peningkatan hasil belajar aqidah akhlak materi...
TRANSCRIPT
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR AQIDAH AKHLAK MATERI
AKHLAK TERPUJI MELALUI METODE ROLE PLAYING DAN GROUP
INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VIII MTs ASSALAFI
KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam
Oleh
KHAIRUL ANWAR
NIM 11113205
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
ii
iii
iv
v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN DI
PUBLIKASIKAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Khairul Anwar
NIM : 111-13-205
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Judul :
Peningkatan Hasil Belajar Aqidah Akhlak Materi Akhlak Terpuji
Melalui Metode Role Playing Dan Group Investigation Pada Siswa
Kelas VIII MTs Assalafi Kenteng Kecamatan Susukan Kabupaten
Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis benar-benar merupakan karya saya
sendiri bukan hasil jiplakan dari karya orang lain. Pendapat atau temuan orang
lain yang terdapat dalam skripsi ini di kutip atau di rujuk berdasarkan kode etik
ilmiah. Naskah skripsi ini boleh dipublikasikan oleh lembaga IAIN Salatiga tanpa
memenuhi konsekuensi apapun. Skripsi ini diperbolehkan untuk dipublikasikan
oleh perpustakaan IAIN Salatiga.
Salatiga, 04 Maret 2020
Penulis
Khairul Anwar
NIM. 111-13-205
vi
MOTTO
العلم هو الحياة للعقل
“Ilmu adalah kehidupan bagi pikiran”- Abu Bakar
vii
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah, puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufik serta hidayah-Nya. Sholawat salam tetap tercurahkan kepada
baginda Nabi Muhammad SAW. Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
1. Kepada kedua orang tua saya (Bapak sugeng dan ibu mutiyah) terimakasih
telah menjadi orang tua yang baik yang telah membimbing, menasehati,
mendoakan dengan penuh kasih sayang dan kesabaran yang takternilai.
2. Terimakasih banyak kepada saudara-saudaraku yang selalu memberikan
semangat dan hiburan ketika rasa jenuh datang.
3. Sahabat-sahabatku yang selalu menyemangati dan mendoakan saya.
4. Teman seperjuangan dan seangkatan PAI 2013 yang telah memberi kesan,
warna dalam perkuliahan serta telah menyemangati untuk menyelesaikan
skripsi ini.
5. Guru-guruku dari SD sampai Perguruan Tinggi.
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Robbil „Alamiin, kami panjatkan puji syukur kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik hidayah-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar tanpa halangan suatu
apapun.
Shalawat serta salam semoga selalu senantiasa terlimpahkan kepada
Rasululloh SAW. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat
memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Terselesainya skripsi ini bukanlah semata-mata hasil karya dari penulis,
namun berkat bantuan, dukungan dan partisipasi dari semua pihak, sehingga
penyusunan skripsi ini dapat berjalan dengan baik. Pada kesempatan ini, penulis
ingin mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin Baidhawy, M.Ag selaku Rektor IAIN
Salatiga.
2. Bapak Prof. Dr. Mansur., M.Ag selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan IAIN Salatiga.
3. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si selaku Ketua Prodi PAI FTIK IAIN Salatiga
dan selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan
dan pengarahannya selama penulisan skripsi ini.
4. Dr. Supardi, S.Ag., M.A. selaku dosen pembimbing akademik yang
selama perkuliahan telah membimbing, mengarahkan dan memberi
semangat untuk memperoleh nilai yang baik.
ix
5. Segenap bapak dan ibu dosen fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan yang
telah membekali ilmu pengetahuan dan ketrampilan selama kuliah di IAIN
Salatiga.
6. Bapak Ahmad Jamsuki, S.Ag. selaku pengampu mata pelajaran Aqidah
Akhlak kelas VIII di MTs Assalafi Kenteng yang telah membantu dalam
pelaksanaa Penelitian Tindakan Kelas.
Tidak ada yang dapat penulis berikan sebagai balasan, melainkan
hanya doa dan harapan semoga Allah SWT membalas segala kebaikan
yang telah diberikan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna. Maka dari itu, semua kritik dan saran yang membangun
sangatlah penting untuk pembenahan dan perbaikan demi kesempurnaan
skripsi ini.
Harapan dari penulis yaitu semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi kita semua. Aamiin
Salatiga, 04 Maret 2020
Penulis
x
ABSTRAK
Anwar Khairul,2019. “Peningkatan Hasil Belajar Aqidah Akhlak Materi Akhlak
Terpuji dengan Metode Role Playing dan Group Investigation pada Siswa
Kelas VIII MTs Assalafi Kenteng, Kecamatan Susukan, Kabupaten
Semarang Tahun Pelajaran 2018-2019”. Sekripsi Fakultas Tarbian dan
Ilmu Keguruan . Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam
Negeri Salatiga . Pembimbing : Siti Asdiqoh, M.Si.
Kata Kunci : Hasil Belajar, Metode Role Playing dan Group Investigation, dan
Aqidah Akhlak.
Berdasarkan hasil belajar siswa mata pelajaran Aqidah Akhlak Kls VIII MTs
Assalafi , rata-rata hasil belajar masih dibawah KKM. Demi meningkatkan prestasi
belajar yang baik dan demi menciptakan proses belajar yang kondusif seorang guru
dituntut untuk menggunakan berbagai metode yang menarik. Diantara banyaknya
metode pembelajaran yang menarik dalam proses belajar mengajar adalah metode
role playing dan metode group investigation.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah metode role playing dan
group investigation dapat meningkatkan hasil belajar siswa materi akhlak terpuji
siswa kelas VIII MTs Assalafi Kenteng Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang
Tahun Pelajaran 2018/2019. Penelitian ini terdiri dari dua siklus masing-masing
siklus terdiri dari empat tahab yaitu perencanaan, tindakan, dan refleksi.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik
pengamatan dan tes. Hasil penelitian ini Metode Role Playing dan Group
Investigatioan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dari nilai ketuntasan siklus I
18 Siswa tuntas dengan persentase 66,7%dan Siklus II 27 siswa tuntas dengan
persentase 100%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode Role playing
dan metode group insvestigation dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN BERLOGO ................................................................................ ii
HALAMAN NOTA PEMBIMBING .............................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...................................................... v
MOTTO .......................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ........................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
ABSTRAK ...................................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii
DAFTAR GRAFIK ......................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
B. Rumus Masalah ........................................................................................ 6
C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 6
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ...................................... 7
F. Metode Penelitian .................................................................................... 8
G. Sistimatika Penulis ................................................................................... 13
xii
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Hakikat Belajar ................................................................................... 15
2. Hasil Belajar ....................................................................................... 18
3. Metode Role Playing dan Group Investigation .................................. 26
B. Kajian Materi Penelitian
1. Pengertian Aqidah Akhlak ................................................................. 35
2. Akhlak Terpuji ................................................................................... 37
C. Kajian Pustaka .......................................................................................... 44
BAB III PELAKASANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Mts Assalafi Kenteng ................................................. 46
B. Hasil Belajar Pra Siklus ........................................................................... 51
C. Diskripsi Pelaksanaan Penelitian ............................................................. 53
1. Diskripsi Pelaksanaan Siklus I ........................................................... 53
2. Deskripsi penelitian siklus II .............................................................. 58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ......................................................................................... 63
1. Hasil penelitian siklus I ..................................................................... 63
2. Hasil penelitian siklus II ................................................................... 69
B. Pembahasan .............................................................................................. 77
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 80
B. Saran .................................................................................................... 81
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xiii
DAFTAR TABEL
Data Guru MTs Assalafi ................................................................................. 49
Struktur Organisasi MTs Assalafi ................................................................... 50
Jumlah Siswa ................................................................................................... 51
Hasil Belajar Prasiklus .................................................................................... 51
Hasil Pengamatan Guru Siklus I ..................................................................... 63
Hasil Pengamatan Siswa Siklus I .................................................................... 66
Hasil Penelitian Siklus I .................................................................................. 68
Hasil Pengamatan Guru Siklus II .................................................................... 70
Hasil Pengamatan Siswa Siklus II .................................................................. 73
Hasil Penelitian Siklus II ................................................................................. 75
xiv
DAFTAR GRAFIK
Diagram Hasil Belajar ..................................................................................... 80
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan mempunyai peran penting dalam membangun bangsa
dan negara agar menjadi lebih baik lagi. Pendidikan pada hakikatnya
adalah suatu upaya menolong dan menuntun generasi muda dalam
menjalani kehidupan dan sekaligus memperbaiki peradaban manusia.
Pendidikan merupakan pilar-pilar untuk membentuk generasi yang cerdas,
berilmu, dan mempunyai wawasan yang luas. Pendidikan juga menjadi
penuntun untuk memperbaiki, perilaku, derajat, martabat dan nasib
manusia.
ذكر الله و الخر اني يرج الله كا ة حست ن أس نكى في رسل الله نقد كا
(۱۲كثيرا )الاخساب :
Artinya : “sungguh, telah ada pada (diri) rosulullah itu suri teladan
yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
kedatangan hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah”(Q.S Al-ahzab :
21).
Dari ayat di atas menunjukan bahwa kita sebagai manusia perlu
sekali memiliki akhlak baik, sesuai yang di bawa oleh Nabi Muhammad
SAW sebagai suri teladan bagi seluruh umat manusia.
Dalam undang-undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
pendidikan Nasional dikatakan bahwa: pendidikan adalah usaha sadar dan
2
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara (Sadulloh, 2014:5).
Pendidikan merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas sumber
daya manusia. Dengan pendidikan akan dapat memperbaiki kehidupan
masyarakat dan membawa kepada peradaban yang lebih baik. Semakin
berkembangnya peradaban manusia, semakin berkembang pula
permasalahan yang dihadapi pendidikan, sehingga semakin menuntut
kemajuan manusia dalam pemikiran-pemikiran yang sistematik tentang
pendidikan. Perwujudan pendidikan yang berkualitas dan sesuai dengan
perkembangan zaman menjadi tuntutan bagi setiap penyelenggara
pendidikan.
Guru sebagai ujung tombak dari penyelenggara pendidikan dituntut
untuk mempunyai kualitas dan kreatifitas dalam memberikan
pembelajaran bagi siswa. Kualitas dan keberhasilan pembelajaran sangat
dipengaruhi oleh kemampuan dan ketepatan guru dalam merencanakan,
memilih dan menggunakan metode pembelajaran.
Guru yang kreatif, profesional dan menyenangkan harus memiliki
berbagai konsep dan cara untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
antara lain dengan mengembangkan kecerdasan emosi, mengembangkan
kreativitas dalam pembelajaran, mendisiplinkan siswa dengan kasih
3
sayang. Membangkitkan minat belajar, memecahkan masalah,
mendayagunakan sumber belajar.
Proses pembelajaran merupakan suatu hal yang sangat penting
dalam pendidikan. Dalam proses pembelajaran, terjadi proses transfer ilmu
antara guru dengan siswa maupun antara siswa dengan siswa.
Guru merupakan motivator sekaligus fasilitator yang memiliki
peran penting dalam mengorganisasi kelas sebagai bagian dari proses
pembelajaran. Guru harus mampu mengorganisasi, memanajemen kelas
dan mengarahkan siswa agar dapat tercapai suasana belajar mengajar yang
kondusif.
Kelas VIII MTs Assalafi mempunyai 2 kelas, yang masing-masing
kelas terdapat 27 siswa. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan
penulis maupun guru aqidah akhlak, sebagian partisipasi siswa masih
kurang semangat dalam mata pelajaran aqidah akhlak. Sebagian siswa
masih ada yang kurang memperhatikan keterangan dari guru, hanya sedikit
sekali siswa yang bertanya jika guru memberikan kesempatan untuk
bertanya atau mengutarakan pendapat. Padahal proses pembelajaran yang
bagus itu adalah adanya timbal balik antara guru dan siswa. Hal tersebut
berdampak pada hasil belajar siswa yang dapat dilihat dari nilai yang
masih ada beberapa siswa mendapatkan nilai dibawah kriteria ketuntasan
minimal. Kondisi tersebut ditunjukkan pada nilai rata-rata ulangan harian
pelajaran aqidah akhlak kelas VIII MTs Assalafi yaitu 65 dengan nilai
4
ketuntasan minimal yang ditetapkan yaitu 75 maka siswa yang mencapai
nilai ketuntasan hanya sebesar 48,15%.
Penerapan berbagai model pembelajaran dilakukan untuk
menumbuhkan kembali semangat siswa untuk mengikuti pelajaran,
meningkatkan kreatifitas, menghindari kejenuhan, mempermudah
pemahaman, saling mengutarakan dan bertukar pendapat. Hal tersebut
juga dapat diterapkan pada mata pelajaran aqidah akhlak khususnya di
MTs Assalafi karena model pembelajaran yang ada selama ini masih
cenderung bersifat pasif.
Sebagaimana dijelaskan diatas bahwa proses belajar yang aktif dan
menarik merupakan keinginan setiap pendidik. Demi meningkatkan
prestasi belajar yang baik dan demi menciptakan proses belajar yang
kondusif seorang guru dituntut untuk menggunakan berbagai metode yang
menarik. Diantara banyaknya metode pembelajaran yang menarik dalam
proses belajar mengajar adalah metode role playing dan metode group
investigation.
Role playing adalah suatu aktivitas pembelajaran terencana yang
dirancang untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang spesifik. Role
playing dapat membuktikan diri sebagai suatu media pendidikan yang
ampuh, di mana saja terdapat peran-peran yang dapat di definisikan
dengan jelas, yang memiliki interaksi yang mungkin di eksplorasi dalam
keadaan yang bersifat skenario (Hisyam, 2008:98).
5
Model pembelajaran kooperatif tipe role playing diterapkan
dengan memahami suatu konsep melalui pengembangan imajinasi dan
penghayatan peserta didik yang berperan sebagai tokoh hidup atau mati
(Saur Tampubolon, 2014:92).
Metode pembelajaran group investigation merupakan metode yang
menuntut siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam
berkomunikasi maupun dalam keterampilan proses kelompok. Hasil dari
kelompok adalah sumbangan ide dari tiap anggota kelompok. Dimana
dalam prosesnya lebih mengedepankan keaktifan siswa dalam proses
belajar mengajar sedangkan guru hanya mengawasi dan mengarahkan
jalannya pembelajaran, sehingga diharapkan mampu meningkatkan minat
dan motivasi belajar yang pada akhirnya juga diikuti dengan hasil yang
baik sesuai dengan tujuan pendidikan (Shohimin, 2014:80).
Oleh karena itu, penulis mengadakan penelitian sekripsi yang
berjudul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR AQIDAH AKHLAK
MATERI AKHLAK TERPUJI MELALUI METODE ROLE PLAYING
DAN GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VIII MTs
ASSALAFI KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2018/2019”
6
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah diutarakan diatas maka
dapat diidentifikasi permasalahan yang dapat diteliti yaitu : Apakah
metode role playing dan metode group investigation dapat meningkatkan
hasil belajar aqidah akhlak materi akhlak terpuji pada siswa kelas VIII
MTs Assalafi Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2018/2019?
C. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah tersebut, maka penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui peningkatkan hasil belajar aqidah akhlak materi akhlak
terpuji dengan metode role playing dan metode group investigation pada
siswa kelas VIII MTs Assalafi Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang
tahun pelajaran 2018/2019.
D. Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini nantinya diharapkan dapat memberikan manfaat
bagi sekolah.
