penilaian kinerja guru

16
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan kurikulum KTSP menjadi Kurikulum 2013 memiliki tujuan untuk meningkatkan rasa ingin tahu siswa dan mendorong siswa untuk aktif. Pada kurikulum baru, siswa bukan lagi menjadi objek tapi justru menjadi subjek dengan ikut mengembangkan tema yang ada. Dengan adanya perubahan ini, tentunya berbagai standar dalam komponen pendidikan akan berubah. Baik dari standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, maupun standar penilaian. Standar penilaian pada kurikulum baru tentu berbeda dengan kurikulum sebelumnya. Mengingat tujuannya untuk mendorong siswa aktif dalam tiap materi pembelajaran, maka salah satu komponen nilai siswa adalah jika siswa banyak bertanya. Selain keaktifan bertanya, komponen lain yang akan masuk dalam standar penilaian adalah proses dan hasil observasi siswa terhadap suatu masalah yang diajukan guru. Kemudian, kemampuan siswa menalar suatu masalah juga menjadi komponen penilaian sehingga anak terus diajak untuk berpikir logis. Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/ madrasah (Kemendikbud, 1

Upload: arrddiannssyyah-rrezza

Post on 24-Dec-2015

30 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Pendidikan

TRANSCRIPT

Page 1: Penilaian Kinerja Guru

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangPerubahan kurikulum KTSP menjadi Kurikulum 2013 memiliki tujuan

untuk meningkatkan rasa ingin tahu siswa dan mendorong siswa untuk aktif. Pada kurikulum baru, siswa bukan lagi menjadi objek tapi justru menjadi subjek dengan ikut mengembangkan tema yang ada. Dengan adanya perubahan ini, tentunya berbagai standar dalam komponen pendidikan akan berubah. Baik dari standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, maupun standar penilaian.

Standar penilaian pada kurikulum baru tentu berbeda dengan kurikulum sebelumnya. Mengingat tujuannya untuk mendorong siswa aktif dalam tiap materi pembelajaran, maka salah satu komponen nilai siswa adalah jika siswa banyak bertanya. Selain keaktifan bertanya, komponen lain yang akan masuk dalam standar penilaian adalah proses dan hasil observasi siswa terhadap suatu masalah yang diajukan guru. Kemudian, kemampuan siswa menalar suatu masalah juga menjadi komponen penilaian sehingga anak terus diajak untuk berpikir logis.

Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/ madrasah (Kemendikbud, 2013). Dalam praktiknya di lapangan, banyak ditemukan permasalahan-permasalahan seperti guru yang belum memahami dengan baik bagaimana penilaian pada kurikulum 2013 ini.

Selain standar penilaian siswa, pemerintah juga menetapkan standar penilaian kinerja guru di Indonesia. Guru adalah pendidik profesional yang mempunyai tugas, fungsi, dan peran penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Guru yang profesional diharapkan mampu berpartisipasi dalam pembangunan nasional untuk mewujudkan insan Indonesia yang bertakwa kepada Tuhan YME, unggul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki jiwa estetis, etis, berbudi pekerti luhur, dan berkepribadian. Tidaklah berlebihan kalau dikatakan bahwa masa depan masyarakat, bangsa dan negara, sebagian besar ditentukan oleh guru. Oleh sebab itu, profesi guru perlu dikembangkan secara terus menerus dan proporsional menurut jabatan fungsional guru.

Agar fungsi dan tugas yang melekat pada jabatan fungsional guru dilaksanakan sesuai dengan aturan yang berlaku, maka diperlukan Penilaian Kinerja Guru (PK GURU) yang menjamin terjadinya proses pembelajaran yang berkualitas di semua jenjang pendidikan. Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru

1

Page 2: Penilaian Kinerja Guru

dimaksudkan bukan untuk menyulitkan guru, tetapi sebaliknya Penilaian Kinerja Guru dilaksanakan untuk mewujudkan guru yang profesional, karena harkat dan martabat suatu profesi ditentukan oleh kualitas layanan profesi yang bermutu. Hasil Penilaian Kinerja Guru dapat dimanfaatkan untuk menyusun profil kinerja guru sebagai input dalam penyusunan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB).

Berdasarkan pemaparan tersebut, sangat jelas bahwa Standar penilaian terhadap guru merupakan inti dari kompetensi dan potensi yang harus dimiliki seorang guru. Pemerintah telah menyusun Standar penilaian dan kualifikasi guru sedemikian rupa sehingga dapat berlaku untuk semua guru di Indonesia. Namun, dalam implementasinya masih ditemukan kendala-kendala terutama pada kualifikasi dan penilaian guru yang secara nyata di berbagai sekolah.

