pengembangan ekonomi wisata bahari dalam...
TRANSCRIPT
PENGEMBANGAN EKONOMI WISATA BAHARI DALAM PERCEATAN
PEMBANGUNAN EKONOMI KELAUTAN NASIONAL
Prof. Ir. Tridoyo Kusumastanto, M.S. Ph.D.Professor Ocean Economics and Policy
Graduate Program on Tropical Ocean Economicsand
Center for Coastal and Marine Resources StudiesBogor Agricultural University
INDONESIA
Prof. Tridoyo KusumastantoCenter for Coastal and Marine Resources Studies, Bogor Agricultural University
Ocean Ecosystem and Its Services
WILAYAH NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang
(Pasal 25A) **
BATAS ZEE
BATAS WILAYAH
NEGARA MARITIM
75 % Wilayah Indonesia Lautan
Posisi Geopolitis Strategis (berada antara Lautan Pasifik dan Hindia)
Kawasan Paling Strategis dalam Percaturan Dunia
Secara EkonomiBidang Kelautan
Menjadi Arus UtamaKebijakan Ekonomi Nasional
Secara PolitisHarus di dukung oleh visidan Konsensus Bersama
oleh Pengambil Kebijakan
PotensiPembangunan
Selama Tiga Dasa WarsaEra Orde Baru
Sebagai Sektor -2 Pinggiran dalamPembangunan Nasional
PerikananPariwisata Bahari
Pertambangan LautIndustri Maritim
Perhubungan LautBangunan Kelautan
Jasa Kelautan
Bidang Kelautan
Era Indonesia Baru
Perlu adanya Kebijakan Kelautan yang konprehensif dalam memandang laut sebagai
pemersatu wilayah, kesatuan politik dan ekonomi
Prof. Tridoyo KusumastantoCenter for Coastal and Marine Resources Studies, Bogor Agricultural University
https://erichfelbabel.com/2018/03/07/industry-4-0-are-you-ready/
Maritime
Ocean Policy
Ecology
Economy
Social
Maritime Vision
Prof. Tridoyo KusumastantoCenter for Coastal and Marine Resources Studies, Bogor Agricultural University
The Industry 4.0 Environment
Source: Deloitte, 2014
Internet of things
Internet of data
Internet of services
Internet of people
OCEANPOLICY
Ilmu ekonomidalam
mengalokasikandan
mendayagunakanfungsi dan
sumberdayakelautan sebagai
basis aktivitasekonomi
didukung aktivitasekonomi berbasis
daratan dalamkonteks
pertumbuhan danpemerataan
pembangunandalam rangkapeningkatan
kesejahteraanrakyat secaraberkelanjutan
kerangka pemikiran ekonomi
OCEANOMICSFilosofis terminologi
Definisi
Tidak mengesampingkan pahamarchipelago (wawasan nusantara) yang
sudah dicanangkan sejak deklarasiJuanda, tetapi justru paham archipelago
dan ocean harus saling memperkuat. Oleh karena paham oceanic dan pahamwawasan nusantara menjadi kekuatan
Indonesia secara internal maupunsecara proaktif sebagai trend setter
dalam percaturan komunitasinternasional yang semakin kompetitif
Prof. Tridoyo KusumastantoCenter for Coastal and Marine Resources Studies, Bogor Agricultural University
UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2014 TENTANG KELAUTAN (PASAL 14)
Kontribusi Ekonomi Kelautan terhadap PDB Nasional
No. Bidang KelautanPersentase ( %) Produk Domestik Bruto
2001 2002 2003 2004 2005
1. Perikanan 2,43 2,56 2,59 2,66 2,79
2. Pertambangan 9,29 9,32 9,36 9,38 9,13
3. Industri Maritim-Pengilangan Minyak Bumi-LNG-Industri maritim lainnya
2,09 1,20 0,51
2,001,110,70
2,011,130,71
2,051,120,51
2.101,140,43
4. Angkutan Laut 0,74 1,39 1,67 1,49 1,48
5. Pariwisata Bahari 1,47 1,56 1,52 1,51 1,52
6. Bangunan Kelautan 0,96 0,96 0,50 0,77 1,01
7. Jasa Kelautan Lainnya. 1,46 1,20 1,28 1,34 1,32
Jumlah PDB Sektor Kelautan 20,15 20,71 20,77 20,83 22.42
Jumlah PDB Nasional (%) 100 100 100 100 100
Prof. Tridoyo KusumastantoCenter for Coastal and Marine Resources Studies, Bogor Agricultural University
KONTRIBUSI EKONOMI KELAUTANSectors
GVA(US$, in billions, in constant prices)
2013 2014 2015
Fisheries and Aquaculture 12,723.06 13,657.37 14,702.52
Mining (minerals, oil and gas) 22,631.32 22,154.67 22,045.15
Marine industries (manufacturing) 33,173.47 36,319.76 38,799.28
Marine transportation (shipping) 1,977.08 2,128.80 2,164.89
Marine tourism and recreation 17,605.65 18,621.22 19,304.04
Marine construction 55,812.63 59,703.91 63,251.61
Defense/Government 20,906.55 21,402.99 22,270.05
TOTAL 164,829.76 173,988.72 182,537.54
Contribution to GDP (%) 27.98 28.12 28.34
Employment (%) 5.11 n.a. n.a.
