pengaruh kesadaran lingkungan terhadap perilaku …
TRANSCRIPT
PENGARUH KESADARAN LINGKUNGAN
TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT
DALAM MENGURANGI SAMPAH PLASTIK
DI KELURAHAN PONDOK LABU
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial
(S.Sos)
Oleh:
Alvionita Rizqi Aulia
NIM 11150541000056
PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1440 H/2019 M
i
ABSTRAK
Alvionita Rizqi Aulia (11150541000056), Pengaruh
Kesadaran Lingkungan Terhadap Perilaku Masyarakat
Dalam Mengurangi Sampah Plasti di Kelurahan Pondok
Labu, Di Bawah Bimbingan Ir. Noor Bekti Negoro, SE., M.Si.
Kesadaran lingkungan merupakan salah satu faktor yang
dapat mempengaruhi perilaku pro lingkungan dalam mengurangi
sampah plastik. Dalam menciptakan lingkungan yang nyaman
diperlukannya kesadaran masyarakat terebih dahulu agar
masyarakat secara bersama membangun lingkungan yang nyaman
bagi mereka. Oleh karena itu, kelurahan pondok labu telah
membuat kebijakan untuk masyarakatnya agar ikut serta dalam
mengurangi sampah plastik baik saat adanya kegiatan ataupun
memanfaatkan bank sampah.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana pengaruh kesadaran lingkungan terhadap perilaku
masyarakat dalam mengurangi sampah plastik. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik sampling yang
digunakan adalah teknik Non Probability Sampling dengan
jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 ibu rumah
tangga di RW 10 Kelurahan Pondok Labu Jakarta Selatan.
Program yang digunakan untuk mengolah data dalam penelitian
ini adalah SPSS for windows 22.0, dan teknik pengolahan data
yang digunakan adalah analisis regresi linear sederhana.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan dan positif antara varriabel kesadaran
lingkungan terhadap variabel perilaku masyarakat dalam
mengurangi sampah plastik, dengan signifikansi sebesar 0,001.
Adapun nilai R Square (R2) dari ke dua variabel penelitian yang
telah diujikan sebesar 0,164. Dengan demikian, variabel
kesadaran lingkungan memengaruhi variabel perilaku masyarakat
sebesar 16.4%. Sedangkan sisanya 83.4% dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
Kata Kunci : Kesadaran Lingkungan, Perilaku Pro-Lingkungan,
Sampah plastik.
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT karena atas semua limpahan rahmat, nikmat dan
bimbingan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
dengan judul “Pengaruh Kesadaran Lingkungan Terhadap
Perilaku Masyarakat Dalam Mengurangi Sampah Plastik di
Kelurahan Pondok Labu”. Shalawat serta salam semoga tetap
tercurah kepada Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga,
sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa berjalan di jalan
Allah sampai akhir zaman dan membawa ajaran Islam sebagai
rahmat bagi alam semesta.
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih
banyak kekurangan, baik kekurangan dari segi isi ataupun dari
teknik penulisan, sekalipun peneliti telah berusaha melakukan
yang terbaik. Untuk itu, kritikan dan saran yang membangun
sungguh merupakan masukan bagi peneliti agar dapat
memperbaiki kembali sehingga bisa menghasilkan karya ilmiah
yang lebih baik lagi.
Berkat keridhoan dari Allah SWT, akhirnya skripsi ini
dapat terselesaikan. Serta tak lupa peneliti menyampaikan
ungkapan banyak terimakasih kepada berbagai pihak yang telah
memberikan bantuan, motivasi, dan arahan-arahan terhadap
peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan skiripsi ini.
Dengan segala kerendahan hati peneliti menyampaikan ucapan
terimakasih kepada:
iii
1. Suparto, M.Ed., Ph.D, sebagai Dekan Fakultas Ilmu Dakwah
dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dr. Siti
Napsiyah Ariefuzzaman, MSW sebagai Wakil Dekan Bidang
Akademik. Dr. Sihabuddin Noor, MA sebagai Wakil Dekan
Bidang Administrasi Umum. Drs. Cecep Sastrawijaya, MA
sebagai Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan.
2. Ahmad Zaky, M.Si, sebagai Ketua Program Studi
Kesejahteraan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Hj.
Nunung Khoiriyah, MA selaku Sekretaris.
3. Ir. Noor Bekti Negoro, SE., M.Si., sebagai dosen pembimbing
skripsi yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan
bimbingan dan memberikan motivasi hingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi ini.
4. Dr. H. Arief Subhan, MA sebagai dosen pembimbing
akademik.
5. Seluruh Dosen Program Studi Kesejahteraan Sosial yang
telah memberikan wawasan dan keilimuan serta membimbing
peneliti selama menjalani perkuliahan di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
6. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
dan Civitas Akademika yang telah memberikan sumbangan
wawasan dan keilmuan dan membimbing peneliti selama
menjalani perkulian di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
7. Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, peneliti ucapkan terimakasih karena telah membantu
iv
dalam memberikan referensi buku, jurnal, maupun skripsi
dari penelitian-penelitian terdahulu.
8. Kedua orang tuaku tercinta, yang tidak pernah henti
memberikan dukungan baik moril maupun materil, kasih
sayang, dan cinta yang tak pernah ada habisnya. Tidak pernah
bosan untuk memberikan semangat kepada peneliti. Rasa
sayang peneliti tidak akan cukup tergambar melalui kata-kata
yang tertulis, peneliti juga merasa tidak sanggup untuk
membalas semua kebaikan yang diberikan kedua orang tuaku
yang sangat peneliti sayangi.
9. Kepada Kakak-kakakku, Ananda Pratama Sabilla Rozaq dan
Aninda Aghnia Isnaini yang terus mendukung agar tetap
berjuang dan semangat yang tiada henti agar selalu tidak
pernah letih untuk menuntut ilmu.
10. Kepada sahabat-sahabatku yang selalu bersama di kala
senang maupun susah sampai dengan akhir masa kuliah dan
berharap bisa seterusnya hingga tua nanti, yaitu Elyya
Nindiyani, Gita Abyanti Sanjaya, Indah Choirunnisa, Tiara
Izmi Nabilla, Karimah Marwaziah, Lailatun Najah, Nesa Putri
Syafia, Rifan Rizki Frianto, Puteri Nur Farieda dan Habib
Rachman Aji yang selalu menjadi system support serta
memotivasi peneliti untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.
11. Kepada Eyang, Ibu dan Bapak dari Puteri Nur Farieda yang
senantiasa membantu dalam pelaksaan penelitian di lokasi.
12. Kepada bu Tinah dan ibu-ibu kader Kelurahan Pondok Labu
terutama RW 10 telah membantu peneliti dalam pelaksanaan
penelitian.
v
13. Kepada teman seperjuangan Kesejahteraan Sosial 2015 yang
selalu menemani dan memberikan dukungan kepada peneliti
selama menjalani perkuliahan.
Demikianlah skripsi ini peneliti persembahkan, besar harapan
peneliti agar skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua
pembaca pada umumnya dan bagi peneliti sendiri.
Tangerang Selatan, 27 Juni 2019
Alvionita Rizqi Aulia
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK .......................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................ ii
DAFTAR ISI ....................................................................... vi
DAFTAR TABEL .............................................................. x
DAFTAR GAMBAR .......................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................... xiii
BAB I. PENDAHULUAN .................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................. 9
C. Pembatasan Masalah ................................................ 10
D. Perumusan Masalah ................................................. 10
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................ 11
F. Review Kajian Terdahulu ......................................... 12
G. Sistematika Penulisan .............................................. 16
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ....................................... 19
A. Landasan Teori ......................................................... 19
1. Pemberdayaan Masyarakat ................................ 19
a. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat ........ 19
b. Tugas Pelaku Pemberdayaan ....................... 19
c. Pemberdayaan Masyarakat Dalam
Perspektif Islam ........................................... 21
vii
2. Sampah Plastik .................................................. 22
a. Definisi Sampah Plastik ............................. 22
b. Mengurangi Sampah Plastik ...................... 24
c. Masalah Yang Ditimbulkan ....................... 26
3. Kesadaran Lingkungan ...................................... 29
i. Definisi Kesadaran Lingkungan ................. 29
ii. Dimensi Kesadaran Lingkungan ................ 31
4. Perilaku Masyarakat .......................................... 32
a. Perilaku Masyarakat .................................... 32
b. Prinsip-prinsip Dasar Perilaku Manusia ...... 33
c. Perilaku Pro-Lingkungan ............................ 35
d. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Perilaku Pro-Lingkungan ............................ 38
B. Kerangka Pemikiran ................................................. 43
C. Hipotesis ................................................................... 46
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ....................... 47
A. Metode Penelitian..................................................... 47
B. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel .............. 47
1. Populasi .............................................................. 47
2. Sampel ................................................................ 48
3. Teknik Sampling ................................................ 49
C. Sumber Data ............................................................. 50
D. Teknik Pengumpulan Data ....................................... 51
E. Definisi Operasional................................................. 52
F. Teknik Analisis Data ................................................ 55
1. Analisis Statistik Deskriptif ............................... 55
viii
a. Uji Validitas ................................................. 56
b. Uji Reliabilitas ............................................. 57
G. Uji Asumsi Klasik .................................................... 59
a. Uji Normalitas .................................................... 59
b. Uji Linearitas ...................................................... 61
H. Uji Hipotesis ............................................................ 62
a. Uji Analisiss Regresi Linier Sederhana ............. 62
b. Uji Koefisien Determinasi ................................. 63
c. Uji Koefisien Korelasi........................................ 63
BAB IV. TEMUAN DAN ANALISIS DATA .................. 65
A. Uji Kualitas Data ...................................................... 65
1. Uji Validitas ....................................................... 65
2. Uji Reliabilitas ................................................... 69
B. Uji Asumsi Klasik .................................................... 71
1. Uji Normalitas ..................................................... 71
2. Uji Linearitas ....................................................... 72
C. Karakteristik Subjek Penelitian ................................ 73
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ........ 73
2. Karakteristik Responden Berdasarkan
Pendidikan Terakhir ............................................ 75
3. Karakteristik Responden Berdasarkan
Pekerjaan ............................................................ 76
D. Analisis Statistik Deskriptif ..................................... 76
E. Uji Hipotesis ............................................................ 80
1. Uji Analisis Regresi Linier Sederhana ............... 80
2. Uji Koefisien Determinasi ................................. 82
ix
3. Uji Koefisien Korelasi........................................ 84
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ........................... 87
A. Kesimpulan .............................................................. 87
B. Saran ......................................................................... 88
DAFTAR PUSTAKA ......................................................... 91
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Skala Likert Kesadaran Lingkungan ................... 51
Tabel 2 Skala Likert Perilaku ........................................... 52
Tabel 3 Blue Print Skala Perilaku .................................... 53
Tabel 4 Blue Print Skala Kesadaran Lingkungan ............ 54
Tabel 5 Tabel Koefisien Korelasi .................................... 64
Tabel 6 Hasil Uji Validitas Variabel ................................ 65
Tabel 7 Blue Print Skala Kesadaran Lingkungan ............ 67
Tabel 8 Blue Print Skala Perilaku .................................... 69
Tabel 9 Hasil Uji Reliabilitas Kesadaran Lingkungan ..... 70
Tabel 10 Hasil Uji Reliabilitas Perilaku Masyarakat ......... 70
Tabel 11 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov ....... 71
Tabel 12 Hasil Uji Linearitas ............................................. 72
Tabel 13 Hasil Uji Statistik Deskriptif ............................... 77
Tabel 14 Kategorisasi Kesadaran Lingkungan .................. 78
Tabel 15 Kategorisasi Perilaku .......................................... 78
Tabel 16 Hasil Uji Analisis Regresi Linear Sederhana ...... 80
Tabel 17 Hasil Uji Koefisien Determinasi ......................... 83
xi
Tabel 18 Hasil Uji Koefisien Korelasi ............................... 84
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Jumlah Sampah Berdasarkan Karakteristik
Tahun 2005 ..................................................... 5
Gambar 2 Jumlah Sampah Berdasarkan Karakteristik
Tahun 2011 ..................................................... 6
Gambar 3 Kerangka Berpikir ............................................ 46
Gambar 3 Hasil Uji Normalitas......................................... 71
Gambar 4 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ..... 73
Gambar 5 Karakteristik Responden Berdasarkan
Pendidikan Terakhir ......................................... 75
Gambar 6 Karakteristik Responden Berdasarkan
Pekerjaan .......................................................... 76
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 Pernyataan Lulus Ujian Seminar Proposal
Skripsi
LAMPIRAN 2 Surat Pembimbing Skripsi
LAMPIRAN 3 Surat Izin Penelitian
LAMPIRAN 4 Jumlah Kepala Keluarga Masyarakat RW 10
LAMPIRAN 5 Kuesioner Penelitian
LAMPIRAN 6 Tabulasi Data
LAMPIRAN 7 Hasil Uji Statistik Deskriptif
LAMPIRAN 8 Hasil Uji Validitas
LAMPIRAN 9 Hasil Uji Reliabilitas
LAMPIRAN 10 Hasil Uji Normalitas Data
LAMPIRAN 11 Hasil Uji Linearitas
LAMPIRAN 12 Hasil Uji Analisis Regresi Linear Sederhana
LAMPIRAN 13 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R Square)
LAMPIRAN 14 Hasil Uji Koefisien Korelasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Lingkungan hidup dapat dipahami sebagai sebuah ilmu
yang membahas pergerakan dan perkembangan ekosistem
yang memiliki keterkaitan antara ekosistem dan isinya.
Lingkungan hidup sangat erat dengan ekologi. Tidak berbeda
jauh dengan lingkungan hidup, ekologi juga membahas alam
dan sekitarnya yang tidak hanya membahas kerusakan yang
terjadi pada alam namun ekologi juga membahas keterkaitan
segala makhluk hidup baik dari rantai makanan sampai
tempat kita hidup (Keraf 2014, 41).
Slamet (2002) dalam (Iswara 2013) berpendapat bahwa
sampah ialah sisa aktifitas manusia ataupun alam yang
berjenis organik ataupun anorganik dan memiliki sifat
mudah hancur dengan tanah atau sulit untuk hancur secara
alami yang sudah tidak memiliki nilai lagi dan sudah
dibiarkan terbuang. Indonesia sendiri memiliki dasar hukum
terkait pengelolaan sampah di mana pemerintah dan
masyarakat memiliki peran terhadap pengelolaan sampah
pada Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 Tentang
Pengelolaan Sampah.
Dalam artikel yang dituliskan oleh (Fuhr and Simon
n.d.) plastik menimbulkan beberapa permasalahan dalam
2
sektor lingkungan hidup, ekonomi bahkan sosial dalam skala
global. Dengan harga produksi plastik yang murah membuat
para produsen lebih sering untuk memilih produk yang sudah
dipetakan untuk langsung dibuang atau hanya untuk sekali
pakai sehingga menghasilkan polusi bagi lingkungan hidup.
Plastik merupakan material yang memliki kelemahan jika
dilihat dari sisi lingkungan. Banyak plastik yang berasal dari
hasil industri saat ini sulit untuk hancur secara alami, plastik
yang tidak mudah untuk dilebur dan dihancurkan akan
dibuang dan dibiarkan menumpuk menjadi timbulan sampah
dan menjadi polusi bagi lingkungan. (Sofiana 2010, 332).
Sampah yang menumpuk di Jakarta diyakini sebagai
salah satu penyebab banjir dan diperkuat dengan pembuktian
sebuah studi bahwa sampah memiliki kontribusi terhadap
banjir. Abdul Muhari, peneliti Indonesia pada Hazard and
Risk Evaluation di International Research Institute of
Disaster Science (IRIDeS), Tohoku Universirty pada tahun
2013 mengungkapkan bahwa tinggi debit air mencapai 180
m3/detik dan ketinggian air di manggarai dan karet
disebabkan oleh sampah, sampah menutup 3 dari 4 pintu air
di karet (“Banjir Jakarta, Terbukti Gara-Gara Sampah!”
n.d.)Di Jakarta Selatan, 30 RW di 10 Kelurahan dan 6
Kecamatan mengalami banjir. Akibat banjir yang melanda
beberapa kawasan di Jakarta, terdapat 11.824 jiwa harus
mengungsi. Jakarta Selatan menjadi kota dengan jumlah
pengungsi terbanyak, dengan jumlah 2.000 jiwa (“Sampah
3
Imbas Banjir Jakarta Capai 2.000 Ton, 95% Batang Pohon
Dan Rumpun Bambu - BBC News Indonesia” n.d.). Dampak
dari banjir sendiri yaitu terganggunya kegiatan sosial
ekonomi masyarakat seperti dalam mencari mata
pencaharian
Vivien Ratnawati sebagai Direktur Jenderal
Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahaya Beracun (PSLB3)
KLHK menyatakan pentingnya masyarakat dalam
mengurangi penggunaan kantong belanja plastik yang
digunakan hanya sekali pakai. (“Deklarasi Pengurangan
Sampah Kantong Plastik” n.d.) Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat bahwa Indonesia
menggunakan kantong plastik lebih dari 1 juta kantong tiap
menitnya, dalam produksi kantong plastik sendiri
memerlukan kurang lebih 8% minyak dunia atau sama
dengan 12 juta barrel minyak dan 14 juta pohon (Nugraha
2016). Berdasarkan (Lestari 2017) Indonesia sendiri
menyumbangkan produksi limbah plastik sebanyak 3,2 juta
ton, dan telah menjadi negara kedua penyumbang sampah
plastik terbanyak ke laut setelah Cina. Pada tahun 2018
Jakarta menjadi daerah kedua yang menyumbang sampah
plastik di perairan Indonesia. Terjadi kematian hewan
raksasa di perairan Sulawesi Tenggara Kabupaten Wakatobi
dimana di dalam perut hewan tersebut terdapat sampah
plastik seberat 5.9 kg. Sampah plastik yang ditemukan di
dalam perut paus tersebut berupa gelas plastik 750 gr (115
4
buah), plastik keras 140 gr (19 buah), botol plastik 150 gr (4
buah), kantong plastik 260 gr (25 buah), serpihan kayu 740
gr (6 potong), sandal jepit 270 gr (2 buah), karung nilon 200
gr (1 potong), tali rapia 3.2 60 gr (lebih dari 1000 potong)
(“Ditemukan 5,9 Kg Sampah Dalam Perut Paus Sperma Di
Wakatobi. Kok Bisa?” 2018). Kepala Dinas Lingkungan
Hidup DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan bahwa jumlah
produksi sampah di Jakarta mencapai 7.000 ton setiap hari
dan 1.900 bahkan 2.000 tonnya merupakan sampah plastik
(Velarosdela n.d.) atau hampir sama dengan 4% dari total
volume sampah nasional sekitar 178.082,19 ton perhari.
(“Keberanian Pemerintah Menegakkan Aturan Tanggung
Jawab Produsen Jadi Faktor Penentu Mengatasi Pencemaran
dan Mengurangi Timbulan Sampah Plastik” n.d.)
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan teknik
standar untuk mengeliminasi kontaminasi dari berbagai
sumber dan dilakukan di University of Minnesota School of
Public Health pada 21 sampel air yang diambil oleh para
peneliti bahwa 16 di antaranya atau sama dengan 76 persen
air mengandung fiber plastik. Dan Jakarta dalam tingkat
kontaminasi air tergolong tinggi (Folia n.d.).
5
Gambar 1 Jumlah Sampah Berdasarkan Karakteristik Tahun 2005
55.37%
20.57%
13.25%
0.07%
0.61%
0.19%
1.06%
1.91%
0.81%
1.52%
4.65%
2005
Organik = 55.3%
Kertas = 20.57%
Plastik = 13.25%
Kayu = 0.07%
Kain/Tektil = 0.61%
Karet/Kulit/TiruanKulit = 0.19%
Logam/Metal = 1.06%
Gelas/Kaca = 1.91%
Sampah Bongkaran =0.81%
Sampah B3 = 1.52%
Lain-lain 4.65%
6
Gambar 2 Jumlah Sampah Berdasarkan Karakteristik Tahun
2011
Sumber: (“Data Persentase Komposisi Sampah di
Provinsi DKI Jakarta - Komposisi Sampah DKI Jakarta -
data.jakarta.go.id” n.d.)
