pengaruh kredibilitas najwa shihab terhadap …digilib.unila.ac.id/54763/3/skripsi tanpa bab...
TRANSCRIPT
PENGARUH KREDIBILITAS NAJWA SHIHAB TERHADAPKEPUTUSAN MENONTON ACARA MATA NAJWA
DI TRANS7
(Studi Pada Mahasiswa FISIP Universitas Lampung Angkatan 2016)
Oleh
ASTRA ROSITA SARI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF NAJWA SHIHAB CREDIBILITY ON THEDECISION TO WATCH MATA NAJWA IN TRANS7
(Studyon the students of political and communication science faculty(FISIP)Lampung University Class of2016)
By
Astra Rosita Sari
The Mata Najwa program is a news talk show program hosted by Najwa Shihab.This program discusses about social and political issues that developed in thecommunity. This Program aired on Metro TV from November 2009 until August2017, then the program began airing again on Trans7 in January 2018. So in thisstudy, researchers examined how much influence Najwa Shihab's credibility hadthe host of the audience's decision to watch the Mata Najwa program even thoughon a different television program.
The theory used in this study is the Source Credibility Theory. This research is aquantitative study with a survey approach and uses questionnaire given to 112respondents of theFISIP Lampung University students class of 2016.
The result of this study is that Najwa Shihab's credibility has a significant effecton the decision to watch Mata Najwa programs in Trans7 for FISIP LampungUniversity students class of 2016 at 49.42%. The simultaneous testing of NajwaShihab's credibility hypothesis shows that Fcount is greater than Ftable with asignificance level of 5%, namely 107.541> 3.93 so that H0 is rejected and Ha isaccepted, thus it can be concluded that there is a significant influence betweenNajwa Shihab's credibility variables on the decision to watch MataNajwaprogramin Trans7 with a strong correlation level.
Keywords: Credibility, Decision to Watch, Mata Najwa
ABSTRAK
PENGARUH KREDIBILITAS NAJWA SHIHAB TERHADAPKEPUTUSAN MENONTON ACARA MATA NAJWA
DI TRANS7(Studi Pada Mahasiswa FISIP Universitas Lampung Angkatan 2016)
Oleh
Astra Rosita Sari
Program Mata Najwa adalah program talkshow berita yang dibawakan olehNajwa Shihab. Program ini membahas isu-isu sosial serta politik yangberkembang dimasyarakat. Program ini tayang di Metro TV sejak November 2009dan berhenti tayang pada Agustus 2017. Program Mata Najwa tayang kembali diTrans7 pada Januari 2018 dan tetap dibawakan oleh Najwa Shihab. Sehinggadalam penelitian ini, peneliti meneliti seberapa besar pengaruh kredibilitas NajwaShihab sebagai pembawa acara terhadap keputusan penonton untuk menontonprogram Mata Najwa walaupun di program televisi yang berbeda.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Kredibilitas Sumber(Source Credibility Theory). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatifdengan pendekatan survey dan menggunakan kuisioner yang diberikan kepada112responden mahasiswa FISIP Universitas Lampung angkatan 2016.
Hasil penelitian ini yaitu kredibilitas Najwa Shihab berpengaruh signifikanterhadap keputusan menonton acara Mata Najwa di Trans7pada mahasiswa FISIPUniversitas Lampung angkatan 2016 sebesar 49,42%. Pengujian hipotesiskredibilitas Najwa Shihab secara simultan menunjukkan Fhitung lebih besardibandingkan Ftabel dengan tarafsignifikansi 5% yaitu 107,541 > 3,93 sehinggaH0 ditolak dan Ha diterima, dengandemikian dapat disimpulkan bahwa terdapatpengaruh secara signifikan antara variable kredibilitas Najwa Shihab terhadapkeputusan menonton acara Mata Najwa di Trans7 dengan tingkat korelasi yangkuat.Kata Kunci: Kredibilitas, Keputusan Menonton, Mata Najwa.
PENGARUH KREDIBILITAS NAJWA SHIHAB TERHADAPKEPUTUSAN MENONTON ACARA MATA NAJWA
DI TRANS7
(Studi Pada Mahasiswa FISIP Universitas Lampung Angkatan 2016)
Oleh
ASTRA ROSITA SARI
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA ILMU KOMUNIKASI
Pada
Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama lengkap Astra Rosita Sari dilahirkan di
Kotabumi, Lampung Utara pada tanggal 09 November
1997, sebagai anak kedua dari empat bersaudara, pasangan
Bapak Ibnu Hajib dan Ibu Misna Aini, S.Pd.i. Penulis
menempuh Pendidikan Sekolah Dasar (SD) di SDN 03
Kota Napal dan lulus pada tahun 2008. Penulis melanjutkan
pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMPN 03 Sungkai Utara
dan lulus pada tahun 2011, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Al-Azhar 3
Bandar Lampung lulus pada tahun 2014.
Tahun 2014, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik pada Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Lampung melalui jalur
SNMPTN. Selama menjadi mahasiswa penulis aktif dalam Unit Kegiatan
Mahasiswa (UKM) Radio Kampus Unila (Rakanila). Pada tahun 2015 penulis
menjabat sebagai crew pada divisi SDM Rakanila, kemudian tahun 2016 penulis
menjadi HRD Rakanila, dan pada tahun 2017 penulis menjabat sebagai Direktur
UKM Rakanila.
Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa Tanjung Kemala
Kecamatan Pubian Kabupaten Lampung Tengah pada Januari - Februari 2017 dan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) di TVRI Lampung Bidang Berita, pada Agustus
2017.
Motto
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan maka apabila kamutelah selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh
(urusan) yang lain, dan hanya Tuhan-Mu lah hendaknya kamu berharap.(Qs. Al-Insyirah : 5-7)
Apabila manusia telah meninggal dunia maka terputuslah semua amalannyakecuali tiga amalan : shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak
yang sholeh. (HR. Muslim)
Jangan pernah berusaha untuk terlihat sebagai orang baik, tapi berusahalahmenjadi orang baik dan lakukan yang terbaik. (Astra Rosita Sari)
Kupersembahkan Karya Tulisku ini untuk
Kedua Orang Tuaku Tercinta
Mama Misna Aini&
Papa Ibnu Hajib
SANWACANA
Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT, karena nikmat,
rahmat, rizki dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang
berjudul “Pengaruh Kredibilitas Najwa Shihab Terhadap Keputusan
Menonton Acara Mata Najwa di Trans 7 (Studi Pada Mahasiswa FISIP
Universitas Lampung Angkatan 2016)” sebagai salah satu syarat untuk
mendapatkan gelar Sarjana Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Lampung. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam
penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari berbagai hambatan dan kesulitan. Tanpa
adanya bantuan, dukungan, motivasi, dan semangat dari berbagai pihak yang
terlibat dalam penyusunan skripsi ini mungkin tidak dapat terselesaikan dengan
tepat waktu. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan rasa
hormat dan terimakasih kepada :
1. Allah SWT yang selalu memberikan pertolongan dan kemudahan
kepada penulis dalam segala kesulitan dan masalah yang penulis
hadapi.
2. Bapak Dr. Syarief Makhya, M.Si. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Lampung.
3. Ibu Dhanik Sulistyarini, S.Sos., MComn&MediaSt. Selaku Ketua
Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Lampung, serta selaku Pembimbing Akademik yang selalu
bersedia membantu, memberikan saran dan masukan kepada penulis
selama kuliah.
4. Ibu Wulan Suciska, S.I.Kom., M.Si. Selaku Sekretaris Jurusan Ilmu
Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Lampung.
5. Ibu Hestin Oktiani, S.Sos., M.Si. Selaku pembimbing skripsi yang
telah meluangkan banyak waktu untuk sabar membimbing dan
memberikan penulis banyak ilmu dan pengetahuan baru yang
bermanfaat.
6. Bapak Drs. Teguh Budi Rahardjo, M.Si. selaku Dosen Pembahas
Skripsi yang bersedia untuk memberikan bimbingan, saran, dan kritik
dalam proses penyelesaian skripsi. Serta selaku dosen pembina UKM
Rakanila yang telah membantu penulis selama melaksanakan tugas di
Rakanila.
7. Seluruh dosen, staff, administrasi dan karyawan FISIP Universitas
Lampung, khususnya Jurusan Ilmu Komunikasi yang telah membantu
penulis demi kelancaran skripsi ini.
8. Mamaku tercinta, Misna Aini, seseorang yang paling cantik, paling
baik hati, sabar, dan tak pernah lelah mendoakan, mendukung serta
berkorban untuk penulis. Seseorang yang selalu penulis rindukan tiap
saat, dan selalu berharap bisa hidup bersama dan membahagiakannya
selamanya. Penulis takkan mungkin bisa berada pada titik ini tanpa
dukungan dan doa beliau.
9. Papaku tercinta, Ibnu Hajib, seseorang yang sangat baik hatinya, selalu
menghawatirkan keaadan penulis, yang selalu mendukung, mendoakan
serta megusahakan yang terbaik untuk penulis. Seseorang yang juga
selalu penulis rindukan dan berharap bisa membagiakannya. Penulis
takkan mungkin bisa berada pada titik ini tanpa dukungan dan doa
beliau.
10. Kakakku satu-satunya yang paling cerewet tapi baik hatinya; uni Riza,
kakak ipar satu-satunya; kak Miandri, Adek bujangku yang sangat
mandiri; Rama, dan adek paling bontot yang manja tapi paling
perhatian; Diva, yang selalu menantikan kesuksesan penulis dan selalu
menjadi sumber semangat dan motivasi penulis.
11. Yayik Bahri Hasan (Alm), Mbah Hamidah, Unggang Zainal Abidin
(Alm), dan Umeh Maimunah, sebagai kakek dan nenek, yang telah
mendukung penulis sejak kecil dan selalu menginginkan segala hal
terbaik bagi penulis. Doa dan lantunan Al-fatihah akan selalu penulis
kirimkan untuk kalian.
12. Muhammad Aru Palam, A.Md.Pt. yang selalu sabar membantu
penulis, memberikan masukan dan saran, mendukung serta
menyemangati. Semoga kita bisa menggapai cita-cita kita, dan menjadi
manusia yang lebih baik, Amin!
13. Sahabat-sahabatku para calon istri idaman dan penghuni surga, amiin.
Muna syahidah tutor bahasa inggris gue yang prinsipnya selalu
tawakal wkwkwk, Salsabila Assyifa Karamoy yang ngerti banget
masalah anime jepang dan calon crazy rich surabayan amiin haha,
Azizah Dewi Aniroh yang paling imut dan banyak banget fansnya, Eka
Yusmaini Wulandari yang nganggep kucing seperti anak sendiri dan
Retnoningayu Janji Utami si maco nan imut calon jurnalist handal.
Terimakasih telah mewarnai hari-hari penulis selama kuliah.
Terimakasih sudah bersedia hadir dan menjadi bagian dalam hidup
penulis, semoga suka duka kita selama kuliah bisa menjadi kenangan
yang tak terlupakan.
14. Seluruh mahasiswa Ilmu Komunikasi, kakak tingkat, adik tingkat,
serta teman-teman seperjuangan angkatan 2014 terutama kelas B yang
kece-kece dan baik hati, senang mengenal kalian.
15. SDM Squad, Amalia Silvani, Gusti Prida Gumala, dan Eliatun
Muntaha wanita-wanita strong yang selalu sabar dan selalu menjadi
penyemangat dan juga penghibur bagi peneliti.
16. Specrew Rakanila 2014, terimakasih sudah menemani hari-hari
peneliti selama masa-masa kuliah dan berjuang di Rakanila, love you
guys, semoga kita semua menjadi orang yang sukses dan semua yang
kita telah lewati bersama menjadi kenangan yang tak terlupakan
sampai kita tua nanti amiin.
17. Anak-anak ku tercinta Bagas, Yayan, Aulia, Rara, Frilly, Wia, Febri,
Jesi, Rina, Ijul, Ken, Christin dan semua Rakanila’15 yang tidak bisa
peneliti sebutkan satu persatu, terimakasih sudah menemani hari-hari
peneliti semasa kuliah, suka duka dan segala pengalaman bersama
kalian sangat berarti, dan akan selalu menjadi kenangan indah.
18. Para Menantu Idaman, Eni, Selmar, Selpeg, Oki, Meisy, Melda.
Terimakasih sudah menjadi teman-teman terbaik sejak duduk
dibangku SMA yang tetap membantu dan menyemangati penulis
disela-sela waktu sibuk kalian.
19. Serta untuk semua pihak yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu,
terimakasih atas bantuan dan dukungannya.
