskan masalah tentang proklamasi kemerdekaan
Indonesia.
2.3.5 Siswa ikut dalam pembelajaran IPS secara berkelompok tentang
proklamasi kemerdekaan Indonesia.
2.3.6 Siswa membuat laporan tentang proklamasi kemerdekaan Indonesia.
72
2.3.7 Siswa mengkomunikasikan hasil karya tentang proklamasi
kemerdekaan Indonesia.
2.3.8 Siswa melakukan refleksi tentang proklamasi kemerdekaan
Indonesia.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan menyimak penjelasan guru mengenai tujuan pembelajaran
siswa dapat menyebutkan 4 peristiwa menjelang proklamasi
kemerdekaan Indonesia dengan benar.
2. Dengan bimbingan guru siswa sukamencari informasi terkait IPS di
dunia nyata tentang proklamasi kemerdekaan dengan benar.
3. Melalui diskusi kelompok siswa suka memecahkan masalah tentang
proklamasi kemerdekaan dengan benar.
4. Dengan mendengarkan penjelasan dari guru siswa suka merumuskan
masalah terkait proklamasikan kemerdekaan dengan tepat.
5. Melalui kelompok kecil siswa ikut dalam pembelajaran IPS secara
berkelompok tentang proklamasi kemerdekaan dengan benar.
6. Melalui kerja kelompok siswa dapat membuat laporan tentang
proklamasi kemerdekaan dengan benar.
7. Dengan bimbingan guru siswa mengkomunikasikan hasil karya
tentang proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan benar.
8. Dengan bimbingan guru siswa dapat melakukan refleksi terkait hasil
pembelajaran IPS dengan benar.
E. Materi Ajar / Pokok (Terlampir)
1. Gambar tokoh-tokoh persiapan Kemerdekaan.
2. Teks proklamasi Kemerdekaan.
3. Bentuk perjuangan para pahlawan.
4. Peristiwa-peristiwa sekitar proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
5. Tokoh-tokoh penting dalam peristiwa proklamasi Kemerdekaan
Indonesia.
73
F. Pendekatan / Strategi / Metode
Pendekatan : Problem Based Learning
Strategi : Cooperative Learning
Metode : Penugasan, Tanya jawab, dan Diskusi
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan I
Kegiatan Diskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan mengajak
semua siswa berdoa menurut agama dan
keyakinan masing – masing (untuk
mengawali kegiatan pembelajaran).
2. Mengecek kehadiran siswa.
3. Guru mengkondisikan kelas pada situasi
belajar.
4. Guru memotivasi peserta didik untuk siap
melaksanakan pembelajaran.
5. Guru menyampaikan tujuan dan langkah-
langkah pembelajaran.
10 menit
Kegiatan Inti 1. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dari
guru tentang proklamasi kemerdekaan.
2. Siswa menyimak penjelasan dari guru
tentang peristiwa-peristiwa penting dalam
proklamasi.
3. Siswa mengeluarkan pendapatnya tentang
proklamasi kemerdekaan.
4. Siswa mengamati gambar usaha-usaha
persiapan kemerdekaan Indonesia.
5. Siswa mendapatkan masalah tentang
proklamasi kemerdekaan
6. Siswa membentuk 8 kelompok masing-
50 menit
74
masing kelompok terdiri 4 siswa.
7. Siswa mengumpulkan informasi tentang
proklamasi kemerdekaan.
8. Siswa membaca teks proklamasi dan
menganalisis secara berkelompok.
9. Siswa berdiskusi tentang peranan tokoh
dalam proklamasi kemerdekaan.
10. Siswa membuat laporan tentang proklamasi
kemerdekaan.
11. Siswa secara berkelompok
mengkomunikasikan hasil karya di
depankelas mengenai proklamasi
kemerdekaan.
Penutup 1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan
tentang pembelajaran yang telah dilakukan
2. Guru menutup pembelajaran
10 menit
Pertemuan II
Kegiatan Diskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan mengajak
semua siswa berdoa menurut agama dan
keyakinan masing – masing (untuk
mengawali kegiatan pembelajaran).
2. Mengecek kehadiran siswa.
3. Guru mengkondisikan kelas pada situasi
belajar.
4. Guru memotivasi peserta didik untuk siap
melaksanakan pembelajaran.
5. Guru menyampaikan tujuan dan langkah-
langkah pembelajaran.
10 menit
75
6. Melakukan tanya jawab tentang peranan
tokoh dalam perjuangan
Kegiatan Inti 1. Siswa dibagi menjadi 8 kelompok yang
masing-masing kelompoknya terdiri 4
siswa.
2. Siswa mendapatkan masalah melalui
penjelasan guru tentang peranan tokoh
yang terlibat dalam peristiwa proklamasi .
3. Secara berkelompok siswa mengeluarkan
pendapatnya tentang peran salah satu tokoh
dalam peristiwa sekitar proklamasi.
4. Siswa mengamati gambar tokoh-tokoh
penting yang berperan dalam peristiwa
proklamasi kemerdekaan.
5. Siswa dapat mengenal peranan tokoh-tokoh
dalam proklamasi kemerdekaan.
6. Siswa mengumpulkan informasi terkait
biografi tokoh yang terlibat dalam
peristiwa proklamasi.
7. Siswa memahami contoh tindakan yang
dapat ditiru dalam kehidupan sehari-hari
sebagai tindakan menghargai jasa pejuang.
8. Siswa membuat laporan tentang cara
menghargai jasa tokoh-tokoh
kemerdekaan.
9. Siswa secara berkelompok
mengkomunikasikan hasil karya di depan
kelas mengenai cara menghargai jasa
tokoh-tokoh kemerdekaan.
10. Siswa bersama guru melakukan tanya
jawab mengenai hal yang belum dipahami.
76
11. Siswa melakukan evaluasi tentang
pembelajaran yang telah dilakukan
Penutup 1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan
tentang pembelajaran yang telah dilakukan
2. Guru menutup pembelajaran
H. MEDIA, ALAT dan SUMBER PEMBELAJARAN
1. Media : Lagu Maju tak gentar.
2. Alat dan Bahan : Kapur , papan tulis, gambar pahlawan.
3. Sumber Belajar :
a. LKS IPS kelas 5 semester II
b. Buku paket IPS bse Kelas 5 Susilaningsih, Endang & Limbong,
Linda S..(2008). Ilmu Pengetahuan Sosial 5, Semarang: Pusat
Perbukuan.
c. Internet
77
I. PENILAIAN
a. Penilaian Proses
Pada saat pembelajaran di kelas
b. Teknik Penilaian
Non tes
c. Kisi-kisi penilaian angket minat belajar
d. Instrumen
Lembar angket minat belajar
Suruh, 03 April 2015
Guru Kelas 5
Maryati, S.Pd
NIP : 19681017 200501 2 005
Peneliti
Septi Handayani
NIM: 292011306
Mengetahui
Kepala Sekolah
Yasak, S.Pd
NIP : 19620806 198201 1 001
78
MATERI IPS
Lagu : Maju tak gentar
C.Simanjuntak
Maju tak gentar
Membela yang benar
Maju tak gentar
Hak kita diserang
Maju serentak
Mengusir penyerang
Maju serentak
Tentu kita kita menang
Reff :
Bergerak bergerak
Serentak menerkam
Menerjang terjang tak gentar
Tak gentar tak gentar
Menyerang menyerang majulah-majulah menang
PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA
A. Peristiwa-peristiwa Sekitar Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus
1945
Menjelang proklamasi kemerdekaan, Indonesia berada dalam kekuasaan
Jepang. Saat itu Jepang mengalami kekalahan dalam perang melawan Sekutu.
Pasukan Sekutu terdiri dari Amerika, Inggris, Belanda, dan Perancis. Kesempatan
itu digunakan oleh bangsa Indonesia untuk memproklamasi kan kemerdekaan.
Ada beberapa peristiwa sejarah menjelang Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus
1945 yang patut kita ketahui.
1. Pertemuan di Dalat
Pada tanggal 12 Agustus 1945 tiga tokoh pergerakan nasional, yaitu Dr.Radjiman
Wedyodiningrat, Ir. Sukarno, dan Drs. Mohammad Hatta memenuhiundangan
Jenderal Terauchi di Dalat(Vietnam Selatan). Jenderal Terauchiadalah Panglima
tentara Jepang di AsiaTenggara.Dalam pertemuan itu, JenderalTerauchi
mengatakan pemerintahJepang telah memutuskan untuk memberikan
79
kemerdekaan kepada Indonesia. Keputusan itu diambil setelah Amerika Serikat
menjatuhkan bom atom di Jepang. Bom atom pertama dijatuhkandi kota
Hiroshima pada tanggal 6 Agustus 1945. Bom kedua dijatuhkan di kota Nagasaki
pada tanggal 9 Agustus 1945. Akibatnya, Jepang menyatakan menyerah tanpa
syarat kepada Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945.
2. Menanggapi berita kekalahan Jepang
Berita tentang kekalahan itu sangat dirahasiakan oleh Jepang. Semua radio disegel
oleh pemerintah Jepang. Namun demikian, ada juga tokoh-tokoh pergerakan yang
dengan sembunyi-sembunyi mendengar berita tentang kekalahan Jepang tersebut.
Di antaranya adalah Sutan Syahrir. Pada tanggal 14 Agustus 1945 sore, Sutan
Syahrir sudah menunggu kedatangan Mohammad Hatta dari Dalat. Syahrir
mendesak agar proklamasi jangan dilakukan oleh PPKI. Menurut Syahrir, Negara
Indonesia yang lahir dengan cara demikian akan dicap oleh Sekutu sebagai negara
buatan Jepang. Syahrir mengusulkan agar proklamasi kemerdekaan dilakukan
oleh Bung Karno saja sebagai pemimpin rakyat, atas nama rakyat lewat siaran
radio. Hatta setuju kemerdekaan Indonesia diselenggarakan secepatnya. Namun,
beliau tidak yakin proklamasi dapat dilakukan oleh Bung Karno saja sebagai
pemimpin rakyat dan atas nama rakyat. Menurut Hatta, kalau Bung Karno
bertindak seperti itu, berarti merampas hak PPKI. Hatta tidak yakin Bung Karno
mau bertindak seperti usul Syahrir. Setelah terjadi perdebatan, akhirnya Hatta dan
Syahrir pergi ke rumah Bung Karno. Syahrir menyatakan maksudnya. Bung
Karno menjawab bahwa beliau tidak berhak bertindak sendiri.
Memproklamasikan kemerdekaan adalah hak dan tugas PPKI. Pada tanggal 15
Agustus 1945 sore, para pemuda kembali menemui Bung Hatta dan mendesak
agar beliau jangan menyetujui proklamasi di hadapan PPKI, karena menurut
mereka hal itu berbau Jepang. Malamnya, sekitar pukul 20.00, golongan muda
revolusioner mengadakan rapat di salah satu ruangan Lembaga Bakteriologi di
Pegangsaan Timur. Rapat ini antara lain dihadiri oleh ChairulSaleh, Wikana,
Margono, Armansyah, dan Kusnandar. Dalam rapat itu golongan muda
menegaskan pendirian mereka. Mereka berpendirian bahwa kemerdekaan
Indonesia adalah hak dan urusan rakyat Indonesia sendiri. Kemerdekaan tidak
80
dapat digantungkan kepada orang lain dan negara lain. Rapat juga memutuskan
tuntutan agar Proklamasi Kemerdekaan dinyatakan oleh Ir. Sukarno padakeesokan
harinya (16 Agustus 1945). Keputusan rapat pada tanggal 15 Agustus 1945 sore,
disampaikan oleh Wikana dan Darwis kepada Sukarno. Utusan golongan muda
mengancam akan terjadi pertumpahan darah jika tuntutan golongan muda tidak
dilaksanakan. Hal itu menimbulkan suasana ketegangan. Sukarno marah
mendengar ancaman itu. Peristiwa menegangkan itu disaksikan oleh golongan tua,
seperti Mohammad Hatta, Ahmad Subarjo, Dr. Buntaran,Dr. Sanusi, dan Iwa
Kusumasumantri. Golongan tua tetap menekankan perlunya melakukan
proklamasi kemerdekaan dalam rapat PPKI untuk menghindari pertumpahan
darah.
