pengaruh risk profile good corporate governance...

138
PENGARUH RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS DAN CAPITAL TERHADAP PERTUMBUHAN LABA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2011-2017 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE) Oleh : Heva Amalia (11140850000048) PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/2018 M

Upload: nguyenthuy

Post on 24-Aug-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

PENGARUH RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE,

EARNINGS DAN CAPITAL TERHADAP PERTUMBUHAN LABA BANK

UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2011-2017

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Ekonomi (SE)

Oleh :

Heva Amalia

(11140850000048)

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/2018 M

Page 2: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

i

PENGARUH RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE,

EARNINGS DAN CAPITAL TERHADAP PERTUMBUHAN LABA BANK

UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2011-2017

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Heva Amalia

NIM 11140850000048

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I

Dr. Indo Yama Nasarudin, S.E., MAB

NIP. 19741127 200112 1 002

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/2018 M

Page 3: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari Rabu, 10 April 2018 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa:

1. Nama : Heva Amalia

2. NIM : 11140850000048

3. Jurusan : Perbankan Syariah

4. Judul Skripsi : Pengaruh Risk Profile, Good Corporate

Governance, Earnings dan Capital Terhadap

Pertumbuhan Laba Bank Umum Syariah di

Indonesia Periode 2011-2017

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan serta kemampuan yang

bersangkutan selama proses Ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk

melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 10 April 2018

1. Ahmad Zubaidi, MA (__________________________)

NIP. 19720415 200501 1 005 Penguji I

2. Ay Maryani, S.E., M.Si (__________________________)

NIDN. 2019057902 Penguji II

Page 4: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings
Page 5: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings
Page 6: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama lengkap : Heva Amalia

2. Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 1 Desember 1995

3. Alamat : Jl. Benda Barat XI, Perumahan Palm

Residence 2 Blok C8, RT 07 RW 13,

Kelurahan Pondok Benda, Kecamatan

Pamulang, Tangerang Selatan, Banten.

4. Telepon : 0858 1331 3432

5. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN FORMAL

1. SD Negeri 6 Ciputat : Tahun 2002 – 2008

2. SMP Negeri 4 Tangerang Selatan : Tahun 2008 – 2011

3. SMA Negeri 1 Tangerang Selatan : Tahun 2011 – 2014

4. S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta : Tahun 2014 – 2018

III. PENDIDIKAN NON FORMAL

1. LBPP LIA Pamulang 2011 – 2012

IV. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Anggota Divisi Pemberdayaan Perempuan Himpunan Mahasiswa

Jurusan Perbankan Syariah (2015-2016)

2. Anggota Divisi Hubungan Antar Lembaga Himpunan Mahasiswa

Jurusan Perbankan Syariah (2016-2017)

3. Bendahara Kuliah Kerja Nyata UIN Kelompok 089 (2017)

V. PENGALAMAN KERJA

1. Internship Divisi Sharia Advisory and Assurance Unit Usaha Syariah -

Kantor Pusat Maybank Indonesia Sentral Senayan III (Januari 2018-

Maret 2018)

Page 7: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

vi

VI. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Buchori Muslim

2. Ibu : Susana Yuliawaty

3. Alamat : Jl. Benda Barat XI, Perumahan Palm

Residence 2 Blok C8, RT 07 RW 13,

Kelurahan Pondok Benda, Kecamatan

Pamulang, Tangerang Selatan, Banten.

Page 8: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

vii

ABSTRACT

Heva Amalia. The Influence of Risk Profile, Good Corporate Governance,

Eaning and Capital on Profit Growth of Sharia Public Banks in Indonesia from

2011-2017.

The purpose of this research is to analyze the influence of the level of bank

healh with Risk Profile, Good Corporate Governance, Earnings, and Capital

(RGEC) method that consist of Non Performing Financing (NPF), Finance to

Deposit Ratio (FDR), Good Corporate Governance (GCG), Return On Assets

(ROA), amd Capital Adequacy Ratio (CAR) on Profit Growth of Sharia Public

Banks in Indonesia. Samples in this research are 8 sharia public banks in Indonesia

from 2011-2017. This research used panel data regression analysis with Eviews

version 9 and Microsoft Excel 2013.

The result shows that independent variable (NPF, FDR, GCG, ROA and

CAR) simultaneously have significant effect towards Profit Growth wit a

significance level of 5%. In partially, the obtained result shows that NPF and ROA

have effect on Profit Growth, meanwhile FDR, GCG and CAR had no effect on

Profit Growth with a significance level of 5%.

Keyword : RGEC, NPF, FDR, GCG, ROA, CAR, Profit Growth

Page 9: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

viii

ABSTRAK

Heva Amalia. Pengaruh Risk Profile, Good Corporate Governance, Earning

dan Capital Terhadap Pertumbuhan Laba Bank Umum di Indonesia Periode

2011-2017

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh tingkat

kesehatan bank dengan metode Risk Profile, Good Corporate Governance, Earning

dan Capital (RGEC) yang diproyeksikan dengan Non Performing Financing

(NPF), Finance to Deposit Ratio (FDR), Good Corporate Governance (GCG),

Return On Assets (ROA), amd Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap

pertumbuhan laba pada bank umum syariah di Indonesia. Sampel dalam penelitian

ini adalah 8 bank umum syariah di Indonesia tahun 2011-2017. Penelitian ini

menggunakan analisis regresi data panel dengan program Eviews versi 9 dan

Microsoft Excel 2013 dan teknik pengambilan data sampel dengan purposive

sampling.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan variabel

independen NPF, FDR, GCG, ROA dan CAR memiliki pengaruh signifikan

terhadap pertumbuhan laba (PL) dengan tingkat signifikansi 5%. Secara parsial

hasil menunjukkan bahwa NPF dan ROA memiliki pengaruh terhadap laba,

sedangkan FDR, GCG dan CAR tidak memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan

laba dengan tingkat signifikansi 5%.

Kata Kunci: RGEC, NPF, FDR, GCG, ROA, CAR, Pertumbuhan Laba

Page 10: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat Rahmat dan

Karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat beserta Salam

semoga senantiasa terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada

keluarganya, para sahabatnya yang membimbing umatnya menuju jalan kebenaran.

Penulisan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh

gelar Strata Satu Sarjana Ekonomi Jurusan Perbankan Syariah Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun judul penelitian ini adalah “Pengaruh

Risk Profile, Good Corporate Governance, Earning dan Capital Terhadap

Pertumbuhan Laba Bank Umum Syariah di Indonesia Peiode 2011-2017”.

Penulis menyadari bahwa banyak pihak yang telah membantu dalam

penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis dalam kesempatan ini

menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Kepada kedua orang tua, Ayahanda Buchori Muslim dan Ibunda Susana

Yuliawaty yang memberikan kasih sayang, dukungan moral maupun materil,

nasihat, motivasi dan doa yang tidak pernah putus untuk keberhasilan dan

kebahagiaan penulis. Serta adik penulis, Alvina Mai Sarah yang memberikan

semangat dan mengibur penulis.

2. Kepada keluarga besar Hj. Mardani dan Bapak Majid yang telah memberikan

semangat dan tauladan baik kepada penulis.

3. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

4. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Ibu Cut Erika Ananda SE., MBA selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah dan

Fitri Damayanti SE., M.Si selaku Sekretaris Jurusan Perbankan Syariah,

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

mengesahkan secara resmi judul penelitian sebagai bahan skripsi dan telah

membantu memberikan izin kepada penulis sehingga penulisan skripsi berjalan

dengan lancar.

Page 11: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

x

6. Bapak Dr. Indo Yama Nasarudin, SE., MAB selaku Dosen Pembimbing yang

telah meluangkan waktu, nasihat, arahan dan masukkan yang sangat berharga

selama penelitian dan penulisan skripsi ini.

7. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan wawasan dan ilmu

yang berharga dan bermanfaat bagi penulis.

8. Dien Ilham Genady, seorang yang telah menemani hingga skripsi selesai.

9. Icha, Anggi, Rizka, Evi, Yasmin, Ayu, Rita, Rara, sahabat yang selalu

menghibur, memotivasi, mendukung saat senang maupun sulit, suatu anugerah

yang luar biasa dapat dipertemukan dengan orang-orang hebat dan baik seperti

kalian.

10. Sahabat yang selalu mendukung serta menemani penulis selama perkuliahan,

Qisthi, Vicka, Pepep, Lita, Rahmi, Zul dan seluruh teman-teman Perbankan

Syariah 2014 yang tidak dapat disebutkan satu persatu, semoga Allah SWT

memudahkan langkah kita menuju cita-cita yang diinginkan.

11. Sahabat sehadiri bangku SMA Tuti, Wida, Nadia, Nabilah, Ratih, Angel, Ipeh,

Sasa, Shella, Ana dan yang lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu.

12. Teman-teman seperjuangan Seisdance 2014 (Saman Fakultas Ekonomi dan

Bisnis) yang telah mewarnai dan memberikan banyak pengalaman tidak

terlupakan selama di bangku kuliah.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Kritik dan

saran yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan di masa yang akan

datang. Semoga skripsi ini mampu memberikan manfaat bagi masyarakat dan dapat

dijadikan sebagai bahan referensi terutama bagi penelitian yang sejenis.

Jakarta, Juli 2018

Heva Amalia

NIM. 11140850000048

Page 12: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

xi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ........................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ....................................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................... iv

KEASLIAN KARYA ILMIAH ............................................................................. iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................................ v

ABSTRACT .......................................................................................................... vii

ABSTRAK ........................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix

DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang Penelitian .............................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah..................................................................................... 13

C. Pembatasan Masalah .................................................................................... 14

D. Rumusan Masalah ........................................................................................ 15

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................... 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 21

A. Landasan Teori ............................................................................................ 21

1. Kinerja Keuangan ................................................................................... 21

a. Laporan Keuangan......................................................................... 21

b. Rasio Keuangan ............................................................................. 23

2. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank ......................................................... 24

a. Pengertian Tingkat Kesehatan Bank ............................................. 24

b. Metode Pengukuran Tingkat Kesehatan Bank .............................. 25

c. Peringkat Komposit Tingkat Kesehatan Bank .............................. 32

3. Pertumbuhan Laba .................................................................................. 33

4. Perbankan Syariah .................................................................................. 34

a. Pengertian Perbankan .................................................................... 34

b. Perbankan Syariah ......................................................................... 34

B. Kerangka Pemikiran .................................................................................... 35

C. Keterkaitan Antar Variabel dan Hipotesis ................................................... 37

1. Hubungan Non Performing Financing terhadap pertumbuhan laba. ...... 37

Page 13: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

xii

2. Hubungan Financing to Deposit Ratio terhadap pertumbuhan laba. ...... 37

3. Hubungan Good Corporate Governance terhadap pertumbuhan laba. .. 38

4. Hubungan Return On Assets terhadap petumbuhan laba ........................ 39

5. Hubungan Capital Adecuacy Ratio terhadap pertumbuhan laba. ........... 39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 41

A. Populasi dan Sampel .................................................................................... 41

B. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................................... 44

C. Sumber Data ................................................................................................ 45

1. Data Sekunder ......................................................................................... 45

D. Instrumen Penelitian .................................................................................... 46

1. Variabel Y (Dependent Variable) ........................................................... 46

2. Variabel X (Independent Varianble) ...................................................... 47

a. Risk Profile ...................................................................................... 47

b. Good Corporate Governance .......................................................... 49

c. Earning ............................................................................................ 50

d. Capital ............................................................................................. 51

E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 53

1. Field Research ........................................................................................ 53

2. Library Research (Studi Kepustakaan) ................................................... 54

3. Internet Research .................................................................................... 54

F. Teknik Pengelolaan Data ............................................................................. 54

1. Analisis Statistik Deskriptif .................................................................... 55

2. Uji Stationeritas ...................................................................................... 55

3. Uji Asumsi Klasik ................................................................................... 56

a. Uji Normalitas ............................................................................... 56

b. Uji Multikolinearitas ..................................................................... 56

c. Uji Heterokedastisitas .................................................................... 57

d. Uji Autokorelasi ............................................................................ 57

4. Model Regresi Data Panel ...................................................................... 58

a. Common Effect Model ................................................................... 58

b. Fixed Effect Model ........................................................................ 59

c. Random Effect Model .................................................................... 59

5. Pengujian Model ..................................................................................... 60

Page 14: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

xiii

a. Uji Chow ........................................................................................ 60

b. Uji Hausman .................................................................................. 60

6. Pengujian Hipotesis ................................................................................ 61

a. Uji t (parsial).................................................................................. 61

b. Uji F (simultan) ............................................................................. 61

c. Koefisen Determinasi (Adjusted R2) ............................................. 62

7. Persamaan Model Regresi Data Panel .................................................... 62

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 63

A. Temuan Hasil Penelitian .............................................................................. 63

1. Deskripsi Objek Penelitian ..................................................................... 63

a. Deskripsi Variabel Pertumbuhan Laba .......................................... 63

b. Deskripsi Variabel Non Performing Financing ............................ 66

c. Deskirpsi Variabel Financing to Deposit Ratio ............................ 68

d. Deskripsi Variabel Good Corporate Governance ......................... 70

e. Deskripsi Variabel Return On Assets ............................................ 72

f. Deskripsi Variabel Capital Adequacy Ratio.................................. 74

2. Profil Perusahaan .................................................................................... 77

a. PT. Bank Syariah Mandiri ............................................................. 77

b. PT. Bank Mega Syariah ................................................................. 77

c. PT. Bank BRISyariah .................................................................... 77

d. PT. Bank Syariah Bukopin ............................................................ 78

e. PT. Bank BNI Syariah ................................................................... 78

f. PT. Bank Victoria Syariah ............................................................. 79

g. PT. BCA Syariah ........................................................................... 79

h. PT. Panin Dubai Syariah ............................................................... 80

B. Pembahasan ................................................................................................. 80

1. Analisis Statistik Deskriptif .................................................................... 80

2. Uji Stasioneritas ...................................................................................... 83

3. Uji Asumsi Klasik ................................................................................... 84

a. Uji Normalitas ............................................................................... 84

b. Uji Multikolinearitas ..................................................................... 85

c. Uji Heteroskedastisitas .................................................................. 85

d. Uji Autokorelasi ............................................................................ 86

Page 15: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

xiv

4. Pengujian Model Regresi Data Panel ..................................................... 87

a. Common Effect Model ................................................................... 87

b. Fixed Effect Model ........................................................................ 88

c. Uji Chow ........................................................................................ 88

d. Random Effect Model .................................................................... 89

e. Uji Hausman .................................................................................. 90

5. Pengujian Hipotesis dengan Analisis Regresi Data Panel ...................... 91

a. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) .................. 91

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) .................................... 93

c. Uji Koefisien Determinasi (Uji R2) ............................................... 94

6. Persamaan Regresi Data Panel ................................................................ 95

7. Persamaan Model Regresi Tiap Bank ..................................................... 96

a. Persamaan Model Regresi BCA Mandiri.......................................96

b. Persamaan Model Regresi Bank Mega Syariah ............................ 97

c. Persamaan Model Regresi BNI Syariah ........................................ 97

d. Persamaan Model Regresi Bank Panin Dubai Syariah ................. 97

e. Persamaan Model Regresi BRISyariah ......................................... 97

f. Persamaan Model Regresi Bank Syariah Mandiri......................... 97

g. Persamaan Model regresi Bank Victoria Syariah .......................... 98

8. Interpretasi Hasil Penelitian .................................................................... 98

BAB V PENUTUP .............................................................................................. 104

A. Kesimpulan ................................................................................................ 104

B. Saran .......................................................................................................... 105

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 106

LAMPIRAN ........................................................................................................ 109

Page 16: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pertumbuhan Perbankan Syariah Periode 2008-2017 .......................... 3

Tabel 1.2 Rasio Keuangan Bank Umum Syariah ................................................. 3

Tabel 1.3 Laba Bank Syariah Tahun 2009-2017 .................................................. 7

Tabel 1.4 Penelitian Terdahulu ........................................................................... 16

Tabel 3.1 Populasi Penelitian .............................................................................. 42

Tabel 3.2 Proses Pengambilan Sampel Penelitian BUS di Indonesia ................. 43

Tabel 3.3 Sampel Penelitian .............................................................................. 44

Tabel 3.4 Perincian Waktu Penelitian ................................................................ 45

Tabel 3.5 Sumber Data Bank Umum Syariah .................................................... 46

Tabel 3.6 Kriteria Penetapan Peringkat NPF ..................................................... 48

Tabel 3. 7 Kriteria Penetapan Peringkat FDR .................................................... 49

Tabel 3.8 Kriteria Peringkat Faktor GCG .......................................................... 50

Tabel 3.9 Kriteria Penetapan Peringkat ROA .................................................... 51

Tabel 3.10 Kriteria Penetapan Peringkat CAR .................................................... 52

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif ............................................................................. 81

Tabel 4.2 Hasil Uji Augmented Dickey Fuller (ADF) ....................................... 83

Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas ................................................................ 85

Tabel 4.5 Hasil Uji White ................................................................................... 86

Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi ....................................................................... 86

Tabel 4.7 Hasil Regresi Data Panel Common Effect Model .............................. 87

Tabel 4.8 Hasil Regresi Data Panel Fixed Effect Model .................................... 88

Tabel 4.9 Hasil Uji Chow .................................................................................. 89

Tabel 4.10 Hasil Regresi Data Panel Random Effect Model................................ 90

Tabel 4.11 Uji Hausman ...................................................................................... 91

Tabel 4.12 Hasil Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) ................... 92

Tabel 4.13 Uji Signifikansi Simultan (F-Statistik) .............................................. 93

Tabel 4.14 Koefisien Determinasi (R2) ................................................................ 94

Tabel 4.15 Model Regresi Random Effect ........................................................... 95

Tabel 4.16 Model Regresi Tiap Bank .................................................................. 96

Tabel 4.17 Tabel Interpretasi Penelitian .............................................................. 98

Page 17: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Grafik NPF Bank Umum Syariah 2011-2017 ................................... 4

Gambar 1.2 Grafik FDR Bank Umum Syariah 2011-2017 .................................. 5

Gambar 1.3 Grafik ROA Bank Umum Syariah 2011-2017 .................................. 6

Gambar 1.4 Grafik CAR Bank Umum Syariah 2011-2017 .................................. 6

Gambar 1.5 Grafik Pertumbuhan Laba Bank Umum Syariah 2011-2017 ............ 8

Gambar 4.1 Pertumbuhan Laba Bank Umum Syariah 2011-2017 ...................... 64

Gambar 4.2 NPF Bank Umum Syariah 2011-2017 ............................................. 66

Gambar 4.3 FDR Bank Umum Syariah 2011-2017 ............................................. 69

Gambar 4.4 GCG Bank Umum Syariah 2011-2017 ............................................ 71

Gambar 4.5 ROA Bank Umum Syariah 2011-2017 ............................................ 73

Gambar 4.6 CAR Bank Umum Syariah 2011-2017 ............................................ 75

Gambar 4.7 Grafik Hasil Uji Normalitas ............................................................. 84

Gambar 4.8 Grafik Hasil Uji Normalitas setelah Transformasi.............................. 84

Gambar 4.9 Grafik Uji Heteroskedastisitas ......................................................... 85

Page 18: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Data Penelitian...................................................................... 109

Lampiran 2 : Statistik Deskriptif ................................................................ 113

Lampiran 3 : Uji Stasioner ......................................................................... 114

Lampiran 3 : Uji Asumsi Klasik ................................................................ 116

Lampiran 4 : Hasil Regresi Data Panel ...................................................... 118

Page 19: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Lembaga keuangan perbankan memiliki peranan yang penting dalam

perekonomian suatu negara. Perbankan mempunyai kegiatan yang

mempertemukan pihak yang membutuhkan dana (borrower) dan pihak yang

mempunyai kelebihan dana (saver). Melalui kegiatan perkreditan, bank

berusaha memenuhi kebutuhan masayarakat bagi kelancaran usahanya,

sedangkan dengan kegiatan penyimpanan dana, bank berusaha menawarkan

kepada masyarakat keamanan dananya dengan jasa-jasa lain yang dapat

diperoleh (Latumaerissa 2012:145).

Pengertian bank sebagai lembaga keuangan menurut UU No. 7/1992 Pasal

1 adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka

meningkatkan taraf hidup rakyat. Fungsi utama perbankan adalah sebagai

lembaga penghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan dan

menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit atau pembiayaan.

Bank syariah lahir dengan konsep dan filosofi yang berbeda jika

dibandingkan dengan bank konvensional. Di sini, bank konvensional

menerapkan bunga yang menjadi bagian integral dari seluruh kegiatan

bisnisnya, sedangkan bank syariah melarang penerapan bunga dalam semua

transaksi perbankan. (Rustam, 2013:4)

Bank syariah hadir sebagai solusi transaksi keuangan berbasis syariah

dengan berbagai tujuan diantaranya yaitu mengarahkan kegiatan ekonomi umat

untuk bermuamalat secara Islam khususnya bermuamalat dalam perbankan,

menciptakan keadilan di bidang ekonomi, untuk meningkatkan kualitas hidup

umat, menanggulangi masalah kemiskinan, menjaga stabilitas ekonomi dan

moneter dan menyelamatkan ketergantungann umat Islam terhadap bank non-

syariah (Sudarsono, 2008:43).

Sejarah perkembangan bank syariah di Indonesia diilhami dari

perkembangan bank syariah atau bank Islam di luar negeri yang diawali dengan

Page 20: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

2

berdirinya Bank Mit Ghamr pada 1963 di Mesir. Selanjutnya, muncul Dubai

Islamic Bank pada 1975; Islamic Development Bank pada 1975 di Jeddah,

Saudi Arabia; Faysal Islamic Bank pada 1977 di Mesir dan Sudan; Kuwait

Finance House pada 1997 di Kuwait; dan Bank Islam Malaysian Berhad

[BIMB] pada 1983 di Malaysia. (IBI, 2014:2)

Pendirian bank syariah di Indonesia berawal dari lokakarya “Bunga Bank

dan Perbankan” pada 18-20 Agustus 1990, yang kemudian dilanjutkan dengan

Musyawarah Nasional [MUNAS] IV Majelis Ulama Indonseia [MUI] di Hotel

Sahid Jakarta pada 22-25 Agustus 1990. Dengan dukungan pemerintah dan

masyarakat, terbentuk Bank Syariah pertama dengan nama PT. Bank Muamalat

Indonesia (BMI) pada 1 November 1991 di Jakarta. Berdasarkan Surat izin

prinsip dari dari Menteri Keuangan Republik Indonesia No.

1223/MK.013/1991 tanggal 5 November 1991, Bank Mumalat Indonesia resmi

beroperasi. Namun tidak diikuti pendirian bank syariah lainnya sehingga

perkembangan perkembangan bank syariah nyaris stagnan sampai tahun 1998.

(IBI, 2014:2)

Dikerenakan krisis ekonomi dan moneter pada tahun 1998 dan keluarnya

UU No. 10 Tahun 1998 tentang peluang usaha syariah bagi bank konvensional,

perbankan syariah mulai mengalami perkembangan dengan berdirinya Bank

Syariah Mandiri pada 1999 dan Unit Usaha Syariah [UUS] Bank Danamon

pada tahun 2000, serta bank-bank syariah dan Unit Usaha Syariah lain pada

tahun-tahun berikutnya. Kemudian pada tahun 2008, pemerintah bersama

dengan Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia mengeluarkan UU No. 20 tentang

Sukuk dan UU No. 21 tentang Perbankan Syariah. Setelah diterbitkannya

perundang-undangan tersebut, sejak tahun 1998 sistem perbankan syariah telah

menunjukkan perkembangan yang pesat, yaitu lebih dari 50 persen

pertumbuhan aset rata-rata pertahun (IBI, 2014:2). Sampai dengan 2017,

terdapat 13 Bank Umum Syariah (BUS) dan 21 Unit Usaha Syariah (UUS)

dengan perkembangan yang baik.

Berdasarkan tabel 1.1, terlihat bahwa jumlah Bank Umum Syariah yang

terus mengalami peningkatan mencerminkan penerimaan yang baik oleh

masyarakat akan hadirnya sistem lembaga keuangan syariah. Maraknya

Page 21: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

3

kehadiran bank dengan prinsip syariah tentu saja memicu adanya persaingan

antar bank. Bagi Bank Umum Syariah persaingan tidak hanya terjadi dengan

Bank Konvensional tetapi dengan bank konvensional yang mempunyai unit

syariah serta bank lainnya. Keadaan ini menuntut bank umum syariah untuk

ekstra keras dalam meningkatkan kinerjanya. Kinerja dari suatu bank perlu

diketahui oleh berbagai pihak karena kinerja bank mencerminkan tingkat

kesehatan dan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap bank tersebut. Berikut

tabel pertumbuhan bank syariah dan beberapa rasio kinerja keuangan:

Tabel 1.1

Pertumbuhan Perbankan Syariah Periode 2008-2017

Pertumbuhan Perbankan Syariah

Indikator 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Bank Umum Syariah

Jumlah

Bank 5 6 11 11 11 11 12 12 13 13

Jumlah

Kantor 576 711 1215 1390 1745 1998 2151 2121 1869 1841

Unit Usaha Syariah

Jumlah

Bank 27 25 23 24 24 23 22 22 22 21

Jumlah

Kantor 214 287 262 312 517 590 320 327 332 336

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

Jumlah

Bank 131 139 150 155 155 163 163 161 166 166

Jumlah

Kantor 202 223 286 364 364 402 439 433 453 454

Sumber: Laporan BI dan OJK (data diolah), 2017

Tabel 1.2

Rasio Keuangan Bank Umum Syariah

Rasio 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

NPF 2,52 2,22 2,26 4,86 5,1 4,42 4,28

FDR 88,94 100 100,32 94,62 93,94 85,99 81,36

ROA 1,79 2.14 2,67 0,85 1,07 0.63 1,10

CAR 16,63 14,13 14,42 15,74 13,76 16,63 16,91

Sumber: Laporan BI dan OJK (data diolah), 2017

Page 22: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

4

Namun maraknya perkembangan bank syariah tidak diikuti dengan

perkembangan rasio-rasio keuangan yang semakin menunjukan angka yang

fluktuatif dari tahun ke tahun seperti yang terlihat pada Tabel 1.2 diatas.

Berikut grafik perkembangan masing-masing rasio kinerja keuangan bank

umum syariah 2011-2017:

Gambar 1.1

Grafik NPF Bank Umum Syariah 2011-2017

Sumber: Laporan BI dan OJK (data diolah), 2017

Berdasarkan gambar 1.1 dapat dilihat terjadi tren peningkatan rasio Non

Perfoming Financing (NPF). Terlihat peningkatan sejak 2014-2015 dan

mengalami penurunan pada tahun 2015-2017. Pada tahun 2011 rasio NPF

sebesar 2,52% turun pada 2012 menjadi 2,22% kemudian naik menjadi 2,26%

pada tahun 2013 dan terus mengalami peningkatan pada tahun 2014 sebesar

4,86% hingga tahun 2015 sebesar 5,1%, setelah itu turun pada tahun 2016

menjadi 4,42% dan turun kembali pada tahun 2017 menjadi 4,28%. NPL/NPF

merupakan rasio antara kredit bermasalah terhadap kredit yang diberikan.

Rasio ini dipergunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam menyanggah

resiko kegagalan kredit oleh debitur (Aini, 2013). Semakin tinggi NPF maka

semakin menurun kinerja keuangan bank karena dengan adanya pembiayaan

bermasalah yang semakin besar dibandingkan dengan aktiva produktifnya

dapat mengakibatkan kesempatan untuk memperoleh pendapatan (income)

dari pembiayaan yang diberikan, sehingga mengurangi laba dan berpengaruh

buruk pada rentabilitas bank (Rahmania dan Wibowo, 2015).

2.5

2

2.2

2

2.2

6

4.8

6

5.1

4.4

2

4.2

8

2 0 1 1 2 0 1 2 2 0 1 3 2 0 1 4 2 0 1 5 2 0 1 6 2 0 1 7

Page 23: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

5

88

.94 10

0

10

0.3

2

94

.62

93

.94

85

.99

81

.36

2 0 1 1 2 0 1 2 2 0 1 3 2 0 1 4 2 0 1 5 2 0 1 6 2 0 1 7

Gambar 1.2

Grafik FDR Bank Umum Syariah 2011-2017

Sumber: Laporan BI dan OJK (data diolah), 2017

Kemudian berdasarkan gambar 1.2, terlihat Financing to Deposit Ratio

(FDR) stabil cenderung menurun secara umum dari tahun 2011 sampai dengan

2017. Dari mulai tahun 2011 sebesar 88,94%, tahun 2012 sebesar 100%, tahun

2013 sebesar 100,32%, tahun 2014 sampai tahun berikutnya terus turun

94,62%, 2015 sebesar 93,94%, 2016 sebesar 85,99%, hingga 2017 menjadi

81,36%. FDR adalah perbandingan pembiayaan yang diberikan oleh bank

dengan dana pihak ketiga yang berhasil dikerahkan oleh bank. FDR

menunjukkan kesehatan bank dalam memberikan pembiayaan (Suwiknyo,

2016:148). Berdasarkan peraturan yang dibuat oleh Bank Indonesia, rasio FDR

dikatakan sehat apabila berada dalam persentase antara 85% sampai dengan

110%. Semakin tinggi FDR maka laba yang diperoleh oleh bank akan

meningkat (dengan asumsi bank tersebut mampu menyalurkan kreditnya

dengan efektif sehingga diharapkan jumlah kredit macetnya rendah) (Aini,

2013).

