pengaruh keaktifan mengikuti perayaan ekaristi … · pengaruh keaktifan mengikuti perayaan...
TRANSCRIPT
PENGARUH KEAKTIFAN MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI
TERHADAP KETERLIBATAN TUGAS PELAYANAN (DIAKONIA) UMAT
LINGKUNGAN SANTO XAVERIUS SIYONO KUASI PAROKI SANTO
YUSUP BANDUNG GUNUNGKIDUL
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Progam Studi Pendidikan Agama Katolik
Oleh:
Heronimus Galih Priyambada
NIM: 121124044
PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada
“Umat Lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung
Gunungkidul”
“Progam Studi Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma yang telah
mendidik dan memberikan pengalaman terindah di dalam hidupku”
“Bangsa Indonesia dan tanah kelahiranku Gunungkidul, Yogyakarta”
Kedua Orang tuaku
“Bapak Sukirjo. P dan Ch. Sri Bargiyati”
Kakak dan adikku tercinta
“Antonius Pekik Prajoko dan Ferdinandus Anon Krisna Praditya”
Penyemangat dan Teman Setiaku
“Sheilla Putri Nur Sagita”
Sahabat Seperjuanganku
“Andreas Sigit Kurniawan, Monica Alusiana Karisa Putri, Lidya Herawati”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Kita belum hidup dalam sinar bulan purnama, kita masih hidup di masa
pancaroba, tetaplah bersemangat elang rajawali.”
(Pidato HUT Proklamasi, 1949 Ir. Soekarno)
“Aku ini hamba Tuhan terjadilah padaku menurut kehendak – Mu”
(Luk 1: 38)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata Dharma:
Nama : Heronimus Galih Priyambada
Nomor Mahasiswa : 121124044
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Skripsi ini berjudul “PENGARUH KEAKTIFAN MENGIKUTI
PERAYAAN EKARISTI TERHADAP KETERLIBATAN TUGAS
PELAYANAN (DIAKONIA) UMAT LINGKUNGAN SANTO XAVERIUS
SIYONO KUASI PAROKI SANTO YUSUP BANDUNG GUNUNGKIDUL”. judul skripsi ini dipilih berdasarkan keinginan penulis akan peran keaktifan
mengikuti perayaan Ekaristi dalam pengembangan umat, terutama dalam
keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) dalam kehidupan sehari-hari.
Keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi adalah partisipasi sadar dan aktif dari
seluruh umat beriman dari awal sampai ahkir perayaan Ekaristi. Umat yang sadar
adalah ia tahu dengan yang ia perbuat serta memahami makna perayaan Ekaristi
dan Aktif menunjukan keterlibatan yang sepenuhnya dan seutuhnya dalam
Ekaristi. Keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) adalah suatu tindakan yang
dilakukan oleh seseorang secara sukarela untuk memberikan tenaga, pikiran dan
kemampuan pada suatu pekerjaan atau usaha selaras dengan kehendak, akal budi
dan perasaan yang didasari oleh Yesus. Pelayanan dalam Gereja nampak dalam
diri seorang pemuka jemaat dan pelayanan terbuka ke luar bagi sesama manusia
serta terlibat dalam hidup dan pembangunan yang ada di masyarakat. Ekaristi
sebagai sumber dan puncak seluruh hidup Kristiani. Hidup sehari hari
memperoleh kekuataan dan dasarnya dari Ekaristi sebagai sumber serta semua
bidang kehidupan umat tertuju dan mengarah kepada Ekaristi sebagai puncaknya.
Berdasarkan pemikiran di atas, dapat dirumuskan hipotesis penelitian, yaitu
H0: Tidak ada Pengaruh Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi Terhadap
Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia) Umat Lingkungan Santo Xaverius
Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul. H1: Ada Pengaruh
Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi Terhadap Keterlibatan Tugas Pelayanan
(diakonia) Umat Lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup
Bandung Gunungkidul. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan bentuk
regresi. Populasi penelitian ini adalah umat lingkungan St. Xaverius Siyono.
Teknik sampling yang digunakan adalah quota sampling. Jumlah sampel yang
digunakan dalam penelitian ini sebanyak 75 responden. Instrumen yang
digunakan adalah perbedaan sematik. Berdasarkan hasil uji validitas pada taraf
signifikansi 5%, nilai kristis sebesar 0,227 terdapat 30 item soal yang valid.
Sedangkan pada hasil uji reliabilitas, diperoleh koefisien alpha sebesar 0,935 yang
berarti intrumen memiliki reliabilitas yang sempurna. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai r2 dengan signifikansi sebesar 0,000
(<0,05) yang berarti bahwa H1 diterima dan H0 ditolak. Dari hasil uji regresi linear
sederhana dengan taraf signifikansi 5%, diperoleh nilai r2 sebesar 0,516 (51,6%),
yang berarti ada pengaruh positif dari keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi
sebesar (X) terhadap keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) (Y). Lalu, nilai mean
keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi sebesar 138,65 dan keterlibatan tugas
pelayanan (diakonia) sebesar 71,13. Hasil persamaan regresinya adalah Y = 8.031
+ 0,455 X, artinya setiap penambahan nilai variabel X sebesar 1 poin, maka nilai
variabel Y bertambah 8.031 + 0,455. Maka, disarankan perlunya keaktifan
mengikuti perayaan Ekaristi untuk membantu peningkatan keterlibatan tugas
pelayanan (diakonia) umat dalam hidup sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
This thesis entitled "LIVELINESS EFFECT FOLLOWING
INVOLVEMENT OF CELEBRATION EUCHARIST DUTY SERVICE
(DIAKONIA) PEOPLE ENVIRONMENT SANTO SAINT XAVIER
JOSEPH PARISH SIYONO QUASI BANDUNG GUNUNGKIDUL". Thesis
title is selected based on the desire authors will follow the Eucharist liveliness role
in the development of the people, especially the involvement of the ministry
(diakonia) in everyday life.
Liveliness following the celebration of the Eucharist is conscious and active
participation of all the faithful from start to finish the celebration of the Eucharist.
A people who are aware he knew that he did as well as to understand the meaning
of the Eucharist and active involvement shows that fully and completely in the
Eucharist. The involvement of the ministry (diakonia) is an action taken by a
person voluntarily to provide energy, thoughts and abilities at a job or business in
harmony with the will, intelligence and emotion based on the Jesus. Service in the
Church appears inside a church and ministry leaders open to the outside for fellow
human beings and engage in life and development in the community. Eucharist as
the source and summit of the Christian life. Daily living and acquire buck
essentially of the Eucharist as the source as well as all areas of the life of fixed
and leads to the Eucharist as a peak.
Based on the discussion, there can formulated hypothesis of the research,
i.e. H0: there is no influence of activeness Following the Eucharistic Celebration
on Engagement Services Task (diakonia) Environmental People of St. Xavier
Siyono Quasi Parish of Santo Yusup Bandung Gunungkidul. H1: there is an
influence of activeness Following the Eucharistic Celebration on Engagement
Services Task (diakonia) Environmental People of St. Xavier Siyono Quasi Parish
of Santo Yusup Bandung Gunungkidul. This research is a quantitative form of
regression. This study population is people of the St. Xavier Siyono. The
sampling technique used was quota sampling. The samples used in this study were
75 respondents. The instrument used is a semantic difference. Based on the
validity of the test results at 5% significance level, the critical value of 0.227
contained 30 items about valid. While the reliability test results, obtained an alpha
coefficient of 0.935, which means the instrument has a perfect reliability.
Results of the analysis showed that the value of r2 with a significance of
0.000 (<0.05), which means that H1 is accepted and H0 is rejected. From simple
linear regression test results with significance level of 5%, the value r2 of 0.516
(51.6%), which means that there is a positive influence on the activity follows the
Eucharistic celebration of (X) to the involvement of the ministry (diakonia) (Y).
Then, the mean value of the activity following the celebration of the Eucharist at
138.65 and the involvement of the ministry (diakonia) of 71.13. The results of the
regression equation is Y = 8,031 + 0,455 X, meaning that each additional value of
the variable X by 1 point, then the value of the variable Y increases 8,031 + 0,455.
Hence, it is suggested the need to follow the activity of the Eucharist to help
increase the involvement of the ministry (diakonia) people in everyday life.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah Bapa karena kasih-Nya penulis dapat
menyelesaikan skripsi berjudul PENGARUH KEAKTIFAN MENGIKUTI
PERAYAAN EKARISTI TERHADAP KETERLIBATAN TUGAS
PELAYANAN (DIAKONIA) UMAT LINGKUNGAN SANTO XAVERIUS
SIYONO KUASI PAROKI SANTO YUSUP BANDUNG GUNUNGKIDUL.
Skripsi ini ditulis dengan maksud memberikan sumbangan pemikiran
mengenai pengaruh keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi terhadap keterlibatan
tugas pelayanan (diakonia) umat lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki
Santo Yusup Bandung Gunungkidul. Selain itu, skripsi ini disusun sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Tersusunnya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak baik
secara langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini penulis dengan
setulus hati mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Dr. B. A. Rukiyanto, SJ., selaku Kaprodi PAK Universitas Sanata Dharma
yang telah memberi dukungan dan izin kepada penulis untuk menyelesaikan
skripsi ini.
2. F.X. Dapiyanta, SFK., M.Pd., selaku dosen pembimbing utama yang telah
memberikan perhatian, meluangkan waktu dan membimbing penulis dengan
penuh kesabaran, memberi masukan-masukan dan kritikan-kritikan, sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
penulis dapat lebih termotivasi dalam menuangkan gagasan-gagasan pada
penulisan skripsi ini.
3. P. Banyu Dewa HS, S.Ag., M.Si., selaku dosen pembimbing akademik dan
dosen penguji ke II, yang mendampingi penulis dan memberikan dukungan
sampai selesainya penulisan skripsi ini.
4. Yoseph Kristianto, SFK., M.Pd., selaku dosen penguji ke III yang dengan
tulus hati memberikan dukungan secara penuh kepada penulis, terlebih
melalui kritik dan saran membangun dalam penyususnan skripsi ini.
5. Dr. C.B. Putranta, SJ., yang secara khusus memberikan bimbingan dan
dukungan dalam seluruh proses studi yang ditempuh oleh penulis.
6. Segenap Staf Dosen Prodi PAK-JIP, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma, yang telah mendidik dan membimbing penulis
selama belajar hingga selesainya skripsi ini.
7. Segenap Staf Sekretariat dan Perpustakaan Prodi PAK, dan seluruh karyawan
bagian lain yang telah memberi dukungan kepada penulis dalam skripsi ini.
8. Christophorus Tri Wahyono Djati Nugroho, Pr., selaku Romo Paroki Kuasi
Santo Yusup Bandung yang telah memberikan izin penelitian dan perhatian
sehingga penelitian ini bisa terlaksana di Lingkungan Santo Xaverius Siyono.
9. Bapak Ag. Agus Sumartono, selaku Ketua Lingkungan Santo Xaverius
Siyono dan segenap umat yang telah memberi dukungan dan semangat dalam
mengisi instrumen penelitian skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv
MOTTO ............................................................................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ........... vii
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
ABSTRACT ....................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ...................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................
DAFTAR GRAFIK ..........................................................................................
xvii
xx
DAFTAR SINGKATAN .................................................................................. xxi
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 6
C. Tujuan Penulisan ................................................................................ 6
D. Manfaat Penulisan .............................................................................. 7
E. Metode Penulisan ............................................................................... 7
F. Sistematika Penulisan ......................................................................... 8
BAB II. KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS ........................................... 10
A. Kajian Pustaka .................................................................................... 10
1. Perayaan Ekaristi ...........................................................................
a. Pengertian Sakramen ................................................................
b. Pengertian Ekaristi ...................................................................
10
10
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
c. Makna Ekaristi sebagai perayaan .............................................
d. Dasar-dasar Perayaan Ekaristi .................................................
e. Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi ...................................
f. Makna Sakramen Ekaristi ........................................................
g. Tata Perayaan Ekaristi ..............................................................
14
16
20
21
28
2. Keterlibatan Umat dalam Tugas Pelayanan Gereja (Diakonia) ....
a. Pengertian Keterlibatan ............................................................
b. Keterlibatan Umat Sebagai Anggota Gereja ............................
c. Pengertian Pelayanan (Diakonia) .............................................
d. Diakonia dalam Kitab Suci ......................................................
e. Arah Dasar Pelayanan ...............................................................
f. Bentuk-bentuk Pelayanan (Diakonia) ......................................
B. Penelitian yang Relevan .....................................................................
C. Kerangka Pikir ...................................................................................
D. Hipotesis .............................................................................................
30
30
31
32
32
34
38
40
40
43
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 44
A. Jenis Penelitian ...................................................................................
B. Desain Penelitian ................................................................................
C. Tempat dan Waktu penelitian ............................................................
D. Populasi dan Sampel penelitian .........................................................
E. Teknik dan Instrumen pengumpulan Data .........................................
1. Variabel .........................................................................................
2. Definisi Konseptual .......................................................................
3. Definisi Operasiaonal ....................................................................
4. Teknik Pengumpulan Data ............................................................
5. Instrumen Pengumpulan Data .......................................................
6. Kisi-kisi Instrumen ........................................................................
7. Pengembangan Instrumen .............................................................
a. Analisis Validitas Instrumen Penelitian ....................................
b. Analisis Reliabilitas Instrumen Penelitian ................................
44
44
44
45
46
46
47
48
49
49
51
55
55
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
F. Teknik Analisis Data ..........................................................................
1. Persyaratan Analisis ......................................................................
a. Uji Normalitas Data..................................................................
b. Uji Linearitas Regresi ...............................................................
c. Uji Homokedastisitas ...............................................................
d. Uji Homogenitas .......................................................................
2. Teknik Analisis ..............................................................................
a. Analisis Deskriptif ....................................................................
b. Uji Hipotesis .............................................................................
60
60
60
60
61
61
62
62
62
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................. 64
A. Hasil Penelitian ..................................................................................
1. Uji Persyaratan Analisis ................................................................
a. Uji Normalitas ..........................................................................
b. Uji Linearitas ............................................................................
c. Uji Homokedastisitas ................................................................
d. Uji Homogenitas .......................................................................
2. Analisis Deskripsi ..........................................................................
3. Deskripsi Data ...............................................................................
a. Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi ....................................
1) Kehadiran dalam Perayaan Ekaristi .....................................
2) Peran dan Tugas dalam Perayaan Ekaristi ...........................
3) Makna Sakramen Ekaristi ....................................................
b. Keterlibatan Tugas Pelayanan (Diakonia) ................................
1) Arah Dasar Pelayanan ..........................................................
2) Pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan Masyarakat .............
4. Uji Regresi .....................................................................................
a. Correlations .......................................................................
b. Variables entered/removedb ...............................................
c. Model summaryb ................................................................
d. ANOVAb ............................................................................
e. Coefficients ........................................................................
64
64
65
69
69
71
72
74
74
75
80
87
93
94
99
106
106
107
108
109
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
B. Pembahasan Hasil Penelitian .............................................................
C. Refleksi Kateketis ..............................................................................
D. Keterbatasan Penelitian ......................................................................
112
123
136
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 139
A. Kesimpulan .................................................................................................. 139
B. Saran ............................................................................................................ 142
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 145
LAMPIRAN
Lampiran 1: Surat Ijin Penelitian (1)
Lampiran 2: Surat Pernyataan Pelaksanaan Penelitian (2)
Lampiran 3: Instrumen Penelitian (3)
Lampiran 4: Jawaban Instrumen Penelitian (8)
Lampiran 5: Data Keseluruhan Instrumen (18)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Skor alternatif jawaban variabel X dan Y dari segi kognitif ..... 50
Tabel 2. Skor alternatif jawaban variabel X dan Y dari segi afektif .......
50
Tabel 3. Kisi-kisi Instrumen ....................................................................
51
Tabel 4. Hasil analisis validitas variabel X .............................................
56
Tabel 5. Hasil analisis validitas variabel Y ............................................. 57
Tabel 6. Hasil analisis reliabilitas variabel X .......................................... 58
Tabel 7. Hasil analisis reliabilitas variabel Y .......................................... 59
Tabel 8. Hasil analisis reliabilitas variabel X dan Y ............................... 59
Tabel 9. Tests of Normality ......................................................................
66
Tabel 10. ANOVA .....................................................................................
69
Tabel 11. Uji Homogenitas ........................................................................
71
Tabel 12. Deskriptif Statistik Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi dan
Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia) ..................................
72
Tabel 13. Deskriptif Statistik skewness dan kurtosis .................................
73
Tabel 14. Rangkuman Deskriptif Statistik Keaktifan Mengikuti
Perayaan Ekaristi .......................................................................
74
Tabel 15. Rangkuman Deskriptif Statistik Kehadiran Dalam Perayaan
Ekaristi .......................................................................................
75
Tabel 16. Kehadiran dalam Perayaan Ekaristi (kognitif) ..........................
76
Tabel 17. Analisis Deskriptif Kehadiran dalam Perayaan Ekaristi
(kognitif) ....................................................................................
77
Tabel 18. Kehadiran dalam Perayaan Ekaristi (afektif) ............................. 78
Tabel 19. Analisis Deskriptif Kehadiran dalam Perayaan Ekaristi
(afektif) ......................................................................................
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Tabel 20. Rangkuman Deskriptif Statistik Peran dan Tugas Dalam
Perayaan Ekaristi .......................................................................
80
Tabel 21. Peran dan Tugas dalam Perayaan Ekaristi (kognitif) ................
81
Tabel 22. Analisis Deskriptif Peran dan Tugas Dalam Perayaan Ekaristi
(kognitif) ....................................................................................
82
Tabel 23. Peran dan Tugas dalam Perayaan Ekaristi (afektif) ...................
84
Tabel 24. Analisis Deskriptif Peran dan Tugas dalam Perayaan Ekaristi
(afektif) ......................................................................................
85
Tabel 25. Rangkuman Deskriptif Statistik Makna Sakramen Ekaristi ......
87
Tabel 26. Makna Sakramen Ekaristi (kognitif) .........................................
88
Tabel 27. Analisis Deskriptif Makna Sakramen Ekaristi (kognitif) ..........
89
Tabel 28. Makna Sakramen Ekaristi (afektif) ............................................
90
Tabel 29. Analisis Deskriptif Makna Sakramen Ekaristi (afektif) ............
91
Tabel 30. Rangkuman Deskriptif Statistik Keterlibatan Tugas Pelayanan
(diakonia) ...................................................................................
93
Tabel 31. Rangkuman Deskriptif Statistik Arah Dasar Pelayanan ............
94
Tabel 32. Arah Dasar Pelayanan (kognitif) ...............................................
95
Tabel 33. Analisis Deskriptif Arah Dasar Pelayanan (kognitif) ................
95
Tabel 34. Arah Dasar Pelayanan (afektif) .................................................
97
Tabel 35. Analisis Deskriptif Arah Dasar Pelayanan (afektif) ..................
97
Tabel 36. Rangkuman Deskriptif Statistik Pelayanan (diakonia) bagi
Gereja dan Masyarakat ..............................................................
99
Tabel 37. Pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan Masyarakat (kognitif) ...
100
Tabel 38. Analisis Deskriptif Pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan
Masyarakat (kognitif) ................................................................
101
Tabel 39. Pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan Masyarakat (afektif) .....
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
Tabel 40. Analisis Deskriptif Pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan
Masyarakat (afektif) ..................................................................
104
Tabel 41. Correlations ...............................................................................
106
Tabel 42. Variables entered/removed .......................................................
.
107
Tabel 43. Model summary b .......................................................................
108
Tabel 44. ANOVAb ...................................................................................
109
Tabel 45. Coefficientsb .............................................................................. 110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 1. Normal P-P Plot of Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi ..... 67
Grafik 2. Normal P-P Plot of Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia) .. 68
Grafik 3. Scatterplot dari keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) ............ 70
Grafik 4. Kehadiran dalam Perayaan Ekaristi (Kognitif) ........................... 77
Grafik 5. Kehadiran dalam Perayaan Ekaristi (afektif) ............................... 79
Grafik 6. Peran dan Tugas dalam Perayaan Ekaristi (kognitif) .................. 83
Grafik 7. Peran dan Tugas dalam Perayaan Ekaristi (afektif) .................... 86
Grafik 8. Makna Sakramen Ekaristi (kognitif) ........................................... 89
Grafik 9. Makna Sakramen Ekaristi (afektif) ............................................. 92
Grafik 10. Arah Dasar Pelayanan (kognitif) ................................................. 96
Grafik 11. Arah Dasar Pelayanan (afektif) ................................................... 98
Grafik 12. Pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan Masyarakat (kognitif) ..... 102
Grafik 13. Pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan Masyarakat (afektif) ....... 105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxi
DAFTAR SINGKATAN
A. Singkatan dalam Penelitian
ANOVA : Analisys of Variance
Dev : Deviasi
df : Digree of fredom
HO : Hipotesis Nol
H1 : Hipotesis Alternatif
Sig : Significant
SPSS : Statistical Product and Service Solutions
Std. : Standard
ZPRED : Standardized Predicted Value
ZRESID : Standardized Residual
B. Singkatan Teks Kitab Suci
Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikuti Kitab Suci
Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang diselenggarakan oleh Lembaga Alkitab
Indonesia.
Gal. : Galatia
Kel. : Keluaran
Kor. : Korintus
Luk. : Lukas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxii
Mat. : Matius
Mrk. : Markus
Ptr. : Petrus
Yoh. : Yohanes
C. Singkatan Dokumen Gereja
AA : Apostolicam Actuosiatem, dekrit tentang Kerasulan Awam,
Dokumen Konsili Vatikan II, 8 Desember 1965.
AG : Ad Gentes, Kontitusi Dogmatis Konsili Vatikan II tentang
Kegiatan Misioner Gereja, 18 November 1965.
CT : Catechesi Tradendae, Anjuran Apostolik Paus Yohanes Paulus II
kepada para uskup, klerus dan segenap umat beriman tentang
katekese masa kini, 16 Oktober 1979.
EN : Evangelii Nuntiandi, Anjuran Apostolik Paus Paulus VI tentang
Pewartaan Injil di Dunia Modern, 8 Desember 1975.
GS : Gaudium et Spes, Kontitusi Dogmatis Konsili Vatikan II tentang
Gereja di Dunia Dewasa ini, 8 Desember 1965.
LG : Lumen Gentium, Konstitusi Dogmatis Konsili Vatikan II tentang
Gereja, 21 November 1964.
SC : Sacrosantum Concilium, Konsili Suci, Kontitusi Dogmatis Konsili
Vatikan II tentang Liturgi kudus, 8 Desember 1965.
KHK : Kitab Hukum Kanonik (Codex luris Canonici).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxiii
C. Singkatan Lain
APP : Aksi Puasa Pembangunan
Art. : Artikel
DKU : Direktorium Kateketik Umum
dls. : dan lain sebagainya
DSA : Doa Syukur Agung
HAK : Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan
Kan. : Kanon
Km : Kilo meter
KWI : Konfrensi Waligereja Indonesia adalah Organisasi Gereja Katolik
yang beranggotakan para Uskup di Indonesia
lih : Lihat
NO : Nomor
Pr : Praja
PSE : Pengembangan Sosial Ekonomi
PUMR : Pedoman Umum Misale Romawi (Institutio Generalis Missalis
Romawi)
PUK : Panduan Umum Katekese
ST./St : Santo/Santa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini, peneliti akan membahas latar belakang masalah, rumusan
permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penulisan dan
sistematika penulisan.
A. Latar Belakang
Sebagai umat beragama ibadat merupakan tindakan pokok sebagai
manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Orang beriman katolik
memandang perayaan Ekaristi sebagai bentuk ibadat yang paling utama dan
pokok. Perayaan Ekaristi sebagai sumber iman dan puncak seluruh hidup kristiani
yang menunjuk bahwa Ekaristi tidak terpisahkan dengan kehidupan sehari-hari
umat. Dalam Gereja Paroki dan seluruh Gereja, Ekaristi merupakan salah satu
sakramen Gereja. Seluruh sakramen Gereja berpusat pada sakramen Ekaristi.
Ekaristi sebagai pelaksanaan diri Gereja di bidang Liturgi. Sebagai sakramen yang
merupakan tanda dan sarana persatuan dengan Allah dan dengan sesama manusia.
Ekaristi adalah Gereja dalam bentuk sakramen yang merupakan perayaan umat di
mana menandakan kehadiran Tuhan dalam umat yang sungguh-sungguh dihayati
dalam iman. Ekaristi menjadi bentuk ikatan dengan sesama dalam bentuk ibadat
yang dasarnya berasal dari agama Yahudi, melalui Perjamuan Terahkir. Di dalam
sakramen Ekaristi, Gereja merayakan dan mengenang misteri sengsara, wafat, dan
kebangkitan Yesus Kristus dalam penyelamatan umat manusia. Perayaan Ekaristi
inilah yang terus dirayakan Gereja sampai saat ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Sudah sejak awal Gereja merayakan Ekaristi sebagai pusat dan puncak
kehidupannya. Begitu pula sejak awal berdirinya, Gereja di Kuasi Paroki Santo
Yusup Bandung Gunungkidul melaksanakan Ekaristi sebagai sesuatu yang
penting dan dilaksanakan dalam gereja untuk mendukung perkembangan iman
umat. Melihat luasanya Wilayah Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung
Gunungkidul, paroki mempunyai 9 kapel dan 1 gereja Paroki yang tersebar di
beberapa daerah untuk memenuhi kebutuhan Ekaristi umat. Paroki dengan
totalitas memberikan pelayanan pada umat di wilayahnya dengan segala
keterbatasanya mengingat wilayah yang luas dan jumlah kapel yang cukup
banyak. Gereja Paroki juga berusaha memberikan kenyamanan pada umat dalam
mengikuti Peryaan Ekaristi dengan fasilitas yang mendukung dan juga
melaksanakan perayaan yang menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Jawa
sesuai dengan situasi umat yang ada di desa. Dengan totalitas pelayanan Gereja
yang diberikan oleh Paroki, Gereja Paroki mengharapkan agar setiap umat di
wilayahnya atau lingkungan untuk rajin mengikuti Perayaan Ekaristi di gereja
seperti yang ada pada Konsili Vatikan II yang mementingkan partisipasi aktif
umat dalam perayaan itu sendiri: “Orang beriman harus yakin bahwa penampilan
Gereja terutama terletak dalam peran serta penuh dan aktif seluruh umat” (SC 41;
30 dan 48). Di Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung selain menjadi umat pada
Perayaan Ekaristi ada juga pembagian tugas dalam Perayaan Ekaristi yang
melibatkan umat. Untuk meningkatkan keterlibatan umat ada pembagian tugas
yang sudah terjadwal dalam Perayaan Ekaristi yang dibagi untuk setiap
lingkungan baik tugas koor, parkir, dana kolekte, persembahan dls.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Lingkungan Xaverius Siyono terdiri dari 38 keluarga dengan jumlah total
umat 107 orang yang terdiri dari dewasa dan anak-anak. Dari semua gereja dan
kapel yang ada di wilayah Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung, umat di
lingkungan Xaverius Siyono biasanya mengikuti perayaan Ekarisiti di gereja
Wilayah Santo Yusup Bogor yang berjarak ± 1 Km dan gereja Paroki Santo
Yusup Bandung yang berjarak ± 4 Km mengingat kedua gereja inilah yang paling
dekat. Karena jumlah gereja yang banyak dan jumlah romo paroki yang hanya 2
maka di gereja wilayah Santo Yusup Bogor setiap bulan hanya diadakan Perayaan
Ekaristi pada Minggu petama dan Minggu ketiga selain hari raya. Sebagian
Perayaan Ekarisiti dipusatkan di gereja Paroki Santo Yusup Bandung yaitu misa
hari Sabtu sore, Minggu pagi, Jumat pertama, Jumat legi, dan misa pagi harian
(hari Selasa, Rabu, Kamis, Jumat dan Sabtu).
Hidup orang beriman Katolik yang ekaristis tentu mengandaikan bahwa
seseorang pernah dan mempunyai kebiasaan (habitus) untuk merayakan Ekaristi,
entah setiap hari, setiap Minggu atau setiap jangka waktu tertentu. Sulit untuk
menentukan dan memberi penilaian secara kasatmata apakah umat di Lingkungan
Xaverius Siyono ini sudah aktif mengikuti perayaan Ekaristi atau belum. Hal ini
dikarenakan umat bebas memilih untuk ikut Perayaan Ekaristi atau tidak, hadir di
gereja wilayah atau di paroki, hadir pada Misa sore atau pagi, mengikuti Misa
setiap hari atau tidak, rutin Misa setiap Minggu atau tidak, jumlah umat
lingkungan yang mengikuti Ekaristi sulit untuk dihitung karena berbaur dengan
umat yang lain sedangkan tidak ada absensi untuk perayaan Ekaristi seperti di
sekolah. Dalam bertugas juga sulit untuk menentukan secara kesuluruhan umat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
lingkungan apakah sudah aktif atau belum karena tidak semua umat mendapatkan
tugas dan terkadang tugas hanya dilaksanakan oleh pengurus lingkungan ataupun
orang-orang yang sama di setiap tugas lingkungan. Partisipasi aktif disaat menjadi
umat dalam Perayaan Ekaristi juga sulit untuk dinilai apakah seseorang secara
serius mengikuti rangkaian Perayaan Ekaristi baik itu saat doa bersama, doa
pribadi, nyanyian bersama dan jawaban-jawaban doa, karena itu berkaitan dengan
pribadi masing-masing umat. Hal keaktifan inilah yang harus diketahui untuk
semakin mengembangkan iman umat ke depannya, terlebih perayaan Ekaristi
merupakan suatu yang sakral dan suci bagi umat katolik.
Iman tidak hanya diungkapkan dalam ibadat (liturgia) tetapi juga
diwujutkan lewat perbuatan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai warga yang
hidup di desa dan di tengah masyarakat umat Lingkungan Xaverius Siyono
melihat bahwa pelayanan terhadap Gereja dan masyarakat menjadi sesuatu yang
penting. Gotong royong dan kekerabatan menjadi tradisi yang mengakar pada
pribadi orang desa. Yesus Kristus datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk
melayani (Mrk. 10:45) inilah yang mendasari Gereja untuk melakukan pelayanan.
Pelayanan Gereja ditujukan ke dalam, kepada sesama anggota jemaat dengan
menjadi pengurus lingkungan, wilayah dan dewan paroki. Pelayanan Gereja juga
terbuka ke luar, bagi masyarakat luas dengan mengutamakan mereka yang miskin,
hina, sakit, terasing dan tertindas. Gereja Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung juga
menekankan pelayanan (diakonia) sebagai tugas Gereja. Kuasi Paroki Santo
Yusup Bandung membentuk bidang diakonia (pelayanan kemasyarakatan) terdiri
dari Tim Kerja PSE, Tim Kerja Pendidikan, Tim Kerja Kesehatan, Tim Kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Pangruktiloyo, Tim Kerja Seni Budaya, Tim Kerja HAK (Hubungan Antar
Agama dan Kepercayaan), dan Tim Kerja APP. Keterlibatan umat dalam
pelayanan baik di Gereja maupun dimasyarakat masih ada yang secara terpaksa
ataupun sukarela, seperti pembentukan pengurus lingkungan masih tidak ada yang
bersedia sehingga harus ditunjuk dan dipilih bersama, begitupun dalam
pembentukan tim kerja yang lain. Apakah umat di lingkungan Xaverius Siyono
sudah melibatkan diri dalam pelayanan terhadap sesama, tetangga, ataupun
masyarakat di sekitar mereka yang kecil, lemah, miskin, tersingkir, dan difabel di
sekitarnya.
Penulis sebagai warga lingkungan St. Xaverius Siyono mempunyai kesan
kepada umat bahwa ada umat yang aktif mengikuti perayaan Ekaristi dan ada juga
yang sebaliknya. Padahal Ekaristi merupakan pusat dan puncak kekuatan hidup
umat Kristiani harus dihayati dan dimaknai bagi diri sendiri serta kita juga diutus
untuk mewartakan melalui segala tindakan kita dalam kehidupan sehari-hari.
Keterlibatan umat dalam pelayanan (diakonia) menjadi hal yang penting dalam
mewujutkan Kerajaan Allah di dunia ini seperti yang sudah Yesus ajarkan dan
wariskan kepada kita semua. Namun pada kenyataannya bagaimana keterlibatan
umat dalam pelayanan tersebut apakah sudah baik atau belum. Oleh sebab itu,
pada skripsi ini penulis merasa tertarik untuk meneliti apakah keakktifan umat
mengikuti perayaan Ekaristi berpengaruh terhadap keterlibatan umat dalam tugas
pelayanan (diakonia). Maka penulis menuliskan judul Skipsi yaitu:
“PENGARUH KEAKTIFAN MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI
TERHADAP KETERLIBATAN TUGAS PELAYANAN (DIAKONIA) UMAT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
LINGKUNGAN SANTO XAVERIUS SIYONO KUASI PAROKI SANTO
YUSUP BANDUNG GUNUNGKIDUL”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan dalam penulisan ini
dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Bagaimana keaktifan umat Lingkungan St. Xaverius Siyono Kuasi Paroki
Santo Yusup Bandung Gunungkidul dalam mengikuti perayaan Ekaristi?
2. Bagaimana keterlibatan umat dalam tugas pelayanan (diakonia) Lingkungan
St. Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul?
3. Seberapa besar pengaruh perayaan Ekaristi terhadap keterlibatan umat dalam
tugas pelayanan (diakonia) Lingkungan St. Xaverius Siyono Kuasi Paroki
Santo Yusup Bandung Gunungkidul?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah:
1. Mengetahui keaktifan umat Lingkungan St. Xaverius Siyono Kuasi Paroki
Santo Yusup Bandung Gunungkidul dalam mengikuti Perayaan Ekaristi.
2. Mengetahui keterlibatan umat dalam tugas pelayanan (diakonia) Lingkungan
St. Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
3. Mengetahui seberapa besar pengaruh perayaan Ekaristi terhadap keterlibatan
umat dalam tugas pelayanan (diakonia) Lingkungan St. Xaverius Siyono Kuasi
Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul.
D. Manfaat Penulisan
Penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat:
1. Memberikan data tentang keaktifan umat dalam mengikuti perayaan Ekaristi
dan keterlibatan umat dalam tugas pelayanan (diakonia) serta pengaruh
keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi terhadap keterlibatan umat dalam tugas
pelayanan (diakonia) Lingkungan St. Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo
Yusup Bandung Gunungkidul.
2. Menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis tentang keaktifan
mengikuti perayaan Ekaristi serta keterlibatan umat demi mengembangkan
iman dalam kehidupan menggereja.
3. Memberikan sumbangan kepada Lingkungan St. Xaverius Siyono Kuasi Paroki
Santo Yusup Bandung Gunungkidul dalam upaya meninggkatkan keterlibatan
umat mengikuti perayaan Ekaristi dan keterlibatan umat dalam tugas pelayanan
(diakonia).
E. Metode Penulisan
Penelitian ini dirancang sebagai penelitian kuantitatif. Metode penulisan
yang digunakan adalah metode deskriptif analitis yang didukung dengan data
kuantitatif. Data diperoleh dengan menyebarkan angket kepada umat di
lingkungan Xaverius Siyono paroki Santo Yusup Bandung. Data yang dibutuhkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
dikumpulkan menggunakan angket berskala yang jawabanya bersifat tertutup.
Selain itu penulis juga mengembangkan refleksi pribadi dengan bantuan buku-
buku pendukung.
F. Sistematika Penulisan
Untuk memperoleh gambaran yang jelas, penulis menyampaikan pokok-
pokok sebagai berikut:
BAB I berisi pendahuluan yang meliputi latar belakang, perumusan masalah,
tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan dan sistematika
penulisan.
BAB II berisi tinjauan teoritis dan hipotesis tentang perayaan Ekaristi dan Tugas
pelayanan Gereja (diakonia) yang meliputi Perayaan Ekaristi: Sakramen Ekaristi
dalam Gereja Katolik, Pengertian Sakramen, Pengertian Ekaristi, Ekaristi Sebagai
Perayaan Gereja, Makna Ekaristi sebagai perayaan, Partisipasi Umat dalam
Perayaan Ekaristi, Dasar Sakramen Ekaristi, Makna Sakramen Ekaristi, Tata
perayaan Ekaristi. Keterlibatan Umat dalam Tugas Pelayanan (diakonia):
Pengertian keterlibatan, Keterlibatan Umat Sebagai Anggota Gereja, Pengertian
Diakonia, Diakonia dalam Alkitab, Arah Dasar Pelayanan, Bentuk-bentuk
Diakonia.
BAB III menjelaskan metodologi penelitian yang meliputi jenis penelitian, desain
penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel, teknik dan
instrumen pengumpulan data, dan teknik analisis data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB IV menguraikan tentang hasil penelitian yang terdiri dari uji persyaratan
analisis, deskripsi data hasil penelitian, uji hipotesis, pembahasan hasil penelitian,
refleksi kateketik dan keterbatasan penelitian.
BAB V merupakan bagian penutup yang berisikan, kesimpulan dan saran atas
hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis dan sekaligus menjawab
permasalahan dari judul yang telah dipilih oleh penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka
Kajian pustaka yang dipaparkan oleh penulis membahas teori berdasarkan
variabel dari penulisan skripsi tentang pengaruh keaktifan mengikuti perayaan
Ekaristi terhadap keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) umat Lingkungan Santo
Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul. Ada dua
aspek yang diungkap yaitu Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi dan
Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia) yang masing-masing diduga memiliki
korelasi satu terhadap yang lain.
