pengaruh persepsi guru tentang gaya kepemimpinan …

104
PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DAN KEMAMPUAN SUPERVISI KEPALA MADRASAH TERHADAP KINERJA GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SE-KECAMATAN WAY BUNGUR KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TESIS Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Magister dalam Bidang Pendidikan Agama Islam (M.Pd) Oleh MUSTAKIM NPM: 1605641 PROGRAM STUDI: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PASCASARJANA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO TAHUN 1439 H / 2018 M

Upload: others

Post on 04-Oct-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINANKEPALA MADRASAH DAN KEMAMPUAN SUPERVISI KEPALA

MADRASAH TERHADAP KINERJA GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SE-KECAMATAN WAY BUNGUR

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai GelarMagister dalam Bidang Pendidikan Agama Islam (M.Pd)

Oleh

MUSTAKIMNPM: 1605641

PROGRAM STUDI: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PASCASARJANAINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO

TAHUN 1439 H / 2018 M

Page 2: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINANKEPALA MADRASAH DAN KEMAMPUAN SUPERVISI KEPALA

MADRASAH TERHADAP KINERJA GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SE-KECAMATAN WAY BUNGUR

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai GelarMagister dalam Bidang Pendidikan Agama Islam (M.Pd)

Oleh

MUSTAKIM NPM: 1605641

Pembimbing I : Dr. H. Mahrus As’ad, M.Ag Pembimbing II : Dr. H. Khoirurrijal, M.A

PASCASARJANAINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO

TAHUN 1439 H / 2018 M

ii

Page 3: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

ABSTRAK

Mustakim, NPM: 1605641. Pengaruh Persepsi Guru tentang GayaKepemimpinan Kepala Madrasah dan Kemampuan Supervisi KepalaMadrasah terhadap Kinerja Guru Madrasah Ibtidaiyah Se-Kecamatan WayBungur Kabupaten Lampung Timur. Tesis Program Pascasarjana IAINMetro Tahun 2018

Gaya kepemimpinan yang tepat terlihat pada jalannya roda organisasidengan tertib, nyaman, kondusif dan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.Seorang kepala madrasah sebagai pemimpin pendidikan menghadapitanggungjawab yang berat, dalam menghadapi segala permasalahan dantantangan yang dihadapi untuk menciptakan dan memberikan kenyamanan bagiguru dan siswa di madrasah. Kemampuan supervisi kepala madrasah dalammemimpin sangat berpengaruh dalam meningkatkan kerja guru dan menciptakanproses pembelajaran yang efektif dan tepat sasaran. Gaya kepemimpinan yangdilakukan kepala madrasah berpengaruh pada proses penciptaan kenyamanan,ketertiban proses pembelajaran, yang berdampak pada kinerja guru.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis adanya: 1) Pengaruhpersepsi guru tentang gaya kepemimpinan kepala madrasah terhadap kinerja gurudi Madrasah Ibtidaiyah Se-Kecamatan Way Bungur. 2 Pengaruh kemampuansupervisi kepala madrasah terhadap kinerja guru di Madrasah Ibtidaiyah Se-Kecamatan Way Bungur. 3). Pengaruh persepsi guru tentang gaya kepemimpinankepala madrasah dan kemampuan supervisi kepala madrasah secara bersama-sama terhadap kinerja guru di Madrasah Ibtidaiyah Se-Kecamatan Way Bungur.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode surveipendekatan asosiatif. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh guru di MadrasahIbtidaiyah Se-Kecamatan Way Bungur sejumlah 25 orang guru penelitianpopulasi. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner yangdisebarkan guru di Madrasah Ibtidaiyah yang telah ditapkan semua populasipenelitian. Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis regresi linearsederhana dan analisis regresi ganda. Uji F dan uji T dilakukan terhadap hasilpenelitian dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independenterhadap variabel dependen pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05).

Hasil penelitian yang telah dilakukan adalah: 1) terdapat pengaruhpersepsi guru tentang gaya kepemimpinan kepala madrasah terhadap kinerja gurudi Madrasah Ibtidaiyah Se-Kecamatan Way Bungur sebesar 70,90% . 2) terdapatpengaruh signifikan antara Pengaruh kemampuan supervisi kepala madrasahterhadap kinerja guru di Madrasah Ibtidaiyah Se-Kecamatan Way Bungur sebesar66,60%, 3) terdapat pengaruh signifikan antara pengaruh persepsi guru tentanggaya kepemimpinan kepala madrasah dan kemampuan supervisi kepala madrasahterhadap kinerja guru di Madrasah Ibtidaiyah Se-Kecamatan Way Bungur sebesarI1.309%. Jadi dapat disimpulkan bahwa persepsi guru tentang gayakepemimpinan kepala madrasah dan kemampuan supervisi kepala madrasahsanagat signifikan berpengaruh pada kinerja guru di Madrasah Ibtidaiyah Se-Kecamatan Way Bungur Kabupaten Lampung Timur.

iii

Page 4: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

ABSTRACT

Mustakim, NPM: 1605641, Influence of Teacher Perceptions About LeadershipStyle of Madrasah Principal and Ability of Supervision of Madrasah Principal toPerformance of Madrasah Ibtidaiyah Teachers in Way Bungur Sub-District, EastLampung District. Thesis Postgraduate Program State Institute for IslamicStudies (IAIN) Metro Year 2018

The right leadership style is seen in the way of organization wheel withorderly, comfortable, conducive and in accordance with the aim to be achieved. Amadrasah head as an education leader faces a heavy responsibility, facing all theproblems and challenges faced to create and provide comfort for teachers andstudents in madrasah. The ability to supervise the head of the madrasah inleading is very influential in improving the work of teachers and create aneffective and targeted learning process. Leadership style conducted by the head ofthe madrasah influences the process of creating comfort, order the learningprocess, which impact on the performance of teachers.

This study aims to describe: 1) Influence of teacher perception aboutleadership style of head of madrasah to teacher performance at MadrasahIbtidaiyah Se-Sub District Way Bungur East Lampung Regency. 2 The influenceof madrasah head supervision ability on teacher performance in MadrasahIbtidaiyah Se-Kecamatan Way Bungur East Lampung Regency. 3). Influence ofteacher perception about leadership style of madrasah head and madrasah headsupervision ability simultaneously on teacher performance in MadrasahIbtidaiyah Se-Sub District Way Bungur East Lampung Regency.

This research type is quantitative research with survey method ofassociative approach. The population of this study is all teachers in MadrasahIbtidaiyah Se-Sub District Way Bungur a number of 25 population researchteachers. The data was collected by distributing questionnaires distributed byteachers in Madrasah Ibtidaiyah which has been established by all studypopulations. Hypothesis testing is done by simple linear regression analysis andmultiple regression analysis. F test and T test conducted on result of researchwith aim to know influence of independent variable to dependent variable at levelof trust 95% (α = 0,05)α = 0,05)

The results of the research that: 1) there is influence of teacher perceptionabout leadership style of head of madrasah to teacher performance at MadrasahIbtidaiyah Se-Sub District Way Bungur equal to 70,90%. 2) there is a significantinfluence between the influence of madrasah head supervision ability on theperformance of teachers in Madrasah Ibtidaiyah Se-Sub District Way Bungur of66.60%; 3) there is a significant influence between teacher perceptions influenceon leadership style of madrasah head and madrasah head supervision ability onteacher performance in Madrasah Ibtidaiyah Se-Sub District Way Bungur forI1.309%. So it can be concluded that teachers' perceptions of the leadership styleof madrasah head and the ability of supervision of madrasah heads significantlyinfluence the performance of teachers in Madrasah Ibtidaiyah Se-Sub DistrictWay Bungur.

iv

Page 5: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIAPROGRAM PASCASARJANA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METROJl. Ki Hajar Dewantara Kampus 15 A Iring Mulyo Kota Metro Lampung 34111

Telp. (0725) 41507. Fax. (0725) Email: [email protected]: www.ppsIAINmetro.ac.id

HALAMAN PERSETUJUAN

Tesis dengan Judul : Pengaruh Persepsi Guru Tentang Gaya KepemimpinanKepala Madrasah dan Kemampuan Supervisi KepalaMadrasah terhadap Kinerja Guru MadrasahIbtidaiyah Se-Kecamatan Way Bungur KabupatenLampung Timur.

Nama : Mustakim

NIM : 1605641

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Telah memenuhi Syarat untuk diajukan dalam Ujian Seminar Hasil pada

Program Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro.

Metro, 30 Oktober, 2017MENYETUJUI

Komisi Pembimbing

Pembimbing I

Dr. Mahrus As’ad, M.AgNIP: 196112211993031001

Pembimbing II

Dr. H. Khoirurrijal, M.A NIP .19730321 200312 1 002

MengetahuiKetua Program Studi

Pendidikan Agama Islam

Dr. H. Khoirurrijal, M.A NIP .19730321 200312 1 002

v

Page 6: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIAPROGRAM PASCASARJANA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METROJl. Ki Hajar Dewantara Kampus 15 A Iring Mulyo Kota Metro Lampung 34111

Telp. (0725) 41507. Fax. (0725) Email: [email protected]: www.ppsiainmetro.ac.id

PERSETUJUAN KOMISI UJIAN TESIS

Tesis dengan judul: Pengaruh Persepsi Guru tentang GayaKepemimpinan Kepala Madrasah dan Kemampuan Supervisi KepalaMadrasah terhadap Kinerja Guru Madrasah Ibtidaiyah Se-Kecamatan WayBungur Kabupaten Lampung Timur. Disusun oleh Mustakim dengan NIM1605641 Program Studi: Pendidikan Agama Islam telah diujikan dalam SeminarHasil pada Pascasarjana IAIN Metro, pada hari/tanggal: Rabo 17 Januari 2018,dan telah diperbaiki sesuai dengan permintaan Tim Seminar Hasil, Selanjutnyadisetujui untuk diujikan dalam Sidang Ujian Munaqosyah:

TIM PENGUJI:

Penguji Utama Dr. H. Zainal Abidin, M.Ag ( ..........................)

Pembimbing I/Penguji Dr. H. Mahrus As’ad, M.Ag ( ..................... ....)

Pembimbing II/Penguji Dr. H. Khoirurrijal, MA ( ..................... ....)

Sekretaris Sidang Fitri Kurniawati, M.E.Sy ( ..........................)

Direktur PascasarjanaIAIN Metro

Dr. Hj. Tobibatussaadah, M.AgNIP. 19701020 199803 2 002

vi

Page 7: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

PERNYATAAN ORISINALITAS PENELITIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Mustakim

NPM : 1605641

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Konsentrasi : Pengaruh Persepsi Guru Tentang Gaya Kepemimpinan KepalaMadrasah dan Kemampuan Supervisi Kepala Madrasahterhadap Kinerja Guru Madrasah Ibtidaiyah Se-KecamatanWay Bungur Kabupaten Lampung Timur

Menyatakan bahwa Tesis ini secara keseluruhan adalah asli hasil penelitian

saya kecuali bagian-bagian tertentu yang dirujuk dari sumbernya dan disebutkan

dalam daftar pustaka. Apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, maka

saya bersedia menerima sangsi berupa pencabutan gelar.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya

Metro, 02 Januari, 2018Yang menyatakan,

Matrai 6000

MUSTAKIM NPM: 1605641

vii

Page 8: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

PEDOMAN TRANSLITERASI

Pedoman Transliterasi Penelitian Tesis pada Pascasarjana Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Metro sebagai berikut:

1. Huruf Araf dan Latin

Huruf

ArabHuruf Latin Huruf Arab Huruf Latin

ا Tidak dilambangkan ط ţب b ظ zت t ع ´ث ś غ gج j ف fح h ق qخ kh ك kد d ل lذ ż م mر r ن nز z و wس s ه hش sy ء `ص ş ي yض d

2. Maddah atau vokal panjang

Harkat dan huruf Huruf dan tanda

ا - ى - â- ي î- و Û ي ا ai

و ا - auPERSEMBAHAN

Tesis ini Peneliti persembahkan kepada:

1. Ibu Romlah dan Ayah H. Bukhori yang selalu memberikan kasih sayang, dan

selalu mendoakan dalam melaksakan studi.

viii

.

Page 9: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

2. Istriku Nurcahyati, S.Ag dan anak-anakku yang selalu memberikan dukungan

dalam menyelesaikan kuliah di Program Pascasarjana IAIN Metro

3. Teman-teman Almamater Pascasarjana IAIN Metro

4. Almamater Pascasarjana IAIN Metro

MOTTO

ذي وهو خلئف ٱلذيل ضم خلئف جعلك ر خلئف أ ٱل خلئف ق ب ف ك ضضض ع خلئف ض ورفضضع ب و خلئف م خلئف ع خلئف ك سريع إن رب في ما ءاتىك لوك ي م خلئف إن ربك سريع درج ل م خلئف ب خلئف عقضضابت هٱل خلئف ۥ وإن

حي م لغفو ر )165:الانعام( ١٦٥ر رحيم

ix

Page 10: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

Artinya: Dan Dia lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di

bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain)

beberapa derajat, untuk mengujimu tentang yang diberikan-Nya

kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu Amat cepat siksaan-Nya dan

Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.1

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur Peneliti panjatkan kepada Allah SWT.

yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga Peneliti dapat

menyelesaikan Penelitian Tesis ini tepat pada waktunya. Shalawat dan salam

semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagai pembawa

risalah agung bagi kemaslahatan dan keselamatan manusia di Dunia dan Akhirat.

1 Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: Fokus Media, 2011),h. 134

x

Page 11: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

Penelitian ini sebagai salah satu bagian persyaratan untuk menyelesaikan

pendidikan program strata dua atau Magister pada Pascasarjana IAIN Metro.

Dalam penyelesaian Tesis, Peneliti menerima banyak bantuan banyak pihak.

Peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Hj. Enizar, M.Ag, selaku Rektor IAIN Metro Lampung.

2. Dr. Tobibatussaadah, M.Ag, selaku Direktur Pascasarjana Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Metro Lampung.

3. Dr. Mahrus As’ad, M.Ag, selaku Wakil Direktur Pascasarjana Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Metro, dan selaku pembimbing I dengan segala motivasi,

bimbingan dan perhatiannya selama bimbingan berlangsung.

4. Dr. H. Khoirurrijal, S.Ag., M.A, selaku Kaprodi Bahasa Arab Pascasarjana

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro dan sekaligus pembimbing II yang

telah memberikan bimbingan dan arahannya dalam penyelesaian Tesis

5. Dr. Sri Andri Astuti, M.Ag selaku Kaprodi Pendidikan Agama Islam

6. Bapak dan Ibu Dosen/Karyawan Program Pascasarjana IAIN Metro yang telah

menyediakan waktu dan fasilitas dalam rangka pengumpulan data.

Kritik dan saran demi perbaikan Tesis ini sangat diharapkan dan akan

diterima dengan kelapangan dada. Dan akhirnya semoga hasil penelitian yang

telah dilakukan kiranya dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

Metro, 1 Februari, 2018Peneliti,

MUSTAKIMNPM: 1605641

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DEPAN..................................................................... i

HALAMAN JUDUL....................................................................................... ii

ABSTRAK....................................................................................................... iii

ABSTRACT..................................................................................................... iv

PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................................. v

xi

Page 12: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

KOMISI UJIAN TESIS................................................................................. vi

SURAT PERNYATAAN................................................................................ vii

PADOMAN TRANSLITERASI....................................................................viii

PERSEMBAHAN........................................................................................... ix

MOTTO .......................................................................................................... x

KATA PENGANTAR.................................................................................... xi

DAFTAR ISI................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL........................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xiv

LAMPIRAN.................................................................................................... xiiv

BAB I PENDAHULUAN.................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah...................................................... 1

B. Identifikasi Masalah............................................................ 8

C. Pembatasan Masalah........................................................... 8

D. Rumusan Masalah............................................................... 9

E. Tujuan Penelitian................................................................ 9

F. Manfaat Penelitian.............................................................. 10

G. Penelitian yang Relevan...................................................... 10

BAB II LANDASAN TEORI............................................................... 15

A. Kinerja Guru ....................................................................... 15

1. Pengertian Kinerja Guru................................................ 15

2. Persepsi Kinerja Guru.................................................... 18

3. Indikator Kinerja Guru................................................... 19

4. Tugas dan Fungsi Guru.................................................. 21

5. Penilaian Kinerja Guru................................................... 23

B. Kemampuan Supervisi Kepala Madrasah........................... 26

1. Pengertian Kemampuan Supervisi Kepala Madrasah..... 26

2. Tujuan dan Fungsi Kemampuan Supervisi Kepala

Madrasah........................................................................ 28

3. Pelaksanaan Kemampuan Supervisi Kepala Madrasah. . 32

xii

Page 13: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

4. Macam-macam Kemampuan Supervisi Kepala Madrasah 39

C. Persepsi Guru tentang Gaya Kepemimpinan Kepala

Madrasah ............................................................................ 43

1. Pengertian Persepsi guru tentang Gaya Kepemimpinan

Kepala Madrasah........................................................... 43

2. Tujuan dan Fungsi Gaya Kepemimpinan Kepala

Madrasah....................................................................... 46

3. Pelaksanaan Gaya Kepemimpinan Kepala Madrasah... 51

4. Macam-Macam Gaya Kepemimpinan Kepala Madrasah 53

D. Persepsi Guru tentang Gaya Kepemimpinan dan Kemampuan

Supervisi Kepala Madrasah terhadap Kinerja Guru............ 55

1. Persepsi Guru tentang Gaya Kepemimpinan Kepala

Madrasah Terhadap Kinerja Guru.................................. 55

2. Kemampuan Supervisi Kepala Madrasah terhadap

Kinerja Guru................................................................... 57

3. Persepsi Guru tentang Gaya Kepemimpinan dan

Kemampuan Supervisi Kepala Madrasah terhadap

Kinerja Guru.................................................................. 59

E. Kerangka Pikir dan Paradigma............................................ 61

F. Hipotesis Penelitian............................................................. 64

BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................ 66

A. Rancangan Penelitian......................................................... 66

B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling.............................. 67

C. Definisi Operasional Variabel............................................. 71

D. Metode Pengumpulan Data................................................. 72

E. Instrumen Penelitian............................................................ 74

F. Uji Coba Instrumen ............................................................ 78

G. Analisis Data....................................................................... 83

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...................... 85

A. Temuan Umum Penelitian................................................... 85

xiii

Page 14: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

1. Sejarah Singkat Kecamatan Way Bungur...................... 85

2. Giografi Kecamatan Way Bungur.................................. 87

B. Gambaran Umum Madrasah Ibtidaiyah Se-Kecamatan

Way Bungur........................................................................ 88

1. Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Toto Projo......... 88

2. Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Tanjung Tirto............... 96

3. Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Tanjung Kencono 100

4. Madrasah Ibtidaiyah Muhamadiyah Bungur Tanjung

Tirto ................................................................................ 105

C. Temuan Khusus Penelitian.................................................. 108

D. Pembahasan......................................................................... 128

BAB V PENUTUP................................................................................ 134

A. Kesimpulan......................................................................... 134

B. Implikasi.............................................................................. 136

C. Saran.................................................................................... 137

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 138

DAFTAR TABEL

1. Kisi-Kisi Instrumen Persepsi Guru Tentang Gaya Kepemimpinan (X1. . 68

2 Kisi-kisi Instrumen Kemampuan Supervisi Kepala Madrasah (X₂)........ 69

3. Kisi-kisi Instrumen Kinerja Guru (Ŷ)...................................................... 70

4. Tokoh-tokoh Desa Toto Projo Kecamatan Way Bungur......................... 78

5. Data Guru pada Tahun Pertama Didirikanya Madrasah Ibtidaiyah......... 78

xiv

Page 15: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

6. Data Guru pada Tahun kedua yaitu 1988................................................. 79

7. Data Guru pada Tahun Tiga yaitu Tahun 1999........................................ 79

8. Data Guru pada Tahun Ke empat yaitu Tahun 2000................................ 80

9. Data Guru pada Tahun Lima yaitu Tahun 2003....................................... 80

10. Data Guru pada Tahun Enam yaitu Tahun 2011...................................... 81

11. Keadaan sarana Fisik Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Toto Projo 82

12. Keadaan Guru Madrasah Ibtidaiyah Toto Projo....................................... 83

13. Keadaan Siswa MI Muhammadiyah 4 Tahun Terakhir........................... 83

14. Data Pegawai MI Muhammadiyah Tanjung Tirto................................... 85

15. Keadaan Fisik Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Tanjung Tirto................. 87

16. Keadaan Fisik Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Tanjung Tirto................. 88

17. Kegiatan Ektrakulikuler Ibtidaiyah Islamiyah Tanjung Tirto.................. 88

18. Sarana MI MuhammadiyahTanjung Kencono......................................... 92

19. Prasarana MI Muhammadiyah Tanjung Kencono.................................... 93

20. Keadaan Guru MI Muhammadiyah Tanjung Kencono............................ 93

21. Tokoh Pendiri MI Muhammadiyah Bungur Tanjung Tirto...................... 95

22. Kepala Madrasah Muhammadiyah Bungur Tanjung Tirto...................... 96

23. Distribusi Frekuensi Kinerja guru (Y)...................................................... 98

24. Distribusi Frekuensi Persepsi Guru Tentang Kemampuan Supervisi

Kepala Madrasah (X2).............................................................................. 101

25. Distribusi Frekuensi Persepsi Guru Tentang Gaya Kepemimpinan Kepala

Madrasah (X1)........................................................................................... 103

26. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Variabel Pengaruh Persepsi Guru

Tentang Gaya Kepemimpinan dan Persepsi Guru Tentang Kemampuan

Supervisi Kepala Madrasah terhadap Kinerja Guru................................ 106

27. Hasil Homogenitas................................................................................... 109

28. Uji Pengaruh Persepsi Guru Tentang Gaya Kepemimpinan Kepala

Madrasah (X1) terhadap Kinerja Guru Madrasah Ibtidaiyah ................. 111

29. Uji Pengaruh Persepsi Guru Tentang Kemampuan Supervisi Kepala

Madrasah Terhadap Kinerja Guru Madrasah Ibtidaiyah......................... 113

30. Uji Pengaruh Persepsi Guru Tentang Gaya Kepemimpinan dan Persepsi

xv

Page 16: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

Guru Tentang Kemampuan Supervisi Kepala Madrasah terhadap Kinerja

Guru Madrasah Ibtidaiyah........................................................................ 115

DAFTAR GAMBAR

1. Variabel Penelitian................................................................................... 63

2. Histrogram Variabel Kinerja guru (Y).................................................... 100

3. Histrogram Persepsi Guru Tentang Kemampuan Supervisi Kepala

Madrasah (X2)......................................................................................... 102

4. Histrogram Persepsi Guru Tentang Gaya Kepemimpinan Kepala

xvi

Page 17: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

Madrasah (X1).......................................................................................... 105

5. Normal P-P Plot Of Persepsi Guru Tentang Gaya Kepemimpinan......... 107

6. Normal P-P Plot Of Persepsi Guru Tentang Kemampuan Supervisi...... 107

7. Normal P-P Plot Of Kinerja Guru Madrasah Ibtidaiyah......................... 108

8. Histogram Kinerja Guru Madrasah Ibtidaiyah........................................ 117

DAFTAR LAMPIRAN

xvii

Page 18: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Madrasah merupakan sebuah institusi pendidikan sebagaimana sekolah

pada umumnya yang di dalamnya terdapat beberapa komponen yang saling

berkaitan. Komponen-komponen tersebut meliputi kepala madrasah, guru,

siswa, staf administrasi, lingkungan, dan kurikulum (materi, metode, media).

