pengaruh intelligence quotient, emotional quotient dan spiritual …eprints.ums.ac.id/79143/2/2....

21
PENGARUH INTELLIGENCE QUOTIENT, EMOTIONAL QUOTIENT DAN SPIRITUAL QUOTIENT TERHADAP PRESTASI BELAJAR TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 KARANGANYAR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata II pada Program Studi Magister Administrasi Pendidikan Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh ANDI SUHARYANTO NIM. Q100160204 PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN 2019

Upload: others

Post on 03-Feb-2021

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • PENGARUH INTELLIGENCE QUOTIENT, EMOTIONAL QUOTIENT

    DAN SPIRITUAL QUOTIENT TERHADAP PRESTASI BELAJAR

    TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SISWA SMA

    MUHAMMADIYAH 1 KARANGANYAR

    Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata II

    pada Program Studi Magister Administrasi Pendidikan Sekolah

    Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta

    Oleh

    ANDI SUHARYANTO

    NIM. Q100160204

    PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

    SEKOLAH PASCASARJANA

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

    TAHUN 2019

  • i

  • ii

  • iii

  • 1

    PENGARUH INTELLIGENCE QUOTIENT, EMOTIONAL QUOTIENT

    DAN SPIRITUAL QUOTIENT TERHADAP PRESTASI BELAJAR

    TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SISWA SMA

    MUHAMMADIYAH 1 KARANGANYAR

    ABSTRAK

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) besarnya kontribusi

    intelligence quotient (IQ) terhadap prestasi belajar Teknologi Informasi dan

    Komunikasi, (2) besarnya kontribusi emotional quotient (EQ) terhadap prestasi

    belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi, (3) besarnya kontribusi spiritual

    quotient (SQ) terhadap prestasi belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi, dan

    (4) besarnya kontribusi intelligence quotient (IQ), emotional quotient (EQ), dan

    spiritual quotient (SQ) terhadap prestasi belajar Teknologi Informasi dan

    Komunikasi.

    Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan

    korelasional. Populasi penelitian ini adalah Siswa SMA Muhammadiyah 1

    Karanganyar kelas XII yang berjumlah 589 siswa. Sampel diperoleh berjumlah 70

    Siswa dengan teknik sample random sampling. Teknik pengumpulan data

    dilakukan melalui angket. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan

    analisis statistik deskriptif, uji asumsi klasik, analisis regresi berganda, Uji t, Uji

    F, koefisien determinasi (R2), dan sumbangan efektif, serta sumbangan relatif.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada kontribusi yang signifikan

    intelligence quotient terhadap prestasi belajar Teknologi Informasi dan

    Komunikasi dengan tingkat signifikasi 0,000 lebih kecil dari 0,05 dan sumbangan

    efektif sebesar 29,41%, (2) ada kontribusi yang signifikan Emotional quotient

    terhadap prestasi belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan tingkat

    signifikasi 0,000 lebih kecil dari 0,05 dan sumbangan efektif sebesar 23,52%, (3)

    ada kontribusi yang signifikan Spiritual quotient terhadap prestasi belajar

    Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan tingkat signifikasi 0,000 lebih kecil

    dari 0,05 dan sumbangan efektif sebesar 13,19%, (4) ada kontribusi yang

    signifikan intelligence quotient (X1), emotional quotient (X2), dan spiritual

    quotient (X3) dengan prestasi belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi (Y)

    dengan tingkat signifikasi 0,000 lebih kecil dari 0,05 dan koefisien determinasi

    (R2) sebesar 66,1%.

    Kata kunci: intelligence quotient, emotional quotient, spiritual quotient, prestasi

    belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi

  • 2

    ABSTRACT

    ANDI SUHARYANTO, Q100160204. THE EFFECT OF INTELLIGENCE

    QUOTIENT, EMOTIONAL QUOTIENT AND SPIRITUAL QUOTIENT

    ON THE LEARNING ACHIEVEMENT OF INFORMATION AND

    COMMUNICATION TECHNOLOGY OF MUHAMMADIYAH 1 HIGH

    SCHOOL STUDENTS IN KARANGANYAR. [email protected], [email protected]

    This study aims to determine: (1) the contribution of intelligence quotient

    (IQ) to the learning achievement of Information and Communication Technology,

    (2) the contribution of emotional quotient (EQ) to the learning achievement of

    Information and Communication Technology, (3) the magnitude of the

    contribution of spiritual quotient ( SQ) on the achievement of Information and

    Communication Technology learning, and (4) the contribution of intelligence

    quotient (IQ), emotional quotient (EQ), and spiritual quotient (SQ) to the

    achievement of Information and Communication Technology learning.

