pengaruh pemberian ekstrak daun sendok …/pengaruh... · yang ditandai oleh terjadinya penyempitan...

51
1 PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SENDOK (PLANTAGO MAYOR L.) TERHADAP DERAJAT INFLAMASI BRONKUS MENCIT BALB/C MODEL ASMA ALERGI SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran Nurul Futuchah G.0007122 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Upload: dangnhan

Post on 05-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SENDOK …/Pengaruh... · yang ditandai oleh terjadinya penyempitan ... baik secara spontan maupun dengan pengobatan; inflamasi saluran ... inflamasi

1

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SENDOK (PLANTAGO

MAYOR L.) TERHADAP DERAJAT INFLAMASI BRONKUS MENCIT

BALB/C MODEL ASMA ALERGI

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

Nurul Futuchah

G.0007122

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SENDOK …/Pengaruh... · yang ditandai oleh terjadinya penyempitan ... baik secara spontan maupun dengan pengobatan; inflamasi saluran ... inflamasi

2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Alergi adalah suatu keadaan hipersensitivitas yang diinduksi oleh

pajanan antigen tertentu yang menimbulkan reaksi imunologi yang berbahaya

pada pajanan berikutnya (Dorland, 2002). Salah satu manifestasi alergi adalah

asma alergi. Solomon (2006) menuliskan asma adalah suatu keadaan klinik

yang ditandai oleh terjadinya penyempitan bronkus yang berulang, tetapi

reversibel, dan diantara episode penyempitan bronkus tersebut terdapat

keadaan ventilasi yang lebih normal.

Prevalensi asma dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain jenis

kelamin, umur, status atopi, faktor keturunan, serta faktor lingkungan

(Sundaru dan Sukamto, 2007). Deivess dan Roitt (2001) dalam Mangatas

dkk. (2006) menuliskan prevalensi global asma diperkirakan sekitar 4-8%.

Sedangkan di Indonesia, prevalensi asma berkisar antara 5-7% (Sundaru dan

Sukamto, 2007).

Proses alergi dimulai dengan pajanan alergen-alergen yang ditangkap

oleh Antigen Presenting Cell (APC). Sel dendritik di saluran napas berperan

sebagai APC pada asma (Iris, 2004). Hasil olahan alergen oleh APC

selanjutnya akan dipresentasikan ke sel Cluster of Differentiation (CD) 4+ T-

helper (Th)2 melalui ekspresi Major Histocompability Complex (MHC) II

(David et al., 2006). Sel CD4+ Th2 akan menghasilkan interleukin (IL) 4 dan

1

Page 3: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SENDOK …/Pengaruh... · yang ditandai oleh terjadinya penyempitan ... baik secara spontan maupun dengan pengobatan; inflamasi saluran ... inflamasi

3

IL-13 yang memacu sel B (sel-sel plasma) untuk menghasilkan

imunoglobulin (Ig) E (Abbas and Litchman, 2003). IL-5 juga dihasilkan oleh

sel CD4+ Th2 yang akan menarik eosinofil ke tempat inflamasi (Sell, 2001).

IgE yang terbentuk akan berikatan dengan sel mast dan menyebabkan

degranulasi sel mast. Sel mast yang terdegranulasi akan melepaskan

mediator-mediator inflamasi yang dapat menyebabkan spasme bronkus,

edema, peningkatan sekresi mukus, dan konstriksi otot polos bronkus seperti

histamin, leukotrien, dan prostaglandin. Faktor kemotakis seperti IL-5 dan

Tumour Necrosis Factor (TNF)α juga dilepaskan oleh sel mast (David et al.,

2006). Faktor kemotaktis ini akan memacu infiltrasi sel-sel radang seperti

eosinofil, limfosit, makrofag, neutrofil, dan basofil ke dalam jaringan bronkus

(Abbas and Litchman, 2003). Infiltrasi sel-sel radang menunjukan terjadinya

inflamasi pada bronkus (Sundaru dan Sukamto, 2007).

Salah satu pengobatan asma yang saat ini sedang dikembangkan

adalah dengan menggunakan obat tradisional. Menurut data WHO, hingga

80% penduduk di negara berkembang dan 65% penduduk di negara maju

telah menggunakan obat herbal (Oktaria, 2008). Pemanfaatan tanaman

sebagai sumber obat-obatan dilakukan dengan memanfaatkan ekstrak

tanaman dan komponen bioaktif yang terkandung dalam tanaman. Tanaman

tersebut digunakan secara langsung untuk pengobatan maupun sebagai bahan

baku pembuatan obat-obatan yang diolah dengan teknologi (Latumahina,

2008).

Page 4: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SENDOK …/Pengaruh... · yang ditandai oleh terjadinya penyempitan ... baik secara spontan maupun dengan pengobatan; inflamasi saluran ... inflamasi

4

Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai tanaman obat

adalah daun sendok (Plantago mayor L.). Daun sendok berkhasiat sebagai

antiradang, antiseptik, pereda demam (antipiretik), peluruh kencing (diuretik),

peluruh dahak (ekspektoran), obat batuk (antitusif), penghenti perdarahan

(hemostasis), astringen, menerangkan penglihatan dengan menormalkan

aktivitas organ hati yang berlebihan, dan menghilangkan haus (Dalimartha,

1999).

Kandungan kimia daun sendok yang memiliki peran sebagai antiasma

antara lain adalah adanya aktivitas antiinflamasi pada allantoin, apigenin,

aucubin, baicalein, baicalin, caffeic acid, chlorogenic acid, cinnamic acid,

ferulic acid, gentisic acid, linoleic acid, luteolin, neochlorogenic acid,

oleanolic acid, oleic acid, salicylic acid, ursolic acid, vanilic acid; sebagai

antialergi pada apigenin, ascorbic acid, baicalein, baicalin, ferulic acid,

oleanolic acid; sebagai inhibitor sintesis derivat asam arakidonat pada caffeic

acid, chlorogenic acid, linoleic acid, luteolin, oleic acid, P-coumaric acid;

sebagai antihistamin pada apigenin, ascorbic acid, baicalein, baicalin, caffeic

acid, chlorogenic acid, linoleic acid, luteolin; sebagai inhibitor

siklooksigenase pada apigenin, baicalein, caffeic acid, oleanolic acid,

salicylic acid, tannin, ursolic acid (Duke, 2009).

Dengan demikian, daun sendok secara teoritis dapat dimanfaatkan

sebagai obat antiasma. Namun, penelitian daun sendok sebagai antiasma

alergi belum banyak dikembangkan. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk

Page 5: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SENDOK …/Pengaruh... · yang ditandai oleh terjadinya penyempitan ... baik secara spontan maupun dengan pengobatan; inflamasi saluran ... inflamasi

5

meneliti pengaruh pemberian ekstrak daun sendok terhadap asma alergi, yang

diantaranya dapat dilihat melalui derajat inflamasi bronkus.

B. Perumusan Masalah

Adakah pengaruh pemberian ekstrak daun sendok terhadap derajat

inflamasi bronkus mencit BALB/c model asma alergi?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian

ekstrak daun sendok terhadap derajat inflamasi bronkus mencit BALB/c

model asma alergi.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah

mengenai pengaruh pemberian ekstrak daun sendok terhadap derajat

inflamasi bronkus mencit BALB/c model asma alergi.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk

penelitian lebih lanjut dalam upaya memanfaatkan daun sendok sebagai

obat antiasma alergi dalam pelayanan kesehatan secara resmi.

Page 6: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SENDOK …/Pengaruh... · yang ditandai oleh terjadinya penyempitan ... baik secara spontan maupun dengan pengobatan; inflamasi saluran ... inflamasi

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Daun Sendok (Plantago mayor L.)

a. Nama

1) Nama daerah

a) Sumatra : daun urat, daun urat-urat, daun sendok, ekor angin,

kuping menjangan (Melayu)

b) Jawa : ki urat, ceuli, ceuli uncal (Sunda), meloh kiloh,

otot-ototan, sangkubah, sangkabuah, sangkuah, sembung otot,

suri pandak (Jawa)

c) Sulawesi : torongoat (Minahasa)

2) Nama asing

a) Cina : che qian cao

b) Vietnam : ma de, xa tien

c) Belanda : Weegbree

d) Inggris : plantain, greater plantain, broadleaf plantain,

rat’s tail plantain, waybread, white man’s foot

(Dalimartha, 1999)

b. Klasifikasi

Divisi : Spermatopyta

Sub-divisi : Angiospermae

Page 7: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SENDOK …/Pengaruh... · yang ditandai oleh terjadinya penyempitan ... baik secara spontan maupun dengan pengobatan; inflamasi saluran ... inflamasi

7

Kelas : Dicotyledoneae

Bangsa : Plantagilanes

Suku : Plantaginaceae

Marga : Coleus

Jenis : Plantago major L.

(Soedarto, 2003)

c. Deskripsi

Gambar 2.1 Daun Sendok (Persi, 2002)

Daun sendok merupakan gulma di perkebunan teh dan karet.

