pengaruh faktor ekonomi pada kinerja an pembiayaan
TRANSCRIPT
STUDI ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI
TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PEMBIAYAAN
Disusun oleh:
TIM STUDI
BAPEPAM LK
BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
DEPARTEMEN KEUANGAN
2008
i
ABSTRAKSI
Bapepam-LK selaku pengawas lembaga keuangan bukan bank khususnya
perusahaan pembiayaan memerlukan identifikasi risiko terkait industri tersebut untuk
membangun early warning system sebagai salah satu bagian dalam manajemen risiko
bagi supervisor.
Tujuan kegiatan penelitian ini adalah untuk mengetahui indikator makro
ekonomi yang turut mempengaruhi kinerja perusahaan pembiayaan.
Dari kegiatan kajian diperoleh informasi yaitu variable makro ekonomi
(inflasi dan interest rate) secara simultan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan
pembiayaan. Variabel-variabel tersebut secara bersama sama dapat menerangkan
kinerja perusahaan pembiayaan. Sedangkan secara sendiri-sendiri, inflasi dan interest
rate berpengaruh terhadap kinerja perusahaan pembiayaan.
Oleh sebab itu inflasi dan interest rate direkomendasikan sebagai salah satu
indikator dalam early warning system bagi regulator. Kedua variabel tersebut juga
dapat digunakan sebagai salah satu alat analisis dalam pembuatan kebijakan bagi
industri perusahaan pembiayaan.
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena kami telah menyelesaikan studi mengenai Analisis Pengaruh Faktor Ekonomi
terhadap Kinerja Perusahaan Pembiayaan.
Kegiatan studi tersebut di atas merupakan bagian dari pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi dari Biro Riset dan Teknologi Informasi, khususnya Bagian Riset
Asuransi, Dana Pensiun dan Lembaga Keuangan Lain dalam rangka memberikan
bahan masukan bagi pengambil keputusan.
Pelaksanaan studi ini bertujuan untuk memberikan masukan bagi Bapepam-
LK selaku pengawas perusahaan pembiayaan mengenai potensi risiko yang mungkin
perlu diamati untuk pengambilan keputusan bagi pembuatan kebijakan.
Tim mengakui bahwa kegiatan studi ini memiliki banyak kekurangan, untuk
itu, kritik dan saran atas hasil studi sangat kami harapkan guna penyempurnaan hasil
studi ini.
Akhir kata, Tim berharap hasil penelitian dan studi ini dapat bermanfaat bagi
pengawasan dan pengembangan industri perusahaan pembiayaan.
Jakarta, Desember 2008
Ketua Tim
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1
Analisis Statistik Deskriptif 30
Tabel 2
Hasil Uji Heteroskedastis
31
Tabel 3
Hasil Uji Multikolinearitas
31
Tabel 4 Hasil Uji Otokorelasi
32
Tabel 5
Hasil Uji t
33
Tabel 6
Profil objek survey 34
Tabel 7
Hasil Tabulasi survey
35
Tabel 8 Perbedaan pola kerja perbankan dan perusahaan pembiayaan 38
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Komposisi piutang perusahaan pembiayaan 6
Gambar 2 Aturan Uji Durbin-Watson dengan table Durbin- Watson 18
Gambar 3 Kerangka proses pembentukan model 19
Gambar 4 Grafik invesment per asset ratio 28
Gambar 5 Grafik inflasi 29
Gambar 6 Grafik Interest rate 29
v
DAFTAR ISI
ABSTRAKSI … i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR TABEL iii
DAFTAR GAMBAR iv
DAFTAR ISI …. v
BAB I PENDAHULUAN …… 1
I.1. Latar Belakang Masalah 1
I.2. Permasalahan Penelitian 3
I.3. Tujuan Penelitian 3
I.4. Batasan Penelitian 3
BAB II LANDASAN TEORI 5
II.1. Perusahaan Pembiayaan 5
II.2. Faktor-Faktor Ekonomi Yang Mempengaruhi Kinerja Perusahaan
Pembiayaan
7
II.3. Penelitian Sebelumnya 10
BAB III METODE PENELITIAN 12
III.1. Metode Pengumpulan Data 12
III.2. Rancangan Penelitian 24
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 28
IV.1. Modelling 28
IV.2. Survey 34
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 40
V.1. Kesimpulan 40
V.2. Saran 42
Daftar Pustaka 44
Lampiran 46
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang Masalah
Pengaruh liberalisasi jasa keuangan telah menghilangkan batasan antara
bisnis dan kontrol keuangan sehingga muncul pasar keuangan global yang terintegrasi
dan efisien. Hal tersebut menimbulkan kompetisi antar pemain, sehingga membuat
risiko operasional menjadi semakin tinggi. Perusahaan perlu melakukan manajemen
risiko yang terkonsolidasi untuk memenangkan kompetisi tersebut.
Demikian juga dengan otoritas pengawasan jasa keuangan (Bapepam LK),
mempunyai dua peran penting. Pertama, sebagai supervisor dan penegak peraturan
kedisiplinan bagi jasa keuangan. Kedua sebagai promotor liberalisasi jasa keuangan.
Dengan demikian otoritas, secara bersamaan harus melaksanakan tugas untuk
menjaga stabilitas keuangan, menjaga hak dan interest deposan serta mengembangkan
industri itu sendiri sebagai salah satu elemen perekonomian.
Otoritas, dalam melaksanakan tugas tersebut, harus mempunyai manajemen
risiko atas industri yang diawasi. Wey-yi Lin (2006)1 menjelaskan bahwa risiko
kredit, risiko suku bunga, risiko nilai tukar, risiko operasional, risiko likuiditas, risiko
1 Wei-yi Lin (2006), The Role of the Financial Early-warning System in Strengthening Financial
Supervision and the Deposit Insurance Mechanism,
2
regulasi dan risiko reputasi mempunyai dampak yang besar bagi institusi keuangan,
lebih besar dari saat sebelumnya.
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK)
sebagai otoritas pengawasan pasar modal dan lembaga keuangan di Indonesia, terus
mengembangkan manajemen risiko untuk industri yang diawasinya, termasuk
lembaga pembiayaan. Kegiatan lembaga pembiayaan diatur dalam Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 84/PMK.012/2006 tanggal 29 September 2006 tentang Perusahaan
Pembiayaan.
Dewasa ini industri jasa pembiayaan sedang mengalami perkembangan yang
sangat pesat. Data Biro Pembiayaan dan Penjaminan menyebutkan pada tahun 2006
aset Perusahaan Pembiayaan lebih dari Rp. 1 triliun atau naik 4% dari tahun
sebelumnya. Kenaikan ini disebabkan karena membaiknya kondisi perekonomian
Indonesia pasca krisis ekonomi pada tahun 1997-1998. Menurut Intan dan Dwi
(2006)2, rata-rata ROA perusahaan pembiayaan adalah 81%.
Peran Bapepam-LK dalam mengembangkan industri perusahaan
pembiayaan memerlukan pemahaman tentang indikator risiko industri tersebut, agar
dapat membangun early warning system sebagai salah satu bagian dalam manajemen
risiko. Untuk itu perlu dilakukan kegiatan penelitian untuk mengetahui indikator
makro ekonomi yang turut mempengaruhi kinerja perusahaan pembiayaan.
Dalam penelitian ini, penulis ingin mengetahui indikator makro ekonomi yang
mempengaruhi kinerja perusahaan pembiayaan sebagai basis pengawasan yang akan
2 Herlina, Intan dan Martani, Dwi (2006), Analisa Pengungkapan Laporan Keuangan Perusahaan
Pembiayaan, Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Vol.3 No.2
3
dilakukan oleh Bapepam LK, dengan judul “Faktor-faktor Ekonomi yang
Mempengaruhi Kinerja Perusahaan Pembiayaan Indonesia”.
I.2. Permasalahan Penelitian
Dari uraian latar belakang tersebut penulis merumuskan permasalahan yang
akan dibahas dalam penelitian ini yaitu belum dimasukkannya faktor-faktor makro
ekonomi dalam menganalisis industri pembiayaan. Analisis yang dilakukan selama ini
masih berdasarkan pada mikro ekonomi terutama indikator keuangan.
I.3. Tujuan Penelitian
Tujuan yang diharapkan dapat diperoleh melalui kegiatan penelitian ini adalah
untuk mengetahui apakah indikator makro ekonomi turut mempengaruhi kinerja
perusahaan pembiayaan.
I.4. Batasan Penelitian
Penelitian ini hanya memfokuskan pada perusahaan pembiayaan yang
beroperasi dari bulan November 2005 sampai dengan Agustus 2008. Kejadian
sebelum dan setelah bulan penelitian tidak dimasukkan dalam laporan penelitian ini.
Mengingat luas cakupan faktor-faktor ekonomi dan jenis kegiatan usaha
perusahaan pembiayaan perlu dilakukan pembatasan masalah agar analisis yang
dilakukan dapat mencapai sasaran yang diinginkan. Pada penelitian ini analisis hanya
dibatasi pada faktor-faktor ekonomi yang mempengaruhi pertumbuhan perusahaan
4
pembiayaan dari sisi pembiayaan konsumen yang sebagian besar bergerak pada
pembiayaan kendaraan bermotor dan elektronik.