53.75%
14.92%
14.02%
0.87%
1.11%
0.52%
1.82%
2.45% 0.01% 0.56%
9.98%
2011
Organik = 53.75%
Kertas = 14.92%
Plastik = 14.02%
Kayu = 0.87%
Kain/Tektil = 1.11%
Karet/Kulit/TiruanKulit = 0.52%
Logam/Metal = 1.82%
Gelas/Kaca = 2.45%
Sampah Bongkaran =0.01%
Sampah B3 = 0.56%
Lain-lain = 9.98%
7
Berdasarkan data terakit karakteristik sampah yang
mengalami peningkatan di Jakarta Selatan periode 2005 dan
2011 plastik, kayu, kain/tekstil, karet/kulit/tiruan kulit,
logam/metal, gelas/kaca dan lain-lain. Dapat dilihat bahwa
dengan jenis material yang sulit terurai, plastik memililki
jumlah yang paling tinggi daripada jenis sampah lainnya
pada periode tahun 2005 dan 2011.
Bermulanya isu lingkungan di bidang kesejahteraan
sosial yaitu sekitar tahun 1980-an. Komisi dunia untuk
pembangunan dan lingkungan menjelaskan pembangunan
yang berkelanjutan sebagai pembangunan yang cara
pemenuhan kebutuhannya tidak menghancurkan
kemungkinan generasi yang akan datang. Yang menjadi
masalah tingginya tingkat migrasi salah satunya adalah
permasalahan sampah. (Adi 2013, 64–65). Pengembangan
masyarakat sendiri menjelaskan terkait keterlibatan orang
dengan memiliki kesamaan perhatian, untuk bersama
berusaha menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.
(Ariefuzzaman and Fuaida 2011, 95)
Dalam buku (Ife dan Tesoriero 2006, 177) menjelaskan
keeratan beberapa komponen dalam kehidupan yaitu sosial,
ekonomi, keadilan dan juga ekologis. UN-HABITAT pada
tahun 2005 memiliki misi yaitu mengembangkan
pembangunan manusia yang berkelanjutkan secara sosial dan
lingkungan dengan pencapaian pangan secukupnya untuk
keseluruhan oleh karena itu sebagai cara tercapainya misi
8
tersebut adanya penggabungan konsep ekologis dan HAM
dalam konsep keberlanjutan sosial.
Berdasarkan ayat Al-qur’an surat surah Ar-rum (30)
ayat 41 yang berisi:
اس يدي الن
أ
سبت
بحر بما ك
بر وال
ساد في ال
ف
هر ال
ظ
)14( هم يرجعون
عل
وا ل
ذي عمل
هم بعض ال
ليذيق
Dan memiliki arti:
(41) Telah nampak kerusakan di darat dan di laut
disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah
menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat)
perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang
benar).(Q.S Ar-Rum:41)
Dengan demikian pada ayat tersebut menjelaskan
bahwa kerusakan pada alam dan juga ekosistem akibat
perbuatan manusia itu sendiri, pada saat ini beberapa akibat
dari kerusakan tersebut mulai dirasakan dan telah
mengkhawatirkan. Untuk mencegah kerusakan yang lebih
parah maka dari itu diperlukannya kesadaran seseorang
untuk melakukan perubahan pada lingkungan mereka
sendiri.
Berdasarkan pernyataan Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan bahwa Kementerian Lingkungan
9
Hidup dan Kehutanan bersama kementerian Koordinator
Bidang Kemaritiman memiliki komitmen untuk menekan
angka sampah plastik di laut sebesar 70% pada tahun 2025
bersama 25 Kabupaten atau Kota dengan jenis sampah
kantong plastik an microbeads. Selain bertumpu pada
kebijakan yang telah diambil oleh pemerintah, para produsen
dan masyarakat ikut andil dalam perubahan yang dianggap
oleh organisasi global sudah meresahkan (“Keberanian
Pemerintah Menegakkan Aturan Tanggung Jawab Produsen
Jadi Faktor Penentu Mengatasi Pencemaran dan Mengurangi
Timbulan Sampah Plastik” n.d.). Oleh karena itu penulis
ingin melihat pengaruh kesadaran lingkungan terhadap
perilaku masyarakat dalam mengurangi sampah plastik di
Kelurahan Pondok Labu, Jakarta Selatan.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan penjelasan dari latar belakang, penulis
mengidentifikasi permasalahan yang akan dijadikan bahan
dalam melakukan penelitian. Antara lain:
1. Indonesia menjadi Negara kedua penyumbang
sampah plastik terbesar ke laut setelah Cina.
2. 76% air tanah Jakarta mengandung fiber plastik.
3. Provinsi Jakarta menghasilkan 2000 ton sampah
kantong plastik setiap tahunnya.
10
4. Banyaknya penggunaan plastik sekali pakai
sehingga banyaknya sampah plastik yang hanya
tertimbun.
C. Batasan Masalah
Pembatasan masalah digunakan untuk memberikan
pembatas atas penelitian yang akan dilakukan sebagai upaya
menghindari ketidaksesuaian ataupun pelebaran pokok
masalah agar penelitian yang akan dilakukan lebih terarah
dan memudahkan dalam pencapaian bahasan tujuan
penelitian:
1. Penelitian ini akan membahas mengenai pengaruh
kesadaran lingkungan terhadap perilaku
masyarakat dalam mengurangi sampah plastik di
Kelurahan Pondok Labu, Jakarta Selatan.
2. Penelitian ini hanya akan membahas perilaku pro
lingkungan yang berkaitan dengan sampah, daur
ulang dan penanggulangan sampah, terutama
sampah plastik.
3. Penelitian ini ditujukan kepada ibu rumah tangga
dalam satu kelurga di RW 10 Kelurahan Pondok
Labu Jakarta Selatan.
D. Rumusan Masalah
Berdasaran latar belakang dan pembatasan masalah
yang sudah dijabarkan, maka peneliti merumuskan
permasalahan sebagai berikut:
11
1. Apakah ada pengaruh kesadaran lingkungan
terhadap perilaku masyarakat dalam mengurangi
sampah plastik di RW 10 Kelurahan Pondok
Labu Jakarta Selatan?
2. Seberapa besar pengaruh kesadaran lingkungan
terhadap perilaku masyarakat dalam mengurangi
sampah plastik di RW 10 Kelurahan Pondok
Labu Jakarta Selatan?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk menjawab
rumusan masalah, yaitu:
1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh
kesadaran lingkungan ibu rumah tangga RW 10
dalam mengurangi sampah plasik.
2. Untuk melihat seberapa besar pengaruh antara
kesadaran lingkungan terhadap perilaku pro
lingkungan ibu rumah tangga RW 10 dalam
mengurangi sampah plstik.
2. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademis
Penilitian ini diharapkan memiliki manfaat
dalam disiplin ilmu sosial, khususnya
kesejahteraan sosial dan kaitannya dengan
lingkungan hidup serta untuk pengembangan
penelitian.
12
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat
untuk kontribusi sebuah pemikiran dan tambahan
referensi untuk memperdalam penggunaan teori-
teori dalam memperkaya ilmu sosial, khususnya
kesejahteraan sosial dan kaitannya dengan
lingkungan hidup.
F. Tinjauan Pustaka
Penelitian terdahulu merupakan komponen penting yang
menjadi acuan untuk memperkaya teori yang akan digunakan
dalam melakukan suatu penelitian. Berdasarkan hasil
penelitian terdahulu, peneliti tidak menemukan kesamaan
judul dengan penelitian lainnya. Penelitian terdahulu akan
peneliti gunakan sebagai referensi untuk menambah bahan
kajian pada penelitian ini. Berikut merupakan penelitian
terdahulu yang menjadi acuan penulis dalam melakukan
penelitian:
1. Penelitian jurnal yang ditulis oleh M.F Shellyana
Junaedi Mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas
Atma Jaya Yogyakarta tahun 2005 dengan judul
“Pengaruh Kesadaran Lingkungan Pada Niat Beli
Produk Hijau: Studi Perilaku Konsumen Berwawasan
Lingkungan”. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
adanya pengaruh kesadaran terhadap keinginan
membayar lebih tinggi dengan harga premium untuk
13
mendapatkan produk-produk yang lebih ramah
lingkungan. Dan sikap dari kesadaran memiliki
pengaruh terhadap tingkat keterlibatan seseorang
sebagai konsumen dalam memilih. Perbedaannya
dengan penelitian yang akan penulis lakukan yaitu
penulis ingin meneliti variabel kesadaran lingkungan
terhadap perilaku masyarakat, untuk melihat tingkat
pengaruh kesadaran lingkungan tersebut terhadap
perilaku masyarakat dalam mengurangi sampah
plastik. Baik dengan tidak menggunakannya ataupun
memanfaatkannya.
2. Penelitian jurnal yang ditulis oleh Ririn Setyowati,
Surrahma Asti Mulasari Mahasiswi Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan
Yogyakarta tahun 2013 dengan judul “Pengetahuan
dan Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Pengelolaan
Sampah Plastik”. Hasil dari penelitian ini
menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara
pengetahuan dan perilaku ibu rumah tangga dalam
mengelola sampah sesuai dengan kategorinya.
Perbedaannya dengan penelitian yang akan penulis
lakukan yaitu penulis ingin meneliti pengaruh dari
variabel kesadaran lingkungan terhadap perilaku
masyarakat. Dimana pengetahuan juga terdapat di
dalam kesadaran seseorang. Oleh karena itu peneliti
ingin melihat tingkat keberpengaruha kesadaran
14
terhadap perilaku masyarakat dalam mengurangi
sampah plastik.
3. Penelitian jurnal yang ditulis oleh Ervina Damanik
alumnus Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Sumatera Utara tahun 2012 dengan judul “Perilaku
Konsumen Dalam Penggunaan Plastik Kresek Hitam
Daur Ulang Sebagai Wadah Makanan Siap Santap di
Pusat Pasar Tavip Binjai”. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa hampir dari seluruh responden
berperilaku baik, berpengetahuan baik, bersikap baik
dan bertindak dengan baik dalam penggunaan kantong
plastik kresek hitam daur ulang yang dijadikan wadah
makanan siap santap. Perbedaannnya dengan pnelitian
yang akan dilakukan, peneliti ingin mengetahui
pengaruh kesadaran lingkungan terhadap perilaku
masyarakat dalam mengurangi sampah plastik.
Persamaannya ialah pada variabel perilaku
penggunaan plastik.
4. Penelitian jurnal yang ditulis oleh Ni Luh Gede
Sukerti, I Made Sudarma dan I.B.G Pujaastawa tahun
2017 dengan judul “Perilaku Masyarakat Dalam
Pengelolaan Sampah dan Faktor-faktor Yang
Mempengaruhi Di Kecamatan Denpasar Timur Kota
Denpasar Provinsi Bali”. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa masyarakat kecamatan Bali Timur
memiliki perilaku yang baik dalam mengelola sampah
karena sudah menerapkan prinsip 3R dan juga
15
memisahkan sampah berdasarkan jenisnya, organik
dan anorganik. Indikator tertinggi variabel faktor
internal yaitu pada pendapatan masyarakat dan waktu
luang yang dimiliki oleh masyarakat. Sedangkan pada
faktor eksternal yaitu pada penegakkan hukum.
Perbedaannya dengan penelitian yang akan penulis
lakukan yaitu penulis ingin meneliti pengaruh dari
kesadaran lingkungan terhadap perilaku masyarakat
dalam mengurangi sampah. Sedangkan persamaannya
yaitu peneliti ingin melihat perilaku masyarakat dalam
mengelola sampah.
5. Penelitian Skripsi yang ditulis oleh Muhammad
Dimas Muammar Fakultas Ilmu Pskologi Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2014
dengan judul “Pengaruh Kesadaran Lingkungan dan
Kesehatan Terhadap Perilaku Pro-Lingkungan
Masyarakat Bukit Duri Jakarta”. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang berjalan
bersama dari kesadaran lingkungan dan kesehatan
terhadap perilaku pro-lingkungan. Perbedaannya
dengan penelitian yang akan penulis lakukan yaitu
penulis hanya ingin meneliti pengaruh dari kesadaran
lingkungan terhadap perilaku masyarakat dalam
mengurangi sampah plastik hanya dengan
menggunakan 2 indikator di dalam perilaku pro
lingkungan yaitu Waste avoiden (penanggulangan
sampah) dan Recycling (daur ulang).
16
Berdasarkan kajian terdahulu, maka dapat dilihat
perlunya penanganan yang tepat terhadap sampah plastik
baik dengan cara pengelolaan yang baik ataupun dengan
mengurangi penggunaan plastik. Kesadaran sangat penting
terhadap perubahan suatu sikap dan perilaku seseorang untuk
menjaga lingkungan. Dalam hal ini berdasarkan kajian
terdahulu terdapat pengaruh faktor internal terhadap perilaku
seperti pengetahuan dan kesadaran. Dimana kesadaran dapat
menentukan seseorang akan berperilaku baik atau negatif
terhadap lingkungan.
G. Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan skripsi, penulis menyusun dengan
sistematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN, di dalam bab I ini terdiri dari
latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan
masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
tinjauan pustaka dan sistematika penelitian.
BAB II LANDASAN TEORI, di dalam bab II ini terdiri
atas pengertian pemberdayaan masyarakat, tugas pelaku
pemberdayaan, pemberdayaan masyarakat dalam
perspektif Islam, pengertian sampah plastik, mengurangi
sampah plastik, masalah yang ditimbulkan, pengertian
kesadaran lingkungan, dimensi kesadaran lingkungan,
pengertian perilaku masyarakat, prinsip dasar perilaku
manusia, pengertian perilaku pro lingkungan, kerangka
pemikiran dan hipotesis.
17
BAB III METODOLOGI PENELITIAN, pada bab III
ini terdiri atas metode penelitian, populasi dan teknik
pengambilan sampel, teknik sampling, sumber data,
teknik pengumpulan data, definisi operasional, teknik
analisis data, uji saumsi klasik, uji hipotesis.
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA, pada bab
IV ini terdiri atas karakteristik responden, uji validitas, uji
reliabilitas, uji normalitas, uji linearitas, uji F simultan,
uji koefisien determinasi, uji koefisien korelasi.
BAB V PENUTUP, pada bab V atau bab terakhir pada
penelitian terdiri atas kesimpulan dan saran.
18
19
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pemberdayaan Masyarakat
a. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat
Dalam (Anwas, 2014) mengartikan
pemberdayaan masyarakat sebagai upaya perubahan
perilaku masyarakat menjadi lebih baik untuk kualitas
dan kesejahteraan masyarakat dapat meningkat secara
bertahap seperti memberikan daya (empowerment)
dan penguatan (strengthering). Yang berarti
pemberdayaan masyarakat sangat erat dengan
kemampuan individu untuk ikut serta dalam
membangun keberdayaan masyarakat itu sendiri.
(Hendra 2017, 193).
Dapat dipahami bahwa pemberdayaan
merupakan usaha dalam memberikan daya, kekuatan,
tenaga, kemampuan dan kekuasaan kepada seseorang
ataupun kelompok untuk memperbaiki kualitas hidup
dan kesejahteraan mereka baik dari aspek ekonomi,
pendidikan, spiritual, ataupun aspek sosial suatu
individu atau kelompok (Hendra 2017, 194)
Sehingga dapat disimpulkan bahwa
pemberdayaan masyarakat berupaya untuk
memperbaiki kualitas hidup seseorang untuk
20
mencapai kesejahteraannya dengan melibatnya diri
mereka sendiri.
b. Tugas Pelaku Pemberdayaan
Dalam (Hendra 2017, 194) tugas pelaku
pemberdayaan adalah untuk mendorong dan
menciptakan individu serta masyarakat untuk mampu
melakukan perubahan perilaku yang lebih mandiri
(berdaya). Perubahan perilaku yang diharapkan yaitu
dilihat dari aspek pengetahuan, sikap, maupun
keterampilan yang berguna untuk meningkatkan
kualitas kehidupan dan kesejahteraan mereka.
Keberhasilan dari tujuan pemberdayaan dapat
bergantung pada agen pemberdayaan karena dituntut
untuk memiliki kompetensi yang selalu maju sesuai
dengan perkembangan zaman oleh karena itu agen
pemberdayaan perlu memiliki banyak penngetahuan
dan pengalaman. Bukan hanya menjadi tugas agen
pemberdaya, masyarakat juga harus ikut serta dalam
mengontrol kehidupan mereka sendiri.
Agen pemberdayaan sendiri hanya bertindak
sebagai fasilitator yang tidak merasa lebih pintar dari
masyarakat yang akan diberdayakan. Selain untuk
menyadarkan terkait permasalahan ekonomi saja
tetapi masyarakat juga harus menyadari perihal aspek
pengetahuan, spiritual dan aspek sosial (Hendra 2017,
196). Oleh sebab itu agen pemberdayaan tidak
bertugas untuk menyelesaikan permasalahan
21
seseorang tetapi seorang agen pemberdayaan menjadi
fasilitator untuk membantu seseorang atau masyarakat
dalam menyelesaikan masalahnya.
c. Pemberdayaan Masyarakat Dalam
Perspektif Islam
Dalam agama Islam pada hakikatnya telah
mengajarkan dan menganjurkan umatnya untuk
meraih kekayaan baik secara material maupun
spiritual. (Hendra 2017, 203) Rasulullah saw telah
memberikan contoh konsep pemberdayaan melalui
pokok-pokok pikiran yang sangat maju dimana
konsep untuk menghilangkan penyebab dari
kemiskinan bukan hanya menghilangkan
kemiskinannya seperti hanya memberikan bantuan
yang sifatnya hanya sementara dan akan
menimbulkan ketergantungan nantinya. Rasulullah
juga menganjurkan untuk seseorang dapat mengatasi
permasalahannya sendiri dengan memanfaatkan
sumber-sumber yang ada.
(Hendra 2017, 199) penyimpangan dari perilaku
dan nilai dasar normal yang berlaku berdasarkan
Islam dapat dilihat solusinya menurut nilai-nilai yang
ada pada Islam. Oleh Karena itu, pemberdayaan
masyarakat tidak hanya dilihat dari tidak seimbang
atau sesuainya ekonomi saja tetapi adanya
pemberdayaan pengetahuan masyarakat melalui
pendidikan, memberdayakan spiritual masyarakat
22
melalui nasehat keagamaan dan juga penyuluhan,
serta memberdayakan aspek sosial masyarakat
dengan menanamkan sikap saling peduli dan
membantu individu ataupun kelompok dalam
kegiatan pemberdayaan tersebut (Hendra 2017, 196).
Dalam Islam telah menjelaskan terkait
hubungannya dengan kehidupan sehari-hari
masyarakat maka Islam sendiri dapat diandalkan
dalam mencari solusi.
2. Sampah Plastik
a. Definisi Sampah Plastik
Sampah merupakan sesuatu yang berasal dari
aktivitas manusia maupun alam yang sudah tidak lagi
memiliki nilai guna dan tidak memiliki nilai
ekonomis sehingga dibiarkan tidak dimanfaatkan.
Sampah dibedakan berdasarkan sifatnya yakni
organik dan anorganik. Sampah organik ialah sampah
yang berasal dari makhluk hidup dan mudah terurai
secara alami seperti dedaunan dan sampah dapur
(Hartono 2008, 6). Timbulan sampah merupakan
berbagai macam tumpukan sampah yang berasal dari
aktivitas masyarakat dalam satuan volume ataupun
berat perkapita perhari atau suatu wilayah. Kejadian
ini sulit untuk dikendalikan dan dipantau karena
setiap individu dapat berperan sebagai penimbul
sampah akibat dari aktivitas yang berbeda-beda.
23
(Busyairi, et al. 2015, 2). bertambahnya jumlah
penduduk serta aktivitas manusia dengan pola
kehidupan dan sosial ekonomi mereka, limbah plastik
yang berbahaya dan sulit dikelola dapat menjadi
salah satu faktor timbulnya masalah kerusakan
lingkungan dan telah menjadi masalah besar bagi
bangsa Indoensia.