Berdasarkan gambar 1.3, rasio Return On Assets (ROA) yang

mengalami naik turun dengan peningkatan dari tahun 2011-1013 kemudian

mengalami penurunan dari tahun 2013-1017 sehingga dapat dilihat tren

perkembangan ROA cenderung menurun. Pada tahun 2011 rasio ROA sebesar

1,79% naik pada 2012 sebesar 2.14% kemudia turun pada tahun 2013 menjadi

2,67% kemudian turun pada tahun 2014 menjadi 0,85% lalu naik kembali tahun

2015 menjadi 1,07% setelah itu turun menjadi 0,63% dan naik menjadi 1.10%

Page 24: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

6

Gambar 1.3

Grafik ROA Bank Umum Syariah 2011-2017

Sumber: Laporan BI dan OJK (data diolah), 2017

pada tahun 2017. ROA adalah rasio yang menggambarkan kemampuan bank

dalam mengelola dana yang diinvestasikan dalam keseluruhan aset yang

menghasilkan keuntungan. ROA merupakan gambaran prodiktivitas bank

dalam mengelola dana sehingga menghasilkan keuntungan (Suwiknyo:

2016:149). Maka semakin besar ROA, semakin besar pula tingkat keuntungan

yang dicapai dan semakin baik pula posisi perusahaan dari segi penggunaan

asset.

Gambar 1.4

Grafik CAR Bank Umum Syariah 2011-2017

Sumber: Laporan BI dan OJK (data diolah), 2017

1.7

9

2.1

4

2.6

7

0.8

5 1.0

7

0.6

3

1.1

2 0 1 1 2 0 1 2 2 0 1 3 2 0 1 4 2 0 1 5 2 0 1 6 2 0 1 7

ROA

16

.63

14

.13

14

.42

15

.74

13

.76

16

.63

16

.91

2 0 1 1 2 0 1 2 2 0 1 3 2 0 1 4 2 0 1 5 2 0 1 6 2 0 1 7

CAR

Page 25: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

7

Berdasarkan gambar 1.4, rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) mengalami

fluktuatif setiap tahunnya dari tahun 2011 sebesar 16,63%, tahun 2012 sebesar

14,13%, kemudian pada tahun 2013 sebesar 14,42%, tahun 2014 sebesar

15,74%, tahun 2015 turun menjadi 13,76% dan meningkat kembali sebesar

16,63% tahun 2016 hingga 16,91% tahun 2017. Capital Adequacy merupakan

kecukupan modal, menunjukkan kemampuan bank dalam mempertahankan

modal yang mencukupi dan kemampuan manajemen bank dalam

mengidentifikasi, mengukur, mengawasi dan mengontrol resiko yang timbul

yang dapat berpengaruh terhadap besarnya modal bank (Aini, 2013).

Nilai rasio CAR yang meningkat akan menghasilkan laba yang mengalami

peningkatan. Hal ini disebabkan oleh adanya peningkatan jumlah pada modal

sendiri sehingga modal sendiri tersebut dapat digunakan untuk mengelola

perusahaan yang tidak langsung juga akan meningkatkan laba perusahaan

perbankan (Cahyono dalam Doloksaribu 2012). Sehingga semakin besar CAR

yang dimiliki oleh suatu bank maka kinerja bank tersebut akan semakin baik,

konsekuensinya akan meningkatkan pertumbuhan laba yang dimiliki.

Tabel 1.3

Laba Bank Syariah Tahun 2009-2017

Sumber: Laporan BI dan OJK (data diolah), 2017

Tahun Laba

(milyar rupiah)

Pertumbuhan Laba

2008 432

2009 791 83,10%

2010 1051 32,87%

2011 1.475 40,34%

2012 2.541 72,27%

2013 3.278 29,00%

2014 1.786 -45,52%

2015 1.786 0%

2016 2.096 17,36%

2017 3.096 47,71%

Page 26: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

8

Kinerja keuangan merupakan alat ukur keberhasilan manajemen dalam

mengelola sumber daya suatu perusahaan, khususnya perbankan. Dengan

menggunakan rasio keuangan perusahaan dapat menilai bagaimana kondisi

keuangan perusahaan sehingga dapat dijadikan alat pengambil kebijakan.

Disamping itu rasio keuangan juga bermanfaat untuk memprediksi laba pada

waktu yang akan datang.

Laba merupakan perbedaan antara pendapatan yang direalisasi yang

timbul dari transaksi pada periode tertentu dengan biaya-biaya yang

dikeluarkan pada periode tersebut (Wardiah, 2013:300). Laba mempunya sifat

yang berubah-ubah dari tahun ke tahun. Informasi tentang laba selalu ingin

diketahui semua pihak yang berkepentingan yang berguna dalam proses

pengambilan keputusan dan pertimbangan prospek perusahaan dimasa

mendatang.

Gambar 1.5

Grafik Pertumbuhan Laba Bank Umum Syariah 2011-2017

Sumber: Laporan BI dan OJK (data diolah), 2017

Berdasarkan tabel 1.3 dan gambar 1.5 dapat dilihat bahwa pertumbuhan

laba bank syariah mengalami fluktuatif dimulai dari tahun 2009 sebesar

83,31%, tahun 2010 turun menjadi 32,87%, tahun 2011 sebesar 40,34%, tahun

2012 yang mengalami peningkatan sebesar 72,27%, pada tahun 2013

meningkat sebesar 29%, pada tahun 2014 menurun sebesar 45,52%, kemudian

pada tahun 2015 pertumbuhan laba sebesar 0% artinya laba yang diperoleh

pada tahun tersebut memiliki jumlah yang sama dari tahun sebelumnya, dan

40

.34

72

.27

29

-45

.52

0

17

.36

47

.71

2 0 1 1 2 0 1 2 2 0 1 3 2 0 1 4 2 0 1 5 2 0 1 6 2 0 1 7

PL

Page 27: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

9

mulai meningkat pada tahun 2016 sebesar 17,36% dan 2017 meningkat

kembali sebesar 47,71%.

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa laba yang diperoleh pada 2011

sampai dengan 2013 terus meningkat kemudian pada tahun 2014 mengalami

penurunan sampai akhirnya mulai tahun 2016 bangkit kembali meningkat

pertumbuahannya hingga tahun 2017. Terdapat faktor-faktor yang

mempengaruhi peningkatan maupun penurunan laba yang diperoleh bank

syariah, diantaranya penurunan yang terjadi dipengaruhi oleh perekonomian

global dan pemilu di dalam negeri pada tahun 2014.

Penilaian kinerja dapat dilakukan salah satunya dengan menilai kinerja

keuangan untuk mengetahui kesehatan bank. Sama halnya dengan bank

konvensional, perbankan syariah juga perlu diketahui tingkat kesehatannya.

Tingkat kesehatan bank adalah kemampuan suatu bank untuk melakukan

kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua

kewajibannya dengan baik dengan cara-cara sesuai dengan peraturan yang

berlaku (Kasmir, 2014:304). Bank yang mempunyai kinerja baik diharapkan

dapat menarik kepercayaan dan dukungan dari masyarakat serta mampu

menghasilkan laba yang optimal.

Ada beberapa metode yang digunakan untuk mengukur tingkat

kesehatan bank, salah satunya menggunakan pendekatan Peraturan Bank

Indonesia No. 9/1/PBI/2007 menggunakan metode CAMELS (Capital, Asset

Quality, Management, Earning, Liquidity, dan Sensitifity to merket risk) yang

diubah menjadi Peraturan Bank Indonesia No. 13/1/PBI/2011 tentang

penilaian tingkat kesehatan bank dengan menggunakan pendekatan resiko

(Risk-Base Bank Rating/RBBR) yang selanjutnya disebut dengan metode

RGEC (Risk Profile, Good Corporate Governance, Earnings, dan Capital).

Standar untuk melakukan penilaian kesehatan bank telah ditentukan

pemerintah melalui Otoritas Jasa Keuangan, yang bertugas sebagai pengawas

dalam sektor keuangan. Kesehatan Bank yang merupakan cerminan kondisi

dan kinerja bank merupakan sarana bagi otoritas pengawas dalam menetapkan

strategi dan fokus pengawasan terhadap bank. Selain itu, kesehatan bank juga

menjadi kepentingan semua pihak terkait, baik pemilik, pengelola

Page 28: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

10

(manajemen), serta masyarakat pengguna jasa Bank (Peraturan Otoritas Jasa

Keuangan Nomor 8/POJK.03/2014).

Kemudian peraturan tersebut disempurnakan menjadi penilaian tingkat

kesehatan bank dengan pendekatan risiko (Risk-Based Bank Rating), yang

diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 8/POJK.03/2014

tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha

Syariah dan diikuti dengan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor

10/SEOJK.01/2014 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah

dan Unit Usaha Syariah.

Risk-Based Bank Rating (RBBR) merupakan metode penilaian

kesehatan bank dengan menggunakan pendekatan risiko atau dikenal juga

dengan metode RGEC (Risk Profile, Good Corporate Governance, Earning

dan Capital). Penilaian ini mencakup penilaian terhadap empat faktor yaitu

Risk Profile (Profil Risiko), Good Corporate Governance (GCG), Earning

(Rentabilitas), dan Capital (Permodalan). Keempat faktor ini dianggap

mewakili secara keseluruhan terhadap kesehatan suatu perbankan.

Risk Profile (Profil Resiko) merupakan penilaian terhadap risiko

inheren dan kualiltas penerapan manajemen risiko dalam aktivitas operasional

bank. Penilaian resiko inheren merupakan penilaian atas risiko kredit, risiko

pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko reputasi, resiko hukum, risiko

strategik, risiko kepatuhan, risiko investasi dan risiko imbal hasil. Semakin

rendah urutan peringkat faktor profil resiko, maka semakin rendah risiko yang

dihadapi Bank Umum Syariah. Dalam mengukur Risk Profile pada penelitian

ini menggunakan risiko kredit melalui rasio NPF dan risiko likuiditas melalui

rasio FDR.

Penilaian terhadap faktor Good Corporate Governance (GCG)

merupakan penilaian terhadap manajemen bank atas pelaksanaan prinsip-

prinsip GCG. Untuk menjaga kepercayaan para nasabahnya, bank wajib

menyampaikan laporan Self Assesment atas penerapan Good Corporate

Govenance kepada Bank Indonesia setiap tiga bulan setelah berakhirnya

tahun penilaian (akhir maret). Hal ini dibutuhkan untuk menghasilkan

Page 29: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

11

peringkat komposit Tingkat Kesehatan Bank sehingga mengetahui sehat

tidaknya bank tersebut.

Penilaian terhadap faktor Earning (Rentabilitas) meliputi penilaian

terhadap kinerja earning, sumber-sumber earning, dan sustainability

earnings bank. Dalam penelitian ini menggunakan rasio ROA dalam

perhitungan faktor earning. Penilaian terhadap faktor Capital (permodalan)

meliputi penilaian terhadap tingkat kecukupan permodalan dan pengelolaan

permodalan. Untuk menghitung permodalan penelitian ini menggunakan

rasio CAR.

Penelitian mengenai rasio tingkat kesehatan bank terhadap

pertumbuhan laba sudah banyak dilakukan, seperti penelitian yang dilakukan

oleh Febrianty dan Divianto (2017) pengaruh rasio keuangan terhadap

pertumbuhan laba perusahaan perbankan. Dengan hasil penelitian

menunjukkan bahwa rasio rasio BOPO, DAR, ROE, LAR, RR, NPL, CAR,

DPR, CR, Cash Ratio, TIE, PER secara simultan berpengaruh signifikan

terhadap pertumbuhan laba. Sedangkan ROE secara parsial berpengaruh

sihnifikan terhadap pertumbuhan laba.

Kemudian Suryani dan Habibie (2017) mengenai analisis pengaruh

rasio-rasio Risk Based Bank Rating terhadap pertumbuhan laba pada

perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI. Hasil penelitiannya

menunjukkan secara parsial variabel NPL/NPF, GCG, dan CAR tidak

berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Sedangkan secara simultan

NPL/NPF, GCG, ROA dan CAR berpengaruh terhadap pertumbuhan laba

pada perbankan yang terdaftar di BEI.

Hadiwidjaya (2016) dengan judul The Influence of Bank’s

Performance Ratio to Profit Growth on Banking Companies in Indonesia.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel CAR, QA, ROA dan LDR

secara simultan berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Sedangkan secara

parsial hanya variabel LDR yang berpengaruh terhadap pertumbuhan laba.

Lubis (2013) pengaruh tingkat kesehatan bank terhadap pertumbuhan

laba pada BPR di Indonesia menggunakan variabel CAR, NPL, BOPO dan

LDR. Adapun hasil penelitianya menunjukkan bahwa CAR, BOPO dan LDR

Page 30: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

12

berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan laba. Sedangkan NPL

berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba.

Setiawan dan Hanryono (2013) analisis pengaruh kinerja keuangan

bank, tingkat inflasi dan BI rate terhadap pertumbuhan laba. Dengan hasil

penelitian secara simultan variabel CAR, NPL, BOPO, LDR, tingkat inflasi

dan BI rate berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Sedangkan secara

parsial hanya variabel BOPO yang berpengaruh terhadap pertumbuhan laba

dan variabel lainnya tidak memiliki pengaruh.

Aini (2013) pengaruh CAR, NIM, NPL, BOPO dan kualitas aktiva

produktif terhadap pertumbuhan laba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

variabel CAR, NIM, NPL, BOPO dan kualitas aktiva produktif secara

simultan berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Secara parsial variabel

CAR, BOPO, dan KAP berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba.

Fathoni, dkk (2013) mengenai kesehatan bank terhadap pertumbuhan

laba pada perusahaan sektor perbankan. Adapun hasil penelitiannya

menunjukkan bahwa secara simultan variabel CAR, NPL,NPM, ROA, IRR dan

CAMELS berpengaruh terhdap pertumbuhan laba. Adapun secaar parsial

variabel CAR, NPL, ROA dan CAMELS berpengaruh terhadap pertumbuhan

laba sedangkan variabel LDR dan IRR tidak berpengaruh terhadap

pertumbuhan laba.

Berdasarkan hasil penelitian-penelitian di atas terdapat beberapa

ketidakkonsistenan diantaranya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Lubis

(2013) dan Fathoni, dkk (2013) menyatakan bahwa rasio NPL/NPL memiliki

pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba. Hasil tersebut bertolak

belakang dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Aini (2013), Febrianty

dan Divianto yang menunjukkan hawa NPL/NPF memiliki pengaruh tidak

signifikan terhadap pertumbuhan laba. Penelitian yang dilakukan oleh Lubis

(2013) dan Hadiwidjaya (2016) yang menunjukkan bahwa rasio LDR/FDR

memiliki pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba. Namun, hasil

tersebut tidak sejalan dengan hasil yang dikemukakan oleh Aini (2013), Lubis

(2013) seta Setiawan dan Hanryono (2016) yang menyatakan bahwa LDR/FDR

memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap pertumbuhan laba.

Page 31: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

13

Penelitian yang dilakukan oleh Suryani dan Habibie yang menunjukkan

bahwa GCG memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap pertumbuhan laba.

Sedangkan penelitian oleh Yantiningsih (2016) yang menunjukkan bahwa

GCG berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan. Kemudian penelitian

yang dilakukan oleh Suryani dan Habibie (2017) dan Fathoni, dkk (2013)

menunjukkan bahwa ROA memilki pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan

laba. Hal ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Hadiwidjaya (2016) yang menyatakan bahwa ROA tmemiliki pengaruh tidak

signifikan terhadap pertumbuhan laba. Penelitian yang dilakukan oleh

Hadiwidjaya (2016), Febrianty dan Divianto (2017), Suryani dan Habibie

(2017), Lubis (2013) dan Setiawan dan Haryono (2016) yang menyatakan

bahwa CAR memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap pertumbuhan laba.

Sedangkan menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Aini (2013)

menunjukkan bahwa CAR memiliki pengaruh signifikan terhadap

pertumbuhan laba.

Berbeda dengan penelitian sebelumnya, dalam penelitian

menggunakan tingkat kinerja bank menggunakan RBBR (Risk Based Bank

Rating), yang menganalisis tingkat kesehatan bank dengan menerapkan Risk

Profile, Good Corporate Governance, Earning dan Capital. Adapun objek

penelitian yaitu Bank Umum Syariah di Indonesia berjumlah 13, namun hanya

8 (delapan) Bank Umum Syariah yang sesuai dengan klasifikasi kebutuhan

penelitian. Klasifikasi terebuat adalah Bank Umum Syariah yang menerbitkan

laporan keuangan tahunan dan laporan GCG dalam periode tahun 2011– 2017.

Berdasarkan latar belakang dan adanya beberapa ketidakkonsistenan

hasil dari penelitian-penelitian sebelumnya menyebabkan isu ini tetap menarik

untuk diteliti, maka dari itu dipilihlah judul “Pengaruh Risk Profile, Good

Corporate Governance, Earning dan Capital terhadap Pertumbuhan Laba

Bank Umum Syariah Periode 2011-2017”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan maka penulis dapat

mengidentifikasi berbagai masalah dalam penelitian ini, diantaranya:

Page 32: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

14

1. Perkembangan perbankan syariah yang tumbuh cukup pesat dalam beberapa

tahun terakhir menunjukkan minat masyarakat mengenai ekonomi syariah

semakin bertambah dan iringi dengan pertumbuhan bank umum syariah

maupun unit usaha syariah yang terus bertambah setiap tahun. Namun

perkembangan bank syariah tidak diikuti dengan kinerja keuangannya yang

dilihat rasio-rasio keuangan yang semakin menunjukan angka yang

fluktuatif dari tahun ke tahun.

2. Pertumbuhan laba dapat diketahui dengan melihat bagaimana kinerja suatu

perbankan melalui analisis Risk Profile, Good Corporate Governance,

Earning dan Capital. Semakin baik tingkat kesehatan yang ditunjukkan

maka sebuah perbankan dapat memprediksi bagaimana kinerja perusahaan

dan pertumbuhan laba di masa yang akan datang. Sebaliknya, jika

kondisinya dalam keadaan tidak sehat maka perlu segera untuk diambil

tindakan. Maka akan dilihat rasio tingkat kesehatan bank (variabel

independen) yang manakah yang memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan

laba pada bank umum syariah.

3. Risk Profile yang diukur dengan rasio NPF dan FDR, Good Corporate

Governance diukur dengan peringkat komposit GCG, Earning yang diukur

dengan rasio ROA dan Capital yang diukur dengan rasio CAR terhadap

pertumbuhan laba Bank Umum Syariah di Indonesia.

C. Pembatasan Masalah

Pertumbuhan laba merupakan pengukuran keberhasilan bank dalam

memenuhi kepatuhan atas kesehatan bank. Di Indonesia, penilaian tingkat

kesehatan bank ditinjau melalui CAMELS yang digantikan dengan RGEC.

Setiap permasalahan yang ada hakikatnya sangat kompleks, sehingga penulis

tidak dapat menyelidikinya secara keseluruhan karena keterbatasan yang ada

dalam diri penulis dan hanya permasalahan yang ada dalam fokus penelitian ini.

Maka penulis menganggap perlu untuk membatasi permasalahan yang ada.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel rasio indikator tingkat

kesehatan bank terhadap bank umum syariah di Indonesia yaitu tentang

“Pengaruh Risk Profile (NPF dan FDR), Good Corporate Governance, Earning

Page 33: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

15

(ROA) dan Capital (CAR) terhadap Pertumbuhan Laba Bank Umum Syariah

Periode 2013-2017”. Adapun objek penelitian yaitu Bank Umum Syariah di

Indonesia berjumlah 13 (tigabelas), namun hanya 8 (delapan) Bank Umum

Syariah yang sesuai dengan klasifikasi kebutuhan penelitian. Klasifikasi tersebut

adalah Bank Umum Syariah yang menerbitkan laporan keuangan tahunan dan

laporan GCG dalam periode 2011 – 2017.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka tujuan penulisan ini adalah

sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh Risk Profile (NPF, FDR), Good Corporate

Governance (GCG), Earning (ROA), dan Capital (CAR) terhadap

pertumbuhan laba secara parsial pada Bank Umum Syariah di Indonesia?

2. Apakah terdapat pengaruh Risk Profile (NPF, FDR), Good Corporate

Governance (GCG), Earning (ROA), dan Capital (CAR) terhadap

pertumbuhan laba secara simultan pada Bank Umum Syariah di Indonesia?

3. Variabel manakah yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap

pertumbuhan laba?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Menjelaskan pengaruh Risk Profile (NPF, FDR), Good Corporate

Governance (GCG), Earnings (ROA), dan Capital (CAR) terhadap

pertumbuhan laba secara parsial pada Bank Umum Syariah di

Indonesia.

b. Menjelaskan pengaruh Risk Profile (NPF, FDR), Good Corporate

Governance (GCG), Earnings (ROA), dan Capital (CAR) terhadap

pertumbuhan laba secara simultan pada Bank Umum Syariah di

Indonesia.

c. Mengetahui variabel yang paling dominan terhadap pertumbuhan laba

Bank Umum Syariah di Indonesia.

Page 34: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

16

2. Manfaat yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini yaitu sebagai berikut:

a. Bagi pengelola perbankan syariah

Menjadi informasi mengenai letak kekurangan atau kelemahan yang

dihadapi, sehingga pengelola bank syariah dapat membuat kebijakan

untuk mempertahankan dan meningkatkan tingkat kesehatannya.

b. Bagi pemerintah

Bahan pertimbangan pengambilan keputusan dan pembuatan

kebijakan dalam bidang perbankan khususnya perbankan syariah.

c. Bagi masyarakat

Hasil penilaian tingkat kesehatan bank dan pencapaian bank

terhadap perolehan laba dapat dijadikan acuan para pemilik dana dan

investor untuk menyimpan uangnya pada bank yang memiliki kondisi

“sehat”. Karena hal ini akan memberikan jaminan rasa aman dalam waktu

tertentu.

F. Tinjauan Kajian Terdahulu

Tabel 1.4

Penelitian Terdahulu

No Nama

Peneliti

Judul

Penlitian

Metode

Penliltian

Hubungan dengan Skripsi

Penulis Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

1. Febrianty

dan

Divianto

(2017)

Pengaruh

Rasio

Keuangan

Terhadap

Pertumbuh

an Laba

Perusahaan

Perbankan

Metode

regresi linear

berganda

dengan alat

analisisis

SPPS.

Sampel

dalam

penelitian ini

yaitu

perusahaan

perbankan

yang

terdaftar di

BEI periode

2012-2016,

Variabel

dependeen:

Pertumbuhan

Laba

Variabel

Independen:

NPL/NPF

dan CAR

Peneliti

menggunakan

sampel Bank

Umum Syariah

periode 2011-

2017.

Tidak terdapat

variabel

BOPO, DAR,

LAR, RR,

DPR, CR,

Cash Ratio,

TIE dan PER

Metode

analisis data

panel dengan

alat uji eviews

Rasio BOPO,

DAR, ROE, LAR,

RR, NPL, CAR,

DPR, CR, Cash

Ratio, TIE, PER

secara simultan

berpengaruh

signifikan

terhadap

pertumbuhan

laba.

Sedangkan ROE

secara parsial

berpengaruh

terhadap

pertumbuhan

laba.

Page 35: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

17

No Nama

Peneliti

Judul

Penlitian

Metode

Penliltian

Hubungan dengan Skripsi

Penulis Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

2. Yani

Suryani

dan

Azwansya

h Habibie

(2017)

Analisis

Pengaruh

Rasio-

Rasio Risk

Based Bank

Rating

Terhadap

Pertumbuh

an Laba

Pada

Perusahaan

Perbankan

Yang

Terdaftar di

BEI

Metode

regresi linear

berganda

dengan alat

analisisis

SPPS.

Sampel

dalam

penelitian ini

yaitu

perusahaan

perbankan

yang

terdaftar di

BEI 2012-

2014

Variabel

dependen:

Pertumbuhan

Laba

Variabel

Independen:

NPL/NPF,

GCG, ROA

dan CAR

Peneliti

menggunakan

sampel Bank

Umum Syariah

periode 2011-

2017.

Metode

analisis data

panel dengan

alat uji eview

Secara parsial

varaiabel NPL,

GCG dan CAR

tidak berpengaruh

terhadap

pertumbuhan

laba. Sedangkan

ROA berpengaruh

terhadap

pertumbuhan

laba.

Secara simultan

NPL, GCG, ROA

dan CAR

berpengaruh

terhadap

pertumbuhan laba

pada perbankan

yang terdaftar di

BEI

3. Rini

Dwiyani

Hadiwidja

ya (2016)

The

Influence of

the Bank’s

Peformanc

e Ratio to

Profit

Growth on

Banking

Companies

in

Indonesia

Metode

regresi linear

berganda

dengan alat

analisisis

SPPS.

Sampel

dalam

penelitian ini

yaitu

perbankan

konvensional

yang

terdaftar di

IDX periode

2009-2011.

Variabel

dependen:

Profit

Growth

(pertumbuha

n laba)

Variabel

Independen:

CAR dan

ROA

Peneliti

menggunakan

sampel Bank

Umum Syariah

periode 2011-

2017.

Tidak terdapat

variabel LDR

dan QA.

Metode

analisis data

panel dengan

alat uji eviews

Variabel

Independen yaitu

CAR, QA, ROA

dan LDR

berpengaruh

secara simultan

terhadap

pertumbuhan

laba. Sedangkan

LDR secara

parsial

berpengaruh

terhadap

pertumbuhan

laba.

4. Anisah

Lubis

(2013)

Pengaruh

Tingkat

Kesehatan

Bank

Terhadap

Pertumbuh

an Laba

pada BPR

di

Indonesia

Metode

regresi linear

berganda

dengan alat

analisisis

SPPS.

Sampel

dalam

penelitian ini

yaitu Bank

Perkreditan

Rakyat.

Variabel

dependen:

Pertumbuhan

Laba

Variabel

independen:

NPL/NPF

dan CAR

Peneliti

menggunakan

sampel Bank

Umum Syariah

periode 2011-

2017.

Tidak terdapat

variabel LDR

dan BOPO.

Metode

analisis data

Hasil penelitian

menunjukan

bahwa secara

simultan CAR,

NPL, BOPO, dan

LDR berpengaruh

secara signifikan

terhadap

pertumbuhan

laba. Sedangkan

Page 36: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

18

No Nama

Peneliti

Judul

Penlitian

Metode

Penliltian

Hubungan dengan Skripsi

Penulis

Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

(BPR)

Konvesional

di Indonesia

periode

2008-2012

panel dengan

alat uji eviews

secara parsial

menunjukkan

bahwa CAR

berkorelasi

negatif terhadap

pertumbuhan

laba, NPL

memiliki

hubungan positif

terhadap

pertumbuhan

laba, kemudian

BOPO dan LDR

memiliki

hubungan negatif

terhadap

pertumbuhan

laba.

5. Daniel

Imanuel

Setiawan

dan

Hanryono

(2013)

Analisis

Pengaruh

Kinerja

Keuangan

Bank,

Tingkat

Inflasi dan

BI Rate

Terhadap

Pertumbuh

an Laba

(Studi pada

Bank

Swasta

Devisa

yang

terdaftar

pada Bursa

Efek

Indonesia

periode

2009-2013)

Metode

regresi linear

berganda

dengan alat

analisisis

SPPS.

Sampel

dalam

penelitian ini

yaitu bank

swasta

devisa yang

terdaftar

pada BEI

2009-2013.

Variabel

dependeen:

Pertumbuhan

Laba

Variabel

Independen:

NPL/NPF

dan CAR

Peneliti

menggunakan

sampel Bank

Umum Syariah

periode 2011-

2017.

Tidak terdapat

variabel

BOPO, LDR,

Inflasi dan BI

Rate.

Metode

analisis data

panel dengan

alat uji eviews

CAR, NPL,

BOPO, LDR,

Tingkat Inflasi

dan BI Rate

berpengaruh

terhadap

pertumbuhan

laba.

Sedangkan uji

parsial hanya

BOPO yang

berpengaruh

terhadap

pertumbuhan laba

dan variabel

lainnya tidak

memiliki

perngaruh.

6. Nur Aini

(2013)

Pengaruh

CAR, NIM,

NPL,

BOPO dan

Kualitas

Aktiva

Laba

Produktif

Metode

regresi linear

berganda

dengan alat

analisisis

SPPS.

Sampel

dalam

Variabel

dependeen:

Pertumbuhan

Laba

Variabel

Independen:

Peneliti

menggunakan

sampel Bank

Umum Syariah

periode 2011-

2017.

Variabel CAR

berpengaruh

terhadap

pertumbuhan

laba, NIM tidak

perpengaruh

Page 37: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

19

No Nama

Peneliti

Judul

Penlitian

Metode

Penliltian

Hubungan dengan Skripsi

Penulis

Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

Terhadap

Pertumbuh

an Laba

penelitian ini

yaitu

perusahaan

perbankan

yang

terdaftar di

BEI 2009-

2011

CAR dan

NPL/NPF

Tidak terdapat

variabel NIM,

BOPO, dan

Kualitias

Aktiva

Produktif.

