pengelolaan sampah di pemerintahan daerah kota dki …

75
PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI JAKARTA PERIODE 2017-2020 PERSPEKTIF FIQIH SIYASAH SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H) Oleh: TUBAGUS MUHAMMAD DAROJAT NIM: 11140450000039 PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA (SIYASAH) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2021 M/1442 H

Upload: others

Post on 17-Oct-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

1

PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI

JAKARTA PERIODE 2017-2020 PERSPEKTIF FIQIH SIYASAH

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H)

Oleh:

TUBAGUS MUHAMMAD DAROJAT

NIM: 11140450000039

PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA (SIYASAH)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2021 M/1442 H

Page 2: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

i

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI

JAKARTA PERIODE 2017-2020 PERSPEKTIF FIQIH SIYASAH

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Hukum (S.H)

Oleh:

Tubagus Muhammad Darojat

NIM: 11140450000039

Pembimbing:

Dr. Atep Abdurrofiq, M.Si.

NIP: 197703172005011010

PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA (SIYASAH)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2021 M/1442 H

Page 3: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

ii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPS

Page 4: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

iii

Page 5: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

iv

ABSTRAK

Tubagus Muhammad Darojat. NIM 11140450000039. PENGELOLAAN SAMPAH DI

PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI JAKARTA PERIODE 2017-2020 PERSPEKTIF

FIQIH SIYASAH. Program Studi Hukum Tata Negara (Siyasah), Fakultas Syariah dan

Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2021 M/1442 H. lx ± 66

halaman 5 halaman lampiran.

Studi ini bertujuan untuk menjelaskan kebijakan politik dalam pengelolaan sampah di

Pemerintahan Daerah Kota DKI Jakarta Periode 2017-2020 Perspektif Fiqiqh Siyasah dan

mengetahui kebijakan Pemerintah Daerah Kota DKI Jakarta dalam Pengelolaan Lingkungan

berdasarkan sumber-sumber hukum Islam. Penelitian hukum ini menggunakan pendekatan

yuridis normatif, yang berjenis penelitian hukum tentang ketidaksesuaian praktik dengan

teori dalam hukum.

Hasil penelitian ini menunjukkan: 1. Kebijakan politik dalam pengelolaan sampah di

Pemerintahan Daerah Kota DKI Jakarta berdasarkan Prinsip Kebersihan diimplementasikan

dengan pemilahan sampah, Prinsip keseimbangan diimplementasikan dengan pembentukan

Program Kampung Binaan, Prinsip Manajemen yang Baik diimplementasikan dengan

pengalihan manajemen akuntansi bank sampah dari manual ke digital dan Prinsip

Kesejahteraan Sosial diimplementasikan melalui kolaborasi, Prinsip Keadilan yang

diimplementasikan secara preventif juga represif. 2. Kebijakan Pemerintah Daerah Kota DKI

Jakarta sudah sesuai dengan ajaran Islam, karena sudah sesuai dengan Prinsip kebersihan

(ath-Thaharah) berdasarkan al-A`rāf [7]: 56, Prinsip keseimbangan lingkungan berdasarkan

QS. Yunus (10): 3, Prinsip Manajemen yang baik (tadbir) berdasarkan QS. Al-Hasyr (59):

18), Prinsip kesejahteraan sosial berdasarkan QS. Al-Hadid (57): 22-23 dan Al-Hadid (57): 7,

Prinsip keadilan (`adl) berdasarkan QS. al-Baqarah (2): 280 dan QS. al-Nisa’ (4): 29 serta

Hadis Nabi riwayat al-Baihaqi dan Ibnu Majah dan di shahihkan oleh Ibnu Hibban

Kata Kunci : Tinjauan hukum, Pengelolaan Sampah, Syariah Islam

Pembimbing : Dr. Atep Abdurrofiq, M.Si

Daftar Pustaka : Tahun 1994 s/d Tahun 2021

Page 6: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

v

حيم حمن الره الره بسم الله

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji serta syukur terucap untuk Allah swt. Tuhan semesta alam

yang telah memberikan ni’mat yang agung, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan

skripsi ini. Sholawat teriring salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan kita

baginda Rasulullah, Muhammad saw. Tak lupa beserta keluarganya yang suci dan para

sahabatnya yang sejati.

Dalam Penulisan skripsi ini, penulis menyadari tidak sedikit kesulitan dan hambatan

yang penulis hadapi. Demikian dengan penulisan skripsi ini masih banyak dalam kekurangan.

Namun berkat kesungguhan dan kesabaran, serta doa dan dorongan dari berbagai pihak yang

telah membantu dan membimbing dalam menyelesaikan penulisan ini. Oleh karena itu,

penulis ucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu, baik berupa

pikiran, saran dan dukungan. Dan mengapresiasi setinggi-tingginya kepada:

1. Ibu Prof. Dr. Amany Burhanuddin Umar Lubis, MA., Rektor Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan segenap civitas akademika.

2. Bapak Dr. H. Ahmad Tholabi Kharlie, S.H., M.H., MA. Dekan Fakultas Syariah

dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Sri Hidayati, M.Ag. Ketua Program Studi Hukum Tata Negara (Siyasah),

Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Ibu Dr. Hj.

Masyrofah, S.Ag, M.Si. Sekretaris Program Studi Hukum Tata Negara (Siyasah).

4. Ibu Ummu Hana Yusuf Saumin, MA., Dosen Pembimbing Akademik yang telah

meluangkan perhatian dan bimbingan akademik bagi penulis guna

terselesaikannya studi di Program Studi Hukum Tata Negara.

5. Bapak Dr. Atep Abdurrofiq, M.Si., Dosen Pembimbing yang telah bersedia

meluangkan waktu dan pikirannya serta memberikan arahan penting bagi penulis

guna terselesaikannya skripsi ini.

6. Seluruh pihak Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta khususnya Bapak

Ari, Bapak Fahmi Hermawan, dan Ibu Rita Ningsih yang telah bersedia membantu

penulis dalam mendapatkan data dan bersedia menjadi narasumber.

7. Seluruh pegawai perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum dan seluruh pegawai

perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

8. Orang tua tercinta, Ibunda Hj. Rusmi dan Ayahanda H. TB. Hasanudin Abdullah

yang telah membesarkan dan mendidik sejak buaian hingga dewasa dan berjuang

demi anaknya, terima kasih atas doa yang selalu dipanjatkan untuk anak-anakmu.

Semoga Allah swt. selalu mencurahkan rahmat dan keberkahannya kepada Ibunda

dan Ayahanda tercinta.

9. Untuk Istri tersayang, yang telah memberikan semangat dan motivasi tiada henti

sehingga skripsi ini bisa terselesaikan. Dan anakku tercinta TB. Muhammad Rudi

Irawan yang menjadi pengobat kejenuhan bagi penulis.

Page 7: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

vi

10. Sahabat-sahabat seperjuangan Abdul Muzib, Abdil Azizul Furqon, Arip Rohman,

Aden Adzka, dan lain-lain yang selalu membantu di setiap keadaan.

11. Teman-teman angkatan 2014 Program Studi Hukum Tata Negara (Siyasah) yang

selalu mendukung dalam menyelesaikan skripsi ini.

12. Keluarga besar alumni Daarul Falah angkatan 022 dan Team manajemen PT.

Rusli Jaya Mandir yang selalu memberi semangat kepada penulis.

Dan akhirnya hanya kepada Allah swt. semua kembali. Semoga apa yang telah

mereka sumbangkan menjadi ladang amal ibadah yang baik bagi mereka dan mendapatkan

balasan kebaikan yang berlipat ganda serta menjadi tabungan amal shalih di akhirat kelak.

Ãmίn.

Jakarta, 9 Maret 2021

Tubagus Muhammad Darojat

NIM: 11140450000039

Page 8: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING .....................................................................i

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI ....................................................................ii

LEMBAR PERNYATAAN ...............................................................................................iii

ABSTRAK .........................................................................................................................iv

KATA PENGANTAR .......................................................................................................v

DAFTAR ISI ......................................................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................................ 1

B. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah ....................................................3

1. Identifikasi Masalah ............................................................................................3

2. Pembatasan Masalah ...........................................................................................4

3. Perumusan Masalah ............................................................................................4

C. Tujuan Penelitian .......................................................................................................4

D. Manfaat Penelitian .....................................................................................................4

1. Teoritik ................................................................................................................4

2. Praktik .................................................................................................................5

E. Metode Penelitian ......................................................................................................5

1. Pendekatan Penelitian .........................................................................................5

2. Jenis Penelitian ....................................................................................................5

3. Sumber Data ........................................................................................................6

4. Metode dan Teknik Pengumpulan Data ..............................................................6

5. Subjek Penelitian.................................................................................................7

6. Teknik Pengolahan Data .....................................................................................7

7. Metode Analisis Data ..........................................................................................7

F. Teknik Penulisan ........................................................................................................8

G. Review Penelitian Terdahulu ....................................................................................8

H. Sistematika Penulisan ................................................................................................12

BAB II TEORI DAN LANDASAN HUKUM PENGELOLAAN SAMPAH

A. Tinjauan Umum Teori................................................................................................13

1. Teori Kontrak Sosial ...........................................................................................13

2. Teori Desentralisasi.............................................................................................19

B. Kerangka Konseptual .................................................................................................20

Page 9: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

viii

1. Pengelolaan .........................................................................................................20

2. Sampah ................................................................................................................21

3. Pengelolaan Daerah .............................................................................................22

4. Pemerintahan Daerah ..........................................................................................23

5. Kota DKI Jakarta ................................................................................................24

6. Periode ................................................................................................................24

7. Fiqih Siyasah .......................................................................................................24

BAB III HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Pemerintahan Daerah DKI Jakarta ...............................................26

B. Pengelolaan Sampah di Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta .................28

C. Pengelolaan Sampah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ............................................34

D. Bank Sampah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta .......................................................38

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Kebijakan Politik Dalam Pengelolaan Sampah di Pemerintahan Daerah Kota DKI

Jakarta ........................................................................................................................43

B. Kebijakan Pemerintah Daerah Kota DKI Jakarta dalam Pengelolaan Lingkungan

Berdasarkan Sumber-Sumber Hukum Islam .............................................................51

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................................ 56

B. Saran .......................................................................................................................... 57

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 58

Lampiran

Surat Permohonan Wawancara ......................................................................................... 62

Surat Izin Penelitian dan Pengumpulan Data ................................................................... 63

Surat Keterangan Penelitian ............................................................................................... 64

Surat Keterangan Wawancara Kepala Bidang Lingkungan dan Kebersihan DLH DKI

Jakarta .................................................................................................................................. 65

Surat Keterangan Wawancara Kasie Pengembangan Peran Serta Masyarakat DLH

DKI Jakarta .......................................................................................................................... 66

Page 10: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masalah lingkungan hidup telah menjadi permasalahan dalam kehidupan

sehari-hari. Contohnya berkaitan dengan sampah. Sampah yang tidak dikelola dengan

baik akan menimbulkan dampak negatif. Contohnya sampah akan menumpuk di lahan

kosong dan sungai.

Jumlah Sampah akan terus bertambah. Contohnya adalah di DKI Jakarta.

Sebagaimana dicatat oleh Khairany, Produksi sampah di DKI Jakarta terus meningkat

setiap tahunnya. Pada Tahun 2014, produksi sampah mencapai 8.000 ton per hari.1

Menurut Soemarwoto dalam Rohani disebutkan bahwa kenaikan jumlah

penduduk dan pendapatan akan menimbulkan pola hidup konsumtif, sehingga dapat

berimbas pada meningkatnya limbah yang dihasilkan.2 Selain itu, kondisi sosial

ekonomi budaya masyarakat kota, rendahnya keseriusan pemerintah maupun

masyarakat dalam mengelola dan menangani permasalahan sampah, serta tidak

sesuainya konsep pengelolaan sampah yang diterapkan pada suatu wilayah tertentu.3

1 Khairany, C. (2014). Volume sampah di Jakarta meningkat drastis. Diakses 21 September 2019 dari

http://www.antaranews.com/berita/441700/volume-sampah-di-jakartameningkatdrastic

2 Rohani, L. “Perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah di Desa Medan Senembah Kabupaten

Deliserdang dan di Kelurahan Asam Kumbang Kota Medan tahun 2007”. (Skripsi S-1 Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Sumatera Utara Medan 2007), h. 4.

3 Madina, N. “Adaptasi SOP (standard operating procedure) pengelolaan sampah menuju konsep zero

waste aspek teknik operasional dan peran serta masyarakat di komplek perumahan pondok indah Jakarta

Selatan”. (Skripsi S-1 Fakultas Teknik Universitas Indonesia Depok 2012), h. 12.

Page 11: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

2

Selama ini, pengelolaan sampah di DKI Jakarta tidak dikelola secara

berkelanjutan, hal ini disebabkan tempat pembuangan akhir (TPA) Bantar gebang di

Bekasi sebagai TPA sampah DKI Jakarta masih dalam kondisi yang memprihatinkan

dan sampah menumpuk secara terbuka (open dumping).4

Sampah harus dikelola secara bijak oleh seluruh pihak termasuk pemerintah.

Tugas pemerintah DKI Jakarta salah satunya adalah mengelola sampah berdasarkan

Peraturan Daerah (Perda) DKI Jakarta Nomor 3 Tahun 2013 tentang Pengelolaan

Sampah, dan Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta Nomor 50 Tahun 2016

tentang Pembangunan dan Pengoperasian Fasilitas Pengelolaan Sampah di dalam

Kota (Intermediate Treatment Facility/ITF).

Bantar gebang adalah salah satu TPA terbesar di Indonesia yang terletak di

Kecamatan Bantar gebang, Kota Bekasi Provinsi Jawa Barat. TPA Bantar gebang

dioperasikan sejak tahun 1989 berdasarkan Surat Keputusan (SK) Gubernur Jawa

Barat Nomor 593.82/SK/282.P/AGK/DA/86 tanggal 25 Januari 1986 juncto Nomor

593.82/SK.116.P/AGK/DA/26-1987. Berdasarkan SK ini, Pemerintah Provinsi DKI

Jakarta diberikan kewenangan untuk mengelola dan memanfaatkan TPA Bantar

gebang untuk menampung dan mengolah sampah kota Jakarta dengan menggunakan

sistem sanitary landfill selama jangka waktu 15 tahun.

Sampai saat ini TPA Bantar gebang di Kota Bekasi adalah lokasi pengolahan

sampah yang dihasilkan oleh penduduk DKI Jakarta. Hal ini didasarkan pada kontrak

4 Sidik, F. (2016). Kompleksnya permasalahan sampah di Jakarta. Diakses 21 September 2019 dari http://

kedaipena.com/kompleksnya-permasalahansampah-di-jakarta-1/.

Bagan 1. Persentase Peningkatan Sampah

Sumber: Dinas Kebersihan Kota Jakarta, 2016.

Page 12: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

3

kerja sama antara pihak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan pihak ketiga

(swasta) yang melibatkan pihak Pemerintah Kota Bekasi.

Dengan demikian, relevansi permasalahan ini sesuai pada paradigma

pengelolaan sampah yang terbaru dan berbasis komunitas ekonomi dan agama yaitu

melalui Agregator Bank Sampah Syariah. Berdasarkan penjelasan tersebut maka

penelitian tentang “Pengelolaan Sampah di Pemerintahan Daerah Kota DKI Jakarta

Periode 2017-2020 Perspektif Fiqih Siyasah” menurut pengetahuan peneliti belum

pernah dilakukan.

B. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Penulis menyadari bahwa dari uraian masalah tersebut memperlihatkan

cakupan masalah yang akan diteliti terlalu luas, kompleks, sangat rumit, dan berjalin

berkelindan sedemikian rupa dengan masalah-masalah lainnya. Akibatnya, penulis

menyadari bahwa masalah yang diteliti perlu diidentifikasi sebagai berikut:

1. Pemerintah perlu menangani sampah agar berkurang dan dapat dijadikan

sebagai energi alternatif terbarukan. Pada tahun 2013, Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta merencanakan akan membangun 4 (empat) tempat pengolahan

sampah terpadu atau intermediate treatment facility (ITF). Keempat ITF

tersebut rencananya akan dibangun di Sunter, Cakung-Cilincing, Marunda,

dan Duri Kosambi. Tujuannya untuk menekan volume pembuangan dan

penimbunan sampah di TPA Bantar gebang. Namun belum terealisasi.

2. Penyebab hal ini karena dicabutnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 18

Tahun 2016 tentang Percepatan Pembangunan Pembangkit Listrik Berbasis

Sampah (PLTSa) oleh Mahkamah Agung dengan dasar pertimbangan bahwa

Perpres tersebut tidak sejalan dengan Undang- Undang (UU) Nomor 18 Tahun

2008 tentang Pengelolaan Sampah, yang mengamanatkan pengelolaan sampah

secara desentralisasi atau optimalisasi fungsi tempat pengelolaan sampah –

reuse, reduce, dan recycle (TPS-3R) bukan secara sentralistik (terpusat di

TPA).

3. Beberapa faktor lain seperti minimnya ketersediaan lahan untuk ITF,

teknologi, amdal, serta kejelasan investor juga menjadi penyebab dicabutnya

Page 13: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

4

Perpres Nomor 18 Tahun 2016. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini

masih bergantung pada tempat pembuangan di TPA Bantar gebang. Padahal

jika mengacu pada UU Nomor 18 Tahun 2008 dan Perda DKI Jakarta Nomor

3 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Sampah, dinyatakan bahwa pemerintah

daerah memiliki tugas untuk memfasilitasi, mengembangkan, dan

melaksanakan upaya pengurangan, penanganan, dan pemanfaatan sampah

dengan menyediakan sarana dan prasarana pengelolaan sampah.

2. Pembatasan Masalah

Permasalahan dalam skripsi ini dibatasi hanya pada pengelolaan sampah oleh

pemerintah daerah DKI Jakarta. Pemerintah Daerah DKI Jakarta mendelegasikan

pengelolaan sampah pada Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta pada kurun

waktu 2017-2020.

3. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka penulis merumuskan dua

permasalahan yaitu:

1. Bagaimana kebijakan Politik Pengelolaan Sampah di Pemerintahan Daerah Kota

DKI Jakarta?

2. Bagaimana kebijakan Pemerintah Daerah Kota DKI Jakarta dalam Pengelolaan

Lingkungan berdasarkan sumber-sumber hukum Islam ?

C. Tujuan Penelitian

1. Menjelaskan kebijakan politik dalam pengelolaan sampah di Pemerintahan

Daerah Kota DKI Jakarta.

2. Mengetahui kebijakan Pemerintah Daerah Kota DKI Jakarta dalam Pengelolaan

Lingkungan berdasarkan sumber-sumber hukum Islam.

D. Manfaat Penelitian

1. Teoritik

a. Penelitian ini bertujuan memberikan sumbangan akademis terhadap

perkembangan ilmu hukum tata negara.

b. Memberikan tambahan khazanah pengetahuan bagi mahasiswa hukum agar

memperkaya pustaka tentang hukum tata negara syariah di Indonesia.

Page 14: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

5

c. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan bagi penelitian hukum tata

negara untuk selanjutnya.

2. Praktik

a. Bagi penulis, penelitian ini merupakan syarat akademis penulis untuk

mendapatkan gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Syari`ah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

b. Bagi pembaca, dapat memahami implementasi syariah dalam pengelolaan

sampah di Indonesia.

E. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian hukum ini menggunakan pendekatan yuridis normatif.5 Pendekatan

yuridis normatif dilakukan dengan cara menelaah dan menginterpretasikan hal-hal

yang bersifat teoritis yang menyangkut asas, konsepsi, doktrin dan norma hukum yang

berkaitan dengan peraturan perundang-undangan yaitu UUD NRI 1945, Undang-

Undang Pemerintah Daerah dan Hukum Islam.

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum tentang ketidaksesuaian praktik

dengan teori dalam hukum. Sifat penelitian ini adalah deskriptif analitis dimana

penulis menjelaskan gambaran permasalahan dari kronologis kejadian, permasalahan

hukum hingga putusan. Data tersebut kemudian dianalisa untuk dapat mengetahui

dasar pertimbangan pengadilan dalam menetapkan putusan.

3. Data Penelitian

Penelitian hukum ini akan menggunakan teknik wawancara sebagai data

primer dan studi kepustakaan yang dikenal dengan data sekunder. Untuk memperoleh

data primer, dilakukan wawancara terhadap kepala dan atau pegawai di Kantor Dinas

Lingkungan Hidup Kota DKI Jakarta. Dan data sekunder, dilakukan studi kepustakaan

dengan menganalisa dan menelaah buku-buku dan literature yang relevan dengan

topic yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti.

5 Soerjono Soekanto, Perbandingan hukum, (Jakarta: Citra Aditya, 1986). h. 51.

Page 15: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

6

Melalui studi kepustakaan, akan dapat dipahami isu penelitian, konsep dan

variable-variable yang digunakan dalam penelitian. Penelitian kepustakaan dilakukan

di Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah jakarta. Data sekunder yaitu data yang

ditinjau dari segi kekuatan mengikatnya dibagi mejadi 3 (tiga) jenis yakni, bahan

hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier.6

4. Sumber data

Penelitian Kualitatif ini bersumber pada hasil wawancara yang menjadi data

primer dan dilakukan terhadap Kepala dan atau Pegawai di Kantor Dinas Lingkungan

Hidup Kota DKI Jakarta. Kemudian untuk memperoleh data sekunder, dilakukan studi

kepustakaan. Penelitian kepustakaan dilakukan di Perpustakaan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Studi kepustakaan dilakukan dengan menganalisa dan menelaah

buku-buku dan literature yang relevan dengan topic dan permasalahan yang sedang

diteliti.

5. Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Menurut Serjono Soekanto, dalam penelitian lazimnya dikenal tiga jenis alat

pengumpul data yaitu wawancara atau interview, studi kepustakaan, dan pengamatan

atau observasi. Ketiganya dapat digunakan secara terpisah maupun bersama-sama.

Penelitian ini digunakan 2 (dua) jenis data yaitu data primer dan data sekunder. Untuk

memperoleh data primer penulis menggunakan teknik wawancara.

Untuk memperoleh data primer dilakukan penelitian secara langsung di lokasi

Kantor Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta. Penelitian langsung ini guna

memperoleh data lapangan dan bahan penelitian hukum yang relevan dan diperlukan

yang berkaitan dengan pokok-pokok permasalahan yang menjadi obyek penelitian.

Pengumpulan data primer dilakukan dengan mengajukan pertanyaan secara langsung

kepada narasumber. Pengumpulan data tersebut menggunakan pedoman wawancara

yang telah dipersiapkan dengan tidak menutup kemungkinan terjadi tanya jawab

secara bebas dengan tetap mengarah pada masalah yang diteliti. Wawancara

merupakan proses mendapatkan informasi secara langsung maupun tidak langsung

antara dua orang atau lebih.7

6 Soerjono Soekanto, Perbandingan hukum, h. 51-52

7 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: Universitas Indonesia, 1986) cet. 2012, h.

24.

Page 16: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

7

Tipe wawancara yang dipergunakan dalam wawancara dengan narasumber

adalah wawancara tidak terarah (nondirective interviews). Yakni wawancara tidak

didasarkan pada suatu sistem atau daftar pertanyaan yang ditetapkan sebelumnya.8

6. Subjek Penelitian

Adapun subjek penelitian ini berdasarkan pada wawancara informan karena

memberikan informasi tentang kegiatan pengelolaan sampah di Kota DKI Jakarta.

Wawancara dilangsungkan pada 6 Januari 2021 di Kantor Dinas Lingkungan Hidup

DKI Jakarta dengan narasumber ialah:

a) Ibu Rita Ningsih pekerjaan Pegawai Negeri Sipil bagian Seksi Humas

dan Kerjasama di Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta.

b) Bapak Fahmi Hermawan bagian Kepala Divisi Tata Lingkungan dan

Kebersihan pekerjaan Pegawai Negeri Sipil di Dinas Lingkungan Hidup

Provinsi DKI Jakarta.

7. Teknik Pengolahan Data

Data hasil interview ditranskripsi atau diubah dari format audio menjadi visual

dalam wujud teks.

8. Metode Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan akan dianalisis dengan menggunakan

pendekatan kualitatif sehingga menghasilkan data deskriptif.9 Pendekatan kualitatif

yaitu data yang dinyatakan secara komprehensif dalam bentuk tertulis ataupun lisan

serta juga tingkah laku yang nyata, yang diteliti dan dipelajari.10

Analisis data deskriptif11 adalah analisis data dengan mendeskripsikan atau

menggambarakan secara utuh data yang telah diperoleh dari hasil penelitian.

Selanjutnya data yang diperoleh dihubungkan dengan teori-teori yang telah diperoleh

8 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: Universitas Indonesia, 1986) cet. 2012,

h.228. 9 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: Universitas Indonesia, 1986) cet. 2012, h.

32. 10 Mukti Fajar & Yulianto Achmad, Dualisme Penelitian Hukum Normatif & Empiris, (Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2010), h. 192.

11 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: Universitas Indonesia, 1986) cet. 2012, h.

5.

Page 17: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

8

dari studi kepustakaan sehingga akan diperoleh gambaran dan jawaban mengenai

permasalahan yang ada.

Data kualitatif (terutama data dokumen, naskah atau literatur lainnya),

dianalisis menggunakan model analisis hermeneutik. Hermeneutik sebagai metode

dapat digunakan dengan berdasarkan pada paradigma apapun, misalnya paradigma

kritis, posmodern sebab interpretasi teks secara gramatikal maupun kontekstual

merupakan sesuatu yang tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari, demikian pula

dalam hal penelitian.

Data yang telah dikumpulkan tersebut disusun secara sistematis dan

diklasifikasikan sesuai dengan pokok bahasan. Selanjutnya, data-data tersebut

dianalisis secara normatif melalui pola pemikiran deduktif-induktif sehingga diperoleh

gambaran yang menyeluruh mengenai jawaban atas permasalahan penelitian.

F. Teknik Penulisan

Penulis menggunakan metode penulisan skripsi yang mengacu pada

“Pedoman Penulisan Skripsi Tahun 2017 Fakultas Syariah Dan Hukum

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta”.

G. Review Penelitian Terdahulu

1. Skripsi oleh Syifa Fauzia Putri berjudul Analisis Penerapan Prinsip-prinsip Etika

Lingkungan dalam Pengelolaan Sampah Rumah tangga di Kota Depok (Studi

Kasus di Kecamatan Sukmajaya). Syifa membahas dengan persepsi administrasi

negara dan prinsip yang digunakan adalah Prinsip Etika Lingkungan. Penelitian

ini menggunakan metode kuantitatif. Hasil penelitiannya menyebutkan bahwa

pemerintah Kota Depok dalam mengelola sampah belum menerapkan prinsip etika

lingkungan.12 Kekurangannya adalah berpikir pada Etik dan Norma sedangkan

penulis sudah berpikir lebih lanjut mengenai peraturan.

2. Artikel penelitian oleh Surahma Asti Mulasari, Adi Heru Husodo, Noeng

Muhadjir dengan judul Kebijakan Pemerintah dalam Pengelolaan Sampah

Domestik. Ketiga peneliti tersebut berfokus pada kebijakan pengelolaan sampah

domestik di Daerah Istimewa Yogyakarta. Hasil penelitian menyebutkan bahwa

12 Syifa Fauzia Putri, “Analisis Penerapan Prinsip-Prinsip Etika Lingkungan dalam Pengelolaan

Sampah Rumah tangga di Kota Depok (Studi Kasus di Kecamatan Sukmajaya)”. (Skripsi S-1 Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia, Jakarta, 2013), h. 20.

Page 18: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

9

belum ada metode pemantauan dan evaluasi kebijakan pengelolaan sampah yang

dituangkan dalam prosedur baku.13 Kekurangannya adalah masih dalam tahapan

prosedural atau teori sedangkan penulis dalam tahapan implementasi atau praktik.

3. Ashabul Kahfi dalam Jurnal Jurisprudentie yang berjudul Tinjauan Terhadap

Pengelolaan Sampah. Kesimpulannya adalah sementara kelemahan aturan dan

koordinasi antar lembaga disinyalir ikut memberi andil terhadap permasalahan

sampah. Untuk mengatasi masalah sampah maka ada beberapa konsep

pengelolaan sampah, yang penekanannya terletak pada perubahan paradigma

masyarakat secara umum dalam memandang sampah, misalnya dalam bentuk

peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah.14 Kelemahannya masih

berfokus pada perubahan paradigma itu sendiri. Sedangkan penulis sudah

menggunakan paradigma baru.

4. Jurnal oleh Titi Antin, Hermin Indah Wahyuni dan Partini berjudul Dinamika

Peran Jejaring Pengelolaan Sampah Dalam Komunikasi Literasi Sampah diterima

pada 08 Oktober 2018 Profetik Jurnal Komunikasi. Kelompok pengelolaan

sampah berbasis masyarakat yang tergabung dalam JPSM “AMOR” terhubung

dengan program pemerintah Kabupaten Bantul yaitu melaksanakan program

Bantul Bebas Sampah 2019, sebagai langkah nyata dalam mendukung Indonesia

Bebas Sampah 2020. “AMOR” adalah kepanjangan dari Anggayuh Mulyaning

Wargo yang mengandung arti bersama-sama meraih kesejahteraan warga

masyarakat. Di mana JPSM dibentuk untuk memudahkan koordinasi dan

pembinaan antar kelompok, pada saat ini berjumlah 126 JPSM yang tersebar di 17

kecamatan di Kabupaten Bantul.15 Kelemahan pada penelitian ini adalah tentang

Pengelolaan Sampah Berbasis komunitas saja. Sedangkan penulis menguatkan

pengelola sampah tidak hanya berbasis komunitas namun juga berbasis ekonomi

dan agama.

13 Surahma Asti Mulasari, Adi Heru Husodo, Noeng Muhadjir, Kebijakan Pemerintah dalam

Pengelolaan Sampah Domestik, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan, Jurusan Ilmu

Kedokteran Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Universitas Negeri Yogyakarta, (Mei 2014),

h. 404. 14 Ashabul Kahfi dalam Jurnal Jurisprudentie, Tinjauan Terhadap Pengelolaan Sampah, Universitas

Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Jurisprudentie | Volume 4 Nomor 1 (Juni 2017), h., 12-25.

15 Titi Antin, Hermin Indah Wahyuni dan Partini, Dinamika Peran Jejaring Pengelolaan Sampah Dalam

Komunikasi Literasi Sampah diterima pada 08 Oktober 2018 Profetik Jurnal Komunikasi, h. 121.

Page 19: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

10

5. Laporan Tahunan Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik 2015 mengungkapkan

bahwa Komunitas diet plastik yang berawal dari keresahan bahwa Kantong plastik

merupakan salah satu komponen sampah terbesar. Penggunaannya yang sekali

pakai membuat volumenya terus menumpuk dan kantong plastik baru bisa terurai

dalam waktu yang sangat lama. Di banyak kota, gerakan untuk membangun

kesadaran bahaya kantong plastik juga telah banyak bermunculan seperti Rampok-

Plastik, pay4plastic, HeadbagMob, WisataPlastik, dan Tshirt-

Bag.16Kekurangannya hanya berfokus pada jenis sampah plastik saja. Sedangkan

penelitian penulis terhadap semua jenis sampah.

6. Arizal Mutahir, Intelektual Kolektif Gerakan Ilmiah untuk Melawan Dominasi:

Pandangan Pierre Bourdieu tentang intelektual, Tesis Yogyakarta: Universitas

Gadjah Mada, 2009 berusaha melalui Bank Sampah Cangkir Hijau Tas Kain

bermerek Kresbag sebagai alternatif pengurangan pemakaian kantong platik

dengan membuat tas kain dengan berbagai motif, Metro Photography, Musik dan

Cangkir Dokumenter Metro Photography membuat acara amal, yaitu Photography

Charity. Hal ini sejalan dengan konsep Bourdieu yang mengajukan ide intelektual

kolektif, yakni gabungan beragam intelektual lintas batas disiplin ilmu, aliran

pemikiran bahkan ideologi untuk membela kepentingan publik. Ranah intelektual

di kota Metro menyuarakan kepentingan publik untuk melakukan gerakan sosial

peduli lingkungan hidup di Kota Metro.17 Kekurangannya adalah kegiatan yang

diciptakan adalah bersifat sementara saja sehingga memerlukan dorongan agar

berkelanjutan. Kelebihannya adalah berbasis kreatifitas. Sedangkan penulis akan

meneliti program yang berkelanjutan dan berbasis komunitas, ekonomi dan

agama.

7. Sugeng Riyadi, Reiventing Bank Sampah: Optimalisasi Nilai Ekonomis Limbah

Berbasis Pengelolaan Komunal Terintegrasi, Jambi: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam, IAIN Sultan Thaha Syaifuddin Jambi. Sampah-sampah yang bisa didaur

ulang baik organik maupun non-organik bisa dijual. Selama satu minggu minimal

mereka bisa mendapatkan dana tambahan dari barang bekas daur ulang. Jumlah ini

16 Tim Penyusun, Laporan Tahunan Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik 2015, h. 5.

17 Arizal Mutahir, Intelektual Kolektif Gerakan Ilmiah untuk Melawan Dominasi: Pandangan Pierre

Bourdieu tentang intelektual, Tesis Penerbit [Yogyakarta]: Universitas Gadjah Mada, 2009 dan kemudian

menjadi buku Arizal Mutahir, Intelektual Kolektif Pierre Bourdieu, (Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2011), h. 45.

Page 20: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

11

justru lebih tinggi nilainya daripada pengolahan sampah organik menjadi kompos.

Kompos dapat diolah lagi menjadi pupuk organik untuk dijual. Atau digunakan

sendiri untuk menanam tanaman hias, tanaman apotik hidup, atau tanaman

sayuran atau buah-buahan.18 Kekurangannya adalah berbasis komunitas dan

ekonomi saja. Sedangkan penulis akan meneliti program berbasis komunitas,

ekonomi dan agama.

8. Penelitian Abdul Rozak yang berjudul Peran Bank Sampah Warga Peduli

Lingkungan (WPL) dalam Pemberdayaan Perekonomian Nasabah. Hasil

penelitian di dapat bahwa peran Bank Sampah Warga Peduli Lingkungan (WPL)

dalam meningkatkan perekonomian nasabahnya dapat dikatakan tidak terlalu

signifikan.19 Kekurangannya adalah berbasis ekonomi saja. Sedangkan penulis

akan meneliti program berbasis komunitas, ekonomi dan agama.

9. Penelitian Jean Anggraini yang berjudul Dampak Bank Sampah Terhadap

Kesejahteraan Masyarakat dan Lingkungan (studi kasus Bank Sampah Cempaka II

di Kelurahan Pondok Petir RW:09) Bojongsari Kota Depok. Hasil penelitiannya

yaitu dampak yang dirasakan masyarakat dari adanya pengelolaan sampah

tersebut lingkungan mereka lebih terlihat bersih dan rapi, warga lebih sadar diri

atas sampah-sampah yang ada di sekeliling mereka, dan hasil dari penjualan

sampah tersebut bisa membantu mereka dalam kebutuhan mereka walaupun tidak

seberapa dalam penghasilannya.20 Kekurangannya adalah berbasis ekonomi saja.

Sedangkan penulis akan meneliti program berbasis komunitas, ekonomi dan

agama.

10. Berbasis agama

Bank Sampah Syariah ini dijalankan dengan prinsip sosial enterpreneurship yang

tidak hanya berorientasi pada keuntungan pribadi. Namun gerakan sosial

enterpreneurship mempunyai misi pemberdayaan yang bersifat voluntary

18 Sugeng Riyadi, Reiventing Bank Sampah: Optimalisasi Nilai Ekonomis Limbah Berbasis Pengelolaan

Komunal Terintegrasi, (Skripsi S-1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, IAIN Sultan Thaha Syaifuddin Jambi,

2016), h. 211.

19 Abdul Rozak, Peran Bank Sampah Warga Peduli Lingkungan (WPL) dalam Pemberdayaan

Perekonomian Nasabah, (Skripsi S-1 Fakultas Syari’ah dan Hukum, Ekonomi Syariah, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2014), h. 46.

20 Jean Anggraini, Dampak Bank Sampah Terhadap Kesejahteraan Masyarakat dan Lingkungan,

(Skripsi S-1 Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013), h. 30.

Page 21: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

12

(sukarela) dan filantrophy (kedermawanan).21 Kekurangannya adalah berbasis

agama saja. Sedangkan penulis akan meneliti program berbasis komunitas,

ekonomi dan agama.

Kelebihan penelitian penulis terletak pada paradigma pengelolaan sampah

yang terbaru dan berbasis komunitas ekonomi dan agama yaitu melalui Agregator

Bank Sampah Syariah. Berdasarkan penjelasan tersebut maka penelitian tentang

“Pengelolaan Sampah di Pemerintahan Daerah DKI Jakarta Periode 2017-2020

Perspektif Fiqih Siyasah” menurut pengetahuan peneliti belum pernah dilakukan.

Apabila sudah pernah dilakukan, maka penelitian ini dianggap sebagai pelengkap

penelitian sebelumnya. Dengan demikian, peneliti menjamin keaslian penelitian ini

dan dapat dipertanggung jawabkan.

H. Sistematika Penulisan

Agar penelitian ini mencapai tujuan yang diharapkan oleh penulis, maka

sistematika penelitian ini terbagi ke dalam lima Bab yang terdiri dari sub-sub Bab sebagai

berikut :

Bab I: adalah pendahuluan yang berisikan paparan latar belakang permasalahan yang

menjadi inti dari penelitian. Pokok masalah menjadi titik fokus dalam

pembahasan skripsi. Selain pokok masalah juga ada tujuan dan kegunaan

penelitian, tinjauan ulang pustaka terdahulu yang membahas mengenai

penelitian sebelumnya yang judulnya terkait dengan penelitian hukum ini,

teori kontrak sosial dan desentralisasi dilengkapi konsep otonomi daerah, juga

metode penelitian.

Bab II: berisi tinjuan umum mengenai pengelolaan sampah secara umum di Indonesia.

Bab III: berisi tentang penerapan prinsip syariah terkait menjaga lingkungan menurut

sumber-sumber hukum Islam.

