pengaruh teknologi informasi kemudahan, risiko...
TRANSCRIPT
i
PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI KEMUDAHAN, RISIKO DAN
FITUR LAYANAN TERHADAP MINAT NASABAH MENGGUNAKAN
INTERNET BANKING
(Nasabah BNI Syariah Palembang)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Oleh :
ARIUS JULIANSYA
NIM 1113046000159
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439 H/ 2018M
ii
iii
iv
v
ABSTRAK
ARIUS JULIANSYA NIM : 1113046000159, Pengaruh Teknologi Informasi,
Kemudahan, Risiko dan Fitur Layanan Terhadap Minat Nasabah Menggunakan
Internet Banking. Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 149 H/ 2018 M. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari Teknologi Informasi, kemudahan, Risiko
dan Fitur Layanan terhadap minat nasabah menggunakan internet banking, secara
langsung dan tidak langsung. Sampel dalam penelitian ini merupakan nasabah dari
BNI Syariah yang menggunakan internet banking. Pengambilan sampel dilakukan
secara random dengan menggunakan teori Slovin Sampling sehingga terpilih
sebanyak 60 responden. Metode analisis yang digunakan adalah regresi dengan
bantuan software Microsoft Excel 2010 dan SPSS Version 23.0. Untuk mengetahui
gambaran menyeluruh mengenai hubungan antara variabel saru dengan variabel yang
lain. Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan nasabah terhadap internet
banking, secara signifikan dominan dipengaruhi oleh kemudahan dan fitur layanan,
secara tidak langsung teknologi informasi dan risiko juga mempengaruhi minat
nasabah menggunakan internet banking.
Kata kunci : Kemudahan, Risiko, Fitur Layanan, Internet Banking
Pembimbing : Yuke Rahmawati, MA
vi
ABSTRAK
ARIUS JULIANSYA NIM: 1113046000159, the influence of information
technology, the ease of service features, risks and against the Interest of the customer
Using Internet Banking. Islamic Economic Studies program, Faculty of Economics
and business Islamic State University Syarif Hidayatullah Jakarta, 149 H/2018 M.
This research aims to analyze the influence of information technology, the ease of
service features, risks and against the interest of the customer using internet banking,
directly and indirectly. The sample in this research is the customer of BNI Syariah
who use internet banking. Sampling is done using a random Sampling of selected
Slovin theory so that as many as 60 respondents. Methods of analysis used is the
regression with the help of Microsoft Excel 2010 software and SPSS Version 23.0.
To know the overall picture regarding the relationship between one variable with
another variable. The results of this study showed that use of the customer against the
internet banking, the dominant significantly influenced by convenience and service
features, indirectly, information technology and risk also affects the interests of the
customer using internet banking.
Keywords: Risk, convenience, service features, Internet Banking
Supervisor: Yuke Rahmawati, MA
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat Alla"h SWT, karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya dapat terselesaikan skripsi ini, Shalawat serta salam tidak lupa kita
haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membimbing umat hingga akhir
zaman.
Terimakasih atas dukungan dan bantuan dari berbagai pihak yang turut
membantu dalam proses penyelesaian skiripsi ini yang berjudul “Pengaruh
Teknologi Informasi, Kemudahan, Risiko dan Fitur Layanan terhadap Minat
Nasabah Menggunakan Internet Banking” dapat terselesaikan dengan baik.
Penulisan karya ilmiah dalam berbentuk skripsi merupakan salah satu syarat untuk
menyelesaikan studi stara satu (S1) Program Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam penyelesaian penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan
bimbingan berbagai pihak. Karena itu pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan skripsi ini, ucapan dan ungkapan penulis tujukan
kepada :
1. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A Selaku Dekan Fakultas Syariah dan
Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Dr. M. Arif Mufraini, Lc., M.A Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Yoghi Citra Pratama, M. Si selaku Ketua Program Studi Ekonomi
Syariah dan Ir. Rr Tini Anggraeni, S.T, M.SI. selaku sekretaris Program Studi
Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
viii
4. Bapak AM. Hasan Ali, M.A., dan Bapak Abdurrauf, Lc., M.A selaku Tim
Task Force Passing Out Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
5. Bapak Dr. Sofyan Rizal, SE, M.Si, selaku penasehat akademik penulis yang
telah membimbing selama perkuliahan.
6. Ibu Yuke Rahmawati, MA, selaku dosen pembimbing penulis yang telah
bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan masukan kepada penulis
selama proses bimbingan dan penyelesaian skripsi ini.
7. Bapak dan ibu dosen pengajar Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah banyak memberikan ilmunya kepada penulis,
dan juga kepada para Staf akademik, karyawan Fakultas Syariah dan Hukum
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
8. Segenap karyawan Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum, dan juga
karyawan Perpustakaan Utama, yang telah memberikan fasilitas penyediaan
literatur dalam penyelesaian skripsi ini.
9. Kedua orang tuaku atas doa, dukungan, motivasi dan kasih sayang yang tidak
ada habisnya, Bapak Armanto dan Ibu Tariana Serta kedua kakak tersayang
Febri Arhansyah, dan Putra Wansyah yang selalu memberikan dukungan dan
motivasi serta ilmunya dalam penyelesaian skripsi ini.
10. Keluarga besar yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
11. Teman seperjuangan Saung bunin Baha, Reno, Rangga, pongki, dadan, ijul,
beni, rifandi, dan lainnya. Terima kasih atas diskusi mendadak dan inspirasi
serta ilmunya.
12. Keluarga besar Muamalat 2013, terutama konsentrasi Perbankan Syariah yang
tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas kebersamaan selama
menuntut ilmu dalam dunia kampus, serta dalam edukasi dan canda tawa yang
terjalin.
ix
13. Teman – teman dan anggota Silaturahmi Mahasiswa Sumatera Selatan
(SIMS) Jabotabek, yang banyak memberikan pengalaman dalam beroganisasi
dan berdiskusi.
14. Senior – senior kampus yang tidak bisa disebutkan satu persatu terima kasih
atas bimbingan dan ilmu yang telah diberikan.
15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, tidak mengurangi rasa
terima kasih atas semuanya, semoga semua kebaikan dibalas dengan berlipat
ganda.
Ciputat, 15 Februari 2018
Arius Juliansyah
x
DAFTAR ISI
ABSTRAK ..................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ vi
DAFTAR TABEL .......................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ......................................................................... 6
C. Batasan dan Rumusan Masalah ........................................................ 6
a. Batasan Masalah ........................................................................ 6
b. Rumusan Masalah .................................................................... 7
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................................... 7
E. Kerangka Teori dan Kerangka Konsep ........................................... 8
F. Sistematika Penulisan ..................................................................... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Teknologi Informasi .................................................................. 10
2. Kemudahan dalam penggunaan ................................................ 12
3. Minat ......................................................................................... 13
xi
4. Risiko Ilmu Teknologi .............................................................. 16
5. Kualitas Pelayanan .................................................................... 19
6. Internet Banking sebagai Produk fee base income .................... 21
B. Penelitian terdahulu ......................................................................... 21
C. Hipotesis .......................................................................................... 25
BAB III METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................... 26
B. Jenis penelitian ................................................................................. 27
C. Teknik Penentuan Sampel ............................................................... 28
1. Populasi ................................................................................... 28
2. Sampel ..................................................................................... 29
D. Definisi operasional ......................................................................... 30
E. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 35
F. Metode Analisis Data ......................................................................... 37
1. Pengujian Validitas .................................................................... 37
2. Pengujian Reliabilitas ................................................................ 37
3. Uji Asumsi Klasik ...................................................................... 38
4. Uji Hipotesis ............................................................................. 39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lembaga ............................................................ 41
xii
B. Gambaran Umum Responden ......................................................... 46
C. Uji Validitas dan Reliabilitas .......................................................... 49
a. Uji Validitas ........................................................................ 49
b. Uji Reliabilitas ..................................................................... 50
D. Uji Asumsi Klasik ............................................................................ 51
a. Uji Normalitas ..................................................................... 51
b. Uji Multikolinearitas ........................................................... 53
c. Uji Heteroskedastisitas ......................................................... 54
d. Uji t (Uji Parsial ) ................................................................ 55
e. Uji f (Uji Simultan) ............................................................. 56
E. Pembahasan ...................................................................................... 58
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................... 60
B. Saran ................................................................................................ 61
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 63
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Skala likert ..................................................................................................... 36
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .................................. 47
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia .................................................. 47
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ......................................... 48
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan pendapatan perbulan ........................ 48
Tabel 4.5 Uji Validitas ................................................................................................. 49
Tabel 4.6 Uji Reliabilitas .............................................................................................. 50
Tabel 4.7 Uji Normalitas ............................................................................................... 51
Tabel 4.8 Uji Multikolinearitas ..................................................................................... 53
Tabel 4.9 Uji Heteroskodastisitas ................................................................................. 54
Tabel 4.10 Uji t (Uji Parsial) ......................................................................................... 55
Tabel 4.11 Uji F (Uji Simultan ) ................................................................................... 56
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Kerangka Teori dan Konsep ...................................................................... 8
Gambar 4.2 Struktural Bank BNI Syariah .................................................................... 43
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada era globalisasi ini, indonesia merupakan salah satu negara yang
mengalami perkembangan ekonomi dan teknologi yang sangat cepat, peran teknologi
informasi saat ini menjadi suatu yang penting dalam menyelesaikan kebutuhan
kehidupan, serta mempermudah pekerjaan yang ada. Perbankan saat ini sangat
memperhatikan peran teknologi informasi, terutama dalam sistem computerize yang
mana memberikan transaksi yang ada di dunia perbankan.1
Perusahaan pemerintah banyak yang ingin mengubah dirinya menjadi
pembangkit daya (power house) bisnis global melalui berbagai investasi besar dalam
e-business, ecommerce, dan usaha teknologi informasi lainnya secara global. Sistem
teknologi yang semakin berkembang membuat para manajer bisnis dan praktisi bisnis
mendapatkan tantangan besar untuk mendukung bisnis modern di perusahaan.
Perkembangan teknologi dapat memberikan kemudahan dalam melakukan transaksi
online serta dapat menciptakan jenis-jenis dan peluang bisnis yang baru.2
Perkembangan internet memang sangat cepat dan memberi pengaruh signifikan
dalam berbagai aspek kehidupan teknologi informasi memungkinkan setiap orang
dengan mudah melakukan berbagai macam transaksi keuangan.3 Bank yang ada di
Indonesia baik bank pemerintah maupun bank swasta. Bank akan memberikan
pelayanan kepada nasabah yang berbasis teknologi (electronic transaction) dalam
bentuk internet banking, mobile banking yang berbasis handphone (phone banking),
1 Budi Agus Riswandi, Aspek Hukum Internet Banking, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada,2015) hal.21 2 Budi Raharjo, Aspek Teknology dan keamanan dalam Internet Banking,(Jakarta: PT
Insan Indonesia 2001) hal. 38 3 Wahyudi, Amin. Penggunaan Teknologi Informasi di Dunia Bisnis dan Perbankan.
(Jurnal Akuntansi dan Sistem teknologi Informasi. Vol. 7 No. 1) hal. 12
2
penggunaan ATM (Authomatic Teller Machine), dan Credit Card. Pemanfaatan
teknologi di perbankan ini diharapkan memberikan manfaat kepada nasabah dan
pihak bank.4
Internet digunakan tidak hanya sebagai pada pemanfaatan informasi pada
media,tetapi juga digunakan sebagai sarana melakukan transaksi pada perbankan.
Bank Indonesia memanfaatkan dari kemajuan teknologi untuk lebih memudahkan
nasabah dalam melakukan transaksi menggunakan media elektronik yaitu dengan
Internet banking yang merupakan salah satu produk dari elektronik banking atau E-
Banking.5
Internet banking pertama kali dikembangkan di negara Amerika serikat.
Lembaga keuangan memperkenalkan dan mempromosikan internet banking untuk
menyediakan layanan perbankan yang lebih baik. Internet banking adalah salah satu
layanan yang di berikan oleh bank kepada nasabah, yang memungkinkan nasabah
dapat melihat informasi dan melakukan transaksi perbankan secara mudah.
Penggunaan internet banking semakin meluas karena kemudahan bertransaksi dengan
fitur yang lengkap tanpa harus keluar rumah, dengan adanya kemajuan dari elektronik
ini banyak berbagai bank untuk berlomba-lomba meluncurkan produk-produk
layanan E-Banking. Perkembangan teknologi informasi meliputi perkembangan
infrastruktur TI, seperti perangkat keras, lunak teknologi penyimpanan data dan
teknologi informasi. Perkembangan TI banyak memberikan kemudahan pada
berbagai aspek bisnis, hal ini disebabkan karena teknologi berperan sebagai alat bantu
dalam pembuatan keputusan bisnis, dan juga berperan terhadap pembuatan keputusan
seseorang.
4 Wijayanti, Ratih. 2009 Analisis Technology Acceptance Model (TAM) terhadap
Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan Nasabah Terhadap Layanan Internet Banking
Studi kasus Terhadap Nasabah Bank di Depok. Skripsi universitas Gunadarma Depok 5Aulia Rahman pengertian E-Banking dan M-Banking, serta penerapan E-Banking‖,
dalam http://Safrilblog.wordpress.com/2013/07/03/pengertian-e-banking-dan-m-bangking-
serta-prinsip-penerapan-e-banking/, diakses pada 09 Oktober 2017
3
Perbankan membutuhkan peranan teknologi informasi untuk mempercepat
pertumbuhannya, dari berbagai bidang, perbankan merupakan perusahaan pengadopsi
terbesar teknologi informasi, penggunaannya sangat meluas baik untuk efisiensi
internal seperti ERP dan SAP, maupun untuk kepentingan nasabah seperti jaringan
cabang online, ATM, dan internet banking.