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan temuan-temuan
strategi pembelajaran pada proses pendidikan serta menambah
wawasan dalam memperoleh strategi belajar dengan menggunakan
metode-metode pembelajaran yang bagus.
7
2. Manfaat Praksis
a. Pengetahuan dan wawasan bagi guru dalam meningkatkan kualitas
pendidikan pada mata pelajaran aqidah akhlak dengan
menggunakan strategi pembelajaran yang bermacam-macam pada
siswa kelas VIII MTs Assalafi salah satunya melalui implimentasi
metode role playing dan metode group investigation.
b. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan melalui metode
role playing dan metode group investigation, khususnya pada
pelajaran aqidah akhlak. Selain itu siswa juga dapat mengetahui
strategi pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa dalam belajar
itu akan menjadi nyaman dan tidak merasa jenuh.
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis tindakan
Hipotesis penelitian ini adalah penggunaan metode role playing
dan metode group investigation dapat meningkatkan hasil belajar
aqidah akhlak materi akhlak terpuji pada siswa kelas VIII MTs
Assalafi Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun pelajaran
2018/2019.
2. Indikator keberhasilan
Indikator yang di harapkan sebagai keberhasilan penelitian yang
dilakukan penulis yaitu meningkatnya hasil belajar aqidah akhlak
materi akhlak terpuji setelah menggunakan metode role playing dan
8
metode group investigation mencapai kriteria ketuntasan minimal
(KKM) yaitu
a. Secara individual nilai mencapai
b. Secara klasikal siswa yang mendapatkan nilai 75 dengan
prosentase 85% (Trianto, 2009:241) .
F. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini yang dibuat oleh penulis merupakan penelitian
tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa
dalam pelajaran aqidah akhlak materi akhlak terpuji kelas VIII MTs
Assalafi Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang. Proses tindakan
kelas dilaksanakan secara bertahap sampai penelitian ini berhasil.
Prosedur tindakan dimulai dari (1) perencanaan tindakan (2)
pelaksanaan tindakan (3) pengamatan (4) refleksi (Muslich, 2009:40).
Esensi PTK adalah untuk memperbaiki proses pembelajaran
sukses sukses terus menerus, tiada henti. Siklus demi siklus
didalamnya harus mencerminkan perbaikan demi perbaikan yang
dicapai. Siklus yang sebelumnya sebagai dasar dari siklus selanjutnya,
tentu hasil dari siklus berikutnya haruslah jauh lebih baik dari siklus
sebelumnya (Suyadi, 2010:29).
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang diambil dalam penelitian perbaikan
pembelajaran ini adalah siswa kelas VIII A MTs Assalafi Desa
9
Kenteng Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun pelajaran
2018-2019, data responden ini berjumlah 27 Siswa, Laki-laki 10
Perempuan 17.
Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus di kelas VIII A MTs
Assalafi sesuai jadwal pelajaran Akidah Akhlak. Waktu pelaksanaan
penelitianya sebagai berikut.
a) Kegiatan siklus I dilaksanakan pada tanggal 3 September 2018
b) Kegiatan siklus II dilakukan pada tanggal 17 September 2018
3. Langkah-langkah Penelitian
Tahapan kegiatan penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua
siklus atau lebih, tergantung pada kebutuhannya.
Gambar 1. langkah-langkah penelitian
Perencanaan
Pelaksanaan Refleksi
Refleksi
EFL
SIKLUS II
SIKLUS 1
Perencanaa
n
Pelaksanaan
Pengamatan
Pengamatan
10
a. Perencanaan
Penentuan perencanaan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu
perencanaan umum dan perencanaan kusus. Perencanaan umum
dimaksudkan untuk menyusun rancangan yang meliputi seluruh
aspek yang terkait dengan PTK. Sementara itu perencanaan khusus
dimaksudkan untuk menyusun rancangan dari siklus ke siklus
(Kusumah, 2010:39)
Dalam tahap ini, peneliti mempersiapkan yang terkait dengan
PTK yaitu silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar
kerja, lembar observasi pelaksanaan pembelajaran dengan
menerapkan metode pembelajaran role playing dan metode
pembelajaran group investigation.
b. Pelaksanaan tindakan
Tahap tindakan dilakukan oleh guru dengan menerapkan
metode role playing dan metode group investigation dalam
pelaksanaan pembelajaran yang disesuaikan dengan jadwal
pelajaran aqidah akhlak kelas VIII dan materi yang akan diberikan
adalah materi akhlak terpuji.
c. Pengamatan
Pengamatan yang dilakukan peneliti selama proses
pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi
yang telah disiapkan oleh peneliti. Hal-hal yang diamati selama
11
proses pembelajaran adalah kegiatan pembelajaran yang mengacu
pada aktivitas guru maupun siswa selama pelaksanaan
pembelajaran berlangsung.
d. Refleksi
Pada tahap refleksi ini, peneliti bersama guru melakukan
evaluasi dari pelaksanaan kegiatan siklus I yang nantinya
digunakan sebagai bahan pertimbangan perencanaan pembelajaran
terhadap siklus berikutnya. Jika hasil yang diharapkan belum
mencapai yang diinginkan maka dilakukan perbaikan yang
dilaksanakan pada siklus berikutnya.
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah berupa
tes, observasi dan dokumentasi
a. Tes
Tes merupakan teknik pengumpulan data untuk mengukur
kemampuan siswa dalam aspek kognitif, atau tingkat penguasaan
materi pembelajaran (Sanjaya, 2009:99). Jadi tes sebagai alat ukur
dalam proses evaluasi siswa dan untuk mengetahui hasil belajar
siswa dalam pembelajaran di kelas dengan menggunakan metode
role playing dan metode group investigation pada setiap siklus.
b. Observasi
Observasi merupakan teknik mengumpukan data dengan cara
mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan
12
mencatatnya dengan alat obeservasi tentang hal-hal yang akan
diamati atau diteliti (Sanjaya, 2009:86).
Peneliti melakukan observasi terhadap guru dan siswa saat
proses pembelajaran berlangsung. Peneliti mengamati segala
kegiatan pembelajaran di kelas dimana guru melakukan proses
pembelajaran dengan metode role playing dan metode group
investigation.
c. Dokumentasi
Dokumen merupakan bahan tertulis atau benda dengan suatu
peristiwa atau aktivitas tertentu. Dokumen-dokumen yang
dihimpun dipilih yang sesuai dengan tujuan dan fokus masalah
(Sukmadinanta, 2012: 222).
Dokumentasi digunakan untuk penguat data misalnya
gambaran umum MTs Assalafi, sejarah berdirinya, struktur
organisasi, kegiatan-kegiatan yang diadakan di sekolah, sarana
maupun fasilitas yang dimiliki, dan lain-lain.
5. Instrumen Penelitian
Instrument penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data
penelitian adalah:
a. Lembar soal tes
Soal tes disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai, digunakan untuk mengukur keberhasilan siswa dalam
pembelajaran pada setiap siklus dengan materi yang telah
13
disampaikan guru melalui metode role playing dan metode group
investigation.
b. Lembar pengamatan
Digunakan untuk mengamati secara langsung kegiatan
siswa dan guru dalam proses pembelajaran aqidah akhlak materi
akhlak terpuji dengan metode role playing dan metode group
investigation.
6. Analisis Data
Peneliti menganalisis data dengan menyusun dan mengolah
data yang terkumpul dari catatan observasi dengan melakukan analisis
peningkatan hasil belajar dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotor
dimana dalam ranah kognitif peningkatan diukur dahulu dengan
persentase antara per test dan post test kondisi awal, kemudian
dibandingkan dengan presentase antara siklus I dan siklus II. Pada
ranah afektif dan psikomotor juga dihitung peningkatannya dari awal
sampai akhir dan sesuaikan dengan KKM.
G. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah pembahasan maka peneliti menyusun
sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN bab ini membahas tentang latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian,
hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, metode penelitian, serta
sistematika.
14
BAB II KAJIAN TEORI pada bab ini lebih banyak menyajikan
landasan teoritis dalam menunjang permasalahan tentang hasil belajar,
metode role playing dan metode group investigation, mata pelajaran
aqidah akhlak, materi akhlak terpuji, dan kajian pustaka penelitian
terdahulu.
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN pada bab ini berisi
tentang Gambaran Umum, Visi dan Misi MTs Assalafi, deskripsi
pelaksanaan siklus.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN pada bab
ini peneliti akan menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan.
Selain itu untuk menjawab rumusan masalah tentang peningkatan hasil
belajar, dengan menggunakan metode role playing dan metode group
investigation pada mata pelajaran aqidah akhlak materi akhlak terpuji pada
siswa kelas VIII MTs Assalafi tahun 2018-2019.
BAB V PENUTUP penulis menjabarkan pada bab ini dengan
mengurutkan kesimpulan dari hasil penelitian, saran-saran, dan penutup.
15
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Hakikat Belajar
a. Pengertian Belajar
Kata “belajar” yang sudah sering kita dengar ternyata banyak
pengertiannya. Dalam mendefinisikan “belajar”, antara seorang ahli
dengan yang lainnya mungkin ada persamaannya tapi juga ada
perbedaannya, banyak versi tentang pengertian “belajar”.
Dalam kamus besar bahasa indonesia, secara etimologi belajar
memiliki arti “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”. Definisi
ini memiliki pengertian bahwa belajar adalah suatu aktivitas seseorang
untuk mencapai kepandaian atau ilmu yang tidak dimiliki sebelumnya.
Dengan belajar manusia menjadi tahu, memahami, mengerti, serta
dapat melaksanakan dan memiliki “sesuatu” seperti sebuah kegiatan
untuk mencapai kepandaian atau ilmu (Rahyubi, 2014:2).
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur
yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan
jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya
pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar
yang dialami siswa, baik ketika berada di sekolah maupun di
lingkungan rumah atau keluarganya sendiri (Muhibbin, 1995:88).
16
Menurut morgan dan kawan-kawan menyatakan bahwa belajar
adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai
latihan atau pengalaman. Pernyataan morgan dan kawan-kawan
senada dengan apa yang di kemukakan para ahli yang menyatakan
bahwa belajar merupakan proses yang dapat menyebabkan perubahan-
perubahan tingkah laku yang di sebabkan adanya reaksi terhadap
suatu situasi tertentu atau adanya proses internal yang terjadi didalam
diri seseorang (Baharuddin & Esa, 2015:16).
Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk
memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki
perilaku,sikap, dan mengokohkan kepribadian (Suyono, 2014 :9).
Menurut seorang cendikiawan Indonesia, Sumadi Suryabrata,
belajar merupakan upaya yang sengaja untuk memeroleh perubahan
tingkah laku, baik yang berupa pengetahuan maupun ketrampilan.
(Heri Rahyudi, 2014:4).
Menurut Gagne, belajar merupakan aktivitas yang kompleks.
Hasil belajar berupa kapasitas. Setelah belajar, seseorang memiliki
ketrampilan, pengetahuan, sikap dan nilai. Timbulnya kapabilitas
tersebut adalah dari stimulasi yang berasal dari lingkungan dan proses
kognitif yang dilakukan oleh pembelajar. Dengan demikian, belajar
adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi
lingkungan, melewati pengolahan informasi, kemudian menjadi
kapabilitas baru (Rahyubi, 2014:5).
17
Sedangkan menurut Drs. Slameto dalam psikologi belajar oleh
syaiful bahri djamarah mengemukakan belajar adalah usaha yang
dilakukan individu untuk memperolh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu
sendiri dalam interaksi dalam lingkungannya (Djamarah, 2011:13)
Dari definisi-definisi di atas dapat di simpulkan bahwa belajar
adalah segenap rangkaian aktivitas yang dilakukan secara sadar oleh
seseorang sehingga mengakibatkan perubahan dalam dirinya berupa
penambahan pengetahuan atau ketrampilan berdasarkan alat indera
dan pengalamannya.
Oleh sebab itu, apabila setelah belajar siswa tidak ada perubahan
tingkah laku yang positif dalam arti tidak memiliki kecakapan baru
serta wawasan pengetahuannya tidak bertambah, maka dapat
dikatakan bahwa dalam belajarnya belum benar atau belum sempurna.
b. Ciri-ciri belajar
Dari beberapa definisi para ahli diatas, dapat disimpulkan
adanya beberapa ciri belajar sebagai berikut (Baharuddin & Esa,
2015:18).
1) Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku. Ini berarti,
bahwa hasil dari belajar hanya dapat diamati dari tingkah alku,
yaitu adanya perubahan tingkah laku, dari tidak tahu menjadi tahu,
dari tidak terampil menjadi terampil. Tanpa mengamati tingkah
18
laku hasil belajar, tidak akan dapat mengetahui ada tidaknya hasil
belajar.
2) Perubahan perilaku relative permanent. Ini berarti, bahwa
perubahan tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu
tertentu akan tetap atau tidak berubah-berubah. Tetapi, perubahan
tingkah laku tersebut tidak akan bertahan seumur hidup.
3) Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat
proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut
bersifat potensial.
4) Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman.
5) Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan. Sesuatu
yang memperkuat itu akan memberikan semangat atau dorongan
untuk mengubah tingkah laku.
Jadi itulah ciri-ciri belajar menurut para ahli. Belajar adalah
perubahan tingkah laku. Namun tidak semua perubahan tingkah laku
merupakan hasil belajar. Ada ciri-ciri yang merupakan hasil dari
belajar.
2. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah
mengikuti pembelajaran. Hasil belajar merupakan suatu puncak proses
belajar (Sudjana, 2016:22) menurut woordworth hasil belajar
merupakan perubahan tingkah laku sebagai akibat dari proses belajar.
19
Hasil belajar adalah kemampuan aktual yang diukur secara langsung,
hasil pengukuran belajar inilah akhirnya akan mengetahui seberapa
jauh tujuan pendidikan dan pengajaran telah dicapai (Majid, 2015:28).
Hasil belajar adalah sebagai terjadinya perubahan tingkah laku
pada diri seseorang yang dapat diamati dan diukur bentuk
pengetahuan, sikap dan ketrampilan. Perubahan tersebut dapat di
arikan sebagai terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih
dari sebelumnya dan yang tidak tahu menjadi tahu (Hamalik,
2007:30).
Hasil belajar adalah perubahan kelakuan berkat pengalaman dan
latihan. Jadi dalam hal ini belajar membawa suatu perubahan pada
individu yang belajar. Perubahan itu tidak hanya mengenai jumlah
pengetahuan melainkan juga dalam bentuk kecakapan, kebiasaan,
sikap, pengertian, penghargaan, minat, penyesuaian yang pada intinya
mengenai segala aspek pribadi seseorang. (Nasution,1988:39)
Hasil belajar dapat diartikan juga sebagai hasil maksimum yang
telah dicapai oleh siswa setelah mengalami proses belajar mengajar
dalam mempelajari materi tertentu. Hasil belajar tidak mutlak berupa
nilai saja, akan tetapi dapat berupa perubahan atau peningkatan sikap,
kebiasaan, pengetahuan, keuletan, ketabahan, penelaran, kedisiplinan,
ketrampilan dan lain sebagainya yang menuju pada perubahan positif.
Menurut Gagne’ & Briggs hasil belajar adalah kemampuan-
kemampuan yang dimiliki siswa sebagai akibat perbuatan belajar dan
20
dapat diamati melalui penampilan siswa (learner’s performance)
(Suprihatiningrum, 2016:37).