Dapat juga tumbuh liar di hutan, ladang, dan halaman berumput yang

agak lembab. Tumbuhan ini berasal dari daratan Asia dan Eropa. Dapat

ditemukan dari daratan rendah sampai 3.300 dpl. Merupakan tena

menahun, tumbuh tegak, tinggi 15 - 20 cm, daun tunggal, bertangkai

panjang, tersusun dalam roset akar. Bentuk daun bundar telur sampai

lanset melebar, tepi rata atau bergerigi kasar tidak teratur, permukaan

licin atau sedikit berambut, pertualangan melengkung, panjang 5 – 10

Page 8: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SENDOK …/Pengaruh... · yang ditandai oleh terjadinya penyempitan ... baik secara spontan maupun dengan pengobatan; inflamasi saluran ... inflamasi

8

cm, lebar 4 - 9 cm, berwarna hijau. Perbungaan majemuk tersusun

dalam bulir yang panjangnya sekitar 30 cm, kecil, warna putih. Buah

lonjong atau bulat telur, berisi 2 - 4 biji berwarna hitam dan keriput

(Persi, 2002).

d. Kandungan Kimia Daun Sendok

Kandungan kimia daun sendok antara lain adalah 3,4

dihydroaucubin, 6-0-β-glucosylaucubin, 9-hydroxy-cis-11-octadecanoic

acid, adenine, alkaloids, allantoin, apigenin, apigenin-7-glucoside,

ascorbic acid, aucubin, baicalein, baicalin, benzoic acid, caffeic acid,

catalpol, chologenic acid, choline, cinnamic acid, citric acid, D-

glucose, D-xylose, DI-O-methylgalactose, emulsin, eo, fat, ferulic acid,

fiber, fumaric acid, geniposidic acid, gentisic acid, glucoraphenine,

hispidulin, hydroxycinnamic acid, indicaine, invertin, L-fructose,

lignoceric acid, linoleic acid, loliolid, luteolin, luteolin-7-β-D-

glucoside, luteolin-7-β-D-glucoronide, mucilage, nepetin, oleanolic

acid, oleic acid, P-coumaric acid, P-hydroxy-benzoic acid,

phenolcarbonic acids, plantagic acid, plantagonine, plantagoside,

plantease, planteolic acid, potassium salts, protein, resin, rhamnose,

saccharose, salicylic acid, scutellarin, sitosterol, sorbitol, succinic acid,

sulphorapheane, syringic acid, syringing, tannin, tyrosine, ursolic acid,

vanillic acid (Duke, 2009).

Page 9: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SENDOK …/Pengaruh... · yang ditandai oleh terjadinya penyempitan ... baik secara spontan maupun dengan pengobatan; inflamasi saluran ... inflamasi

9

e. Efek Farmakologi Daun Sendok

Daun sendok bersifat manis dan dingin. Berkhasiat sebagai

antiradang, antiseptik, pereda demam (antipiretik), peluruh kencing

(diuretik), peluruh dahak (ekspektoran), obat batuk (antitusif),

penghenti perdarahan (hemostasis), astringen, menerangkan

penglihatan dengan menormalkan aktivitas organ hati yang

berlebihan, dan menghilangkan haus (Dalimartha, 1999).

f. Daun Sendok sebagai Antiasma

Daun sendok dapat digunakan sebagai antiasma dengan

aktifitas beberapa zat yang dikandungnya, yaitu:

Tabel 2.1 Kandungan Kimia Daun Sendok yang Berperan sebagai Antiasma (Duke, 2009)

Zat Sumber Aktivitas Allantoin Tanaman Antiinflamasi Apigenin Daun Antialergi, antihistamin,

antiinflamasi, inhibitor COX-1, inhibitor COX-2, inhibitor ICAM-1, inhibitor NF-kB, inhibitor NO-synthetase, inhibitor TNF-α, inhibitor PKC

Ascorbic acid Tanaman Antialergi, antiasma, antihistamin, antiinflamasi, asthma preventive, antagonis Ca, imunomodulator

Aucubin Daun, tanaman, biji

Antiinflamasi

Baicalein Daun Antialergi, antiasma, antihistamin, antiinflamasi, inhibitor siklooksigenase

Baicalin Tanaman Antialergi, antiasma, antihistamin, antiinflamasi

Caffeic acid Tanaman Antihistamin, antiinflamasi, antagonis Ca, inhibitor COX-2, inhibitor leukotrien

Page 10: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SENDOK …/Pengaruh... · yang ditandai oleh terjadinya penyempitan ... baik secara spontan maupun dengan pengobatan; inflamasi saluran ... inflamasi

10

Chlorogenic acid

Tanaman Antihistamin, antiinflamasi, antileukotrien

Cinnamic acid Tanaman Antiinflamasi

Ferulic acid Tanaman Antialergi, antiinflamasi, antiserotonin, inhibitor sintesis prostaglandin

Gentisic acid Tanaman Antiinflamasi Linoleic acid Biji Antihistamin, antiinflamasi,

antileukotrien D4, imunomodulator Luteolin Daun Antialergi, antihistamin,

antiinflamasi, antagonis Ca, inhibitor ICAM-1, inhibitor NF-kB, inhibitor NO, inhibitor sintesis prostaglandin, inhibitor TNF-α

Neo-chlorogenic acid

Daun Antiinflamasi

Oleanolic acid Daun Antialergi, antiinflamasi, inhibitor COX-2, imunomodulator, inhibitor NF-kB

Oleic acid Daun Antiinflamasi, antialeukotrien D4 P-coumaric acid

Tanaman inhibitor sintesis prostaglandin

Salicylic acid Tanaman Antiinflamasi, inhibitor COX-2 Syringin Tanaman Imunomodulator Tannin Tanaman Inhibitor siklooksigenase Ursolic acid Tanaman Antiinflamasi, Inhibitor

siklooksigenase, imunomodulator Vanillic acid Tanaman Antiinflamasi

2. Asma Alergi

Sundaru dan Sukamto (2007) menyebutkan asma adalah penyakit

paru dengan karakteristik : obstruksi saluran napas yang reversibel (tetapi

tidak lengkap pada beberapa pasien) baik secara spontan maupun dengan

pengobatan; inflamasi saluran napas; peningkatan respon saluran napas

terhadap berbagai rangsangan (hiperreaktivitas).

Page 11: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SENDOK …/Pengaruh... · yang ditandai oleh terjadinya penyempitan ... baik secara spontan maupun dengan pengobatan; inflamasi saluran ... inflamasi

11

Asma alergi termasuk reaksi hipersensitivitas tipe 1, yaitu

hipersensitivitas cepat. Karakteristik reaksi hipersensitivitas tipe I ini

adalah diproduksinya antibodi IgE melawan protein asing yang umumnya

ada di lingkungan (seperti serbuk sari, toxin binatang, tungau, atau debu

rumah) (David et al., 2006).

Alergen yang masuk ke dalam tubuh individu yang rentan asma

akan diambil oleh APC, seperti sel dendritik di saluran napas. Di dalam

APC, alergen dikenali dalam bentuk peptida yang berinteraksi dengan

MHC kelas II. Kompleks peptida-MHC II pada permukaan APC

kemudian berinteraksi dengan reseptor sel T sehingga sel T teraktivasi.

Sel T naïve CD4+ dapat berasosiasi secara eksklusif dengan antigen yang

dipresentasikan bersama MHC II (David et al., 2006). Limfosit T akan

membawa ciri antigen spesifik, teraktivasi kemudian berdiferensiasi dan

berproliferasi menjadi sel Th1 dan Th2. Pada penderita rentan asma, akan

terjadi polarisasi ke arah sel Th2 (Mangatas dkk., 2006). Limfosit Th2

akan memproduksi IL4, IL5, IL10, dan IL13 (David et al., 2006).

Proses pembentukan IgE terjadi melalui dua sinyal. Sinyal

pertama dibawa oleh IL-4 atau IL-13 yang menempel pada reseptornya di

sel B. Sinyal kedua terjadi melalui ikatan antara CD-40 pada sel B yang

mengikatkan diri pada reseptornya di sel T, antara CD-28 dan molekul

kostimulator B7 (CD-80 dan CD-86), serta antara integrin α1β2

dengan ICAM-1 (intracelullar adhesion molecule-1) (Bosquet et al.,

2000 dalam Mangatas dkk., 2006). IgE yang terbentuk akan berikatan

Page 12: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SENDOK …/Pengaruh... · yang ditandai oleh terjadinya penyempitan ... baik secara spontan maupun dengan pengobatan; inflamasi saluran ... inflamasi

12

dengan reseptornya, baik itu reseptor dengan afinitas ikatan yang kuat,

yaitu FcεRI pada permukaan sel mast dan basofil (Bosquet et al., 2000

dalam Mangatas dkk., 2006; David et al., 2006), atau reseptor dengan

afinitas rendah, yaitu FcεRII seperti pada limfosit, trombosit, dan

makrofag (Bosquet et al., 2000 dalam Mangatas dkk., 2006).

Proses inflamasi pada asma alergi meliputi inflamasi akut dan

inflamasi kronik.

a. Inflamasi akut

1) Reaksi fase awal (early phase reaction)

Apabila terjadi paparan ulang oleh alergen maka produksi

IgE spesifik akan meningkat dan terbentuk ikatan antara alergen

dengan dua atau lebih IgE pada sel mast yang disebut sebagai

cross-linking (Abbas and Litchman, 2003). Ikatan IgE tersebut

menyebabkan peningkatan influks ion kalsium yang

memudahkan sel mast dan basofil untuk melepaskan berbagai

preformed mediators. Diantaranya adalah histamin, yang

menyebabkan kontraksi bronkus, vasodilatasi dan peningkatan

permeabilitas vaskular. Bocornya protein akan merangsang

penebalan dinding saluran nafas dan pembentukan sumbatan

dalam bentuk eksudat yang terdiri dari campuran protein

plasma dengan mukus, sel-sel radang, dan berbagai komponen

inflamasi. Eksudasi plasma merusak integritas epitel saluran nafas

dan berakibat pengelupasan epitel saluran nafas (Bosquet et al.,

Page 13: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SENDOK …/Pengaruh... · yang ditandai oleh terjadinya penyempitan ... baik secara spontan maupun dengan pengobatan; inflamasi saluran ... inflamasi

13

2000, Nadel and Busse, 1998, Davies et al., 1997 dalam Mangatas

dkk., 2006).

