jumat, 29 april 2011 akhir pekan daging impor ilegal ikan ... · soal menu, yang menjadi andalan...

1
JUMAT, 29 APRIL 2011 5 M EGA POLITAN AKHIR PEKAN JIKA Anda ke rumah makan Bambu Oju, nuansa perdesaan dengan hamparan sawah yang cukup luas akan Anda nikmati. Resto ini diapit dua ruas jalan utama menuju Bandara Soekar- no-Hatta, yaitu Jalan Surya Dharma dan Jalan Pembangun- an Tiga, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, Banten. Restoran ini didesain de- ngan metode saung modern. Selain bisa menikmati indah- nya tanaman padi, Anda juga dapat melihat aktivitas pesawat terbang saat lepas landas dan mendarat. Bagi Anda yang ingin ke sana, jangan lupa posisi ger- bang Bambu Oju menghadap ke Jalan Surya Dharma No 28 dan berada persis di belakang Bandara Soekarno-Hatta. Soal menu, yang menjadi andalan Bambu Oju adalah ikan bakar pecah kulit. “Sebe- narnya, Bambu Oju ini banyak menyajikan hidangan ikan laut bakar. Hanya saja, yang men- jadi andalan dan tidak sedikit penggemarnya adalah menu ikan bakar pecah kulit,” kata Oman Djumansyah, salah satu pemilik Bambu Oju. Menurut Oman, ikan bakar pecah kulit ala Bambu Oju sa- ngat berbeda dengan ikan bakar lain. Bumbu ikannya dibakar. Selain itu, ikannya digoreng se- tengah matang sebelum dibakar di atas daun pisang. Dengan demikian, ikan bakarnya sangat beraroma alami dan mengun- dang selera makan. Guna memanjakan pengun- jung, Bambu Oju juga memeri- ahkan suasana restoran dengan alunan musik organ tunggal. Setiap pengunjung bisa meme- san lagu atau menyanyikan lagu yang diinginkan. Yang lebih seru, Bambu Oju me- nyiapkan shaisa dan hot spot. Karena itu, selepas menikmati hidangan, para tamu bisa mi- num kopi dan mengisap asap shaisa, atau membuka laptop guna memanfaatkan jaringan internet gratis. Karena makanannya yang enak dan suasana yang nyaman, Bambu Oju banyak dikunjungi pelanggan. Para pelanggan pun diberi pilihan, menikmati makanan di saung lesehan atau di ruang terbuka yang meng- gunakan kursi dan meja. Tertarik? Tempat ini cukup representatif untuk mengha- biskan waktu bersama rekan ataupun keluarga. (Sumantri Handoyo/J-4) Ikan Bakar ala Bambu Oju SUMANTRI HANDOYO K EMENTERIAN Pertanian memas- tikan akan me- reekspor terhadap 51 kontainer berisi daging ilegal yang masih tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Pelaksanaan- nya secara bertahap mulai 1 Mei mendatang. Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kemen- terian Pertanian Banun Harpini mengatakan semua dokumen administrasi reekspor sudah se- lesai dirumuskan Bea dan Cu- kai pada 20 April lalu. Saat ini tinggal menunggu ketersediaan kapalnya saja. “Pada 1 Mei nanti yang sudah siap dikapalkan untuk reekspor sebanyak 11 kontainer,” ujar Banun dalam rilisnya. Seluruh importir 51 kon- tainer sudah setuju mengi- kuti peraturan untuk dilakukan reekspor. Sebab, dua importir daging yang mengajukan gu- gatan yakni PT Anzindo Gratia International (18 kontainer) dan PT Berkat Mitra Mandiri Prima (7 kontainer) sudah mencabut gugatan dari pengadilan tata usaha negara. Banun menar- getkan keseluruhan proses reekspor 51 kontainer daging ilegal bisa selesai dalam dua minggu. Ketua Umum Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Teguh Boediyana meminta agar pelaksanaan reekspor diawasi dengan ketat. “Nanti sebelum reekspor kontainer itu harus dibuka dulu untuk dicek ulang apakah benar isinya daging. Jangan- jangan yang direekspor itu ternyata kontainer kosong, tidak ada dagingnya,” kata Boediyana melalui telepon, kemarin. Pemusnahan di bandara Sementara itu, Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Bandara Soekarno-Hatta ke- marin memusnahkan berbagai benih tumbuhan dan daging impor dari Taiwan dan Ame- rika yang bernilai total