pengaruh kualitas pelayanan dan nilai …lib.unnes.ac.id/18066/1/7350408050.pdf · wara dirgantara...

Download PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN NILAI …lib.unnes.ac.id/18066/1/7350408050.pdf · Wara Dirgantara ... terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain,

If you can't read please download the document

Upload: vanthien

Post on 05-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • i

    PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN NILAI

    PELANGGAN TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG

    MUSEUM KARTINI JEPARA

    SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

    Pada Universitas Negeri Semarang

    Oleh

    Wara Dirgantara

    7350408050

    JURUSAN MANAJEMEN

    FAKULTAS EKONOMI

    UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

    2013

  • ii

    PERSETUJUAN PEMBIMBING

    Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang

    panitia ujian skripsi pada:

    Hari : Rabu

    Tanggal : 13 Februari 2013

    Pembimbing I Pembimbing II

    Dr. Wahyono, MM Dr. S. Martono, M.Si

    NIP. 1955601031983121001 NIP. 19660308198901001

    Mengetahui,

    A.n Ketua Jurusan Manajemen

    Sekretaris

    Dra. Palupiningdyah, M.Si

    NIP. 195208041980032001

  • iii

    PENGESAHAN KELULUSAN

    Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi

    Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada:

    Hari :

    Tanggal :

    Penguji

    Dr. Murwatiningsih, MM

    NIP. 195201231980032001

    Anggota I Anggota II

    Dr. Wahyono, MM Dr. S. Martono, M.Si

    NIP. 1955601031983121001 NIP. 19660308198901001

    Mengetahui,

    Dekan Fakultas Ekonomi

    Dr. S. Martono, M.Si

    NIP. 196603081989011001

  • iv

    PERNYATAAN

    Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi ini benar-benar hasil

    karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau

    seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini

    dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari

    terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya

    bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

    Semarang, Februari 2013

    Wara Dirgantara

    NIM. 7350408050

  • v

    Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah

    nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri

    yang mengubah apa apa yang ada pada diri

    mereka (QS.Ar-Radu 13:11).

    Jenius adalah 1 persen ide cemerlang dan

    99 persen kerja keras (Thomas A.Edisson).

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN

    Motto

    Persembahan

    Bapak dan Ibu tercinta, atas segenap

    kasih sayang, ilmu, doa, bimbingan,

    pengorbanan, motivasi dan keikhlasan

    yang tiada henti dicurahkan kepadaku.

  • vi

    PRAKATA

    Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

    hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

    Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Nilai Pelanggan Terhadap Kepuasan

    Pengunjung Museum Kartini Jepara.

    Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa adanya bantuan dari berbagai

    pihak, skripsi ini tidak dapat tersusun. Oleh karena itu penulis sampaikan rasa

    terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

    1. Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si. Rektor Univesitas Negeri

    Semarang yang telah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan studi

    di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.

    2. Dr. S. Martono, M.Si. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

    Semarang yang telah memberikan ijin penelitian untuk penyusunan skripsi

    ini.

    3. Drs. Sugiharto, M.Si. Ketua Jurusan Manajemen Universitas Negeri

    Semarang yang telah memberikan ijin penelitian untuk penyusunan skripsi

    ini.

    4. Dr. Wahyono, MM. Dosen Pembimbing I yang telah memberikan

    bimbingan, saran dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.

    5. Dr. S. Martono, M.Si. Dosen Pembimbing II yang telah memberikan

    bimbingan, saran dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.

    6. Dr. Murwartiningsih, MM. Dosen Penguji yang telah memberikan

    bimbingan, saran dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.

    7. Seluruh staf dan dosen pengajar jurusan Manajemen yang telah

    memberikan banyak ilmu selama mengikuti perkuliahan.

    8. Teman-teman Manajemen 2008 atas bantuan dan dukungannya dalam

    penyusunan skripsi ini.

    9. Semua pihak yang telah membantu tersusunnya skripsi ini, baik secara

    langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

  • vii

    Harapan penulis, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi diri penulis

    khususnya maupun pembaca pada umumnya.

    Semarang, Februari 2013

    Penulis

  • viii

    SARI

    Wara Dirgantara. 2013. Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Nilai Pelanggan

    Terhadap Kepuasan Pengunjung Museum Kartini Jepara. Skripsi. Jurusan

    Manajemen Keuangan. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang.

    Pembimbing I. Dr. Wahyono, M.M.. Pembimbing II. Dr. S. Martono, M.Si.

    Kata Kunci : Kualitas Pelayanan, Nilai Pelanggan, dan Kepuasan

    Konsumen.

    Kepuasan konsumen merupakan salah satu hal penting yang harus

    diwujudkan oleh perusahaan. Kepuasan konsumen dipengaruhi oleh beberapa

    faktor, diantaranya adalah kualitas pelayanan dan nilai pelanggan. Kepuasan

    konsumen harus dapat diwujudkan oleh Museum Kartini Jepara untuk bisa

    menarik masyarakat agar mau berkunjung. Penelitian ini bertujuan untuk

    mengetahui pengaruh kualitas pelayanan dan nilai pelanggan terhadap kepuasan

    pengunjung Museum Kartini Jepara baik secara parsial maupun secara simultan.

    Populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung Museum Kartini Jepara.

    Sampel penelitian menggunakan teknik non probability sampling dengan

    pendekatan accidental sampling sejumlah 96 orang. Variabel bebas dalam

    penelitian ini kualitas pelayanan (X1) dan nilai pelanggan (X2), variabel terikat

    (Y) kepuasan konsumen. Metode pengumpulan data menggunakan angket dan

    wawancara. Analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda

    menggunakan program SPSS.

    Hasil analisis regresi linier berganda diperoleh persamaan regresi Y =

    9,468 + 0,282X1 + 0,407X2 menunjukan bahwa kualitas pelayanan dan nilai

    pelanggan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Secara parsial, diperoleh t-

    hitung kualitas pelayanan 3,757 dan nilai pelanggan 3,100. Secara simultan,

    diperoleh F-hitung 34,823 menunjukkan kualitas pelayanan dan nilai pelanggan

    secara bersama-sama berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Hasil penelitian

    menunjukkan bahwa 41,6% kepuasan konsumen dipengaruhi oleh kualitas

    pelayanan dan nilai pelanggan, 58,4% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang

    tidak diteliti dalam penelitian ini.

    Simpulan dari penelitian ini kualitas pelayanan dan nilai pelanggan

    berpengaruh terhadap kepuasan konsumen secara parsial maupun secara simultan.

    Saran yang diajukan dalam penelitian ini adalah pihak museum hendaknya

    mengambil kebijakan terkait dengan peningkatan kualitas pelayanan dan nilai

    pelanggan karena kualitas pelayanan dan nilai pelanggan berpengaruh secara

    positif dan signifikan terhadap kepuasan pengujung. Peneliti selanjutnya

    diharapkan menambah responden dan dalam penelitiannya tidak hanya

    mengambil sudut pandang pada pengunjung tapi juga pada pihak museum,

    sehingga lebih mampu menjelaskan variabel yang mempengaruhi kepuasan

    konsumen.

  • ix

    ABSTRACT

    Dirgantara, Wara. 2013. "The Effect of Service Quality and Customer Value

    Against Jepara Kartini Museum Visitor Satisfaction". Final Project. Department

    of Marketing Management. Faculty of Economics. Semarang State University. 1st

    Advisor. Dr. Wahyono, M.M.. 2nd

    Advisor. Dr. S. Martono, M.Si.

    Keyword : Service Quality, Customer Value, and Customer Satisfaction.

    Customer satisfaction is one of the important things that must be realized

    by the company. Consumer satisfaction is influenced by several factors, including

    the service quality and customer value. Consumer satisfaction should be realized

    by the Jepara Kartini Museum to draw people to want to visit. This study aims to

    determine the effect of service quality and customer value to visitor satisfaction

    Jepara Kartini Museum either partially or simultaneously.

    The population in this study is Jepara Kartini museum visitors. The

    research sample using non-probability sampling technique with accidental

    sampling approach some 96 people. The independent variable was the quality of

    service (X1) and customer value (X2), the dependent variable (Y) consumer

    satisfaction. Methods of data collection using questionnaires and interviews.

    Analysis of data using multiple linear regression analysis using SPSS.

    The results obtained by multiple linear regression analysis regression

    equation Y = 9.468 + 0.282 X1 + 0.407 X2 indicates that service quality and

    customer value affect customer satisfaction. Partially, obtained t-count service

    quality and customer value 3.100 3.757. Simultaneously, the obtained F-count

    34.823 demonstrate service quality and customer value jointly affect customer

    satisfaction. The results showed that 41.6% customer satisfaction is influenced by

    the quality of service and customer value, 58.4% were influenced by other

    variables not examined in this study.

    Conclusions from this research that the quality of service and customer

    value affect customer satisfaction partially or simultaneously. Suggestions put

    forward in this study is the museum should adopt policies related to the

    improvement of service quality and customer value for service quality and

    customer value has a positive and significant impact on satisfaction of the end.

    Researchers are expected to further add to the respondents and the research not

    only takes the standpoint of the visitor but also at the museum, making it better

    able to explain the variables that affect customer satisfaction.