Bab IV: mengenai Implementasi Pemanfaatan Sampah berdasarkan prinsip syariah

Pemerintahan Daerah Kota DKI Jakarta.

Bab V: menyimpulkan keseluruhan penelitian skripsi ini. Di bagian penutup pula

penulis menyertakan saran bagi pihak terkait.

21 Nur Kholis,”Kesejahteraan sosial di indonesia Perspektif ekonomi Islam,” AKADEMIKA, Vol. 20,

No. 02 (Juli – Desember 2015), h. 244.

Page 22: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

13

BAB II

TEORI DAN LANDASAN HUKUM PENGELOLAAN SAMPAH

A. Tinjauan Umum Teori

1. Teori Kontrak Sosial

Kontrak Sosial terdiri dari dua kata, Kontrak dan Sosial. Dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia, Kontrak mengandung arti perjanjian (secara tertulis) antara dua

pihak dalam perdagangan, sewa menyewa, dan sebagainya, atau persetujuan yang

bersangsi hukum antara dua pihak atau lebih untuk melakukan atau tidak melakukan

kegiatan.1

Sedangkan, Sosial mengandung arti hal yang berkenaan arti hal berkenaan

dengan masyarakat; atau suka memperhatikan kepentingan umum.2Jadi, Kontrak

Sosial adalah perjanjian dalam bentuk tertulis atau persetujuan yang bersangsi hukum

yang dibuat masyarakat.3

Mengutip Muhammad Azhar, bahwa menurut al-Mawardi interaksi sosial

manusia bersifat langgeng dan permanen, manusia diciptakan Allah sebagai makhluk

yang lemah, karenanya manusia dibekali potensi intelektual yang akan menuntunnya

berperilaku tertentu dan yang akan membimbingnya menuju kebahagiaan dunia

akhirat. Perbedaan intelegensi, intelektual, kepribadian, bakat antar manusia justru

akan mendorong manusia untuk saling bekerja sama. Berangkat dari sinilah manusia

akhirnya sepakat untuk membentuk sebuah komunitas guna menjaga setiap

kepentingan dan kebutuhannya melalui kontrak sosial yang berbentuk negara.4

Teori kontrak sosial ini dikemukakan al-Mawardi pada abad XI. al-Mawardi. Ia

adalah tokoh Muslim yang terkenal, tidak hanya di dunia Islam, melainkan juga di

1 Tim Penyususn Kamus Besar Bahasa Indonesia Departemen Pendidikan dan Kebudayaan KBBI,

(Jakarta: Balai Pustaka, 1998), cet. 1, h. 458.

2 .Tim Penyususn Kamus Besar Bahasa Indonesia Departemen Pendidikan dan Kebudayaan KBBI, h. 88.

3 Muamar, “Piagam Madinah Dan Teori Kontrak Sosial Jean Jacques Rousseau”, (Skripsi S1 Fakultas

Syariah Dan Hukum , UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007), h. 31.

4 Muhammad Azhar, “Filsafat Politik: Perbandingan Antara Islam dan Barat”, (Jakarta: Raja Wali Pers,

1997), h. 81.

Page 23: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

14

Barat. Al-Mawardi tercatat sebagai ahli diplomasi yang dapat menjembatani Dinasti

Abbasiyah dan orang-orang Buwaihi.5

Gagasan al-Mawardi yang menarik dalam ketatanegaraan ialah hubungan Ahl al-

‘Aqdi wa al-Halli atau ahl al-Ikhtiar dan Imam atau Kepala Negara digagaskan

sebagai hubungan kontrak sosial yang melahirkan kewajiban dan hak bagi kedua

belah pihak atas dasar timbal balik.6Istilah ini lebih populer dipakai pada awal

pemerintahan Islam tentang hal ini adalah ahl al-Syura. Pada masa khalifah Umar,

istilah ini mengacu kepada beberapa sahabat senior yang melakukan musyawarah

untuk menentukan kebijaksanaan negara dan memilih kepala negara.7

Pada umumnya, ulama mengambil dasar-dasar adanya kementerian (wuzarah)

dengan dua alasan:

1. Firman Allah dalam Al-Qur’an:

: هخي، اشدد به أزري، واشركه في أمري )طواجعل لي وزيرا من أهلي، هارون أ

29-31)

“Dan jadikanlah untukku seorang wazir dari keluargaku, yaitu Harun, saudaraku.

Teguhkanlah kekuatanku dengan dia, dan jadikanlah dia sekutu dalam

urusanku.”(Q.S. Thoha: 29-31).

Berdasarkan mafhum aulawi8, maka apabila wazir itu diperbolehkan di dalam

masalah-masalah kenabian, maka lebih-lebih diperbolehkan adanya wazir di dalam

imamah.

2. Karena alasan yang sifatnya praktis, yaitu imam tidak mungkin sanggup

melaksanakan tugas-tugasnya di dalam mengatur umat tanpa adanya naib (wazir).

Dengan adanya wazir yang membantu imam di dalam mengurus umat, akan lebih

baik pelaksanaannya dan terhindar dari kekeliruan serta kesalahan.9

5 Munawir Sjadzali, Islam dan Tata Negara: Ajaran, Sejarah, dan Pemikiran, (Jakarta: UI Press, 1990),

h. 58. 6 M. Layen Junaedi, Pandangan Politik Mawardi, Fakultas Tarbiyah Unisba dalam Jurnal Mimbar

Volume XIX No. 2 (April - Juni 2003) h. 135 – 151.

7 Muhammad Iqbal, Fiqih Siyasah: Kontekstualisasi Doktrin Politik Islam, (Jakarta: PRENADAMEDIA

GROUP, 2014), h. 159.

8 Berlakunya hukum pada peristiwa yang tidak disebutkan itu lebih kuat atau lebih pantas dibandingkan

dengan berlakunya hukum pada apa yang disebutkan dalam lafadz.

9 Djazuli, Fiqih Siyasah: Implementasi Kemaslahatan Umat dalam Rambu-rambu Syari’ah, (Jakarta:

PRENADA MEDIA GROUP, 2009), cet. 4, h. 77-78.

Page 24: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

15

Al-Mawardi membagi wazir menjadi dua bentuk: 1). wazir tafwidh, yaitu wazir

yang memiliki kekuasaan luas memutuskan berbagai kebijaksanaan kenegaraan. Ia juga

merupakan koordinator kepala-kepala departemen. Wazir ini dapat dikatakan sebagai

Perdana Menteri. Karena besarnya kekuasaan wazir tawfidh ini, maka orang yang

menduduki jabatan ini merupakan orang-orang kepercayaan khalifah. 2). wazir tanfidz,

yaitu wazir yang hanya bertugas sebagai pelaksana kebijaksanaan yang digariskan oleh

wazir tafwidh. Ia tidak berwenang menentukan kebijaksanaan sendiri.10

Mengutip Abdul Qadim Zallum, definisi negara menurut al- Mawardi adalah alat

atau sarana untuk menciptakan dan memelihara kemaslahatan. Karena Islam sudah

menjadi ideologi politik bagi masyarakat dalam kerangka yang lebih konkret, bahwa

Islam memerintahkan kaum Muslimin untuk menegakkan negara dan menerapkan

aturan berdasarkan hukum-hukum Islam. Masalah politik, ekonomi, sipil, militer,

pidana, dan perdata diatur jelas oleh Islam. Hal itu membuktikan bahwa Islam

merupakan sistem bagi negara dan pemerintahan, serta untuk mengatur masyarakat,

umat, dan individu-individu.11

Menurut Muhammad Iqbal, negara dibutuhkan dalam Islam untuk merealisasikan

wahyu-wahyu Allah, maka Islam memandang bahwa negara hanyalah merupakan alat,

bukan tujuan itu sendiri. Menurut al-Mawardi, pendirian negara ini didasarkan pada

ijma’ ulama, adalah fardu kifayah. Pandangannya didasarkan pada kenyataan sejarah

al-khulafa’ al-Rasyidun dan khalifah-khalifah setelah mereka. Pandangan ini juga

sejalan dengan kaidah yang menyatakan ma la yatimmu al-wajib illa bihi, fahuwa wajib

(suatu kewajiban tidak sempurna terlaksana kecuali melalui alat atau sarana, maka alat

atau sarananya itu hukumnya wajib). Artinya, menciptakan dan memelihara

kemaslahatan adalah wajib, sedangkan alat untuk terciptanya kemaslahatan tersebut

adalah negara. Maka, hukum mendirikan negara itu adalah wajib (fardhu kifayah).12

Menurut al-Mawardi, dari segi politik Negara itu memerlukan enam sendi utama:

10 Munawir Sadzali, Islam dan Tata Negara: Ajaran, Sejarah dan Pemikiran, (Jakarta : UI Press, 1990),

h. 66. 11 Abdul Qadim Zallum, Pemikiran Politik Islam, (Bangil: al-Izzah, 2001), h. 155.

12 Muhammad Iqbal, Fiqih Siyasah: Kontekstualisasi Doktrin Politik Islam, (Jakarta: PRENADAMEDIA

GROUP, 2014), h. 151-152.

Page 25: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

16

1.) Agama yang dihayati. Agama diperlukan sebagai pengendali hawa nafsu

dan pengawas melekat atas hati nurani manusia, karenanya merupakan

sendi yang terkuat bagi kesejahteraan dan ketenangan Negara.

2.) Penguasa yang berwibawa. Dengan wibawanya dia dapat mempersatukan

aspirasi-aspirasi yang berbeda, dan membina negara untuk mencapai

sasaran-sasarannya yang luhur, menjaga agar agama dihayati, melindungi

jiwa, kekayaan dan kehormatan warga Negara, serta menjamin mata

pencaharian mereka. Penguasa itu adalah imam dan khalifah.

3.) Keadilan yang menyeluruh. Dengan menyeluruhnya keadilan akan tercipta

keakraban antara sesama warga Negara, menimbulkan rasa hormat dan

ketaatan kepada pimpinan, menyemarakkan kehidupan rakyat dan

membangunkan minat rakyat untuk berkarya dan berprestasi. Dengan

demikian jumlah penduduk akan berkembang, dan kedudukan penguasa

tetap kokoh. Keadilan itu hendaknya dimulai dari sikap adil pada diri

sendiri, dan baru terhadap orang lain. Keadilan pada diri sendiri tercermin

pada sikap senang melakukan semua perbuatan yang baik dan segan

mengerjakan perbuatan yang keji, dan dalam segala hal tidak melebihi

batas, sebaliknya tidak kurang dari yang seharusnya. Adapun Keadilan itu

bermula dari sikap adil pada diri sendiri, kemudian kepada orang lain.

Keadilan kepada orang lain dapat diklasifikasikan dalam tiga kategori,

yaitu; 1) adil kepada bawahan (subordinat), seperti keadilan kepala negara

kepada wakil atau pejabat eksekutif bawahannya, 2) adil kepada atasan

(superior), yaitu keadilan yang dilakukan oleh rakyat kepada kepala negara,

untuk patuh, loyal dan siap membantu negara, dan 3) adil kepada sejawat

(peer), yaitu keadilan kepada orang yang setara, dengan cara menghormati

sikap mereka, tidak mempermalukan dan menyerangnya.13

4.) Keamanan yang merata. Dengan meratanya keamanan, rakyat dapat

menikmati ketenangan batin, dan dengan tidak adanya rasa takut akan

berkembang inisiatif dan kegiatan serta daya kreasi rakyat. Meratanya

keamanan adalah akibat menyeluruhnya keadilan.

13 Suyuti Pulungan, Fiqih Siyasah: Ajaran, Sejarah, dan Pemikiran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

1999) Cet. 4, h. 227.

Page 26: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

17

5.) Kesuburan tanah yang berkesinambungan. Dengan kesuburan tanah,

kebutuhan rakyat akan bahan makanan dan kebutuhan materi yang lain

dapat dipenuhi, dan dengan demikian dapat dihindarkan perebutan dengan

segala akibat buruknya.

6.) Harapan kelangsungan hidup. Dalam kehidupan manusia terdapat kaitan

yang erat antara satu generasi dengan generasi yang lain.14 Generasi yang

sekarang adalah pewaris dari generasi yang lalu, dan yang mempersiapkan

sarana-sarana dan wahana-wahana hidup bagi generasi yang akan datang.

Kalau misalnya seseorang tidak mempunyai harapan akan kelangsungan

hidup, dia tidak akan berupaya mengadakan lebih dari apa yang dia

butuhkan tiap harinya, dan tidak akan berpayah-payah berusaha

mempersiapkan segala sesuatunya bagi kehidupan anak-anaknya nanti, dan

kalau demikian halnya maka tidak akan banyak yang ditinggalkannya bagi

kesejahteraan hidup anak dan cucunya. Nabi Muhammad bersabda,

"Adanya harapan adalah satu rahmat dari Allah kepada umatku. Kalau

misalnya tidak ada harapan orang tidak akan (berpayah-payah) menanam

pohon, dan seorang ibu tidak akan menyusui anaknya."

Al-Mawardi menegaskan, bahwa rakyat wajib taat kepada kepala Negara, selama

ia dapat menjalankan tugas kenegaraannya, dan kewajiban ini bukan hanya terhadap

kepala Negara yang adil, tetapi juga terhadap yang menyeleweng atau menyimpang

dari keadilan (fâjir 'an al adl). Setelah itu al-Mawardi memperkuat argumennya dengan

mengutip ayat dari al Qur'an:

QS. An-Nisa (4): 59.

فردوه إلى الذين آمنوا أطيعوا الله وأطيعوا الرسول وأولي الأمر منكم فإن تنازعتم في شيء ياأيها

سول إن كنتم تؤمنون بالله واليوم الآخر ذلك خير وأحسن تأويلا )النساء: (59الله والر

Terjemahnya:

“Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad),

dan ulil amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu…” Kementerian Agama, Al-

14 Munawir Sadzali, Islam dan Tata Negara: Ajaran, Sejarah dan Pemikiran, (Jakarta: UI Press, 1990),

h. 62.

Page 27: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

18

Qur’an dan Terjemah Dilengkapi dengan Kajian Usul Fiqih (Cet. 1; Bandung: Sygma,

2011), h. 87

Ayat di atas diberi ulasan oleh al-Mawardi dengan mengemukakan sebuah hadits yang

diriwayatkan oleh Hisyam bin Urwah, dari Abi Shalih, dari Abi Hurairah, bahwasanya

Rasulullah saw. bersabda:

في يوم من الأيام سيكون هناك قادة بعدى سواء من العدل أو أولئك الذين يخرجون عن العدالة

إستمع إليهم وطاعتهم في كل شيء حسب الحق إذا كانوا صالحين فالخير لكم ولهم وإذا خرجوا

عن العدل فإن العواقب السيئة عليكم كما عليهم

"Kelak akan ada pemimpin-pemimpin kamu sesudahku, baik yang adil maupun yang

menyimpang dari keadilan. Dengarkan dan patuhi mereka dalam segala hal yang

sesuai dengan kebenaran, jika mereka baik, maka kebaikan itu untuk kamu dan untuk

mereka, dan jika mereka menyeleweng dari keadilan, maka akibat buruknya adalah

untuk kamu dan juga untuk mereka".

Hadits di atas mengandung perintah kepada masyarakat atau rakyat agar

senantiasa patuh dan taat kepada pemimpin atau kepala Negara, dan sekaligus

merupakan kontrol sosial secara timbal balik, jika pemimpin itu bertindak menurut

kebenaran maka kebaikannya adalah untuk rakyat dan juga untuk pemimpin, dan

sebaliknya jika pemimpin itu menyimpang dari kebenaran maka akibat buruk dari

penyimpangan tersebut akan menimpa rakyat dan pemimpin itu.

Al-Mawardi cenderung pada corak pertama, bahwa agama dan negara saling

membutuhkan. Agama membutuhkan negara, karena dengan negara maka agama dapat

berkembang. Sebaliknya, negara memerlukan agama, karena dengan agama negara

dapat berkembang dalam bimbingan etika dan moral.15 Al-Mawardi mengatakan,

“Kekuasaan dengan dibarengi agama akan kekal, dan agama dibarengi dengan

kekuasaan akan kuat”.16

15 Ali Murtadho, “Jalinan dan Negara dalam Islam”, Ijtimaiyya, Vol. 5, No. 1, (Lampung: IAIN Raden

Intan, 2012), h. 98.

16 Al-Mawardi, Adab al-Dunyâ wa al-Dîn, (Beirut: Dâr al-Fikr, t.th.), h. 137-138.

Page 28: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

19

2. Teori Desentralisasi

Desentralisasi didefinisikan sebagai pengalihan tanggung jawab untuk

perencanaan, manajemen dan pengelolaan sumber daya dan alokasi dana dari

pemerintah pusat dan lembaga-lembaganya kepada: (a) sebuah unit lapangan

kementerian pemerintahan pusat, (b) unit pemerintahan pusat atau tingkat

pemerintahan, (c) otoritas publik yang semiotonom atau perusahaan, (d) daerah, otoritas

regional atau fungsional, atau (e) organisasi swasta atau nonpemerintah.17

Istilah Pemerintahan berasal dari kata perintah, yaitu kapasitas untuk

mempengaruhi pihak lain termasuk melalui jalan paksaan atau kekerasan. Namun pada

zaman sekarang istilah kekerasan dihapuskan kemudian diperhalus dengan istilah

kekuasaan. Dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 telah

menetapkan bahwa Indonesia adalah satu Negara Kesatuan (Eenheidstaat) sehingga di

dalamnya tidak memungkinkan adanya daerah yang bersifat negara (staat). Dalam hal

ini. Desentralisasi merupakan sarana untuk mencapai tujuan bernegara dalam

mewujudkan kesatuan bangsa (national unity) yang demokratis.

Sunarno menjelaskan bahwa penyelenggaraan pemerintahan daerah dilakukan

dengan penetapan strategi yaitu Peningkatan Pelayanan, Pemberdayaan dan Peran Serta

Masyarakat, Peningkatan Daya Saing Daerah.18

Kewenangan vertikal adalah dari Pusat ke Daerah sedangkan Horizontal adalah

Daerah Provinsi ke Daerah Kabupaten/Kota. Berarti pembentukan daerah otonom di

Indonesia diletakkan dalam kerangka desentralisasi dengan tiga ciri utama, yaitu :

1) Tidak dimilikinya kedaulatan yang bersifat semu kepada daerah dalam negara

bagian pada negara yang berbentuk federal.

2) Desentralisasi dimanifestasikan dalam bentuk penyerahan atas urusan

pemerintahan tertentu yang ditetapkan dalam suatu peraturan

perundangundangan tingkat nasional.

3) Penyerahan urusan tersebut direpresentasikan sebagai bentuk pengakuan

pemerintahan pusat pada pemerintah daerah dalam rangka mengurus rumah

tangganya sendiri berdasarkan ciri khasnya masing-masing.19

17 Haryanto, “Masa Depan Politik Desentralisasi di Indonesia: Sebuah Studi Awal”, Government:

Jurnal Ilmu Pemerintahan, Vol. 9, No. 2, (Juli 2016), h. 113.

18 Sunarno, Siswanto, Hukum Pemeirntah Daerah di Indonesia. (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), h. 3.