Internet banking berperan sebagai pelayanan jasa bank yang memungkinkan
nasabah untuk memperoleh informasi, melakukan komunikasi dan melakukan
transaksi perbankan melalui jaringan internet.6 Bank-bank di indonesia mulai banyak
menawarkan bentuk produk jasa dari internet banking karena kemudahan dalam
penggunaanya. Internet banking menawarkan jasa pelayanan dalam melakukan
pengecekan saldo rekening terakhir (Account in Quiry) pembukaan rekening baru
(Account Opening), Pengiriman uang (transfer) pembayaran tagihan (payment)
informasi suku bunga dan nilai tukar mata uang, mengubah nomor PIN dan simulasi
perhitungan kredit.7
Layanan internet banking memberikan manfaat baik kepada bank maupun
nasabah, hampir semua transaksi perbankan dapat dilakukan oleh nasabah dimana
saja dan kapan saja. Bank juga dapat meminimalisir biaya operasional dan
meningkatkan efesiensi, manfaat yang ada dalam internet banking membuat
pengguna dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan.
Bank komersial telah memperkenalkan sistem perbankan berbasis internet
untuk meningkatkan operasional dan mengurangi biaya. Internet banking merupakan
salah satu bentuk produk jasa yang mulai banyak ditawakan oleh bank-bank di
6 Nelson Tampubolon, Surat Edaran: Penerapan Manajemen Risiko pada Aktivitas
Pelayanan Jasa Bank Melalui Internet (Interne Banking),
http://www.bi.go.id/biweb/utama/peraturan/se-6-18-04-apnp.pdf diakses pada 11 November,
2017. 7Ratih Hurriyati Bauran, Pemasaran dan loyalitas pelanggan, (Bandung, Alfabeta,
2010) hal.55
4
Indonesia. Oleh karena alasan kemudahan dan kegunaannya, mulai banyak nasabah
bank di Indonesia yang menggunakan fasilitas internet banking dalam transaksi
perbankan. Internet banking atau yang lebih dikenal E-Banking yang merupakan
bentuk layanan perbankan secara elektronik melalui media E-Banking pada dasarnya
merupakan suatu kontrak transaksi antara pihak bank dan nasabah yang memberikan
manfaat berganda dengan menggunakan media internet. Transaksi perbankan dapat
dilakukan kapan dan dimana saja tanpa dibatasi tempat dan waktu. Internet banking
membantu nasabah untuk melakukan kegiatan perbankan secara lebih mudah, karena
para nasabah dapat mengakses layanan yang diinginkan tanpa harus datang ke bank
yang bersangkutan.8
Nasabah bank di Indonesia masih banyak yang menggunakan internet banking
hanya sekedar melihat saldo, oleh sebab itu bank perlu meningkatkan strategi agar
semakin banyak nasabah yang menggunakan internet dengan tujuan agar value yang
diberikan nasabah bank semakin tinggi. Transaksi e-payment dapat lebih
dikembangkan dalam aktivitas bisnis sehingga nasabah bank benar-benar merasakan
manfaat dari internet banking. Suatu produk atau jasa mungkin sudah tersedia untuk
beberapa waktu, tetapi yang penting bagi bank adalah memahami perilaku konsumen
belajar tentang produk untuk pertama kalinya dan memutuskan apakah akan
mengadopsinya, karena fasilitas internet banking tergolong baru bagi masyarakat
mengetahui faktor-faktor apa saja yang bisa mempengaruhi konsumen menggunakan
fasilitas yang telah disediakan bank, diharapkan mampu memberikan nilai tambah
yang maksimal bagi konsumen, pada akhirnya memberikan keunggulan bersaing
(Competitive Advantage) bagi perusahaan.9
8 Herawati, Jajuk dan Prayekti,Pengaruh dimensi Internet Banking service quality dan
kepercayaan nasabah terhadap kepuasan Nasabah. (AKMENIKA UPY. 2011), hal. 22 9 Vebrika ST, Helza. “Pengaruh Kualitas Jasa Internet Banking Terhadap Kepuasan
Konsumen, (Thesis. Universitas Gunadarma, 2007) hal. 45
5
Perbankan yang menawarkan jasa internet banking adalah PT. Bank Negara
Indonesia. Dengan terobosan baru harus dirancang agar terus berkembang dan
bersaing, atau paling tidak mempertahankan eksistensi,pelayanan kepada nasabah
harus dengan menyesuaikan pada kemajuan teknologi, artinya dengan bersentuhan
pada teknologi maka akan tetap dapat bersaing, PT. Bank Negara Indonesia mencatat
nasabah yang menggunakan layaanan internet banking perseroan naik 20,09% per
triwulan. Hal itu mendongkrak pendapatan berbasis komisi (fee based income)
perseroan. internet banking yang terus meningkat dapat dilihat dari peningkatan
jumlah pengguna, jumlah transaksi, dan volume transaksi pada ATM, SMS Banking
dan internet banking dari sisi pengguna. Dan jumlah pengguna internet banking naik
218,7% tahun ke tahun,dari 430.000 menjadi 1,38juta, transaksi melalui e-banking
juga semakin digemari nasabah untuk jumlah transaksi internet banking naik 154 %
(tahun ke tahun), dari 4,1 juta menjadi 10,5 juta. Tingginya penggunaan internet
banking oleh nasabah BNI ini menarik untuk dilakukan suatu penelitian untuk
menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi minat nasabah untuk
menggunakan internet banking, hal ini penting karena hasil penelitian ini dapat
memberikan petunjuk bagi industri perbankan untuk dapat merumuskan strategi
pemasaran mereka, guna menjaga konsistensi dan keunggulan kompetitif produk E-
banking (Internet Banking) di masa yang akan datang.
BNI Syariah Kota Palembang Sumatera Selatan menggunakan media internet
banking sebagai layanan dalam mempermudah nasabah melakukan transaksi, layanan
internet banking belum dimanfaatkan sepenuhnya oleh nasabah dan cenderung tidak
diminati, nasabah lebih memilih menggunakan fasilitas lainnya seperti penggunaan
ATM atau datang ke kantor bank langsung. Nasabah masih beranggapan bahwa
sistem internet banking yang rumit dan juga masih meragukan risiko dari keamanan
internet banking.
6
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Kemudahan Teknologi
Informasi, Risiko dan Fitur layanan terhadap Minat Nasabah Menggunakan
Layanan Internet Banking” (Studi kasus pada Bank BNI Syariah kota
Palembang sumatera selatan).
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka didapatkan beberapa
identifikasi masalah antara lain :
1. Masih banyak nasabah yang belum paham akan kemudahan penggunaan
bertransaksi menggunakan internet banking, hal tersebut dapat terjadi karena
keterbatasan informasi.
2. Nasabah takut akan Risiko yang didapat jika menggunakan internet banking
diantaranya Risiko kekhawatiran tentang adanya penipuan ataupun pencurian
identitas.
3. Masih terbatasnya sistem pelayanan pada internet banking membuat minat
nasabah berkurang dan lebih memilih untuk datang ke bank langsung
C. Batasan dan Rumusan Masalah
a. Batasan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka
penulis akan membatasi pada masalah-masalah tertentu guna menghindari
kesalahan sehingga tidak menyimpang dan lebih fokus serta mencapai tujuan
yang telah ditetapkan, berdasarkan identifikasi masalah, peneliti membatasi
masalah hanya pada Pengaruh kemudahan teknologi informasi, risiko dan
fitur layanan terhadap minat nasabah menggunakan layanan internet banking.
7
b. Rumusan Masalah
Dari pembatasan masalah diatas penulis merumuskan masalah sebagai
berikut :
1) Apakah teknologi Informasi berpengaruh signifikan secara Parsial
terhadap minat nasabah menggunakan internet banking ?
2) Apakah kemudahan berpengaruh Signifikan secara Parsial terhadap minat
nasabah menggunakan internet banking?
3) Apakah risiko berpengaruh signifikan secara Parsial terhadap minat
nasabah menggunakan internet banking?
4) Apakah Fitur layanan berpengaruh signifikan secara Parsial terhadap
minat nasabah menggunakan internet banking ?
5) Apakah teknologi informasi, kemudahan, risiko dan fitur layanan
berpengaruh secara simultan terhadap minat nasabah menggunakan
internet banking ?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
a. Tujuan penelitian
1. Untuk menganalisis dan membuktikan pengaruh persepsi kemudahan
penggunaan,daya guna,kenyamanan dan kepercayaan berpengaruh
terhadap minat nasabah untuk menggunakan internet banking pada BNI
Syari’ah Kota Palembang
2. Untuk menganalisis pengaruh persepsi risiko terhadap minat nasabah
menggunakan internet banking di BNI Syari’ah kota Palembang
3. Menjelaskan variabel yang lebih dominan terhadap penggunaan internet
banking
8
b. Manfaat penelitian
Pada penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat pembacanya,
setelah diketahui dari tujuan tersebut maka manfaat penelitian ini sebagai
berikut :
1. Bagi penulis
Penelitian ini dapat menjadi sarana untuk menambah wawasan.
Pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan penelitian terkait
dengan internet banking.
2. Bagi bank
Penelitian ini memberikan innformasi kepada bank tentang karakteristik
nasabah menggunakan jasa layanan internet banking sehingga
diharapkan menjadi bahan pertimbangan dalam upaya peningkatan
kinerja bank, mengembangkan strategi dan meningkatkan pangsa pasar.
9
E. Kerangka Teori dan Kerangka Konsep
Adapun skema kerangka teori dan kerangka konseppada penulisan skripsi ini
adalah
Gambar 1.1
Kerangka Teori dan Konsep
Variabel Penelitian
Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi variabel dependen
(variabel terikat), Variabel Independen pada penelitian ini adalah persepsi teknologi,
Kemudahan dari menggunakan internet banking, Risiko yang ada pada penggunaan
Internet Banking, dan juga Fitur Layanan,Variabel dependen adalah variabel yang
dipengaruhi oleh variabel independen yang mana variabel dependen adalah Minat
nasabah dalam menggunakan internet banking.
Minat Nasabah
Menggunakan
Internet Banking
(Y)
Teknologi Informasi
(X1)
Kemudahan
(X2)
Risiko
(X3)
Fitur Layanan
(X4)
10
F. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan skripsi ini terbagi beberapa bab. Adapun penjelasan bab-bab
yang akan dibahas adalah :
BAB I Pendahuluan, pada bab ini menjadi acuan dalam penulisan bab-bab
selanjutnya sekaligus menjelaskan isi dari penelitian yang diperjelaskan oleh latar
belakang dari masalah,rumusan masalah,tujuan penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II Tinjauan Pustaka, Bab ini akan menjelaskan tentang tinjauan pustaka
yang berkaitan dengan internet banking yang meliputi tentang pengertian internet
banking, teknologi informasi, risiko dan fitur layanan internet banking serta teori
Internet banking
BAB III Metode Penelitian, Bab ini akan menjelaskan tentang ruang lingkup
penelitian, populasi, sampel teknik dari pengambilan data dan sumber data. Metode
pengumpulan data, definisi operasional, dan alat analisis yang merencanakan dalam
peneliltian ini.
BAB IV Pembahasan, dalam bab ini berisi tentang pembahasan dan
pelaksanaan penelitian, diskripsi data, serta output yang digunakan dalam penulisan
menggunakan analisis yang telah ditentukan sebelumnya.
BAB V Penutup, bab ini merupakan rangkaian terakhir dari penulisan yang
mana berisi tentang kesimpulan dan saran yang diperoleh selama penyusunan skripsi,
saran yang didapatkan berguna untuk pengembangan kedepannya agar lebih baik dan
maksimal.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Teknologi Informasi
Istilah teknologi informasi (Information Technology) mulai populer pada
akhir dekade 70-an. Pada masa sebelumnya dikenal dengan teknologi komputer
atau pengelolaan data elektronik (Electronic Data Processing). Menurut kamus
Oxford (1995) teknologi informasi adalah studi atau penggunaan peralatan
elektronika, terutama pada komputer untuk menyimpan, menganalisis dan
mendistribusikan informasi apa saja termasuk kata-kata bilangan dan gambar.
Martin (1999) memberikan makna bahwa teknologi informasi tidak hanya
terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan Perangkat Lunak)
melainkan juga untuk mengirimkan informasi. 10
Teknologi informasi mencakup
perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software) yang dapat
mewujudkan sebuah komputer atau perangkat lainnya yang dapat digunakan
dalam operasional kegiatan sehari-hari.
Teknologi informasi pada saat ini berperang penting dalam aktivitas sehari-
hari terutama pada kegiatan bisnis, dengan kemajuan teknologi saat ini, banyak
kemudahan yang dilakukan misalnya dalam penyebaran dan pengiklanan produk
yang ada. Teknologi informasi mempunyai 3 peranan penting dalam kehidupan
manusia diantaranya : 11
10
Sutarman, Pengantar Teknologi Informasi, (Jakarta : Bumi Aksara 2009) hal. 103 11
A Kadir Pengenalan Sistem Informasi, (Yogyakarta: Andi 2003) hal. 34
12
1. Teknologi Informasi menggantikan peran pada manusia, terutama pada
pengelolaan suatu data dan proses output
2. Teknologi Informasi memperkuat peran manusia dengan menyajikan
informasi terhadap suatu tugas.
3. Teknologi Informasi berperan dalam restrukturisasi terhadap peran manusia,
dalam melakukan perubahan-perubahan terhadap sekumpulan tugas atau
proses.
Sementara Tata Sutarbi mengelompokkan Informasi menjadi 3 yaitu :12
1. Informasi strategis, yang mana digunakan untuk pengambilan keputusan
jangka panjang, mencakup informasi eksternal, rencana perluasan perusahaan
dan sebagainya.
2. Informasi taktis, digunakan untuk mengambil keputusan dalam jangka
menengah, seperti informasi trend penjualan yang dapat dimanfaatkan untuk
menyusun rencana penjualan.
3. Informasi Teknis, untuk keperluan operasional sehari-hari, seperti persediaan
stock, return penjualan dan laporan kas harian.
Peran teknologi informasi bagi dunia perbankan sangatlah penting dan tidak
dapat dipisahkan, karena setiap transaksi yang dilakukan mengandalkan
teknologi informasi, dalam teknologi informasi mengenal adanya metode input,
proses dan output, salah satunya ada pada mesin hitung uang yang digunakan
teller pada bank.13
Kemajuan teknologi informasi di dunia transaksi membuat perbankan
menggunakan transaksi berbasis teknologi untuk mempermudahkan transaksi
dengan nasabah, dengan adanya fitur layanan dari kemajuan teknologi informasi
12
Tata Sutarbi, Analisis Sistem Informasi (Jakarta : Andi 2004) hal. 14 13
http://bleckurant.blogspot.co.id/2012/11/peran-penting-teknologi-informasi-
dalam.htmldiakses pad 17 Januari 2018
13
menjadikan nasabah lebih mudah untuk melakukan transaksi, yang sebelumnya
melakukan transaksi harus dengan bertemu secara langsung dengan nasabah atau
pihak bank kini dapat dilakukan dengan menggunakan fitur yang disediakan oleh
pihak bank seperti internet banking, E-banking, MobileBanking, ATM
(Automatic Teller Machine).