3. Peristiwa Rengasdengklok
Setelah mengetahui pendirian golongan tua, golongan muda mengadakan
rapat lagi menjelang pukul 24.00. Mereka melakukan rapat di Asrama Baperpi,
Cikini 71, Jakarta. Rapat tersebut selain dihadiri mereka yang mengikuti rapat di
Pegangsaan Timur, juga dihadiri oleh Sukarni, JusufKunto, dr. Muwardi, dan
Sodancho Singgih. Dalam rapat itu diputuskan untuk mengungsikan Sukarno dan
Hatta ke luar kota. Tempat yang dipilih adalah Rengasdengklok, sebuah kota
kawedanan di sebelah timur Jakarta. Tujuan “penculikan” itu adalah menjauhkan
kedua pemimpin nasional itu dari pengaruh Jepang. Untuk menghindari
kecurigaan dan tindakan yang dapat diambil oleh tentara Jepang, rencana itu
diserahkan kepada Sodancho Singgih. Rencana itu berhasil dengan baik berkat
dukungan Cudanco Latief Hendraningrat, berupa perlengkapan tentara Peta. Pagi-
pagi buta sekitar pukul 04.00, tanggal 16 Agustus 1945, Sukarno- Hatta dibawa ke
Rengasdengklok. Sehari penuh kedua pemimpin “ditahan” di Rengasdengklok.
Selain untuk menjauhkan Sukarno-Hatta dari pengaruh Jepang, para pemuda
bermaksud memaksa mereka agar segera memproklamasi kemerdekaan lepas dari
segala sesuatu yang berkaitan dengan Jepang. Ternyata kedua tokoh ini cukup
berwibawa. Para pemuda pun segan untuk mendesak mereka. Namun, Sodancho
Singgih memberikan keterangan bahwa dalam pembicaraan berdua dengan Bung
Karno, Bung Karno menyatakan bersedia melaksanakan proklamasi segera setelah
81
kembali ke Jakarta. Berdasarkan hal itu, siang itu juga Singgih kembali ke Jakarta.
Ia menyampaikan rencana Proklamasi kepada para pemimpin pemuda di Jakarta.
Sementara itu, di Jakarta, golongan tua dan golongan muda sepakat bahwa
proklamasi kemerdekaan dilakukan di Jakarta. Golongan tua diwakili Mr. Ahmad
Subarjo dan golongan muda yang diwakili Wikana. LaksamanaMaeda, bersedia
menjamin keselamatan mereka selama berada di rumahnya. Maeda adalah seorang
Perwira penghubung Angkatan Darat dan Angkatan Laut Jepang. Berdasarkan
kesepakatan itu, Jusuf Kunto, dari pihak Pemuda mengantar Ahmad Subarjo ke
Rengasdengklok pada hari itu juga. Mereka akan menjemput Sukarno-Hatta.
Semula para pemuda tidak mau melepas Sukarno-Hatta. Ahmad Subarjo memberi
jaminan bahwa proklamasi kemerdekaan akan diumumkan pada tanggal 17
Agustus keesokan harinya, selambat-lambatnya pukul 12.00. Bila hal tersebut
tidak terjadi, Ahmad Subarjo rela mempertaruhkan nyawanya. Dengan jaminan
itu, komandan kompi Peta setempat, Cudanco Subeno, bersedia melepaskan
Sukarno- Hatta kembali ke Jakarta.
4. Perumusan teks proklamasi
Sesampai di Jakarta Sukarno-Hatta bersama Laksamana Maeda menemui Mayjen
Nishimura untuk berunding. Nishimura tidak mengizinkan proklamasi
kemerdekaan. Kemudian, mereka menuju rumah Laksamana Maeda di Jalan
Imam Bonjol No. 1. Di tempat inilah naskah proklamasi dirumuskan. Para
pemuka Indonesia yang hadir berkumpul dalam dua ruangan, ruang makan dan
serambi depan. Perumusan teks proklamasi dilakukan di dalam ruang makan oleh
Sukarno, Hatta, dan Mr. Ahmad Soebardjo. Sukarno menulis rumusan proklamasi
tersebut.
83
hadir, keluar dari rumah Laksamana Maeda dan pulang ke rumah masing-masing.
Sebelum semua pulang, Hatta berpesan kepada para pemuda yang bekerja pada
pers dan kantor berita, terutama B.M Diah untuk memperbanyak teks proklamasi
dan menyiarkannya ke seluruh dunia. Sementara itu, para pemuda tidak langsung
pulang ke rumah masingmasing. Mereka dibagi dalam kelompok-kelompok.
Setiap kelompok pemuda mengirim kurir untuk memberitahukan kepada
masyarakat bahwa saat proklamasi telah tiba.
5. Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus
1945
Pada tanggal 17 Agustus 1945 pagi banyak orang berkumpul di
kediamanSukarno. Mereka adalah rakyat dan para pemuda. Sekitar pukul 10.00,Ir.
Sukarno didampingi Drs. Mohammad Hatta memproklamasikan
kemerdekaanIndonesia. Berikut ini perkataan Sukarno pada pembacaan
proklamasikemerdekaan:“Saudara-saudara sekalian, saya telah meminta Saudara
hadir di siniuntuk menyaksikan suatu peristiwa maha penting dalam sejarah
kita.Berpuluh-puluh tahun kita, bangsa Indonesia telah berjuang, untuk
kemerdekaantanah air kita. Bahkan, telah beratus-ratus tahun. Gelombangnyaaksi
kita untuk mencapai kemerdekaan kita itu ada naiknya,ada turunnya, tetapi jiwa
kita tetap menuju ke arah cita-cita. Juga didalam zaman Jepang, usaha kita untuk
mencapai kemerdekaan nasionaltidak berhenti. Di dalam zaman Jepang ini
tampaknya saja kita menyandarkandiri kepada mereka. Tetapi pada hakikatnya,
tetap kita menyusuntenaga kita sendiri, tetap kita percaya pada kekuatan sendiri.
Hanyabangsa yang berani mengambil nasib dalam tangan sendiri, akan
dapatberdiri dengan kekuatannya. Maka kami, tadi malam telah mengadakan
musyawarah dengan pemuka-pemuka rakyat Indonesia dari seluruhIndonesia.
Permusyawaratan itu seia sekata berpendapat, bahwa sekaranglahdatang saatnya
untuk menyatakan kemerdekaan kita.Saudara-saudara! Dengan ini kami
menyatakan kebulatan tekad itu.Dengarkanlah proklamasi kami:
84
Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia.Hal-hal
yang mengenai pemindahan kekusaan d.l.l., diselenggarakandengan cara seksama
dan dalam tempo yang sesingkatsingkatnya.
Jakarta, hari 17 bulan 8 tahun ’05
Atas nama Bangsa Indonesia
Sukarno/Hatta
Demikianlah Saudara-saudara! Kita sekarang telah merdeka. Tidak ada satu ikatan
lagi yang mengikat tanah air kita dan bangsa kita! Mulai saat ini kita menyusun
negara kita! Negara merdeka, negara Republik Indonesia merdeka, kekal, dan
abadi. Insya’ Allah, Tuhan memberkati kemerdekaan kita itu.” Setelah pembacaan
teks proklamasi selesai, upacara dilanjutkandengan pengibaran bendera Merah
Putih. Pengibaran Bendera Merah Putihdilakukan oleh S. Suhud dan Cudanco
Latif, serta diiringi lagu IndonesiaRaya. Bendera Merah Putih itu dijahit oleh Ibu
Fatmawati Sukarno.Pada saat Sang Saka Merah Putih dikibarkan, tanpa ada
yang memberiaba-aba, para hadirin menyanyikan lagu Indonesia Raya. Setelah
pengibaranBendera Merah Putih, Wali kota Suwiryo dan dr. Mawardi
memberikansambutan. Kemudian mereka yang hadir saling bertukar pikiran
sebentar lalu pulang ke rumah masing-masing.
B. Tokoh-tokoh Penting dalam Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia
Ada banyak tokoh yang turut terlibat dalam peristiwa Proklamasi
Kemerdekaan17 Agustus 1945. Tokoh-tokoh yang terlibat dalam
peristiwaproklamasi dibagi menjadi dua golongan, yaitu golongan tua dan
golonganmuda. Kedua golongan ini sama-sama berjuang agar Indonesia
segeramerdeka.Sebagai warga negara Indonesia kita harus, menghargai jasa
tokohtokohyang terlibat dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan. Bagaimanakita
menghargai jasa-jasa para tokoh tersebut? Penghargaan kita terhadapjasa para
tokoh proklamasi kemerdekaan dapat kita wujudkan dengan melakukan beberapa
hal berikut:
1. Berziarah ke makam para pahlawan yang terlibat dalam peristiwa
proklamasikemerdekaan dan mendoakan mereka.
2. Melakukan upacara peringatan kemerdekaan dengan penuh hikmat.
85
3. Mengisi kemerdekaan dengan sebaik-baiknya. Sebagai pelajar, kamudapat
mengisi kemerdekaan dengan belajar tekun supaya kelak bisamenjadi generasi
penerus yang cerdas, terampil, dan berguna bagibangsa dan negara.
4. Mempelajari riwayat para tokoh yang terlibat dalam proklamasi kemerdekaan.
Setelah kita mengetahui riwayat hidup para tokoh tersebut,kita bisa meneladani
hal-hal positif yang telah mereka lakukan.Selanjutnya, mari kita bahas
beberapa tokoh penting yang berperandalam peristiwa proklamasi
kemerdekaan.
1. Ir. Sukarno (1901-1970)
Sukarno adalah tokoh sangat penting dalam peristiwa Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia. Sebagai pemimpin Indonesia yang menonjol waktu itu, Bung Karno
dipilih menjadi ketua PPKI. PPKI adalah badan yang diberi wewenang untuk
mempersiapkan segala sesuatu yang menyangkut masalah ketatanegaraan bagi
negara Indonesia baru. Sepak terjang Bung Karno pada saat-saat menjelang
kemerdekaan tidak bisa dilepaskan dari kedudukan beliau sebagai ketua PPKI.
Bung Karno merupakan salah satu dari golongan tua yang menghendaki
pelaksanaan proklamasi di dalam PPKI. Hal ini didasari pertimbangan untuk
menghindari terjadinya pertumpahan darah. Karena pendapat ini, beliau harus
berhadapan dengan para pemuda. Puncaknya adalah peristiwa Rengasdengklok.
Bersama Bung Hatta Beliau diculik para pemuda dan diamankan di
Rengasdengklok Sebagai Ketua PPKI, beliau menemuipenguasa Jepang di
Indonesia,yaitu Mayjen Nishimura. Mereka membicarakankemerdekaan
Indonesia. Beliaudan para pemimpin yang lain tetapmelanjutkan tekad
memproklamasikankemerdekaan meskipun tanpa persetujuanpenguasa
Jepang.Bung Karno bersama dengan BungHatta dan Ahmad Subarjo
merumuskannaskah Proklamasi. Bahkan rumusanawal naskah proklamasi
adalahtulisan tangan Bung Karno. Setelahnaskah diketik oleh Sayuti Melik,
BungKarno dan Hatta menandatanganinyaatas nama Bangsa Indonesia.Peran
Bung Karno yang sangat menonjoladalah bersama Bung Hatta bertindaksebagai
Proklamator. Bung
86
Karnolah yang akhirnya dengan penuhkeberanian dan kekhidmatan
memproklamasikankemerdekaan Indonesiapada tanggal 17 Agustus 1945.
2. Drs. Mohammad Hatta
Peran Drs. Mohammad Hatta dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan sangat
penting. Waktu itu, Bung Hatta dianggap sebagai pemimpin utama Bangsa
Indonesia selain Bung Karno. Beberapa kali beliau menjadi perantara antara
golongan muda dan golongan tua, terutama dengan Bung Karno. Karena peran
beliau, pendapat golongan tua dan golongan muda bisa dipertemukan. Beliau
berdialog dengan golongan muda tentang cara memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia. Selain itu, Bung Hatta adalah salah seorang perumus naskah
Proklamasi. Bersama Bung Karno, Bung Hatta ber- tindak sebagai proklamator
kemerdekaan Indonesia. Selain menandatangani naskah Proklamasi, beliau
mendampingi Bung Karno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Bung
Hatta juga sangat berjasa atas perubahan beberapa kata dalam Piagam Jakarta.