Komponen-komponen tersebut seyogyanya tercipta suatu kerjasama

yang sinergis untuk dapat mencapai tujuan madrasah. Tujuan madrasah

termasuk Madrasah Ibtidaiyah (MI) sebagaimana tujuan sekolah pada

umumnya secara global dapat berupa tuntutan untuk mewujudkan

kemampuan akademis tertentu, ketrampilan, sikap, dan mental serta

kepribadian yang harus dimiliki peserta didik sebagai output dari proses

pembelajaran.1

Pengelolaan pendidikan madrasah tidak dapat dipisahkan dari gaya

kepemimpinan yang dilakukan kepala madrasah dalam menjalankan tugas

sebagai seorang pemimpin. Gaya kepemimpinan yang dilakukan oleh kepala

madrasah terkait dengan hasil dalam memimpin dan menjalankan proses

pendidikan di madrasah. Adanya keterikatan kuat antara gaya kepemimpinan

yang dipakai oleh kepala madrasah dengan keefektifan secara keseluruhan

dari proses pendidikan di madrasah. Artinya, sumber daya manusia yang

1 Kadim Masaong, Kepemimpinan Berbasis Intelligence. (Bandung: Alfabeta 2011), h.53

1

Page 19: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

2

handal tidak lepas dari pengaruh pola ataupun gaya kepemimpinan yang

diterapkan oleh pimpinan, hal ini tercermin dalam pelaksanaan organisasi,

mewujudkan kemampuan akademis tertentu, ketrampilan, dan kepribadian.

Gaya kepemimpinan yang tepat terlihat pada jalannya roda organisasi

dengan tertib, nyaman, kondusif dan sesuai dengan tujuan yang hendak

dicapai. Seorang kepala madrasah sebagai pemimpin pendidikan menghadapi

tanggungjawab yang berat, dalam menghadapi segala permasalahan dan

tantangan yang dihadapi untuk menciptakan dan memberikan kenyamanan

bagi guru dan siswa di madrasah.

Kemampuan kepala madrasah dalam memimpin sangat berpengaruh

dalam meningkatkan kerja guru maupun meningkatkan dan menciptakan

proses pembelajaran yang efektif dan tepat sasaran. Gaya kepemimpinan yang

dilakukan kepala madrasah berpengaruh pada proses penciptaan kenyamanan,

ketertiban proses pembelajaran, yang berdampak pada kinerja guru.2

Kepala madrasah merupakan personel yang bertanggung jawabterhadap seluruh kegiatan madrasah. Kepala madrasah mempunyaiwewenang dan tanggung jawab penuh untuk menyelenggarakanseluruh kegiatan pendidikan dalam lingkungan madrasah yangdipimpinnya. Kepala madrasah selain bertanggung jawab ataskelancaran jalannya madrasah secara teknis akademis juga bertanggungjawab atas segala kegiatan, keadaan lingkungan madrasah dengankondisi dan situasinya serta hubungan dengan masyarakat sekitar.3

Dengan demikian bahwa fungsi kepala madrasah, memang sangat

menentukan bagi kemajuan madrasah.4 Kepala madrasah yang berhasil yaitu

2 Hendiyat Suetopo dan Wasty Suemanto, Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan.(Malang: Bina Aksara, 1999), h. 19

3 Daryanto, Administrasi Pendidikan. (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), h. 804 Sutrisno. Pembaharuan dan Pengembangan Pendidikan Islam. (Yogyakarta: Fadila

Tama, 2011), h. 67

Page 20: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

3

apabila memahami keberadaan madrasah sebagai organisasi yang kompleks

dan unik. Serta mampu melaksanakan peranan kepala madrasah sebagai

seorang yang diberi tanggung jawab untuk memimpin madrasah.

Kepemimpinan berarti mempengaruhi orang lain untuk mengambil

tindakan dengan berbagai cara seperti menggunakan otoritas yang

terligitimasi, menciptakan model (teladan), penetapan sasaran, memberi

imbalan dan hukuman, restrukturisasi organisasi dan mengkomunikasikan

sebuah visi. Dalam melaksanakan kepemimpinan setiap kepala madrasah

memiliki gaya kepemimpinan untuk mencapai tujuan.5

Selain persoalan persepsi guru tentang gaya kepemimpinan yang

merupakan ciri dalam melaksanakan tugas, tugas kepala madrasah juga untuk

melakukan supervisi. Setiap kegiatan supervisi yang dilakukan oleh

supervisor terkandung tujuan yang ingin dicapai.6

Tujuan yang ingin dicapai tentu saja berkaitan dengan tujuan supervisi

yang berkaiatan erat dengan tujuan pendidikan di madrasah. Sebab supervisi

pada dasarnya dilaksanakan dalam rangka membantu guru agar dapat

melaksanakan tugasnya secara baik, sehingga tujuan pembelajaran yang

diharapkan dicapai secara optimal. Tujuan kepemimpinan kepala madrasah

setidaknya mengambil langkah dalam menciptakan suasana emosional yang

sehat bagi madrasah.

5 Hendiyat Suetopo dan Wasty Suemanto, Kepemimpinan, h. 346 Aan Komariah dan Cepi Triatna. Visionary Leadership. Jakarta: Bumi Aksara, 2010),

h. 74

Page 21: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

4

Salah satu tugas pokok kepala madrasah adalah sebagai supervisor.

Dalam menjalankan tugas pokok sebagai sebagai supervisor, kepala

madrasah diharapkan mampu bertindak sebagai konsultan, sebagai fasilitator

yang memahami kebutuhan dari guru dan juga mampu memberi alternatif

pemecahannya. Disamping itu, kepala madrasah diharapkan dapat

memberikan memotivasi guru agar lebih kreatif dan inovatif. Dalam kerangka

pembinaan kompetensi guru melalui supervisi perlu dicermati bahwa kegiatan

tersebut bukan hanya memfokuskan pada peningkatan pengetahuan dan

ketrampilan mengelola pembelajaran, tetapi juga mendorong pengembangan

motivasi untuk melakukan peningkatan kualitas kinerjanya dan bertugas untuk

melakukan pembinaan kompetensi guru juga berfungsi sebagai motivator.

Persepsi guru tentang gaya kepemimpinan kepala madrasah yaitu

menafsirkan dan memandang kesan indera memberi makna

pada lingkungan dan kemudian dapat mempengaruhi

perilaku, memiliki peluang berpengaruh terhadap kinerja guru disebabkan

karena faktor kepemimpinan merupakan hal yang cukup dominan dalam

menentukan keberhasilan lembaga.7

Hal ini bisa terjadi mengingat faktor kepribadian pemimpin, atau

keinginan pemimpin dalam rangka menyesuaikan diri dengan bawahan,

sehingga muncul keselarasan antara pimpinan dengan bawahan, dalam hal ini

antara kepala madrasah dengan para guru dan semua peserta didiknya. Jika

7 Wahjosumidjo Kepemimpinan Kepala Madrasah Sekolah: Tinjauan Teoritik danPermasalahannya, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada , 2010), h. 93

Page 22: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

5

suasana madrasah kondusif, maka akan lebih mudah mencapai semua program

madrasah yang telah menjadi komitmen bersama.

Supervisi kepala madrasah menekankan pada inti keahlian teknis serta

perlu ditunjang oleh kepribadian dan sikap profesional. Supervisi kepala

madrasah merupakan proses yang didesain oleh Madrasah untuk memajukan

kualitas serta kuantitas anggota staf yang diperlukan untuk memecahkan

masalah, demi tercapainya tujuan Madrasah. 8

Kemampuan supervisi kepala madrasah memiliki peluang berpengaruh

terhadap kinerja guru. Hal itu disebabkan kecakapan yang harus dimiliki agar

kinerja optimal bakat manusiawi untuk melakukan koordinasi sosial, yaitu:

membangun ikatan, menumbuhkan hubungan yang instrumental, kolaborasi

dan kooperasi bekerjasama dengan orang lain menuju sasaran bersama,

kemampuan tim. Tujuan supervisi pembelajaran adalah untuk meningkatkan

kemampuan profesional guru dalam meningkatkan proses hasil belajar melalui

pemberian bantuan yang terutama bercorak layanan profesional kepada guru.

Persepsi guru tentang gaya kepemimpinan kepala madrasah dan

persepsi kemampuan supervisi berpeluang untuk mempengaruhi kinerja

guru. Kepala madrasah selain melaksanakan tugas pokok dan fungsi, juga

memiliki kemampuan menjalin kerja sama dengan masyarakat dalam rangka

membina pribadi siswa secara optimal serta mampu menciptakan iklim yang

kondusif lahirnya partisipasi secara profesional, transparan, dan demokratis.

8 D.E Orlosky, Educational Administration Today (London: Croo Helm, 1994), h. 53.

Page 23: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

6

Berdasarkan hasil pra survey yang peneliti laksanakan pada tanggal 17

Februari 2017, dengan metode wawancara dengan guru-guru.5 di MI Se-

Kecamatan Way Bungur, peneliti menyimpulkan ”kinerja guru masih kurang

maksimal, karena masih ada sebagian guru dalam menjalankan tugasnya tidak

sesuai keahliannya, ada beberapa guru yang kurang disiplin. Guru merupakan

jabatan yang memerlukan keahlian, sebab orang yang pandai berbicara dalam

bidang-bidang tertentu, belum disebut sebagai guru, untuk menjadi guru

diperlukan syarat khusus, sebagai guru menguasai pendidikan dan pengajaran

dengan berbagai ilmu pengetahuan lainnya yang perlu dibina.

Guru dalam pendidikan kurangnya dilihat dari empat dimensi yaitu

guru sebagai pribadi, guru sebagai unsur keluarga, guru sebagai unsur

pendidikan, dan guru sebagai unsur masyarakat. Kinerja guru dalam kaitan

dengan mutu pendidikan harus dimulai pada dirinya sendiri. Sebagai pribadi,

guru merupakan perwujudan diri dengan seluruh karakteristik yang sesuai

dengan posisi sebagai profesi keguruan. Salah satu faktor yang mempengaruhi

kinerja guru adalah pembinaan oleh kepala madrasah melalui supervisi, faktor

ekstrinsik yang berkontribusi secara signifikan terhadap motivasi kerja,

prestasi dan profesionalisme guru ialah layanan supervisi kepala madrasah.

Rendahnya motivasi dan prestasi guru yang mempengaruhi profesi

guru tidak terlepas dari rendahnya kontribusi kepala madrasah dalam

membina guru di sekolah melalui kegiatan supervisi. Ada dua faktor penting

55 Wawancara dengan Bapak Purwadi, S.Pd.I, salah satu Kepala Madrasah Ibtidaiyah se-Kecamatan Way Bungur, pada tanggal 20 Februari 2017, pukul 10.00 WIB

Page 24: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

7

yang mempengaruhi kinerja guru di madrasah yaitu faktor kualifikasi standar

guru dan relevansi antara bidang keahlian guru dengan tugas mengajar.

Pada tanggal 20 Februari 2017, Peneliti juga telah melakukan observasidi empat MI di Kecamatan Way Bungur. Hal ini dapat diketahui dari ke4 madrasah yaitu: 1) MIM Totoprojo kepala Madrasahnya BapakPurwadi, S.Pd.I, 2) MI Islamiyah Tanjung Terto kepala Madrasahnyabapak Lukman Adim, 3) MI Muhammadiyah Bungur Tanjung Tertokepala Madrasahnya bapak Sholihin, S.Pd.I, dan 4) MI MuhammadiyahTanjung Kencono kepala Madrasahnya bapak Ahmad Zajuli.Berdasarkan hasil observasi di lapangan, Peneliti memperolehinformasi yaitu kinerja guru MI di Kecamatan Way Bungur yangmengampu tidak sesuai dengan disiplin ilmu yang dimilikinya.9

Rendahnya kualitas lulusan siswa serta kinerja guru kemungkinan

besar disebabkan, kompetensi guru, motivasi kerja. Faktor yang mungkin

menyebabkan kinerja organisasi menurun yaitu: (1) Beban kerja berlebihan,

(2) Kurangnya kewenangan, (3) Imbalan yang tidak memadahi, (4)

Hilangnya sambung rasa, (5) Perlakuan tidak adil, (6) Konflik nilai.10

Dalam usaha meningkatkan kualitas sumber daya pendidikan, guru

merupakan komponen sumber daya manusia yang harus dibina dan

dikembangkan secara konsisten dan profesional, karena pengembangan

profesi guru dilaksanakan melalui berbagai program pendidikan, pra-jabatan,

maupun program dalam jabatan. Tidak semua guru yang dididik di lembaga

pendidikan terlatih dengan baik dan qualified. Potensi sumber daya guru perlu

berkembang agar dapat melakukan fungsinya secara potensial.

Secara langsung ataupun tidak, guru merupakan kunci dalam

peningkatan mutu pendidikan dan guru berada dititik sentral dari setiap usaha

9 Hasil Observasi di 4 Madrasah Ibtidaiyah se Kecamatan Way Bungur10 Kadim Masaong, Kepemimpinan Berbasis Intelligence, h. 42

Page 25: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

8

reformasi perdidikan yang diarahkan perubahan kualitatif. Setiap peningkatan

kinerja guru, perubahan kurikulum, pengembangan metode mengejar,

penyediaan sarana dan prasarana akan berarti apabila melibatkan guru.

Untuk meningkatkan kinerja guru, peran dan posisi kepala madrasah

menjadi sangat penting untuk mewujudkan tercapainya tujuan yang

diharapkan madrasah Ibtidaiyah. Kepala madrasah dituntut memiliki jiwa

kepemimpinan mengatur semua aktifitas madrasah sesuai dengan tugas pokok

dan fungsinya. Sehubungan dengan uraian di atas maka dilakukan penelitian

agar mendapatkan informasi berkenaan dengan Pengaruh Persepsi Guru

Tentang Gaya Kepemimpinan Kepala Madrasah dan Kemampuan Supervisi

Kepala Madrasah terhadap Kinerja Guru Madrasah Ibtidaiyah Se-Kecamatan

Way Bungur Kabupaten Lampung Timur.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latarbelakang masalah di atas, maka permasalahan

penelitian ini sebagai berikut:

1. Menurunnya kinerja para guru tenaga pendidik yang ditunjukkan dengan

guru yang malas dan guru yang sering terlambat ke madrasah.

2. Persepsi guru tentang gaya kepemimpinan kepala madrasah sudah baik

namun belum maksimal dalam memberikan perubahan pada kinerja guru.

3. Kemampuan supervisi kepala madrasah sudah baik namun belum

maksimal dalam memberikan perubahan pada kinerja guru.

4. Persepsi guru tentang gaya kepemimpinan dan kemampuan supervisi

diharapkan dapat memberikan kedisiplinan kepada guru.

Page 26: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

9

5. Rendahnya kualitas proses belajar mengajar karena kebanyakan dari guru

mengajar tidak sesuai dengan keahliannya.

6. Persepsi guru tentang gaya kepemimpinan dan kemampuan supervisi

kepala madrasah secara bersama-sama dapat mempengaruhi kinerja guru.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas perlu adanya

pembatasan masalah agar penelitian lebih terarah serta mencapai tujuan yang

diinginkan. Adapun pembatasan masalah pada penelitian ini antara lain:

1. Persepsi guru tentang gaya kepemimpinan kepala madrasah pada

peningkatan proses belajar-mengajar yang merupakan suatu sistem

diperlukan suatu pendekatan seperti pengembangan kurikulum, kebutuhan

akan bangunan dan perlengkapan, penciptaan iklim kerja yang harmonis.

2. Kemampuan supervisi kepala madrasah seperti proses bimbingan dalam

pendidikan bertujuan membantu pengembangan profesional guru dalam

pengenalan mengajar melalui observasi dan analisis data secara obyektif.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka

masalah pada penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Adakah pengaruh persepsi guru tentang gaya kepemimpinan kepala

madrasah terhadap kinerja guru Madrasah Ibtidaiyah Se-Kecamatan Way

Bungur Kabupaten Lampung Timur?

Page 27: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

10

2. Adakah pengaruh kemampuan supervisi kepala madrasah terhadap kinerja

guru Madrasah Ibtidaiyah Se-Kecamatan Way Bungur Kabupaten

Lampung Timur?

3. Adakah pengaruh persepsi guru tentang gaya kepemimpinan kepala

madrasah dan kemampuan supervisi kepala madrasah terhadap kinerja

guru Madrasah Ibtidaiyah Se-Kecamatan Way Bungur Kabupaten

Lampung Timur?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah tersebut di atas, penelitian ini

bertujuan untuk mendeskripsikan:

1. Pengaruh persepsi guru tentang gaya kepemimpinan kepala madrasah

terhadap kinerja guru Madrasah Ibtidaiyah Se-Kecamatan Way Bungur

Kabupaten Lampung Timur.

2. Pengaruh kemampuan supervisi kepala madrasah terhadap kinerja guru

Madrasah Ibtidaiyah Se-Kecamatan Way Bungur Lampung Timur.

3. Pengaruh persepsi guru tentang gaya kepemimpinan kepala madrasah dan

kemampuan supervisi kepala madrasah terhadap kinerja guru Madrasah

Ibtidaiyah Se-Kecamatan Way Bungur Kabupaten Lampung Timur.

F. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mendukung atau menunjang

perluasan khasanah ilmu pengetahuan, khususnya tentang pengaruh

persepsi tentang gaya kepemimpinan dan kemampuan supervisi yang

Page 28: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

11

dilakukan kepala madrasah se-Kecamatan Way Bungur terhadap kinerja

guru madrasah Ibtidaiyah se-Kecamatan Way Bungur.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

nyata pada guru bidang studi pada umumnya, sehingga dari sinilah dapat

digunakan sebagai acuan dalam meningkatkan kompetensi dalam

mengajar dan mengelola lingkungan pendidikan yang baik.

G. Penelitian yang Relevan

Bagian ini memuat uraian secara sistematis mengenai hasil penelitian

terdahulu (prior research) tentang persoalan yang akan dikaji dalam Tesis.