Banyaknya penggunaan plastik sekali pakai
mengakibatkan pencemaran tanah, air tanah dan juga
makhluk hidup yang berada di dalamnya. Plastik
mengandung racun-racun yang dapat mencemari
tanah dan membunuh makhluk hidup bahkan bakteri
pengurai. Plastik juga mengganggu jalur masuknya
air ke dalam tanah dan menurunkan kesuburan tanah
dengan menghalangi fungsi alami makhluk hidup
dalam membantu penyuburan tanah. (Hardiatmi
2011, 51)
Berdasarkan penjelasan mengenai definisi
sampah plastik dapat disimpulkan bahwa aktivitas
manusia dalam kebutuhannya sangat berpengaruh
terhadap lingkungan. Terdapat berbagai masalah
lingkungan yang juga dapat menimbulkan masalah
sosial. Dengan nilai ekonomi plastik yang murah
sering menjadi alternatif masyarakat dan banyaknya
penggunaan plastik sekali pakai. Sedangkan sifat
plastik yang sulit terurai secara alami dan memakan
24
waktu puluhan tahun bahkan ratusan tahun akan
mencemari lingkungan masyarakat.
b. Mengurangi Sampah Plastik
Dilihat dari (“Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 Tentang
Pengelolaan Sampah” n.d.) dalam kegiatan
mengurangi sampah yang dapat dikatakan sulit teurai,
salah satunya ialah sampah plastik bukan hanya
masyarakat yang berperan, akan tetapi dari
pemerintah bahkan pemerintah daerah, produsen dan
juga masyarakat bertanggung jawab untuk menjaga
kelestarian lingkungan dengan mempertimbangkan
bahan yang mereka gunakan dalam suatu produk atau
pola konsumsi masyarakat.
Pasal 20 dalam Undang-undang No 18 Tahun
2008 tentang pengelolaan sampah membahas
pengurangan sampah antara lain dalam ayat (1)
menjelaskan bahwa pengurangan sampah meliputi
kegiatan: a. Pembatasan timbulan sampah; b.
Pendauran ulang sampah; dan/atau c. Pemanfaatan
kembali sampah. Dan ayat (2) pemerintah dan
pemerintah daerah wajib melakukan kegiatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut:
a. menetapkan target pengurangan sampah secara
bertahap dalam jangka waktu tertentu; b.
25
memfasilitasi penerapan teknologi yang ramah
lingkungan; c. memfasilitasi penerapan label produk
yang ramah lingkungan; d. memfasilitasi kegiatan
mengguna ulang dan mendaur ulang; dan e.
memfasilitasi pemasaran produk-produk daur ulang.
Selain itu juga dalam pasal 20 ayat 4
menjelaskan masyarakat dalam melakukan kegiatan
pengurangan sampah sebagaimana dimaksud pada
ayat 1 menggunakan bahan yang dapat diguna ulang,
didaur ulang, dan/atau mudah diurai oleh proses
alam. Permasalahan sampah ini harus ditangani
bersama oleh semua pihak baik pemerintah,
masyarakat itu sendiri dan lembaga swadaya
masyarakat. Oleh karena itu dibutuhkannya
kesadaran serta komitmen dari seluruh pihak untuk
melakukan perubahan terhadap lingkungan
(Artiningsih 2008, 10).
Berdasarkan penjelasan di atas dapat
disimpulkan bahwa di Indonesia permasalahan
plastik sebenarnya sudah ditetapkan dalam Undang-
undang sebagai dasar. Telah ditetapkan bahwa
masyarakat diharapkan dapat mengurangi timbulan
sampah dengan menggunakan bahan-bahan yang
lebih ramah lingkungan sehingga dapat dimanfaatkan
kembali dan mudah terurai. Di dalam undang-undang
tersebut juga menjelaskan bahwa yang bertanggung
26
jawab pada lingkungan bukan hanya pemerintah
ataupun masyarakat biasa melainkan seluruh elemen
masyarakat termasuk produsen dan dibutuhkannya
kesadaran dan komitmet semua pihak.
c. Masalah Yang Ditimbulkan
Berdasarkan BNPB(Pristiyanto n.d.) menyatakan
bahwa sumber bencana dibagi menjadi 3 kategori
antara lain:
1. Perbuatan Manusia
a) Tata ruang pemukiman di luar kaidah
peruntukan
b) Alih fungsi lahan
c) Tambang liar
d) Perambah hutan
e) Pembakaran lahan
f) Eksploitasi hutan berlebihan
g) Limbah manusia dan hewan
h) Limbah medis
i) Limbah industri
j) Limbah plastik
2. Peristiwa Alam
a) Cincin api
b) Patahan lempeng
3. Peristiwa Non Alam
a) Gagal tehnologi
b) Wabah penyakit
27
Berdasarkan sumber bencana, sampah plastik
menjadi salah satu sumber bencana yang berasal dari
perbuatan manusia sehingga manusia memiliki
kontribusi terhadap terjadinya bencana tersebut.
Permasalahan yang menjadi perhatian dimana
matinya paus sperma dengan isi perut berisikan
plastik seberat 5.9 yang berarti sudah banyaknya
sampah plastik di laut yang akan termakan oleh
hewan-hewan laut yang akan mengganggu ekosistem
dengan matinya hewan laut ataupun hewan-hewan
laut tersebut masuk ke dalam pasar dan termakan oleh
manusia. Plastik juga telah membunuh hingga 1 juta
burung laut, 100.000 mamalia laut serta ikan-ikan laut
yang sudah tidak terhitung jumlahnya setiap tahunnya
(“13 Dampak Sampah Plastik Bagi Kesehatan Dan
Lingkungan - DosenBiologi.Com” n.d.).
Sampah plastik dikatakan menjadi salah satu
yang mencemari laut di Indonesia dilihat dari kondisi
pencemaran laut di Indonesia dengan angka 75 persen
laut memiliki kondisi sangat tercemar, 20 persen
tercemar sedang dan 5 persen laut tercemar ringan
dimana sebagian pencemarannya yaitu sampah plastik
yang dibawa oleh rumah tangga. (“Masalah Sampah
Plastik di Indonesia dan Dunia |
LingkunganHidup.co” 2016).
Oleh karena itu terdapat beberapa bahaya yang
akan ditimpulkan dari sampah plastik, antara lain:
28
1. Menganggu rantai makanan, sampah plastik
ini mempengaruhi terganggunya rantai
makanan karena sampah plastik salah satunya
ialah sampah plastik yang menjadi mikro
plastik di laut mudah untuk dimakan oleh
organisme kecil di laut seperti plankton
dimana plankton tersebut akan dimakan oleh
ikan-ikan lain dan ikan lain akan termakan
oleh manusia maka dalam kadar tertentu
manusia memakan ikan yang telah teracuni
sampah plastik.
2. Pencemaran air tanah, berdasarkan penelitian
yang telah dilakukan terlihat adanya
pencemaran air dalam air tanah karena
bocornya limbah dan pencemaran sampah
plastik.
3. Mencemari tanah, sampah plastik yang telah
dibuang akan bercampur dengan air dan akan
membentuk bahan kimia berbahaya kemudia
bahan kimia tersebut meresap ke bawah tanah
dan akan menurunkan kualitas air
4. Menyebabkan polusi udara, sampah plastik
yang berada di udara terbuka akan
menyebabkan pencemaran udara karena
danya pelepasan bahan kimia beracun yang
akan terhirup oleh manusia dan hewan dan
berdampak pada masalah pernapasan.
29
5. Membunuh hewan, menurut National
Oceanographic and Atmospheric
Administration terdapat 100.000 mamalia
laut, jutaan burung dan ikan setiap tahunnya
yang mati akibat sampah plastik.
6. Beracun, sifat plastik yang menggunakan
bahan kimia beracun dikhawatirkan akan
berdampak pada kesehatan makhluk hidup
dari proses pembuatan, penyimpanan bahkan
saat membuangnya memiliki potensi
berbahaya.
7. Biaya penanggulangan mahal, banyak biaya
yang dikeluarkan untuk mengatasi dampah
sampah plastik seharusnya dapat digunakan
untuk pembangunan lain yang lebih
bermanfaat.
8. Penurunan wisata, banyak tempat wisata yang
sekarang sudah dikelilingi dengan sampah
plastik.
3. Kesadaran Lingkungan
a. Definisi Kesadaran Lingkungan
Menurut Cosby (1981) dalam (Safitri and Iriani
2016, 68) menjelaskan kesadaran lingkungan sebagai
sikap umum dengan efek yang tidak langsung pada
perilaku yaitu melalui niat perilaku. Sikap ini
mengarah pada tingkat emosionalitas, jumlah
pengetahuan secara faktual, serta tingkat kemauan
30
perilaku aktual terhadap isu-isu pencemaran
lingkungan. Schlegelmich et.al (1996) dalam
(Indarwati and Untarini 2017, 37) menyatakan bahwa
dalam kesadaran lingkungan terdapat dimensi
pengetahuan, komponen sikap dan tindakan seseorang
dalam melindungi dan melestarikan lingkungan.
Kesadaran lingkungan adalah hal yang penting
untuk dikembangkan untuk membentuk sikap positif
manusia terhadap lingkungannya. Seseorang dengan
kesadaran lingkungan yang tinggi akan bertindak
untuk mencicptakan serta mengelola lingkungan yang
bersih. (Indarwati and Untarini 2017, 37). Karena
dalam (Junaedi 2005, 191), Amyx et.al (1994)
menjelaskan penghargaan terhadap lingkungan
sebagai keadaan dimana individu menunjukan
kepeduliannya terhadap isu-isu terkait ekologikal.
Karena pada suatu keadaan seseorang dapat
menganggap kegiatan mendukung lingkungan sebagai
suatu hal yang penting namun seringkali adanya
perasaan tidak nyaman dan tidak mudah untuk
melakukan itu.
Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa setiap
orang sudah memiliki kesadaran hanya saja
bagaimana mengembangkannya menjadi suatu sikap
yang positif terhadap lingkungan. Namun tidak jarang
orang dengan kesadaran yang tinggi terhadap
lingkungan namun tidak memiliki perilaku yang baik
31
juga terhadap lingkungan karena perasaan tidak
nyaman.
b. Dimensi Kesadaran Lingkungan
Menurut (Sanchez and Lafuente 2010, 738)
terdapat tiga dimensi dalam kesadaran lingkungan,
antara lain:
1) General belief/values
General belief/values merupakan cara dan
keyakinan seseorang dalam memandang
keadaan lingkungan yang mencakup persepsi
seseorang terhadap kondisi kerusakan
lingkungan serta dalam menciptakan keserasian
lingkungan.
2) Personal Attitudes
Personal Attitudes merupakan sikap seseorang
terhadap keadaan lingkungannya dengan
mengutamakan nilai dan etika pribadi.
3) Information/knowledge
Information/knowledge merupakan pengetahuan
seseorang terhadap isu-isu lingkungan.
Maka dalam penelitian ini, peneliti akan mengukur
kesadaran lingkungan berdasarkan teori yang dikemukakan
oleh Shancez dan Lafuente (2010) karena dimensi tersebut
sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti.
Dalam mengukur kesadaran lingkungan didasarkan pada tiga
32
indikator, yaitu (1) General belief, (2) Personal Attitudes dan
(3) Information/knowledge.
4. Perilaku Masyarakat
a. Perilaku Masyarakat
Sukerti dan kawan-kawan menyatakan bahwa
keberhasilan perilaku masyarakat dalam pengelolaan
sampah harus terdapat kesadaran masyarakat yang
tinggi (Sukerti, et al. 2017, 149). Dalam (Ningsih n.d.)
menjelaskan hasil penelitian Roger (1974) sebelum
terjadinya perilaku seseorang mengalami proses
awareness sebagai tahap seseorang menyadari atau
mengetahui stimulus, interest dimana seseorang mulai
tertarik pada simulus, evaluation berarti seseorang
mulai melihat baik atau tidaknya suatu stimulus, trial
seseorang mulai mencoba perilaku baru tersebut dan
yang terakhir yaitu adoption dimana tahap seseorang
telah mencapai perilaku yang sesuai dengan
pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap
stimulus.
Skinner (1976:17) dalam (Walgito 2012)
membedakan perilaku menjadi dua jenis yaitu: (a)
Perilaku yang alami (innate behavior) dimana
perilaku ini terdapat pada manusia sejak manusia
tersebut dilahirkan, seperti refleks mengedipkan mata
karena terkena sinar matahari yang kuat. Refleksi
33
tersebut merupakan refleks yang terjadi dengan
sendirinya tapa adanya perinah dari susunan syaraf
atau otak yang diterima melalui afektor tanpa melalui
otak atau pusat kesadaran. (b) Perilaku operan
(operant behavior) merupakan perilaku yang berasal
dari proses belajar dengan stimulus yang telah melalui
pusat kesadaran sehigga menghasilkan respon melalui
afektor (alat penerima rangsangan).
Menurut (Sopiah 2008, 23–24) perilaku seseorang
dipengaruhi oleh usaha (effort), kemampuan (ability),
dan persepsi seseorang terhadap sesuatu. Adanya
perbedaan pada setiap poin akan menghadirkan
perilaku yang berbeda pula pada setiap individu. Oleh
karena itu perilaku manusia dapat terjadi karena
refleks dan ada sejak seseorang dilahirkan ataupun
melalui rangsangan stimulus yang masuk ke dalam
diri seseorang.
a. Prinsip-prinsip Dasar Perilaku Manusia
Thoha (2004: 36-45) dalam Jurnal (Widodo 2013,
32) menjelaskan prinsip-prinsip dasar perilaku
manusia menjadi 6 yaitu:
1) Manusia memiliki perilaku yang berbeda
berdasarkan kemampuan masing-masing
individu.
Prinsip dasar ini penting untuk diketahui
dalam memahami alasan seseorang berperilaku
34
berbeda-beda dengan yang lain. Karena
adanya keterbatasan kemampuan membuat
perilaku seseorang dapat berbeda dengan yang
lainnya.
2) Manusia memiliki kebutuhan yang berbeda-
beda.
Perilaku manusia hadir karena adanya
dorongan kebutuhan yang dimaksudkan
adanya dorongan manusia untuk berperilaku
untuk mencapai suatu objek atau hasil.
3) Orang berfikir mengenai masa depan dan
membuat pilihan untuk bertindak.
Seseorang akan dihadapkan pada pilihan dan
seseorang akan memilih suatu hal karena ia
yakin akan mendapatkan hasil tertentu.
4) Seseorang yang mengaitkan masa lalu dan
kebutuhannya dalam memahami lingkungan.
Seseorang dalam memahami lingkungannya
akan mengakui beberapa aspek yang berbeda-
beda terhadap lingkungannya, menilai apa
yang dilihat dan dikaitkan dengan masa lalu
dan mengevaluasi hasil yang dialaminya
kepada kebutuhan dan nilai seseorang.
5) Seseorang memiliki reaksi suka atau tidak
suka terhadap dirinya dan lingkungan.
Seseorang akan memberikan reaksi pada suatu
hal seperti adanya perasaan tidak senang
35
apabila orang tersebut merasakan adanya
ketidak adilan pada situasi yang sama dengan
orang lain terhadap hasil yang diterima.
6) Terdapat banyak faktor yang membentuk sikap
dan perilaku seseorang.
Seperti faktor kemampuan, kebutuhan dan
harapan seseorang akan membentuk sikap dan
perilaku yang berbeda pada setiap individu.
Berdasarkan prinsip dasar perilaku, seseorang
dapat berperilaku berbeda-beda tergantung dari
berbagai macam faktor pada setiap orang yang
berbeda pula baik dari faktor internal seseorang
maupun faktor eksternal seseorang.
b. Perilaku Pro-Lingkungan
Menurut (Kollmuss and Agyeman 2002, 240)
perilaku pro lingkungan merupakan perilaku yang
hadir dari kesadaran seseorang dalam meminimalkan
dampak negatif dari tindakan seseorang terhadap
alam dan juga pembangunan, seperti meminimalkan
penggunaan sumber daya, penghematan konsumsi
energi, penggunaan bahan-bahan yang tidak beracun
dan pengurangan produksi sampah. Ramus dan
Kilmer dalam (Palupi dan Sawitri 2017, 215)
berpendapat bahwa perilaku pro lingkungan
merupakan tipe khusus dari perilaku pro sosial di
36
mana yang berarti sebuah perilaku yang diarahkan
dan dilakukan untuk tujuan meningkatkan
kesejahteraan individu, kelompok atau organisasi
Dalam jurnal (Paramita and Yasa 2015, 178)
perilaku konsumsi sadar ekologis bahwa Akehurst et
al. (2012) menyatakan peningkatan kesadaran
lingkungan memiliki dampak terhadap perilaku
pembelian masyarakat, khususnya terhadap niat
pembelian hijau. (Junaedi 2005, 189) menjelaskan
kesadaran sosial masyarakat terlihat pada seseorang
ketika mereka berusaha untuk memikirkan perilaku
pembeliannya yang berhubungan dengan pencemaran
dan pengaruh sosial lingkungannya.
Dalam (Kollmuss and Agyeman 2002, 243) pada
tahun 1986, Hines, Hungerford dan Tomera
melakukan meta-analisis dari 128 studi penelitian
perilaku pro-lingkungan menemukan variabel-
variabel yang terkait dengan perilaku pro-lingkungan
yang bertanggung jawab, sebagai berikut:
a. Pengetahuan tentang masalah: Indivindu
harus memahami dengan masalah lingkungan
disekitarnya beserta penyebabnya.
b. Pengetahuan tentang strategi tindakan:
Individu harus memahami bagaimana harus
bertindak menyikapi dan mengurangi dampak
37
dari masalah lingkungan tersebut.individu
tertakit kemampuan yang dimilikinya untuk
melakukan perubahan melalui perilakunya
sendiri. Orang-orang dengan locus of control
internal yang kuat meyakini bahwa tindakan
mereka nantinya akan membawa perubahan.
Orang dengan lokus of control eksternal,
merasa bahwa tindakan yang mereka lakukan
tidak penting dan merasa jika yang dapat
melakukan perubahan adalah orang lain yang
lebih kuat.
c. Sikap: Orang dengan sikap pro-lingkungan
yang kuat cenderung terlibat dalam perilaku
pro-lingkungan, akan tetapi hubungan antara
sikap dan tindakan terbukti lemah.
d. Komitmen verbal: Kesediaan individu yang
dikomunikasikan untuk mengambil tindakan
juga memberikan beberapa indikasi terkait
kesediaan orang tersebut untuk terlibat dalam
perilaku pro-lingkungan.
e. Rasa tanggung jawab individu: seseorang
dengan rasa tanggung jawab personal yang
tinggi akan cenderung terlibat dalam perilaku
yang bertanggung jawab terhadap lingkungan.
38
c. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pro-
Lingkungan
Hasil penelitian dari (Cruz and Prabawani 2017, 3)
mengenai beberapa faktor yang mempengaruhi
perilaku konsumsi ramah lingkungan yaitu:
1. Perbedaan Individu
a. Demografis, Konsumen dengan
pendidikan yang tinggi dapat lebih mudah
memahami isu lingkungan, sehingga akan
lebih memfokuskan untuk melihat kualitas
lingkungan dan lebih berkemungkinan
memiliki perilaku yang ramah lingkungan
(Zao et al., 2014)
b. Psikografis, Kesadaran untuk memiliki
hidup sederhana merupakan faktor
pendorong bagi seseorang untuk dapat
menjalankan perilakunya dalam
melindungi lingkungan. Kegiatan dalam
melindungi lingkungan dapat berasal dari
peningkatan nilai religi seseorang untuk
hidup lebih sederhana (Mas’od & Chin,
2014).
2. Kesadaran Lingkungan, dlihat berdasarkan
aspek kognitif, seseorang percaya bahwa
peduli terhadap lingkungan adalah suatu
keharusan bagi setiap orang untuk dapat
39
menjaga keberlangsungan sumber daya alam
untuk masa yang akan dating. Aspek ini
berkaitan dengana tumbuhnya perilaku
konsumsi hijau seseorang dengan
pengetahuannya terhadap dampak pada
kualitas lingkungan. Karena perilaku kognitif
memiliki pengaruh yang besar terhadap
perilaku seseorang dalam pola konsumsi
(Prabawani, 2016).