Sebagai pemimpin bangsa beliau menerima aspirasi seluruh rakyat Indonesia.
Beliau memikirkan keutuhan seluruh bangsa Indonesia
3. Ahmad Subarjo,
Ahmad Subarjo adalah Penasihat PPKI. Beliau menjadi penengah golongan muda
dan kedua pemimpin nasional, Sukarno-Hatta. Beliau mewakili golongan tua
berunding dengan para pemuda ketika Sukarno-Hatta diculik dan diamankan ke
Rengasdengklok. Setelah dicapai kesepakatan, beliau menjemput Sukarno- Hatta
ke Rengasdengklok. Beliau meyakinkan para pemuda bahwa pada tanggal 17
Agustus 1945 akan diumumkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Peran
penting lain Subarjo adalah turut merumuskan naskah Proklamasi Kemerdekaan.
Bersama Bung Karno dan Bung Hatta, Beliau merumuskan naskah Proklamasi di
rumah Laksamana Maeda.
4. Ibu Fatmawati
Sebagai istri pemimpin Bangsa Indonesia, Fatmawati turut mendampingi Bung
Karno. Ibu Fatmawati dikenal sebagai tokoh wanita yang dekat dengan rakyat
Indonesia yang sedang memperjuangkan kemerdekaan. Jasa Ibu Fatmawati sangat
menonjol dalam peristiwa Proklamasi. Beliau menjahit Bendera Pusaka, Merah
87
Putih. Beliau menjahit Bendera Pusaka ini pada bulan Oktober 1944. Bendera ini
dikibarkan setelah Bung Karno membaca Proklamasi.
5. Sutan Syahrir
Sutan Syahrir adalah tokoh politik, pejuang kemerdekaan, dan perdana menteri
pertama RI. Syahrir dilahirkan di Bukit Tinggi. Pada zaman Jepang, Syahrir
memutuskan untuk tidak beker-ja sama dengan pemerintah Jepang. Beliau salah
satu tokoh yang berani mengambil risiko mencari berita mendengarkan berita
radio. Syahrir adalah salah satu tokoh yang paling awal mengetahui berita Jepang
menyerah kepada Sekutu. Setelah beliau mengetahui berita tersebut beliau
mendesak Sukarno-Hatta untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di
luar rapat PPKI.
6. Laksamana Takasi Maeda
Laksamana Maeda adalah seorang perwira penghubung Jepang. Beliau
mendukung gerakan kemerdekaan Indonesia. Dukungannya telah tumbuh sejak
beliau menjabat atase militer di Belanda. Di Belanda, beliau menjalin hubungan
dengan sejumlah tokoh mahasiswa, misalnya Ahmad Subarjo. Beliau menjamin
keselamatan perencanaan proklamasi. Perumusan teks Proklamasi dilakukan di
rumah beliau. Karena dukungannya terhadap persiapan proklamasi kemerdekaan
Indonesia, beliau ditangkap oleh Sekutu dan dipenjarakan di Gang Tengah.
Tokoh-tokoh yang berperan penting dalam proklamasi kemerdekaan
Indonesia.
Chairul Saleh, salah satu
tokoh golongan muda
yang menginginkan
proklamasi
segera dilaksanakan.
Sutan Syahrir, tokoh yang
mendesak Bung Karno
memproklamasikan
Kemerdekaan Indonesia
sebagai pemimpin rakyat
90
SOAL DISKUSI SIKLUS I
SOAL DISKUSI
Kerjakan soal dibawah ini dengan benar kemudian presentasikan di depan kelas!
1. Tuliskan teks proklamasi tanpa membuka dari sumber apapun!
2. Sebagai warga negara Indonesia yang baik kita harus menghargai jasa
para pahlawan. Sebutkan 5 kegiatan yang dapat kita lakukan untuk
menghargai jasa para pahlawan!
KELOMPOK :
1.
2.
3.
4.
91
SOAL EVALUASI
I. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar!
1. Tokoh proklamator kemerdekaan Indonesia adalah ...
a. Sukarno-Hatta c. Sukarno-Ahmad Subarjo
b. Supomo-Yamin d. Supomo- Hatta
2. Pada gambar dibawah ini adalah ...
a. Cut Nyak Dien c. Fatmawati
b. R.A Kartini d. Cut Nyak Meutia
3. Tokoh yang mengetik naskah proklamasi adalah ...
a. Laksamana Maeda c. Ahmad Subarjo
b. Sayuti Melik d. Sutan Syahrir
4. Sang saka Merah Putih yang dikibarkan setelah proklamasi kemerdekaan
Indonesia dijahit oleh ...
a. Ibu Fatmawati c. Ibu Inggit
b. Sayuti Melik d. Cudanco Latif
5. Teks proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia dirumuskan di rumah
...
a. Ir. Sukarno c. Laksamana Maeda
b. Drs. Moh Hatta d. Ahmad Subarjo
6. Pengibaran Sang Saka Merah Putih setelah pembacaan Proklamasi
kemerdekaan Indonesia dilakukan oleh ...
a. S. Suhud dan Latif c. Sayuti Melik dan Latif
b. Wikana dan Darwis d. Khaerul Saleh dan Margono
7. Tokoh yang secara khusus mengusulkan dasar negara dalam sidang
BPUPKI adalah...
a. Agus Salim c. Radjiman Wedyodiningrat
b. Ahmad Subarjo d. Supomo
8. Undang-Undang Dasar 1945 disahkan oleh ...
a. BPUPKI c. PPKI
b. Komite Nasional d. Presiden Sukarno
Nama :
No/Kelas :
92
9. Pada tanggal 10 November diperingati sebagai hari ...
a. Kebangkitan Nasional c. Sumpah Pemuda
b. Infantri d. Pahlawan
10. Dasar negara Kesatuan Republik Indonesia adalah ...
a. Pancasila c. Liberalisme
b. Komunisme d. Sosialisme
II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar!
1. Dua kota di Jepang yang dibom oleh sekutu adalah ... dan ...
2. Proklamasi Kemerdekaan dilakukan di ...
3. Para pemuda menculik Sukarno-Hatta dan membawa kedua tokoh ke ...
4. Pencipta lagu Indonesia Raya adalah ...
5. Kemerdekaan Indonesia diproklamasikan pada tanggal ...
93
Kunci Jawabansiklus I
Kunci soal diskusi pertemuan I
1. P R O K L A M A S I
KAMI BANGSA INDONESIA DENGAN INI MENYATAKAN KEMERDEKAAN
INDONESIA.HAL-HAL YANG MENGENAI PEMINDAHAN KEKUASAAN DAN
LAIN-LAIN DISELENGGARAKANDENGAN CARA SAKSAMA DAN DALAM
TEMPO YANG SESINGKAT-SINGKATNYA.
DJAKARTA, 17 AGUSTUS 1945
ATAS NAMA BANGSA INDONESIA.
SOEKARNO-HATTA.
2. a. Mengunjungi makam pahlawan.
b. Memperingati hari pahlawan
c. Belajar dengan tekun.
d. Membantu orang tua
e. Menggunakan nama pahlwan sebagai nama sekolah,jalan, gedung, dll.
Kunci soal evaluasi Pertemuan I
I
1. A
2. A
3. B
4. A
5. C
6. A
7. C
8. C
9. D
10. A
II
1. Hiroshima dan Nagasaki
2. Di kediaman Sukarno di Jalan Pegangsaan Timur 56,
3. Rengas Dengklok
4. WR.Supratman
5. 17 Agustus 1945
94
TUGAS KELOMPOK
Bersama kelompok, isilah tabel dibawah ini dengan benar kemudian
presentasikan di depan kelas!
No Nama Tokoh
dalam perjuangan
Tanggal
lahir
Daerah
asal
Wafat pada
tanggal
1.
2.
3.
4.
SOAL EVALUASI
III. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar!
1. Komandan pasukan sekutu yang mendarat di Surabaya adalah ...
a. Kolonel Huiyer c. Brigjen A.W.S Mallaby
b. Moh.Hatta d. Amir Syarifudin
2. Pos-pos sekutu seluruh kota Surabaya diserang oleh rakyat Indonesia pada
tanggal ...
a. 25 Oktober 1945 c. 28 Oktober 1945
b. 27 Oktober 1945 d. 29 Oktober 1945
3. Pertempuran Ambarawa diawali oleh mendaratnya tentara sekutu di bawah
pimpinan ...
a. Presiden Sukarno c. Kolonel Sudirman
b. Letnal Kolonel Isdiman d. Brigadir Jendral Bethel
4. NICA hendak membebaskan tawanan perang Belanda di ...
a. Magelang dan Ambarawa c. Yogyakarta dan Surakarta
b. Magelang dan Semarang d. Salatiga dan Magelang
5. Para tawanan dari daerah Rantau Prapat, Pematang Siantar, dan Brastagi
dikirim ke Medan atas persetujuan Gubernur Moh.Hasan dibentuk
menjadi...
a. Prajuri perang c. Medan Batalyon KNIL
b. Barisan pemuda Indonesia d. NICA
6. Pertempuran Margarana di Bali dipimpin oleh ...
a. Letkol M. Sarbini
b. I Gusti Ketut Jelantik
c. Letkol I Gusti Ngurah Rai
d. Robert Wolter Monginsidi
7. Dalam perundingan Linggajati, Wakil Indonesia dipimpin oleh ...
a. Sutan Syahrir c. Sukarno
95
b. Mohammad Hatta d. Amir Syarifudin
8. Sebelum ditangkap, Presiden Sukarno membentuk Pemerintah Darurat
Republik Indonesia dengan ibu kota ...
a. Bukit Tinggi c. Jakarta
b. Medan d. Yogyakarta
9. Delegasi Indonesia dipimpin oleh ...
a. Sultan Hamid II c. Chritchley
b. Drs. Moh. Hatta d. Mr. Moh. Rum
10. Tentara sekutu yang datang ke Indonesia diberi tugas untuk melucuti
tentara...
a. Jepang c. Indonesia
b. Belanda d. Amerika
IV. Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar!
1. Kita memperingati Hari Pahlawan untuk mengenang pertempuran yang
terjadi di ...
2. KTN adalah singkatan dari ...
3. Perjanjian Rum-Royen disetujui di Jakarta pada tanggal...
4. Peristiwa yang terjadi pada tanggal 23 Maret 1946 terkenal dengan
sebutan...
5. Konferensi Meja Bundar diadakan di ...
KUNCI Jawaban
I II
1. C 1. Surabaya
2. B 2. Komisi Tiga Negara
3. D 3. 7 Mei 1949
4. A 4. Bandung lautan api
5. C 5. Di Den Haag
6. C
7. A
8. A
9. B
10. A
97
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SIKLUS II
Satuan Pendidikan : SD Negeri Plumbon 01
Kelas/Semester : V/II
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Alokasi Waktu : 4 x 35 Menit (2x pertemuan)
Hari / Tanggal : Rabu- Kamis/ 15-16 April 2015
A. Standar Kompetensi
2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam
mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
B. Kompetensi Dasar
2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan
kemerdekaan.
C. Indikator
2.3.1 Siswa suka menyimak penjelasan dari guru tentang materi
perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
2.3.2 Siswa suka mencari informasi terkait IPS di dunia nyatatentang
perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
2.3.3 Siswa suka memecahkan masalah tentang perjuangan
mempertahankan kemerdekaan.
2.3.4 Siswa suka merumuskan masalah tentang perjuangan
mempertahankan kemerdekaan.
2.3.5 Siswa ikut dalam pembelajaran IPS secara berkelompok tentang
perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
2.3.6 Siswa membuat laporan tentang perjuangan mempertahankan
kemerdekaan.
2.3.7 Siswa mengkomunikasikan hasil karya tentang perjuangan
mempertahankan kemerdekaan.
2.3.8 Siswa melakukan refleksi tentang perjuangan mempertahankan
kemerdekaan.
98
D. Tujuan Pembelajaran
9. Dengan menyimak penjelasan guru mengenai tujuan pembelajaran
siswa dapat menyebutkan usaha-usaha diplomasi yang dilakukan oleh
para pemimpin bangsa untuk mempertahankan kemerdekaan dengan
benar.