Maka pada bagian ini, akan diulas lebih dalam apa itu Keaktifan
Mengikuti Perayaan Ekaristi dan Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia),
kemudian akan memahami apa yang dimaksud dengan Keaktifan Mengikuti
Perayaan Ekaristi Terhadap Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia) secara
keseluruhan.
1. Perayaan Ekaristi
a. Pengertian Sakramen
Martasudjita, (2003: 61) dalam bukunya menjelaskan, kata "sakramen"
dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Latin sacramentum yang
menunjukkan tindakan penyucian atau pengkudusan yang pada abad ll dipakai
untuk menerjemahkan kata Yunani, mysterion dalam Kitab Suci. Sacramentum
bisa juga berarti “Sumpah” pengabdian diri prajurit dalam dunia militer. Kata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
sacramentum sendiri dipakai untuk menerjemahkan mysterion dalam Kitab Suci.
Dalam Perjanjian Lama mysterion menggambarkan Allah sendiri yang
mewahyukan diri baik dalam sejarah masa kini maupun masa yang akan datang
(eskatologis) atau rencana penyelamatan-Nya dalam sejarah manusia. Perjanjian
Baru memahami mysterion sebagai rencana keselamatan Allah yang terlaksana
dalam Yesus Kristus, sebagaimana dikatakan dalam Kol. 2:2 “… sehingga mereka
memperoleh segala kekayaan dan keyakinan pengertian, dan mengenal rahasia
Allah, yaitu Kristus”.
Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) (1996: 400) mendefinisikan:
"sakramen sebagai peristiwa konkret duniawi yang menandai, menampakkan, dan
melaksanakan atau menyampaikan keselamatan Allah atau dengan lebih tepat
Allah yang menyelamatkan”. Sakramen itu sungguh-sungguh nyata datang dari
Allah yang menyelamatkan umat-Nya. Keselamatan yang datang melalui
sakramen-sakramen bisa dirasakan dengan penghayatan dalam hidup sehari-hari.
Dalam buku Kitab Hukum Kanonik (KHK, 1983: § 840) disampaikan
“Sakramen merupakan tanda dan sarana yang mengungkapkan dan menguatkan
iman”. Sakramen yang telah kita terima dalam Gereja memberikan kekuatan,
menciptakan dan memperkokoh persatuan umat. Dengan begitu umat Kristiani
yang menerima sakramen sungguh dipersatukan dalam Gereja dalam persekutuan
Roh Kudus dan dipersatukan dengan Allah dalam kemuliaan-Nya.
Menurut dokumen Gereja Kompendium Katekismus Gereja Katolik
(2009: art. 224) yang menyatakan bahwa “sakramen merupakan tanda yang
mendatangkan rahmat”. Sakramen-sakramen yang kita peroleh dari Gereja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
sungguh memberikan rahmat yang dapat dirasakan yakni kedamaian,
ketentraman, persaudaraan, kerukunan, kasih sesama, dan sebagainya.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
sakramen sebagai peristiwa konkret duniawi yang menandai, menampakkan dan
melaksanakan atau menyampaikan keselamatan Allah atau dengan lebih tepat
Allah yang menyelamatkan. Sakramen sebagai peristiwa konkret duniawi dapat
dilihat dalam Gereja. Sakramen menandakan, menampakkan dan melaksanakan
perintah Tuhan sebelum wafat dan kebangkitan-Nya. Sakramen ini menunjukkan
suatu kesatuan, ikatan cinta kasih yang sungguh dipenuhi oleh rahmat karunia
Roh Kudus. Hal ini menjadi peristiwa konkret yang penulis lihat, terima dan ini
sungguh memberikan rasa kedamaian, kebahagian, kesatuan, dan persaudaraan
yang terjadi dalam hidup.
b. Pengertian Ekaristi
Dalam buku Ekaristi: Tinjauan Teologis, Liturgis, dan Pastoral
(Martasudjita, 2005: 28) menjelaskan tentang arti Ekaristi yang berasal dari
bahasa Yunani eucharistia atau puji syukur. Eucharistia merupakan kata benda
yang berasal dari kata kerja bahasa Yunani eucharistein yang berarti memuji dan
mengucap syukur. Eucharistein dalam Perjanjian Baru, terdapat dalam Mat.
26:27; Luk. 22:19.20 digunakan bersama-sama dengan kata eulogein Mat. 26:26:
1Kor. 10:16 yang berarti memuji-bersyukur. Pengertian ini digunakan untuk
menerjemahkan kata dari bahasa Ibrani barekh yang artinya memuji dan
memberkati. Barekh atau berakhah dalam tradisi liturgi Yahudi dipergunakan
dalam konteks doa berkat perjamuan yang berisi pujian, syukur, dan permohonan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Doa berkat dalam tradisi Yahudi berlangsung dalam perjamuan makan Yahudi
yakni doa berkat atas roti dan piala. Dengan demikian Ekaristi dapat dimengerti
sebagai doa berkat yang berlangsung dalam perjamuan makan Yahudi.
Bapa Gereja Santo Ignatius dari Antiokia berpendapat Ekaristi itu
membangun kesatuan Gereja. Bilamana orang menerima Ekaristi, maka akan
disatukan dengan Yesus Kristus. Ekaristi bukanlah barang atau benda melainkan
peristiwa dan sarana untuk identifikasi dengan Kristus. Santo Yustinus juga
berpendapat Ekaristi adalah kurban rohani sebab Ekaristi itu adalah doa yang
benar dan pujian syukur yang tepat. Ekaristi itu merupakan kenangan akan
penderitaan Yesus, sekaligus akan penciptaan dan penebusan. Dalam kenangan
tersebut, peristiwa inkarnasi juga dihadirkan. Santo Irenius juga berpendapat
bahwa Ekaristi merupakan kurban pujian syukur. Dia berpendapat demikian
karena dalam Ekaristi diungkapkan pujian-syukur atas pencipataan, tentu saja atas
peristiwa penebusan Yesus Kristus (Martasudjita, 2005: 28).
Ekaristi dari dokumen Gereja dalam Kompendium Katekismus Gereja
Katolik (KWI, 2009: 99) menyebutkan Ekaristi sebagai kurban tubuh dan darah
Tuhan Yesus sendiri yang ditetapkan-Nya untuk mengabadikan kurban salib
selama perjalanan waktu sampai kembali-Nya dalam kemuliaan. Seluruh
perjalanan hidup Yesus diabadikan di dalam Gereja. Gereja menjadi tempat yang
dipercaya oleh-Nya untuk mengabadikan kenangan wafat dan kebangkitan-Nya.
Hal ini menjadi tanda bahwa di dalam Ekaristi terlihat adanya kesatuan, ikatan
cinta kasih, perjamuan paskah, di mana rahmat dan jaminan kemuliaan yang akan
datang dicurahkan kepada umat-Nya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Ekaristi dalam Kitab Hukum Kanonik (1983: kan. 899 § l) merupakan
tindakan Kristus sendiri dan Gereja: di dalamnya Kristus Tuhan, melalui
pelayanan imam, mempersembahkan diri-Nya kepada Allah Bapa dengan
kehadiran-Nya secara substansial dalam rupa roti dan anggur, serta memberikan
diri-Nya sebagai santapan rohani kepada umat beriman yang menggabungkan diri
dalam persembahan-Nya.
Berdasarkan pengertian di atas diketahui bahwa pengertian Ekaristi
adalah sebagai doa berkat yang berlangsung dalam perjamuan untuk membangun
kesatuan Gereja dan dengan Yesus Kristus. Ekaristi itu merupakan kenangan akan
penderitaan Yesus, sekaligus akan penciptaan, penebusan, peristiwa kemuliaan
dan juga merupakan kurban pujian syukur. Ekaristi sebagai kurban tubuh dan
darah Tuhan Yesus sendiri yang ditetapkan-Nya untuk mengabadikan kurban
salib selama perjalanan waktu sampai kembali-Nya dalam kemuliaan. Melalui
Ekaristi ada kesatuan, ikatan cinta kasih, perjamuan paskah, di mana rahmat dan
jaminan kemuliaan yang akan datang dicurahkan kepada umat-Nya. Ekaristi
sebagai tindakan Kristus sendiri dan Gereja: di dalamnya Kristus Tuhan, melalui
pelayanan imam, mempersembahkan diri-Nya kepada Allah Bapa dengan
kehadiran-Nya secara substansial dalam rupa roti dan anggur, serta memberikan
diri-Nya sebagai santapan rohani kepada umat beriman yang menggabungkan diri
dalam persembahan-Nya.
c. Makna Ekaristi sebagai perayaan
Rob van Kessel (1997:35-36) menyebutkan bahwa liturgi sebagai
perayaan dan kenangan akan misteri kristus yaitu bagaimana Allah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
menyelamatkan manusia. Orang kristiani dalam pertemuan merayakan Perjamuan
selalu mengadakan anamneses, yaitu kenangan akan hidup, kematian, dan
kebangkitan Yesus Kristus. Kenangan yang membebaskan inilah yang menjadi
fokus pada umat.
Martasudjita (2005: 105) dalam bukunya menyebutkan bahwa Ekaristi
merupakan perayaan. Perayaan dari bahasa Latin celebratio dari kata kerja
celebrare yang banyak memiliki arti seperti: merayakan, mengunjungi,
meramaikan, memuji, memasyurkan, dls, sehingga dasar dari perayaan selalu
berunsur banyak, plural. Dalam pengertian teologis-liturgis ada tiga arti pokok
dari kata perayaan Martasudjita (2005: 106-108) sebagai berikut:
Segi kebersamaan. Perayaan merupakan kegiatan bersama, subjek perayaan
Ekaristi adalah Kristus dan bersama seluruh Gereja. Konsili Vatikan ke II
menegaskan “upacara-upacara liturgi bukanlah tindakan perorangan, melainkan
perayaan Gereja sebagai sakramen kesatuan” (LG 26). Perayaan Ekaristi selalu
bersifat resmi, umum, eklesial (artinya menghadirkan seluruh Gereja).
Sehingga kapanpun dan dimanapun Ekaristi merupakan perayaan bersama dari
Kristus dan seluruh Gereja-Nya.
Segi partisipatif. Perayaan menunjuk makna keterlibatan atau partisipasi dari
seluruh hadirin. Ekaristi menuntut partisipasi sadar dan aktif dari seluruh umat
beriman (SC 14). Orang yang melakukan dengan sadar tahu dengan yang Ia
perbuat, maka umat beriman perlu memahami seluruh makna perayaan
Ekaristi, termasuk arti semua simbolnya. Kata aktif menunjuk keterlibatan
yang sepenuhnya dan seutuhnya. Umat beriman diharapkan agar merayakan
perayaan Ekaristi bukan sebagai penonton yang bisu, melainkan bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
memahami misteri yang dirayakan dengan baik dan ikut serta secara penuh,
khidmat, dan aktif (SC 48). Keterlibatan tersebut dilakukan mulai dari
persiapan, pelaksanaan, hingga sesudah perayaan, yakni dengan menghasilkan
buah-buah perwujudan iman.
Segi kontekstual. Perayaan dilaksanakan menurut situasi dan kondisi setempat
di mana unsur kebutuhan, situasi, dan tantangan zaman, unsur-unsur budaya
lokal ikut mempengaruhi sebuah perayaan. Ekaristi sebagai perayaan seluruh
Gereja juga dirayakan menurut gaya dan model penghayatan setempat. Para
Bapa Konsili Vatikan II sangat mendorong berbagai penyesuaian liturgi,
termasuk dalam hal inkulturasi liturgi, tentu saja asalkan selaras dengan hakikat
semangat liturgi yang asli dan sejati (SC 37). Sehingga perayaan Ekaristi mesti
menjawab kebutuhan dan kerinduan aktual dan kontekstual dari umat beriman
setempat.
d. Dasar-dasar Perayaan Ekaristi
1) Paskah Yahudi Sebagai Kenangan akan Pembebasan dari Mesir (Eksodus)
Kenangan adalah peristiwa yang menentukan perjalanan hidup bersama
terlebih bagi sebuah bangsa. Bagi bangsa Israel kenangan yang tak dapat
dilupakan adalah peristiwa pembebasan dari Mesir. Peristiwa pembebasan dari
Mesir yang tertulis dalam Kitab Keluaran menjadi sangat penting karena diikuti
oleh penggambaran di padang Gurun dan pembentukan bangsa Israel sebagai
umat Allah dalam ikatan perjanjian bangsa Israel dipilih menjadi umat Israel yang
Kudus oleh Yahwe. (Prasetyantha, 2008: 19).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Kenangan akan pembebasan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir
dipandang sebagai awal dari pembentukan umat dan agama Israel yang kemudian
dirayakan setiap tahun pada perayaan Paskah yang jatuh pada musim semi, yaitu
pada tanggal 14 bulan Nisan (sekitar Bulan Maret April). Acara pokok dalam
perayaan Paskah adalah pembersihan dan pembakaran semua ragi yang dilakukan
pada pagi hari tanggal 14 bulan Nisan, dan penyembelihan binatang kurban yang
dilakukan di Bait Allah. Dan setelahnya diadakan Perjamuan Paskah yang
diadakan secara berkelompok (Prasetyantha, 2008: 22).
Perayaan Ekaristi Gereja berakar pada tradisi perjamuan makan (Paskah)
Yahudi. Adapun Inti pokok tradisi perjamuan makan Yahudi adalah doa sebelum
perjamuan yang berisi doa syukur atas Roti, perjamuan makan, lalu doa sesudah
perjamuan yang berisi doa syukur atas Piala sebagai bentuk “berkat perjamuan”
(Martasudjita, 2003: 273).
2) Perkembangan Perayaan Paskah dan Roti Tak Beragi
Perayaaan Paskah mempunyai akarnya pada tradisi para gembala,
sedangkan perayaan Roti Tak Beragi pada mulanya berakar pada perayaan di
lingkungan para petani. Bangsa Israel menyatukan kedua perayaan itu dan
memberi makna teologis yang khas bangsa Israel. Hari raya Paskah dan Roti Tak
beragi memiliki sejarah yang sangat panjang. Secara kronologis, umat Israel
menempatkan titik awal terjadinya pada peristiwa Keluaran dari Mesir. Hari Raya
Paskah dan Roti Tak Beragi bersama-sama diberi nama perayaan Paskah.
(Prasetyantha, 2008: 22).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
3) Perjamuan Paskah Yahudi di Zaman Yesus
Perayaan Paskah tetap menjadi perayaan keagamaan Yahudi yang utama
pada zaman Yesus. Paskah masih dilaksanakan pada tanggal 14 bulan Nisan. Pada
pagi hari, umat mengumpulkan semua ragi, membawanya ke Bait Allah untuk
dibakar bersama-sama oleh para imam. Dan pada sore hari dilaksanakan
penyembelihan kambing dan domba yang dilakukan di Bait Allah, dan setelah
matahari terbenam dimulailah perjamuan Paskah yang dilaksanakan di dalam
keluarga atau di dalam kelompok, dengan cara mengelilingi meja Paskah dengan
jumlah paling sedikit sepuluh orang. Namun jika di dalam satu keluarga tidak
memenuhi jumlah minimal tersebut, mereka dapat mengundang keluarga lain
untuk bergabung. Adapun tujuannya yaitu agar anak domba Paskah dapat disantap
sampai habis, tanpa sisa. Sesuai dengan peraturan seluruh daging kurban harus
habis, dimakan dan tulang-tulangnya dibakar. Adapun peserta perjamuan biasanya
memakai pakaian putih, menyantap makanan dengan setengah berbaring
mengitari meja perjamuan yang berurkuran rendah yang dipimpin oleh kepala
keluarga (Prasetyantha, 2008: 25).
Di dalam Perjanjian Lama peraturan tentang perjamuan Paskah ini dapat
kita temukan pada Kel. 12: 1-13: 6. Macam-macam makanan yang disantap di
dalam perjamuan Paskah mempunyai maknanya masing-masing. Semuanya
dikaitkan dengan peristiwa keluaran dari Mesir (eksodus). Anak domba Paskah
dipakai sebagai kenangan akan belas kasih Allah yang telah “melewati” rumah
rumah nenek moyang Israel di tanah Mesir dan tidak membinasakan anak-anak
sulung mereka (Kel. 12:27). Adapun beberapa lambang yang digunakan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Paskah yang dapat dilihat antara lain: sayur pahit melambangkan kondisi
perbudakan yang membawa kepahitan hidup bangsa Israel karena bangsa Mesir
(Kel. 1:14) sedangkan Roti tak Beragi melambangkan penderitaan di masa lalu
dan dikaitkan dengan situasi yang tergesa gesa ketika bangsa Israel hendak
meninggalkan Mesir setiap perlambangan mengalami perubahan sesuai dengan
zamannya yang semakin rohani (Prasetyantha, 2008: 28).
4) Perjamuan Malam Terakhir Yesus
Dalam buku Ekaristi dalam Hidup Kita (Prasetyantha, 2008: 29),
mengatakan perjamuan Tuhan sudah menjadi salah satu faktor utama yang
meneguhkan ikatan persaudaraan antar anggota jemaat dan antar komunitas
Gerejani, sejak berkembangnya jemaat kristiani. Perjamuan Tuhan menjadi sarana
utama untuk menyatukan umat dengan Kristus Sang Penebus. Perjamuan malam
terakhir Yesus dengan para Rasul dikisahkan dalam Injil Sinoptik. Kisah tentang
perjamuan malam terakhir dimulai dengan pertanyaan para rasul kepada Yesus
mengenai tempat untuk mengadakan perjamuan Paskah bagi mereka. Dari
jawaban Yesus dapat kita duga bahwa tampaknya Dia sudah merencanakan hal itu
dan sudah menghubungi salah seorang yang bersedia menyediakan tempat bagi
mereka di dalam kota (Mat. 26: 18). Injil sipnotik Matius, Markus, Lukas dan
Yohanes sepakat menganggap perjamuan malam terakhir Yesus sebagai
perjamuan Paskah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
e. Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi
Martasudjita (2005:108) dalam bukunya menjelaskan bagian-bagian
manakah yang dapat menjadi perhatian utama partisipasi aktif umat dalam
Perayaan Ekaristi yaitu sebagai berikut:
Partisipasi umat beriman diharapkan secara sadar dan aktif dalam seluruh
Perayaan Ekaristi, mulai dari persiapan, saat pelaksanaan, dan juga saat
pengamalan misteri iman itu dalam kehidupan sehari-hari (SC 14 dan 48).
Melalui kehadiran dan keikutsertaannya dalam seluruh bagian Perayaan
Ekaristi, umat beriman berpartisipasi aktif. Umat dianjurkan ikut merayakan
Ekaristi sejak awal hingga akhir karena Perayaan Ekaristi karena merupakan
satu kesatuan tindakan ibadat (SC 56). Partisipasi sadar dan aktif itu dituntut
oleh hakikat liturgi sendiri yang merupakan perayaan iman dari umat beriman
sebagai “bangsa terpilih, imamat rajawi, bangsa yang kudus, umat kepunyaan
Allah sendiri” (1 Ptr. 2: 9).
Dalam liturgi partisipasi sadar dan aktif umat beriman dilaksanakan menurut
“tingkatan, tugas, serta keikutsertaan mereka” (SC 26). Artinya, dalam
menjalankan partisipasi tersebut, masing-masing umat beriman “menjalankan
dan melakukan seutuhnya, apa yang menjadi perannya menurut hakikat
perayaan serta kaidah-kaidah liturgi” (SC 28). Dengan kata lain, partisipasi
sadar dan aktif seluruh umat beriman harus dilaksanakan sesuai dengan peran
dan tugas masing-masing. Pembagian peran dan tugas dalam kehidupan
bersama atau suatu perayaan merupakan sesuatu yang wajar dan biasa. Yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
paling penting ialah koordinasi dan pengetahuan keterampilan masing-masing
menurut tugasnya.
Umat beriman juga ada yang dipilih sebagai petugas-petugas liturgi yang ambil
bagian dalam pelayanan liturgi bagi seluruh umat beriman. Mereka itu antara
lain lektor, akolit, pelayan komuni tak lazim, pemazmur, paduan suara atau
kor, petugas musik, koster, komentator, kolektan, penyambut jemaat,
seremoniarius, dan sebagainya (lih. PUMR 98-107).
Sedangkan kesempatan partisipasi aktif umat yang tidak terlibat dalam petugas
liturgi ialah aklamasi dan jawaban-jawaban umat terhadap salam dan doa-doa
imam (PUMR 35), Pernyataan Tobat, Syahadat, Doa Umat, Doa Bapa Kami
(PUMR 36). Umat selurus sebaiknya juga ikut terlibat dalam pengucapan atau
menyanyikan: nyanyian Kemuliaan, refren Mazmur Tanggapan, Bait
Pengantar Injil (dengan atau tanpa alleluia), nyanyian persiapan persembahan,
Kudus, aklamasi anamnesis, nyanyian pemecahan Hosti (Agnus Dei), madah
pujian sesudah komuni, dan nyanyian penutup (PUMR 37).
f. Makna Sakramen Ekaristi
1) Ekaristi sebagai Ungkapan Cinta Kasih Yesus yang Sehabis-habisnya
Kematian Yesus di kayu salib mengungkapkan cinta kasih-Nya kepada
para murid serta seluruh umat manusia demi persatuan dengan Allah. Ia
mengorbankan diri di kayu salih demi memenuhi karya keselamatan dari Allah
bagi umat-Nya. Ia memiliki jiwa pengorbanan yang sungguh luar biasa dan
memiliki kasih yang sungguh total terhadap sahabat-sahabat-Nya. Hal ini dapat
dilihat dalam Yoh. 15:13 yang berbunyi “Tidak ada kasih yang lebih besar dari
pada kasih seorang yang memberikan nyawa-Nya untuk sahabat-sahabat-Nya”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Yesus memberikan teladan bagaimana memberikan kasih terhadap sesama. Yesus
mengajarkan nilai cinta kasih yang sungguh-sungguh menyentuh hati bagi
sahabat-sahabat-Nya tiada kasih yang sempurna selain kasih yang rela
memberikan nyawa-Nya untuk orang yang dikasihi-Nya.
Yesus memberikan anugerah cinta kasih yang tanpa batas kepada para
murid serta umat-Nya. Yesus telah memberikan kemenangan sejati dan
keselamatan bagi semua orang, oleh sebab itu untuk mengenang anugerah-Nya,
Gereja mengabadikan dan mengenang-Nya dalam Ekaristi Suci. Ekaristi menjadi
suatu kenangan akan anugerah cinta kasih yang mendalam dan memiliki kekuatan
untuk hidup rohani yang bersumber dari Allah. Ekaristi disebut Sakramen cinta
kasih, lambing kesatuan baik dengan Allah maupun dengan warga Gereja sendiri
(Martasudjita, 2005: 295-296).
Yesus selama hidup menumpahkan cinta kasih-Nya yang tanpa batas atau
sehabis-habisnya kepada para murid-Nya. Hal ini tersirat dalam Yoh. 13:1 yang
berbunyi "sementara itu sebelum hari raya Paskah mulai, Yesus telah tahu bahwa
saat-Nya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sama seperti la
senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang la mengasihi
mereka sampai kepada kesudahannya. Ia memberikan pelayanan dengan kasih
yang sungguh luar biasa. Ia mengasihi murid-murid-Nya tanpa batas dan
menyayangi mereka sampai akhir hayat. Yesus memberikan kasih-Nya secara
total kepada mereka sampai pada kesudahan dan la rela memberikan nyawa-Nya
demi keselamatan para murid serta seluruh umat beriman. Ekaristi jauh
melampaui batas-batas orang-orang yang hadir, tetapi dengan seluruh Gereja dan
bahkan seluruh umat manusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Dalam perayaan Ekaristi, hidup Allah melalui Kristus dibagikan lewat
misteri roti yang dipecah dan dibagikan dalam arti harus menderita dan
membagikan hidupnya. Namun dalam perayaan Ekaristi pula, umat beriman
saling berbagi dalam patisipasi seluruh umat Gereja dan khususnya umat yang
hadir dengan imam dan petugasnya. Setelah Misa kita diutus untuk berbagi yang
kita alami selama perayaan Ekaristi tadi. Kita yang memperoleh hidup Allah
secara cuma-cuma, kini kita harus mau membagikan rahmat hidup Allah kepada
sesama kita, baik keluarga maupun masyarakat kita. Berbagi bagi Gereja dan
masyarakat, berbagi pula terhadap mereka yang kecil, lemah, miskin dan
tersingkir. Berbagai bentuk pengorbanan kita persis perutusan dari Ekaristi. Kita
yang menerima hidup Tuhan yang dibagikan, kita juga diundang untuk berani
berbagi kepada sesama, entah apapun bentuknya itulah wujut pelayanan kita
kepada Allah dan sesama (Martasudjita, 2012: 124).
2) Ekaristi sebagai Perjamuan yang Mempersatukan Umat dengan Allah, Umat
dengan Umat
Pada zaman dahulu perjamuan adalah pengalaman kebersamaan yang
paling mendalam dengan para peserta perjamuan dan sekaligus dengan Allah
(Grun, 1998: 29). Perjamuan ini menunjukkan bahwa Allah mengundang dan
mengajak para murid serta umat untuk berkumpul bersama dengan-Nya menjadi
satu kesatuan keluarga besar. Perjamuan ini membuat umat merasakan kerinduan
untuk berkumpul bersama. Semua ini menjadi tanda bahwa Allah solider atau
peduli dengan umat, dan umat peduli dengan sesama dalam suatu kebersamaan.
Tuhan Yesus sendiri Bersabda “Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul
dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka” (Mat. 18: 20).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Konsili Vatikan II mengajarkan Ekaristi sebagai perjamuan Paskah (SC
7). Hal ini dimengerti dalam keseluruhan perayaan Ekaristi sehingga Ekaristi
menjadi tempat untuk mengenang seluruh karya keselamatan Yesus Kristus yang
berakhir dengan wafat dan kebangkitan-Nya (Martasudjita, 2005: 297-298).
Umat dalam mengikuti perayaan Ekaristi diajak untuk bersatu dengan
Allah melalui terang Roh Kudus (koinonia). Koinonia merupakan bentuk
keterlibatan umat untuk bersatu dengan Allah melalui Ekaristi dan membentuk
suatu persaudaraan antar umat beriman dengan terang Roh Kudus. Dalam LG 7
dinyatakan “Dalam pemecahan Ekaristi kita secara nyata ikut serta dalam tubuh
Tuhan; maka, kita diangkat untuk bersatu dengan Dia dan bersatu antara kita”.
Hal ini menjadi tempat dihimpunnya persatuan antara umat dengan Allah, umat
dengan umat yang membentuk suatu Gereja. Allah selalu hadir di tengah hidup
umat dalam setiap perkumpulan yang melibatkan kehadiran-Nya (Martasudjita,
2005: 358).
3) Ekaristi sebagai Permohonan Seruan datang-Nya Karunia Roh Kudus
(Epiklese)
Martasudjita (2005: 357-358) di dalam bunya menjelaskan Epiklese
merupakan bagian pokok dalam Doa Syukur Agung (DSA). Hal ini merupakan
faktor utama terjadinya karya keselamatan Allah yang terlaksana dalam diri Yesus
Kristus. Keselamatan yang datang tidaklah datang dengan begitu saja tetapi ada
yang membawa atau mengkaruniakannya yaitu Roh Kudus. Roh Kuduslah yang
membuat keselamatan itu dapat sampai pada semua orang beriman. Pada waktu
Ekaristi imam dan umat berdoa bersama memohon kepada Allah supaya
mengkuduskan persembahan yang berupa roti dan anggur melalui Roh-Nya agar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
menjadi Tubuh dan Darah Kristus. Di sinilah karunia Roh Kudus sungguh bekerja
dan memberikan hidup bagi umat-Nya yang telah dikasihi oleh Allah. Tanpa
kehadiran Roh Kudus keselamatan yang telah dipercayakan di dalam Gereja tidak
terjadi dan rencana keselamatan Allah hanya terlihat abstrak tanpa ada
perwujudan yang nyata. Berkat karya Roh Kudus rencana Keselamatan Allah
sungguh-sungguh terjadi dalam diri Kristus dan di dalam Gereja.
Dalam Epiklese terkandung doa permohonan untuk Roh Kudus supaya
turun untuk mengkuduskan roti dan anggur sebagai Tubuh dan Darah Kristus dan
mengkuduskan umat Allah yang sungguh beriman. Berkat Roh Kuduslah umat
Allah yang beriman memperoleh kesatuan diri dengan Allah melalui Tubuh dan
Darah Kristus. Dengan demikian umat yang telah dikuduskan melalui karya Roh
Kudus memperoleh hubungan yang mesra dengan Allah dan umat menjadi buah
karya Roh Kudus yang telah disucikan atas segala perbuatan yang baik
(Martasudjita. 2005: 358).
4) Ekaristi Memampukan Kita Untuk Tinggal Dalam Kristus
Yesus di dalam injil Yohanes 1:39 bersabda: “Marilah dan kamu akan
melihatnya. Mereka pun datang dan melihat di mana la tinggal, dan hari itu
mereka tinggal bersama sama dengan Dia". Yesus mengundang para murid untuk
tinggal bersama Dia. Yesus mengundang mereka untuk masuk dan bersatu dalam
persekutuan dengan-Nya. Hal ini bertujuan agar para murid mengalami,
merasakan, menghidupi dan mengalami sendiri misteri pribadi dan hidup Kristus.
Maka dengan demikian para Murid memiliki suatu pengalaman pribadi tinggal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
bersama Kristus dan pengalaman itu menjadi suatu misi dalam perutusan dalam
mewartakan kabar gembira keseluruh dunia (Martasudjita, 2012: 21).
Pengalaman pribadi para murid masuk dan tinggal bersama Kristus
menjadi tujuan utama dari seluruh hidup umat beriman. Pengalaman pribadi ini
menjadi salah satu wujud kesaksian untuk bersatu dengan Tuhan yang menjadi
ujung tombak dalam bersaksi bagi orang lain. Hal ini nampak di dalam 1 Yoh. 1:
1-3, Perikop ini mengungkapkan pengalaman tinggal dalam Kristus yang terlihat
dalam pernyataan berikut: apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami
dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan
yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup, itulah yang kami
tuliskan kepada kamu. Hal ini menunjukkan suatu kesatuan dan pengalaman iman
yang luar biasa. Pengalaman tinggal bersama-Nya membuat kita sadar bahwa
hidup bersama-Nya membawa suatu anugerah yang terindah, kedamain cinta
kasih, dalam seluruh hidup Kristus. Pengalaman inilah yang harus kita bawa bagi
orang lain dalam hidup bersama di tengah-tengah dunia (Martasudjita, 2012: 22).
Peristiwa tinggal bersama Kristus terwujud di dalam Ekaristi. Di dalam
Ekaristi Yesus menjadi roti hidup yang diserahkan bagi umat-Nya. Roti hidup ini
memberikan kehidupan bagi umat dimanapun berada. Melalui Ekaristi umat
diajak untuk masuk dan bersatu di dalalm misteri Ekaristi, yakni mengenangkan
misteri wafat dan kebangkitan-Nya. Peristiwa tinggal bersama Kristus terwujud
dalam penyambutan Komuni Suci. Kita merayakan Ekaristi, menyambut tubuh
dan darah-Nya dalam Komuni Suci menjadi tanda bahwa kita “tinggal di dalam
Kristus dan Kristus di dalam kita” (Martasudjita, 2012: 23).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
5) Ekaristi sebagai Sumber untuk Memperoleh Kekuatan Hidup Umat dalam
Menghadapi Persoalan Hidup
Ekaristi merupakan sumber kekuatan orang Kristiani. Dengan Ekaristi
umat Kristiani memperoleh kekuatan untuk menghadapi masalah hidup sehari-
hari (Martasudjita, 2012: 57). Dalam kehidupan sehari-hari umat akan dihadapkan
dengan permasalahan hidup yang kompleks. Dengan begitu umat tentunya ingin
mencari jalan keluar dari permasalahan dan ingin memecahkan permasalahan
yang dihadapinya. Untuk itulah umat Kristiani selalu merayakan Ekaristi untuk
menimba kekuatan dari Allah dalam menghadapi segala rintangan yang ada.
Selain itu juga umat dapat memperoleh kekuatan untuk dapat mewartakan kabar
gembira dari Allah kepada seluruh bangsa.
6) Ekaristi Sebagai sumber dan puncak Kehidupan Gereja
Martasudjita (2003; 297) mengatakan bahwa, Ekaristi tidak hanya pusat
seluruh liturgi Gereja, tetapi juga menjadi sumber dan puncak kehidupan Gereja.
Dalam hal ini LG art. 11 (Lumen Gentium, Konstitusi Dogmatis Konsili vatikan II
tentang Gereja) mengatakan demikian:
“Dengan ikut serta dalam kurban Ekaristi, sumber dan puncak seluruh
hidup kristiani, mereka mempersembahkan Anak Domba Ilahi dan diri
sendiri bersama dengan-Nya kepada Allah: demikianlah semua
menjalankan peranannya sendiri dalam perayaan liturgis. Baik dalam
persembahan maupun dalam komuni suci, bukan dengan campur baur,
melainkan masing-masing dengan caranya sendiri. Kemudian, sesudah
memperoleh kekuatan dari tubuh Kristus dalam perjamuan Suci, mereka
secara konkret menampilkan kesatuan Umat Allah, yang oleh sakramen
mahaluhur itu dilambangkan dengan tepat dan diwujudkan secara
mengagumkan”.
Ekaristi sebagai sumber dan puncak seluruh hidup Kristiani
menunjukkan sebuah pemahaman dari Konsili Vatikan II, yang tidak dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
memisahkan Ekaristi dengan Kehidupan sehari-hari. Hidup sehari-hari
memperoleh kekuataan dan dasarnya dari Ekaristi sebagai sumber. Selain itu
Ekaristi juga menjadi puncak dari seluruh kegiatan umat Kristiani. Artinya, semua
bidang kehidupan yang dijalani umat Kristiani tertuju dan mengarah kepada
Ekaristi sebagai puncaknya.
g. Tata perayaan Ekaristi
Perayaan Ekaristi terdiri atas dua bagian pokok, yaitu Liturgi Sabda dan
Liturgi Ekaristi, dan kedua bagian pokok itu diapit oleh Ritus Pembuka sebagai
bagian yang mempersiapkan dan Ritus Penutup sebagai bagian yang menutup.
Keempat bagian tersebut berhubungan begitu erat sehingga seluruhnya menjadi
satu tindakan ibadat (SC 56).
Martasudjita (2005: 118) menjelaskan,Ritus pembuka memiliki tujuaan untuk
mempersatukan dan mempersiapkan umat agar mereka dapat mendengarkan
Sabda Allah dan merayakan Ekaristi dengan layak. Ritus pembuka dapat
dihilangkan atau dilaksanakan secara khusus apabila Misa didahului perayaan
lain, asalkan sesuai dengan kaidah buku liturgi (PUMR 45). Bagian-bagian dalam
Ritus pembuka biasanya ada perarakan masuk, penghormatan altar dan
pendupaan, tanda salib, salam, pengantar, tobat, Kyrie (Tuhan Kasihanilah),
Gloria (Kemuliaan), dan doa pembuka.
Liturgi Sabda bersama Liturgi Ekaristi merupakan dua bagian pokok dari
Perayaan Ekaristi. Liturgi Sabda ada dua struktur, yakni Pewartaan Sabda Allah
dan Tanggapan umat atas Sabda Allah. Terdapat dialog perjumpaan antara Allah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
yang bersabda dan umat yang mengggapi Sabda Allah. Pewartaan Sabda Allah
dilaksanakan dalam pembacaan Kitab Suci dan Homili yang memperdalam sabda
Allah itu. Tanggapan umat atas Sabda Allah itu terungkap melalui Mazmur
Tanggapan dan Bait Pengantar Injil, serta Syahadat dan Doa Umat yang
memperdalam tanggapan umat tersebut (Martasudjita, 2005: 133).
Liturgi Ekaristi menjadi pusat seluruh perayaan Ekaristi, di dalamnya
terdapat kekhasan dan keagungan, tanpa ini suatu perayaan tidak bisa disebut
Perayaan Ekaristi. Doa Syukur Agung menjadi pusat dan puncak seluruh
Perayaan Ekaristi (PUMR 30 dan 78). Struktur liturgi Ekaristi berakar dan
berpangkal tolak dari perayaan perjamuan malam terakhir Yesus bersama para
murid. Gereja melaksanakan menurut perintah Tuhan “Lakukanlah ini untuk
mengenangkan Daku” (Luk 22: 19). Yang dikenang Gereja adalah misteri karya
penyelamatan Allah yang terlaksana melalui wafat dan kebangkitan Kristus.
Liturgi Ekaristi dibagi menjadi tiga hal pokok yaitu persiapan persembahan, Doa
Syukur Agung dan pemecahan roti serta komuni (Martasudjita, 2005: 143).
