pengembangan model kurikulum bahasa inggris untuk ...€¦ · informasi yang menuntut guru atau...
TRANSCRIPT
i
Kode/ Nama Rumpun Ilmu:
02/Sastra (dan Bahasa) Inggris
USULAN
PENELITIAN PRODUK TERAPAN
YUYUN YULIA
Pengembangan Model Kurikulum Bahasa Inggris untuk
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Ketua Peneliti
Yuyun Yulia, M.Pd., Ph.D
0512077101
Anggota Peneliti
Theresia Laksmi Widyarini, M.Hum
0507107501
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
Mei 2016
ii
iii
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM
__________________________________________________________________
1. Judul Penelitian : Pengembangan Model Kurikulum Bahasa Inggris
untuk Pendidikan Guru Sekolah Dasar
2. Tim Peneliti
No Nama Jabatan Bidang
Keahlian Instansi Asal
Alokasi
Waktu
(jam/minggu)
1. Yuyun Yulia Ketua Pengajaran
Bahasa
Inggris
Universitas
Sarjanawiyata
Tamansiswa
3 x
2. T. Laksmi. W Anggota Pengajaran
Bahasa
Inggris
Universitas
Sarjanawiyata
Tamansiswa
3 x
3. Objek Penelitian (jenis material yang akan diteliti dan segi penelitian):
Adapun objek penelitian adalah kurikulum Program Studi (Prodi) Pendidikan
Guru Sekolah Dasar (PGSD) dalam mengajarkan Bahasa Inggris kepada
siswanya. Hal tersebut ssesuai dengan visi prodi yakni menjadi program studi
berkualitas prima yang mampu menyiapkan guru SD professional dan kompetitif
berdasarkan Pancasila dan bercirikan Pancadharma Tamansiswa.
4. Masa Pelaksanaan
Mulai : bulan Maret tahun: 2017
Berakhir : bulan Desember tahun: 2017
5. Usulan Biaya DRPM Ditjen Penguatan Risbang
- Tahun ke-1 : Rp. 75 Juta Rupiah
- Tahun ke-2 : Rp. 75 Juta Rupiah
- Tahun ke-3 : Rp. 50 Juta Rupiah
6. Lokasi Penelitian (lab/studio/lapangan) adalah di beberapa universitas yang
memiliki Prodi PGSD di Yogyakarta.
7. Instansi lain yang terlibat adalah
- Stakeholders atau pengguna lulusan seperti Dinas Pendidikan Kebudayaan
Pemuda dan Olahraga Provinsi DIY,
- Organisasi profesi untuk prodi PGSD,
- British Council atau RELO.
Kontribusi lembaga tersebut adalah saran pendapat tentang kurikulum yang tepat
sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Sementara itu instansi seperti British
Council atau RELO memberikan seminar atau workshop terkait Teaching English
to young learners dan classroom language bagi mahasiswa PGSD.
8. Temuan yang ditargetkan adalah model pengajaran dan pembelajaran Bahasa
Inggris untuk siswa sekolah dasar. Praktek pembelajaran yang terjadi saat ini
adalah menitikberatkan pada pengajaran tata Bahasa Inggris kepada siswa sekolah
dasar (SD); dengan kata lain, siswa SD ‘dipaksa’ untuk menghapal rumus atau
formula dengan menggunakan metode pembelajaran tradisional sehingga
menimbulkan kesulitan siswa untuk memahami pelajaran Bahasa Inggris.
Harusnya pembelajaran Bahasa Inggris dapat memotivasi siswa untuk menyukai
iv
pelajaran Bahasa Inggris apalagi di era globalisasi dengan arus perkembangan
teknologi dan komunikasi yang begitu cepat.
9. Kontribusi mendasar pada suatu bidang ilmu
Penelitian ini memfokuskan kepada model kurikulum Bahasa Inggris prodi PGSD
sesuai dengan analisis kebutuhan stakeholder serta perkembangan teknologi
informasi yang menuntut guru atau calon guru agar menjadi insan akademis dan
professional dalam rangka meningkatkan profesionalisme calon guru atau guru
bidang studi Bahasa Inggris di tingkat dasar. Kurikulum tersebut nantinya banyak
menggunakan perkembangan ipteks untuk menyusun pembelajaran Bahasa
Inggris yang menarik dan inovatif.
10. Jurnal ilmiah yang menjadi sasaran
Target luaran untuk penelitian ini disamping model kurikulum bahasa Inggris
untuk tingkat dasar adalah tulisan ilmiah atau artikel yang akan dipublikasikan
pada jurnal nasional tidak terakreditasi seperti jurnal ilmiah PGSD (Trihayu) dan
jurnal yang diterbitkan prodi di lingkungan Universitas Sarjanawiyata
Tamansiswa, jurnal nasional terakreditasi seperti k@ta dan jurnal internasional
terindeks scopus.
11. Rencana luaran HKI, buku, purwarupa atau luaran lainnya yang ditargetkan, tahun
rencana perolehan atau penyelesaiannya.
Hasil akhir yang diharapkan adalah publikasi ilmiah berupa buku atau bahan √ajar
untuk mahasiswa prodi PGSD di Yogyakarta.
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………………. i
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………... ii
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM ……………………... iii
DAFTAR ISI ………………………………………………. v
RINGKASAN ……………………………………………… vi
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1.Latar Belakang ………………………………. 1
1.2.Tujuan Khusus ………………………………. 4
1.3.Keutamaan Penelitian ………………………. 5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 7
2.1 Pentingnya Bahasa Inggris ………………. 7
2.2 Pengajaran Bahasa Inggris untuk Anak ………. 8
2.2.1 Kurikulum ………………………………. 8
2.2.2 Kriteria dan Karakteristik Guru Bahasa Inggris 9
2.2.3 Manajemen Kelas ……………………….. 9
2.2.4 Media ……………………………….. 10
2.3 Lembaga Pendidik Tenaga Kependidikan ………. 11
BAB 3 METODE PENELITIAN ……………………….. 13
3.1 Rancangan Penelitian ……………………….. 13
3.2 Subjek dan Lokasi Penelitian ……………….. 14
3.3 Instrumen Penelitian ……………………….. 15
3.4 Teknik Pengumpulan Data ……………….. 15
3.5 Teknik Analisa Data ……………………….. 15
3.6 Keabsahan Data ……………………………….. 15
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN ……….. 16
4.1 Anggaran Biaya ……………………………….. 16
4.2 Jadwal Penelitian ……………………………….. 17
REFERENSI ……………………………………………….. 18
LAMPIRAN ……………………………………………….. 19
Lampiran 1. Justifikasi Anggaran Penelitian ……….. 19
Lampiran 2. Dukungan Sarana dan Prasarana ………. 22
Lampiran 3. Format Susunan Organisasi ……….. 23
Lampiran 4. MOU ……………………………….. 24
Lampiran 5. Format Biodata Ketua dan Anggota Tim Pengusul 30
Lampiran 6. Surat Pernyataan Ketua Pengusul … 39
vi
RINGKASAN
Penelitian ini secara umum melihat potret pelaksanaan pengajaran Bahasa Inggris pada
usia dini. Adapun tujuan khusus adalah untuk melihat model pembelajaran Bahasa Inggris
untuk Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), termasuk mengembangkan kurikulum,
model pembelajaran beserta penilaiannya. Kurikulum pembelajaran Bahasa Inggris
dipandang sangat penting mengingat para lulusan prodi PGSD mampu berkomunikasi
menggunakan Bahasa Inggris sesuai dengan tuntutan masa kini yakni era Masyarakat
Ekonomi Asia (MEA) dimana peranan Bahasa Inggris sangat berkontribusi dalam
pergaulan antar bangsa.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan gabungan
beberapa instrument seperti observasi, kuesioner, interview, dokumen serta diskusi
bersama siswa (Focus Group Discussion – FGD). Penelitian diawali dari pengumpulan
data perihal analisa kebutuhan (needs analysis) pengguna lulusan dan pemangku
kebijakan (stakeholder)dalam pengajaran Bahasa Inggris seperti dinas pendidikan,
pengawas, kepala sekolah, guru, orang tua dan siswa. Praktisi dan dosen dari luar institusi
juga akan diwawancara guna mendapat masukan (feedback) dari sisi ilmu pengajaran
anak pada usia dini. Data terkumpul akan dianalisa dan lalu dihubungkan dengan
dokumen serta observasi pembelajaran Bahasa Inggris yang terjadi disekolah saat ini.