  • x

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

    PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................................... ii

    PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................................ iii

    PERNYATAAN ................................................................................................. iv

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................... v

    PRAKATA ......................................................................................................... vi

    SARI .................................................................................................................. viii

    DAFTAR ISI ...................................................................................................... x

    DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv

    DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xvi

    BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

    1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

    1.2 Perumusan Masalah ............................................................................ 6

    1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................ 7

    1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................. 7

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Konsep dan Pengertian Pemasaran .................................................... 9

    2.2 Pemasaran Jasa .................................................................................. 10

    2.3 Kualitas Pelayanan ............................................................................ 12

    2.3.1 Pengertian Kualitas Pelayanan ................................................. 12

    2.3.2 Indikator Kualitas Pelayanan ................................................... 13

  • xi

    2.4 Nilai Pelanggan .................................................................................. 17

    2.4.1 Pengertian Nilai Pelanggan ...................................................... 17

    2.4.2 Indikator Nilai Pelanggan ........................................................ 17

    2.5 Kepuasan Konsumen ......................................................................... 20

    2.5.1 Pengertian Kepuasan Konsumen .............................................. 20

    2.5.2 Faktor-faktor yang Menentukan Kepuasan Konsume ............. 22

    2.5.3 Pengukuran Kepuasan Konsumen ............................................ 24

    2.5.4 Indikator Kepuasan Konsumen ................................................ 26

    2.6 Penelitian Terdahulu .......................................................................... 27

    2.7 Kerangka Berpikir ............................................................................. 29

    2.8 Hipotesis ............................................................................................ 31

    BAB III METODE PENELITIAN

    3.1 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ......................... 33

    3.1.1 Populasi ................................................................................... 33

    3.1.2 Sampel ..................................................................................... 33

    3.2 Variabel Penelitian ............................................................................ 34

    3.2.1 Variabel Bebas (Independent Variable) Sebagai Variabel X .. 34

    3.2.2 Variabel Terikat (Dependent Variable) Sebagai Variabel Y ... 35

    3.3 Metode Pengumpulan Data ............................................................... 36

    3.3.1 Wawancara (Interview) ............................................................ 36

    3.3.2 Angket (Questioner) ................................................................ 36

    3.4 Validitas dan Reliabilitas ................................................................... 37

    3.4.1 Validitas ................................................................................... 37

  • xii

    3.4.2 Reabilitas .................................................................................. 40

    3.5 Teknik Analisis Data ......................................................................... 41

    3.5.1 Analisis Deskriptif Presentase .................................................. 41

    3.6 Uji Asumsi Klasik ............................................................................. 46

    3.6.1 Normalitas ................................................................................ 46

    3.6.2 Heteroskedastisitas ................................................................... 47

    3.6.3 Multikolinearitas ...................................................................... 47

    3.7 Analisis Regresi Linear Berganda ..................................................... 48

    3.8 Uji Hipotesis ...................................................................................... 49

    3.8.1 Uji t (Uji Parsial) ...................................................................... 49

    3.8.2 Uji F (Uji Simultan) ................................................................. 49

    3.9 Uji Koefisien Determinasi ................................................................. 50

    3.9.1 Kofisien Determinasi Simultan (R2) ........................................ 50

    3.9.2 Koefisien Determinasi Parsial (r2) ........................................... 50

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    4.1 Hasil Penelitian .................................................................................. 51

    4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian .......................................... 51

    4.1.2 Deskriptif Responden Penelitian .............................................. 52

    4.1.3 Analisis Deskriptif Presentase .................................................. 53

    4.2 Uji Asumsi Klasik ............................................................................. 64

    4.2.1 Uji Normalitas .......................................................................... 64

    4.2.2 Uji Heterokedastisitas .............................................................. 65

    4.2.3 Uji Multikolinieritas ................................................................. 66

  • xiii

    4.2.4 Uji Linieritas ............................................................................ 67

    4.3 Analisis Regresi Linier Berganda ...................................................... 68

    4.4 Pembahasan ....................................................................................... 70

    4.4.1 Pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat ................... 70

    4.4.2 Pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen .... 71

    4.4.3 Pengaruh nilai pelanggan terhadap kepuasan konsumen ......... 72

    BAB V PENUTUP ............................................................................................ 74

    5.1 Simpulan ............................................................................................ 74

    5.2 Saran .................................................................................................. 75

    DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 77

    LAMPIRAN ...................................................................................................... 79

  • xiv

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1.1 Jumlah Pengunjung Pariwisata Di Jepara Tahun 2010 2011 .......... 5

    Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu ........................................................ 27

    Tabel 3.1 Uji Validitas Kualitas Pelayanan ....................................................... 40

    Tabel 3.2 Uji Validitas Nilai Pelanggan ............................................................ 41

    Tabel 3.3 Uji Validitas Kepuasan Konsumen .................................................... 42

    Tabel 3.4 Uji Reliabilitas Kuesioner .................................................................. 44

    Tabel 3.5 Jenjang Kriteria .................................................................................. 46

    Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden .................................................................. 52

    Tabel 4.2 Tingkat Pendidikan Responden ......................................................... 53

    Tabel 4.3 Distribusi Variabel Kualitas Pelayanan ............................................. 53

    Tabel 4.4 Distribusi Indikator Bukti Fisik ......................................................... 54

    Tabel 4.4 Distribusi Indikator Kehandalan ........................................................ 55

    Tabel 4.5 Distribusi Indikator Daya Tanggap .................................................... 55

    Tabel 4.6 Distribusi Indikator Jaminan .............................................................. 56

    Tabel 4.7 Distribusi Indikator Empati ................................................................ 57

    Tabel 4.8 Distribusi Variabel Nilai Pelanggan ................................................... 58

    Tabel 4.9 Distribusi Indikator Nilai Emosional ............................................... 58

    Tabel 4.10 Distribusi Indikator Nilai Sosial ...................................................... 59

    Tabel 4.11 Distribusi Indikator Nilai Terhadap Biaya ....................................... 60

    Tabel 4.12 Distribusi Indikator Nilai Kualitas/Performa Jasa ........................... 61

    Tabel 4.10 Distribusi Variabel Kepuasan Konsumen ........................................ 62

  • xv

    Tabel 4.10 Distribusi Indikator Kesesuaian Harapan ........................................ 62

    Tabel 4.10 Distribusi Indikator Minat Berkunjung Kembali ............................. 63

    Tabel 4.10 Distribusi Indikator Kesediaan Untuk Merekomendasikan ............. 64

  • xvi

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1.1 Jumlah Pengunjung Museum Kartini Tahun 2008 sd. 2011 .......... 5

    Gambar 2.1 Konsep Kepuasan Pelanggan ......................................................... 21

    Gambar 2.2 Kerangka Berpikir .......................................................................... 22

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah

    Sebuah perusahaan harus mempunyai tujuan tertentu agar dapat

    mempertahankan keberlangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang. Salah

    satu tujuan suatu perusahaan adalah memaksimalkan laba untuk meningkatkan

    pertumbuhan perusahaan, disamping itu perusahaan harus dapat mewujudkan

    kepuasan konsumen. Oleh karena itu kepuasan konsumen dan laba harus dapat

    diwujudkan secara simultan. Pendekatan berdasarkan kepentingan pelanggan

    (costumer oriented) sebaiknya dilakukan lebih sistematis dan efektif.

    Mewujudkan kepuasan konsumen adalah salah satu tujuan utama dari setiap

    perusahaan. Kepuasan konsumen merupakan sebuah aset terpenting perusahaan

    karena kepuasan konsumen mempunyai pengaruh yang besar terhadap

    berkembangnya sebuah bisnis (Naik, dkk 2010:234).

    Strategi untuk mewujudkan kepuasan konsumen menyebabkan pihak

    manejemen perusahaan harus berusaha keras menyusun dan melakukan langkah-

    langkah strategik untuk dapat mewujudkan kepuasan dari konsumennya. Dampak

    dari terciptanya kepuasan konsumen akan mewujudkan loyalitas konsumen dan

    pembelian ulang untuk produk dari perusahaan terkait. Kepuasan konsumen

    dipengaruhi dua variabel utama, yaitu Expected performance dan Perceived

    performance, bila Perceived performance melebihi Expected performance, maka

  • 2

    konsumen mendapatkan kepuasan, akhirnya akan menciptakan loyalitas

    konsumen (Tjiptono, 2000:41).

    Kualitas pelayanan merupakan salah satu faktor penting dalam

    menentukan kepuasan konsumen. Persepsi konsumen tentang kualitas pelayanan

    yang lebih dari yang diharapkan akan mewujudkan kepuasan konsumen. Mengacu

    dari hasil penelitian yang dilakukan Wang dan Shieh (2005:205) yang meneliti

    hubungan antara kualitas pelayanan dan kepuasan konsumen menunjukkan bahwa

    kualitas pelayanan yang dibagi menjadi lima dimensi kualitas pelayanan yaitu

    tangibles, responsiveness, reliability, emphaty, dan assurance secara signifikan

    berpengaruh secara positif terhadap kepuasan konsumen. Dalam peneltian lain

    yang dilakukan oleh Naik, dkk (2010:239) yang meneliti tentang hubungan

    kualitas pelayanan dan kepuasan konsumen juga menunjukkan hasil bahwa

    kualitas pelayanan berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan konsumen.

    Selain kualitas pelayanan faktor lainnya yang tidak kalah penting dalam

    menentukan kepuasan adalah nilai pelanggan. Kepuasan konsumen akan terwujud

    jika persepsi akan nilai yang diperoleh lebih dari pengorbanan yang dilakukan.

    Mengacu pada hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Shoki (2012:131) yang

    meneliti tentang hubungan antara nilai pelanggan, kepuasan, dan loyalitas

    menunjukkan bahwa nilai pelanggan berpengaruh secara signifikan terhadap

    kepuasan konsumen, dan kepuasan konsumen secara signifikan berpengaruh

    terhadap loyalitas konsumen. Dalam penelitian lain oleh Yunus, dkk (2009:73)

    meneliti hubungan antara dimensi kualitas pelayanan, nilai pelanggan, dan

  • 3

    kepuasan menunjukkan hasil bahwa kualitas pelayaan dan nilai pelanggan secara

    signifikan berpengaruh secara positif terhadap kepuasan konsumen.

    Hal-hal yang berkaitan untuk mewujudkan kepuasan konsumen juga harus

    diterapkan pada industri pariwisata di Indonesia karena pariwisata di Indonesia

    merupakan salah satu sektor ekonomi penting di Indonesia. Menurut data yang

    dikeluarkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, pada

    tahun 2009 sektor pariwisata menempati urutan ketiga dalam hal penerimaan

    devisa setelah komoditi minyak dan gas bumi serta minyak kelapa sawit.

    Perkembangan industri pariwisata mempunyai pengaruh yang cukup kuat bagi

    perkembangan ekonomi di daerah sekitar objek wisata, sehingga dapat bertindak

    sebagai leading industries, yaitu sektor unggulan yang mampu meningkatkan

    perekonomian daerah. Konsep leading industries mendasarkan pemikiran bahwa

    pada pusat-pusat pertumbuhan terdapat suatu kegiatan dan kegiatan tersebut

    merupakan daya tarik yang berupa objek wisata yang menarik dan padat

    pengunjung yang terletak pada lokasi yang strategis.

    Museum Kartini Jepara merupakan salah satu objek pariwisata dan

    termasuk jenis museum yang dibuka untuk umum dan sekaligus sebagai Obyek

    Wisata sejarah. Museum ini dibuka setiap hari dan sering dikunjungi para

    wisatawan baik wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan nusantara

    (wisnus). Museum RA Kartini didirikan pada tanggal 30 Maret 1975 pada masa

    pemerintahan Bupati Soewarno Djojomardowo, SH, sedangkan peresmiannya

    dilakukan pada tanggal 21 April 1977 oleh Bupati KDH Tingkat II Jepara,

    Soedikto, SH. Tujuan didirikan museum ini adalah untuk mengabadikan jasa-jasa

  • 4

    perjuangan RA Kartini dengan cara mendokumentasikan, memamerkan, dan

    memvisualkan benda-benda bersejarah peninggalan milik kakak kandungnya serta

    benda warisan budaya lainnya yang banyak ditemukan di daerah Kabupaten

    Jepara.