    The method of this research is quantitative research with a correlational

    approach. The population of this study were students of Muhammadiyah 1

    Karanganyar High School in class XII, totaling 589 students. The sample is 70

    students with sample random sampling technique. The technique of data

    collection is done through questionnaires. Data analysis in this study used

    descriptive statistical analysis, classic assumption test, multiple regression

    analysis, t test, F test, determination coefficient (R2), and effective contribution, as

    well as relative contributions.

    The results showed that: (1) there was a significant contribution of

    intelligence quotient to the learning achievement of Information and

    Communication Technology with a significance level of 0,000 less than 0.05 and

    an effective contribution of 29,41%, (2) there was a significant contribution of

    Emotional quotient to learning achievement of Information and Communication

    Technology with a significance level of 0,000 less than 0.05 and effective

    contribution of 23,52%, (3) there is a significant contribution of Spiritual quotient

    to learning achievement in Information and Communication Technology with a

    significance level of 0,000 less than 0.05 and effective contribution of 13,19%, (4)

    there is a significant contribution of intelligence quotient (X1), emotional quotient

    (X2), and spiritual quotient (X3) with learning achievement of Information and

    Communication Technology (Y) with a significance level of 0,000 less than 0, 05

    and the coefficient of determination (R2) is 66,1%.

    Keywords: intelligence quotient, emotional quotient, spiritual quotient, learning

    achievement in Information and Communication Technology

    mailto:[email protected]

  • 3

    1. PENDAHULUAN

    Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan

    manusia sepanjang hayatnya, baik sebagai individu, kelompok sosial.

    Pendidikan telah mampu mengembangkan sumber daya manusia dalam

    seluruh aspek kepribadian serta memahami berbagai potensi individu yang

    setinggi-tingginya dalam aspek fisik, intelektual, emosianal dan sepiritual

    sesuai dengan perkembangan serta karakteristik lingkungan fisik dan

    lingkungan sosial budaya. Akan tetapi tidak semua orang mempunyai

    pendapat yang sama tentang pendidikan, namun pendidikan tetap menjadi

    kebutuhan manusia nomor satu. Keahlian dan bakat seseorang akan terbentuk

    dan terarah melalui pendidikan.

    Keberhasilan dalam belajar dipengaruhi oleh banyak faktor, yang

    bersumber dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal) diri orang yang

    belajar. Faktor dari dalam meliputi; aspek fisiologis atau fisik, dan aspek

    psikologis. Azwar (2008:165) mengatakan aspek fisiologis mencakup:

    kondisi panca indera dan kondisi fisik, aspek psikologis mencakup: variabel

    non kognitif, seperti minat, motivasi dan variabel-variabel kepribadian, dan

    aspek kognitif meliputi, bakat dan intelegensi (IQ). sedangkan faktor yang

    dari luar antara lain: pertama kondisi fisik seperti tempat belajar, sarana dan

    perlengkapan belajar, materi pelajaran, serta kondisi lingkungan belajar, dan

    kedua adalah kondisi sosial, meliputi dukungan sosial dan juga pengaruh

    budaya. Masyarakat kita Masih banyak yang beranggapan bahwa intelegensi

    atau intelligence quotient sebagai faktor penentu bagi keberhasilan belajar.

  • 4

    Sebagian orang bahkan menganggap bahwa hasil tes intelegensi atau

    intelligence quotient (IQ) yang tinggi merupakan jaminan kesuksesan dalam

    belajar. Sehingga kegagalan belajar pada anak yang memiliki intelligence

    quotient (IQ) tinggi akan menimbulkan reaksi berlebihan, berupa hilangnya

    kepercayaan pada institusi tempat belajar anak atau pada institusi yang

    memberikan diagnosa intelligence quotient (IQ) nya. Berdasarkan hasil

    beberapa penelitian, dapat disimpulkan bahwa sebenarnya intelegensi atau

    intelligence quotient (IQ) memang memiliki pengaruh yang kuat terhadap

    kesuksesan belajar, namun Intelligence Quotient (IQ) bukan penentu tapi

    didukung oleh faktor lain.

