pengaruh mekanisme corporate governance terhadap...

40
1 Pendahuluan Laba merupakan salah satu kriteria untuk mengukur kinerja perusahaan. Dalam menghasilkan laba, manajemen perusahaan menentukan kebijakan penggunaan metode akuntansi dalam menyusun laporan keuangan. Metode akuntansi pada laporan keuangan sering disalahgunakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Penyalahgunaan laporan keuangan dapat terjadi karena adanya perbedaan kepentingan antara pemegang saham (principal) dengan manajer (agent) yang disebut hubungan agensi. Menurut Jensen dan Meckling (1976) dalam teori keagenan (agency theory), hubungan agency muncul ketika satu orang atau lebih (principal) memperkerjakan orang lain (agent) untuk memberikan suatu jasa dan kemudian mendelegasikan wewenang pengambilan keputusan pada agent tersebut. Pemegang saham menilai kinerja perusahaan salah satunya dengan melihat laba yang dihasilkan, oleh karena itu manajemen perusahaan termotivasi untuk memodifikasi laba agar sesuai dengan keinginan pemilik, dalam hal ini pemegang saham perusahaan. Hal ini dapat menimbulkan manipulasi laba yang sering diartikan dengan manajemen laba (earnings management). Tindakan earnings management telah memunculkan beberapa kasus skandal pelaporan akuntansi yang secara luas diketahui, antara lain Enron, Merck, World Com dan mayoritas perusahaan lain di Amerika Serikat (Cornett et al, 2006). Salah satu penyebab kondisi ini adalah kurangnya penerapan corporate governance. Ciri utama dari lemahnya corporate governance adalah adanya

Upload: letuyen

Post on 06-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7627/3/T1_232010120_Full...Penyalahgunaan laporan keuangan dapat terjadi karena adanya

1

Pendahuluan

Laba merupakan salah satu kriteria untuk mengukur kinerja perusahaan.

Dalam menghasilkan laba, manajemen perusahaan menentukan kebijakan

penggunaan metode akuntansi dalam menyusun laporan keuangan. Metode

akuntansi pada laporan keuangan sering disalahgunakan untuk mencapai tujuan

yang diinginkan. Penyalahgunaan laporan keuangan dapat terjadi karena adanya

perbedaan kepentingan antara pemegang saham (principal) dengan manajer

(agent) yang disebut hubungan agensi. Menurut Jensen dan Meckling (1976)

dalam teori keagenan (agency theory), hubungan agency muncul ketika satu orang

atau lebih (principal) memperkerjakan orang lain (agent) untuk memberikan suatu

jasa dan kemudian mendelegasikan wewenang pengambilan keputusan pada agent

tersebut.

Pemegang saham menilai kinerja perusahaan salah satunya dengan

melihat laba yang dihasilkan, oleh karena itu manajemen perusahaan termotivasi

untuk memodifikasi laba agar sesuai dengan keinginan pemilik, dalam hal ini

pemegang saham perusahaan. Hal ini dapat menimbulkan manipulasi laba yang

sering diartikan dengan manajemen laba (earnings management).

Tindakan earnings management telah memunculkan beberapa kasus

skandal pelaporan akuntansi yang secara luas diketahui, antara lain Enron, Merck,

World Com dan mayoritas perusahaan lain di Amerika Serikat (Cornett et al,

2006). Salah satu penyebab kondisi ini adalah kurangnya penerapan corporate

governance. Ciri utama dari lemahnya corporate governance adalah adanya

Page 2: Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7627/3/T1_232010120_Full...Penyalahgunaan laporan keuangan dapat terjadi karena adanya

2

tindakan mementingkan diri sendiri di pihak para manajer perusahaan

(Khomsiyah dan Rahayu, 2004).

Menurut Nasution dan Setiawan (2007), konsep corporate governance

diajukan demi tercapainya pengelolaan perusahaan yang lebih transparan bagi

semua pengguna laporan keuangan. Bila konsep ini diterapkan dengan baik maka

diharapkan pertumbuhan ekonomi akan terus menanjak seiring dengan

transparansi pengelolaan perusahaan yang makin baik dan nantinya

menguntungkan banyak pihak.

Dalam penelitian terdahulu banyak membahas hanya empat dari lima

mekanisme corporate governance (kepemilikan manajerial, kepemilikan

institusional, proporsi dewan komisaris independen, ukuran dewan komisaris dan

komite audit).

Penelitian ini menggabungkan penelitian–penelitian sebelumnya yang

meneliti pengaruh mekanisme corporate governace terhadap manajemen laba,

yang dilakukan oleh Ujiyantho dan Pramuka (2007) yang meneliti tentang

pengaruh mekanisme corporate governance dengan empat variabel independen

yaitu kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, proporsi dewan

komisaris independen dan ukuran dewan komisaris, terhadap manajemen laba dan

dengan menambahkan variabel independen komite audit sebagai mekanisme

pengawasan terhadap manajemen sesuai dengan penelitian dari Rachmawati dan

Triamoko (2007).

Page 3: Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7627/3/T1_232010120_Full...Penyalahgunaan laporan keuangan dapat terjadi karena adanya

3

Penelitian ini menguji apakah corporate governance dalam hal ini

kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, ukuran dewan komisaris,

proporsi dewan komisaris independen dan komite audit berpengaruh terhadap

manajemen laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Sektor

manufaktur dipilih karena sektor tersebut memiliki kontribusi yang relatif besar

terhadap perekonomian Indonesia (Suryani, 2010).

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran kepada

para pemakai laporan keuangan dan praktisi penyelenggara perusahaan dalam

memahami mekanisme corporate governance serta praktik manajemen laba,

sehingga dapat meningkatkan nilai dan pertumbuhan perusahaan. Hasil penelitian

ini juga dapat menjadi acuan penelitian-penelitian sejenis dan penelitian lanjutan.