Page 29: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

20

Desentralisasi biasanya disertai dengan Tugas Pembantuan yaitu “Penugasan

dari pemerintah kepada daerah dan/atau desa dari pemerintah provinsi kepada

kabupaten/kota dan/atau desa serta dari pemerintah kabupaten/kota kepada desa untuk

melaksanakan tugas tertentu”.20

B. Kerangka Konseptual

Konsep yang dimaksud dalam Penelitian Hukum ini berjudul

PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI

JAKARTA PERIODE 2017-2020 PERSPEKTIF FIQIH SIYASAH adalah sebagai

berikut:

1. Pengelolaan

Pengelolaan menurut Kamus Bahasa Indonesia artinya adalah suatu proses

atau cara berupa perbuatan dalam bentuk memproses kegiatan tertentu dengan

cara menggerakkan sumber daya manusia lain, Proses perumusan kebijakan dan

tujuan organisasi, atau proses pengawasan terhadap keseluruhan hal yang

melibatkan diri di tengah proses pelaksanaan kebijaksanaan dan dalam rangka

mencapai tujuan.21

Pengelolaan sampah paradigma lama cenderung menggunakan pendekatan

end of pipe solution, bukan mengacu pada pendekatan sumber meliputi Open

Dumping System (penimbunan sampah terbuka), Landfill System (pembukaan

lahan baru), Sanitary Landfill (penimbunan sampah dengan tanah), Reusable

Sanitary Landfill (sampah tetap ditimbun namun diberi pipa untuk gas

pembusukan), Controlled Landfill (Sampah diratakan di lokasi secara periodik).

Pembaruan paradigma pengelolaan sampah terdapat pada Peraturan

Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga

dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2012 Nomor 188, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5347) memperkenalkan Konsepsi 3 R yaitu (1) reduce,

mendorong kita sebisa mungkin mengurangi penggunaan barang yang

menghasilkan sampah, (2) re-use, menggunakan kembali barang yang biasa

19 Sabarno, Hari. Memendu Otonomi Daerah Menjaga Persatuan Bangsa, (Jakarta: Sinar Grafika, 2007),

h. 4. 20 Sunarno, Siswanto, Hukum Pemeirntah Daerah di Indonesia. (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), h. 7.

21 Daryanto, Kamus Indonesia Lengkap, (Surabaya: Apollo 1997), h. 348.

Page 30: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

21

dibuang dengan menghindari barang-barang yang disposable (sekali pakai

buang). Hal ini dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum ia

menjadi sampah dan yang ke (3) recycle yaitu mendaur ulang. Prinsip ini berlaku

untuk semua jenis dan alur sampah, di mana dengan pemilahan tersebut, maka

akan dengan mudah bagi pemulung atau pengusaha daur ulang menemukan

sampah yang dapat didaur ulang kan.1

Berikut adalah beberapa fungsi pengelolaan sampah:2

a. Fungsi perencanaan dalam manajemen meliputi serangkaian keputusan-

keputusan termasuk penentuan-penentuan tujuan, kebijakan, membuat

program, menentukan metode dan prosedur serta menciptakan jadwal waktu

pelaksanaan. Dalam implementasinya fungsi perencanaan dibutuhkan dalam

pengelolaan sampah perkotaan, dengan menentukan tujuan ”bersih itu

adalah sehat”.

b. Fungsi pengorganisasian, yaitu proses pelaksanaan dari rencana yang telah

ditetapkan, dimulai dari kebutuhan alat atau fasilitas, manusia/pekerja,

termasuk hubungan antara personal yang melakukan kegiatan tersebut.

c. Fungsi pengawasan, adalah proses pengamatan terhadap pelaksanaan

seluruh kegiatan untuk menjamin agar seluruh kegiatan berjalan dengan

baik sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, dan dievaluasi sebagai

suatu proses penilaian terhadap pelaksanaan kegiatan.

2. Sampah

Sampah menurut Notoatmodjo ialah sesuatu berupa benda atau bahan yang

tidak digunakan lagi dalam pekerjaan manusia.3 Organisasi kesehatan dunia atau

WHO (World Heatlh Organization) juga memberikan definisi sampah ialah

barang yang tidak digunakan maupun dipakai lagi. sesuatu yang selayaknya

dibuang namun berasal dari kegiatan sehari-hari manusia itu sendiri sehingga

1 Hernawati, Devi. dkk. “Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Berbasis 3r (reduce, reuse

dan recycle) (studi pada tempat pengelolaan sampah terpadu di desa Mulyoagung kecamatan Dau Kabupaten

Malang),” Jurnal Administrasi Publik (JAP) 2013, Vol 1, No.2, h. 57-63.

2 Mursid Raharjo, Memahami Amdal Jilid 2, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014), h. 22.

3 Achnad Norival, “Perilaku Masyarakat di Bagian Tengah Batang Ino Terhadap Sampah di Nagari

Salimpaung Kecamatan Salimpaung Kabupaten Tanah Datar,” Jurnal Buana-Vol-2 No-1 (2018): h. 265,

geografi.ppj.unp.ac.id.

Page 31: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

22

tidak otomatis hadir sendiri.4 Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup

dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.7 /MenLHK/Setjen/Kum.1/10/2019

Tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen Pasal 1 Ayat (1) bahwa

sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang

berbentuk padat. Sampah pada umumnya sebagian ada yang masuk dalam kotak

penampungan sampah, dan sebagian yang lain berserak di tempat pembuangan

akhir, pinggir sungai atau aliran air yang akan menimbulkan banyak masalah.5

Berikut Jenis-jenis Sampah berdasarkan asal sampah:

a. Sampah rumah tangga/ sampah domestik yaitu sampah yang dihasilkan dari

kegiatan-kegiatan rumah tangga. Dalam kategori ini termasuk juga sampah

dari asrama, rumah sakit, hotel, dan kantor.6

b. Sampah jalanan

c. Sampah industri dan perdagangan

d. Sampah perkantoran

e. Sampah pembangunan berupa material.

Sampah berdasar sifat:

a. Organik yaitu limbah padat semi basah berupa bahan organik yang umumnya

berasal dari sektor pertanian dan makanan, terdiri atas dedaunan, kayu, sayur-

sayuran, sisa-sisa makanan, sisa buah-buahan, bangkai binatang dan lain-lain.

Sampah ini mengandung senyawa organik yang tersusun dari unsur-unsur

karbon, oksigen dan hydrogen, mempunyai ciri terurai oleh mikroorganisme

dan mudah membusuk, karena mempunyai rantai kimia yang relatif pendek.

b. Anorganik yaitu limbah padat yang cukup kering, merupakan sampah yang

tidak tersusun oleh senyawa organik dan sulit terurai oleh mikroorganisme,

sehingga sulit membusuk. Hal ini disebabkan oleh senyawa yang memiliki

rantai kimia yang panjang dan rumit contohnya plastik, kaca, kaleng, mika,

besi, dan logam lainnya.

3. Pemerintahan Daerah

4 Tim Penulis PS, Penanganan dan Pengolahan Sampah, (Depok: Penebar Swadaya, 2008), h. 7.

5 Kuncoro Sejati, Pengolahan Sampah Terpadu dengan Sistem Node, Sub Point dan Center Point,

(Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2009), h. 13.

6 Laurent Hodges, “Environmental Pollution”, Jurnal Chemical Education, (New York: Lowa state

University, 1976), vol. II, h. 280-281.

Page 32: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

23

Menurut Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 Pasal 1 ayat (2) tentang

Pemerintahan Daerah, pemrintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan

pemrintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas

pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pemerintahan Daerah adalah

penyelenggara pemerintahan daerah otonom oleh pemerintah daerah dan Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) menurut asas desentralisasi.

Pasal 1 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintah Daerah memberikan pengertian tentang Otonomi Daerah.7 Sedangkan

pengertian Asas Otonomi adalah prinsip dasar penyelenggaraan Pemerintahan

Daerah berdasarkan Otonomi Daerah. Undang-undang tersebut juga memberikan

perbedaan antara Dekonsentrasi dengan Desentralisasi.

Perbedaan Asas desentralisasi adalah penyerahan urusan pemerintahan dari

Pemerintah pusat atau Daerah Otonom tingkat atasnya kepada Daerah Otonom

menjadi urusan Rumah Tangganya.8 Sedangkan Asas Dekonsentrasi dengan asas

desentralisasi adalah jika kebijakan desentralisasi merupakan konsep pembagian

wewenang secara vertikal maka kebijakan dekonsentrasi merupakan kebijakan

pembagian kewenangan birokrasi pemerintahan secara horizontal.9

Menurut Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 Pasal 1 ayat (2) tentang

Pemerintahan Daerah, pemrintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan

pemrintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas

pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pemerintahan Daerah adalah

penyelenggara pemerintahan daerah otonom oleh pemerintah daerah dan Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) menurut asas desentralisasi.

Secara konseptual perlu dipahami tentang posisi pemerintah daerah sesuai

dengan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, yaitu

bahwa yang dimaksud dengan pemerintahan daerah adalah: penyelenggaraan

7 Pengertian Otonomi Daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan

mengurus sendiri Urusan Pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

8 Soehino, Ilmu Negara, (Yogyakarta: Liberty, 2011), h. 225.

9Jimly Asshiddiqie, Konstitusi dan Konstitusionalisme, (Jakarta: Sinar Grafika, 2011), h. 227.

Page 33: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

24

urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi

dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan

prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Penyelenggara utama dalam Pemerintah daerah adalah Gubernur, Bupati,

atau Walikota, dan perangkat daerah. Dengan demikian peran pemerintah daerah

adalah segala sesuatu yang dilakukan dalam bentuk cara tindak baik dalam

rangka melaksanakan otonomi daerah sebagai suatu hak, wewenang, dan

kewajiban pemerintah daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan

pemerintahan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Ditambahkan juga

sebagai daerah otonom, selanjutnya disebut daerah, adalah kesatuan masyarakat

hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan

mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut

prakarsa sendiri dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

4. Kota DKI Jakarta

Kota Administratif Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang meliputi lima

wilayah yaitu Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Barat dan

Jakarta Pusat.

5. Periode

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah Kurun Waktu; lingkaran

waktu.10 Konteks periode dalam penelitian hukum ini adalah periode

Pemerintahan Daerah yang berganti lima tahun sekali.

6. Fiqih Siyasah

Kata Fiqh secara etimologis (bahasa) adalah keterangan tentang pengertian

atau paham dari maksud ucapan si pembicara, atau pemahaman yang mendalam

terhadap maksud-maksud perkataan dan perbuatan. Dengan kata lain istilah fikih

menurut bahasa adalah pengertian atau pemahaman dan pengertian terhadap

perkataan dan perbuatan manusia.11 Pengertian Al-siyasah pun diartikan:

memimpin sesuatu dengan cara yang membawa kemaslahatan.12

10Kamus Besar Bahasa Indonesia kbbi.web.id diakses pada 16 Maret 2020.

11 Suyuthi Pulungan, Fiqh Siyasah Ajaran, Sejarah dan Pemikiran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2002), h. 21.

Page 34: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

25

Berdasarkan tafsir oleh Ibn Taymiyah mengisyaratkan unsur-unsur yang

terlibat dalam proses siyasah yaitu: “Ulama menyatakan bahwa ayat pertama (an-

Nisa:58) berkaitan dengan pemegang kekuasaan, yang berkewajiban

menyampaikan amanat kepada yang berhak dan menghukumi dengan cara yang

adil; sedangkan ayat kedua (an-Nisa:59) berhubungan dengan rakyat baik militer

maupun non militer”. Negara memiliki kewenangan untuk menggali hukum-

hukum yang diberlakukan berdasarkan nash-nash al-Qur’an dan hadis, yang

menjalankan kekuasaan ini adalah Ahlu Hall wa Al-Aqdi.13

Objek Kajian Fiqh Siyasah tidak hanya tefokus pada satu aspek atau satu

bidang saja. Al-Mawardi dalam kitabnya Al-Ahkam al-Suthaniyat membahas

bidang Siyasat dusturiyat (siyasah perundang-undangan), siyasat maliyat (siyasah

keuangan), siyasat qadhaiyat (siyasah peradilan), siyasat harbiyat (siyasah

peperangan) dan siyasat idariyat (siyasah administrasi). 14

Fikih Dusturiyah berarti kumpulan kaedah yang mengatur dasar dan

hubungan kerja sama antar sesama anggota masyarakat dalam sebuah Negara

baik yang tidak tertulis (konvensi) maupun yang tertulis (kostitusi).15

Fikih siyasah Maliyah yang meliputi pengertian dan ruang lingkup

pembahasannya, sumber-sumber perbendaharaan negara, sebab-sebab para

fuqaha tidak memberikan perhatian khusus terhadap persoalan maliyah negara,

masalah pajak, dan baitul mal dan fungsinya. 16

12 Djazuli. Fiqh Siyasah “Implementasi Kemaslahatan Umat dalam Rambu-Rambu Syari’ah. (Jakarta:

Pranada Media. 2003), h. 40-41.

13 Nurush Shobahah, Penggunaan hak Interpelasi Dewan Perwakilan Rakyat Perspektif Fiqih Siyasah,

Jurnal Ahkam, Vol. 5, No. 5, 2017, h. 33.

14 Suyuthi Pulungan, Fiqh Siyasah Ajaran, Sejarah dan Pemikiran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2002), h. 39.

15 Anjar Kurniawan, “Tinjauan Fiqih Siyasah Dusturiyah Terhadap Pelaksanaan Pembangunan Desa

Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa (Studi di Desa Banjarsari, Kecamatan

Waysulan, Kabupaten Lampung Selatan”, (Skripsi S-1 Fakultas Syariah dan Hukum UIN Raden Intan

Lampung, 2018), h. 28.

16 Suyuthi Pulungan, Fiqh Siyasah Ajaran, Sejarah dan Pemikiran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2002), h. 41.

Page 35: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

26

BAB III

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Pemerintahan Daerah Provinsi DKI Jakarta

Luas Wilayah DKI Jakarta yaitu 662,33 km2 (enam ratus enam puluh dua

koma tiga puluh tiga kilometer persegi). Jumlah Penduduk sebesar 10.374.235

(sepuluh juta tiga ratus tujuh puluh empat ribu dua ratus tiga puluh lima) Jiwa. Curah

hujan rata-rata 2152 mm2 (dua ribu seratus lima puluh dua milimeter persegi). Suhu

udara minimum 21,1 OC (dua puluh satu koma satu derajat Celcius) dan maksimum

mencapai 36,6 OC (tiga puluh enam koma enam derajat Celcius). Wilayah

administratif terbagi menjadi lima kawasan yaitu Jakarta Barat, Jakarta Utara Jakarta

Pusat, Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. Perbatasan langsung meliputi sejumlah

daerah yaitu Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kota

Depok, Kota Bekasi. Kondisi geografis DKI Jakarta rata-rata merupakan Dataran

Rendah dengan ketinggian hanya 7 m (tujuh meter) di atas permukaan laut.1

Tujuan Pengelolaan Sampah menurut Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta

Nomor 3 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Sampah, tujuan pengelolaan sampah

untuk:

a. Mewujudkan lingkungan yang sehat dan bersih dari sampah;

b. Meningkatkan peran serta masyarakat dan pelaku usaha untuk secara aktif

mengurangi dan/atau menangani sampah yang berwawasan lingkungan;

c. Menjadikan sampah sebagai sumber daya yang memiliki nilai ekonomis; dan

d. Mewujudkan pelayanan prima.

Tugas Pemerintah menurut Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 3

Tahun 2013 tentang Pengelolaan Sampah, meliputi:

a. Menumbuhkembangkan dan meningkatkan kesadaran masyarakat dan pelaku

usaha dalam pengelolaan sampah;

b. Mengalokasikan dana untuk pengelolaan sampah;

1 Tim Penyusun, Strategi Ketahanan Kota Jakarta, Pemprov DKI Jakarta dan Sekretariat Jakarta

Berketahanan 2019, h. 38.

Page 36: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

27

c. Melakukan penelitian, pengembangan teknologi pengurangan dan penanganan

sampah;

d. Melaksanakan, memfasilitasi, dan mengembangkan upaya pengurangan dan

penanganan sampah;

e. Memanfaatkan, memfasilitasi, dan mengembangkan hasil pengolahan sampah;

f. Mengelola sampah dan memfasilitasi penyediaan prasarana dan sarana

pengolahan sampah;

g. Memanfaatkan dan memfasilitasi penerapan teknologi pengolahan sampah yang

berkembang pada masyarakat untuk mengurangi dan/atau menangani sampah; dan

h. Mengoordinasikan antar lembaga pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha agar

terdapat keterpaduan dalam pengelolaan sampah.

Wewenang Pemerintah Provinsi menurut Peraturan Daerah Provinsi DKI

Jakarta Nomor 3 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Sampah, untuk melaksanakan

tugasnya, yaitu:

a. Merumuskan dan menetapkan kebijakan dan strategi pengelolaan sampah

berdasarkan kebijakan nasional;

b. Melakukan kerja sama antar daerah, kemitraan dan jejaring dalam pengelolaan

sampah;

c. Menetapkan lokasi TPS, TPS 3R, TPST dan TPA di dalam Rencana Detail Tata

Ruang (RDTR);

d. Melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala terhadap TPS, TPS 3R dan

TPST;

e. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap TPA setelah TPA dinyatakan

ditutup secara berkala setiap 6 (enam) bulan sekali selama 20 (dua puluh) tahun;

f. Memfasilitasi dan menyelesaikan perselisihan dalam pengelolaan sampah;

g. Melakukan pembinaan dan pengawasan pengelolaan sampah; dan

h. Menyusun dan menyelenggarakan sistem tanggap darurat pengelolaan sampah

sesuai dengan kewenangannya.

Berdasarkan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi DKI

Jakarta Tahun 2017-2022 maka permasalahan utama salah satunya mengenai

Pembangunan Ekonomi dan Infrastruktur. Permasalahannya adalah sebagai berikut:

a. Jumlah Daya Tampung TPS yang tidak memadai.

Page 37: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

28

Hal ini dapat dilihat dari rasio TPS per Satuan Penduduk yang tidak sesuai dengan

jumlah penduduk. Menurut analisa bahwa jumlah daya tampung TPS tidak

meningkat selama 5 tahun terakhir namun jumlah penduduk meningkat sehingga

menyebabkan rasio TPS lebih sedikit dari jumlah per satuan penduduk.

b. Pengurangan dan penanganan sampah belum optimal

Bahwa penanganan sampah yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup sudah

cukup baik namun pengurangan sampah masih belum mencapai target.