    Emotional quotient (EQ) merupakan salah satu faktor penentu

    keberhasilan belajar seseorang, dengan emotional quotient (EQ) orang akan

    mampu mengendalikan diri, memelihara dan memacu motivasi untuk terus

    berupaya dan tidak mudah putus asa dan menyerah. Goleman (2000:58)

    mengatakan bahwa kemampuan mengenali emosi, mengelola emosi,

    kemampuan memotivasi diri, kemampuan mengetahui emosi orang lain dan

    kemampuan dalam membina kerja sama dengan orang lain. Kecerdasan

    spiritual yang dikenal dengan spiritual quotient (SQ) membuat kita mampu

    menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang luas.

    Menurut Danah Zohar dan Ian Marshall, spiritual quotient (SQ) adalah

    landasan yang diperlukan untuk memfungsikan IQ dan EQ secara efektif.

    Bahkan SQ merupakan kecerdasan tertinggi manusia. Spiritual quotient (SQ)

    juga memberikan potensi bagi seseorang untuk tumbuh dan berubah, bersikap

  • 5

    kreatif, luwes, berwawasan luas serta memungkinkan seseorang untuk

    menyatukan hal-hal yang bersifat intra personal dan interpersonal, serta

    menjembatani kesenjangan antara diri dan orang lain.

    Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka masalah dalam

    penelitian ini dapat dirumuskan: Pertama Adakah kontribusi signifikan dari

    intelligence quotient (IQ) terhadap prestasi belajar Teknologi Informasi dan

    Komunikasi?; Kedua, Adakah kontribusi signifikan dari emotional quotient

    (EQ) terhadap prestasi belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi?; Ketiga

    Adakah kontribusi signifikan dari spiritual quotient (SQ) terhadap prestasi

    belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi?; Keempat Adakah kontribusi

    signifikan dari intelligence quotient (IQ), emotional quotient (EQ), dan

    spiritual quotient (SQ) secara bersama terhadap prestasi belajar Teknologi

    Informasi dan Komunikasi?.

    Adanya tujuan dalam penelitian ini merupakan hal yang sangat

    penting karena dengan tujuan yang tepat menjadikan tolok ukur

    keberhasilan dalam penelitian. Adapun tujuan penelitian yang ingin

    dicapai adalah: Pertama, mengetahui kontribusi positif dan signifikan dari

    intelligence quotient (IQ) terhadap prestasi belajar Teknologi Informasi dan

    Komunikasi; Kedua, mengetahui kontribusi positif dan signifikan dari

    emotional quotient (EQ) terhadap prestasi belajar Teknologi Informasi dan

    Komunikasi; Ketiga, mengetahui kontribusi positif dan signifikan dari

    spiritual quotient (SQ) terhadap prestasi belajar Teknologi Informasi dan

    Komunikasi; Keempat, mengetahui kontribusi positif dan signifikan dari

  • 6

    intelligence quotient (IQ), emotional quotient (EQ), dan spiritual quotient

    (SQ) secara bersama terhadap prestasi belajar Teknologi Informasi dan

    Komunikasi.

    Berdasarkan pada perumusan masalah, maka hipotesis dalam

    penelitian ini adalah sebagai berikut: Pertama, terdapat kontribusi

    signifikan dari intelligence quotient (IQ) terhadap prestasi belajar Teknologi

    Informasi dan Komunikasi; Kedua, terdapat kontribusi signifikan dari

    emotional quotient (EQ) terhadap prestasi belajar Teknologi Informasi dan

    Komunikasi; Ketiga, terdapat kontribusi signifikan dari spiritual quotient

    (SQ) terhadap prestasi belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi;

    Keempat, terdapat kontribusi signifikan dari intelligence quotient (IQ),

    emotional quotient (EQ), dan spiritual quotient (SQ) secara bersama terhadap

    prestasi belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi.

