pengaruh penambahan kitosan terhadap sifat ... · material dan metalurgi fakultas teknologi...

91
TUGAS AKHIR – TL141584 PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT BIOKOMPATIBILITAS KOMPOSIT KITOSAN HIDROKSIAPATIT TERDOPING SENG SEBAGAI KANDIDAT MATERIAL PENGGANTI TULANG (BONE SUBSTITUTE) NOVIHANA NOOR PRADITA NRP. 2712100112 Dosen Pembimibing Dr. Sigit Tri Wicaksono, S.Si., M.Si Amaliya Rasyida, S.T., M.Sc Jurusan Teknik Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2016

Upload: others

Post on 25-Dec-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

TUGAS AKHIR – TL141584

PENGARUH PENAMBAHAN KITOSANTERHADAP SIFAT BIOKOMPATIBILITASKOMPOSIT KITOSAN – HIDROKSIAPATITTERDOPING SENG SEBAGAI KANDIDATMATERIAL PENGGANTI TULANG (BONESUBSTITUTE)

NOVIHANA NOOR PRADITANRP. 2712100112

Dosen PembimibingDr. Sigit Tri Wicaksono, S.Si., M.SiAmaliya Rasyida, S.T., M.Sc

Jurusan Teknik Material dan MetalurgiFakultas Teknologi IndustriInstitut Teknologi Sepuluh NopemberSurabaya2016

Page 2: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih
Page 3: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

FINAL PROJECT – TL141584

EFFECTS OF CHITOSAN ADDITION ONBIOCOMPATIBILITY PROPERTIES OFCHITOSAN – ZINC DOPED HYDROXYAPATITECOMPOSITE FOR BONE SUBSTITUTEMATERIAL

NOVIHANA NOOR PRADITANRP. 2712100112

AdvisorDr. Sigit Tri Wicaksono, S.Si., M.SiAmaliya Rasyida, S.T., M.Sc

Material and Metallurgical Engineering Dept.Faculty of Industrial TechnologyInstitut Teknologi Sepuluh NopemberSurabaya2016

Page 4: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih
Page 5: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

v

Page 6: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

(halaman ini sengaja dikosongkan)

Page 7: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang mahaEsa atas segala anugerah dan karunia-Nya sehingga penulismampu menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul :“Pengaruh Penambahan Kitosan Terhadap SifatBiokompatibilitas Komposit Kitosan – HidroksiapatitTerdoping Seng Sebagai Kandidat Material Pengganti Tulang(Bone Substitute)”

Laporan tugas akhir ini disusun untuk memenuhi syaratdalam memperoleh gelar Sarjana Teknik (ST) Jurusan TeknikMaterial dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri InstitutTeknologi Sepuluh Nopember Surabaya.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnyakepada :1. Allah SWT, atas berkat rahmat dan izin-Nya penulis dapat

menyelesaikan laporan tugas akhir ini;2. Orang tua dan keluarga penulis yang senantiasa mendoakan

dan menyemangati serta memberikan dukungan;3. Dr. Agung Purniawan, S.T., M.Eng. selaku Ketua Jurusan

Teknik Material dan Metalurgi FTI ITS4. Bapak Sigit Tri Wicaksono S.Si., M.Si., Ph.D selaku dosen

pembimbing tugas akhir5. Ibu Amaliya Rasyida S.T., M.Sc. selaku co-pembimbing

tugas akhir6. Kepala Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi FMIPA

ITS, Ibu Nur Hidayatul Alami, S.Si., M.Si, atas bimbingandan diskusi mendalam mengenai bakteri;

7. Karyawan Laboratorium Inovasi Material dan LaboratoriumKarakterisasi Material Jurusan Teknik Material dan MetalurgiFTI-ITS; Laboratorium Teknologi Manufaktur PoliteknikPerkapalan Negeri Surabaya; Laboratorium LingkunganLPPM ITS atas bantuannya dalam pengambilan data untukkeperluan penelitian ini

Page 8: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

viii

8. Serta pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satuper satu namun tidak mengurangi rasa terima kasih penulis

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Akhirini masih terdapat kekurangan, dibalik itu terdapat niat tulusuntuk berbagi pengetahuan bagi sesama. Penulis berharap bahwalaporan ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan pembaca.

Surabaya, Juli 2016

Penulis

Page 9: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

ix

Pengaruh Penambahan Kitosan Terhadap SifatBiokompatibilitas Komposit Kitosan – Hidroksiapatit

Terdoping Seng Sebagai Kandidat Material Pengganti Tulang(Bone Substitute)

Nama :Novihana Noor PraditaNRP :2712100112Jurusan :Teknik Material dan MetalurgiDosen Pembimbing :Sigit Tri Wicaksono, S.Si., M.Si., Ph.DCo Pembimbing :Amaliya Rasyida, S.T., M.Sc

ABSTRAK

Hidroksiapatit merupakan salah satu mineral penyusun tulang dangigi yang sudah banyak diaplikasikan sebagai graft sintetik.Dikarenakan keterbatasan pada sifat mekaniknya, maka mulaidikembangkan Hidroksiapatit didoping Zinc (HA-Zn) untukmeningkatkan sifat tersebut. Penambahan kitosan diharapkanakan memperbaiki sifat antibakteri HA-Zn. Dalam penelitian iniakan dianalisa pengaruh persen berat kitosan terhadap sifatbiokompatibilitas komposit Kitosan-HA-Zn (K/HA-Zn). SintesisHA-Zn dilakukan menggunakan metode solgel. Pembuatankomposit K/HA-Zn dengan cara mencampur kitosan dalam asamasetat kemudian ditambahkan dengan HA-Zn. Sampel kemudiandiuji menggunakan FTIR, XRD, SEM-EDAX, Uji Antibakteri,dan SBF. Pengujian biokompatibilitas menunjukkan bahwaaktivitas antibakteri efektif terhadap E.coli. Selain itu, ditemukanlapisan apatit pada permukaan komposit menandakan bioaktifitasyang baik dengan komposisi optimal pada penambahan 10% beratkitosan.

KATA KUNCI : komposit, kitosan, biokompatibilitas, HA-Zn

Page 10: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

(halaman ini sengaja dikosongkan)

Page 11: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

xi

Effects of Chitosan Addition on Biocompatibility Propertiesof Chitosan – Zinc Doped Hydroxyapatite Composite For

Bone Substitute Material

Name : Novihana Noor PraditaNRP : 2712100112Department : Materials and Metallurgical EngAdvisor :Sigit Tri Wicaksono, S.Si., M.Si., Ph.DCo-Advisor : Amaliya Rasyida, S.T., M.Sc

ABSTRACT

Hydroxyapatite is one of constituent minerals of teeth and boneand already been widely used for synthetic bone graft. Due to thelimitation on mechanical properties, researchers started todevelop Zinc doped Hydroxyapatite (HA-Zn) to increase itsmentioned properties. Addition of chitosan was expected toimprove antibacterial properties of HA-Zn. The aim of theresearch is to analyze the effect of chitosan addition onbiocompatibility properties of chitosan-HA-Zn (K/HA-Zn)composite. HA-Zn was synthesized using solgel method. K/HA-Zncomposite was made by mixing chitosan in acetic acid then HA-Zn was added into the mixture. It is then characterized usingXRD,FTIR, SEM-EDAX, Antibacterial testing, and SBF.Biocompatibility analysis showed that antibacterial activity waseffective against E.Coli. In addition, apatite layer was seen oncomposite surface indicating good bioactivity with optimalcomposition on the addition of 10 percent weight of chitosan.

Keywords: composite, chitosan, biocompatibility, HA-Zn

Page 12: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

(halaman ini sengaja dikosongkan)

Page 13: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

xiii

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR.................................................................viiABSTRAK ...................................................................................ixABSTRACT.................................................................................xiDAFTAR ISI ..............................................................................xiiiDAFTAR GAMBAR ..................................................................xvDAFTAR TABEL.....................................................................xviiBAB I ............................................................................................1

1.1 Latar Belakang.....................................................................11.2 Perumusan Masalah .............................................................31.3 Batasan Masalah ..................................................................31.4 Tujuan Penelitian .................................................................31.5 Manfaat Penelitian ...............................................................3

BAB II ...........................................................................................52.1 Bone Graft ..........................................................................52.2 Hidroksiapatit Doping Zinc (HA-Zn) .................................82.3 Kitosan..............................................................................102.4 Komposit Kitosan – Hidroksiapatit sebagai Bone Graft...20

BAB III........................................................................................233.1 Bahan-Bahan Penelitian.....................................................233.2 Alat-Alat Penelitian ...........................................................253.3 Diagram Alir......................................................................273.4 Prosedur Penelitian ............................................................30

3.4.1 Sintesis Hidroksiapatit doping Zinc ............................303.4.2 Sintesis Komposit Kitosan-Hidroksiapatit Doping Zinc..............................................................................................303.4.3 Pengujian.....................................................................31

BAB IV .......................................................................................354.1 Hasil Pengujian FTIR ........................................................354.2 Hasil Pengujian XRD ........................................................384.3 Hasil Pengujian SEM-EDAX ............................................414.4 Hasil Pengujian Biokompatibilitas ....................................44

4.4.1. Hasil Pengujian Antibakteri .......................................444.4.2 Hasil Pengujian Simulated Body Fluid (SBF) ............47

BAB V.........................................................................................57

Page 14: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

xiv

5.1 Kesimpulan ........................................................................575.2 Saran ..................................................................................57

DAFTAR PUSTAKA..................................................................59LAMPIRANBIODATA PENULIS

Page 15: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Pemulihan tulang menggunakan graft hidroksiapatit(rsif.royalpublishing.org).........................................6

Gambar 2. 2 Struktur Kimia Kitin (Islam dkk, 2011)................10Gambar 2. 3 Struktur Kimia Kitosan (Islam dkk, 2011)............11Gambar 2. 4 Mekanisme deasetilasi kitin (Champagne. 2002) .13Gambar 2. 5 Skema perbedaan dinding sel bakteri gram positif

(A) dengan bakteri gram negatif (B) (Kong. 2010)..............................................................................18

Gambar 2.6 Mekanisme chelasi ion Zn pada kitosan dalamberbagai perbandingan molar (1) molar ratio CS-Znlebih besar dari 1:1; (2) molar ratio CS-Zn samadengan 1:1; (3)molar ratio CS-Zn kurang dari 1:1(Wang. 2003) ........................................................19

Gambar 3. 1 Diagram Alir Penelitian 28Gambar 3. 2 Diagram alir sintesis HA-Zn metode solgel..........29Gambar 4. 1 Grafik hasil pengujian FTIR HA-Zn.....................35Gambar 4. 2 grafik hasil pengujian FTIR kitosan......................36Gambar 4.3 Perbandingan hasil FTIR HA-Zn, Kitosan, dan

Komposit K/HA-Zn ..............................................37Gambar 4.4 Grafik hasil pengujian XRD HA doping 15%mol

Zinc (Agus. 2016).................................................38Gambar 4.5 Perbandingan grafik hasil uji XRD untuk kelima

sampel uji (Agus. 2016)........................................40Gambar 4.6 Hasil pengujian SEM HA-Zn dengan perbesaran

3000 x ...................................................................41Gambar 4.7 Hasil pengujian SEM (A). HA-Zn serbuk, (B).

10%K/HA-Zn, (C). 15%K/HA-Zn dan (D).20%K/HA-Zn Dengan Perbesaran 3000 kali (Agus.2016). ....................................................................43

Gambar 4.8 Hasil pengujian aktifitas antibakteri terhadap E.Colidan S. Aureus ........................................................44

Gambar 4.9 Hasil perendaman dalam larutan SBF selama 7 hari..............................................................................48

Page 16: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

xvi

Gambar 4.10 Hasil pengujian FTIR setelah perendaman dalamlarutan SBF 7 hari .................................................49

Gambar 4.11 Morfologi permukaan komposit Pra (kiri) danPasca (Kanan) Perendaman Dalam Larutan SBF;(A) 10%K/HA-Zn90; (B) 15%K/HA-Zn85; (C)20%K/HA-Zn........................................................50

Gambar 4.12 Hasil pengujian Zinc terlarut hari ke-7 perendaman..............................................................................51

Gambar 4.13 Grafik pengurangan konsentrasi ion Ca dalamfungsi persen berat kitosan....................................53

Gambar 4. 14 Hasil pengujian morfologi SEM setelahperendaman dalam larutan SBF 7 hari: (a) sampel10%K/HA-Zn90 perbesaran 400x dan 3000x;(b)sampel 15%K/HA-Zn85 perbesaran 1000x dan3000x;(c) sampel 20%K/HA-Zn80 perbesaran1000x dan 3000x...................................................55

Page 17: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Konsentrasi Elemen Unsur HA-Zn Hasil Uji EDX....42

Page 18: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

(halaman ini sengaja dikosongkan)

Page 19: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

LAPORAN TUGAS AKHIRJurusan Teknik Material dan Metalurgi

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangBerdasarkan data di Asia, Indonesia adalah negara dengan

jumlah penderita patah tulang tertinggi. Diantaranya, adasebanyak 300 – 400 kasus operasi bedah tulang per bulan di RSDr. Soetomo Surabaya (Gunawan dkk, 2010; Istifarah, 2012).Dengan banyaknya jumlah kasus operasi bedah tulang yang ada,maka permintaan akan material pengganti tulang pun juga tinggi.Di dunia medis dikenal tiga material pengganti tulang yakniautograft, allograft, dan xenograft. Setiap material tersebutmemiliki kekurangan dan kelebihan sebagai material untukmemperbaiki tulang. Kelemahan autograft adalah seringmenyebabkan komplikasi dalam penyembuhan luka, operasitambahan, nyeri pada donor dan pasokan tulang tidak memadaiuntuk mengisi gap. Sedangkan allograft dan xenograft terkaitdengan reaksi infeksi, inflamasi, dan penolakan (Wahl danCzernuszka, 2006; Venkatesan dkk., 2010; Istifarah. 2012).Berdasarkan kelemahan tersebut dan tingginya kebutuhanbonegraft, maka ilmuwan mengembangkan material sintetis yangdapat diterima tubuh, memiliki sifat mekanik yang baik, mudahdimanipulasi serta dapat menjalankan 3 fungsi dasar bonegraftyakni osteogenesis, osteoinduksi, dan osteokonduktif.