Page 4: Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7627/3/T1_232010120_Full...Penyalahgunaan laporan keuangan dapat terjadi karena adanya

4

Telaah Literatur dan Pengembangan Hipotesis

Teori Agensi (Agency Theory)

Cara yang dapat digunakan untuk memahami konsep corporate

governance adalah memahami teori keagenan. Terjadinya konflik yang disebut

agency conflict disebabkan pihak-pihak yang terkait yaitu prinsipal (yang memberi

kontrak atau pemegang saham) dan agen (yang menerima kontrak dan mengelola

dana prinsipal) mempunyai kepentingan yang saling bertentangan. Jika agen dan

prinsipal berupaya memaksimalkan utilitasnya masing-masing, serta memiliki

keinginan dan motivasi yang berbeda, maka ada alasan untuk percaya bahwa agen

(manajemen) tidak selalu bertindak sesuai keinginan prinsipal (Jensen dan Meckling,

1976). Eisenhardt (1989), dalam Ujiyanto dan Pramuka (2007) menyatakan bahwa

teori agensi menggunakan tiga asumsi sifat manusia yaitu: (1) manusia pada

umumya mementingkan diri sendiri (self interest), (2) manusia memiliki daya

pikir terbatas mengenai persepsi masa mendatang (bounded rationality), dan (3)

manusia selalu menghindari resiko (risk averse). Dari asumsi sifat dasar manusia

tersebut dapat dilihat bahwa konflik agensi yang sering terjadi antara manajer

dengan pemegang saham dipicu adanya sifat dasar tersebut.

Mekanisme Corporate Governance

Menurut Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance (KNKCG)

dalam Mahiswari dan Nugroho (2012), corporate governance adalah suatu proses

dan struktur yang digunakan oleh organ perusahaan guna memberikan nilai

tambah pada perusahaan secara berkesinambungan dalam jangka panjang bagi

Page 5: Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7627/3/T1_232010120_Full...Penyalahgunaan laporan keuangan dapat terjadi karena adanya

5

pemegang saham, dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya,

berlandaskan peraturan perundangan dan norma yang berlaku.

Dalam KNKG terdapat aspek-aspek dalam rangka penyelenggaraan

Corporate Governance yang baik, yaitu perusahaan wajib memiliki:

1. Proporsi dewan komisaris independen: yang jumlahnya secara proporsional

sebanding dengan jumlah saham yang dimiliki oleh bukan pemegang saham

pengendali dengan ketentuan jumlah komisaris independen sekurang-

kurangnya 30% dari jumlah seluruh anggota komisaris.

2. Komite audit: untuk menilai pelaksanaan good corporate governance di

perusahaan, adanya komite audit yang efektif merupakan salah satu aspek

dalam kriteria penilaian.

3. Dewan komisaris: Prinsip-prinsip penting dalam dewan direksi yang menjadi

acuan dalam usaha bisnis di Indonesia, terutama dalam hal komposisi dewan

direksi yaitu komposisi direksi harus sedemikian rupa sehingga memungkinkan

pengambilan putusan yang efektif, tepat, dan cepat serta dapat bertindak secara

independen.

4. Kepemilikan institusional: Kemampuan manajer perusahaan untuk mengelola

laba secara oportunistik dapat dibatasi oleh efektivitas pengawasan oleh para

shareholder khususnya investor institusional.

Page 6: Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7627/3/T1_232010120_Full...Penyalahgunaan laporan keuangan dapat terjadi karena adanya

6

5. Kepemilikan manajerial: Pemusatan kepentingan dapat dicapai dengan

memberikan kepemilikan saham kepada manajer. Jika manajer memiliki saham

perusahaan, mereka akan memiliki kepentingan yang sama dengan pemilik

sehingga dapat mengurangi konflik keagenan.

Manajemen Laba

Manajemen laba dapat didefinisikan sebagai “intervensi manajemen

dengan sengaja dalam proses penentuan laba, biasanya untuk memenuhi tujuan

pribadi” (Schipper, 1989 dalam Subramanyam dan Wild, 2010). Scott (2000)

menyatakan bahwa terdapat beberapa pola dalam manajemen laba, yaitu: Taking a

Bath, Income Minimization, Income Maximization, dan Income Smoothing.

Scott (2000) juga mengemukakan beberapa motivasi terjadinya manajemen laba,

yaitu :

a. Bonus Purposes

Manajer yang memiliki informasi atas laba bersih perusahaan akan

bertindak secara oportunistic untuk melakukan manajemen laba dengan

memaksimalkan laba saat ini.

b. The debt covenant hypothesis

Manajemen akan berusaha untuk meningkatkan laba agar tidak melangar

perjanjian kredit yang telah dilakukan serta demi menjaga nama baik dan

reputasi mereka.

Page 7: Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7627/3/T1_232010120_Full...Penyalahgunaan laporan keuangan dapat terjadi karena adanya

7

c. Political Motivations

Manajemen laba digunakan untuk mengurangi laba yang dilaporkan pada

perusahaan publik. Perusahaan cenderung mengurangi laba yang

dilaporkan karena adanya tekanan publik yang mengakibatkan pemerintah

menetapkan peraturan yang lebih ketat.

d. Taxation Motivations

Motivasi penghematan pajak menjadi motivasi manajemen laba yang

paling nyata. Berbagai metode akuntansi digunakan dengan tujuan

penghematan pajak pendapatan.

e. Pergantian CEO

CEO yang mendekati masa pensiun akan cenderung menaikkan

pendapatan untuk meningkatkan bonus mereka. Dan jika kinerja

perusahaan buruk, mereka akan memaksimalkan pendapatan agar tidak

diberhentikan.

f. Initital Public Offering (IPO)

Perusahaan yang akan go public belum memiliki nilai pasar, dan

menyebabkan manajer perusahaan yang akan go public melakukan

manajemen laba dalam prospectus mereka dengan harapan dapat

menaikkan harga saham perusahaan.

Kepemilikan Institusional dan Manajemen Laba

Adanya konsentrasi kepemilikan dari institusi dan dari pihak manajerial

dianggap bisa mengurangi kecenderungan manajer dalam memanipulasi laba.

Page 8: Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7627/3/T1_232010120_Full...Penyalahgunaan laporan keuangan dapat terjadi karena adanya

8

Tindakan pengawasan perusahaan oleh pihak investor institusional dapat

mendorong manajer untuk lebih memfokuskan perhatiannya terhadap kinerja

perusahaan sehingga akan mengurangi perilaku opportunistic atau mementingkan

diri sendiri (Mahiswari dan Nugroho, 2012). Kepemilikan institusional memiliki

kemampuan untuk mengendalikan pihak manajemen melalui proses monitoring

secara efektif sehingga mengurangi tindakan manajemen melakukan manajemen

laba (Boediono, 2005). Hasil penelitian Ningsaptiti (2010) kepemilikan

institusional berpengaruh negatif terhadap praktik manajemen laba.