Metode

analisis data

panel dengan

alat uji eviews

terhadap

pertumbuhan

laba, LDR

berpengaruh tidak

signifikan

terhadap

pertumbuhan

laba, NPL

berpengaruh

positif tidak

signifikan

terhadap

pertumbuhan laba

dan BOPO

berpengaruh

negatif signifikan

terhadap

pertumbuhan

laba.KAP

berpengaruh

negatif dan

signifikan

terhadap

pertumbuhan

laba.

7. Muhamm

ad Isnaini

Fathoni,d

kk (2013)

Pengaruh

Tingkat

Kesehatan

Bank

Terhadap

Pertumbuh

an Laba

Pada

Perushaan

Sektor

Perbankan

Metode

regresi linear

berganda

dengan alat

analisisis

SPPS.

Sampel

dalam

penelitian ini

yaitu

perusahaan

perbankan

yang

terdaftar di

BEI 2007-

2010

Variabel

dependeen:

Pertumbuhan

Laba

Variabel

Independen:

CAR,

NPL/NPF,

ROA,

LDR/FDR

Peneliti

menggunakan

sampel Bank

Umum Syariah

periode 2011-

2017.

Tidak terdapat

variabel NPM,

IRR, dan

CAMELS.

Metode

analisis data

panel dengan

alat uji eviews

Secara parsial

variabel NPM.

LDR, IRR tidak

berpengaruh

terhadap

pertumbuhan

laba. Sedangkan

CAR, NPL, ROA

dan CAMELS

berpengaruh

terhadap

pertumbuhan

laba.Secara

simultan CAR,

NPL, NPM,

ROA, IRR dan

CAMELS

berpengaruh

terhadap

pertumbuhan laba

pada perbankan

yang terdaftar di

BEI

Page 38: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

20

No. Nama

Peneliti

Judul

Penelitian

Metode

Penelitian

Hubungan dengan Skripsi

Penulis

Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

8. Lalu

Renaldy

Saputra

(2017)

Pengaruh

Tingkat

Kesehatan

Bank

Menurut

Risk Based

Bank

Rating

Terhadap

Kinerja

Keuangan

Bank

Umum

Syariah di

Indonesia

Periode

2013-2016

Metode

analisis data

panel dengan

alat uji

eviews

Sampel

dalam

penelitian ini

yaitu bank

umum

syariah

2013-2016

Variabel

Indpenden:

NPF, FDR,

GCG, CAR

Variabel

Dependen:

Tidak

menggunakan

Kinerja

Keuangan

(ROA) tapi

Pertumbuhan

Laba (PL).

Variabel

Independen:

NOM

Secara parsial

variabel NPF,

FDR dan CAR

memilik pengaruh

terhadap ROA.

Sedangkan GCG

dan NOM tidak

memiliki

pengaruh

terhadap ROA.

Secara simultan

variabel NPF,

FDR, GCG,

NOM dan CAR

memiliki

pengaruh

terhadap ROA.

Page 39: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

21

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Kinerja Keuangan

Menurut Fahmi (2011) kinerja keuangan merupakan suatu analisis yang

dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan

dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan

benar. Seperti dengan membuat suatu laporan keuangan yang telah

memenuhi standar dan ketentuan dalam SAK (Standar Akutansi Keuangan)

atau GAAP (General Acepted Accounting Principle), dan lainnya.

Penilaian kinerja keuangan merupakan suatu cara yang dapat dilakukan

oleh pihak manajemen agar dapat memenuhi kewajibannya terhadap para

pemangku kepentingan dan juga untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan oleh perusahaan. Adapun manfaat dari kinerja keuangan adalah

untuk mengukur prestasi yang dicapai oleh suatu organisasi dalam suatu

periode tertentu yang mencerminkan tingkat keberhasilan pelaksanaan

kegiatannya, digunakan untuk melihat kinerja organisasi secara keseluruhan

dan kontribusi suatu bagian dalam pencapaian tujuan perusahaan secara

keseluruhan, digunakan sebagai dasar penentuan strategi perusahaan dimasa

yang akan datang, untuk memberi petunjuk dalam pembuatan keputusan

serta kegiatan organisasi dan sebagai dasar penentuan kebijakan penanaman

modal agar dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.

(Fahmi, 2011).

a. Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses

pencatatan, serta ringkasan dari transaksi keuangan yang disusun untuk

menyediakan informasi keuangan mengenai suatu perusahaan kepada

Page 40: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

22

pihak-pihak yang berkepentingan sebagai bahan pertimbangan dalam

pengambilan keputusan ekonomi (Wardiah, 2013:285).

Laporan keuangan bank adalah laporan keuangan yang

menunjukkan kondisi keuangan bank secara keseluruhan. Dari laporan ini

dapat diketahui bagaimana kondisi bank yang sesungguhnya, termasuk

kekurangan dan keunggulan yang dimiliki. Laporan ini juga menunjukkan

kinerja manajemen bank selama satu periode. Keuntungan dengan membaca

laporan ini pihak manajemen dapat memperbaiki kekurangan yang ada serta

mempertahankan keunggulan yang dimiliki (Kamir, 2015). Berikut

merupakan jenis-jenis laporan keuangan menurut (Kasmir, 2015:28):

1) Neraca

Merupakan laporan yang menunjukkan posisi keuangan bank pada

tanggal tertentu. Laporan keuangan yang dimaksud adalah posisi aktiva

(harta), pasiva (kewajiban dan ekuitas) suatu bank. Penyusunan

komponen di dalam neraca didasarkan pada tingkat likuiditas dan jatuh

tempo.

2) Laporan Komitmen dan Kontijensi

Laporan komitmen merupakan suatu ikatan atau kontrak yang berupa

janji yang tidak dapat dibatalkan secara sepihak (irrevocable) dan harus

dilaksanakan apabila persyaratan yang disepakati bersama dipenuhi.

Sedangkan laporan kontijensi merupakan tagihan atau kewajiban bank

yang kemungkinan timbulnya tergantung pada terjadi atau tidak

terjadinya satu atau lebih peristiwa di masa yang akan datang. Penyajian

laporan komitmen dan kontijensi disajikan tersendiri tanpa pos laman.

3) Laporan Laba Rugi

Merupakan laporan keuangan bank yang menggambarkan hasil usaha

bank dalam suatu periode tertentu. Dalam laporan ini tergambar jumlah

pendapatan dan sumber-sumber pendapatan serta biaya dan jenis-jenis

biaya yang dikeluarkan.

Page 41: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

23

4) Laporan Arus Kas

Merupakan laporan yang menunjukkan semua aspek yang berkaitan

dengan bank, baik yang berpengaruh langsung maupun tidak langsung

terhadap kas.

5) Catatan Atas Laporan Keuangan

Merupakan laporan yang berisi cacatan tersendiri mengenai posisi

devisa neto, menurut jenis mata uang dan aktiva lainnya.

6) Laporan Keuangan Gabungan dan Konsolidasi

Merupakan laporan dari seluruh isi cabang-cabang bank yang

bersangkutan, baik yang ada di dalam negeri maupun di luar negeri,

sedangkan laporan konsolidasi merupakan laporan bank yang

bersangkutan dengan anak perusahaan.

Tujuan utama laporan keuangan adalah untuk menyediakan

informasi, menyangkut posisi keuangan suatu entitas syariah yang

bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan

ekonomi. (PSAK dalam Nurhayati, 2015:97). Laporan keuangan syariah

terdiri atas (ED PASAK 101 (Revisi 2014)):

1) Laporan posisi keuangan;

2) Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain;

3) Laporan perubahan ekuitas

4) Laporan arus kas

5) Laporan rekonsialiasi pendapatan dan bagi hasil;

6) Laporan sumber dan penggunaan dana zakat;

7) Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan; dan

8) Catatan atas laporan keuangan

b. Rasio Keuangan

Menurut Kasmir (2015:104) rasio keuangan merupakan kegiatan

yang membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan

dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya. Perbandingan

dapat dilakukan antar satu komponen dengan kompenen dalam satu

laporan keuangan atau antar komponen yang ada di antara laporan

Page 42: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

24

keuangan, kemudian angka yang diperbandingkan dapat berubah angka-

angka dalam satu periode maupun beberapa periode.

Rasio keuangan adalah hasil perhitungan antara dua macam data

keuangan bank, yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara

kedua data keuangan tersebut yang pada umumnya dinyatakan secara

numerik, baik dalam persentase atau kali. Hasil perhitungan rasio ini

dapat digunakan untuk menguji kinerja keuangan bank pada periode

tertentu dan dapat dijadikan tolak ukur untuk menilai tingkat kesehatan

bank selama periode keuangan tersebut (Riyadi, 2006:155)

Rasio keuangan yang sering diumumkan dalam neraca publikasi

meliputi rasio permodalan yaitu Capital Adequacy Ratio (CAR); Aktiva

Produktif yaitu Aktiva Produktif Bermasalah, Non Performing Loan

(NPL); rasio rentabilitas yaitu Return On Assets (ROA), Return On

Equity (ROE), Net Interest Margin (NIM), Beban Operasional

Termasuk Beban Bunga dan Beban PPAP serta Beban Penyisihan

Aktiva Lain-lain dibagi Pendapatan Operasional Termasuk Pendapatan

Bunga (BO/PO); rasio likuiditas yaitu Cash Rasio dan Loan to Deposit

Ratio (LDR) (Riyadi, 2006:155).

Dengan mengetahui rasio keuangan bank, maka kita akan menilai

kinerja setiap bank, apakah telah bekerja secara efisien dan bagaimana

tingkat kesehatan bank yang bersangkutan, serta upaya-upaya apa yang

harus dilakukan agar bank tersebut dapat berkerja lebih efisien dan lebih

baik lagi. Kinerja keuangan menunjukkan kaitan yang cukup erat

dengan penilaian mengenai sehat atau tidaknya suatu perusahaan. Jika

kinerjanya baik, maka baik pula tingkat kesehatannya.

2. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank

a. Pengertian Tingkat Kesehatan Bank

Tingkat kesehatan bank adalah penilaian kualitatif atas berbagai

aspek yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja suatu bank

melalui kuantitatif maupun kualitatif terhadap faktor-faktor permodalan,

kualitas aset, manajemen, rentabilitas dan likuiditas dengan

Page 43: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

25

mempertimbangkan unsur judgement (Kasmir, 2014:304). Tingkat

kesehatan bank merupakan hasil penilaian atas berbagai aspek yang

berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja suatu bank (IBI, 2016:10).

Menurut UU No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah, bank

wajib memelihara tingkat kesehatannya. Tingkat kesehatan bank harus

dipelihara dan/atau ditingkatkan agar kepercayaan masyarakat terhadap

bank tetap terjaga. Tingkat kesehtan bank digunakan sebagai sarana

dalam melakukan evaluasi terhadap kondisi serta permasalahan yang

dihadapi bank dan menentukan tindak lanjut untuk mengatasi

kelemahan atau permasalahan bank.

Menurut Kasmir (2015:258), dengan mengikuti aturan penilaian

tingkat kesehatan bank yang telah ditetapkan pemerintah diharapkan bank

syariah mampu untuk menjaga dan mempertahankan kesehatannya, pada

akhirnya bank yang sehatlah yang terus menikmati laba dan berkembang

dari waktu ke waktu.

b. Metode Pengukuran Tingkat Kesehatan Bank

Metode pengukuran tingkat kesehatan bank diatur dalam Peraturan

Bank Indonesia No.13/1/PBI/2011 serta diikuti Surat Edaran Bank

Indonesia No.13/24/DPNP tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan

Bank. Penilaian tingkat kesehatan bank ditentukan oleh pemerintah

melalui Bank Indonesia yang kini beralih tanggung jawab kepada

Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dalam Perturan Otoritas Jasa Keuangan

No.8/POJK.03/2014 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum

Syariah dan Unit Usaha Syariah dengan menggunakan pendekatan

risiko (Risk-Based Bank Rating) baik secara individual maupun

konsolidasi atau yang dikenal dengan metode RGEC (Risk Profile, Good

Corporate Governance, Earning, dan Capital).

Berdasarkan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan

No.10/SEOJK.03/2014 indikator dari setiap penilaian adalah sebagai

berikut:

1) Profil Risiko (Risk Profile)

Penilaian faktor profil risiko merupakan penilaian terhadap

risiko inheren dan kualitas penerapan manajemen risiko dalam

Page 44: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

26

operasional bank. Risiko inheren merupakan penilaian atas risiko

yang melekat pada kegiatan bisnis bank, baik yang dapat

dikuantifikasikan maupun tidak, yang berpontensi mempengaruhi

posisi keuangan bank. Karakteristik risiko inheren bank ditentukan

oleh faktor internal maupun eksternal, antara lain strategi bisnis,

karakteristik bisnis, kompleksitas produk dan aktivitas bank,

industri dimana bank melakukan kegiatan usaha, serta kondisi

makro ekonomi.

Penilaian atas risiko dilakukan dengan memperhatikan

parameter atau indikator yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif.

Penetapan tingkat risiko inheren atas masing-maisng jenis resiko

mengacu pada prinsip-prinsip umum penilaian tingkat kesehatan

Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. Berdasarkan Surat

Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.10/SEOJK.03/2014 risiko yang

wajib dinilai terdiri atas sepuluh jenis risiko yaitu sebagai berikut:

a) Risiko Kredit

Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan nasabah atau

pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada bank sesuai

dengan perjanjian yang disepakati. Risiko kredit pada umumnya

melekat pada seluruh aktivitas penanaman dana yang dilakukan

oleh bank yang kinerjanya bergantung pada kinerja pihak lawan

(counterpaty), penerbit (issuer) atau kinerja peminjam dana

(borrower). Risiko kredit juga dapat diakibatkan oleh

terkonsentrasinya penyediaan dana pada debitur, wilayah

geografis, produk, jenis pembiayaan, atau lapangan usaha

tertentu.

Risiko kredit dalam penelitian ini dihitung dengan

menggunakan indikator rasio Non Performing Financing (NPF)

dengan rumus sebagai berikut:

𝑁𝑃𝐹 =𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑚𝑎𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛 𝑥 100%

Page 45: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

27

b) Risiko Pasar

Risiko pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening

administratif akibat perubahan harga pasar, antara lain berupa

risiko nilai dari aset yang dapat diperdagangkan atau disewakan.

Risiko pasar meliputi antara lain risiko bencmark suku bunga

(bencmark interest rate risk), risko nilai tukar, risiko ekuitas, dan

risiko komoditas.

c) Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan bank

untuk memenuhi kewajiban jatuh tempo dari sumber pendanaan

arus kas dan/atau aset likuid berkualitas tinggi yang dapat

diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan

bank. Risiko ini disebut juga risiko likuiditas pendanaan (funding

likuidity risk). Risiko likuiditas juga disebabkan oleh

ketidakmampuan bank melikuidasi asset tanpa terkena diskon

yang material karena tidak adanya pasar aktif atau adanya

gangguan pasar (market disruption) yang parah.

Risiko likuiditas dalam penelitian ini dihitung dengan

menggunakan indikator rasio Financing to Deposit Ratio (FDR)

dengan rumus sebagai berikut:

𝐹𝐷𝑅 =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑃𝐾 𝑥 100%

d) Risiko Operasional

Risiko operasional adalah risiko kerugian yang diakibatkan

oleh proses internal yang kurang memadai, kegagalan proses

internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya

kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional bank.

Sumber risiko operasional dapat disebabkan antara lain oleh

sumber daya manusia, proses, sistem, dan kejadian eksternal.

e) Risiko Hukum

Risiko hukum adalah risiko yang timbul akibat tuntutan

hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis. Risiko ini juga dapat

timbul antara lain karena ketiadaan peraturan perundang-

Page 46: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

28

undangan yang mendasari atau kelemahan perikatan, seperti

tidak terpenuhinya syarat sahnya perjanjian atau agunan yang

tidak memadai.

f) Risiko Stratejik

Risiko strategik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam

pengambilan dan/atau mengantisipasi perubahan lingkungan

bisnis. Sumber risiko stratejik antara lain dapat berasal dari

kelemahan dalam proses formulasi strategi dan ketidaktepatan

dalam perumusan strategi, dan kegagalan mengantisipasi

perubahan lingkungan bisnis.

g) Risiko Kepatuhan

Risiko kepatuhan adalah risiko akibat bank tidak mematuhi

dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan

ketentuan yang berlaku, serta prinsip syariah. Sumber risiko

kepatuhan antara lain dapat disebabkan oleh kurangnya

pemahaman atau kesdaran hukum terhadap ketentuan, prinsip

syariah, maupun standar bisnis yang berlaku umum.

h) Risiko Reputasi

Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat

kepercayaan stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif

terhadap bank.

i) Risiko Imbal Hasil

Risiko imbal hasil (Rate of Return Risk) adalah risiko akibat

perubahan tingkat imbal hasil yang dibayarkan bank kepada

nasabah, karena terjadi perubahan tingkat imbal hasil yang

diterima bank dari penyaluran dana, yang dapat mempengaruhi

perilaku nasabah dana pihak ketiga.

j) Risiko Investasi

Risiko investasi (Equity Investment Risk) adalah risiko

akibat bank ikut menanggung kerugian usaha nasabah yang

dibiayai dalam pembiayaan berbasis bagi hasil yang

Page 47: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

29

menggunakan metode net revenue sharing maupun

menggunakan metode profit and loss sharing.

Berdasarkan pemaparan di atas, dalam penelitian ini untuk

mengukur variabel Risk Profile peneliti menggunakan risiko kredit

yang diukur melalui rasio Non Performing Financing (NPF) dan

risiko likuiditas yang diukur melalui rasio Financing to Deposit

Ratio (FDR). Kedua rasio tersebut menggambarkan keadaan risiko

faktor internal bank dimana keduanya berhubungan dengan

pembiayaan/kredit. NPF merupakan rasio yang menggambarkan

kemampuan bank dalam menyanggah pembiayaan bermasalah dan

FDR merupakan rasio yang menggambarkan kesehatan bank dalam

memberikan pembiayaan. Pembiayaan merupakan kegiatan utama

dalam lembaga keuangan termasuk bank, maka dari itu pada

penelitian ini menggunakan kedua rasio tersebut.

2) Good Corporate Governance (GCG)

Good Corporate Governance, yang selanjutnya disebut

GCG adalah suatu tata kelola bank syariah atas yang menerapkan

prinsip-prinsip keterbukaan (transparency), akuntabilitas

(accountability), pertanggungjawaban (responsibility), profesional

(professional), dan kewajaran (fairness) (Rustam: 2013:397).

Dalam rangka memastikan penerapan 5 (lima) prinsip Good

Corporate Governance, Bank Umum Syariah harus melakukan

penilaian sendiri (self assessment) secara berkala yang paling kurang

meliputi 11 (sebelas) faktor penilaian pelaksanaan Good Corporate

Govenance yang berlaku bagi Bank Umum Syariah menurut Surat

Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.10/SEOJK.03/2014 adalah

sebagai berikut:

a) Pelaksaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisarais;

b) Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi;

c) Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite;

d) Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas

Syariah;

Page 48: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

30

e) Pelaksaan prinsip syariah dalam kegiatan penghimpunan dana

dan penyaluran dana serta pelayanan jasa;

f) Penanganan benturan kepentingan;

g) Penerapan fungsi kepatuhan

h) Penerapan fungsi audit intern;

i) Penerapan fungsi audit ekstern;

j) Batas Maksimum Penyaluran Dana (BMPD; dan

k) Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan BUS,

Untuk menjaga kepercayaan para nasabahnya, bank wajib

menyampaikan laporan Self Assesment atas penerapan Good

Corporate Govenance kepada Bank Indonesia setiap tiga bulan

setelah berakhirnya tahun penilaian (akhir maret). Hal ini

dibutuhkan untuk menghasilkan peringkat komposit Tingkat

Kesehatan Bank.

Penilaian governance structure bertujuan untuk menilai

kecukupan stuktur dan infrastruktur tata kelola bank agar proses

pelaksanaan prinsip GCG menghasilkan outcome yang sesuai

harapan stakeholders bank. Yang termasuk outcome mencakup

aspek kualitatif dan aspek kuantitatif, antara lain (Rustam:

2013:397).:

a) Kecukupan transparansi laporan

b) Kepatuhan terhadap perundang-undangan

c) Perlindungan konsumen

d) Objektivitas dalam melakukan assessment/audit

e) Kinerja bank sepertu rentabilitas, efisiensi, dan permodalan

f) Peningkatan/penurunan kepatuhan terhadap ketentuan yang

berlaku dan penyelesaian permasalahan yang dihadapi bank

seperti fraud, pelanggaran BMPK, pelanggaran ketentuan

terkait laporan bank kepada Otoritas Jasa Keuangan.

Dalam penelitian ini faktor Good Corporate Governance

diukur melalui hasil self asessment yaitu peringkat komposit GCG

Page 49: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

31

yang menggambarkan kesimpulan penilaian tingkat kesehatan bank

tersebut dalam periode tertentu.

3) Rentabilitas (Earning)

Penilaian faktor rentabilitas meliputi evaluasi terhadap

kinerja rentabilitas, sumber-sumber rentabilitas, dan sustainability

rentabilitas bank dengan mempertimbangkan aspek tingkat, tren,

struktur, dan stabilitas dengan memperhatikan kinerja peer group

serta manajemen rentabilita bank.

Menurut Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan

No.10/SEOJK.03/2014 penilaian terhadap faktor earnings dapat

dihitung menggunakan beberapa indikator dan/atau rasio

diantaranya empat rasio berikut:

a) Return On Assets (ROA)

𝑅𝑂𝐴 =𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘

𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 100%

b) Net Operating Margin (NOM)

𝑁𝑂𝑀 =

𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑎𝑙𝑢𝑟𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ𝐵𝑎𝑔𝑖 𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 − 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙

𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑓 𝑥 100%

c) Net Imbalan

𝑁𝐼 =

𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑎𝑙𝑢𝑟𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝐵𝑎𝑔𝑖 𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 − (𝐼𝑚𝑏𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝐵𝑜𝑛𝑢𝑠)

𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑓 𝑥 100%

d) Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

𝐵𝑂𝑃𝑂 = 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙

𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 𝑥 100%

Dalam penelitian ini hanya menggunakan rasio Return On

Assets (ROA) dalam menghitung faktor earning karena

menurut IBI (2016:146), ROA merupakan rasio dalam

mengukur efisiensi dari penggunaan aset dalam menghasilkan

laba, ROA juga merupakan komponen utama dalam

menghasilkan laba.

Page 50: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

32

4) Modal (Capital)

Penilaian faktor permodalan meliputi evaluasi terhadap

kecukupan modal dan kecukupan pengelolaan permodalan. Dalam

melakukan perhitungan permodalan, Bank Umum Syariah mengacu

pada ketentuan yang berlaku mengenai penyediaan modal minimum

bagi Bank Umum Syariah. Selain itu, dalam melakukan penilaian

kecukupan modal, Bank Umum Syariah juga harus mengaitkan

kecukupan modal dengan profil resiko. Semakin tinggi resiko,

semakin besar modal yang harus disediakan untuk mengantisipasi

risiko tersebut.

Setiap bank yang beroperasi di Indonesia diwajibkan untuk

memelihara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)

sekurang-kurangnya 8%. Minimum Capital Adequacy Ratio sebesar

8% ini, dari waktu ke waktu akan disesuaikan dengan kondisi dan

perkembangan perbankan yang terjadi, dengan mengacu pada

standart internasional dan sesuai peraturan Bank Indonesia.

Maka darai itu dalam penelitian ini perhitungan permodalan

pada bank menggunakan rasio CAR (Capital Adequacy Ratio)

dengan rumus sebagai berikut:

𝐶𝐴𝑅 = 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝐵𝑎𝑛𝑘

𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 𝑀𝑒𝑛𝑢𝑟𝑢𝑡 𝑅𝑒𝑠𝑖𝑘𝑜 𝑥 100%

c. Peringkat Komposit Tingkat Kesehatan Bank

Menurut Peraturan Bank Indoneisa Pasal 9 No.13/1/PBI/2011

peringkat setiap faktor yang ditetapkan Peringkat Komposit, sebagai

berikut:

1) Peringkat Komposit 1 (PK-1), mencerminkan kondisi bank yang

secara umum sangat sehat, sehingga dinilai sangat mampu

menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi

bisnis dan faktor eksternal lainnya.

2) Peringkat Komposit 2 (PK-2), mencerminkan kondisi bank yang

secara umum sehat, sehingga dinilai mampu menghadapi pengaruh

negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor

eksternal lainnya.

Page 51: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

33

3) Peringkat Komposit 3 (PK-3), mencerminkan kondisi bank yang

secara umum cukup sehat, sehingga dinilai cukup mampu

menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi

bisnis dan faktor eksternal lainnya.

4) Peringkat Komposit 4 (PK-4), mencerminkan kondisi bank yang

secara umum kurang sehat, sehingga dinilai kurang mampu

menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi

bisnis dan faktor eksternal lainnya

5) Peringkat Komposit 5 (PK-5), mencerminkan kondisi bank yang

secara umum tidak sehat, sehingga dinilai tidak mampu menghadapi

pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan

faktor eksternal lainnya.

3. Pertumbuhan Laba

Laba merupakan perbedaan antara pendapatan yang direalisasi yang

timbul dari transaksi pada periode tertentu dengan biaya-biaya yang

dikeluarkan pada periode tersebut (Wardiah, 2013:300). Apabila

pendapatan lebih besar dibandingkan biaya maka perusahaan akan

mendapatkan laba, sebaliknya jika pendapatan perusahaan lebih kecil dari

laba maka perushaan mendapat kerugian.

Laba merupakan angka yang penting dalam laporan keuangan

karena berbagai alasan penilaian prestasi atau kinerja perusahaan berikut:

a. Laba merupakan dasar dalam perhitungan pajak, pedoman dalam

menentukan kebijakan investasi dan pengambilan keputusan,

b. Dasar dalam peramalan laba maupun kejadian ekonomi perusahaan

lainnya di masa yang akan datang.

c. Dasar dalam perhitungan dan penilaian efisiensi dalam menjalankan

perusahaan.

d. Sebagai dasar dalam penilaian efisiensi dalam menjalankan perusahaan.

Pertumbuhan laba dihitung dari selisih laba antara tahun yang

bersangkutan dengan tahun sebelumnya dibagi dengan nilai laba tahun

sebelumnya. Laba yang digunakan dalam penelitian ini adalah laba setelah

Page 52: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

34

pajak. Adapun rumus pertumbuhan laba adalah sebgai berikut (Lubis,

2013:13):

∆𝑌𝑡 =𝑌𝑡 − 𝑌𝑡 − 1

𝑌𝑡 − 1× 100%

Keterangan:

∆Yt = Pertumbuhan Laba

Yt = Laba pada periode t

Yt-1 = Laba pada periode sebelum t

4. Perbankan Syariah

a. Pengertian Perbankan

Pengertian bank atau perbankan menurut Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang telah diubah

menjadi Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998

tentang Perbankan, yaitu Bank adalah badan usaha yang menghimpun

dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya

kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya

dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Berdasarkan

Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 792

Tahun 1990 tentang Perbankan, pengertian Bank adalah suatu badan

yang kegiatannya di bidang keuangan melakukan penghimpunan dan

penyaluran dana kepada masyarakat terutama guna membiayai investasi

perusahaan.

Sedangkan, Perbankan merupakan kegiatan yang mempertemukan

pihak yang membutuhkan dana (borrower) dan pihak yang mempunyai

kelebihan dana (saver). Melalui kegiatan perkreditan, bank berusaha

memenuhi kebutuhan masayarakat bagi kelancaran usahanya, sedangkan

dengan kegiatan penyimpanan dana, bank berusaha menawarkan kepada

masyarakat keamanan dananya dengan jasa-jasa lain yang dapat

diperoleh (Latumaerissa 2012:145).

b. Perbankan Syariah

Sistem perbankan syariah di Indonesia dilakukan dalam kerangka

dual banking system atau sistem perbankan ganda dalam kerangka

Arsitektur Perbankan Indonesia (API), untuk menghadirkan alternatif

Page 53: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

35

jasa perbankan yang makin lengkap kepada masyarakat Indonesia.

Sistem perbankan syariah dan perbankan konvensional bersama-sama

dengan sinergis mendukung mobilisasi dana masyarakat dalam

meningkatkan sektor perekonomian Indonesia.

Pengertian Perbankan Syariah menurut Undang Undang Republik

Indonesia, pasal 1 angka 7, pengertian Bank Syariah adalah bank yang

menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan

menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah. Pembiayaan adalah penyediaan dana atau

tagihan yang dipersamakan dengan itu berupa (IBI, 2015:49);

1) Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah;

2) Transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam

bentuk ijarah muntahiya bitamilk;

3) Transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan

istishna;

4) Transakis pinjam-meminjam dalam bentuk piutang qard; dan

5) Transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi

multijasa.

Menurut pasal 4 Undang-Undang 21 Tahun 2008 tentang

Perbankan Syariah, disebutkan bahwa Bank Syariah Wajib menjalankan

fungsi mengimpun dan menyalurkan dana masyarakat. Selain itu, Bank

Syariah juga dapat menjalankan fungsi sosial dalam bentuk baitulmal,

yaitu menerima dana yang berasal dari zakat, infaq, sedekah, hibah atau

dana sosial lainnya (antara lain denda nasabah atau ta’zir) dan

menyalurkannya kepada organisasi pengelola zakat.

B. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan model konseptual tentang

bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah

diidentifikasi sebagai hal yang penting, maka kerangka berfikir adalah

sebuah pemahaman yang paling mendasar dan menjadi pondasi bagi setiap

pemikiran atau suatu bentuk proses dari keseluruhan penelitian yang

dilakukan (Sugiyono, 2011:60).

Page 54: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

36

Grand Theory: Tingkat Kesehatan Bank

Risk Profile

Pertumbuhan

Laba (Y)

Goood Corporate

Governance

Earning

Metode Analisis Data

1. Uji Stasioneritas

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

b. Uji Multikolinearitas

c. Uji Heteroskedatisitas

d. Uji Autokorelasi

3. Uji Chow

4. Uji Hausman

5. Uji Hipotesis

a. Uji t (Parsial)

b. Uji F (Simultan)

c. Uji R2

Pengujian dan Pembahasan

Kesimpulan

Perkembangan bank syariah saat ini mengindikasikan bahwa ekonomi

syariah diterima oleh masyarakat. Menurut Kasmir (2015:258), dengan

mengikuti aturan penilaian tingkat kesehatan bank yang telah ditetapkan

pemerintah diharapkan bank syariah mampu untuk menjaga dan

mempertahankan kesehatannya, pada akhirnya bank yang sehatlah yang terus

menikmati laba dan berkembang dari waktu ke waktu.

Capital

NPF (X1)

FDR (X2)

Peringkat Komposit

GCG (X3)

ROA (X4)

CAR (X5)

Page 55: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

37

C. Keterkaitan Antar Variabel Independen dan Hipotesis

1. Hubungan Non Performing Financing (NPF) terhadap pertumbuhan laba.

Non Performing Finance merupakan kredit atau pembiayaan

bermasalah dari nasabah kepada bank dengan kategori kredit kuang lancar,

kredit diragukan, dan kredit macet. Pemberian pembiayaan berdasarkan

prinsip syariah oleh bank mengandung risiko kegagalan atau kemacetan

dalam pelunasannya, sehinga berpengaruh terhadap kesehatan bank (Umam,

2013:46). Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/24/DPNP

tahun 2011 nilai NPL/NPF diatas 5% maka bank tersebut tidak sehat,

sehingga bank harus menjaga kredit bermasalah pada angka 5% tersebut.

Dengan demikian semakin kecil NPF maka semakin kecil pula resiko yang

ditanggung pihak bank. Sebaliknya semakin besar NPF maka semakin besar

resiko kegagalan kredit yang disalurkan yang berpotensi menurunkan laba.

Dengan kata lain, semakin bsar NPF suatu bank, mengakibatkan

semakin rendah perolelahan laba (Aini, 2013). Sehingga NPF memiliki

pengaruh signifikan negatif terrhadap pertumbuhan laba. Hal tersebut sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Lubis (2013) dan Fathoni, dkk (2012)

yang menyatakan bahwa NPL/NPF memiliki pengaruh signifikan terhadap

pertumbuhan laba. Berdasarkan penjelasan di atas maka diperoleh hipotesis

sebagai berikut:

H1 : Non Profit Finacing (NPF) berpengaruh signifikan terhadap pertumbuan

laba bank umum syariah

2. Hubungan Financing to Deposit Ratio terhadap pertumbuhan laba.

Finance to Deposit Ratio merupakan rasio pembiayaan dana pihak

ketiga yang diterima oleh bank (IBI, 2015:251). Salah satu penyebab bank

gagal dalam mengelola likuiditas adalah karena bank terlalu gampang

memberikan kredit kepada nasabah Rasio yang tinggi menunjukkan bahwa

suatu bank meminjamkan seluruh dananya atau tidak likuid. Sebaliknya,

rasio yang rendah menunjukkan bank yang likuid (Wardiah, 2013:298).

Berdasarkan peraturan yang dibuat oleh Bank Indonesia, rasio FDR

dikatakan sehat apabila berada dalam persentase antara 85% sampai dengan

110%. FDR yang berada di bawah target dan limitnya, maka dapat dikatakan

Page 56: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

38

bahwa bank memelihara alat likuid yang berlebihan dan ini akan

menimbulkan tekanan terhadap pendapatan bank berupa tingginya biaya

pemeliharaan kas yang menganggur (Kuncoro dan Suhardjono dalam Aini

2013).

Sehingga dapat dikatakan semakin tinggi FDR maka laba yang

diperoleh oleh bank tersebut akan meningkat (dengan asumsi bank tersebut

mampu menyalurkan kreditnya dengan efektif sehingga diharapkan jumlah

kredit macetnya rendah). Dengan kata lain FDR berpengaruh signifikan

positif terhadap pertumbuhan laba sesuai dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Lubis (2013) dan Hadiwidjaya (2016) yang menyatakan

bahwa FDR memiliki pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba.

Berdasarkan penjelasan di atas maka diperoleh hipotesis sebagai berikut:

H2 : Finacing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh signifikan terhadap

pertumbuan laba bank umum syariah

3. Hubungan Good Corporate Governance (GCG) terhadap pertumbuhan laba.

Good Corporate Governance (GCG) merupakan suatu sistem yang

mampu mengontrol dan mengarahkan perusahaan secara keseluruhan yang

ditetapkan baik secara internal maupun eksternal atas manajemen sebuah

entitas bisnis dengan tujuan melindungi kepentingan semua stakeholder. Jika

GCG tidak dapat dijalankan dengan baik, dapat dikatakan bahwa

pengelolaan manajemen perusahaan tidak berjalan dengan semestinya. Hal

tersebut tentunya akan mempengaruhi penilaian kesehatan bank tersebut

(Saharuddin, 2015:67).

Hal tersebut tidak didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh

Suryani (2016) yang menunjukkan bahwa GCG tidak berpengaruh terhadap

pertumbuhan laba. Namun penelitian yang dilakukan oleh Noor Dwi

Yantiningsih (2016) menunjukkan bahwa GCG berpengaruh positif terhadap

kinerja keuangan. Berdasarkan penjelasan di atas maka diperoleh hipotesis

sebagai berikut:

H3 : Good Corporate Governance (GCG) berpengaruh signifikan terhadap

pertumbuan laba bank umum syariah

Page 57: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

39

4. Hubungan Return On Assets (ROA) terhadap petumbuhan laba

ROA adalah rasio keuangan perusahaan yang berhubungan dengan

aspek earning atau profitabilitas. ROA berfungsi mengukur efektivitas

perusahaan dalam menghasilkan laba dengan memanfaatkan aktiva yang

dimiliki. Semakin besar ROA yang dimiliki oleh sebuah perusahaan,

semakin efisien penggunaan aktiva sehingga semakin besar laba. Laba yang

besar akan menarik investor karena perusahaan memiliki tingkat kembalian

yang semakin tinggi (Wardiah, 2013:299). Rasio ini dapat dijadikan sebagai

ukuran kesehatan keuangan. Rasio ini sangat penting, mengingat keuntungan

yang memadai diperlukan untuk mempertahankan arus sumber-sumber

modal bank (Siamat dalam Wardiah, 2013:299).

Semakin besar ROA, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai

bank tersebut. Sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah

semakin kecil. Oleh karena itu dapat dimungkinkan bahwa kinerja

perusahaan juga semakin meningkat. Hal tersebut sejalan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Suryani dan Habibie (2017) dan Fathoni dkk (2012)

yang menyatakan bahwa ROA memiliki pengaruh signifikan positif terhadap

pertumbuhan laba. Berdasarkan penjelasan di atas maka diperoleh hipotesis

sebagai berikut:

H4 : Return On Assets (ROA) berpengaruh signifikan terhadap pertumbuan

laba bank umum syariah

5. Hubungan Capital Adecuacy Ratio (CAR) terhadap pertumbuhan laba.

Captal Adequacy merupakan kecukupan modal, menunjukkan

kemampuan bank dalam mempertahankan modal yang mencukupi dalam

dan kemampuan manajemen bank dalam mengidentifikasi, mengukur,

mengawasi dan mengontrol resiko yang timbul yang dapat berpengaruh

terhadap besarnya modal bank (Aini, 2013).

Nilai rasio CAR yang meningkat akan menghasilkan laba yang

mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan oleh adanya peningkatan jumlah

pada modal sendiri sehingga modal sendiri tersebut dapat digunakan untuk

mengelola perusahaa yang tidak langsung juga kan meningkatkan laba

perusahaan perbankan (Cahyono dalam Doloksaribu 2012). Hal tersebut

Page 58: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

40

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Aini (2012) yang menyatakan

bahwa CAR memiliki pengaruh signifikan positif terhadap pertumbuhan

laba. Berdasarkan penjelasan di atas maka diperoleh hipotesis sebagai

berikut:

H5 : Capital Adecuacy Ratio (CAR) berpengaruh signifikan terhadap

pertumbuan laba bank umum syariah

Page 59: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel

Penelitian ini membahas tentang pengaruh tingkat kesehatan bank

yang diproyeksikan dengan metode penilaian tingkat kesehatan RGEC (Risk

Profile, Good Corporate Governance, Earning dan Capital) bank

berdasarkan RBBR. Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah membahas

variabel bebas (independent variable) yaitu Non Perfoming Financing,

Financing to Deposit Ratio, Good Corporate Governance, Return On

Assets, dan Capital Adequacy Ratio terhadap variabel terikat (dependent

variable) yaitu Pertumbuhan Laba (Y). Data yang digunakan merupakan

data periode tahun 2011–2017.

Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari laporan

keuangan tahunan bank yang sudah dilaporkan dan dipublikasikan ke Bank

Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan yang berasal dari website Bank

Indonesia (www.bi.go.id), website Otoritas Jasa Keuangan

(www.ojk.go.id), dan dari website resmi masing-masing bank yang

dijadikan sampel dalam penelitian ini.

Populasi penelitian adalah keseluruhan (universum) dari objek

penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuhan, udara, gejala,

nilai, peristiwa, sikap hidup dan sebagainya. Sehingga objek-objek ini

menjadi sumber data penelitian (Bungin dalam Siregar, 2015:30).

Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah (BUS) di

Indonesia sebagaimana yang terdapat dalam tabel 3.1 berikut:

Page 60: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

42

Tabel 3.1

Populasi Penelitian

No. Bank Umum Syariah di Indonesia

1 PT. Bank Muamalat Indonesia

2 PT. Bank Syariah Mandiri

3 PT. Bank Mega Syariah

4 PT. Bank BRISyariah

5 PT. Bank Syariah Bukopin

6 PT. Bank BNI Syariah

7 PT. Bank Jabar Banten Syariah

8 PT. Bank BCA Syariah

9 PT. Victoria Syariah

10 PT. Maybank Indonesia Syariah

11 PT. Bank Panin Syariah

12 PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Syariah

13 PT. Bank Aceh Syariah

Sumber: Statistika Perbankan Syariah OJK, 2017

Sampel adalah suatu prosedur pengambilan data dimana hanya

sebagian populasi saja yang diambil dan dipergunakan untuk menentukan

sifat serta ciri yang dikehendaki dari suatu populasi (Siregar, 2015:30).

Kemudian metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode purposive sampling yaitu metode penetapan responden untuk

dijadikan sampel berdasarkan kriteria tetentu (Siregar, 2015:33). Berikut

merupakan kriteria data yang dijadikan sampel:

a. Perusahaan perbankan yang termasuk dalam Bank Umum Syariah (BUS)

di Indonesia yang telah berdiri sendiri (bukan Unit Usaha Syariah)

b. Bank Umum Syariah di Indonesia yang menerbitkan laporan keuangan

tahunan selama seriode 2011-2017 secara konsisten dan telah

dipublikasikan di website Bank Indonesia (BI), website Otorias Jasa

Keuangan (OJK), dan pada masing-masing website bank syariah

tersebut.

Page 61: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

43

c. Bank Umum Syariah di Indonesia yang memiliki laporan Good

Corporate Governance (GCG) tahun 2011-2017 yang dapat diakses dari

masing-masing website bank syariah tersebut.

d. Perusahaan perbankan syariah dengan kelengkapan data-data yang

dibutuhkan terkait pengukuran variabel-variabel yang digunakan selama

periode 2011-2017.

Tabel 3.2

Proses Pengambilan Sampel Penelitian

Bank Umum Syariah di Indonesia

Bank Umum Syariah

Laporan

Tahunan

2011-2017

Laporan

GCG

2011-2017

Jumlah

Sampel

Bank Muamalat Indonesia - -

Bank Syariah Mandiri

Bank Mega Syariah

Bank BRISyariah

Bank Syariah Bukopin

Bank BNI Syariah

Bank Jabar Banten Syariah - -

BCA Syariah

Bank Victoria Syariah

Maybank Syariah Indonesia - -

Bank Panin Dubai Syariah

BTPN Syariah - - -

Bank Aceh Syariah - - -

Jumlah 8 11 8

Sumber: data diolah, 2018

Berdasarkan kriteria yang telah dipaparkan diatas, sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah yang

memenuhi kriteria-kriteria yang disebut diatas, yaitu dapat dilihat pada

tabel 3.3 sebagai berikut:

Page 62: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

44

Tabel 3.3

Sampel Penelitian

No. Bank Umum Syariah Kode

1 PT. Bank Syariah Mandiri BSM

2 PT. Bank Mega Syariah BMS

3 PT. Bank BRISyariah BRIS

4 PT. Bank Syariah Bukopin BSB

5 PT. Bank BNI Syariah BNIS

6 PT. Bank Victoria Syariah BVS

7 PT. BCA Syariah BCAS

8 PT. Bank Panin Dubai Syariah BPS

Sumber: data dioalah, 2018

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Yang dijadikan tempat penelitian dalam penelitian ini adalah

Delapan sampel bank umum syariah yang sudah ditentukan. Dalam

penelitian ini pengambilan data berupa data laporan keuangan tahunan dan

laporan Good Corporate Governance dilakukan di masing-masing website

resmi bank umum syariah, website Bank Indonesia dan website Otoritas Jasa

Keuangan. Tahap-tahap dalam pelaksanaan kegiatan ini dimulai dari tahap

persiapan, obeservasi sampai dengan penulisan laporan penelitian. Secara

keseluruhan semua kegiatan dilakuan selama kurang lebih 5 bulan. Adapun

tahap-tahap perincian kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:

Page 63: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

45

Tabel 3.4

Perincian Waktu Penelitian

No Jadwal

Penelitian

Bulan Pelaksanaan Tahun 2018

Januari April Mei Juni

1

Tahap

Persiapan

Penyusunan

Proposal

Perizinan

Judul

Menyusun

Instrumen

2

Tahap

Pelaksanaan

Penyusunan

Bab I-III

Pengumpulan

Data

3

Tahap

Penyelesaian

Penyelesaian

Kerangka

Skirpsi

Penulisan

Skripsi

Revisi dan

Editing

Penyerahan

Skirpsi

Sumber: Output Excel (data diolah), 2018

C. Sumber Data

Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dari

mana data dapat diperoleh. Sumber data yang dikumpulkan dapat berupa

data primer dan data sekunder. Data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah data sekunder yang dijadikan sampel.

1. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diterbitkan atau digunakan oleh

organisasi yang bukan pengelolanya (Siregar, 2015:16). Data diambil

dari data laporan keuangan tahunan periode 2011-2017 yang diperoleh

dari website Bank Indonesia (www.bi.go.id), website Otorita Jasa

Keuangan (www.ojk.go.id) dan website resmi masing-masing bank yang

dijadikan sampel dalam penelitian ini.

Page 64: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

46

Tabel 3.5

Sumber Data Bank Umum Syariah

Sumber: data diolah, 2018

D. Instrumen Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini menggunkan metode

tingkat kesehatan RGEC yaitu Risk Profile, Good Coporate Governance,

Earning, dan Capital. Berikut merupakan penjelasan variabel-variabel yang

digunakan dalam penelitian ini:

1. Variabel Y (Dependent Variable)

Variabel dependen yang difokuskan dalam penelitian ini adalah

pertumbuhan laba. Pertumbuhan laba dapat dirumuskan sebagai berikut:

∆𝑌𝑡 =𝑌𝑡 − 𝑌𝑡 − 1

𝑌𝑡 − 1× 100%

Keterangan:

∆Yt = Pertumbuhan Laba

Yt = Laba pada periode t

Yt-1 = Laba pada periode sebelum t

No. Bank Umum Syariah Sumber Data (website)

1 PT. Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id

2 PT. Bank Mega Syariah www.megasyariah.co.id

3 PT. Bank BRISyariah www.brisyariah.co.id

4 PT. Bank Syariah Bukopin www.syariahbukopin.co.id

5 PT. Bank BNI Syariah www.bnisyariah.co.id

6 PT. Bank Victoria Syariah bankvictoriasyariah.co.id

7 PT. BCA Syariah www.bcasyariah.co.id

8 PT. Bank Panin Dubai Syariah www.paninsyariah.co.id

Page 65: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

47

2. Variabel X (Independent Varianble)

Menurut Sugiyono (2011:61) variabel independen atau variabel

bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel

independen dalam penelitian ini yaitu Risk Profile, Good Corporate

Governance, Earning dan Capital.

a. Risk Profile

Penilaian faktor profil resiko merupakan penilaian terhadap

resiko inheren dan kualitas penerapan manajemen risiko dalam

aktivitas operasional bank. Dalam penelitian ini penilaian faktor

profil risiko akan diukur dengan rasio Non Performing Finance

(NPF) dan rasio Finance to Deposit Ratio (FDR)

1) Non Performing Finance (NPF)

Non Performing Finance merupakan kredit atau

pembiayaan bermasalah dari nasabah kepada bank dengan

kategori kredit kuang lancar, kredit diragukan, dan kredit

macet. Semakin tinggi NPF maka semakin menurun kinerja

perbankan. Hal ini sejalan dengan adanya pembiayaan

bermasalah yang semakin besar dibandingkan dengan aktiva

produktifnya dapat mengakibatkan kesempatan untuk

memperoleh pendapatan (income) dari pembiayaan yang

diberikan, sehingga memngurangi laba dan berpengaruh buruk

pada rentabilitas bank (Rahmania dan Wibowo, 2015).

Pemberian pembiayaan berdasarkan prinsip syariah oleh

bank mengandung risiko kegagalan atau kemacetan dalam

pelunasannya, sehingga berpengaruh terhadap kesehatan bank

(Umam, 2013:46).

Rumus perhitungan NPF menurut SE OJK

N0.10/SEOK.03/2014 adalah sebagai berikut:

𝑁𝑃𝐹 =𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑚𝑎𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛 𝑥 100%

Page 66: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

48

Tabel 3.6

Kriteria Penetapan Peringkat NPF

Peringkat Keterangan Kriteria

1 Sangat Sehat 0% < NPF < 2%

2 Sehat 2% ≤ NPF < 5%

3 Cukup Sehat 5% ≤ NPF < 8%

4 Kurang Sehat 8% < NPF ≤ 11%

5 Tidak Sehat NPF > 11%

Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia, 2011

2) Finance to Deposit Ratio (FDR)

Finance to Deposit Ratio merupakan rasio

pembiayaan dana pihak ketiga yang diterima oleh bank (IBI,

2015:251). FDR adalah perbandingan pembiayaan yang

diberikan oleh bank dengan dana pihak ketiga yang berhasil

dikerahkan oleh bank. FDR menunjukkan kesehatan bank

dalam memberikan pembiayaan (Suwiknyo, 2016:148).

Berdasarkan peraturan yang dibuat oleh Bank

Indonesia, rasio FDR dikatakan sehat apabila berada dalam

persentase antara 85% sampai dengan 110%. Semakin

tinggi FDR maka laba yang diperoleh oleh bank akan

meningkat (dengan asumsi bank tersebut mampu dengan

efektif sehingga diharapkan jumlah kredit macetnya rendah)

(Aini, 2013). Rasio yang tinggi menunjukkan bahwa suatu

bank meminjamkan seluruh dananya atau tidak likuid.

Sebaliknya, rasio yang rendah menunjukkan bank yang

likuid (Wardiah, 2013:298). Rasio FDR menunjukkan

tingkat likuiditas.

Rumus perhitungan FDR menurut SE OJK

N0.10/SEOK.03/2014 adalah sebagai berikut:

𝐹𝐷𝑅 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑃𝐾 𝑥 100%

Page 67: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

49

Tabel 3. 7

Kriteria Penetapan Peringkat FDR

Peringkat Keterangan Kriteria

1 Sangat Sehat 50% < FDR ≤ 75%

2 Sehat 75% ≤ FDR ≤ 85%

3 Cukup Sehat 85% ≤ FDR ≤ 100%

4 Kurang Sehat 100% < FDR ≤ 120%

5 Tidak Sehat FDR > 120%

Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia N0.6/23/DPNP tahun 2004

b. Good Corporate Governance

Good Corporate Governance (GCG) merupakan suatu

sistem yang mampu mengontrol dan mengarahkan perusahaan

secara keseluruhan yang ditetapkan baik secara internal maupun

eksternal atas manajemen sebuah entitas bisnis dengan tujuan

melindungi kepentingan semua stakeholder (Saharuddin, 2015:67).

Dalam melaksanakan GCG bank wajib melakukan self

assesment minimal satu tahun sekali. Berikut adalah tahapan dalam

melakukan self assesment:

1) Menyusun analisis self assesment dengan cara

membandingkan pemenuhan setiap kriteria atau indikator

dengan kondisi berdasarkan data dan informasi yang

relevan.

2) Menetapkan peringkat subfaktor berdasarkan hasil analisis

self assesment

3) Menetapkan peringkat faktor berdasarkan peringkat

subfaktor.

4) Menyusun kesimpulan untuk masing-masing faktor.

Page 68: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

50

Tabel 3.8

Kriteria Peringkat Faktor GCG

Peringkat Keterangan Nilai Komposit

1 Sangat Baik Nilai Komposit ≤ 1,5

2 Baik 1,5 – 2,5

3 Cukup Baik 2,5 – 3,5

4 Kurang Baik 3,5 – 4,5

5 Tidak Baik 4,5 – 5

Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia, 2011

c. Earning

Penilaian earning (rentabilitas) merupakan penilaian

terhadap kemampuan bank dan UUS untuk menghasilkan

keuntungan dalam rangka mendukung operasional dan permodalan

bank. Sementara itu, rasio yang digunakan untuk menilai

rentabilitas dalam penelitian ini adalah Return On Assets (ROA).

ROA adalah rasio yang menggambarkan kemampuan bank

dalam mengelola dana yang diinvestasikan dalam keseluruhan aset

yang menghasilkan keuntungan. ROA merupakan gambaran

prodiktivitas bank dalam mengelola dana sehingga menghasilkan

keuntungan (Suwiknyo : 2016:149). ROA berfungsi untuk

mengukur efektifitas perusahaan dalam menghasilkan laba dengan

memanfaatkan aktiva yang dimilikinya (Wardiah, 2013:299).

Semakin besar ROA, semakin besar pula tingkat keuntungan yang

dicapai bank tersebut. Sehingga kemungkinan suatu bank dalam

kondisi bermasalah semakin kecil. Rumus perhitungan ROA

menurut SE OJK N0.10/SEOK.03/2014 adalah sebagai berikut:

𝑅𝑂𝐴 =𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘

𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 𝑥 100%

Page 69: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

51

Tabel 3.9

Kriteria Penetapan Peringkat ROA

Peringkat Keterangan Kriteria

1 Sangat Sehat 2% < ROA

2 Sehat 1,25% < ROA ≤ 2%

3 Cukup Sehat 0,5% < ROA ≤ 1.25%

4 Kurang Sehat 0% < ROA ≤ 0,5%

5 Tidak Sehat ROA ≤ 0% (atau negatif)

Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia, 2011

d. Capital

Capital merupakan faktor yang sangat penting bagi

perkembangan dan kemajuan bank serta upaya untuk tetap menjaga

kepercayaan masyarakat. Capital diukur dengan Capital Adequacy

Ratio (rasio kecukupan modal). Rasio ini berkaitan dengan

penyediaan modal sendiri yang diperlukan untuk menutup risiko

kerugian yang mungkin timbul dari penanaman dana dalam aktiva-

aktiva produktif yang mengandung risiko, serta untuk pembiayaan

penanaman dalam aktiva tetap dan investasi. Capital Adequacy

merupakan kecukupan modal, menunjukkan kemampuan bank

dalam mempertahankan modal yang mencukupi dalam dan

kemampuan manajemen bank dalam mengidentifikasi, mengukur,

mengawasi dan mengontrol resiko yang timbul yang dapat

berpengaruh terhadap besarnya modal bank (Aini, 2013).

Nilai rasio CAR yang meningkat akan menghasilkan laba

yang mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan oleh adanya

peningkatan jumlah pada modal sendiri sehingga modal sendiri

tersebut dapat digunakan untuk mengelola perusahaan yang tidak

langsung juga akan meningkatkan laba perusahaan perbankan

(Cahyono dalam Doloksaribu 2012). Sehingga semakin besar CAR

yang dimiliki oleh suatu bank maka kinerja bank tersebut akan

semakin baik, konsekuensinya akan meningkatkan pertumbuhan

laba yang dimiliki.

Page 70: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

52

∆Yt = Yt- Yt-1

X 100%

Yt-1

𝐶𝐴𝑅 =𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝐵𝑎𝑛𝑘

𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 𝑀𝑒𝑛𝑢𝑟𝑢𝑡 𝑅𝑒𝑠𝑖𝑘𝑜 𝑥 100%

Tabel 3.10

Kriteria Penetapan Peringkat CAR

Peringkat Keterangan Kriteria

1 Sangat Sehat CAR ≥ 15%

2 Sehat 9% - 15%

3 Cukup Sehat 8% - 9%

4 Kurang Sehat ≤ 8%

5 Tidak Sehat CAR ≤ 6%

Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia, 2011

Tabel 3.11

Instrumen Penelitian

Variabel Indikator Skala

Variabel Dependen

(variabel terikat)

Pertumbuhan

Laba (Y)

Rasio

Variabel Indepeneden

(variabel bebas)

Tingkat Keshatan

RGEC dilihat dari:

1) Risk Profile

a) Risiko Kredit

Net Performing

Financing (X1)

Pembiayaan

NPF = Bermasalah X 100%

Total

Pembiayaan

Rasio

b) Risiko Likuiditas

Financial Deposit

to Ratio (X2)

Total

FDR = Pembiayaan X 100%

Total DPK

Rasio

Page 71: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

53

Sumber: Data diolah, 2018

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk

memperoleh informasi berupa data yang dibutuhkan dalam rangka

mencapai tujuan penelitian. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang berupa angka.

Sesuai dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis

dengan menggunakan perhitungan statistik (Siregar, 2015:16).

1. Field Research

Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data runtut waktu

(time series) dengan skala tahunan (annual) yang diambil dari data

Variabel Indikator Skala

2) Good Corporate

Governance

GCG (X3)

1) Nilai komposit ≤ 1,5

(Sangat Baik)

2) Nilai komposit 1,5 – 2,5

(Baik)

3) Nilai komposit 2,5 – 3,5

(Cukup Baik)

4) Nilai komposit 3,5 – 4,5

(Kurang baik)

5) Nilai komposit 4,5 – 5

(Tidak Baik)

Peringkat

Komposit

6) Earning

Return On Assets

(X4)

Laba sebelum

ROA = Pajak X 100%

Rata-Rata

Total Aset

Rasio

4) Capital

Capital Adequacy

Ratio (X5)

CAR = Modal Bank X 100%

Aktiva Tertimbang

Menurut Risiko

Rasio

Page 72: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

54

tahunan statistik perbankan syariah dengan rentang waktu 2011-

2017.

2. Library Research (Studi Kepustakaan)

Penelitian ini juga dilakukan melalui studi kepustakaan yaitu dengan

cara mengumpulkan pengetahuan teoritis yang relevan dengan cara

membaca dan mempelajari buku, jurnal, artikel, dan literatur

keterangan dari sumber lain yang mempunyai hubungan dengan

permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini.

3. Internet Research

Selain buku referensi dan/atau literatur yang kita miliki atau melalui

studi kepustakaan yang terkadang merupakan literatur lama

sedangkan ilmu terus berkembang seiring berjalannya waktu. Maka

dari itu, penulis juga melakukan penelitian menggunakan teknologi

internet, sehingga data yang diperoleh merupakan data terkini sesuai

dengan perkembangan zaman.

F. Teknik Pengelolaan Data

Metode analisis data merupakan salah satu cara yang digunakan

untuk mengetahui sejauh mana variabel yang mempengaruhi variabel lain.

Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif yang merupakan analisa

yang menggunakan angka-angka dan perhitungan metode statistik untuk

menguji kebenaran hipotesis penelitian yang telah diajukan sebelumnya.

Metode analisis data yang digunakan yaitu dengan menggunakan

analisis regresi data panel untuk menguji pegaruh Risk Profile (NPF dan

FDR), Good Corporate Governance, Earning (ROA), dan Capital (CAR)

terhadap Pertumbuhan Laba (PL). Pengujian hipotesis dalam penelitian ini

dilakukan secara parsial (Uji t) dan secara simultan (Uji F). Kemudian alat

pengelolaan data yang digunakan adalah program Microsoft Exel 2013 dan

Eviews versi 9. Berikut merupakan langkah-langkah dalam pengujian

hipotesis:

Page 73: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

55

1. Analisis Statistik Deskriptif

Menurut Ghozali (2016:19), statistik deskriptif merupakan

gambaran atau deskriptif suatu data yang dapat dilihat dari nilai rata-rata

(mean). Dalam bagian ini peneliti melakukan analisis variabel dependen

dan variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini untuk

mengetahui gambaran umum variabel-variabel yang digunakan.

