pengaruh marketing syariah terhadap...
TRANSCRIPT
PENGARUH MARKETING SYARIAH TERHADAP REPUTASI DAN
KEPUASAN NASABAH PT. BANK TABUNGAN NEGARA (Persero) Tbk
KANTOR CABANG SYARIAH SEMARANG
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1)
Dalam Ilmu Ekonomi Islam
Disusun oleh:
NUR ALFU LAILANIM 062411087
PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM
FAKULTAS SYARI’AH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011
ii
Rahman El-Junusi, SE. MM,Nusa Indah III/106 Ngaliyan SemarangRustam Dahar KAH., M.Ag,Jl. Taman Jeruk II Bukit Jatisari Permai A.9 no.7 Mijen
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lam : 4 (empat) eksemplarHal : Naskah Skripsi a.n. Sdi. Nur Alfu Laila Kepada Yth. Dekan Fakultas Syariah IAIN Walisongo
Assalamualaikum Wr. Wb.
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, bersama ini kamikirimkan naskah skripsi saudari:Nama : Nur Alfu LailaNim : 062411087Jurusan : Ekonomi IslamJudul : PENGARUH MARKETING SYARIAH TERHADAP
REPUTASI DAN KEPUASAN NASABAH PT. BANKTABUNGAN NEGARA (Persero) Tbk KANTOR CABANGSYARIAH SEMARANG
Dengan ini, mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat segera dimunaqosahkan.Demikian harap menjadi maklum.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Pembimbing I Pembimbing II
Rahman El-Junusi, SE. MM Rustam Dahar KAH., M.Ag,NIP.19691118 200003 1 001 NIP.19690723 199803 1 005
iii
PENGESAHAN
Skripsi saudara : Nur Alfu Laila
NIM : 062411087Judul : PENGARUH MARKETING SYARIAH TERHADAP
REPUTAS DAN KEPUASAN NASABAH PT BANKTABUNGAN NEGARA (Persero) Tbk KANTOR CABANGSYARIAH SEMARANG
Telah dimunaqosahkan oleh dewan penguji Fakultas Syari ah Institut AgamaIslam Negeri Walisongo Semarang dan dinyatakan lulus dengan predikatcumloude/baik/cukup pada tanggal :
25 Januari 2011
Dan dapat diterima sebagai syarat guna memperoleh gelar sarjana Strata I (S1)dalam ilmu Syari ah jurusan Ekonomi Islam tahun akademik 2010/2011.Semarang, 25 Januari 2011
Dewan penguji
Ketua sidang Sekretaris sidang
Akhmad Arif Junaidi, M.Ag Rustam Dahar KAH, M.AgNIP. 19701208 199603 1 002 NIP. 19690723 199803 1 005
Penguji I Penguji II
Dr. Ali Murtadho, M.Ag Ratno Agriyanto, Spd. SE., M.SiNIP. 19710830 199803 1 003 NIP. 19800128 200801 1 010
Pembimbing I Pembimbing II
Rahman El-Junusi, SE., MM Rustam Dahar KAH, M.AgNIP.19691118 200003 1 001 NIP.19690723 199803 1 005
iv
MOTTO
yJ sùö@yJ ÷ètƒtA$s)÷W ÏB>o §‘sŒ#\• ø‹ yz¼ çn t• tƒÇÐÈtBurö@yJ ÷ètƒtA$s)÷W ÏB;o §‘sŒ#v• x©¼ çn t• tƒÇÑÈ
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun,niscaya Dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakankejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya pula.
(QS. Al-Zalzalah: 7-8)
v
P E R S E M B A H A N
Syukur aku sembahkan,,, kehadirat-Mu ya Allah.
Sepercik karya penulis, seutuhnya penulis persembahkan pada sang penciptaMelalui bapak, (
Kau ajarkan makna setiap kata, setiap senyuman,
dan arti sebuah kehidupan,
Melalui ibu (Hj. Choiriyah)
Kau kenalkan arti sebuah ketabahan, kesabaran,
dan ketegaran menghadapi kehidupan,
Melalui kakak (Choirul Huda, Spd.i)
Kau tunjukkan betapa berharganya sebuah keluarga, sahabat,
vi
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa
skripsi ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau
diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang
lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan
rujukan.
Semarang, Januari 2011
Deklarator,
Nur Alfu Laila062411087
vii
ABSTRAK
Perkembangan Perbankan Syari ah saat ini yang begitu pesat,menyebabkan industri perbankan menghadapi lingkungan yang kompetitif. UpayaBank Syari ah untuk dapat tetap hidup, menciptakan dan mempertahankannasabah menjadi prioritas yang besar bagi bank. Strategi yang tepat untuk menarikdan mempertahankan nasabah hendaknya disusun secara cermat supaya nasabahbersedia membeli produk dan jasa perbankan tersebut dengan marketing syari ah.
Dengan marketing syari ah diharapkan dapat menciptakan relationshipantara nasabah dan Bank Syari ah, yaitu hubungan kemitraan antara Bank dengannasabah yang dijalin secara terus menerus dalam usaha meningkatkankepercayaan pada Bank Syari ah yang pada akhirnya mampu memberikankepuasan pada nasabah serta mampu menciptakan image dan citra perusahaansehingga reputasi perusahaan dimata pelanggan atau nasabah terus meningkatpula.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) bagaimana pengaruhmarketing syari ah terhadap reputasi BTN Syari ah Semarang? 2) bagaimanapengaruh marketing syari ah terhadap kepuasan nasabah BTN Syari ahSemarang? 3) bagaimana pengaruh reputasi terhadap kepuasan nasabah BTNSyari ah Semarang?
Adapun tujuan penelitian ini adalah 1) menguji dan menganalisis pengaruhmarketing syari ah terhadap reputasi BTN Syari ah Semarang. 2) menguji danmenganalisis pengaruh marketing syari ah terhadap kepuasan nasabah BTNSyari ah Semarang. 3) menguji dan menganalisis pengaruh reputasi terhadapkepuasan nasabah BTN Syari ah Semarang.
Dalam penelitian ini populasi adalah keseluruhan nasabah yang melakukantransaksi di Bank BTN Syariah Semarang. Metode pengambilan sampel yangdigunakan dalam penelitian ini adalah metode non probability sampling denganteknik accidental sampling. Accidental sampling yaitu individu atau kelompokyang dijumpai oleh peneliti dan dianggap sesuai untuk dijadikan responden.
Berdasarkan uji linier sederhana pada pengujian t hitung, dapatdisimpulkan bahwa dari tiga jalur dalam model pengujian, dua jalur terbuktisignifikan yaitu pengaruh marketing syariah terhadap reputasi dan reputasiterhadap kepuasan. Adapun pengaruh marketing syariah terhadap kepuasan tidakterbukti signifikan.
Keyword: Marketing Syariah, Reputasi, dan Kepuasan.
viii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Alhamdulillah, puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT, yang telah melimpahkan rahmat kepada kita semua hamba-Nya.
Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, Nabi akhir zaman dan pembawa rahmat bagi makhluk sekalian alam.
Tidak ada kata yang pantas penulis ucapkan kepada pihak-pihak yang
membantu proses-proses pembuatan skripsi ini, kecuali terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Dekan Fakultas Syariah Walisongo Semarang serta Pembantu Dekan I, II, dan
III.
2. Ketua dan sekretaris Program Studi Ekonomi Islam serta segenap dosen yang
telah membimbing penulis selama ini.
3. Bapak Rahman El-Junusi, SE. MM., dan Bapak Rustam Dahar, KAH., M.Ag,
selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan kepada penulis
dalam proses penulisan skripsi ini.
4. Kedua orangtuaku, terimakasih atas dukungan baik material maupun
immaterial.
5. Keluarga besar Pondok Pesantren Tahaffudzul Qur an yang selalu
mendampingi dalam penulisan ini.
Akhirnya, semoga Allah SWT. Senantiasa melimpahkan rahmat, taufiq,
dan hidayah-Nya kepada mereka, amien. Dengan kerendahan hati penulis mohon
maaf, dan semoga tulisan ini bermanfaat
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Semarang, Januari 2011
Penulis,
Nur Alfu Laila
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
HALAMAN MOTTO..................................................................................... iv
HALAMAN ABSTRAK................................................................................. v
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vi
HALAMAN DEKLARASI............................................................................. vii
HALAMAN KATA PENGANTAR................................................................ viii
HALAMAN DAFTAR ISI.............................................................................. ix
HALAMAN TABEL ...................................................................................... xi
HALAMAN GAMBAR.................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
1.2 Perumusan Masalah....................................................................... 6
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................... 7
1.4 Sistematika Penulisan .................................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori.............................................................................. 10
2.2 Reputasi ........................................................................................ 14
2.3 Kepuasan....................................................................................... 17
2.4 Penelitian Terdahulu...................................................................... 21
2.5 Kerangka Pemikiran Teoritis ......................................................... 22
x
2.6 Hipotesis Penelitian ....................................................................... 23
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Sumber Data................................................................... 24
3.2 Populasi dan Sampel...................................................................... 24
3.3 Metode Pengumpulan Data............................................................ 25
3.4 Variabel Penelitian dan Pengukuran............................................... 28
3.5 Teknik Analisis Data ..................................................................... 29
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Penyajian Data............................................................................... 32
4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ....................................... 32
4.1.2 Struktur Organisasi Objek Penelitian..................................... 36
4.1.3 Deskriptif Data dan Responden............................................. 38
4.1.4 Uji Validitas dan Reliabilitas................................................. 47
4.1.5 Deskriptif Variabel Penelitian ............................................... 50
4.1.6 Hasil Analisis Data dan Uji Hipotesis ................................... 59
4.2 Pembahasan................................................................................... 65
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan.............................................................................. 67
5.2 Saran ....................................................................................... 69
5.3 Penutup.................................................................................... 70
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 : Operasional Variabel Penelitian ................................................. 29
Tabel 4.1 : Jenis Kelamin Responden ......................................................... 39
Tabel 4.2 : Umur Responden ...................................................................... 40
Tabel 4.3 : Status Perkawinan Responden.................................................... 41
Tabel 4.4 : Tingkat Pendidikan Responden.................................................. 42
Tabel 4.5 : Pekerjaan Responden................................................................. 43
Tabel 4.6 : Lama Responden Menjadi Nasabah ........................................... 44
Tabel 4.7 : Penghasilan Responden ............................................................ 45
Tabel 4.8 : Produk BTN Syariah Yang Digunakan Responden ................... 46
Tabel 4.9 : Transaksi Yang Dilakukan Responden Dalam Kurun Tiga
Bulan Terakhir........................................................................... 47
Tabel 4.10 : Hasil Uji Validitas Instrumen..................................................... 48
Tabel 4.11 : Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ................................................. 50
Tabel 4.12 : Tanggapan Responden Mengenai Indikator Teistis
(rabbaniyyah) ............................................................................ 51
Tabel 4.13 : Tanggapan Responden Mengenai Indikator Etis (akhlaqiyyah) .. 51
Tabel 4.14 : Tanggapan responden mengenai Indikator Realistis (al
waqi iyyah)................................................................................ 52
Tabel 4.15 : Tanggapan Responden Mengenai Indikator Humanistis (al-
insaniyyah) ................................................................................ 53
xii
Tabel 4.16 : Tanggapan Responden Mengenai Indikator Reputasi Bank
Menurut Teman dan Keluarga.................................................... 54
Tabel 4.17 : Tanggapan Responden Mengenai Indikator Reputasi Bank
dengan Pesaing .......................................................................... 54
Tabel 4.18 : Tanggapan Responden Mengenai Indikator Pelayanan Jasa
yang Baik .................................................................................. 55
Tabel 4.19 : Tanggapan Responden Mengenai Indikator Kemampuan
Kreatif dan Inovatif.................................................................... 56
Tabel 4.20 : Tanggapan Responden Mengenai Indikator Tangibles ............... 56
Tabel 4.21 : Tanggapan Responden Mengenai Indikator Reliability............... 57
Tabel 4.22 : Tanggapan Responden Mengenai Indikator Responsiveness....... 58
Tabel 4.23 : Tanggapan Responden Mengenai Indikator Assurance............... 58
Tabel 4.24 : Tanggapan Responden Mengenai Indikator Empathy ................. 59
Tabel 4.25 : Hasil Uji Hipotesis (Uji t) ........................................................ 60
Tabel 4.26 : Hasil Uji Hipotesis (Uji t) ........................................................ 61
Tabel 4.27 : Hasil Uji Hipotesis (Uji t) ........................................................ 62
Tabel 4.28 : Hasil Koefisien Determinasi ...................................................... 63
Tabel 4.29 : Hasil Koefisien Determinasi ...................................................... 63
Tabel 4.30 : Hasil Koefisien Determinasi ...................................................... 64
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 : Pembiayaan Perbankan Syariah ................................................. 3
Gambar 2.1 : Brand Equity ............................................................................. 15
Gambar 2.2 : Kerangka Pemikiran Teoritis ..................................................... 23
Gambar 4.1 : Struktur Organisasi .................................................................... 37
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kajian ilmu ekonomi syariah di Indonesia dimulai sejak tahun 70-an,
namun perkembangannya mulai marak pada dekade 90-an. Ekonomi syariah
telah mengimplementasikan institusi dan kajian keislamannya, kini
memperlihatkan prospektif yang menggembirakan. Hal tersebut terlihat
dengan kesuksesan Bank Muamalat Indonesia (BMI), sebagai perbankan
syariah pertama yang beroperasi di Indonesia sejak tahun 1992, yang kini
telah berkembang semakin pesat.1
Pada awal pendirian Bank Muamalat Indonesia, keberadaan bank
syariah ini belum mendapat perhatian yang optimal dalam tatanan industri
perbankan nasional.2 Manajemen bank syariah tidak banyak berbeda dengan
manajemen bank pada umumnya (bank konvensional). Namun dengan adanya
landasan syariah serta sesuai dengan pemerintah yang menyangkut bank
syariah antara lain UU No. 10 tahun 1998 sebagai revisi UU No. 7 tahun
1992, dan pada tanggal 16 Juli 2008 lahirlah UU yang mengatur secara khusus
tentang perbankan syariah yaitu UU no. 21 tahun 2008, tentu saja baik
organisasi maupun sistem operasional bank syariah terdapat perbedaan dengan
1 Abdur Rohman M,E.I, Sinopsis Buku Konsep Ekonomi Al-Ghazali Dalam Kitab IkhyaUlumuddin, http://binailmu.multiply.com, disadur pada tanggal 24 Januari 2011.