i
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI.......................................................................................... i
DAFTAR TABEL ................................................................................. iv
DAFTAR BAGAN ................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR.............................................................................. vii
I. PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 11.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 81.3 Tujuan Penelitian ........................................................................ 81.4 Manfaat Penelitian ..................................................................... 9
II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 10
2.1 Tinjauan PenelitianTerdahulu ..................................................... 102.2 Arti Penting Kredibilitas bagi Komunikator ............................... 152.3 Komunikator dalam Program Televisi ........................................ 202.4 Kredibilitas Pembawa Acara Talkshow di Televisi dan
Keputusan Penonton untuk Menonton........................................ 242.4.1 Kredibilitas Pembawa Acara Talkshow di TV .................. 242.4.2 Keputusan Menonton Sebagai Pengaruh Kredibilitas
Komunikator Media Massa .............................................. 292.5 Landasan Teori............................................................................ 31
2.5.1 Teori Kredibilitas Sumber (Komunikator) ........................ 312.6 Kerangka Pikir ............................................................................ 342.7 Hipotesis Penelitian .................................................................... 37
III. METODE PENELITIAN ............................................................... 38
3.1 Tipe Penelitian ............................................................................ 383.2 Variabel Penelitian...................................................................... 39
ii
3.3 Definisi Konsep dan Operasional ............................................... 393.3.1 Definisi Konsep ................................................................ 393.3.2 Definisi Operasional ......................................................... 40
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian .................................................. 453.4.1 Populasi ............................................................................. 453.4.2 Sampel Penelitian .............................................................. 47
3.5 Teknik Penarikan Sampel ........................................................... 473.6 Jenis dan Sumber Data................................................................ 483.7 Teknik Pengumpulan Data.......................................................... 483.8 Teknik Pengolahan Data ............................................................. 493.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ...................................................... 503.10 Analisa Data.............................................................................. 51
3.10.1 Uji Korelasi Parsial Pearson Product Moment ............... 523.10.1 Uji Regresi Linear Sederhana ......................................... 53
3.11 Uji Hipotesis .............................................................................. 54
IV. GAMBARAN UMUM ..................................................................... 55
4.1 Sejarah Trans7 ........................................................................... 554.1.1 Identitas Trans7 ................................................................. 564.1.2 Visi Misi Trans7 ............................................................... 574.1.3 Logo dan Arti Logo Trans7 .............................................. 57
4.2 Logo dan Sejarah Mata Najwa.................................................... 594.3 Profil Najwa Shihab .................................................................... 604.4 Deskripsi Lokasi dan Objek Penelitian....................................... 63
4.4.1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unila ..................... 634.4.2 Karakteristik Mahasiswa FISIP Unila .............................. 65
V. HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 67
5.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ...................................................... 675.1.1 Uji Validitas ...................................................................... 675.1.2 Uji Reliabilitas ................................................................... 73
5.2 Identitas Responden ............................................................................ 745.2.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............. 745.2.2 Identitas Responden Berdasarkan Jurusan......................... 755.2.3 Identitas Responden Berdasarkan Usia.............................. 75
5.3 Hasil Penelitian .................................................................................. 765.3.1 Deskripsi Respon Pertanyaan Tambahan........................... 765.3.2 Hasil Variabel Independent X............................................ 795.3.3 Hasil Variabel Dependent Y .............................................. 975.3.3 Deskripsi Berdasarkan Kategori Persentase
Nilai Kumulatif.................................................................. 113
5.4 Analisis Data ...................................................................................... 1175.4.1 Uji Korelasi ....................................................................... 1175.4.2 Uji Regresi Linear Sederhana ............................................ 118
iii
5.5 Uji Hipotesis ...................................................................................... 120
5.6 Pembahasan ....................................................................................... 1225.6.1 Pengaruh Kredibilitas Najwa Shihab Terhadap
Keputusan Menonton acara Mata Najwa di Trans7 ......... 1225.6.1.1 Kredibiltas Najwa Shihab Sebagai Pembawa
Acara Talkshow .................................................... 1235.6.1.2 Keputusan Menonton acara Mata Najwa di Trans7
Sebagai Pengaruh Kredibilitas Najwa Shihab ....... 133
VI. KESIMPULAN DAN SARAN......................................................... 144
5.1 Kesimpulan ........................................................................................ 1445.2 Saran .................................................................................................. 145
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Nominasi Program Talkshow Terbaik Versi KPI ............................... 42. Kajian Penelitian Terdahulu................................................................. 123. Indikator Definisi Operasional ............................................................. 434. Jumlah Penyebaran Kuisioner .............................................................. 465. Penonton Program Mata Najwa di Trans7 ........................................... 466. Jumlah Sampel ..................................................................................... 477. Uji Validitas Variabel X....................................................................... 688. Uji Validitas Variabel Y....................................................................... 719. Reliabilitas Variabel X dan Y .............................................................. 7310. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............................ 7411. Distribusi Responden Berdasarkan Jurusan....................................... 7512. Distribusi Responden Berdasarkan Usia............................................ 7613. Pernah Tidaknya Responden Menonton ............................................ 7714. Frekuensi Menonton Acara Mata Najwa ........................................... 7715. Durasi Menonton Acara Mata Najwa ................................................ 7816. Pengetahuan Terhadap Pindah Tayang acara Mata Najwa................ 7917. Kemampuan Komunikasi Najwa Shihab ........................................... 8018. Kemampuan Menyusun Topik........................................................... 8119. Sikap Najwa Shihab ........................................................................... 8220. Kejujuran Najwa Shihab .................................................................... 8221. Kenetralan Najwa Shihab................................................................... 8322. Kepercayaan Terhadap Najwa Shihab ............................................... 8423. Kecantikan Paras Najwa Shihab ........................................................ 8524. Ketertarikan Gaya Busana ................................................................. 8525. Ketertarikan Gaya Bicara................................................................... 8626. Ekspresi dan Gesture ......................................................................... 8727. Kesamaan Latar Belakang ................................................................. 8728. Kesamaan Pemahaman ...................................................................... 8829. Pengetahuan Terhadap Kemampuan Najwa Shihab .......................... 8930. Pengetahuan Terhadap Tingkat Penguasaan Materi .......................... 8931. Pengetahuan Terhadap Kejujuran Najwa........................................... 9032. Popularitas Najwa Shihab .................................................................. 9133. Kesukaan Terhadap Gaya Bicara, Ekspresi dan Gesture................... 91
v
34. Kesukaan Karena Kesamaan Pola Pikir............................................. 9235. Kesukaan Karena mengetahui Kejujuran Najwa Shihab ................... 9336. Rekapitulasi Jawaban Responden Untuk Variabel X ........................ 9437. Ketertarikan Menonton Karena Tahu Kemampuan Najwa................ 9838. Ketertarikan Menonton Karena Najwa Mampu Menyusun Topik .... 9839. Ketertarikan Menonton Karena Pembawa Acaranya adalah Najwa .. 9940. Ketertarikan Menonton Untuk Mendapat Hiburan ............................ 10041. Ketertarikan Menonton Untuk Mendapat Informasi
Secara Langsung ................................................................................ 10042. Ketertarikan Menonton Untuk Mendapat Informasi
Secara Mendalam............................................................................... 10143. Pengetahuan Terhadap Tayangan ...................................................... 10244. Pengetahuan Bahwa Acara Mata Najwa Berbentuk Talkshow .......... 10345. Mata Najwa Acara TV yang Menarik................................................ 10346. Mata Najwa Acara TV yang Bermanfaat........................................... 10447. Keinginan Untuk Menonton Untuk Mendapat Informasi
Secara Mendalam............................................................................... 10548. Keinginan Untuk Menonton Untuk Mendapat bahan Refrensi
dan Pengetahuan ................................................................................ 10649. Jika Menonton akan Mendapat Informasi Secara Langsung ............. 10750. Jika Menonton akan Mendapat Bahan Refrensi dan Pengetahuan .... 10751. Keputusan akan Menonton Karena Ingin mendapat Informasi
Secara Langsung ................................................................................ 10852. Keputusan akan Menonton Karena Ingin mendapat Informasi
Secara Mendalam............................................................................... 10953. Rekapitulasi Jawaban Responden untuk Variabel Y ......................... 11054. Kategori Presentase Nilai Setiap Pertanyaan ..................................... 11455. Penilaian Pertanyaan Variabel X ....................................................... 11556. Penilaian Pertanyaan Variabel Y ....................................................... 11657. Hasil Uji Korelasi .............................................................................. 11758. Derajat Hubungan .............................................................................. 11859. Hasil Uji Regresi................................................................................ 11860. Koefisien Determinasi ....................................................................... 11861. Hasil Uji F.......................................................................................... 120
vi
DAFTAR BAGAN
Bagan Halaman
1. Kerangka Pikir........................................................................ 36
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Logo Trans7 ......................................................................... 582. Logo Mata Najwa ................................................................ 593. Najwa Shihab ....................................................................... 60
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyiaran televisi saat ini menjadi sumber informasi dan hiburan yang paling
diminati oleh masyarakat Indonesia. Hampir seluruh masyarakat Indonesia saat ini
memiliki televisi, tidak terkecuali masyarakat di Lampung. Pada tahun 2014,
secara keseluruhan konsumsi media di kota-kota baik di Jawa maupun luar Jawa
menunjukkan bahwa televisi masih menjadi media utama yang dikonsumsi
masyarakat Indonesia dengan presente 95%, disusul oleh internet sebesar 33%,
radio 20%, surat kabar 12%, tabloid 6% dan majalah 5%
(http://nielsen.com/id/en/press-room/2014/nielsen-konsumsi-media-lebih -tinggi-
di-luar-jawa.html diakses pada 27 Maret 2018 pukul 19.05 WIB).
Sedangkan pada tahun 2017, berdasarkan survey Nielsen Consumer Media View
yang dilakukan di 11 kota di Indonesia, menunjukkan bahwa dengan pesatnya
peningkatan penggunaan media internet ternyata penetrasi televisi masih
memimpin dengan presentase 96%, disusul dengan media luar ruang sebesar 53%,
internet 44%, radio 37%, koran 7%, tabloid dan majalah 3%. Dari survey tersebut
juga diketahui bahwa konsumen atau penonton televisi juga banyak yang
melakukan dual-screen atau menggunakan televisi dan internet dalam waktu
yang bersamaan (http://nielsen.com/id/en/press-room/2017/tren-baru-di-kalangan-
2
pengguna-internet-di-indonesia..html diakses pada 10 April 20181 pukul 15.30
WIB).
Meski kini perkembangan teknologi internet memungkinkan kita dapat mengakses
informasi dimana saja dan kapan saja, adanya televisi tidak dapat tergantikan.
Kelebihan dari televisi diantaranya mampu memberikan kesan mendalam pada
penonton. Seperti menurut Morrison (2013:207) kelebihan televisi ialah mampu
memberikan banyak kemungkinan ilustrasi visual, kaya akan tata gerak, tata
warna dan berbagai bunyi.
Semakin kuatnya minat masyarakat Indonesia menonton televisi membuat stasiun
swasta pun semakin banyak bermunculan, dengan menawarkan program siaran
dengan daya tarik yang berbeda-beda. Program siaran televisi di Indonesia pada
umumnya diproduksi oleh stasiun televisi yang bersangkutan namun adapula
program-program yang diadopsi dari hasil produksi pihak luar.
Berdasarkan observasi penulis, saat ini terdapat belasan stasiun televisi swasta
yang mengudara di Indonesia yaitu RCTI, SCTV, ANTV, MNCTV, Indosiar,
GlobalTV, Metro TV, Trans TV, TRANS7, TVOne, NET, RTV, iNews TV dan
Kompas TV. Stasiun-stasiun televisi swasta tersebut menyediakan konten berita
dan non-berita kepada publik dengan sasaran pasar yang berbeda pula. Selain
berita, program siaran non berita seperti sinetron, acara musik, infotainment, dan
komedi merupakan program-program yang mampu menarik minat masyarakat
Indonesia untuk menonton siaran televisi. Masyarakat Indonesia menonton
televisi di waktu luang mereka, ketika tidak sedang belajar, bekerja, bepergian,
atau mengerjakan pekerjaan rumah tangga.
3
Stasuin televisi dapat memilih program yang menarik dan memiliki nilai jual dan
daya tarik yang kuat sehingga dapat menjadi ciri khas tersendiri bagi stasiun yang
bersangkutan. Menurut Deddy Iskandar Muda (2003:09), pada umumnya isi
program siaran televisi meliputi news reporting (Laporan berita), talk Show, call-
in show, documentair, magazine, rural program, advertising,
education/instructionnal, art & culture, music, Tv movies, sinetron/drama, game
show/kuis, komedy,dll.
Talkshow menjadi salah satu program siaran yang disiarkan hampir disetiap
stasiun televisi. Talkshow merupakan suatu program acara dimana
keberhasilannya sangat bergantung pada sang pembawa acara. Menurut Naratama
(2006:147) talkshow adalah dialog atau debat atau argumentasi atau blak-blakan.
Sang pembicara bebas membantah, sang moderator boleh mengkritik, sang
bintang tamu boleh menangis, bila memang perlu bicara menjadi menu primer.
Dalam program ini masing-masing tokoh yang diundang dapat saling berbicara
mengemukakan pendapat dan pembawa acara bertindak sebagai moderator yang
kadang-kadang juga melontarkan pendapat atau membagi pembicaraan.
Salah satu program siaran berbentuk talkshow yang disiarkan di stasiun televisi
Indonesia adalah Mata Najwa. Mata Najwa pernah mendapatkan sejumlah
penghargaan di dalam dan luar negeri. Mata Najwa pernah masuk dalam The 15th
Asian Television Awards untuk kategori Best Current Affair Program dan terpilih
sebagai program talkshow terbaik dalam Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)
Awards 2014.
4
Program Mata Najwa mulanya disiarkan di Metro TV sejak 2009. Program ini
menjadi salah satu program unggulan Metro TV yang berbentuk talkshow.
Program ini juga masuk nominasi program talkshow terbaik pada tahun 2015 dan
2016. Berikut daftar program talkshow yang masuk nominasi pada tahun 2016 :
Tabel 1. Nominasi Program Talkshow Terbaik Versi KPI
No. Nama Program Stasiun Televisi1. 1 Indonesia NET TV2. Aiman Kompas TV3. Mata Najwa Metro TV
Sumber : (http://metrotvnews.com/amp/0k878IWb-dua-program metro-tv-masuk-nominasi-anugrah-kpi-2016.html diakses pada 11 April 2018 pukul19.45 WIB).
Mata Najwa mulanya disiarkan di stasiun Metro TV, yang merupakan stasiun
televisi swasta yang didirikan oleh PT Media Televisi Indonesia dan menjadi
bagian dari Media group. Seperti yang kita ketahui bahwa media ini dipimpin
oleh Surya Paloh yang juga merupakan praktisi Partai Nasional Demokrat, dan
mantan ketua dewan penasihat Partai Golkar. Namun program Mata Najwa
berhenti tayang di Metro TV pada Agustus 2017.
Mata Najwa kemudian mulai ditayangkan kembali di TRANS7 pada tanggal 10
Januari 2018. TRANS7 merupakan stasiun televisi swasta yang dibawahi oleh
Trans Media. Tokoh penting dibalik media ini salah satunya adalah Chairul
Tanjung yang hingga saat ini tidak bergabung pada partai politik manapun, namun
pernah menjabat sebagai Menteri Perekonomian Indonesia.
Sama seperti program Mata Najwa di Metro TV, program Mata Najwa di trans 7
tetap dikemas dengan bentuk yang serupa yakni dalam bentuk talkshow. Konsep
program Mata Najwa di TRANS7 juga tetap membahas isu-isu menarik baik isu
5
sosial, politik, ekonomi. Tidak hanya melalui siaran di studio, untuk memperluas
target ke ranah penonton muda, Mata Najwa di TRANS7 juga melakukan
kegiatan off air yaitu dengan mendatangi beberapa kampus di Indonesia, biasa
disebut dengan Mata Najwa on Stage.
Program Mata Najwa tidak terlepas dari peranan seorang host sebagai pemeran
utama pada program acara tersebut. Pembawa acara (host) adalah orang yang
bekerja dengan mengandalkan suara dan kemampuan bahasa dilengkapi dengan
keterampilan dalam membawakan suatu acara (Morrison, 2013: 212). Untuk itu
seorang pembawa acara atau host selain memiliki kredibilitas, integritas, daya
tarik, keunggulan fisik, popularitas, juga harus memiliki karakter untuk menjadi
daya tarik acaranya.
Kredibilitas merupakan penilaian paling penting yang kita lihat terhadap seorang
pembicara. Saat melihat acara tersebut bagus atau tidak tak bisa dipungkiri hal
yang pertama kita lihat adalah penampilan pembawa acaranya apakah menarik
atau tidak, dapat dipercaya atau tidak. Seorang host atau komunikator dalam
proses komunikasi akan sukses apabila berhasil menunjukan source credibility,
artinya menjadi sumber kepercayaan bagi komunikan.
Hovland menggambarkan peranan kredibilitas dalam proses penerimaan pesan
dengan mengemukakan bahwa para ahli akan lebih persuasif dibandingkan
dengan bukan ahli. Suatu pesan persuasif akan lebih efektif apabila kita
mengetahui bahwa penyampai pesan adalah orang yang ahli di bidangnya
(Azwar, 2011:64).
6
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu oleh Devi Novita Sari mahasiswa jurusan
Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Lampung Tahun 2016, dapat diketahui bahwa
Najwa Shihab menggunakan teknik komunikasi persuasif dalam kegiatan
wawancara yang dilakukan saat membawakan acara Mata Najwa. Hal ini
diketahui bahwa Najwa Shihab menggunakan pertanyaan yang berisi membujuk,
mendorong narasumber agar mau menjawab pertanyaan yang sesuai dengan
keinginan atau arahan Najwa, dan mengkondisikan narasumber pada posisi tidak
bisa menghindar dari pertanyaan yang diajukan oleh Najwa Shihab.
Najwa Shihab sebagai host program Mata Najwa pernah masuk dalam nominasi
Panasonic Awards sebagai presenter berita atau talk show terfavorit sebanyak 4
kali di tahun 2010 sampai 2014. Najwa Shihab juga pernah mendapatkan
pengahargaan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pada tahun 2005 atas
laporan langsungnya saat tsunami Aceh dan masih banyak lagi prestasi dan
penghargaan yang pernah ia raih. Selain mendapatkan penghargaan Najwa
Shihab juga sering menjadi pembicara atau narasumber di seminar-seminar.