2) Reaksi fase lambat (late phase reaction)

Fase ini timbul setelah 6-9 jam paparan alergen dan

meliputi pengerahan dan aktivasi dari sel-sel eosinofil, sel T,

basofil, neutrofil dan makrofag. Sel-sel tersebut diaktivasi oleh

sitokin-sitokin yang diproduksi pada proses inflamasi sebelumnya.

Interleukin 3, IL-5, dan Granulocyte Macrophage Colony

Stimulating Factor (GM–CSF) akan memacu produksi dan aktivasi

eosinofil; sedangkan TNF α akan meningkatkan ekspresi molekul

adesi endotel terhadap leukosit seperti E-Selection dan

Intercelllular Adhesion Molecule (ICAM) 1 (Bosquet et al., 2000

dan Davies et al., 1997 dalam Mangatas dkk., 2006; Janeway et al.,

2005).

Reaksi fase lambat ditandai oleh retensi selektif sel T pada

saluran nafas, ekspresi molekul adhesi, serta pelepasan newly

generated mediators yaitu derivat asam arakhidonat. Fosfolipid sel

mast, eosinofil, makrofag, trombosit dan endotel vaskular

merupakan sumber asam arakhidonat yang sintesisnya

memerlukan bantuan enzim fosfolipase. Termasuk dalam newly

generated mediators diantaranya adalah prostaglandin (PG),

tromboksan (TX), leukotrien (LT) dan platelet activating

Page 14: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SENDOK …/Pengaruh... · yang ditandai oleh terjadinya penyempitan ... baik secara spontan maupun dengan pengobatan; inflamasi saluran ... inflamasi

14

factors (PAF) (Bosquet et al., 2000 dan Davies et al., 1997 dalam

Mangatas dkk., 2006).

LTC4, LTD4, dan TXA2 bersifat sebagai

bronkokonstriktor poten, sedangkan PGA2α, PGD2 dan PAF

menyebabkan bronkokonstriksi, meningkatkan permeabilitas

vaskular dan sekresi mukus. Dalam konsentrasi tinggi, PAF juga

menyebabkan agregasi trombosit dan pembentukan mikrotrombus.

Hal ini terus menerus terjadi sehingga reaksi fase lambat

semakin lama semakin kuat (Bosquet et al., 2000 dan Davis et al.,

1997 dalam Mangatas dkk., 2006).

b. Inflamasi kronik

Survival sel inflamasi pada saluran nafas lebih tinggi lagi

oleh adanya peningkatan molekul adhesi seperti ICAM dan VCAM

(Vascular Cell Adhesion Molecule) yang melekatkan sel-sel radang

pada saluran nafas (Busse and Lemanske, 2001 dalam Mangatas dkk.,

2006). Karakteristik inflamasi kronik asma alergi adalah sebagai

berikut:

1) Pengelupasan epitel saluran nafas (airway epithelial shedding).

Akibat reaksi inflamasi, terjadi pembengkakan, vakuolisasi,

hilangnya silia epitel, penambahan jumlah sel goblet, serta

pengelupasan sebagian epitel saluran nafas. Penyebab

pengelupasan epitel diperkirakan adalah eksudasi plasma,

berbagai mediator toksik seperti radikal bebas oksigen, TNF-α,

Page 15: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SENDOK …/Pengaruh... · yang ditandai oleh terjadinya penyempitan ... baik secara spontan maupun dengan pengobatan; inflamasi saluran ... inflamasi

15

hasil degranulasi sel mast, protein proteolitik eosinofil, serta

metaloprotease dari epitel maupun dari sel mast. Penyebab

lainnya adalah gangguan adhesi antar sel (Bosquet et al., 2000 dan

Holgate, 1998 dalam Mangatas dkk., 2006).

Akibat pengelupasan epitel, terjadi hiperresponsivitas

bronkus, peningkatan permeabilitas mukosa saluran nafas, dan

penurunan jumlah enzim endoprotease netral, seperti substansi P,

yang berfungsi mendegradasi sitokin proinflamasi (Bosquet et al.,

2000 dan Holgate, 1998 dalam Mangatas dkk., 2006).

2) Aktivasi sel epitel

Sel epitel saluran napas turut berperan dalam reaksi inflamasi

asma alergi. Reaksi inflamasi ini bertujuan memperbaiki kerusakan

jaringan epitel akibat asma. Sel epitel yang teraktivasi melepaskan

berbagai mediator, antara lain 15-hydroxyeicotetraenoic acid (15-

HETE), PGE2, fibronektin, eotaksin. Selain itu, terjadi

peningkatan ekspresi berbagai petanda inflamasi seperti molekul

adhesi, nitric oxide synthetase (NOS) dan endotelin (Bosquet et

al., 2000 dalam Mangatas dkk., 2006).

3. Bronkus

Bronkus terdiri atas bronkus primer atau ekstrapulmonal dan

bronkus sekunder atau intrapulmonal. Bronkus intrapulmonal merupakan

hasil percabangan dari bronkus ekstrapulmonal sehingga ukurannya lebih

kecil. Bronkus tersusun oleh beberapa lapisan, yaitu:

Page 16: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SENDOK …/Pengaruh... · yang ditandai oleh terjadinya penyempitan ... baik secara spontan maupun dengan pengobatan; inflamasi saluran ... inflamasi

16

a. Lamina mukosa

Lapisan ini terdiri atas epitel bertingkat semu silindris bersilia.

b. Lamina propria

Merupakan lapisan tipis di bawah lamina mukosa. Terdiri atas

jaringan ikat halus dengan banyak serat elastin.

c. Lamina muskularis

Lapisan ini berupa selapis tipis otot polos yang melapisi lamina

propria.

d. Lamina submukosa

Pada lapisan ini terdapat banyak kelenjar serosa, mukosa, dan

mukoserosa.

e. Lamina adventitia

Lapisan terluar dari bronkus ini dipisahkan dengan lamina submukosa

oleh lempeng-lempeng tulang rawan. Pada celah antar tulang rawan

tersebut, jaringan ikat submukosa menyatu dengan adventitia

(Eroschenko, 2002).

Gambar 2.2 Histologi Bronkus (Gregory, 2009)

1 3

2

4

Page 17: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SENDOK …/Pengaruh... · yang ditandai oleh terjadinya penyempitan ... baik secara spontan maupun dengan pengobatan; inflamasi saluran ... inflamasi

17

4. Inflamasi Bronkus

Inflamasi atau peradangan bronkus merupakan faktor patofisiologi

yang penting pada asma alergi. Myou et al. (2003) menuliskan derajat

inflamasi pada saluran napas adalah sebagai berikut:

0 = Tidak ada infiltrasi sel radang

1 = Infiltrasi sel radang sedikit

2 = Infiltrasi sel radang ke-1 lapisan dinding bronkus

3 = Infiltrasi sel radang hingga 2-4 lapisan dinding bronkus

4 = Infiltrasi sel radang hingga > 4 lapisan dinding bronkus

Banyak sel inflamasi terlibat dalam patogenesis asma meskipun

peran tiap sel yang tepat belum pasti. Rahmawati dkk. (2003)

menyebutkan sel inflamasi yang terlibat dalam patogenesis asma meliputi

sel mast, makrofag, neutrofil, eosinofil, limfosit T, basofil, dan platelet.

a. Neutrofil

Merupakan granulosit polimorfonuklear karena bergranula dan

mempunyai inti berlobus. Sitoplasma neutrofil mengandung granula

halus berwarna ungu atau merah muda yang sukar dilihat dengan

mikroskop cahaya biasa. Akibatnya, sitoplasma neutrofil tampak

bening. Inti neutrofil terdiri atas beberapa lobus yang dihubungkan

oleh benang kromatin halus. (Eroschenko, 2002).

Page 18: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SENDOK …/Pengaruh... · yang ditandai oleh terjadinya penyempitan ... baik secara spontan maupun dengan pengobatan; inflamasi saluran ... inflamasi

18

Gambar 2.3. Neutrofil Segmen (Nivaldo, 2009)

b. Eosinofil

Eosinofil diproduksi oleh sel progenitor dalam sumsum tulang

dan diatur oleh IL-3, IL-5 dan GMCSF (Rahmawati dkk., 2003). Sel

ini biasanya mudah dikenali pada apusan darah karena sitoplasmanya

dipenuhi granula eosinofilik (merah muda terang) besar (Jancquira

and Carneiro, 2005). Granul intraselular ini merupakan sumber

protein proinflamasi seperti major basic protein (MBP), eosinophil

derived neurotoxin, peroksidase dan protein kationik (Mangatas

dkk., 2006). Inti eosinofil khas bipolar namun kadang-kadang ada

lobus ketiga yang kecil (Jancquira and Carneiro, 2005).

Gambar 2.4. Eosinofil (Nivaldo, 2009)

Page 19: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SENDOK …/Pengaruh... · yang ditandai oleh terjadinya penyempitan ... baik secara spontan maupun dengan pengobatan; inflamasi saluran ... inflamasi

19

c. Limfosit

Limfosit merupakan leukosit granuler. Limfosit tidak atau

hampir tidak memiliki granula sitoplasma, dengan inti bulat sampai

berbentuk tapal kuda. Besarnya barvariasi, pada limfosit kecil intinya

yang terpulas gelap mengisi hampir seluruh sitoplasma dan sitoplasma

itu tampak sebagai daerah basofilik sempit di sekitar inti. Sitoplasma

agranuler, tetapi dapat mengandung sedikit granula azurofilik. Pada

limfosit besar, sitoplasma basofiliknya lebih banyak di sekitar inti, dan

intinya lebih besar dan lebih pucat serta mengandung satu atau dua

nukleoli (Baldy, 2006).