    2. METODE PENELITIAN

    Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang

    bersifat korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian lapangan (field

    research) merupakan suatu penelitian lapangan untuk memperoleh data-data

    yang sebenarnya terjadi di lapangan. Populasi dalam penelitian ini berjumlah

    589 siswa, maka sampel yang dapat diambil adalah 10% nya, sehingga

    sampel yang diperoleh berjumlah 58,9 dan dibulatkan menjadi 59 anak. Akan

    tetapi peneliti mengambil sampel 70 siswa untuk memudahkan dalam

    pengelompokan. Dengan menggunakan teknik sample random sampling

    dengan cara diundi. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi

  • 7

    dan angket yang telah diujicobakan terlebih dahulu dan kemudian diuji

    validitas serta uji reliabilitas. Teknik analisis data yang digunakan adalah

    analisis regresi ganda, uji t, uji f, uji R2, serta sumbangan relatif dan efektif.

    3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    Kontribusi prediktor digunakan untuk mengetahui besarnya

    Kontribusi masing-masing variabel X terhadap variabel Y.

    3.1 Kontribusi Intelligence Quotient (X1) terhadap Prestasi belajar Teknologi

    Informasi dan Komunikasi (Y)

    Model R R Square

    Adjusted R

    Square

    Std. Error of the

    Estimate

    1 .664a .440 .432 4.222

    a. Predictors: (Constant), INTELLIGENCE QUOTIENT

    Koefisien korelasi antara Intelligence Quotient dengan Prestasi

    belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan rXY = 0,664 yang

    berarti terdapat hubungan yang positif di antara keduanya. Setelah

    diperoleh nilai koefisien korelasi tersebut dapat dihitung pula sumbangan

    efektif dari variabel Intelligence Quotient sebagaimana dalam tabel

    berikut:

    Variabel Koefisien regresi

    (Beta)

    Koefisien

    korelasi

    R2

    Intelligence

    Quotient (X1)

    0,443 0,664 0,440

    SE(X1)% = beta (X1) x rXY x 100%

    = 0,443 x 0,664 x 100%

    = 0,2941 x 100%

    = 29,41%

  • 8

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh variabel

    Intelligence Quotient terhadap prestasi belajar Teknologi Informasi dan

    Komunikasi memberikan kontribusi atau sumbangan efektif disimbolkan

    dalam uji regresi dengan R square (R2) sebesar 0,2941 atau 29,41% yang

    merupakan pengkuadratan dari koefisien nilai R. Hal ini menunjukkan

    bahwa variabel Intelligence Quotient memberikan sumbangan atau

    kontribusi efektif kepada prestasi belajar Teknologi Informasi dan

    Komunikasi sebesar 29,41%. Sedangkan sisanya (100% - 29,41% =

    70,59%) dipengaruhi faktor lain di luar penelitan. RSquare berkisar pada

    angka 0 sampai 1 dengan catatan semakin kecil angka RSquare maka

    semakin lemah hubungan kedua variabel.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecerdasan intelektual

    memiliki kontribusi yang lebih besar dibandingkan dengan Kecerdasan

    emosional dan kecerdasan spiritual, hal itu disebabkan Intelligence

    Qoutient (IQ) merupakan kemampuan untuk menggunakan skema berfikir

    dan abstraksi, termasuk didalamnya kemampuan untuk melakukan

    berbagai fungsi mental yang meliputi: penalaran, pemahaman, mengingat,

    dan mengaplikasikan, dapat berfikir cepat, logis dan mampu menyesuaikan

    diri terhadap situasi yang baru.

    Materi pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi

    berhubungan dengan sistem komputer dan perkembangan teknologi,

    sehingga siswa yang mempunyai tingkat Intelligence Qoutient (IQ) tinggi

    lebih mudah memahami materi. Kondisi inilah yang menyebabkan tingkat

  • 9

    Intelligence Qoutient (IQ) memiliki kontribusi paling tinggi terhadap

    prestasi belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi.

    3.2 Kontribusi Emotional Quotient (X2) terhadap Prestasi belajar Teknologi

    Informasi dan Komunikasi (Y)

    Model R R Square

    Adjusted R

    Square

    Std. Error of the

    Estimate

    1 .629a .396 .387 4.387

    a. Predictors: (Constant), EMOTIONAL QUOTIENT

    Koefisien korelasi antara Emotional Quotient dengan Prestasi

    belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan rXY = 0,629 yang

    berarti terdapat hubungan yang positif di antara keduanya. Setelah

    diperoleh nilai koefisien korelasi tersebut dapat dihitung pula sumbangan

    efektif dari variabel Emotional Quotient sebagaimana dalam tabel berikut:

    Variabel Koefisien regresi

    (Beta)

    Koefisien

    korelasi

    R2

    Emotional

    Quotient (X2)

    0,374 0,629 0,396

    SE(X2)% = beta (X2) x rXY x 100%

    = 0,374 x 0,629 x 100%

    = 0,2352 x 100%

    = 23,52%

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan variabel

    Emotional Quotient terhadap prestasi belajar Teknologi Informasi dan

    Komunikasi memberikan kontribusi atau sumbangan efektif disimbolkan

    dalam uji regresi dengan R square (R2) sebesar 0,2352 atau 23,52% yang

    merupakan pengkuadratan dari koefisien nilai R. Hal ini menunjukkan

  • 10

    bahwa variabel Emotional Quotient memberikan sumbangan atau

    kontribusi efektif kepada prestasi belajar Teknologi Informasi dan

    Komunikasi sebesar 23,52%. Sedangkan sisanya (100% - 23,52% =

    76,48%) dipengaruhi faktor lain di luar penelitan. RSquare berkisar pada

    angka 0 sampai 1 dengan catatan semakin kecil angka RSquare maka

    semakin lemah hubungan kedua variabel.

    Bentuk pengaruh kecerdasan emosional dengan hasil belajar

    Teknologi Informasi dan Komunikasi dijelaskan sebagai berikut. Belajar

    Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan aktifitas mental yang

    sangat kompleks. Realitanya seringkali terdapat hambatan belajar yang

    berasal dari luar. Dari pernyataan di atas dapat diperjelas bahwa tingkat

    kecerdasan emosional memberikan pengaruh untuk hasil belajar Teknologi

    Informasi dan Komunikasi.

    Dari pembahasan tersebut bisa diambil kesimpulan bahwa

    semakin tinggi tingkat kecerdasan emosional siswa maka hasil belajar

    akan semakin tinggi. Dimana siswa yang mempunyai kecerdaan

    emosional akan mampu mengenali, memahami, mengatur dan

    menggunakan emosi secara efektif dalam hidup kita. Singkatnya

    keberadaan kecerdasan emosional memberikan pengaruh untuk hasil

    belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi.

    3.3 Kontribusi Spiritual Quotient (X3) terhadap Prestasi belajar Teknologi

    Informasi dan Komunikasi (Y)

  • 11

    Model R R Square

    Adjusted R

    Square

    Std. Error of the

    Estimate

    1 .559a .312 .302 4.679

    a. Predictors: (Constant), SPIRITUAL QUOTIENT

    Koefisien korelasi antara Spiritual Quotient dengan Prestasi

    belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan rXY = 0,559 yang

    berarti terdapat hubungan yang positif di antara keduanya. Setelah

    diperoleh nilai koefisien korelasi tersebut dapat dihitung pula sumbangan

    efektif dari variabel Spiritual Quotient sebagaimana dalam tabel berikut:

    Variabel Koefisien regresi

    (Beta)

    Koefisien

    korelasi

    R2

    Spiritual Quotient

    (X3)

    0,236 0,559 0,312

    SE(X3)% = beta (X3) x rXY x 100%

    = 0,236 x 0,559 x 100%

    = 0,1319 x 100%

    = 13,19%

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan variabel Spiritual

    Quotient terhadap prestasi belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi

    memberikan kontribusi atau sumbangan efektif disimbolkan dalam uji

    regresi dengan R square (R2) sebesar 0,1319 atau 13,19% yang merupakan

    pengkuadratan dari koefisien nilai R. Hal ini menunjukkan bahwa variabel

    Spiritual Quotient memberikan sumbangan atau kontribusi efektif kepada

    prestasi belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi sebesar 13,19%.

    Sedangkan sisanya (100% - 13,19% = 86,81%) dipengaruhi faktor lain di

    luar penelitan. RSquare berkisar pada angka 0 sampai 1 dengan catatan

  • 12

    semakin kecil angka RSquare maka semakin lemah hubungan kedua

    variabel.

