pengaruh profitabilitas, size, leverage dan umur...
TRANSCRIPT
PENGARUH PROFITABILITAS, SIZE, LEVERAGE DAN UMUR
PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL
REPORTING
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi (S.E)
Oleh :
Kemal Kuncahyo
NIM : 1111046100092
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439 H/2018
i
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING
PENGARUH PROFITABILITAS, SIZE, LEVERAGE DAN UMUR
PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL
REPORTING
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi (SE)
Oleh :
Kemal Kuncahyo
NIM : 1111046100092
Pembimbing:
Ir. Aries Koentjoro, M.M
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439 H/2018
ii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS
iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Data Pribadi
1. Nama Lengkap : Kemal Kuncahyo
2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 26 Desember 1993
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Agama : Islam
5. Kewarganegaraan : Indonnesia
6. Alamat : Jl. Pembina IV no.72 Rt 008/Rw
001
Kel. Baru, Kec. Pasar Rebo
Cijantung - Jakarta Timur
7. Email : [email protected]
B. Latar Belakang Pendidikan Formal
1. Tahun 1999 s.d 2005 : SD Kartika XI-I Jakarta
2. Tahun 2005 s.d 2008 : SMPN 223 Jakarta
3. Tahun 2008 s.d 2011 : SMAI NFBS Serang
4. Tahun 2011 s.d 2018 : UIN Syarif hidayatullah Jakarta
iv
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Profitabilitas, Size,
Leverage Dan Umur perusahaan terhadap pengungkapan Islamic Social
Reporting.
. Variabel dependen Islamic Social Reporting diukur dengan melakukan
content analysis indeks ISR. Variabel independen profitabilitas diukur dengan
Return on Asset (ROA), ukuran perusahaan diukur dengan proksi Ln total asset,
leverage diukur dengan Debt to Total Asset Ratio (DAR) dan umur perusahaan
dengan menghitung tahun sejak beroperasinya perusahaan hingga tahun
dilakukannya observasi. Objek penelitian ini adalah Bank Umum Syariah yang
terdapat di Indonesia. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan
purposive samping dan diperoleh 10 sampel perusahaan dari total 12 populasi.
Periode observasi selama 5 tahun sehingga total sampel adalah 50 sampel.
Hasil penelitian ini adalah ukuran perusahaan berpengaruh signifikan
positif terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting. Sedangkan variabel,
profitabilitas, leverage dan umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap
pengungkapan Islamic Social Reporting Bank Umum Syariah yang terdapat di
Indonesia dan terdaftar di OJK tahun 2013-2017.
Kata kunci: islamic social reporting, ukuran perusahaan, umur
perusahaan, profitabilitas, dan leverage.
v
ABSTRACT
This study aims is to determine the effect Profitability, Size, Leverage And
Age of the company against the disclosure of Islamic Social Reporting.
The dependent variable of Islamic Social Reporting is measured by
performing the ISR content index analysis. The independent variable of
profitability is measured by Return on Asset (ROA), firm size is measured by Ln
total asset proxy, leverage is measured by Debt to Total Asset Ratio (DAR) and
company's age by counting years since the company's operation until the year of
observation. The object of this research is the Sharia Commercial Bank in
Indonesia. Sampling technique using purposive side and obtained 10 company
samples from a total of 12 population. Observation period for 5 years so that the
total sample is 50 samples.
The result of this study is firm size has a significant positive effect on the
disclosure of Islamic Social Reporting. While the variables, profitability, leverage
and age of the company have no effect on the disclosure of Islamic Social
Reporting of Sharia Commercial Bank in Indonesia and registered in OJK year
2013-2017.
Keywords: islamic social reporting, company size, company age, profitability,
and leverage.
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur Penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, taufik, hidayah dan inayah-Nya sehingga Penulis dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “PENGARUH PROFITABILITAS,
SIZE, LEVERAGE DAN UMUR PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN
ISLAMIC SOCIAL REPORTING” skripsi ini disusun sebagai syarat guna untuk
memperoleh gelar sarjana Ekonomi (SE) pada Program Studi Ekonomi Islam jurusan
Perbankan Syariah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada baginda Nabi Muhammad
Sallallahu alaihi wasallamyang telah membawa kita dari zaman yg gelap sampai zaman
terang benderang sampai saat ini.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari berbagai pihak yang turut membantu dan
mendukung penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan, Oleh karena itu penulis ingin
berterima kasih kepada:
1. Kepada Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, MA, Dekan Fakultas Syariah dan
Hukum Universitas Islam Negari Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Kepada Bapak Hasan Ali MA, Ketua Program Studi Muamalat Fakultas Syariah
Dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Kepada Bapak Abdurrauf, Lc, MA, Sekretaris Program Studi Muammalat
Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
4. Kepada Bapak Ir. Aries Koentjoro, M.M selaku Dosen Pembimbing skripsi
terbaik yang selalu memberikan ilmu, bimbingan, motivasi serta meluangkan
waktunya hingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu.
5. Kepada Bapak/Ibu Dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah mendidik dan mengajarkan ilmu dan
akhlak yang tidak ternilai harganya.
6. Kepada segenap staf akademik dan staf perpustakan Fakultas Syariah dan Hukum
Universtas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
7. Terima kasih yang takberujung penulis sampaikan kepada Jurjis Triyono dan
Yuni Wahyuni sebagai orang tua yang membesarkan penulis yang selalu
memberikan dukungan baik moril, materiil, serta cinta dan doa yang tidak ada
vii
hentinya untuk penulis. Terima kasih karena selalu ada disamping saya dan selalu
mendukung dalam kondisi apapun.
8. Terima kasih kepada Ria Utami dan Teuku Mufriaris sebagai kakak penulis dan
Selma Halida sebagai adik penulis yang telah memberikan dukungan yang tiada
hentinya kepada penulis.
9. Terima kasih yang tidak berujung kepada Dwi Angelina Ratna Putri, Wanita
terbaik yang kelak akan selalu berada disamping penulis untuk menjalani
indahnya kehidupan ini.
10. Terimakasih kepada teman seperjuangan Perbankan Syariah angkatan 2011.
11. Terimakasih kepada rekan Pejuang Skripsi: Haris Rinantama, Kenardi
Dewantoro, Aufar Perantauan, Dennis Eka Saputra, Rifki Ikhsani, Fahmi Aditya
Budiman, M Fattah Habibie, Faisal Fahmi, Diaz Islami Noor, Rendy
Masprayoga, Izulkarnain, Abdul Latief, Mu’min Billah, A.Nasir, Achmad Dwi
Mukti, Sari Ramadani, Elis, Dessy Puspita Rini dan semua teman-teman Pengejar
Wisuda 2018.
Didalam skripsi ini, Penulis menyadari bahwa terdapat kekurangan karena
keterbatasan ilmu pengetahuan yang dimiliki. Oleh karena itu, Penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan di masa mendatang. Semoga
skripsi ini bermanfaat dan dapat memberikan dampak yang positif.
Ciputat, 28 Juli 2017
Kemal Kuncahyo
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING......................................................... i
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................................... ii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP........................................................................................... iii
ABSTRAK ..........................................................................................................................iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................................vi
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. Latar belakang penelitian ........................................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................................ 4
C. Pembatasan Masalah ............................................................................................... 4
D. Tujuan Dan Manfaat Penelitian .............................................................................. 5
E. Sistematika Penulisan ............................................................................................. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 7
A. Corporate Social Responsibility (CSR) .................................................................. 7
B. Manfaat Tanggung Jawab Sosial ............................................................................ 9
1. Manfaat Bagi Perusahaan.................................................................................... 9
2. Manfaat Bagi Masyarakat ................................................................................... 9
3. Manfaat bagi Pemerintah .................................................................................... 9
C. Islamic Social Reporting (ISR) ............................................................................. 10
D. Review Studi Terdahulu........................................................................................ 15
E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan ISR ...................................... 19
1. Profitabilitas ...................................................................................................... 19
2. Size .................................................................................................................... 20
3. Leverage ............................................................................................................ 21
4. Umur Perusahaan .............................................................................................. 21
F. HIPOTESIS ........................................................................................................... 21
1. Profitabilitas ...................................................................................................... 21
2. Size .................................................................................................................... 22
3. Leverage ............................................................................................................ 23
4. Umur Perusahaan .............................................................................................. 24
ix
BAB III METODELOGI PENELITIAN .......................................................................... 25
A. Ruang Lingkup Penelitian ..................................................................................... 25
B. Metode Pengumpulan Data ................................................................................... 25
C. Operasional Variabel Penelitian ............................................................................ 26
1. Variabel Dependen (Islamic Social Reporting) ................................................ 26
2. Variabel Independen ......................................................................................... 26
D. Populasi dan Sampel ............................................................................................. 28
E. Metode Analisis Data ............................................................................................ 31
1. Analisis Deskriptif ............................................................................................ 32
2. Uji Asumsi Klasik ............................................................................................. 32
3. Analisis Regresi Linear Berganda ..................................................................... 38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................................... 39
A. Hasil Content Analysis Islamic Social Reporting (ISR) ....................................... 39
B. Uji Asumsi Klasik ................................................................................................. 41
C. Analisis regresi ...................................................................................................... 46
BAB V PENUTUP ........................................................................................................... 50
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 50
B. Saran ..................................................................................................................... 51
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 52
LAMPIRAN ...................................................................................................................... 54
Item Pengungkapan Indeks ISR .................................................................................... 54
Daftar Perusahaan Sampel ............................................................................................ 57
DATA VARIABEL .......................................................................................................... 58
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang penelitian
Perkembangan perbankan syariah di Indonesia telah mengalami
perkembangan yang sangat signifikan dari tahun ke tahunnya. Hal ini dapat dilihat
dari banyaknya jumlah kantor perbankan syariah yang terus bertambah. Data
Statistik Perbankan Syariah di Indonesia pada tahun 2018 yang dikeluarkan oleh
Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga Maret 2018 total bank umum syariah di
Indonesia berjumlah 13 bank dengan jumlah kantor perbankan mencapai 1822
unit1.
Perkembangan perbankan syariah Indonesia tentu akan memberikan
dampak yang positif terhadap perekonomian Indonesia. Salah satunya adalah
dengan adanya pelaksanaan pertanggung jawaban sosial perusahaan atau CSR
(Corporate Social Responsibility). Corporate Social Responsibility adalah
komitmen bisnis untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan.
Konsep pelaporan pertanggung jawaban sosial (Corporate Social
Responsibility) kian mencapai masa keemasannya. Dengan lahirnya Undang-
Undang Nomor 40 Tahun 2007 merupakan lampu hijau bagi keberlangsungan
implementasi CSR, yang bermula bersifat voluntary disclosure (Pengungakapan
bersifat sukarela) menjadi mandatory disclosure (Pengungkapan bersifat wajib).
Terlihat jelas bahwa dengan penetapan kebijakan tersebut akan mendorong
perusahaan untuk meningkatkan kesadaran terhadap unsur-unsur lingkungan dan
sosial terlepas dari unsur mengejar keuntungan. Penerapan CSR pun juga
bermanfaat dalam membangun personal branding (citra) perusahaan, dan secara
otomatis akan meningkatkan kepercayaan para stakeholder terhadap perusahaan
Program CSR merupakan investasi bagi perusahaan untuk mendorong
pertumbuhan berkelanjutan. CSR bukan lagi dilihat sebagai sentra biaya,
melainkan sebagai sentra laba (profit center) dimasa yang akan datang.
1 http://www.bi.go.id/id/statistik/perbankan/syariah/Documents/SPS%20Desember%202014.pdf
Diakses pada 28 Oktober 2016
2
Dalam pandangan agama Islam, CSR merupakan kewajiban pengusaha yang
dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada kewajiban zakat, infaq ataupun
sedekah.2 Dalam perspektif Islam, stakeholder tertinggi adalah Allah SWT,
karena bumi dan segala isinya merupakan titipan Allah SWT maka manusia
sebagai khalifah (perwakilan) di muka bumi wajib merawat dan menjaganya dan
di larang untuk melakukan perusakan di muka bumi.