2 Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Jakarta: Gema Insani,2001, hlm. 26.
1
2
bank pada umumnya, terutama adanya dewan pengawas syariah dalam
struktur organisasi dan sistem bagi hasil.3
Didirikannya bank syariah dilatarbelakangi oleh keinginan umat Islam
untuk menghindari riba dalam kegiatan muamalahnya, memperoleh
kesejahteraan lahir batin melalui kegiatan muamalah yang sesuai dengan
perintah agamanya, sebagai alternatif lain dalam menikmati jasa-jasa
perbankan yang dirasakannya lebih sesuai, yaitu bank yang berusaha sebisa
mungkin untuk beroperasi berlandaskan kepada hukum-hukum Islam.4
Berdasarkan prediksi McKinsey bahwa tahun 2008 dalam koran online
Republika (26/11/2008), menyebutkan bahwa total aset pasar perbankan
syariah global pada tahun 2006 mencapai 0,75 miliar dolar AS. Diperkirakan
pada tahun 2010 total aset mencapai satu miliar dolar AS. Tingkat
pertumbuhan 100 bank syariah terbesar di dunia mencapai 27 persen per tahun
dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan 100 bank konvensional terbesar
yang hanya mencapai 19 persen per tahun.5
Disamping adanya dukungan pemerintah dan sambutan positif untuk
umat Islam yang besar, lembaga keuangan syariah terbukti secara empiris
tetap bertahan dalam kondisi krisis ekonomi yang telah memporak-
porandakan sendi-sendi ekonomi dan sosial masyarakat. Krisis keuangan
global di satu sisi telah membawa hikmah bagi perkembangan perbankan
3 Muhammad, Sistem dan Prosedur Operasional Bank Syariah Edisi Revisi, Yogyakarta:UII Press, 2008, hlm. 1.
4 Edi Wibowo dan Untung Hendy, Mengapa Memilih Bank Syariah?, Bogor: GhaliaIndonesia, 2005, hlm. 10.
5 Republika Contributor, Strategi BI Kembangkan Perbankan Syariah, (RepublikaOnline, Rabu, 26 November 2008), http://republika.co.id:8080/print/16641, diakses pada tanggal27 Januari 2011.
3
syariah. Masyarakat dunia, para pakar dan pengambil kebijakan ekonomi,
tidak saja melirik tetapi lebih dari itu mereka ingin menerapkan konsep
syariah ini secara serius. Apalagi dengan pertumbuhan industri yang rata-rata
mencapai 60% dalam lima tahun belakangan.6
Pada tahun 2008, jumlah pembiayaan yang disalurkan oleh perbankan
syariah mencapai Rp 37,7 triliun. Pertumbuhan DPK (Dana Pihak Ketiga)
perbankan syariah 36,7 % (yoy). Pertumbuhan tabungan mudharabah
mencapai 31,65% dan deposito mudharabah mencapai 38,79% yang
merupakan proporsi terbesar pada triwulan ketiga tahun 2008.7
Gambar 1.1
Pembiayaan Perbankan Syariah
Sumber: BI, Statistik Perbankan Syariah, 2008
6 http://www.pesantrenvirtual.com/index.php/ekonomi-syariah/1243-evaluasi7 Bank Indonesia, Statistik Perbankan Indonesia, Vol.8, No.11, Oktober 2008, hlm. 92-
95.
4
Berdasarkan fakta-fakta tersebut dapat dikatakan bahwa industri
perbankan syariah menunjukkan ketangguhannya sebagai salah satu pilar
penyokong stabilitas sistem keuangan nasional.
Dalam perkembangannya, bank syariah yang pesat tidak diikuti oleh
market share nya, dimana total asset bank konvensional yaitu 1,84 persen.
Padahal menurut Aulia Pohan (Mantan Deputi Bank Indonesia) dengan
jumlah penduduk muslim 85 persen idealnya jumlah perbankan syariah sekitar
80 persen dengan dilengkapi oleh bank.8
Oleh karena itu diperlukan suatu strategi bisnis dalam usaha untuk
meningkatkan nasabah bank syariah yaitu dengan mengukur kemampuan bank
dalam memberikan produk dan layanan pada nasabah, sebagai cara untuk
mengetahui penilaian nasabah terhadap perkembangan bank. Kenyataan
pelayanan yang baik pada akhirnya akan mampu memberikan kepuasan
kepada pelanggan, serta akan mampu pula untuk menarik image perusahaan
sehingga citra perusahaan dimata pelanggan atau nasabah terus meningkat
pula.9 Bank yang mempunyai kualitas pelayanan (service quality) prima, dapat
membangun reputasi dan kepuasan nasabah pada bank tersebut. Peningkatan
reputasi dan kepuasan nasabah dapat digunakan sebagai indikator
keberhasilan perkembangan bank syariah.
Pada tahun 2007 Marketing Research Indonesia (MRI) mengeluarkan
hasil survey terhadap bank-bank yang memberi kualitas pelayanan prima yang
8 Rahman, Pengaruh Atribut Produk Islam dan Kualitas Pelayanan dengan pendekatanMaarketing Syariah terhadap reputation, kepuasan, komitmen, dan loyalitas Nasabah BankJateng, Pusat Penelitian IAIN Walisongo Semarang, 2009, hlm.2.
9 Kasmir, Etika Costumer Service, Jakarta: Rajawali Press, 2005, hlm. 2.
5
dilakukan di Kantor Cabang Jakarta, Bandung dan Solo melalui pengukuran
Bank Service Excellence Monitor (BSEM) menunjukkan bank syariah tidak
masuk dalam sepuluh besar bank yang mempunyai kualitas pelayanan prima.
Oleh karena itu dengan kondisi persaingan sektor perbankan yang semakin
ketat, maka bank syariah harus memperbaiki strategi usaha dengan pendekatan
marketing syariah.
Marketing syariah adalah sebuah disiplin bisnis yang seluruh proses,
baik proses penciptaan, proses penawaran, maupun proses perubahan nilai
(value), tidak boleh ada hal-hal yang bertentangan dengan akad dan prinsip-
prinsip muamalah yang Islami.10 Selain itu, dalam marketing syariah, bisnis
yang disertai keikhlasan semata-mata hanya untuk mencari keridhaan Allah,
maka seluruh bentuk transaksinya insya Allah menjadi ibadah dihadapan
Allah.
Dengan marketing syariah diharapkan dapat menciptakan relationship
antara nasabah dan bank syariah yaitu hubungan kemitraan antara bank
dengan nasabah dijalin secara terus menerus dalam usaha meningkatkan
kepercayaan pada bank syariah. Hal ini dapat memelihara kesetiaan nasabah
yang pada akhirnya akan meningkatkan market share bank syariah.
Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah merupakan Strategic Bossiness
Unit (SBU) dari BTN yang menjalankan bisnis dengan prinsip syariah. BTN
Syariah Mulai beroperasi pada tanggal 14 Februari 2005 melalui pembukaan
Kantor Cabang Syariah pertama di Jakarta. BTN Syariah memiliki ciri
10 Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, Bandung: PTMizan Pustaka, 2006, hlm. 27.
6
sendiri yang berbeda dengan bank-bank konvensional. Esensi BTN Syariah
dapat dilihat dari ketiadaan sistem riba dalam seluruh transaksinya. Salah
satu andalan sistem syariah adalah marketing syariah.11
Pertumbuhan aset BTN Syariah pada tahun 2009 melonjak Rp.45
miliar dibanding tahun sebelumnya yang pencapaiannya diatas 20 persen dari
target awal yang ditetapkan BTN Syariah pusat dengan total aset Rp 150
miliar. Hingga Maret 2010 tambahan aset yang dimiliki BTN Syariah berkisar
Rp 55 miliar.12
Dari hasil pemantauan perkembangan deposito perbankan syariah,
memperlihatkan bahwa BTN Syariah memberikan nisbah (bagi hasil)
tertinggi dibandingkan dengan perbankan syariah lainnya.
Dengan latar belakang diatas, penulis tertarik menulis skripsi yang
berjudul PENGARUH MARKETING SYARIAH TERHADAP
REPUTASI DAN KEPUASAN NASABAH PT. BANK TABUNGAN
NEGARA (Persero) Tbk KANTOR CABANG SYARI’AH
SEMARANG”
1.2 Rumusan Masalah
Penelitian ini akan menguji pengaruh marketing syariah terhadap
reputasi BTN Kantor Cabang Syariah Semarang dan kepuasan nasabah.
Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti akan mencoba merumuskan
masalah sebagai berikut:
11 www.btn.co.id, diakses pada tanggal 20 Desember 201012 http://www.sripoku.com/view/31484/aset_btn_syariah_melonjak_
7
1. Bagaimana pengaruh marketing syariah terhadap reputasi BTN Kantor
Cabang Syariah Semarang?
2. Bagaimana pengaruh marketing syariah terhadap kepuasan nasabah BTN
Kantor Cabang Syariah Semarang?
3. Bagaimana pengaruh reputasi terhadap kepuasan nasabah BTN Kantor
Cabang Syariah Semarang?
1.3 Tujuan dan Manfaat
1.3.1 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh marketing syariah terhadap reputasi
BTN Kantor Cabang Syariah Semarang.
2. Untuk mengetahui pengaruh marketing syariah terhadap kepuasan
nasabah BTN Kantor Cabang Syariah Semarang.
3. Untuk mengetahui pengaruh reputasi terhadap kepuasan nasabah
BTN Kantor Cabang Syariah Semarang.
1.3.2 Manfaat Penelitian
1. Dapat dijadikan bukti empiris bahwa marketing syariah dapat
mempengaruhi reputasi BTN Kantor Cabang Syariah Semarang.
2. Sebagai bahan evaluasi kinerja BTN Kantor Cabang Syariah
Semarang dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan dan
reputasi BTN Kantor Cabang Syariah Semarang melalui marketing
syariah yang berdasarkan prinsip-prinsip syariah dalam Islam.
8
3. Bagi peneliti baru, diharapkan dapat dijadikan sumber informasi
dan referensi untuk kemungkinan penelitian topik-topik yang
berkaitan.
1.4 Sistematika Penulisan
1. Bagian awal
Terdiri dari halaman judul, halaman nota persetujuan pembimbing,
halaman pengesahan, halaman motto, halaman abstraksi, halaman
persembahan, halaman deklarasi, halaman kata pengantar, halaman daftar
isi, halaman daftar tabel, dan halaman daftar gambar.
2. Bagian Isi
Terdiri dari beberapa bab antara lain :
BAB I : Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan.
BAB II : Landasan Teoritik
Pada bab II ini berisi tentang pengertian marketing
syariah, pengertian reputasi, pengertian kepuasan,
penelitian terdahulu, kerangka pemikiran teoritis, dan
hipotesis penelitian.
9
BAB III : Metode Penelitian
Bab ini menjelaskan tentang jenis dan sumber data,
populasi dan sampel, metode pengumpulan data, variabel
penelitian dan pengukuran, dan teknik analisis data
BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan Penelitian.
Bab IV berisi tentang gambaran umum obyek penelitian,
deskriptif responden dan data penelitian, uji validitas dan
reliabilitas, deskripsi variabel penelitian, hasil analisis
data dan pembahasan.
BAB V : Penutup
Pada bagian ini merupakan rangkaian dari penelitian yang
terdiri dari kesimpulan, saran-saran, dan kata penutup.
3. Bagian Akhir
Dalam bagian ini terdiri dari daftar pustaka dan daftar lampiran-
lampiran.
10
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Marketing Syariah
Kata syariah (Al-Syari ah) telah ada dalam bahasa arab sebelum
turunnya Al-Qur an. Kata yang semakna dengannya juga ada dalam Taurat
dan Injil. Kata syariat dalam bahasa ibrani disebutkan sebanyak 200 kali, yang
mempunyai makna kehendak Tuhan yang diwahyukan sebagai wujud
kekuasaan-Nya atas segala perbuatan manusia.13 Sedangkan kata syariah
dalam Al-Qur an disebutkan hanya sekali dalam Surat Al-Jatsiyah ayat 18:
¢OèOy7» oYù=yè y_4’ n?tã7pyèƒÎŽŸ°z ÏiBÌ• øBF{ $#$yg÷è Î7 ¨? $$sùŸwurôì Î7 ®Ks?uä!#uq÷d r&tûïÏ%©!$#ŸwtbqßJ n=ôè tƒÇÊÑÈ
Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan)dari urusan (agama itu), maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamuikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui . (QS. Al-Jatsiyah(45) : 18). 14
Kemudian, kata itu muncul dalam bentuk kata kerja (fi il) dan turunnya
sebanyak tiga kali:
tíuŽŸ°Nä3s9z ÏiBÈûïÏe$!$#$ tB4Óœ» ur¾ÏmÎ/% [nqçRü“Ï%©!$#ur!$ uZøŠym ÷rr&y7ø‹ s9 Î)$ tBur$ uZøŠ¢¹urÿ¾ÏmÎ/tLìÏdºt• ö/Î)
4Óy›qãBur#Ó|¤ŠÏã ur(÷b r&(#qãKŠÏ%r&tûïÏe$!$#Ÿwur(#qè%§• xÿtG s?ÏmŠÏù4uŽã9x.’ n? tãtûüÏ.ÎŽô³ßJ ø9 $#$tBöNèdqãã ô‰s?ÏmøŠs9 Î)
4ª!$#ûÓÉ<tF øgs†Ïmø‹ s9 Î)tBâä!$ t±o„ü“ωöku‰urÏmø‹ s9 Î)tBÜ=‹ Ï^ ãƒ
Dia telah mensyariatkan bagi kamu tentang agama apa yang telahdiwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukankepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa
13 Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, Bandung: PTMizan Pustaka, 2006, hlm. 22.
