penge masan

3
Pengemasan 1. 1. Kemasan Botol (Jar) Gelas adalah benda yang transparan , lumayan kuat, biasanya tidak bereaksi dengan barang kimia , dan tidak aktif secara biologi yang bisa dibentuk dengan permukaan yang sangat halus, kedap air, bisa dimodifikasi dan bahkan bisa diubah seluruhnya dengan proses kimia atau dengan pemanasan. Sedangkan jar adalah kemasan gelas yang berleher pendek dan mulut lebar. Selai strawberry dikemas dengan kemasan jar karena selai merupakan produk yang tidak bisa mengalir dan membutuhkan bantuan alat untuk mengambilnya, sehingga dengan menggunakan kemasan jar dapat mempermudah produk keluar atau dikeluakan dari dalam kemasan dan kemudahan untuk dihabiskan (easy of resealing). Sedangkan untuk penutupnya, bahan yang cocok digunakan adalah logam dengan dilapisi karet agar produk tidak terkena langsung langsung dengan logam dan tidak terjadi kontaminasi. 1. 2. Kemasan Plastik (Cup) Terdiri dari dua bagian, yaitu: 1. Badan cup : Berbahan dasar plastik PP (polypropylene). Tertera logo daur ulang dengan angka 5 di tengahnya, serta tulisan PP. Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah. 1. Tutup cup : Berbahan dasar plastik LDPE (Low Density Polyethylene). Tertera logo daur ulang dengan angka 4 di tengahnya, serta tulisan LDPE . LDPE (low density polyethylene) biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan, dan botol-botol yang lembek.

Upload: nanda-anggiadita

Post on 01-Dec-2015

21 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penge Masan

Pengemasan

1. 1.         Kemasan Botol (Jar)

Gelas adalah benda yang transparan, lumayan kuat, biasanya tidak bereaksi dengan barang kimia, dan tidak aktif secara biologi yang bisa dibentuk dengan permukaan yang sangat halus, kedap air, bisa dimodifikasi dan bahkan bisa diubah seluruhnya dengan proses kimia atau dengan pemanasan. Sedangkan jar adalah kemasan gelas yang berleher pendek dan mulut lebar.

Selai strawberry dikemas dengan kemasan jar karena selai merupakan produk yang tidak bisa mengalir dan membutuhkan bantuan alat untuk mengambilnya, sehingga dengan menggunakan kemasan jar dapat mempermudah produk keluar atau dikeluakan dari dalam kemasan dan kemudahan untuk dihabiskan (easy of resealing). Sedangkan untuk penutupnya, bahan yang cocok digunakan adalah logam dengan dilapisi karet agar produk tidak terkena langsung langsung dengan logam dan tidak terjadi kontaminasi.

 

1. 2.         Kemasan Plastik (Cup)

Terdiri dari dua bagian, yaitu:

1. Badan cup : Berbahan dasar plastik PP (polypropylene).

Tertera logo daur ulang dengan angka 5 di tengahnya, serta tulisan PP. Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah.

 

 

1. Tutup cup : Berbahan dasar plastik LDPE (Low Density Polyethylene).

Tertera logo daur ulang dengan angka 4 di tengahnya, serta tulisan LDPE . LDPE (low density polyethylene) biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan, dan botol-botol yang lembek. Plastik ini dapat didaur ulang, baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat, dan memiliki resistensi yang baik terhadap reaksi kimia. Barang berbahan LDPE ini sulit dihancurkan, tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini.

 

Pemasukan selai kedalam plastik cup dilakukan dengan cara metode hot filling seperti pada kemasan botol (jar). Kemasan plastik cup tahan suhu tinggi sehingga tidak akan rusak pada suhu tinggi. Kemudian, plastik cup yang sudah berisi selai ditutup dengan plastik LDPE menggunakan mesin cup sealer.

Page 2: Penge Masan

 

1. 3.         Kemasan Kardus (Kemasan Luar)

Kemasan kardus digunakan sebagai kemasan luar dari produk selai yang telah dikemas. Kemasan kardus berfungsi melindungi kemasan utama dari gesekan dan kerusakan yang mungkin terjadi selama pendistribusian. Kemasan kardus dibagi menjadi dua, yaitu kemasan kardus untuk selai yang dikemas dalam botol dan kemasan kardus untuk selai yang dikemas dalam cup plastik. Kemudian kardus disegel dengan selotip dan siap untuk didistribusikan.

 

6.2    Tahap Pengemasan

1. 1.      Kemasan Botol (Jar)

Setelah proses pembuatan selesai, selai dimasukkan ke dalam jar. Pemasukan selai ke dalam jar harus dilakukan dengan cepat agar tidak terjadi pengerasan di dalam wajan temoat membuat selai. Pengisian selai ke dalam jar dapat dilakukan cara, yaitu pengisian panas atau hot filling.

Jar yang digunakan untuk wadah selai harus steril. Proses sterilisasi botol dilakukan dengan merebus botol atau memanaskannya dalam uap air (mengukus) hingga suhu mencapai 100oC selama 30 menit. Tutup botol yang digunakan juga harus disterilkan terlebih dahulu. Sterilisasi botol sebaknya dilakukan sesaat sebelum proses pengisian. Dengan cara demikian, botol tidak akan tercemar kembali oleh udara dari luar sebelum proses pengisian.

Pengisian selai ke dalam botol dilakukan pada saat selai bersuhu 88oC-93oC. Selai diisikan sampai batas ± 1 cm dari permukaan botol. Selanjutnya botol ditutup rapat dan dibiarkan dingin. Pengisian dengan cara ini tidak akan terjadi pencemaran oleh mikroba karena pengisian dilakukan dalam keadaan masih panas.

 

1. 2.      Kemasan Plastik (Cup)

Setelah proses pembuatan selesai, selai dimasukkan ke dalam cup berupa plastik berbentuk gelas atau mangkuk kecil. Pemasukan selai kedalam plastik cup dilakukan dengan cara metode hot filling seperti pada kemasan botol (jar). Kemasan plastik cup tahan suhu tinggi sehingga tidak akan rusak pada suhu tinggi. Kemudian, plastik cup yang sudah berisi selai ditutup dengan plastik LDPE menggunakan mesin cup sealer.