pengaruh penggunaan strategi...
TRANSCRIPT
PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN
AKTIF CRITICAL INCIDENT TERHADAP
HASIL BELAJAR IPS (EKONOMI) SISWA
(Kuasi Eksperimen Pada Kelas VIII-A MTs. Ruhul Bayan Cisauk
Tangerang - Banten)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi
Persyaratan Meraih Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh :
SITI NURFAUZIAH
109015000018
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014 / 1435
iv
ABSTRAK
Pengaruh Penggunaan Strategi Pembelajaran Aktif Critical Incident
Terhadap Hasil Belajar IPS (Ekonomi) Siswa.
(Kuasi Eksperimen di Kelas VIII-A MTs Ruhul Bayan Cisauk)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan strategi
pembelajaran aktif critical incident terhadap hasil belajar siswa IPS (ekonomi)
siswa. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Ruhul Bayan Cisauk. Populasi dalam
penelitian ini yaitu siswa kelas VIII MTs Ruhul Bayan Cisauk Tahun Pelajaran
2013/2014 yang terdiri dari tiga kelas, teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini menggunakan purposive sampling. Subjek pada penelitian ini adalah
siswa kelas VIII-A yang terdiri 32 orang yakni 15 orang laki-laki dan 17 orang
perempuan.
Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu dengan
rancangan penelitian one group pretest posttest design. Instrumen yang digunakan
adalah tes baik pretest maupun posttest, observasi dan wawancara. Teknik analisis
data untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji t. Berdasarkan
hasil perhitungan dengan derajat kebebasan 70, diperoleh thitung = 10,98 dan ttabel =
1,66. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa thitung ≥ ttabel (10,98 ≥ 1,66).
Sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh penggunaan strategi pembelajaran
aktif critical incident terhadap hasil belajar IPS (ekonomi) siswa kelas VIII-A
MTs Ruhul Bayan Cisauk.
Kata Kunci : Strategi Pembelajaran Aktif, Critical Incident, Hasil Belajar.
v
ABSTRACT
Influence of Active Learning Strategies Learning Outcomes Critical Incident
Against IPS (Economics) students.
(Quasi-Experiments in Class VIII-A Ruhul Bayan Cisauk MTs)
This study aims to determine the effect of the use of active learning strategies
critical incident against IPS student learning outcomes (economic) students. This
research was conducted in MTs Ruhul Bayan Cisauk. The population in this research
that the eighth grade students of MTs Ruhul Bayan Cisauk Academic Year 2013/2014
which consists of three classes, the sampling technique in this study using purposive
sampling. Subjects in this study were students of class VIII-A comprising 32 ie 15
men and 17 women.
The research method used is a quasi-experimental research design with one
group pretest posttest design. The instrument used was a pretest and posttest both
tests, observation and interviews. Data analysis techniques to test this hypothesis
using the t test. Based on the results of the calculation with 70 degrees of freedom,
obtained t = 10.98 and t table = 1.66. The results of these calculations indicate that
tcount ≥ ttable (10.98 ≥ 1.66). It can be concluded there is the influence of the use of
active learning strategies on learning outcomes of critical incident IPS (economy)
class VIII-A Ruhul Bayan Cisauk MTs.
Keywords: Active Learning Strategies, Critical Incident, Learning Outcomes.
vi
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur Alhamdulillah penulis haturkan ke hadirat Ilahi Robbi, Allah
SWT. Tuhan semesta alam yang telah menciptakan manusia dari segumpal darah
sehingga manusia dapat hidup dengan cahaya ilmu dan pengetahuan.Shalawat
beserta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW
yang telah membimbing dan mendidik umatnya dengan ilmu menuju jalan yang
diridhoi oleh Allah SWT.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu tugas akademis di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dalam rangka mencapai gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd).
penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyususnan skripsi ini masih
banyak kekurangan, karenannya penulis mohon kritik dan saran dari pembaca
agar menjadi lebih baik lagi di masa mendatang. Dalam penyusunan skripsi ini
penulis mendapatkan dukungan penuh dari berbagai pihak yang telah membantu
dan memberikan dorongan moril maupun materil. Ucapan terimakasih tersebut
penulis sampaikan khususnya kepada :
1. Dra. Nurlena, MA, Ph.D., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
beserta staf yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
menempuh pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Iwan Purwanto, M.Pd., selaku ketua Jurusan Pendidikan IPS sekaligus
dosen pembimbing akademik dan Drs. Syaripulloh, M.Si selaku sekretaris
Jurusan Pendidikan IPS yang telah memberikan banyak nasehat, arahan,
dan kemudahan,dalam penyusunan skripsi ini, mudah-mudahan segala
kebaikannya dibalas oleh Allah SWT. Aamiin.
3. Drs. Nurochim, MM., dan Annisa Windarti, M. Sc., selaku pembimbing
dalam penyusunan skripsi ini. Terimakasih setulusnya penulis sampaikan
atas apresiasi, nasehat, motivasi, dan bimbingannya kepada penulis
sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
4. Seluruh dosen pendidikan ilmu pengetahuan sosial yang telah
mengajarkan ilmu yang bermanfaat, mendidik dan membimbing penulis
selama kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, semoga apa yang telah
diajarkan bisa penulis terapkan dalam kehidupan penulis di masa yang
akan datang.
5. Seluruh pegawai dan staf perpustakaan, baik perpustakaan umum maupun
perpustakaan tarbiyah yang telah memberikan izin kepada penulis untuk
menggali ilmu, mencari referensi demi terselesaikannya skripsi ini.
6. Nazharudin, S.Ag., MM., Kepala Sekolah MTs Ruhul Bayan Cisauk serta
seluruh dewan guru dan pegawai yang telah memberikan izin bagi penulis
vii
untuk melakukan penelitian, serta telah banyak membantu penulis dalam
memperoleh data dan informasi yang penting bagi penulis.
7. Yang tercinta Ayahanda H.Najmuddin, S.Pd.I., dan Ibunda Suyanah,
suamiku Abdul Kholid dan keluarganya, kakakku Muhammad Isa Ansori
S.Pd.I dan Istri Nuraeni, S.Pd.I, Siti Sundusiah dan suami Asmadi, S.Pd,
adikku Siti Nuraida, juga anugerah terindah dalam hidupku Shafiyyah
Nurlaili Khalid beserta keluarga besarku yang tak henti-hentinya
memberikan motivasi serta do’a yang tulus demi keberhasilan penulis
dalam menyelesaikan pendidikan ini dengan baik. Dukungan moril
maupun materil, kasih sayang, nasehat serta bimbingan kalian yang luar
biasa sangat bermanfaat bagi penulis. Semoga Allah membalasnya dengan
limpahan pahala yang berlipat ganda. Aamiin.
8. Sahabat-sahabatku di Jurusan P. IPS kelas ekonomi angkatan 2009, Ade
Nihayah, S.Pd, Sri Mukaromah, S.Pd, Heni Nuraini, S.Pd, Wulan Rosyana
Indah, S.Pd, Amelia, Ilmi, Siti Nurmilasari, S.Pd, Suci Lestari, Niken WD,
Siti Sugiyati dan teman-teman seperjuangan lain yang tidak bisa
disebutkan satu persatu yang senantiasa menemani dalam suka maupun
duka, terimakasih atas kerjasama dukungan dan bantuan kalian semua
yang selalu memberikan semangat bagi penulis.
Penulis hanya dapat mendo’akan semua pihak yang telah berpartisipasi
dan membantu penulis dengan tulusdalam penyusunan skripsi ini semoga dicatat
sebagai amal baik oleh Allah SWT. Dan akan dibalas dengan balasan kebaikan
yang berlipat ganda. Tak lupa penulis juga mohon dibukakan pintu maaf yang
sebesar-besarnya jika dalam penulisan skripsi ini terdapat hal yang kurang
berkenan. Penulis sangat berharap agar skripsi ini bisa bermanfaat khususnya bagi
penulis dan umumnya bagi para pembaca sekalian.
Jakarta, 24 Juni 2014
Penulis
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN ..................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ......................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI ..................................... iii
ABSTRAK ............................................................................................................ iv
ABSTRACT .............................................................................................................. v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii
DAFTAR BAGAN DAN TABEL ........................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................................... 5
C. Pembatasan Masalah ................................................................................... 5
D. Perumusan Masalah .................................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 6
F. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 6
BAB II KAJIAN TEORITIK
A. Deskripsi Teoritis
1. Strategi Pembelajaran ...................................................................... 8
2. Pembelajaran Aktif
a. Pengertian Pembelajaran Aktif ......................................... 11
b. Macam-macam Pembelajaran Aktif .................................. 13
3. Critical Incident (Pengalaman Penting)
a. Pengertian Critical Incident (Pengalaman Penting) ........... 17
b. Tujuan Strategi Critical Incident ...................................... 19
c. Langkah-langkah Strategi Critical Incident ...................... 20
d. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Critical Incident ...... 21
ix
4. Hasil Belajar IPS (Ekonomi)
a. Pengertian Belajar ............................................................. 22
b. Ciri Khas Belajar ............................................................... 24
c. Prinsip-prinsip Belajar ...................................................... 25
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar.............. 27
e. Pengertian Hasil Belajar .................................................... 28
f. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ........................ 29
g. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial ..................................... 36
h. Hakikat Ilmu Ekonomi ...................................................... 37
B. Hasil Penelitian yang Relevan .................................................................. 39
C. Kerangka Pikir .......................................................................................... 40
D. Hipotesis Penelitian ................................................................................... 42
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................... 43
B. Metode dan Desian Peneltian .................................................................... 43
C. Populasi dan Sampel ................................................................................. 44
D. Variabel Penelitian .................................................................................... 44
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 44
F. Instrumen Penelitian .................................................................................. 45
G. Kalibrasi Instrumen
1. Uji Validitas .................................................................................. 47
2. Uji Reliabilitas .............................................................................. 47
3. Taraf Kesukaran ............................................................................ 48
4. Daya Pembeda ............................................................................... 49
H. Teknik Analisis Data
1. Uji Normalitas ............................................................................... 50
2. Uji Homogenitas ............................................................................ 51
3. Uji Hipotesis .................................................................................. 51
4. Signifikansi Peningkatan Hasil Belajar ......................................... 53
x
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum MTs Ruhul Bayan Cisauk
a. Identitas Madrasah ........................................................................ 54
b. Visi Sekolah .................................................................................. 55
c. Misi Sekolah ................................................................................. 55
B. Deskripsi Data
1. Praktik Pembelajaran
a. Praktik Pembelajaran dengan menggunakan strategi
critical incident ................................................................. 60
b. Hasil Observasi ................................................................. 61
c. Hasil Wawancara .............................................................. 62
2. Data Hasil Belajar IPS (Ekonomi) Siswa
a. Hasil Pretest Siswa ........................................................... 63
b. Hasil Posttest Siswa .......................................................... 64
C. Pengujian Persyaratan Analisis Data
1. Uji Normalitas Data
a. Uji Normalitas Data Pretest .............................................. 66
b. Uji Normalitas Data Posttest .............................................. 66
2. Uji Homogenitas ........................................................................... 67
3. Uji Hipotesis ................................................................................. 68
4. Signifikansi Peningkatan Hasil Belajar ......................................... 69
D. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................... 70
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................... 74
B. Saran .......................................................................................................... 74
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 76
LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................................... 78
xi
DAFTAR BAGAN DAN TABEL
No. Nama Bagan / Tabel Hala
man
1 Bagan 2.1 Kerangka Pikir 41
2 Tabel 3.1 Desain penelitian One Group Pretest-posttest Design 43
3 Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal 46
4 Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Instrumen 47
5 Tabel 3.4 Interpretasi Kriteria Reliabilitas Instrumen 48
6 Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen 46
7 Tabel 3.6 Interpretasi Tingkat Kesukaran 49
8 Tabel 3.7 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Instrumen 49
9 Tabel 3.8 Interpretasi daya pembeda 49
10 Tabel 3.9 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen 50
11 Tabel 4.1 Data Siswa 57
12 Tabel 4.2 Data Sarana dan Prasarana 58
13 Tabel 4.3 Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan 59
14 Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Kumulatif Hasil Pretest Siswa 64
15 Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Kumulatif Hasil Posttest Siswa 65
16 Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest Kelas 67
17 Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Pretest 68
18 Tabel 4.8 Data Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Pretest dan Posttest 69
19 Tabel 4.9 Data N-Gain dari Pretest dan Posttest 69
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Halaman
1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 78
2 Materi Ajar 92
3 Pedoman Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa 98
4 Pedoman Lembar Observasi Aktivitas Guru 100
5 Pedoman Wawancara Siswa 102
6 Pedoman Wawancara Guru 103
7 Hasil Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa 105
8 Hasil Lembar Observasi Aktivitas Guru 107
9 Hasil Wawancara Siswa 109
10 Hasil Wawancara Guru 112
11 Foto-foto Penelitian 115
12 Kisi-Kisi Instrumen Tes Sebelum Uji Validitas 117
13 Soal Instrumen Tes Sebelum Uji Validitas 118
14 Kisi-Kisi Instrumen Tes Setelah Uji Validitas 124
15 Soal Instrumen Pretest dan Posttest 125
16 Anates 128
17 Nilai Pretest dan Posttest 137
18 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Pretest 139
19 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Posttest 141
20 Perhitungan Mean, Median, Modus, Varians, dan
Simpangan Baku Hasil Pretest
143
21 Perhitungan Mean, Median, Modus, Varians dan
Simpangan Baku Hasil Posttest
145
22 Perhitungan Uji Normalitas Hasil Pretest 147
23 Perhitungan Uji Normalitas Hasil Posttest 149
24 Perhitungan Uji Homogenitas Hasil Pretest dan Posttest 151
25 Perhitungan Uji Hipotesis Statistik Pretest dan Posttest 153
26 Hasil Wawancara Pembelajaran Metode Ceramah 156
xiii
27 Daftar Nilai UTS Ganjil 158
28 Perhitungan Uji N-Gain 160
29 Perbandingan Hasil Belajar Siswa 162
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan di suatu Negara, pendidikan mempunyai peranan
penting untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa dan Negara karena
pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas
sumber daya manusia, hal itu tercantum dalam Undang-Undang pendidikan RI
No.20 tahun 2003 Bab II pasal 3 yang berbunyi :
Pendidikan nasional berfungsi menggambarkan kemampuan dan
pembentukan watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.1
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan nasional memiliki
fungsi yakni memberikan gambaraan kemampuan dan juga pembentukan watak
serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa
yang memiliki tujuan menjadikan anak didik sebagai insan yang beriman,
berakhlak mulia serta bertanggung jawab sebagai warga negara Indonesia. Para
ahli juga mengemukakan pengenai definisi pendidikan salah satunya yaitu
Langeveld yang menjelaskan bahwa:
Pendidikan ialah setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang
diberikan kepada anak tertuju kepada pendewasaan anak itu, atau lebih
tepat membantu anak agar cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya
sendiri. Pengaruh itu datangnya dari orang dewasa (atau yang diciptakan
oleh orang dewasa seperti sekolah, buku, putaran hidup, sehari-hari dan
sebagainya) dan ditujukan kepada orang yang belum dewasa.2
Dari pemaparan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pendidikan
bertujuan untuk menjadikan anak menuju kedewasaannya dimana dalam proses
pendewasaan tersebut harus ada bimbingan atau pengaruh dari orang dewasa.
1Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Th. 2003 (Jakarta: Sinar Grafika, 2011),
Cet. 4, h. 7.
2Hasbullah , Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2008), ed. rev. 6, h. 2.
2
Pendidikan memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia , oleh karena itu
diatur sedemikian rupa agar dapat membantu kehidupan manusia. Semua hal dan
komponen yang berhubungan dengan pendidikan selalu diperhatikan dan
dipertimbangkan agar tercipta pendidikan yang bermutu mulai dari peserta didik,
pendidik, apa yang diajarkan sampai pada masalah sarana prasarana diatur
sedemikian rupa agar tidak ada cela dan cacat yang dapat membuat pendidikan
terganggu yang akhirnya tidak sesuai dengan harapan awalnya.
Dalam sebuah pendidikan, banyak sekali hal hal yang sangat
mempengaruhi berhasil tidaknya suatu pendidikan itu, antara lain adalah proses
belajar mengajar, selama ini sebagian besar pendekatan pendidikan di sekolah-
sekolah berpusat pada guru yang berarti semua mengarah pada guru. Jika kita
tinjau lebih jauh pada pendekatan tersebut siswa lebih banyak mendengar,
menghafal bahan-bahan yang diberikan oleh gurunya dan mengulanginya pada
waktu ujian. Hal ini akan mengakibatkan siswa menjadi pasif dan proses belajar
ini terkadang kurang memperhatikan perbedaan-perbedaan individu siswanya.
Karena guru hanya menuntut agar siswanya menerima semua materi yang
disampaikan dan berhasil dalam ujian tanpa memperhatikan sisi lain kebutuhan
siswa. Untuk mengaktualisasikan diri mengembangkan semua potensi yang
dimiliki, mengembangkan daya nalar dalam mengembangkan pengetahuan yang
diterima.
Belajar pada hakikatnya haruslah bisa merubah tingkah laku siswa, atau
dalam kata lain menjadikan siswa mengetahui semua hal yang belum mereka
ketahui. Dan dari proses belajar itupula siswa memiliki pengetahuan yang pada
akhirnya diharapkan mampu merubah perilaku menjadi seseorang yang lebih
dewasa dan berguna bagi masa depan bangsa. Selain itu semua hakikat belajar
adalah suatu proses bukan hanya hasil atau tujuan dari pembelajaran menurut
pendapat Oemar Hamalik:
Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui
pengalaman (learning is defined as the modification or strengthening of
behavior through experiencing). Menurut pengertian ini, belajar
merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan.
Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni
3
mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan
pengubahan kelakuan.3
Jadi dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan penguatan kelakuan
melalui pengalaman, atau dengan kata lain dalam belajar yang lebih ditekankan
adalah suatu proses dan bukan hasil atau tujuan. Dan belajar pun bukan hanya
sekedar mengingat atau menghapal melainkan merupakan suatu perubahan
tingkah laku.
Dalam proses pembelajaran di sekolah diperlukan adanya pembaharuan
untuk menjadikan proses pembelajaran tersebut lebih menyenangkan dari sekedar
adanya metode ceramah dari guru. Proses pembelajaran haruslah bisa menjadikan
siswa sebagai seorang yang mampu mengeksplorasi semua kemampuan serta
pengetahuannya demi terciptanya pembelajaran yang menyenangkan. Salah satu
hal yang penting dalam proses pembelajaran yaitu adanya strategi-strategi
pembelajaran aktif yang diharapkan mampu menggugah minat dan motivasi siswa
terkait materi yang disampaikan sehingga siswa mampu meningkatkan
pemahamannya dan juga pada akhirnya mampu meningkatkan hasil belajarnya
dalam mata pelajaran yang ada di sekolah, salah satunya yaitu mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS). IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang
cenderung dianggap sulit oleh sebagian siswa, hal tersebut dapat disimpulkan dari
hasil wawancara dengan seorang guru IPS di MTs. Ruhul Bayan yang
menyebutkan bahwa hasil yang didapat dari kegiatan belajar di sekolah
menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang belum maksimal dalam memahami
materi-materi IPS.4 Hal tersebut disebabkan dari berbagai faktor salah satunya
yaitu kegiatan belajar mengajar yang masih berpusat pada guru, dimana proses
pembelajaran hanya didominasi oleh peran guru sebagai penyampai materi
sedangkan keaktifan serta kemampuan siswa dalam kegiatan belajar masih jauh
tertanam di dalam diri dan belum bisa terkeksplorasi dengan baik.
3Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), h. 27.
4Lampiran 26 hasil wawancara dengan guru IPS MTs. Ruhul Bayan Cisauk
4
Berdasarkan hasil pengamatan penulis di kelas VIII-A MTs. Ruhul Bayan
Kecamatan Cisauk, masih ditemui gejala-gejala atau fenomena pada pelajaran IPS
khususnya sebagai berikut:
1. Rata-rata hasil belajar yang diperoleh siswa belum optimal, hal ini terlihat
dari nilai rata-rata ulangan tengah semester ganjil tahun pelajaran
2013/2014, khususnya pada mata pelajaran IPS sebesar 60 artinya bahwa
semua siswa yang berjumlah 32 orang belum mencapai nilai kriteria
ketuntasan minimal (KKM) 73 yang ditetapkan.5
2. Siswa terkesan sulit memahami materi yang disampaikan oleh guru di
kelas, hal ini dilihat dari kebanyakan siswa tidak bisa menjawab
pertanyaan yang diberikan oleh gurunya.
Fenomena-fenomena atau gejala-gejala tersebut di atas, terlihat bahwa
hasil belajar IPS yang diperoleh siswa belum optimal. Hal ini berkemungkinan
dipengaruhi oleh cara mengajar guru yang kurang menarik perhatian siswa. Dalam
hal ini peneliti mencoba strategi penbelajaran aktif critical incident untuk
meningkatkan hasil belajar siswa, karena critical incident memiliki beberapa
kelebihan seperti dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam menghadapi
situasi yang sebenarnya kelak, baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat,
maupun menghadapi dunia kerja. Dan strategi pembelajaran aktif critical incident
dapat mengembangkan kreatifitas siswa, karena strategi pembelajaran aktif
critical incident adalah salah satu strategi pembelajaran yang menyenangkan. Dan
diharapkan strategi pembelajaran aktif critical incident dapat mengembangkan
kreatifitas siswa sehingga meningkatkan hasil belajar siswa.
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS
(ekonomi), diperlukan berbagai macam strategi pembelajaran aktif, kegiatan
pembelajaran yang sifatnya berpusat pada gurupun harus dirubah dengan kegiatan
pembelajaran yang berpusat pada siswa dengan demikian diharapkan siswa tidak
jenuh dalam kegiatan belajar dan mampu meningkatkan hasil belajarnya dengan
baik. Salah satu strategi pembelajaran yang diharapkan mampu meningkatkan
hasil belajar siswa yaitu strategi pembelajaran critical incident (pengalaman
5Lampiran 27 daftar nilai IPS kelas VIII-A UTS Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014
5
penting) dimana strategi ini merupakan cara untuk membantu siswa dalam
memahami materi dengan mengaitkan materi dengan pengalaman siswa.
Penelitian mengenai strategi pembelajaran aktif critical incident terhadap
hasil belajar siswa sebelumnya telah menunjukkan keberhasilan, penelitian
tersebut dilakukan oleh Miftakhul Muthoharoh Mahasiswa S-1 Jurusan
Pendidikan Agama Islam (PAI) Di Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri Sunan
Ampel Gresik, penelitian ini membuktikan bahwa kemampuan guru dalam
mengelola pembelajaran fiqih dengan menggunakan strategi critical incident
termasuk sangat baik dengan rata-rata 3,39 pada pertemuan pertama dan 3,4 pada
pertemuan kedua, sedangkan untuk aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran
fiqih dengan menggunakan strategi critical incident tergolong aktif.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian tentang “Pengaruh penggunaan strategi pembelajaran aktif
(critical incident) terhadap hasil belajar IPS (ekonomi) siswa di MTs Ruhul
Bayan Cisauk”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka peneliti dapat mengidentifikasi masalah-
masalah sebagai berikut :6
1. Proses pembelajaran yang masih berpusat pada guru (teacher oriented)
2. Proses pembelajaran masih didominasi aktivitas menghafal
3. Kurangnya inovasi dalam proses pembelajaran
4. Kurangnya pemahaman siswa mengenai materi-materi dalam mata
pelajaran IPS
5. Pembelajaran dengan metode ceramah dinilai kurang dalam meningkatkan
hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, maka peneliti membatasi masalah yang diteliti
sebagai berikut :
6Lampiran 26 hasil wawancara dengan guru IPS MTs. Ruhul Bayan Cisauk
6
Pengaruh penggunaan strategi pembelajaran aktif critical incident terhadap hasil
belajar IPS (Ekonomi) siswa di MTs Ruhul Bayan Cisauk.
D. Perumusan Masalah
Dari masalah yang diidentifikasi dan pembatasan masalah yang akan diteliti,
maka dapat dirumuskan masalahnya sebagai berikut : “Adakah pengaruh
penggunaan strategi pembelajaran aktif critical incident terhadap hasil belajar
siswa IPS (Ekonomi) siswa di MTs Ruhul Bayan Cisauk?”
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh penggunaan
strategi pembelajaran aktif critical incident terhadap hasil belajar IPS (ekonomi)
siswa kelas VIII-A MTs Ruhul Bayan Cisauk.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan mampu untuk mengembangkan
ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang pendidikan juga untuk menambah
wawasan dan pengetahuan tentang penggunaan strategi pembelajaran dalam
proses belajar.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para pelaku
dunia pendidikan, diantaranya:
1. Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan mampu menumbuhkan
motivasi belajar IPS serta dapat mengatasi kejenuhan dalam belajar IPS.
2. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif
strategi pembelajaran IPS yang dapat diterapkan untuk meningkatkan hasil
belajar IPS siswa.
7
3. Bagi sekolah, hasil penelitian ini bisa dijadikan acuan untuk penerapan
strategi pembelajaran baru di sekolah, agar hasil belajar siswa bisa
meningkat.
4. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini bisa digunakan untuk sumber hasil
penelitian yang relevan.
8
BAB II
KAJIAN TEORITIK
A. Deskripsi Teoritis
1. Strategi Pembelajaran
Strategi pada dasarnya adalah merupakan cara yang dilakukan untuk
memperoleh kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai tujuan tertentu.
Dengan kata lain strategi merupakan rancangan kegiatan besar yang akan
dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Terkadang segala hal
yang dilakukan tanpa diiringi dengan strategi yang baik tidak akan berjalan
sesuai rencana dan tujuanpun tidak bisa dicapai dengan maksimal. Begitupula
dalam hal proses pembelajaran jika tidak disertai dengan strategi yang baik,
maka tujuan pembelajaran tidak akan maksimal dan bahkan sedikit sulit
untuk melaksanakan segala proses pembelajarn dari awal hingga akhir tanpa
dilakukan dengan cara-cara yang baik dalam hal ini strategi.
Menurut Wina Sanjaya “strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai
perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu”.1
Dari penjelasan tersebut dapat
dipahami bahwa strategi pembelajaran merupakan rancangan yang
didalamnya terdapat rentetan kegiatan yang sengaja dibuat untuk mencapai
suatu pendidikan tertentu. Dimana rancangan atau perencanaan tersebut
nantinya bisa membantu guru dalam melakukan aktifitas proses pembelajaran
di kelas.
Strategi pembelajaran di dalamnya terdapat dapat kegiatan yang dipilih,
yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik
menuju tercapainya suatu tujuan pembelajaran tertentu, hal ini berarti bahwa
strategi pembelajaran merupakan kegiatan yang diharapkan mampu
memfasilitasi serta membantu peserta didik untuk mencapai suatu tujuan
dalam proses pembelajaran
1Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, (Jakarta:Kencana 2008), h. 126.
9
Pengertian strategi pembelajaran menurut Yatim Rianto yaitu “siasat
guru dalam mengefektifkan, mengefisienkan, serta mengoptimalkan fungsi
dan interaksi antara siswa dengan komponen pembelajaran dalam suatu
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pengajaran”.2 Dari pendapat
Yatim Rianto tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa strategi pembelajaran
merupakan taktik yang digunakan oleh guru dalam kaitannya dengan
mengefektifkan dan mengefisienkan waktu dan juga memaksimalkan
interaksi antara siswa dengan komponen-komponen pembelajaran dalam
suatu proses pembelajaran agar tercapainya tujuan pengajaran yang telah
ditentukan.
Proses pembelajaran akan berjalan monoton tanpa dibangunnya
strategi-strategi penunjang jalannya kegiatan pembelajaran tersebut. Karena
strategi pembelajaran merupakan wahana bagi siswa untuk mengembangkan
pengetahuannya, kemampuannya dalam hal mengemukakan pendapat, serta
cara berfikirnya dalam menyelesaikan persoalan dalam kelas. Pengetahuan,
kemampuan serta kreatifitas berpikir siswa perlu dikembangkan dalam proses
pembelajaran, karena pada hakikatnya berhasil atau tidaknya siswa dalam
memahami materi pembelajaran bukan hanya dari apa yang telah guru
sampaikan saja melainkan semuanya itu ditunjang pula oleh keinginan
mereka untuk mengemukakan pendapat serta bertukar pendapat dengan
temannya dan itu semua harus bisa diwadahi oleh guru sebagai fasilitator.
Dalam buku perencanaan dan desain sistem pembelajaran, Wina
Sanjaya mengutip pendapat Kemp yang menjelaskan bahwa “strategi
pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru
dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien”.
3 Dari pengertian strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu proses
kegiatan dalam pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru beserta siswa
untuk mencapai tujuan dalam pembelajaran tersebut dan tercapainya tujuan
pembelajaran itu dengan cara yang efektif dan efisien. Oleh karena itu untuk
2Yatim Rianto, Paradigma Baru Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 132.
3Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2009 ), h.
187.
10
mencapai proses pembelajaran yang baik serta tujuannya tercapai guru harus
mampu mengatur strategi-strategi yang mampu membuat siswa aktif dan
tereksplorasi kemampuannya dalam memahami materi pembelajaran.
Mengenai strategi pembelajaran Iskandar Wassid menjelaskan bahwa:
Strategi pembelajaran mempunyai pengertian suatu garis-garis besar
haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah
ditentukan. Dihubungkan dengan pembelajaran, strategi bisa diartikan
sebagai pola-pola umum kegiatan pengajar dan peserta didik dalam
mewujudkan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah
digariskan. Ada empat strategi dasar dalam pembelajaran yaitu
mengidentifikasi apa yang diharapkan, memilih dan menetapkan
prosedur, metode, dan teknik pembelajaran, menetapkan norma-norma
dan batas minimal keberhasilan. 4
Dari penjelasan di atas dapat dipahami strategi pembelajaran
merupakan acuan besar untuk melakkan suatu usaha untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan, menurutnya pula ada empat strategi dasar dalam
kegiatan pembelajaran yaitu mengidentifikasi apa yang diharapkan, memilih
serta menentukan prosedur, metode dan juga teknik dalam pembelajaran,
selain itu juga menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan
yang akan dicapai.