14 Departeman Agama RI, Alqur an dan Terjemahnya, Bandung: Jumanatul Ali Art,2003, hlm. 500
11
dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belahtentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamuseru mereka kepadanya. Allah menarik kepada (agama)-Nya orang yangkembali (kepada-Nya) . (QS. Al-Syura (42) :13)15
Pemasaran (marketing) adalah sebuah disiplin bisnis strategis yang
mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan perubahan value dari suatu
inisiator kepada stakeholders-nya.16 Maka marketing syariah adalah sebuah
disiplin bisnis strategis yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan
perubahan value dari suatu inisiator kepada stakeholders nya yang dalam
keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah
(bisnis) dalam Islam. Ini artinya bahwa dalam marketing syariah seluruh
proses, baik proses penciptaan, proses penawaran maupun proses perubahan
nilai (value) tidak boleh ada hal-hal yang bertentangan dengan akad dan
prinsip-prinsip muamalah yang Islami.17
Syaikh Al-Qardhawi mengatakan cakupan dari pengertian syariah
menurut pandangan Islam sangat luas dan komprehensif (al-syumul). Di
dalamnya mengandung makna mengatur seluruh aspek kehidupan, mulai dari
aspek ibadah (hubungan manusia dengan Tuhan), aspek keluarga (seperti
nikah, talak, nafkah, wasiat, warisan), aspek bisnis (perdagangan, industri,
perbankan, asuransi, utang piutang, pemasaran, ghibah), aspek ekonomi
(permodalan, zakat, baitul-mal, fa i, ghanimah), aspek hukum dan peradilan,
aspek undang-undang hingga hubungan antar-negara.18
15 Ibid., hlm. 484.16 Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula, op. cit., hlm. 26.17 Ibid., hlm. 27.18 Ibid., hlm. 25.
12
Menurut Hermawan Kartajaya dan Muhamad Syakir Sula dalam
bukunya syariah marketing, mengatakan bahwa konsep dasar syariah yang
dapat menjadi panduan bagi para pemasar, sebagai berikut:19
Pertama, teistis (rabbaniyyah) merupakan salah satu ciri khas
marketing syariah yang tidak di miliki dalam pemasaran konvensional yang
dikenal selama ini adalah sifatnya yang religius (diniyyah).20 Syariah marketer
meyakini bahwa hukum-hukum syariat yang teistis atau bersifat ketuhanan ini
adalah yang paling adil, paling sempurna, paling selaras dengan segala bentuk
kebaikan, paling dapat mencegah segala bentuk kerusakan, memusnahkan
kebatilan dan menyebarluaskan kemaslahatan.
Kedua, etis (akhlaqiyyah) dimana pemasaran syariah selain karena
teistis (rabbaniyyah), juga karena ia sangat mengedepankan masalah akhlaq
(moral, etika) dalam seluruh aspek kegiatannya.21 Syariah marketer
mengedepanan masalah akhlak (moral, etika) dalam seluruh aspek
kegiatannya, karena nilai-nilai moral dan etika adalah nilai yang bersifat
universal, yang diajarkan oleh semua agama. Semakin beretika seseorang
dalam berbisnis, maka dengan sendirinya dia akan menemui kesuksesan.22
Oleh karena itulah perilaku manusia dalam sebuah perusahaan yang bergerak
dalam dunia bisnis menjadi sangat urgen.
Ketiga, realistis (al-waqi iyyah) dimana pemasaran syariah bukanlah
konsep yang eksklusif dan kaku, melainkan konsep pemasaran yang fleksibel,
19 Ibid., hlm. 28.20 Ibid.21 Ibid., hlm. 32.22 Johan Arifin, Fiqih Perlindungan Konsumen, Semarang: Rasail, 2007, hlm. 58.
13
sebagaimana keluasan dan keluwesan syariah islamiyyah yang
melandasinya.23 Syariah marketer adalah para pemasar yang profesional
dengan penampilan yang bersih, rapi, dan bersahaja, apapun model atau gaya
berpakaian yang dikenakannya, bekerja dengan mengedepankan nilai-nilai
religius, kesalehan, aspek moral, dan kejujuran dalam segala aktifitas
pemasarannya.
Keempat, humanistis (al-insaniyyah) keistimewaan syariah marketer
yang lain adalah sifatnya yang humanistis universal, yaitu bahwa syariah
diciptakan untuk manusia agar derajatnya terangkat, sifat kemanusiaan nya
terjaga dan terpelihara, serta sifat-sifat kehewanannya dapat terkekang dengan
panduan syariah. Syariat Islam diciptakan untuk manusia sesuai dengan
kapasitasnya tanpa menghiraukan ras, warna kulit, kebangsaan dan status. Hal
inilah yang membuat syariah memiliki sifat universal sehingga menjadi
syariah humanistis universal.24 Islam mengarahkan seruannya kepada seluruh
manusia, bukan kepada sekelompok orang tertentu, atas dasar ikatan
persaudaraan antar sesama manusia. Karena manusia adalah satu-satunya
makhluk yang paling istimewa diantara semua makhluk-Nya yang lain.25
2.2 Reputasi
Reputasi adalah perbuatan dan sebagainya yang menyebabkan mendapat
nama baik.26 Reputasi atau brand reputation merupakan kualitas yang
diterima dari sebuah produk atau jasa adalah berhubungan dengan reputation
23 Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula, op. cit., hlm. 35.24 Ibid., hlm.1525 Sahal Mahfudh, Nuansa Fiqih Sosial, Yogyakarta: Lkis, 2003, hlm. 73.26 Suharso dan Ana Retnoningsih, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Semarang: Widya
Karya, 2005, hlm.424
14
yang di gabungkan dalam brand name. Dalam pemasaran, image sebuah
brand dan reputation produk atau jasa mempengaruhi keputusan konsumen
untuk membeli. Reputation berdampak positif terhadap kepuasan, oleh karena
itu semakin baik reputasi BTN Kantor Cabang Syariah Semarang, semakin
tinggi kepuasan yang di rasakan nasabah.
Hasil penelitian Selnes yang dikutip oleh Muchamad Fauzi (2009)
dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Ketaatan Beragama, Atribut
Produk Islam, Performance Quality, Reputation, Terhadap Kepuasan dan
Loyalitas Nasabah Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) Kabupaten Pemalang
menyatakan reputation berdampak positif terhadap satisfaction (kepuasan).27
Ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Yuana menyatakan bahwa
reputation mempunyai hubungan positif dengan customer satisfaction dan
loyalitas.28 Sedangkan penelitian yang dilakukan Nick Bontis and Lorne D.
Booker dan Alexander Serenko menghasilkan kesimpulan bahwa variabel
satisfaction dapat menjelaskan variabel reputation.29
Merek dianggap unsur penting dalam meningkatkan reputasi
perusahaan. Posisi merek bukan saja penting dalam pengelolaan produk, tetapi
juga dalam pemasaran sendiri. Salah satu penyebab utama kegagalan produk-
produk baru adalah kegagalan pengelolaan dan pengembangan merek.
27 Muchamad Fauzi, Pengaruh Ketaatan Beragama, Atribut Produk Islam, PerformanceQuality, Reputation, Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Nasabah Baitul Mal Wat Tamwil (BMT)Kabupaten Pemalang, Semarang: Pusat Penalitian IAIN Walisongo Semarang, 2009, hlm.17
28 Tobing Yuana, Hubungan Antara Performance Quality,dengan Customer Oriented,Thesis, Universitas Diponegoro, 2000.
29 Nick Bontis and Lorne D. Booker dan Alexander Serenko, The mediating effect oforganizational reputation on customer loyalty and service recommendation in the bankingindustry, Journal Management Vol. 45 No. 9, Emerald Group Publishing Limited 0025-1747,2007.
15
Sebaliknya, banyak produk yang sukses karena pengelolaan mereknya
sukses.30
Keberhasilan pemasar mengelola mereknya terkait dengan sebuah istilah
yang selalu disebut dalam pembahasan merek, yaitu brand equity. Brand
equity adalah nilai yang dimiliki oleh sebuah merek. Tinggi rendahnya ekuiti
ini ditentukan oleh sejauh mana konsumen:
a. Akan mengenalnya sebuah merek (brand awareness)
b. Loyal untuk selalu membeli merek tersebut (brand loyalty)
c. Asosiasi tentang satu hal dengan merek tersebut (strong association) 31.
Gambar 2.1: Brand Equity
30 M. Taufik Amir, Dinamika Pemasaran Jelajahi dan Rasakan, Jakarta: PT RajaGrafindo, 2005, hlm. 146.
31 Ibid., hlm.148.
BrandEquity
Konsistensi Identifikasi
Asosiasi Merek
Persepsi
Mutu & Nilai
Loyalitas Merek
Nama yang dikenal
Atribut
16
Untuk dapat mengelola reputasi secara baik, diperlukan pengukuran
reputasi. Proses ini jika dilakukan secara baik akan dapat menunjukkan
bagaimana reputasi BTN Kantor Cabang Syariah Semarang jika dibandingkan
dengan reputasi pesaing, selain itu pengukuran reputasi juga dapat
menunjukkan stakeholder mana saja yang perlu di prioritaskan untuk
dibenahi.32
Bisa dimaklumi bahwa untuk mengukur reputasi secara ideal tidaklah
mudah dan diperlukan keahlian khusus. Wajar jika beberapa perusahaan
melakukan pengukuran reputasi dengan pendekatan yang lebih sederhana.
Padahal mengukur reputasi tidaklah cukup sebatas menghitung kesenjangan
antara apa yang disampaikan dan apa yang dipersepsi media. Proses
pengukuran reputasi seharusnya dimulai dari penentuan stakeholder kunci
dari perusahaan. Stakeholder disini bisa mencakup karyawan, nasabah, calon
nasabah, pemegang saham, ataupun pemerintah.33
Reputasi yang kuat dibangun dari tindakan operasional sehari-hari yang
konsisten dengan tata nilai perusahaan, tidak cukup satu gebrakan saja. Dalam
eksekusinya menjadi tanggung jawab bersama karena tidak cukup hanya
dibebankan pada bagian humas atau pimpinan perusahaan semata.34
2.3 Kepuasan
Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan
kinerja (atau hasil) yang dia rasakan dibandingkan dengan harapannya. Jadi
32http://pakarbisnisonline.blogspot.com/2009/12/cara-mengukur-reputasi-perusahaan.html33 Ibid34 A.B. Susanto, Mengelola Reputasi, dimuat di harian Bisnis Indonesia, akhir April 2005,
www.infodiknas.com./mengelolareputasi.
17
tingkat kepuasan adalah fungsi dari perbedaan antara kinerja yang di rasakan
dengan harapan nasabah. Pelanggan dapat mengalami salah satu dari tiga
tingkat kepuasan yang umum. Jika kinerja sesuai harapan, pelanggan puas,
dan jika kinerja melebihi harapan, nasabah sangat puas, senang, dan
gembira.35 Pada dasarnya kepuasan pelanggan inilah yang harus menjadi
tujuan setiap pemasaran.
Kepuasan pelanggan adalah hasil penilaian pelanggan terhadap apa
yang diharapkannya dengan membeli dan mengkonsumsi suatu produk.36
Pengukuran kepuasan nasabah merupakan elemen penting dalam
menyediakan pelayanan yang lebih baik, lebih efisien dan efektif. Apabila
nasabah tidak puas terhadap suatu pelayanan yang di sediakan, maka
pelayanan tersebut dapat di pastikan tidak efektif dan efisien.
Kepuasan pelanggan juga merupakan sejauh mana manfaat sebuah
produk yang dirasakan (perceived) sesuai dengan apa yang diharapkan
pelanggan.37 Pelanggan yang puas akan setia lebih lama, kurang sensitive
pada harga dan memberi komentar baik tentang perusahaan.38
Dalam Penelitian Rahman, Engel et.al. (1990) menyatakan bahwa
kepuasan pelanggan merupakan evaluasi purna beli dimana alternatif yang
dipilih sekurang-kurangnya memberikan hasil sama atau melampaui harapan
pelanggan, sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil yang diperoleh tidak
35 Philip Kotler dan A.B. Susanto, Manajemen Pemasaran di Indonesia. Edisi Pertama,Jakarta: Salemba Empat, 1999, hlm. 52.
36 Lerbin R. Aritonang R., Kepuasan Pelanggan Pengukuran dan Penganalisisan denganSPSS, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2005, hlm. 2.
37 M. Taufiq Amir, op. cit., hlm. 13.38 Philip Kotler dan A.B. Susanto, op .cit., hlm. 77.
18
memenuhi pelanggan. Sedangkan menurut Gotlieb, Grawal dan Brown (1994)
menyatakan bahwa kepuasan terhadap suatu jasa berkaitan dengan proses
konfirmasi dan dikonfirmasi dengan harapan. Pendapat ini didasarkan pada
paradigma dikonfirmasi yang menyatakan bahwa kepuasan akan berhubungan
dengan pengalaman dikonfirmasi yang merupakan pengalaman personal
sesungguhnya.39
Jadi kepuasan merupakan tingkat perasaan seseorang setelah
membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dengan harapannya.
Harapan itu lantas dibandingkan dengan persepsinya terhadap kinerja yang
diterimanya dengan mengkonsumsi produk itu. Apabila kinerja dibawah
harapan, maka nasabah akan kecewa atau mengeluh. Apabila kinerja sesuai
harapan, maka nasabah merasa puas dan jika kinerja melebihi harapannya,
nasabah merasa sangat puas.40
Untuk dapat menciptakan para pelanggan yang merasa puas,
manajemen perusahaan harus mengetahui hal-hal yang menyebabkan
terciptanya kepuasan pelanggan.41 Karena dengan terciptanya kepuasan
pelanggan, akan mampu meningkatkan hubungan kemitraan antara
perusahaan dengan nasabah yang pada akhirnya akan menciptakan kesetiaan
nasabah sehingga mampu meningkatkan reputasi perusahaan dimata nasabah.
39 Rahman, Pengaruh Atribut Produk Islam dan Kualitas Pelayanan dengan pendekatanMaarketing Syariah terhadap reputation, kepuasan, komitmen, dan loyalitas Nasabah BankJateng, Pusat Penalitian IAIN Walisongo Semarang, 2009.
40 Lerbin R. Aritonang R, op. cit., hlm. 2.41 A. Usmara, Strategi Baru Manajemen Pemasaran, Jogjakarta: Amara Books, 2003,
hlm. 95.
19
Sedangkan untuk mengukur tingkat kepuasan nasabah yaitu dengan
service quality sebagai perbedaan antara harapan dan keinginan nasabah
dengan persepsi mereka.