(http://google.co.id/amp/s/m.viva.co.id diakses pada 15 April 2018 pukul 20.30
WIB)
Program Mata Najwa yang memberikan informasi atau berita mengenai isu yang
berkembang dimasyarakat, membuat program ini penting dan lebih bermutu
dibandingkan dengan program acara di televisi swasta nasional lainnya. Program
Mata Najwa yang sebelumnya berhenti tayang di Metro TV dan disiarkan kembali
di TRANS7, membuat hal ini menjadi menarik untuk diteliti. Selain itu
7
penghargaan-penghargaan yang pernah diraih oleh program Mata Najwa juga
membuat penelitian ini penting untuk diteliti.
Paradigma dalam penelitian ini adalah paradigma positivistik, dimana salah satu
cirinya adalah menggeneralisasi populasi kedalam sampel dan sampel dianggap
mewakili populasi. Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode
survey, penelitian ini akan menggunakan kuisioner untuk mengumpulkan data
dari sampel yang ditentukan. Dengan diadakannya penelitian mengenai program
acara Mata Najwa ini, masyarakat luas bisa mengetahui, mendapatkan wawasan
dan pengetahuan mengenai kredibilitas Najwa Shihab yang melakukan kegiatan
talkshow jurnalistik yang sebelumnya tayang di Metro TV dan saat ini pindah
tayang ke TRANS7.
Berdasarkan observasi peneliti, program Mata Najwa tidak mencantumkan target
penontonnya baik di akun media sosial resmi milik program Mata Najwa maupun
satsiun televisi yang menyiarkan (TRANS7). Namun dapat kita lihat bahwa
mahasiswa menjadi salah satu target penonton pada acara Mata Najwa baik di
studio maupun saat road to campus. Mahasiswa menjadi penonton muda yang
dianggap mengerti dan harus mengetahui isu-isu yang berkembang di masyarakat.
Mahasiswa menjadi target penonton program Mata Najwa baik saat on-air di
studio maupun saat off-air (Mata Najwa on Stage).
Lalu, dengan pindahnya program Mata Najwa dari Metro TV ke TRANS7,
apakah kredibilitas Najwa Shihab mampu membuat mahasiswa tetap tertarik dan
mau menonton acara tersebut walaupun di stasiun televisi yang berbeda.
Khususnya pada mahasiswa FISIP Universitas Lampung dengan pertimbangan
8
bahwa mahasiswa FISIP lebih memahami dan membutuhkan informasi mengenai
isu-isu baik sosial maupun politik yang berkembang di masyarakat karena mereka
memang dituntut oleh bidangnya yaitu ilmu sosial dan politik. Hal tersebut sesuai
dengan program Mata Najwa yang memang membahas isu sosial dan politik yang
berkembang di masyarakat. Oleh karena itu penelitian ini akan dilakukan pada
mahasiswa strata 1 FISIP Universitas Lampung angkatan 2016, dengan
pertimbangan mahasiswa angakatan 2016 merupakan mahasiswa yang aktif kuliah
sehingga membantu peneliti dalam menjangkau data penelitian. Berdasarkan
uraian di atas maka perlu diadakan penelitian mengenai “Pengaruh Kredibilitas
Najwa Shihab Terhadap Keputusan Menonton Acara Mata Najwa di
TRANS7” .
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada dapat disimpulkan bahwa rumusan
masalah penelitian ini adalah : Seberapa besar kredibilitas Najwa Shihab
berpengaruh terhadap keputusan menonton acara Mata Najwa di TRANS7.
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh kredibilitas Najwa Shihab terhadap
keputusan menonton acara Mata Najwa di TRANS7.
9
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a) Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan
mengenai pentingnya kredibilitas seorang komunikator di kalangan
mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Lampung.
b) Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperluas dan
memperkaya bahan referensi, bahan penelitian, serta sumber bacaan di
lingkungan FISIP Universitas Lampung, khususnya Jurusan Ilmu
Komunikasi.
c) Secara praktis, bagi masyarakat luas penelitian ini diharapkan dapat
menambah pengetahuan mengenai tingkat kredibilitas komunikator Najwa
Shihab dan perkembangan program acara Mata Najwa. Bagi lembaga
penyiaran dan praktisi yang menggeluti bidang kepenyiaran, penelitian ini
diharapkan mampu memberikan pengetahuan akan pentingnya memilih
seorang komunikator yang memiliki kredibilitas.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian terdahulu sebagai
perbandingan atau acuan agar mempermudah peneliti dalam menyusun penelitian.
Penelitian ini tidak terlepas dari penelitian-penelitian terdahulu yang sejenis atau
memiliki relevansi. Penelitian terdahulu memudahkan peneliti dalam menentukan
langkah-langkah sistematis untuk penyusunan penelitian baik dari segi teori
maupun metode penelitian.
Berikut beberapa penelitian terdahulu yang digunakan dalam penelitian ini:
1. Penelitian yang pertama adalah penelitian mengenai Teknik Komunikasi
Najwa Shihab dalam Acara Mata Najwa di Metro TV. Penelitian ini
dilakukan oleh Devi Novitasari mahasiswa Universitas Lampung, Skripsi
program sarjana Prodi Ilmu Komunikasi tahun 2016. Penelitian ini berfokus
pada teknik komunikasi yang digunakan Najwa Shihab dalam
membawakan acara Mata Najwa di Metro TV. Penelitian ini menggunakan
teori komunikasi non verbal dengan metode penelitian kualitatif. Hasil
dalam penelitian ini adalah Najwa Shihab menggunakan teknik komunikasi
yang persuasif. Bahasa verbal dan non verbal yang digunakan dalam
11
mewawancarai narasumber untuk memperkuat teknik komunikasi persuasif
sekaligus menjadi ciri khas tersendiri bagi Najwa Shihab.
2. Penelitian yang kedua adalah penelitian mengenai Pengaruh kredibilitas
Brand Ambassador Band Noah dalam Iklan Vaseline Men terhadap
Keputusan Membeli Produk. Penelitian ini dilakukan oleh Puti Nurani
mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Skripsi program sarjana
Prodi Ilmu Komunikasi tahun 2015. Penelitian ini berfokus pada kredibilitas
Band Noah sebagai Brand Ambassador iklan Vaseline Men. Penelitian ini
menggunakan teori kredibilitas sumber dengan metode penelitian
kuantitatif. Hasil dalam penelitian ini adalah kredibilitas Brand Ambassador
band noah dengan indikator kredibilitas yaitu daya tarik, kepercayaan dan
keahlian memiliki nilai presentase 83,79% (kategori sangat baik).
Keputusan membeli produk vaseline men yang dilakukan oleh fans club
noah ‘sahabat serang’ dengan indikator kesadaran, mencoba dan penguatan
memiliki nilai presentase 77,57% (kategori baik).
3. Penelitian yang ketiga adalah penelitian mengenai Korelasi antara Persepsi
Pembawa Acara dengan Minat Menonton Talkshow “Kick Andy” di Metro
TV. Penelitian ini dilakukan oleh Arifia Fadhilah Sirangkang mahasiswa
Universitas Islam Negri Raden Fatah Palembang, Skripsi program sarjana
Prodi Jurnalistik tahun 2017. Penelitian ini berfokus pada korelasi persepsi
terhadap pembawa acara dengan minat menonton. Penelitian ini
menggunakan teori SOR dengan metode penelitian kuantitatif. Hasil dalam
penelitian ini adalah persepsi mahasiswa terhadap pembawa acara Andy
12
Noya tergolong dalam kategori netral (40%), Minat menonton program
Kick Andy masuk dalam kategori sedang (57%). Sehingga dapat
disimpulkan semakin tinggi (positif) persepsi terhadap pembawa acara maka
semakin tinggi pula minat menontonnya.
4. Penelitian yang keempat adalah penelitian mengenai Persepsi Mahasiswa
terhadap Program Talkshow Mata Najwa di Metro TV. Penelitian ini
dilakukan oleh Aris Santoso mahasiswa Universitas Muhammadiyah
Surakarta, Skripsi program sarjana Prodi Ilmu Komunikasi tahun 2016.
Penelitian ini berfokus pada persepsi mengenai program Talkshow Mata
Najwa. Penelitian ini menggunakan teori SOR dengan metode penelitian
kualitatif. Hasil dalam penelitian ini adalah persepsi mahasiswa LPM
Pabelan terhadap program Mata Najwa di Metro TV periode 18 November
2015- 15 Maret 2016 adalah positif (mean 3.22), dan Mata Najwa tidak
terpengaruh unsur politik. Mata Najwa tetap kritis baik sebelum maupun
sesudah pemilihan presiden 2014.
Tabel 2. Kajian Penelitian Terdahulu
1. Tinjauan Devi Novita, Mahasiswa Universitas LampungProgram SarjanaProdi Ilmu Komunikasi Tahun 2016
Judul Teknik Komunikiasi Najwa Shihab Dalam AcaraMata Najwa Di Metro TV
Teori Teori Komunikasi Non VerbalMetode KualitatifHasil Najwa Shihab menggunakan teknik komunikasi
persuasif, bahasa verbal yang digunakan Najwadalam mewawancarai narasumber untukmemperkuat teknik komunikasi persuasif. Bahasanon verbal muncul berulangkali saat wawancaradan menjadi ciri khas tersendiri bagi NajwaShihab.
13
KontribusiPenelitian
Penelitian ini memberi informasi bagaimanateknik komunikasi yang digunakan Najwa Shihabdalam membawakan acara Mata. Hal ini dapatdigunakan peneliti sebagai referensi mengenaikeahlian komunikasi Najwa Shihab yangmerupakan salah satu indikator pengukurkredibilitas.
Perbedaan Penelitian ini untuk mengetahui teknikkomunikasi Najwa Shihab sedangkan penelitianyang dilakukan peneliti yaitu pengaruhkredibilitas Najwa Shihab terhadap keputusanmenonton
2. Tinjauan Puti Nurani, Mahasiswa Universitas SultanAgung Tirtayasa Program SarjanaProdi Ilmu Komunikasi Tahun 2015
Judul Pengaruh Kredibilitas Brand Ambassador BandNoah dalam Iklan Vaseline Men TerhadapKeputusan Membeli Produk
Teori Teori Kredibilitas SumberTeori A-T-R
Metode KuantitatifHasil Kredibilitas Brand Ambassador band noah
dengan indikator kredibilitas yaitu daya tarik,kepercayaan dan keahlian memiliki nilaipresentase 83,79% (kategori sangat baik).Keputusan membeli produk vaseline men yangdilakukan oleh fans club noah ‘sahabat serang’dengan indikator kesadaran, mencoba danpenguatan memiliki nilai presentase 77,57%(kategori baik).
KontribusiPenelitian
Penelitian ini memberikan informasi bagaimanameneliti kredibilitas seorang tokoh yang dapatdigunakan peneliti dalam meneliti kredibilitasNajwa Shihab, termasuk aspek-aspek yang adadalam kredibilitas, hingga pengaruhnya terhadappengambilan keputusan.
Perbedaan Penelitian ini meneliti pengaruh kredibilitasbrand ambassador terhadap keputusan membeli,sedangkan penelitian yang diteliti oleh penelitimengenai pengaruh kredibilitas Najwa Shihabterhadap keputusan menonton.
3. Tinjauan Arifia Fadhilah Sirangkang, MahasiswaUniversitas Islam Negri Raden Fatah PalembangProgram SarjanaProdi Jurnalistik Tahun 2017
Judul Korelasi antara Persepsi Pembawa Acara denganMinat Menonton Talkshow “Kick Andy” di MetroTV
Teori Teori SORMetode KuantitatifHasil Persepsi mahasiswa terhadap pembawa acara
Andy Noya tergolong dalam kategori netral
14
(40%), Minat menonton program Kick Andymasuk dalam kategori sedang (57%). Sehinggadapat disimpulkan semakin tinggi (positif)persepsi terhadap pembawa acara maka semakintinggi pula minat menontonnya
KontribusiPenelitian
Penelitian ini memberikan informasi mengenaihubungan antara persepsi penonton padapembawa acara terhadap minat untuk menonton.Sehingga memudahkan peneliti dalam menelitikeputusan penonton untuk menonton acara MataNajwa.
Perbedaan Penelitian ini meneliti minat menonton programKick Andy sedangkan penelitian yang diteliti olehpeneliti mengenai keputusan menonton programMata Najwa.
4. Tinjauan Aris Santoso, Mahasiswa UniversitasMuhammadiyah Surakarta Program SarjanaProdi Ilmu Komunikasi Tahun 2016
Judul Persepsi Mahasiswa terhadap Program TalkshowMata Najwa di Metro TV
Teori Teori SORMetode KuantitatifHasil Hasil dalam penelitian ini adalah persepsi
mahasiswa LPM Pabelan terhadap program MataNajwa di Metro TV periode 18 November 2015-15 Maret 2016 adalah positif (mean 3.22), danMata Najwa tidak terpengaruh unsur politik, .Mata Najwa tetap kritis baik sebelum maupunsesudah pemilihan presiden 2014
KontribusiPenelitian
Penelitian ini memberi informasi bagaimanapersepsi mahasiswa LPM Pabelan terhadapprogram Mata Najwa di Metro TV, sehinggapeneliti mendapatkan gambaran mengenaipersepsi penonton terhadap program Mata Najwa.
Perbedaan Penelitian ini meneliti mengenai persepimahasiswa terhadap program Mata Najwa diMetro TV, sedangkan penelitian yang diteliti olehpeneliti meneliti mengenai pengaruh kredibilitasNajwa Shihab terhadap keputusan menontonprogram Mata Najwa di TRANS7.
Sumber : digilib.unila.ac.id, repository.fisip-untirta.ac.id,eprints.radenfatah.ac.id, eprints.ums.ac.id
15
2.2 Arti Penting Kredibilitas bagi Komunikator
Proses komunikasi merupakan suatu kegiatan yang selalu dilakukan oleh setiap
orang, baik komunikasi menggunakan bahasa verbal maupun non verbal.
Komuniukasi bisa diartikan sebagai “transfer informasi” yang berupa pesan
(message) dari komunikator yaitu pengirim pesan kepada komunikan yaitu
penerima pesan yang memiliki tujuan mencapai saling pengertian (mutual
understanding) antara komunikator dan komunikan. Komunikasi dalam bahasa
Inggris yaitu Communication, berasal dari kata Latin communicatio bersumber
dari kata communis yang berarti sama makna atau arti.
Komunikator merupakan seorang penyampai pesan yang menjadi salah satu
komponen dalam komunikasi, komponen lainnya yaitu pesan (pernyataan yang
didukung oleh lambang), media (sarana yang mendukung pesan apabila
komunikan jauh tempatnya atau banyak jumlahnya), komunikan (orang yang
menerima pesan), dan efek (dampak sebagai pengaruh dari pesan). Komunikasi
berlangsung apabila antara orang-orang yang terlibat dalam komunikasi terdapat
kesamaan makna mengenai suatu hal yang dikomunikasikan. Dengan kata lain,
jika seseorang mengerti tentang sesuatu yang dinyatakan orang lain kepadanya
maka komunikasi berlangsung dan hubungan antara mereka itu bersifat
komunikatif. Sebaliknya jika ia tidak mengerti maka komunikasi tidak
berlangsung dan dengan kata lain hubungan antara orang-orang itu tidak
komunikatif (Effendy, 2011:58).
16
Hal yang paling penting dalam proses komunikasi adalah pesan yang disampaikan
dapat dimengerti dan dipahami oleh komunikan. Oleh sebab itu, maka pemilihan
bentuk pesan dan cara penyajian pesan termasuk juga penentuan saluran/ media
yang harus dilakukan oleh komunikator sebagai penyampai pesan harus
diperhatikan. Oleh karena itu peranan seorang komunikator sangat menentukan
apakah komunikasi akan berhasil atau tidak.