Strategi pembelajaran memiliki komponen-komponen yang menunjang
terlaksananya strategi tersebut, tanpa adanya komponen-komponen penting
dalam strategi pembelajaran maka apa yang dilakukan atau apa yang telah
direncanakan mungkin tidak akan berjalan serta tujuan yang telah ditentukan
pun tidak akan tercapai dengan maksimal. Iif Khoiru Ahmadi, dkk.
menyebutkan bahwa,
Selaku suatu sistem pembelajaran meliputi suatu komponen antara lain
tujuan, bahan, peserta didik, guru, metode, situasi, dan evaluasi. Agar
tujuan itu tercapai, semua komponen yang ada harus diorganisasikan
sehingga antar sesama komponen terjadi kerja sama. Oleh karena itu,
guru tidak boleh hanya memperhatikan komponen-komponen tertentu
4Iskandar Wassid, dkk., Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011)
Cet. 3, h. 8.
11
saja misalnya metode, bahan, dan evaluasi saja, tetapi ia harus
mempertimbangkan komponen secara keseluruhan.5
Dari pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa strategi
pembelajaran memiliki komponen yang penting, komponen-komponen
tersebut diantaranya: tujuan, bahan ajar, peserta didik, guru, metode, situasi
dan evaluasi. Seluruh komponen tersebut harus diperhatikan agar
terlaksananya tujuan yang akan dicapai. Karena seluruh komponen dalam
strategi pembelajaran tersebut merupakan hal-hal penting.
2. Pembelajaran Aktif
a. Pengertian Pembelajaran Aktif
Banyak istilah yang menggambarkan belajar atau mengajar, belajar
aktif tidak mudah didefinisikan secara sederhana, beberapa kutipan
di bawah ini menawarkan beberapa gambaran apa yang dipikirkan
orang mengenai belajar aktif.
Menurut Lukmanul Hakim pembelajaran aktif adalah
kegiatan mengajar yang memberikan kesempatan kepada
siswa untuk berinteraksi dengan mata pelajaran yang
dipelajarinya. Siswa lebih aktif mempelajari materi
pembelajaran yang menyiapkan siswa untuk hidup,
informasi yang diterima lebih lama diingat dan disimpan,
dan lebih menikmati suasana kelas yang nyaman . siswa
mengemukakan pendapat , tanya jawab,
mengembangkan pengetahuannya, memecahkan
masalah, diskusi dan menarik kesimpulan,. Peran guru
yang tidak dominan menguasai proses pembelajaran
melainkan memberikan kemudahan (fasilitator).
Kegiatan pembelajaran aktif antara lain, tanya jawab di
dalam kelas.6
Dari definisi di atas dapat dipahami bahwa pembelajaran
aktif merupakan suatu kegiatan belajar mengajar yang
mengedepankan tingkat kreatifitas serta pengetahuan siswa dengan
cara memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeksplorasi
5Iif Khoiru Ahmadi, dkk., Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu, (Jakarta: Prestasi
Pustakaraya, 2011), h. 19.
6Lukmanul Hakim, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: CV Wacana Prima, 2009), h. 54.
12
kemampuan yang ada dalam diri siswa seperti mengemukakan
pendapat, bertanya dan menjawab, memecahkan masalah dan
menarik kesimpulan pelajaran yang telah dibahas, sedangkan peran
guru hanya sebagai fasiilitator saja.
Selain itu Melvin. L Silberman mengemukakan pendapat
mengenai belajar aktif menurutnya “Agar belajar aktif, siswa harus
mengerjakan banyak sekali tugas. Mereka harus menggunakan otak,
mengkaji gagasan, memecahkan masalah, dan menerapkan apa yang
mereka pelajari. Belajar aktif harus gesit, menyenangkan,
bersemangat dan penuh gairah”.7
Dari pendapat Melvin L. Silberman tersebut dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran aktif (active learning)
dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan semua potensi
yang dimiliki oleh anak didik, sehingga semua anak didik dapat
mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik
pribadi yang mereka miliki. Active learning (belajar aktif) pada
dasarnya berusaha untuk memperkuat dan memperlancar stimulus
dan respon anak didik dalam pembelajaran, sehingga proses
pembelajaran menjadi hal yang menyenangkan, tidak menjadi hal
yang membosankan bagi mereka. Dengan memberikan strategi
active learning (belajar aktif) pada anak didik dapat membantu
ingatan (memory) mereka, sehingga mereka dapat dihantarkan
kepada tujuan pembelajaran dengan sukses. Hal ini kurang
diperhatikan pada pembelajaran konvensional.
Pembelajaran aktif bisa disimpulkan sebagai pembelajaran
yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk aktif
membangun sendiri konsep dan makna melalui berbagai macam
kegiatan. Pembelajaran aktif dikembangkan agar perhatian siswa
tetap tertuju pada proses pembelajaran. Secara umum suatu
7Melvin L. Silberman, Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung: Nusamedia &
Nuansa Cendikia, 2013), Cet. 3, h. 9.
13
pembelajaran aktif melibatkan siswa dalam kegiatan-kegiatan
kooperatif yang membutuhkan tanggung jawab individual sekaligus
ketergantungan positif antaranggota kelompok. Setiap individu
terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan guru harus
mendapatkan penilaian untuk setiap siswa sehingga terdapat
tanggung jawab individual siswa. Siswa juga terlibat dengan
pemanfaatan berbagai sumber belajar baik di dalam maupun di luar
kelas. Agar proses pembelajaran aktif dapat berjalan dengan efektif,
diperlukan tingkat kerjasama yang tinggi sehingga akan memupuk
social skills. Atmosfer pembelajaran aktif mendukung untuk
mengembangkan keterbukaan dan penghargaan terhadap semua
gagasan siswa.
b. Macam-macam Pembelajaran Aktif
Adapun macam-macam strategi pembelajaran aktif menurut Hisyam
Zaini, adalah sebagai berikut : 8
1) Critical Incident (Pengalaman Penting)
Strategi ini digunakan untuk memulai kegiatan pembelajaran.
Tujuanya adalah untuk melibatkan peserta didik sejak awal dengan
melihat pengalaman mereka.
Langkah-langkah :
a) Sampaikan topik atau materi
b) Beri kesempatan bebrapa menit pada peserta didik untuk
mengingat-ingat pengalaman mereka yang berkaitan dengan
topik atau materi.
c) Tanyakan pengalaman yang menurut mereka tidak terlupakan.
d) Sampaikan materi dengan mengaitkan pengalaman peserta
didik dengan materi yang akan disampaikan.9
8Hisyam Zaini, dkk., Strategi Pembeajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2008), h.
2.
9Ibid., h. 2.
14
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa critical
incident merupakan salah satu strategi pembelajaran aktif yang
tujuannya membuat siswa aktif sejak dimulainya proses
pembelajaran.
2) Active Knowladge Sharing ( Saling Tukar Pengetahuan )
Strategi ini dapat digunakan untuk melihat kemampuan peserta
didik, disamping untuk membentuk kerja sama tim.
Langkah-langkah aplikatif :
a) Buatlah pertanyaan yang berkaitan dengan materi.
b) Minta peserta didik untuk menjawab dengan sebaik-baiknya.
c) Minta peserta didik untuk berkeliling mencari teman yang
dapat membantu menjawab pertanyaan yang tidak diketahui
dan diragukanya.
d) Minta peserta didik untuk kembali ke tempat duduk kemudian
periksa jawaban mereka. Jawablah pertanyaan yang tidak dapat
dijawab oleh peserta didik. 10
Jadi bisa disimpulkan bahwa active knowledge sharing
adalah strategi pembelajaran yang menjadikan siswa aktif mulai
dari membuat pertanyaan, menjawab serta mencari jawaban yang
dianggap benar.
3) True or False ( Benar atau Salah ).
Strategi ini merupakan aktifitas kolaboratif yang dapat mangajak
peserta didik aktif dalam materi segera. Strategi ini menumbuhkan
kerja sama tim, berbagi pengetahuan dan belajar secara
bertanggung jawab.
Langkah-langkah aplikatif :
a) Buatlah list pernyataan yang berkaitan dengan materi,
separonya benar dan separonya salah. Tulislah masing masing
10
Ibid., h. 22.
15
pertanyaan pada selembar kertas yang berbeda, pastikan bahwa
pernyataan dibuat sesuai dengan jumlah peserta didik yang
ada.
b) Beri setiap peserta didik satu kertas kemudian mereka diminta
untuk mengidentifikasi mana yang benar dan mana yang
salah.
c) Jika proses ini selesai, bacalah masing-masing pertanyaan dan
mintalah jawaban dari pernyataan tersebut benar atau salah.
d) Beri masukan untuk setiap jawaban, sampaikan cara kerja
peserta didik adalah bekerja bersama dalam tugas.
e) Tekankan bahwa kerja sama yang sportif akan sangat
membantu kelas karena ini adalah metode belajar aktif. 11
Penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa true or fals
merupakan strategi pembelajaran yang menekankan pada kerja
sama tim antar siswa yang mana dari kerja sama yang baik serta
berbegi pengetahuan tersebut tercipta suasana belajar yang
menyenangkan.
4) Guided Not taking ( Catatan Terbimbing ).
Strategi ini dapat membantu peserta didik membuat catatan-catatan
ketika guru menyampaikan pelajaran.
Langkah-langkah aplikatif :
a) Beri peserta didik paduan yang berisi ringkasan poin-poin utama
dari materi pelajaran yang akan disampaikan dengan metode
ceramah.
b) Kosongkan sebagian poin-poin yang penting sehingga akan
terdapat ruang-ruang kosong dalam catatan tersebut.
c) Bagikan bahan ajar yang dibuat guru, jelaskan bahwa bacaan
tersebut sengaja dibuat kosong agar peserta didik dapat
berkonsentrasi mendengarkan pelajaran yang akan disampaikan.
11
Ibid., h. 24.
16
d) Setelah selesai menyampaikan materi, mintalah peserta didik
membacakan catatan-catatanya.
e) Berikan klarifikasi. 12
Kesimpulan dari penjelasan tersebut Guided Not taking
salah satu dari strategi pembelajaran aktif yang menjadikan peserta
didik aktif untuk mencatat poin-poin penting dari materi yang telah
disampaikan oleh guru dalam proses pembelajaran.
5) Card Sort ( Sortir Kartu ).
Strategi ini merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan
untuk mengajarkan konsep, karakteristik, klasifikasi, fakta, tentang
obyek atau mereview informasi.
Langkah-langkah aplikatif :
a) Setiap peserta didik diberi potongan kertas yang berisi informasi
tentang materi yang mencakup satu atau lebih kategori.
b) Mintalah perserta didik untuk berkeliling dalam kelas untuk
menemukan kategori yang sama.
c) Peserta didik dengan kategori yang sama diminta
mempresentasikan kategori masing-masing dalam kelas.
d) Seiring dengan pressentasi dari tiap-tiap kategori tersebut,
berikan poin-poin penting terkait mata pelajaran. 13
Kesimpulan yang dapat diambil dari penjelasan tersebut
adalah bahwa strategi pembelajaran aktif sortir kartu merupakan
cara untuk mengajak siswa aktif dalam proses pembelajaran
dengan menggunakan media potongan-potongan kertas yang berisi
kategori dari materi yang disampaikan oleh guru.
12
Ibid., h. 32.
13
Ibid., h. 50.
17
3. Critical Incident (Pengalaman Penting)
a. Pengertian Critical Incident (Pengalaman Penting)
Latar belakang dari munculnya Strategi critical incident
(pengalaman penting) adalah dari munculnya strategi pembelajaran aktif,
pembelajaran aktif itu sendiri berasal dari kata active artinya aktif dan
learning yang artinya pembelajaran. Menurut Melvin L silberman belajar
bukanlah merupakan konsekuensi otomatis dari penyampaian informasi
kepada siswa tetapi belajar membutuhkan keterlibatan mental dan tindakan
sekaligus. Pada saat belajar itu aktif, siswa melakukan sebagian pekerjaan
belajar, mereka mempelajari gagasan-gagasan, memecahkan berbagai
masalah-masalah dan menerapkan apa yang mereka pelajari.14
Pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak
peserta didik belajar secara aktif, ketika peserta didik belajar dengan aktif,
berarti mereka yang mendominasi aktifitas pembelajaran. Dengan mereka
secara aktif menggunakan otak baik untuk menemukan ide pokok dari
materi pelajaran, memecahkan persoalan, atau mengaplikasikan apa-apa
yang baru mereka pelajari kedalam suatu persoalan yang ada dalam
kehidupan nyata. Belajar aktif merupakan langkah cepat, menyenangkan,
hisyam zaini dalam strategi pembelajaran aktif menawarkan empat puluh
empat cara strategi pembelajaran aktif yang hampir dapat diterapkan untuk
semua mata pelajaran salah satunya adalah strategi critical incident
(pengalaman penting). Strategi critical incident (pengalaman penting)
yaitu suatu strategi yang mana siswa harus mengingat dan mendiskripsikan
pengalaman masa lalunya yang menarik dan berhubungan serta berkaitan
dengan pokok bahasan yang akan disampaikan, lalu guru menyampaikan
materi dengan menghubungkan pengalaman yang dimiliki oleh siswanya.
Teknik Critical Incident (CIT) adalah satu cara yang digunakan
untuk mengumpulkan pengamatan langsung perilaku manusia yang
secara kritis dan prosedural yang memenuhi kriteria yang telah
ditetapkan. Pengamatan ini kemudian disimpan melacak sebagai
insiden, yang kemudian digunakan untuk memecahkan masalah
14
Melvin L Silberman, Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung: Nusa Media,
2006), h. 9.
18
praktis dan mengembangkan prinsip-prinsip psikologis secara luas.
Suatu kritik insiden dapat digambarkan sebagai salah satu hal yang
memberi kontribusi positif maupun negatif yang signifikan
terhadap aktivitas atau fenomena. Insiden kritis dapat dikumpulkan
dalam berbagai cara, tetapi biasanya responden diminta untuk
bercerita tentang pengalaman mereka memiliki.15
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa critical incident
merupakan salah satu strategi pembelajaran aktif yang mempergunakan
pengalaman sebagai bahan untuk merelevansikan apa yang menjadi topik
atau tema dalam suatu proses pembelajaran di kelas. Selain itu ada pula
yang berpendapat bahwa “critical incident yaitu siswa mengingat dan
mendiskripskan pengalaman masa lalu yang menarik dan berkaitan dengan
pokok bahasan; siswa lain mengulas dan memberikan solusi (deskripsi
tidak harus dengan lisan, bisa juga dengan tertulis)” 16
, hal ini bisa berarti
bahwa critical incident (pengalaman penting) yaitu suatu strategi yang
mana siswa harus mengingat dan mendiskripsikan pengalaman masa
lalunya yang menarik dan berhubungan serta berkaitan dengan pokok
bahasan yang akan disampaikan, lalu guru menyampaikan materi dengan
menghubungkan pengalaman yang dimiliki oleh siswanya.
Dari apa yang disampaikan mengenai critical incident tersebut di
atas, dapat ditarik kesimpulan yang jelas bahwa critical incident
merupakan strategi pembelajaran aktif yang melibatkan siswa dengan
menceritakan pengalaman mereka kemudian direlevansikan dengan topik
atau tema yang sedang dibahas oleh guru di kelas, dengan demikian siswa
bisa aktif dalam mengemukakan pendapat mereka di dalam kelas.
Critical incident (pengalaman penting) adalah cara yang fleksibel
yang biasanya bergantung pada lima hal penting, yaitu: (1)
menentukan dan mengkaji kejadian, (2) Pencarian fakta, yang
melibatkan pengumpulan rincian insiden dari para peserta, (3)
mengidentifikasi isu-isu, (4) membuat cara untuk menyelesaikan
masalah berdasarkan solusi berbagai kemungkinan, (5) evaluasi,
15
Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching, (Ciputat: Quantum Teaching,
2007), h. 65.
16
Syaharuddin, Mengurangi kebosanan siswa melalui berbagai metode mengajar , 2012, h. 1
(http://syaharuddin.wordpress.com/2008/04/25/mengurangi-kebosanan-siswa-melalui-berbagai-
metode-mengajar/).
19
yang akan menentukan apakah solusi yang terpilih akan
menyelesaikan akar penyebab situasi dan tidak akan menyebabkan
masalah lebih lanjut.17
b. Tujuan Strategi Critical Incident
Setiap strategi pasti mempunyai tujuan masing-masing, adapun
tujuan dari strategi critical incident (pengalaman penting) ialah untuk
melibatkan peserta didik aktif sejak dimulainya pembelajaran dengan
meminta peserta didik untuk mengungkapkan pengalaman yang mereka
miliki. Adapun menurut Hisyam Zaini “strategi ini digunakan untuk
memulai kegiatan pembelajaran, tujuan dari penggunaan strategi ini adalah
untuk melibatkan peserta didik sejak awal dengan melihat pengalaman
mereka”.18
Jadi bisa disimpulkan bahwa tujuan dari strategi critical
incident yaitu melibatkan siswa sejak dimulainya proses pembelajaran
dengan meminta siswa untuk menceritakan pengalaman penting mereka
yang mana pengalaman tersebut berhubungan dengan materi yang akan
diajarkan. pengalaman penting biasanya pengalaman langsung yang
melekat dalam benak siswa sehingga siswa bisa dengan mudah
mengungkapkannya di depan teman-temannya.
Terkait dengan pengalaman langsung, Semiawan dalam Iif
menyatakan bahwa: Pengalaman nyata atau pengalaman yang
langsung dialami siswa dapat menjembatani ke hal-hal baru.
Pengalaman selain memberi keasyikan bagi siswa, juga diperlukan
secara esensial sebagai jembatan mengarah kepada titik tolak yang
sama dalam melibatkan siswa secara mental, emosional, sosial dan
fisik, sekaligus merupakan usaha melihat lingkup permasalahn
yang sedang dibicarakan.19
Penjelasan tersebut di atas menyimpulkan bahwa pengalaman
nyata atau pengalaman langsung yang dialami oleh siswa ternyata dapat
menjembatani atau menghubungkan pada hal-hal yang sifatnya baru.
17
Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching, (Ciputat: Quantum Teaching,
2007), h. 66.
18
Hisyam Zaini, dkk., Strategi Pembeajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2008),
h. 2.
19
Iif Khoiru Ahmadi, dkk., Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu, (Jakarta: Prestasi
Pustakaraya, 2011), h. 74.
20
Pengalaman bukan hanya bisa memberikan kesenangan tersendiri bagi
siswa, tetapi juga bisa dijadikan sebagai jembatan yang mengarah pada
titik tolak yang sama dalam kaitannya dengan melibatkan siswa baik
secara mental, kecenderungan emosional siswa, sosial dan juga fisik,
namun sekaligus juga merupakan usaha-usaha untuk melihat lingkup
permasalahan yang di bicarakan. Jadi pengalaman langsung yang telah
dialami siswa bukan hanya sekedar memberikan kesenangan semata, tetapi
juga menjadi hal-hal baru yang mungkin nantinya bisa berguna baik bagi
dirinya sendiri maupun bagi orang lain.
Ketika berbicara mengenai critical incident atau pengalaman
langsung, pengalaman dianggap sebagai bantuan untuk terciptanya proses
pembelajaran yang mengarah pada tercapainya tujuan pengajaran. Dimana
dari pengalaman langsung yang dialami siswa, materi dalam pembahasan
tertentu bisa dengan mudah dipahami oleh siswa jika guru bisa
mengaitkannya, oleh karena itu pengalaman merupakan hal yang penting
dalam proses pembelajaran, dan menceritakan pengalaman kepada orang
lain bisa membantu orang lain dalam memahami suatu hal yang erat
kaitannya dengan pengalaman tersebut. Dalam hal ini materi
pembelajaran, materi pembelajaran terkadang sulit untuk dipahami oleh
siswa, salah satu hal yang diharapkan untuk memudahkan siswa dalam
memahami suatu materi pembelajaran di kelas, yaitu mengaitkan materi
pembelajaran yang dibahas dengan pengalaman langsung siswa dengan
tujuan untuk dengan catatan materi pembelajaran yang dibahas sesuai atau
cocok untuk dikaitkan atau dihubungankan dengan pengalaman siswa yang
telah mereka alami.
c. Langkah - langkah Strategi Critical Incident
Salah satu strategi yang diharapkan mampu untuk membuat siswa
aktif dan berpikir kritis adalah diawal proses pembelajaran adalah strategi
critical incident (pengalaman penting) dimana Strategi ini digunakan
untuk memulai pelajaran. Tujuan dari penggunaan strategi ini untuk
21
melibatkan siswa sejak awal dengan melihat pengalaman mereka.
Hisyam Zaini mengemukakan pendapatnya mengenai strategi
pembelajaran aktif critical incident, ia mengemukakan langkah-langkah
dari strategi critical incident, berikut ini:
1) Sampaikan kepada siswa topik atau materi yang akan
dipelajari.
2) Beri kesempatan beberapa menit kepada siswa untuk
mengingat pengalaman mereka yang tidak terlupakan berkaitan
dengan materi yang ada.
3) Tanyakan pengalaman apa saja yang menurut mereka tidak
terlupakan.
4) Sampaikan materi pelajaran dengan mengaitkan pengalaman
siswa dengan materi yang akan disampaikan. 20
Jadi, strategi critical incident (Pengalaman Penting) adalah cara
untuk mengaktifkan siswa sejak dimulainya pembelajaran yaitu strategi
yang mana siswa harus mengingat dan mendiskripsikan pengalaman
masa lalunya yang sesuai dengan topik materi yang disampaikan.
Kesuksesan proses refleksi dengan menggunakan analisa kasus nyata
dengan kejadian yang kritis (critical incident), akan mempengaruhi
individu untuk mampu :
a) Mengembangkan opini-opininya
b) Melihat kemungkinan-kemungkinan yang terjadi
c) Melatih ketajaman berfikir
d) Menjadi kreatif
d. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Critical Incident
Setiap metode ataupun strategi pasti mempunyai kelebihan dan
kekurangan masing-masing, begitu pula strategi critical incident
(pengalaman penting) juga mempunyai kelebihan dan kekurangan. Strategi
critical incident mempunyai kelebihan dan kekurangan antara lain; strategi
ini sangat cocok jika diterapkan untuk materi-materi yang bersifat praktis,
tetapi strategi ini tidak cocok digunakan untuk materi yang bersifat
20
Hisyam Zaini, Op.cit., h. 2.
22
teoritis. Jadi strategi pembelajaran aktif critical incident bisa digunakan
untuk materi-materi pembelajaran yang sifatnya praktis, dan tidak cocok
untuk materi yang sifatnya teoritis. Selain itu strategi ini juga mempunyai
kelebihan yaitu untuk mengaktifkkan siswa sejak dimulainya
pembelajaran. Strategi ini baik digunakan untuk tujuan pembelajaran yang
mengajarkan peserta didik untuk lebih berempati. Kekurangannya strategi
ini biasanya hanya digunakan untuk kelas dengan jumlah yang sedikit dan
tidak terlalu banyak agar siswa tidak malu untuk mengungkapkan
pengalamannya. Selain itu kekurangan dari strategi pembelajaran aktif ini
yaitu hanya mampu mengaktifkan siswa diawal proses pembelajaran saja,
sedangkan ditengah dan diakhir proses pembelajaran masih didominasi
oleh peran guru dalam menjelaskan materi, untuk itu ada baiknya
penggunaan strategi pembelajaran aktif ini di gabungkan dengan strategi
pembelajaran aktif lain, sehingga siswa bisa lebih aktif lagi baik diawal
maupun diakhir proses pembelajaran. Penggabungan strategi pembelajaran
aktif ini bisa digunakan untuk membuat suasana belajar di dalam kelas
yang menyenangkan karena peran siswa lebih banyak dibandingkan guru,
karena dalam pembelajaran aktif peran guru hanya sebagai fasilitator.
4. Hasil Belajar IPS (Ekonomi)
a. Pengertian Belajar
Ada istilah yang mengatakan bahwa belajar diwaktu kecil itu
seperti membuat ukiran di atas batu dan belajar sesudah dewasa itu seperti
mengukir di atas air. Berangkat dari istilah tersebut bahwa pentingnya
belajar itu ditetapkan ketika seseorang masih kecil karena pada dasarnya
ketika berusia dini segala hal yang masuk ke dalam memory atau ingatan
seseorang akan mudah untuk diingat seperti ukiran di atas batu yang
mudah membekas, sedangkan ketika sudah dewasa segala hal atau
informasi yang dapatkan dalam hal ini pelajaran akan sulit untuk diingat
atau dihapal karena ketika menginjak dewasa seseorang itu akan dibebani
dengan segala hal yang menguras pikiran dan waktunya jadi ketika sudah
23
dewasa belajar itu dikatakan seperti mengukir di atas air, namun betapapun
sulitnya belajar pada intinya belajar itu merupakan kewajiban bagi
seseorang sebagai makhluk Allah SWT karena ada hadits nabi yang
mengatakan bahwa “tuntutlah ilmu mulai dari buaian ibumu hingga ke
liang lahat” (al-Hadits), jadi menuntut ilmu atau belajar itu wajib
dilakukan sejak kecil hingga dewasa bahkan hingga maut menjemput.
Konsep belajar itu sendiri merupakan key term (istilah kunci) yang
paling vital dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar tak
pernah ada pendidikan. Sebagai suatu proses, belajar hampir selalu
mendapat tempat yang luas dalam berbagai disiplin ilmu yang berkaitan
dengan upaya kependidikan, misalnya psikologi pendidikan. Karena
demikian pentingnya arti belajar, bagian terbesar upaya riset dan
eksperimen psikologi pendidikan pun diarahkan pada tercapainya
pemahaman yang lebih luas dan mendalam mengenai proses perubahan
manusia itu.
Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya mengenai definisi
belajar, Gagne, dalam buku The Condition of Learning menyatakan
bahwa: “Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan
ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatannya
(performance-nya) berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke
waktu sesudah ia mengalami situasi tadi.” 21
Jadi belajar dapat diartikan
sebagai perubahan yang terjadi dalam diri seseorang yang disebabkan oleh
pengalaman, dimana pengalaman tersebut pula lah yang pada akhirnya
bisa mempengaruhi tingkah laku pada orang tersebut.
Belajar merupakan proses perubahan perilaku pada diri seseorang
seperti yang dikatakan Cronbach bahwa “belajar itu merupakan perubahan
perilaku sebagai hasil dari pengalaman. Menurut Cronbach bahwa belajar
yang sebaik-baiknya adalah dengan mengalami sesuatu yaitu
menggunakan pancaindera. Dengan kata lain, bahwa belajar adalah suatu
cara mengamati, membaca, meniru, mengintimasi, mencoba sesuatu,
21
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan , (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1992), h. 84.
24
mendengar, dan mengikuti arah tertentu”.22
Dari pendapat diatas dapat
disimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada diri
seseorang sebagai hasil dari pengalamannya.
b. Ciri Khas Perilaku Belajar
Ciri khas perilaku belajar yang dikemukakan oleh Muhibbin Syah ada tiga.
“Diantara ciri-ciri perubahan khas yang menjadi karakteristik perilaku
belajar yang terpenting adalah: 1) Perubahan itu intensional; 2) Perubahan
itu positif dan aktif; 3) Perubahan itu efektif dan fungsional”.23
1) Perubahan Intensional
Perubahan yang terjadi dalam proses belajar adalah berkat
pengalaman atau praktik yang dilakukan dengan sengaja dan disadari,
atau dengan kata lain bukan kebetulan
2) Perubahan Positif dan Aktif
Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat positif dan aktif.
Positif artinya baik, bermanfaat, serta sesuai dengan harapan. Hal ini
juga bermakna bahwa perubahan tersebut senantiasa merupakan
penambahan, yakni diperolehnya sesuatu yang baru yang lebih baik
daripada sebelumnya. Adapun perubahan aktif artinya tidak terjadi
dengan sendirinya seperti karena proses kematangan.
3) Perubahan efektif dan fungsional
Perubahan yang timbul karena proses belajar bersifat efektif, yakni
berhasil guna, artinya perubahan tersebut membawa pengaruh makna
dan manfaat tertentu bagi siswa. Selain itu perubahan dalam proses
belajar bersifat fungsional dalam arti bahwa ia relatif menetap dan
setiap saat apabila dibutuhkan, perubahan tersebut dapat direproduksi
dan dimanfaatkan.24
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku belajar memiliki
ciri khas yang mengarah pada perubahan-perubahan yang sifatnya baik.
22
Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 5.
23
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), Cet. 18, h. 114.
24
Ibid., h. 115-116.
25
Yang pertama perubahan yang terjadi dalam proses belajar berkat
pengalaman yang telah dilakukan dengan sengaja dan disadari hal ini
berarti siswa menyadari adanya perubahan yang terjadi dalam dirinya
karena adanya proses belajar. Kedua perubahan positif dan aktif, dimana
perubahan ke arah yang baik, bermanfaat serta adanya proses kematangan
tersebut bisa terjadi karena proses belajar dalam diri seseorang.
Selanjutnya perubahan efektif dan fungsional, karena adanya proses
belajar pada diri seseorang menimbulkan terjadinya perubahan yang
sifatnya berhasil guna dan juga memberikan manfaat yang luas.
c. Prinsip-prinsip belajar
Slameto mengemukakan beberapa prinsip belajar, yakni:
a) Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar
Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif,
meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan
instruksional; belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan
motivasiyang Skuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional
b) Sesuai hakikat belajar
Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut
perkembangannya; belajar adalah proses organisasi, adaptasi,
eksplorasi dan discovery; belajar adalah proses kontinguitas.
c) Sesuai materi/bahan yang harus dipelajari
Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur,
penyajian yang sederhana; belajar harus dapat mengembangkan
kemampuan tertentusesuai dengan tujuan instruksional yang harus
dicapainya.