10. Dengan mendengarkan penjelasan guru siswa dapat mengidentifikasi
masalah tentang perjuangan mempertahankan kemerdekaan dengan
benar.
11. Dengan membaca buku IPS dari berbagai sumber siswa dapat
mengumpulkan informasi terkait perjuangan mempertahankan
kemerdekaan dengan tepat.
12. Dengan membacasiswa dapat mencari informasi tentang penyebab
meletusnya pertempuran di Surabaya dengan benar.
13. Melalui diskusi kelompok siswa dapat memecahkan masalah tentang
perjuangan mempertahankan kemerdekaandengan benar.
14. Melalui diskusi kelompok siswadapat merumuskan masalah tentang
perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
15. Melalui diskusi kelompok siswa berdiskusi tentang peristiwa 10
November 1945 di Surabaya.
16. Melalui kerja kelompok siswa dapat membuat laporan tentang
perjuangan mempertahankan kemerdekaan dengan benar.
17. Dengan kelompok siswa mengkomunikasikan hasil karya tentang
perjuangan mempertahankan kemerdekaan dengan tepat.
18. Dengan bimbingan guru siswa dapat melakukan evaluasi terkait hasil
pembelajaran dengan benar.
E. Materi Ajar / Pokok (Terlampir)
1. Gambar pahlawan
2. Teks proklamasi
3. Bentuk perjuangan para pahlawan
F. Pendekatan / Strategi / Metode
Pendekatan : Problem Based Learning
99
Strategi : Cooperative Learning
Metode : Penugasan, Tanya jawab, Diskusi, Demonstrasi dan
Ceramah
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan I
Kegiatan Diskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan 6. Guru memberikan salam dan mengajak
semua siswa berdoa menurut agama dan
keyakinan masing – masing (untuk
mengawali kegiatan pembelajaran).
7. Mengecek kehadiran siswa.
8. Guru mengkondisikan kelas pada situasi
belajar.
9. Guru memotivasi peserta didik untuk
siap melaksanakan pembelajaran.
10. Guru menyampaikan tujuan dan
langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti 12. Siswa menyimak tujuan pembelajaran
dari guru tentang perjuangan
mempertahankan kemerdekaan.
13. Siswa mendengarkan penjelasan dari
guru tentang perjuangan
mempertahankan kemerdekaan.
14. Siswa mengeluarkan pendapatnya
tentang perjuangan mempertahankan
kemerdekaan.
15. Siswa dibagi menjadi 8 kelompok yang
masing-masing kelompok terdiri 4
siswa.
16. Siswa mendapatkan masalah tentang
100
perjuangan mempertahankan
kemerdekaan.
17. Siswa mengumpulkan informasi tentang
perjuangan mempertahankan
kemerdekaan.
18. Siswa membaca buku IPS untuk
mendapatkan informasi tentang
perjuangan mempertahankan
kemerdekaan.
19. Siswa mengamati gambar pahlawan.
20. Siswa berdiskusi tentang peristiwa
mempertahankan kemerdekaan yang
terjadi di wilayah area.
Penutup 3. Guru bersama siswa membuat
kesimpulan tentang pembelajaran yang
telah dilakukan
4. Guru menutup pembelajaran
Pertemuan II
Kegiatan Diskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan 7. Guru memberikan salam dan mengajak
semua siswa berdoa menurut agama dan
keyakinan masing – masing (untuk
mengawali kegiatan pembelajaran).
8. Mengecek kehadiran siswa.
9. Guru mengkondisikan kelas pada situasi
belajar.
10. Guru memotivasi peserta didik untuk
siap melaksanakan pembelajaran.
11. Guru menyampaikan tujuan dan
101
langkah-langkah pembelajaran.
12. Melakukan tanya jawab tentang peranan
tokoh dalam perjuangan
Kegiatan Inti 1. Siswa dibagi menjadi 8 kelompok yang
masing-masing kelompoknya 4 siswa.
2. Siswa berdiskusi untuk memahami
materi tentang agresi militer Belanda.
3. Melalui kelompok siswa mengeluarkan
pendapatnya tentang peristiwa-peristiwa
mempertahankan kemerdekaan yang
terjadi disekitar tempat tinggal.
4. Siswa mencari isi perjanjian Linggarjati.
5. Melalui kelompok siswa menceritakan
peranan bebrapa tokoh dalam
mempertahankan kemerdekaan.
6. Siswa mengumpulkan informasi tentang
perjuangan memepertahankan
kemerdekaan.
9. Siswa membuat laporan tentang
perjuangan mempertahankan
kemerdekaan.
10. Siswa secara berkelompok
mengkomunikasikan hasil karya di depan
mengenai perjuangan mempertahankan
kemerdekaan.
11. Siswa melakukan evaluasi tentang
pembelajaran yang telah dilakukan
Penutup 1. Guru bersama siswa membuat
kesimpulan tentang pembelajaran yang
telah dilakukan
102
2. Guru menutup pembelajaran
H. MEDIA, ALAT dan SUMBER PEMBELAJARAN
Media : Lagu Maju tak gentar.
Alat dan Bahan : spidol , papan tulis, gambar pahlawan.
Sumber Belajar :
a. LKS IPS semester II
b. Buku paket IPS
I. PENILAIAN
a. Penilaian Proses
Pada saat pembelajaran di kelas
b. Teknik Penilaian
Non tes
c. Kisi-kisi penilaian angket minat belajar
d. Instrumen
Lembar angket minat belajar
Suruh, 07 April 2015
Guru Kelas 5
Maryati, S.Pd
NIP : 19681017 200501 2 005
Peneliti
Septi Handayani
NIM: 292011306
Mengetahui
Kepala Sekolah
Yasak, S.Pd
NIP : 19620806 198201 1 001
103
MATERI IPS
KD : 2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan
kemerdekaan
PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN
A. Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
Ada dua bentuk perjuangan mempertahakan kemerdekaan, yaitu
perjuangan fisik dan perjuangan diplomasi. Perjuangan fisik dilakukan dengancara
bertempur melawan musuh. Perjuangan diplomasi dilakukandengan cara
menggalang dukungan dari negara-negara lain dan lewat perundingan-
perundingan.
1. Pertempuran-pertempuran mempertahankankemerdekaan
Setelah Jepang menyerah, Sekutu masuk Indonesia untuk mengambilalih
kekuasaan. Pasukan Sekutu diboncengi Belanda. Belanda ingin
menguasaiIndonesia lagi. Rakyat Indonesia tidak senang Belanda kembali ke
bumi pertiwi. Terjadilah pertempuran-pertempuran. Pertempuran terjadidi
Surabaya, Ambarawa, Bandung, Palembang, Bali, Medan, dan kota-kotalainnya.
Mari kita pelajari beberapa pertempuran ini!
a. Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya
Tentara Sekutu mendarat untuk pertama kali di Surabaya pada tanggal25 Oktober
1945. Komandan pasukan Sekutu yang mendarat di Surabaya adalah Brigjen
A.W.S Mallaby. Tentara Sekutu bertugas melucuti tentaraJepang dan
membebaskan interniran (tawanan perang). Awalnya, pemerintah dan rakyat
Indonesia menyambut kedatangan tentara Sekutu tersebut dengan tangan terbuka.
Namun, Sekutu mengabaikanuluran tangan tersebut. Pada tanggal 27 Oktober
1945, Sekutu menyerbu penjara Kalisosok. Mereka berhasil membebaskan
Kolonel Huiyer. Kolonel Huiyer ialah seorang perwira angkatan laut Belanda
yangditawan Jepang.Pada tanggal 28 Oktober 1945, pos-pos Sekutu di seluruh
kota Surabaya diserang oleh rakyat Indonesia. Dalam berbagai serangan itu,
pasukan Sekutu terjepit. Pada tanggal 29 Oktober 1945, para pemuda dapat
menguasai tempat-tempat yang telah dikuasai Sekutu. Komandan Sekutu
104
menghubungi Presiden Sukarno untuk menyelamatkan pasukan Inggris dari
bahaya kehancuran. Presiden Sukarno bersama Moh. Hatta, AmirSyarifudin, dan
Jenderal D.C. Hawthorn tiba di Surabaya untuk menenangkan keadaan. Akhirnya,
pada tanggal 30 Oktober 1945 dicapai kesepakatan untuk menghentikan tembak-
menembak.Namun, pada sore harinya terjadi pertempuran di gedung Bank
International,tepatnya di Jembatan Merah. Dalam peristiwa itu, Brigjen Mallaby
tewas. Menanggapi peristiwa ini, pada tanggal 9 November 1945, pimpinan
Sekutu di Surabaya mengeluarkan ultimatum. Isi ultimatum itu adalah:“Semua
pemimpin dan orang-orang Indonesia yang bersenjata harus melapor dan
meletakkan senjatanya di tempat-tempat yang telah ditentukan,kemudian
menyerahkan diri dengan mengangkat tangan. Batas waktu ultimatum tersebut
adalah pukul 06.00 tanggal 10 November 1945. Jika sampai batas waktunya tidak
menyerahkan senjata, maka Surabaya akan diserang dari darat,laut, dan udara”.
Batas waktu itu tidak diindahkan rakyat Surabaya. Oleh karenaitu, pecahlah
pertempuran Surabayapada tanggal 10 November1945. Tentara Sekutu
berjumlahkira-kira 10 sampai 15 ribu orang.Mereka terdiri dari pasukan darat,laut,
dan udara. Pasukan Sekutu ini merupakan gabungan dari tentara Gurkha, Inggris,
dan Belanda. Dalam pertempuran yang berjalan sampai awal bulan Desember
1945 itu telah gugur beribu-ribu pejuang. Perjuangan rakyat Surabaya ini
mencerminkan tekad perjuanganseluruh rakyat Indonesia. Untukmemperingati
kepahlawanan rakyat Surabaya itu, pemerintah menetapkan tanggal 10 November
sebagai Hari Pahlawan.
b. Pertempuran Ambarawa
“Pertempuran Ambarawa” diawali oleh mendaratnya tentara Sekutudi bawah
pimpinan Brigadir Jenderal Bethel di Semarang. Tentara Sekutumendarat di
Semarang pada tanggal 20 Oktober 1945. Tujuan kedatangan mereka adalah untuk
mengurus tawanan perang dan tentara Jepang diJawa Tengah.Kedatangan Sekutu
semula disambut baik oleh rakyat Semarang. Bahkan, Gubernur Jawa Tengah
menawarkan bantuan bahan makanan dan keperluan-keperluan lainnya. Pihak
Sekutu pun berjanji untuk tidak mengganggu kedaulatan Republik Indonesia.
105
Bentrokan bersenjata mulai timbul di Magelang. Bentrokan itu mulaimeluas
menjadi pertempuran antara pasukan Sekutu dengan pejuang Indonesia.
Penyebabnya adalah tentara Sekutu diboncengi NICA. NICA adalah singkatan
dari Netherlands Indies Civil Administration, yaitu pemerintahan peralihan
Belanda. NICA hendak membebaskan tawanan perang Belanda di Magelang dan
Ambarawa.Setelah diadakan perundingan antara Presiden Sukarno dengan
Brigadir Jenderal Bethel, tentara Sekutu kemudian meninggalkan Magelang
menuju Ambarawa pada tanggal 21 November 1945. Para pejuang Indonesia yang
dipimpin Letnan Kolonel M. Sarbini mengejar pasukan Sekutuyang mundur ke
Ambarawa. Di desa Jambu, pasukan Sekutu dihadang pejuang Angkatan Muda
yang dipimpin oleh Sastrodiharjo. Di desa Ngipik, pasukan Sekutu diserang
pejuang Indonesia yang dipimpin oleh Suryosumpeno. Pada saat mundur,
pasukan Sekutu mencoba menduduki dua desa disekitar Ambarawa. Dalam
pertempuran untuk membebaskan kedua desatersebut, Letnan Kolonel Isdiman
gugur. Letnan Kolonel Isdiman adalah Komandan Resimen Banyumas. Dengan
gugurnya Letnan Kolonel Isdiman, Kolonel Sudirman turunlangsung ke medan
pertempuran Ambarawa. Kolonel Sudirman adalah Panglima Divisi Banyumas.