Rp2,2 miliar. Pemusnahan tersebut disak- sikan beberapa anggota Komisi IV DPR RI seperti Herman Khaeron, Sri Hidayati, I Wayan Sugiana, dan Yusran Aspar dari Fraksi Partai Demokrat, serta Siswono Yudo Husodo dan Hardisusilo dari Fraksi Partai Golkar. Menurut Kepala BBKP Ban- dara Musyaffak Fauzi, benih tumbuhan dan daging yang dimusnahkan itu merupakan hasil razia petugas BBKP ter- hadap penumpang atau kiri- man perusahaan dari luar neg- eri sepanjang Februari hingga April 2011. “Saat komoditas impor ini masuk ke Indonesia, ternyata tidak dilengkapi dengan do- kumen sehingga langsung dilakukan penyitaan,” ujar Musyaffak. Adapun perincian produk pertanian yang dimusnahkan itu adalah 4.123 saset benih sayuran dan bunga asal Tai- wan, 20 kg benih padi hibrida asal China, 2.350 kg cabai me- rah asal Vietnam, 20 kg buah impor serta 185 batang tanaman jeruk dan bunga. Juga terdapat produk makanan yaitu 1,43 ton daging premium asal Australia, China, dan Amerika. Selain itu, BBKP menyerah- kan berbagai jenis satwa hasil sitaan bersama Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta kepa- da Direktorat Jenderal Perlin- dungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) Kementerian Pertanian. Satwa-satwa hasil tangkapan sepanjang Februari hingga April 2011 yang dibawa masuk oleh sejumlah warga negara asing tersebut yaitu 36 ekor burung nuri kepala hitam, 47 reptil, 9 ekor kura-kura mon- cong babi, dan 8 ekor binatang malu-malu. Selain itu, terdapat 6 lembar kulit harimau sumatra, 1 teng- korak orang utan, 1 tengkorak burung rangkong, 54 karapas kura-kura, dan 1 tanduk rusa. (*/J-2) [email protected] Sebelum direekspor, kontainer harus dibuka untuk memastikan kebenaran isinya. Daging Impor Ilegal Direekspor Mei BERSANTAP DI SAUNG: Pengunjung menikmati hidangan makan siang di saung yang ada di rumah makan Bambu Oju kawasan Surya Darma, Neglasari, Tangerang, Jumat (15/4). MI/JHONI KRISTIAN 2010 2009 2010 2009 No. U R A I A N 2010 2009 2010 2009 I. INVESTASI I. UTANG 1 PENDAPATAN UNDERWRITING 1 Deposito Berjangka & Sertifikat Deposito 302,664 211,381 1 Utang Klaim 47,886 76,848 2 Premi Bruto 2 Saham 1,061,974 735,900 2 Utang Reasuransi 167,625 70,330 3 a. Premi Penutupan Langsung 1,459,643 1,308,757 A. Tingkat Solvabilitas 3 Obligasi dan MTN 28,180 21,193 3 Utang Komisi 45,700 30,827 4 b. Premi Penutupan Tidak Langsung 37,965 9,872 a. Kekayaan Yang Diperkenankan 2,648,393 1,891,938 4 Surat Berharga yang diterbitkan atau 4 Utang Pajak 2,660 4,655 5 c. Komisi Dibayar 183,637 168,512 b. Kewajiban 1,247,962 936,843 dijamin oleh Pemerintah atau BI 13,738 13,417 5 Biaya Yg Masih Harus Dibayar 15,515 13,785 6 Jumlah Premi Bruto (3+4-5) 1,313,972 1,150,117 c. Jumlah Tingkat Solvabilitas 1,400,431 955,095 5 Unit Penyertaan Reksadana 111,436 115,735 6 Utang Bagi Hasil 2,756 2,420 7 Premi Reasuransi 6 Penyertaan Langsung 1,917,665 1,254,699 7 Utang Zakat - - 8 a. Premi Reasuransi Dibayar 806,771 692,770 B. BTSM 3) 459,591 361,131 7 Bangunan dengan Hak Strata atau 8 Utang Lain 514,442 302,240 9 b. Komisi Reasuransi Diterima 194,675 175,680 C. Kelebihan (Kekurangan) BTS 940,840 593,964 Tanah dengan Bangunan untuk investasi 42,207 42,207 9 Jumlah Utang (1 s/d 8) 796,582 501,105 10 Jumlah Premi Reasuransi (8-9) 612,095 517,090 D. Rasio Pencapaian (%) 4) 304.71 264.47 8 Pinjaman Hipotik - - 11 Premi Neto (6-10) 701,876 633,028 9 Pembiayaan Murabahah 28 32 II. CADANGAN TEKNIS 12 Penurunan (Kenaikan) CAPYBMP 1) 10 Pembiayaan Mudharabah - - 10 Cadangan Atas Premi Yang Belum 13 a. CAPYBMP tahun lalu 250,344 230,617 2010 2009 11 Investasi Lain 41,654 38,461 Merupakan Pendapatan 272,223 248,508 14 b. CAPYBMP tahun berjalan 273,693 250,344 12 Jumlah Investasi (1 s/d 11) 3,519,546 2,433,025 11 Penyisihan