Salah satu material sintesis yang aman digunakan sebagaipengganti tulang adalah Hidroksiapatit. Hidroksiapatit (HA)termasuk dalam keluarga senyawa kalsium fosfat, yang dikenalsebagai senyawa utama pembentuk tulang dan gigi. Beberapapenelitian mengenai HA menunjukkan bahwa HA mempunyaisifat biokompatibilitas dan bioaktifitas yang baik, sehingga cocokdijadikan implant untuk tulang dan gigi. Namun, kelemahan HAterletak pada kemampu-larutan yang tinggi dalam tubuh sertasifat mekanik yang berbeda dari tulang dan jaringan sekitarnya.(Bezzi dkk, 2003). Karena keterbatasan ini maka mulaidikembangkan HA didoping dengan Zinc (HA-Zn). Zinc dikenal

Page 20: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

2 LAPORAN TUGAS AKHIRJurusan Teknik Material dan Metalurgi

sebagai salah satu ion penting dalam proses pembentukan tulang.Zinc pada HA terbukti memiliki efek stimulasi pembentukantulang secara in vitro dan in vivo, memicu metabolisme danperkembangan tulang, meningkatkan densitas tulang, danmencegah perapuhan tulang (Ren, 2009). Pendopingan Zinc padaHA selain meningkatkan sifat mampu-larutnya, dalam konsentrasikecil berfungsi menjadi micronutrient bagi beberapa proses dalamtubuh, namun dalam konsentrasi besar dapat menjadi racun bagitubuh (Radovanovic, 2012). Di sisi lain, kemampuan HA-Zndalam menghambat bakteri terbukti terbatas pada bakteri grampositif seperti Staphylococcus Aureus, dan sangat kecil teramatipada bakteri gram negatif salah satunya adalah Esserechia Coli(Kim. 1998; Radovanović. 2012).

Kitosan merupakan polisakarida linear yang terdiri dariglukosamin dan N-acetil Glukosamin dengan ikatan β (1-4)glikosidik: dan sudah banyak diaplikasikan dalam dunia medis.Kitosan mempunyai sifat biokompatibilitas yang baik dan dapatterdegradasi dan diserap dalam tubuh menjadi senyawa yangtidak beracun. Meskipun secara mekanik kemampuan kitosantidak terlalu baik, kitosan dikenal mempunyai aktivitas antibakteri yang bagus terhadap beberapa bakteri, baik bakteri grampositif maupun gram negatif. Berdasarkan uraian diatas, makaperlu dilakukan penelitian mengenai material bone graft yangmempunyai sifat HA-Zn dan Kitosan, sehingga dapat dihasilkansuatu material yang diharapkan mempunyai sifat bioaktifitas yangbaik, sifat mekanik serta sifat biokompatibilitas yang tinggi.

Pada penelitian ini dilakukan sintesis dan karakterisasipengaruh penambahan kitosan terhadap kemampuanbiokompatibilitas komposit Kitosan – HA-Zn (K/HA-Zn) sebagaikandidat material pengganti tulang (bone graft) yang baik.

Page 21: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

LAPORAN TUGAS AKHIR 3Jurusan Teknik Material dan Metalurgi

1.2 Perumusan MasalahRumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengaruh persen berat Kitosan terhadap sifatbiokompatibilitas dilihat dari aktivitas antibakteri danpembentukan apatit pada komposit Kitosan - HA-Zn (K/HA-Zn) sebagai kandidat bone substitute ?

2. Bagaimana Perbandingan komposisi K/HA-Zn agar didapatsifat biokompatibilitas yang optimal ?

1.3 Batasan MasalahAgar diperoleh hasil akhir yang baik dan sesuai dengan yang

diiinginkan serta tidak menyimpang dari permasalahan yangditinjau, maka batasan masalah pada penelitian ini adalah sebegaiberikut:1. Fluktuasi temperatur dalam furnace dan oven dianggap konstan2. Pengaruh pengotor pada zinc dan kalsium diabaikan.3. Temperatur inkubator dianggap konstan4. Pengaruh pelarut dan jenis agar pada uji antibakteri diabaikan.

1.4 Tujuan PenelitianTujuan dari diadakannya penelitian ini adalah:

1. Menganalisis pengaruh persen berat kitosan terhadap sifatbiokompatibilitas dilihat dari aktivitas antibakteri danpembentukan apatit pada komposit K/HA-Zn sebagai kandidatbone substitute.

2. Menganalisis perbandingan komposisi K/HA-Zn agar didapatsifat biokompatibilitas yang optimal.

1.5 Manfaat PenelitianPenelitian kali ini memiliki manfaat untuk memberikan

referensi mengenai proses sintesis K/HA-Zn sebagai kandidatmaterial pengganti tulang (bone substitute) yang mempunyai sifatbiokompatibilitas yang baik.

Page 22: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

4 LAPORAN TUGAS AKHIRJurusan Teknik Material dan Metalurgi

(halaman ini sengaja dikosongkan)

Page 23: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

LAPORAN TUGAS AKHIR 5Jurusan Teknik Material dan Metalurgi

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bone GraftTulang merupakan salah satu bagian penting bagi tubuh

manusia. Tidak hanya memberikan bentuk tubuh, tulang jugaberfungsi sebagai pelindung organ vital tubuh seperti jantung danparu-paru. Selain itu, tulang juga merupakan tempat pembentukansel darah merah. Dalam ilmu material, tulang merupakan salahsatu jenis komposit bersifat kompleks. Namun, layaknya bagiantubuh lainnya, tulang dapat mengalami cacat/defect yangdisebabkan oleh penyakit, kecelakaan, ataupun anomalipertumbuhan dan perkembangan. Dalam dunia medis, cacat padatulang ini diperbaiki prosedural yang dilakukan dengan tujuanuntuk menggantikan tulang yang hilang atau cacat menggunakanbone graft atau material pengganti tulang. (Nguyen, 2012 )

Bone graft yang ideal harus memiliki beberapa sifat sepertitidak mudah larut dan harus dapat diuraikan tubuh, tidak beracun,tidak menimbulkan reaksi alergi, tidak menimbulkan reaksiinflamasi, dan yang paling penting adalah dapat menjalankanfungsi biologis sebagai pengganti tulang buatan, sepertiosteokonduksi, osteoinduksi, dan osteogenesis. Menurut Nguyen(2012) osteokonduksi merupakan keadaan dimana graft berfungsisebagai scaffold atau rangka bagi sel tulang (sel osteoprogenitor).Osteoprogenitor pada daerah dimana graft di tempatkanmenjadikan graft sebagai rangka atau pijakan untuk merangsangpertumbuhan dan penyebaran osteoproginator baru. Tahapanselanjutnya sel osteoprogenitor berdiferensiasi menjadi osteoblastyang akan memulai pertumbuhan tulang baru. Keadaan inidisebut osteoinduksi. Sel osteoblast kemudian akan tumbuhmenjadi tulang baru sehingga graft dan tulang induk akanterintegrasi sepenuhnya. Agar grafting tulang berhasil, makasetidaknya graft harus dapat menjalankan salah satu dari tiga

Page 24: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

6 LAPORAN TUGAS AKHIRJurusan Teknik Material dan Metalurgi

fungsi tersebut. Salah satu contoh bone graft yang berhasil dapatdilihat pada gambar 2.1.

Gambar 2. 1 Pemulihan tulang menggunakan grafthidroksiapatit (rsif.royalpublishing.org)

Bone Graft dapat dibedakan menjadi empat jenis berdasarkansumbernya, yakni autograft, allograft, xenofgraft, dan Graftsintetis. Autologous (Autogenous) graft adalah jaringan yangdiambil dari tubuh pasien itu sendiri. Hingga saat ini, autograftmasih dijadikan acuan emas dalam mengembangkan materialpengganti tulang yang ideal karena memiliki sifat osteokonduktifdan osteoinduktif yang baik dan merupakan sumber selosteoprogenitor (Rosenberg dan Rose, 1988). Autograftmempunyai beberapa kekurangan antara lain: keterbatasanjumlah, kesulitan dalam mengambil jaringan, meningkatnyaresiko infeksi, meningkatkan resiko kehilangan darah, danmenambah waktu anestesi (Coben dkk, 1994).

Allograft adalah jaringan tulang yang diambil dari satu pasienuntuk ditransplantasikan ke pasien lainnya. Allograft padaumumnya didapat dari tulang mayat kemudian dibekukan,dikeringkan, dan diberi perlakuan untuk menghindari terjadinya

Page 25: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

LAPORAN TUGAS AKHIR 7Jurusan Teknik Material dan Metalurgi

penularan penyakit. Tersedia beberapa jenis Allograft,diantaranya adalah Freeze-Dried Bone Allograft (FDBA) danDemineralized Freeze-Dried Bone Allograft (DFDBA)(Giannoudis PV.2005). FDBA dan DFDBA bekerjamenggunakan mekanisme yang berbeda. FDBA bekerja denganmekanisme osteokonduktif, sebuah proses dimana jaringan/grafttidak ikut terlibat dalam pertumbuhan tulang. Graft berfungsisebagai scaffold atau rangka bagi tulang alami pasien untuktumbuh dan berkembang pada permukaan dan di dalam graft.Seiring dengan berjalannya waktu, graft akan diserap dandigantikan dengan tulang baru (Nevins M, 2007). Sedangkan,DFDBA bekerja dengan mekanisme osteoinduktif, sebuah prosesyang melibatkan sel pluripotensial di daerah sekitar tulang tepatdimana graft diletakkan. Sel ini nantinya akan berdiferensiasimenjadi sel pembentuk tulang. Selanjutnya graft akan diserapoleh tulang alami dan seluruh proses regenerasi diduga diinduksioleh protein morfogenik tulang (BMP) dan faktor penumbuhlainnya yang dilepaskan oleh Allograft (Vaziri S. 2012).

Xenograft adalah jaringan tulang yang diambil darispesies yang berbeda dengan pasien. Sampai sekarang dikenaldua sumber xenograft, yakni tulang yang diambil dari sapi dankoral. Salah satu contoh xenograft yang umum digunakan adalahBio-Oss® (Osteohealth Co., Shirley, NY) yang dibuat dari tulangsapi yang sudah disterilkan dan komponen organik dalam tulangsudah dihilangkan. Bio-Oss tersedia di pasaran dalam Cancellous(spongiosa), butiran kortikal, dan blok. Saat ini sedangdikembangkan xenograft yang berasal dari tulang babi. Xenograftmempunyai sifat osteokonduktif, tersedia dalam jumlah banyak,serta bebas dari resiko penularan penyakit antar spesies. Namun,poin terakhir masih dalam perdebatan karena ditemukan adanyakasus bovine spongiform encephalophaty terutama di InggrisRaya(Nasr dkk,1999;Nguyen,2012 )

Cara lain dalam menanggulangi cidera tulang adalahmenggunakan teknik rekayasa jaringan, yakni dengan memakaipengganti tulang (bone substitute). Graft sintetis adalah jaringan

Page 26: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

8 LAPORAN TUGAS AKHIRJurusan Teknik Material dan Metalurgi

tulang sintetis yang bersifat biokompatibel. Graft sintetis dapatdibuat dari polimer, keramik, maupun komposit. MenurutAshman (1992) dan Dumitrescu (2011) graft sintetis ideal harusmempunyai sifat berikut:

1. Biokompatibel2. Mampu menjadi kerangka atau scaffold untuk

pembentukan sel tulang baru3. Dapat diserap dalam jangka panjang dan berpotensiuntuk digantikan oleh tulang induk4. Dapat dimanipulasi secara klinis5. Hidrofilik6. Tidak menimbulkan reaksi alergi7. Mempunyai kuat tekan yang tinggi8. Microporous dan menyediakan kekuatan tambahanuntuk memperbaiki matriks tulang induk danmenjalankan fungsi perbaikan biologis9. Dapat beradaptasi pada berbagai situasi medis (contohtrauma, kanker, dan lain-lain)10. Tidak mendukung pertumbuhan pathogen

Graft berbasis polimer yang umum digunakan adalah poly methylmetacrylate (PMMA) dan poly hydroxyl ethyl metacrylate(PHEMA), namun layaknya polimer lain mempunyai sifatmekanik yang harus di tingkatkan agar sesuai untuk diaplikasikansebagai bone graft (Dumiretscu. 2011). Sedangkan untuk graftyang berbahan keramik salah satunya adalah hidroksiapatit yangjuga merupakan bahan utama dalam penelitian ini.

2.2 Hidroksiapatit Doping Zinc (HA-Zn)Jaringan keras pada tulang manusia terdiri dari inorganic

kalsium fosfat, organik kolagen, dan air. Salah satu contohinorganic kalsium fosfat adalah hidroksiapatit. Pada tulangkortikal, Kristal kalsium hidroksiapatit (HA; Ca10(PO4)6(OH)2)dapat dijumpai didalam kolagen berbentuk seperti jarum(Bhattacharjee, 2014). Beberapa dekade belakangan, penelitiberusaha mengembangkan bone graft sintetis berbahan dasar HA

Page 27: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

LAPORAN TUGAS AKHIR 9Jurusan Teknik Material dan Metalurgi

karena kemiripannya dengan komponen penyusun tulang.Namun, penggunaan HA sintetis terbatas karena sifatnya yanggetas dan tidak osteokonduktif. Salah satu cara untukmemperbaiki sifat mekanis dan osteokonduktifitas HA adalahdengan mendoping menggunakan ion metal, diantaranya adalahzinc (Ito dkk, 2002; Bhattacharjee, 2014). Mekanismependopingan Zinc pada HA hingga saat ini masih dalampenelitian. Ion Zn2+ diasumsikan menggantikan ion Ca2+ padavakansi di struktur Kristal HA (Tang dkk, 2009; Matsunaga,2010; Friederichs, 2015).

Sementara itu, penelitian mengenai aktifitas anti bakteriHA-Zn menunjukkan aktivitas anti-bakterial yang tinggi terhadapM. Luteus (gram positif) dan S. Aureus (gram positif) sertaaktivitas anti-bakteri sedang terhadap B.cereus (Gram positif) danS.flexneri (gram negatif) (Tank, 2014). Pada penelitian laintercatat bahwa HA yang didoping dengan Zinc responsiveterhadap bakteri gram negatif Klebsilla Pneumoniae. Kim (1988)dan Radovanović (2012) menegaskan bahwa HA-Zn mempunyaiaktifitas antibakteri yang lebih tinggi terhadap S.Aureus danaktivitas rendah pada E.Coli. Maka dapat ditarik kesimpulanbahwa aktivitas anti-bakterial HA doping Zinc bergantung padajenis bakteri yang diujikan (C. Deepa.2013). Zinc pada HA-Znberfungsi sebagai agen antimikroba. Mekanisme penghambatanyang terjadi

Aspek lain dalam penilaian mengenai biokompatibilitassuatu material adalah degradasi material tersebut. Dalampengaplikasiannya, material dengan biokompatibilitas tinggidiharuskan tidak melepaskan zat berbahaya bagi sel-sel di sekitartempat penanaman. Studi literatur sebelumnya mengenaipengaruh konsentrasi zinc pada tingkat degradasi CarbonatedHydroxyapatite (CHA) dalam larutan asam menemukan bahwaCHA murni lebih cepat terdegradasi dibandingkan dengan CHAterdoping. Hal ini disebabkan pada larutan asam, kelarutandipengaruhi oleh ketidaksempurnaan struktur Kristal.