26
d) Syarat keberhasilan belajar
Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat belajar
dengan tenang; repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali-
kali agar pengertian / keterampilan / sikap itu mendalam pada siswa.25
Dari pemaparan di atas dapat di kembangkan pemahaman
mengenai prinsip-prinsip belajar, yakni:
1) Kesiapan
Belajar akan jauh lebih mudah bagi peserta didik bila sebelumnya ia
telah dipersiapkan sepenuhnya. Ini menyangkut kesiapan anak dalam
arti usia, kematangan, minat dan motivasinya, ataupun kesiapan dalam
arti pelaksanaan kegiatan secara operasional seperti kelas dan
perlengkapannya.
2) Penguatan
Penguatan (Reinforcement), penggunaan dari apa yang telah dipelajari
adalah merupakan penguatan dalam arti semakin sering dilakukan
akan semakin sempurna pula penampilan seseorang dalam melakukan
sesuatu. Efektivitas pengauatan ini mendasari urutan kegiatan belajar
dan juga dipakai pada pengulangan dalam pelajaran praktek.
3) Belajar dengan Mengerjakan
Belajar sangat tergantung pada intensitas keterlibatan siswa dalam
proses mengajar belajar. Oleh karena dengan mengerjakan diperoleh
tingkat keterlibatan yang maksimum, maka belajar dengan langsung
mengerjakan ini (learning by doing) akan lebih efektif dari pada
strategi mengajar belajar yang kurang melibatkan siswa.
4) Keberhasilan
Sikap positif yang diakibatkan oleh rasa keberhasilan akan
menyebabkan siswa meningkat motivasi belajarnya. Untuk itu harus
diupayakan agar siswa memperoleh keberhasilan dan merasa berhasil
agar sikap positif ini mendorongnya belajar terus.
25
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka cipta, 2013)
ed. rev., Cet. 6, h. 27-28.
27
5) Prinsip Keyakinan
Keyakinan atau rasa percaya diri datang setelah mengalami
keberhasilan, dan keyakinan akan kemampuan diri ini akan
meningkatkan kecepatan dan ketelitian dalam mengerjakan sesuatu.
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar
Belajar adalah suatu proses yang menimbulkan terjadinya suatu
perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku dan atau kecakapan.
Sampai dimanakah perubahan-perubahan itu dapat tercapai atau dengan
kata lain berhasil baik atau tidaknya belajar itu tergantung kepada
bermacam-macam faktor.
“Faktor-faktor penting sangat erat hubungannya dengan proses
belajar ialah: kematangan, penyesuaian diri/adaptasi,
menghafal/mengingat, pengertian, berpikir, dan latihan”.26
Telah dikatakan
bahwa belajar adalah suatu proses yang menimbulkan terjadinya suatu
perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku atau kecakapan. Maka
berhasil atau tidaknya belajar itu tergantung kepada bermacam-macam
faktor, Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi proses belajar
siswa di sekolah yang secara garis besarnya dapat dibagi dalam dua
golongan yaitu:
1) Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang disebut
faktor individual. Yang termasuk ke dalam faktor individual
antara lain: faktor kematangan/pertumbuhan, kecerdasan,
latihan, motivasi, dan faktor pribadi.
2) Faktor yang ada di luar individual yang disebut sosial.
Sedangkan yang termasuk faktor sosial antara lain faktor
keluarga/keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya,
alat-alat yang dipergunakan dalam belajar-mengajar,
lingkungan dan kesempatan yang tersedia, dan motivasi
sosial.27
Faktor lain yang mempengaruhi kualitas pengajaran disekolah
adalah karakteristik sekolah itu sendiri. Karakteristik sekolah berkaitan
26
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), h. 86.
27
Ibid., h. 102.
28
dengan disiplin sekolah, perpustakaan yang ada di sekolah, letak geografis
sekolah, lingkungan sekolah, etika dalam arti sekolah memberikan rasa
nyaman dan kepuasan belajar, rapih dan teratur
e. Pengertian Hasil Belajar
IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap mudah
namun juga terkadang membuat kejenuhan bagi siswa, karena memiliki
konsep yang banyak dan susah untuk diingat. Akibatnya siswa cenderung
sulit untuk menghafal dan memahami konsep. Oleh karena itu guru IPS
harus kreatif mencari metode belajar yang menarik untuk meningkatkan
hasil belajar siswa. Hasil belajar merupakan hasil nilai yang diperoleh
siswa dari hasil evaluasi setelah kegiatan proses pembelajaran. menurut
Nana Sudjana “penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai
terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria trtentu.
Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku.
Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup
bidang kognitif, afektif dan psikomotorik”.28
Penjelasan tersebut dapat
dipahami bahwa hasil belajar merupakan tolok ukur berhasil atau tidaknya
tindakan seseorang subyek didik dalam menyelesaikan program belajar
yang dibebankan pada siswa sehingga terlihat perubahan tingkah laku
secara keseluruhan.
Penentu berhasil atau tidaknya hasil belajar adalah siswa, karena
siswa bertanggung jawab terhadap komitmen dirinya untuk menjalankan
proses belajar dari gurunya. Dalam pengertian lain hasil belajar adalah
sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa berkat adanya usaha atau fikiran
yang mana hal tersebut dinyatakan dalam bentuk penguasaan, pengetahuan
dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupa
sehingga nampak pada diri indivdu penggunaan penilaian terhadap sikap,
pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek
28
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2009) Cet. 14, h. 3.
29
kehidupan sehingga nampak pada diri individu perubahan tingkah laku
secara kuantitatif.
Hasil belajar juga merupakan kualitas kemampuan yang dihasilkan
melalui proses aktivitas aktif dalam membangun pemahaman informasi
dalam bentuk kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik. Hasil belajar
diartikan juga sebagai kecakapan dan segala hal yang diperoleh melalui
proses belajar mengajar dalam selang waktu tertentu. Oleh karenanya hasil
belajar merupakan hal yang penting untuk mengetahui bagaiamana
kemampuan siswa dalam memperoleh atau mengikuti kegiatan belajar
mengajar, dimana hasil belajar juga merupakan ukuran kemampuan siswa
setelah ia mengikuti kegiatan belajar atau pengalaman belajar.
Hasil belajar ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya minat,
kecerdasan, bakat dan motivasi. Dalam hal minat, seorang yang tidak
berminat mempelajari sesuatu tidak akan berhasil dengan baik, tetapi jika
seseorang memiliki minat terhadap objek masalah maka dapat diharapkan
hasilnya akan baik, selain minat ada juga kecerdasan, Kecerdasan
memegang peranan penting dalam menentukan berhasil tidaknya
seserorang. Orang pada umumnya lebih mampu belajar daripada orang
yang kurang cerdas. Berbagai penelitian menunjukkan hubungan yang erat
antara tingkat kecerdasan dan hasil belajar di sekolah. Selain itu bakat pun
menjadi salah satu faktor yang menentukan hasil belajar siswa karena
belajar pada bidang yang sesuai dengan bakatnya akan memperbesar
kemungkinan seseorang untuk berhasil, dan yang terakhir yang juga
menjadi penentu keberhasilan belajar siswa di sekolah yaitu motivasi,
tanpa motivasi seseorang tidak akan mampu berusaha untuk mencapai
tujuan.
f. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Dalam belajar membutuhkan adanya kemampuan untuk berprestasi
yang memuaskan, adanya rangsangan-rangsangan yang membentuk minat
belajar dan adanya daya serap masing-masing siswa, kesemuanya itu perlu
30
adanya yang mendorong atau yang mempengaruinya. Belajar merupakan
suatu aktifitas yang dipengarui oleh banyak faktor, Karena hasil belajar
merupakan bukti keberhasilan seseorang dalam belajar, maka faktor yayng
mempengarui belajar akan mempengarui juga hasil belajar yang dicapai
oleh seseorang.
Faktor-faktor yang mempengarui hasil belajar banyak sekali
macamnya, namun demikian faktor tersebut dapat dibedakan menjadi tiga
yaitu, faktor internal, faktor eksternal, dan faktor pendekatan belajar.29
1) Faktor internal siswa.
Yang dimaksud dengan faktor internal siswa adalah faktor yang
menyangkut seluruh pribadi, termasuk fisik, maupun mental dan
psikologinya, yang ikut menentukan hasil belajar siswa . Dalam
membicarakan faktor internal meliputi 3 macam yakni :30
1) Aspek fisiologis.
Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang
menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-
sendinya, dapat mempengarui intensitas siswa dalam
mengikuti pelajaran,31
orang yang dalam keadaan sehat
jasmaninya akan berlainan belajarnya dari orang yang
kondisi fisiknya lemah.
2) Aspek psikologis.
Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat
mempengarui kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran
siswa. Namun diantara faktor-faktor siswa yang dipandang
lebih esensial itu adalah sebagai berikut:32
(1) Intelegensi siswa.
Intelegensi pada umumnya dapat diartikan sebagai
kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau
29
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung :Remaja Rosdakarya,2008), ed. rev., Cet.
18, h. 129.
30
Ibid., h. 130.
31
Ibid., h. 130.
32
Ibid., h. 131.
31
menyesuaikan diri dengan lingkungan secara tepat.33
Kecerdasan seseorang besar pengaruhnya terhadap hasil
belajar, dalam situasi yang sama anak-anak yang
mempunyai intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil dan
anak-anak yang mempunyai intelegensi yang rendah akan
lamban
(2) Sikap siswa.
Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif
yang berupa kecenderungan untuk mereaksi atau
merespons (response tendency) dengan cara yang relative
tetap terhadap objek orang, barang dan sebagainya, baik
secara positif maupun secara negative. Sikap siswa juga
dapat mempengarui belajar siswa, sikap (attitude) siswa
yang positif dalam mengikuti pembelajaran akan
mengakibatkan siswa mudah untuk memahami materi
pelajaran.34
Sikap siswa merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi hasil belajar karena sikap merupakan
keadaan dalam diri siswa yang cenderung untuk interaksi
atau dengan cara yang relatif tetap terhadap sesuatu baik
itu positif maupun negatif.
(3) Perhatian
Perhatian menurut gazali adalah keaktifan jiwa yang
dipertinggi, jiwa itupun semata-mata tertuju kepada suatu
obyek (benda/hal) atau sekumpulan obyek. Untuk dapat
menjamin hasil belajar yang baik maka siswa harus
mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya,
jika bahan pelajaran tidak menarik perhatian siswa makka
33
Ibid., h. 131.
34
Ibid., h. 132.
32
akan menimbulkan kebosanan yang mengakibatkan siswa
malas belajar.35
Hasil belajar yang baik juga ditentukan dari
perhatian siswa. Pemusatan perhatian terhadap pelajaran
mampu menentukan hasil belajar yang baik bagi siswa.
(4) Minat siswa
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan,
kegiatan yang diminati seseorang, dipperhatikan terus
menerus yang disertai dengan rasa senang. Minat besar
penggaruhnya terhadap belajar, karena jika bahan
pelajaran yang diberikkan tidak sesuai dengan minat
siswa, maka siswa tidak akan belajar dengan sebaik-
baiknya karena tidak ada daya tarik baginya.36
Minat merupakan kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan secara terus menerus yang disertai dengan
rasa senang. Minat belajar siswa menentukan hasil belajar
yang didapatkan oleh siswa tersebut.
(5) Bakat siswa
Bakat atau aptitude menurut Hilgard adalah: “the
capacity to learn”, dengan kata lain bakat adalah
kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan
terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar
atau berlatih, orang yang berbakat mengetik, misalnya
akan lebih cepat dapat mengetik dengan lancar
dibandingkan dengan orang lain yang kurang berbakat di
bidang itu.37
Dari uraian diatas jelaslah bakat itu
35
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013)
ed. rev., Cet. 6, h, h. 56. 36
Ibid., h. 57. 37
Ibid., h. 57.
33
mempengaruhi belajar, jika bahan pelajaran yang
dipelajari sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajarnyya
lebih baik karena ia senang belajar dan selanjutnya
pastilah ia lebih giat dalam belajar.
(6) Motivasi siswa
Pengertian dasar motivasi ialah keadaan internal
organisme baik manusia ataupun hewan yang
mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Dalam pengertian
ini, maotivasi berarti pemasok daya (energizer) untuk
bertingkah laku secara terarah. Motivasi diberdakan
menjadi dua macam, yaitu: 1) motivasi intrinsik; 2)
motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah hal dan
keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang
mendorongnya melakukan tindakan belajar. Adapun
motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang datang
dari luar individu siswa yang juga mendorongnya untuk
melakukan kegiatan belajar.38
Hasil belajar juga ditentukan oleh motivasi atau
dorongan dalam diri siswa tersebut, dorongan untuk
mencapai prestasi dan dorongan memiliki pengetahuan
menjadi salah satu faktor yang menentukan berhasil atau
tidaknya siswa menguasai materi pelajaran.
3) Faktor kelelahan
Kelelahan pada seseorang walalupun sulit
dipisahkan tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam,
yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Kelelahan
jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul
38
Muhibbin Syah, h. 134.
34
kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Sedangkan
kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan
kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk
menghasilkan sesuatu hilang, kelelahan ini dapat terjadi jika
terus menerus memikirkan masalah yang dianggap berat
tanpa istirahat, menghadapi hal-hal yang sama dan tidak
bervariasi, dan mengerjakkan sesuatu yang tidak sesuai
dengan bakat, minat dan perhatiannya. 39
Dan faktor
kelelahan juga sangat mempengaruhi hasil belajar karena
jika siswa sudah lelah maka ia tidak akan semangat dalam
belajar.
4) Faktor eksternal siswa.
Seperti faktor internal siswa, faktor eksternal siswa juga terdiri atas
dua macam, yakni: yakni faktor sosial dan faktor non sosial.
1) Faktor lingkungan sosial.
Yang dimaksud dengan faktor lingkungan sosial adalah
seperti para guru, staf adminisrasi, dan teman-teman sekelas
dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, para guru yang selalu
menunjukkan sikap dan prilaku yang simpatik dan
memperlihatkan suri tauladan yang baik khususnya dalam hal
belajar dapat menjadi daya dorong yang positif bagi kegiatan
belajar siswa. Selanjutnya yang termasuk dalam lingkungan
sosial siswa adalah masyarakat dengan tetangga, dan juga
teman-teman sepermainan di lingkungan siswa tersebut. 40
` Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa faktor
lingkungan sosial bisa berdampak baik atau buruk terhadap
kegiatan belajar dan hasil yang dicapai oleh siswa. Karena
individu siswa itu sendiri secara langsung berinteraksi dengan
39
Slameto, h. 59.
40
Muhibbin Syah, op. cit., h. 135.
35
lingkungan sosialnya, lingkungan sosial yang bisa memberikan
dampak yang positif bagi kegiatan belajar siswa begitupun
sebaliknya.
2) Faktor non sosial
Faktor-faktor yang yang termasuk lingkungan
nonsosial ialah gedung sekolah dan letaknya, rumah temtap
tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, kedaan
cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. 41
Faktor non sosial merupakan lingkungan yang tidak
bisa dipisahkan dari individu siswa. Faktor non sosial juga bisa
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, misalnya kurangnya
alat-alat belajar yang dimiliki siswa cenderung membuat siswa
malas untuk giat belajar, atau keadaan cuaca yang tidak
mendukung bisa berpengaruh terhadap keinginan belajar
siswa.
3) Faktor pendekatan belajar
Pendekatan belajar adalah keefektifan segala cara
atau strategi yang digunakan siswa untuk menunjang
efektivitas dan efisiensi dalam proses pembelajaran materi
tertentu, dan selain faktor internal dan faktor eksternal, faktor
pendekatan belajar juga berpengaruh terhadap taraf
keberhasilan belajar siswa tersebut.42
Dari uraian diatas kita dapat melihat bahwa banyak
sekali faktor-faktor yang mempengarui hasil belajar siswa, jadi
hasil belajar itu merupakan hasil dari interaksi adanya berbagai
faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam maupun dari
luar siswa.
41
Ibid., h. 135.
42
Ibid., h. 136.
36
g. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Menurut Dadang Supardan “Ilmu merupakan sebuah istilah umum
untuk menunjuk pada segenap pengetahuan ilmiah yang mengacu kepada
ilmu umum (science in general)”.43
Dari penjelasan tersebut dapat
disimpulkan bahwa ilmu adalah kajian yang sifatnya umum untuk
kemudian mengacu pada seluruh pengetahuan ilmiah yang berujung pada
ilmu umum.
Secara secara singkat Soekanto menyatakan bahwa “ilmu
pengetahuan (science) adalah pengetahuan (knowlegde) yang tersusun
sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran, pengetahuan selalu
dapat diperiksa dan ditelaah (dikontrol) dengan kritis oleh setiap orang lain
yang ingin mengetahuinya”. 44
Salah satu cabang ilmu pengetahuan adalah
ilmu sosial dimana istilah sosial memiliki arti kajian tentang berbagai
gejala dan masalah-masalah sosial yang berhubungan dengan
perkembangan dan tata kehidupan masyarakat.
Studi sosial (social studies) merupakan suatu studi yang mengkaji
dan menelaah gejala-gejala serta masalah-masalah sosial yang
berhubungan dengan perkembangan dan struktur kehidupan manusia. Ilmu
pengetahuan sosial (IPS) adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan
di sekolah, mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai ke pendidikan
menengah. Dalam mengkaji dan membahas persoalan-persoalan tersebut,
ilmu pengetahuan Sosial (IPS) adalah mendapat sumber materi dari
berbagai ilmu sosial, seperti; ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi,
ilmu politik dan sejarah.
Istilah ilmu sosial menurut Ralf Dahrendorf merupakan
suatu konsep yang ambisius untuk mendefinisikan seperangkat
disiplin akademik yang memberikan perhatian pada aspek-aspek
kemasyarakatan manusia. Bentuk tunggal ilmu sosial menunjukkan
sebuah komunitas dan pendekatan yang saat ini hanya diklaim oleh
beberapa orang saja; sedangkan bentuk jamaknya, ilmu-ilmu sosial
mencakup sosiaologi, antropologi, psikologi, ekonomi, geografi
43
Dadang Supardan, Pengantar Ilmu Sosial, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 22.
44
Ibid., h. 23.
37
sosial, politik bahkan sejarah walaupun di satu sisi ia termasuk
ilmu humaniora.45
Jadi IPS merupakan mata pelajaran yang di dalamnya mengkaji
tentang kehidupan sosial yang bahannya didasarkan pada kajian sejarah,
geografi, sosiologi, antropologi, dan tata negara, dimana tujuan yang dapat
dipahami dari IPS yaitu mengembangkan kemampuan berpikir, sikap atau
perilaku dan nilai peserta didik sebagai individu, anggota masyarakat,
makhluk sosial dan budaya, sehingga nantinya mampu hidup di tengah-
tengah masyarakat dengan baik.
h. Hakikat Ilmu Ekonomi
Ekonomi pertaman kali lahir di Yunani seperti dikemukakan
Suherman Rosyidi dalam bukunya Pengantar Teori Ekonomi, “ekonomi
itu lahir di Yunani (Greek), dan dengan sendirinya istilah ekonomi itu pun
berasal dari kata-kata bahasa Yunani pula. Asal katanya adalah oikois
nomos”.46
Dengan kata lain ilmu ekonomi berasal dari Yunani yang
kemudian berkembang hingga saat ini dan memiliki cabang-cabang ilmu
yang lain. Kata oikos nomos pada saat itu memiliki arti tata laksana rumah
tangga, oikos nomos itu sendiri berubah menjadi ekonomi yang sudah
mencakup bidang yang luas, terutama tata laksana rumah tangga, namun
masalah ekonomi yang utama pada masa itu adalah bagaimana cara untuk
bisa mencukupi masalah rumah tangga.
Dalam buku Pengantar Teori Ekonomi itu pula, seorang ahli
ekonomi dari Massachussetts Institute of Technology (MIT), telah
mengumpulkan sekurang-kurangnya enam buah definisi dari berbagai ahli
lain. Keenam definisi itu masing-masing adalah sebagai berikut:
1. Ilmu ekonomi, atau ekonomi politik (political economy),
adalah suatu studi tentang kegiatan-kegiatan yang dengan
atau tanpa menggunakann uang, mencakup atau melibatkan
transaksi-transaksi pertukaran antarmanusia.
45
Ibid., h. 30
46
Suherman Rosyidi, Pengantar Teori Ekonomi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), ed. 9, h. 4.
38
2. Ilmu ekonomi adalah suatu studi mengenai bagaimana orang
menjatuhkan pilihan yang tepat untuk memanfaatkan sumber-
sumber produktif (tanah, tenaga kerja, barang-barang modal
semisal mesin, dan pengetahuan teknik) yang langka dan
terbatas jumlahnya, untuk menghasilkan berbagai barang-
barang (misalnya gandum, daging, mantel, perahu layar,
konser musik, jalan raya, pesawat pembom) serta
mendistribusikan (membagikan)nya kepada pelbagai anggota
masyarakat untuk mereka pakai/konsumsi.
3. Ilmu ekonomi adalah studi tentang manusia dalam kegiatan
hidup mereka sehari-hari, (untuk) mendapat dan menikmati
kehidupan.
4. Ilmu ekonomi adalah studi tentang bagaimana manusia
bertingkah pekerti untuk mengorganisasi kegiatan-kegiatan
konsumsi dan produksinya.
5. Ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang kekayaan.
6. Ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang cara-cara
memperbaiki masyarakat.47
Dari paparan di atas dapat diketahui bahwa ilmu ekonomi
merupakan ilmu yang memaparkan banyak hal diantaranya kegiatan yang
berhubungan dengan atau tanpa uang, kemudian membahas tentang
bagaimana orang menjatuhkan pilihan yang tepat ketika menggunakan
faktor-faktor produksi, selain itu ilmu ekonomi pula mengkaji tentang
kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhannya, dan juga bagaimana
mereka menjalankan aktifitas organisasai dalam bentuk konsumsi
maupaun produksi.
Prathama Rahardja dan Mandala Manurung menjelaskan bahwa
“ilmu ekonomi mempelajari perilaku individu dan masyarakat dalam
menentukan pilihan untuk menggunakan sumber daya-sumber daya yang
langka (dengan atau tanpa uang), dalam upaya meningkatkan kualitas
hidupnya”.48
Dari penjelasan tersebut, ilmu ekonomi merupakan ilmu yang
mempelajari tingkah laku individu atau masyarakat dalam menentukan
pilihannya untuk mempergunakan sumber daya yang sifatnya langka atau
terbatas dalam upaya untuk meningkatkan kualitas hidupnya.
47
Ibid., h. 8.
48
Prathama Rahardja, dkk., Pengantar Ilmu Ekonomi, (Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI, 2008),
ed. 3, h. 3.
39
B. Hasil Penelitian yang Relevan
1. Penelitian mengenai strategi pembelajaran aktif critical incident terhadap
hasil belajar siswa sebelumnya telah menunjukkan keberhasilan, penelitian
tersebut dilakukan oleh Miftakhul Muthoharoh mahasiswa S1 Jurusan
Pendidikan Agama Islam (PAI) Di Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri
Sunan Ampel Gresik, penelitian ini membuktikan bahwa kemampuan guru
dalam mengelola pembelajaran fiqih dengan menggunakan strategi critical
incident termasuk sangat baik dengan rata-rata 3,39 pada pertemuan
pertama dan 3,4 pada pertemuan kedua, sedangkan untuk aktivitas siswa
dalam mengikuti pembelajaran fiqih dengan menggunakan strategi critical
incident tergolong aktif, Hal ini dapat dilihat dari jumlah rata-rata aktivitas
aktif siswa sebesar 73,39% pada pertemuan pertama dan 79,56% pada
pertemuan kedua, dan jumlah rata-rata aktivitas tidak aktif siswa sebesar
26,56% pada pertemuan pertama dan 19,5% pada pertemuan kedua. Dari
data yang didapatkan dari hasil pre test and post tes menunjukkan bahwa
hasil belajar siswa tergolong baik. Dari data tes hasil belajar siswa
dianalisis dengan menggunakan perhitungan statistic parametric,
didapatkan hasil bahwa sebesar 6,3719, dan sebesar 2,04, hal ini berarti
6,3719 > 2,04, yaitu terima Ha dan dari hasil itu ditarik kesimpulan bahwa
terdapat pengaruh penerapan strategi pembelajaran critical incident
terhadap hasil belajar siswa.49
2. Penelitian lain dilakukan oleh Yulia Zulmi Mahasiswa Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau. Data aktivitas siswa yang diperoleh
selama pembelajaran dengan menerapkan strategi pembelajaran critical
incident di SDN 032 Pulau Lawas, dapat dilihat bahwa aktivitas siswa
selama proses belajar mengajar pada siklus II mengalami peningkatan.
49
Miftakhul Muthoharoh, Pengaruh Strategi Critical Incident (Pengalaman Penting) Terhadap
Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih di MTs. Ihyaul Ulum Dukun Gresik (Gresik:
Jurusan Pendidikan Agama Islam Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri Sunan Ampel Gresik,
2009)
40
Pertemuan pertama pada siklus II dengan rata-rata (68%) dengan kategori
cukup, sedangkan pada pertemuan II siklus II dengan rata-rata (70%))
dengan kategori baik. pada pertemuan III siklus II dengan rata-rata (72%))
dengan kategori baik. Dari analisis data tentang hasil belajar siswa melalui
ulangan harian mengalami peningkatan pada siklus I dengan rata-rata 69
dan siklus II sebesar 71. Jadi peningkatan dari siklus I ke siklus II adalah
2. hal ini disebabkan karena strategi pembelajaran critical incident tersebut
dapat merangsang keingintahuan siswa terhadap materi, sehingga tujuan
pembelajaran dapat dicapai karena pengamatan melakukan pengamat
siswa dapat langsung melihat, memegang dan mengamati secara langsung
dan memberi motivasi pada saat kegiatan proses pembelajaran
berlangsung.50
C. Kerangka Pikir
Belajar adalah proses interaksi antara guru dengan peserta didik yang
bertujuan untuk memperoleh kecakapan, keterampilan dan sikap sehingga
dapat mengubah perilaku seseorang secara bertahap. Dalam belajar IPS siswa
lebih dituntut untuk aktif salah satunya yaitu dengan mempraktekkan dan
memahami konsep yang ada. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan adanya
suasana belajar yang berpusat pada siswa. Namun sulit dipungkiri bahwa
proses pembelajaran pada saat ini masih bersifat teacher oriented, sehingga
belum mendukung untuk menjadikan siswa aktif dan mengakibatkan hasil
belajar yang kurang maksimal.
Dalam pembelajaran konvensional terkadang guru mengabaikan
sejauh mana murid mampu mengahapal konsep atau teori-teori, sehingga
kebanyakan siswa hanya mampu menghapal sesaat dan mudah lupa untuk
jangka waktu yang lama. Oleh karenanya dalam proses pembelajaran
diperlukan adanya suatu hal yang membuat kegiatan belajar di kelas menjadi
50Yulia Zulmi, Penerapan Strategi Pembelajaran Critical Incident Dapat Meningkatkan Hasil
Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri 032 Pulau Lawas (Riau : Jurusan Pendidikan IPA Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau, 2012)
41
lebih menyenangkan, meningkatkan partisipasi aktif siswa, dan menciptakan
suasana kelas yang tidak membosankan sehingga mampu meningkatkan
pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan dan pada akhirnya bisa
menigkatkan hasil belajar siswa. Strategi pembelajaran aktif itu sendiri
merupakan strategi pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa
untuk berperan secara aktif dalam membangun sendiri konsep dan makna
dalam materi pembelajaran melalui berbagai macam kegiatan yang bervariasi.
Dengan penggunaan strategi pembelajaran aktif critical incident diharapkan
siswa mampu untuk meningkatkan hasil belajarnya di kelas.
Bagan 2.1 Kerangka Pikir
Belajar
Meningkatkan
kreatifitas guru
dan siswa
Faktor Eksternal
Strategi
menyenangkan
tanpa kehilangan
esensi belajar
Meningkatkan
pasrtisipasi
siswa secara
aktif Faktor Internal
Menciptakan
suasana kelas
yang tidak
membosankan
Strategi
critical
incident
Penerimaan dan
penguasaan
konsep
Hasil
Belajar
42
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah dan kajian teoritis, maka dapat dirumuskan
hipotesis penelitian sebagai berikut :
Ha : Penggunaan strategi pembelajaran aktif critical incident berpengaruh
terhadap hasil belajar IPS (ekonomi) siswa.
43
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester ganjil tahun
pelajaran 2013/2014. Sedangkan untuk tempat penelitian yaitu di MTs Ruhul
Bayan Cisauk yang beralamat di Jl. Raya Cisauk - Legok, Kec. Cisauk Kab.
Tangerang - Banten.
B. Metode dan Desain Penelitian
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah kuasi
eksperimen yaitu penelitian yang tidak mencukupi semua syarat-syarat dari
suatu eksperimen. Dikatakan tidak mencukupi persyaratan suatu eksperimen
karena tidak adanya kelas lain yang dikenai perlakuan sebagai pembanding.
“Desain penelitian yang digunakan yaitu one group pretest – posttest design”.1
Dimana dalam desain ini digunakan satu kelompok subjek. Pertama-tama
dilakukan pengukuran, lalu dikenakan perlakuan dalam jangka waktu tertentu,
kemudian dilakukan pengukuran untuk kedua kalinya, desain penelitian ini
dapat digambarkan sebagai berikut:
Tabel 3.1
Desain Penelitian One Group Pretest-Posttest Design
Pretest Treatment Posttest
T1 X T2
Keterangan
T1 : pretest (tes hasil belajar sebelum mendapat perlakuan)
T2 : posttest (tes hasil belajar sesudah mendapatkan perlakuan)
X : treatment (perlakuan / penerapan strategi pembelajaran aktif critical incident)
1Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif, (Yogyakarta: Graha ilmu,
2006), h. 86.
44
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi target pada
penelitian ini adalah seluruh siswa MTs Ruhul Bayan tahun pelajaran
2013/2014. Sedangkan untuk populasi terjangkaunya adalah seluruh siswa
kelas VIII MTs Ruhul Bayan Cisauk.
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Untuk
pengambilan sampel penelitian ini ditentukan dengan teknik purpossive
sampling, yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan tujuan penelitian.