Hasil belajar atau pembelajaran dapat juga dipakai sebagai
pengaruh yang memberikan suatu ukuran nilai dari metode atau
strategi alternatif dalam kondisi yang berbeda. Ia juaga mengatakan
secara spesifik bahwa hasil belajar adalah suatu kinerja (performance)
yang diindikasikan sebagai suatu kapabilitas (kemampuan) yang telah
diperoleh. Hasil belajar selalu dinyatakan sebagai bentuk tujuan
(khusus) perilaku (untuk kerja) (Suprihatiningrum, 2016:37).
Hasil belajar adalah pola-pola perubahan, nilai-nilai, pengertian,
sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Merujuk dari pemikiran
gagne dalam (Dimyati & Mudjiono, 2006:11-12).
1) Ketrampilan intelektual yaitu kecakapan yang berfungsi
untuk berhubungan dengan lingkungan hidup serta
mempresentasikan konsep dan lambang. Keterampilan
intelek ini terdiri dari diskriminasi jamak, konsep konkret
dan terdefinisi, dan prinsip.
2) Informasi verbal yaitu kapabilitas untuk mengungkapkan
pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun
tertulis. Pemilik informasi verbal memungkinkan individu
berperanan dalam kehidupan.
3) Strategi kognitif yaitu kemampuan menyalurkan dan
mengarahkan aktifitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini
21
meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan
masalah.
4) Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan
serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi
sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.
5) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek
berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut.
Hasil belajar dalam penelitian ini ditunjukan dengan nilai tes
ulangan tiap siklus pembelajaran yang terdiri dari dua siklus. Hasil
belajar dalam penelitian ini berupa nilai/prestasi belajar aqidah akhlak
yaitu nilai hasil belajar tes pada materi akhlak terpuji.
Hasil belajar merupakan buah dari apa yang diperoleh siswa
dalam belajar. Meskipun demikian hasil belajar menekankan siswa
agar keberhasilan didalam belajar dapat tercapai dengan lebih baik
dari sebelumnya.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi baik dan buruknya hasil
belajar siswa itu ada 2 macam yaitu:
1) Faktor intern belajar
Faktor intern belajar adalah masalah yang terjadi dari bawaan
yang terdapat dalam diri siswa yang dialami dan dihayati oleh
siswa yang berpengaruh pada proses belajar siswa. Adapun faktor
internal belajar diantaranya adalah sebagai berikut:
22
a) Sikap terhadap belajar
Sikap merupkan kemampuan memberikan penilaian tentang
sesuatu, yang membawa diri sesuai dengan penilaian. Adanya
penilaian tentang sesuatu, mengakibatkan terjadinya sikap
menerima, menolak, atau mengabaikan.
b) Motivasi belajar
Motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang
mendorong terjadinya proses belajar. Motivasi belajar pada diri
siswa dapat menjadi lemah. Lemahnya motivasi, atau tiadanya
motivasi belajar akan melemahkan kegiatan belajar.
c) Konsentrasi belajar
Kosentrasi belajar merupakan kemampuan memusatkan
perhatian pada pelajar. Pemusatan perhatian tersebut tertuju
pada isi bahan belajar maupun proses memperolehnya. Untuk
memperkuat perhatian pada pelajaran, guru perlu menggunakan
bermacam-macam strategi belajar-mengajar, dan
memperhitungkan waktu belajar serta selingan istirahat
(Dimyati & Mudjiono, 2006:239).
Jadi guru perlu mengkondisikan siswa agar perhatian siswa
terpusatkan pada pelajaran dengan menggunakan berbagai
macam strategi belajar-mengajar seperti metode Role playing
dan Group Investigation.
23
d) Mengolah bahan belajar
Mengolah bahan belajar merupakan kemampuan siswa
untuk menerima isi dan cara pemerolehan ajaran sehingga
menjadi bermakna bagi siswa. Isi bahan belajar berupa
pengetahuan, nilai kesusilaan, nilai agama, serta keterampilan
mental dan jasmani (Dimyati & Mudjiono, 2006:240).
Dalam mengolah bahan belajar terkadang siswa
mempunyai cara tersindiri dalam memperoleh hasil dari belajar.
Hasil belajar akan berbeda sesuai dengan cara mengolah bahan
ajar yang disampaikan oleh guru.
e) Menyimpan perolehan hasil belajar
Menyimpan perolehan hasil belajar merupakan kemampuan
menyimpan isi pesan dan cara perolehan pesan. Kemampuan
menyimpan tersebut dapat berlangsung dalam waktu pendek dan
waktu yang lama (Dimyati & Mudjiono, 2006:241).
Kemampuan siswa dalam menyimpan perolehan dari hasil
belajar dapat berlangsung dalam waktu pendek dan waktu yang
lama sesuai dengan kemampuan siswa.
f) Menggali hasil belajar yang tersimpan
Menggali hasil belajar yang tersimpan merupakan proses
mengaktifkan pesan yang telah terterima. Untuk menggali hasil
belajar yang sudah di dapat oleh siswa dari penjelasan guru,
perlu diadakan tes guna mengetahui hasil dari belajar siswa.
24
g) Kemampuan berprestasi atau unjuk hasil belajar
Kemampuan berprestasi atau unjuk hasil belajar merupakan
suatu puncak belajar. Jadi guru memberikan kesempatan bagi
siswa untuk menunjukkan hasil belajar dengan memperagakan
atau memberikan tugas kepada siswa.
h) Rasa percaya diri siswa
Rasa percaya diri timbul karena keinginan mewujudkan diri
bertindak dan berhasil. Untuk menumbuhkan rasa percaya diri
siswa, dibutuhkan kepercaan seorang guru kepada siswa
sehingga siswa semakin bersemangat dan percaya diri untuk
belajar.
i) Intelegensi dan keberhasilan belajar
intelegensi adalah suatu kecakapan global atau rangkuman
kecakapan untuk dapat bertindak secara terarah, berfikir secara
baik, dan bergaul dengan lingkungan secara efisien.
j) Kebiasaan belajar
Kebiasaan belajar dapat diperbaiki dengan cara pembinaan
disiplin pembelajaran diri. Kebiasaan belajar sangatlah
berpengaruh pada hasil belajar siswa, bila dalam belajarnya
siswa rajin maka hasil hasil belajar akan baik namun bila
sebaliknya maka hasil belajar siswa akan sama sebelum siswa
belajar.
25
k) Cita-cita siswa
Cita-cita merupakan wujud eksplorasi dan emansipasi diri
siswa. Cita-cita sebagai salah satu motivasi siswa untuk
semangat belajar, siswa yang mempunyai cita-cita tinggi ia akan
bersemangat dan terus belajar untuk menggapai cita-cita.
2) Faktor eksternal
Keberhasilan belajar siswa ditentukan oleh faktor-faktor
internal juga turut dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal. Faktor
eksternal adalah segala faktor yang ada diluar diri siswa yang ada
diluar diri siswa yang memberikan pengaruh terhadap aktivitas dan
hasil belajar yang dicapai siswa (Aunurrahman, 2014:187).
Faktor eksternal yang mempengaruhi dari hasil belajar siswa
antara lain yaitu:
a) Faktor guru
Guru adalah sumber informasi untuk membimbing siswa
karena dalam proses belajar kehadiran serta peran guru itu
sangat penting.
b) Kurikulum sekolah
Perubahan kurikulum sekolah tidak hanya menimbulkan
masalah bagi guru dan siswa, tetapi juga petugas pendidikan dan
orang tua siswa.
26
c) Lingkungan sosial
Lingkungan sosial dapat memberikan pengaruh negatif
maupun positif terhadap siswa, salah satunya yaitu pergaulan
dengan teman sebayanya yang mempengaruhi terhadap
kebiyasaan siswa.
d) Kebijakan penilaian
Hasil belajar dinilai dengan ukuran-ukuran tersebut, maka
guru dapat dapat memberikan nilai kepada siswa seabagai hasil
dari proses pembelajaran.
e) Sarana dan prasarana
Sarana dan prasaran sekolah merupakan faktor yang turut
memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa, sarana yang
memadai akan memberikan kelancaran dalam proses
pembelajaran.
3. Metode Role Playing dan Group Investigation
a. Metode Pembelajaran Role Playing
1. Pengertian metode role playing
Role play adalah suatu aktivitas pembelajaran terencana yang
dirancang untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang spesifik.
Role play dapat membuktikan diri sebagai suatu media pendidikan
yang ampuh, di mana saja terdapat peran-peran yang dapat di
definisikan dengan jelas, yang memiliki interaksi yang mungkin di
27
eksplorasi dalam keadaan yang bersifat skenario (Hisyam,
2008:98).
Model pembelajaran kooperatif tipe role playing diterapkan
dengan memahami suatu konsep melalui pengembangan imajinasi
dan penghayatan peserta didik yang berperan sebagai tokoh hidup
atau mati (Saur tampubolon, 2014:92).
Role playing adalah metode pembelajaran untuk mengkreasi
peristiwa sejarah, mengkreasi peristiwa-peristiwa aktual, atau
kejadian-kejadian yang mungkin muncul pada masa mendatang.
(Abdul majid, 2014:206).
Permainan ini umumnya dilakukan lebih dari satu orang, hal
ini tergantung pada apa yang diperankannya. Bermain peran (role
play) adalah metode yang melibatkan interaksi antara dua atau
lebih tentang suatu topik atau situasi (Martinis, 2005:76)
Berdasarkan beberapa di atas dapat diketahui bahwa metode
role playing, meminta subjek untuk memainkan peran tertentu,
melalui suatu interaksi dengan lingkungan sosialnya.
2. Langkah – langkah kegiatan pembelajaran role playing adalah
sebagai berikut
a) Persiapan role playing
1) Menetapkan topik atau masalah serta tujuan yang hendak
dicapai oleh role playing
2) Guru memberikan gambaran masalah dalam situasi
28
3) Guru menetapkan pemain yang akan terlibat dalam role
playing, peranan yang harus dimainkan oleh para pemeran,
serta waktu yang disediakan.
4) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
khususnya pada siswa yang terlibat dalam pemeranan role
playing.
b) Pelaksanaan role playing
1) Bermain peran mulai dimainkan oleh kelompok pemeran
2) Para siswa lainnya mengikuti dengan penuh perhatian.
3) Guru hendaknya memberikan bantuan kepada pemeran
yang mendapat kesulitan.
4) Bermain peran hendaknya dihentikan pada saat puncak. Hal
ini dimaksudkan untuk mendorong siswa berpikir dalam
menyelesaikan masalah yang sedang diperankan
c) Penutup
1) Melakukan diskusi baik tentang jalannya bermain peran
maupun materi cerita yang diperankan. Guru harus
mendorong agar siswa dapat memberikan kritik dan
tanggapan terhadap proses pelaksanaan simulasi.
2) Kesimpulan
29
3. Metode ini juga punya kelebihan dan kekurangan.
a) Kelebihan metode role playing
Kelebihan dari metode role playing di katakan oleh
(Zuhairini,1993:89) sebagai berikut:
1) Siswa melatih dirinya untuk memahami han mengingat
bahan yang akan diperankan. Sebagai pemain harus
memahami, menghayati isi cerita secara keseluruhan,
terutama untuk materi yang harus diperankannya. Dengan
demikian daya ingatan siswa harus tajam dan tahan lama.
2) Siswa akan berlatih untuk berinisiatif dan kreatif. Pada
waktu bermain peran para pemain dituntut untuk
mengemukakan pendapatnya sesuai dengan waktu yang
ditentukannya.
3) Siswa memperoleh kebiasaan untuk menerima dan
membagi tanggung jawab dengan sesamanya.
4) Bahasa lesan siswa dapat di bina menjadi bahasa yang lebih
baik agar mudah dipahami orang lain.
5) Dapat berkesan dengan kuat dan tahan lama dalam ingatan
siswa. Disamping merupakan pengalaman yang
menyenangkan.
6) Sangat menarik bagi siswa sehingga kelas menjadi dinamis
dan antusias.
30
7) Dapat menghayati peristiwa yang berlangsung dengan
mudah.
8) Dimungkinkan dapat meningkatkan kemampuan
profesional siswa, dan dapat menumbuhkan atau membuka
kesempatan bagi lapangan kerja
b) Kelemahan role playing
Kelemahan metode role playing adalah sebagai berikut:
1) Sebagian anak yang tidak ikut bermain peran menjadi tidak
aktif.
2) Banyak memakan waktu.
3) Memerlukan tempat yang cukup luas.
4) Sering kelas lain merasa terganggu oleh suara para pemain
dan tepuk tangan penonton.
5) Memerlukan kreatifitas dan daya kreasi yang tinggi dari
pihak guru dan murid.
6) Kebanyakan siswa yang ditunjuk sebagai pemeran merasa
malu untuk melakukan suatu adegan tertentu.
Jadi kesimpulannya dari metode role playing ialah siswa
membutuhkan waktu yang lama tempat yang cukup untuk
bermain dan mengganggu aktivitas kelas lainya. Untuk
menghindari itu semua hendaknya guru membuat permainan
dengan tema yang sesimpel mungkin sekiranya tidak memakan
waktu yang lama dan dapat menggunakan ruangan yang tidak
31
terlalu luas serta menyuruh perkelompok untuk ikut andil
dalam permainan itu.
b. Metode Group Investigation
1) Pengertian Group Investigation
Group Investigation adalah suatu model pembelajaran yang
lebih menekankan pada pilihan dan kontrol siswa daripada
menerapkan teknik pengajaran di ruang kelas. Selain itu juga
memadukan prinsip belajar demokratis dimana siswa terlibat secara
aktif dalam kegiatan pembelajaran, baik dari tahap awal samapai
akhir pembelajaran termasuk di dalamnya siswa mempunyai
kebebasan memilih materi yang akan dipelajari sesuai dengan topik
yang sedang dibahas (Shoimin, 2014:80-82)
Group investigation adalah salah satu metode kompleks dalam
pembelajaran kelompok yang mengharuskan siswa untuk
menggunakan skill berfikir level tinggi. Pada metode group
investigation tetap menekankan pada heterogenitas dan kerja sama
kelompok (Huda, 2013:292).
Metode group investigation ini melibatkan siswa sejak
perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk
mempelajarinya melalui investigation. Metode ini menuntut para
siswa memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi
maupun dalam keterampilan proses kelompok (groub process skils)
(Abdul Qodir, 2011:90)
32
2) Langkah-langkah kegiatan pembelajaran group investigation
adalah sebagai berikut
a) Pemilihan topik
Siswa memilih tema topik yang sudah di siapkan oleh guru.
Selanjutnya siswa diorganisasikan menjadi 2 sampai 6
kelompok, dan menjadi kelompok-kelompok yang berorientasi
pada tugas.
b) Perencanaan kooperatif
Siswa dan guru merencanakan prosedur pembelajaran,
tugas dan tujuan khusus yang konsisten dengan subtopik yang
telah di pilih pada tahap pertama.
c) Implementasi
Siswa menerapkan rencana yang telah mereka
kembangakan di dalam tahap kedua. Kegiatan pembelajaran
hendaknya melibatkan ragam aktivitas dan keterampilan yang
luas dan mengarahkan siswa kepada jenis-jenis sumber belajar
yang berbeda. Guru secara ketat mengikuti kemajuan tiap
kelompok dan menawarkan bantuan bila diperlukan.
d) Analisis sintesis
Siswa menganalisis dan mengevaluasi informasi yang
diperoleh dari tahap ketiga dan merencanakan bagaimana
informasi tersebut diringkas dan sajikan secara menarik
sebagai bahan untuk di presentasikan kepada seluruh kelas.