Nilai Koefisien ICOR Sektor Kelautan, berdasar Tabel I-O tahun 2005 klasifikasi 172 sektor
No.
Bidang Kelautan Nilai Indeks ICOR Tahun 2000
Nilai Indeks ICOR Tahun 2005
1. Perikanan 3,31 3,302. Pertambangan 3,71 3,823. Industri Maritim
-Pengilangan Minyak Bumi-LNG-Industri maritim lainnya
3,39 3,39
4. Angkutan Laut 3,67 3,655. Pariwisata Bahari 3,02 3,016. Bangunan Kelautan 4,02 4,037. Jasa Kelautan Lainnya. 3,34 3,34
Sumber : data BPS diolah PKSPL 2006
Prof. Tridoyo KusumastantoCenter for Coastal and Marine Resources Studies, Bogor Agricultural University
Marine Tourism: foreign tourists
year
Prof. Tridoyo KusumastantoCenter for Coastal and Marine Resources Studies, Bogor Agricultural University
Marine Tourism: jobs
Prof. Tridoyo KusumastantoCenter for Coastal and Marine Resources Studies, Bogor Agricultural University
KELUARAN ANALISIS UNTUK t = 50 tahun (Investasi, Gross Output, Labor, Demand Tourism)
5:44 2005”N1ŒŽ17“úPage 12004.00 2015.50 2027.00 2038.50 2050.00
Years
1:
1:
1:
2:
2:
2:
3:
3:
3:
4:
4:
4:
4e+012.�h�
5e+012.
6e+012.
2.675e+013
2.72e+013
2.765e+013
0
1500000
3000000
1: inv estasi 1 2: gross output 1 3: labor 1 4: demand tourism
1
1 11
2
2
2
2
3
3
3
3
4
4
4
4
Prof. Tridoyo KusumastantoCenter for Coastal and Marine Resources Studies, Bogor Agricultural University
Model Ekonomi Kepulauan Wakatobi
• Model pengelolaan dengan mengembangkan sektor industri lainnya dan didukung oleh sektor perdagangan, sektor angkutan dan komunikasi, sektor perikanan, sektor pertambangan dan penggalian, sektor peternakan, sektor bahan makanan lain, sektor makanan dan minuman dan sektor lembaga keuangan yang tangguh.
• Pengembangan sektor-sektor tersebut selama ini terbukti telah memberikan dampak positif terhadap peningkatan pendapatan masyarakat dan penyerapan tenaga kerja. Selain itu juga terbukti sektor-sektor tersebut khususnya pertambangan dan penggalian telah memberikan dampak negatif terendah terhadap kerusakan lingkungan mangrove, lamun dan terumbu karang.
Prof. Tridoyo KusumastantoCenter for Coastal and Marine Resources Studies, Bogor Agricultural University
TRIDOYO KUSUMASTANTOGraduate Program on Tropical Ocean Economics
andCenter for Coastal and Marine Resouces Studies,
Institute for Tropical Coastal and OceanBogor Agricultural University, Bogor, Indonesia