Berdasarkan misi kedua oleh Kepala Daerah terpilih adalah: menjadikan

Jakarta Kota yang memajukan kesejahteraan umum melalui perbaikan pengelolaan

tata ruang. Permasalahannya terletak pada jumlah daya tampung TPS tidak memadai

dan Jakarta belum memiliki Intermediate Treatment Facility (ITF) dalam kota. Faktor

penghambat berupa keterbatasan lahan pengumpulan sampah, belum optimal

manajemen penanganan sampah di TPS, dan belum ada kerjasama pemerintah dengan

swasta mengenai pembangunan pengelolaan sampah dalam kota. Di sisi lain ada

faktor pendorong yaitu sudah ada Tenaga kerja di TPS, Teknologi dan kemitraan

dengan swasta dalam pengelolaan kebersihan dan lingkungan hidup serta ada

dukungan dari Pemerintah pusat mengenai pembangunan ITF.2

Inisiator Pengelolaan Sampah adalah Pemerintah Provinsi DKI melalui Dinas

Lingkungan Hidup dan Mitra yang juga masih Pemerintah Provinsi DKI melalui

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Dinas sosial, Dinas kesehatan, Dinas

Perindustrian dan Energi, Dinas pariwisata budaya, Dinas Pendidikan, Dinas

Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah serta Perdagangan, Kelurahan, Rukun

Tetangga/Rukun Warga, Kelompok Masyarakat terdiri dari International Council for

Local Environmental Initiatives (ICLEI), D’ Arts of Waste Institute, dan Lembaga

Keagamaan.3

B. Pengelolaan Sampah Di Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta

Dinas Lingkungan Hidup terbentuk sejak ditetapkannya Peraturan Gubernur

Nomor 284 tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Lingkungan Hidup

pada akhir Desember 2016. Dinas ini terbentuk dari penggabungan Dinas Kebersihan

2 Dokumen, Rencana Strategi 2017-2022, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, h. 36.

3 Tim Penyusun, Strategi Ketahanan Kota Jakarta, Pemprov DKI Jakarta dan Sekretariat Jakarta

Berketahanan 2019, h. 79.

Page 38: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

29

dan Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD). Dinas Lingkungan Hidup

merupakan unsur pelaksana penyelenggara urusan pemerintahan dibidang lingkungan

hidup yang mempunyai tugas melaksanakan perlindungan dan pengelolaan

lingkungan hidup serta pengelolaan kebersihan. Dinas .Lingkungan Hidup dipimpin

oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab

kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala

Dinas Lingkungan Hidup dibantu oleh seorang Wakil Kepala Dinas, yang

berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

Dinas Lingkungan Hidup dalam melaksanakan tugas dan fungsinya

dikoordinasikan oleh Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup. Susunan

organisasi Dinas Lingkungan Hidup, adalah sebagai berikut:

1. Kepala Dinas, mempunyai tugas dan fungsi mempunyai tugas melaksanakan

perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup serta pengelolaan kebersihan. Dan

menyelenggarakan fungsi penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pedoman dan

standar teknis di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup serta

kebersihan.

2. Wakil Kepala Dinas mempunyai tugas memberikan masukan atau pertimbangan

kepada Kepala Dinas dalam penetapan kebijakan dan regulasi teknis dibidang

lingkungan dan kebersihan

3. Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan administrasi Dinas.

4. Bidang Tata Lingkungan dan Kebersihan merupakan unit kerja lini Dinas mempunyai

tugas melaksanakan penataan lingkungan dan kebersihan.

5. Bidang Pengelolaan Kebersihan merupakan Unit Kerja lini Dinas Lingkungan Hidup

dalam upaya pengelolaan sampah, pengelolaan limbah B3 dan pengendalian

kebersihan. Bidang Pengelolaan Kebersihan terdiri dari Seksi Pengelolaan Sampah;

Seksi Pengelolaan Limbah B3; dan Seksi Pengendalian Kebersihan.

6. Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan merupakan Unit Kerja lini Dinas

Lingkungan Hidup dalam pelaksanaan upaya pengendalian dampak lingkungan.

7. Bidang Pengawasan dan Penaatan Hukum merupakan Unit kerja lini Dinas

Lingkungan Hidup dalam penanganan pengaduan dan penyelesaian sengketa,

pengawasan lingkungan dan kebersihan serta penegakan hukum. Bidang Pengawasan

dan Penaatan Hukum terdiri dari 1. Seksi Penanganan Pengaduan dan Penyelesaian

Page 39: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

30

Sengketa; 2. Seksi Pengawasan Lingkungan dan Kebersihan; dan 3. Seksi Penegakan

Hukum.

8. Bidang Prasarana dan Sarana merupakan Unit Kerja lini Dinas Lingkungan Hidup

dalam pengadaan, penyimpanan dan penyaluran serta pemeliharaan prasarana dan

sarana.

9. Bidang Peran Serta Masyarakat merupakan Unit Kerja lini Dinas Lingkungan Hidup

untuk pengembangan peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan dan

kebersihan.

10. Suku Dinas Lingkungan Hidup Kota Administrasi merupakan Unit Kerja Dinas

Lingkungan Hidup pada Kota Administrasi.

11. Suku Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Administrasi merupakan Unit Kerja Dinas

Lingkungan Hidup pada Kabupaten Administrasi.

Unit Pelaksana Teknis (UPT) untuk melaksanakan fungsi pelayanan langsung

kepada masyarakat atau untuk melaksanakan fungsi pendukung terhadap tugas dan

fungsi Dinas. Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang ada di Dinas Lingkungan adalah:

1. Unit Laboratorium Lingkungan Hidup Daerah (LLHD), dibentuk dengan Peraturan

Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 398 Tahun 2016.

2. Unit Pelaksana Kebersihan Badan Air (UPK BA), dibentuk dengan Peraturan

Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 399 Tahun 2016. Unit ini merupakan Unit

Pelaksana Teknis Dinas Lingkungan Hidup dalam pelaksanaan penanganan

kebersihan badan air. UPK Badan Air mempunyai tugas melaksanakan penanganan

kebersihan di kali, sungai, rawa, danau, waduk, situ dan embung.

3. Unit Pengelola Sampah Terpadu (UPST) dibentuk dengan Peraturan Gubernur

Provinsi DKI Jakarta Nomor 400 Tahun 2016. Unit ini merupakan Unit Pelaksana

Teknis Dinas Lingkungan Hidup dalam pelaksanaan pengolahan sampah terpadu. Unit

ini bertugas melaksanakan pengelolaan di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu

(TPST) Bantar gebang dan Pengelolaan Kawasan Mandiri UPST dipimpin oleh

Kepala Unit yang membawahi:

a. Subbagian Tata Usaha

b. Satuan Pelaksana Pengolahan Energi Terbarukan, Komposting dan Reduce,

Reuse, Recycle serta Pemrosesan Akhir Sampah.

c. Satuan Pelaksana Pengelola Kawasan Mandiri

d. Sub Kelompok Jabatan Fungsional.

Page 40: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

31

e. Kelompok Jabatan Fungsional yaitu Pejabat Fungsional melaksanakan tugas

dalam susunan organisasi struktural Dinas Lingkungan Hidup.4

Isu-isu strategis yang diidentifikasi oleh Dinas Lingkungan Hidup Jakarta ialah

sebagai berikut:

a. Peningkatan Timbunan Sampah

Permasalahan lingkungan perkotaan di Jakarta yang dominan saat ini adalah

masalah kepadatan penduduk dan masalah persampahan. Setiap orang juga

menghasilkan limbah/sampah dalam beragam bentuk. Pertambahan penduduk

yang sangat tinggi di Jakarta menyebabkan peningkatan timbunan sampah

yang jika tidak dikendalikan akan berdampak pada penumpukan sampah yang

menyebabkan pencemaran lingkungan dan mengganggu keindahan kota.

b. Rasio TPS yang stagnan.

Permasalahan rasio TPS dikarenakan keterbatasan lahan baik dalam

mendapatkan lahan baru maupun lahan TPS yang sudah ada. Sebagian lahan

4 Dokumen, Rencana Strategis 2017-2022, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, h. 8-11.

Gambar 1. Struktuk Organisasi Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta

Page 41: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

32

TPS yang sudah ada bukan merupakan aset dari Dinas Lingkungan Hidup

sehingga mengalami kendala dalam pemanfaatannya.

c. Jakarta belum memiliki ITF (Intermediate Treatment Facility) dalam kota

TPST Bantar gebang masih merupakan satu-satunya tempat pemrosesan akhir

yang mempunyai keterbatasan daya tampung. Sampai saat ini semua sampah

yang ada di TPS diangkut ke TPST Bantar gebang. Proses pengolahan

sampah yang dilakukan di TPST Bantar gebang adalah controlled landfill

yang memiliki keterbatasan daya tampung mengingat adanya keterbatasan

lahan. Hal ini mendorong perlunya percepatan pembangunan tempat

pengolahan sampah dalam kota (ITF) dengan teknologi tinggi yang ramah

lingkungan.

d. Pencemaran Lingkungan (air, udara, dan kerusakan tanah)

Pencemaran lingkungan melalui media air, udara dan tanah bersumber dari

kegiatan usaha/industri, rumah tangga maupun transportasi.

e. Menurunnya daya dukung, fungsi dan kualitas lingkungan hidup perkotaan

Sumber daya alam yang selama ini kita nikmati memiliki keterbatasan dalam

banyak hal, seperti keterbatasan dalam segi kuantitas, kualitas, ruang, dan

waktu. Oleh karena itu manusia dituntut untuk menggunakan dan mengelola

sumber daya alam secara efektif dan efisien demi keberlanjutan sumber daya

di masa mendatang.

f. Peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup.

Permasalahan sosial masyarakat yang tertinggi adalah penyakit masyarakat

seperti banyaknya warga Jakarta yang membuang sampah di sungai, mencuci,

memasak, aktivitas mandi dan buang hajat pun dilakukan di sungai; pedagang

kaki lima; kawasan kumuh; pengangguran; kriminalitas; ledakan penduduk

dan urbanisasi.

g. Percepatan Pencapaian Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK)

Jakarta merupakan salah satu kota pesisir yang berisiko tinggi terdampak

perubahan iklim, antara lain kondisi lingkungan dan biofisik wilayah Jakarta

yang semakin memburuk sehingga tingkat kerentanan semakin meningkat,

dan tingkat keterpaparan dan sensitivitas meningkat, terutama akibat

penurunan muka tanah, peningkatan kepadatan penduduk, kemampuan

pengelolaan sampah yang tidak seimbang dengan laju timbunan, kapasitas

Page 42: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

33

drainase yang tidak memadai, dan semakin berkurangnya ruang terbuka

hijau.5

Secara ringkas, kinerja pelayanan Dinas Lingkungan Hidup (Dinas Kebersihan

dan BPLHD) Tahun 2013 – 2017 terangkum dalam Capaian Indikator Kinerja

mengenai Persentase Penanganan Sampah bahwa:

Indikator kinerja penanganan sampah di Provinsi DKI Jakarta selama tahun

2013-2017 telah menunjukkan hasil yang positif. Hal ini terlihat dari meningkatnya

persentase penanganan sampah seiring dengan peningkatan volume produksi sampah

setiap tahunnya walaupun ditahun 2014 mengalami penurunan dibanding tahun 2013.

Tahun 2013 persentase penanganan sampah tercatat 87,73% dari 6.481,65 ton/hari

produksi sampah sedangkan di tahun 2014 persentase penanganan sampah tercatat

82,07% dari 6.902,41 ton/hari produksi sampah. Pada tahun 2013 dan 2014

penanganan sampah dilakukan dengan pola swastanisasi yang melibatkan pihak

swasta dalam pengangkutan sampah, namun sejak tahun 2015 pola swastanisasi

diubah menjadi pola swakelola.6

Dari tahun 2014 persentase penanganan sampah terus mengalami peningkatan

sampai tahun 2017 penanganan sampah meningkat menjadi 86,91% dari 7.911

ton/hari produksi sampah. Kinerja nyata Dinas Lingkungan Hidup (dahulu Dinas

Kebersihan) dalam penanganan sampah dapat dilihat dari kondisi kali/sungai yang

sudah jauh lebih bersih dibanding tahun-tahun sebelumnya. Sejak terbentuknya Unit

Pelaksana Kebersihan Badan Air (UPK BA) di tahun 2014 cakupan penanganan

sampah sungai/kali, situ dan waduk sudah makin luas.7

5 Dokumen, Rencana Strategis 2017-2022, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, h. 44-47.

6 Dokumen, Rencana Strategis 2017-2022, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, h. 18-19.

7 Dokumen, Rencana Strategis 2017-2022, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, h. 20.

Page 43: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

34

Gambar 2. Kondisi Kali/Sungai di Jakarta

Sumber: Dokumen Rencana Strategis 2017-2022 Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta

Kendala yang cukup berarti dalam penanganan sampah, menurut Dinas

Lingkungan, adalah masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam membuang

sampah pada tempatnya dan juga masih banyaknya masyarakat yang tidak mematuhi

jadwal buang sampah yang telah ditentukan di TPS.8

Persentase Pengurangan Sampah di Kota juga memperlihatkan bahwa

Indikator kinerja pengurangan sampah di Provinsi DKI Jakarta selama tahun 2013-

2017 telah menunjukkan capaian yang positif. Hal ini terlihat dari meningkatnya

persentase pengurangan sampah seiring dengan peningkatan volume produksi sampah

setiap tahunnya. Tahun 2013 persentase pengurangan sampah tercatat 9.66%,

kemudian di tahun 2017 meningkat menjadi 13.08% dari 7.911 ton produksi sampah.9

Pengurangan timbunan sampah oleh Dinas Lingkungan Hidup di sumber

belum mencapai hasil yang optimal antara lain dikarenakan:

a. Masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dalam mengurangi sampah

melalui pengurangan penggunaan kemasan/wadah sekali pakai

b. Masyarakat masih belum merasakan secara langsung manfaat dalam memilah

sampah disumber.

c. Kurangnya bank sampah yang tersebar di wilayah kecamatan dan kelurahan.

8 Dokumen, Rencana Strategis 2017-2022, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, h. 20.

9 Dokumen, Rencana Strategis 2017-2022, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta h. 18-22.

Page 44: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

35

C. Pengelolaan Sampah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

Pengertian tentang Sampah menurut Undang-undang Republik Indonesia

Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, yang dimaksud sampah adalah

sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Sampah

ini dihasilkan manusia setiap melakukan aktivitas sehari-hari. Pengelolaan sampah

menerapkan paradigma baru yaitu pengelolaan sampah secara holistik dari sumber

sampai tempat akhirnya.

Pengelolaan Sampah Jakarta setiap harinya mencapai 7.911 ton per hari

namun 13,09 % di antaranya tidak mampu tertangani. Timbunan sampah yang muncul

didominasi oleh sampah Organik sebesar 53,75% dan plastik sebesar 10,54 %.

Sumber sampah terbesar ialah kawasan perkantoran sejumlah 41% dan perumahan

34%.10

Gambaran besar sampah di Ibukota dikarenakan Jakarta pusat kota seluruh

Indonesia dengan jumlah penduduk yang banyak. Siang hari tidak hanya DKI tapi

dapat dari Bekasi. Kemudian kalau malam hari hanya sampah DKI Jakarta saja.

Semakin banyak penduduk selaras dengan jumlah sampah yang ditimbulkan. Sampah

yang disumbangkan per orang sekitar 8 kilogram per hari. Sampah secara keseluruhan

adalah 7700 ton per hari. Rata-rata 1500 truk yang wara-wiri Jam 12 malam sampai

12 malam selama 24 jam, itu yang terhitung mayoritas. Jarang yang diolah oleh

masyarakat.11

Dampak Sampah Terhadap Lingkungan adalah terhadap kesehatan manusia,

penanganan sampah yang tidak baik juga mengakibatkan dampak buruk bagi

lingkungan. Seringkali sampah yang menumpuk di saluran air mengakibatkan aliran

air menjadi tidak lancar dan berpotensi mengakibatkan banjir. Selain itu, sampah cair

yang berada di sekitar saluran air akan menimbulkan bau yang tidak sedap.

Penanganan sampah yang tidak baik juga berdampak pada keadaan sosial dan

ekonomi. Beberapa di antaranya adalah meningkatnya biaya kesehatan karena

timbulnya penyakit, Kondisi lingkungan tidak bersih akibat penanganan sampah yang

10 Tim Penyusun, Strategi Ketahanan Kota Jakarta, Pemprov DKI Jakarta dan Sekretariat Jakarta

Berketahanan 2019, h. 43.

11 Fahmi Hermawan, PNS di Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Interview Pribadi, Jakarta,

Rabu 6 Januari 2021.

Page 45: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

36

tidak baik. Hal ini pada akhirnya akan berdampak pada kehidupan sosial masyarakat

secara keseluruhan.

Permasalahan sampah di DKI Jakarta bukan uang anggaran. Uang anggaran

ada namun yang jadi masalah adalah seharusnya uang anggaran dapat dialihkan ke

bidang pendidikan dan kesehatan yang lebih penting. Masalahnya, orang berpikir

hanya membuang sampah, diambil petugas kemudian membuang lagi esoknya.

Mindset orang tidak mau memilah dan mengolah. Orang hanya memindahkan sampah

artinya hanya memindahkan masalah, bukan membereskan sampah seperti yang

terjadi di Jakarta ke Bekasi. Seperti keributan truk sampah di Bantar Gebang.12

Undang-undang no. 18 tahun 2008 tentang pengolahan sampah seharusnya

sampah tanggung jawab bersama masyarakat, pemerintah dan swasta. Pandangan

selama ini adalah sampah tanggung jawab pemerintah. Masyarakat tinggal bayar

retribusi ke RT RW. Orang bilang Dinas yang menerima uang retribusi. Padahal uang

retribusi hanya masuk ke swadaya RT RW. Tugas TPS ke TPA adalah tanggung

jawab Dinas. Rumah tangga ke TPS adalah tanggung jawab RT RW Lurah Camat

setempat. Ini adalah metode lama yang Konvensional dengan nama Kupang atau

kumpulkan lalu buang.13

Seharusnya metode yang dipakai adalah Kupilah yaitu Kurangi, Pilah dan

Olah. Cara mengurangi dengan tidak mengonsumsi yang tidak perlu, jangan beli

barang sekali pakai. Memilah sampah dari rumah misalnya kantong besar diisi kardus

dan botol plastik, kertas lalu dibawa ke bank sampah ada nilai ekonomi. Olah

misalnya dengan cara komunal dalam satu Rukun Tetangga mengolah organik.

Sampah organik adalah komposisi terbesar. Dengan metode Kupilah dapat

mengurangi sampah yang awalnya 7000 ton menjadi hanya berapa ratus kilo saja.14

Sampah menjadi banyak karena tidak diolah. Karena secara praktik tidak

semua orang setiap hari membuang sampah anorganik. Sebenarnya misalnya botol

12 Fahmi Hermawan, PNS di Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Interview Pribadi, Jakarta,

Rabu 6 Januari 2021.

13 Fahmi Hermawan, PNS di Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Interview Pribadi, Jakarta,

Rabu 6 Januari 2021.

14 Fahmi Hermawan, PNS di Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Interview Pribadi, Jakarta,

Rabu 6 Januari 2021.

Page 46: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

37

plastik, kertas, beling tidak dibuang tiap hari. Namun yang banyak adalah sampah

makanan sisa sayur. Yang menyebabkan banyak adalah karena tidak diolah. 15

Untuk meminimalisir permasalahan sampah maka harus ada pengelolaan

sampah sejak dari sumbernya. Pengelolaan sampah merupakan kegiatan yang

sistematis, menyeluruh dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan

penanganan sampah. Pengelolaan sampah perlu dilakukan secara komprehensif dan

terpadu dari sumber ke tempat akhirnya, agar memberikan manfaat secara ekonomi,

sehat bagi masyarakat dan aman bagi lingkungan serta dapat mengubah perilaku

masyarakat.

Pasal 1 poin 5 juncto Pasal 19, Undang-undang No. 18 tahun 2008, bahwa

pengelolaan sampah terdiri dari dua kegiatan yaitu pengurangan dan penanganan.