33
e) Presentasi hasil final
Beberapa atau semua kelompok menyajikan hasil
penyelidikannya dengan cara yang menarik kepada seluruh
kelas, dengan tujuan agar siswa yang lain ikut terlibat dalam
pekerjaan mereka presentasi tersebut harus di koordinsi oleh
guru.
f) Evaluasi
Dalam hal kelompok-kelompok menangani aspek yang
berbeda dan topik yang sama, siswa dan guru mengevaluasi
tiap kontribusi kelompok terhadap kerja kelas sebagai suatu
keseluruhan. Evaluasi yang dilakukan dapat berupa penilaian
individual atau kelompok.
3) Kelebihan dan kelemahan
a) Kelebihan group investigation
Kelebihan yang dapat diambil siswa dalam pembelajaran
menggunakan group investigation sebagai berikut :
1. Meningkatkan proses mental siswa, kreatifitas, dan
penalaran yang tinggi.
2. Meningkatkan kemandirian siswa dalam menyelesaikan
masalah.
3. Meningkatkan kemampuan interpersonal ketika bekerja
sama antar siswa.
4. Belajar berkomunikasi yang baik secara sistematis.
34
b) Kelemahan group investigation
Selain mempunyai kelebihan, group investigation juga
memiliki kelemahan, yaitu:
1. Sulit memberikan penilaian secara personal.
2. Tidak semua topik cocok dengan metode group
investigation, metode ini cocok diterapkan pada suatu topik
yang menuntut siswa untuk memahami suatu bahasan dari
pengalaman yang di amati sendiri di lingkungan hidupnya.
3. Diskusi kelompok biasanya berjalan kurang efektif
4. Siswa yang tidak tuntas memahami materi persyaratan akan
mengalami kesulitan saat menggunakan metode ini
(Shoimin, 2014: 80-82).
Strategi group investigation merupakan strategi untuk
meningkatkan keaktifan, kerja sama, tanggung jawab, dan
belajar mengungkapkan sebuah pendapat, namun kesulitan dari
metode ini sulit memberikan penilaian secara personal, oleh
karena itu guru harus mengenali karakter masing-masing dari
setiap siswa dan tetap melakukan pemantauan ketika belajar
kelompok dilaksanakan.
35
B. Kajian Materi Penelitian
1. Pengertian Aqidah akhlak
Aqidah berasal dari kata aqada artinya “ikatan dua utas tali dalam satu
buhul sehingga menjadi tersambung”. Aqad berarti pula “janji”, karena
janji merupakan ikatan kesepakatan antara dua orang yang mengadakan
perjanjian.
Aqidah adalah ikatan dan perjanjian yang kokoh. Manusia dalam
hidup ini terpola kedalam ikatan dan perjanjian baik dengan Allah, sesama
manusia maupun dengan alam lainnya. Jika seseorang terikat dengan
kakafiran di sebut dengan aqidah kafir, jika terikat dengan kemusrikan
disebut aqidah musrik, jika terikat dengan keIslaman disebut aqidah Islam
dan seterusnya.
a. Menurut Hasan Al-Banna
Aqaid (bentuk jamak dari kata aqidah adalah beberapa perkara
yang harus diyakini kebenarannya oleh hati, mendatangkan
ketentraman jiwa, menjadi keyakinan yang tidak bercampur
sedikitpun dengan keraguan. Jadi aqidah itu sesuatu perkara yang
keberadaannya hanya dapat diyakini oleh hati.
b. Menurut Abu Bakar Jabir Al-Jazairi
Aqidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara
umum oleh manusia berdasarkan akal, wahyu dan fitrah. (kebenaran)
itu dipatrikan (oleh manusia) didalam hati serta diyakini kesahihan
36
dan kebenarannya (secara pasti) dan ditolak segala sesuatu yang
bertentangan dengan kebenaran itu (Rahman, 2013:12)
Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian aqidah
adalah beberapa perkara yang harus diyakini kebenarannya oleh hati,
mendatangkan ketentraman jiwa, menjadi keyakinan yang tidak bercampur
sedikitpun dengan keraguan, diterima secara umum oleh manusia
berdasarkan akal, wahyu, dan fitrah serta di yakini kesahihan dan
kebenarannya.
Akhlak dari segi bahasa (etimologi) ialah perkataan, akhlak berasal
dari bahasa arab yakni bentuk jamak dari kata kholaqo yang berarti budi
pekerti, tingkah laku atau tabiat. Akhlak adalah sifat manusia yang
terdidik. Dalam bukunya makbullah bahwa sanya akhlak adalah amal
perbuatan yang sifatnya terbuka sehingga dapat menjadi indikator
seseorang, apakah seorang muslim itu baik atau buruk (Makbullah,
2011:139).
Sedangkan pengertian akhlak dalam bukunya Mutmainah adalah sifat-
sifat manusia yang dibawa sejak lahir, terutama dalam jiwanya dan selalu
ada padanya. Sifat itu dapat berupa perbuatan yang baik disebut dengan
akhlak mulia atau pebuatan buruk yang disebut akhlak tercela
(Mutmainah, 2007:52).
Berdasarkan dari pengertian diatas dapat disimpulkan, bahwa akhlak
adalah merupakan suatu sikap yang mengakar dalam jiwa dari lahir,
sehingga berbuat dengan mudah tanpa perlu pemikiran dan pertimbangan.
37
Jadi yang dimaksud peneliti tentang aqidah akhlak ialah mata
pelajaran di Madrasah Tsanawiyah yang mempelajari tentang aqidah
kepercayaan dan akhlak perilaku manusia.
2. Akhlak terpuji
Perkataan “akhlak” berasal dari bahasa Arab jama’ dari “khuluqun”
yang menurut bahasa diartikan budi pekerti, perangai, tingkah laku atau
tabiat (Ya’kub, 1983:11). Rumusan pengertian akhlak timbul sebagai
media yang memungkinkan adanya hubungan baik atara Khaliq dan
makhluk serta antara makhluk dan makhluk (Majid dan Dian, 2013:9).
Akhlak adalah suatu keadaan yang melekat pada jiwa manusia, yang
daripadanya lahir perbuatan-perbuatan dengan mudah, tanpa melalui
proses pemikiran, pertimbangan atau penelitian. Jika keadaan (hal) itu
melahirkan perbuatan yang baik dan terpuji menurut pandangan akal dan
syarak, keadaan tersebut disebut akhlak yang baik, sedangkan jika
perbuatan-perbuatan yang timbul itu tidak baik dinamakan akhlak yang
buruk (Zeni Luthfiah, 2011:28).
Jadi akhlak terpuji ialah setiap perbuatan yang dilakukan seseorang
kepada Allah Swt dan orang lain yang terdapat dalam norma-norma yang
berlaku. Norma tersebut diantaranya norma agama, adat istiadat dan
hukum negara. Seperti tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, dan qana’ah.
38
a. Tawakkal
Definisi tawakal ialah kata tawakal berasal dari kata bahasa
arab “tawakkala” yang artinya menyerahkan, mempercayakan, atau
mewakilkan. Pengertian tawakal adalah penyerahan segala perkara,
ikhtiar, dan usaha yang telah dilakukan kepada Allah Swt. Serta
berserah diri sepenuhnya kepada-Nya untuk mendapatkan
kemaslahatan atau menolak kemudaratan (Buku pegangan siswa,
2013:21).
Orang yang mempunyai sikap tawakal akan senantiasa
bersyukur jika mendapatkan suatu keberhasilan dari uasanya. Hal
ini karena ia menyadari bahwa keberhasilan itu di dapatkan atas
izin dan kehendak Allah. sementara itu, jika ia mengalami
kegagalan, maka mereka akan senantiasa ikhlas menerima keadaan
tersebut tanpa merasa putus asa.
Sifat tawakal merupakan pekerjaan hati manusia dan puncak
tertinggi keimanan. Sifat ini akan datang dengan sendirinya jika
iman seseorang telah matang. Dengan demikian, belum sempurna
keimanan seseorang jika belum tiba di puncak tawakal. Hal ini
dinyatakan Allah dalam Al-Qur’an sebagai berikut.
خى ك اإ ه كه ح فعهي خى بالله خىءاي ك و إ قال يسى يق
ي سه ۴۸ي
39
Artinya : “bertkata Musa: “ hai kaumku, jika kamu
beriman kepada Allah, maka bertawakallah kepadanya
saja, jika kamu benar-benar orang yang berserah diri.”
(Q.S. Yunus [10]: 84).
Iman dan tawakal berhubungan erat. Tawakal kepada Allah
menunjukan kuatnya iman seseorang kepada-Nya. Sebaliknya,
tawakal yang lemah mununjukan kelemahan iman kepada-Nya.
b. Ikhtiar
Definisi ikhtiar adalah Ikhtiar secara bahasa, artinya memilih,
mengusahakan. Secara istilah ikhtiar adalah usaha seorang hamba
untuk memperoleh apa yang diinginkan atau diharapkan. Dengan
ikhtiar, kita mengerahkan segala daya dan kemampuan yang kita
miliki sebagai anugrah yang telah diberikan oleh Allah Swt kepada
kita.
Ayat-ayat Al-Qur’an maupun hadis yang menyuruh kita untuk
berikhtiar sangat banyak, baik yang bersifat perintah secara tegas
maupun motivasi. Dalil-dalil yang mewajibkan kita berikhtiar
sebagai berikut.
ب بج ي أيرالل ن يعق يحيفظ ي خهف ي يدي ي
ى فس ى يغيرايابأو حخه ه الل لايغيريا بق إ
40
Artinya: “Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu
mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya,
mereka menjaganya atas perintah Allah. sesungguhnya
Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga
mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka
sendiri.”(Q.S. ar-Ra’d [13]: 11)
Jadi ikhtiar adalah bentuk usaha seseorang untuk mencapai
tujuan yang diinginkannya atau diharapkan sesuai dengan
kemampuan yang dimilikinya.
c. Sabar
Definisi sabar adalah sabar berasal dari bahasa Arab shobaro
yang secara bahasa artinya menahan atau tabah hati. Secara istilah
sabar berarti menahan diri dalam menanggung penderitaan, baik
pada saat menghadapi sesuatu yang tidak diinginkan atau
kehilangan sesuatu yang disenangi.
Allah akan menguji kesabaran setiap mukmin. Ujian-ujian
tersebut sangat beragam, seperti ditimpa rasa takut, kelaparan, dan
kemiskinan. Dengan adanya ujian, akan ditemukan orang yang
bersabar dan yang tidak. Kegembiraan akan diberikan kepada
orang-orang yang bersabar. Sebagaimana dijelaskan di dalam
firman Allah Swt.
41
انجع قص ي ف ه انخ كى بشىءي نبه
بري بشرانصه ث ر انثه فس ال ل ۴۵الي
Artinya: “Dan sungguh akan kami berikan cobaaan
kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah
berita gembira kepada orang-orang yang sabar.”(Q.S.al-
Baqarah [2]: 155)
Berperilaku sabar tidak hanya ketika kita mendapatkan
musibah dari Allah. perilaku sabar juga dapat kita tunjukan ketika
mendapat sesuatu yang menyenangkan berupa kenikmatan
duniawi. Misalnya, pada saat memiliki harta yang banyak, prestasi
yang tinggi, pangkat terhormat, dan kenikmatan yang lainnya.
d. Syukur
Pengertian syukur adalah syukur berasal dari bahasa Arab,
yaitu dari kata “syakara” yang artinya membuka, sedangkan lawan
kata dari syukur adalah kufur berasal dari kata “kafara” yang
berarti menutup. Menurut istilah, syukur adalah menampakkan
nikmat dengan menggunakannya pada tempat dan sesuai kehendak
pemberi-Nya. Allah Swt akan menambah nikmat kepada seoarang
hamba yang mau bersyukur kepada-Nya.
42
Syukur adalah wujud terima kasih seorang hamba kepada
nikmat dan karunia yang telah diberikan oleh Allah Swt. Namun
bilamana orang-orang tidak mau bersyukur atas nikmat-Nya, Allah
Swt akan memberikan azab yang pedih.
Nikmat yang diberikan oleh Allah Swt. Tak terhitung
banyaknya. Manusia tidak mampu untuk menghitung dan
memperkirakan berapa banyak nikmat yang telah Allah berikan
kepada manusia. Allah berfirman dalam Al-Qur’an
كم يا سأنخ كى ي ءاح ج الل لا اع خعد إ
نظهو كفار س ه ال إا ۴۳ححص
Artinya: “dan dia telah memberikan kepadamu
(keperluannya) dan segala apa yang kamu mohonkan
kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah,
tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya
manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat
Allah).” (Q.S.Ibrahim [14]: 34)
Jadi syukur ialah bentuk terimakasih seorang hamba atas
nikmat dan karunia yang diberikan oleh Allah SWT. Bentuk rasa
syukur seorang hamba berbeda-beda sesuai kemampuan dan
kemantaban hati.
43
e. Qana’ah
Definisi qanaah adalah qanaah secara bahasa, artinya merasa
puas atau rela atas bagiannya. Secara istilah qanaah, artinya merasa
puas atas segalaga sesuatu yang telah Allah Swt. Karuniakan
kepada kita. Berperilaku qanaah sangat penting kita lakukan agar
terhindar dari perilaku tamak, serakah, dan selalu merasa kurang.
Sifat qanaah sangat berkaitan dengan rasa syukur yang kita
tunjukan dalam bentuk rasa puas terhadap rezeki yang Allah
berikan. Allah telah memberikan karunia rezeki kepada seluruh
makhluk di dunia ini tanpa terkecuali. Sumber rezeki yang
disediakan Allah beraneka ragam, sangat luas dan tak terhitung.
Allah telah mengaruniakan rezeki kepada kita sesuai takaran dan
ukuran-Nya. Allah berfirman di dalam surat an-nahl ayat 71
زق م بعضكى عهى بعض فى انر الل فضه .
Artinya: “ dan Allah melebihkan sebagian kamu dari
sebagian yang lain dalam hal rezeki.”(Q.S.An-Nahl
[16]:71)
Munculnya kenyataan perolehan rezeki yang berlainan
menuntut seseorang harus memiliki sifat qanaah. Hal ini penting
agar seseorang selalu bersyukur dan rida atas rahmat yang Allah
karuniakan, meskipun kadang sesuai keinginannya. Oleh karena
itu, setiap manusia hendaknya bersikap positif dengan besarnya
44
rezeki yang diperoleh, tidak pesimis, dan terus berusaha mencari
karunia Allah sesuai bakatnya.
C. Kajian Pustaka
1. Penelitian Relevan
Adapun penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah:
a. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Nurul Fatimah dapat
disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode role playing
mampu meningkatkan hasil belajar PAI materi al-khulafaurrasyidin
penerus perjuangan Nabi Saw. Kelas VIariI E SMP N Andong
Boyolali tahun ajaran 2017/2018. Hal tersebut dibuktikan dari adanya
peningkatan nilai rata-rata kelas dan ketuntasan belajar siswa pada
setiap siklus. Nilai rata-rata kelas meningkat berturut-turut dari siklus
I 70,3 siklus II 86,1. Sedangkan presentase ketuntasan belajar
meningkat dari siklus I 41,1 % dan II 91,2%. Sehingga KKM klasikal
(85%) sudah terlampaui.
b. Penelitian yang dilakukan oleh Roisul Imam (2018) yang berjudul
“Peningkatan hasil belajar aqidah akhlak materi akhlak tercela dengan
metode pembelajaran group investigation pada siswa kelas VIII MTs
Nurul Huda kecamatan Ampel kabupaten boyolali tahun pelajaran
2017/2018. Jumlah siswa 26, pada pra siklus jumlah siswa yang tuntas
sebanyak 9 siswa atau 34,61% dan 17 siswa atau 65,38% belum tuntas
dengan rata-rata 58,8. Siklus 1 siswa yang tuntas 16 siswa atau
61,53% dan 10 siswa atau 38,46% belum tuntas dengan nilai rata-rata
45
69,6. Siklus II mencapai 100% atau 26 siswa tuntas dengan rata-rata
kelas 87,1.