2. Uji Stationeritas

Menurut Ghozali (2016:406), uji stationeritas digunakan untuk

mengetahui apakah data yang digunakan dalam penelitian ini sudah

stationer atau tidak. Suatu proses stochastic dikatakan stationer apabila

nilai rata-rata (mean) dan varian (variance) adalah kostan, sepanjang

waktu). Apabila satu runtun waktu stasioner, nilai mean, variance dan

autovariance tetap sama sehingga tidak terpengaruh oleh waktu (time

variant). Regresi yang menggunakan data yang tidak stasioner biasanya

mengarah kepada regresi lancung (spurious regression). Permasalahan

ini muncul akibat oleh variabel (dependen dan independen) time series

terdapat tren yang kuat (dengan pergerakan yang menurun dan

meningkat). Adanya tren akan menghasilkan nilai R2 yang tinggi,

namun keterkaitan antarvariabel akan rendah (Ghozali, 2013:407).

Uji stasioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji akar

unit (unit root test). Menurut Winarno (2015:116) cara yang digunakan

untuk mengetahui data stasioner adalah dengan melihat nilai

probabilitas apabila lebih kecil dari 0.05, maka data sudah dikatakan

stasioner. Artinya, jika nilai probabilitas < 0.05 maka dapat disimpulkan

bahwa data stasioner. Sedangkan jika nilai probablitas > 0.05 maka

dapat disimpulkan data tidak stationer.

Menurut Winarno (2016:11.5) untuk menjadikan data tidak

stasioner menjadi stasioner, biasanya data cukup didiferensasi saja. Pada

tingkat diferensi pertama, biasanya data sudah menjadi stasioner. Jika

data belum stasioner, maka kemungkinan besar pada diferensasi kedua

sudah stasioner.

Page 74: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

56

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2013:168), uji normalitas bertujuan untuk

menguji apakan dalam model regresi, variabel penganggu atau

residual mempunyai distribusi normal. Terdapat dua cara

mendeteksi apakah residual memiliki distribusi normal atau tidak

yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Dalam penelitian ini

pengujian normalitas data yang digunakan adalah uji Jarque-Bera

(J-B). Hipotesis pada uji ini adalah (Ghozali, 2013:166):

H0 = residual terdistribusi normal

Ha = residual tidak terdistribusi normal

Jika nilai probabilitas < nilai signifikansi (0.05) maka H0

ditolak dan Ha diterima yang berarti data berdistribusi tidak normal.

Sedangkan, apabila nilai probabilitas > nilai signifikansi (0.05)

maka maka H0 diterima dan Ha ditolak yang berarti data

berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali (2013:77), uji multikolinearitas bertujuan

untuk menguji apakah regresi ditemukan adanya kolerasi yang

tinggi atau sempurna antarvariabel independen. Cara yang

digunakan untuk melihat apakah ada tidaknya multikolinearistas

dalam penelitian adalah dengan menggunakan matrik korelasi.

Apabila korelasi berada di atas nilai 0.90 maka diduga dalam model

terjadi multikolinearistas. Sedangkan jika koefisien di bawah 0.90

maka diduga dalam model tidak terjadi multikoleniaritas.

H0 : tidak terdapat gejala multikolinearitas

Ha : terdapat geljala mulitikolinearitas

Jika nilai r < 0.90 maka H0 diterima berarti tidak terdapat

gejala multikolinearitas. Sedangkan jika r > 0.90 maka H0 ditolak

yang berarti terdapat gejala multikolinearitas.

Page 75: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

57

c. Uji Heterokedastisitas

Menurut Ghozali (2013:106), uji Heteroskedastisitas

digunakan untuk menguji apakah dalam model regersi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain. Jika variance dalam model regresi adalah sama,

maka disebut homoskedastisitas. Cara mendeteksi

heteroskedastisitas yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

menggunakan uji white. Hipotesis uji white adalah sebagai berikut:

H0 : tidak ada heteroskedastisitas

Ha : ada heteroskedastisitas

Jika nilai probabilitas Obs*R2 > nilai signifikansi (0.05)

maka H0 diterima sehingga dapat disimpulkan dalam model tidak

ada heteroskedastisitas. Sedangkan jika nilai probabilitas Obs*R2 <

nilai signifikansi (0.05) maka H0 ditolak sehingga dapat

disimpulkan bahwa dalam model ada heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Uji Auotokorelasi bertujuan untuk menguji apakah suatu

model regresi ada korelasi antar kesalahan penganggu (residual)

pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumya).

Menurut Ghozali (2013:137), apabila terjadi korelasi, maka

dinamakan ada masalah autokorelasi. Autokorelasi muncul karena

observasi yang berurutan sepanjang waktu yang berkaitan satu sama

lain. Guna menguji ada tidaknya autokorelasi dalam penelitian ini

menggunakan Uji Lagrange Multiplier (LM Test) dengan hipotesis

sebagai berikut (Ghozali, 2013:144):

H0 : tidak ada autokorelasi

Ha : ada autokorelasi

Jika nilai probabilitas Obs*R-square > nilai signifikansi

(0.05) maka H0 diterima dan Ha ditolak sehingga dapat disimpulkan

tidak terjadi autokorelasi dalam model. Sedangkan jika nilai

probabilitas Obs*R-square < nilai signifikansi (0.05) maka H0

Page 76: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

58

ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa terjadi

autokorelasi dalam model.

4. Model Regresi Data Panel

Estimasi regresi data panel dapat dilakukan melalui beberapa model

pendekatan:

a. Common Effect Model

Regresi data panel dengan metode common effect adalah

asumsi yang mengangap bahwa intersept dan slope selalu tetap baik

antar waktu maupun antar individu. Setiap individu (n) yang

diregresi untuk mengetahui hubungan antara variabel dependen

dengan variabel independen akan memberikan nilai intersept

maupun slope yang sama besarnya. Begitu pula dengan waktu (t),

nilai intersept dan slope dalam persamaan regresi yang

menggambarkan hubungan antara variabel dependen dengan

variabel-variabel independennya adalah sama utuk setiap waktu.

Hal ini dikarenakan dasar yang digunakan dalam regresi panel ini

yang mengabaikan pengaruh individu dan waktu pada model yang

dibentuknya (Sriyana, 2013:107). Persamaan untuk pelndekatan

model common effect adalah sebagai berikut:

Yit = β0 + βXti + εit

Dimana:

Yit = variabel dependen pada unit observasi ke-i dan waktu ke-t

β = koefisien arah

β0 = intersept model regresi

Xti = variabel independen pada waktu ke-t dan observasi ke-i

εit = komponen eror pada unit observasi ke-i dan waktu ke-t

Kelemahan asumsi ini adalah ketidaksesuaian model dengan

keadaan yang sesungguhnya. Kondisi tiap objek saling berbeda

dengan kondisi objek tersebut pada waktu yang lain (Winarno,

2015:9.15).

Page 77: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

59

b. Fixed Effect Model

Model fixed effect memiliki konstanta yang tetap besarnya

untuk berbagai periode waktu. Demikian juga dengan koefisien

regresinya, besarnya tetap dari waktu ke waktu. Demikian juga

dengan koefisien regresinya, besarnya tetap dari waktu ke waktu

(time invariant). Untuk membedakan satu objek dengan objek

lainnya, digunakam variabel semu (dummy) (Winarno, 2015:9.15).

Persamaan untuk pendekatan dengan menggunakan model fixed

effect adalah sebagai berikut:

Yit = β0i + βXti + εit

Dimana:

Yit = variabel dependen pada unit observasi ke-i dan waktu ke-t

β = koefisien arah

β0i = intersept model regresi pada unit observasi ke-i

Xti = variabel independen pada waktu ke-t dan observasi ke-i

εit = komponen eror pada unit observasi ke-i dan waktu ke-t

Kelemahan asumsi dengan model fixed effect adalah masih

adanya kemungkinan ketidaksesuaian model dengan keadaan yang

sesungguhnya (Sriyana, 2014:126)

c. Random Effect Model

Tidak seperti pada model fixed effect, pada model random

effect diasumsikan bahwa perbedaan intersept dan konstanta

disebabkan oleh residual/error sebagai akibat perbedaan antar unit

dan antar periode waktu yang terjadi secara random (Sriyana,

2014:153).

Persamaan model dengan menggunakan estimasi random effect

adalah sebagai berikut:

Yit = β0i + βXti + ui + εit

Dimana:

Yit = variabel dependen pada unit observasi ke-i dan waktu ke-t

β = koefisien arah

β0i = intersept model regresi pada unit observasi ke-i

Xti = variabel independen pada waktu ke-t dan observasi ke-i

Page 78: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

60

ui = komponen eror pada pada unit obzservasi ke-i

εit = komponen eror pada unit observasi ke-i dan waktu ke-t

5. Pengujian Model

Untuk menentukan model pendekatan regresi data panel yang tepat,

maka perlu dilakukan pengujian terhadap tiga model regresi data panel

tersebut dengan uji berikut:

a. Uji Chow

Menurut Sriyana (2014:190), uji chow digunakan untuk

menentukan apakah model pendekatan yang akan digunakan

commom effect atau fixed effect dengan melihat nilai

probabilitasnnya. Hipotesis yang digunakan dalam uji ini adalah

sebagai berikut:

H0 : menggunakan pendekatan common effect

Ha : menggunakan pendekatan fixed effect

Jika nilai probabilitas > nilai signikfikansi (α = 0.05) maka

H0 diterima sehingga model yang digunakan adalah pendekatan

common effect. Sedangkan, jika nilai probabilitas < nilai

signifikansi (α = 0.05) maka H0 ditolak sehingga model yang

digunakan adalah pendekatan fixed effect.

b. Uji Hausman

Menurut Sriyana (2014:193), uji hausman dilakukan untuk

menentukan apakah model yang akan digunakan fixed effect atau

random effect. Hipotesis yang digunakan dalam uji ini adalah

sebagai berikut:

H0 : menggunakan pendekatan random effect

Ha : menggunakan pendekatan fixed effect

Jika nilai probabilitas > nilai signikfikansi (α = 0.05) maka

H0 diterima sehingga model yang digunakan adalah pendekatan

random effect. Sedangkan, jika nilai probabilitas < nilai signifikansi

(α = 0.05) maka H0 ditolak sehingga model yang digunakan adalah

pendekatan fixed effect.

Page 79: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

61

6. Pengujian Hipotesis

a. Uji t (parsial)

Menurut Ghozali (2013:62), uji statistik t pada dasarnya

menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen

terhadap variabel dependen dengan mengangapp variabel

independen lainnya konstan. Uji parsial menggunakan Eviews 9

dapat diketahui pada hasil estimasi model terpilih dengan melihat

probabilitas dari setiap variabel independen, sehingga tidak perlu

lagi dilakukan dengan metode hitung lain. Hipotetsis yang

digunakan dalam uji ini sebagai berikut:

H0 : β1 : β2 : β3 : β4 : β5 = 0; NPF, FDR, GCG, ROA, dan CAR secara

parsial tidak memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan laba.

Ha : β1 : β2 : β3 : β4 : β5 ≠ 0; NPF, FDR, GCG, ROA, dan CAR secara

parsial memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan laba.

Apabila nilai probabilitas t-statistic > dari nilai signifikansi

(0.05) maka H0 diterima sehingga terdapat pengaruh yang tidak

signifikan secara parsial. Sedangkan, jika nilai probabilitas t-

statistic < dari nilai signifikansi (0.05) maka H0 ditolak atau

terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial.

b. Uji F (simultan)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua

variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel

dependen (Ghozali, 2013:61). Uji simultan menggunakan Eviews 9

dapat diketahui pada hasil estimasi model terpilih dengan melihat

probabilitas F-statistic, sehingga tidak perlu lagi dilakukan

pengujuan dengan menggunakan metode hitung lain. Hipotesis

yang digunakan dalam uji ini adalah:

H0 : β1 : β2 : β3 : β4 : β5 = 0; NPF, FDR, GCG, ROA, dan CAR secara

simultan tidak memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan laba.

Ha : β1 : β2 : β3 : β4 : β5 ≠ 0; NPF, FDR, GCG, ROA, dan CAR secara

simultan memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan laba.

Page 80: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

62

Apabila nilai probabilitas F-statistic > nilai signifikan (0.05)

maka H0 diterima atau terdapat pengaruh tidak signifikan variabel

dependen secara simultan. Sedangkan apabila nilai probabilitias F-

statistic < nilai signifikan (0.05) maka H0 ditolak atau terdapat

pengaruh signifikan variabel independen terhadap variabel

dependen secara simultan.

c. Koefisen Determinasi (Adjusted R2)

Menurut Ghozali (2013:60), koefisien determinasi (R2)

adalah mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam

menerangkan variansi variabel dependen (Ghozal. Namun

penggunaan koefisien determnasi ini memiliki kelemahan jika

dalam model ditambahkan variabel independen maka nilai R2 akan

terus meningkat tidak peduli variabel tersebut signifikan atau tidak.

Oleh karena itu banyak peneliti yang menganjurkan untuk

menggunakan nilai Adjusted R2 pada saat mengevaluasi mana

model regresi terbaik. Tidak seperti R2, nilai Adjusted R2 dapat naik

atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam

model (Ghozali, 2013:60).

7. Persamaan Model Regresi Data Panel

Dalam penelitian ini persamaan Model Regresi Data Panel adalah:

Yit = β0i + β1 X1it + β2 X2it + β3 X3it + β4 X4it + β5 X5it + εit

Dimana:

Yit = Pertumbuhan Laba

β0i = konstanta model regresi pada unit observasi ke i

β1 – β5 = koefisien regresi

εit = standar eror pada unit observasi ke i dan waktu ke t

X1it = NPF pada unit observasi ke i dan waktu ke t

X2it = FDR pada unit observasi ke i dan waktu ke t

X3it = GCG pada unit observasi ke i dan waktu ke t

X4it = ROA pada unit observasi ke i dan waktu ke t

X5it = CAR pada unit observasi ke i dan waktu ke t

Page 81: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

63

BAB IV

TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Hasil Penelitian

1. Deskripsi Objek Penelitian

Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah bank umum

syariah. Populasi Bank Umum Syariah di Indonesia pada tahun 2011-

2017, berdasarkan data Statistik Perbankan Syariah yang dikeluarkan

Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan jumlah Bank Umum

Syariah sebanyak 13 BUS. Periode penelitian yang digunakan dalam

penilitian itu yaitu dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2017. Alasan

periode diambil dari tahun 2011 karena dimulai sejak tahun 2010

pertumbuhan jumlah Bank Umum Syariah meningkat dari tahun 2009

sebanyak 6 BUS dan pada tahun mulai bertambah menjadi 11 BUS.

Maka dari itu penelitian yang digunakan diambil sejak tahun 2011

sampai dengan 2017 karena dapat memberikan gambaran terkini tentang

kondisi perbankan syariah di Indonesia.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

purposive sampling yaitu dengan menyeleksi bank yang memenuhi

kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti. Bank Umum Syariah yang

memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel penelitian adalah sebanyak 8

(delapan) BUS. Berikut merupakan data yang dideskripsikan yang

terdiri dari data dependen yaitu pertumbuhan laba dan data independen

yang berjumlah lima yaitu Non Performing Fianancing, Financing to

Deposit to Ratio, Good Corporate Governance, Return On Assets dan

Capital Adequacy Ratio, sebagai berikut:

a. Deskripsi Variabel Pertumbuhan Laba

Laba merupakan perbedaan antara pendapatan yang

direalisasi yang timbul dari transaksi pada periode tertentu dengan

biaya-biaya yang dikeluarkan pada periode tersebut (Wardiah,

2013:300). Apabila pendapatan lebih besar dibandingkan biaya

maka perusahaan akan mendapatkan laba, sebaliknya jika

Page 82: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

64

pendapatan perusahaan lebih kecil dari laba maka perushaan

mendapat kerugian.

Menurut Harahap (2009), pertumbuhan laba merupakan

rasio yang menyatakan kemampuan perusahaan dalam

meningkatkan laba dibandingkan tahun sebelumnya. Berikut

merupakan data pertumbuhan laba 8 (delapan) Bank Umum Syariah

di Indonesia periode 2011 sampai dengan 2017:

Gambar 4.1.

Pertumbuhan Laba Bank Umum Syariah 2011-2017

Sumber: Output Excel (data diolah), 2018

Berdasarkan gambar 4.1, pada tahun 2011 pencapaian

pertumbuhan laba dari delapan bank umum syariah yang paling

baik dicapai oleh Bank Victoria Syariah sebesar 789.88%.

Sedangkan terendah dicapai oleh Bank Panin Dubai Syariah yaitu

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

BMS -14.58 242.41 -19.05 -89.35 -21.36 780.30 -34.51

BSB 0.69 62.12 11.87 -53.93 223.98 -271.48 -101.91

BNIS 142.98 54.32 30.40 22.56 39.81 21.26 9.53

BRIS 6.40 774.27 79.61 -91.59 1,012.56 35.89 -33.12

BVS 789.88 -61.23 -52.59 -608.30 27.69 -12.82 -121.87

BCAS 0.45 22.22 52.73 4.17 82.29 54.23 26.42

BPS -273.01 299.45 -41.17 228.27 -21.27 -63.18 -3,612.6

Rata-rata 93.26 199.08 8.83 -84.02 191.96 77.74 -552.59

-4,000.00

-3,000.00

-2,000.00

-1,000.00

0.00

1,000.00

2,000.00

Pertumbuhan Laba

BMS BSB BNIS BRIS BVS BCAS BPS Rata-rata

Page 83: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

65

sebesar -273.01% dengan nilai rata-rata pertumbuhan laba sebesar

93.26%.

Pada tahun 2012 pencapaian pertumbuhan laba yang paling

baik dicapai oleh Bank BRI Syariah sebesar 774.27%. Sedangkan

peringkat terendah dicapai oleh Bank Victoria Syariah yaitu

sebesar -61.23% dengan nilai rata-rata pertumbuhan sebesar

199.08%.

Pada tahun 2013 pencapaian pertumbuhan laba yang paling

baik dicapai oleh Bank BRI Syariah sebesar 79.61%. Sedangkan

peringkat terendah dicapai oleh Bank Victoria Syariah yaitu

sebesar -52.59% dengan nilai rata-rata pertumbuhan laba sebesar

8.83%.

Pada tahun 2014 pencapaian pertumbuhan laba yang paling

baik dicapai oleh Bank Panin Dubai Syariah sebesar 228.27%.

Sedangkan peringkat terendah dicapai oleh Bank Victoria Syariah

yaitu sebesar -608.30% dengan nilai rata-rata pertumbuhan laba

sebesar -84.02%.

Pada tahun 2015 pencapaian pertumbuhan laba yang paling

baik dicapai oleh Bank Syariah Mandiri sebesar 1,538.46%.

Sedangkan peringkat terendah dicapai oleh Bank Mega Syariah

yaitu sebesar -21.36% dengan nilai rata-rata pertumbuhan laba

sebesar 191.96%.

Pada tahun 2016 pencapaian pertumbuhan laba yang paling

baik dicapai oleh Bank Mega Syariah sebesar 780.30%. Sedangkan

peringkat terendah dicapai oleh Bank Syariah Bukopin yaitu

sebesar -271.48% dengan nilai rata-rata pertumbuhan laba sebesar

77.74%.

Pada tahun 2017 pencapaian pertumbuhan laba yang paling

baik dicapai oleh BCA Syariah sebesar 26.42%. Sedangkan

peringkat terendah dicapai oleh Bank Panin Dubai Syariah yaitu

sebesar -3,612.6% dengan nilai rata-rata pertumbuhan laba sebesar

-552.59%.

Page 84: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

66

b. Deskripsi Variabel Non Performing Financing

Non Performing Finance merupakan kredit atau pembiayaan

bermasalah dari nasabah kepada bank dengan kategori kredit kuang

lancar, kredit diragukan, dan kredit macet. Rasio ini digunakan

untuk mengukur kemampuan bank dalam menyanggah resiko

kegagalan kredit oleh debitur. Semakin kecil NPF semakin kecil

pula resiko yang ditanggung pihak bank. Sebaliknya semakin besar

NPF maka semakin besar resiko kegagalan kredit yang disalurkan

serta menurunkan laba (Aini 2013). Berdasarkan Surat Edaran Bank

Indonesia Nomor 13/24/DPNP tahun 2011 nilai NPL/NPF di atas

5% maka bank tersebut tidak sehat, sehingga bank harus menjaga

kredit bermasalah pada angka 5% tersebut.

Berikut merupakan grafik perkembangan NPF pada 8

(delapan) Bank Umum Syariah tahun 2011 sampai dengan 2017.

Gambar 4.2

NPF Bank Umum Syariah 2011-2017

Sumber: Output Excel (data diolah), 2018

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

BSM 2.24 2.82 4.31 6.83 6.06 4.92 4.53

BMS 3.03 2.67 2.90 3.89 4.26 3.30 2.95

BSB 1.74 4.57 4.27 4.07 2.99 7.63 7.85

BNIS 3.62 2.02 1.86 1.86 2.53 2.94 2.89

BRIS 2.77 3.00 4.06 4.06 4.86 4.16 3.87

BVS 2.43 3.19 3.17 7.10 9.80 7.21 4.59

BCAS 1.20 0.10 0.10 0.10 0.70 0.50 0.30

BPS 0.88 0.20 1.02 0.53 2.63 2.26 12.52

Rata-rata 2.24 2.32 2.71 3.56 4.23 4.12 4.94

0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

14.00

BSM BMS BSB BNIS BRIS BVS BCAS BPS Rata-rata

Page 85: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

67

Berdasarkan gambar 4.2, pada tahun 2011 pencapaian NPF

atau kredit bermasalah dari delapan bank umum syariah yang

paling baik dicapai oleh Bank Panin Dubai yariah 0.88% termasuk

kriteia sangat sehat. Sedangkan terendah dicapai oleh Bank Mega

Syariah yaitu sebesar 3.62% termasuk kriteria sehat dengan nilai

rata-rata NPF sebesar 2.24%.

Pada tahun 2012 pencapaian NPF atau kredit bermasalah

dari delapan bank umum syariah yang paling baik dicapai oleh

BCA Syariah sebesar 0.10% termasuk kriteia sangat sehat.

Sedangkan terendah dicapai oleh Bank Syariah Bukopin yaitu

sebesar 4.57% termasuk kriteria sehat dengan nilai rata-rata NPF

sebesar 2.32%.

Pada tahun 2013 pencapaian NPF atau kredit bermasalah

dari delapan bank umum syariah yang paling baik dicapai oleh

BCA Syariah sebesar 0.10% termasuk kriteia sangat sehat.

Sedangkan terendah dicapai oleh Bank Syariah Mandiri yaitu

sebesar 4.31% termasuk kriteria sehat dengan nilai rata-rata NPF

sebesar 2.71%.

Pada tahun 2014 pencapaian NPF atau kredit bermasalah

dari delapan bank umum syariah yang paling baik dicapai oleh

BCA Syariah sebesar 0.10% termasuk kriteia sangat sehat.

Sedangkan terendah dicapai oleh Bank Victoria Syariah yaitu

sebesar 7.10% termasuk kriteria cukup sehat dengan nilai rata-rata

NPF sebesar 3.56%.

Pada tahun 2015 pencapaian NPF atau kredit bermasalah

dari delapan bank umum syariah yang paling baik dicapai oleh

BCA Syariah sebesar 0.70% termasuk kriteia sangat sehat.

Sedangkan terendah dicapai oleh Bank Victoria Syariah yaitu

sebesar 9.80% termasuk kriteria kurang sehat dengan nilai rata-rata

NPF sebesar 4.23%.

Pada tahun 2016 pencapaian NPF atau kredit bermasalah

dari delapan bank umum syariah yang paling baik dicapai oleh

Page 86: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

68

BCA Syariah sebesar 0.50% termasuk kriteia sangat sehat.

Sedangkan terendah dicapai oleh Bank Syariah Bukopin yaitu

sebesar 7.63% termasuk kriteria cukup sehat dengan nilai rata-rata

NPF sebesar 4.12%.

Pada tahun 2017 pencapaian NPF atau kredit bermasalah

dari delapan bank umum syariah yang paling baik dicapai oleh

BCA Syariah 0.30% termasuk kriteia sangat sehat. Sedangkan

terendah dicapai oleh Bank Panin Dubai Syariah yaitu sebesar

12.52% termasuk kriteria tidak sehat dengan nilai rata-rata NPF

sebesar 3.93%.

c. Deskirpsi Variabel Financing to Deposit Ratio

FDR adalah perbandingan yang diberikan oleh bank dengan

dana pihak ketiga yang berhasil dikerahkan oleh bank. FDR

menunjukkan kesehatan bank dalam memberikan pembiayaan

(Suwiknyo, 2016:148). Berdasarkan peraturan yang dibuat oleh

Bank Indonesia, rasio FDR dikatakan sehat apabila berada dalam

persentase antara 85% sampai dengan 110%. Semakin tinggi FDR

maka laba yang diperoleh oleh bank akan meningkat (dengan

asumsi bank tersebut mampu dengan efektif sehingga diharapkan

jumlah kredit macetnya rendah) (Aini, 2013).

Berikut merupakan grafik perkembangan FDR pada 8

(delapan) Bank Umum Syariah tahun 2011 sampai dengan 2017.

Page 87: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

69

Gambar 4.3

FDR Bank Umum Syariah 2011-2017

Sumber: Output Excel (data diolah), 2018

Berdasarkan gambar 4.3, pada tahun 2011 pencapaian FDR

dari delapan bank umum syariah yang paling baik dicapai oleh

Bank Victoria Syariah sebesar 46.08% termasuk kriteria sangat

sehat. Sedangkan terendah dicapai oleh Bank Panin Dubai Syariah

yaitu sebesar 162.97% termasuk kriteria tidak sehat dengan nilai

rata-rata FDR sebesar 88.77%.

Pada tahun 2012 pencapaian FDR dari delapan bank umum

syariah yang paling baik dicapai oleh Bank Victoria Syariah

sebesar 73.78% termasuk kriteria sangat sehat. Sedangkan

terendah dicapai oleh Bank Panin Dubai Syariah yaitu sebesar

105.66% termasuk kriteria kurang sehat dengan nilai rata-rata FDR

sebesar 90.11%.

Pada tahun 2013 pencapaian FDR dari delapan bank umum

syariah yang paling baik dicapai oleh BCA Syariah sebesar 83.50%

termasuk kriteria sehat. Sedangkan terendah dicapai oleh

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

BSM 86.03 94.40 89.37 82.13 81.99 79.19 77.66

BMS 83.08 88.88 93.37 93.61 98.49 95.24 91.05

BSB 83.66 92.29 100.29 92.89 90.56 88.18 82.44

BNIS 78.60 84.99 97.86 92.60 91.94 84.57 80.21

BRIS 90.95 100.96 102.70 93.90 84.16 81.47 71.87

BVS 46.08 73.78 84.65 95.19 95.29 100.69 83.59

BCAS 78.80 79.90 83.50 91.20 91.20 90.10 88.50

BPS 162.97 105.66 90.40 94.04 96.43 91.99 86.95

Rata-rata 88.77 90.11 92.77 91.95 91.26 88.93 82.78

0.00

20.00

40.00

60.00

80.00

100.00

120.00

140.00

160.00

180.00

BSM BMS BSB BNIS BRIS BVS BCAS BPS Rata-rata

Page 88: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

70

BRISyariah yaitu sebesar 102.70% termasuk kriteria kurang sehat

dengan nilai rata-rata FDR sebesar 92.77%.

Pada tahun 2014 pencapaian FDR dari delapan bank umum

syariah yang paling baik dicapai oleh Bank Syariah Mandiri

sebesar 82.13% termasuk kriteria sehat. Sedangkan terendah

dicapai oleh Bank Victoria Syariah yaitu sebesar 95.19% termasuk

kriteria cukup sehat dengan nilai rata-rata FDR sebesar 91.95%.

Pada tahun 2015 pencapaian FDR dari delapan bank umum

syariah yang paling baik dicapai oleh Bank Syariah Mandiri

sebesar 81.99% termasuk kriteria sehat. Sedangkan terendah

dicapai oleh Bank Mega Syariah yaitu sebesar 98.49% termasuk

kriteria cukup sehat dengan nilai rata-rata FDR sebesar 91.26%.

Pada tahun 2016 pencapaian FDR dari delapan bank umum

syariah yang paling baik dicapai oleh Bank Syariah Mandiri

sebesar 79.19% termasuk kriteria sehat. Sedangkan terendah

dicapai oleh Bank Victoria Syariah yaitu sebesar 100.69%

termasuk kriteria kurang sehat dengan nilai rata-rata FDR sebesar

88.93%.

Pada tahun 2017 pencapaian FDR dari delapan bank umum

syariah yang paling baik dicapai oleh BRISyariah sebesar 71.87%

termasuk kriteria sehat. Sedangkan terendah dicapai oleh Bank

Mega Syariah yaitu sebesar 91.05% termasuk kriteria cukup sehat

dengan nilai rata-rata FDR sebesar 82.78%.

d. Deskripsi Variabel Good Corporate Governance

Penilaian terhadap faktor GCG merupakan penilaian

terhadap manajemen bank atas pelaksanaan prinsip-prinsip GCG

mengacu pada ketentuan Bank Indonesia mengenai bank umum

dengan memperhatikan karakteristik dan kompleksitas usaha bank.

Peringkat faktir GCG dikategorikan dalam 5 (lima) peringkat yaitu

peringkat 1, peringkat 2, peringkat 3, peringkan 4 dan peringkat 5.

Urutan peringkat faktor GCG yang lebih kecil mencerminkan

penerapan GCG yang lebih baik.

Page 89: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

71

Berikut merupakan grafik perkembangan GCG pada 8

(delapan) Bank Umum Syariah tahun 2011 sampai dengan 2017.

Gambar 4.4

GCG Bank Umum Syariah 2011-2017

Sumber: Output Excel (data diolah), 2018

Berdasarkan gambar 4.4, pada tahun 2011 pencapaian GCG

dari delapan bank umum syariah yang paling baik dicapai oleh

BRISyariah sebesar 1.55 termasuk kriteria baik. Sedangkan

terendah dicapai oleh Bank Panin Dubai Syariah yaitu sebesar 1.95

termasuk kriteria baik dengan nilai rata-rata 1.73.

Pada tahun 2012 pencapaian GCG dari delapan bank umum

syariah yang paling baik dicapai oleh Bank Panin Dubai Syariah

sebesar 1.35 termasuk kriteria sangat baik. Sedangkan terendah

dicapai oleh Bank Syariah Mandiri yaitu sebesar 2.25 termasuk

kriteria baik dengan nilai rata-rata 1.71.

Pada tahun 2013 pencapaian GCG dari delapan bank umum

syariah yang paling baik dicapai oleh Bank Panin Dubai Syariah

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

BSM 1.72 2.25 1.85 2.00 2.00 1.00 1.35

BMS 1.83 1.60 1.87 2.00 1.54 1.64 1.73

BSB 1.60 1.50 1.50 2.00 1.50 1.50 1.50

BNIS 1.63 1.63 1.25 1.30 2.00 2.00 2.00

BRIS 1.55 1.38 1.35 1.74 1.61 1.60 1.57

BVS 1.69 2.07 1.66 1.93 3.00 1.97 1.62

BCAS 1.91 1.88 1.55 1.00 1.00 1.00 1.00

BPS 1.95 1.35 1.35 1.40 2.00 2.00 3.00

Rata-rata 1.73 1.71 1.55 1.67 1.83 1.59 1.72

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

3.00

3.50

BSM BMS BSB BNIS BRIS BVS BCAS BPS Rata-rata

Page 90: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

72

sebesar 1.35 termasuk kriteria sangat baik. Sedangkan terendah

dicapai oleh Bank Mega Syariah yaitu sebesar 1.87 termasuk

kriteria baik dengan nilai rata-rata 1.55.

Pada tahun 2014 pencapaian GCG dari delapan bank umum

syariah yang paling baik dicapai oleh BCA Syariah sebesar 1.00

termasuk kriteria sangat baik. Sedangkan terendah dicapai oleh tiga

bank yaitu Bank Syariah Mandiri, Bank Mega Syariah dan Bank

Syariah Bukopin yaitu sebesar 2.00 termasuk kriteria cukup baik

dengan nilai rata-rata sebesar 1.67.

Pada tahun 2015 pencapaian GCG dari delapan bank umum

syariah yang paling baik dicapai oleh BCA Syariah sebesar 1.00

termasuk kriteria sangat baik. Sedangkan terendah dicapai oleh

Bank Victoria Syariah yaitu sebesar 3.00 termasuk kriteria cukup

baik dengan nilai rata-rata 1.83.

Pada tahun 2016 pencapaian GCG dari delapan bank umum

syariah yang paling baik dicapai oleh Bank Syariah Mandiri dan

BCA Syariah sebesar 1.00 termasuk kriteria sangat baik.

Sedangkan terendah dicapai oleh BNI Syariah yaitu sebesar 2.00

termasuk kriteria baik dengan nilai rata-rata 1.59.

Pada tahun 2017 pencapaian GCG dari delapan bank umum

syariah yang paling baik dicapai oleh BCA Syariah sebesar 1.00

termasuk kriteria sangat baik. Sedangkan terendah dicapai oleh

Bank Panin Dubai Syariah yaitu sebesar 3.00 termasuk kriteria

cukup baik dengan nilai rata-rata 1.72.

e. Deskripsi Variabel Return On Assets

ROA adalah rasio keuangan perusahaan yang berhubungan

dengan aspek earnings atau probabilitas. ROA berfungsi untuk

mengukur efektifitas perusahaan dalam menghasilkan laba dengan

memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Semakin besar ROA yang

dimiliki oleh sebuah perusahaan, semakin efisien penggunaan

aktiva sehingga akan memperbesar laba. Laba yang besar akan

Page 91: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

73

menarik investor karena perusahaan memiliki tingkat kembalian

yang semakin tinggi (Wardiah, 2013:299).

Berikut merupakan grafik perkembangan ROA pada 8

(delapan) Bank Umum Syariah tahun 2011 sampai dengan 2017.

Gambar 4.5

ROA Bank Umum Syariah 2011-2017

Sumber: Output Excel (data diolah), 2018

Berdasarkan gambar 4.5, pada tahun 2011 pencapaian ROA

dari delapan bank umum syariah yang paling baik dicapai oleh

Bank Victoria Syariah sebesar 6.93% termasuk kriteria sangat

sehat. Sedangkan terendah dicapai oleh BRISyariah yaitu sebesar

0.20% termasuk kriteria kurang sehat dengan nilai rata-rata ROA

sebesar 1.89%.

Pada tahun 2012 pencapaian ROA dari delapan bank umum

syariah yang paling baik dicapai oleh Bank Mega Syariah sebesar

3.81% termasuk kriteria sangat sehat. Sedangkan terendah dicapai

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

BSM 1.95 2.25 1.52 -0.03 0.56 0.59 0.59

BMS 1.58 3.81 2.33 0.24 0.30 2.63 1.56

BSB 0.52 0.55 0.69 0.27 0.79 -1.12 0.02

BNIS 1.29 1.48 1.37 1.27 1.43 1.44 1.31

BRIS 0.20 0.19 1.15 0.08 0.77 0.95 0.51

BVS 6.93 1.43 0.50 -1.87 -2.36 -2.19 0.36

BCAS 0.90 0.80 1.00 0.80 1.00 1.10 1.20

BPS 1.75 3.48 1.03 1.99 1.12 0.37 -10.77

Rata-rata 1.89 1.75 1.20 0.34 0.45 0.47 -0.65

-12.00

-10.00

-8.00

-6.00

-4.00

-2.00

0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

BSM BMS BSB BNIS BRIS BVS BCAS BPS Rata-rata

Page 92: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

74

oleh BRISyariah yaitu sebesar 0.19% termasuk kriteria kurang

sehat dengan nilai rata-rata ROA sebesar 1.75%.

Pada tahun 2013 pencapaian ROA dari delapan bank umum

syariah yang paling baik dicapai oleh Bank Mega Syariah sebesar

2.33% termasuk kriteria sangat sehat. Sedangkan terendah dicapai

oleh Bank Victoria Syariah yaitu sebesar 0.50% termasuk kriteria

kurang sehat dengan nilai rata-rata ROA sebesar 1.20%.

Pada tahun 2014 pencapaian ROA dari delapan bank umum

syariah yang paling baik dicapai oleh Bank Panin Dubai Syariah

sebesar 1.99% termasuk kriteria sehat. Sedangkan terendah dicapai

oleh BRISyariah yaitu sebesar -1.87% termasuk kriteria tidak sehat

dengan nilai rata-rata ROA sebesar 0.34%.

Pada tahun 2015 pencapaian ROA dari delapan bank umum

syariah yang paling baik dicapai oleh BNI Syariah sebesar 1.43%

termasuk kriteria sehat. Sedangkan terendah dicapai oleh Bank

Victoria Syariah yaitu sebesar -2.36% termasuk kriteria tidak sehat

dengan nilai rata-rata ROA sebesar 0.45%.

Pada tahun 2016 pencapaian ROA dari delapan bank umum

syariah yang paling baik dicapai oleh Bank Mega Syariah sebesar

2.63% termasuk kriteria sangat sehat. Sedangkan terendah dicapai

oleh Bank Victoria Syariah yaitu sebesar -2.19% termasuk kriteria

sangat sehat dengan nilai rata-rata ROA sebesar 0.47%.

Pada tahun 2017 pencapaian ROA dari delapan bank umum

syariah yang paling baik dicapai oleh Bank Mega Syariah sebesar

1.56% termasuk kriteria sehat. Sedangkan terendah dicapai oleh

Bank Panin Dubai Syariah yaitu sebesar -10.77% termasuk kriteria

tidak sehat dengan nilai rata-rata ROA sebesar -0.65%.

f. Deskripsi Variabel Capital Adequacy Ratio

Captal Adequacy merupakan kecukupan modal,

menunjukkan kemampuan bank dalam mempertahankan modal

yang mencukupi dalam dan kemampuan manajemen bank dalam

mengidentifikasi, mengukur, mengawasi dan mengontrol resiko

Page 93: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

75

yang timbul yang dapat berpengaruh terhadap besarnya modal bank

(Aini, 2013).

Nilai rasio CAR yang meningkat akan menghasilkan laba

yang mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan oleh adanya

peningkatan jumlah pada modal sendiri sehingga modal sendiri

tersebut dapat digunakan untuk mengelola perusahaa yang tidak

langsung juga kan meningkatkan laba perusahaan perbankan

(Cahyono, 2008).

Berikut merupakan grafik perkembangan GCG pada 8

(delapan) Bank Umum Syariah tahun 2011 sampai dengan 2017

Gambar 4.6

CAR Bank Umum Syariah 2011-2017

Sumber : Output Excel (data diolah), 2018

Berdasarkan gambar 4.6, pada tahun 2011 pencapaian CAR

dari delapan bank umum syariah yang paling baik dicapai oleh

Bank Panin Dubai Syariah sebesar 61.98% termasuk kriteria sangat

sehat. Sedangkan terendah dicapai oleh Bank Mega Syariah yaitu

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

BSM 14.59 13.82 14.10 14.12 12.85 14.01 15.89

BMS 12.03 13.51 12.99 19.26 18.74 23.53 22.19

BSB 15.29 12.78 11.10 14.80 16.31 15.15 19.20

BNIS 20.67 14.22 16.23 16.26 15.48 14.92 20.14

BRIS 14.74 11.35 14.49 12.89 13.94 20.63 20.29

BVS 45.20 28.08 18.40 15.27 16.14 15.98 19.29

BCAS 45.90 31.50 22.40 29.60 34.30 36.70 29.40

BPS 61.98 32.20 20.83 25.69 20.30 18.17 11.51

Rata-rata 28.80 19.68 16.32 18.49 18.51 19.89 19.74

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

BSM BMS BSB BNIS BRIS BVS BCAS BPS Rata-rata

Page 94: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

76

sebesar 12.03% termasuk kriteria sehat dengan nilai rata-rata CAR

sebesar 28.80%.

Pada tahun 2012 pencapaian CAR dari delapan bank umum

syariah yang paling baik dicapai oleh Bank Panin dubai Syariah

Syariah sebesar 32.20% termasuk kriteria sangat sehat. Sedangkan

terendah dicapai oleh BRISyariah yaitu sebesar 11.35% termasuk

kriteria sehat dengan nilai rata-rata CAR sebesar 19.68%.

Pada tahun 2013 pencapaian CAR dari delapan bank umum

syariah yang paling baik dicapai oleh BCA Syariah sebesar 22.40%

termasuk kriteria sangat sehat. Sedangkan terendah dicapai oleh

Bank Syariah Bukopin yaitu sebesar 11.10% termasuk kriteria

sehat dengan nilai rata-rata CAR sebesar 16.32%.

Pada tahun 2014 pencapaian CAR dari delapan bank umum

syariah yang paling baik dicapai oleh BCA Syariah sebesar 29.60%

termasuk kriteria sangat sehat. Sedangkan terendah dicapai oleh

BRISyariah yaitu sebesar 12.89% termasuk kriteria sehat dengan

nilai rata-rata CAR sebesar 18.49%.

Pada tahun 2015 pencapaian CAR dari delapan bank umum

syariah yang paling baik dicapai oleh BCA Syariah sebesar 34.30%

termasuk kriteria sangat sehat. Sedangkan terendah dicapai oleh

Bank Syariah Mandiri yaitu sebesar 12.85% termasuk kriteria sehat

dengan nilai rata-rata CAR sebesar 18.51%.

Pada tahun 2016 pencapaian CAR dari delapan bank umum

syariah yang paling baik dicapai oleh BCA Syariah sebesar 36.70%

termasuk kriteria sangat sehat. Sedangkan terendah dicapai oleh

Bank Syariah Mandiri yaitu sebesar 14.01% termasuk kriteria sehat

dengan nilai rata-rata CAR sebesar 19.89%.

Pada tahun 2017 pencapaian CAR dari delapan bank umum

syariah yang paling baik dicapai oleh BCA Syariah sebesar 29.40%

termasuk kriteria sangat sehat. Sedangkan terendah dicapai oleh

BRISyariah yaitu sebesar 13.62% termasuk kriteria sehat dengan

nilai rata-rata CAR sebesar 19.74%.

Page 95: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

77

2. Profil Perusahaan

a. PT. Bank Syariah Mandiri

PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi

sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999.

PT Bank Syariah Mandiri hadir dan tampil dengan harmonisasi

idealisme usaha dengan nilai-nilai spiritual. Bank Syariah Mandiri

tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan keduanya, yang

melandasi kegiatan operasionalnya. Harmonisasi idealisme usaha

dan nilai-nilai spiritual inilah yang menjadi salah satu keunggulan

Bank Syariah Mandiri dalam kiprahnya di perbankan Indonesia. Per

Desember 2017 Bank Syariah Mandiri memiliki 737 kantor layanan

di seluruh Indonesia, dengan akses lebih dari 196.000 jaringan

ATM. (www.syariahmandiri.co.id)

b. PT. Bank Mega Syariah

Berawal dari PT Bank Umum Tugu (Bank Tugu). Bank

Umum yang didirikan pada 14 Juli 1990 melalui Keputusan Menteri

Keuangan RI No. 1046/KMK/013/1990 tersebut, diakuisisi CT

Corpora (d/h Para Group) melalui Mega Corpora (d/h PT Para

Global Investindo) dan PT. Para Rekan Investama pada 2001. Sejak

awal, para pemegang saham memang ingin mengonversi bank

umum konvensional itu menjadi bank umum syariah. Keinginan

tersebut terlaksana ketika Bank Indonesia mengizinkan Bank Tugu

dikonversi menjadi bank syariah melalui Keputusan Deputi

Gubernur Bank Indonesia No.6/10/KepDpG/2004. Pengonversian

tersebut dicatat dalam sejarah perbankan Indonesia sebagai upaya

pertama pengonversian bank umum konvensional menjadi bank

umum syariah. (www.megasyariah.co.id).

c. PT. Bank BRISyariah

Berawal dari akuisisi PT. Bank Rakyat Indonesia

(Perseroan), Tbk, terhadap Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007

dan setelah mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada 16 Oktober

2008 melalui suratnya No.10/67/KEP.GBI/DpG/2008, maka pada

Page 96: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

78

tanggal 17 November 2008 PT. Bank BRISyariah secara resmi

beroperasi. Kemudian, PT Bank BRISyariah merubah kegiatan

usahanya yang semula beroperasional secara konvensional,

kemudian diubah menjadi kegiatan perbankan berdasarkan prinsip

syariah Islam. (www.brisyariah.co.id)

d. PT. Bank Syariah Bukopin

PT Bank Syariah Bukopin (selanjutnya disebut perseroan)

sebagai bank yang beroperasi dengan prinsip syariah yang bermula

masuknya konsorsium PT Bank Bukopin, Tbk diakuisisinya PT

Bank Persyarikatan Indonesia (sebuah bank konvensional) oleh PT

Bank Bukopin, Tbk., proses akuisisi berlangsung secara bertahap

sejak tahun 2005 hingga 2008. Pada tahun 2001 sampai akhir 2002

proses akuisisi oleh Organisasi Muhammadiyah dan sekaligus

perubahan nama PT Bank Swansarindo Internasional menjadi PT

Bank Perserikatan Indonesia yang memperoleh persetujuan BI

No.5/4/KEP.DGS/2003.

PT Bank Perserikatan Indonesia melalui tambahan modal

dan asistensi oleh PT Bank Bukopin, maka tahun 2008 melalui Surat

Keputusan Gubernur BI No.10/69/KEP.GBI/DpG/2008 tanggal 27

Oktober 2008 tentang Pemberian Izin Perubahan Kegiatan Usaha

Bank Konvensional Menjadi Bank Syariah.

(www.syariahbukopin.co.id)

e. PT. Bank BNI Syariah

Berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor

12/41/KEP.GBI/201 tanggal 21 Mei 2010 mengenai pemberian izin

usaha kepada PT Bank BNI Syariah. Dan di dalam Corporate Plan

UUS BNI tahun 2003 ditetapkan bahwa status UUS bersifat

temporer dan akan dilakukan spin off bulan Juni tahun 2009.

Rencana tersebut terlaksana pada tanggal 19 Juni 2010 dengan

beroperasinya BNI Syariah sebagai Bank Umum Syariah (BUS).

Realisasi waktu spin off bulan Juni 2010 tidak terlepas dari faktor

eksternal berupa aspek regulasi yang kondusif yaitu dengan

Page 97: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

79

diterbitkannya UU No. 19 tahun 2008 tentang Surat Berharga

Syariah Negara (SBSN) dan UU No. 21 tahun 2008 tentang

Perbankan Syariah. Disamping itu, komitmen Pemerintah terhadap

keunggulan produk perbankan syariah juga semakin meningkat.

(www.bnisyariah.co.id)

f. PT. Bank Victoria Syariah

PT. Bank Swaguna didirikan di Cirebon pad tahun 1966.

Bank ini memulai kegiatan operasionalnya tanggal 7 Januari 1967.

PT Bank Victoria Internasional Tbk mengakuisisi 99,98% saham

Bank Swaguna dan mendapat persetujuam BI tanggal 3 Agustus

2007. Modal disetor Bank menjadi Rp 90 Milyar pada bulan

september 2007. Pada Bulan Maret 2008, pemegang saham PT

Victoria Internasional kembali memperkuat modal disetor bank

menjadi Rp 110 Milyar. Bank Swaguna dikonversi menjadi PT Bank

Victoria pada tanggal 10 Februari 2010, PT Bank Victoria Syariah

mendapat izin operasional sebagai bank syariah berdasarkan SK

Gubernur Bank Indonesia No. 12/8/KEP.GBI/DpG/2010. Bank

beroperasi penuh dengan sistem syariah pada 1 April 2010.

(bankvictoriasyariah.co.id)

g. PT. BCA Syariah

Perkembangan perbankan syariah yang tumbuh cukup pesat

dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan minat masyarakat

mengenai ekonomi syariah semakin bertambah. Untuk memenuhi

kebutuhan nasabah akan layanan syariah, maka berdasarkan akta

Akuisisi No. 72 tanggal 12 Juni 2009 yang dibuat dihadapan Notaris

Dr. Irawan Soeridjo, S.H., Msi, PT Bank Central Asia, (BCA)

mengakuisisi PT Bank Utama Internasional Bank (Bank BUIB)

yang nantinya menjadi PT. Bank BCA Syariah. Perubahan kegiatan

usaha Bank dari bank konvensional menjadi bank umum syariah

dikukuhkan oleh Gubernur bank Indonesia melalui Keputusan

Gubernur BI No. 12/13/KEP.GBI/DpG/2010 tanggal 2 Maret 2010.

Dengan memperoleh izin tersebut, pada tanggal 5 April 2010, BCA

Page 98: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

80

syariah mulai beroperasi sebagai bank umum syariah.

(www.bcasyariah.co.id).

h. PT. Panin Dubai Syariah

PT. Bank Panin Dubai Syariah (Panin Dubai Syariah Bank)

berkedudukn di Jakarta dan berkantor pusat di Gedung Panin Life

Center, Jakarta Barat. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Panin

Dubai Syariah Bank, ruang lingkup kegiatan Panin Dubai Syariah

Bank adalah menjalankan kegiatan usaha di bidang perbankna

dengan prinsip bagi hasil berdasarkan syariat Islam. Panin Dubai

Syariah Bank mendapat izin usaha dari Bank Indonesia

No.11/52/KEP.BI/DpG/2009 tanggal 6 Oktober 2009 sebagai bank

umum berdasarkan prinsip syariah dan mulai beroperasi sebagai

Bank Umum Syariah pada tanggal 2 Desember 2009.

B. Pembahasan

1. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik Deskriptif merupakan gambaran atau deskripsi suatu data

yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,

maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemenangan

distribusi) (Ghozali, 2013). Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah

untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis,

faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar

fenomena yang diselidiki.

Tabel statistik menjelaskan distribusi variabel-variabel yang diteliti,

meliputi variabel dependen (Y) pertumbuhan laba dan distribusi variabel

independen (X) yaitu Non Performing Financing (NPF), Finance to

Deposit Ratio (FDR), Good Corporate Governance (GCG), Return On

Assets (ROA) dan Capital Adequacy Ratio (CAR). Hasil uji statistik

variabel-variabel pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 99: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

81

Tabel 4.1

Statistik Deskriptif

Sumber: Output EViews (data diolah), 2018

Berdasarkan tabel 4.1, dengan observasi sebanyak 56 dari 8 sampel

atau objek penelitian dikalikan periode penelitian selama 7 tahun dari

2011-2017. Hasil analisis terhadap variabel pertumbuhan laba (Y)

dalam periode waktu 7 tahun diperoleh nilai maksimum 15.38460 dan

nilai minimum -36.12681. Kemudian nilai rata-rata 0.189686 dengan

standar deviasi 5.901154. Hal ini menunjukkan bahwa variabel

pertumbuhan laba mempunyai sebaran yang cukup tinggi karena nilai

std. deviasi lebih besar daripada nilai rata-rata (5.901154 > 0.189686)

maka simpangan data pada variabel pertumbuhan laba dikatakan kurang

baik.

Variabel Non Perfoming Financing (X1) setelah dilakukan uji

statistik deskriptif, dalam periode waktu 7 tahun diperoleh nilai

maksimum 12.52000 dan nilai minimum 0.100000. Kemudian nilai rata-

rata 3.443839 dengan standar deviasi 2.995000. Hal ini menunjukkan

variabel NPF mempunyai sebaran yang cukup rendah karena nilai

standar deviasi lebih kecil daripada nilai rata-rata karena nilai standar

deviasi lebih kecipdari pada nilai rata-rata (2.995000 < 3.443839) maka

simpangan data pada variabel NPF dikatakan cukup baik.

PL NPF FDR GCG ROA CAR

Mean 0.189686 3.443839 89.50875 1.685804 0.778750 20.20268

Mendian 0.11900 2.995000 90.25000 1.62000 0.925000 16.24500

Max 15.38460 12.52000 162.9700 3.000000 6.930000 61.98000

Min -36.12681 0.100000 46.08000 1.000000 -10.77000 11.10000

Std. Dev. 5.901154 2.458464 13.64777 0.399916 2.080798 9.732011

Obeservat

ions 56 56 56 56 56 56

Page 100: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

82

Variabel Finance to Deposit Ratio (X2) setelah dilakukan uji statistik

deskriptif, dalam periode waktu 7 tahun diperoleh nilai maksimum

162.9700 dan nilai minimum 46.08000. Kemudian nilai rata-rata

89.50875 dengan standar deviasi 13.64777. Hal ini menunjukkan bahwa

variabel FDR mempunyai sebaran data yang cukup rendah karena nilai

standar deviasi lebih kecil daripada nilai rata-rata (13.64777 <

89.50875) maka simpangan data pada variabel FDR dikatakan cukup

baik.

Variabel Good Corporate Governance (X3) setelah dilakukan uji

statistik deskriptif, dalam periode waktu 7 tahun diperoleh nilai

maksimum 3.000000 dan nilai minimum 1.000000. Kemudian nilai rata-

rata 1.685804 dengan standar deviasi 0.399916. Hal ini menunjukkan

bahwa variable GCG mempunyai sebaran data yang cukup rendah

karena nilai standar eviasi lebih kecil daripada nilai rata-rata (0.399916

< 1.685804) maka simpangan data pada variabel FDR dikatakan cukup

baik.

Variabel Return on Assets (X4) setelah dilakukan uji statistik

deskriptif, dalam periode waktu 7 tahun diperoleh nilai maksimum

6.930000 dan nilai minimum -10.77000, Kemudian nilai rata-rata

0.778750 dengan standar deviasi 2.080798. Hal ini menunjukkam

bahwa variabel ROA mempunyai sebaran data yang cukup tinggi karena

nilai standar deviasi lebih besar dibandingkan dengan nilai rata-rata

(2.080798 > 0.778750) maka simpangan data pada variabel ROA kurang

baik.

Variabel Capital Adequacy Ratio (X5) setelah dilakukan uji statistik

deskriptif, dalam periode waktu 7 tahun diperoleh nilai maksimum

61.98000 dan nilai minimum 11.10000. Kemudian nilai rata-rata

20.20268 dan standar deviasi 9.732011. Hal ini menunjukkan bahwa

variable CAR memiliki sebaran data yang rendah karena nilai standar

deviasi lebih kecil daripada nilai rata-rata (9.463373 < 19.38429) maka

simpangan data pada variabel CAR cukup baik.

Page 101: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

83

2. Uji Stasioneritas

Tabel 4.2

Hasil Uji Augmented Dickey Fuller (ADF)

Variabel

Tingkat Stasioneritas

Keterangan 2nd difference

t-statistic Test Critical Value

Probability 1% level 5% level 10% level

PL -7.753183 -3.565430 -2.919952 -2.597905 0.0000 Stasioner

NPF -8.6888495 -3.560019 -2.917650 -2.596689 0.0000 Stasioner

FDR -8.118008 -3.565430 -2.919952 -2.597905 0.0000 Stasioner

GCG -7.601129 -3.565430 -2.919952 -2.597905 0.0000 Stasioner

ROA -11.68336 -3.560019 -2.917650 -2.596689 0.0000 Stasioner

CAR -9.790859 -3.574446 -2.923780 -2.599925 0.0000 Stasioner

Sumber: Output EViews (data diolah), 2018

Dapat dilihat berdasarkan hasil uji Augmented Dickey Fuller atau uji

stasioneritas yang dilakukan pada tingkat 2nd menunjukkan bahwa

variabel dependen (PL) serta variabel independen (NPF, FDR, GCG,

ROA dan CAR) sudah stasioner. Data tersebut dapat dikatakan stasionar

karena dapat dilihat dari nilai probabilitas ADF < nilai signifikansi

(0,05) sehingga H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga disimpulkan

bahwa data-data tersebut sudah stasioner dan dapat dilanjutkan ke tahap

uji selanjutnya.

Page 102: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

84

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Gambar 4.7

Grafik Hasil Uji Normalitas

0

2

4

6

8

10

12

14

-10 -8 -6 -4 -2 0 2 4 6 8 10 12 14

Series: ResidualsSample 1 56Observations 56

Mean 3.49e-16Median -0.515047Maximum 14.61728Minimum -9.415556Std. Dev. 3.575807Skewness 1.398186Kurtosis 7.750235

Jarque-Bera 70.89699Probability 0.000000

Sumber: Output EViews (data diolah), 2018

Dapat dilihat berdasarkan hasil uji normalitas diatas dapat

diketahui nilai probabilitas Jarque-Bera < nilai signifikansi yaitu

0.000000 < 0.05 yang berarti data pada penelitian tidak

berdistribusi normal. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya

outlier pada data. Maka dari itu, perlu dilakukan perbaikan pada

data outlier tersebut agar mendapatkan data yang berdistribusi

normal. Dalam hal ini peneliti memperbaiki data dengan

melakukan transformasi data pada data pertumbuhan laba (variabel

dependen) menjadi bentuk logaritma (logpl). Kemudian dilakukan

kembali uji normalitas menggunakan data yang sudah di

transformasi dalam bentuk logaritma (logpl), dengan hasil sebagai

berikut.

Gambar 4.8

Grafik Hasil Uji Normalitas setelah Transformasi

Sumber: Output EViews (data diolah), 2018

0

1

2

3

4

5

6

7

8

-3 -2 -1 0 1 2 3

Series: ResidualsSample 1 53Observations 34

Mean 1.75e-15Median -0.210243Maximum 3.086351Minimum -2.830346Std. Dev. 1.502259Skewness 0.222100Kurtosis 2.544370

Jarque-Bera 0.573624Probability 0.750653

Page 103: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

85

Berdasarkan tabel uji normalitas yang sudah ditransformasi

data pertumbuhan laba menjadi bentuk logaritma (logpl) diketahui

hasil nilai probability Jaque-Bera > nilai siginikanisi (0.750653 >

0.05) maka disimpulkan bahwa data berdistribusi normal dan data

dapat dilanjutkan ke uji selanjutnya.

b. Uji Multikolinearitas

Tabel 4.4

Hasil Uji Multikolinearitas

Sumber: Output EViews (data diolah), 2018

Berdasarkan tabel 4.4, hasil uji multikolinearitas di atas dapat

diketahui bahwa hubungan antar variabel independen NPF, FDR,

GCG, ROA, dan CAR tidak ada yang menunjukkan nilai korelasi

> 0.9. Nilai korelasi tertinggi yaitu antara NPF dengan GCG

sebesar 0.561991 dimana nilai korelasi 0.561991 < 0.9 maka dapat

disimpulkan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak yang berarti dalam

model tidak terjadi gejala multikolinearitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Gambar 4.9

Grafik Uji Heteroskedastisitas

Sumber: Output EViews (data diolah), 2018

NPF FDR GCG ROA CAR

NPF 1.000000 -0.096876 0.561991 -0.699656 -0.480560

FDR -0.096876 1.000000 0.032153 -0.113391 0..218832

GCG 0.561991 0.032153 1.000000 -0.455005 -0.155470

ROA -0.699656 -0.113391 -0.455005 1.000000 0.330308

CAR -0.480560 0..218832 -0.155470 0.330308 1.000000

-4

-2

0

2

4

-6

-4

-2

0

2

4

1 5 7 13 16 19 23 25 27 29 31 34 40 44 46 48 51

Residual Actual Fitted

Page 104: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

86

Dapat dilihat berdasarkan grafik hasil uji heteroskedastisitas

bahwa grafik tidak menunjukkan pola tertentu maka dari itu dapat

disimpulkan bahwa data tersebut tidak bersifat heteroskedastisitas.

Untuk mendeteksi masalah heteroskesastisitas, selain dengan

menggunakan grafik juga dapat menggunakan uji white.

Tabel 4.5

Hasil Uji White

Heteroskedasticity Test: White F-statistic 0.836575 Prob. F(5,28) 0.5350

Obs*R-squared 4.419052 Prob. Chi-Square(5) 0.4908 Scaled explained SS 2.314242 Prob. Chi-Square(5) 0.8042

Sumber: Output EViews (data diolah), 2018

Dapat dilihat berdasarkan hasil uji white bahwa nilai

probabilitas Chi-Sqaure Obs*R-squared > nilai signifikansi

yaitu 0.4908 > 0.05 yang dapat disimpulkan bahwa H0 diterima

artinya tidak terjadi heteroskedastisitas sehingga dapat

dilanjutkan ke uji selanjutnya.

d. Uji Autokorelasi

Tabel 4.6

Hasil Uji Autokorelasi

Sumber: Output EViews (data diolah), 2018

Dapat dilihat berdasarkan hasil uji auotokorelasi diatas

bahwa nilai probabilitas Chi-Square Obs*R-squared > nilai

signifikansi yaitu 0.2254 > 0.05 sehingga dapat disimpulkan

bahwa tidak terjadi gejala auto korelasi dalam model.

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 1.248830 Prob. F(2,26) 0.3035

Obs*R-squared 2.979910 Prob. Chi-Square(2) 0.2254

Page 105: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

87

4. Pengujian Model Regresi Data Panel

Untuk menentukan model terbaik antara common effect, fixed effect,

atau random effect yaitu dengan menggunakan teknik estimasi model.

Terdapat dua teknik, pertama uji chow untuk memilih antara model

common effect atau fixed effect dan kedua uji hausman yang digunakan

untuk memilih antara model fixed effect atau random effect yang terbaik

dalam mengestimasi regresi data panel.

a. Common Effect Model

Langkah pertama yang dilakukan untuk melakukan pemilihan

model dengan melakukan uji chow adalah dengan meregresikan data

panel menggunakan bentuk model common effect.

Tabel 4.7

Hasil Regresi Data Panel Common Effect Model

Sumber: Output EViews (data diolah), 2018

Dependent Variable: LOGPL?

Method: Pooled Least Squares

Date: 08/03/18 Time: 01:59

Sample: 1 7

Included observations: 7

Cross-sections included: 8

Total pool (unbalanced) observations: 34 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -6.883510 3.949683 -1.742801 0.0923

NPF? 0.505379 0.208966 2.418471 0.0223

FDR? 0.053891 0.033515 1.607938 0.1191

GCG? -0.737087 0.836311 -0.881356 0.3856

ROA? 0.913692 0.244096 3.743173 0.0008

CAR? 0.000929 0.040543 0.022920 0.9819 R-squared 0.367671 Mean dependent var -0.720911

Adjusted R-squared 0.254755 S.D. dependent var 1.889180

S.E. of regression 1.630883 Akaike info criterion 3.974906

Sum squared resid 74.47384 Schwarz criterion 4.244263

Log likelihood -61.57339 Hannan-Quinn criter. 4.066764

F-statistic 3.256147 Durbin-Watson stat 2.425392

Prob(F-statistic) 0.019262

Page 106: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

88

b. Fixed Effect Model

Langkah kedua yakni dengan meregresikan data panel menggunakan

fixed effect model.

Tabel 4.8

Hasil Regresi Data Panel Fixed Effect Model

Sumber: Output EViews (data diolah), 2018

c. Uji Chow

Uji Chow adalah alat ukur untuk menguji test for equality of

coefficients atau uji kesamaan koefiesien test yang ditemukan oleh

Grerory Chow (Ghozali, 2013). Uji Chow merupakan uji dalam

membandingkan common effect model dengan fixed effect model.

Dalam penentuan model ini didapatkan hipotesis sebagai berikut:

H0 : Common Effect Model

Ha : Fixed Effect Model

Dependent Variable: LOGPL?

Method: Pooled Least Squares

Date: 08/03/18 Time: 01:59

Sample: 1 7

Included observations: 7

Cross-sections included: 8

Total pool (unbalanced) observations: 34 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -2.634262 5.317415 -0.495403 0.6255

NPF? 0.908228 0.390297 2.327016 0.0300

FDR? 0.014204 0.044216 0.321250 0.7512

GCG? -0.629221 0.939155 -0.669987 0.5102

ROA? 1.376401 0.484413 2.841382 0.0098

CAR? -0.126240 0.076656 -1.646832 0.1145

Fixed Effects (Cross)

BCAS—C 2.830212

BMS—C -0.989167

BNIS—C -0.710106

BPS—C 2.600265

BRIS—C -0.082643

BSB—C -1.610653

BSM—C -1.709404

BVS—C -1.330047

R-squared 0.516369 Mean dependent var -0.720911

Adjusted R-squared 0.240009 S.D. dependent var 1.889180

S.E. of regression 1.646939 Akaike info criterion 4.118582

Sum squared resid 56.96059 Schwarz criterion 4.702191

Log likelihood -57.01590 Hannan-Quinn criter. 4.317609

F-statistic 1.868462 Durbin-Watson stat 2.420416

Prob(F-statistic) 0.101220

Page 107: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

89

Jika probabilitas < 0.05, maka H0 ditolak sehingga model yang

digunakan adalah fixed effect, begitu pula sebaliknya jika nilai

probabilitas > 0.05, maka H0 diterima dan Ha ditolak sehingga model

yang digunakan adalah common effect.

Tabel 4.9

Hasil Uji Chow

Sumber:Output EViews (data diolah), 2018

Dapat dilihat berdasarkan hasil uji Chow diatas bahwa nilai

probabilitas Cross-section Chi-square > nilai signifikansi ( 0.2445 >

0.05), maka H0 diterima dan Ha ditolak. Dapat diambil kesimpulan

bahwa model yang dipilih berdasarkan Uji Chow adalah Common

Effect Model.

d. Random Effect Model

Langkah selanjutnya adalah meregresikan model ke dalam

random effect model untuk dapat melakukan uji hausman dalam

membandingkan antara fixed effect model atau random effect model

dalam menentikan model mana yang terbaik digunakan dalam

regresi data panel.

Redundant Fixed Effects Tests

Pool: BANK

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 0.922387 (7,21) 0.5091

Cross-section Chi-square 9.114999 7 0.2445

Page 108: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

90

Tabel 4.10

Hasil Regresi Data Panel Random Effect Model

Dependent Variable: LOGPL?

Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)

Date: 08/03/18 Time: 02:01

Sample: 1 7

Included observations: 7

Cross-sections included: 8

Total pool (unbalanced) observations: 34

Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -6.883510 3.988568 -1.725810 0.0954

NPF? 0.505379 0.211024 2.394893 0.0236

FDR? 0.053891 0.033845 1.592262 0.1226

GCG? -0.737087 0.844544 -0.872763 0.3902

ROA? 0.913692 0.246499 3.706680 0.0009

CAR? 0.000929 0.040942 0.022697 0.9821

Random Effects (Cross)

BCAS—C 0.000000

BMS—C 0.000000

BNIS—C 0.000000

BPS—C 0.000000

BRIS—C 0.000000

BSB—C 0.000000

BSM—C 0.000000

BVS—C 0.000000 Weighted Statistics R-squared 0.367671 Mean dependent var -0.720911

Adjusted R-squared 0.254755 S.D. dependent var 1.889180

S.E. of regression 1.630883 Sum squared resid 74.47384

F-statistic 3.256147 Durbin-Watson stat 2.425392

Prob(F-statistic) 0.019262

Sumber: Output EViews (data diolah), 2018

e. Uji Hausman

Uji hausman bertujuan untuk melihat apakah terdapat efek random

di dalam panel data (Ghozali, 2013). Uji hausman merupakan uji

dalam membandingkan antara fixed effect model dengan random

effect model dimana akan ditentukan model mana yang baik

digunakan dalam regresi dara panel. Dalam penentuan model ini

didapatkan hipotesis sebagai berikut:

H0 : Random Effect Model

Ha : Fixed Effect Model

Jika nilai probabilitas < 0.05 maka H0 ditolak dan Ha diterima

sehingga model regresi yang digunakan adalah fixed effect,

Page 109: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

91

sebaliknya jika nilai probabilitas > 0.05 maka H0 diterima dan Ha

ditolak sehingga model regresi yang digunakan adalah random

effect.

Tabel 4.11

Uji Hausman

Sumber: Output EViews (data diolah), 2018

Dapat dilihat berdasarkan hasil uji hausman di atas diperoleh

nilai probabilitas Cross-section random > nilai signifansi (0.4291 >

0.05), maka H0 diterima dan Ha ditolak. Dapat diambil kesimpulan

bahwa model yang dipilih berdasarkan uji hausman adalah Random

Effect Model.

5. Pengujian Hipotesis dengan Analisis Regresi Data Panel

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis

regresi berganda (Multiple Regression Analysis). Sebagaimana yang

sudah dilakukan dalam penentuan model regresi sebelumnya yaitu

dengan menggunakan Random Effect Model.

a. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t digunakan untuk melihat seberapa jauh

pengaruh satu variabel independen secara individual dalam

menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2013).

Jika probabilitas < 0.05 maka H0 ditolak dan Ha diterima

sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Sebaliknya, jika

probabilitas > 0.05 maka H0 diterima dan Ha ditolak sehingga dapat

disimpulkan bahwa variabel independen berpengaruh tidak

signifikan terhadap variabel independen.

Correlated Random Effects - Hausman Test

Pool: BANK

Test cross-section random effects

Test Summary

Chi-Sq.

Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 4.892486 5 0.4291

Page 110: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

92

Tabel 4.12

Hasil Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Variable Coefficient Std.

Error t-Statistic Prob.

C -6.883510 3.988568 -1.725810 0.0954

NPF? 0.505379 0.211024 2.394893 0.0236

FDR? 0.053891 0.033845 1.592262 0.1226

GCG? -0.737087 0.844544 -0.872763 0.3902

ROA? 0.913692 0.246499 3.706680 0.0009

CAR? 0.000929 0.040942 0.022697 0.9821

Sumber: Output EViews (data diolah), 2018

Berikut penjelasan tabel 4.12 Hasil Uji Statistik t sebagai berikut:

1) Pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap

Pertumbuhan Laba Berdasarkan hasil pengujian data panel

diatas diperoleh nilai probabilitas NPF < nilai signifikansi

(0.0236 < 0.05), maka H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa NPF memiliki pengaruh terhadap

pertumbuhan laba.

2) Pengaruh Finance to Deposit Ratio (FDR) terhadap

Pertumbuhan Laba Berdasarkan hasil pengujian data panel

diatas diperoleh nilai probabilitas FDR > nilai signifikansi

(0.1226 > 0.05), maka H0 diterima dan Ha ditolak. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa FDR tidak memiliki pengaruh

terhadap pertumbuhan laba.

3) Pengaruh Good Corporate Governance (GCG) terhadap

Pertumbuhan Laba Berdasarkan hasil pengujian data panel

diatas diperoleh nilai probabilitas GCG > nilai signifikansi

(0.3902 > 0.05), maka H0 diterima dan Ha ditolak. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa GCG tidak memiliki pengaruh

terhadap pertumbuhan laba.

Page 111: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

93

4) Pengaruh Return On Assets (ROA) terhadap Pertumbuhan Laba

Berdasarkan hasil pengujian data panel diatas diperoleh nilai

probabilitas ROA < nilai signifikansi (0.0009 < 0.05), maka H0

ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

ROA memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan laba.

5) Pengaruh Capital Adequacy (CAR) Ratio terhadap

Pertumbuhan Laba Berdasarkan hasil pengujian data panel

diatas diperoleh nilai probabilitas CAR > nilai signifikansi

(0.9821 > 0.05), maka H0 diterima dan Ha ditolak. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa CAR tidak memiliki pengaruh

terhadap pertumbuhan laba.

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Pengujian secara simultan atau uji F bertujuan untuk

mengetahui pengaruh variabel independen secara bersama-sama

terhadap variabel dependen. Maka dalam penelitian ini uji F

digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel NPF, FDR, GCG,

ROA, dan CAR secara simultan pertumbuhan laba.

Jika probabilitas < nilai signifikansi, maka H0 ditolak dan Ha

diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen

berpengaruh signifikan secara simultan terhadap variabel dependen.

Sebaliknya, jika nilai probabilitas > 0.05, maka H0 diterima dan Ha

ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel NPF, FDR,

GCG, ROA dan CAR secara simultan berpengaruh terhadap variable

pertumbuhan laba.

Tabel 4.13

Uji Signifikansi Simultan (F-Statistik)

Sumber: Output EViews (data diolah), 2018

Berdasarkan tabel 4.14 hasil uji F-statistik, diperoleh nilai

probabilitas sebesar. Karena nilai probabiltas 0.019262 < 0.05, maka

R-squared 0.367671 Mean dependent var -0.720911

Adjusted R-squared 0.254755 S.D. dependent var 1.889180

S.E. of regression 1.630883 Sum squared resid 74.47384

F-statistic 3.256147 Durbin-Watson stat 2.425392

Prob(F-statistic) 0.019262

Page 112: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

94

dapat disimpulkan bahwa variabel NPF, FDR, GCG, ROA, dan CAR

secara bersama-sama memiliki pengaruh secara signifikan terhadap

pertumbuhan laba.

c. Uji Koefisien Determinasi (Uji R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar

kemampuan model dalam penelitian menerangkan variabel

dependen. Dalam penelitian ini koefisien determinasi (R2) yang

digunakan adalah nilai Adjusted R2 pada saat mengevaluasi model

regresi terbaik karena menggunkan lebih dari satu variabel

independen.

Tabel 4.14

Koefisien Determinasi (R2)

Sumber: Output EViews (data diolah), 2018

Berdasarkan hasil regresi tabel 4.15., nilai Adjusted R-

squared sebesar 25.48% hal ini menunjukkan bahwa variabel

pertumbuhan laba (PL) dapat dijelaskan oleh variabel independen

(NPF, FDR, GCG. ROA, dan CAR) sebesar 25,48% dan sisanya

(100%-25.48% = 74.52%) 74.52% dijelaskan oleh variabel diluar

model regresi penelitian.

R-squared 0.367671 Mean dependent var -0.720911

Adjusted R-squared 0.254755 S.D. dependent var 1.889180

S.E. of regression 1.630883 Sum squared resid 74.47384

F-statistic 3.256147 Durbin-Watson stat 2.425392

Prob(F-statistic) 0.019262

Page 113: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

95

6. Persamaan Regresi Data Panel

Tabel 4.15

Model Regresi Random Effect

Variable Coefficient Std.

Error t-Statistic Prob.

C -6.883510 3.988568 -1.725810 0.0954

NPF? 0.505379 0.211024 2.394893 0.0236

FDR? 0.053891 0.033845 1.592262 0.1226

GCG? -0.737087 0.844544 -0.872763 0.3902

ROA? 0.913692 0.246499 3.706680 0.0009

CAR? 0.000929 0.040942 0.022697 0.9821

Sumber: Output EViews (data diolah), 2018

Berdasarkan tabel 4.16, maka diperoleh persamaan model regresi

sebagai berikut:

PLit = -6.883510 + 0.505379 NPFit + 0.053891 FDRit – 0.737087 GCGit

+ 0.913692 ROAit + 0.000929 CARit + eit

Dari persamaan regresi di atas dapat dijelaskan bahwa:

a) Kostanta sebesar -6.883510 menunjukkan bahwa jika variabel

independen (NPF, FDR, GCG, ROA, dan CAR) pada observasi ke

i dan periode t adalah konstan, maka nilai Pertumbuhan Laba

adalah -6.883510.

b) Jika NPF pada obeservasi i dan periode t naik sebesar 1%,

sedangkan variabel independen lainnya dianggap tetap. Maka

meningkat nilai Pertumbuhan Laba pada observasi i dan periode ke

t sebesar 0.505379.

c) Jika FDR pada obeservasi i dan periode t naik sebesar 1%,

sedangkan variabel independen lainnya dianggap tetap. Maka

meningkat nilai Pertumbuhan Laba pada observasi i dan periode ke

t sebesar 0.053891.

Page 114: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

96

d) Jika GCG pada obeservasi i dan periode t naik sebesar 1%,

sedangkan variabel independen lainnya dianggap tetap. Maka

meningkat nilai Pertumbuhan Laba pada observasi i dan periode ke

t sebesar -0.737087.

e) Jika ROA pada obeservasi i dan periode t naik sebesar 1%,

sedangkan variabel independen lainnya dianggap tetap. Maka

meningkat nilai Pertumbuhan Laba pada observasi i dan periode ke

t sebesar 0.913692.

f) Jika CAR pada obeservasi i dan periode t naik sebesar 1%,

sedangkan variabel independen lainnya dianggap tetap. Maka

meningkat nilai Pertumbuhan Laba pada observasi i dan periode ke

t sebesar 0.000929.

7. Persamaan Model Regresi Tiap Bank

Tabel 4. 16

Model Regresi Tiap Bank

Sumber: Output EViews (data diolah), 2018

Didapat persamaan regresi tiap bank berdasarkan random effect model,

sebaagai berikut:

a. Persamaan model regresi BCA Syariah

Pertumbuhan Laba BCA Syariahit = 0.0000000 + 0.505379 NPFit +

0.053891 FDRit – 0.737087 GCGit + 0.913692 ROAit + 0.000929

CARit + eit

Apabila variabel independen pada observasi ke i dan pada periode ke

t adalah tetap maka pertumbuhan pada BCA Syariah sebesar 0.

Random Effects (Cross)

BCAS—C 0.0000000

BMS—C 0.0000000

BNIS—C 0.0000000

BPS—C 0.0000000

BRIS—C 0.0000000

BSB—C 0.0000000

BSM—C 0.0000000

BVS—C 0.0000000

Page 115: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

97

b. Persamaan model regresi Bank Mega Syariah

Pertumbuhan Laba Bank Mega Syariahit = 0.0000000 + 0.505379

NPFit + 0.053891 FDRit – 0.737087 GCGit + 0.913692 ROAit +

0.000929 CARit + eit

Apabila variabel independen pada observasi ke i dan pada periode ke

t adalah tetap maka pertumbuhan pada Bank Mega Syariah Indonesia

sebesar 0.

c. Persamaan model regresi BNI Syariah

Pertumbuhan Laba BNI Syariahit = 0.0000000 + 0.505379 NPFit +

0.053891 FDRit – 0.737087 GCGit + 0.913692 ROAit + 0.000929

CARit + eit

Apabila variabel independen pada observasi ke i dan pada periode ke

t adalah tetap maka pertumbuhan pada BNI Syariah sebesar 0.

d. Persamaan model regresi Bank Panin Dubai Syariah

Pertumbuhan Laba BPS Syariahit = 0.0000000 + 0.505379 NPFit +

0.053891 FDRit – 0.737087 GCGit + 0.913692 ROAit + 0.000929

CARit + eit

Apabila variabel independen pada observasi ke i dan pada periode ke

t adalah tetap maka pertumbuhan pada BPS Syariah sebesar 0.

e. Persamaan model regresi BRISyariah

Pertumbuhan Laba BRISyariahit = 0.0000000 + 0.505379 NPFit +

0.053891 FDRit – 0.737087 GCGit + 0.913692 ROAit + 0.000929

CARit + eit

Apabila variabel independen pada observasi ke i dan pada periode ke

t adalah tetap maka pertumbuhan pada BRISyariah sebesar 0.

f. Persamaan model regresi Bank Syariah Mandiri

Pertumbuhan Laba Bank Syariah Mandiriit = 0.0000000 + 0.505379

NPFit + 0.053891 FDRit – 0.737087 GCGit + 0.913692 ROAit +

0.000929 CARit + eit

Page 116: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

98

Apabila variabel independen pada observasi ke i dan pada periode ke

t adalah tetap maka pertumbuhan pada Bank Syariah Mandiri sebesar

0.

g. Persamaan model regresi Bank Victoria Syariah

Pertumbuhan Laba Bank Victoria Syariahit = 0.0000000 + 0.505379

NPFit + 0.053891 FDRit – 0.737087 GCGit + 0.913692 ROAit +

0.000929 CARit + eit

Apabila variabel independen pada observasi ke i dan pada periode ke

t adalah tetap maka pertumbuhan pada Bank Victoria Syariah sebesar

0.

8. Interpretasi Hasil Penelitian

Table 4.17

Tabel Interpretasi Penelitian

Variable

Independen Prob. Signifikansi

Keterangan

Net performing

Financing 0.0236 0.05

Berpengaruh

terhadap

pertumbuhan laba

Financing to

Deposit Ratio 0.1226 0.05

Tidak berpengaruh

terhadap

pertumbuhan laba

Good

Corporate

Governance

0.3902 0.05

Tidak berpengaruh

terhadap

pertumbuhan laba

Return On

Assets 0.0009 0.05

Berpengaruh

terhadap

pertumbuhan laba

Capital

Adequacy Ratio 0.9821 0.05

Tidak berpengaruh

terhadap

pertumbuhan laba

Sumber: data diolah, 2018

Page 117: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

99

a) Pengaruh Non Performing Finance (NPF) terhadap Pertumbuhan

Laba

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel NPF memiliki

pengaruh terhadap pertumbuhan laba. Sehingga penelitian ini

menerima hipotesis pertama (H1) yang menyatakan bahwa NPF

memiliki pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba. Hal

yang tersebut dibuktikan dengan hasil uji hipotesis 0.0236 < 0.05

yaitu nilai probabilitas yang lebih kecil dari nilai signifikansi 5%.

Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Lubis

(2013) dan Fathoni, dkk (2012) yang menyatakan bahwa NPL/NPF

memiliki pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba.

Non Performing Finance merupakan kredit atau pembiayaan

bermasalah dari nasabah kepada bank dengan kategori kredit

kurang lancar, kredit diragukan, dan kredit macet. Rasio ini

digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam menyanggah

risiko kegagalan kredit oleh debitur. Dengan demikian semakin

kecil NPF maka semakin kecil pula resiko yang ditanggung pihak

bank. Sebaliknya semakin besar NPF maka semakin besar resiko

kegagalan kredit yang disalurkan yang berpotensi menurunkan

laba. Dengan kata lain, semakin besar NPF suatu bank,

mengakibatkan semakin rendah perolelahan laba (Aini, 2013).

Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/24/DPNP

tahun 2011 nilai NPL/NPF diatas 5% maka bank tersebut tidak

sehat, sehingga bank harus menjaga kredit bermasalah pada angka

5% tersebut.

b) Pengaruh Finance to Deposit Ratio (FDR) terhadap Pertumbuhan

Laba

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel FDR tidak

memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan laba. Sehingga

penelitian ini menolak hipotesis dua (H2) yang menyatakan bahwa

FDR memiliki pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba.

Hal yang tersebut dibuktikan dengan hasil uji hipotesis 0.1226 >

Page 118: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

100

0.05 yaitu nilai probabilitas yang lebih besar dari nilai signifikansi

5%. Dan hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Setiawan dan Haryono (2016) dan Aini (2013) yang menyatakan

bahwa LDR/FDR memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap

pertumbuhan laba.

Menurut Rahmania dan Wibowo (2015), semakin tinggi

FDR maka laba yang diperoleh oleh bank tersebut akan meningkat

(dengan asumsi bank tersebut mampu menyalurkan kreditnya

dengan efektif sehingga diharapkan jumlah kredit macetnya

rendah). Namun hasil penelitian ini menujukkan bahwa FDR

memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap pertumbuhan laba

yang berarti bank tidak mampu menyalurkan kreditnya dengan

efektif sehingga kredit macetnya tinggi dan/atau dana pihak ketiga

yang berhasil dihimpun oleh bank tidak sepenuhnya disaluran

kembali dalam bentuk kredit sehingga bank memiliki dana diam

(idle fund) yang berdampak pada tidak adanya pertumbuhan laba,

Setiawan dan Hanryono (2016).

c) Pengaruh Good Corporate Governance (GCG) terhadap

Pertumbuhan Laba

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel GCG tidak

memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan laba. Sehingga

penelitian ini menolak (H3) yang menyatakan bahwa GCG

memiliki pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba. Hal

yang tersebut dibuktikan dengan hasil uji hipotesis 0.3902 > 0.05

yaitu nilai probabilitas yang lebih besar dari nilai signifikansi 5%.

Dan sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Suryani dan

Habibie (2017) yang menyatakan bahwa GCG memiliki pengaruh

tidak signifikan terhadap pertumbuhan laba.

Good Corporate Governance (GCG) merupakan suatu

sistem yang mampu mengontrol dan mengarahkan perusahaan

secara keseluruhan yang ditetapkan baik secara internal maupun

eksternal atas manajemen sebuah entitas bisnis dengan tujuan

Page 119: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

101

melindungi kepentingan semua stakeholder. Jika GCG tidak dapat

dijalankan dengan baik, dapat dikatakan bahwa pengelolaan

manajemen perusahaan tidak berjalan dengan semestinya. Hal

tersebut tentunya akan mempengaruhi penilaian kesehatan bank

tersebut (Saharuddin, 2015:67).

Dalam hasil penelitian ini menujukkan bahwa GCG tidak

memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan laba yang berarti setiap

perubahan yang terjadi pada GCG tidak diikuti oleh pertumbuhan

laba secara signifikan. Hal ini mungkin karena penilaian GCG

merupakan penilaian non finacial dan kualitatif sehingga belum

mampu dijadikan tolak ukur investor dan nasabah. Meskipun

perusahaan di Indonesia sudah menerapkan kebijakan GCG, nilai

yang tinggi dalam peringkat tidak menjamin bahwa investor atau

nasabah akan merespon positif terhadap peristiwa tersebut. Hal ini

disebabkan karena respon pasar terhadap implementasi GCG tidak

bisa secara langsung, melainkan membutuhkan waktu, sehingga

pengaruh GCG tidak dapat diukur kesuksesannya jika hanya

mengandalkan satu periode akuntansi saja. (Hidayah dalam Sally

2015).

Meskipun tidak memiliki pengaruh namun bank syariah

harus tetap melakasanakan prinsip-prinsip Good Corporate

Governance dalam mengarahkan perusahaan baik secara internal

maupun eksternal dengan tujuan melindungi kepentingan semua

stakeholder.

d) Pengaruh Return On Assets (ROA) terhadap Pertumbuhan Laba

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel ROA

memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan laba. Sehingga

penelitian ini menerima hipotesis empat (H4) yang menyatakan

bahwa ROA memiliki pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan

laba Hal yang tersebut dibuktikan dengan hasil uji hipotesis 0.0009

< 0.05 yaitu nilai probabilitas yang lebih kecil dari nilai signifikansi

5%. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Suryani

Page 120: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

102

dan Habibie (2017) dan Fathoni dkk (2012) yang menyatakan

bahwa ROA memiliki pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan

laba.

ROA digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen

bank dalam memperoleh keuntungan yang dihasilkan dari total aset

bank yang bersangkutan. Semakin besar ROA, semakin besar pula

tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut (Dendawijaya

dalam Fathoni, 2012).

Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa ROA memiliki

pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba artinya setiap

perubahan yang terjadi pada rasio ROA diikuti dengan

pertumbuhan laba secara signifikan. Maka dari itu, bank syariah

perlu memerhatikan perubahan ROA, karena semakin besar rasio

ROA maka semakin besar keuntungan yang didapat oleh bank

sehingga meningkatkan pertumbuhan laba.

e) Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Pertumbuhan

Laba

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel CAR tidak

memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan laba. Sehingga

penelitian ini menolak (H5) yang menyatakan bahwa CAR

memiliki pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba. Hal

yang tersebut dibuktikan dengan hasil uji hipotesis 0.9821 > 0.05

yaitu nilai probabilitas yang lebih besar dari nilai signifikansi 5%.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hadiwidjaya

(2016), Febriay dan Divianto (2017), Suryani dan Habibie (2017),

Lubis (2013) dan Setiawan dan Haryono (2016) yang menyatakan

bahwa CAR memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap

pertumbuhan laba.

Capital Adequacy merupakan kecukupan modal,

menunjukkan kemampuan bank dalam mempertahankan modal

yang mencukupi dalam dan kemampuan manajemen bank dalam

mengidentifikasi, mengukur, mengawasi dan mengontrol resiko

Page 121: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

103

yang timbul yang dapat berpengaruh terhadap besarnya modal bank

(Aini, 2013).

Nilai rasio CAR yang meningkat akan menghasilkan laba

yang mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan oleh adanya

peningkatan jumlah pada modal sendiri sehingga modal sendiri

tersebut dapat digunakan untuk mengelola perusahaa yang tidak

langsung juga akan meningkatkan laba perusahaan perbankan

(Cahyono dalam Doloksaribu 2012). Sehingga semakin besar CAR

yang dimiliki oleh suatu bank maka kinerja bank tersebut akan

semakin baik, konsekuensinya akan meningkatkan pertumbuhan

laba yang dimiliki.

Namun dalam penelitian ini rasio CAR memiliki pengaruh

tidak signifikan terhadap pertumbuhan laba. Menurut Putri (2015),

hal tersebut karena bank lebih cenderung untuk menginvestasikan

dananya. Adanya peraturan Bank Indonesia yang menetapkan

standar untuk rasio CAR adalah sebesar 8%, maka meskipun CAR

turun tidak terlau berdampak pada perolehan keuntungan. Dengan

kata lain regulasi yang ketat terhadap CAR menjadikan bank hanya

terfokus pada nilai CAR yang mengakibatkan tidak terjadinya

pertumbuhan laba. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil deskripsi

yaitu nilai rata-rata CAR per tahun yang bergerak fluktuatif

cenderung stabil sedangkan PL bergerak fluktuatif cenderung

menurun. Sehingga rasio CAR yang tinggi atau rendah tidak

memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan laba.

Page 122: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

104

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan dari hasil penelitian dengan

melakukan pengujian hipotesis dengan menggunkan analisis regresi data

panel, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil uji regresi data panel secara parsial (uji t) diketahui

bahwa pengaruh antara masing-masing variabel independen NPF, FDR,

GCG, ROA dan CAR terhadap pertumbuhan laba adalah sebagai

berikut:

a. Variabel NPF memiliki nilai koefisien 0.0236 < 0.05, maka variabel

NPF memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan laba pada tingkat

signifikansi 5%. Hal tersebut berarti setiap perubahan yang terjadi

pada NPF diikuti oleh pertumbuhan laba secara signifikan.

b. Variabel FDR memiliki nilai koefisien 0.1226 > 0.05, maka variabel

FDR tidak memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan laba pada

tingkat signifikansi 5%. Hal tersebut berarti setiap perubahan yang

terjadi pada FDR tidak diikuti oleh pertumbuhan laba secara

signifikan.

c. Varibel GCG memiliki nilai koefisien 0.3902 > 0.05, maka variabel

GCG tidak memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan laba pada

tingkat signifikansi 5%. Hal tersebut berarti setiap perubahan yang

terjadi pada GCG tidak diikuti oleh pertumbuhan laba secara

signifikan.

d. Variabel ROA memiliki nilai koefisien 0.0009 < 0.05, maka variabel

ROA memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan laba pada tingkat

signifikansi 5%. Hal tersebut berarti setiap perubahan yang terjadi

pada ROA diikuti oleh pertumbuhan laba secara signifikan.

e. Variabel CAR memiliki nilai koefisien 0.9821 > 0.05, maka variabel

CAR tidak memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan laba pada

tingkat signifikansi 5%. Hal tersebut berarti setiap perubahan yang

Page 123: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

105

terjadi pada CAR tidak diikuti oleh pertumbuhan laba secara

signifikan.

2. Berdasarkan hasil uji regresi data panel secara simultan (uji F) diketahui

bahwa nilai Probability (F-statistic) 0.019262 < 0.05, maka terdapat

pengaruh secara simultan atau bersama-sama antara variabel

independen (NPF, FDR, GCG, ROA dan CAR) terhadap pertumbuhan

laba bank umum syariah di Indonesia pada tingkat signifikansi 5%.

3. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa hasil

penelitian menunjukkan bahwa variabel Return On Assets (X4)

memiliki pengaruh terbesar sehingga merupakam variabel yang

berpengaruh dominan terhadap pertumnuhan laba. Dengan demikian

hipotesis ketiga teruji secara statistik. Hal ini dikarenakan faktor

Earnings yang dikur melalui variabel Return On Asset, menurut IBI

(2016:146), ROA merupakan rasio dalam mengukur efisiensi dari

penggunaan aset dalam menghasilkan laba, ROA juga merupakan

komponen utama dalam menghasilkan laba.

B. Saran

1. Perlu adanya perbaikan dalam publikasi laporan keuangan dalam

konsistensi nominal angka dan penggunaan istilah rasio keuangan yang

sudah ditentukan oleh BI maupun OJK agar informasi yang didapat

jelas dan lengkap sesuai dengan peraturan yang berlaku.

2. Penelitian selanjutnya dapat menambah variabel-variabel independen

lain yang mungkin memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan laba pada

bank syariah karena independen model ini hanya dapat menjelaskan

sekitar 25,48% variasi variabel pertumbuhan laba pada bank umum

syariah.

3. Penelitian selanjutnya dapat menambah periode tahun dan memperluas

populasi dan sampel penelitian agar hasil yang diperoleh lebih akurat.

Page 124: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

106

DAFTAR PUSTAKA

Aini, Nur. “Pengaruh CAR, NIM, LDR, NPL, BOPO dan Kualitas Aktiva Produktif

Terhadap Pertumbuhan Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan

yang terdaftar di BEI Tahun 2009-2011)”, Dinamika Akutansi, Keuangan

dan Perbankan Vol.2 No.2,2013.

Cahyono, A.Kartika, “Pengaruh Rasio CAR, NPL, NIM, dan GWM terhadap

Pertumbuhan Laba Bank go public 2005-2007”. Jurnal Universitas Kristen

Satyawacana. 2008

Doloksaribu, Tio Arriela. “Pengaruh Rasio Indokator Tingkat Kesehatan Bank

Terhadap Pertumbuhan Laba Perusahaan Perbankan GO PUBLIC (Studi

Empiris pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di BEI Periode Tahun

2009-2011)”. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB Universutas Brawijaya Vol.1

No.2. 2012

Fahmi, I. “Analisis Laporan Keuangan”. Lampulo: Alfabeta. 2011

Fathoni, Muhammad Isnaini,dkk. “Pengarih Tingkat Kesehatan Bank Tethadap

Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Sektor Perbankan”, Jurnal Ekonomi

Manajemen Sumber Daya Vol.13 No.1, 2013.

Febrianty dan Divianto. “Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba

Perusahaan Perbankan”. Jurnal EKSIS Vol.12 No.2.2017

Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 23”,

Semarang:Badan Penerbid Diponegoro. 2016.

Hadiwidjaya, Rini Dwiyani. “The Influence of the Bank’s Performance Ratio to

Profit Growth on Banking Companies in Indonesia”, Review of Integrative

Business & Economics Research Vol.5 No.1, 2016.

Harahap, Sofyan Syafri. “Analisis Kritis atas Laporan Keuangan”. Jakarta: Raja

Grafindo. 2009.

Ikatan Bankir Indonesia. “Manajemen Kesehatan Bank Berbasis Risiko”. Jakarta:

PT Gramedia Pustaka, 2016.

Ikatan Bankir Indonesia. “Mengelola Bisnis Bank Syariah”. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka. 2014.

Ikatan Bankir Indonesa.”Mengelola Bisnis Pembiayaan Bank Syariah”. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka. 2015.

Kasmir, Dr. “Analisis Laporan Keuangan ” Jakarta: Rajawali Pers. 2015.

Kasmir, Dr. “Dasar-DasarPerbankan”. Jakarta: Rajawali Pers. 2015.

Kasmir, Dr. “Manajemen Perbankan”. Jakarta: Rajawali Pers. 2014.

Page 125: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

107

Latumaerissa, Julius R., “Bank dan Lembaga Keuangan Lain”.Jakarta: Salemba

Empat. 2011.

Lubis, Anisah. “Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank Terhadap Pertumbuhan Laba

pada BPR di Indonesia”, Jurnal Ekonomi Keuangan Vol.1 No.4, 2013.

Nurhayati, Sri dan Wasilah. “Akuntansi Syariah di Indonesia”. Jakarta: Salemba

Empat. 2015.

Putri, Chandar Chintya. “Pengaruh NPL, LDR, CAR Terhadap Profitabilitas Bank

Umum Swasta Nasional Devisa”. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen Vol. 4

No. 4. 2015

Rahmaniah, Melan dan Hendro Wibowo. “Amalisis Potensi Terjadinya Fiancial

Distress pada Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia”. Jurnal EMBA

Vol.1 No.3, 2015.

Riyadi, Selamet. “Banking Assets and Liabitiry Management”. Jakarta: Lembaga

Penerbit Fakultas Ekonomi Univertas Indonesia. 2006

Rustam, Bambang Rianto.”Manajemen Risiko Perbankan Syariah di Indonesia”.

Jakarta: Salemba Empat. 2013

Saharuddin, Desmadi.”Pembayaran Ganti Rugi pada Asuransi Syariah”. Jakarta:

Prenada Media Grup. 2015

Sally, Ireza. “Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Hubungan

Profitabilitas dan Manajemen Laba dengan Nilai Perusahaan (Studi

Empiris pada Perusahaan Go Public yang Terdaftar di CGPI Tahun 2009-

2012)”. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang. 2015

Setiawan, Daniel Imanuel dan Hanryono. “Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan

Bank, Tingkat Inflasi dan BI Rate Terhadap Pertumbuhan Laba (Studi pada

Bank Swasta Devisa yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia Periode

2009-2014)”. Journal of Accounting and Business Studies Vol.1 No,2,

2013.

Siregar, Sofyan. “Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Perbandingan

Perhitungan Manual & SPSS”, Jakarta: Kencana, 2015.

Sugiyono. “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B”. Bandung: Alfabet.

2012

Sudarsono, Heri. “Bank dan Lembaga Keuangan Syariah”. Jakarta: Predana Group.

2011

Suryani, Yani dan Azwansyah Habibie. “Analisisi Pengaruh Rasio-rasio Risk

Based Bank Rating Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan

Perbankan Yang Terdaftai di BEI”. Jurnal KITABAH Vol.1 No,1.2017

Umam, K.”Manajemen Perbankan Syariah”. Bandung: Pustaka Setia. 2013

Page 126: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

108

Wardiah, Mia Lasmi. “Dasar-dasar Perbankan”. Bandung: Pustaka Setia. 2013.

Winarno, Wing Wahyu.”Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan

Eviews”.Yogyakarta:UPP STIM TKPN.2015

Yantiningsih, Noor Dwi, dkk. “Pengaruh Kualitas Penerapan Good Corporate

Governance (GCG) Terhadap kinerja Keuangan Pada perbankan Syariah

(Periode 2010-2014)”. Jurnal Magister Akutansi Pascasarjana Universitas

Syiah Kuala. 2016

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 8/POJK.03/2014 tentang Penilaian

Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. Diakses

pada Maret 2018

Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 10/SEOJK.03/ 2014 tentang Penilaian

Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. Diakses

pada Maret 2018

www.bankmuamalat.co.id

www.bankvictoriasyariah.co.id

www.bcasyariah.co.id

www.bi.go.id

www.bnisyariah.co.id

www.brisyariah.co.id

www.megasyariah.co.id

www.ojk.go.id

www.syariahbukopin.co.id

www.syariahmandiri.co.id

Page 127: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

109

LAMPIRAN

Lampiran 1 : Data Penelitian

Bank Tahun PL NPF FDR GCG ROA CAR

BSM 2011 0.3146 2.24 86.03 1.72 1.95 14.59

BSM 2012 0.4666 2.82 94.40 2.25 2.25 13.82

BSM 2013 -0.1942 4.31 89.37 1.85 1.52 14.10

BSM 2014 -1.0294 6.83 82.13 2.00 -0.03 14.12

BSM 2015 15.3846 6.06 81.99 2.00 0.56 12.85

BSM 2016 0.1631 4.92 79.19 1.00 0.59 14.01

BSM 2017 0.1195 4.53 77.66 1.35 0.59 15.89

BMS 2011 -0.1458 3.03 83.08 1.83 1.58 12.03

BMS 2012 2.4241 2.67 88.88 1.60 3.81 13.51

BMS 2013 -0.1905 2.90 93.37 1.87 2.33 12.99

BMS 2014 -0.8935 3.89 93.61 2.00 0.24 19.26

BMS 2015 -0.2136 4.26 98.49 1.54 0.30 18.74

BMS 2016 7.803 3.30 95.24 1.64 2.63 23.53

BMS 2017 -0.3451 2.95 91.05 1.73 1.56 22.19

BSB 2011 0.0069 1.74 83.66 1.60 0.52 15.29

BSB 2012 0.6212 4.57 92.29 1.50 0.55 12.78

BSB 2013 0.1187 4.27 100.29 1.50 0.69 11.10

BSB 2014 -0.5393 4.07 92.89 2.00 0.27 14.80

BSB 2015 2.2398 2.99 90.56 1.50 0.79 16.31

BSB 2016 -2.7148 7.63 88.18 1.50 -1.12 15.15

BSB 2017 -1.0191 7.85 82.44 1.50 0.02 19.20

BNIS 2011 1.4298 3.62 78.60 1.63 1.29 20.67

BNIS 2012 0.5432 2.02 84.99 1.63 1.48 14.22

BNIS 2013 0.304 1.86 97.86 1.25 1.37 16.23

BNIS 2014 0.2256 1.86 92.60 1.30 1.27 16.26

BNIS 2015 0.3981 2.53 91.94 2.00 1.43 15.48

BNIS 2016 0.2126 2.94 84.57 2.00 1.44 14.92

BNIS 2017 0.0953 2.89 80.21 2.00 1.31 20.14

BRIS 2011 0.064 2.77 90.95 1.55 0.20 14.74

BRIS 2012 7.7427 3.00 100.96 1.38 0.19 11.35

BRIS 2013 0.7961 4.06 102.70 1.35 1.15 14.49

BRIS 2014 -0.9159 4.06 93.90 1.74 0.08 12.89

BRIS 2015 10.1256 4.86 84.16 1.61 0.77 13.94

BRIS 2016 0.3589 4.16 81.47 1.60 0.95 20.63

BRIS 2017 -0.3312 3.87 71.87 1.57 0.51 20.29

BVS 2011 7.8988 2.43 46.08 1.69 6.93 45.20

Page 128: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

110

BVS 2012 -0.6123 3.19 73.78 2.07 1.43 28.08

BVS 2013 -0.5259 3.17 84.65 1.66 0.50 18.40

BVS 2014 -6.083 7.10 95.19 1.93 -1.87 15.27

BVS 2015 0.2769 9.80 95.29 3.00 -2.36 16.14

BVS 2016 -0.1282 7.21 100.69 1.97 -2.19 15.98

BVS 2017 -1.2187 4.59 83.59 1.62 0.36 19.29

BCAS 2011 0.0045 1.20 78.80 1.91 0.90 45.90

BCAS 2012 0.2222 0.10 79.90 1.88 0.80 31.50

BCAS 2013 0.5273 0.10 83.50 1.55 1.00 22.40

BCAS 2014 0.0417 0.10 91.20 1.00 0.80 29.60

BCAS 2015 0.8229 0.70 91.20 1.00 1.00 34.30

BCAS 2016 0.5423 0.50 90.10 1.00 1.10 36.70

BCAS 2017 0.2642 0.30 88.50 1.00 1.20 29.40

BPS 2011 -2.7301 0.88 162.97 1.95 1.75 61.98

BPS 2012 2.99452 0.20 105.66 1.35 3.48 32.20

BPS 2013 -0.4117 1.02 90.40 1.35 1.03 20.83

BPS 2014 2.28266 0.53 94.04 1.40 1.99 25.69

BPS 2015 -0.2127 2.63 96.43 2.00 1.12 20.30

BPS 2016 -0.6318 2.26 91.99 2.00 0.37 18.17

BPS 2017 -36.127 12.52 86.95 3.00 -10.77 11.51 Sumber: website tiap bank (data diolah), 2018

Page 129: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

111

Data Setelah PL ditransformasi menjadi LOGPL

Bank Tahun LOGPL NPF FDR GCG ROA CAR

BSM 2011 -0.5022 2.24 86.03 1.72 1.95 14.59

BSM 2012 -0.3311 2.82 94.40 2.25 2.25 13.82

BSM 2013 4.31 89.37 1.85 1.52 14.10

BSM 2014 6.83 82.13 2.00 -0.03 14.12

BSM 2015 1.18709 6.06 81.99 2.00 0.56 12.85

BSM 2016 -0.7875 4.92 79.19 1.00 0.59 14.01

BSM 2017 -0.9226 4.53 77.66 1.35 0.59 15.89

BMS 2011 3.03 83.08 1.83 1.58 12.03

BMS 2012 0.38455 2.67 88.88 1.60 3.81 13.51

BMS 2013 2.90 93.37 1.87 2.33 12.99

BMS 2014 3.89 93.61 2.00 0.24 19.26

BMS 2015 4.26 98.49 1.54 0.30 18.74

BMS 2016 0.89226 3.30 95.24 1.64 2.63 23.53

BMS 2017 2.95 91.05 1.73 1.56 22.19

BSB 2011 -2.1612 1.74 83.66 1.60 0.52 15.29

BSB 2012 -0.2068 4.57 92.29 1.50 0.55 12.78

BSB 2013 -0.9255 4.27 100.29 1.50 0.69 11.10

BSB 2014 4.07 92.89 2.00 0.27 14.80

BSB 2015 0.35021 2.99 90.56 1.50 0.79 16.31

BSB 2016 7.63 88.18 1.50 -1.12 15.15

BSB 2017 7.85 82.44 1.50 0.02 19.20

BNIS 2011 0.15528 3.62 78.60 1.63 1.29 20.67

BNIS 2012 -0.265 2.02 84.99 1.63 1.48 14.22

BNIS 2013 -0.5171 1.86 97.86 1.25 1.37 16.23

BNIS 2014 -0.6467 1.86 92.60 1.30 1.27 16.26

BNIS 2015 -0.4 2.53 91.94 2.00 1.43 15.48

BNIS 2016 -0.6724 2.94 84.57 2.00 1.44 14.92

BNIS 2017 -1.0209 2.89 80.21 2.00 1.31 20.14

BRIS 2011 -1.1938 2.77 90.95 1.55 0.20 14.74

BRIS 2012 0.88889 3.00 100.96 1.38 0.19 11.35

BRIS 2013 -0.099 4.06 102.70 1.35 1.15 14.49

BRIS 2014 #NUM! 4.06 93.90 1.74 0.08 12.89

BRIS 2015 1.00542 4.86 84.16 1.61 0.77 13.94

BRIS 2016 -0.445 4.16 81.47 1.60 0.95 20.63

BRIS 2017 3.87 71.87 1.57 0.51 20.29

BVS 2011 0.89756 2.43 46.08 1.69 6.93 45.20

BVS 2012 3.19 73.78 2.07 1.43 28.08

BVS 2013 3.17 84.65 1.66 0.50 18.40

Page 130: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

112

BVS 2014 7.10 95.19 1.93 -1.87 15.27

BVS 2015 -0.5577 9.80 95.29 3.00 -2.36 16.14

BVS 2016 7.21 100.69 1.97 -2.19 15.98

BVS 2017 4.59 83.59 1.62 0.36 19.29

BCAS 2011 -2.3468 1.20 78.80 1.91 0.90 45.90

BCAS 2012 -0.6533 0.10 79.90 1.88 0.80 31.50

BCAS 2013 -0.2779 0.10 83.50 1.55 1.00 22.40

BCAS 2014 -1.3799 0.10 91.20 1.00 0.80 29.60

BCAS 2015 -0.0847 0.70 91.20 1.00 1.00 34.30

BCAS 2016 -0.2658 0.50 90.10 1.00 1.10 36.70

BCAS 2017 -0.5781 0.30 88.50 1.00 1.20 29.40

BPS 2011 0.88 162.97 1.95 1.75 61.98

BPS 2012 0.47633 0.20 105.66 1.35 3.48 32.20

BPS 2013 1.02 90.40 1.35 1.03 20.83

BPS 2014 0.35844 0.53 94.04 1.40 1.99 25.69

BPS 2015 2.63 96.43 2.00 1.12 20.30

BPS 2016 2.26 91.99 2.00 0.37 18.17

BPS 2017 12.52 86.95 3.00 -10.77 11.51 Sumber: website tiap bank (data diolah), 2018

Page 131: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

113

Lampiran 2 : Statistik Deskriptif

Date: 08/03/18 Time: 02:10

Sample: 1 56 PL NPF FDR GCG ROA Mean 0.189686 3.443839 89.50875 1.685804 0.778750

Median 0.119100 2.995000 90.25000 1.625000 0.925000

Maximum 15.38460 12.52000 162.9700 3.000000 6.930000

Minimum -36.12681 0.100000 46.08000 1.000000 -10.77000

Std. Dev. 5.901154 2.458464 13.64777 0.399916 2.080798

Skewness -3.779278 1.261335 2.226208 0.901240 -2.695854

Kurtosis 27.69944 5.371219 17.66059 5.381727 19.38075

Jarque-Bera 1556.786 27.96861 547.7662 20.81696 693.9320

Probability 0.000000 0.000001 0.000000 0.000030 0.000000

Sum 10.62239 192.8550 5012.490 94.40500 43.61000

Sum Sq. Dev. 1915.299 332.4226 10244.38 8.796289 238.1346

Observations 56 56 56 56 56

Page 132: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

114

Lampiran 3 : Uji Stasioner

Null Hypothesis: D(PL,2) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 2 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -7.753183 0.0000

Test critical values: 1% level -3.565430

5% level -2.919952

10% level -2.597905

Null Hypothesis: D(NPF,2) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -8.688495 0.0000

Test critical values: 1% level -3.560019

5% level -2.917650

10% level -2.596689

Null Hypothesis: D(FDR,2) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 2 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -8.118008 0.0000

Test critical values: 1% level -3.565430

5% level -2.919952

10% level -2.597905

Null Hypothesis: D(GCG,2) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 2 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -7.601129 0.0000

Test critical values: 1% level -3.565430

5% level -2.919952

10% level -2.597905

Null Hypothesis: D(ROA,2) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -11.68336 0.0000

Test critical values: 1% level -3.560019

5% level -2.917650

Page 133: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

115

10% level -2.596689

Null Hypothesis: D(CAR,2) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 5 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -9.790859 0.0000

Test critical values: 1% level -3.574446

5% level -2.923780

10% level -2.599925

Variabel

Tingkat Stasioneritas

Keterangan 2nd difference

t-statistic Test Critical Value

Probability 1% level 5% level 10% level

PL -7.753183 -3.565430 -2.919952 -2.597905 0.0000 Stasioner

NPF -8.6888495 -3.560019 -2.917650 -2.596689 0.0000 Stasioner

FDR -8.118008 -3.565430 -2.919952 -2.597905 0.0000 Stasioner

GCG -7.601129 -3.565430 -2.919952 -2.597905 0.0000 Stasioner

ROA -11.68336 -3.560019 -2.917650 -2.596689 0.0000 Stasioner

CAR -9.790859 -3.574446 -2.923780 -2.599925 0.0000 Stasioner

Page 134: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

116

Lampiran 3 : Uji Asumsi Klasik

1. Normalitas

0

2

4

6

8

10

12

14

-10 -8 -6 -4 -2 0 2 4 6 8 10 12 14

Series: ResidualsSample 1 56Observations 56

Mean 3.49e-16Median -0.515047Maximum 14.61728Minimum -9.415556Std. Dev. 3.575807Skewness 1.398186Kurtosis 7.750235

Jarque-Bera 70.89699Probability 0.000000

0

1

2

3

4

5

6

7

8

-3 -2 -1 0 1 2 3

Series: ResidualsSample 1 53Observations 34

Mean 1.75e-15Median -0.210243Maximum 3.086351Minimum -2.830346Std. Dev. 1.502259Skewness 0.222100Kurtosis 2.544370

Jarque-Bera 0.573624Probability 0.750653

Page 135: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

117

2. Heteroskedastisitas

-4

-2

0

2

4

-6

-4

-2

0

2

4

1 5 7

13

16

19

23

25

27

29

31

34

40

44

46

48

51

Residual Actual Fitted

Heteroskedasticity Test: White F-statistic 0.836575 Prob. F(5,28) 0.5350

Obs*R-squared 4.419052 Prob. Chi-Square(5) 0.4908

Scaled explained SS 2.314242 Prob. Chi-Square(5) 0.8042

3. Uji Auotokorelasi

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic 1.248830 Prob. F(2,26) 0.3035

Obs*R-squared 2.979910 Prob. Chi-Square(2) 0.2254

4. Uji Multikolonieritas

NPF FDR GCG ROA CAR NPF 1.000000 -0.096876 0.561991 -0.699656 -0.480560

FDR -0.096876 1.000000 0.032153 -0.113391 0.218832

GCG 0.561991 0.032153 1.000000 -0.455005 -0.155470

ROA -0.699656 -0.113391 -0.455005 1.000000 0.330308

CAR -0.480560 0.218832 -0.155470 0.330308 1.000000

Page 136: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

118

Lampiran 4 : Hasil Regresi Data Panel

1. Common Effect Model

Dependent Variable: LOGPL?

Method: Pooled Least Squares

Date: 08/03/18 Time: 08:44

Sample: 1 7

Included observations: 7

Cross-sections included: 8

Total pool (unbalanced) observations: 34 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -6.883510 3.949683 -1.742801 0.0923

NPF? 0.505379 0.208966 2.418471 0.0223

FDR? 0.053891 0.033515 1.607938 0.1191

GCG? -0.737087 0.836311 -0.881356 0.3856

ROA? 0.913692 0.244096 3.743173 0.0008

CAR? 0.000929 0.040543 0.022920 0.9819 R-squared 0.367671 Mean dependent var -0.720911

Adjusted R-squared 0.254755 S.D. dependent var 1.889180

S.E. of regression 1.630883 Akaike info criterion 3.974906

Sum squared resid 74.47384 Schwarz criterion 4.244263

Log likelihood -61.57339 Hannan-Quinn criter. 4.066764

F-statistic 3.256147 Durbin-Watson stat 2.425392

Prob(F-statistic) 0.019262

2. Fixed Effect Model

Dependent Variable: LOGPL?

Method: Pooled Least Squares

Date: 08/03/18 Time: 08:44

Sample: 1 7

Included observations: 7

Cross-sections included: 8

Total pool (unbalanced) observations: 34 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -2.634262 5.317415 -0.495403 0.6255

NPF? 0.908228 0.390297 2.327016 0.0300

FDR? 0.014204 0.044216 0.321250 0.7512

GCG? -0.629221 0.939155 -0.669987 0.5102

ROA? 1.376401 0.484413 2.841382 0.0098

CAR? -0.126240 0.076656 -1.646832 0.1145

Fixed Effects (Cross)

BCAS--C 2.830212

BMS--C -0.989167

BNIS--C -0.710106

BPS--C 2.600265

BRIS--C -0.082643

BSB--C -1.610653

BSM--C -1.709404

BVS--C -1.330047

Page 137: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

119

Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.516369 Mean dependent var -0.720911

Adjusted R-squared 0.240009 S.D. dependent var 1.889180

S.E. of regression 1.646939 Akaike info criterion 4.118582

Sum squared resid 56.96059 Schwarz criterion 4.702191

Log likelihood -57.01590 Hannan-Quinn criter. 4.317609

F-statistic 1.868462 Durbin-Watson stat 2.420416

Prob(F-statistic) 0.101220

3. Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Pool: BANK

Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 0.922387 (7,21) 0.5093

Cross-section Chi-square 9.114999 7 0.2445

4. Random Effect Model

Dependent Variable: LOGPL?

Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)

Date: 08/03/18 Time: 08:47

Sample: 1 7

Included observations: 7

Cross-sections included: 8

Total pool (unbalanced) observations: 34

Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -6.883510 3.988568 -1.725810 0.0954

NPF? 0.505379 0.211024 2.394893 0.0236

FDR? 0.053891 0.033845 1.592262 0.1226

GCG? -0.737087 0.844544 -0.872763 0.3902

ROA? 0.913692 0.246499 3.706680 0.0009

CAR? 0.000929 0.040942 0.022697 0.9821

Random Effects (Cross)

BCAS--C 0.000000

BMS--C 0.000000

BNIS--C 0.000000

BPS--C 0.000000

BRIS--C 0.000000

BSB--C 0.000000

BSM--C 0.000000

BVS--C 0.000000 Weighted Statistics

Page 138: PENGARUH RISK PROFILE GOOD CORPORATE GOVERNANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40926/1/HEVA AMALIA... · pengaruh risk profile, good corporate governance, earnings

120

R-squared 0.367671 Mean dependent var -0.720911

Adjusted R-squared 0.254755 S.D. dependent var 1.889180

S.E. of regression 1.630883 Sum squared resid 74.47384

F-statistic 3.256147 Durbin-Watson stat 2.425392

Prob(F-statistic) 0.019262

5. Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Pool: BANK

Test cross-section random effects

Test Summary

Chi-Sq.

Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 4.892486 5 0.4291