Faktor-faktor ekonomi yang diperkirakan mempengaruhi pertumbuhan
perusahaan pembiayaan tersebut dibatasi pada inflasi, suku bunga, dan harga BBM
Premium bersubsidi. Akan tetapi harga BBM premium bersubsidi hanya dapat dilihat
melalui analisis survey karena data harga BBM premium bersubsidi pada waktu
penelitian tidak mengalami perubahan.
BAB II
LANDASAN TEORI
II.1. Perusahaan Pembiayaan.
Definisi mengenai perusahaan pembiayaan secara jelas telah dimuat di dalam
Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 84/PMK.012/2006 tanggal 29 September
2006 tentang Perusahaan Pembiayaan (PMK-84) yang menjadi pedoman kegiatan
pembiayaan saat ini.
Dalam ketentuan PMK-84 tersebut, dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan
Perusahaan Pembiayaan adalah badan usaha di luar Bank dan Lembaga Keuangan
Bukan Bank yang khusus didirikan untuk melakukan kegiatan yang termasuk dalam
bidang usaha Lembaga Pembiayaan. Sedangkan bidang usaha yang dapat dilakukan
Perusahaan Pembiayaan adalah:
a. Sewa Guna Usaha (Leasing) yaitu kegiatan pembiayaan dalam bentuk
penyediaan barang modal baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi
(Finance Lease) maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi (Operating Lease)
untuk digunakan oleh Penyewa Guna Usaha (Lessee) selama jangka waktu
tertentu berdasarkan pembayaran secara angsuran.
b. Anjak Piutang (Factoring) yaitu kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian
piutang dagang jangka pendek suatu perusahaan berikut pengurusan atas
piutang tersebut.
6
c. Pembiayaan Konsumen (Consumer Finance) yaitu kegiatan pembiayaan untuk
pengadaan barang berdasarkan kebutuhan konsumen dengan pembayaran secara
angsuran.
d. Usaha Kartu Kredit (Credit Card) yaitu kegiatan pembiayaan untuk pembelian
barang dan/atau jasa dengan menggunakan kartu kredit.
Berdasarkan data dari Biro Pembiayaan dan Penjaminan, pembiayaan
konsumen (consumer financing) masih merupakan primadona dalam perusahaan
pembiayaan. Pembiayaan konsumen mendominasi dengan pangsa pasar mencapai Rp
67,6 triliun (62,7%), sementara piutang sewa guna usaha sebesar Rp 36,5 trilun
(34%), pembiayaan anjak piutang sebesar Rp 2,2 (2%). Jika dibandingkan pada posisi
tahun sebelumnya, jenis piutang pembiayaan konsumen mengalami kenaikan sebesar
8,2% namun masih lebih kecil dibandingkan persentase pertumbuhan pada piutang
sewa guna usaha sebesar 38,3%. Peningkatan pembiayaan konsumen sejalan dengan
kecenderungan perkembangan konsumsi domestik yang meningkat dalam beberapa
tahun terakhir dan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi.
Gambar 1
Sumber : Laporan Bulanan Perusahaan Pembiayaan
7
Besarnya porsi pembiayaan konsumen dan besarnya kenaikkan yang dialami
piutang tersebut membuat pembiayaan konsumen memegang peranan penting dalam
kemajuan perusahaan pembiayaan. Oleh sebab itu, penelitian ini memfokuskan pada
pembiayaan konsumen.
II.2. Faktor-Faktor Ekonomi Yang Mempengaruhi Kinerja Perusahaan
Pembiayaan
Industri perusahaan pembiayaan di Indonesia dalam perkembangannya tidak
terlepas dari fase peningkatan dan penurunan pertumbuhan. Banyak faktor yang
mempengaruhi kondisi yang demikian, seperti pada masa krisis moneter yang terjadi
sekitar tahun 1997-1998, dimana kinerja industri perusahaan pembiayaan mengalami
fase penurunan. Hal tersebut secara umum dapat tergambar pada penutupan beberapa
perusahaan pembiayaan oleh Menteri Keuangan.
Sementara itu, kondisi makro ekonomi telah turut pula mempengaruhi
perkembangan industri Perusahaan Pembiayaan, seperti penurunan pertumbuhan
kinerja perusahaan pembiayaan pasca kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di
tahun 2005. Pada tahun tersebut harga BBM meningkat 2 (dua) kali yaitu sebesar
30% pada Maret 2005 dan sebesar 100% pada Oktober 2005 sehingga memicu inflasi
mencapai 17,11% pada Desember 2005 dibanding tahun 2004 sebesar 7,73%.
Inflasi sebagai suatu faktor yang mempengaruhi kondisi perekonomian suatu
negara telah memiliki definisi tersendiri yang telah banyak diungkap oleh banyak
8
pakar ekonomi. Namun demikian secara singkat inflasi dapat diartikan sebagai
kecenderungan dari harga-harga untuk menaik secara umum dan terus menerus4. .
Secara umum, penyebab terjadinya inflasi dapat diidentifikasi menjadi 3 (tiga)
hal, pertama tarikan permintaan ( Demand Pull Inflation); kedua desakan biaya (Cost
Push Inflation); dan yang ketiga adalah karena inflasi negara lain yang tersalur
melalui jaringan perdagangan (imported inflation). Proses dinamika harga dapat
terjadi secara natural melalui suatu mekanisme pasar, maupun disebabkan oleh
kebijakan. Salah satu contoh pergerakan harga yang diakibatkan oleh kebijakan
adalah kebijakan kenaikan harga BBM yang memicu kenaikan harga-harga barang
dan jasa (administered price) .
Dampak tingginya inflasi tersebut telah menyebabkan Bank Indonesia selaku
pemegang otoritas moneter melaksanakan suatu kebijakan dengan menaikkan suku
bunga Bank Indonesia sebagai salah satu instrumen pengendali inflasi. Dengan suku
bunga Bank Indonesia yang cenderung naik berdampak pada kebijakan perbankan
untuk menaikkan suku bunga simpanan maupun bunga kredit perbankan. Suku bunga
Bank Indonesia (BI rate) yang mencapai posisi tertinggi di level 12,75% pada 2006,
menurun ke level 9.00% pada awal 2007, dan secara bertahap menurun sampai akhir
tahun 2007 pada level 8%.
Dengan kondisi demikian sektor-sektor produktif yang pendanaannya
bergantung pada sektor perbankan menjadi terganggu. Sektor multifinance yang
sebagian besar sumber pendanaan utamanya masih mengandalkan perbankan, maka
ketika suku bunga naik dan perbankan menjadi lebih hati-hati dalam mengucurkan
4 Boediono. 1997. Pengantar Ilmu Ekonomi No.2, Ekonomi Makro. Yogyakarta. BPFE UGM. Hal.155
9
dananya, perusahaan pembiayaan menjadi salah satu dari sekian banyak sektor
penerima kredit perbankan yang terkena dampaknya. Hal tersebut sejalan dengan
pernyataan Biro Riset majalah Infobank yang menyatakan bahwa multifinance akan
terkena dampak panasnya suku bunga dan inflasi serta memperkirakan pertumbuhan
pembiayaan konsumen oleh perusahaan pembiayaan akan merosot di tahun 2005 dan
tahun 20065.
Dampak dari kondisi tersebut dapat tergambarkan dari data pertumbuhan
perusahaan pembiayaan pada periode tahun 2004 - 2005, dimana pertumbuhan aset
perusahaan pembiayaan mengalami peningkatan dari Rp 78,9 triliun atau 57,5%
dibandingkan akhir tahun 2003 yang sebesar Rp.50,1 triliun atau 25,6%. Sedangkan
peningkatan sumber dana yang berhasil dihimpun sebesar Rp.48.9 triliun atau 55,2%
pada tahun 2004 dibandingkan di tahun 2003 yang sebesar Rp 31.5 triliun atau 10,9%.
Peningkatan sumber dana tersebut berasal dari pinjaman, obligasi, dan setoran modal.
Sementara itu, kondisi pertumbuhan aset perusahaan pembiayaan di tahun 2005
mengalami penurunan menjadi sebesar Rp.96.5 trilun atau 22,3%, sedangkan dana
yang berhasil dihimpun sebesar Rp.61,1 triliun atau 24,9%.
Di sisi lain fluktuasi tingkat suku bunga yang terjadi telah pula menjadi faktor
yang menentukan tingkat daya beli masyarakat. Tingkat bunga mempengaruhi
pertumbuhan konsumsi melalui tabungan, tingkat bunga yang tinggi akan mendorong
masyarakat untuk mengkonsumsi kearah yang berlawanan, karena tingkat bunga yang
tinggi akan membuat masyarakat semakin banyak yang memilih aset finansial berupa
deposito berjangka atau obligasi, berarti semakin sedikit yang memegang uang kas
5 Biro Riset Infobank .2005, Suku bunga dan inflasi akan pukul bisnis multifinance,
www.Infobanknews.com, diakses tanggal 5 Agustus 2008
10
untuk mengkonsumsi6. Selain itu dengan suku bunga tinggi konsumen dalam hal ini
masyarakat memiliki kecenderungan untuk melakukan penghematan dalam kegiatan
ekonominya, sehingga secara tidak langsung berdampak pada penurunan konsumen
perusahaan pembiayaan.