H1: kepemilikan institusional berpengaruh negatif terhadap manajemen laba

Kepemilikan Manajerial dan Manajemen Laba

Kepemilikan manajerial adalah presentase jumlah saham yang dimiliki

pihak manajemen dari seluruh jumlah modal saham perusahaan yang dikelola

(Boediono, 2005). Dengan meningkatkan kepemilikan saham oleh manajer,

diharapkan manajer akan bertindak sesuai dengan keinginan prinsipal karena

manajer akan termotivasi untuk meningkatkan kerja (Midiastuty dan Masfoedz,

2003). Kepemilikan perusahaan oleh manajer akan membuat manajer bertindak

sesuai dengan kepentingan pemegang saham karena manajer juga mempunyai

kepentingan di dalamnya, sehingga kepemilikan manajerial diharapkan dapat

mengurangi praktik manajemen laba. Hasil penelitian Suryani (2010) kepemilikan

manajerial berpengaruh negatif terhadap manajemen laba.

H2: kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap manajemen laba

Page 9: Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7627/3/T1_232010120_Full...Penyalahgunaan laporan keuangan dapat terjadi karena adanya

9

Ukuran Dewan Komisaris dan Manajemen Laba

Dewan komisaris sebagai puncak dari sistem pengelolaan internal

perusahaan, memiliki peranan terhadap aktivitas pengawasan (Siallagan dan

Machfoedz, 2006). Peranan dewan komisaris diharapkan dapat membatasi tingkat

manajemen laba melalui fungsi monitoring atas pelaporan keuangan. Fungsi

monitoring yang dilakukan oleh dewan komisaris dipengaruhi oleh jumlah atau

ukuran dewan komisaris. Hasil penelitian Mahiswari dan Nugroho (2012)

menyatakan bahwa jumlah dewan komisaris berpengaruh negatif terhadap

manajemen laba. Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

H3: ukuran dewan komisaris berpengaruh negatif terhadap manajemen laba

Proporsi Dewan Komisaris Independen dan Manajemen Laba

Menurut Zehnder (2000) dalam Hutagalung (2012), dewan komisaris

merupakan inti dari corporate governance yang ditugaskan untuk menjamin

pelaksanaan strategi perusahaan, mengawasi manajemen dalam mengelola

perusahaan, serta mewajibkan terlaksananya akuntabilitas. Adanya dewan

komisaris menjamin transparansi dan keinformatifan laporan keuangan sehingga

memfasilitasi hak pemegang saham untuk mendapatkan informasi yang

berkualitas (Mahiswari dan Nugroho, 2012). Menurut Fama (1980) dalam

Purbany dan Setiawan (2012), komisaris independen dapat bertindak sebagai

penengah dalam perselisihan yang terjadi diantara para manajer internal dan

mengawasi kebijakan manajemen serta memberikan nasihat kepada manajemen.

Page 10: Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7627/3/T1_232010120_Full...Penyalahgunaan laporan keuangan dapat terjadi karena adanya

10

Hasil penelitian Nasution dan Setyawan (2007) proporsi dewan komisaris

independen berpengaruh negatif terhadap praktik manajemen laba pada pada

industri perbankan Indonesia.

H4: proporsi dewan komisaris independen berpengaruh negatif terhadap

manajemen laba

Komite Audit dan Manajemen Laba

Komite audit adalah komite yang dibentuk oleh dewan komisaris untuk

melakukan tugas pengawasan pengelolaan perusahaan (Aji, 2012). Komite audit

mempunyai peran yang sangat penting dan strategis dalam hal memelihara

kredibilitas proses penyusunan laporan keuangan seperti halnya menjaga

terciptanya sistem pengawasan perusahaan yang memadai serta dilaksanakannya

good corporate governance (Rachmawati dan Triatmoko, 2007). Komite audit

diharapkan dapat membantu dewan komisaris dalam mengawasi proses pelaporan

keuangan perusahaan oleh manajemen sehingga informasi yang disajikan dalam

laporan keuangan lebih informatif dan berkualitas. Dengan demikian dapat

mengurangi praktik manajemen laba. Hasil penelitian Siregar dan Utama (2005)

menyatakan bahwa komite audit mempunyai pengaruh negatif terhadap praktik

manajemen laba.

H5: komite audit berpengaruh negatif terhadap manajemen laba

Page 11: Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7627/3/T1_232010120_Full...Penyalahgunaan laporan keuangan dapat terjadi karena adanya

11

Model Penelitian

Berdasarkan hipotesis di atas, maka model penelitian ini sebagai berikut:

Kepemilikan Institusional

Komite Audit

Manajemen Laba

Kepemilikan Manajerial

Ukuran Dewan Komisaris

Proporsi Dewan Komisaris

Page 12: Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7627/3/T1_232010120_Full...Penyalahgunaan laporan keuangan dapat terjadi karena adanya

12

Metode Penelitian

Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

diambil dari laporan keuangan tahunan perusahaan dari tahun 2010-2012. Data

diperoleh dari situs www.idx.co.id

Populasi dan Sampel

Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah semua perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode

pengamatan 2010-2012.

Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan purposive sampling

(dipilih dengan kriteria-kriteria tertentu). Kriteria yang dipakai yaitu:

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama

periode 2010-2012

2. Memiliki ketersediaan data yang lengkap, baik data mengenai corporate

governance perusahaan (kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial,

ukuran dewan komisaris, proporsi dewan komisaris independen dan komite

audit) maupun data yang diperlukan untuk mendeteksi manajemen laba.

Page 13: Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7627/3/T1_232010120_Full...Penyalahgunaan laporan keuangan dapat terjadi karena adanya

13

Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data pada penelitian ini

yaitu:

1. Studi Pustaka

Data sekunder yang digunakan dalam penelitian dikumpulkan melalui

artikel, jurnal, penelitian terdahulu yang sesuai dengan penelitian.