Berdasarkan servqual (service quality) kualitas pelayanan pada
dasarnya adalah hasil persepsi dalam benak nasabah. service quality ini
terbentuk dalam benak nasabah setelah ia membandingkan antara kualitas
pelayanan yang mereka terima dan mereka harapkan. Perbandingan antara
persepsi dan harapan biasanya memunculkan dua kemungkinan, yaitu:
pertama, persepsi itu lebih besar daripada keinginan, yang berarti pelanggan
merasa puas dengan kualitas pelayanan yang diberikan oleh bank tersebut,
persepsi kedua yaitu persepsi lebih kecil daripada harapan yang berarti
harapan pelanggan terhadap kualitas pelayanan tidak tercapai.
Harapan nasabah menurut Parasuraman et.al dapat dijabarkan dalam
dimensi kualitas jasa yang terdiri dari lima dimensi yaitu: tangibles,
reliability, responsiveness, assurance, dan empathy .42
1. Tangibles
Dimensi ini mencakup kondisi fisik fasilitas, peralatan, serta
penampilan pekerja. Dimensi ini terdiri dari dimensi yang berkaitan
dengan peralatan dan fasillitas yang digunakan.43
2. Reliability
Dimensi ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
memberikan pelayanan secara akurat, andal, dan bertanggungjawab
42 Lerbin R. Aritonang R, op. cit., hlm. 23.43 Ibid., hlm. 25.
20
sesuai yang dijanjikan dan terpercaya.44 Kualitas pelayanan ini umumnya
terlihat dalam kerja sehari-hari, pada unit teller, misalnya jika pada kurun
waktu tertentu frekuensi kesalahan semakin tinggi, hal ini akan
memberikan indikasi kualitas pelayanan yang semakin menurun.
3. Responsiveness
Dimensi ini mencakup keinginan untuk membantu pelanggan dan
memberikan pelayanan yang tepat dan cepat. Tingkat kepekaan yang
tinggi terhadap nasabah perlu diikuti dengan tindakan yang tepat sesuai
dengan kebutuhan tersebut.
4. Assurance
Dimensi ini mencakup pengetahuan dan kesopanan para pegawai
perusahaan serta kemampuan untuk menumbuhkan rasa percaya
pelanggan kepada perusahaan.45
5. Empathy
Dimensi ini menunjukkan bentuk perhatian yang diberikan kepada
setiap pelanggan.46 Bentuk perhatian terhadap nasabah bermacam-macam
sesuai dengan kondisi nasabah dan situasi keadaan yang ada, adakalanya
seorang nasabah yang datang dengan perasaan yang kalut, marah-marah
atau stres, seorang pemasar perlu memahami perasaan yang seperti itu
agar dapat melakukan tindakan yang sesuai dengan kondisi psikologis
nasabah.
44 Ibid., hlm. 26.45 Ibid., hlm. 29.46 Ibid., hlm. 30.
21
2.4 Penelitian Terdahulu
Sebelum penulis lebih lanjut membahas tentang Pengaruh
Marketing Syariah terhadap Reputasi dan Kepuasan Nasabah Bank
Tabungan Negara (BTN) Kantor Cabang Syariah Semarang, penulis dengan
segala kemampuan yang ada berusaha menelusuri dan menelaah beberapa
buku atau karya ilmiah lain yang dapat dijadikan referensi, sumber, acuan,
dan perbandingan dalam penelitian ini. Antara lain:
1. Skripsi yang ditulis oleh Citra Fistylia (04.204.8991) dengan judul
Analisis Pengaruh Karakteristik Marketing Syari ah dan Etika
Pemasaran Terhadap Kepuasan Nasabah pada Bank Muamalat
Semarang Penelitian ini membuktikan bahwa Karakteristik Marketing
Syari ah dan Etika Pemasaran mempunyai pengaruh positif terhadap
kepuasan nasabah Bank Muamalat Semarang. Dalam penelitian ini,
pengambilan sampel dilakukan dengan metode probability sampling.
Sedangkan metode pengambilan sampel yang digunakan adalah
accidental sampling. 47
2. Hasil penelitian yang ditulis oleh Muchamad Fauzi, SE., MM.
(19730217 200604 1 001) dengan judul Pengaruh Ketaatan Beragama,
Atribut Produk Islam, Performance Quality, Reputation, Terhadap
Kepuasan dan Loyalitas Nasabah Baitul Mal Wat Tamwil (BMT)
Kabupaten Pemalang penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan
uji koefisien jalur yang ditunjukkan oleh nilai hitung dapat disimpulkan
47 Citra Fistylia, Analisis Pengaruh Karakteristik Marketing Syari ah dan EtikaPemasaran Terhadap Kepuasan Nasabah Bank Muamalat Semarang, Semarang: FakultasEkonomi Manajemen Universitas Islam Sultan Agung Semarang, 2008.
22
bahwa dari 11 jalur dalam model, ada 3 jalur tidak terbukti signifikan,
yaitu pengaruh langsung ketaatan, performance quality dan reputasi
terhadap loyalitas nasabah. Adapun pengaruh ketaatan, produk islami
dan performance quality terhadap reputasi, pengaruh ketaatan, produk
Islami, dan kepuasan terhadap loyalitas, semuanya mempunyai
probabilitas dibawah 0.10, yang artinya bahwa semua variabel
mempunyai pengaruh terhadap variabel independen. Jenis penelitian ini
adalah penelitian kuantitatif dengan tingkat eksplanatif yaitu
menjelaskan hubungan sebab akibat dari sejumlah variabel yang diteliti.
Sampel penelitian menggunakan nasabah dari 13 BMT Kabupaten
Pemalang yang berjumlah 160 dengan menggunakan teknik purposive
random sampling. 48
2.5 Kerangka Pemikiran Teoritis
Model konseptual yang didasarkan pada telaah pustaka dan
penelitian-penelitian yang pernah dilakukan, maka kerangka pemikiran
teoritis dalam penelitian ini disajikan pada gambar berikut
48 Muchamad Fauzi, Pengaruh Ketaatan Beragama, Atribut Produk Islam, PerformanceQuality, Reputation, Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Nasabah Baitul Mal Wat Tamwil (BMT)Kabupaten Pemalang, Semarang: Pusat Penalitian IAIN Walisongo Semarang, 2009.
23
MarketingSyariah
Reputasi
x5
x1 x2 x3 x4
x6
x7
x8
x11
x12
x13
Kepuasan
x10
x9
Gambar 2.2Kerangka Pemikiran Teoritis
H1
H3
H2
2.6 Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian
yang sebenarnya masih harus diuji secara empiris.49 Hipotesis juga dapat
diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.50
H1 : Ada pengaruh marketing syariah terhadap reputasi.
H2 : Ada pengaruh marketing syariah terhadap kepuasan.
H3 : Ada pengaruh reputasi terhadap kepuasan nasabah.
49 Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, Jakarta: CV. Rajawali, 1993, hlm.7550 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka
Cipta, 2002, hlm.71
24
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Sumber Data
Menurut sumber perolehannya, data dapat dibagi menjadi dua yaitu:
a. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di
lapangan oleh orang yang melakukan penelitian.51 Data ini diperoleh
langsung dari penyebaran daftar pertanyaan dari nasabah di BTN Kantor
Cabang Syariah Semarang sebagai responden yang terpilih untuk dijadikan
penelitian.
b. Data sekunder merupakan data yang dapat diperoleh dari literatur-literatur,
jurnal penelitian, dan data-data yang ada kaitannya dengan penelitian.
3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.52 Populasi juga
merupakan jumlah sekelompok elemen lengkap yang biasanya berupa
orang, transaksi atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajari
atau menjadi objek penelitian, sedangkan populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh nasabah di BTN Kantor Cabang Syariah Semarang.
51 M. Iqbal Hasan, Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, Jakarta:Ghalia Indonesia, 2002, hlm. 82.
52 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: RinekaCipta, 2002, hlm. 130.
25
3.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian atau sejumlah cuplikan tertentu yang
diambil dari suatu populasi dan diteliti secara rinci.53 Adapun sampel
dalam penelitian ini adalah nasabah BTN Kantor Cabang Syariah
Semarang yang mudah ditemui untuk dijadikan sampel. Dalam penelitian
ini peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel nonprobability
sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang
atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi
untuk dipilih menjadi sampel.54
Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah accidental sampling yaitu memilih sampel dari orang atau unit
yang paling mudah dijumpai atau diakses.55 Dalam penelitian ini
diperoleh 40 responden.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan atau field research dengan
teknik pengumpulan data sebagai berikut:
53 Muhamad, Metodologi Penelitian Ekonomi Isam Pendekatan Kuantitatif, Jakarta:Rajawali Pers, 2008, hlm. 162.
54 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi, Semarang: Fakultas Syariah IAINWalisongo, 2008, hlm. 24.
55 Ibid., hlm. 174.
26
1. Angket / questionnaire
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang hal-hal
yang diketahui.56
Tujuan pokok pembuatan angket adalah untuk memperoleh
informasi yang relevan dengan tujuan penelitian dan memperoleh
informasi dengan reliabilitas dan validitas setinggi mungkin.57
Dalam penelitian ini, angket atau questionnaire yang dipakai
adalah model tertutup karena jawaban telah disediakan dan pengukurannya
dengan skala Likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Angket ini dimaksudkan sebagai suatu daftar pertanyaan untuk
memperoleh data-data berupa jawaban dari para nasabah atas pertanyaan-
pertanyaan tentang pengaruh marketing syariah terhadap reputasi dan
kepuasan nasabah BTN Kantor Cabang Syariah Semarang.
Data yang diperoleh peneliti melalui angket, dianalisis dalam
bentuk angka, yaitu dalam bentuk kuantitatif. Langkah yang diambil untuk
merubah data angket menjadi data kuantitatif adalah dengan cara memberi
nilai pada setiap item jawaban dari responden.
Sebelum membuat daftar pertanyaan, terlebih dahulu dibuat kisi-
kisi instrumen dengan menjabarkan variabel menjadi sub variabel yang
akan diukur, hal ini digunakan sebagai patokan untuk menyusun instrumen
56 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Yogyakarta: Andi, Cet. Ke-25, 2000, hlm. 128.57 Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survei, Jakarta: Pustaka LP3ES, 1995, hlm.
175.
27
yang berupa pertanyaan atau pertanyaan instrumen yang menggunakan
skala Likert mempunyai gradasi dengan sangat negatif sampai sangat
positif dengan 5 (lima) alternatif jawaban, dengan jawaban masing-masing
sebagai berikut:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
N : Netral
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Masing-masing jawaban mempunyai nilai sebagai berikut:
SS : 5
S : 4
N : 3
TS : 2
STS : 1
2. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel
yang berupa catatan, transkrip, buku-buku, surat kabar, majalah, notulen
rapat, agenda dan sebagainya.58 Dokumentasi ini untuk mendapatkan data
tentang tinjauan historis, letak geografis, sarana prasarana juga struktur
organisasi, dan data nasabah di BTN Kantor Cabang Syariah Semarang.
58 Moh. Nazir, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1998, hlm. 234.
28
3. Observasi
Observasi yaitu pengamatan dan pencatatan secara sistematis
terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.59 Metode ini dilakukan
untuk mendapatkan data yang belum diperoleh dari angket dan
dokumentasi, mengenai pelayanan BTN Kantor Cabang Syariah Semarang
kepada nasabah yang melakukan transaksi di BTN Kantor Cabang Syariah
Semarang.
3.4 Variabel Penelitian dan Pengukuran
3.4.1 Operasional Variabel
Agar penelitian ini dapat dilakukan sesuai yang diharapkan,
perlu dipahami unsur-unsur yang menjadi dasar dari suatu penelitian
ilmiah, yaitu: konsep, variabel, sub variabel, dan indikator empirik.
Dalam penelitian ilmiah, suatu konsep akan dijabarkan kembali
kedalam suatu bentuk yang dapat dipahami dan diuji tingkat validitas
dan reliabilitasnya. Agar konsep tersebut dapat diteliti secara empirik
perlu dioperasionalkan dengan cara mengubah dan menjabarkan nya
menjadi suatu variabel atau sub variabel. Adapun variabel, definisi
operasional variabel dan indikator penelitian, disajikan dalam tabel
berikut:
59 S.Margono, Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2000, hlm. 158.
29
Tabel 3.1
Operasional Variabel Penelitian
VariabelIndependen Definisi Indikator Skala
PengukuranMarketing syariah Seluruh proses, baik
proses penciptaan,penawaran, maupunproses perubahannilai (value) tidakboleh ada hal-halyang bertentangandengan akad danprinsip-prinsipmuamalah dalamIslam.
• Teistis(rabbaniyyah)
• Etis (akhlaqiyyah)• Realistis (al-
waqiyyah)• Humanistis
(insaniyyah)
Diukur melaluiangket(kuesioner)menggunakanskala likert
VariabelIndependen Definisi Indikator Skala
PengukuranReputation Persepsi mengenai
kualitas pelayananatau produk yang ditawarkan yangdigabungkan denganbrand name. (Aeker& Keller, 1990)
• Reputasi BTNSyariah menurutteman dan keluarga.
• Reputasi BTNSyariahdibandingkandengan pesaing.
• Penawaranpelayanan jasa yangbaik.
• Kemampuan kreatifdan inovatif.
Diukur melaluiangket(kuesioner)menggunakanskala likert
Kepuasan Tingkat perasaanseseorang setelahmembandingkankinerja (atau hasil)yang dia rasakandibandingkan denganharapannya.
• Tangibles• Reliability• Responsiveness• Assurance• Empathy
Diukur melaluiangket(kuesioner)menggunakanskala likert
3.5 Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul maka langkah selanjutnya adalah menganalisis
data tersebut. Dalam analisis ini menggunakan teknik analisis data statistik.
Adapun tahapan analisis dan rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
30
A. Uji Validitas
Validitas data penelitian ditentukan oleh proses pengukuran yang
akurat. Suatu instrument pengukur dikatakan valid jika instrumen tersebut
mengukur apa yang harus diukur. Dengan kata lain instrument tersebut
dapat mengukur construct sesuai dengan yang diharapkan oleh peneliti.
Cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengkorelasikan skor
yang diperoleh pada setiap item dengan skor total dari masing-masing
atribut. Teknik korelasi yang digunakan adalah product moment 60:
r =))(()((
)()(2222 Υ∑−Υ∑ΝΧ∑−Χ∑Ν
Υ∑Χ∑−ΧΥ∑Ν
keterangan :
r = koefisien korelasi antara item (x) dengan skor total (y)
X = skor setiap item
Y = skor total
N = jumlah responden
Setelah perhitungan dilakukan, dalam hal ini proses perhitungan
dibantu dengan program (SPSS) kemudian nilai r yang diperoleh di
bandingkan dengan nilai r tabel sesuai dengan basis n dan taraf signifikan
= 5%) dalam pengujian validitas, kuesioner dikatakan valid apabila
B. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu
hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali
60 Suharsimi Arikunto, Op. Cit., hlm. 170.
31
atau lebih.61 Dalam setiap penelitian, adanya kesalahan pengukuran yang
sebenarnya, kesalahan pengukuran itu sangat diperhitungkan.