Buah dari pemahaman akidah, syariah, akhlaq, harta adalah milik Allah
SWT yang tertuang dalam Corporate Social Investment, kedermawanan
perusahaan (Corporate Philantrophy), relasi kemasyarakatan perusahaan dan
pengembangan masyarakat. Konsep CSR pun mulai berkembang yang semula
single bottom line yaitu dengan hanya memikirkan keuntungan perusahaan,
menjadi Triple Bottom Line (Profit, People and Planet). Konsep Triple Bottom
Line ini kemudian berkembang lagi dengan memasukkan aspek spiritual ke dalam
pengungkapan pertanggungjawaban sosial perusahaan terutama institusi syariah.
Pelaporan pertanggung jawaban sosial dalam perspektif Islam berkembang
melalui indeks ISR (Islamic Social Reporting) yang pertama kali digagas oleh
Ross Haniffa pada tahun 2002 didalam tulisannya yang berjudul “Social
Reporting Disclosure: An Islamic Perspective”. ISR lebih lanjut dikembangkan
secara lebih ekstensif oleh Rohana Othman, Azlan Md Thani dan Erlane K Ghani
pada tahun 2009 di Malaysia. Sampai saat ini ISR masih terus dikembangkan oleh
peneliti-peneliti selanjutnya. Menurut Haniffa (2002) terdapat banyak
keterbatasan dalam pelaporan sosial konvensional, sehingga ia mengemukakan
kerangka konseptual ISR yang berdasarkan ketentuan syariah. ISR tidak hanya
membantu pengambilan keputusan bagi pihak muslim melainkan juga untuk
membantu perusahaan dalam melakukan pemenuhan kewajiban terhadap Allah
dan masyarakat.3 Penelitian ini kemudian dilanjutkan kembali oleh Othman Et al
hingga terciptalah Islamic Social Reporting Index.
2 Alma, Buchari dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah, (Bandung: Alfabeta, 2009),
h. 179.
3 http://www.iaei-pusat.org/memberpost/ekonomi-syariah/islamic-social-reporting-isr-sebagai-
model-pelaporan-csr-institusi-bisnis-syariah?language=id diakses pada 28 Oktober 2016
3
Menurut Othman Et al (2009), Indeks ISR merupakan tolak ukur
pelaksanaan kinerja sosial perbankan syariah yang berisi kompilasi item-item
standar CSR yang ditetapkan oleh AAOIFI (Accounting and Auditing
Organization for Islamic Financial Institutions) yang kemudian dikembangkan
lebih lanjut oleh para peneliti mengenai item-item CSR yang seharusnya
diungkapkan oleh suatu entitas Islam. Indeks ISR merupakan perwujudan dari
pemahaman syariat Islam dan sangat cocok untuk diimplementasikan dalam
entitas yang sudah memenuhi ketentuan syariah karena didalam indeks ISR
terdapat pengungkapan item spiritual meliputi zakat, aktivitas yang mengandung
unsur riba, gharar (transaksi yang mengandung unsur ketidakpastian), saddaqa,
waqf, qard hassan, sharia compliance status, dll.
Pada perbankan syariah Indonesia, masih belum terdapat aturan yang jelas
mengenai pengungkapan ISR di kalangan perbankan syariah. Oleh karena itu,
dibutuhkan acuan untuk mengukur kinerja Perbankan syariah dalam membuat
laporan tanggung jawab sosial yang turut menyajikan aspek-aspek religi.
Perbankan syariah secara ideal haruslah beroperasi sesuai dengan prinsip-
prinsip yang diatur oleh hukum Islam (syariah). Salah satu sumber utama untuk
menganalisis dan mengevaluasi kegiatan bank-bank Islam adalah laporan tahunan.
Laporan tahunan merupakan cara untuk memaparkan kinerja finansial dan non-
finansial dari bank-bank Islam.4
latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk mengangkat judul
penelitian tentang Pengaruh Profitabilitas, Size, Leverage dan Umur
Perusahaan Terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR).
4 Rifqi Muhammad, “Studi Evaluatif Terhadap Laporan Perbankan Syariah”, (JAAI, Volume 13
No. 2, Desember 2009: 189–209), h. 99.
4
B. Identifikasi Masalah
Permasalahan yang dapat penulis identifikasi dari penelitian ini adalah:
1. ISR masihlah belum menjadi pedoman perbankan syariah di Indonesia dalam
pelaksanaan kegiatan Social Reporting dikarenakan masih belum adanya
aturan yang mengikat secara kuat terkait pengungkapan ISR di indonesia. Hal
ini menjadikan perkembangan indeks ISR berkembang secara lambat di
Indonesia dibandingkan dengan negara lain.
2. Perbankan syariah indonesia terus mengalami pertumbuhann secara pesat,
akan tetapi perkembangan ini haruslah diikuti dengan peningkatan kepatuhan
kepada syariat islam. Hal ini dapat dimulai dengan melakukan pengungkapan
kegiatan sosialnya secara islami melalui pengaplikasian Islamic Social
Repoting.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dan mengingat kompleksnya permasalahan
yang dihadapi, keterbatasan waktu dan serta kemampuan; maka penulis
membatasi masalah hanya pada konsentrasi sebagai berikut:
1. Penelitian hanya dilakukan pada Bank Umum Syariah Indonesia.
2. Penelitian hanya menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi ISR pada
Bank Umum Syariah yang terdapat Indonesia menggunakan laporan keuangan
dan laporan tahunan bank syariah Indonesia tahun 2013-2017 yang diperoleh
dari situs resmi perbankan syariah yang bersangkutan.
3. Penelitian hanya meneliti laporan keuangan dan laporan tahunan perbankan
syariah Indonesia yang menggunakan mata uang rupiah dan bukan mata uang
asing yang melakukan pelaporan ISR.
5
D. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
Adapun tujuan dari diadakannya penelitian ini antara lain:
1. Untuk membuktikan adanya faktor yang mempengaruhi ISR dengan melihat
dari laporan keuangan dan laporan tahunan perbankan syariah di indonesia.
2. Untuk menganalisis pengungkapan tanggung jawab sosial yang terjadi di
perbankan syariah indonesia dengan menggunakan Islamic Social Reporting
Index atau indeks ISR dari periode 2013-2017
3. Untuk mendukung praktik pelaporan tanggung jawab sosial dan syariah di
Indonesia
4. Menjelaskan hasil yang didapat dari pelaporan ISR yang telah dilakukan oleh
perbankan syariah di Indonesia
Adapun manfaat dari adanya penelitian ini adalah:
1. Bagi Fakultas dan Peneliti
Sebagai referensi (kepustakaan) dan masukan bagi pihak-pihak yang
memerlukan informasi mengenai pelaporan ISR pada Perbankan Syariah di
Indonesia. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi sarana untuk
menambah pengetahuan dengan menerapkan ilmu yang telah peneliti peroleh
di bangku perkuliahan dan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Bagi Bank
Sebagai tolak ukur dan bahan evaluasi untuk meningkatkan kualitas dan
mutu dari perbankan syariah di indonesia.
3. Bagi Peneliti Lain
Sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya yang akan
meneruskan penelitian ini atau memiliki kesamaan objek penelitian seperti
penelitian ini.
4. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan ilmiah tentang
implementasi Islamic Social Reporting pada perbankan syariah di Indonesia.
6
E. Sistematika Penulisan
Untuk memberikan gambaran secara garis besar tentang apa yang menjadi
isi dari penulisan skripsi ini maka dikemukakan susunan dan rangkaian masing-
masing bab, sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan, manfaat
penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi tentang landasan teori yang berkaitan dengan penelitian, hasil
terdahulu yang relevan dengan penelitian, kerangka pemikiran teoritis, dan
hipotesis.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi tentang metodelogi penelitian yang digunakan meliputi variabel
penelitian dan definisi operasional, penentuan sampel, jenis dan sumber data,
metode pengumpulan data, dan metode analisa data.
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan tentang deskriptif objek penelitian, analisa data dan
pembahasannya.
BAB V : PENUTUP
Bab ini menguraikan tentang kesimpulan atas hasil pembahasan analisa dan
penelitian, serta saran-saran yang bermanfaat untuk penelitian selanjutnya.
7
TINJAUAN PUSTAKA
A. Corporate Social Responsibility (CSR)
Didalam UU No.40 tahun 2007 tentang Perseroan terbatas menyebutkan:
“Tanggung jawab sosial dan lingkungan adalah komitmen perseroan untuk
berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan, guna meningkatkan
kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perseroan sendiri,
komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya”5
Menurut World Business Council for Sustainable Development (WBCSD)
(2002), Corporate Social Responsibility adalah komitmen bisnis untuk
berkontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan, bekerja dengan para
karyawan perusahaan, keluarga karyawan tersebut, berikut komuniti-komuniti
setempat (lokal) dan masyarakat secara keseluruhan, dalam rangka meningkatkan
kualitas kehidupan.6 Dalam pandangan agama Islam, CSR merupakan kewajiban
pengusaha yang dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh pada kewajiban zakat,
infaq ataupun sedekah.7
Tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR)
merupakan sebuah gagasan yang menjadikan perusahaan tidak lagi dihadapkan
pada tanggung jawab yang berpijak pada single bottom line, yaitu nilai perusahaan
(corporate value) yang direfleksikan dalam kondisi keuangannya (financial) saja.
Akan tetapi tanggung jawab perusahaan harus berpijak pada triple bottom lines
yaitu juga memperhatikan masalah sosial dan lingkungan (Daniri, 2008). Lebih
lanjut Daniri mengungkapkan bahwa korporasi bukan lagi sebagai entitas yang
hanya mementingkan dirinya sendiri sehingga mengasingkan diri dari lingkungan
masyarakat di tempat mereka bekerja, melainkan sebuah entitas usaha yang wajib
melakukan adaptasi budaya dengan lingkungan sosialnya8
5 Undang-undang Republik Indonesia No.40 Tahun 2007 Tentang Perseroa Terbatas, Bab I Pasal 3
6 World Business Council for Sustainable Development (WBCSD), 2002, Corporate Social
Responsibility 7 Alma, Buchari, dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah, (Bandung: Alfabeta, 2009),
h.179.
8 Charles, chariri, “Analisis Pengaruh Islamic Corporate Governance Terhadap Pengungkapan
Corporate Social Responsibility (Studi kasus pada Bank Syariah di Asia)”, (Jurnal Universitas
Dipenogoro: Semarang, 2012), h.1-2.
8
UU No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal:
Pasal 15
Setiap penanam modal berkewajiban:
1. Menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik,
2. Melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan,
3. Membuat laporan tentang kegiatan penanaman modal dan menyampaikannya
kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal,
4. Menghormati tradisi budaya masyarakat sekitar lokasi kegiatan penanaman
modal, dan
5. Mematuhi semua ketentuan perundang-undangan.
Pasal 17
Penanam modal yang mengusahakan sumber daya alam yang tidak terbarukan
wajib mengalokasikan dana secara bertahap untuk pemulihan lokasi yang
memenuhi standar kelayakan lingkungan hidup, yang pelaksanaanya diatur sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan.
Pasal 34
Badan usaha perseorangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 yang tidak
memenuhi kewajiban sebagimana ditentukan dalam pasal 15 dapat dikenai sanksi
adminstratif berupa:
1. Peringatan tertulis;
2. Pembatasan kegiatan usaha;
3. Pembekuan kegiatan usaha dan/atau fasilitas penanaman modal; atau
4. Pencabutan kegiatan usaha dan/atau fasilitas penanaman modal
9
B. Manfaat Tanggung Jawab Sosial
1. Manfaat Bagi Perusahaan
Manfaat yang jelas bagi perusahaan jika perusahaan memberikan
tanggung jawab sosial adalah munculnya citra positif dari masyarakat akan
kehadiran perusahaan di lingkungannya. Kegiatan perushaan dalam jangka
panjang akan dianggap sebagai kontribusi yang positif bagi masyarakat.