    Bentuk pengaruh kecerdasan spiritual akan membuat seseorang

    mampu berpikir secara luas dan mendalam kecerdasan ini membuat kita

    kreatif dalam memecahkan persoalan yang dihadapi. Kecerdasan ini

    membuat seseorang mampu menjelaskan berbagai macam pengetahuan

    yang tidak bisa dijelaskan oleh kecerdasan IQ dan EQ. Sehingga dengan

    adanya kecerdasan spiritual akan membuat seseorang terbiasa untuk

    berpikir luas, mendalam. Tentunya hal itu akan banyak mempengaruhi

    kualitas belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi mengingat kajian

    Teknologi Informasi dan Komunikasi yang kompleks dan membutuhkan

    aktifitas berpikir yang tinggi.

    Dari pembahasan tersebut bisa diambil kesimpulan bahwa

    semakin tinggi tingkat kecerdasan spiritual siswa maka prestasi belajar

    akan semakin tinggi. Singkatnya keberadaan kecerdasan spiritual

    memberikan pengaruh untuk hasil belajar Teknologi Informasi dan

    Komunikasi.

    3.4 Kontribusi Intelligence Quotient (X1) Emotional Quotient (X2) Spiritual

    Quotient (X3) terhadap prestasi belajar Teknologi Informasi dan

    Komunikasi (Y).

    Sumbangan relatif merupakan kelanjutan dari sumbangan efektif.

    Tabel untuk menghitung sumbangan relatif adalah sebagai berikut.

  • 13

    Variabel Sumbangan

    Efektif R2

    Sumbangan

    Relatif

    Intelligence Quotient (X1) 29,41 0,661 44,50%

    Emotional Quotient (X2) 23,52 0,661 35,58%

    Spiritual Quotient (X3) 13,19 0,661 19,92%

    Sumbangan relatif variabel Intelligence Quotient (X1) sebesar

    44,50%, variabel Emotional Quotient (X2) sebesar 35,58% dan Spiritual

    Quotient (X3) sebesar 19,92%.

    Berdasarkan data hasil penelitian dan pengujian analisis secara

    simultan, menunjukkan bahwa ada kontribusi yang signifikan

    Intelligence Quotient (X1), Emotional Quotient (X2), dan Spiritual

    Quotient (X3) dengan prestasi belajar Teknologi Informasi dan

    Komunikasi (Y). Berdasarkan hasil Uji F (simultan) diperoleh nilai Fhitung

    = 42,897 dan nilai signifikansi dengan probabilitas 0,000 < 0,005. Jadi

    dapat disimpulkan bahwa Intelligence Quotient (X1), Emotional Quotient

    (X2), dan Spiritual Quotient (X3) dengan prestasi belajar Teknologi

    Informasi dan Komunikasi (Y) secara bersama-sama berpengaruh

    terhadap prestasi belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi.

    Gambaran singkat pengaruh kecerdasan intelektual, kecerdasan

    emosional dan kecerdasan spiritual terhadap hasil belajar Teknologi

    Informasi dan Komunikasi adalah sebagai berikut. Keadaan emosi

    seseorang yang terkendali atau kecerdasan emosional tinggi akan

    menunjang kecerdasan spiritual bekerja maksimal. Apabila kecerdasan

    emosional dan kecerdasan spiritual ini berada dalam keadaan terkendali

    selanjutnya akan menunjang IQ untuk bekerja secara maksimal. Apabila

  • 14

    kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual berada dalam kondisi

    yang bersinergi serta didukung keberadaan IQ. Aktifitas belajar

    Teknologi Informasi dan Komunikasi berjalan dengan maksimal

    tentunya akan sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan siswa dalam

    belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi.

    Kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan

    spiritual yang bersinergi akan mendukung IQ dalam aktifitas belajar. Hal

    ini akan mempengaruhi kwalitas belajar Teknologi Informasi dan

    Komunikasi yang pada gilirannya akan menunjang siswa untuk dapat

    hasil yang baik. Berdasarkan hasil penelitian ini besar pengaruh

    kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual

    secara bersama-sama terhadap prestasi belajar Teknologi Informasi dan

    Komunikasi adalah sebesar 66,12%.