Perkembangan teknologi informasi telah mempengaruhi kebijakan dan
strategi dunia usaha yang selanjutnya lebih mendorong inovasi dan persaingan di
bidang layanan terutama jasa layanan pembayaran melalui bank. Inovasi jasa
layanan perbankan yang berbasis teknologi tersebut terus berkembang mengikuti
pola kebutuhan nasabah bank. Transaksi perbankan berbasis elektronik, termasuk
internet dan menggunakan handphone merupakan bentuk perkembangan
penyedia jasa layanan bank yang memberikan peluang usaha baru bagi bank
yang kerakibat pada perubahan strategi usaha perbankan, dari yang berbasis
manusia (tradisional) menjadi berbasis teknologi informasi yang lebih efisien dan
praktis bagi bank.
2. Kemudahan dalam Penggunaan
Kemudahan dalam pengoperasian suatu produk di dunia teknologi informasi
dapat diartikan sebagai kepercayaan dari masing-masing individu yang mana
akan bebas dari upaya jika mereka menggunakan sistem tertentu14
. Jadi apabila
telah percaya akan suatu produk teknologi yang mudah digunakan dan
dioperasikan maka akan digunakan untuk mendapatkan kemudahan yang
diinginkan.
Jogiyanto dalam teori tentang Technologi Acceptance Model (TAM) ada
beberapa kelebihan diantaranya:15
14
Mathieson, K. ―Predicting User Intentions Comparing the Technology
Acceptance Model with the Teory of Planned Behavior,‖ Technologi Informasi System
Research‖. Pp173-191 diakses pada 02 Oktober 2018 15
Jugiyanto, Sistem Informasi Keprilakuan (Yogyakarta: Andi, 2007) hal. 134
14
1. TAM adalah model prilaku yang menjawab pertanyaan gagalnya
penerapam teknologi informasi dikarenakan tidak menarik minat dari
pemakainya.
2. TAM dibangun dengan teori yang kuat
3. TAM telah diuji dengan berbagai penelitian dan hasilnya bahwa TAM
adalah model yang baik
4. TAM adalah model yang sederhana namun valid (persimoni)
Dalam TAM faktor yang mempengaruhi daya guna dan persepsi kemudahan
untuk menggunakan teknologi Informasi tersebut tergantung pada seberapa
pentingnya kegunaan teknologi itu dalam membantu permasalahan yang
ditemukan. Davis memberikan indikator dalam sebuah kemudahan teknologi
informasi diantaranya:16
a. Mudah dioperasikan,digunakan dan dipelajari
b. Membuat pengguna teknologi lebih mudah dalam melakukan suatu
pekerjaan
c. Menambah pengetahuan dan keterampilan pengguna dalam teknologi
informasi.
3. Minat
Pengertian minat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia minat berarti
―kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu; gairah; keinginan‖. Suatu
objek yang cenderung menarik perhatian yang tinggi.17
Minat juga diartikan gabungan antara keinginan dan kemauan yang dapat
berkembang.18
Komarudin menyatakan bahwa minat nasabah adalah suatu rasa
16
Almuntaha, Eska. ―Faktor-faktor yang mempengaruhi Pengadopsian Teknologi
Internet Banking oleh Nasabah di Indonesia‖. Skripsi Yogyakarta Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Indonesia. Diakses pada 30 September 2018 17
KBBI Online https://kbbi.web.id/minat dikembangkan oleh Ebta Setiawan,
diakses pada 18 Januari 2018.
15
lebih suka dan rasa keterkaitan pada suatu hal atau aktifitas tanpa adanya
keterpaksaan, dari tahapan pengenalan kebutan dan proses informasi konsumen,
maka terbentuklah pengambilan keputusan.19
Minat merupakan hal penting
dalam keterkaitan menarik perhatian antara keinginan dan kemauan, sehingga
terbentuk suatu keinginan yang besar.
Faktor yang mempengaruhi minat setiap seseorang berbeda-beda mulai dari
perbedaan pekerjaan, sosial ekonomi, hobi/kegemaran, jenis kelamin dan
usia.20
Minat pada seseorang hampir semua tidak sama tergantung pada
kebutuhan yang diperlukan yang pada dasarnya membentuk seseorang untuk
mengambil sebuah keputusan, melalui tahapan tertentu, dalam mencari
keputusan konsumen mempunyai beberapa proses yang dapat dilihat dari
berbagai macam faktor, diantaranya mencari kebutuhan, pencarian
informasi,evaluasi alternatif, pengambilan keputusan.21
Minat dapat diukur
melalui faktor diantaranya kemudahan, persepsi risiko, dan kepercayaan,
indikator tersebut yang mempengaruhi minat nasabah dalam menggunakan
layanan internet banking.22
Minat nasabah dipengaruhi dua macam, Shared Value dan Communication,
yaitu: 23
a. Shared Value (Nilai Lebih) Secara umum menyatakan bahwa prilaku
konsumen pada lebih dipengaruhi oleh pengharapan untuk mencapai sesuatu
18
Iskandarwasid, Dadang Sunendar. Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung:
Rosda 2011) cetakan ke-3 hal.113 19
Komarudin, Kamus Perbankan, (Jakarta: Grafindo, 1994) hal. 94 20
Malayu, Hasibuan, Dasar-dasar Perbankan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008),hal. 25 21
Kotler. Pemasaran di indonesia analisa perencanaan implementasi dan
pengendalian. (Jakarta: salemba empat 2002).hal 35 22
Aisyah Amanah faktor-faktor yang mempengaruhi minat nasabah menggunakan
interner banking, dalam http://digilib.uin-suka.ac.id/.../BAB%20I,%20V..pdf. diakses
pada 15 januari 2018 23
Nur Shofiana, Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kepercayaan
Nasabah Pengguna Internet banking di Bank Syariah Mandiri Cabang
Semarang(Skripsi—IAIN Walisongo, Semarang, 2011), hal.22
16
hasil yang diinginkan, pemilihan tersebut karena konsumen mengharapkan
akibat positif atas pilihannya.
b. Communication (Komunikasi) yang mana diartikan sebagai proses
penyampaian informasi atau pesan tertentu, semakin tinggi informasi yang
disampaikan maka akan besar juga pengaruh yang akan diterima.
Faktor yang mempengaruhi minat nasabah dalam membeli barang atau jasa
perusahaan adalah : 24
1. Faktor Lingkungan Eksternal
Prilaku konsumen dipengaruhi oleh berbagai lapisan masyarakat tempat
dimana dilahirkan dan dibesarkan. Konsumen yang berasal dari lingkungan
yang berbeda akan mempunyai penilaian, kebutuhan, pendapat, sikap yang
berbeda. Faktor eksternal yang mempengaruhi prilaku konsumen diantaranya
kebudayaan (culture) dan kebudayaan khusus (subculture), kelas sosial
(socialclass), kelompok sosial (socialgroup) kelompok referensi
(referencegroup) dan keluarga (family).
2. Faktor Lingkungan Intern
Faktor psikologis yang berasal dari proses intern individu juga berpengaruh
terhadap prilaku pembelian konsumen, teori-teori psikologis akan banyak
membantu dalam memberikan pengetahuan yang sangat penting tentang
alasan-alasan menyangkut prilaku konsumen, diantaranya dari faktor
motivasi, pengamatan, belajar, kepribadian dan konsep diri, serta sikap
Aspek yang terdapat dalam minat beli diantaranya25
:
a. Ketertarikan (Interest) karena adanya pemusatan dan perasaan senang
b. Keinginan (Desire) adanya dorongan untuk memiliki
24
T. Hani handoko, Manajeman Analisis Prilaku Konsumen, (yogyakarta: BPFE 2004)
hal.75 25
Swastha dan Irwan, Prilaku Konsumen, (Bandung: Alfabet 2001) hal.95
17
c. Keyakinan (Conviction) keyakinan karena adanya kualitas, daya guna, dan
keuntungan dari produk yang dibeli.
Minat pemanfaatan teknologi berhubungan dengan cara perusahaan
mengatur dan dapat mencapai manfaat yang efektif, oleh karenanya, perusahaan
dapat mengambil berbagai macam pemanfaatan teknologi sesuai dengan strategi
bisnis yang dikembangkan
Dalam menarik minat nasabah untuk menggunakan internet banking,
perbankan harus lebih kreatif dan ada nilai tertentu dalam produk tersebut, serta
penyampaian informasi yang tepat sangat penting agar tidak terjadi kesalahan
komunikasi, serta dengan adanya nilai tarik dari produk tersebut akan membuat
minat dari nasabah lebih tinggi untuk menggunakannya.
4. Risiko Ilmu Teknologi
Teknologi Informasi yang telah dibangun telah lebih berkembang dari
sebelumnya, jika dahulu teknologi informasi hanya menghubungkan antara
kantor pusat bank dengan kantor cabang, kini telah menghubungkan bank dengan
nasabah dan dapat memudahkan nasabah tanpa harus datang ke kantor bank.
Persepsi risiko yaitu anggapan risiko menghadirkan penilaian individu
terhadap kemungkinan yang berhubungan atas hasil positif ataupun negatif dari
suatu transaksi.26
Persepsi nasabah tentang risiko yang tinggi mempengaruhi
akan minat nasabah dalam menggunakan internet banking semakin tinggi
kekhawatiran terhadap risiko maka semakin kecil kemungkinan untuk
menggunakan produk internet banking, apabila nasabah lebih dominan
menggunakan internet banking atau pun produk perbankan yang lain, maka bank
26
Nur Rani Faradilla, ―Persepsi Resiko Konsumen Dalam Perilaku Belanja‖, dalam
http://www.academia.edu/6378979/Persepsi_Resiko_Konsumen_Dalam_Perilaku_Belan
ja. diakses pada 17 januari 2018
18
tidak perlu mengeluarkan biaya lebih untuk membuka ATM, kantor cabang dan
lain-lain.
Risiko adalah suatu keadaan tidak pasti untuk memilih melakukan transaksi
atau tidak, pertimbangan tersebut berupa jarak dan suasana dalam melakukan
transaksi online dan infrastruktur global yang banyak mengandung unsur risiko.27
Dari pernyataan tersebut dapat dijelaskan bahwa risiko menghadirkan penilaian
seseorang dalam menjalankan sesuatu dengan risiko yang akan diterima, baik itu
positif ataupun negatif.
Variabel risiko terbagi atas beberapa indikator diantaranya :28
1. Kemungkinan terdapat risiko pencurian, nasabah beranggapan bahwa
produk layanan yang digunakan mudah dicuri diantaranya data.
2. Membutuhkan biaya yang besar, nasabah beranggapan bahwa biaya lebih
besar digunakan untuk melakukan transaksi menggunakan produk tersebut.
3. Kemungkinan terdapat risiko penipuan, risiko penipuan rawan adanya baik
penipuan data nasabah ataupun jumlah transaksi.
Penggunaan internet banking sangat berpotensi mengefisiensi biaya
sekaligus meningkatkan pendapatan, dengan catatan dari aspek keamanan
terjaga dan tidak diragukan oleh pengguna internet banking, persyaratan aspek
keamanan yang harus diperhatikan pihak bank pada media internet banking
adalah :
a. Confidentiality yang mana memberikan jaminan bahwa data-data tidak
disadap oleh pihak-pihak yang tidak berwenang, seperti penyadapan pada
27
Yudha, Hafid Nur (2015), Analisis Pengaruh Persepsi Nasabah Terhadap
Internet Banking Adoption (Studi Kasus pada Nasabah Perbankan yang menggunakan
Internet Banking di kota Surakarta) vol.4 No. 4 2015, hal. 1 28
Paul A, Pavlou. 2003 Custumer Acceptance Of Electronic commerce: Integrating
Trust and Risk with the Technology Acceptance Model. International Journal Of
Electronic Commerce / Spiring 2003, Vol. 7 No. 3 2003 69-103
19
nama account dan PIN dari pengguna, penyadapan dapat dilakukan pada sisi
terminal (komputer) yang digunakan nasabah atau pada jaringan yang
mengantarkan data dari nasabah ke penyedia jasa internet banking.
b. Integrity, diaman data tidak boleh dirubah oleh pihak-pihak yang tidak
berwenang,.
c. Authentication, digunakan untuk meyakinkan orang yang mengakses servis
dan juga server (web) yang memberikan servis, mekanisme yang biasa
digunakan adalah
Sesuatu yang dimiliki (kartu ATM, chipcard)
Sesuatu yang diketahui (userId, password, PIN)
Sesuatu yang menjadi bagian dari pemilik (sidik jari, iris mata)
d. Availability, difokuskan pada ketersediaan layanan, jika sebuah bank
menyediakan layanan internet banking dan pada suatu waktu tidak dapat
melayani nasabah dengan baik, maka ada kemungkinan dari nasabah tersebut
akan berpindah ke bank yang layanan lebih baik.
Risiko-risiko pada layanan internet banking yang harus diawasi oleh pihak
bank diantaranya :29
1. Risiko Strategis (Strategic Risk), risiko ini berkutat dalam kebijakan atau
strategis yang akan dijalankan suatu bank, kerugian dan berkurangnya modal
adalah akibat yang dihasilkan dari risiko strategis.
2. Risiko transaksi (Transaction Risk) yang mana mengancam laba dan modal
bank yang ditimbulkan oleh kesalahan dan ketidakmampuan mengelola
tingkat pelayanan yang ditawarkan atau yang menjadi ekspektasi para
nasabah, karena itu perlu adanya koneksi yang seimbang antara bank dan
pihak ketiga, dengan harapan bisa mengurangi kegagalan dan kesalahan
transaksi yang dilakukan.