Berdasarkan teknik sampling tersebut, maka penulis mengambil kelas VIII-A
sebagai kelas eksperimen yang akan diajar dengan menggunakan strategi
pembelajaran aktif critical incident.
D. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu variabel bebas dan terikat.
Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang bersifat
mempengaruhi dependent variable (variabel terikat), sedangkan variabel
terikat (dependent variable) adalah variabel yang bersifat dipengaruhi oleh
independent variable (variabel bebas). Variabel bebas variabel terikat itu
adalah:
a. Variabel bebas : Strategi pembelajaran aktif critical incident
(pengalaman penting)
b. Variabel terikat : Hasil belajar IPS (Ekonomi) siswa.
E. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah
tes dan non tes. Tes diberikan pada awal (pretest) dan akhir (posttest)
pembelajaran.Untuk non tes berupa lembar observasi dan wawancara.
1. Pretest dan Posttest
Pretest biasanya dilakukan sebelum dimulainya suatu proses belajar-
mengajar, yang bertujuan untuk memenuhi sejauh mana para siswa
45
telah menguasai bahan pelajaran yang akan diberikan. Dipihak lain,
posttest biasanya dilakukan setelah suatu proses belajar-mengajar itu
selesai. Posttest ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan
siswa terhadap materi pelajaran yang telah diberikan pada suatu
periode waktu tertentu.2 Jenis tes yang digunakan dalam penelitian ini
adalah tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda sebanyak 35 soal
dengan 4 alternatif jawaban (a, b, c, d) skor yang digunakan adalah
satu (1) untuk butir soal yang hasil jawabannya benar dan nol (0) untuk
butir soal yang hasil jawabannya salah.
2. Observasi
Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara
sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.3 Peneliti
melakukan pengamatan secara langsung dalam proses belajar
mengajar.
3. Wawancara
Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan mengadakan tanya
jawab langsung kepada objek yang diteliti atau kepada perantara yang
mengetahui persoalan dari objek yang diteliti.4 Peneliti melakukan
wawancara dengan guru mata pelajaran IPS dan siswa kelas VIIIA.
F. Instrumen Penelitian
Alat yang digunakan untuk menghasilkan data dinamakan dengan
instrumen penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini
adalah berupa tes hasil belajar IPS (Ekonomi) siswa, pemerolehannya dari hasil
pretest dan posttest, yang digunakan untuk mengukur sejauh mana siswa
menguasai materi sebelum dan sesudah menggunakan strategi pembelajaran
aktif critical incident. Sedangkan instrumen penunjang penelitian ini
2Mudjijo, Tes Hasil Belajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), Cet. 1, h. 30.
3S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), Cet. 8, h. 158.
4Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), Cet. 1,
h. 24.
46
menggunakan instrumen non tes berupa lembar observasi siswa selama
pembelajaran berlangsung.
Tabel 3.2
KISI-KISI SOAL
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar Indikator
Nomor
Soal
Nomor
Soal
Valid
Nomor
Soal
Tidak
Valid
Memahamike
giatanpelaku
ekonomi di
masyarakat
Mengidentifi
kasi bentuk
pasar dalam
kegiatan
ekonomi
masyarakat
1. Menjelaskan
pengertian pasar
2. Mengidentifikasi
ciri-ciri pasar
3. Mendeskripsikan
fungsi pasar
4. Menjelaskan
peran pasar
5. Mengidentifikasi
jenis-jenis pasar
1, 2, 3
4, 5, 6, 7
8, 9, 10,
11,
12, 13, 14
15, 16, 17,
18, 19, 20,
21, 22, 23,
24, 25, 26,
27, 28, 29,
30, 31, 32,
33, 34, 35
3
5, 6, 7
10
12
16, 17,
18, 20,
22, 29,
30, 31,
32, 33
1, 2
4
8, 9, 11
13, 14
15, 19,
21, 23,
24, 25,
26, 27,
28, 34,
35
Jumlah 35 16 19
47
G. Kalibrasi Instrumen
Kalibrasi instrumen ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kualitas
instrumen penelitian yang akan digunakan. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu berupa tes. Uji coba instrumen tes dilakukan pada kelas IX,
Instrumen tes diuji dengan menghitung validitas, reabilitas, tingkat kesukaran
dan daya pembedanya. Pengolahan analisis butir soal menggunakan program
anates. Adapun penjelasan mengenai kalibrasi instrumen tes diantaranya:
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan
atau kesahihan instrumen. Pengujian validitas yang digunakan adalah
validitas isi. “Sebuah tes dikatakan isi apabila tes tersebut mengukur
tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi dan isi pelajaran
yang diberikan.”5
Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan
program ANATES. Berdasarkan hasil perhitungan ANATES dari 35
soal yang diberikan terdapat 16 soal yang valid (lampiran 16).
Tabel 3.3
Hasil Uji Validitas Instrumen
Statistik Item soal
Jumlah soal 35
Jumlah siswa 35
Nomor soal yang valid 3, 5, 6, 7, 10, 12, 16, 17, 18, 20,
22, 29, 30, 31, 32, 33
Jumlah soal yang valid 16
Presentase 45%
2. Uji Reliabilitas
Selain pengujian validitas, sebuah tes juga harus memiliki
reabilitas. Reabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa “suatu
instrumen atau tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang
5Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), ed. 2,
Cet. 1, h. 82.
48
tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap.”6
Reliabilitas alat penilaian adalah ketepatan atau keajegan alat tersebut
dalam menilai apa yang dinilainya. Uji reliabilitas untuk butir soal
dilakukan dengan program ANATES. Berdasarkan hasil perhitungan
ANATES, diperoleh nilai reliabilitas soal yaitu 0,74 yang termasuk
dalam kategori tinggi.
Tabel 3.4
Interpretasi Kriteria Reliabilitas Instrumen
Koefisien korelasi Kriteria reliabilitas
0, 00 – 0, 20
0, 21 – 0, 40
0, 41 – 0, 60
0, 61 – 0, 80
0, 81 – 1, 00
Kecil
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat timggi
Tabel 3.5
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Statistik Item soal
Nilai 0, 74
Kesimpulan Reliabilitas tinggi
3. Taraf Kesukaran
Tingkat kesukaran suatu butir soal adalah proporsi dari
keseluruhan siswa yang menjawab benar pada butir soal tersebut.7
Tingkat kesukaran dari suatu tes digunakan untuk mengetahui apakah
tiap butir soal termasuk dalam kategori mudah, sedang atau sukar.
Untuk kriteria tingkat kesukaran dapat dilihat pada tabel 3.6.
6Ibid., h. 100.
7Ibid., h. 223.
49
Tabel 3.6
Interpretasi Tingkat Kesukaran
Indeks tingkat kesukaran Kriteria tingkat kesukaran
0,00 ≤ P ≤ 0,30
0,30 < P ≤ 0,70
0,70 < P ≤ 1,00
Sukar
Sedang
Mudah
Tabel 3.7
Hasil Uji Tingkat Kesukaran Instrumen
Kriteria soal Item soal
Jumlah soal Presentase
Mudah 4 11 , 4%
Sedang 22 62, 8%
Sukar 7 20%
Sangat sukar 2 5, 7%
Jumlah 35 100%
4. Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk
membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa
yang berkemampuan rendah.8 Dalam penelitian ini daya beda untuk
masing-masing butir soal dihitung dengan menggunakan program
ANATES. Untuk kriteria daya beda dapat dilihat pada tabel 3.8.
Tabel 3.8
Interpretasi daya pembeda
Indeks daya pembeda Kriteria daya pembeda
Negatif Sangat buruk
0,00 – 0,20 Jelek (poor)
0,21 – 0,40 Cukup (satisfactory)
8Ibid., h. 226.
50
0,41 – 0,70 Baik (good)
0,70 – 1,00 Baik sekali (excellent)
Tabel 3.9
Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen
Kriteria soal Item
Jumlah soal Presentase
Sangat buruk 2 5%
Jelek (poor) 12 34%
Cukup (satisfactory) 7 20%
Baik (good) 13 37%
Baik sekali (excellent) 1 2,5%
Jumlah 35 100%
H. Teknik Analisis Data
Teknik analisa data adalah proses penyedehanaan data ke dalam bentuk
yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan agar data yang sudah terkumpul
tersebut dapat dianalisis untuk kemudian ditarik kesimpulan akhir yang bersifat
kualitatif. Adapun teknik yang penulis gunakan adalah dengan uji hipotesis. Uji
hipotesis dilakukan sesudah pengujian normalitas dan homogenitas untuk
mengetahui apakah data yang diperoleh terdistribusi normal dan mempunyai
varians yang homogen.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah pengujian normal tidakmya sebaran data
yang akan dianalisis. Teknik yang digunakan untuk menguji
normalitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus
Chi-Kuadrat atau Chi-Square.9
9Husaini Usman, dkk., Pengantar Statistika, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), Cet. 3, h. 301.
51
∑
Keterangan:
= nilai statistik Chi-Kuadrat
= nilai observasi ke-i
= nilai frekuensi yang diharapkan ke-i
Dengan kriteria pengujiannya yaitu:
Jika ≤
maka Ha diterima, data sampel berasal dari populasi
yang berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk menguji kesamaan varians
dari skor pada kedua kelompok populasi. Untuk pengujian
homogenitas digunakan rumus statistik uji Fisher.10
Dengan,
Keterangan:
= varians terbesar dari populasi
= varians terkecil dari populasi
Kriteria pengujiannya adalah:
Jika Fhit ≤ Ft maka Ha diterima, varians homogen.
3. Uji Hipotesis
Setelah dilakukan pengujian populasi data yang menggunakan
uji normalitas dan uji homogenitas, maka selanjutnya melakukan uji
10Ibid., h. 95.
52
hipotesis dengan menggunakan uji “t”. Rumus uji t yang digunakan
adalah: Untuk sampel yang homogen:11
thitung
√
dengan Sgab √
Keterangan:
= nilai rata-rata hasil posttest
= nilai rata-rata hasil pretest
= jumlah siswa
= jumlah siswa
= varians posttest
= varians pretest
Setelah harga thitung didapat, maka peneliti menguji
kebenaran kedua hipotesis tersebut dengan membandingkan
besarnya thitung dengan ttabel, dengan terlebih dahulu menetapkan
derajat kebebasan dengan rumus: dk = n1 + n2 – 2.
Dengan diperolehnya dk, maka dapat dicari harga ttabel pada
taraf signifikansi 5%. Dengan kriteria pengujiannya sebagai
berikut:
Jika thitung ≥ ttabel maka Ha diterima.
Berdasarkan uji prasyarat analisis di atas, maka kriteria
pengujian hipotesis yang digunakan pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Ha: µa ≥ µb
Keterangan:
µa : Varians posttest
µb : Varians pretest
Ha : Varians posttest lebih besar dari varians pretest
Kesimpulan :
11Ibid., h. 142.
53
Jika Ha diterima maka terdapat pengaruh penggunaan strategi
pembelajaran aktif critical incident terhadap hasil belajar IPS
(ekonomi) siswa kelas VIII-A MTs. Ruhul Bayan Cisauk.
4. Signifikansi Peningkatan Hasil Belajar
Untuk mengetahui signifikansi peningkatan hasil belajar siswa,
maka diperlukan sebuah analisis kuantitatif yang disebut dengan uji
normal gain. Gain adalah selisih antara nilai pretest dan nilai posttest.
Disamping itu, gain juga menunjukkan peningkatan pemahaman atau
penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran dilakukan. Uji normal gain
dilakukan dengan menggunakan rumus normal-gain yang dinyatakan
sebagai berikut:
Dengan kategorisasi perolehan berikut ini.
a. g-tinggi : skor G ≥ 0,70
b. g-sedang : skor 0,30 ≤ G < 0,70
c. g-rendah : skor G < 0,30
54
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum MTs. Ruhul Bayan Cisauk
a. Identitas Madrasah
Madrasah Tsanawiyah Ruhul Bayan yang berlokasi di jalan raya
Cisauk – Legok KM 4 desa Cisauk Kecamatan Cisauk Kabupaten
Tangerang Provinsi Banten adalah sekolah menengah pertama yang
didirikan diatas tanah wakaf milik yayasan ruhul bayan dengan luas tanah
sekitar 14.908 M2dan luas bangunan sekitar 3000 M
2. MTs. Ruhul Bayan
Cisauk ini memulai pendidikan pada tahun pelajaran 2001/2002 yang pada
saat itu Madrasah tersebut dipimpin oleh Bapak Khaerudin, S.Ag hingga
tahun 2012, dan pada tahun 2012 hingga saat ini MTs. Ruhul Bayan
Cisauk dipimpin oleh Bapak Nazharudin, S.Ag. MM. MTs. Ruhul Bayan
bukan satu-satunya sekolah yang bernaung di bangunan tersebut, namun
yayasan ruhul bayan memiliki tiga sekolah yang bertempat di bangunan
tersebut yakni SMA Ruhul Bayan, SMK Ruhul Bayan, dan MTs. Ruhul
Bayan itu sendiri. Tiga sekolah tersebut dipimpin oleh kepala sekolah
yang berbeda. Masing-masing sekolah memiliki struktur organisasi yang
berbeda satu dengan yang lainnya. SMA dan SMK Ruhul Bayan memulai
pembelajaran pada pagi hingga siang hari, sedangkan MTs. Ruhul Bayan
memulai pembelajaran pada siang hari.
Madrasah Tsanawiyah Ruhul Bayan Cisauk telah terakreditasi B
dengan nomor statistik madrasah 212280424165, artinya MTs. Ruhul
Bayan memiliki reputasi yang cukup baik untuk dijadikan alternatif
sekolah bagi siswa yang sudah tamat SD/MI, meskipun dalam
perjalanannya MTs. Ruhul Bayan mengalami pasang surut seiring dengan
banyaknya sekolah-sekolah baru yang didirikan yang letaknya tidak begitu
jauh dari lokasi MTs. Ruhul Bayan.
55
b. Visi Sekolah
Terbentuknya sumber daya manusia yang berkualitas, beriman, berilmu,
berakhlak, dan beramal.
c. Misi Sekolah
1. Menyiapkan cendikiawan muslim yang berkualitas dan menguasai
ilmu pengetahuan, kreatif, inovatif, proaktif berdasarkan iman dan
taqwa.
2. Menjadikan MTs. Ruhul Bayan sebagai lembaga pendidikan yang
dapat mewujudkan harapan dan kebanggaan masyarakat.
3. Menumbuhkan penghayatan dan pengamatan ajaran agama sehingga
mampu mengembangkan sikap imandan taqwa.
PROFIL MADRASAH
1. Nama Madrasah : MTs. RUHUL BAYAN
2. No. Statistik Madrasah : 212280424165
3. Akreditasi Madrasah : Terakreditasi B
4. Alamat Lengkap Madrasah : Jl. Raya Cisauk-Legok KM4
Desa/Ke. : Cisauk
Kecamatan : Cisauk
Kabupaten : Tangerang
Propinsi : Banten
No. Telp./HP : 021-95638652 / 0889 1537 449
5. NPWP Madrasah : 30.084.450.3-451.000
6. Nama Kepala Madrasah : NAZHARUDIN, S. Ag.
7. No. Telp. / HP : 0889 1537 449
8. Nama Yayasan : YAYASAN RUHUL BAYAN
9. Alamat Yayasan : Jl. Raya Cisauk-Legok KM. 4
56
Kel./Kec. Cisauk Kab.Tangerang
10. No. Telp. Yayasan : 081398109546
11. No. Akte Pendirian Yayasan : No. 3 / Tgl. 7 Februari 1994
12. Kepemilikan Tanah : Milik Yayasan
a. Status Tanah : Wakaf
b. Luas Tanah : 14.908 M2
13. Status Bangunan : Milik Yayasan
14. Luas Bangunan : 3.000 M2
15. Data siswa dalam 3 tahun terakhir
Dari data siswa selama tiga tahun terakhir ini MTs Ruhul Bayan
mengalami penurunan jumlah rombongan belajar, yakni:
1) Pada tahun pelajaran 2010/2011 MTs Ruhul Bayan Cisauk
memiliki jumlah rombongan belajar sebanyak 10yang terdiri
dari kelas VII dengan jumlah siswa sebanyak 142 dan jumlah
rombongan belajar sebanyak 4 rombongan, kelas VIII terdiri
dari 131 siswa dengan 3 rombongan belajar, dan kelas IX
sebanyak 113 siswa dengan 3 rombongan belajar.
2) Pada tahun pelajaran 2011/2012 jumlah rombongan belajar
menurun menjadi 9 rombongan belajar, yang terdiri dari 107
jumlah siswa kelas VII dengan 3 rombongan belajar, 135 jumlah
siswa kelas VIII dengan 3 rombongan belajar dan 118 jumlah
siswa kelas IX dengan 3 rombongan belajar.
3) Kemudian pada tahun pelajaran 2012/2013 jumlah rombongan
belajar masih 9 rombongan belajar yang terdiri dari jumlah
siswa kelas VII sebanyak 129 siswa dengan 3 rombongan
belajar, kelas VIII sebanyak 99 siswa dengan 3 rombongan
belajar dan kelas IX sebanyak 126 siswa dengan 3 rombongan
belajar.
57
4) Dan terakhir pada tahun pelajaran 2013/2014 jumlah rombongan
belajar MTs Ruhul Bayankembali menurun yakni menjadi 7
rombongan belajar yang terdiri dari 68 siswa kelas VII dengan 2
rombongan belajar, 102 jumlah siswa kelas VIII dengan 3
rombongan belajar dan 69 siswa kelas IX dengan 2 rombongan
belajar.
Berikut tabel 4.1 data siswa selama tiga tahun terakhir
Tabel 4.1
Data Siswa
Tahun
Ajaran
Kelas 7 Kelas 8 Kelas 9 Jumlah
7-8
Jml
siswa
Jml
rom
bel
Jml
siswa
Jml
rom
bel
Jml
siswa
Jml
rom
bel
Jml
Siswa
Jml
Rom
bel
2010/2011 142 4 131 3 113 3 386 10
2011/2012 107 3 135 3 118 3 395 9
2012/2013 129 3 99 3 126 3 284 9
2013/2014 68 2 102 3 69 2 239 7
16. Sarana dan Prasarana
Dari data sarana dan prasarana dibawah dapat disimpulkan bahwa
banyaknya jumlah ruang sarana dan prasarana yang bisa dikategorikan
mengalami kerusakan mulai dari ruangan kelas yang terdiri dari 8 ruangan
yang 2 ruang diantaranya dapat dikondisikan baik dan 6 ruang mengalami
kerusakan yakni 3 ruang rusak sedang dan 3 ruangan mengalami rusak
berat. Selain itu perpustakaan di MTs. Ruhul Bayan belum memiliki
ruangan tersendiri, adapun buku-buku sekolah masih ditempatkan di
58
ruangan guru bagian depan, begitupun dengan ruang laboratorium IPA dan
laboratorium bahasa belum memiliki tempat. Adapun sarana lain yang
dimiliki MTs. Ruhul Bayan yakni ruang laboratarium komputer 1 dalam
kondisi baik, ruang pimpinan dalam kondisi baik pula, ruangan guru,
ruang tata usaha, kamar kecil/WC ada 5 ruang dimana 2 ruang dalam
kondisi baik, dan 3 ruang mengalami kerusakan, gudang 1, tempat olah
raga, dan ruang OSIS. Sedangkan yang belum dimiliki MTs Ruhul Bayan
diantaranya ruang konseling, tempat ibadah, ruang UKS dan ruang
sirkulasi.
Tabel 4.2
Data Sarana dan Prasarana
No Jenis
Prasarana
Jumlah
Ruang
Jumlah
Ruang
Kondisi
Baik
Jumlah
Ruang
Kondisi
Rusak
Kategori Kerusakan
Rusak
Ringan
Rusak
Sedang
Rusak
Berat
1. Ruang Kelas 8 2 6 - 3 3
2. Perpustakaan - - - - - -
3. R. lab. IPA - - - - - -
4. R. Lab.Bio - - - - - -
5. R. Lab. Fisika - - - - - -
6. R. Lab. Kimia - - - - - -
7. R. Lab. Kom 1 1 - - - -
8. R. Lab.Bhs - - - - - -
9. R.Pimpinan 1 1 - - - -
10. R. Guru 1 1 - - - -
11. R. Tata Usaha 1 1 - - - --
12. R.Konseling - - - - - -
13. Mushola - - - - - -
14. R. UKS - - - - - -
59
15. WC 5 2 3 - - 3
16. Gudang 1 1 - - - -
17. R. sirkulasi - - - - - -
18. Lapangan 2 1 1 - 1 1
19. R. OSIS 1 1 - - - -
20. R. Lainnya - - - - - -
17. Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Tenaga pendidik di MTs Ruhul Bayan berasal dari tenaga pengajar
yang berpengalaman sesuai dengan kompetensi yang dimiliki,
berpendidikan sarjana pendidikan dan praktisi ilmu kependidikan yang
diterapkan di MTs Ruhul Bayan Cisauk. Adapun jumlah guru Pegawai
Negeri Sipil tetap berjumlah 1 orang, guru tetap yayasan berjumlah 17
orang, guru tidak tetap berjumlah 9 orang dan dari tenaga kependidikan
staf tata usaha berjumlah 2 orang dan tata laksana 1 orang. Tenaga
pendidik dan kependidikan di MTs Ruhul Bayan berasal dari lulusan S-1
(Sarjana Strata I) dari berbagai jurusan di beberapa Universitas,
diantaranya: UNISBA, UIN Jakarta, UNJ, UNINDRA, UNIS Tangerang,
STKIP Kusumanegara, STAIF Serpong, dll. Hal ini menunjukkan bahwa
kualitas pendidik dan tenaga kependidikan di MTs Ruhul Bayan bisa
dikatakan baik.
Tabel 4.3
Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan
No. Keterangan Jumlah
Pendidik
1. Guru PNS diperbantukan Tetap 1
2. Guru Tetap Yayasan 17
3. Guru Honorer -
60
4. Guru Tidak Tetap 9
Tenaga Kependidikan
1. Tata Usaha 2
2. Tata Laksana 1
B. Deskripsi Data
1. Praktik Pembelajaran
a. Praktik pembelajaran dengan menggunakan strategi
pembelajaran aktif critical incident (pengalaman penting) dari
hasil pretest dan posttest.
Pada penerapan strategi pembelajaran aktif critical incident
(pengalaman penting) ini siswa terlibat langsung dalam proses
pembelajaran dimana pada awalnya peneliti menyampaikan suatu
tema atau materi yang pada pertemuan tersebut materi yang akan
dipelajari adalah tentang pasar dalam kegiatan ekonomi.
Sebelumnya siswa diminta untuk mengisi soal pretest yang
diberikan oleh peneliti, selanjutnya peneliti menyampaikan tema
atau topik yang akan dipelajari kemudian siswa diminta untuk
menyampaikan pengalaman mereka masing-masing terkait pasar,
selanjutnya masing-masing dari siswa mengemukakan pendapat
mereka terkait dengan pengalaman mereka berada di pasar yang
berbeda satu sama lain.
Pada tahap pertama penerapan strategi critical incident ini
adalah penjelasan materi tentang pasar dalam kegiatan ekonomi di
kelas VIII-A.Tahap kedua, siswa diberi kesempatan beberapa
menit untuk mengingat-ingat kembali pengalaman penting mereka
tentang pasar.Tahap ketiga, siswa diminta untuk mengemukakan
pengalaman mereka tentang pasar yang tidak terlupakan.Tahap
keempat, penyampaian materi tentang pasar dalam kegiatan
61
ekonomi oleh peneliti dengan mengaitkan materi tersebut dengan
pengalaman penting siswa yang sudah diutarakan tadi.
Pada pertemuan kedua pelaksanaan strategi critical incident
(pengalaman penting) masih sama dengan pertemuan pertama dan
setelah penerapan strategi critical incident (pengalaman penting)
peneliti memberikan posttest untuk mengukur sejauh mana
pemahaman siswa terhadap materi pasar dalam kegiatan ekonomi
yang telah dipelajari.
b. Hasil Observasi
Dari hasil observasi aktivitas siswa ketika melaksanakan tes
awal dan mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru dapat
dikatakan baik, namun dilihat dari semangat mengikuti kegiatan
belajar mengajar dinilai kurang. Adapun ketika siswa diminta
untuk mengingat pengalaman penting tersebut mereka terlihat
begitu aktif, begitu juga dalam mendengarkan penjelasan guru
dalam mengaitkan pengalaman siswa dengan materi yang diajarkan
serta mengajukan pendapat dan menjawab pertanyaan dari guru
para siswadinilai aktif dan antusias. Hal tersebut bisa terjadi karena
masih banyak sebagian siswa yang terlihat sibuk sendiri,
mengobrol, bercanda, dan kurang memperhatikan pelajaran.
Sedangkan dari hasil observasi guru dalam menjalankan
proses pembelajaran, secara keseluruhan dinilai baik. Mulai dari
menyiapkan kelas dan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran,
apersepsi yang diberikan cukup membuat sebagian siswa semangat
dalam memulai pelajaran. Selanjutnya dalam menyampaikan
indikator pembelajaran dan menyampaikan materi pelajaran cukup
baik, begitu juga dengan penggunaan alat atau media pembelajaran
sesuai dengan kebutuhan siswa. Bahkan ketika kegiatan eksplorasi
semua yang dilakukan guru sesuai dengan kemampuan siswa, guru
62
mampu membimbing dan menggunakan strategi pembelajaran aktif
dengan baik. Yang dilakukan guru dalam menjalaskan materi dan
mengelola kegiatan pembelajaran sangat baik, ketika memberi
kesempatan kepada siswa untuk berfikir, bertanya dan
mengemukakan pendapat guru sangat perhatian sampai pada
kegiatan konfirmasi yang dilakukan guru dapat dikatakan baik.
c. Hasil Wawancara
Dari hasil wawancara terhadap siswa mengenai mata
pelajaran IPS sebagian siswa cukup menyukai alasannya berbeda-
beda salah satunya menganggap materi pelajaran IPS susah, dan
ketika pertanyaan beralih pada penggunaan strategi pengalaman
penting dalam mata pelajaran IPS hampir semua siswa menyukai
penggunaan strategi tersebut dikarenakan lebih mudah memahami
mata pelajaran IPS, suasana belajar menjadi lebih menyenangkan
dan penjelasan yang disampaikan guru lebih mudah dipahami
sehingga mampu membuat siswa lebih berani dalam berbicara,
lebih menghargai pendapat orang lain dan tidak canggung ketika
berbicara di depan guru. Adapun kendala yang dihadapi ketika
penggunaan strategi pengalaman penting siswa mengatakan masih
banyak siswa lain yang tidak mendengarkan guru, dan mengobrol
dengan temannya yang lain. Namun sebagian siswa mampu
mengahadapi masalah tersebut karena berusaha untuk tidak
terpengaruh, sebagian siswa bahkan menghimbau mereka yang
berisik dan yang lainnya merasa risih terhadap masalah tersebut.
Hasil belajar yang diperoleh siswa ketika guru menggunakan
strategi pengalaman penting ini lebih baik dari sebelumnya.
Bahkan adapula yang mendapatkan nilai sangat baik. Harapan
mereka agar proses pembelajaran IPS lebih baik lagi yakni agar
pembelajaran tidak menjadikan siswa jenuh harus lebih banyak lagi
63
penggunaan permainan yang mampu membangkitkan semangat
siswa.
Sedangkan dari hasil wawancara guru dapat disimpulkan
bahwa beliau mengajar di kelas VIII A, B dan C. beliau mengajar
di MTs. Ruhul Bayan sudah 13 tahun. Menurut beliau sebagian
siswa menyukai pelajaran IPS namun sebagian yang lain
menganggap bahwa mata pelajaran IPS membosankan. Selama ini
dalam proses pembelajaran IPS belum banyak menggunakan
strategi pembelajaran aktif namun biasanya beliau menerapkan
sebuah kuis untuk mengetahui pengusaan materi dalam diri siswa.
Menurutnya strategi pembelajaran aktif pengalaman penting ini
cocok diterapkan pada pembelajaran IPS terutama materi pasar
dalam kegiatan ekonomi, karena mampu membuat siswa aktif
dalam berpendapat atau berbicara selain itu juga bisa menjadikan
siswa lebih interaktif dan menurut beliau siswa terlihat menyukai
strategi pengalaman penting ini.
2. Data Hasil Belajar IPS (Ekonomi) Siswa
a. Hasil Pretest Siswa
Dari perolehan hasil pretest siswa yang telah dilaksanakan pada
pertemuan pertama pada kelas VIII-A yang berjumlah 32 siswa, nilai
tertinggi yang diperoleh siswa adalah 70, sedangkan nilai terendah yang
diperoleh siswa adalah 35. Untuk lebih jelasnya, deskripsi data hasil
pretest siswa disajikan dalam tabel distribusi frekuensi kumulatif berikut
ini:1
1Lampiran 18
64
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Kumulatif Hasil Pretest Siswa
No Interval
Kelas f Absolut Fkb Frekuensi Relatif
1 35 – 40 2 32 6,25%
2 41 – 46 3 30 9,37%
3 47 – 52 5 27 15,62%
4 53 – 58 9 22 28,12%
5 59 – 64 7 13 21,87%
6 65 – 70 6 6 18,75%
Jumlah 32 100%
Hasil dari perhitungan berdasarkan data dari tabel 4.4
menunjukkan bahwa frekuensi tertinggi siswa terdapat pada interval nilai
53 – 58, yaitu sebanyak 9 siswa dengan persentase 28,12%, sedangkan
frekuensi terendah siswa terdapat pada interval nilai 35 – 40, yaitu
sebanyak 2 siswa dengan persentase 6,25%.