Penelitian yang digunakan pada koefisien tersebut dikenal dengan
rumus Sperman Brown Prophecy :
r 1 =rb
rb+12
keterangan:
r 1 = reliabilitas internal seluruh instrument
rb = korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua.
C. Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis ini dimaksudkan untuk menguji data tentang pengaruh
antara variabel bebas (X) yaitu marketing syariah, dengan variabel terikat
(Y) yaitu reputasi dan kepuasan nasabah BTN Kantor Cabang Syariah.
Dalam hal ini, menggunakan rumus:
Y 1 = a+bx1
Y 2 = a+bx1
Y 2 = a+by1
Keterangan : Y1 = reputasi bank
Y 2 = kepuasan nasabah
X = marketing syariah
a = konstanta
b = koefisien regresi
61Ibid., hlm. 170.
32
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Penyajian Data
4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
Awal karir BTN pasca pembentukan undang-undang baru
mengenai BTN dimulai pada tanggal 29 Januari 1974. Pada saat itu,
Pemerintah Indonesia melalui Menteri Keuangan RI menunjuk Bank
Tabungan Negara (BTN) untuk menjadi wadah pembiayaan proyek
perumahan rakyat melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Pembiayaan
perumahan lewat KPR ini diwujudkan dengan realisasi KPR pertama
kali di Semarang dan Surabaya. Kemudian dengan berjalannya waktu,
BTN menjadi bank yang mempunyai konsentrasi penuh terhadap
pengembangan bisnis melalui produk KPR-BTN disamping bisnis-bisnis
perbankan lainnya.62
Banyaknya pendirian Bank Umum Syariah atau bank
konvensional yang membuka unit usaha syariah menandai pesatnya
perkembangan bisnis di dunia perbankan khususnya perbankan syariah,
Bank Tabungan Negara sebagai bank konvensional, membuka unit
layanan syariah untuk memenuhi kebutuhan nasabahnya yang tidak
menginginkan transaksi berupa bunga. Sehingga Bank Tabungan Negara
mempunyai dua sistem operasi bank (dual system bank) yaitu secara
62 Data Diperoleh dari Dokumentasi Bank Tabungan Negara Kantor Cabang SyariahSemarang pada tanggal 30 November 2010.
33
konvensional dan syariah. Pada tahun 2004, Bank Tabungan Negara
Syariah membuka beberapa unit usaha di beberapa daerah di Indonesia
termasuk Semarang yang pada tanggal 03 April 2008, Bank Tabungan
Negara Kantor Cabang Syariah Semarang yang merupakan KCS ke-14
resmi dibuka, dan berlokasi di jalan Majapahit No.283 A Semarang, telp.
(024) 6700549.63
Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan:
1. Visi dari BTN Kantor Cabang Syariah Semarang adalah menjadi
Strategic Bossiness Unit (SBU) BTN yang sehat dan terkemuka
dalam penyediaan jasa keuangan syariah dan mengutamakan
kemaslahatan bersama .
2. Misi BTN Kantor Cabang Syariah Semarang antara lain sebagai
berikut:
a. Mendukung pencapaian sasaran laba usaha BTN Kantor Cabang
Syariah Semarang.
b. Mendukung pencapaian sasaran laba usaha BTN Kantor Cabang
Syariah Semarang.
c. Memberikan jasa keuangan syariah yang unggul dalam
pembiayaan perumahan dan produk serta jasa keuangan terkait,
sehingga dapat memberikan kepuasan bagi nasabah dan
memperoleh pangsa pasar yang diharapkan.64
63 Data Diperoleh dari Dokumentasi Bank Tabungan Negara Kantor Cabang SyariahSemarang pada tanggal 25 November 2010.
64 Ibid.
34
d. Melaksanakan manajemen perbankan yang sesuai dengan prinsip
syariah sehingga dapat meningkatkan ketahanan BTN Kantor
Cabang Syariah Semarang dalam menghadapi perubahan
lingkungan usaha serta meningkatkan shareholders value.
3. Tujuan pendirian BTN Kantor Cabang Syariah Semarang antara
lain:
a. Meningkatkan daya saing.
b. Memperluas dan menjangkau segmen masyarakat yang
menghendaki produk perbankan syariah.
c. Mempertahankan loyalitas nasabah BTN Kantor Cabang Syariah
Semarang yang menghendaki transaksi perbankan berdasarkan
prinsip syariah.65
4.1.2 Struktur Organisasi PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
Kantor Cabang Syariah Semarang
Organisasi sangat penting dan sangat berperan demi
suksesnya program-program kegiatan pada suatu lembaga keuangan. Hal
ini sangat diperlukan agar satu program kegiatan dengan program yang
lain tidak berbenturan dan supaya lebih terarah tugas dari masing-masing
personal. Selain itu organisasi diperlukan dengan tujuan agar terjadi
pembagian tugas yang seimbang dan objektif, yaitu memberikan tugas
sesuai dengan kedudukan dan kemampuan masing-masing orang.
65 Ibid.
35
Struktur organisasi merupakan komponen yang sangat
diperlukan dalam suatu lembaga keuangan, terutama dari segi
pelaksanaan kegiatan. Dalam rangka pencapaian tujuan, struktur
organisasi hendaknya disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan.
Adapun yang dimaksud struktur organisasi disini adalah seluruh
tenaga yang berkecimpung dalam kepengurusan di PT. Bank Tabungan
Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Syariah Semarang ini. Adapun
struktur organisasi PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor
Cabang Syariah Semarang adalah sebagai berikut:
36
Gambar 4.1
Struktur Organisasi PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor
Cabang Syariah Semarang
KEPALA CABANG
Idnro Setiadji
NIP : 3871
Kepala Seksi Operasional
Fajar Setyo Nugroho
NIP : 5083
Financing Admin Officer
Fera Vrediyanti Susilo Widagdo
NIP : 6249
TP & GBA Officer
Dimas Agung Kartamiharja
NIP : 6677
Accounting Control Officer
Yuance Setyo Palupi
NIP : 6194
Kepala Seksi Retail
Rahmatiyaningsih Dwi Endaryani
NIP : 5358
Account Officer
Eryka Fitri Gardiana
NIP : 6692
Account Officer
Haidyan Helmi Irawan
NIP : 6695
Account Officer
Nunik Ardhiani
NIP : -
Customer Service Officer
Muhammad Alvi Anwar
NIP : 6739
Teller Service Officer
Kus Priyani
NIP : 6706
Front Office Back Office
37
4.1.3 Deskriptif Data Penelitian dan Responden
4.1.3.1 Deskriptif Data Penelitian
Data penelitian dikumpulkan dengan cara membagikan
kuesioner secara langsung kepada responden yang berhasil
ditemui. Kuesioner diperoleh dengan cara peneliti menemui
langsung responden dan memberikan kuesioner untuk diisi oleh
para responden yang merupakan nasabah BTN Kantor Cabang
Syariah Semarang. Pengumpulan data secara langsung dengan
menemui responden, hal ini bertujuan agar lebih efektif untuk
meningkatkan respon rate responden dalam penelitian ini. Survey
dengan kuesioner dilakukan mulai tanggal 20 November 2010 s/d
10 Desember 2010 di Bank Tabungan Negara (BTN) Kantor
Cabang Syariah Semarang dengan mengambil 40 responden.
Adapun teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah
dengan menggunakan teknik accidental sampling yaitu memilih
sampel dari orang atau unit yang paling mudah dijumpai atau
diakses. Karena jumlah sampel yang di dapat sebanyak 40 sampel,
dengan demikian syarat pengolahan data dengan alat analisis SPSS
sampel dapat terpenuhi.
4.1.3.2 Deskriptif Responden
Penyajian data deskriptif penelitian bertujuan agar dapat
dilihat profil dari data penelitian tersebut dan hubungan antar
variabel yang digunakan dalam penelitian. Data deskriptif yang
38
menggambarkan keadaan atau kondisi responden merupakan
informasi tambahan untuk memahami hasil-hasil penelitian.
Responden dalam penelitian ini memiliki karakteristik-
karakteristik penelitian yang terdiri dari:
1. Jenis Kelamin
Adapun data mengenai jenis kelamin nasabah BTN
Kantor Cabang Syariah Semarang yang diambil sebagai
responden adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden
Sex
Frequency Percent Valid Percent CumulativePercent
Laki-laki 26 65.0 65.0 65.0Perempuan 14 35.0 35.0 100.0
Valid
Total 40 100.0 100.0
Sumber: Data yang diolah, 2010
Berdasarkan keterangan pada tabel 4.1 dapat diketahui
tentang jenis kelamin nasabah BTN Kantor Cabang Syariah
Semarang yang diambil sebagai responden. Jenis kelamin
yang paling banyak adalah jenis kelamin laki-laki sebesar
65% dan perempuan sebesar 35%. Dari keterangan di atas
menunjukkan bahwa sebagian besar nasabah BTN Kantor
Cabang Syariah Semarang yang diambil sebagai responden
dalam penelitian ini adalah laki-laki.
39
2. Umur Responden
Data mengenai umur responden disini, peneliti
mengelompokkan menjadi empat kategori, yaitu dari umur
20-29 tahun, 30-39 tahun, 40-49 tahun, dan diatas 50 tahun.
Adapun data mengenai umur nasabah BTN Syariah Semarang
yang diambil sebagai responden adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2
Umur Responden
Age
Frequency Percent Valid Percent CumulativePercent
20-29 tahun 12 30.0 30.0 30.0
30-39 tahun 20 50.0 50.0 80.0
40-49 tahun 7 17.5 17.5 97.5
Valid
Diatas50tahunTotal
140
2.5100.0
2.5100.0
100.0
Sumber : Data yang diolah 2010
Berdasarkan keterangan pada table 4.2 tersebut dapat
diketahui tentang usia atau umur nasabah BTN Kantor
Cabang Syariah Semarang yang diambil sebagai responden.
Umur responden yang menjadi sampel penelitian ini
kebanyakan berkisar 30-39 tahun, yaitu terdapat sebanyak 20
responden atau 50%, sedangkan yang memiliki umur 20-29
tahun terdapat 12 responden atau 30%, yang memiliki umur
40-49 tahun terdapat 7 responden atau 17,5 % dan yang
memiliki umur lebih dari 50 tahun sebanyak 1 responden atau
40
2,5%. Dari keterangan diatas menunjukkan bahwa sebagian
besar nasabah BTN Kantor Cabang Syariah Semarang yang
diambil sebagai responden dalam penelitian ini adalah berusia
30-39 tahun.
3. Status Responden
Data mengenai status responden disini, peneliti
mengelompokkan menjadi dua, yaitu: kawin dan belum
kawin. Adapun data mengenai status nasabah BTN Kantor
Cabang Syariah Semarang yang diambil sebagai responden
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3
Status Perkawinan Responden
Marital Status
Frequency Percent Valid Percent CumulativePercent
Kawin 29 72.5 72.5 72.5Belum Kawin 11 27.5 27.5 100.0
Valid
Total 40 100.0 100.0
Sumber : Data yang diolah 2010
Berdasarkan pada tabel tersebut dapat diketahui
tentang status nasabah BTN Syariah Semarang. Status
nasabah yang menjadi responden penelitian ini sebagian besar
berstatus kawin yaitu terdapat 29 responden atau 72,5% dari
jumlah sampel. Sedangkan yang belum kawin terdapat 11
responden atau 27,5%. Dari keterangan di atas menunjukkan
bahwa sebagian besar nasabah BTN Kantor Cabang Syariah
41
Semarang yang diambil sebagai responden dalam penelitian
ini adalah responden yang berstatus kawin.
4. Tingkat Pendidikan
Data mengenai pendidikan responden disini, peneliti
mengelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu tamat SLTA
atau Sederajat, Akademi, dan Sarjana. Adapun data mengenai
tingkat pendidikan nasabah BTN Kantor Cabang Syariah
Semarang yang diambil sebagai responden adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.4
Tingkat Pendidikan Responden
Education
Frequency Percent Valid Percent CumulativePercent
Tamat SLTA 11 27.5 27.5 27.5Akademi 10 25.0 25.0 52.5
Valid
SarjanaTotal
1940
47.5100.0
47.5100.0
100.0
Sumber : Data yang diolah 2010
Dari tabel 4.4 tersebut dapat dilihat bahwa tingkat
pendidikan nasabah BTN Kantor Cabang Syariah Semarang
yang diambil sebagai responden, yaitu responden yang tamat
SLTA atau sederajat sebanyak 11 responden atau 27,5%,
Akademi sebanyak 10 responden atau 25%, dan Sarjana
sebanyak 19 responden atau 47,5%.
42
5. Pekerjaan Responden
Data mengenai pekerjaan responden disini, peneliti
mengelompokkan menjadi lima kategori, yaitu: Pegawai
swasta, PNS, Wiraswasta, Pelajar atau Mahasiswa, dan
lainnya. Adapun data mengenai pekerjaan nasabah BTN
Kantor Cabang Syariah Semarang yang diambil sebagai
responden adalah sebagai berikut:
Tabel 4.5
Pekerjaan Responden
job
Frequency Percent Valid PercentCumulative
PercentPegawai Swasta 13 32.5 32.5 32.5PNS/TNI/POLRI 12 30.0 30.0 62.5Wiraswasta 5 12.5 12.5 75.0Pelajar/Mahasiswa 7 17.5 17.5 92.5
Valid
Lain-lainTotal
340
7.5100.0
7.5100.0
100.0
Sumber : Data yang diolah 2010
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa sebagian besar
pekerjaan nasabah BTN Kantor Cabang Syariah Semarang
yang diambil sebagai responden berprofesi sebagai Pegawai
Swasta sebanyak 13 responden atau 32,5%, PNS sebanyak 12
responden atau 30%, Pelajar atau mahasiswa sebanyak 7
responden atau 17,5%, dan lainnya adalah 3 responden atau
7.5%.