II.3. Penelitian Sebelumnya
Penelitian sejenis mengenai pengaruh faktor-faktor ekonomi, dalam hal ini
inflasi dan tingkat suku bunga, terhadap kinerja dan rasio keuangan lembaga
keuangan telah dilakukan oleh Maharani Ika Lestari dan Toto Sugiharto (2007)7
mengenai kinerja bank devisa dan bank non devisa dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Bank dianggap memiliki banyak kesamaan dengan perusahaan
pembiayaan, terutama dari sisi kredit, sehingga penelitian Maharani dan Toto dapat
menjadi masukan penting bagi penelitian ini.
Penelitian tersebut memiliki 3 (tiga) tujuan utama yaitu; 1) menganalisis
perbedaan kinerja keuangan antara Bank Devisa dan Bank Non Devisa setelah krisis
ekonomi dilihat dari rasio ROA dan ROE; 2) menganalisis seberapa besar Bank
Devisa dan Bank Non Devisa dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga
intermediasi di lihat dari LDR-nya; 3) menganalisis pengaruh inflasi, nilai tukar
rupiah terhadap US dolar dan suku bunga SBI terhadap rasio keuangan bank (ROA,
ROE dan LDR). Penelitian menggunakan data sekunder berupa laporan triwulanan
keuangan bank devisa dan bank non devisa yang diperoleh dari Bank Indonesia
6 Soemartini.2007. Pengaruh Variabel Makro Terhadap Perubahan Konsumsi Masyarakat Indonesia
Periode 2000 – 2006.Jatinangor. Unpad. http://resources.unpad.ac.id , diakses tanggal 26 Juni 2008. 7 Maharani Ika Lesatari dan Toto Sugiharto, 2007, Kinerja Bank Devisa dan Bank Non Devisa dan
Faktor-faktor yang memengaruhinya, Gunadarma. Jakarta. www.gunadarma.ac.id. Diakses tanggal 1
Juli 2008.
11
selama periode tahun 2002 – 2006. Jumlah sampel yang digunakan adalah 14 (empat
belas) bank terdiri dari 7 (tujuh) bank devisa dan 7 (tujuh) bank non devisa. Metode
analisis data yang digunakan yaitu analisis keuangan (ROA, ROE, LDR) dan analisis
statistik berupa Uji Beda Dua Rata-rata dan Uji Regresi Linier Berganda. Uji Beda
Dua Rata-rata digunakan untuk menganalisis perbedaan kinerja sedangkan Uji
Regresi Linier Berganda digunakan untuk menganalisis pengaruh ekonomi makro
terhadap ROA, ROE dan LDR. Proses pengolahan data untuk kedua analisis
menggunakan program SPSS 13.0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa; i) pada tahun 2002 – 2006 perbedaan
kinerja antara ROA, ROE bank devisa dan ROA, ROE bank non devisa setelah krisis
ekonomi tidak signifikan; ii) selama periode penelitian 2002 – 2006 bank non devisa
berperan lebih besar dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediasi
dilihat dari rasio LDR-nya; iii) Indikator ekonomi makro (inflasi, nilai tukar rupiah
terhadap US dolar dan suku bunga SBI) tidak memiliki pengaruh terhadap rasio
keuangan bank (ROA,ROE, LDR).
BAB III
METODE PENELITIAN
III.1. Metode Pengumpulan Data
Penelitian mengenai analisis atas faktor-faktor ekonomi terhadap kinerja
perusahaan pembiayaan ini menggunakan metode pengumpulan data melalui survey,
modelling dan studi literatur.
III.1.1. Modelling
A. Model Matematis yang Digunakan
Model matematis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
menggunakan data panel. Menurut Nachrowi (2002), model menggunakan data panel
(Pool Data) adalah data yang dikumpulkan secara cross section dan diikuti pada
periode waktu tertentu. Adapun bentuk model umumnya dituliskan sebagai berikut :
Y it = α + X it + u it
dimana i = 1, 2, 3, …….., N (banyaknya observasi);
t = 1, 2, 3, .........., T (banyaknya waktu);
N x T = banyaknya data panel
Berdasarkan model di atas, nilai-nilai parameter tersebut akan diduga,
sehingga modelnya menjadi
Y i = b0 + b1X1it + b2X2it + b3X3it …. + bkXk i t
13
dimana i = 1, 2, 3, …….., N (banyaknya observasi)
t = 1, 2, 3, .........., T (banyaknya waktu);
b0, b2, b3, b4, ……, bk, dugaan 0, 1, 2, 3, ……., k
Berdasarkan pengambilan sample yang telah dilakukan pada tahap
sebelumnya, dimana sampel yang diambil adalah 99 perusahaan yang diambil secara
acak, dan model tersebut menggambarkan kondisi ekonomi makro ekonomi terhadap
masing-masing perusahaan.
Sebelum melangkah lebih jauh bagaimana model yang akan dibentuk, terlebih
dahulu harus mengetahui tahapan-tahapan dalam penyusunan model dengan data
panel. Adapun tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Menentukan variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent).
2. Menentukan metode penyusunan model
3. Mengamati ada tidaknya data yang ekstrim (outlier)
4. Menguji asumsi-asumsi pada regresi berganda, seperti Normalitas, Autokorelasi,
Heterokedastisitas, dan Multikolinearitas
5. Menguji signifikansi model
6. Intepretasi hasil model.
Berdasarkan tahapan-tahapan tersebut diatas dan mengingat penelitian ini akan
melihat bagaimana pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat,
langkah pertama yang harus ditentukan terlebih dahulu adalah mengidentifikasi
variabel-variabel mana yang akan dikategorikan ke dalam kelompok variabel bebas
(independen) dan variabel terikat (dependen). Adapun kelompok variabel-variabel
tersebut adalah :
14
Variabel Bebas
1. Inflasi
2. Suku bunga (interest rate)
Variabel Tak Bebas
Investment per Asset Ratio.
Karena penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh variabel
terikat terhadap variabel bebas secara bersamaan (pengaruh ekonomi makro terhadap
kinerja perusahaan pembiayaan) dan model yang dibentuk adalah data panel dengan
menggunakan 99 perusahaan, maka pengaruh ekonomi makro terhadap masing-
masing kinerja perusahaan dapat dilihat dengan jelas. Berdasarkan penjelasan-
penjelasan kondisi masing-masing kinerja perusahaan diatas, dapat disimpulkan
kondisi kinerja perusahaan pembiayaan secara menyeluruh.
Metode yang akan dipakai dalam data panel ini adalah dengan menggunakan
Metode Efek Tetap (Fixed Effect Model). Model ini memiliki kelebihan yaitu MET
dapat membedakan efek individual dan efek waktu, dan MET juga tidak perlu
mengasumsikan bahwa komponen error tidak berkorelasi dengan variabel bebas yang
mungkin sulit dipenuhi. Dalam permodelan dengan data panel juga dilakukan uji
Multikolinearitas, Heterokedastis, dan Otokorelasi untuk menghasilkan model terbaik.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data penelitian memiliki
distribusi normal. Menurut Gujarati (2003), asumsi normalitas data secara
matematis dinyatakan sebagai berikut:
ui˜ n(0,σ2)
15
Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Jarque-Berra. Uji
normalitas Jarque-Berra dapat dinyatakan sebagai berikut (Gujarati, 2003):
JB = n[S2/6 + (K-3)
2/24]
Dimana n adalah ukuran sampel, S= koefisien skewness, dan K = koefisien
kurtosis. Pada data yang terdistribusi normal, S= 0 dan K = 3. Secara praktis
dengan menggunakan perangkat E-views 4, data dikatakan terdistribusi normal
jika probabilitas JB < 5% dengan interval keyakinan 95%.
Hipotesis untuk normalitas data adalah sebagai berikut:
Ho: Data berdistribusi normal
Ha: Data tidak berdistribusi normal
b. Uji Multikolinearitas
Secara implisit, intepretasi model (persamaan regresi berganda) bergantung pada
asumsi bahwa variabel-variabel bebas dalam persamaan tersebut tidak saling
berkorelasi. Jika dalam model yang dibentuk terdapat korelasi antara variabel
bebas, maka permasalahan multikolinearitas (hubungan yang linear) antara
regresor akan muncul. Model regresi yang benar semestinya tidak mengandung
unsur multikolinearitas (tidak ada korelasi antara variabel bebas), karena akan
mengakibatkan intepretasi terhadap permasalahan yang ada menjadi tidak benar.
Untuk menguji ada tidaknya masalah multikolinearitas dalam permodelan tersebut
dapat digunakan uji terhadap besaran korelasi antar variabel bebas. Adapun
batasan-batasan yang digunakan dalam pengujian Multikolinearitas (Levin : 2002)
adalah sebagai berikut:
Jika korelasi lebih kecil dari 0,5, hubungan antara variabel bebas tersebut
mempunyai korelasi yang lemah.
16
Jika korelasi lebih besar dari 0,5, hubungan antara variabel bebas tersebut
mempunyai korelasi yang kuat.