Nilai rata-rata yang diperoleh adalah 55,87. Pada interval 53 – 58
juga terdapat nilai median 54,49 dan modus 56,49. Sedangkan varians
yang diperoleh sebesar 76,5 dan simpangan baku sebesar 8,74.2
b. Hasil Posttest Siswa
Dari perolehan hasil posttest siswa yang telah dilaksanakan pada
pertemuan kedua pada kelas yang berjumlah 32 siswa, nilai tertinggi yang
diperoleh siswaadalah 95, sedangkan nilai terendah yang diperoleh siswa
adalah 60. Untuk lebih jelasnya, deskripsi data hasil posttest siswa
disajikan dalam tabel distribusi frekuensi kumulatif berikut ini:3
2Lampiran 20
3Lampiran 19
65
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Kumulatif Hasil Posttest Siswa
No Interval Kelas f Absolut Fkb Frekuensi Relatif
1 60 – 65 2 32 6,25%
2 66 – 71 6 30 18,75%
3 72 – 77 5 24 15,62%
4 78 – 83 5 19 15,62%
5 84 – 89 8 14 25%
6 90 – 95 6 6 18,75%
Jumlah 32 100%
Hasil dari perhitungan berdasarkan data dari tabel 4.5
menunjukkan bahwa frekuensi tertinggi siswa terdapat pada interval 84 –
89, yaitu sebanyak 8siswa dengan persentase 25%, sedangkan frekuensi
terendah siswa terdapat pada interval nilai 60 – 65, yaitu sebanyak 2 siswa
dengan persentase 6,25%.
Nilai rata-rata yang diperoleh dari kelas eksperimen yang
berjumlah 32 siswa adalah 79,93. Pada interval 84 – 89 juga terdapat nilai
median 91 dan modus 87,1. Sedangkan varians yang diperoleh sebesar
91,41 dan simpangan baku sebesar 9,56.4
C. Pengujian Persyaratan Analisis Data
Uji yang digunakan untuk menganalisis data pretest dan posttest
adalah uji perbedaan dua rata-rata. Uji perbedaan dua rata-rata yang akan
digunakan adalah uji t.
Sesuai dengan persyaratan analisis, maka sebelum dilakukan
pengujian hipotesis perlu dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu terhadap
4Lampiran 21
66
data hasil penelitian.Uji persyaratan analisis yang harus dipenuhi adalah
Uji Normalitas dan Uji Homogenitas.
1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Chi-
Kuadrat. Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah sebaran data
berdistribusi normal atau tidak, dengan ketentuan bahwa data berasal dari
populasi yang berdistribusi normal jika memenuhi kriteria ≤
yang diukur pada taraf signifikansi α = 0,05.
a. Uji Normalitas Data Pretest
Dari hasil pengujian untuk kelas eksperimen diperoleh nilai
= 2,92 dan dari tabel harga kritis uji Chi-Kuadrat diperoleh
untuk jumlah sampel 32 pada taraf signifikansi α = 5% dengan nilai dk = n
– 1 = 32 – 1 = 31 adalah 44,49. Karena kurang dari
(2,92 ≤
44,98) maka Ha diterima, artinya data pretest yang terdapat pada kelas
VIII-A dari populasi yang berdistribusi normal.
b. Uji Normalitas Data Posttest
Dari hasil pengujian untuk kelas eksperimen diperoleh nilai
= 5,12 dan dari tabel harga kritis uji Chi-Kuadrat diperoleh
untuk jumlah sampel 32 pada taraf signifikansi α = 5% dengan nilai dk = n
– 1 = 32 – 1 = 31 adalah 44,98. Karena kurang dari
(5,12 ≤
44,98) maka Ha diterima, artinya data posttest yang terdapat pada kelas
VIII-A berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Untuk lebih jelasnya hasil dari uji normalitas pretest dan posttest
dapat dilihat pada tabel 4.7.5
5Lampiran 22 dan Lampiran 23
67
Tabel 4.6
Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest Kelas
Data Statistik Kelas VIII-A
Pretest Posttest
Rata-rata 55,87 79,93
Simpangan Baku 8,74 9,56
2,92 5,12
44,98 44,98
Kesimpulan Normal Normal
Karena kurang dari
maka dapat disimpulkan bahwa
populasi kedua kelompok berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas
Setelah kedua kelompok sampel pada penelitian ini dinyatakan
berasal dari populasi yang berdistribusi normal, maka selanjutnya
ditentukan apakah kedua kelompok berasal dari populasi yang homogen
atau tidak. Dalam pengujian homogenitas, data yang diperlukan adalah
varians atau sebaran data dari pretest dan posttest. Uji homogenitas yang
digunakan adalah uji Fisher dengan kriteria pengujiannya adalah jika
Fhitung ≤ Ftabel maka varians kedua kelompok dikatakan homogen pada taraf
signifikansi α = 0,05.
Dari hasil perhitungan uji homogenitas pretest diperoleh nilai
Fhitung = 1,19 dan Ftabel = 1,84 pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan
derajat kebebasan = n – 1 = 32 −1 = 31. Untuk lebih jelasnya hasil dari uji
homogenitas pretest dapat dilihat pada tabel berikut:6
6Lampiran 24
68
Tabel 4.7
Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Pretest
Hasil Jumlah
Sampel
Varians
Kesimpulan
Pretest 32 76,5 1,19 1,84 Terima Ha
Posttest 32 91,41
Karena Fhitung kurang dari Ftabel (1,19 ≤ 1,84) maka Ha diterima,
artinya kedua varians berasal dari populasi yang homogen.
3. Uji Hipotesis
Berdasarkan hasil uji normalitas dan uji homogenitas di atas,
diperoleh bahwa kedua sampel berasal dari populasi yang berdistribusi
normal dan dari populasi yang homogen. Selanjutnya data dianalisis
dengan melakukan pengujian hipotesis menggunakan uji t. Pengujian
hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pada
penggunaan strategi pembelajaran aktif critical incident terhadap hasil
belajar IPS (ekonomi) siswa kelas VIII-A MTs Ruhul Bayan Cisauk.
Kriteria pengujiannya yaitu jika thitung ≥ ttabel maka Ha diterima, pada taraf
signifikansi α = 0,05. Berdasarkan hasil perhitungan dengan derajat
kebebasan 70, diperoleh thitung = 10,98 dan ttabel = 1,66. Hasil perhitungan
tersebut menunjukkan bahwa thitung ≥ ttabel (10,98 ≥ 1,66). Hasil
perhitungan uji hipotesis posttest dapat dilihat pada tabel 4.8.7
7Lampiran25
69
Tabel 4.8
Data Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Pretest dan Posttest
Variabel Sampel Mean thitung ttabel Kesimpulan
Posttest 32 79,93 10,98 1,66 terima Ha
Pretest 32 55,87
Dengan demikian, Ha diterima dan dengan kata lain rata-rata hasil
belajar siswa setelah menggunakan strategi pembelajaran aktif critical
incident (pengalaman penting) lebih tinggi dari pada rata-rata hasil belajar
siswa sebelum menggunakan strategi pembelajaran aktif critical incident
(pengalaman penting), hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
penggunaan strategi pembelajaran aktif critical incident terhadap hasil
belajar IPS (Ekonomi) siswa.
4. Signifikansi Peningkatan Hasil Belajar
Perbandingan hasil pretest dan posttest serta perhitungan untuk
normal gain diperoleh data sebagai berikut :8
Tabel 4.9
Data N-Gain dari Pretest dan Posttest
Kelas VIII-A
Pretest Posttest N Gain
∑ 1780 2560 18,0596
55,62 80 0,5643
Dari data uji normal gain diperoleh rata-rata hasil pretest siswa
sebesar 55,62 sedangkan rata-rata hasil posttest siswa sebesar 80. Karena
rata-rata N Gain pretest dan posttest sebesar 0,5643maka termasuk ke
dalam kategori Gain sedang.
8Lampiran 26
70
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Setelah dilakukan hipotesis terhadap data posttestterhadap kelas
yang diajarkan dengan strategi pembelajaran aktif critical incident
(pengalaman penting) dengan menggunakan uji t dapat diperoleh bahwa
rata-rata hasil belajar siswa kelas VIII-A setelah menggunakan strategi
pembelajaran aktif critical incident (pengalaman penting) lebih tinggi dari
pada rata-rata hasil belajar siswa kelas VIII-A sebelum menggunakan
strategi pembelajaran aktif critical incident (pengalaman penting).Dengan
demikian terdapat pengaruhpenggunaanstrategi pembelajara aktif critical
incident terhadap hasil belajar IPS (ekonomi) siswa.
Berdasarkan pernyataan di atas hal ini dimungkinkan karena
dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif critical incident
(pengalaman penting) memungkinkan siswa untuk memperoleh
pemahaman yang lebih mendalam tentang suatu materi. Selain itu strategi
pengalaman penting ini juga dapat meningkatkan keaktifan siswa serta
dapat mengembangkan kemandirian siswa dalam belajarnya sehingga
siswa lebih mudah memahami suatu materi.
Berdasarkan hasil observasi aktivitas belajar siswa diperoleh
bahwa pada pertemuan pertama, siswa masih terlihat kurang baik, masih
banyak siswa yang mengobrol dan bercanda dengan temannya dalam
mengerjakan soal pretest, dan ketika guru memulai proses pembelajaran
masih banyak siswa yang terkesan acuh terhadap apa yang disampaikan
guru. Ketika guru meminta siswa untuk mengemukakan pendapat masih
banyak siswa yang malu atau kurang berani dalam berbicara di depan
kelas. Pada pertemuan kedua, suasana kelas nampak mulai cukup kondusif
dibandingkan pertemuan pertama. Sebagian siswa sudah mulai lebih
menghargai guru atau mendengarkan serta menyimak apa yang
disampaikan oleh guru selain itu siswa juga sudah mulai berani dalam
mengemukakan pendapat atau menceritakan pengalaman penting mereka
ketika diminta oleh guru. Sebagian siswa juga terlihat lebih antusias dalam
71
berbicara di kelas dan kemajuan demi kemajuan mulai terlihat pada
pertemuan kedua ini bahkan hingga pemberian posttest seluruh siswa telah
mengerjakannya dengan suasana yang kondusif pada akhir pembelajaran.
Sedangkan berdasarkan hasil observasi aktivitas guru diperoleh
bahwa pada pertemuan pertama, guru menyiapkan kelas dan siswa untuk
mengikuti kegiatan pembelajaran, memberikan apersepsi atau mengulang
kembali materi yang telah lalu dan mengaitkannya dengan materi yang
diajarkan, memberikan motivasi agar siswa semangat dan antusias dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran, memberikan pretest untuk mengetahui
sejauh mana pemahaman mereka terhadap materi yang akan diajarkan..
Ketika guru menyampaikan tema materi yang akan disampaikan, guru
meminta siswa untuk mengingat kembali penglaman mereka terkait
dengan materi yang akan disampaikan kemudian guru pun meminta siswa
untuk menceritakan pengalaman mereka yang berkaitan dengan pasar, baik
pasar tradisional maupun pasar modern dan setelah mendengarkan
pengalaman dari masing-masing siswa, guru mulai mengaitkan materi
yang akan diajarkan dengan pengalaman siswa yang telah diceritakan tadi
selanjutnya guru memberikan posttest pada akhir pembelajaran.
Dari hasil wawancara dengan beberapa siswa kelas VIII-A setelah
diterapkan strategi pengalaman pentingini bahwa ternyata siswa sangat
antusias mengikuti proses pembelajaran, siswa juga dinilai bisa lebih aktif
karena strategi ini menuntut siswa untuk berani menceritakan pengalaman
mereka atau berbicara di kelas sehingga secara tidak langsung memberikan
dampak positif terhadap pribadi siswa, kemudian dengan diterapkannya
strategi pengalaman penting ini antar siswa dengan siswa lain terjadi
pertukaran pengalaman sehingga memungkinkan seluruh siswa
mengetahui banyak hal dari temannya karena setiap siswa memiliki
pengalaman yang berbeda dengan siswa lainnya. hal ini dapat dilihat pada
72
lampiran 9.9 Hal ini menunjukkan bahwa siswa sangat menyukai strategi
pembelajaran aktif critical incident (pengalaman penting).
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru IPS bahwa strategi
pembelajaran aktif critical incident (pengalaman penting) ini cocok
diterapkan pada mata pelajaran IPS karena strategi ini menuntut siswa
untuk berperan aktif diawal pembelajaran, selain itu strategi pengalaman
penting ini juga mampu menjadikan siswa untuk berani mengemukakan
pendapat atau dalam hal ini pengalaman penting mereka di depan teman-
temannya. Karena setelah strategi ini dilakukan ada kemajuan dalam
belajar siswa. Hasil wawancara dengan guru IPS dapat dilihat pada
lampiran 10.10
Dengan demikian strategi pengalaman penting ini dapat
diterapkan guru dalam proses pembelajaran di kelas.
Sebelum diterapkan strategi ini siswa cenderung kurang semangat
belajar, karena dilihat masih banyak siswa yang ngobrol atau acuh
terhadap pelajaran atau materi yang diajarkan, namun melalui strategi
pembelajaran aktif pengalaman penting ini siswa dilibatkan secara
langsung bahkan sejak dimulainya proses pembelajaran dimana strategi
pengalaman penting ini menjadikan siswa mampu untuk berbicara dan
menceritakan pengalaman penting mereka terkait dengan materi yang
diajarkan sehingga siswapun bisa lebih memahami materi yang
disampaikan guru, karena diakhir tahap guru mengaitkan pengalaman
siswa tersebut
Penggunaan strategi pembelajaran aktif critical incident menuntut
siswa untuk mengingat pengalaman mereka yang tidak terlupakan yang
berhubungan dengan tema atau topik yang akan diajarkan oleh guru
kemudian setelah itu siswa diminta untuk berani menceritakan pengalaman
penting tersebut di depan teman-temannya sehingga teman-temannya
mengetahui banyak hal dari pertukaran pengalaman tersebut kemudian
9Lampiran 9
10Lampiran 10
73
diakhir pembelajaran guru mengaitkan pengalaman-pengalaman siswa
yang telah diutarakan tersebut dengan tema atau topik yang akan
disampaikan sehingga membuat siswa lebih mudah untuk memahami
materi pelajaran.
Penggunaan strategi pembelajaran aktif critical incident inidapat
menciptakan suasana kegiatan belajar mengajar yang baik, karena siswa
tidak cepat merasa bosan dalam belajar dan dapat meningkatkan rasa
percaya diri siswa karena melatih keberanian siswa untuk mengungkapkan
pendapat yang dalam hal ini adalah pengalaman penting mereka, selain itu
siswa juga diharapkan mampu untuk mengajukan dan menjawab
pertanyaan dengan mudah.
Selain memiliki kelebihan strategi ini juga menmpunyai kelemahan
diantaranya penggunaan strategi pembelajaran diawal proses pembelajaran
memungkinkan siswa hanya bisa aktif diawal pembelajaran, selebihnya
siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru.
74
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dari hasil penelitian tentang pengaruh
penggunaan strategi pembelajaran aktif critical incident (pengalaman penting)
terhadap hasil belajar siswa kelas VIII-A pada mata pelajaran IPS (ekonomi) di
MTs Ruhul Bayan Cisauk, dapat disimpulkan bahwa pada uji statistik t saat
pretest dan posttest didapatkan hasil perhitungan dengan derajat kebebasan 70,
diperoleh thitung = 10,98 dan ttabel = 1,66. Hasil perhitungan tersebut
menunjukkan bahwa thitung ≥ ttabel (10,98 ≥ 1,66) yang berarti bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan pada hasil belajar siswa sebelum dan sesudah
perlakuan penerapan strategi pembelajaran aktif critical incident (pengalaman
penting). Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa
yang berarti bahwa terdapat pengaruh penggunaan strategi pembelajaran aktif
critical incident (pengalaman penting) terhadap hasil belajar IPS (Ekonomi)
siswa kelas VIII-A MTs Ruhul Bayan Cisauk.
B. Saran
Strategi pembelajaran aktif critical incident (pengalaman penting)
sebaiknya bisa digunakan dalam memulai proses pembelajaran, agar siswa bisa
lebih aktif dan lebih semangat dalam memulai suatu pembelajaran. selain itu
siswa juga bisa lebih menghargai pendapat antar sesama siswa karena strategi
pembelajaran pengalaman penting ini menjadikan siswa aktif dalam berbicara
yang dalam hal ini menceritakan pengalaman penting mereka seputar materi
yang akan diajarkan. Pemberian strategi pembelajaran aktif pengalaman
penting ini hendaknya bisa digabungkan dengan strategi pembelajaran aktif
lain agar didapatkan hasil yang lebih baik. Misalnya strategi pengalaman
pentingdigabung dengan strategi pembelajaran aktif saling tukar pengetahuan,
dimana siswa tidak hanya berperansecara pasif saat mendengarkan namun juga
75
aktif saat memberi dan menjawab pertanyaan, karena kombinasi yang tepat
akanmempengaruhi hiperaktifitas siswa.
Kelemahan strategi pembelajaran aktif critical incident ini adalah siswa
hanya bisa aktif diawal pelajaran saja, selebihnya siswa mendengarkan
penjelasan dari guru. Oleh karena itu untuk menghadapi permasalahan tersebut
adakalanya penggunaan strategi pembelajaran aktif critical incident ini
digabung dengan strategi pembelajaran aktif lain untuk tetap membangkitkan
keaktifan siswa baik diawal maupun ditengah proses pembelajaran.
76
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
2012.
Hakim, Lukmanul, Perencanaan Pembelajaran, Bandung: CV Wacana Prima,
2009.
Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2001
Hasan, Iqbal,Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, Jakarta: Bumi Aksara,
2004, cet. 1,
Hasbullah , Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Pt Raja Grafindo. Edisi revisi
6. 2008
Khoiru Ahmadi, Iif, Sofan Amri, Tatik Elisah, Strategi Pembelajaran Sekolah
Terpadu, Jakarta: Prestasi Pustakaraya, 2011.
L. Silberman, Melvin, Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, Bandung:
Nusamedia & Nuansa Cendikia, 2013, Cet. 3.
Margono, S, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010),
Cet. 8, h. 158.
Mudjijo, Tes Hasil Belajar, Jakarta: Bumi Aksara, 1995, cet. 1.
Purwanto, Ngalim, Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
1992, Cet. 7
Rahardja, prathama, Mandala Mnurung,Pengantar Ilmu Ekonomi, Jakarta:
Quantum Teaching, 2008.
Rianto, Yatim, Paradigma Baru Pembelajaran, Jakarta: Kencana, 2009.
Rosyidi, Suherman,Pengantar Teori Ekonomi,Jakarta: Rajawali Pers, 2011.
Sabri, Ahmad, Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching, Ciputat: Quantum
Teaching, 2005.
Sanjaya, Wina, Perencanaan dan Desain Sistem pembelajara.,Jakarta: Prenada
Media Group. 2009
Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran, Jakarta: Kencana 2008
Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Beorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana Prenada Media, Cet. 8, 2011
77
Sarwono, Jonathan, Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif, Yogyakarta:
Graha ilmu, 2006.
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka
cipta, 2013, ed. rev., Cet. 6.
Sudjana, Nana,Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2009) cet. 14
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif R&D, Bandung: Alfabeta,
2007
Supardan, Dadang, Pengantar Ilmu Sosial.Jakarta: Bumi Aksara, 2009
Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013, cet.
18.
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Th. 2003 Jakarta: Sinar
Grafika, 2011, Cet. 4.
Usman,Husaini, Purnomo Setiadi Akbar, Pengantar Statistika, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2008), Cet. 3, h. 301.
Wassid, Iskandar, Dadang Sunendar Strategi Pembelajaran Bahasa.Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, cet. 3, 2011
Yatim Rianto, Paradigma Baru Pembelajaran, Jakarta: Kencana, 2009
Zaini, Hisyam, Bermawy Munthe, Sekar Ayu Aryani, Strategi Pembelajaran
Aktif, Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2008.
http://syaharuddin.wordpress.com/2008/04/25/mengurangi-kebosanan-siswa-
melalui-berbagai-metode-mengajar/
78
LAMPIRAN 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Madrasah : MTs. Ruhul Bayan Cisauk
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : VIII / 1 (satu)
Pertemuan Ke- : 1
Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit
Standar Kompetensi : Memahami kegiatan pelaku ekonomi di masyarakat
Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi bentuk pasar dalam kegiatan ekonomi
masyarakat
Indikator :
1. Menjelaskan pengertian pasar
2. Mengidentifikasi ciri-ciri pasar
3. Mendeskripsikan fungsi pasar
Tujuan Pembelajaran :
Setelah selesai pembelajaran :
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian pasar (Disiplin, rasa ingin tahu,
berpendapat)
2. Siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri pasar (Berpikir kritis, percaya diri,
kerja keras)
79
3. Siswa dapat mendeskripsikan fungsi pasar (Perhatian, menghargai
pendapat , tanggung jawab)
Materi Pembelajaran
A. Pengertian Pasar
Pasar adalah interaksi antara permintaan (pembeli) dan penawaran
(penjual) untuk menentukan tingkat harga barang atau jasa yang
diperjualbelikan. Dalam konsep yang lebih modern, pasar tidak lagi
diartikan sebagai tempat bertemunya antara penjual dan pembeli, tetapi
pasar dalam arti luas merupakan suatu organisasi ekonomi yang dapat
dilakukan di mana saja. Penjual dan pembeli tidak harus bertemu secara
langsung. Misalnya, pasar modal di Bursa Efek Jakarta (BEJ), pembeli dan
penjual tidak perlu bertemu secara langsung, tetapi cukup mewakilkan
transaksinya kepada pialang atau agen pasar modal yang dilakukan
melalui internet.
B. Ciri-ciri Pasar
Pasar memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Adanya barang yang diperjualbelikan
2. Adanya penjual dan pembeli
3. Adanya transaksi antara pembeli dan penjual barang dan jasa
4. Terjadinya pemindahan hak milik
C. Fungsi Pasar
Ada lima fungsi pasar dalam perekonomian, yang harus dijawab oleh
setiap sistem perekonomian. Fungsi-fungsi tersebut, yaitu sebagai berikut:
1. Pasar sebagai penentu nilai
2. Pasar sebagai organisasi produk
3. Pasar sebagai distribusi produk
4. Pasar sebagai tempat promosi
5. Pasar sebagai tempat kegiatan ekonomi masyarakat.
80
Strategi Pembelajaran :
1. Pendekatan berpusat pada siswa
2. Strategi pembelajaran aktif critical incident
NO KEGIATAN PEMBELAJARAN KARAKTER
1. PENDAHULUAN
a. Guru mengucapkan salam kepada siswa dan
mengajak siswa untuk berdo’a sebelum
memulai kegiatan belajar.
b. Guru mengabsen siswa
c. Guru mengajak siswa untuk mengingat kembali
materi terdahulu, dan memberi tahu siwa terkait
materi yang akan dibahas pada pertemuan kali
ini.
d. Guru menyempaikan tujuan pembelajaran
e. Guru memberikan soal pretest kepada siswa
Religius
Disiplin
Berpikir kritis
Disiplin
Berpikir kritis
2. KEGIATAN INTI
A. Eksplorasi
a. Guru menjelaskan kepada siswa tentang
pengertian pasar, ciri-ciri pasar dan
fungsi pasar.
B. Elaborasi
a. Guru menerapkan strategi pembelajaran
aktif critical incident kepada siswa
untuk mengeksplorasi pengetahuan
siswa tentang pasar melalui pengalaman
penting mereka.
Langkah-langkahnya :
1. Sampaikan kepada siswa topik atau
materi yang akan dipelajari.
Rasa ingin tahu, berpikir
kritis
Tanggung jawab, bekerja
keras, disiplin, berpikir
kritis, berpendapat serta
percaya diri.
81
2. Beri kesempatan beberapa menit
kepada siswa untuk mengingat
pengalaman mereka yang tidak
terlupakan berkaitan dengan materi
yang ada.
3. Tanyakan pengalaman apa saja
yang menurut mereka tidak
terlupakan.
4. Sampaikan materi pelajaran dengan
mengaitkan pengalaman siswa
dengan materi yang akan
disampaikan.
C. Konfirmasi
a. Guru memberikan umpan balik positif
dan penguatan dalam bentuk lisan.
Rasa ingin tahu,
perhatian, disiplin
3. PENUTUP
a. Guru bersama-sama dengan peserta didik
membuat kesimpulan pelajaran.
b. Guru memberikan evaluasi berupa soal terkait
materi yang baru saja diajarkan.
c. Guru memberikan umpan balik terhadap proses
dan hasil pembelajaran berupa pekerjaan rumah.
d. Guru menyampaikan rencana pembelajaran
untuk pertemuan berikutnya.
Kerja sama, berpikir
kritis, berpendapat.
Disiplin dan tanggung
jawab
Disiplin, berpikir kritis
dan tanggung jawab.
Perhatian dan disiplin.
Sumber dan Media Pembelajaran :
1. Buku Paket IPS Terpadu, SMP Kelas VIII. Yudhistira.
2. Lembar Kerja Siswa Intensif IPS-Terpadu SMP Kelas VIII.
82
Evaluasi Pembelajaran :
Indikator Pencapaian Teknik
Penilaian
Bentuk
Penilaian Instrumen
1. Menjelaskan pengertian
pasar
Tes
Tertulis
Uraian 1. Apa yang dimaksud dengan
pasar !
2. Mengidentifikasi ciri-
ciri pasar
Tes
Tertulis
Uraian 2. Sebutkan ciri-ciri pasar !
3. Apa yang dimaksud dengan
terjadinya pemindahan hak
milik !
3. Mendeskripsikan fungsi
pasar
Tes
Tertulis
Uraian 4. Sebutkan 5 (lima) fungsi pasar!
5. Jelaskan peranan pasar sebagai
tempat promosi!
Kunci Jawaban :
No Butir Soal Kunci Jawaban
1 Apa yang dimaksud dengan
pasar !
Pasar (market) adalah interaksi antara permintaan
(pembeli) dan penawaran (penjual) untuk
menentukan tingkat harga barang atau jasa yang
diperjual belikan
2
Sebutkan ciri-ciri pasar ! 1. Adanya barang yang diperjualbelikan
2. Adanya penjual dan pembeli
3. Adanya transaksi antara pembeli dan penjual
barang dan jasa
4. Terjadinya pemindahan hak milik
3 Apa yang dimaksud dengan
terjadinya pemindahan hak
milik !
Yang dimaksud dengan terjadinya pemindahan hak
milik adalah setelah terjadinya transaksi jual beli,
mengakibatkan hak kepemilikan terhadap barang
atau jasa menjadi berpindah. Pemindahan hak milik
dapat berbentuk, penjual menerima uang, pembeli
menerima barang atau jasa dari penjual
83
4 Sebutkan 5 (lima) fungsi
pasar!
1. Pasar sebagai penentu nilai
2. Pasar sebagai organisasi produk
3. Pasar sebagai distribusi produk
4. Pasar sebagai tempat promosi
5. Pasar sebagai tempat kegiatan ekonomi
masyarakat
5 Jelaskan peranan pasar
sebagai tempat promosi!
Pasar merupakan sarana yang efektif untuk
melakukan promosi produk yang dihasilkan oleh
produsen. Dengan demikian di pasar terdapat bayak
pembeli yang memiliki karakter dan kebutuhan
yang berbeda. Penjual dapat menawarkan
produknya kepada pembeli dengan harapan
pembeli akan menggunakan produk yang telah
dihasilkan.
Penskoran :
No Butir Soal Skor
1
2
3
4
5
Apa yang dimaksud dengan pasar !
Sebutkan ciri-ciri pasar !
Apa yang dimaksud dengan terjadinya pemindahan hak milik !
Sebutkan 5 (lima) fungsi pasar!
Jelaskan peranan pasar sebagai tempat promosi!
20
20
20
20
20
Total Skor 100
84
Tangerang, 08 November 2013
Mengetahui
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Nazharudin, S.Ag, MM Siti Nurfauziah
Kepala Sekolah MTs Ruhul Bayan Cisauk
Nazharudin, S.Ag, MM
85
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Madrasah : MTs. Ruhul Bayan Cisauk
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : VIII / 1 (satu)
Pertemuan Ke- : 2
Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit
Standar Kompetensi : Memahami kegiatan pelaku ekonomi di masyarakat
Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi bentuk pasar dalam kegiatan ekonomi
masyarakat
Indikator :
1. Menjelaskan peran pasar
2. Mengidentifikasi jenis-jenis pasar
Tujuan Pembelajaran :
Setelah selesai pembelajaran :
4. Siswa dapat menjelaskan peran pasar (Disiplin, rasa ingin tahu,
berpendapat)
5. Siswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis pasar (Berpikir kritis, percaya
diri, kerja keras)
86
Materi Pembelajaran
A. Peran Pasar
Dalam kehidupan sehari-hari, keberadaan pasar memiliki peranan
yang strategis dalam menggerakkan perekonomian. Pasar memiliki
tiga peran utama, yaitu sebagai berikut:
1. Peran pasar bagi produsen
Peran pasar bagi produsen, yaitu memberikan kemudahan
bagi produsen dalam mendapatkan input faktor-faktor
produksi (tenaga kerja, modal, dan mesin) karena semua
input tersebut disediakan di pasar. Selain itu, adanya pasar
memberikan kenudahan bagi produsen untuk menjual
produk yang dihasilkannya kepada konsumen.
2. Peran pasar bagi konsumen
Keberadaan pasar dibutuhkan oleh konsumen karena,
konsumen dapat memperoleh barang yang dibutuhkannya
di pasar. Dengan demikian, pasar berperan memberikan
kemudahan bagi konsumen untuk memperoleh barang yang
diperlukannya
3. Peran pasar bagi pemerintah
Pasar bagi pemerintah merupakan alat untuk menggerakkan
roda perekonomian.
B. Jenis-Jenis Pasar
1. Pasar menurut jenis barang
a) Pasar barang konsumsi
b) Pasar barang produksi
2. Pasar menurut luasnya jaringan distribusi
a) Pasar lokal
b) Pasar regional
c) Pasar internasional
3. Pasar menurut aktivitas tempat
a) Pasar nyata (konkret)
87
b) Pasar abstrak
4. Pasar menurut manajemen pelayanan
a) Pasar tradisional
b) Pasar swalayan (supermarket)
c) Pertokoan (shoping center)
d) Mal
5. Pasar menurut strukturnya
a) Pasar persaingan sempurna
b) Pasar persaingan tidak sempurna.
