pengaruh fasilitas, jumlah tenaga kerja, jam kerja,...

12
1 PENGARUH FASILITAS, JUMLAH TENAGA KERJA, JAM KERJA, DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA NELAYAN KELONG PADA KELOMPOK NELAYAN BAWAL DI DESA X Maisyarah 1 Myrna Sofia,S.E.,M.Si 2 Akhirman,S.Sos.,MM 3 [email protected] [email protected] [email protected] Prodi S1 Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fasilitas, jumlah tenaga kerja, jam kerja dan pengalaman kerja berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja nelayan kelong bawal putih Pulau Pucung Desa Malang Rapat. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Sampel yang digunakan di dalam penelitian ini berjumlah sebanyak 45 orang dari 20 kelong. Hasil pengujian menunjukkan nilai nilai t hitung fasilitas sebesar 0,347 sehingga hal ini dapat diketahui bahwa nilai t hitung 0,347 < dari t tabel 2,014 sehingga hal ini dapat diasumsikan bahwa fasilitas tidak berpengaruh terhadap Produktivitas Kerja Nelayan Kelong Bawal Putih Pulau Pucung Desa Malang Rapat. Nilai t hitung jumlah tenaga kerja sebesar 4,995 sehingga hal ini dapat diketahui bahwa nilai t hitung 4,995 > dari t tabel 2,014 dan nilai signifikasi yaitu 0,000 < dari 0,05 sehingga hal ini dapat diasumsikan bahwa jumlah tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas Kerja Nelayan Kelong Bawal Putih Pulau Pucung Desa Malang Rapat. Nilai t hitung jam kerja sebesar 2,028 sehingga hal ini dapat diketahui bahwa nilai t hitung 2,028 > dari t tabel 2,014 dan nilai signifikasi yaitu 0,049 < dari 0,05 sehingga hal ini dapat diasumsikan bahwa jam kerja berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas Kerja Nelayan Kelong Bawal Putih Pulau Pucung Desa Malang Rapat. Nilai t hitung pengalaman kerja sebesar 2,626 sehingga hal ini dapat diketahui bahwa nilai t hitung 2,626 > dari t tabel 2,014 dan nilai signifikasi yaitu 0,012 < dari 0,05 sehingga hal ini dapat diasumsikan bahwa pengalaman kerja berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas Kerja Nelayan Kelong Bawal Putih Pulau Pucung Desa Malang Rapat. Hasil pengujian secara simultan membuktikan bahwa fasilitas, jumlah tenaga kerja, jam kerja dan pengalaman kerja berpengaruh terhadap Produktivitas Kerja 1 Penulis, Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji

Upload: others

Post on 12-Nov-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

PENGARUH FASILITAS, JUMLAH TENAGA KERJA, JAM KERJA, DAN

PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA NELAYAN

KELONG PADA KELOMPOK NELAYAN BAWAL DI DESA X

Maisyarah1

Myrna Sofia,S.E.,M.Si2

Akhirman,S.Sos.,MM3

[email protected]

[email protected]

[email protected]

Prodi S1 Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fasilitas, jumlah tenaga

kerja, jam kerja dan pengalaman kerja berpengaruh terhadap produktivitas tenaga

kerja nelayan kelong bawal putih Pulau Pucung Desa Malang Rapat. Penelitian ini

menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Sampel yang digunakan di dalam penelitian

ini berjumlah sebanyak 45 orang dari 20 kelong. Hasil pengujian menunjukkan nilai

nilai t hitung fasilitas sebesar 0,347 sehingga hal ini dapat diketahui bahwa nilai t

hitung 0,347 < dari t tabel 2,014 sehingga hal ini dapat diasumsikan bahwa fasilitas

tidak berpengaruh terhadap Produktivitas Kerja Nelayan Kelong Bawal Putih Pulau

Pucung Desa Malang Rapat. Nilai t hitung jumlah tenaga kerja sebesar 4,995

sehingga hal ini dapat diketahui bahwa nilai t hitung 4,995 > dari t tabel 2,014 dan

nilai signifikasi yaitu 0,000 < dari 0,05 sehingga hal ini dapat diasumsikan bahwa

jumlah tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas Kerja Nelayan

Kelong Bawal Putih Pulau Pucung Desa Malang Rapat. Nilai t hitung jam kerja

sebesar 2,028 sehingga hal ini dapat diketahui bahwa nilai t hitung 2,028 > dari t

tabel 2,014 dan nilai signifikasi yaitu 0,049 < dari 0,05 sehingga hal ini dapat

diasumsikan bahwa jam kerja berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas Kerja