Uji multikolinearitas dilakukan guna menghindari sebagai berikut:
Variansi besar (dari taksiran OLS)
Interval kepercayaan lebar (variansi besar standard error besar
interval kepercayaan lebar)
Uji-t (t rasio) tidak signifikan. Suatu variabel bebas yang signifikan baik
secara substansi, maupun secara statistik jika dibuat regresi sederhana, bisa
tidak signifikan karena variansi besar akibat kolinearitas.
R2 yang tinggi tetapi tidak banyak variabel yang signifikan dari uji-t.
Terkadang taksiran koefisien yang dihasilkan mempunyai nilai yang tidak
sesuai dengan substansi, sehingga dapat menyesatkan intepretasi.
c. Uji Heterokedastisitas
Salah satu asumsi yang harus dipenuhi agar taksiran parameter dalam model
bersifat BLUE (Best Linear Unbiased Estimator) adalah variansi dari residunya
sama dari setiap pengamatan. Suatu model yang memiliki variansi tetap untuk
setiap pengamatan disebut Homoskedastis, sebaliknya jika variansi residu untuk
setiap pengamatan tidak sama maka model tersebut mempunyai sifat
heteroskedastis dan model regresi yang baik berdasarkan BLUE adalah model
yang mempunyai sifat Homoskedastis.
Karena bukti yang menunjukkan apakah suatu model data panel bersifat
heteroskedastis atau homoskedastis, maka titik utama yang harus diuji adalah
variansinya. Jika variansi residu konstan, maka model data panel tersebut bersifat
homoskedastis. Dengan kata lain, parameter-parameter yang telah ditaksir dalam
model data panel tersebut bersifat BLUE (Best Linear Unbiased Estimator).
17
Begitu juga sebaliknya, jika variansi residu tidak konstan, maka model data panel
tersebut bersifat heteroskedastis (parameter-parameter taksirannya bersifat bias).
Adapun hipotesis yang digunakan untuk menguji ada tidaknya heteroskedastis
(White, 1980b) adalah sebagai berikut :
H0 : var(ui) = 2 ( konstan )
Artinya variansi residu selalu konstan untuk setiap i.
H1 : var(ui) 2 ( tidak_konstan )
Artinya variansi residu selalu berubah-ubah untuk setiap i.
Tingkat kepercayaan yang diambil sebesar 95% ( = 5%).
Berdasarkan hipotesis tersebut diatas, H0 ditolak jika nilai Probability dalam
White Heteroskedasticity Test ( E-Views) lebih kecil atau sama dengan 5%.
Artinya model data panel yang terbentuk bersifat heteroskedastis. Begitu juga
sebaliknya, H0 tidak ditolak jika nilai Probability dalam White Heteroskedasticity
Test ( E-Views) lebih besar dari 5%. Artinya model data panel yang terbentuk
bersifat homoskedastis, dengan kata lain taksiran parameter-parameter yang
terbentuk bersifat BLUE.
d. Uji Otokorelasi
Salah satu asumsi yang harus dipenuhi agar taksiran parameter dalam model
tersebut bersifat BLUE (Best Linear Unbiased Estimator) adalah tidak adanya
korelasi antara residu satu dengan residu lainnya. Jadi otokorelasi adalah adanya
korelasi antara variabel itu sendiri, pada pengamatan yang berbeda waktu atau
individu. Cara yang digunakan untuk mendeteksi adanya otokorelasi dalam suatu
model data panel yaitu Uji Durbin-Watson (Nachrowi, 2002). Adapun batasan-
batasan yang digunakan adalah sebagai berikut:
Angka d di bawah –2 berarti ada otokorelasi positif
18
Angka d diantara –2 sampai +2 berarti tidak ada otokorelasi
Angka d di atas +2 berarti ada otokorelasi
Agar lebih jelas batasan-batasan otokorelasi dengan tidak adanya otokorelasi yang
digunakan, perhatikan batasan-batasan dibawah ini:
d < 1.25, artinya ada korelasi positif
1.25 d 1.72, artinya tidak dapat diambil kesimpulan.
1.72 d 2.28, artinya tidak ada korelasi positif maupun negatif
2.28 d 2.75, artinya tidak dapat diambil ksimpulan
d > 2.75, artinya ada korelasi negatif
Untuk membantu memperjelas batasan-batasan uji Durbin-Watson diatas,
perhatikan gambar dibawah ini.
Dampak yang timbul akibat adanya otokorelasi adalah taksiran yang diperoleh
dengan menggunakan OLS (Ordinary Least Square) tidak lagi BLUE, namun
masih tidak bias, dan konsisten. Oleh karenanya interval kepercayaan menjadi
lebar, dan uji signifikansi kurang kuat. Akibatnya uji-t dan uji F tidak dapat
dilakukan, atau hasilnya tidak akan baik.
Korelasi
positif Tidak ada korelasi Korelasi
negatif
Tidak tahu
Tidak
tahu
0 1.25 1.72 2.28 2.75 4
Gambar 2
19
Uji Model Simultan
( Uji F )
R-Squares
Heteroskedastis
Multikolinearitas
Otokorelasi
Proses Transformasi
Uji Parameter
( Uji t )
Model diperiksa substansi
Tidak
sesuai
B. Analisa Uji Hpotesis
Model yang digunakan dalam penelitian ini merupakan model dengan
menggunakan data panel dengan menggunakan 2 (dua) variabel bebas ( variabel
ekonomi makro) dan 1 variabel tak bebas (IAR perusahaan pembiayaan). Adapun
model tersebut adalah sebagai berikut:
Yi = b0 + b1X1it + b2X2it + b3X3it …. + bkXkit
Dimana :
Y : IAR perusahaan pembiayaan
X1 : Tingkat Inflasi
X2 : Suku bunga
Dalam model data panel yang telah terbentuk akan ditemukan berbagai
permasalahan heteroskedastisitas, multikolinearitas dan otokorelasi. Agar lebih jelas
bagaimana proses pembentukan model data panel (parameter-parameternya bersifat
BLUE) tersebut, dapat tergambar dalam kerangka proses pembentukan model
dibawah ini.
Gambar 3
20
Kerangka di atas menggambarkan proses pembentukan model yang dilakukan
secara berulang-ulang guna mendapatkan model terbaik yang sesuai dengan substansi
yang ada. Setelah model terbaik diperoleh, analisa dilanjutkan dengan melakukan uji
terhadap semua hipotesis. Adapun hipotesis-hipotesis tersebut adalah sebagai berikut :
H1,0 : Variabel makro ekonomi tidak berpengaruh secara simultan terhadap
kinerja perusahaan pembiayaan.
H1,1 : Variabel makro ekonomi berpengaruh secara simultan terhadap
kinerja perusahaan pembiayaan.
H2,0 : Inflasi tidak berpengaruh secara parsial terhadap kinerja perusahaan
pembiayaan.
H2,1 : Inflasi berpengaruh secara parsial terhadap kinerja perusahaan
pembiayaan.
H3,0 : Tingkat suku bunga tidak berpengaruh secara parsial terhadap kinerja
perusahaan pembiayaan.
H3,1 : Tingkat suku bunga berpengaruh secara parsial terhadap kinerja
perusahaan pembiayaan.
a. Uji Signifikansi
Pengujian ini digunakan untuk mengetahui apakah model dan variabel-variabel
bebasnya berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.
b. Uji t
Uji t merupakan pengujian model secara parsial. Uji t dilakukan untuk menguji
apakah sebuah koefisien variabel bebas regresi sama dengan nol untuk tingkat
signifikansi tertentu. Untuk penelitian ini digunakan interval keyakinan 95% di
mana terdapat probabilitas 95% bahwa suatu variabel bebas memiliki koefisien
βn..
21
Hipotesis:
Ho: Koefisien regresi tidak signifikan
Ha: Koefisien regresi signifikan
Pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas:
Jika Probabilitas > 0,05 maka Ho terima
Jika Probabilitas < 0,05 Maka Ho ditolak
c. Uji F
Uji F dilakukan untuk menguji apakah secara keseluruhan variabel bebas secara
bersamaan dapat menjelaskan variabel terikat secara signifikan. Semakin tinggi F-
Statistik, semakin baik model regresi. Tingkat signifikansi dilihat dari p-value .
Jika p-value lebih kecil dari tingkat signifikansi (0,05), maka kita menolak
hipotesis null yang menyatakan bahwa seluruh koefisien regresi adalah nol.
Untuk menguji bahwa secara keseluruhan, variabel bebas menjelaskan tingkat
kesehatan atau tingkat profitabilitas perusahaan pembiayaan, maka dirumuskan
hipotesis sebagai berikut:
Ho : β1 = β2 = β3 = β4 = 0
Ha : Paling tidak terdapat sebuah βn ≠ 0
Kriteria penentuan hasil dari uji F adalah sebagai berikut:
Ho diterima jika probabilitas F-statistik < 5% ( dengan interval keyakinan
95%)
Ho ditolak jika probabilitas F-statistik > 5% ( dengan interval keyakinan 95%)
d. Uji R2
R2
dikenal juga dengan istilah coefisient of determination atau coefisient of
explanation atau daya jelas. R2
menunjukkan tingkat keberhasilan regresi untuk
22
meramalkan nilai variabel bebas dalam sampel. Ia juga menunjukkan seberapa
jauh garis regresi yang dibuat bisa mewakili titik-titik observasi yang bisa
digambar dalam scatter diagram.