Kontribusi Yang Belum Menjadi Hak 1,470 1,836 15 Penurunan (Kenaikan) CAPYBMP (13-14) (23,350) (19,727) a. Jumlah Deposito Jaminan 8,387 13,334 12 Cadangan Klaim (EKRS) 2) 175,335 183,712 16 Jumlah Pendapatan Premi Neto (11+15) 678,527 613,301 b. Rasio Investasi (SAP) terhadap cadangan teknis dan II. BUKAN INVESTASI 13 Penyisihan Klaim 2,166 1,682 17 Pendapatan Underwriting Lain Neto - - utang klaim retensi sendiri (%) 383.65 270.99 13 Kas dan Bank 154,993 38,508 14 Jumlah Cadangan Teknis (10 s/d 13) 451,193 435,738 18 PENDAPATAN UNDERWRITING (16+17) 678,527 613,301 c. Rasio Likuiditas (%) 214.60 202.93 14 Tagihan Premi Penutupan Langsung 442,839 321,743 15 Jumlah Kewajiban (9 + 14) 1,247,776 936,843 19 BEBAN UNDERWRITING d. Rasio Premi Retensi Sendiri terhadap Modal Sendiri (%) 21.34 28.73 15 Tagihan Reasuransi 288,683 190,526 16 Akumulasi Cadangan Dana Tabarru 186 0 20 Beban Klaim e. Rasio Jumlah Premi Penutupan Langsung terhadap Premi 16 Tagihan Hasil Investasi 6,973 3,539 21 a. Klaim Bruto 884,198 886,876 Penutupan Tidak Langsung (%) 3,844.68 13,257.01 17 Bangunan dengan Hak Strata atau III. MODAL SENDIRI 22 b. Klaim Reasuransi 442,081 565,596 f. Rasio Beban (Klaim, Usaha, dan Komisi) terhadap Tanah dengan Bangunan untuk dipakai sendiri 48,931 50,819 17 Modal Disetor 100,000 100,000 23 c. Kenaikan (Penurunan) Cadangan Klaim Pendapatan Premi Neto (%) 93.29 89.75 18 Perangkat Keras Komputer 1,243 1,630 18 Uang Muka Setoran Modal - - 24 c.1. Cadangan Klaim tahun berjalan 177,500 185,395 19 Aktiva Tetap Lain 14,216 15,279 19 Cadangan 400 400 25 c.2. Cadangan Klaim tahun lalu 185,395 138,508 20 Aktiva Lain 59,865 84,814 20 Kenaikan (Penurunan) Surat Berharga 1,802,038 901,248 26 Jumlah Beban Klaim (21-22+24-25) 434,222 368,167 21 Jumlah Bukan Investasi 21 Selisih Penilaian Aktiva Tetap - - 27 Beban Underwriting Lain Neto 9,794 6,646 DEWAN KOMISARIS (13 s/d 20) 1,017,743 706,856 22 Saldo Laba 1,386,889 1,201,390 28 BEBAN UNDERWRITING (26+27) 444,017 374,813 1. PT Asian International Investindo 32,00% KOMISARIS UTAMA : Anthoni Salim 23 Jumlah Modal Sendiri (17 s/d 22) 3,289,327 2,203,038 29 HASIL UNDERWRITING (18-28) 234,510 238,487 2. Anthoni Salim 31,13% KOMISARIS : Phiong Phillipus Darma 24 Jumlah Kewajiban dan Modal 30 Hasil Investasi 191,031 131,902 3. PT Lintas Sejahtera Langgeng 18,93% KOMISARIS : Indomen Saragih 22 Jumlah Kekayaan (12 + 21) 4,537,288 3,139,881 Sendiri (15+16+23) 4,537,288 3,139,881 31 Bagi Hasil 558 744 4. Raymond Salim 2,51% 32 Beban Usaha 5. Teddy Salim 2,51% DIREKSI 33 a. Beban Pemasaran 15,525 16,650 6. Aylen Salim 2,51% DIREKTUR UTAMA : Teddy Hailamsah Neraca tersebut termasuk kekayaan dan kewajiban dari usaha asuransi 34 b. Beban Umum dan Administrasi 184,499 166,171 7. Renny Salim 2,51% DIREKTUR : Juliati Boddhiya atau reasuransi dengan prinsip syariah dengan perincian sebagai berikut: 35 Jumlah Beban Usaha (33+34) 200,024 182,820 8. Sjerra Salim 2,51% DIREKTUR : Goenawan Hadidjojo % 36 LABA (RUGI) USAHA ASURANSI (29+30-31-35) 224,958 186,826 9. Brenda Salim 2,51% Reasuransi Dalam Negeri 37 Hasil (Beban) Lain 8,875 (9,569) 10. Daud Salim 0,62% (dalam jutaan rupiah) 1. PT Reasuransi Internasional Indonesia 20 38 LABA SEBELUM ZAKAT 233,833 177,256 11. David Salim 0,62% No URAIAN 2010 2009 2. PT Reasuransi Nasional Indonesia 15 39 Zakat - - 12. Jimmy Liem Sin Tung 0,62% 1 Kekayaan 3. PT Maskapai Reasuransi Indonesia 4 40 LABA SEBELUM PAJAK 233,833 177,256 13. Sri Rahayu Kartorahardjo 0,62% a. Investasi 21,075 11,876 4. PT Tugu Reasuransi Indonesia 4 41 Pajak Penghasilan 18,334 13,661 14. Dharmawan Gozali 0,40% b. Bukan Investasi 25,364 12,152 Jumlah Kekayaan 46,439 24,028 Reasuransi Luar Negeri 42 LABA SETELAH PAJAK 215,499 163,595 2 Kewajiban 1. The