29
Triagus blog: http://agustiadi.blogspot.co.id/2007/09/mencermati-risiko-internet-
banking.html?m=1 diakses pada 18 januari 2018.
20
3. Risiko kepatuhan (Compliance Risk), risiko ini akibat pelanggaran dan
ketidakpatuhan bank terhadap hukum, peraturan, dan standar etika, untuk
menghindari risiko ini bank harus paham dan mampu secara benar seputar
peraturan internet banking dunia.
4. Risiko Reputasi (Reputational Risk), hancurnya reputasi bank biasanya
sejalan seiring dengan risiko-risiko lainya. Turunnya sistem internet banking
yang kecepatan dan frekuensi sistem rendah bisa membuat buruknya opini
publik terhadap suatu bank
5. Risiko Keamanan Informasi (Information SecurityRisk) risiko ini biasanya
disebabkan oleh penjahat maya (hackers) maupun orang dalam sendiri,
biasanya dengan virus, pencurian data, penghancuran data dan kecurangan
yang bisa menghancurkan bank.
Risiko pada teknologi informasi yang terdapat pada internet banking
semakin besar seiring dengan kemajuan dari teknologi, dengan adanya
pengawasan pada internet banking dapat meminimalisir risiko baik dari pihak
bank maupun pihak nasabah.
5. Fitur Pelayanan
Fitur pelayanan merupakan salah satu peran yang penting dalam menarik
perhatian nasabah menggunakan suatu produk yang diunggulkan, dalam suatu
fitur layanan yang baik akan membuat nasabah lebih puas dan nyaman untuk
menggunakan suatu produk yang ada. Kualitas pelayanan perbankan sangatlah
penting dalam keberhasilan bank sebagai perusahaan jasa saat ini, dengan adanya
kualitas layanan yang baik, akan membuat nasabah merasa lebih nyaman.
Kualiatas layanan merupakan salah satu cara agar suatu perusahaan lebih unggul
dari perusahaan lainnya, dengan memberikan pelayanan yang baik dan
memenuhi tingkat kebutuhan dari konsumen.
21
Pelayanan adalah setiap kegiatan yang menguntungkan dalam suatu
kumpulan atau kesatuan dan menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak
terikat pada suatu produk atau fisik.30
Sedangkan Atep adya Barata (2004)
mengemukakan bahwa pelayanan adalah daya tarik yang besar bagi para
pelanggan, sehingga korporat bisnis seringkali menggunakannya sebagai alat
untuk menarik minat pelanggan.31
Tingkat kualitas pelayanan yang tinggi, tidak dinilai dari sudut pandang dari
perusahaan saja, tetapi juga dari pelanggan, dengan memperhatikan kompunen
pada kualitas pelayanan, perusahaan harus mengutamakan kenyamanan dan daya
tarik.
Kualitas pelayanan adalah seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan
harapan yang diperoleh atau diterima pelanggan.32
adanya kepuasan pelanggan
dari kebutuhan yang mereka diinginkan, akan menambah nilai baik dari
pelanggan perusahaan sendiri, semakin jauhnya berbedaan kenyataan dan
harapan yang terjadi, maka akan membuat pelanggan merasakan kurangnya
tingkat dari pelayanan. Pelayanan yang maksimal adalah pelayanan yang mampu
memberikan atas apa yang diinginkan oleh pelanggan.
Perusahaan yang berperan sebagai penyedia layanan yg baik tidak lepas dari
karyawan yang berperan didalamnya, berikut ciri pelayanan yang baik dalam
sebuah perusahaan :33
a. Tersedianya karyawan yang baik, dengan adanya karyawan yang melayani
secara ramah, sopan dan menarik akan membuat nasabah menjadi nyaman.
b. Bertanggung jawab kepada nasabah hingga selesai, penyelesaian kebutuhan
nasabah hingga tuntas merupakan tugas dari karyawan.
30
Ismanto Setyobudi, Konsumen dan pelayanan Prima, (malang: Gava Media,
2004), hal. 23 31
Atep Adya Barat, Dasar-Dasar pelayanan Prima, (Jakarta: Elex Media Komputindo,
2004), hal. 24 32
Rambat Lupiyoadi, Manajeman Pemasaran Jasa Teori dan Praktik, (Jakarta:
Salemba Empat, 2001) hal. 148 33
Kamir, Etika Costumer service, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2005) hal. 33
22
c. Mampu melayani secara cepat dan tepat, prosedur pelayanan harus
dilakukan dengan baik.
d. Mampu berkomunikasi, dengan adanya komunikasi dan penyampaian yang
tepat serta mampu secara cepat memahami keinginan dari nasabah
Peran dari karyawan sangat berpengaruh dari sistem pelayanan, adanya
kepuasan nasabah terhadap suatu pelayanan akan berdampak positif juga bagi
perusahaan, semakin puasnya pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan,
akan menjadi peluang bagi perusahaan untuk menarik minat dari nasabah.
6. Internet Banking Sebagai Produk Fee Base Income
Fee base income disebut juga sebagai non interst income, atau sumber
pendapatan bank selain pendapatan kredit, yang mana merupakan hasil
pendapatan dari operasional bank. Produk Internet banking merupakan salah
satu produk yang mendukung dari pendapatan fee base income, yang mana
dalam produk internet banking terdapat layanan transfer berupa pengiriman uang
baik sesama bank ataupun ke bank yang lainnya, selain itu ada beberapa jasa dari
perbankan yang ada pada fee base income diantaranya transfer, inkaso, letter of
credit, safedeposit box, credit card, dana pembayaran rekening titipan (payment
point), garansi bank, jual beli atau valuta asing, commercial paper dan travelle’s
check.34
B. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu digunakan untuk membantu mendapatkan penyusunan
dalam penelitian. Adapun penelitian terdahulu yang pernah dilakukan
sebelumnya tentang Internet Banking adalah sebagai berikut :
34
Meine Notizen, ―Non Interest Income” diakses dari
http://repository.unisba.ac.id/bitstream/handle/123456789/367/06bab2_rhamadhany_100
10211123_skr_2015.pdf ―BabII Konsep Pendapatan Fee Base Income pada Earning
Per Share (EPS) di BRI Syariah‖. Diakses pada 29 Oktober 2018
23
Hafid Nur Yudha, Jaka Isgiyarta (2015), Analisis Pengaruh Persepsi
Nasabah Bank Terhadap Internet Banking Adoption (Studi Pada Nasabah
Perbankan Yang Menggunakan Internet Banking Di Kota Surakarta), dalam
penelitian yang dilakukan menggunakan analisis regresi linier berganda, yang
mana menggunakan lima variabel independen dan satu variabel dependen,
adapun variabel tersebut adalah Penerimaan internet banking Adoption (Y),
persepsi kemudahan (X1), Persepsi Manfaat (X2), Persepsi Kepercayaan (X3),
Persepsi Resiko (X4) dan Kemampuan individu mengoperasikan komputer (X5).
Jumlah responden yang diteliti pada penelitian ini adalah sebanyak 179, yang
mana 95 responden melakukan pengisian kuesioner secara manual dan 85 secara
online, berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa persepsi kemudahan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerimaan internet banking
adoption, yang mana dibuktikan dengan hasil uji t dengan nilai signifikansi (P
Value) sebesar 0,002 < 0,05 serta nilai koefisien regresi sebesar 0,208. Persepsi
manfaat berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerimaan internet banking
adoption dengan hasil uji t sebesar 0,000<0,05 serta koefisien regresi sebesar
0.349. Persepsi kepercayaan berpengaruh terhadap peneriman internet banking
adoption dengan hasil uji t sebesar 0,021<0,05 dan regresi sebesar 0,171.
Persepsi resiko berpengaruh positif terhadap internet banking adoption dengan
hasil uji t sebesar 0,040<0,05, dan hasil regresi sebesar -0,127. Kemampuan
individu mengoperasikan komputer berpengaruh positif dan signifikan terhadap
penerimaan internet banking adoption yang mana hasil uji t sebesar 0,003<0,05
dan koefisien regresi sebesar 0,187. Perbedan dari jurnal diatas dengan skripsi
yang ditulis adalah dari sudut pandang bank yang diteliti yang mana pada jurnal
diatas mengambil responden dari berbagai macam bank yang ada di surakarta,
dan jumlah variabel lebih banyak digunakan pada jurnal tersebut.
Djohar Arifin (2016) Pengaruh Internet Banking Terhadap Tingkat
Kepercayaan Nasabah Pada Bank BRI Syariah KCP Arjawinangun. (Jurnal
Akuntansi dan Keuangan Vol.8, No. 2 2016 Cirebon). Hasil dari penelitian pada
24
jurnal ini menunjukan dari uji Signifikan terdapat hubungan yang positif antara
internet banking terhadap kepercayaan nasabah, yang mana nilai koefisien
determinasi 22,1% memberikan pengaruh kontribusi dan 77,9% terdapat diluar
faktor seperti jiwa, kewirausahaan, dan pengalaman. Perbedaan dengan jurnal ini
adalah jurnal lebih fokus terhadap tingkat kepercayaan nasabah menggunakan
internet banking.
Fitri Kemala Effendi Jawas dan Abdullah (2015) dengan judul ―Pengaruh
Kualitas Layanan BNI Internet Banking terhadap Kepuasan Nasabah (Studi
pada Nasabah Pengguna BNI Internet Banking Kota Bandung)”, berdasarkan
hasil penelitian pada jurnal ini ditunjukan dengan hasil demensi kualitas
pelayanan yang terdiri dari Efficiency, system availability, fulfillment, privacy,
responsiveness, dan Contact. Hasil dari keseluruhan variabel bebas memiliki
nilai rata-rata persentase yaitu variabel efficiency sebesar 76,20%, system
availability sebesar 73,81%, fulfillment sebesar 74,48%, privacy sebesar 76,94%,
responsiveness sebesar 70,94%, dan contact sebesar 76,03%. Hasil dari kepuasan
nasabah dan peforma layanan yang dirasakan adalah 74,11%, secara simultan
atau keseluruhan kualitas pelayanan berpengaruh sebesar 39,2% dan faktor-
faktor lain yang memiliki pengaruh terhadap kepuasan nasabah sebesar 60,8%,
hasil dari uji analisis dari enam variabel bebas, ada empat variabel yang
memberikan nilai signifikan yaitu variabel efficiency (X1) sebesar 15,12%,
variabel fulfillment (X3) sebesar 8,56%, responsiveness (X5) sebesar 4,49%, dan
contact (X6) sebesar 11,61% sedangkan variabel system availability (X2) dan
Privacy (X4) tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan
nasabah.
Aditya Wardhana (2015), Pengaruh Kualitas Layanan Mobile Bangking (M-
Banking) Terhadap Kepuasan Nasabah di Indonesia.‖ Hasil dari penelitian ini
adalah kepuasan nasabah pengguna Layanan m-banking di Indonesia dipengaruhi
25
oleh beberapa aspek diantaranya Speed hasil dari uji Koefisien sebesar 0,73 dan
ttable 9,790, Security yang mana hasil dari koefisien sebesar 0,87, dan nilai thitung
6,385, trust pada koefisien sebesar 0,82 dan nilai thitung 5,590 dan nilai dari
Accuracy sebesar 0,78 pada hasil koefisien serta 5,291 pada hasil thitung. pengaruh
kualitas layana m-banking terhadap kepuasan nasabah di Indonesia adalah
sebesar 59,29% dan sebesar 40,71% dipengaruhi oleh variabel luar. Perbedaan
dengan jurnal diatas adalah model penelitian yang digunakan, yang mana pada
jurnal diatas menggunakan model kecepatan, keamanan akurasi dan kepercayaan
terhadap kepuasan nasabah dan juga terhadap kualitas layanan Mobile Banking.
Giga Bawa Laksana, Endang Siti Astuti,Rizki Yudhi Dewantara, (2015),
dalam Jurnal yang berjudul ―Pengaruh Persepsi Kemanfaatan, Persepsi
Kemudahan Penggunaan, Persepsi Resiko dan Persepsi Kesesuaian Terhadap
Minat Menggunakan Mobile Banking, (Studi pada Nasabah Bank Rakyat
Indonesia Kantor Cabang Rembang, Jawa tengah). Pada penelitian ini Variabel
yang digunakan adalah Persepsi Kemanfaatan (X1), Kemudahan(X2), Resiko
(X3) dan Kesesuaian (X4) terhadap Minat menggunakan Mobile Banking (Y).
Hasil dari penelitian ini pada uji t adalah 2,091 (X1), 2,215 (X2), 2,886 (X3) dan
4,115 (X4). Hasil dari perhitungan koefisien determinasi (R2) menunjukan bahwa
variabel kemanfaatan, kemudahan, resiko, kesesuaian terhadap minat nasabah
menggunakan internet banking adalah sebesar 50,4% sedangkan sisanya
yaitu49,6% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitan.
26
C. Hipotesis
Berdasarkan latar belakang masalah perumusan masalah, dan kerangka teori
yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis merumuskan hipotesis
penelitian adalah sebagai berikut :
H1 : Persepsi teknologi informasi berpengaruh positif terhadap minat ulang
nasabah menggunakan internet banking.
H2 : Kemudahan dalam penggunaan berpengaruh positif terhadap minat
ulang nasabah menggunakan internet banking.
H3 : Risiko berpengaruh positif terhadap minat ulang nasabah
menggunakan internet banking.
H4 : Fitur layanan berpengaruh positif terhadap minat ulang nasabah
menggunakan internet banking.
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup pada penelitian ini difokuskan pada minat nasabah
menggunakan internet banking sebagai variabel dependen sedangkan pengaruh
atas teknologi, kemudahan, risiko dan fitur layanan sebagai variabel independen.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan secara langsung ataupun tidak
langsung antara variabel.
Penelitian ini dilakukan pada bank BNI Syariah kota palembang, adapun
penelitian ini menggunakan angket yang diberikan kepada responden secara acak
dengan sampel yang telah ditentukan, penelitian ini juga menggunakan kuesioner
sebagai instrumen penelitian, penelitian ini bersifat diskriptif, karena berdasarkan
tujuan penelitiannya, penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran yang
lebih detail mengenai pengaruh dari kemajuan teknologi informasi, kemudahan,
risiko dan fitur layanan terhadap minat dari nasabah menggunakan internet
banking.