Selain membantu perekonomian masyarakat, perusahaan juga akan dianggap
bersama masyarakat membantu dalam mewujudkan keadaan yang lebih baik
di masa yang akan datang9.
2. Manfaat Bagi Masyarakat
Manfaat bagi masyarakat dari tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh
perusahaaan sangatlah jelas. Selain bahwa beberapa kepentingan masyarakat
diperhatikan oleh perusahaan, masyarakat juga akan mendapatkan pandangan
baru mengenai hubungan perusahaan dan masyarakat yang barangkali selama
ini hanya sekedar dipahami sebagai hubungan produsen-konsumen, atau
hubungan antara penjual dan pembeli saja. Masyarakat akan memiliki
pandangan baru bahwa hubungan antara masyarakat dan dunia bisnis perlu
diarah untuk kerja sama yang saling menguntungkan kedua belah pihak.
3. Manfaat bagi Pemerintah
Manfaat sebagai pemerintah dengan adanya tanggung jawab sosial dari
pemerintah juga sangatlah jelas. Pemerintah pada akhirnya tidak hanya
berfungsi sebagai wasit yang menetapkan aturan main dalam hubungan
masyarakat dengan dunia bisnis, namun juga memberikan sanksi bagi pihak
yang melanggarnya.
9 Saefullah, Kurniawan dan Ernie Tisnawati Sule, Pengantar Manajemen: Edisi Pertama, (Jakarta:
Kencana,2005), h. 81-82.
10
C. Islamic Social Reporting (ISR)
Dewasa ini, berkembang pelaporan pertanggung jawaban sosial dalam
perspektif Islam melalui indeks ISR (Islamic Social Reporting) yang pertama kali
digagas oleh Ross Haniffa pada tahun 2002 didalam tulisannya yang berjudul
“Social Reporting Disclosure: An Islamic Perspective”.
Menurut Haniffa (2002) terdapat banyak keterbatasan dalam pelaporan
sosial konvensional, sehingga ia mengemukakan kerangka konseptual ISR yang
berdasarkan ketentuan syariah. ISR tidak hanya membantu pengambilan
keputusan bagi pihak muslim melainkan juga untuk membantu perusahaan dalam
melakukan pemenuhan kewajiban terhadap Allah dan masyarakat10
.
Menurut Othman Et al (2009), Indeks ISR merupakan tolak ukur
pelaksanakaan kinerja sosial perbankan syariah yang berisi kompilasi item-item
standar CSR yang ditetapkan oleh AAOIFI (Accounting and Auditing
Organization for Islamic Financial Institutions) yang kemudian dikembangkan
lebih lanjut oleh para peneliti mengenai item-item CSR yang seharusnya
diungkapkan oleh suatu entitas Islam.11
Didalam penelitian ini penulis menggunakan Indeks Islamic Social
Reporting dengan rujukan utama oleh Haniffa (2002) dan dimodifikasi oleh
Othman (2009),
Tabel 2.1 Pengungkapan Islamic Social Reporting
Butir-Butir Pengungkapan Skor Sumber
A Tema Pembiayaan dan Investasi
1 Aktivitas yang mengandung riba
(beban bunga dan pendapatan
bunga)
1 Othman et al (2009)
2 Kegiatan yang mengandung Gharar 1 Othman et al (2009)
3 Zakat 1 Othman et al (2009)
10
http://www.iaei-pusat.org/memberpost/ekonomi-syariah/islamic-social-reporting-isr-sebagai-
model-pelaporan-csr-institusi-bisnis-syariah?language=id Diakses pada 28 Oktober 2015 11
Othman, R, dkk, “Determinants of Islamic Social Reporting Among Top Shariah - Approved
Companies in Bursa Malaysia”, (Malaysia: Research Journal of International Studies, 2009), h. 12.
11
4 Kebijakan atas keterlambatan
pembayaran dan penghapusan
piutang tak tertagih
1 Othman et al (2009)
5 Neraca Saldo atas Nilai Kini
(CVBS)
1 Othman et al (2009)
6 Laporan Pertambahan Nilai (VAS) 1 Othman et al (2009)
B Tema Produk dan Jasa Othman et al (2009)
7 Produk yang ramah lingkungan 1 Othman et al (2009)
8 Status kehalalan produk 1 Othman et al (2009)
9 Kualitas dan keamanan produk 1 Othman et al (2009)
10 Keluhan konsumen / indikator yang
tidak terpenuhi dalam peraturan dan
kode sukarela (jika ada)
1 Othman et al (2009)
C Tema Karyawan
11 Sifat pekerjaan : jam kerja, libur
dan keuntungan lainnya
1 Othman et al (2009)
12 Pelatihan dan pendidikan /
Pengembangan Dana Masyarakat
1 Othman et al (2009)
13 Peluang yang sama bagi tiap
karyawan
1 Othman et al (2009)
14 Keterlibatan karyawan dalam
perusahaan
1 Othman et al (2009)
15 Keamanan dan kesehatan 1 Othman et al (2009)
16 Lingkungan pekerjaan 1 Othman et al (2009)
17 Karyawan dengan perhatian khusus
(seperti: cacat fisik, mantan
pesakitan, mantan pengguna
1 Othman et al (2009)
narkoba )
12
18 Eselon tingkat tinggi pada
perusahaan beribadah bersama
dengan manajer tingkat rendah
maupun menengah
1 Othman et al (2009)
19 Izin melakukan ibadah selama
waktu tertentu dan berpuasa
Ramadhan pada saat bekerja.
1 Othman et al (2009)
20 Tempat yang layak untuk ibadah
bagi para karyawan
1 Othman et al (2009)
D Tema Masyarakat
21 Sadaqoh/Donasi 1 Othman et al (2009)
22 Wakaf 1 Othman et al (2009)
23 Qard Hassan 1 Othman et al (2009)
24 Sukarelawan dari pihak karyawan 1 Othman et al (2009)
25 Pemberian beasiswa 1 Othman et al (2009)
26 Pemberdayaan kerja bagi siswa yang
lulus sekolah/kuliah berupa magang
atau praktik kerja lapangan
1 Othman et al (2009)
27 Pengembangan dalam kepemudaan 1 Othman et al (2009)
28 Peningkatan kualitas hidup
masyarakat kelas bawah
1 Othman et al (2009)
29 Kepedulian terhadap anak-anak 1 Othman et al (2009)
13
30 Kegiatan amal/bantuan/kegiatan
sosial lain
1 Othman et al (2009)
31 Mensponsori berbagai macam
kegiatan seperti kesehatan, hiburan,
olahraga, budaya, pendidikan dan
agama
1 Othman et al (2009)
E Tema Lingkungan
32 Konservasi lingkungan 1 Othman et al (2009)
33 Perlindungan terhadap margasatwa 1 Othman et al (2009)
34 Kegiatan mengurangi efek
pemanasan global dengan
meminimalisasi polusi, pengelolaan
limbah, pengelolaan air bersih, dan
lain-lain
1 Othman et al (2009)
35 Pendidikan mengenai lingkungan 1 Othman et al (2009)
36 Pemanfaatan limbah sekitar
perusahaan yang diolah kembali
menjadi suatu produk baru
1 Othman et al (2009)
37 Pernyataan verifikasi independen
atau audit lingkungan
1 Othman et al (2009)
38 Sistem manajemen lingkungan /
kebijakan
1 Othman et al (2009)
G Tema Tata Kelola Perusahaan
39 Status kepatuhan syariah 1 Othman et al (2009)
14
40 Struktur kepemilikan saham 1 Othman et al (2009)
41 Struktur dewan komisaris 1 Othman et al (2009)
42 Pengungkapan kegiatan terlarang
seperti monopoli, judi, manipulasi
harga
1 Othman et al (2009)
43 Kebijakan anti korupsi
(whistleblowing system, dan lain-
lain)
1 Othman et al (2009)
Total 43
15
D. Review Studi Terdahulu
No Judul Penelitian Hipotesis Metode Penelitian Hasil
Penelitian
1 Social Disclosure
Perbankan Syariah di
Indonesia dan Malay-
sia
Jurnal Ekonomi dan
Bisnis Vol. 7 No.3,
November 2013 Hal.
163-172
Irman Firmansyah
H1: Ukuran
perusahaan
berpengaruh
positif terhadap
pengungkapan
kinerja
sosial
perbankan
syariah.
H2:
Profitabilitas
berpengaruh
positif terhadap
pengungkapan
kinerja sosial
perbankan
syariah.
H3:Leverage
berpengaruh
negatif terhadap
pengungkapan
kinerja sosial
perbankan
syariah.
H4: Likuiditas
berpengaruh
positif terhadap
pengungkapan
Populasi bank
umum syariah di
Indonesia tahun 2004-
2011
Purposive sampling
dengan syarat:
1. BUS di Indonesia
dan Malaysia
2. mempublikasikan
Laporan Keuangan
tahun 2004-2011
Teknik analisis
dengan
Ordin
ary Least Square
(OLS)
H1: Men-
dukung
H2: Men-
dukung
H3: Tidak
Mendukung
H4: Tidak
Mendukung
H5: Tidak
Mendukung
H6: Tidak
Mendukung
16
kinerja sosial
perbankan
syariah.
H5: Komposisi
Dewan Komisaris
berpengaruh
positif terhadap
pengungkapan
17
2
Comparisons
an
d Differences of Level
Islamic Social
Reporting Disclosure
Islamic
Ba
nking
in
Indonesia
an
d Malaysia
Paper AICIS XIV -
Balikpapan 2014
Siti Maria Widrayanti
dan Sisca Ayu
Wulandari
H1: Terdapat
perbedaan tingkat
pengungkapan
ISR perbankan
syariah
di
Indonesia dan
perbankan syariah
di
Malaysia.
Populasi dalam
penelitian ini adalah
bank syariah yang
terdapat di
Indonesia dan
Malaysia sejumlah 27
bank.
Sampel
dipili
h dengan purposive
sampling. Sampel
yang digunakan
adalah masing-
masing lima bank
syariah di Indonesia
dan Malaysia.
Metode penelitian
content analysis,
analisis kuantitatif.
H1: Men-
dukung
3 FAKTOR – FAKTOR
YANG
MEMPENGARUHI
PENGUNGKAPAN
ISLAMIC SOCIAL
REPORTING (ISR)
PADA BANK
SYARIAH DI
INDONESIA
TRI PUJI ASTUTI
H1: Ukuran
perusahaan
berpengaruh
positif ter-
hadap
pengungkapan
ISR
H2: Profitabili-
tas perusahaan
berpengaruh
Data laporan keu-
angan tahun 2007-
2012 Bank Syariah di
Indonesia
Puprosive sampling:
1. Bank syariah
yang menerbitkan
laporan tahunan pa-
H1: Men-
dukung
H2: Tidak
Mendukung
H3:
Men-
dukung
18
NASKAH PUB- positif ter- hadap da tahun 2007 -
2012
2. Memiliki laba
positif
4
Determinants of
Islamic Social
Reporting Among
Top Shariah-
Approved Companies
in Bursa Malaysia
Research Journal of
Internatıonal Studıes
- Issue 12 (October.,
2009)
Rohana Othman,
Azlan Md Thani,
Erlene K Ghani
H1: There is a
positive
relationship
between
company’s size
and the level of
ISR.
H2: There is a
positive
relationship
between
profitability and
the level of ISR.
H3: There is a
positive
relationship
between board
composition and
the level of ISR.
H4: There is a
positive
relationship
between industry
type
and the level of
ISR.
Data yang
digunakan di
penelitian ini adalah
perusahana yang
terdaftar di Bursa
Malaysia dan meru-
pakan TOP 100.
Pengambilan sampel
dengan syarat: 1.
Bukan perusahaan
keuangan 2. Perus-
ahaan syariah
Terdapat 56 sam-
pel., dengan laporan
keuangantahun
2004-2006.
Penelitian
menggunakan
metode regresi line-
ar berganda
H1.
Mendukung
H2.
Mendukung
H3.