Wawancara dengan stakeholder akan memperkuat temuan yakni bagaimana kurikulum
yang sesuai dengan keinginan masyarakat umumnya dan dunia pendidikan khususnya
pengajaran Bahasa Inggris kepada anak usia dini. Triangulasi data dilakukan untuk
memperoleh keabsahan (validity) dan realibilitas (realibility). Setelah kurikulum telah
dibuat berdasarkan masukan stakeholders lalu dilanjutkan dengan model pembelajaran
Bahasa Inggris yang diimplementasikan ke mahasiswa PGSD. Model pembelajaran
tersebut juga berdasarkan buku ajar yang akan didesain dan di ujicobakan. Hasil dari
ujicoba tersebut akan menjadi bahan ajar yang dapat dipatenkan sebagai produk penelitian
ini.
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Bahasa Inggris merupakan Bahasa yang mutlak diperlukan dalam pergaulan antar
bangsa. Kompetensi berbahasa khususnya Bahasa Inggris mutlak dibutuhkan di era
globalisasi khususnya pada era Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) pada tahun 2016 ini.
Bahasa Inggris merupakan salah satu dari enam Bahasa yang diakui Perserikatan bangsa
bangsa dalam hubungan diberbagai bidang seperti ekonomi, pertahanan maupun
pendidikan.
Pada dunia pendidikan, kompetensi berbahasa mencakup empat ketrampilan
yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis merupakan target dari pengajaran
Bahasa Inggris untuk mencapai kemampuan berkomunikasi baik secara lisan ataupun
tulisan. Seperti dikatakan oleh Richards and Rodgers (2001) bahwa perkembangan
pengajaran bahasa terfokus pada interaksi social atau penggunaan dari Bahasa tersebut.
Lebih jauh mereka mengatakan,
“Its teaching and learning stresses interaction, conversation and language use
rather than about the language – grammar, vocabulary and phonetics; in other
words, it develops the communicative competence that means the language is
being learned for social interactions”
(Richards and Rodgers, 2001 seperti dikutip dalam Yulia (2014:29)
Littlewood (1981) dalam Yulia (2014) mengatakan hal senada bahwa pengajaran
bahasa Inggris pada wilayah extending circle seperti Brunei, Hongkong, Jepang,
Thailand, Korea Selatan, Cina, Myanmar dan Indonesia (Kachru, 1998) mengutamakan
pada komunikasi. Jelasnya ia menyimpulkan bahwa “to extend the range of
communication situations in which the learner can perform with focus on meaning,
without being hindered by the attention he must pay to linguistic form” (untuk
memperluas komunikasi dimana pembelajar dapat berkomunikasi tanpa dihalangi oleh
tata kaidah Bahasa).
Dapat disimpulkan bahwa Bahasa Inggris sudah tentu mutlak dipelajari dan
digunakan untuk berkomunikasi. Tanpa ada pemahaman antara kedua belah pihak
2
(pembicara dan pendengar danatau pembaca), maka mustahil dapat terbentuk
komunikasi.
Pemerintah melalui Peraturan No 19 tahun 2005 mengatakan bahwa pendidikan
Bahasa bertujuan membekali para lulusan untuk mampu berkomunikasi dengan
menggunakan Bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi secara internasional. Singkat
kata, pemerintah telah menaruh perhatian khusus terhadap pengajaran Bahasa Inggris
dengan target kemampuan komunikasi.
Perhatian pemerintah terhadap pengajaran Bahasa telah dimulai pasca
kemerdekaan negara. Bahasa Inggris terpilih sebagai Bahasa asing pertama yang
diajarkan pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). Keseriusan pemerintah
direspon masyarakat dengan memberikan Bahasa Inggris sejak usia dini di tahun 1994
dengan mengusung kurikulum dengan muatan local; sebagian besar Sekolah Dasar (SD)
mengajarkan Bahasa Inggris sebagai muatan lokal (Coleman dan Pudjiastuti, 1995),
bahkan 61.6 persen siswa SMP sudah belajar Bahasa Inggris di SD (Kasihani, 2000).
Dapat disimpulkan pengajaran Bahasa Inggris telah ‘menjamur’ baik dari sekolah tingkat
dasar maupun menengah. Perhatian pemerintah tidak hanya mencanangkan Bahasa
Inggris di sekolah pada tiap jenjang pendidikan, tetapi juga Bahasa Inggris dijadikan salah
satu subjek dinilai pada ujian nasional. Hal tersebut menjadi sinyal bahwa masyarakat
dalam hal ini orang tua dan masyarakat telah memandang pengajaran Bahasa Inggris
tersebut penting diajarkan pada usia dini dengan tujuan bervariasi seperti nilai baik pada
ujian nasional ataupun ingin meningkatkan kemampuan anak mereka untuk mendalami
Bahasa Inggris sebagai alat komunikasi pada tingkat internasional, apalagi di era
globalisasi ini khususnya menyongsong Masyarakat Ekonomi Asia (MEA).
Ditingkat perguruan tinggi, Bahasa Inggris menjadi mata kuliah wajib diajarkan.
Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 Pasal 9 ayat (2) mengatakan bahwa kurikulum
tingkat satuan pendidikan tinggi wajib memuat mata kuliah pendidikan agama,
pendidikan kewarganegaraan, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Perihal kedalaman
muatan kurikulum diatur perguruan tinggi masing-masing.