Komunikator atau yang sering juga disebut sumber atau pengirim pesan, menurut
Vardiansyah (2004:19) adalah manusia berakal budi yang berinisiatif
menyampaikan pesan untuk mewujudkan komunikasinya. Komunikator sebagai
tokoh utama dalam proses penyampaian pesan memegang peranan yang sangat
penting terutama dalam mengendalikan jalannya komunikasi. Oleh sebab itu,
seorang komunikator harus mampu berkomunikasi dan juga kaya ide serta penuh
dengan daya kreativitas.
Dilihat dari jumlahnya, komunikator dapat terdiri dari satu orang atau banyak
orang. Apabila komunikator berjumlah lebih dari satu orang (banyak orang)
dimana mereka relatif saling kenal sehingga terdapat ikatan emosional yang kuat
dalam kelompoknya, maka kumpulan banyak orang ini disebut dengan kelompok
kecil. Apabila lebih dari satu orang atau banyak orang dan relatif tidak saling
kenal secara pribadi sehingga ikatan emosionalnya kurang kuat maka disebut
dengan massa (kelompok besar). Namun, apabila banyak orang dengan tujuan
yang sama dan untuk mencapai tujuan tersebut terdapat pembagian kerja diantara
para anggotanya maka wadah kerja yang terbentuk sebagai kesatuan banyak orang
ini lazim disebut dengan organisasi. Seorang komunikator harus mampu
17
mempengaruhi komunikannya. Hal tersebut dapat dilakukan jika komunikator
melakukan teknik komunikasi persuasi. Komunikator juga harus memiliki
kredibilitas yang tinggi sehingga komunikan dapat mempercayai komunikator
termasuk apa yang disampaikannya.
Kredibilitas adalah seperangkat persepsi komunikate tentang sifat-sifat
komunikator. Dalam hal ini terkandung dua hal: pertama kredibilitas merupakan
persepsi khalayak, jadi tidak inhern dalam diri komunikator, kedua kredibilitas
berkenaan dengan sifat-sifat komunikator (Rakhmad, 2012:257). Kredibilitas
seorang komunikator dalam proses komunikasi menjadi hal yang penting untuk
membangun keyakinan komunikan. Kredibilitas merupakan penilaian atau
persepsi komunikan terhadap komunikator. Komunikator dengan kredibilitas
tinggi memiliki dampak besar terhadap opini audiens daripada sumber dengan
kredibilitas rendah. Komunikator atau sumber yang memiliki kredibilitas tinggi
lebih banyak menghasilkan perubahan sikap dibandingkan dengan sumber yang
memiliki kredibilitas rendah. Hovlan menggambarkan peranan kredibilitas dalam
proses penerimaan pesan dengan mengemukakan para ahli akan lebih persuasif
dibandingkan dengan bukan ahli. Suatu pesan persuasif akan lebih efektif apabila
kita mengetahui bahwa penyampai pesan adalah orang yang ahli dibidangnya
(Azwar,2011:64).
Seorang komunikator dalam proses komunikasi akan sukses apabila berhasil
menunjukan source credibility, artinya menjadi sumber kepercayaan bagi
komunikan. Kepercayaan kepada komunikator mencerminkan bahwa pesan yang
diterima komunikan dianggap benar dan sesuai dengan kenyataan. Kepercayaan
18
bagi komunikan kepada komunikator ditentukan oleh keahlian komunikator dalam
bidang tugas pekerjaannya dan dapat tidaknya ia dipercaya. Kredibilitas
komunikator terbentuk oleh keahlian komunikator dalam mengusai seluruh
informasi mengenai suatu topik dan kepercayaan terhadap derajat kebenaran
informasi yang disampaikan. Dari pengertian tersebut kredibilitas dalam source
credibility theory mengandung dua unsur yaitu keahlian dan kepercayaan yang
dimiliki oleh sumber atau komunikator. Daya tarik adalah salah satu komponen
pelengkap dalam pembentukan kredibilitas sumber atau komunikator (Rakhmad,
2012 : 258). Untuk itu diperlukan beberapa komponen yang mempengaruhi
terbentuknya kredibilitas, diantaranya:
1. Keahlian
Keahlian adalah kesan yang dibentuk komunikator tentang kemampuan
komunikator dalam hubungannya dengan topik yang dibicarakan
(Rakhmad, 2012:257). Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa
keahlian komunikator berkaitan dengan penilaian komunikan mengenai
kemampuan komunikator dalam menyampaikan pesan dan penguasaannya
terhadap materi yang ia sampaikan.
2. Kepercayaan
Kepercayaan adalah kesan audience tentang komunikator berkaitan
dengan watak atau kepribadianya. Komunikator yang dapat dipercaya
adalah komunikator yang dianggap jujur, tulus, bermoral, adil, sopan atau
etis (Rakhmad, 2012:257). Jika khalayak menilai bahwa tindakan atau
ucapan sumber didasari motif untuk mengambil keuntungan sepihak, maka
ia akan menjadi kurang persuasif ketimbang sumber yang dipersuasi tidak
19
memiliki kepentingan pribadi. Dari pernyataan tersebut, dapat disimpulkan
bahwa khalayak akan percaya pada komunikator bergantung pada watak
yang dimiliki oleh komunikator atau sumber itu sendiri. Jika ia dianggap
jujur dan tulus dalam menyampaikan informasi, bermoral, adil, etis, serta
kesopanannya dalam membuat pernyataan dan bertindak maka khalayak
akan percaya.
3. Daya Tarik
Daya tarik menjadi salah satu faktor penting yang turut memengaruhi
terbentuknya kredibilitas komunikator karena dapat menentukan
efektivitas persuasi yang dilakukan oleh komunikator. Menurut Rakhmad
(2012:112) daya tarik komunikator adalah daya tarik dari penampilan fisik
(physic) dan juga daya tarik psikologis yang terdiri dari kesamaan
(similarity), dikenal (familiarity), atau kesukaan (liking). Kesamaan atau
similarity dimaksudkan agar orang bisa tertarik pada komunikator karena
adanya kesamaan demografi, seperti bahasa, agama, daerah asal, maupun
ideologi. Familiarity maksudnya seorang komunikator yang dikenal baik
lebih diterima oleh audience daripada mereka yang tidak dikenal.
Komunikator yang sudah dikenal kepiawaiannya akan mudah diterima,
sebab audience tidak akan ragu terhadap kemampuan dan kejujurannya.
Kesukaan atau liking artinya komunikator yang disukai karena penampilan
fisiknya, adanya kesamaan, atau dikenal baik akan lebih memiliki daya
tarik.
20
Kredibilitas menurut Aristotales, bisa diperoleh jika seorang komunikator
memiliki ethos, pathos, dan logos. Ethos adalah kekuatan yang dimiliki
pembicara dari karakter pribadinya, sehingga ucapan-ucapannya dapat dipercaya.
Pathos adalah kekuatan yang dimiliki seorang pembicara dalam mengendalikan
emosi pendengarnya, sedangkan Logos adalah kekuatan yang dimiliki
komunikator melalui argumentasinya (Cangara, 2003:96). Jadi, kredibilitas dapat
diperoleh jika seorang komunikator memiliki ethos yaitu karakter kepribadian
yang dapat membentuk seorang komunikator menjadi kredibel.
2.3. Komunikator dalam Program Televisi
Televisi merupakan media massa yang dapat melakukan komunikasi massa dan
menyampaikan pesan ke masyarakat (massa) melalui pesan yang berbemtuk audio
visual. Menurut Fred Wibowo (2009:1), televisi sebagai bagian dari kebudayaan
audio visual merupakan media paling berpengaruh dalam membentuk sikap dan
kepribadian masyarakat luas. Hal tersebut disebabkan oleh pesatnya
perkembangan jaringan televisi yang menjangkau masyarakat hingga ke wilayah
terpencil. Kultur yang dibawa televisi dengan sendirinya mulai bertumbuh di
masyarakat. Unsur esensial dari televisi yakni berupa penggunaan bahasa verbal
dan visual, sekaligus dalam rangka menyampaikan sesuatu seperti pesan,
informasi, pengajaran, ilmu, dan hiburan.
Stasiun televisi setiap harinya menyajikan berbagai jenis program yang jumlahnya
sangat banyak dan jenisnya sangat beragam. Semua informasi atau konsep
program apapun bisa dijadikan program tayangan di televisi selama program itu
21
menarik dan disukai audien, dan selama tidak bertentangan dengan kesusilaan,
hukum, dan peraturan yang berlaku. Oleh karena itu, tim atau pengelola stasiun
penyiaran harusmemiliki kreativitas seluas mungkin untuk menghasilkan berbagai
program yang menarik.
1. Program Informasi
Manusia pada dasarnya memiliki sifat ingin tahu yang besar. Mereka ingin
tahu apa yang terjadi di tengah masyarakat. Program informasi di televisi,
memberikan banyak informasi untuk memenuhi rasa ingin tahu penonton
terhadap sesuatu hal. Program informasi adalah segala bentuk jenis siaran
yang bertujuan untuk memberikan tambahan pengetahuan (informasi)
kepada khalayak audien. Daya tarik program ini adalah informasi, dan
informasi itulah yang diberikan kepada khalayak. Program informasi dapat
dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu (Morisson, 2013:218) :
a. Berita keras (hard news).
Berita keras atau hard news adalah segala informasi penting atau
menarik yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran karena
sifatnya yang harus segera ditayangkan agar dapat diketahui khalayak
audien secepatnya. Media penyiaran adalah media yang paling cepat
dalam menyiarkan berita kepada masyarakat. Dalam berita-berita
mengenai konflik, televisi menjadi media informasi yang paling
dipercaya. Hal ini disebabkan televisi menyajikan gambar yang
menjadi bukti yang tak terbantahkan.
22
b. Berita lunak (soft news).
Berita lunak atau soft news adalah segala informasi yang penting dan
menarik yang disampaikan secara mendalam (in depth) namun tidak
bersifat harus segera ditayangkan. Berita yang masuk kategori ini
ditayangkan pada satu program tersendiri di luar program berita.
Program yang masuk ke dalam kategori berita lunak ini adalah :
1) Current Affair. Program yang menyajikan informasi yang terkait
dengan suatu berita penting yang muncul sebelumnya namun
dibuat secara lengkap dan mendalam. Dengan demikian, current
affair cukup terikat dengan waktu dalam hal penayangannya namun
tidak seketat hard news, batasannya adalah bahwa selama isu yang
dibahas masih mendapat perhatian khalayak, maka current affair
dapat disajikan.
2) Dokumenter. Program informasi yang bertujuan untuk
pembelajaran dan pendidikan namun disajikan dengan menarik.
Gaya atau cara penyajian dokumenter sangat beragam dalam hal
teknik pengambilan gambar, teknik editing, dan teknik
penceritaannya. Adakalanya program dokumenter dibuat seperti
membuat sebuah film sehingga sering disebut dengan film
dokumenter.
3) Talkshow. Program talkshow atau perbincangan adalah program
yang menampilkan satu atau beberapa orang untuk membahas
suatu topik tertentu yang dipandu oleh seorang pembawa acara
(host). Bintang tamu yang diundang adalah orang-orang yang
23
berpengalaman langsung dengan peristiwa atau topik yang
diperbincangkan atau mereka yang ahli dalam masalah yang tengah
dibahas.
2. Program Hiburan
Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk
menghibur audien dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan permainan.
Program yang termasuk dalam kategori hiburan adalah sinetron, drama,
permainan (game), musik, dan pertunjukan.
Keberhasilan sebuah komunikasi tidak terlepas dari seorang komunikator atau
sumber yang memberikan informasi. Terutama bila komunikasi tersebut
merupakan komunikasi massa ditayangkan melalui media televisi. Komunikasi
melalui media televisi sebenarnya bersifat melembaga, artinya yang berperan
sebagai komunikator adalah stasiun televisi. Namun pemilihan seorang
pembicara yang akan dipercaya untuk membawakan acara-acara televisi harus lah
melalui pemilihan yang ketat terutama untuk program berita dan talkshow karena
yang disampaikan oleh pembicara tersebut harus sesuai dengan yang ingin
disampaikan oleh stasiun televisi.
Dalam program talkshow, pembicara atau pembawa acara atau host merupakan
sesorang yang sangat berpengaruh pada kesuksesan program acara yang
dibawakan. Dalam program talkshow seorang pembawa acara atau host
merupakan seseorang yang dipilih mewakili citra program acara. Pembawa acara
sebagai seorang komunikator harus memiliki karakter, daya tarik, keahlian dan
tentunya kredibilitas.
24
Tampilan fisik dan karakter non fisik pembawa acara membuat pembawa acara
terlihat kredibel lebih menarik. Performa, citra, dan kepopuleran pembawa acara
juga dapat lebih menarik perhatian khalayak untuk menyaksikan acara tersebut
dan tentunya dapat mempengaruhi keputusan khalayak untuk menonton.
2.4. Kredibilitas Pembawa Acara Talkshow di Televisi dan Keputusan Penontonuntuk Menonton
Jalaludin Rakhmad dalam bukunya Psikologi Komunikasi (2012: 254)
menjelaskan bahwa kredibilitas komunikator tidak berada dalam diri komunikator
melainkan pada persepsi komunikan terhadap komunikator itu sendiri. Begitupula
kredibilitas pembawa acara yang merupakan salah satu komunikator televisi,
kredibilitas akan berubah bergantung pada pembawa acara, topik yang dibahas
dan situasi. Kredibilitas pembawa acara juga memungkinkan perubahan sikap,
persepsi, keputusan bahkan perilaku atau tindakan penonton
2.4.1. Kredibilitas Pembawa Acara Talkshow di Televisi
Program talkshow menjadi salah satu program siaran yang disiarkan hampir di
setiap stasiun televisi di Indonesia. Talkshow atau perbincangan adalah program
yang menampilkan satu atau beberapa orang untuk membahas suatu topik tertentu
yang dipandu oleh seorang pembawa acara (Morrison, 2013:28). Program
talkshow dilakukan dengan mengundang bintang tamu untuk membahas suatu
topik, mereka yang diundang adalah orang-orang yang berpengalaman langsung
atau ahli dalam masalah yang sedang dibincangkan dan seorang pembawa acara
atau host berperan untuk memandu perbincangan tersebut.
25
Pembawa acara (host) selaku orang yang memandu acara talkshow adalah orang
yang bekerja dengan mengandalkan suara dan kemampuan bahasa dilengkapi
dengan keterampilan dalam membawakan suatu acara (Morrison, 2013: 212).
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pembawa berarti orang
yang membawakan, sedangkan acara adalah suatu kegiatan yang dipertunjukkan,
disiarkan program (televisi, radio, dan sebagainya). Sehingga dapat disimpulkan
bahwa pembawa acara televisi adalah orang yang membawakan suatu acara atau
kegiatan yang dipertunjukkan oleh suatu program di televisi.
Menurut Hoyyima (2010:17), pembawa acara atau host mewakili citra dari suatu
stasiun televisi, banyak orang yang lebih suka memilih program informasi pada
stasiun televisi tertentu karena alasan pembawa acaranya. Oleh karena itu seorang
pembawa acara harus memiliki karakter yang dapat menjadi daya tarik dari
program yang dibawakan. Untuk menjadi pembawa acara TV yang baik
diperlukan kepribadian yang tepat, Hartoko menyebutkan beberapa prasyarat
untuk menjadi pembawa acara televisi yang baik (dalam Baksin, 2006: 157),
yakni:
1. Penampilan yang baik dan perlu didukung oleh watak dan pengalaman.
2. Kecerdasan pikiran yang meliputi pengetahuan umum, penguasaan bahasa,
daya penyesuaian, dan daya ingatan yang kuat
3. Keramahan yang tidak berlebihan, berwibawa, memiliki jenis suara yang
tepat dengan warna suara yang enak, menyenangkan untuk didengar.