Kehadiran Kolonel Sudirman memberi semangat baru bagi pejuang Indonesia.
Pasukan Indonesia mengepung kota Ambarawa dari berbagai jurusan. Siasat yang
dipakai adalah mengadakanserangan serentak dari berbagai jurusan pada saat yang
sama. Pasukan Indonesia mendapat bantuan dari Yogyakarta, Surakarta,
Salatiga,Purwokerto, Magelang, Semarang, dan lain-lain. Pada tanggal 12
Desember 1945 pasukan Indonesia melancarkan serangan serentak ke Ambarawa.
Pada tanggal 15 Desember 1945 pasukanSekutu berhasil dipukul mundur ke
Semarang. Dalam pertempuran diAmbarawa ini banyak pejuang yang gugur.
Untuk memperingati hari bersejarah itu, maka setiap tanggal 15 Desember
diperingati sebagai Hari Infanteri. Selain itu, di Ambarawa juga didirikan sebuah
monumen yang diberi nama Palagan Ambarawa.
106
c. Pertempuran “Medan Area”
Pasukan Inggris di bawah pimpinan Brigadir Jenderal T.E.D. Kelly mulai
mendarat di Medan (Sumatera Utara) pada tanggal 9 Oktober 1945. Tentara NICA
yang telah dipersiapkan untuk mengambil alih pemerintahan ikut membonceng
pasukan Inggris itu. Mereka menduduki beberapa hotel di Medan. Pasukan Inggris
bertugas untuk membebaskan tentara Belanda yangditawan Jepang. Para tawanan
dari daerah Rantau Prapat, Pematang Siantar, dan Brastagi dikirim ke Medan atas
persetujuan Gubernur Moh.Hasan. Ternyata kelompok tawanan itu dibentuk
menjadi “Medan Batalyon KNIL”. Mereka ini bersikap congkak.Para pemuda
dipelopori oleh Achmad Tahir, seorang mantan perwiraTentara Sukarela
(Giyugun) membentuk Barisan Pemuda Indonesia. Mereka mengambil alih
gedung-gedung pemerintahan dan merebut senjata daritangan tentara Jepang.
Kemudian pada tanggal 10 Oktober 1945 dibentuklah TKR (Tentara Keamanan
Rakyat) Sumatera Timur. Anggotanya para pemuda bekas Giyugun dan Heiho
Sumatera Timur yang dipimpin oleh Ahmad Tahir. Pada tanggal 13 Oktober 1945
terjadi insiden di sebuah hotel di JalanBali, Medan. Seorang anggota NICA
menginjak-injak bendera merah putihyang dirampas dari seorang pemuda.
Pemuda-pemuda Indonesia marah.Hotel tersebut dikepung dan diserang oleh para
pemuda dan TRI (TentaraRepublik Indonesia). Terjadilah pertempuran. Dalam
peristiwa itu banyak orang Belanda terluka. Peperangan pun menjalar ke
Pematang Siantar danBrastagi. Pada tanggal 1 Desember 1945 pihak Inggris
memasang papan-papanpengumuman bertuliskan “Fixed Boundaries Medan
Area.” Dengan caraitu, Inggris menetapkan secara sepihat batas-batas kekuasaan
mereka. Sejaksaat itulah dikenal istilah Pertempuran Medan Area.Jenderal
T.E.D Kelly kembali mengancam para pemuda agar menyerahkansenjata. Siapa
yang melanggar akan ditembak mati. Namun, para pemuda Indonesia tidak
menggubris ancaman tersebut. Perlawan terusberlangsung dan semakin sengit.
Para pemuda membentuk Komando ResimenLaskah Rakyat Medan Area.
Perlawanan terhadap Inggris dan Belanda terus berlanjut sampai Agresi Militer
Belanda I pada bulan Juli 1947.
107
d. Bandung Lautan Api
Pada bulan Oktober 1945, tentara Sekutu memasuki Kota Bandung.Ketika itu para
pejuang Bandung sedang melaksanakan pemindahan kekuasaan dan merebut
senjata dan peralatan dari tentara Jepang. TentaraSekutu menduduki dan
menguasai kantor-kantor penting. Tentara NICA membonceng tentara Sekutu itu.
NICA berkeinginan mengembalikan kekuasaanBelanda di Indonesia. Para pe-
juang yang tergabung dalam TKR, laskar-laskar, dan badan-badan pejuang
mengadakan perlawanan terhadap tentara Sekutu dan Belanda.Pada tanggal 21
November 1945, tentara Sekutu mengeluarkan ultimatum(peringatan) pertama
agar kota Bandung bagian utara dikosongkan oleh pihak Indonesia selambat-
lambatnya tanggal 29 November 1945. Para pejuang kita harus menyerahkan
senjata yang dirampas dari tentara Jepang. Alasannya untuk menjaga keamanan.
Apabila tidak diindahkan, tentara Sekutu akan menyerang habis-habisan.
Peringatan ini tidak dihiraukan oleh para pejuang Indonesia. Sejak saatitu sering
terjadi bentrokan senjata. Kota Bandung terbagi menjadi dua,Bandung Utara dan
Bandung Selatan. Karena persenjataan yang tidak memadai, pasukan TKR dan
para pejuang lainnya tidak dapat mempertahankan Bandung Utara. Akhirnya
Bandung Utara dikuasai oleh Sekutu. Pada tanggal 23 Maret 1946 tentara Sekutu
mengeluarkan ultimatum kedua. Mereka menuntut agar semua masyarakat dan
para pejuang TRI (Tentara Republik Indonesia) mengosongkan kota Bandung
bagian selatan.Perlu diketahui bahwa sejak 24 Januari 1946, TKR telah berubah
namanyamenjadi TRI. Demi keselamatan rakyat dan pertimbangan politik,
pemerintah Republik Indonesia Pusat memerintahkan TRI dan para pejuang la-
innyamundur dan mengosongkan Bandung Selatan. Tokoh-tokoh pejuang, seperti
Aruji Kartawinata, Suryadarma, dan Kolonel Abdul Harris Nasution yang
menjadi Panglima TRI waktu itu segera bermusyawarah. Mereka sepakat untuk
mematuhi perintah dari Pemerintah Pusat. Namun, mereka tidak mau
menyerahkan kota Bandung bagian selatan itu secara utuh kepada musuh. Rakyat
diungsikan ke luar kota Bandung. Pasukan TRI dan para pejuang lainnya dengan
berat hati meninggalkan Bandung Selatan. Sebelumditinggalkan, Bandung Selatan
dibumi hanguskan oleh para pejuang. Bumi hangus adalah memusnahkan dengan
108
pembakaran semua barang, bangunan, gedung yang mungkin akan dipakai oleh
musuh. Pertempuran terus berlanjut. Para anggota TKR dan pemuda kita
menggunakan taktik perang gerilya. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 23 Maret
1946 dan terkenal dengan sebutan Bandung Lautan Api. Dalam peristiwa
tersebut, gugurseorang pejuang Mohammad Toha. Pertempuran yang telah kita
bahas di atas hanyalah sebagian dari pertempuranyang terjadi. Masih banyak
pertempuran mempertahankan kemerdekaan yang terjadi di tempat-tempat lain.
Pertempuran-pertempuran lainnya dalam rangka mempertahankan kemerdekaan
yang terkenal antaralain sebagai berikut.
1. Pertempuran Margarana yang dipimpin Letkol I Gusti Ngurah Rai diBali pada
tanggal 12 November 1946.
2. Pertempuran di Sulawesi Selatan yang dipimpin Robert Wolter Mongisidi pada
tanggal 3 November 1946.
3. Pertempuran lima hari lima malam di Palembang pada awal bulan Januari1947.
4. Pertempuran laut di Teluk Cirebon yang menenggelamkan Kapal Perang RI,
Gajah Mada, pada tanggal 5 Januari 1947.
5. Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta yang dipimpin oleh Letkol
Suharto. ]
Dari berbagai pertempuran yang terjadi antara pejuang-pejuang kemerdekaan
dan tentara Sekutu dan NICA, kita dapat belajar beberapa hal berikutini:
1. Kemerdekaan merupakan hal yang sangat mahal harganya. Demi kemerdekaan
yang telah diproklamasikan para pejuang rela mengorbankan jiwa dan raganya.
2. Semangat perjuangan merupakan kekuatan yang dahsyat, melebihi kekuatan
senjata. Hal ini dibuktikan, misalnya dalam pertempuran Ambarawa.
3. Menghormati keputusan para pemimpin. Para pejuang mempunyai jiwa
yang besar. Meskipun dengan berat hati, keputusan pemimpin dilaksanakan.
Hal ini misalnya terjadi dalam peristiwa Bandung Lautan Api.
B. Usaha Perdamaian dan Agresi Militer Belanda
Para pemimpin negara menyadari bahwa perang memakan banyak korban. Perang
juga membuat rakyat menderita. Oleh karena itu para pemimpin mengusahakan
109
perdamaian dengan jalan perundingan. Berikut ini beberapa usaha perundingan
yang dilakukan.
a. Perjanjian Linggajati
Pimpinan tentara Inggris menyadari, sengketa Indonesia denganBelanda
tidak mungkin diselesaikan melalui peperangan. Inggris berusaha
mempertemukan kedua belah pihak di meja perundingan. Melalui meja
perundingan diharapkan konflik bisa diatasi. Pada tanggal 10 November 1946
diadakan perundingan antara Indonesiadan Belanda. Perundingan ini dilaksanakan
di Linggajati. Lingga jati terletak di sebelah selatan Cirebon. Dalam perundingan
itu delegasi Indonesia dipimpin oleh Perdana Menteri Sutan Syahrir. Sementara
delegasi Belanda dipimpin oleh Van Mook. Pada tanggal 15 November 1946,
hasil perundingan diumumkan dan disetujui oleh kedua belah pihak. Secara resmi,
naskah hasil perundingan ditanda tangani oleh Pemerintah Indonesia dan Belanda
pada tanggal 25Maret 1947. Hasil Perjanjan Linggajati sangat merugikan
Indonesia karena wilayah Indonesia menjadi sempit. Berikut ini isi perjanjian
Linggajati.
1. Belanda hanya mengakui kekuasaan Republik Indonesia atas Jawa, Madura,
dan Sumatera.
2. Republik Indonesia dan Belanda akan bersama-sama membentuk Negara
Indonesia Serikat yang terdiri atas:
a. Negara Republik Indonesia,
b. Negara Indonesia Timur, dan
c. Negara Kalimantan.
3. Negara Indonesia Serikat dan Belanda akan merupakan suatu uni (kesatuan)
yang dinamakan Uni Indonesia-Belanda dan diketuai oleh Ratu Belanda.
b. Agresi Militer Belanda I
Meskipun sudah ada Perjanjian Linggajati, Belanda tetap berusaha untuk
menjajah Indonesia. Pada tanggal 21 Juli 1947, Belanda menyerang wilayah
Republik Indonesia. Tindakan ini melanggar Perjanjian Linggajati. Belanda
berhasil merebut sebagian Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Akibatnya
wilayah kekuasaan Republik Indonesia semakin kecil. Serangan militer Belanda
110
ini dikenal sebagai Agresi Militer Belanda I. Peristiwa tersebut menimbulkan
protes dari negara-negara tetangga dandunia internasional. Wakil-wakil dari India
dan Australia mengusulkan kepada PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa) agar
mengadakan sidang untuk membicarakan masalah penyerangan Belanda ke
wilayah Republik Indonesia.
c. Perjanjian Renville (17 Januari 1948)
Pada tanggal 1 Agustus 1947, Dewan Keamanan PBB memerintahkan agar pihak
Indonesia dan Belanda menghentikan tembak-menembak. Akhirnya pada tanggal
4 Agustus 1947, Belanda mengumumkan gencatansenjata. Gencatan senjata
adalah penghentian tembak-menembak di antara pihak-pihak yang berperang.
PBB membantu penyelesaian sengketa antara Indonesia dan Belanda dengan
membentuk Komisi Tiga Negara (KTN) yang terdiri atas:
1. Australia, dipilih oleh Indonesia;
2. Belgia, dipilih oleh Belanda;
3. Amerika Serikat, dipilih oleh Australia dan Belanda.Komisi Tiga Negara
(KTN) memprakarsai perundingan antara Indonesiadan Belanda. Perundingan
dilakukan di atas kapal Renville, yaitu kapal Angkatan Laut Amerika Serikat.