Nelayan Kelong Bawal Putih Pulau Pucung Desa Malang Rapat. Nilai t hitung

pengalaman kerja sebesar 2,626 sehingga hal ini dapat diketahui bahwa nilai t hitung

2,626 > dari t tabel 2,014 dan nilai signifikasi yaitu 0,012 < dari 0,05 sehingga hal ini

dapat diasumsikan bahwa pengalaman kerja berpengaruh signifikan terhadap

Produktivitas Kerja Nelayan Kelong Bawal Putih Pulau Pucung Desa Malang Rapat.

Hasil pengujian secara simultan membuktikan bahwa fasilitas, jumlah tenaga kerja,

jam kerja dan pengalaman kerja berpengaruh terhadap Produktivitas Kerja

1 Penulis, Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji

2

Kata kunci : Fasilitas, Jumlah Tenaga Kerja, Jam Kerja, Pengalaman Kerja dan

Produktivitas Kerja

PENDAHULUAN

Masyarakat nelayan identik dengan kemiskinan, banyak hal yang menyebabkannya

yaitu tidak tersedianya fasilitas yang memadai yang dimiliki para nelayan serta

fasilitas pendukung lainnya, jumlah tenaga kerja yang minim, jam kerja yang statis

untuk pergi dan pulang melaut serta pengalaman kerja yang masih terbatas. Penyebab

lain seperti faktor sosial seperti rendahnya pengetahuan dalam pengelolaan hasil

tangkap, rendah sarana dan prasarana untuk meningkatkan produktivitas kelong

nelayan, kurangnya perhatian pemerintah untuk nelayan kelong padahal nelayan

kelong merupakan potensi untuk membangun maritim yang dimiliki oleh wilayah

Bintan.

Sebagai suatu daerah kepulauan di Provinsi Kepulauan Riau dengan jumlah pulau

sekitar 241 pulau, Kabupaten Bintan memiliki rentang wilayah pantai yang panjang

sekitar 966,5 4 km garis pantai serta wilayah laut sangat luas yaitu 86,398,33 km²

atau 98,51% dari total wilayah Kabupaten Bintan. Oleh karena itu potensi ekonomi

untuk sektor kelautan merupakan prime mover yang dapat dimanfaatakan untuk

mengatasi krisis ekonomi menuju Bintan yang maju, sejahtera dan berbudaya. Hal ini

selaras dengan visi Kabupaten Bintan yaitu terwujudnya Kabupaten Bintan yang

Madani dan Sejahtera melalui pencapaian Bintan Gemilang (Gerakan Melangkah

Maju dibidang Kelautan, Pariwisata, dan Kebudayaan).

Di Kabupaten Bintan khususnya di Pulau Pucung Desa Malang Rapat masyarakat

nelayan ada yang menggunakan Kelong. Kelong berfungsi sebagai penangkapan ikan

oleh para nelayan. Kelong terdiri dari dua jenis yaitu, kelong apung dan kelong

tancap. Dalam pengoperasiannya kelong apung dapat dipindahkan, kelong dapat

ditarik ke daerah penangkapan ikan yang baru dan dapat pula ditarik ke arah pantai

sewaktu-waktu bila diinginkan oleh nelayan. Sementara itu kelong tancap tidak dapat

dipindahkan ( David, 2005).

Produktivitas juga mencerminkan etos kerja karyawan yang disana tercermin juga

sikap mental yang baik. Dengan demikian, baik pengusaha maupun karyawan yang

terlibat berupaya, untuk meningkatkan produktivitasnya, dengan berbagai kebijakan

yang secara efisien mampu meningkatkan produktivitas karyawan (Sulaiman, 2014 :

91)

Moenir ( 1992 : 119) mengemukakan bahwa sarana adalah segala jenis peralatan,

perlengkapan kerja dan fasilitas yang berfungsi sebagai alat utama / pembantu dalam

pelaksanaan pekerjaan dan juga dalam rangka kepentingan yang sedang berhubungan

organisasi kerja.