Perbedaan dari penelitian yang sebelumnya dengan yang di tulis
peneliti yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Aqidah Akhlak
Materi Akhlak Terpuji Melalui Metode Role Playing Dan Group
Investigation Pada Siswa Kelas VIII MTs Assalafi Kecamatan
Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019” adalah
peneliti menggunakan penggabungan dua metode yaitu metode role
playing dan Group Investigation yang di yakini lebih dapat
meningkatkan hasil belajar dengan lebih baik di bandingkan
menggunakan satu metode pembelajaran. Hal ini terbukti dengan
meningkatnya prosentase ketuntasan belajar siswa, yaitu: siklus I
jumlah siswa yang tuntas 18 siswa dengan presentase 66,9% dan
siklus II 27 siswa tuntas keseluruhan dengan presentase 100%.
Sedangkan penelitian sebelumnya presentase ketuntasan belajar
meningkat dari siklus I 41,1 % dan Siklus II 91,2%.
Jadi perbedaan dari penelitian yang sebelumnya dan penelitian ini yaitu
penelitian sebelumnya menggunakan satu metode pembelajaran sedangkan
penelitian ini menggunakan dua metode, metode Role playing dan Group
insvestigation dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan lebih baik dan lebih
mudah.
46
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MTs Assalafi Kenteng
1. Sejarah Berdirinya MTs Assalafi Kenteng
Pada tahun 1985 berdirlah pondok pesantren Mahirul Hikam
Assalafi yang dimulai dengan 40 orang santri mukim dan sekitar 90
orang santri yang non mukim, dari tahun ketahun bertambahkah santri
di pondok pesantren ini, kemudian mulai dari tahun 1987 mulai
diadakan madrasah diniyah di pondok pesantren Assalafi, dari
madrasah ibtida, al-ula, dan wustho. Tahun mulai berganti siswa dan
santri di pondok semakin bertambah, pada tahun 1991 diresmikan
pondok pesantren ini dengan sebutan “Yayasan Pendidikan dan
Kesejahteraan Umat Islam Assalafi” dengan akta notaris oleh Nur
Fari’ah Latif, SH pada tahun 1991. Yayasan Assalafi diketahui
Langsung oleh pengasuh pesantren yaitu KH. Muhammad Toha, S.Pd,
M.Pd. setelah pesantren memiliki badan hukum, menimbang dengan
segala perkembangan santri dan perkembangan zaman, maka pondok
pesantren Assalafi berinisiatif untuk mengikuti progam pemerintah
wajib belajar 9 tahun. Dewan pengurus yayasan dan para pemuka
pendidikan di lingkungan Kecamatan Susukan dikumpulkan dan
bermusyawarah untuk mendirikan sebuah sekolah menengah
pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs). Kemudian menghasilkan
satu keputusan berdirinya sebuah MTs, yang diberi nama MTs
Assalafi.
Mulai juli 1993 berdirilah sebuah MTs di Kenteng, dengan murid
pertama 160 orang untuk dijadikan empat kelas, saat itu Kepala
sekoalahnya adalah Maftah Bajuri dengan dibantu 22 orang pendidik
dari para sarjana di lingkungan Kecamatan Susukan, Kecamatan
Tengaran, dan Kecamatan Suruh. Saat itu sekolah masih menginduk
pada MTs Negeri Susukan yang menjadi kepala sekolah adalah
47
Drs.H.Qowaid. 5 tahun sekolah berdiri akhirnya diadakan akreditasi
sekolah oleh depag Kab. Semarang. Pada tahun 1996 kepala sekolah di
MTs Assalafi adalah Bapak Samsul Marwan, SE. Beliau adalah santri
mukim yang berasal dari Palembang, Sumatra Selatan. Sekolah
semakin berkembang karena didukung oleh fasilitas, semangat kerja
dari para dewan komite sekolah, kemudian pada tahun 1999/2000 MTs
Assalafi mengalami pergantian kepala sekolah yaitu Bapak Jony
Mohandis, S.Ag. Saat itu sekolah semakin berkembang dan siswa
menjadi semakin banyak.
Melihat perkembangan sekolah Yayasan ingin meningkatkan
program yaitu dengan mendirikan Sekolah Menengah Atas (SMA).
Pada tahun 2002/2003 berdirilah SMA Assalafi hal ini bertujuan untuk
mempermudah siswa-siswi MTs Assalafi untuk melanjutkan
sekolahnya. Pada tahun 2006 kepala sekolah digantikan oleh Dra. Dwi
Astuti sampai saat ini. sekolah mengalami peningkatan dengan
beberapa kali meluluskan siswa-siswinya dengan kelulusan 100%. Hal
itu merupakan berkat usaha keras dewan guru juga siswa-siswi, dengan
tidak meninggalkan konsep tawakal dan ikhtiyar yaitu dengan
diadakan jam tambahan disertai mujahadah untuk mendekatkan diri
kepada Allah.
2. Profil MTs Assalafi Kenteng
1) NSM : 121233220008
2) NPSN : 20364448
3) Nama Sekolah : MTS Assalafi Susukan
4) Akreditasi : A
5) Alamat : Jl.Peltu Soebowo Soepangat Km.05
6) Dusun : Talok RT 18/05
7) Desa : Kenteng
8) Kecamatan : Susukan
9) Kabupaten : Semarang
48
10) Provinsi : Jawa Tengah
11) Status Sekolah : Swasta
12) Sekolah didirikan Tahun : 1994
12.1 pada Tanggal : 3 Oktober 1994
12.2 Surat Keputusan : 12/Ts.A/VII/1994
13) Nama Kepala Sekolah : Ahmad Jamsuki, S.Ag
14) No Hp Kepala : 085641596428
15) Nomor Hp Sekolah : 085713162209
3. Visi dan Misi
a. Visi
“Terwujudnya Generasi Islam Yang Islami, Qiro’ah, Tekun
Beribadah, Berakhlak Karimah, Dan Berprestasi”.
b. Misi
1) Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dalam dalam
pencapaian prestasi akademik dan non akademik
2) Mewujudkan pembelajaran dan pembiasaan dalam mempelajari
Al-Qur’an dan menjalankan agama islam
3) Mewujudkan pembentukan karakter islami yang
mengaktualisasi diri dalam masyarakat.
4) Meningkatkan pengetahuan dan profesionalisme tenaga
pendidikan sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan.
5) Menyelenggarakan tata kelola madrasah yang efektif, efesie,
transparan dan akun tabel.
49
4. Data Guru
Tabel 3.1
Data Guru MTs Assalafi
NO NIP / NIGNP Nama Lengkap
Personal
Status Alamat
1 121233220008020001 H. M. Thoha, S.Pd. Guru Al-Qur‟an
Hadist
Desa Kenteng, Kec.
Susukan, Kab.Semarang
2 121233220008070002 Drs. Ahmad
Hasuna
Guru Bahasa
Indonesia
Desa Kemetul,
Kec.Susukan,
Kab.Semarang
3 121233220008040003 Ahmad Jamsuki,
S.Ag
Kepala Sekolah/
Guru Aqidah
Akhlak
Desa Trian, Kec Suruh,
Kab.Semarang
4 121233220008160004 Dra. Dwi Astuti Guru IPS
Terpadu
Desa Kenteng, Kec.
Susukan, Kab.Semarang
5 121233220008050005 Aminnudin Asrori,
S.Ag
Guru SKI Ampel, Kab. Boyolali
6 121233220008270006 Syamsul Hadi,
S.Ag
Guru Penjaskes Pabelan, Kec.Pabelan,
Kab. Semarang
7 121233220008090007 Nur Istiqomah,
S.Pd.I
Guru Bahasa
Inggris
Pabelan, Kec.Pabelan,
Kab. Semarang
8 121233220008280008 Nur Habib S.Kom Guru TIK Desa Kenteng, Kec.
Susukan, Kab.Semarang
9 121233220008110009 Rini Fatmawati,
S.Pd
Guru
Matematika
Desa Kenteng, Kec.
Susukan, Kab.Semarang
10 121233220008330010 Abdul Nur Kholis,
S.Pd
Guru Bahasa
Jawa
Desa Kenteng, Kec.
Susukan, Kab.Semarang
11 121233220008120011 Ngatiyatun, S.Pd Guru IPA Bancak, Kec. Susukan,
Kab. Semarang
12 121233220008110012 Sri Haryanti, S.Pd Guru
Matematika
Susukan, Kab, Semarang
13 121233220008060013 Najib Saifullah,
S.Pd.I
Guru Bahasa
Arab
Desa Kenteng, Kec.
Susukan, Kab.Semarang
14 121233220008090014 Siti Zumaroh,
S.Pd.I
Guru Bahasa
Inggris
Desa Kenteng, Kec.
Susukan, Kab.Semarang
15 121233220008110015 Siti Robiatun, S.Pd Guru SBK Suruh, Kab. Semarang
16 121233220008330018 Eva Yuliana Guru IPA Desa Kenteng, Kec.
Susukan, Kab.Semarang
17 121233220008330019 Taufiq Riza Matematika Regunung,Kec.Tengaran,
50
Kab. Semarang
18 121233220008330020 Nur Kholis Bahasa Jawa Desa Kenteng, Kec.
Susukan, Kab.Semarang
5. Setruktur Organisasi
Tabel 3.2
Struktur organisasi MTs Assalafi Susukan Tahun Ajaran 2018/2019
6. Jumlah Siswa
Tabel 3.3
Kelas Putra Putri Jumlah
VII 39 32 71
VIII 49 29 78
Ketua Komite
SAEFUDIN, S.Pd Kepala Madrasah
AHMAD JAMSUKI, S.Ag
Kepala Tata Usaha
FEBRIANA WULAN S., S.S
Bendahara Madrasah
RINI FATMAWATI, S.Pd
Bidang Kurikulum
NUR HABIB, S.kom
Bidang Sarpras
Abdul Nurkolis, S.Pd
Bidang Kesiswaan
Nur Istiqomah, S.PdI
Bidang Humas
Syamsul Hadi, S.Ag
GURU
WALI KELAS
51
IX 29 37 66
Jumlah 117 98 215
B. Hasil Belajar Pra Siklus
Tahap Pra Siklus atau awal adalah tahap pengumpulan data yang
dilakukan saat sebelum dilakukan penelitian. Data yang diperoleh dalam
tahap ini akan dijadikan sebagai acuan dalam menentukan tindakan ynag
akan dilakukan pada saat siklus I.
Tabel 3.5
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 Ahmad Arda Arsyad 75 70 Tidak Tuntas
2 Birotun Indi 75 52 Tidak Tuntas
3 Dewi Konik Maziqoh 75 72 Tidak Tuntas
4 M Pebrian Zaki 75 70 Tidak Tuntas
5 Dina Kamilia 75 82 Tuntas
6 Dwi Nuraini 75 78 Tuntas
7 Fajar Fitriyani 75 76 Tuntas
8 Fina Nur Azizah 75 68 Tidak Tuntas
9 Istiqomah 75 64 Tidak Tuntas
10 Istiqomatul Wakhidah 75 80 Tuntas
11 Lutfanul Hakim 75 76 Tuntas
52
12 M. Anas Fahruzza 75 70 Tidak Tuntas
13 M Manarul Hakim 75 78 Tuntas
14 Maulana Rasis Afandi 75 70 Tidak Tuntas
15 Muhammad Agus Alim 75 72 Tidak Tuntas
16 Nanda Putri Aryani 75 78 Tuntas
17 Prastiyo 75 80 Tuntas
18 Resti Tri Lestari 75 70 Tidak Tuntas
19 Rita Mufidah 75 72 Tidak Tuntas
20 Siti Rahayu 75 80 Tuntas
21 Siti Reza Safitri 75 70 Tidak Tuntas
22 Siti Towilatul Kholbiyah 75 80 Tuntas
23 Sugiyanto 75 88 Tuntas
24 Surani 75 82 Tuntas
25 Titik Nur Khasanah 75 76 Tuntas
26 Ulfa Nurianah 75 70 Tidak Tuntas
27 Wahyu Surya Anjaya 75 74 Tidak Tuntas
Jumlah Siswa yang Tuntas 13
Jumlah Siswa yang Tidak Tutas 14
Berdasarkan data di atas dijelaskan bahwa hasil belajar siswa
masih rendah dikarenakan banyak siswa yang belum tuntas. Jumlah siswa
yang tuntas hanya 13 siswa dengan persentase 48,15% dari 27 siswa
sedangkan siswa yang tidak tuntas berjumlah 14 siswa atau 51,85%.
53
C. Diskripsi Pelaksanaan Penelitian
1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
a. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran
yang terdiri dari rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP),
menyiapkan bahan ajar, dan menyiapkan lembar pengamatan untuk
melihat kondisi belajar mengajar di kelas, serta menyiapkan lembar
evaluasi untuk mengukur hasil belajar siswa.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar siklus I dilaksanakan pada
tanggal 3 September di MTs Assalafi Kecamatan Susukan Kabupaten
Semarang pada siswa kelas VIII A sebanyak 27 siswa. Dalam hal ini
peneliti sebagai pengamat proses belajar mengajar di kelas materi
akhlak terpuji, sedangkan guru sebagai pengajar. adapun proses
pembelajaran mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
yang telah dipersiapkan.
Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran pada siklus I
meliputi
1) Kegiatan awal
a) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan do’a
bersama dengan penuh khidmat
54
b) Guru memeriksa kesiapan peserta didik dengan memeriksa
kehadiran
c) Memberikan motivasi pentingnya akhlak terpuji kepada diri
sendiri
d) Memberi informasi KI / KD, indikator, dan tujuan
pembelajaran
e) Guru membagi peserta didik menjadi enam kelompok sesuai
materi.
f) Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang akan
dilaksanakan dalam pembelajaran
2) Kegiatan Inti
a) Mengamati
1) Peserta didik membaca buku lks
2) Peserta didik mengamati guru menjelaskan tentang
tawakal, ikhtiyar
b) Menanya
Peserta didik dengan guru atau antar peserta didik melakukan
tanya jawab tentang segala sesuatu yang terkait dengan
tentang tawakal, ikhtiyar
c) Eksplorasi
1) Guru membagi peserta didik menjadi 6 kelompok,
Masing-masing kelompok terdiri dari 4 peserta.
55
2) Setiap kelompok memilih anggotanya untuk menjadi
ketua kelompok
3) Masing-masing kelompok diberikan tugas untuk
menginvestigasi materi dari sumber-sumber yang
disiapkan dan berdiskusi secara Brain Storming sesuai
tugas yang diberikan.