Untuk membantu dalam melakukan analisis data statistik, maka peneliti
menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 23,
program ini digunakan untuk keperluan pengelolahan data berbagai jenis
penelitian.
28
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian Kuantitatif, yaitu merupakan salah
satu jenis kegiatan penelitian yang menggunakan rancangan terstruktur, formal
dan spesifik, serta mempunyai rancangan operasional yang detail.35
Metode ini
disebut penelitian kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan
analisis menggunakan statistik.36
C. Teknik Penentuan Sampel
1. Populasi
Populasi berasal dari kata bahasa inggris population yang berarti jumlah
penduduk. Dalam metode penelitian kata populasi digunakan untuk menyebutkan
serumpun atau sekelompok objek yang menjadi sasaran penelitian. Oleh karenanya
populasi penelitian merupakan keseluruhan dari objek penelitian yang dapat
berupa manusia, hewan, tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup dan
sebagainya yang mana objek ini dapat menjadi sumber suatu penelitian.37
Populasi
yang akan dipilih dan akan dijadikan objek dalam suatu penelitian pada penelitian
ini adalah keseluruhan nasabah yang menggunakan internet banking pada Bank
BNI Syariah kota Palembang Sumatera Selatan,.
BNI Syariah Kota Palembang Sumatera Selatan menggunakan media
teknologi dalam memudahkan transaksi nasabah yaitu dengan produk internet
banking. Sebagai salah satu layanan yang mempermudah nasabah melakukan
transaksi, minimnya jumlah nasabah yang menggunakan layanan dari internet
banking menimbulkan banyak pertanyaan datang dari pihak bank sendiri, apakah
masyarakat terutama nasabah bank BNI Syariah tidak bisa mengoperasikan
35
Muslich Anshori dan Sri Iswati, Metodologi Penelitian Kuantitatif,(Surabaya:
Airlangga University Press, 2009), hal.13 36
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Cetakan III
(Bandung: ALFABETA, 2007)hal. 7 37
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Prenada Media
Grup, 2005) hal. 99
29
jaringan internet yang ada, atau minat dari masyarakat sendiri kurang untuk
menggunakan layanan internet banking, selama satu tahun terakhir kemajuan
penggunaan layanan internet banking mengalami penurunan, begitu juga pada
layanan lainnya seperti Mobile Banking dan SMS Banking.
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari keseluruan individu pada populasi, sampel
yang diambil harus benar-benar mewakili, secara umum besarnya sampel yang
diperlukan sangat dipengaruhi oleh maksimum error (e) dan derajat kepercayaan
dalam penaksiran populasi tersebut. Nilai maksimun error (e) sebesar 10%,
sedangkan populasi yang ada sebanyak 148 populasi.38
Dalam menentukan
sampel rumus yang dipakai menggunakan Slovin sampling, adapun cara
penyelesaiannya adalah
keterangan:
n= jumlah sampel
N= jumlah total populasi
e= standar error
Dengan rumusan diatas, maka penentuan jumlah sampel dapat dilakukan
sebagai berikut :
= 59.67
Hasil dari perhitungan diatas adalah 59.67 maka jumlah sampel dalam
penelitian ini sebanyak 60 sampel, dari jumlah populasi sebanyak 148.
38
Sumber : Bank BNI Syariah kota Palembang
30
D. Definisi Operasional
Dalam penelitian ini faktor yang mempengaruhi minat nasabah menggunakan
internet banking pada bank BNI Syariah kota Palembang (Y), adalah pengaruh
teknologi informasi (X1), Kemudahan (X2), Risiko (X3), dan fitur layanan (X4),
dengan meregresikan masing-masing variabel antara variabel bebas dengan variabel
terikat maka akan didapati pengaruh dari setiap variabel, dengan menggunakan skala
likert maka akan menjadi beberapa pertanyaan dalam kuesioner, dengan lima pilihan
jawaban diantaranya Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Netral (N),
Setuju (S), Sangat Setuju (SS).
1. Variabel Terikat (Dependen)
Variabel terikat (dependen) pada penelitian ini adalah minat nasabah
menggunakan internet banking pada BNI Syariah Palembang, minat adalah
kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah; keinginan yang lebih
banyak menarik perhatia.39
Minat nasabah dalam menggunakan internet
banking tergantung kepada kebutuhan masing-masing setiap individu baik
dalam jangka waktu lama maupun sementara.
2. Variabel Bebas (Independen)
Variabel bebas (independen) dalam penelitian ini terbagi menjadi 4
yaitu sebagai berikut :
1. Teknologi Informasi (X1)
Peran teknologi informasi pada dunia perbankan sangatlah penting dan
tidak dapat dipisahkan karena teknologi informasi ikut serta dalam melakukan
transaksi di dunia perbankan salah satunya metode input, proses dan output
39
KBBI online http://kbbi.web.id/minat dikembangkan oleh Ebta
Setiawan, diakses pada 18 januari 2018.
31
yang digunakan teller pada mesin penghitung uang.40
Persepsi atas teknologi
ifnormasi dapat diukur dengan :
a. Kecepatan dalam menggunakan internet banking
b. Banyaknya manfaat yang didapatkan dari internet banking
c. Keefektifan transaksi yang dilakukan menggunakan internet banking
d. Mendukung aktivitas nasabah
2. Kemudahan Penggunaan (X2)
Kemudahan dalam menggunakan internet banking dapat menarik
perhatian dari nasabah untuk menggunakan teknologi, kemudahan dalam
penggunaan internet banking memberikan banyak keuntungan,
diantaranya:
a. Dapat menghemat waktu nasabah sehingga tidak perlu datang
langsung kelokasi
b. Transaksi yang dibutuhkan nasabah tersedia pada produk internet
banking
c. Kemudahan nasabah dalam pengoperasian, mudah dipelajari/
dipahami bagi nasabah sendiri,
d. Internet banking sangat fleksibel karna dapat dilakukan dimana
saja.
3. Persepsi Risiko (X3)
Persepsi risiko merupakan suatu anggapan yang menghadirkan
penilaian individu terhadap kemungkinan yang akan terjadi baik itu
positif ataupun negatif dari suatu transaksi yang dilakukan.41
Adapun
persepsi nasabah atas risiko pada internet banking diantaranya:
40
Tata Sutarbi, Analisis Sistem Informasi (Jakarta: Andi 2004) hal. 14 41
Nur Rani Faradilla,“Persepsi Resiko Konsumen dalam Prilaku
belanja”,dalamhttp://www.academia.edu/6378979/Persepsi_Resiko_Kon
sumen_Dalam_Prilaku_Belanja. Diakses pada 17 Januari 2018
32
a. Terjaminnya keamanan nasabah menggunakan internet banking
b. Tingginya keamanan pada produk internet banking
c. Bank menjamin atas keamanan transaksi yang dilakukan melalui
internet banking
d. Internet banking memiliki keamanan yang tinggi atas bahaya virus
komputer
4. Fitur Layanan (X4)
Fitur layanan yang disediakan sangat menjadi sebuah peran penting
dalam menjaga kepuasan nasabah mengunakan suatu produk yang
disediakan, beberapa indikator yang ada dalam fitur layanan diantaranya
kelengkapan fasilitas yang disediakan, mampu memberikan solusi bagi
kebutuhan nasabah, keamanan dari serangan virus yang ada, minimnya
biaya yang digunakan dalam suatu produk42
.
5. Minat nasabah menggunakan internet banking (Y)
Minat nasabah menggunakan internet banking dapat diukur dalam
beberapa indikator diantaranya
a. Keinginan untuk menggunakan di masa mendatang
b. Sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan
c. Adanya keikutsertaan keluarga yang menggunakan internet banking
d. Keinginan untuk mengajak orang lain menggunakan internet banking
42
Gilang Rizky Amijaya, ―Pengaruh Persepsi Teknologi Informasi,
Kemudahan dan Fitur Layanan Terhadap Minat Ulang Nasabah Bank dalam
Menggunakan Internet Banking‖. Skripsi Universitas Diponogoro Semarang,
Diakses pada 30 September 2018
33
43
Sutarman Pengantar teknologi Informasi (Jakarta: Bumi Aksara 2009) hal. 103 44
Almuntaha, Eska, ―Faktor-faktor yang mempengaruhi pengadopsian teknologi
internet banking oleh Nasabah di Indonesia, Skripsi Yogyakarta, Universitas Islan
Indonesia, diakses pada 30 September 2018.
No Variabel Dimensi Indikator Skala
1.
Teknologi Informasi (X1)
Teknologi informasi tidak
hanya sekedar pada
teknologi komputer
(perangkat keras dan
lunak), melainkan juga
untuk mengirim
informasi.43
Kecepatan dalam
produk
Kecepatan dalam
penggunaan internet
banking
Skala
Likert
Manfaat akan produk Banyaknya manfaat
yang diperoleh
Keefektifan dari
produk
Keefektifan dalam
menggunakan internet
banking
Aktivitas yang sesuai
Internet banking
mendukung aktivitas
yang dilakukan nasabah
2.
Kemudahan (X2)
Davis memberikan indikator-
indikator dalam sebuah
kemudahan teknologi
informasi diantaranya
kemudahan penggunaan, dan
dipelajari, memudahkan
dalam suatu pekerjaan,
menambah pengetahuan dan
keterampilan dalam teknologi
informasi.44
Waktu yang singkat
Menghemat waktu
nasabah tidak perlu
untuk datang langsung
ke kantor
Skala
Likert
Kelengkapan dari
produk
Mencakup kebutuhan
yang diperlukan oleh
nasabah
Kemudahan dalam
penggunaan
Mudah dalam
penggunaan
Fleksibel Fleksibel karena dapat
dilakukan dimana saja
34
45
Engel, James. F. (1995), Prilaku Konsumen., Dwimastia Harlan, ―Pengertian
kemudahan penggunaan, kepercayaan dan risiko persepsian terhadap minat
bertransaksi menggunakan E-Banking pada UMKM di kota Yogyakarta”, Skripsi
Universitas Negeri Yogyakarta. Diakses pada 20 agustus 2018 46
Ismanto Setyobudi, Konsumen dan Prilaku Prima (Malang: Gava Media, 2004)
hal. 23 47
Komarudin, Kamus Perbankan (Jakarta: Grafindo, 1994) hal.94
3
Risiko (X3)
Semakin besar risiko
persepsian, semakin besar
keterlibatan pelaku ekonomi
dalam menggunakan sistem.45
Tidak adanya risiko
yang tinggi
Tidak adanya risiko
yang tinggi Skala
Likert Keamanan yang
terjamin
Adanya keamanan
yang dijamin oleh pihak
bank
4
Fitur Layanan (X4)
Setiap kegiatan
yangmenguntungkan dalam
suatu kumpulan dan
menawarkan kepuasan
meskipun hasilnya tidak
terikat pada produk atau
fisik.46
Kelengkapan
Fasilitas pada internet
banking yang sudah
lengkap
Skala
Likert Harga
Murahnya biaya pada
internet banking.
Kelengkapan dalam
produk
Menjamin setiap
kebutuhan nasabah dalam
melakukan transaksi
5.
Minat (Y)
Suatu rasa suka dan
ketertarikan pada suatu hal
tanpa adanya keterpaksaan.47
Melakukan pemakaian
secara berulang
Nasabah akan
menggunakan internet
banking secara berulang
Skala
Likert
Kepentingan daya
guna
Kesesuaian dengan
kebutuhan nasabah,
Adanya dukungan Mendapatkan dukungan
dari luar,
Referensikan kepada
orang lain
Merekomendaasikan
kepada nasabah lain
35
E. Teknik Pengumpulan Data
Pengertian sumber data adalah informasi yang memiliki arti bagi
penggunanya. Teknik pengumpulan data merupakan alat ukut yang diperlukan
dalam melaksanakan suatu penelitian. Data yang dikumpulkan dapat berupa
angka-angka, keterangan tertulis, informasi lisan dan beragam fakta yang
berhubungan dengan penelitian yang diteliti.48
Data terbagi menjadi dua yaitu
data primer dan data skunder. Adapun penjelasan tentang data primer dan data
skunder sebagai berikut :
a. Data Primer,
Sumber data adalah data yang didapatkan secara langsung oleh
sumbernya, diambil untuk pertama kalinya kepada pengumpul data.49
Sumber
data primer pada penelitian ini adalah hasil dari jawaban angket atau
kuesioner yang didapatkan dari nasabah bank BNI Syariah
b. Data Skunder,
Sumber data skunder merupakan sumber data penelitian yang
diperoleh secara tidak langsung melalui media prantara, data skunder yang
dibutuhkan pada penelitian ini seperti buku-buku dan literatur yang berkaitan
dengan penelitian ini.