2. Studi Dokumentasi

Pengumpulan data sekunder yang diperoleh dari situs resmi Bursa

Efek Indonesia www.idx.co.id

Pengukuran Variabel

Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah manajemen laba. Dechow

et al., 1995 (dalam Ujiyantho dan Pramuka, 2007) menyebutkan bahwa

penggunaan discretionary accruals sebagai proksi manajemen laba dihitung

dengan menggunakan Modified Jones Model karena model ini dianggap lebih baik

di antara model lain untuk mengukur manajemen laba. Model tersebut dituliskan

sebagai berikut:

Total accruals sesungguhnya : TAC = NIit – CFit

Page 14: Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7627/3/T1_232010120_Full...Penyalahgunaan laporan keuangan dapat terjadi karena adanya

14

Keterangan :

NIit = laba bersih (net income) perusahaan i pada periode t

CFit = arus kas operasi (cash flow of operation) perusahaan i pada periode t

Total accruals yang diestimasi dengan persamaan regresi OLS (Ordinary Least

Square) adalah:

TACt/TAt-1 = (β)1 (1/TAt-1) + (β)2 (Δ SALt/TAt-1) + (β) 3 (PPEt/TAt-1) + e

Keterangan :

TACt = total accruals dalam periode t

TAt-1 = total asset periode t-1

(Δ)SAL= perubahan pendapatan atau penjualan bersih dalam periode t

PPEt = property, plan, and equipment periode t

(β)1,(β)2,(β)3 = koefisien regresi

Dengan menggunakan koefisien regresi di atas nilai non discretionary accruals

(NDA) dapat dihitung dengan rumus :

NDTACt= (β)1(1/TAt-1) + (β)2[(Δ SALt-Δ RECt)/TAt-1] +

(β)3 (PPEt/TAt- 1) + e

Keterangan :

(Δ)RECt = perubahan piutang usaha dalam periode t

(β)1,(β)2,(β)3 = fitted coefficient yang diperoleh dari hasil regresi pada

perhitungan total akrual

Page 15: Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7627/3/T1_232010120_Full...Penyalahgunaan laporan keuangan dapat terjadi karena adanya

15

Diskresioner total akrual

DTACt= TACt/TAt-1-NDTACt

Keterangan :

DTACt = diskresioner total akrual tahun t

TACt = total accruals tahun t

NDTACt = non akrual diskresioner pada tahun t

Menurut Sulistyanto (2008), jika nilai DA nol maka menunjukkan

perusahaan melakukan manajemen laba dengan pola perataan laba (income

smoothing), jika nilainya positif maka menunjukkan bahwa manajemen laba

dilakukan dengan pola penaikan laba (income increasing), dan nilai negatif

menunjukkan manajemen laba dengan pola penurunan laba (income decreasing).

Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian ini adalah corporate governance,

yang meliputi:

1. Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional adalah jumlah persentase hak suara yang

dimiliki oleh institusi. Kepemilikan institusional dalam penelitian ini

menggunakan indikator persentase jumlah saham yang dimiliki institusi

(perusahaan asuransi, bank, dana pensiun, dsb) dari seluruh modal saham

yang beredar (Ujiyantho dan Pramuka, 2007).

Page 16: Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7627/3/T1_232010120_Full...Penyalahgunaan laporan keuangan dapat terjadi karena adanya

16

2. Kepemilikan manajerial

Menurut Boediono (2005), kepemilikan manajerial adalah persentase

suara yang berkaitan dengan saham dan option yang dimiliki oleh direksi dan

manajer suatu perusahaan. Indikator yang digunakan adalah persentase

jumlah saham yang dimiliki manajemen dari seluruh modal saham

perusahaan.

3. Ukuran dewan komisaris

Ujiyantho dan Pramuka (2007) mengemukakan bahwa variabel

ukuran dewan komisaris diukur dengan jumlah total anggota dewan

komisaris, baik yang berasal dari internal perusahaan maupun dari eksternal

perusahaan sampel.

4. Proporsi dewan komisaris independen

Proporsi dewan komisaris independen diukur dengan persentase

jumlah dewan komisaris independen yang ada dalam perusahaan terhadap

jumlah total komisaris yang ada dalam susunan dewan komisaris perusahaan

sampel. Beasley (1996) dalam Nasution dan Setiawan (2007) menyatakan

bahwa masuknya dewan komisaris yang berasal dari luar perusahaan

meningkatkan efektivitas dewan tersebut dalam mengawasi manajemen untuk

mencegah kecurangan laporan keuangan.

Page 17: Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7627/3/T1_232010120_Full...Penyalahgunaan laporan keuangan dapat terjadi karena adanya

17

5. Komite audit

Komite audit adalah komite yang dibentuk oleh dewan komisaris

untuk melakukan tugas pengawasan pengelolaan perusahaan. Indikator yang

digunakan adalah jumlah komite audit yang terdapat pada perusahaan sampel

(Mahiswari dan Nugroho, 2012).

Teknik Analisis

Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis statistik deskriptif

untuk mengetahui nilai mean, maksimum, minimum dan standar deviasi. Selain

itu dilakukan uji asumsi klasik yaitu Multikolonieritas, Autokorelasi, Normalitas

dan Heterokedastisitas. Alat yang digunakan untuk pengujian hipotesis adalah

analisis regresi berganda.

Model persamaan regresi adalah sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + e

Keterangan:

Y = Manajemen laba

a = Konstanta

b1, b2, b3, b4, b5 = Koefisien regresi

X1 = kepemilikan institusional

X2 = kepemilikan manajerial

X3 = ukuran dewan komisaris

Page 18: Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7627/3/T1_232010120_Full...Penyalahgunaan laporan keuangan dapat terjadi karena adanya

18

X4 = proporsi dewan komisaris independen

X5 = komite audit

e = Koefisien error

Page 19: Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7627/3/T1_232010120_Full...Penyalahgunaan laporan keuangan dapat terjadi karena adanya

19

Analisi dan Pembahasan

Gambaran Umum Objek Penelitian

Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2010-2012 yang diperoleh dari

Indonesian Capital Market Directory (ICMD), dan www.idx.co.id. Jumlah

perusahaan manufaktur yang terdaftar selama periode 2010-2012 sebanyak 146

perusahaan dan pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling.

Data yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Tabel 1

Hasil Pemilihan Sampel Observasi

No. Keterangan Jumlah

1 Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2010-2012

438

2 Perusahaan dengan data tidak lengkap (296)Sampel (observasi) yang digunakan 142

Dari keseluruhan jumlah perusahaan manufaktur yang ada di BEI periode

2010-2012, terdapat 142 sampel observasi yang memenuhi kriteria yang telah

ditetapkan dalam pemilihan sampel sehingga jumlah observasi (n) dalam

penelitian ini adalah 142.