Oleh karena itu, hasil perundingan ini dinamakan
Perjanjian Renville.
Dalam perundingan itu Negara Indonesia, Belanda, dan masing-masinganggota
KTN diwakili oleh sebuah delegasi.
1. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Mr. Amir Syarifuddin.
2. Delegasi Belanda dipimpin oleh R. Abdul Kadir Wijoyoatmojo.
3. Delegasi Australia dipimpin oleh Richard C. Kirby.
4. Delegasi Belgia dipimpin oleh Paul van Zeeland.
5. Delegasi Amerika Serikat dipimpin oleh Frank Porter Graham.
Isi perjanjian Renville adalah sebagai berikut.
1. Belanda hanya mengakui daerah Republik Indonesia atas Jawa
Tengah,Yogyakarta, sebagian kecil Jawa Barat, dan Sumatera.
111
2. Tentara Republik Indonesia ditarik mundur dari daerah-daerah yang telah
diduduki Belanda. Hasil Perjanjian Renville sangat merugikan Indonesia.
Wilayah kekuasaan Republik Indonesia menjadi semakin sempit.
d. Agresi Militer Belanda II
Belanda terus berusaha menguasai kembali Indonesia. Pada tanggal19 Desember
1948, Belanda melancarkan serangan atas wilayah Republik Indonesia.
Penyerangan Belanda ini dikenal sebagai Agresi Militer BelandaII. Ibu kota
Republik Indonesia waktu itu, Yogyakarta, diserang Belanda.Perlu diketahui
bahwa sejak 4 Januari 1946, lbu kota Republik Indonesia pindah dari Jakarta ke
Yogyakarta. Belanda mengerahkan angkatan udaranya.Lapangan Udara Maguwo
tidak dapat dipertahankan. Akhirnya Yogyakarta direbut Belanda Presiden
Sukarno, Wakil Presiden Mohammad Hatta, Sutan Syahrir,dan Suryadarma
ditangkap Belanda. Presiden Sukarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta
ditawan dan diasingkan ke Pulau Bangka. Sebelum tertangkap, Presiden Sukarno
telah mengirim mandat lewat radio kepada Menteri Kemakmuran, Mr.
Syaffiruddin Prawiranegara yang berada di Sumatera. Tujuannya ialah untuk
membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) dengan ibu
kota Bukit Tinggi. Agresi Militer Belanda II menimbulkan reaksi dunia, terutama
negara-negara di Asia. Negara-negara di Asia seperti India, Myanmar, Afganistan,
dan lain-lain segera mengadakan Konferensi New Delhi pada bulan
Desember1949. Mereka bersimpati kepada perjuangan rakyat Indonesia,
danmendesak agar:
1. Pemerintah RI segera dikembalikan ke Yogyakarta, dan
2. Serdadu Belanda segera ditarik mundur dari Indonesia.
Belanda tidak memperdulikan desakan itu. Belanda baru bersediaberunding
setelah Dewan Keamanan PBB turun tangan.
C. Usaha Diplomasi dan Pengakuan Kedaulatan
Komisi PBB untuk Indonesia atau UNCI (United Nations Commissionfor
Indonesia) berhasil mempertemukan pihak Indonesia dan Belanda dalam meja
perundingan. Dalam perundingan-perundingan itu, delegasi dari Indonesia
berjuang secara diplomasi supaya kedaulatan Indonesia diakui. Perundingan-
112
perundingan itu antara lain, Perundingan Rum-Royen dan Konferensi Meja
Bundar (KMB).
1. Perjanjian Rum-Royen
Perjanjian Rum-Royen disetujui di Jakarta pada tanggal 7 Mei 1949.Delegasi
Indonesia dipimpin oleh Mr. Moh. Rum, sedangkan pihak Belanda dipimpin oleh
Dr. van Royen. Anggota delegasi Indonesia lainnya ialah Drs. Moh. Hatta dan
Sri Sultan Hamengku Buwono lX.
Isi Perjanjian Rum-Royen adalah sebagai berikut.
1. Pemerintah Republik Indonesia dikembalikan ke Yogyakarta.
2.Menghentikan gerakan-gerakan militer dan membebaskan semua tahanan
politik.
3. Belanda menyetujui adanya Republik Indonesia sebagai bagian dari Negara
Indonesia Serikat.
4. Akan diselenggarakan perundingan lagi, yaitu KMB, antara Belanda dan
Indonesia setelah Pemerintah Republik Indonesia kembali ke Yogyakarta.
2. Konferensi Meja Bundar (KMB)
Sebagai tindak lanjut Perjanjian Rum-Royen, pada tanggal 23 Agustus sampai
dengan 2 November 1949 diadakan Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den
Haag. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Drs. Moh. Hatta, delegasi BFO
(Bijeenkomst Voor Federal Overleg) atau Badan Musyawarah Negara-negara
Federal dipimpin oleh Sultan Hamid II. Delegasi Belanda dipimpin oleh Mr.
van Maarseveen. Sedangkan UNCI dipimpin oleh Chritchley. Hasil-hasil
persetujuan yang dicapai dalam KMB adalah sebagai berikut.
1. Indonesia menjadi Republik Indonesia Serikat (RIS) dan Belanda akan
menyerahkan kedaulatan kepada RIS pada akhir bulan Desember 1949.
2. RIS dan Belanda akan tergabung dalam Uni Indonesia Belanda.
3. Irian Barat akan diserahkan setahun setelah pengakuan kedaulatan oleh Belanda
Kesepakatan-kesepakatan yang dihasilkan dalam KMB sangat memuaskan
rakyat Indonesia. Akhirnya kedaulatan negara Indonesia diakui oleh pihak
Belanda. Seluruh rakyat Indonesia menyambut hasil KMB dengan suka cita.
113
3. Pengakuan Kedaulatan
Sesuai hasil KMB, pada tanggal 27 Desember 1949 diadakan upacara pengakuan
kedaulatan dari Pemerintah Belanda kepada Pemerintah RIS. Upacara pengakuan
kedaulatan dilakukan di dua tempat, yaitu Den Haagdan Yogyakarta secara
bersamaan. Dalam acara penandatanganan pengakuan kedaulatan di Den Haag,
Ratu Yuliana bertindak sebagai wakil Negeri Belanda Belanda dan Drs. Moh.
Hatta sebagai wakil Indonesia. Sedangkan dalam upacara pengakuan kedaulatan
yang dilakukan di Yogyakarta, pihak Belanda diwakili oleh Mr. Lovink (wakil
tertinggi pemerintah Belanda) dan pihak Indonesia diwakili Sri Sultan
Hamengkubuwono IX. Dengan pengakuan kedaulatan itu berakhirlah kekuasaan
Belanda atas Indonesia dan berdirilah Negara Republik Indonesia Serikat. Sehari
setelah pengakuan kedaulatan, ibu kota negara pindah dari Yogyakarta ke Jakarta.
Kemudian dilangsungkan upacara penurunan bendera Belanda dan dilanjutkan
dengan pengibaran bendera Indonesia.
D. Menghargai Jasa Tokoh-tokoh Perjuangandalam Mempertahankan
Kemerdekaan
Ada banyak tokoh yang terlibat dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
Ada tokoh-tokoh yang berjuang secara fisik dengan melakukan perang gerilya.
Ada juga tokoh-tokoh yang berjuang lewat jalur perjuangan diplomasi. Berikut ini
kita akan membahas beberapa tokoh diantaranya.
1. Ir. Sukarno
Sukarno adalah proklamator kemerdekaan Indonesia. Didampingi Drs.Moh. Hatta
beliau membacakan teks proklamasi kemerdekaan pada tanggal17 Agustus 1945.
Beliau adalah presiden pertama Republik Indonesia. Sebagai presiden, beliau turut
berjasa dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Beliau mulai
merintis pemerintahan Indonesiadalam masa-masa yang sangat sulit. Sebagai
presiden, beliau memberikansemangat kepada Bangsa Indonesia untuk tetap
berjuang. Beliau ditangkapdan diasingkan ke Pulau Bangka ketika Belanda
melakukan agresi militer pada tanggal 19 Desember 1948. Sebelumnya, beliau
telah mengirimkan mandat kepada Menteri Kemakmuran Syafrudin
114
Prawiranegara yangberada di Sumatera untuk membentuk dan memimpin
Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI).
2. Drs. Mohammad Hatta
Drs. Mohammad Hatta juga dikenal sebagai Proklamator KemerdekaanRepublik
Indonesia. Beliau memimpin kabinet di awal pembentukan negara Indonesia. Jasa
beliau dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan sangatlah besar. Beliau
dikenal sebagai delegasi Indonesia yang handal.Pada tanggal 23 Agustus - 2
November 1949, beliau memimpin delegasi Indonesia dalam Konferensi Meja
Bundar (KMB) di Den Haag, Belanda. Hasil KMB sangat memuaskan Bangsa
Indonesia. Belanda akhirnya mengakui kedaulatan Republik Indonesia. Upacara
pengakuan kedaulatan dilakukan di dua tempat, yaitu di Yogyakarta dan di Den
Haag pada tanggal27 Desember 1949.
3. Jenderal Sudirman
Peranan Jenderal Sudirman dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan
Indonesia sangat besar. Sebagai Panglima TKR, Divisi V Banyumas,Sudirman
memimpin Pertempuran Ambarawa dan berhasil mengusir tentara Inggris. Pada
tanggal 18 Desember 1945, Sudirman diangkat olehmenjadi Panglima Besar TKR
dengan pangkat jenderal. Sudirman tetap memimpin perang gerilya meskipun
beliau dalam keadaan sakit.
4. Bung Tomo
Sutomo atau Bung Tomo dilahirkan di Surabaya. Pada zaman pergerakan beliau
bekerja di Surat Kabar Suara Umum dan menjadi redaktur mingguan Pembela
Rakyat. Beliau mendirikan dan memimpin Barisan Pemberontakan Rakyat
Indonesia. Beliau mengobarkan semangat rakyat Surabaya dalam perang
melawan pasukan Sekutu pada tanggal 10 November 1945.
5. Sri Sultan Hamengku Buwono IX
Sri Sultan Hamengku Buwono IX berperan besar dalam perjuangan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Sebagai bangsawan, beliau membaur
berjuang bersama rakyat biasa. Sri Sultan Hamengku Buwono merupakan tokoh
pejuang diplomatik Indonesia. Beliau menjadi anggota delegasi Indonesia dalam
Perundingan Rum-Royen yang dilakukan di Jakarta pada tanggal 2 Mei 1949.
115
\
Walikota Surabaya, Dr. Sugiri dan
Brigjen Mallaby berkeliling kota
mengumumkan penghentian
tembakmenembak
Isi Ultimatum yang
dikeluarkan oleh pimpinan
Sekutu di Jawa Timur
setelah tewasnya Brigjend
Mallaby
Pimpinan TKR Sumatera Timur
bergambar bersama beberapa perwira dari
Pulau Jawa.
Menteri Keamanan Rakyat, Mr. Amir
Syarifuddin datang ke Bandung
menyampaikan Perintah dari Pemerintah
Indonesia di Jakarta agar TRI dan pejuang-
pejuang lainnya mengosongkan Bandung
Selatan. Amir Syarifuddin disambut oleh
Arudi Kartawinata, pimpinan TRI setempat
116
Peserta perundingan Linggajati, dari kiri ke kanan: Dr. Leimena, Dr. A. K. Gani, Dr.
van Mook, Mr. Mohammad Rum, Mr. Amir Syarifuddin, Prof. Mr. Schermerhorn,
Mr. Susanto Tirtoprojo, M. van Poll, F. de Boer, Sutan Syahrir, Mr. A. K.
Pringgodigdo, Dr. Sudarsono, dan Mr. Ali Budiarjo.
Kapal Angkatan Laut Amerika Serikat, Renville. Di atas kapal ini diadakan
perundingan antara Indonesia dan Belanda dengan bantuan Komisi Tiga
Negara yang dibentuk PBB.