Tujuan pembelajaran Bahasa Inggris digunakansebagai sarana mengembangkan
kompetensi ketrampilan berbahasa mahasiswa – Mendengarkan, Berbicara, Membaca
dan Menulis. Setiap perguruan tinggi mengembangkankurikulum mereka dengan
3
mengacu pada Standar Nasional Pendidikan (Undang-Undang No. 20/2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional) atau Sisdiknas. Pengajaran Bahasa Inggris yang dilakukan
selama ini pada program studi non-bahasa Inggris belum difokuskan kepada kompetensi
komunikasi para lulusan. Hal tersebut dapat terlihat dari silabus mata kuliah yang dibuat
prodi. Rerata dari pengajaran Bahasa Inggris untuk program studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar (PGSD) beberapa universitas sangat beragam. Rerata pengajaran Bahasa
Inggris kepada mahasiswa PGSD berkisar antara 4 – 6 sks tersebar di beberapa semester.
Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menawarkan hanya 2 SKS, 4 sks untuk
Universitas Sanata Dharma (USD), juga 6 sks untuk mahasiswa Universitas Ahmad
Dahlan (UAD); sementara UST memiliki 6 sks tersebar dibeberapa semester.
Keberagaman dari jumlah sks serta sebarannya selayaknya berdasarkan needs analysis
(analisa kebutuhan) stakeholder agar apa yang diharapkan masyarakat dapat
direalisasikan perguruan tinggi sebagai institusi pencetak guru professional.Berikut
penjelasan mata kuliah Bahasa Inggris I, II dan III prodi PGSD UST,
“Mata kuliah ini mendeskripsikan bagaimana cara memperkenalkan diri kepada
orang lain, mengungkapkan kebiasaan yang dilakukan dalam waktu tertentu,
tentang berlibur, memperkenalkan structure simple past, simple present
continuous tense, simple past tense dan simple present perfect tense (Bahasa
Inggris 1 – UST 213)”
“Mata kuliah bahsa Inggris II adalah mata kuliah yang difokuskan pada pelatihan
keterampilan berkomunikasi sehari-hari dalam Bahasa Inggris pada tingkat
menengah (intermediate). Aspek komunikasi yang dipelajari meliputi
perkenalann, description of people, telling past indefinite time, mengekspresikan
agreement and disagreement dan beberapa aspek lain seperti yang tertulis pada
bagian VI aktifitas perkuliahan. Peserta mata kuliah ini adalah mereka yang
sudah lulus dari level intermediate (Bahasa Inggris II, PSD 314)”.
“Pembelajaran Bahasa Inggris untuk anak merupakan mata kuliah yang
membantu anak mempelajari teori pengajaran praktis Bahasa Inggris untuk anak
dan penerapannya. Mahasiswa diharapkan untuk memahami teori pengajaran
sesuai dengan ketrampilan bahasa Inggris seiring dengan kurikulum sekolah saat
ini (Pembelajaran Bahasa Inggris untuk anak, PSD 643)”.
Contoh silabus diatas dapat disimpulkan bahwa Bahasa Inggris 1 dan II mengarah
pada ketrampilan lisan dan tulisan dengan topik tertentu juga tata Bahasa dalam teks
tersebut; sedangkan Bahasa Inggris III atau dikenal sebagai Pembelajaran Bahasa Inggris
4
untuk Anak terfokus kepada teori pemerolehan Bahasa serta metode dan media yang tepat
untuk pengajaran Bahasa Inggris usia dini. Aspek kebahasaan untuk siswa SD sepertinya
tidak secara eksplisit diajarkan apalagi instruksi-instruksi sederhana yang wajib dikuasai
guru dalam berkomunikasi dikelas.
Pengajaran Bahasa Inggris pada usia dini dimulai sejak tahun 1994 melalui
kebijakan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 060/U/1993 tertanggal 25
Februari 1993 tentang pengajaran Bahasa Inggris sebagai muatan local dan dapat dimulai
pelaksanaannya di kelas 4 SD. Penelitian yang dilaksanakan oleh Prof. Kasihani K.E.
Suyanto, Guru Besar Universitas Negeri Malang, dalam waktu 3 tahun meliputi 10 daerah
di Jawa dan Sumatra, menyimpulkan bahwa80 % kualifikasi guru SD mengajarkan
Bahasa Inggris belum memadai. Hal senada juga disimpulkan oleh Chodidjah (2000),
instruktur British Council, yang menyimpulkan bahwa di daerah DKI hanya sebagian
kecil (20 %) guru layak mengajarkan Bahasa Inggris di SD. Pengamatan peneliti pada
beberapa sekolah dasar, sebagian guru memfokuskan pengajaran mereka kepada tata
Bahasa dan kosakata. Gebhard (2006) seperti dikutip di Suyanto pada pidato pengukuhan
guru besar menyatakan bahwa:
“Kebanyakan pelajaran Bahasa Inggris diarahkan agar siswa dapat menganalisis
dan memahami Bahasa Inggris sehingga mereka dapat lulus ujian. Kenyataannya
adalah tidak ada atau sedikit sekali kesempatan bagi siswa untuk menerapkan
apa yang mereka pelajari dalam situasi yang komunikatif di luar sekolah. Pada
umumnya kelas Bahasa Inggris di Indonesia lebih banyak menekankan pada
‘learning about English’ bukan ‘learning how to use English’ (hal. 9).
Penelitian berkesinambungan ini diharapkan dapat menjadi sebuah terobosan baru
tentang model kurikulum yang dikembangkan dari pengguna dan pemangku kebijakan
(stakeholder) termasuk model pembelajaran serta contoh buku ajar yang dapat
diimplementasikan di prodi PGSD. Kontribusi penelitian ini diharapkan agar siswa
lulusan PGSD dapat memiliki kompetensi berbahasa khususnya di kelas ketika
berkomunikasi dengan peserta didik serta dapat menggunakan Bahasa Inggris sebagai
alat komunikasi baik didalam maupun diluar kelas.
1.2 Tujuan Khusus
Penelitian ini dirancang dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun; dimulai dengan analisa
kebutuhan stakeholder pada tingkat sekolah dasar dan lembaga Pendidik dan Tenaga
5
Kependidikan (LPTK). Tabel 1.1 merupakan rencana capaian tahunan sesuai luaran yang
ditargetkan dan lamanya penelitian yang akan dilakukan.
Tabel 1.1: Rencana Capaian Tahunan
No Jenis Luaran Indikator Capaian
TS TS+1 TS+2
1. Publikasi ilmiah Internasional √
Nasional terakreditasi √
2. Pemakalah dalam pertemuan ilmiah Internasional √ √ √
Nasional √ √ √
3. Keynote speaker dalam pertemuan
ilmiah
Internasional √ √
Nasional √ √ √
4. Visiting lecturer Internasional √
5. Hak Atas Kekayaan Intelektual (HKI) Paten
Paten sederhana √
Hak cipta
Merek dagang
Rahasia dagang
Desain produk
industry
Indikasi geografis
Perlindungan varietas
tanaman
Perlindungan
topografi sirkuit
terpadu
6. Teknologi tepat guna √
7. Model/purwarupa/desain/karya seni/rekayasa social √
8. Buku ajar (ISBN) √
9. Tingkat kesiapan teknologi (TKT) √
Secara khusus, tujuan penelitian pada tahun pertama ini mencakup:
1. menyusun model kurikulum mahasiswa PGSD,
2. melakukan uji coba model kurikulum,
3. melaksanakan validasi, dan
4. merancang bahan ajar.