Bagian terakhir dari Perayaan Ekaristi adalah Ritus Penutup yang berguna
untuk menutup dan mengantar umat beriman untuk kembali ke perjuangan hidup
sehari-hari dan menjalankan perutusanya di dunia. Inti pokok Ritus Penutup ini
adalah Berkat dan Pengutusan sebelumnya bisa disampaikan pengumuman serta
ada perarakan keluar. Berkat mengungkapkan bahwa Tuhan sungguh hadir dan
menyertai umat-Nya, dengan menerima berkat kita dianugrahi kesatuan hidup
dengan persekutuan Allah Tritunggal. Berkat memungkinkan kita untuk
melaksanankan tugas perutusan. Pengutusan mengharapkan kita untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
melaksanakan atau menghadirkan apa yang telah kita rayakan dalam Misa Kudus
di dunia. Dalam teks TPE 2005 pengutusan diawali dengan pernyataan “Saudara
sekalian, Perayaan Ekaristi sudah selesai”, dan umat menjawab: “Syukur kepada
Allah”. Kemudian disampaikan pengutusan itu: “Marilah pergi! Kita diutus”, dan
umat menjawab “Amin” (Martasudjita, 2005: 212).
2. Keterlibatan Umat dalam Tugas Pelayanan Gereja (Diakonia)
a. Pengertian keterlibatan
Menurut Dua Gete (1975: 9) keterlibatan adalah suatu sikap manusia
untuk mencurahkan tenaganya serta perhatiannya sepenuh-penuhnya, dengan jiwa
raga, kepada suatu pekerjaan atau usaha. Keterlibatan mengandung unsur
kehendak, akal budi dan perasaan. Jika ketiganya selaras dan maksimal akan
terwujut keterlibatan yang maksimal.
Pengertian Keterlibatan menurut Kompedium Katekisimus Gereja Katolik
(art. 1913) diartikan sebuah pengabdian yang sukarela dan luhur dari pribadi-
pribadi dalam peranannya semua orang harus turut serta dalam peningkatan
kesejahteraan umum. Keterlibatan dilaksanakan secara sukarela oleh setiap
pribadi, keinginan yang timbul dari dalam dan tidak ada paksaan dari pihak
manapun.
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa keterlibatan
adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang secara sukarela karena
keinginan dari dalam diri untuk memberikan tenaga, pikiran dan kemampuan pada
suatu pekerjaan atau usaha selaras dengan kehendak, akal budi dan perasaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
b. Keterlibatan Umat Sebagai Anggota Gereja
Prasetya (2003: 40) menjelaskan bahwa dalam kehidupannya sebagai
umat berima Katolik, berdasarkan sakramen Baptis dan Krisma serta aneka
karunia yang diterimanya dari Allah, kaum awam diharapkan mau mengambil
bagian dalam tugas perutusan Yesus Kristus sebagai imam, nabi, dan raja,
dikatakan juga dalam Konsili Vatikan II “Kaum beriman kristiani, yang berkat
Baptis telah menjadi anggota Tubuh Kristus, terhimpun menjadi Umat Allah,
dengan cara mereka sendiri ikut mengemban tugas imamat, kenabian dan rajawi
Kristus” (LG 31).
Keterlibatan kaum awam ke dalam Gereja ini dimaksudkan agar Gereja
Katolik hidup dan berkembang, serta menghasilkan buah yang berkelimpahan
bagi seluruh umat beriman Katolik. Berperan serta dalam tugas Kristus sebagai
Imam, Nabi dan Raja, kaum awam berperan aktif dalam kehidupan dan kegiatan
Gereja. Keterlibatan kaum awam dalam upaya untuk mengembangkan Gereja
Katolik tampak secara nyata dalam kegiatan liturgi, kegiatan pewartaan, dan
kegiatan penggembalaan anggota Gereja. Keterlibatan kaum awam dalam tugas-
tugas ini hendaknya dapat dilakukan dengan penuh tanggung jawab, secara
maksimal dan optimal, disertai usahanya untuk memupuk aneka keutamaan hidup
"Oleh karena itu janganlah mereka berhenti memupuk dengan tekun sifat-sifat dan
keutamaan-keutamaan sesuai dengan keadaan-keadaan itu yang telah mereka
terima, dan mengamalkan karunia-karunia yang telah mereka terima dari Roh
Kudus" (AA 4). Kaum awam dan Hierarki diharapkan dapat saling bekerjasama
dengan semangat kemitraan (Prasetya 2003: 42-43).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
c. Pengertian pelayanan (Diakonia)
Anne Hommes, MSW dalam buku yang berjudul Spiritualitas dan
Pelayanan (2012: 1) mengartikan pelayanan sebagai "perbuatan yang baik".
Kaum Kristen dapat mengabdi kepada Kerajaan Allah sebagaimana orang-orang
Indonesia dapat mengabdi kepada tanah airnya. Di samping arti pengabdian ada
makna yang lain, yaitu bantuan yang diberikan untuk orang lain.
Hardawiryana (1977: 11) menyebutkan bahwa pelayanan ialah bentuk
pengabdian tertentu yang diterima atau diakui dalam lingkup jemaah tertentu.
Bentuk pelayanan bersifat resmi dan banyak umat menjalankan pengabdian tanpa
diakui secara explisit dan formal.
Ardisubagyo (1987: 30) menjelaskan bahwa kata diakonia biasanya
diartikan sebagai pelayanan. Pelayanan Gereja didasari oleh Yesus sendiri, Sang
Kepala Gereja “Ia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani (Mrk.
10: 45).
d. Diakonia dalam Kitab Suci
1) Kepekaan dan Tanggung Jawab Sosial dalam Perjanjian Lama
Kepedulian dan sikap Allah terhadap ketidakadilan sosial terlihat dalam
Keluaran 2:23-25, 3:7-10. Dalam bacaan itu kita dapat melihat, Ia memperhatikan
sungguh-sungguh kesengsaraan umat-Nya, Ia mendengarkan seruan mereka, Ia
mengetahui penderitaan mereka, la turun untuk melepaskan umat-Nya dan la
mengutus Musa untuk menjalankan misi-Nya. Membebaskan bangsa Israel dari
perbudakan (Widyatmadja, 2009: 45).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Setelah raja Salomo, kehadiran Allah dipusatkan dalam bentuk-bentuk
upacara makin megah dan mewah. Raja dan Maju imam-imam lebih disibukkan
dengan upacara keagamaan ketimbang perbaikan sosial ekonomi. Ketidakadilan
semakin terasa, bentuk korban penebusan makin mendapatkan perhatian. Dalam
prakteknya, upacara keagamaan (ritual) memberikan kepuasan rohani bagi gema
orang-orang kaya dan yang berkuasa. Upacara keagamaan menjadi beban bagi
orang-orang miskin, karena membutuhkan biaya banyak. Para nabi dalam
Perjanjian Lama hidup dan berperan dalam situasi ini. Para nabi adalah orang-
orang yang selalu mempunyai pergumulan Solidaritas dengan rakyat kecil. Nabi
Amos, Yesaya, Mikha, dan sebagainya adalah nabi-nabi yang banyak mencela
upacara agama yang digunakan untuk menutupi berbagai kejahatan. Hampir tidak
ada nabi-nabi yang berasal dari kalangan Bait Allah yang membela rakyat kecil
dan mengkritik ketidakadilan dan upacara agama yang munafik. Hal inilah yang
menyebabkan nabi-nabi yang membela rakyat kecil itu dimusuhi oleh penguasa
dan tokoh-tokoh agama (Widyatmadja, 2009: 46).
2) Kepekaan dan Tanggung Jawab Sosial dalam Perjanjian Baru
Perjanjian Baru, khususnya mengenai pelayanan dan khotbah. Yesus,
tidak mengabaikan kepekaan sosial. Yesus Kristus menampakkan solidaritas
Allah kepada orang-orang miskin-papa. Yesus telah dilahirkan sebagai anak
tukang kayu. Ia berasal dari Nazaret, suatu tempat yang dimustahilkan untuk
mengeluarkan seorang nabi. Allah datang di dunia karena kasih-Nya kepada umat-
Nya. Inilah wujud solidaritas kepada manusia yang dinampakkan dari karya dan
kotbah Yesus di Betlehem hingga di kayu salib (Widyatmadja, 2009: 47).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Kedatangan Yesus ke dunia ini digambarkan Injil Lukas sebagai kabar
gembira bagi orang-orang miskin (Luk. 4: 18-19). Injil yang ditulis Lukas berisi
tentang berita gembira untuk orang-orang miskin dan teguran atau panggilan
kepada orang-orang kaya untuk bertobat. Jadi Injil merupakan kabar kesukaan
bagi orang-orang miskin, tetapi bukan kabar gembira bagi orang-orang kaya yang
lupa akan tanggung jawab sosialnya kepada sesama. Cerita tentang mujizat lima
roti dan dua ekor ikan memberikan atau pelajaran kepada kita bahwa Yesus
memperhatikan kebutuhan dan penderitaan jasmani manusia. Ini tidaklah
dimaksudkan agar orang-orang datang kepada Yesus untuk mencari roti, tetapi
mujizat itu dimaksudkan untuk memberikan pelajaran seperlunya kepada murid-
murid Yesus agar mereka bersedia memberi "roti" kepada sesama manusia dalam
segala kekurangnya. Allah selalu menampakan diri dalam pembelaan kepada
orang miskin, banyak cerita Yesus Kristus yang membela orang miskin
(Widyatmadja, 2009: 48).
e. Arah dasar pelayanan
1) Sikap dasar melayani, bukan dilayani
Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) (1996: 447) menjelaskan bahwa
Yesus mengajari kita untuk saling melayani. Yesus bersabda: "Kamu tahu bahwa
pemerintah-pemerintah para bangsa memerintah rakyat mereka dengan tangan
besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka,
dan ingin disebut pelindung. Tidaklah demikian diantara kamu. Barangsiapa ingin
menjadi besar diantara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa
ingin terkemuka diantara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu. Aku ada di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
tengah-tengah kamu sebagai pelayan" (Mat. 20:26-28). Adanya kelas-kelas dan
tingkat tingkat itu, biasa dalam masyarakat. Tetapi, Yesus mengajarkan kita sikap
untuk saling melayani. Yesus tidak pernah menganggap orang lain lebih rendah
daripada diri-Nya. Ia mengetahui bahwa sebetulnya Ia tidak sama dengan yang
lain. Ia berkata “Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, katamu itu tepat, sebab
memang Akulah Guru dan Tuhan. Jadi, jikalau Aku membasuh kaki mu, Aku
yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kaki”
(Yoh. 13:13-14). “Karena Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk
melayani” (Mrk. 10). Itulah sikap yang diharapkan Yesus dari murid-murid-Nya.
Janganlah kamu disebut rabi (guru) sebab hanya satu gurumu, kamu semua adalah
saudara” (Mat. 23:8). Semua adalah saudara, dan harus saling membantu dalam
mencari jalan dan arah hidup. Paulus berkata, “Tidak ada orang Yahudi atau orang
Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan,
karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus” (Gal. 3:28). Kristus telah
menghapus perbedaan suku dan ras, perbedaan tingkat sosial atau kelas, dan juga
pria dan wanita sama di hadapan Tuhan. Membedakan orang dan golongan tidak
cocok dengan semanga Yesus. Iman (dapat) mempengaruhi pandangan orang,
karena memberi pandangan baru terhadap keluhuran pribadi manusia, terhadap
kesamaan dan persaudaraan semua orang, dan terhadap sikap pelayanan. Dalam
pandangan Kristen melayani tidak merendahkan, melainkan mengangkat orang
karena membuatnya sama dengan Kristus, Tuhan dan Guru.
Menurut Ardhisubagyo (1987: 30-31) pelayanan Gereja ditujukan ke
dalam, kepada sesama anggota jemaat dengan mengutamakan yang miskin dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
tertindas. Pelayanan Gereja juga terbuka ke luar, bagi masyarakat luas dengan
mengutamakan mereka yang miskin, hina, sakit, terasing dan tertindas. Orang-
orang seperti merekalah yang terutama diperhatikan oleh Yesus. Gereja harus
menampilkan dirinya sebagai garam dan terang dunia. Fungsi pelayanan
(diakonia) tidak bisa dilepakan dari ketiga fungsi lainya. Koinonia, kerygma dan
liturgia tidak berdiri sendiri-sendiri tetapi harus menjiwai dan mendorong umat
untuk melaksanakan pelayanan (diakonia). Diakonia dikatakan sebagai gerak
dasar seluruh kegiatan Gereja, segala kegiatan gereja bermuara pada pelayanan
terhadap sesama bukan hanya memuaskan kebutuhan rohani sendiri.
Prasetya (2003: 79) mengungkapkan bahwa sikap dan semangat
pelayanan juga nampak secara nyata dalam diri seorang pemuka jemaat, baik di
tingkat paroki (pengurus dewan paroki) maupun pengurus wilayah (pengurus
wilayah atau stasi atau lingkungan). Mereka berasal dari umat berkarya diantara
umat dan untuk perkembangan umat sendiri. Pemuka jemat ini dipilih, diangkat
dan diberi tanggung jawab untuk melaksanakan tugasnya.
2) Tanggung jawab
Siapa yang menyatakan diri murid Kristus, “ia wajib hidup sama seperti
Kristus telah hidup” (1 Yoh. 2:6). Pelayanan berarti mengikuti jejak Kristus,
“Seorang murid tidak lebih daripada gurunya” (Mat 10:24). Perwujudan iman
Kristiani adalah pelayanan, maka iman Kristiani tidak pernah menjadi alasan
untuk merasa diri lebih baik dari pada orang lain. Sebaliknya, “barang siapa
meninggikan dirinya akan direndahkan” (Mat 23:12) Paulus berkata, “Apakah
yang menerimanya, yang tidak engkau terima? Dan jika engkau memang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
mengapakah engkau memegahkan diri, seolah-olah tidak” (1Kor. 4:7). Dan Yesus
berkata: “Apa bila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan
kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak
berguna; kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan” (Luk. 17:10).
Konsili Vatikan II menyatakan “Menyimpanglah dari kebenaran, mereka
yang mengira bahwa boleh melalaikan tugas kewajiban di dunia (karena kita
mencari dunia yang akan datang) dan tidak mengindahkan, bahwa justru karena
iman sendiri kita lebih terikat untuk menjalankan tugas-tugas itu, menurut
panggilan masing-masing” (GS 43). Sebab, “manusia, yang diciptakan menurut
citra Allah, diberi titah supaya menaklukkan bumi dalam keadilan dan kesucian”
(GS 34). Usaha pembangunan itu perlu diperhatikan, bahwa “keadilan yang lebih
sempurna, persaudaraan yang lebih luas, cara hidup sosial yang lebih manusiawi,
semua itu lebih berharga daripada kemajuan di bidang teknologi” (GS 35).
Tanggung jawab selalu bersifat pribadi, dan itu kewajiban orang
perorangan. Yang mempunyai tanggung jawab bukan lembaga, juga bukan
masyarakat dan negara, melainkan orang-orang yang mengarahkannya. Bahkan
setiap orang mempunyai tanggung jawab untuk masyarakat sebagai anggotanya.
Tentu saja, masing-masing menurut kedudukan dan kemampuannya: “Yang
kepadanya diberi banyak, dari padanya akan banyak dituntut; dan kepada siapa
banyak dipercayakan, dari padanya akan dituntut lebih banyak lagi” (Luk. 12:48).
Semua harus ikut bertanggung jawab bersama. Maka tanggung jawab itu tidak
pertama-tama bersifat materiil, sebab tidak semua orang mampu mengusahakan
dan menjamin kesejahteraan materi. Tetapi setiap orang bertanggung jawab atas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
kehormatan bagi pribadi manusia. Dalam usaha pelayanan janganlah yang lain
menjadi objek belas kasihan. Pelayanan berarti kerjasama, di dalamnya semua
orang merupakan subjek yang ikut bertanggung jawab. Yang pokok adalah harkat,
martabat, harga diri, bukan kemajuan dan bantuan sosial ekonomis, yang hanyalah
sarana. Tentu sarana-sarana juga penting, dan tidak bisa dilewatkan begitu saja,
namun yang pokok ialah sikap pelayanan itu sendiri. Orang Kristen dituntut
supaya mengembang kan sikap pelayanan, sebagai intisari sikap Kristus, bukan
hanya dalam orang yang melayani, melainkan juga dalam dia yang dilayani,
membantu orang supaya menyadari dan menghayati, bahwa kemerdekaan itu
kesempatan melayani seorang akan yang lain (lih. Gal 5:13) melayani, sebagai
prinsip dasar kehidupan bersama dalam masyarakat itu tidak gampang. Gereja
dipanggil menjadi pelopor pelayanan, hadir pada orang lain sebagai sesamanya.
Itu hidup Kristus, itulah panggilan Gereja menurut Konferensi Waligereja
Indonesia (KWI) (1996: 449-450).
f. Bentuk-bentuk Pelayanan (Diakonia)
Widyatmadja (2009: 109-116) menjelakan bahwa pada umumnya cara
berdiakonia dapat dibagi tiga, yaitu diakonia karitatif, diakonia reformatif
(developmentalist-pembangunan) dan diakonia transformati (pembebasan)
sebagai berikut:
1. Diakonia Karitatif
Diakonia karitatif merupakan bentuk diakonia paling tua yang
dipraktekkan oleh Gereja dan pekerja sosial. Diakonia sering diwujudkan dalam
bentuk pemberian makanan, pakaian untuk orang miskin, menghibur orang sakit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
dan perbuatan amal kebajikan lainnya. Diakonia ini mendapat dukungan dari
gereja (terutama sebelum tahun 1950).
2. Diakonia Reformatif/Pembangunan
Diakonia reformatif lebih dikenal sebagai diakonia pembangunan.
Selama dekade pembangunan diakonia ini banyak dipakai oleh banyak Gereja.
Kesadaran baru dari Gereja-Gereja untuk berpartisipasi dalam pembangunan
muncul sesudah Sidang Raya Dewan Gereja sedunia IV di Upsalla.
Pembangunan bisa berupa pembuatan waduk, pemakaian bibit unggul,
penghijauan, perbaikan jalan, dll.
3. Diakonia Transformatif Pembebasan
Rakyat kecil yang buta hukum serta mengalami kelumpuhan semangat
berjuang, perlu dilayani, yaitu dengan menyadarkan hak-hak mereka. Rakyat kecil
selalu butuh penyadaran akan haknya. Mereka juga butuh dorongan dan semangat
untuk percaya pada dirinya sendiri. Proses penyadaran dan memberikan kekuatan
pada rakyat untuk percaya pada dirinya dikenal sebagai diakonia
transformatif/pembebasan. Diakonia transformatif dimaksudkan agar terjadi
perubahan total dalam fungsi-fungsi dan penampilan dalam kehidupan
bermasyarakat, suatu perubahan sosial, budaya, ekonomi dan politik. Metode
diakonia transformatif, antara lain adalah pengorganisasian masyarakat.
Dengan menggunakan pengorganisasian masyarakat dalam melayani
orang miskin dan tersisih, maka fokus dari diakonia adalah (l) rakyat sebagai
subjek dari sejarah, bukan objek, (2) tidak karitatif, tetapi preventif, (3) tidak
didorong oleh belas kasihan, tetapi keadilan, (4) menstimulir partisipasi rakyat,
(5) memakai alat analisis sosial dalam ada memahami sebab-sebab kemiskinan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian yang diteliti adalah penelitian
yang dilakukan oleh Fery Fredericus pada tahun 2015 yang berjudul “Pengaruh
Ekaristi Terhadap Perkembangan Hidup Rohani Mahasiswa Program Studi Ilmu
Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma
Sebagai Calon Katekis”. Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana
Ekaristi berpengaruh terhadap perkembangan hidup rohani. Berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan tersebut, menunjukan bahwa bahwa Ekaristi yang
mereka rayakan sangat berpengaruh terhadap perkembangan hidup rohani
mahasiswa sebagai calon katekis dan mereka merasa dikuatkan dalam hidup
mereka.
C. Kerangka Pikir
Perayaan Ekaristi di Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung dilaksanakan
sebagai sesuatu yang penting dan untuk mendukung perkembangan iman umat.
Dengan totalitas pelayanan Gereja yang diberikan oleh Paroki, Gereja Paroki
mengharapkan agar setiap umat aktif mengikuti dan mengambil makna dari
Perayaan Ekaristi di Gereja.
Berdasarkan hasil kajian pustaka yang telah dipaparkan pada bagian
sebelumnya, peneliti memahami bahwa dalam Perayaan Ekaristi terdapat unsur
kebersamaan, partisipatif dan konstektual. Keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi
menunjukan makna keterlibatan atau partisipasi dari seluruh umat. Ekaristi
menuntut partisipasi sadar dan aktif dari seluruh umat beriman. Aktif menunjukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
keterlibatan yang sepenuhnya dan seutuhnya. Dalam liturgi partisipasi sadar dan
aktif umat beriman dilaksanakan menurut tingkatan, tugas, serta keikutsertaan
mereka serta pemaknaan Ekaristi itu sendiri. Umat beriman juga ada yang dipilih
sebagai petugas-petugas liturgi yang ambil bagian dalam pelayanan liturgi bagi
seluruh umat beriman dan ada yang menjadi umat biasa dalam Peryaan Ekaristi.
Keterlibatan umat dalam Perayaan Ekaristi dilakukan mulai dari
persiapan, pelaksanaan, hingga sesudah perayaan, yakni dengan menghasilkan
buah-buah perwujutan iman. Umat dalam keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi
diharapkan memaknai Ekaristi itu sendiri dalam kehidupannya baik Ekaristi
sebagai Ungkapan Cinta Kasih Yesus yang Sehabis-habisnya, Ekaristi sebagai
perjamuan yang mempersatukan umat dengan Allah dan umat dengan umat,
Ekaristi sebagai permohonan seruan datang-Nya karunia Roh Kudus (Epiklese),
Ekaristi memampukan kita untuk tinggal dalam Kristus, Ekaristi sebagai sumber
untuk memperoleh kekuatan hidup mmat dalam menghadapi persoalan hidup dan
Ekaristi sebagai sumber dan puncak kehidupan Gereja. Dengan pemaknaan
Ekaristi yang muncul dalam Keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi (semakin aktif
umat akan semakin memaknai Ekaristi) akan berpengaruh terhadap seluruh aspek
kehidupan umat sebagai orang Katolik Gereja yang beriman termasuk juga dalam
keterlibatan umat dalam tugas pelayanan Gereja (diakonia).
Keterlibatan umat dalam tugas pelayanan Gereja (diakonia) didasari oleh
Yesus sendiri, Sang Kepala Gereja yang datang bukan untuk dilayani melainkan
untuk melayani dan tanggung jawab sebagai murid Yesus. Perwujudan iman
Kristiani adalah pelayanan. Tanggung jawab selalu bersifat pribadi, dan itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
kewajiban orang perorangan. Setiap orang mempunyai tanggung jawab untuk
masyarakat sebagai anggotanya begitupun dengan Gereja yang masing-masing
menurut kedudukan dan kemampuannya. Pelayanan Gereja ditunjukan kepada
sesama anggota jemaat dengan mengutamakan yang miskin dan tertindas.
Pelayanan Gereja juga terbuka ke luar, bagi masyarakat luas dengan
mengutamakan mereka yang miskin, hina, sakit, terasing dan tertindas. Sikap dan
semangat pelayanan juga nampak secara nyata dalam diri seorang pemuka jemaat,
baik di tingkat paroki (pengurus dewan paroki) maupun pengurus wilayah
(pengurus wilayah atau stasi atau lingkungan). Fungsi koinonia, kerygma dan
liturgia tidak berdiri sendiri-sendiri tetapi harus menjiwai dan mendorong umat
untuk melaksanakan pelayanan (diakonia). Diakonia dikatakan sebagai gerak
dasar seluruh kegiatan Gereja, segala kegiatan gereja bermuara pada pelayanan
terhadap sesama bukan hanya memuaskan kebutuhan rohani sendiri.
Dari paparan tersebut, dapat dilihat bahwa keaktifan mengikuti perayaan
Ekaristi mempengaruhi keterlibatan tugas pelayanan Gereja (diakonia). Dengan
aktif mengikuti Perayaan Ekaristi akan berpengaruh terhadap seluruh aspek
kehidupan umat sebagai orang Katolik Gereja yang beriman termasuk juga dalam
keterlibatan umat dalam tugas pelayanan Gereja (diakonia). Keaktifan mengikuti
Perayaan Ekaristi akan semakin menjiwai dan mendorong umat untuk terlibat
dalam tugas pelayanan Gereja (diakonia).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Berikut ini adalah kerangka pikir hubungan antara dua variabel:
Penelitian ini menjelaskan hubungan antara kedua variable tersebut dan besarnya
hubungan antara kedua variable tersebut.
D. Hipotesis
Bertolak dari rumusan kajian teori, ada Pengaruh Keaktifan Mengikuti
Perayaan Ekaristi (X) Terhadap Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia) (Y)
Umat Lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung
Gunungkidul. Berdasarkan pengertian dan kerangka berpikir di atas, maka dapat
disampaikan hipotesis sebagai berikut:
H0 : Tidak ada Pengaruh Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi terhadap
Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia) Umat Lingkungan Santo
Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul.
H1 : Ada Pengaruh Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi terhadap
Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia) Umat Lingkungan Santo
Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul.
Keaktifan Mengikuti
Perayaan Ekaristi
(X)
Keterlibatan Tugas
Pelayanan (diakonia)
(Y)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan
pendekatan studi lapangan. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang
menggunakan data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan
statistik. Dengan penelitian kuantitatif ini peneliti melakukan pengumpulan data,
pengolahan data dan pemaparan data yang telah dianalisis, yaitu untuk
menunjukan pengaruh antara variabel X (keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi)
terhadap variabel Y (keterlibatan tugas pelayanan (diakonia)).
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain
penelitian expost-facto. Dalam desain penelitian expost-facto peneliti tidak perlu
lagi memberi perlakuan pada populasi yang diteliti, karena populasi yang diteliti
sudah mendapat perlakuan dan pengetahuan tentang hal yang diteliti atau data
yang diperlukan peneliti sudah ada atau sudah terjadi sebelumnya.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi
Paroki Santo Yusup Bandung, Gunungkidul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
2. Waktu
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016 - Januari 2017.
D. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013: 117).
Dalam penelitian ini, populasi untuk penelitiannya adalah umat di
lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung
Gunungkidul yang terdiri dari orang tua 65 orang dan orang dewas 30 orang total
menjadi 95 orang. Alasan dipilihnya umat hanya dari orang tua dan dewasa
sedangkan anak-anak tidak dikarenakan orang tua dan dewasa mereka sudah bisa
aktif mengikuti perayaan Ekaristi secara penuh dengan sadar dan sudah
mempunyai peran dan tanggung jawab untuk terlibat dalam tugas pelayanan
(diakonia) sedangkan anak-anak tidaklah demikian.
2. Sampel Penelitian
Menurut Zainal Arifin (2011: 215), sampel adalah “sebagian dari populasi
yang akan diselidiki atau dapat pula dikatakan bahwa sampel adalah popilasi
dalam bentuk mini (miniatur population)”. Sugiyono (2013: 118), juga
mengatakan bahwa sampel adalah “sebagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut”. Sampel dalam suatu penelitian mempunyai
peranan sentral dan menentukan. Sampel adalah sebagian dari objek, manusia,
atau kejadian yang mewakili populasi (Muri Yusuf, 2014: 144).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teknik pengambilan sampel quota sampling. Teknik pengambilan sampel
quota sampling adalah suatu cara pengambilan sampel dengan menentukan
terlebih dahulu jumlah anggota sampel secara quotum (jatah). Ciri utama quota
sampling adalah bahwa jumlah jatah yang sudah ditetapkan dapat terpenuhi.
Adapun dasar untuk menentukan quotum dapat berupa alasan status sosial,
geografis, kepegawaian, dan lain sebagainya (Zainal Arifin, 2011: 221).
Penentuan ukuran jumlah sampel dalam quota sampling dengan melihat
tabel penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu yang dikembangkan dari
Isaac dan Michael, untuk tingkat kesalahan 1%, 5% dan 10% yang ada dalam
buku Penelitian Pendidikan Pendidikan (Sugiyono, 2013: 128).
Dalam penelitian ini, populasi umat di lingkungan Santo Xaverius Siyono
Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul yang terdiri dari 95 orang
dengan melihat tabel penentuan jumlah sampel Isaac dan Michael, untuk tingkat
kesalahan 5% maka jumlah sampel yang diambil sebanyak 75 orang.
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
1. Variabel
Variabel Bebas disebut juga variabel independen, stimulus, prediktor,
antecendent. Variabel bebas adalah variabel penyebab berubahnya variabel terikat
atau variabel yang mempengaruhi berubahnya variabel terikat atau variabel
dependen (Sugiyono, 2010: 61). Variabel bebas (X) dari penelitian ini adalah
Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Variabel terikat disebut variabel dependen, output, kriteria, konsekuen atau
variabel terikat adalah variabel yang berubah karena disebabkan adanya variabel
yang mempengaruhi. Singkatnya, variabel terikat adalah variabel yang
dipengaruhi variabel bebas (Sugiyono, 2013: 61). Variabel terikat (Y) dari
penelitian ini adalah Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia).
2. Definisi Konseptual
a. Variabel Bebas: Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi
Definisi konseptual dari keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi adalah
partisipasi sadar dan aktif dari seluruh umat beriman dari awal sampai ahkir
perayaan Ekaristi. Umat yang sadar adalah ia tahu dengan yang ia perbuat serta
memahami makna perayaan Ekaristi dan Aktif menunjukan keterlibatan yang
sepenuhnya dan seutuhnya.
b. Variabel Terikat: Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia)
Definisi konseptual keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) adalah suatu
tindakan yang dilakukan oleh seseorang secara sukarela karena keinginan dari
dalam diri untuk memberikan tenaga, pikiran dan kemampuan pada suatu
pekerjaan atau usaha selaras dengan kehendak, akal budi dan perasaan yang
didasari oleh Yesus. Pelayanan ditujukan ke dalam Gereja yang nampak secara
nyata dalam diri seorang pemuka jemaat dan pelayanan juga terbuka ke luar, bagi
sesama manusia serta terlibat dalam hidup dan pembangunan yang ada di
masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
3. Definisi Operasional
a. Variabel Bebas: Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi
Definisi Operasional dari Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi adalah
umat beriman katolik hadir dalam setiap perayaan Ekaristi, mulai dari membantu
persiapan, hadir saat pelaksanaan, dan penghayatan makna Ekaristi. Umat ada
yang dipilih sebagai petugas-petugas liturgi yang ambil bagian dalam pelayanan
liturgi antara lain sebagai lektor, akolit, pelayan komuni tak lazim, pemazmur,
paduan suara atau kor, petugas musik, koster, komentator, kolektan, penyambut
jemaat, seremoniarius, dan sebagainya. Sedangkan kesempatan partisipasi aktif
umat yang tidak terlibat dalam petugas liturgi ialah aklamasi dan jawaban-
jawaban umat terhadap salam dan doa-doa imam, Pernyataan Tobat, Syahadat,
Doa Umat, Doa Bapa Kami. Seluruh umat sebaiknya juga ikut terlibat dalam
pengucapan atau menyanyikan: kemuliaan, refren Mazmur Tanggapan, Bait
Pengantar Injil (dengan atau tanpa alleluia), nyanyian persiapan persembahan,
Kudus, aklamasi anamnesis, nyanyian pemecahan Hosti (Agnus Dei), madah
pujian sesudah komuni, dan nyanyian penutup. Umat dalam perayaan Ekaristi
bukan sebagai penonton yang bisu, melainkan bisa memahami misteri yang
dirayakan dengan baik dan ikut serta secara penuh, khidmat, dan aktif.
b. Variabel Terikat: Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia)
Definisi Operasional keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) adalah
seseorang secara sukarela melakukan pekerjaan atau usaha untuk melayani
sesama. Pelayanan dalam Gereja, dengan sikap dan semangat pelayanan dalam
diri seorang pemuka jemaat baik di tingkat paroki (pengurus dewan paroki)
maupun pengurus wilayah (pengurus wilayah atau stasi atau lingkungan).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Pelayanan juga terbuka ke luar, bagi masyarakat luas dengan membantu sesama
yang miskin, hina, sakit, terasing dan tertindas serta terlibat dalam hidup dan
pembangunan yang ada di masyarakat. Pelayanan terhadap sesama bukan hanya
memuaskan kebutuhan rohani sendiri melainkan didasari oleh Yesus Kritus yang
datang bukan untuk dilayani namun untuk melayani.
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
melalui penyebaran angket. Penyebaran angket dilakukan dengan cara
mendistribusikan dari rumah ke rumah umat lingkungan Santo Xaverius Siyono
Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul, sesuai dengan quota yang
sudah ditentukan untuk sampel. Setelah angket selesai diisi oleh responden,
kemudian angket dikembalikan kepada peneliti di hari yang sama.
5. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
skala dengan perbedaan semantik. Perbedaan semantik merupakan skala yang
mengukur beberapa aspek sekaligus dalam satu persoalan. Perbedaan semantik,
dapat menunjukkan pada beberapa aspek, yaitu dari segi kognitif, afeksi, konasi,
pergulatan dan penghayatan (Dapiyanta, 2008: 26). Dalam penelitian ini penulis
hanya menentukan 2 aspek yang ingin diketahui, yaitu aspek kognitif dan afektif.
Dalam instrumen ini, terdapat beberapa pernyataan tertulis mengenai
keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi (X) dan keterlibatan tugas pelayanan
(diakonia) (Y). Rincian penyataan variabel X sebanyak 19 soal dan variabel Y
sebanyak 11 soal, total pernyataan variabel X dan Y ada 30 soal. Ada dua
alternatif jawaban dari perbedaan semantik yang dipilih oleh penulis, dari segi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
kognitif terdapat alternatif jawaban, yaitu: selalu-tidak pernah dan sangat setuju
dan sangat tidak setuju. Sedangkan untuk alternatif jawaban dari segi afektif,
yaitu: sangat menyenangkan-sangat tidak menyenangkan, sangat bermanfaat-
sangat tidak bermanfaat dan sangat mudah-sangat sulit. Jadi, ditentukan bahwa
nilai maksimum yang diperoleh dari tiap butir soal adalah 10 poin, 5 poin
maksimal untuk segi kognitif dan 5 poin untuk segi afektif.
Tabel 1. Skor alternatif jawaban variabel X dan Y dari segi kognitif:
Alternatif Jawaban Skor
Selalu Sangat Setuju 5
Sering Setuju 4
Kadang-kadang Netral 3
Jarang Tidak Setuju 2
Tidak pernah Sangat tidak setuju 1
Tabel 2. Skor alternatif jawaban variabel X dan Y dari segi afektif:
Alternatif Jawaban Skor
Sangat bermanfaat Sangat menyenangkan Sangat mudah 5
Bermanfaat Menyenangkan Mudah 4
Biasa Biasa Biasa 3
Tidak bermanfaat Tidak menyenangkan Sulit 2
Sangat tidak bermanfaat Sangat tidak
menyenangkan
Sangat sulit 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
6. Kisi-kisi Instrumen
Tabel 3. Kisi-kisi Instrumen:
Variabel Sub
Variabel
Deskriptor Indikator Jmlh
Item
Keaktifan
mengikuti
Perayaan
Ekaristi.
Kehadiran
dalam
perayaan
Ekaristi.
Perayaan Ekaristi
harian, hari
minggu, dan hari-
hari khusus.
Mengikuti Perayaan
Ekaristi harian.
1
Mengikuti Perayaan
Ekaristi setiap hari
Minggu.
1
Menghadiri Perayaan
Ekaristi pada hari
raya kristiani.
1
Mengikuti Perayaan
Ekaristi di rumah
warga dalam acara
khusus.
1
Peran dan
Tugas dalam
Perayaan
Ekaristi.
Persiapan
Perayaan Ekaristi.
Membuat persiapan
diri dengan baik
sebelum ikut
Perayaan Ekaristi.
1
Membantu
mempersiapan
Perayaan Ekaristi
seperti tempat,
peralatan, dls.
1
Menjadi petugas-
petugas liturgi.
Terlibat dalam
paduan suara atau
koor di saat
lingkungan bertugas.
1
Ambil bagian dalam
pelayanan liturgi
sebagai lektor, akolit,
petugas musik,
koster, komentator,
kolektan, dan
sebagainya.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Menjadi umat
dalam Perayaan
Ekaristi.
Aktif dalam
melakukan jawaban-
jawaban terhadap
salam, doa-doa
imam, Pernyataan
Tobat, Syahadat,
Doa Umat dan Doa
Bapa Kami dalam
Perayaan Ekaristi.
2
Terlibat aktif dalam
pengucapan atau
menyanyikan
nyanyian-nyanyian
seperti Kemuliaan,
Refren Mazmur
Tanggapan, Bait
Pengantar Injil,
dll,dalam Perayaan
Ekaristi.
2
Mendengarkan
dengan baik,
berkonsentrasi dan
melaksanakan
dengan penuh
khidmat saat
Perayaan Ekaristi.
1
Makna
Sakramen
Ekaristi.
Ungkapan Cinta
Kasih Yesus yang
Sehabis-habisnya.
Mampu
memaknaiEkaristi
sebagai ungkapan
cinta sasih Yesus
yang Sehabis-
habisnya.
1
Persatuan Umat
dengan Allah,
Umat dengan
Umat.
Mampu memaknai
Ekaristi sebagai
perjamuan yang
mempersatukan umat
dengan Allah, umat
dengan umat.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Permohonan
Seruan datang-
Nya Karunia Roh
Kudus (Epiklese).
Mampu
memaknaiEkaristi
sebagai permohonan
seruan datang-Nya
karunia Roh Kudus
(Epiklese).
1
Tinggal Dalam
Kristus.