“Penelitian terdahulu yang relevan sama dengan Tinjauan Pustaka, Telaah

Kepustakaan atau kajian Pustaka istilah lain yang sama maksudnya, pada

dasarnya tidak ada penelitian yang sama atau baru selalu ada keterkaitan

dengan yang sebelumnya.11

Berdasarkan pengertian tersebut, peneliti mengutip beberapa penelitian

yang terkait dengan persoalan yang akan diteliti sehingga akan terlihat, dari

sisi mana peneliti tersebut membuat suatu karya ilmiah. Disamping itu akan

terlihat suatu perbedaan tujuan yang dicapai. Di bawah ini akan disajikan

beberapa kutipan hasil penelitian yang telah lalu yang terkait diantaranya:

1. Bahagia Hadi, NIM: 144031041, Tesis Pascasarjana IAIN Surakarta

Tahun 2016 dengan judul Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Supervisi

11 Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Jurai Siwo Metro, Pedoman PenulisanTesis Edisi Revisi (Metro: Program Psacasarjana 2015) h. 6

Page 29: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

12

Klinis Kepala Sekolah Terhadap Profesionalisme Guru PAI di SMA

Kabupaten Karanganyar.12

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Tidak terdapat pengaruh

gaya kepemimpinan terhadap profesionalisme guru. Namun demikian,

hasil penelitian juga menunjukkan bahwa variabel gaya kepemimpinan

terhadap profesionalisme guru memberikan kontribusi sebesar 11,0%

kepada profesionalisme guru PAI di SMA Kabupaten Karanganyar. 2)

Terdapat pengaruh antara supervisi klinis kepala sekolah terhadap

profeisonalisme guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel

supervisi klinis kepala sekolah terhadap profesionalisme guru memberikan

kontribusi atau sumbangan sebesar 18,2%. 3) Terdapat pengaruh gaya

kepemimpinan dan supervisi klinis kepala sekolah secara bersama-sama

terhadap profesionalisme guru PAI di SMA Kabupaten Karanganyar.

Variabel gaya kepemimpinan dan supervisi klinis kepala sekolah secara

bersama-sama berpengaruh terhadap profesionalisme guru dengan

signifikansi sebesar 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, karena Fhitung

Ftabel (4,157 3,33). Oleh karena itu, terdapat pengaruh gaya˃ Ftabel (4,157 ˃ 3,33). Oleh karena itu, terdapat pengaruh gaya ˃ Ftabel (4,157 ˃ 3,33). Oleh karena itu, terdapat pengaruh gaya

kepemimpinan dan supervisi klinis kepala sekolah terhadap

profesionalsime guru.

2. Hadi Suhartanto, dengan judul Tesis. Pengaruh supervisi kepala madrasah

dan kompetensi pedagogik guru terhadap kinerja guru SMP Se-Kecamatan

12 Bahagia Hadi, Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Supervisi Klinis Kepala SekolahTerhadap Profesionalisme Guru PAI di SMA Kabupaten Karanganyar, Tesis Pascasarjana IAINSurakarta Tahun 2016

Page 30: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

13

Seputih Agung Kabupaten Lampung Tengah, Tesis Program Pascasarjana

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro Lampung, Tahun 2017.13

Supervisi kepala madrasah harus memahami tugasnya dalam

membina dan mengembangkan guru yang profesional, terutama yang

berkaitan dengan pengembangan kreativitas dan pemberian motivasi,

karena pengembangan kinerja guru yang profesional. Kegiatan supervisi

yang dilakukan oleh kepala madrasah kepada guru-guru diharapkan dapat

mewarnai pembelajaran. Semakin baik pelaksanaan supervisi. Supervisor

harus mengetahui, memahami serta melaksanakan teknik-teknik dalam

supervisi untuk membantu guru meningkatkan situasi belajar mengajar.

3. Sarip Hidayatuloh, Tahun 2017 dengan judul Tesis. Pelaksanaan supervisi

kepala madrasah dalam meningkatkan kinerja guru di MTs At-Tholibin

Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara. Tesis Program Pascasarjana

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro Lampung.14

Supervisi kepala madrasah merupakan suatu proses yang dirancang

secara khusus untuk membantu guru dalam mempelajari tugasnya sehari-

hari di madrasah, agar mereka dapat melaksanakan tugas mengajarnya lebih

baik dan meningkatkan kinerja guru. Penelitian ini membahas tentang

pelaksanaan supervisi pembelajaran yang dilakukan oleh kepala madrash

ditandai dengan membuat perencanaan jadwal supervisi, pelaksanaannya

13 Hadi Suhartanto, Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah Dan Kompetensi Pedagogik Guruterhadap Kinerja Guru SMP Se-Kecamatan Seputih Agung Kabupaten Lampung Tengah, MetroPascasarjana IAIN Metro Tahun 2017.

14 Sarip Hidayatuloh, Pelaksanaan supervisi kepala madrasah dalam meningkatkan kinerjaguru di MTs At-Tholibin Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara, Metro Pascasarjana IAINMetro Tahun 2017.

Page 31: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

14

mengggunakan model, pendekatan dan teknik supervisi. Dampak supervisi

dapat meningkatkan kompetensi profesionali ditandai dengan meningkatnya

guru dalam membuat silabus dan RPP secara mandiri.

Subyek penelitian yang dilakukan sedikit ada kesamaan dengan yang

peneliti lakukan, meneliti tentang supervisi berhubungan dengan pelaksanaan

kinerja guru. Perbedaannya dalam penelitian yang dilakukan peneliti lebih

ditekankan pada pengaruh persepsi guru tentang gaya kepemimpinan dan

persepsi guru tentang supervisi kepala madrasah terhadap kinerja kepala

madrasah dan kinerja guru dengan menggunakan penelitian kuantitatif.

Berkait dengan penelitian ini terdapat kesamaan variabel, yakni

variabel bebas mencakup kepemimpinan. Hanya saja, peneliti akan

mengerucutkan satu variabel, yakni kepemimpinan menjadi gaya

kepemimpinan. Sedangkan variabel terikatnya adalah kinerja guru.

Sedangkan perbedaannya terletak pada ruang atau subjek penelitian yang

berbeda yakni pada guru Madrasah Ibtidaiyah Se-Kecamatan Way Bungur

Kabupaten Lampung Timur.

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti lebih ditekankan

tentang pengaruh persepsi guru tentang gaya kepemimpinan dan kemampuan

supervisi kepala madrasah terhadap kinerja guru di Madrasah Ibtidaiyah Se-

Kecamatan Way Bungur Kabupaten Lampung Timur dengan menggunakan

pendekatan penelitian kuantitatif diskriptif. Dengan demikian dapat

ditegaskan bahwa Tesis berjudul “Pengaruh persepsi guru tentang gaya

kepemimpinan dan kemampuan supervisi kepala madrasah terhadap kinerja

Page 32: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

15

guru pada Madrasah Ibtidaiyah Se-Kecamatan Way Bungur Kabupaten

Lampung Timur” belum pernah diteliti sebelumnya.

Page 33: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kinerja Guru

1. Pengertian Kinerja Guru

Kata kinerja sering digunakan secara silih berganti dengan istilah

performansi atau unjuk kerja. Istilah kinerja selalu dikaitkan dengan

seseorang atau kelompok orang dalam melaksanakan pekerjaan. Kinerja

merupakan kata ”performance” (Job Performance). Secara etimologis

performance berasal dari kata “to perform” yang berarti melaksanakan.

Kinerja adalah hasil kerja dan kepuasan pelanggan dan

kontribusinya terhadap lingkungan strategik. Keberhasilan suatau instansi

pemerintah lebih ditekankan kepada daya walaupun hasilnya sangat

mengecewakan, seharusnya keberhasilan suatau instansi lebih dilihat dari

kemempuan instansi tersebut, berdasarkan sumber daya yang dikelolanya.1

Kinerja bukanlah sekedar untuk memperoleh penghasilan bagi

kepentingan diri dan keluarganya. Namun lebih dari terkait juga dengan

kebutuhan status sosial, dimata masyarakat sehingga kadang seseorang

memilih pekerjaan yang oleh masyarakat dianggap terpandang walaupun

imbalannya lebih rendah dari pada pekerjaan lain yang dipandang kurang

bergengsi. Bekerja pada hakekatnya juga bukan hanya untuk kepentingan

sendiri, tetapi sebenarnya juga memberi manfaat kepada pihak lain.

1 Akdon. Strategic Management For Educational Management. (Bandung: Alfabeta,2011), h. 166

15

Page 34: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

16

Kinerja bagi guru berkaitan dengan dua predikat yang menjadi

tugasnya. Yaitu: pendidik dan guru. Pendidik (Murobbi) orang yang

berperan dalam mendidik subjek didik, atau melakukan tugas pendidikan

(Tarbiyah). Sedangkan guru adalah arang yang melakukan tugas mengajar

(ta’lim).2 Kinerja dalam persepektif pendidikan islam dapat diartikan

sebagai berikut:

Kinerja guru mengisyaratkan pada guru dalam situasi

pembelajaran, baik dalam kelas, atau diluar kelas. Kinerja ini dilihat

sebagai terjemah operasional terhadap apa yang dikerjakan guru, berupa

pekerjaan, strategi pembelajaran, manajemen kelas, kontribusinya dalam

kegiatan Madrasah atau perbuatan lain yang dapat memberi kontribusi

dalam merealisasikan kemajuan pembelajaran siswa.3

Kinerja merupakan sutau kegiatan yang dilakukan untuk

melaksanakan, menyelesaikan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan

harapan dan tujuan yang telash ditetapkan. Dilihat dari arti kinerja berasal

2 Moh. Roqib, Ilmu pendidikan, Pengembangan Pendidik Intergratif di Sekolah,Keluarga dan Masyarakat, (Yogyakarta: Lkis, 2009), h. 36

3 Hasan yihatah dan Zainab An-Najjar, Mu’jam Mustolah At-Tarbawiyah Wa Nafsiyyah,(Kairo: Ad-Dar Al-Misriyah, 3003), h. 29

Page 35: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

17

dari kata performance. Kinerja adalah hasil kerja secara berkualitas dan

kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan

tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.4

Kata “performance” memberikan tiga arti, yaitu : (1) “prestasi”

seperti dalam konteks atau kalimat “high performance car”, atau mobil

yang sangat cepat”; (2) “pertunjukan” seperti dalam konteks atau kalimat

“Folk dance performance”, atau “pertunjukan tari-tarian rakyat”;(3)

“pelaksanaan tugas” seperti dalam kalimat “in performing his/her duties” 5

Kinerja adalah hasil kerja yang telah dicapai oleh seseorang dalam

suatu organisasi untuk mencapai tujuan berdasarkan atas standarisasi atau

ukuran dan waktu yang disesuaikan dengan jenis pekerjaannya dan sesuai

dengan norma dan etika yang telah ditetapkan.6

Kinerja merupakan terjemahan dari kata performance (bahasaInggris) yang berasal dari kata to perform, yang antara lain berarti:(1) menjalankan atau melakukan; (2) memenuhi atau menjalankankewajiban suatu nazar; (3) menggambarkan suatu karakter dalamsuatu permainan; (4) menggambarkannya dengan suara atau alatmusik; (5) melaksanakan atau menyempurnakan tanggung jawab;(6) melakukan suatu kegiatan dalam suatu permainan.7

Istilah “kinerja” dalam tulisan ini dimaksudkan sebagai terjemahan

dari kata performance (Bahasa Inggris). Performance didifisinikan

“Performance is defined as the record of out-comes produced on a

specified job function or activity during a specified time period”.8

4 Uhar Suharsaputra, Administrasi Pendidikan, (Bandung: Refika Aditama, 2012), h. 1455 A.S Ruky, Sistem manajemen Kinerja (Jakarta: PT Gramedia Pustaka, 2002), h. 14.6 Supardi. Kinerja Guru, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada., 2013), h. 477 Nyayu Khodijah, Jurnal IAIN Raden Fatah Cakrawala Pendidikan, Februari 2013. 32,

No. 18 Uhar Suharsaputra, Administrasi Pendidikan, h. 53

Page 36: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

18

Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan bahwa kinerja guru

adalah penampilan yang melakukan, menggambarkan dan menghasilkan

sesuatu hal, baik yang bersifat fisik dan non fisik yang sesuai dengan

petunjuk, fungsi dan tugasnya yang didasari oleh pengetahuan, sikap,

keterampilan, dan motivasi serta hasil kerja yang telah dicapai oleh

seseorang dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan, dan catatan

tentang hasil yang diperoleh dengan fungsi-fungsi pekerjaan tertentu atau

kegiatan tertentu selama kurun waktu tertentu. Kinerja guru adalah hasil

kerja, baik dalam bentuk dokumen dari proses pembelajaran yang

berkembang dalam diri siswa sebagai bagian dari proses belajar mengajar

yang sudah dilaksanakan.

2. Persepsi Kinerja Guru

Pengembangan dan manajemen kinerja pada dasarnya sebuah

proses dalam manajemen berarti proses diawali dengan penetapan tujuan

dan berakhir dengan evaluasi. Sebagaimana pendapat ahli bahwa persepsi

adalah suatu proses dimana seseorang mengorganisasikan dalam

pikirannya, menafsirkan, mengalami dan mengolah tanda atau segala

sesuatu yang terjadi di lingkungan dan bagaimana segala sesuatu tersebut

mempengaruhi persepsi dan perilaku yang dipilihnya.9

Kinerja guru dihasilkan seorang guru dalam melaksanakan

tugasnya sebagai pendidik dan pengajar ketika mengajar di depan kelas,

sesuai dengan kriteria tertentu. Kinerja seseorang guru akan nampak pada

9 Hartini, Y. “Komitmen Organisasi Ditinjau Berdasarkan Iklim Organisasi dan MotivasiBerprestasi”. Phronesis. Vol. 5. No. 9. h. 21-31

Page 37: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

19

situasi dan kondisi kerja. Kinerja dapat dilihat dalam aspek kegiatan

menjalankan tugas dalam melaksanakan/tugas.10

Kinerja guru dalam melaksanakan peran dan tugasnya di Madrasah

khususnya dalam proses pembelajaran dalam konteks sekarang ini

memerlukan pengembangan dan perubahan kearah yang lebih inovatif,

kinerja inovatif guru menjadi penting bagi berhasilnya implementasi

inovasi pendidikan dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran.11

Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan bahwa persepsi kinerja

guru adalah proses seseorang mengorganisasikan dalam pikirannya,

menafsirkan, mengalami dan mengolah tanda atau segala sesuatu yang

terjadi di lingkungan. Pada dasarnya kinerja dilakukan oleh guru dalam

melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai seorang pengajar dan

pendidik di Madrasah yang dapat menggambarkan mengenai prestasi

kerjanya dalam melaksanakan semua itu, dan hal ini jelas bahwa pekerjaan

sebagai guru tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang, tanpa memiliki

keahlian dan kualifikasi tertentu sebagai guru.

3. Indikator Kinerja Guru

Kinerja lebih sering disebut dengan prestasi yang merupakan ‘

hasil’ atau apa yang keluar’ (outcomes) dari sebuah pekerjaan dan

kontribusi sumber daya manusia terhadap organisasi. Kinerja merupakan

suatu konstruksi multidimensi yang mencakup banyak faktor yang

mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut yaitu faktor instrinsik guru

10 Momon Sudarma. Profesi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2013, h. 12511 Uhar Suharsaputra. Pengembangan Kinerja Guru.http://uharsputra.wordpress.com/

pkbguru/ pengembangan-kinerja-guru/, 2014), h. 1

Page 38: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

20

(personal) atau sumber daya manusia. Dan ekstrinsik yaitu kepemimpinan,

sistem, tim dan situasional.12

Indikator kinerja merupakan aspek-aspek yang menjadi ukurantolak ukur dalam menilai kinerja. Kinerja merupakan suatukonstruksi multidimensi yang mencakup banyak faktor yangmempengaruhinya. Faktor tersebut yaitu instrinsik guru (personal)sumber daya manusia. Ekstrinsik yaitu kepemimpinan, sistem.“Kinerja terdapat proses komunikasi yang berlangsung terusmenerus yang dilaksanakan kemitraan, antar seorang guru dengansiswa.13

Kinerja guru sangat penting untuk diperhatikan dan dievaluasi

karena guru mengemban tugas profesional. Artinya tugas-tugas hanya

dapat dikerjakan dengan kompetensi khusus yang diperoleh melalui

program pendidikan.Guru memiliki tanggungjawab yang secara garis

besar dapat dikelompokkan yaitu: 1) Guru sebagai pengajar, 2) Guru

sebagai pembimbing, dan 3) Guru sebagai administrator kelas.14

Kinerja yang berlangsung terus menerus dilaksanakan kemitraan,antar seorang guru dengan siswa. Dengan terjadinya proseskomunikasi dengan baik antara kepala madrasah dengan guru, danguru dengan siswa dalam proses pembelajaran dapat lebihmempercepat pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikanguru. Hal ini merupakan suatu sistem kinerja yang memberi nilaitambah dalam rangka meningkatan kualitas siswa dalam belajarselama satu semester.15

Kinerja guru dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu pengetahuan,

keterampilan, motivasi dan peran individu. Kinerja individu akan

mempengaruhi kinerja kelompok. Sementara kinerja organisasi

12 Syafri Mangku Prawira dan Aida Vitayala. Manajemen Mutu Sumber Daya Manusia.(Jakarta: Ghalia Indonesia. 2007), h. 155

13 Robert Bacal.. Performance Management. (Jakarta: Terjemahan PT GramediaPustaka, 2005), h. 75

14 Yuliana, Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta: Aditiya Media, 2012), h. 13215 Robert Bacal, Performance Management. (Jakarta: Terjemahan PT Gramedia Pustaka.

2005), h. 3

Page 39: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

21

dipengaruhi oleh beragam karakteristik organisasi untuk menciptakan

sistem kinerja yang efektif.

Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan bahwa indikator kinerja

guru sangat penting untuk diperhatikan dan dievaluasi karena guru

mengemban tugas profesional. Tugas hanya dapat dikerjakan dengan

kompetensi khusus yang diperoleh melalui program pendidikan. Faktor

tersebut yaitu instrinsik guru (personal) sumber daya manusia. Ekstrinsik

yaitu kepemimpinan, sistem. Kinerja terdapat proses komunikasi yang

berlangsung terus menerus yang dilaksanakan kemitraan, antar seorang

guru dengan siswa. Guru memiliki tanggungjawab yang secara garis besar

dapat dikelompokkan yaitu, guru sebagai pengajar, guru sebagai

pembimbing, dan administrator.

4. Tugas dan Fungsi Guru

Di madrasah, tugas dan tanggung jawab utama guru adalah

melaksanakan kegiatan pembelajaran siswa. Kendati demikian, bukan

berarti dengan kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling. Peran dan

kontribusi guru mata pelajaran tetap sangat diharapkan guna kepentingan

efektifitas dan efisien pelayanan bimbingan dan konseling di

madrasah.16

Peningkatan kinerja guru dalam memberikan pelayanan

pendidikan pada satuan pendidikan diketahui ada empat tugas profesi

guru diantaranya adalah:

a. Guru sebagai pendidik.

16 Hendiyat Suetopo dan Wasty Suemanto, Kepemimpinan dan Supervisi, h. 78

Page 40: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

22

Guru sebagai pendidik hendaknya memiliki ciri kemempuan pandaibergaul dengan siswa, bersifat sabar, memiliki sikap kasih sayangkepada siswa, bersikap periang (joyful teaching & learning).

b. Sebagai pengajarSebagai tenaga pengajar guru hendaknya dapat membuat perangkatpengajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran, melaksanakankegiatan penilaian proses belajar, melaksanakan analisis pekerjaansiswa, menyusun program perbaikan, membuat daftar nilai siswa

c. Sebagai pembimbingGuru yang berfungsi sebagai pembimbing dapat memberikan layananbimbingan kepada siswa agar anak mengenali dirinya (pribadinya).

d. Guru sebagai pelatihGuru sebagai pelatih, yaitu memberikan latihan sehingga siswamemiliki kemampuan riil praktis, dan psikomotorik.17

Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional Indonesia Pasal 39 ayat 3 dinyatakan bahwa

pendidik yang mengajar pada satuan pendidikan dasar dan menegah

disebut guru. Sementara itu, tugas guru sebagaimana disebutkan dalam

Pasal 39 ayat 2 adalah merencanakan dan melaksanakan proses

pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan

pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat.

Guru pahlawan tanpa tanda jasa. Buktinya pembimbingan,

pembinaan, keterdidikan tanpa pamrih tetapi mengedepankan Indonesia

totalitas/seutuhnya berlandasakan pancasila. Penegasai ini lebih menjadi

perhatian bagi semua dengan memperhatikan kode etik guru Indonesia.18

Guru setidaknya harus mempunyai kompetensi pedagogik yaitu

kemampuan dalam pengelolaan siswa meliputi: (1) pemahaman wawasan

17 Momon Sudarma. Profesi Guru, h. 135-13618 Rohmat. Manajemen Kepemimpinan Kewirausahaan. ( Yogyakarta: Cipta Media

Aksara 2013), h. 67

Page 41: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

23

atau landasan kependidikan; (2) pemahama terhadap siswa; (3)

pengembangan kurikulum/silabus dan RPP (4) perancangan pembelajaran;

(5) pelaksanaan pembelajaran yang mendidik; (6) evaluasi hasil belajar;

(7) pengembangan siswa mengaktualisasikan berbagai potensi yang

dimilikinya secara keseluruhan.

Kompetensi sosial merupakan kemampuan pendidik sebagai

bagian dari masyarakat untuk: (1) berkomunikasi lesan dan tulisan; (2)

menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional; (3)

secara efektif dengan siswa, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang

tua siswa dan (4) bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.19

Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan bahwa tugas dan fungsi

guru yaitu: kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan

materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang meliputi: konsep,

struktur, dan metode keilmuan yang menaungi dengan materi ajar; materi

ajar yang ada dalam kurikulum Madrasah; hubungan konsep antar mata

pelajaran terkait; penerapan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan

sehari-hari; dan kompetisi secara profesional dalam kontek global.