1.3 Keutamaan Penelitian
Penerapan program pembelajaran Bahasa Inggris untuk mahasiswa PGSD menawarkan
beberapa keuntungan. Mahasiswa PGSD akan semakin percaya diri dalam berkomunikasi
sederhana dengan peserta didik. Mahasiswa diharapkan dapat memfasilitasi iklim
pembelajaran kondusif bagi anak untuk memfasilitasi mereka dalam pemerolehan dan
6
pembelajaran Bahasa dengan metode dan media menarik yang dapat memotivasi peserta
didik untuk belajar Bahasa Inggris di usia dini.
7
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pentingnya Bahasa Inggris
Bahasa Inggris tidak hanya hanya lazim digunakan untuk berkomunikasi secara
langsung tetapi juga digunakan untuk meningkatkan pengetahuan dan prestasi dalam
perkuliahan. Saat ini referensi-referensi terbaru baik cetak maupun elektronik seperti
internet sebagian besar menggunakan bahasa Inggris. Selain itu, universitas sering pula
mengadakan atau mendatangkan dosen tamu dari luar negeri, serta mengadakan seminar
internasional dimana pada kesempatan-kesempatan seperti itu tentunya menggunakan
bahasa Inggris.
Pengajaran bahasa Inggris menjadi penting untuk mendukung hal-hal diatas. Tak
terkecuali pengajaran bahasa Inggris untuk Anak. Banyak pengajaran bahasa Inggris
untuk anak dilaksanakan di sekolah-sekolah meskipun pada dasarnya banyak guru tidak
memiliki kemampuan dan keterampilan untuk mengajarkannya. Seperti yang dipaparkan
oleh Kasihani Suyanto dalam pidato pengukuhan guru besar, ia menyatakan bahwa guru
SD yang mengajar bahasa Inggris atau guru bahasa Inggris yang mengajar di SD harus
memiliki kemampuan dan keterampilan berbahasa Inggris yang mumpuni dan menguasai
teknik-teknik mengajar bahasa Inggris yang sesuai untuk anak-anak.
Bahasa Inggris sangat mendukung para profesional guru untuk memiliki
kemampuan dan keterampilan yang mumpuni dalam melengkapi siswa menjadi warga
global. Siswa yang siap menjadi warga di era global tidak boleh lagi memiliki
kecanggungan atau kendala dalam menanggapi dan berinteraksi dengan warga lain yang
memiliki latar belakang budaya dan bahasa yang berbeda-beda. E-learning (electronic
learning) menjadi trend dalam era globalisasi sekarang ini sehingga guru dituntut untuk
sigap dalam penguasaan Information Communication Technology dan penyediaan bahan
ajar yang cocok untuk flexible learning bagi siswa. Dengan kata lain, guru yang
professional adalah mereka yang mampu menguasai bahasa Inggris dan pembeljaran
bahasa untuk dapat mengevaluasi ketepatan berbagai metode, materi dan pendekatan
untuk dapat membantu siswanya agar berhasil.
8
Melek teknologi bagi seorang guru profesional telah menjadi kebutuhan agar tidak
tertinggal dalam arus kemajuan era yang sedemikian pesat. Kecepatan dalam semua
proses kerja juga sangat menentukan keberhasilan guru dalam menangkap setiap peluang
yang ada. Kreativitas dan kemampuan mengembangkan metode pembelajaran yang
inovatif menjadi penting dalam pengembangan profesi seorang guru. Keberhasilan dalam
mendidik di era globalisasi, yang sebagian masyarakat menyebutnya sebagai era digital
native tergantung pada persiapan-persiapan yang dilakukan oleh guru. Tidak dapat
dipungkiri bahwa pesatnya perkembangan teknologi akan membawa dampak positif dan
negative.
2.2.Pengajaran Bahasa Inggris untuk Anak
2.2.1. Kurikulum
Pemerintah melalui Permendiknas No. 23 Tahun 2006 menentukan standar
kompetensi lulusan satuan pendidikan (SKLSP) untuk bahasa Inggris sebagai muatan di
SD/MI Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan jenjang Sekolah Dasar (SD) sebagai
berikut :
1. Mendengarkan memahami instruksi, Informasi, dan cerita sangat sederhana yang
disampaikan secara lisan dalam konteks kelas, sekolah, dan lingkungan sekitar
2. Berbicara mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan
transaksional sangat sederhana dalam bentuk instruksi dan informasi dalam konteks
3. Membaca nyaring dan memahami makna dalam instruksi, informasi, teks fungsional
pendek, dan teks deskriptif bergambar sangat sederhana yang disampaikan secara tertulis
dalam kontek kelas, sekolah dan lingkungan sekitar
4. Menulis kata, ungkapan dan teks fungsional pendek sangat sederhana dengan ejaan dan
tanda baca yang tepat
Salah satu faktor paling penting dalam keberhasilan pembelajaran bahasa Inggris
di sekolah dasar adalah guru yang mengajar bahasa Inggris. Guru inilah yang
9
mengajarkan bahasa Inggris sebagai langkah awal dan meletakan dasar, baik secara
akademis maupun psikologis.
2.2.2. Kriteria dan Karakteristik Guru Bahasa Inggris
Kriteria dan ciri-ciri guru Bahasa Inggris untuk Anak ada 5 hal (Moon, 2000). Kelima hal
tersebut adalah:
1. Kemampuan bahasa Inggris yang cukup dan memadai dan harus terus dikembangkan.
2. Berbagai keterampilan mengajar dan melakukan penilaian, serta kemampuan
mengelola kelas.
3. Kualitas pribadi guru yang efektif yaitu antara lain sabar, baik hati, humor, kreatif dan
bersemangat tinggi.
4. Sikap profesional yang terus dikembangkan, salah satunya dengan terlibat dalam
berbagai kegiatan.
5. Sifat keterbukaan untuk bertanya, belajar, memperbaiki diri, dan mencobakan hal- hal
baru yang sesuai dengan anak didiknya.
Sedangkan Kasihani Suyanto lebih melihat pada karakter professional guru yang mana
guru harus terampil memilih, mengadaptasi, dan mengembangkan materi sesuai dengan
kebutuhan siswa.
2.2.3. Manajemen Kelas
Manajemen berarti ketatalaksanaan, tata pimpinan, pengelolaan. Manajemen atau
pengelolaan dalam pengertian umum adalah pengadministrasian, pengaturan atau
penataan suatu kegiatan. Sehingga dalam pengertian umum manajemen kelas merupakan
berbagai jenis kegiatan yang dengan sengaja dilakukan oleh guru dengan tujuan
menciptakan kondisi optimal bagi terjadinya proses belajar mengajar di kelas.
Manajemen kelas erat kaitannya dengan upaya-upaya untuk menciptakan dan
mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar (penghentian
perilaku peserta didik yang menganggu perhatian kelas), pemberian hadiah atau
10
konsekuensi, penyelesaian tugas oleh peserta didik secara tepat waktu, penetapan norma
kelompok yang produktif yang di dalamnya mencakup pengaturan orang (peserta didik)
dan fasilitas yang ada.
