pengaruh media tanam dan pemberian pupuk...
TRANSCRIPT
1
PENGARUH MEDIA TANAM DAN PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SELADA
(Lactuca sativa L.) PADA MASA TANAM KE-II
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Mencapai Derajat Sarjana S-1
Oleh
TUTY ANGGRAINI NIM 0804020006
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO 2010
2
LEMBAR PERSETUJUAN
PENGARUH MEDIA TANAM DAN PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SELADA
(Lactuca sativa L.) PADA MASA TANAM KE-II
Oleh :
Tuty Anggraini
NIM 0804020006
Diperiksa dan Disetujui
Pada Tanggal : Pebruari 2010
Pembimbing I Pembimbing II
Ir. Aman Suyadi, MP. Anis Shofiyani, SP, MP. NIP. 19651010 199303 004 NIK. 2160174
Mengetahui,
Dekan Fakultas Pertanian
Ir. Bambang Nugroho, MP.
NIK. 2160154
3
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH MEDIA TANAM DAN PEMBERIAN PUPUK ORGANIK
CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.) PADA MASA TANAM KE-II
Tuty Anggraini
NIM 0804020006
Telah dipertahankan di depan panitia Ujian Skripsi
Pada hari Senin tanggal 18 Pebruari 2010
SUSUNAN PANITIA
Ketua Sekretaris
Ir. Bambang Nugroho, MP. Anis Shofiyani, SP MP. NIK. 2160154 NIK. 2160174
Penguji I Penguji II
Ir. Aman Suyadi, MP. Anis Shofiyani, SP, MP. NIP. 19651010 199303 004 NIK. 2160174
Penguji III
Ir. Bambang Nugroho, MP NIK. 2160154
Mengetahui,
Dekan Fakultas Pertanian
Ir. Bambang Nugroho, MP. NIK. 2160154
4
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Tuty Anggraini
NIM : 0804020006
Program Studi : Agroteknologi
Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa Skripsi ini adalah hasil
karya saya sendiri dan bukan hasil modifikasi atau penjiplakan hasil karya orang
lain.
Demikian pernyataan ini, maka saya bersedia untuk mempertanggung
jawabkan nya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Purwokerto, Pebruari 2010
Yang menyatakan,
TUTY ANGGRAINI NIM 0804020006
5
Dan apakah mereka tidak memperhatikan, bahwasannya Kami menghalau (awan yang
mengandung) air ke bumi yang tandus, lalu Kami tumbuhkan dengan air hujan itu tanaman-tanaman yang daripadanya (dapat) makan binatang-binatang
ternak mereka dan mereka sendiri,
Maka apakah mereka tidak memperhatikan? (As-Sajadah : 1)
Katakanlah : “ Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat Tuhanku,
sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat Tuhanku,
meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula).”
(Kahfi : 109)
PERSEMBAHAN
Ayahanda dan Ibunda tercinta
serta adik-adikku tersayang
limpahan dan kasih sayang dalam hidup
6
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Pengaruh Media Tanam dan Pemberian Pupuk Organik Cair terhadap
Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) pada Masa
Tanam Ke-II”. Skripsi ini disusun sebagai syarat menyelesaikan studi pada
pendidikan Stara Satu Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah
Purwokerto.
Penulis menyadari bahwa tersusunnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala hormat penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada :
1. Ir. Bambang Nugroho, MP., selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas
Muhammadiyah Purwokerto.
2. Ir. Aman Suyadi, MP., selaku Pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan, saran dan pengarahan dalam penyusunan skipsi.
3. Anis Shofiyani, SP, MP., selaku Kaprodi Agroteknologi Fakultas Pertanian
Universitas Muhammadiyah sekaligus Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan, saran dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.
4. Kedua orang tua beserta keluarga yang telah memberikan dorongan dan do’a
selama penyusunan skripsi.
5. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.
7
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, untuk itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga dapat
menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.
Purwokerto, Pebruari 2010
Penulis
8
Tuty Anggraini NIM 080402006. Pengaruh Media Tanam dan Penggunaan Pupuk Organik Cair terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) pada Masa Tanam Ke-II. Di bawah bimbingan Ir. Aman Suyadi, MP. dan Anis Shofiyani, SP, MP.
RINGKASAN
Penelitian pengaruh media tanam dan penggunaan pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada (lactuca sativa L.) pada masa tanam kedua ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui komposisi media tanam tanah, pasir dan kompos yang paling tepat bagi pertumbuhan dan hasil tanaman selada pada masa tanam kedua, mengetahui konsentrasi pupuk organik cair yang paling tepat bagi pertumbuhan dan hasil tanaman selada pada masa tanam kedua, serta mengetahui interaksi antara komposisi media tanam tanah, pasir dan kompos dengan pemberian pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada pada masa tanam kedua.
Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli 2009 sampai dengan Oktober 2009 di Lahan Pertanian Komplek Perumahan Tegal Sari di desa Bojong Sari Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas dengan ketinggian tempat 110 meter di atas permukaan laut dengan jenis tanah latosol, pada akhir musim kemarau.
Penelitian merupakan percobaan faktorial dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Faktor yang dicoba terdiri atas dua faktor yaitu : Faktor pertama komposisi media tanam yaitu: MI (tanah : pasir : kompos = 1:1:2), M2 (tanah : pasir : kompos = 1:2:1), M3 (tanah : pasir : kompos = 2:1:1). Faktor kedua konsentrasi pupuk organik cair Bio Super Actif (POC BSA) dengan konsentrasi B1 (1 ml/l), B2 (2 ml/l), B3 (3 ml/l). Kombinasi perlakuan diulang sebanyak tiga kali.
Hasil penelitian menunjukkan komposisi media tanam tanah : pasir : kompos berpengaruh tidak nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada pada masa tanam kedua kecuali pada tinggi tanaman umur 18 hari setelah tanam. Penggunaan POC BSA berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada pada masa tanam kedua, hasil yang terbaik diperoleh pada perlakuan B1 (konsentrasi 1 ml/liter) pada semua variabel pengamatan diantaranya tinggi tanaman 13,75 cm dan luas daun 666,38 cm2 umur 32 hari setelah tanam serta bobot bernilai ekonomis 105,96 gram dan bobot basah akar 5,68 gram umur 35 hari setelah tanam. Interaksi antara komposisi media tanam tanah : pasir : kompos dan POC BSA berpengaruh tidak nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada pada masa tanam kedua.
9
Tuty Anggraini NIM 080402006. The effect of planting media with the delivering fluid-organic fertilizer on the growing and result of planting lettuce (Latuca sativa L.) at the second planting period. This research is under guidance of Ir. Aman Suyadi, MP, and Anis Shofiyani, SP, MP.
SUMMARY
The research is know to discover the accurate composition of soil, sand and compost as planting media and to determine the concentration of liquid-organic fertilizer, and also to comprehend any interaction between soil, sand and compost as planting media on the growing and result of planting lettuce (Latuca sativa L.) at the second planting period.
Reaserch begain from July 2009 until October 2009 on the farming field at Tegal Sari Indah Resident in Bojongsari Village of Kembaran Subdistrict in Banyumas Regency. It is positioned on 110 meters above the sea lavel with latosol soil, at the end of day seasons.
The research is a factorial trying by using Random Complite Blok Design (RCBD). Factor that’s used is consisted of two factors, those are; the first of planting media composition are : M1 (soil : sand : compost = 1 : 1 : 2), M2 (soil : sand : compost = 1 : 2 : 1), M3 (soil : sand : compost = 2 : 1 : 1) and the second are concentrate of liquid-organic fertilizer Bio Super Active (POC BSA) and B1 (1 ml/l). B2 (2 ml/l) and B3 (3 ml/l). those combination are repeated three times.
The result of the research explain the compotation of planting media ; soil : sand : compost are non significant different to the growing and result of planting lettuce on the second planting priod with the exception of plant’s height in the age of 18 days after planting. The using of POC BSA significant differnt to the growing and product of lettuce plants on the second preod, it got the best result by holding B1 treatmen (concentration 1 ml/l) at all observation variables : height of plants 13,75 cm and leaf area 666,38 cm2 at the age of 32 days after planting and also the economical weight 105, 95 grams furthermore the weight of roat 5,68 grams at the age of 35 after planting. Interaction among the compotation of planting media ; soil : sand : compost and POC BSA are non significant different to the growing and the result of planting lettuce on the second preod.
10
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN ......................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... iii
SURAT PERNYATAN ............................................................................... iv
PERSEMBAHAN ........................................................................................ v
KATA PENGANTAR ................................................................................. vi
RINGKASAN .............................................................................................. viii
SUMMARY ................................................................................................ ix
DAFTAR ISI ............................................................................................... x
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang ........................................................................... 1 B. Perumusan Masalah ................................................................... 6 C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 6 D. Hipotesa .................................................................................... 7 E. Manfaat Penelitian ..................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 8
A. Syarat Tumbuh Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) ................. 8 B. Media Tanam ............................................................................. 9 C. Pupuk Organik Cair Bio Super Active ........................................ 13
11
BAB III METODOLOGI TANAMAN ........................................................ 15
A. Waktu dan Tempat ..................................................................... 15 B. Alat dan Bahan .......................................................................... 15 C. Rancangan Penelitian ................................................................. 16 D. Pelaksanaan Penelitian ............................................................... 17 E. Variabel yang Diamati ............................................................... 21 F. Analisis Data ............................................................................. 22
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 23
A. Keadaan Umum Tanaman Selada Selama Penelitian .................. 23 B. Hasil Penelitian .......................................................................... 24 C. Pembahasan ............................................................................... 26
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 31
A. Kesimpulan ................................................................................ 31 B. Saran ......................................................................................... 31
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 32
LAMPIRAN ................................................................................................ 34
12
DAFTAR TABEL Halaman
Tabel 1. Produksi, Ekspor, Impor, dan PDB Sayuran 2005-2007 ……… 1 Table 2. Kandungan Gizi Selada …………………..…….…..…………. 3 Table 3. Koposisi Kompos ……………………………….…………….. 12 Table 4. Kombinasi Perlakuan Media Tanam dan Konsentrasi
Pupuk Organik Cair Bio Super Active (POC BSA) …………... 16 Tabel 5. Analisis N, P dan K Total Media Tanam
Tanaman Selada pada Masa Tanam Kedua……….…………… 19 Tabel 6. Matrik Hasil Analisa Data Pengaruh Media Tanam
dan Pemberian Pupuk Organik Cair terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) pada Masa Tanam Ke-II ……………………………………….. 24
Tabel 7. Angka rerata hasil analisa pengaruh media tanam dan pemberian pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada (Lactuca sativa L.) pada masa tanam ke-II ………………………………….…….. 25
13
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Grafik 1. Hubungan antara tinggi tanaman dengan umur tanaman pada perlakuan pemupukan POC BSA ………. 28
Grafik 2. Hubungan antara luas daun dengan umur tanaman pada perlakuan pemupukan POC BSA ………. 29
14
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Denah percobaan penelitian pengaruh media tanam dan pemberian pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada (Lactuca sativa L.) pada masa tanam ke-II ……………………….…………… 34
Lampiran 2. Denah Tanaman Per Unit ...………….….……..…………. 35 Lampiran 3. Perhitungan Kebutuhan Pupuk NPK ...……………………. 36 Lampiran 4. Analisa sidik ragam pengaruh media tanam
dan pemberian pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada (Lactuca sativa L.) pada masa tanam ke-I pada variabel tinggi tanaman umur 14 hst ….……………. 37
Lampiran 5. Analisa sidik ragam pengaruh media tanam dan pemberian pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada (Lactuca sativa L.) pada masa tanam ke-I pada variabel tinggi tanaman umur 21 hst..……………… 39
Lampiran 6. Analisa sidik ragam pengaruh media tanam dan pemberian pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada (Lactuca sativa L.) pada masa tanam ke-I pada variabel tinggi tanaman umur 28 hst ……………….. 42
Lampiran 7. Analisa sidik ragam pengaruh media tanam dan pemberian pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada (Lactuca sativa L.) pada masa tanam ke-I pada variabel luas daun umur 14 hst ……..…….….…….. 44
Lampiran 8. Analisa sidik ragam pengaruh media tanam dan pemberian pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada (Lactuca sativa L.) pada masa tanam ke-I pada variabel luas daun umur 21 hst ……………..……… 46
Lampiran 9. Analisa sidik ragam pengaruh media tanam dan pemberian pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada (Lactuca sativa L.) pada masa tanam ke-I pada variabel luas daun umur 28 hst ………………….…. 48
15
Lampiran 10. Analisa sidik ragam pengaruh media tanam dan pemberian pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada (Lactuca sativa L.) pada masa tanam ke-I pada variabel bobot bernilai ekonomis ………….……….. 50
Lampiran 11. Analisa sidik ragam pengaruh media tanam dan pemberian pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada (Lactuca sativa L.) pada masa tanam ke-I pada variabel bobot basah akar …………….….…………. 52
Lampiran 12. Analisa sidik ragam pengaruh media tanam dan pemberian pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada (Lactuca sativa L.) pada masa tanam ke-II pada variabel tinggi tanaman umur 18 hst .…..…….…..… 54
Lampiran 13. Analisa sidik ragam pengaruh media tanam dan pemberian pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada (Lactuca sativa L.) pada masa tanam ke-II pada variabel tinggi tanaman umur 25 hst ...…………….. 57
Lampiran 14. Analisa sidik ragam pengaruh media tanam dan pemberian pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada (Lactuca sativa L.) pada masa tanam ke-II pada variabel tinggi tanaman umur 32 hst…..…….…….. 59
Lampiran 15. Analisa sidik ragam pengaruh media tanam dan pemberian pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada (Lactuca sativa L.) pada masa tanam ke-II pada variabel luas daun umur 18 hst ………..…….……… 61
Lampiran 16. Analisa sidik ragam pengaruh media tanam dan pemberian pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada (Lactuca sativa L.) pada masa tanam ke-II pada variabel luas daun umur 25 hst .……...……….……. 63
Lampiran 17. Analisa sidik ragam pengaruh media tanam dan pemberian pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada (Lactuca sativa L.) pada masa tanam ke-II pada variabel luas daun umur 32 hst ….………………….. 65
16
Lampiran 18. Analisa sidik ragam pengaruh media tanam dan pemberian pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada (Lactuca sativa L.) pada masa tanam ke-II pada variabel bobot bernilai ekonomis ………….………... 67
Lampiran 19. Analisa sidik ragam pengaruh media tanam dan pemberian pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada (Lactuca sativa L.) pada masa tanam ke-II pada variabel bobot basah akar ………….….…………… 69
17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permintaan sayur khususnya untuk pasar ekspor belum sepenuhnya
terpenuhi. Hal ini disebabkan oleh pola tanam yang tidak seragam dan teratur.