Gambar 2.5. Limfosit (Nivaldo, 2009)

d. Basofil

Granula pada basofil tidak sebanyak pada eosinofil, tetapi

ukuran granulanya lebih bervariasi, tidak begitu berhimpitan dan

terpulas biru tua atau coklat. Meskipun intinya tidak berlobi banyak

Page 20: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SENDOK …/Pengaruh... · yang ditandai oleh terjadinya penyempitan ... baik secara spontan maupun dengan pengobatan; inflamasi saluran ... inflamasi

20

dan terpulas basofilik pucat, umumnya basofil terhalangi oleh

kepadatan granula. (Eroschenko, 2002; Jancquira and Carneiro, 2005).

Gambar 2.6. Basofil (Nivaldo, 2009)

e. Makrofag

Makrofag memiliki ciri morfologis dengan spektrum luas

berdasarkan keadaan aktifitas fungsional dan jaringan yang dihuni.

Makrofag dapat terfiksasi atau berpindah tempat. Makrofag bergerak

dengan mempergunakan gerakan amuboid. Dengan mikroskop

elektron terlihat permukaan makrofag tidak teratur, kaki palsu yang

terjulur ke segala arah. Membran plasma berlipat-lipat dan

mengandung tonjolan dan lekukan. Nukleus mengandung kromatin

padat, berbentuk bulat besar, nukleoli tidak mencolok, sitoplasma

terpulas gelap dan sedikit mengandung vakuol kecil yang terpulas

secara supravital dengan merah netral. Makrofag dapat ditemukan

pada mukosa, submukosa dan alveoli yang diaktivasi oleh

mekanisme IgE-dependent sehingga berperan dalam proses inflamasi

(Efendi, 2003).

Page 21: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SENDOK …/Pengaruh... · yang ditandai oleh terjadinya penyempitan ... baik secara spontan maupun dengan pengobatan; inflamasi saluran ... inflamasi

21

Gambar 2.7. Makrofag (Caceci, 2009)

5. Mencit Model Asma Alergi

Terdapat beberapa spesies binatang yang digunakan sebagai

binatang model asma, diantaranya adalah mencit, tikus, marmut, musang,

anjing, kambing, monyet, dan kuda. Dari spesies-spesies tersebut, yang

paling banyak digunakan adalah mencit karena memiliki keuntungan yang

paling besar dibanding spesies lain, diantaranya adalah karena IgE

merupakan antibodi terhadap alergi yang utama pada mencit (Shin et al.,

2009).

Dari beberapa strain, BALB/c dan C57BL/6 paling banyak

digunakan karena keduanya memiliki respon imunologi yang

karakteristik. Mencit BALB/c secara tipikal meningkatkan dominasi Th2

pada respon imun, dan menginduksi parameter respon alergi seperti IgE

spesifik alergen, airway hyperresponsiveness (AHR), dan meningkatkan

inflamasi eosinofilik pada jalan napas (Shin et al., 2009).

Page 22: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SENDOK …/Pengaruh... · yang ditandai oleh terjadinya penyempitan ... baik secara spontan maupun dengan pengobatan; inflamasi saluran ... inflamasi

22

Untuk menginduksi asma pada mencit, reaksi artifisial yang mirip

dengan asma diinduksikan pada jalan napas. Terdapat mencit model asma

alergi akut dan mencit model asma alergi kronik.

a. Mencit Model Asma Alergi Akut

Sifat dari model inflamasi akut dipengaruhi oleh pilihan strain,

alergen, dan protokol sensitisasi dan paparan. Alergen yang umumnya

dipakai adalah ovalbumin (OVA), yang merupakan derivat dari telur

ayam. OVA relatif tidak mahal, tidak berbahaya, dapat dimurnikan,

dan memiliki epitop yang mendominasi respon imun. Namun, OVA

justru dapat menyebabkan toleransi dan downregulation inflamasi dan

AHR pada beberapa model. Trimble et al. (2009) menuliskan bahwa

mekanisme toleransi tersebut dapat diatasi dengan pemberian bersama

adjuvant. Selain OVA, alergen lain yang digunakan adalah ekstrak

dari derivat protein alergen yang berpotensi menginduksi reaksi alergi

pada manusia seperti tungau debu rumah, kecoa, rumput-rumputan,

dan jamur (Shin et al., 2009).

Protokol sensitisasi pada model inflamasi akut biasanya

membutuhkan pemberian alergen secara sistemik yang multipel

dengan penambahan adjuvant (Nials and Uddin, 2008). Adjuvant

seperti alumunium hydroksida [Al(OH)3] diketahui menginduksi

perkembangan fenotip Th2 oleh sistem imun ketika dipapar antigen

(Nials and Uddin, 2008; Shin et al., 2009; Brewer et al., 1999).

Protokol tanpa adjuvant juga dapat dilakukan, tetapi membutuhkan

Page 23: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SENDOK …/Pengaruh... · yang ditandai oleh terjadinya penyempitan ... baik secara spontan maupun dengan pengobatan; inflamasi saluran ... inflamasi

23

alergen dalam jumlah yang lebih banyak. Setelah sensitisasi (14-21

hari), jalan napas mencit dipapar dengan alergen, biasanya selama

beberapa hari. Alergen dapat diinhalasi menggunakan formulasi

nebulizer (aerosol), atau dengan intratrakeal (i.t) atau intranasal (i.n)

(Nials and Uddin, 2008). Paparan pada model inflamasi akut ini

disebut dengan paparan alergen primer (Shin et al., 2009).

Sigaret dapat digunakan sebagai adjuvant pada model inflamasi

akut. Pemberian OVA bersama-sama dengan sigaret terbukti

meningkatkan inflamasi eosinofilik jalan napas. Namun, peran sigaret

sebagai adjuvant hanya berlaku hanya ketika masa paparan dengan

OVA (Trimble et al., 2009). Setelah OVA dihentikan dan paparan

sigaret dilanjutkan, justru akan melemahkan ekspansi sel dendritik dan

mengurangi ekspansi sel T, yang berarti bahwa sigaret juga memliki

peran sebagai antiinflamasi (Trimble et al., 2009; Robbins et al.,

2005). Mekanisme hal tersebut belum diketahui dengan jelas. Hal ini

kontroversial dengan kenyataan di klinik yang menunjukkan bahwa

pengobatan asma pada perokok lebih sulit dibanding dengan yang

bukan perokok. Dengan demikian, diketahui bahwa efek merugikan

sigaret pada asma bukan merupakan konsekuensi dari eksaserbasi

proses inflamasi yang terkait dengan asma alergi, tetapi merupakan

efek langsung sigaret terhadap fungsi paru, pertahanan tubuh

penderita, dan sensitivitas terhadap intervensi farmakologi (Trimble et

al., 2009).

Page 24: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SENDOK …/Pengaruh... · yang ditandai oleh terjadinya penyempitan ... baik secara spontan maupun dengan pengobatan; inflamasi saluran ... inflamasi

24

Paparan primer pada model inflamasi akut memperlihatkan

perubahan seperti asma di klinik seperti peningkatan kadar IgE,

inflamasi jalan napas, hiperplasia sel goblet, hipertrofi epitel, AHR

yang spesifik stimulus, dan -pada beberapa model- bronkokonstriksi

fase cepat dan fase lambat. Namun, karena paparan ini bersifat

paparan singkat, maka tidak dijumpai beberapa lesi yang ada pada

asma kronik pada manusia, seperti inflamasi kronik pada dinding jalan

napas dan remodelling jalan napas. Terlebih lagi, beberapa proses

berjalan singkat, dan pada beberapa model, inflamasi jalan napas dan

AHR berkurang setelah beberapa minggu dari paparan alergen

terakhir. Oleh karena itu, model paparan akut lebih cocok digunakan

untuk meneliti proses yang mendasari inflamasi jalan napas akut dan

AHR (Nials and Uddin, 2008).

b. Mencit Model Asma Alergi Kronik

Tujuan pembuatan model inflamasi kronik adalah untuk

memperlihatkan perubahan yang terjadi seperti pada asma di klinik,

seperti AHR yang persisten dan remodelling jalan napas, dan juga

memungkinkan evaluasi obat baru sebagai rancangan terapi daripada

sebagai rancangan profilaksis (Nials and Uddin, 2008). Selain itu,

keuntungan dari protokol ini adalah kemampuannya untuk memonitor

perubahan parameter inflamasi (Shin et al., 2009).

Paparan kronik alergen dilakukan dengan memaparkan secara

berulang jalan napas dengan alergen kadar rendah sampai selama 12

Page 25: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SENDOK …/Pengaruh... · yang ditandai oleh terjadinya penyempitan ... baik secara spontan maupun dengan pengobatan; inflamasi saluran ... inflamasi

25

minggu. Alergen yang berbeda-beda digunakan dan pemberian

bersama dengan adjuvant biasanya tidak dibutuhkan (Nials and

Uddin, 2008). Sedangkan Shin et al. (2009) menuliskan paparan untuk

model asma kronik (paparan sekunder) diberikan 2-6 minggu setelah

paparan primer ketika eosinofilia jalan napas dan AHR menurun

sampai baseline level.

Pemaparan kronik alergen memperlihatkan perubahan-

perubahan seperti asma pada manusia, termasuk alergen dependent

sensitisasi, Th2 dependent inflamasi alergi dengan karakteristik

influks eosinofil pada mukosa jalan napas, AHR, remodelling jalan

napas seperti hiperplasia sel goblet, hipertrofi epitel, dan fibrosis

subepitelial atau peribronkiolar. Selain itu, setelah penghentian

pemaparan alergen, beberapa perubahan pada remodelling jalan napas

menetap pada sejumlah model. AHR dan inflamasi paru yang menetap

bervariasi, tergantung pada pemakaian protokol paparan (Nials and

Uddin, 2008).