    Berbeda dengan objek pariwisata lain yang ada di Kabupaten Jepara,

    Museum RA Kartini memiliki karakteristik yang berbeda. Tidak seperti objek

    pariwisata lain seperti Pantai Kartini, Pantai Tirta Samudra, Benteng Portugis,

    Masjid dan Makam Mantingan yang dalam pengelolaannya ada campur tangan

    swasta, Museum RA Kartini murni dikelola oleh Dinas Pendidikan dan

    Kebudayaan Kabupaten Jepara tanpa campur tangan pihak swasta. Ditinjau dari

    segi produk yang ditawarkan juga terjadi perbedaan, produk yang terdapat di

    Museum Kartini tidak mengalami banyak perubahan, sedangkan di objek wisata

    yang lain terjadi perubahan baik penambahan ataupun pengurangan produk yang

    ditawarkan.

    Dalam upaya mewujudkan kepuasan konsumen Museum Kartini telah

    menerapkan berbagai strategi, yaitu dengan mengutamakan keramah-tamahan dan

    kesigapan petugas dalam melayani pengunjung. Selain itu Museum Kartini juga

    telah menjaga kualitas dari produknya dengan cara merawat mengemas benda-

    benda sejarah juga penataan layout yang nyaman bagi pengunjung. Berbagai

    usaha promosi dan penyediaan lahan parakir yang luas juga telah dilakukan oleh

    Museum Kartini. Namun berbagai strategi pemasaran yang diterapkan Museum

    Kartini ternyata belum mampu membangun kepuasan konsumennya. Hal tersebut

    dapat dilihat dari data jumlah pengunjung pariwisata di Kabupaten Jepara dari

  • 5

    tahun 2008 sampai dengan 2011. Jumlah pengunjung Museum Kartini satu tahun

    terakhir yang menurun di bandingkan pariwisata lain yang terdapat di Kabupaten

    Jepara.

    Tabel 1.1 Jumlah Pengunjung Pariwisata Di Jepara Tahun 2010 sd. 2011

    Jumlah Fluktuasi

    Pengunjung

    Th (2010)

    Persentase Pencapaian

    Target

    Th (2010)

    Jumlah Fluktuasi Pengunjung

    Th (2011)

    Persentase Pencapaian

    Target

    Th (2011)

    Bulan Pengunjung Pengunjung

    Th (2010) Th (2011)

    Januari 195 162 54% 59 454 20%

    Februari 239 44 66% 180 121 63%

    Maret 508 269 141% 170 - 10 59%

    April 538 30 149% 360 190 125%

    Mei 394 - 144 109% 417 57 145%

    Juni 433 39 120% 475 58 166%

    Juli 694 261 192% 203 - 272 71%

    Agustus 79 - 615 22% 92 - 111 32%

    September 220 141 61% 352 260 123%

    Oktober 327 107 91% 320 - 32 111%

    November 188 - 139 52% 293 - 27 102%

    Desember 513 325 142% 519 226 181%

    Jumlah 4328

    3440

    Rata-rata 361

    287

    Sumber : Badan Pusat Statistik Jepara yang dirangkum dalam Jepara Dalam

    Angka 2012

    Berdasarkan Tabel 1.1 di atas dapat diketahui bahwa jumlah pengunjung

    Museum Kartini Jepara dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2011 mengalami

    fluktuasi yang cenderung lebih ke penurunan jumlah pengunjung daripada

    peningkatan jumlah pengunjung. Pada tahun 2010 hanya 6 bulan yang mencapai

    target jumlah pengunjung, pada tahun 2011 hanya 7 bulan yang mencapai target

    jumlah pengunjung. Jumlah pengunjung Museum Kartini Jepara terus mengalami

    penurunan signifikan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2011. Hal ini

  • 6

    menuntut pengelola Museum Kartini Jepara untuk berupaya menyusun strategi

    pemasaran yang tepat agar dapat meningkatkan kembali jumlah pengunjungnya.

    Berdasarkan uraian permasalahan di atas maka penulis tertarik melakukan

    penelitian dengan mengambil judul PENGARUH KUALITAS PELAYANAN

    DAN NILAI PELANGGAN TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG

    MUSEUM KARTINI JEPARA.

    1.2 Perumusan Masalah

    Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah telah diketahui bahwa

    masalah yang dihadapi oleh Museum Kartini Jepara adalah lebih sering terjadinya

    penurunan jumlah pengunjung jika dibandingkan dengan kenaikan jumlah

    pengunjung. Usaha yang dilakukan pihak museum untuk mewujudkan kepuasan

    konsumen adalah dengan terus memperhatikan faktor-faktor yang dapat

    mempengaruhi kepuasan pengunjung. Faktor-faktor tersebut yaitu kualitas

    pelayanan dan nilai pelanggan. Selanjutnya mengupayakan strategi yang telah

    ditetapkan sebelumnya menjadi formulasi strategi baru yang diharapkan akan

    mendukung terwujudnya kepuasan pengunjung. Sehubungan dengan hal tersebut

    maka dapat ditarik pertanyaan penelitian sebagai berikut :

    1) Adakah pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pengunjung Museum

    Kartini Jepara ?

    2) Adakah pengaruh nilai pelanggan terhadap kepuasan pengunjung Museum

    Kartini Jepara ?

    3) Adakah pengaruh kualitas pelayanan dan nilai pelanggan secara bersama

    terhadap kepuasan pengunjung Museum Kartini Jepara ?

  • 7

    1.3 Tujuan Penelitian

    Tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut :

    1) Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan

    pengunjung Museum Kartini Jepara.

    2) Untuk mengetahui pengaruh nilai pelanggan terhadap kepuasan pengunjung

    Museum Kartini Jepara.

    3) Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan dan nilai pelanggan secara

    simultan terhadap kepuasan pengunjung Museum Kartini Jepara.

    1.4 Manfaat Penelitian

    Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu :

    1) Manfaat Teoritis

    a. Bagi penulis, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana untuk

    melatih berpikir ilmiah, dengan berdasar pada disiplin ilmu yang diperoleh

    di bangku kuliah.

    b. Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat untuk menambah

    pengetahuan tentang pemasaran jasa khususnya dalam industri pariwisata

    dan masalah yang dihadapi terutama tentang kualitas pelayanan, nilai

    pelanggan, dan pengaruhnya terhadap kepuasan pelanggan.

    c. Bagi peneliti lain, penelitian ini diharapkan dapat memberikan ilmu

    pengetahuan dan wawasan serta sebagai bahan referensi untuk penelitian

    selanjutnya.

  • 8

    2) Manfaat Praktis

    Bagi pihak Museum Kartini Jepara, hasil penelitian ini dapat menambah

    wacana dalam analisa perilaku pengunjung dan dapat digunakan sebagai

    masukan bagi pihak manajemen perusahaan dalam menetukan kebijakan

    dalam menyusun strategi pemasaran yang berorientasi pada kepuasan

    pengunjung.

  • 9

    BAB II

    TINJUAUAN PUSTAKA

    2.1 Konsep dan Pengertian Pemasaran

    Pemasaran merupakan suatu proses sosial yang didalamnya individu dan

    kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

    menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang

    bernilai (Kotler, 2002:16).

    Kotler (2005:22) menyatakan bahwa ada empat pilar konsep pemasaran

    yang harus diperhatikan agar perusahaan dapat mencapai tujuan yang ditetapkan

    terutama agar perusahaan dapat menjadi lebih efektif dibanding dengan pesaing

    dalam hal menciptakan, mengantarkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan

    kepada target pasar yang telah dipilihnya. Keempat pilar konsep pemasaran

    tersebut adalah sebagai berikut :

    1. Target pasar

    Perusahaan harus memilih dengan seksama target pasar yang hendak dituju

    serta mempersiapkan program-program pemasaran yang sesuai target pasar

    tersebut sebaik-baiknya.

    2. Kebutuhan-kebutuhan pelanggan

    Perusahaan harus dapat memahami dan memenuhi kebutuhan serta keinginan

    pelanggan agar mereka tetap mau menggunakan produk ataupun jasa

    perusahaan. Costumer retention (mempertahankan pelanggan lama) lebih

    penting dibandingkan customer attraction (menarik pelanggan baru).

  • 10

    3. Pemasaran terpadu

    Semua karyawan dari setiap departemen yang ada dalam suatu perusahaan

    harus mendapat pelatihan dalam hal melayani pelanggan. Hal ini bertujuan

    agar semua pihak yang terlibat dalam perusahaan tersebut mempunyai satu

    kesatuan tujuan yaitu menciptakan kepuasan pelanggan.

    4. Profitabilitas atau keuntungan

    Maksud utama dari konsep pemasaran adalah membantu perusahaan dalam

    mencapai tujuan sasarannya. Bagi profit organizations tujuannya adalah

    keuntungan. Bagi public organizations tujuannya adalah mempertahankan

    kelangsungan hidup perusahaan dan menarik perhatian pendonor dana

    sebanyak-banyaknya agar perusahaan dapat terus beroperasi.

    Dari berbagai uraian di atas dapat dikembangkan secara komprehensif,

    bahwa secara garis besar pemasaran merupakan adalah sebuah proses penyusunan

    komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai

    barang atau jasa yang mengandung unsur persuasif dalam kaitannya dengan

    memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

    2.2 Pemasaran Jasa

    Kotler (2005:83) jasa adalah sebagai tindakan atau kegiatan yang dapat

    ditawarkan oleh satu pihak ke pihak yang lain, pada dasarnya tidak berwujud dan

    tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Sedangkan menurut Zethaml dan

    Bitner (1996) yang dikutip dalam Tjiptono (2006:5) jasa merupakan semua

    aktivitas ekonomi yang hasilnya tidak merupakan produk dalam bentuk fisik atau

  • 11

    konstruksi yang biasanya dikonsumsi pada saat yang sama dengan waktu yang

    dihasilkan dan memberikan nilai tambah bagi konsumen, sedangkan menurut.

    Produk jasa memiliki karakteristik yang berbeda dengan produk barang.

    Kotler (2005:112) menyebutkan karakteristik jasa sebagai berikut :

    1. Intangibility (tidak berwujud)

    Jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar atau dicium sebelum jasa itu

    dibeli. Pada karakteristik ini konsumen tidak dapat mengetahui bagaimana

    wujud jasa tersebut, sehingga konsumen harus mencari informasi yang lebih

    lengkap untuk mengetahui tentang jasa yang ditawarkan, baik melalui

    perusahaan yang menghasilkan jasa maupun dari orang yang pernah

    menggunakan jasa, dengan demikian konsumen dapat memprediksikan

    dengan baik kualitas jasa yang ditawarkan sebelum melakukan pembelian.

    Nilai penting dari hal ini adalah nilai tak berwujud yang dialami konsumen

    dalam bentuk kenikmatan, kepuasan, atau kenyaman.