5. Penilaian Kinerja Guru

Penilaian kinerja guru dapat dilihat pada aspek: “penguasaan

content knowledge, behavioral skill, dan human relation skill”. Menilai

kinerja individu (termasuk guru), yaitu “quality of work, proptness,

initiatif, capabality, and communication”. Berdasarkan pendapat di atas

19 Rifa’i, Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan. Jilid 2 (Jakarta: Murai Kencana,2004), h. 321

Page 42: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

24

kinerja guru dinilai dari penguasaan keilmuan, keterampilan tingkah

laku, kemampuan membina hubungan, kualitas kerja, inisiatif, kapasitas

diri serta kemampuan dalam berkomunikasi.

Aspek-aspek yang dapat dinilai dari kinerja seorang guru dalam

suatu organisasi dikelompokkan menjadi tiga, yaitu kemampuan teknik,

kemampuan konseptual, dan kemampuan hubungan interpersonal.

a. Kemampuan teknik yaitu kemampuan menggunakan pengetahuan,metode, teknik dan peralatan yang dipergunakan untuk melaksanakantugas serta pengalaman dan pelatihan yang telah diperoleh.

b. Kemampuan konseptual yaitu kemampuan untuk memahamikompeksitas organisasi dan penyesuaian bidang dari unit operasional.

c. Kemampuan hubungan interpersonal yaitu kemampuan untuk bekerjasama dengan orang lain, membawa guru melakukan negosiasi. 20

Instrumen sebagai Alat Penilaian Kinerja ata Kemampuan Guru

(APKG) telah dikembangkan oleh Departeman Pendidikan dan

Kebudayaan. Dan disebut sebagai tiga komponen penting bagi seorang

guru dalam proses pembelajaran, yaitu: 1)persiapan pembelajaran, 2)

pelaksanaan pembelajaran, dan 3) hubungan anrar pribadi. 21

Alat ukur bersifat generic esential terdiri tiga macam: 10 lembar

penilaian perencanaan pembelajaran, 2) lembar penilaian kemampuan

pembelajaran, dan 3) lembar penilaian hubungan antar pribadi. 22

Lembar perencanaan pembelajaran dimensinya meliputi: (1)

perencaaan pengorganisasian bahan pembelajaran, (2) perencaan

pengelolaan kegiatan pembelajaran, (3) perendaan pengelolaan kelas, (4)

20Rifa’i, Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan. h. 324.21 B. Harahap, Supervisi Pendidikan yang Dilaksanakan oleh Guru, Kepala Sekolah,

Penilik, dan Pengawas Sekolah (Jakarta: Damai Jaya. 1983), h.32.22 I. Bafadal, Supervisi Pengajaran. Teori dan Aplikasinya dalam Membina Profesional

Guru (Jakarta: Bumi Aksara, 1992), h. 143.

Page 43: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

25

perencaaan penggunaan median dan sumber pembelajaran, (5) perencaan

penilaian prestasi siswa untuk kepentingan pembelajaran. Lembar

penilain kemampuan pembelajaran meliputi dimensi: (a) penggunaan

metode, media, dan bahan latihan , (b) berkomunikasi dengan siswa, (c)

mendemonstrasikan metode pembelajaran, (d) mendorong dan

menggalang keterlibatan siswa dalam pembelajaran, (e)

mendemonstrasikan penguasaan mata pelajaran dan relevansinya, (f)

pengorganisasian waktu, ruang, bahan dan perlengkapan pembelajaran,

dan (g) melaksanakan evaluasi siswa dalam pembelajaran.23

Penilaian kinerja terhadap guru sangat diperlukan. Karena

Penilaian kinerja guru bermanfaat dalam mengetahuai tentang perbaikan

prestasi kerja, adaptasi kompensasi, keputusan penempatan, kebutuhan

latihan dan pengembangan, perencaan dan pengembangan karier,

penyimpangan proses staffing, ketidakakuratan informasional, kesalahan

desai pekerjaan, kesempatan kerja yang adil, dan tantang eksternal.

Agar penilaian kinerja guru mudah dilaksanakan serta manfaat

diperlukan pedoman dalam penilaian kinerja. Pedoman penilaian

terhadap kinerja guru mencangkup:

a. Kemampuan dalam memahami materi bidang studi yang menjaditanggung jawabnya (subject mastery and content knowledge).

b. Keterampilan metodologi yaitu merupakan keterampilan carapenyampaian bahan pelajaran dengan metode pembelajaran yangbervariasi (metodological skill atau technical skill).

c. Kemampuan berinteraksi dengan siswa sehingga tercipta suasanapembelajaran yang kondusif bisa mempelancar pembelajara.

23 B. Harahap, Supervisi Pendidikan yang Dilaksanakan oleh Guru, Kepala Sekolah,Penilik, dan Pengawas Sekolah, h. 36

Page 44: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

26

d. Di samping itu, perlu juga adanya sikap profesional menentukankeberhasilan seorang guru melaksanakan kegiatan pembelajaran.24

Berdasarkan uraian di atas dari dua subjek utama dalam

manajemen sumber daya manusia, yaitu guru dan kepala madrasah.

Kegunaan penilaian kinerja pada umumnya memenuhi dua tujuan.

Meningkatkan kinerja guru dengan cara membantu mereka menyadari dan

menggunakan potensi mereka sepenuhnya dalam menjalankan misi

organisasi, Menyediakan informasi kepada guru dan kepala madrasah yang

akan dipakai dalam keputusan pekerjaan terkait.

B. Kemampuan Supervisi Kepala Madrasah

1. Pengertian Kemampuan Supervisi Kepala Madrasah

Kemampuan supervisi kepala madrasah adalah suatu pelayanan

untuk membimbing, membina, guru mampu meningkatkan kemampuan

dalam menjalankan tugas pembelajaran, sukses tidaknya pembelajaran

salah satunya dipengaruhi oleh kemampuan supervsi kepala Madrasah

dalam mengelola setiap komponen Madrasah (who is behind the school)25

Supervision” dari dua perkataan yaitu “super” yang maksudnya

atas dan “vision” artinya melihat atau mensupervisi. Maka supervisi

diartikan secara bebas melihat atau mensupervisi. Supervisi pendidikan

maksudnya adalah melihat dan mengadakan supervisi terhadap jalannya

proses pendidikan Madrasah.26

24 D.E Orlosky, Educational Administration Today, h. 6525 Ahmad Maulid Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan Jurnal Volume

1, No. 2, Juli-Desember 2016)26 Supardi. Kinerja Guru. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada., 2013), h. 45

Page 45: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

27

Supervisi kepala madrasah adalah segala kegiatan pemberian

pengarahan dan bantuan, dengan cara membimbing secara langsung

terhadap kegiatan-kegiatan guru untuk meningkatkan kemampuan dan

mengurangi kelemahan guru dalam pembelajaran guna mencapai tujuan

pendidikan untuk meningkatkan kemampuan profesional guru.27

Salah satu bentuk pengawasan yang dilaksanakan pada unit kerja

yang berbentuk Unit Pelaksanaan Teknis Madrasah adalah supervisi.28

Yang lebih dikenal dengan supervisi pendidikan atau supervisi

pembelajaran. Perkataan supervisi berasal dari bahasa Inggris

“supervision” dan merupakan panduan dari dua perkataan yaitu “super”

yang maksudnya atas dan “vision” artinya memelihara atau mensupervisi.

Maka supervisi dapat diartikan secara bebas sebagai melihat atau

mensupervisi dari atas. Supervisi pendidikan maksudnya adalah melihat

dan mengadakan supervisi terhadap jalannya pendidikan di Madrasah.

Supervisi kepala madrasah adalah suatu usaha mentimulir,mengkoordinir dan membimbing secara kontinu pertumbuhanguru-guru di Madrasah baik secara individual maupun secarakolektif, agar lebih mengerti dan lebih efektif dalam mewujudkanseluruh fungsi pembelajaran dengan demikian mereka dapatmenstimulir dan membimbing pertumbuhan setiap murit, sehinggadengan demikian mereka mampu dan lebih cakap berpartisipasidalam masyararakat demokrasi modern. 29

Mengingat banyak defisin supervisi pendidikan yang dikemukakan

oleh para ahli, maka supervisi pendidikan dapat didefinisikan yaitu:

27 Supardi. Kinerja Guru, h. 2528 Atmodiwirio, Manajemen Pendidikan Indonesia (Jakarta: Ardadizya, 2000), h. 201.29 Charles Boardman et. al., Democratic Supervision in Secondary School (Combridge,

Massachusets: Houghton Mifflin Company, 1993), h. 5.

Page 46: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

28

a. Supervisi bukan usaha pengarahan pembentuk pribadi guru selarasdengan pola yang dikehendaki oleh supervisor.

b. Dalam kegiatan supervisi pendidikan bukan hanya profesi guru yangbersangkutan, tetepi juga pribadinya.

c. Dalam kegiatan supervisi, supervisor tidak mencari kesalahan guru,tetapi membantu mereka agar dapat memecahkan masalah.30

Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa persepsi

guru tentang kemampuan supervisi adalah persepsi merupakan proses yang

terintegrasi dari individu terhadap stimulus yang diterimanya sehingga

seluruh yang ada dalam diri individu seperti pengalaman, dalam

pendidikan yang bertujuan membantu pengembangan profesional guru

dalam pengenalan mengajar melalui observasi dan analisis data secara

obyektif, teliti, sebagai dasar untuk usaha merngubah perilaku mengajar

guru. Pelayanan untuk membantu, mendorong, membimbing serta

membina guru mampu meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam

menjalankan tugas pembelajaran. Pada posisi demikian pengkajian lebih

mendalam tentang gaya kepemimpinan kepala madrasah.

2. Tujuan dan Fungsi Kemampuan Supervisi Kepala Madrasah

Tujuan supervisi Kepala Madrasah dapat dibagi dalam dua macam,

yaitu tujuan umum tujuan khusus. Tujuan umum dimaksudkan tentang

apakah yang sebenarnya hendak dicapai melalui pelaksanaan supervisi

terhadap guru-guru di Madrasah. Adapun tujuan khusus lebih diarahkan

pada tujuan yang hendak dicapai dalam pembinaan aspek-aspek yang

terlibat dalam proses pembelajaran di Madrasah.

Supervisi pembelajaran secara umum mempunyai bertujuan

didalam pendidikan, tujuan tersebut ialah: diantara komponen sistem

30 Supardi. Kinerja Guru, h. 50

Page 47: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

29

pendidikan yang bersifat human resources, yang selama ini mendapatkan

perhatian lebih banyak adalah tenaga guru.31

Kementerian Pendidikan Nasional, terhadap guru sebenarnya

didasarkan atas suatu anggapan, bahwa ditangan guru mutu pendidikan

bergantung. Kenyataan, tidak berdayanya madrasah bila tidak ada guru.

Guru dipandang sebagai faktor kunci karena yang berinteraksi secara

langsung dengan siswanya dalam proses belajar mengajar di Madrasah.

Guru yang mempunyai tugas mendidik dan mengajar. Sedikit saja

lengah dalam belajar akan ketinggalan dengan perkembangan, termasuk

siswa yang diajar. Oleh karena itu, kemampuan mengajar guru harus

senantiasa ditingkatkan, antara melalui supervisi pembelajaran.32

Tujuan supervisi pembelajaran pembelajaran adalah untuk

meningkatkan kemampuan profesional guru dalam meningkatkan proses

hasil belajar melalui pemberian bantuan yang terutama bercorak layanan

profesional kepada guru. Jika proses belajar meningkat, maka hasil belajar

diharapkan juga meningkat. Dengan demikian, rangkaian usaha supervisi

akan memperlancar pencapaian tujuan kegiatan belajar mengajar.

Menurut pendapat ahli tujuan supervisi adalah terbentuknya

proses belajar mengajar, melalui serangkaian tindakan, bimbingan.

Proses belajar mengajar yang pencapaiannya melalui peningkatan

kemampuan profesional, guru tersebut diharapkan memberikan kontribusi

bagi peningkatan mutu pendidikan.33

31 Ahmad Maulid Manajemen, Kepemimpinan, h. 2432 Ali Imron. Supervisi Pembelajaran Tingkat Satuan Pendidikan, h. 1-233 Ali Imron. Supervisi Pembelajaran Tingkat Satuan Pendidikan, h, 24

Page 48: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

30

Tujuan utama supervisi pembelajaran adalah: (1) membimbing

dan memfasilitasi guru mengembangkan kompetensi profesinya, (2)

memberi motivasi guru menjalankan tugasnya secara efektif (3)

membantu guru mengelola kurikulum dan pembelajaran secara efektif, (4)

membantu guru membina siswa potensinya berkembang secara optimal.34

Memantau dan mengawasi kinerja guru dan tenaga kependidikan

dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing agar

para guru dan tenaga kependidikan tersebut bekerja secara profesional dan

mutu kinerjanya meningkat”. 35 Tujuan supervisi secara khusus kepada

guru adalah “untuk meningkatkan mutu profesionalisme dan kinerja guru

dalam melaksanakan empat kompetensi utama guru secara profesional,

yaitu kompetensi pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian.

Menurut ahli menjelaskan bahwa supervisi kepala madrasah yaitu

meliputi ilmu pengetahuan, ketrampilan, kepribadian, kesejahteraan guru,

pelayanan kepegawaian, dan jenjang karir kepada dewan guru.36 Supervisi

meliputi pembinaan kinerja, kepribadian, dan profesional, sehingga

membawa guru kepada sikap terbuka, terampil, jiwanya menyatu dengan

tugas sebagai pendidik.37

Supervisi kepala madrasah menekankan kepada pertumbuhan

profesionalitas guru dengan inti keahlian teknis serta perlu ditunjang oleh

kepribadian dan sikap profesional. Supervisi kepala madrasah merupakan

34 Abd. Kadim Masaong. Supervisi Pembelajaran dan Pengembangan, h. 6-735 R. Goldamer et. al, Clinical Supervision: Special Methods For The Supervision of

Teacher (3th edn) (Forworth: Harcourt Brace Jovanovich, 1999).36 W. Surachmad, Pengantar Interaksi Belajar Mengajar (Bandung: Tarsito, 1993).37 Supardi. Kinerja Guru, h. 11

Page 49: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

31

proses yang didesain oleh Madrasah untuk memajukan kualitas serta

kuantitas anggota staf yang diperlukan untuk memecahkan masalah, demi

tercapainya tujuan Madrasah. 38

Menurut pendapat ahli kegiatan atau usaha-usaha yang dapat

dilakukan dalam rangka pelaksanaan supervisi yang dilakukan oleh kepala

madrasah adalah:

a. Membangkitkan dan merangsang semangat guru-guru dan pegawaiMadrasah lainnya dalam menjalankan tugasnya masing-masingdengan sebaik-baiknya.

b. Berusaha mengadakan dan melengkapi alat-alat perlengkapantermasuk macam-macam media instruksional yang diperlukan bagikelancaran jalannya proses belajar mengajar yang baik

c. Bersama guru-guru berusaha mengembangkan, mencari danmenggunakan metode-metode baru dalam proses belajar mengajaryang lebih baik

d. Membina kerjasama yang baik dan harmonis antara guru, siswa, danpegawai Madrasah lainnya. 39

Uraian di atas mejelaskan supervisi dilakukan dalam upaya

membantu dan melayani guru, melalui penciptaan lingkungan yang

konduktif bagi peningkatan kualitas pengetahuan, keterampilan,

kedisiplinan, serta pemenuhan kebutuhan dan berusaha untuk selalu

meningkatkan diri dalam rangka meningkatkan kualitas belajar mengajar

sehingga mencapai keberhasilan pendidikan.

Secara lebih gamblang disebutkan dalam Permendiknas Nomor 13

Tahun 2007 tentang Standar Kepala Madrasah yang salah satunya

memiliki fungsi supervisi yang kompetensinya adalah:

38 D.E Orlosky, Educational Administration Today (London: Croo Helm, 1994), h. 53.39 Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 1998), h. 28.

Page 50: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

32

a. Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan

profesionalisme guru

b. Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan

menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat

c. Menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka

peningkatan profesionalisme guru.40

Berdasarkan uiraian di atas dapat dijelaskan bahwa tujuan dan

fungsi Kepala Madrasah adalah melalui pelaksanaan supervisi terhadap

guru-guru di Madrasah, pembinaan aspek-aspek yang terlibat dalam proses

pembelajaran di Madrasah, supervisi menekankan kepada pertumbuhan

profesional dengan inti keahlian teknis serta perlu ditunjang oleh

kepribadian dan sikap profesional. Memberikan layanan bantuan kepada

guru. Maka tujuan supervisi secara umum adalah memberikan layanan

dan bantuan untuk mengembangkan situasi belajar mengajar yang

dilakukan guru di kelas untuk meningkatkan kualitas mengajar guru di

kelas, dan pada gilirannya untuk meningkatkan kualitas belajar siswa dan

membantu guru membina siswa agar potensinya berkembang.

3. Pelaksanaan Kemampuan Supervisi Kepala Madrasah

Pelaksanaan kepala Madrasah sebagai supervisor harus mampu

mengadakan pengendalian terhadap guru dengan tujuan meningkatkan

kemampuan profesi guru dasn kualitas proses pembelajaran agar

berlangsung secara efektif dan efesien. Peranan yang sangat penting dalam

40 Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007

Page 51: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

33

mengelola ddan memajukan Madrasah. Supervisi juga penting dijalankan

oleh kepala Madrasah karena dapat memberikan bantuan kepada guru.

Teknik supervisi ada beberapa macam, yaitu (1) observasi kelas (2)

percakapan individu/kelompok, (3) saling berkunjung, (4) diskusi, (5)

rapat guru, (6) kunjungan studi”.41 Sahertian membedakan teknik supervisi

menjadi dua yaitu teknik supervisi yang bersifat individual dan kelompok.

Teknik supervisi yang bersifat individual ada tiga jenis yaitu: (1)

kunjungan kelas, (2) observasi, (3) percakapan pribadi. Sedangkan teknik

yang bersifat kelompok antara lain: rapat guru, diskusi kelompok, loka

karya, seminar, simposium, dan sebagainya. 42

Tugas dan tanggung jawab kepada Madrasah dalam pelaksanaan

supervisi meliputi: (1) memahami arti, tujuan dan teknik supervisi, (2)

menyusun progam supervisi, (3) melaksanakan supervisi, (4)

memanfaatkan hasil supervisi, dan (5) umpan balik hasil supervisi.

Untuk dapat menjalankan supervisi dengan sukses kepalaMadrasah dituntut memeliki berbagai persyaratan baik yangberhubungan dengan sifat-sifat pribadi sebagai seorang supervisordan pemimpin maupun keterampilan sebagai seorang supervisorpendidikan yang baik pula. Di antara persyaratan pribadi supervisoradalah: (1) sehat jasmani dan rohani, (2) berkemampuan, (5)mempunyai kegairahan kerja, (4) bersifat ramah, (5) jujur,(6)menguasai teknik-teknik supervisi, (7) tegas, (8) cerdas, (9)terampil dsalam mengajar, dan (10) percaya pada diri sendiri.43

41 L. Soewadji, Kepala Sekolah dan Tanggung Jawabnya (Yogyakarta: Kanisius, 1997),h. 42.

42 Piet A. Sahertian, Prinsip dan Teknik Supervisi Pendidikan (Surabaya: Usaha Nasional,1982), h. 53.

43 Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi, h. 50

Page 52: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

34

Supervisor harus memenuhi kompetensi umum maupun

kompetensi khusus pada kepala madrasah atau pengawas madrasah.

Kompetensi umum meliputi:

(1) bertindak demokratis, bersifat transparan, menghormati oranglain, maupun berkomunikasi dengan baik dan menjalin kerja samadengan berbagai pihak terkait; (2) memiliki kepribadian yangmenarik dan simpatik serta mudah bergaul; (3) bersifat ilimiahdalam segala hal serta memiliki prinsip mau terus belajar; (4)memiliki dedikasi tinggi sertalayak pada tugas dan jabatannya; (5)menghindarkan diri dari sifat tercela; (6) Guru dan seluruh tenagapendidikan sebagai mitra kerja, bukan sebagai bawahan.44

Adapun kemampuan khusus seorang supervisor diantaran adalah

sebagai berikut : (1) memiliki pengetahuan tentang menejemen pendidikan

secara umum dan menejemen pendidikan secara umum dan menejemen

personel, menejemen bahan mata pelajaran dan menejemen operasional;

(2) memiliki pengetahuan supervisi pendidikan, yang meliputi tujuan

teknik, langkah dan prinsip dasar suprervisi pendidikan; (3) mengusai

substansi bahan mata pelajaran, supervisi pendidikan, yang meliputi

kurikulum, proses pembelajaran, evaluasi dan lain-lain;

(4) menguasai substansi bahan mata pelajaran supervisi teknik

manajemen, antara lain: administrasi Madrasah, administrasi kepegawaian,

administrasi kurikulum, pengelolaan perpustakaan; (5) memiliki

kemampuan berkomunikasi, pembina dan memberi contoh tentang

pelaksanaan pembelajaran yanng baik; (6) memiliki kemampuan mediator

antara guru denga guru, dll; (7) memiliki kemampua npembimbing guru

dan ddalam hal perolehan angka kredit dan membuat karya ilmiah; (8)

44 Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, h. 35

Page 53: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

35

bekerja sesuai dengan rencana dan tujuan yang telah ditetapkan (9) harus

memiliki kepatuhan terhadap peraturan UUD yang berlaku dan harus

menjunjung tinggi kode etik jabatan.