Sebagai sumber makanan, sayuran bermanfaat sebagai sumber vitamin,
mineral, serat, antioksidan dan energi. Untuk mencukupi kebutuhan,
peningkatan produksi dan konsumsi merupakan langkah strategis yang perlu
diambil pemerintah.
Sebagai gambaran, tahun lalu, produksi sayuran sudah menembus 9,94
juta ton. Jumlah ini naik dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 9,53 juta ton.
Walaupun produksi terus meningkat, Indonesia juga masih mengimpor
beberapa jenis sayuran yang jumlahnya lebih dari 0,5 juta ton/tahun (tabel 1).
Tabel 1.Produksi, Ekspor, Impor, dan PDB Sayuran 2005—2007
Uraian 2005 2006 2007 Produksi (ton) 9.101.988 9.527.463 9.941.339 Ekspor (ton) 152.658,158 236.225,397 261.649,963 Impor (ton) 508.324,447 550.437,570 594.995,747 PDB (Miliar, Rp)* 16.395 16.395 17.275
Keterangan: * Berdasar harga konstan Sumber : Dirjen Hortikultura, 2008
Meski begitu, tingkat konsumsi sayuran masyarakat Indonesia masih
rendah. Berdasar catatan Dirjen Hortikultura, Deptan, konsumsi sayuran
tahun lalu baru 36,63 kg/kapita/tahun. Padahal menurut standar lembaga
pangan dan pertanian dunia (FAO) mestinya 65,75 kg (Anonim, 2008).
18
Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) merupakan salah satu sayuran
yang mempunyai arti penting dalam perekonomian masyarakat Indonesia.
Sejak PJPT I, tanaman selada diimpor dari luar negeri untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat. Pada PJPT II, perhatian akan pengembangan tanaman
selada semakin pesat dan hingga sekarang komoditi selada telah diekspor,
namun pengembangannya masih terpusat pada pulau Jawa. Pengembangan
selada di Sulawesi Selatan masih sangat kurang, sehingga kebutuhan
masyarakat akan produk tersebut masih didatangkan dari luar.
Kebutuhan akan komoditi selada semakin meningkat sejalan dengan
tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi keluarga. Tanaman
selada memiliki fungsi sebagai zat pembangun tubuh, dengan kandungan zat
gizi dan vitamin yang cukup banyak dan baik untuk kesehatan masyarakat.
Mengkonsumsi sayuran ini secara teratur setiap hari dan dalam jumlah yang
cukup dapat menunjang dan memelihara kesehatan jasmani manusia (Azis,
dkk. 2006).
Menurut Toetoet (2007), manfaat daun selada bagi kesehatan tubuh
adalah membantu menurunkan resiko gangguan jantung dan terjadinya stroke,
mengurangi resiko terjadinya kanker, mengurangi resiko terkena katarak,
membantu mengurangi resiko spina bifida (salah satu jenis gangguan
kelainan pada tulang belakang), membantu kerja pencernaan dan kesehatan
organ hati, mengurangi gangguan anemia serta membantu meringankan
insomnia (sulit tidur) karena ketegangan syaraf.
Selain itu, menurut Rukmana (1994), selada mengandung gizi cukup
tinggi dengan komposisi seperti pada tabel. 2:
19
Table 2. Kandungan Gizi Selada. Komposisi Gizi Selada
Kalori Protein Lemak Karbohidrat Kalsium Fosfor Zat Besi (Fe) Vitamin A Vitamin B1 Vitamin C air
15,00 kal 1,20 g 0,20 g 2,90 g
22,00 mg 25,00 mg 0,50 mg
540,00 S.I 0,04 mg 8,00 mg 94,80 g
Sumber : Rukmana, 1994.
Menurut Rukmana (1994) dewasa ini, meskipun pengembangan
selada belum membudaya tetapi prospek ekonominya cukup cerah.
Permintaan terhadap komoditas selada terus meningkat, antara lain berasal
dari pasar swalayan, restaurant-restauran besar (Fast Food Eropa dan Cina),
hotel-hotel berbintang di kota-kota besar, serta konsumen luar negeri yang
menetap di Indonesia maupun masyarakat Indonesia sendiri.
Selain itu peluang bisnis selada dapat juga dilihat dari semakin
berkembangnya jumlah hotel dan restauran-restauran asing (bertaraf
internasional) yang banyak menyajikan masakan-masakan asing yang
menggunakan daun selada, misalnya salad, hamburger, hot dog, dan
sebagainya. Peningkatan jumlah hotel dan restauran menyajikan masakan
dengan menggunakan daun selada akan meningkatkan permintaan selada.
Selada memiliki harga jual tinggi, di pasar swalayan harga selada daun Rp
6.700,00 – Rp 7.300 / kg (Hastuti, 2008).
Tidak seimbangnya persediaan produksi dengan permintaan selada di
dalam negeri menyebabkan Indonesia harus mengimpor komoditas ini. Pada
20
priode tahun 1984-1988 (Januari - Juni), Indonesia mengimpor selada
sebanyak 4.765 kg senilai US $ 9.781 atau rata-rata 953 kg senilai US $
1.956,2 per tahun. Dengan melihat prospek pasar ini, selada merupakan salah
satu tanaman yang berpotensi besar untuk dikembangkan di Indonesia, karena
kondisi iklim yang cocok dan dapat memberikan keuntungan yang memadai
bagi pembudidayaannya.
Menurut Saputra (2008) untuk mendapatkan pertumbuhan yang baik,
tanaman harus mempunyai akar dan sistem perakaran yang cukup luas dan
dalam untuk memperoleh hara dan air sesuai kebutuhan pertumbuhan, namun
tanaman tidak selalu memerlukan sistem perakaran yang luas dan dalam pada
kondisi hara yang sudah mencukupi, oleh karena itu untuk meningkatkan
produksi selada di dalam negeri dapat ditinggkatkan melalui berbagai macam
cara salah satunya dengan meningkatkan secara intensifikasi melalaui
penggunaan pupuk organik cair dan komposisi media tanam yang tepat.
Mengingat selada memiliki sistem perakaran serabut yang dangkal
dan lebar, serta tumbuh dan berkembang di bawah permukaan tanah, maka
tanah yang dikehendaki sebagai media tanamnya harus subur, gembur, dan
mudah meneruskan air (Desiliyarni, dkk. 2003). Sifat tanah seperti ini dapat
diperoleh dengan mencampur beberapa bahan media tanam yang dapat
memperbaiki sifat fisik, kimia dan hayati media tanamnya. Campuran
berbagai media tanam seperti tanah, pasir, dan kompos dalam perbandingan
tertentu dapat memperbaiki tingkat kesuburan dan kegemburan tanah, serta
daya meneruskan air yang sesuai untuk tanaman selada.
21
Menurut Hardjowigeno (2003) pupuk kompos merupakan pupuk yang
termasuk kedalam jenis pupuk organik yang mempunyai banyak keuntungan
seperti dapat meningkatkan kesuburan fisik tanah, mempertinggi kandungan
humus, memperbaiki struktur tanah, mendorong pertumbuhan
mikroorganisme, merupakan sumber unsur hara makro maupun mikro, dapat
meningkatkan daya menahan air dan meningkatkan kation-kation tanah
sehingga dapat merangsang pertumbuhan akar tanaman. Namun pupuk
organik ini juga mempunyai kekurangan yaitu merespon tanaman lebih
lambat dibandingkan dengan pupuk anorganik buatan sehingga dengan umur
tanaman selada yang hanya berkisar antara 30 hst – 35 hst maka diduga
pengaruh kompos belum terlihat nyata pada masa tanam pertama. Oleh
karena itu, peneliti mencoba untuk melihat pengaruh penggunaan media
tanam kompos ini pada masa tanam kedua.
Pupuk organik cair Bio Super Active (POC BSA) merupakan pupuk
organik cair yang mengandung unsur hara makro dan mikro serta ZPT (Zat
Pengatur Tumbuh) yang dapat merangsang pertumbuhan akar, batang, daun,
bunga dan buah serta dapat mempercepat panen dan ramah lingkungan
sehingga baik bila diberikan pada tanaman selada pada fase tanam kedua
dengan harapan dapat mensuplai makanan yang dibutuhkan oleh tanaman
selada dan dapat meningkatkan produksi tanaman selada selama masa
pembudidayaan.
Untuk itulah, perlu diteliti penggunaan media tanam yang berasal dari
tanah, pasir serta kompos dengan menggunakan pupuk hayati berupa POC
BSA yang mengandung unsur–unsur organik dengan harapan akan
22
mendapatkan komposisi media tanam yang tepat dari perpaduan media tanam
dan dosis POC BSA yang tepat sehingga akan mendapatkan pertumbuhan
selada yang optimal melalui pembudidayaan pertanian secara organik.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka ada beberapa permasalahan
yang akan dikaji yaitu :
1. Berapakah komposisi media tanam tanah, pasir dan kompos yang paling
tepat bagi pertumbuhan dan hasil tanaman selada pada masa tanam
kedua?
2. Berapakah konsentrasi pupuk organik cair yang berpengaruh paling baik
terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada pada masa tanam kedua?
3. Apakah terdapat interaksi antara komposisi media tanam tanah, pasir dan
kompos dengan pemberian pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan
hasil tanaman selada pada masa tanam kedua ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu :
1. Mengetahui komposisi media tanam tanah, pasir dan kompos yang paling
tepat bagi pertumbuhan dan hasil tanaman selada pada masa tanam
kedua.
2. Mengetahui konsentrasi pupuk organik cair yang paling tepat bagi
pertumbuhan dan hasil tanaman selada pada masa tanam kedua.
3. Mengetahui interaksi antara komposisi media tanam tanah, pasir dan
kompos dengan pemberian pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan
hasil tanaman selada pada masa tanam kedua.
23
D. Hipotesis
1. Diduga komposisi media tanam yaitu tanah, pasir dan kompos dengan
proporsi 1:1:2 dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman selada
pada masa tanam kedua.
2. Diduga pemberian pupuk organik cair dengan konsentrasi 2 ml/l air dapat
meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman selada pada masa tanam
kedua.
3. Diduga komposisi media tanam tanah, pasir, dan kompos dengan proporsi
1:1:2 dengan konsentrasi pupuk organik cair 2 ml/l dapat meningkatkan
pertumbuhan dan hasil tanaman selada pada masa tanam kedua.
E. Manfaat
Manfaat dari penelitian ini yaitu :
1. Memperoleh informasi tentang komposisi media tanam (tanah, pasir, dan
kompos) yang tepat pada budidaya tanaman selada pada masa tanam
kedua.
2. Memperoleh informasi tentang konsentrasi pupuk organik yang tepat
bagi pertumbuhan dan hasil tanaman selada pada masa tanam kedua.
3. Bahan acuan penelitian pengembangan lanjut untuk peningkatan hasil
dan pertumbuhan tanaman selada.
24
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Syarat Tumbuh Tanaman Selada (Lactuca sativa L.)
Tanaman selada (Lactuca sativa L.) merupakan tanaman semusim
yang termasuk ke dalam famili Compositae. Kedudukan tanaman selada
dalam sistematik tumbuhan :
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Famili : Compositae
Genus : Lactuca
Species : Lactuca sativa L.
Tanaman selada dapat tumbuh baik di dataran rendah maupun
dataran tinggi (pegunungan). Beberapa daerah di Indonesia cocok untuk
daerah penanaman selada karena kondisi lingkungannya (iklim dan tanah)
yang mendukung pertumbuhan yang optimal pada tanaman selada.
1. Iklim
Daerah yang cocok untuk penanaman selada sekitar ketinggian
500-2.000 m dpl dan suhu rata-rata 15º-20º C. Daerah penghasil selada
antara lain Batu dan Tengger (Jawa Timur), Tawangmangu, Bandungan,
dan Dieng (Jawa Tengah), Pacet, Cipanas, dan Lembang (Jawa Barat),
serta Tomohon (Sulawesi Utara). Di dataran rendah selada juga bisa
tumbuh, tetapi krop yang terbentuk kurang baik. Tanaman selada tidak
tahan bila terlalu banyak hujan, kelembaban terlalu tinggi, dan tergenang
25
air. Dalam kondisi seperti itu, tanaman akan mudah terserang penyakit.
Waktu tanaman yang paling cocok pada waktu musim kemarau dengan
penyiraman yang cukup. Selada memerlukan sinar matahari yang cukup
(tidak banyak awan) dan tempat yang terbuka.
2. Tanah
Tanaman selada dapat ditanam pada berbagai macam tanah,.
namun pertumbuhan yang baik akan diperoleh bila ditanam pada tanah liat
berpasir yang cukup mengandung bahan organik, gembur, remah, dan
tidak mudah tergenang oleh air. Selada tumbuh baik dengan pH 5,0 - 6,5.
Bila pH terlalu rendah perlu dilakukan pengapuran. (Sunarjono, H. 2008)
B. Media Tanam
Tanah merupakan komponen terpenting dalam kehidupan tanaman
karena merupakan medium alam sebagai tempat tumbuhnya tanaman.