Page 28: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

10 LAPORAN TUGAS AKHIRJurusan Teknik Material dan Metalurgi

Penambahan Zinc pada CHA menurunkan ketidakteraturanstruktur Kristal, memperbesar ukuran Kristal pada saat presipitasimenghasilkan defect struktur Kristal yang lebih kecil (Mayer.2000). Mendukung penelitian Mayer, Pengurangan massamaksimum sebanyak 9% ditemukan pada nanoHA tanpa dopingdan pengurangan massa yang tidak terlalu signifikan padananoHA-Zn. Terbukti dengan pendopingan ion metal mengurangitingkat degradasi HA (Kalita. 2007).

Dalam penelitian ini, HA-Zn yang digunakan disintesismenggunakan metode sol-gel. Pengamatan akan difokuskan padakemampuan antibakteri, tingkat degradasi HA-Zn dalam larutanSBF, serta pelepasan ion Zn2+ di larutan SBF pasca 7 hariperendaman.

2.3 KitosanKitosan merupakan sebuah kopolimer dari 2-glukosamin dan N-asetil-2-glukosamin dan merupakan senyawa turunan dari kitin(Chunyu Chang dkk, 2011). Struktur kimia kitosan terlihat padagambar 2.2. Kitin, seperti yang terlihat pada gambar 2.1, adalahsebuah kopolimer residu dari 2-asetamida-deoksi-D-glukosa yangdihubungkan oleh ikatan β(1- 4) merupakan komponen umumyang ditemukan pada eksoskeleton serangga, cangkang udang,dan dinding sel fungi. Serangga, seperti kupu-kupu dan kepik,juga mempunyai kitin pada sayap mereka (Islam dkk, 2011).

Gambar 2. 2 Struktur Kimia Kitin (Islam dkk, 2011)

Page 29: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

LAPORAN TUGAS AKHIR 11Jurusan Teknik Material dan Metalurgi

Gambar 2. 3 Struktur Kimia Kitosan (Islam dkk, 2011)

Secara umum kitosan diproduksi melalui empat tahap:demineralisasi, deproteinasi, penghilangan warna, sertadeasetilasi (Islam dkk, 2011). Proses demineralisasi ini bertujuanuntuk menghilangkan garam-garam anorganik atau kanduganmineral yang ada pada kulit udang. Kandungan mineral utamanyaadalah CaCO3 dan Ca3(PO4)2 dalam jumlah kecil, mineral yangterkandung dalam kulit udang ini lebih mudah dipisahkandibandingkan dengan protein karena hanya terikat secara fisik.Secara konvensional, proses demineralisasi dilakukanmenggunakan asam klorida pekat. Proses yang terjadi pada tahapdemineralisasi adalah mineral yang terkandung dalam kulit udangbereaksi dengan HCl sehingga terjadi pemisahan mineral darikulit udang tersebut. Proses pemisahan mineral ditunjukkandengan terbentuknya gas CO2 berupa gelembung udara pada saatHCl ditambahkan dalam sampel (Agustina. 2015). Reaksi yangterjadi dapat dilihat pada persamaan 2.1 sampai persamaan 2.3.Pada beberapa penelitian, proses demineralisasi dilakukan setelahproses deproteinasi (Long.2013).

Ca3(PO4)2(s)+6HCl(aq)→3CaCl2(aq)+2H3PO(aq) (2.1)

CaCO3(s)+2HCl(aq)→CaCl2(aq)+H2CO3(g) (2.2)

H2CO3(g) →CO2(g) + H2O(l) (2.3)

Proses deproteinasi berujuan untuk memisahkan ataumelepaskan ikatan-ikatan protein pada kulit udang. Pada tahap

Page 30: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

12 LAPORAN TUGAS AKHIRJurusan Teknik Material dan Metalurgi

deproteinasi, protein yang terkandung dalam kulit udang larutdalam basa sehingga protein yang terikat secara kovalen padagugus fungsi kitin akan terpisah. Penggunaan larutan NaOHdengan konsentrasi dan temperatur tinggi meningkatkanefektifitas pelepasan protein. Proses pengadukan dan pemanasanbertujuan untuk mempercepat pengikatan ujung rantai proteindengan NaOH sehingga proses degradasi dan pengendapanprotein berlangsung sempurna (Agustina. 2015). Hasil dari prosesdeproteinasi dinamakan kitin.

Proses terakhir dalam pembuatan kitosan adalah prosesdeasetiasi. Proses deasetilasi merupakan proses penghilangangugus asetil (-COCH3) dari kitin dengan menggunakan larutanalkali agar berubah menjadi gugus amina (-NH2). Mekanismedeasetilasi terlihat pada gambar 2.3. Reaksi pembentukan kitosandari kitin merupakan reaksi hidrolisis suatu amida oleh suatubasa. Kitin bertindak sebagai amida dan NaOH sebagai basa.Mula-mula terjadi reaksi adisi, pada proses ini gugus –OH masukke dalam gugus NHCOCH3 kemudian terjadi eliminasi gugusCH3COO- sehingga dihasilkan suatu amina yaitu kitosan(Mahatmanti. 2001, Agustina.2015).

Page 31: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

LAPORAN TUGAS AKHIR 13Jurusan Teknik Material dan Metalurgi

Gambar 2. 4 Mekanisme deasetilasi kitin (Champagne. 2002)

Proses deasetilasi dipengaruhi oleh tiga faktor yaknikonsentrasi NaOH, temperature reaksi, dan waktu reaksi(Tolaimatea dkk, 2003). Konsentrasi NaOH yang tinggi dapatmenghasilkan kitosan dengan derajat deasetilasi yang tinggi.Selain itu, proses deasetilasi yang dilakukan secara bertahap jugaterbukti dapat meningkatkan derajat deasetilasi kitosan(Champagne.2002).

Kualitas kitosan dapat diketahui dari besarnya derajatdeasetilasi atau besar persen gugus asetil yang dapat dihilangkandari kitin. Derajat deasetilasi merupakan parameter penting yangmempengaruhi kelarutan, reaktivitas kimia, dan sifatbiodegradabel. Bergantung dari sumber dan prosedur preparasi,deajat deasetilasi bervariasi mulai dari 30% hingga 95% (Islam

Page 32: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

14 LAPORAN TUGAS AKHIRJurusan Teknik Material dan Metalurgi

dkk, 2011). Kitosan dengan deasetilasi sempurna 100% jarangterjadi karena gugus asetat yang berdekatan ke gugus hidroksil cisdapat mengalami deasetilasi, tetapi gugus trans lebih resisten(Suhardi, 1992). Derajat deasetilasi dapat di ketahui denganmenggunakan metode base line yang diusulkan oleh Domszy danRovert melalui persamaan 2.4

DD = 100 [{(A1588/A3410) x 100} / 1.33] (2.4)Dimana A1588 dan A3410 adalah panjang gelombang seerapanuntuk gugus amida dan gugus hidroksil (Agustina. 2015). Selainmenggunakan rumus diatas, derajat deasetilasi juga dapat dilihatmelalui hasil FTIR yakni dengan adanya getaran gugus amidabengkok dan gugus hidroksil (Long. 2013).

Selain dilihat dari derajat deasetilasi, kualitas kitosan jugadilihat dari karakterisasi antara lain uji kadar air, kelarutan dalamasam asetat 2%, tekstur, warna, serta uji dengan larutanninhidrine. Kitosan dengan kandungan air yang besar tidakdikehendaki dalam pengaplikasian di berbagai bidang karenaakan mempengaruhi daya tahan terhadap mikroorganisme. Kadarair pada kitosan dipengaruhi oleh proses pada saat pengeringan,lama pengeringan, jumlah kitosan yang dikeringkan, dan luaspermukaan tempat kitosan dikeringkan.

Kelarutan kitosan dalam asam asetat merupakan salahsatu parameter yang dapat dijadikan sebagai standar penilaianmutu kitosan. Proses deasetilasi dalam basa kuat dan panasmenyebabkan hilangnya gugus asetil pada kitin mengakibatkankitosan bermuatan positif sehingga dapat larut dalam asamorganik seperti asam asetat maupun asam formiat. Semakin tinggikelarutan kitosan dalam asam asetat 2% menandakan kualitaskitosan yang dihasilkan semakin baik. Kelarutan diamati denganmembandingkan kejernihan larutan kitosan dengan kejernihanpelarutnya.

Pembuktian ada tidaknya gugus amina pada kitosandilakukan dengan uji menggunakan larutan ninhidrin. Hasil ujininhidrine kitosan menunjukkan positif yang dapat dilihat dariperubahan warna kitosan yang berwarna putih krem menjadi ungu

Page 33: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

LAPORAN TUGAS AKHIR 15Jurusan Teknik Material dan Metalurgi

(Agustina. 2015). Ninhidrin merupakan zat pengoksidsi kuat yangdapat bereaksi dengan amina dari kitosan pada pH 4-8membentuk senyawa berwarna ungu (Agustina,dkk. 2013).

Kitosan umum digunakan dalam dunia medis karenasifat anti-bakteri, bioresorbable, biokompatibel, non-toksik, non-antigenik, dan biofungsional. (Indriani, dkk. 2014). Sifat anti-bakteri yang dimiliki kitosan terbukti bekerja pada bakteri grampositif dan gram negatif termasuk diantaranya StaphylococcusAureus, Bacillus Cereus, Listeria Monocytogenes, EscherichiaColi, Pseudomonas Aeruginosa, Shigella dysentriae, Vibrio Sp.,dan Salmonella Typhimurium (Jiang. 2011). Secara umum, padapenelitian-penelitian sebelumnya kitosan digolongkan sebagaipembunuh bakteri (bacteriocidal) ataupun sebagai penghambatpertumbuhan bakteri (bacteriostatic). Namun, seiring denganbanyaknya penelitian yang dilakukan mengenai sifat danmekanisme anti-bakteri kitosan, diambil kesimpulan bahwakitosan lebih sebagai bacteriostatic dibandingkan bacteriocidal(Goy. 2009).

Aktivitas anti-bakteri kitosan dan turunannya bergantungpada beberapa faktor yang secara garis besar dapat digolongkanmenjadi 4 kategori: (1) Faktor bakteri (spesies bakteri, umurbakteri); (2) Faktor Intrinsik kitosan (berat molekul, Derajatdeasetilasi); (3) Faktor keadaan fisik (terlarut atau solid state); (4)Faktor lingkungan (pH, temperature) (Carvalho. 2011).

Bakteri gram positif dan bakteri gram negatif mempunyaisusunan sel yang berbeda. Bakteri gram negatif memilikimembran luar yang tersusun atas lipopolisakarida (LPS) yangberfungsi sebagai permukaan hidrofilik untuk bakteri. LPS jugamempunyai grup anionik seperti karboksil dan fosfat yangberkontribusi menjaga stabilitas LPS melalui interaksielektrostatik divalent dengan kation. Penghilangan kation olehchelant agent mengakibatkan adanya pelepasan molekul LPS.Sementara pada dinding sel bakteri gram positif banyak tersusunatas peptidoglikan (PG) dan asam teichoic (TA). Komponentersebut berikatan secara kovalen dengan asam N-Acetylmuramic

Page 34: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

16 LAPORAN TUGAS AKHIRJurusan Teknik Material dan Metalurgi

dari PG atau langsung tertambat pada membran sitoplasma selmelalui glikolipid (asam lipoteichoic – LTA) seperti pada gambar2.5 yang memungkinkan untuk berikatan dengan kitosanmenyebabkan disfungsi pada membran. Berangkat dari hal iniChung (2004) mengamati bahwa aktifitas antibakteri kitosanterlihat lebih baik pada gram negatif dibandingkan dengan grampositif. Hal ini disebabkan karena komposisi dinding sel yangmengandung fosfolipid dan asam karboksilat. Dari hasilpenelitiannya, disimpulkan bahwa pada kasus gram positif,diduga kitosan membentuk lapisan film di sekeliling sel sehinggamenghambat penyerapan nutrisi ke dalam sel bakteri. Sementarapada kasus gram negatif, kitosan dengan berat molekul rendahlebih mudah untuk menembus dinding sel dan menyebabkankerusakan metabolisme pada mikroorganisme (Carvalho. 2011).Namun, lebih jauh lagi perdebatan antara aktifitas antibakterikitosan yang teramati pada bakteri gram positif dan negatif masihmenjadi perdebatan. Dalam beberapa penelitian dikatakan bahwaefek lebih kuat didapatkan untuk bakteri gram positif (Goy. 2011;Raafat. 2008).

Faktor lain yang mempengaruhi aktifitas antibakteri kitosanadalah berat molekul dan derajat deasetilasi. Kedua faktortersebut dikatakan mempunyai pengaruh masing-masing terhadapsifat antibakteri kitosan, namun pada beberapa literaturemenyebutkan pengaruh berat molekul terhadap kemampuanmenghambat mikroba kitosan lebih besar daripada pengaruhderajat deasetilasi (Goy. 2009). Berat molekul erat kaitannyadengan kelarutan kitosan karena rantai yang lebih panjang sukarlarut dibandingkan dengan rantai pendek (Baxter. 2004).

Mekanisme penghambatan mikroba oleh kitosan sampai saatini masih menjadi diskusi. Terdapat sedikitnya 3 teori yangberbeda mengenai mekanisme penghambatan kitosan, denganyang paling banyak diterima adalah mengenai perbedaan muatanantara kitosan dengan permukaan sel bakteri (Goy. 2009).Mekanisme penghambatan dimulai dengan interaksi antarakitosan dengan membran terluar/dinding sel mikroba yang

Page 35: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

LAPORAN TUGAS AKHIR 17Jurusan Teknik Material dan Metalurgi

menganggu stabilitas sel. Untuk gram positif, LTA dapatmembentuk ikatan secara molekuler dengan kitosan sehinggamengganggu fungsi membran. Sedangkan, LPS dan protein padadinding sel bakteri gram negatif disokong oleh interaksielektrostatis dengan kation divalent yang bertugas menjagastabilitas dinding sel. Polikation yang ada akan bersaing dengankation divalen untuk berikatan dengan polianion pada saat pHdibawah pKa kitosan dan turunannya. Saat pH diatas pKamekanisme yang terjadi adalah chelasi. Kontak antara kitosandengan dinding sel, yang merupakan dua lapis phospolipidbermuatan negatif, memungkinkan terjadinya perubahan padapermeabilitas sel. Ikatan tersebut dapat dengan cepat menetralkandan bahkan membalikkan muatan permukaan bakteri. Interaksilebih jauh mampu mengubah sifat protein dan memicu terjadinyapenetrasi ke dalam lapisan phospolipid diikuti dengandestabilisasi sel dan kebocoran substansi intraseluler sel.Kebocoran substansi dimulai dengan substansi berat molekulrendah seperti ion potassium dan fosfat kemudian nukleotidaseperti DNA, RNA, dan material lainnya. Kebocoran ini jugasekaligus sebagai indikasi rusaknya membran sitoplasmik bakteriyang berujung pada kematian (Kong. 2010).