    4. PENUTUP

    4.1 Kesimpulan

    Kesimpulan yang diambil adalah: Pertama, Terdapat

    kontribusi yang positif dan signifikan Intelligence Quotient (IQ) terhadap

    prestasi belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan jumlah

    kontribusi sebesar sebesar 29,41%; Kedua, Emotional Quotient (EQ)

    memberikan kontribusi yang positif dan signifikan terhadap prestasi

    belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan jumlah kontribusi

    sebesar 23,52%; Ketiga, Ada kontribusi yang positif dan signifikan

    Spiritual Quotient (SQ) terhadap prestasi belajar Teknologi Informasi

  • 15

    dan Komunikasi dengan jumlah kontribusi sebesar 13,19%; Keempat,

    Ada kontribusi yang positif dan signifikan Intelligence Quotient (IQ),

    Emotional Quotient (EQ) dan Spiritual Quotient (SQ) secara bersama

    terhadap prestasi belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi diperoleh

    nilai Fhitung = 42,897 > 3,98 (Ftabel). Nilai r sebesar 0,813 dan R2 sebesar

    0,661 sehingga secara bersama-sama memberikan sumbangan atau

    kontribusi kepada prestasi belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi

    sebesar 66,1%. Sedangkan sisanya (100% - 66,1% = 33.9%) dipengaruhi

    oleh faktor lain di luar penelitian ini.

    4.2 Saran

    Bagi Guru, Guru harus dapat mengetahui dan memahami

    kecerdasan inteligensi (IQ) yang dimiliki masing-masing siswa, supaya

    guru dapat menentukan sikap dalam menangani perbedaan IQ peserta

    didik. Tidak kalah penting, guru juga perlu untuk meningkatkan hasil

    belajar siwsanya, dengan meningkatkan kecerdasan emosional dan

    kecerdasan spiritual pada pembelajaran TIK siswa.

    Bagi Kepala Sekolah Supaya Tesis ini dapat dijadikan bahan

    pertimbangan dalam menyusun program pendidikan bagi siswa

    khususnya dalam meningkatkan Hasil Belajar TIK Siswa.

    Bagi Peneliti Selanjutnya untuk menambah wawasan berpikir

    ilmiah dan pengalaman dalam penelitian lapangan maka peneliti

    selanjutnya disarankan untuk menambah waktu proses penelitian dengan

    sampel yang lebih banyak. Sehingga hasil penelitian dapat lebih baik,

  • 16

    sesuai dengan harapan. Selain itu, peneliti selanjutnya juga disarankan

    untuk benar-benar memahami langkah-langkah terkait penelitian yang

    akan dilakukan, sehingga tidak kebingungan ketika pelaksanaan

    penelitian.

    PERSANTUNAN

    Terima kasih kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya. Saya ingin

    mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr.Maryadi, M.A dan ibu Dr.

    Darsinah, M.Si atas bimbingan yang selama ini diberikan, bapak dan ibu,

    keluarga, serta teman-teman yang senantiasa memberikan dukungan. Saya

    benar-benar bersyukur.

    DAFTAR PUSTAKA

    Aswar Syaifudin, 2008. Penyusunan Psikologi Intelegensi, cet.6, Yogyakarta:

    Pustaka Pelajar.

    Zohar, Danah dan Marshal, Ian, 2007. SQ, Kecerdasan Spiritual, Bandung.

    Martin, E. 1999. Managing Information Technology What Managers Need to

    Know (3rd ed.). New Jersey: Pearson Education International.

    Sardiman AM, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Raja

    Grafindo Persada, cet VII , 2000).

    Cepi Riyana, 2004, Strategi implementasi Teknologi Informasi dan Komunikasi

    dengan menerapkan Konsep Instructional Technology, Jurnal Edutech,

    Jurusan Kurtek Bandung.

    Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: KENCANA

    PRENADA MEDIA GROUP, 2005).

    Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi (Editor). Metode Penelitian Survey.

    Cetakan Pertama. Edisi Revisi. Jakarta: LP3ES 1995.

    Muchtar, (2006). Korelasi antara Kecerdasan Emosional Dengan Kemandirian

    Belajar dan Prestasi Belajar, Tesis. Semarang: IAIN Walisongo.

  • 17