dirgantara indonesia
TRANSCRIPT
1. Profil PT. Dirgantara Indonesia
1.1 Sejarah Dirgantara Indonesia
PT Dirgantara didirikan pada tahun 1976, merupakan salah satu perusahaan
penerbangan yang memiliki kompetensi utama dalam merancang pesawat terbang,
mengembangkan dan memproduksi pesawat terbang regional untuk sipil dan militer
yang telah sukses memanfaatkan kemampuanya pada bidang pesawat terbang dan
juga pada bidang-bidang lain seperti Information Technology, Automotive, Maritime,
Simulation Technology, Industrial Turbine dan Enggineering Services.
Diawali dengan membangun dasar penguasaan teknologi melalui lisensi, perusahaan
industri yang berdiri pada 23 Agustus 1976 ini, memproduksi Helikopter dan pesawat
terbang : NBO 105, Super puma NAS-332, NC-212, dan tiga tahun kemudian
mengintegrasikan teknologi, PT. Dirgantara Indonesia bersama CASA merancang dan
memproduksi CN-235. Dalam rangka memantapkan kehadirannya dalam masyrakat
industri kedirgantaraan dunia serta meningkatkan kemampuan sebagai industri
pesawat terbang, kerjasama internasional ditanda-tangani, antara lain dengan Boeing
Company, menghasilkan komponen pesawat Boeing, dengan Bell Helicopte
Textronr, memproduksi NBELL-412 . Selanjutnya dengan penguasaan teknologi serta
keahlian yang terus berkembang, PT. Dirgantara Indonesia merancang bangun N250,
generasi pesawat penumpang subsonic dengan daya angkut 64-68 penumpang
dengan fly by wire system . Prototype pertamanya telah berhasil diterbangkan
pertama kalinya, pada tanggal 10 Agustus 1995, dan telah menjalani sekitar 600 jam uji
terbang. Lalu, mengembangkan pesawat N2130 pesawat jet transonic dengan inovasi baru,
dalam tahap preliminary design . Namun, keduanya terhenti karena adanya pendanaan.
Di tahun 1998, yaitu tahun mulainya dampak dari krisis ekonomi dan moneter pada tahun
sebelumnya, industri ini telah mempersiapkan par adigma baru. Dengan Paradigma
tersebut PT. Dirgantara Indonesia bisa lebih berorientasi bisnis dengan
memanfaatkan teknologi yang telah diserap selama 3 windu, sebagai ujung tombak
dalam menghasilkan produk dan jasa. Di awal tahun 2004, programrestrukturisasi
perusahaan yang mencakup reorientasi bisnis dan penataan ulang Sumber Daya
Manusia (SDM) digulirkan, jumlah karyawan menjadi berkurang 9.670 menjadi
sekitar 3.500 orang dan PT. Dirgantara Indonesia .memfokuskan bisnisnya dari 18
menjadi 5 satuan usaha yaitu :
1. Aircraft
Memproduksi beragam pesawat terbang untuk memenuhi berbagai misi sipil, militer,
dan juga misi khusus. Adapun produk yang dihasilkannya yaitu NC-212, CN-235,
NBO-105, Super Puma NAS-332, dan NBELL-412.
2. Aerostructure
Bergerak dalam bidang manufacturing pesawat terbang.
3. Aircraft Services
Dengan keahlian dan pengalaman bertahun-tahun, Unit Usaha Aircraft Service
menyediakan servis pemeliharaan pesawat dan helikopter berbagai jenis, meliputi :
Penyediaan suku cadang, Pembaharuan dan modifikasi struktur pesawat terbang
Pembaharuan interior Maintenance dan Overhaul
4. Engineering Services
Dilengkapi dengan peralatan perancangan dan analisis yang canggih, fasilitas uji
teknologi yang tinggi, serta tenaga ahli yang berlisensi dan pengalaman standar
internasional, satuan usaha ini siap memenuhi kebutuhan produk dan jasa bidang
engineering.
5. Defence
Bisnis utama usaha ini meliputi : produk-produk militer, perawatan, perbaikan,
pengujian, dan kalibrasi baik secara mekanik maupun elektrik dengan tingkat akurasi
yang tinggi, integrasi alat-alat perang, produksi beragam sistem senjata, antara lain :
FFAR 2,75” rocket, SUT Torpedo, dll.