Lain dari itu juga di samping harus memenuhi persyaratan dan

kompetensi supervisor dalam hal ini kepala Madrasah, memiliki tanggung

jawab sebagai berikut:

a. Mengorganisasikan dan membina guru, yang mencakup: (a)memotivasi dan meningkatkan semangat kerja; (b) menegakkandisiplin dengan sanksi-sanksinya; (c) memberi konsultasi, memimpindiskusi, dan membantu pemecahan masalah; (d) memberi contohperilaku seperti di tuntut dalam supervisinya; (e) ikut mengusahakaninsentif guru-guru; (f) mengembangkan profesi guru lewat belajarkelompok, penataran, dan belajar lebih lanjut; (g) mengusahakanperpustakaan untuk guru-guru; (h) memberi kesempatan kepada guru-guru mengarang bahan pembelajaran sendiri buku tambahan.

b. Mempertahankan dan mengembangkan kurikulum yang berlaku, yangmencakup: (a) menciptakan dan mempertahankan keadaan dan iklimpembelajaran yang sesuai, (b) memberi pengarahan kepada guru-gurutentang cara mengelola kelas, (c) mengoordinasi guru, (d) memberikanpengetahuan pendidikan yang baru, (e) mengembangkan programpembelajaran yang sesuai, (f) mengembangkan bahan mata pelajaranpelajaran bersama guru (g) mengembangkan model pembelajaranbersama guru (h) mengembangkan alat-alat bantu pembelajaranbersama guru-guru, (i) memberi contoh model pembelajaran.

c. Meningkatkan pelaksanaan aktivitas penunjang kurikulum, yangmencakup: (a) melakukan penelitian pendidikan bersama guru-gurudan kepala Madrasah; (b) mengadakan hubungan dengan masyarakatbersama guru-guru dan kepala Madrasah. 45

Pada penelitian ini kepala Madrasah melakukan supervisi atau

bisa disebut dengan supervisi kunjungan kelas kepada guru. Supervisi

kunjungan kelas adalah salah satu teknik supervisi yang ditujukan

45 Made Pidarta, Pemikiran Tentang Supervisi Pendidikan (Jakarta: PT Bumi Aksara,1999), h. 26

Page 54: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

36

langsung pada guru untuk perbaikan cara-cara mengajar, menggunakan

alat peraga, kerjasama siswa dalam kelas dan lain-lainnya. 46

Kunjungan kelas yang diutamakan adalah mempelajari sifat dan

kualitas cara belajar anak dan bagaimana guru membimbing siswanya.

Karena sifatnya mempelajari dan mengadakan peninjauan kelas, maka

sering disebut observasi kelas. Supervisi kunjungan kelas pada

hakekatnya adalah observasi dikelas dengan tujuan untuk menemukan

kelemahan dan kelebihan guru mengajar sehingga dapat ditemukan

permasalahan yang dijumpai guru untuk selanjutnya dibantu

pemecahannya oleh supervisor. Supervisi kunjungan kelas berfungsi

untuk memajukan cara mengajar dan cara belajar yang baru. 47

Supervisi kunjungan kelas juga berfungsi untuk membantu

pertumbuhan profesional baik bagi guru maupun supervisor karena

memberi kesempatan untuk meneliti prinsip dan pada proses belajar

mengajar. Jenis supervisi kunjungan kelas dibagi menjadi tiga yaitu:

a. Kunjungan Dengan Tanpa Memberitahu

Jenis supervisi ini ada segi positifnya dan ada segi negatifnya.

Segi positifnya yaitu supervisor dapat mengetahui keadaan yang

sesungguhnya, sehingga ia dapat menentukan sumbangan apakah yang

diperlukan oleh guru tersebut. Suasana yang wajar ini juga akan

berpengaruh terhadap suasana belajar anak secara wajar. Kemudian

supervisor dapat melihat sebenarnya tanpa dibuat-buat.48

46 Rohmadi, Supervisi Kunjungan Kelas (Yogyakarta: Kanisius, 1990), h. 81.47 Sahertian, Prinsip dan Teknik Supervisi Pendidikan (Surabaya:Nasional, 1992), h.4548 Made Pidarta, Pemikiran Tentang Supervisi Pendidikan, h. 67

Page 55: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

37

Sedangkan kelemahannya adalah guru menjadi gugup, karena

tiba-tiba didatangi, tentu timbul prasangka bahwa ia dinilai dan pasti

hasilnya tidak memuaskan. Ada sebagian guru yang tidak senang, bila

tiba-tiba dikunjungi tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

b. Kunjungan dengan Cara Memberitahu Terlebih Dahulu

(Anannounced Visitation)

Jenis supervisi kunjungan kelas dengan diberitahukan lebih

dahulu ini juga ada segi positif dan negatifnya. Segi positifnya adalah

ada pembagian waktu merata bagi pelaksanaan supervisi terhadap

semua guru yang memerlukannya. Dengan demikian akan tercapai

efisiensi kerja dan meningkatkan proses belajar mengajar. Sedangkan

segi negatifnya adalah ada kemungkinan pengurangan kesempatan

bagi guru-guru yang lebih banyak membutuhkan supervisi.49

Keterbatasan waktu yang ditentukan itu menekan guru yang

bersangkutan karena harus menuggu giliran berikutnya. Kecuali itu

bagi supervisor kunjungan yang direncanakan ini sangat tepat dan ia

punya konsep pengembangan yang kontinyu dan terencana. Para guru

dapat mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya karena ia sadar

bahwa kunjungan itu akan membantu apa yang diharakan guru.

Kelemahannya adalah guru dengan sengaja mempersiapkan

diri, sehingga ada kemungkinan timbul hal-hal yang dibuat-buat dan

kemungkinan berlebihan, sehingga gambaran yang diperoleh

supervisor bukan merupakan hasil yang murni.

49 Sahertian, Prinsip dan Teknik Supervisi Pendidikan, h. 51

Page 56: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

38

c. Kunjungan Atas Undangan Guru (Visit UponInvitation)

Pada jenis supervisi ini guru dengan sengaja mengundang

kepala Madrasah untuk mengunjungi kelasnya. Jarang sekali terjadi

ada seorang guru yang menginginkan kepala Madrasahnya melihat/

memperhatikan suasana pada waktu guru tersebut mengajar. Karena

itu jenis supervisi ini lebih baik, karena guru secara sadar berupaya

dan termotivasi untuk mempersiapkan diri dan membuka diri untuk

memperoleh balikan dan pengalaman baru dalam hal perjumpaannya

dengan kepala Madrasah.50

Ada sifat keterbukaan dari guru dan guru memiliki otonomi

dalam jabatannya, aktualisasi kemampuannya terwujud sehingga guru

selalu belajar untuk mengembangkan dirinya. Sikap dan dorongan

untuk mengembangkan diri ini merupakan alat untuk mencapai

proporsional, karena dipersiapkan jauh sebelumnya.

Kelebihan dari jenis supervisi ini adalah supervisor akan lebih

pengalaman dalam berdialog dengan guru, sedangkan guru akan lebih

mudah untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuannya, karena

motivasi untuk belajar dari pengalaman dan bimbingan dari supervisi

sudah begitu tinggi, maka supervisi dirasakan sebagai kebutuhan

mutlak dari seorang guru yang profesional.51

50 Rohmadi, Supervisi Kunjungan Kelas, h.5651 Made Pidarta, Pemikiran Tentang Supervisi Pendidikan, h. 71

Page 57: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

39

Kelemahannya adalah kemungkinan timbul sikap manipulasi,

yaitu dengan dibuat-buat untuk menonjolkan diri. Sewaktu-waktu bisa

tidak berbuat seperti itu.

Tujuan supervisi kunjungan kelas terlebih dahulu harus

dirumuslan secara jelas. Rancangan yang berkaitan dengan kegiatan

supervisi kunjungan kelas harus sudah disusun lebih dahulu oleh

kepala madrasah terutama menyangkut situasi belajar mengajar.52

Supervisi kegiatan guru yang paling utama dinilai adalah guru

mengajar di kelas karena pada saat kegiatan proses belajar mengajar

terjadi kegiatan interaksi aktif antara guru dengan siswa dan

sebaliknya antara siswa dengan siswa. Karena itu akan lebih baik bila

kepala Madrasah melakukan supervisi kunjungan kelas yang

sebelumnya telah diprogramkan secara baik, yaitu minimal tiga kali

dalam satu tahun dari berbagai jenis supervisi kunjungan kelas.

Disamping itu guru jauh-jauh sebelumnya sudah tahu akan ada

supervisi kunjungan kelas, lewat pemberitahuan secara tertulis (surat

tugas) maupun lewat lisan dari kepala Madrasah, sehingga guru sadar

bahwa pelaksanaan supervisi kunjungan kelas oleh kepala Madrasah

bertujuan tidak mencari kesalahan guru, akan tetapi memberi layanan

dan bantuan kepada guru agar proses belajar mengajar berjalan baik.

4. Macam-macam Kemampuan Supervisi Kepala Madrasah

Diketahui bahwa macam/jenis supervisi kepala madrasah ada

beberapa macam di antaranya adalah:

52 Piet A. Sahertian, Prinsip dan Teknik Supervisi, h. 62

Page 58: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

40

a. Supervisi Umum atau Supervisi Pengajaran

Supervisi umum yaitu supervisi yang dilakukan terhadap

kegiatan atau pekerjaan yang secara tidak langsung berhubungan

dengan usaha perbaikan pengajaran, seperti kegiatan pengelolaan

bangunan, manajemen keuangan dan perlengkapan madrasah atau

kantor pendidikan.

Sedangkan supervisi pengajaran adalah kegiatan kepengawasan

yang ditujukan untuk memperbaiki kondisi baik personil dan materiil

yang memugkinkan terciptanya situasi belajar mengajar yang lebih

baik demi tercapainya tujuan pendidikan.53

b. Supervisi Klinis

Supervisi klinis sebagai supervisi yang difokuskan pada

perbaikan pengajaran dengan melalui siklus yang sistematis dari tahap

perencanaan, pengamatan, dan menganalisis intelektual yang intensif

terhadap penampilan mengajar sebenarnya dengan tujuan untuk

mengadakan modifikasi yang optimal.54

Supervisi klinis adalah supervisi yang fokus pada pembelajaran

melalui siklus yang sistematis mulai dari tahap perencanaan,

pengamatan dan analisis yang intensif terhadap pembelajaranya

dengan tujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran.55

53Adnan Hero. Jenis-jenis Supervisi Pendidikan. (http://educationforyourinfo.blogspot.com/2012/03/.html), 2012, h. 12

54 Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, h. 9055 Kholik, Supervisi Pendidikan Kontekstual, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), h. 3

Page 59: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

41

Supervisi klinis adalah bentuk supervisi yang difokuskan pada

peningkatan mengajar dengan melalui siklus yang sistematik, dalam

perencanaan, analisis yang intensif tentang penampilan mengajar yang

nyata, serta bertujuan mengadakan perubahan yang rasional.56

Supervisi klinis memfokuskan aktivitasnya kepada Pelaksanaan

RPP ini dalam PBM sebagai pedoman, acuan, arah, monitoring,

diskripsi, langkah kegiatan pembelajaran, pencapaian tujuan, dan

evaluasi pelaksanaan RPP pada setiap pertemuan kelas belajar.

kompleksitas berbagai peluang terjadinya hambatan, maka diantisipasi

secara cermat untuk mendapatkan hasil belajar yang diharapkan.

c. Pengertian Supervisi Akademik

Istilah supervisi berasal dari bahasa latin “supervideo” yang

artinya mengawasi (oversee), atau menilai kinerja bawahan.

Berkaitan dengan supervisi, dijelaskan bahwa dalam pelaksanaannya

sering digunakan secara bergantian dengan istilah pengawasan,

pemeriksaan dan inspeksi. Pengawasan dapat diartikan sebagai proses

untuk menjamin bahwa tujuan-tujuan organisasi dan manajemen

tercapai.

Pengawasan diartikan kegiatan untuk melakukan pengamatan

agar pekerjaan dilakukan sesuai dengan ketentuan. Pemeriksaan

dimaksudkan untuk melihat suatu kegiatan yang dilaksanakan telah

56 A. Piet Sahertian, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam RangkaPengembangan Sumber Daya Manusia. (Jakarta: Reneka Cipta, 2008), h. 36

Page 60: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

42

mencapai tujuan. Sedangkan inspeksi dimaksudkan untuk mengetahui

kekurangan atau kesalahan dalam suatu pekerjaan.57

Sedangkan supervisor spesial menangani hal-hal yang

berkaitan dengan perbaikan proses belajar mengajar yang meliputi;

menyeleksi materi, pengembangan materi pengembangan alat dan

media pembelajaran, perencanaan program pelaksanaannya, menilai

program pelaksanaannya dan lain sebagainya. Seperti halnya

supervisor umum, supervisor berkewajiban meningkatkan motivasi

guru dalam bekerja.58

Supervisi akademik adalah supervisi yang menitik beratkan

pengamatan pada masalah akademik, yaitu yang langsung berada

dalam lingkup pembelajaran yang dilakukan oleh guru untuk

membantu siswa ketika sedang dalam proses belajar.59

Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu

guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses

pembelajaran demi pencapaian tujuan pembelajaran. Dan dapat

dijelaskan menjelaskan bahwa supervisi akademik merupakan upaya

membantu guru-guru mengembangkan kemampuannya mencapai

tujuan pembelajaran.60

57Wahyudi, Kepemimpinan Kepala Kekolah dalam Organisasi Pembelajaran,(Bandung: Alfabeta, 2009), h. 97

58 Made Pidarta, Pemikiran tentang Supervisi Pendidikan, (Jakarta: BumiAksara,1997),h. 84

59 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Supervisi. (Jakarta: Reneka Cipta, 2004), h. 560 Jamal Ma’mur Asmani, Tips Efektif Supervisi Pendidikan Sekolah. (Jogjakarta:

DIVA Press, 2012), h. 92

Page 61: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

43

Supervisi atau pengembangan untuk menemukan solusi, atau

berbagai alternative pengembangan dalam kemampuan professional,

dan komitmen guru, kepala sekolah, dan kinerja sekolah dalam rangka

peningkatan mutu, relevansi, efisiensi dan akuntabilitas pendidikan.61

Supervisi akademik adalah apa yang dilakukan petugas sekolah

terhadap stafnya untuk memelihara atau mengubah pelaksanaan

kegiatan disekolah yang langsung berpengaruh terhadap proses

mengajar guru dalam usaha meningkatkan hasil belajar siswa.62

Kesimpulan bahwa supervisi akademik merupakan kegiatan

bimbingan terhadap guru dalam memperbaiki, Mengembangkan

atau meningkatkan situasi pembelajaran. Pelaksanaannya supervisi,

hendaknya supervisor tidak mencari-cari kesalahan yang diperbuat

oleh guru tetapi membimbing para guru-guru dan bersama-sama

membicarakan permasalahan yang dihadapi guru dalam kegiatan

pembelajaran. Guru dijadikan sebagai partner kerja, mereka akan

merasa lebih dihargai dan lebih semangat untuk bekerja,

pelaksanaan kegiatan disekolah yang langsung berpengaruh terhadap

proses mengajar guru dalam usaha meningkatkan hasil belajar siswa.

C. Persepsi Guru Tentang Gaya Kepemimpinan Kepala Madrasah

1. Pengertian Persepi Guru tentang Gaya Kepemimpinan Kepala Madrasah

61 Saiful Sagala, Supervisi Pembelajaran dalam Profesi Pendidikan, (Bandung:Alfabata, 2010), h. 157

62 Sahertian, Alaeida Ida, Supervisi Pendidikan dalam Rangka Program InserviceEducation. (Jakarta: Reneka Cipta, 1995), h. 56

Page 62: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

44

Persepsi adalah proses kognitif yang dipergunakan oleh individu

untuk menafsirkan dan memahami dunia sekitarnya, yaitu objek. Persepsi

merupakan proses pemberian arti terhadap lingkungan oleh individu. Oleh

karena itu, setiap individu memberikan arti kepada stimulus secara

berbeda meskipun objeknya sama.63

Objek persepsi yang berwujud benda disebut

persepsi benda (things perception) atau non-social perception,

sedangkan apabila objek persepsi berwujud manusia atau

orang disebut social perception. maksud persepsi yang

menggunakan diri sendiri sebagai objek persepsi (self-

perception).64

Pemimpin memiliki orang yang dipimpin. Pemimpin diartikan pula

sebagai orang yang mempunyai wewenang dalam pengambilan keputusan

suatu organisasi. Pemimpin juga dapat diartikan sebagai orang yang

memiliki kemampuan mempengaruhi orang lain untuk melaksanakan

tugas tertentu yang menjadi harapan dan tujuan sang pemimpin.65

The leadership capacities of other leaders in their respectiveschools. Participants were purposefully selected researchers in twostates of the United States, one on the east coast and one on thewest coast, who engaged their professional networks of currentand former educational leaders to obtain recommendations of highschool principals known for developing the leadership capacitiesof formal and informal leaders in their schools..66

63 Gibson, C.B.. Journal of Organizational Behavior, (New York: McGraw Hill, 2001),No. 34

64 Sukmana, Dasar-dasar Psikologi Lingkungan. (Malang: Bayu Media dan UMM Press,2003), h. 55

65 Hikmat. Manajemen Pendidikan. (Bandung: Pustaka Setia. 2011), h. 24766 Journals. International Journal of Education Policy and Leadership Vol 12, No 1

(2017)

Page 63: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

45

Kepemimpinan adalah proses pemberi inspirasi kepada semua

karyawan agar bekerja sebaik-baiknya untuk mencapai hasil yang

diharapkan kepemimpinan adalah cara mengajak karyawan agar bertindak

secara benar. Adapun kepemimpinan dapat didefinisikan yaitu:

a. Kepemimpinan adalah “perilaku seorang individu yang memimpinaktivitas suatu kelompok kesuatu tujuan yang ingin dicapai bersama.

b. Kepemimpinan adalah “pengaruh antara pribadi yang dijalankandalam situasi tertentu, diarahkan melalui prospek komunikasi, kearah.

c. Kepemimpinan adalah “pembentukan awal serta pemeliharaanstruktur dalam harapan dan interaksi”.

d. Kepemimpinan adalah “peningkatan pengarah sedikit dan beradadiatas kepatuhan mekanis terhadap pengarahan rutin organisasi’’.

e. Kepemimpinan adalah “proses mempengaruhi aktifitas-aktifitassebuah kelompok yang diorganisir kearah pencapaian tujuan.67

Kepemimpinan kepala madrasah memberikan motivasi kerja bagi

peningkatan produktivitas kerja guru dan hasil belajar. Kepemimpinan

kepala madrasah harus benar-benar dapat dipertanggungjawabkan, karena

tanggung jawab kepala madrasah sangat penting dan menentukan tinggi

rendahnya hasil belajar para siswa, juga produktivitas dan semangat kerja

guru tergantung kepala madrasah.

Kepala madrasah mampu menciptakan kegairahan kerja dan kepala

madrasah mampu mendorong bawahannya untuk bekerja sesuai dengan

kebijaksanaan dan program yang telah digariskan sehingga

produktivitas kerja guru tinggi, hasil belajar siswa meningkat.68

Seorang pemimpin yang memiliki kharisma dan beriman selalu

menyadari dan mensyukuri dalam kepribadiannya sebagai pemberian

67 Hartani A.L. Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta: LaksBang Pressindo, 2011) h. 3068 Wahjosumidjo. Kepemimpinan Kepala Madrasah Sekolah: Tinjauan Teoritik dan

Permasalahannya, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada , 2010), h. 93

Page 64: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

46

Allah SWT. Allah berfirman dalam surat Al-An’am ayat 165 yang

memberitakan sebagai berikut:

فق ك ضضض ض ورفضضع ب أ خلئف ذي جعلك ل وقوهضضو مق عق رق ٱلق مق ٱريع ك سضض إن رب في مضضا ءاتىك لضضوك ي درج ل مق إن ربك سريعب مق بق ت ليبلوكم في ما ءاتىكم إن ربك سريع عقض ليبلوكم في ما ءاتىكم إن ربك سريع

حي ه لغفو ر م عقاب وإن ر رحيم ١٦٥ٱلقۥ لغفور رحيم Artinya: Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di

bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain)

beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya

kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya dan

sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.69

Berdasarkan ayat di atas Allah SWT telah menjadikan manusia

pemimpin-pemimpin di bumi untuk mengatur kehidupan rakyatnya dan

Dia pula yang meninggikan derajat sebagian mereka dengan sebagian yang

lain. Allah juga telah menjadikan manusia pemakmur bumi dari generasi

ke generasi. Manusia dijadian pemimpin oleh Allah di bumi ini untuk

mengatur dengan sebaik-baiknya apa yang telah dikaruniakan kepada

manusia, agar manusia bisa hidup makmur menjaga dari satu generasi ke

generasi berikutnya untuk selalu taat kepada Allah SWT.

