pengaruh komitmen organisasi, motivasi, kompetensi …eprints.ums.ac.id/72900/11/naskah...
TRANSCRIPT
PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, MOTIVASI,
KOMPETENSI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP
KINERJA AUDITOR PEMERINTAH
(STUDI KASUS PADA INSPEKTORAT KABUPATEN
KARANGANYAR)
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I
pada Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Oleh :
MAHENDRA PUTRA HUTAMA
B 200 160 112
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
i
HALAMAN PERSETUJUAN
PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, MOTIVASI, KOMPETENSI
DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA AUDITOR
PEMERINTAH
(STUDI KASUS PADA INSPEKTORAT KABUPATEN KARANGANYAR)
PUBLIKASI ILMIAH
Oleh :
MAHENDRA PUTRA HUTAMA
B 200 160 112
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:
Dosen
Pembimbing
Dr. Zulfikar, S.E, M.Si.
NIDN. 0601127202
ii
HALAMAN PENGESAHAN
PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, MOTIVASI, KOMPETENSI
DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA AUDITOR
PEMERINTAH
(STUDI KASUS PADA INSPEKTORAT KABUPATEN KARANGANYAR)
OLEH
MAHENDRA PUTRA HUTAMA
B 200 160 112
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada hari, 30 Maret 2019
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Dewan Penguji :
1. Dr. Zulfikar, SE., M.Si (..............................)
(Ketua Dewan Penguji)
2. Eny Kusumawati, SE (..............................)
(Anggota I Dewan Penguji )
3. Dr. Erma S, MM, Ak (..............................)
(Anggota II Dewan Penguji)
Dekan,
( Dr. Syamsudin., SE., MM)
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam publikasi ilmiah ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis
diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,
maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya. .
Surakarta, 11 Mei 2019
Penulis
MAHENDRA PUTRA HUTAMA
B 200 160 112
1
PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, MOTIVASI, KOMPETENSI
DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA AUDITOR
PEMERINTAH
(STUDI KASUS PADA INSPEKTORAT KABUPATEN KARANGANYAR)
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh komitmen
organisasi, motivasi, kompetensi da gaya kepemimpinan terhadap kinerja auditor
pemerintah pada Inspektorat Kabutapen Karanganyar. Penelitian ini dilakukan
dengan responden auditor internal yang bekerja di inspektorat tersebut. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan struktural dan fungsional pada
Inspektorat Kabupaten Karanganyar. Jumlah responden pada penelitian ini adalah
40 orang. Berdasarkan proses penelitian yang telah dilakukan maka didapatkan
hasil yaitu komitmen organisasi, motivasi, kompetensi dan gaya kepemimpinan
berpengaruh terhadap kinerja auditor pemerintah pada Inspektorat Kabupaten
Karanganyar.
Kata Kunci : komitmen organisasi, motivasi, kompetensi, gaya kepemimpinan
dan kinerja auditor
Abstract
The purposes of the research is to determine the effect of organizational
commitment, motivation, competence, and leadership style on the performance of
government auditors. This research was conducted at Goverment Auditor of
Karanganyar Regency with internal auditors working at the inspectorate as
respondents. The population in this study were all structural and fungtional
employee working at the Inspectorate of Government of Karanganyar Regency.
The population of this study were 40 respondents. Based on the reseach, the result
shows that organizational commitment, motivation, competence, and leadership
style effect the performance of government auditors of Karanganyar Regency.
Keywords: organizational commitment, motivation, competence, leadership style
and auditor performance
1. PENDAHULUAN
Upaya dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih, pemerintahan daerah pada
setiap periode wajib melaporkan informasi keuangan yang handal dan berkualitas.
Terkait dengan hal tersebut, audit internal bertugas untuk memeriksa dan
memberikan opini terhadap kewajaran laporan keuangan suatu entitas berdasarkan
standar yang telah ditentukan.