Page 36: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

18 LAPORAN TUGAS AKHIRJurusan Teknik Material dan Metalurgi

Gambar 2. 5 Skema perbedaan dinding sel bakteri grampositif (A) dengan bakteri gram negatif (B) (Kong. 2010)

Mekanisme lain yang mungkin terjadi adalah chelasi.Kemampuan kitosan dalam mengikat logam (termasuk

Page 37: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

LAPORAN TUGAS AKHIR 19Jurusan Teknik Material dan Metalurgi

diantaranya Ni2+, Zn2+, Co2+, Fe2+, Mg2+, dan Cu2+) sudah banyakdipelajari. Karena kemampuan tersebut, kitosan dapatdiaplikasikan untuk pemurnian air yang terkontaminasi logamberat. Gabungan antara kitosan dan logam mampu meningkatkanaktivitas antibakteri kitosan dan menggabungkan kation divalendalam keadaan netral.

Gambar 2.6 Mekanisme chelasi ion Zn pada kitosan dalamberbagai perbandingan molar (1) molar ratioCS-Zn lebih besar dari 1:1; (2) molar ratio CS-Zn sama dengan 1:1; (3)molar ratio CS-Znkurang dari 1:1 (Wang. 2003)

Gambar 2.6 menjelaskan mekanisme chelasi ion Znoleh kitosan. Penggambaran mekanisme pengikatan tersebutdibagi menjadi dua, yakni pola pendant dimana ion logamberikatan dengan satu grup amino kitosan; dan pola jembatan,dimana ion berikatan dengan dua atau lebih grup amino danhidroksil dari satu atau lebih rantai kitosan sebagaaipenghubung (Wang. 2003).

Page 38: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

20 LAPORAN TUGAS AKHIRJurusan Teknik Material dan Metalurgi

2.4 Komposit Kitosan – Hidroksiapatit Sebagai MaterialPengganti Tulang

Hidroksiapatit merupakan senyawa yang umumditemukan dalam jumlah kecil sebagai penyusun tulang dan gigisejumlah makhluk hidup. Karena kemiripannya tersebut, mulaidikembangkan graft sintetis berbasis hidroksiapatit. Namun, HAdi temukan rentan terhadap beberapa jenis bakteri, terutamabakteri pathogen penyebab infeksi di bidang ortopedik. Lebihjauh lagi, HA dalam tubuh tidak dapat terdegradasi dalam waktulama. Karena adanya keterbatasan pada sifat HA, maka mulaidikembangkan HA yang dikompositkan dengan kitosan.Berdasarkan penelitian, mengkompositkan HA dengan kitosanakan memperbaiki sifat biokompatibilitas HA sebagai bone graftditinjau dari kemampuan dalam menghambat bakteri dan tingkatdegradasi dalam tubuh.

Kemampuan antibakteri penting dimiliki oleh materialmaterial pengganti tulang. Beberapa tahun belakangan, penelitimulai memfokuskan untuk menanggulangi Infeksi ImplanOrtopedik (OII) dengan mengembangkan material yangmempunyai sifat antibakteri yang baik. Saravanan (2011)menambahkan ion perak pada komposit kitosan – Hidroksiapatitmenghasilkan kemampuan antibakteri yang lebih bagusdibandingkan komposit kitosan – hidroksiapatit saja. Sejalandengan penelitian tersebut, studi mengenai aktivitas antibakterikomposit kitosan-hidroksiapatit terdoping perak (HA-Ag) denganvariasi penambahan perak 0.01, 0.02, 0.04, 0.06, dan 10 mmol/Lmenghasilkan kesimpulan seiring dengan penambahan perak padakomposit kemampuan komposit dalam menghambat pertumbuhanbakteri E.Coli semakin besar. Aktivitas antibakteri yang semakinbesar dapat disebabkan oleh terlarutnya ion perak pada medium.Ion perak selanjutnya menghambat pertumbuhan mikroba denganbeberapa mekanisme seperti melisiskan sel, mencegah replikasisel, dan berinteraksi dengan dinding sel, membran plasma, DNAbakteri serta protein (Qiao. 2015). Tahun berikutnya, Anjaneyulu(2016) melakukan penelitian mengenai penghambatan

Page 39: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

LAPORAN TUGAS AKHIR 21Jurusan Teknik Material dan Metalurgi

pertumbuhan E.Coli dan S.Aureus pada komposit hibridhidroksiapatit terdoping perak-Fe3O4-kitosan. Sejalan denganpenelitian Qiao, penambahan perak pada hidroksiapatit mencapaikemampuan maksimum menghambat bakteri pada konsentrasi5% Ag dan diamati semakin banyak penambahan perak semakintinggi aktivitas penghambatan di kedua bakteri. Namun, ketikadikompositkan penghambatan kurang signifikan teramati padaS.Aureus. Hal ini kemungkinan dikarenakan dinding sel S.Aureusyang lebih tebal sehingga sulit ditembus komposit.

Di sisi lain, laju degradasi material juga patutdiperhitungkan, terutama bila material tersebut diaplikasikanuntuk jangka panjang seperti graft sintetis. Pengujian lajudegradasi komposit yang dilakukan oleh Maachou (2008)mengenai kitosan-nanohidroksiapatit secara in vitro dilakukandengan merendam spesimen pada larutan 1,5xSBF. Hasilnyadidapatkan bahwa komposit kitosan-nanohidroksiapatitmengalami pengurangan massa kemudian kenaikan terjadi padaminggu ke-2 perendaman. Kenaikan massa ini terjadi karenaadanya deposisi kalsium pospat sebagaimana ditunjukkan denganhasil SEM, penurunan kandungan kalsium dalam larutan SBF,dan peningkatan konsentrasi kalsium pada permukaan sampel.

Kong (2006) menunjukkan ukuran partikel apatit yangterbentuk pada graft kitosan lebih besar dibandingkan denganpada permukaan komposit kitosan-HA. Namun, jumlah partikelapatit yang terbentuk lebih banyak ditemukan pada kompositkitosan-HA. Hal ini disebabkan adanya partikel nano HA padakomposit berfungsi sebagai tempat inisiasi inti apatit. Semakinbanyak adanya partikel HA pada komposit maka semakin banyakpula tempat inisiasi inti apatit. Bila inti apatit mulai terbentuk,apatit dapat tumbuh secara spontan dengan mengkonsumsi ionkalsium dan fosfat yang terdapat pada cairan tubuh (Weng dkk,1997).

Berdasarkan tinjauan pustaka diatas, penelitian ini akanmengkompositkan kitosan dengan HA yang didoping denganZinc (K/HA-Zn). Pendopingan ion zinc pada HA bertujuan untuk

Page 40: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

22 LAPORAN TUGAS AKHIRJurusan Teknik Material dan Metalurgi

meningkatkan sifat mampu larutnya atau untuk mengurangi lajudegradasi HA. Sedangkan penambahan kitosan pada kompositbertujuan untuk meningkatkan kemampuan anti bakteri graftkomposit K/HA-Zn. Sehingga dapat dihasilkan suatu kompositK/HA-Zn yang memiliki sifat biokompatibilitas yang baik.

Page 41: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

LAPORAN TUGAS AKHIR 23Jurusan Teknik Material dan Metalurgi

BAB IIIMETODOLOGI

3.1 Bahan-Bahan PenelitianBahan bahan yang digunakan antara lain :

1. Kalsium Nitrat Tetrahidrat (Ca (NO3)2.4H2O)Berbentuk bongkahan putih, mudah larut dalam aquades, dan

merupakan bahan utama dalam sintesis hidroksiapatit terdopingseng. Didapatkan dari PT. Sumber Ilmiah Persada Surabaya.

2. Zinc Nitrat Tetrahidrat ( Zn(NO3)2.4H2O)Berbentuk bongkahan putih agak kekuningan, mudah larut

dalam aquades, dan merupakan bahan doping dalam sintesishidroksiapatit terdoping seng. Didapatkan dari PT. Sumber IlmiahPersada Surabaya.

3. Etilen Diamin Tetraasetat (EDTA)Digunakan dalam bentuk garam dinatrium EDTA dengan

rumus kimia (C10H14N2Na2O8.2H2O). Berbentuk serbuk halusberwarna putih, mudah larut dalam air. Didapatkan dari PT.Sumber Ilmiah Persada Surabaya.

4. Di-Ammonium Hydrogen Phosphate ( (NH4)2HPO4)Digunakan dalam bentuk sebuk putih. Diperlukan dalam

proses sintesis hidroksiapatit terdoping seng. Didapatkan dari PT.Sumber Ilmiah Persada Surabaya.

5. Amoniak (NH4OH)Berwujud cair dan berbau tajam.

6. KitosanDigunakan dalam bentuk serbuk berwarna putih kekuningan

disintesis dari rajungan. Dibeli dari CV.Biochitosan denganderajat deasetilasi 86%. Larut dalam asam asetat namun tidakdapat larut dalam air.

Page 42: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

24 LAPORAN TUGAS AKHIRJurusan Teknik Material dan Metalurgi

7. Asam Asetat (CH3COOH)Digunakan dalam bentuk larutan encer 3%. Memiliki bau

menyengat. Diperlukan dalam proses sintesis komposit kitosan –hidroksiapatit terdoping seng.

8. Asam Klorida (HCl)Digunakan dalam bentuk larutan kuning pekat 37%. Memiliki

bau menyengat, bersifat korosif, dan berbahaya bagi tubuh.Diperlukan dalam pembuatan larutan tubuh dalam pengujianSimulated Body Fluid (SBF). Didapat dari PT. Sumber IlmiahPersada Surabaya.

9. Natrium Klorida (NaCl)Digunakan dalam bentuk serbuk berwarna putih. Larut dalam

air, gliserol, dan amonia, namun tidak larut dalam asam klorida.Diperlukan dalam pembuatan larutan tubuh dalam pengujianSimulated Body Fluid (SBF). Didapat dari PT. Sumber IlmiahPersada Surabaya.

10. Natrium Bikarbonat/bicnat (NaHCO3)Digunakan dalam bentuk padatan berwarna putih. Tidak

berbau, dan larut dalam air. Diperlukan dalam pembuatan larutantubuh dalam pengujian Simulated Body Fluid (SBF). Didapat dariPT. Sumber Ilmiah Persada Surabaya.

11. Kalium Klorida (KCl)Merupakan garam kuat padat berwarna putih, tidak berbau,

dan larut dalam air. Diperlukan dalam pembuatan larutan tubuhdalam pengujian Simulated Body Fluid (SBF). Didapat dari PT.Sumber Ilmiah Persada Surabaya.

12. Dipotassium Hidrogen Fosfat Trihidrat (K2HPO4・ 3H2O)Salah satu jenis buffer berbentuk padat berwarna putih dan

tidak berbau. Larut dalam Air. Diperlukan dalam pembuatanlarutan tubuh dalam pengujian Simulated Body Fluid (SBF).Dibeli dari PT. Sumber Ilmiah Persada Surabaya.

Page 43: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

LAPORAN TUGAS AKHIR 25Jurusan Teknik Material dan Metalurgi

13. Magnesium Klorida Hexahidrat (MgCl2・ 6H2O)Digunakan dalam bentuk kristalin berwarna putih, tidak

mudah terbakar, tidak berbau, dan larut dalam air. Diperlukandalam pembuatan larutan tubuh dalam pengujian Simulated BodyFluid (SBF). Didapat dari PT. Sumber Ilmiah Persada Surabaya.

14. Kalsium Klorida (CaCl2)Garam berbentuk kristalin putih, tidak berbau, tidak mudah

terbakar, serta larut dalam air. Diperlukan dalam pembuatanlarutan tubuh dalam pengujian Simulated Body Fluid (SBF).Didapat dari PT. Sumber Ilmiah Persada Surabaya.

15. Natrium Sulfat (Na2SO4)Digunakan dalam bentuk serbuk berwarna putih yang larut

dalam air. Diperlukan dalam pembuatan larutan tubuh dalampengujian Simulated Body Fluid (SBF). Didapat dari PT. SumberIlmiah Persada Surabaya.

16. Tris(Hydroxymethyl) Aminomethane ((CH2OH)3CNH2)Digunakan dalam bentuk serbuk putih, bereaksi dengan udara

bebas, serta larut dalam air. Diperlukan dalam pembuatan larutantubuh dalam pengujian Simulated Body Fluid (SBF). Dibeli dariPT. Sumber Ilmiah Persada Surabaya terdaftar dalam merkdagang MERCK.

3.2 Alat-Alat PenelitianPeralatan yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai

berikut :1. Neraca Analitik

Neraca analitik merek Mettler Toledo diperlukan untukmenimbang massa bahan penelitian.

Page 44: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

26 LAPORAN TUGAS AKHIRJurusan Teknik Material dan Metalurgi

2. Hot plate dengan magnetic stirrer dan magnetic barDigunakan untuk melarutkan serta memanaskan campuran

dalam keseluruhan proses sintesis komposit kitosan-hidroksiapatitterdoping seng.

3. OvenDigunakan sebagai alat bantu proses drying dalam

keseluruhan proses sintesis komposit kitosan-hidroksiapatitterdoping seng.

4. Furnace HorizontalDigunakan sebagai alat bantu proses drying dan kalsinasi

dalam keseluruhan proses sintesis komposit kitosan-hidroksiapatitterdoping seng. Furnace yang digunakan berbentuk horizontal danberoperasi dalam keadaan vakum.

5. Mesin uji X-Ray Diffraction (XRD)Digunakan untuk mengidentifikasi senyawa yang terbentuk

pada komposit kitosan-hidroksiapatit terdoping seng.

6. Mesin uji Scanning Electron Microscopy/Energy DispersiveX-Ray Spectroscopy (SEM/EDX)Digunakan untuk melihat morfologi serta unsur yang

terbentuk pada komposit kitosan-hidroksiapatit terdoping seng.