Strategi Pembelajaran :
3. Pendekatan berpusat pada siswa
4. Strategi pembelajaran aktif critical incident
NO KEGIATAN PEMBELAJARAN KARAKTER
1. PENDAHULUAN
a. Guru mengucapkan salam kepada siswa dan
mengajak siswa untuk berdo’a sebelum
memulai kegiatan belajar.
b. Guru mengabsen siswa
c. Guru mengajak siswa untuk mengingat
kembali materi terdahulu, dan memberi tahu
siwa terkait materi yang akan dibahas pada
pertemuan kali ini.
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Religius
Disiplin
Berpikir kritis
Disiplin
2. KEGIATAN INTI
A. Eksplorasi
a. Guru menjelaskan kepada siswa
tentang peran pasar, dan jenis-jenis
pasar.
Rasa ingin tahu,
berpikir kritis
88
B. Elaborasi
b. Guru menerapkan strategi
pembelajaran aktif critical incident
kepada siswa untuk mengeksplorasi
pengetahuan siswa tentang pasar
melalui pengalaman penting mereka.
Langkah-langkahnya :
5. Sampaikan kepada siswa topik
atau materi yang akan dipelajari.
6. Beri kesempatan beberapa menit
kepada siswa untuk mengingat
pengalaman mereka yang tidak
terlupakan berkaitan dengan
materi yang ada.
7. Tanyakan pengalaman apa saja
yang menurut mereka tidak
terlupakan.
8. Sampaikan materi pelajaran
dengan mengaitkan pengalaman
siswa dengan materi yang akan
disampaikan.
C. Konfirmasi
a. Guru memberikan umpan balik positif
dan penguatan dalam bentuk lisan.
Tanggung jawab,
bekerja keras, disiplin,
berpikir kritis,
berpendapat serta
percaya diri.
Rasa ingin tahu,
perhatian, disiplin
3. PENUTUP
a. Guru bersama-sama dengan peserta didik
membuat kesimpulan pelajaran.
b. Guru memberikan evaluasi berupa soal terkait
materi yang baru saja diajarkan.
Kerja sama, berpikir
kritis, berpendapat.
Disiplin dan tanggung
jawab
89
c. Guru memberikan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran berupa
pekerjaan rumah.
Disiplin, berpikir kritis
dan tanggung jawab.
Sumber dan Media Pembelajaran :
1. Buku Paket IPS Terpadu, SMP Kelas VIII. Yudhistira.
2. Lembar Kerja Siswa Intensif IPS-Terpadu SMP Kelas VIII.
Evaluasi Pembelajaran :
Indikator Pencapaian Teknik
Penilaian
Bentuk
Penilaian Instrumen
1. Menjelaskan peran pasar Tes
Tertulis
Uraian 1. Sebutkan 3 (tiga) peran utama
pasar !
2. Bagaimana peran pasar bagi
pemerintah ?
2. Mengidentifikasi jenis-
jenis pasar
Tes
Tertulis
Uraian 3. Jelaskan apa yang dimaksud
dengan pasar barang konsumsi!
4. Sebutkan dan jelaskan jenis
pasar menurut luasnya jaringan
distribusi !
5. Apa yang dimaksud dengan
pasar persaingan sempurna!
Kunci Jawaban :
No Butir Soal Kunci Jawaban
1 Sebutkan 3 (tiga) peran
utama pasar !
1. Peran pasar bagi produsen
2. Peran pasar bagi konsumen
3. Peran pasar bagi pemerintah.
2 Bagaimana peran pasar bagi Pasar bagi pemerintah merupakan alat untuk
90
pemerintah ? menggerakkan roda perekonomian. Di sisi lain,
pasar menjadi tempat bagi pemerintah untuk
mendapatkan barang atau jasa yang diperlukan
dalam proses pembangunan. Pasar juga dapat
menjadi alat bagi pemerintah untuk mendapatkan
penghasilan melalui penarikan retribusi atau pajak.
3 Jelaskan apa yang dimaksud
dengan pasar barang
konsumsi !
Pasar barang konsumsi adalah jenis pasar yang
menjual barang-barang kebutuhan yang digunakan
untuk konsumsi.
4 Sebutkan dan jelaskan jenis
pasar menurut luasnya
jaringan distribusi !
Jenis pasar menurut luasnya jaringan distribusi
terbagi menjadi 3 (tiga) yaitu,
1. Pasar Lokal
Pasar lokal adalah jenis pasar yang transaksi
perdagangannya hanya terbatas pada tempat
tertentu. Contohnya, pasar tradisisonal yang ada
di kecamatan.
2. Pasar Regional
Pasar regional adalah jenis pasar yang transaksi
perdagangannya meliputi suatu daerah atau
wilayah yang lebih luas. Contohnya, Pasar
Tanah Abang di Jakarta.
3. Pasar Internasional
Pasar Internasional adalah jenis pasar yang
transaksi perdagangannya meliputi antarnegara
dan barang yang diperdagangkan memiliki
standar internasional (ISO). Contohnya, Pasar
Tembakau di Bremen, Jerman.
5 Apa yang dimaksud dengan
pasar persaingan sempurna !
Pasar persaingan sempurna adalah struktur pasar
yang menggambarkan keadaan penjual dan
pembeli tidak dapat saling memengaruhi harga.
91
Artinya harga terbentuk karena kekuatan
permintaan dan penawaran.
Penskoran :
No Butir Soal Skor
1
2
3
4
5
Sebutkan 3 (tiga) peran utama pasar !
Bagaimana peran pasar bagi pemerintah ?
Jelaskan apa yang dimaksud dengan pasar barang konsumsi !
Sebutkan dan jelaskan jenis pasar menurut luasnya jaringan distribusi !
Apa yang dimaksud dengan pasar persaingan sempurna !
20
20
20
20
20
Total Skor 100
Tangerang, 09 November 2013
Mengetahui
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Nazharudin, S.Ag, MM Siti Nurfauziah
Kepala Sekolah MTs Ruhul Bayan Cisauk
Nazharudin, S.Ag, MM
92
LAMPIRAN 2
MATERI AJAR
PASAR DALAM KEGIATAN EKONOMI
A. Pasar
1. Pengertian Pasar
Pasar (market) adalah interaksi antara permintaan (pembeli) dan
penawaran (penjual) untuk menentukan tingkat harga barang atau jasa
yang diperjual belikan. Dalam konsep yang lebih modern, pasar tidak lagi
diartikan sebagai tempat bertemunya antara penjual dan pembeli, tetapi
pasar dalam arti luas merupakan suatu organisasi ekonomi yang dapat
dilakukan di mana saja. Penjual dan pembeli tidak harus bertemu secara
langsung. Misalnya, pasar modal di Bursa Efek Indonesia (BEI), pembeli
dan penjual tidak perlu bertemu secara langsung, tetapi cukup mewakilkan
transaksinya kepada pialang atau agen pasar modal yang dilakukan
melalui internet.
2. Ciri-Ciri Pasar
Setelah mengetahui tentang pengertian pasar, baik pasar sebagai
tempat maupun sebagai organisasi ekonomi. Berikut diuraikan ciri-ciri
pasar, yaitu sebagai berikut.
a. Adanya barang yang diperjualbelikan
Barang atau jasa yang diperjualbelikan merupakan ciri pada setiap
transaksi yang dilakukan di pasar. Tanpa adanya barang atau jasa yang
diperjualbelikan, tidak dapat disebut sebagai pasar.
b. Adanya Penjual dan Pembeli
Penjual adalah orang atau lembaga yang menawarkan barang atau
jasa. Adapun pembeli adalah orang atau lembaga yang melakukan
permintaan terhadap barang atau jasa. Penjual dan pembeli harus ada di
dalam pasar, jika salah satunya tidak ada, transaksi tidak akan terjadi.
93
c. Adanya Transaksi antara Pembeli dan Penjual Barang dan
Jasa
Adanya barang atau jasa, kemudian pembeli dan penjual, tetapi jika
tidak terjadi transaksi jual beli, kegiatan tersebut tidak dapat disebut pasar.
d. Terjadinya Pemindahan Hak Milik
Setelah terjadinya transaksi jual beli, mengakibatkan hak
kepemilikan terhadap barang atau jasa menjadi berpindah. Pemindahan
hak milik dapat berbentuk, penjual menerima uang, pembeli menerima
barang atau jasa dari penjual.
3. Fungsi Pasar
Ada empat fungsi pasar dalam perekonomian yang harus dijawab
oleh setiap sistem perekonomian. Fungsi-fungsi tersebut, yaitu sebagai
berikut.
a. Pasar Sebagai Penentu Nilai
Pasar sebagai penentu nilai artinya nilai produk yang
diperdagangkan ditentukan di pasar, harga merupakan pengukur nilai suatu
barang atau jasa. Dengan demikian, di pasar itulah harga produk
ditetapkan atas kesepakatan antara penjual dan pembeli.
b. Pasar Sebagai Organisasi Produk
Barang yang dihasilkan oleh produsen akan dijual ke pasar. Oleh
karena itu, di pasar banyak jenis produk yang ditawarkan kepada pembeli.
Semua hasil output produksi, akan diorganisasikan di pasar. Dengan kata
lain, pasar akan menentuka produk apa yang harus diproduksi. Produk
yang dihasilkan bergantung pada kemampuan setiap produsen dalam
mendapatkan dan mengelola input produksi.
c. Pasar sebagai Distribusi Produk
Produk yang dihasilkan oleh produsen kemudian didistribusikan ke
setiap daerah (konsumen) yang memerlukan produk tersebut. Distribusi
produk dilakukan agar permintaan dan kebutuhan konsumen dapat
94
dipenuhi. Di pasar pula, distribusi produk dilakukan agar tersebar secara
merata kepada seluruh konsumen.
d. Pasar sebagai Tempat Promosi
Pasar merupakan sarana yang efektif untuk melakukan promosi
produk yang dihasilkan oleh produsen. Dengan demikian di pasar terdapat
bayak pembeli yang memiliki karakter dan kebutuhan yang berbeda.
Penjual dapat menawarkan produknya kepada pembeli dengan harapan
pembeli akan menggunakan produk yang telah dihasilkan.
e. Pasar sebagai Tempat Kegiatan Ekonomi Masyarakat
Pasar merupakan sarana yang efektif untuk aktifitas atau kegiatan
ekonomi masyarakat. Sebagian besar kegiatan ekonomi masyarakat
ditentukan oleh interaksi antara permintaan dan penawaran yang disebut
pasar.
4. Peran Pasar
Dalam kehidupan sehari-hari, keberadaan pasar memiliki peranan
yang strategis dalam menggerakkan perekonomian. Pasar memiliki tiga
peran utama, yaitu sebagai berikut.
a. Peran Pasar bagi Produsen
Peran pasar bagi produsen, yaitu memberikan kemudahan bagi
produsen dalam mendapatkan input faktor-faktor produksi (tenaga kerja,
modal, dan mesin), karena semua input tersebut disediakan di pasar. Selain
itu, adanya pasar memberikan kemudahan bagi produsen untuk menjual
produk yang dihsailkannya kepada konsumen.
b. Peran Pasar bagi Konsumen
Keberadaan pasar dibutuhkan oleh konsumen karena, konsumen
dapat memperoleh barang yang dibutuhkannya di pasar. Dengan demikian,
pasar berperan memberikan kemudahan bagi konsumen untuk memperoleh
barang yang diperlukannya.
95
c. Peran Pasar bagi Pemerintah.
Pasar bagi pemerintah merupakan alat untuk menggerakkan roda
perekonomian. Di sisi lain, pasar menjadi tempat bagi pemerintah untuk
mendapatkan barang atau jasa yang diperlukan dalam proses
pembangunan. Pasar juga dapat menjadi alat bagi pemerintah untuk
mendapatkan penghasilan melalui penarikan retribusi atau pajak.
B. Jenis-Jenis Pasar
Secara umum, pasar dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu
pasar menurut jenis barang, luasnya jaringan distribusi, aktivitas tempat,
manajemen pelayanan, dan pasar menurut strukturnya.
1. Pasar Menurut Jenis Barang
Berdasarkan jenis barang, pasar dapat dibedakan menjadi pasar barang
konsumsi dan pasar barang distribusi.
a. Pasar Barang Konsumsi
Pasar barang konsumsi adalah jenis pasar yang menjual barang-
barang kebutuhan yang digunakan untuk konsumsi
b. Pasar Barang Produksi
Pasar barang produksi adalah jenis pasar yang memperdagangkan
faktor-faktor produksi.
2. Pasar Menurut Luasnya Jaringan Distribusi
a. Pasar Lokal
Pasar lokal adalah jenis pasar yang transaksi perdagangannya
hanya terbatas pada tempat tertentu. Contohnya, pasar tradisisonal yang
ada di kecamatan.
b. Pasar Regional
Pasar regional adalah jenis pasar yang transaksi perdagangannya
meliputi suatu daerah atau wilayah yang lebih luas. Contohnya, Pasar
Tanah Abang di Jakarta.
c. Pasar Internasional
96
Pasar Internasional adalah jenis pasar yang transaksi
perdagangannya meliputi antarnegara dan barang yang diperdagangkan
memiliki standar internasional (ISO). Contohnya, Pasar Tembakau di
Bremen, Jerman.
3. Pasar Menurut Aktivitas Tempat
Berdasarkan aktivitas tempat, pasar dapat dikelompokkan menjadi pasar
konkret dan pasar abstrak.
a. Pasar Nyata (Konkret)
Pasar konkret adalah jenis pasar yang penjual dan pembelinya
dapat bertemu secara langsung untuk melakukan transaksi jual beli.
Contohnya, pasar tradisional atau supermarket.
b. Pasar Abstrak
Pasar abstrak adalah jenis pasar yang hanya terjadi permintaan dan
penawaran barang dan jasa, sedangkan antara penjual dan pembeli tidak
bertemu secara langsung. Ada empat jenis pasar bursa, yaitu bursa
komoditi, pasar uang, bursa efek, dan bursa tenaga kerja.
4. Pasar Menurut Manajemen Pelayanan
a. Pasar Tradisional
Pasar tradisional adalah jenis pasar rakyat yang memberikan
pelayanan seadanya dengan memberikan harga yang terjangkau oleh
pembeli.
b. Pasar Swalayan (Supermarket)
Pasar swalayan (supermarket) adalah jenis pasar yang
memperdagangkan berbagai macam barang biasanya dimiliki perorangan
atau kelompok dengan bangunan permanen yang mengutamakan
pelayanan dan kebersihan, seperti Carrefour dan Hypermart.
c. Pertokoan (Shopping Center)
Pertokoan adalah pusat perbelanjaan yang memperdagangkan
berbagai jenis barang dalam suatu area tertentu, seperti Metro Trade
Center (MTC)
d. Mal
97
Mal adalah tempat atau bangunan dalam skala besar yang dimiliki
atau disewa perorangan atau kelompok untuk berbagai jenis usaha dagang.
Contohnya Cilandak Town Square (Citos), dan Bandung Super Mal
(BSM).
5. Pasar Menurut Strukturnya
a. Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna adalah struktur pasar yang
menggambarkan keadaan penjual dan pembeli tidak dapat saling
memengaruhi harga. Artinya harga terbentuk karena kekuatan permintaan
dan penawaran.
b. Pasar Persaingan tidak Sempurna
Pasar persaingan tidak sempurna adalah struktur pasar yang
menggambarkan keadaan tidak terpenuhinya ciri-ciri yang ada pada pasar
persaingan sempurna struktur pasar dibedakan menjadi pasar monopoli,
duopoli, oligopoli, dan persaingan monopolistik.
1) Pasar Monopoli
Pasar monopoli adalah struktur pasar yang menggambarkan
keadaan pasar hanya dikuasai oleh satu orang produsen atau penjual
menghadapi banyak pembeli.
2) Pasar Duopoli
Pasar duopoli adalah struktur pasar yang menggambarkan
keadaan pasar hanya dikuasai oleh dua orang penjual menghadapi banyak
pembeli.
3) Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah struktur pasar yang menggambarkan
beberapa penjual menghadapi banyak pembeli.
4) Pasar Persaingan Monopolistik
Pasar persaingan monopolistik adalah struktur pasar yang
menggambarkan banyak penjual yang menghasilkan barang
terdiferensiasi.
98
LAMPIRAN 3
PEDOMAN LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
Kegiatan Pembelajaran IPS dengan Menerapkan Strategi Pembelajaran
Aktif Critical Incident (Pengalaman Penting)
Nama Sekolah :
Tahun Pelajaran :
Kelas/Semester :
Hari/Tanggal :
Observer :
Materi Pokok :
Berilah tanda check list (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda !
SB : Sangat Baik, Skor : 5
B : Baik, Skor : 4
C : Cukup, Skor : 3
K : Kurang, Skor : 2
SK : Sangat Kurang, Skor : 1
No Aspek yang Diobservasi
Nilai
SB B C K SK
1. Melaksanakan tes awal (pretest)
2. Mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan oleh
guru
3. Semangat dan antusias mengikuti kegiatan belajar
mengajar
4. Membaca dan mempelajari kembali materi yang
diajarkan
5. Siswa mulai mengingat pengalaman penting mereka
terkait materi yang diajarkan
6. Siswa menyampaikan pengalaman penting mereka dan
99
didengarkan oleh siswa lain.
7. Siswa mendengarkan penjelasan guru yang mengaitkan
pengalaman siswa dengan materi yang diajarkan
8. Aktif mengajukan pertanyaan
9. Aktif mengungkapkan pendapat
10. Menjawab pertanyaan dari guru
11. Siswa antusias menjawab pertanyaan
12. Melaksanakan tes akhir (posttest)
100
LAMPIRAN 4
PEDOMAN LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
Kegiatan Pembelajaran IPS dengan Menerapkan Strategi Pembelajaran
Aktif Critical Incident (Pengalaman Penting)
Nama Sekolah :
Tahun Pelajaran :
Kelas/Semester :
Hari/Tanggal :
Observer :
Materi Pokok :
Berilah tanda check list (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda !
SB : Sangat Baik, Skor : 5
B : Baik, Skor : 4
C : Cukup, Skor : 3
K : Kurang, Skor : 2
SK : Sangat Kurang, Skor : 1
No Aspek yang Diobservasi
Nilai
SB B C K SK
1. Mengkondisikan kesiapan kelas dan kesiapan siswa
untuk mengikuti proses pembelajaran
2. Memberikan apersepsi kepada siswa
3. Membangkitkan motivasi siswa
4. Memberikan tes awal (pretest)
5. Menyampaikan indikator pembelajaran yang ingin
dicapai
6. Menjelaskan materi pelajaran sesuai dengan indikator
pembelajaran
7. Menggunakan alat atau media pembelajaran yang sesuai
101
dengan indikator bahan ajar
8. Menjelaskan strategi pembelajaran aktif critical Incident
9. Guru menyampaikan materi kemudian meminta siswa
untuk menyampaikan pengalaman mereka terkait materi
yang diajarkan
10. Guru membimbing siswa untuk mau mendengarkan
pengalaman yang disampaikan oleh siswa yang
berhubungan dengan materi yang diajarkan
11. Setelah siswa menyampaikan pengalaman mereka
masing-masing yang berhubungan dengan materi yang
diajarkan, guru meminta siswa untuk menyimak
penjelasan guru.
12. Guru mengaitkan pengalaman siswa yang telah
disampaikan tadi dengan materi yang diajarkan sehingga
siswa lebih mudah mengerti mengenai materi
13. Pemusatan perhatian siswa terhadap proses pembelajaran
14. Teknik menjelaskan/menyampaikan materi
15. Pengelolaan kegiatan pembelajaran
16. Pemberian kesempatan kepada siswa untuk berfikir
17. Pemberian kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan
mengungkapkan pendapat
18. Mengamati kesulitan dan kemajuan belajar siswa
19. Menerangkan kembali atau menyimpulkan materi yang
disampaikan
20. Memberikan kegiatan tindak lanjut setelah penyampaian
materi
21. Pemberian tes akhir (posttest)
102
LAMPIRAN 5
PEDOMAN WAWANCARA SISWA
Wawancara kepada beberapa siswa yang dilaksanakan pada akhir
pembelajaran di kelas eksperimen
Nama Sekolah :
Hari/Tanggal :
Responden :
Tujuan Wawancara :
1. Bagaimana persepsi kamu terhadap mata pelajaran IPS?
2. Apakah kamu senang belajar IPS?
3. Apakah kamu menyukai pembelajaran IPS dengan menggunakan strategi
pembelajaran aktif critical incident (pengalaman penting) ?
4. Perbedaan apa yang kamu rasakan setelah belajar IPS dengan
menggunakan strategi pembelajaran aktif critical incident (pengalaman
penting) ini ?
5. Adakah kemajuan yang kamu rasakan setelah belajar dengan
menggunakan strategi pembelajaran aktif critical incident (pengalaman
penting) ini ?
6. Kendala apa yang kamu hadapi ketika guru menerapkan strategi
pembelajaran aktif critical incident (pengalaman penting) ?
7. Bagaimana sikap kamu dalam menghadapi kendala tersebut?
8. Bagaimana hasil belajar yang kamu peroleh ketika guru menggunakan
strategi pembelajaran aktif critical incident (pengalaman penting) ini ?
9. Apa harapan kamu agar proses pembelajaran IPS bisa lebih baik lagi?
103
LAMPIRAN 6
PEDOMAN WAWANCARA GURU
Wawancara kepada Guru Mata Pelajaran IPS Terpadu yang dilaksanakan
pada akhir pembelajaran di kelas eksperimen
Nama Sekolah :
Hari/Tanggal :
Responden :
Tujuan Wawancara :
1. Bapak mengajar kelas berapa ?
2. Sudah berapa lama bapak mengajar di sekolah ini?
3. Bagaimana persepsi siswa terhadap pelajaran IPS?
4. Strategi pembelajaran apa yang biasanya digunakan dalam pembelajaran
IPS selama ini?
5. Menurut bapak apakah penggunaan strategi pembelajaran aktif critical
incident ini cocok diterapkan pada pembelajaran IPS ?
6. Pada materi apa yang cocok diterapkan pada pembelajaran IPS Terpadu
dengan penggunaan strategi pembelajaran aktif critical incident ?
7. Adakah kemungkinan Bapak menerapkan strategi pembelajaran aktif
critical incident ini di kelas yang anda ajarkan ?
8. Menurut Bapak, apakah kelebihan dan kekurangan yang ada pada
penerapan strategi pembelajaran aktif critical incident ini ?
9. Bagaimana solusi untuk mengatasi kekurangan yang ada pada tindakan ini
?
10. Apakah terdapat keluhan siswa terhadap penggunaan strategi pembelajaran
aktif critical incident ini ?
11. Apakah siswa terlihat menyukai strategi pembelajaran aktif critical
incident ini ?
104
12. Bagaimana saran Bapak setelah peneliti melakukan kegiatan belajar
mengajar dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif critical
incident ini ?
105
LAMPIRAN 7
HASIL LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
Kegiatan Pembelajaran IPS dengan Menerapkan Strategi Pembelajaran
Aktif Critical Incident (Pengalaman Penting)
Nama Sekolah : MTs. RUHUL BAYAN CISAUK
Tahun Pelajaran : 2013 - 2014
Kelas/Semester : VIII-A/1 (Satu)
Hari/Tanggal : Senin/11 November 2013
Observer : Nazarudin, S.Ag, MM & Siti Nurfauziah
Materi Pokok : Pasar dalam Kegiatan E√konomi
Berilah tanda check list (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda !
SB : Sangat Baik, Skor : 5
B : Baik, Skor : 4
C : Cukup, Skor : 3
K : Kurang, Skor : 2
SK : Sangat Kurang, Skor : 1
No Aspek yang Diobservasi
Nilai
SB B C K SK
1. Melaksanakan tes awal (pretest) √
2. Mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan oleh
guru
√
3. Semangat dan antusias mengikuti kegiatan belajar
mengajar
√
4. Membaca dan mempelajari kembali materi yang
diajarkan
√
5. Siswa mulai mengingat pengalaman penting mereka
terkait materi yang diajarkan
√
6. Siswa menyampaikan pengalaman penting mereka dan √
106
didengarkan oleh siswa lain.
7. Siswa mendengarkan penjelasan guru yang mengaitkan
pengalaman siswa dengan materi yang diajarkan
√
8. Aktif mengajukan pertanyaan √
9. Aktif mengungkapkan pendapat √
10. Menjawab pertanyaan dari guru √
11. Siswa antusias menjawab pertanyaan √
12. Melaksanakan tes akhir (posttest) √
107
LAMPIRAN 8
HASIL LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
Kegiatan Pembelajaran IPS dengan Menerapkan Strategi Pembelajaran
Aktif Critical Incident (Pengalaman Penting)
Nama Sekolah : MTs. RUHUL BAYAN CISAUK
Tahun Pelajaran : 2013 - 2014
Kelas/Semester : VIII-A/1 (Satu)
Hari/Tanggal : Senin/11 November 2013
Observer : Nazarudin, S.Ag, MM & Siti Nurfauziah
Materi Pokok : Pasar dalam Kegiatan Ekonomi
Berilah tanda check list (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda !
SB : Sangat Baik, Skor : 5
B : Baik, Skor : 4
C : Cukup, Skor : 3
K : Kurang, Skor : 2
SK : Sangat Kurang, Skor : 1
No Aspek yang Diobservasi
Nilai
SB B C K SK
1. Mengkondisikan kesiapan kelas dan kesiapan siswa
untuk mengikuti proses pembelajaran
√
2. Memberikan apersepsi kepada siswa √
3. Membangkitkan motivasi siswa √
4. Memberikan tes awal (pretest) √
5. Menyampaikan indikator pembelajaran yang ingin
dicapai
√
6. Menjelaskan materi pelajaran sesuai dengan indikator
pembelajaran
√
7. Menggunakan alat atau media pembelajaran yang sesuai √
108
dengan indikator bahan ajar
8. Menjelaskan strategi pembelajaran aktif critical Incident √
9. Guru menyampaikan materi kemudian meminta siswa
untuk menyampaikan pengalaman mereka terkait materi
yang diajarkan
√
10. Guru membimbing siswa untuk mau mendengarkan
pengalaman yang disampaikan oleh siswa yang
berhubungan dengan materi yang diajarkan
√
11. Setelah siswa menyampaikan pengalaman mereka
masing-masing yang berhubungan dengan materi yang
diajarkan, guru meminta siswa untuk menyimak
penjelasan guru.
√
12. Guru mengaitkan pengalaman siswa yang telah
disampaikan tadi dengan materi yang diajarkan sehingga
siswa lebih mudah mengerti mengenai materi
√
13. Pemusatan perhatian siswa terhadap proses pembelajaran √
14. Teknik menjelaskan/menyampaikan materi √
15. Pengelolaan kegiatan pembelajaran √
16. Pemberian kesempatan kepada siswa untuk berfikir √
17. Pemberian kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan
mengungkapkan pendapat
√
18. Mengamati kesulitan dan kemajuan belajar siswa √
19. Menerangkan kembali atau menyimpulkan materi yang
disampaikan
√
20. Memberikan kegiatan tindak lanjut setelah penyampaian
materi
√
21. Pemberian tes akhir (posttest) √
109
LAMPIRAN 9
HASIL WAWANCARA SISWA
Wawancara kepada beberapa siswa yang dilaksanakan pada akhir
pembelajaran di kelas eksperimen
Nama Sekolah : MTs. Ruhul Bayan Cisauk
Hari/Tanggal : Selasa/12 November 2013
Responden : Siswa Kelas VIII-A
Tujuan Wawancara : Mengetahui pengaruh strategi pembelajaran aktif
Critical incdent (pengalaman penting) terhadap hasil
belajar IPS (ekonomi) siswa
1. Bagaimana persepsi kamu terhadap mata pelajaran IPS?
Jawaban :
Siswa 1 : Menurut saya mata pelajaran IPS susah.
Siswa 2 : Bagi saya mata pelajaran IPS menyenangkan apalagi tentang
sejarah.
Siswa 3 : Mata pelajaran IPS menurut saya materinya ada yang susah
dan ada yang mudah.
2. Apakah kamu senang belajar IPS?
Jawaban :
Siswa 1 : Saya tidak begitu senang terhadap pelajaran IPS
Siswa 2 : Saya sangat senang terhadap pelajaran IPS
Siswa 3 : Saya senang belajar IPS
3. Apakah kamu menyukai pembelajaran IPS dengan menggunakan strategi
pembelajaran aktif critical incident (pengalaman penting) ?
Jawaban :
Siswa 1 : Suka, karena dengan begitu belajar IPS jadi lebih mudah dan
menyenangkan
Siswa 2 : Sangat suka, karena bisa mengingat-ingat kembali kemudian
mengemukakan pengalaman penting yang sudah dialami.
110
Siswa 3 : Suka, karena saya bisa lebih banyak mengerti tentang materi
yang diajarkan.
4. Perbedaan apa yang kamu rasakan setelah belajar IPS dengan
menggunakan strategi pembelajaran aktif critical incident (pengalaman
penting) ini ?
Jawaban :
Siswa 1 : Lebih mudah mengerti tentang materi pelajaran
Siswa 2 : Belajar jadi lebih menyenangkan dan lebih bisa berani dalam
mengungkapkan pendapat di depan kelas.
Siswa 3 : Penjelasan yang disampaikan guru jadi lebih mudah dicerna
dan belajar jadi tidak membosankan.
5. Adakah kemajuan yang kamu rasakan setelah belajar dengan
menggunakan strategi pembelajaran aktif critical incident (pengalaman
penting) ini ?
Jawaban :
Siswa 1 : Ada, salah satunya saya jadi lebih bisa berani berbicara di
depan teman-teman di kelas.
Siswa 2 : Ada, saya jadi bisa lebih menghargai pendapat orang lain, dan
lebih berani dalam mengungkapkan pendapat saya di depan
kelas.
Siswa 3 : Ya, saya bisa menyampaikan pendapat saya yang sebelumnya
saya malu ketika berbicara di depan guru.
6. Kendala apa yang kamu hadapi ketika guru menerapkan strategi
pembelajaran aktif critical incident (pengalaman penting) ?
Jawaban :
Siswa 1 : Masih banyak murid yang tidak mendengarkan pendapat
guru.
Siswa 2 : Masih banyak murid-murid yang berisik dan mengobrol
ketika pembelajaran berlangsung.