TOA Reinsurance Co. Ltd. 5 Catatan : a. Utang 14,757 7,633 2. Everest Reinsurance Co. Ltd. 8 b. Cadangan Teknis 3,636 3,518 3. AIOI Insurance Co. Ltd. 6 Jumlah Kewajiban 18,392 11,151 4. Mitsui Sumitomo Reinsurance Ltd. 6 3 Pendapatan Underwriting 7,504 4,850 5. Taiping Reinsurance Co. Ltd. 5 4 Beban Underwriting 2,914 2,984 6. China Reinsurance (Group) Corporation 8 5 Hasil Investasi 594 332 No. U R A I A N 2010 2009 6 Beban Usaha 1,528 1,368 1 PENDAPATAN ASURANSI 2 Kontribusi Bruto 14,865 6,993 b. Angka (nilai) yang disajikan pada Neraca dan Perhitungan Laba Rugi berdasarkan SAK (Audit Report). % 3 Ujroh Pengelola 6,604 1,180 c. Kurs pada tanggal 31 Desember 2010, 1 US $ : Rp. 8.991 Reasuransi Dalam Negeri 4 Bagian Reasuransi (atas resiko) 4,586 1,604 Kurs pada tanggal 31 Desember 2009, 1 US $ : Rp. 9.400 1. K.H.E Fakhruddin Masthuro 1. PT Reasuransi Internasional Indonesia 65 5 Perubahan Kontribusi Yang Belum Menjadi Hak 366 641 2. DR. K.H Manarul Hidayat 2. PT Reasuransi Nasional Indonesia 25 6 Jumlah Pendapatan Asuransi (2-3-4+5) 4,041 4,850 3. DR. M. Syairozi Dimyathi, M.Ed 3. PT Maskapai Reasuransi Indonesia 10 7 BEBAN ASURANSI 8 Pembayaran Klaim 2,577 2,621 9 Klaim Yang Ditanggung Reasuransi dan Pihak Lain 146 407 Keterangan: 10 Beban Penyisihan Teknis 483 770 11 Jumlah Beban Asuransi (8-9+10) 2,914 2,984 12 SURPLUS (DEFISIT) NETTO ASURANSI (6-11) 1,127 1,866 13 Pendapatan Investasi Netto 328 316 14 SURPLUS (DEFISIT) UNDERWRITING (12+13) 1,455 2,182 3) BTSM = Batas Tingkat Solvabilitas Minimum adalah suatu jumlah minimum tingkat solvabilitas yang ditetapkan yaitu dana yang dibutuhkan untuk menutup kemungkinan terjadinya resiko kerugian yang timbul sebagai akibat dari Reasuradur Utama Nama Reasuradur Konvensional Cabang Asuransi/Reasuransi Dengan Prinsip Syariah Reasuradur Utama Nama Reasuradur Syariah 2) EKRS = Estimasi Klaim Retensi Sendiri (Cadangan Klaim) DEWAN PENGAWAS SYARIAH 1) CAPYBMP = Cadangan Atas Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan Pemenuhan Tingkat Solvabilitas PT Asuransi Central Asia S.E. & O Direksi Informasi Lain PEMILIK PERUSAHAAN a. Informasi keuangan di atas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 diambil dari laporan keuangan deviasi pengelolaan kekayaan dan kewajiban. N E R A C A PERHITUNGAN LABA / RUGI BATAS TINGKAT SOLVABILITAS Bukan Konsolidasi Untuk Tahun Yang Berakhir (dalam jutaan rupiah) (dalam jutaan rupiah) (dalam jutaan rupiah) Tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 Per 31 Desember 2010 dan 2009 Per 31 Desember 2010 dan 2009 informasi tersebut bukan merupakan penyajian yang lengkap dari laporan keuangan konsolidasi. MODAL SENDIRI K E K A Y A A N KEWAJIBAN DAN Keterangan konsolidasi yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Eddy Siddharta & Rekan dengan pendapat wajar tanpa 27 April 2010. Karena informasi keuangan di atas diambil dari laporan keuangan konsolidasi, dengan demikian, LAPORAN SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU Untuk Tahun Yang Berakhir adalah "120%" KOMISARIS DAN DIREKSI 4) Sesuai dengan Pasal 43 ayat 2 Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.06/2003 tentang Kesehatan Keuangan pengecualian dalam laporannya bertanggal 27 April 2011. Sedangkan informasi keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 diambil dari laporan keuangan konsolidasi yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan publik Eddy Prakarsa Permana & Siddharta dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dalam laporannya bertanggal Tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (dalam jutaan rupiah) Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi, rasio pencapaian tingkat solvabilitas sekurang-kurangnya Jakarta, 29 April 2011