B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:

1. Bagaimanakah Standar Penilaian siswa dan permasalahannya pada jenjang SMP/ MTs?

2. Bagaimanakah Standar Penilaian guru dan permasalahannya pada jenjang SMP/ MTs?

C. TujuanTujuan disusunnya makalah ini yaitu:

1. Memahami Standar Penilaian siswa dan permasalahannya pada jenjang SMP/ MTs.

2. Memahami Standar Penilaian guru dan permasalahannya pada jenjang SMP/ MTs.

D. Manfaat Penyusunan makalah ini diharapkan memberikan manfaat:

1. Bagi mahasiswa pendidikan biologi: memberikan informasi tambahan mengenai problematika yang ada tentang standar penilaian siswa dan guru, serta bagaimana solusi mengatasi permasalahan yang sering ditemukan selama ini.

2. Bagi pembaca pada umumnya yaitu memberikan informasi mengenai permasalahan standar penilaian siswa dan guru yang ada di Indonesia dan perbandingannya dengan negara lain.

2

Page 3: Penilaian Kinerja Guru

BAB IIPEMBAHASAN

A. Standar Penilaian Siswa dan Permasalahannya pada Jenjang SMP/ MTs1. Standar Penilaian Pendidikan

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1 angka 1 menyatakan bahwa “pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”. Selanjutnya, Pasal 3 menegaskan bahwa pendidikan nasional “berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Standar Nasional Pendidikan “berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu”. Standar Nasional Pendidikan terdiri atas 8 (delapan) standar, salah satunya adalah Standar Penilaian yang bertujuan untuk menjamin:a. perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi yang akan

dicapai dan berdasarkan prinsip-prinsip penilaian; b. pelaksanaan penilaian peserta didik secara profesional, terbuka, edukatif,

efektif, efisien, dan sesuai dengan konteks sosial budaya; dan c. pelaporan hasil penilaian peserta didik secara objektif, akuntabel, dan

informatif.Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme,

prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup:a. Penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif

untuk menilai mulai dari masukan (input), proses,dan keluaran (output) pembelajaran.

b. Penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh peserta didik secara reflektif untuk membandingkan posisi relatifnya dengan kriteria yang telah ditetapkan.

c. Penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian yang dilaksanakan untuk menilai keseluruhan entitas proses belajar peserta didik termasuk penugasan

3

Page 4: Penilaian Kinerja Guru

perseorangan dan/atau kelompok di dalam dan/atau di luar kelas khususnya pada sikap/perilaku dan keterampilan.

d. Ulangan merupakan proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik.

e. Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk menilai kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih.

f. Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8-9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan tengah semester meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.

g. Ulangan akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.

h. Ujian Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UTK merupakan kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan UTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi tersebut.

i. Ujian Mutu Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UMTK merupakan kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan UMTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi tersebut.

j. Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN merupakan kegiatan pengukuran kompetensi tertentu yang dicapai peserta didik dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan, yang dilaksanakan secara nasional.

k. Ujian Sekolah/ Madrasah merupakan kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi di luar kompetensi yang diujikan pada UN, dilakukan oleh satuan pendidikan.

Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada prinsip-prinsip: objektif, terpadu, ekonomis, transparan, akuntabel, dan edukatif. Pendekatan penilaian yang digunakan adalah penilaian acuan kriteria (PAK). PAK merupakan penilaian pencapaian kompetensi yang didasarkan pada kriteria ketuntasan minimal (KKM). KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik Kompetensi Dasar yang akan dicapai, daya dukung, dan karakteristik peserta didik.

4

Page 5: Penilaian Kinerja Guru

Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan. Cakupan penilaian merujuk pada ruang lingkup materi, kompetensi mata pelajaran/ kompetensi muatan/ kompetensi program, dan proses. Teknik Penilaian juga mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan dengan penjelasan sebagai berikut: a. Penilaian kompetensi sikap: observasi, penilaian diri, penilaian antarpeserta,

dan jurnal. b. Penilaian kompetensi pengetahuan: tes tulis, tes lisan, dan penugasan.c. Penilaian Kompetensi Keterampilan: tes praktik, projek, dan penilaian

portofolio.Mekanisme dan prosedur penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan

dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan, Pemerintah dan/ atau lembaga mandiri. Penilaian hasil belajar dilakukan dalam bentuk penilaian otentik, penilaian diri, penilaian projek, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian sekolah, dan ujian nasional. Penilaian hasil belajar oleh pendidik yang dilakukan secara berkesinambungan bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran. Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah dilakukan melalui Ujian Nasional dan ujian mutu Tingkat Kompetensi.