Page 20: Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7627/3/T1_232010120_Full...Penyalahgunaan laporan keuangan dapat terjadi karena adanya

20

Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran data secara

umum mengenai nilai maksimum, nilai minimum, nilai rata-rata (mean), dan

standar deviasi dari masing-masing variabel. Hasil statistik deskriptif dapat dilihat

dari tabel 2 di bawah ini.

Tabel 2

Statistik Deskriptif

Variabel Penelitian N Maksimum Minimum Mean Std. Dev.

KI 142 .9643 .1232 .655912 .1877838

KM 142 .7000 .000010 .060842 .1177657

UDK 142 12 2 4.20 1.895

DKI 142 .6000 .2500 .381050 .0762617

KA 142 4 2 3.05 .300

ML 142 .647406 -.934378 -.094367 .2774463

Sumber : Data sekunder yang diolah (2014)

Dari hasil statistik deskriptif dapat diketahui rata-rata manajemen laba

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI adalah sebesar -0,094367 dan

angka ini bernilai negatif. Hal ini menunjukkan bahwa pada periode 2010-2012

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI melakukan manajemen laba dengan

pola penurunan laba (income decreasing).

Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik yang dipersyaratkan untuk model regresi

dilakukan dan diperoleh kesimpulan bahwa dari 4 (empat) uji asumsi klasik yang

Page 21: Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7627/3/T1_232010120_Full...Penyalahgunaan laporan keuangan dapat terjadi karena adanya

21

dilakukan dalam penelitian ini (uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji

multikolonieritas dan uji autokorelasi), ditemukan bahwa data lolos untuk

keempat uji tersebut. Dengan demikian data residual terdistribusi secara normal,

tidak ada masalah heteroskesdastisitas, tidak ada multikoloniearitas dan tidak

terdapat autokorelasi baik positif maupun negatif. Hasil uji asumsi klasik secara

keseluruhan dapat dilihat pada lampiran 3.

Pengujian Hipotesis

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap Manajemen Laba

Berdasarkan Tabel 3, nilai Adjusted R2 adalah 0,024. Hal ini berarti

kemampuan variabel independen yaitu kepemilikan saham institusi,

kepemilikan saham manajerial, jumlah dewan komisaris, komisaris independen

dan komite audit dalam menerangkan manajemen laba adalah 2,4 persen.

Sedangkan sisanya yaitu 97,6 persen dijelaskan oleh faktor-faktor lain selain

variabel independen tersebut. Dari uji ANOVA, nilai F hitung dari model

adalah 1,708 dengan nilai probabilitas sebesar 0,137 yang lebih besar dari 0,05

menunjukkan bahwa variabel Kepemilikan institusional (KI), Kepemilikan

manajeral (KM), ukuran dewan komisaris (UDK), proporsi dewan komisaris

independen (DKI) dan ukuran komite audit (KA) secara bersama–sama tidak

berpengaruh terhadap manajemen laba (ML).

Page 22: Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7627/3/T1_232010120_Full...Penyalahgunaan laporan keuangan dapat terjadi karena adanya

22

Tabel 3

Regresi Mekanisme Corporate Governance Terhadap

Manajemen Laba

Variabel Penelitian Koefisien Regresi T Sig.

Konstanta-.316 -1.058 .292

KI-.115 -.816 .416

KM-.458 -1.992 .048

UDK-.013 -.927 .356

DKI.470 1.546 .124

KA.065 .749 .455

R2 = 0,059 Adjusted R2 = 0,024 F = 1,708 Sig. F = 0,137

Sumber: Data diolah 2014

Pembahasan

Berdasarkan hasil regresi dapat diketahui bahwa kepemilikan saham oleh

institusional tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Sehingga hipotesis

yang menyatakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh negatif terhadap

praktik manajemen laba ditolak. Cornett et al., (2006) menyatakan bahwa

kepemilikan institusional akan membuat manajer merasa terikat untuk memenuhi

target laba dari para investor, sehingga mereka akan tetap cenderung terlibat

dalam tindakan manipulasi laba. Kepemilikan institusional tertinggi dalam

penelitian ini yaitu PT. Tira Austenite Tbk sebesar 96,43% dan terendah adalah

PT. Metrodata Electronics Tbk sebesar 12,32%. Tinggi atau rendahnya

kepemilikan institusional, perusahaan tetap melakukan manajemen laba.

Page 23: Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7627/3/T1_232010120_Full...Penyalahgunaan laporan keuangan dapat terjadi karena adanya

23

Variabel kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap

manajemen laba. Sehingga hipotesis kepemilikan manajerial berpengaruh negatif

terhadap manajemen laba diterima. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil

penelitian Suryani (2010) yang menemukan adanya pengaruh negatif. Hasil ini

menujukan bahwa semakin besar kepemilikan manajerial maka semakin kecil

terjadinya praktik manajemen laba. Dengan adanya kepemilikan saham oleh

manajer maka manajer akan bertindak sesuai dengan kepentingan saham, yaitu

manajer itu sendiri. Kepemilikan manajerial merupakan salah satu cara untuk

mengurangi praktik manajemen laba.

Variabel ukuran dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap manajemen

laba. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa ukuran dewan

komisaris berpengaruh negatif terhadap manajemen laba ditolak. Hasil penelitian

ini sejalan dengan hasil penelitian Ujiyantho dan Pramuka (2007). Hal ini dapat

dijelaskan bahwa besar kecilnya dewan komisaris bukanlah menjadi faktor

penentu utama dari efektivitas pengawasan terhadap manajemen perusahaan.

Akan tetapi efektivitas meknisme pengendalian tergantung pada nilai, norma dan

kepercayaan yang diterima dalam suatu organisasi (Jennings 2004a; 2004b;

2005a; Oliver, 2004 dalam Ujiyantho dan Pramuka, 2007). Ukuran dewan

komisaris tertinggi dalam penelitian ini berjumlah 12 orang yang dimiliki oleh PT.

Astra International Tbk dan terendah berjumlah 2 orang yang dimiliki oleh PT.

Siantar TOP Tbk, PT. Langgeng Makmur Industri Tbk, PT. Betonjaya Manunggal

Tbk dan PT. Jakarta Kyoei Steel Works Tbk. Tinggi atau rendahnya ukuran

dewan komisaris, perusahaan tetap melakukan manajemen laba.