2
Dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih disusun UU Nomor 15
Tahun 2004 pasal 9 ayat (1), yang menjelaskan bahwa BPK-RI dalam
pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara dapat
memanfaatkan hasil pemeriksaan aparat pengawasan internal pemerintah. Untuk
mengawasi semua kegiatan atau aktivitas organisasi pemerintah daerah maka
dibentuklah Inspektorat Daerah. Hal ini dipertegas dengan seperangkat paket
perundang-undangan yang meliputi Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara, Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara dan Undang-
Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008 tentang sistem
pengendalian intern pemerintah, pelaksanaan pengendalian intern tersebut
dilaksanakan oleh aparat pengawasan intern pemerintah (APIP), yaitu Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP); Inspektorat Jenderal;
Inspektorat Provinsi; dan Inspektorat Kota. BPKP sebagai salah satu pelaksana
tugas pengendalian internal pemerintah yang mempunyai tugas melakukan
pengawasan terhadap pelaksanaan keuangan dan pembangunan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. BPKP dalam melaksanakan
kegiatannya dapat dikelompokkan ke dalam empat kelompok, yaitu audit;
konsultasi, asistensi dan evaluasi; pemberantasan KKN; pendidikan dan pelatihan
pengawasan.
Kode Etik Akuntan pasal 1 ayat 2 menyatakan bahwa setiap anggota harus
mempertahankan integritas dan objektivitas dalam menjalankan tugasnya.
Seorang auditor dalam mempertahankan integritasnya akan bertindak jujur dan
tegas dalam mempertimbangkan fakta, terlepas dari kepentingan pribadi. Auditor
yang mempertahankan objektivitas akan bertindak adil tanpa dipengaruhi tekanan
dan permintaan pihak tertentu atau kepentingan pribadinya. Menurut Wulandari
(2015) tanggungjawab auditor tidak hanya untuk memeriksa laporan keuangan
klien dan memberikan opini terhadapnya, tetapi juga mempertanggungjawabkan
hasil kerjanya tersebut kepada publik. Dibutuhkan komitmen, independensi serta
3
sikap yang professional agar seorang auditor dapat mengemban tanggungjawab
ini, dimana ia harus mendahulukan kepentingan pihak luar (publik) diatas
kepentingan klien yang telah memberikan fee atas jasa audit.
Khikmah dan Priyanto (2012) menyatakan, kinerja auditing internal akan
berhubungan dengan kompetensi dan obyektivitas dari staf internal auditor
organisasi. Kemampuan internal auditor untuk membuat keputusan yang akan
diambil ketika menghadapi situasi dilema etika akan sangat bergantung kepada
berbagai hal, karena keputusan yang diambil oleh internal auditor juga akan
banyak berpengaruh kepada organisasi. Auditor yang selalu meningkatkan
kinerjanya diyakini mampu menjadi auditor yang berkualitas dan mampu
menghasilkan produk audit yang berkualitas tinggi (Hanna dan Firnanti, 2013).
Kinerja auditor merupakan perwujudan kerja yang dilakukan dalam rangka
mencapai hasil kerja yang lebih baik atau lebih menonjol ke arah tercapainya
tujuan organisasi. Kinerja auditor menjadi salah satu tolak ukur yang digunakan
untuk menilai baik tidaknya pekerjaan yang dilakukan.
Komitmen organisasi menunjukkan loyalitas yang dimiliki individu
terhadap organisasinya serta menunjukkan bagaimana anggota organisasi dapat
memberikan kontribusi dalam menciptakan kesuksesan organisasi (Hanna dan
Firnanti, 2013). Komitmen organisasi menunjukkan seseorang yang cenderung
memihak organisasi serta memiliki keinginan untuk bertahan dalam organisasi
tersebut dan bekerja dengan baik untuk mencapai tujuan organisasinya (Gummala,
2014). Adanya komitmen organisasi yang dimiliki oleh seorang karyawan akan
memberikan pengaruh positif bagi organisasi, sebab karyawan dengan komitmen
organisasi yang tinggi akan mempunyai rasa ikut memiliki organisasi tersebut
(Putri, 2013). Komitmen terhadap organisasi merupakan suatu dimensi perilaku
penting yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kekuatan auditor untuk
bertahan pada suatu organisasi. Komitmen organisasi tercipta apabila individu
dalam organisasi sadar akan hak dan kewajibannya dalam organisasi tanpa
melihat jabatan dan kedudukan. Komitmen terhadap organisasi menunjukkan
suatu keadaan dimana seorang karyawan mempunyai nilai dan tujuan yang sama
4
dengan organisasi, terlibat dalam pencapaian tujuan organisasi serta berniat
memelihara keanggotaan dalam organisasi (Arifah dan Romadhon, 2015).