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah :
a. Dokumentasi
Adalah metode pengumpulan data yang dilakukan melalui mengkaji
beberapa buku atau literatur yang relevan dan mendukung pokok persoalan yang
48
Riduwan dan Engkos A Kuncoro, Cara Menggunakan dan Memaknai Path
Analysis, (Bandung: ALFABET, 2014) hal 213 49
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, Cetakan III
(Bandung: ALFABETA, 2007) hal. 137
36
diteliti.50
Dokumentasi yang ada dan sudah tersedia seperti data aplikasi nasabah
dan mengenai profil dari Bank BNI Syariah kota Palembang Sumatera Selatan.
b. Kuesioner (angket)
Angket atau kuesioner merupakan daftar pertanyaan yang didistribusikan
melalui perantara diisi dan dikembalikan dan juga dapat diisi dibawah
pengawasan peneliti. Angket pada umumnya meminta keterangan tentang fakta
yang diketahui oleh responden atau juga mengenai pendapat atau sikap.51
Peneliti
menggunakan cara pengumpulan data dengan daftar pertanyaan yang telah
disiapkan dan disusun sedemikian rupa, sehingga responden hanya mengisi atau
menandainya dengan mudah dan cepat untuk memperoleh jawaban sesuai dengan
penelitian. Skala pengukuran yang digunakan pada kuesioner dalam penelitian
ini menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok tentang kejadian atau gejala
sosial.52
Dengan menggunakan skala likert maka variabel yang akan diukur
dijabarkan menjadi dimensi dan menjadi sub variabel, kemudian dijabarkan
kembali menjadi indikator-indikator yang dapat diukur. Indikator yang terukur
dapat dijadikan untuk membuat instrumen yang bersifat pertanyaan yang akan
dijawab oleh responden. Adapun skala likert yang akan dipakai pada penelitian
ini adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1
Skala likert
No. Jawaban Kode Bobot
1. Sangat Tidak Setuju STS 1
50
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, Cetakan III
(Bandung: ALFABETA, 2007) hal. 39 51
Nasution, Metode Research, (Jakarta: Bumi Askara, 1996), hal. 128 52
Riduwan dan Engkos A Kuncoro, Cara Menggunakan dan Memaknai Path
Analysis, (Bandung: ALFABET, 2014) hal. 20
37
2. Tidak Setuju TS 2
3. Netral N 3
4. Setuju S 4
5. Sangat Setuju SS 5
F. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
analisis persamaan regresi linier berganda, uji t, uji f, koefisien determinasi dan
asumsi klasik, adapun tahapan-tahapan adalah sebagai berikut :
1. Pengujian Validitas
Pengujian ini merupakan suatu alat ukur test dalam kuesioner. Validitas
artinya sejauh mana test dapat mengukur dengan tepat dan dapat dipertanggung
jawabkan kebenarannya.53
Pengujian validitas tiap butir digunakan untuk analisis
item, yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan
jumlah skor butir.54
Pengujian Validitas digunakan untuk menguji sejauh mana
alat pengukur dapat mengungkapkan ketepatan gejala yang dapat diukur. Alat
ukur yang digunakan pada pengujian validitas adalah daftar-daftar pertanyaan
yang telah diisi oleh responden dan akan diuji hasilnya untuk menentukan valid
atau tidaknya suatu data.
2. Pengujian Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah alat ukur untuk mengukur suatu kueioner yang
merupakan indeks dari variabel atau konstruk.55
Kuesioner dikatakan reliabel jika
53
Danang Sunyoto, Teori, Kuesioner dan Analisi Data untuk pemasaran dan
Perilaku Konsumen, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013) hal.132 54
Sugiono dan Agus Susanto, Cara Mudah Belajar SPSS dan LISREAL, (Bandung:
ALFABETA, 2015) hal. 377 55
Danang Sunyoto, Teori, Kuesioner dan Analisi Data untuk pemasaran dan
Perilaku Konsumen, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013) hal. 141
38
kuesioner tersebut dilakukan pengukuran berulang akan mendapat hasil yang
sama, kuesioner dinyatakan reliabel jika nilai alpa cronbach > 0,6 maka
dinyatakan reliabel, apabila nilai alpa cronbach kurang dari <0,6 maka
dinyatakan tidak reliabel, pengujian reliabelitas ini menggunakan bantuan
program SPSS..
3. Uji Asumsi Klasik
Data yang didapatkan merupakan data skunder, untuk menentukan
ketepatan akan dilakukan pengujian atas beberapa asumsi klasik yang
mendasari pada model regresi, adapun diantaranya :
a. Uji Normalitas
Pengujian normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi
residual. Uji normalitas merupakan uji salah satu bagian dari persyaratan
analisis data atau biasa disebut uji asumsi klasik, tujuannya untuk
mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati
distribusi normal.56
Distribusi normal mengandung arti bahwa data
memusat pada nilai rata-rata atau median, untuk menguji normalitas dalam
penelitian ini menggunakan cara uji statistik non parametic Kolmogorov-
Sminornov (K-S)
b. Uji Multikolinearitas
Uji ini merupakan bentuk pengujian untuk asumsi dalam analisis
regresi berganda, yang menyatakan bahwa variabel independen harus
terbebas dari gejala multikolinearitas, yang merupakan gejala korelasi
antara variabel independen. Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model
dengan menggunakan regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel
bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terdapat korelasi antara
56
Siti nurhasanah, praktikum statistika 2 untuk ekonomi dan Bisnis, (Jakarta:
Salemba Empat 2016) hal.62
39
variabel bebas. Jika nilai tolerance > 0.10 atau sama dengan nilai VIF < 10
maka tidak terjadi multikolinearitas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji terjadinya perbedaan
varianc erisidual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang
lain. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki
persamaan varianc erisidual suatu periode pengamatan dengan periode
pengamatan yang lain sehingga dapat dikatakan model tersebut
homokesdasitas. Untuk menguji heteroskedastisitas menggunakan cara uji
glajser dengan meregresikan nilai absolute residual terhadap variable
independen.
Berdasarkan pengujian heteroskedastisitas didapati bahwa model
penelitian terjadi heteroskedastisitas didapati bahwa model penelitian ini
terjadi heterokedastisitas, sehingga perlu dilakukan pengujian ulang
dengan menggunakan metode Weighted Least Squares (WLS) dengan
tujuan model dapat bersifat homokedastisitas sehingga seluruh variable
dapat digunakan dalam penelitian.
4. Uji Hipotesis
a. Uji Parsial (Uji t)
Uji ini bertujuan untuk menunjukan seberapa jauh pengaruh satu
variabel penjelasan/independen secara individual dalam menerangkan
variasi variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan membandingkan
antara t-hitung dengan t-table, uji dilakukan dengan cara :
Jika t table > t hitung, maka variabel independen tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen
Jika t table < t hitung, maka variabel independen berpengaruh
terhadap variabel dependen
40
Pengujian juga dapat dilakukan melalui pengamatan nilai signifikansi t
pada tingkat yang digunakan dalam penelitian ini sebesar 5%, analisis
didasarkan pada perbandingan antara nilai signifikansi t dengan nilai
signifikansi 0.05. dimana syarat-syarat adalah sebagai berkut :
1) Jika Signifikansi t <0.5 maka variabel independen berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen.
2) Jika signifikansi t > 0.05 maka variabel independen tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen.
b. Uji Simultan (Uji f)
Uji f digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh secara
bersama-sama variabel devenden, yaitu menunjukan pengaruh tingkat
signifikan 0.05 atau 5% melalui program SPSS. Adapun pengujian
dilakukan dengan cara :
Jika F hitung < F table (F<0.05), maka variabel-variabel
independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel
dependen.
Jika F hitung > F table (F>0.05), maka variabel-variabel
independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel
dependen.
41
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lembaga
1. Sejarah Bank BNI Syariah
Berlandaskan pada Undang-Undang No. 10 tahun 1998, pada tanggal 29
April 2000 didirikan Unit Unit Syariah (UUS) BNI dengan 5 kantor cabang di
kota Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara dan Banjarmasin, dan
selanjutnya UUS berkembang menjadi 25 kantor cabang dab 31 kantor cabang
pembantu.
Berdasarkan keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor 12/41/KEP.
GBI/2010 tanggal 21 mei 2010 mengenai pemberian izin usaha kepada PT
Bank BNI Syariah, dan didalam Corporate Plan UUS BNI tahun 2000
ditetapkan bahwa status UUS bersifat temporer dan akan dilakukan spin off
tahun 2009, rencana tersebut terlaksana pada tanggal 19 juni 2010 dengan
beroperasinya BNI Syariah sebagai Bank Umum Syariah (BUS).
Untuk mewujudkan visinya yang lama menjadi ―universal Banking‖ BNI
membuka layanan perbankan yang sesuai dengan prinsip syariah dengan
sistem dual sistem bangking, yaitu menyediakan layanan umum dan syariah.
Hal ini sesuai dengan UU No. 10 Tahun 1998 yang memungkinkan bank-bank
umum untuk membuka layanan syariah. Diawali dengan pembentukan tim
bank Syariah di tahun 1999, Bank indonesia kemudian mengeluarkan ijin
prinsip dan usaha untuk pengoperasiannya unit usaha syariah, setelah itu BNI
Syariah menerapkan strategi pengembangan jaringan cabang syariah.57
57
http://www.bnisyariah.co.id/en/sejarah-bni-syariah diakses pada 22januari 2018
42
Adapun visi dan misi PT.BNI Syariah Palembang adalah sebagai berikut :
a. Visi
Visi bank BNI Syariah cabang palembang adalah menjadi bank
syariah yang unggul dalam layanan dan kinerja dengan menjalankan
bisnis sesuai kaidah sehingga Insya Allah membawa berkah
b. Misi
a) Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa
perbankan syariah
b) Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor.
c) Memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan peduli pada
pelestarian lingkungan.
d) Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggaanuntuk
berkarya dan berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan
ibadah
2. Struktural Organisasi BNI Syariah Palembang
Adapun struktur organisasi yang terdapat pada bank BNI syariah cabang
Palembang berdasarkan lampiran surat keputusan DIREKSI No.
KP/129/DIR/R adalah sebagai berikut:
43
Gambar 4.2 Sruktural Bank BNI Syariah Cabang Palembang
3. Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab
Dalam menjalankan tugas operasional bank BNI Syariah Palembang
baik itu pemimpin, pimpinan bidang operasional sampai dengan unit
pelayanan seperti struktur organisasi masing-masing mempunyai tugas,
wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:
Branch Manager
1. Memipin kegiatan secara menyeluruh sesuai dengan garis
kebijaksanaan yang telah ditentukan oleh Dewan Komisaris dan
Rapat Umum Pemegang Saham.
2. Melakukan koordinasi dengan seluruh staf.
Operational Manager
M. Rusdy
Branch Manage
Nitrawan Purnama
Custumer sales head
Ferdian Safry
Operatinal Head
Uzulka Ubandriati
General Affaris Head
Rina Mardiana
Teller
Elly setiawaty
Rendra Octa Chandra
Financing Support Asst
Ratna Huriani
Administration Asst
Indri Ticel Leone
Custumer Service
Hilvia Hijriah
Nutul Asmaulina
Operational Assisten
Tri Cahya Nita
Pegawai Outsourching
Juliadi
Rizki Arinda
44
3. Menyusun rencana kerja bulanan, tahunan yang merupakan
penjabaran dari kebijaksanaan umum Dewan Komisaris
4. Memberikan persetujuan pembiayaan sesuai dengan limit weweng
5. Menandatangani surat-surat untuk kepentingan intern maupun
ektern bank
6. Menandatangani persetujuan bilyet giro dan formulir-formulir,
dokumen-dokumen dalam transaksi bank. Menyusun laporan yang
diperlukan oleh Dewan Komisaris atau pihak yang terkait
7. Bertanggung jawab atas harta dan hutang bank.
Operational Head
1. Sebagai asisten utama pimpinan
2. Mendatangani nota atau surat, warkat dan dokumen lainnya
bersama-sama pemimpin dalam kegiatan operasional bank.
3. Mengkoordinasi seluruh bidang (operasional, administrasi umum)
4. Mengusulkan atau memberi pertimbangan serta persetujuan
pembiayaan
5. Meneliti laporan periodik (Mingguan,Bulanan, Triwulan dan
tahunan)
6. Mengusulkan kepada pimpinan, dewan komisaris tentang
pelayanan baru yang dapat diberikan bank kepada masyarakat, dan
juga atas penerimaan pegawai, gaji/ pangkat/ jabatan seluruh
karyawan.
7. Mengadakan mutasi karyawan untuk kepentingan bank
8. Mengajukan neraca dan perhitungan Rugi Laba tahunan serta
laporan-laporan kepada Dewan Direksi.
45
Financing Support Asst
1. Menghimpun dana yang bersumber dari masyarakat dan
menyalurkan kembali kepada masyarakat
2. Mengatur, mengkoordinasi dan mengawasi semua aktivitas yang
berhubungan dengan pembiayaan.
3. Mengurus kelengkapan dokumen-dokumen yang berhubungan
dengan pembiayaan dan mengarsipkan.
4. Menilai secara hukum agunan-agunan
5. Menyiapkan dan membuat surat pengikat untuk pembiayaan yang
telah disetujui
6. Melaksanakan pembinaan terhadap nasabah baik yang berjalan
lancar maupun kurang lancar dan diragukan
Custumer Service Head
1. Membantu pelayanan atau penerangan kepada calon-calon nasabah
dengan baik dan lengkap tentang usaha bank dan produk yang
ditawarkan
2. Melayani pembukan rekening baik tabungan maupun deposito
3. Mencari alternatif perolehan dan sebanyak-banyaknya
4. Menyimpan kartu seperti tanda tangan nasabah
5. Membantu nasabah dalam melengkapi berkas persyaratan yang
akan diajukan
6. Membuat rekapitulasi atas semua transaksi
Operational Assisten
1. Memimpin, mengawasi dan bertanggung jawab atas terlaksananya
kelancaran kerja dibagian operasionalnya serta membuat laporan
berkala atas hasil pekerjaan kepada direksi
46
2. Melakukan analisis pasar yang mencakup mengenai penghimpunan
dana untuk didayagunakan secara optimal dalam kegiatan
pembiayaan dan pengembangan bank.
3. Memeriksa semua transaksi dan mutasi keuangan harian
4. Mengelolah pembiayaan dan pengeluaran keuangan pada
umumnya
Administration Assisten
1. Mengelolah administrasi penerimaan
2. Mengelolah kearsipan file yang bersifat umum (Surat masuk /
keluar)
3. Menyelesaikan pos terbuka dan aktivitas umum
4. Membuat dan menyusun nota-nota pembukaan intern (aktivitas
umum)
5. Memelihara hubungan dengan pihak luar
6. Menyusun gabungan laporan logistik perbulan, material dan
kepegawaian.
B. Gambaran Umum Responden
Responden yang dipilih dalam penelitian ini merupakan responden
yang menjadi nasabah pada bank BNI Syariah Kota Palembang Sumatera
Selatan, populasi yang dipilih pada penelitian ini adalah nasabah yang
menggunakan internet banking, dari jumlah populasi yang ada dibagi
kembali agar mendapatkan jumlah sampel yang di butuhkan.