43
6. Lama Responden Menjadi Nasabah
Data mengenai lama menjadi nasabah responden
disini, peneliti mengelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu
<1 tahun, 1-2 tahun, dan >2 tahun. Adapun data mengenai
lama menjadi nasabah BTN Kantor Cabang Syariah Semarang
yang diambil sebagai responden adalah sebagai berikut:
Tabel 4.6
Lama Responden Menjadi Nasabah
Old of Bank s Clientele
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent<1 tahun 15 37.5 37.5 37.51-2 tahun 20 50.0 50.0 87.5>2 tahun 5 12.5 12.5 100.0
Valid
Total 40 100.0 100.0Sumber : Data yang diolah 2010
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa responden yang
lama menjadi nasabah BTN Kantor Cabang Syariah Semarang
sebagian besar adalah 1-2 tahun dengan jumlah 20 responden
atau 50%. Sedangkan responden yang menjawab <1 tahun
yaitu 15 responden atau 37,5%, dan sisanya 5 responden atau
12,5% menjawab >2 tahun.
7. Penghasilan Responden
Data mengenai penghasilan responden disini, peneliti
mengelompokkan menjadi empat kategori, yaitu: responden
44
yang berpenghasilan <1 juta, 1-2 juta, 2-4 juta, dan >4 juta.
Adapun data mengenai penghasilan nasabah BTN Kantor
Cabang Syariah Semarang yang diambil sebagai responden
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.7
Penghasilan Responden
Income
Frequency Percent Valid Percent CumulativePercent
<1 juta 10 25.0 25.0 25.01-2 juta 15 37.5 37.5 62.02-4 juta 13 32.5 32.5 95.0
Valid
>4 jutaTotal
240
5.0100.0
5.0100.0
100.0
Sumber : Data yang diolah 2010
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa sebagian besar
penghasilan nasabah BTN Kantor Cabang Syariah Semarang
yang menjadi responden adalah berkisar antara 1-2 juta, yaitu
sebanyak 15 responden atau 37,5%, sementara 2-4 juta
sebanyak 13 responden atau 32,5%, <1 juta sebanyak 10
responden, dan sebanyak 2 responden atau 5% adalah >4 juta.
8. Produk yang digunakan
Adapun data mengenai produk yang digunakan
nasabah BTN Kantor Cabang Syariah Semarang yang diambil
sebagai responden adalah sebagai berikut:
45
Tabel 4.8
Produk BTN Syariah Yang Digunakan Responden
Product s Used
Frequency Percent Valid Percent CumulativePercent
Tabungan 27 67.5 67.5 67.5KPR 5 12.5 12.5 80.0Giro 8 20.0 20.0 100.0
Valid
Total 40 100.0 100.0Sumber : Data yang diolah 2010
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa sebagian besar
produk yang digunakan nasabah BTN Kantor Cabang Syariah
Semarang yang menjadi responden adalah Tabungan, yaitu
sebanyak 27 responden atau 67.5%, sementara KPR sebanyak
5 responden atau 12.5%, dan sebanyak 8 responden atau 20%
adalah menggunakan Giro.
9. Transaksi dalam tiga bulan terakhir
Adapun data mengenai transaksi nasabah dalam tiga
bulan terakhir pada BTN Kantor Cabang Syariah Semarang
yang diambil sebagai responden, peneliti mengelompokkan
menjadi empat kategori, yaitu: Tidak pernah bertransaksi dalam
tiga bulan terakhir, 1-3 kali, 4-6 kali, dan lebih dari 6 kali.
46
Tabel 4.9
Transaksi Yang Dilakukan Responden Dalam Kurun
Tiga Bulan Terakhir
Log Transactions
Frequency Percent Valid Percent CumulativePercent
Tidak pernah 1 2.5 2.5 2.51-3 kali 32 80.0 80.0 82.54-6 kali 7 17.5 17.5 100.0
Valid
Total 40 100.0 100.0Sumber : Data yang diolah 2010
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa sebagian besar
transaksi yang dilakukan nasabah BTN Kantor Cabang
Syariah Semarang yang menjadi responden adalah sekitar 1-3
kali, yaitu sebanyak 32 responden atau 80%, sementara 4-6
kali sebanyak 7 responden atau 17,5%, dan sisanya tidak
pernah yaitu 1 responden atau 2,5%.
4.1.4 Uji Validitas dan Reliabilitas
4.1.4.1 Uji Validitas
Uji validitas dilakukan dengan menghitung korelasi antara
skor atau butir pertanyaan dengan skor konstruk atau variabel. Hal
ini dapat dilakukan dengan uji signifikansi yang membandingkan r
hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n-k dalam hal
ini n adalah jumlah sampel dan k adalah konstruk. Apabila
untuk tiap butir dapat dilihat pada kolom Corrected Item Total
47
Correlation lebih besar dari dan nilai positif, maka butir
atau pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid.
Pengujian ini dilakukan apakah kuesioner yang ada dapat
mengungkapkan data-data yang ada pada variabel-variabel
penelitian secara tepat. Hasil dari pengujian validitas kuesioner
dapat diketahui sejauh mana data yang terkumpul sesuai dengan
variabel-variabel penelitian.
Untuk tingkat validitas, dilakukan uji signifikansi dengan
membandingkan r hitung untuk degree of freedom (df) = n-k.
Dalam hal ini n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah
konstruk. Pada kasus ini, besarnya df dapat dihitung 40-2 atau df =
38 dengan alpha 0.05 ( =5%), didapat 0,320 apabila
lebih besar ( > ) dan nilai r positif, maka butir
pertanyaan tersebut dikatakan valid, dan sebaliknya apabila
( < ) maka, pertanyaan tersebut tidak valid. Hasil
analisis dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas Instrumen
Variabel ItemCorrected item total
Correlation ( ) Keterangan
q1 0,720 0,320 Validq2 0,775 0,320 Validq3 0,775 0,320 Valid
MarketingSyariah
(X)q4 0,782 0,320 Validq5 0,623 0,320 Validq6 0,611 0,320 Valid
ReputasiBank
q7 0,812 0,320 Valid
48
q8 0,732 0,320 Validq9 0, 676 0,320 Validq10 0,528 0,320 Validq11 0,494 0,320 Validq12 0,764 0,320 Valid
KepuasanNasabah
q13 0,793 0,320 ValidSumber data : output SPSS yang diolah, 2010
Dari tabel diatas terlihat bahwa nilai pada kolom
corrected item-total correlation untuk masing-masing item
memiliki r hitung lebih besar dan positif dibanding r tabel untuk
(df) = 40-2= 38 dan alpha 0,05 dengan uji dua sisi didapat r tabel
sebesar 0,320, maka dapat disimpulkan bahwa semua indikator dari
ketiga variable X, , dan adalah valid.
4.1.4.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner
yang merupakan indikator dari variabel. Untuk mengukur
reliabilitas dengan menggunakan uji statistik adalah Cronbach
Alpha ( ). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memiliki
Cronbach Alpha lebih dari 0,60 ( > 0,60).
Untuk menguji reliabilitas instrumen, maka menggunakan
SPSS versi 18.00. Adapun hasil pengujian reliabilitas dapat dilihat
pada tabel berikut:
49
Tabel 4.11
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Variabel ReliabilityCoefficients Alpha Keterangan
X 4 item4 item5 item
0,7550,6480,669
ReliabelReliabelReliabel
Sumber Data: output SPSS, 2010
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa masing-masing
variabel memiliki Cronbach Alpha lebih dari 0,60 ( > 0,60),
sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel X, , dan
adalah reliabel.
4.1.5 Deskriptif Variabel Penelitian
Penyajian data deskriptif variabel penelitian bertujuan agar dapat
dilihat tanggapan-tanggapan responden dalam penelitian tersebut. Data
deskriptif yang menggambarkan tanggapan responden merupakan
informasi tambahan untuk memahami hasil-hasil penelitian.
4.1.5.1 Deskriptif Variabel Marketing Syariah
Tanggapan responden terhadap variabel marketing syariah yang
dijelaskan melalui empat indikator yaitu: teistis (rabbaniyyah), etis
(akhlaqiyyah), realistis (al waqi iyyah), dan humanistis (al insaniyyah).
a. Tanggapan responden mengenai variabel marketing syariah dengan
indikator teistis (rabbaniyyah) dalam penelitian ini dapat dijelaskan
dalam tabel berikut:
50
Tabel 4.12
Tanggapan Responden Mengenai Indikator Teistis(rabbaniyyah)
Frequency Percent Valid Percent CumulativePercent
N 10 25.0 25.0 25.0S 9 22.5 22.5 47.5SS 21 52.5 52.5 100.0
Valid
Total 40 100.0 100.0
Sumber : data yang diolah, 2010
Berdasarkan keterangan pada tabel diatas dapat diketahui
tanggapan responden BTN Kantor Cabang Syariah Semarang tentang
indikator teistis (rabbaniyyah). Tanggapan yang paling banyak adalah
pada jawaban sangat setuju dengan jumlah 21 responden atau 52,5%.
Dan pada indikator tersebut, tidak ada yang menjawab tidak setuju
dan sangat tidak setuju.
b. Tanggapan responden mengenai variabel marketing syariah dengan
indikator etis (akhlaqiyyah) dalam penelitian ini dapat dijelaskan
dalam tabel berikut:
Tabel 4.13
Tanggapan Responden Mengenai Indikator Etis(akhlaqiyyah)
Frequency Percent Valid Percent CumulativePercent
N 5 12.5 12.5 12.5S 10 25.0 25.0 37.5SS 25 62.5 62.5 100.0
Valid
Total 40 100.0 100.0
Sumber : data yang diolah, 2010
Berdasarkan keterangan pada tabel diatas dapat diketahui
tanggapan responden BTN Kantor Cabang Syariah Semarang tentang
51
indikator etis (akhlaqiyyah). Tanggapan yang paling banyak adalah
pada jawaban sangat setuju dengan jumlah 25 responden atau 62,5%.
c. Tanggapan responden mengenai variabel marketing syariah dengan
indikator realistis (al waqi iyyah) dalam penelitian ini dapat dijelaskan
dalam tabel berikut:
Tabel 4.14
Tanggapan responden mengenai Indikator Realistis(al waqi iyyah)
Frequency Percent Valid Percent CumulativePercent
TS 1 2.5 2.5 2.5N 6 15.0 15.0 17.5S 7 17.5 17.5 35.0SS 26 65.0 65.0 100.0
Valid
Total 40 100.0 100.0
Sumber : data yang diolah, 2010
Berdasarkan keterangan pada tabel diatas dapat diketahui
tanggapan responden BTN Kantor Cabang Syariah Semarang tentang
indikator realistis (al waqiyyah). Tanggapan yang paling banyak
adalah pada jawaban sangat setuju dengan jumlah 26 responden atau
65%.
d. Tanggapan responden mengenai variabel marketing syariah dengan
indikator humanistis (al insaniyyah) dalam penelitian ini dapat
dijelaskan dalam tabel berikut:
52
Tabel 4.15
Tanggapan Responden Mengenai Indikator Humanistis(al-insaniyyah)
Frequency Percent Valid Percent CumulativePercent
N 5 12.5 12.5 12.5S 12 30.0 30.0 42.5SS 23 57.5 57.5 100.0
Valid
Total 40 100.0 100.0
Sumber : data yang diolah, 2010
Berdasarkan keterangan pada tabel diatas dapat diketahui
tanggapan responden BTN Kantor Cabang Syariah Semarang tentang
indikator humanistis (al insaniyyah). Tanggapan yang paling banyak
adalah pada jawaban sangat setuju dengan jumlah 23 responden atau
57,5%.
4.1.5.2 Deskriptif Variabel Reputasi Bank
Tanggapan responden terhadap variable marketing syariah yang
dijelaskan melalui empat indikator yaitu: reputasi bank menurut teman dan
keluarga, reputasi bank dibanding dengan pesaing, pelayanan jasa yang
baik, kemampuan kreatif dan inovatif.
1. Tanggapan responden mengenai variabel reputasi bank dengan
indikator reputasi BTN menurut teman dan keluarga dalam penelitian
ini dapat dijelaskan pada tabel dibawah ini:
53
Tabel 4.16
Tanggapan Responden Mengenai Indikator Reputasi BankMenurut Teman dan KeluargaFrequency Percent Valid Percent Cumulative
PercentTS 1 2.5 2.5 2.5N 9 22.5 22.5 25.0S 18 45.0 45.0 70.0SS 12 30.0 30.0 100.0
Valid
Total 40 100.0 100.0
Sumber : data yang diolah, 2010
Berdasarkan keterangan pada tabel diatas dapat diketahui
tanggapan responden BTN Kantor Cabang Syariah Semarang
tentang indikator reputasi bank menurut teman dan keluarga.
Tanggapan yang paling banyak adalah pada jawaban setuju dengan
jumlah 18 responden atau 45%.
2. Tanggapan responden mengenai variabel reputasi bank dengan
indikator reputasi BTN dibanding dengan pesaing dalam penelitian
ini dapat dijelaskan pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.17
Tanggapan Responden Mengenai Indikator Reputasi Bankdengan Pesaing
Frequency Percent Valid Percent CumulativePercent
TS 1 2.5 2.5 2.5N 11 27.5 27.5 30.0S 16 40.0 40.0 70.0SS 12 30.0 30.0 100.0
Valid
Total 40 100.0 100.0
Sumber : data yang diolah, 2010
Berdasarkan keterangan pada tabel 4.16 dapat diketahui
tanggapan responden BTN Kantor Cabang Syariah Semarang tentang
54
reputasi bank dengan pesaing. Tanggapan yang paling banyak adalah
pada jawaban setuju dengan jumlah 16 responden atau 40%.
3. Tanggapan responden mengenai variabel reputasi bank dengan
indikator pelayanan jasa yang baik dalam penelitian ini dapat
dijelaskan pada tabel berikut:
Tabel 4.18
Tanggapan Responden Mengenai Indikator Pelayanan Jasayang Baik
Frequency Percent Valid Percent CumulativePercent
TS 4 10.0 10.0 10.0N 8 20.0 20.0 30.0S 16 40.0 40.0 70.0SS 12 30.0 30.0 100.0
Valid
Total 40 100.0 100.0
Sumber : data yang diolah, 2010
Berdasarkan keterangan pada tabel diatas dapat diketahui
tanggapan responden BTN Kantor Cabang Syariah Semarang tentang
indikator pelayanan jasa yang baik. Tanggapan yang paling banyak
adalah pada jawaban setuju dengan jumlah 16 responden atau 40%.