Kini, PT. Dirgantara Indonesia telah berhasil sebagai industri manufaktur dan
memiliki diversifikasi produknya, tidak hanya bidang pesawat terbang, tetapi juga
dalam bidang lain, seperti teknologi informasi, telekomunikasi, otomotif, maritim, militer,
otomasi dan kontrol, minyak dan gas, turbin industri, teknologi simulasi, dan engineering
services .
Dengan visi akan menjadi perusahaan teknologi tinggi dan bisa bersaing dalam pasar
global, dengan mengandalkan keunggulan biaya. Dan dengan misi menjalankan usaha
dengan selalu berorientasi pada aspek bisnis dan komersil dan dapat juga mengahsilkan
produk dan jasa yang memiliki keunggulan biaya. Sebagai pusat keunggulan pada
bidang industri dirgantara, terutama dalam rekayasa, rancang, bangun, manufaktur,
produksi serta pemeliharaan untuk kepentingan komersil dan militer dan juga untuk
aplikasi di luar industri dirgantara. Menjadikan perusahaan sebagai pemain kelas dunia
pada industri global yang mampu bersaing dan melakukan aliansi strategis dengan
industri dirgantara kelas dunia lainya.
1.2 Visi dan Misi Dirgantara Indonesia
Visi :
Menjadi perusahaan kelas dunia dalam industri dirgantara yang berbasis pada
penguasaan teknologi tinggi dan mampu bersaing dalam pasar global, dengan
mengandalkan keuntungan biaya.
Misi :
Menjalankan usaha dengan selalu berorientasi pada aspek dan bisnis komersil dan
dapat menghasilkan produk dan jasa yang memiliki keunggulan biaya.
Sebagai pusat keunggulan di bidang industri dirgantara, terutama dalam rakayasa,
rancang bangun, manufaktur, produksi dan pemeliharaan untuk kepentingan komersial
dan milliter dan juga untuk aplikasi di luar industri dirgantara. Menjadikan perusahaan
sebagai pemain kelas dunia di industri global yang mampu bersaing dan melakukan
aliansi strategis dengan industri dirgantara kelas dunia lainya.
1.3 Logo Dirgantara Indonesia
Gambar 1 Logo Dirgantara Indonesia
Arti Logo pada gambar diatas adalah :
a. Sayap kecil menunjukan bahwa Perusahaan Dirgantara Indonesia yang
dahulu bernama PT. Nurtanio.
b. Sayap sedang menunjukan bahwa Perusahaan Dirgantara Indonesia yang
dahulu bernama PT. Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN).
c. Sayap besar menunjukan bahwa sampai sekarang perusahaan tersebut
bernama Dirgantara Indonesia
d. Bulatan diantara ketiga sayap tersebut menunjukan bola dunia yang
mengartikan bahwa Perusahaan Dirgantara Indonesia berusaha menguasai industri
penerbangan di dunia.
e. Warna biru menunjukan langit.
1.4 BadanHukum Dirgantara Indonesia
Perusahaan Dirgantara Indonesia berbadan hukum menurut peraturan pemerintah
No.12 tanggal 5 April 1975 dan mulai diresmikan pendiriannya pada tanggal 23
Agustus 1976.
1.5 Struktur Organisasi dan Job Deskripsi
Berikut adalah Struktur Organisasi Perusahaan Dirgantara Indonesia.
2. Implementasi ERP
ERP adalah Suatu Sistem Perencanaan Sumber Daya Perusahaan yang berupa
aplikasi perangkat lunak komputer yang terintegrasi dan menyeluruh.
PT. Dirgantara Indonesia dalam system IT nya, pada awalnya menggunakan system
Integrated Resources Planning (IRP) menjadi sistem Enterprise Resources Planning
(ERP). Sistem ERP yang digunakan PT. Dirgantara Indonesia adalah SAP.
Sistem ERP akan digunakan adalah SAP, yaitu sistem ERP yang kini banyak
penggunanya baik di lingkungan BUMN maupun swasta dengan keunggulan antara lain
data lebih akurat, visibilitas lebih baik, kontrol lebih bagus serta aliran data lebih mulus
dia ntara seluruh unit dan direktorat yang ada di lingkungan perusahaan.
SAP merupakan software Enterprise Resources Planning (ERP), yaitu suatu tools IT dan
manajemen untuk membantu perusahaan, suatu software yang dikembangkan untuk
mendukung dalam merencanakan dan menjalankan kegiatan operasional bisnisnya sehari-
hari secara terintegrasi dengan lebih efektif dan efisien, serta menyediakan berbagai jenis
laporan untuk manajemen.