Mendukung
H4. Tidak
Mendukung
19
5 DETERMINANTS OF
THE ISLAMIC
SOCIAL REPORT-
ING DISCLOSURE
Uun Sunarsih, Fer-
diyansyah
Al-Iqtishad: Jurnal
Ilmu Ekonomi Syari-
ah (Journal of Islamic
Economics)
Volume 9 (1), Janu-
ary 2017
H1: Company
issuing the sukuk
has posi- tive
effect on the
disclosure of ISR
H2: the size of the
company has
positive effect on
the disclosure of
ISR
H3: positive affect
on the profitability
of the disclosure
of ISR
This research is a
quantitative study
using secondary da-
ta. The data in this
study is panel data that
annual reports of
companies in- cluded
in the List of Islamic
Securities (DES) in
Indonesia during the
years 2012-2014
H1: Tidak
Mendukung
H2:
Men-
dukung
H3: Tidak
Mendukung
E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan ISR
1. Profitabilitas
Profitabilitas bank adalah suatu kemampuan bank untuk
memperoleh laba yang dinyatakan dalam persentase. Rasio
profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva,
maupun modal sendiri. Semakin tinggi profitabilitas perusahaan
semakin tinggi kinerja perusahaan tersebut dalam memanfaatkan fasilitas
perusahaan.12
12
Malayu Hasibuan, Dasar- Dasar Perbankan (Jakarta: Bumi Aksar, 2007), h. 100.
20
Didalam kamus istilah akuntansi, profitabilitas memiliki arti sebagai
kemampuan sebuah kesatuan usaha untuk menghasilkan pendapatan
bersih. Investor yang potensial akan menganalisis dengan cermat
kelancaran sebuah perusahaan dan kemampuannya mendapatkan
keuntungan (profitabilitas), karena mereka mengharapkan dividen dan
harga pasar dari sahamnya13
2. Size
Menurut Suryono (2011), semakin besar suatu perusahaan akan
semakin disorot oleh para stakeholder. Dalam kondisi demikian
perusahaan membutuhkan upaya yang lebih besar untuk memperoleh
legitimasi stakeholder dalam rangka menciptakan keselarasan nilai-nilai
sosial dari kegiatannya dengan norma perilaku yang ada dalam
masyarakat.14
Menurut Inchausti dalam Othman et al (2009), perusahaan yang
besar kemungkinan juga memiliki konflik potensial antara manajemen dan
stakeholders, sehingga untuk mengurangi konflik tersebut perusahaan
yang lebih besar biasanya secara sukarela mengungkapkan informasi yang
lebih banyak pada laporan keuangannya. Dengan dilakukannya
pengungkapan, perusahaan dapat terhindar dari biaya yang besar yang
mungkin muncul apabila terjadi ketid- aklengkapan informasi yang
didapat oleh stakeholders.
Selain itu, perusahaanyang lebih besar cenderung memiliki akses
serta sumber daya yang lebih banyak dalam penyediaan informasi.
Sedangkan perusahaan yang lebih kecil mungkin tidak memiliki akses
serta sumber daya sebanyak perusahaan yang lebih besar, sehingga
perusahaan yang lebih kecil harus mengeluarkan biaya yang lebih banyak
dalam penyediaan informasinya.
13
Siegel, Joel G dan Jae K. Shim, Kamus Istilah Akuntansi, (Jakarta: PT.Elex Media Komputindo,
1999) h.360. 14
Suryono, H., dan Prastiwi, A,”Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Corporate Governance
(CG) terhadap Praktik Pengungkapan Sustainability Report”, (Simposium Nasional Akuntansi
XIV Aceh, 2011)
21
3. Leverage
Didalam kamus istilah akuntansi, leverage adalah istilah yang biasa
digunakan dalam keuangan dan akuntansi untuk menjelaskan kemampuan
biaya tetap untuk meningkatkan laba bagi pemilik perusahaan.15
Menurut Makmun (2002) dalam Firmansyah (2013), leverage
keuangan adalah perbandingan antara dana-dana yang dipakai untuk
membiayai perusahaan atau perbandingan antara dana yang diperoleh dari
ekstern perusahaan (dari kreditur-kreditur) dengan dana yang disediakan
pemilik perusahaan. Rasio leverage menggambarkan sampai sejauh mana
aktiva suatu perusahaan dibiayai oleh hutang. Suatu perusahaan dengan
rasio leverage yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan banyak
dibiayai oleh investor atau kreditur luar. Semakin tinggi rasio leverage
berarti semakin besar pula proporsi pendanaan perusahaan yang dibiayai
dari hutang.
4. Umur Perusahaan
Irene (2012) dalam Puji lestari (2013) menyatakan bahwa umur
perusahaan secara positif berkolerasi dengan pengungkapan sukarela. Hal
ini dikarenakan semakin tua umur perusahaan maka akan semakin banyak
pengalaman dalam pelaporan keuangannya dan lebih baik dalam
mengetahui tentang informasi yang dibutuhkan untuk disampaikan oleh
perusahaan16
.
F. HIPOTESIS
1. Profitabilitas
Menurut Watts dan Zimmerman (1986) dalam Nisrina Puji Harto
(2014), perusahaan dengan profit yang lebih tingi memiliki kecenderungan
untuk melakukan intervensi kebijakan. Oleh karena itu, perusahaan
tersebut akan terdorong untuk mengungkapkan informasi yang lebih rinci
dalam laporan tahunan mereka dalam rangka mengurangi biaya politik dan
menunjukkan kinerja keuangan kepada publik.
15
Siegel, Joel G dan Jae K. Shim, Kamus Istilah Akuntansi, h.267. 16
Lestari, Puji, “Determinants of Islamic Social Reporting In Syariah Banks: Case of Indonesia”,
(International Journal Bussiness and Management Invention, Vol 2 Issue 10, 2013)
22
Menurut Baydoun, N dan Willet (2000) dalam Puji Lestari (2013),
profitabilitas yang diukur dengan Return On Equity (ROE), secara
signifikan akan mempengaruhi tingkat ISR. Profitabilitas yang tinggi dari
perusahaan akan mendukung kemampuan perusahaan untuk melakukan
CSR, sehingga perusahaan dapat mengungkapkan lebih banyak item
didalam laporan. Dalam konsep Islam, wajib hukumnya bagi perusahaan
untuk mengungkapkan semua informasi yang relevan dengan perhatian
pemegang saham, tanpa mempertimbangkan keuntungan ataupun kerugian
perusahaan.
Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian sebelumnya, peneliti
merumuskan hipotesis sebagai berikut:
H1 : Profitabilitas berpengaruh positif terhadap pengungkapan ISR.
2. Size
Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap tingkat ISR, Ini
membuktikan bahwa semakin besar perusahaan akan berdampak kepada
semakin tingginya tingkat ISR. Hal ini juga membuktikan bahwa
perusahaan besar cenderung memberikan informasi yang lebih luas. Hal
ini sesuai dengan teori agensi bahwa perusahaan besar yang memiliki
biaya agensi yang lebih besar akan mengungkapkan informasi lebih lanjut
untuk memotong biaya agensi.
Anggraini (2006) dalam Nisrina Puji Harto (2014) menjelaskan
bahwa perusahaan besar cenderung akan memberikan informasi laba
sekarang lebih rendah dibandingkan perushaan kecil,sehingga perushaan
besar cenderung akan mengeluarkan biaya untuk pengungkapan informasi
sosial yang lebih besar dibandingkan perusahaan kecil. Ukuran perusahaan
dapat diproksikan dari nilai kapitalisasi pasar, total aset, log penjualan dsb.
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa semakin besar perusahaan akan
semakin berkepentingan untuk mengungkapkan informasi yang lebih luas.
Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian sebelumnya, peneliti
merumuskan hipotesis sebagai berikut
H3 : Ukuran Peusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan ISR
23
3. Leverage
Rasio utang adalah mengukur pembiayaan perusahaan dari sumber
utang yang akan berdampak pada kewajiban atau beban tetap. Rasio
leverage merupakan ukuran seberapa besar perusahaan dibiayai dari unsur
utang, dan seberapa besar kemampuan perusahaan dari hasil operasi
perusahaan untuk melunasi beban pembayaran bunga dan atau pokok
pinjaman tersebut.17
Debt to assets ratio adalah rasio antara total utang dengan total asset
yang memberi gambaran seberapa besar persentase total asset dibiayai dari
utang.18
Menurut Belkaouli dan Karpik (1989) dalam Suryono (2011) dan
dalam Nisrina Puji Harto (2014). Keputusan untuk mengungkapkan
informasi sosial, akan diikuti pengeluaran untuk pengungkapan yang dapat
menurunkan pendapatan. Artinya leverage memberikan sinyal yang buruk
bagi para stakeholder. Para stakeholder akan lebih percaya dan memilih
untuk menginvestasikan uangnya kepada perusahaan-perusahaan yang
memiliki kondisi keuangan yang sehat dan baik. Oleh karea itu, manajer
perusahaan harus mengurangi biaya-biaya (termasuk biaya untuk
mengungkapkan laporan sosial dan lingkungan) agar kinerja keuangannya
menjadi bagus.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Firmansyah (2013)
menyatakan bahwa leverage memiliki pengaruh terhadap pengungkapan
ISR. Hal ini dikarenakan apabila bank syariah mempunyai struktur modal
yang didanai dari hutang yang nilainya besar maka bank syariah
mengungkapkan kinerja sosialnya lebih kecil. Bank syariah akan
menghindari resiko yang besar dalam penggunaan sumber dana yang
berasal dari hutang sehingga bank syariah lebih memilih alokasi sumber
dana kepada aktifitas utama dari pada aspek lain (sosial).19
17
Sitanggang, Manajemen Keuangan Perusahaan, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2012), h.25. 18
Ibid., h. 25. 19
Firmansyah, Irman, “Social Disclosure Perbankan Syariah di Indonesia dan Malaysia”, (Jurnal
penelitian ekonomi dan bisnis vol.7, no.3, November 2013), h.163-172
24
Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian sebelumnya, peneliti
merumuskan hipotesis sebagai berikut
H2: Leverage memiliki pengaruh negative terhadap pengungkapan ISR.
4. Umur Perusahaan
Putri (2015) menjelaskan Umur perusahaan ditunjukkan dengan
seberapa lama perusahaan dapat bertahan, maka semakin lengkap pula
informasi yang telah diperoleh masyarakat tentang perusahaan tersebut,
serta item yang diungkapkan perusahaan semakin banyak dengan
bertambahnya umur perusahaan dan pengalaman yang ada.20
Hasil penelitian yang dilakukan oleh putri (2015) menyatakan bahwa
umur perusahaan berpengaruh secara positif. Hal ini dikarenakan
perusahaan yang memiliki umur yang lebih tua maka pengalaman yang
dimilikinya lebih banyak dalam mempublikasikan laporan keuangannya.21
20
Maharani, Luh Gede Putri, “Pengaruh Pengukuran, Umur Perusahaan, Struktur Kepemilikan dan
Profitabilitas pada Pengungkapan Wajib Laporan Tahunan”, (Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana, Vol.14 No.1 Januari 2015), h.34-52 21
Ibid., h.34-52
25
METODELOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian yang terdapat pada penelitian ini adalah seluruh
perbankan syariah yang terdapat di Indonesia. Analisis masalah yang terdapat
pada penelitian ini adalah melihat adanya pengaruh Profitabilitas, Umur Bank,
Ukuran Perusahaan dan Leverage terhadap Islamic Social Reporting (ISR). Dalam
penelitian ini penuis menggunakan analisis regresi linear berganda, variabel yang
digunakan adalah laporan tahunan dan laporan keuangan perbankan syariah pada
periode 2013-2017. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan alat
analisis IBM SPSS Versi 23.0. SPSS adalah salah satu program komputer yang
khusus dibuat untuk mengolah data dengan metode statistik tertentu22
B. Metode Pengumpulan Data
Model pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode
dokumentasi dengan menggunakan jenis data sekunder. Data sekunder adalah data
penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung atau melalui media
perantara. Data penelitian sekunder pada umumnya berupa bukti, catatan atau
laporan histori yang telah tersusun dalam arsip (data documenter) yang
dipublikasikan. Data penelitian sekunder yang diperoleh peneliti berupa laporan
tahunan dan laporan keuangan perbankan syariah pada periode 2013-2017 yang
telah diaudit dan dapat diakses melalui situs resmi perbankan syariah yang
mendukung penelitian ini. Kemudian berdasarkan data yang sudah diperoleh,
dilakukan scoring dengan metode content analysis bedasarkan indeks Islamic
Social Reporting.