Untuk menghasilkan kualitas audit yang tinggi, auditor memerlukan dua hal
utama, salah satunya adalah kompetensi. Kompetensi auditor adalah kualifikasi
yang dibutuhkan oleh auditor untuk melaksanakan audit kinerja dengan baik.
Peraturan Kepala Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) No.Per-
11/K/JF/2010 menyebutkan bahwa, kompetensi adalah kemampuan dan
karekteristik yang dimiliki oleh seseorang berupa pengetahuan, keahlian, dan
sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas dan jabatannya. Hal ini
menunjukkan bahwa kompetensi merupakan syarat mutlak bagi seorang auditor
(Wibowo, dkk. 2016).
Upaya lembaga seperti halnya BPK untuk menghasilkan kinerja yang baik
tidak terlepas dari peran seorang pimpinan dalam mengelola dan mempengaruhi
serta mengerti akan kebutuhan para anggotanya. Trijayanti, dkk. (2015)
menyebutkan, gaya kepemimpinan akan dapat mempengaruhi kinerja dari seorang
auditor. Gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan seorang
manajer pada saat ia mempengaruhi perilaku bawahannya. Seseorang yang
menjalankan fungsi manajemen berkewajiban mengarahkan karyawan yang
dibawahinya agar mereka tetap melaksanakan tugas dengan baik, memiliki
dedikasi terhadap organisasi dan tetap merasa berkewajiban untuk mencapai
tujuan organisasi. Menurut Suariana, dkk. (2014) kepemimpinan memegang
peranan yang sangat penting dalam manajemen organisasi. Kepemimpinan
dibutuhkan manusia karena adanya keterbatasan-keterbatasan tertentu pada diri
manusia. Dari sinilah timbul kebutuhan untuk memimpin dan dipimpin.
Melihat pada beberapa hasil penelitian terdahulu, diantaranya; Awaluddin
(2013) menyatakan bahwa kompetensi Auditor berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Kinerja Auditor Inspektorat. Kemudian Marita (2018), Prabayanthi
(2018), Wulandari (2015) menyimpulkan bahwa motivasi dan Komitmen
organisasi berpengaruh terhadap kinerja auditor, Alfianto (2015) menyatakan
komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja auditor dengan dimoderasi
motivasi. Penelitian Wibowo (2016), Erwina, dkk. (2015), Wati, dkk. (2010)
5
membuktikan bahwa motivasi, gaya kepemimpinan, komitmen organisasi
berpengaruh terhadap kinerja auditor. Namun, hasil dari penelitian yang dilakukan
oleh Siahaan (2010) serta Hanna dan Firnanti (2013), Pramana (2017),
menunjukan bahwa komitmen organisasi, gaya kepemimpinan tidak berpengaruh
terhadap kinerja auditor.