4) Masing-masing kelompok berdiskusi sesuai dengan
lembar kerja yang telah diterima.
a. Kelompok 1 mendiskusikan tentang tawakal
b. Kelompok 2 mendiskusikan tentang ikhtiyar
c. Kelompok 3 mendiskusikan tentang tawakal
d. Kelompok 4 mendiskusikan tentang ikhtiyar
e. Kelompok 5 mendiskusikan tentang tawakal
f. Kelompok 6 mendiskusikan tentnag ikhtiyar
d) Asosiasi
1) Peserta didik menganalisis tentang tawakal, ikhtiyar
2) Peserta didik secara berkelompok memerankan sesuai
dengan tugas masing-masing kelompok.
e) Komunikasi
56
1) Secara berkelompok peserta didik memerankan contoh
perilaku tentang tawakal, ikhtiyar
2) Kelompok lainnya memberikan tanggapan atau
pertanyaan terkait tentang yang di perankan.
3) Penutup
a) Peserta didik diberikan penguatan tentang tawakal, ikhtiyar,
b) Peserta didik bersama-sama menyimpulkan materi yang
dibahas
c) Peserta didik dengan guru melakukan refleksi terhadap
pembelajaran yang telah dilaksanakan
d) Peserta didik diberikan pesan moral oleh guru
e) Peserta didik dengan guru bersama-sama menutup
pembelajaran dengan berdoa
c. Observasi
Observasi adalah mengamati hasil atau dampak dari tindakan
yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran berlangsung untuk
memperoleh data nontes. Aspek yang diamati adalah sikap dan
perilaku siswa selama proses pembelajaraan berlangsung serta
keaktifan dan partisipasi siswa dalam pembelajaran akhlak terpuji.
Observasi dilakukan dengan menggunakan pedoman observasi dan
foto serta mengamati guru dalam proses pembelajaran aqidah akhlak
materi ahlak terpuji dengan menggunakan metode role playing dan
group investigation kelas VIII MTs Assalafi.
57
d. Refleksi
Hasil pada siklus 1 dapat dirumuskan sebagai berikut :
1) Guru kurang optimal dalam memotivasi siswa, maka guru perlu
lebih terampil lagi dan bersemangat dalam memotivasi agar siswa
antusias.
2) Guru kurang menguasai kelas, maka guru perlu lebih
meningkatkan pengelolaan kelas secara baik.
3) Guru kurang optimal dalam pengelolaan waktu, maka perlu
mendistribusikan waktu secara baik dengan menambahkan
informasi-informasi yang dirasa perlu dan memberi catatan.
4) Siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran karena siswa
belum paham dengan metode yang baru pertama kali diberikan,
maka guru harus menerangkan dengan bahasa yang mudah di cerna
sehingga siswa lebih mudah dalam mengingat materi yang
diberikan.
Berdasarkan hasil yang diperoleh di Siklus I, dapat
disimpulkan bahwa kondisi siswa belum terlihat adanya
peningkatan yang ditandai dengan aktivitas dari siswa. Oleh karena
itu, perlu diadakan penelitian tindakan kelas Siklus II.
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
a. Perencanaan
58
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat
pembelajaran yang terdiri dari (RPP) rencana pelaksanaan
pembelajaran, menyiapkan bahan ajar, dan menyiapkan lembar
pengamatan untuk melihat kondisi belajar mengajar di kelas, serta
menyiapkan soal evaluasi untuk mengetahui dan mengukur hasil
belajar siswa.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar siklus II dilaksanakan
pada tanggal 17 September 2018 di Assalafi Kecamatan Susukan
Kabupaten Semarang pada siswa kelas VIII A sebanyak 27 siswa.
Dalam hal ini peneliti sebagai pengamat proses belajar mengajar di
kelas materi akhlak terpuji, sedangkan guru sebagai kolabolator.
Adapun proses pembelajaran mengacu pada rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang telah dipersiapkan.
Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran pada siklus II
meliputi :
1. Pendahuluan
a) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan do’a
bersama dengan penuh khidmat
b) Guru memeriksa kesiapan peserta didik dengan
memeriksa kehadiran
c) Memberikan motivasi pentingnya akhlak terpuji kepada
diri sendiri
59
d) Memberi informasi KI / KD, indikator, dan tujuan
pembelajaran
e) Guru membagi peserta didik menjadi lima kelompok
sesuai materi.
f) Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang akan
dilaksanakan dalam pembelajaran
2. Kegiatan Inti
a. Mengamati
1) Peserta didik membaca buku lks
2) Peserta didik mengamati guru menjelaskan tentang
tawakal, ikhtiyar
b. Menanya
Peserta didik dengan guru atau antar peserta didik melakukan
tanya jawab tentang segala sesuatu yang terkait dengan
tentang tawakal, ikhtiyar
c. Eksplorasi
1) Guru membagi peserta didik menjadi 6 kelompok,
Masing-masing kelompok terdiri dari 4 peserta.
2) Setiap kelompok memilih anggotanya untuk menjadi
ketua kelompok
3) Masing-masing kelompok diberikan tugas untuk
menginvestigasi materi dari sumber-sumber yang
60
disiapkan dan berdiskusi secara Brain Storming sesuai
tugas yang diberikan.
4) Masing-masing kelompok berdiskusi sesuai dengan
lembar kerja yang telah diterima.
a. Kelompok 1 mendiskusikan tentang sabar
b. Kelompok 2 mendiskusikan tentang sabar
c. Kelompok 3 mendiskusikan tentang syukur
d. Kelompok 4 mendiskusikan tentang syukur
e. Kelompok 5 mendiskusikan tentang qana’ah
f. Kelompok 6 mendiskusikan tentnag qana’ah
Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil
diskusi secara bergantian kepada kelompok lain.
d. Asosiasi
1) Peserta didik menganalisis tentang sabar, syukur dan
qana’ah
2) Peserta didik secara berkelompok memerankan sesuai
dengan tugas masing-masing kelompok.
e. Komunikasi
1) Secara berkelompok peserta didik memerankan contoh
perilaku tentang sabar, syukur dan qana’ah
2) Kelompok lainnya memberikan tanggapan atau pertanyaan
terkait tentang yang di perankan.
3. Penutup
61
a) Peserta didik diberikan penguatan tentang sabar, syukur dan
qana’ah
b) Peserta didik bersama-sama menyimpulkan materi yang dibahas
c) Peserta didik dengan guru melakukan refleksi terhadap
pembelajaran yang telah dilaksanakan
d) Peserta didik diberikan pesan moral oleh guru
e) Peserta didik dengan guru bersama-sama menutup pembelajaran
dengan berdoa
c. Observasi
Observasi dilakukan selama proses pembelajaran pada siklus II
berlangsung. Hal-hal yang diamati adalah mengamati guru dan sikap
siswa, keaktifan siswa atau partisipasi siswa dalam proses pembelajaran
aqidah akhlak materi akhlak terpuji dengan menggunakan metode role
playing dan group investigation kelas VIII di MTs Assalafi Susukan.
Kegiatan observasi pada siklus II dilakukan juga dengan menggunakan
alat-alat observasi siklus I.
d. Refleksi
Hasil kegiatan belajar mengajar pada siklus II dinilai mencapai
target yang direncanakkan, hasil pada Siklus II dapat dirumuskan
sebagai berikut;
1) Selama proses pembelajaran guru sudah melaksanakan semua
pembelajaran dengan sangat baik.
2) Guru sudah baik dalam pengelolaan waktu.
62
3) Siswa menjadi tambah aktif dalam mengikuti pembelajaran.
4) Siswa menjadi lebih mudah menerima apa yang telah diajarkan
guru.
5) Kekurangan pada Siklus I sudah mengalami perbaikan pada Siklus
II.
Berdasarkan hasil yang diperoleh di Siklus II ini, dapat dipastikan bahwa
kondisi siswa sudah terlihat adanya peningkatan yang lebih baik. Hal ini ditandai
dengan aktifitas, keaktifan dan hasil belajar siswa yang meningkat.
BAB IV
63
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Hasil Penelitian Siklus I
a. Analisis Hasil Pengamatan
Pelaksanaan kegiatan pengamatan dalam pembelajaran
ditujukan kepada guru dan peserta didik. Pengamatan ini
dilaksanakan oleh peneliti berdasarkan pada lembar pedoman
pengamatan yang telah disiapkan sebelumnya. Hasil pengamatan
pada kegiatan pembelajaran siklus I diuraikan sebagai berikut:
1) Pengamatan terhadap Guru
Hasil pengamatan terhadap guru pada saat berlangsungnya
kegiatan pembelajaran siklus I dipaparkan pada Tabel 4.2
Tabel 4.2: Hasil pengamatan terhadap guru siklus I
No Keterangan Skor
1 2 3 4
1
Persiapan guru dalam mengajar
a. Menyiapkan RPP
b. Menyiapkan absensi
c. Menyiapkan lembar observasi
d. Penguasaan materi
2
Kemampuan guru dalam apresiasi
a. Salam pembuka
b. Memberi motivasi
c. Menarik perhatian siswa
d. Menghubungkan awal
pembelajaran dengan kehidupan
sehari-hari
64
3
Kemampuan guru dalam
penguasaan kelas
a. Kemampuan guru untuk
menggunakan metode role
playing dan group investigation
dalam mengelola kelas
b. Menciptakan suasana kelas
yang menyenangkan dengan
metode role playing dan group
investigation
4
Ketepatan guru dalam
menggunakan metode pengajaran
role playing dan group
investigation
a. Guru mempunyai keterampilan
membelajarkan metode
pengajaran role playing dann
group investigation
b. Ketepatan guru dalam
menerapkan metode role playing
dan group investigation
5
Kemampuan guru dalam menutup
pelajaran
a. Menyimpulkan pelajaran
b. Melakukuan evaluasi
c. Melakukan tindak lanjut
d. Salam penutup
Jumlah 6 16 20
Katagori Baik
Keterangan :
1: Kurang
2: Cukup
3: Baik
4: Sangat Baik
65
Penjelasan Tabel Mengenai pengamatan terhadap guru
pada siklus I
Pada siklus I pembelajaran Guru sudah mempersiapkan hal-
hal yang mencakup pembelajaran dengan baik.
a) Pada pembelajaran, guru telah memeriksa kesiapan siswa
dan melakukan apersepsi dengan baik.
b) Penguasaan materi pembelajaran oleh guru, meliputi
Mampu membuat siswa lebih aktif dan menciptakan
suasana kelas yang menyenangkan terasa kurang terlihat
sudah cukup baik
c) Ketepatan guru dalam menggunakan metode pembelajaran
role playing dan group investigation dalam hal, guru
mempunyai keterampilan membelajarkan metode
pembelajaran role playing dan group investigation serta
mampu menerapkan metode pengajaran role playing dan
group investigation cukup baik.
d) Kemampuan guru dalam menutup pelajaran meliputi
menyimpulkan pelajaran, melakukuan evaluasi, melakukan
tindak lanjut dan salam penutup sangat baik.
Berdasarkan hasil pengamatan dalam proses pembelajaran
dikatagorikan baik dalam ketepatan menerapkan metode role
playing dan group investigation karena guru masih dalam tahap
penyasuaian dan beradaptasi terhadap cara mengerjakan tersebut,
66
masih baru dan masih banyak siswa yang belum fokus dalam
pembelajaran. Oleh karena itu perlu adanya perbaikan pada siklus
selanjutnya.
2) Pengamatan Terhadap Siswa
Hasil pengamatan terhadap Siswa pada saat berlangsungnya
kegiatan pembelajaran siklus I bisa dilihat pada Tabel 4.4 dibawah
ini.
Tabel 4.3: Pengamatan Pada siswa Siklus I
NO NAMA
SIKLUS I Total
Skor Nilai Ket
Kekompakan Keaktifan Penampilan
1 AAA 2 1 2 5 50 Cukup
2 BI 2 2 3 7 70 Baik
3 DKM 3 1 2 6 60 Cukup
4 MPZ 2 2 3 7 70 Baik
5 DK 1 2 2 5 50 Cukup
6 DN 2 2 2 6 60 Cukup
7 FF 1 2 2 5 50 Cukup
8 FNA 3 1 2 6 60 Cukup
9 I 2 1 2 5 50 Cukup
10 IW 3 1 2 6 60 Cukup
11 LH 2 1 2 5 50 Cukup
12 MAF 1 2 2 5 50 Cukup
13 MMH 2 1 2 5 50 Cukup
14 MRA 3 1 2 6 60 Cukup
15 MAA 2 2 3 7 70 Baik
67
16 NPA 1 2 2 5 50 Cukup
17 P 1 2 2 5 50 Cukup
18 RTL 2 2 3 7 70 Baik
19 RM 3 1 2 6 60 Cukup
20 SR 2 1 2 5 50 Cukup
21 SRS 1 2 2 5 50 Cukup
22 STK 2 2 3 7 70 Baik
23 S 2 1 2 5 50 Cukup
24 S 2 2 3 7 70 Baik
25 TNK 2 1 2 5 50 Cukup
26 UN 2 2 3 7 70 Baik
27 WSA 1 2 2 5 50 Cukup
Nilai Akhir = Jumlah skor 10
Keterangan Penilaian
Skor 1 adalah siswa yang pasif dalam pembelajaran dan hanya
main sendiri
Skor 2 adalah nilai bagi siswa yang aktif dalam diskusi tetapi tidak
dalam memberikan ide-ide pendapatnya.
Skor 3 adalah nilai bagi siswa yang aktif dan banyak mengemukakan
ide-ide dalam berdiskusi.
Skor adalah nilai bagi siswa yang aktif dalam berdiskusi,
mengemukakan banyak ide dan menampilkan hasil diskusi
kelompoknya dengan drama singkat kompak.
68
Penjelasan tabel 4.3 Mengenai pengamatan terhadap siswa
pada siklus I Berdasarkan data yang telah diperoleh, dapat
diketahui bahwa dari nilai hasil pengamatan aktivitas belajar siswa
Siklus I dapat disempulkan:
a) siswa yang mendapat predikat sangat baik sebanyak 0 siswa
b) siswa yang mendapat predikat baik sebanyak 7 siswa
c) siswa yang mendapat predikat cukup sebanyak 20 siswa
3) Data Hasil Belajar
Hasil tes pembelajaran pada siklus I dapat dilihat pada tabel
4.4 dibawah ini
Tabel 4.4: Hasil penilaian test siswa siklus 1
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 Ahmad Arda Arsyad 75 76 Tuntas
2 Birotun Indi 75 70 Tidak Tuntas
3 Dewi Konik Maziqoh 75 76 Tuntas
4 M.Pebrian Zaki 75 74 Tidak Tuntas
5 Dina Kamilia 75 84 Tuntas
6 Dwi Nuraini 75 75 Tuntas
7 Fajar Fitriyani 75 74 Tidak Tuntas
8 Fina Nur Azizah 75 74 Tidak Tuntas
9 Istiqomah 75 70 Tidak Tuntas
10 Istiqomatul Wakhidah 75 86 Tuntas
11 Lutfanul Hakim 75 80 Tuntas
69
12 M. Anas Fahruzza 75 74 Tidak Tuntas
13 M Manarul Hakim 75 80 Tuntas
14 Maulana Rasis Afandi 75 74 Tidak Tuntas
15 Mohamad Agus Alim 75 76 Tuntas
16 Nanda Putri Aryani 75 80 Tuntas
17 Prastiyo 75 78 Tuntas
18 Resti Tri Lestari 75 74 Tidak Tuntas
19 Rita Mufidah 75 76 Tuntas
20 Siti Rahayu 75 86 Tuntas
21 Siti Reza Safitri 75 76 Tuntas
22 Siti Towilatul Kholbiyah 75 84 Tuntas
23 Sugiyanto 75 80 Tuntas
24 Surani 75 84 Tuntas
25 Titik Nur Khasanah 75 80 Tuntas
26 Ulfa Nurianah 75 74 Tidak Tuntas
27 Wahyu Surya Anjaya 75 78 Tuntas
Jumlah Siswa yang Tuntas 18
Jumlah Siswa yang Tidak Tuntas 9
Berdasarkan hasil evaluasi pada siklus I diperoleh data
siswa yang tuntas pada siklus I berjumlah 18 siswa dari 27 siswa
atau 66,67% sedangkan siswa yang tidak tuntas pada siklus I
berjumlah 9 siswa atau 33,33 %
2. Hasil Penelitian Siklus II
a. Lembar Pengamatan Siklus II
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus II
dilaksanakan pada hari Sabtu, 29 Januari 2018 di kelas VIII A MTs
70
Assalafi dengan jumlah 27 siswa. Adapun pembelajaran mengacu
pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dipersiapkan dan
menggunakan instrumen penelitian diantaranya: lembar pengamatan
guru dan siswa.