2. Permasalahan Standar Penilaian Siswa dan Solusi Penyelesaiannya pada Jenjang Pendidikan SMP/MTs

Sekolah yang saya kaji dalam makalah adalah SMP Putri Darut Tauhid yang berada di Kecamatan Bangil Kabupaten Pasuruan. Profil sekolah ini yaitu:

Nama Sekolah : SMP Putri Darut TauhidAlamat Sekolah : Jl. Layur No. 55 Bangil, Kab. PasuruanNama Kepala Sekolah : Hj. Luluk Shobihah, S.Psi, M.Pd.Tahun Didirikan : 1992Kurikulum yang digunakan : KTSP 2006

Kurikulum yang digunakan pada sekolahan ini masih KTSP 2006, sehingga standar penilaian yang diterapkan pada sekolah ini tentunya berbeda dengan kurikulum 2013. Pada kurikulum yang digunakan sekolahan tersebut yaitu KTSP 2006, prinsip penilaian bersifat sahih, objektif, adil, terpadu, terbuka, menyeluruh, sistematis, beracuan kriteria, dan akuntabel. Hal ini berbeda dengan prinsip penilaian pada kurikulum 2013 yang mempunyai prinsip objektif, terpadu, ekonomis, transparan, akuntabel, dan edukatif. Akan tetapi, meskipun menggunakan kurikulum KTSP, masih terdapat penilaian yang juga belum sesuai

5

Page 6: Penilaian Kinerja Guru

dengan kurikulum tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru, penilaian mata pelajaran IPA terpadu di SMP tersebut hanya bersifat penilaian kognitif dam afektif saja. Kemampuan kognitif dinilai melalui tes tertulis, sedangkan kemampuan afektif dinilai melalui observasi sikap siswa selama proses pembelajaran. Pada mata pelajaran IPA terpadu, praktikum tidak dilakukan karena fasilitas laboratorium belum memadai. Sehingga sulit dalam melakukan penilaian psikomotor siswa karena tidak ada praktikum yang dilakukan. Sedangkan jika dilihat dari soal tes harian, guru biasanya hanya mengambil soal yang sudah dibuatnya tahun lalu dengan sedikit perubahan. Hal ini tentunya kurang bagus karena karakteristik siswa berbeda dan ilmu pengetahuan terus mengalami perkembangan.

Berdasarkan berbagai permasalahan yang sudah dijelaskan di atas, dapat ditawarkan berbagai solusi pemecahannya, antara lain pengubahan kurikulum secara menyeluruh di sekolah tersebut dari kurkulum KTSP menjadi kurikulum 2013. Dengan penerapan kurikulum terbaru, maka sekolah akan menerapkan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum tersebut. Selanjutnya, pelatihan terhadap guru juga perlu dilakukan dalam penerapan kurikulum 2013 tersebut, agar penerapannya bisa berjalan secara maksimal, sehingga dalam pembuatan soal ujian, guru dapat membuat soal yang lebih baik, tidak mengambil soal yang sama dari tahun-tahun sebelumnya. Pengadaan laboratorium juga sangat penting bagi sekolah ditingkat SMP, karena dengan adanya laboratorium, kegiatan belajar mengajar terutama mata pelajaran IPA terpadu dapat berjalan lebih baik lagi.

B. Standar Penilaian guru dan permasalahannya pada jenjang SMP/ MTs1. Standar Penilaian Kinerja Guru

Standar penilaian kinerja guru dapat dibagi menurut beberapa kompetensi tertentu, antara lain: a. Kompetensi Pedagogik

1) Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual.

2) Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.3) Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang

diampu.4) Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.5) Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan

pembelajaran.

b. Kompetensi Kepribadian1) Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga

menjadi guru, dan rasa percaya diri.

6

Page 7: Penilaian Kinerja Guru

c. Kompetensi Sosial1) Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia

yang memiliki keragaman sosial budaya.

d. Kompetensi Profesional1) Kompetensi Guru mata pelajaran IPA pada SMP/MTs2) Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.

Menurut buku Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru (Kemendikbud, 2012), kisi-kisi instrumen penilaian kinerja guru kelas/ mata pelajaran yang menggambarkan hubungan antara dimensi tugas utama dan indikator kinerjanya dapat diperlihatkan pada tabel 1 berikut:

Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Penilaian Kinerja Guru Kelas/ Mata Pelajaran.