Pemimpin adalah orang yang memiliki kedudukan utama dalam

menjalankan roda organisasi atau kelompoknya. Misalnya, Suami adalah

pemimpin dalam keluarga, maka suami adalah pemimpin bagi istri dan

anak-anaknya.70

69 Depag. RI, Al-Qur’an dan Terjemah, (Bandung: Diponegoro, 2007), h. 8970 Wahjosumidjo. Kepemimpinan Kepala Madrasah Sekolah, h. 89

Page 65: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

47

Uraian di atas, bahwa persepsi tentang gaya kepemimpinan kepala

madrasah adalah proses pemberian arti terhadap lingkungan oleh individu.

Secara berbeda mempunyai kemampuan yang dimiliki oleh kepala

madrasah untuk memberikan pengaruh kepada orang lain melalui interaksi

individu dan kelompok sebagai wujud kerja sama dalam organisasi

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.

2. Tujuan dan Fungsi Gaya Kepemimpinan Kepala Madrasah

Dapat dipahami bahwa kepemimpinan kepala madrasah

mempunyai tujuan dan fungsinya sebagai kepala madrasah adalah:

a. Tujuan Kepemimpinan Kepala Madrasah

Tujuan kepemimpinan kepala madrasah setidaknya mengambil

langkah-langkah dalam menciptakan suasana emosional yang sehat

bagi madrasah, sehingga situasi madrasah tercipta perasaan

kekeluargaan yang akrab dan bahagia yang memberi dorongan kerja

penuh semangat dan gairah.71

Di dalam al-qur’an telah disebutkan bahwa manusia menempati

posisi yang sangat istimewa di alam raya ini yaitu manusia sebagai

wakil Tuhan di bumi sebagaimana dinyatakan dalam Q.S. Al-Baqarah

ayat 30 sebagai berikut:

ض أ ي جاع في ضضضة إن ملئك ك ل قضضضال رب رقوإ ٱلق ل رحيم لق ذقفك د فيهضضا وي سضض عل فيهضضا من ي سقخليف قالوا أت فق جق ة قالوا أتجعل فيها من يفسد فيها ويسفكي قضضال إن دك ونقدس ل ح بح ن نسب ك قالوا أتجعل فيها من يفسد فيها ويسفكلدماء ون مق حق ٱ

لمون عقألم ما لا ت ٣٠عق

71 Dirawat, Dkk, Pengatar Kepemimpinan Pendidikan, (Surabaya Railza, 1998), h. 91

Page 66: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

48

Artinya: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada paraMalaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorangkhalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkauhendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akanmembuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahalkami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau danmensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Akumengetahui apa yang tidak kamu ketahui.72

Kepemimpinan adalah kemampuan seorang pemimpin untuk

mempengaruhi dan menggerakkan orang lain untuk bekerja sama

mencapai suatu tujuan kelompok. Sebagaimana Q.S An Nissa yaitu:

ول سضض لر ه وأطيعضضوا لل ذين ءامنوا أطيعوا ل ها ٱيأي ٱ ٱ في شضض فضضردوه ت ضضز فضضإن تن ر منك

أ يقء ليبلوكم في ما ءاتىكم إن ربك سريعوأولي مق عق مق قالوا أتجعل فيها من يفسد فيها ويسفك مق ٱلق

م ي ه و لل ضضضون ب من ت ول إن كنت سضضض لر ه و لل وقإلى ٱلق ٱلله وٱليوم ؤق مق ٱ ٱ sويلا أقأخ ذلك خ وأسن ت حق يقر رحيم ر ذلك خير وأحسن تأويلا ٥٩ٱلق

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dantaatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudianjika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, makakembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul(sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah danhari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) danlebih baik akibatnya. (Q.S An Nissa Ayat 59)73

Ayat di atas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah

sebuah tindakan yang dilakukan oleh individu atau kelompok untuk

mengkoordinasi dan memberi arah kepada individu atau kelompok lain

yang tergabung dalam wadah tertentu untuk bekerja sama dalam

mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan, sehingga dapat

terpenuhinya dengan baik kepentingan pribadi, anggota kelompok

maupun kepentingan bersama.

72 Depag. RI, Al-Qur’an dan Terjemah, (Bandung: Diponegoro, 2007), h. 673 Depag. RI, Al-Qur’an dan Terjemah, h. 45

Page 67: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

49

b. Fungsi Kepemimpinnan Kepala Madrasah

Fungsi kepemimpinan dalam pendidikan adalah

memberdayakan para guru dan memberikan meraka wewenang yang

luas untuk meningkatkan pembelajaran para siswa. Kepemimpinan

di Madrasah bergantung pada pemberdayaan guru yang terlibat dalam

proses belajar mengajar. Para guru diberi wewenang untuk

mengambil keputusan, sehingga mereka memiliki tanggung jawab

yang besar.74

Fungsi kepemimpinan adalah sebagai bagian dari tugas utama

yang harus dilaksanakan, yaitu membantu terciptanya suasana

persaudaraan, dan kerjasama dengan penuh rasa kebebasan, membantu

kelompok untuk mengorganisasikan diri yaitu ikut memberikan

stimulus dan bantuan kepada kelompok dalam menetapkan tujuan.75

Secara operasional, fungsi kepemimpinan dapat dibedakan atas

lima fungsi pokok kepemimpinan yaitu; 1) fungsi pengambilan

keputusan, 2) fungsi instruktif, 3) fungsi konsultatif, 4) fungsi

partisipatif, 5) fungsi delegatif, 6) fungsi pengendalian.76

Fungsi pemimpin adalah menjalankan kepemimpinannya

dengan baik dan benar. Ada empat fungsi kepemimpinan. Seorang

kepala madrasah harus memiliki empat fungsi kepemimpinan ini.

1) Fungsi Perintis (Pathfinding)

74 Edward Sallis, Total Quality Management . (Jogjakarta: IRCiSoD, 2012), h. 17475 Ardi, Manajemen Kepemimpinan Modern, (Bandung: Rosdakarya, 2000), h. 34 76 Hamdan Dimyati, Model Kepemimpinan dan Sistem Pengambilan Keputusan.

(Bandung: Pustaka Setia, 2014), h. 42-43

Page 68: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

50

Fungsi ini mengungkapkan bagaimana upaya seorang kepala

madrasah memahami dan memenuhi kebutuhan utama para

stakeholder-nya, misi, dan nilai-nilai yang dianutnya serta

berkaitan dengan visi, yaitu pendidikan seperti yang diinginkan

dan bagaimana agar bisa sampai kesana.

2) Fungsi Penyelaras (Aligning)

Fungsi penyelaras atau Aligning berkaitan dengan kepala

madrasah menyelaraskan keseluruhan sistem dalam organisasi agar

mampu bekerja dan saling bekerjasama. Seorang kepala madrasah

harus memahami sistem. Kemudian menyelaraskan bagian agar

sesuai dengan strategi untuk mencapai visi yang telah digariskan.

3) Fungsi Pemberdayaan (Empowering)

Fungsi ini berhubungan dengan upaya seorang kepala

madrasah untuk menumbuhkan lingkungan madrasah yang

kondusif dan nyaman agar setiap orang dalam organisasi mampu

melakukan yang terbaik dan mempunyai komitmen yang kuat.77

Seorang kepala madrasah harus memahami sifat pekerjaan

dan tugas yang diembannya, Ia juga harus mengerti dan

mendelegasikan seberapa besar tanggung jawab dan otoritas yang

harus dimiliki oleh setiap bawahan yang dipimpinnya.

4) Fungsi Panutan (Modeling)

77 Imron Fauzi, Manajemen Pendidikan ala Rasullah, (Jogjakarta: AR-Ruzz Media,2012)h. 234-235

Page 69: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

51

Fungsi ini mengungkapkan bagaimana agar kepala

madrasah dapat menjadi panutan bagi para guru, karyawan dan

siswa secara umumnya. Bagaimana seorang kepala madrasah

bertanggung jawab atas tutur kata, sikap, perilaku, dan keputusan-

keputusan yang telah diambilnya.78

Berdasarkan uraian di atas bahwa fungsi kepemimpinan dalam

sebuah organisasi adalah sebagai pengambil keputusan dan pengambil

kebijakan baik secara individual maupun secara tim dalam mengatasi

berbagai masalah. Pemimpin juga berwewenang memberikan perintah

kepada bawahannya dalam rangka menjalankan tugasnya sesuai dengan

aturan yang ada. Dengan pertimbangan kebijakan, pemimpin dalam

mengambil keputusan berkonsultasi terlebih dahulu dengan

bawahannya, sikap pemimpin yang saling menghargai antara atasan

dengan bawahan dan memberikan kesempatan kepada bawahannya

untuk ikut berpartisipasi terhadap kebijakan dan keputusan bersama.

3. Pelaksanaan Gaya Kepemimpinan Kepala Madrasah

Salah satu perubahan yang mendasar dalam organisasi pendidikan

adalah manajemen yang sentralistis diganti dengan sistem manajemen

desentralistis melalui UU No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.

Hal ini menuntut perubahan berbagai komponen dalam organisasi

kepemimpinan. Artinya, situasi yang tidak menentu, penuh dengan

perubahan dan ketidakpastian diperlukan keahlian manajerial yang baik.

78 Imron Fauzi, Manajemen Pendidikan ala Rasulullah, , h. 233

Page 70: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

52

Keahlian manajerial dengan kepemimpinan merupakan duaperan yang berbeda. Seorang manajer yang baik adalah seseorangyang mampu menangani kompleksitas organisasi, dia adalah ahliperencanaan strategik dan operasional yang jujur, mampumengorganisasikan aktivitas organisasi secara terkoordinasi, danmampu mengevaluasi secara releable dan valid. Sedangkanseorang pemimpin yang efektif mampu membangun motivasi staf,menentukan arah, menangani perubahan secara benar.79

Kepemimpinan berfungsi sebagai tindakan yang dilakukan kepala

madrasah menggerakkan guru agar mau berbuat untuk mewujudkan kerja

yang dirumuskan. Kepala madrasah dalam menjalankan tugas sehari-hari

tidak terlepas gaya kepemimpinan diterapkan oleh kepemimpinannya.80

Gaya kepemimpinan adalah pola-pola perilaku konsisten sepertiyang dipersepsikan orang. Pola-pola itu timbul pada diri orangpada waktu mereka mulai memberikan tanggapan dengan carayang sama dalam kondisi yang serupa. Gaya kepemimpinan,hubungannya dengan perilaku pemimpin, yang biasanya dilakukanterhadap bawahan atau pengikutnya, yakni: perilaku mengarahkandan perilaku mendukung. Gaya kepemimpinan merupakan normaperilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebutmencoba mempengaruhi perilaku orang lain.81

Dalam menjalankan kepemimpinannya, seorang pemimpin

mempunyai cara dan gaya. Pemimpin itu mempunyai sifat, kebiasaan,

temperamen, watak dan kepribadian sendiri yang khas, sehingga

tingkahlaku dan gayanya yang membedakan dirinya dari orang lain.

Menurut pendapat ahli ada beberapa gaya yang dilakukan oleh

seorang pemimpin yaitu sebagai berikut:

79 Aan Komariah dan Cepi Triatna. Visionary Leadership. ( Jakarta: Bumi Aksara,2010), h. 74

80 Abd. Kadim Masaong. Kepemimpinan Berbasis Multiple Intelligence. (Bandung:Alfabeta 2011), h. 150

81 Aan Komariah dan Cepi Triatna. Visionary Leadership, h. 78

Page 71: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

53

a. Gaya kepemimpinan otoriter/autthoritarian, adalah gayakepemimpinan yang memusatkan segala keputusan dan kebijakanyang diambil dari dirinya sendiri secara penuh.

b. Gaya kepemimpinan demokratis/ democratic, adalah gaya pemimpinyang memberikan wewenang secara luas kepada bawahan.

c. Gaya kepemimpinan bebas/ laissez faire.Kepala madrasah dengan gaya ini menghargai perasaan stafnya, tidakterlalu menekankan pencapaian hasil dan tujuan tetapi lebihmenekankan kebutuhan emosi pada staf.82

Meskipun kurang efektif sebagai pembangkit motivasi langsung

terhadap kinerja, gaya ini memiliki dampak yang luar biasa pada iklim

emosi kelompok. Gaya ini cocok untuk membangun resonansi pada semua

situasi, terutama diterapkan ketika kepala madrasah berusaha meninggikan

harmoni tim, meningkatkan moral, memperbaiki komunikasi, atau

memperbaiki kepercayaan yang pernah putus. Gaya kepemimpinan

merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat

orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain.

4. Macam-Macam Gaya Kepemimpinan Kepala Madrasah

Gaya kepemiminan akan menghasilkan kinerja yang maksimal jika

faktor lingkungan dan bawahannya mendukung, gaya kepemimpinan

adalah identitas pemimpin kepada bawahanya. “Gaya kepemimpinan

adalah cara yang digunakan dalam proses kepemimpinan yang

diimplimentasikan dalam perilaku seseorang mempengaruhi orang lain

untuk bertindak sesuai yang diinginkan.83

Gaya kepemiminan akan menghasilkan kinerja yang maksimal jika

faktor lingkungan dan bawahannya mendukung. Tetapi perilaku pimimpin

82 Hartani A. L. Manajemen Pendidikan, h. 5683 Sudarwan Danim, Kepemimpinan Pendidikan, h. 70

Page 72: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

54

akan menjadi tidak efektif jika lingkungannya berlebihan atau tidak sesuai

dengan karakter bawahannya.84 Dalam hal ini ada tiga macam gaya

kepemimpinan yang akan dikemukakan adalah:

a. Gaya Kepemimpinan Otoriter

Kepemimpinan kepala madrasah mestinya hal yang diharapkan

oleh setiap bawahannya namun tidak dengan kepemimpinan otoriter:

Gaya kepemimpinan otoriter kepala madrasah adalah gayapemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakandiri pemimpin. ”Kepemimpinan otoriter adalah suatukepemimpinan dimana seorang pemimpin bertindak sebagaidiktator. Pemimpin adalah penguasa ada ditangan pemimpin.Seorang diktator jelas tidak menyuka rapat apalagi musyawarahkarena menghendaki perbedaan dan suka dengan memaksakankehendaknya.85

Kepemimpinan kepala madrasah yang otoriter bukanlah hal

yang diharapkan oleh setiap bawahannya, karena pemimpin seperti

ini selalu memaksakan kehendaknya sendiri tanpa adanya

pertimbangan apapun dalam melaksanakan tugasnya. Sikap pemimpin

yang otoriter tidak mau adanya musyawarah demi kemajuan bersama,

sehingga para guru tidak bisa meningkatkan profesionalismenya

karena selalu berada dalam tekanan kekuasaan pimpinannya.

b. Gaya Kepemimpinan Demokratis

Kepemimpinan demokratis ditandai adanya suatu struktur

yang pengembangannya menggunakan pendekatan pengambilan

keputusan yang kooperatif. Di bawah kepemimpinan demokratis,

84 Muwahid Shulhan, Model Kepemimpinan Kepala Madrasah. (Yogyakarta: Teras,2013), h. 132

85 Hamdan Dimyati, Model Kepemimpinan dan Sistem h. 70

Page 73: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

55

bawahan cenderung bermoral tinggi, dapat bekerja sama,

mengutamakan mutu kerja, dan dapat mengarahkan diri sendiri.

Gaya kepemimpinan demokratis adalah pemimpin yang

cenderung mengikut sertakan karyawan dalam pengambilan

keputusan, mendelagasikan kekuasaan, mendorong pertisipasi

karyawan dalam menentukan metode kerja dan tujuan yang ingin

dicapai.86

Artinya Kepemimpinan kepala madrasah yang demokratis

sangatlah cocok apabila diterapkan dalam sebuah organisasi karena

adanya bimbingan serta koordinasi yang efesien terhadap pekerjaan

pada semua bawahannya yaitu guru.

c. Gaya Kepemimpinan Permisif

Pemimpin dengan gaya kepemimpinan permisif akan selalu

berkeinginan untuk membuat setiap orang dalam keadaan puas.

“Gaya menganggap bahwa bila orang merasa puas dengan diri mereka

sendiri dan orang lain, maka dengan demikian organisasi akan

berfungsi.87

Gaya kepemimpinan kepala madrasah yang permisif ini

memberikan kebebasan kepada bawahannya atau para guru bebas

dalam bekerja menurut kemauannya tanpa ada teguran dan perbaikan,

dalam memangku jabatannya tanpa ada yang protes dan tanpa ada

86 Hamdan Dimyati, Model Kepemimpinan, h. 7187 Muwahid Shulhan, Model Kepemimpinan Kepala Madrasah, h. 132

Page 74: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

56

yang merongrong kekuasaannya. Kepemimpinan seperti akan

mengurangi ancaman dari karyawan terhadap atasanya.

Suatu gaya kepemimpinan akan efektif apabila mengandung

unsur-unsur yang mempengaruhi, mendorong, serta menggerakkan

bawahannya yang sesuai dengan aturan yang ada agar mereka rajin

dalam bekerja dengan penuh semangat dan dedikasi yang tinggi

dalam mencapai suatu tujuan. Sikap seperti inilah yang akan

mampu menciptakan inovasi serta menggugah motivasi dan juga

membangun nilai kreatifitas dan inovatif semua guru yang profesional.

D. Persepsi Guru tentang Gaya Kepemimpinan dan Kemampuan Supervisi

Kepala Madrasah terhadap Kinerja Guru

1. Persepsi Guru tentang Gaya Kepemimpinan Kepala Madrasah terhadap

Kinerja Guru

Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi maupun

individu. Faktor yang mempengaruhi prestasi kerja atau kinerja seseorang

antara lain adalah lingkungan, perilaku manajemen, desain jabatan,

penilaian kerja, administrasi. Kinerja organisasi ditentukan oleh empat

faktor antara lain yaitu (a) lingkungan, (b) karakteristik individu, (c)

karakteristik organisasi, (d) karakteristik pekerjaan.88

Pembaharuan madrasah terkait dengan kualitas guru. Demikian

kualitas lulusan madrasah banyak dipengaruhi oleh kualitas gurunya.

88 Supardi. Kinerja guru, h. 50

Page 75: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

57

Barangkali dapat dikatakan bahwa salah satu sebab utama rendahnya

kualitas lulusan madrasah adalah karena rendahnya kualitas gurunya.89

Persoalan kepemimpinan kepala madrasah tidak dapat lepas daribeberapa aspek yang turut membangun terjadinya efektifitaskepemimpinan sehingga mutu madrasah akan dicapai. Kepalamadrasah menjadiunsur yang sangat penting bagi berlangsungnyadinamisasi madrasah. Usaha untuk meningkatkan mutu pendidikanmerupakan suatu usaha secara kontinu mengingat pendidikanyang bermutu juga memerlukan guru yang bermutu. Kematanganprofesional guru menuntut kepala madrasah untuk terus memantauperkembangan kualitas pendidikan.90

Dasar tersebut menunjukkan pentingnya peran kepemimpinan

kepala Madrasah Ibtidaiyah dalam keberadaannya. Peran yang demikian

dipandang memiliki kekuatan efektif dalam pengelolaan madrasah untuk

menghadapi dinamika perjalanan madrasah, apakah kearah yang lebih

baik atau sebaliknya, yang kesemuanya tergantung atas peran

kepemimpinan kepala Madrasah Ibtidaiyah dalam memainkan peran dan

fungsinya.

Selanjutnya dapat diambil pengertian, bahwa kepemimpinan kepala

Madrasah Ibtidaiyah adalah kemampuan kepala Madrasah Ibtidaiyah

dalam mempengaruhi para guru, staf administrasi dan siswa dalam

mencapai tujuan pendidikan serta mengoptimalkan sumber daya yang

dimiliki madrasah. Perilaku kepemimpinan kepala Madrasah menjadi

tauladan bagi semua personel yang ada di madrasah.

Pada keseluruhan organisasi baik yang bersifat profit maupunorganisasi yang bersifat non-profit. Madrasah sebagai lembagapendidikan yang termasuk juga lembaga non-profit juga tidakterlepas dari fenomena ini, itulah sebabnya dalam banyak hal

89 Sutrisno. Pembaharuan dan Pengembangan Pendidikan Islam, h. 7290 H. Jerry Makawimbang . Supervisi Klinis, h. 58

Page 76: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

58

lembaga pendidikan harus mengetahui berbagai harapan dankebutuhan stakeholder. Pemerintah dalam hal ini telahmemberikan regulasi kepada lembaga pendidikan untuk selalumenyertakan stakeholder dalam seluruh kegiatan melalui apa yangdisebut dengan komite madrasah.91

Kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang sangat berperan

dalam organisasi, baik buruknya organisasi seringkali sebagian besar

tergantung pada faktor pemimpin, berbagai riset juga telah membuktikan

bahwa faktor pemimpin memegang peranan pentig dalam pengembangan

organisasi, sedangkan faktor pemimpin yang sangat penting adalah

karakter dari orang yang menjadi pemimpin tersebut, dalam

kepemimpinan untuk memberikan pengaruh secara sosial kepada orang

lain, sehingga orang lain tersebut menjalankan suatu proses sebagaimana

diinginkan oleh pemimpin. Proses pelaksanaan kegiatan mempengaruhi

yang berbeda- beda, kemudian menghasilkan tingkatan-tingkatan dalam

kepemimpinan.