1. Analisis Karakteristik Responden
Karakteristik responden pada penelitian ini meliputi Jenis kelamin,
usia, pekerjaan, dan pendapatan perbulan, adapun diskripsi karakteristik
responden sebagai berikut :
47
a. Jenis Kelamin
Karakteristik jenis kelamin disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.1
Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)
Pria 29 48,3
Wanita 31 51,7
Jumlah 60 100
Sumber Diolah
Tabel 4.1 menunjukan bahwa responden dengan jenis kelamin Pria
sebanyak 29 orang (48.3%) dan responden dengan jenis kelamin
wanita sebanyak 31 orang (51,7%)
b. Usia
Karakteristik responden berdasarkan usia disajikan pada tabel berikut
Tabel 4.2
Karakteristik responden berdasarkan Usia
Usia Jumlah Persentase (%)
15-25 tahun 6 10.0
26-35 tahun 22 36,7
36-45 tahun 19 31,7
46-55 tahun 9 15,0
56 tahun keatas 4 6,7
Total 60 100,0
Sumber : Diolah
Pada tabel 4.2 dijelaskan bahwa karakteristik responden
berdasarkan usia, 15-25 tahun sebanyak 6 orang (10%), 26-35 tahun
48
sebanyak 22 orang (36,7%), 36-45 tahun sebanyak 19 orang (31,7%),
dan responden dengan usia 56 tahun keatas sebanyak 4 orang (6,7%).
c. Pekerjaan
Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan adalah sebagai berikut:
Table 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan Jumlah Persentase (%)
Pelajar/Mahasiswa 3 5.0
Wiraswasta 8 13.3
Wirausaha 25 41.7
Pegawai Swasta 13 21.7
PNS 9 15.0
Lainnya 2 3.3
Total 60 100
Sumber : Diolah
Dari tabel 4.3 dapat dijelaskan bahwa karakteristik responden
berdasarkan pekerjaan, pelajar/Mahasiswa sebanyak 3 orang (5,0%)
Wiraswasta 8orang (13,3%), wirausaha sebanyak 25 (41.7%) Pegawai
Swasta 13 orang (21,7%), PNS 9 orang (15%) dan lainnya sebanyak 2
orang (3,3%).
d. Pendapatan Perbulan
Table 4.4
Karakteristik Responden berdasarkan Pendapatan Perbulan
Pendapatan Jumlah Persentase (%)
Dibawah 1juta 2 3.3
1 sampai 3 juta 21 35.0
Diatas 3 juta 37 61.7
Total 60 100
Sumber : Diolah
49
Tabel 4.4 menunjukan karakteristik responden berdasarkan pendapatan
perbulan, yang mana responden yang pendapatan dibawah 1 juta perbulan
sebanyak 2 orang (3.3%), 1 sampai 3 juta perbulan sebanyak 21 orang
(35%) dan responden yang berpenghasilan diatas 3juta sebanyak 37orang
(61.7%).
C. Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Uji Validitas menunjukan sejauh mana alat pengukur yang
dipergunakan untuk mengukur apa yang akan diukur, yaitu dengan
mengkorelasikan antara skor yang dperoleh pada masing-masing item
pertanyaan dengan skor total individu, pengujian validitas dilakukan
dengan bantuan komputer menggunakan program SPSS untuk Windows
versi 23.
Tabel 4.5
Uji Validitas
Pertanyaan Nilai R Nilai Sig Signifikan
Persepsi Informasi (X1)
B1 0.801 000 Valid
B2 0.498 000 Valid
B3 0.279 031 Valid
B4 0.505 000 Valid
Kemudahan Penggunaan (X2)
C1 0.280 030 Valid
C2 0.462 000 Valid
C3 0.612 000 Valid
C4 0.374 004 Valid
Persepsi Risiko (X3)
50
D1 0.470 000 Valid
D2 0.442 000 Valid
D3 0.369 004 Valid
D4 0.630 000 Valid
Persepsi Fitur Layanan (X4)
E1 0.681 000 Valid
E2 0.801 000 Valid
E3 0.460 000 Valid
E4 0.267 039 Valid
Minat Menggunakan (Y)
F1 0.402 001 Valid
F2 0.599 000 Valid
F3 0.297 021 Valid
F4 0.355 005 Valid
Sumber : Diolah
b. Uji Reliabilitas
Butir kuesioner dinyatakan reliabel apabila jawaban terhadap
kuesioner konsisten. Untuk menentukan kuesioner reliabel atau tidak
reliabel dapat dilihat dari hasil Alpha Cronbach’s, kuesioner yang reliabel
apabila hasil dari Alpha Cronbach’s diatas dari 0,06 dan tidak reliabel
apabila dibawah 0,06.
Table 4.6
Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,825 20
51
Berdasarkan tabel 4.6 nilai Alpha Cronbach’s sebesar 0,825 yang mana
lebih besar dari 0,06, maka dapat dikatakan bahwa bukti kuesioner reliabel
atau handal.
D. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji Normlitas pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah
variabel penelitian berdistribusi normal atau tidak, uji normalitas diujikan
pada masing-masing variabel, pada penelitian ini menggunakan aplikasi
SPSS versi 23, adapun output data yang telah diolah sebagai berikut :
Table 4.7
Uji Normalitas
52
53
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 60
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation ,86497307
Most Extreme Differences Absolute ,107
Positive ,107
Negative -,088
Test Statistic ,107
Asymp. Sig. (2-tailed) ,086c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Jika dilihat dari hasil table 4.7 diatas nilai signifikansi pada
kolmogorov Smirnov yaitu 0.86 yang mana lebih besar dari 0.05 sehingga
dapat dikatakan bahwa data tersebut berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinearitas
Table 4.8
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 4,065 1,541 2,638 ,011
informasi -,083 ,127 -,109 -,652 ,517 ,339 2,946
kemudahan ,439 ,124 ,474 3,558 ,001 ,536 1,866
risiko ,025 ,122 ,028 ,202 ,841 ,480 2,085
layanan ,291 ,126 ,392 2,300 ,025 ,328 3,046
a. Dependent Variable: minat
54
Berdasarkan uji multikolinearitas pada table 4.8 dapat diketahui bahwa :
a. Variabel Informasi memiliki nilai tolerance 0.339 > 0.1 dan nilai VIF 2.946 <
10.00, menunjukan bahwa variabel tersebut tidak mengalami gejala
Multikolinearitas
b. Variabel Kemudahan memiliki nilai tolerance 0.536 > 0.1 dan nilai VIF
sebesar 1.866 < 10.00, menunjukan bahwa variabel tersebut tidak mengalami
gejala Multikolinearitas
c. Variabel risiko memiliki nilai tolerance sebesar 0.480 > 0.1 dan nilai VIF
sebesar 2.085 < 10.00, menunjukan bahwa variabel tersebut tidak mengalami
gejala Multikolinearitas
d. Variabel layanan memiliki nilai tolerance sebesar 0.328 > 0.1 dan nilai VIF
sebesar 3.046< 10.00, menunjukan bahwa variabel tersebut tidak mengalami
gejala Multikolinearitas
c. Uji Heteroskedastisitas
Pada uji Heteroskedastisitas dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 4.9
Uji Heteroskodastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 2,406 ,823 2,922 ,005
informasi -,049 ,068 -,154 -,721 ,474
kemudahan -,028 ,066 -,073 -,429 ,670
risiko ,045 ,065 ,126 ,697 ,489
layanan -,084 ,068 -,269 -1,236 ,222
a. Dependent Variable: RES2
55
Hasil dari table 4.9 adalah nilai dari informasi adalah 0,474 lebih besar dari
0.05, kemudahan sebesar 0.670 > 0.05,risiko sebesar 0.489 > 0.05 dan Layanan
sebesar 0.222 > 0.5, sehingga dapat dikatakan bahwa data tersebut tidak terjadi
heteroskedastisitas.
d. Uji t (Uji Parsial)
Table 4.10
Uji t (Uji Parsial)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 4,065 1,541 2,638 ,007
informasi -,083 ,127 -,109 -,652 ,517
kemudahan ,439 ,124 ,474 3,558 ,001
risiko ,025 ,122 ,028 ,202 ,841
layanan ,291 ,126 ,392 2,300 ,005
a. Dependent Variable: minat_nasabah
Pengolahan uji t dilakukan dengan secara parsial masing-masing variabel bebas
yang dapat mempengaruhi variabel terikat. Pengaruh secara parsial dapat dilihat
dari perbandingan nilai probabilitas t hitung terhadap taraf signifikan yang telah
ditentukan yaitu 0.05, adapun dalam menentukan t table adalah
t table = (a/2 : n-k-1)
t table = (0,05/2 : 60 - 4 - 1)
t table = 0,25 : 55
t table = 2,004
56
berdasarkan table 4.10 dapat dijelaskan bahwa :
1. Pengaruh informasi terhadap minat Nasabah
Dari hasil uji t didapatkan nilai t hitung 0.652 < t table 2,004, dan nilai
signifikan 0,07 > 0.05 jadi dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan H1
ditolak.
2. Pengaruh Kemudahan terhadap minat nasabah
Dari hasil uji t didapatkan nilai t hitung 3,558> 2.004, dan nilai signifikan
0,01< 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak H1 diterima.
3. Pengaruh Risiko terhadap Minat nasabah
Dari hasil uji t didaptkan nilai t hitung 0.202< 2.004 dan nilai Signifikan
0.841>0.05 maka dapat disimpulkan H0 diterima dan H1 ditolak
4. Pengaruh layanan terhadap minat nasabah
Dari hasil uji t maka didapatkan nilai t hitung 2.300>2.004 dan nilai
signifikan 0,005<0.05 maka dapat dinyatakan H0 ditolak dan H1 diterima
e. Uji f (Uji Simultan)
Tabel 4.11
Uji F (Uji Simultan)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 40,191 4 10,048 12,519 ,000b
Residual 44,143 55 ,803
Total 84,333 59
a. Dependent Variable: minat
b. Predictors: (Constant), informasi, kemudahan, risiko, fitur layanan
57
Correlations
Informasi Kemudahan Risiko Layanan Minat
Informasi Pearson Correlation 1 ,405** ,512
** ,805
** ,413
**
Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000 ,001
N 60 60 60 60 60
Kemudahan Pearson Correlation ,405** 1 ,668
** ,458
** ,628
**
Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000 ,000
N 60 60 60 60 60
Risiko Pearson Correlation ,512** ,668
** 1 ,521
** ,493
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 60 60 60 60 60
Layanan Pearson Correlation ,805** ,458
** ,521
** 1 ,536
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 60 60 60 60 60
Minat Pearson Correlation ,413** ,628
** ,493
** ,536
** 1
Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000 ,000
N 60 60 60 60 60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Dalam menentukan nilai uji Ftable rumus pencariannya adalah
(K : N-K)
Ftable = (4:60-4)
Ftable = 4 : 56
Ftable =2,56
Keterangan : K = Jumlah Variabel bebas
N= Jumlah Responden/ Sampel
58
Berdasarkan table 4.11 diketahui nilai ftabel sebesar 2,56 dengan taraf
signifikan dibawah 0.05 dari pengelolahan data diatas didapatkan bahwa
Fhitung sebesar 12,519 lebih besar dari 2,56 (12,519> 2,56) dengan signifikan
0,000<0.05, maka dapat dinyatakan variabel layanan, kemudahan, risiko, dan
informasi berpengaruh signifikan terhadap minat nasabah menggunakan
internet banking, sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha
diterima.
E. Pembahasan
Y=(X1) 0,109+ (X2) 0,474+(X3) 0,028 +(X4) 0,392+e (896)
Berdasarkan hasil pengujian statistik parsial, variabel teknologi informasi tidak
memiliki pengaruh yang signifikansi sebesar 0,07 terhadap minat nasabah
menggunakan internet banking, maka dapat disimpulkan bahwa semakin
berkembangnya teknologi informasi, maka akan mempengaruhi minat nasabah
menggunakan internet banking.
Variabel kemudahan memiliki pengaruh positif yang signifikan sebesar 0,01
terhadap terhadap minat nasabah menggunakan internet banking, artinya semakin
tinggi kemudahan pada internet banking, maka semakin mempengaruhi minat
nasabah menggunakan internet banking.
Variabel risiko tidak memiliki pengaruh yang signifikansi sebesar 0,841 terhadap
minat nasabah menggunakan internet banking, artinya semakin tinggi risiko pada
internet banking maka semakin mengurangi minat nasabah menggunakan internet
banking.
Variabel fitur layanan memiliki pengaruh positif yang signifikansi sebesar 0,005
terhadap minat nasabah menggunakan internet banking, artinya semakin tinggi fitur
layanan maka akan mempengaruhi minat nasabah menggunakan internet banking.
59
Hasil analisis secara simultan atau bersama-sama variabel teknologi informasi,
kemudahan, risiko dan fitur layanan didapatkan nilai signifikansi sebesar 0.000<
0.05, dan menunjukkan bahwa H0 ditolak, dan Ha diterima, sehingga dapat
disimpulkan bahwa semakin tinggi teknologi informasi, kemudahan penggunaan,
peminimalisiran risiko dan peningkatan fitur layanan, maka akan semakin tinggi
penggunaan nasabah terhadap internet banking.
60
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Variabel persepsi teknologi informasi berpengaruh signifikan terhadap
minat nasabah menggunakan internet banking yang mana didapatkan pada
nilai uji korelasi sebesar 0.413 (41.3%), sedangkan hasil dari uji t
mendapatkan nilai signifikan sebesar 0,517,dan nilai uji t sebesar -0,652
2. variabel kemudahan berpengaruh signifikan terhadap minat menggunakan
internet banking dengan nilai yang didapatkan pada uji korelasi sebesar
0.628 (62,8%) Variabel kemudahan berpengaruh positif terhadap minat
ulang nasabah menggunakan internet banking, ditandai dengan nilai t
hitung variabel adalah 3,558 dan lebih besar dari pada t tabel (2,004). Dan
juga pada signifikansi uji parsial didapatkan nilai signifikansi sebesar
0,001 lebih kecil dari nilai signifikansi 0,05
3. Variabel risiko memiliki pengaruh terhadap minat nasabah menggunakan
internet banking dengan nilai uji korelasi yaitu sebesar 0.493 (49.3%),
sedangkan hasil dari uji t nilai signifikan sebesar 0,641 lebih kecil dari
nilai signifikan dari ttable yaitu 2,004 dan 0,202 pada nilai ttable. Lebih besar
dari nilai t hitung taraf signifikan sebesar 0.05
4. Layanan berpengaruh signifikan terhadap minat menggunakan internet
banking dengannilai uji korelasi sebesar 0.536 (53.6%) nilai thitung variabel
adalah 2,300 dan lebih besar dari pada ttabel (2,004). Pengaruh yang
diberikan bersifat positif, hal ini terlihat dari besarnya koefisien variabel
fitur layanan pada persamaan regresi yaitu sebesar 0,392.