7. Mesin uji Fourier Transform Infrared Sprectroscopy (FTIR)Digunakan untuk mengidentifikasi gugus fungsi tertentu yang

terbentuk pada kitosan.

8. Mesin uji Atomic Adsorption Spectroscopy (AAS)Digunakan untuk mengidentifikasi adanya unsur Ca dan Zn

pada larutan SBF dalam konsentrasi ppm.

Page 45: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

LAPORAN TUGAS AKHIR 27Jurusan Teknik Material dan Metalurgi

9. PenggarisDigunakan untuk mengukur besarnya zona hambat yang

terbentuk pada komposit kitosan-hidroksiapatit doping seng

10. Peralatan laboratorium lainnya seperti gelas beaker, gelasukur, cawan petri, pepet tetes, dan lain-lain.

3.3 Diagram AlirUntuk mempermudah dalam pengerjaan penelitian, maka

dibuat diagram perencanaan proses kerja secara sistematis.Urutan dari penelitian secara umum ditunjukkan pada Gambar3.1. Sedangkan prosses sintesis HA-Zn dengan metode solgel (*)secara sistematis disajikan pada gambar 3.2

Page 46: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

28 LAPORAN TUGAS AKHIRJurusan Teknik Material dan Metalurgi

Gambar 3. 1 Diagram Alir Penelitian

Mulai

Preparasi Spesimen

Sintesis HA-Znmetode solgel*

Kitosan

Sintesis komposit K/HA-Zn% wt kitosan: 10, 15, 20

Pengujian Fasa

Tidak

YaPengujian Lanjut

Antibakteri SBFSEM

Analisa Data dan Pembahasan

Kesimpulan

Selesai

XRDFTIR

Page 47: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

LAPORAN TUGAS AKHIR 29Jurusan Teknik Material dan Metalurgi

Gambar 3. 2 Diagram alir sintesis HA-Zn metode solgel

Mulai

Preparasi Spesimen

Pemanasan larutan amonia11% sampai 60°C

Pelarutan Zn(NO3)2.4H2O +Ca(NO3)2.4H2O dalam

aquades

Penambahan (NH4)2HPO4

Penambahan Urea

Pencampuran menggunakan magnetic stirrer, 3 jam, 100° C

Drying 340° C, 3 jam, keadaan vakum

Kalsinasi 900° C, 3 jam, keadaan vakum (serbuk putih)

Pengujian

XRD FTIR

Analisis data dan pembahasan

Kesimpulan

Selesai

Page 48: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

30 LAPORAN TUGAS AKHIRJurusan Teknik Material dan Metalurgi

3.4 Prosedur Penelitian3.4.1 Sintesis Hidroksiapatit doping Zinc

Sebanyak 16,923 ml larutan amonia 11% dipanaskanhingga temperature 60°C diikuti dengan penambahan EDTA 14gram sambil dilakukan pengadukan konstan dan menghasilkanlarutan bening. Pada wadah terpisah, 1,1307 gram Zinc nitrat dan10 gram kalsium nitrat dilarutkan ke dalam 423,46 ml aquades.Larutan zinc dan kalsium selanjutnya di tambahkan ke dalamlarutan EDTA dan amonia. Larutan akan berubah warna daribening menjadi keruh. Kemudian sebanyak 3,345 gram Di-amonium hidrogen fosfat ditambahkan ke dalam larutan diikutidengan penambahan 3,4679 gram urea sehingga didapat larutanberwarna putih. Larutan ini dipanaskan mencapai temperature100°C dan didiamkan selama 3 hingga 4 jam pada keadaanpengadukan konstan. Dengan bertambahnya waktu larutan akanmenguap dan menyisakan gel kental berwarna putih di dasarwadah. Proses drying dilaksanakan dalam furnace vakum 340°Cmemakan waktu 3 jam. Pada proses drying, gel yang semulaberwarna putih akan berubah menjadi bongkahan hitam rapuh.Bongkahan ini kemudian dikalsinasi pada 900°C menghasilkanbongkahan putih dalam waktu 3 jam. Bongkahan dihaluskanmenggunakan mortar dan siap untuk dikarakterisasi.

3.4.2 Sintesis Komposit Kitosan-Hidroksiapatit Doping ZincSintesis komposit kitosan-hidroksiapatit terdoping zinc

menggunakan metode pencampuran biasa seperti dalampenelitian Istifarah (2012) dengan sedikit perubahan. Sintesisdimulai dengan melarutkan 2 gram kitosan dengan 100 ml asamasetat 3% diaduk dengan kecepatan konstan pada 70°C. Larutankitosan ini kemudian ditambahkan ke dalam Aquades 10 mlaquades yang terlebih dahulu dipanaskan hingga 70°C.Penambahan bubuk HA-Zn dilakukan secara perlahan ke dalamcampuran kitosan dengan aquades tersebut. Campuran diadukmenggunakan magnetic stirrer selama 1 jam sampai didapatkanhasil berupa bubur. Setelah itu, bubur didiamkan 24 jam dan

Page 49: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

LAPORAN TUGAS AKHIR 31Jurusan Teknik Material dan Metalurgi

dikeringkan dalam oven 70°C selama lebih dari semalam. Hasilakhir berupa komposit dalam bentuk bubuk yang dihaluskandengan mortar. Serbuk komposit kemudian dicetak menjadibentuk silinder dengan cara dikompaksi menggunakan beban78Mpa.

3.4.3 Pengujian3.4.3.1 Pengujian Fisik-kimia Komposit K/HA-Zna) Analisis Fasa

Analisis fasa merupakan metode pengujian untuk melihatunsur/senyawa yang terbentuk pada HA/Zn dan K-HA/Zn.Pengujian dilakukan menggunakan mesin uji X-Ray DiffractionMethod (XRD) di Universitas Diponegoro Semarang. Adapunsampel yang digunakan berbentuk bubuk dengan penembakan 2θ5° - 80°. Prinsip dasar XRD adalah mendifraksi cahaya melaluicelah Kristal. Difraksi cahaya oleh kisi-kisi atau Kristal ini dapatterjadi apabila difraksi tersebut berasal dari radius yang memilikipanjang gelombang yang setara dengan jarak antar atom, yaitusekitar 1 Angstrom. Ketika berkas sinar X berinteraksi dengansuatu material, maka sebagian berkas akan diabsorpsi,ditransmisikan, dan sebagian lagi dihamburkan terdifraksi.Hamburan terdifraksi inilah yang dideteksi oleh XRD. Berkassinar X yang dihamburkan tersebut ada yang salingmenghilangkan karena berbeda fasa dan ada juga yang salingmenguatkan karena fasa yang identik. Ukuran kristallinitas jugadapat diprediksi dari hasil XRD. Berdasarkan metode Schreer,semakin kecil ukuran kristal, maka semakin lebar puncak difraksiyang dihasilkan.

b) Analisis Gugus FungsiAnalisis gugus fungsi dilakukan untuk mengetahui ikatan

yang ada pada kitosan. Hasil yang didapat merupakan grafikdengan sumbu x panjang gelombang dan sumbu y %transmitansi.Melalui grafik tersebut dapat dihitung derajat deasetilasi kitosansesuai pada lampiran. Pengujian dilakukan di Laboratorium

Page 50: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

32 LAPORAN TUGAS AKHIRJurusan Teknik Material dan Metalurgi

Karakterisasi Material Jurusan Teknik Material dan MetalurgiFTI-ITS Surabaya menggunakan instrument Thermo ScienticNicolet IS10 dengan panjang gelombang 400 – 4000 cm-1.Prinsipdasar pengujian FTIR adalah interaksi energy dengan suatumateri. Saat spesimen uji ditembakkan dengan sinar inframerah,atom-atom dalam spesimen uji akan bergetar atau bervibrasisebagai akibat energy yang berasal dari sinar inframerah tidakcukup kuat untuk menyebabkan terjadinya atomisasi ataupuneksitasi electron. Besar energy vibrasi setiap komponen molekulberbeda-beda tergantung pada kekuatan ikatan yang terdapat padamolekul.

3.4.3.2 Pengujian Morfologi Komposit K/HA-ZnUntuk pengamatan morfologi dari permukaan sampel serbuk

K/HA-Zn dilakukan pengamatan menggunakan ScanningElectron Microscope tipe FEI INSPECT S50 di LaboratoriumKarakterisasi Material. Selain dilakukan pengamatan morfologipermukaan, instrumen yang digunakan dilengkapi dengan EnergyDispersive X-Ray Spectroscopy (EDX) sehingga dapatmengetahui pemetaan unsur yang terdapat pada sampel K/HA-Zn.Data hasil SEM/EDX berupa gambar dengan perbesaran sertagrafik yang menunjukkan intensitas unsur tertentu yang terdapatpada spesimen uji. Prinsip dasar SEM adalah memfokuskan sinarelektron (electron beam) di permukaan obyek dan mengambilgambarnya dengan mendeteksi elektron yang muncul daripermukaan obyek. Jika elektron mengenai suatu benda maka akantimbul dua jenis pantulan yaitu pantulan elastis dan non-elastis.Dari pantulan non-elastis didapatkan sinyal elektron sekunder dankarakteristik sinar X. Sedangkan dari pantulan elastis didapatkansinyal backscattered electron (BSE). Pada SEM, gambar dibuatberdsarkan deteksi BSE yang muncul dari permukaan sampelketika permukaan sampel dipindai dengan elektron. Elektron-elektron yang terdeteksi selanjutnya diperkuat sinyalnya,kemudian besar amplitudonya ditampilkan dalam gradasi gelapterang pada monitor CRT (Cathode Ray Tube). Sedangkan

Page 51: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

LAPORAN TUGAS AKHIR 33Jurusan Teknik Material dan Metalurgi

prinsip kerja EDX adalah melalui sinar X karakteristik. Pada saatditembakkan dengan elektron, electron pada kulit terdalam akanterkesitasi dari kulit sehingga meninggalkan vakansi. Elektrondari kulit luar harus melepaskan sebagian energy agar dapatberpindah ke kulit dalam. Energi yang dilepas dipancarkan dalambentuk sinar X. Sinar X inilah yang diserap EDX dan ditampilkandalam bentuk grafik puncak-puncak yang mewakili unsurtertentu.

3.4.3.3 Pengujian Biokompatibilitas Komposit K/HA-Zna) Analisis Aktifitas Antibakteri

Untuk mengetahui tingkat interaksi komposit K/HA-Zndengan bakteri patogen, maka dilakukan pengujian antibakteri diLaboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi FMIPA ITSSurabaya. Pegukuran aktivitas antibakteri secara in vitrodilakukan dengan metode difusi lempeng agar (Disk DiffusionTest) (Boyd, 1995). Bakteri yang digunakan dalam penelitian iniadalah bakteri patogen gram positif Esherichia Coli dan bakteripatogen gram negatif Staphylococcus Aereus. Mula-mula dibuatlarutan baku 0,5 McFarland. Larutan ini digunakan sebagaipembanding kekeruhan biakan bakteri. Pada kekeruhan larutan0,5 McFarland diperkirakan jumlah bakteri yang digunakansebesar 1,5x108 CFU/ml. Larutan ini dibuat dengan caramencampurkan 1% BaCl2 dan 1% H2SO4 dengan perbandingan0,5;0,95. Pada tabung yang lain, bakteri terlebih dahulu di kulturdalam media agar. Biakan bakteri kemudian dimasukkan sedikitdemi sedikit ke dalam tabung berisi larutan 2 ml NaCl 0,85%hingga mencapai kekeruhan yang sama dengan larutanMcFarland. Sampel berbentuk serbuk dilarutkan dalam pelarutbuffer fosfat steril pH 7.2 dengan konsentrasi 800mg/ml. Kertascakram berukuran diameter 0,6 cm dicelupkan ke dalam larutandan diletakkan di atas lempeng Mueller-Hinton Agar (MHA)yang sebelumnya sudah diswap dengan 0,1 ml larutan bakteri dandiratakan menggunakan spatula Drigalski steril. Sampelkemudian diinkubasi pada temperatur ruang selama 24-48 jam di

Page 52: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

34 LAPORAN TUGAS AKHIRJurusan Teknik Material dan Metalurgi

inkubator. Pengamatan dilakukan dengan mengukur zona beningdi sekitar kertas cakram menggunakan penggaris.

b) Analisis Degradasi MaterialUntuk mengetahui laju peluruhan komposit K-HA/Zn maka

dilakukan pengujian Simulated Body Fluid (SBF). Pengujiandilakukan secara in vitro dengan cara merendam spesimenberbentuk silinder berdiameter 10mm dengan panjang 20mmdalam 50 ml larutan kokubo (SBF) yang dikondisikan tetap padatemperature 37 (Na+ 142.0, K+ 5.0, Mg2+ 1.5, Ca2+ 2.5, Cl- 147.8,HCO3

- 4.2, HPO42- 1.0, dan SO4

2- 0.5 mmol/dm3 ) dan pH 7.4dengan cara dititrasi menggunakan 1M HCl secukupnya hinggadidapat pH yang dimaksud (Yoshida, 2004). Kemudian sampelditimbang berat massa sebelum perendaman dan 7 hari setelahperendaman. Setelah 7 hari perendaman, sampel diangkat darilarutan dan dicuci dalam Aquades. Setelah itu dikeringkan dalamoven 65°C. Kinetik degradasi komposit di dalam larutan SBFditentukan dengan mengamati perubahan berat yang terjadiselama masa perendaman mengikuti persamaan (Maachou. 2008)

…………………………………..(3.1)Dimana ma adalah massa yang terukur setelah perendaman SBFdan mb adalah massa sebelum perendaman.

Untuk mendapatkan data yang lebih menunjang, maka larutanSBF pra dan pasca perendaman selanjutnya diamati menggunakanAtomic Absorption Spectroscopy (AAS). Pengamatan inibertujuan untuk melihat tingkat peluruhan Zinc komposit K/HA-Zn. Pengujian SBF dilakukan di Laboratorium Inovasi MaterialJurusan Teknik Material dan Metalurgi FTI ITS Surabaya,sedangkan pengujian AAS bertempat di LaboratoriumLingkungan LPPM ITS Surabaya.