Mampu memaknai
Ekaristi yang
memampukan Kita
Untuk Tinggal
Dalam Kristus.
1
Kekuatan Hidup
Umat dalam
Menghadapi
Persoalan Hidup.
Mampu memaknai
Ekaristi sebagai
sumber untuk
memperoleh
kekuatan.
1
Ekaristi Sebagai
sumber dan
puncak Kehidupan
Gereja.
Mampu memaknai
Ekaristi Sebagai
sumber dan puncak
Kehidupan Gereja.
1
Keterlibat
an Tugas
Pelayanan
(diakonia)
Arah dasar
pelayanan.
Sikap dasar
melayani, bukan
dilayani.
Mampu meneladani
Yesus Kristus untuk
melayani sesama.
1
Tanggung jawab
iman kristiani.
Menyadari
kewajiban sebagai
umat katolik untuk
melayani sesama.
1
Pelayanan
(diakonia)
bagi Gereja
dan
masyarakat.
Tanggung jawab
Pelayanan sebagai
seorang pemuka
jemaat.
Menjadi pengurus
dewan paroki,
pengurus wilayah,
atau lingkungan.
4
Diakonia Karitatif Membantu sesama
yang miskin, hina,
sakit, terasing dan
tertindas.
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Diakonia
Reformatif/Pemba
ngunan.
Terlibat dalam
pembangunan
dimasyarakat
(kerjabakti, gotong
royong, dls).
2
Diakonia
Transformatif
Pembebasan.
Menjadi anggota
ataupun pengurus
organisasi
masyarakat.
1
Setelah instrumen selesai dibuat dan mendapat persetujuan dari dosen
pembimbing untuk didistribusikan kepada responden, lalu peneliti menyebarkan
instrumen ini kepada responden sesuai dengan jumlah sampel yang ditentukan
dalam penelitian ini yakni 75 orang umat lingkungan Xaverius Siyono Kuasi
Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul.
Peneliti sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu melakukan
beberapa koordinasi berkaitan dengan kegiatan penelitian yang akan dilakukan di
Lingkungan Santo Xaverius Siyono maupun Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung,
sebagai berikut:
a. Menghubungi Romo Paroki dan menyerahkan surat izin kegiatan penelitian
secara langsung kepada Romo Paroki ataupun sekretariat Kuasi Paroki Santo
Yusup Bandung Gunungkidul.
b. Melakukan koordinasi dengan ketua lingkungan Santo Xaverius Siyono.
c. Melakukan pengambilan data dari rumah ke rumah umat untuk mencari
sampel penelitian sesuai dengan jumlah sampel yang ditentukan.
Pada tanggal 20 Desember 2016 instrumen penelitian mendapat
persetujuan dari dosen pembimbing skripsi untuk dapat didistribusikan kepada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
responden, maka pada tanggal 28 Desember 2016 – 2 Januari 2017 instrumen
penelitian didistribusikan kepada masing-masing responden. Penelti tidak dalam
satu hari dapat menyelesaikan penyebaran instrumen dan pengambilan data,
karena harus menyebarkan angket dengan mendatangi responden satu persatu
dirumahnya. Peneliti mencari responden sejumlah 75 orang untuk mengisi
instrumen secara lengkap, dengan memberi tanda checklist (√) pada salah satu
alternatif pilihan yang dianggap sesuai dengan pengalaman umat di lingkungan
Santo Xaverius Siyono kuasi paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul.
7. Pengembangan Instrumen
Pengembangan alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji coba
terpakai. Dalam uji coba terpakai, responden yang dipakai untuk uji coba itulah
yang digunakan sebagai responden dalam pengumpulan data. Jadi, antara
responden untuk uji coba dan responden untuk pengumpulan data adalah
kelompok yang sama. Dengan demikian, peneliti tidak harus melakukan revisi
pada instrumen yang dipakai untuk uji coba. Maka, konsekuensinya peneliti harus
mencari responden yang mau mengisi lembar instrumen secara lengkap.
a. Analisis Validitas Instrumen Penelitian
Menurut Yusuf, A. Muri (2014: 234) uji validitas digunakan untuk
mengetahui seberapa jauh instrumen itu benar-benar apa (objek) yang hendak
diukur. Makin tinggi validitas suatu instrumen, akan semakin baik instrumen
tersebut untuk digunakan dalam penelitian.
Berdasarkan sampel yang dicari sebanyak 75 responden. Dengan
menggunakan jumlah responden sebanyak 75, maka nilai rtabel dapat diperoleh
melalui tabel r product moment menggunakan validitas butir dengan taraf
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
signifikansi 0,05 dengan N 75 orang, maka rtabel yang digunakan untuk
menentukan validitas adalah 0,227. Butir pertanyaan dikatakan valid, bila nilai
rhitung >rtabel. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan dari program
SPSS versi 16.0 for windows.
1) Analisis Validitas Variabel X
Tabel 4. Hasil analisis validitas variabel X:
Butir
Soal rhitung rtabel Keterangan
1 0,551 0,227 Valid
2 0,535 0,227 Valid
3 0,247 0,227 Valid
4 0,586 0,227 Valid
5 0,447 0,227 Valid
6 0,612 0,227 Valid
7 0,613 0,227 Valid
8 0,706 0,227 Valid
9 0,634 0,227 Valid
10 0,562 0,227 Valid
11 0,666 0,227 Valid
12 0,714 0,227 Valid
13 0,680 0,227 Valid
14 0,724 0,227 Valid
15 0,743 0,227 Valid
16 0,609 0,227 Valid
17 0,697 0,227 Valid
18 0,512 0,227 Valid
19 0,616 0,227 Valid
Berdasarkan hasil analisis Uji Validitas variabel X, menunjukkan bahwa
data pada variabel X, yakni sebanyak 19 butir soal adalah valid, karena nilai rhitung
menunjukkan jumlah yang lebih besar dari pada rtabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
2) Analisis Validitas Variabel Y
Tabel 5. Hasil analisis validitas variabel Y:
Butir
Soal rhitung rtabel Keterangan
20 0,593 0,227 Valid
21 0,510 0,227 Valid
22 0,737 0,227 Valid
23 0,637 0,227 Valid
24 0,685 0,227 Valid
25 0,588 0,227 Valid
26 0,331 0,227 Valid
27 0,645 0,227 Valid
28 0,580 0,227 Valid
29 0,433 0,227 Valid
30 0,571 0,227 Valid
Pada hasil analisis Uji Validitas variabel Y, menunjukkan bahwa data pada
variabel Y, yakni sebanyak 11 butir soal adalah valid. Secara keseluruhan soal
dinyatakan valid, karena seluruh nilai rhitung menunjukkan jumlah yang lebih
besar dari pada rtabel.
b. Analisis Reliabilitas Instrumen Penelitian
Uji reliabilitas digunakan untuk: 1) mengetahui bagaimana butir-butir
pertanyaan dalam instrumen saling berhubungan, 2) mendapat nilai Cronbach’s
Alpha yang merupakan indeks internal consistency dari skala pengukuran secara
keseluruhan, 3) mengidentifikasi butir-butir pertanyaan dalam instrumen yang
bermasalah dan harus direvisi atau harus dihilangkan (Uyanto, 2009: 273).
Uji reliabilitas dalam penelitian ini mengukur konsistensi internal, yaitu
apakah item-item dari skala yang dipakai berhubungan satu dengan yang lainnya.
Besar koefisien reliabilitas berkisar antara 0,00 sampai 1,00. Jika koefisien
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
mendekati 1,00 maka hasil pengukuran mendekati taraf sempurna. Dalam
penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan teknik formula Cronbach’s Alpha.
Berdasarkan www.setabasri01.blogspot.com Cronbach’s Alpha memiliki
ketentuannya sebagai berikut:
1) Reliabilitas Variabel X
Tabel 6. Hasil analisis reliabilitas variabel X:
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.913 19
Berdasarkan hasil output program SPSS versi 16.0 for windows di atas,
menghasilkan nilai Cronbach’s Alpha untuk keseluruhan skala pengukuran pada
variabel X sebesar 0,913. Nilai Cronbach’s Alpha tersebut memiliki nilai di atas
batas 0,90. Dengan demikian dapat disimpulkan untuk variabel X memiliki
reliabilitas sempurna.
Jika Cronbach’s Alpha memiliki nilai:
Jika alpha > 0,90 : reliabilitas sempurna
Jika alpha antara 0,70 – 0,90 : reliabilitas tinggi
Jika alpha antara 0,50 – 0,70 : reliabilitas moderat
Jika alpha < 0,50 : reliabilitas rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
2) Reliabilitas Variabel Y
Tabel 7. Hasil analisis reliabilitas variabel Y:
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.862 11
Nilai Cronbach’s Alpha yang dihasilkan dari analisis reliabilitas variabel
Y di atas, menunjukkan hasil output program SPSS 16.0 versi for windows di nilai
Cronbach’s Alpha untuk keseluruhan skala pengukuran pada variabel Y sebesar
0,862. Nilai Cronbach’s Alpha tersebut memiliki nilai diatas 0,70. Dengan
demikian dapat disimpulkan untuk variabel Y memiliki reliabilitas tinggi.
3) Reliabilitas Keseluruhan (Variabel X dan Y)
Tabel 8. Hasil analisis reliabilitas variabel X dan Y:
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.935 30
Dari hasil output program SPSS versi 16.0 for windows di atas,
menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha untuk keseluruhan skala pengukuran pada
variabel X dan Y sebesar 0,935. Nilai Cronbach’s Alpha tersebut memiliki nilai
lebih besar dari 0,90. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa instrumen yang
ada pada variabel X dan Y memiliki tingkat keajegan yang sempurna, sehingga
dapat dipakai dan diujikan pada populasi lain selain populasi yang telah dipilih
oleh peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
F. Teknik Analisis Data
1. Persyaratan Analisis
Syarat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji linearitas.
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai
hubungan linear atau tidak. Uji tersebut digunakan sebagai prasyarat dalam
analisis korelasi atau regresi linear. Selain uji linearitas, dalam penelitian ini juga
digunakan syarat analisis, antara lain: uji normalitas data dari P-P Plot, uji
homogenitas dan uji homokedastisitas.
a. Uji Normalitas Data
Uji Normalitas ini bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam
variabel yang akan digunakan dalam sebuah penelitian. Data yang baik dan layak
digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal. Data
yang berdistribusi normal adalah data yang dalam hasil uji normalitas memiliki
signifikansi > 0,05, sebaliknya bila data memiliki signifikansi < 0,05 maka data
tersebut tidak berdistribusi normal. Cara lain yang dapat digunakan untuk
mengetahui normalitas suatu data adalah dengan melihat bagan detrended normal
plot. Sampel dikatakan berdistribusi normal, apabila titik-titik nilai data tidak
membentuk pola tertentu dan akan tersebar di sekitar garis mendatar yang melalui
nilai nol (Uyanto 2009: 39).
b. Uji Linearitas Regresi
Analisis regresi digunakan untuk memprediksi pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat. Apabila sekor variabel bebas diketahui maka sekor
variabel terikatnya dapat diprediksi besarnya (Hartono, 2008: 93). Analisis ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
digunakan untuk melihat pengaruh variabel independen X terhadap variabel
dependen Y. Uji linearitas dapat dilakukan melalui uji F dengan taraf signifikansi
0,05. Jika nilai linearity di bawah atau sama dengan 0,05, dapat disimpulkan
bahwa antara variabel independen dengan dependen memiliki hubungan linear.
Dalam analisis ini menggunakan analisis regresi sederhana dengan program SPSS
versi 16.0 for windows.
c. Uji Homokedastisitas
Uji homokedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah
model regresi terjadi keseimbangan varians dari residual antara satu pengamatan
ke pengamatan yang lain. Penentuan homokedastisitas suatu model regresi adalah
jika tidak membentuk pola tertentu (bergelombang atau melebar kemudian
menyempit, maka dikatakan terdapat masalah homokedastisitas atau
homokedastisitasnya terpenuhi, sedangkan jika membentuk pola yang jelas,
seperti titik-titiknya menyebar ke atas dan ke bawah angka “0” pada sumbu Y,
maka dikatakan terjadi masalah heterokedastisitas atau homokedastisitasnya tidak
terpenuhi.
d. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk menguji apakah dua kelompok data
yang digunakan dalam penelitian memiliki varian yang relatif sama (homogen).
Melalui uji homogenitas, dapat diketahui apakah data dalam variabel X dan Y
bersifat homogen atau tidak. Dalam penelitian ini, proses pengujian menggunakan
bantuan program SPSS versi 16.0 for windows. Jika signifikansi yang didapat >
0,05, maka disimpulkan bahwa data memiliki varian yang sama. Sedangkan, jika
signifikansi < 0,05, maka data tidak memiliki varian yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
2. Teknik Analisis
a. Analisis Deskriptif
Penelitian ini menggunakan analisis data deskripsi statistik dengan
menggunakan program SPSS versi 16.0 for windows. Data deskripsi statistik
berisi tentang jumlah dan persentase data yang diteliti, sedangkan data deskripsi
statistik berisi tentang data-data statistik, misalnya: rata-rata (mean), nilai tengah
(median), modus (mode), jumlah (sum), simpangan baku (standard deviation),
nilai minimun (minimum), nilai maksimum (maximum), kisaran (range), serta
mengukur distribusi dengan skewness dan kurtosis.
b. Uji hipotesis
Pengujian hipotesis merupakan inti dari permasalahan dalam penelitian.
Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah tekhnik regresi linier
sederhana dan menggunakan jenis data interval dengan menggunakan program
SPSS versi 16.0 for windows. Dengan teknik regresi linier, akan diketahui
pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) melalui bantuan
program SPSS versi 16.0 for windows. Dalam penelitian ini, digunakan ukuran
signifikansi 0,05 untuk melihat pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel
terikat (Y), artinya peluang melakukan kesalahan sebesar 5%. Taraf signifikansi
ini digunakan untuk melihat tingkat kesalahan yang bisa diterima dalam
penelitian. Jika nilai signifikansi kurang dari (<) 0,05, maka terdapat pengaruh
antara variabel keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi terhadap variabel
keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) umat lingkungan Santo Xaverius Siyono
Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul. Sebaliknya, jika signifikansi
lebih dari (>) 0,05, maka tidak ada pengaruh antara variabel keaktifan mengikuti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
perayaan Ekaristi terhadap variabel keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) umat
lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung
Gunungkidul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi mengenai beberapa hal yang berkaitan dengan hasil
penelitian beserta pembahasannya. Hasil analisis untuk instrumen skala sikap
yang telah dibuat dan diisi oleh responden guna penelitian “Pengaruh Keaktifan
Mengikuti Perayaan Ekaristi Terhadap Keterlibatan Tugas Pelayanan (Diakonia)
Umat Lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung
Gunungkidul”, diperoleh berdasarkan hasil pengolahan data dalam program SPSS
versi 16.0 for windows. Instrumen yang terisi secara lengkap sebagai data
sebanyak 75 buah dari jumlah yang dibagikan kepada responden.
A. Hasil Penelitian
1. Uji Persyaratan Analisis
Dalam penelitian ini, untuk uji persyaratan analisis terdiri dari satu
variabel bebas (independent) yaitu keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi dengan
sub variabel: kehadiran dalam perayaan Ekaristi, peran dan tugas dalam perayaan
Ekaristi dan makna Sakramen Ekaristi. Lalu, untuk variabel terikatnya
(dependent) adalah keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) dengan sub variabel:
arah dasar pelayanan dan pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan masyarakat.
Tiga hal yang dianalisis dalam uji persyaratan adalah uji normalitas, uji
linearias, uji homokedastisitas dan uji homogenitas. Uji persyaratan analisis
diolah dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 16.0 for windows. Uji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
normalitas mengacu pada hasil analisis tabel Normal P-P Plot keaktifan
mengikuti perayaan Ekaristi dan Normal P-P Plot keterlibatan tugas pelayanan
(diakonia), uji linearitas mengacu pada hasil analisis tabel anova dan uji
homokedastisitas mengacu pada hasil analisis tabel scatterplot.
a. Uji Normalitas
Asumsi normalitas merupakan prasyarakat kebanyakan prosedur statistika
inferential (Uyanto, 2009: 39). Menurut Uyanto (2009: 29) untuk menguji
normalitas suatu data, ada beberapa cara yang digunakan untuk
mengeksplorasinya asumsi normalitas ini antara lain: dapat menggunakan uji
normalitas Shapiro-Wilk dan uji normalitas Lilliefors (Kolmogorov-Smirnov).
Kedua cara ini dapat digunakan dengan program SPSS pada menu Explore.
Cara yang digunakan untuk membaca nilai signifikansi dari data tersebut
adalah bila P-value kurang dari (≤) 0,05 berarti data tidak berdistribusi normal,
namun sebaliknya bila nilai P-value suatu data lebih dari (≥) 0,05 maka data
berdistribusi normal.
Deteksi normalitas dalam program SPSS Explore juga akan ditampilkan
secara grafis normal probability plot. Dasar pengambilan keputusan yang
digunakan adalah jika sampel data berasal dari suatu populasi yang terdistribusi
normal, maka titik-titik nilai data akan terletak kurang lebih dalam suatu garis
lurus.
Berikut hasil uji normalitas untuk variabel keaktifan mengikuti perayaan
Ekaristi (X) dan variabel keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) (Y), dengan
hasil dalam tabel Tests of Normality sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Tabel 9. Tests of Normality:
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Keaktifan_Mengikuti_P
erayaan_Ekaristi .068 75 .200* .980 75 .294
Keterlibatan_Tugas_Pel
ayanan_Diakonia .057 75 .200* .990 75 .845
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Pada hasil analisis uji normalitas di atas, dapat diketahui P-value
(signifikansi) dari variabel X (keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi) yaitu
kontrol diri sebesar 0,200 untuk uji normalitas Lilliefors (Kolmogorov-Smirnov)
dan 0,294 untuk uji normalitas Shapiro-Wilk. Melalui hasil tersebut, menunjukkan
bahwa nilai P-value lebih besar α = 0,05, sehingga dapat diambil kesimpulan
bahwa data dari variabel keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi memiliki
distribusi normal.
Pada hasil analisis uji normalitas di atas, dapat diketahui P-value
(signifikansi) dari variabel Y (keterlibatan tugas pelayanan (diakonia)) yaitu
kontrol diri sebesar 0,200 untuk uji normalitas Lilliefors (Kolmogorov-Smirnov)
dan 0,845 untuk uji normalitas Shapiro-Wilk. Melalui hasil tersebut, menunjukkan
bahwa nilai P-value lebih besar α = 0,05, sehingga dapat diambil kesimpulan
bahwa data dari variabel keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) memiliki
distribusi normal.
Selain melihat hasil normalitas dalam tabel Tests of Normality, cara lain
yang bisa digunakan untuk melihat normalitas variabel keaktifan mengikuti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
perayaan Ekaristi (X) dan variabel keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) (Y)
adalah dengan melihat grafik NormaP-P Plot berikut:
Grafik 1. Normal P-P Plot of Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi:
Dari grafik Normal Probability Plot atau Normal P-P Plot untuk variabel
keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi di atas, menunjukkan bahwa titik-titik nilai
data terletak kurang lebih di sekitar garis diagonal, sehingga diperoleh data bahwa
keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi berasal dari populasi yang berdistribusi
normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Grafik 2. Normal P-P Plot of Keterlibatan Tugas Pelayanan (Diakonia):
Dari grafik Normal Probability Plot atau Normal P-P Plot untuk variabel
keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) di atas, menunjukkan bahwa titik-titik
nilai data terletak kurang lebih dalam suatu garis lurus, sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) dari populasi
yang berdistribusi normal.
Hasil uji normalitas dalam tabel Tests of Normality dan dengan melihat
grafik NormaP-P Plot menunjukan variabel keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi
dan variabel keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) berdistribusi normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
b. Uji Linearitas
Tabel 10. ANOVA:
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Keterlibatan_
Tugas_Pelaya
nan_Diakonia
*
Keaktifan_M
engikuti_Pera
yaan_Ekaristi
Between
Groups
(Combined) 11792.250 49 240.658 2.742 .004
Linearity 7211.884 1 7211.884 82.162 .000
Deviation
from
Linearity
4580.366 48 95.424 1.087 .421
Within Groups 2194.417 25 87.777
Total 13986.667 74
Berdasarkan hasil analisis program SPSS versi 16.0 for windows dalam
ANOVA table di atas, diketahui nilai F sebesar 1,087 dengan nilai signifikansi
Deviation from Linearity 0,421. Data dapat dikatakan linear bila signifikansi
Deviation from Linearity > 0,05 dan sebaliknya bila data signifikansi Deviation
from Linearity < 0,05 maka data tersebut tidak linear. Dengan demikian, dapat
dinyatakan bahwa data linear, karena nilai signifikansi Deviation from Linearity
0,421 > 0,05. Melalui hasil uji linearitas ini, dapat diketahui bahwa variabel
keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi memiliki hubungan linear yang signifikan
dengan variabel keterlibatan tugas pelayanan (diakonia).
c. Uji Homokedastisitas
Tujuan utama pada uji homokedastisitas adalah menguji apakah dalam
sebuah model regresi terjadi kesamaan varians dari residual antara satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dan residual dari satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
pengamatan ke pengamatan yang lain tetap/sama, maka disebut dengan
homokedastisitas. Dasar pengambilan keputusan tentang penentuan
homokedastisitas suatu model regresi, yaitu:
1) Jika tidak terdapat pola tertentu, yaitu jika titik-titiknya tidak membentuk
pola tertentu dan teratur (bergelombang atau melebar kemudian menyempit,
maka diindikasikan terdapat masalah homokedastisitas.
2) Jika terdapat pola yang jelas, yaitu jika titik-titiknya menyebar ke atas dan ke
bawah angka “0” pada sumbu Y, maka diindikasikan terdapat masalah
heterokedastisitas.
Grafik 3. Scatterplot dari keterlibatan tugas pelayanan (diakonia):
Dari output Scatterplot tersebut, antara Standardized Residual *ZRESID
dan Standardized Predicted Value *ZPRED tidak membentuk suatu pola tertentu
secara penuh dan tersebar di antara titik nol (0) pada sumbu X dan Y, sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
bisa disimpulkan bahwa residual mempunyai variance konstan
(homoscedasticity) dan tidak terjadi heterokedastisitas. Jadi, pada hasil ini dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heterokedastisitas dalam model regresi
ini, sehingga model ini dapat diterapkan untuk langkah analisis selanjutnya.
d. Uji Homogenitas
Uji homogenitas adalah cara yang digunakan untuk mengetahui varian dari
beberapa populasi atau sampel sama atau tidak. Jika signifikansi > 0,05, maka
dapat diketahui bahwa varian sama, sedangkan jika signifikansi < 0,05, maka
diketahui bahwa varian tidak sama.
Tabel 11. Uji Homogenitas:
ANOVA
Keterlibatan tugas
Pelayanan (diakonia)
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 11792.250 49 240.658 2.742 .004
Within Groups 2194.417 25 87.777
Total 13986.667 74
Dari hasil output tabel ANOVA tersebut, diketahui bahwa nilai
signifikansi variabel keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) 0,004 < 0,005 . Maka
dapat disimpulkan bahwa data keterlibatan tugas pelayanan (diakonia)
berdasarkan variabel keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi memiliki varian yang
berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
2. Analisis Deskripsi
Tabel 12. Deskriptif Statistik Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi dan
Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia):
Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation Variance
Keaktifan
Mengikuti
Perayaan Ekaristi
75 99 91 190 138.65 21.692 470.527
Keterlibatan
Tugas Pelayanan
(diakonia)
75 70 40 110 71.13 13.748 189.009
Valid N (listwise) 75
Pada hasil output tabel Descriptive Statistics di atas, menyajikan data
berupa N, range, minimum, maximum, mean, Std. Deviation dan variance pada
masing-masing variabel. Dalam tabel ditampilkan jumlah N sebanyak 75 yang
menunjukkan jumlah sampel sebanyak 75 responden. Range pada Keaktifan
Mengikuti Perayaan Ekaristi adalah 99 lebih besar dibandingkan range
Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia) yaitu 70. Nilai minimum pada Keaktifan
Mengikuti Perayaan Ekaristi adalah 91 lebih besar dari nilai minimum
Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia) yaitu 40. Nilai maximum dari Keaktifan
Mengikuti Perayaan Ekaristi adalah 190 lebih besar dari nilai maximum
Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia) yaitu 110. Nilai rata-rata (mean) dari
Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi adalah 138,65 lebih besar dari pada
Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia) yaitu 71,13. Pada tabel di atas juga
ditunjukkan nilai Std. Deviation yang diperoleh Keaktifan Mengikuti Perayaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Ekaristi adalah 21,692 lebih besar dari pada nilai Std. Deviation Keterlibatan
Tugas Pelayanan (diakonia) yaitu 13,748. Pada variance Keaktifan Mengikuti
Perayaan Ekaristi adalah 470,527 lebih besar dari variance Keterlibatan Tugas
Pelayanan (diakonia) kontrol diri yaitu 189,009.
Tabel 13. Deskriptif Statistik skewness dan kurtosis:
Descriptive Statistics
N Skewness Kurtosis
Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error
Keaktifan Mengikuti
Perayaan Ekaristi 75 -.279 .277 -.214 .548
Keterlibatan Tugas
Pelayanan (diakonia) 75 .301 .277 .063 .548
Valid N (listwise) 75
Berdasarkan hasil output di atas, disajikan data berupa N, skewness dan
kurtosis. Dalam tabel ditampilkan N berjumlah 75 yang menunjukkan jumlah
sampel sebanyak 75 responden. Nilai kemencengan (skewness) pada Keaktifan
Mengikuti Perayaan Ekaristi sebesar -0,279 sedangkan pada Keterlibatan Tugas
Pelayanan (diakonia) sebesar 0,301. Nilai std.Error Skewness pada Keaktifan
Mengikuti Perayaan Ekaristi sebesar 0.277 sama dengan pada Keterlibatan Tugas
Pelayanan (diakonia). Keruncingan (kurtosis) pada Keaktifan Mengikuti Perayaan
Ekaristi sebesar -0,214 sedangkan pada Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia)
sebesar 0,063. Nilai std.Error Kurtosis pada Keaktifan Mengikuti Perayaan
Ekaristi sebesar 0,548 sama dengan pada Keterlibatan Tugas Pelayanan
(diakonia).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
3. Deskripsi Data
a. Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi
Tabel 14. Rangkuman Deskriptif Statistik Keaktifan Mengikuti Perayaan
Ekaristi:
Statistics
Keaktifan Mengikuti Perayaan
Ekaristi
N Valid 75
∑ Instrumen 19
Mean 138.65
Median 142.00
Mode 142a
Std. Deviation 21.692
Variance 470.527
Range 99
Minimum 91
Maximum 190
Sum 10399
a. Multiple modes exist. The
smallest value is shown
Dari data tabel statistik di atas, dapat dilihat jumlah N valid 75 siswa
dengan jumlah instrumen sebanyak 19 butir. Dari data tersebut diketahui pula
rata-rata Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi dengan harga mean 138,65 Std.
Deviation 21,692. Untuk range adalah 99 dengan skor maximum 190 dan
minimum 91. Sedangkan untuk nilai tengah (median) 142,00, nilai yang sering
muncul (mode) 142 dan untuk nilai sum adalah 10399.
Data Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi yang sudah ada, kemudian
dideskripsikan berdasarkan sub variabel seperti kehadiran dalam Perayaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Ekaristi, Peran dan Tugas dalam Perayaan Ekaristi dan Makna Sakramen Ekaristi
yang dipaparkan sebagai berikut:
1) Kehadiran dalam perayaan Ekaristi
Tabel 15. Rangkuman Deskriptif Statistik Kehadiran Dalam Perayaan
Ekaristi:
Statistics
Kehadiran Dalam Perayaan
Ekaristi
N Valid 75
∑ Instrumen 4
Mean 28.73
Median 29.00
Mode 26
Std. Deviation 5.187
Variance 26.901
Range 22
Minimum 18
Maximum 40
Sum 2155
a. Multiple modes exist. The
smallest value is shown
Dari tabel di atas, dapat diketahui data keaktifan mengikuti Perayaan
Ekaristi pada sub variabel kehadiran dalam Perayaan Ekaristi memiliki nilai N
valid 75 dengan jumlah instrumen sebanyak 4 butir soal. Jumlah mean 28,73
dengan Std. Deviation 5,187. Nilai range adalah 22 dengan skor maximum 40 dan
minimum 18. Sedangkan nilai tengah (median) 29,00 dengan nilai yang sering
muncul (mode) 26 dan sum adalah 2155. Pada paparan ini, akan ditampilkan sub
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
variabel frekuensi berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan per sub variabel,
dengan klasifikasi sebagai berikut:
Tabel 16. Kehadiran dalam Perayaan Ekaristi (kognitif):
Kehadiran dalam Perayaan Ekaristi (kognitif)
Jumlah
Skor * Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 10 4 5.3 5.3 5.3
11 5 6.7 6.7 12.0
12 4 5.3 5.3 17.3
13 7 9.3 9.3 26.7
14 13 17.3 17.3 44.0
15 10 13.3 13.3 57.3
16 6 8.0 8.0 65.3
17 6 8.0 8.0 73.3
18 7 9.3 9.3 82.7
19 6 8.0 8.0 90.7
20 7 9.3 9.3 100.0
Total 75 100.0 100.0
* : Jumlah Skor Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi berdasarkan Kehadiran
dalam Perayaan Ekaristi (kognitif) yang mencakup kehadiran dalam Perayaan
Ekaristi harian, hari Minggu, dan hari-hari khusus.
Jumlah Instrumen = 4
Skala = 5
Skor minimal = jumlah instrumen x 1= 4
Skor maksimal = jumlah instrumen x skala = 4 x 5 = 20
Interval = Skor maksimal-skor minimal : Skala = 20-4:5= 3,2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Berdasarkan tabel analisi deskriftif frekuensi kehadiran dalam perayaan
Ekaristi (kognitif) di atas maka dibuat klarifikasi sebagai berikut:
Tabel 17. Analisis Deskriptif Kehadiran dalam Perayaan Ekaristi (kognitif):
Kriteria Interval Jumlah Umat Presentase %
Selalu 16,9-20 26 35%
Sering 13,7-16,8 29 39%
Kadang-kadang 10,5-13,6 16 21%
Jarang 7,3-10,4 4 5%
Tidak Pernah 4-7,2 0 0%
Jumlah 75 100%
Grafik 4. Kehadiran dalam Perayaan Ekaristi (Kognitif):
Tabel di atas, menunjukkan keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi
berdasarkan sub variabel kehadiran dalam Perayaan Ekaristi dalam ranah kognitif
dengan hasil frekuensi sebagai berikut: dari 75 umat (100%), 26 umat (35%)
berpendapat selalu, 29 umat (39%) berpendapat sering, 16 umat (21%) memilih
jawaban kadang-kadang, 4 umat (5%) memilih jawaban jarang, dan tidak ada
umat (0%) yang menjawab tidak pernah. Dari data tersebut, dapat disimpulkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
bahwa menurut responden variabel keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi dalam
sub variabel kehadiran dalam Perayaan Ekaristi dalam ranah kognitif, intensitas
pelaksanaannya sesuai dengan pokok-pokok dalam uraian sub variabel kehadiran
dalam Perayaan Ekaristi adalah sering, yang mencakup kehadiran dalam Perayaan
Ekaristi harian, hari Minggu, dan hari-hari khusus.
Tabel 18. Kehadiran dalam Perayaan Ekaristi (afektif):
Kehadiran dalam Perayaan Ekaristi (afektif)
Jumlah
Skor * Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 7 1 1.3 1.3 1.3
8 1 1.3 1.3 2.7
9 3 4.0 4.0 6.7
10 7 9.3 9.3 16.0
11 5 6.7 6.7 22.7
12 10 13.3 13.3 36.0
13 14 18.7 18.7 54.7
14 8 10.7 10.7 65.3
15 9 12.0 12.0 77.3
16 4 5.3 5.3 82.7
17 7 9.3 9.3 92.0
18 4 5.3 5.3 97.3
20 2 2.7 2.7 100.0
Total 75 100.0 100.0
* : Jumlah Skor Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi berdasarkan Kehadiran
dalam Perayaan Ekaristi (afektif) yang mencakup kehadiran dalam Perayaan
Ekaristi harian, hari Minggu, dan hari-hari khusus.
Jumlah Instrumen = 4
Skala = 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Skor minimal = jumlah instrumen x 1= 4
Skor maksimal = jumlah instrumen x skala = 4 x 5 = 20
Interval = Skor maksimal-skor minimal : Skala = 20-4:5= 3,2
Berdasarkan tabel analisi deskriftif frekuensi kehadiran dalam perayaan
Ekaristi (afektif) di atas maka dibuat klarifikasi sebagai berikut:
Tabel 19. Analisis Deskriptif Kehadiran dalam Perayaan Ekaristi (afektif):
Kriteria Interval Jumlah Umat Presentase %
Sangat Mudah 16,9-20 13 17%
Mudah 13,7-16,8 21 28%
Biasa 10,5-13,6 29 39%
Sulit 7,3-10,4 11 15%
Sangat Sulit 4-7,2 1 1%
Jumlah 75 100%
Grafik 5. Kehadiran dalam Perayaan Ekaristi (afektif):
Dari tabel tersebut, ditunjukkan keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi
berdasarkan sub variabel kehadiran dalam Perayaan Ekaristi dalam ranah afektif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
dengan hasil frekuensi sebagai berikut: dari 75 umat, 13 umat (17%) berpendapat
bahwa kehadiran dalam Perayaan Ekaristi sangat mudah, 21 umat (28%)
menyatakan bahwa kehadiran dalam Perayaan Ekaristi mudah dilakukan, 29 umat
(39%) memilih jawaban biasa, 11 umat (15%) menyatakan bahwa kegiatan
kehadiran dalam Perayaan Ekaristi sulit dilakukan dan 1 umat (0%) yang
memberikan pendapat bahwa kehadiran dalam Perayaan Ekaristi sangat sulit
dilakukan. Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa kehadiran dalam
Perayaan Ekaristi dirasa biasa dan mudah dilakukan bagi umat yang mencakup
kehadiran dalam Perayaan Ekaristi harian, hari Minggu, dan hari-hari khusus.
2) Peran dan Tugas dalam Perayaan Ekaristi
Tabel 20. Rangkuman Deskriptif Statistik Peran dan Tugas Dalam Perayaan
Ekaristi:
Statistics
Peran dan Tugas dalam Perayaan
Ekaristi
N Valid 75
∑ Instrumen 9
Mean 63.59
Median 65.00
Mode 60
Std. Deviation 11.770
Variance 138.543
Range 54
Minimum 36
Maximum 90
Sum 4769
a. Multiple modes exist. The
smallest value is shown
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Dari tabel di atas, ditunjukkan bahwa data Keaktifan Mengikuti Perayaan
Ekaristi pada sub variabel Peran dan Tugas dalam Peryaan Ekaristi memiliki nilai
N valid 75 dengan jumlah instrumen sebanyak 9 butir soal. Jumlah mean 63,59
dengan Std. Deviation 11,770. Nilai range adalah 54 dengan skor maximum 90
dan minimum 36. Sedangkan nilai tengah (median) 65,00 dengan nilai yang sering
muncul (mode) 60 dan sum adalah 4769. Berikut ini, akan ditampilkan sub
variabel frekuensi berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan per sub variabel,
dengan klasifikasi sebagai berikut:
Tabel 21. Peran dan Tugas dalam Perayaan Ekaristi (kognitif):
Peran dan Tugas dalam Perayaan Ekaristi (kognitif)
Jumlah
Skor * Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 17 1 1.3 1.3 1.3
18 1 1.3 1.3 2.7
19 3 4.0 4.0 6.7
21 2 2.7 2.7 9.3
22 3 4.0 4.0 13.3
23 3 4.0 4.0 17.3
25 3 4.0 4.0 21.3
26 4 5.3 5.3 26.7
27 1 1.3 1.3 28.0
28 5 6.7 6.7 34.7
29 2 2.7 2.7 37.3
30 3 4.0 4.0 41.3
31 4 5.3 5.3 46.7
32 3 4.0 4.0 50.7
33 4 5.3 5.3 56.0
34 4 5.3 5.3 61.3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
35 5 6.7 6.7 68.0
36 1 1.3 1.3 69.3
37 7 9.3 9.3 78.7
38 6 8.0 8.0 86.7
39 2 2.7 2.7 89.3
40 1 1.3 1.3 90.7
41 1 1.3 1.3 92.0
42 2 2.7 2.7 94.7
43 3 4.0 4.0 98.7
45 1 1.3 1.3 100.0
Total 75 100.0 100.0
* : Jumlah Skor Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi berdasarkan Peran dan
Tugas dalam Perayaan Ekaristi (kognitif) dalam persiapan perayaan Ekaristi,
menjadi petugas-petugas liturgi dan menjadi umat dalam perayaan Ekaristi.