22
Santoso, Singgih, SPSS 20 Pengolahan Data Statistik di Era Informasi, (Jakarta: PT Elex Media
Komputindo, 2015) h.159
26
C. Operasional Variabel Penelitian
Definisi operasional adalah penjelasan dari variabel-variabel yang
digunakan didalam penelitian dan menunjukkan pengukuran dari masing-masing
variabel. Penjelasan dari variabel-variabel yang terdapat didalam penelitian ini
adalah :
1. Variabel Dependen (Islamic Social Reporting)
a. Definisi Konseptual
Islamic Social Reporting mengacu pada pelaporan tanggung jawab
sosial perusahaan yang menganut paham syariah. Islamic Social Reporting
hadir sebagai praktik akuntabilitas perusahaan terhadap Allah SWT dan
masyarakat, serta meningkatkan transparansi aktivitas bisnis dengan
menyediakan informasi yang relevan terhadap kebutuhan spiritual
pemangku kepentingan muslim (Haniffa, 2002).
b. Definisi Operasional
Dalam mengukur besarnya tingkat pengungkapan Islamic Social
Report- ing, digunakan content analysis yaitu scoring atas item-item
yang di- adopsi dari penelitian Haniffa (2002) dan Othman, et al (2009).
Setiap item yang diungkapkan diberi nilai 1. Cara mengukur disclosure
level dari Islamic Social Reporting adalah:
Disclosure Level:
2. Variabel Independen
a. Profitabilitas
1) Definisi Konseptual
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
laba dengan menggunakan sumber daya yang tersedia di perusahaan23
2) Definisi Operasional
23
Brealey, Myers dan Marcus. Fundamentals of Corporate Finance. Jakarta: Erlangga, 2006. H.80
27
Dalam penelitian ini, Return on Asset digunakan untuk mengukur
profitabilitas. ROA diukur dengan cara sebagai berikut:
Return on Asset::
b. Size
1) Definisi Konseptual
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ukuran merupakan
bilangan yang menunjukkan besar satuan ukuran suatu benda.
Sehingga ukuran perusahaan merupakan tingkat identifikasi besar
atau kecilnya suatu perusahaan.
2) Definisi Operasional
Dalam penelitian ini, untuk mengukur besarnya perusahaan
yang menjadi sampel, peneliti menggunakan proksi total asset.
Size = Ln (Total Asset)
c. Leverage
1) Definisi Konseptual
Leverage mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang kepada
pihak lain.
2) Definisi Operasional
Dalam mengukur leverage, peneliti menggunakan Debt to
Total Asset Ratio (DAR). Cara mencari rasio ini adalah:
Debt to Total Asset Ratio:
28
d. Umur Perusahaan
1) Definisi Konseptual
Umur merupakan lama waktu hidup sejak pertama lahir atau
ada24
. Umur perusahaan disini mencerminkan kekuatan perusahaan
untuk bertahan di pasar.
2) Definisi Operasional
Dalam mengukur umur perusahaan, peneliti mengukurnya
dengan menghitung jumlah umur dengan menghitung tahun sejak
berdirinya pe- rusahaan.
Age = Tahun Observasi - Tahun Berdirinya Perusahaan
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Tujuan diadakannya populasi adalah agar kita dapat menentukan
besarnya anggota sampel yang diambil dari anggota populasi dan membatasi
berlakunya daerah generalisasi.25
Sumber data dalam penelitian ini berupa data
sekunder dengan populasi yang digunakan dalam objek penelitian ini adalah
perbankan syariah di Indonesia yang menerbitkan laporan tahunan dan laporan
keuangan yang diakses langung melalui website resmi perbankan syariah
periode 2013-2017.
Penelitian ini menggunakan perbankan syariah Indonesia sebagai
populasi penelitian, dikarenakan peneliti ingin mencari tahu apakah terdapat
pengaruh profitabilitas, umur bank, ukuran perusahaan dan leverage terhadap
pelaporan ISR pada perbankan sayariah Indonesia. Alasan lainnya kenapa
penelitian ini menggunakan tahun 2013-2017 sebagai periode tahun penelitian,
adalah untuk menghindari adanya error data dalam proses penelitian dan untuk
lebih memfokuskan penelitian ini.
24
https://www.google.co.id/amp/s/kbbi.web.id/umur.html 25
Setiady, Purnomo dan Husain Usman, Pengantar Statistika, Ed.2, Cet.3, (Jakarta: PT Bumi
Askara, 2008)
29
Tabel 3.1
Nama Bank Umum Syariah
No. Nama Bank Umum Syariah
1 Bank Syariah Mandiri
2 Bank Syariah Muamalat Indonesia
3 Bank BNI Syariah
4 Bank BRI Syariah
5 Bank Syariah Mega Indonesia
6 Bank Jabar Banten Syariah
7 Bank Panin Syariah
8 Bank Syariah Bukopin
9 Bank Victoria Syariah
10 Bank BCA Syariah
11 Bank Mabyank Syariah Indonesia
12 Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah
2. Sampel
Metode sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan metode purposive sampling. Teknik purposive sampling adalah
teknik penarikan sampel yang dilakukan berdasarkan karakteristik yang
ditetapkan terhadap elemen populasi target yang disesuaikan dengan tujuan
atau masalah penelitian.26
Alasan digunakannya metode ini karena keterbatasan akses data dari
peneliti sehingga tidak semua data bank dapat diakses. Pengambilan sample
menggunakan kriteria sebagai berikut:
a. Bank telah berstatus sebagai Bank Umum Syariah yang terdaftar di Bank
Indonesia dari tahun 2013-2017.
26
Tanjung, Hendri dan Abrista Devi, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam. Ed.1, (Jakarta:
Gramata Publishing, 2013) h.117.
30
b. Bank telah menerbitkan laporan tahunan dan laporan keuangan tahunan
yang dipublikasikan di website masing-masing bank selama periode 2013-
2017 secara berturut-turut.
c. Mata uang yang digunakan dalam transaksi perbankan adalah mata uang
rupiah indonesia.
d. Data dalam laporan keuangan bank tersedia lengkap secara berturut-turut.
Proses sampling berdasarkan kriteria diatas dilakukan sebagai berikut :
Tabel 3.2 Proses Sampling
No Kriteria Pelanggaran
Kriteria Akumulasi
1. Bank Syariah yang Terdaftar di BI. 0 12
2.
Bank telah berstatus sebagai bank umum
syariah dan terdaftar di Bank Indonesia dari
tahun 2013-2017
0 12
3.
Bank telah menerbitkan laporan tahunan dan
laporan keuangan tahunan yang
dipublikasikan di website masing-masing
bank selama tahun 2013-2017 secara
berturut-turut
-2
12
4.
Mata uang yang digunakan dalam transaksi
perbankan adalah mata uang rupiah
indonesia.
0
12
5.
Data dalam laporan keuangan bank selama
periode tahun 2013-2017 tersedia secara
lengkap.
-2 12
Jumlah perusahaan sampel 10
Tahun pengamatan laporan keuangan 5
31
Dari kelima syarat tersebut maka yang tersaring untuk dijadikan sampel
penelitian berjumlah 10 bank yaitu:
Tabel 3.3 Sampel Penelitian
No. Kode Perusahaan Nama Perusahaan
1 BMI PT. Bank Muamalat Indonesia
2 BSM PT. Bank Syariah Mandiri
3 BNI PT. Bank Negeri Indonesia Syariah
4 BMG PT. Bank Mega Syariah
5 BSB PT. Bank Syariah Bukopin
6 BRI PT. Bank BRISyariah
7 BCA PT. Bank BCA Syariah
8 BPN PT. Bank Panin Dubai Syariah Tbk
9 MYB PT. Bank Maybank Syariah Indonesia
10 VIC PT. Bank Victoria Syariah
Bank umum syariah yang tidak dijadikan sampel pada penelitian ini
adalah PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah dan PT. Bank Jabar
Banten Syariah.
E. Metode Analisis Data
Teknik analisis dalam pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan metode
analisis regresi linear berganda. Untuk membantu penelitian, peneliti
menggunakan software pengolah data statistik IBM SPSS 20.0.
32
1. Analisis Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data
yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,
minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemelencengan
distribusi).27
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinearitas
Uji mutikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya kolerasi antara variabel bebas (Independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi diantara
variabel independen. Jika variabel independen saling berkolerasi,
maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah
variabel independen yang nilai kolerasi antar sesama variabel
independen sama dengan nol.28
Untuk mendeteksi adaatau tidaknya multikolinearitas didalam
model regresi adalah sebagai berikut:29
1) Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi
empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel
independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel
dependen.
2) Multikoliearitas juga dapat dilihat dari (1) nilai tolerance dan
lawannya (2) Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini
menunjukkan setiap variabel independen manakah yang
dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian
sederhana setiap variabel independen menjadi variabel dependen
(terikat) dan diregresi terhadap variabel independen lainnya.
27
Ghozali, Imam, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 23, Ed 8, (Semarang:
Badan Penerbit Universitas Dipenegoro, 2013), h.19. 28
Ibid,. h.103 29
Loc.cit.
33
Tolerance mengukur variabilitas variabel independen
yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen
lainnya. Jadi nilai tolerance yang rndah sama dengan nilai VIF
tingi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum
dipakai untuk menunjukkan adanya multikolineartias adalah nilai
tolerance <_0.10 atau sama dengan nilai VIF >_10.
Setiap peneliti harus menentukan tingkat kolinearitas
yang masih dapt ditolerir. Sebagai misal nilai tolerance = 0.10
sama dengan tingkat kolinearitas 0.95, walaupun kolinearitas
dapat dideteksi dengan nilai tolerance dan VIF, tetapi kita masih
tetap tidak mengetahui variabel-variabel independen mana
sajakah yang saling berkolerasi.
b. Uji Autokolerasi
Uji Autokolerasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi linear terdapat kolerasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1. Jika terjadi
kolerasi, maka dinamakan adanya problem autokolerasi. Autokolerasi
muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan
satu sama lainnya.
Pada data cross section (silang waktu), masalah autokolerasi
relatif jarang terjadi karena “gangguan” pada observasi yang berbeda
berasal dari individu/kelompok yang berbeda. Model regresi yang
baik adalah regresi bebas dari autokolerasi. Ada beberapa cara yang
dapat digunakan untuk mendetekasi ada atau tidaknya autokolerasi.30
Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi yaitu
dengan menggunakan uji Durbin Watson hanya digunakan untuk
autokolerasi tingkat satu (list order autocolleration) dan
mensyarakatkan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi
30
Ibid,. h.107
34
dan tidak ada variabel lagi diantara variabel dependen. Hipotesis yang
akan diuji adalah:31
H0 : Tidak ada autokolerasi (r=0)
Ha : Ada autokolerasi (r ≠0)
Pengambilan keputusan ada tidaknya autokolerasi32
:
Tabel 3.4 Uji Autokorelasi
No Hipotesis nol Keputusan
1 Angka D-W di bawah – 2 Berarti ada autokorelasi positif
2 Angka D-W di antara – 2
sampai + 2
Berarti tidak ada autokorelasi
3 Angka D-W di atas + 2 Berarti ada autokorelasi negatif
c. Uji Heterokedastisitas
Uji Heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan
ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika
berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah
yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas.33
Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas
yaitu dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat
(dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada
tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada atau
tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan
31
Ibid,. h.108 32
Santoso, Singgih, Menguasai Statistik Parametrik, (Jakarta: Penerbit Elex Media Komputindo,
2015) h. 194 33
Ibid,. h.134
35
ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu
X adalah residual (Y prediksi –Y sesungguhnya) yang telah di-
studenized.34
Dengan kriteria pengambilan kesimpulan sebagai berikut:
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk
pola tertentu yang diatur (bergelombang, melebar kemudian
menyempit), maka mengindikasikan telah menjadi
heterokedastisitas.