Page 53: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

LAPORAN TUGAS AKHIRJurusan Teknik Material dan Metalurgi

BAB IVANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Berikut ini adalah hasil dan analisis serta pembahasanterhadap data yang didapatkan melalui serangkaian eksperimensebagaimana telah di paparkan pada bab sebelumnya.4.1 Hasil Pengujian FTIR

Seluruh sampel berupa serbuk komposit K/HA-Zn denganvariasi persen berat kitosan diuji FTIR untuk mengetahui gugusfungsi atau ikatan yang terbentuk pada sampel. Grafik pengujianFTIR HA-Zn dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Gambar 4. 1 Grafik hasil pengujian FTIR HA-Zn

Gambar 4.1 menunjukkan hasil FTIR untuk HA-Zn. SpektraIR untuk HA-Zn mencatat adanya vibrasi gugus fosfat (PO4) di1029.08 serta bengkokan gugus fosfat di 566cm-1. Disampingadanya fosfat, ikatan karbonat juga terdeteksi pada sampel di871.84 cm-1. Dalam penelitiannya, Maldovan (2015) menyatakan

Page 54: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

36 LAPORAN TUGAS AKHIRJurusan Teknik Material dan Metalurgi

bahwa ion karbonat dapat menggantikan ion hidroksil padastruktur HA (tipe A), tipe B bila menggantikan ion fosfat, dan bilakeduanya disebut tipe AB. HA dengan kandungan karbonat biasadisebut dengan carbonated HA (CHA). Sejalan dengan penjelasantersebut, tidak ditemukan adanya peak –OH pada sampel. Tidakadanya –OH disebabkan pada temperature tinggi Zn cenderungberinteraksi dengan HA disekitar ikatan –OH atau secaralangsung dengan grup –OH (Moldovan, 2015). Ikatan kuat antaraZn dengan O terdeteksi pada 449.83 cm-1, 457.8 cm-1 dan 566 cm-

1. Tumpang tindih antara ikatan ZnO dengan Fosfat menunjukkanbahwa terjadi interaksi antara Zn dengan fosfat dari HA(Moldovan, 2015).

Gambar 4. 2 grafik hasil pengujian FTIR kitosan

Gambar 4.2 menunjukkan beberapa serapan panjanggelombang spesifik yang menjadi ciri khas penanda kitosan.Penelitian Zhang (2012) menyebutkan bahwa kitin dan kitosanmempunyai 3 serapan karakteristik yakni vibrasi grup –NH2, -CO, dan –COCH3. Spektra FTIR Kitosan menunjukkan adanya

Page 55: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

LAPORAN TUGAS AKHIR 37Jurusan Teknik Material dan Metalurgi

serapan pada bilangan gelombang 3360.42 cm-1, dan 3282.27 cm-1

yang merupakan tumpang tindih antara NH2 stretch dan O-Hstretch. Bilangan gelombang Ikatan C-H terbaca pada bilangangelombang 2879.08 cm-1 dan 2834.89 cm-1. Kemudian, sampeljuga menunjukkan adanya ikatan C=O pada amida di 1641.16 cm-

1. Sedangkan, untuk peak 1590.48 cm-1, 1418.38 cm-1, 1373.90cm-1, 1149.99 cm-1, 1061.14 cm-1, dan 1026.16 cm-1 berurutanmengindikasikan adanya ikatan NH2 (Amide II), C-N stretch,deformasi CH3 simetri, ikatan C-O-C, dan ikatan C-O. Hasil inisesuai dengan penelitian yang dilakukan Puvvada (2012)mengenai kitosan yang dibuat dengan kulit udang untuk aplikasifarmaseutikal yang menyatakan bahwa terdapat kitosan padasampel sesuai dengan peak yang teridentifikasi.

Gambar 4. 3 Perbandingan hasil FTIR HA-Zn, Kitosan, danKomposit K/HA-Zn

Komposit K/HA-Zn dengan variasi persen berat kitosansebesar 10%, 15%, 20% terlihat mempunyai pola spektra serupa

Page 56: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

38 LAPORAN TUGAS AKHIRJurusan Teknik Material dan Metalurgi

pada gambar 4.4. Di masing-masing komposisi komposit K/HA-Zn teridentifikasi serapan gelombang yang menandakan adanyaHA-Zn dan Kitosan. Dari perbandingan masing-masingkomposisi, peak –OH dari kitosan pada kisaran 3400cm-1

mengalami peningkatan intensitas dengan semakin tingginyapersen kitosan yang ada pada sampel. Hal yang sama juga terlihatpada peak amida di kisaran 1600 cm-1. Karbonat terlihat padapeak 871 cm-1 di ketiga komposisi dan mengalami penurunanintensitas pada komposisi 15% kitosan. Penurunan intensitas padakarbonat mengindikasikan adanya sedikit perubahan pada strukturHA (Anjaneyulu, 2016). Peak lain yang menjadi ciri khashidroksiapatit adalah fosfat (1019 cm-1, 638-639 cm-1), dansuperposisi gugus hidroksil dari hidroksiapatit dengan gugusamida I dan amida II dari kitosan kisaran gelombang 1550 – 1700cm-1 tepatnya di 1637 cm-1 (Danilchenko, 2009). Hasil inimengindikasikan bahwa sintesis komposit K/HA-Zn melaluimetode solgel berhasil dilakukan tanpa adanya perubahankimiawi.

4.2 Hasil Pengujian XRD

Gambar 4. 4 Grafik hasil pengujian XRD HA doping15%mol Zinc (Agus. 2016).

Page 57: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

LAPORAN TUGAS AKHIR 39Jurusan Teknik Material dan Metalurgi

Untuk mendukung hasil pengujian FTIR, maka dilakukanpengujian XRD untuk melihat senyawa yang terbentuk padasampel komposit dan kontrol. Hasil pengujian XRD untuk HA-Zndapat dilihat pada gambar . Dari hasil XRD terdapat peak 2θ pada34 dengan intensitas tinggi yang merupakan peak heksagonalhidroksilapatit (Ca5 (PO4)3 OH) sesuai dengan ICDD 01-086-0740. Pada sampel HA-Zn juga ditemukan adanya senyawa β-kalsium pospat di 2θ sama dengan 31° sesuai dengan ICDD . Saatdipanaskan mendekati melebihi temperatur kritis, terjadidekomposisi HA. Dekomposisi tersebut memicu terjadinya reaksipembentukan senyawa lainnya salah satunya adalah β-kalsiumpospat (Das. 2013). Karena terdapat dua fasa keluarga kalsiumfosfat yang berbeda, HA dan β-Kalsium pospat, kombinasi inidinamakan BCP (Biphasic Calcium Phospate) (Gunawan. 2014).

Selain itu, pada HA-Zn ditemukan hasil sampingan lainberupa parascholzite (CaZn2(PO4)2.2H2O) (ICDD 01-073-8416). Hasil ini sejalan dengan penelitian Kaygili (2012) danGunawan (2014) menunjukkan pembentukan parascholzite yangada pada HA-Zn dengan 15% mol Zn. HA-Zn yang disintesismemiliki tingkat kristalinitas yang tinggi dibuktikan dengan peakyang terlihat tajam dan jelas. Secara teori, Parascholzite terbentukkarena perubahan susunan Kristal HA. Zn dalam kompositdiasumsikan menggantikan vakansi Ca (Friedrichs. 2015). Secarakimia, reaksi yang terjadi adalah

(10-X) Ca(NO3)2 + X Zn(NO3)2 + 6(NH4)2HPO4 + 8NH4OH 20NH4NO3 + Ca(10-X)ZnX(PO4)6(OH)2 + 6H2O

Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Agus(2016) yang menemukan adanya parascholzite dan β-kalsiumpospat pada HA-Zn yang disintesis melalui metode solgel.Pengaruh penambahan kitosan pada HA-Zn menurut hasilpengujian XRD dapat dilihat pada gambar 4.5 .

Page 58: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

40 LAPORAN TUGAS AKHIRJurusan Teknik Material dan Metalurgi

Gambar 4. 5 Perbandingan grafik hasil uji XRD untukkelima sampel uji (Agus. 2016)

Pada gambar tersebut, terlihat bahwa masih terdapat puncak HA-Zn meskipun terjadi penurunan intensitas. Seiring denganpenambahan kitosan, terjadi penurunan intensitas dan pergeseranpuncak HA-Zn mengindikasikan terjadinya ikatan antara HA-Zndan Kitosan saat dikompositkan (Istifarah. 2012). Di lain pihak,tidak teridentifikasinya peak baru menandakan tidak terjadi ikatankimia antara kitosan dengan HA-Zn. Ikatan yang terjadimerupakan ikatan fisik, karena itu peak karakteristik kitosan danHA-Zn muncul secara individu pada hasil XRD.

Hasil XRD komposit pada komposisi 10%K/HA-Zn90ditemukan adanya peak di sekitar 2θ sama dengan 40°. Dari hasilidentifikasi, peak tersebut bukan merupakan peak HA ataupunkitosan. Kemungkinan besar peak merupakan pengotor yangbelum teridentifikasi.

Page 59: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

LAPORAN TUGAS AKHIR 41Jurusan Teknik Material dan Metalurgi

4.3 Hasil Pengujian SEM-EDAXMelalui hasil pengujian XRD dan FTIR dapat dikatakan

bahwa sintesis komposit K/HA-Zn berhasil. Ditunjukkan denganadanya peak-peak karakteristik yang mengindikasikan adanyakitosan, HA-Zn, dan interaksi antar keduanya. Hasil ini kemudiandikuatkan dengan pengamatan morfologi permukaanmenggunakan SEM-EDAX. Hasil pengujian SEM HA-Zn dapatdilihat pada gambar 4.6.

Gambar 4. 6 Hasil pengujian SEM HA-Zn denganperbesaran 3000 x

Page 60: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

42 LAPORAN TUGAS AKHIRJurusan Teknik Material dan Metalurgi

Dari gambar 4.6, dapat dilihat HA terdoping Zn yangberhasil disintesis tersusun atas butiran-butiran berukuran kecilyang menggumpal. Selain itu, dapat dilihat kerapatan antargumpalan butiran tidak terlalu tinggi. Hal ini menandakan adanyaporositas pada HA-Zn. Studi terkait morfologi HA-Zn yangdilakukan oleh Ren (2009) dan Radovanovic (2012) mengatakanhal yang sejalan dengan penelitian ini bahwa morfologipermukaan HA-Zn terdiri atas butiran yang menggumpal.Porositas pada bone substitute sangat penting dikarenakanfungsinya sebagai tempat pelekatan sel, sirkulasi darah, danvaskularisasi (Shavandi. 2015). Sementara itu, dari hasil EDAXdidapatkan perbandingan Ca/P untuk HA-Zn sebesar 1.81. Darihasil EDAX juga dideteksi adanya Zinc sebanyak 2,6% sehinggadapat dikatakan HA sudah terdoping dengan Zinc. Unsur yangberhasil dideteksi EDAX dalam satuan persen berat dapat dilihatpada tabel 4.1

Tabel 4.1 Konsentrasi Elemen Unsur HA-Zn Hasil Uji EDX

Elemen Unsur % wt

Ca 21,2

P 11,7

O 64,5

Zn 2,6

Penambahan kitosan mempunyai pengaruh padamorfologi komposit K/HA-Zn. Gambar 4.7 dibawahmenunjukkan perbedaan yang terjadi pada saat penambahankitosan. Setelah adanya penambahan kitosan terlihat adanyajaring yang saling berhubungan dan diantara jaring tersebutterdapat butiran-butiran HA-Zn. Bila komposisi kitosan sedikit,kitosan tidak mampu menyelubungi partikel HA, sehingga yangterjadi adalah kitosan hanya sebagai perekat butiran-butiran HA

Page 61: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

LAPORAN TUGAS AKHIR 43Jurusan Teknik Material dan Metalurgi

(Zhang li. 2005). Karena adanya perekat ini, butiran HA-Zn yangsemula berukuran kecil cenderung berkumpul menjadibongkahan. Selain itu, porositas yang terlihat pada HA-Zn lebihpadat seiring dengan penambahan kitosan. Hasil ini juga terlihatpada penelitian Agus (2016) yang mensintesis komposit K/HA-Zn melalui pencampuran kimia.

Gambar 4. 7 Hasil pengujian SEM (A). HA-Zn serbuk, (B).10%K/HA-Zn, (C). 15%K/HA-Zn dan (D). 20%K/HA-Zn

Dengan Perbesaran 3000 kali (Agus. 2016).

Page 62: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

44 LAPORAN TUGAS AKHIRJurusan Teknik Material dan Metalurgi

4.4 Hasil Pengujian Biokompatibilitas4.4.1. Hasil Pengujian Antibakteri

Pengamatan kemampuan antibakteri terhadap EsherichiaColi dan Staphylococcus Aureus dilakukan pada komposit 10%K,15%K, 20%K, dan HA-Zn sebagai kontrol 24 jam dan 48 jamsetelah masa inkubasi. Hasil pengamatan yang di dapatkanterlihat pada gambar 4.8.

Gambar 4.8 Hasil pengujian aktifitas antibakteri terhadap E.Colidan S. Aureus

Esserechia Coli (E.Coli) adalah salah dua bakteripathogen Gram negatif yang sering dijumpai pada kasus infeksiimplant ortopedik (IIO) setelah Pseudomonas Aeruginosa. E.Colimengandung faktor virulensi (FV) khusus seperti adhesins,protease, racun, protein-kebal-serum, dan lain-lain. FaktorVirulensi ini membantu organisme untuk membentuk koloni,

Page 63: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

LAPORAN TUGAS AKHIR 45Jurusan Teknik Material dan Metalurgi

menyerang jaringan inang, menganggu mekanisme kekebalaninang, mengambil nutrisi esensial, dan menyebabkan reaksiinflamasi. Selain itu, E.Coli juga diketahui dapat membentuklapisan biofilm yang mendukung dalam proses pelekatanorganisme pada permukaan implan (Crémet, dkk. 2012).Sedangkan Staphylococcus Aureus (S.Aureus) merupakan bakteripathogen gram positif. S.Aureus dikenal sebagai pembawa infeksipasca penanaman prostetik di dunia orthopedik seperti septicarthritis dan osteomyelitis, yang melibatkan perusakan otot dantulang. Selain itu, bakteri jenis ini juga diketahui kebal terhadapbeberapa jenis antibiotik salah satunya adalah grup β-laktamyakni oxacillin, penicillin, dan amoxicillin (Byrne. 2011; Ribeiro.2012). Bakteri gram positif dan gram negatif mempunyai struktursel yang berbeda. Oleh karena itu, penting untuk mengetahuiaktivitas antibakteri dan mekanisme penghambatan yang terjadipada gram positif dan gram negatif.

Pengamatan yang dilakukan terhadap E.Coli selama 24jam pertama menunjukkan bahwa penambahan kitosan pada HA-Zn mempengaruhi aktifitas antibakteri komposit K/HA-Zn.Namun, seiring dengan penambahan kitosan, zona hambatsemakin mengecil. HA-Zn tercatat mempunyai zona hambatsebesar 0,25 mm sedangkan untuk komposisi 10%K, 15%K, dan20%K berturut-turut 3 mm, 1,16 mm dan 0,5 mm. Sementara,untuk S. Aureus dapat diamati bahwa penambahan kitosan padaHA-Zn menurunkan kemampuan antibakteri HA-Zn sendiri.Terbukti dengan komposisi 100% HA-Zn zona hambat yangterukur adalah 6,65 mm. Sementara pada komposit 10%K, 15%K,dan 20%K 0,5; 0,25; dan 0,4 mm.