Page 24: Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7627/3/T1_232010120_Full...Penyalahgunaan laporan keuangan dapat terjadi karena adanya

24

Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi dewan komisaris

independen tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Sehingga hipotesis

proporsi dewan komisaris independen berpengaruh negatif terhadap manajemen

laba ditolak. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Sefiana (2009).

Boediono (2005), menyatakan bahwa keberadaan dewan komisaris independen

kurang efektif dalam mengurangi manajemen laba antara lain karena penambahan

anggota komisaris independen dimungkinkan hanya untuk memenuhi ketentuan

formal, sementara pe-megang saham mayoritas masih memegang peranan penting

sehingga kinerja dewan tidak meningkat bahkan menurun. Jumlah tertinggi

proporsi dewan komisaris independen dimiliki oleh PT. Barito Pacific Timber

Tbk sebesar 60% dan jumlah terendah dimiliki oleh PT. Unitex Tbk, PT. Tira

Austenite Tbk, PT. Eterindo Wahanatama Tbk dan PT. Nipress Tbk sebesar 25%.

Sehingga tinggi atau rendahnya proporsi dewan komisaris independen,

perusahaan tetap melakukan manajemen laba.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa komite audit tidak

berpengaruh terhadap manajemen laba. Dengan demikian hipotesis komite audit

berpengaruh negatif terhadap manajemen laba ditolak. Hasil penelitian ini sejalan

dengan hasil penelitian Ningsaptiti (2010). Hal ini dapat dijelaskan bahwa

pengangkatan dewan komisaris independen dan komite audit oleh perusahaan

mungkin hanya dilakukan untuk pemenuhan regulasi saja tapi tidak dimaksudkan

untuk menegakkan Good Corporate Governance (GCG) di dalam perusahaan

(Siregar dan Utama, 2005). Jumlah komite audit tertinggi dalam penelitian ini

terdapat pada PT. Indo Acidatama Tbk, PT. Astra International Tbk, PT. Mandom

Page 25: Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7627/3/T1_232010120_Full...Penyalahgunaan laporan keuangan dapat terjadi karena adanya

25

Indonesia Tbk, PT. Pelat Timah Nusantara Tbk dan PT. Multistrada Arah Sarana

Tbk sebesar 4 orang, dan jumlah terendah dimiliki oleh PT. Berlina Tbk, PT.

Voksel Electric Tbk dan PT. Sat Nusapersada Tbk sebesar 2 orang. Dapat dilihat

bahwa tinggi atau rendahnya komite audit dalam perusahaan, tetap melakukan

manajemen laba.

Page 26: Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7627/3/T1_232010120_Full...Penyalahgunaan laporan keuangan dapat terjadi karena adanya

26

Penutup

Kesimpulan:

Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah corporate governance

dalam hal ini kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, ukuran dewan

komisaris, proporsi dewan komisaris independen dan komite audit berpengaruh

terhadap manajemen laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan regresi berganda, penelitian

ini menunjukkan bahwa kepemilikan saham institusional, kepemilikan saham

manajerial, ukuran dewan komisaris, proporsi dewan komisaris independen dan

komite audit secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.

Secara parsial, penelitian ini menunjukkan bahwa kepemilikan saham institusional

tidak memiliki pengaruh terhadap manajemen laba. Kepemilikan saham

manajerial memiliki pengaruh negatif terhadap manajemen laba, sedangkan

ukuran dewan komisaris, proporsi dewan komisaris independen serta komite audit

tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.

Implikasi

1. Bagi Perusahaan

Manajemen perusahaan perlu memberikan perhatian khusus terhadap

fenomena manajemen laba dalam kaitannya dengan pelaksanaan good

corporate governance. Mekanisme yang optimal dalam pengelolaan

perusahaan akan menciptakan suatu kondisi perusahaan yang baik atau good

Page 27: Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7627/3/T1_232010120_Full...Penyalahgunaan laporan keuangan dapat terjadi karena adanya

27

corporate governance, dan pada akhirnya akan tercapai efisiensi. Perusahaan

sebaiknya lebih melibatkan kepemilikan manajerial, agar manajer bertindak

sesuai dengan keinginan pemegang saham sehingga mengurangi biaya

keagenan dan meminimalkan terjadinya manajemen laba.

2. Bagi Investor

Manajemen laba adalah tindakan yang tidak dapat dihindarkan karena laporan

keuangan, khususnya penyusunan laba disusun berdasarkan standar akuntansi

keuangan. Para investor sebaiknya berhati-hati dalam pengambilan keputusan

bisnis, tidak hanya terfokus pada informasi laba, tetapi juga

mempertimbangkan informasi non keuangan, seperti keberadaan mekanisme

internal perusahaan. Misalnya, dengan memilih perusahaan yang memiliki

kepemilikan manajerial yang cukup besar karena fleksibilitas manajemen untuk

melakukan manajemen laba akan berkurang.

Keterbatasan dan saran:

Dalam penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan dan kekurangan.

Adapun keterbatasan dan kekurangannya adalah:

1. Terdapat banyak perusahaan yang belum menerapkan corporate

governance. Bagi perusahaan yang belum menerapkan corporate

governance diharapkan dapat menerapkan corporate governance di dalam

perusahaannya dan bagi perusahaan yang sudah menerapkan corporate

governance diharapkan penerapan corporate governance tersebut sesuai

dengan tujuan dikeluarkannya corporate governance yaitu agar terciptanya

Page 28: Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7627/3/T1_232010120_Full...Penyalahgunaan laporan keuangan dapat terjadi karena adanya

28

perusahaan yang sehat dan bersih, bukan hanya untuk melaksanakan

regulasi.

2. Variabel independen dalam penelitian ini hanya mampu menjelaskan

pengaruhnya terhadap manajemen laba sebesar 2,4%. Penelitian selanjutnya

diharapkan dapat menambah mekanisme corporate governance lainnya

seperti frekuensi pertemuan komite audit yang mungkin dapat menambah

kemampuan menjelaskan variabel corporate governance terhadap

manajemen laba.

Page 29: Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7627/3/T1_232010120_Full...Penyalahgunaan laporan keuangan dapat terjadi karena adanya

29

DAFTAR PUSTAKA

Aji. Bimo Bayu. 2012. “Pengaruh Corporate Governance Terhadap Manajemen

Laba Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia”.

Skripsi S1. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

Boediono. SB. Gideon. 2005. “Kualitas Laba: Studi Pengaruh Mekanisme

Corporate Governance dan Dampak Manajemen Laba Dengan

Menggunakan Analisis Jalur”. Simposium Nasional Akuntansi VIII

Solo.