Siswa 3 : Murid yang lain banyak yang mengobrol dan tidak serius.
7. Bagaimana sikap kamu dalam menghadapi kendala tersebut?
111
Jawaban :
Siswa 1 : Berusaha untuk tidak terpengaruh.
Siswa 2 : Menghimbau mereka agar tidak berisik.
Siswa 3 : Risih, tapi berusaha untuk tetap fokus pada pelajaran.
8. Bagaimana hasil belajar yang kamu peroleh ketika guru menggunakan
strategi pembelajaran aktif critical incident (pengalaman penting) ini ?
Jawaban :
Siswa 1 : Lebih baik dari sebelumnya, karena dengan pembelajaran
seperti itu, saya bisa lebih memahami materi meskipun belum
begitu banyak.
Siswa 2 : Sangat bagus, karena materi pelajaran bisa lebih mudah untuk
dimengerti.
Siswa 3 : Baik.
9. Apa harapan kamu agar proses pembelajaran IPS bisa lebih baik lagi?
Jawaban :
Siswa 1 : Harus lebih banyak lagi permainan di kelas agar murid tidak
mudah jenuh
Siswa 2 : Harapan saya agar murid-murid bisa lebih menghargai guru
di depan kelas jadi proses pembelajaran bisa lebih mudah
dimengerti.
Siswa 3 : lebih banyak melibatkan siswa untuk berpendapat.
112
LAMPIRAN 10
HASIL WAWANCARA GURU
Wawancara kepada Guru Mata Pelajaran IPS Terpadu yang dilaksanakan
pada akhir pembelajaran
Nama Sekolah : MTs. Ruhul Bayan
Hari/Tanggal : Selasa/12 November 2013
Responden : Nazarudin, S.Ag, MM
Tujuan Wawancara : Mengetahui pengaruh strategi pembelajaran aktif
critical incident (pengalaman penting) terhadap hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPS (Ekonomi)
1. Bapak mengajar kelas berapa ?
Jawaban : Saya mengajar kelas VIII A, B dan C
2. Sudah berapa lama bapak mengajar di sekolah ini?
Jawaban : Saya mengajar di sekolah ini kurang lebih sudah 13 tahun
3. Bagaimana persepsi siswa terhadap pelajaran IPS?
Jawaban : Mata pelajaran IPS bagi sebagian siswa menyenangkan tapi
bagi sebagian siswa lain berpandangan berbeda ada yang
menyukai ada pula yang jenuh dengan materi yang terlalu
banyak, bahkan ada juga yang jujur berkata bahwa pelajaran
IPS lumayan membosankan.
4. Strategi pembelajaran apa yang biasanya digunakan dalam pembelajaran
IPS selama ini?
Jawaban : Belum banyak strategi pembelajaran yang digunakan dalam
proses pembelajaran IPS di sekolah ini, namun biasanya saya
menerapkan sebuah kuis untuk mengetahui sejauh mana
siswa mampu menguasai materi yang telah diajarkan.
113
5. Menurut bapak apakah penggunaan strategi pembelajaran aktif critical
incident ini cocok diterapkan pada pembelajaran IPS ?
Jawaban : Ya
6. Pada materi apa yang cocok diterapkan pada pembelajaran IPS Terpadu
dengan penggunaan strategi pembelajaran aktif critical incident ?
Jawaban : Saya rasa materi pasar dalam kegiatan ekonomi cocok
diterapkan dengan menggunakan strategi pengalaman penting
ini.
7. Adakah kemungkinan Bapak menerapkan strategi pembelajaran aktif
critical incident ini di kelas yang anda ajarkan ?
Jawaban : Ya
8. Menurut Bapak, apakah kelebihan dan kekurangan yang ada pada
penerapan strategi pembelajaran aktif critical incident ini ?
Jawaban : Kelebihannya banyak salah satunya bisa membuat siswa aktif
berpendapat atau berbicara, selain itu mampu menjadikan
siswa lebih interaktif lagi. Kekurangannya tidak ada.
9. Apakah terdapat keluhan siswa terhadap penggunaan strategi pembelajaran
aktif critical incident ini ?
Jawaban : Tidak ada.
10. Apakah siswa terlihat menyukai strategi pembelajaran aktif critical
incident ini ?
Jawaban : Menurut penilaian saya siswa terlihat sangat menyukai
strategi ini.
11. Bagaimana saran Bapak setelah peneliti melakukan kegiatan belajar
mengajar dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif critical
incident ini ?
Jawaban : Saran saya sebagai guru kita harus mampu menciptakan kelas
yang menyenangkan bagi siswa sehingga siswa mampu
dengan mudah memahami pelajaran, selain itu juga harus
bisa menguasai materi yang akan diajarkan dan harus bisa
menggunkakan strategi pembelajaran yang tepat agar lebih
117
LAMPIRAN 12
KISI-KISI INSTRUMEN TES SEBELUM UJI VALIDITAS
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar Indikator
Nomor
Soal
Bentuk
Soal Jumlah
Memahami
kegiatan
pelaku
ekonomi di
masyarakat
Mengidentifi
kasi bentuk
pasar dalam
kegiatan
ekonomi
masyarakat
1. Menjelaskan
pengertian pasar
2. Mengidentifikasi
ciri-ciri pasar
3. Mendeskripsikan
fungsi pasar
4. Menjelaskan
peran pasar
5. Mengidentifikasi
jenis-jenis pasar
1, 2, 3
4, 5, 6, 7
8, 9, 10,
11,
12, 13, 14
15, 16, 17,
18, 19, 20,
21, 22, 23,
24, 25, 26,
27, 28, 29,
30, 31, 32,
33, 34, 35
Pilihan
ganda
Pilihan
ganda
Pilihan
ganda
Pilihan
ganda
Pilihan
ganda
3
4
4
3
21
118
LAMPIRAN 13
SOAL INSTRUMEN TES SEBELUM UJI VALIDITAS
Nama :
Kelas :
Hari/Tanggal :
PETUNJUK UMUM 1. Kerjakanlah soal dengan menyilang (X) huruf a, b, c, d, atau e
2. Periksa dan bacalah soal dengan teliti sebelum Anda bekerja
3. Kerjakanlah soal anda pada lembar soal
4. Gunakan waktu dengan efektif dan efisien
5. Periksalah pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada Pengawas
Pilihlah jawaban yang paling tepat !
1. Organisasi tempat bertemunya antara permintaan (pembeli) dan
penawaran (penjual) untuk menentukan tingkat harga atau jasa yang
diperjual belikan disebut ....
a. dealer c. pasar
b. showroom d. bursa
2. Pasar terbagi menjadi dua yaitu ...
a. pasar besar dan pasar kecil
b. pasar modal dan pasar uang
c. pasar tradisional dan pasar modern
d. pasar permintaan dan pasar penawaran
3. Di dalam pasar banyak terdapat orang yang melakukan transaksi jual beli
...
a. barang atau jasa c. sayuran
b. tumbuhan d. hewan
4. Berikiut ini merupakan ciri-ciri pasar, kecuali ...
a. adanya barang yang diperjual belikan
b. adanya penjual dan pembeli
119
c. adanya transaksi antara pembeli dan penjual barang
d. adanya berbagai macam orang
5. Orang atau lembaga yang menawarkan barang atau jasa dinamakan ...
a. pembeli c. penyalur
b. penjual d. konsumen
6. Setelah transaksi jual beli mengakibatkan hak kepemilikan terhadap
barang dan jasa menjadi berpindah merupakan salah satu ciri pasar, yaitu
...
a. adanya penjual dan pembeli
b. adanya barang yang diperjual belikan
c. terjadinya pemindahan hak milik
d. adanya interkasi antara penjual dan pembeli
7. Penjual dan pembeli harus ada di dalam pasar, jika salah satunya tidak ada
transaksi tidak akan terjadi. Berikut merupakan salah satu ciri pasar yaitu
....
a. adanya penjual dan pembeli
b. adanya barang yang diperjual belikan
c. terjadinya pemindahan hak milik
d. adanya interkasi antara penjual dan pembeli
8. Yang tidak termasuk dalam fungsi pasar yaitu ...
a. pasar sebagai penentu nilai
b. pasar sebagai organisasi produk
c. pasar sebagai tempat bertemu dengan teman
d. pasar sebagai tempat promosi
9. Di dalam pasar harga produk ditetapkan atas kesepakatan antara penjual
dan pembeli, berikut merupakan fungsi pasar sebagai ....
a. organisasi produk c. penentu nilai
b. distribusi produk d. tempat promosi
10. Pasar merupakan sarana untuk melakukan penawaran produk yang
dihasilkan oleh produsen, berikut merupakan fungsi pasar sebagai ....
a. organisasi produk c. penentu nilai
120
b. distribusi produk d. tempat promosi
11. Di dalam pasar distribusi produk dilakukan agar tersebar secara merata
kepada ...
a. seluruh konsumen c. seluruh distributor
b. seluruh produsen d. seluruh penjual
12. Berikut ini adalah peran pasar bagi konsumen, yaitu ...
a. memudahkan produksi dalam mendapatkan input
b. konsumen dapat memperoleh barang yang dibutuhkannya di pasar.
c. konsumen dapat dengan mudah menjual produk
d. konsumen mendapat untung yang banyak
13. Peran pasar bagi pemerintah, yaitu ....
a. alat untuk menggerakan roda perekonomian
b. memperoleh barang yang dibutuhkan
c. memudahkan produsen dalam mendapatkan input
d. menjual produk kepada konsumen
14. Selain berperan bagi konsumen dan pemerintah, pasar juga berperan bagi
produsen, yaitu ....
a. alat untuk menggerakan roda perekonomian
b. memperoleh barang yang dibutuhkan
c. memudahkan produsen dalam mendapatkan input
d. mendapatkan barang yang diperlukan
15. Berikut ini adalah jenis-jenis pasar, kecuali ....
a. pasar menurut jenis barang
b. pasar menurut keadaannya
c. pasar menurut strukturnya
d. pasar menurut manajemen pelayanannya
16. Jenis pasar yang menjual barang-barang kebutuhan yang digunakan untuk
konsumsi disebut ....
a. pasar barang distribusi c. pasar barang konsumsi
b. pasar barang produksi d. pasar lokal
17. Jenis pasar yang memperdagangkan faktor-faktor produksi di sebut ....
121
a. pasar barang distribusi c. pasar barang konsumsi
b. pasar barang produksi d. pasar lokal
18. Jenis pasar rakyat yang memberikan pelayanan seadanya dengan harga
yang terjangkau oleh pembeli, disebut ....
a. pertokoan c. pasar tradisional
b. mal d. pasar swalayan
19. Jenis pasar yang transaksi perdagangannya meliputi suatu daerah atau
wilayah yang lebih luas disebut ....
a. pasar lokal c. pasar regional
b. pasar tradisional d. pertokoan
20. Pasar yang transaksi perdagangannya hanya terbatas pada tempat tertentu,
disebut dengan ....
a. pasar lokal c. pasar regional
b. pasar tradisional d. pertokoan
21. Salah satu contoh pasar regional, yaitu ....
a. pasar Serpong c. pasar Legok
b. pasar Parung d. pasar Tanah Abang
22. Yang termasuk contoh dari pasar internasional adalah ....
a. pasar tembakau di Bermen, Jerman
b. pasar ikan di Jakarta
c. pasar tasik di Tanah Abang
d. pasar distro di Bandung
23. Pembagian pasar menurut aktivitas tempat, yaitu ....
a. pasar nyata (konkret) dan pasar abstrak
b. pasar lokal dan pasar regional
c. pasar konsumsi dan pasar distribusi
d. pasar internasional
24. Pasar yang penjual dan pembelinya dapat bertemu secara langsung untuk
melakukan transaksi jual beli merupakan pasar ....
a. lokal c. swalayan
b. konkret d. regional
122
25. Berikut ini jenis pasar menurut manajemen pelayanannya, kecuali ....
a. pasar tradisional c. pertokoan
b. pasar swalayan d. pasar modal
26. Carefour dan hypermart merupakan salah satu contoh dari pasar ....
a. pasar tradisional c. pertokoan
b. pasar swalayan d. mal
27. Yang termasuk contoh dari mal yaitu ....
a. pasar serpong c. alfamart
b. BSD Plaza d. hypermart
28. Berikut yang merupakan contoh pasar abstrak, yaitu....
a. pasar Tanah Abang c. pasar induk caringin
b. pasar Turi d. pasar Efek Surabaya
29. Pasar yang hanya terdapat hanya satu orang penjual atau produsen
menghadapi banyak pembeli disebut pasar....
a. monopoli c. oligopoli
b. duopoli d. persaingan Monopolistik
30. Berikut Yang Bukan termasuk ciri-ciri pasar, Yaitu ada....
a. penjual c. barang yang di jual
b. pembeli d. Penjualan tunai
31. Berikut yang merupakan contoh pasar monopoli, yaitu...
a. PT Pertamina c. PT Astra Motor
b. PT Bakrie Telkom d. PT Sidomuncul
32. Berikut termasuk pasar minimarket, yaitu...
a. alfa mart, indomart, dan pasar Tanah abang
b. hypermart, giant, dan pasar Tanah abang
c. makro, griya Yogya, dan matahari
d. indomart, alfamart, dan yomart
33. Sarana untuk distribusi merupakan...
a. pengertian pasar c. ciri pasar abstrak
b. syarat Pasar d. fungsi pasar
123
34. Berbagai hal yang dapat memengaruhi tingkah laku atau kinerja suatu
perusahaan dalam pasar disebut ....
a. pasar c. permintaan
b. struktur pasar d. penawaran
35. Harga yang terjadi di pasar persaingan sempurna ditentukan oleh ....
a. pemerintah c. permintaan dan penawaran
b. penjual d. pembeli
124
LAMPIRAN 14
KISI-KISI INSTRUMEN TES SETELAH UJI VALIDITAS
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar Indikator
Nomor
Soal
Bentuk
Soal Jumlah
Memahami
kegiatan
pelaku
ekonomi di
masyarakat
Mengidentifi
kasi bentuk
pasar dalam
kegiatan
ekonomi
masyarakat
1. Menjelaskan
pengertian pasar
2. Mengidentifikasi
ciri-ciri pasar
3. Mendeskripsikan
fungsi pasar
4. Menjelaskan
peran pasar
5. Mengidentifikasi
jenis-jenis pasar
3
5, 6, dan 7
10
12
16, 17, 18,
20, 22, 29,
30, 31, 32,
dan 3
Pilihan
ganda
Pilihan
ganda
Pilihan
ganda
Pilihan
ganda
Pilihan
ganda
1
3
1
1
10
125
LAMPIRAN 15
SOAL INSTRUMEN PRETEST dan POSTTEST
Nama :
Kelas :
Hari/Tanggal :
PETUNJUK UMUM 1. Kerjakanlah soal dengan menyilang (X) huruf a, b, c, d, atau e
2. Periksa dan bacalah soal dengan teliti sebelum Anda bekerja
3. Kerjakanlah soal anda pada lembar soal
4. Gunakan waktu dengan efektif dan efisien
5. Periksalah pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada Pengawas
Pilihlah jawaban yang paling tepat !
1. Di dalam pasar banyak terdapat orang yang melakukan transaksi jual beli
...
a. barang atau jasa c. sayuran
b. tumbuhan d. hewan
2. Orang atau lembaga yang menawarkan barang atau jasa dinamakan ...
a. pembeli c. penyalur
b. penjual d. konsumen
3. Setelah transaksi jual beli mengakibatkan hak kepemilikan terhadap
barang dan jasa menjadi berpindah merupakan salah satu ciri pasar, yaitu
...
a. adanya penjual dan pembeli
b. adanya barang yang diperjual belikan
c. terjadinya pemindahan hak milik
d. adanya interkasi antara penjual dan pembeli
4. Penjual dan pembeli harus ada di dalam pasar, jika salah satunya tidak ada
transaksi tidak akan terjadi. Berikut merupakan salah satu ciri pasar yaitu
....
126
a. adanya penjual dan pembeli
b. adanya barang yang diperjual belikan
c. terjadinya pemindahan hak milik
d. adanya interkasi antara penjual dan pembeli
5. Pasar merupakan sarana untuk melakukan penawaran produk yang
dihasilkan oleh produsen, berikut merupakan fungsi pasar sebagai ....
a. organisasi produk c. penentu nilai
b. distribusi produk d. tempat promosi
6. Berikut ini adalah peran pasar bagi konsumen, yaitu ...
a. memudahkan produksi dalam mendapatkan input
b. konsumen dapat memperoleh barang yang dibutuhkannya di pasar.
c. konsumen dapat dengan mudah menjual produk
d. konsumen mendapat untung yang banyak
7. Jenis pasar yang menjual barang-barang kebutuhan yang digunakan untuk
konsumsi disebut ....
a. pasar barang distribusi
b. pasar barang produksi
c. pasar barang konsumsi
d. pasar lokal
8. Jenis pasar yang memperdagangkan faktor-faktor produksi di sebut ....
a. pasar barang distribusi
b. pasar barang produksi
c. pasar barang konsumsi
d. pasar lokal
9. Jenis pasar rakyat yang memberikan pelayanan seadanya dengan harga
yang terjangkau oleh pembeli, disebut ....
a. pertokoan c. pasar tradisional
b. mal d. pasar swalayan
10. Pasar yang transaksi perdagangannya hanya terbatas pada tempat tertentu,
disebut dengan ....
127
a. pasar lokal c. pasar regional
b. pasar tradisional d. pertokoan
11. Yang termasuk contoh dari pasar internasional adalah ....
a. pasar tembakau di Bermen, Jerman
b. pasar ikan di Jakarta
c. pasar tasik di Tanah Abang
d. pasar distro di Bandung
12. Pasar yang hanya terdapat hanya satu orang penjual atau produsen
menghadapi banyak pembeli disebut pasar....
a. monopoli
b. duopoli
c. oligopoli
d. persaingan monopolistik
13. Berikut yang bukan termasuk ciri-ciri pasar, yaitu ada....
a. penjual c. barang yang di jual
b. pembeli d. penjualan tunai
14. Berikut yang merupakan contoh pasar monopoli, yaitu...
a. PT Pertamina
b. PT Bakrie Telkom
c. PT Astra Motor
d. PT Sidomuncul
15. Berikut termasuk pasar minimarket, yaitu...
a. alfa mart, indomart, dan pasar Tanah abang
b. hypermart, giant, dan pasar Tanah abang
c. makro, griya Yogya, dan matahari
d. indomart, alfamart, dan yomart
16. Sarana untuk distribusi merupakan...
a. pengertian pasar c. ciri pasar abstrak
b. syarat Pasar d. fungsi pasar
128
SKOR DATA DIBOBOT ================= Lampiran 16 Jumlah Subyek = 35 Butir soal = 35 Bobot utk jwban benar = 1 Bobot utk jwban salah = 0 Keterangan: data terurut berdasarkan skor (tinggi ke rendah) Nama berkas: D:\USERS\USER\DOCUMENTS\VALIDITAS ANATES SITI NURFAUZIAH.ANA No Urt No Subyek Kode/Nama Benar Salah Kosong Skr Asli Skr Bobot 1 11 K 23 12 0 23 23 2 31 AE 22 13 0 22 22 3 8 H 21 14 0 21 21 4 6 F 20 15 0 20 20 5 12 L 20 15 0 20 20 6 28 AB 20 15 0 20 20 7 33 AG 20 15 0 20 20 8 7 G 19 16 0 19 19 9 27 AA 19 16 0 19 19 10 29 AC 19 16 0 19 19 11 2 B 18 17 0 18 18 12 10 J 18 17 0 18 18 13 17 Q 18 17 0 18 18 14 24 X 18 17 0 18 18 15 30 AD 18 17 0 18 18 16 9 I 17 18 0 17 17 17 15 O 17 18 0 17 17 18 25 Y 17 18 0 17 17 19 18 R 16 19 0 16 16 20 21 U 16 19 0 16 16 21 23 W 15 20 0 15 15 22 35 AI 15 20 0 15 15 23 20 T 14 21 0 14 14 24 1 A 13 22 0 13 13 25 13 M 13 22 0 13 13 26 14 N 12 23 0 12 12 27 22 V 12 23 0 12 12 28 3 C 11 24 0 11 11 29 5 E 11 24 0 11 11 30 16 P 11 24 0 11 11 31 32 AF 11 24 0 11 11 32 34 AH 11 24 0 11 11 33 19 S 10 25 0 10 10 34 4 D 9 26 0 9 9 35 26 Z 8 27 0 8 8 RELIABILITAS TES ================ Rata2= 15,77 Simpang Baku= 4,03 KorelasiXY= 0,59 Reliabilitas Tes= 0,74 Nama berkas: D:\USERS\USER\DOCUMENTS\VALIDITAS ANATES SITI NURFAUZIAH.ANA No.Urut No. Subyek Kode/Nama SubyekSkor Ganjil Skor Genap Skor Total 1 11 K 13 10 23
129
2 31 AE 13 9 22 3 8 H 11 10 21 4 6 F 9 11 20 5 12 L 10 10 20 6 28 AB 10 10 20 7 33 AG 9 11 20 8 7 G 10 9 19 9 27 AA 11 8 19 10 29 AC 10 9 19 11 2 B 9 9 18 12 10 J 8 10 18 13 17 Q 10 8 18 14 24 X 12 6 18 15 30 AD 11 7 18 16 9 I 9 8 17 17 15 O 8 9 17 18 25 Y 8 9 17 19 18 R 9 7 16 20 21 U 11 5 16 21 23 W 9 6 15 22 35 AI 8 7 15 23 20 T 7 7 14 24 1 A 7 6 13 25 13 M 8 5 13 26 14 N 7 5 12 27 22 V 7 5 12 28 3 C 5 6 11 29 5 E 6 5 11 30 16 P 6 5 11 31 32 AF 7 4 11 32 34 AH 8 3 11 33 19 S 6 4 10 34 4 D 6 3 9 35 26 Z 5 3 8 KELOMPOK UNGGUL & ASOR ====================== Kelompok Unggul Nama berkas: D:\USERS\USER\DOCUMENTS\VALIDITAS ANATES SITI NURFAUZIAH.ANA 1 2 3 4 5 6 7 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7 1 11 K 23 1 1 1 1 1 - 1 2 31 AE 22 1 1 1 1 1 - 1 3 8 H 21 1 1 1 - 1 1 1 4 6 F 20 1 1 1 1 1 1 1 5 12 L 20 1 1 1 1 1 1 - 6 28 AB 20 1 1 1 1 1 1 - 7 33 AG 20 - 1 1 1 1 1 1 8 7 G 19 1 1 1 - 1 1 1 9 27 AA 19 1 - 1 1 - 1 1 Jml Jwb Benar 8 8 9 7 8 7 7 8 9 10 11 12 13 14 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 8 9 10 11 12 13 14 1 11 K 23 - - 1 1 1 1 1
130
2 31 AE 22 1 - 1 1 1 1 - 3 8 H 21 - 1 1 - 1 - 1 4 6 F 20 - 1 1 - 1 1 1 5 12 L 20 1 1 - 1 - 1 - 6 28 AB 20 - - - - - 1 - 7 33 AG 20 - - 1 1 1 - - 8 7 G 19 - - 1 - 1 - - 9 27 AA 19 1 1 1 - 1 1 - Jml Jwb Benar 3 4 7 4 7 6 3 15 16 17 18 19 20 21 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 15 16 17 18 19 20 21 1 11 K 23 1 1 1 1 - 1 1 2 31 AE 22 - - 1 - - - 1 3 8 H 21 1 1 1 1 - 1 1 4 6 F 20 - 1 1 1 - - - 5 12 L 20 - 1 1 1 - 1 - 6 28 AB 20 - 1 1 1 - - - 7 33 AG 20 - 1 1 1 1 1 - 8 7 G 19 - 1 1 1 - - 1 9 27 AA 19 - 1 - - 1 - 1 Jml Jwb Benar 2 8 8 7 2 4 5 22 23 24 25 26 27 28 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 22 23 24 25 26 27 28 1 11 K 23 - - - 1 - 1 - 2 31 AE 22 1 1 - 1 - - - 3 8 H 21 - - - - - 1 - 4 6 F 20 - 1 - - 1 1 1 5 12 L 20 1 - - 1 - - - 6 28 AB 20 1 - - 1 1 1 - 7 33 AG 20 1 - - - - 1 - 8 7 G 19 - - - - 1 1 - 9 27 AA 19 1 - - - - 1 - Jml Jwb Benar 5 2 0 4 3 7 1 29 30 31 32 33 34 35 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 29 30 31 32 33 34 35 1 11 K 23 1 1 - 1 - - 1 2 31 AE 22 1 1 - 1 1 1 1 3 8 H 21 1 1 - 1 1 - - 4 6 F 20 - - - - - 1 - 5 12 L 20 1 1 - 1 - - 1 6 28 AB 20 1 1 1 1 - 1 1 7 33 AG 20 - 1 - 1 1 - 1 8 7 G 19 1 1 1 1 - - 1 9 27 AA 19 1 - 1 1 1 - - Jml Jwb Benar 7 7 3 8 4 3 6 Kelompok Asor Nama berkas: D:\USERS\USER\DOCUMENTS\VALIDITAS ANATES SITI NURFAUZIAH.ANA 1 2 3 4 5 6 7 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7 1 22 V 12 - 1 1 - 1 - 1
131
2 3 C 11 1 - - 1 - 1 - 3 5 E 11 1 1 1 - - - 1 4 16 P 11 1 1 1 - - - - 5 32 AF 11 1 1 1 1 - - - 6 34 AH 11 1 - - 1 - - - 7 19 S 10 1 - - 1 1 - - 8 4 D 9 1 1 1 - - 1 - 9 26 Z 8 1 - - - - - - Jml Jwb Benar 8 5 5 4 2 2 2 8 9 10 11 12 13 14 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 8 9 10 11 12 13 14 1 22 V 12 - 1 1 - 1 - - 2 3 C 11 1 1 - - 1 - 1 3 5 E 11 1 - 1 - 1 - - 4 16 P 11 - - - 1 - - 1 5 32 AF 11 - 1 - - - - - 6 34 AH 11 - - - 1 - 1 - 7 19 S 10 - 1 - 1 - - - 8 4 D 9 - - - - - 1 - 9 26 Z 8 1 - - - - 1 - Jml Jwb Benar 3 4 2 3 3 3 2 15 16 17 18 19 20 21 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 15 16 17 18 19 20 21 1 22 V 12 - 1 1 - - - - 2 3 C 11 - - - - - - - 3 5 E 11 - - - 1 - - - 4 16 P 11 - 1 1 - - - 1 5 32 AF 11 1 - - 1 - - 1 6 34 AH 11 1 - 1 1 - - 1 7 19 S 10 1 1 - - - - - 8 4 D 9 - 1 - - - - 1 9 26 Z 8 - - - - 1 - - Jml Jwb Benar 3 4 3 3 1 0 4 22 23 24 25 26 27 28 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 22 23 24 25 26 27 28 1 22 V 12 - - 1 1 - 1 - 2 3 C 11 - - - - - 1 - 3 5 E 11 - - - - - 1 - 4 16 P 11 - - - - - 1 - 5 32 AF 11 - - - 1 1 - - 6 34 AH 11 - - 1 - - 1 - 7 19 S 10 - - - 1 1 - - 8 4 D 9 - 1 - - - 1 - 9 26 Z 8 1 - - - 1 1 - Jml Jwb Benar 1 1 2 3 3 7 0 29 30 31 32 33 34 35 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 29 30 31 32 33 34 35 1 22 V 12 - - - - - - - 2 3 C 11 1 1 - - - - 1 3 5 E 11 1 - - - - - 1 4 16 P 11 - 1 - 1 - - - 5 32 AF 11 - - - - - - 1
132