Page 26: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SENDOK …/Pengaruh... · yang ditandai oleh terjadinya penyempitan ... baik secara spontan maupun dengan pengobatan; inflamasi saluran ... inflamasi

26

B. Kerangka Berpikir

1. Kerangka berpikir konseptual

IL-5

Keterangan :

: memacu

: menghambat

Gambar 2.8. Skema kerangka berpikir

Histamin

Asma Inflamasi bronkus

Pengelupasan sel epitel

ICAM-1, VCAM, endotelin, NOS, 15-HETE, PGE2, fibronektin, eotaksin

Fosfolipase

peningkatan survival Derivat asam arakidonat:

PG, TX, PAF, LT

Ekstrak daun sendok

Inhibitor derivat asam arakidonat: caffeic acid, chlorogenic acid, linoleic acid, luteolin, oleic acid, P-coumaric acid

Inhibitor mediator inflmasi kronik: apigenin, luteolin,

Inflamasi saluran napas

Antihistamin: apigenin, ascorbic acid, baicalein, baicalin, caffeic acid, chlorogenic acid, linoleic acid, luteolin

IL-5, GM-CSF

degranulasi

MBP

Sel B

Basofil, Limfosit, Trombosit, Makrofag

Eosinofil

Sel Mast

IL-5, GM-CSF

FcεR

IgE

IL-4, IL-13

IFN γ IL-10

IL-4

IFN γ Alergen

APC sel dendrit

Sel CD4+ Th1

Sel CD4+ Th2

Sel Th0

Page 27: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SENDOK …/Pengaruh... · yang ditandai oleh terjadinya penyempitan ... baik secara spontan maupun dengan pengobatan; inflamasi saluran ... inflamasi

27

2. Kerangka berpikir teoritis

Alergen yang masuk ke dalam tubuh mencit akan ditangkap

oleh APC yaitu sel dendrit yang nantinya akan dikenali oleh sel Th0.

Sel Th0 akan berdiferensiasi menjadi Th1 dan Th2. Pada individu

yang rentan asma, akan terjadi polarisasi ke arah Th2. Sel Th2 akan

menghasilkan IL-4 yang semakin memacu diferensiasi dan proliferasi

Th0 menjadi Th2. Produksi Th2 akan menghambat produksi Th1

dengan produksi IL-10, dan sebaliknya, jika produksi Th1 yang

dominan, maka akan menghambat Th2 dengan IFNγ. Selain itu, IL-4

dan IL-13 yang diproduksi oleh Th2 akan menstimulasi sel B dalam

memproduksi antibodi IgE. Sitokin lain seperti IL-5 dan GM-CSF

mampu menstimulasi pertumbuhan dan diferensiasi eosinofil.

IgE yang terbentuk nantinya akan berikatan dengan

reseptornya, baik itu pada FcεRI pada sel mast dan eosinofil maupun

FcεRII seperti pada limfosit, trombosit, dan makrofag. Alergen yang

diikat oleh dua atau lebih molekul IgE pada permukaan sel mast

(cross-linking) menimbulkan degranulasi sel mast. Sel mast yang

terdegranulasi akan melepaskan mediator-mediator inflamasi yang

dapat inflamasi saluran napas. Sel mast juga akan melepaskan IL-5

dan GM-CSF yang semakin memicu perekrutan eosinofil dari sumsum

tulang. Eosinofil akan memproduksi protein proinflamasi seperti MBP

yang berperan dalam reaksi inflamasi. Proses inflamasi juga

diperankan oleh newly generated mediators seperti PG, TX, LT, PAF

Page 28: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SENDOK …/Pengaruh... · yang ditandai oleh terjadinya penyempitan ... baik secara spontan maupun dengan pengobatan; inflamasi saluran ... inflamasi

28

yang merupakan derivat asam arakhidonat yang diantara sumbernya

adalah fosfolipid sel mast, eosinofil, makrofag, trombosit dan endotel

vaskular yang diaktivasi oleh enzim fosfolipase.

Inflamasi saluran napas kronik akan menyebabkan

pengelupasan epitel dan aktivasi sel epitel untu memperbaiki

kerusakan. Sel epitel akan meningkatkan ekspresi ICAM-1, VCAM,

endotelin, NOS, 15-HETE, PGE2, fibronektin, eotaksin yang justru

akan menyebabkan peningkatan survisal sel radang di saluran napas.

Daun sendok memiliki komponen bioaktif yang mempunyai

peran sebagai antiasma, diantaranya adalah adanya aktivitas inhibisi

sintesis derivat asam arakidonat pada caffeic acid, chlorogenic acid,

linoleic acid, luteolin, oleic acid, P-coumaric acid; antihistamin pada

apigenin, ascorbic acid, baicalein, baicalin, caffeic acid, chlorogenic

acid, linoleic acid, luteolin; inhibisi mediator inflamasi kronik pada

apigenin, luteolin. Dengan demikian pemberian ekstrak daun sendok

dapat digunakan untuk mencegah dan mengobati asma alergi. Hal

tersebut dapat dilihat, salah satunya, melalui penurunan derajat

inflamasi bronkus mencit BALB/c model asma alergi.

C. Hipotesis

Ekstrak daun sendok menurunkan derajat inflamasi bronkus

mencit BALB/c model asma alergi.

Page 29: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SENDOK …/Pengaruh... · yang ditandai oleh terjadinya penyempitan ... baik secara spontan maupun dengan pengobatan; inflamasi saluran ... inflamasi

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik, dengan post test

only control group design.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Histologi Fakultas

Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian berupa 40 ekor mencit BALB/c jantan, dengan

berat badan ±20–30 gram, dan berumur 6-8 minggu. Bahan makanan

mencit digunakan pakan mencit pelet.

D. Teknik Sampling dan Besar Sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan metode random sederhana.

Dalam penelitian ini subjek dibagi ke dalam lima kelompok. Jumlah

subjek pada masing-masing kelompok didapat dengan rumus besar

sampel independen (tidak berpasangan) untuk menaksir perbedaan rata-

rata dua populasi (Arief, 2004):

Keterangan:

Page 30: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SENDOK …/Pengaruh... · yang ditandai oleh terjadinya penyempitan ... baik secara spontan maupun dengan pengobatan; inflamasi saluran ... inflamasi

30

n = jumlah sampel tiap kelompok

Zα = nilai pada distribusi normal standar untuk uji dua sisi pada

tingkat kemaknaan α. Pada penelitian ini Z = 1,96 untuk α = 0,05

s = simpang baku populasi standar

d = presisi absolut yang dikehendaki pada kedua sisi proporsi

populasi

Jika s tidak diketahui nilainya, maka dianggap sama dengan d, sehingga

rumus di atas menjadi:

n = 2 x 3,8416

n = 7,6832 ≈ 8

Jadi, dalam penelitian ini digunakan 8 mencit BALB/c untuk tiap

kelompok.

E. Identifikasi Variabel Penelitian

1. Variabel bebas : Ekstrak daun sendok

2. Variabel terikat : Derajat inflamasi bronkus

3. Variabel luar :

a. Dapat dikendalikan : makanan, genetik, umur, berat badan

mencit.

b. Tidak dapat dikendalikan : variasi kepekaan mencit BALB/c

terhadap suatu zat.

F. Skala Variabel Penelitian

Page 31: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SENDOK …/Pengaruh... · yang ditandai oleh terjadinya penyempitan ... baik secara spontan maupun dengan pengobatan; inflamasi saluran ... inflamasi

31

1. Ekstrak daun sendok : skala nominal

2. Derajat inflamasi bronkus : skala ordinal

G. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Ekstrak Daun Sendok

Daun sendok didapat dari Merapi Farma, Yogyakarta yang

diekstrak di Lembaga Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT)

Yogyakarta. Pemberian daun sendok dilakukan peroral dengan dosis

50 dan 100 mg/kgBB/hari atau 0,05 dan 0,1 mg/gBB/hari. Dengan

mengambil rata-rata berat badan mencit 20 gram, maka dosis ekstrak

daun sendok menjadi 1 dan 2 mg/20 gBB/hari.

Ekstrak dibuat dalam konsentrasi 30gr dalam 600mL

aquabides (50mg/mL). Agar pemberian lebih mudah, ekstrak

diencerkan 4 kali sehingga konsentrasinya menjadi 10mg/mL. Maka

ekstrak daun sendok yang diberikan pada sekali pemberian untuk

kelompok 4 adalah 0,1 mL dan untuk kelompok 5 adalah 0,2 mL.

2. Derajat inflamasi bronkus

Bronkus mencit yang akan dibuat preparat diperoleh pada hari

ke-25 atau pada akhir percobaan, dengan mengorbankan mencit,

diambil jaringan bronkus utama di dekat percabangan (bifurcation)

sepanjang 1,5 cm, kemudian direndam dalam larutan formalin buffer

10% selama 10 jam, setelah itu dibuat blok parafin. Selanjutnya dibuat

potongan serial terhadap blok parafin tersebut untuk dibuat slide.

Setelah itu dilakukan pewarnaan Haematoxyllin-Eosin (HE) untuk

Page 32: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SENDOK …/Pengaruh... · yang ditandai oleh terjadinya penyempitan ... baik secara spontan maupun dengan pengobatan; inflamasi saluran ... inflamasi

32

melihat derajat inflamasinya. Preparat bronkus diamati dengan

mikroskop cahaya perbesaran 100 kali dalam satu lapang pandang.