Cornett, Marcia Millon, Alan J. Marcus, Anthony Saunders, and Hassan

Tehranian. 2006. “Earnings Management, Corporate Governance

and True Financial Performance”. Working Paper Series,

www.ssrn.com. 18 Februari 2013.

Hutagalung. M. 2012. “Pengaruh Corporate Governance dan Market Competition

Terhadap Produktivitas Perusahaan”. Skripsi S1. Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia.

Ghozali. Imam. 2005. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”.

Semarang: Badan Penerbit UNDIP.

Jensen, Michael C. and William H. Meckling. 1976. “Theory of the Firm:

Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Structure”.

Journal of Financial Economics Vol. 3, No. 4, pp. 305-360.

Khomsiyah, Darmawati, dan Rahayu. G. Rika. 2004. “Hubungan Corporate

Governance dan Kinerja Perusahaan”. Simposium Nasional

Akuntansi VII Denpasar.

Page 30: Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7627/3/T1_232010120_Full...Penyalahgunaan laporan keuangan dapat terjadi karena adanya

30

Mahiswari. R. dan Nugroho P I. 2012. “Pengaruh Mekanisme Corporate

Governance, Ukuran Perusahaan, dan Leverage Terhadap

Manajemen Laba dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan

Perusahaan”. Seminar Nasional Akuntansi dan Bisnis. Bandung. Hal.

154-163.

Midiastuty. P.P. and M. Machfoedz. 2003. “Analisis Hubungan Mekanisme

Corporate Governance dan Indikasi Manajemen Laba”. Makalah

Simposium Nasional Akuntansi VI Surabaya.

Nasution. M dan Setyawan. D. 2007. “Pengaruh Corporate Governance terhadap

Manajemen Laba Di Industri Perbankan Indonesia”. Simposium

Nasional Akuntansi X Makasar.

Ningsaptiti. R. 2010. “Analisis Pengaruh Ukuran Peusahaan Dan Mekanisme

Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba”. Skripsi S1.

Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

Purbany. Y. V dan Setiawan I. A. 2012. “Pengaruh Penerapan Mekanisme Good

Corporate Governance Terhadap Praktik Manajemen Laba (Studi

Pada Badan Usaha Milik Negara Berbentuk Persero dan Persero

Terbuka Periode 2009-2010)”. Seminar Nasional Akuntansi dan

Bisnis. Bandung. Hal. 50-59.

Rahmawati. A. dan Triatmoko. H. 2007. “Analisis Faktor–Faktor yang

Mempengaruhi Kulaitas Laba dan Nilai Perusahaan”. Simposium

Nasional Akuntansi X Makassar.

Scott. William R. 2000. Financial Accounting Theory. USA: Prentice-Hall.

Page 31: Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7627/3/T1_232010120_Full...Penyalahgunaan laporan keuangan dapat terjadi karena adanya

31

Sefiana. Eka. 2009. “”Pengaruh Penerapan Corporate Governance Terhadap

Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Telah Go

Public”. Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.

Siallagan. H dan Machfoedz. M. 2006. “Mekanisme Corporate Governance,

Kualitas laba dan Nilai Perusahaan”. Simposium Nasional Akuntansi

IX Padang.

Siregar. S. Veronica dan Utama Siddharta. 2005. “Pengaruh Struktur

Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, dan Praktek Corporate

Governance Terhadap Pengelolaan Laba (Earnings Management)”,

Simposium Nasional Akuntansi VIII Solo.

Sulistyanto. Sri. 2008. Manajemen Laba Teori dan Model Empiris. Jakarta:

Gramedia Widiasarana.

Suryani. Indra D. 2010. “Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Dan

Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan

Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI”. Skripsi S1. Fakultas Ekonomi

Universitas Diponegoro.

Ujiyantho. M. Arief dan Pramuka. B. Agus. 2007. “Mekanisme Corporate

Governance, Manajemen Laba dan Kinerja Perusahaan”. Simposium

Nasional Akuntansi X Makasar.

Page 32: Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7627/3/T1_232010120_Full...Penyalahgunaan laporan keuangan dapat terjadi karena adanya

32

LAMPIRAN

Lampiran 1

NAMA PERUSAHAAN SAMPEL

No. Kode Perusahaan Nama Perusahaan

1 PSDN PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk

2 SKLT PT. Sekar Laut Tbk

3 STTP PT. Siantar TOP Tbk

4 TBLA PT. Tunas Baru Lampung Tbk

5 ULTJ PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk

6 ARGO PT. Argo Pantes Tbk

7 SSTM PT. Sunson Textile Manufacturer Tbk

8 UNTX PT. Unitex Tbk

9 SRSN PT. Indo Acidatama Tbk

10 BRPT PT. Barito Pacific Timber Tbk

11 AKRA PT. AKR Corporindo Tbk

12 TPIA PT. Chandra Asri Petrochemical Tbk

13 ETWA PT. Eterindo Wahanatama Tbk

14 LTLS PT. Lautan Luas Tbk

15 UNIC PT. Unggul Indah Cahaya Tbk

16 BRNA PT. Berlina Tbk

17 LMPI PT. Langgeng Makmur Industri Tbk

18 TRST PT. Trias Sentosa Tbk

19 ALMI PT. Alumindo Light Metal Industry Tbk

20 BTON PT. Betonjaya Manunggal Tbk

21 CTBN PT. Citra Tubindo Tbk

22 JKSW PT. Jakarta Kyoei Steel Works Tbk

23 JPRS PT. Jaya Pari Steel Tbk

Page 33: Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7627/3/T1_232010120_Full...Penyalahgunaan laporan keuangan dapat terjadi karena adanya