Kelemahan penggunaan R2
antara lain peka terhadap jumlah variabel bebas yang
dimasukkan dalam model regresi. Penambahan variabel bebas kedalam model
regresi tidak pernah menurunkan R2
dan kemungkinan akan menaikkan R2. Oleh
karena itu, adjusted R2
dilakukan untuk mengatasi kelemahan ini. Nilai adjusted
R2
akan menurun dengan adanya penambahan variabel bebas yang tidak signifikan
terhadap model regresi.
III.1.2. Survey (sampling)
A. Penentuan jumlah sampel dan daerah survey
Penentuan jumlah sampel dilakukan berdasarkan anggaran penelitian yang
disediakan. Berdasarkan hal tersebut, daerah survey yang bisa dipilih adalah 4 daerah,
yaitu Bandung, Surabaya, Bali dan Palembang. Di tiap-tiap daerah, surveyor dapat
melaksanakan survey pada 2 kantor cabang perusahaan pembiayaan. Hal ini
dikarenakan waktu yang diberikan kepada surveyor adalah 3 hari kerja termasuk
waktu keberangkatan ke daerah survey dan kembali ke Jakarta.
Penelitian dilakukan atas sampel Perusahaan Pembiayaan. Berdasarkan data
dari Biro Pembiayaan dan Penjaminan terdapat 217 Perusahaan Pembiayaan yang
masih aktif melakukan kegiatan usahanya di Indonesia pada Desember 20077.
B. Metode pengambilan sampel
7 http://www.bapepam.go.id/bapepamlk/annual_report/AR-BAPEPAM-LK_2007.pdf diunduh pada
tanggal 14 November 2008 pukul 10.08
23
Sampel dipilih dengan metode purposive stratified random sampling. Metode
ini merupakan gabungan metode stratified sampling dan metode purposive sampling.
Dengan metode ini, peneliti memilih sampel dengan syarat:
1. Perusahaan tersebut mempunyai cabang yang memiliki izin operasi di daerah
survey.
2. Bidang usaha utama perusahaan adalah di bidang pembiayaan konsumen.
3. Perusahaan tersebut telah mengirimkan laporan keuangan tahun 2007 (audited)
Sampel di kelompokkan menurut total aset. Terdapat 3 (tiga) kelompok perusahaan
yaitu:
1. Perusahaan dengan total asset lebih dari Rp. 1 Miliar
2. Perusahaan dengan total asset antara Rp 100 juta sampai dengan Rp 1 Miliar
3. Perusahaan dengan total asset di bawah Rp 100 juta
C. Metode survey
Survey dilakukan dengan melakukan wawancara yang dilakukan oleh surveyor
kepada perusahaan pembiayaan yang memenuhi kriteria. Surveyor telah dibekali
dengan daftar pertanyaan yang akan ditanyakan ke kepala kantor cabang dan
konsumen perusahaan pembiayaan. Daftar pertanyaan yang akan disampaikan oleh
surveyor dikembangkan dalam rapat tim studi berdasarkan pada tinjauan pustaka dan
penelitian sebelumnya. Daftar pertanyaan wawancara terdapat dalam lampiran 1.
Hasil wawancara kemudian ditabulasi dan di analisis. Dalam perhitungan skor
hasil wawancara, item-item pengukuran yang digunakan tidak mendapat bobot
tertentu. Hal tersebut dilakukan karena penetapan bobot atas masing-masing item
informasi harus dilaksanakan berdasarkan argumentasi yang kuat untuk mengurangi
subyektifitas. Kuesioner terdiri dari pertanyaan utama dan pertanyaan penjelas. Jika
suatu unsur yang ditanyakan pada pertanyaan utama dijawab ”Yes”, maka diberi nilai
24
satu, jika unsur tersebut dijawab ”No” maka mendapat nilai nol. Sedangkan jawaban
yang tidak diisi (not applicable) tidak diikutkan dalam hitungan skor.
Skor kuesioner dihitung dari jumlah jawaban ”yes” dari tiap-tiap daftar
pertanyaan utama Berdasarkan daftar pertanyaan utama yang telah ditetapkan oleh
Tim Studi, ada 6 item yang harus dijawab oleh seluruh Perusahaan Pembiayaan.
Hasil dari kuesioner ini kemudian akan dibandingkan dengan hasil modelling.
III.1.3. Studi literatur
Dalam rangka studi ini dilakukan pula penelitian kepustakaan atas buku-buku
yang berhubungan dengan pembiayaan, majalah, koran, Internet, Peraturan Menteri
Keuangan, Peraturan Ketua Bapepam dan Lembaga Keuangan, dan Peraturan Bank
Indonesia.
III.2. Rancangan Penelitian
III.2.1. Data
Dalam kegiatan penelitian perusahaan pembiayaan ini, data-data yang
digunakan terdiri dari 2 (dua) jenis data yaitu:
A. Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber data. Data primer
didapat dari survey yang dilaksanakan oleh Biro Riset dan Teknologi Informasi,
Bapepam LK kepada sampel Perusahaan Pembiayaan. Data tersebut diambil dengan
metode wawancara langsung oleh surveyor. Karena keterbatasan anggaran dan waktu,
data primer ini akan menjadi data pelengkap data sekunder.
B. Data Sekunder
25
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari lembaga-lembaga yang telah
mengolahnya terlebih dahulu.
Jenis data yang digunakan adalah data panel bulanan, yaitu penggabungan
antara data time series dan data cross section. Pengujian, pengolahan, dan evaluasi
data menggunakan aplikasi software Ekonometri Views 4 (Eviews.4). Responden
yang akan menjadi obyek penelitian adalah perusahaan pembiayaan dengan masa
waktu pengambilan data bulan November 2005 sampai dengan bulan Desember 2007.
Rencana penelitian akan melibatkan 99 perusahaan Jumlah perusahaan tersebut
dipilih berdasarkan kelengkapan dan kemudahan mendapatkan data laporan
keuangan, dalam periode penelitian yaitu tahun 2005-2007.
Adapun tahapan-tahapan metode pengumpulan data yang dilakukan adalah
sebagai berikut:
a. pengumpulan data dan informasi yang terkait dengan peraturan mengenai
perusahaan pembiayaan;
b. pengumpulan data/informasi yang terkait dengan keuangan perusahaan
pembiayaan;
c. penelitian lapangan;
d. analisa data;
e. pembahasan, perumusan hasil akhir penelitian.
III.2.2. Variabel dan Pengukuran
Dalam penulisan ini digunakan variabel sebagai indikator pengukuran yang
dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu:
a. Variabel tidak bebas (dependent variable) yaitu Investment per Asset Ratio (IAR).
b. Variabel bebas (independent variable) yaitu Inflasi, Interest Rate
26
Analisa kuantitatif ini dimaksudkan untuk memperhitungkan besarnya
pengaruh perubahan dari varibel tidak bebas terhadap variabel bebasnya.
III.2.3. Definisi Operasional Variabel.
Definisi operasional variabel merupakan penjelasan yang diberikan terhadap
variabel-variabel yang akan di ukur dan diamati. Adapun masing-masing variabel
mempunyai definisi operasional menurut Samuelson dan Nordhaus8 (2005) sebagai
berikut:
a. Investment per Asset Ratio merupakan rasio piutang pembiayaan berbanding total
asset. Piutang pembiayaan terdiri dari Piutang Sewa Guna Usaha, Anjak Piutang,
Kartu Kredit dan Pembiayaan Konsumen9. Data IAR diambil dari laporan bulanan
perusahaan pembiayaan (LBPP) yang dikirimkan secara elektronik kepada Biro
Pembiayaan dan Penjaminan, Bapepam LK.
b. Inflation adalah persentase dari kenaikan tahunan dalam tingkat harga umum.
Data Inflasi didapat dari situs Badan Pusat Statistik.
c. Interest Rate adalah imbal jasa yang harus dibayar untuk peminjaman uang pada
periode tertentu, biasanya dalam persentase atas pokok per tahun. Interest Rate
yang dipakai dalam penelitian ini adalah suku bunga pinjaman Bank Umum. Data
bulanan ini diambil dari situs Bank Indonesia
8 Samuelson, Paul & D. Nordhaus, William, ekonomi, alih bahasa oleh : Drs. A. Djaka Wasana, MSM,
jilid 1, edisi ke-12, Penerbit erlangga, Jakarta, 1986. 9 Departemen Keuangan dan Bank Indonesia: “Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Bulanan dan
Kegiatan Usaha Semesteran Perusahaan Pembiayaan”, Jakarta, 2005
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
IV.1. Modeling
IV.1.1. Deskripsi Objek Penelitian
A. Investment per Asset Ratio
Kinerja perusahaan pembiayaan secara sekilas memiliki siklus tersendiri. Dari
hasil wawancara, peneliti mendapatkan informasi bahwa konsumen, pada saat
awal tahun baru ajaran sekolah, memiliki kecenderungan untuk menahan
keputusan kreditnya. Sedangkan pada saat-saat lebaran, biasanya terjadi peak
season. Seperti yang kita lihat pada table dibawah, IAR mengalami penurunan
pada semester awal dan mengalami peningkatan pada saat semester akhir.