3. Faktor Eksternal:
a. Media dan komunikasi WOM,
penggunaan media dapat digunakan
seseorang untuk memperoleh informasi
mengenai lingkungan sebagai tambahan
pengetahuan mengenai perlindungan
lingkungan.
b. Iklan, iklan menciptakan sikap yang
menyokong terhadap suatu produk. Iklan
dapat mempengaruhi sikap seseorang
terhadap suatu produk. Dimana konsumen
yang lebih mengetahui terkait lingkungan
akan lebih mempertimbangkan produk
yang ramah lingkungan (Engel, Blackwell
& Miniard, 1995; maniatis, 2015)
c. Kelompok referensi, kelompok referensi
merupakan sebuah kelompok atau
perorangan yang memiliki hubungan yang
40
berarti terhadap perilaku seseorang.
(Solomon et al., 2006).
Menurut Kollmus dan Agyeman (Kollmuss and
Agyeman 2002, 248) terdapat faktor yang
mempengaruhi perilaku pro-lingkungan, sebagai
berikut:
1) Faktor Demorafi
a. faktor demografi yang ditemukan dapat
mempengaruhi sikap tehadap lingkungan
dan perilaku pro lingkungan adalah jenis
kelamin dan pendidikan seseorang.
2) Faktor Eksternal
a. Faktor institusi, terdapat banyak perilaku
pro lingkungan yang hanya dapat
dilakukan apabila adanya infrastruktur
yang memadai, seperti perilaku seseorang
untuk bersepeda atau menggunakan
transportasi umum
b. Faktor ekonomi, faktor ekonomi memiliki
pengaruh yang kuat dalam perilaku dan
keputusan seseoran.
c. Faktor sosial dan budaya, norma budaya
sangat penting dalam pembentukan
perilaku seseorang.
41
3) Faktor Internal
a. Faktor motivasi, motivasi merupakan
stimulus yang kuat dalam pembentukan
perilaku.
b. Faktor pengetahuan lingkungan,
seseorang harus memiliki pengetahuan
dasar terkait masalah lingkungan agar
mereka bertindak pro lingkungan secara
sadar.
c. Faktor nilai, nilai dapat menjadi dasar
dalam pembentukan motivasi.
d. Faktor sikap, sikap dapat menjadi suatu
perasaan positif ataupun negatif seseorang
terhadap sesuatu.
e. Faktor kesadaran lingkungan, kesadaran
lingkungan meliputi komponen kognitif
berbasis pengetahuan dan afektif.
Komponen yang berbasis pada persepsi
terkait dampak dari perilaku manusia
terhadap lingkungan.
f. Faktor keterlibatan emosional,
keterlibatan emosional seseorang
memiliki hubungan afektif dengan alam.
Orang dengan reaksi emosional yang kuat
akan terlibat dengan perilaku pro
lingkungan.
42
g. Faktor locus of control, orang dengan
locus of control internal yang kuat
percaya perilaku mereka akan membawa
perubahan. Seadngkan orang dengan
eksternal locus of control akan merasa
perilaku mereka tidak penting dan
perubahan hanya dibawa oleh mereka
yang kuat.
h. Faktor tanggung jawab dan prioritas,
tanggung jawab terbentuk dari nilai dan
sikap serta dipengaruhi oleh locus of
control. Sedangkan perilaku pro
lingkungan yang searah dengan
kepentingan seseorang maka motivasi
untuk bentindak seseorang meningkat.
Davis, Green dan Reed (2009) dalam
(Muammar 2015, 15) membagi bentuk perilaku
pro lingkungan ke dalam enam bentuk antara lain:
a. Energy conservation (minimalisir
penggunaan energi berlebih atau tidak
sesuai)
b. Mobility and transportation (penggunaan
transportasi)
c. Waste avoiden (penanggulangan sampah)
d. Consumerism (perilaku hemat)
e. Recycling (daur ulang)
43
f. Vicarious & social behavior toward
concervation (peralihan dan perilaku
sosial terhadap konservasi lingkungan
Maka dalam penelitian ini, peneliti akan melihat
perilaku masyarakat dalam mengurangi sampah plastik
dapat dibatasi menggunakan bentuk perilaku yang
dikemukakan oleh Davis et al. yang berpegang hanya
pada dua pembahasan yaitu mengenai daur ulang dan
penanggulangan sampah.
B. Kerangka Pemikiran
Kerangka berpikir akan menjelaskan bagaimana
pengaruh kesadaran lingkungan masyarakat terhadap
perilaku masyarakat dalam mengurangi sampah plastik.
Plastik sendiri merupakan bahan baku yang mudah
ditemukan dengan harga yang ekonomis dan kualitas yang
tidak mudah rusak telah menjadi bahan baku yang sering
digunakan oleh masyarakat karena hal kepraktisan. Akan
tetapi tanpa disadari, sifat plastik yang sulit terurai secara
alami dapat menimbulkan kerusakan lingkungan. Sehingga
hal tersebut mulai menjadi kekhawatiran masyarakat.
Dilihat dari Undang-undang no 18 tahun 2008 tentang
pengelolaan sampah dalam kegiatan mengurangi sampah
yang dapat dikatakan sulit teurai, salah satunya ialah sampah
plastik menjelaskan bukan hanya masyarakat yang berperan,
akan tetapi dari pemerintah bahkan pemerintah daerah,
44
produsen dan juga masyarakat bertanggung jawab untuk
menjaga kelestarian lingkungan dengan mempertimbangkan
bahan yang mereka gunakan dalam suatu produk atau pola
konsumsi masyarakat. Yang berarti setiap lapisan memiliki
peran dan tanggung jawabnya dalam pengelolaan sampah.
Menurut (Sanchez and Lafuente 2010, 741) menjelaskan
terkait dimensi kesadaran lingkungan yang terdiri dari
General belief/values yang berarti bagaimana seseorang
menilai lingkungannya berdasarkan persepsi mereka terhadap
kondisi kerusakan lingkungan dan juga dalam menciptakan
keseimbangan lingkungan. Selain itu juga Personal Attitudes
yang merupakan sikap seseorang terhadap lingkungannya
dengan menyesuaikan norma dan moral pribadi seseorang
dan yang terakhir yaitu Information/knowledge yang
berkaitan dengan pengetahuan yang dimiliki seseorang
terhadap isu-isu lingkungan.
Dalam diri seseorang terdapat kesadaran yang mencakup
sikap, persepsi dan juga pengetahuan yang menjadi acuan
untuk sebuah tindakan. Dalam hal ini kesadaran lingkungan
menjadi acuan dalam pembentukan perilaku pro lingkungan.
Menurut Kollmus dan Agyeman (2002) dan hasil penelitian
dari Cruz and Prabawani (2017) kesadaran lingkungan
menjadi salah satu faktor terbentuknya perilaku pro
lingkungan pada seseorang.
45
Davis, Green dan Reed (2009) dalam (Muammar 2015,
15) membagi bentuk perilaku pro lingkungan ke dalam
enam bentuk yaitu Energy conservation (minimalisir
penggunaan energi berlebih atau tidak sesuai), Mobility and
transportation (penggunaan transportasi), Waste avoiden
(penanggulangan sampah), Consumerism (perilaku hemat),
Recycling (daur ulang) dan Vicarious & social behavior
toward concervation (peralihan dan perilaku sosial terhadap
konservasi lingkungan.
Oleh sebab itu seseorang akan melakukan sebuah
tindakan terhadap lingkungan dengan adanya pemahaman
diri seseorang terkait permasalahan dan penyebab pada
lingkungan sehingga paham tindakan yang tepat untuk
mengatasinya. Dalam beberapa penelitian yang telah
dilakukan perilaku yang bertanggung jawab pada lingkungan
sangat diperlukan adanya kesadaran masyarakat terhadap
lingkungan terlebih dahulu.
46
Keterangan berhubungan secara langsung
Gambar 3 Kerangka Berpikir
C. Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan sebuah hubungan antara
variabel satu dengan variabel yang lain, yang masih bersifat
sementara atau bersifat dugaan, atau dianggap masih lemah.
(Anshori dan Iswati, 2009). Dilihat berdasarkan teori dan
kerangka berfikir yang telah dijabarkan, maka dapat
disimpulkan sebuah hipotesis sebagai berikut:
H0 : Tidak terdapat pengaruh antara kesadaran
lingkungan terhadap perilaku masyarakat dalam
mengurangi sampah plastik.
H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara
kesadaran lingkungan terhadap perilaku
masyarakat dalam mengurangi sampah plastik.
Kesadaran Lingkungan
(X)
Perilaku Masyarakat
Dalam Mengurangi
Sampah Plastik (Y)
47
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini
adalah metode penelitian survei. Kerlinger (1973)
berpendapat peneltian survei merupakan penelitian yang
dilakukan dengan populasi besar ataupun kecil. Data yang
digunakan adalah data yang berasal dari sampel dimana
sampel tersebut merupakan bagian dari populasi, sehingga
mendapatkan peristiwa yang relatif, distribusi dan saling
berkaitan antar variabel yang bersifat sosiologis bahkan
psikologis (Iswati and Anshori 2009, 34).
Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Data kuantitatif
didapatkan dengan metode survei yang dilakukan secara
sengaja (purposive) dengan menggunakan instrumen berupa
kuesioner yang ditujukan untuk sampel atau responden.
Kuesioner yang diberikan kepada responden berisikan
pernyataan-pernyataan mengenai kesadaran lingkungan dan
perilaku masyarakat dalam mengurangi sampah plastik.
B. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
(Sugiyono 2018, 80) mengatakan bahwa populasi
merupakan wilayah umum yang terdiri dari subyek yang
48
tidak hanya memiliki jumlah tetapi memiliki kualitas
serta karateristik yang telah ditetapkan peneliti untuk
dipahami dan dipelajari kemudian diambil rumusannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat RW 10
Kelurahan Pondok Labu, Jakarta Selatan. Peneliti
menjadikan Kelurahan Pondok Labu sebagai tempat
penelitian karena di Kelurahan tersebut telah
membiasakan plastik berbayar apabila adanya
pembagian program pangan bersubsidi dengan harga
1000 sampai 2000 rupiah sehingga beberapa warga
membawa tas sendiri ataupun menggunakan plastik
sebelumnya kembali.
Dalam kelurahan sendiri telah menentukan
kebijakan untuk mengurangi sampah apabila adanya
kumpul musyawarah warga. Oleh sebab itu peneliti
mengambil populasi RW 10 karena terdapat sekolah
dasar 01 dan 05 yang memiliki kebijakan nol sampah di
kantin sekolah sehingga dapat mengurangi jumlah
sampah plastik dan membiasakan siswa SD untuk
membawa tumblr dan tempat makan agar timbulnya
kesadaran lingkungan sejak dini.
2. Sampel
Menurut (Sugiyono 2018, 81) Sampel merupakan
bagian dari populasi, yang berisi sebagian dari jumlah
populasi serta karakteristik yang mewakili. Peneliti dapat
menggunakan beberapa bagian dalam populasi untuk
dijadikan sampel penelitian apabila jumlah populasi
49
tersebut besar dikarenakan keterbatasan tenaga waktu
maupun dana. Oleh sebab itu yang dijadikan sampel
haruslah bersifat representatif (mewakili) populasinya
karena akan menjadi kesimpulan yang diberlakukan
untuk populasi.
3. Teknik Sampling
Dalam (Sudarmanto 2013, 51) teknik sampling
merupakan teknik dalam menentukan jumlah sampel
untuk digunakan dalam sebuah penelitian. Dalam
penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel
nonprobability sampling menggunakan macam quota
(quota sampling) yang didasarkan pada konsep peneliti
telah menetukan jumlah sampel menggunakan rumus
yang ditetapkan oleh peneliti dengan sampel yang
memenuhi ciri-ciri atau karakterisik tertentu sampai
jumlah sampel telah tercapai.
Peneliti menggunakan rumus Slovin dalam
menentukan sampel dengan rumus:
N
n =
N.d2+1
Keterangan: n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
d = galat pendugaan/error tolerance
(toleransi terjadinya galat; taraf
50
siginifikansi; untuk sosial dan
pendidikan pada umumnya 0,1)
Berdasarkan perhitungan rumus Slovin maka
peneliti menghitung sampel dari populasi masyarakat
RW 10 Kelurahan Pondok Labu berjumlah 850 Kepala
Keluarga. Maka peneliti menghitung n =
850/(850x0,1x0,1+1) = 89. Akan tetapi peneliti akan
mengambil sampel sebanyak 100 responden.
Oleh karena itu peneliti akan mengambil sampel 100
dengan kriteria ibu rumah tangga RW 10. Peneliti
mengambil 100 sampel dari jumlah minimum sampel 89
agar lebih umum dalam pengambilan keputusan.
C. Sumber Data
Sumber data merupakan bagaima peneliti mendapatkan
informasi terkait data yang dibutuhkan dalam penelitian.
Data dibedakan menjadi dua berdasarkan sumbernya
(Sugiyono 2018, 137) yaitu:
1. Data primer merupakan data yang didapatkan dari
hasil observasi dan pengambilan data secara
langsung ketika di lapangan menggunakan
kuesioner kepada responden berdasarkan panduan
pernyataan yang telah disiapkan.
2. Data sekunder merupakan data yang didapatkan dari
hasil studi literatur, artikel, jurnal ataupun situs
51
internet yang sesuai dengan tema penelitian dan
pihak-pihak yang sesuai dengan penelitian.
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian sesuatu yang dapat berpengaruh pada
kualitas data hasil penelitian yaitu kualitas dalam
pengumpulan data yang dilakukan. Apabila dilihat dari
teknik pengumpulan data, penelitian ini menggunakan teknik
angket atau kuesioner. Kuesioner sendiri adalah cara
pengumpulan data yang memberikan pernyataan-pernyataan
tertulis kepada responden yang akan dijawab sesuai dengan
responden.
Pengumpulan data merupakan hal yang penting dalam
penelitian akan tetapi dilengkapi dengan skala pengukuran.
Dalam (Sugiyono 2018, 93) untuk mengukur fenomena
sosial yang mencakup sikap, pendapat dan persepsi
menggunakan skala Likert yang berarti akan mendapatkan
data berupa data interval atau rasio yaitu data yang terdapat
interval dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju.
Tabel 1 Skala Likert Kesadaran Lingkungan
Pernyataan Favorable Unfavorable
Sangat Setuju (SS) 4 1
Setuju (S) 3 2
Tidak Setuju (TS) 2 3
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4
52
Tabel 2 Skala Likert Perilaku
Pernyataan Favorable Unfavorable
Selalu 4 1
Sering 3 2
Kadang-kadang 2 3
Tidak Pernah 1 4
E. Definisi Operasional
Dalam penelitian ini menggunakan variabel bebas dan
bergantung, variabel bebas yakni dua variabel atau lebih
yang saling berkaitan yang berarti perubahan variabel satu
mempengaruhi perubahan variabel yang lain dan sering
disebut sebagai variabel yang mempengaruhi dalam
penelitian ini yang dimaksud dengan variabel bebas adalah
kesadaran lingkungan. Sedangkan variabel bergantung yaitu
dua variabel yang saling berkaitan. Dalam hal ini variabel
dipengaruhi atau disebabkan oleh variabel yang lain atau
yang dimaksud dalam penelititan ini adalah perilaku
masyarakat atau ibu rumah tangga dalam mengurangi
sampah plastik(Iswati and Anshori 2009, 41)
1. Variabel Terikat (Dependent Variabel)
Definisi Operasional perilaku masyarakat
dalam mengurangi sampah plastik yang menjadi
sebuah tindakan yang memiliki dampak terhadap
lingkungan yang diambil dari indikator perilaku
pro lingkungan yaitu daur ulang dan
penanggulangan sampah erat kaitannya dengan
53
perilaku masyarakat dalam mengurangi sampah
plastik.
Tabel 3 Blue Print Skala Perilaku
Dimensi Indikator Fav Unfav Total
Daur ulang.
1. Mengumpulkan
sampah,
memilah
sampah dan
membawa
sampah ke
bank sampah
1,3,4,
6
9
Penangguna
langan
sampah.
1. Menggunakan
kembali
brang-barang
yang masih
layak
digunakan
2. Menggunakan
dan memilih
barang yang
dapat dipakai
berulang kali
2,5,7,
10,11
8,12,
13
2. Variabel Bebas (Independent Variabel)
Variabel bebas digunakan untuk melihat
pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel
terikat. Definisi operasional pada variabel bebas
dalam penelitian ini adalah:
a. Kesadaran Lingkungan
Kesadaran lingkungan menggunakan
dimensi general belief/values, personal
attitudes dan information/knowledge yang
54
berisikan sikap, persepsi serta pengetahuan
masyarakat yang melihat sejauh mana mereka
memahami, menyadari dan mengetahui terkait
permasalahan serta isu-isu lingkungan yang
ada terutama sampah plastik.
Tabel 4 Blue Print Skala Kesadaran Lingkungan
Dimensi Indikator Fav Unfav Total
General
Belief
1. Sikap seseorang
terhadap kondisi
lingkungan secara
luas.
2. Tingkat
persetujuan
seseorang dengan
memberikan
pernyataan terkait
kepeduliannya
terhadap
lingkungan.
2
5,6,7,
9
1,3,4
8 9
Personal
Attitudes
1. Tingkat
persetujuan
seseorang dengan
memberikan
pernyataan yang
berkaitan dengan
sikap individu
terhadap perilaku
pro-lingkungan
(norma pribadi dan
keyakinan
seseorang dalam
mengubah suatu
perilaku).
2. Tingkat
persetujuan
1,4,5,
6,7
8,9,12
2,3
10,11
12
55
Dimensi Indikator Fav Unfav Total
seseorang dengan
usulan pro-
lingkungan.
Information
/Knowledge
1. Sejauh mana
seseorang
menganggap
dirinya mengetahui
terkait isu-isu yang
berkaitan dengan
lingkungan.
2. Pengetahuan
seseorang yang
secara spesifik
tentang
lingkungan.
1,2,5
3,6,7
4
8
8
Sumber: (Muammar, 2015)
F. Teknik Analisis Data
Data yang telah terkumpul dari pernyataan tertulis
dengan kuesioner selanjutnya diolah secara kuantitatif
dengan menggunakan software SPSS (Statistical Package for
Social Science) for Windows versi 22.0. Analisis data
dilakukan apabila keseluruhan data terkumpul dan telah
sesuai dengan uji prasyarat maka selanjutnya dilakukan
analisis data sebagai berikut:
1. Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif yaitu statistik yang digunakan
untuk menganalisa suatu data dengan cara memberikan
gambaran data yang sudah terkumpul tanpa adanya
56
maksud untuk menyimpulkan secara umum. Penyajian
datanya melalui tabel, grafik, diagram lingkaran,
pictogram, perhitungan modus, mean, median dan desil,
presentil. (Sugiyono 2018, 147).
Dalam melakukan analisis data dilakukan uji
kualitas data menggunakan uji validitas dan uji
reliabilitas sebagaimana dijelaskan sebagai berikut:
a. Uji Validitas
Validitas merupakan ukuran untuk
menunjukan tingkat-tingkat validitas atau
kesahihan suatu instrumen atau komponen
pernyataan. instrumen yang valid dapat dijadikan
sebagai alat ukur untuk mendapatkan data.
(Sugiyono 2018, 121). Uji validitas digunakan
untuk menguji kesahihan suatu pernyataan dalam
kuesioner dengan menggunakan teknik uji korelasi
Product Moment. Skor setiap pernyataan yang
diuji kesahihannya dihubungkan dengan skor total
seluruh pernyataan dengan rumus sebagai berikut
(Santosa 2018, 197):
Rumus: n.∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ } { ∑ ∑ }
57
Keterangan:
: Koefisien korelasi
∑ : Jumlah skor item
∑ : Skor total seluruh pernyataan
: Jumlah responden uji coba
Untuk mengetahui hubungan setiap
pernyataan tersebut signifikan, maka perlu dilihat r
tabel dan r hitung. Menurut (Ghozali 2016, 52)
kriteria untuk melakukan penguujian yaitu dengan
melihat rhitung > rtabel (uji 2 dengan sig. 0,05)
maka instrumen pernyataan memiliki hubungan
yang signifikan terhadap skor total maka
dinyatakan valid. Dan sebaliknya apabila rhitung
<rtabel maka dinyatakan tidak valid.
b. Uji Reliabilitas
Dalam (Budiman and Riyanto 2013, 22)
menjelaskan bahwa reliabilitas merupakan hal
penting yang digunakan untuk bagaimana suatu alat
ukur dapat diandalkan dan konsisten apabila
digunakan dalam pengukuran lebih dari satu kali
terhadap suatu fenomena dengan menggunakan alat
ukur yang sama. Pernyataan telah melewati uji
validitas maka dilakukan juga uji reliabilitas dengan
cara membandingkan r tabel dengan r hitung. Jika
58
nilai r hitung adalah alpha yang berada di awal
output dengan tingkat kemaknaan 5% (0,05) maka
setiap pernyataan dalam kuesioner dikatakan valid,
jika r alpha lebih besar dari konstanta (0,6) maka
penyataan dalam kuesioner dikatakan reliabel.