Upload: trinhkien

Post on 17-Aug-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

JUMAT, 29 APRIL 2011 5MEGAPOLITANAKHIR PEKAN

JIKA Anda ke rumah makan Bambu Oju, nuansa perdesaan dengan hamparan sawah yang cukup luas akan Anda nikmati. Resto ini diapit dua ruas jalan utama menuju Bandara Soekar-no-Hatta, yaitu Jalan Surya Dharma dan Jalan Pembangun-an Tiga, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, Banten.

Restoran ini didesain de-ngan metode saung modern. Selain bisa menikmati indah-nya tanaman padi, Anda juga dapat melihat aktivitas pesawat terbang saat lepas landas dan mendarat.

Bagi Anda yang ingin ke sana, jangan lupa posisi ger-bang Bambu Oju menghadap ke Jalan Surya Dharma No 28 dan berada persis di belakang Bandara Soekarno-Hatta.

Soal menu, yang menjadi andalan Bambu Oju adalah ikan bakar pecah kulit. “Sebe-narnya, Bambu Oju ini banyak menyajikan hidangan ikan laut bakar. Hanya saja, yang men-jadi andalan dan tidak sedikit penggemarnya adalah menu ikan bakar pecah kulit,” kata Oman Djumansyah, salah satu pemilik Bambu Oju.

Menurut Oman, ikan bakar pecah kulit ala Bambu Oju sa-ngat berbeda dengan ikan bakar lain. Bumbu ikannya dibakar.

Selain itu, ikannya digoreng se-tengah matang sebelum dibakar di atas daun pisang. Dengan demikian, ikan bakarnya sangat beraroma alami dan mengun-dang selera makan.

Guna memanjakan pengun-jung, Bambu Oju juga memeri-ahkan suasana restoran dengan alunan musik organ tunggal. Setiap pengunjung bisa meme-san lagu atau menyanyikan lagu yang diinginkan. Yang lebih seru, Bambu Oju me-nyiapkan shaisa dan hot spot. Karena itu, selepas menikmati hidangan, para tamu bisa mi-

num kopi dan mengisap asap shaisa, atau membuka laptop guna memanfaatkan jaringan internet gratis.

Karena makanannya yang enak dan suasana yang nyaman, Bambu Oju banyak dikunjungi pelanggan. Para pelanggan pun diberi pilihan, menikmati makanan di saung lesehan atau di ruang terbuka yang meng-gunakan kursi dan meja.

Tertarik? Tempat ini cukup representatif untuk mengha-biskan waktu bersama rekan ataupun keluarga. (Sumantri Handoyo/J-4)

Ikan Bakar ala Bambu Oju

SUMANTRI HANDOYO

KE M E N T E R I A N Pertanian memas-t i k a n a k a n m e -reekspor terhadap

51 kontainer berisi daging ilegal yang masih tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Pelaksanaan-nya secara bertahap mulai 1 Mei mendatang.

Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kemen-terian Pertanian Banun Harpini mengatakan semua dokumen administrasi reekspor sudah se-lesai dirumuskan Bea dan Cu-kai pada 20 April lalu. Saat ini tinggal menunggu ke tersediaan kapalnya saja.

“Pada 1 Mei nanti yang sudah siap dikapalkan untuk reekspor sebanyak 11 kontainer,” ujar Banun dalam rilisnya.

Seluruh importir 51 kon-tainer sudah setuju mengi-kuti peraturan untuk dilakukan reekspor. Sebab, dua importir daging yang mengajukan gu-gatan yakni PT Anzindo Gratia

International (18 kontainer) dan PT Berkat Mitra Mandiri Prima (7 kontainer) sudah mencabut gugatan dari pengadilan tata usaha negara. Banun menar-getkan keseluruhan proses reekspor 51 kontainer daging ilegal bisa selesai dalam dua minggu.

Ketua Umum Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Teguh Boediyana meminta agar pelaksanaan reekspor diawasi dengan ketat.

“Nanti sebelum reekspor kontainer itu harus dibuka dulu untuk dicek ulang apakah benar isinya daging. Jangan-jangan yang direekspor itu ternyata kontainer kosong, tidak ada dagingnya,” kata Boediyana melalui telepon, kemarin.

Pemusnahan di bandaraSementara itu, Balai Besar

Karantina Pertanian (BBKP) Bandara Soekarno-Hatta ke-marin memusnahkan berbagai benih tumbuhan dan da ging impor dari Taiwan dan Ame-

rika yang bernilai total Rp2,2 miliar.

Pemusnahan tersebut disak-sikan beberapa anggota Komisi IV DPR RI seperti Herman Khaeron, Sri Hidayati, I Wayan Sugiana, dan Yusran Aspar dari Fraksi Partai Demokrat, serta Siswono Yudo Husodo dan Hardisusilo dari Fraksi Partai Golkar.

Menurut Kepala BBKP Ban-dara Musyaffak Fauzi, benih tumbuhan dan daging yang dimusnahkan itu merupakan hasil razia petugas BBKP ter-hadap penumpang atau kiri-man perusahaan dari luar neg-eri sepanjang Februari hingga April 2011.