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas
dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heterokedastitisitas.
d. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distibusi normal.
Seperti diketahu bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai
residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar
maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.35
Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi
normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik.
1) Analisis grafik
Salah satu cara termudah untuk melihat residual adalah
dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara
data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi
normal. Namun demikian hanya dengan melihat histogram hal
ini dapat menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel yang
kecil. Metode yang lebih handal adalah dengam melihat normal
probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari
distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk suatu garis
34
Loc.cit 35
Ibid,. h.154
36
lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan
dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka
garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti
garis diagonalnya.36
Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat
penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dan grafik atau
dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan
keputusan:
Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti
arah garis data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau
dengan melihat histogramnya menunjukkan pola distribusi
normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak
mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya
menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi
memenuhi asumsi normalitas.
2) Analisis statistik
Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak
hati-hati secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik
bisa sebaliknya. Oleh karena itu dianjurkan disamping uji grafik
dilengkapi dengan uji statistik.37
Uji statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji
normalitas residual adalah uji statistik non-parametrik
Kolmogorov-Smirnov (K-S). Jika uii K-S dilakukan dengam
membuat hipotesis:
H0 : Data residual berdistribusi normal
HA : Data residual berdistribusi tidak normal
36
Loc.cit 37
Ibid,. h.156
37
c. Uji Goodness of Fit model
1) Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2
yang
berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan
variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu
berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel
dependen.38
2) Uji Signifikansi Keseluruhan Regresi Sampel (Uji Statistik F)
Tidak seperti uji t yang menguji signifikansi koefisien parsial
regresi secara individu dengan uji hipotesis terpisah bahwa setiap
koefisien regresi sama dengan nol.39
Uji F menguji point hipotesa
bahwa b1, b2 dan b3 secara stimultan sama dengan nol, atau:
H0 : b1 = b2 = ….. = bk = 0
H0 : b1 ≠ b2 ≠ ….. ≠ bk ≠ 0
Uji hipotesis seperti ini dinamakan uji signifikansi secara keseluruhan
terhadap garis regresi yang diobservasi maupun estimasi, apakah Y
berhubungan linear terhadap X1, X2, dan X3. Untuk menguji hipotesis
ini digunakan statstik F dengan kriteria pengambilan keputusan
sebagai berikut:40
Quick look, bila nilai F lebih besar daripada 4 maka H0 dapat
ditolak ada derajat kepercayaan 5%, dengan kata lain kita menerima
hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa semua variabel
independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel
dependen.
38
Ibid,. h.95 39
Ibid,. h.96 40
Loc.cit
38
Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut
tabel. Bila nilai F hitung lebih besar daripada nilai F tabel, maka H0
ditolak dan menerima HA.
3) Uji signifikan parameter individual (Uji statistik t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
berpengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen.41
Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis42
:
a) Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima
b) Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak
Kriteria dasar signifikansi adalah sebagai berikut:
a) Jika t hitung > dari t tabel maka H0 ditolak
b) Jika t hitung < dari t tabel maka H0 diterima
3. Analisis Regresi Linear Berganda
Regresi linear berganda bertujuan untuk menghitung besarnya
pengaruh dua atau lebih variabel bebas (variabel X) terhadap satu variabel
terikat (variabel Y).43
Model regresi linear berganda yang terdapat didalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
Y= α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + ε
Keterangan:
Y : Variabel terikat
Α : Konstanta
β : Koefisien regresi
X1 : ROA
41
Ibid,. h.97 42
Rochaety, Tresnawati & Latief, Metodelogi Penelitian Bisnis, (Jakarta: Penerbit Mitra Wacana
Media, 2009), h.119. 43
Rochaety, Tresnawati & Latief, Metodelogi Penelitian Bisnis, (Jakarta: Penerbit Mitra Wacana
Media, 2009), h.142
39
X2 : DER
X3 : Umur Perusahaan
X4 : Ln Total Asset
ε : Error term, diasumsikan 0
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Content Analysis Islamic Social Reporting (ISR)
Hasil pengukuran index ISR dengan menggunakan metode content
analysis terhadap laporan tahunan (annual report) 10 bank umum syariah di
Indonesia dalam kurun waktu 2013-2017 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 Total Pengungkapan Indeks ISR tahun 2013-2017
No Bank Umum Syariah 2013 2014 2015 2016 2017
1 Bank Muamalat 33 33 36 34 31
2 Bank Syariah Mandiri 29 30 32 31 31
3 Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah 25 23 20 29 29
4 Bank Negeri Indonesia (BNI) Syariah 25 24 25 28 28
5 Bank Mega Syariah 20 19 21 23 23
6 Bank Bukopin Syariah 21 21 22 22 22
7 Bank Central Asia (BCA) Syariah 23 25 23 29 29
8 Panin Bank Syariah 25 27 26 29 29
9 Maybank Syariah 22 21 22 23 23
10 Bank Victoria Syariah 14 15 15 18 18
Total Pengungkapan ISR per-tahun 237 238 242 266 263
Rata-rata pengungkapan Indeks ISR per-tahun 24 24 24 27 26
Sumber: Data diolah
Dari data diatas dapat terlihat bahwa pengungkapan ISR dari tahun 2013
hingga tahun 2015 tidak mengalami perubahan yang signifikan dengan rata-rata
pengungkapan ISR sebanyak 24 item. Dan mulai mengalami kenaikan lagi di
tahun 2016 dengan rata-rata pengungkapan 27 item dan 26 item di tahun 2017.
40
Gambar 4.1 Pengungkapan Index Islamic Social Reporting (ISR) berdasarkan
persentase pada Bank Umum Syariah Tahun 2013-2017
Sumber: Data diolah
Berdasarkan gambar 4.1 dapat diketahui bahwa pengungkapan skor Indeks
ISR tertinggi yang dilakukan oleh bank umum syariah pada periode tahun 2013
adalah sebesar 74,42%. Pada tahun 2014 didapati angka indeks ISR turun menjadi
69,77% dan meningkat secara signifikan pada tahun 2015 menjadi 74,42%.
Pengungkapan ISR meningkat kembali pada tahun 2016 yaitu sebesar 76,74% dan
kembali mengalami penurunan pada tahun 2017 menjadi 72,09%. Dari gambar
4.1 dapat dilihat bahwa pengungkapan ISR mengalami penurunan pada tahun
2014 namun berangsur membaik dengan menaiknya angka pengungkapan di
tahun 2015 dan 2016 yang sekaligus mengungguli angka penurunan yang tercatat
pada tahun 2014.
0
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
0,6
0,7
0,8
0,9
BMI BSM BRI BNI BMS BSB BCA BPN MYB VIC
2013
2014
2015
2016
2017
41
B. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.44
Metode
analisis yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah
menggunakan analisis grafik (Histogram), grafik normal probability-plot (p-
plot) dan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov.
a. Grafik Histogram
Grafik histogram digunakan untuk membandingkan antara data
observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal.45
Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Model Pertama
Sumber: Data sekunder diolah
Berdasarkan gambar Grafik Histogram pada gambar diatas
menunjukkan bahwa data berdistribusi normal karena kurva yang
terdapat pada grafik megikuti bentuk bel (lonceng). Dari grafik ini
44
Ghazali, Imam, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 23. (Semarang:
Badan Penerbit Universitas Dipenogoro, 2013), h. 154. 45
Ibid., h. 154.
42
terlihat sebaran data mempunyai kurva yang berbentuk lonceng
sehingga model regresi dapat dikatakan berdistribusi normal.
b. Normal Probability-Plot
Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas Model Kedua
Sumber: Data diolah
Berdasarkan gambar diatas, menunjukkan bahwa model yang
digunakan dalam penelitian ini berdistribusi normal, karena data
menyebar disekitar garis diagonal dan mengikut arah garis diagonal.
Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
c. Uji Non Parametrik Klomogorov – Smirnov
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Model Ketiga
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
43
Unstandardized
Residual
N 42
Normal Parametersa,b
Mean 0E-7
Std. Deviation .02656073
Most Extreme Differences
Absolute .111
Positive .105
Negative -.111
Kolmogorov-Smirnov Z .718
Asymp. Sig. (2-tailed) .681
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel 4.3 uji Klomogorov-Smirnov diatas dapat
terlihat bahwa pada kolom Asymp. Sig. (2-tailed) adalah 0,681 atau
probabilitas diatas 0,05 yang berarti data telah terdistribusi secara
normal dan memenuhi asumsi normalitas.
2. Uji Multikolinearitas
Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas
Sumber: Data diolah
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 2,814 1,240 2,269 ,029
Ln_Total_Asset -,122 ,044 -,541 -2,774 ,008 ,538 1,858
LN_ROA -,026 ,036 -,109 -,714 ,479 ,888 1,126
LN_Umur ,204 ,089 ,431 2,294 ,027 ,582 1,718
LN_DAR -,046 ,085 -,080 -,538 ,594 ,933 1,072
a. Dependent Variable: LN_ISR
44
Keterangan:
Ln Total Aset = Size
Ln ROA = Profitabilitas
Ln Umur = Umur
Ln DAR = Leverage
Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui bahwa nilai Variance
Inflation Factor (VIF) untuk Profitabilitas, sebesar 1.126, Leverage
sebesar 1.072, Size sebesar 1.858 dan Umur Perusahaan (Age) sebesar
1.718 dimana nilai ini lebih rendah dari 10 (VIF≤10) dan nilai tolerance
untuk Profitabilitas sebesar 0,888, Leverage sebesar 0,933, Size sebesar
0,538 dan Umur Perusahaan (Age) sebesar 0,582. Dimana nilai tolerance
ini lebih tinggi dari 0,10. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada
korelasi antara variabel independen dan data terbebas dari
multikolinieritas.
3. Uji Autokolerasi
Uji Durbin Watson (DW Test)
Tabel 4.5 hasil uji autokorelasi
Sumber: Data diolah
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted
R
Square
Std.
Error of
the
Estimate
Change Statistics
Durbin-
Watson
R
Square
Change
F
Change df1 df2
Sig. F
Change
1 ,448a ,201 ,701 ,26061 ,201 2,446 4 39 ,062 1,447
a. Predictors: (Constant), LN_DAR, LN_ROA, LN_Umur, Ln_Total_Asset
b. Dependent Variable: LN_ISR
45
Dari hasil tabel di atas, menunjukkan bahwa nilai DW sebesar
1,447, nilai ini lebih kecil dari pada DU yaitu sebesar 1,721, dimana
nilai tersebut memenuhi persyaratan angka D-W di antara -2 sampai
+2, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi
positif dan negatif didalam penelitian atau tidak ada autokorelasi.
4. Uji Heterokedastisitas
Gambar 4.3 hasil uji Heterokedastisitas
Sumber: Data diolah
Dari hasil grafik scatterplot diatas terlihat bahwa titik-titik meyebar
secara acak serta tersebar baik diatas maupun di bawah angka 0 pada
sumbu Y. sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heterokedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak
dipakai.
46
C. Analisis regresi
Analisis regresi bertujuan untuk menguji seberapa besar pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen, yaitu antara profitabilitas (X1), Leverage
(X2), Size (X3), dan Umur perusahaan (X4) terhadap Islamic Social Reporting
(Y).