117
Pada tanggal 19 Desember 1948 Tentara Belanda menduduki kota
Yogyakarta setelah sebelumnya mengebom Lapangan Terbang Maguwo.
Peristiwa ini dikenal dengan sebutan Agresi Militer Belanda II.
Suasana perundingan yang menghasilkanPerjanjian Rum-Royen.
Suasana Konferensi Meja Bundar di Den Hag, Belanda.
120
Kisi – Kisi Angket Minat Belajar IPS
Variabel
Penelitian
Aspek Minat
Belajar
Indikator Minat
Belajar IPS
Jumlah
Butir
Soal
Nomor
Butir
1.Rasa Suka - Suka pada mata pelajaran IPS
- Suka menyimak penjelasan dari
guru terkait pelajaran IPS
- Suka membaca buku IPS
- Suka bertanya seputar materi
IPS yang belum dipahami
- Suka mencatat hal-hal yang
penting dalam materi IPS
- Suka mengerjakan tugas IPS
- Suka mencari informasi terkait
IPS di dunia nyata
- Suka dengan media
pembelajaran IPS
- Suka memecahkan masalah IPS
- Suka merumuskan masalah
tentang materi IPS
10 1,2,3,4,5,
6,7,8,9,10
2.Keterlibatan
siswa
- Mengikuti pelajaran IPS
- Menjawab pertanyaan dari guru
seputar IPS
- Menyampaikan pendapatnya
tentang IPS
- Ikut dalam pembelajaran IPS
secara berkelompok.
- Aktif dalam berpartisipasi kerja
kelompok
- Merumuskan masalah IPS
- Mencari informasi yang belum
diketahui seputar pembelajaran
IPS
- Membuat laporan terkait materi
IPS.
- Mengkomunikasikan hasil karya.
- Melakukan refleksi dari
pembelajaran.
10 1,2,3,
4,5,6,7,8,
9,10
121
LAMPIRAN 4 ANGKET MINAT BELAJAR IPS
SIKLUS 1
KD. 2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam
memproklamasikan kemerdekaan
122
ANGKET MINAT BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN
PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNINGSIKLUS 1
Untuk mengetahui tingginya minat belajar siswa pada mata pelajaran IPS melalui
pendekatan PBL siswa kelas 5 SD N Plumbon 01 Suruh Semarang yang akan
digunakan untuk penelitian skripsi dengan judul “Upaya Peningkatan Minat
Belajar IPS Melalui Pendekatan Problem Based Learning Siswa Kelas 5 SDN
Plumbon 01 Suruh Kabupaten Semarang Semester II Tahun 2014/2015”
Nama :
Kelas :
Petunjuk pengisian:
1) Bacalah setiap pernyataan di bawah ini dengan teliti!
2) Jawablah setiap pernyataan sesuai yang kamu lakukan, kemudian berilah tanda
chek list (√) pada kolom jawawaban yang tersedia (ya) jika kamu melakukan
kegiatan, (tidak) jika kamu tidak melakukan!
3) Jawablah pernyataan ini dengan jujur!
Angket Minat Belajar
No
Kriteria Minat belajar IPS
YA
TIDAK
I. Minat terjadi karena adanya rasa suka
1. Suka pada mata pelajaran IPS tentang proklamasi
kemerdekaan.
2. Suka menyimak penjelasan dari guru terkait pelajaran
IPS tentang proklamasi kemerdekaan.
3. Suka membaca buku IPS tentang proklamasi
kemerdekaan.
4. Suka bertanya seputar materi IPS yang belum
dipahami tentang proklamasi kemerdekaan.
5. Suka mencatat hal-hal yang penting dalam materi IPS
tentang proklamasi kemerdekaan.
6. Suka mencari informasi terkait IPS di dunia nyata
tentang proklamasi kemerdekaan.
7. Suka dengan media pembelajaran IPS tentang
proklamasi kemerdekaan.
123
8. Suka memecahkan masalah IPS tentang proklamasi
kemerdekaan.
9. Suka merumuskan masalah tentang materi IPS
10. Suka menanggapi kelompok lain yang sedang
presentasi tentang proklamasi kemerdekaan.
II. Minat ditandai adanya keterlibatan dalam pembelajaran
1. Mengikuti pelajaran IPS materi tentang proklamasi
kemerdekaan.
2. Menjawab pertanyaan dari guru seputar IPS tentang
proklamasi kemerdekaan.
3. Menyampaikan pendapatnya tentang IPS tentang
proklamasi kemerdekaan.
4. Ikut dalam pembelajaran IPS secara berkelompok
materi tentang proklamasi kemerdekaan.
5. Aktif dalam berpartisipasi kerja kelompok tentang
proklamasi kemerdekaan.
6. Merespon positif pertanyaan dari guru masalah IPS
tentang proklamasi kemerdekaan.
7. Membuat laporan terkait materi IPS
8. Mengkomunikasikan hasil karya
9. Melakukan refleksi dari pembelajaran yang telah
dilakukan tentang proklamasi kemerdekaan.
10. Melaksanakan tugas dari guru tentang proklamasi
kemerdekaan.
Jumlah skor
124
LAMPIRAN 5 ANGKET MINAT BELAJAR
IPS SIKLUS 2 KD. 2.4 Menghargai peranan tokoh pejuang dan
masyarakat dalam mempersiapkan dan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia
125
ANGKET MINAT BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN
PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING SIKLUS 2
Untuk mengetahui tingginya minat belajar siswa pada mata pelajaran IPS melalui
pendekatan PBL siswa kelas 5 SD N Plumbon 01 Suruh Semarang yang akan
digunakan untuk penelitian skripsi dengan judul “Upaya Peningkatan Minat
Belajar IPS Melalui Pendekatan Problem Based Learning Siswa Kelas 5 SDN
Plumbon 01 Suruh Kabupaten Semarang Semester II Tahun 2014/2015”
Nama :
Kelas :
Petunjuk pengisian:
5) Bacalah setiap pernyataan di bawah ini dengan teliti!
6) Jawablah setiap pernyataan sesuai yang kamu lakukan, kemudian berilah tanda
chek list (√) pada kolom jawaban yang tersedia (ya) jika kamu melakukan
kegiatan, (tidak) jika kamu tidak melakukan kegiatan!
7) Jawablah pernyataan ini dengan jujur!
Angket Minat Belajar
No
Butir Pernyataan Minat belajar IPS
YA
TIDAK
III. Minat terjadi karena adanya rasa suka
1. Suka pada mata pelajaran IPS tentang mempersiapkan
dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia
2. Suka menyimak penjelasan dari guru terkait pelajaran
IPS tentang mempersiapkan dan mempertahankan
kemerdekaan Indonesia.
3. Suka membaca buku IPS tentang mempersiapkan dan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
4. Suka bertanya seputar materi IPS yang belum
dipahami tentang mempersiapkan dan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
5. Suka mencatat hal-hal yang penting dalam materi IPS
126
tentang mempersiapkan dan mempertahankan
kemerdekaan Indonesia.
6. Suka mencari informasi terkait IPS di dunia nyata
tentang mempersiapkan dan mempertahankan
kemerdekaan Indonesia.
7. Suka dengan media pembelajaran IPS tentang
mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan
Indonesia.
8. Suka memecahkan masalah IPS tentang
mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan
Indonesia
9. Suka merumuskan masalah materi IPS tentang
mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan
Indonesia
10. Suka menanggapi kelompok lain yang sedang
presentasi tentang mempersiapkan dan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
IV. Minat ditandai adanya keterlibatan dalam pembelajaran
1. Mengikuti pelajaran IPS materi tentang
mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan
Indonesia
2. Menjawab pertanyaan dari guru seputar IPStentang
mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan
Indonesia
3. Menyampaikan pendapatnya tentang IPStentang
mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan
Indonesia
4. Ikut dalam pembelajaran IPS secara berkelompok
materi tentang proklamasi kemerdekaan.
5. Aktif dalam berpartisipasi kerja kelompok tentang
mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan
Indonesia
6. Merumuskan masalah IPS tentang mempersiapkan
dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia
7. Membuat laporan terkait materi IPS
8. Mengkomunikasikan hasil karya
9. Melakukan refleksi dari pembelajaran tentang
mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan
Indonesia.
10. Melaksanakan tugas dari guru tentang mempersiapkan
dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Jumlah skor
128
HASIL SKOR MINAT BELAJAR IPS SISWA KELAS 5 SDN PLUMBON 01
SURUH KABUPATEN SEMARANG SEMESTER 2 TAHUN 2014/2015 SIKLUS 1
No
Responden
Indikator Minat Belajar Jumlah Skor
Minat
Kriteria Minat
Rasa Suka Keterlibatan
1. 7 9 16 Tinggi
2. 5 5 10 Sedang
3. 8 8 16 Tinggi
4. 8 9 17 Tinggi
5. 9 7 16 Tinggi
6. 9 9 18 Tinggi
7. 8 8 16 Tinggi
8. 4 3 7 Rendah
9. 7 9 16 Tinggi
10. 8 9 17 Tinggi
11. 7 5 12 Sedang
12. 8 8 16 Tinggi
13. 9 9 18 Tinggi
14. 6 7 13 Sedang
15. 10 8 18 Tinggi
16 10 9 19 Tinggi
17. 4 4 8 Rendah
18. 8 8 16 Tinggi
19. 9 9 18 Tinggi
20. 9 8 17 Tinggi
21. 3 3 6 Rendah
22. 8 9 17 Tinggi
23. 8 8 16 Tinggi
24. 9 9 18 Tinggi
25. 10 8 18 Tinggi
26. 9 8 17 Tinggi
27. 8 8 16 Tinggi
28. 9 7 16 Tinggi
29. 7 7 14 Sedang
30. 9 9 18 Tinggi
31. 8 7 15 Sedang
32. 8 8 16 Tinggi
129
HASIL SKOR MINAT BELAJAR IPS SISWA KELAS 5 SDN PLUMBON 01
SURUH KABUPATEN SEMARANG SEMESTER 2 TAHUN 2014/2015 SIKLUS 2
No
Responden Indikator Minat Belajar Jumlah Skor
Minat
Kriteria Minat
Rasa Suka Keterlibatan
1. 9 8 17 Tinggi 2. 8 8 16 Tinggi 3. 10 9 19 Tinggi 4. 9 9 18 Tinggi 5. 10 8 18 Tinggi 6. 10 9 19 Tinggi 7. 9 9 18 Tinggi 8. 8 8 16 Tinggi 9. 8 10 18 Tinggi
10. 10 9 19 Tinggi 11. 10 10 20 Tinggi 12. 9 9 18 Tinggi 13. 10 10 20 Tinggi 14. 8 9 17 Tinggi 15. 10 10 20 Tinggi 16. 10 10 20 Tinggi 17. 10 6 16 Tinggi 18. 10 9 19 Tinggi 19. 10 10 20 Tinggi 20. 10 10 20 Tinggi 21. 8 8 16 Tinggi 22. 9 10 19 Tinggi 23. 9 9 19 Tinggi 24. 10 10 20 Tinggi 25. 10 10 20 Tinggi 26. 10 9 19 Tinggi 27. 9 9 18 Tinggi 28. 10 9 19 Tinggi 29. 9 8 17 Tinggi 30. 10 10 20 Tinggi 31. 9 8 17 Tinggi
32. 10 10 20 Tinggi
137
INSTRUMENT PENILAIAN IMPLEMENTASI (RPP) SIKLUS 1
Nama Sekolah : SD Negeri Plumbon 01 Suruh Semarang
Kelas/ Semester : 5 (lima) / II ( dua)
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kompetensi Dasar :Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam
memproklamasikan kemerdekaan
Petunjuk Pengisian : Berilah tanda centang ( pada kegiatan YA atau TIDAK
No
ASPEK YANG DIAMATI
Pertemuan 1 Pertemuan 2
Ya Tidak Ya Tidak
I. Kegiatan Pendahuluan
1. Memberi salam dan mengajak siswa
untuk berdoa bersama menurut agama
dan keyakinannya.
2. Mengecek kehadiran siswa
3. Mengkondisikan kelas pada sistuasi
belajar.
4. Guru memberi appersepsi sebelum
dimulai pembelajaran.