2. METODE
Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei. Penelitian survei
merupakan pengumpulan data primer dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan
kepada responden individu. Jenis data dalam penelitian ini adalah kuantitatif yaitu
data yang berbentuk angka, atau data yang diangkakan. Jenis penelitian ini adalah
penelitian asosiatif dengan unit analisis yang diteliti adalah Kinerja auditor
Pemerintah Kabupaten Karanganyar. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono,
2012). Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, data
primer adalah data yang diperoleh langsung yang bersumber dari jawaban
koesioner dari responden yang akan dikirim secara langsung kepada Aparat
Pengawasan Intern Pemerintah yang bekerja pada Inspektorat Kabupaten
Karanganyar.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Validitas Item Pertanyaan Variabel Kinerja Auditor Pemerintah (KAP)
Tabel 1. Hasil Uji validitas Variabel Kinerja Auditor Pemerintah
Item rhitung Rtabel Keterangan
KAP_1 0,755 0,312 Valid
KAP_2 0,800 0,312 Valid
KAP_3 0,767 0,312 Valid
KAP_4 0,729 0,312 Valid
KAP_5 0,680 0,312 Valid
KAP_6 0,819 0,312 Valid
KAP_7 0,727 0,312 Valid
6
KAP_8 0,769 0,312 Valid
KAP_9 0,545 0,312 Valid
KAP_10 0,630 0,312 Valid
Sumber : Data primer diolah, 2018
Item-item pertanyaan terhadap variabel Kinerja Auditor Pemerintah yang
mempunyai nilai r item lebih besar dari r tabel merupakan item pertanyaan yang
valid dalam menjelaskan variabelnya. Tabel 1 di atas menunjukkan bahwa 10 item
pertanyaan semua valid sehingga dapat digunakan sebagai intrumen dalam
penelitian ini
Tabel 2. Hasil Uji validitas Variabel Komitmen Organisasi
Item rhitung rtabel Keterangan
KO_1 0,690 0,312 Valid
KO_2 0,614 0,312 Valid
KO_3 0,598 0,312 Valid
KO_4 0,702 0,312 Valid
KO_5 0,728 0,312 Valid
KO_6 0,749 0,312 Valid
KO_7 0,666 0,312 Valid
KO_8 0,723 0,312 Valid
Sumber : Data primer diolah, 2018
Item-item pertanyaan pada variabel Komitmen Organisasi yang mempunyai
nilai r item lebih besar dari r tabel merupakan item pertanyaan yang valid dalam
menjelaskan variabelnya. Tabel 2 di atas menunjukkan bahwa 8 item pertanyaan
valid sehingga dapat digunakan sebagai intrumen dalam penelitian ini
Tabel 3. Hasil Uji validitas Variabel Motivasi
Item rhitung Rtabel Keterangan
MT_1 0,765 0,312 Valid
MT_2 0,426 0,312 Valid
MT_3 0,686 0,312 Valid
MT_4 0,691 0,312 Valid
7
MT_5 0,699 0,312 Valid
MT_6 0,752 0,312 Valid
MT_7 0,801 0,312 Valid
MT_8 0,833 0,312 Valid
MT_9 0,681 0,312 Valid
MT_10 0,506 0,312 Valid
Sumber : Data primer diolah, 2018
Item-item pertanyaan terhadap variabel Motivasi yang mempunyai nilai r
item lebih besar dari r tabel merupakan item pertanyaan yang valid dalam
menjelaskan variabelnya. Tabel 3 di atas menunjukkan bahwa 10 item pertanyaan
semua valid sehingga dapat digunakan sebagai intrumen dalam penelitian ini
Tabel 4. Hasil Uji validitas Variabel Kompetensi
Item rhitung rtabel Keterangan
KP_1 0,699 0,312 Valid
KP_2 0,521 0,312 Valid
KP_3 0,446 0,312 Valid
KP_4 0,560 0,312 Valid
KP_5 0,406 0,312 Valid
KP_6 0,370 0,312 Valid
KP_7 0,470 0,312 Valid
Sumber : Data primer diolah, 2018
Item-item pertanyaan terhadap variabel Kompetensi yang mempunyai nilai r
item lebih besar dari r tabel merupaka9 item pertanyaan yang valid dalam
menjelaskan variabelnya. Tabel 4 di atas menunjukkan bahwa 7 item pertanyaan
valid sehingga dapat digunakan sebagai intrumen dalam penelitian ini
Tabel 5. Hasil Uji validitas Variabel Kinerja Auditor Pemerintah
Item rhitung rtabel Keterangan
GK_1 0,819 0,312 Valid
GK_2 0,674 0,312 Valid
GK_3 0,682 0,312 Valid
8
GK_4 0,874 0,312 Valid
GK_5 0,724 0,312 Valid
GK_6 0,817 0,312 Valid
GK_7 0,717 0,312 Valid
GK_8 0,721 0,312 Valid
Sumber : Data primer diolah, 2018
Item-item pertanyaan terhadap variabel Motivasi yang mempunyai nilai r
item lebih besar dari r tabel merupakan item pertanyaan yang valid dalam
menjelaskan variabelnya. Tabel 5 di atas menunjukkan bahwa 8 item pertanyaan
valid sehingga dapat digunakan sebagai intrumen dalam penelitian ini.