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa zona hambat HA-Zn lebih besar ditemukan terhadap S.Aureus dibandingkan E.Coli.Hal ini sesuai dengan penelitian mengenai sifat antibakteri HA-Zn yang dilakukan oleh Radovanovic (2012) didukung olehKolmas (2014) yang menunjukkan bahwa S.Aureus lebih rentanterhadap HA-Zn dibandingkan dengan E.Coli ditunjang denganadanya persentase reduksi koloni bakteri yang lebih besar pada

Page 64: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

46 LAPORAN TUGAS AKHIRJurusan Teknik Material dan Metalurgi

S.Aureus. Perbedaan ini terjadi karena bakteri gram positifmempunyai struktur membrane sel yang terdiri atas peptidoglikandan asam Teihoic (TA) yang lebih mudah untuk ditembus olehZinc menyebabkan kerusakan pada DNA dan RNA sertamenghambat reproduksi bakteri yang dapat berujung kematian(Zhou. 2007; Kolmas. 2014).

Penambahan kitosan memberikan pengaruh yang cukupsignifikan terhadap aktivitas penghambatan E.Coli namun tidakdemikian dengan S.Aureus (Prabu dan Natarjan. 2012). Seiringdengan penambahan kitosan, aktifitas penghambatan antibakterikomposit mulai menurun. Kitosan selain dikenal mempunyai sifatantibakteri yang baik juga dikenal mempunyai kecenderunganuntuk mengikat logam berat salah satunya adalah Zn.Kemampuan mengikat ini disebut chelation. Beberapa penelitianmembuktikan bahwa dengan adanya Zn, sisi aktif kitosan yaknigrup amida pada C2 yang dihasilkan dari protonisasi cenderungberikatan dengan Zn. Adanya ikatan ini mempermudah interaksidengan komponen anionik pada permukaan sel seperti LPS danprotein. Interaksi yang terjadi mengakibatkan perubahan strukturpada membran terluar menyebabkan terlepasnya sejumlah proteindari sel (Wang. 2004). Dengan kata lain, adanya divalen kationmeningkatkan sifat antibakteri. Pada penelitian ini dengansemakin bertambahnya persen berat kitosan, persen Zn padakomposit semakin berkurang. Sehingga kemungkinan ikatan yangterjadi antara sisi aktif kitosan dengan Zn semakin kecil yangberujung pada penurunan aktifitas antibakteri komposit.

Pada pengamatan 48 jam berikutnya, aktivitas antibakteriS. Aureus dan E.Coli baik untuk komposit seluruh komposisimaupun kontrol mengalami penurunan. Hasil tersebutmenegaskan bahwa kitosan pada komposit K/HA-Zn mempunyaiefek bacteriostatic yang bersifat menghambat untuk rentangwaktu tertentu dalam hal ini 24 jam pertama pasca inkubasi. Halini dapat disebabkan oleh munculnya subpopulasi bakteri resistensebagai akibat dari adaptasi fisiologis sel terhadap paparankitosan (Rafaat. 2008).

Page 65: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

LAPORAN TUGAS AKHIR 47Jurusan Teknik Material dan Metalurgi

4.4.2 Hasil Pengujian Simulated Body Fluid (SBF)Lingkungan tubuh manusia diketahui dapat mempunyai

efek merusak bagi biomaterial, karenanya setiap biomaterialharus diuji untuk melihat pengaruh lingkungan tubuh terhadapsifat biomaterial. Adanya ion dan kondisi tertentu lainnya dalamtubuh mengakibatkan biomaterial dapat kehilangan stabilitasnya,terkorosi, atau bahkan terdegradasi. Degradasi material dalamcairan tubuh bisa merupakan hal yang tidak diinginkanbergantung dari aplikasinya (Czikó. 2013). Salah satu caramenguji biomaterial dalam cairan tubuh adalah denganmenggunakan larutan SBF. Larutan SBF yang pertama kalidikembangkan oleh Kokubo (1990) mempunyai konsenstrasi ionyang hampir setara dengan plasma darah manusia dan pH 7.4yang mendekati keasaman tubuh. Selain itu, penelitian Kokubomembuktikan bahwa perendaman keramik bioaktif dalam SBFmenyebabkan munculnya lapisan apatit pada permukaan keramik.Pembentukan lapisan apatit mengindikasikan bahwa materialsintetik dapat berinteraksi dengan tulang induk (Geçer. 2008).Dengan kata lain, pengujian SBF merupakan salah satu carapengujian in vitro yang terjangkau dan mudah untukmensimulasikan dan mengamati biokompatibilitas biomaterialdalam tubuh.

Perendaman sampel dilakukan selama 7 hari. Dalamrentang waktu tersebut, pada hari ke 0,3,5, dan hari terakhirsampel dikeluarkan dari larutan SBF untuk ditimbang massa yanghilang selama perendaman. Dari hasil tersebut didapat data sepertipada gambar 4.9.

Page 66: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

48 LAPORAN TUGAS AKHIRJurusan Teknik Material dan Metalurgi

Gambar 4.9 Hasil perendaman dalam larutan SBF selama 7hari

Dari hasil perhitungan, didapatkan bahwa HA-Zn yangsudah dikompositkan dengan kitosan mempunyai kelarutan lebihtinggi dari HA-Zn murni. Hal ini disebabkan karena kitosandalam komposit berinteraksi dengan larutan dan luruh terlebihdahulu. Penelitian Zhang li (2005) mengatakan bahwa bila dalamsampel fasa kitosan kurang dari fasa organik, kitosan tidakmampu menyelubungi partikel HA. Sehingga yang terjadi adalahkitosan berfungsi sebagai perekat yang menyatukan partikel-partikel HA. Selain itu, adanya porositas membuat larutan SBFlebih mudah masuk di antara porositas dan membuat kitosan yangmerupakan polimer lebih mudah terdegradasi. Hal ini diperkuatdengan hasil FTIR sampel setelah 7 hari perendaman dimanapeak OH pada serapan gelombang 3000-3400 cm-1 dan peakamida pada kisaran 1600-1650 cm-1 pada gambar 4.10 mengalamipenurunan intensitas. Hal serupa juga terjadi pada penelitian yang

Page 67: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

LAPORAN TUGAS AKHIR 49Jurusan Teknik Material dan Metalurgi

dilakukan Maachou (2008) mengenai membrane kompositkitosan/hidroksiapatit yang disintesis menggunakan metodeFreeze-Gelation.

Gambar 4.10 Hasil pengujian FTIR setelah perendamandalam larutan SBF 7 hari

Selain dapat dilihat dari hasil FTIR, hasil SEM morfologipermukaan mengindikasikan hal yang sama. Pada gambar 4.11 ,ditandai dengan lingkaran merah, kitosan sudah tidak lagi terlihat.Sebelum perendaman terdapat struktur seperti perekat yangmenyatukan butiran-butiran HA-Zn. Namun, setelah perendamanperekat tersebut hilang menyisakan porositas antara butiran HA-Zn satu dengan lainnya, sehingga struktur yang mirip sepertiperekat ini dapat diasumsikan sebagai kitosan.

Page 68: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

LAPORAN TUGAS AKHIRJurusan Teknik Material dan Metalurgi

Gambar 4.11 Morfologi permukaan komposit Pra (kiri) dan Pasca (Kanan) Perendaman Dalam Larutan SBF; (A) 10%K/HA-Zn90; (B) 15%K/HA-Zn85; (C) 20%K/HA-Zn

A B C

Sebelum SBF

Setelah Perendaman SBF

D E F

Page 69: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

LAPORAN TUGAS AKHIRJurusan Teknik Material dan Metalurgi

Meskipun kitosan diduga lebih dahulu terdegradasi,tidak menutup kemungkinan kalsium dan zinc pada kompositselanjutnya terdegradasi setelah kitosan yang berfungsisebagai perekat luruh dalam SBF. Tubuh manusiamengandung 2-3 gram zinc, dan hampir 90% ditemukandalam otot dan tulang. Dari hasil pengujian AAS, Zinc yangterlarut dalam larutan SBF mengalami peningkatan seiringdengan penambahan kitosan, namun peluruhan yangdihasilkan masih dalam ambang batas aman Zinc dalamdarah.Hasil tersebut dapat dilihat pada gambar 4.12 dibawahini.

Gambar 4.12 Hasil pengujian Zinc terlarut hari ke-7perendaman

Konsentrasi zinc pada manusia normal dalam sel darahmerah berada pada kisaran 3.6 – 25.4 ppm, sedangkan padaplasma darah berkisar 0.49-7.70 ppm (Herring. 1996). Perludiingat bahwa kisaran kadar konsentrasi Zinc pada darah berbeda

Page 70: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

52 LAPORAN TUGAS AKHIRJurusan Teknik Material dan Metalurgi

untuk setiap populasi (Mumtaz. 1998). Perbedaan ini dikarenakanfaktor geografis, lingkungan, dan pola makan yang berbeda.Selain itu, karena zinc merupakan salah satu elemen logampenting dalam tubuh yang berperan dalam penyembuhan luka,fungsi imunitas, fungsi enzimatis, dan persepsi terhadap bau danrasa, sehingga kadar zinc dalam darah akan berkurang. Disisi lain,tubuh tidak menyimpan zinc sehingga diperlukan asupan zincsecara regular (Kaur. 2014). Kasus toksisitas akut akibat zincumumnya terjadi karena paparan zinc yang berlebihan terutamamelalui pola makan menyebabkan gangguan gastrointestinal yangditandai dengan keluhan nyeri perut, mual, diare, dan muntah-muntah (WHO Publication. 2011). Walaupun masih dalamambang batas aman, masih perlu dilakukan penelitian lanjutanmengenai laju pelepasan Zinc pada komposit K/HA-Zn apakahpada waktu pengamatan lebih lama pelepasan zinc yang terjadilebih signifikan.

Material pengganti tulang yang baik haruslah mempunyaikemampuan bioaktifitas untuk memicu pertumbuhan sel tulang.Kemampuan bioaktifitas dapat dilihat melalui terbentuknyalapisan apatit pada permukaan sampel. Hasil perendaman dalamSBF selama 7 hari mengindikasikan terjadinya peningkatan massapada hari ke 5 hingga 7. Peningkatan ini dapat terjadi karenaadanya inti apatit yang mulai tumbuh pada permukaan sampel.Terbentuknya lapisan apatit berhubungan dengan adanyapenurunan konsentrasi ion Ca dan P pada larutan SBF. Grafikpengaruh penambahan komposisi kitosan dengan penurunankonsentrasi ion Ca disajikan pada gambar 4.13.

Page 71: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

LAPORAN TUGAS AKHIR 53Jurusan Teknik Material dan Metalurgi

Gambar 4.13 Grafik pengurangan konsentrasi ion Ca dalamfungsi persen berat kitosan

Dari grafik tersebut, dapat diamati bahwa pengurangankonsentrasi ion Ca terbesar terjadi pada HA-Zn, yakni sebesar98,16% dari 15,29 ppm turun menjadi 0,28 ppm. 10%K/HA-Znmenempati posisi ke-dua yakni dari 15,29 ppm menjadi 8,55 ppmatau terjadi penurunan sebesar 44,08%. Untuk komposisi15%K/HA-Zn95 penurunan terjadi dari 15,29 ppm menjadi 12,83ppm mengindikasikan penurunan konsentrasi Kalsium padalarutan sebanyak 16.09%. Namun, pada komposisi 20%K/HA-Zn80, pengurangan kalsium kembali meningkat menjadi 64.29%atau dari 15,29 ppm menjadi 5,46 ppm. Dari hasil dapat diamatitren yang terjadi adalah dengan meningkatnya kitosan,pengurangan ion Ca yang terjadi semakin berkurang. Hal inidapat disebabkan karena adanya HA-Zn pada sampel 10%K/HA-

Page 72: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

54 LAPORAN TUGAS AKHIRJurusan Teknik Material dan Metalurgi

Zn lebih banyak dari sampel lainnya, sehingga kecenderunganHA-Zn untuk menarik ion kalsium lebih besar. Ion kalsiumdigunakan dalam pembentukan lapisan apatit, mengakibatkansemakin banyak berkurang konsentrasi Ca pada larutankemungkinan ditemukan lapisan apatit lebih banyak padapermukaan (Maachou. 2008).

Di sisi lain, pembentukan apatit juga dapat dianalisamelalui hasil FTIR yang menunjukkan bahwa setelah 7 hariperendaman, peak karakteristik untuk kitosan yakni peak amidamengalami penurunan kemungkinan disebabkan adanya interaksipembentukan apatit (Maachou. 2008). Morfologi permukaansampel dapat dilihat pada gambar 4.14 di bawah ini.

A

ApatitHA-Zn

B

Apatit

Page 73: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

LAPORAN TUGAS AKHIR 55Jurusan Teknik Material dan Metalurgi

Gambar 4. 14 Hasil pengujian morfologi SEM setelahperendaman dalam larutan SBF 7 hari: (a) sampel 10%K/HA-Zn90 perbesaran 400x dan 3000x;(b) sampel 15%K/HA-Zn85

perbesaran 1000x dan 3000x;(c) sampel 20%K/HA-Zn80perbesaran 1000x dan 3000x

Dari hasil SEM permukaan sampel 10% kitosan, terlihat adanyabutiran butiran putih yang sudah mulai menutupi bongkahan HA-Zn. Butiran putih halus inilah yang disebut apatit. Pada ketigasampel komposit ditemukan apatit meskipun dalam intensitasyang berbeda. Kehadiran apatit menandakan kemampuanbioaktifitas yang baik. Selain itu, pada sampel tidak terlihatkitosan yang berfungsi sebagai perekat antara gumpalan HA-Zn.Tidak terlihatnya kitosan didukung oleh penelitian zhang li(2015) yang mengatakan perendaman dalam SBF mengakibatkankitosan terdegradasi terlebih dahulu.