“Saat komoditas impor ini masuk ke Indonesia, ternyata tidak dilengkapi dengan do-kumen sehingga langsung dilakukan penyitaan,” ujar Musyaffak.

Adapun perincian produk pertanian yang dimusnahkan itu adalah 4.123 saset benih sayuran dan bunga asal Tai-wan, 20 kg benih padi hibrida

asal China, 2.350 kg cabai me-rah asal Vietnam, 20 kg buah impor serta 185 batang tanaman jeruk dan bunga. Juga terdapat produk makanan yaitu 1,43 ton daging premium asal Australia, China, dan Amerika.

Selain itu, BBKP menyerah-kan berbagai jenis satwa hasil sitaan bersama Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta kepa-da Direktorat Jenderal Perlin-dungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) Kementerian Pertanian. Satwa-satwa hasil tangkapan sepanjang Februari hingga April 2011 yang dibawa masuk oleh sejumlah warga negara asing tersebut yaitu 36 ekor burung nuri kepala hitam, 47 reptil, 9 ekor kura-kura mon-cong babi, dan 8 ekor binatang malu-malu.

Selain itu, terdapat 6 lembar kulit harimau sumatra, 1 teng-korak orang utan, 1 tengkorak burung rangkong, 54 karapas kura-kura, dan 1 tanduk rusa. (*/J-2)

[email protected]

Sebelum direekspor, kontainer harus dibuka untuk memastikan kebenaran isinya.

Daging Impor Ilegal Direekspor Mei

BERSANTAP DI SAUNG: Pengunjung menikmati hidangan makan siang di saung yang ada di rumah makan Bambu Oju kawasan Surya Darma, Neglasari, Tangerang, Jumat (15/4).

MI/JHONI KRISTIAN

2010 2009 2010 2009 No. U R A I A N 2010 2009 2010 2009

I. INVESTASI I. UTANG 1 PENDAPATAN UNDERWRITING1 Deposito Berjangka & Sertifikat Deposito 302,664 211,381 1 Utang Klaim 47,886 76,848 2 Premi Bruto2 Saham 1,061,974 735,900 2 Utang Reasuransi 167,625 70,330 3 a. Premi Penutupan Langsung 1,459,643 1,308,757 A. Tingkat Solvabilitas3 Obligasi dan MTN 28,180 21,193 3 Utang Komisi 45,700 30,827 4 b. Premi Penutupan Tidak Langsung 37,965 9,872 a. Kekayaan Yang Diperkenankan 2,648,393 1,891,9384 Surat Berharga yang diterbitkan atau 4 Utang Pajak 2,660 4,655 5 c. Komisi Dibayar 183,637 168,512 b. Kewajiban 1,247,962 936,843

dijamin oleh Pemerintah atau BI 13,738 13,417 5 Biaya Yg Masih Harus Dibayar 15,515 13,785 6 Jumlah Premi Bruto (3+4-5) 1,313,972 1,150,117 c. Jumlah Tingkat Solvabilitas 1,400,431 955,0955 Unit Penyertaan Reksadana 111,436 115,735 6 Utang Bagi Hasil 2,756 2,420 7 Premi Reasuransi6 Penyertaan Langsung 1,917,665 1,254,699 7 Utang Zakat - - 8 a. Premi Reasuransi Dibayar 806,771 692,770 B. BTSM 3) 459,591 361,1317 Bangunan dengan Hak Strata atau 8 Utang Lain 514,442 302,240 9 b. Komisi Reasuransi Diterima 194,675 175,680 C. Kelebihan (Kekurangan) BTS 940,840 593,964

Tanah dengan Bangunan untuk investasi 42,207 42,207 9 Jumlah Utang (1 s/d 8) 796,582 501,105 10 Jumlah Premi Reasuransi (8-9) 612,095 517,090 D. Rasio Pencapaian (%) 4) 304.71 264.478 Pinjaman Hipotik - - 11 Premi Neto (6-10) 701,876 633,0289 Pembiayaan Murabahah 28 32 II. CADANGAN TEKNIS 12 Penurunan (Kenaikan) CAPYBMP 1)

10 Pembiayaan Mudharabah - - 10 Cadangan Atas Premi Yang Belum 13 a. CAPYBMP tahun lalu 250,344 230,617 2010 200911 Investasi Lain 41,654 38,461 Merupakan Pendapatan 272,223 248,508 14 b. CAPYBMP tahun berjalan 273,693 250,34412 Jumlah Investasi (1 s/d 11) 3,519,546 2,433,025 11 Penyisihan Kontribusi Yang Belum Menjadi Hak 1,470 1,836 15 Penurunan (Kenaikan) CAPYBMP (13-14) (23,350) (19,727) a. Jumlah Deposito Jaminan 8,387 13,334