26
Seorang pembawa acara dalam program talkshow juga harus mampu bertindak
dan mengontrol acara agar berjalan lancar sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
Seperti menurut Naratama (2006: 150), bahwa seorang presenter talk show harus
mampu melakukan beberapa tindakan yakni:
1. Mengambil keputusan
2. Menyusun topik dan pertanyaan dengan cepat
3. Memotong pembicaraan narasumber yang melenceng
4. Kemampuan melakukan kompromi dan meyakinkan narasumber
5. Memadukan kemasan program secara interaktif.
.Pembawa acara (host) sebagai seorang komunikator di televisi juga harus
memiliki kredibilitas agar penonton mau mendengarkan apa yang disampaikan
dan mempercayainya. Ketika pembawa acara tidak memiliki kredibilitas maka
penonton tidak akan tertarik untuk mendengarkan apa yang ia sampaikan apalagi
mempercayainya.
Rakhmad (2012:255) mengungkapkan bahwa Carl I. Hovland dan kelman
melakukan eksperimen dengan memutar kaset. Pada satu kelompok dikatakan
bahwa pembicara adalah hakim yang banyak menulis masalah kenakalan remaja
(kredibilitas tinggi) dan pada kelompok lain dikatakan bahwa komunikator adalah
pengedar narkotik (kredibilitas rendah). Keduanya berbicara mengenai perlakuan
terhadap remaja yang nakal, setelah selesai. Subjek diukur dan hasilnya
menunjukkan bahwa subjek lebih setuju terhadap komunikator yang memiliki
kredibilitas tinggi.
27
Dari hasil penelitian tersebut dapat kita simpulkan bahwa kredibilitas sangat
penting bagi komunikator. Begitupula pada pembawa acara talkshow sebagai
komunikator di televisi, haruslah memiliki kredibilitas tinggi agar menimbulkan
efek yang maksimal sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Efek tersebut
termasuk perubahan pendapat, sikap dan tindakan. Sesuai dengan definisi ilmu
komunikasi menurut Carl I. Hovland yaitu suatu upaya sistematis untuk
merumuskan secara tegas asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan
pendapat dan sikap (Efendy, 2011: 10) dengan tujuan komunikasi yaitu :
1. Perubahan Sikap (Attitude Change)
Seorang komunikan setelah menerima pesan kemudian sikapnya berubah,
baik positif maupun negatif. Dalam berbagai situasi kita berusaha
mempengaruhi sikap orang lain dan berusaha agar orang lain bersikap
positif sesuai dengan keinginan kita.
2. Perubahan Pendapat (Opinion Change)
Dalam komunikasi berusaha menciptakan pemahaman. Pemahaman ialah
kemampuan memahami pesan secara cermat sebagaimana dimaksudkan
oleh komunikator. Setelah memahami apa yang dimaksud komunikator
maka akan tercipta pendapat yang berbeda-beda bagi komunikan.
3. Perubahan Perilaku (Behavior Change)
Komunikasi bertujuan untuk mengubah perilaku maupun tindakan
seseorang.
28
4. Perubahan Sosial (Social Change)
Membangun dan memelihara ikatan hubungan dengan orang lain sehingga
menjadi hubungan yang makin baik. Dalam proses komunikasi yang efektif
secara tidak sengaja meningkatkan kadar hubungan interpersonal.
Perubahan perilaku, sikap dan juga keputusan penonton menjadi efek dari pesan
atau informasi yang disebarluaskan oleh pembawa acara atau host melalui media
massa. Efek komunikasi massa diklasifikasikan sebagai efek kognitif, efek afektif
dan efek konatif, yang disebut dengan efek behavioral (Effendy, 2011: 318).
Efek kognitif berhubungan dengan pikiran atau penalaran, sehingga khalayak
yang semula tidak tahu, yang tadinya tidak mengerti, maupun yang tadinya
bingung menjadi paham. Efek afektif berkaitan dengan perasaan, sedangkan efek
konatif merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap
yang dimiliki oleh seseorang. Hal ini mencakup semua kesiapan berperilaku yang
berkaitan dengan sikap. Jika seseorang individu bersikap positif terhadap objek
tertentu, maka ia cenderung membantu, memuji atau menerima objek tersebut.
Tetapi jika seseorang individu bersikap negatif terhadap objek tertentu, maka ia
cenderung mengganggu, menghukum dan merusak objek tersebut. Komponen
konatif dalam struktur sikap menunjukkan bagaimana perilaku atau
kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri individu berkaitan dengan objek
sikap yang dihadapinya (Effendy, 2011: 318).
29
2.4.2. Keputusan Menonton Sebagai Pengaruh dari KredibilitasKomunikator Media Massa
Keputusan dalam kamus besar bahasa indonesia memiliki arti segala hasil
putusan yang telah ditetapkan (sudah dipertimbangkan, dipikirkan dan
sebagainya). Sedangkan menonton berarti melihat (pertunjukan, gambar,
televisi dan sebagainya). Dapat diartikan keputusan menonton merupakan
hasil pertimbangan dan pemikiran untuk melihat atau menonton.
Pakar komunikasi Wilbur Schramm (Slameto, 2010: 66) menguraikan
taraf pertumbuhan minat menjadi perhatian menimbulkan keinginan
membentuk keputusan, dan menghasilkan tindakan. Uraiannya sebagai
berikut:
1. Timbulnya minat, minat yaitu adanya sesuatu yang diminati,
adanya harapan yang menyenangkan dan bermanfaat.
2. Timbulnya perhatian, yang berarti bahwa dalam benak atau
tingkah lakunya mencari ketenangan tentang pesan atau informasi
yang diterimanya itu karena menarik.
3. Timbulnya keinginan, yakni dorongan atau keinginan agar pesan
atau informasi itu bermanfaat dan ingin memilikinya.
4. Keinginan kemudian disusul dengan pertimbangan mengenai
manfaat baik tidaknya bila mana menerima pesan atau informasi
tersebut sehingga membentuk keputusan.
5. Taraf akhir, penerimaan pesan atau informasi dan manfaatnya
dalam menimbulkan hasil atau tindakan.
30
Keputusan merupakan bagian dari sikap dan kecenderungan seseorang
terhadap objek atau gagasan. Keputusan mempunyai hubungan yang erat
dengan dorongan dalam diri individu yang kemudian menimbulkan tindakan
atau perilaku. Keputusan merupakan hasil pertimbangan mengenai manfaat
baik tidaknya bila mana menerima pesan atau informasi dan minat menjadi
awal terbentuknya keputusan (Slameto, 2010:66). Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa keputusan adalah hasil dari pemikiran dan
pertimbangan mengenai suatu hal untuk mencapai suatu tujuan. Keputusan
dalam penelitian ini adalah suatu bentuk pilihan yang diambil setelah
melewati pertimbangan dan pemikiran untuk menonton acara Mata Najwa.
Keputusan penonton untuk menonton suatu acara di televisi pasti memiliki
motif tertentu, menurut McQuail dalam (Kriyantono, 2010:216), ada empat
motif dalam penggunaan media yaitu:
1. Motif Informasi/ pengawasan (surveillance) berkaitan dengan
pencarian informasi, mencari berita, menambah ilmu pengetahuan.
2. Motif Identitas Personal (personal Identity) berkaitan dengan
menunjang nilai-nilai yang ada pada diri, eksplorasi diri dalam
menggunakan media.
3. Motif Integrasi dan Interaksi Sosial (Personal Relationship)
berkaitan dengan menjalankan peran sosial, menemukan bahan
pembicaraan dan bisa berinteraksi dengan orang lain.
4. Motif hiburan/pengalihan (diversion) adalah motif yang mendasari
kebutuhan khalayak dalammelepaskan emosi diri dari masalah dan
kesibukan sehari-hari.
31
2.5 Landasan Teori
2.5.1 Teori Kredibilitas Sumber (Komunikator)
Penelitian ini menggunakan teori yang dikemukakan oleh Hovland, Janis dan
Kelley yaitu Teori Kredibilitas Sumber ( Source Credibility Theory ) dalam buku
Communication and Persuasion. Asumsi dasar dari teori ini adalah menyatakan
bahwa seseorang dimungkinkan lebih mudah dipersuasi jika sumbernya kredibel.
Kita akan lebih percaya, mudah dipengaruhi dan cenderung menerima dengan
baik pesan-pesan yang disampaikan oleh orang yang memiliki kredibilitas di
bidangnya (Rakhmad,2012: 256)
Sumber dengan kredibilitas tinggi memiliki dampak besar terhadap opini audiens
daripada sumber dengan kredibilitas rendah. Sumber yang memiliki kredibilitas
tinggi lebih banyak menghasilkan perubahan sikap dibandingkan dengan sumber
yang memiliki kredibilitas rendah. Hovland menggambarkan peranan kredibilitas
dalam proses penerimaan pesan dengan mengemukakan bahwa para ahli akan
lebih persuasif dibandingkan dengan bukan ahli.
Ketika penerimaan bisa diterima dengan argumen dalam mendukung pandangan,
maka keahlian dan kehandalan komunikator bisa menentukan kepercayaan yang
diberikan kepadanya. Keahlian komunikator adalah persepsi komunikan tentang
kemampuan komunikator dalam hubungannya dengan topik yang dibicarakan.
Komunikator yang dinilai tinggi pada keahlian dianggap sebagai cerdas, mampu,
ahli, tahu banyak, berpengalaman, atau terlatih sehingga komunikan akan dengan
mudah percaya dan meyakini apa yang disampaikan. Contohnya nasihat dokter
akan kita ikuti karena dokter kita anggap memiliki keahlian (Rakhmad, 2012:
253)
32
Seorang komunikator dalam proses komunikasi akan sukses apabila berhasil
menunjukan source credibility, artinya menjadi sumber kepercayaan bagi
komunikan. Jika komunikan percaya kepada komunikator maka akan
mencerminkan bahwa pesan yang diterima komunikan dianggap benar dan sesuai
dengan kenyataan. Menurut Jalaludin Rakhmad (2012: 258) kredibilitas dalam
source credibility theory mengandung dua unsur atau komponen utama yaitu
keahlian dan kepercayaan yang dimiliki sumber atau komunikator serta daya tarik
yang menjadi komponen pendukung.
Keahlian adalah kesan yang dibentuk oleh komunikan tentang kemampuan
komunikator dalam hubungannya dengan topik yang dibicarakan. Kepercayaan
bagi komunikan kepada komunikator ditentukan oleh keahlian komunikator dalam
bidang tugas pekerjaannya dan dapat tidaknya ia dipercaya. Kredibilitas
komunikator terbentuk oleh keahlian komunikator dalam menguasai informasi
mengenai objek yang dimaksud dan memiliki keterpercayaan terhadap derajat
kebenaran informasi yang ia sampaikan. Rakhmad (2012: 252) mengatakan
bahwa Seorang komunikator menjadi source of credibility disebabkan adanya
“ethos” pada dirinya, yaitu apa yang dikatakan oleh Aristoteles, dan yang hingga
kini tetap dijadikan pedoman, adalah good sense, good moral character dan
goodwill.
Adanya daya tarik adalah sebagai salah satu komponen pelengkap dalam
pembentukan kredibilitas sumber ataukomunikator. Apabila sumber merupakan
individu yang tidak menarik atau tidak disukai, persuasi biasanya tidak efektif.
Kadang-kadang efek persuasi yang disampaikan komunikator yang tidak menarik
bahkan dapat mengubah ke arah yang berlawanan dengan yang dikehendaki
(Azwar, 2011: 76)
33
Asumsi epistemologis dari teori ini bahwa Source Credibility Theory adalah
sebuah pendekatan yang mengizinkan setiap individu untuk memberikan
pandangannya masing-masing terhadap suatu objek. Secara nyata teori ini
memberikan penjelasan semakin kredibel sumber maka akan semakin mudah
mempengaruhi cara pandang audiens. Dengan kata lain kredibilitas seorang
komunikator mempunyai peranan yang penting dalam mempersuasi audiens untuk
menentukan pandangannya.
Fenomena yang diteliti adalah pengaruh kredibilatas Najwa Shihab sebagai
seorang pembawa acara atau host program Mata Najwa di TRANS7 terhadap
keputusan untuk menonton acara tersebut pada mahasiswa FISIP Universitas
Lampung Strata 1 angkatan 2016 dengan menguji teori kredibilitas sumber
(Source Credibility Theory) yang lahir dan dikembangkan oleh Hovland, Janis
dan Kelly pada tahun 1953. Teori ini menjelaskan bahwa seseorang akan
dimungkinkan lebih mudah dipengaruhi, dibujuk atau dipersuasi bahkan
perubahan sikap akan lebih tinggi jika sumber persuasinya (komunikator)
memiliki kredibilitas yang cukup.
Dalam penelitian ini, peran komunikator yakni Najwa Shihab merupakan
seseorang yang dianggap memiliki kredibilitas yang cukup untuk membawakan
acara talkshow Mata Najwa baik selama di Metro TV maupun di TRANS7 saat
ini. Sehingga kaitannya adalah bagaimana kredibilitas itu mampu membuat
khalayak atau penonton mau menonton acara tersebut walaupun saat ini disiarkan
di stasiun televisi yang berbeda.
34
2.6 Kerangka Pikir
Najwa Shihab merupakan seorang jurnalist televisi dan menjadi pembawa acara
atau host di program talkshow Mata Najwa. Program yang dibawakan oleh Najwa
Shihab adalah program yang membahas isu-isu sosial, ekonomi, maupun politik
yang berkembang di masyarakat. Dengan kemasan acara yang seperti itu, tak
jarang program ini mengundang tokoh-tokoh penting untuk talkshow dan
diwawancara secara ekslusif dengan siaran langsung. Menurut Naratama (2006:
147) talkshow adalah dialog atau debat atau argumentasi atau blak-blakan. Sang
pembicara bebas membantah, sang moderator boleh mengkritik, sang bintang
tamu boleh menangis, bila memang perlu bicara menjadi menu primer.
Dalam program ini masing-masing tokoh yang diundang dapat saling berbicara
mengemukakan pendapat dan pembawa acara bertindak sebagai moderator yang
kadang-kadang juga melontarkan pendapat atau membagi pembicaraan. Sehingga
seorang host acara talkshow dalam hal ini memiliki peran ekstra dalam
menyukseskan acara tersebut.
Terlebih pada konsep acara Mata Najwa yang sering membahas isu-isu politik
yang melibatkan tokoh-tokoh penting di Indonesia. Dibutuhkan kredibilitas yang
tinggi baik bagi host maupun stasiun televisi yang menyiarkan. Keahlian dan juga
kepercayaan khalayak terhadap host juga menjadi faktor yang sangat penting,
sebagai daya tarik khalayak untuk menonton acara tersebut. Daya tarik pembawa
acara juga diperlukan sebagai penarik perhatian khalayak agar mau menonton
acara tersebut.
35
Keahlian pembawa acara atau host dalam membawakan acara, penguasaan
terhadap materi yang sedang dibahas menjadi salah satu tolak ukur apakah
pembawa acara tersebut dapat dipercaya atau tidak. Ketika pembawa acara
keahliannya sudah mumpuni, dan dipercaya oleh khalayak maka minat khalayak
untuk menonton acara tersebut akan lebih tinggi. Sehingga dalam penelitian ini,
peneliti ingin meneliti bagaimana pengaruh kredibilitas Najwa Shihab terhadap
keputusan menonton Mata Najwa di TRANS7.