4. Tanggapan responden mengenai variabel reputasi bank dengan
indikator kemampuan kreatif dan inovatif dalam penelitian ini dapat
dijelaskan pada tabel berikut:
55
Tabel 4.19
Tanggapan Responden Mengenai Indikator KemampuanKreatif dan Inovatif
Frequency Percent Valid Percent CumulativePercent
TS 1 2.5 2.5 2.5N 9 22.5 22.5 25.0S 18 45.0 45.0 70.0SS 12 30.0 30.0 100.0
Valid
Total 40 100.0 100.0
Sumber : data yang diolah, 2010
Berdasarkan keterangan pada tabel diatas dapat diketahui
tanggapan responden BTN Kantor Cabang Syariah Semarang tentang
indikator kreatif dan inovatif. Tanggapan yang paling banyak adalah
pada jawaban setuju dengan jumlah 18 responden atau 45%.
4.1.5.3 Deskriptif Variabel Kepuasan Nasabah
Tanggapan responden terhadap variable marketing syariah yang
dijelaskan melalui lima indikator yaitu: tangibles, reliability,
responsiveness, assurance, dan empathy.
1. Tanggapan responden mengenai variabel kepuasan nasabah dengan
indikator tangibles dalam penelitian ini dapat dijelaskan pada tabel
berikut:
Tabel 4.20
Tanggapan Responden Mengenai Indikator TangiblesFrequency Percent Valid Percent Cumulative
PercentN 11 27.5 27.5 27.5S 13 32.5 32.5 60.0SS 16 40.0 40.0 100.0
Valid
Total 40 100.0 100.0
Sumber : data yang diolah, 2010
56
Berdasarkan keterangan pada tabel 4.19 diatas dapat diketahui
tanggapan responden BTN Kantor Cabang Syariah Semarang tentang
indikator tangibles. Tanggapan yang paling banyak adalah pada
jawaban sangat setuju dengan jumlah 16 responden atau 40%.
2. Tanggapan responden mengenai variabel kepuasan nasabah dengan
indikator reliability dalam penelitian ini dapat dijelaskan pada tabel
berikut:
Tabel 4.21
Tanggapan Responden Mengenai Indikator Reliability
Frequency Percent Valid Percent CumulativePercent
TS 1 2.5 2.5 2.5N 9 22.5 22.5 25.0S 18 45.0 45.0 70.0SS 12 30.0 30.0 100.0
Valid
Total 40 100.0 100.0
Sumber : data yang diolah, 2010
Berdasarkan keterangan pada tabel 4.20 diatas dapat diketahui
tanggapan responden BTN Kantor Cabang Syariah Semarang tentang
indikator reliability. Tanggapan yang paling banyak adalah pada
jawaban setuju dengan jumlah 18 responden atau 45%. Sedangkan
responden yang menjawab sangat tidak setuju tidak ada.
3. Tanggapan responden mengenai variabel kepuasan nasabah dengan
indikator responsiveness dalam penelitian ini dapat dijelaskan pada
tabel berikut:
57
Tabel 4.22
Tanggapan Responden Mengenai Indikator ResponsivenessFrequency Percent Valid Percent Cumulative
PercentN 7 17.5 17.5 17.5S 22 55.0 55.0 72.5SS 11 27.5 27.5 100.0
Valid
Total 40 100.0 100.0
Sumber : data yang diolah, 2010
Berdasarkan keterangan pada tabel diatas dapat diketahui
tanggapan responden BTN Kantor Cabang Syariah Semarang tentang
indikator responsiveness. Tanggapan dari responden yang paling
banyak adalah pada jawaban setuju dengan jumlah 22 responden atau
55%. Sedangkan pada indikator ini tidak ada responden yang
menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju.
4. Tanggapan responden mengenai variabel kepuasan nasabah dengan
indikator assurance dalam penelitian ini dapat dijelaskan pada tabel
berikut:
Tabel 4.23
Tanggapan Responden Mengenai Indikator AssuranceFrequency Percent Valid Percent Cumulative
PercentTS 1 2.5 2.5 2.5N 8 20.0 20.0 22.5S 17 42.5 42.5 65.0SS 14 35.0 35.0 100.0
Valid
Total 40 100.0 100.0
Sumber : data yang diolah, 2010
Berdasarkan keterangan pada tabel diatas dapat diketahui
tanggapan responden BTN Kantor Cabang Syariah Semarang tentang
58
indikator assurance. Tanggapan yang paling banyak adalah pada
jawaban sangat setuju dengan jumlah 17 responden atau 42,5%.
5. Tanggapan responden mengenai variabel kepuasan nasabah dengan
indikator empathy dalam penelitian ini dapat dijelaskan pada tabel
berikut:
Tabel 4.24
Tanggapan Responden Mengenai Indikator EmpathyFrequency Percent Valid Percent Cumulative
PercentTS 1 2.5 2.5 2.5N 10 25.0 25.0 27.5S 16 40.0 40.0 67.5SS 13 32.5 32.5 100.0
Valid
Total 40 100.0 100.0
Sumber : data yang diolah, 2010
Berdasarkan keterangan pada tabel diatas mengenai
tanggapan responden pada indikator empathy, dapat diketahui
tanggapan responden BTN Kantor Cabang Syariah Semarang yang
paling banyak adalah setuju dengan jumlah 16 responden atau
40%.
4.1.6 Hasil Analisis Data dan Uji Hipotesis
4.1.6.1 Uji Hipotesis Menggunakan Uji t atau Uji Parsial
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya
pengaruh variable bebas dengan variable terikat secara parsial.
Pengolahan data menggunakan SPSS for windows versi 18.00.
Berdasarkan data-data yang diperoleh dari 40 responden di dapat
hasil sebagai berikut:
59
1. Hipotesis 1 yang berbunyi: terdapat pengaruh signifikan antara
variabel marketing syariah terhadap variabel reputasi BTN
Kantor Cabang Syariah Semarang.
Untuk mengetahui apakah hipotesa yang diajukan
adalah signifikan atau tidak, maka perlu membandingkan
antara t hitung dengan t tabel. Di mana jika nilai >
maka hipotesa dapat diterima, dan sebaliknya, jika
< maka hipotesis 1 diatas tidak dapat diterima.
Diketahui bahwa t tabel untuk df = 40 2 dengan
signifikasi 5% adalah 1,686. Sedangkan penghitungan
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.25Hasil Uji Hipotesis (Uji t)
Coefficients
Unstandardized CoefficientsStandardizedCoefficients
Model
B Std. Error Beta t Sig.(Constant) 4.715 2.219 2.124 .0401
Marketing Syariah (X) .634 .124 .637 5.096 .000a. Dependent Variable: Reputasi ( Y1)
Sumber : data SPSS
Dari tabel tersebut, diketahui bahwa nilai
adalah 5,096 sedangkan nilai adalah 1,686. Hal ini
menunjukkan bahwa lebih besar daripada dan
dinyatakan signifikan, maka hipotesis yang diajukan peneliti
diterima. Artinya, terdapat pengaruh signifikan antara variabel
marketing syariah (X) terhadap variabel reputasi (Y1). Atau
dengan kata lain H1 diterima.
60
Sedangkan konstanta sebesar 4,715 artinya jika
marketing syariah (X) nilainya adalah 0 (nol), maka reputasi
(Y) nilainya positif sebesar 4,715. Sedangkan koefisien regresi
variabel marketing syariah (X) sebesar 0,634. Kemudian
besarnya pengaruh marketing syariah terhadap reputasi bank
adalah sebesar 0,637 dan dianggap signifikan karena dengan
nilai signifikansi 0,000 yang berada dibawah 0,05.
2. Hipotesis 2 yang berbunyi: terdapat pengaruh signifikan antara
variabel marketing syariah terhadap variabel kepuasan nasabah
BTN Kantor Cabang Syariah Semarang.
Untuk mengetahui apakah hipotesa yang diajukan
adalah signifikan atau tidak, maka perlu membandingkan
antara t hitung dengan t tabel. Di mana jika nilai >
maka hipotesa dapat diterima, dan sebaliknya, jika
< maka hipotesis 1 diatas tidak dapat diterima.
Hasil dari uji t untuk hipotesis 2 adalah sebagaimana
digambarkan dalam tabel 4.25 dibawah ini:
Tabel 4.26
Hasil Uji Hipotesis (Uji t)
Coefficients
Unstandardized CoefficientsStandardizedCoefficients
Model
B Std. Error Beta t Sig.(Constant) 15.662 3.051 5.133 .0001
Marketing Syariah (X) .267 .171 .245 1.558 .127a. Dependent Variable: Kepuasan nasabah (Y2)
Sumber : data SPSS
61
Diketahui bahwa untuk df = 40 2 dengan
signifikasi 5% adalah 1,686. Sedangkan sebagaimana
terlihat di tabel coefficients kolom t adalah 1,558. Ini berarti
sebesar 1,558 lebih kecil daripada sebesar 1,686.
hal ini menunjukkan bahwa hasil uji hipotesisnya adalah non
signifikan, sehingga hipotesis 2 tidak dapat diterima. Dilihat
dari nilai p value (Sig.) sebesar 0,127, dengan menggunakan
tingkat alpha 5% juga menunjukkan nilai p value > 0,05 berarti
non signifikan sehingga menolak hipotesis 2.
Dengan demikian, hipotesis 2 ditolak. Artinya tidak
ada pengaruh yang signifikan antara variabel marketing syariah
terhadap variabel kepuasan nasabah BTN Kantor Cabang
Syariah Semarang.
3. Hipotesis 3 yang berbunyi: terdapat pengaruh signifikan antara
variabel reputasi terhadap variabel kepuasan nasabah BTN
Kantor Cabang Syariah Semarang.
Untuk mengetahui apakah hipotesa yang diajukan
adalah signifikan atau tidak, maka perlu membandingkan
antara t hitung dengan t tabel. Di mana jika nilai >
maka hipotesa dapat diterima, dan sebaliknya, jika
< maka hipotesis 1 diatas tidak dapat diterima.
Hasil dari pengujian hipotesis tiga adalah
sebagaimana terlihat dalam tabel 4.26 dibawah ini:
62
Tabel 4.27
Hasil Uji Hipotesis (Uji t)
Coefficientsa
Unstandardized CoefficientsStandardizedCoefficients
Model
B Std. Error Beta t Sig.(Constant) 11.485 2.454 4.681 .0001
Reputasi (X1) .558 .152 .511 3.662 .001a. Dependent Variable: Kepuasan nasabah (Y2)
Sumber : data SPSS
Dari tabel diatas dapat peneliti interpretasikan bahwa
hipotesis 3 dapat diterima, dengan alasan bahwa nilai
lebih besar daripada (3,662 > 1,686) pada tingkat
alpha 5%, sehingga hasil uji hipotesisnya dinyatakan
signifikan. Dilihat dari nilai p value (Sig.) diperoleh nilai 0,001
yang berada jauh dibawah 0.05 yang berarti signifikan.
Dengan demikian, hipotesis 3 yang diajukan peneliti
diterima. Artinya bahwa reputasi bank yang baik dapat
mempengaruhi kepuasan nasabah BTN Kantor Cabang Syariah
Semarang.
4.1.6.2 Koefisien Determinasi
Analisis koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui
seberapa besar nilai prosentase kontribusi variabel bebas terhadap
variabel terikat. Dari hasil perhitungan melalui alat ukur statistik
SPSS 18.00 for Windows didapatkan nilai koefisien determinasi
sebagai berikut :
63
1. Koefisien Determinasi (R2) Untuk Variabel Dependen Reputasi
(Y1) Dengan Variabel Independen Marketing Syariah (X).
Tabel 4.28
Hasil Koefisien Determinasi
Model SummaryModel
R R Square Adjusted RSquare
Std. Error of theEstimate
1 .637a .406 .390 1.849a. Predictors: (Constant), Marketing Syariah (X)b. Dependent Variable: Reputasi Bank (Y1)
Sumber : data SPSS
Sebagaimana telah di deskripsikan dalam tabel statistik model
summary diketahui nilai koefisien determinasi adalah sebesar 0,406,
hal itu mengasumsikan bahwa variasi perubahan variabel reputasi
Bank (Y1) dipengaruhi oleh perubahan variabel bebas marketing
syariah (X) sebesar 40,60 %. Jadi besarnya pengaruh marketing
syariah terhadap reputasi BTN Kantor Cabang syariah Semarang
sebesar 40,60 %, sedangkan sisanya sebesar 50,40 % dipengaruhi oleh
faktor lain diluar penelitian ini.
2. Koefisien Determinasi (R2) Untuk Variabel Dependen Kepuasan
Nasabah (Y2) Dengan Variabel Independen Marketing Syariah (X).
Tabel 4.29
Hasil Koefisien DeterminasiModel Summary
ModelR R Square Adjusted R
SquareStd. Error of the
Estimate1 .245a .060 .035 2.543
a. Predictors: (Constant), Marketing Syariah (X)b. Dependent Variable: Kepuasan Nasabah (Y2)
Sumber : data SPSS
64
Berdasarkan tabel 4.28 dalam kolom R Square diatas diketahui
nilai koefisien determinasi untuk variabel dependen kepuasan nasabah
(Y2) dengan variabel independen marketing syariah (X) adalah sebesar
0,060, artinya sebanyak 6% dari variance kepuasan nasabah dapat
dijelaskan oleh perubahan dalam variabel marketing syariah.
3. Koefisien Determinasi (R2) Untuk Variabel Dependen Kepuasan
Nasabah (Y2) Dengan Variabel Independen Reputasi Bank (Y1).
Tabel 4.30
Hasil Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted RSquare
Std. Error of theEstimate
1 .511a .261 .241 2.255a. Predictors: (Constant), Reputasi Bank (Y1)b. Dependent Variable: Kepuasan Nasabah (Y2)
Sumber : data SPSS
Nilai koefisien determinasi sebagaimana terlihat dalam tabel
4.30 adalah sebesar 0,261, hal itu berarti bahwa variasi perubahan
variabel kepuasan nasabah (Y2) dipengaruhi oleh perubahan variabel
reputasi bank (Y1) sebesar 26,10 %. Jadi besarnya pengaruh reputasi
BTN kantor cabang syariah Semarang terhadap kepuasan nasabah
BTN Kantor Cabang syariah Semarang adalah sebesar 26,10 %,
sedangkan sisanya sebesar 73,90 % dipengaruhi oleh faktor lain diluar
penelitian ini.