2. Kemampuan Supervisi Kepala Madrasah terhadap Kinerja Guru

Guru adalah salah satu komponen yang ada dalam lembaga

pendidikan, baik itu Madrasah ataupun madrasah. Kehadiran guru menjadi

sangat penting dan memiliki posisi pada garda terdepan dalam suksesnya

pelayanan pendidikan, dan pencapaian tujuan pendidikan.

Profesi tenaga pendidik khususnya dilihat dari aspek budaya kerja.Madrasah diposisikan sebagai sebuah orgsnisasi sosial, dankinerja guru tidak bisa dilihat sekedar dari peilaku individu guru.Kinerja guru harus dilihat dan diposisikan dalam konteks kinerjaorganisasi pendidikan, kinerja organisasi. Dengan mendudukanpersoalan kinerja guru pada konteks budaya organisasi pendidikan,

91 Listyo Sugeng Prabowo. Manajemen Pengembangan Mutu Sekolah/ Madrasah.Yogyakarta: Sukses Offset. 2008), h. 1

Page 77: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

59

dapat dilihat relasi kerja dan kinerja guru dengan aspek lainnyadalam maksud pencapaia tujuan pendidikan.92

Pengukuran kinerja merupakan proses yang dilakukan oleh

lembaga dalam upaya untuk mengetahui tingkat capaian kinerja yang

digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan

pelaksanaan pencapaian sasaran sesuai tujuan yang telah ditetapkan dalam

rangka mewujudkan visi dan misi lembaga yang dipimpinnya.

Pengukuran kinerja yaitu: (a) pengukuran kinerja kegiatan yakni

mengetahui tingkat capaian target dari masing kelompok indikator dari

kinerja kegiatan; (b) pengukuran pencapaian sasaran yakni mengetahui

tingkat target dari masing-masing kelompok indikator dari kinerja.93

Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab tersebut merupakan

pengekspresian seluruh potensi dan kemampuan yang dimiliki seseorang

serta menuntut adanya kepemilikan yang penuh dan menyeluruh. Dengan

demikian, munculnya kinerja seseorang merupakan akibat dari adanya

suatu pekerjaan yang dilakukan dalam kurun waktu tertentu sesuai.

Kepala madrasah mampu mengadakan pengendalian terhadap guru

dengan tujuan meningkatkan kemampuan profesi guru dan kualitas proses

pembelajaran agar berlangsung secara efektif dan efisien. Peranan kepala

madrasah sebagai supervisor merupakan salah satu peranan yang sangat

penting dalam mengelola dan memajukan madrasah. Supervisi penting

dijalankan oleh kepala madrasah memberikan bantuan dan pertolongan

92 Momon Sudarma. Profesi Guru. (Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2013), h. 103-10493 Listyo Sugeng Prabowo. Manajemen Pengembangan , h . 227- 228

Page 78: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

60

kepada guru dan tenaga kependidikan di madrasah untuk bersama-sama

mewujutkan tujuan Madrasah dan tujuan pendidikan secara nasional.

3. Persepsi Guru Tentang Gaya Kepemimpinan Kepala Madrasah dan

Kemampuan Supervisi Kepala Madrasah terhadap Kinerja Guru

Kepemimpinan kepala Madrasah Ibtidaiyah merupakan perilaku

kepala madrasah untuk mempengaruhi guru, staf administrasi, dan siswa

dalam menjalankan fungsinya. Kepala madrasah pada umumnya adalah

sebagai pemrakarsa pemikiran baru dalam interaksi di lingkungan madrasah

tempat beraktifitas atau bekerja.

Kemampuan melakukan perubahan atau penyesuaian tujuan,

sasaran, prosedur, input, proses ataupun output dari suatu madrasah sesuai

dengan tuntutan perkembangan, merupakan bagian dari aktifitas

kepemimpinan kepala madrasah. Peran dan tanggung jawab kepala madrasah

pada hakekatnya erat dengan administrasi atau manajemen pendidikan,

kepemimpinan pendidikan, dan supervisi pendidikan.94

Secara individual, kinerja seseorang ditentukan oleh beberapa

bidang yaitu: (a) kemampuan (ability), (b) komitmen (commitment), (c)

umpan balik (feedback), (d) kompleksitas tugas (task complexity), (e)

kondisi yang menghambat (situational constraint), (f) tantangan (challenge),

(g) tujuan (goal), (h) fasilitas, keakuratan dirinya (self-afficacy), (i) arah,

(direction) usaha (effort), (j) daya tahan/ketekunan (persistence).95

94 Sulistyorini, Menejemen Pendidikan Islam ,(Yogyakarta: Teras, 2009), h. 17395 Supardi. Kinerja guru, h. 48

Page 79: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

61

Kemampuan melakukan perubahan atau penyesuaian tujuan dan lain

dari pada itu terdapat lima macam indikator kinerja yang umumnya

digunakan yakni:

(a) Indikator kinerja input (masukan) adalah indikator segala sesuatuyang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dapat menghasilkankeluaran yang ditentukan; (b) indikator kinerja Output (masukan)adalah sesuatu yang diharapkan langsung dicapai dari suatu kegiatanyang dapat berupa fisik maupun non fisik; (c) indikator kinerjaoutcome (hasil) segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinyakeluaran (output) kegiatan pada janka menengah (efek langsung);(d) indikator kinerja benefit (manfaat) adalah sesuatu yang terkaitdengan tujuan akhir pelaksanaan tujuan akhir dari pelaksanaan.96

Kinerja pegawai dapat dilihat dari: seberapa baik kualitas

pekerjaan yang dihasilkan, tingkat kejujuran dalam berbagai situasi, inisiatif

dan prakarsa memunculkan ide-ide baru dalam pelaksanaan tugas, sikap

karyawan terhadap pekerjaan dalam (suka atau tidak suka, menrima atau

menolak), kerja sama dan keandalan, pengetahuan dan keterampilan tentang

pekerjaan, pelaksanaan tanggung jawab, serta pemanfaatan waktu efektif.

Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa supervisi pada dasarnya

adalah usaha memberi layanan guru baik secara individual maupun secara

kelompok dalam usaha memperbaiki pengajaran, yang pada gilirannya

untuk meningkatkan kualitas guru, untuk meningkatkan kualitas belajar

siswa. Bukan saja memperbaiki kemampuan profesional guru tetapi untuk

mengembangkan prestasi belajar guru persepsi guru mengenai supervisi

kepala madrasah diperoleh dari kesan yang timbul dari layanan atau

bantuan yang dialami oleh guru. Sehingga kesan menimbulkan macam

persoalan. Sesuatu yang diharapkan langsung dicapai dari suatu kegiatan

96 Momon Sudarma. Profesi Guru, 110

Page 80: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

62

yang dapat berupa fisik maupun non fisik Semakin tinggi persepsi guru

mengenai supervisi kepala madrasah, semakin tinggi sikap kreatif dan

konstruktifnya.

E. Kerangka Berfikir dan Paradigma

1. Kerangka Pikir

Kerangka pikir adalah “suatu konsep yang berisikan hubungan-

hubungan kausal antara variabel bebas dan tidak bebas dalam rangka

memberikan penjelasan sementara terhadap gejala yang menjadi objek

permasalahan dalam penelitian”97

Maka dalam penelitian ini penulis merumuskan kerangka pikirnya

adalah jika persepsi guru tentang gaya kepemimpinan dijalankan dengan

baik maka terhadap Kinerja Guru MI Se-Kecamatan Way Bungur akan

baik, dan jika supervisi kepala madrasah baik, maka terhadap Kinerja

Guru Madrasah Ibtidaiyah Se-Kecamatan Way Bungur akan baik pula.

2. Paradigma

Paradigma menurut M.Igbal Hasan adalah merupakan “cara

pandang yang digunakan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk

mengamati suatu gejala atau peristiwa, sehingga berdasarkan paradigma

tersebut seseorang akan dapat mengartikan gejala yang bersangkutan.”98

Dengan demikian paradigma adalah skema yang berisikan uraian

mengenai hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang

97 Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Jurai Siwo Metro, Pedoman PenulisanSkripsi/Karya Ilmiah, 2005

98 M. Igbal Hasan, Pokok-Pokok Materi Statistik (Statistik Deskriptif), (Jakarta :BumiAksara, , 2003), Edisi 2, h. 250

Page 81: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

63

lainnya sehingga arah penelitian dapat diketahui dengan jelas. Berdasarkan

pendapat tersebut, maka paradigma dalam penelitian ini adalah:

Bagan 1

Pengaruh Persepsi Guru Tentang Gaya Kepemimpinan Kepala Madrasah danKemampuan Supervisi Kepala Madrasah terhadap Kinerja Guru Madrasah

Pada penelitian ini terdapat tiga variabel penelitian yaitu dua variabel

bebas (independent variable) dan satu variabel terikat (dependent varible).

Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah persepsi guru tentang gaya

kepemimpinan (X1) dan kemampuan supervisi kepala madrasah (X2),

sedangkan variabel terikatnya adalah kinerja guru (Ŷ). Berdasarkan deskripsi

teori dapat disusun kerangka berpikir dalam penelitian sebagai berikut:

a. Pengaruh Persepsi Guru tentang Gaya Kepemimpinan Kepala Madrasah

terhadap Kinerja Guru

Gaya kepemimpinan kepala madrasah berpengaruh terhadap

kinerja guru. Hal itu disebabkan setiap pemimpin dalam menjalankan

kepemimpinannya mempunyai cara dan gaya. Pemimpin itu mempunyai

sifat, kebiasaan, temperamen, watak dan kepribadian sendiri yang khas,

sehingga tingkahlaku dan gayanya yang membedakan dirinya dari orang

lain. Gaya hidupnya pasti mewarnai perilaku dan tipe kepemimpinannya.

Kinerja Guru(Y)

Persepsi Guru tentang GayaKepemimpinan Kemad(X1)

Kemampuan Supervisi Kepala Madrasah (X2) Gambar: 1 Variabel Penelitian

Page 82: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

64

Kepala madrasah (pemimpin) merupakan bagian penting dalam

peningkatan kinerja dan pekerja. Hal ini memunculkan kebutuhan

organisasi terhadap pemimpin yang dapat mengarahkan dan

mengembangkan usaha-usaha bawahan dengan gaya kepemimpinan yang

dimiliki untuk mencapai tujuan organisasi dalam membangun organisasi

menuju high-performance serta dapat meningkatkan kinerja bawahan

(guru). Oleh karena itu, terdapat peluang pengaruh gaya kepemimpinan

kepala madrasah terhadap kinerja guru.

b. Pengaruh Kemampuan Supervisi Kepala Madrasah terhadap Kinerja Guru

Kemampuan supervisi kepala madrasah berpengaruh terhadap

kinerja guru. Supervisi adalah proses bimbingan dalam pendidikan yang

bertujuan membantu pengembangan profesional guru dalam pengenalan

mengajar melalui observasi dan analisis data secara obyektif, teliti,

sebagai dasar untuk usaha merngubah perilaku mengajar guru.

Supervisi kepala madrasah memiliki peluang berpengaruh terhadap

kinerja guru. Hal itu disebabkan kecakapan yang harus dimiliki agar

kinerja optimal bakat manusiawi untuk melakukan koordinasi sosial,

yaitu: membangun ikatan, menumbuhkan hubungan yang instrumental.

Guru adalah salah satu sumber daya manusia di madrasah yang

mempunyai peranan penting dalam upaya peningkatan kualitas

pendidikan. Kualitas pendidikan akan terwujud bila guru dapat

melaksanakan tugas secara profesional, cara kerja yang profesional dapat

menghasilkan prestasi kerja yang optimal.

Page 83: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

65

c. Pengaruh Persepsi Guru tentang Gaya Kepemimpinan Kepala

Madrasah dan Kemampuan Supervisi terhadap Kinerja Guru

Gaya kepemimpinan kepala madrasah dan kemampuan supervisi

secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja guru. Hal itu

disebabkan karena peningkatan proses belajar-mengajar yang merupakan

suatu sistem yang kompleks, diperlukan suatu pendekatan dari berbagai

segi: pengembangan kurikulum, anggaran pendidikan, kebutuhan akan

bangunan dan perlengkapan, pengembangan personil sesuai tuntutan.

Kepala madrasah sebagai pemimpin di madrasah harus mampu.

membuat kinerja guru mendapatkan prioritas, sebab meskipun segala

sesuatunya serba memungkinkan, akan tetapi apabila faktor personil guru

kurang mendukung, termasuk dari sisi kemampuan mengajarnya, maka

madrasah hampir dipastikan jauh dari pencapaian tujuan pendidikan di

madrasah. Oleh karena itu, terdapat pengaruh gaya kepemimpinan kepala

madrasah dan kemampuan supervisi berpengaruh terhadap kinerja guru,

F. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian

yang secara teoritis dianggap paling mungkin atau paling tinggi tingkat

kebenarannya.99 Berdasarkan kerangka berpikir yang telah ditetapkan dan

dijabarkan di atas, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

1. Adakah pengaruh persepsi guru tentang gaya kepemimpinan kepala

madrasah terhadap kinerja guru MI Se-Kecamatan Way Bungur.

99 S Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakart : PT Rineka Cipta, 20011), h. 68

Page 84: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

66

2. Adakah pengaruh kemampuan supervisi kepala madrasah terhadap kinerja

guru di Madrasah Ibtidaiyah se-Kecamatan Way Bungur.

3. Adakah pengaruh persepsi guru tentang gaya kepemimpinan kepala

madrasah dan persepsi guru tentang kemampuan supervisi kepala madrasah

bersama-sama terhadap kinerja guru MI Se-Kecamatan Way Bungur.

Page 85: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Penelitian Tesis ini peneliti menggunakan penelitian yang bersifat

statistik inferensial yang sering disebut statistik induktif atau statistik

probability, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel

dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Statistik ini akan digunakan bila

sampel diambil dari populasi yang jelas dan teknik pengambilan sampel dari

populasi itu dilakukan secara random.1

Sehubungan dengan judul penelitian peneliti yaitu “pengaruh persepsi

guru tentang gaya kepemimpinan kepala madrasah dan kemampuan supervisi

kepala madrasah terhadap kinerja guru Madrasah Ibtidaiyah Se-Kecamatan

Way Bungur. Maka perlu kiranya peneliti kemukakan bentuk, jenis dan sifat

maupun wilayah penelitian seperti di bawah ini.

Bentuk penelitian ini adalah penelitian jenis data kuantitatif. Adapun

yang peneliti maksud dengan jenis data kuantitatif adalah jenis data yang

dapat diukur secara langsung atau dapat dihitung. Hal ini dijelaskan oleh

Sutrisno Hadi yaitu “jenis data yang dapat diukur langsung, atau lebih

tepatnya dapat dihitung adalah data kuantitatif”.2

Sedangkan sifat penelitian ini adalah bersifat deskriptif sebagaimana

yang dikemukakan oleh S.Margono bahwa “penelitian deskriptif bertujuan

1 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta,2009), h. 148

2 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Jilid I, (Yogyakarta: Andi Ofset, 2000), h. 66

66

Page 86: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

67

berusaha memberikan dengan sistematis dan cermat fakta-fakta aktual dengan

sifat populasi terentu”.3

Berdasarkan uraian di atas penelitian yang akan peneliti lakukan ini

adalah penelitian yang berbentuk data kuantitatif dan bersifat deskriptif.

Sedangkan lokasi penelitian ini adalah bertempat di Madrasah Ibtidaiyah Se-

Kecamatan Way Bungur Kabupaten Lampung Timur.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru yang ada di

Madrasah Ibtidaiyah Se-Kecamatan Way Bungur sebanyak 25 guru

tersebar di 4 Madrasah Ibtidaiyah dengan asumsi bahwa seluruh guru

sudah dikenai gaya kepemimpinan dan kemampuan supervisi kepalah. Hal

ini didasarkan pada salah satu tugas dan tanggungjawab kepala madrasah

adalah melaksanakan supervisi kepada guru-gurunya di madrasah.

Populasi adalah kelompok besar dan wilayah yang menjadi lingkup

penelitian.4

Populasi adalah wilayah yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.5 Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh guru Madrasah Ibtidaiyah Se-

Kecamatan Way Bungur yang berjumlah 46 guru.

3 S.Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta : Rinak Cipta, 2010), Cet ke-8.h. 8

4 Nana Syaodih Sukmadinata. Metode penelitian pendidikan. (Bandung: PT RemajaRosdakarya, 2008), h. 241

5 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif, h. 61

Page 87: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

68

Berdasarkan pengertian di atas dapat dipahami bahwa yang

dimaksud dengan populasi adalah segenap subjek penelitian baik yang

berwujud manusia ataupun unsur lainnya yang terdapat dalam ruang

lingkungan sebuah obyek penelitian yang telah ditentukan. Populasi dalam

penelitian ini adalah guru di Madrasah Ibtidaiyah se-Kecamatan Way

Bungur yang berjumlah empat madrasah. Jumlah populasi penelitian di

Madrasah Ibtidaiyah Way Bungur sebanyak 46 orang.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah “sebagian atau wakil populasi yang diteliti”.6

Sampel adalah bagian dari jumlah yang dimiliki populasi, atau bagian

kecil dari populasi yang diteliti untuk dipelajari tentang populasinya.7

Sampel adalah ”sebagian atau wakil populasi yang diteliti”.8 Dari

pengertian tersebut dapat dipahami bahwa yang dimaksud dengan sampel

dalam sebuah penelitian adalah jumlah subyek penelitian tertentu yang

diambil dari populasi sebagai wakilnya dengan besar jumlahnya

disesuaikan dengan kebutuhan dan kehendak peneliti dengan syarat

benar-benar mewakili populasi.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi.8 Pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan teknik

random sampling dengan menggunakan rumus slovin. Random sampling

6 Edi Kusnadi, Metodologi penelitian Aplikasi Praktis, h. 80. 7 M. Sudrajat, TjuTju S. Achyar, Statistika Konsep Dasar Pengumpulan & Pengolahan

Data, (Bandung: Widya Padjadjaran , 2010), h. 798 Joko Subagyo, Metode Penelitian (dalam Teori dan Praktik), Rineka Cipta, Jakarta,

2006, h.228 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif, h. 62

Page 88: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

69

adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama

bagi setiap unsur populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.9

Besarnya sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan rumus

Slovin sebagai berikut:

Ne

Nn

12

dimana:

n = Jumlah elemen / anggota sampel

N = Jumlah elemen / anggota populasi

e = Error level (tingkat kesalahan) (catatan: umumnya digunakan

1 % atau 0,01, 5 % atau 0,05, dan 10 % atau 0,1) (catatan

dapat dipilih oleh peneliti).

Populasi yang terdapat dalam penelitian ini berjumlah 46 orang

dan presisi yang ditetapkan atau tingkat signifikansi 0,05, maka besarnya

sampel pada penelitian ini adalah:

)(1 NXeN

n

2

)0019,0.(461

46

n

211,24

46n

211,24n dibulatkan menjadi 25

9 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif, h. 63

Page 89: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

70

Berdasarkan hitungan dengan menggunakan slovin di atas

berjumlah 25 orang responden. Maka sampel yang digunakan

berdasarkan populasi di atas yaitu 25 orang.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel adalah probability sampling dengan

menggunakan random sampling. Menurut Sugiyono, random sampling

adalah teknik yang digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur

yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional.10

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik

random Sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang memberi peluang

yang sama setiap anggota populasi. Teknik sampel ini menggunakan jenis

Random Sampling yaitu teknik pengambilan sampel populasi mempunyai

anggota yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional.

Berdasarkan data populasi diambil dari jumlah madrasah

Ibtidaiyah, maka pengambilan sampel juga harus dihitung setiap strata.

Perhitungan pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling.

Tabel: Data Penghitungaan Random Sampling

No Nama Madrasah PerhitunganStrata Madrasah

Hasil per Madrasah

1 MIM Totoprojo 12/46x42 6,52

2 MI Islamiyah Tanjung Tirto 13/46x42 7,06

3 MIM Tanjung Kencono 10/46x42 5,43

4 MIM Bungur Tanjung Tirto 11/46x42 5,97

Jumlah24,98dibulatkan 25

10 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif, h. 64

Page 90: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

71

Berdasarkan tabel di atas random sampling dari anggota populasi

yang diambil sebagai sampel adalah sebanyak 25 orang responden. Pada

perhitungan yang menghasilkan pecahan (terdapat koma) sebaiknya

dibulatkan keatas, hal ini lebih aman daripada kurang dibawahnya. Maka

sampel yang digunakan berdasarkan populasi diatas yaitu 25 orang.

C. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel merupakan petunjuk bagaimana cara

mengukur suatu variabel. Definisi operasional variabel adalah segala sesuatu

yang berbentuk yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulanya”.11

Definisi operasional ditampilkan pada bagian ini agar tidak

menimbulkan perbedaan pengertian ataupun kekurang jelasan makna

terhadap variabel-variabel yang diteliti pada penelitian ini.

1. Persepsi Guru tentang Gaya Kepemimpinan (X1)

Pemimpin itu mempunyai sifat, kebiasaan dan kepribadian sendiri

yang khas. Persepsi guru tentang gaya kepemimpinan kepala madrasah

merupakan persepsi guru tentang pola perilaku kepemimpinan kepala

madrasah yang ditunjukkan kepada guru-guru dalam mempengaruhi dan

mengarahkan guru untuk mencapai tujuan pendidikan, yang merupakan

keseluruhan skor dari indikator seperti 1) Cara memberi perintah, 2) Cara

memberi tugas 3) Cara membina disiplin kerja bawahan 4) Cara

memimpin rapat Anggota dan 5) Cara mengambil keputusan.

11 Sugiyono, Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif-Kualitatif, h. 60

Page 91: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

72

2. Persepsi Guru tentang Kemampuan Supervisi Kepala Madrasah (X2)

Kemampuan tindakan kemampuan supervisi kepala madrasah

merupakan suatu tindakan supervisi dari kepala madrasah sebagai

seorang supervisi, yang difokuskan pada peningkatan sistem

pembelajaran yang baik dan sistematik dan memperkecil kesenjangan

antara tingkah laku mengajar yang nyata dengan tingkah laku mengajar

yang ideal melalui observasi dan analisis data secara objektif.

Alat ukur yang digunakan untuk variabel kemampuan supervisi

kepala madrasah adalah angket yang disusun secara sistematis yang

merupakan keseluruhan skor dari indikator seperti berikut:

a. Supervisi kepala madrasah dilaksanakan atas dasar inisiatif guru,

b. Melaksanakan supervisi terhadap guru

c. Mendorong keterbukaan guru

d. Membantu guru meningkatkatka penguasaan ilmu pengetahuan

3. Kinerja guru (Y)

Kinerja guru adalah perilaku nyata guru yang dapat diamati

dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru kelas pada Madrasah

Ibtidaiyah. Perilaku guru kelas dimaksud, berkaitan dengan

pelaksanaan tugas pengelolaan pengajaran dan pengembangan profesi,

meliputi tiga kemampuan, yakni: 1) kemampuan menyelenggarakan

pengajaran yang baik, 2) Memiliki Wawasan yang luas, 3) Menguasai

Kurikulum, 4) Menguasai media pembelajaran, 5) Menjadi teladan yang

baik, dan 6) Memiliki kepribadian yang baik.

Page 92: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

73

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data gunanya untuk mendapatkan data yang di

perlukan sesuai dengan tujuan penelitian diperlukan suatu alat pengumpul

data yang disebut instrumen penelitian. Untuk memperoleh data yang

obyektif atau valid tentang pengaruh persepsi tentang gaya kepemimpinan

kepala madrasah dan kemampuan supervisi kepala madrasah terhadap kinerja

guru di lapangan penelitian, maka peneliti menggunakan beberapa metode

dalam pengumpulan data sebagai berikut:

1. Metode Angket/Quesioner

Menurut ahli yang dimaksud dengan angket/quesioner adalah

“sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh

informasi dari responden dalam arti laporan tentang kepribadiannya, atau

hal-hal yang diketahui”.12

Metode angket ada dua jenis, yaitu langsung dan tak langsung,

dalam penelitian menggunakan metode angket tidak langsung data

pertanyaan dikirimkan kepada responden yaitu seluruh guru di Madrasah

Se-Kecamatan Way Bungur untuk memperoleh data tentang persepsi guru

tentang gaya kepemimpinan kepala madrasah dan kemampuan supervisi

kepala madrasah, quesioner bersifat tertutup atau dengan cara responden

diberi soal pilihan ganda untuk memberikan jawaban sejauh persepsi guru

tentang gaya kepemimpinan kepala madrasah dan kemampuan supervisi

kepala madrasah terhadap kinerja guru Madrasah Ibtidaiyah.

2. Metode Dokumentasi

12 W. Gulo, Metode Penelitian, (Jakarta: PT. Gramedia,, 2005) . h. 110

Page 93: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

74

Metode dokumentasi adalah “mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,

notulen, rapat, legger, agenda dan sebagainya”.13 Metode dokumentasi

adalah teknik pengumpulan data dengan mempelajari catatan-catatan

mengenai data pribadi responden.14

Jelaslah bahwa yang dimaksud dengan dokumentasi adalah

merupakan metode pengumpulan data yan digunakan dalam suatu

penelitian dengan cara mencatat beberapa masalah yang sudah

didokumentasikan oleh kepala sekolah, guru, tata usaha dan personal

sekolah lainnya. Metode dokumentasi pada penelitian ini digunakan untuk

mengetahui data-data yang berhubungan dengan subyek yang diteliti.

E. Instrument Penelitian

Instrumen merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data.

Pada penelitian ini menggunakan angket (kuesioner) sebagai instrumen utama

guna mengukur variabel yang akan diukur. Instrumen adalah: “alat bantu

pada waktu penelitian menggunakan sesuatu metode”.15

Dengan demikian instrument penelitian merupakan alat bantu suatu

metode dalam pengumpulan data, instrument yang dipergunakan dalam

penelitian ini. Berdasarkan pendapat di atas, peneliti menggunakan

instrument yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Rancangan Instrumen

13 W. Gulo, Metode Penelitian, h. 23614Abdurrahmat Fathoni, Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi, (Jakarta:

PT Rineka Cipta, 2009), h. 10515 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 2010), h. 79

Page 94: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

75

Instrument yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Angket yang peneliti gunakan disini adalah jenis angket tidak langsung

yaitu jenis angket yang diberikan kepada seluruh guru di Madrasah Se-

Kecamatan Way Bungur, untuk mengetahui persepsi guru tentang gaya

kepemimpinan kepala madrasah dan kemampuan supervisi kepala

madrasah terhadap kinerja guru, dengan jumlah item soal sebanyak 20

soal untuk angket persepsi guru tentang gaya kepemimpinan, dan

sebanyak 20 soal dan untuk angket kemampuan supervisi kepala

madrasah sedangkan item soal untuk kinerja guru sebanyak 20 soal.

b. Instrumen untuk metode dokumentasi adalah panduan dokumentasi.

Dokumentasi peneliti gunakan untuk mengetahui jumlah guru, keadaan

sarana dan prasarana, jumlah guru dan struktur organisasi madrasah

Uraian di atas dapat dijelaskan bahwa Angket yang disusun

dalam penelitian ini berisi pertanyaan. Jenis angket adalah berstruktur

dengan pertanyaan yang disusun dengan sejumlah alternatif jawaban

yang peneliti seluruh guru di Madrasah Se-Kecamatan Way Bungur.

2. Rancangan/Kisi-kisi Angket

Penyusunan angket dalam penelitian ini berdasarkan kisi-kisi

variabel penelitian yaitu variabel persepsi gurtu tentang gaya

kepemimpinan kepala madrasah dan kemampuan supervisi kepala

madrasah dan kinerja guru Madrasah Ibtidaiyah.

Page 95: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

76

Menurut pendapat ahli bahwa “instrumen adalah sama dengan

mengevaluasi, maka jika kita menyebut jenis metode dan alat atau

instrumen pengumpulan data, maka sama saja menyebut alat evaluasi.16

Angket yang disusun dalam penelitian ini berisi pertanyaan tentang

variabel persepsi gurtu tentang gaya kepemimpinan kepala madrasah dan

kemampuan supervisi kepala madrasah dan kinerja guru madrasah

ibtidaiyah. Jenis angket adalah berstruktur dengan pertanyaan yang

disusun dengan sejumlah alternatif jawaban.

Dengan demikian responden hanya diberi kesempatan untuk

memberikan jawaban yang paling sesuai dengan persepsinya. Penyusunan

angket dalam penelitian ini berdasarkan kisi-kisi variabel penelitian yaitu

variabel persepsi gurtu tentang gaya kepemimpinan kepala madrasah dan

kemampuan supervisi kepala madrasah dan kinerja guru madrasah

ibtidaiyah. Untuk memperjelas ruang lingkup yang diteliti dan indikator

yang diukur dapat dilihat pada kisi-kisi pada tabel berikut:

Tabel: 1Kisi-Kisi Instrumen Persepsi Guru Tentang Gaya Kepemimpinan (X1)

No Indikator Nomor Jumlah

1 Cara memberi perintah 1 - 3 4

2 Cara membagi tugas 4- 9 4

3 Cara membina disiplin kerja bawahan 10 - 12 4

4 Cara memimpin rapat anggota 13 - 16 4

5 Cara mengambil keputusan 17 - 20 4

Jumlah 20

16 Suarsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu, h. 193

Page 96: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

77

Tabel: 2Kisi-kisi Instrumen Kemampuan Supervisi Kepala Madrasah (X₂)

No Indikator NomorButir

JumlahButir

1Supervisi kepala madrasah dilaksanakan atasdasar inisiatif guru 1 - 5 5

2Melaksanakan supervisi terhadap gurudengan menggunakan terwujudnyahubungan kolegialitas

6 - 10 5

3Mendorong keterbukaan guru kepadasepervisor dan mendiskusikan rencanapembelajaran dan supervisi dengan guru

11 - 15 5

4Membantu guru untuk meningkatkanpenguasaan ilmu pengetahuan dandilaksanakannya pertemuan balikan.

16 - 20 5

Jumlah 20

Tabel 3Kisi-kisi Instrumen Kinerja Guru (Ŷ)

No IndikatorNomorButir

JumlahButir

1Memiliki Keterampilan mengajar baik

1 - 33

2 Memiliki Wawasan yang luas 4- 7 3

3 Menguasai Kurikulum 8- 10 4

4 Menguasai media pembelajaran 11 - 13 3

6 Menjadi teladan yang baik 14 - 16 4

7 Memiliki kepribadian yang baik 17 - 20 3

Jumlah 20

Angket pertanyaan ini menggunakan lima alternatif jawabandengan

bobot skor sebagai berikut:

Jawaban Kode Arti Skor (positif) Skor (negatif)a SS Sangat Setujub ST Setujuc AS Agak Setujud KS Kurang Setujue TS Tidak Setuju

Page 97: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

78

Skor tiap item minimal 1 dan maksimal 5, kriteria di atas peneliti

maksudkan, apabila responden menjawab pertanyaan pada pilihan nilai

terendah untuk masing variabel, jumlahnya 20 soal, nilai minimal

diperoleh adalah 20. Mulai angka dua puluh sampai skor tertinggi 100.

F. Uji Coba Instrumen

Uji coba instrument diperlukan untuk mengetahui apakah instrumen

yang digunakan tersebut benar-benar sahih (valid) dan handal (reliabel).

Sedangkan yang dimaksud dengan reliabel atau handal adalah untuk melihat

apakah suatu alat ukur mampu memberikan hasil pengukuran yang konsisten

dalam waktu dan tempat yang berbeda. Untuk melakukan uji coba maka perlu

diperhatikan beberapa prosedur pelaksanaan yaitu:

1. Uji Validitas Instrumen

Pengujian validitas ditujukan untuk melihat hubungan antara

masing-masing item pertanyaan pada variabel bebas dan variabel terikat.

Apabila ada satu pertanyaan yang dinyatakan tudak valid dari daftar

pertanyaan sehingga terlihat konsistensi dari item pertanyaan dan dapat

digunakan untuk analisis lebih lanjut. Pengujian validitas dilakukan

kepada teknik uji validitas yang digunakan pada penelitian ini adalah

metode korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

r = Validitas

x = Jumlah skor item pertanyaan

Page 98: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

79

y = Jumlah skor total item pertanyaan

n = Jumlah sampel yang akan diuji

Kriteria putusan

a. Validitas hitung > r tabel, maka valid atau sahih

b. Validitas hitung < r tabel, maka tidak valid atau tidak sahih

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Reabilitas menunjukkan

konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama.

Pengujian untuk mengukur konsistensi instrumen penelitian dapat

menggunakan coeficient alpha. Jika nilai Cronbach’s alpha > 0,6 maka

menunjukan bahwa instrumen yang digunakan adalah reliabel. Cronbach’s

alpha dihitung menggunakan rumus : ∞Cronbach = .

Keterangan :

r : Koefisien reliabilitas seluruh pertanyaank : Jumlah butir pertanyaan

: Varians total: Varians tiap pertanyaan

Kreteria keputusan reliabel tidaknya kuesioner dinyatakan apabila

nilai cronbach Alpha > 0.60 adalah reliabel.

3. Uji Hasil Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas alat ukur yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah kuisioner tentang persepsi guru tentang

Page 99: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

80

kepemimpinan kepala madrasah yang berjumlah 20 pertanyaan,

kemampuan supervisi kepala madrasah berjumlah 20 pertanyaan, dan

Kinerja Guru Madrasah Ibtidaiyah Se-Kecamatan Way Bungur Kabupaten

Lampung Timur yang berjumlah 20 pertanyaan. Kriteria pengujian untuk

menentukan apakah suatu pertanyaan valid atau tidak dilakukan dengan

quisioner diberikan kepada responden di luar sampel dan masih dalam

populasi, dan hasil quisioner dibandingkan nilai r-hitung masing-masing item

pertanyaan dengan nilai r-tabel pada N= 25, dengan taraf signifikan 1% Jika

nilai r-hitung > r-tabel, maka instrumen dinyatakan valid dan sebaliknya jika r-

hitung < r-tabel, maka instrumen dinyatakan tidak valid.

Pengujian reliabilitas dilakukan untuk mengetahui tingkatan

kemantapan atau konsistenitas suatu alat ukur. Reliabilitas memberikan

kesesuaian antara hasil dengan pengukuran. Instrumen kuesioner dapat

dikatakan reliabel bila memiliki koefisien alpha sebesar ≥ 0,6. Berikut

detail hasil pengujian validitas dan reliabilitas pada setiap variabel:

Tabel

Hasil uji validitas dan reliabilitas variabel Persepsi Guru Tentang GayaKepemimpinan Kepala Madrasah (X1)

Variabel Item r-hitung r-tabel KeputusanPersepsi GuruTentang Gaya

KepemimpinanKepala

Madrasah (X1)

1 .903 0.487 Valid2 .636 0.487 Valid3 .509 0.487 Valid4 .753 0.487 Valid5 .698 0.487 Valid6 .742 0.487 Valid7 .656 0.487 Valid8 .609 0.487 Valid9 .818 0.487 Valid

10 .506 0.487 ValidCronbach’s Alpha Hitung Ketetapan

Page 100: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

81

Alpha .826 0,6 Reliable

Sumber : Data Primer diolah, November Tahun 2017Hasil pengujian validitas kuesioner pada variable persepsi guru

tentang gaya kepemimpinan kepala madrasah, terlihat semua item

pertanyaan pada kuesioner dinyatakan valid karena nilai r-hitung pada masing-

masing pertanyaan dalam variable > r-tabel pada N=25, dan tingkat

kepercayaan (df) sebesar 1%. Sedangkan uji reliabilitas menunjukkan nilai

koefisien alpha cronbach’s sebesar 0,826 ketetapan nilai alpha sebesar 0,6

yang artinya pertanyaan pada variable persepsi guru tentang gaya

kepemimpinan kepala madrasah memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi.

Tabel 4Hasil uji validitas dan reliabilitas variabel Kemampuan Supervisi

Kepala Madrasah (X2)

Variabel Item r-hitung r-tabel Keputusan

KemampuanSupervisi Kepala

Madrasah(X2)

1 .267 0.487 Tidak Valid2 .849 0.487 Valid3 .700 0.487 Valid4 .641 0.487 Valid5 .698 0.487 Valid6 .700 0.487 Valid7 .636 0.487 Valid8 .834 0.487 Valid9 .874 0.487 Valid

10 .784 0.487 ValidCronbach’s Alpha Hitung Ketetapan

Alpha.661 0,6 Reliable

Sumber : Data Primer diolah, November Tahun 2017

Hasil pengujian validitas kuesioner pada variable Kemampuan

Supervisi Kepala Madrasah, terlihat ada satu item pertanyaan tidak valid,

selain itu semua item pertanyaan pada kuesioner dinyatakan valid dan ada

satu pertanyaan yang dikeluarkan dalam rangkaian kuesioner nilai r-hitung

pada masing-masing pertanyaan dalam variable > r-tabel pada N=25, dan

Page 101: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

82

tingkat kepercayaan (df) sebesar 1%. Sedangkan uji reliabilitas

menunjukkan nilai koefisien alpha cronbach’s sebesar 0,661 yang lebih

besar dari ketetapan nilia alpha sebesar 0,6 yang artinya pertanyaan variable

Kemampuan Supervisi Kepala Madrasah memiliki reliabilitas yang tinggi.

4. Uji Persyaratan Analisis

Teknik analisis regresi linier berganda, data yang telah terkumpul

melalui penyebaran kuesioner, perlu diuji apakah data berdistribusi normal

atau tidak, homogen atau tidak, terjadi multikoloneritas antara variabel

penelitian serta linier atau tidak. Uji persyaratan analisis ada 4 macam

yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : (1) uji normalitas, (2) uji

homogenitas, (3) uji multikoloneritas, dan (4) uji linieritas.

a. Uji Normalitas

Bukti normalitas dimaksudkan untuk mengetahui kenormalan

data variabel penelitian yaitu variabel persepsi siswa tentang persepsi

guru tentang kepemimpinan kepala madrasah guru (X1), kemampuan

supervisi kepala madrasah (X2), dan Kinerja Guru Madrasah Ibtidaiyah

Se-Kecamatan Way Bungur (Y). Tehnik analisis uji normalitas data

penelitian menggunakan program statistika SPSS for Windows V.22.0.

Hasil uji normalitas data secara lengkap terlampir dan berikut ini.

Uji normalisasi digunakan untuk mengrtahui apakah variabel

yang dianalisis memenuhi kriteria distribusi normal Uji normalisasi

dengan uji statistik non parametrik Kolmogorov- Smirnov (K-S), jika

Page 102: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

83

nilai signifikan > 0.05 maka data distribusi normal, tetapi jika nilai

signifikan < 0.05 maka data terdistribusi tida normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui homogenitas

(kesamaan) varian dependent variabel terhadap independent variabel.

Suatu data dikatakan homogen apabila tebaran data pada grafik

scatterplot terlihat titik-titik tebaran data merata dan tidak membentuk

suatu pola tertentu.

c. Uji Kolinieritas antar Variabel Independent

Uji kolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas. Untuk mendekteksi

ada atau tidaknya kolinieritas di dalam model regresi adalah dengan

menganalisis nilai Variance Inflation Factor tidak melebihi angka 10.

d. Uji Linieritas

Uji linieritas menggunakan uji statistic test for linierity dengan

bantuan program statistika SPSS for Windows V.22.0. Asumsi ini

menyatakan bahwa untuk setiap persamaan regresi linear, hubungan

antara variabel independen dan dependen harus linear.17 Kriteria yang

digunakan untuk uji linieritas adalah dengan melihat arah tebaran data

yang ditarik garis lurus, maka tebaran data mengikuti arah garis.

G. Analisis Data

17 Purbayu Budi Santosa dan Ashari, Analisis Statistik dengan Microsoft Excel dan SPSS,(Yogyakarta: Andi Yogyakarta, 2005) h. 231-244

Page 103: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

84

Analisa data adalah suatu metode yang digunakan dalam menganalisis

data yang diperoleh dari hasil penelitian. Dalam penelitian ini untuk

menganalisis data pengaruh persepsi guru tentang gaya kepemimpinan kepala

madrasah dan kemampuan supervisi kepala madrasah terhadap kinerja guru

Madrasah Ibtidaiyah. Analisa data yang digunakan “untuk menguji dalam

hubungannya dengan keperluan pengujian hipotesis penelitian”18

Adapun tujuan analisa data sebagaimana yang dikemukakan oleh ahli,

Hal itu ditunjukkan untuk membuat pencandraan-pencandraan secara

sistematis, faktual dan aktual tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau

suatu daerah tertentu”.19

Regresi linier berganda adalah analisis regresi yang menjelaskan

hubungan antara peubah respon (variabel dependent) dengan faktor-faktor

yang mepengaruhi lebih dari satu prediktor (variabel independent). Regresi

liniear berganda hampir sama dengan regresi linier sederhana, hanya saja

pada regresi linier berganda variabel penduga (independent) lebih dari satu.

Tujuan analisis regresi berganda adalah untuk mengukur intensitas

hubungan antara dua variabel atau lebih dengan memuat perkiraan nilai Ŷ

atas nilai X. Bentuk persaman regresi linear berganda yang mencakup dua

atau lebih variabel yaitu: Rumus:

Ŷ = a + b1X1+b2X2+…+bnXn

Keterangan : Ŷ = variabel terikat a = konstanta b1,b2 = koefisien regresi

18 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. h. 27319 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, h. 108

Page 104: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN …

85

X1, X2 = variabel bebas20

Analisa regresi linear berganda dilakukan dengan bantuan komputer

melalui program SPSS (Statistical Product and Service Solution rel. 22.00).

20 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, h. 118