Pengurangan sesuai dengan Pasal 20 ayat (1) dimaksudkan sebagai rangkaian

kegiatan yang meliputi pembatasan timbunan sampah, pendauran ulang sampah;

dan/atau pemanfaatan kembali sampah. Sedangkan kegiatan penanganan sampah

menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008, Pasal 22

meliputi kegiatan sebagai berikut :

1. Pemilahan dalam bentuk pengelompokan dan pemisahan sampah sesuai dengan

jenis, jumlah, dan/atau sifat sampah;

2. Pengumpulan dalam bentuk pengambilan dan pemindahan sampah dari sumber

sampah ke tempat penampungan sementara atau tempat pengolahan sampah

terpadu;

3. Pengangkutan dalam bentuk membawa sampah dari sumber dan/atau dari

tempat penampungan sampah sementara atau dari tempat pengolahan sampah

terpadu menuju ke tempat pemrosesan akhir;

4. Pengolahan dalam bentuk mengubah karakteristik, komposisi, dan jumlah

sampah; dan/atau

5. Pemrosesan akhir sampah dalam bentuk pengembalian sampah dan/atau residu

hasil pengolahan sebelumnya ke media lingkungan secara aman.

Berdasar pada materi undang-undang tersebut, cara pengelolaan yang

dimaksud adalah pengelolaan dari hulu ke hilir dengan menerapkan prinsip 3R yaitu

meliputi kegiatan pengurangan/pembatasan timbunan sampah (reduce), pemanfaatan

15 Fahmi Hermawan, PNS di Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Interview Pribadi, Jakarta,

Rabu 6 Januari 2021.

Page 47: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

38

kembali sampah (reuse) dan pendauran ulang sampah (recycle). Prinsip 3R yang

diharapkan mampu menjadi cara pemecahan untuk mengurangi permasalahan

tingginya volume timbunan-timbunan sampah di TPS.

Sampah dibedakan menjadi organik dan non organik. Non organik ada yang

mempunyai nilai dan tidak ada nilai atau disebut Residual. Residu diharapkan masuk

tempat pembuangan akhir sampah. Namun sampah lainnya yang mempunyai nilai

ekonomi diharapkan masuk bank sampah. Inilah sampah jenis pertama yaitu

anorganik. Jenis kedua, Sampah yg mudah busuk atau organik adalah mudah terurai

menjadi kompos. Metode komposter, komposting, bss, metodacaci, an4. Jenis ketiga

adalah sampah b3 termasuk masker, limbah medis, elektronik masuk di pengolahan

b3 khusus yang izinnya dapat diperoleh dari dinas lingkungan hidup yang diberikan

pada perusahaan pengolah khusus.16

Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008

tentang Pengelolaan Sampah dibedakan jenis sampah berdasarkan sifatnya:

1) Sampah Organik (Degradable); Pengertian sampah organik adalah sampah

yang dapat membusuk dan terurai sehingga bisa diolah menjadi kompos

(Pupuk). Misalnya, sisa makanan, daun kering, sayuran, dan lain-lain.

2) Sampah Anorganik (Undegradable); Pengertian sampah anorganik adalah

sampah yang sulit membusuk dan tidak dapat terurai. Namun, sampah

anorganik dapat didaur ulang menjadi sesuatu yang baru dan bermanfaat.

Misalnya botol plastik, kertas bekas, karton, kaleng bekas, dan lain-lain.

Berdasarkan bentuknya, sampah dapat dibagi menjadi beberapa kelompok,

diantaranya:

1) Sampah Padat: Sampah pada merupakan material yang dibuang oleh manusia

(kecuali kotoran manusia). Jenis sampah ini diantaranya plastik bekas, pecahan

gelas, kaleng bekas, sampah dapur, dan lain-lain.

2) Sampah Cair: Sampah cair merupakan bahan cair yang tidak dibutuhkan dan

dibuang ke tempah sampah. Misalnya, sampah cair dari toilet, sampai cair dari

dapur dan tempat cucian.

Dari sekian jenis sampah, yang paling krusial hingga menjadi perhatian dunia

adalah sampah plastik. Tidak hanya merusak daratan, sampah plastik juga terbawa

16 Rita Ningsih, PNS di Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Interview Pribadi, Jakarta, Rabu

6 Januari 2021.

Page 48: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

39

sampai laut sehingga mengancam ekosistem laut. Untuk itu perlu ada edukasi yang

serius tentang pentingnya pengetahuan bank sampah.

D. Bank Sampah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

Program Jakarta Berketahanan memberikan gambaran tentang Visi Ketahanan

Kota Jakarta dengan Target yaitu 100% timbunan sampah di DKI Jakarta dapat

dikelola secara ramah lingkungan pada 2025.17 Hal ini sejalan dengan Target yang

dipatok oleh Dinas Lingkungan Hidup. Adapun target Pengurangan Sampah

Jakastranas pada tahun 2020 ialah sebesar 22% dari Total Proyeksi Timbunan Sampah

sebesar 8.367,92 Ton dengan rencana aksi yaitu Keterlibatan Peran Serta Masyarakat

berupa: Penggunaan Kantong Belanja ramah lingkungan sebesar 40%, TPS 3R

sebesar 5%, Komposter 5% dan Bank Sampah 5%.18

Pengurangan sampah tidak terlepas dari Rencana Tata Ruang Wilayah terkait

Tugas dan Fungsi SKPD di Dinas Lingkungan yaitu Rencana tata ruang untuk sistem

prasarana dan sarana pengelolaan sampah. Permasalahan Pelayanan SKPD ialah

Cakupan pengelolaan sampah sungai/situ/waduk yang belum maksimal, Jumlah daya

tampung TPS tidak memadai, Jakarta belum memiliki ITF dalam kota dan belum

tertanganinya pengelolaan sampah bahan berbahaya dan beracun (B3) yang berasal

dari rumah tangga dan Reduksi timbunan sampah dari sumber masih rendah.19

Faktor penghambat di antaranya adalah Belum optimalnya penggunaan sistem

teknologi dalam pengelolaan sampah drainase/sungai/waduk/situ/teluk, Terbatasnya

lahan untuk TPS, Resistensi masyarakat terhadap pembangunan sarana pengolahan

sampah (ITF & TPST), Belum optimalnya pengolahan sampah di TPS, Belum ada

Standarisasi pengolahan sampah di TPS, Belum adanya perubahan Perilaku

masyarakat dalam pengelolaan sampah.20

Faktor pendorong antara lain: Pihak ketiga (swasta dan masyarakat) siap

bekerja sama dalam peningkatan kebersihan kota, Adanya kelompok Masyarakat

17 Tim Penyusun, Strategi Ketahanan Kota Jakarta, Pemprov DKI Jakarta dan Sekretariat Jakarta

Berketahanan 2019, h. 19.

18 Dokumen Rencana Strategis 2017-2022, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, h. 56.

19 Dokumen Rencana Strategis 2017-2022, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, h. 43.

20 Dokumen Rencana Strategis 2017-2022, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, h. 43

.

Page 49: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

40

pengelola sampah di lingkup kecil, Teknologi untuk perbaikan lingkungan dan

pengolahan sampah yang ramah lingkungan berkembang pesat, Sarana dan prasarana

yang mendukung tupoksi.21

Strategi pengelolaan sampah berguna untuk mendorong pengurangan

timbunan sampah, mengoptimalkan kegiatan bank sampah, menyediakan infrastruktur

pengolahan sampah di tiap tingkatan pemerintahan dan memutakhirkan sistem dan

skema koordinasi pengelolaan sampah di tiap tingkatan.22 Tercatat bahwa mulai 2017

di DKI Jakarta ada Bank Sampah. Responnya melalui jumlah nasabah bank sampah

yang bertambah.23

Edukasi ke masyarakat dilakukan secara bertahap. Pertama koordinasi Sub dit

dengan per Rukun Tetangga, Rukun Warga, dan Lurah, kader Pembinaan

Kesejahteraan Keluarga (PKK). Setelah itu ada jadwal pertemuannya dibantu pegawai

lepas harian di Dinas Lingkungan Hidup. Pada 2019 ada platform samtama sampah

tanggung jawab bersama. Tiap tahun memberikan apresiasi pada pengelolaan bank

sampah.24

Program bank sampah seperti bank konvensional umum. Bedanya adalah bank

sampah menyetor jelas sampah namun dinilai dengan sejumlah uang sehingga dapat

dikonversi menjadi tabungan. Penilaian jenis sampah berbasis bisnis misalnya sampah

kertas hari ini per kilo gram berapa harganya, itulah yang dibayarkan.25

Pada strategi mengoptimalkan kegiatan bank sampah, ada Kegiatan Eksisting

yang telah dilaksanakan yaitu Pengembangan Aplikasi Bank Sampah, Informasi,

Komunikasi dan Publikasi Masyarakat di Bidang Lingkungan (Pameran Lingkungan

dan Kebersihan), Pemberdayaan Usaha dan Produk Daur Ulang Ramah Lingkungan,

Pembinaan dan Pengembangan Bank Sampah, Penguatan Peran Dunia Usaha dalam

21 Dokumen Rencana Strategis 2017-2022, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, h. 43.

22 Tim Penyusun, Strategi Ketahanan Kota Jakarta, Pemprov DKI Jakarta dan Sekretariat Jakarta

Berketahanan 2019, h. 55.

23 Rita Ningsih, PNS di Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Interview Pribadi, Jakarta, Rabu

6 Januari 2021.

24 Rita Ningsih, PNS di Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Interview Pribadi, Jakarta, Rabu

6 Januari 2021.

25 Fahmi Hermawan, PNS di Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Interview Pribadi, Jakarta,

Rabu 6 Januari 2021.

Page 50: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

41

Program EPR/CSR Lingkungan. Kemudian Kegiatan Usulan yang direncanakan

adalah Internalisasi Desain Besar Sistem Pengelolaan Sampah DKI Jakarta ke dalam

dokumen RPJMD dan RKPD, Evaluasi pelaksanaan bank sampah, Peningkatan

kapasitas sumber daya manusia bank sampah terutama terkait kampanye publik,

Pengembangan skema insentif dan disinsentif alternatif untuk mendukung kegiatan

bank sampah, Penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk produk bank

sampah, Pengembangan sistem kemitraan yang menjamin keberlanjutan pembelian

produk bank sampah.26

Guna mendorong pengurangan sampah maka diadakan beberapa program dan

kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Dinas Lingkungan Hidup Provinsi

DKI Jakarta antara lain dalam Program Pengelolaan Persampahan yang antara lain

didukung oleh kegiatan poin 3-6 sebagai berikut:

1. Pengembangan Aplikasi e-Bank Sampah;

2. Pemberdayaan Usaha dan Produk Daur Ulang Ramah Lingkungan;

3. Pengembangan dan pendampingan Bank Sampah;

4. Penyediaan Prasarana dan Sarana Bank Sampah.27

Rencana Program Kegiatan dan Pendanaan Rencana Strategis Tahun 2020

Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jakarta adalah:

1. Pembinaan dan pengembangan Bank Sampah target 200 bank sampah sebesar

Rp 107,000,000 (Seratus Tujuh Juta Rupiah).

2. Pengembangan dan pendampingan Bank Sampah target 1.000 bank sampah

Rp 1,177,000,000 (Satu Milyar Seratus Tujuh Puluh Tujuh Juta Rupiah).

3. Penyediaan Prasarana dan Sarana Bank Sampah target 5 jenis Rp

1,437,537,718 (Satu Milyar Empat Ratus Tiga Puluh Tujuh Juta Lima Ratus

Tiga Puluh Tujuh Ribu Tujuh Ratus Delapan Belas Rupiah).

4. Pengembangan Aplikasi e- Bank Sampah target 1 aplikasi senilai Rp

32,100,000 (Tiga Puluh Dua Juta Seratus Ribu Rupiah).28

26 Tim Penyusun, Strategi Ketahanan Kota Jakarta, Pemprov DKI Jakarta dan Sekretariat Jakarta

Berketahanan 2019, h. 79.

27 Dokumen Rencana Strategis 2017-2022, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, h. 56.

28 Lampiran Dokumen, Rencana Strategis 2017-2022, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, h.

16.

Page 51: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

42

Berikut kegiatan untuk tahun 2020 dalam rangka prosedur Normal mencapai

Jakarta Berketahanan:

1. Pengembangan kemitraan dengan lembaga keagamaan

2. Pengembangan skema insentif-disinsentif untuk mendukung pengurangan sampah

di sumber

3. Internalisasi Desain Besar Sistem Pengelolaan Sampah DKI Jakarta ke dalam

dokumen RPJMD dan RKPD

4. Evaluasi pelaksanaan bank sampah

5. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia bank sampah terutama terkait

kampanye publik

6. Pengembangan skema insentif dan disinsentif alternatif untuk mendukung

kegiatan bank sampah

7. Penerapan SNI untuk produk bank sampah

8. Pengembangan sistem kemitraan yang menjamin keberlanjutan pembelian produk

bank sampah.29

Apabila permasalahan lingkungan yang kotor karena sampah tidak ditangani

maka akan mempengaruhi tingkat kemiskinan, kesehatan, dan wisata. Lingkungan

yang kotor berada di wilayah padat penduduk yang miskin. Lingkungan yang kotor

akan mempengaruhi derajat kesehatan penduduk. Selain itu lingkungan yang kotor

akan menurunkan tingkat kedatangan wisatawan sehingga menurunkan pendapatan

daerah dari bidang pariwisata.

Apabila sampah berhasil ditangani maka akan membuat lingkungan menjadi

bersih, menaikkan derajat kesehatan warga, menaikkan angka kunjungan wisatawan

sehingga pendapatan daerah meningkat. Selain itu, warga DKI Jakarta dapat

menikmati listrik murah yang berasal dari energi sampah.

29 Tim Penyusun, Strategi Ketahanan Kota Jakarta, Pemprov DKI Jakarta dan Sekretariat Jakarta

Berketahanan 2019, h. 113-115.

Page 52: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

43

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Kebijakan Politik dalam Pengelolaan Sampah di Pemerintahan Daerah

Kota DKI Jakarta

Perspektif Fiqh Siyasah berbicara tentang hubungan pemerintah dengan

rakyatnya sebagai penguasa yang kongkrit di dalam ruang ligkup satu negara atau antar

negara atau dalam kebijakan-kebijakan ekonominya baik nasional maupun

internasional.1

Mekanisme sebagai Pemerintah Negara dalam membuat kebijakan ditinjau dari

fiqh siyasah dusturiyyah menggunakan asas-asas umum pemerintah yang baik.

Pemerintah yang baik maka penyelenggaran kekuasaan Negara harus berdasarkan :

a. Ketertiban dan kepastian hukum dalam pemerintah.

b. Perencanaan dalam pembangunan.

c. Pertanggungjawaban, baik oleh pejabat dalam arti luas maupun oleh

pemerintah. Pengabdian pada kepentingan masyarakat.

d. Pengendalian yang meliputi kegiatan pengawasan, pemeriksaan, penelitian,

dan penganalisaan.

e. Keadilan tata usaha/administrasi Negara.

f. Untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.2

Menurut Undang-undang No. 18 Tahun 2008 masyarakat dapat berperan dalam

pengelolaan sampah yang diselenggarakan oleh Pemerintah dan/atau pemerintah

daerah. Peran dapat dilakukan melalui:

a. Pemberian usul, pertimbangan, dan saran kepada Pemerintah dan/atau

pemerintah daerah;

b. Perumusan kebijakan pengelolaan sampah; dan/atau

c. Pemberian saran dan pendapat dalam penyelesaian sengketa persampahan.

1 Mila Kurniawati, “Implementasi Kebijakan Retribusi Sampah dalam Peraturan Daerah Kabupaten

Bandung Nomor 11 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Umum ditinjau dari siyasah maliyah: Studi Kasus di

Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung.” (Skripsi S-1 Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Gunung Djati

Bandung 2018), h. 10.

2 Jubair Situmorang, Politik Ketatanegaraan Dalam Islam Siyasah Dusturiyyah, (Bandung: Pustaka

Setia, 2012), h. 30.

Page 53: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

44

Sejalan dengan Peraturan Daerah, RPJMD dan Visi Misi Kepala Daerah

terpilih maka Kondisi Ideal sebuah Kota seharusnya adalah memiliki tiga pilar yaitu

siap, sehat dan terhubung.3 Kota sehat yang menjamin aksesibilitas pelayanan air

bersih, air limbah, dan manajemen sampah yang berkelanjutan.4

Manajemen Sampah sejalan dengan Peraturan Gubernur No. 108 tahun 2019

tentang kebijakan dan strategi daerah provinsi DKI Jakarta dalam pengelolaan sampah

rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga yang disebut Jakastranas,

kebijakan ini dimaksudkan untuk arah kebijakan dan strategi dalam pengurangan dan

penanganan sampah rumah tangga dan sejenisnya setingkat nasional yang terpadu dan

berkelanjutan.

Kemudian dalam Peraturan Gubernur No. 142 tahun 2019 tentang kewajiban

penggunaan kantong ramah lingkungan pada pusat perbelanjaan, toko swalayan, dan

pasar rakyat. Di mana Peraturan Gubernur ini menjadi landasan hukum dalam

pelaksanaan kewajiban pengelola pusat perbelanjaan, toko swalayan, dan pasar rakyat

untuk menggunakan kantong belanja ramah lingkungan yang dapat didaur ulang

kembali.

Selanjutnya Peraturan Gubernur No. 77 tahun 2020 tentang pengelolaan

sampah lingkup rukun warga yang dijelaskan dalam pasal 4 memiliki tugas dan fungsi

sebagai berikut :

1. Bidang pengelolaan sampah tingkat RW mempunyai tugas :

a. Menyusun rencana kerja pengelolaan sampah berdasarkan musyawarah

RW.

b. Mengusulkan TPS 3R dan lokasi parkir gerobak atau motor sampah kepada

lurah.

c. Mengusulkan pengadaan wadah sampah bagi rumah tangga yang tidak

mampu, sarana pengumpulan sampah, dan pengolahan sampah kepada

lurah.

d. Menjamin terwujudnya tertib pemilahan sampah di masing-masing rumah

tangga.

3 Tim Penyusun, Strategi Ketahanan Kota Jakarta, Pemprov DKI Jakarta dan Sekretariat Jakarta

Berketahanan 2019, h. 54.

4 Tim Penyusun, Strategi Ketahanan Kota Jakarta, Pemprov DKI Jakarta dan Sekretariat Jakarta

Berketahanan 2019, h. 49.

Page 54: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

45

e. Memastikan kebersihan lingkungan dan tidak ada buangan sampah liar.

f. Melakukan kegiatan pengolahan sampah di RW dan pengangkutan Residu

sampah ke TPS dan/atau TPS 3R.

g. Mengusulkan kebutuhan prasarana dan sarana pengelolaan sampah lainnya

di lingkungan RW kepada lurah.

h. Menyiapkan petugas untuk melaksanakan pengelolaan sampah.

i. Melaporkan kepada ketua RW untuk diteruskan kepada lurah dalam hal

adanya tumpukan sampah di badan air, selokan, laut, pesisir, fasilitas sosial,

dan fasilitas umum untuk dilakukan pembersihan; dan

j. Melaporkan pelaku penumpukan sampah, pembuangan sampah liar dan

pembakaran sampah secara terbuka kepada ketua RW untuk diteruskan

kepada lurah disertai dengan bukti pendukung.