Jumlah Instrumen = 9
Skala = 5
Skor minimal = jumlah instrumen x 1= 9
Skor maksimal = jumlah instrumen x skala = 9 x 5 = 45
Interval = Skor maksimal-skor minimal : Skala = 45-9:5= 7,2
Berdasarkan tabel analisi deskriftif frekuensi peran dan tugas dalam
Perayaan Ekaristi (kognitif) di atas maka dibuat klarifikasi sebagai berikut:
Tabel 22. Analisis Deskriptif Peran dan Tugas Dalam Perayaan Ekaristi
(kognitif):
Kriteria Interval Jumlah Umat Presentase %
Selalu 37,9-45 16 21%
Sering 30,7-37,8 28 38%
Kadang-kadang 23,5-30,6 18 24%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Jarang 16,3-23,4 13 17%
Tidak Pernah 9-16,2 0 0%
Jumlah 75 100%
Grafik 6. Peran dan Tugas dalam Perayaan Ekaristi (kognitif):
Dari tabel tersebut, ditunjukkan bahwa Keaktifan Mengikuti Perayaan
Ekaristi dalam sub variabel Peran dan Tugas dalam Perayaan Ekaristi dalam ranah
kognitif memiliki frekuensi sebagai berikut: dari 75 umat (100%), 16 umat (21%)
berpendapat selalu, 28 umat (38%) berpendapat sering, 18 umat (24%) memilih
jawaban kadang-kadang, 13 umat (17%) yang menjawab dengan jawaban jarang,
dan tidak ada umat (0%) yang menjawab tidak pernah. Dari hasil tersebut, dapat
disimpulkan bahwa umat sering aktif berperan dan bertugas dalam Perayaan
Ekaristi baik dalam persiapan perayaan Ekaristi, menjadi petugas-petugas liturgi
ataupun menjadi umat dalam perayaan Ekaristi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Tabel 23. Peran dan Tugas dalam Perayaan Ekaristi (afektif):
Peran dan Tugas dalam Perayaan Ekaristi (afektif)
Jumlah
Skor * Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 17 1 1.3 1.3 1.3
18 1 1.3 1.3 2.7
21 1 1.3 1.3 4.0
22 1 1.3 1.3 5.3
23 5 6.7 6.7 12.0
24 1 1.3 1.3 13.3
25 2 2.7 2.7 16.0
26 2 2.7 2.7 18.7
27 2 2.7 2.7 21.3
28 1 1.3 1.3 22.7
29 3 4.0 4.0 26.7
30 8 10.7 10.7 37.3
31 7 9.3 9.3 46.7
32 4 5.3 5.3 52.0
33 6 8.0 8.0 60.0
34 3 4.0 4.0 64.0
35 4 5.3 5.3 69.3
36 4 5.3 5.3 74.7
37 6 8.0 8.0 82.7
38 2 2.7 2.7 85.3
39 4 5.3 5.3 90.7
40 2 2.7 2.7 93.3
41 2 2.7 2.7 96.0
42 1 1.3 1.3 97.3
43 1 1.3 1.3 98.7
45 1 1.3 1.3 100.0
Total 75 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
* : Jumlah Skor Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi berdasarkan Peran dan
Tugas dalam Perayaan Ekaristi (afektif) dalam persiapan perayaan Ekaristi,
menjadi petugas-petugas liturgi dan menjadi umat dalam perayaan Ekaristi.
Jumlah Instrumen = 9
Skala = 5
Skor minimal = jumlah instrumen x 1= 9
Skor maksimal = jumlah instrumen x skala = 9 x 5 = 45
Interval = Skor maksimal-skor minimal : Skala = 45-9:5= 7,2
Berdasarkan tabel analisi deskriftif frekuensi peran dan tugas dalam
Perayaan Ekaristi (kognitif) di atas maka dibuat klarifikasi sebagai berikut:
Tabel 24. Analisis Deskriptif Peran dan Tugas dalam Perayaan Ekaristi
(afektif):
Kriteria Interval Jumlah Umat Presentase %
Sangat menyenangkan 37,9-45 13 17%
Menyenangkan 30,7-37,8 34 46%
Biasa 23,5-30,6 19 25%
Tidak menyenangkan 16,3-23,4 9 12%
Sangat tidak menyenangkan 9-16,2 0 0%
Jumlah 75 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Grafik 7. Peran dan Tugas dalam Perayaan Ekaristi (afektif):
Tabel di atas menunjukkan Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi dalam
sub variabel Peran dan Tugas dalam Perayaan Ekaristi dalam ranah afektif
memiliki frekuensi sebagai berikut: dari 75 umat (100%), 13 umat (17%)
berpendapat sangat menyenangkan, 34 umat (46%) berpendapat menyenangkan,
19 umat (25%) memilih jawaban biasa, 9 umat (12%) yang menjawab dengan
jawaban tidak menyenangkan, dan tidak ada umat (0%) yang menjawab sangat
tidak menyenangkan. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa umat senang
aktif berperan dan bertugas dalam Perayaan Ekaristi baik dalam persiapan
perayaan Ekaristi, menjadi petugas-petugas liturgi ataupun menjadi umat dalam
perayaan Ekaristi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
3) Makna Sakramen Ekaristi
Tabel 25. Rangkuman Deskriptif Statistik Makna Sakramen Ekaristi:
Statistics
Makna Sakramen Ekaristi
N Valid 75
∑ Instrumen 6
Mean 46.33
Median 47.00
Mode 45a
Std. Deviation 7.524
Variance 56.604
Range 33
Minimum 27
Maximum 60
Sum 3475
a. Multiple modes exist. The
smallest value is shown
Dari tabel di atas, ditunjukkan bahwa data Keaktifan Mengikuti Perayaan
Ekaristi pada sub variabel Makna Sakramen Ekaristi memiliki nilai N valid 75
dengan jumlah instrumen sebanyak 6 butir soal. Jumlah mean 46,33 dengan Std.
Deviation 7,524. Nilai range adalah 33 dengan skor maximum 60 dan minimum
27. Sedangkan nilai tengah (median) 47,00 dengan nilai yang sering muncul
(mode) 45 dan sum adalah 3475. Berikut ini, akan ditampilkan sub variabel
frekuensi berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan per sub variabel, dengan
klasifikasi sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Tabel 26. Makna Sakramen Ekaristi (kognitif):
Makna Sakramen Ekaristi (kognitif)
Jumlah
Skor* Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 13 1 1.3 1.3 1.3
14 1 1.3 1.3 2.7
15 1 1.3 1.3 4.0
16 2 2.7 2.7 6.7
17 1 1.3 1.3 8.0
18 4 5.3 5.3 13.3
19 1 1.3 1.3 14.7
20 2 2.7 2.7 17.3
21 3 4.0 4.0 21.3
23 5 6.7 6.7 28.0
24 4 5.3 5.3 33.3
25 9 12.0 12.0 45.3
26 7 9.3 9.3 54.7
27 2 2.7 2.7 57.3
28 5 6.7 6.7 64.0
29 10 13.3 13.3 77.3
30 17 22.7 22.7 100.0
Total 75 100.0 100.0
* : Jumlah Skor Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi dalam pemaknaan
Sakramen Ekaristi (kognitif).
Jumlah Instrumen = 6
Skala = 5
Skor minimal = jumlah instrumen x 1= 6
Skor maksimal = jumlah instrumen x skala = 6 x 5 = 30
Interval = Skor maksimal-skor minimal : Skala = 30-6:5= 4,8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Berdasarkan tabel analisi deskriftif frekuensi makna Sakramen Ekaristi
(kognitif) di atas maka dibuat klarifikasi sebagai berikut:
Tabel 27. Analisis Deskriptif Makna Sakramen Ekaristi (kognitif):
Kriteria Interval Jumlah Umat Presentase %
Sangat Setuju 25,3-30 41 55%
Setuju 20,5-25,2 21 28%
Netral 15,7-20,4 10 13%
Tidak Setuju 10,9-15,6 3 4%
Sangat tidak setuju 6-10,8 0 0%
Jumlah 75 100%
Grafik 8. Makna Sakramen Ekaristi (kognitif):
Dari tabel tersebut, ditunjukkan bahwa Keaktifan Mengikuti Perayaan
Ekaristi dalam sub variabel Makna Sakramen Ekaristi dalam ranah kognitif
memiliki frekuensi sebagai berikut: dari 75 umat (100%), 41 umat (55%)
berpendapat sangat setuju, 21 umat (28%) berpendapat setuju, 10 umat (13%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
memilih jawaban netral, 3 umat (4%) yang menjawab dengan jawaban tidak
setuju, dan tidak ada umat (0%) yang menjawab sangat tidak setuju. Dari hasil
tersebut, dapat disimpulkan bahwa umat setuju pada pemaknaan Sakramen
Ekaristi baik sebagai ungkapan Cinta Kasih Yesus yang sehabis-habisnya,
persatuan umat dengan Allah dan umat dengan umat, permohonan seruan datang-
Nya karunia Roh Kudus (Epiklese), tinggal dalam Kristus, kekuatan hidup umat
dalam menghadapi persoalan hidup dan Ekaristi Sebagai sumber dan puncak
Kehidupan Gereja.
Tabel 28. Makna Sakramen Ekaristi (afektif):
Makna Sakramen Ekaristi (afektif)
Jumlah
Skor* Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 11 1 1.3 1.3 1.3
13 1 1.3 1.3 2.7
14 4 5.3 5.3 8.0
15 2 2.7 2.7 10.7
16 5 6.7 6.7 17.3
17 5 6.7 6.7 24.0
18 5 6.7 6.7 30.7
19 3 4.0 4.0 34.7
20 10 13.3 13.3 48.0
21 5 6.7 6.7 54.7
22 4 5.3 5.3 60.0
23 8 10.7 10.7 70.7
24 6 8.0 8.0 78.7
25 2 2.7 2.7 81.3
26 6 8.0 8.0 89.3
27 1 1.3 1.3 90.7
28 4 5.3 5.3 96.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
30 3 4.0 4.0 100.0
Total 75 100.0 100.0
* : Jumlah Skor Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi dalam pemaknaan
Sakramen Ekaristi (kognitif).
Jumlah Instrumen = 6
Skala = 5
Skor minimal = jumlah instrumen x 1= 6
Skor maksimal = jumlah instrumen x skala = 6 x 5 = 30
Interval = Skor maksimal-skor minimal : Skala = 30-6:5= 4,8
Berdasarkan tabel analisi deskriftif frekuensi makna Sakramen Ekaristi
(afektif) di atas maka dibuat klarifikasi sebagai berikut:
Tabel 29. Analisis Deskriptif Makna Sakramen Ekaristi (afektif):
Kriteria Interval Jumlah Umat Presentase %
Sangat mudah 25,3-30 14 19%
Mudah 20,5-25,2 25 33%
Biasa 15,7-20,4 28 37%
Sulit 10,9-15,6 8 11%
Sangat sulit 6-10,8 0 0%
Jumlah 75 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Grafik 9. Makna Sakramen Ekaristi (afektif):
Tabel di atas menunjukkan bahwa Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi
dalam sub variabel Makna Sakramen Ekaristi dalam ranah afektif memiliki
frekuensi sebagai berikut: dari 75 umat (100%), 14 umat (19%) berpendapat
sangat mudah, 25 umat (33%) berpendapat mudah, 28 umat (37%) memilih
jawaban biasa, 8 umat (11%) yang menjawab dengan jawaban sulit, dan tidak ada
umat (0%) yang menjawab sangat sulit. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan
bahwa umat biasa dan cukup mudah dalam pemaknaan Sakramen Ekaristi baik
sebagai ungkapan Cinta Kasih Yesus yang sehabis-habisnya, persatuan umat
dengan Allah dan umat dengan umat, permohonan seruan datang-Nya karunia
Roh Kudus (Epiklese), tinggal dalam Kristus, kekuatan hidup umat dalam
menghadapi persoalan hidup dan Ekaristi Sebagai sumber dan puncak Kehidupan
Gereja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
b. Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia)
Tabel 30. Rangkuman Deskriptif Statistik Keterlibatan Tugas Pelayanan
(diakonia):
Statistics
Keterlibatan Tugas Pelayanan
(diakonia)
N Valid 75
∑ Instrumen 11
Mean 71.13
Median 70.00
Mode 77
Std. Deviation 13.748
Variance 189.009
Range 70
Minimum 40
Maximum 110
Sum 5335
a. Multiple modes exist. The
smallest value is shown
Dari data tabel statistik di atas, dapat dilihat jumlah N valid 75 siswa
dengan jumlah instrumen sebanyak 11 butir. Dari data tersebut diketahui pula
rata-rata keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) dengan harga mean 71,13 dengan
Std. Deviation 13,748. Untuk nilai range adalah 70 dengan skor maximum 110
dan minimum 40. Sedangkan untuk nilai tengah (median) 70,00, nilai yang sering
muncul (mode) 77 dan untuk nilai sum adalah 5335.
Data keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) di atas, kemudian
dideskripsikan berdasarkan sub variabel seperti arah dasar pelayanan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan masyarakat. Berikut paparan data statistik
dari masing-masing sub variabel:
1) Arah Dasar Pelayanan.
Tabel 31. Rangkuman Deskriptif Statistik Arah Dasar Pelayanan:
Statistics
Arah Dasar Pelayanan
N Valid 75
∑ Instrumen 2
Mean 15.92
Median 16.00
Mode 16
Std. Deviation 2.818
Variance 7.939
Range 11
Minimum 9
Maximum 20
Sum 1194
a. Multiple modes exist. The
smallest value is shown
Dari tabel di atas, ditunjukkan bahwa data keterlibatan tugas pelayanan
(diakonia) pada sub variabel arah dasar pelayanan memiliki nilai N valid 75
dengan jumlah instrumen sebanyak 2 butir soal. Jumlah mean 15,92 dengan Std.
Deviation 2,818. Nilai range adalah 11 dengan skor maximum 20 dan minimum 9.
Sedangkan nilai tengah (median) 16,00 dengan nilai yang sering muncul (mode)
16 dan sum adalah 1194. Di bawah ini, ditampilkan sub variabel frekuensi
berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan per sub variabel, dengan klasifikasi
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Tabel 32. Arah Dasar Pelayanan (kognitif):
Arah Dasar Pelayanan (kognitif):
Jumlah
Skor* Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 3 1 1.3 1.3 1.3
4 2 2.7 2.7 4.0
5 4 5.3 5.3 9.3
6 6 8.0 8.0 17.3
7 9 12.0 12.0 29.3
8 13 17.3 17.3 46.7
9 13 17.3 17.3 64.0
10 27 36.0 36.0 100.0
Total 75 100.0 100.0
* : Jumlah Skor keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) berdsarkan Arah dasar
pelayanan (kognitif) dalam sikap dasar melayani bukan dilayani dan tanggung
jawab iman kristiani oleh umat.
Jumlah Instrumen = 2
Skala = 5
Skor minimal = jumlah instrumen x 1= 2
Skor maksimal = jumlah instrumen x skala = 2 x 5 = 10
Interval = Skor maksimal-skor minimal : Skala = 10-2:5= 1,6
Berdasarkan tabel analisi deskriftif frekuensi Arah Dasar Pelayanan
(kognitif) di atas maka dibuat klarifikasi sebagai berikut:
Tabel 33. Analisis Deskriptif Arah Dasar Pelayanan (kognitif):
Kriteria Interval Jumlah Umat Presentase %
Selalu 8,5-10 40 54%
Sering 6,9-8,4 22 29%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Kadang-kadang 5,3-6,8 6 8%
Jarang 3,7-5,2 6 8%
Tidak pernah 2-3,6 1 1%
Jumlah 75 100%
Grafik 10. Arah Dasar Pelayanan (kognitif):
Berdasarkan tabel di atas, ditunjukkan bahwa keterlibatan tugas pelayanan
(diakonia) pada sub variabel arah dasar pelayanan pada ranah kognitif dengan
hasil frekuensi sebagai berikut: dari 75 umat (100%), 40 umat (54%) berpendapat
bahwa mereka selalu melaksanakan arah dasar pelayanan, 22 umat (29%)
menyatakan bahwa arah dasar pelayanan yang sudah mereka lakukan dalam diri
mereka adalah sering, 6 umat (8%) memilih jawaban kadang-kadang, sedangkan 6
umat (8%) memilih jawaban jarang dan 1 umat (1%) yang memilih jawaban tidak
pernah. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden
selalu memiliki arah dasar pelayanan yang baik yang nampak dalam sikap dasar
melayani bukan dilayani dan tanggung jawab iman kristiani mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Tabel 34. Arah Dasar Pelayanan (afektif):
Arah Dasar Pelayanan (afektif)
Jumlah
Skor* Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 3 2 2.7 2.7 2.7
4 1 1.3 1.3 4.0
5 5 6.7 6.7 10.7
6 11 14.7 14.7 25.3
7 13 17.3 17.3 42.7
8 17 22.7 22.7 65.3
9 15 20.0 20.0 85.3
10 11 14.7 14.7 100.0
Total 75 100.0 100.0
* : Jumlah Skor keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) berdsarkan Arah dasar
pelayanan (afektif) dalam sikap dasar melayani bukan dilayani dan tanggung
jawab iman kristiani oleh umat.
Jumlah Instrumen = 2
Skala = 5
Skor minimal = jumlah instrumen x 1= 2
Skor maksimal = jumlah instrumen x skala = 2 x 5 = 10
Interval = Skor maksimal-skor minimal : Skala = 10-2:5= 1,6
Berdasarkan tabel analisi deskriftif frekuensi Arah Dasar Pelayanan
(afektif) di atas maka dibuat klarifikasi sebagai berikut:
Tabel 35. Analisis Deskriptif Arah Dasar Pelayanan (afektif):
Kriteria Interval Jumlah Umat Presentase %
Sangat bermanfaat 8,5-10 26 34%
Bermanfaat 6,9-8,4 30 40%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Biasa 5,3-6,8 11 15%
Tidak bermanfaat 3,7-5,2 6 8%
Sangat tidak bermanfaat 2-3,6 2 3%
Jumlah 75 100%
Grafik 11. Arah Dasar Pelayanan (afektif):
Dari paparan tabel di atas, ditunjukkan bahwa keterlibatan tugas pelayanan
(diakonia) dalam sub variabel arah dasar pelayanan pada ranah afektif dengan
hasil frekuensi sebagai berikut: dari 75 umat, 26 umat (34%) menyatakan bahwa
arah dasar pelayanan yang mereka lakukan merupakan hal yang sangat
bermanfaat, 30 umat (40%) berpendapat bahwa arah dasar pelayanan yang mereka
lakukan adalah hal yang bemanfaat, 11 umat (15%) memilih jawaban biasa,
sedangkan 6 umat (8%) menyatakan bahwa arah dasar pelayanan yang mereka
lakukan adalah hal yang tidak bermanfaat dan sisanya yaitu 2 umat (3%)
menyatakan sangat tidak bermanfaat. Berdasarkan hasil tersebut, dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
disimpulkan bahwa arah dasar pelayanan yang umat lakukan merupakan hal yang
bemanfaat bagi mereka.
2) Pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan masyarakat.
Tabel 36. Rangkuman Deskriptif Statistik Pelayanan (diakonia) bagi Gereja
dan Masyarakat:
Statistics
Pelayanan bagi Gereja dan
Masyarakat
N Valid 75
∑ Instrumen 9
Mean 55.21
Median 55.00
Mode 48
Std. Deviation 12.418
Variance 154.197
Range 61
Minimum 29
Maximum 90
Sum 4141
a. Multiple modes exist. The
smallest value is shown
Dari tabel di atas, ditunjukkan bahwa data keterlibatan tugas pelayanan
(diakonia) pada sub variabel arah dasar pelayanan memiliki nilai N valid 75
dengan jumlah instrumen sebanyak 9 butir soal. Jumlah mean 55,21 dengan Std.
Deviation 12,418. Nilai range adalah 61 dengan skor maximum 90 dan minimum
29. Sedangkan nilai tengah (median) 55,00 dengan nilai yang sering muncul
(mode) 48 dan sum adalah 4141. Pada bagian di bawah ini, ditampilkan sub
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
variabel frekuensi berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan per sub variabel,
dengan klasifikasi sebagai berikut:
Tabel 37. Pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan Masyarakat (kognitif):
Pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan Masyarakat (kognitif)
Jumlah
Skor* Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 14 1 1.3 1.3 1.3
17 1 1.3 1.3 2.7
18 5 6.7 6.7 9.3
19 1 1.3 1.3 10.7
20 1 1.3 1.3 12.0
22 6 8.0 8.0 20.0
23 2 2.7 2.7 22.7
24 1 1.3 1.3 24.0
25 7 9.3 9.3 33.3
26 3 4.0 4.0 37.3
27 7 9.3 9.3 46.7
28 1 1.3 1.3 48.0
29 3 4.0 4.0 52.0
30 6 8.0 8.0 60.0
31 2 2.7 2.7 62.7
32 5 6.7 6.7 69.3
33 2 2.7 2.7 72.0
34 4 5.3 5.3 77.3
35 1 1.3 1.3 78.7
36 3 4.0 4.0 82.7
37 2 2.7 2.7 85.3
38 2 2.7 2.7 88.0
39 3 4.0 4.0 92.0
40 1 1.3 1.3 93.3
42 1 1.3 1.3 94.7
44 1 1.3 1.3 96.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
45 3 4.0 4.0 100.0
Total 75 100.0 100.0
* : Jumlah Skor keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) berdsarkan Pelayanan
(diakonia) bagi Gereja dan masyarakat (kognitif) dalam malakukan tanggung
jawab pelayanan sebagai seorang pemuka jemaat bagi Gereja, melakukan
diakonia karitatif, diakonia reformatif atau pembangunan, diakonia transformatif
pembebasan bagi masyarakat oleh umat.
Jumlah Instrumen = 9
Skala = 5
Skor minimal = jumlah instrumen x 1= 9
Skor maksimal = jumlah instrumen x skala = 9 x 5 = 45
Interval = Skor maksimal-skor minimal : Skala = 45-9:5= 7,2
Berdasarkan tabel analisi deskriftif frekuensi pelayanan (diakonia) bagi
Gereja dan masyarakat (kognitif) di atas maka dibuat klarifikasi sebagai berikut:
Tabel 38. Analisis Deskriptif Pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan
Masyarakat (kognitif):
Kriteria Interval Jumlah Umat Presentase %
Sangat Setuju 37,9-45 11 15%
Setuju 30,7-37,8 19 25%
Netral 23,5-30,6 28 38%
Tidak Setuju 16,3-23,4 16 21%
Sangat tidak setuju 9-16,2 1 1%
Jumlah 75 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Grafik 12. Pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan Masyarakat (kognitif):
Dari tabel di atas, diketahui bahwa keterlibatan tugas pelayanan (diakonia)
pada sub variabel pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan masyarakat dalam ranah
kognitif dengan hasil frekuensi sebagai berikut: dari 75 umat (100%), 11 umat
(15%) berpendapat bahwa mereka sangat setuju pada pelayanan (diakonia) bagi
Gereja dan masyarakat, 19 umat (25%) menyatakan bahwa mereka setuju
melakukan pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan masyarakat, 28 umat (38%)
memilih jawaban netral, sedangkan 16 umat (21%) memilih jawaban tidak setuju
dan sisanya 1 umat (1%) menyatakan sangat tidak seuju. Dari hasil tersebut, dapat
diambil kesimpulan bahwa umat netral dalam pelayanan (diakonia) bagi Gereja
dan masyarakat baik dalam malakukan tanggung jawab pelayanan sebagai seorang
pemuka jemaat bagi Gereja, melakukan diakonia karitatif, diakonia reformatif
atau pembangunan, diakonia transformatif pembebasan bagi masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Tabel 39. Pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan Masyarakat (afektif):
Pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan masyarakat (afektif)
Jumlah
Skor* Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 10 1 1.3 1.3 1.3
15 1 1.3 1.3 2.7
16 1 1.3 1.3 4.0
17 1 1.3 1.3 5.3
18 3 4.0 4.0 9.3
19 3 4.0 4.0 13.3
20 3 4.0 4.0 17.3
21 4 6.7 6.7 24.0
22 7 9.3 9.3 33.3
23 4 5.3 5.3 38.7
24 4 5.3 5.3 44.0
25 4 5.3 5.3 49.3
26 4 5.3 5.3 54.7
27 5 6.7 6.7 61.3
28 4 4.0 4.0 65.3
29 3 4.0 4.0 69.3
30 2 2.7 2.7 72.0
31 6 8.0 8.0 80.0
32 7 9.3 9.3 89.3
33 3 4.0 4.0 93.3
34 1 1.3 1.3 94.7
35 1 1.3 1.3 96.0
37 1 1.3 1.3 97.3
41 1 1.3 1.3 98.7
45 1 1.3 1.3 100.0
Total 75 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
* : Jumlah Skor keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) berdsarkan Pelayanan
(diakonia) bagi Gereja dan masyarakat (afektif) dalam malakukan tanggung jawab
pelayanan sebagai seorang pemuka jemaat bagi Gereja, melakukan diakonia
karitatif, diakonia reformatif atau pembangunan, diakonia transformatif
pembebasan bagi masyarakat oleh umat
Jumlah Instrumen = 9
Skala = 5
Skor minimal = jumlah instrumen x 1= 9
Skor maksimal = jumlah instrumen x skala = 9 x 5 = 45
Interval = Skor maksimal-skor minimal : Skala = 45-9:5= 7,2
Berdasarkan tabel analisi deskriftif frekuensi pelayanan (diakonia) bagi
Gereja dan masyarakat (afektif) di atas maka dibuat klarifikasi sebagai berikut:
Tabel 40. Analisis Deskriptif Pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan
Masyarakat (afektif):
Kriteria Interval Jumlah Umat Presentase %
Sangat Mudah 37,9-45 2 3%
Mudah 30,7-37,8 19 25%
Biasa 23,5-30,6 26 35%
Sulit 16,3-23,4 25 33%
Sangat Sulit 9-16,2 3 4%
Jumlah 75 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Grafik 13. Pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan Masyarakat (afektif):
Berdasarkan paparan tabel di atas, ditunjukkan bahwa keterlibatan tugas
pelayanan (diakonia) pada sub variabel Pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan
masyarakat dalam ranah afektif dengan hasil frekuensi sebagai berikut: dari 75
umat (100%), 2 umat (3%) menyatakan bahwa pelayanan (diakonia) bagi Gereja
dan masyarakat merupakan hal yang sangat mudah dilakukan, 19 umat (25%)
memberikan jawaban mudah dilakukan, 26 umat (35%) memilih jawaban biasa,
25 umat (33%) menyatakan bahwa pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan
masyarakat adalah hal yang sulit dan 3 umat (4%) yang berpendapat sangat sulit.
Dari hasil tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa pelayanan (diakonia) bagi
Gereja dan masyarakat merupakan hal yang biasa dilakukan umat, baik dalam
malakukan tanggung jawab pelayanan sebagai seorang pemuka jemaat bagi
Gereja, melakukan diakonia karitatif, diakonia reformatif atau pembangunan, dan
diakonia transformatif pembebasan bagi masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
4. Uji Regresi
a. Correlations
Tabel 41.Correlations:
Correlations
Keaktifan_M
engikuti_Pera
yaan_Ekaristi
Keterlibatan_
Tugas_Pelaya
nan_Diakonia
Keaktifan_Mengikuti
_Perayaan_Ekaristi
Pearson Correlation 1 .718**
Sig. (2-tailed) .000
N 75 75
Keterlibatan_Tugas_
Pelayanan_Diakonia
Pearson Correlation .718** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 75 75
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Tabel di atas menggunakan Pearson Correlations, yang menunjukkan
bahwa variabel Y dikorelasikan dengan Y dan X, dan variabel X dikorelasikan
dengan X dan Y. Besar korelasi Y dengan Y adalah 1 dan korelasi X terhadap Y
sebesar 0,718 dengan jumlah sampel sebanyak 75 responden.
Berdasarkan output di atas, ditampilkan bahwa besarnya signifikansi 0,000
< dari 0,05, berarti ada korelasi yang signifikan antara keaktifan mengikuti
Perayaan Ekaristi dengan keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) umat
Lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung
Gunungkidul.
Koefisien korelasi keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi dan keterlibatan
tugas pelayanan (diakonia) sebesar 0,718 bertanda positif, berarti menunjukkan
bahwa arah korelasi positif mengandung pengertian semakin tinggi intensitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
umat aktif mengikuti Perayaan Ekaristi, maka semakin tinggi pula keterlibatan
umat dalam tugas pelayanan (diakonia).
Selain koefisien korelasi, juga dapat dilihat tingkat signifikansi koefisien
korelasi satu sisi dari hasil output (diukur dari probabilitas) memiliki nilai 0,000
atau praktis 0. Dilihat dari hasil tersebut, hasil probabilitas memiliki nilai yang
jauh di bawah 0,05, maka korelasi antara keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi
dengan keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) umat Lingkungan Santo Xaverius
Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul semakin nyata.
b. Variables entered/removedb
Tabel 42. Variables entered/removed:
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 Keaktifan Mengikuti
Perayaan Ekaristia . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Keterlibatan Tugas Pelayanan
(Diakonia)
Dari tabel di atas, ditampilkan tentang variabel yang dimasukkan dalam
model regresi dan variabel yang dikeluarkan dari model. Dapat diketahui bahwa
variabel independen yang dimasukkan adalah keaktifan mengikuti Perayaan
Ekaristi dan variabel dependen adalah keterlibatan tugas pelayanan (diakonia).
Dari hasil tabel di atas, tidak ada variabel yang dikeluarkan/removed. Sedangkan
metode yang digunakan adalah enter (single step) bukan stepwise.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
c. Model summaryb
Tabel 43. Model summaryb:
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .718a .516 .509 9.634
a. Predictors: (Constant), Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi
b. Dependent Variable: Keterlibatan Tugas Pelayanan (Diakonia)
Output di atas, menampilkan besarnya presentase pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat. Berikut penjelasan tentang hasil output tabel Model
summaryb:
Nilai R square adalah 0,516, yang merupakan hasil pengkuadratan dari
koefisien korelasi/ R yaitu 0,718 x 0,718 = 0,516. R square bisa disebut sebagai
koefisien determinasi, yaitu 51,6% dari variabel Keterlibatan Tugas Pelayanan
(Diakonia) dipengaruhi oleh Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi, sedangkan
sisanya, yaitu 100% - 51,6% = 48,4% dipengaruhi oleh sebab-sebab lain.
Nilai R square berkisar pada angka 0 hingga 1. Semakin kecil nilai R
square, maka semakin lemah hubungan antara kedua variabel. Dalam hasil output
di atas, ditunjukkan nilai R square sebesar 0,516, yang menunjukkan bahwa
hubungan antara variabel Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi dengan
Keterlibatan Tugas Pelayanan (Diakonia) adalah nyata dan cukup kuat.
Hasil berikutnya adalah nilai standar error of the estimate (kesalahan
standar dari hasil penaksiran) yaitu 9.634. Jika nilai standar error of the estimate<
nilai standar deviasi variabel terikat, maka variabel bebas baik untuk dijadikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
prediktor. Dalam output standar deviasi Keterlibatan Tugas Pelayanan (Diakonia)
diketahui memiliki nilai sebesar 13.748. Dapat dilihat hasil standar error of the
estimate < dari standar deviasi Keterlibatan Tugas Pelayanan (Diakonia), maka
variabel bebas baik untuk dijadikan prediktor terhadap variabel terikat.
d. ANOVAb
Tabel 44. ANOVAb:
ANOVAb
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 7211.884 1 7211.884 77.710 .000a
Residual 6774.782 73 92.805
Total 13986.667 74
a. Predictors: (Constant), Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi
b. Dependent Variable: Keterlibatan Tugas Pelayanan Diakonia
Berdasarkan hasil uji ANOVA atau Ftest didapat Fhitung sebesar 77,710
dengan tingkat signifikansi 0,000. Dalam tabel di atas, diketahui nilai probabilitas
(0,000) jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi ini bisa dipakai untuk
memprediksi keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) umat Lingkungan Santo
Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul.
Melalui Uji F, dapat diketahui apakah model penaksiran yang digunakan
tepat atau tidak. Dalam penelitian ini menggunakan model linear. Ketepatan
model linear ini diuji dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel. Dalam tabel
diketahui hasil Fhitung adalah 777710, sedangkan Ftabel dihitung berdasarkan taraf
signifikansi 5%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Cara lain untuk menentukan ketepatan model adalah dengan
membandingkan probabilitas dengan taraf nyatanya. Diketahui probabilitas dalam
tabel ANOVA tertulis Sig. 0,000. Jika probabilitas > 0,05, maka model ditolak,
sedangkan jika probabilitas < 0,05, maka model diterima. Dalam tabel diketahui
nilai probabilitas 0,000< 0,05, maka dapat diambil kesimpulan bahwa model
regresi ini dterima dan tepat, karena HO ditolak dan H1 diterima. Sedangkan
variasi nilai variabel bebas atau variabel independen dapat menjelaskan variasi
nilai dependen.
e. Coefficients
Uji hipotesis dengan menggunakan tabel Coefficientsb
Tabel 45. Coefficientsb:
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 8.031 7.244 1.109 .271
Keaktifan Mengikuti
Perayaan Ekaristi .455 .052 .718 8.815 .000
a. Dependent Variable: Keterlibatan Tugas Pelayanan Diakonia
Dalam tabel Coefficientsb di atas, diketahui nilai B constant 8,031 dan nilai
B Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi sebagai prediktor sebesar 0,455. Maka
bisa ditentukan persamaan garis regresi antara variabel Keaktifan Mengikuti
Perayaan Ekaristi (X) dan Keterlibatan Tugas Pelayanan Diakonia (Y) adalah Y =
8,031 + 0,455 X.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Dari hasil persamaan regresi di atas, dapat digunakan untuk melakukan
estimasi sejauh mana pengaruh keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi terhadap
keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) umat Lingkungan Santo Xaverius Siyono
Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul. Misalnya, nilai keaktifan
mengikuti Perayaan Ekaristi dihitung sebesar 50, maka nilai keterlibatan tugas
pelayanan (diakonia) sebagai berikut:
Y = 8,031 + (0,455 x 50) = 30,781
Berdasarkan hasil persamaan regresi di atas, maka dapat diketahui bahwa
estimasi nilai keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) umat Lingkungan Santo
Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul dihitung
sebesar 30,781 dengan nilai keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi dihitung
sebesar 50. Dengan demikian, dari hasil persamaan regresi tersebut, dapat
diartikan bahwa setiap pertambahan nilai keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi
sebesar 1 poin, maka nilai keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) umat
Lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung
Gunungkidul bertambah 8,031 + 0,455. Sedangkan bila setiap nilai keaktifan
mengikuti Perayaan Ekaristi bertambah 10 poin, maka nilai keterlibatan tugas
pelayanan (diakonia) umat Lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki
Santo Yusup Bandung Gunungkidul Y = 8,031 + (0,455 x 10). Maka, nilai Y akan
bertambah menjadi 8,031 + 4,55.
Hasil uji hipotesis dapat diketahui dengan cara melihat hasil siginfikansi
dari tabel coefficients. Kriteria dalam uji hipotesis, jika signifikansi ≤ 0,05, maka
H1 diterima dan H0 ditolak. Sebaliknya, jika signifikansi > 0,05, maka H1 ditolak
dan H0 dierima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
H0 : Tidak ada Pengaruh Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi Terhadap
Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia) Umat Lingkungan Santo
Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul.
H1 : Ada Pengaruh Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi Terhadap
Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia) Umat Lingkungan Santo
Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul.
Berdasarkan tabel coefficients tersebut, diketahui bahwa nilai signifikansi
adalah 0,000. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa maka H1 diterima dan H0
ditolak. Maka, kesimpulannya adalah ada pengaruh keaktifan mengikuti perayaan
Ekaristi terhadap keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) umat lingkungan Santo
Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Pada hasil analisis uji normalitas (lih. Tabel 9. Test of Normality),
diketahui nilai P-value dari variabel X (keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi)
sebesar 0,200 untuk uji normalitas Lilliefors (Kolmogorov-Smirnov) dan P-value
(signifikansi) dari variabel Y (keterlibatan tugas pelayanan (diakonia)) yaitu
kontrol diri sebesar 0,200 untuk uji normalitas Lilliefors (Kolmogorov-Smirnov).
Diperoleh data bahwaP-value lebih besar dari nilai signifikansi yaitu 0,005, maka
dapat disimpulkan bahwa data dari variabel X (keaktifan mengikuti perayaan
Ekaristi) dan Y (keterlibatan tugas pelayanan (diakonia)) memiliki distribusi
normal. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa data pada penelitian ini
memiliki distribusi normal. Dalam uji linearitas (lih. Tabel 10. ANOVAb), juga
dihasilkan data bahwa semua variabel dalam penelitian ini memiliki hubungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
yang linear dan signifikan. Melalui uji homokedastisitas dan uji homogenitas
dalam Grafik 3. Scatterplot dari keterlibatan tugas pelayanan (diakonia),
menunjukkan bahwa gambar tidak membentuk pola tertentu secara penuh dan
tersebar di antara titik nol (0) pada sumbu X dan Y, sehingga dapat disimpulkan
bahwa residual mempunyai variance konstan (homoscedasticity) dan tidak terjadi
masalah heterokedastisitas. Berdasarkan hasil deskripsi data (lih. Tabel 11) uji
homogenitas diketahui bahwa nilai signifikansi variabel keterlibatan tugas
pelayanan (diakonia) 0,004 < 0,005. Maka dapat disimpulkan bahwa data
keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) berdasarkan variabel keaktifan mengikuti
Perayaan Ekaristi memiliki varian yang berbeda.