7

Page 8: Penilaian Kinerja Guru

2. Permasalahan Penilaian Kinerja Guru dan Solusi PemecahannyaSekolah yang saya ambil sebagai sampel masih sama dengan sub bab

sebelumnya mengenai Standar Penilaian Siswa yaitu SMP Putri Darut Tauhid. Dari hasil wawancara, terdapat beberapa permasalahan yang ditemukan, antara lain:a. Kompetensi Pedagodik

Pada penerapannya, Guru kurang begitu memperhatikan karakteristik siswa secara keseluruhan. Belum pernah dilakukan identifikasi secara mendalam terhadap faktor-faktor penyebab siswa yang mengalami kesulitan belajar. Penerapan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang dilakukan oleh guru mata pelajaran IPA terpadu kurang efektif dalam proses pembelajaran. Pembelajaran sebagian besar hanya berpusat pada guru, guru kurang merangsang peserta didik untuk kreatif. Permasalahan selanjutnya yaitu mengenai instrumen penilaian yang dilakukan kurang bervariasi, karena masih banyak menggunakan instrumen berupa tes tulis. Guru juga jarang melakukan

8

Page 9: Penilaian Kinerja Guru

penilaian proses, penilaian yang digunakan hanya penilaian produk berupa hasil tes harian, mid semester, maupun tes akhir semester.

Solusi yang dapat diberikan pada permasalahn pedagogik ini antara lain memberikan pelatihan yang intensif kepada guru agar guru dapat memperhatikan karakteristik siswa secara keseluruhan, guru dapat menerapkan model pembelajaran student center yang bisa meningkatkan kreatifitas siswa, dan guru diharapkan memberikan berbagai macam penilaian misalnya melalui penilaian kemampuan afektif dan psikomotor.

b. Kompetensi KepribadianKepribadian guru sudah cukup baik karena berdasarkan hasil wawancara,

guru sudah bertanggung jawab dengan tugasnya yaitu berusaha masuk kelas tepat waktu dan tidak meninggalkan kelas saat pembelajaran berlangsung.

c. Kompetensi SosialSikap sosial guru sudah cukup bagus dalam hubungannya dengan

masyarakat. Namun, guru sering kurang memperhatikan kearifan lokal yang seharusnya digali sebagai bahan ajar dalam proses belajar mengajar. Solusi yang dapat diberikan adalah guru sebaiknya menggali potensi daerah yang dapat diterapkan dalam pembelajaran IPA terpadu.

d. Kompetensi ProfesionalGuru kurang kreatif dan inovatif dalam penerapan dan pengembangan IPA

terpadu karena siswa hanya diberi materi-materi yang sudah tertera pada bahan ajar yang terbatas, kurang kontekstual. Guru dalam membelajarkan peserta didik kurang dapat mengembangkan materi pembelajaran secara kreatif terpaku pada buku paket dan model pembelajaran yang sudah guru terapkan bertahun-tahun tanpa adanya inovasi dan pengembangan model untuk mencapai tujuan pembelajaran. Mungkin ini juga disebabkan keterbatasan alat dan kemampuan guru dalam menguasai komputer sehingga kurang bisa memanfaatkan teknologi tersebut. Sehingga perlu diberikan pelatihan mengenai pemanfaatan komputer sebagai media ajar yang bisa membantu minat belajar siswa.

9

Page 10: Penilaian Kinerja Guru

BAB IIIPENUTUP

A. Kesimpulan Kesimpulan yang diperoleh dari makalah ini yaitu:

1. Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik.

2. Penilaian kinerja guru adalah penilaian yang dilakukan terhadap setiap butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaan karir, kepangkatan, dan jabatannya. Guru sebagai pendidik profesional mempunyai tugas utama yaitu mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah..

B. Saran Diperlukan pengkajian yang lebih mendalam lagi mengenai standar

penilaian Siswa dan Guru pada jenjang SMP/ MTs, sehingga dapat diberikan berbagai solusi yang lebih tepat mengenai permasalahan penilaian siswa dan guru di Indonesia demi tercapainya tujuan pendidikan nasional.

10

Page 11: Penilaian Kinerja Guru

DAFTAR RUJUKAN

Kemendikbud. 2012. Pedoman Penilaian Kinerja Guru: Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru.

Kemendikbud. 2013. Salinan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah.

11