1) Pengamatan terhadap Guru siklus dua.
Hasil pengamatan terhadap guru pada saat berlangsungnya
kegiatan pembelajaran pada siklus II dipaparkan pada tabel 4.5
Tabel 4.5: Hasil pengamatan terhadap guru siklus II
No Keterangan Skor
1 2 3 4
1
Persiapan guru dalam mengajar
a. Menyiapkan RPP
b. Menyiapkan absensi
c. Menyiapkan lembar observasi
d. Penguasaan materi
2
Kemampuan guru dalam apresiasi
a. Salam pembuka
b. Memberi motivasi
c. Menarik perhatian siswa
d. Menghubungkan awal
pembelajaran dengan
kehidupan sehari-hari
3
Kemampuan guru dalam
penguasaan kelas
a. Kemampuan guru untuk
menggunakan metode role
playing dan group
investigation dalam
mengelola kelas
b. Menciptakan suasana kelas
yang menyenangkan
dengan metode role playing
dan group investigation
71
4
Ketepatan guru dalam
menggunakan metode
pembelajaran role playing dan
group investigation
a. Guru mempunyai
keterampilan
membelajarkan metode
pembelajaran role playing
dan group investigation
b. Guru mampu menerapkan
metode pembelajaran role
playing dan group
investigation
5
Kemampuan guru dalam menutup
pelajaran
a. Menyimpulkan pelajaran
b. Melakukuan evaluasi
c. Melakukan tindak lanjut
d. Salam penutup
Jumlah
12 28
Katagori Baik
Keterangan :
1 : Kurang
2 : Cukup
3: Baik
4: Sangat Baik
Penjelasan tabel 4.3 mengenai pengamatan terhadap guru
pada siklus II sebagai berikut:
a) Pada Pra pembelajaran Guru sudah mempersiapkan hal-hal
yang mencakup pembelajaran dengan baik.
72
b) Pada pra pembelajaran banyak terjadi peningkatan dari
pembelajaran sebelumnya, guru telah memeriksa kesiapan
siswa dan melakukan apersepsi sangat baik.
c) Penguasaan materi pembelajaran oleh guru, meliputi
Mampu membuat siswa lebih aktif dan menciptakan
suasana kelas yang menyenangkan suasana sangat baik ,hal
ini dikarenakan guru sudah mulai terbiasa dengan metode
role playing dan group investigation
d) Ketepatan guru dalam menggunakan metode role playing
dan group investigation dalam hal, guru mempunyai
keterampilan membelajarkan metode role playing dan
group investigation serta mampu menerapkan metode role
playing dan group investigation sangat baik ,hal ini
dikarenakan guru sudah mulai terbiasa dengan metode
tersebut.
e) Kemampuan guru dalam menutup pelajaran meliputi
menyimpulkan pelajaran, melakukuan evaluasi, melakukan
tindak lanjut dan salam penutup sangat baik.
Berdasarkan hasil pengamatan dalam proses pembelajaran
dikatagorikan sangat baik dalam ketepatan menerapkan metode
role playing dan group investigation karena guru sudah mulai
terbiasa dan memahami bagaimana menjalankan pembelajaran role
playing dan group investigation.
73
2) Pengamatan Terhadap Siswa Siklus II
Hasil pengamatan untuk siswa pada siklus II dipaparkan
sebagai berikut:
Tabel 4.6: Hasil Pengamatan Pada siswa Siklus II
No Nama
SIKLUS II Total
Skor Nilai Ket Kekompaka
n
Keaktifa
n
Penampila
n
1 AAA 2 3 3 8 80 Sangat
Baik
2 BI 3 3 3 9 90 Sangat
Baik
3 DKM 3 3 2 8 80 Sangat
Baik
4 MPZ 2 2 3 7 70 Baik
5 DK 3 3 3 9 90 Sangat
Baik
6 DN 2 3 3 8 80 Sangat
Baik
7 FF 3 2 2 7 70 Baik
8 FNA 3 3 2 8 80 Sangat
Baik
9 I 2 3 3 8 80 Sangat
Baik
10 IW 3 2 3 8 80 Sangat
Baik
11 LH 3 3 2 8 80 Sangat
Baik
12 MAF 3 3 2 8 80 Sangat
Baik
13 MMH 3 3 3 9 90 Sangat
Baik
14 MRA 3 3 2 8 80 Sangat
Baik
74
15 MAA 2 2 3 7 70 Baik
16 NPA 3 3 3 9 90 Sangat
Baik
17 P 3 3 3 9 90 Sangat
Baik
18 RTL 2 3 3 8 80 Sangat
Baik
19 RM 3 2 3 8 80 Sangat
Baik
20 SR 2 3 2 7 70 Baik
21 SRS 2 3 3 8 80 Sangat
Baik
22 STK 2 3 3 8 80 Sangat
Baik
23 S 3 2 3 8 80 Sangat
Baik
24 S 2 2 3 7 70 Baik
25 TNK 2 3 3 8 80 Sangat
Baik
26 UN 2 2 3 7 70 Baik
27 WSA 2 2 3 7 70 Baik
Nilai Akhir = Jumlah skor 10
Keterangan Penilaian
Skor 1 adalah siswa yang pasif dalam pembelajaran dan hanya
main sendiri
Skor 2 adalah nilai bagi siswa yang aktif dalam diskusi tetapi tidak
dalam memberikan ide-ide pendapatnya.
Skor 3 adalah nilai bagi siswa yang aktif dan banyak mengemukakan
ide-ide dalam berdiskusi.
75
Skor 4 adalah nilai bagi siswa yang aktif dalam berdiskusi,
mengemukakan banyak ide dan menampilkan hasil diskusi
kelompoknya dengan drama singkat kompak.
Penjelasan tabel 4.6 Mengenai pengamatan terhadap siswa pada
siklus II Berdasarkan data yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa
dari nilai hasil pengamatan aktivitas belajar siswa Siklus II mengalami
kenaikan dari pembelajaran yang sebelumnya, hal ini dikarenakan
siswa sangat antusias dalam pembelajaran dengan metode group
investigation, dari tabel 4.6 dapat disempulkan:
a) siswa yang mendapat predikat sangat baik sebanyak 20
siswa
b) siswa yang mendapat predikat baik sebanyak 7 siswa
c) siswa yang mendapat predikat cukup sebanyak 0 siswa
3) Data Hasil Tes Siswa Siklus II
Hasil tes pembelajaran pada siklus dua dapat dilihat pada
tabel 4.7 dibawah ini
Tabel 4.7: Hasil penilaian siswa siklus II
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 Ahmad Arda Arsyad 75 90 Tuntas
2 Birotun Indi 75 75 Tuntas
3 Dewi Konik Maziqoh 75 90 Tuntas
4 M. Pebrian Zaki 75 75 Tuntas
5 Dina Kamilia 75 96 Tuntas
6 Dwi Nuraini 75 77 Tuntas
7 Fajar Fitriyani 75 75 Tuntas
8 Fina Nur Azizah 75 80 Tuntas
76
9 Istiqomah 75 77 Tuntas
10 Istiqomatul Wakhidah 75 96 Tuntas
11 Lutfanul Hakim 75 80 Tuntas
12 M. Anas Fahruzza 75 80 Tuntas
13 M Manarul Hakim 75 80 Tuntas
14 Maulana Rasis Afandi 75 76 Tuntas
15 Mohamad Agus Alim 75 80 Tuntas
16 Nanda Putri Aryani 75 75 Tuntas
17 Prastiyo 75 78 Tuntas
18 Resti Tri Lestari 75 80 Tuntas
19 Rita Mufidah 75 98 Tuntas
20 Siti Rahayu 75 88 Tuntas
21 Siti Reza Safitri 75 90 Tuntas
22 Siti Towilatul
Kholbiyah 75 90 Tuntas
23 Sugiyanto 75 84 Tuntas
24 Surani 75 84 Tuntas
25 Titik Nur Khasanah 75 90 Tuntas
26 Ulfa Nurianah 75 86 Tuntas
27 Wahyu Surya Anjaya 75 88 Tuntas
Jumlah Siswa yang Tuntas 27
Jumlah Siswa yang Tidak Tuntas 0
Hasil tes pada Tabel 4.4 dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Seluruh siswa telah mencapai kriteria ketuntasan minimal
b. Siswa yang tuntas pada siklus II berjumlah 27 siswa 100%
Berdasarkan hasil yang diperoleh di Siklus II ini, dapat
dipastikan bahwa kondisi siswa sudah terlihat adanya peningkatan
yang lebih baik. Hal ini ditandai dengan aktifitas, keaktifan dan
hasil belajar siswa yang meningkat.
77
B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Keaktifan Siswa dalam Proses Pembelajaran
Paparan hasil penelitian berupa deskripsi kegiatan pembelajaran
Aqidah Akhlak di MTs Assalafi pada siklus I dan II dengan menerapkan
metode role playing dan group investigation diperoleh informasi bahwa
respon dan keaktifan siswa meningkat lebih baik seiring dengan upaya
guru yang senantiasa meningkatkan kualitas pembelajaran. Respon siswa
terlihat dari perhatian siswa terhadap penjelasan guru, mengikuti arahan
dan bimbingan guru, serta melaksanakan perintah guru. Sedangkan
keaktifan siswa terlihat dari semakin banyaknya keterlibatan siswa dalam
kegiatan pembelajaran, antara lain dalam hal-hal sebagai berikut:
kesiapan siswa menjelang pembelajaran dimulai, tidak berbicara sendiri
atau mengganggu teman, aktif berdiskusi kelompok sesuai materi yang
sedang dipelajari, siswa terlihat ceria dan senang.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa peserta didik akan lebih
siap ikut berpartisipasi dalam pembelajaran apabila guru mau
memberikan perhatian lebih. Meningkatnya perhatian siswa inipun sesuai
dengan meningkatnya kemampuan guru dalam mengkondisikan suasana
kelas selama proses pembelajaran berlangsung.
Secara umum siswa terlihat ceria dan senang dan mengerjakan
perintah guru. Hal ini menunjukkan guru telah mampu menjadikan
suasana pembelajaran yang menyenangkan.
78
2. Hasil Belajar Siswa
Perbandingan hasil belajar siswa antara pembelajaran pada pra
siklus (belum menggunakan metode Role Playing dan Group
Investigation) dengan pasca siklus I dan II (telah menggunakan metode
role playing dan group investigation) dipaparkan dalam tabel berikut.
Berdasarkan hasil belajar, jumlah siswa yang tuntas belajar
(mendapat nilai minimal 75) mengalami peningkatan, yakni:
a. Pra siklus sebanyak 13 siswa (48,15%) tuntas yang belum tuntas
14 siswa (51,85%)
b. Siklus I sebanyak 18 siswa (66,66%), hal ini berarti siswa yang
belum mencapai ketuntasan belajar masih sebanyak 9 siswa
(33,33%).
c. Siklus II sebanyak 27 siswa (100%) hal ini menunjukkan bahwa
seluruh siswa telah mencapai ketuntasan dalam belajar.
Hasil analisa dan pembahasan dari berbagai data hasil
penelitian tersebut di atas menunjukkan bahwa dengan
menerapkan metode role playing dan group investigation dalam
pembelajaran maka hasil belajar siswa meningkat.
Pokok bahasan perilaku terpuji jika dilihat dari
karakteristik, materi ini lebih mengarah kepada aspek
psikomotorik karena dalam materi ini siswa diharapkan dapat
mempraktekkan adab yang dalam masyarakat.
79
Berdasarkan karakteristik materi tersebut, peneliti menduga
bahwa dengan menerapkan metode role playing dan group
investigation dalam pembelajaran maka hasil belajar siswa akan
meningkat.
Berdasarkan analisa dan pembahasan terhadap data-data yang diperoleh
dalam penelitian ini, maka hipotesis yang menyebutkan bahwa metode role
playing dan group investigation dapat meningkatkan hasil belajar aqidah akhlak
pada siswa kelas VIII MTs Assalafi Tahun pelajaran 2018/2019, terbukti dan
dapat diterima.
80
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian kelas VIII MTs ASSALAFI kenteng
Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang pada pelajaran Aqidah Akhlak
materi akhlak terpuji melalui metode role playing dan Group Investigation di
nyatakan berhasil. Hal ini dapat di buktikan dengan adanya peningkatan hasil
belajar dari masing-masing siklus, dengan rincian pra siklus dari 27 siswa yang
tuntas 13 siswa prosentasi 48,15% yang tidak tuntas 14 siswa yang dengan
prosentasi 51,85%, siklus I yang tuntas 18 siswa prosentasi 66,67% yang tidak
tuntas 9 siswa prosentasi 33,33%, siklus II yang tuntas 27 siswa prosentasi
100% dan mengalami peningkatan dari pra siklus ke siklus I 18,52% siswa
yang tuntas, siklus I ke siklus II 33,33%. Oleh karena itu siklus di hentikan
karena indikator keberhasilan sudah selesai.
Diagram Data peningkatan hasil belajar siswa
81
c) Saran
Berkaitan dengan simpulan dan implikasi tersebut di atas, maka peneliti
mengajukan saran sebagai berikut:
1. Bagi Siswa
a) Siswa diharapkan dapat mengikuti pembelajaran dengan aktif
b) Siswa diharapkan selalu berupaya menambah semangat dan rajin
belajar
2. Bagi Guru
a) Persiapan guru dalam penerapan metode Role playing dan Group
Investigation harus benar-benar matang agar pembelajaran dapat berjalan
sesuai rencana.
b) Guru sebaiknya selalu memantau dan memberi bimbingan kepada
siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar.
3. Bagi Kepala Sekolah
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
100,00%
Pra Siklus Siklus I Siklus II
82
Kepala sekolah hendaknya selalu memberi motivasi kepada guru
agar selalu berupaya meningkatkan hasil belajar siswa dengan
menciptakan pembelajaran aktif dan kreatif diantaranya dengan
menerapkan metode Role playing dan Group Investigation dalam kegiatan
pembelajaran.
83
Daftar Pustaka
Muhibbin Syah, 1995. Psikologi Pendidikan, Jakarta: Remaja Rosdakarya
Zaini, Hisyam, 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan
Madani
Wijaya Kusumah, 2010. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas Pt Indeks
H. Baharuddin, 2015. Teori Belajar Dan Pembelajaran, Ar Ruzz Media
Martinis Yamin, 2005. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta:
Gaung Persada Press
Aris Shoimin, 2014. 99 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013,
Ar Ruzz Media
Mutmainah, 2007. Pendidikan Agama Islam Untuk Sma Dan Ma Kelas X
Piranti Darma K
Zeni Luthfiah, 2011. Pendidikan Agama Islam, Solo: Yuma Pustaka
Muslich, Masnur. 2012. Melaksanakan PTK Itu Mudah. Jakarta: Bumi Aksara
Rahyubi, Heri 2014. Teori-Teori Belajar Dan Aplikasi Pembelajaran Motorik.