Scott (1990) dalam Yulia (2014) memaparkan lebih lanjut bahwa guru yang ideal
tidak hanya meliputi kemampuan diluar disiplin ilmu yang ditekuni, juga meliputi
perilaku yang baik dan menyenangkan. Disamping itu, guru handaknya membantu siswa
untuk merasa aman dengan cara menerima apa pun yang siswa katakana disaat ia sedang
berbicara dengan bahasa Inggris, tidak mempermasalahkan kesalahan berbahasa yang
dilakukan oleh siswa mengingat ia masih dalam proses latihan berbahasa. Juga dikelas,
hendaknya guru membuat rutinitas-rutinitas kelas yang dilakukan bersama dengan siswa,
dan memberikan tanggungjawab untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan dikelas.
Scott (1990) dalam Yulia (2014) menambahkan pula bahwa dalam melaksanakan
kegiatan belajar-mengajar guru hendaknya menghindari kegiatan- kegiatan yang bersifat
kompetisi, tidak memberikan hadiah secara langsung, serta tidak memberi julukan nama
Inggris kepada siswa. Hal-hal lain yang diperlukan adalah lingkunga didalam kelas,
penyusunan bangku siswa, serta cara pengelompokan siswa. Cara pengelompokan ini,
Scott memberikan dua contoh, yakni berpasangan dan berkelompok. Tiga hal lain yang
perlu diperhatikan guru dalam mengelola kelasnya yaitu bahasa yang digunakan dikelas,
cara bertanya, dan jenis kegiatan.
2.2.4. Media
Benda-benda yang nyata merupakan alat yang utama untuk mengirimkan pesan makna
pada siswa, oleh karena itu alat peraga diperlukan dalam kelas pembelajaran bahasa asing.
Kegiatan belajar-mengajar akan lebih mudah dan menyenangkan bagi siswa jika guru
dapat memanfaatkan benda-benda dan segala sesuatu termasuk bahasa untuk
menyampaikan pesan makna pada siswa.
Scott memberikan ragam benda-benda nyata yang dapat digunakan sebagai alat
peraga. Alat peraga berikut dapat dibuat bersama dengan siswa, contoh sebagai berikut:
boneka, mascot kelas, boneka kertas, pojok bahasa Inggris, kotak kardus, kartu gambar,
kartu permainan, papan permainan, kartu kata/kalimat, papan pajang, buku/kartu bacaan,
11
plastic tranparansi, kalender, jam. Alat peraga yang dapat dibeli meliputi: buku-buku
bacaan, peta, poster dinding, mainan, balok-balok, perekam/pemutar kaset/CD, kaset/CD,
dan proyektor.
2.3. Lembaga Pendidik Tenaga Kependidikan (LPTK)
LPTK ditugaskan untuk menyiapkan calon guru Indonesia. Guru yang dapat
mendidik dan mengajar dengan baik, untuk menyiapkan SDM Indonesia yang berkualitas
sesuai dengan tuntutan masyarakat dan jaman yang terus berubah. Masyarakat
menginginkan pendidikan yang bermutu dan menghasilkan lulusan yang siap kerja
maupun siap melakukan studi lanjutan. Sekolah Indonesia harus mampu berdiri sejajar
dengan sekolah-sekolah di negara manapun. Para orangtua ingin menyekolahkan anak-
anak mereka di sekolah yang dapat dipercaya dan berkualitas baik. Sekolah yang baik
yakni sekolah yang diasuh oleh para guru yang berkualiats yang didukung dengan sarana
dan prasarana yang baik serta lingkungan pendidikan yang menyenangkan.
Penyediaan guru sekolah adalah menjadi tugas utama dari LPTK. Untuk
menghasilkan guru yang berkualitas, ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi agar
proses pendidikan calon guru berjalan dengan baik, sesuai dengan standar yang
dipersyaratkan. Seleksi terhadap calon guru dilakukan secara selektif untuk menghasilkan
calon guru yang kualitasnya baik. Sarana dan prasarana belajar di LPTK harus memenuhi
standar minimal pendidikan calon guru. Didukung dengan kecukupan dosen yang
bermutu, yang mampu menerjemahkan dan melaksanakan kurikulum perkuliahan dengan
baik, serta dukungan masyarakat dan semua unsur yang terkait dengan proses penyiapan
guru.
Sejumlah negara besar di Asia termasuk Indonesia telah memberlakukan
perubahan dalam hal kebijakan pembelajaran bahasa Inggris sebagai respon
terhadap kebutuhan akan pentingnya penguasaan bahasa Inggris sebagai bahasa
asing dan sarana komunikasi internasional. Sehubungan dengan hal tersebut, untuk
menjawab tantangan akan pentingnya pengajaran bahasa Inggris di SD, Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar memberikan sebaran mata kuliah bahasa Inggris selama
12
tiga semester, yakni: Bahasa Inggris I pada semester 3, Bahasa Inggris 2 pada semester
4, dan Pengajaran Bahasa Inggris untuk Anak pada semester 5.
13
BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Merujuk pada tujuan penelitian seperti tertulis pada bab sebelumnya penelitian ini
menggunakan pendekatan riset dan pengembangannya (Borg and Gall). Pada tahun kedua
dilakukan pengembangan model kurikulum dan lalu dilanjutkan ke model pembelajaran.
Gambar 1. Kegiatan Tahun Pertama - Ketiga
Borg and Gall (1983) membatasi penelitian dan pengembangan sebagai usaha
memvalidasi produk yang diimplementasikan pada pembelajaran. Produk pada penelitian
ini mencakup kurikulum, pembelajaran dikelas, media, manajemen kelas, bahan ajar dan
lain-lain. Langkah yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Pengumpulan informasi dengan teknik literature, exploratik berdasarkan
kuesioner yang diberikan untuk mendapatkan needs analysis (analisa kebutuhan)
dari stakeholder. Informasi yang didapatkan untuk mengeksplorasi kebutuhan dan
identifikasi masalah yang muncul pada pembelajaran Bahasa Inggris dari berbagai
sumber sehingga model kurikulum yang dihasilkan dapat menjawab masalah serta
kebutuhan stakeholder.
Model Kurikulum
Bahasa Inggris untuk
PGSD
Needs Analysis
Pengembangan
Model
Uji-coba Model Bahan Ajar Persepsi guru dan
siswa
14
b. Perencanaan: merumuskan tujuan pengembangan agar sesuai dengan rambu
rambu yang dibutuhkan serta sesuai dengan kaidah dan teori pembelajaran
Bahasa.
c. Pengembangan model awal
Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan komponen yang dibutuhkan dengan
melibatkan pakar didunia pendidikan anak. Hal tersebut dilakukan untuk
mengurangi kelemahan model yang dikembangkan.
d. Pelatihan dosen
Pelatihan ini dimaksudkan agar para dosen dapat memahami pembelajaran
Bahasa Inggris untuk mahasiswa yang kelak akan menjadi guru di tingkat SD.