SAP merupakan software yang banyak dipakai di perusahaan besar untuk mendukung
integrasi proses bisnis. Lima tahun terakhir, di perusahaan negara-negara Asia, termasuk
Indonesia, sedang gencar-gencarnya mengimplementasikannya. Software buatan Jerman
ini telah lama dipakai di perusahaan besar Eropa dan Amerika. SAP juga menyiapkan
paket khusus untuk perusahaan level menengah ke bawah (baca UKM) pada bulan Mei
2004,paket khusus ini disebut Business One. Biaya relatif murah dan terjangkau, baik
dari segi harga lisensi software, hardware, implementasi serta pelatihannya. Dengan
penambahan area supporting SAP, akan menambah pangsa pasar SAP dan juga membuka
peluang tenaga kerja bagi dunia IT. Di Indonesia, banyak perusahaan besar yang telah
mengimplementasikan SAP, salah satunya PT. Dirgantara Indonesia dan masih banyak
perusahaan lagi Ada yang hanya memakai untuk keperluan area tertentu seperti Financial
Accounting saja atau Sales and Distributon saja, namun banyak pula yang
mengintegrasikan beberapa modul.
Scope integrasi, harga license tiap user SAP yang relative mahal, biaya consultan yang
lumayan dan tingginya ‘kutu loncat’ SDM SAP, menyebabkan tidak semua perusahaan
‘berani’ memakai solusi SAP. Sehingga dibutuhkan sebuah analisa kebutuhan IT yang
jelas dan pasti, baru sebuah perusahaan berani untuk melakukan implementasi SAP.
Banyak diantara perusahaan besar(termasuk BUMN) mengalami kegagalan dalam tahap
pertama ketika melakukan implementasi SAP, sehingga diperlukan implementasi tahap 2
guna menyempurnakan impementasi tahap 1.
SAP biasa disebut dengan SAP/3 karena SAP berjalan dengan mode 3 lapis(3-tier) yaitu
lapisan database,Application dan Presentation. Lapisan database adalah lapisan tempat
menyimpan data. Lapisan Application adalah lapisan tempat dimana SAP bekerja.
Sedangkan lapisan Presentation adalah lapisan dimana pengguna menjalankan SAP.
Lapisan ini mempunyai komponen yang disebut SAPGui (Graphical User Interface),
yang berfungsi untuk menampilkan data SAP sebagai media komunikasi dengan
pengguna.
Pada PT. Dirgantara Indonesia Tahapan implementasinya berupa pembersihan data,
pengujian sistem SAP serta pelatihan bagi pemakai. Dengan terealisasinya seluruh
program revitalisasi di tubuh PT. Dirgantara Indonesia, diharapkan perusahaan pelat
merah ini siap menghadapi tantangan pasar yang semakin komplek.
SAP terdiri dari sejumlah modul aplikasi yang mempunyai kemampuan mendukung
semua transaksi yang perlu dilakukan suatu perusahaan dan tiap aplikasi bekerja secara
berkaitan satu dengan yang lainnya. Semua modul aplikasi di SAP dapat bekerja secara
terintegrasi/terhubung yang satu dengan lainnya.
Modul-Modul di SAP :
SAP terdiri dari modul-modul aplikasi sebagai berikut :
SD-Sales & Distribution: membantu meningkatkan efisiensi kegiatan operasional
berkaitan dengan proses pengelolaan customer order (proses sales, shipping dan
billing)
MM-Materials Management: membantu menjalankan proses pembelian
(procurement) dan pengelolaan inventory
PP-Production Planning: membantu proses perencanaan dan kontrol daripada
kegiatan produksi (manufacturing) suatu perusahaan.
QM-Quality Management: membantu men-cek kualitas proses-proses di
keseluruhan rantai logistik
PM-Plant Maintenance: suatu solusi untuk proses administrasi dan perbaikan sistem
secara teknis
HR-Human Resources Management: mengintegrasikan proses-proses HR mulai
dari aplikasi pendaftaran, administrasi pegawai, management waktu, pembiayaan
untuk perjalanan, sampai ke proses pembayaran gaji pegawaiFI-Financial
Accounting: Mencakup standard accounting cash management (treasury), general
ledger dan konsolidasi untuk tujuan financial reporting.
CO-Controlling: Mencakup cost accounting, mulai dari cost center accounting, cost
element accounting, dan analisa profitabilitas
AM-Asset Management: Membantu pengelolaan atas keseluruhan fixed assets,
meliputi proses asset accounting tradisional dan technical assets management, sampai
ke investment controlling
PS-Project System: Mengintegrasikan keseluruhan proses perencanaan project,
pengerjaan dan control
Dampak Integrasi
Dengan mengimplementasikan SAP di suatu organisasi akan mengintegrasikan sistem
yang berakibat:
Perubahan yang dilakukan pada satu modul secara otomatis akan mengupdate modul
yang lainnya bila informasi yang dirubah berkaitan dengan modul tersebut. Data akan
terupdate secara langsung begitu user menginput data ke dalam sistem. Hal ini yang
dikenal dengan istilah “real-time processing”
Integrasi secara sistem bisa terjadi dengan syarat bahwa seluruh perusahaan harus
menggunakan satu sumber data yang sama, baik untuk data customer, data product
maupun data vendor.
Transparansi data – Semua user yang mempunyai akses ke sistem akan dapat melihat
semua informasi yang paling up-to-date setiap saat diperlukan walaupun informasi
tersebut di-input oleh user lainpun.
Parameter Integrasi
Suatu karakteristik utama yang menandakan suksesnya integrasi informasi dalam suatu
perusahaan adalah bahwa segala informasi hanya perlu di input satu kali saja pada sistem.
Sistem SAP memungkinkan hal ini terjadi dengan mentransfer/mengcopy informasi yang
sudah di-input pada satu dokumen ke dokumen lainnya sehingga mengurangi pekerjaan
input data dan sekaligus mengupdate semua dokumen yang berkaitan dengan rangkaian
proses tertentu.
Data di SAP
Tipe data yang terdapat dalam sistem SAP:
1. Data Transaksi
• Data yang digunakan untuk melakukan transaksi di SAP, contoh: data sales
order, membuat purchase order
• Setiap transaksi akan tersimpan di dalam satu dokumen tertentu
2. Master Data
• Data utama yang harus dibuat dengan benar supaya transaksi bisa dilakukan,
contoh: material master, vendor master, customer master
• Master data tersimpan secara terpusat dan digunakan oleh seluruh modul
aplikasi dalam sistem SAP
3. Data Konfigurasi : Data yang digunakan untuk mengatur model bisnis yang digunakan
atau mengatur konfigurasi mesin SAP itu sendiri.
Proses Bisnis dan Fungsi dalam SAP
Dalam suatu organisasi, misalnya perusahaan manufacturing, ini berarti integrasi
keseluruhan proses supply chain – mulai dari supplier sampai dengan customer – dalam
suatu rangkaian proses yang saling berbagi informasi. Proses-proses bisnis yang berlaku
pada suatu organisasi manufacturing meliputi :
1. Rangkaian proses end-to-end
2. Proses Procurement to Payment
3. Proses Order to Cash
4. Proses Inventory/Warehouse Management
5. Proses Plan & Manage Enterprise (FI/CO)
SAP Data Archiving
Data archiving menuntut kerjasama yang tinggi antara user dan Administrator serta harus
direncakaan dengan baik antar departement. Tujuan system administrator adalah menjaga
database yang sekecil mungkin, yang berarti menghapus object data sebanyak mungkin,
padahal keinginan user adalah bisa mengakses data yang online sebanyak mungkin baik
itu untuk analisis, sekedar menampilkan atau reporting. Karena itu dibutuhkan kompromi
untuk hal ini, kapan data akan diarchive. Tujuan jangka panjang adalah menjaga volume
data agar tetap konstan dan memiliki strategi yang baik dalam archiving.
Dengan archiving, keinginan user untuk mengakses semua data (hanya yang dibutuhkan)
dengan cepat bisa terwujud. Begitu pula keinginan technical team (Administrator) untuk
menjaga kerampingan index database, mengurangi investasi penambahan hardware
terpenuhi.
Pembagian Pengetahuan SAP
Pengetahuan SAP dibagi menjadi 2 yaitu Functional dan Technical. Sisi technical dibagi
lagi menjadi 2 yaitu Basis dan ABAPer.
a. Functional (Konstultan SAP)
Setiap perusahaan memiliki bisnis proses yang unik. Core bisnisnyapun berbeda-beda.