Tabel 6. Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach's Alpha Keterangan
Kinerja Auditor Pemerintah 0,928 Reliabel
Komitmen Organisasi 0,898 Reliabel
Motivasi 0,914 Reliabel
Kompetensi 0,760 Reliabel
Gaya Kepemimpinan 0,928 Reliabel
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui bahwa nilai Cronbach’s Alpha dari
masing-masing variabel menunjukkan bahwa nilai > 0,60 sehingga data yang
dikumpulkan dinyatakan reliable, sehingga pernyataan dapat dipergunakan
sebagai instrument dalam penelitian ini.
Tabel 7. Hasil Uji Normalitas
Variabel Sig (2-tailed) p-value Keterangan
Undstandardized Residual 0,947 P > 0,05 Normal
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
Dari tabel 7 Nilai signifikansi Kolmogorov Smirnov yaitu 0,947 pada
signifikansi 0,947 (0,947>0,05) menunjukkan bahwa data terdistribusi secara
normal.
9
Tabel 8. Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Tolerance VIF Keterangan
Komitmen Organisasi 0,466 1,284 Bebas Mutikolinearitas
Motivasi 0,384 1,224 Bebas Mutikolinearitas
Kompetensi 0,323 1,035 Bebas Mutikolinearitas
Gaya Kepemimpinan 0,293 1,317 Bebas Mutikolinearitas
Sumber : Data primer diolah, 2018
Berdasarkan tabel 8 menunjukkan bahwa masing-masing nilai VIF < 10,
demikian juga hasil nilai tolerance > 0,1 maka dapat disimpulkan bahwa
penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas.
Tabel 9. Hasil Uji Heterokedastisitas
Variabel p-value Keterangan
Komitmen Organisasi 0,898 Bebas Heterokedastisitas
Kompetensi 0,102 Bebas Heterokedastisitas
Motivasi 0,764 Bebas Heterokedastisitas
Gaya Kepemimpinan 0,178 Bebas Heterokedastisitas
Sumber : Data primer diolah, 2018
Dari uji tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikansi setiap variabel
lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala
heteroskedastisitas.
Tabel 10. Hasil Analisis Koefisien Regresi Berganda
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients T Sig.
B
Std.
Error Beta
(Constant) -8,452 4,303
-1.964 0,057
Komitmen Organisasi 0,325 0,104 0,252 3,138 0,003
Motivasi 0,455 0,077 0,463 5,909 0,000
Kompetensi 0,271 0,128 0,153 2,123 0,041
Gaya Kepemimpinan 0,510 0,093 0,447 5,500 0,000
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel 10 di atas maka disajikan persamaan regresi 1 sebagai
berikut:
10
KAP = -8.452 + 0,325 KO + 0,455MT + 0,271KP + 0,510GP + є
Keterangan:
KAP = Kinerja Auditor Pemerintah
a = Konstan
KO = Komitmen Organisasi
KP = Kompetensi
MT = Motivasi
GK = Gaya Kepemimpinan
β1, β2, β3, β4 = Koefisien Regresi
e = residual
Tabel 11. Hasil Uji Determinasi Koefisien
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,908a 0.824 0.804 3.66791
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
Uji R2 didapatkan hasil sebesar 0,824, hal tersebut menunjukkan bahwa
variabel Gaya Kepemimpinan, Kompetensi , Motivasi , Komitmen Organisasi
dalam mempengaruhi Kinerja Auditor Pemerintah sebesar 82,4 %.