5. Dari semua variabel yang telah di uji, variabel kemudahan merupakan
yang paling berpengaruh terhadap minat nasabah menggunakan internet
61
banking yang mana didapatkan nilai ttable sebesar 3,558 lebih besar dari
nilai thitung yaitu 2,004 dan juga nilai signifikan sebesar 0,01 lebih kecil
dari 0,05.
B. SARAN
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disampaikan beberapa saran yang
sekiranya dapat memberikan manfaat bagi lembaga maupun pembaca, berikut
saran-saran yang dapat penulis sampaikan, diantaranya:
1. Variabel teknologi informasi tidak memiliki pengaruh positif terhadap
minat nasabah dalam menggunakan internet banking, maka diharapkan
perusahaan tetap menjaga produk internet banking seiring dengan
kemajuan dari bidang teknologi.
2. Variabel kemudahan berpengaruh positif terhadap minat nasabah
menggunakan internet banking, maka diharapkan perusahaan tetap
berusaha mempertahankan dan meningkatkan produk internet banking
yang berhubungan dengan nasabah menjadi lebih baik lagi. Hal ini agar
nasabah terus berkelanjutan menggunakan fasilitas internet banking, yang
mana dapat menghemat waktu baik bagi pihak bank maupun pihak
nasabah.
3. Variabel risiko memiliki pengaruh terhadap minat nasabah menggunakan
internet banking meskipun tidak terlalu besar nilai dari uji variabel risiko,
akan tetapi risiko yang ada pada internet banking harus tetap di
minimalisir, maka diharapkan kepada pihak bank untuk lebih
meningkatkan keamanan pada produk internet banking.
4. Fitur layanan memiliki nilai pengaruh yang signifikan terhadap minat
nasabah menggunakan internet banking, maka dari itu perusahaan
diharapkan lebih meningkatkan dari segi pelayanan yang tersedia, semakin
62
baik nasabah dengan tingkat pelayanan yang ada maka akan
mempengaruhi nilai kepuasanpada nasabah.
5. Kepada para akademisi yang ingin melakukan penelitian tentang faktor
yang mempengaruhi minat nasabah menggunakan internet banking,
penulis menyarankan agar dapat lebih memberikan teori-teori terbaru yang
ada, selain itu juga diharapkan menggunakan metode penelitian yang
berbeda dengan yang telah dijelaskan, sehingga ada perbedaan dan dapat
menjadi perbandingan, peneliti juga menyarankan agar lebih memperluas
sampel yang akan digunakan pada penelitian selanjutnya, dengan tujuan
supaya hasil penelitian yang didapat menjadi lebih akurat dan lebih baik.
63
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Kemala Effendi Jawas Fitri, 2015 Pengaruh Kualitas Layanan Bni Internet
Banking Terhadap Kepuasan Nasabah (Studi Pada Nasabah
Pengguna Bni Internet Banking Di Kota Bandung, Jurnal Vol.2, No.2
Agustus, Universitas Telkom.
Abdul Ghofur Ansori,2007. Perbankan Syariah di Indonesia. Yogyakarta: UGM
Press.
Adi Warman a Karim.2013 Bank Islam Analisis fiqih dan Keuangan. Jakarta: Pt Raja
Grafindo Persada.
Aisyah Amanah faktor-faktor yang mempengaruhi minat nasabah menggunakan
interner banking,dalam http://digilib.uin-
suka.ac.id/.../BAB%20I,%20V..pdf.
A Kadir, 2003. Pengenalan Sistem Informasi, Yogyakarta: Andi
Amalia Euis, Al-Arif M. Nur Rianto. 2010. Teori Mikroekonomi : Suatu
perbandingan Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensional. Jakarta:
Kencana Prenada Media Grup.
Antonio,M. Syafi’i.2001. Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek. Jakarta: Gema Insani.
Arifin Zainal.2006. Dasar-dasar Manajeman Bank Syariah. Jakarta: Pustaka Alvabet.
IKAPI.
Arikunto,suharsimi. 1998. Prosedur penelitian : suatu pendekatan praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.
Atep Adya Barat, 2004.Dasar-Dasar pelayanan Prima, Jakarta: Elex Media
Komputindo,
Aulia Rahman 2017 pengertian E-Banking dan M-Banking, serta penerapan E-
Banking‖, dalam http://Safrilblog .wordpress. com/2013/07/03/
pengertian-e-banking-dan-m-bangking-serta-prinsip-penerapan-e-
banking/
Budi Agus Riswandi, 2015Aspek Hukum Internet Banking, Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada,
64
Budi Raharjo, 2001 Aspek Teknology dan keamanan dalam Internet Banking,
Jakarta: PT Insan Indonesia
Burhan Bungiri, 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Prenada Media
Grub
Danang Sunyoto, 2013. Teori Kuesioner dan Analisis Data untuk pemasaran dan
Perilaku Konsumen, Yogyakarta Graha Ilmu
El-Najjar, Ahmad.1972. Ban Bila Fawaid Ka Istiratijayyah lil tanmiyah al-
iqtishadiyyah, penerjemah Muhammad Bisri (Jeddah: King Abdul
Aziz Universitas Press.
Fajar Laksana. 2008. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Guza,Afril.2008. Undang-Undang perbankan Syariah No.21 tahun 2008 dan Surat
Berharga Syariah Negara UU RI no.19. Jakarta: Asa Mandiri.
Hafid nur, Yudha, 2015. Analisis pengaruh Persepsi Nasabah Terhadap internet
banking Adoption , Julnal No.4 Vol. 4
Herawati, Jajuk dan Prayekti, 2011, Pengaruh dimensi Internet Banking service
quality dan kepercayaan nasabah terhadap kepuasan Nasabah.
AKMENIKA UPY.
http://www.bnisyariah.co.id/en/sejarah-bni-syariah
Iskandarwasid, Dadang Sunendar 2011. Strategi Pembelajaran Bahasa, Bandung:
Rosda cetakan ke-3 hal.113
Ismanto setyobudi, 2004. Konsumen dan pelayanan Prima, malang: Gava Media
Kamir, 2005. Etika Custumer Service, Jakarta: PT Raja Grafindo
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online http://kbbi.web.id/minat
Kasmir.2012. Dasar-dasar perbankan edisi Revisi. Jakarta PT. Raja Grafindo
Persada.
Komarudin, 1994, Kamus Perbankan, Jakarta: Grafindo,
Kotler. 2002. Pemasaran di indonesia analisa perencanaan implementasi dan
pengendalian. Jakarta: salemba empat.
65
Malayu, Hasibuan,2008. Dasar-dasar Perbankan, Jakarta: Bumi Aksara
Muhammad Firdaus NH, dkk.2005. Konsep dan Implentasi Bank Syariah. Jakarta:
Renaisan.
Muslich Anshori dan Sri Iswati, 2009. Metode penelitian kuantitatif, Surabaya: Air
Langga University Press
Nasution, 1996. Metode Research, Jakarta: Bumi Askara
Nur Shofiana, 2011. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat
Kepercayaan Nasabah Pengguna Internet banking di Bank Syariah
Mandiri Cabang Semarang Skripsi—IAIN Walisongo, Semarang,
Nelson Tampubolon, Surat Edaran: Penerapan Manajemen Risiko pada Aktivitas
Pelayanan Jasa Bank Melalui Internet (Internet Banking),
http://www.bi.go.id/biweb/utama/peraturan/se-6-18-04-apnp.pdf
diakses pada 11 November, 2017.
Nurhasanah,Siti.2016. Praktikum Statistika 1 untuk Ekonomi dan Bisnis. Jakarta:
Salemba Empat.
Nurhasanah,Siti.2016. Praktikum Statistika 2 untuk Ekonomi dan Bisnis. Jakarta:
Salemba Empat.
Nury Effendi,Setiawan Maman.2016. Ekonometrika Pendekatan teori dan terapan.
Jakarta: Salemba empat.
Priyanto,Duwi.2011. Paham Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta.
Rani Faradilla nur, 2018. Persepsi Resiko Konsumen Dalam Perilaku Belanja.
Diakses melalui http://www.academia.edu/6378979/Persepsi-resiko-
konsumen-dalam-perilaku-belanja
Rambat Lupiyoadi, 2001. Manajeman Pemasaran Jasa Teori dan Praktik, Jakarta:
Salemba Empat,
66
Ratih Hurriyati Bauran, 2010, Pemasaran dan loyalitas pelanggan, Bandung,
Alfabeta,
Ratih, Wijayanti, 2009. Analisis Technology Acceptance (TAM) terhadap faktor-
faktor yang mempengaruhi penerimaan nasabah terhadap layanan
internet banking, Skripsi Gunadarma Depok
Ridwan dan Akuncoro Engkos, 2-14. Cara Menggunakan dan Memakai Path
Analysis, Bandung: ALFABET
Rizky Yudhi Dewantara, Giga Bawa Laksana, dan Endang Siti Astuti (2015)
Pengaruh Persepsi Kemanfaatan, Persepsi Kemudahan Penggunaan,
Persepsi Resiko Dan Persepsi Kesesuaian Terhadap Minat
Menggunakan Mobile Banking (Studi Pada Nasabah Bank Rakyat
Indonesia (BRI) Kantor Cabang Rembang) Jurnal Administrasi
Bisnis Vol. 26 No. 2 Universitas Brawijaya
Rochaety,Ety.Dkk. 2007. Metode Penelitian Bisnis dengan Aplikasi SPSS. Jakarta:
Mitra Wacana.
Sugiono, 2007. Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D, Bandung: ALFABETA
Sutarman, 2009, Pengantar Teknologi Informasi, Jakarta : Bumi Aksara
Swastha dan Irwan, 2001. Prilaku Konsumen, Bandung: ALFABET
Syafi’i,Antonio.2001. Bank syariah dan Praktek. Jakarta: Gema Insani.
Tata Sutarbi,2004, Analisis Sistem Informasi Jakarta : Andi
T. Hani handoko, 2004. Manajeman Analisis Prilaku Konsumen, Yogyakarta: BPFE
Triagus blog : http://agustiadi.blogspot.co.id/2007/09/mencermati-risiko-interner-
banking.html?m=1
Undang-undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.
67
Vebrika ST, Helza 2007. “Pengaruh Kualitas Jasa Internet Banking Terhadap
Kepuasan Konsumen, Thesis. Universitas Gunadarma,
Wardhana Aditya, (2015) Pengaruh Kualitas Layanan Mobile Banking (M-Banking)
terhadap kepuasan Nasabah di Indonesia. Jurnal Manajeman Vol.10
No. 2 Universitas Telkom
Wiroso. 2013 Prinsip Dasar Perbankan Syariah, Jakarta: IAI
DAFTAR PERTANYAAN (KUESIONER)
Berilah tanda silang pada jawaban yang dianggap paling benar, hanya ada
satu jawaban pada setiap pertanyaan
A. Karakteristik Responden
1. Nama Responden :
2. Alamat :
(berikan tanda X pada jawaban)
3. Jenis Kelamin :
a. Laki-laki b. Perempuan
4. Usia :
a. 15 – 25 tahun b. 26 – 35 tahun
c. 36 – 45 tahun d. 46 – 55 tahun
e. 56 tahun keatas
5. Pekerjaan :
a. Pelajar b. Wiraswasta
c. Wirausaha d.Pegawai Swasta
e.PNS f. Lainnya...........
6. Pendapatan Perbulan :
a. dibawah Rp. 1.000.000,- b. Rp. 1.000.000 sampai Rp. 3.000.000,-
c. diatas Rp. 3.000.000,-
Pertanyaan- pertanyaan dibawah ini dibuat untuk mengetahui indikator nasabah Bank
BNI Syariah kota Palembang terhadap Internet Banking,
Berikan tanda ceklis pada jawaban yang anda pilih
Keterangan :
1 = Sangat Tidak Setuju (STS)
2 = Tidak Setuju (TS)
3 = Netral (N)
4 = Setuju (S)
5 = Sangat Setuju (ST)
B. Persepsi Atas Teknologi
No. Pernyataan STS TS N S SS
1. kecepatan menggunakan
internet banking sangat tinggi
2. Banyak manfaat dari internet
banking bagi nasabah
3. Transaksi yang dilakukan
menggunakan internet
banking sangat efektif
4. Internet banking sangat
mendukung aktivitas saya
C. Persepsi Kemudahan Menggunakan Internet Banking
No. Pernyataan STS TS N S SS
1.
Menggunakan internet
banking sangat menghemat
waktu karena tidak perlu
datang ke lokasi
2. Internet banking dapat
melakukan segala transaksi
yang dibutuhkan nasabah
3. Internet sangat mudah
digunakan oleh setiap
nasabah
4.
Menggunakan internet
banking sangat fleksibel
karena dapat dilakukan
dimana saja
D. Persepsi Atas Risiko
No. Pernyataan STS TS N S SS
1. Menggunakan internet
banking tidak memiliki
resiko yang tinggi
2. Internet banking memiliki
keamanan yang tinggi
3.
Bank sangat menjamin
keamanan transaksi yang
dilakukan melalui internet
banking
4.
Internet banking memiliki
keamanan yang tinggi
terhadap bahaya virus
komputer
E. PERSEPSI ATAS FITUR LAYANAN
No. Pernyataan STS TS N S SS
1. Bank menyediakan transaksi
yang lengkap dalam internet
banking
2. Internet banking memiliki
fasilitas yang lengkap
3. Biaya pada internet banking
sangat murah
4. Internet banking menjamin
setiap kebutuhan nasabah
dalam melakukan transaksi
F. MINAT MENGGUNAKAN INTERNET BANKING
No. Pernyataan STS TS N S SS
1.
Saya berkeinginan untuk
terus menggunakan internet
banking dimasa yang akan
datang
2. Internet banking sangat
sesuai dengan kebutuhan
saya
3.
Saya mendapatkan dukungan
yang besar dari rekan-rekan
maupun keluarga dalam
menggunakan internet
banking
4.
Saya merekomendasikan
kepada orang lain untuk
menggunakan internet
banking