C

Apatit

Page 74: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

56 LAPORAN TUGAS AKHIRJurusan Teknik Material dan Metalurgi

(halaman ini sengaja dikosongkan)

Page 75: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

LAPORAN TUGAS AKHIR 63Jurusan Teknik Material dan Metalurgi

LAMPIRAN

Gambar 1. Hasil FTIR HA-Zn

Gambar 2. Hasil FTIR Komposit 10%K/HA-Zn90

Page 76: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

64 LAPORAN TUGAS AKHIRJurusan Teknik Material dan Metalurgi

Gambar 3. Hasil FTIR Komposit 15%K/HA-Zn85

Gambar 4. Hasil FTIR Komposit 20%K/HA-Zn80

Page 77: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

LAPORAN TUGAS AKHIR 65Jurusan Teknik Material dan Metalurgi

Gambar 5. Hasil FTIR Setelah Perendaman SBF HA-Zn

Gambar 6. Hasil FTIR setelah Perendaman SBF Komposit10%K/HA-Zn

Page 78: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

66 LAPORAN TUGAS AKHIRJurusan Teknik Material dan Metalurgi

Gambar 7. Hasil FTIR setelah perendaman SBF Komposit15%K/HA-Zn

Gambar 8. Hasil FTIR Setelah Perendaman Komposit 20%K/HA-Zn

Page 79: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

LAPORAN TUGAS AKHIR 67Jurusan Teknik Material dan Metalurgi

(Copper (Cu))

10 20 30 40 50 60 70

Counts

0

100

200

300

Dieski

Gambar 8. Hasil XRD HA-Zn

Tabel 1. Peak List Hasil XRD HA-Zn

Page 80: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

68 LAPORAN TUGAS AKHIRJurusan Teknik Material dan Metalurgi

(Copper (Cu))

10 20 30 40 50 60 70

Counts

0

100

200

300 Dieski3

Gambar 9. Hasil XRD Komposit 10%K/HA-Zn90

Tabel 2. Peak List Komposit 10%K/HA-Zn90

Page 81: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

LAPORAN TUGAS AKHIR 69Jurusan Teknik Material dan Metalurgi

(Copper (Cu))

10 20 30 40 50 60 70

Counts

0

100

200

Dieski4

Gambar 10. Hasil Pengujian XRD 15%K/HA-Zn85

Tabel 3. Peak List Komposit 15%K/HA-Zn 85

Page 82: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

70 LAPORAN TUGAS AKHIRJurusan Teknik Material dan Metalurgi

(Copper (Cu))

10 20 30 40 50 60 70

Counts

0

100

200

Dieski2

Gambar 11. Hasil XRD Komposit 20%K/HA-Zn80

Tabel 4. Peak list Komposit 20%K/HA-Zn80

Page 83: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

LAPORAN TUGAS AKHIR 71Jurusan Teknik Material dan Metalurgi

Tabel 5. Hasil Pengujian SBF hari ke 3,5, dan 7

KomposisiHari Perendaman Ke

Berat (gram)0 3 5 7

HA85-Zn15 1.1484 1.01 1.06 1.1210%K/HA-Zn90 2.4387 1.4636 1.67 1.7115%K/HA-Zn85 2.3902 1.4287 1.45 1.7120%K/HA-Zn80 2.2462 1.5654 1.59 2.15

Tabel 6. Hasil Pengujian Antibakteri

Komposisi

Diameter Zona Hambat (mm)S.Aureus24 Jam

S. Aureus48 Jam

E.Coli 24Jam

E.Coli 48Jam

I II I II I II I II

HA85-Zn15

1.5 1.1 1.2 0.95 0.65 0 0 01.4 1 1.4 0.9 0.65 0 0 01.4 1.2 1.1 0.95 0.65 0 0 0

10%K/HA-Zn90

0.61 0.65 0.61 0 0.7 1.1 0.8 0.70.65 0.65 0.61 0 0.7 0.9 0.65 0.650.63 0.7 0.61 0 0.7 1.1 0.8 0.7

15%K/HA-Zn85

0.61 0.62 0.61 0.61 0.7 0.8 0 0.750.65 0.6 0.61 0.61 0.7 0.7 0 0.70.65 0.61 0.61 0.61 0.7 0.7 0 0.75

20%K/HA-Zn80

0.61 0.61 0 0 0.7 0.65 0 00.61 0.6 0 0 0.65 0.65 0 00.61 0.61 0 0 0.65 0.65 0 0

Page 84: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

72 LAPORAN TUGAS AKHIRJurusan Teknik Material dan Metalurgi

Page 85: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

LAPORAN TUGAS AKHIR 57Jurusan Teknik Material dan Metalurgi

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KesimpulanBerdasarkan hasil pengujian dan analisis data yang telah

dilakukan dari studi pengaruh kitosan terhadap sifatbiokompatibilitas komposit K/HA-Zn, maka dapat ditarikkesimpulan sebagai berikut:1. Pengaruh penambahan kitosan terhadap sifat

biokompatibilitas komposit K/HA-Zn Aktivitas antibakteri lebih besar ditemukan terhadap

E.Coli daripada S.Aureus pada komposisi 10%K/HA-Zn90 dengan zona hambat 3 mm.

Pada hari ketujuh pengamatan, ditemukan adanya apatitpada permukaan komposit yang ditandai denganmunculnya lapisan berwarna putih pada komposit.

2. Komposisi optimal yang didapatkan adalah 10%K/HA-Zn90ditinjau dari aktivitas antibakteri dan lapisan apatit yangterbentuk pada permukaan komposit.

5.2 SaranUntuk penelitian selanjutnya, berikut beberapa saran yang

dapat diperhatikan :1. Pada saat melaksanakan pengujian SBF, larutan

yang digunakan untuk merendam sampel harus lebihbesar dari 60 ml per sampel dikarenakan penyerapanair oleh sampel cukup banyak dan cepat sehinggamengantisipasi jumlah larutan yang terlalu sedikituntuk diuji menggunakan AAS.

2. Pengujian AAS sebaiknya dilakukan per hari agarpelepasan zinc dan pengurangan kalsium padalarutan lebih terlihat

3. Perlu di lakukan penelitian lebih lanjut mengenaikonsentrasi minimum penghambatan bakteri (MIC)dan MBC supaya dapat lebih menegaskan sifatbakteriostatis kitosan

Page 86: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

58 LAPORAN TUGAS AKHIRJurusan Teknik Material dan Metalurgi

(halaman ini sengaja dikosongkan)

Page 87: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

LAPORAN TUGAS AKHIR 59Jurusan Teknik Material dan Metalurgi

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Sry, I.M.Swantara, dan I.N.Suartha. 2015. "IsolasiKitin, Karakterisasi, dan Sintesis Kitosan Dari KulitUdang." Jurnal Kimia 9 (2): 271-278.

Bhattacharjee, Promitha, H.Begam, A.Chanda, dan S.K.Nandi.2014. "Animal trial on zinc doped hydroxyapatite: A casestudy." Journal of Asian Ceramic Society (2): 44-51.

Byrne, F.M, dan M.H. Wilcox. 2011. "MRSA preventionstrategies and current guidelines." Injury, Int. J. CareInjured S3-S6.

Cremet.Lisa, S.Corvec, P.Bemer, L.Bret, C.Lebrun, B.Lesimple,A-F.Miegeville, A.Reynaud, D.Lepelletier, dan N.Caroff.2012. "Orthopaedic-implant infections by Escherichiacoli:Molecular and phenotypic analysis of the causativeAnalysis." Journal of Infections 64: 169-175.

Czikó, Melinda., E-S Bogya, R.Barabás, L.Bizo, dan R.Stefan.2013. "In vitro biological activity comparison of somehydroxyapatite-based composite materials usingsimulated body flid." Central European Journal ofChemistry 11 (10): 1583-1598.

Danilchenko, S N; O. V.Kalinkevich, M.V.Pogorelov,A.N.Kalinkevich, A.M. Skylar, T.G. Kalinichenko, V.Y.Ilyashenko, V.V.Starikov, V.I. Bumeyster, V.Z. Sikora,L.F. Sukhodub, A.G. Mamalis, S.N. Lavrynenko, dan J.J.Ramsden. 2009. "Chitosan–hydroxyapatite compositebiomaterials made by a one step co-precipitation."Journal of Biological Physics and Chemistry 9 (3): 119-126.

Deepa , C., A.N.Begum, dan S.Aravindan. 2013. "Preparationsand Antimicrobial Obeservations of Zinc DopedNanohydroxyapatite." Nanosystems: Physics,Chemistry, Mathematics 4 (3): 370-377.

Page 88: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

60 LAPORAN TUGAS AKHIRJurusan Teknik Material dan Metalurgi

Gecer.A, N.Yıldız, D.Kavak, dan A.C.alımlı. 2009. "Comparisonof Chitosan Apatite Composites Synthesized by DifferentMethods." Polymer Composite 288-295.

Gunawan, Sopyan, Suryanto, dan A naqshbandi. 2014. "Zinc-doped biphasic Calcium Phospate NanopowdersSynthesized Via Sol-Gel Method." Indian Journal OfChemistry 53A: 152-158.

Islam,M.M., S.M.Masum, M.M.Rahman, Molla, M.A.Islam; A.A.Shaikh, dan S.K.Roy. 2011. "Preparation of Chitosanfrom Shrimp Shell and Investigation of Its Properties."International Journal of Basic & Applied Sciences 11(1): 77-80.

Istifarah. 2012. Sintesis dan Karakterisasi KompositHidroksiapatit dariTulang Sotong (Sepia sp.)-Kitosanuntuk Kandidat Aplikasi Bone Filler.Skripsi. Fsaintek Unair; Surabaya

Kalita, Samar J., dan H.A. Bhatt. 2007. "Nanocrystallinehydroxyapatite doped with magnesium and zinc:Synthesis and characterization." Materials Science andEngineering C 27: 837 – 848.

Kaur, K., R.Gupta, S.A.Saraf, dan S.K.Saraf. 2014. "Zinc: TheMetal of Life." Comprehensive Reviews in FoodScience and Food Safety 13: 358-376.

Kolmas, Joanna., E.Groszyk, dan D.K-Różycka. 2014."Substituted Hydroxyapatites with AntibacterialProperties." BioMed Research International 1-15.

Li, Zhang., Li Yubao, Yang Aiping, Peng Xuelin, Wang Xuejiangdan Zhang Xiang,. 2005. "Preparation and in vitroinvestigation of chitosan/nano-hydroxyapatite compositeused as bone substitute materials." Journal of MaterialsScience: Materials in Medicine 16: 213-219.

Maachou, H., K.E. Bal, Y. Balb, Chagnes, G. Cote, dan D.Alliouche. 2008. "Characterization and In VitroBioactivity of Chitosan/Hydroxyapatite Composite

Page 89: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

LAPORAN TUGAS AKHIR 61Jurusan Teknik Material dan Metalurgi

Membrane Prepared by Freeze-Gelation Method."Trends Biomater. Artif. Organs 22 (1): 16-27.

Moldovan, M, D. Prodan, V.Popescu, C.Prejmerean, C.Saroși,M.Saplonţai, S.Țălu, dan E.Vasile. 2015. "Structural andmorphological properties of HA-ZnO powders preparedfor biomaterials." Open Chemistry 13: 725-733

Mumtaz, Majid, A.Siddique, N.Mukhtar, dan T.Mehboob. 1999."Status of Trace Elements Level in Blood Samples ofDifferent Age Population of Karachi (Pakistan)." Journalof Medical Science 29: 697-699.

Nguyen Ngoc Hung. 2012. Basic Knowledge of Bone Grafting,Bone Grafting, Dr Alessandro Zorzi (Ed.), ISBN: 978-953-51-0324-0, InTech, DOI: 10.5772/30442. Availablefrom: http://www.intechopen.com/books/bone-grafting/basic-knowledge-of-bone-grafting

Prabu, K., dan E. Natarajan. 2012. "In Vitro Antimicrobial andAntioxidant Activity of Chitosan Isolated fromPodophthalmus Vigil." Journal of AppliedPharmaceutical Science 2 (9): 75-82.

Purnomo, Agus. S.T.Wicaksono, dan H.Ardhyananta. 2016.Pengaruh Penambahan Kitosan Terhadap Sifat MekanikKomposit Kitosan - Hidroksiapatit Terdoping SengSebagai Kandidat Material Pengganti Tulang. Skripsi,Surabaya: ITS .

Puvvada, Y.S., S.Vankayalapati, dan S.Sukhavasi3. 2012."Extraction of chitin from chitosan from exoskeleton ofshrimp for application in the pharmaceutical industry."International Current Pharmaceutical Journal 1 (9):258-263.

Raafat, Dina. 2008. Chitosan as an antimicrobial compound:Modes of action and resistance mechanisms. Dr.rer.natDissertation, Bonn: Universität Bonn.

Radovanovic.S, D.Veljovic, B.Jokic, S.Dimitrijevic,G.Bogdanovic, V.Kojic, R.petrovic, dan D.Janackovic.

Page 90: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

62 LAPORAN TUGAS AKHIRJurusan Teknik Material dan Metalurgi

2012. "Biocompatibility and antimicrobial activity ofzinc(II)-doped hydroxyapatite, synthesized by ahydrothermal method." Journal of the serbian chemicalsociety 1787-1798.

Ren, Fuzeng., R.Xin, X.Ge, dan Y.Leng. 2009. "Characterizationand structural analysis of zinc-substitutedhydroxyapatites." Acta Biomaterialia 5: 3141–3149.

Page 91: PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN TERHADAP SIFAT ... · Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih

LAPORAN TUGAS AKHIR 73Jurusan Teknik Material dan Metalurgi

BIODATA PENULIS

Penulis bernama lengkap Novihana NoorPradita dilahirkan di kota Denpasar padatanggal 11 November 1994. Penulismerupakan anak kedua dari dua bersaudara.Penulis telah menempuh pendidikan formal

di SDIT Tawakkal Denpasar, SMPIT Tawakkal Denpasar, dansempat mengenyam pendidikan satu tahun di SMA PGRI 4Denpasar sebelum akhirnya melanjutkan studi di SMA Negeri 26Jakarta Selatan. Lulus SMA tahun 2012, penulis diterima diJurusan Teknik Material dan Metalurgi Fakultas TeknologiIndustri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.

Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif di AIESECSurabaya baik menjadi panitia project maupun pengurus. Penulismemulai keanggotaan di AIESEC sebagai staff Project QualityControl dan sempat mendapatkan gelar sebagai staff terbaik.Setelah itu, penulis melanjutkan menjadi Manager IncomingExchange 2014/2015 pada semester pertama dan menutupkeanggotaan di AIESEC sebagai Manager Legality andGovernance 2014/2015, department finance and governance.Selain itu, penulis pernah menjadi ketua konferensi LocalCommittee Surabaya (LCC) yang merupakan konferensi tahunanAIESEC bagi member baru. Di luar AIESEC, penulis juga pernahterlibat sebagai pengajar sukarela untuk anak yatim piatu kelas 2dan 4 SD di Yayasan Nurul Hayat.