Gambar 4
28
B. Inflasi
Tingkat inflasi selama tahun 2006 dan 2007 masih tergolong moderat dengan
tingkat inflasi rata-rata dibawah 1% tiap bulan. Pada tahun 2006 dan 2007 tidak
ada kejadian luar biasa yang membuat inflasi tinggi.
C. Interest Rate
Interest rate yang digunakan dalam penelitian ini adalah suku bunga kredit
perbankan. Hal ini dikarenakan, sumber pendanaan utama perusahaan pembiayaan
masih berasal dari perbankan. Suku bunga kredit perbankan mengikuti BI rate.
Gambar 5
Gambar 6
29
Selama periode penelitian, interest rate mengalami penurunan, walaupun
penurunan yang terjadi tidak banyak, antara 0.05 – 0.25 poin.
IV.1.2. Analisis Statistik Deskriptif
Variabel dependent dan variabel independen yang dipilih masing masing
memiliki deskripsi sebagai berikut:
a. Rata-rata Investment per Asset Ratio (IAR) sebesar 75.51% dengan standar
deviasi 19.84% dari 1980 observasi terhadap 99 perusahaan pembiayaan sejak
bulan November 2005 sampai dengan Desember 2007.
b. Rata-rata inflasi sebesar 0.535% dengan standar deviasi 0.45% sejak bulan
November 2005 sampai dengan Desember 2007.
c. Rata-rata Interest Rate sebesar 15.21% dengan standar deviasi 0.42% sejak bulan
November 2005 sampai dengan Desember 2007.
IAR INFLASI INTEREST
RATE
Mean 0.755074 0.535 15.2105
Sum 1495.046 1059.3 30116.79
Median 0.815317 0.415 15.36
Maximum 0.997862 1.36 15.67
Minimum 0.004248 -0.16 14.03
Sum Sq. Dev. 1206.752 971.5068 458436.8
Std. Dev. 0.198379 0.452259 0.417759
Skewness -1.299466 0.4404 -1.710547
Kurtosis 4.524841 2.0348 5.156574
Jarque-Bera 749.0663 140.8621 1349.263
Probability 0 0 0
Observations 1980 1980 1980
Cross sections 99 99 99
Tabel 1
30
IV.1.3. Uji Ekonometri
Model yang digunakan untuk menganalisis adalah model Metode Efek Tetap
dengan menggunakan auto regressive dan weighting. Untuk mendapatkan model yang
terbaik, dilakukan uji Heteroskedastis, Uji Multikolinearitas dan uji otokorelasi.
Adapun penjelasan masing-masing uji tersebut adalah sebagai berikut :
A. Uji Heteroskedastis
Model yang telah terbentuk harus terbebas dari gejala heteroskedastisitas
(homokedastis), artinya variansi semua residu pada setiap waktu tidak mengalami
perubahan (konstan). Karena nilai prob(Obs*R-squared) lebih besar dari = 5%
(tabel uji heteroskedastis), maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima, artinya
model terbaik tersebut tidak signifikan pada = 5%. Hal tersebut untuk
menunjukkan bahwa model terbaik tersebut tidak mengandung gejala
heteroskedastis
B. Uji Multikolinearitas
Gejala multikolinearitas menggambarkan adanya hubungan yang erat (lebih besar
0.5) antara variabel bebas. Sedangkan model yang baik berasumsikan bahwa antar
variabel bebas harus saling independen (tidak saling berkorelasi)
INFLASI INTEREST RATE
INFLASI 1 -0.14749254
INTEREST RATE -0.14749254 1
White Heteroskedasticity Test:
F-statistic 2.443739 Probability 0.086084 Obs*R-squared 9.320597 Probability 0.096940
Tabel 2
Tabel 3
31
Berdasarkan table multikolinearitas dapat disimpulkan bahwa antar variabel bebas
tidak terkandung unsur multikolinearitas, hal tersebut dikarenakan nilai korelasi
antar masing-masing variabel bebas inflasi, dan interest rate lebih kecil dari 0.5.
C. Uji Otokorelasi
Uji Otokorelasi dapat diuji dengan menggunakan table Durbin-Watson. Dan
berdasarkan output (table model yang diperoleh, nilai Durbin-Watson stat
(2.022749) yang dihasilkan berada dalam kondisi tidak ada korelasi ( 1.72 < d <
2.28 ). Jadi telah terbukti bahwa model yang dihasilkan tidak memiliki gejala
otokorelasi.
IV.1.4. Uji Hipotesis
A. Uji Model Simultan (Uji F)
Berdasarkan tabel model diatas, dapat diketahui bahwa model tersebut
menghasilkan uji F yang menjelaskan bahwa model signifikan secara statistik
pada = 10%, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua koefisien secara
bersama-sama signifikan secara statistik, dengan kata lain hipotesis H1,0 ditolak.
Weighted Statistics
R-squared 0.999915 Mean dependent var 2.772690
Adjusted R-squared 0.999910 S.D. dependent var 6.194900
S.E. of regression 0.058868 Sum squared resid 6.165011
F-statistic 206115.3 Durbin-Watson stat 2.022749
Prob(F-statistic) 0.000000
Unweighted Statistics
R-squared 0.916735 Mean dependent var 0.755319
Adjusted R-squared 0.912007 S.D. dependent var 0.198462
S.E. of regression 0.058871 Sum squared resid 6.165648
Durbin-Watson stat 2.149665
Tabel 4
32
Artinya variabel makro ekonomi (inflasi dan interest rate) secara simultan
berpengaruh terhadap kinerja perusahaan pembiayaan.
B. Uji t
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
INT? -0.001223 4.50E-05 -27.14658 0.0000* INF? 0.001894 0.000194 9.751951 0.0000* AR(1)
Signifikan pada α=1% 0.812313 0.015311 53.05591 0.0000
a) Uji Hipotesis Inflasi ( H2,0 )
Variabel inflasi memiliki Prob. t-Statistic sebesar 0.0000, atau lebih besar dari
α = 1 %, berarti berarti hipotesis2,0 ditolak, dan hipotesis2,1 diterima. Dengan
demikian variabel inflasi memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja
perusahaan pembiayaan. Slope untuk variabel inflasi menjelaskan bahwa
setiap kenaikan 1 % inflasi akan menaikkan IAR sebesar 0.1894% IAR
b) Uji Hipotesis Interest Rate ( H3,0 )
Variabel Interest Rate memiliki Prob. t-Statistic sebesar 0.0000, atau lebih
kecil dari α = 1 %, berarti hipotesis3,0 ditolak, dan hipotesis3,1 diterima.
Dengan demikian variable Interest Rate memiliki pengaruh signifikan
terhadap kinerja perusahaan pembiayaan. Slope untuk variable interest rate
menjelaskan bahwa setiap kenaikan 1% interest rate akan menurunkan IAR
sebesar 0.1223%.
Berdasarkan penjelasan-penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor
inflasi dan interest rate dapat mempengaruhi kinerja Perusahaan Pembiayaan.
Tabel 5
33
C. Uji R-Squared (R2).
Besarnya R2 yang dihasilkan menunjukkan angka yang cukup, yaitu sebesar
99.9915%. Berarti model tersebut dapat menerangkan kinerja perusahaan
pembiayaan sebesar 99.9915% dan 0.0085% kinerja perusahaan pembiayaan
dijelaskan oleh faktor-faktor lain.
IV.2. Survey
IV.2.1. Profil Objek Survey
Survey dilaksanakan pada 4 (empat) daerah yaitu Bandung, Surabaya,
Denpasar dan Palembang. Adapun profil Perusahaan yang di survey yaitu:
No Kode Nama Perusahaan Kota Rentang Kendali
Aset Obyek
Pembiayaan
1 A BFI Finance Palembang Sumsel III Mobil Baru dan Bekas
2 B BII Finance Palembang Sumsel II Mobil Bekas
3 C Oto Multiartha Surabaya Surabaya III Mobil Baru/ bekas
4 D Swadharma Indo Finance
Surabaya Jawa Timur II Kendaraan Angkutan
5 E Adira Quantum M ulti Finance
Bandung Bandung dan Sekitarnya
I Barang Elektronik
6 F Sinar Mas Multi Finance
Bandung Jawa Barat II Mobil Bekas
7 G Finansia Finance Denpasar Denpasar II Elektronik
8 H Adira Dinamika Multi Finance
Denpasar Bali III Motor Baru
9 I Tossa Salimas Multi Finance
Bandung Jawab Barat II Motor Tossa
10 J ANJ Multi Finance Bandung Jawa Barat II Mobil Bekas
Tabel 6
34
IV.2.2. Tabulasi hasil survey
Variabel A B C D E F G H I J Total
Pengaruh BBM No No No No No No No No Yes No Y=1
N=9
Pengaruh Suku Bunga
No No Yes Yes No No No No Yes No Y=3
N=7
Pengaruh Perekonomian
Yes No No No No No No No Yes Yes Y=3
N=7
Pengaruh Lain No No No No No No No Yes No No Y=1
N=9
Persaingan dengan Perbankan
No No Yes Yes No No No No No No Y=2
N=8
Persaingan dengan kredit Informal
No No Yes Yes No No No No No No Y=2
N=8
IV.2.3. Faktor-faktor ekonomi yang diamati dalam survey
A. Pengaruh BBM
Objek survey pada umumnya menyatakan bahwa kenaikan BBM tidak
mempengaruhi kinerja mereka. Hal ini dikarenakan kenaikan BBM untuk tahun
2008 sebesar 30% masih dinilai kecil pengaruhnya oleh konsumen perusahaan
pembiayaan. Lain halnya yang terjadi pada saat kenaikan harga BBM yang tinggi
pada tahun 2005. Pada saat itu, kenaikan BBM yang hampir dua kali lipat
membuat konsumen perusahaan pembiayaan berpikir ulang untuk memutuskan
kredit. Namun terdapat jawaban yang berbeda oleh salah satu responden,
meskipun bila dilihat profil perusahaan ini merupakan perusahaan dengan aset
menengah dengan kekhususan objek pembiayaan. Dan yang lebih penting, profil
konsumen perusahaan ini merupakan konsumen menengah ke bawah. Konsumen
jenis ini memiliki tingkat risiko tinggi. Mereka hanya memikirkan apakah mereka
Tabel 7
35
dapat membayar uang muka pinjaman tanpa memikirkan apakah mereka dapat
membayar lunas cicilan pada bulan-bulan mendatang. Kenaikan BBM tentu saja
akan membuat konsumen pada level ini mengalami imbas terburuk. Pemutusan
hubungan kerja dan kegagalan usaha membuat konsumen lama kadang mengalami
gagal bayar atau menunda pembayarannya.