12 Cadangan Klaim (EKRS) 2) 175,335 183,712 16 Jumlah Pendapatan Premi Neto (11+15) 678,527 613,301 b. Rasio Investasi (SAP) terhadap cadangan teknis dan II. BUKAN INVESTASI 13 Penyisihan Klaim 2,166 1,682 17 Pendapatan Underwriting Lain Neto - - utang klaim retensi sendiri (%) 383.65 270.9913 Kas dan Bank 154,993 38,508 14 Jumlah Cadangan Teknis (10 s/d 13) 451,193 435,738 18 PENDAPATAN UNDERWRITING (16+17) 678,527 613,301 c. Rasio Likuiditas (%) 214.60 202.9314 Tagihan Premi Penutupan Langsung 442,839 321,743 15 Jumlah Kewajiban (9 + 14) 1,247,776 936,843 19 BEBAN UNDERWRITING d. Rasio Premi Retensi Sendiri terhadap Modal Sendiri (%) 21.34 28.7315 Tagihan Reasuransi 288,683 190,526 16 Akumulasi Cadangan Dana Tabarru 186 0 20 Beban Klaim e. Rasio Jumlah Premi Penutupan Langsung terhadap Premi16 Tagihan Hasil Investasi 6,973 3,539 21 a. Klaim Bruto 884,198 886,876 Penutupan Tidak Langsung (%) 3,844.68 13,257.0117 Bangunan dengan Hak Strata atau III. MODAL SENDIRI 22 b. Klaim Reasuransi 442,081 565,596 f. Rasio Beban (Klaim, Usaha, dan Komisi) terhadap

Tanah dengan Bangunan untuk dipakai sendiri 48,931 50,819 17 Modal Disetor 100,000 100,000 23 c. Kenaikan (Penurunan) Cadangan Klaim Pendapatan Premi Neto (%) 93.29 89.75

18 Perangkat Keras Komputer 1,243 1,630 18 Uang Muka Setoran Modal - - 24 c.1. Cadangan Klaim tahun berjalan 177,500 185,395

19 Aktiva Tetap Lain 14,216 15,279 19 Cadangan 400 400 25 c.2. Cadangan Klaim tahun lalu 185,395 138,508

20 Aktiva Lain 59,865 84,814 20 Kenaikan (Penurunan) Surat Berharga 1,802,038 901,248 26 Jumlah Beban Klaim (21-22+24-25) 434,222 368,167

21 Jumlah Bukan Investasi 21 Selisih Penilaian Aktiva Tetap - - 27 Beban Underwriting Lain Neto 9,794 6,646 DEWAN KOMISARIS

(13 s/d 20) 1,017,743 706,856 22 Saldo Laba 1,386,889 1,201,390 28 BEBAN UNDERWRITING (26+27) 444,017 374,813 1. PT Asian International Investindo 32,00% KOMISARIS UTAMA : Anthoni Salim

23 Jumlah Modal Sendiri (17 s/d 22) 3,289,327 2,203,038 29 HASIL UNDERWRITING (18-28) 234,510 238,487 2. Anthoni Salim 31,13% KOMISARIS : Phiong Phillipus Darma

24 Jumlah Kewajiban dan Modal 30 Hasil Investasi 191,031 131,902 3. PT Lintas Sejahtera Langgeng 18,93% KOMISARIS : Indomen Saragih

22 Jumlah Kekayaan (12 + 21) 4,537,288 3,139,881 Sendiri (15+16+23) 4,537,288 3,139,881 31 Bagi Hasil 558 744 4. Raymond Salim 2,51%32 Beban Usaha 5. Teddy Salim 2,51% DIREKSI33 a. Beban Pemasaran 15,525 16,650 6. Aylen Salim 2,51% DIREKTUR UTAMA : Teddy Hailamsah

Neraca tersebut termasuk kekayaan dan kewajiban dari usaha asuransi 34 b. Beban Umum dan Administrasi 184,499 166,171 7. Renny Salim 2,51% DIREKTUR : Juliati Boddhiya

atau reasuransi dengan prinsip syariah dengan perincian sebagai berikut: 35 Jumlah Beban Usaha (33+34) 200,024 182,820 8. Sjerra Salim 2,51% DIREKTUR : Goenawan Hadidjojo

% 36 LABA (RUGI) USAHA ASURANSI (29+30-31-35) 224,958 186,826 9. Brenda Salim 2,51% Reasuransi Dalam Negeri 37 Hasil (Beban) Lain 8,875 (9,569) 10. Daud Salim 0,62%

(dalam jutaan rupiah) 1. PT Reasuransi Internasional Indonesia 20 38 LABA SEBELUM ZAKAT 233,833 177,256 11. David Salim 0,62%No URAIAN 2010 2009 2. PT Reasuransi Nasional Indonesia 15 39 Zakat - - 12. Jimmy Liem Sin Tung 0,62%1 Kekayaan 3. PT Maskapai Reasuransi Indonesia 4 40 LABA SEBELUM PAJAK 233,833 177,256 13. Sri Rahayu Kartorahardjo 0,62%

a. Investasi 21,075 11,876 4. PT Tugu Reasuransi Indonesia 4 41 Pajak Penghasilan 18,334 13,661 14. Dharmawan Gozali 0,40%b. Bukan Investasi 25,364 12,152Jumlah Kekayaan 46,439 24,028 Reasuransi Luar Negeri 42 LABA SETELAH PAJAK 215,499 163,595