Teori kredibilitas sumber (Source Credibility Theory) adalah teori yang
menjelaskan bahwa seseorang akan dimungkinkan lebih tinggi perubahan
sikapnya, mudah dipengaruhi, dibujuk atau dipersuasi jika sumber persuasinya
(komunikator) memiliki kredibilitas yang cukup. Menurut Jalaludin Rakhmad
(2012: 258) kredibilitas dalam source credibility theory mengandung dua unsur
atau komponen utama yaitu keahlian dan kepercayaan yang dimiliki sumber atau
komunikator serta daya tarik yang menjadi komponen pendukung. Teori ini lahir
dan dikembangkan oleh Hovland, Janis dan Kelly pada tahun 1953. Keterkaitan
teori dengan fenomena yang diteliti adalah teori ini digunakan untuk menguji
seberapa besar kredibilitas Najwa Shihab berpengaruh terhadap keputusan
menonton Mata Najwa di TRANS7.
36
Berikut kerangka pikir yang dapat dilihat pada bagan.
Acara Talkshow MataNajwa di Trans 7
Teori Kredibilitas sumber (Komunikator)
Pindah Tayang acaraTalkshow Mata Najwadari Metro TV keTRANS7
Terdapat Pengaruh Kredibilitas Najwa Shihab Terhadap KeputusanMenonton Acara Mata Najwa di TRANS7
Kredibilitas Komunikator(sumber)
1. Attractiveness(Daya tarik)
2. Trusworthiness(Kepercayaan)
3. Expertise(keahlian
(Rakhmad, 2012 : 258)
Penonton
Keputusan Menonton
1. Minat2. Perhatian3. Keinginan4. Keputusan
(Slameto, 2010: 66)
Bagan 1. Kerangka PikirSumber : Modifikasi Peneliti (April 2018)
Najwa Shihab SebagaiPembawa Acara atau host
Mata Najwa
37
2.7. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana
rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan
(Sugiyono, 2011: 64). Berdasarkan pengertian diatas hipotesis dalam penelitian
ini adalah :
Ho : Tidak Terdapat pengaruh antara Daya Tarik dan Kredibilitas Najwa Shihab
Terhadap Keputusan Menonton Acara Mata Najwa di TRANS7
Ha : Terdapat Pengaruh antara Daya Tarik dan Kredibilitas Najwa Shihab
Terhadap Keputusan Menonton Acara Mata Najwa di TRANS7
III. METODE PENELITIAN
3.1. Tipe Penelitian
Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan
pendekatan kuantitatif. Penelitian Kuantitatif menurut Sugiyono (2011: 7) adalah
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian dan analisis data bersifat kuantitatif/ statistik, dengan tujuan
untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Menurut Sugiyono (2011: 11) penelitian deskriptif adalah penelitian yang
dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih
(independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel
yang lain. Berdasarkan penjelasan tersebut, penelitian deskriptif kuantitatif adalah
data yang diperoleh dari sampel populasi penelitian dianalisis sesuai dengan
metode statistik yang digunakan. Penelitian deskriptif dalam penelitian ini
dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran dan keterangan-keterangan mengenai
pengaruh kredibilitas Najwa Shihab terhadap keputusan menonton acara Mata
Najwa di TRANS7 pada mahasiswa strata 1 FISIP Universitas Lampung angkatan
2016.
39
3.2. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu:
1. Variabel bebas (Independent Variable)
Sejumlah gejala atau faktor atau unsur yang dipengaruhi atas ketentuan
adanya variabel bebas. Variabel bebas adalah variabel yang diduga sebagai
penyebab atau pendahulu dari variabel yang lain (Sugiyono, 2011: 61).
Biasanya variabel bebas ini ditandai dengan simbol X. Variabel bebas dalam
penelitian ini adalah kredibilitas komunikator (Najwa Shihab).
2. Variabel terikat (Dependent Variabel)
Sejumlah gejala atau faktor atau unsur yang menentukan atau
mempengaruhi ada atau munculnya gejala atau faktor atau unsur yang kedua
itu disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat sering juga disebut
dengan variabel tak bebas. Variabel tak bebas adalah variabel yang diduga
sebagai akibat atau yang dipengaruhi oleh variabel yang mendahuluinya
(Sugiyono, 2011:61). Variabel terikat biasanya ditandai dengan simbol Y.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan menonton acara Mata
Najwa di TRANS7.
3.3. Definisi Konsepdan Operasional
3.3.1 Definisi Konsep
Definisi konsep adalah pemaknaan dari konse p yang digunakan, sehingga
memudahkan peneliti untuk mengoperasikan konsep tersebut dilapangan
(Singarimbun dan Effendi, 2006: 46).
40
Berdasarkan definisi tersebut maka definisikonsep dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Kredibilitas komunikator merupakan persepsi yang dimiliki oleh
komunikan tentang komunikator yakni bagaimana keahlian yang
ditunjukkan oleh komunikator dapat menjadi kepercayaan dan daya
tarik komunikator bagi komunikan.
2. Keputusan untuk menonton merupakan perkembangan dari minat
menjadi perhatian dan menimbulkan keinginan sehingga membentuk
keputusan yang akhirnya membentuk tindakan atau perilaku
menonton.
3.3.2.Definisi Operasional
Menurut Singarimbun dan Effendi (2006:123), definisi operasional adalah
Petunjuk bagaimana suatu variabel diukur dengan membaca definisi operasional
dalam penelitian, maka kita akan mengetahui baik buruknya variabel tersebut.
Variabel kredibilitas komunikator (X) diukur dengan dimensi variabel :
1) Keahlian adalah kesan yang dibentuk komunikator tentang kemampuan
komunikator dalam hubungannya dengan topik yang dibicarakan (Rakhmad,
2012: 257).
Dengan indikator yang diukur yaitu :
a. Kemampuan Najwa Shihab dalam membawakan acara Mata Najwa.
b. Penguasaan materi yang dibawakan oleh Najwa Shihab dalam
membawakan acara Mata Najwa.
41
2) Kepercayaan adalah kesan audience tentang komunikator berkaitan dengan
watak atau kepribadiannya(Rakhmad, 2012: 257).
Dengan indikator yang diukur yaitu :
a. Kepercayaan terhadap kejujuran dan sikap Najwa Shihab dalam
membawakan program acara Mata Najwa.
b. Kepercayaan terhadap apa yang disampaikan oleh Najwa Shihab
dalam program acara Mata Najwa.
3) Daya tarik adalah daya tarik dari penampilan fisik (physic) dan juga daya
tarik psikologis yang terdiri dari kesamaan (similarity), dikenal (familiarity),
ataukesukaan (liking) (Rakhmad, 2012: 112).
Dengan indikator yang diukur yaitu:
a. Penampilan fisik
a) Ketertarikan terhadap paras dan gaya busana Najwa Shihab.
b) Ketertarikan terhadap gaya berbicara, ekspresi dan gesture
Najwa Shihab dalam membawakan program acara Mata Najwa
b. Kesamaan (similarity)
a) Ketertarikan karena adanya kesamaan latar belakang dengan
Najwa Shihab
b) Ketertarikan karena adanya kesamaan pola pikir dengan NajwaShihab
c. Dikenal (familiarity)
a) Pengenalan penonton terhadap kemampuan dan kejujuran
Najwa Shihab.
b) Popularitas Najwa Shihab.
42
d. Kesukaan (liking)
a) Kesukaan terhadap penampilan fisik Najwa Shihab.
b) Kesukaan terhadap Najwa Shihab, karena memiliki kesamaan.
c) Kesukaan terhadap Najwa Shihab, karena mengenal Najwa
Shihab.
Variabel Keputusan Menonton (Y) diukur dengan dimensi variabel :
1. Minat adalah adanya sesuatu yang diminati, adanya harapan yang
menyenangkan dan bermanfaat (Slameto, 2010: 66).
Dengan indikator yang diukur yaitu :
a. Ketertarikan untuk menonton Mata Najwa karena tertarik pada Najwa
Shihab.
b. Ketertarikan untuk menonton Mata Najwa agar mendapatkan manfaatdan kesenangan.
2. Perhatian yakni yang berarti dalam benak atau tingkah lakunya mencari
ketenangan tentang pesan atau informasi yang diterimanya itu karena
menarik (Slameto, 2010: 66).
Dengan indikator yang diukur yaitu :
a. Pengetahuan dan pemahaman mengenai acara Mata Najwa yang
dibawakan oleh Najwa Shihab.
b. Persepsi atau kesan yang didapat setelah melihat atau menonton acara
Mata Najwa yang dibawakan oleh Najwa Shihab.
3. Keinginan adalah dorongan atau keinginan agar pesan atau informasi itu
bermanfaat dan ingin memilikinya (Slameto, 2010: 66).
43
Dengan indikator yang diukur yaitu :
a. Keinginan untuk melihat atau menonton acara Mata Najwa untuk
mendapatkan informasi
b. Keinginan untuk mendapatkan manfaat setelah menonton acara Mata
Najwa.
4. Keputusan adalah hasil pertimbangan mengenai manfaat baik tidaknya bila
mana menerima pesan atau informasi tersebut (Slameto, 2010: 66).
Dengan indikator yang diukur yaitu :
a. Hasil pertimbangan penonton mengenai baik tidaknya menonton acara
Mata Najwa yang dibawakan oleh Najwa Shihab.
b. Keputusan penonton untuk menonton acara Mata Najwa yang
dibawakan oleh Najwa Shihab, karena mengetahui manfaat menonton
acara tersebut.
Tabel 3. Indikator Definisi Operasional
Variabel Dimensi Indikator SkalaKredibilitas
NajwaShihab
Keahlian a. Kemampuan Najwa Shihab dalammembawakan acara Mata Najwa.
b. Penguasaan materi yang dibawakanoleh Najwa Shihab dalammembawakan acara Mata Najwa.
Likert
Kepercayaan a. Kepercayaan terhadap kejujurandan sikap Najwa Shihab dalammembawakan program acara MataNajwa.
b. Kepercayaan terhadap apa yangdisampaikan oleh Najwa Shihabdalam program acara Mata Najwa.
Likert
Daya Tarik a. Penampilan fisik1) Ketertarikan terhadap
paras dan gaya busana NajwaShihab.
2) Ketertarikan terhadap gayaberbicara,ekspresi dan gestureNajwa Shihab dalammembawakan program acara
Likert
44
Mata Najwa.b. Kesamaan(similarity)
1) Ketertarikan karena adanyakesamaan latar belakangdengan Najwa Shihab
2) Ketertarikan karena adanyakesamaan pola pikir denganNajwa Shihab
c. Dikenal (familiarity)1) Pengenalan penonton terhadap
kemampuan dan kejujuranNajwa Shihab.
2) Popularitas Najwa Shihab.d. Kesukaan (liking)
1) Kesukaan terhadappenampilan fisik NajwaShihab.
2) Kesukaan terhadap NajwaShihab, karena memilikikesamaan.
3) Kesukaan terhadap NajwaShihab, karena mengenalNajwa Shihab.
KeputusanMenonton
Minat a. Ketertarikan untuk menonton MataNajwa karena tertarik pada NajwaShihab.
b. Ketertarikan untuk menonton MataNajwa agar mendapatkan manfaatdan kesenangan.
Likert
Perhatian a. Pengetahuan dan pemahamanmengenai program acara MataNajwa di TRANS 7 yangdibawakan oleh Najwa Shihab.
b. Kesan yang didapat setelah melihatatau menonton Mata Najwa diTRANS7 yang dibawakan olehNajwa Shihab.
Likert
Keinginan a. Keinginan untuk melihat ataumenonton acara Mata Najwa untukmendapatkan informasi.
b. Keinginan untuk mendapatkanmanfaat setelah menonton acaraMata Najwa.
Likert
Keputusan a. Hasil pertimbangan penontonmengenai baik tidaknya menontonacara Mata Najwa yang dibawakanoleh Najwa Shihab.
b. Keputusan penonton untukmenonton acara Mata Najwa yangdibawakan oleh Najwa Shihab,karena mengetahui manfaatnya.
Likert
Sumber : Diolah peneliti (Mei, 2018)
45
3.4. Populasi dan Sampel Penelitian
3.4.1.Populasi
Menurut Sugiyono (2011: 94) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiriatas objek/ subjek yang mempunyai kualitas dari karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Sedangkan menurut Singarimbun dan Effendi, (2006:132) populasi adalah
keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga.
Peneliti sebelumnya telah melakukan pra-survey terhadap subyek dalam
penelitian ini yakni mahasiswa strata 1 FISIP Universitas Lampung angkatan
2016, dengan mengambil 25% dari total subyek. Prasurvey ini mengadopsi
pengambilan sampel menurut Arikunto (2010:112) yakni jika subyek kurang dari
100 orang maka diambil semuanya, jika subyek berjumlah besar atau lebih dari
100 orang dapat diambil 10-15% atau 20-25%.
Berdasarkan prasurvey yang telah dilakukan penulis dengan menyebarkan
sebanyak 132 kuisioner, yang berisi pertanyaan seputar Najwa Shihab dan
program Mata Najwa kepada mahasiswa FISIP Universitas Lampung Strata 1
angkatan 2016 dari 6 jurusan yaitu Ilmu Komunikasi, Ilmu Pemerintahan,
Administrasi Negara, Administrasi Bisnis, Sosiologi, dan Hubungan Internasional
dengan proporsi sebagai berikut:
46
Tabel 4. Jumlah Penyebaran Kuisioner Prasurvey
No. Jurusan JumlahMahasiswa
Jumlah penyebaran(25%)
1. Ilmu Komunikasi 105 262. Ilmu Pemerintahan 90 223. Sosiologi 70 184. Administrasi Bisnis 99 255. Hubungan Internasional 84 216. Administrasi Negara 80 20
Total 528 132Sumber : Data Mahasiswa FISIP Universitas Lampung angkatan 2016 (April,
2018)
Didapat data yang menyatakan bahwa sejumlah 112 mahasiswa pernah menonton
program acara Mata Najwa di TRANS7, dengan 16 orang yang menonton
sebulan sekali, 30 orang yang menonton sebulan dua kali, 35 orang yang
menonton sebulan tiga kali, 31 orang yang menonton sebulan empat kali dan 20
orang tidak pernah menonton.Berdasarkan data tersebut maka populasi dalam
penelitian ini adalah sejumlah 112 Mahasiswa FISIP Universitas Lampung yang
pernah menonton program acara Mata Najwa di TRANS7, dengan jumlah
persebaran sebagai berikut :
Tabel 5. Penonton Program Acara Mata Najwa di TRANS7.
No. Jurusan Jumlah1. Ilmu Komunikasi 242. Ilmu Pemerintahan 193. Sosiologi 154. Administrasi Bisnis 165. Hubungan Internasional 206. Administrasi Negara 18
Total 112Sumber : Hasil Prasurvey diolah (April, 2018)
47
3.4.2.Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Pengambilan sampel
harus diakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel (contoh) yang benar-
benar dapat berfungsi sebagai contoh, atau dapat menggambarkan populasi
sebenarnya (Arikunto, 2006 : 133). Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa
strata 1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung angkatan
2016 yang pernah menonton program acara Mata Najwa di TRANS7.
3.5. Teknik Penarikan Sampel
Penelitian ini menggunakan tehnik total Sampling. Total Sampling adalah teknik
pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi (Sugiyono,
2011: 68). Maka Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 112 orang dengan
tabel sebagai berikut :
Tabel 6. Jumlah Sampel
No. Jurusan Populasi Sampel1. Ilmu Komunikasi 24 242. Ilmu Pemerintahan 19 193. Sosiologi 15 154. Administrasi Bisnis 16 165. Hubungan Internasional 20 206. Administrasi Negara 18 18
Total 112 112Sumber : hasil penghitungan sampel (April, 2018)
48
3.6. Jenis dan Sumber Data
Menurut Sugiyono (2011:137) sumber-sumber penelitian dibedakan berdasarkan
jenis data yang diperlukan secara umum dibagi menjadi dua, yaitu sumber data
primer dan sumber data sekunder.