B. Pengaruh Suku Bunga
Dari hasil survey diperoleh kesimpulan bahwa pada umumnya kenaikan suku
bunga tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan pembiayaan sebatas
kenaikkan tersebut wajar dan tidak terlalu tinggi. Kenaikan suku bunga SBI akan
dikompensasikan kedalam suku bunga kredit, dengan cara menaikkan cicilan atau
menaikkan uang muka. Untuk kenaikan suku bunga SBI pada tahun 2008,
perusahaan merasa kenaikan tersebut masih wajar dan tidak terlalu tinggi.
Sehingga kenaikan suku bunga kredit pun tidak terlalu tinggi. Hal ini tercermin
dengan peningkatan cicilan yang hanya berkisar Rp. 20.000 – 50.000. kenaikan
tersebut masih dirasa wajar oleh konsumen. Akan tetapi, jika kenaikan suku bunga
tersebut cukup tinggi, seperti yang terjadi pada tahun 1998, objek survey
menyatakan bahwa kenaikan seperti itu akan sangat mempengaruhi kinerja
mereka.
C. Pengaruh perekonomian
Sampai dengan pertengahan tahun 2008, perekonomian di Indonesia secara umum
masih cukup stabil. Beberapa daerah yang menjadi objek survey perusahaan
pembiayaan menunjukkan adanya sektor-sektor ekonomi tertentu yang
berorientasi ekspor mendukung kegiatan ekonomi untuk tetap berjalan ke arah
yang positif. Sebagai gambaran daerah Sumatera Selatan, sektor pertambangan
36
dan perkebunan cukup menyumbang peningkatan perekonomian masyarakat.
Khusus untuk sektor perkebunan, salah satu sebab yang mempengaruhi kondisi
eknomi masyarakat tersebut adalah sifat kepemilikan lahan perkebunan yang
sebagian besar masih pada masyarakat tradisional.
Meningkatnya taraf ekonomi masyarakat telah mendorong tingkat konsumsi
masyarakat. Salah satu sektor konsumsi yang dilakukan masyarakat adalah pada
sarana transportasi, baik yang bersifat produktif (sarana transportasi komoditi)
maupun konsumtif. Salah satu upaya memiliki kendaraan bermotor, masyarakat
juga memanfaatkan pelayanan jasa pembiayaan melalui cabang-cabang
perusahaan pembiayaan di daerah. Pertimbangan masyarakat menggunakan jasa
perusahaan pembiayaan disebabkan pelayanan yang efisien, bunga yang bersaing,
dan kenderungan masyarakat untuk memanfaatkan dana yang dimiliki untuk
pengembangan usaha lain dibandingkan dibelanjakan kendaraan secara tunai.
Dengan kondisi yang demikian, masa panen atas komoditi perkebunan tertentu
mempengaruhi preferensi masyarakat terhadap tingkat konsumsi kendaraan
bermotor. Sementara itu, pengaruh kondisi tersebut terhadap konsumen dapat pula
berupa perubahan preferensi masyarakat dalam mengajukan kredit. Konsumen
lebih cenderung mengganti preferensi mereka ketimbang menahan keputusan
pembuatan kredit baru. Perubahan preferensi ini dirasakan dengan meningkatnya
permintaan motor dan mobil hemat BBM.
D. Persaingan dengan perbankan
Persaingan antara perusahaan pembiayaan dengan perbankan pada dasarnya tidak
ada. Hal ini dikarenakan perbedaan pangsa pasar diantara keduanya. Bidang usaha
pembiayaan konsumen yang menjadi focus survey kali ini memang telah digarap
37
juga oleh sektor perbankan. Akan tetapi perbankan kurang agresif masuk ke dalam
pasar ini. Sebagai gambaran perbedaan pola kerja perbankan dan perusahaan
pembiayaan untuk pembiayaan konsumen:
Perbedaan Perbankan Perusahaan
Pembiayaan
1. Suku Bunga Kredit Rendah Tinggi
2. Profil Resiko
Konsumen
Rendah s.d. Menengah Menengah s.d. tinggi
3. Kecepatan Pelayanan
Keputusan Kredit
2 s.d. 4 minggu 1 s.d. 5 hari kerja
4. Pendekatan kepada
konsumen
Formal Terkesan informal
5. Rentang Kendali
Pemasaran
Kota besar dan sekitar
kantor cabang
Kota besar sampai
pelosok daerah
Perbedaan pola ini membuat konsumen secara otomatis memilih sendiri jenis
pembiayaan yang sesuai dengan profil mereka. Konsumen perusahaan
pembiayaan sendiri tidak bermasalah dengan tingginya tingkat bunga yang
diberikan kepada mereka. Konsumen tersebut lebih mementingkan kecepatan
proses persetujuan kredit dan pelayanan perusahaan kepada mereka. Mereka lebih
nyaman datang dengan sandal jepit dan kaos serta dilayani layaknya keluarga.
E. Persaingan dengan kredit informal
Kredit informal tidak menjadi pesaing yang cukup berarti bagi perusahaan
pembiayaan. Hal ini dikarenakan kredit informal tidak mempunyai modal yang
cukup besar untuk melakukan pembiayaan seperti yang dilakukan oleh perusahaan
pembiayaan. Dari sisi konsumen masih kurang begitu mempercayai keamanan
jaminan yang mereka berikan. Namun demikian kredit informal di kota besar
Tabel 8
38
seperti Jakarta dan Surabaya mulai berani mengiklankan produk mereka. Hal ini
perlu diantisipasi oleh pihak yang berwenang.mengingat kredit informal tidak
mempunyai lembaga resmi yang mengawasi kegiatan mereka, sehingga konsumen
tidak mempunyai perlindungan sama sekali.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan dan analisis tentang pengaruh faktor ekonomi terhadap
kinerja perusahaan pembiayaan diatas dapat dinyatakan bahwa faktor-faktor ekonomi
memiliki peran penting terhadap kinerja perusahaan pembiayaan, hal ini dapat dilihat
pada indikator-indikator kesimpulan di bawah ini:
V.1.1. Hasil Modelling
Variabel makro ekonomi (inflasi dan Interest Rate) secara simultan berpengaruh
terhadap kinerja perusahaan pembiayaan. Model tersebut dapat menerangkan
kinerja perusahaan pembiayaan sebesar 99.9915% dan 0.0085% kinerja
perusahaan pembiayaan dijelaskan oleh faktor-faktor lain. Sedangkan secara
parsial (sendiri-sendiri) inflasi dan Interest rate berpengaruh terhadap kinerja
perusahaan pembiayaan. Slope untuk variabel inflasi menjelaskan bahwa setiap
kenaikan 1 % inflasi akan menaikkan IAR sebesar 0.1894% IAR. Sedangkan
slope untuk variabel interest rate menjelaskan bahwa setiap kenaikan 1% interest
rate akan menurunkan IAR sebesar 0.1223%.
V.1.2. Hasil Survey
a. Pengaruh Harga BBM Bersubsidi
40
Objek survey pada umumnya menyatakan bahwa kenaikan BBM tidak
mempengaruhi kinerja mereka. Hal ini dikarenakan kenaikan BBM untuk
tahun 2008 sebesar 30% masih dianggap kecil oleh konsumen perusahaan.
b. Pengaruh Suku Bunga
Dari hasil survey diperoleh kesimpulan bahwa pada umumnya kenaikan suku
bunga tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan pembiayaan sebatas
kenaikan tersebut wajar dan tidak terlalu tinggi. Akan tetapi, jika kenaikan
suku bunga tersebut cukup tinggi, seperti yang terjadi pada tahun 1998, objek
survey menyatakan bahwa kenaikan seperti itu akan sangat mempengaruhi
kinerja mereka.
c. Pengaruh perekonomian
Konsumen lebih cenderung mengganti preferensi mereka ketimbang menahan
keputusan pembuatan kredit baru. Perubahan preferensi ini dirasakan dengan
meningkatnya permintaan motor dan mobil hemat BBM.