2. Bidang pengelolaan sampah lingkup RW dalam melaksanakan tugas

sebagaimana dimaksud ayat (1) bertanggung jawab kepada ketua RW.

3. Ketua RW melaporkan pertanggungjawaban pelaksanaan pengelolaan sampah

oleh bidang pengelolaan sampah lingkup RW kepada Lurah untuk selanjutnya

dilaporkan secara berjenjang kepada Camat yang selanjutnya Camat melaporkan

kepada Walikota/Bupati dengan tembusan suku Dinas Lingkungan Hidup.

Kebijakan Politik dalam Pengelolaan Sampah di Pemerintahan Daerah Kota

DKI Jakarta tersebut melahirkan bank sampah di DKI Jakarta yang sudah jalan ada

sekitar 2500 bank sampah. Bank sampah induk ada lima di tiap kota madya. Tidak

perlu ada bank sampah induk karena sudah bergabung dengan Jakarta Utara.

Kebijakan Politik dalam Pengelolaan Sampah di Pemerintahan Daerah Kota

DKI Jakarta berdasarkan prinsip syariah ialah sebagai berikut:

Pertama mengimplementasikan Prinsip Kebersihan. Bank sampah sudah dapat

berjalan namun dengan pemilahan sampah saja. Petugas tidak mau menerima sampah

yang belum dipilah. Dinas Lingkungan Hidup memberikan dorongan dengan uang

modal untuk bank sampah tersebut.5

Kedua mengimplementasikan Prinsip keseimbangan, Program selain bank

sampah tidak ada yang menghasilkan uang. Contoh kegiatan lainnya namun tidak

5 Fahmi Hermawan, PNS di Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Interview Pribadi, Jakarta,

Rabu 6 Januari 2021.

Page 55: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

46

menghasilkan uang adalah ada Kampung samtama yaitu Kampung sampah tanggung

jawab bersama sudah ada berapa Rukun Warga.6

Kriteria kampung yang dibina oleh Lingkungan Hidup adalah di Ciracas

dibangun tahun 2020 kampung edukasi bantuan Pertamina ada urban farming nya, ada

peternakan dan pertanian hasil bank sampah, daur ulang, masyarakat datang dapat

belajar itu semua. Daerah lain di Setiabudi, Sunter, dengan pegiat pegiat tersendiri.

Pegiat lingkungan berjasa untuk mampu menggerakkan masyarakat lainnya untuk

sadar. Kampung binaan yang dibawah Coorporate Social Responsibility (CSR)

contohnya Perusahaan Astra. CSR Lingkungan di tiap perusahaan membantu

kampung binaan atau bank sampah.7

Selama Covid-19 Dinas Lingkungan Hidup tetap rutin harus mengangkut

dengan prokes. Sampah medis dengan penanganan sendiri di Bantar gebang dibakar

di separator. Untuk barang yang infeksius ada perusahaan lain yang khusus

menangani. Dinas Lingkungan Hidup bertanggung jawab pada sampah rumah tangga

dengan pelayanan normal.8

Peraturan Gubernur Nomor 77 Tahun 2020 yang disahkan pada Bulan Agustus

2020 tentang sistem pengelolaan sampah yang berbeda dengan sebelumnya.

Kolaborasi antara masyarakat, pemerintah dan stakeholder lainnya CSR sedang

berjalan. 2742 Rukun Warga sudah ada 70% di bidang pengelolaan sampah yang

ditanggungjawabi oleh Ketua Rukun Tetangga dengan pendampingan dari Dinas

termasuk mencarikan CSR. Isi dari bidang Rukun Warga tersebut ada anggota tim

siapa saja ada Karang Taruna, PKK, berapa orang jumlah anggota, tugasnya dibagi

yaitu mengumpulkan dan mengolah sampah. Kira-kira diperlukan sepuluh tahun

untuk mengembangkan program ini secara komprehensif. Saat ini hanya melalui

medsos perubahan pandangan atau paradigma tersampaikan. Namun medsos

kelemahannya adalah belum afdhol jika tidak bertemu tatap muka.9

6 Fahmi Hermawan, PNS di Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Interview Pribadi, Jakarta,

Rabu 6 Januari 2021.

7 Fahmi Hermawan, PNS di Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Interview Pribadi, Jakarta,

Rabu 6 Januari 2021.

8 Fahmi Hermawan, PNS di Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Interview Pribadi, Jakarta,

Rabu 6 Januari 2021.

9 Rita Ningsih, PNS di Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Interview Pribadi, Jakarta, Rabu

6 Januari 2021.

Page 56: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

47

Ketiga mengimplementasikan Prinsip Manajemen yang Baik. Kendalanya

bank sampah masih menggunakan manual. Ke depan masyarakat sudah memiliki

handphone kemudian tinggal Instal aplikasi dengan sistem IT. Untuk mendigitalisasi

laporan bank sampah yang masih manual. Karena dengan teknologi dapat mudah

mengumpulkan laporan data, lebih terintegrasi dan lebih transparan. History transaksi

kelihatan, lebih cepat dan langsung masuk ke nasabah, jika ada kesalahan lebih

mudah diperbaiki. Kendala penerapan Informasi dan Teknologi (IT) adalah tidak

punya kuota, tidak punya handphone. Peralihan manual ke teknologi harus dilakukan

secara Bertahap.10

Keempat mengimplementasikan Prinsip Kesejahteraan Sosial. Mitra swasta

dari perusahaan rata-rata berminat membantu bank sampahnya misalnya membuatkan

saung sampahnya, menyumbang timbangan digital, atau teknik digitalnya,

pencacahnya, pembukuannya. Unilever membantu 4000 buku hasil kerjasama dengan

yayasan rumah pelangi. Terserah perusahaan mau membantu memberikan feedback,

sarana prasarana atau donasi uang. Bank syariah belum ada namun ada Rumah zakat

sebagai agregator. KSBB kepanjangannya adalah Kolaborasi sosial berskala besar.

Kolaborasi Sosial Berskala Besar disingkat KSBB ialah suatu program sosial

untuk saling menolong sesama manusia dengan cara mempertemukan antara

masyarakat pemberi maupun penerima yang difasilitasi Pemerintah Provinsi DKI

Jakarta melalui Agregator.11

Agregator ialah penghimpun dan penyalur donasi kepada masyarakat dalam

program KSBB. Agregator dapat bermitra dengan Pemprov DKI Jakarta untuk

menjalankan program KSBB. Agregator yang dapat bermitra harus mengajukan

permohonan dan memenuhi persyaratan, yaitu merupakan Lembaga Berbadan Hukum

dan/atau Lembaga Pengumpul Dana Sosial berizin.12

10 Fahmi Hermawan, PNS di Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Interview Pribadi, Jakarta,

Rabu 6 Januari 2021.

11FAQ#BantuSesama#KolaborasiTanggapCoronaEdisi5Mei2020diaksesdilamancorona.jakarta.go.id/kola

borasi pada 09 Januari 2021.

12FAQ#BantuSesama#KolaborasiTanggapCoronaEdisi5Mei2020diaksesdilamancorona.jakarta.go.id/kola

borasi pada 09 Januari 2021.

Page 57: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

48

Mitra KSBB seperti BAZNAS BAZIS, Aksi Cepat Tanggap, Palang Merah

Indonesia, Rumah Zakat, Human Initiative dan Yayasan Dompet Dhuafa Republika.

Donasi anda selanjutnya akan disalurkan ke lokasi bantuan oleh mitra Agregator.13

KSBB diluncurkan pada Bulan Juli 2020 yang awalnya untuk mengatasi

pandemi covid-19. Pemprov DKI Jakarta juga melakukan pendampingan dan

pengawasan saat penyaluran bantuan KSBB. KSBB berbeda dengan program Bantuan

Sosial PSBB COVID-19 dan Program Bantuan Sosial dari Pemerintah Pusat yang

merupakan program Pemerintah menggunakan Anggaran Pemerintah Pusat terkait

penanganan COVID-19.14

KSBB memiliki fokus utama pada bantuan dalam bentuk pangan. Namun

pemberian bantuan dalam bentuk lain dapat menjadi aspirasi untuk ke depannya.

Informasi mengenai pembaruan bentuk bantuan dapat dipantau pada laman

corona.jakarta.go.id/kolaborasi yang dapat dipantau melalui teknologi berbasis daring

(online), yaitu Aplikasi JAKI (Jakarta Terkini); Twitter akun @DKIJakarta; Facebook

akun Pemprov DKI Jakarta, Email: [email protected]; Akun Media Sosial Gubernur;

SMS 08111272206; Website jakarta.go.id; Aplikasi QLUE dan LAPOR 1708.

Tujuan KSBB untuk memfasilitasi semangat masyarakat, untuk meringankan

beban masyarakat yang terkena langsung maupun tidak langsung dampak sosial dari

pandemik COVID-19, khususnya berupa bantuan pangan. Pihak yang terlibat KSBB

adalah Masyarakat, baik perorangan, kelompok, maupun lembaga.15

Panduan KSBB yang pertama adalah Peta lokasi akan menjadi petunjuk awal,

wilayah dan kriteria yang sesuai dengan kemampuan dan keinginan Anda; baik secara

wilayah, jumlah kepala keluarga, kriteria lokasi yang membutuhkan (lingkungan RW,

panti sosial asuhan anak, panti sosial bagi lanjut usia, panti sosial disabilitas atau

pesantren). Lalu Pilih wilayah yang Anda inginkan, dan klik tombol “Beri Bantuan”.

Anda akan diminta untuk mengisi formulir Komitmen Penyaluran Paket KSBB. Isi

sesuai dengan rencana dan kemampuan Anda. Klik submit, dan donasi anda akan

tercatat dalam sistem. Anda akan mendapatkan kontak penanggung jawab lokasi yang

13FAQ#BantuSesama#KolaborasiTanggapCoronaEdisi5Mei2020diaksesdilamancorona.jakarta.go.id/kola

borasi pada 09 Januari 2021.

14FAQ#BantuSesama#KolaborasiTanggapCoronaEdisi5Mei2020diaksesdilamancorona.jakarta.go.id/kola

borasi pada 09 Januari 2021.

15FAQ#BantuSesama#KolaborasiTanggapCoronaEdisi5Mei2020diaksesdilamancorona.jakarta.go.id/kola

borasi pada 09 Januari 2021.

Page 58: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

49

anda tuju. segera hubungi dalam waktu kurang dari 2x24 jam dan koordinasikan

rencana penyaluran anda. Jika anda sudah menyalurkan bantuan, sampaikan

konfirmasi penyaluran bantuan ke dalam sistem. Informasi ini akan menjadi informasi

publik yang dilaporkan secara berkala.16

Konsepnya mirip dengan KSBB pangan namun ke depan ada KSBB

persampahan. Badan usaha tinggal klik lewat platform digital untuk melihat data bank

sampah yang kekurangan sarana prasarana sehingga dapat langsung dibantu melalui

agregator Rumah Zakat tersebut pengumpulan barang.17

Majelis Ulama Indonesia belum ada kontribusi di Dinas Lingkungan Hidup

selama 2020 ini tapi mungkin pernah tahun-tahun sebelumnya. Kemenag juga belum.

Hanya agregator dari Rumah Zakat yang menyediakan berupa alat, tenaga konsultan

dan pembinaan teknologi. Donasi dilarang.18

Program khusus di bank sampah, klasifikasi dana yang terkumpul untuk apa

belum sampai di situ, terpenting warga sudah mau bergerak untuk mengolah sampah.

Pemerintah berusaha mengedukasi melalui bank sampah agar masyarakat mendapat

feedback dan nilai. Masyarakat agar mengubah perilaku dengan memilah sampah

secara ideal. Memilah sampah kelihatan sederhana namun efeknya sangat besar

terhadap lingkungan. Mengubah perilaku itu tidak mudah kadang lupa klasifikasi

sampah. Harus dimulai dari diri sendiri kemudian juga ada sekolah-sekolah melalui

program Adiwiyata dengan pengolahan sampah, selain itu penghijauan dan

pengelolaan sumber daya air.19

Kelima, mengimplementasikan Prinsip Keadilan. Pemerintah tidak dapat

mengharapkan segala sesuatunya berubah hanya dengan peraturan. Peraturan hanya

tinggal peraturan. Kuat di atas namun seringkali tidak dilaksanakan di bawah.

Sebenarnya ada denda bagi yang melanggar pembuangan sampah termasuk

membakar sampah. Pernah ada operasi tangkap tangan di area Car Free Day (CFD)

16FAQ#BantuSesama#KolaborasiTanggapCoronaEdisi5Mei2020diaksesdilamancorona.jakarta.go.id/kola

borasi pada 09 Januari 2021.

17 Fahmi Hermawan, PNS di Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Interview Pribadi, Jakarta,

Rabu 6 Januari 2021.

18 Fahmi Hermawan, PNS di Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Interview Pribadi, Jakarta,

Rabu 6 Januari 2021.

19 Rita Ningsih, PNS di Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Interview Pribadi, Jakarta, Rabu

6 Januari 2021.

Page 59: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

50

Sudirman kemudian diberikan pada polisi untuk dikenakan semacam Tipiring.

Hukumannya berupa push up, memunguti sampah sekitar CFD. Payung hukum sudah

ada peraturan gubernur. Masalahnya di Indonesia terlalu banyak aturan hukum yang

harus dilaksanakan sehingga hukum tidak sinkron. Misalnya undang-undang

memerintahkan agar peraturan pengelolaan sampah dialaskan peraturan daerah namun

peraturan daerah nanti berbunyi lain lagi. Sehingga menimbulkan revisi dan

memerlukan tinjauan hukum yang membingungkan masyarakat.20

Pemerintah tidak bisa mengharapkan masyarakat akan membaca peraturan

hukum karena juga faktor acuh tak acuh apalagi hanya membaca. Sehingga perlu

pembinaan. Jika masyarakat tidak minat membaca maka pemerintah wajib

menjelaskan melalui sosialisasi maupun bimtek dengan tujuan masyarakat mau

melaksanakan. Suatu peraturan tidak bisa langsung diterapkan pada masyarakat DKI

yang heterogen beda dengan kampung dusun di luar Jakarta yang cenderung homogen

lebih mudah memahami maksud kebijakan.21

Lebih efektif apabila ada gerakan secara kolektif yang memberikan contoh

kepada masyarakat. Misalnya tempat makan dan tas belanja bawa sendiri. di kantor

gubernur juga karyawan harus menerapkan gaya hidup baru membawa tumbler

sendiri. gaya hidup praktis secara efek ekonomi bagus tapi untuk lingkungan buruk,

contohnya bungkus plastik, botol plastik.22

Dinas Lingkungan Hidup pernah mengajak warga Rukun Warga dan

mahasiswa anak kos ke Bantar Gebang. Kemudian mereka baru sadar bahwa sampah

warga DKI itu bergunung-gunung kemudian mereka tergugah. Setelahnya banyak

warga yang ketagihan ingin berdatangan untuk belajar mengolah sampah dengan

meninjau pertama kali ke Bantar Gebang.23 Dari cara-cara di atas membuktikan

bahwa prinsip keadilan harus mengutamakan upaya preventif dan bukan represif

sehingga prinsip keadilan dapat tersampaikan.

20 Fahmi Hermawan, PNS di Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Interview Pribadi, Jakarta,

Rabu 6 Januari 2021.

21 Fahmi Hermawan, PNS di Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Interview Pribadi, Jakarta

Rabu 6 Januari 2021.

22 Rita Ningsih, PNS di Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Interview Pribadi, Jakarta, Rabu

6 Januari 2021.

23 Rita Ningsih, PNS di Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Interview Pribadi, Jakarta, Rabu

6 Januari 2021.

Page 60: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

51

B. Kebijakan Pemerintah Daerah Kota DKI Jakarta dalam Pengelolaan

Lingkungan Berdasarkan Sumber-Sumber Hukum Islam

Metode kajian fiqh siyasah ini tidak berbeda jauh dengan metode yang

digunakan dalam mempelajari fiqh umumnya, yaitu metode ushul fiqh dan kaidah-

kaidah fiqh. Metode ushul fiqh antara lain adalah qiyas, istihsan, ‘Urf, ‘adah,

mashlahah mursalah dan istishab. dengan metode ini umat islam bebas menggunakan

ijtihadnya untuk mengantisipasi setiap perkembangan yang terjadi sesuai dengan

lingkungan, situasi dan kondisi yang mereka hadapi. Tentu saja penggunaan metode

ini tidak boleh bertentangan dengan semangat nash Al-Qur’an dan Hadis Nabi. 24

Penulis menganalisis ada beberapa prinsip syariah terkait menjaga lingkungan

dari sampah menurut Al-Quran dan Hadist sebagai berikut:

1. Prinsip kebersihan

Fiqih pertama juga memerintahkan tentang kebersihan atau ath-Thaharah, artinya

manusia memang diperintahkan untuk menjaga kebersihan dan kesucian karena

sesuai dengan fitrahnya. Al-Qur’an surat al-A’rāf [7]: 56 Allah swt.. berfirman:

رحمت إن وطمعا خوفا وادعوه إصلاحها بعد الأرض في تفسدوا قريب ولا الل

( 56من المحسنين )الأعراف:

“dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan

memperbaikinya. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika betul-betul kamu

orang-orang yang beriman”. (Q.S. Al-A’raf (7): 56).

Rasulullah saw, juga bersabda:

يبولن أحدكم صلى الل عليه وسلم قال: لا سمع رسول الل أنه حديث أبي هريرة

في: البخارى )أخرجه فيه يغتسل ثم يجري لا الذي ائم الد الماء كتاب 4في

في الماء الدائم( باب الؤضوء 68الؤضوء:

“Abi Hurairah sesungguhnya dia telah mendengar Rasulullah SAW. bersabda:

Janganlah salah seorang dari kalian kencing di air yang diam yang tidak

mengalir, kemudian mandi di sana (H.R. Al-Bukhari).” 25

24 Muhammad Iqbal, Siyasah‚ Konstektualisasi Doktrin Politik Islam, (Jakarta: Prenadamedia Group,

2014), h. 17.

25 Yusuf Qardhawi. Ri‘ayah al-Biah fi al-Syari‘ah al-Islam, Terj. Abdullah Hakam Shah, Islam Agama

Ramah Lingkungan, (Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 2002), Cet. I, h. 153.

Page 61: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

52

2. Prinsip keseimbangan lingkungan

Keseimbangan lingkungan tidak terlepas dari penciptaan alam semesta yang

disusun sedemikian rupa oleh Allah SWT.

يدبر العرش على استوى ثم أيام ستة في والأرض السماوات خلق ربكم الل إن

تذكرون )يونس: أفلا ربكم فاعبدوه إذنه ذلكم الل بعد إلا من من شفيع الأمر ما

3 )

“Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam

enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ´Arsy untuk mengatur segala

urusan. Tiada seorang pun yang akan memberi syafaat kecuali sesudah ada izin-

Nya. (Dzat) yang demikian itulah Allah, Tuhan kamu, maka sembahlah Dia. Maka

apakah kamu tidak mengambil pelajaran”. (Q.S. Yunus (10): 3).