Berdasarkan hasil analisis deskripsi (lih. Tabel 12. Deskriptif Statistik
Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi dan Keterlibatan Tugas Pelayanan
(diakonia)) ditampilkan jumlah N sebanyak 75 yang menunjukkan jumlah sampel
sebanyak 75 responden. Range pada Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi
adalah 99 lebih besar dibandingkan range Keterlibatan Tugas Pelayanan
(diakonia) yaitu 70. Nilai minimum pada Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi
adalah 91 lebih besar dari nilai minimum Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia)
yaitu 40. Nilai maximum dari Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi adalah 190
lebih besar dari nilai maximum Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia) yaitu
110. Nilai rata-rata (mean) dari Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi adalah
138,65 lebih besar dari pada Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia) yaitu 71,13.
Pada tabel di atas juga ditunjukkan nilai Std. Deviation yang diperoleh Keaktifan
Mengikuti Perayaan Ekaristi adalah 21,692 lebih besar dari pada nilai Std.
Deviation Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia) yaitu 13,748. Pada variance
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi adalah 470,527 lebih besar dari variance
Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia) kontrol diri yaitu 189,009.
Berdasarkan hasil deskripsi data (lih. Tabel 14. Rangkuman Statistik
Deskriptif Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi) diketahui bahwa Keaktifan
Mengikuti Perayaan Ekaristi dengan jumlah jumlah N valid 75 siswa dengan
jumlah instrumen sebanyak 19 butir. Dari data tersebut diketahui pula rata-rata
Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi dengan harga mean 138,65 Std. Deviation
21,692. Untuk range adalah 99 dengan skor maximum 190 dan minimum 91.
Sedangkan untuk nilai tengah (median) 142,00, nilai yang sering muncul (mode)
142 dan untuk nilai sum adalah 10399, memberi pengaruh terhadap keterlibatan
tugas pelayanan (diakonia) umat lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki
Santo Yusup Bandung Gunungkidul. Pengaruh ini dapat dilihat pada Tabel
45.Coefficientsb yang menunjukkan adanya hubungan positif antara keaktifan
mengikuti perayaan Ekaristi terhadap keterlibatan tugas pelayanan (diakonia)
umat lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung
Gunungkidul. Hal ini dipengaruhi adanya sub variabel dari keaktifan mengikuti
Perayaan Ekaristi yaitu kehadiran dalam Perayaan Ekaristi, peran dan tugas
dalam Perayaan Ekaristi dan makna Sakramen Ekaristi.
Hasil yang telah didapat dalam variabel keaktifan mengikuti Perayaan
Ekaristi, diperkuat dengan hasil mean dari deskripsi data sub variabel Kehadiran
Dalam Perayaan Ekaristi sebesar 28,73 (lih. Tabel 15. Rangkuman Statistik
Deskriptif Kehadiran Dalam perayaan Ekaristi). Dalam ranah kognitif pada Tabel
17. Analisis deskriptif Kehadiran dalam Perayaan Ekaristi (kognitif), dari 75 umat
(100%), 26 umat (35%) berpendapat selalu, 29 umat (39%) berpendapat sering, 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
umat (21%) memilih jawaban kadang-kadang, 4 umat (5%) memilih jawaban
jarang, dan tidak ada umat (0%) yang menjawab tidak pernah. Dari data tersebut,
dapat disimpulkan bahwa menurut responden variabel keaktifan mengikuti
Perayaan Ekaristi dalam sub variabel kehadiran dalam Perayaan Ekaristi dalam
ranah kognitif, intensitas pelaksanaannya sesuai dengan pokok-pokok dalam
uraian sub variabel kehadiran dalam Perayaan Ekaristi adalah sering, yang
mencakup kehadiran dalam Perayaan Ekaristi harian, hari Minggu, dan hari-hari
khusus. Sedangkan dalam ranah afektif pada Tabel 19. Analisis deskriptif
Kehadiran dalam Perayaan Ekaristi (afektif), dari 75 umat, 13 umat (17%)
berpendapat bahwa kehadiran dalam Perayaan Ekaristi sangat mudah, 21 umat
(28%) menyatakan bahwa kehadiran dalam Perayaan Ekaristi mudah dilakukan,
29 umat (39%) memilih jawaban biasa, 11 umat (15%) menyatakan bahwa
kegiatan kehadiran dalam Perayaan Ekaristi sulit dilakukan dan 1 umat (0%) yang
memberikan pendapat bahwa kehadiran dalam Perayaan Ekaristi sangat sulit
dilakukan. Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa kehadiran dalam
Perayaan Ekaristi dirasa biasa dan mudah dilakukan bagi umat yang mencakup
kehadiran dalam Perayaan Ekaristi harian, hari Minggu, dan hari-hari khusus.
Pada sub variabel peran dan tugas dalam Perayaan Ekaristi memiliki nilai
mean sebesar 63,59 (lih. Tabel 20. Rangkuman statistik deskriptif peran dan
tugas dalam Perayaan Ekaristi). Dalam ranah kognitif pada Tabel 22. Analisis
deskriptif Peran dan Tugas dalam Perayaan Ekaristi (kognitif), dari 75 umat
(100%), 16 umat (21%) berpendapat selalu, 28 umat (38%) berpendapat sering, 18
umat (24%) memilih jawaban kadang-kadang, 13 umat (17%) yang menjawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
dengan jawaban jarang, dan tidak ada umat (0%) yang menjawab tidak pernah.
Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa umat sering aktif berperan dan
bertugas dalam Perayaan Ekaristi baik dalam persiapan Perayaan Ekaristi,
menjadi petugas-petugas liturgi ataupun menjadi umat dalam Perayaan Ekaristi.
Sedangkan dalam ranah afektif pada Tabel 24. Analisis deskriptif Peran dan
Tugas dalam Perayaan Ekaristi (afektif), dari 75 umat (100%), 13 umat (17%)
berpendapat sangat menyenangkan, 34 umat (46%) berpendapat menyenangkan,
19 umat (25%) memilih jawaban biasa, 9 umat (12%) yang menjawab dengan
jawaban tidak menyenangkan, dan tidak ada umat (0%) yang menjawab sangat
tidak menyenangkan. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa umat senang
aktif berperan dan bertugas dalam Perayaan Ekaristi baik dalam persiapan
Perayaan Ekaristi, menjadi petugas-petugas liturgi ataupun menjadi umat dalam
Perayaan Ekaristi.
Pada sub variabel makna Sakramen Ekaristi memiliki nilai mean sebesar
46,33 (lih. Tabel 25. Rangkuman statistik deskriptif makna Sakramen Ekaristi).
Dalam ranah kognitif pada Tabel 27. Analisis Deskriptif Makna Sakramen
Ekaristi (kognitif), dari 75 umat (100%), 41 umat (55%) berpendapat sangat
setuju, 21 umat (28%) berpendapat setuju, 10 umat (13%) memilih jawaban
netral, 3 umat (4%) yang menjawab dengan jawaban tidak setuju, dan tidak ada
umat (0%) yang menjawab sangat tidak setuju. Dari hasil tersebut, dapat
disimpulkan bahwa umat setuju pada pemaknaan Sakramen Ekaristi baik sebagai
ungkapan Cinta Kasih Yesus yang sehabis-habisnya, persatuan umat dengan Allah
dan umat dengan umat, permohonan seruan datang-Nya karunia Roh Kudus
(Epiklese), tinggal dalam Kristus, kekuatan hidup umat dalam menghadapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
persoalan hidup dan Ekaristi Sebagai sumber dan puncak Kehidupan Gereja.
Sedangkan dalam ranah afektif pada Tabel 29. Analisis deskriptif makna
Sakramen Ekaristi (afektif), dari 75 umat (100%), 14 umat (19%) berpendapat
sangat mudah, 25 umat (33%) berpendapat mudah, 28 umat (37%) memilih
jawaban biasa, 8 umat (11%) yang menjawab dengan jawaban sulit, dan tidak ada
umat (0%) yang menjawab sangat sulit. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan
bahwa umat biasa dan cukup mudah dalam pemaknaan Sakramen Ekaristi baik
sebagai ungkapan Cinta Kasih Yesus yang sehabis-habisnya, persatuan umat
dengan Allah dan umat dengan umat, permohonan seruan datang-Nya karunia
Roh Kudus (Epiklese), tinggal dalam Kristus, kekuatan hidup umat dalam
menghadapi persoalan hidup dan Ekaristi Sebagai sumber dan puncak Kehidupan
Gereja.
Dari hasil di atas, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Keaktifan
Mengikuti Perayaan Ekaristi yang dilaksanakan umat dalam kehadiran mengikuti
Perayaan Ekaristi, umat sering menghadiri Perayaan Ekaristi yang mencakup
kehadiran dalam Perayaan Ekaristi harian, hari Minggu, dan hari-hari khusus dan
itu dirasa biasa dan mudah untuk umat. Selain itu, umat juga sering dan senang
aktif berperan dan bertugas dalam Perayaan Ekaristi baik dalam persiapan
Perayaan Ekaristi, menjadi petugas-petugas liturgi ataupun menjadi umat dalam
Perayaan Ekaristi. Pada pemaknaan Sakramen Ekaristi umat setuju dan merasa
biasa dan mudah baik Ekaristi sebagai ungkapan Cinta Kasih Yesus yang sehabis-
habisnya, persatuan umat dengan Allah dan umat dengan umat, permohonan
seruan datang-Nya karunia Roh Kudus (Epiklese), tinggal dalam Kristus,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
kekuatan hidup umat dalam menghadapi persoalan hidup dan Ekaristi Sebagai
sumber dan puncak Kehidupan Gereja.
Dari hasil analisis deskripsi data variabel Keterlibatan Tugas Pelayanan
(diakonia) (Y) menunjukkan nilai mean sebesar 71,13 (lih. Tabel 30. Rangkuman
statistik keterlibatan tugas pelayanan (diakonia)) dan masuk dalam kategori
sedang. Nilai Std. Deviation 13,748. Untuk nilai range adalah 70 dengan skor
maximum 110 dan minimum 40. Sedangkan untuk nilai tengah (median) 70,00,
nilai yang sering muncul (mode) 77 dan untuk nilai sum adalah 5335.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif tentang variabel terikat yaitu
keterlibatan tugas pelayanan (diakonia), dapat diukur melalui 2 sub variabel arah
dasar pelayanan dan pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan masyarakat. Dari sub
variabel arah dasar pelayanan kemampuan dalam ranah kognitif pada Tabel 33.
Analisis deskriptif arah dasar pelayanan (kognitif), dari 75 umat (100%), 40 umat
(54%) berpendapat bahwa mereka selalu melaksanakan arah dasar pelayanan, 22
umat (29%) menyatakan bahwa arah dasar pelayanan yang sudah mereka lakukan
dalam diri mereka adalah sering, 6 umat (8%) memilih jawaban kadang-kadang,
sedangkan 6 umat (8%) memilih jawaban jarang dan 1 umat (1%) yang memilih
jawaban tidak pernah. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa sebagian
besar responden selalu memiliki arah dasar pelayanan yang baik yang nampak
dalam sikap dasar melayani bukan dilayani dan tanggung jawab iman kristiani
mereka. Sedangkan dalam ranah afektif pada pada Tabel 35. Analisis deskriptif
arah dasar pelayanan (afektif), dari 75 umat, 26 umat (34%) menyatakan bahwa
arah dasar pelayanan yang mereka lakukan merupakan hal yang sangat
bermanfaat, 30 umat (40%) berpendapat bahwa arah dasar pelayanan yang mereka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
lakukan adalah hal yang bemanfaat, 11 umat (15%) memilih jawaban biasa,
sedangkan 6 umat (8%) menyatakan bahwa arah dasar pelayanan yang mereka
lakukan adalah hal yang tidak bermanfaat dan sisanya yaitu 2 umat (3%)
menyatakan sangat tidak bermanfaat. Berdasarkan hasil tersebut, dapat
disimpulkan bahwa arah dasar pelayanan yang umat lakukan merupakan hal yang
bemanfaat bagi mereka.
Dari sub variabel pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan masyarakat, nilai
mean sebesar 55,21 (lih. Tabel 36. Rangkuman statistik deskriptif Pelayanan
(diakonia) bagi Gereja dan masyarakat). Dalam ranah kognitif pada Tabel 38.
Analisis deskriptif pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan masyarakat (kognitif),
dari 75 umat (100%), 11 umat (15%) berpendapat bahwa mereka sangat setuju
pada pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan masyarakat, 19 umat (25%)
menyatakan bahwa mereka setuju melakukan pelayanan (diakonia) bagi Gereja
dan masyarakat, 28 umat (38%) memilih jawaban netral, sedangkan 16 umat
(21%) memilih jawaban tidak setuju dan sisanya 1 umat (1%) menyatakan sangat
tidak seuju. Dari hasil tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa umat netral
dalam pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan masyarakat baik dalam malakukan
tanggungjawab pelayanan sebagai seorang pemuka jemaat bagi Gereja,
melakukan diakonia karitatif, diakonia reformatif atau pembangunan, diakonia
transformatif pembebasan bagi masyarakat. Sedangkan dalam ranah afektif pada
Tabel 40. Analisis deskriptif pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan masyarakat
(afektif), dari 75 umat (100%), 2 umat (3%) menyatakan bahwa pelayanan
(diakonia) bagi Gereja dan masyarakat merupakan hal yang sangat mudah
dilakukan, 19 umat (25%) memberikan jawaban mudah dilakukan, 26 umat (35%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
memilih jawaban biasa, 25 umat (33%) menyatakan bahwa pelayanan (diakonia)
bagi Gereja dan masyarakat adalah hal yang sulit dan 3 umat (4%) yang
berpendapat sangat sulit. Dari hasil tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa
pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan masyarakat merupakan hal yang biasa
dilakukan umat, baik dalam malaksanakan tanggungjawab pelayanan sebagai
seorang pemuka jemaat bagi Gereja, melakukan diakonia karitatif, diakonia
reformatif atau pembangunan, dan diakonia transformatif pembebasan bagi
masyarakat.
Dari data statistik di atas, dapat dilihat bahwa keaktifan mengikuti
perayaan Ekaristi memiliki pengaruh terhadap keterlibatan tugas pelayanan
(diakonia) umat lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup
Bandung Gunungkidul. Dalam proses keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi, yang
mencakup kehadiran dalam Perayaan Ekaristi harian, hari Minggu, dan hari-hari
khusus. Selain itu, juga aktif berperan dan bertugas dalam Perayaan Ekaristi baik
dalam persiapan Perayaan Ekaristi, menjadi petugas-petugas liturgi ataupun
menjadi umat dalam Perayaan Ekaristi. Keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi
juga nampak dalam pemaknaan Sakramen Ekaristi sebagai ungkapan Cinta Kasih
Yesus yang sehabis-habisnya, persatuan umat dengan Allah dan umat dengan
umat, permohonan seruan datang-Nya karunia Roh Kudus (Epiklese), tinggal
dalam Kristus, kekuatan hidup umat dalam menghadapi persoalan hidup dan
Ekaristi Sebagai sumber dan puncak Kehidupan Gereja. Dari keseluruhan proses
keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi tersebut, membawa dampak pada
keterlibatan pelayanan (diakonia) umat dalam arah dasar pelayanan yang baik
yang nampak dalam sikap dasar melayani bukan dilayani dan tanggung jawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
iman kristiani mereka. Selain itu, juga pada pelayanan bagi Gereja dan masyarakat
baik dalam malaksanakan tanggungjawab pelayanan sebagai seorang pemuka
jemaat bagi Gereja, melakukan diakonia karitatif, diakonia reformatif atau
pembangunan, diakonia transformatif pembebasan bagi masyarakat. Maka,
kesimpulannya adalah ada pengaruh keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi
terhadap keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) umat lingkungan Santo Xaverius
Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul.
Dari hasil penelitian, diketahui bahwa nilai korelasi yang digunakan untuk
menghitung hubungan antara variabel keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi
dengan keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) sebesar 0,718 (lih. Tabel 41.
Correlations). Nilai tersebut menampilkan bahwa ada hubungan yang positif dan
signifikan antara keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi dengan keterlibatan tugas
pelayanan (diakonia). Hubungan tersebut diketahui melalui hasil signifikansi
0,000 yang nilainya jauh di bawah 0,05. Maka, dapat disimpulkan bahwa korelasi
antara keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi dengan keterlibatan tugas pelayanan
(diakonia) sangatlah nyata, karena semakin tinggi intensitas umat aktif mengikuti
perayaan Ekaristi, maka semakin tinggi pula keterlibatan tugas pelayanan
(diakonia) umat.
Dalam penelitian ini, diketahui besar persen pengaruh variabel keaktifan
mengikuti Perayaan Ekaristi dengan keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) umat
lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung
Gunungkidul melalui hasil output Tabel 43. Model summaryb dengan melihat nilai
R Square memiliki nilai koefisien determinasi sebesar 0,516. Dari data tersebut,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
menunjukkan bahwa pengaruh variabel bebas (X) yaitu keaktifan mengikuti
perayaan Ekaristi terhadap variabel terikat (Y) yaitu keterlibatan tugas pelayanan
(diakonia) sebesar 51,6% (0,516 x 100%), sedangkan sisanya, yaitu 100% -
51,6% = 48,4% dipengaruhi oleh sebab-sebab lain. Berdasarkan hasil uji hipotesis
(lih. Tabel 44. ANOVAb) , diperoleh hasil bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000,
yang berarti bahwa H1 diterima dan H0 ditolak. Dari hasil tersebut, dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi terhadap
keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) umat lingkungan Santo Xaverius Siyono
Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul.
Dari hasil penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa antara
variabel keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi dengan variabel keterlibatan tugas
pelayanan (diakonia) menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan
dari kedua variabel tersebut, dan pengaruhnya cukup kuat. Adanya pengaruh ini
juga dapat dilihat dari hasil persamaan regresi yaitu Y = 8,031 + 0,455 X (lih.
Tabel 45. Coefficientsb). Dalam persamaan ini, diketahui adanya hubungan positif
antara keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi (X) terhadap keterlibatan tugas
pelayanan (diakonia) (Y). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa semakin
tinggi intensitas umat aktif mengikuti perayaan Ekaristi, maka berpengaruh juga
pada keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) umat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
C. Refleksi Kateketis
1. Dasar Refleksi
a. Pelayanan Sabda di dalam Gereja
Pelayanan sabda memiliki beberapa bentuk yang berbeda-beda sesuai
dengan kondisi untuk mencapai tujuannya. Ada bentuk yang disebut katekese
yang bertujuan membuat iman umat hidup, dasar dan aktif lewat cara pengajaran.
Bentuk liturgis, yakni pengajaran yang diberikan bersamaan dengan perayaan
liturgi, khususnya perayaan Ekaristi (yakni Homili). Bentuk teologis, yakni suatu
cara pemahaman sistematik dan penelitian ilmiah mengenai kebenaran iman
(DKU. art 17).
b. Pengertian Katekese
Katekese merupakan salah satu bentuk pelayanan sabda, yang bertujuan
membuat iman umat hidup, dasar dan aktif lewat cara pengajaran (DKU. art 17).
Melalui cara inilah, terutama dalam lingkup kegiatan pastoral, katekese juga
diartikan sebagai karya gerejani yang menghantar kelompok maupun perorangan
kepada iman yang dewasa (DKU. art. 31).
Dalam “Catechesi Tradendae” anjuran apostolik Paus Yohanes Paulus II
kepada para Uskup, Klerus dan segenap umat beriman tentang katekese masa kini
diungkapkan bahwa katekese digunakan untuk merangkum seluruh usaha Gereja
untuk memperoleh murid-murid, membantu umat mengimani Yesus Putera Allah,
umat beroleh kehidupan atas nama-Nya, dan membina serta mendidik umat dalam
perihal tersebut untuk membangun Tubuh Kristus. Gereja tidak berhenti
malaksanakan tugas tersebut (CT. art. 1).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
c. Tujuan Katekese
Dalam anjuran apostolik Catechesi Trandendae, ditegaskan bahwa tujuan
katekese adalah mendewasakan iman dan pribadi manusia. Ketika seseorang
mengalami kedewasaan iman, maka dia akan bertumbuh semakin tahu dan
menghayati iman tersebut. Seluruh pribadi manusia yang diresapi oleh firman
akan berpikir, menilai segala sesuatu, bertindak dan berharap seturut dengan
ajaran-Nya (CT. art. 20). Katekese mematangkan dan meneguhkan iman, umat
didampingi untuk meraih kesatuan iman serta pengertian akan Putera Allah,
kedewasaan pribadi manusia, dan pertumbuhan dengan Kristus (CT. art. 25).
Selain mendewasakan iman, katekese juga menjadi sarana dalam mengembangkan
kecerdasan iman umat beriman, sehingga dapat membentuk pola-pola hidup
Kristen yang baik (EN. art. 44). Bila dilaksanakan dengan baik maka umat akan
bersemangat untuk memberikan kesaksian tentang iman mereka, untuk
menyalurkan terhadap anak-anak mereka, memperkenalkan dengan sesama, dan
untuk mengabdi kepada masyarakat dengan cara apapun juga (CT. art. 24).
Dari pemaparan tujuan katekese tersebut, maka katekese senantiasa
berusaha menimba inspirasi dari pedagogi iman, yaitu pedagogi Allah, pedagogi
Kristus dan pedagogi Gereja. Dalam hal ini, di satu sisi katekese hadir dalam
pelayanan yang dapat mengedukasi seseorang dan di sisi lain, katekese juga
menolong manusia untuk membuka dirinya bagi dimensi religius kehidupan umat.
Bisa diartikan bahwa katekese merupakan sekolah iman, yang dilaksanakan
sedemikian rupa agar menembus dan mengubah proses-proses akal budi, hati
nurani, kebebasan dan tindakan, yang menjadikan eksistensi manusia sebagai
tanda kehadiran Kristus yang nyata di dunia ini (PUK. art. 147).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
d. Isi katekese
Katekese berisikan wahyu, yaitu misteri Allah dan karya-karya-Nya yang
menyelamatkan dan terjadi dalam sejarah hidup umat manusia, wahyu terjadi
melalui hubungan pribadi antara Allah dan manusia (DKU. art. 37). Isi katekese
adalah pewartaan Injil yakni warta gembira keselamatan kepada masyarakat dan
dunia (CT. art. 26). Allah sendiri yang ingin diwartakan dalam hidup manusia,
melalui peristiwa-peristiwa iman yang dialami sehari-hari. Pengenalan akan Allah
ini dapat dialami oleh manusia melalui sabda-sabda-Nya. Sabda Allah itu benar-
benar hidup dan dapat diteruskan dalam Tradisi dan Kitab Suci yang merupakan
harta sabda Allah yang tunggal dan kudus, yang dipercayakan kepada Gereja (CT.
art. 27). Sabda Allah inilah yang terus-menerus direnungkan dan dimengerti
secara lebih mendalam, melalui pengalaman-pengalaman iman seluruh umat
secara pribadi dan bersama-sama. Secara garis besar bahan dan isi katekese
meliputi; Sejarah Keselamatan dalam Perjanjian Lama, Sejarah Keselamatan
dalam Perjanjian Baru, ajaran pokok pewartaan Kristen, sakramen-sakramen dan
pengalaman manusia yang dihayati sebagai karya penyelamatan Allah.
Dalam Petunjuk Umum Katekese art. 97, dipaparkan mengenai kriteria
penyajian pesan Injil dalam katekese:
1) Katekese hendaknya berpusat pada pribadi Yesus Kristus (kristosentris). Hal
ini berarti katekese menghadirkan Kristus sebagai pusat sejarah keselamatan
dan menyampaian ajaran-Nya bagi manusia. Berkaitan dengan dimensi
kristosentris ini, diartikan pula bahwa katekese sekaligus berdimensi triniter
(PUK art. 99). Oleh karena itu, katekese perlu memperhatikan hal-hal yang
berkaitan tentang struktur internal yang harus bersifat kristosentris-triniter,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
melalui Kristus kepada Bapa dalam Roh Kudus, mengikuti pedagogi Yesus
Kristus yang menunjukkan hidup Allah paling dalam karya keselamatan dan
demi kesejahteraan manusia serta mempunyai implikasi penting dalam hidup
manusia (PUK art. 100).
2) Katekese berpusat pada anugerah keselamatan yang berisikan sebuah pesan
tentang “pembebasan”. Katekese meneruskan pewartaaan Yesus tentang
Kerajaan Allah, sebagai “karunia Allah yang terbesar, yang harus dipandang
tidak hanya mencakup pembebasan dari segala sesuatu yang membuat
manusia tertekan, melainkan teristimewa mendapat pembebasan dari dosa dan
dari kekuatan jahat” (PUK. art. 101). Jadi, Kerajaan Allah yang diwartakan
Yesus juga menjadi pusat katekese dan dalam mewartakan Kerajaan Allah ini
Yesus menyapa orang miskin, maka katekese juga nantinya menyangkut
dimensi pembebasan yang nyata (PUK. art. 103-104).
3) Katekese berciri ekklesial, yang mencerminkan sifat historisnya, di mana
katekese menjadi bagian dari proses penerusan iman yang dijalankan dalam
dan bersama Gereja. Melalui katekese, masing-masing pribadi dapat
menerima iman Gereja. Iman Gereja terwujud dalam pengakuan akan karya
Allah yang terjadi melalui sejarah dan Gereja meneruskan pesan Injil dalam
proses sejarah hingga sekarang ini. Maka, selain memahami bagaimana Allah
bekerja dalam sejarah umat manusia, juga perlu diupayakan pemahaman
bahwa setiap isi iman diterangkan dalam konteks pengalaman umat pada
masa sekarang ini (PUK. art. 107-108).
4) Katekese inkulturatif. Dalam Catechesi Trandendae art. 53, dikatakan bahwa
misteri inkarnasi Sabda Allah menjadi model bagi evangelisasi, yang artinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Gereja dipanggil untuk membawa kekuatan Injil ke dalam inti budaya dan
kebuayaan-kebudayaan. Dalam usaha ini diperlukan adanya inkulturasi iman,
agar pesan Injil sungguh tinggal dalam diri orang bersama dengan
kebudayaannya. Tugas konkret yang diusahakan dalam kerangka ini adalah
menyusun katekismus lokal (PUK. art. 110). Katekismus lokal inilah yang
membantu membahasakan pesan katekese sesuai dengan kebudayaan
setempat. Namun jangan sampai diabaikan, dalam Petunjuk Umum Katekese
art. 111 memberikan catatan tetap perlu adanya usaha meneruskan pesan Injil
dalam keutuhan dan kemurniannya.
5) Katekese hendaknya bersifat komprehensif dengan hirarki kebenarannya
sendiri, sehingga dapat membentuk suatu sintese dengan iman yang koheren
dan vital. Memang disadari bahwa kebenaran iman telah memiliki hirarki
sendiri, akan tetapi bahwa kebenaran iman juga tergantung dari kebenaran
iman lainnya (PUK. art. 114-115). Sifat komprehensif dari katekese, juga
dapat mengaitkan pesan Injil dengan hidup manusia masa kini (PUK. art.
116-117) dan cara penyampaian katekese itu sendiri (PUK. art. 118).
e. Aspek Kateketis dalam Sakramen Ekaristi
Katekese mempunyai hubungan dengan seluruh kegiatan liturgis dan
sakramental. Hal tersebut dikarenakan dalam Sakramen-sakramen, dan terutama
dalam Ekaristilah Yesus Kristus berkarya sepenuhnya untuk mengubah manusia.
Katekese sebagai persiapan penerimaan sakramen. Katekese wajib mengantar
pada Sakramen-sakramen iman. Pelaksanaan otentik Sakramen-sakramen juga
wajib mempunyai aspek kateketis. Sehingga sakramen akan menjadi ritualisme
yang hampa dan miskin bila tidak berdasar pada pengertian yang sungguh-sunguh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
tentang makna Sakramen-sakramen. Katekese juga akan bercorak intelektual
semata jika tidak dihidupkan dalam praksis sakramental (CT. art. 23).
Katekese liturgis, memberikan dan memajukan suatu pengertian dan
pengalaman liturgi lebih dalam. Dalam katekese liturgi diberikan penjelasan
tentang isi doa-doa, arti tanda-tanda dan gerak-gerik, mendidik partisipasi aktif,
kontemplasi dan keheningan (PUK art. 55). Tugas-tugas fundamental katekese
adalah membantu umat untuk mengetahui, merayakan, dan merenungkan misteri
kristus. Dalam pendidikan liturgis, Kristus yang menyelamatkan selalu hadir
dalam Gereja-Nya teristimewa dalam perayaan-perayaan liturgis, khususnya
dalam Ekaristi. Gereja ingin agar semua umat berpartisipasi penuh, sadar, dan
aktif yang dituntut oleh sifat liturgi dan martabat imamat dari sakramen Ekaristi.
Karena alasan ini katekese harus mendidik umat untuk berdoa, bersyukur,
bertobat, tetap percaya, hidup menjemaat, untuk mengerti dengan tepat arti Credo
(PUK art. 85).
Dalam Ekaristi terdapat pelayanan sabda yang mempunyai fungsi liturgis.
Pelayanan sabda dapat menggunakan bentuk yang berbeda-beda, namun diantara
semua itu homili merupakan yang paling penting. Bentuk-bentuk lain dalam
konteks liturgis termasuk perayaan sabda dan pelajaran yang diterima selama
upacara sakramen-sakramen. Harus disebut pula persiapan langsung bagi
penerimaan sakramen-sakramen yang berbeda, perayaan sakramental dan yang
paling penting adalah partisipasi umat beriman dalam Ekaristi, sebagai sarana
pendidikan iman yang pertama (PUK 51).
Gereja diutus oleh Allah untuk menjadi “sakramen universal
keselamatan”. Gereja terus berusaha mewartakan Injil kepada semua orang, setiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
umat dipanggil menjadi garam dunia dan terang dunia seperti yang ada pada Mat
5:13-14 (GS 1). Katekese mempunyai tugas untuk membina moral, pertobatan
membawa kepada Kristus. Katekese harus meneruskan kepada para murid sikap-
sikap Guru sendiri. Sabda yang diwartakan harus dihayati sehingga katekese
membawa konsekuensi-konsekuensi sosial dari tuntutan-tuntutan Injil (PUK 71).
Ekaristi pusat dari seluruh hidup sakramental. Di dalam Gereja terjadi
transubstansi roti dan anggur berubah menjadi tubuh dan darah Kristus yang
menyelamatkan. Orang beriman memperoleh Roti Hidup dalam Ekaristi, sehingga
dipenuhi dengan cinta terhadap Allah dan sesama. Setelah dikenyangkan
diharapkan umat beriman semakin mencintai sesama dengan tulus dan aktif agar
hidup rukun dan berkerja sama dengan umat lain sebagai sesama (DKU 58).
2. Refleksi Penelitian
Penulis sebagai warga lingkungan St Xaverius Siyono melihat melalui
penelitian ini bahwa ada umat yang rajin mengikuti perayaan Ekaristi ada juga
yang sebaliknya. Padahal Ekaristi merupakan pusat dan puncak kekuatan hidup
umat Kristiani harus dihayati dan dimaknai bagi diri sendiri dan dalam kehidupan
sehari-hari. Keterlibatan umat dalam pelayanan (diakonia) juga menjadi hal yang
penting untuk mewujutkan kerajaan Allah di dunia ini seperti yang sudah Yesus
ajarkan dan wariskan kepada kita semua. Namun pada kenyataannya umat ada
terlibat maupun tidak terlibat dalam pelayanan tersebut sebagai warga Kristiani.
Pada skripsi ini penulis merasa tertarik untuk meneliti mengenai sejauh mana
keaktifan perayaan Ekaristi berpengaruh terhadap keterlibatan umat lingkungan
Santo Xaverius Siyono dalam tugas pelayanan Gereja (diakonia) umat. Setelah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
melaksanakan penelitian dan diperoleh hasil, maka dapat diketahui bahwa ada
pengaruh keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi terhadap keterlibatan tugas
pelayanan (diakonia) umat lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo
Yusup Bandung Gunungkidul. Hasil penelitian yang telah diperoleh oleh penulis,
diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam proses pelaksanaan umat dalam
mengikuti Perayaan Ekaristi dan terlibat dalam tugas pelayanan (diakonia) di
kehidupannya sebagai warga Gereja yang baik seturut teladan Yesus Kristus.
Diketahui bahwa Ekaristi merupakan sumber dan puncak kehidupan Gereja.
Melalui penelitian ini saya menyadari bahwa Gereja mengajak kita untuk
memaknai perjamuan Ekaristi setiap kali kita merayakannya. Hal ini sebagaimana
yang dilakukan Yesus bersama dengan para murid sebelum Ia memasuki misteri
sengsara dan wafat-Nya. Yesus menghendaki agar perjamuan makan ini selalu
dikenang dan dilakukan oleh umat-Nya dalam perayaan Ekaristi. Gereja setiap
kali merayakan Ekariti sebagai bentuk kenangan akan Paska Kristus. Ekaristi
tidak hanya pusat seluruh liturgi Gereja, tetapi juga menjadi sumber dan puncak
kehidupan Gereja. Hal ini didukung dengan tegas oleh LG 11 yang menyatakan:
“Dengan ikut serta dalam kurban Ekaristi, sumber dan puncak seluruh
hidup kristiani mereka mempersembahkan Anak Domba ilahi dan diri
sendiri bersama dengan-Nya kepada Allah: demikianlah semua
menjalankan peranannya sendiri dalam perayaan liturgis, baik dalam
persembahan mau pun dalam komuni suci, bukan dengan campur baur,
melainkan masing masing dengan caranya sendiri. Kemudian, sesudah
memperoleh kekuatan dari tubuh Kristus dalam perjamuan suci, mereka
secara konkret menampil kan kesatuan Umat Allah, yang oleh sakramen
mahaluhur itu dilambangkan dengan tepat dan diwujudkan secara
mengagumkan.”
Ekaristi sebagai sumber dan puncak seluruh hidup kristiani menunjuk
bahwa Ekaristi tidak terpisahkan dengan kehidupan sehari-hari. Hidup sehari-hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
memperoleh kekuatan dan dasarnya dari Ekaristi sebagai sumber. Ekaristilah yang
memberi kekuatan yang menjiwai dan menggerakkan seluruh hidup orang
kristiani dalam mengarungi suka duka kehidupannya. Ekaristi juga menjadi
puncak dari seluruh kegiatan umat kristiani. Artinya, semua bidang kehidupan
yang dijalani umat kristiani tertuju dan mengarah kepada Ekaristi sebagai
puncaknya.
Kita bisa merasakan bahwa Ekaristi adalah perayaan seluruh Gereja dan
bukan perayaan pribadi. Berapa pun jumlah pesertanya suatu perayaan Ekaristi
tetap merupakan perayaan Ekaristi yang sah, jika telah dirayakan dengan
kehendak Gereja, justru karena Ekaristi merupakan perayaan seluruh Gereja.
Ekaristi sebagai lambang kesatuan (bdk. SC 47) menunjuk maksud
penganugerahan Ekaristi oleh Kristus itu, yakni agar Gereja memiliki
kebersamaan dan kesatuan dengan Allah melalui Dia dalam Roh Kudus dan
dengan warga Gereja sendiri (bdk. SC 48). Di samping itu dengan merayakan
Ekaristi, Gereja sebenarnya mengungkapkan dan melaksanakan dirinya sebagai
sakramen keselamatan Allah karena Gereja menghadirkan Kristus.
Gereja juga amat mementingkan partisipasi aktif umat dalam Perayaan
Ekaristi. Hidup orang beriman Katolik yang Ekaristis tentu mengandaikan bahwa
seseorang pernah dan mempunyai kebiasaan (habitus) untuk merayakan Ekaristi,
entah setiap hari, setiap minggu atau setiap jangka waktu tertentu. Dengan aktif
dalam perayaan umat diharapkan bisa semakin mengenang misteri Perayaan
Ekaristi itu sendiri, yaitu Kristus yang menyelamatkan manusia. Kuantitas
partisipasi aktif dalam Perayaan Ekaristi memang dalam arti tertentu menjadi
“tanah yang subur" bagi tumbuh dan berkembangnya hidup iman seseorang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Kuantitas penting, namun kualitas tidak kalah penting. Seseorang membutuhkan
juga semangat dasar (spiritual) dalam menghayati Ekaristi. Kualitas penghayatan
yang mendalam kiranya menjadi "daya hidup" bagi tumbuh dan berkembangnya
hidup yang ekaristis.
Kematian Yesus di kayu salib mengungkapkan cinta kasih-Nya kepada
para murid serta seluruh umat manusia demi persatuan dengan Allah. Tiada kasih
yang sempurna selain kasih yang rela memberikan nyawa-Nya untuk orang yang
dikasihi-Nya. Ekaristi sebaga Sakramen cinta kasih, lambing kesatuan baik
dengan Allah maupun dengan warga Gereja sendiri yang secara langsung dapat
kita alami. Yesus memberikan pelayanan dengan kasih yang sungguh luar biasa.
Yesus mengasihi tanpa batas dan menyayangi kita sampai akhir hayat. Yesus
memberikan kasih-Nya secara total kepada kita sampai pada kesudahan dan la rela
memberikan nyawa-Nya demi keselamatan para murid serta seluruh umat
beriman.