Identifikasi derajat inflamasi bronkus dari preparat kemudian

diklasifikasikan menjadi grade 0-4 berdasar Myou et al. (2003), yaitu:

0 = Tidak ada infiltrasi sel radang

1 = Infiltrasi sel radang sedikit

2 = Infiltrasi sel radang ke-1 lapisan dinding bronkus

3 = Infiltrasi sel radang hingga 2-4 lapisan dinding bronkus

4 = Infiltrasi sel radang hingga > 4 lapisan dinding bronkus

H. Mencit Model Asma Alergi

Untuk membuat mencit model asma alergi dilakukan injeksi

intraperitonial pada hari ke-0 dan 10 dengan 0,15 cc ovalbumin (OVA)

dalam alumunium hidroksida [Al(OH)3] dari 2,5 mg OVA yang dilarutkan

pada 7,75 ml Al(OH)3. Selanjutnya, pada hari ke-15, 17, 19, 21, dan 23

mencit dipapar menggunakan OVA aerosol yang dilarutkan dalam aquades

dengan perbandingan OVA : aquades adalah 10 : 1 selama 20 menit

menggunakan alat nebulizer kecepatan 6 L/menit. Pada hari ke 16, 18, 20,

22, dan 24 mencit dipapar sigaret yang dilarutkan dalam aquades dengan

perbandingan sigaret : aquades adalah 10 : 1 selama 20 menit

menggunakan alat nebulizer kecepatan 6 L/menit. Sigaret yang digunakan

dalam penelitian ini adalah sigaret kretek merk Lodjie®. Mencit

diterminasi pada hari ke-25.

I. Penentuan Dosis Antihistamin

Page 33: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SENDOK …/Pengaruh... · yang ditandai oleh terjadinya penyempitan ... baik secara spontan maupun dengan pengobatan; inflamasi saluran ... inflamasi

33

Antihistamin yang digunakan dalam penelitian ini adalah Telfast®

(antihistamin generasi III) 120 mg yang mengandung Fexofenadine.

Faktor konversi manusia (dengan berat badan ±70 kg) ke mencit (dengan

berat badan ±20 gr) adalah 0,0026 (Harmita dan Maksum, 2005). Dengan

demikian, dosis antihistamin yang diberikan pada mencit adalah:

120 mg x 0,0026 = 0,3 mg

Telfast® diberikan pada mencit dengan dosis 0,3

mg/mencit/hari/oral yang sudah dilarutkan dalam 0,1 ml aquades. Jadi,

volume aquades yang digunakan sebagai pelarut antihistamin adalah:

120 mg/0,3 mg = V (ml)/0,1 ml

V = 40 ml

J. Rancangan Penelitian

Gambar 3.1. Skema rancangan penelitian

Keterangan :

n = Jumlah Mencit K1 = Kelompok kontrol K2 = Kelompok asma K3 = Kelompok asma + antihistamin 0,3mg/mencit/hari/oral K4 = Kelompok asma + ekstrak daun sendok 1 mg/mencit/hari/oral

n

K1 Uji Krusskal-Wallis dilanjutkan dengan Mann-Whitney

K3

K2

K4

K5 I5

I4

I3

I2

I1

Page 34: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SENDOK …/Pengaruh... · yang ditandai oleh terjadinya penyempitan ... baik secara spontan maupun dengan pengobatan; inflamasi saluran ... inflamasi

34

K5 = Kelompok asma + ekstrak daun sendok 2 mg/mencit/hari/oral I1 = Derajat inflamasi bronkus K1 I2 = Derajat inflamasi bronkus K2 I3 = Derajat inflamasi bronkus K3 I4 = Derajat inflamasi bronkus K4 I5 = Derajat inflamasi bronkus K5

K. Alat dan Bahan

1. Alat penelitian

a. Kandang hewan ukuran 35 x 20 x 15

b. Timbangan hewan merk camry

c. Spuit injeksi 0,1 ml

d. Sonde 0,1 ml

e. Pipet ukur 1 ml

f. Labu ukur 5 ml

g. Beaker glass 5 ml

h. Deck glass

i. Nebulizer

j. Mikroskop cahaya

2. Bahan penelitian

a. Ekstrak daun sendok

b. Bronkus hewan coba

c. Aquades

d. Pakan mencit pelet

e. OVA

f. Antihistamin generasi III

g. Formalin buffer 10%

Page 35: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SENDOK …/Pengaruh... · yang ditandai oleh terjadinya penyempitan ... baik secara spontan maupun dengan pengobatan; inflamasi saluran ... inflamasi

35

h. Al(OH)3

i. Sigaret

j. Blok parafin

k. Pewarna HE

L. Cara Kerja

1. Kandang mencit disiapkan, satu kandang berisi 1 kelompok mencit.

Mencit diadaptasi dengan lingkungan selama 7 hari.

2. Mencit sebanyak 40 ekor dikelompokan secara acak menjadi 5

kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 8 ekor mencit

dengan rincian:

a. Kelompok 1 : Kelompok kontrol

b. Kelompok 2 : Kelompok asma

c. Kelompok 3 : Kelompok asma + antihistamin 0,3

mg/mencit/hari/oral

d. Kelompok 4 : Kelompok asma + ekstrak daun sendok 1

mg/mencit/hari

e. Kelompok 5 : Kelompok asma + ekstrak daun sendok 2

mg/mencit/hari

3. Antihistamin untuk kelompok 3 dan ekstrak daun sendok untuk

kelompok 4 dan 5 diberikan mulai hari ke-10.

4. Sensitisasi OVA intraperitonial (i.p.) dilakukan pada hari ke-0 dan 10

dengan dosis 0,15 ml/mencit.

Page 36: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SENDOK …/Pengaruh... · yang ditandai oleh terjadinya penyempitan ... baik secara spontan maupun dengan pengobatan; inflamasi saluran ... inflamasi

36

5. Pada hari ke-15, 17, 19, 21, dan 23, mencit dipapar menggunakan

OVA aerosol 50 mg yang dilarutkan dalam aquades dengan

perbandingan OVA : aquades adalah 10 : 1 selama 20 menit

menggunakan alat nebulizer kecepatan 6 L/menit.

6. Pada hari ke-16, 18, 20, 22, dan 24, mencir dipapar menggunakan

sigaret 50 mg yang dilarutkan dalam aquades dengan perbandingan

sigaret : aquades adalah 10 : 1 selama 20 menit menggunakan alat

nebulizer kecepatan 6 L/menit.

7. Dua puluh empat jam setelah paparan OVA aerosol berakhir, semua

mencit dikorbankan menggunakan teknik cervical dislocation.

Bronkus mencit diambil dan dibuat preparat dengan pengecatan HE.

Preparat diamati menggunakan mikroskop cahaya untuk menentukan

derajat inflamasinya.

Page 37: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SENDOK …/Pengaruh... · yang ditandai oleh terjadinya penyempitan ... baik secara spontan maupun dengan pengobatan; inflamasi saluran ... inflamasi

37

M. Alur Penelitian

Gambar 3.2. Alur penelitian

Analisis statistik

Koleksi bronkus

Slide preparat

Derajat inflamasi

Terminasi dengan metode dislokasi servikalis

Hari ke-16, 18, 20, 22, dan 24: Paparan sigaret aerosol dalam aquades dengan

perbandingan sigaret:aquades = 10:1

Hari 10 – 24 : Antihistamin 0,3mg/mencit /hari/oral

Hari 10 – 24 : Ekstrak daun sendok 1mg/mencit / hari/oral

Hari 10 – 24 : Ekstrak daun sendok 2mg/mencit /hari/oral

Hari ke-15, 17, 19, 21, dan 23: Paparan OVA aerosol dalam aquades dengan

perbandingan OVA:aquades = 10:1

Mencit BALB/c 40 ekor

Kelompok 5 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 1

Hari 0 & 10 : Sensitisasi

OVA

Hari 0 & 10 : Sensitisasi

OVA

Hari 0 & 10 : Sensitisasi

OVA

Hari 0 & 10 : Sensitisasi

OVA

Page 38: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SENDOK …/Pengaruh... · yang ditandai oleh terjadinya penyempitan ... baik secara spontan maupun dengan pengobatan; inflamasi saluran ... inflamasi

38

N. Teknik Analisis Data

Data hasil penelitian berupa grade histologis saluran napas,

dianalisis secara statistik dengan menggunakan uji Kruskall-Wallis dan

dilanjutkan dengan Post Hoc Tests yaitu Mann-Whitney menggunakan

program Statistical Product and Service Solution (SPSS) 17.0 for

Windows Release.

Kruskall-Wallis adalah uji nonparametrik untuk membandingkan

perbedaan mean lebih dari dua kelompok dengan syarat kedua variabel

adalah skala kategorikal, sedangkan Mann-Whitney digunakan untuk

membandingkan perbedaan mean antarkelompok.

Page 39: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SENDOK …/Pengaruh... · yang ditandai oleh terjadinya penyempitan ... baik secara spontan maupun dengan pengobatan; inflamasi saluran ... inflamasi

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

Preparat bronkus dari masing-masing mencit dibuat menggunakan

pengecatan HE setelah dislokasi servikalis. Preparat diamati dengan

mikroskop cahaya menggunakan perbesaran 100 kali. Masing-masing

bronkus dinilai derajat inflamasinya menggunakan sistem grading Myou et

al., (2003) sebagai berikut:

Gambar 4.3. Grade 2 pada K5

Gambar 4.4. Grade 3 pada K3

Gambar 4.1. Grade 0 pada K1

Gambar 4.2. Grade 1 pada K1

Page 40: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SENDOK …/Pengaruh... · yang ditandai oleh terjadinya penyempitan ... baik secara spontan maupun dengan pengobatan; inflamasi saluran ... inflamasi

40

Gambar 4.5. Grade 4 pada K5

Keterangan : : yang ditunjuk adalah sel-sel radang

Dari hasil pengamatan terhadap 40 preparat bronkus dari 5 kelompok,

maka persentase derajat inflamasi masing-masing kelompok dapat dilihat

pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.1. Derajat Inflamasi pada Bronkus Mencit BALB/c Masing-Masing Kelompok.