Teknik uji reliabilitas yang digunakan dengan
koefisien reliabilitas Alpha Cronbach, yaitu:
= (
) (
∑
)
Keterangan:
R11 : Reliabilitas intrumen
K : Banyaknya butir pernyataan
∑
: Jumlah varian butir
: Varians total
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur
kuesioner yang berasal dari indikator sebuah
variabel/konstruk. Kuesioner dapat dikatakan
reliabel jika jawaban responden terhadap pernyataan
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. (Ghozali
2016, 47)
Koefisien alfa berada pada nilai 0 hingga 1 dan
dapat digunakan untuk menggambarkan reliabel
59
faktor-faktor yang diekstraksi dari pembagian (yaitu,
pernyataan dengan dua kemungkinan jawaban) dan
kuesioner atau skala yang diformat multitpoint,
semakin tinggi skor, semakin dapat diandalkan skala
yang dihasilkan seperti 1 sampai 4.
G. Uji Asumsi klasik
Untuk melihat terdapat atau tidaknya penyimpangan
dalam model regresi, maka dilakukanlah uji asumsi klasik
yang terdiri dari:
a. Uji Normalitas
Jika pada hipotesis telah ditemukan maka
diperlukan adanya pengujian menggunakan Statistik
Parametris, yaitu dengan menggunakan t-test,
korelasi dan regresi. Pada statistik ini memastikan
untuk setiap variabel ketika akan dianalisis harus
memiliki distribusi yang normal. Oleh sebab itu uji
normalitas dilakukan sebelum melakukan uji
hipotesis.
Uji normalitas digunakan untuk menguji dalam
regresi, variabel pengganggu serta residual memiliki
distribusi yang normal. Pada uji t dan F
memperhitungkan nilai residual mengikuti distribusi
yang normal. Jika asumsi ini tidak dipatuhi maka uji
statistik menjadi tidak valid pada jumlah sampel
60
yang kecil. Terdapat cara untuk melihat residual
berdistribusi normal atau tidak dengan analisis
grafik dan uji statistik (Ghozali 2016, 154).
1). Uji Normalitas Dengan Grafik
Grafik histogram merupakan salah
satu cara untuk melihat adanya residual
dengan membandingkan antara data
observasi dengan distribusi yang mendekati
normal. Akan tetapi, jika hanya melihat
histrogram dapat membuat kekeliruan pada
jumlah sampel yang kecil. Metode lain yang
dapat digunakan dan lebih dapat diandalkan
yaitu dengan melihat probability plot yang
membandingkan distribusi kumulatif dari
distribusi normal. Distribusi yang normal
akan membentuk suatu garis lurus mengikuti
diagonal dan ploting data residual akan
dijadikan perbandingan dengan garis lurus
yang mengikuti diagonal tersebut. Jika
distribusi data residual normal, maka garis
yang menunjukkan data sesungguhnya akan
mengikuti garis diagonalnya.
2). Uji Normalitas Dengan Statistik
Sebagai alternaif perhitungan uji
normalias dapat menggunakan statistik
nonparametik-kolmogorov-Smirnov dimana
61
untuk melihat data berdistribusi secara
normal atau tidak dilihat dari hasil tabel one-
sample Kolmogorov-smirnov test pada
siginifikansi data. Apabila signifikansi data
memiliki nilai lebih besar dari alpha maka
data dikatakan berdistribusi secara normal
dan begitupun sebaliknya. (Sudarmanto
2013, 125) dalam penelitian ini peneliti
menggunakan alpha 0.05 (5%).
b. Uji Linearitas
Uji linearitas digunakan untuk melihat
kesesuaian model yang digunakan dalam penelitian
agar didapatkannya informasi terkait hubungan dari
variabel terikat dengan variabel bebas yang terbaik
apakah linear, kuadrat atau kubik. Jika nilai
Fhitung>Ftabel maka dapat disimpulkan bahwa
kecenderungan variabel independen dengan variabel
dependen berbentuk garis lurus (linear) sehingga
dapat menjelaskan penjelasan terkait hubungan antar
variabel.
Apabila koefisien signifikansi hitung yang
berada pada bagian baris Linearity lebih kecil dari
alpha 5% (0.05) maka dapat dinyatakan juga bahwa
hubungan variabel independen dan dependen
memiliki garis lurus (linear) (Sudarmanto 2013,
205).
62
H. Uji Hipotesis
Dalam perhitungan statistik dikatakan signifikan apabila
nilai uji statistiknya berada di daerah kritis di mana H0
ditolak dan begitupun sebaliknya, dikatakan tidak siginifikan
jika nilai uji statistik berada di daerah H0 diterima (Ghozali
2016, 93). Peneliti melakukan uji hipotesis sebagai berikut:
a. Analisis Regresi Linear Sederhana
Analisis regresi digunakan untuk memprediksi
tingkat nilai suatu variabel dependen jika variabel
independennya dimanipulasi (dirubah-rubah). Pada
penelitian ini peneliti menggunakan persamaan
regresi sederhana dengan rumus:
Y = a + bX
(Sumber: Sugiyono 2018, 188)
Keterangan:
Y: Subjek variabel terikat yang diprediksi
(Perilaku masyarakat)
X: Subjek variabel bebas yang mempunyai nilai
tertentu (kesadaran lingkungan)
a: Bilangan konstanta regresi untuk X = 0 (nilai y
pada saat x nol)
b: Koefisien arah regresi yang menunjukkan angka
peningkatan atau penurunan pada variabel Y
jika bertambah atau berkurang 1 unit.
63
b. Uji Koefisien Determinasi
Dalam (Sugiyono 2018, 154) teknik yang
digunakan untuk mencari pengaruh varians variabel
dan menggunakan teknik statistik dengan menghitung
koefisien determinasi menggunakan cara koefisien
korelasi yang telah didapatkan sebelumnya
dikuadratkan lalu dikalikan 100%, koefisien
determinasi dinyatakan dalam persen.
Dalam melakukan uji hipotesis hal yang penting
dilihat yaitu koefisien determinasi yang dilihat dari
besarnya nilai R Square (R2) pada tabel summary
output yang merupakan hasil regresi dengan
menggunakan SPSS. Nilai R2 memiliki batasan antara
0 sampai 1 (0 ≤ R2
≤ 1). Apabila nilai R2 bernilai
besar (lebih dekat dengan angka 1) berarti variabel-
variabel independen dapat memberikan hampir
keseluruhan informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variabel dependen. Sedangkan apabila
R2
bernilai kecil berarti kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variabel dependen
sangat kecil dan terbatas. Koefisien determinasi dapa
dilihat pada model summary tepatnya terletak pada
adjust R Square.
c. Uji Koefisien Korelasi
Pada pengujian koefisien korelasi dilakukan
untuk melihat hubungan dari variabel bebas dan
64
terikat. Setelah dijelaskan kemudian data diolah dan
dianalisis dengan penelaahan hubungan pada
variabel-variabel atau suatu kelompok subjek yang
bertujuan untuk melihat hubungan suatu variabel
dengan variabel lainnya. Dalam menafsirkan
koefisien korelasi dapat menentukan besar atau
kecilnya maka dapat mengacu pada tabel sebagai
berikut:
Tabel 5 Tabel Koefisien Korelasi
Interval koefisien Tingkat hubungan
0,00-0,199 Sangat rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,000 Sangat kuat
(Sugiyono 2018, 184)
65
BAB IV
TEMUAN DAN ANALISA DATA
A. Uji Kualitas Data
1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengukur kesahihan
butir-butir pernyataan pada kuesioner sehingga butir
tersebut dapat mengungkapkan sesuatu pengukuran
dalam kuesioner tersebut. Untuk mendapatkan hasil dari
valid atau tidaknya butir pernyataan dengan melakukan
perbandingan pada nilai rhitung dengan rtabel dengan
tingkat signifikansi 0.05.
Tabel 6 Hasil Uji Validitas Variabel
No Item rhitung rtabel Kriteria
1 0.585664 0,361 Valid
2 0.654858 0,361 Valid
3 0.132318 0,361 Tidak Valid
4 0.068046 0,361 Tidak Valid
5 0.543455 0,361 Valid
6 0.696922 0,361 Valid
7 0.647442 0,361 Valid
8 0.161082 0,361 Tidak Valid
9 0.598349 0,361 Valid
10 0.733433 0,361 Valid
66
No Item rhitung rtabel Kriteria
11 0.457815 0,361 Valid
12 0.657118 0,361 Valid
13 0.679592 0,361 Valid
14 0.756301 0,361 Valid
15 0.7655 0,361 Valid
16 0.560971 0,361 Valid
17 0.683524 0,361 Valid
18 0.523693 0,361 Valid
19 0.573964 0,361 Valid
20 0.357694 0,361 Tidak Valid
21 0.768437 0,361 Valid
22 0.733903 0,361 Valid
23 0.559099 0,361 Valid
24 0.726254 0,361 Valid
25 0.271915 0,361 Tidak Valid
26 0.581291 0,361 Valid
27 0.355765 0,361 Tidak Valid
28 0.773757 0,361 Valid
29 0.366887 0,361 Valid
30 0.144128 0,361 Tidak Valid
31 0.686165 0,361 Valid
67
No Item rhitung rtabel Kriteria
32 0.494186 0,361 Valid
33 0.431542 0,361 Valid
34 0.500842 0,361 Valid
35 0.435621 0,361 Valid
36 0.37705 0,361 Valid
37 0.658404 0,361 Valid
38 0.396545 0,361 Valid
39 0.584934 0,361 Valid
40 0.155214 0,361 Tidak Valid
41 0.3754 0,361 Valid
42 -0.0863 0,361 Tidak Valid
Sumber: Data Primer Diolah, 2019.
Berdasarkan tabel hasil uji validitas, peneliti
melakukan perhitungan menggunakan Microsoft Excel
dengan menghitung rhitung. Sebuah butir pernyataan
dapat dikatakan valid apabila rtabel > r hitung.
Berdasarkan perhitungan tersebut didapatkan 33 butir
pernyataan yang dikatakan valid dan 9 butir pernyataan
yang dikatakan tidak valid.
Tabel 7 Blue Print Skala Kesadaran Lingkungan
Dimensi Indikator Fav Unfav Total
General
Belief
1. Sikap seseorang
terhadap kondisi
2
1
6
68
Dimensi Indikator Fav Unfav Total
lingkungan secara
luas.
2. Tingkat
persetujuan
seseorang dengan
memberikan
pernyataan terkait
kepeduliannya
terhadap
lingkungan.
5,6,7,
9
Personal
Attitudes
1. Tingkat
persetujuan
seseorang dengan
memberikan
pernyataan yang
berkaitan dengan
sikap individu
terhadap perilaku
pro-lingkungan
(norma pribadi dan
keyakinan
seseorang dalam
mengubah suatu
perilaku).
2. Tingkat
persetujuan
seseorang dengan
usulan pro-
lingkungan.
1,4,5,
6,7
8,9,12
2,3
10
11
Information
/Knowledge
1. Sejauh mana
seseorang
menganggap
dirinya mengetahui
terkait isu-isu yang
berkaitan dengan
lingkungan.
2. Pengetahuan
seseorang yang
1,2,5
3,7
8
6
69
Dimensi Indikator Fav Unfav Total
secara spesifik
tentang
lingkungan. Sumber: Data Primer Diolah, 2019.
Tabel 8 Blue Print Skala Perilaku
Dimensi Indikator Fav Unfav Total
Daur ulang.
1. Mengumpulkan
sampah,
memilah
sampah dan
membawa
sampah ke
bank sampah
3,4,6
2,5,7,
10
9
8,12,
13
11
Penangguna
langan
sampah.
1. Menggunakan
kembali
brang-barang
yang masih
layak
digunakan
2. Menggunakan
dan memilih
barang yang
dapat dipakai
berulang kali
Sumber: Data Primer Diolah, 2019.
2. Uji Reliabilitas
Sebuah intrumen dapat dikatakan variabel
apabila nilai cronbach’s alpha > 0.6 maka intrumen
dapat dikatakan handal atau reliable. Peneliti melakukan
70
uji reliabilitas menggunakan IBM SPSS dengan hasil
sebagai berikut:
Tabel 9 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Kesadaran Lingkungan
Reliability Staistics
Cronbach’s Alpha N of Items
.937 23
Sumber: Data Primer Diolah, 2019.
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel hasil
uji reliabilitas pada variabel kesadaran lingkungan dapat
dilihat pada kolom cronbach’s alpha variabel kesadaran
lingkungan sebesar 0.937 yang berarti cronbach’s alpha
> 0.6 dan dapat dikatakan bahwa instrumen pada
kuesioner reliabel
Tabel 10 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Perilaku Masyarakat
Reliability Staistics
Cronbach’s Alpha N of Items
.804 10
Sumber: Data Primer Diolah, 2019.
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel hasil uji
reliabilitas pada variabel perilaku masyarakat dapat dilihat
pada kolom cronbach’s alpha variabel kesadaran
lingkungan sebesar 0.804 yang berarti cronbach’s alpha >
0.6 dan dapat dikatakan bahwa instrumen pada kuesioner
reliabel.
71
B. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
a. Uji Normalitas Dengan Grafik
Uji normalitas menggunakan Probability Plot
Gambar 3 Hasil Uji Normalitas
a. Uji Normalitas Dengan Statistik
Tabel 11 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
Unstandardized Residual
N 100
Kolmogorov-Smirnov Z 1.12
Asymp. Sig. (2-tailed) 0.146
Sumber: Data Primer Diolah, 2019.
Untuk melihat data yang normal dapat dilihat
melalui probability plot ataupun dengan Kolmogorov-
smirnov. Peneliti telah melakukan perhitungan
72
menggukakan IBM SPSS Statistics version 22. Dilihat
dengan probability plot, apabila butir pada gambar
mengikuti garis diagonalnya maka dapat dikatakan data
tersebar secara normal dan apabila dilihat dengan
perhitungan Kolmogorov-smirnov nilai signifikansi
0.146 dan melebihi dari angka 0.05 maka data dapat
dikatakan berdistribusi secara normal.
2. Uji Linearitas
Uji linearitas memiliki tujuan untuk melihat
keberadaan hubungan antara dua variabel yang bersifat
linear. Dasar pengambilan keputusan dalam uji
linearitas dilihat dari nilai Sig. pada baris Linearity
memiliki nilai yang lebih kecil dari alpha 5% (0.05)
maka variabel independen dan dependen dinyatakan
bahwa terdapat hubungan yang cenderung berbentuk
garis lurus (linear) (Sudarmanto 2013, 205).
Tabel 12. Hasil Uji Linearitas
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Perilak
u *
Kesada
ranLin
gkunga
n
Between
Groups
(Combined) 1487.728 27 55.101 1.641 .050
Linearity 586.254 1 586.254 17.456 .000
Deviation
from
Linearity
901.474 26 34.672 1.032 .441
Within Groups 2418.062 72 33.584
Total 3905.790 99
Sumber: Data Primer Diolah, 2019.
73
Berdasarkan tabel hasil uji linearitas dapat dilihat
bahwa nilai Sig. yang didapatkan sebesar 0.000 yang
berarti mimiliki nilai lebih kecil dari 0.05 maka hasil
dari uji linearitas memiliki hubungan yang linear
(mengikuti garis lurus).
C. Karakteristik Subjek Penelitian
Subjek yang menjadi informan dalam penelitian ini
merupakan ibu-ibu yang berada di wilayah RW 10
Kelurahan Pondok Labu Jakarta Selatan yang dipilih secara
acak sederhana sebanyak 100 orang. Oleh karena itu dapat
dilihat karakteristik responden berdasarkan tingkat usia,
pendidikan terakhir dan pekerjaan pada tabel sebagai
berikut:
1) Karakteristik Responden Menurut Usia
Sumber: Data Primer Diolah, 2019.
Gambar 4 Karakteristik Responden berdasarkan Usia
6%
22%
36%
27%
9%
USIA
Usia 20-30
Usia 31-40
Usia 41-50
Usia 51-60
Usia 61-72
74
Peneliti memberikan batasan usia terkecil 20
karena berdasarkan sampel yang didapatkan usia
termuda yang menjadi responden yaitu 20 tahun.
Begitu pula dengan usia terbesar yaitu 72 karena
terdapat responden dengan usia tertua yaitu 72 tahun.
Berdasarkan karakteristik responden, usia
responden dari 100 orang yang dijadikan sampel
dengan karakteristik usia secara acak menunjukan
usia yang paling tinggi angkanya yaitu jarak umur 41-
50 dengan angka 36% atau sama dengan jumlah 36
orang. Hal ini dapat terjadi karena saat pengambilan
data, responden yang ditemui yaitu responden dengan
usia kisaran 41-50 tahun yang lebih banyak
menghabiskan waktu mereka untuk mengurusi rumah
tangga. Akan tetapi angka responden berdasarkan usia
juga didominasi dengan usia 31-40 tahun dengan
jumlah 22 orang dan usia 51-60 tahun dengan jumlah
27 orang dan sisanya responden dengan jarak usia 20-
30 tahun berjumlah 6% atau sama dengan hanya 6
orang responden dan jarak usia 61-72 tahun berjumlah
9% atau sama dengan 9 responden dari 100 sampel.
75
2) Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Terakhir
Sumber: Data Primer Diolah, 2019.
Gambar 5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Terakhir
Berdasarkan karakteristik responden dengan
pendidikan terakhir terlihat bahwa angka tertinggi
masyarakat RW 10 yang menjadi responden yaitu
dengan pendidikan terakhir SMA sederajat dengan
angka 73% atau sama dengan 73 orang dari 100 sampel
yang diambil. Sisanya adalah diploma dengan angka
10% atau sama dengan 10 orang responden dan sd
dengan angka 9% dan responden sd dengan angka 8%.
9%
8%
73%
10%
PENDIDIKAN TERAKHIR
SD
SMP
SMA Sederajat
Diploma
Sarjana
76
3) Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Sumber: Data Primer Diolah, 2019.
Gambar 6 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan
seperti Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa mayoritas status
pekerjaan responden yang masuk ke dalam sampel
dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga dengan
angka 78% atau sama dengan 78 orang dari
keseluruhan sampel 100 orang. Dan sisanya ialah
pegawai dengan angka 9% atau sama dengan 9 orang
responden, 7% untuk angka wiraswasta atau sama
dengan 7 orang responden dan 6% untuk angka denga
status pekerjaan sebagai guru atau sama dengan 6 orang
responden.
D. Analisis Statistik Deskriptif
Uji statistik deskriptif digunakan sebagai gambaran
umum untuk melihat kisaran actual, rata-rata, kisaran
78%
7%
9% 6%
PEKERJAAN
Ibu Rumah tangga
Wiraswasta
Pegawai
Guru
77
teoritis dan standar deviasi pada tiap variabel sebagai
berikut:
Tabel 13 Hasil Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
Kesadaran Lingkungan 100 57 92 80.05 7.872
Perilaku 100 14 37 26.11 6.281
Valid N (listwise) 100 Sumber: Data Primer Diolah, 2019.
Berdasarkan tabel hasil uji analisis deskriptif
dapat dideskripsikan bahwa variabel kesadaran
lingkungan memiliki minimum jawaban dari responden
sebesar 57 dan maksimum sebesar 92, sedangkan rata-rata
total jawaban sebesar 80.05 dengan standar deviasi
sebesar 7.872. Sedangkan, variabel perilaku meminili
minimum jawaban dari responden sebesar 14 dan
maksimum sebesar 37, sedangkan rata-rata total jawaban
sebesar 26.11 dengan standar deviasi sebesar 6.281.
Nilai mean dan standar deviasi variabel kesadaran
lingkungan yang sudah didapatkan, selanjutnya peneliti
masukkan ke dalam rumus kategorisasi rentang. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui tingkat kesadaran lingkungan
pada responden. Kategorisasi rentang ini dibagi menjadi
tiga interval dengan kategori tinggi, sedang, dan rendah.
Tingkat kesadaran lingkungan pada responden dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
78
Tabel 14 Kategorisasi Kesadaran lingkungan
Kategorisasi Nilai Angka F %
Tinggi X > M + 1 SD > 88 17 17%
Sedang M -1 SD > X > M +1 SD 72-88 64 64%
Rendah X < M – 1 SD < 72 19 19%
Jumlah 100 100% Sumber: Data Primer Diolah, 2019.
Berdasarkan kategorisasi kesadaran lingkungan,
dapat dilihat bahwa terdapat 17% atau sama dengan 17
orang ibu rumah tangga yang berada pada tingkatan
tertinggi. Sedangkan, pada tingkatan sedang terdapat 79
ibu rumah tangga dengan presentase (79%) dari
keseluruhan responden dan kesadaran lingkungan ibu
rumah tangga dengan tingkatan rendah terdapat sebanyak
21 ibu rumah tangga (21%). Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa mayoritas ibu rumah tangga yang
menjadi responden dalam penelitian ini memiliki tingkat
kesadaran lingkungan yang sedang.
Tabel 15 Kategorisasi Perilaku
Kategorisasi Nilai Angka F %
Tinggi X > M + 1 SD > 32 17 17%
Sedang M -1 SD > X > M +1 SD 20-32 67 67%
Rendah X < M – 1 SD < 20 16 16%
Jumlah 100 100% Sumber: Data Primer Diolah, 2019.
Berdasarkan kategorisasi perilaku dapat dilihat
bahwa ibu rumah tangga dengan tingkatan tertinggi terdapat
17 ibu rumah tangga (17%). Sedangkan, pada tingkatan
sedang terdapat 67 ibu rumah tangga dengan presentase
79
(67%) dari keseluruhan responden dan perilaku ibu rumah
tangga dengan tingkatan rendah terdapat sebanyak 16 ibu
rumah tangga (16%). Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa mayoritas ibu rumah tangga yang menjadi responden
dalam penelitian ini memiliki tingkat perilaku yang sedang.
Tingkat kesadaran lingkungan dan perilaku
masyarakat yang sedang terjadi karena tidak semua
informasi dan sarana prasarana dapat diterima secara
maksimal oleh seluruh masyarakat. Kebanyakan dari
masyarakat hanya memiliki informasi dan dapat
menerapkan perilaku sesuai dengan apa yang ada di
lingkungan mereka. Pada hal ini di kelurahan pondok labu,
tidak semua ibu rumah tangga mengetahui adanya kebijakan
dari kelurahan untuk mengurangi sampah plastik secara
maksimal dan banyak dari ibu rumah tangga mengeluhkan
sarana dan prasarana bank sampah yang terlalu jauh dari
rumah mereka sehingga mereka cenderung untuk
membuang seluruh sampah tanpa mengelolanya melalui
bank sampah akan tetapi terkadang mereka ikut menolak
menggunakan kantong plastik sekali pakai apabila
berbelanja.
Oleh karena itu lebih banyak jumlah masyarakat
yang memiliki kesadaran sedang karena hanya beberapa
masyarakat yang aktif yang akan mengetahui informasi
mengenai kebijakan mengurangi sampah plastik dan hanya
sebagian masyarakat yang dapat berkontribusi dalam
80
kegiatan bank sampah dengan alasan belum mengetahui
adanya bank sampah dan lokasi bank sampah yang cukup
jauh. Hal ini juga terjadi sesuai dengan pernyataan Amyx et
al (1994) bahwa masyarakat mengetahui pentingnya
mendukung lingkungan namun merasa kurang nyaman dan
merasa sulit dalam melakukannya yang disebabkan dari
faktor lingkungan kehidupan sehari-harinya.
E. Uji Hipotesis
1. Uji Analisis Regresi Linear Sederhana
Uji analisis regresi linear sederhana memiliki
tujuan untuk mengetahui tingkat pengaruh antara
kesadaran lingkungan terhadap perilaku masyarakat
dalam mengurangi sampah plastik. Dasar pengambilan
keputusan dari hasil uji regresi linear sederhana yaitu
dilihat dari nilai siginifikansi, apabila nilai signifikansi
<0.05 maka terdapat pengaruh yang signifikan antara
kesadaran lingkungan terhadap perilaku masyarakat dan
begitupun sebaliknya, apabila nilai siginifikansi lebih
>0,05 maka dinyatakan tidak terdapat pengaruh yang
signifikan antara kesadaran lingkungan terhadap perilaku
masyarakat.
Tabel 16 Hasil Uji Analisis Regresi Linear Sederhana
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B
Std.
Error Beta
81
1 (Constant) 1.364 5.977 .228 .820
Kesadaran
Lingkungan .309 .074 .387 4.160 .000
a. Dependent Variable: Perilaku Sumber: Data Primer Diolah, 2019.
Berdasarkan hasil uji analisis regresi linear
sederhana, dapat dilihat bahwa nilai siginifikansi dari
kesadaran lingkungan memiliki nilai 0.000 yang berarti
lebih kecil dari 0.05. Oleh karena itu dapat dikatakan
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
kesadaran lingkungan (X) terhadap variabel perilaku
masyarakat (Y).
Berdasarkan tabel hasil uji analisis regresi linear
sederhana dapat dilihat juga nilai koefisien dari
persamaan regresi dengan rumus:
Y = a + bX
Dimana:
Y = Perilaku Masyarakat
X = Kesadaran Lingkungan
a = Bilangan konstanta regresi untuk X = 0 (nilai y pada
saat x nol)
b = Koefisien arah regresi yang menunjukkan angka
peningkatan atau penurunan pada variabel Y jika
bertambah atau berkurang 1 unit.
Maka dari ini berdasarkan hasil uji yang telah
dilakukan mendapatkan hasil sebagai berikut:
Y = 0.820 + 0.309 X
82
Nilai konstanta yang didapatkan berdasarkan tabel
yaitu 0.820 merupakan nilai konstanta dari variabel
perilaku masyarakat, hal ini menunjukkan bahwa jika
variabel kesadaran lingkungan bernilai nol atau tetap
maka perilaku masyarakat memiliki nilai 0.820.
Kemudian nilai positif (0.309) yang terdapat pada
koefisien regresi variabel kesadaran lingkungan (X)
menunjukkan adanya hubungan yang positif dan searah
terhadap variabel perilaku masyarakat (Y) yang berarti
setiap peningkatan satu satuan dari variabel kesadaran
lingkungan maka nilai perilaku masyarakat meningkat
sebesar 0.309. Hal ini berarti semakin seseorang
memiliki kesadaran terhadap lingkungan mengenai isu,
dampak, cara, keyakinan dan sikap dalam memandang
permasalahan lingkungan maka semakin adanya tindakan
positif yang dilakukan oleh seseorang untuk lingkungan.
2. Uji Koefisien Determinasi
Uji koefisien determinasi bertujuan untuk
mengukur besarnya peran variabel bebas
(independen) yang terjadi pada variabel terikat
(dependen). Perubahan tersebut dapat dilihat dengan
tabel 17:
83
Tabel 17 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error
of the
Estimate
1 .405a .164 .138 5.833
a. Predictors: (Constant), Knowledge, General Belief, Personal
Attitudes
b. Dependent Variable: Perilaku
Sumber: Data Primer Diolah, 2019.
Berdasarkan tabel output uji koefisien
determinasi dapat dilihat koefisien determinasi pada
penlitian ini dalam kolom R Square mendapatkan
nilai sebesar 0.164 dan dikalikan 100% = 16,4%.
Hasil perhitungan tersebut mengartikan bahwa
variabel kesadaran lingkungan memiliki pengaruh
terhadap variabel perilaku masyarakat dalam
mengurangi sampah plastik sebesar 16,4%.
Sedangkan sisa nilai sebesar 83.6%
dipengaruhi oleh variabel lain di luar dari
persamaan regresi pada penelitian ini seperti
variabel lain yang tidak diikut sertakan. Karena
terdapat 11 faktor lain yang mempengaruhi perilaku
pro-lingkungan selain kesadaran lingkungan
menurut Kollmus dan Agyeman (2002) antara lain
faktor demografi, faktor instritusi, faktor ekonomi,
faktor sosial dan budaya, faktor motivasi, faktor
pengetahuan lingkungan, faktor nilai, faktor
84
keterlibatan emosional, faktor locus of control dan
faktor tanggung jawab. Oleh karena itu berdasarkan
faktor-faktor lain, kesadaran lingkungan hanya
mempengaruhi perilaku sebesar 16.4%.
3. Uji Koefisien Korelasi
Uji koefisien korelasi memiliki tujuan untuk
melihat hubungan antara variabel bebas dan variabel
terikat. Hubungan tersebut dapapt dilihat dengan
tabel 18 sebagai berikut:
Tabel 18 Hasil Uji Koefisien Korelasi
Correlations
Perilaku
KesadaranLi
ngkungan
Perilaku Pearson
Correlation 1 .387
**
Sig. (2-tailed) .000
N 100 100
KesadaranLingkunga
n
Pearson
Correlation .387
** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: Data Primer Diolah, 2019.
Dapat dilihat berdasarkan tabel hasil uji
koefisien korelasi pada penelitian ini yaitu nilai
korelasi antara kesadaran lingkungan dan perilaku
masyarakat sebesar 0.387, berdasarkan tabel 5 tabel
koefisien korelasi maka nilai tersebut memiliki
85
tingkat hubungan yang rendah antar variabel.
Karena memiliki hubungan maka semakin tinggi
kesadaran lingkungan maka akan semakin tinggi
juga perilaku masyarakat dalam menngurangi
sampah plastik dan begitupun sebaliknya.
Hubungan yang rendah karena selain adanya
faktor lain, dari masyarakat sendiri merasa belum
percaya diri bahwa apa yang mereka lakukan dapat
membuat sebuah perubahan atau mereka tidak
merasa ikut berkontribusi besar terhadap
keseimbangan lingkungan meskipun mereka sudah
memiliki kesadaran lingkungan. Karena beberapa
masyarakat mengerti dampak yang akan ditimbulkan
dari penggunaan plastik dan sampah plastik yang
tidak dikelola akan tetapi mereka masih merasa
bahwa lingkungan sehari-harinya belum mendukung
secara penuh terhadap perilaku mengurangi sampah
plastik. Sedangkan dalam berperilaku tidak sedikit
masyarakat yang berperilaku baik pada lingkungan
tetapi tingkat kesadarannya tidak terlalu tinggi.
86
87
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui
keberpengaruhan antara kesadaran lingkungan terhadap
perilaku masyarakat dalam mengurangi sampah plastik di
RW 10 Kelurahan Pondok Labu Jakarta Selatan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti
dapat merumuskan beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil dari uji hipotesis yang telah
dilakukan, dapat dinyatakan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan dan positif antara variabel
X (kesadaran lingkungan) terhadap variabel Y
(perilaku masyarakat dalam mengurangi sampah
plastik). Hal ini dapat dilihat melalui hasil uji
hipotesis yang menunjukkan nilai signifikansi
sebesar 0.001 (< α = 0.05) dan hasil uji analisis
regresi linear sederhana yaitu : Y = 0.820 + 0.309 X.
Yang berarti, variabel X dan Y memiliki hubungan
yang positif dan searah, sehingga setiap
peningkatan satu satuan variabel kesadaran
lingkungan, maka nilai perilaku masyarakat
meingkat sebesar 0.309.
2. Berdasarkan nilai R Square (R2) yang terdapat dalam
tabel koefisien determinasi hasil dari uji analisis
regresi linear sederhana memiliki nilai sebesar 0.164
88
atau 16.4%. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel
independen (kesadaran lingkungan) memengaruhi
sebesar 16.4% terhadap variabel dependen (perilaku
masyarakat dalam mengurangi sampah plastik).
Sedangkan sisanya sebesar 83.6% dipengaruhi atau
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan
dalam model penelitian ini.
B. Saran
1. Saran Teoritis
Dalam melakukan penelitian untuk melihat faktor
yang mempengaruhi perilaku masyarakat terhadap
lingkungan (perilaku pro-lingkungan) maka dapat
dilakukan dengan menambah faktor lain yang dapat
menambah pengaruh perilaku masyarakat dan
menggunakan variabel dependen dan independen
yang beragam seperti pengaruh media terhadap
perilaku pro lingkungan masyarakat dan faktor lain
yang mempengaruhi
2. Saran Praktis
a. Agen peubah atau Community Worker bisa
berperan menjadi educator dan fasilitator dalam
rangka penyadaran kepada masyarakat bahwa
lingkungan sangat penting dalam pembangunan.
b. Untuk menerapkan perilaku masyarakat dalam
mengurangi sampah plastik maka diperlukannya
tindakan langsung sebagai implementasi
89
pengetahuan dan informasi yang diberikan beserta
dengan kebijakan yang diberlakukan, bukan hanya
sekedar pemberian informasi tanpa adanya
praktek.
c. Untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan
jumlah sampel yang lebih banyak untuk
mendapatkan hasil data yang lebih umum.
d. Untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan
untuk lokasi dengan akses masyarakat terhadap
informasi dan sarana dan prasana yang berbeda.
e. Untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan
dengan karakteristik responden yang berbeda.
90
91
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Adi, Isbandi Rukminto. 2013. Kesejahteraan Sosial (Pekerjaan
Sosial, Pembangunan Sosial, dan Kajian Pembangunan).
1st ed. Jakarta: Rajawali Pers.
Ariefuzzaman, Siti Napsiyah, and Lisma Diawati Fuaida. 2011.
Belajar Teori Pekerjaan Sosial. Tangerang Selatan:
Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Budiman, and Agus Riyanto. 2013. Kapita Selekta Kuesioner:
Pengetahuan dan Sikap Dalam Penelitian Kesehatan.
Jakarta: Penerbit Salemba Medika.
Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariete dengan
Program IBM SPSS 21. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Hartono, Rudi. 2008. Penanganan Dan Pengelolaan Sampah.
Bogor: Penebar Swadaya.
Ife, Jim, and Frank Tesoriero. 2006. Community Development
Alternatif Pengembangan Masyarakat di Era Globalisasi.
3rd ed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Iswati, Sri, and Muslich Anshori. 2009. Buku Ajar Metodologi
Penelitian Kuantitatif. Surabaya: Pusat Penerbitan dan
Percetakan Unair (AUP).
Keraf, Alexander Sonny. 2014. Etika Lingkungan Hidup.
Bandung: Sinar Grafika.
Santosa, Paulus Insap. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif
Pengembangan Hipotesis dan Pengujiannya
Menggunakan SmartPLS. Yogyakarta: Penerbit ANDI
(Anggota IKAPI).
Sudarmanto, R. Gunawan. 2013. Statistik Terapan Berbasis
Komputer Dengan Program IBM SPSS Statistics 19.
Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media.
Sopiah. 2008. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Andi Offset.
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Walgito, Bimo. 2012. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta:
Andi Yogyakarta.
92
SKRIPSI
Artiningsih, Ayu. 2008. “Peran Serta Masyarakat Dalam
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga (Studi Kasus di
Sampangan dan Jomblang, Kota Semarang).” Semarang:
Universitas Diponegoro.
Muammar, Muhammad Dimas. 2015. “Pengaruh Kesadaran
Lingkungan Dan Kesehatan Terhadap Perilaku Pro-
Lingkungan Masyarakat Bukit Duri Jakarta.” Tangerang
Selatan: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
JURNAL
Busyairi, Muhammad, Justia Dhika Ramadhan, and Dyah Wahyu
Wijayanti. 2015. “Perencanaan Pengelolaan Sampah
Terpadu di Kelurahan Sempaja Selatan Kota Samarinda”
15 (Jurnal Bumi Lestari): 136–46.
Cruz, Maria Ursula Mai, and Bulan Prabawani. 2017. “Konsumen
Ramah Lingkungan: Perilaku Konsumsi Hijau Civitas
Academica Universitas Diponegoro” 6: 39–47.
Hardiatmi, Sri. 2011. “Pendukung Keberhasilan Pengelolaan
Sampah Kota” 10 (Jurnal Inovasi Pertanian): 50–66.
Indarwati, Tias Andarini, and Nindria Untarini. 2017. “Studi
Perbedaan Niat Beli Green Electricity Product
Berdasarkan Gender” 12 (Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu
Ekonomi): 37–49.
Junaedi, M. F. Shellyana. 2005. “Pengaruh Kesadaran
Lingkungan Pada Niat Beli Produk Hijau: Studi Perilaku
Konsumen Berwawasan Lingkungan” 9: 189–201.
Kollmuss, Anja, and Julian Agyeman. 2002. “Mind The Gap:
Why Do People Act Environmentally and What Are The
Barries To Pro-Environmental Nehavior?,” 240–60.
Sukerti, Ni Luh Gede, I Made Sudarma, and I.B.G Pujaastawa.
2017. “Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah
dan Faktor-faktor yang mempengaruhi di Kecamatan
Denpasar Timur Kota Denpasar, Provinsi Bali” 11: 148–
55.
93
Palupi, Tyas, and Dian Ratna Sawitri. 2017. “Hubungan Antara
Sikap Dengan Perilaku Pro Lingkungan Ditinjau Dari
Perspekif Theory Of Planned Behavior” 14: 214–17.
Paramita, Nyoman Dara, and Ni Nyoman Kerti Yasa. 2015.
“Sikap Dalam Memediasi Hubungan Kesadaran
Lingkungan Dengan Niat Beli Produk Kosmetik Ramah
Lingkungan” 17 (Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan):
177–85. https://doi.org/10.9744.
Safitri, emma, and Sri Setyo Iriani. 2016. “Perbedaan Kesadaran
Lingkungan dan Niat Beli Kosmetik Ramah Lingkungan
Antara Anggota dan Bukan Anggota Komunitas Sobat
Bumi Indonesia” 16 (Jurnal Riset Ekonomi dan
Manajemen): 66–83. https://doi.org/10.17970.
Sanchez, Manuel Jimenez, and Regina Lafuente. 2010. “Defining
And Measuring Environmental Consciousness,” 732–55.
Sofiana, Yunida. 2010. “Pemanfaatan Limbah Plastik Sebagai
Alternatif Bahan Pelapis (Upholstery) Pada Produk
Interior” 1: 331–37.
Sukerti, Ni Luh Gede, I Made Sudarma, and I.B.G Pujaastawa.
2017. “Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah
dan Faktor-faktor yang mempengaruhi di Kecamatan
Denpasar Timur Kota Denpasar, Provinsi Bali” 11: 148–
55.
Walgito, Bimo. 2012. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta:
Andi Yogyakarta.
Widodo, Tri. 2013. “Studi Tentang Peranan Unit Pasar Dalam
Pengelolaan Sampah Di Pasar Merdeka Kota Samarinda”
1 (eJournal Administrasi Negara): 28–40.
WEBSITE
“13 Dampak Sampah Plastik Bagi Kesehatan Dan Lingkungan -
DosenBiologi.Com.” n.d. Accessed July 30, 2019.
https://dosenbiologi.com/lingkungan/dampak-sampah-
plastik.
Adi, Isbandi Rukminto. 2013. Kesejahteraan Sosial (Pekerjaan
Sosial, Pembangunan Sosial, dan Kajian Pembangunan).
1st ed. Jakarta: Rajawali Pers.
94
Ariefuzzaman, Siti Napsiyah, and Lisma Diawati Fuaida. 2011.
Belajar Teori Pekerjaan Sosial. Tangerang Selatan:
Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Artiningsih, Ayu. 2008. “Peran Serta Masyarakat Dalam
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga (Studi Kasus di
Sampangan dan Jomblang, Kota Semarang).” Semarang:
Universitas Diponegoro.
“Banjir Jakarta, Terbukti Gara-Gara Sampah!” n.d. Accessed
August 1, 2019.
https://sains.kompas.com/read/2014/01/20/0759227/Banji
r.Jakarta.Terbukti.gara-gara.Sampah..
Budiman, and Agus Riyanto. 2013. Kapita Selekta Kuesioner:
Pengetahuan dan Sikap Dalam Penelitian Kesehatan.
Jakarta: Penerbit Salemba Medika.
Busyairi, Muhammad, Justia Dhika Ramadhan, and Dyah Wahyu
Wijayanti. 2015. “Perencanaan Pengelolaan Sampah
Terpadu di Kelurahan Sempaja Selatan Kota Samarinda”
15 (Jurnal Bumi Lestari): 136–46.
Cruz, Maria Ursula Mai, and Bulan Prabawani. 2017. “Konsumen
Ramah Lingkungan: Perilaku Konsumsi Hijau Civitas
Academica Universitas Diponegoro” 6: 39–47.
“Deklarasi Pengurangan Sampah Kantong Plastik.” n.d. Accessed
June 30, 2019.
http://ppid.menlhk.go.id/siaran_pers/browse/1276.
“Ditemukan 5,9 Kg Sampah Dalam Perut Paus Sperma Di
Wakatobi. Kok Bisa?” 2018. Mongabay Environmental
News. November 20, 2018.
https://www.mongabay.co.id/2018/11/20/ditemukan-59-
kg-sampah-dalam-perut-paus-sperma-di-wakatobi-kok-
bisa/.
Folia, Rosa. n.d. “Penelitian: 76% Air di Jakarta Mengandung
Mikroplastik.” IDN Times. Accessed July 1, 2019.
https://www.idntimes.com/news/world/rosa-
folia/penelitian-76-air-di-jakarta-mengandung-
mikroplastik-1.
Fuhr, Lili, and Nils Simon. n.d. “Menuju Perjanjian Global
Mengenai Sampah Plastik.” Heinrich-Böll-Stiftung South
East Asia. Accessed July 1, 2019.
https://th.boell.org/en/2017/05/23/menuju-perjanjian-
global-mengenai-sampah-plastik.
95
Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariete dengan
Program IBM SPSS 21. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Hadi, Djati Witjaksono. 2018. “Deklarasi Pengurangan Sampah
Kantong Plastik,” June 5, 2018.
http://ppid.menlhk.go.id/siaran_pers/browse/1276.
Hardiatmi, Sri. 2011. “Pendukung Keberhasilan Pengelolaan
Sampah Kota” 10 (Jurnal Inovasi Pertanian): 50–66.
Hartono, Rudi. 2008. Penanganan Dan Pengelolaan Sampah.
Bogor: Penebar Swadaya.
Hendra, Tomi. 2017. “Pemberdayaan Masyarakat Dalam
perspektif Al-Qur’an” 11: 191–213.
Ife, Jim, and Frank Tesoriero. 2006. Community Development
Alternatif Pengembangan Masyarakat di Era Globalisasi.
3rd ed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Indarwati, Tias Andarini, and Nindria Untarini. 2017. “Studi
Perbedaan Niat Beli Green Electricity Product
Berdasarkan Gender” 12 (Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu
Ekonomi): 37–49.
Iswara, Rama Putra. 2013. “Pengertian Sampah.” AyoDarLing
(blog). April 7, 2013.
https://ayodarling.wordpress.com/2013/04/07/pengertian-
sampah/.
Iswati, Sri, and Muslich Anshori. 2009. Buku Ajar Metodologi
Penelitian Kuantitatif. Surabaya: Pusat Penerbitan dan
Percetakan Unair (AUP).
Junaedi, M. F. Shellyana. 2005. “Pengaruh Kesadaran
Lingkungan Pada Niat Beli Produk Hijau: Studi Perilaku
Konsumen Berwawasan Lingkungan” 9: 189–201.
“Keberanian Pemerintah Menegakkan Aturan Tanggung Jawab
Produsen Jadi Faktor Penentu Mengatasi Pencemaran dan
Mengurangi Timbulan Sampah Plastik.” n.d. Greenpeace
Indonesia. Accessed June 30, 2019.
https://www.greenpeace.org/indonesia/siaran-
pers/1303/keberanian-pemerintah-menegakkan-aturan-
tanggung-jawab-produsen-jadi-faktor-penentu-mengatasi-
pencemaran-dan-mengurangi-timbulan-sampah-plastik.
Keraf, Alexander Sonny. 2014. Etika Lingkungan Hidup.
Bandung: Sinar Grafika.
96
Kollmuss, Anja, and Julian Agyeman. 2002. “Mind The Gap:
Why Do People Act Environmentally and What Are The
Barries To Pro-Environmental Nehavior?,” 240–60.
Lestari, Sri. 2017. “Bagaimana Indonesia Kurangi Sampah
Plastik Di Laut Sampai 70% Pada 2025?,” July 2, 2017,
sec. Indonesia. https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-
40318924.
“Masalah Sampah Plastik di Indonesia dan Dunia |
LingkunganHidup.co.” 2016. Lingkungan Hidup (blog).
September 8, 2016. https://lingkunganhidup.co/sampah-
plastik-indonesia-dunia/.
Muammar, Muhammad Dimas. 2015. “Pengaruh Kesadaran
Lingkungan Dan Kesehatan Terhadap Perilaku Pro-
Lingkungan Masyarakat Bukit Duri Jakarta.” Tangerang
Selatan: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Ningsih, Meta. n.d. “Teori Perilaku.” Accessed July 1, 2019.
https://www.academia.edu/14853170/Teori_Perilaku.
Nugraha, Indra. 2016. “Indonesia Pakai Kantong Plastik Lebih 1
Juta Tiap Menit.” Mongabay Environmental News.
February 10, 2016.
https://www.mongabay.co.id/2016/02/10/indonesia-pakai-
kantong-plastik-lebih-1-juta-tiap-menit/.
Palupi, Tyas, and Dian Ratna Sawitri. 2017. “Hubungan Antara
Sikap Dengan Perilaku Pro Lingkungan Ditinjau Dari
Perspekif Theory Of Planned Behavior” 14: 214–17.
Paramita, Nyoman Dara, and Ni Nyoman Kerti Yasa. 2015.
“Sikap Dalam Memediasi Hubungan Kesadaran
Lingkungan Dengan Niat Beli Produk Kosmetik Ramah
Lingkungan” 17 (Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan):
177–85. https://doi.org/10.9744.
Pristiyanto, Djuni. n.d. “Paparan Kepala BNPB Bencana
Pembangunan Dan Masa Depan Bangsa Di IPB 19 Maret
2019.” Accessed July 30, 2019.
https://www.academia.edu/38596423/Paparan_Kepala_B
NPB_Bencana_Pembangunan_dan_Masa_Depan_Bangsa
_di_IPB_19_Maret_2019.
Safitri, emma, and Sri Setyo Iriani. 2016. “Perbedaan Kesadaran
Lingkungan dan Niat Beli Kosmetik Ramah Lingkungan
Antara Anggota dan Bukan Anggota Komunitas Sobat
97
Bumi Indonesia” 16 (Jurnal Riset Ekonomi dan
Manajemen): 66–83. https://doi.org/10.17970.
“Sampah Imbas Banjir Jakarta Capai 2.000 Ton, 95% Batang
Pohon Dan Rumpun Bambu - BBC News Indonesia.” n.d.
Accessed August 1, 2019.
https://www.bbc.com/indonesia/majalah-42960088.
Sanchez, Manuel Jimenez, and Regina Lafuente. 2010. “Defining
And Measuring Environmental Consciousness,” 732–55.
Santosa, Paulus Insap. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif
Pengembangan Hipotesis dan Pengujiannya
Menggunakan SmartPLS. Yogyakarta: Penerbit ANDI
(Anggota IKAPI).
Sofiana, Yunida. 2010. “Pemanfaatan Limbah Plastik Sebagai
Alternatif Bahan Pelapis (Upholstery) Pada Produk
Interior” 1: 331–37.
Sopiah. 2008. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Andi Offset.
Sudarmanto, R. Gunawan. 2013. Statistik Terapan Berbasis
Komputer Dengan Program IBM SPSS Statistics 19.
Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media.
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukerti, Ni Luh Gede, I Made Sudarma, and I.B.G Pujaastawa.
2017. “Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah
dan Faktor-faktor yang mempengaruhi di Kecamatan
Denpasar Timur Kota Denpasar, Provinsi Bali” 11: 148–
55.
“Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008
Tentang Pengelolaan Sampah.” n.d. Badan Pembinaan
Hukum Nasional. Accessed May 1, 2019.
https://www.bphn.go.id/data/documents/08uu018.pdf.
Velarosdela, Rindi Nuris. n.d. “Jakarta Produksi 1.900-2.400 Ton
Sampah Plastik Per Hari.” Accessed July 1, 2019.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/08/10/143927
81/jakarta-produksi-1900-2400-ton-sampah-plastik-per-
hari.
Walgito, Bimo. 2012. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta:
Andi Yogyakarta.
Widodo, Tri. 2013. “Studi Tentang Peranan Unit Pasar Dalam
Pengelolaan Sampah Di Pasar Merdeka Kota Samarinda”
1 (eJournal Administrasi Negara): 28–40.
98
.
LAMPIRAN
99
LAMPIRAN 1: Pernyataan Lulus Ujian Seminar Proposal
Skripsi
100
LAMPIRAN 2: Surat Pembimbing Skripsi
101
LAMPIRAN 3: Surat Izin Penelitian
102
103
LAMPIRAN 4: Jumlah Kepala Keluarga Masyarakat RW 10
104
LAMPIRAN 5: Kuesioner Penelitian
Assalamualaikum Wr. Wb.
Saya, Alvionita Rizqi Aulia mahasiswa Jurusan
Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta. Saya melakukan penelitian terkait Pengaruh Kesadaran
Lingkungan Terhadap Perilaku Masyarakat Dalam Mengurangi
Sampah Plastik sebagai syarat untuk mencapai gelar Sarjana.
Maka saya membutuhkan sejumlah data berdasarkan jawaban
Anda pada kuesioner ini.
Pada penelitian ini Anda diminta untuk memilih pernyataan
yang paling sesuai dengan diri dan keadaan Anda. Dalam
menjawab pernyataan tidak ada jawaban yang salah. Semua
jawaban dan identitas Anda akan dijaga kerahasiannya dan hanya
dipergunakan untuk kepentingan penelitian ini.
Bantuan Anda dalam mengisi kuesioner ini sangat penting
dan berarti bagi keberhasilan penelitian. Atas kerjasama Anda,
saya ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Tangerang Selatan, April 2019
Hormat saya,
Alvionita Rizqi Aulia
105
IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama Responden :
2. Usia :
3. Pendidikan Terakhir :
4. Pekerjaan :
PETUNJUK CARA PENGISIAN KUESIONER
Di bawah ini terdapat pernyataan-pernyataan, dan Anda diminta
untuk memilih pernyataan yang paling sesuai dengan diri Anda
dengan memberikan tanda ceklis ( ).
Sangat Setuju (SS)
Setuju (S)
Tidak Setuju (TS)
Sangat Tidak Setuju (STS)
KESADARAN LINGKUNGAN
No PERNYATAAN SS S TS STS
GENERAL BELIEF
1. Saya acuh tak acuh (cuek) apabila
melihat tumpukan sampah terutama
plastik di lingkungan saya
2. Saya percaya setiap orang
bertanggung jawab dalam menjaga
lingkungan
3. Saya ragu dengan penggunaan
106
plastik berlebihan dapat
berpengaruh pada kerusakan
lingkungan
4. Saya ragu bahwa sampah plastik
yang dibiarkan dapat menyebabkan
banjir
5. Saya yakin setiap orang dapat
berpartisipasi dalam menjaga
lingkungan
6. Saya menyadari bahwa sampah
plastik menjadi permasalahan yang
penting untuk ditanggulangi
7. Sampah plastik yang menumpuk
akan berdampak buruk pada
lingkungan
8. Yang saya lakukan untuk
lingkungan tidak berpengaruh
besar terhadap kelestarian
lingkungan
9. Saya merasa puas ketika saya dapat
mengurangi sampah plastik sekali
pakai
107
PERSONAL ATTITTUDES SS S TS STS
1. Saya mendukung perilaku
kepedulian lingkungan dengan
mengurangi sampah plastik
2. Saya mengabaikan tanggung
jawab dalam membersihkan
lingkungan dari sampah
3. Saya mengabaikan ajakan
masyarakat untuk menjaga
lingkungan
4. Saya mendukung serta mengajak
orang-orang untuk ikut
berpartisipasi aktif dalam menjaga
lingkungan
5. Saya yakin apabila saya ikut
mengurangi sampah plastik akan
berdampak baik bagi lingkungan
6. Saya merasa bersalah apabila tidak
dapat mengurangi penggunaan
plastik
7. Saya merasa masyarakat akan lebih
menghormati seseorang yang
menjaga lingkungan
108
9. Saya akan memberikan tenaga dan
waktu yang lebih untuk lingkungan
8. Saya lebih senang ketika dapat
berbelanja produk ramah
lingkungan
9. Saya mengesampingkan dampak
negatif dari penggunaan plastik
sekali pakai karena lebih praktis
10. Saya menolak kebijakan untuk
mengurangi penggunaan plastik
sekali pakai
11. Saya percaya dengan adanya
kebijakan untuk mengurangi
sampah plastik dapat menjaga
kelestarian lingkungan
INFORMATION/KNOWLEDGE SS S TS STS
1. Saya mengetahui bahwa dengan
memilah sampah dapat mencegah
kerusakan lingkungan
2. Saya mengetahui bahwa sampah
plastik masih dapat diolah dan
109
dimanfaatkan kembali
3. Saya mengetahui bahwa sampah
plastik yang dibiarkan akan
mencemari air dan tanah
4. minimnya pengetahuan saya
terkait dampak yang akan
ditimbulkan dari sampah plastik
5. Saya mengetahui sampah plastik
yang dibawa ke bank sampah akan
diolah kembali untuk mengurangi
sampah plastik
6. Saya mengetahui bahwa plastik
dapat terurai secara alami dalam
jangka waktu yang sangat lama
7. Saya mengetahui membuang
sampah sembarangan akan
menciptakan masalah baru terhadap
lingkungan
8. Menurut saya sampah kemasan
plastik kurang berpengaruh
terhadap kerusakan lingkungan
110
PETUNJUK CARA PENGISIAN KUESIONER
Di bawah ini terdapat pernyataan-pernyataan, dan Anda diminta
untuk memilih pertanyaan yang paling sesuai dengan diri Anda
dengan memberikan tanda ceklis ( ).
Selalu (Setiap saat)
Sering (seminggu dua kalin )
Kadang-kadang (dua minggu sekali)
Tidak pernah
PERILAKU
No PERNYATAAN Selalu Ssering Kadang-
kadang
Tidak
Pernah
1.
Saya
menggunakan
kembali kantong
plastik dari toko
atau minimarket
2.
Saya membawa
wadah sendiri
ketika berbelanja
3.
Saya
menggunakan
produk yang dapat
diisi ulang
4. Saya
memanfaatkan
111
kembali wadah
yang masih dapat
digunakan
5.
Saya membawa
sampah plastik
saya ke bank
sampah
6.
Saya terlibat
dalam membuat
kerajinan dari
sampah plastik
7.
Saya ikut berperan
dalam kegiatan
bank sampah
8.
Saya menolak
menggunakan
kantong plastik
karena membawa
tas belanja sendiri
9.
Saya langsung
membuang botol
plastik bekas
minum tanpa
memanfaatkannya
lagi
112
10.
Saya memilah
sampah sebelum
dibuang ke tempat
sampah
11.
Saya memungut
sampah yang saya
temukan di jalan
12.
Saya malas
membawa tempat
minum sendiri
saat berpergian
13.