3. Prinsip Manajemen yang baik

Manajemen dalam bahasa Arab disebut tadbir (pengaturan, pengelolaan). Ayat Al-

Qur’an tidak secara langsung menyatakan hal mengenai pengaturan dan

pengelolaan Allah terhadap alam semesta namun dinyatakan secara tersirat

bahwasanya setiap orang beriman wajib mengatur dirinya sebagaimana manajer

yang baik bagi dirinya karena setiap perbuatan ada pertanggungjawabannya

masing-masing.

خبير إن الل ا قدمت لغد واتقوا الل ولتنظر نفس م ما يآآيها الذين آمنوا اتقوا الل

( 18تعملون )الحشر:

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap

diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan

bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu

kerjakan.” (Q.S. Al-Hasyr (59): 18).

4. Prinsip kesejahteraan sosial

Kesejahteraan yang dimulai dengan Islam, adalah penyerahan diri sepenuhnya

kepada Allah. Kesejahteraan sosial dimulai dari kesadaran bahwa apa pun

keputusan Allah, setelah berusaha secara maksimal, adalah yang terbaik dan selalu

mengandung hikmah. Sebagaimana Firman Allah:

Page 62: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

53

ما اصاب من مصيبة في الأرض ولا في أنفسكم إلا في كتاب من قبل أن نبرأها

( يسيرا على الل ذلك آتاكم 22إن بما تفرحوا ولا فاتكم ما على تأسوا لكيلا )

لا ي ( 23-22( )الحديد: 23حب كل مختال فخورا )والل

“Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu

sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami

menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (kami

jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang

luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang

diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai Setiap orang yang sombong

lagi membanggakan diri” (QS. Al-Hadid (57): 22-23

Kemudian dalam pandangan Al-Qur’an tentang muamalah berdagang,

bahwa memproduksi sesuatu bukan sekedar untuk di konsumsi sendiri atau di jual

ke pasar, tetapi lebih jauh dari itu kegiatan produksi harus mampu mewujudkan

fungsi sosial. Allah swt. berfirman :

ا جعلكم مستخلفين فيه فالذين آمنوا منكم وأنفق ورسوله وأنفقوا مم وا آمنوا بالل

(7لهم أجركبير )الحديد:

’’Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah (di jalan Allah)

sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu penguasanya (amanah).

Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menginfakkan (sebagian)

dari hartanya memperoleh pahala yang besar’’.(Al-Hadid (57): 7).

5. Prinsip keadilan

Keadilan merupakan perihal yang sukar dinilai melainkan ditentukan terlebih

dahulu indikatornya dalam standar yang dikehendaki kedua pihak yang melakukan

hubungan hukum.

عن عن أبي سعيد الخدري يقول قال رسول الل صلي الل عليه وسلم إنما البيع

( تراض )رواه البيهق وابن الماجه، وصححه ابن حبان

“Dari Abu Sa’id Al-Khudri bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya jual

beli itu hanya boleh dilakukan dengan kerelaan kedua belah pihak.” (Hadist Nabi

riwayat al-Baihaqi dan Ibnu Majah dan di shahihkan oleh Ibnu Hibban).

Page 63: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

54

تعلمون كنتم إن لكم خير تصدقوا وإن ميسرة إلى فنظرة عسرة ذو كان وإن

( 280)البقرة:

“Dan jika (orang berhutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai

dia berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu lebih

baik bagimu, jika kamu mengetahui.” (Q.S. al-Baqarah (2): 280).

عن تراض يآأيها إلا أن تكون تجارة أموالكم بينكم بالباطل تأكلوا الذين آمنوا لا

كان بكم رحيما )النسآء: ( 29منكم ولا تقتلوا أنفسكم إن الل

“Hai orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan (mengambil) harta

sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku

dengan sukarela di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu;

sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.” (Q.S. al-Nisa’ (4): 29).

Pengetahuan akan hakikat penciptaan umat manusia akan mendorong setiap

umat untuk menjalankan agama yang diembannya. Sedangkan penerapan nilai-nilai

Islam akan menuntun meraih derajat keimanan yang lebih tinggi.26 Keseluruhan

sumber-sumber hukum Islam dalam menjaga lingkungan dapat ditemukan dalam

Bank Sampah Syariah.

Sebagaimana perkembangan ekonomi Islam yang semakin beragam, terdapat

pembedaan Bank Sampah yaitu Bank Sampah Konvensional dan Bank Sampah

Syariah. Contoh bank sampah syariah yang sudah terkenal di Indonesia adalah Bank

Sampah Cangkir Hijau di Metro Lampung dan Bank Sampah Syariah Universitas

Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Secara khusus, produk Penghimpunan dana

ialah akad wadiah dan mudharabah pada produk (tabungan Sampah dan deposito

sampah), penyaluran dana dengan akad pembiayaan salam (pesanan) pada produk

(pinjam uang bayar sampah). Produk lingkungan yang dihasilkan secara umum sama

dengan hasil bank sampah konvensional yaitu kerajinan daur ulang sampah,

hidroponik, pupuk/kompos dan program pendirian bank sampah binaan yang baru.

Kelebihan Bank Sampah Syariah adalah Prinsip kebersihan jelas mengurangi

sampah. Prinsip keseimbangan lingkungan menjaga daya dukung lingkungan jadi

bebas banjir dan kumuh. Prinsip manajemen yang baik memastikan keberlanjutan

26 Dewan Pengurus Nasional FORDEBI & ADESY, Ekonomi dan Bisnis Islam, (Jakarta: PT

Rajagrafindo Persada, 2016), h. 85-86.

Page 64: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

55

program bank sampah konvensional. Prinsip keadilan memperluas cakupan nasabah

dari segala lapisan sosial ekonomi masyarakat. Prinsip keadilan memberikan insentif

yang sesuai dengan kontribusi anggota masyarakat yang tergabung dalam bank

sampah.

Page 65: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

56

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan Hasil Penelitian dan Pembahasan sebagaimana diuraikan di atas,

maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Kebijakan politik dalam pengelolaan sampah di Pemerintahan Daerah Kota DKI

Jakarta:

a. Prinsip Kebersihan diimplementasikan dengan pemilahan sampah yang masuk ke

Tempat Pembuangan Akhir sampah. Diupayakan pada tiap Rukun Warga sudah

memiliki Bank Sampah yang dikelola secara mandiri.

b. Prinsip keseimbangan diimplementasikan dengan pembentukan Program Kampung

Binaan bernama Kampung samtama yaitu Kampung sampah tanggung jawab

bersama sudah ada berapa Rukun Warga. Kampung binaan yang di bawah

Coorporate Social Responsibility (CSR)

c. Prinsip Manajemen yang Baik diimplementasikan dengan pengalihan manajemen

akuntansi bank sampah dari manual ke digital secara bertahap. Selain itu apabila

ada pihak ketiga yang akan memberikan bantuan kepada bank sampah akan

dimudahkan melalui platform digital yang akan mempertemukan keduanya.

d. Prinsip Kesejahteraan Sosial diimplementasikan melalui kolaborasi antara Mitra

swasta, masyarakat dan pemerintah melalui agregator dengan program yang kurang

lebih sama dengan konsep Kolaborasi sosial berskala besar. Selain itu ada program

lama yaitu Sekolah Adiwiyata.

e. Prinsip Keadilan yang diimplementasikan secara berlanjut yang diawali dengan

upaya preventif berupa sosialisasi peraturan dan percontohan gaya hidup

pengurangan sampah dan dilanjutkan dengan upaya represif. Upaya represif

misalnya dengan memberikan hukuman bagi pembuang atau pembakar sampah

yang sembarangan dengan denda.

2. Kebijakan Pemerintah Daerah Kota DKI Jakarta dalam Pengelolaan Lingkungan

sudah sesuai dengan ajaran Islam, karena berkesesuaian dengan prinsip-prinsip

berikut:

Page 66: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

57

a. Prinsip kebersihan (ath-Thaharah) berdasarkan al-A`rāf [7]: 56.

b. Prinsip keseimbangan lingkungan berdasarkan QS. Yunus (10): 3.

c. Prinsip Manajemen yang baik (tadbir) berdasarkan QS. Al-Hasyr (59): 18).

d. Prinsip kesejahteraan sosial berdasarkan QS. Al-Hadid (57): 22-23 dan Al-Hadid

(57): 7.

e. Prinsip keadilan (`adl) berdasarkan QS. al-Baqarah (2): 280 dan QS. al-Nisa’ (4):

29 serta Hadis Nabi riwayat al-Baihaqi dan Ibnu Majah dan di shahihkan oleh Ibnu

Hibban.

B. Saran

1. Kepada Pemda Provinsi DKI Jakarta disarankan perlunya pengembangan prinsip

syariah bagi masyarakat DKI Jakarta terkait pengelolaan sampah melalui penelitian dan

sosialisasi lebih lanjut mengenai bank sampah syariah dan lembaga syariah. Bank

sampah syariah dapat menjadi alternatif bagi komunitas tertentu maupun masyarakat

yang menginginkan perubahan secara menyeluruh dalam sistem pengolahan sampah

berbasis syariah. Tentunya dengan dukungan sumber daya manusia dan teknologi dari

lembaga syariah.

2. Kemudian kepada Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta selaku pengelola

lingkungan diharapkan dapat memperluas implementasi Pemanfaatan Sampah

berdasarkan prinsip syariah berbasis teknologi seperti pembuatan platform digital untuk

memfasilitasi program sedekah sampah berupa uang hasil penjualan sampah maupun

barang yang sudah dianggap menjadi sampah. Ada dua hal yang menjadi poin utama

dalam pengembangan implementasi pemanfaatan sampah yaitu teknologi informasi

transaksi elektronik dan bentuk pemanfaatan sampah secara syariah selain daripada

program yang telah ada sebelumnya.

Page 67: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

58

DAFTAR PUSTAKA

BUKU:

Al-Qur’ãn al-Karίm:

A, Djazuli. Fiqh Siyasah “Implementasi Kemaslahatan Umat dalam Rambu-Rambu Syari’ah.

Jakarta: Pranada Media. 2003.

Asshiddiqie, Jimly dan Ali Safaat Teori Hans Kelsen tentang Hukum Jakarta Sekjen dan

Kepaniteraan MK RI, Jakarta: Sinar Grafika, 2006.

Asshiddiqie, Jimly. Konstitusi dan Konstitusionalisme, Jakarta: Sinar Grafika, 2011.

Azhar, Muhammad. Filsafat Politik: Perbandingan Antara Islam Dan Barat, Jakarta: Raja

Wali Pers, 1997.

Daryanto. Kamus Indonesia Lengkap, Surabaya: Apollo, 1997.

Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’ãn dan Terjemahnya, Depag: Diponegoro,

2008.

Dewan Pengurus Nasional FORDEBI & ADESY. Ekonomi dan Bisnis Islam, Jakarta: PT

Rajagrafindo Persada, 2016.

Djazuli, Prof. H.A. Fiqih Siyasah: Implementasi Kemaslahatan Umat dalam Rambu-rambu

Syariah, cet. 4, Jakarta: PRENADA MEDIA GROUP, 2009.

Haris, Syamsuddin. Desentralisasi dan otonomi daerah, Jakarta: LIPPI pres, 2007.

Iqbal, Muhammad. Dr. Fiqih Siyasah: Kontekstualisasi Doktrin Politik Islam, Jakarta:

PRENADA MEDIA GROUP, 2014.

Joeniarto, Perkembangan Pemerintahan Lokal, Jakarta: Bumi Aksara, 1992.

Jubair Situmorang, Politik Ketatanegaraan Dalam Islam Siyasah Dusturiyyah, Bandung:

Pustaka Setia,2012.

Kusnardi, Moh & Bintan R. Saragih, Ilmu Negara, Cet. 5, Jakarta: Gaya Media Pratama,

2005.

Mawardi, Al. Adab al-Dunyâ wa al-Dîn, Beirut: Dâr al-Fikr, Tth.

Muhammad Iqbal, Siyasah ‚Konstektualisasi Doktrin Politik Islam‛.(Jakarta, Prenadamedia

Group. 2014).

Page 68: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

59

Pulungan, Suyuthi. Fiqh Siyasah Ajaran, Sejarah dan Pemikiran, (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2002).

Pulungan, Suyuti. Fiqih Siyasah: Ajaran, Sejarah, dan Pemikiran, Cet. 4, Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 1999.

Rahardjo, Satjipto. Ilmu Hukum, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2005.

Raharjo, Mursid. Memahami Amdal Jilid 2, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014.

Sabarno, Hari. Memandu Otonomi Daerah Menjaga Persatuan Bangsa, Jakarta: Sinar

Grafika. 2007.

Sejati, Kuncoro. Pengolahan Sampah Terpadu dengan Sistem Node, Sub Point dan Center

Point, Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2009.

Sjadzali, Munawir. Islam dan Tata Negara: Ajaran, Sejarah, dan Pemikiran, Jakarta: UI

Press, 1990.

Soehino, Ilmu Negara, Yogyakarta: Liberty, 2011.

Soekanto, Soerjono. Perbandingan Hukum, Jakarta: Citra Aditya, 1986.

Sunarno, Siswanto. Hukum Pemerintah Daerah di Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika, 2008.

Tim Penulis PS. Penanganan dan Pengolahan Sampah, Depok: Penebar Swadaya, 2008.

Zallum, Abdul Qadim. Pemikiran Politik Islam, Bangil: al-Izzah, 2001.

Jurnal:

Antin, Titi. “Hermin Indah Wahyuni dan Partini, Dinamika Peran Jejaring Pengelolaan

Sampah Dalam Komunikasi Literasi Sampah,” diterima pada 08 Oktober 2018 Profetik

Jurnal Komunikasi.

Haryanto, “Masa Depan Politik Desentralisasi di Indonesia: Sebuah Studi Awal”, Jurnal Ilmu

Pemerintahan, Vol. 9, No. 2, Juli 2016.

Hernawati, Devi. dkk. Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Berbasis 3r

(reduce, reuse dan recycle) (studi pada tempat pengelolaan sampah terpadu di desa

Mulyo agung kecamatan Dau Kabupaten Malang), Jurnal Administrasi Publik (JAP),

Vol 1, No.2, 2013.

Hodges, Laurent. “Environmental Pollution”, Jurnal Chemical Education, (New York: Lowa

state University, 1976), vol. II.

Junaedi, M. Layen. Pandangan Politik Mawardi, Fakultas Tarbiyah Unisba dalam Jurnal

Mimbar Volume XIX No. 2 April - Juni 2003.

Page 69: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

60

Kahfi, Ashabul. dalam Jurnal Jurisprudentie, Tinjauan Terhadap Pengelolaan Sampah,

Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Jurisprudentie Volume 4 Nomor 1

Juni 2017.

Kholis, Nur. “Kesejahteraan sosial di Indonesia Perspektif ekonomi Islam,” AKADEMIKA,

Vol. 20, No. 02 Juli – Desember 2015.

Mutahir, Arizal. “Intelektual Kolektif Gerakan Ilmiah untuk Melawan Dominasi: Pandangan

Pierre Bourdieu tentang intelektual”, Tesis Penerbit [Yogyakarta]: Universitas Gadjah

Mada, 2009 dan kemudian menjadi buku Arizal Mutahir, “Intelektual Kolektif Pierre

Bourdieu”, Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2011.

Norival, Achmad. “Perilaku Masyarakat di Bagian Tengah Batang Ino Terhadap Sampah di

Nagari Salimpaung Kecamatan Salimpaung Kabupaten Tanah Datar,” Jurnal Buana-

Vol-2 No-1 (2018): 265, geografi.ppj.unp.ac.id.

Shobahah, Nurush. Penggunaan hak Interpelasi Dewan Perwakilan Rakyat Perspektif Fiqih

Siyasah, Jurnal Ahkam, Vol. 5, No. 5, 2017.

Skripsi:

Anggraini, Jean. “Dampak Bank Sampah Terhadap Kesejahteraan Masyarakat dan

Lingkungan,” Skripsi S1 Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013.

Kurniawan, Anjar. “Tinjauan Fiqih Siyasah Dusturiyah Terhadap Pelaksanaan Pembangunan

Desa Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa (Studi di Desa

Banjarsari, Kecamatan Waysulan, Kabupaten Lampung Selatan)’, Lampung, UIN

Raden Intan Lampung, 2018.

Kurniawati, Mila. “Implementasi Kebijakan Retribusi Sampah dalam Peraturan Daerah

Kabupaten Bandung Nomor 11 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Umum ditinjau dari

siyasah maliyah: Studi Kasus di Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung,” Skripsi,

UIN Gunung Djati Bandung 2018.

Madina, N. “Adaptasi SOP (Standard Operating Procedure) pengelolaan sampah menuju

konsep zero waste aspek teknik operasional dan peran serta masyarakat di komplek

perumahan pondok indah Jakarta Selatan,” Skripsi S1 Fakultas Teknik, Universitas

Indonesia Depok, 2012.

Muamar, “Piagam Madinah Dan Teori Kontrak Sosial Jean Jaques Rousseau,” Skripsi S1

fakultas Syariah Dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

2007.

Putri, Syifa Fauzia. “Analisis Penerapan Prinsip-prinsip Etika Lingkungan dalam Pengelolaan

Sampah Rumah tangga di Kota Depok (Studi Kasus di Kecamatan Sukmajaya),”

Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia Depok, 2013.

Page 70: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

61

Riyadi, Sugeng. “Reiventing Bank Sampah: Optimalisasi Nilai Ekonomis Limbah Berbasis

Pengelolaan Komunal Terintegrasi”, Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam,

IAIN Sultan Thaha Syaifuddin Jambi, 2016.

Rohani, Lasma. “Perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah di Desa Medan Senembah

Kabupaten Deliserdang dan di Kelurahan Asam Kumbang Kota Medan tahun 2007,”

Skripsi S1 Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara Medan, 2007.

Rozak, Abdul. “Peran Bank Sampah Warga Peduli Lingkungan (WPL) dalam Pemberdayaan

Perekonomian Nasabah,” Skripsi S1 Ekonomi Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.

Surahma Asti Mulasari, Adi Heru Husodo, Noeng Muhadjir, “Kebijakan Pemerintah dalam

Pengelolaan Sampah Domestik,” Skripsi S1 Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Ahmad Dahlan, Jurusan Ilmu Kedokteran Klinik Fakultas Kedokteran

Universitas Gadjah Mada,Universitas Negeri Yogyakarta, 2014.

Dokumen

Dokumen Rencana Strategis 2017-2022 Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta.

Tim Penyusun, “Strategi Ketahanan Kota Jakarta”, Pemprov DKI Jakarta dan Sekretariat

Jakarta Berketahanan 2019.

Tim Penyusun, “Laporan Tahunan Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik”, 2015.

Wawancara

Interview Pribadi dengan Bapak Fahmi Hermawan, PNS di Dinas Lingkungan Hidup

Provinsi DKI Jakarta, Jakarta, Rabu 6 Januari 2021.

Interview Pribadi dengan Ibu Rita Ningsih, PNS di Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI

Jakarta, Jakarta Rabu 6 Januari 2021.

Internet

Kamus Besar Bahasa Indonesia kbbi.web.id diakses pada 16 Maret 2020.

Page 71: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

62

Lampiran:

Page 72: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

63

Page 73: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

64

Page 74: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

65

Page 75: PENGELOLAAN SAMPAH DI PEMERINTAHAN DAERAH KOTA DKI …

66