Dalam Perayaan Ekaristi, hidup Allah melalui Kristus dibagikan lewat
misteri roti yang dipecah dan dibagikan dalam arti harus menderita dan
membagikan hidupnya. Namun dalam Perayaan Ekaristi, umat beriman saling
berbagi dalam patisipasi seluruh umat Gereja dan khususnya umat yang hadir
dengan imam dan petugasnya. Setelah Misa kita diutus untuk berbagi yang kita
alami selama Perayaan Ekaristi tadi. Kita yang memperoleh hidup Allah secara
cuma-cuma, kini kita harus mau membagikan rahmat hidup Allah kepada sesama
kita baik keluarga maupun masyarakat kita. Berbagi bagi Gereja dan masyarakat,
berbagi pula terhadap mereka yang kecil, lemah, miskin dan tersingkir. Berbagai
bentuk pengorbanan kita persis perutusan dari Ekaristi. Kita yang menerima hidup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Tuhan yang dibagikan, kita juga diundang untuk berani berbagi kepada sesama,
entah apapun bentuknya itulah wujut pelayanan kita kepada Allah dan sesama.
Ekaristi jauh melampaui batas-batas orang-orang yang hadir, tetapi dengan
seluruh Gereja dan bahkan seluruh umat manusia.
Tugas Melayani Gereja merupakan persekutuan orang beriman sebagai
komunikasi iman. Dalam proses komunikasi iman itu dibedakan dua macam:
pengajaran dan perayaan. Yang satu komunikasi dengan kata-kata, baik dalam
katekese yang biasa maupun dalam pengajaran pimpinan Gereja yang resmi;
yang lain komunikasi iman dalam ibadat bersama. Penghayatan dan pengalaman
iman menjadi sesuatu yang pokok. Namun pengungkapan iman saja tidak cukup
tetapi “tujuannya adalah Kerajaan Allah, yang oleh Allah sendiri telah dimulai di
dunia” (LG 9). “Oleh karena itu, berdasarkan Injil yang dipercayakan kepadanya,
Gereja mewartakan hak-hak manusia dan mengakui serta menjunjung tinggi
dinamisme zaman sekarang” (GS 41). “Sementara Gereja membantu dunia dan
menerima banyak dari dunia, yang dimaksudkannya hanyalah ini: supaya
datanglah Kerajaan Allah dan terwujudlah keselamatan segenap bangsa manusia"
(GS 45) Gereja dipanggil supaya melayani manusia, seluruh umat manusia.
Dari penelitian ini diyakini bahwa penting sebagai orang beriman katolik
melakukan diakonia (pelayanan). Bila hanya mendengar Firman Tuhan tetapi
tidak melakukan dalam hidupnya, maka dia bagaikan seorang yang membangun
rumah di atas pasir, rumah itu akan roboh bila terkena hujan dan angin. Perayaan
Ekaristi juga tidak hanya berhenti pada saat itu juga namun kita semua menerima
perutusan untuk berbagi berkat yang kita peroleh. Dengan melakukan diakonia,
maka kita telah ikut serta membangun fondasi yang kuat bagi Gereja sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Tubuh Kristus. Tanpa diakonia, Pengkabaran Injil oleh gereja menjadi abstrak.
Dalam Injil (Lukas 5:17-26), Yesus berkata kepada seorang lumpuh yang diusung
di hadapan-Nya disaksikan orang-orang Farisi dan ahli Taurat, mana yang lebih
mudah mengatakan “dosamu sudah diampuni” atau “hai, bangkit dan berdirilah”
Yesus tidak hanya memberitakan pengampunan Allah, tetapi memberdayakan
orang lumpuh hingga ia bangkit dan berjalan. Yesus melakukan pelayanan
terhadap orang lumpuh yang diusung itu dalam bentuk pengampunan dosa dan
pemberdayaan.
Yang menjadi hal pokok adalah pelayanan pemberdayaan bagi yang lemah
merupakan ciri pelayanan Yesus yang berbeda dengan orang Farisi yang
mengutamakan hukum agama. Pelayanan Gereja ini didasari oleh Yesus sendiri,
Sang Kepala Gereja yang "menyembuhkan memperhatikan orang-orang kecil dan
mengampuni dosa. la datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani
(Mrk 10:45). KematianNya di kayu salib menunjukkan pelayanan-Nya yang
sebahis-habisnya demi keselamatan umat manusia. Pelayanan Gereja ditujukan ke
dalam kepada sesama anggota jemaat, dengan mengutamakan mereka yang
miskin dan tertindas. Pelayanan Gereja juga terbuka ke luar bagi masyarakat luas.
Gereja menampilkan dirinya sebagai garam dan terang dunia (Mat 5:13-16).
Akhirnya segala kegiatan Gereja bermuara pada pelayanan kepada sesama dan
bukannya menjadi kegiatan yang semata-mata memuaskan kebutuhan rohani
sendiri. Sebagai Gereja seluruh umat berperan serta dalam tuga Kristus sehingga
harus aktif dalam kehidupan dan kegiatan Gereja.
Selama proses penyusunan penelitian ini, penulis sangat bersyukur karena
dapat belajar menimba berbagai pengalaman dan ilmu baru, yang menyangkut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
ilmu tentang Ekaristi dan diakonia, terutama dalam bidang penelitian kuantitatif,
baik dari proses persiapan, pelaksanaan, analisis hingga penyusunan skripsi ini.
Selain dalam hal kemampuan dalam hal melaksanakan sebuah kegiatan penelitian,
penulis juga dapat mengambil nilai-nilai kebaikan yang dapat menjadi bekal bagi
perkembangan penulis sebagai calon guru Agama dan katekis. Penulis dapat
belajar menjadi pribadi yang sabar, tekun dan selalu berusaha selama proses
penelitian berlangsung, hingga selesainya penyusunan penelitian ini. Dengan
segala kelemahan dan hambatan yang ada, penulis tetap berjuang agar dapat
menyelesaikan skripsi ini, tak lepas dari dukungan berbagai pihak. Kesempatan
berjumpa dengan umat juga membawa penulis pada sebuah pengalaman
perjumpaan yang meneguhkan sebagai calon guru Agama maupun katekis.
Penulis menjadi semakin mengenal dan memahami situasi umat dan lingkungan
yang nantinya menjadi bagian dari pelayanan. Katekis juga banyak berefleksi
tentang katekese di dalam Perayaan Ekaristi.
Kesimpulan dari refleksi penelitian ini adalah bahwa pemahaman Ekaristi
dan hidup Gereja akan berkembang sejalan dengan semakin terlibatnya orang
dalam Perayaan Ekaristi. Umat yang merayakan Ekaristi secara aktif akan
semakin menghayati Ekaristi itu sendiri sebagai tanda dan wujut cinta kasih Allah
kepada manusia dan imannya akan terus bertumbuh terhadap Allah dan sesama.
Dengan begitu maka mutu pelayanan (diakonia) orang bagi Gereja dan
masyarakat atau sesama yang didasari oleh Yesus sendiri juga akan berkembang
sejalan dengan semakin tinggi mutu partisipasinya dalam Ekaristi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
D. Keterbatasan Penelitian
Hasil penelitian ini, memberikan kesimpulan bahwa ada pengaruh
keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi terhadap keterlibatan tugas pelayanan
(diakonia) umat lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup
Bandung Gunungkidul. Dari kesimpulan tersebut, diketahui bahwa keaktifan
mengikuti perayaan Ekaristi juga berperan dalam menunjang keterlibatan tugas
pelayanan (diakonia) umat.
Selama proses penelitian ini baik dari persiapan, pelaksanaan, analisis data
dan penyusunan, penulis menyadari bahwa keseluruhan proses penelitian masih
ada kekurangan dan belum sepenuhnya sempurna. Berikut ini dipaparkan secara
singkat beberapa keterbatasan dalam penelitian ini:
1. Keterbatasan penelitian kuantitatif adalah sulit untuk memperdalam data.
Peneliti sulit mendapatkan data yang lebih dari apa yang tertulis dalam angket
(penelitian kurang bersifat mendalam). Bila ada yang menarik diluar apa yang
ditanyakan, peneliti tidak dapat memperdalam data yang dimaksud. Hal ini
dikarenakan alat utama dalam pengumpulan data adalah instrumen
(skala/tes/angket). Instrumen ini yang mendokumentasikan respon-respon
subyek sesuai dengan alternatif pilihan yang diberikan dan analisi data
menggunakan statistik (mengharuskan peneliti harus pandai mengolah data
secara statistik).
2. Kelemahan Desain Ex Post Facto adalah (a) populasi yang diteliti diandaikan
sudah mendapat perlakuan dan pengetahuan tentang hal yang diteliti atau
sesuatu yang akan diukur sudah terjadi dan dialami sebelumnya sehingga sulit
adanya perlakuan, pengetahuan ataupun pengalaman yang sama yang dialami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
oleh populasi. (b) Kurangnya kontrol terhadap variabel bebas. (c) Jika
hubungan antara dua variabel ditemukan, sulit menemukan mana yang sebab
dan mana yang akibat.
3. Bahan penelitian atau buku-buku referensi belum secara optimal mendukung
penelitian ini. Peneliti mengalami keterbatasan dalam mencari buku-buku
acuan yang mendukung untuk penelitian ini khususnya mengenai variabel
keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) yang memiliki sumber referensi buku
yang terbatas.
4. Peneliti menyebarkan angket kepada masing-masing responden yang telah
ditemui di masing-masing rumah umat untuk memenuhi kuota yang telah
ditentukan sebelumnya, sehingga memerlukan waktu yang cukup lama dalam
menyebarkan angket penelitian.
5. Data yang diperoleh dalam penelitian ini diasumsikan bahwa responden
menjawab instrumen sesuai dengan keadaan dan pengalaman yang
sebenarnya dengan penuh kejujuran serta keterbukaan sehingga kebenaran
data dapat diukur dengan baik. Bila responden dalam mengisi angket tidak
sesuai dengan realitas dan pengalaman yang sebenarnya, kesimpulan dapat
berbeda dan kebenaran data tidak dapat diukur dengan baik.
6. Peneliti memeiliki keterbatasan dan kekurangan dalam pengetahuan dan
kemampuan membuat angket yang bisa mudah dipahami oleh umat terkhusus
untuk orang tua, sehingga peneliti harus menjelaskan dengan detail cara
mengisi angket kepada umat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
7. Penulis juga menyadari adanya keterbatasan dan kelemahan, bukan hanya
dalam penyusunan skripsi ini, namun juga secara pribadi penulis memiliki
kelemahan dalam mengelola diri, berkaitan dalam ketekunan dan kedisiplinan
dalam mengelola waktu selama proses penyusunan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab V, penulis memaparkan kesimpulan dan saran dari keseluruhan
permasalahan skripsi ini. Pada bagian kesimpulan dipaparkan rangkuman dari
hasil penelitian dan pembahasannya sebagai jawaban dari permasalahan yang
telah dikemukakan sebelumnya. Sedangkan pada bagian saran, dibahas mengenai
usulan yang berkaitan dengan pengembangan keaktifan umat mengikuti Perayaan
Ekaristi dan keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) umat Lingkungan Santo
Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul.
E. Kesimpulan
Berdasarkan kajian pustaka dan hasil penelitian, penulis dapat
menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi Umat Lingkungan Santo Xaverius
Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul.
Keaktifan mengikuti Perayaan Ekaristi adalah partisipasi sadar dan aktif
dari seluruh umat beriman dari awal sampai ahkir Perayaan Ekaristi. Umat yang
sadar adalah ia tahu dengan yang ia perbuat serta memahami makna Perayaan
Ekaristi dan Aktif menunjukkan keterlibatan yang sepenuhnya dan seutuhnya
dalam Ekaristi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai mean dari Keaktifan mengikuti
Perayaan Ekaristi sebesar 138,65. Pada sub variabel Kehadiran dalam Perayaan
Ekaristi tersebut, dengan nilai mean 28,73 intensitas pelaksanaannya adalah sering
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
dan biasa dilakukan, sesuai dengan pokok-pokok dalam uraian sub variabel yang
mencakup kehadiran dalam Perayaan Ekaristi harian, hari Minggu, dan hari-hari
khusus. Pada sub variabel Peran dan Tugas dalam Peryaan Ekaristi memiliki nilai
mean 63,59, diketahui bahwa umat sering dan senang berperan dan bertugas
dalam Perayaan Ekaristi baik dalam persiapan Perayaan Ekaristi, menjadi
petugas-petugas liturgi ataupun menjadi umat dalam Perayaan Ekaristi. Pada sub
variabel Makna Sakramen Ekaristi memiliki nilai mean 46,33, diketahui bahwa
umat setuju dan biasa pada pemaknaan Sakramen Ekaristi baik sebagai ungkapan
Cinta Kasih Yesus yang sehabis-habisnya, persatuan umat dengan Allah dan umat
dengan umat, permohonan seruan datang-Nya karunia Roh Kudus (Epiklese),
tinggal dalam Kristus, kekuatan hidup umat dalam menghadapi persoalan hidup
dan Ekaristi sebagai sumber dan puncak kehidupan Gereja.
2. Keterlibatan Tugas Pelayanan (Diakonia) Umat Lingkungan Santo Xaverius
Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul.
Keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) adalah suatu tindakan yang
dilakukan oleh seseorang secara sukarela karena keinginan dari dalam diri untuk
memberikan tenaga, pikiran dan kemampuan pada suatu pekerjaan atau usaha
selaras dengan kehendak, akal budi dan perasaan yang didasari oleh Yesus.
Pelayanan ditujukan ke dalam Gereja yang nampak secara nyata dalam diri
seorang pemuka jemaat dan pelayanan juga terbuka ke luar, bagi sesama manusia
serta terlibat dalam hidup dan pembangunan yang ada di masyarakat.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan tugas pelayanan
(diakonia) memiliki nilai mean sebesar 71,13. Pada sub variabel arah dasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
pelayanan memiliki besar mean 15,92. Diketahui umat selalu memiliki arah dasar
pelayanan yang baik yang nampak dalam sikap dasar melayani bukan dilayani
dan tanggung jawab iman kristiani dan hal tersebut bemanfaat bagi mereka.
Dalam sub variabel Pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan Masyarakat memiliki
nilai mean 55,21. Dapat diambil kesimpulan bahwa umat netral dan biasa dalam
pelayanan (diakonia) bagi Gereja dan masyarakat baik dalam malaksanakan
tanggungjawab pelayanan sebagai seorang pemuka jemaat bagi Gereja,
melakukan diakonia karitatif, diakonia reformatif atau pembangunan, diakonia
transformatif pembebasan bagi masyarakat.
3. Hasil penelitian
Berdasarkan hasil uji hipotesis, H0 : Tidak ada Pengaruh Keaktifan
Mengikuti Perayaan Ekaristi terhadap Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia)
Umat Lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung
Gunungkidul dan H1 : Ada Pengaruh Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi
terhadap Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia) Umat Lingkungan Santo
Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul. Maka
diperoleh nilai siginfikansi sebesar 0,000 (<0,05) yang berarti bahwa H1 diterima
dan H0 ditolak. Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
dari variabel bebas yaitu keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi terhadap variabel
terikat yaitu keterlibatan tugas pelayanan (diakonia). Sedangkan dari hasil uji
regresi, diketahui bahwa keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi berpengaruh
terhadap keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) dilihat dari nilai koefisien
determinasi sebesar 0,516 atau 51,6%. Hasil tersebut diperoleh dari hasil
perhitungan regresi data keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi sebagai variabel X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
dengan keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) sebagai variabel Y, yang
menghasilkan rumus persamaan regresi yaitu Y = 8,031 + 0,455 X. Artinya setiap
penambahan nilai Pendidikan Religiositas sebesar 1 poin, maka nilai kontrol diri
bertambah 8,031 + 0,455.
Dari analisis penelitian disimpulkan bahwa pemahaman Ekaristi dan hidup
Gereja akan berkembang sejalan dengan semakin terlibatnya orang dalam
Perayaan Ekaristi. Umat yang merayakan Ekaristi secara aktif akan semakin
menghayati Ekaristi itu sendiri sebagai tanda dan wujud cinta kasih Allah kepada
manusia dan imannya akan terus bertumbuh terhadap Allah dan sesama. Dengan
begitu maka mutu pelayanan (diakonia) orang bagi Gereja dan masyarakat atau
sesama yang didasari oleh Yesus sendiri juga akan berkembang sejalan dengan
semakin tinggi mutu partisipasinya dalam Ekaristi.
F. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis memberikan beberapa saran yang
diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peningkatan keaktifan mengikuti
Perayaan Ekaristi dan keterlibatan tugas pelayanan (diakonia) umat lingkungan
Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul.
Setelah melaksanakan penelitian tersebut, penulis mengusulkan beberapa
saran sebagai berikut:
1. Bagi Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul.
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data bahwa keaktifan mengikuti
Perayaan Ekaristi membawa pengaruh positif yang besar bagi umat lingkungan
Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
terutama dalam hal keterlibatan tugas pelayanan (diakonia). Dengan demikian,
pihak Paroki disarankan bisa tetap mempertahankan perayaan Ekaristi yang
selama ini sudah dilaksanakan baik Ekaristi harian, hari Minggu, atau Ekaristi
khusus, karena keaktifan umat dalam Ekaristi akan berpengaruh baik pada
keterlibatan tugas pelayanan diakonia umat. Untuk mendukung Perayaan Ekaristi
sebainya pelayanan dan sarana-prasarana untuk misa harus senantiasa
diperhatikan dan terus menerus ditingkatkan untuk kenyamanan bersama.
2. Bagi Umat Lingkungan Santo Xaverius Siyono.
Dari data diketahui rata-rata umat sering dan biasa mengikuti Perayaan
Ekaristi serta umat netral dan biasa dalam keterlibatan pelayanan diakonia.
Namun hal ini tidak menutup kemungkinan ada umat yang kurang aktif dan
terlibat. Sehingga umat lingkungan bisa meningkatkan kebersamaan semangat dan
kerjasama dengan sesama untuk saling menyemangati dan mengingatkan antar
umat untuk aktif mengikuti Perayaan Ekaristi dan semakin terlibat tugas
pelayanan (diakonia) di Gereja dan masyarakat terutama mengingatkan sesama
didalam anggota keluarga.
Dari hasil refleksi kateketik diketahui bahwa Sakramen Ekaristi
merupakan hal pokok dan dalam katekese bagi umat, sehingga pengurus
lingkungan, prodiakon, katekis dan pemuka umat di lingkungan Santo Xaverius
Siyono bisa memberikan dan meningkatkan pendampingan bagi seluruh umat
seperti dengan kunjungan keluarga terutama memperhatikan mereka yang kurang
aktif dalam Perayaan Ekaristi dan kurang terlibat dalam tugas pelayanan diakonia
agar bersama-sama bisa aktif dan menumbuhkan imannya.
3. Bagi Mahasiswa-mahasiswi Program Studi Pendidikan Agama Katolik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Dari penelitian ini diketahui bahwa Ekaristi merupakan hal yang pokok
dalam katekese. Sebagai calon guru Pendidikan Agama Katolik dan Katekis
Ekaristi harus menjadi bagian dari hidupnya. Oleh karena itu sebagai calon guru
Pendidikan Agama Katolik dan Katekis sebaiknya perlu memiliki kesiapan yang
matang dalam pendampingan umat. Hal yang perlu dipersiapkan adalah
mempelajari dan menghayati Ekaristi dan hidup menggereja guna meningkatkan
keaktifannya umat dalam perayaan Ekaristi maupun tugas pelayanan bagi sesama.
Mahasiswa bisa mengikuti mata kuliah Liturgi, Sakramen-Sakramen Gereja,
Ansos, Katekese dan mata kuliah lain dengan baik untuk mendukung karya
tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Ardhisubagyo, Y. (1987). Menggereja Di Kota (Seri Pastoral No.136).
Yogyakarta: Pusat Pastoral Yogyakarta.
Arifin, Zainal. (2011). Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Dapiyanta, F.X. (2008). Evaluasi Pembeljaran Pendidikan Agama Katolik di
Sekolah. Yogyakarta: IPPAK Sanata Dharma
Dua Gete, A. (1975). Keterlibatan Menurut Faham Asli (Seri Puskat No.258).
Yogyakarta: Pusat Pastoral Yogyakarta.
Grun, Anselm. (1998). Ekaristi dan Perwujutan Diri. Flores: Nusa Indah.
Hardawiryana, R. (1977). Spektrum: Pelaksanaan Pelayanan. Jakarta:
Dokumentasi dan Penerangan MAWI Taman Cut Mutiah 10.
Hartono. (2008). SPSS 16.0: Analisis Data Statistika dan Penelitian. Yogyakarta:
Pustaka pelajar.
Kesel, Rob van. (2016). 6 Tempayan Air, Pokok-pokok Pembangunan Jemaat.
Yogyakarta: Kanisius.
Kitab Hukum Kanonik. (2006). (Editor dan terjemahan Dr. Rubiyatmoko). Bogor:
Grafika Mardi Yuana.
Konferensi Waligereja Indonesia. (1996). Iman Katolik: Buku Informasi dan
Referensi. Yogyakarta: Kanisius.
. (2009). Kompedium Katekismus Gereja Katolik. Yogyakarta:
Kanisius.
. (2000). Petunjuk Umum Katekese. Jakarta: Departemen
Dokumentasi dan Penerangan KWI.
Kongregasi Suci untuk Para Klerus. (1991). Direktorium Kateketik Umum.
Penerjemah: Thom Wignyanta dan Lukas Lege. Ende: Nusa Indah.
Konsili Vatikan II. (1997). Ad Gentes. (R. Hardawiryana, Penerjemah). Jakarta:
Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI. (Dokumen Asli
diterbitkan tahun 1965).
. (1995). Apostolicam Actuosiatem. (R. Hardawiryana,
Penerjemah). Jakarta: Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI
(Dokumen Asli diterbitkan tahun 1991).
. (1999). Gaudium et Spes. (R. Hardawiryana, Penerjemah).
Jakarta: Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI.
. (1993). Lumen Gentium. (R. Hardawiryana, Penerjemah) Jakarta:
Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI.
. (1990). Sacrosanctum Consilium. (R. Hardawiryana,
Penerjemah). Jakarta: Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI.
Lembaga Biblika Indonesia. (2011). Kitab Suci Katolik. Ende: Arnoldus Ende.
Martasudjita, E. (2003). Sakramen-Sakramen Gereja. Yogyakarta: Kanisius.
. (2005). Ekaristis: Tinjauan Teologis, Liturgis, Pastoral.
Yogyakarta: Kanisius.
. (2012). Ekaristis: Makna Dan Kedalamannya Bagi Perutusan Di
Tengah Dunia. Yogyakarta: Kanisius.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Natar, Asnath N. (2012). Pelayan, Spiritualitas dan pelayanan: Buku
Perayaan/Festschrift Pdt. Christian Soetopo, DPS. Yogyakarta: Taman
Pustaka Kristen.
Paulus VI. (1990). Evangelii Nuntiandi. (R. Hardawiryana, Penerjemah). Jakarta:
Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI (Dokumen Asli
diterbitkan tahun 1975).
Prasetya, L. (2003). Keterlibatan Awam Sebagai Anggota Gereja. Malang:
Dioma.
Prasetyantha, Y.B. (2008). Ekaristi Dalam Hidup Kita. Yogyakarta: Kanisius.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Uyanto, Stanislaus S. (2009). Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Widyatmadja, Josef P. (2009). Diakonia Sebagai Misi Gereja: Praksis dan
Refleksi Diakonia Transpormatif. Yogyakarta: Kanisius.
Yohanes Paulus II. (1992). Catechesi Tradendae. (R. Hardawiryana, Penerjemah).
Jakarta: Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI (Dokumen Asli
diterbitkan tahun 1979).
Yusuf, A. Muri. (2014). Metode Penelitian: Kuantitatif, kualitatif, dan Penelitian
Gabungan. Jakarta: Premadamedia Group.
Sumber dari Internet:
http://setabasri01.blogspot.com/2012/04/uji-validitas-dan-reliabilitas-item.html/m
=1. Di akses pada tanggal 6 Desember 2016; 12:45 WIB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 1: Surat Ijin Penelitian
(1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 2: Surat Pernyataan Pelaksanaan Penelitian
(2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(3)
Lampiran 3: Instrumen Penelitian
ANGKET PENELITIAN
Nama : ………………………….
A. Pengantar
Angket ini dimaksudkan untuk mencari dan menghimpun data dari lapangan
sehubungan dengan penelitian mengenai Pengaruh Keaktifan Mengikuti Perayaan Ekaristi
Terhadap Keterlibatan Tugas Pelayanan (diakonia) Umat Lingkungan Santo Xaverius
Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul.
Maka dari itu, pada kesempatan ini saya meminta kesediaan Bapak/Ibu,
Saudara/Saudari untuk mengisikan kuesioner ini sesuai dengan pengalaman dan pendapat
dari Bapak/Ibu dengan penuh keterbukaan dan kejujuran. Terima kasih… Tuhan
Memberkati.
B. Petunjuk Pengisian
Silakan mengisi angket dibawah ini, dengan cara memberi tanda chech ( ) pada
salah satu kolom yang tersedia!
Contoh :
51. Saya berdoa sebelum makan.
Selalu Tidak pernah
Sangat mudah Sangat sulit
1. Saya mengikuti Perayaan Ekaristi harian di Gereja Paroki.
Selalu Tidak pernah
Sangat mudah Sangat sulit
2. Saya mengikuti Perayaan Ekaristi setiap hari minggu.
Selalu Tidak pernah
Sangat mudah Sangat sulit
3. Saya menghadiri Perayaan Ekaristi pada hari raya kristiani.
Selalu Tidak pernah
Sangat mudah Sangat sulit
4. Saya menghadiri setiap undangan dan mengikuti Perayaan Ekaristi di rumah umat
dalam acara khusus seperti misa arwah, dls.
Selalu Tidak pernah
Sangat mudah Sangat sulit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(4)
5. Saya membuat persiapan diri dengan baik dan tidak terburu-buru saat menghadiri
perayaan Ekaristi.
Selalu Tidak pernah
Sangat menyenangkan Sangat tidak menyenangkan
6. Saya terlibat membantu mempersiapan perayaan Ekaristi dengan mempersiapkan
tempat, peralatan, gereja, dls sebelum acara dimulai.
Selalu Tidak pernah
Sangat menyenangkan Sangat tidak menyenangkan
7. Saya terlibat dalam paduan suara atau koor di saat lingkungan bertugas.
Selalu Tidak pernah
Sangat menyenangkan Sangat tidak menyenangkan
8. Saya ambil bagian dalam pelayanan liturgi sebagai lektor, akolit, petugas musik,
koster, komentator, kolektan, dan sebagainya di saat lingkungan bertugas.
Selalu Tidak pernah
Sangat menyenangkan Sangat tidak menyenangkan
9. Saya aktif melakukan jawaban-jawaban terhadap salam, doa-doa imam, pernyataan
tobat, syahadat, doa umat dan doa Bapa Kami dalam Perayaan Ekaristi.
Selalu Tidak pernah
Sangat menyenangkan Sangat tidak menyenangkan
10. Saya berkonsentrasi secara total dan sepenuh hati saat melakukan salam dan doa-doa
dalam perayaan Ekaristi.
Selalu Tidak pernah
Sangat menyenangkan Sangat tidak menyenangkan
11. Dalam perayaan Ekaristi saya mengucapankan atau menyanyikan nyanyian-nyanyian
seperti kemuliaan, refren Mazmur Tanggapan, bait pengantar injil, dll.
Selalu Tidak pernah
Sangat menyenangkan Sangat tidak menyenangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(5)
12. Saya bisa mengucapankan atau menyanyikan nyanyian-nyanyian dalam setiap
perayaan Ekaristi dengan lancar dan sepenuh hati.
Selalu Tidak pernah
Sangat menyenangkan Sangat tidak menyenangkan
13. Saya mendengarkan dengan baik, berkonsentrasi dan melaksanakan dengan penuh
khidmat perayaan Ekaristi yang saya ikuti.
Selalu Tidak pernah
Sangat menyenangkan Sangat tidak menyenangkan
14. Dalam perayaan Ekaristi saya mengalami Cinta Kasih Yesus yang Sehabis-habisnya
kepada umat manusia.
Sangat setuju Sangat tidak setuju
Sangat mudah Sangat sulit
15. Saya aktif membangun persatuan dengan Allah dan aktif membangun persatuan
dengan semua umat yang hadir dalam perayaan Ekaristi.
Sangat setuju Sangat tidak setuju
Sangat mudah Sangat sulit
16. Dalam perayaan Ekaristi saya sudah dan selalu memohon untuk datang-Nya Roh
Kudus.
Sangat setuju Sangat tidak setuju
Sangat mudah Sangat sulit
17. Saya sadar dan selalu mengenangkan misteri wafat dan kebangkitanNya dan tinggal
dalam Kristus melalui perayaan Ekaristi.
Sangat setuju Sangat tidak setuju
Sangat mudah Sangat sulit
18. Saya datang dan menerima Ekaristi sebagai sumber kekuatan saya ketika sedang lelah
dan lemah.
Sangat setuju Sangat tidak setuju
Sangat mudah Sangat sulit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(6)
19. Segala aktifitas kehidupan sehari-hari yang saya lakukan sudah bersumber dan
berpuncak pada Ekaristi yang saya terima.
Sangat setuju Sangat tidak setuju
Sangat mudah Sangat sulit
20. Saya sudah menjadikan Yesus Kristus sebagai teladan hidup, sehingga saya akan
melayani sesama dengan penuh cinta kasih.
Selalu Tidak pernah
Sangat bermanfaat Sangat tidak bermanfaat
21. Sebagai umat katolik saya menjalankan tanggung jawab saya untuk melayani sesama
tanpa pamrih.
Selalu Tidak pernah
Sangat bermanfaat Sangat tidak bermanfaat
22. Secara sukarela tanpa ditunjuk saya akan bersedia menjadi pengurus dewan paroki.
Sangat setuju Sangat tidak setuju
Sangat mudah Sangat sulit
23. Secara sukarela tanpa ditunjuk saya akan bersedia menjadi pengurus wilayah.
Sangat setuju Sangat tidak setuju
Sangat mudah Sangat sulit
24. Secara sukarela tanpa ditunjuk saya akan bersedia menjadi pengurus lingkungan
Sangat setuju Sangat tidak setuju
Sangat mudah Sangat sulit
25. Bila menjadi menjadi pengurus Gereja saya bersedia melaksanakan tugas tersebut
dengan baik dan penuh tanggung jawab.
Sangat setuju Sangat tidak setuju
Sangat mudah Sangat sulit
26. Saya membantu orang yang miskin, hina, sakit, terasing dan tertindas disekitar saya
dengan menolong mereka secara suka rela dengan apa yang saya bisa dan punya.
Selalu Tidak pernah
Sangat mudah Sangat sulit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(7)
27. Dalam masa APP dan Adven saya melaksanakan aksi nyata yang dibuat dalam
pertemuan APP dan Adven di lingkungan dengan penuh totalitas.
Selalu Tidak pernah
Sangat mudah Sangat sulit
28. Saya datang dan terlibat dalam setiap acara kerjabakti, gotong royong, gugur gunung
baik di lingkungan RT, padukuhan ataupun Gereja.
Selalu Tidak pernah
Sangat mudah Sangat sulit
29. Saya akan mendukung dan menyetujui setiap pembangunan yang ada disekitar saya
baik itu pembangunan jalan, saluran irigasi, penanaman pohon, dls.
Selalu Tidak pernah
Sangat mudah Sangat sulit
30. Saya terlibat dengan senang hati menjadi anggota ataupun pengurus organisasi
masyarakat baik di Padukuhan ataupun Desa.