Saya membuang
sampah
sembarangan
113
LAMPIRAN 6: Tabulasi Data
1. General Belief (X1)
Responden Pernyataan
Total Q1 Q2 Q5 Q6 Q7 Q9
R1 2 3 3 3 4 4 19
R2 4 4 4 4 4 4 24
R3 4 3 4 3 2 3 19
R4 3 4 4 4 4 4 23
R5 3 4 4 4 4 4 23
R6 3 4 4 4 4 4 23
R7 4 4 4 4 4 4 24
R8 1 4 4 4 3 3 19
R9 3 3 3 3 3 3 18
R10 1 4 4 4 4 4 21
R11 3 3 3 3 3 3 18
R12 3 4 4 4 3 3 21
R13 3 3 4 3 4 3 20
R14 3 4 4 4 4 3 22
R15 1 4 4 4 4 4 21
R16 3 3 3 3 4 4 20
R17 3 4 4 4 4 3 22
R18 4 3 4 4 4 3 22
R19 3 3 3 3 3 3 18
R20 2 3 3 3 3 4 18
R21 4 4 4 4 4 4 24
R22 4 4 3 3 4 4 22
R23 3 4 3 3 4 3 20
R24 3 4 3 3 4 3 20
R25 3 3 3 4 4 3 20
R26 4 4 4 4 4 4 24
R27 4 2 4 4 4 4 22
R28 4 4 4 4 4 4 24
R29 3 3 3 3 3 3 18
R30 4 4 4 4 4 4 24
114
R31 4 4 4 4 4 3 23
R32 3 2 3 3 3 3 17
R33 3 3 3 3 3 3 18
R34 4 3 3 4 4 4 22
R35 4 3 4 4 3 3 21
R36 4 3 4 4 4 4 23
R37 4 2 3 4 4 4 21
R38 4 4 4 4 4 4 24
R39 3 4 4 3 3 3 20
R40 4 4 4 4 4 3 23
R41 4 3 3 3 4 4 21
R42 4 4 4 4 4 4 24
R43 4 4 4 4 4 4 24
R44 4 4 4 4 4 4 24
R45 4 3 3 3 4 4 21
R46 3 3 3 3 3 3 18
R47 4 1 4 4 4 4 21
R48 3 3 3 3 3 3 18
R49 4 4 4 4 4 4 24
R50 3 4 3 3 3 3 19
R51 3 4 4 3 3 4 21
R52 3 4 4 3 3 4 21
R53 4 4 4 3 3 4 22
R54 4 3 1 1 1 3 13
R55 4 4 4 4 4 3 23
R56 3 4 4 4 4 3 22
R57 4 3 3 3 3 3 19
R58 4 4 4 4 4 4 24
R59 4 4 4 3 3 3 21
R60 3 3 3 4 4 3 20
R61 3 3 3 3 4 3 19
R62 4 3 3 4 4 4 22
R63 3 4 3 4 4 4 22
R64 4 3 4 4 4 4 23
R65 3 3 3 4 4 4 21
R66 4 3 4 4 4 4 23
115
R67 2 4 3 4 3 4 20
R68 3 4 4 4 4 4 23
R69 1 1 4 4 4 4 18
R70 1 1 4 4 4 4 18
R71 4 4 4 4 4 4 24
R72 4 4 4 4 4 4 24
R73 4 4 4 4 4 4 24
R74 3 2 3 4 4 4 20
R75 4 4 4 4 4 4 24
R76 3 4 4 4 4 4 23
R77 1 4 4 4 4 4 21
R78 4 4 4 4 4 3 23
R79 4 4 4 4 4 3 23
R80 3 3 4 4 4 3 21
R81 3 4 4 4 4 4 23
R82 4 4 4 4 4 4 24
R83 3 4 4 4 4 4 23
R84 3 3 3 4 3 3 19
R85 4 4 4 4 4 4 24
R86 4 3 3 4 3 3 20
R87 3 3 3 4 4 3 20
R88 2 2 3 4 3 3 17
R89 4 4 3 4 4 4 23
R90 4 4 4 4 4 4 24
R91 4 4 4 4 4 4 24
R92 3 3 4 4 4 3 21
R93 3 4 4 4 4 4 23
R94 4 3 3 4 4 4 22
R95 4 3 3 4 3 4 21
R96 4 4 4 4 4 4 24
R97 4 4 4 4 4 4 24
R98 3 4 4 4 4 3 22
R99 3 4 3 4 3 3 20
R100 3 3 3 4 4 3 20
116
2. Personal Attitudes (X2)
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q12
R1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
R2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 1 4 40
R3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 33
R4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 1 4 39
R5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 41
R6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 41
R7 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 43
R8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 32
R9 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 34
R10 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 39
R11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
R12 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 36
R13 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 35
R14 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 38
R15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
R16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
R17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
R18 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 42
R19 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 37
R20 4 3 1 4 3 3 3 3 3 3 4 34
R21 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 37
R22 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 34
R23 4 3 4 3 3 3 4 3 3 2 4 36
R24 3 3 4 4 4 3 3 3 4 2 3 36
R25 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 39
R26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
R27 4 4 4 3 2 3 4 4 3 3 4 38
R28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 43
R29 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
R30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
R31 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 42
R32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
R33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
R34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 43
R35 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 35
TotalRespondenPernyataan
117
R36 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 40
R37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 43
R38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 43
R39 4 3 4 4 4 3 4 4 4 2 3 39
R40 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 37
R41 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 34
R42 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 39
R43 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 38
R44 4 4 4 3 3 4 4 3 3 2 3 37
R45 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 34
R46 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 37
R47 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 37
R48 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
R49 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 40
R50 4 1 3 4 4 3 3 2 4 1 3 32
R51 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 40
R52 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 40
R53 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 38
R54 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 35
R55 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 43
R56 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 35
R57 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
R58 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 39
R59 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 34
R60 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 36
R61 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 32
R62 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 42
R63 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 42
R64 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 41
R65 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 36
R66 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
R67 4 3 2 4 3 3 4 3 4 2 3 35
R68 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 41
R69 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 38
R70 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 38
118
R71 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 41
R72 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
R73 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 41
R74 4 3 3 4 4 4 4 3 4 1 4 38
R75 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
R76 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 41
R77 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
R78 4 4 4 3 4 3 4 4 4 2 4 40
R79 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 38
R80 4 4 4 4 3 4 4 4 4 1 4 40
R81 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 42
R82 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41
R83 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 39
R84 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
R85 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 42
R86 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
R87 4 3 4 3 3 3 2 2 4 3 3 34
R88 3 3 3 2 2 2 2 2 3 1 3 26
R89 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 41
R90 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
R91 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
R92 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 33
R93 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
R94 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 41
R95 4 4 4 4 4 3 4 4 4 1 3 39
R96 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 43
R97 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
R98 4 1 3 2 3 3 3 4 3 2 4 32
R99 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
R100 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
119
3. Information/Knowledge (X3)
Responden Pernyataan
Total Q1 Q2 Q3 Q5 Q7 Q8
R1 3 3 3 3 4 3 19
R2 4 4 3 3 4 4 22
R3 4 4 3 3 3 2 19
R4 4 1 4 4 4 4 21
R5 4 4 4 4 4 4 24
R6 4 4 4 4 4 4 24
R7 4 4 4 4 4 4 24
R8 3 3 2 3 2 3 16
R9 3 3 3 3 3 4 19
R10 4 4 4 4 4 4 24
R11 3 3 3 4 3 3 19
R12 3 3 3 3 3 3 18
R13 3 4 4 4 3 4 22
R14 4 2 3 3 3 3 18
R15 4 4 4 4 4 4 24
R16 3 4 3 4 4 3 21
R17 4 4 4 3 3 3 21
R18 3 4 3 4 4 3 21
R19 3 3 3 3 3 3 18
R20 3 4 4 3 4 4 22
R21 3 4 3 3 4 4 21
R22 3 3 4 3 3 3 19
R23 3 4 3 4 4 3 21
R24 3 3 3 3 3 3 18
R25 3 3 3 3 3 4 19
R26 4 4 4 4 4 4 24
R27 3 4 4 2 4 4 21
R28 4 4 4 4 4 4 24
R29 3 3 3 3 3 3 18
R30 4 4 4 4 4 4 24
R31 3 3 4 3 4 4 21
R32 3 3 3 3 3 3 18
120
R33 3 3 3 3 3 3 18
R34 4 2 4 3 3 3 19
R35 2 3 3 3 3 3 17
R36 4 4 4 4 3 3 22
R37 4 4 4 4 3 4 23
R38 4 4 4 4 4 4 24
R39 4 4 3 3 3 3 20
R40 3 3 3 4 3 3 19
R41 4 3 3 3 3 3 19
R42 3 3 3 3 4 4 20
R43 3 3 3 3 3 4 19
R44 4 3 3 3 3 3 19
R45 4 3 3 3 3 3 19
R46 3 4 4 4 4 3 22
R47 3 3 4 3 3 3 19
R48 3 3 3 3 3 3 18
R49 4 4 3 3 3 3 20
R50 4 4 3 3 3 3 20
R51 3 3 3 4 3 3 19
R52 3 3 3 4 3 3 19
R53 3 3 4 3 3 3 19
R54 3 3 1 3 1 3 14
R55 4 4 4 4 4 4 24
R56 3 3 3 3 3 3 18
R57 3 3 3 3 4 3 19
R58 3 4 4 4 4 3 22
R59 2 3 3 3 3 3 17
R60 2 3 3 3 3 3 17
R61 3 3 4 4 3 3 20
R62 4 4 4 3 4 4 23
R63 3 4 4 4 4 4 23
R64 4 4 4 4 4 4 24
R65 3 3 3 3 4 3 19
R66 4 4 4 4 4 4 24
R67 3 4 2 3 4 2 18
R68 4 4 4 4 4 3 23
121
R69 4 4 4 3 4 4 23
R70 4 4 4 3 4 4 23
R71 4 3 3 3 4 3 20
R72 4 1 4 4 4 4 21
R73 4 3 3 3 4 3 20
R74 4 3 4 4 4 4 23
R75 4 4 4 4 4 4 24
R76 4 4 4 4 4 4 24
R77 4 4 4 4 4 4 24
R78 3 4 3 4 4 4 22
R79 4 3 4 3 4 4 22
R80 4 4 4 4 4 3 23
R81 3 3 4 4 4 3 21
R82 4 4 4 4 4 4 24
R83 3 3 4 3 4 3 20
R84 3 3 3 3 3 3 18
R85 4 4 4 4 3 2 21
R86 3 3 3 3 3 3 18
R87 4 3 3 4 4 3 21
R88 2 3 3 2 3 2 15
R89 3 3 4 3 4 3 20
R90 4 3 4 4 4 4 23
R91 4 4 4 4 4 4 24
R92 3 3 3 3 3 3 18
R93 4 4 4 4 4 3 23
R94 4 4 4 4 4 4 24
R95 4 4 3 3 3 3 20
R96 4 4 4 4 4 4 24
R97 4 4 4 4 4 3 23
R98 3 4 4 3 4 3 21
R99 3 3 3 3 3 3 18
R100 3 3 3 3 3 3 18
122
4. Perilaku Masyarakat (Y)
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10
R1 4 4 3 4 2 4 4 4 4 2 35
R2 2 2 4 4 1 4 2 4 4 4 31
R3 4 2 4 4 4 4 2 4 4 3 35
R4 4 4 4 4 4 4 1 3 4 4 36
R5 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 37
R6 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 37
R7 2 3 4 4 2 4 3 2 4 3 31
R8 1 2 3 4 3 4 1 4 3 1 26
R9 2 2 2 2 1 1 2 2 2 3 19
R10 2 2 2 4 1 2 2 2 2 2 21
R11 4 4 4 2 2 2 3 4 4 4 33
R12 2 2 3 1 1 1 2 3 2 4 21
R13 3 2 4 4 1 4 3 4 4 4 33
R14 2 2 4 1 1 1 2 4 4 4 25
R15 1 4 4 4 4 4 1 1 4 4 31
R16 3 2 3 3 2 3 2 4 3 4 29
R17 1 1 1 1 1 1 1 2 2 4 15
R18 2 2 3 4 1 4 2 4 3 4 29
R19 2 2 4 2 1 1 2 3 2 1 20
R20 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 36
R21 2 2 3 4 1 2 2 3 2 3 24
R22 2 2 4 1 2 2 4 3 4 3 27
R23 1 3 4 1 2 1 1 3 2 3 21
R24 2 2 3 2 2 1 2 3 2 4 23
R25 2 1 1 2 1 2 3 3 2 1 18
R26 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 37
R27 2 2 2 1 1 1 4 1 1 1 16
R28 2 2 2 3 1 3 3 3 2 1 22
R29 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 28
R30 3 3 3 4 2 4 4 4 4 4 35
R31 2 2 4 4 4 4 3 3 4 1 31
R32 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 28
R33 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 27
R34 3 3 2 4 2 4 3 4 4 3 32
R35 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3 31
R36 3 3 1 4 2 4 4 3 4 3 31
R37 2 4 2 4 2 4 3 3 4 3 31
R38 2 2 2 3 1 3 3 3 2 1 22
TotalRespondenPernyataan
123
R39 1 1 2 1 1 1 1 1 3 4 16
R40 4 2 3 1 1 1 4 3 3 4 26
R41 3 4 4 2 2 2 1 3 3 3 27
R42 2 2 2 3 1 4 3 4 3 4 28
R43 4 4 4 3 4 4 3 4 2 4 36
R44 3 4 4 2 2 2 3 3 3 3 29
R45 3 4 4 2 2 2 1 3 3 3 27
R46 2 2 2 1 1 1 2 3 2 3 19
R47 2 2 1 4 1 4 2 4 4 3 27
R48 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 28
R49 2 2 2 2 1 2 2 3 3 3 22
R50 1 1 2 1 1 1 1 1 3 4 16
R51 2 2 3 3 1 4 3 3 4 4 29
R52 1 2 2 3 1 4 3 3 4 4 27
R53 4 4 2 4 2 3 3 4 4 4 34
R54 2 2 2 1 1 1 1 2 1 3 16
R55 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 35
R56 2 1 1 1 1 1 2 3 3 2 17
R57 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 14
R58 2 3 2 1 1 1 1 3 4 3 21
R59 2 2 2 1 1 1 1 4 4 4 22
R60 1 2 4 2 1 1 1 4 2 4 22
R61 2 1 2 1 4 2 2 1 4 3 22
R62 1 4 4 1 1 1 3 3 2 3 23
R63 2 1 2 2 1 2 2 1 4 3 20
R64 3 3 4 1 1 1 4 1 4 1 23
R65 1 2 3 1 2 2 2 2 2 4 21
R66 4 4 4 1 1 1 4 1 4 1 25
R67 3 1 4 3 1 4 1 2 4 2 25
R68 4 4 1 1 1 1 4 4 1 1 22
R69 2 2 3 4 2 1 2 3 2 4 25
R70 2 2 3 4 2 1 2 3 2 4 25
R71 2 1 1 4 1 1 1 1 3 3 18
R72 4 4 4 4 1 4 2 3 4 3 33
R73 2 1 2 1 1 1 1 1 3 3 16
R74 4 4 4 4 2 3 4 2 4 1 32
R75 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 37
R76 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 37
R77 1 4 4 4 4 4 1 1 4 4 31
R78 4 4 4 1 1 2 4 4 3 4 31
R79 4 4 2 3 1 2 4 3 4 4 31
R80 2 3 3 1 1 1 2 3 4 2 22
124
R81 2 2 3 1 1 1 2 3 2 4 21
R82 3 3 3 3 1 2 3 3 2 4 27
R83 2 3 4 1 1 1 3 3 3 2 23
R84 2 3 2 1 1 1 2 1 2 3 18
R85 2 2 3 1 1 2 2 2 3 3 21
R86 1 1 4 1 1 1 2 4 1 3 19
R87 3 3 4 1 2 1 3 3 3 3 26
R88 1 2 2 1 2 1 1 2 2 1 15
R89 3 3 4 4 2 2 3 2 4 2 29
R90 4 3 3 2 2 1 4 3 3 3 28
R91 4 3 4 1 1 1 3 3 4 4 28
R92 2 2 2 1 1 1 2 1 1 2 15
R93 2 4 4 1 3 3 4 3 4 4 32
R94 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 32
R95 1 1 4 2 1 2 2 1 2 3 19
R96 4 3 4 4 3 4 3 2 3 2 32
R97 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 31
R98 3 3 3 2 1 2 3 4 3 4 28
R99 2 3 3 2 2 2 4 3 2 3 26
R100 1 1 3 1 1 3 1 3 2 4 20
125
LAMPIRAN 7: Hasil Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Perilaku 100 14 37 26.11 6.281
KesadaranLingkungan 100 57 92 80.05 7.872
Valid N (listwise) 100
126
LAMPIRAN 8: Hasil Uji Validitas
1. General Belief (X1)
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9
R1 4 4 2 2 4 4 4 3 3 30
R2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 34
R3 3 3 4 1 4 4 4 2 3 28
R4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 34
R5 4 4 1 1 4 4 4 4 4 30
R6 3 4 3 3 4 4 4 4 4 33
R7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
R8 4 4 2 2 4 4 4 2 4 30
R9 4 3 3 4 3 3 3 2 3 28
R10 3 3 3 3 3 4 4 3 3 29
R11 2 2 4 4 3 3 3 2 3 26
R12 4 4 1 3 3 4 4 3 4 30
R13 4 4 4 4 4 4 4 3 4 35
R14 4 4 4 4 4 4 4 1 4 33
R15 3 3 3 3 4 4 4 2 3 29
R16 3 4 4 4 4 4 4 3 4 34
R17 4 3 3 3 3 4 4 3 4 31
R18 4 3 2 3 3 3 3 4 4 29
R19 4 4 4 4 4 4 4 3 4 35
R20 4 4 3 3 4 4 4 1 4 31
R21 3 4 2 2 4 4 4 1 3 27
R22 3 4 3 3 3 3 3 3 3 28
R23 3 3 4 4 3 3 4 3 3 30
R24 4 4 4 4 4 4 4 4 3 35
R25 3 4 3 3 3 4 4 3 4 31
R26 3 4 4 4 4 4 4 3 4 34
R27 3 3 2 4 4 3 4 3 3 29
R28 3 2 3 3 3 4 4 2 4 28
R29 3 4 3 3 4 4 4 3 4 32
R30 3 2 3 3 3 3 3 3 3 26
r hitung 0.595383 0.655691 0.149469 0.080677 0.561335 0.70434 0.655097 0.19136 0.621445
valid valid tidak validtidak validvalid valid valid tidak validvalid
RespondenPernyataan
Total
127
2. Personal Attitudes (X2)
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12
R1 4 4 4 3 4 3 4 4 4 2 3 4 43
R2 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 41
R3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 1 4 4 44
R4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 45
R5 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 45
R6 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 43
R7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
R8 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 46
R9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
R10 4 3 4 3 3 3 2 2 4 3 3 3 37
R11 3 3 3 2 2 2 2 2 3 1 3 3 29
R12 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 45
R13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
R14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 45
R15 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 36
R16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
R17 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 45
R18 4 4 4 4 4 3 4 4 4 1 3 3 42
R19 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 47
R20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
R21 4 1 3 2 3 3 3 4 3 2 2 4 34
R22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
R23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
R24 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 47
R25 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 4 44
R26 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 47
R27 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 43
R28 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 43
R29 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 43
R30 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 38
r hitung 0.729045 0.499136 0.671743 0.731731 0.773821 0.765496 0.601127 0.68495 0.564274 0.573775 0.371334 0.75032
valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid
PernyataanResponden Total
128
3. Knowledge/Information (X3)
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8
R1 3 4 3 2 4 4 4 4 28
R2 4 3 4 3 3 4 4 4 29
R3 4 4 4 3 4 4 4 3 30
R4 3 3 4 3 4 3 4 3 27
R5 4 4 4 2 4 1 4 4 27
R6 3 3 4 3 3 3 4 3 26
R7 3 3 3 2 3 3 3 3 23
R8 4 4 4 2 4 4 3 2 27
R9 3 3 3 2 3 3 3 3 23
R10 4 3 3 3 4 3 4 3 27
R11 2 3 3 1 2 3 3 2 19
R12 3 3 4 3 3 3 4 3 26
R13 4 3 4 2 4 4 4 4 29
R14 4 4 4 4 4 4 4 4 32
R15 3 3 3 2 3 3 3 3 23
R16 4 4 4 1 4 2 4 3 26
R17 4 4 4 3 4 4 4 4 31
R18 4 4 3 3 3 2 3 3 25
R19 4 4 4 2 4 4 4 4 30
R20 4 4 4 2 4 4 4 3 29
R21 3 4 4 2 3 1 4 3 24
R22 3 3 3 3 3 3 3 3 24
R23 3 3 3 2 3 2 3 3 22
R24 4 4 4 4 4 4 4 4 32
R25 3 4 4 3 4 1 4 4 27
R26 4 4 4 2 2 3 4 1 24
R27 4 3 3 2 3 2 4 3 24
R28 4 3 3 2 3 4 4 3 26
R29 4 4 4 3 4 4 4 3 30
R30 3 3 3 3 3 3 3 3 24
r hitung 0.733885 0.548554 0.743548 0.310137 0.624135 0.377451 0.752471 0.390052
valid valid valid tidak validvalid valid valid valid
PernyataanResponden Total
129
4. Perilaku Masyarakat (Y)
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13
R1 2 4 4 4 1 1 2 4 4 3 4 4 4 41
R2 2 4 4 2 3 1 2 4 3 4 3 4 4 40
R3 4 2 3 3 1 1 1 2 3 4 2 2 4 32
R4 2 2 2 3 1 1 1 2 3 2 2 4 4 29
R5 4 3 3 3 3 1 2 3 3 2 2 4 4 37
R6 3 2 3 4 1 1 1 3 3 3 2 2 4 32
R7 2 2 3 2 1 1 1 2 1 2 3 3 4 27
R8 3 2 2 3 1 1 2 2 2 3 2 3 4 30
R9 4 1 1 4 1 1 1 2 4 1 2 3 4 29
R10 3 3 3 4 1 2 1 3 3 3 2 3 4 35
R11 2 1 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 4 23
R12 2 3 3 4 4 2 2 3 2 4 2 2 4 37
R13 2 4 3 3 2 2 1 4 3 3 2 3 4 36
R14 3 4 3 4 1 1 1 3 3 4 2 4 4 37
R15 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 3 22
R16 4 2 4 4 1 3 3 4 3 4 2 4 4 42
R17 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 4 40
R18 4 1 1 4 2 1 2 2 1 2 3 3 4 30
R19 2 4 3 4 4 3 4 3 2 3 3 2 2 39
R20 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 41
R21 3 3 3 3 2 1 2 3 4 3 2 4 4 37
R22 2 2 3 3 2 2 2 4 3 2 2 3 4 34
R23 4 1 1 3 1 1 3 1 3 2 1 4 4 29
R24 4 2 4 3 2 1 1 3 3 2 2 4 4 35
R25 2 1 4 4 1 1 1 1 3 4 2 3 4 31
R26 4 4 2 4 4 3 3 4 4 4 2 3 4 45
R27 4 2 2 4 1 1 1 2 3 4 2 4 3 33
R28 2 2 4 4 1 1 2 2 4 4 2 4 4 36
R29 4 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 36
R30 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 3 3 4 30
r hitung 0.139457 0.640012 0.469035 0.41113 0.455781 0.389331 0.319267 0.599664 0.334713 0.549541 0.130982 0.346235 -0.1085
tidak validvalid valid valid valid valid tidak validvalid tidak validvalid tidak validtidak validtidak valid
TotalPernyataan
Responden
130
LAMPIRAN 9: Hasil Uji Reliabilitas
1. Kesadaran Lingkungan (X)
Cronbach’s
Alpha N of
Items
.937 23
2. Perilaku Masyarakat (Y)
Cronbach’s
Alpha N of
Items
.804 10
131
LAMPIRAN 10: Hasil Uji Normalitas Data
132
LAMPIRAN 11: Hasil Uji Linearitas
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Perilaku *
Kesadara
nLingkung
an
Between
Groups
(Combined) 1487.728 27 55.101 1.641 .050
Linearity 586.254 1 586.254 17.456 .000
Deviation from
Linearity 901.474 26 34.672 1.032 .441
Within Groups 2418.062 72 33.584
Total 3905.790 99
133
LAMPIRAN 12: Hasil Uji Analisis Regresi Linear Sederhana
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) 1.364 5.977 .228 .820
X .309 .074 .387 4.160 .000
a. Dependent Variable: Perilaku
134
LAMPIRAN 13: Hasil Uji Koefisien Determinasi (R Square)
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .405a .164 .138 5.833
a. Predictors: (Constant), Knowledge, General Belief, Personal
Attitudes
b. Dependent Variable: Perilaku
135
LAMPIRAN 14: Hasil Uji Koefisien Korelasi
Correlations
Perilaku
KesadaranLingku
ngan
Perilaku Pearson Correlation 1 .387
**
Sig. (2-tailed) .000
N 100 100
KesadaranLingkungan Pearson Correlation .387
** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).