6 34 AH 11 - - - - - - 1 7 19 S 10 - - - - - 1 - 8 4 D 9 - - - - - - - 9 26 Z 8 - - - - 1 - - Jml Jwb Benar 2 2 0 1 1 1 4 DAYA PEMBEDA ============ Jumlah Subyek= 35 Klp atas/bawah(n)= 9 Butir Soal= 35 Nama berkas: D:\USERS\USER\DOCUMENTS\VALIDITAS ANATES SITI NURFAUZIAH.ANA No Butir Baru No Butir Asli Kel. Atas Kel. Bawah Beda Indeks DP (%) 1 1 8 8 0 0,00 2 2 8 5 3 33,33 3 3 9 5 4 44,44 4 4 7 4 3 33,33 5 5 8 2 6 66,67 6 6 7 2 5 55,56 7 7 7 2 5 55,56 8 8 3 3 0 0,00 9 9 4 4 0 0,00 10 10 7 2 5 55,56 11 11 4 3 1 11,11 12 12 7 3 4 44,44 13 13 6 3 3 33,33 14 14 3 2 1 11,11 15 15 2 3 -1 -11,11 16 16 8 4 4 44,44 17 17 8 3 5 55,56 18 18 7 3 4 44,44 19 19 2 1 1 11,11 20 20 4 0 4 44,44 21 21 5 4 1 11,11 22 22 5 1 4 44,44 23 23 2 1 1 11,11 24 24 0 2 -2 -22,22 25 25 4 3 1 11,11 26 26 3 3 0 0,00 27 27 7 7 0 0,00 28 28 1 0 1 11,11 29 29 7 2 5 55,56 30 30 7 2 5 55,56 31 31 3 0 3 33,33 32 32 8 1 7 77,78 33 33 4 1 3 33,33 34 34 3 1 2 22,22 35 35 6 4 2 22,22 TINGKAT KESUKARAN ================= Jumlah Subyek= 35 Butir Soal= 35
133
Nama berkas: D:\USERS\USER\DOCUMENTS\VALIDITAS ANATES SITI NURFAUZIAH.ANA No Butir Baru No Butir Asli Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran 1 1 29 82,86 Mudah 2 2 27 77,14 Mudah 3 3 26 74,29 Mudah 4 4 21 60,00 Sedang 5 5 22 62,86 Sedang 6 6 22 62,86 Sedang 7 7 17 48,57 Sedang 8 8 9 25,71 Sukar 9 9 17 48,57 Sedang 10 10 18 51,43 Sedang 11 11 12 34,29 Sedang 12 12 19 54,29 Sedang 13 13 19 54,29 Sedang 14 14 10 28,57 Sukar 15 15 11 31,43 Sedang 16 16 23 65,71 Sedang 17 17 20 57,14 Sedang 18 18 11 31,43 Sedang 19 19 9 25,71 Sukar 20 20 7 20,00 Sukar 21 21 19 54,29 Sedang 22 22 16 45,71 Sedang 23 23 6 17,14 Sukar 24 24 2 5,71 Sangat Sukar 25 25 13 37,14 Sedang 26 26 13 37,14 Sedang 27 27 28 80,00 Mudah 28 28 2 5,71 Sangat Sukar 29 29 22 62,86 Sedang 30 30 18 51,43 Sedang 31 31 10 28,57 Sukar 32 32 24 68,57 Sedang 33 33 11 31,43 Sedang 34 34 7 20,00 Sukar 35 35 12 34,29 Sedang KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL ================================= Jumlah Subyek= 35 Butir Soal= 35 Nama berkas: D:\USERS\USER\DOCUMENTS\VALIDITAS ANATES SITI NURFAUZIAH.ANA No Butir Baru No Butir Asli Korelasi Signifikansi 1 1 -0,068 - 2 2 0,337 Signifikan 3 3 0,445 Sangat Signifikan 4 4 0,253 - 5 5 0,431 Sangat Signifikan 6 6 0,368 Signifikan 7 7 0,351 Signifikan 8 8 0,027 - 9 9 0,111 - 10 10 0,169 - 11 11 0,301 -
134
12 12 0,058 - 13 13 0,280 - 14 14 0,117 - 15 15 0,145 - 16 16 0,375 Signifikan 17 17 0,511 Sangat Signifikan 18 18 0,290 - 19 19 0,026 - 20 20 0,409 Sangat Signifikan 21 21 0,170 - 22 22 0,321 Signifikan 23 23 0,088 - 24 24 -0,259 - 25 25 0,229 - 26 26 -0,062 - 27 27 0,069 - 28 28 0,140 - 29 29 0,359 Signifikan 30 30 0,444 Sangat Signifikan 31 31 0,377 Signifikan 32 32 0,730 Sangat Signifikan 33 33 0,257 - 34 34 0,084 - 35 35 0,172 - Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut: df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,01 10 0,576 0,708 60 0,250 0,325 15 0,482 0,606 70 0,233 0,302 20 0,423 0,549 80 0,217 0,283 25 0,381 0,496 90 0,205 0,267 30 0,349 0,449 100 0,195 0,254 40 0,304 0,393 125 0,174 0,228 50 0,273 0,354 >150 0,159 0,208 Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung. KUALITAS PENGECOH ================= Jumlah Subyek= 35 Butir Soal= 35 Nama berkas: D:\USERS\USER\DOCUMENTS\VALIDITAS ANATES SITI NURFAUZIAH.ANA No Butir Baru No Butir Asli a b c d * 1 1 4-- 2++ 29** 0-- 0 2 2 3++ 1- 27** 4+ 0 3 3 26** 1- 6-- 2+ 0 4 4 4++ 5++ 5++ 21** 0 5 5 7- 22** 1-- 5++ 0 6 6 3+ 5++ 22** 5++ 0 7 7 17** 5++ 2- 11-- 0 8 8 10++ 8++ 9** 8++ 0 9 9 9+ 2- 17** 7++ 0 10 10 10-- 2- 5++ 18** 0 11 11 12** 4+ 7++ 12- 0
135
12 12 4+ 19** 10-- 2- 0 13 13 19** 6++ 3+ 7+ 0 14 14 6+ 13- 10** 6+ 0 15 15 4- 11** 13- 7++ 0 16 16 2- 1-- 23** 9--- 0 17 17 2- 20** 3+ 10-- 0 18 18 12+ 5+ 11** 7++ 0 19 19 14- 7++ 9** 5+ 0 20 20 7** 12+ 3- 13+ 0 21 21 7+ 4+ 5++ 19** 0 22 22 16** 5++ 5++ 9+ 0 23 23 6** 12++ 11++ 6+ 0 24 24 8+ 2** 22-- 3- 0 25 25 14-- 3- 5+ 13** 0 26 26 2- 13** 9++ 11+ 0 27 27 1- 28** 2++ 4- 0 28 28 11++ 7+ 15+ 2** 0 29 29 22** 6+ 4++ 3+ 0 30 30 3+ 5++ 9- 18** 0 31 31 10** 6+ 11+ 8++ 0 32 32 4++ 4++ 3++ 24** 0 33 33 3- 11+ 10++ 11** 0 34 34 10++ 7** 11++ 7+ 0 35 35 5+ 10+ 12** 8++ 0 Keterangan: ** : Kunci Jawaban ++ : Sangat Baik + : Baik - : Kurang Baik -- : Buruk ---: Sangat Buruk REKAP ANALISIS BUTIR ===================== Rata2= 15,77 Simpang Baku= 4,03 KorelasiXY= 0,59 Reliabilitas Tes= 0,74 Butir Soal= 35 Jumlah Subyek= 35 Nama berkas: D:\USERS\USER\DOCUMENTS\VALIDITAS ANATES SITI NURFAUZIAH.ANA Btr Baru Btr Asli D.Pembeda(%)T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi 1 1 0,00 Mudah -0,064 - 2 2 33,33 Mudah 0,260 - 3 3 44,44 Mudah 0,427 Sangat Signifikan 4 4 33,33 Sedang 0,188 - 5 5 66,67 Sedang 0,447 Sangat Signifikan 6 6 55,56 Sedang 0,417 Sangat Signifikan 7 7 55,56 Sedang 0,574 Sangat Signifikan 8 8 0,00 Sukar -0,098 - 9 9 0,00 Sedang 0,056 - 10 10 55,56 Sedang 0,549 Sangat Signifikan 11 11 11,11 Sedang 0,178 - 12 12 44,44 Sedang 0,481 Sangat Signifikan 13 13 33,33 Sedang 0,265 -
136
14 14 11,11 Sukar 0,132 - 15 15 -11,11 Sedang -0,054 - 16 16 44,44 Sedang 0,459 Sangat Signifikan 17 17 55,56 Sedang 0,430 Sangat Signifikan 18 18 44,44 Sedang 0,318 Signifikan 19 19 11,11 Sukar 0,017 - 20 20 44,44 Sukar 0,388 Signifikan 21 21 11,11 Sedang 0,135 - 22 22 44,44 Sedang 0,385 Signifikan 23 23 11,11 Sukar 0,160 - 24 24 -22,22 Sangat Sukar -0,265 - 25 25 11,11 Sedang 0,208 - 26 26 0,00 Sedang -0,090 - 27 27 0,00 Mudah -0,011 - 28 28 11,11 Sangat Sukar 0,200 - 29 29 55,56 Sedang 0,328 Signifikan 30 30 55,56 Sedang 0,390 Signifikan 31 31 33,33 Sukar 0,307 Signifikan 32 32 77,78 Sedang 0,674 Sangat Signifikan 33 33 33,33 Sedang 0,318 Signifikan 34 34 22,22 Sukar 0,137 - 35 35 22,22 Sedang 0,102 -
137
LAMPIRAN 17
NILAI PRETEST DAN POSTTEST
No Nama Pretest Posttest
1 Ahmad Nursandi 60 75
2 Amelia 60 80
3 Anton Bustomi 50 70
4 Arsi Mudiawati 65 75
5 Astri Fuadina 50 75
6 Damansuki 50 80
7 Dana Febrian 55 85
8 Dede Kurniawan 50 70
9 Defi Syahfitri 45 65
10 Fitri Rahayu 65 85
11 Gilang Bagus Saputra 55 70
12 Ilham Maulana 60 75
13 Leonardi Amartha 70 95
14 M. Agung Hidayat 65 95
15 M. Syukron Abdilah 55 80
16 Maulidina Suryani 55 85
17 Mona Silvia 45 70
18 Muhammad Bahtiar 70 95
19 Muhammad Syaefullah 60 85
20 Nirmala Indah Safitri 60 90
21 Nurul Rizki 55 85
22 Rahmatullah 70 95
23 Rinanti 55 90
24 Salsa Dilah Febrianti 45 70
25 Sandi Lesmana 55 80
138
26 Sintia Barkah 55 85
27 Siti Nurcahya Murni 55 85
28 Sulistiawati 60 85
29 Titin 50 70
30 Windi Sukmawati 40 75
31 Yeti 35 60
32 Yeyen 60 80
139
LAMPIRAN 18
DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI HASIL PRETEST
Data Nilai Pretest Siswa
35 40 45 45 45 50 50 50 50 50
55 55 55 55 55 55 55 55 55 60
60 60 60 60 60 60 65 65 65 70
70 70
Perhitungan Tabel Distribusi Frekuensi
Berdasarkan data nilai di atas, untuk membuat tabel distribusi frekuensi
dapat diterapkan langkah-langkah berikut:
1. Menentukan banyak data (n) = 32
2. Menentukan Jangkauan/Range
Range (R) = Nilai Maksimum – Nilai Minimum
= 70 – 35
= 35
3. Menentukan Banyak Kelas
Banyak Kelas (K) = 1 + 3,3 log n; n = banyak data
= 1 + 3,3 log 32
= 1 + 3,3 (1,50)
= 1 + 4,95
= 5,95 ≈ 6
4. Menentukan Panjang Kelas Interval (i)
Panjang Kelas (i)
140
≈ 6
5. Perhitungan frekuensi relatif p:
6. Menentukan ujung bawah dan ujung atas kelas pertama dan kelas berikutnya.
Ujung bawah kelas pertama adalah 35, ujung atas kelas pertama adalah 40.
Sehingga diperoleh tabel distribusi frekuensi kumulatif berikut:
Tabel
Distribusi Frekuensi Kumulatif Hasil Pretest Siswa Kelas Eksperimen
No Interval Kelas f Absolut Fkb Frekuensi Relatif
1 35 – 40 2 32 6,25%
2 41 – 46 3 30 9,37%
3 47 – 52 5 27 15,62%
4 53 – 58 9 22 28,12%
5 59 – 64 7 13 21,87%
6 65 – 70 6 6 18,75%
Jumlah 32 100%
141
LAMPIRAN 19
DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI HASIL POSTTEST
Data Nilai Posttest Siswa
60 65 70 70 70 70 70 70 75 75
75 75 75 80 80 80 80 80 85 85
85 85 85 85 85 85 90 90 95 95
95 95
Perhitungan Tabel Distribusi Frekuensi
Berdasarkan data nilai di atas, untuk membuat tabel distribusi frekuensi
dapat diterapkan langkah-langkah berikut:
1. Menentukan banyak data (n) = 32
2. Menentukan Jangkauan/Range
Range (R) = Nilai Maksimum – Nilai Minimum
= 95 – 60
= 35
3. Menentukan Banyak Kelas
Banyak Kelas (K) = 1 + 3,3 log n; n = banyak data
= 1 + 3,3 log 32
= 1 + 3,3 (1,50)
= 1 + 4,95
= 5,95 ≈ 6
4. Menentukan Panjang Kelas Interval (i)
Panjang Kelas (i)
142
≈ 6
5. Perhitungan frekuensi relatif p:
6. Menentukan ujung bawah dan ujung atas kelas pertama dan kelas berikutnya.
Ujung bawah kelas pertama adalah 60, ujung atas kelas pertama adalah 65.
Sehingga diperoleh tabel distribusi frekuensi kumulatif berikut:
Tabel
Distribusi Frekuensi Kumulatif Posttest Siswa Kelas Eksperimen
No Interval Kelas f Absolut Fkb Frekuensi Relatif
1 60 – 65 2 32 6,25%
2 66 – 71 6 30 18,75%
3 72 – 77 5 24 15,62%
4 78 – 83 5 19 15,62%
5 84 – 89 8 14 25%
6 90 – 95 6 6 18,75%
Jumlah 32 100%
143
LAMPIRAN 20
PERHITUNGAN MEAN, MEDIAN, MODUS, VARIANS, DAN
SIMPANGAN BAKU HASIL PRETEST
1. Mean / Nilai Rata-Rata ( )
( ) ∑ ∑
2. Median / Nilai Tengah (Md)
(
)
(
( )
)
3. Modus (Mo)
(
)
(
)
4. Varians dan Simpangan Baku
∑
(∑ )
( )
( ) ( )
( )
144
( )
√
Sehingga di peroleh tabel sebagai berikut:
Tabel
Distribusi Frekuensi Hasil PretestSiswa
No Interval Batas
Bawah
Batas
Atas
Frekuensi Titik
Tengah (xi) Xi
2 fi.Xi fi.Xi
2
(fi) f (%)
1 35 – 40 34,5 40,5 2 6,25% 37,5 1406,25 75 2812,5
2 41 – 46 40,5 46,5 3 9,37% 43,5 1892,25 130,5 5676,75
3 47 – 52 46,5 52,5 5 15,62% 49,5 2450,25 247,5 12251,25
4 53 – 58 52,5 58,5 9 28,12% 55,5 3080,25 499,5 27722,25
5 59 – 64 58,5 64,5 7 21,87% 61,5 3782,25 430,5 26475,75
6 65 – 70 64,5 70,5 6 18,75% 67,5 4556,25 405 27337,5
Jumlah 32 100% 1788 102276
Rata-rata 55,87
Median 54,49
Modus 56,49
Varians 76,5
Simpangan Baku 8,74
145
LAMPIRAN 21
PERHITUNGAN MEAN, MEDIAN, MODUS, VARIANS DAN
SIMPANGAN BAKU HASIL POSTTEST
1) Mean / Nilai Rata-rata ( )
( ) ∑ ∑
2) Median / Nilai Tengah (Md)
(
)
(
( )
)
3) Modus (Mo)
(
)
(
)
3,6
4) Varians dan Simpangan Baku
∑
(∑ )
( )
( ) ) ( )
( )
146
( )
√
Sehingga diperoleh tabel sebagai berikut:
Tabel
Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Siswa
No Interval Batas
Bawah
Batas
Atas
Frekuensi Titik
Tengah (xi) Xi
2 fi.Xi fi.Xi
2
(fi) f (%)
1 60 – 65 59,5 65,5 2 6,25 62,5 3906,25 125 7812,5
2 66 – 71 65,5 71,5 6 18,75 68,5 4692,25 411 28153,5
3 72 – 77 71,5 77,5 5 15,62 74,5 5550,25 372,5 27751,25
4 78 – 83 77,5 83,5 5 15,62 80,5 6480,25 402,5 32401,25
5 84 – 89 83,5 89,5 8 25 86,5 7482,25 692 59858
6 90 – 95 89,5 95,5 6 18,75 92,5 8556,25 555 51337,5
Jumlah 32 100% 2558 207314
Rata-rata 79,93
Median 91
Modus 87,1
Varians 91,41
Simpangan Baku 9,56
147
LAMPIRAN 22
PERHITUNGAN UJI NORMALITAS HASIL PRETEST
Kelas
Interval
Batas
Kelas
Z Batas
Kelas
Nilai Z
Batas
Kelas
Luas Z
Tabel Ei Oi
34,5 -2,44 0,0073
35 – 40 0,0328 1,04 2 0,8861
40,5 -1,75 0,0401
41 – 46 0,0913 2,92 3 0,0021
46,5 -1,12 0,1314
47 – 52 0,2206 7,05 5 0,5960
52,5 -0,38 0,3520
53 – 58 0,2659 8,50 9 0,0294
58,5 0,30 0,6179
59 – 64 0,2186 6,99 7 0,00001
64,5 0,98 0,8365
65 – 70 0,116 3,71 6 1,4135
70,5 1,67 0,9525
Rata-rata 55,87
Simpangan Baku 8,74
X2
hitung 2,92
X2
tabel 44,98
Cara Perhitungan:
1. Menentukan batas bawah kelas = 35 – 0,5 = 34,5 (BK1)
BK2 = BK1 + Panjang Kelas
= 34,5 + 6 = 40,5. Dan seterusnya
2. Menentukan Z batas kelas dengan menggunakan daftar Z.
148
Diketahui batas bawah kelas adalah 34,5, maka mencari Z batas kelas
dengan cara:
Jadi, Z batas kelas
Begitu seterusnya hingga batas bawah akhir.
3. Menentukan luas Z tabel
Luas Z tabel
Begitu seterusnya hingga batas bawah akhir.
4. Menentukan frekuensi ekspetasi
5. Menentukan
∑
6. Menentukan dengan derajat kebebasan (dk) = n – 1 = 32 – 1 = 31
dan tarafsignifikansi α = 0,05
Dari tabel di atas diperoleh daftar frekuensi observasi dan ekspetasi
dengan nilai = 2,92
Karena (2,92) ≤
= 44,98 maka data berdistribusi normal.
149
LAMPIRAN 23
PERHITUNGAN UJI NORMALITAS HASIL POSTTEST
Kelas
Interval
Batas
Kelas
Z Batas
Kelas
Nilai Z
Batas
Kelas
Luas Z
Tabel Ei Oi
59,5 -2,13 0,0166
60 – 65 0,0502 1,60 2 0,1
65,5 -1,50 0,0668
66 – 71 0,1226 3,92 6 1,1036
71,5 -0,88 0,1894
72 – 77 0,2119 6,78 5 0,4673
77,5 -0,25 0,4013
78 – 83 0,243 7,77 5 0,9875
83,5 0,37 0,6443
84 – 89 0,197 6,30 8 0,4587
89,5 1,00 0,8413
90 – 95 0,1061 3,39 6 2,0094
95,5 1,62 0,9474
Rata-rata 79,93
Simpangan Baku 9,56
X2
hitung 5,12
X2
tabel 44,98
Cara Perhitungan:
1. Menentukan batas bawah kelas = 60 – 0,5 = 59,5 (BK1)
BK2 = BK1 + Panjang Kelas
= 59,5 + 6 = 65,5. Dan seterusnya
2. Menentukan Z batas kelas dengan menggunakan daftar Z.
150
Diketahui batas bawah kelas adalah 59,5, maka mencari Z batas kelas
dengan cara:
Jadi, Z batas kelas
Begitu seterusnya hingga batas bawah akhir.
3. Menentukan luas Z tabel
Luas Z tabel
Begitu seterusnya hingga batas bawah akhir.
4. Menentukan frekuensi ekspetasi
5. Menentukan
∑
6. Menentukan dengan derajat kebebasan (dk) = n – 1 = 32 – 1 = 31
dan taraf signifikansi α = 0,05
Dari tabel di atas diperoleh daftar frekuensi observasi dan ekspetasi
dengan nilai = 5,12
Karena (5,12) ≤
(44,98) maka data berdistribusi normal.
151
LAMPIRAN 24
PERHITUNGAN UJI HOMOGENITAS HASIL PRETEST DAN POSTTEST
Statistik Hasil Pretest Hasil Posttest
Varians 76,5 91,41
f. hitung 1,19
f. tabel 1,84
Kesimpulannya adalah kedua kelompok memiliki varians yang sama
(homogen).
Perhitungan uji homogenitas yang dilakukan adalah uji homogenitas dua
varians atau uji Fisher. Rumus yang digunakan:
Keterangan:
F = Homogenitas
= Varians terbesar
= Varians terkecil
Langkah-langkah perhitungannya:
1. Merumuskan hipotesis:
Ha : Data memiliki varians homogen
2. Dengan kriteria pengujiannya adalah:
Terima Ha jika Fhitung ≤ Ftabel
3. Mencari derajat kebebasan pembilang dan penyebut, diperoleh:
Dk pembilang = n1 – 1 = 32 – 1 = 31
Dk penyebut = n2 – 1 = 32 – 1 = 31
4. Menentukan Fhitung:
Berdasarkan perhitungan diperoleh = 91,41 dan
= 76,5
152
5. Menentukan Ftabel
Dari daftar distribusi F diperoleh Ftabel = 1,84 pada taraf signifikan α =
0,05 untuk dk pembilang 30 dan dk penyebut 30. Karena Fhitung ≤ Ftabel
(1,19 ≤ 1,84), itu artinya Ha diterima, maka dapat disimpulkan bahwa
kedua data memiliki varians yang homogen.
153
LAMPIRAN 25
PERHITUNGAN UJI HIPOTESIS STATISTIK PRETEST DAN POSTTEST
Statistik Hasil Pretest Hasil Posttes
Rata-rata 55,87 79,93
Varians 76,5 91,41
S 9,16
T hitung 10,98
T tabel 1,66
Kesimpulan terima Ha
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan Uji-t, berikut
langkah-langkah perhitungannya:
1. Hipotesis Penelitian
Ha : µa ≥µb
Keterangan:
µa = Nilai rata-rata hasil posttest
µb = Nilai rata-rata hasil pretest
2. Berdasarkan perhitungan pretest
Variabel N Mean
( )
Simpangan Baku
(s) Varians( )
Hasil Posttest 32 79,93 9,56 91,41
Hasil Pretest 32 55,87 8,74 76,5
3. Menentukan harga thitung
Karena kedua sampel homogen, maka pengujian hipotesis menggunakan
rumus:
√
√( )
( )
154
Berdasarkan perhitungan pada tabel di atas diperoleh:
= 32 = 79,93 = 91,41
= 32 = 55,87 = 76,5
√( )
( )
√( ) ( )
√( ) ( )
√
√
√
Maka dari data di atas didapat thitung:
√
√
4. Menentukan harga ttabel
Pengujian yang digunakan adalah pengujian satu arah dengan α = 0,05 dan
dengan derajat kebebasan ( ) . Dari tabel distribusi t
155
diperoleh nilai t(0,05 ; 62) sebesar 1,66. Sebelumnya telah diperoleh thitung =
10,98 dan ttabel = 1,66, sehingga thitung ≥ ttabel (10,98 ≥ 1,66).
5. Kesimpulan
Dari hasil perhitungan dengan statistik Uji-t di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa Ha diterima pada taraf 5%. Dengan demikian ini bisa
menguji kebenaran yaitu: nilai rata-rata hasil posttest atau setelah
pembelajaran IPS (Ekonomi) yang dalam pembelajarannya menggunakan
strategi pembelajaran aktif critical incident (pengalaman penting) lebih
tinggi dari pada nilai rata-rata pretest atau sebelum pembelajaran dengan
menggunakan strategi pembelajaran aktif critical incident (pengalaman
penting), yang berarti bahwa terdapat pengaruh penggunaan strategi
pembelajaran aktif critical incident terhadap hasil belajar IPS (ekonomi)
siswa kelas VIII-A MTs. Ruhul Bayan Cisauk.
156
LAMPIRAN 26
HASIL WAWANCARA GURU
Wawancara kepada Guru Mata Pelajaran IPS Terpadu
Nama Sekolah : MTs. Ruhul Bayan
Hari/Tanggal : Kamis / 04 September 2014
Responden : Siti Aliyanih, S.Ag
Tujuan Wawancara : Mengetahui Proses Pembelajaran dengan Metode
Ceramah
1. Bagaimana persepsi siswa terhadap pelajaran IPS ?
Jawaban : Susah
2. Apakah siswa senang belajar IPS ?
Jawaban : Suka
3. Strategi pembelajaran apa yang biasanya digunakan dalam pembelajaran
IPS ?
Jawaban : Ceramah, tanya jawab.
4. Bagaimana hasilnya ?
Jawaban : Lumayan bagi yang aktif, namun kebanyakan siswa belum
bisa aktif di kelas, masih banyak siswa yang belum fokus
terhadap pelajaran, masih banyak juga siswa yang senang
mengobrol dengan temannya.
5. Ketika ibu mengajukan pertanyaan, bagaimana tanggapan siswa ?
Jawaban : Kadang ada tanggapan, kadang tidak ada tanggapan tetapi
kebanyakan siswa ketika ditanya diam tidak bisa menjawab.
6. Apakah siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran ?
Jawaban : Tidak terlalu.
7. Apakah pembelajaran masih di dominasi dengan aktivitas menghafal ?
Jawaban : Ya, tetapi lebih banyak siswa yang cenderung malas belajar
bahkan untuk menghafalpun sulit.
157
8. Bagaimana hasil belajar siswa setelah diterapkannya metode ceramah ?
Jawaban : Nilainya kurang memuaskan, karena ketika belajar
kebanyakan siswa mengobrol, becanda dan kurang
memperhatikan guru.
9. Bagaimana tingkat pemahaman siswa mengenai materi-materi dalam
pelajaran IPS ?
Jawaban : Kurang.
158
LAMPIRAN 27
DAFTAR NILAI UTS GANJIL
MTs. RUHUL BAYAN CISAUK
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Kelas : VIII-A Mata Pelajaran : IPS
Nama KKM Nilai Keterangan
Ahmad Nursandi 73 60 Remedial
Amelia 73 55 Remedial
Anton Bustomi 73 55 Remedial
Arsi Mudiawati 73 65 Remedial
Astri Fuadina 73 60 Remedial
Damansuki 73 68 Remedial
Dana Febrian 73 67 Remedial
Dede Kurniawan 73 60 Remedial
Defi Syahfitri 73 60 Remedial
Fitri Rahayu 73 60 Remedial
Gilang Bagus Saputra 73 60 Remedial
Ilham Maulana 73 60 Remedial
Leonardi Amartha 73 70 Remedial
M. Agung Hidayat 73 60 Remedial
M. Syukron Abdilah 73 65 Remedial
Maulidina Suryani 73 70 Remedial
Mona Silvia 73 60 Remedial
Muhammad Bahtiar 73 68 Remedial
Muhammad Syaefullah 73 50 Remedial
Nirmala Indah Safitri 73 55 Remedial
Nurul Rizki 73 67 Remedial
Rahmatullah 73 68 Remedial
159
Rinanti 73 65 Remedial
Salsa Dilah Febrianti 73 65 Remedial
Sandi Lesmana 73 60 Remedial
Sintia Barkah 73 50 Remedial
Siti Nurcahya Murni 73 55 Remedial
Sulistiawati 73 60 Remedial
Titin 73 60 Remedial
Windi Sukmawati 73 55 Remedial
Yeti 73 45 Remedial
Yeyen 73 70 Remedial
∑ 1948
Rata-rata 60,8
Nilai Tertinggi 70
Nilai Terendah 45
Dari hasil tabel daftar nilai di atas menunjukkan bahwa tingkat
pemahaman siswa atau hasil belajar siswa dengan metode ceramah dinilai kurang
memuaskan terlihat bahwa semua siswa mendapatkan nilai kurang dari kriteria
ketuntasan minimum.
160
LAMPIRAN 28
PERHITUNGAN UJI NORMAL GAIN
Data N Gain Pretest dan Posttest
Nama Pretest Posttest N Gain Keterangan
Ahmad Nursandi 60 75 0,375 Sedang
Amelia 60 80 0,5 Sedang
Anton Bustomi 50 70 0,4 Sedang
Arsi Mudiawati 65 75 0,2857 Rendah
Astri Fuadina 50 75 0,5 Sedang
Damansuki 50 80 0,6 Sedang
Dana Febrian 55 85 0,6666 Sedang
Dede Kurniawan 50 70 0,4 Sedang
Defi Syahfitri 45 65 0,3636 Sedang
Fitri Rahayu 65 85 0,5714 Sedang
Gilang Bagus Saputra 55 70 0,3333 Sedang
Ilham Maulana 60 75 0,375 Sedang
Leonardi Amartha 70 95 0,8333 Tinggi
M. Agung Hidayat 65 95 0,8571 Tinggi
M. Syukron Abdilah 55 80 0,5555 Sedang
Maulidina Suryani 55 85 0,6666 Sedang
Mona Silvia 45 70 0,4545 Sedang
Muhammad Bahtiar 70 95 0,8333 Tinggi
Muhammad Syaefullah 60 85 0,625 Sedang
Nirmala Indah Safitri 60 90 0,75 Tinggi
Nurul Rizki 55 85 0,6666 Sedang
Rahmatullah 70 95 0,8333 Tinggi
Rinanti 55 90 0,7777 Tinggi
Salsa Dilah Febrianti 45 70 0,4545 Sedang
161
Sandi Lesmana 55 80 0,5555 Sedang
Sintia Barkah 55 85 0,6666 Sedang
Siti Nurcahya Murni 55 85 0,6666 Sedang
Sulistiawati 60 85 0,625 Sedang
Titin 50 70 0,4 Sedang
Windi Sukmawati 40 75 0,5833 Sedang
Yeti 35 60 0,3846 Sedang
Yeyen 60 80 0,5 Sedang
∑ 1780 2560 18,0596
Rata-rata 55,62 80 0,5643
Nilai Tertinggi 70 95 0,8571
Nilai Terendah 35 60 0,2857
Dari hasil tabel perhitungan normal gain, maka termasuk ke dalam
kategori gain sedang.
162
LAMPIRAN 29
PERBANDINGAN HASIL BEAJAR SISWA KELAS VIII-A DENGAN
METODE CERAMAH DAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF
CRITICAL INCIDENT
Nama Ceramah Critical Incident
Ahmad Nursandi 60 75
Amelia 55 80
Anton Bustomi 55 70
Arsi Mudiawati 65 75
Astri Fuadina 60 75
Damansuki 68 80
Dana Febrian 67 85
Dede Kurniawan 60 70
Defi Syahfitri 60 65
Fitri Rahayu 60 85
Gilang Bagus Saputra 60 70
Ilham Maulana 60 75
Leonardi Amartha 70 95
M. Agung Hidayat 60 95
M. Syukron Abdilah 65 80
Maulidina Suryani 70 85
Mona Silvia 60 70
Muhammad Bahtiar 68 95
Muhammad Syaefullah 50 85
Nirmala Indah Safitri 55 90
Nurul Rizki 67 85
Rahmatullah 68 95
Rinanti 65 90
163
Salsa Dilah Febrianti 65 70
Sandi Lesmana 60 80
Sintia Barkah 50 85
Siti Nurcahya Murni 55 85
Sulistiawati 60 85
Titin 60 70
Windi Sukmawati 55 75
Yeti 45 60
Yeyen 70 80
∑ 1948 2560
Rata-rata 60,8 80
Nilai Tertinggi 70 95
Nilai Terendah 45 60