3

Menurut Sedarmayanti (2015), tenaga kerja adalah penduduk pada usia kerja (15

tahun ke atas) atau 15-64 tahun, atau penduduk yang secara potensial dapat bekerja.

Menurut Masyhuri dalam Sujarno (2008:39), Pada umumnya penangkapan ikan

lepas pantai yang dilakukan dalam waktu yang lebih lama dan lebih jauh dari daerah

sasaran tangkapan ikan mempunyai lebih banyak kemungkinan memperoleh hasil

tangkapan (produksi) yang lebih banyak dan tentu memberikan pendapatan yang

lebih besar dibandingkan dengan penangkapan ikan dekat pantai.

Menurut Foster (dalam Nuryani Ratnaningsih, 2013) pengalaman kerja adalah

sebagai suatu ukuran tentang lama waktu atau masa kerjanya yang telah ditempuh

seseorang dalam memahami tugas-tugas suatu pekerjaan dan telah melaksanakannya

dengan baik.

BAHAN DAN METODE

Objek penelitian ini adalah seluruh nelayan dalam kelompok nelayan bawal putih di

Desa Malang Rapat. Dalam penelitian ini melalui pengajuan angket atau kuesioner

kepada anak buah nelayan yang bekerja di kelong Desa Malang Rapat. Jenis

penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka,

kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan uji statistik untuk membantu

menganalisis data kegiatan perhitungan statistik menggunakan program SPSS

(Statistic Package Social Sciences) 22. Penelitian ini menggunakan sampel dari

populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data serta data yang

bersumber dari ketua kelompok nelayan bawal putih Desa malang Rapat.

Dalam melaksanakan tugasnya, seorang pegawai harus memiliki produktivitas kerja

yang tinggi dan sesuai dengan standar yang berlaku pada perusahaan. Dari uraian

landasan teori, tujuan penelitian, dan hasil penelitian terdahulu maka dapat disajikan

kerangka pemikiran tentang pengaruh motivasi, kepemimpinan, dan kompetensi

terhadap produktivitas kerja pegawai sebagai berikut :

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Fasilitas (X1)

Jumlah Tenaga Kerja (X2)

Jam Kerja (X3)

Produktivitas Kerja

(Y)

Pengalaman Kerja (X4)

H1

H2

H3

H4

H5

4

Populasi dalam penelitian ini adalah anak buah nelayan dalam kelompok nelayan

bawal putih desa Malang Rapat dan berdasarkan data yang diperoleh dari pihak

manajemen jumlah seluruh anak buah nelayan yaitu berjumlah 45 orang .

Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik nonprobability sampling, yaitu

teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang/kesempatan yang sama

bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Dalam

penelitian ini, teknik yang peneliti gunakan adalah teknik sampling jenuh. Hal ini

peneliti lakukan karena sampel yang diambil merupakan jumlah keseluruhan dari

populasi yaitu berjumlah 45 sampel.

Analisis regresi linear berganda di dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Selain iu analisis regresi

juga digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis.

Analisis regresi berganda dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh

Fasilitas, Modal, dan Pengalaman Kerja terhadap Pendapatan Nelayan di Pulau

Pucung Desa Malang Rapat. Model hubungan dapat disusun dalam persamaan linier

sebagai berikut (Sugiyono,2012):

Y = a + b1 x1 + b2 x2 + b3 x3 + ei

Ket :

Y = Produktivitas kerja Nelayan

a = konstanta

b1 – b3 = koefisien regresi, merupakan besarnya perubahan variabel terikat

akibat perubahan tiap-tiap unit variabel bebas.

x1 = Fasilitas

x2 = Jumlah Tenaga Kerja

x3 = Jam Kerja

x4 = Pengalaman Kerja

ei = kesalahan residual (error)

HASIL

Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif bertujuan untuk melihat gambaran umum dari data yang

digunakan dalam penelitian ini. Berikut hasil perhitungan statistic deskriptif dengan

SPSS 22 sebagai berikut:

5

Tabel 4.6

Statistik Deskriptif Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

FASILITAS 45 50.00 83.00 71.5111 7.74192

JUMLAH_TENAGA_KERA 45 78.00 124.00 106.6000 10.53652

JAM_KERJA 45 17.00 40.00 32.8889 5.06872

PENGALAMAN_KERJA 45 79.00 149.00 125.4667 17.72979

PRODUKTIVITAS_KERJA 45 95.00 144.00 127.7111 10.14805

Valid N (listwise) 45

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 22, 2018

Dari pemaparan tabel diatas dapat diketahui bahwa bahwa variabel

Produktivitas Kerja (Y) terdapat nilai minimum 95.00, nilai maximum 144.00, dan

nilai rata-rata 127.71. Variabel Fasilitas (X1) dapat diketahui memiliki nilai minimum

50.00, nilai maximum 83.00 dan nilai rata-rata 71.51. Variabel Jumlah tenaga kerja

(X2) memiliki nilai minimum 78.00, nilai maximum 124.00 dan nilai rata-rata

106.60. Variabel jam kerja (X3) memiliki nilai minimum 17.00, nilai maximum

40.00, dan nilai rata-rata 32.88. Variabel pengalaman kerja (X4) memiliki nilai

minimum 79.00, nilai maximum 149.00, dan nilai rata-rata 125.46.

Hasil Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, kedua variabel

(bebas maupun terikat) mempunyai distribusi normal atau setidaknya mendekati

normal (Ghozali, 2013).

Gambar I. Grafik Normal P-Plot

Sumber : Output Data Olahan SPSS Versi 22

6

Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas adalah untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel bebas (independent). Apabila terjadi korelasi, maka

dinamakan terdapat problem multikolinearitas (Ghozali, 2013).

Tabel 1. Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficients

a

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

FASILITAS .162 6.171

JUMLAH_TENAGA_KERA .498 2.009

JAM_KERJA .169 5.918

PENGALAMAN_KERJA .119 8.424

a. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS_KERJA

Sumber : Output Data Olahan SPSS Versi 22

Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain

(Ghozali, 2013).

Gambar 2. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Dari grafik scatterplot diatas terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta

tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga

model regresi layak dipakai untuk memprediksi kinerja berdasarkan masukan variabel

independen pendidikan, pelatihan, kompetensi dan penempatan kerja.

7

Analisis Regresi Linear Berganda

Tabel 2. Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Coefficients

a

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 42.294 5.875 7.200 .000

FASILITAS .058 .166 .044 .347 .730

JUMLAH_TENAGA_KERA .347 .069 .360 4.995 .000

JAM_KERJA .502 .248 .251 2.028 .049

PENGALAMAN_KERJA .222 .084 .388 2.626 .012

a. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS_KERJA

Sumber : Ouput Data Olahan SPSS Versi 22

Hasil pengujian tabel 2 diatas dapat ditulis dalam bentuk persamaan regresi sebagai

berikut : Y = 42.294 + 0.058X1 + 0.347X2 + 0.502X3 + 0.222X4 + e. Nilai a adalah

konstanta dan b adalah koefisien regresi pada masing-masing variabel bebas. Dari

hasil tersebut dapat dibuat persamaan sebagai berikut:

1. Dapat diketahui nilai koefisioen regresi fasilitas yaitu 0,058 sehingga dapat

diasumsikan jika variabel fasilitas meningkat dengan asumsi variable lainnya

tetap, maka Produktivitas Kerja juga akan meningkat.

2. Dapat diketahui nilai koefisien regresi jumlah tenaga kerja yaitu 0,347 sehingga

dapat diasumsikan jika variabel jumlah tenaga kerja meningkat dengan asumsi

variabel lainnya tetap, maka Produktivitas Kerja juga akan meningkat.

3. Dapat diketahui nilai koefisien regresi jam kerja yaitu 0,502 sehingga dapat

diasumsikan jika variabel jam kerja meningkat dengan asumsi variabel lainnya

tetap, maka Produktivitas Kerja juga akan meningkat.

4. Dapat diketahui nilai koefisien regresi pengalaman kerja yaitu 0,222 sehingga

dapat diasumsikan jika variabel pengalaman kerja meningkat dengan asumsi

variabel lainnya tetap, maka Produktivitas Kerja juga akan meningkat.

Pengujian Hipotesis

1. Hasil Uji T

Uji t (parsial) dilakukan untuk melihat bagaimana pengaruh antar variabel

independent terhadap variabel dependen sebagai berikut :

8

Tabel 3. Hasil Uji T (Secara Parsial)

Coefficients

a

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 42.294 5.875 7.200 .000

FASILITAS .058 .166 .044 .347 .730

JUMLAH_TENAGA_KERA .347 .069 .360 4.995 .000

JAM_KERJA .502 .248 .251 2.028 .049

PENGALAMAN_KERJA .222 .084 .388 2.626 .012

a. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS_KERJA

Sumber : Output Data Olahan SPSS Versi 22

1. Berdasarkan nilai t hitung dapat diketahui nilai t hitung fasilitas sebesar 0,347

sehingga hal ini dapat diketahui bahwa nilai t hitung 0,347 < dari t tabel 2,014

sehingga hal ini dapat diasumsikan bahwa fasilitas tidak berpengaruh terhadap

Produktivitas Kerja Nelayan Kelong Bawal Putih Pulau Pucung Desa Malang

Rapat.

2. Berdasarkan nilai t hitung dapat diketahui nilai t hitung jumlah tenaga kerja

sebesar 4,995 sehingga hal ini dapat diketahui bahwa nilai t hitung 4,995 >

dari t tabel 2,014 dan nilai signifikasi yaitu 0,000 < dari 0,05 sehingga hal ini

dapat diasumsikan bahwa jumlah tenaga kerja berpengaruh signifikan

terhadap Produktivitas Kerja Nelayan Kelong Bawal Putih Pulau Pucung

Desa Malang Rapat.

3. Berdasarkan nilai t hitung dapat diketahui nilai t hitung jam kerja sebesar

2,028 sehingga hal ini dapat diketahui bahwa nilai t hitung 2,028 > dari t tabel

2,014 dan nilai signifikasi yaitu 0,049 < dari 0,05 sehingga hal ini dapat

diasumsikan bahwa jam kerja berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas

Kerja Nelayan Kelong Bawal Putih Pulau Pucung Desa Malang Rapat.

4. Berdasarkan nilai t hitung dapat diketahui nilai t hitung pengalaman kerja

sebesar 2,626 sehingga hal ini dapat diketahui bahwa nilai t hitung 2,626 >

dari t tabel 2,014 dan nilai signifikasi yaitu 0,012 < dari 0,05 sehingga hal ini

dapat diasumsikan bahwa pengalaman kerja berpengaruh signifikan terhadap

Produktivitas Kerja Nelayan Kelong Bawal Putih Pulau Pucung Desa Malang

Rapat.

2. Hasil Uji F

Uji F Simultan dilakukan untuk mengetahui pengaruh secara keseluruhan variabel

independen terhadap variabel dependen sehingga dapat diketahui hasil dari pengujian

secara simultan sebagai berikut :

9

Tabel 4. Hasil Uji F (Secara Simultan)

ANOVA

a

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 4062.693 4 1015.673 86.708 .000b

Residual 468.551 40 11.714 Total 4531.244 44

a. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS_KERJA b. Predictors: (Constant), PENGALAMAN_KERJA, JUMLAH_TENAGA_KERA, JAM_KERJA, FASILITAS

Sumber : Output Data Olahan SPSS Versi 22

Berdasarkan dari pemaparan table diatas dapat diketahui bahwa nilai F Hitung

berdasarkan dari hasil pengujian dengan SPSS 22 yaitu sebesar 86,708 dengan tingkat

signifikasi sebesar 0,000. Untuk mengetahui hasil pengujian secara simultan dapat

dibandingkan dengan nilai f table dan tingkat signifikasi yang lebih kecil dari 0,05.

Untuk melihat nilai f tabel dapat diklasifikasi nilai penyebut dan pembilang dimana

untuk pembilang df=k-1 dimana (k) adalah jumlah variabel independen sehingga nilai

df untuk pembilang df= 4-1 =3, selanjutnya untuk nilai penyebut dapat diketahui dari

df=n-k-1 dimana (n) adalah jumlah data dalam penelitian dan (k) adalah jumlah

varaibel independen sehingga nilai df untuk penyebut adalah df=45-4-1 = 40.

Sehingga dari hal terebut dapat diketahui nilai F table dalam penelitian ini adalah

2,84. Berdasarkan nilai tersebut dapat diketahui bahwa F Hitung (86,708) > dari F

Tabel (2,84) dan nilai signifikasi 0,000 < 0,05 sehingga berdasarkan nilai tersebut

dapat disimpulkan bahwa secara semultan Fasilitas, Jumlah Tenaga Kerja, Jam Kerja

dan Pengalaman Kerja berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas Kerja.

Pengujian Koefisien Determinasi (R2)

Tabel 5. Hasil Analisis Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .947a .897 .886 3.42254 1.516

a. Predictors: (Constant), PENGALAMAN_KERJA, JUMLAH_TENAGA_KERA,

JAM_KERJA, FASILITAS

b. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS_KERJA

Sumber : Output Data Olahan SPSS Versi 22

Berdasarkan dari pemaparan table Koefisien Determinasi diatas dapat diketahui nilai

Adjusted R Square dimana nilai tersebut dapat digunakan untuk melihat besaran

persentase pengaruh variabel fasilitas, jumlah tenaga kerja, jam kerja serta

pengalaman kerja terhadap Produktivitas Kerja, dimana berdasarkan nilai tersebut

10

dapat dilihat besarnya nilai Adjusted R Square yaitu sebesar 0,886 hal ini bermakna

bahwa pengaruh yang diberikan oleh fasilitas, jumlah tenaga kerja, jam kerja serta

pengalaman kerja sebesar 88,6% terhadap Produktivitas Kerja, sedangkan sisanya

sebesar 11,4% dipengaruhi oleh factor lainnya seperti pendidikan dan pelatihan.

PEMBAHASAN

Pengaruh Fasilitas terhadap Produktivitas Kerja

Berdasarkan nilai t hitung dapat diketahui nilai t hitung fasilitas sebesar 0,347

sehingga hal ini dapat diketahui bahwa nilai t hitung 0,347 < dari t tabel 2,014

sehingga hal ini dapat diasumsikan bahwa fasilitas tidak berpengaruh signifikan

terhadap Produktivitas Kerja Nelayan Kelong Bawal Putih Pulau Pucung Desa

Malang Rapat. Hal ini tidak sejalan dengan dengan penelitian Rino (2015) yang

menyatakan bahwa fasilitas berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja. Pada

penelitian lain hal ini sejalan dengan penelitian Koyong Albert (2011) yang

menyatakan fasilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja.

Pengaruh Jumlah tenaga kerja terhadap Produktivitas Kerja Berdasarkan nilai t hitung dapat diketahui nilai t hitung jumlah tenaga kerja sebesar

4,995 sehingga hal ini dapat diketahui bahwa nilai t hitung 4,995 > dari t tabel 2,014

dan nilai signifikasi yaitu 0,000 < dari 0,05 sehingga hal ini dapat diasumsikan bahwa

jumlah tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas Kerja Nelayan

Kelong Bawal Putih Pulau Pucung Desa Malang Rapat. Hal ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Setyadi Sugeng (2011) yang menyatakan bahwa

jumlah tenaga kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja.

Pengaruh Jam Kerja terhadap Produktivitas Kerja

Berdasarkan nilai t hitung dapat diketahui nilai t hitung jam kerja sebesar 2,028

sehingga hal ini dapat diketahui bahwa nilai t hitung 2,028 > dari t tabel 2,014 dan

nilai signifikasi yaitu 0,049 < dari 0,05 sehingga hal ini dapat diasumsikan bahwa jam

kerja berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas Kerja Nelayan Kelong Bawal

Putih Pulau Pucung Desa Malang Rapat. Hal ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Efni Supriadi (2015) yang menyatakan bahwa jam kerja berpengaruh

terhadap produktivitas kerja.

Pengaruh Pengalaman Kerja terhadap Produktivitas Kerja

Berdasarkan nilai t hitung dapat diketahui nilai t hitung pengalaman kerja sebesar

2,626 sehingga hal ini dapat diketahui bahwa nilai t hitung 2,626 > dari t tabel 2,014

dan nilai signifikasi yaitu 0,012 < dari 0,05 sehingga hal ini dapat diasumsikan bahwa

pengalaman kerja berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas Kerja Nelayan

Kelong Bawal Putih Pulau Pucung Desa Malang Rapat. Hal ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Ratnaningsih Nuryani (2013) yang menyatakan bahwa

adanya pengaruh yang signifikan antara pengalaman kerja terhadap produktivitas

kerja.

11

KESIMPULAN

1. Pengujian secara parsial membuktikan bahwa fasilitas tidak berpengaruh

signifikan terhadap Produktivitas Kerja.

2. Pengujian secara parsial membuktikan bahwa jumlah tenaga kerja berpengaruh

terhadap Produktivitas Kerja

3. Pengujian secara parsial membuktikan bahwa jam kerja berpengaruh terhadap

Produktivitas Kerja

4. Pengujian secara parsial membuktikan bahwa pengalaman kerja berpengaruh

terhadap Produktivitas Kerja

5. Hasil pengujian secara simultan membuktikan bahwa fasilitas, jumlah tenaga

kerja, jam kerja dan pengalaman kerja berpengaruh terhadap Produktivitas Kerja

6. Dapat diketahui nilai Adjust R Square yang diperoleh sebesar 0,886 hal ini

bermakna bahwa pengaruh yang diberikan oleh fasilitas, jumlah tenaga kerja, jam

kerja serta pengalaman kerja sebesar 88,6% terhadap Produktivitas Kerja,

sedangkan sisanya sebesar 11,4% dipengaruhi oleh factor lainnya seperti

pendidikan dan pelatihan.

DAFTAR PUSTAKA

David Octavianus Siahaan. (2005). Penambahan Rumpon Untuk Meningkatkan Hasil

Tangkapan Kelong Tancap Di Daerah Kawal, Kabupaten Tanjungpinang,

Kepulauan Riau

Efni,Supriadi, (2015), Jurnal Ekonomi : Pengaruh Tingkat Upah, Jam Kerja, Usia

Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Perusahaan Mie Kuning Lima

Saudara. Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Sumatera Barat.

Foster, Bill, (2001) .Pembinaan Untuk Peningkatan Kinerja Karyawan,Jakarta :

PPM.

Ghozali, Imam.2013. Aplikasi Analisis Multivariate denga Program SPSS.Edisi

Ketujuh.Semarang:Badan Penerbit Universitas Ponegoro.

Koyong, Albert (2011), Jurnal Manajemen : Pengaruh Fasilitas Kerja Terhadap

Produktivitas Kerja Karyawan.

Moenir., A S, 1992. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta:Bumi Aksara

Ratnaningsih, Nuryani, (2013), Pengaruh Motivasi kerja dan Pengalaman Kerja

Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada PT. TASPEN (PERSERO)

Kantor Cabang Yogyakarta,Universitas Negeri Yogyakarta.

Rino Silfa,(2015), Jurnal Ekonomi : Pengaruh Kemampuan dan Fasilitas Kerja

Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Produksi Pada PT. Marita

Makmur Jaya Kecamatan Rupat Kabupaten Bengkalis, Universitas Riau

Pekanbaru.

12

Sedarmayanti. 2015. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Jakarta: Mandar

Maju.

Setyadi,Sugeng, (2011), Jurnal Ekonomi, Pengaruh Jumlah Unit Usaha, Jumlah

Tenaga Kerja, dan Investasi Terhadap Produktivitas Industri Hasil Pertanian

dan Kehutanan di Kabupaten Banyumas, Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa.

Sugiyono. 2012, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung.

Alfabeta