2 Kewajiban 1. The TOA Reinsurance Co. Ltd. 5 Catatan :

a. Utang 14,757 7,633 2. Everest Reinsurance Co. Ltd. 8b. Cadangan Teknis 3,636 3,518 3. AIOI Insurance Co. Ltd. 6Jumlah Kewajiban 18,392 11,151 4. Mitsui Sumitomo Reinsurance Ltd. 6

3 Pendapatan Underwriting 7,504 4,850 5. Taiping Reinsurance Co. Ltd. 54 Beban Underwriting 2,914 2,984 6. China Reinsurance (Group) Corporation 85 Hasil Investasi 594 332 No. U R A I A N 2010 20096 Beban Usaha 1,528 1,368 1 PENDAPATAN ASURANSI

2 Kontribusi Bruto 14,865 6,993 b. Angka (nilai) yang disajikan pada Neraca dan Perhitungan Laba Rugi berdasarkan SAK (Audit Report).

% 3 Ujroh Pengelola 6,604 1,180 c. Kurs pada tanggal 31 Desember 2010, 1 US $ : Rp. 8.991

Reasuransi Dalam Negeri 4 Bagian Reasuransi (atas resiko) 4,586 1,604 Kurs pada tanggal 31 Desember 2009, 1 US $ : Rp. 9.400

1. K.H.E Fakhruddin Masthuro 1. PT Reasuransi Internasional Indonesia 65 5 Perubahan Kontribusi Yang Belum Menjadi Hak 366 641 2. DR. K.H Manarul Hidayat 2. PT Reasuransi Nasional Indonesia 25 6 Jumlah Pendapatan Asuransi (2-3-4+5) 4,041 4,850 3. DR. M. Syairozi Dimyathi, M.Ed 3. PT Maskapai Reasuransi Indonesia 10 7 BEBAN ASURANSI

8 Pembayaran Klaim 2,577 2,621 9 Klaim Yang Ditanggung Reasuransi dan Pihak Lain 146 407

Keterangan: 10 Beban Penyisihan Teknis 483 770 11 Jumlah Beban Asuransi (8-9+10) 2,914 2,984

12 SURPLUS (DEFISIT) NETTO ASURANSI (6-11) 1,127 1,866

13 Pendapatan Investasi Netto 328 316

14 SURPLUS (DEFISIT) UNDERWRITING (12+13) 1,455 2,182

3) BTSM = Batas Tingkat Solvabilitas Minimum adalah suatu jumlah minimum tingkat solvabilitas yang ditetapkan

yaitu dana yang dibutuhkan untuk menutup kemungkinan terjadinya resiko kerugian yang timbul sebagai akibat dari

Reasuradur UtamaNama Reasuradur Konvensional

Cabang Asuransi/Reasuransi Dengan Prinsip Syariah

Reasuradur UtamaNama Reasuradur Syariah

2) EKRS = Estimasi Klaim Retensi Sendiri (Cadangan Klaim)

DEWAN PENGAWAS SYARIAH

1) CAPYBMP = Cadangan Atas Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan

Pemenuhan Tingkat Solvabilitas

PT Asuransi Central Asia

S.E. & O

Direksi

Informasi Lain

PEMILIK PERUSAHAAN

a. Informasi keuangan di atas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 diambil dari laporan keuangan

deviasi pengelolaan kekayaan dan kewajiban.

N E R A C A PERHITUNGAN LABA / RUGIBATAS TINGKAT SOLVABILITASBukan Konsolidasi Untuk Tahun Yang Berakhir

(dalam jutaan rupiah) (dalam jutaan rupiah) (dalam jutaan rupiah)

Tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 Per 31 Desember 2010 dan 2009Per 31 Desember 2010 dan 2009

informasi tersebut bukan merupakan penyajian yang lengkap dari laporan keuangan konsolidasi.

MODAL SENDIRI

K E K A Y A A N KEWAJIBAN DAN Keterangan

konsolidasi yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Eddy Siddharta & Rekan dengan pendapat wajar tanpa

27 April 2010. Karena informasi keuangan di atas diambil dari laporan keuangan konsolidasi, dengan demikian,

LAPORAN SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRUUntuk Tahun Yang Berakhir

adalah "120%"

KOMISARIS DAN DIREKSI

4) Sesuai dengan Pasal 43 ayat 2 Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.06/2003 tentang Kesehatan Keuangan

pengecualian dalam laporannya bertanggal 27 April 2011. Sedangkan informasi keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 diambil dari laporan keuangan konsolidasi yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan

publik Eddy Prakarsa Permana & Siddharta dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dalam laporannya bertanggal

Tanggal 31 Desember 2010 dan 2009(dalam jutaan rupiah)

Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi, rasio pencapaian tingkat solvabilitas sekurang-kurangnya

Jakarta, 29 April 2011