    2. Perishability (tidak tahan lama)

    Jasa merupakan komoditas tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. Daya

    tahan suatu jasa tergantung suatu situasi yang diciptakan oleh berbagai faktor.

    Perishability (ketidaklamaan) jasa tidak akan menjadi masalah apabila

    permintaan jasa bersifat konstan, namun apabila permintaan jasa berfluktuasi

    maka perusahaan akan mengalami kesulitan dalam melakukan penyesuaian

    produksi jasa terhadap permintaaan konsumen.

  • 12

    3. Inseparability (tidak terpisahkan)

    Karakteristik jasa ini berarti jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara

    bersamaan. Hal ini tidak berlaku bagi barang-barang fisik, yang diproduksi,

    disimpan sebagai persediaan, didistribusikan melalui banyak penjual dan

    dikonsumsi kemudian. Jika seseorang memberikan jasa tersebut, penyedianya

    adalah bagian dari jasa tersebut, karena klien tersebut juga hadir pada saat

    jasa itu dihasilkan, interaksi penyedia-klien merupakan ciri khusus juga.

    4. Variability (bervariasi)

    Jasa sangat bervariasi bergantung pada siapa yang memberikannya, kapan

    dan dimana diberikan. Ada beberpa faktor yang mendorong terjadinya variasi

    jasa tersebut yaitu rekomendasi konsumen yang pernah menggunakan jasa,

    perilaku, dan motivasi karyawan dalam melakukan pelayanan jasa, serta

    beban kerja perusahaan.

    Dari berbagai definisi di atas dapat disimpulkan bahwa jasa merupakan

    semua kegiatan yang dapat ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Jasa

    tidak berbentuk dan penilaian kualitas jasa bersifat subjektif, karena tergantung

    pada kemampuan dan kemauan si pelaku pemberi jasa dan persepsi konsumen

    2.3 Kualitas Pelayanan

    2.3.1 Pengertian Kualitas Pelayanan

    Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan

    produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi

    harapan (Tjiptono 2002:51). Goeth dan Davis dalam Simamora (2001:180)

    kualitas merupakan suatu kondisi yang dinamis yang berhubungan dengan

  • 13

    produk, layanan, manusia, proses, lingkungan yang memenuhi atau melebihi

    harapan, sedangkan menurut Kotler (2004:67) kualitas (mutu) adalah keseluruhan

    ciri serta sifat suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada

    kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat.

    Nitecki dkk, (2000) dalam (Wang & Shieh 2005:195) Mendefinisikan kualitas

    pelayanan dalam hal "memenuhi atau melampaui harapan konsumen, atau sebagai

    perbedaan antara persepsi dan harapan dan persepsi konsumen tentang sebuah

    pelayanan". Rangkuti (2006:28-29) kualitas jasa didefinisikan sebagai

    penyampaian jasa yang akan melebihi tingkat kepentingan pelanggan. Kualitas

    jasa dipengaruhi oleh dua variabel, yaitu jasa yang dirasakan (perceived value)

    dan jasa yang diharapkan (expected value), karena jasa tidak kasat mata serta

    kualitas teknik jasa tidak selalu dapat dievaluasi secara akurat, pelanggan

    berusaha menilai kualitas jasa berdasarkan apa yang dirasakannya, yaitu atribut-

    atribut yang mewakili kualitas proses dan kualitas pelayanan.

    Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kualitas

    pelayanan merupakan suatu ukuran atau tingkat keunggulan yang dirasakan

    seseorang terhadap suatu jasa dari perbandingan antara harapan dan kinerja yang

    dirasakan konsumen setelah mendapatkan jasa tersebut.

    2.3.2 Indikator Kualitas Pelayanan

    SERVQUAL dimensions atau service quality dimensions, merupakan

    dimensi kualitas pelayanan dimana setiap pelayanan yang ditawarkan memiliki

    beberapa aspek yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kualitasnya.

    Pasuraman (1988) dalam Lupiyoadi (2006:182) berhasil mengidentifikasikan lima

  • 14

    dimensi SERVQUAL yang digunakan konsumen dalam mengevaluasi kualitas

    pelayanan yaitu :

    1) Bukti Langsung (Tangible)

    Bukti langsung (tangibles) adalah bukti fisik dari suatu jasa yang berupa

    fasilitas fisik yaitu kebutuhan konsumen yang berfokus pada fasilitas fisik

    seperti gedung dan ruangan, tempat parkir, kebersihan, kerapian dan

    kenyamanan ruangan, kelengkapan peralatan, sarana komunikasi serta

    penampilan karyawan.

    Bukti fisik yang baik akan mempengaruhi persepsi konsumen. Pada saat

    yang bersamaan aspek ini juga merupakan salah satu sumber yang

    mempengaruhi harapan konsumen. Karena dengan bukti fisik yang baik maka

    harapan konsumen menjadi lebih tinggi. Oleh karena itu merupakan hal yang

    penting bagi perusahaan untuk mengetahui seberapa jauh aspek wujud fisik

    yang paling tepat, yaitu masih memberikan impresi positif terhadap kualitas

    pelayanan yang diberikan tetapi tidak menyebabkan harapan pelanggan yang

    terlalu tinggi, sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan

    memberikan kepuasan kepada konsumen.

    2) Kehandalan (Reliability)

    Kehandalan (reliability) yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan

    pelayanan seusai dengan apa yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya.

    Kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatan waktu,

    pelayanan yang sama untuk semua pelanggan tanpa kesalahan, sikap yang

  • 15

    simpatik, dan dengan akurasi yang tinggi. Pemenuhan janji dalam pelayanan

    akan mencerminkan kredibilitas perusahaan.

    Kehandalan merupakan konsistensi perusahaan dalam memberikan

    pelayanan yang sesuai dengan janji yang ditawarkan. Dengan kata lain

    reliability menyangkut kemampuan perusahaan untuk dapat memberikan

    pelayanan secara akurat dan meyakinkan.

    3) Daya Tanggap (Responsiveness)

    Daya tanggap (responsiveness) merupakan suatu kebijakan untuk

    membantu dan memberikan pelayanan yang cepat (responsif) dan tepat kepada

    pelanggan, dengan penyampaian informasi yang jelas sehingga responsiveness

    dapat menumbuhkan persepsi yang positif terhadap kualitas jasa yang

    diberikan. Daya tanggap/ketanggapan yang diberikan oleh perusahaan dengan

    baik akan meningkatkan kepuasan yang dirasakan oleh konsumen.

    Dalam implementasinya daya tanggap meliputi kesigapan karyawan dalam

    membantu pelanggan dan memberikan pelayanan cepat dan tangap, yang

    meliputi kesigapan karyawan dalam melayani pelanggan, kecepatan karyawan

    dalam menangani transaksi serta penanganan keluhan pelanggan.

    4) Jaminan (Assurance)

    Yaitu meliputi kemampuan karyawan atas pengetahuannya terhadap

    produk secara tepat, keramahtamahan, perhatian dan kesopanan, keterampilan

    dalam memberikan informasi, kemampuan dalam memberikan keamanan

    dalam memanfaatkan jasa yang ditawarkan dan kemampuan dalam

  • 16

    menanamkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan, sifat dapat

    dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko atau pun keraguan.

    Pengetahuan, kesopansantunan, dan kemampuan para pegawai perusahaan

    dapat menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan. Jaminan

    atau assurance merupakan pengetahuan dan kemampuan karyawan untuk

    membangun kepercayaan dan keyakinan pada diri konsumen dalam membeli

    jasa yang ditawarkan. Oleh karena itu assurance sangatlah penting karena

    melibatkan persepsi konsumen terhadap resiko ketidakpastian yang tinggi

    terhadap kemampuan penyedia jasa.

    5) Perhatian (Empathy)

    Empati (emphaty) yaitu perhatian dengan memberikan sikap yang tulus

    dan bersifat individual atau pribadi yang diberikan perusahaan kepada

    pelanggan seperti kemudahan untuk menghubungi perusahaan, kemampuan

    karyawan untuk berkomunikasi dengan pelanggan dan usaha perusahaan untuk

    memahami keinginan dan kebutuhan pelanggan. Dimana suatu perusahaan

    diharapkan memiliki pengertian dan pengetahuan tentang pelanggan,

    memahami kebutuhan pelanggan secara spesifik, serta memiliki waktu

    pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan.

    Dengan adanya perhatian khusus dan komunikasi yang baik dari pegawai

    suatu perusahaan atas konsumen akan berpengaruh juga pada kepuasan

    konsumen, karena konsumen akan merasa diperhatikan oleh perusahaan yaitu

    apa yang dibutuhkan dan dikeluhkannya ditanggapi secara baik oleh pihak

    perusahaan.

  • 17

    2.4 Nilai Pelanggan

    2.4.1 Pengertian Nilai Pelanggan

    Menurut Zeithaml (1987) dalam (Sweeney & Soutar, 2001:204) nilai

    pelanggan merupakan keseluruhan penilaian pelanggan tentang kegunaan suatu

    produk yang berdasar pada persepsi tentang apa yang diterima dan apa yang

    diberikan. Sedangkan menurut Rangkuti (2003:31) nilai pelanggan sebagai

    pengkajian secara menyeluruh manfaat dari suatu produk, didasarkan persepsi

    pelanggan atas apa yang didapat dengan biaya yang dikeluarkan.

    Anderson dkk, dalam Tjiptono (2007:296) menyatakan bahwa nilai

    pelanggan merupakan perceived worth dalam unit moneter atas serangkaian

    manfaat ekonomis, teknis, layanan dan social sebagai pertukaran atas harga yang

    dibayarkan untuk suatu produk. Di sisi lain Monroe dalam Tjiptono (2007:296)

    mengemukakan bahwa nilai pelanggan adalah tradeoff antara persepsi pelanggan

    terhadap kualitas atau manfaat produk dan pengorbanan yang dilakukan lewat

    harga yang dibayarkan.

    Dari beberapa definisi diatas dapat dikembangkan secara komprehensif,

    bahwa secara garis besar nilai pelanggan merupakan keseluruhan penilaian

    konsumen terhadap suatu produk bedasarkan persepsinya tentang serangkaian

    manfaat yang didapatkan dan seberapa besar yang dikorbankan untuk

    mendapatkan produk.

  • 18

    2.4.2 Indikator Nilai Pelanggan

    Hasil penelitian Sweeney dan Soutar (2001:211) yang berjudul Consumer

    perceived value: The development of a multiple item scale, yang

    mengembangkan beberapa skala yang digunakan untuk mengukur nilai

    pelanggan. Pengukuran yang digunakan dalam penelitian tersebut

    menggambarkan bagaimana konsumen menilai suatu produk dalam aspek

    fungsional atas suatu performa (quality/performance value), nilai terhadap biaya

    (price/value for money), kesenangan ataupun kegembiraan yang timbul setelah

    mengkonsumsi suatu produk (emotional value) dan juga konsekuensi sosial atas

    apa yang dicerminkan produk tersebut kepada pihak konsumen (social value).