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
dan langkah-langkah pembelajaran
II. Kegiatan Inti 6. Menguasai materi yang sedang diajarkan
tentang proklamasi kemerdekaan
Indonesia.
7. Mengaitkan dengan dengan dunia nyata
atau lingkungan sekitar tentang
proklamasi kemerdekaan Indonesia.
8. Menggunakan alat peraga berupa gambar
saat menyampaikan materi tentang
proklamasi kemerdekaan Indonesia.
9. Menyampaikan materi dengan jelas dan
dapat dipahami oleh siswa tentang
proklamasi kemerdekaan Indonesia.
10. Mengaitkan masalah dengan dunia nyata
tentang proklamasi kemerdekaan
Indonesia.
11. Membagi siswa kedalam 8 kelompok
masing-masing kelompok 4 siswa.
138
12. Membimbing siswa dalam mencari
masalah tentang proklamasi kemerdekaan
Indonesia.
13. Membimbing siswa dalam
mengidentifikasi masalah tentang
proklamasi kemerdekaan Indonesia.
14. Membimbing siswa dalam
mengorganisasikan tugas kelompok
15. Membimbing siswa dalam mencari
informasi terkait materi tentang
proklamasi kemerdekaan Indonesia.
16. Mendorong siswa dalam menganalisis
informasi yang telah didapatkan terkait
materi tentang proklamasi kemerdekaan
Indonesia
17. Membimbing siswa dalam membuat
laporan tentang proklamasi kemerdekaan
Indonesia.
18. Menjadi fasilitator yang baik dalam
presentasi hasil laporan.
19. Menjadi fasilitator saat melakukan
evaluasi pembelajaran.
Pembelajaran yang memicu keterlibatan
siswa
20. Menumbuhkan semangat agar agar siswa
berminat mengikuti pelajaran IPS
21. Memberi pertanyaan pemancing seputar
materi IPS tentang proklamasi
kemerdekaan Indonesia.
22. Menunjukkan sikap terbuka terhadap
respon siswa.
Penilaian proses dan hasil belajar 23. Memantau minat belajar siswa selama
pembelajaran IPS berlangsung.
24. Melakukan penilaian dalam
pengorganisasian tugas.
25. Melakukan penilaian saat mencari
informasi tentang proklamasi
kemerdekaan Indonesia.
26. Melakukan penilaian saat mengidenfikasi
masalah.
27. Melakukan penilaian saat siswa
presentasi.
28. Melakukan penilaian saat siswa bertanya
tentang materi yang belum dipahami.
140
INSTRUMEN LEMBAR OBSERVASI SISWA SIKLUS 1
Nama Sekolah : SD Negeri Plumbon 01 Suruh Semarang
Kelas/ Semester : 5 (lima) / II ( dua)
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kompetensi Dasar :Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam
memproklamasikan kemerdekaan
Nama Kelompok:
1........................................................
2........................................................
3........................................................
4........................................................
Petunjuk Pengisian : Berilah tanda centang ( pada kegiatan YA atau TIDAK
No INDIKATOR/ASPEK YANG DIAMATI SKOR
Ya Tidak
I. Kegiatan Pendahuluan
1. Siswa aktif merespon appersepsi dari guru
2. Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang dijelaskan oleh
guru.
II. Kegiatan Inti Pemebelajaran PBL
3. Siswa aktif menemukan masalah tentang proklamasi
kemerdekaan Indonesia.
4. Siswa mengidentifikasi masalah tentang proklamasi
kemerdekaan Indonesia.
5. Keterlibatan siswa ketika dibentuk kelompok tentang
proklamasi kemerdekaan Indonesia.
6. Siswa terlibat dalam mengorganisasikan tugas belajar
secara kolaboratif tentang proklamasi kemerdekaan
Indonesia.
141
7. Siswa suka memecahkan masalah dalam kelompok tentang
proklamasi kemerdekaan Indonesia.
8. Siswa suka mengumpulkan informasi yang sesuai tentang
proklamasi kemerdekaan Indonesia.
9. Siswa menganalisis informasi yang telah didapat tentang
proklamasi kemerdekaan Indonesia.
10. Adanya interaksi siswa dengan kelompok.
11. Siswa antusias dalam bekerja kelompok tentang proklamasi
kemerdekaan Indonesia.
12. Dalam bekerja kelompok tidak gaduh
13. Siswa aktif berdiskusi memecahkan masalah tentang
proklamasi kemerdekaan Indonesia.
14. Siswa terlibat dalam mengembangkan dan menyajikan
hasil karya dalam bentuk laporan
15. Siswaantusisa dalam mengkomunikasikan hasil karya
tentang proklamasi kemerdekaan Indonesia.
16. Siswa mendengarkan kelompok lain yang sedang
presentasi tentang proklamasi kemerdekaan Indonesia.
17. Siswa antusias mengajukan pertanyaan terhadap hasil
kelompok lain tentang proklamasi kemerdekaan Indonesia.
18. Siswa aktif menanggapi pendapat kelompok lain tentang
proklamasi kemerdekaan Indonesia.
19. Siswa suka terhadap mata pelajaran IPS tentang proklamasi
kemerdekaan Indonesia
20. Siswa suka mendengarkan penejelasan dari guru tentang
proklamasi kemerdekaan Indonesia.
21. Siswa suka membaca buku sumber-sumber IPS tentang
proklamasi kemerdekaan Indonesia.
22. Siswa suka melakukan tanya jawab terhadap materi IPS
tentang proklamasi kemerdekaan Indonesia
143
INSTRUMENT PENILAIAN IMPLEMENTASI (RPP) SIKLUS 2
Nama Sekolah : SD Negeri Plumbon 01 Suruh Semarang
Kelas/ Semester : 5 (lima) / II ( dua)
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kompetensi Dasar :Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam
memproklamasikan kemerdekaan
Petunjuk Pengisian : Berilah tanda centang ( pada kegiatan YA atau TIDAK
No
ASPEK YANG DIAMATI
Pertemuan 1 Pertemuan 2
Ya Tidak Ya Tidak
I. Kegiatan Pendahuluan
1. Memberi salam dan mengajak siswa
untuk berdoa bersama menurut agama
dan keyakinannya.
2. Mengecek kehadiran siswa
3. Mengkondisikan kelas pada sistuasi
belajar.
4. Guru memberi appersepsi sebelum
dimulai pembelajaran.
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
dan langkah-langkah pembelajaran
II. Kegiatan Inti 6. Menguasai materi yang sedang diajarkan
tentang perjuangan mempertahankan
kemerdekaan.
7. Mengaitkan dengan dengan dunia nyata
atau lingkungan sekitar tentang
perjuangan mempertahankan
kemerdekaan.
8. Menggunakan alat peraga berupa gambar
saat menyampaikan materi tentang
perjuangan mempertahankan
kemerdekaan.
9. Menyampaikan materi dengan jelas dan
dapat dipahami oleh siswa tentang
perjuangan mempertahankan
kemerdekaan.
10. Mengaitkan masalah dengan dunia nyata
tentang perjuangan mempertahankan
144
kemerdekaan.
11. Membagi siswa kedalam 8 kelompok
masing-masing kelompok 4 siswa.
12. Membimbing siswa dalam mencari
masalah tentang perjuangan
mempertahankan kemerdekaan.
13. Membimbing siswa dalam
mengidentifikasi masalah tentang
perjuangan mempertahankan
kemerdekaan.
14. Membimbing siswa dalam
mengorganisasikan tugas kelompok
15. Membimbing siswa dalam mencari
informasi terkait materi tentang
perjuangan mempertahankan
kemerdekaan.
16. Mendorong siswa dalam menganalisis
informasi yang telah didapatkan terkait
materi tentang perjuangan
mempertahankan kemerdekaan
17. Membimbing siswa dalam membuat
laporan tentang perjuangan
mempertahankan kemerdekaan.
18. Menjadi fasilitator yang baik dalam
presentasi hasil laporan.
19. Menjadi fasilitator saat melakukan
evaluasi pembelajaran tentang perjuangan
mempertahankan kemerdekaan.
Pembelajaran yang memicu keterlibatan
siswa
20. Menumbuhkan semangat agar agar siswa
berminat mengikuti pelajaran IPS tentang
perjuangan mempertahankan
kemerdekaan
21. Memberi pertanyaan pemancing seputar
materi IPS tentang perjuangan
mempertahankan kemerdekaan.
22. Menunjukkan sikap terbuka terhadap
respon siswa tentang perjuangan
mempertahankan kemerdekaan.
Penilaian proses dan hasil belajar 23. Memantau minat belajar siswa selama
pembelajaran IPS berlangsung tentang
perjuangan mempertahankan
kemerdekaan.
146
INSTRUMEN LEMBAR OBSERVASI SISWA SIKLUS 2
Nama Sekolah : SD Negeri Plumbon 01 Suruh Semarang
Kelas/ Semester : 5 (lima) / II ( dua)
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kompetensi Dasar :Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam
memproklamasikan kemerdekaan
Nama Kelompok:
1........................................................
2........................................................
3........................................................
4........................................................
Petunjuk Pengisian : Berilah tanda centang ( pada kegiatan YA atau TIDAK
No INDIKATOR/ASPEK YANG DIAMATI SKOR
Ya Tidak
I. Kegiatan Pendahuluan
1. Siswa aktif merespon appersepsi dari guru
2. Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang dijelaskan oleh
guru.
II. Kegiatan Inti Pemebelajaran PBL
3. Siswa aktif menemukan masalah tentang perjuangan
mempertahankan kemerdekaan.
4. Siswa mengidentifikasi masalah tentang perjuangan
mempertahankan kemerdekaan.
5. Keterlibatan siswa ketika dibentuk kelompok tentang
perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
6. Siswa terlibat dalam mengorganisasikan tugas belajar
secara kolaboratif tentang perjuangan mempertahankan
kemerdekaan.
147
7. Siswa suka memecahkan masalah dalam kelompok tentang
perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
8. Siswa suka mengumpulkan informasi yang sesuai tentang
perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
9. Siswa menganalisis informasi yang telah didapat tentang
perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
10. Adanya interaksi siswa dengan kelompok tentang
perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
11. Siswa antusias dalam bekerja kelompok tentang
perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
12. Dalam bekerja kelompok tidak gaduh tentang perjuangan
mempertahankan kemerdekaan.
13. Siswa aktif berdiskusi memecahkan masalah tentang
perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
14. Siswa terlibat dalam mengembangkan dan menyajikan
hasil karya dalam bentuk laporan tentang perjuangan
mempertahankan kemerdekaan.
15. Siswaantusisa dalam mengkomunikasikan hasil karya
tentang perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
16. Siswa mendengarkan kelompok lain yang sedang
presentasi tentang perjuangan mempertahankan
kemerdekaan.
17. Siswa antusias mengajukan pertanyaan terhadap hasil
kelompok lain tentang perjuangan mempertahankan
kemerdekaan.
18. Siswa aktif menanggapi pendapat kelompok lain tentang
perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
19. Siswa suka terhadap mata pelajaran IPS tentang perjuangan
mempertahankan kemerdekaan.
20. Siswa suka mendengarkan penejelasan dari guru tentang
148
perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
21. Siswa suka membaca buku sumber-sumber IPS tentang
perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
22. Siswa suka melakukan tanya jawab terhadap materi IPS
tentang perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
23. Siswa aktif mencatat hal-hal yang penting dalam materi
IPS tentang perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
24. Siswa aktif mengerjakan tugas tentang perjuangan
mempertahankan kemerdekaan.
25. Siswa suka menyampaikan pendapatnya tentang
perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
III. Kegiatan Penutup
26. Siswa terlibat melakukan refleksi dan mengevaluasi hasil
karya
Observer
Mira Nuroya T
150
Siswa baris didepan kelas Guru bersama siswa berdoa bersama
Siswa mengeluarkan alat tulis Guru mengkondisikan kelas
Siswa menyimak tujuan pembelajaran Siswa mengidentifikasi masalah
Kegiatan awal pembelajaran
Kegiatan inti pembelajaran
151
Siswa membentuk kelompok 4 siswa Mengumpulkan informasi terkait materi
Siswa menganalisis informasi yang didapat Siswa membuat laporan
Siswa mengkomunikasikan hasil karya Siswa melakukan evaluasi pembelajaran