Kelompok Grade 0 Grade 1 Grade 2 Grade 3 Grade 4

∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %

K1 7 87,5 1 12,5 0 0 0 0 0 0 K2 0 0 0 0 0 0 3 37,5 5 62,5

0 0 1 12,5 2 25 4 50 1 12,5 K3 K4 0 0 2 25 4 50 2 25 0 0 K5 0 0 0 0 5 62,5 2 25 1 12,5 Sumber : Data primer 2010 Keterangan : K1 : Kelompok kontrol K2 : Kelompok asma K3 : Kelompok asma + antihistamin K4 : Kelompok asma + ekstrak daun sendok 1 mg/mencit/hari K5 : Kelompok asma + ekstrak daun sendok 2 mg/mencit/hari

Page 41: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SENDOK …/Pengaruh... · yang ditandai oleh terjadinya penyempitan ... baik secara spontan maupun dengan pengobatan; inflamasi saluran ... inflamasi

41

Data tabel 4.1 disajikan dalam bentuk histogram grading inflamasi

bronkus mencit BALB/c pada tiap-tiap kelompok perlakuan sebagai

berikut:

Gambar 4.6. Histogram Grading Inflamasi Masing-Masing Kelompok terhadap Jumlah Sampel

B. Analisis Hasil

Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan uji

Kruskall-Wallis untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rerata lebih dari

dua kelompok. Hasil uji Kruskall-Wallis menunjukan p = 0,000 yang

berarti terdapat perbedaan yang bermakna (p <0,05) pada sedikitnya dua

kelompok perlakuan. Untuk mengetahui kelompok mana yang memiliki

perbedaan, maka analisis dilanjutkan dengan Post Hoc Test yaitu uji

Mann-Whitney.

Page 42: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SENDOK …/Pengaruh... · yang ditandai oleh terjadinya penyempitan ... baik secara spontan maupun dengan pengobatan; inflamasi saluran ... inflamasi

42

Dari hasil uji Mann-Whitney (α =0,05), didapatkan perbedaan yang

bermakna antara kelompok kontrol dengan asma, kontrol dengan

antihistamin, kontrol dengan daun sendok dosis 1 mg, kontrol dengan daun

sendok dosis 2 mg, asma dengan antihistamin, asma dengan daun sendok

dosis 1 mg, dan asma dengan daun sendok dosis 2 mg. Sedangkan antara

kelompok antihistamin dengan daun sendok dosis 1 mg, antihistamin

dengan daun sendok dosis 2 mg, dan daun sendok dosis 1 mg dengan daun

sendok dosis 2 mg, tidak berbeda secara bermakna. Rangkuman hasil uji

Mann-Whitney antarkelompok dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.2. Rangkuman Hasil Uji Mann-Whitney Antarkelompok Kelompok p Kemaknaan

K1-K2 0,000 Bermakna K2-K3 0,021 Bermakna K2-K4 0,002 Bermakna K2-K5 0,009 Bermakna K3-K4 0,148 Tidak bermakna K3-K5 0,611 Tidak bermakna K4-K5 0,242 Tidak bermakna

Sumber : Data primer 2010

Page 43: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SENDOK …/Pengaruh... · yang ditandai oleh terjadinya penyempitan ... baik secara spontan maupun dengan pengobatan; inflamasi saluran ... inflamasi

43

BAB V

PEMBAHASAN

Dalam penelitian ini, mencit model asma alergi yang digunakan adalah

mencit model asma alergi akut, dimana perlakuan diberikan selama 25 hari.

Alergen yang digunakan untuk sensitisasi dan pemaparan adalah OVA dan sigaret

kretek dengan adjuvant Al(OH)3. Alergen yang masuk ke dalam tubuh mencit

akan ditangkap oleh APC yang akan dipresentasikan bersama MHC kelas II

kepada sel Th0. Sel Th0 akan berdiferensiasi menjadi Th1 dan Th2. Pada individu

yang rentan asma, akan terjadi polarisasi ke arah Th2. Sel Th2 akan menghasilkan

IL-4 yang semakin memacu diferensiasi dan proliferasi Th0 menjadi Th2. Selain

itu, IL-4 dan IL-13 yang diproduksi oleh Th2 akan menstimulasi sel B dalam

memproduksi antibodi IgE.

IgE yang terbentuk akan berikatan dengan reseptornya, baik itu pada

FcεRI pada sel mast dan eosinofil, maupun FcεRII seperti pada limfosit,

trombosit, dan makrofag. Alergen yang diikat oleh dua atau lebih molekul IgE

pada permukaan sel mast (cross-linking) menimbulkan degranulasi sel mast. Sel

mast yang terdegranulasi akan melepaskan mediator-mediator inflamasi yang

dapat menyebabkan spasme bronkus, edema, peningkatan sekresi mukus, dan

konstriksi otot polos bronkus seperti histamin, kinin, dan triptase. Proses inflamasi

juga diperankan oleh newly generated mediators seperti prostaglandin (PG),

tromboksan (TX), leukotrien (LT) dan platelet activating factors (PAF) yang

merupakan derivat asam arakhidonat yang diantara sumbernya adalah fosfolipid

Page 44: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SENDOK …/Pengaruh... · yang ditandai oleh terjadinya penyempitan ... baik secara spontan maupun dengan pengobatan; inflamasi saluran ... inflamasi

44

sel mast, eosinofil, makrofag, trombosit dan endotel vaskular yang diaktivasi oleh

enzim fosfolipase.

Hasil pengamatan infiltrasi sel radang pada tabel 4.1 menunjukan adanya

peningkatan derajat inflamasi pada kelompok asma bila dibandingkan dengan

kelompok kontrol. Derajat inflamasi pada kelompok kontrol menunjukan 87,5%

grade 0 dan 12,5% grade 1. Sedangkan pada kelompok asma, didapat 37,5%

grade 3 dan 62,5% grade 4. Dari uji Mann Whitney, diperoleh bahwa terdapat

perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol dengan kelompok asma (p =

0,000). Hal ini sesuai dengan penelitian Swirski et al. (2002) yang menyatakan

bahwa inhalasi OVA dapat mengaktivasi respon imun dan menimbulkan reaksi

alergi yang memicu timbulnya inflamasi; dan juga penelitian Rumold et al. (2001)

yang menyatakan bahwa environmental tobacco smoke (ETS) dapat menginduksi

sensitisasi alergi pada individu normal.

Kelompok yang diberi antihistamin generasi 3 (fexofenadine) sebagai

kontrol positif menunjukkan penurunan derajat inflamasi bronkus pada mencit

model asma alergi dibanding dengan kelompok asma, yaitu 12,5% grade 1, 25%

grade 2, 50% grade 3, dan 12,5% grade 4. Hasil ini berbeda secara bermakna

dengan kelompok asma (p = 0,002).

Efek ekstrak daun sendok sebagai antiasma alergi, pada penelitian ini

ditunjukan dengan penurunan derajat inflamasi bronkus pada kelompok perlakuan

yang diberi ekstrak daun sendok dosis 1 mg/mencit maupun 2 mg/mencit. Pada

kelompok perlakuan dengan daun sendok dosis 1 mg/mencit, didapat 25% grade

1, 50% grade 2, dan 25% grade 3 yang berbeda secara bermakna (p = 0,002)

Page 45: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SENDOK …/Pengaruh... · yang ditandai oleh terjadinya penyempitan ... baik secara spontan maupun dengan pengobatan; inflamasi saluran ... inflamasi

45

dengan kelompok asma. Sedangkan pada kelompok perlakuan yang diberi ekstrak

daun sendok dosis 2 mg/mencit, didapat 62,5% grade 2, 25% grade 3, dan 12,5%

grade 4 yang juga berbeda secara bermakna (p = 0,009) dengan kelompok asma.

Efek antiasma alergi daun sendok merupakan hasil sinergis dari aktivitas

komponen bioaktifnya. Diantaranya adalah aktivitas antiinflamasi pada allantoin,

apigenin, aucubin, baicalein, baicalin, caffeic acid, chlorogenic acid, cinnamic

acid, ferulic acid, gentisic acid, linoleic acid, luteolin, neochlorogenic acid,

oleanolic acid, oleic acid, salicylic acid, ursolic acid, vanilic acid; aktivitas

antialergi pada apigenin, ascorbic acid, baicalein, baicalin, ferulic acid, oleanolic

acid; aktivitas inhibitor sintesis derivat asam arakidonat pada caffeic acid,

chlorogenic acid, linoleic acid, luteolin, oleic acid, P-coumaric acid; aktivitas

antihistamin pada apigenin, ascorbic acid, baicalein, baicalin, caffeic acid,

chlorogenic acid, linoleic acid, luteolin; aktivitas inhibitor siklooksigenase pada

apigenin, baicalein, caffeic acid, oleanolic acid, salicylic acid, tannin, ursolic

acid.

Namun, dengan uji Mann-Whitney tidak didapatkan perbedaan yang

bermakna (p = 0,242) antara kelompok perlakuan yang diberi ekstrak daun sendok

dosis 1 mg/mencit dengan daun sendok dosis 2 mg/mencit. Hasil analisis tersebut

menunjukkan bahwa dosis 1 mg/mencit mungkin merupakan dosis optimal untuk

menurunkan derajat inflamasi bronkus sehingga penambahan dosis tidak

berpengaruh secara bermakna terhadap derajat inflamasi bronkus.

Penurunan derajat inflamasi pada kelompok yang diberi antihistamin

dengan kelompok yang diberi daun sendok, baik itu dengan dosis 1 maupun 2

Page 46: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SENDOK …/Pengaruh... · yang ditandai oleh terjadinya penyempitan ... baik secara spontan maupun dengan pengobatan; inflamasi saluran ... inflamasi

46

mg/mencit, tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna. Kelompok

antihistamin dibanding kelompok daun sendok dosis 1 mg/mencit menunjukkan p

= 0,148, sedangkan kelompok antihistamin dibanding kelompok daun sendok

dosis 2 mg/mencit menujukkan p = 0,611. Dengan demikian, dapat disimpulkan

bahwa pada penelitian ini, efek penurunan derajat inflamasi ekstrak daun sendok

sebanding dengan antihistamin generasi 3.