Tabel 12. Hasil Uji Simultan
Model Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
1
Regression 2211.100 4 552.775 41.088 ,000b
Residual 470.875 35 13.454
Total 2681.975 39
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
Hasil uji secara serempak (Uji F) pada persamaan kedua diketahui
besarnya nilai F = 41.008 signifikansi 0,000<0,05. Sehingga dapat disimpulkan
secara bersama-sama variabel bebas Gaya Kepemimpinan, Kompetensi , Motivasi
, Komitmen Organisasi mempengaruhi Kinerja Auditor Pemerintah.
11
Penelitian ini digunakan untuk mengetahui hipotesis diterima atau ditolak
yaitu dengan membandingkan nilai signifikansi t dengan taraf yang digunakan.
Pengujian dalam penelitian ini menggunakan taraf signifikansi 0,05 (α = 5%). Jika
nilai signifikansi t < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, sedangkan jika nilai
signifikansi >0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hasil uji t pada persamaan 1
dan persamaan 2 selengkapnya dapat dilihat pada tabel 13 di bawah ini :
Tabel 13. Hasil Uji t Hipotesis
Variabel thitung ttabel p-value Keterangan
Komitmen Organisasi 3,138 2,023 0,003 H1 Diterima
Motivasi 5,909 2,023 0,000 H2 Diterima
Kompetensi 2,123 2,023 0,041 H3 Diterima
Gaya Kepemimpinan 5,500 2,023 0,000 H4 Diterima
Sumber : Data primer diolah, 2018
Berdasarkan pada tabel 13 di atas diketahui beberapa keterangan sebagai
berikut:
H1: Komitmen Organisasi Berpengaruh Terhadap Kinerja Auditor Pemerintah
Hasil uji t hitung sebesar 3.138 sementara t tabel (n40-1) sebesar 2.023 atau
(3.138>2.023) bernilai p sebesar 0.003 menunjukkan bahwa variabel Komitmen
Organisasi signifikan berpengaruh terhadap Kinerja Auditor Pemerintah. Hasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Apsari dan
Gayatri (2018), hasil penelitian ini menunjukkan bahwa independensi, gaya
kepemiminan, komitmen organisasi, pengalaman kerja, dan pemahaman good
governance berpengaruh positif terhadap kinerja auditor pada Inspektorat Provinsi
Bali. Penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh
Widhi dan Setyawati (2015) komitmen organisasitidak memiliki pengaruh positif
terhadap kinerja auditor pemerintah. Komitmen organisasi pada dasarnya
merupakan suatu hubungan yang sangat tergantung antara anggota dengan
organisasi, misalnya hubungan antara auditor dengan kantor dimana ia bekerja.
Hubungan yang baik akan timbul apabila auditor memiliki kesetiaan dan mampu
mengidentifikasi dirinya terhadap organisasi. Komitmen organisasi dipengaruhi
juga oleh profesionalisme auditor dan juga berdampak pada kinerja auditor.
12
H2: Motivasi Berpengaruh Terhadap Kinerja Auditor Pemerintah
Hasil uji nilai t hitung sebesar 5.909 sementara t tabel (n40-1) sebesar 2.023
atau (5.909 >2.023) p sebesar 0.000 menunjukkan bahwa variabel Motivasi
signifikan berpengaruh terhadap Kinerja Auditor Pemerintah. Hasil penelitian ini
sejalan dengan penelitian Azizah (2017), Husin (2017), menyatakan bahwa
motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor. Walaupun masih
terdapat faktor-faktor yang perlu ditingkatkan. Motivasi kerja Audit Internal atau
APIP di Kabupaten Karanganyar sudah diterapkan secara efektif. Walaupun
masih ada yang perlu ditingkatkan seperti pernyataan setiap auditor yang harus
menggunakan pertimbangan moral dan professional dalam melakukan kegiatan
yang dilakukannya.
Motivasi merupakan proses yang berperan pada intensitas, arah, dan
lamanya berlangsung upaya individu ke arah pencapaian sasaran. Dalam konteks
organisasi, motivasi adalah pemaduan antara kebutuhan organisasi dengan
kebutuhan personil. Motivasi merupakan keinginan yang timbul dalam diri
seseorang yang menyebabkan orang tersebut bertindak.
H3: Kompetensi Berpengaruh terhadap Kinerja Auditor Pemerintah
Dapat dilihat dari nilai t hitung sebesar 2.123 sementara t tabel (n40-1)
sebesar 2.023 atau (2.123 >2.023) p sebesar 0.041 yang menunjukkan bahwa
variabel Kompetensi signifikan berpengaruh terhadap kinerja Auditor Pemerintah.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Dewi (2016) dan Salju (2014),
menyimpulkan bahwa kompetensi auditor berpengaruh positif terhadap kinerja
auditor. Kompetensi seorang auditor diuji dari pengetahuan dan pengalaman yang
dimiliki. Kompetensi mencerminkan pengetahuan, keterampilan serta memiliki
kecerdasan, pendidikan, melalui kinerja. Kompetensi sebagai keharusan bagi
auditor untuk memiliki pendidikan formal di bidang auditing dan akuntansi,
pengalaman praktik, serta mengikuti pendidikan profesional yang berkelanjutan.
Kompetensi menjadi salah satu faktor penting yang mempengaruhi Kinerja
Auditor Pemerintah. Kompetensi yang dimiliki auditor dalam melaksanakan audit
sangat mempengaruhi kualitas audit. Tingginya kompetensi dalam melakukan
audit, membuat auditor semakin percaya diri dalam meningkatkan efisiensi dalam
13
pengauditan sehingga seringkali pelaksanaan audit yang dilakukan oleh auditor
selalu berdasarkan prosedur dan perencanaan yang sesuai dengan ketentuan yang
berlaku yang didukung oleh kompensi yang dimilikinya.
H4: Gaya Kepemimpinan Berpengaruh terhadap Kinerja Auditor Pemerintah
Hasil uji t hitung sebesar 5.500 sementara t tabel (n40-1) sebesar 2.023 atau
(5.500>2.023) p sebesar 0.000 bahwa variabel Gaya Kepemimpinan signifikan
berpengaruh terhadap kinerja Auditor Pemerintah. Hasil penelitian ini sejalan
pula dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Erwina dkk (2015) bahwa gaya
kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja auditor. Seorang auditor yang
dipimpin oleh seorang dengan cara memimpin yang baik akan disukai oleh
bawahannya sehingga dalam bekerja karyawan akan menunjukkan kinerja yang
meningkat. Kinerja auditor Pemerintah yang berkualitas sangat ditentukan oleh
kinerja para akuntannya. Profesi auditro memiliki peran yang sangat penting
dalam penyediaan informasi keuangan yang handal bagi pemerintah, juga bagi
masyarakat dan pihak-pihak lain yang berkepentingan
4. PENUTUP
Hipotesis pertama komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja
auditor diterima. Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai t hitung sebesar 3,138
sementara t tabel (n40-1) sebesar 2,023 atau (3,138>2,023) dengan signifikansi
bernilai sebesar 0,003 lebih kecil dari nilai alpha 0,05. Hipotesis kedua motivasi
berpengaruh terhadap kinerja auditor diterima. Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai
t hitung sebesar 5,909 sementara t tabel (n40-1) sebesar 2,023 atau (5,909 >2,023)
dengan signifikansi bernilai sebesar 0.000 lebih kecil dari nilai alpha 0,05.
Hipotesis ketiga kompetensi berpengaruh terhadap kinerja auditor diterima. Hal
tersebut ditunjukkan oleh nilai t hitung sebesar 2,123 sementara t tabel (n40-1)
sebesar 2,023 atau (2,123 >2,023) dengan signifikansi bernilai sebesar 0,041
lebih kecil dari nilai alpha 0,05. Hipotesis keempat gaya kepemimpinan
berpengaruh terhadap kinerja auditor. Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai t hitung
sebesar 5,500 sementara t tabel (n40-1) sebesar 2,023 atau (5.500>2.023) dengan
signifikansi bernilai sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai alpha 0,05.
14
DAFTAR PUSTAKA
Apsari dan Gayatri.2018. Pengaruh Independensi, Gaya Kepemimpinan,
Komitmen Organisasi, Pegalaman Kerja, dan Pemahaman Good Governance
pada Kinerja Auditor. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana
(Unud), Bali, Indonesia.2018
Azizah, Lia Nur.2017. Pengaruh Keterampilan dan Motivasi Kerja terhadap
Karyawan pada PT. Gunung Subur Sejahtera Karanganyar. Universitas
Muhammadiyah Surakarta.Fakultas Ekonomi dan Bisnis.2017
Erwina, Andreas, dan Hardi. 2015. Pengaruh Motivasi Terhadap Hubungan
Kompleksitas Tugas, Gaya Kepemimpinan Dengan Kinerja Auditor.
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau,
Jurnal SOROT, Volume 10, Nomor 1, April 2015 halaman 1 – 142 ISSN
1907-364X
Erwina, Andreas, dan Hardi. 2015. Pengaruh Motivasi Terhadap Hubungan
Kompleksitas Tugas, Gaya Kepemimpinan Dengan Kinerja Auditor.
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau,
Jurnal SOROT, Volume 10, Nomor 1, April 2015 halaman 1 – 142 ISSN
1907-364X
Husin dan Bayu Umbara. 2017. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Auditor (Studi Pada Inspektorat Kota Kendari). Jurnal UHO, 2017.
Pramana,AhmadAji dan RohmadYuliantoro. 2013.Pengaruh
IndependensiAuditor, GayaKepemimpinan, Komitmen Organisasi,
DanAkuntabilitas
TerhadapKinerjaAuditor(StudiEmpirisPadaAuditorPemerintahDiBpkJateng).I
SSN:2089-6581. Volume2,Nomor2,September2013. JurnalRekayasa
Keuangan, Syariah, DanAudit.
Purwanto, Ngalim. (2006). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Rosnidah, Ida Rawi, & Kamarudin (2011). “Analisis Dampak Motivasi Dan
Profesionalisme Terhadap Kualitas Audit Aparat Inspektorat Dalam
Pengawasan Keuangan Daerah (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten
Cirebon)”. Pekbis Jurnal, Vol.3, No.2, 456-466
Salju; Rismawati; Muhammad Dirga Bachtiar. 2014. Pengaruh Kompetensi dan
Independensi Terhadap Kinerja Auditor Pemerintah Kabupaten Luwu Timur.
Vol. 04 No. 02 Juli 2014 Halaman 100-123
Sopiah. (2008). Perilaku Organisasi, Yogyakarta: Andi Offset.
15
Widhi, Saputro Nugroho dan Setyawati, Erma. 2015. Pengaruh Independensi,
Gaya Kepemimpinan, Komitmen Organisasi Dan Pemahaman Good
Governance Terhadap Kinerja Auditor Pemerintah (Studi Empiris Pada
BPKP Perwakilan Jawa Tengah). BENEFIT Jurnal Manajemen dan Bisnis
Volume 19, Nomor 1, Juni 2015, hlm 64-79
Wulandari, Riezki; Raja Adri Setiawan; Devi Safitri. 2015. Pengaruh Komitmen
Organisasi Dan Ambiguitas Peran Terhadap Kinerja Auditor Dengan
Motivasi Sebagai Variabel Moderasi (Studi Empiris: Kantor Akuntan Publik
Pekanbaru, Batam, Dan Medan). Jom FEKON Vol. 2 No. 1 Februari 2015