    Menurut Sweeney dan Soutar (2001:216) nilai dari setiap merek produk ataupun

    jasa merupakan asset yang bernilai bagi produsen untuk meningkatkan kepuasan

    konsumen dan memperoleh keuntungan yang lebih besar. Dalam penelitian

    tersebut ditemukan empat indikator yang digunakan dalam pengukuran nilai

    pelanggan, diantaranya:

    1) Nilai Emosional (Emotional value)

    Nilai emosional merupakan nilai yang berasal dari kemampuan produk

    untuk menimbulkan perasaan positif pada diri konsumen. Atribut-atribut dari

    nilai emosional meliputi kemampuan sebuah produk untuk menimbulkan rasa

    ingin mengkonsumsi produk tersebut dan kemampuan sebuah produk untuk

    menciptakan rasa senang atau puas pada konsumen.

    Nilai emosional akan mempengaruhi kepuasan konsumen karena berkaitan

    dengan kemampuan produk menciptakan rasa senang bagi penggunanya.

  • 19

    Semakin tinggi nilai emosional yang terbentuk maka akan semakin tinggi pula

    kepuasan konsumen.

    2) Nilai Sosial (Social value)

    Nilai sosial merupakan nilai yang didapatkan dari kemampuan produk

    untuk meningkatkan konsep diri-sosial konsumen. Atribut-atribut dari nilai

    sosial tersebut meliputi kemampuan sebuah produk untuk menimbulkan rasa

    bangga kepada konsumen dan kemampuan sebuah produk untuk menimbulkan

    kesan yang baik kepada konsumen.

    Nilai sosial mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan konsumen

    karena berkaitan dengan kemampuan sebuah produk atau jasa untuk

    meningkatkan konsep diri-sosial konsumen. Semakin tinggi penilaian

    konsumen dari segi sosial terhadap sebuah produk atau jasa maka akan

    semakin tinggi pula kepuasan yang terbentuk.

    3) Nilai Kualitas/Performa Jasa (Quality/performance value)

    Nilai kualitas/performa jasa merupakan nilai yang diperoleh dari persepsi

    pelanggan terhadap kualitas dan kinerja yang diharapkan atas produk atau jasa.

    Atribut-atribut dari nilai kualitas meliputi manfaat yang diperoleh konsumen

    setelah mengkonsumsi produk tersebut dan konsistensi pelayanan oleh

    karyawan perusahaan.

    Nilai kualitas/performa jasa memberikan kontribusi yang besar terhadap

    terbentuknya kepuasan konsumen. Semakin tinggi penilaian konsumen

    terhadap kualitas dan kinerja atas sebuah produk atau jasa maka akan semakin

    tinggi pula tingkaat kepuasan konsumen.

  • 20

    4) Nilai Terhadap Biaya (Price/value for money)

    Nilai terhadap biaya merupakan nilai yang didapatkan dari produk karena

    reduksi biaya jangka pendek dan biaya jangka panjang. Atribut-atribut dari

    nilai terhadap biaya meliputi perbandingan biaya yang dikeluarkan dengan

    manfaat yang diperoleh dari produk tersebut dan perbandingan biaya yang

    dikeluarkan untuk produk tersebut dengan produk serupa dari perushaan lain.

    Nilai ini akan sangat berpengaruh terhadap kepuasan konsumen karena

    konsumen akan membandingkan harga dengan manfaat yang diperoleh dari

    produk tersebut. Harga yang tidak terlalu tinggi dan masuk akal dengan

    manfaat lebih yang diperoleh dari sebuah produk maka akan terbentuk

    kepuasan konsumen, begitu juga sebaliknya.

    2.5 Kepuasan Konsumen

    2.5.1 Pengertian Kepuasan Konsumen

    Engel dkk dalam Tjiptono (2005:24) menyatakan bahwa kepuasan

    pelanggan merupakan evaluasi purna beli dimana alternatif yang dipilih sekurang-

    kurangnya sama atau melampaui harapan pelanggan, sedangkan ketidakpuasan

    timbul apabila hasil (outcome) tidak memenuhi harapan. Perbandingan antara

    harapan dan kinerja yang didapatkan oleh konsumen akan menghasilkan perasaan

    senang atau tidak senang. Apabila kinerja sesuai atau bahkan melebihi dari yang

    diharapkan, maka konsumen akan merasa senang atau puas. Sebaliknya apabila

    kinerja berada di kurang dari yang diharapkan, maka pelanggan akan merasa

    kecewa atau tidak puas.

  • 21

    Kepuasan pelanggan juga dapat didefinisikan sebagai tingkat perasaan

    seseorang setelah membandingkan kinerja dari sebuah produk yang dirasakan

    dengan yang diharapkan. Dengan memiliki tingkat kepuasan yang tinggi, dapat

    meningkatkan meningkatkan loyalitas pelanggan dan mencegah perputaran

    pelanggan, mengurangi sensivisitas harga, mengurangi biaya kegagalan

    pemasaran, dan mengurangi biaya operasi (Rangkuti 2003:23). Secara konseptual

    kepuasan pelanggan dapat digambarkan sebagai berikut:

    Gambar 2.1 Konsep Kepuasan Pelanggan

    Sumber: Rangkuti (2003:24)

    Dari beberapa uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa kepuasan

    konsumen merupakan tingkat kesenangan perasaan konsumen yang didasarkan

    pada proses membandingkan harapannya akan suatu produk dengan kenyataan

    yang didapatkan setelah mendapatkan produk tersebut. Terciptanya kepuasan

    konsumen akan memberikan manfaat bagi organisasi atau perusahaan, antara lain

    hubungan antar perusahaan dan konsumennya menjadi harmonis, terciptanya

    Tujuan

    Perusahaan

    t

    Nilai produk

    bagi pelanggan

    Produk/Jasa

    Harapan pelanggan

    terhadap produk

    Kebutuhan &

    keinginan pelanggan

    Tingkat kepuasan pelanggan

  • 22

    dorongan pembelian ulang oleh konsumen, dan memberikan pengalaman positif

    bagi konsumen yang selanjutnya berdampak pada kesedian konsumen tersebut

    untuk merekomendasikan kepada calon konsumen.

    2.5.2 Faktor-faktor yang Menentukan Kepuasan Konsumen

    Kepuasan konsumen dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, berikut ini

    adalah pendapat beberpa ahli tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan

    konsumen. Handi (2003:22-23), penentu kepuasan konsumen adalah sebagai

    berikut:

    1) Kualitas produk, yaitu mengenai performance (kinerja produk), reliability

    (kehandalan produk), conformace (kesesuaian produk), durability (daya tahan

    produk), dan feature (cirri atau keistimewaan tambahan dari suatu produk).

    2) Kualitas pelayanan, yaitu faktor penentu kepuasan konsumen yang terdiri dari

    lima dimensi pelayanan yaitu Reliability (kehandalan), Responsiveness (daya

    tanggap), Assurance (jaminan), Empathy (empati), Tangible (bukti fisik).

    3) Faktor emosional, konsumen tidak hanya akan merasa puas dengan kualitas

    produk, tetapi juga puas dan bangga jika mereka memperoleh self-esteem atas

    merek yang dipakainya.

    4) Harga, produk dengan kuallitas yang sama namun harga relative lebih rendah,

    akan lebih menimbulkan kepuasan pada konsumen.

    5) Biaya dan kemudahan mendapatkan produk, dengan biaya yang relatif lebih

    rendah dan lebih mudah mendapatkan produk, konsumen akan merasakan

    kepuasan terhadap produk tersebut.

  • 23

    Lupiyoadi (2001:58) mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi

    kepuasan konsumen terdiri dari:

    1) Product (Produk)

    Yaitu produk seperti apa yang hendak ditawarkan, yang sangat penting disini

    adalah kualitas dari produk tiu sendiri. Konsumen tidak hanya membeli fisik

    dari produk tetapi juga manfaat dan nilai dari produk.

    2) Price (Harga)

    Yaitu bagaiman penentuan harga yang dipakai untuk suatu produk, hal ini

    sangat signifikan dalam pemberian value kepada konsumen dan

    mempengaruhi image (citra) produk serta keputusan konsumen untuk

    membeli. Strategi harga berhubungan dengan pendapatan konsumen dan turut

    mempengaruhi penawaran.

    3) Place (Lokasi)

    Yaitu bagaimana sistem penghantaran (delivery) yang akan diterapkan, ini

    merupakan gabungan antara lokasi dan keputusan atas saluran distribusi (cara

    penyampaian kepada konsumen dan diman lokasi yang strategis).

    4) Promotion (Promosi)

    Yaitu bagaimana promosi yang harus dilakukan (proses pemilihan bauran

    promosi)

    5) People (Orang)

    Yaitu mengenai kualitas orang yang terlibat dalam pemberian pelayanan,

    berhubungan dengan seleksi, pelatihan, motivasi dan manajemen SDM. Untuk

  • 24

    mencapai kualitas terbaik, pegawai harus dilatih untuk menyadari bahwa hal

    terpenting adalah memberi kepuasan kepada konsumen.

    6) Process (Proses)

    Yaitu proses dalam operasi pelayanan tersebut, adalah gabungan semua

    aktivitas yang umumnya terdiri dari prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme,

    aktivitas dan hal-hal rutin, dimana pelayanan dihasilkan dan disampaikan

    kepada konsumen.

    7) Customer Service (Layanan Konsumen)

    Yaitu bagaimana tingkat pelayanan yang akan diberikan kepada konsumen,

    dimana hal ini ditujukan untuk mencapai kepuasan konsumen.

    2.5.3 Pengukuran Kepuasan Konsumen

    Beberapa macam metode dalam pengukuran kepuasan konsumen adalah

    sebagai berikut (Kotler, 2004: 44-45) :

    1) Sistem keluhan dan saran

    Metode ini diterapkan dengan cara memberikan kesempatan serta kemudahan

    kepada para konsumennya untuk menyampaikan apa yang dirasakan dalam

    bentuk keluhan, saran atau pendapat kepada perusahaan melalui media

    misalnya dengan menyediakan kotak saran, kartu komentar dan customer

    service.

    2) Pembeli Bayangan (Ghost shopping)

    Salah satu cara untuk memperoleh gambaran mengenai konsumen adalah

    dengan memperkerjakan Ghost shopping atau orang yang berperan atau

    bersikap sebagai konsumen potensial produk perusahaan dan pesaing.

  • 25

    Kemudian mereka melaporkan mengenai kekuatan dan kelemahan produk

    perusahaan dan pesaing berdasar pengalaman mereka dalam pembelian produk

    tersebut.