1. Data Primer
Menurut Sugiyono (2011:137) data primer adalah data yang diperoleh
secara langsung dari objek penelitan. Data primer dalam penelitian ini berasal
dari hasil penyebaran kuisioner kepada mahasiswa FISIP Universitas Lampung
strata 1 angkatan 2016.
2. Data Sekunder
Menurut Sugiyono (2011:137) data sekunder adalah semua data yang
diperoleh secara tidak langsung dari objek yang di teliti. Data sekunder ini
dapat berupa buku-buku mengenai kredibilitas komunikator, perilaku
komunikan, dan buku-buku lain sejenis yang berhubungan dengan pengaruh
kredibilitas komunikator.
3.7. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Arikunto (2006: 197) yang dimaksud dengan teknik pengumpulan data
adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data penelitiannya.
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalampenelitian ini yaitu:
1. Kuesioner
Pengertian metode angket atau kuesioner menurut Arikunto (2006: 200)
angket atau kuesioner adalah pernyataan tertulis yang digunakan untuk
49
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadi
atau hal-hal yang ia ketahui. Sedangkan menurut Sugiyono (2012: 142)
angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawab.
2. Dokumentasi
Menurut Arikunto (2006: 206) dokumentasi adalah mencari dan
mengumpulkan data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkip, buku,
surat kabar, majalah, notulen, rapot, agenda dan sebagainya. Dokumentasi
dalam penelitian ini yaitu buku, jurnal, catatan-catatan mengenai masalah
penelitian.
3.8. Teknik Pengolahan Data
Menurut Hasan (2006: 24), pengolahan data adalah suatu proses dalam
memperoleh data ringkasan atau angka ringkasan dengan menggunakan cara-cara
atau rumus-rumus tertentu. Tahapan pengolahan data tersebut meliputi :
1. Editing
Editing adalah pengecekan atau pengoreksian data yang telah terkumpul,
tujuannya untuk menghilangkan kesalahan-kesalahan yang terdapat pada
pencatatan dilapangan dan bersifat koreksi.
2. Coding (Pengkodean)
Coding adalah pemberian kode-kode pada tiap-tiap data yang termasuk
dalam katagori yang sama. Kode adalah isyarat yang dibuat dalam bentuk
50
angka atau huruf yang memberikan petunjuk atau identitas pada suatu
informasi atau data yang akan dianalisis.
3. Pemberian skor atau nilai
Pemberian skor dalam penelitian ini menggunakan skala likert yang
merupakan salah satu cara untuk menentukan skor. Setiap pertanyaan dalam
kuesioner akan diberi lima alternatif jawaban berdasarkan skala likert.
Skala Likert sering digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi responden terhadap suatu objek.
4. Tabulasi
Tabulasi adalah pembuatan tabel-tabel yang berisi data yang telah diberi
kode sesuai dengan analisis yang dibutuhkan. Dalam melakukan tabulasi
diperlukan ketelitian agar tidak terjadi kesalahan.
3.9. Uji Validitas dan Reliabilitas
Menurut Bungin(2005:197), validitas adalah akurasi alat ukur terhadap yang
diukur walaupun dilakukan berkali-kali dan dimana-mana. Suatu instrumen yang
valid atau sahih mempunyai validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang
valid berarti memiliki validitas rendah. Untuk mengukur tingkat validitas
instrumen, maka digunakan rumus korelasi product moment dengan rumus
sebagai berikut:
= (∑ ) − (∑ ∑ ){ ∑ − (∑ ) }{ ∑ − (∑ ) }Keterangan :
= koefisien korelasi product moment
51
n = banyak sampel
x = Variabel independen
y = Variabel dependen
Sedangkan uji reliabilitas menurut Bungin (2005:201) merupakan kesesuaian alat
ukur dengan yang diukur, sehingga alat ukur itu dapat dipercaya dan dapat
diandalkan.
Untuk mengukur tingkat reabilitas kuisioner, digunakan rumus alpha sebagai
berikut:
= − 1 1 − ∑Keterangan:
= nilai reabilitas
k = jumlah item pertanyaan∑ = nilai varian masing-masing item
= nilai varian total
3.10. Analisa Data
Untuk mengetahui kekuatan hubungan antara kedua variabel dan besarnya nilai
pengaruh variabel X terhadap variabel Y dalam penelitian ini, maka digunakan
rumus korelasi parsial pearson product moment dan regresi linear sederhana.
52
3.10.1 Uji Korelasi Parsial Pearson Product Moment
Analisis korelasi parsial ini digunakan untuk mengetahui kekuatan hubungan
antara korelasi kedua variabel dimana variabel lainnya yang dianggap
berpengaruh dikendalikan atau dibuat tetap (sebagai variabel kontrol).
Menurut Sugiyono (2011:248) penentuan koefisien korelasi dengan menggunakan
metode analisis korelasi Pearson Product Moment dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
= (∑ ) − (∑ ∑ ){ ∑ − (∑ ) }{ ∑ − (∑ ) }Keterangan :
r = koefisien korelasi product moment
n = banyak sampel
x = Variabel independen
y = Variabel dependen
Dari hasil yang diperoleh dengan rumus di atas, dapat diketahui tingkat pengaruh
variabel X dan variabel Y. Hasil dari perhitungan akan memberikan tiga alternatif,
yaitu:
1. Jika r = 0 atau mendekati 0, maka korelasi antar kedua variabel sangat
lemah atau tidak terdapat hubungan antara variabel X terhadap variabel Y.
2. Jika r = +1 atau mendekati +1, maka korelasi antar kedua variabel adalah
kuat dan searah, dikatakan positif.
53
3. Jika r = -1 atau mendekati -1, maka korelasi antar kedua variabel adalah
kuat dan berlawanan arah, dikatakan negatif.
3.10.2. Uji Regresi Linear Sederhana
Untuk mengetahui besarnya nilai pengaruh kredibilitas Najwa Shihab terhadap
keputusan menonton acara Mata Najwa di TRANS7, maka dalam penelitian ini
digunakan rumus statistik Regresi Linier sederhana menurut Sugiyono (2011:261)
sebagai berikut:
Y = a + Bx
Keterangan :
Y = Variabel yang dijelaskan (dependent variabel)
X = Variabel yang dijelaskan (independent variabel)
a = Konstanta
b = Koefisien regresi.
Sedangkan untuk mencari nilai a dan b digunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
a = (∑ )(∑ ) − (∑ )(∑ )(∑ ) − (∑ )b = [∑ − (∑ )(∑ )](∑ ) − (∑ )
Keterangan:
y = jumlah skor dari variabel terikat
x = jumlah skor dari varibel bebas
n = jumlah sampel
54
3.11. Uji Hipotesis
Menurut Sugiyono (2011: 86) pengujian hipotesis dengan menggunakan uji F
dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen secara simultan atau bersama-sama. Uji F dalam penelitian ini
digunakan untuk menguji signifikasi pengaruh kredibilitas Najwa ShihabTerhadap
keputusan menonton acara mata najwa secara simultan. Menurut Sugiyono
(2011:86) dirumuskan sebagai berikut:
= /(1 − ) ( − − 1)Keterangan:
= Koefisien determinasi
k = Jumlah variabel independen
n = Jumlah anggota data atau kasus
Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel pada
derajat kesalahan 5% (α = 0.05). Apabila nilai Fhitung ≥ dari nilai Ftabel, maka
berarti variabel bebasnya secara serempak memberikan pengaruh yang bermakna
terhadap variabel terikat atau hipotesis pertama diterima.
I.
II.
III.
IV. GAMBARAN UMUM
4.1. Sejarah TRANS7
TRANS7 (yang sebelumnya bernama TV7) keberadaannya dimulai pada tanggal
22 Maret 2000 yang diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Nomor 8687
Tahun 2001 tanggal 28 Desember 2001 sebagai PT Duta Visual Nusantara Tivi
Tujuh. Pada tanggal 4 Agustus 2006 Kelompok Kompas Gramedia membangun
hubungan kerjasama strategis dengan CT Corp dan sejak itu TV7 berubah
menjadi TRANS7 (https://www.trans7.co.id/about#profile diakses pada 14 Juli
2018 pukul 10.31 WIB).
Saat ini TRANS7 beroperasi berdasarkan Izin Penyelenggaraan Penyiaran Nomor
1820 Tahun 2016 tanggal 13 Oktober 2016 yang dikeluarkan oleh Kementerian
Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, sebagai bagian dari kelompok
media yang berada dalam naungan CT Corp (https://www.trans7.co.id /about
#profile diakses pada 14 Juli 2018 pukul 10.31 WIB).
TRANS7 siarannya telah tersebar di 29 provinsi di Indonesia dengan 40 stasiun
transmisi yang beroperasi untuk memperluas jangkauan siaran secara nasional dan
dioperasikan oleh sumber daya setempat. TRANS7 berlokasi di Kawasan Terpadu
CT Corp, dan didukung oleh peralatan terbaru untuk memberikan tayangan high
56
definition dengan kualitas gambar yang lebih baik.
(https://www.trans7.co.id/about#profile diakses pada 14 Juli 2018 pukul 10.31
WIB).Trans7 juga memiliki 6 buah studio yang terintegrasi dalam komplek
studio khusus bernama G7 yang terletak di kawasan Kuningan Jakarta
Selatan. TRANS7 bersinergi dalam group TRANSMEDIA bersama TRANS TV,
Detikcom, Transvision, CNN Indonesia, CNN Indonesia.com dan bisnis holding
untuk memperkokoh eksistensi TRANS7 dalam menghadapi peta persaingan
bisnis pertelevisian Indonesia. (https://www.trans7.co.id/about#profile diakses
pada 14 Juli 2018 pukul 10.33 WIB).
4.1.1. Identitas TRANS7
Identitas TRANS7 merupakan kejelasan atau informasi-informasi yang berkaitan
dengan perusahaan TRANS7, didalamnya terdapat sebagai berikut
(https://www.trans7.co.id/about#profile diakses pada 14 Juli 2018 pukuol 11.17
WIB).
Nama perusahaan : PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh
Alamat perusahaan : Studio G7, Jl. Terusan HR. Rasuna Said no. 14,
Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta
Selatan 12790
Telepon : 021-79187770
Fax : 021-79187685
Website : www.trans7.co.id
Slogan : Smart, Entertaining & Family
57
4.1.2.Visi dan Misi TRANS7
Setiap perusahaan tidak hanya perusahaan media melainkan perusahaan yang lain
juga memiliki visi dan misi, dimana visi dan misi dari masing-masing perusahaan
memiliki tujuan dan keinginan yang dicapai agar perusahaan bisa berkembang
maju dan bermanfaat tidak hanya untuk karyawannya, negara, bahkan untuk
masyarakat luas. Khususnya perusahaan media sebagai lembaga untuk
menyiarkan informasi mengenai berita, hiburan, dan sebagainya yang
dikomunikasikan untuk masyarakat atau khalayak luas, agar khalayak bisa
mendapatkan informasi yang bermanfaat. Visi dan misi TRANS7 sebagai berikut
(https://www.trans7.co.id/about#profile diakses pada 14 Juli 2018 pukul 11.31
WIB):
Visi : Menjadi stasiun televisi terbaik di Indonesia dan ASEAN
Misi : Menjadi wadah ide dan aspirasi guna mengedukasi dan
meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
4.1.3. Logo dan Arti Logo TRANS7
Logo TRANS7 dalam kehadirannya tidak hanya dimaksudkan sebagai simbol,
tetapi berfungsi membangun citra atau image yang cepat dan tepat dari
masyarakat terhadap perusahaan TRANS7. Melalui logo, khalayak atau
masyarakat bisa mengetahui, mengenal, memahami, sekaligus menghafal karakter
TRANS7. Logo merupakan simbol atau ciri khas dan identitas setiap perusahaan,
khususnya perusahaan media.
58
Berikut logo Trans7 yang dapat dilihat dalam gambar :
Peneliti tidak dapat menemukan sumber dari arti logo yang langsung dari akses
TRANS7 , melainkan sumber lain yakni jurnal. Penjelasan logo TRANS7
diantaranya yaitu (http://e-journal.uajy.ac.id diakses 14 Juli 2018 pukul 10.08) :
a. Simbol 'Diamond A' ditengah TRANS 7 merefleksikan kekuatan dan
semangat baru yang memberikan inspirasi bagi semua orang didalamnya
untuk menghasilkan karya yang gemilang, diversifikasi konten atau
keunikan tersendiri serta kepemimpinan yang kuat.
b. Warna kuning sebagai cerminan warna keemasan pasir pantai yang
berbinar dan hasil alam nusantara sekaligus melambangkan optimisme
masyarakat Indonesia.
c. Rangkaian warna hijau menggambarkan kekayaan alam Indonesia yang
hijau dan subur, serta memiliki ketangguhan sejarah bangsa.
d. Warna biru melambangkan luasnya cakrawala dan laut biru sekaligus
menggambarkan kekuatan generasi muda bangsa Indonesia yang handal
dan memiliki harapan tinggi.
Gambar 1. Logo TRANS7
(Sumber: https://www.trans7.co.id/about#profilediakses pada 14 Juli 2018 pukul 11.37 WIB)
59
e. Rangkaian warna ungu, menggambarkan keagungan dan kecantikan
budaya dan seni bangsa Indonesia yang selalu dipuja dan dihargai
sepanjang masa.
4.2. Logo dan Sejarah Singkat Mata Najwa
Gambar 2. Logo Mata Najwa
(Sumber: https://twitter.com/matanajwa diakses 14 Juli 2018 pukul 20.20)
Mata Najwa mulanya disiarkan di Metro TV sejak 25 November 2009. Mata
Najwa mengahadirkan topik-topik menarik dengan narasumber kelas satu.
Sejumlah tamu istimewa telah hadir dan berbicara di Mata Najwa, diantaranya BJ
Habibe, Jusuf Kalla, Dahlan Iskan dan Joko Widodo. Mata Najwa juga pernah
menghadirkan gambar ekslusif di dalam sel tahanan Lapas Sukamiskin dan Rutan
Cipinang dalam episode “Penjara Istimewa”. Di tayangan tersebut, Najwa Shihab
ikut melakukan inspeksi mendadak dan berbincang langsung dengan terpidana
kasus korupsi yaitu yang terdiri dari Gayus H. Tambunan, Adrian Waworuntu,
Agusrin Najamuddin, dan Anggodo Widjojo (http://www.metrotvnews.com
/aboutus/ diakses 14 Juli 2018 pukul 20.30). Pada Agustus 2017, program Mata
Najwa berhenti tayang di Metro TV, dan pindah tayang ke TRANS7 mulai
tanggal 10 Januari 2018. TRANS7 menayangkan acara Mata Najwa setiap hari
60
rabu pukul 20.00 WIB - 21.30 WIB. Acara Mata Najwa di pandu oleh Najwa
Shihab sebagai presenter atau interviewer dan Wakil Pemimpin Redaksi.
4.3.Profil Najwa Shihab
Gambar 3. Najwa Shihab
(Sumber: https://www.viva.co.id diakses pada 15 Juli 2018 pukul 21.17 WIB)
Nama lengkap : Najwa Shihab
Profesi : Jurnalis
Tempat / Tgl Lahir : Makassar, 16 September 1977
Karya / Prestasi :
1. Presenter Pemilukada Terbaik oleh Badan Pengawas
Pemilu (2015)
2. Presenter Talkshow Berita & Informasi Terfavorit,
Panasonic Gobel Awards (2015)
61
3. Insan Pertelevisian Terbaik dalam ajang Panasonic
Gobel Awards (2016)
4. The Influential Woman of The Year dari Elle
Magazine (2016)
5. Duta Baca Indonesia (2016-2020), Perpustakaan
Nasional Republik Indonesia
Najwa Shihab adalah seorang jurnalis televisi yang lahir di Makassar, Sulawesi
Selatan, 16 September 1977. Semasa SMA, Najwa terpilih mengikuti program
pertukaran pelajar ke Amerika. Di Indonesia program ini dilaksanakan oleh
Yayasan Bina Antarbudaya, selama satu tahun di Amerika. (Sumber:
https://www.viva.co.id diakses pada 15 Juli 2018 pukul 21.20 WIB)
Najwa Shihab dalah anak dari Qurais Shihab dan Fatmawati Assegaf. Ayahnya
ahli tafsir yang menjadi menteri Agama era Presiden Soeharto. Sedangkan
pamannya, Alwi Shihab menteri luar negeri pada kabinet Gus Dur. Najwa adalah
alumni Fakultas Hukum UI (Universitas Indonesia) tahun 2000 dan melanjutkan
pendidikannya di Universitas Melbourne, Australia tahun 2008. (Sumber:
https://www.viva.co.id diakses pada 15 Juli 2018 pukul 22.01 WIB)
Merintis karier di RCTI, tahun 2001 Najwa memilih bergabung dengan Metro TV
karena stasiun TV itu dinilai lebih menjawab minat besarnya terhadap jurnalistik .
Pada tahun 2005 PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Jakarta atau pusat
memberi penghargaan kepada Najwa Shihab yaitu PWI Jaya Awards dan pada
HPN (Hari Pers Nasional) yang dilangsungkan di Pekanbaru, Riau dan Najwa
meraih penghargaan HPN Awards. PWI pusat menilai Najwa Shihab adalah
62
wartawan pertama yang memberi informasi tragedi tsunami Aceh secara intensif.
Liputan dan laporannya dinilai memberi andil bagi meluasnya kepedulian dan
empati masyarakat luas terhadap tragedi kemanusiaan. (Sumber:
https://www.viva.co.id diakses pada 15 Juli 2018 pukul 22.01 WIB)
Tahun 2006, Najwa Shihab terpilih sebagai jurnalis terbaik Metro TV dan masuk
nominasi pembaca berita terbaik Panasonic Awards. Pada tahun yang sama,
bersama sejumlah wartawan dari berbagai negara, Najwa terpilih menjadi peserta
senior journalist seminar yang berlangsung di sejumlah kota Amerika Serikat dan
menjadi pembicara pada Konvensi Asian American Journalist Association.
(Sumber: https://www.viva.co.id diakses pada 15 Juli 2018 pukul 22.01 WIB)
Pengakuan terhadap profesionalisme Najwa tidak hanya dari dalam negeri namun
juga di manca negara. Terbukti Najwa Shihab masuk nominasi lima besar di
tingkat Asia, yaitu Asian Television Awards untuk kategori best current
affairs/talkshow presenter. Pengumuman pemenang dilangsungkan bulan
November 2007 di Singapura. Presenter Najwa Shihab juga meraih penghargaan
Young Global Leader (YGL) tahun 2011 dari World Economic Forum (WEF) di
Geneva, Swiss. (Sumber: https://www.viva.co.id diakses pada 15 Juli 2018 pukul
22.19 WIB)
Selain banyak mendapatkan penghargaan, Najwa juga telah menerbitkan buku
berjudul Catatan Najwa pada tahun 2016 yang berisi refleksi dirinya atas isu-isu
yang dibahas dalam program yang ia pandu di Metro TV yaitu Mata Najwa.
Kemudian, pada tanggal 8 Agustus 2017, lewat akun media sosial pribadinya,
Najwa menyampaikan pengunduran dirinya dari Metro TV. Ia mengumumkan
63
bahwa program Mata Najwa akan berakhir dengan episode live terakhir
wawancara eksklusif bersama Novel Baswedan. Program itu baru benar-benar
sampai ke final pada akhir Agustus 2017 dalam episode Catatan Tanpa Titik.
Namun hal tersebut tidak menjadi akhir dari karir Najwa dalam bidang jurnalist,
mulai tanggal 10 Januari 2018 Najwa akhirnya melanjutkan siaran program Mata
Najwa di stasiun televisi berbeda yakni Trans7, dan berlangsung hingga saat ini.
(Sumber: https://www.viva.co.id diakses pada 15 Juli 2018 pukul 22.20 WIB)
4.4. Deskripsi Lokasi dan Objek Penelitian
4.4.1. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung resmi berdiri sebagai
fakultas berdasar SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI tanggal 15
November 1995 Nomor : 0333/O/1995 tentang Pembukaan Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Lampung. FISIP terdiri dua program studi yaitu
Program Studi Sosiologi dan Program Studi Ilmu Pemerintahan.
Berdasarkan SK Dirjen Dikti Depdikbud RI Nomor : 37/DIKTI/Kep/1997 tanggal
27 Febuari 1997 maka status program studi tersebut ditingkatkan menjadi jurusan.
Pada tanggal 18 Maret 1997 terbit keputusan Dirjen Dikti Depdikbud RI Nomor:
49/DIKTI/Kep/1997 tentang Pembentukan Program Studi Ilmu Komunikasi.
Dalam rangka memenuhi harapan masyarakat akan ketersediaan tenagatenaga
terampil siap pakai, mulai tahun akademik 1998/1999 FISIP membuka program
Diploma III (Keputusan Dirjen Dikti Nomor: 211/DIKTI/Kep/1998) : Program
Studi Administrasi Perkantoran dan Sekretaris, Program Studi Hubungan
64
Masyarakat (Humas), dan Program Studi Perpustakaan, Dokumentasi dan
Informasi ( Keputusan Dirjen Dikti Nomor: 3953/D/T/Kep/2001).
Keputusan Dirjen Dikti nomor 28/DIKTI/Kep/2002 dan Keputusan Rektor Unila
nomor 4596/J26/PP/2003 tentang Pembukaan Program Ekstensi/Nonreguler (S.1),
yaitu Program Studi Sosiologi, Program Studi Ilmu Pemerintahan, dan Program
Studi Ilmu Komunikasi. Kemudian pada tanggal 1 Juli 1998 terbit Keputusan
Dirjen Dikti Nomor: 212/DIKTI/Kep/1998, tentang Pembentukan Program Studi
Strata 1 (reguler): Ilmu Administrasi Negara dan Program Ilmun Adminstrasi
Niaga/Bisnis. Pada Tanggal 8 Oktober 2012 terbit keputusan Mendikbud nomor:
352/E/2012 tentang Pembentukan Program Studi Strata 1 (Reguler): Ilmu
Hubungan International.
Dengan demikian, saat ini Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universtas
Lampung mempunyai 3 program studi pada jenjang Strata 2 (S2) yaitu Ilmu
pemerintahan, Ilmu Administrasi, dan Ilmu Komunikasi. Pada jenjang Strata 1
(S1), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung mempunyai 6
program studi yaitu Ilmu Pemerintahan, Sosiologi, Ilmu Komunikasi, Ilmu
Administrasi Negara, Ilmu Administrasi Bisnis dan Hubungan Internasional. Pada
jenjang Diploma 3 (D3), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universtas
Lampung mempunyai 3 program studi yaitu Sekretaris, Hubungan Masyarakat
dan Perpustakaan.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universtas Lampung mempunyai Visi dan
Misi yang dijelaskan sebagai berikut :
65
Visi : FISIP UNILA menjadi Fakultas 10 terbaik di Indonesia pada tahun 2025
Misi :
1. Menyelenggarakan pendidikan di bidang ilmu sosial dan politik
dalam rangka menghasilkan lulusan yang menguasai iptek,
berintegritas tinggi dan berdaya saing baik di tingkat lokal, nasional
maupun internasional.
2. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan di bidang ilmu
sosial dan politik untuk mendukung pendidikan dan pengabdian
pada masyarakat.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat berbasis
kearifan lokal untuk mendukung masyarakat madani yang
harmonis dan sejahtera.
4. Menyelenggarakan organisasi dan tata kelola yang baik,
berorientasi pada mutu dan kemampuan bersaing.
5. Menyelenggarakan kerjasama dengan stakeholders di tingkat
lokal, nasional, dan internasional
(Sumber : Fisip Unila. http://fisip.unila.ac.id/. Diakses pada 15 Juli 2018 pukul
22.26).
4.4.2. Karakteristik Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu PolitikUniversitas Lampung
Secara keilmuan, mahasiswa FISIP Universita Lampung dibekali keilmuan dasar
politik dan media. Dilihat dari sisi skill yang dimiliki, mahasiswa FISIP
Universitas Lampung cukup aktif berhubungan dengan media. Disamping
tanggungjawab mata kuliah yang mengharuskan berhubungan langsung dengan
66
media, posisi mereka sebagai remaja modern, memaksa mereka pada kondisi tidak
bisa terlepas dari media massa. Kedekatan mahasiswa FISIP Universitas Lampung
dengan media tidak hanya terlihat dari aktivitas akademis yang dijalaninya,
melainkan juga berbagai aktivitas kemahasiswaan.
Dalam beberapa kesempatan pula, mahasiswa FISIP Universitas Lampung turut
serta melakukan gerakan literasi media, yang tercipta dalam beberapa kegiatan
seperti seminar. Hal ini didasari oleh kesadaran mereka akan posisi media yang
dirasa semakin menguasai masyarakat, hingga menjadikannya bukan lagi sebagai
khalayak, tetapi konsumen media yang selalu membutuhkan kehadirannya.
Mahasiswa FISIP Universitas Lampung masuk dalam kancah dunia politik
merupakan sesuatu yang sangat baik jika memang dimaksudkan untuk berperan
dalam pengawasan, pengabdian dan memberi dampak positif terhadap bangsa dan
negara. Mahasiswa terbukti mampu menjadi pelopor dalam sejarah bangsa. Masa
depan negeri ini membutuhkan keterlibatan mahasiswa dalam berbagai hal dengan
pemikiran-pemikiran cerdasnya dan kegiatan-kegiatan intelektual yang dilakukan.
Karena peran mahasiswa sangat diharapkan oleh masyarakat, tak berlebihan jika
banyak harapan yang dipikul oleh mahasiswa. Sebab dalam kerangka sosial
mahasiswa mempunyai peran dan fungsi yang cukup penting. Mahasiswa di sini
diharapkan berperan sebagai agen pengawasan (agent of control) dan agen dalam
menuju perubahan ke arah yang lebih baik. Oleh karenanya antara mahasiswa
Fisip Universitas Lampung dan politik terdapat sebuah keterkaitan yang dapat
memberikan dampak positif jika gerakan mahasiswa yang terjadi memiliki arah
dan dalam koridor yang tepat.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh
kredibilitas Najwa Shihab terhadap keputusan menonton acara Mata Najwa di
TRANS7, dengan membagikan kuesioner pada 112 responden. Maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa tingkat hubungan antara variabel kredibilitas Najwa Shihab
dengan variabel keputusan menonton acara Mata Najwa di Trans7 adalah sebesar
0,703 yang berarti memiliki hubungan yang kuat. Selain itu, kredibilitas Najwa
Shihab mempengaruhi keputusan menonton acara Mata Najwa di TRANS7 pada
mahasiswa Strata 1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik angkatan 2016 sebesar
49,42%. Adapun pengaruh dari faktor lain yaitu sebesar 50,58% merupakan faktor-
faktor lain yang tidak menjadi bagian dalam penelitian ini.
145
6.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian, maka peneliti memberikan beberapa saran antara
lain:
1. Peneliti menyarankan kepada tim Mata Najwa agar meningkatkan kredibilitas
pembawa acaranya, dan kepada lembaga penyiaran dan praktisi yang
menggeluti bidang kepenyiaran terutama TRANS7 untuk memilih pembawa
acara yang memiliki kredibilitas yang tinggi, agar pesan yang ingin
disampaikan lebih mudah diterima oleh khalayak.
2. Peneliti menyarankan kepada Najwa Shihab dan pembawa acara agar lebih
menunjukkan keahlian, kepercayaan, dan daya tariknya kepada khalayak.
Sehingga penilaian khalayak terhadap kredibilitas pembawa acara tinggi dan
khalayak mau mendengarkan, mempercayai apa yang disampaikan serta lebih
mudah untuk dipersuasi.
3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat melanjutkan penelitian ini dengan
menggunakan variabel yang lebih banyak atau melakukan penelitian dengan
variabel yang berbeda sebagai perbandingan, dikarenakan terdapat hasil
sebanyak 50,58% keputusan penonton untuk menonton acara Mata Najwa di
TRANS7 yang dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. BinaAksara, Jakarta.
Azwar S. 2011. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Pustaka, Jakarta.
Baksin, Askurifai. 2006. Jurnalistik Televisi: Teori dan Praktik. Simbiosa,Bandung.
Bungin, Burhan. 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif (Komunikasi,Ekonomidan Kebijakan Publik serta Ilmu Sosial lainnya). Kencana, Jakarta.
Cangara, Hafied.2003. Pengantar Ilmu Komunikasi . Raja Grafindo Persada.Jakarta.
Effendy, Onong Uchjana. 2011. Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek. PT RemajaRosdakarya, Bandung.
Fred, Wibowo. 2009. Teknik Produksi Program Televisi. Pinus Book,Yogyakarta.
Hasan, Iqbal. 2006. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Bumi Aksara.Jakarta.
Khoiri Hoyyima. 2010. Cara Mudah Menjadi Presenter Tv dan Radio. DivaPress, Jogjakarta.
Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar. 2004. Metodologi Penelitian Sosial.Bumi Aksara, Jakarta.
Kriyantono, R. (2010). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Kencana PrenadamediaGroup, Jakarta.
Morisson, M. A. 2013. Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio& Televisi. Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
Muda, Deddy Iskandar. 2003. Jurnalistik Televisi. Remaja Rosdakarya, Bandung.
Rakhmad, Jalaludin. 2012. Psikologi Komunikasi. Remaja Rosda Karya,Bandung.
Rukmananda, Naratama. 2006. Menjadi Sutradara Televisi dengan single danmulti camera. PT.Grasindo, Jakarta.
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 2006. Metode Penelitian Survai. LP3S,Jakarta.
Siregar Syofian. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PRENADAMEDIAGROUP.
Slameto. 2010. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. PT. RinekaCipta. Jakarta
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta,Bandung
.Vardiansah, Dani. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Ghalia Indonesia. Jakarta.
Venus, antar. 2009. Manajemen Kampanye : Panduan Teoritis Dalammengefektifkan Kampanye Komunikasi. PT Simbiosa Rekatama Media.Jakarta.
Website :
Metro TV News. 2016. Dua Program Metro TV Masuk Nominasi Anugrah KPI2016. Dikutip dari website : http://metrotvnews.com/amp/0k878IWb-dua-program metro-tv-masuk-nominasi-anugrah-kpi-2016.html (diakses pada 11April 2018).
Nielsen Indonesia. 2014. Konsumsi Media Lebih Tinggi di Luar Jawa. Dikutipdari website : http://nielsen.com/id/en/press-room/2014/nielsen-konsumsi-media-lebih -tinggi-di-luar-jawa.html ( diakses pada 27 Maret 2018).
Nielsen Indonesia. 2017. Tren Baru di Kalangan Pengguna Internet di Indonesia.Dikutip dari website : http://nielsen.com/id/en/press-room/2017/tren-baru-di-kalangan-pengguna-internet-di-indonesia..html (diakses pada 10 April2018).