Model pelatihan memakai pola 40 jam dengan topik analisa kurikulum dan
silabus, manajemen kelas, metodologi TEYL, Rencana Pembelajaran, penilaian
dan peer teaching.
e. Pelaksanaan pendampingan
Setelah pelatihan, dosen akan tetap didampingi peneliti dalam
mengimplementasikan model pembelajaran tersebut. Uji model ini dilakukan
dengan beberapa teknik seperti observasi, FGD dan dokumentasi.
f. Model akhir
Berdasarkan observasi, pengembangan model akan terus disempurnakan sehingga
sesuai dengan target yang diharapkan.
g. Merancang bahan ajar
Modul yang dihasilkan akan dapat membantu dosen mengimplementasikan
pembelajaran Bahasa Inggris.
3.2 Subjek dan Lokasi Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah dosen pengampu mata kuliah Bahasa Inggris di
beberapa perguruan tinggi baik negeri ataupun swasta. Pemilihan institusi didasarkan
kepada ketersediaan program studi beserta fasilitasnya. Adapun universitas yang
dijadikan sample adalah:
a. Universitas Negeri Yogyakarta
b. Universitas Sanata Dharma
c. Universitas Ahmad Dahlan
15
3.3 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang akan digunakan meliputi kuesioner, interview, sederet rubric
yang digunakan untuk observasi, FGD dan dokumentasi berupa silabus dan rencana
pembelajaran.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Pada tahun kedua peneliti menggunakan 4 teknik pengumpulan data sebagai berikut:
a. Penyebaran kuesioner untuk mengetahui persepsi dosen dan mahasiswa terhadap
model kurikulum yang dikembangkan serta informasi lain terkait model
kurikulum.
b. Teknik observasi digunakan untuk melihat implementasi model pembelajaran.
c. Teknik FGD digunakan untuk mendapatkan masukan pengembangan model.
d. Teknik wawancara untuk mentriangulasikan data.
3.5 Teknik Analisa Data
Data yang dikumpulkan akan diklasifikasi, dikodekan dan dianalisis menggunakan
pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Analisis data tersebut digunakan untuk mendesain
model kurikulum yang diimplementasikan dalam pembelajaran Bahasa Inggris termasuk
masalah yang timbul dari implementasi tersebut.
3.6 Keabsahan Data
Validitas dan realibilitas data dilakukan dengan berbagai cara seperti metoda
pengumpulan data ganda, sumber data ganda dan diskusi antar peneliti maupun praktisi
pengajaran Bahasa Inggris.
16
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
4.1 Anggaran Biaya
Anggaran untuk penelitian ini bersumber dari Kementrian Ristekdikti tahun 2016
– 2018 dengan perkiraan dana sebesar Rp. 75 juta rupiah untuk tahun pertama dan kedua,
sedangkan tahun ketiga sebesar Rp. 50 juta rupiah. Detaildari rencana anggaran secara
garis besar dapat terlihat ditabel 4.2 dengan rincian secara detil pada tabel 4.3.
Tabel 4.2: Ringkasan Anggaran Biaya yang Diajukan Setiap Tahun
No Jenis Pengeluaran Biaya yang Diusulkan (RP)
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3
1 Honorarium pelaksana (maks 30 %) 18.000.000 18.000.000 18.000.000
2 Bahan habis pakai dan peralatan (60 %) 22.980.000 22.980.000 11.270.000
3 Perjalanan (40 %) 21.200.000 21.000.000 10.000.000
4 Lain-lain:publikasi, seminar, laporan (40 %) 12.000.000 12.000.000 14.000.000
4.2 Jadwal Penelitian
Penelitian ini direncanakan dilakukan dalam kurun waktu tiga (3) tahun hingga dapat
menghasilkan sebuah model kurikulum sesuai dengan kebutuhan stakeholders umumnya
dan prodi PGSD khususnya. Bahan ajar yang dihasilkan dapat menjadi acuan para dosen
Bahasa Inggris terutama mata kuliah Bahasa Inggris.
17
Tabel 4.3. Format Jadwal Kegiatan
No Kegiatan Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Pemantapan proposal
2. Penyusunan instrument
3. Perijinan
4. Pengambilan data
5. Klasifikasi data
6. Analisis data
7. Aplikasi Model
8. Bahan Ajar
9. Penyusunan laporan
10 Seminar dan Publikasi
11. Penyerahan laporan
18
Referensi
Borg and Gall. (1983). Educational Research. New York: Longman.
Cameron, L. (2001). Teaching Languages to Young Learners. CUP
Coleman, H. & Pudjiastuti, T. (1995). Delegating Curriculum Decision-Making. In
B. Council (eds.), Language Skills in National Curriculum Development
(pp. 113-120). Manchester: The British Council.
Gebhard, J. G. (2006). Teaching English as a Foreign or Second Language: A
Teacher Self-Development and Methodology Guide. University of Michigan
Press.
Kachru, B. B. (1998). English as an Asian language. Links & letters, 5, 89-108.
Kasihani, K. E. S. (2000). Pengembangan Kurikulum Bahasa di Indonesia.
Makalah disajikan dalam Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia, Jakarta,
19-22 September 2000.
Kasihani, K. E. S. (2011). Pidato Guru Besar Prof. Kasihani K. E. Suyanto, M.A.,
Ph.D.
Littlewood, W. (1981). Communicative Language Teaching. Cambridge: CUP.
Moon, J. (2000). Children Learning English. Macmillan Heinemann.
Permendiknas Nomor 23. (2006). Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan
(SKLSP).
Richards, J. C. & Rodgers, T. (2001). Approaches and Methods in Language
Teaching. USA: CUP.
Scott, Wendy A and Lisbeth H Ytreberg. (1990). Teaching English to Children.
New York: Longman Group.
Yulia. Y. (2014). An Evaluation of English Language Teaching Programs in
Indonesian Junior High Schools in the Yogyakarta Province. Doctor of
Philosophy (PhD), Global, Urban and Social Studies, RMIT University.
http://researchbank.rmit.edu.au/list/?cat=quick_filter&sort_by=searchKey
0&search_keys%5B0%5D=Yulia+%282014%29
19
Lampiran 1. Justifikasi Anggaran Penelitian.
1. Honor
Honor Honor/Jam
(Rp)
Waktu
(jam/minggu) Minggu
Honor per Tahun (Rp)
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3
Ketua 175,000 3 60 10,500,000 10,500,000 10,500,000
Anggota 125,000 3 60 7,500,000 7,500,000 7,500,000
SUB TOTAL (Rp) 18,000,000 18,000,000 18,000,000
2. Peralatan Penunjang
Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas
Harga
Satuan
(Rp)
Harga Peralatan (Rp)
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3
Alat-alat tulis (polpen, tip ex,
penggaris & stabilo) Alat tulis dalam penelitian 9 pak
50,000
150,000
150,000
150,000
Sewa LCD
Untuk mengaplikasikan media
bahan ajar 6 kali
250,000
750,000
750,000
Sewa handicam
Buat merekam observasi
dan data-data penelitian 18 kali
500,000
4,000,000
4,000,000
1,000,000
Sewa media
pembelajaran Pembuatan media bahan ajar 8 kali
400,000
1,600,000
1,600,000
Sewa program Pembuatan bahan ajar 50 kali 500,000 1,000,000 10,000,000 5,000,000
Sewa editing, burning,
pembuatan gambar Editing media bahan ajar 14 kali 500,000 2,500,000 2,500,000 2,000,000
SUB TOTAL (Rp) 19,000,000 19,000,000 8,150,000
3. Bahan Habis Pakai
Material
Justifikasi Pemakaian
Kuantitas
Harga
Satuan
(Rp)
Biaya per Tahun (Rp)
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3
Kertas A4
Untuk mencetak data observasi,
draft penelitian & laporan 6 rim 160,000 320,000 320,000 320,000
CD kosong
Untuk pembuatan media bahan
ajar 2 pak 200,000 200,000 200,000
Bahan-bahan untuk membuat
media
Untuk mendesain media bahan
ajar 30 kali 200,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000
20
Tinta printer warna isi 100 ml Untuk mencetak laporan 1 lusin 110,000 660,000 660,000
Fotokopi data-data
Untuk menambah daftar pustaka
dalam penelitian 12 kali 200,000 800,000 800,000 800,000
SUB TOTAL (Rp) 3,980,000 3,980,000 3,120,000
4. Perjalanan
Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas
Harga
Satuan
(Rp)
Biaya per Tahun (Rp)
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3
Perjalanan ke universitas Observasi (mengambil data dari 20 kali 1,000,000 10,000,000 10,000,000
universitas di DI Yogyakarta)
Perjalanan diseminasi ke
universitas
Universitas di Kodya Yogyakarta
& Kabupaten Sleman 10 kali 1,000,000
10,000,00
Perjalanan pembuatan media
bahan ajar
Pembuatan media bahan ajar
& musik 56 kali 400,000 11,200,00 11,200,000
SUB TOTAL (Rp) 21,200,000 21,200,000 10,000,000
5. Lain-lain
Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas
Harga
Satuan
(Rp)
Biaya per Tahun (Rp)
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3
Administrasi, pemeliharaan,
perbaikan kerusakan,
penelusuran pustaka.
Pembuatan administrasi
penelitian
24 kali
500,000 5,000,000 5,000,000 2,000,000
Seminar dan Laporan Akhir Seminar 6 kali 3,500,000 7,000,000 7,000,000 7,000,000
Publikasi Ilmiah 1 kali 5,000,000 5,000,000
SUB TOTAL (Rp) 12,000,000 12,000,000 14,000,000
TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN SETIAP TAHUN (Rp) Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3
74,180,000 74,180,000 53,270,000
TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN SELURUH TAHUN (Rp) 201,630,000
22
Lampiran 2. Dukungan Sarana dan Prasarana
Fasilitas yang dimiliki Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) khususnya
pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) seperti laboratorium kajian
anak, laboratorium kurikulum, laboratorium Bahasa dan laboratorium micro
teaching dapat menjadi sarana penunjang dari penelitian ini. Program studi PGSD
juga tergabung dalam asosiasi program studi dalam rangka meningkatkan
profesionalisme tenaga pengajar maupun mahasiswa seperti Himpunan Dosen
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Indonesia (HDPGSDI) dan Asosiasi Dosen
Pendidikan Bahasa Indonesia (ADPBI).
Program studi pendidikan Bahasa Inggris (PBI) FKIP UST juga tergabung pada
beberapa asosiasi program studi pendidikan Bahasa Inggris baik dilevel regional,
nasional dan internasional seperti Jogja English Teacher Association (JETA),
Asosiasi Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (APSPBI) dan Teacher of
English as a Foreign Language (TEFLIN). Dengan wadah asosiasi tersebut, prodi
PBI dapat bekerjasama dengan guru dan dosen dalam rangka mengembangkan
profesionalisme yang semakin dituntut tinggi oleh para stakeholder apalagi
ditambah dengan kemajuan teknologi informasi. Prodi PBI juga bekerja sama
dengan organisasi non-government seperti British Council dan Regional English
Language Office (RELO) untuk meningkatkan profesionalisme dosen, guru
maupun mahasiswa.
23
Lampiran 3. Format Susunan Organisasi Tim Pengusul dan Pembagian
Tugas
No Nama/NIDN Instansi
Asal
Bidang
Ilmu
Alokasi
Waktu
(jam/minggu)
Uraian Tugas
1 Yuyun Yulia
0512077101
UST Pendidikan
Bahasa
Inggris
3 x perminggu - Mengembangkan
instrument
- Mengumpulkan data
- Mengolah dan
menganalisa data
- Mengembangkan
model
- Mengembangkan
bahan ajar
- Menyusun laporan
- Mendiseminasi hasil
temuan
2 Theresia
Laksmi
Widyarini
0507107501
UST Pendidikan
Bahasa
Inggris
3 x perminggu - Mengembangkan
instrument
- Mengumpulkan data
- Mengolah dan
menganalisa data
- Mengembangkan
model
- Mengembangkan
bahan ajar
- Menyusun laporan
- Mendiseminasi hasil
temuan
24
Lampiran 4. Nota Kesepahaman Mou/ Kesediaan Mitra
25
26
27
28
29
30
Lampiran 5. Format Biodata Ketua dan Anggota Tim Pengusul
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Yuyun Yulia, S.Pd., M.Pd., Ph.D
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Jabatan Fungsional Lektor
4 NIY 7102214
5 NIDN 0512077101
6 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 12 Juli 1971
7 Email [email protected]
8 Nomor Telepon/HP 081391877788
9 Alamat Kantor Kampus Kusumanegara 157 Yogyakarta
10 Nomor Telepon/Faks 0274-564369, Fax. 564369
11 Lulusan yang Telah Dihasilkan 145 orang
12 Mata Kuliah yang (Pernah)
Diampu
Introduction to English for Children
Children Language Acquisition
Teaching Methodology in English for
Children
Program Dev. In English for Children
Practicum in English for Children
Listening for General Purposes
Listening for Professional Context
Listening for Academic Purposes
Speaking for General Purposes
Speaking for Professional Context
Speaking for Academic Purposes
Writing for general Purposes
Writing for Professional Context
Writing for Academic Purposes
English Proficiency
Academic Writing
Evaluation on English Language Education
B. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Nama Perguruan
Tinggi
IKIP Padang UNNES,
Semarang
RMIT University,
Melbourne
Bidang Ilmu Pendidikan Bahasa
Inggris
Pendidikan Bahasa
Inggris
Kurikulum dan
Pengajaran Bahasa
Inggris
Tahun Masuk-Lulus 1989 – 1994 2005 – 2007 2010 – 2014
Judul
Skripsi/Tesis/Disertasi
The Comparative
Study of Peer
Teaching and
Teacher Centred
Teaching on
Students’
Learners
Negotiation
Strategies in
Carrying Out
Casual
Conversation
An Evaluation of
English Language
Teaching Programs
in Indonesian Junior
High Schools in the
31
Structure
Achievement
Yogyakarta
Province
Nama
Pembimbing/Promotor
Prof. Be Kim Hoa
Nio
Helena I.R.
Agustien, M.A.,
Ph.D
Prof. Desmond
Cahill
C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis,
maupun Disertasi)
No Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Jml (Juta Rp)
1 2012 Teaching Challenges in Indonesia RMIT
University
35
2 2015 Strategi Mahasiswa
Mengembangkan Paragraf pada
Artikel Ilmiah
Prodi PBI
PPsP UST
8
3 2016 Analisis Kebutuhan Program Studi
Pendidikan Bahasa Inggris
Pascasarjana Pendidikan dalam
Menghadapi Reakreditasi BAN-PT
LP2M UST 10
D. Pengalaman Pengabdian kepada Masyarakat da;am 5 Tahun Terakhir
No Tahun Judul Pengabdian Kepada
Masyarakat
Pendanaan
Sumber Jml (Juta Rp)
1 2015 Narasumber Workshop MGMP
Bahasa Inggris
Prodi PBI
PPsP UST
2.5
2 2015 Narasumber Penulisan Modul
Pembelajaran
Prodi PBI
PPsP UST
2.5
3 2015 Narasumber Pelatihan Kurikulum
KKNI
Prodi PBI
PPsP UST
2.5
4 2016 Narasumber Pelatihan Penulisan
Ilmiah
Prodi PBI
PPsP UST
2.5
5 2016 Narasumber Budaya Sekolah Prodi PBI
PPsP UST
2.5
E. Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir
No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Vol/No/Tahun
1 Students’ Negotiation Strategies in
Developing Paragraphs: A Case
Study
Wacana
Akademika
Vol. 3 No 7 Jan
2010
2 Difficulties of Elementary School
Students in Productive Skill
LITE Vol 6 No 1, Maret
2010
3 An Analysis of Foreign Language
Learners’ Casual Conversations: A
Case Study of English Department
Students of UST
Widya Dharma Vol. 20 No 2 April
2010
32
4 Implementing ICT for Students of
Faculty of Teacher Training and
Education in Yogyakarta
NOVA Science
Publishers – Book
Chapter
ISBN 978-1-61942-
573-6
5 Teaching Challenges in Indonesia:
Motivating Students and Teachers’
Classroom Language
Indonesian Journal
Applied Linguistics
Vol 3 No 1 Juli
2013
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir
No Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1 Internasional Conference
on Teaching English to
Young Learners
The Portrait of English Teaching
and Learning Process at
Elementary Schools in
Yogyakarta
2010,
Universitas
Sanata
Dharma,
Yogyakarta
2 JETA National Seminar in
Collaboration with UNY Teachers’ Scenario: What and
How Students Learn
2010, UNY,
Yogyakarta
3 Postgraduate roundtable A ‘Copy-Paste’ Curriculum Unimelb,
Melbourne
4 Graduate Research
Conference An Evaluation of English
Language Teaching Programs in
Indonesian Junior High Schools:
The Use of Case Study
Methodology
RMIT
University,
Melbourne
5 ASIA TEFL Teachers’ Challenges in
Engaging Students in English
Learning in the EFL Context
India
6 Postgraduate Roundtable Assessment: A Flawed Process Unimelb,
Melbourne
7 TEFLIN The Challenge to Improve
Standards in English Language
Teaching in Indonesian High
Schools
UI, Jakarta
8 Internasional Conference
of JETA CALL in ELT in Indonesia:
A Case Study of Twelve
Indonesian Junior High Schools
UMY,
Yogyakarta
9 TEFLIN Teachers’ Views on
Communicative Language
Teaching:
A Case Study of Twelve
Indonesian Junior High Schools
UNUD Bali
10 LOOW: Language in The
Online & Offline World Cultural Materials in The Classroom: A Case Study of
2016, Petra
Christian
University
33
Twelve Indonesian Junior High
Schools
G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir
No Judul Buku Tahun Jumlah
Halaman Penerbit
1 Effectively Implementing Information
Communication Technology in Higher
Education in the Asia-Pacific Region
2012 7 halaman
(Book
Chapter)
NOVA
Publisher,
New York
H. Perolehan HKI dalam 5-10 Tahun Terakhir
No Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor
P/ID
I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya
dalam 5 Tahun Terakhir
No Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial
Lainnya yang Telah Diterapkan Tahun
Tempat
Penerapan
Respon
Masyarakat
34
35
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap (dengan
gelar)
Theresia Laksmi Widyarini, M.Hum
2. Jenis Kelamin P
3. Jabatan Fungsional -
4. NIP/NIK/Identitas lainnya 7512341
5. NIDN 0507107501
6. Tempat dan Tanggal Lahir Yogyakarta, 07 Oktober 1975
7. E-mail [email protected]
8. Nomor Telepon/HP 08157956634
9. Alamat Kantor Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Yogyakarta
Jl. Kusumanegara 137, Yogyakarta
10. Nomor Telepon/Faks 0274-562265
11. Lulusan yang Telah
Dihasilkan 35 orang
12. Matakuliah yang diampu 1. B. Inggris 1 (PGSD)
2. B. Inggris 2 (PGSD)
3. Teaching English to Young Learner
(PGSD)
4. Introduction to English for Children (PBI)
5. Teaching Methodology of English for
Children (PBI)
6. TOEFL Preparation (PBI)
7. Principles of BIPA
8. Teaching Methodology of BIPA
B. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Nama Perguruan Tinggi
Universitas Sanata
Dharma
Universitas Sanata
Dharma
Bidang Ilmu
Pendidikan Bahasa
Inggris
Kajian Bahasa
Inggris
Tahun Masuk-Lulus
1993-1999 2004-2008
Judul
Skripsi/Tesis/Disertasi
Designing a
Syllabus for Hotel
Front Office
An Analysis of
Communicative
Competence of
Health Officer
Nama
Pembimbing/Promotor
Retno Mulyani Mukarto
36
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)
No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Jml (juta Rp.)
1. 2014 Inquiry-based Learning
Approach in Writing I
Course
LP2M UST Rp.2.000.000
2. 2014 Mending Analogical
Reasoning through Socratic
Questions
Mandiri
3. 2015 Analisa Kebutuhan dalam
Pembelajaran Pengajar
BIPA
Mandiri
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Pengabdian pada
Masyarakat
Pendanaan
Sumber Jml (juta
Rp.)
1. 2013 Dosen Pembimbing KKN
Tematik Posdaya
LP2M UST
2. 2014 Dosen Pembimbing
Mahasiswa Pendamping
Posdaya
Damandiri Rp.
10.000.000
3. 2015 Penyuluhan/pelatihan tentang
“Dampak Positif dan Negatif
dari Penggunaan Gadget
dalam Keluarga” Kelompok
Tani Ikan “Mina Karya”
Mandiri
E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal alam 5 Tahun Terakhir
No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/
Nomor/Tahun
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir
No. Nama Pertemuan Ilmiah /
Seminar Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan
Tempat
37
1. Jogja English Teacher
Association
Mending Analogical
Reasoning through
Socratic Questions
Juni 2014/ UII
G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir
No. Judul Buku Tahun Jumlah
Halaman Penerbit
H. Perolehan HKI dalam 5–10 Tahun Terakhir
No. Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID
I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam
5 Tahun Terakhir
No.
Judul/Tema/Jenis
Rekayasa Sosial
Lainnya
yang Telah Diterapkan
Tahun Tempat
Penerapan
Respon
Masyarakat
J. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan Tahun
38
39
Lampiran 6. Surat Pernyataan Ketua Pengusul