Sebagai sumber daya alam yang terpenting, penggunaan tanah sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Bila salah penggunaannya,
tanaman menjadi kurang produktif, namun apabila pengguanannya benar,
yakni dilakukan dengan memperhatikan sifat fisik, kimia dan hayati tanah,
maka akan dapat menghasilkan tanaman yang berdaya hasil tinggi secara
berkesinamabungan.
Semua jenis tanaman pada umumnya dapat diusahakan secara
organik karena pada mulanya tanaman tumbuh secara alami, tanpa tambahan
(pemupukan) dari luar. Hanya saja, ada tanaman yang peka terhadap hama
dan penyakit sehingga perlu pemeliharaan yang intensif dan menggunakan
tanah pertanian yang baik dan produktif.
26
Tanah pertanian yang baik dan produktif adalah tanah yang banyak
mengandung bahan organik dan jasad hidup (makro dan mikro organik).
Bahan organik akan dihancurkan oleh organik hidup menjadi bahan organik
yang halus dan dapat diserap oleh akar tanaman (Pracaya, 2008).
Sayuran organik selain ditanam di lahan (kebun) dapat juga ditanam
di dalam pot, polybag, atau wadah bekas lainnya. Karena tempatnya kecil dan
praktis serta dapat diletakkan di lahan yang sempit dan dapat diisi dengan
media tanam berupa campuran tanah, pasir dan pupuk kandang atau kompos
dengan berbagai macam perbandingan sehingga sistem perakaran yang
dangkal dan lebar pada tanaman selada dapat tumbuh dan berkembang di
bawah permukaan tanah dengan baik sehingga media tanam diharapkan
subur, gembur dan mudah meluluskan air (Desiliyarni, dkk, 2003). Sifat tanah
seperti ini dapat diperoleh dengan mencampur bahan media tanam di atas
dengan perbandingan tertentu sehingga dapat memperbaiki tingkat kesuburan
dan kegemburan tanah, serta daya meluluskan air yang sesuai untuk tanaman
selada.
Tanah merupakan media yang lazim digunakan untuk pertumbuhan
tanaman. Dalam pertanian, tanah diartikan lebih khusus yaitu sebagai media
tumbuhnya tanaman darat. Tanah berasal dari hasil pelapukan batuan
bercampur dengan sisa-sisa bahan organik dan organisme (vegetasi atau
hewan) yang hidup di atas atau di dalamnya, selain itu terdapat pula udara
dan air.
27
Konsistensi tanah menunjukkan kekuatan daya kohesi butir-butir
tanah atau daya adhesi butir-butir tanah dengan benda lain. Gaya-gaya
tersebut misalnya pencangkulan, pembajakan, dan sebagainya. Tanah-tanah
yang mempunyai konsistensi baik umumnya mudah diolah dan tidak melekat
pada alat pengolah tanah. Oleh karena itu, tanah dapat ditemukan dalam
keadaan lembab, basah atau kering maka penyifatan konsistensi tanah harus
disesuaikan dengan keadaan tanah tersebut.
Dalam keadaan lembab, tanah dibedakan dalam konsistensi gembur
(mudah diolah) sampai teguh (agak sulit dicangkul). Dalam keadaan kering,
tanah dibedakan ke dalam konsistensi lunak sampai keras. Dalam keadaan
kering konsistensi tanah ditentukan dengan meremas segumpal tanah. Bila
gumpalan tersebut mudah hancur, maka tanah dikatakan berkonsistensi
gembur bila lembab atau lunak bila kering. Bila gumpalan tanah sukar hancur
dengan remasan tersebut tanah dikatakan berkonsentrasi teguh (lembab) atau
keras (kering).
Media tanam yang berasal dari pasir memiliki sifat-sifat antara lain
aerasi dan draenasenya lebih baik dibandingkan dengan media tanam yang
berasal dari tanah. Kemampuan mengikat air media ini sangat rendah serta
unsur hara yang diberikan melalui pemupukan juga cepat terbawa air keluar
dari area perakaran (Novizan. 2002). Jenis pasir yang umum digunakan
adalah pasir malang.
Kompos merupakan hasil pelapukan bahan-bahan berupa dedaunan,
jerami, alang-alang, rumput, kotoran hewan, sampah kota, dan sebagainya.
Proses pelapukan bahan-bahan tersebut dapat dipercepat melalui bantuan
28
manusia. Kandungan utama kompos adalah bahan organik yang berguna
untuk memperbaiki struktur tanah, memperbaiki tata air tanah dan udara
tanah serta dapat memperbaiki kehidupan organisme di dalam tanah. Unsur
lain dalam kompos yang variasinya cukup banyak walaupun kadarnya rendah
seperti nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, dan magnesium. Kompos yang baik
merupakan kompos yang penguraiannya sudah berhenti. Biasanya penguraian
akan berhenti setelah 2,5 bulan. Kompos yang baik biasanya memiliki butiran
halus berwarna cokelat sedikit kehitaman. Suwanda (2005) menyatakan
bahwa pemberian pupuk kompos fermentasi dengan takaran beragam
memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi tanaman dan
jumlah daun dikarenakan dengan pemberian kompos maka akan
memperbaiki struktur tanah, menaikkan daya serap tanah terhadap air dan
sumber makan bagi tanaman sehingga kebutuhan hara untuk pertumbuhan
pada tanaman kubis dapat terpenuhi. Beberapa contoh kompos yang baik dan
banyak diperjual belikan adalah Fine Compos, Super Kompos, dan Kompos
Super.
Adapun komposisi hara kompos menurut hasil penelitian Kebun
Percobaan Muara, Bogor :
Table 3. Koposisi Kompos Kandungan Kompos Komposisi (%)
Cairan Bahan kering Karbon Hara :
- Nitrogen - Fosfor - Kalium
C/N ratio
41 59 8,2
0,09 0,36 0,81 23
Sumber : Lingga & Marsono, 2008.
29
Dengan melihat kelebihan dan kekurangan dari sifat-sifat media
media tanam di atas, maka bila ketiga media tanam tersebut dipadupadankan
dengan komposisi yang tepat, maka akan diperoleh media tanam yang
struktur tanahnya baik, daya meneruskan air baik, dan ketersediaan haranya
cukup sehingga akan meningkatkan pertumbuhan dan produksi yang optimal
pada tanaman yang akan dibudidayakan.
C. Pupuk Organik Cair Bio Super Active
Pupuk organik cair adalah pupuk yang kandungan bahan kimianya
maksimum 5%. Oleh karena itu , kandungan NPK pupuk organik cair relatif
rendah. Pupuk organik cair memiliki beberapa keuntungan yaitu mengandung
mikroorganisme yang berguna bagi tanaman. Pada saat ini telah beredar
pupuk organik cair hasil pengolahan bioteknologi yang salah satunya adalah
Pupuk Organik Cair Bio Super Aktive (POC BSA). POC BSA ini merupakan
pupuk organik cair dari hasil penemuan yang luar biasa di dunia pertanian.
Berdasarkan penelitian BSA, pupuk organik cair ini sangat cocok dan dapat
memberikan nutrisi pada tanaman antara lain unsur hara makro dan mikro,
zat pengatur tubuh serta mikroorganisme tanah yang sangat diperlukan oleh
berbagai jenis tanaman. Hal ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan
yang terjadi di lapang seperti kerusakan tanah, menurunnnya produktivitas
hasil panen, dan meningkatnya biaya produksi (Sausio, 2009).
POC BSA terbuat dari kunyit, gadung, sereh, minyak ikan dan susu.
Adapun kandungan hara yang terdapat di dalamnya berupa N 16, 49 %,P2O2
3,96%, K2O 1,45%, Al 0,03%, Fe 0,06%, B 51,5 ppm, Co 0,05 ppm, Cu
67,30 ppm, Ca 1,35%, Mg 0,17%, Mn 0,04%, Mo 5,16 ppm, Zn 21,0 ppm,
30
C organiks 6,32%, SO4 4,30%, Cl 4,30% yang ditambah lagi dengan ZPT
auksin, sitokinin dan giberelin (Lukitaningsih, 2009).
Manfaat dan keunggulan POC BSA ini yaitu menghemat biaya
produksi serta meningkatkan produktivitas tanaman, mempercepat umur
panen, merangsang pertumbuhan akar, batang, daun dan buah, mencegah
kelayuan dan kerontokan daun dan buah, meningkatkan daya tahan tanaman
terhadap serangan hama dan penyakit sekaligus menekan populasi hama dan
penyakit tanaman, mengandung unsur hara makro dan mikro serta protein
tinggi sebagai hasil senyawa organik bahan alami nabati dan hewani yang
mengandung sel-sel hidup aktif yang aman digunakan karena sangat
bersahabat dengan lingkungan dan tidak membunuh musuh alami, dapat
digunakan bersamaan dengan cairan jenis lain (insektisida), serta dapat
diaplikasikan pada semua jenis tanaman.
31
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Lahan Pertanian Komplek Perumahan Tegal
Sari di desa Bojong Sari Kec. Kembaran Kab. Banyumas Purwokerto dengan
ketinggian tempat 110 meter dpl dengan tanah jenis latosol yang
dilaksanakan pada Juli 2009 sampai Oktober 2009.
B. Bahan dan Alat
1. Bahan yang digunakan
- Tanah, pasir dan kompos fermentasi sapi
- Selada varietas Grand Rapids
- Pupuk Organik Cair Bio Super Active (POC BSA)
- Furadan 3G
- Air
2. Alat yang digunakan
- Cangkul
- Ember
- Gelas ukur
- Gembor
- Pipet tetes
- Plastik semai 7x6 cm
- Polybag 35x35 cm
- Sprayer
- Timbangan 20 kg dan timbangan digital
32
C. Rancangan Penelitian
Penelitian merupakan percobaan pot yang merupakan penelitian faktorial
dua faktor dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK), faktor pertama adalah
komposisi media tanam dengan 3 taraf dan faktor kedua adalah konsentrasi Pupuk
Organik Cair Bio Super Aktive (POC BSA) dengan 3 taraf yang diulangan sebanyak
3 kali yaitu :
1. Komposisi media tanam (M) terdiri atas :
- M1 : tanah : pasir : kompos dengan perbandingan berat (1:1:2)
- M2 : tanah : pasir : kompos dengan perbandingan berat (1:2:1)
- M3 : tanah : pasir : kompos dengan perbandingan berat (2:1:1)
2. Konsentrasi Pupuk Organik Cair Bio Super Active (POC BSA) (B) terdiri atas :
- B1 : POC BSA 1 ml/liter
- B2 : POC BSA 2 ml/liter
- B3 : POC BSA 3 ml/liter
Pada penelitian ini menggunakan 5 tanaman setiap perlakuannya sehingga
jumlah tanaman yang diamati yaitu 135 tanaman. Kombinasi perlakuan yang
dicoba sebagai berikut :
Table 4. Kombinasi Perlakuan Media Tanam dan Konsentrasi Pupuk Organik Cair Bio Super Active (POC BSA)
Media Tanam POC BSA
M1 M2 M3
B1 M1B1 M2B1 M3B1
B2 M1B2 M2B2 M3B2
B3 M1B3 M2B3 M3B3
33
D. Pelaksanaan Penelitian
a. Penanaman Tahap Pertama
1. Sanitasi Lahan
Sanitasi lahan dilakukan sebelum penanaman dilakukan dengan
membersihankan dan merapikan lahan dari gulma-gulma dan kotoran lain
namun tidak dilakukan pengolahan lahan dengan cara membalik tanah atau
mencangkul tanah dikarenakan penelitian ini merupakan penelitian pot
(polybag).
2. Pembuatan Media Semai dan Penyemaian
Setelah areal pertanaman selesai disanitasi, maka dilakuakan pembuatan
media semai yang terdiri atas tanah, pasir, dan kompos dengan perbandingan
1:1:2, 1:2:1, dan 2:1;1 (sesuai dengan perlakuan) pada plastic semai
berukuran 7cm x 6cm dan kemudian menanaman dua benih selada varietas
Grand Rapids pada media semai dalam setiap plastik semai.
3. Pembuatan Media Tanam
Kegiatan yang dilakukan setelah melakukan persemaian yaitu menyiapkan
media tanam dimulai dari pengambilan tanah, pasir dan kompos. Untuk
media tanah setelah diambil, kemudian dikeringanginkan selama dua minggu
dan menyiapkan polybag berukuran 35 x 35 sebanyak 135 polybag. Tanah,
pasir dan kompos dicampur sesuai perlakuan dan diaduk secara merata
kemudian campuran media tanam dimasukan ke dalam polybag seberat 6
kg/polybag. kemudian polibag diletakkan sesuai dengan denah percobaan
yang telah dibuat (Lampiran 1).
34
4. Transplanting
Bibit yang berumur dua minggu dipindahkan ke polybag yang dilakukan
secara hati-hati dan diusahakan agar akar dan media semai tidak rusak.
Masing-masing polybag diisi dengan dua bibit.
5. Pemeliharaan
a. Penyiraman
Penyiraman dilakukan sebanyak dua kali sehari yaitu pada pagi dan sore
hari yang disesuaikan dengan kebutuhan tanaman sejak awal tanam
sampai tanam siap panen.
b. Penjarangan
Setelah bibit berusia sekitar 7 hst dan tanam telah beradaptasi dengan
media tanamnya yang baru, maka dilakukan penjarangan dengan cara
mencabut satu tanaman selada sehingga setiap polybag hanya terdapat satu
tanaman saja.
c. Pemupukan
Pada penanaman pertama pemupukan dilakukan dengan memberikan
pupuk NPK 15:15:15 pada minggu ke-2 dan ke-4 dengan dosis 0,45
gram/tan setara dengan 300 kg/ha (Lampiran 3).
6. Pemanenan
Pemanenan tanaman selada dilakukan apabila daun tanaman selada bagian
bawah mulai menyentuh tanah yaitu umur 30 hst. Pemanenan dilakukan
dengan cara mencabut seluruh bagian tanaman dengan menggunakan tangan.
35
b. Penamanan Tahap Kedua
1. Analisis Tanah
Analisis tanah dilakukan di laboratorium UNSOED untuk mengetahui
kandungan N, P, K total yang terdapat pada media yang digunakan pada
penelitian. Tanah yang dianalisis yaitu tanah yang digunakan sebagai media
pada penanaman pertama. Adapun hasil analisis N, P dan K total dari media
di atas sebagai berikut.
Tabel 5. Analisis N, P dan K Total Media Tanam Tanaman Selada pada Masa Tanam Kedua
Kode Sampel N total (%) P2O5 total(%) K2O total (%)
Tanah 0,143 0,118 0,193
M1 0,469 0,263 0,265
M2 0,192 0,195 0,215
M3 0,333 0,200 0,224
Keteranagan : M1 : tanah : pasir : kompos dengan perbandingan berat (1:1:2) M2 : tanah : pasir : kompos dengan perbandingan berat (1:2:1) M3 : tanah : pasir : kompos dengan perbandingan berat (2:1:1)
Sumber : Laboratorium Sumber Daya Lahan/Ilmu Tanah UNSOED, 2010
2. Sanitasi Lahan
Sanitasi lahan pada masa tanam kedua dilakukan setelah 5 hari melakukan
pemanenan pada pertanaman tahap pertama. Kegiatan yang dilakukan adalah
membersihankan dan merapikan lahan dari gulma-gulma dan kotoran-
kotoran lain agar pada saat penanaman kedua areal penanaman telah siap
untuk ditanam kembali tanaman selada pada masa tanam kedua.
36
3. Pembuatan Media Semai dan Penyemaian
Pembuatan media semai pada masa tanam kedua ini dilakukan pda saat 18
hari sebelum tanaman ditranplanting ke media tanam yang telah digunakan
pada masa tanam pertama. Media semai yang digunakan terdiri atas tanah,
pasir, dan kompos dengan perbandingan 1:1:2, 1:2:1, dan 2:1;1 (sesuai
dengan perlakuan) pada plastic semai berukuran 7cm x 6cm dan setelah
media semai siap untuk digunakan, kemudian menanaman dua benih selada
varietas Grand Rapids pada media semai dalam setiap plastik semai.
4. Transplanting
Bibit yang berumur 14 hst dipindahkan ke polybag tanam yang telah
digunakan pada penanaman tanaman selada tahap pertama yang dilakukan
secara hati-hati dan diusahakan agar akar dan media semai tidak rusak.
Masing-masing polybag diisi dengan dua bibit.
5. Pemeliharaan
a. Penyiraman
Penyiraman dilakukan sebanyak dua kali sehari yaitu pada pagi dan sore
hari yang disesuaikan dengan kebutuhan tanaman sejak awal tanam
sampai tanam siap panen.
b. Penjarangan
Setelah bibit berusia sekitar 7 hst tanaman telah beradaptasi dengan
media tanamnya yang baru, maka dilakukan penjarangan dengan cara
mencabut satu tanaman selada sehingga setiap polybag hanya terdapat
satu tanaman saja.
37
c. Pemupukan
Pemupukan dilakukan dengan menggunakan Pupuk Organik Cair Bio
Super Active (POC BSA) sesuai dengan dosis pada perlakuan dan
diberikan pada 10 hari setelah tanam dengan interval waktu sepuluh hari
sekali dan diberikan dua kali.
6. Pemanenan
Pemanenan tanaman selada dilakukan apabila daun tanaman selada bagian
bawah mulai menyentuh tanah yaitu umur 35 hst. Pemanenan dilakukan
dengan cara mencabut seluruh bagian tanaman dengan menggunakan tangan.
E. Variabel yang Diamati
Adapun variabel yang diamati pada masa tanam I dan II yaitu :
1. Tinggi tanaman (cm)
Pengukuran tinggi tanaman dilakukan per tanaman unit dengan menggunakan
mistar dari pangkal batang sampai ujung daun tertinggi, pengukuran tinggi
tanaman dimulai sejak satu minggu setelah pemupukan (umur 18 hst) dengan
interval waktu 7 hari sekali sampai umur 32 hst.
2. Luas daun (cm²)
Pengukuran luas daun tanaman dilakukan setelah satu minggu tanaman dipupuk
(umur 18 hst) dengan menggunakan mistar dengan interval waktu 7 hari sekali
sampai umur 32 hst. Luas daun diukur dari perkalian panjang x lebar x faktor
koreksi daun. Faktor koreksi diukur dengan mengambil 10 helai sampel daun
terkecil, sedang dan besar. Caranya yaitu daun dijplakkan pada kertas manila
kemudian digambar sesuai ukuran daun dan mengguntingnya, setelah itu
38
guntingan kertas diukur panjang dan lebarnya kemudian ditimbang. Perhitungan
faktor koreksi dalam penelitian ini yaitu 0,61.
3. Bobot bernilai ekonomis (g)
Bobot bernilai ekonomis diperoleh dengan menimbang tanaman bagian atas
dalam keadaan segar setelah dipanen dengan menggunakan timbangan digital.
4. Bobot segar akar tanaman (g)
Bobot segar akar diperoleh dengan menimbang akar tanaman dalam keadaan
bersih setelah dipanen dengan menggunakan timbangan digital.
F. Analisis Data
Data yang telah diperoleh ditabulasi, kemudian dianalisis dengan uji F 5%
untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap variabel yang diamati. Apabila
berpengaruh nyata, maka dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT) pada
taraf 5%.
39
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Keadaan Umum Tanaman Selada Selama Penelitian
Kondisi tanaman selada selama penelitian menunjukkan pertumbuhan
yang normal. Benih selada berkecambah secara serempak pada umur tiga hst dan
pada umur 14 hst bibit tanaman selada sudah siap untuk ditransplanting ke polybag
tanaman.
Pada penanaman tahap pertama, tanaman selada dibudidayakan pada akhir
musim kemarau. Pada penanaman ini dilakukan penyiraman secara intensif pada
pagi dan sore hari sampai pada saat pemanenan dilakukan. Pertumbuhan tanaman
selada pada masa tanam pertama sangatlah subur karena usur hara yang dibutuhkan
dalam proses pertumbuhan telah terpenuhi dengan baik oleh media tanam melalui
kombinasi media tanam tanah : pasir : kompos sesuai dengan perlakuan sehingga
pada umur 30 hst tanaman selada telah dapat dipanen secara keseluruhan.
Setelah berselang satu minggu, penanam selada kembali dilaksanakan.
Pada penanaman tahap kedua ini, hujan sudah mulai sering turun dan membasahi
areal penanaman sehingga penyiraman tidak dilakukan pada saat hujan. Selama
penanaman hingga pemanenan tidak terjadi serangan hama yang berarti sehingga
tidak dilakukan kegiatan khusus dalam pengendalian hama dan penyakit dan
pemanenan dilakukan pada umur 35 hst.
40
B. Hasil Penelitian
Hasil penelitian pengaruh media tanam dan pemberian pupuk organik cair
terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada (Lactuca sativa L.) pada masa
tanam kedua
Tabel 6. Matrik Hasil Analisa Data Pengaruh Media Tanam dan Pemberian Pupuk Organik Cair terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) pada Masa Tanam Ke-II
Saling tindak No Variabel yang diamati M B (MxB) Tinggi Tanaman umur 18 hst * * tn Tinggi Tanaman umur 25 hst tn * tn 1 Tinggi Tanaman umur 32 hst tn * tn Luas Daun umur 18 hst tn * tn Luas Daun umur 25 hst tn * tn 2 Luas Daun umur 32 hst tn * tn
3 Bobot Bernilai Ekonomis tn * tn 4 Bobot Basah Akar tn * tn
Ket : M = Media Tanam B = Pupuk Organik Cair Bio Super Active (POC BSA) tn = Berpengaruh Tidak Nyata * = Brbeda Nyata
Secara umum hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media
tanam tanah : pasir : kompos tidak berpengaruh nyata terhadap semua variabel
pengamatan yang meliputi tinggi tanaman, luas daun, bobot bernilai ekonomis dan
bobot segar akar tetapi berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 18 hst.
Selain itu penggunaan pupuk organik cair Bio Super Active (POC BSA)
berpengaruh nyata terhadap semua variabel pengamatan yang meliputi tinggi
tanaman, luas daun, bobot bernilai ekonomis dan bobot segar akar serta interaksi
antara media tanam dan penggunaan pupuk organik cair Bio Super Active (POC
41
BSA) terlihat tidak berpengaruh nyata terhadap semua variabel pengamatan yaitu
tinggi tanaman, luas daun, bobot bernilai ekonomis, dan bobot segar akar.
Tabel 7. Angka rerata hasil analisa pengaruh media tanam dan pemberian pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada (Lactuca sativa L.) pada masa tanam ke-II
Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama pada perlakuan dan peubah
yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%.
M1 : tanah : pasir : kompos dengan perbandingan berat (1:1:2) M2 : tanah : pasir : kompos dengan perbandingan berat (1:2:1) M3 : tanah : pasir : kompos dengan perbandingan berat (2:1:1) B1 : POC BSA 1 ml/liter B2 : POC BSA 2 ml/liter B3 : POC BSA 3 ml/liter
Perlakuan Tinggi Tanaman (cm) Luas Daun (cm2) Bobot Bernilai
Bobot Basah
18 hst 25 hst 32 hst 18 hst 25 hst 32 hst Ekonomis
(gram) Akar
(gram) M1 5.26b 7.53 11.84 87.65 217.67 557.86 87.56 4.28 M2 5.47b 7.25 12.00 86.73 212.14 452.99 82.89 4.46 M3 6.15a 7.37 12.34 107.16 231.93 510.53 82.01 4.94 F hit 8.041 0.221 0.475 2.554 0.170 1.607 0.110 1.730 F tabel 6.23 6.23 6.23 6.23 6.23 6.23 6.23 6.23 BNT 5% 0.493 0.888 1.127 21.647 74.250 124.212 26.938 0.787 B1 6.85a 8.21a 13.75a 124.02a 278.50a 665.38a 105.96a 5.68a B2 5.29b 7.23b 11.53b 91.27b 203.09b 493.32b 82.57ab 4.42b B3 4.74b 6.70b 10.90b 66.25c 180.16b 362.69c 63.93b 3.58b F hit 44.377 6.683 15.884 16.103 4.316 13.428 5.492 16.2061 F tabel 6.23 6.23 6.23 6.23 6.23 6.23 6.23 6.23 BNT 5% 0.493 0.888 1.127 21.647 74.250 124.212 26.938 0.787 M1B1 6.49 8.59 13.93 132.43 263.94 804.98 118.83 5.83 M2B1 4.71 7.40 10.69 68.60 168.68 476.60 78.77 3.57 M3B1 4.57 6.59 10.89 61.93 220.41 392.00 65.07 3.43 M1B2 6.64 7.82 13.86 101.42 252.84 487.05 107.10 5.20 M2B2 5.66 7.47 12.39 102.81 235.26 542.13 88.00 5.20 M3B2 4.11 6.46 9.74 55.95 148.32 329.80 53.57 2.97 M1B3 7.42 8.23 13.46 138.21 318.72 704.11 91.93 6.00 M2B3 5.51 6.83 11.51 102.41 205.32 461.22 80.93 4.50 M3B3 5.53 7.07 12.05 80.86 171.75 366.27 73.17 4.33 F hit 2.323 0.604 2.268 1.748 0.923 2.034 0.569 2.358 F tabel 3.01 3.01 3.01 3.01 3.01 3.01 3.01 3.01 BNT 5% 0.493 0.888 1.127 21.647 74.250 124.212 26.938 0.787
42
C. Pembahasan
1. Pengaruh Komposisi Media Tanam (Tanah : Pasir : Kompos) terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Selada pada Masa Tanam Ke-II
Dari tabel 6 diketahui bahwa penggunaan media tanam tanah : pasir :
kompos dengan dosis sesuai dengan perlakuan tidak berpengaruh nyata
terhadap semua variabel pengamatan yang meliputi tinggi tanaman, luas daun,
bobot bernilai ekonomis dan bobot segar akar tetapi berpengaruh nyata
terhadap tinggi tanaman umur 18 hst yang menghasilkan pertumbuhan tinggi
tanaman terbaik yaitu pada perlakuan M3 dengan tinggi 6, 15 cm dan berbeda
nyata terhadap M1 dan M2 yang menghasilkan tinggi tanaman 5,26 cm dan
5,47 cm. Hal ini terjadi diduga karena sisa pupuk kompos dan pupuk NPK dari
penanaman pertama masih dapat memenuhi kebutuhan tanaman selada.
Pengaruh tidak nyata pada media tanam tanah : pasir : kompos sesuai
perlakuan terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada pada masa tanam
kedua diduga karena kompos yang diberikan pada media tanam yang berfungsi
untuk memperbaiki struktur tanah pada penanaman tahap pertama tidak dapat
menyediakan bahan organik dan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman
selada pada masa tanam kedua sehingga struktur tanah dan tatanan air dan
udaranya juga tidak sebaik pada masa tanam pertama.
Selain itu penggunaan pasir pada media tanam juga mengakibatkan
media tanam menjadi lebih porous dikarenakan bahan organik yang terdapat
pada kompos yang berfungsi menahan air tanah telah habis digunakan oleh
tanaman selada pada masa tanam pertama sehingga sifat pasir yang porous
tersebut sangat mudah meneruskan air yang mengangkut zat-zat makanan
43
hingga jauh ke dalam tanah. Akibatnya zat-zat makanan yang dibutuhkan
tanaman selada tidak bisa terjangkau oleh akar tanaman (Lingga & Marsono,
2008) yang pada akhirnya penggunaan media tanam dengan komposisi yang
berbeda ini tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman
selada pada masa tanam kedua.
Lingga & Marsono menyatakan bahwa kadar hara kompos ditentukan
oleh bahan yang dikomposkan serta kadar hara kompos tidak pernah tinggi,
oleh karena itu penggunaan kompos sering ditambahkan unsur N, P dan K
sehingga kadar NPK-nya lebih tinggi dan dapat memenuhi kebutuhan unsur
hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Pada penanaman kedua ini, media tanam
tidak diberikan tambahan pupuk NPK lagi seperti pada masa tanam pertama
sehingga asupan unsur hara pada media tanam benar-benar hanya
mengandalkan dari sisa pemukan dari penanaman tahap pertama sehingga hasil
yang didapat tidak berpengaruh nyata terhadap semua variabel pengamatan
kecuali pada tinggi tanaman umur 18 hst.
2. Pengaruh Dosis Pupuk Organik Cair Bio Super Active (POC BSA) pada Masa Tanam Kedua
Berdasarkan tabel 6 terlihat bahwa penggunaan pupuk organik cair Bio
Super Active (POC BSA) berpengaruh nyata terhadap semua variabel
pengamatan yang meliputi tinggi tanaman, luas daun, bobot bernilai ekonomis
dan bobot segar akar diduga karena pemberian pupuk daun cepat diserap oleh
daun melalui stomata dibandingkan pupuk yang diberikan lewat akar,
akibatnya tanaman akan lebih cepat tumbuh dan tanah tidak rusak. Oleh karena
itu, pemupukan lewat daun dipandang lebih berhasil (Lingga & Marsono,
44
2008) sehingga dapat memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman selada pada
semua variabel pengamatan yang meliputi tinggi tanaman, luas daun, bobot
bernilai ekonomis, dan bobot segar akar pada masa tanam kedua.
Pada tabel 7, dapat dilihat bahwa pemberian pupuk organik cair Bio
Super Active (POC BSA) pada pengamatan umur 18 hst, 25 hst dan 32 hst
memberikan pengaruh terbaik pada variabel tinggi tanaman yaitu perlakuan B1
yang menghasilkan 6,85 cm, 8,21 cm dan 13,75 cm dan berbeda nyata dengan
perlakuan B2 yang menghasilkan 5,29 cm, 7,23 cm, 11,53 cm dan perlakuan
B3 yang menghasilkan 4,74 cm, 6,70 cm dan 10,90 cm . Hal ini diduga karena
pada pertumbuhan vegetatif tinggi tanaman, pemberian pupuk organik cair Bio
Super Active (POC BSA) dengan dosis 1 ml/liter sudah dapat memenuhi
kebutuhan unsur hara makro dan mikro yang dibutuhkan oleh tanaman selada
pada masa tanam kedua. Hal ini dapat digambarkan pada grafik di bawah ini :
Grafik 1. Hubungan antara tinggi tanaman dengan umur tanaman pada perlakuan pemupukan POC BSA
Dari tabel rerata pada variabel pengamatan luas daun terhadap
pertumbuhan dan hasil tanaman selada pada penanaman kedua melalui
45
pemberian pupuk organik cair Bio Super Active (POC BSA) didapat bahwa
pada umur 18 hst perlakuan B1 dengan luas 124,02 cm2 berbeda nyata
terhadaap B2 dengan luas daun 91,27 cm2, dan B2 berbeda nyata dengan B3
dengan luas daun 66,25 cm2. Pada pengamatan umur 25 hst luas daun tanaman
selada pada B1 dengan nilai 247,50 cm2 berbeda nyata dengan perlakuan B2
dan B3 yang menghasilkan luas daun masing-masing senilai 203,09 cm2 dan
180, 16 cm2 dan pada pengamatan umur 32 hst B1 dengan luas daun 665,38
cm2 berbeda nyata terhadap B2 dengan luas 493,32 dan B2 berpengaruh nyata
terhadap B3 dengan luas 362,69 cm2. Hal ini diduga karena dengan perlakuan
B1 dengan dosis 1 ml/liter sudah dapat memenuhi kebutuhan unsur hara makro
dan mikro bagi pertumbuhan tanaman selada pada masa tanam kedua. Hal ini
dapat digambarkan seperti pada grafik di bawah ini :
Grafik 2. Hubungan antara luas daun dengan umur tanaman pada perlakuan pemupukan POC BSA
Pada variabel pengamatan bobot bernilai ekonomis, perlakuan terbaik
adalah perlakuan B1 dengan dosis 1 ml/liter. Pada pengamatan umur 35 hst,
46
perlakuan B1 menghasilkan bobot bernilai ekonomis tertinggi 105,96 gram dan
berbeda nyata dengan perlakuan B2 dan B3 yang menghasilkan bobot bernilai
ekonomis masing-masing seberat 82,57 gram dan 63,93 gram. Perlakuan B2
dan B3 tidak berbeda nyata. Hal ini menunjukkan bahwa perlakuan B1 (1
ml/liter) sudah dapat memenuhi kebutuhan unsur hara bagi tanaman selada
pada masa tanam kedua.
Pada variabel pengamatan bobot basah akar dapat dilihat pula bahwa
perlakuan terbaik adalah perlakuan B1 dengan dosis 1 ml/liter. Pada
pengamatan umur 35 hst, perlakuan B1 menghasilkan bobot basah akar
tertinggi 5,68 gram dan berbeda nyata dengan perlakuan B2 dan B3 yang
menghasilkan bobot basah akar masing-masing seberat 4,42 gram dan 3,58
gram. Perlakuan B2 dan B3 tidak berbeda nyata. Hal ini menunjukkan bahwa
perlakuan B1 (1 ml/liter) sudah dapat memenuhi kebutuhan unsur hara bagi
tanaman selada pada masa tanam kedua.
3. Interaksi antara Komposisi Media tanam dan Dosis Pupuk Organik Cair Bio Super Active (POC BSA) pada Masa Tanam Kedua
Hasil analisa statistik menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi antara
komposisi media tanam dan penggunaan pupuk organik cair Bio Super Active
(POC BSA) terhadap semua variabel pengamatan yaitu tinggi tanaman, luas
daun, bobot bernilai ekonomis dan bobot segar akar diduga karena komposisi
media tanam dan pemberian pupuk organik cair Bio Super Active (POC BSA)
tidak saling mempengaruhi. Respon yang terjadi terhadap pertumbuhan dan
hasil tanaman selada lebih ditentukan oleh masing-masing faktor yang dicoba.
47
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1. KESIMPULAN
1. Komposisi media tanam tanah : pasir : kompos pada masa tanam kedua
berpengaruh tidak nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada pada
masa tanam kedua kecuali padaa tinggi tanaman umur 18 hst.
2. Penggunaan POC BSA berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil
tanaman selada pada masa tanam kedua, hasil yang terbaik diperoleh pada
perlakuan B1 dengan konsentrasi 1 ml/liter pada semua variabel pengamatan
diantaranya tinggi tanaman 13,75 cm dan luas daun 666,38 cm2 pada 32 hst
serta bobot bernilai ekonomis 105,96 gram dan bobot basah akar 5,68 gram
pada umur 35 hst.
3. Interaksi antara komposisi media tanam tanah : pasir : kompos dan POC BSA
berpengaruh tidak nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada pada
masa tanam kedua.
2. SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat penulis sarankan perlu dilakukan
peninjauan ulang pada media tanam untuk mendapatkan komposisi yang paling
tepat untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman selada pada masa tanam
kedua.
48
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Tabloid Agribisnis Dwimingguan Agrina. Usaha Sayuran Tersedak Permintaan. http://www.agrina-online.com/show_article.23 Juni 2009.
Azis, A, M.Y. Surung, dan Buraerah. 2006. Jurnal Agrisistem. Produksi Tanaman Selada
pada Berbagai Dosis Posidan-HT.http://www.stoppgowa.ac.id/produksi/selada/di Indonesia/Vol.2/No.1/2006. 06 Juni 2009.
Desiliyarni, T. dkk. 2003. Verikultur Teknik Bertanam di Lahan Sempit. Agromedia
Pustaka. Tangerang. Hal 61. Hardjowigeno, S. 2003. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo. Jakarta. Hastuti, R. 2008. Skripsi. Profil Usaha Tani Selada (Lactuca sativa) Organik di
Kelompok Tani Sidomulyo Desa Windujaya Kec. Kedungbanteng Kab. Banyumas. Unsoed. Purwokerto.
Lingga, P. Marsono. 2008. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta. Lukitaningsih, D. 2009. Pupuk Organik Cair Bio Super Aktif.
http://luki2blog.wordpress.com/2009/02/13/pupuk-organik-cair-bio-super-active/ 23 Juni 2009.
Novizan. 2002. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. Agromedia. Jakarta. Pracaya. 2008. Bertanam Sayuran Organik di Kebun, Pot, & Polibag. Penebar Swadaya.
Jakarta. Rukmana, R. 1994. Bertanam Selada & Andewi. Kanisius. Jakarta. Saputra, T.A. 2008 dalam. Makalah Seminar. Penelitian Pengaruh Dosis Kompos Ayam
sebagai Tambahan pada Larutan Fertimix dalam Sistem Hidroponik terhadap Pertumbuhan Budidaya Selada (Lactuca sativa L.) http://www.deptan.go.id/produksi/selada/di+indonesia. 06 Juni 2009
49
Sausio. 2009. Pupuk Organik Bio Super Active. http://change.blogsome.com/pupuk-atm-super-bioganik. 23 Juni 2009.
Sunarjo, H. 2008. Bertanam 30 Jenis Sayuran. Penebar Swadaya. Jakarta. Suwanda, S. 2005. Skripsi. Pengaruh Takaran Pupuk Kompos Fermentasi dan Zat
Pengatur Tumbuh Natrium Nitrofenil terhadap pertumbuhan dan hasil Kubis Krop (Brassica oleracea cv. Grand 11)
Toetoet. 2007. Manfaat Selada. http://www.migroplus.com/brosur/budidaya
selada/manfaat. 06 Juni 2009.
50
Lampiran 1. Denah percobaan penelitian pengaruh media tanam dan pemberian pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada (Lactuca sativa L.) pada masa tanam ke-II
BLOK I → a ← BLOK II BLOK III
b
M1B1 M1B2 M3B2
M2B1 M2B2 M2B3
M3B1 M3B2 M3B3
M3B2 M1B1 M1B3
M1B3 M3B3 M2B1
M2B2 M1B3 M2B2
M2B3 M3B1 M1B2
M1B2 M2B3 M1B1
M3B3 M2B1 M3B1
Keterangan :
a = 100 cm
b = 40 cm
51
Lampiran 2. Denah Tanaman Per Unit
Keterangan :
Ο = Tanaman Selada
5 cm 5 cm
5 cm
5 cm
115 ccccc
115
5 cm 5 cm
5 cm
5 cm
115 ccccc
115
52
Lampiran 3. Perhitungan Kebutuhan Pupuk NPK
1. Cara menghitung kebutuhan pupuk per polybag
Diketahui :
- BD 1 ha tanah = 2.000 ton
- Kebutuhan pupuk NPK 1 ha = 300kg/ha
- Volum tanah/polybag = 6 kg
2. Diperhitungkan kebutuhan NPK per polybag
300 kg = 2000 ton
300 kg = 2.000.000 kg
χ = 6 kg
χ = kg 2.000.000kg 6 x kg 300
= kg 2.000.000
kg 1800
= 9 x 10-4 kg = 0,9 gram
Jadi, kebutuhan NPK per polybag = 0,9 gram
53
Lampiran 4. Analisa sidik ragam pengaruh media tanam dan pemberian pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada (Lactuca sativa L.) pada masa tanam ke-I pada variabel tinggi tanaman umur 14 hst.
Tabel MxBxB
Perlakuan Blok Jumlah Rata-rata 1 2 3
M1B1 5.16 5.20 4.90 15.26 5.09 M2B1 5.52 6.10 4.90 16.52 5.51 M3B1 6.70 5.00 5.62 17.32 5.77 M1B2 5.10 5.90 5.84 16.84 5.61 M2B2 4.78 5.00 5.34 15.12 5.04 M3B2 4.74 5.70 5.58 16.02 5.34 M1B3 6.18 5.92 5.06 17.16 5.72 M2B3 5.30 5.40 5.70 16.40 5.47 M3B3 5.92 4.70 7.54 18.16 6.05 Jumlah 49.40 48.92 50.48 148.80
Rata-rata 5.49 5.44 5.61 16.53
Tabel MxB B1 B2 B3 Jumlah Rata-rata
M1 15.26 16.52 17.32 49.10 5.46 M2 16.84 15.12 16.02 47.98 5.33 M3 17.16 16.40 18.16 51.72 5.75
Jumlah 49.26 48.04 51.50 148.80 Rata-rata 5.47 5.34 5.72
Perhitungan : Faktor Koreksi = 820.053 JK Blok = 0.142 JK Total = 10.741 JK Perlakuan = 2.551 JK M = 0.819 JK Blok = 0.684 JK MxB = 1.048 JK Galat = 8.049
54
Tabel Analisis Varian F Tabel SV JK db KT Fhit 0.050
Blok 0.142 2 0.071 0.141 3.630 Perlakuan 2.551 8 0.319 0.634 2.590
M 0.819 2 0.409 0.814 3.630 B 0.684 2 0.342 0.680 3.630
MxB 1.048 4 0.262 0.521 3.010 Galat 8.049 16 0.503 Total 10.741 26
Fhit<Ftabel 0,05 = tidak ada pengaruh dari perlakuan * Fhit>Ftabel 0,05 = adanya pengaruh yang nyata dari perlakuan Uji BNT 0.05 KT Galat = 0,503
DB Galat = 16
Perlakuan = 9
Ulangan = 3
(t0,05;dbgalat)= 2,120
BNT0,05 = (t0,05;dbgalat)x√(Ktgalat/r) = 0,709
55
Lampiran 5. Analisa sidik ragam pengaruh media tanam dan pemberian pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada (Lactuca sativa L.) pada masa tanam ke-I pada variabel tinggi tanaman umur 21 hst.
Tabel MxBxB Perlakuan Blok Jumlah Rata-rata
1 2 3 M1B1 10.54 11.78 11.22 33.54 11.18 M2B1 10.12 10.88 12.22 33.22 11.07 M3B1 9.10 9.46 10.68 29.24 9.75 M1B2 11.16 11.48 11.54 34.18 11.39 M2B2 10.46 10.46 9.20 30.12 10.04 M3B2 10.42 8.94 8.68 28.04 9.35 M1B3 9.50 8.94 10.40 28.84 9.61 M2B3 9.54 9.78 10.74 30.06 10.02 M3B3 8.18 8.60 8.94 25.72 8.57 Jumlah 89.02 90.32 93.62 272.96
Rata-rata 9.89 10.04 10.40 30.33
Tabel MxB B1 B2 B3 Jumlah Rata-rata
M1 33.54 33.22 29.24 96.00 10.67 M2 34.18 30.12 28.04 92.34 10.26 M3 28.84 30.06 25.72 84.62 9.40
Jumlah 96.56 93.40 83.00 272.96 Rata-rata 10.73 10.38 9.22
Perhitungan : Faktor Koreksi = 2759.525 JK Blok = 1.250 JK Total = 30.655 JK Perlakuan = 21.167 JK M = 7.500 JK Blok = 11.186 JK MxB = 2.481 JK Galat = 8.239
56
Tabel Analisis Varian F Tabel SV JK db KT Fhit
0.050 Blok 1.250 2 0.625 1.213 3.630
Perlakuan 21.167 8 2.646 5.138* 2.590 M 7.500 2 3.750 7.282* 3.630 B 11.186 2 5.593 10.861* 3.630
MxB 2.481 4 0.620 1.204 3.010 Galat 8.239 16 0.515 Total 30.655 26
Fhit<Ftabel 0,05 = tidak ada pengaruh dari perlakuan * Fhit>Ftabel 0,05 = adanya pengaruh yang nyata dari perlakuan Uji BNT 0.05 KT Galat = 0.515 DB Galat = 16 Perlakuan = 9 Ulangan = 3 (t0.05;dbgalat) = 2.120 BNT0.05 = (t0.05;dbgalat)x√(2xKtgalat)/r) = 0.717 Faktor Perlakuan M
Perlakuan M1 M2 M3 Rata-rata 10.67 10.26 9.40
M3 1.26 0.86 0.00 M2 0.41 0.00 M1 0.00
Pemberian tanda beda
Urut rataan Urut perlakuan 1 M1 10.67 a 2 M2 10.26 a 3 M3 9.40 b
Angka yang diikuti huruf yang sama tidak beda nyata
57
Faktor Perlakuan B
Perlakuan B1 B2 B3 Rata-rata 10.73 10.38 9.22
B3 1.51 1.16 0.00 B2 0.35 0.00 B1 0.00
Pemberian tanda beda
Urut rataan Urut perlakuan 1 B1 10.73 a 2 B2 10.38 a 3 B3 9.22 b
Angka yang diikuti huruf yang sama tidak beda nyata
58
Lampiran 6. Analisa sidik ragam pengaruh media tanam dan pemberian pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada (Lactuca sativa L.) pada masa tanam ke-I pada variabel tinggi tanaman umur 28 hst.
Tabel MxBxB Perlakuan Blok Jumlah Rata-rata
1 2 3 M1B1 13.52 17.22 19.46 50.20 16.73 M2B1 13.80 16.70 17.64 48.14 16.05 M3B1 16.72 16.24 17.62 50.58 16.86 M1B2 17.66 19.10 20.02 56.78 18.93 M2B2 15.84 17.20 16.78 49.82 16.61 M3B2 16.04 13.00 16.74 45.78 15.26 M1B3 18.38 16.14 20.62 55.14 18.38 M2B3 17.30 15.44 17.34 50.08 16.69 M3B3 12.82 16.66 16.22 45.70 15.23 Jumlah 142.08 147.70 162.44 452.22
Rata-rata 15.79 16.41 18.05 50.25
Tabel MxB B1 B2 B3 Jumlah Rata-rata
M1 50.20 48.14 50.58 148.92 16.55 M2 56.78 49.82 45.78 152.38 16.93 M3 55.14 50.08 45.70 150.92 16.77
Jumlah 162.12 148.04 142.06 452.22 Rata-rata 18.01 16.45 15.78
Perhitungan : Faktor Koreksi = 7574.183 JK Blok = 24.570 JK Total = 97.261 JK Perlakuan = 37.338 JK M = 0.670 JK Blok = 23.571 JK MxB = 13.097 JK Galat = 35.354
59
Tabel Analisis Varian F Tabel SV JK db KT Fhit 0.050
Blok 24.570 2 12.285 5.560* 3.630 Perlakuan 37.338 8 4.667 2.112 2.590
M 0.670 2 0.335 0.152 3.630 B 23.571 2 11.785 5.334* 3.630
MxB 13.097 4 3.274 1.482 3.010 Galat 35.354 16 2.210 Total 97.261 26
Fhit<Ftabel 0,05 = tidak ada pengaruh dari perlakuan * Fhit>Ftabel 0,05 = adanya pengaruh yang nyata dari perlakuan Uji BNT 0.05 KT Galat = 2.210 DB Galat = 16 Perlakuan = 9 Ulangan = 3 (t0.05;dbgalat) = 2.120 BNT0.05 = (t0.05;dbgalat)x√(2xKtgalat)/r) = 1.486 Faktor Perlakuan B
Perlakuan B1 B2 B3 Rata-rata 18.01 16.45 15.78
B3 2.23 0.66 0.00 B2 1.56 0.00 B1 0.00
Pemberian tanda beda
Urut rataan Urut perlakuan 1 B1 18.01 a 2 B2 16.45 b 3 B3 15.78 b
Angka yang diikuti huruf yang sama tidak beda nyata
60
Lampiran 7. Analisa sidik ragam pengaruh media tanam dan pemberian pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada (Lactuca sativa L.) pada masa tanam ke-I pada variabel luas daun umur 14 hst.
Tabel MxBxB Perlakuan Blok Jumlah Rata-rata
1 2 3 M1B1 27.72 26.89 18.72 73.33 24.44 M2B1 21.12 25.48 20.71 67.31 22.44 M3B1 31.43 18.53 28.07 78.03 26.01 M1B2 25.07 30.08 24.09 79.24 26.41 M2B2 26.55 21.98 17.42 65.95 21.98 M3B2 18.19 26.29 19.25 63.73 21.24 M1B3 29.24 19.57 26.41 75.22 25.07 M2B3 21.03 24.98 25.74 71.75 23.92 M3B3 30.31 20.37 19.08 69.76 23.25 Jumlah 230.66 214.17 199.49 644.32
Rata-rata 25.63 23.80 22.17 71.59
Tabel MxB B1 B2 B3 Jumlah Rata-rata
M1 73.33 67.31 78.03 218.67 24.30 M2 79.24 65.95 63.73 208.92 23.21 M3 75.22 71.75 69.76 216.73 24.08
Jumlah 227.79 205.01 211.52 644.32 Rata-rata 25.31 22.78 23.50
Perhitungan : Faktor Koreksi = 15375.862 JK Blok = 54.037 JK Total = 469.027 JK Perlakuan = 77.161 JK M = 5.919 JK Blok = 30.593 JK MxB = 40.648 JK Galat = 337.830
61
Tabel Analisis Varian
F Tabel SV JK db KT Fhit 0.050
Blok 54.037 2 27.018 1.280 3.630 Perlakuan 77.161 8 9.645 0.457 2.590
M 5.919 2 2.960 0.140 3.630 B 30.593 2 15.297 0.724 3.630
MxB 40.648 4 10.162 0.481 3.010 Galat 337.830 16 21.114 Total 469.027 26
Fhit<Ftabel 0,05 = tidak ada pengaruh dari perlakuan * Fhit>Ftabel 0,05 = adanya pengaruh yang nyata dari perlakuan Uji BNT 0.05 KT Galat = 21.114 DB Galat = 16 Perlakuan = 9 Ulangan = 3 (t0.05;dbgalat)= 2.120 BNT0.05 = (t0.05;dbgalat)x√(2xKtgalat)/r) = 4.592
62
Lampiran 8. Analisa sidik ragam pengaruh media tanam dan pemberian pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada (Lactuca sativa L.) pada masa tanam ke-I pada variabel luas daun umur 21 hst.
Tabel MxBxB Perlakuan Blok Jumlah Rata-rata 1 2 3
M1B1 71.84 81.56 94.91 248.31 82.77 M2B1 69.35 70.89 88.39 228.63 76.21 M3B1 61.27 64.89 77.62 203.78 67.93 M1B2 85.37 87.66 108.56 281.59 93.86 M2B2 61.56 80.37 72.58 214.51 71.50 M3B2 63.49 61.18 74.48 199.15 66.38 M1B3 78.05 63.03 106.35 247.43 82.48 M2B3 62.87 61.64 76.68 201.19 67.06 M3B3 45.40 59.92 78.80 184.12 61.37 Jumlah 599.20 631.14 778.37 2008.71
Rata-rata 66.58 70.13 86.49 223.19
Tabel MxB B1 B2 B3 Jumlah Rata-rata
M1 248.31 228.63 203.78 680.72 75.64 M2 281.59 214.51 199.15 695.25 77.25 M3 247.43 201.19 184.12 632.74 70.30
Jumlah 777.33 644.33 587.05 2008.71 Rata-rata 86.37 71.59 65.23
Perhitungan : Faktor Koreksi = 149441.328 JK Blok = 2029.582 JK Total = 5480.312 JK Perlakuan = 2566.408 JK M = 237.804 JK Blok = 2117.647 JK MxB = 210.956 JK Galat = 884.322
63
Tabel Analisis Varian F Tabel SV JK db KT Fhit 0.050
Blok 2029.582 2 1014.791 18.361* 3.630 Perlakuan 2566.408 8 320.801 5.804* 2.590
M 237.804 2 118.902 2.151 3.630 B 2117.647 2 1058.824 19.157* 3.630
MxB 210.956 4 52.739 0.954 3.010 Galat 884.322 16 55.270 Total 5480.312 26
Fhit<Ftabel 0,05 = tidak ada pengaruh dari perlakuan * Fhit>Ftabel 0,05 = adanya pengaruh yang nyata dari perlakuan Uji BNT 0.05 KT Galat = 55.270 DB Galat = 16 Perlakuan = 9 Ulangan = 3 (t0.05;dbgalat) = 2.120 BNT0.05 = (t0.05;dbgalat)x√(2xKtgalat)/r) = 7.430 Faktor Perlakuan B
Perlakuan B1 B2 B3 Rata-rata 86.37 71.59 65.23
B3 21.14 6.36 0.00 B2 14.78 0.00 B1 0.00
Pemberian tanda beda
Urut rataan Urut perlakuan 1 B1 86.37 a 2 B2 71.59 b 3 B3 65.23 b
Angka yang diikuti huruf yang sama tidak beda nyata
64
Lampiran 9. Analisa sidik ragam pengaruh media tanam dan pemberian pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada (Lactuca sativa L.) pada masa tanam ke-I pada variabel luas daun umur 28 hst.
Tabel MxBxB Perlakuan Blok Jumlah Rata-rata
1 2 3 M1B1 173.71 147.84 145.44 466.99 155.66 M2B1 132.99 108.89 139.80 381.68 127.23 M3B1 124.02 120.53 132.80 377.35 125.78 M1B2 143.49 142.19 173.69 459.37 153.12 M2B2 119.82 132.99 124.66 377.47 125.82 M3B2 129.70 162.92 128.65 421.27 140.42 M1B3 148.84 119.20 164.40 432.44 144.15 M2B3 124.58 91.33 109.71 325.62 108.54 M3B3 94.46 120.66 127.75 342.87 114.29 Jumlah 1191.61 1146.55 1246.90 3585.06
Rata-rata 132.40 127.39 138.54 398.34
Tabel MxB B1 B2 B3 Jumlah Rata-rata
M1 466.99 381.68 377.35 1226.02 136.22 M2 459.37 377.47 421.27 1258.11 139.79 M3 432.44 325.62 342.87 1100.93 122.33
Jumlah 1358.80 1084.77 1141.49 3585.06 Rata-rata 150.98 120.53 126.83
Perhitungan : Faktor Koreksi = 476024.532 JK Blok = 561.401 JK Total = 11355.397 JK Perlakuan = 6548.319 JK M = 1532.676 JK Blok = 4649.415 JK MxB = 366.228 JK Galat = 4245.677
65
Tabel Analisis Varian F Tabel SV JK db KT Fhit 0.050
Blok 561.401 2 280.700 1.058 3.630 Perlakuan 6548.319 8 818.540 3.085* 2.590
M 1532.676 2 766.338 2.888 3.630 B 4649.415 2 2324.708 8.761* 3.630
MxB 366.228 4 91.557 0.345 3.010 Galat 4245.677 16 265.355 Total 11355.397 26
Fhit<Ftabel 0,05 = tidak ada pengaruh dari perlakuan * Fhit>Ftabel 0,05 = adanya pengaruh yang nyata dari perlakuan Uji BNT 0.05 KT Galat = 265.355 DB Galat = 16 Perlakuan = 9 Ulangan = 3 (t0.05;dbgalat) = 2.120 BNT0.05 = (t0.05;dbgalat)x√(2xKtgalat)/r) = 16.280 Faktor Perlakuan B
Perlakuan B1 B2 B3 Rata-rata 150.98 120.53 126.83
B3 24.15 6.30 0.00 B2 30.45 0.00 B1 0.00
Pemberian tanda beda
Urut rataan Urut perlakuan 1 B1 150.98 a 2 B3 126.83 b 3 B2 120.53 b
Angka yang diikuti huruf yang sama tidak beda nyata
66
Lampiran 10. Analisa sidik ragam pengaruh media tanam dan pemberian pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada (Lactuca sativa L.) pada masa tanam ke-I pada variabel bobot bernilai ekonomis.
Tabel MxBxB Perlakuan Blok Jumlah Rata-rata
1 2 3 M1B1 260.00 280.00 316.00 856.00 285.33 M2B1 266.00 248.00 280.00 794.00 264.67 M3B1 260.00 252.00 218.00 730.00 243.33 M1B2 280.00 312.00 340.00 932.00 310.67 M2B2 210.00 232.00 238.00 680.00 226.67 M3B2 204.00 204.00 240.00 648.00 216.00 M1B3 276.00 296.00 362.00 934.00 311.33 M2B3 248.00 214.00 258.00 720.00 240.00 M3B3 188.00 256.00 260.00 704.00 234.67 Jumlah 2192.00 2294.00 2512.00 6998.00
Rata-rata 243.56 254.89 279.11 777.56
Tabel MxB B1 B2 B3 Jumlah Rata-rata
M1 856.00 794.00 730.00 2380.00 264.44 M2 932.00 680.00 648.00 2260.00 251.11 M3 934.00 720.00 704.00 2358.00 262.00
Jumlah 2722.00 2194.00 2082.00 6998.00 Rata-rata 302.44 243.78 231.33
Perhitungan : Faktor Koreksi = 1813777.926 JK Blok = 5938.074 JK Total = 45290.074 JK Perlakuan = 30679.407 JK M = 906.963 JK Blok = 25960.296 JK MxB = 3812.148 JK Galat = 8672.593
67
Tabel Analisis Varian F Tabel SV JK db KT Fhit 0.050
Blok 5938.074 2 2969.037 5.478* 3.630 Perlakuan 30679.407 8 3834.926 7.075* 2.590
M 906.963 2 453.481 0.837 3.630 B 25960.296 2 12980.148 23.947* 3.630
MxB 3812.148 4 953.037 1.758 3.010 Galat 8672.593 16 542.037 Total 45290.074 26
Fhit<Ftabel 0,05 = tidak ada pengaruh dari perlakuan * Fhit>Ftabel 0,05 = adanya pengaruh yang nyata dari perlakuan Uji BNT 0.05 KT Galat = 542.037 DB Galat = 16 Perlakuan = 9 Ulangan = 3 (t0.05;dbgalat) = 2.120 BNT0.05 = (t0.05;dbgalat)x√(2xKtgalat)/r) = 23.267 Faktor Perlakuan B
Perlakuan B1 B2 B3 Rata-rata 302.44 243.78 231.33
B3 71.11 12.44 0.00 B2 58.67 0.00 B1 0.00
Pemberian tanda beda
Urut rataan Urut perlakuan 1 B1 302.44 a 2 B2 243.78 b 3 B3 231.33 b
Angka yang diikuti huruf yang sama tidak beda nyata
68
Lampiran 11. Analisa sidik ragam pengaruh media tanam dan pemberian pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada (Lactuca sativa L.) pada masa tanam ke-I pada variabel bobot basah akar.
Tabel MxBxB Perlakuan Blok Jumlah Rata-rata
1 2 3 M1B1 11.10 12.10 14.80 38.00 12.67 M2B1 11.50 10.70 12.40 34.60 11.53 M3B1 11.40 10.80 11.20 33.40 11.13 M1B2 12.30 13.70 16.70 42.70 14.23 M2B2 8.50 9.80 10.10 28.40 9.47 M3B2 8.20 8.20 10.20 26.60 8.87 M1B3 12.20 13.60 19.80 45.60 15.20 M2B3 10.60 8.80 11.10 30.50 10.17 M3B3 8.00 11.00 11.40 30.40 10.13 Jumlah 93.80 98.70 117.70 310.20
Rata-rata 10.42 10.97 13.08 34.47
Tabel MxB B1 B2 B3 Jumlah Rata-rata
M1 38.00 34.60 33.40 106.00 11.78 M2 42.70 28.40 26.60 97.70 10.86 M3 45.60 30.50 30.40 106.50 11.83
Jumlah 126.30 93.50 90.40 310.20 Rata-rata 14.03 10.39 10.04
Perhitungan : Faktor Koreksi = 3563.853 JK Blok = 35.416 JK Total = 177.847 JK Perlakuan = 112.113 JK M = 5.429 JK Blok = 87.936 JK MxB = 18.749 JK Galat = 30.318
69
Tabel Analisis Varian
F Tabel SV JK db KT Fhit 0.050
Blok 35.416 2 17.708 9.345* 3.630 Perlakuan 112.113 8 14.014 7.396* 2.590
M 5.429 2 2.714 1.433 3.630 B 87.936 2 43.968 23.20* 3.630
MxB 18.749 4 4.687 2.474 3.010 Galat 30.318 16 1.895 Total 177.847 26
Fhit<Ftabel 0,05 = tidak ada pengaruh dari perlakuan * Fhit>Ftabel 0,05 = adanya pengaruh yang nyata dari perlakuan Uji BNT 0.05 KT Galat = 1.895 DB Galat = 16 Perlakuan = 9 Ulangan = 3 (t0.05;dbgalat) = 2.120 BNT0.05 = (t0.05;dbgalat)x√(2xKtgalat)/r) = 1.376
Faktor Perlakuan B
Perlakuan B1 B2 B3 Rata-rata 14.03 10.39 10.04
B3 3.99 0.34 0.00 B2 3.64 0.00 B1 0.00
Pemberian tanda beda
Urut rataan Urut perlakuan 1 B1 14.03 a 2 B2 10.39 b 3 B3 10.04 b
Angka yang diikuti huruf yang sama tidak beda nyata
70
Lampiran 12. Analisa sidik ragam pengaruh media tanam dan pemberian pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada (Lactuca sativa L.) pada masa tanam ke-II pada variabel tinggi tanaman umur 18 hst.
Tabel MxBxB Perlakuan Blok Jumlah Rata-rata
1 2 3 M1B1 6.58 6.52 6.38 19.48 6.49 M2B1 4.26 4.82 5.06 14.14 4.71 M3B1 4.54 4.14 5.04 13.72 4.57 M1B2 6.74 6.00 7.18 19.92 6.64 M2B2 5.70 5.76 5.52 16.98 5.66 M3B2 4.50 4.24 3.58 12.32 4.11 M1B3 7.44 6.72 8.10 22.26 7.42 M2B3 4.78 6.17 5.58 16.53 5.51 M3B3 5.96 5.24 5.38 16.58 5.53 Jumlah 50.50 49.61 51.82 151.93
Rata-rata 5.61 5.51 5.76 16.88
Tabel MxB B1 B2 B3 Jumlah Rata-rata
M1 19.48 14.14 13.72 47.34 5.26 M2 19.92 16.98 12.32 49.22 5.47 M3 22.26 16.53 16.58 55.37 6.15
Jumlah 61.66 47.65 42.62 151.93 Rata-rata 6.85 5.29 4.74
Perhitungan : Faktor Koreksi = 854.916 JK Blok = 0.275 JK Total = 31.993 JK Perlakuan = 27.818 JK M = 3.920 JK Blok = 21.633 JK MxB = 2.265 JK Galat = 3.900
71
Tabel Analisis Varian F Tabel SV JK db KT Fhit 0.050
Blok 0.275 2 0.137 0.564 3.630 Perlakuan 27.818 8 3.477 14.26* 2.590
M 3.920 2 1.960 8.041* 3.630 B 21.633 2 10.817 44.377* 3.630
MxB 2.265 4 0.566 2.323 3.010 Galat 3.900 16 0.244 Total 31.993 26
Fhit<Ftabel 0,05 = tidak ada pengaruh dari perlakuan * Fhit>Ftabel 0,05 = adanya pengaruh yang nyata dari perlakuan Uji BNT 0.05 KT Galat = 0.244 DB Galat = 16 Perlakuan = 9 Ulangan = 3 (t0.05;dbgalat) = 2.120 BNT0.05 = (t0.05;dbgalat)x√(2xKtgalat)/r) = 0.493 Faktor Perlakuan M
Perlakuan M1 M2 M3 Rata-rata 5.26 5.47 6.15
M3 0.89 0.68 0.00 M2 0.21 0.00 M1 0.00
72
Pemberian tanda beda Urut rataan Urut perlakuan
1 M3 6.15 a 2 M2 5.47 b 3 M1 5.26 b
Angka yang diikuti huruf yang sama tidak beda nyata Faktor Perlakuan B
Perlakuan B1 B2 B3 Rata-rata 6.85 5.29 4.74
B3 2.12 0.56 0.00 B2 1.56 0.00 B1 0.00
Pemberian tanda beda
Urut rataan Urut perlakuan 1 B1 6.85 a 2 B2 5.29 b 3 B3 4.74 b
Angka yang diikuti huruf yang sama tidak beda nyata
73
Lampiran 13. Analisa sidik ragam pengaruh media tanam dan pemberian pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada (Lactuca sativa L.) pada masa tanam ke-II pada variabel tinggi tanaman umur 25 hst.
Tabel MxBxB Perlakuan Blok Jumlah Rata-rata
1 2 3 M1B1 9.08 8.04 8.66 25.78 8.59 M2B1 7.38 7.46 7.36 22.20 7.40 M3B1 6.66 5.80 7.30 19.76 6.59 M1B2 6.78 8.52 8.16 23.46 7.82 M2B2 8.02 7.26 7.12 22.40 7.47 M3B2 6.96 5.90 6.52 19.38 6.46 M1B3 8.90 8.32 7.46 24.68 8.23 M2B3 6.60 8.54 5.34 20.48 6.83 M3B3 8.52 6.62 6.06 21.20 7.07 Jumlah 68.90 66.46 63.98 199.34
Rata-rata 7.66 7.38 7.11 22.15
Tabel MxB B1 B2 B3 Jumlah Rata-rata
M1 25.78 22.20 19.76 67.74 7.53 M2 23.46 22.40 19.38 65.24 7.25 M3 24.68 20.48 21.20 66.36 7.37
Jumlah 73.92 65.08 60.34 199.34 Rata-rata 8.21 7.23 6.70
Perhitungan : Faktor Koreksi = 1471.720 JK Blok = 1.345 JK Total = 26.793 JK Perlakuan = 12.812 JK M = 0.348 JK Blok = 10.557 JK MxB = 1.907 JK Galat = 12.637
74
Tabel Analisis Varian F Tabel SV JK db KT Fhit 0.050
Blok 1.345 2 0.672 0.851 3.630 Perlakuan 12.812 8 1.601 2.028 2.590
M 0.348 2 0.174 0.221 3.630 B 10.557 2 5.278 6.683* 3.630
MxB 1.907 4 0.477 0.604 3.010 Galat 12.637 16 0.790 Total 26.793 26
Fhit<Ftabel 0,05 = tidak ada pengaruh dari perlakuan * Fhit>Ftabel 0,05 = adanya pengaruh yang nyata dari perlakuan Uji BNT 0.05 KT Galat = 0.790 DB Galat = 16 Perlakuan = 9 Ulangan = 3 (t0.05;dbgalat) = 2.120 BNT0.05 = (t0.05;dbgalat)x√(2xKtgalat)/r) = 0.888 Faktor Perlakuan B
Perlakuan B1 B2 B3 Rata-rata 8.21 7.23 6.70
B3 1.51 0.53 0.00 B2 0.98 0.00 B1 0.00
Pemberian tanda beda
Urut rataan Urut perlakuan 1 B1 8.21 a 2 B2 7.23 b 3 B3 6.70 b
Angka yang diikuti huruf yang sama tidak beda nyata
75
Lampiran 14. Analisa sidik ragam pengaruh media tanam dan pemberian pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada (Lactuca sativa L.) pada masa tanam ke-II pada variabel tinggi tanaman umur 32 hst.
Tabel MxBxB
Perlakuan Blok Jumlah Rata-rata 1 2 3
M1B1 15.42 12.60 13.76 41.78 13.93 M2B1 10.84 10.74 10.48 32.06 10.69 M3B1 11.08 10.40 11.20 32.68 10.89 M1B2 16.58 11.80 13.20 41.58 13.86 M2B2 14.66 11.58 10.92 37.16 12.39 M3B2 10.68 10.44 8.10 29.22 9.74 M1B3 14.74 13.54 12.10 40.38 13.46 M2B3 12.32 12.14 10.08 34.54 11.51 M3B3 14.56 12.06 9.54 36.16 12.05 Jumlah 120.88 105.30 99.38 325.56
Rata-rata 13.43 11.70 11.04 36.17
Tabel MxB B1 B2 B3 Jumlah Rata-rata
M1 41.78 32.06 32.68 106.52 11.84 M2 41.58 37.16 29.22 107.96 12.00 M3 40.38 34.54 36.16 111.08 12.34
Jumlah 123.74 103.76 98.06 325.56 Rata-rata 13.75 11.53 10.90
Perhitungan : Faktor Koreksi = 3925.530 JK Blok = 27.409 JK Total = 100.921 JK Perlakuan = 53.159 JK M = 1.207 JK Blok = 40.413 JK MxB = 11.538 JK Galat = 20.354
76
Tabel Analisis Varian F Tabel SV JK db KT Fhit 0.050
Blok 27.409 2 13.704 10.77* 3.630 Perlakuan 53.159 8 6.645 5.223* 2.590
M 1.207 2 0.604 0.475 3.630 B 40.413 2 20.207 15.884* 3.630
MxB 11.538 4 2.885 2.268 3.010 Galat 20.354 16 1.272 Total 100.921 26
Fhit<Ftabel 0,05 = tidak ada pengaruh dari perlakuan * Fhit>Ftabel 0,05 = adanya pengaruh yang nyata dari perlakuan Uji BNT 0.05 KT Galat = 1.272 DB Galat = 16 Perlakuan = 9 Ulangan = 3 (t0.05;dbgalat) = 2.120 BNT0.05 = (t0.05;dbgalat)x√(2xKtgalat)/r) = 1.127 Faktor Perlakuan B
Perlakuan B1 B2 B3 Rata-rata 13.75 11.53 10.90
B3 2.85 0.63 0.00 B2 2.22 0.00 B1 0.00
Pemberian tanda beda
Urut rataan Urut perlakuan 1 B1 18.01 a 2 B2 16.45 b 3 B3 15.78 b
Angka yang diikuti huruf yang sama tidak beda nyata
77
Lampiran 15. Analisa sidik ragam pengaruh media tanam dan pemberian pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada (Lactuca sativa L.) pada masa tanam ke-II pada variabel luas daun umur 18 hst.
Tabel MxBxB Perlakuan Blok Jumlah Rata-rata
1 2 3 M1B1 149.95 102.43 144.92 397.30 132.43 M2B1 49.91 79.16 76.72 205.79 68.60 M3B1 56.84 58.32 70.62 185.78 61.93 M1B2 88.22 99.44 116.61 304.27 101.42 M2B2 127.95 84.30 96.18 308.43 102.81 M3B2 53.33 54.99 59.54 167.86 55.95 M1B3 165.38 126.89 122.35 414.62 138.21 M2B3 67.73 141.89 97.62 307.24 102.41 M3B3 92.40 77.91 72.26 242.57 80.86 Jumlah 851.71 825.33 856.82 2533.86
Rata-rata 94.63 91.70 95.20 281.54
Tabel MxB B1 B2 B3 Jumlah Rata-rata
M1 397.30 205.79 185.78 788.87 87.65 M2 304.27 308.43 167.86 780.56 86.73 M3 414.62 307.24 242.57 964.43 107.16
Jumlah 1116.19 821.46 596.21 2533.86 Rata-rata 124.02 91.27 66.25
Perhitungan : Faktor Koreksi = 237794.315 JK Blok = 63.468 JK Total = 28357.287 JK Perlakuan = 20786.907 JK M = 2396.242 JK Blok = 15110.464 JK MxB = 3280.201 JK Galat = 7506.912
78
Tabel Analisis Varian F Tabel SV JK db KT Fhit 0.050
Blok 63.468 2 31.734 0.068 3.630 Perlakuan 20786.907 8 2598.363 5.538* 2.590
M 2396.242 2 1198.121 2.554 3.630 B 15110.464 2 7555.232 16.103* 3.630
MxB 3280.201 4 820.050 1.748 3.010 Galat 7506.912 16 469.182 Total 28357.287 26
Fhit<Ftabel 0,05 = tidak ada pengaruh dari perlakuan * Fhit>Ftabel 0,05 = adanya pengaruh yang nyata dari perlakuan Uji BNT 0.05 KT Galat = 469.182 DB Galat = 16 Perlakuan = 9 Ulangan = 3 (t0.05;dbgalat) = 2.120 BNT0.05 = (t0.05;dbgalat)x√(2xKtgalat)/r) = 21.647 Faktor Perlakuan B
Perlakuan B1 B2 B3 Rata-rata 124.02 91.27 66.25
B3 57.78 25.03 0.00 B2 32.75 0.00 B1 0.00
Pemberian tanda beda
Urut rataan Urut perlakuan 1 B1 124.02 a 2 B2 91.27 b 3 B3 66.25 c
Angka yang diikuti huruf yang sama tidak beda nyata
79
Lampiran 16. Analisa sidik ragam pengaruh media tanam dan pemberian pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada (Lactuca sativa L.) pada masa tanam ke-II pada variabel luas daun umur 25 hst.
Tabel MxBxB Perlakuan Blok Jumlah Rata-rata 1 2 3
M1B1 204.26 285.73 301.82 791.81 263.94 M2B1 173.62 183.25 149.17 506.04 168.68 M3B1 208.65 281.83 170.74 661.22 220.41 M1B2 322.30 197.38 238.83 758.51 252.84 M2B2 278.40 191.98 235.40 705.78 235.26 M3B2 165.72 149.00 130.25 444.97 148.32 M1B3 528.39 183.74 244.04 956.17 318.72 M2B3 236.25 268.11 111.60 615.96 205.32 M3B3 233.82 158.23 123.20 515.25 171.75 Jumlah 2351.41 1899.25 1705.05 5955.71
Rata-rata 261.27 211.03 189.45 661.75
Tabel MxB B1 B2 B3 Jumlah Rata-rata
M1 791.81 506.04 661.22 1959.07 217.67 M2 758.51 705.78 444.97 1909.26 212.14 M3 956.17 615.96 515.25 2087.38 231.93
Jumlah 2506.49 1827.78 1621.44 5955.71 Rata-rata 278.50 203.09 180.16
Perhitungan : Faktor Koreksi = 1313721.541 JK Blok = 24442.354 JK Total = 182660.233 JK Perlakuan = 69899.435 JK M = 1876.712 JK Blok = 47649.517 JK MxB = 20373.206 JK Galat = 88318.443
80
Tabel Analisis Varian F Tabel SV JK db KT Fhit 0.050
Blok 24442.354 2 12221.177 2.214 3.630 Perlakuan 69899.435 8 8737.429 1.583 2.590
M 1876.712 2 938.356 0.170 3.630 B 47649.517 2 23824.759 4.316* 3.630
MxB 20373.206 4 5093.302 0.923 3.010 Galat 88318.443 16 5519.903 Total 182660.233 26
Fhit<Ftabel 0,05 = tidak ada pengaruh dari perlakuan * Fhit>Ftabel 0,05 = adanya pengaruh yang nyata dari perlakuan Uji BNT 0.05 KT Galat = 5519.903 DB Galat = 16 Perlakuan = 9 Ulangan = 3 (t0.05;dbgalat) = 2.120 BNT0.05 = (t0.05;dbgalat)x√(2xKtgalat)/r) = 74.250 Faktor Perlakuan B
Perlakuan B1 B2 B3 Rata-rata 278.50 203.09 180.16
B3 98.34 22.93 0.00 B2 75.41 0.00 B1 0.00
Pemberian tanda beda
Urut rataan Urut perlakuan 1 B1 278.50 a 2 B2 203.09 b 3 B3 180.16 b
Angka yang diikuti huruf yang sama tidak beda nyata
81
Lampiran 17. Analisa sidik ragam pengaruh media tanam dan pemberian pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada (Lactuca sativa L.) pada masa tanam ke-II pada variabel luas daun umur 32 hst.
Tabel MxBxB Perlakuan Blok Jumlah Rata-rata
1 2 3 M1B1 963.88 754.96 696.11 2414.95 804.98 M2B1 527.77 508.61 393.41 1429.79 476.60 M3B1 436.41 355.13 384.47 1176.01 392.00 M1B2 347.20 577.67 536.27 1461.14 487.05 M2B2 773.54 383.55 469.31 1626.40 542.13 M3B2 383.63 357.62 248.14 989.39 329.80 M1B3 857.62 699.67 555.05 2112.34 704.11 M2B3 341.38 661.12 381.15 1383.65 461.22 M3B3 304.98 490.41 303.41 1098.80 366.27 Jumlah 4936.41 4788.74 3967.32 13692.47
Rata-rata 548.49 532.08 440.81 1521.39
Tabel MxB B1 B2 B3 Jumlah Rata-rata
M1 2414.95 1429.79 1176.01 5020.75 557.86 M2 1461.14 1626.40 989.39 4076.93 452.99 M3 2112.34 1383.65 1098.80 4594.79 510.53
Jumlah 5988.43 4439.84 3264.20 13692.47 Rata-rata 665.38 493.32 362.69
Perhitungan : Faktor Koreksi = 6943842.026 JK Blok = 60580.469 JK Total = 897939.728 JK Perlakuan = 590195.020 JK M = 49645.078 JK Blok = 414877.389 JK MxB = 125672.553 JK Galat = 247164.239
82
Tabel Analisis Varian F Tabel SV JK db KT Fhit 0.050
Blok 60580.469 2 30290.235 1.961 3.630 Perlakuan 590195.020 8 73774.377 4.776* 2.590
M 49645.078 2 24822.539 1.607 3.630 B 414877.389 2 207438.694 13.428* 3.630
MxB 125672.553 4 31418.138 2.034 3.010 Galat 247164.239 16 15447.765 Total 897939.728 26
Fhit<Ftabel 0,05 = tidak ada pengaruh dari perlakuan * Fhit>Ftabel 0,05 = adanya pengaruh yang nyata dari perlakuan Uji BNT 0.05 KT Galat = 15447.765 DB Galat = 16 Perlakuan = 9 Ulangan = 3 (t0.05;dbgalat) = 2.120 BNT0.05 = (t0.05;dbgalat)x√(2xKtgalat)/r) = 124.212 Faktor Perlakuan B
Perlakuan B1 B2 B3 Rata-rata 665.38 493.32 362.69
B3 302.69 130.63 0.00 B2 172.07 0.00 B1 0.00
Pemberian tanda beda
Urut rataan Urut perlakuan 1 B1 665.38 a 2 B2 493.32 b 3 B3 362.69 c
Angka yang diikuti huruf yang sama tidak beda nyata
83
Lampiran 18. Analisa sidik ragam pengaruh media tanam dan pemberian pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada (Lactuca sativa L.) pada masa tanam ke-II pada variabel bobot bernilai ekonomis.
Tabel MxBxB Perlakuan Blok Jumlah Rata-rata
1 2 3 M1B1 125.40 116.20 114.90 356.50 118.83 M2B1 82.30 76.80 77.20 236.30 78.77 M3B1 63.70 69.90 61.60 195.20 65.07 M1B2 131.40 99.40 90.50 321.30 107.10 M2B2 118.50 65.20 80.30 264.00 88.00 M3B2 49.30 62.30 49.10 160.70 53.57 M1B3 164.80 11.60 99.40 275.80 91.93 M2B3 92.40 95.90 54.50 242.80 80.93 M3B3 92.30 62.90 64.30 219.50 73.17 Jumlah 920.10 660.20 691.80 2272.10
Rata-rata 102.23 73.36 76.87 252.46
Tabel MxB B1 B2 B3 Jumlah Rata-rata
M1 356.50 236.30 195.20 788.00 87.56 M2 321.30 264.00 160.70 746.00 82.89 M3 275.80 242.80 219.50 738.10 82.01
Jumlah 953.60 743.10 575.40 2272.10 Rata-rata 105.96 82.57 63.93
Perhitungan : Faktor Koreksi = 191201.423 JK Blok = 4469.165 JK Total = 25887.327 JK Perlakuan = 9793.541 JK M = 159.867 JK Blok = 7980.325 JK MxB = 1653.348 JK Galat = 11624.621
84
Tabel Analisis Varian F Tabel SV JK db KT Fhit 0.050
Blok 4469.165 2 2234.583 3.076 3.630 Perlakuan 9793.541 8 1224.193 1.685 2.590
M 159.867 2 79.934 0.110 3.630 B 7980.325 2 3990.163 5.492* 3.630
MxB 1653.348 4 413.337 0.569 3.010 Galat 11624.621 16 726.539 Total 25887.327 26
Fhit<Ftabel 0,05 = tidak ada pengaruh dari perlakuan * Fhit>Ftabel 0,05 = adanya pengaruh yang nyata dari perlakuan Uji BNT 0.05 KT Galat = 726.539 DB Galat = 16 Perlakuan = 9 Ulangan = 3 (t0.05;dbgalat) = 2.120 BNT0.05 = (t0.05;dbgalat)x√(2xKtgalat)/r) = 26.938 Faktor Perlakuan B
Perlakuan B1 B2 B3 Rata-rata 105.96 82.57 63.93
B3 42.02 18.63 0.00 B2 23.39 0.00 B1 0.00
Pemberian tanda beda
Urut rataan Urut perlakuan 1 B1 105.96 a 2 B2 82.57 ab 3 B3 63.93 b
Angka yang diikuti huruf yang sama tidak beda nyata
85
Lampiran 19. Analisa sidik ragam pengaruh media tanam dan pemberian pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada (Lactuca sativa L.) pada masa tanam ke-II pada variabel bobot basah akar.
Tabel MxBxB Perlakuan Blok Jumlah Rata-rata
1 2 3 M1B1 5.70 6.10 5.70 17.50 5.83 -M2B1 2.50 3.10 5.10 10.70 3.57 M3B1 2.80 4.30 3.20 10.30 3.43 M1B2 6.30 4.70 4.60 15.60 5.20 M2B2 5.70 4.50 5.40 15.60 5.20 M3B2 2.90 2.70 3.30 8.90 2.97 M1B3 6.30 5.00 6.70 18.00 6.00 M2B3 5.00 4.50 4.00 13.50 4.50 M3B3 4.60 4.60 3.80 13.00 4.33 Jumlah 41.80 39.50 41.80 123.10
Rata-rata 4.64 4.39 4.64 13.68
Tabel MxB B1 B2 B3 Jumlah Rata-rata
M1 17.50 10.70 10.30 38.50 4.28 M2 15.60 15.60 8.90 40.10 4.46 M3 18.00 13.50 13.00 44.50 4.94
Jumlah 51.10 39.80 32.20 123.10 Rata-rata 5.68 4.42 3.58
Perhitungan : Faktor Koreksi = 561.245 JK Blok = 0.392 JK Total = 38.405 JK Perlakuan = 28.092 JK M = 2.145 JK Blok = 20.099 JK MxB = 5.848 JK Galat = 9.921
86
Tabel Analisis Varian F Tabel SV JK db KT Fhit
0.050 Blok 0.392 2 0.196 0.316 3.630 Perlakuan 28.092 8 3.511 5.663* 2.590 M 2.145 2 1.073 1.730 3.630 B 20.099 2 10.049 16.206* 3.630 MxB 5.848 4 1.462 2.358 3.010 Galat 9.921 16 0.620 Total 38.405 26 Fhit<Ftabel 0,05 = tidak ada pengaruh dari perlakuan * Fhit>Ftabel 0,05 = adanya pengaruh yang nyata dari perlakuan Uji BNT 0.05 KT Galat = 0.620 DB Galat = 16 Perlakuan = 9 Ulangan = 3 (t0.05;dbgalat) = 2.120 BNT0.05 = (t0,05;dbgalat)x√(2xKtgalat)/r = 0,787 Faktor Perlakuan B
Perlakuan B1 B2 B3 Rata-rata 5.68 4.42 3.58
B3 2.10 0.84 0.00 B2 1.26 0.00 B1 0.00
Pemberian tanda beda
Urut rataan Urut perlakuan 1 B1 5.68 a 2 B2 4.42 b 3 B3 3.58 b
Angka yang diikuti huruf yang sama tidak beda nyata