    3) Analisis kehilangan Konsumen (Lost customer analysis)

    Metode ini dilakukan dengan cara menghubungi konsumen yang telah berhenti

    membeli atau yang telah pindah ke produsen lain dan menganalisisnya agar

    dapat memahami mengapa hal itu terjadi serta untuk dijadikan dasar dalam

    mengambil keputusan kebijakan perbaikan selanjutnya.

    4) Survei kepuasan konsumen

    Metode ini diterapkan dengan melalui survei, perusahaan akan memperoleh

    tanggapan dan umpan balik secara langsung dari konsumen serta juga

    memberikan tanda (signal) positif bahwa perusahaan menaruh perhatian

    terhadap para konsumennya. Pengukuran metode ini bias dengan berbagai

    cara, diantaranya:

    a. Direcly reported satisfaction

    Yaitu bertanya langsung kepada pelanggan mengenai tanggapannya akan

    kinerja yang dirasakan.

    b. Derived dissatisfaction

    Dilakukan dengan mengajukan pertanyaan yang menyangkut harapan akan

    atribut tertentu dan kinerja yang dirasakan.

    c. Problem analysis

    Dilakukan dengan pelanggan menjadi responden untuk mengungkapkan

    keluhan dan memberikan saran untuk penyelesainnya.

  • 26

    d. Impoertance-performance analysis

    Dilakukan dengan cara meminta responden untuk meranking elemen-

    elemen yang ditawarkan dan kinerja perusahaan terhadap elemen itu mulai

    dari yang penting-tidak penting atau dari yang baik-buruk.

    2.5.4 Indikator Kepuasan Pelanggan

    Hawkins dan Lonney dikutip dalam Tjiptono (2001:101) atribut

    pembentuk kepuasan terdiri dari:

    1) Kesesuaian harapan

    Merupakan tingkat kesesuaian antara kinerja produk yang diharapkan oleh

    konsumen dengan yang dirasakan oleh konsumen, meliputi :

    a. Produk yang diperoleh sesuai atau melebihi dengan yang diharapkan.

    b. Pelayanan oleh karyawan yang diperoleh sesuai atau melebihi dengan

    yang diharapkan.

    c. Fasilitas penunjang yang didapat sesuai atau melebihi dengan yang

    diharapkan.

    2) Minat berkunjung kembali

    Merupakan kesedian konsumen untuk berkunjung kembali atau melakukan

    pembelian ulang terhadap produk terkait, meliputi :

    a. Berminat untuk berkunjung kembali karena pelayanan yang diberikan oleh

    karyawan memuaskan.

    b. Berminat untuk berkunjung kembali karena nilai dan manfaat yang

    diperoleh setelah mengkonsumsi produk.

  • 27

    c. Berminat untuk berkunjung kembali karena fasilitas penunjang yang

    disediakan memadai.

    3) Kesediaan merekomendasikan

    Merupakan kesediaan konsumen unrtuk merekomendasikan produk yang telah

    dirasakannya kepada teman atau keluarga, meliputi :

    a. Menyarankan teman atau kerabat untuk membeli produk yang ditawarkan

    karena pelayanan yang memuaskan.

    b. Menyarankan teman atau kerabat untuk membeli produk yang ditawarkan

    karena fasilitas penunjang yang disediakan memadai.

    c. Menyarankan teman atau kerabat untuk membeli produk yang ditawarkan

    karena nilai atau manfaat yang didapat setelah mengkonsumsi sebuah

    produk jasa.

    2.6 Penelitian Terdahulu

    Penelitian ini menggunakan beberapa jurnal internasional sebagai acuan,

    diantaranya adalah sebagai berikut :

    Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu

    No Nama

    Peneliti Judul Penelitian

    Metode

    Penelitian

    Variabel

    Penelitian Hasil Penelitian

    1

    I-

    MingWang

    dan

    Chich-Jen Shieh

    (2006)

    The relationship

    between service

    quality and

    customer

    satisfaction: the example of

    CJCU library

    Teknik

    Analisis Data

    : Analisis Regresi

    Independen :

    Dimensi

    Kualitas

    Pelayanan

    Dependen :

    Kepuasan

    Konsumen

    Semua dimensi

    kualitas pelayanan

    kecuali daya tanggap

    berpengaruh terhadap kepuasan konsumen

  • 28

    Tabel 2.1 Lanjutan Ringkasan Penelitian Terdahulu

    No Nama Peneliti Judul Penelitian Metode

    Penelitian

    Variabel

    Penelitian Hasil Penelitian

    2

    C.N. Krishna

    Naik, Swapna

    Bhargavi Gantasala dan

    Gantasala V.

    Prabhakar

    (2010)

    Service Quality

    (Servqual) and its

    Effect on Customer

    Satisfaction in

    Retailing

    Teknik

    Analisis Data :

    Analisis

    Regresi

    Independen :

    Dimensi

    Kualitas

    Pelayanan

    Dependen :

    Kepuasan

    Konsumen

    Secara

    keseluruhan

    dimensi kualitas

    pelayanan berpengaruh

    secara positif

    terhadap kepuasan

    konsumen

    3

    Mohd Shoki.

    Bin Md.Ariff

    (2012)

    Relationship

    Between

    Customers

    Perceived Values,

    Satisfaction and

    Loyalty of Mobile

    Phone Users

    Teknik

    Analisis

    Data :

    Analisis

    Regresi

    Independen :

    Nilai

    pelanggan

    Dependen :

    Kepuasan

    Konsumen

    Secara

    keseluruhan

    dimensi nilai

    pelanggan

    berpengaruh

    secara positif

    terhadap kepuasan

    konsumen

    4

    Nek Kamal

    Yeop Yunus,

    Azman Ismail,

    Zubrina Ranee

    dan Salomawati

    Ishak (2009)

    Service Quality

    Dimensions,

    Perceive Value

    and Customer

    Satisfaction :

    ABC Relationship

    Model Testing

    Teknik

    Analisis

    Data :

    Analisis

    Regresi

    Independen: Dimensi

    Kualitas

    Pelayanan,

    Nilai Yang

    Diharapkan

    Dependen :

    Kepuasan

    Konsumen

    Nilai yang

    diharapkan dengan

    dimensi kualitas

    pelayanan secara

    signifikan

    berkolerasi dengan

    kepuasan

    pelanggan

    Penelitian oleh Wang dan Shieh (2005) dan penelitian oleh Naik, dkk

    (2010) yang meneliti hubungan antara kualitas pelayanan yang dibagi menjadi

    lima dimensi yaitu tangibles, responsiveness, reliability, emphaty, dan assurance

    dan kepuasan konsumen menunjukkan bahwa kualitas pelayanan yang dibagi

    menjadi lima dimensi kualitas pelayanan yaitu tangibles, responsiveness,

    reliability, emphaty, dan assurance secara signifikan berpengaruh secara positif

    terhadap kepuasan konsumen. Mengacu pada dua penelitian di atas penelitian ini

    menggunakan lima dimensi kualitas pelayanan yaitu tangibles, responsiveness,

  • 29

    reliability, emphaty, dan assurance sebagai indikator kualitas pelayanan yang

    digunakan untuk menjelaskan variabel terikat yaitu kepuasan konsumen.

    Penelitian yang dilakukan oleh Shoki (2012) yang meneliti tentang

    hubungan antara nilai pelanggan, kepuasan konsumen, dan loyalitas konsumen

    menunjukkan bahwa nilai pelanggan berpengaruh secara signifikan terhadap

    kepuasan konsumen, dan kepuasan konsumen secara signifikan berpengaruh

    terhadap loyalitas konsumen. Penelitian lain oleh Yunus, dkk (2009) meneliti

    hubungan antara dimensi kualitas pelayanan, nilai pelanggan, dan kepuasan

    menunjukkan hasil bahwa kualitas pelayaan dan nilai pelanggan secara signifikan

    berpengaruh secara positif terhadap kepuasan konsumen. Mengacu pada

    penelitian oleh Shoki (2012) penelitian ini menggunakan indikator nilai pelanggan

    emosional value, sosial value, performance value, dan price value untuk

    menjelaskan variabel terikat yaitu kepuasan konsumen.

    2.7 Kerangka Berpikir

    Dalam persaingan pasar yang semakin tinggi saat ini, mewujudkan

    kepuasan konsumen adalah hal yang penting dan merupakan salah satu tujuan

    utama dari setiap perusahaan. Perusahaan harus mampu menarik konsumen baru

    dan juga mempertahankan pelanggan yang sudah ada dengan menjaga kepuasan

    yang dirasakan pelanggannya. Disamping mewujudkan kepuasan konsumen setiap

    perusahaan juga harus dapat menciptakan laba, oleh karena itu kepuasan

    konsumen dan laba harus dapat diwujudkan secara simultan.

    Kualitas pelayanan sangat erat kaitannya dengan Kepuasan konsumen.

    Tingkat kualitas pelayanan yang diberikan oleh penyedia jasa akan sangat

  • 30

    menentukan kepuasan konsumen. Kualitas akan menjadi penunjang dalam

    pembentukan kepuasan konsumen karena jika kualitas pelayanan dirasakan oleh

    konsumen lebih dari yang diharapkan maka akan menciptakan dan

    mempertahankan kepuasan konsumen.

    Persepsi akan nilai sangat berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan.

    Semakin banyak pelanggan memandang manfaat layanan melebihi pengorbanan

    atau biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh sebuah layanan, maka akan

    semakin tinggi persepsi mereka terhadap nilai pelayanan, yang pada selanjutnya

    akan menghasilkan kepuasan yang lebih besar.

    Kualitas pelayanan dan nilai pelanggan erat kaitannya dengan kepuasan

    pelanggan. Kualitas pelayanan dan nilai pelanggan merupakan penilaian

    menyeluruh atas suatu tingkat pelayanan yang baik, sedangkan kepuasan

    pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan hasil kinerja

    yang di rasakan di bandingkan dengan harapannya. Kepuasan pelanggan dapat

    tercipta dengan adanya kualitas pelayanan yang diberikan oleh sebuah perusahaan

    melebihi harapan dari pelanggan dan persepsi pelanggan akan nilai yang diperoleh

    lebih dari pengorbanan yang dilakukan. Dengan kata lain semakin tinggi tingkat

    kualitas pelayanan dan persepsi pelanggan akan nilai yang diperoleh suatu produk

    maka akan semakin besar kepuasan yang dirasakan pelanggan.

  • 31

    Secara grafis hubungan kualitas pelayanan dan nilai pelanggan dengan

    kepuasan pelanggan dapat digambarkan dalam bagan kerangka berikir berikut :

    Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

    2.8 Hipotesis

    Hipotesis dapat didefinisikan sebagai jawaban yang bersifat sementara

    terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul

    (Suharsimi, 2006:71). Menurut pola umum metode ilmiah, setiap penelitian

    terhadap suatu obyek hendaknya di bawah tuntunan suatu hipotesis yang

    berfungsi sebagai pegangan sementara atau jawaban sementara yang masih harus

    dibuktikan kebenarannya di dalam kenyataan, percobaan, atau praktek.

    Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka dapat ditarik rumusan atau dugaan

    sementara yang diambil sebagai hipotesis sebagai berikut :

    H1 : Ada pengaruh positif kualitas pelayanan terhadap kepuasan pengunjung

    Museum Kartini Jepara

    Kualitas Pelayanan :

    1. Tangible 2. Realibility

    3. Responsiveness

    4. Assurance

    5. Emphaty Kepuasan : 1. Kesesuaian harapan

    2. Minat berkunjung kembali

    3. Kesediaan untuk

    merekomendasikan Nilai Pelanggan :

    1. Nilai emosional

    2. Nilai Sosial 3. Nilai terhadap biaya

    4. Nilai kualitas/performa jasa

  • 32

    H2 : Ada pengaruh positif nilai pelanggan terhadap kepuasan pengunjung

    Museum Kartini Jepara

    H3 : Ada pengaruh positif kualitas pelayanan dan nilai pelanggan secara simultan

    terhadap kepuasan pengunjung Museum Kartini Jepara

  • 33

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

    3.1.1 Populasi

    Populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian (Suharsimi, 2006:130).

    Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengunjung Museum Kartini Jepara.

    3.1.2 Sampel

    Sampel merupakan sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi,

    2006:131). Sampel adalah subset dari populasi, terdiri dari beberapa anggota

    populasi. Teknik pengambilan sampling yang digunakan dalam penelitian ini

    adalah adalah non probability dengan pendekatan accidental sampling, elemen

    populasi dipilih atas dasar availabilitasnya.

    Untuk mengukur sampel, Sitepu (2000:108) dapat ditempuh melalui

    beberapa tahap perhitungan. Pada langkah pertama menentukan perkiraan harga

    koefisien korelasi ( ) terkecil antara variabel bebas dan variabel terikat. Kedua

    menentukan taraf nyata ( ) kuasa uji (1- ) setelah itu menentukan sampel

    secara interaktif.

    Pada interasi pertama menggunakan rumus :

    2

    2

    11

    U

    zzn + 3

  • 34

    Sedangkan:

    1

    1L

    21U n

    Dimana 11 zz merupakan konstanta yang diperoleh dari

    distribusi normal.

    Pada iterasi kedua menggunakan rumus

    3U

    zzn

    2

    2

    11

    Sedangkan:

    1n21

    1L

    21U n

    Keterangan

    1z = Konstanta yang di peroleh dari tabel di stribusi normal

    1z = Konstanta yang di peroleh dari tabel di stribusi normal

    = Kekeliruan tipe I

    = Kekeliruan tipe II

    Apabila ukuran sampel minimal dan interaktif pertama dan kedua

    harganya sama dengan bilangan satuannya sama maka interasi berhenti. Apabila

    belum semua perlu diadakan iterasi ketiga. Jika koefisien korelasi tidak diketahui

    maka disarankan menggunakan 0,30 Sitepu (2000:108). Berdasarkan berbagai

    pertimbangan terkait dengan karakteristik responden dalam penelitian ini

    diperkirakan korelasi terendah dari variabel bebas adalah 0,327 pada tarif nyata

  • 35

    = 5%, = 5% dengan kuasa uji 95% sehingga untuk mencari ukuran sampel dapat

    dilakukan sebagai berikut:

    645,1

    645,1

    327,0

    1

    1

    z

    z

    1) Menghitung dengan iterasi pertama

    1

    1L

    21U n

    327,01

    327,01

    21

    nLU

    339465352,0U

    Maka

    3U

    zzn

    2

    2

    11

    3

    )339465352,0(

    645,1645,12

    2

    n

    9295736,96n

    97n

    2) Menghitung dengan iterasi kedua

    1n21

    1L

    21U n

    1972

    327,0

    316,01

    316,01

    21

    nLU

    341168477,0U

  • 36

    Maka

    3U

    zzn

    2

    2

    11

    3

    341168477,0

    645,1645,12

    2

    n

    99380221,95n

    n = 96

    3) Menghitung dengan iterasi ketiga

    1n21

    1L

    21U n

    1962

    327,0

    316,01

    316,01

    21

    nLU

    342889529,0U

    Maka

    3U

    zzn

    2

    2

    11

    3

    342889529,0

    645,1645,12

    2

    n

    99962448,95n

    n = 96

  • 37

    Karena n2 dan n3 telah tercapai harga yang sama yaitu 96 maka sampel

    yang di ambil minimal 96 responden.

    3.2 Variabel Penelitian

    Variabel merupakan gejala bervariasi yang menjadi objek penelitian

    (Suharsimi, 2006:116). Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

    3.2.1 Variabel Bebas (Independent Variable) Sebagai Variabel X

    Variabel bebas adalah variabel yang menjadi penyebab perubahan atau

    berubahnya variabel terikat (dependent variable). Variabel bebas dalam penelitian

    ini adalah sebagai berikut :

    1) Kualitas pelayanan (X1)

    Kualitas pelayanan merupakan suatu ukuran atau tingkat keunggulan yang

    dirasakan seseorang terhadap suatu jasa dari perbandingan antara harapan dan

    kinerja yang dirasakan konsumen setelah mendapatkan jasa tersebut.

    Indikator dari kualitas pelayanan antara lain :

    a. Bukti langsung (tangibles)

    b. Kehandalan (reliability)

    c. Daya tanggap (responsiveness)

    d. Jaminan (assurance)

    e. Empati (empathy)

    2) Nilai pelanggan (X2)

    Nilai pelanggan merupakan keseluruhan penilaian konsumen terhadap suatu

    produk bedasarkan persepsinya tentang serangkaian manfaat yang didapatkan

  • 38

    dan seberapa besar yang dikorbankan untuk mendapatkan produk. Indikator

    dari nilai pelanggan antara lain :

    a. Nilai Emosional (Emotional value)

    b. Nilai Sosial (Social value)

    c. Nilai Kualitas/Performa Jasa (Quality/performance value)

    d. Nilai Terhadap Biaya (Price/value for money)

    3.2.2 Variabel Terikat (Dependent Variable) Sebagai Variabel Y

    Variabel terikat adalah variabel yang menjadi akibat dari variabel bebas.

    Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah kepuasan konsumen, indikator dari

    kepuasan konsumen adalah :

    1) Kesesuaian harapan

    2) Minat berkunjung kembali

    3) Kesediaan untuk merekomendasikan

    3.3 Metode Pengumpulan Data

    3.3.1 Wawancara (Interview)

    Merupakan kegiatan atau metode pengumpulan data yang dilakukan

    dengan bertatapan langsung dengan responden, sama seperti penggunaan daftar

    pertanyaan (Suharsimi, 2006:155).

    Interview menggunakan alat pemandu, dimana pertanyaan pada kuesioner

    tersusun sedemikian rupa menurut urutan dan penggolongan data yang diperlukan.

    Interview ini dipergunakan untuk melengkapi data yang diperoleh dari responden,

    yaitu yang berkaitan dengan kepuasan pengunjung Museum Kartini Jepara.

  • 39

    3.3.2 Angket (Questioner)

    Angket merupakan teknik pengumpulan data yang berisi satu set

    pertanyaan yang secara logis berhubungan dengan masalah penelitian, dan setiap

    jawaban mempunyai makna dalam menguji hipotesis (Suharsimi, 2006:151).

    Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengumpulan data adalah sebagai

    berikut:

    1) Membuat item pertanyaan angket yang terdiri atas indikator variabel kualitas

    pelayanan, nilai produk dan fasilitas.

    2) Menentukan skor pilihan jawaban, yaitu skor tertinggi dengan nilai 5 dan skor

    terendah dengan nilai 1.

    Skor 5 untuk jawaban resonden Sangat Setuju

    Skor 4 untuk jawaban resonden Setuju

    Skor 3 untuk jawaban resonden Netral

    Skor 2 untuk jawaban resonden Kurang Setuju.

    Skor 1 untuk jawaban resonden Tidak Setuju

    3.4 Validitas dan Reliabilitas

    3.4.1 Validitas

    Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

    kevalidan atau kesahan suatu instrumen (Suharsimi, 2006:168). Rumus yang

    adalah digunakan sebagai berikut :

  • 40

    2222xy

    Y)(YNX)(XN

    Y)X)((XYNr

    Keterangan:

    rxy = Nilai koefisien korelasi

    N = Jumlah responden

    X = Jumlah skor item

    Y = Jumlah skor total

    (Suharsimi, 2006:170)

    Uji signifikan dilakukan dengan membandingkan nilai rhitung (untuk rhitung

    tiap butir dengan rtabel untuk degree of freedom (df) = n 2, dalam hal ini n adalah

    jumlah sampel. Dalam penelitian ini jumlah sampel (n) = 30 dan besarnya df

    dapat dihitung 30 2 = 28, dengan df = 28 dan alpha 0,05 di dapat rtabel = 0,361.

    R hitung lebih besar dari rtabel dan nilai positif, maka butir atau pertanyaan atau

    indikator tersebut dinyatakan valid (Ghozali, 2009:45).

    Tabel 3.1 Uji Validitas Kualitas Pelayanan

    Sumber : Data primer diolah, 2012

    No. rxy rtabel Kriteria

    1. 0,534 0,361 Valid

    2. 0,583 0,361 Valid

    3. 0,465 0,361 Valid

    4. 0,603 0,361 Valid

    5. 0,326 0,361 Tidak

    6. 0,385 0,361 Valid

    7. 0,586 0,361 Valid

  • 41

    Tabel 3.1 Lanjutan Uji Validitas Kualitas Pelayanan

    No. rxy rtabel Kriteria

    8. 0,524 0,361 Valid

    9. 0,679 0,361 Valid

    10. 0,504 0,361 Valid

    11. 0,543 0,361 Valid

    12. 0,511 0,361 Valid

    13. 0,644 0,361 Valid

    14. 0,522 0,361 Valid

    Sumber : Data primer diolah, 2012

    Berdasarkan perhitungan uji validitas variabel kualitas pelayanan diketahui

    bahwa dari 14 item pertanyaan terdapat 1 item pertanyaan yang tidak valid. Item

    pertanyaan yang tidak valid termasuk dalam indikator tangible yaitu tentang

    fasilitas tempat parkir. Item pertanyaan tersebut tidak digunakan dalam penelitian

    ini dan tidak diteruskan pada perhitungan analisis regresi namun dapat digantikan

    dengan item pertanyaan tentang fasilitas yang lain.