Jawa Barat: Nusa Media
Baharuddin & Esa, 2015. Teori Belajar Dan Pembelajar. Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media
Sadullah , 2014. Pedagogik Ilmu Mendidik. Bandung; Alfabeta, Cv
Sanjaya, Wina, 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana
Arikunto Suharsimi, Pedidikan Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Akasara
Supriyadi, Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta: Cakrawala Ilmu
Aunurrahman, 2014.Belajar dan Pembelajaran. Bandung; Alfabeta
84
Dimyati & Midjiono, 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta; PT Rineka
Cipta
Huda Miftahul, 2014. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran.
Yogyakarta; Pustaka Pelajar
Majid Abdul, 2014. Strategi Pembelajaran. Bandung; PT Remaja Rosdakarya
85
LAMPIRAN
Lampiran 1.1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : MTs Assalafi
Mata Pelajaran : Akidah akhlak
Kelas/Semester : VIII (Delapan)
Materi Pokok : akhlak terpuji kepada diri sendiri
Alokasi Waktu : 1 x 40 menit
A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, bertanggung
jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. KOMPETENSI DASAR
Kompetensi dasar Indikator pencapaian kompetensi
3.2. memahami pengertia, contoh,
dan dampak positif sifat tawakal,
ikhtiyar, sabar,syukuur dan qana’ah
3.2.1. menunjukkan dalil tentang sifat
tawakal, ikhtiyar,sabar, syukur dan
qana’ah Allah
3.2.2. menjelaskan pengertian sifat
tawakal, ikhtiyar, sabar, syukur dan
qana’ah
3.2.3. mengidentifikasi sifat tawakal,
ikhtiyar, sabar, syukur, dan qana’ah
2.1. menghayati nilai tawakal,
ikhtiyar, sabar, syukur dan qana’ah
sesuai perintah syariat
2.2. berperilaku tawakal, ikhtiyar,
sabar, syukur dan qana’ah sesuai
perintah syariat
4.2. menunjukkan contoh-contoh
perilaku akhlak terpuji pada diri
sendiri (tawakal, ikhtiar, syukur dan
qana’ah)
4.2.1. menunjukkan contoh-contoh
perilaku terpuji pada diri sendiri
(tawakal, ikhtiyar, sabar, syukur dan
qana’ah)
C. Tujuan pembelajaran
Setelah peserta didik mengamati, menanya, mengeksplorasi, menalar
dan merefleksi tentang akhlak terpuji kepada diri sendiri, diharapkan
peserta didik mampu:
1. Menunjukkan dalil tentang sifat tawakal dan ikhtiyar
2. Menjelaskan pengertian sifat tawakal, ikhtiar
3. Mengidentifikasi sifat tawakal, ikhtiyar
4. Menunjukkan contoh-contoh perilaku akhlak terpuji pada diri
sendiri (tawakal dan ikhtiyar)
D. Materi Pembelajaran
1. Tawakal
2. Ikhtiyar
E. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan pertama
4) Pendahuluan
g) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan do’a bersama
dengan penuh khidmat
h) Guru memeriksa kesiapan peserta didik dengan memeriksa
kehadiran
i) Memberikan motivasi pentingnya akhlak terpuji kepada diri
sendiri
j) Memberi informasi KI / KD, indikator, dan tujuan pembelajaran
k) Guru membagi peserta didik menjadi lima kelompok sesuai
materi.
l) Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan
dalam pembelajaran
5) Kegiatan Inti
f) Mengamati
3) Peserta didik membaca buku lks
4) Peserta didik mengamati guru menjelaskan tentang tawakal,
ikhtiyar
g) Menanya
Peserta didik dengan guru atau antar peserta didik melakukan
tanya jawab tentang segala sesuatu yang terkait dengan tentang
tawakal, ikhtiyar
h) Eksplorasi
5) Guru membagi peserta didik menjadi 6 kelompok, Masing-
masing kelompok terdiri dari 4 peserta.
6) Setiap kelompok memilih anggotanya untuk menjadi ketua
kelompok
7) Masing-masing kelompok diberikan tugas untuk menginvestigasi
materi dari sumber-sumber yang disiapkan dan berdiskusi secara
Brain Storming sesuai tugas yang diberikan.
8) Masing-masing kelompok berdiskusi sesuai dengan lembar kerja
yang telah diterima.
1. Kelompok 1 mendiskusikan tentang tawakal
2. Kelompok 2 mendiskusikan tentang ikhtiyar
3. Kelompok 3 mendiskusikan tentang tawakal
4. Kelompok 4 mendiskusikan tentang ikhtiyar
5. Kelompok 5 mendiskusikan tentang tawakal
6. Kelompok 6 mendiskusikan tentnag ikhtiyar
i) Asosiasi
3) Peserta didik menganalisis tentang tawakal, ikhtiyar
4) Peserta didik secara berkelompok memerankan sesuai dengan
tugas masing-masing kelompok.
j) Komunikasi
3) Secara berkelompok peserta didik memerankan contoh perilaku
tentang tawakal, ikhtiyar
4) Kelompok lainnya memberikan tanggapan atau pertanyaan
terkait tentang yang di perankan.
6) Penutup
f) Peserta didik diberikan penguatan tentang tawakal, ikhtiyar,
g) Peserta didik bersama-sama menyimpulkan materi yang dibahas
h) Peserta didik dengan guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran
yang telah dilaksanakan
i) Peserta didik diberikan pesan moral oleh guru
j) Peserta didik dengan guru bersama-sama menutup pembelajaran
dengan berdoa
F. Penilaian, Pengayaan dan Remidial
Penilaian
1) Aspek Pengetahuan
a. Teknik penilaian : tes tertulis
b. Bentuk instrumen : lembar penilaian tes tertulis
2) Aspek ketrampilan
Aspek dan cara penilaian seperti berikut ini.
1. Kekompakan dalam berdiskusi
a) Jika kelompok tersebut dapat menjaga kekompakan dalam
berdiskusi dengan sempurna sampai selesai, skor 4.
b) Jika kelompok tersebut dapat menjaga kekompakan dalam
berdiskusi dengan kurang sempurna sampai selesai, skor 3.
c) Jika kelompok tersebut dapat menjaga kekompakan dalam
berdiskusi dengan kurang sempurna tidak sampai selesai,
skor 2.
d) Jika kelompok tersebut tidak dapat menjaga kekompakan
dalam berdiskusi dengan kurang sempurna tidak sampai
selesai, skor 1.
2. Keaktifan dalam diskusi
a) Jika kelompok tersebut berperan sangat aktif dalam diskusi,
skor 4
b) Jika kelompok tersebut berperan aktif dalam diskusi, skor 3
c) Jika kelompok tersebut berperan kurang aktif dalam diskusi,
skor 2
d) Jika kelompok tersebut berperan tidak aktif dalam diskusi,
skor 1
e)
3. Kejelasan dan kerapian presentasi
a)
b) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan
sangat jelas, skor 4.
c) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan
jelas, skor 3.
d) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan
kurang jelas, skor 2.
e) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan
tidak jelas, skor 1.
G. Metode pembelajaran
Metode : role playing dan group insvestigation
H. Media, alat dan sumber belajar
1. Media : Papan tulis
: Alat
2. Sumber belajar :
a. Buku paket Aqidah Akhlak kelas VIII
b. LKS Aqidah Akhlak Kelas VIII Semester Ganjil
Semarang, 3 September 2018
Lampiran 1.2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : MTs Assalafi
Mata Pelajaran : Akidah akhlak
Kelas/Semester : VIII (Delapan)/ Gasal
Materi Pokok : Akhlak terpuji kepada diri sendiri
Alokasi Waktu : 1 x 40 menit
I. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, bertanggung
jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
J. KOMPETENSI DASAR
Kompetensi dasar Indikator pencapaian kompetensi
3.2. memahami pengertia, contoh,
dan dampak positif sifat tawakal,
ikhtiyar, sabar,syukuur dan qana’ah
3.2.1. menunjukkan dalil tentang sifat
tawakal, ikhtiyar,sabar, syukur dan
qana’ah Allah
3.2.2. menjelaskan pengertian sifat
tawakal, ikhtiyar, sabar, syukur dan
qana’ah
3.2.3. mengidentifikasi sifat tawakal,
ikhtiyar, sabar, syukur, dan qana’ah
2.1. menghayati nilai tawakal,
ikhtiyar, sabar, syukur dan qana’ah
sesuai perintah syariat
2.2. berperilaku tawakal, ikhtiyar,
sabar, syukur dan qana’ah sesuai
perintah syariat
4.2. menunjukkan contoh-contoh
perilaku akhlak terpuji pada diri
sendiri (tawakal, ikhtiar, syukur dan
qana’ah)
4.2.1. menunjukkan contoh-contoh
perilaku terpuji pada diri sendiri
(tawakal, ikhtiyar, sabar, syukur dan
qana’ah)
K. Tujuan pembelajaran
Setelah peserta didik mengamati, menanya, mengeksplorasi, menalar
dan merefleksi tentang akhlak terpuji kepada diri sendiri, diharapkan
peserta didik mampu:
5. Menunjukkan dalil tentang sabar, syukur dan qana’ah
6. Menjelaskan pengertian sifat sabar, syukur dan qana’ah
7. Mengidentifikasi sifat sabar, syukur dan qana’ah
8. Menunjukkan contoh-contoh perilaku akhlak terpuji pada diri
sendiri (sabar, syukur dan qana’ah)
L. Materi Pembelajaran
3. Menunjukkan dalil tentang sifat sabar, syukur dan qana’ah
4. Menjelaskan pengertian sifat sabar, syukur dan qana’ah
5. Mengidentifikasi sifat sabar, syukur dan qana’ah
6. Menunjukkan contoh-contoh perilaku akhlak terpuji pada diri
sendiri (sabar, syukur dan qana’ah)
M. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan pertama
7) Pendahuluan
m) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan do’a bersama
dengan penuh khidmat
n) Guru memeriksa kesiapan peserta didik dengan memeriksa
kehadiran
o) Memberikan motivasi pentingnya akhlak terpuji kepada diri
sendiri
p) Memberi informasi KI / KD, indikator, dan tujuan pembelajaran
q) Guru membagi peserta didik menjadi lima kelompok sesuai
materi.
r) Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan
dalam pembelajaran
8) Kegiatan Inti
k) Mengamati
5) Peserta didik membaca buku lks
6) Peserta didik mengamati guru menjelaskan tentang tawakal,
ikhtiyar
l) Menanya
Peserta didik dengan guru atau antar peserta didik melakukan
tanya jawab tentang segala sesuatu yang terkait dengan
tentang tawakal, ikhtiyar
m) Eksplorasi
9) Guru membagi peserta didik menjadi 6 kelompok, Masing-
masing kelompok terdiri dari 4 peserta.
10) Setiap kelompok memilih anggotanya untuk menjadi ketua
kelompok
11) Masing-masing kelompok diberikan tugas untuk
menginvestigasi materi dari sumber-sumber yang disiapkan
dan berdiskusi secara Brain Storming sesuai tugas yang
diberikan.
12) Masing-masing kelompok berdiskusi sesuai dengan lembar
kerja yang telah diterima.
1. Kelompok 1 mendiskusikan tentang sabar
2. Kelompok 2 mendiskusikan tentang sabar
3. Kelompok 3 mendiskusikan tentang syukur
4. Kelompok 4 mendiskusikan tentang syukur
5. Kelompok 5 mendiskusikan tentang qana’ah
6. Kelompok 6 mendiskusikan tentnag qana’ah
13) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi
secara bergantian kepada kelompok lain.
n) Asosiasi
5) Peserta didik menganalisis tentang sabar, syukur dan qana’ah
6) Peserta didik secara berkelompok memerankan sesuai dengan
tugas masing-masing kelompok.
7) Masing-masing kelompok menyimpulkan inti sari yang
terdapat dalam setiap drama yang di perankan oleh kelompok
lain, mulai dari karakter, permasalahn yang sedang terjadi,
serta mengkritik setiap kelompok yang bermain peran.
Kemudian setelah selesai berdiskusi, secara bersamasama
siswa mengerjakan tugas individu.
o) Komunikasi
5) Secara berkelompok peserta didik memerankan contoh
perilaku tentang sabar, syukur dan qana’ah
6) Kelompok lainnya memberikan tanggapan atau pertanyaan
terkait tentang yang di perankan.
9) Penutup
k) Peserta didik diberikan penguatan tentang sabar, syukur dan qana’ah
l) Peserta didik bersama-sama menyimpulkan materi yang dibahas
m) Peserta didik dengan guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran
yang telah dilaksanakan
n) Peserta didik diberikan pesan moral oleh guru
o) Peserta didik dengan guru bersama-sama menutup pembelajaran
dengan berdoa
N. Penilaian, Pengayaan dan Remidial
Penilaian
3) Aspek Pengetahuan
c. Teknik penilaian : tes tertulis
d. Bentuk instrumen : lembar penilaian tes tertulis
4) Aspek ketrampilan
Aspek dan cara penilaian seperti berikut
4. Kekompakan dalam berdiskusi
e) Jika kelompok tersebut dapat menjaga kekompakan dalam
berdiskusi dengan sempurna sampai selesai, skor 4.
f) Jika kelompok tersebut dapat menjaga kekompakan dalam
berdiskusi dengan kurang sempurna sampai selesai, skor 3.
g) Jika kelompok tersebut dapat menjaga kekompakan dalam
berdiskusi dengan kurang sempurna tidak sampai selesai,
skor 2.
h) Jika kelompok tersebut tidak dapat menjaga kekompakan
dalam berdiskusi dengan kurang sempurna tidak sampai
selesai, skor 1.
5. Keaktifan dalam diskusi
f) Jika kelompok tersebut berperan sangat aktif dalam diskusi,
skor 4
g) Jika kelompok tersebut berperan aktif dalam diskusi, skor 3
h) Jika kelompok tersebut berperan kurang aktif dalam diskusi,
skor 2
i) Jika kelompok tersebut berperan tidak aktif dalam diskusi,
skor 1
6. Kejelasan dan kerapian presentasi
f) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan
sangat jelas, skor 4.
g) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan
jelas, skor 3.
h) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan
kurang jelas, skor 2.
i) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan tidak
O. Metode pembelajaran
Metode : role playing dan group insvestigation
P. Media alat dan sumber belajar
3. Media : Papan tulis
: Alat
4. Sumber belajar :
c. Buku paket Aqidah Akhlak kelas VIII
d. LKS Aqidah Akhlak Kelas VIII Semester Ganjil
Semarang, 17 September 2018
Mengetahui
Guru Aqidah Akhlak
Ahmad Jamsuki, S.Ag.
Gambar Kegiatan Siklus I
Gambar 1.1 Guru memberikan penjelasan seputar pembelajaran
Siswa berkelompok membahas topik pembelajaran
Siswa menampilkan hasil diskusi
Gambar Kegiatan Siklus II
Gambar 1.2 Guru memberikan penjelasan seputar pembelajaran
Siswa berkelompok membahas topik pembelajaran
Siswa menampilkan hasil diskusi