pengembangan instrumen asesmen …digilib.unila.ac.id/28173/3/skripsi tanpa bab pembahasan.pdf ·...

57
PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUAN PADA MATERI ASAM BASA ARRHENIUS (Skripsi) Oleh Eka Irmayta FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

Upload: vandiep

Post on 01-Feb-2018

229 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/28173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... narnya

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUANPADA MATERI ASAM BASA ARRHENIUS

(Skripsi)

Oleh

Eka Irmayta

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

Page 2: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/28173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... narnya

ABSTRAK

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUANPADA MATERI ASAM BASA ARRHENIUS

Oleh

EKA IRMAYTA

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran kelayakan instrumen

asesmen pengetahuan pada materi asam basa Arrhenius berupa soal uraian

yang memperhatiakan validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya

beda soal. Validitas di nilai melalui dua aspek, yaitu (1) aspek keterbacaan,

(2) aspek kesesuaian isi.

Penelitian dan pengembangan instrumen asesmen pengetahuan pada materi

asam basa Arrhenius ini terbagi menjadi 2 tahap. Tahap yang pertama

analisis kebutuhan yang dilakukan di 3 Sekolah Menengah Atas di Bandar

Lampung, kemudian hasil pengembangan produk dilakukan di 1 Sekolah

Menengah Atas di Bandar Lampung.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Validitas atau kelayakan instrumen

asesmen pengetahuan pada materi asam basa Arrhenius yang dikembangkan

adalah valid atau layak digunakan. Hal ini dilihat dari hasil validasi ahli

Page 3: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/28173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... narnya

Eka Irmayta

pada aspek keterbacaan dan kesesuaian soal dengan materi mendapat

kategori sangat tinggi, sehingga layak digunakan disekolah.

Setelah uji empris, asesmen memiliki reliablitas sangat tinggi atau dapat

menggambarkan keajegan kemampuan siswa. Tingkat kesukaran soal sudah

memiliki soal dengan kategori mudah, sedang, dan sukar atau tingkat

kesukaran dari soal yang dikembangkan sudah baik, karena dari soal yang

dominan terdiri dari soal dengan kategori sedang. Daya beda soal

dikembangkan terdiri dari soal dengan daya beda yang termasuk kategori

sangat tinggi.

Kata kunci : Instrumen Asesmen, validitas, teori asam basa Arrhenius.

Page 4: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/28173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... narnya

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGETAHUANPADA MATERI ASAM BASA ARRHENIUS

Oleh

Eka Irmayta

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan KimiaJurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

Page 5: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/28173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... narnya
Page 6: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/28173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... narnya
Page 7: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/28173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... narnya
Page 8: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/28173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... narnya

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tebing Kec. Melinting Kab. Lampung Timur pada tanggal

04 Desember 1995 sebagai putri pertama dari pasangan Bapak M.Tahir dan Ibu

Ernawati. Pendidikan formal yang ditempuh dimulai di SDN 1 Tebing tahun

2001-2007, SMPN 1 Labuhan Maringgai tahun 2007-2010, dan SMAN 1 Bandar

Sribawono tahun 2010-2013.

Pada tahun 2013 penulis terdaftar sebagai Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Kimia FKIP Universitas Lampung melalui jalur SNMPTN. Himpunan Mahasiswa

Eksakta (Himasakta) adalah organisasi yang pernah diikuti.

Pada tahun 2016, penulis mengikuti Kuliah Kerja Nyata Kependidikan Terinteg-

rasi (KKN-KT) di Kabupaten Lampung Tengah yang di dalamnya termasuk Pro-

gram Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Negeri 1 Anak Tuha Pekon Negara

Bumi Ilir Kecamatan Anak Tuha Kabupaten Lampung Tengah.

Page 9: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/28173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... narnya

PERSEMBAHAN

Dengan Menyebut Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Dengan baitan-baitan syukur kepada-Nya “Alhamdulillahirabbil’alamin”kupersembahkan

Karya tulis ini kepada;

Ibu dan Bapak,

yang selalu mencurahkan untaian-untaian doa untuk ku dan selalu mendukung ku,

Adik-adikku,

yang memberikan semangat dan menghibur ku,

Rekanku, sahabatku, dan almamaterku.

Page 10: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/28173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... narnya

MOTTO

Bermimpilah dalam hidup, jangan hidup dalam mimpi.

(Andrea Hirata)

Keberhasilan adalah kemampuan melewati dan mengatasi dari satu kegagalan ke

kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat.

(Winston Chuchill)

“Jalan kita Berbeda”

(Eka Irmayta)

Page 11: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/28173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... narnya

SANWACANA

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karu-

nianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengem-

bangan Instrumen Asesmen Pengetahuan Pada Materi Asam Basa Arrhenius”

sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana pendidikan.

Tak lupa Shalawat serta salam kepada Nabi Muhamad SAW. Penulis menyadari

sepenuhnya bahwa kemampuan dan pengetahuan penulis terbatas, maka pada

kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Hi. Muhammad Fuad, M.Hum.selaku Dekan FKIP Universitas

Lampung.

2. Bapak Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA.

3. Ibu Dr. Ratu Betta Rudibyani, M. Si.selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Kimia sekaligus selaku Pembimbing Akademik dan Pembimbing I, terima

kasih banyak atas keikhlasan dan kesediaan ibu dalam memberikan bimbi-

ngan, kritik, saran, dan motivasi yang telah diberikan selama masa perku-

liahan dan penyusunan skripsi.

4. Bapak Drs. Tasviri Efkar, M.S. selaku Pembimbing II atas kesediaannya

memberi bimbingan dan motivasi, kritik, dan saran yang diberikan selama

penyusunan skripsi ini.

Page 12: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/28173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... narnya

5. Bapak Dr. Sunyono, M.Si. , selaku Pembahas atas kesediaan, memberi bim-

bingan, saran, dan kritik dalam proses perbaikan skripsi ini agar menjadi le-

bih baik.

6. Ibu Lisa Tania, S.Pd., M.Sc., ibu Ratu Dwi Gustia Rasyidi, S. Pd., M. Si., dan

bapak Bayu Saputra, S.Pd., M.Pd., selaku validator atas kesediaan, memberi-

kan kritik dan saran dalam proses perbaikan instrumen asesmen yang telah

dikembangkan.

7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Program Studi Pendidikan Kimia dan Jurusan

Pendidikan MIPA UNILA.

8. Bapak dan Ibu guru, staf TU dan siswa-siswi SMA Negeri 12, SMA Negeri

15, dan MAN 1 Bandar Lampung serta SMA Negeri 12 Bandar Lampung

sebagai tempat penelitian.

9. Bapak, ibu dan nenek, bapak M.Tahir dan ibu Erna Wati, adik-adikku, Vegi

Lolita Sari dan Dimas Putra Herawan, serta keluargaku atas dukungan dan

doanya.

10. Rekan-rekan tim pengembangan : Fitri Ardiani, Haritsah Ulya, dan M.iqbal

Z; Rekan-rekan Pendidikan Kimia 2013; sahabat-sahabat karibku Dama,

Indah, Dwi, Erlita, Made, Yustina, Atiya dan Ridho. Saudara kos, Yesi

Yosinta, Desta Natalia, Bella, dan Sumanti; Rekan KKN-KT di SMAN 1

Anak Tuha, Lampung Tengah, Amelia, Alamsyah, Anisa Vibra, Khairum

laksari, Nadia Yolanda, Apsari yunita, Adam Syuhada, Sella Alphiana dan

Dila; Taman-temanku Debi, Ramdan, Mahmud, Fia. Serta semua pihak yang

tak bisa disebutkan satu-persatu.

Page 13: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/28173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... narnya

Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini menjadi bahan rujukan penelitian,

dan dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.Me-

nyadari bahwa dalam penulisan ini banyak kekeliruan, sumbangsih dan masukan

pembaca menjadi permintaan penulis untuk karya selanjutnya.