    Tabel 3.2 Uji Validitas Nilai Pelanggan

    No. rxy rtabel Kriteria

    15. 0,654 0,361 Valid

    16. 0,740 0,361 Valid

    17. 0,451 0,361 Valid

    18. 0,523 0,361 Valid

    19. 0,716 0,361 Valid

    20. 0,660 0,361 Valid

    Sumber : Data primer diolah, 2012

  • 42

    Berdasarkan perhitungan uji validitas variabel nilai pelanggan diketahui

    bahwa seluruh item pertanyaan dinyatakan valid. Seluruh item pertanyaan dapat

    digunakan dalam penelitian ini dan diteruskan pada perhitungan analisis regresi.

    Tabel 3.3 Uji Validitas Kepuasan Konsumen

    Sumber : Data primer diolah, 2012

    Berdasarkan perhitungan uji validitas variabel kepuasan konsumen

    diketahui bahwa dari 9 item pertanyaan terdapat 1 item pertanyaan yang tidak

    valid. Item pertanyaan yang tidak valid termasuk dalam indikator kesediaan

    merekomendasikan. Item pertanyaan tersebut tidak digunakan dalam penelitian ini

    dan tidak diteruskan pada perhitungan analisis regresi namun dapat digantikan

    dengan item pertanyaan tentang kesediaan merekomendasikan yang lain.

    Tabel diatas menunjukaan bahwa dari 29 pertanyaan terdapat 2 pertanyaan

    yang nilai rhitung nya lebih kecil dari nilai rtabel yaitu pertanyaan ke 5 pada

    variabel kualitas pelayanan dengan indikator tangibles dan pertanyaan ke 28 pada

    variabel kepuasan konsumen. Kedua pertanyaan tersebut tidak digunakan, maka

    hanya menggunakan 27 soal yang dikatakan valid.

    No. rxy rtabel Kriteria

    21. 0,662 0,361 Valid

    22. 0,544 0,361 Valid

    23. 0,432 0,361 Valid

    24. 0,486 0,361 Valid

    25. 0,525 0,361 Valid

    26. 0,467 0,361 Valid

    27. 0,405 0,361 Valid

    28. 0,355 0,361 Tidak

    29. 0,543 0,361 Valid

  • 43

    3.4.2 Reliabilitas

    Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup

    dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen

    tersebut sudah baik (Suharsimi, 2006:180). Rumus untuk mencari reliabilitas

    adalah sebagai berikut :

    2

    t

    2

    b11

    1

    1k

    kr

    Keterangan:

    r11 = Reliabilitas konsumen

    K = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

    b = Jumlah varians butir

    t = Varians total

    (Suharsimi, 2006:196)

    Reliabilitas melalui perhitungan SPSS diukur dengan uji statistik

    Cronbach Alpha, variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach

    Alpha > 0.60 (Ghozali, 2009:42).

  • 44

    Tabel 3.4 Uji Reliabilitas Kuesioner

    No. Variabel Cronbach Alpha Cronbach Alpha

    yang disyaratkan Kesimpulan

    1. Kualitas pelayanan 0,798 >0,6 Reliabel

    2. Nilai pelanggan 0,692 >0,6 Reliabel

    3. Kepuasan konsumen 0,607 >0,6 Reliabel

    Sumber : Data primer diolah, 2012

    Koefisien reabilitas yang terlihat dalam tabel diatas semua variabel

    menunukkan nilai lebih dari 0,6 sehingga menunjukkan pertanyaan yang

    digunakan reliabel.

    3.5 Teknik Analisis Data

    3.5.1 Analisis Deskriptif Presentase

    Analisis deskriptif presentase merupakan analisis data yang bertujuan

    untuk mengkategorikan responden dalam kelompok-kelompok yang bersifat

    kualitatif, digunakan untuk mengetahui tingkat pelayanan, nilai pelanggan, dan

    kepuasan konsumen.

    Adapun rumus yang digunakan adalah :

    % = n

    N x 100%

    Keterangan :

    % : Presentase nilai yang diperoleh

    n : Jumlah skor yang diperoleh

    N : Skor ideal atau jumlah total nilai responden

    Hasil kuantitatif dari perhitungan dengan rumus diatas selanjutnya diubah

    atau ditafsirkan dengan kalimat yang bersifat kualitatif. Dalam hal ini tingkat

  • 45

    kualitas pelayanan, nilai pelanggan, dan kepuasan konsumen ditafsirkan secara

    kualitatif ke dalam 5 kriteria. Langkah-langkah untuk menentukan besarnya

    rentang skor kriteria tersebut dilakukan dengan cara sbagai berikut :

    1) Menetapkan presentase maksimal yaitu 5

    5 x 100% = 100%

    2) Menetapkan presentase minimal yaitu 1

    5 x 100% = 20%

    3) Menetapkan rentangan presentase.

    Rentangan presentase diperoleh dengan cara mengurangi persentase

    tertinggi dikurangi (100%) dengan presentase terendah (20%) yaitu 100% -

    20% = 80%

    4) Menetapkan interval presentase.

    Interval persentase diperoleh dengan cara membagi rntangan persentase

    dengan jenjang kriteria yaitu 80% : 5 = 16%

    5) Menetapkan jenjang kriteria.

    Dalam jenjang kriteria ini dikelompokkan menjadi 5 kriteria yaitu sangat

    tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah.

  • 46

    Tabel 3.5 Jenjang Kriteria

    No. Interval Persentase Kriteria

    1. 84,1% - 100% Sangat tinggi

    2. 68,1% - 84% Tinggi

    3. 52,1% - 68% Sedang

    4. 36,1% -52 % Rendah

    5. 20% - 36% Sangat rendah

    Sumber : Data primer diolah, 2012

    Persen perolehan skor yang didapat selanjutnya dikonsultasikan

    dengan tabel kriteria diatas yang dikelompokkan dalam 5 kriteria yaitu

    sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah.

    3.6 Uji asumsi klasik

    Uji asumsi klasik digunakan untuk menguji apakah model regresi benar-

    benar menujukkan hubungan yang signifikan dan reprsentatif. Untuk

    mendapatkan model regresi yang baik, model regresi tersebut harus terbebas dari

    multikolinieritas dan heteroskedastisitas, serta data yang dihasilkan harus

    berdistribusi normal cara yang digunakan untuk menguji penyimpangan asumsi

    klasik menurut Ghozali (2009:91) adalah sebagai berikut :

    3.6.1 Normalitas

    Ghozali (2009:110) mengemukakan uji normalitas bertujuan untuk

    menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya

    mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah

    memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Pada prinsipnya

    normalitas dapat dideteksi melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal

    dari grafik atau histogram residual.

  • 47

    1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

    diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

    2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis

    diagonal, maka regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

    3.6.2 Heteroskedastisitas

    Ghozali (2009:105) menguji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji

    apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

    pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah terjadi heterokedastisitas. Dasar

    analisis adalah :

    1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik (point-point) yang ada membentuk

    suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian

    menyempit), maka telah terjadi heteroskedastisitas.

    2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah

    angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas.

    3.6.3 Multikolinearitas

    Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya

    korelasi antara variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

    korelasi antara variabel independen. Imam Ghozali (2009:91) identifikasi

    keberadaan multikolinearitas dapat dilihat dari:

    1) Nilai tolerance

    2) Lawannya variance inflationfactor (VIF)

    Kedua ukuran ini menunjukkan setiap independen manakah yang

    dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap

  • 48

    variabel independen menjadi variabel dependen (terikat) dan diregresikan

    terhadap independen lainnya. Tolerance menguur variabilitas variabel independen

    yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance

    yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/ tolerance). Nilai

    Cotoff yang umumnya dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas

    adalah nilai tolerance < 0.10 atau sama dengan nilai VIF > 10.

    3.7 Analisis Regresi Linear Berganda

    Untuk mengukur hubungan yang terjadi antar variabel dapat dilakukan

    dengan metode analisis regresi. Metode ini digunakan untuk melihat hubungan

    atau pengaruh dari dua variabel independen terhadap satu variabel dependen

    (Ghozali, 2009:82).

    Rumus :

    Y = 0 + 1 X1 + 2 X2 + e

    Keterangan:

    Y = Kepuasan pelanggan

    X1 = Kualitas pelayanan

    X2 = Nilai pelanggan

    X3 = fasilitas

    0 = Konstanta

    1, 1 = Koefisien regresi parsial

    e = Standart error

  • 49

    3.8 Uji Hipotesis

    3.8.1 Uji t (Uji Parsial)

    Untuk menguji kemaknaan koefisien parsial maka digunakan Uji t dengan

    taraf signifikan 5%. Caranya adalah dengan membandingkan nilai probabilitas (p

    value) dengan taraf signifikan 5% atau 0,05. Apabila dari hasil perhitungan

    dengan bantuan komputer SPSS diperoleh nilai probabilitas (p value) < 0,05 maka

    dapat dikatakan bahwa variabel X1 dan X2 berpengaruh terhadap Y secara

    terpisah (parsial). Dalam penelitian ini berarti kualitas pelayanan dan nilai

    pelanggan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen secara terpisah. Sebaliknya

    apabila diperoleh nilai probabilitas (p value) > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa

    variabel X1 dan X2 tidak berpengaruh terhadap Y secara terpisah (parsial). Dalam

    penelitian ini berarti kualitas pelayanan dan nilai pelanggan tidak berpengaruh

    terhadap kepuasan konsumen secara terpisah.

    3.8.2 Uji F (Uji Simultan)

    Uji ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yang terdapat

    didalam model secara bersama (simultan) terhadap variabel terikat, yaitu untuk

    mengetahui sejauh mana pengaruh kualitas pelayanan dan nilai pelanggan

    terhadap kepuasan konsumen. Caranya dengan membandingkan probabilitas (p

    value) dengan taraf signifikan 5% atau 0,05.

    Apabila dari hasil perhitungan dengan bantuan SPSS diperoleh

    probabilitas (p value) < 0,05 maka dapat dikatakan bahwa variabel X1 dan X2

    berpengaruh terhadap Y secara bersama-sama (simultan). Begitu juga sebaliknya

    apabila dari hasil perhitungan dengan bantuan SPSS diperoleh probabilitas (p

  • 50

    value) > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa variabel X1, dan X2 tidak berpengaruh

    terhadap Y secara bersama-sama (simultan).

    3.9 Uji Koefisien Determinasi

    3.9.1 Koefisien Determinasi Simultan (R2)

    Untuk mengetahui besarnya kontribusi pengaruh kualitas pelayanan dan

    nilai pelanggan secara simultan terhadap kepuasan konsumen dapat diketahui

    berasarkan nilai Adjusted R Square pada tabel Model Summary.

    3.9.2 Koefisien Determinasi Parsial (r2)

    Untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas secara parsial dapat

    diketahui dari kuadrat partial correlation. Pengujian koefisien determinasi parsial

    adalah dimaksudkan untuk mengetahui besarnyahubungan atau pengaruh variabel

    independen terhadap variabel dependen. Semakin besar nilai det