Walaupun sama bergerak dibidang yang sama misalkan Pertamina dengan Chevron maka
akan berbeda proses bisnis yang terjadi mulai dari penerimaan, pengeluaran, produksi
dan distribusi. Peran Konsultan SAP yaitu melakukan customizing sistem sehingga
sistem yang nantinya berjalan sesuai dengan proses bisnis yang ada. Konsultan SAP
dituntun memiliki kemampuan analisa sistem dan analisa bisnis yang tajam dan dalam,
harus memahami proses bisnis suatu perusahaan secara detail. Pembagian functional
berdasarkan pembagian modul di SAP seperti financial, Sales dan lain-lain.
b.Basis (Administrator)
Basis menangani instalasi, pengaturan kapasitas memori server, keamanan, otoritas,
memonitor performance server, pengaturan database dan migrasi data. Sangat diperlukan
kemampuan teknis terutama penguasaan Sistem operasi, Database dan Manajemen
Server.
c. ABAPer (Programmer)
ABAPer menangani keperluan perubahan atau penambahan sistem sesuai dengan
kebutuhan bisnis proses. Pengguna sering kali membutuhkan laporan yang oleh SAP
belum disediakan, sehingga ABAPer harus membuatkan sendiri laporan tersebut.
ABAPer juga diperlukan untuk membuat program interface untuk menghubungkan SAP
dengan aplikasi yang berbeda. ABAPer juga diharuskan untuk mahir mendesain
SAPScript/Smartform juga membuat aplikasi pelaporan yang lebih interaktif.
Keuntungan dari penerapan ERP antara lain :
Instant Feedback, Business Intellegence, serta Operational Excellence terciptanya
data penjualan yang bisa diterima pada hari yang sama mulai dari Sales Supervisor
hingga direksi bisa diketahui.
Efektifitas Sales Performance dapat diketahui.
Bisa mengetahui dengan cepat masalah / kesulitan peneterasi di suatu daerah, maka
dapat dengan segera diambil tindakan.
Bisa mengetahui kompetitor.
Sisi operational Excellence Effectiveness
Produktifitas meningkat
Penjualan pun meningkat
Stok level dapat terkontrol mulai dari pabrik sampai dengan penjual
Financial Intern juga dapat terkontrol
Dapat mengetahui produk, profil dan value seperti apa yang laku di pasar.
Waktu produksi jauh lebih singkat
KESIMPULAN
Lingkungan bisnis saat ini selalu berubah menyesuaikan tuntutan masyarakat yang selalu
berkembang baik dari segi kehidupan ekonomi, sosial, budaya, politik serta gaya hidup.
Perubahan lingkungan global menuntut perusahaan untuk selalu memberikan mutu yang
baik, fleksibel, transparan, inovatif, serta memiliki multi kompetensi. Dalam perubahan
lingkungan yang ada, teknologi informasi merupakan elemen yang sangat mempengaruhi
lingkungan organisasi secara signifikan. Teknologi informasi yang digunakan dalam sistem
informasi berkembang secara pesat, ERP (enterprise resource planning) merupakan aplikasi
dari sistem informasi yang berbasis enterprise, dimana memungkinkan terjadi integrasi data
yang terdapat pada keseluruhan unit yang ada dalam organisasi, sehingga hal ini
memampukan organisasi bisnis untuk mengambil keputusan secara akurat dan cepat. Dalam
kaitannya dengan bidang akuntansi, ERP membawa pengaruh kedalam pendidikan akuntan,
profesi akuntansi dan tentu saja profesi auditor.
PERTANYAAN :
1. Mengapa pada PT. Dirgantara Indonesia system Implementasi ERP nya menggunakan
SAP ?
2. Apa saja modul utama yang di implementasikan ERP di PT. Dirgantara Indonesia ?
3. Bagaimana PT Dirgantara Indonesia dalam melaksanakan pembenahan diri dalam skala
besar melalui program restrukturisasi dan revitalisasi guna menghadapi tantangan bisnis ?
4. Bagaimana PT Dirgantara Indonesia dapat berkembang dan bertahan dalam dunia bisnis ?
5. Keutungan apa saja yang di dapat PT Dirgantara Indonesia dalam penerapan ERP ?
6. Kendala apa saja yang dihadapi PT Dirgantara Indonesia dalam penerapan ERP dengan
SAP ?
“ PT DIRGANTARA INDONESIA ( PERSERO ) “
Di susun oleh :
SELA TARAMITA (09091003024)
SISTEM INFORMASIFAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS SRIWIJAYA