Tabel 4.9 Regresi
Sumber: Data sekunder diolah
Dari uji regresi linier berganda di atas, maka diperoleh persamaan regresi
sebagai berikut:
ISR = -0,825+1,399-0,134+0,053-0,037
Keterangan:
ISR = Islamic Social Reporting
Profitabilitas = Profitabilitas
Leverage = Hutang
Size = Ukuran Perusahaan
Age = Umur Perusahaan
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
B Std. Error Beta
1
(Constant) -.825 .180
PROFITABI
LITAS 1.399 .943 .104
LEVERAGE -.134 .023 -.429
LN_SIZE .053 .006 .982
LN_age -.037 .010 -.448
a. Dependent Variable: ISR
47
Dari persamaan diatas , dapat diketahui bahwa konstanta sebesar -0,825
menjelaskan jika Profitabilitas, Leverage, Ukuran Perusahaan dan Umur
Perusahaan bernilai 0 (Profitabilitas, Leverage, Size dan Age = 0) maka nilai ISR
sebesar -0,825.
1) Profitabilitas bank memiliki koefisien regresi sebesar 1,399 hal ini
menyatakan bahwa semakin besar pendapatan perusahaan maka nilai
pengungkapan ISRnya akan meningkat sebesar 1,399. Namun, semakin kecil
nilai profitabilitas bank maka nilai pengugkapan ISR akan menurun sebesar
1,399.
2) Leverage memiliki koefisien regresi sebesar -0,134 hal ini menyatakan bahwa
semakin tinggi nilai leverage maka ISR akan mengalami pengurangan sebesar
-0,134. Namun sebaliknya, semakin rendah tingat leverage maka ISR
diprediksi akan mengalami kenaikan sebesar -0,134.
3) Size bank memiliki koefisien regresi sebesar 0,053 hal ini menyatakan bahwa
semakin tinggi nilai ukuran perusahaan maka ISR akan mengalami kenaikan
sebesar 0,053. Namun sebaliknya, semakin redah tingkat Size maka nilai
pengungkapan ISR akan menurun sebesar 0,053.
4) Age memiliki koefisien regresi sebesar -0,037 hal ini menyatakan bahwa
semakin tinggi nilai Umur perusahaan maka ISR akan mengalami
pengurangan sebesar -0,037
Hasil penelitian ini mengungkapan bahwa pengungkapan ISR dapat dijelaskan
oleh variabel profitabilitas, leverage, umur bank dan ukuran bank. Penjelasan dari
masing-masing variabel adalah sebagai berikut:
Variabel Profitabilitas yang diproksikan dengan ROA memiliki nilai thitung
<ttabel (1,483<1,6871) dengan probabilitas signifikansi untuk variabel profitabilitas
sebesar 0,146<0,05. Hal ini menunjukkan bahwa profitabilitas tidak memilki
pengaruh terhadap pengungkapan ISR pada bank umum syariah Indonesia. Maka
H1 dalam penelitian ini diterima.
48
Hal ini sesuai dengan pernyataan Haniffa (2002) dalam Othman (2009) yang
menyatakan bahwa menurut sudut pandang islam, perusahaan akan menyajikan
pengungkapan yang lebih baik walaupun perusahaan tersebut mendapatkan
keuntungan ataupun kerugian. Hal ini dikarenakan pengungkapan ISR sudah
seharusnya menjadi tanggungjawab tersendiri bagi perusahaan terhadap para
stakeholder sebagai bukti atas tata kelola perusahaan yang baik (good corporate
governance) dan atas dasar transparansi aktivitas bisnis perusahaan.
Pengungkapan ISR itu sendiri pun juga dapat menjadi nilai tambah sendiri bagi
perusahaan, yaitu dapat meningkatkan citra perusahaan di mata publik, sehingga
tingkat kepercayayaan stakeholder terhadap bank syariah pun meningkat dan
mamu mendongkrak profitabilitas bank syariah (terlepas dari apakah pada periode
berjalan perusahaan mengalami kerugian atau keuntungan).
Variabel leverage yang diproksikan dengan DAR memiliki nilai thitung<ttabel (-
5,792<1,6871) dengan probabilitas signifikansi untuk variabel leverage sebesar
0,000 <0,05. Hal ini menunjukkan bahwa leverage tidak memiliki pengaruh
terhadap pengungkapan ISR pada bank umum syariah Indonesia. Maka H2 dalam
penelitian ini diterima. Leverage memiliki nilai koefisien negative, sehingga
semakin tinggi nilai leverage maka tingkat pengungkapan ISR akan semakin
rendah, begitu juga sebaliknya. Tingkat hutang yang tinggi akan menjadikan bank
syariah lebih terfokus untuk mengembalikan hutang-hutang mereka. Hal ini sesuai
dengan argument yang dinyatakan oleh Belkaoui dan Karpik (1989) dalam
penelitian yang dilakukan oleh Nirina Puji Harto (2014) keputusan untuk
mengungkapkan informasi sosial akan diikuti pengeluaran untuk pengungkapan
yang dapat menurunkan pendapatan.
Variabel ukuran bank yang diproksikan oleh Ln total asset memiliki nilai
thitung>ttabel (8,267>1,6871) dengan probabilitas signifikansi untuk variabel ukuran
perusahaan sebesar 0,000<0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ln total aset
memiliki pengaruh signifikan positif terhadap pengungkapan ISR pada bank
umum syariah Indonesia.
49
Maka H3 dalam penelitian ini ditolak. Ukuran Bank memiliki koefisien
positif, artinya semakin besar ukuran bank maka pengungkapan ISR akan semakin
tinggi. hal ini dikarenakan perusahaan yang memiliki ukuran yang lebih besar
akan cenderung untuk mengungkapkan informasi yang lebih lengkap.
Argumen ini didukung oleh pernyataan Murtanto dan Elvina (2004) serta
Nooraisah (2004) dalam Othman (2009) yang menyatakan bahwa perusahaan
dengan ukuran yang lebih besar akan cenderung melakukan pengungkapan ISR
yang lebih tinggi. Hal ini dikarenakan perusahaan memiliki pendanaan yang kuat
untuk membiayai aktivitas sosial sehingga semakin banyak aktivitas yang
dilakukan perusahaan semakin luas pengungkapan ISR.
Variabel Umur perusahaan memiliki nilai thitung<ttabel (-3,771<1,6871) dengan
probabilitas signifikansi untuk variabel umur perusahaan sebesar 0,001 <0,05. Hal
ini menunjukkan bahwa umur perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap
pengungkapan ISR pada bank umum syariah di Indonesia. Maka H4 dalam
penelitian ini diterima.
Hal ini didukung oleh pernyataan Umi dan Sukartha (2014) yang menyatakan
bahwa seiring bertambahnya umur perusahaan maka bertambah pula tanggung
jawab serta beban perusahaan. Sehingga, secara tidak langsung mengurangi
kemampuan perusahaan untuk melakukan pengungkapan.
Hal ini dikarenakan dari hasil yang telah peneliti olah, terpaparkan bahwa
bank dengan umur yang lebih tinggi belum tentu pengungkapan ISRnya lebih
baik.
50
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh profitabilitas
(ROA), Leverage (DAR), Size dan umur bank terhadap pengungkapan
Islamic Social Reporting (ISR). Sampel yang digunakan didalam penelitian
ini adalah 10 Bank umum syariah yang terdapat di Indonesia dengan periode
waktu 2013-2017.
Berdasarkan data yang diperoleh dan hasil pengujian yang telah diolah
maka dapat diambil keimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil uji F (simultan), variabel profitabilitas, leverage, size
dan umur perusahaan memiliki pengaruh signifikan secara simultan
terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR).
Nilai adjusted R square yang didapat dari uji koefisien determinasi
sebesar 0,801, hal ini berarti 80,1% variasi ISR dapat dijelaskan oleh
variasi dari empat variabel independen Profitabilitas, Leverage, Age dan
Size. Sedangkan 19,9% dijelaskan oleh variabel pengungkapan lain diluar
penelitian ini
2. Berdasarkan hasil uji t (parsial) dari ke-4 variabel yang independen yang
dieliti:
a) Profitabilitas yang diproksikan oleh Return on Assets (ROA) tidak
memiliki pengaruh terhadap pengungkapan ISR pada bank umum
syariah periode 2013-2017.
b) Leverage yang diproksikan oleh Debt toAssets Ratio (DAR) tidak
memiliki pengaruh terhadap pengungkapan ISR pada bank umum
syariah periode 2013-2017
c) Ukuran Perusahaan yang diproksikan oleh total asset memiliki
pengaruh signifikan positif terhadap pengungkapan ISR pada bank
umum syariah periode 2013-2017
d) Umur bank tidak memiliki pengaruh terhdap pengungkapan ISR pada
bank umum syariah periode 2013-2017
51
B. Saran
1. Bagi peneliti selanjutnya
Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambahkan jumlah sampel dan
periode waktu penelitian untuk mengetahui apakah terdapat dampak yang
berbeda ketika pengaplikasian penelitian sampai pada tahap yang lebih jauh.
Diharapkan penelitian selanjutnya dapat menutupi kekurangan dari penelitian
yang penulis lakukan dan memberikan hasil yang lebih baik.
2. Bagi perbankan syariah
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pemicu bagi perbankan syariah
Indonesia untuk lebih meningkatkan lagi kinerjanya dan lebih memperhatikan
pengungkapan kinerja sosial yang dilakukan. Hal ini dikarenakan bank syariah
Indonesia haruslah sesuai pelaksanaan dan pengungkapannya dengan syariat
Islam untuk menjaga kepercayaan masyarakat dan para stakeholder.
52
DAFTAR PUSTAKA
SUMBER BUKU
Alma, Buchari dan Donni Juni Priansa. Manajemen Bisnis Syariah. Bandung:
Alfabeta, 2009.
Brealey, Myers dan Marcus. Fundamentals of Corporate Finance. Jakarta:
Erlangga, 2006
CSR. Jakarta: Forum Sahabat. 2008
Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 23, Ed.
8. Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenegoro, 2013.
Hasibuan, Malayu. Dasar- Dasar Perbankan. Jakarta: Bumi Aksara, 2007
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. Metode Penelitian Bisnis. Yogyakarta:
BPFE, 2002.
Kasmir. Dasar-Dasar Perbankan Syariah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2003.
Limakrisna, Nandan dan J.Supranto. Petunjuk Praktis Penelitian Ilmiah Untuk
Menyusun Skripsi, Tesis dan Disertasi, Ed. 3. Jakarta: Mitra Wacana
Media, 2012.
Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. Metode Penelitian Kuantitatif
:Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2006.
Saefullah, Kurniawan dan Ernie Tisnawati Sule. Pengantar Manajemen Edisi
Pertama. Jakarta: Kencana, 2005.
Santoso, Singgih, Menguasai Statistik Parametrik. Jakarta: Penerbit Elex Media
Komputindo, 2015.
Santoso, Singgih. SPSS 20 Pengolahan Data Statistik di Era Informasi. Jakarta:
PT Elex Media Komputindo, 2015.
Setiady, Purnomo dan Husain Usman, Pengantar Statistika. Ed.2, Cet.3. Jakarta:
PT Bumi Askara, 2008.
Siegel, Joel G, Jae K. Shim. Kamus Istilah Akuntansi. Jakarta: PT.Elex Media
Komputindo, 1999.
Sitanggang. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: Mitra Wacana Media,
2012.
53
Sutedi, Adrian. Perbankan Syariah. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, 2009.
Undang-undang Republik Indonesia No.40 Tahun 2007 Tentang Perseroa
Terbatas, Bab I Pasal 3
Tanjung, Hendri dan Abrista Devi. Metodologi Penelitian Ekonomi Islam. Ed.1. 2.
Jakarta: Gramata Publishing, 2013.
SUMBER JURNAL
Charles, Chariri. “Analisis Pengaruh Islamic Corporate Governance Terhadap
Pengungkapan Corporate Social Responsibility (Studi kasus pada Bank
Syariah di Asia).” Jurnal, Universitas Dipenogoro Semarang, 2012.
Othman, R., A. Md. Thani, E.K. Ghani. “ Determinants of Islamic Social
Reporting Among Top Shariah - Approved Companies in Bursa
Malaysia”. Research Journal of International Studies, Malaysia.
Suryono, H., & Prastiwi, A. “Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Corporate
Governance (CG) terhadap Praktik Pengungkapan Sustainability
Report”. Simposium Nasional Akuntansi XIV Aceh, 2011.