65
4.2 Pembahasan
1. Pengaruh marketing syariah terhadap reputasi BTN Kantor Cabang
Syariah Semarang
Dari hasil pengolahan data statistik analisis regresi linier
sederhana menggunakan alat bantu SPSS for windows 18.00 diketahui
bahwa dari hasil koefisien regresi diketahui besarnya parameter standar
koefisien regresi βj untuk variabel bebas yaitu variabel marketing dengan
variabel terikatnya reputasi nasabah syariah sebesar 0.637. Dari
persamaan regresi terlihat bahwa parameter koefisien regresi untuk
variabel marketing syariah adalah positif terhadap reputasi BTN Kantor
Cabang Syariah Semarang. Dengan demikian setiap terjadi peningkatan
variabel marketing syariah, maka reputasi BTN Kantor Cabang Syariah
Semarang juga akan mengalami kenaikan. Dengan demikian pengajuan
hipotesis 1 diterima. Dan besarnya pengaruh langsung marketing syariah
terhadap reputasi BTN Kantor Cabang Syariah Semarang adalah 63,7%.
Hal ini dapat terjadi karena karyawan BTN Kantor Cabang
Syariah Semarang dalam upaya memasarkan produknya, cara bertindak
ketika di lapangan maupun di kantor, sangat mencerminkan prinsip-prinsip
syariah dengan selalu mengutamakan nilai-nilai rabbaniyyah, akhlaqiyyah,
al-waqi iyyah, dan al-insaniyyah dalam melayani nasabah sehingga dapat
meningkatkan reputasi BTN Kantor Cabang Syariah Semarang dimata
nasabah.
66
Adapun persamaan regresi yang diperoleh adalah sebagai berikut:
XY 634.0715.41 +=
Dimana :
Y1 = Variabel Terikat (Reputasi)
X = Variabel Bebas (Marketing Syariah)
2. Pengaruh marketing syariah terhadap kepuasan nasabah BTN Kantor
Cabang Syariah Semarang
Berdasarkan analisa data diatas, diketahui bahwa nilai standar
koefisien regresi βj untuk variabel bebas variabel marketing syariah
dengan variabel terikatnya kepuasan nasabah adalah sebesar 0.245.
dengan p value > 0,05 sehingga menolak hipotesis 2.
Kemungkinan ini bisa terjadi karena nasabah BTN Kantor Cabang
Syariah Semarang merasa bahwa marketing syariah hanya sebatas pada
wilayah pemasaran, menarik perhatian calon nasabah untuk bergabung
dengan BTN Kantor Cabang Syariah Semarang bukan memberikan
pelayanan yang dapat meningkatkan kepuasan calon nasabah atau nasabah
itu sendiri.
Adapun persamaan regresi yang diperoleh adalah sebagai berikut:
XY 267.0662.152 +=
Dimana :
Y2 = Variabel Terikat (Kepuasan Nasabah)
X = Variabel Bebas (Marketing Syariah)
67
3. Pengaruh reputasi terhadap kepuasan nasabah BTN Kantor Cabang
Syariah Semarang.
Analisa data untuk pengujian pengaruh reputasi BTN Kantor
Cabang Syariah Semarang terhadap kepuasan nasabah BTN Kantor
Cabang Syariah Semarang menunjukkan bahwa nilai t hitung > t tabel
(3,662 > 1,686). Hal ini membuktikan bahwa hipotesa 3 dapat diterima,
artinya terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara reputasi
nasabah terhadap kepuasan nasabah BTN Kantor Cabang Syariah
Semarang.
Nilai standar koefisien regresi βj menunjukkan angka 0,597,
artinya pengaruh langsung antara reputasi BTN Kantor Cabang Syariah
Semarang dengan kepuasan nasabah BTN Kantor Cabang Syariah
Semarang adalah sebesar 59,7%.
Hal ini mengasumsikan bahwa reputasi BTN Kantor Cabang
Syariah Semarang yang baik dapat membangkitkan rasa percaya diri dan
bangga menjadi nasabah BTN Kantor Cabang Syariah Semarang sehingga
mereka merasa puas menjadi anggota dari BTN tersebut.
Adapun persamaan regresi yang diperoleh adalah sebagai berikut:
12 558.0485.11 YY +=
Dimana :
Y2 = Variabel Terikat (Kepuasan Nasabah)
Y1 = Variabel Bebas (Reputasi)
68
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan data dan analisis yang diuraikan pada bab-bab
sebelumnya, dapat diambil beberapa kesimpulan:
Pertama, pengujian yang dilakukan terhadap hipotesis 1 yaitu
marketing syariah berpengaruh positif terhadap reputasi BTN Kantor Cabang
Syariah Semarang . Parameter estimasi antara variabel marketing syariah
dengan reputasi BTN Kantor Cabang Syariah Semarang yang dibentuk
menghasilkan sebuah hubungan yang positif. Dapat dilihat pada pengujian t
hitung yang dihasilkan dalam uji regresi sederhana nilai t hitung > t tabel
(5,096 > 1,686) sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis ini diterima pada
tingkat signifikansi 5% Dapat juga dilihat dari Standardized significance. Dari
penelitian ini di dapat Standardized significance sebesar 0.000, maka hipotesis
ini diterima.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa marketing syariah yang dilakukan
oleh BTN Kantor Cabang Syariah Semarang telah dapat dirasakan oleh
nasabah, sehingga meningkatkan reputasi yang dimiliki oleh BTN Kantor
Cabang Syariah Semarang itu sendiri. Hal ini tentunya dapat memberikan
pelajaran yang berharga bagi BTN Kantor Cabang Syariah Semarang untuk
tetap menjaga, meningkatkan, dan menerapkan prinsip-prinsip marketing
69
syariah agar reputasi BTN Kantor Cabang Syariah Semarang juga terjaga
dengan baik.
Kedua, Berkenaan dengan pengujian hipotesis 2 yaitu marketing
syariah berpengaruh terhadap kepuasan nasabah. Parameter estimasi antar
variabel marketing syariah dengan kepuasan nasabah yang diuji berdasarkan
uji statistik regresi sederhana menunjukkan nilai t hitung < t tabel (1,558 <
1,686), sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis ini tidak dapat diterima
pada tingkat signifikansi 5% Dapat juga dilihat dari Standardized Regression
Weights. Dari penelitian ini di dapat Standardized significance sebesar 0.127
yang berada diatas taraf signifikan 0,05, maka hipotesis ini tidak dapat
diterima. Hasil tersebut menunjukkan bahwa marketing syariah tidak dapat
berpengaruh positif terhadap kepuasan nasabah.
Ketiga, pengujian yang dilakukan terhadap hipotesis 3. Reputasi
berpengaruh terhadap kepuasan nasabah. Parameter yang disyaratkan dalam
pengujian hipotesa uji t menunjukkan t hitung > t tabel. Dari hasil uji t
tersebut diperoleh t hitung 3,662. Hal ini berada jauh diatas nilai t tabel 1,686,
sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis ini dapat diterima pada tingkat
signifikansi 5% Dapat juga dilihat dari Standardized significance sebesar
0,001 yang berada dibawah taraf signifikan 0,05, maka hipotesis ini diterima.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa reputasi berpengaruh positif terhadap
kepuasan nasabah BTN Kantor Cabang Syariah Semarang.
70
Dengan kata lain nasabah akan merasa aman, prestisenya naik
sehingga nasabah merasa puas jika mereka bermitra di bank yang memiliki
reputasi yang baik.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat disarankan
sebagai berikut:.
a. Bagi Bank Tabungan Negara Syariah
Bagi Bank Tabungan Negara Syariah diharapkan mampu
memberikan layanan yang terbaik bagi nasabah. Menerapkan prinsip-
prinsip syariah yang sebenarnya, mempertahankan reputasi yang dimiliki
dengan meningkatkan marketing syariah dan meningkatkan pelayanan
dengan maksimal.
b. Bagi Peneliti Selanjutnya
Metode pengujian yang dilakukan oleh peneliti masih sangat
terbatas menggunakan uji pengaruh searah karena tidak terpenuhinya
sampel size untuk itu, diharapkan bagi peneliti selanjutnya yang tertarik
untuk melakukan penelitian dengan topik sejenis (marketing syariah,
reputasi, dan kepuasan) dapat mengujinya kembali dengan metode
pengujian dua arah (menggunakan analisis data Struktural Equation
Modeling).
71
5.3 Penutup
Puji syukur Alhamdulillahirobbil alamin dengan rahmat dan hidayat
dari Allah SWT, maka penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan dan pembahasan skripsi ini
masih banyak kekurangan, baik dalam segi bahasa, penulisan, penyajian,
sistematika maupun analisisnya.
Akhirnya dengan memanjatkan doa mudah-mudahan skripsi ini
membawa manfaat bagi pembaca dan bagi diri penulis, selain itu juga ,mampu
memberikan hasanah ilmu pengetahuan yang positif bagi keilmuan Ekonomi
Islam.
72
DAFTAR PUSTAKA
Amir, M. Taufiq, Dinamika Pemasaran Jelajahi dan Rasakan, Jakarta: PT RajaGrafindo, 2005.
Antonio, Muhammad Syafi i, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Jakarta: GemaInsani, 2001.
Arifin, Johan, Fiqih Perlindungan Konsumen, Semarang: Rasail, 2007.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:Rineka Cipta, 2002.
Aritonang R., Lerbin R., Kepuasan Pelanggan Pengukuran dan Penganalisisandengan SPSS, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2005.
Bank Indonesia, Statistik Perbankan Indonesia, Vol.8, No.11, Oktober 2008, hlm.92-95.
Bontis, Nick and Lorne D. Booker dan Alexander Serenko, The mediating effectof organizational reputation on customer loyalty and servicerecommendation in the banking industry, Journal Management Vol. 45No. 9, Emerald Group Publishing Limited 0025-1747, 2007.
Departeman Agama RI, Alqur an dan Terjemahnya, Bandung: Jumanatul Ali Art,2003.
Fauzi, Muchamad, Pengaruh Ketaatan Beragama, Atribut Produk Islam,Performance Quality, Reputation, Terhadap Kepuasan dan LoyalitasNasabah Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) Kabupaten Pemalang, Semarang:Pusat Penelitian IAIN Walisongo Semarang, 2009
Fistylia, Citra, Analisis Pengaruh Karakteristik Marketing Syari ah dan EtikaPemasaran Terhadap Kepuasan Nasabah pada Bank MuamalatSemarang. Semarang : Fakultas Ekonomi Manajemen Universitas IslamSultan Agung Semarang, 2008.
Hadi, Sutrisno, Metodologi Research, Yogyakarta: Andi, Cet. Ke-25, 2000.
Hasan, M. Iqbal, Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya,Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002.
Kartajaya, Hermawan, dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing,Bandung: PT Mizan Pustaka, 2006.
Kasmir, Etika Costumer Service, Jakarta: Rajawali Press, 2005.
73
Kotler, Philip, dan A.B. Susanto,Manajemen Pemasaran di Indonesia. EdisiPertama, Jakarta: Salemba Empat, 1999.
Mahfudh, Sahal, Nuansa Fiqih Sosial, Yogyakarta: Lkis, 2003.
Margono, S., Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2000.
Muhamad, Metodologi Penelitian Ekonomi Isam Pendekatan Kuantitatif, Jakarta:Rajawali Pers, 2008.
Muhammad, Sistem dan Prosedur Operasional Bank Syariah Edisi Revisi,Yogyakarta: UII Press, 2008.
Nazir, Moh., Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1998.
Rahman, Pengaruh Atribut Produk Islam dan Kualitas Pelayanan denganpendekatan Maarketing Syariah terhadap reputation, kepuasan,komitmen, dan loyalitas Nasabah Bank Jateng, Pusat Penalitian IAINWalisongo Semarang, 2009.
Republika Contributor, Strategi BI Kembangkan Perbankan Syariah, (RepublikaOnline, Rabu, 26 November 2008),http://republika.co.id:8080/print/16641, diakses pada tanggal 27 Januari2011.
Rohman, Abdur, M,E.I, Sinopsis Buku Konsep Ekonomi Al-Ghazali dalam kitabikhya Ulumuddin, http://binailmu.multiply.com, disadur pada tanggal 34Januari 20011.
Singarimbun, Masri, Metode Penelitian Survei, Jakarta: Pustaka LP3ES, 1995.
Suharso dan Ana Retnoningsih, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Semarang:Widya Karya, 2005.
Selnesss, Fred, An Examination of The Effect of Product Performance on BrandReputation, Satisfaction, and Loyality, European Journal of Marketing,Vol.27, No.9, PP.19-35.
Suryabrata, Sumadi, Metodologi Penelitian, Jakarta: CV. Rajawali, 1993.
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi, Semarang: Fakultas Syariah IAINWalisongo, 2008.
Usmara, A., Strategi Baru Manajemen Pemasaran, Jogjakarta: Amara Books,2003.
Wibowo, Edi, dan Untung Hendy, Mengapa Memilih Bank Syariah?, Bogor:Ghalia Indonesia, 2005.
74
Yuana, Tobing, Hubungan Antara Performance Quality dengan CustomerOriented, Thesis, Universitas Diponegoro, 2000.
http://www.pesantrenvirtual.com/index.php/ekonomi-syariah/1243-evaluasi
http://www.sripoku.com/view/31484/aset_btn_syariah_melonjak_
http://pakarbisnisonline.blogspot.com/2009/12/cara-mengukur-reputasi-perusahaan.html
www.btn.co.id, diakses pada tanggal 20 Desember 2010
75
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Nur Alfu Laila
TTL : Semarang, 02 Februari 1988
Alamat asal : Rowosari Krasak RT 03/03 Tembalang Semarang
Alamat sekarang : Pondok Pesantren Tahaffudzul Qur an Purwoyoso
Ngaliyan Semarang
Orang Tua : H. Abdul Hadi
Hj.Choiriyah
Pendidikan
1. RA : Husnul Khatimah Rowosari Semarang
2. MI : Miftahul Ulum Rowosari Semarang
3. MTs : Husnul Khatimah Rowosari Semarang
4. MA : Futuhiyyah 02 Mranggen Demak
5. Mahasiswa Fakultas Syariah IAIN Walisongo Semarang Angkatan 2006