Pada penelitian ini, terdapat beberapa kelemahan, diantaranya adalah:

1. Kurangnya variasi dosis, sehingga tidak diketahui dosis toksik ekstrak daun

sendok dan apakah dosis ekstrak daun sendok dibawah 1 mg/mencit dapat

memberikan efek yang sama dengan dosis ekstrak daun sendok 1 mg/mencit.

2. Mencit model asma alergi akut kurang representatif jika digunakan untuk

menguji obat asma baru dibanding mencit model asma alergi kronik. Hal ini

dinyatakan oleh Nials and Uddin (2008) yang menyatakan bahwa mencit

model asma alergi akut diragukan kesesuaiannya untuk menilai obat baru,

sedangkan mencit model asma alegi kronik lebih memperlihatkan perubahan

yang terjadi seperti pada asma di klinik, seperti AHR yang persisten dan

remodelling jalan napas, sehingga memungkinkan evaluasi obat baru sebagai

rancangan terapi.

Page 47: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SENDOK …/Pengaruh... · yang ditandai oleh terjadinya penyempitan ... baik secara spontan maupun dengan pengobatan; inflamasi saluran ... inflamasi

47

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Ekstrak daun sendok dosis 1 mg/mencit dan 2 mg/mencit menurunkan

derajat inflamasi bronkus mencit BALB/c model asma alergi.

B. Saran

Dengan mempertimbangkan hasil penelitian ini, penulis memberi

saran sebagai berikut :

1. Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai dosis optimal dan dosis

toksik daun sendok sebagai obat antiasma alergi dengan menambah

variasi dosis.

2. Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai evaluasi daun sendok

sebagai obat antiasma alergi menggunakan mencit model asma alergi

kronik.

Page 48: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SENDOK …/Pengaruh... · yang ditandai oleh terjadinya penyempitan ... baik secara spontan maupun dengan pengobatan; inflamasi saluran ... inflamasi

48

DAFTAR PUSTAKA

Abbas AK and Lichtman AH. 2003. Cellular and Molecular Immunology.

Canada: Elsevier Science, pp: 264: 443-8 Arief M. 2004. Pengantar Metodologi Penelitian untuk Ilmu Kesehatan. Klaten:

Community of Self Help Group Forum, hal: 132 Baldy CM. 2006. Gangguan Sel Darah Putih dan Sel Plasma. Dalam: Price SA

and Wilson LM. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta: EGC. pp: 268-91

Brewer JM, Conacher M, Hunter CA, Mohrs M, Brombacher F, and Alexander J.

1999. Aluminium Hydroxide Adjuvant Initiates Strong Antigen-Specific Th2 Responses in the Absence of IL-4- or IL-13-Mediated Signaling. The Journal of Immunology 163: 6448-54

Caceci T. 2009. Veterinary Histology: Exercise 5: Connective Tissues.

http://education.vetmed.vt.edu/Curriculum/VM8054/Labs/Lab5/IMAGES/MACROPHAGE%20IN%20SITU%20copy.JPG (15 Maret 2010)

Dalimartha S. 1999. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 1. Jakarta: Trubus

Agriwidya, hal: 50-3 David M, Jonathan B, David BR and Ivan R. 2006. Immunology. Seventh Edition.

Canada: Elsevier, pp: 423-42 Dorland WAN. 2002. Kamus Kedokteran Dorland. Jakarta: EGC, hal: 60 Duke J. 2009. Chemicals and Their Biological Activities. In: Plantago major L.

(Plantaginaceae). In: Dr. Duke's Phytochemical and Ethnobotanical Databases. http://www.ars-grin.gov/cgi-bin/duke/farmacy2.pl. (15 Maret 2010)

Efendi Z. 2003. Daya Fagositosis Makrofag pada Jaringan Longgar Tubuh.

http://library.usu.ac.id/download/fk/histologi-zukesti1.pdf (6 April 2010) Eroschenko, Victor P. 2002. Atlas Histologi di Fiore. Editor Bahasa Indonesia:

Dewi A dan Tiara MNS. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, hal: 63: 65: 243

Gregory P. 2009. Histology of Selected Organs of the Respiratory System.

http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://science.tjc.edu/images/respiratory_histology/bronchus1.jpg&imgrefurl=http://science.tjc.edu/images/respiratory_histology/Index.htm&usg=__beWQY2HwnrX1JkE9nIDif77rMRc

Page 49: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SENDOK …/Pengaruh... · yang ditandai oleh terjadinya penyempitan ... baik secara spontan maupun dengan pengobatan; inflamasi saluran ... inflamasi

49

=&h=401&w=536&sz=30&hl=id&start=1&tbnid=wqCIwToKm6rqwM:&tbnh=99&tbnw=132&prev=/images%3Fq%3Dhistologi%2Bbronkus%26gbv%3D2%26hl%3Did%26sa%3DG (13 Maret 2010)

Harmita dan Maksum R. 2005. Analisa Hayati. Jakarta: Ari Cipta, hal: 73-7 Iris R. 2004. Peranan antihistamin pada inflamasi alergi. Cermin Dunia

Kedokteran. 142: 19 Jancquira LC, Carneiro J. 2005. Basic Histology Text and Atlas. New York:

McGraw-Hill Companies, pp: 223-36 Janeway CA Jr, Travers P, Walport M, and Mark JS. 2005. Immunobiology the

Immune System in Health and Disease 6th Edition. New York: Garland Science Publishing, pp: 517-43

Latumahina S. 2008. Peranan Tanaman Obat dalam Pengembangan Hutan dan

Strategi Pemanfaatannya Secara Lestari. http:// www. pariwisatamaluku. com/balagu/TANAMAN_OBAT.doc. (13 Maret 2010)

Mangatas SM, Hermawan HM, dan Ketut S. 2006. Imunobiologi Asma Bronkial.

Dexa Media 19 (1): 31-9 Myou S, Leff AR, Myo S, Boetticher E, Tong J, Meliton AY et al. 2003.

Blockade of inflamation and airway hyperresponsiveness in immune-sensitized mice by dominant-negative phosphoinosite-3-kinase-TAT. J Exp Med. 198: 1573

Ngatidjan. 1991. Petunjuk Laboratorium Metode Laboratorium Dalam

Toksikologi.Yogyakarta: Pusat Antar Universitas Bioteknologi UGM Nials AT and Uddin S. 2008. Mouse Models of Allergic Asthma: Acute and

Chronic Allergen Challenge. Dis Model Mech 1(4-5): 213–20 Nivaldo M. 2009. Atlas of hematology. http:// www. hematologyatlas. com/

principalpage.htm (13 Maret 2010) Oktaria S. 2008. Obat Herbal vs Obat Modern. http:// www. klikdokter. com/

article/detail/770 (13 Maret 2010) Persi. 2002. Daun Sendok (Platago mayor L.). http:// www. pdpersi. co.id/ ?show

=detailnews&kode=952&tbl=alternatif ( 13 Maret 2010) Rahmawati I, Yunus F, dan Wiyono WH. 2003. Patogenesis dan Patofisiologi

Asma. Cermin Dunia Kedokteran 141: 5-11

Page 50: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SENDOK …/Pengaruh... · yang ditandai oleh terjadinya penyempitan ... baik secara spontan maupun dengan pengobatan; inflamasi saluran ... inflamasi

50

Robins CS, Pouladi MA, Fattouh R, Dawe DE, Vujicic N, Richards CD et al. 2005. Mainstream Cigarette Smoke Exposure Attenuates Airway Immune Inflammatory Responses to Surrogate and Common Environmental Allergens in Mice, Despite Evidence of Increased Systemic Sensitization. The Journal of Immunology 175: 2834-42

Rumold R, Jyrala M, and Sanchez DD. 2001. Secondhand Smoke Induces

Allergic Sensitization in Mice. The Journal of Immunology 167: 4765-70 Sell S. 2001. Immunology, Immunopathology and Immunity. Washington: ASM

Press, pp: 41: 71: 178-9 Shin YS, Takeda K, and Gelfand EW. 2009. Understanding Asthma Using

Animal Models. Allergy Asthma Immunol 1(1): 10–8 Soedarto. 2003. Koleksi Tanaman Obat Potensial Seri 2. Lawang-Jawa Timur:

BDATPO (Balai Diklat Agribisnis Tanaman Pangan dan Tanaman Obat) Ketindan, hal: 21

Solomon WR. 2006. Asma Bronkial. Dalam: Price S dan Wilson L M.

Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta: EGC, hal: 177-88

Sundaru H dan Sukamto. 2007. Asma Bronkial. Dalam : Sudoyo A W, dkk (eds).

Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 4. Jakarta : Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, hal : 245-50

Swirski FK, Gajewska BU, Alvarez D, Ritz SA, Cundall M, Cates EC, et al. 2002.

Inhalation of A Harmless Antigen (Ovalbumin) Elicits Immune Activation But Divergent Immunoglobulin and Cytokine Activities in Mice. Clinical & Experimental Allergy (32): 411 - 21

Trimble NJ, Botelho FM, Bauer CMT, Fattouh R, and Stampfli MR. 2009.

Adjuvant and Anti-Inflammatory Properties of Cigarette Smoke in Murine Allergic Airway Inflammation. American Journal of Respiratory Cell and Molecular Biology (40): 38-46

Page 51: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SENDOK …/Pengaruh... · yang ditandai oleh terjadinya penyempitan ... baik secara spontan maupun dengan pengobatan; inflamasi saluran ... inflamasi

51