Rifqi, Muhammad. “Studi Evaluatif Terhadap Laporan Perbankan Syariah”.
JAAI, Volume 13 No. 2, Desember, 2009.
SUMBER INTERNET :
www.google.com
http://www.iaei-pusat.org/memberpost/ekonomi-syariah/islamic-social-reporting-
isr-sebagai-model-pelaporan-csr-institusi-bisnis-syariah?language=id
https://begawanariyanta.wordpress.com/2013/02/27/khazanah-peta-6-persebaran-
umat-islam-di-indonesia/.
http://www.bi.go.id/id/statistik/perbankan/syariah/Documents/SPS%20Desember
%202014.pdf
http://kbbi.web.id/tahu
http://www.iaei-pusat.org/memberpost/ekonomi-syariah/islamic-social-reporting-
isr-sebagai-model-pelaporan-csr-institusi-bisnis-syariah?language=id
https://www.google.co.id/amp/s/kbbi.web.id/umur.html
54
LAMPIRAN
Item Pengungkapan Indeks ISR
Butir-Butir Pengungkapan Skor Sumber
A Tema Pembiayaan dan Investasi
1 Aktivitas yang mengandung riba
(beban bunga dan pendapatan
bunga)
1 Othman et al (2009)
2 Kegiatan yang mengandung Gharar 1 Othman et al (2009)
3 Zakat 1 Othman et al (2009)
4 Kebijakan atas keterlambatan
pembayaran dan penghapusan
piutang tak tertagih
1 Othman et al (2009)
5 Neraca Saldo atas Nilai Kini
(CVBS)
1 Othman et al (2009)
6 Laporan Pertambahan Nilai (VAS) 1 Othman et al (2009)
B Tema Produk dan Jasa Othman et al (2009)
7 Produk yang ramah lingkungan 1 Othman et al (2009)
8 Status kehalalan produk 1 Othman et al (2009)
9 Kualitas dan keamanan produk 1 Othman et al (2009)
10 Keluhan konsumen / indikator yang
tidak terpenuhi dalam peraturan dan
kode sukarela (jika ada)
1 Othman et al (2009)
C Tema Karyawan
11 Sifat pekerjaan : jam kerja, libur
dan keuntungan lainnya
1 Othman et al (2009)
12 Pelatihan dan pendidikan /
Pengembangan Dana Masyarakat
1 Othman et al (2009)
13 Peluang yang sama bagi tiap
karyawan
1 Othman et al (2009)
55
14 Keterlibatan karyawan dalam
perusahaan
1 Othman et al (2009)
15 Keamanan dan kesehatan 1 Othman et al (2009)
16 Lingkungan pekerjaan 1 Othman et al (2009)
17 Karyawan dengan perhatian khusus
(seperti: cacat fisik, mantan
pesakitan, mantan pengguna
narkoba)
1 Othman et al (2009)
18 Eselon tingkat tinggi pada
perusahaan beribadah bersama
dengan manajer tingkat rendah
maupun menengah
1 Othman et al (2009)
19 Izin melakukan ibadah selama
waktu tertentu dan berpuasa
Ramadhan pada saat bekerja.
1 Othman et al (2009)
20 Tempat yang layak untuk ibadah
bagi para karyawan
1 Othman et al (2009)
D Tema Masyarakat
21 Sadaqoh/Donasi 1 Othman et al (2009)
22 Wakaf 1 Othman et al (2009)
23 Qard Hassan 1 Othman et al (2009)
24 Sukarelawan dari pihak karyawan 1 Othman et al (2009)
25 Pemberian beasiswa 1 Othman et al (2009)
26 Pemberdayaan kerja bagi siswa
yang lulus sekolah/kuliah berupa
magang atau praktik kerja lapangan
1 Othman et al (2009)
27 Pengembangan dalam kepemudaan 1 Othman et al (2009)
56
28 Peningkatan kualitas hidup
masyarakat kelas bawah
1 Othman et al (2009)
29 Kepedulian terhadap anak-anak 1 Othman et al (2009)
30 Kegiatan amal/bantuan/kegiatan
sosial lain
1 Othman et al (2009)
31 Mensponsori berbagai macam
kegiatan seperti kesehatan, hiburan,
olahraga, budaya, pendidikan dan
agama
1 Othman et al (2009)
E Tema Lingkungan
32 Konservasi lingkungan 1 Othman et al (2009)
33 Perlindungan terhadap margasatwa 1 Othman et al (2009)
34 Kegiatan mengurangi efek
pemanasan global dengan
meminimalisasi polusi, pengelolaan
limbah, pengelolaan air bersih, dan
lain-lain
1 Othman et al (2009)
35 Pendidikan mengenai lingkungan 1 Othman et al (2009)
36 Pemanfaatan limbah sekitar
perusahaan yang diolah kembali
menjadi suatu produk baru
1 Othman et al (2009)
37 Pernyataan verifikasi independen
atau audit lingkungan
1 Othman et al (2009)
38 Sistem manajemen lingkungan /
kebijakan
1 Othman et al (2009)
G Tema Tata Kelola Perusahaan
39 Status kepatuhan syariah 1 Othman et al (2009)
40 Struktur kepemilikan saham 1 Othman et al (2009)
41 Struktur dewan komisaris 1 Othman et al (2009)
57
42 Pengungkapan kegiatan terlarang
seperti monopoli, judi, manipulasi
harga
1 Othman et al (2009)
43 Kebijakan anti korupsi
(whistleblowing system, dan lain-
lain)
1 Othman et al (2009)
Total 43
Daftar Perusahaan Sampel
No. Kode Perusahaan Nama Perusahaan
1 BMI PT. Bank Muamalat Indonesia
2 BSM PT. Bank Syariah Mandiri
3 BNI PT. Bank Negeri Indonesia Syariah
4 BMG PT. Bank Mega Syariah
5 BSB PT. Bank Syariah Bukopin
6 BRI PT. Bank BRISyariah
7 BCA PT. Bank BCA Syariah
8 BPN PT. Bank Panin Dubai Syariah Tbk
9 MYB PT. Bank Maybank Syariah Indonesia
10 VIC PT. Bank Victoria Syariah
58
DATA VARIABEL
Y X1 X2 X3 X4
TAHUN ISR
Total Asset
(LN) Umur ROA DAR TOTAL ASET
Total
Debt/Liabilitas Earning After interest and Tax (Laba Bersih)
BRI 17 0,674418605 31,02319265 9 0,0034 0,306099 29730443000000 9100455000000 101091000000
BRI 16 0,674418605 30,92295103 8 0,0063 0,314725 26894718000000 8464428000000 170209000000
BRI 15 0,465116279 30,80214423 7 0,0051 0,269425 23834238000000 6421537000000 122637000000
BRI 14 0,534883721 30,64377023 6 0,0003 0,275698 20343249000000 5608590000000 6577000000
BRI 13 0,581395349 30,48754385 5 0,0074 0,258867 17400914000000 4504515000000 129564000000
BCA 17 1,255813953 29,41628864 7 0,0080 0,125202 5961174477140 746348856644 47860237199
BCA 16 1,255813953 29,23957991 6 0,0074 0,08398 4995606338455 419533187552 36816335736
BCA 15 0,953488372 29,10110042 5 0,0054 0,090497 4349580046527 393622629885 23436849581
BCA 14 1,046511628 28,7277814 4 0,0043 0,108339 2994449136265 324416857496 12949751122
BCA 13 0,976744186 28,3446662 3 0,0062 0,13471 2041418847273 275000002371 12701022880
BNI 17 0,651162791 31,18128318 7 0,0088 0,189898 34822442000000 6612712000000 306686000000
BNI 16 0,651162791 30,97438368 6 0,0098 0,165456 28314175000000 4684758000000 277375000000
BNI 15 0,581395349 30,76728317 5 0,0099 0,143825 23017667000000 3310505000000 228525000000
BNI 14 0,558139535 30,60103099 4 0,0084 0,158246 19492112000000 3084547000000 163251000000
BNI 13 0,581395349 30,31944695 3 0,0080 0,260983 14708504000000 3838672000000 117462000000
BMG 17 0,953488372 29,58181928 13 0,0103 0,185058 7034299832000 1301751930000 72555165000
BMG 16 0,953488372 29,44507063 12 0,0180 0,106594 6135241922000 653977609000 110729286000
BMG 15 0,88372093 29,34658675 11 0,0022 0,168085 5559819466000 934524243000 12223583000
BMG 14 0,790697674 29,58298241 10 0,0025 0,183507 7042486466000 1292342659000 17396222000
BMG 13 0,465116279 29,84166366 9 0,0164 0,208893 9121575543000 1905431988000 149539953000
59
BSB 17 0,930232558 29,60040462 9 0,0002 0,213949 7166257141367 1533215277469 1648071412
BSB 16 0,930232558 29,57972715 8 0,0047 0,187235 7019598576013 1314314270143 32709937326
BSB 15 0,906976744 29,39354975 7 0,0048 0,150372 5827153527325 876238579155 27778475573
BSB 14 0,88372093 29,2722097 6 0,0017 0,16075 5161300488180 829679583386 8661952636
BSB 13 0,88372093 29,09960237 5 0,0045 0,932624 4343069056830 4050449253596 19547650105
MYB 17 0,534883721 27,8744754 14 -0,0077 0,317715 1275648000000 405293000000 -9785000000
MYB 16 0,534883721 27,92720693 13 -0,1218 0,240375 1344720000000 323237000000 -163738000000
MYB 15 0,511627907 28,18688072 12 -0,1689 0,015799 1743439000000 27545000000 -294392000000
MYB 14 0,488372093 28,52699607 11 0,0228 0,209593 2449723000000 513444000000 55953000000
MYB 13 0,511627907 28,46391763 10 0,0180 0,233388 2299971000000 536785000000 41367000000
VIC 17 0,418604651 28,32572395 7 0,0023 0,104055 2003113721655 208433250481 4593000000
VIC 16 0,418604651 28,11664169 6 0,1169 0,142787 1625183249354 232054716027 189959363175
VIC 15 0,348837209 27,95257232 5 -0,0174 0,080628 1379265628842 111207780621 -24001165504
VIC 14 0,348837209 27,99565265 4 -0,0134 0,058499 1439983332188 84237725197 -19365573681
VIC 13 0,325581395 27,91196856 3 0,0031 0,142404 1324384000000 188598000000 4075000000
BSM 17 1,325581395 32,10767331 18 0,0048 0,916827 87939774000000 80625533000000 421804000000
BSM 16 0,720930233 31,99833659 17 0,0041 0,142491 78831721590271 11232796484546 325413775831
BSM 15 0,744186047 31,88478402 16 0,0041 0,140445 70369708944091 9883107046834 289575719782
BSM 14 0,697674419 31,834854 15 0,0011 0,124435 66942422284791 8329956338523 71778420782
BSM 13 0,674418605 31,78936282 14 0,0102 0,172432 63965361177789 11029685200566 651240189470
BMI 17 1,325581395 31,75325512 25 0,0004 0,161848 61696919644000 9985546831000 26115563000
BMI 16 0,76744186 31,65255118 24 0,0014 0,169876 55786397505000 9476756018000 80511090000
BMI 15 0,697674419 31,67709567 23 0,0013 0,15658 57172587967000 8952097186000 74492188000
BMI 14 0,697674419 31,76479967 22 0,0009 0,151621 62413310135000 9463142866000 57173347000
60
BMI 13 0,744186047 31,63277551 21 0,0087 0,180553 54694020564000 9875162022000 475846659000
BPN 17 1,23255814 29,78618161 8 -0,0001 0,075791 8629275047000 654019857000 -968851000
BPN 16 1,23255814 29,80098453 7 0,0022 0,116366 8757963603000 1019132249000 19540914000
BPN 15 1,093023256 29,59592614 6 0,0075 0,117931 7134234975000 841347824000 53578381000
BPN 14 1,139534884 29,4568081 5 0,0114 0,143652 6207678452000 891746374000 70938895000
BPN 13 1,046511628 29,03040461 4 0,0053 0,099343 4052700692000 402609357000 21332026000