33

24 KRAS PT. Krakatau Steel Tbk

25 LMSH PT. Lion Mesh Prima Tbk

26 LION PT. Lion Metal Works Tbk

27 PICO PT. Pelangi Indah Canindo Tbk

28 NIKL PT. Pelat Timah Nusantara Tbk

29 TBMS PT. Tembaga Mulia Semanan Tbk

30 TIRA PT. Tira Austenite Tbk

31 KICI PT. Kedaung Indah Can Tbk

32 KBLM PT. Kabelindo Murni Tbk

33 VOKS PT. Voksel Electric Tbk

34 MTDL PT. Metrodata Electronics Tbk

35 MLPL PT. Multipolar Tbk

36 PTSN PT. Sat Nusapersada Tbk

37 ASII PT. Astra International Tbk

38 GJTL PT. Gajah Tunggal Tbk

39 BRAM PT. Indo Kordsa Tbk

40 INDS PT. Indospring Tbk

41 INTA PT. Intraco Penta Tbk

42 MASA PT. Multistrada Arah Sarana Tbk

43 NIPS PT. Nipress Tbk

44 PRAS PT. Prima Alloy Steel Universal Tbk

45 SMSM PT. Selamat Sempurna Tbk

46 KONI PT. Perdana Bangun Pusaka Tbk

47 PYFA PT. Pyridam Farma Tbk

48 TCID PT. Mandom Indonesia Tbk

Page 34: Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7627/3/T1_232010120_Full...Penyalahgunaan laporan keuangan dapat terjadi karena adanya

34

Lampiran 2

STATISTIK DESKRIPTIF

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

KI 142 .1232 .9643 .655912 .1877838

KM 142 .0000 .7000 .060842 .1177657

UDK 142 2 12 4.20 1.895

DKI 142 .2500 .6000 .381050 .0762617

KA 142 2 4 3.05 .300

ML 142 -.934378 .647406 -.09436764 .277446380

Valid N (listwise) 142

Page 35: Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7627/3/T1_232010120_Full...Penyalahgunaan laporan keuangan dapat terjadi karena adanya

35

Lampiran 3

UJI ASUMSI KLASIK

1. Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 142

Normal Parametersa,b Mean 0E-7

Std. Deviation .26912631

Most Extreme Differences

Absolute .073

Positive .045

Negative -.073

Kolmogorov-Smirnov Z .874

Asymp. Sig. (2-tailed) .429

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber: data sekunder yang diolah (2014)

Hasil pengujian dengan uji Kolmogorov-Smirnov memiliki

signifikansi di atas 0,05 (α = 5%) sehingga dapat disimpulkan data

berdistribusi normal.

Page 36: Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7627/3/T1_232010120_Full...Penyalahgunaan laporan keuangan dapat terjadi karena adanya

36

2. Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

KI .760 1.315

KM .725 1.379

UDK .811 1.233

DKI .991 1.009

KA .788 1.269

a. Dependent Variable: ML

Nilai Variance Inflation Factor untuk masing-masing variabel

independen memiliki nilai kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih besar dari

0,10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar

variabel independen.

3. Uji Heteroskedastisitas (Uji Geljser)

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) .314 .193 1.622 .107

KI .037 .091 .040 .406 .686

KM -.038 .149 -.026 -.257 .797

UDK .004 .009 .042 .441 .660

DKI .089 .197 .039 .451 .653

KA -.060 .056 -.102 -1.064 .289

a. Dependent Variable: abs_res

Page 37: Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7627/3/T1_232010120_Full...Penyalahgunaan laporan keuangan dapat terjadi karena adanya

37

Nilai signifikansi pada masing-masing variabel independen memiliki

nilai lebih dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan semua variabel bebas dari

heteroskedastisitas.

4. Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 .243a .059 .024 .274028831 1.983

a. Predictors: (Constant), KA, DKI, KI, UDK, KM

b. Dependent Variable: ML

Dengan menggunakan tabel Durbin-Watson (N = 142, K = 6 termasuk

variabel dependen), diketahui bahwa nilai dL dan dU yaitu:

dL = 1.65362

dU= 1.79918

Kriteria dari pengujian autokorelasi yaitu jika dU < d < 4 – dU maka

tidak terdapat autokorelasi. Dari hasil pengujian statistik diperoleh nilai

Durbin-Watson (d) sebesar 1,983. Sehingga dapat disimpulkan data bebas dari

autokorelasi.

Page 38: Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7627/3/T1_232010120_Full...Penyalahgunaan laporan keuangan dapat terjadi karena adanya

38

Lampiran 4

HASIL REGRESI BERGANDA

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .243a .059 .024 .274028831

a. Predictors: (Constant), KA, DKI, KI, UDK, KM

b. Dependent Variable: ML

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression .641 5 .128 1.708 .137b

Residual 10.212 136 .075

Total 10.854 141

a. Dependent Variable: ML

b. Predictors: (Constant), KA, DKI, KI, UDK, KM

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -.316 .298 -1.058 .292

KI -.115 .141 -.078 -.816 .416

KM -.458 .230 -.195 -1.992 .048

UDK -.013 .014 -.086 -.927 .356

DKI .470 .304 .129 1.546 .124

KA .065 .087 .070 .749 .455

a. Dependent Variable: ML

Page 39: Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7627/3/T1_232010120_Full...Penyalahgunaan laporan keuangan dapat terjadi karena adanya

39

RIWAYAT HIDUP

1. Nama : Didha Putri Citradika

2. Tempat dan tanggal lahir : Salatiga, 29 Agustus 1992

3. Jenis kelamin : Perempuan

4. Alamat : Jl. Gunung Payung II/21 RT 07 / RW 03

Kelurahan Blotongan,

Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga

5. No telp. : (0298) 316159 / 085640005529

6. Agama : Katolik

7. Golongan darah : -

8. Status : Belum Menikah

9. Pekerjaan : -

10. Kewarganegaraan : Indonesia

11. Email : [email protected]

12. Pendidikan

1998-2004 : SD Kristen Satya Wacana Salatiga

2004-2007 : SMP Negeri 2 Salatiga

2007-2010 : SMA Negeri 1 Salatiga

2010- Sekarang : Fakultas Ekonomika dan Bisnis (Program

Studi Akuntansi)

Universitas Kristen Satya Wacana

13. IPK : 3.78

14. Pengalaman Berorganiasi :

Bendahara Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Periode

2012-2013

15. Pengalaman Kepanitiaan :

Sie. Sekret Gebyar Teater TiLaR (GTT) 2011

Sie. Sekret Makrab FEB (E-GOAL) 2011

Koor. Sekret ACTION 2012

Page 40: Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7627/3/T1_232010120_Full...Penyalahgunaan laporan keuangan dapat terjadi karena adanya

40

Sie. Wali Makrab FEB (LEGEND) 2012

Bendahara Makrab FEB (FUSION) 2013

16. Pengalaman Asisten Dosen :

Asisten Dosen Pengantar Statistika

Asisten Dosen Statistika

Asisten Dosen Penganggaran