Selalu Tidak pernah
Sangat mudah Sangat sulit
Terima kasih, Tuhan Yesus Memberkati
Progam Studi Ilmu Pendidikan Agama Katolik
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(4)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(5)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(6)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(7)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(8)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(9)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(10)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(11)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(12)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(18)
Lampiran 5: Data Keseluruhan Instrumen
HASIL PENGUMPULAN DATA PENELITIAN
UMAT LINGKUNGAN ST. XAVERIUS SIYONO PAROKI ST. YUSUP BANDUNG GUNUNGKIDUL
TOT
1 2 3 4 X1 5 6 7 8 9 10 11 12 13 X2 14 15 16 17 18 19 X3 X 20 21 Y1 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Y2 Y XY
5 5 5 5 20 5 3 5 5 4 4 4 4 4 38 5 5 5 5 5 5 30 88 5 5 10 1 1 1 3 5 5 5 5 4 30 40 128
5 4 4 4 17 4 5 4 5 5 5 5 5 5 43 4 4 4 4 4 3 23 83 4 5 9 2 2 2 2 2 4 4 3 2 23 32 115
10 9 9 9 37 9 8 9 10 9 9 9 9 9 81 9 9 9 9 9 8 53 171 9 10 19 3 3 3 5 7 9 9 8 6 53 72 243
3 5 5 5 18 5 1 5 3 4 5 5 4 5 37 5 5 5 5 5 4 29 84 5 3 8 3 4 4 2 2 2 4 5 4 30 38 122
3 2 4 4 13 5 3 4 3 4 5 5 4 5 38 4 3 1 3 3 3 17 68 5 2 7 3 3 3 3 2 2 3 5 3 27 34 102
6 7 9 9 31 10 4 9 6 8 10 10 8 10 75 9 8 6 8 8 7 46 152 10 5 15 6 7 7 5 4 4 7 10 7 57 72 224
1 3 5 2 11 4 1 1 1 2 5 4 4 4 26 5 5 5 5 5 4 29 66 5 4 9 2 2 2 4 3 2 4 5 3 27 36 102
3 3 5 4 15 3 4 5 4 5 4 5 4 5 39 4 4 4 4 5 4 25 79 5 4 9 3 3 3 3 3 4 5 5 2 31 40 119
4 6 10 6 26 7 5 6 5 7 9 9 8 9 65 9 9 9 9 10 8 54 145 10 8 18 5 5 5 7 6 6 9 10 5 58 76 221
3 4 4 2 13 4 1 2 1 5 4 5 4 4 30 4 4 4 5 5 4 26 69 5 5 10 3 3 2 4 4 2 4 5 4 31 41 110
3 3 3 2 11 4 3 4 2 5 5 5 5 4 37 3 3 3 4 4 3 20 68 5 5 10 2 3 2 3 3 2 3 5 3 26 36 104
6 7 7 4 24 8 4 6 3 10 9 10 9 8 67 7 7 7 9 9 7 46 137 10 10 20 5 6 4 7 7 4 7 10 7 57 77 214
5 5 5 5 20 1 1 5 1 5 4 5 4 2 28 2 5 5 5 5 1 23 71 2 1 3 1 1 1 1 1 4 2 4 3 18 21 92
2 5 3 5 15 5 3 5 3 5 1 2 2 4 30 5 2 2 2 2 3 16 61 5 4 9 1 1 1 3 4 2 3 2 1 18 27 88
7 10 8 10 35 6 4 10 4 10 5 7 6 6 58 7 7 7 7 7 4 39 132 7 5 12 2 2 2 4 5 6 5 6 4 36 48 180
1 5 5 4 15 3 2 5 5 4 3 4 5 4 35 4 5 5 5 5 4 28 78 4 5 9 3 2 4 4 2 3 4 5 3 30 39 117
2 5 5 4 16 3 2 5 5 4 3 4 5 4 35 4 5 5 5 5 4 28 79 4 5 9 3 1 1 1 2 3 2 5 3 21 30 109
3 10 10 8 31 6 4 10 10 8 6 8 10 8 70 8 10 10 10 10 8 56 157 8 10 18 6 3 5 5 4 6 6 10 6 51 69 226
2 4 5 3 14 3 1 3 1 4 3 5 3 3 26 4 3 3 3 4 3 20 60 3 3 6 2 2 2 3 4 3 3 3 3 25 31 91
2 4 5 2 13 3 3 3 3 4 3 5 3 3 30 2 3 3 2 2 2 14 57 3 3 6 1 1 2 3 2 3 3 3 3 21 27 84
4 8 10 5 27 6 4 6 4 8 6 10 6 6 56 6 6 6 5 6 5 34 117 6 6 12 3 3 4 6 6 6 6 6 6 46 58 175
1 5 5 2 13 3 2 4 3 5 3 4 4 4 32 4 3 4 4 5 4 24 69 4 4 8 1 2 2 3 3 4 3 4 1 23 31 100
1 5 5 1 12 3 1 3 3 5 3 5 5 5 33 4 2 3 4 4 2 19 64 5 5 10 1 1 1 1 2 1 1 1 1 10 20 84
2 10 10 3 25 6 3 7 6 10 6 9 9 9 65 8 5 7 8 9 6 43 133 9 9 18 2 3 3 4 5 5 4 5 2 33 51 184
4 5 5 5 19 4 4 2 4 5 4 4 4 5 36 4 4 4 5 4 4 25 80 4 4 8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 44 124
3 4 4 4 15 4 3 3 4 4 4 4 4 4 34 4 4 4 4 4 3 23 72 4 4 8 4 3 4 4 4 4 4 4 2 33 41 113
7 9 9 9 34 8 7 5 8 9 8 8 8 9 70 8 8 8 9 8 7 48 152 8 8 16 8 7 8 8 8 8 8 8 6 69 85 237
NAMANO
8
9
R.S Wulandari
Ag. Wasiran
1
2
3
4
5
6
7
Supriyanti
Yasinta Elva F
Tomas Aji P
Venti
Y Sumardi
M. Titik Maryanti
KEAKTIFAN MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI KETERLIBATAN TUGAS PELAYANAN (DIAKONIA)
Leni Rahayu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(19)
4 5 5 5 19 4 4 2 2 4 4 4 4 4 32 4 4 4 5 4 4 25 76 4 4 8 3 2 2 2 4 4 3 4 3 27 35 111
3 4 4 4 15 4 3 3 2 4 4 4 4 4 32 4 4 4 4 4 3 23 70 4 4 8 3 3 2 2 3 4 3 2 2 24 32 102
7 9 9 9 34 8 7 5 4 8 8 8 8 8 64 8 8 8 9 8 7 48 146 8 8 16 6 5 4 4 7 8 6 6 5 51 67 213
3 5 5 1 14 3 1 2 1 5 4 4 4 5 29 5 3 5 5 5 4 27 70 5 3 8 2 2 2 4 3 2 1 5 1 22 30 100
3 5 5 2 15 3 4 4 4 3 3 3 4 3 31 4 3 5 5 5 4 26 72 5 3 8 2 2 2 3 3 2 1 3 1 19 27 99
6 10 10 3 29 6 5 6 5 8 7 7 8 8 60 9 6 10 10 10 8 53 142 10 6 16 4 4 4 7 6 4 2 8 2 41 57 199
4 4 4 4 16 5 2 2 1 5 5 5 4 4 33 4 4 3 4 5 4 24 73 4 5 9 3 3 3 4 4 5 4 4 4 34 43 116
1 3 3 3 10 4 4 5 5 4 4 5 5 3 39 3 3 2 3 4 5 20 69 3 4 7 2 2 2 3 4 5 5 5 5 33 40 109
5 7 7 7 26 9 6 7 6 9 9 10 9 7 72 7 7 5 7 9 9 44 142 7 9 16 5 5 5 7 8 10 9 9 9 67 83 225
3 5 5 5 18 5 3 5 5 5 1 4 5 4 37 4 4 4 4 4 4 24 79 5 5 10 2 3 3 4 3 4 4 3 4 30 40 119
1 3 4 3 11 3 3 4 4 4 2 3 4 4 31 4 4 3 4 3 4 22 64 4 5 9 1 3 3 4 2 4 4 3 4 28 37 101
4 8 9 8 29 8 6 9 9 9 3 7 9 8 68 8 8 7 8 7 8 46 143 9 10 19 3 6 6 8 5 8 8 6 8 58 77 220
2 3 5 5 15 2 1 2 2 3 3 3 2 5 23 5 5 4 4 4 4 26 64 5 3 8 1 1 1 1 2 2 2 5 2 17 25 89
3 4 3 3 13 3 3 3 2 4 4 4 3 3 29 3 3 2 3 2 3 16 58 2 5 7 2 2 2 2 2 2 2 5 1 20 27 85
5 7 8 8 28 5 4 5 4 7 7 7 5 8 52 8 8 6 7 6 7 42 122 7 8 15 3 3 3 3 4 4 4 10 3 37 52 174
1 5 5 1 12 3 1 2 2 1 5 5 4 5 28 3 3 2 5 5 3 21 61 5 5 10 2 2 3 3 3 2 3 3 1 22 32 93
2 4 3 2 11 4 3 4 3 2 4 3 4 4 31 4 4 4 3 4 4 23 65 3 3 6 2 2 2 4 4 4 2 4 2 26 32 97
3 9 8 3 23 7 4 6 5 3 9 8 8 9 59 7 7 6 8 9 7 44 126 8 8 16 4 4 5 7 7 6 5 7 3 48 64 190
3 5 5 5 18 5 5 5 3 5 3 5 5 3 39 3 5 5 5 5 3 26 83 5 5 10 3 3 3 5 5 3 3 5 5 35 45 128
2 2 3 3 10 4 2 4 2 2 3 4 3 3 27 3 3 3 2 2 3 16 53 4 2 6 2 2 3 3 3 2 3 5 4 27 33 86
5 7 8 8 28 9 7 9 5 7 6 9 8 6 66 6 8 8 7 7 6 42 136 9 7 16 5 5 6 8 8 5 6 10 9 62 78 214
3 5 5 5 18 5 5 5 3 5 5 5 5 3 41 4 4 5 5 5 5 28 87 4 5 9 4 4 4 4 4 5 5 5 4 39 48 135
2 4 4 3 13 3 3 2 3 4 2 3 3 4 27 2 3 3 2 3 2 15 55 3 2 5 1 1 1 1 2 2 4 3 1 16 21 76
5 9 9 8 31 8 8 7 6 9 7 8 8 7 68 6 7 8 7 8 7 43 142 7 7 14 5 5 5 5 6 7 9 8 5 55 69 211
1 5 5 1 12 5 1 5 1 5 5 5 4 3 34 3 3 5 5 5 5 26 72 5 2 7 2 1 3 2 2 2 2 3 2 19 26 98
3 2 3 2 10 3 1 3 2 3 3 3 5 5 28 5 4 4 3 2 2 20 58 3 4 7 1 1 1 4 4 4 2 4 2 23 30 88
4 7 8 3 22 8 2 8 3 8 8 8 9 8 62 8 7 9 8 7 7 46 130 8 6 14 3 2 4 6 6 6 4 7 4 42 56 186
4 5 5 4 18 4 2 5 4 5 4 5 4 4 37 4 5 4 5 5 3 26 81 4 5 9 4 4 4 4 3 4 3 4 2 32 41 122
3 5 5 4 17 3 3 4 5 5 4 5 4 3 36 4 4 3 4 4 3 22 75 4 5 9 3 3 3 4 3 4 3 4 2 29 38 113
7 10 10 8 35 7 5 9 9 10 8 10 8 7 73 8 9 7 9 9 6 48 156 8 10 18 7 7 7 8 6 8 6 8 4 61 79 235
18
19 Y. Kusdiyat S
F. Rupiningsih13
Fx. Suhardi
A.D Veritas
Bondan Arum P
Yohanes Sugito
14
15
16
17
10
Lusia Revika S
Hartini
11
12
Ch. Pantes Astuti
Angela Indah P
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(20)
3 5 5 3 16 2 1 3 1 4 1 4 3 2 21 4 4 5 3 5 4 25 62 5 5 10 3 3 3 5 5 5 2 5 1 32 42 104
2 4 5 2 13 2 1 4 2 5 3 5 4 4 30 4 3 3 3 4 3 20 63 5 5 10 2 2 2 3 4 4 2 5 1 25 35 98
5 9 10 5 29 4 2 7 3 9 4 9 7 6 51 8 7 8 6 9 7 45 125 10 10 20 5 5 5 8 9 9 4 10 2 57 77 202
1 3 5 1 10 3 1 1 1 4 3 3 3 4 23 4 3 2 2 3 4 18 51 3 2 5 2 2 3 3 3 3 2 4 3 25 30 81
2 1 4 2 9 5 3 2 2 5 5 5 5 5 37 5 5 5 5 5 5 30 76 5 5 10 1 1 1 5 5 1 5 5 5 29 39 115
3 4 9 3 19 8 4 3 3 9 8 8 8 9 60 9 8 7 7 8 9 48 127 8 7 15 3 3 4 8 8 4 7 9 8 54 69 196
1 5 5 3 14 4 1 3 1 4 3 5 3 4 28 5 4 5 5 5 4 28 70 5 3 8 2 2 3 5 4 2 3 5 1 27 35 105
1 3 3 5 12 5 4 5 2 5 5 3 5 5 39 3 5 3 3 2 5 21 72 3 5 8 1 1 5 2 5 5 5 3 5 32 40 112
2 8 8 8 26 9 5 8 3 9 8 8 8 9 67 8 9 8 8 7 9 49 142 8 8 16 3 3 8 7 9 7 8 8 6 59 75 217
5 5 5 4 19 5 2 2 1 5 5 5 4 5 34 5 5 5 5 5 4 29 82 5 5 10 3 2 5 5 5 5 5 5 5 40 50 132
5 5 4 4 18 4 3 4 2 4 4 5 4 5 35 5 5 5 5 5 5 30 83 4 5 9 3 2 4 5 4 4 5 5 5 37 46 129
10 10 9 8 37 9 5 6 3 9 9 10 8 10 69 10 10 10 10 10 9 59 165 9 10 19 6 4 9 10 9 9 10 10 10 77 96 261
2 3 5 4 14 3 2 1 2 4 4 3 3 5 27 4 3 4 4 4 4 23 64 3 3 6 2 2 3 4 4 3 2 4 2 26 32 96
2 2 4 4 12 2 2 2 3 4 4 4 4 4 29 3 3 4 4 4 3 21 62 3 3 6 2 2 2 3 3 3 2 3 2 22 28 90
4 5 9 8 26 5 4 3 5 8 8 7 7 9 56 7 6 8 8 8 7 44 126 6 6 12 4 4 5 7 7 6 4 7 4 48 60 186
4 3 5 5 17 3 2 5 3 5 5 5 4 5 37 5 5 5 5 5 4 29 83 4 4 8 3 3 3 4 4 4 5 4 4 34 42 125
3 2 5 5 15 3 3 4 4 5 5 5 5 5 39 3 4 4 3 4 3 21 75 3 4 7 2 2 2 3 3 3 4 4 3 26 33 108
7 5 10 10 32 6 5 9 7 10 10 10 9 10 76 8 9 9 8 9 7 50 158 7 8 15 5 5 5 7 7 7 9 8 7 60 75 233
2 5 5 5 17 5 4 5 3 5 5 5 5 5 42 5 5 5 5 5 5 30 89 5 5 10 3 3 2 5 5 5 5 5 5 38 48 137
2 5 5 4 16 4 3 3 3 4 4 4 3 3 31 3 3 4 4 3 4 21 68 4 3 7 2 1 3 4 3 4 4 4 5 30 37 105
4 10 10 9 33 9 7 8 6 9 9 9 8 8 73 8 8 9 9 8 9 51 157 9 8 17 5 4 5 9 8 9 9 9 10 68 85 242
2 5 5 5 17 5 2 5 3 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 5 5 30 87 5 5 10 2 2 2 5 5 5 5 5 5 36 46 133
3 3 4 2 12 5 3 4 3 4 5 4 4 4 36 3 3 4 4 2 2 18 66 3 4 7 3 2 3 4 4 3 4 5 4 32 39 105
5 8 9 7 29 10 5 9 6 9 10 9 9 9 76 8 8 9 9 7 7 48 153 8 9 17 5 4 5 9 9 8 9 10 9 68 85 238
2 5 5 5 17 5 2 4 2 5 5 5 4 5 37 5 5 5 5 5 5 30 84 5 2 7 2 2 2 5 5 5 5 2 2 30 37 121
2 3 5 4 14 3 1 3 3 3 2 3 3 2 23 4 3 3 3 2 2 17 54 2 1 3 2 2 2 3 2 3 4 2 2 22 25 79
4 8 10 9 31 8 3 7 5 8 7 8 7 7 60 9 8 8 8 7 7 47 138 7 3 10 4 4 4 8 7 8 9 4 4 52 62 200
1 5 5 5 16 2 2 5 1 5 5 5 5 5 35 5 5 5 5 5 5 30 81 5 5 10 3 3 2 5 4 5 5 5 5 37 47 128
3 2 3 2 10 4 4 3 3 4 3 4 5 5 35 3 4 2 2 4 2 17 62 3 2 5 1 1 4 4 2 3 4 4 2 25 30 92
4 7 8 7 26 6 6 8 4 9 8 9 10 10 70 8 9 7 7 9 7 47 143 8 7 15 4 4 6 9 6 8 9 9 7 62 77 220
29 T. S Andoyo
26 CH. Sri Bargiyati
27 Sukirjo P
28 F. Anom
M. St. Jumiran
20
21
22
23
24
25
Lusia Rina F
Bayu C.N
Rosa Vita L
T. Aji Prasetyo
Y Muryatini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(21)
1 5 5 2 13 3 1 1 3 5 1 5 5 5 29 4 5 5 5 1 5 25 67 5 5 10 1 1 1 5 5 3 4 5 1 26 36 103
1 3 4 1 9 5 2 1 5 5 3 4 2 4 31 2 2 2 2 2 1 11 51 2 1 3 2 2 2 4 4 1 1 4 2 22 25 76
2 8 9 3 22 8 3 2 8 10 4 9 7 9 60 6 7 7 7 3 6 36 118 7 6 13 3 3 3 9 9 4 5 9 3 48 61 179
1 5 5 5 16 1 3 5 1 5 5 5 5 5 35 5 5 5 5 5 5 30 81 5 5 10 5 4 2 5 4 5 5 5 4 39 49 130
3 4 5 2 14 4 4 2 1 5 2 2 3 2 25 4 2 1 3 1 2 13 52 3 2 5 1 1 3 4 3 3 5 5 4 29 34 86
4 9 10 7 30 5 7 7 2 10 7 7 8 7 60 9 7 6 8 6 7 43 133 8 7 15 6 5 5 9 7 8 10 10 8 68 83 216
5 3 5 5 18 5 2 5 5 5 5 5 5 5 42 5 5 5 5 5 4 29 89 5 5 10 5 4 5 5 5 5 5 5 5 44 54 143
4 3 5 5 17 4 2 5 5 5 5 5 5 5 41 5 5 4 5 5 4 28 86 5 4 9 4 4 5 5 5 4 4 5 5 41 50 136
9 6 10 10 35 9 4 10 10 10 10 10 10 10 83 10 10 9 10 10 8 57 175 10 9 19 9 8 10 10 10 9 9 10 10 85 104 279
1 5 5 4 15 5 1 3 1 5 5 3 4 4 31 4 5 5 5 5 4 28 74 4 5 9 1 1 1 1 5 5 5 5 1 25 34 108
3 5 5 4 17 5 2 4 2 4 5 3 4 3 32 5 4 5 5 5 4 28 77 4 5 9 1 1 1 1 5 5 2 5 1 22 31 108
4 10 10 8 32 10 3 7 3 9 10 6 8 7 63 9 9 10 10 10 8 56 151 8 10 18 2 2 2 2 10 10 7 10 2 47 65 216
5 5 5 4 19 4 3 5 3 5 5 4 4 5 38 5 5 5 5 5 4 29 86 4 4 8 4 4 3 5 4 5 5 4 4 38 46 132
5 5 4 3 17 4 4 5 4 5 5 5 5 5 42 4 5 5 5 5 4 28 87 5 5 10 4 3 3 3 4 4 5 4 3 33 43 130
10 10 9 7 36 8 7 10 7 10 10 9 9 10 80 9 10 10 10 10 8 57 173 9 9 18 8 7 6 8 8 9 10 8 7 71 89 262
5 5 5 4 19 5 4 5 4 5 4 4 4 3 38 5 4 5 5 5 3 27 84 5 5 10 3 3 1 5 5 5 5 4 3 34 44 128
5 5 4 3 17 5 3 5 5 5 3 5 5 4 40 3 3 4 3 4 3 20 77 5 5 10 2 3 1 2 3 4 5 3 2 25 35 112
10 10 9 7 36 10 7 10 9 10 7 9 9 7 78 8 7 9 8 9 6 47 161 10 10 20 5 6 2 7 8 9 10 7 5 59 79 240
1 3 4 3 11 4 5 3 4 4 3 4 3 4 34 3 3 3 4 4 4 21 66 4 3 7 3 3 3 3 4 4 5 4 3 32 39 105
1 3 4 3 11 3 4 3 3 4 3 3 4 3 30 3 2 3 3 4 3 18 59 3 4 7 3 2 3 2 4 3 4 3 3 27 34 93
2 6 8 6 22 7 9 6 7 8 6 7 7 7 64 6 5 6 7 8 7 39 125 7 7 14 6 5 6 5 8 7 9 7 6 59 73 198
1 3 4 2 10 3 3 1 1 4 4 2 2 3 23 2 3 3 2 3 2 15 48 2 2 4 2 1 1 1 3 2 4 4 2 20 24 72
2 3 3 2 10 4 2 1 2 4 5 2 2 4 26 2 2 3 2 3 2 14 50 3 3 6 3 5 5 5 3 2 4 4 1 32 38 88
3 6 7 4 20 7 5 2 3 8 9 4 4 7 49 4 5 6 4 6 4 29 98 5 5 10 5 6 6 6 6 4 8 8 3 52 62 160
2 4 5 2 13 2 2 4 3 4 4 4 4 3 30 3 5 2 3 3 3 19 62 3 2 5 2 2 2 2 3 3 4 4 3 25 30 92
2 2 3 2 9 3 2 4 2 2 2 5 3 2 25 4 3 3 2 1 4 17 51 4 3 7 3 3 3 2 4 4 4 5 3 31 38 89
4 6 8 4 22 5 4 8 5 6 6 9 7 5 55 7 8 5 5 4 7 36 113 7 5 12 5 5 5 4 7 7 8 9 6 56 68 181
2 4 5 4 15 3 4 2 3 5 3 3 4 4 31 4 4 4 4 3 4 23 69 4 3 7 2 2 3 4 5 3 5 5 4 33 40 109
2 5 4 4 15 3 4 3 3 5 3 3 3 3 30 4 4 3 3 3 5 22 67 3 3 6 2 3 4 4 4 4 3 3 4 31 37 104
4 9 9 8 30 6 8 5 6 10 6 6 7 7 61 8 8 7 7 6 9 45 136 7 6 13 4 5 7 8 9 7 8 8 8 64 77 213
38 Kiki Nurhayati
39 Sukardi
35 Suratini
36 Tukini
37 Ari Prasetyo
32 TC. Haryanto
33 C. Sumisih
34 Cincin
30 E. Galuh A.P
31 W. Rahayuningsih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(22)
2 5 5 5 17 3 4 2 2 5 3 4 4 4 31 5 4 5 5 5 5 29 77 5 5 10 4 4 4 4 4 3 4 5 5 37 47 124
3 5 5 5 18 3 4 2 4 5 3 4 4 4 33 5 4 3 3 4 4 23 74 5 5 10 3 4 4 4 4 3 3 5 5 35 45 119
5 10 10 10 35 6 8 4 6 10 6 8 8 8 64 10 8 8 8 9 9 52 151 10 10 20 7 8 8 8 8 6 7 10 10 72 92 243
5 5 5 5 20 5 3 5 5 5 5 5 5 5 43 5 5 5 5 5 5 30 93 4 5 9 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 54 147
3 5 5 4 17 4 5 5 4 5 4 4 5 5 41 3 4 3 4 3 2 19 77 2 4 6 3 3 4 4 4 4 5 4 3 34 40 117
8 10 10 9 37 9 8 10 9 10 9 9 10 10 84 8 9 8 9 8 7 49 170 6 9 15 8 8 9 9 9 9 10 9 8 79 94 264
1 4 4 2 11 2 2 2 1 4 4 1 1 2 19 4 3 3 2 3 2 17 47 2 2 4 1 1 2 3 5 3 4 4 2 25 29 76
3 3 5 2 13 3 2 1 1 3 3 1 2 1 17 4 4 3 3 3 1 18 48 2 3 5 1 2 2 3 4 3 3 4 2 24 29 77
4 7 9 4 24 5 4 3 2 7 7 2 3 3 36 8 7 6 5 6 3 35 95 4 5 9 2 3 4 6 9 6 7 8 4 49 58 153
3 4 5 4 16 3 2 2 1 4 4 3 3 3 25 4 3 4 5 4 4 24 65 2 3 5 1 1 2 5 4 2 4 5 3 27 32 97
2 4 4 4 14 2 4 2 1 3 2 3 3 4 24 5 4 4 5 4 4 26 64 2 2 4 1 4 2 5 4 1 5 5 4 31 35 99
5 8 9 8 30 5 6 4 2 7 6 6 6 7 49 9 7 8 10 8 8 50 129 4 5 9 2 5 4 10 8 3 9 10 7 58 67 196
2 1 5 4 12 3 1 1 1 2 2 2 2 3 17 2 2 3 4 2 3 16 45 2 5 7 1 1 1 2 5 5 5 5 4 29 36 81
3 2 4 4 13 4 2 2 1 3 3 2 3 3 23 3 2 4 5 2 4 20 56 2 4 6 1 1 1 2 5 5 4 5 3 27 33 89
5 3 9 8 25 7 3 3 2 5 5 4 5 6 40 5 4 7 9 4 7 36 101 4 9 13 2 2 2 4 10 10 9 10 7 56 69 170
3 1 5 4 13 5 1 3 1 2 1 2 3 3 21 2 3 3 3 3 4 18 52 3 4 7 1 1 1 1 4 2 3 3 2 18 25 77
2 1 5 4 12 4 1 3 1 3 1 2 4 3 22 2 4 3 3 4 3 19 53 4 5 9 1 1 1 2 4 2 3 2 2 18 27 80
5 2 10 8 25 9 2 6 2 5 2 4 7 6 43 4 7 6 6 7 7 37 105 7 9 16 2 2 2 3 8 4 6 5 4 36 52 157
2 4 5 4 15 5 1 2 1 5 5 5 4 5 33 5 5 5 5 5 4 29 77 5 5 10 1 1 2 4 4 5 5 5 5 32 42 119
4 4 4 4 16 4 2 4 4 4 4 4 4 4 34 4 4 4 4 4 4 24 74 4 4 8 1 1 1 4 4 4 4 4 5 28 36 110
6 8 9 8 31 9 3 6 5 9 9 9 8 9 67 9 9 9 9 9 8 53 151 9 9 18 2 2 3 8 8 9 9 9 10 60 78 229
1 4 4 5 14 5 1 3 1 5 5 5 4 5 34 5 5 5 5 5 4 29 77 5 5 10 1 1 1 4 4 5 5 5 1 27 37 114
2 3 4 4 13 4 3 4 2 4 4 4 4 4 33 4 4 4 4 4 4 24 70 4 4 8 1 1 1 3 3 4 4 4 1 22 30 100
3 7 8 9 27 9 4 7 3 9 9 9 8 9 67 9 9 9 9 9 8 53 147 9 9 18 2 2 2 7 7 9 9 9 2 49 67 214
2 1 5 2 10 4 1 3 1 3 3 2 3 2 22 2 2 3 2 2 2 13 45 2 3 5 1 2 2 3 4 2 2 4 2 22 27 72
2 2 5 3 12 5 1 2 1 3 4 2 3 2 23 3 2 3 2 2 2 14 49 3 4 7 1 2 2 3 4 2 1 4 1 20 27 76
4 3 10 5 22 9 2 5 2 6 7 4 6 4 45 5 4 6 4 4 4 27 94 5 7 12 2 4 4 6 8 4 3 8 3 42 54 148
1 4 5 4 14 4 2 2 3 5 4 5 5 5 35 4 3 3 4 5 2 21 70 5 5 10 1 1 1 5 5 3 4 5 4 29 39 109
1 3 3 1 8 3 4 2 3 3 3 5 3 4 30 4 4 3 4 5 3 23 61 4 4 8 3 3 4 2 4 3 4 5 4 32 40 101
2 7 8 5 22 7 6 4 6 8 7 10 8 9 65 8 7 6 8 10 5 44 131 9 9 18 4 4 5 7 9 6 8 10 8 61 79 210
47 Sarinten
48 Ayu
49 Endang Sulastri
44 Rendy
45 Reno
46 Sarengat
41 AG. Agus S
42 David Rudi
43 Retno
40 C. Kartinem
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(23)
2 4 5 2 13 3 5 2 1 5 5 3 4 4 32 5 4 4 5 3 4 25 70 5 3 8 1 1 1 5 3 2 3 5 1 22 30 100
3 3 3 1 10 4 5 3 4 4 3 4 5 4 36 4 3 4 3 3 3 20 66 4 3 7 3 3 3 1 2 2 4 3 4 25 32 98
5 7 8 3 23 7 10 5 5 9 8 7 9 8 68 9 7 8 8 6 7 45 136 9 6 15 4 4 4 6 5 4 7 8 5 47 62 198
4 5 5 5 19 4 3 3 4 5 4 4 4 4 35 5 5 4 4 5 5 28 82 5 5 10 3 3 3 5 5 4 5 5 3 36 46 128
3 5 5 5 18 5 4 3 5 5 4 5 4 5 40 5 5 4 4 4 4 26 84 4 5 9 3 3 4 3 3 3 5 4 4 32 41 125
7 10 10 10 37 9 7 6 9 10 8 9 8 9 75 10 10 8 8 9 9 54 166 9 10 19 6 6 7 8 8 7 10 9 7 68 87 253
2 3 5 3 13 3 2 1 1 4 3 3 3 2 22 3 3 3 4 4 3 20 55 3 4 7 1 1 1 2 3 4 2 3 1 18 25 80
3 2 5 3 13 3 2 1 1 4 2 3 4 3 23 3 3 4 3 4 3 20 56 4 4 8 1 2 1 2 4 3 2 4 1 20 28 84
5 5 10 6 26 6 4 2 2 8 5 6 7 5 45 6 6 7 7 8 6 40 111 7 8 15 2 3 2 4 7 7 4 7 2 38 53 164
2 4 5 4 15 3 1 1 1 3 2 3 3 2 19 2 3 3 3 5 2 18 52 3 3 6 1 1 1 2 4 3 5 4 4 25 31 83
2 2 5 4 13 3 1 1 2 3 1 2 2 3 18 2 2 3 2 4 2 15 46 4 4 8 1 1 1 3 4 4 5 4 4 27 35 81
4 6 10 8 28 6 2 2 3 6 3 5 5 5 37 4 5 6 5 9 4 33 98 7 7 14 2 2 2 5 8 7 10 8 8 52 66 164
1 3 5 5 14 5 3 1 1 4 5 4 3 5 31 5 5 5 5 5 5 30 75 5 5 10 1 1 3 3 4 5 3 3 1 24 34 109
1 3 5 4 13 4 3 1 3 4 4 4 3 4 30 4 4 4 4 5 4 25 68 5 4 9 1 1 1 1 3 4 3 3 2 19 28 96
2 6 10 9 27 9 6 2 4 8 9 8 6 9 61 9 9 9 9 10 9 55 143 10 9 19 2 2 4 4 7 9 6 6 3 43 62 205
1 3 5 5 14 5 1 3 1 5 5 4 4 5 33 5 5 5 5 5 5 30 77 5 4 9 1 1 1 3 5 5 3 3 1 23 32 109
1 3 5 4 13 4 3 3 3 4 4 4 4 4 33 4 4 4 4 4 4 24 70 5 4 9 1 1 1 3 4 4 3 3 2 22 31 101
2 6 10 9 27 9 4 6 4 9 9 8 8 9 66 9 9 9 9 9 9 54 147 10 8 18 2 2 2 6 9 9 6 6 3 45 63 210
5 1 5 4 15 5 3 1 1 5 5 4 4 5 33 4 4 4 4 4 5 25 73 5 5 10 2 1 2 3 3 5 5 4 4 29 39 112
3 1 4 4 12 4 3 2 3 4 4 4 4 4 32 4 4 5 5 5 4 27 71 4 4 8 2 1 2 2 3 4 4 4 4 26 34 105
8 2 9 8 27 9 6 3 4 9 9 8 8 9 65 8 8 9 9 9 9 52 144 9 9 18 4 2 4 5 6 9 9 8 8 55 73 217
1 5 5 4 15 5 3 3 1 5 5 5 5 5 37 5 5 5 5 5 25 77 5 4 9 1 1 3 3 4 5 3 3 2 25 34 111
2 4 4 4 14 4 3 3 3 4 4 4 4 4 33 4 4 4 4 4 20 67 4 4 8 1 1 1 3 3 4 3 3 2 21 29 96
3 9 9 8 29 9 6 6 4 9 9 9 9 9 70 9 9 9 9 9 0 45 144 9 8 17 2 2 4 6 7 9 6 6 4 46 63 207
5 5 5 2 17 2 2 3 2 5 5 5 4 2 30 4 4 5 4 5 3 25 72 2 4 6 1 1 1 1 2 4 1 2 1 14 20 92
2 5 4 2 13 5 2 3 3 5 5 5 5 4 37 2 3 4 3 2 3 17 67 2 3 5 1 1 1 1 3 2 2 3 1 15 20 87
7 10 9 4 30 7 4 6 5 10 10 10 9 6 67 6 7 9 7 7 6 42 139 4 7 11 2 2 2 2 5 6 3 5 2 29 40 179
1 5 5 4 15 5 3 4 3 5 4 5 5 5 39 5 5 5 5 5 5 30 84 5 5 10 4 3 3 4 5 5 3 3 2 32 42 126
1 5 5 4 15 4 3 4 3 5 4 5 5 4 37 4 5 4 4 5 4 26 78 4 5 9 1 1 2 3 4 4 3 3 2 23 32 110
2 10 10 8 30 9 6 8 6 10 8 10 10 9 76 9 10 9 9 10 9 56 162 9 10 19 5 4 5 7 9 9 6 6 4 55 74 236
59 KH Sri Kusmiyati
56 A. Suharno
57 Miswanti
58 Via
53 Iwan
54 Sukadi
55 Sukartini
50 Wahyu
51 FX. Rubiyanto
52 Yohana D.N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(24)
3 4 5 4 16 5 2 3 3 5 5 5 5 5 38 5 5 5 5 5 5 30 84 5 4 9 2 3 3 4 4 5 3 4 2 30 39 123
1 4 5 4 14 4 3 4 3 5 5 4 4 5 37 4 4 4 4 4 4 24 75 4 4 8 2 1 1 3 4 4 3 4 2 24 32 107
4 8 10 8 30 9 5 7 6 10 10 9 9 10 75 9 9 9 9 9 9 54 159 9 8 17 4 4 4 7 8 9 6 8 4 54 71 230
5 5 5 5 20 5 3 5 5 5 5 5 5 5 43 5 5 5 5 5 5 30 93 4 5 9 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 54 147
4 4 5 5 18 3 5 4 4 3 4 4 5 5 37 4 5 3 4 3 5 24 79 5 3 8 3 3 3 4 4 4 3 4 4 32 40 119
9 9 10 10 38 8 8 9 9 8 9 9 10 10 80 9 10 8 9 8 10 54 172 9 8 17 8 8 8 9 9 9 8 9 9 77 94 266
5 5 5 5 20 4 4 3 4 5 5 4 5 4 38 4 5 5 5 3 4 26 84 5 5 10 3 2 3 5 4 5 4 5 2 33 43 127
5 5 5 5 20 3 4 3 4 4 5 5 4 4 36 5 5 4 5 3 4 26 82 4 5 9 3 2 3 4 4 4 5 5 2 32 41 123
10 10 10 10 40 7 8 6 8 9 10 9 9 8 74 9 10 9 10 6 8 52 166 9 10 19 6 4 6 9 8 9 9 10 4 65 84 250
5 5 5 5 20 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5 5 5 5 5 5 30 95 5 5 10 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 55 150
5 5 5 5 20 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5 5 5 5 5 5 30 95 5 5 10 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 55 150
10 10 10 10 40 10 10 10 10 10 10 10 10 10 90 10 10 10 10 10 10 60 190 10 10 20 10 10 10 10 10 10 10 10 10 90 110 300
2 3 5 2 12 3 1 1 1 4 4 4 4 4 26 3 4 4 5 4 3 23 61 3 4 7 1 2 3 3 3 3 2 3 2 22 29 90
3 3 5 3 14 3 1 1 2 4 5 5 4 4 29 4 3 4 4 5 3 23 66 2 4 6 1 2 1 2 3 3 2 3 2 19 25 91
5 6 10 5 26 6 2 2 3 8 9 9 8 8 55 7 7 8 9 9 6 46 127 5 8 13 2 4 4 5 6 6 4 6 4 41 54 181
3 3 5 3 14 3 1 2 2 3 3 3 3 2 22 2 3 3 2 4 2 16 52 3 3 6 1 1 1 2 4 2 2 3 2 18 24 76
3 4 5 3 15 4 2 2 2 3 3 4 3 3 26 2 3 3 2 4 2 16 57 3 4 7 1 1 1 3 4 2 1 3 2 18 25 82
6 7 10 6 29 7 3 4 4 6 6 7 6 5 48 4 6 6 4 8 4 32 109 6 7 13 2 2 2 5 8 4 3 6 4 36 49 158
1 4 5 4 14 3 1 1 1 4 5 2 3 5 25 4 5 5 4 5 3 26 65 4 5 9 1 1 1 5 5 4 5 5 1 28 37 102
1 5 5 2 13 4 2 3 3 4 4 3 3 5 31 4 5 4 4 1 3 21 65 5 5 10 1 2 3 2 3 4 3 4 1 23 33 98
2 9 10 6 27 7 3 4 4 8 9 5 6 10 56 8 10 9 8 6 6 47 130 9 10 19 2 3 4 7 8 8 8 9 2 51 70 200
2 4 4 4 14 4 1 1 1 4 5 2 2 5 25 4 4 4 3 5 3 23 62 4 4 8 1 1 1 4 4 4 5 5 1 26 34 96
2 3 4 3 12 3 3 2 1 4 5 5 3 5 31 4 5 3 4 2 4 22 65 4 4 8 2 3 3 2 4 1 4 3 2 24 32 97
4 7 8 7 26 7 4 3 2 8 10 7 5 10 56 8 9 7 7 7 7 45 127 8 8 16 3 4 4 6 8 5 9 8 3 50 66 193
3 3 5 4 15 5 1 3 3 5 5 5 5 5 37 5 5 5 5 5 5 30 82 5 5 10 4 3 3 4 5 5 3 3 4 34 44 126
2 3 5 4 14 4 2 3 3 4 5 5 3 4 33 3 5 5 4 5 4 26 73 5 5 10 4 3 3 3 4 4 3 3 4 31 41 114
5 6 10 8 29 9 3 6 6 9 10 10 8 9 70 8 10 10 9 10 9 56 155 10 10 20 8 6 6 7 9 9 6 6 8 65 85 240
2 2 4 2 10 3 1 1 1 2 2 3 3 2 18 2 3 3 4 4 2 18 46 3 3 6 2 2 2 3 3 2 1 2 1 18 24 70
2 2 5 1 10 4 2 1 1 3 2 3 3 2 21 2 2 2 3 3 2 14 45 4 4 8 2 1 1 3 3 2 1 3 1 17 25 70
4 4 9 3 20 7 3 2 2 5 4 6 6 4 39 4 5 5 7 7 4 32 91 7 7 14 4 3 3 6 6 4 2 5 2 35 49 140
68 Sujoko
69 Anggit
65 Y Batista
66 Karso suwito
67 Sutirah
62 Panut S
63 Veronika W
64 Emanuel
60 Wandi
61 M. Suryani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(25)
1 3 4 3 11 4 1 1 1 4 5 3 2 5 26 5 4 3 4 4 5 25 62 5 4 9 1 1 1 5 4 4 5 5 1 27 36 98
1 2 2 2 7 5 4 3 3 4 5 3 2 5 34 3 3 3 3 4 4 20 61 5 5 10 1 1 1 1 4 1 5 5 2 21 31 92
2 5 6 5 18 9 5 4 4 8 10 6 4 10 60 8 7 6 7 8 9 45 123 10 9 19 2 2 2 6 8 5 10 10 3 48 67 190
1 3 5 5 14 5 1 1 1 4 4 4 3 5 28 5 5 5 5 5 4 29 71 4 4 8 2 2 3 3 4 3 4 4 2 27 35 106
1 1 5 4 11 4 3 3 3 4 4 4 3 4 32 4 4 4 4 4 4 24 67 4 4 8 1 1 1 3 4 3 4 3 1 21 29 96
2 4 10 9 25 9 4 4 4 8 8 8 6 9 60 9 9 9 9 9 8 53 138 8 8 16 3 3 4 6 8 6 8 7 3 48 64 202
1 4 4 5 14 5 1 1 1 4 5 3 3 5 28 5 5 5 5 5 5 30 72 4 4 8 2 2 2 3 4 3 5 5 5 31 39 111
1 3 4 4 12 4 2 3 3 4 4 3 3 4 30 4 4 4 4 4 3 23 65 4 4 8 2 2 2 3 4 3 4 4 4 28 36 101
2 7 8 9 26 9 3 4 4 8 9 6 6 9 58 9 9 9 9 9 8 53 137 8 8 16 4 4 4 6 8 6 9 9 9 59 75 212
2 2 4 3 11 4 1 2 2 2 1 2 3 2 19 2 3 2 3 2 2 14 44 3 4 7 2 2 2 3 4 2 2 3 2 22 29 73
2 2 4 4 12 5 1 2 1 3 2 3 3 3 23 2 3 3 4 3 3 18 53 3 4 7 2 2 2 4 3 2 2 2 3 22 29 82
4 4 8 7 23 9 2 4 3 5 3 5 6 5 42 4 6 5 7 5 5 32 97 6 8 14 4 4 4 7 7 4 4 5 5 44 58 155
3 5 5 5 18 5 3 2 3 5 5 5 5 5 38 5 5 5 5 5 5 30 86 5 5 10 5 5 5 5 5 5 4 5 3 42 52 138
3 4 5 2 14 5 3 2 2 5 4 5 5 4 35 3 2 2 4 2 3 16 65 3 3 6 3 3 3 3 3 5 4 4 2 30 36 101
6 9 10 7 32 10 6 4 5 10 9 10 10 9 73 8 7 7 9 7 8 46 151 8 8 16 8 8 8 8 8 10 8 9 5 72 88 239
5 5 5 5 20 5 5 4 5 5 5 5 4 5 43 5 5 5 5 5 5 30 93 5 5 10 4 4 4 5 5 5 4 5 3 39 49 142
3 4 5 4 16 5 3 3 5 4 4 5 5 4 38 3 3 3 4 2 3 18 72 3 3 6 3 3 3 3 4 5 4 4 2 31 37 109
8 9 10 9 36 10 8 7 10 9 9 10 9 9 81 8 8 8 9 7 8 48 165 8 8 16 7 7 7 8 9 10 8 9 5 70 86 251
74 V. Sumiyati
75 AL. Agus S
71 Muji Rahayu
72 Aryowidodo
73 Anisa
70 Somo Wiarjo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI