kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas

23
KERJA KERAS, KERJA CERDAS DAN KERJA IKHLAS

Upload: slametwahyudi

Post on 10-Dec-2015

589 views

Category:

Documents


44 download

DESCRIPTION

materi ceramah;

TRANSCRIPT

KERJA KERAS, KERJA CERDAS DAN KERJA

IKHLAS

ه� �ظ�ه�ر� �ي ل الح�ق� �ن� و�د�ي �اله�د�ى ب �ه� و�ل س� ر� س�ل� ر�� أ �ذ�ي� ال لله� الح�م�د�

�و�ن� ر�ك الم�ش� �ر�ه� ك �و� و�ل �ه� �ل ك �ن� الد�ي ع�ل�ى

�ه� و�ل س� و�ر� �د�ه� ع�ب م�ح�م�د)ا �ا �د�ن ي س� �ن� أ ه�د� �ش� و�أ الله� �ال إ �له� الإ �ن� أ ه�د� �ش� أ

�ه� آل و�ع�ل�ى م�ح�م�د/ �ا �د�ن ي س� ع�لى� �ار�ك� و�ب �م� ل و�س� ص�ل� 3ه�م� الل

�ع�د� … ب م�ا� أ �ن� الد�ي � �و�م ي �ل�ى إ ان/ �ح�س� �إ ب �ع�ه�م� �ب ت و�م�ن� �ه� اب ص�ح�

� و�أ

“(Allah-lah) yang menciptakan kematian dan kehidupan supaya Dia menguji kalian, siapa di antara kalian yang lebih baik amalannya. Dia adalah Al ‘Aziz (Maha Perkasa) Al Ghafur (Maha Pengampun).” [QS Al Mulk: 2](Imam Al Baghawi di dalam tafsirnya Ma’alimut Tanzil (8/176) baik amalnya  iklas & benar

“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersholawat untuk nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. Al Ahzab : 56)

Bershalawat bila disebut nama Nabi

• “Empat perbuatan termasuk perbuatan yang tidak terpuji, yaitu (1) bila seseorang buang air kecil sambil berdiri, (2) seseorang yang mengusap dahinya sebelum selesai dari shalat, (3). Seseorang yang mendengar adzan tetapi ia tidak menirukan seperti yang diucapkan muadzin, (4) seseorang yang apabila mendengar namaku disebut, tetapi ia tidak membacakan shalawat atasku. (HR. Bazzar dan Tabhrani)

Bekerja mencari nafkah kewajibanbekerja keras itu dianjurkan

Rasulullah berjumpa dengan Sa’ad bin Mu’adz Al-Anshari. tangan Sa’ad yang melepuh, kulitnya gosong kehitaman seperti lama terpanggang matahari.Rasulullah bertanya, ‘Kenapa tanganmu ?’Sa’ad menjawab, ‘ Wahai Rasulullah, tanganku seperti ini karena aku mengolah tanah dengan cangkul itu untuk mencari nafkah keluarga yang menjadi tanggunganku ,’Seketika itu, Rasulullah mengambil tangan Sa’ad dan menciumnya seraya berkata "Hadzihi yadun la tamatsaha narun abada",’Inilah tangan yang tidak pernah tersentuh api neraka,’

‘Sesungguhnya Allah mencintai seorang mukmin yang giat bekerja.'(HR. Thabrani).

BEKARJA ADALAH JIHAD

Suatu ketika seorang laki-laki melintas di hadapan Rasulullah. Orang itu di kenal sebagai pekerja yang giat dan tangkas. Para sahabat kemudian berkata, ..“Wahai Rasulullah, andai bekerja seperti dilakukan orang itu dapat digolongkan jihad di jalan Allah (Fi sabilillah), maka alangkah baiknya.”Mendengar itu Rasul Saw pun menjawab, “Kalau ia bekerja untuk menghidupi anak-anaknya yang masih kecil, maka itu fi sabilillah; kalau ia bekerja untuk menghidupi kedua orang tuanya yang sudah lanjut usia, maka itu fi sabilillah; kalau ia bekerja untuk kepentingan dirinya sendiri agar tidak meminta-minta, maka itu fi sabilillah.” (HR Thabrani)

“Dan Katakanlah: “Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (Q.S. At-taubah/9: 105)

BEKERJA AMAL akan diterima bila:NIAT ikhlas karena ALLAH dan sesuai syariat

“Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya“.” (QS. Al Kahfi: 110)

Artinya: “Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayanganNya.” (Q.S. An-Nisa’/4: 125)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA dari Rosululloh: tentang 3 orang akan ditanya terlebih dahulu yang di hari akhir dan ketiganya dibakar di neraka:

Orang yang ikhlas adalah orang yang menyembunyikan amal kebaikkannya sebagaimana menyembunyikan kejahatannya. Puncak IKHLAS adalah tidak ingin kepada pujian orang.

•Bekerja ikhlas dan bekerja cerdas adalah bagian dari konstelasi dasar ibadah. Seseorang tidak hanya dituntut mampu dan kuat bekerja, namun sabar dan ikhlas dalam menghadapi aneka fenomena kerja yang senantiasa membutuhkan kecerdasan seseorang dalam menyelesaikannya. 

“kecuali orang – orang yang bertaubat dan mengadakan perbaikan, dan berpegang teguh pada (agama) Allah secara tulus ikhlas (mengerjakan) agama mereka karena Allah. Maka mereka itu bersama – sama orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada mereka pahala yang besar” (QS. An-Nisa’ – 146)

Kerja keras adalah bekerja dengan sungguh-sungguh dengan tujuan agar kerja yang dilakukan membuahkan hasil. Namun, kerja keras juga masihlah belum cukup. Karena banyak orang yang sudah kerja keras membanting tulang dengan bercucuran keringat, tetapi hasilnya tidak terlalu memuaskan bahkan kerja keras mereka itu tidak mendapatkan hasil

•Orang yang hanya bekerja keras, dia hanya akan memenuhi kebutuhnnya sendiri – bahkan inipun sering kali tidak cukup. Kalau dia menghasilkan produk, produknya akan cenderung bersifat komoditi

Kerja cerdas adalah bekerja dengan dengan menggunakan akal.Cerdas dalam arti kita mempersiapkan diri dengan pengetahun-pengetahuan dibidang yang akan kita kerjakan itu. Sebagaimana sabda Rasulullah dalam suatu hadits: “Tuntutlah ilmu, walau kenegeri Cina, karena menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim.” Di hadist lain, Rasulullah SAW bersabda: “Tuntutlah ilmu dari buaian hingga keliang lahat”.

•Orang yang hanya bekerja cerdas, dia bisa saja mengambil keuntungan berlebihan dari ketidak tahuan atau kelemahan pihak lain. Bisa saja dia akan menikmati keuntungan yang sangat besar, tetapi keuntungan ini tidak memberi manfaat kepada orang lain – bahkan untuk diri sendiri atau kelompoknya-pun sering tidak menimbulkan kebahagiaan

Kerja keras harus dapat diimbangi dengan kerja cerdas. Dan sebuah kerja cerdas membutuhkan kerja keras. Jika sebuah pekerjaan tidak dilaksanakan dengan semangat kerja kerja keras, hasilnya tidak akan maksimal dan tidak sesuai dengan tujuan.

•Orang yang bekerja dengan ikhlas, ukurannya bukan lagi materi. Bukan rendah atau tingginya harga, bukan sedikit atau banyaknya harta – tetapi upaya terus menerus untuk mencari ridhloNya semata. Ikhlas bukan hasil sesaat atau snapshot, tetapi an on-going process – yaitu proses yang berjalan secara terus menerus karena kita tidak akan pernah tahu apakah kita sudah bekerja dengan ikhlas atau belum, atau  Dia sudah Ridlo atau belum.

Prof M.Nuh dalam bukunya: Menyemai Kreator Peradaban, 2013, menceritakan kerja keras dan keikhlasan seorang nenek penjual cendol di Madura.

Imam Malik, r.a selalu membawa sapu tangan untuk melindungi dahinya ketika beliau sujud. Agar pada dahi beliau tidak ada "bekas sujud", min atsar al-sujud secara fisik. Biasanya, kalau seseorang rajin shalat nafilah, dan sujud dalam waktu lama, pada dahinya ada bekas sujud. Imam Malik memelihara diri dari min atsar al-sujud secara fisik. Biarlah min atsar al-sujud secara rohani, yakni kedekatan dengan Tuhan Yang Maha Kuasa. Sunguh mulia.

•kamu Lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari atsarussujud (bekas sujud).” (QS. al Fath:29).

Semoga puasa membimbing kita menjadi orang2 yang bertaqwa sesuai janji Allah SWT dalam QS Al Baqarah 183Dalam puasa  tetap produktif bekarja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas sehingga hasil kerja menjadi amal yang diterima Allah.....