Bandar Lampung, Agustus 2017

Penulis,

Eka Irmayta

Page 14: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/28173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... narnya

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL..................................................................................... xvii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xix

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................. xx

I. PENDAHULUAN ................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................. 4

C. Tujuan Penelitian ............................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ............................................................. 5

E. Ruang Lingkup Penelitian.................................................. 6

II. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................... 8

A. Asesmen ............................................................................. 8

1. Pengertian Asesmen ..................................................... 82. Fungsi Asesmen............................................................ 93. Jenis dan Teknik Asesmen ............................................ 94. Prinsip Asesmen ............................................................ 105. Tujuan Asesmen ........................................................... 126. Bentuk-bentuk Tes ........................................................ 127. Langkah-langakah Asesmen.......................................... 148. Instrument Asesmen ...................................................... 15

B. Penguasaan Konsep ............................................................ 18

Page 15: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/28173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... narnya

xv

III. METODOLOGI PENELITIAN............................................... 20

A. Metode Penelitian............................................................... 20

B. Subyek dan Lokasi Peneltian ............................................. 21

C. Sumber Data....................................................................... 21

D. Alur Penelitian ................................................................... 21

E. Langkah-langkah Penelitian............................................... 23

F. Instrument Penelitian ......................................................... 25

G. Teknik Pengumpulan Data................................................. 27

H. Teknik Analisis Data.......................................................... 28

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................... 34

A. Hasil Penelitian .................................................................. 34

B. Pembahasan........................................................................ 55

V. KESIMPULAN DAN SARAN................................................ 59

A. Kesimpulan ........................................................................ 59

B. Saran .................................................................................. 60

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 62

LAMPIRAN

Page 16: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/28173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... narnya

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Penskoran pada angket berdasarkan skala Likert................................... 30

3.2 tafsiran persentase angket ...................................................................... 31

3.3 Tafsiran daya pembeda dengan tingkat kesukaran soal ......................... 32

3.4 Daftar r tabel product moment .............................................................. 33

3.5 Tafsiran reliabilitas soal ......................................................................... 33

4.1 presentase tingkat kesukaran dan dimensi kognitif................................ 36

4.2 Sebaran tingkat kesukaran dan dimensi kognitif ................................... 37

4.3 Hasil validitas ahli ................................................................................. 38

4.4 Saran dan hasil revisi pada tahap validasi ahli aspek keterbacaan......... 40

4.5 Saran dan hasil revisi pada tahap validasi ahli aspek kesesuaian isi...... 45

4.6 Hasil uji coba terbatas ............................................................................ 49

4.7 Tafsiran hasil analisis butir soal ............................................................. 53

4.8 Hasil analisis reliabilitas butir soal ........................................................ 55

Page 17: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/28173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... narnya

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Alur penelitian pengembangan asesemen pengetahuan ............. 22

Gambar 2. Hasil analisis daya beda dan validitas butir soal ........................ 56

Gambar 3. Hasil analisis tingkat esukaran butir soal ................................... 56

Page 18: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/28173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... narnya

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman1. Analisis SKL-KI-KD ............................................................................ 66

2. Analisis Konsep .................................................................................... 68

3. Silabus.................................................................................................. 72

4. RPP ...................................................................................................... 74

5. Hasil Analisis Kebutuhan Guru ........................................................... 86

6. Deskripsi Hasil Analisis Kebutuhan Guru ........................................... 88

7. Hasil Analisis Kebutuhan Siswa............................................................ 89

8. Deskripsi Hasil Anlisis Kebutuhan Siswa ............................................. 91

9. Presentasi Hasil Validator Ahli Aspek Keterbacaan.............................. 92

10. Presentasi Hasil Validator Ahli Aspek Kesesuaian Isi .......................... 96

11. Presentasi Hasil Aspek Keterbacaan oleh Guru..................................... 99

12. Presentasi Hasil Aspek Kesesuaian Isi oleh Guru ............................... 103

13. Presentasi Hasil Aspek Keterbacaan oleh Siswa ................................. 108

14. Hasil Output Validitas, Reliablitas, dan Daya Beda Soal Uraian ........ 112

15. Hasil Output Tingkat Kesukaran Soal .................................................. 115

Page 19: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/28173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... narnya

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Asesmen merupakan kegiatan penting dalam proses pembelajaran (Jihad, 2012).

Proses pembelajaran akan berhasil apabila direncanakan dengan baik dengan

tahap perencanaan, pelaksanaaan dan penilaian atau asesmen. Untuk menilai

proses pembelajaran diperlukan sebuah asesmen, oleh karena itu pengembangan

asesmen perlu dilakukan.

Secara umum, asesmen dapat diartikan sebagai proses untuk mendapatkan infor-

masi dalam bentuk apapun yang dapat digunakan untuk dasar pengambilan kepu-

tusan tentang siswa, baik yang menyangkut kurikulum, program pembelajaran dan

kebijakan-kebijakan sekolah. Hal ini juga sesuai dengan Kumano (2013) yang me-

nyatakan bahwa asesmen dapat dinyatakan sebagai proses pengumpulan data yang

dapat menunjukkan kemajuan belajar siswa. Secara sederhana asesmen juga dapat

diartikan sebagai proses pengukuran dan non pengukuran untuk memperoleh data

karakteristik peserta didik dengan aturan tertentu (Uno & Koni, 2012).

Dalam konteks alat ukur atau instrumen asesmen, validitas berarti sejauh mana

kecermatan atau ketepatan alat ukur dalam melakukan alat ukurnya. Sebuah in-

strumen yang valid akan menghasilkan data yang tepat seperti yang diinginkan.

Menurut Sugiyono (2008), instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan

Page 20: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/28173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... narnya

2

untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid, yang berarti instrumen tersebut

dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Reliabilitas adalah

suatu tes yang menunjukan hasil yang dapat dipercaya dan tidak bertentangan.

Menurut Sugiyono (2008) reabilitas adalah serangkaian pengukuran atau serang-

kaian alat ukur yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan dengan

alat ukur dilakukan secara berulang. Reliabilitas tes adalah tingkat keajegan

(konsistensi) suatu tes, yakni sejauh mana suatu tes dapat dipercaya untuk meng-

hasilkan tes yang ajeg, relatif tidak berubah walaupun diteskan pada waktu yang

berbeda-beda.

Instrumen asesmen yang baik tentu saja mempertimbangkan faktor- faktor diatas

tersebut. Hal ini merupakan suatu bagian terintegrasi antara instrumen asesmen

dengan perencanaan dan proses pelaksanaan pembelajaran (Astuti, 2012). Suatu

metode dan prosedur asesmen yang digunakan disesuaikan dengan kondisi sebe-

narnya disekolah serta indikator pencapaian yang harus dicapai siswa (Agustin,

2015).

Berkaitan dengan penilaian pengetahuan, Permendikbud No.66 tahun 2013 men-

jelaskan bahwa Penilaian hasil belajar peserta didik dalam konteks kurikulum

2013 mencakup kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi ke-

terampilan. pendidikan menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tertulis, tes

lisan, dan penugasan. Instrumen tes tertulis pada penelitian ini berupa soal uraian.

Dalam Suwarto (2010) tes uraian dapat mengungkap ingatan, pemahaman, dan

mengorganisasikan gagasan atau hal-hal yang sudah dipelajari, dengan cara

Page 21: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/28173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... narnya

3

mengemukakan atau mengekpresikan gagasan tersebut dalam bentuk uraian

dengan menggunkan kata-katanya sendiri.

Dalam penelitian Sunyono, dkk (2009), menyatakan bahwa untuk materi pelajaran

kimia di SMA banyak berisi konsep-konsep yang cukup sulit untuk difahami oleh

siswa. Salah satu materi dalam pelajaran kimia di SMA yaitu materi asam basa di

kelas XI yang merupakan salah satu materi kimia yang memiliki aspek mikrosko-

pis dan simbolik yang harus menuntut pemahaman konsep siswa. Aspek penge-

tahuan yang dominan pada materi ini adalah aspek pengetahuan konseptual

dengan ranah kognitif mencangkup tahap mengingat, memahami,

mengaplikasikan dan menganalisis.

Faktanya, belum banyak guru yang membuat dan menggunakan instrumen ases-

men pengetahuan khususnya pengetahuan konseptual pada materi asam basa

Arrhenius yang sesuai dengan dimensi pengetahuan dan kognitif yang akan di-

ukur. Hal ini juga di kemukakan oleh Samosir (2013) dan soleha (2014), yang

menyatakan bahwa banyak ditemukan kegiatan evaluasi yang tidak sesuai dengan

kaidah penyusunan instrumen asesmen yang baik.

Hasil studi pendahuluan di SMA Negeri 12, SMA Negeri 15, dan MAN 1 Bandar

Lampung, menunjukkan bahwa pada ketiga sekolah tersebut instrumen asesmen

yang digunakan ternyata belum semuanya dilengkapi dengan penyusunan kisi-kisi

soal dan belum semua guru membuat sendiri soal tes yang diberikan kepada

siswa.

Page 22: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/28173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... narnya

4

Berdasarkan fakta-fakta diatas, maka perlu disusun instrumen asesmen

pengetahuan konseptual pada materi asam basa Arrhenius yang mengukur ranah

kognitif mengingat, memahami, mengaplikasikan, dan menganalisis yang

memperhatikan validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran serta daya beda soal.

Berdasarkan hal ter-sebut maka perlu di lakukan penelitian dengan judul

“Pengembangan Instrumen Asesmen Pengetahuan Pada Materi Asam Basa

Arrhenius”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah validitas (kelayakan) instrumen asesmen pengetahuan pada

materi asam basa Arrhenius yang dikembangkan?

2. Bagaimanakah reliabilitas instrumen asesmen pengetahuan pada materi asam

basa Arrhenius yang dikembangkan?

3. Bagaimanakah validitas butir soal pada instrumen asesmen pengetahuan pada

materi asam basa Arrhenius yang dikembangkan?

4. Bagaimanakah tingkat kesukaran dari instrumen asesmen pengetahuan pada

materi asam basa Arrhenius yang dikembangkan?

5. Bagaimanakah daya beda dari instrumen asesmen pengetahuan pada materi

asam basa Arrhenius yang dikembangkan?

6. Bagaimanakah tanggapan guru terhadap instrumen asesmen pengetahuan

pada materi asam basa Arrhenius yang dikembangkan?

Page 23: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/28173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... narnya

5

7. Bagaimanakah tanggapan siswa terhadap instrumen asesmen pengetahuan

pada materi asam basa Arrhenius yang dikembangkan?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka penelitan ini bertujuan untuk:

1. Mendeskripsikan validitas (kelayakan) instrumen asesmen pengetahuan pada

materi asam basa Arrhenius yang dikembangkan.

2. Mendeskripsikan reliabilitas instrumen asesmen pengetahuan pada materi

asam basa Arrhenius yang dikembangkan.

3. Mendeskripsikan validitas butir pada instrumen asesmen pengetahuan pada

materi asam basa Arrhenius yang dikembangkan.

4. Mendeskripsikan tingkat kesukaran dari instrumen asesmen pengetahuan

pada materi asam basa Arrhenius yang dikembangkan.

5. Mendeskripsikan daya beda dari instrumen asesmen pengetahuan pada materi

asam basa Arrhenius yang dikembangkan.

6. Mendeskripsikan tanggapan guru terhadap instrumen asesmen pengetahuan

pada materi asam basa Arrhenius yang dikembangkan.

7. Mendeskripsikan tanggapan siswa terhadap instrumen asesmen pengetahuan

pada materi asam basa Arrhenius yang dikembangkan.

Page 24: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/28173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... narnya

6

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat bagi guru

Pengembangan instrumen asesmen pengetahuan pada materi asam basa

Arrhenius sebagai sumber dan refrensi dalam mengembangkan instrumen

asesmen pengetahuan pada pembelajaran kimia kurikulum 2013 bagi guru.

2. Manfaat bagi sekolah

Pengembangan instrumen asesmen pengetahuan pada materi asam basa

Arrhenius ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang baik bagi

sekolah sehingga dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan

kualitas sekolah pada umunya.

3. Manfaat bagi peneliti

Sebagai pengalaman dalam mengembangkan instrumen asesmen

pengetahuan pada materi asam basa Arrhenius.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah :

1. Pengembangan adalah proses pembuatan yang bertujuan untuk

mengembangkan sesuatu didasarkan kepada pengalaman, prinsip yang teruji,

pengamatan yang seksama dan percobaan yang tekendali (Arikunto, 1997).

2. Instrumen asesmen yang dikembangkan meliputi dimensi pengetahuan

konseptual yang mencakup empat dari enam dimensi kognitif yang diukur

yaitu dimensi mengingat, memahami, mengaplikasikan, dan menganalisis

Anderson, dkk dalam Agustin (2015).

Page 25: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/28173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... narnya

7

3. Instrumen asesmen pengetahuan yang dikembangkan meliputi validitas,

reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda.

4. Validitas instrumen asesmen adalah ukuran yang menunjukkan kesahihan

suatu instrumen, suatu intrumen dikatakan valid bila mampu mengukur apa

yang diinginkan (Arikunto, 2002).

5. Reliabilitas merupakan salah satu ciri suatu instrumen asesmen dimana soal

yang digunakan adalah sebagai alat ukur yang mengukur skor peserta tes

yang benar-benar menggambarkan kemampuan mereka (Mulyasa, 2009).

6. Daya beda soal adalah kemampuan suatu soal dalam membedakan

kemampuan peserta tes Nitko dalam Mulyasa (2009).

7. Materi Asam-Basa Arrhenius merupakan materi pada mata pelajaran kimia

pada jenjang kelas XI semester genap yang sesuai dengan kompetensi dasar

menjelaskan konsep asam dan basa serta kekuatannya dan kesetimbangan

pengionannya dalam larutan.

8. Tanggapan guru meliputi aspeFk keterbacaan dan aspek kesesuaian isi

produk.

Page 26: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/28173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... narnya

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Asesmen

1. Pengertain Asesmen

Asesmen adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mengukur prestasi

belajar (achievement) siswa sebagai hasil dari suatu program instruksional.

Rumusan ini menunjukkan, bahwa hasil asesmen terhadap siswa dapat digunakan

sebagai bukti yang patut dipertimbangkan dalam rangka evalusi pengajaran. Jadi,

asesmen bukan hanya menilai siswa melainkan sangat fungsional untuk menilai

sistem pengajaran itu sendiri (Hamalik, 2001)

Menurut Linn dan Gronlund (dalam Uno dan Koni, 2012) bahwa asesmen adalah

suatu istilah umum yang meliputi prosedur yang digunakan untuk mendapatkan

informasi tentang belajar siswa (observasi, rata-rata pelaksanaan tes tertulis) dan

format penilaian kemajuan belajar. Uno dan Koni (2012) mengatakan bahwa

secara umum asesmen dapat diartikan sebagai proses untuk mendapatkan

informasi dalam bentuk apapun yang dapat digunakan untuk dasar pengambilan

keputusan tentang siswa, baik yang menyangkut kurikulum, program

pembelajaran, iklim se-kolah maupun kebijakan-kebijakan sekolah. Ruang

lingkup asesmen sangat luas dibandingkan dengan evaluasi.

Page 27: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/28173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... narnya

9

2. Fungsi Asesmen

Sudijono dalam Uno dan Koni (2012) mengatakan bahwa secara umum penilaian

sebagai tindakan atau proses setidak-tidaknya memiliki tiga fungsi, yaitu 1)

mengukur kemajuan; 2) menunjang penyususnan rencana; dan 3) memperbaiki

atau melakukan penyempurnaan. Lebih lanjut lagi dijelaskan oleh Uno dan Koni

(2012) bahwa fungsi penilaian pendidikan bagi guru adalah untuk 1) mengetahui

kemajuan peserta didik; 2) mengetahui kedudukan masing-masing individu

peserta didik dalam kelompoknya; 3) mengetahui kelemahan-kelemahan cara

belajar mengajar dalam proses belajar mengajar; 4) memperbaiki proses belajar

mengajar; 5) menentukan kelulusan murid. Sedangkan bagi murid, penilaian

pendidikan berfungsi untuk 1) mengetahui kemampuan dan hasil belajar; 2)

memperbaiki cara belajar; dan 3) menumbuhkan motivasi belajar. Fungsinya bagi

sekolah adalah 1) mengukur mutu pendidikan; 2) mengetahui kemajuan dan

kemunduran sekolah; 3) membuat keputusan kepada ppeserta didik; dan 4)

mengadakan perbaikan kuri-kulum.

3. Jenis dan Teknik Asesmen

Menurut Stiggins (Agustin, 2015) jenis asesmen dibagi menjadi empat, yaitu:

seleksi respon terpilih (selected response assesment), uraian atau esai (esay

assesment), kinerja (performanceasesmen), serta wawancara/komunikasi personal

(communication personal). Jenis target pencapaian hasil beajar menurut Stiggins

meliputi tentang pengetahuan (knowledge), penalaran (reasoning), keterampilan

(skills), hasil karya (product), dan afektif (affective).

Page 28: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/28173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... narnya

10

Menurut BSNP (2007) teknik asesmen adalah sebagai beikut:

1. Tes tertulis merupakan suatu teknik asesmen yang menuntut jawaban secara

tertulis, baik berupa pilihan atau isian. Tes yang jawabannya berupa pilihan

meliputi pilihan ganda, benar-salah dan menjodohkan. Sedangkan, tes yang

jawabannya berupa isian berbentuk isian singkat uraian.

4. Prinsip Asesmen

Dalam melaksanakan penilaian kelas harus dipahami bahwa penilaian kelas meru-

pakan suatu proses yang dilakukan melalui langkah-langkah perencanaan, penyu-

sunan alat penilaian, pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti untuk

menunjukkan pencapaian hasil belajar peserta didik (Uno dan Koni, 2012).

Prinsip asesmen menurut Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 tentang Standar

Penilaian Pendidikan mengacu kepada standar asesmen pendidikan jenjang pen-

didikan dasar dan menengah. Prinsip tersebut mencakup:

1. Sahih, berarti asesmen didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan

yang diukur.

2. Obyektif, berarti asesmen didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas,

tidak dipengaruhi subyektivitas penilai.

3. Adil, berarti asesmen tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik

karena kebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku,

budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.

4. Terpadu, berarti asesmen oleh pendidikan merupakan salah satu komponen

yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.

Page 29: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/28173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... narnya

11

5. Terbuka, berarti prosedur asesmen, kriteria asesmen, dan dasar pengambilan

keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan.

6. Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti asesmen oleh peserta didik men-

cakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik ases-

men yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik.

7. Sistematis, berarti asesmen dilakukan secara berencana dan bertahap dengan

mengikuti langkah-langkkah baku.

8. Beracuan kriteria, berarti asesmen didasarkan pada ukuran pencapaian kom-

petensi yang ditetapkan.

9. Akuntabel, berarti asesmen dapat dipertanggung jawabkan, baik dari segi

teknik, prosedur, maupun hasilnya.

Purwanto (2006) mengemukakan bahwa prinsip asesmen adalah sebagai berikut :

asesmen hendaknya didasarkan atas hasil pengukuran yang komprehensif; harus

dibedakan antara penskoran (score) dan asesmen (grading); dalam proses pem-

berian nilai hendaknya diperhatikan adanya dua macam patokan, yaitu pemberian

yang non-referenced dan yang criterion referenced; kegiatan pemberian nilai hen-

daknya merupakan bagian integral dari proses beajar mengajar; asesmen harus

bersifat komparabel. Artinya, setelah tahap pengukuran yang menghasilkan

angka-angka itu dilaksanakan, prestasi-prestasi yang menduduki skor yang sama

harus memiliki nilai yang sama pula, dan sistem asesmen yang dipergunakan hen-

daknya jelas bagi siswa dan bagi pengajar sendiri.

Page 30: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/28173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... narnya

12

5. Tujuan Asesmen

Menurut Sudjana (2005) mengatakan bahwa tujuan aesmen adalah:

1. Mendeskripsikan kecakapan belajar para siswa sehingga dapat diketahui ke-

lebihan dan kekurangannya dalam berbagai bidang studi atau mata pelajaran

yang ditempuh;

2. Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran disekolah, yakni

seberapa jah keefektifannya dalam mengubah tingkah laku para siswa ke-

arah tujuan pendidikan yang diharapkan;

3. Menentukan tindak lanjut hasil asesmen, yakni melakukan perbaian

penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan pengajaran serta strategi

pelaksanaannya; dan

4. Memberikan pertanggungjawaban (accountability) dari pihak sekolah ke-

pada pihak-pihak yang berkepentingan. Oleh karena itu, penggunaan jenis

asesmen yang tepat akan menentukan keberhasilan dalam memperoleh

informasi yang berkenaan dengan proses pembelajaan.

6. Bentuk-Bentuk Tes

Tes yang sering digunakan disekolah adalah tes buatan guru (teacher made test)

yang belum terstandarisasi dan terutama menilai kemajuan siswa dalam

pencapaian hal yang dipelajari (Arikunto, 2008). Dalam hal ini ada dua macam

tes menurut Arikunto (2008), yaitu sebagai berikut:

1. Tes Subjektif, umumnya berbentuk uraian, yaitu tes yang membutuhkan

jawaban bersifat pembahasan atau urauan kata-kata. Soal jenis ini menuntut

Page 31: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/28173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... narnya

13

siswa untuk mengingat kembali, dengan daya kreativitas yang tinggi. Tes

jenis ini memiliki kelebihan serta kekurangan seperti berikut:

● Kelebihan tes subjektif/uraian antara lain: mudah disusun; memberi ke-

sempatan berspekulasi; mendorong siswa mengungkapkan pendapat;

memberi kesempatan siswa mengutarakan jawaban dengan gaya bahasan

dan caranya sendiri; serta dapat mengetahi pemahaman siswa terhadap

masalah yang diteskan.

● Kekurang tes subjektif/uraian antara lain: kadar validitas dan reliabilitas

yang rendah; materi yang dapat diteskan cukup terbtas; pemeriksaan

jawaban dapat dipengaruhi unsur-unsur subjektif, dengan waktu yang

cukup lama dan tidak dapat diwakilkan.

2. Tes objektif, adalah tes dengan pemeriksaan secara objektif untuk mengatasi

kelemahan tes bentuk uraian. Jenisnya ada tes benar salah, tes pilihan jamak,

tes menjodohkan, dan tes isian. Tes jenih ini juga memiliki kelebihan serta

kekurangan seperti berikut:

● Kelebihan tes obejktif antara lain: lebih representative dengan cakupan

penguji materi yang lebih bagus, lebih objektif, lebih cepat dikoreksi,

dapat diwakili pengoreksiannya dan dapat terhindar dari unsur-unsur

subyetif.

● Kelemahan tes objektif antara lain: persiapan dan penyusunan yang lebih

sulit dan memakan waktu, soal cenderung mengukur ingatan, banyak ke-

sempatan untung-untungan, dan lebih memudahkan kesempatan siswa

dalam “kerja sama”.

Page 32: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/28173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... narnya

14

Adapun cara mengatasi kelemahan tes jenis ini yaitu dengan menggunakan table

spesifikasi, sehingga dapat mengurangi kelemahan dalam hal penyusun dan per-

sebaran jenjang yang diukur.

7. Langkah-langkah Asesmen

Subali dalam skripsi Samosir (2013) mengatakan:

Agar dapat diperoleh alat asesmen atau alat ukur yang baik perlu dikem-

bangkan suatu prosedur atau langkah-langkah yang benar, yang meliputi

perencanaan asesmen yang memuat maksud dan tujuan asesmen yaitu:

1. Penyusunan kisi-kisi;

2. Penyusunan instrumen/alat ukur;

3. Penelahan (review) untu menilai kualitas alat ukur/instrumen secara

kualitatif, yakni sebelum digunakan;

4. Uji coba alat ukur, untuk menyelidiki kesahihan dan keandalan secara

empiris;

5. Pelaksaan pengukuran;

6. Asesmen yang merupakan interprestasi hasil pengukuran; pemanfaatan

hasil asesmen.

Penjelasan lain dari Uno dan Koni (2012) yang berpendapat :

Terdapat beberapa urutan kerja yang harus dilakukan yaitu :

1. Menjabarkan kompetensi dasar ke dalam indikator pencapaian hasil

belajar. Indikator pencapaian hasil belajar dikembangkan oleh pendi-

dikan dengan memperhatikan perkembangan dan kemampuan setiap

peserta didik, keluasan dan kedalaman kompetensi daar, dan daya

dukung sekolah;

2. Menetapkan kriteria ketuntasan setiap indikator. Pada tahap awal

penetapan kriteria ketuntasan indikator boleh rendah, namun diharap-

kan semakin lama semakin meningkat. Hal ini karena kualitas satuan

pendidikan akan dinilai oleh pihak luar secara berkala;

3. Pemetaan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, kriteria

ketuntasan, dan aspek yang terdapat pada rapor;

4. Pemetaan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, kriteria

ketuntasan, aspek penilaian, dan teknik penilaian. Pemetaan ini dilaku-

kan untuk memberikan kriteria penilaian berdasarkan sebaran kompe-

tensi dan indikatornya; dan

5. Penetapan teknik penilaian dengan mempertiimbangkan ciri indikator.

Page 33: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/28173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... narnya

15

8. Instrumen asesmen

Pengumpulan informasi tentang pembelajarn siswa membutuhkan instrumen,

sebagaimana menurut Arikunto (2008), bahwa instrumen merupakan alat bantu

untuk mengumpulkan data atau informasi. Kemudian menurut Firman (2000) dan

Arikunto (2008), instrumen penilaian dikelompokkan dalam dua macam yaitu tes

dan non tes.

Sudjono (2008) mengungkapkan bahwa tes adalah prosedur yang dipergunakan

dalam rangka pengukuran dan penilaian. Menurut Goodenough (Sudjono, 2008),

tes adalah suatu tugas atau serangkaian tugas yang diberikan kepada individu

atau sekelompok individu, dengan maksud untu membandingkan kecakapan

mereka, satu dengan yang lain. Poerwanti (Agustin, 2015) menjelaskan bahwa

tes adalah seperangkat tugas yang harus dikerjakan atau sejumlah pertanyaan

yang harus dijawab oleh peserta didik untuk mengukur tingkat pemahaman dan

penguasaannya terhadap cakupan materi yang dipersyaratkan dan sesuai dengan

tujuan pengajaran tertentu.

Menurut Arikunto (2013), ciri-ciri tes yang dapat dikatakan baik sebagai alat

pengukur harus memenuhi syarat: (1) Validitas, atau dapat memberikan

gambaran tentang data secara benar dan sesuai kenyataan; (2) Reliabilitas, atau

memberikan ketetapan data yang ajeg dari waktu ke waktu; (3) Objektivitas, atau

ke-konsistenan pada system skoring; (4) Praktis, atau mudah pelaksanaan dan

pemeriksaannya; dan (5) Ekonomis. Sementara non tes menurut Arikunto (2013)

meliputi angket atau kuesioner, skala sikap, pedoman wawancara dan pedoman

observasi. Menurut Arikunto (2013), komponen atau kelengkapan sebuah tes

Page 34: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/28173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... narnya

16

terdiri atas: buku tes, lembar jawaban tes, kunci jawaban tes, dan pedoman

penilaian tes.

Aspek selanjutnya yaitu daya beda soal, daya beda soal adalah kemampuan suatu

soal dalam membedakan kemampuan peserta tes. Mulyasa (2009)

mengungkapkan, daya beda soal berhubungan dengan tingkat kesukaran soal.

Suatu soal yang memiliki tingkat kesukaran 0,5 merupakan soal dengan daya

beda terbaik.

Reliabilitas (Mulyasa, 2009) merupakan salah satu ciri dari suatu instrumen ases-

men dimana soal yang digunakan adalah sebagai alat ukut yang mengukur skor

peserta tes yang benar-benar menggambarkan kemampuan mereka. Reliabilitas

atau keajegan suatu skor adalah hal yang sangat penting dalam menentukan soal

tes sudah/belum menyajikan pengukuran yang baik.

Validitas, merupakan ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau

kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen dinyatakan valid apabila mampu

mengukur apa yang diinginkan (Arikunto, 2006). Validitas sebuah tes selalu di-

bedakan menjadi dua macam yaitu validitas logis dan validitas empiris. Validitas

logis sama halnya dengan analisis kualitatif dari suatu soal, yaitu meninjau ber-

fungsi tidaknya suatu soal berdasarkan kriteria yang telah ditentukan yaitu

kaitannya dengan kriteria materi, konstruksi dan bahasa. Analisis kuantitatif

suatu soal biasa disebut validitas empiris (empirical validity) yang dilakukan

untuk melihat berfungsi tidaknya suatu soal, setelah soal diujicobakan ke sampel

yang refresentatif.

Page 35: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/28173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... narnya

17

Menurut Sani (Agustin, 2015) instrumen asesmen kognitif atau pengetahuan

harus memenuhi syarat berikut:

1. Materi Soal

a. Setiap soal harus sesuai dengan tujuan pembelajaran atau indikator yang

telah ditetapkan.

b. Batasan atau ruang lingkup pertanyaan dan jawaban yang diharapkan

harus jelas.

c. Materi atau pengetahuan yang ditanyakan harus sesuai dengan jenjang,

jenis sekolah, atau tingkat kelas siswa yang diuji.

2. Konstruksi soal

a. Rumusan soal atau pertanyaan harus menggunakan kata Tanya atau

perintah yang menuntut jawaban.

b. Soal harus diserta dengan petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan

soal.

c. Soal harus memiliki pedoman penskoran atau kriteria bobot jawaban

benar yang sesuai.

d. Komponen pelengkap soal seperti table, gambar, grafik, diagram, atau

sejenisnya harus disajikan dengan jelas dan terbaca dan harus berfungsi.

3. Bahasa soal

a. Rumusan butir soal harus menggunakan bahasa yang sederhana dan

komunikatif.

b. Rumusan butir soal tidak menyinggung SARA.

Page 36: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/28173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... narnya

18

c. Rumusan butir soal harus menghindari penggunaan kata atau kalimat

yang dapat menimbulkan penafsiran ganda atau salah pengertian.

d. Butir soal harus menggunakan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan

benar.

e. Hindari frasa atau kata local.

B. Penguasaan Konsep

Pengertian penguasaan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991: 213)

diartikan sebagai pemahaman atau kesanggupan untuk menggunakan

pengetahuan, kepandaian dan sebagainya.

Berdasarkan pengertian tersebut dapat dinyatakan bahwa penguasaan adalah pe-

mahaman. Pemahaman bukan saja berarti mengetahui yang sifatnya mengingat

(hafalan) saja, tetapi mampu mengungkapkan kembali dalam bentuk lain atau

dengan kata-kata sendiri sehingga mudah dimengerti makna bahan yang

dipelajari, tetapi tidak mengubah arti yang ada didalamnya.

Menurut Dahar (1988: 95) konsep adalah suatu abstraksi yang mewakili suatu

kelas objek-objek, kejadian-kejadian, kegiatan-kegiatan, kkegiatan-kegiatan, atau

hubungan-hubungan yang mempunyai atribut-atribut yang sama. Konsep

diperlukan untuk memperoleh dan mengkomunikasikan pengetahuan, karena

dalam menguasai konsep kemungkinan memperoleh pengetahuan baru tidak

terbatas.

Penguasaan konsep adalah kemampuan siswa dalam memahami konsep-konsep

setelah kegiatan pembelajaran. Penguasaan konsep dapat diartikan sebagai

Page 37: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/28173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... narnya

19

kemampuan siswa dalam memahami makna secara ilmiah baik teori maupun

penerapannya dalam kehidupan sehari-hari (Dahar, 2003:4).

Jhony (2012) menyatakan bahwa penguasaan konsep merupakan tingkat kemam-

puan yang mengharapkan siswa mampu menguasai/memahami arti atau konsep,

situasi dan fakta yang diketahui, serta dapat menjelaskan dengan menggunakan

kata-kata sendiri sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya dengaan tidak me-

ngubah artinya.

Penguasaan konsep juga merupakan suatu upaya kea rah pemahaman siswa

untuk memahami hal-hal lain diluar pengetahuan sebelumnya. Jadi, siswa di

tuntut untuk menguasai materi-materi pelajaran selanjutnya (Anwar, 2016)

Page 38: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/28173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... narnya

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan instrumen asesmen pe-

ngetahuan ini adalah metode penelitian dan pengembangan atau Research and

Development (R&D). Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian dan pengem-

bangan (Research and Development) merupakan metode penelitian yang diguna-

kan untuk mengembangkan atau memvalidasi produk-produk yang digunakan da-

lam pendidikan dan pembelajaran.

Berdasarkan hal tersebut langkah-langkah penelitian dan pengembangan atau

Research and Development (R&D) menurut Sugiyono (2008), ada sepuluh lang-

kah dalam pelaksanaan strategi penelitian dan pengembangan, yaitu: 1) Potensi

dan Masalah; 2) Pengumpulan data; 3) Desain Produk; 4) Validasi Desain; 5) Re-

visi Desain; 6) Uji coba produk; 7) Revisi Produk; 8) Uji coba pemakaian; 9) Re-

visi produk; dan 10) Produksi Masal.

Penelitian yang akan dilakukan kali ini dibatasi sampai pada tahap pengembangan

desain produk yang kemudian divalidasi oleh dosen ahli dan meminta tanggapan

dari guru dan siswa. Hal ini dikarenakan keterbatasan waktu dan kemampuan

peneliti yang masih belum cukup untuk melaksanakan tahap selanjutnya.

Page 39: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/28173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... narnya

21

B. Subjek dan Lokasi Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah asesmen pada materi asam basa Arrhenius.

Adapun lokasi penelitian dan pengumpulan data adalah SMA Negeri 12, SMA

Negeri 15, dan MAN 1 Bandarlampung. Lokasi penelitian pada uji coba produk

adalah SMA Negeri 12 Bandarlampung.

C. Sumber Data

Sumber data pada tahap studi pendahuluan berasal dari tiga sekolah di Bandar

lampung yaitu SMAN 12, SMAN 15, dan MAN 1 di Bandar Lampung. Masing-

masing responden pada tiap sekolah yaitu 1 guru mata pelajaran kimia, dan 20

siswa kelas XII IPA.

D. Alur Penelitian

Adapun alur dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Page 40: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/28173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... narnya

22

Gambar 3.1. Alur penelitian pengembangan instrumen asesmen pengetahuan.

Pengumpulan Informasi

Studi Kepustakaan:

Analisis KI dan KD Pengembangan Silabus Pembuatan Analisis

Konsep Pembuatan RPP Kriteria asesmen yang

baik

Studi Lapangan:

Wawancara guru dan siswadi tiga SMA diBandarlampung mengenaipenggunaan asesmenpengetahuan materi asambasa Arrhenius dalam prosespembelajaran

DeskripsiAnalisisKebutuhan Desain Produk

Validasi Ahli

Revisi Kecil

Produk Instrumen Asesmen

Uji Coba Produk secara terbatas

Potensi dan Masalah

Tanggapan Guru Tanggapan Siswa

Page 41: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/28173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... narnya

23

E. Langkah-langkah Penelitian

Berdasarka alur penelitian diatas, maka dapat dijelaskan langkah-langkah yang

dilakukan pada penelitian ini sebagai berikut:

1. Potensi dan masalah

Pada kasus ini, yang menjadi potensi adalah telah banyak beredarnya asesmen

pada materi asam basa, dan yang jadi masalahnya adalah belum banyak tersedia

asesmen pengetahuan pada materi asam basa Arrhenius.

2. Mengumpulkan informasi

Adapun dalam tahap mengumpulkan informasi, disebut tahap analisis kebutuhan

yang meliputi studi kepustakaan/literatur dan studi lapangan.

a) Studi kepustakaan/literatur

Tahap ini, yang dilakukan adalah menganalisis materi kelas XI SMA tentang

asam basa Arrhenius dengan cara mengkaji sumber-sumber yang berkaitan

dengan Kurikulum 2013. Analisis ini dilakukan dengan mengkaji Kompetensi Inti

(KI), Kompetensi Dasar (KD), dan membuat analisis konsep, silabus, dan RPP

asam basa Arrhenius. Hal ini menjadi acuan untuk mengembangkan instrumen

asesmen yang akan dikembangkan.

b) Studi lapangan

Studi lapangan dilakukan ditiga Sekolah Menengah Atas di Bandar Lampung.

Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh data tentang asesmen yang dilakukan,

apakah ada perbedaan dan kesenjangan penggunaan instrumen asesmen penge-

tahuan yang digunakan, khususnya pada materi asam basa Arrhenius. Instrumen

Page 42: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/28173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... narnya

24

yang digunakan adalah penyebaran angket. Penyebaran angket dilakukan kepada

guru mata pelajaran kimia kelas XI dan penyebaran angket kepada siswa kelas XII

yang telah melalui pembelajaran asam basa Arrhenius.

3. Desain produk

Pengembangan instrumen asesmen pengetahuan didasarkan pada beberapa aspek,

seperti kriteria instrumen asesmen yang baik dari studi literatur, dan penyesuaian

instrumen asesmen dengan materi pembelajaran.

4. Validasi desain

Validasi desain dilakukan dengan menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli

yang sudah berpengalaman untuk menilai desain produk. Validasi ahli dilakukan

oleh tiga orang validator, dalam hal ini yang berperan sebagai validator adalah

Lisa Tania, S.Pd., M.Sc., Bayu Saputra, S.Pd., M.Pd., Ratu Dwi Gustia Rasyidi,

S.Pd., M.Si. Validasi ahli meliputi aspek keterbacaan dan aspek kesesuaian isi

soal dengan materi. Validasi dilakukan dengan memberikan asesmen pengetahuan

yang telah dikembangkan beserta angket ke validator, lalu meminta validator

untuk memberikan penilaian tentang asesmen tersebut dengan mengisi angket

yang tersedia dan menuliskan saran untuk perbaikannya pada kolom yang telah

disediakan.

5. Perbaikan desain

Setelah desain produk dan divalidasi melalui diskusi dengan pakar atau para ahli

lainnya pada tahap validasi desain, maka akan dapat diketahui kelemahan asesmen

yang telah disusun, selanjutnya dilakukan perbaikan desain sesuai dengan saran

dan masukan validator. Apabila produk yang dikembangkan telah valid, maka

Page 43: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/28173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... narnya

25

akan dilakukan revisi kecil pada desain I menjadi desain II. Apabila validator

belum memvalid produk yang dibuat, maka akan dilakukan revisi yang kemudian

desain I disusun ulang menjadi desain II, dan seterusnya sampai dinilai produk

yang dibuat telah valid.

6. Produk

Setelah dilakukan revisi kecil pada desain I maka di peroleh desain II pada produk

yang dikembangkan.

7. Uji coba produk

Setelah instrumen asesmen pengetahuan telah melalui tahap validasi dan revisi

desain, maka dilakukan uji coba produk secara terbatas di SMA Negeri 12 Bandar

lampung. Uji coba produk dilakukan pada 1 orang guru kimia kelas XI IPA dan

12 siswa kelas XI IPA 3 . Uji coba produk secara terbatas yang dimaksud adalah

untuk mengetahui tanggapan guru dan siswa meliputi beberapa aspek kelayakan,

yang meliputi aspek keterbacaan dan aspek kesesuaian isi atau lengkap tidaknya

dimensi kognitif yang terdapat dalam asesmen yang dibuat.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian dikelompokkan dalam dua macam yaitu tes dan non tes.

Pada penelitian ini instrumen penelitian yang digunakan adalah angket dan

instrumen berbentuk tes untuk mengukur penguasaan konsep siswa. Data angket

didapatkan dengan melakukan validasi, sehingga diperoleh masukan yang

digunakan untuk memperbaiki produk yang dikembangkan. Validasi dilakukan

oleh tiga validator ahli. Selanjutnya dilakukan uji coba siswa SMA Negeri 12

Page 44: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/28173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... narnya

26

Bandarlampung. Uji coba dilakukan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, taraf

kesukaran dan daya pembeda. Adapun penjelasan dari instrumen-instrumen yang

digunakan adalah sebagai berikut :

1. Pedoman wawancara analisis kebutuhan

Instrumen ini berupa lembar wawancara yang digunakan pada siswa kelas XII

IPA dan guru kimia di tiga sekolah di Bandarlampung. Instrumen ini diguna-

kan untuk memperoleh informasi mengenai asesmen yang digunakan disekola.

Selain itu, instrumen ini berfungsi untuk mengetahui kendala-kendala atau ke-

sulitan yang dihadapi dalam penyusunan instrumen asesmen di SMA yang

menjadi subjek penelitian pendahuluan yang berada di Bandarlampung,

sehingga menjadi refrensi dalam pengembangan asesmen.

2. Instrumen validitas ahli

Instrumen ini berupa angket yang digunakan untuk menguji keterbacaan dan

kesesuaian isi materi pada asesmen yang dikembangkan. Instrumen ini

dilengkapi dengan pilihan jawaban serta saran untuk validator.

3. Instrumen uji kelayakan bagi guru

Instrumen ini berupa angket yang digunakan untuk menguji keterbacaan dan

kesesuaian isi materi pada asesmen yang dikembangkan. Instrumen ini di-

lengkapi dengan pilihan jawaban serta saran untuk validator.

4. Instrumen uji keterbacaan bagi siswa

Instrumen ini berupa angket yang digunakan untuk menguji keterbacaan bagi

siswa terdiri dari pertanyaan-pertanyaan terkait dengan keterbacaan siswa

Page 45: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/28173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... narnya

27

terhadap asesmen yang dikembangkan. Instrumen ini dilengkapi dengan ko-

lom saran untuk menuliskan pertanyaan dan kata yang sulit dipahami terkait

keterbacaan siswa terhadap asesmen. Instrumen ini juga berisi pertanyaan-

pertanyaan yang berhubungan dengan huruf, warna huruf, besar spasi yang

mendukung keterbacaan, dan kolom saran.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara dan angket

(kuisioner). Pada penelitian ini, angket yang digunakan berupa angket dengan

jawaban tertutup yaitu sangat setuju (SS), setuju (ST), kurang setuju (KS), tidak

setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS) serta ditanggapi dengan memberi saran

pada kolom yang telah disediakan.

Wawancara dilakukan pada tahap pengumpulan informasi atau studi lapangan.

Wawancara dilakukan terhadap guru mata pelajaran kimia dan siswa di tiga SMA

di Bandar Lampung dengan pedoman wawancara yang telah disusun peneliti. Wa-

wancara dilakukan untuk mendapat masukan dalam penelitian dan pengembangan

instrumen asesmen pengetahuan pada materi asam basa Arrhenius. Pada uji kela-

yakan, angket diberikan kepada siswa dan guru untuk mengetahui tanggapan sis-

wa terhadap asesmen yang telah dikembangkan dari aspek keterbacaan dan kese-

suaian isi. Angket/kuisioner semi tertutup digunakan pada saat validasi dan pada

uji coba produk secara terbatas asesmen pengetahuan pada materi asam basa

Arrhenius. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, validasi asesmen penge-

tahuan oleh pakar pendidikan kimia dilakukan untuk mengetahui keterbacaan dan

kesesuaian isi asesmen yang dikembangkan. Validasi dilakukan dengan

Page 46: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/28173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... narnya

28

memberikan instrumen asesmen beserta angket, kemudian meminta validator

untuk mengisi angket validasi aspek kesesuaian isi soal dengan materi, dan keter-

bacaan asesmen pengetahuan yang telah disediakan.

H. Teknik Analisis Data

Adapun kegiatan dalam teknik analisis data hasil wawancara studi pendahuluan

dilakukan dengan cara:

1. Mengolah analisis kebutuhan

a. Mengkode atau klasifikasi data, bertujuan untuk mengelompokkan jawaban

berdasarkan pertanyaan wawancara.

b. Melakukan tabulasi data berdasarkan klasifikasi yang dibuat, bertujuan untuk

memberikan gambaran frekuensi dan kecenderungan dari setiap jawaban

berdasarkan pertanyaan wawancara dan banyaknya sampel.

c. Menghitung frekuensi jawaban, berfungsi untuk memberikan informasi ten-

tang kecenderungan jawaban yang banyak dipilih sampel dalam setiap per-

tanyaan angket.

d. Menghitung persentase jawaban, bertujuan untuk melihat besarnya persen-

tase setiap jawaban dari pertanyaan sehingga data yang diperoleh dapat di-

analisis sebagai temuan. Rumus yang digunakan untuk menghitung persen-

tase jawaban responden setiap item adalah sebagai berikut:

% = ∑ 100%(sudjana, 2005)

Keterangan :% = Persantase pilihan jawaban-i

Page 47: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/28173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... narnya

29

∑ = Jumlah responden yang menjawab jawaban-i

= Jumlah seluruh responden

2. Teknik analisis data angket validasi keterbacaan dan kesesuaian isi untuk

validator oleh guru dan siswa

Angket yang akan diolah pada penelitian ini adalah angket validasi (keterbacaan

dan kesesuaian isi) dan angket penilaian guru serta tanggapan siswa. Adapun ke-

giatan dalam teknik analisis data angket asesmen pengetahuan dilakukan dengan

cara :

a. Mengkode atau klasifikasi data, bertujuan untuk mengelompokkan jawaban

berdasarkan pertanyaan angket.

b. Melakukan tabulasi data berdasarkan klasifikasi yang dibuat, bertujuan untuk

memberikan gambaran frekuensi dan kecenderungan dari setiap jawaban

berdasarkan pertanyaan angket dan banyaknya responden (pengisi angket).

c. Memberi skor jawaban responden. Penskoran jawaban responden dalam uji

kelayakan dan uji keterbacaan berdasarkan skala Likert pada Tabel 3.1

berikut.

Tabel 3.1. Penskoran pada angket berdasarkan skala LikertNO Pilihan Jawaban Skor

1 Sangat Setuju (SS) 52 Setuju (ST) 43 Kurang Setuju(KS) 34 Tidak setuju (TS) 25 Sangat tidak setuju (STS) 1

d. Mengolah jumlah skor jawaban responden.

Pengolahan jumlah skor (∑ ) jawaban angket adalah sebagai berikut :

Page 48: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/28173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... narnya

30

1. Skor untuk pernyataan Sangat Setuju (SS) Skor = 5 x jumlah responden

2. Skor untuk pernyataan Setuju (S) Skor = 4 x jumlah responden

3. Skor untuk pernyataan Kurang Setuju (KS) Skor = 3 x jumlah responden

4. Skor untuk pernyataan Tidak Setuju (TS) Skor = 2 x jumlah responden

5. Skor untuk pernyataan Sangat Tidak Setuju (STS) Skor = 1 x jumlah

responden

e. Menghitung persentase jawaban angket pada setiap item dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

%Xin =∑

x 100% (sudjana, 2005)

Keterangan:

%Xin = Persentase jawaban angket-i pada angket∑ = Jumlah skor jawaban

. = Skor maksimum yang diharapkan

f. Menghitung rata-rata persentase angket untuk mengetahui tingkat kelayakan

dan keterbacaan asesmen kemampuan berpikir kreatif pada materi asam-basa

Arrhenius dengan rumus sebagai berikut:

% = ∑%(Sudjana, 2005)

Keterangan :

% = Rata-rata persentase angket-i pada angket∑% = Jumlah persentase angket-i pada angket

= Jumlah pertanyaan pada angket.

Page 49: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/28173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... narnya

31

g. Menafsirkan persentase jawaban angket secara keseluruhan dengan

menggunakan tafsiran (Arikunto, 2008):

Tabel 3.2. Tafsiran skor (persentase) angketPersentase Kriteria

80,1% - 100% Sangat tinggi60,1% - 80% Tinggi40,1% - 60% Sedang20,1% - 40% Rendah0,0% - 20% Sangat rendah

3. Teknik analisis butir soal

Analisis kualitatif biasa disebut validitas logis (logical validity), analisis ini dila-

kukan sebelum soal digunakan untuk melihat kelayakan suatu soal (lihat instru-

men validasi ahli). Analisis kuantitatif biasa disebut empiris (empirical validity)

yang dilakukan untuk melihat berfungsi tidaknya suatu soal, setelah diujikan ke

sampel yang repsentatif. Hal yang diperhatikan dalam validitas isi suatu soal

yaitu:

a. Menentukan tingkat kesukaran, penentuan tingkat esukaran pada penelitian

ini ditentukan dengan program ANATES URAIAN.

b. Selanjutnya menentukan daya pembeda dengan menggunakan program

SPSS. Dimana Pearson Correlation di dalam aplikasi SPSS menyatakan

daya beda soal.

c. Menentukan kategori daya pembeda dari tingkat kesukaran setiap soal me-

nurut Nitko dalam Mulyasa (2009):

Page 50: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/28173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... narnya

32

Table 3.3. Tafsiran daya pemdeba dengan tingkat kesukaran soalTingkat

kesukaranNilai p D maksimum

Kriteria DayaPembeda

rekomendasi

Sangatmudah

1.00 0.00Sangatrendah

Dibuang

0.90 0.20 Rendah Direvisi

Mudah0.80 0.40 Tinggi Digunakan0.70 0.60

Sangat tinggi DigunakanSedang0.60 0.800.50 1.000.40 0.80

Sukar0.30 0.600.20 0.40 Tinggi Digunakan

Sangatsukar

0.10 0.20 Rendah Direvisi0.00 0.00 Sangat rendah Dibuang

d. Menentukan validitas butir

Validitas butir soal dapat ditentukan dengan mencari korelasi product

moment masing-masing soal dengan program SPSS (Correlated Item Total

Correlation menyatakan validasi). Hasil r hitung yang didapat kemudian

dibandingkan dengan tabel r product moment yang disesuaikan dengan

jumlah responden, dimana penggunaan r tabel dengan pilihan taraf

signifikansi 5% seperti pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4. Daftar r tabel product moment (dalam Sugiyono, 2008)N

(jumlah responden)R tabel product moment(taraf signifikansi 5%)

10 0,63220 0,44422 0,43224 0,40426 0,38828 0,37430 0,361

e. Menentukan taksiran validitas butir dengan kriteria butir soal dikatakan

valid, jika r hitung > r product moment (Triyono, 2013).

Page 51: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/28173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... narnya

33

4. Teknik analisis reliabilitas soal

Reliabilitas tes bentuk uraian dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan

program SPSS dimana Alpha Cronbach di aplikasi SPSS menyatakan

reliabilitas. Langkah selanjutnya yaitu menafsirkan mutu reliabilitas soal

menurut Rosidin (2013) seperti pada tabel 3.5.

Tabel 3.5. Tafsiran reliabilitas soalReliabilitas soal tes Klasifikasi Tafsiran

0,000 – 0,400 Rendah Revisi0,401 – 0,700 Sedang Revisi kecil0,701 – 1,000 Tinggi Dipakai

Page 52: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/28173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... narnya

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat dipaparkan berdasarkan hasil penelitian dan pe-

ngembangan adalah sebagai berikut :

1. Validitas atau kelayakan instrumen asesmen pengetahuan pada materi asam

basa Arrhenius yang dikembangkan adalah valid atau layak digunakan. Hal

ini dilihat dari hasil validasi ahli pada aspek keterbacaan dan kesesuaian soal

dengan materi mendapat kategori sangat tinggi dan tinggi.

2. Reliabilitas dari instrumen asesmen pengetahuan pada materi asam basa

Arrhenius yang dikembangkan termasuk kategori sangat tinggi yang berarti

dapat menggambarkan keajegan kemampuan siswa.

3. Validitas butir dari instrumen asesmen pengetahuan pada materi asam basa

Arrhenius yang dikembangkan terdiri dari kategori tinggi dan sangat tinggi.

Soal yang dikembangkan dominan memiliki validitas soal dengan kategori

tinggi, artinya soal sudah sahih dalam mengukur kemampuan siswa dan

sesuai indikator.

4. Tingkat kesukaran dari instrumen asesmen pengetahuan pada materi asam

basa Arrhenius yang dikembangkan sudah memiliki soal dengan kategori

mudah, sedang, dan sukar meskipun hasilnya berbeda antara tahap

Page 53: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/28173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... narnya

60

pengembangan dengan hasil analisis butir soal. Tingkat kesukaran dari soal

yang dikembangkan sudah baik, karena dari soal yang dominan terdiri dari

soal dengan kategori sedang.

5. Daya beda dari instrumen asesmen pengetahuan pada materi asam basa

Arrhenius yang dikembangkan terdiri dari soal dengan daya beda yang

termasuk kategori sangat tinggi.

6. Hasil tanggapan guru terhadap instrumen asesmen pengetahuan pada materi

asam basa Arrhenius yang dikembangkan adalah sudah baik, bila dilihat dari

tanggapan penilaian guru memiliki kategori tinggi.

7. Hasil tanggapan siswa terhadap instrumen asesmen pengetahuan pada materi

asam basa Arrhenius yang dikembangkan adalah sudah baik, bila dilihat dari

tanggapan penilaian siswa memiliki kategori sangat tinggi.

B. Saran

Saran yang dapat di berikan yaitu penelitian ini hanya menghasilkan suatu pro-

duk instrumen asesmen pengetahuan pada materi asam basa Arrhenius. Oleh

karena itu penelitian lanjut diharapkan dapat dilakukan pada materi kimia yang

lain dengan penyempurnaan dan penggunaan produk.

Penelitian ini juga memiliki kendala yang disebabkan karena untuk pengujian

butir soal, waktu pengembangan tidak sesuai dengan waktu pembelajaran materi

teori asam basa Arrhenius di sekolah, sehingga untuk penelitian selanjutnya se-

baiknya mempertimbangkan kesesuaian materi yang akan dijadikan penelitian

dengan waktu pembelajaran yang akan dilaksanakan di sekolah. Penelitian pada

materi yang sudah lewat dari waktu belajar di sekolah (seperti pada penelitian

Page 54: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/28173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... narnya

61

ini) sebaiknya dihindari, karena dapat menimbulkan banyak kendala dan tidak

menggambarkam pengaruh produk hasil pengembangan.

Page 55: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/28173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... narnya

DAFTAR PUSTAKA

Agustin, D. 2015. Pengembangan Instrumen Asesmen Pengetahuan Pada MateriTeori Atom Bohr dan Mekanika Kuantum. Skripsi. Univesitas Laampung.Bandarlampung.

Arikunto, S. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Kedelapan. BumiAksara. Jakart.

. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi. Bumi Aksara.Jakart.

. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :PT.Rineka Cipta.

. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:Rineka Cipta. Barney, Jay B.

. 1997. Penilaian Program Pendidikan Edisi III. Bina Aksara. Jakarta.

Astuti, W. P., Prasetyo, A. P. B., dan Rahayu, E. S. 2012. PengembanganInstrumen Asesmen Autentik Berbasis Literasi Sains Pada Materi SistemEkskresi. Lembaran Ilmu Kepen-didikan, 41(1), 39-43.

Badan Standar Nasional Pendidikan. 2007. Standar Penilaian Pendidikan.BSNP. Jakarta.

Dahar, R.W. (2003). Teori-teori Belajar. Erlangga. Jakarta.

Fadiawati, N. 2011. Perkembangan Konsepsi Pembelajaran Tentang StrukturAtom Dari SMA Hingga Perguruan Tinggi ( Suatu Studi deskriptif-CrossSectional). Disertasi Program doktor Universitas Pendidikan Indonesia.Tidak diterbitkan

Firman, H. (2000). Penilaian Hasil Belajar dalam Pengajaran Kimia. Bandung :Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.

Hamalik, O. 2001. Proses Belajar Mengajar. PT Bumi Aksara. Jakarta.

Page 56: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/28173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... narnya

63

Jihad, A. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Multi Pressindo. Yogyakarta

Kumano, Y. 2013. Authentic Assessment and Portfolio Assessment, Chapter 8,Section 2, The Theories and Practices of Science Education which Lead toNew Learning., Middle School Level, Edited by Izumi Ohtaka, Minerva.

Mudlofir, A. 2016. Desain Pembelajaran Inovatif. Raja Grafindo Persada.Jakarta.

Mulyasa, E. 2009. Analisis, Validitas, Reliabilitas, dan Interpretasi Hasil TesImplementasi Kurikulum 2004. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Nieveen. 1999. Prototyping to Reach Product Quality, In Alker, Jan Vander,“Design Approachess and tools in Education and Training”. KluwerAcdemic Pubhlisher. Dordrecht.

Purwanto. 2013. Evaluasi Hasil Belajar. Pustaka Belajar. Yogyakarta.

Rosidin, U. 2013. Dasar-dasar dan Perancangan Evaluasi Pembelajaran.FKIP Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Samosir, T. 2013. Dasar-dasar dan Perencanaan Evaluasi Pembelajaran. FKIPUniversitas Lampung. Bandar Lampung

Sani, R.A. 2014. Pembelajaran Saintifik Untu Implementasi Kurikulum 2013.Bumi Aksara. Jakarta.

Stiggins, R. J. 1994. Student-Centered Classroom Assessment. MaccmillanCollege Publishing Company. New York.

Soleha, A. 2014. Pengembangan Instru-men Assessment Zat Aditif dan Adiktif-Psikotropika Bermuatan Nilai Ketuhanan dan Kecintaan TerhadapLingkungan. Skripsi. Bandarlampung: Universitas Lampung.

Subali, B. 2010. Penilaian, Evaluasi, dan Remedial Pembelajaran Biologi.Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.

Sudjana. 2005. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. PT Rosdakarya. Bandung.

Sudjono, A. 2008. Pengantar Evalusi Pendidikan. PT. Raja Grafindo Persada.Jakarta.

Page 57: PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN …digilib.unila.ac.id/28173/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... narnya

64

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Alfabeta.Bandung.

. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuatitatif, Kualitataifdan R&D. Bandung: ALFABETA.

Suhana, C. 2014. Konsep Strategi Pembelajaran (Edisi Revisi). Refika Aditama.

Bandung.

Sunyono, Wirya, I.W., Suryadi, G., dan Suyanto,. E. 2009. Pengembangan ModelPembelajaran Kimia Berorientasi Keterampilan Generic Sains pada SiswaSMA di Provinsi Lampung. Laporan Penelitian Berhibah Bersaing Tahun I.Dikti. Jakarta.

Suwarto. 2010. Mengungkap karakakteristik tes uraian. Jurnal Penelitian dan

Evaluasi Pendidikan. 19 (2): 206-224

Tim Penyusun. 2016. Permendikbud No. 23 tahun 2016 Tentang StandarPenilaian Pendidikan. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RepublikIndonesia. Jakarta.

Triyano. 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan. Ombak (IKAPI). Yogyakarta.

Uno, H. B. dan Koni, S. 2012. Assessment Pembelajaran. Bumi Aksara. Jakarta.

Uno, H. B. dan Koni, s. 2012. Assessment Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.

Warsit a, B. 2008. Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya. RinekaCipta. Jakarta.