penggolongan antibiotik dan contoh nama obat
DESCRIPTION
AntibiotikTRANSCRIPT
Penggolongan antibiotik dan contoh nama obat
Penggolongan antibiotik dan contoh nama obatFarmakokinetikFarmakodinamik dan struktur kimiaSpektrum antimikroba dan IndikasiKontraindikasi dan efek sampingInteraksi obat
Penisilin
1. Penisilin alam
1.1 Penisilin G
1.2 Penisilin V
2. Aminopenisilin
2.1 Ampisilin
2.2 AmoksisilinA : - Cairan lambung dengan pH 4 tidak terlalu merusak penisilin- Penisilin G tidak dianjurkan untuk diberikan oral
- Penisilin V relatif tahan asam, tapi 30% mengalami pemecahan disaluran cerna atas
Jumlah ampisilin yang diabsorbsi dipengaruhi dosis dan ada tidaknya makana disaluran cerna
-kadar dalam darah amoksisilin 2x lebih tinggi daripada ampisilin dengan dosis sama
D: - Penisilin G didistribusi luas dalam tubuh (CSS sukar dicapai)- Ampisilin dan amoksisilin didistribusi luas dalam tubuh dan terikat oleh sekitar 20% protein plasma serta mengalami srkulasi enterohepatik dengan jumlah ekskresi cukup tinggiM : - umumnya dilakukan oleh mikroba berdasr pengaruh enzim penisilinase dan amidase. Proses metabolisme oleh hospes tidak terlalu bermakna.
E : - melalui proses sekresi di tubuli ginjal yang dapat dihambat oleh probenesidSpektrum antimokroba
Penisilin G : sempitPenisilin V : sempit
Ampisilin : Luas
Amoksisilin : Luas
Indikasi
Penisilin G : Infeksi tenggorokan, OM, endokarditis, meningitis, pneumonia
Penisilin V : tonsilitis, OM, demam rematik, profilaksis
Ampisilin dan Amoksisilin : ISK, OM, Sinusitis, bronkitis kronis, gonorhoe
Kontraindikasi
Penisilin G, Penisilin V, Ampisilin, Amoksisilin : Hipersensitivitas
Efek Samping
Penisilin G dan V : reaksi alergi berupa urtikaria, nyeri sendi, syok anafilaktik, diare
Ampisilin dan Amoksisilin : mual, diare, ruam, kadang-kadang kolitis Kombinasi amoksisilin dan asam klavulanat berguna untuk menurunkan resistensi terhadap bakteri
Efek sinergk/ potensiasi yaitu kombinasi betalaktam dengan aminoglikosid
Sefalosporin1. SG I
1.1 Sefalotin1.2 Sefazolin
1.3 Sefaleksin
1.4 Sefradin
1.5 Sefadroksil
2. SG II
2.1 Sefamandol
2.2 Sefoksitin
2.3 Sefaklor
2.4 Sefuroksim
3. SG III
3.1 Sefotaksim
3.2 Moksalaktam
3.3 Seftriakson
3.4 Sefoperazon
3.5 Seftazidim
3.6 Sefiksim
4. SG IV
4.1 Sefepim
4.2 SefpiromA : Dibedakan menjadi 2 golongan yaitu golongan per oral dan IV dan IM. Pada sefalotin dan sefapirin tidak diberikan secara IM karena menimbulkan iritasi lokal dan nyeri.D : Pada beberapa SG III dapat mencapai CSS sehingga bermnafaat untuk pengobatan meningitis purulenta. Sefalosporin juga melewati sawar darah uri, mencapai cairan sinovial, cariran perikardium, dan cairan mata tetapi tdak sampai vitreus.
M & E : sebagian besar diekskresi melalui ginjal dengan proses sekresi tubuli, kecuali seoperazon yang diekskresi melalui empedu. antibiotik golongan sefalosporin generasi ke-4 bersifat bakterisidal dan tahan terhadap enzim -laktamase. Cincin -laktamnya bekerja dengan cara mengganggu sintesis polimer dinding sel bakteri, yaitu peptidoglikan. Sifat bakterisidalnya pada konsentrasi rendah melawan bakteri patogen gram negatif dan positif karena sefalosporin dapat masuk dengan cepat ke dalam dinding sel bakteri dan memiliki afinitas yang tinggi untuk berikatan dengan enzim target (ikatan penisilin-protein). SpektrumSG I : Aktif terhadap kuman gram positif dengan keunggulan dari Penisilin aktivitas nya terhadap bakteri penghasil PenisilinaseSG II : Kurang aktif terhadap bakteri gram postif dibandingkan dengan generasi pertama, tetapi lebih aktif terhadap kuman gram negatif; misalnya H.influenza, Pr. Mirabilis, E.coli, dan KlebsiellaSG III : Golongan ini umumnya kurang efektif dibandingkan dengan generasi pertama terhadap kuman gram positif, tetapi jauh lebih efektif terhadap Enterobacteriaceae, termasuk strain penghasil Penisilinase.SG IV : Hampir sama dengan generasi ketigaIndikasi
Antara SG I sampai SG IV tidak banyak perbedaan, yaitu pengobatan infeksi gram +/- berat yang tidak dapat diobati dengan antibiotik lainKontraindikasi SG I sampai SG IV tidak banyak perbedaaan, hipersensitivitas terhadap sefalosporin
Efek sampingSG I sampai SG IV tidak jauh berbeda, diare kolitis, mual, muntah, dan sakit kepaala.