41
V.2. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan kesimpulan dari hasil
penelitian diatas, berikut adalah saran-saran untuk perbaikan dan pengembangan
penelitian selanjutnya:
V.2.1. Rekomendasi kebijakan bagi pengambil keputusan
a. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa inflasi dan interest rate
berpengaruh terhadap kinerja perusahaan pembiayaan. Hal ini dapat
dijadikan salah satu indikator dalam early warning system bagi regulator.
Kenaikan interest rate yang besar atau kenaikan yang terus menerus dan
lama dapat mempengaruhi stabilitas perusahaan pembiayaan.
b. Kedua variabel tersebut juga dapat digunakan sebagai salah satu alat
analisis dalam pembuatan kebijakan untuk industri perusahaan
pembiayaan.
V.2.2. Saran bagi perusahaan pembiayaan dalam menjalani usahanya
a. Variabel inflasi dan interest rate dapat digunakan sebagai salah satu alat
evaluasi dan prediksi kinerja perusahaan pembiayaan
b. Perusahaan dapat mengambil langkah antisipatif jika terjadi perubahan
yang signifikan atas inflasi dan interest rate seperti langkah efisiensi biaya
dan pengetatan manajemen risiko.
V.2.3. Saran bagi penelitian selanjutnya
a. Penelitian ini hanya melihat gambaran pengaruh faktor independen (inflasi
dan suku bunga) terhadap kinerja perusahaan pembiayaan secara umum
42
(industri). Perlu dilakukan penelitian stress testing terhadap perusahaan
pembiayaan, sehingga diketahui kedalaman pengaruh tersebut.
b. Survey yang dilakukan dalam penelitian ini tidak dapat memperlihatkan
perilaku konsumen secara tepat dikarenakan keterbatasan anggaran dan
SDM. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai
perilaku konsumen perusahaan pembiayaan untuk mengetahui persepsi
masyarakat terhadap perusahaan pembiayaan.
Lampiran I
46
Dependent Variable: IAR? Method: GLS (Cross Section Weights) Date: 12/15/08 Time: 14:41 Sample: 1 20 Included observations: 20 Number of cross-sections used: 99 Total panel (balanced) observations: 1881 Convergence achieved after 18 iterations White Heteroskedasticity-Consistent Standard Errors & Covariance
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
INT? -0.001223 4.50E-05 -27.14658 0.0000 INF? 0.001894 0.000194 9.751951 0.0000 AR(1) 0.812313 0.015311 53.05591 0.0000
Fixed Effects _250020--C 0.507997 _250210--C 0.579758 _250220--C 0.906136 _250250--C 0.873218 _250270--C 0.911372 _250300--C 0.774269 _250310--C 0.811596 _250320--C 0.841762 _250330--C 0.944871 _250380--C 0.864630 _250390--C 0.569953 _250400--C 0.792719 _250430--C 0.923476 _250440--C 0.752506 _250460--C 0.935242 _250470--C 0.896231 _251030--C 0.567876 _251080--C 0.695634 _251110--C 0.783374 _251120--C 0.868290 _251190--C 0.814481 _251200--C 0.405666 _251220--C 0.814214 _251240--C 0.915207 _251250--C 0.944723 _251260--C 0.667533 _251270--C 0.852663 _251280--C 0.867938 _251300--C 0.699828 _251330--C 0.656101 _251380--C 0.881749 _251410--C 0.233456 _251420--C 0.840870 _251430--C 0.659762 _251440--C 0.817375 _251450--C 0.400547 _251470--C 0.949318
Lampiran I
47
_251480--C 0.715725 _251490--C 0.627818 _251500--C 0.456968 _251520--C 0.810486 _251530--C 0.500290 _251540--C 0.784891 _251550--C 0.689182 _251580--C 0.889202 _251610--C 0.828272 _251650--C 0.790295 _251670--C 0.702393 _251680--C 0.598427 _251690--C 0.674008 _251830--C 0.829499 _251860--C 0.162119 _251870--C 0.680079 _251880--C 0.899609 _251890--C 0.806239 _251930--C 0.709545 _251940--C 0.810234 _251980--C 0.710556 _252000--C 0.486700 _252080--C 0.757272 _252090--C 0.923566 _252130--C 0.426263 _252140--C 0.606958 _252150--C 0.553950 _252190--C 0.751857 _252200--C 0.030996 _252210--C 0.572954 _252250--C 0.332912 _252260--C 0.686378 _252270--C 0.475106 _252320--C 0.814404 _252330--C 0.730337 _252370--C 0.919703 _252380--C 0.472515 _252400--C 0.887590 _252430--C 0.746185 _252450--C 0.662040 _252470--C 0.676487 _252500--C 0.654379 _252520--C 0.849204 _252540--C 0.838968 _252560--C 0.968029 _252570--C 0.905964 _252600--C 0.820739 _252610--C 0.786539 _252620--C 0.791151 _252660--C 0.863529 _252700--C 0.780745
Lampiran I
48
_252710--C 0.904021 _260210--C 0.901041 _260260--C 0.872391 _260290--C 0.920214 _260300--C 0.700337 _260330--C 0.909996 _260340--C 0.731097 _260410--C 0.740409 _260450--C 0.755412 _261100--C 0.617573 _261130--C 0.762858
Weighted Statistics
R-squared 0.999915 Mean dependent var 2.772690 Adjusted R-squared 0.999910 S.D. dependent var 6.194900 S.E. of regression 0.058868 Sum squared resid 6.165011 F-statistic 206115.3 Durbin-Watson stat 2.022749 Prob(F-statistic) 0.000000
Unweighted Statistics
R-squared 0.916735 Mean dependent var 0.755319 Adjusted R-squared 0.912007 S.D. dependent var 0.198462 S.E. of regression 0.058871 Sum squared resid 6.165648 Durbin-Watson stat 2.149665
Lampiran III
Row Labels _250020 _250210 _250220 _250250 _250270 _250300 _250310 _250320 _250330 _250380 _250390 _250400
11:2005 0.543953 0.430289 0.926325 0.94462 0.945524 0.69417 0.861638 0.872493 0.892782 0.87733 0.413125 0.809476
12:2005 0.556935 0.414326 0.932071 0.94462 0.953094 0.6685 0.88218 0.861926 0.935815 0.867641 0.37607 0.81827
01:2006 0.547286 0.369291 0.931084 0.927919 0.974472 0.669566 0.858607 0.861985 0.935987 0.870405 0.371785 0.798099
02:2006 0.551593 0.334396 0.931971 0.908829 0.977071 0.674133 0.84036 0.863814 0.933379 0.876829 0.358432 0.792072
03:2006 0.549702 0.35986 0.870075 0.899957 0.969061 0.72251 0.838743 0.864002 0.967726 0.851755 0.021727 0.80281
04:2006 0.552619 0.363116 0.922523 0.894492 0.966941 0.728866 0.822132 0.866334 0.970628 0.876412 0.004248 0.814338
05:2006 0.516021 0.346277 0.920607 0.900015 0.96884 0.626242 0.843667 0.862765 0.969424 0.896783 0.019632 0.84373
06:2006 0.516021 0.346277 0.920607 0.900015 0.96884 0.626242 0.843667 0.862765 0.969424 0.896783 0.019632 0.84373
07:2006 0.527897 0.370901 0.933804 0.946716 0.964519 0.686588 0.86825 0.845973 0.959047 0.882463 0.147784 0.836345
08:2006 0.523646 0.325191 0.934367 0.924253 0.965074 0.693133 0.884384 0.853744 0.960434 0.870305 0.260199 0.800462
09:2006 0.521109 0.325191 0.938363 0.902116 0.964106 0.705984 0.891342 0.824114 0.961928 0.887166 0.3812 0.825805
10:2006 0.529672 0.295151 0.944282 0.893895 0.962985 0.709296 0.880564 0.799839 0.962332 0.886853 0.549809 0.826614
11:2006 0.527254 0.722927 0.940293 0.889066 0.956071 0.800981 0.872725 0.850287 0.962271 0.895864 0.704362 0.820155
12:2006 0.521439 0.859875 0.947293 0.913822 0.958574 0.917523 0.89327 0.78561 0.970816 0.876983 0.822385 0.813002
01:2007 0.528716 0.867767 0.945674 0.918747 0.969842 0.905108 0.89283 0.831399 0.976601 0.892831 0.857048 0.800735
02:2007 0.556877 0.843367 0.940462 0.926835 0.961837 0.905601 0.894085 0.712843 0.938962 0.894342 0.827312 0.783544
03:2007 0.530207 0.828631 0.939851 0.927995 0.966995 0.882469 0.902226 0.839867 0.969283 0.909927 0.766441 0.789662
04:2007 0.512192 0.815483 0.940426 0.895866 0.959051 0.900373 0.894195 0.846237 0.969752 0.929146 0.796806 0.809182
11:2007 0.538662 0.762211 0.947449 0.896828 0.88953 0.897031 0.629524 0.943649 0.947746 0.911482 0.916659 0.817398
12:2007 0.54959 0.72393 0.933635 0.900414 0.871127 0.849307 0.797054 0.961393 0.954357 0.897329 0.928126 0.836899
52
Lampiran III
Row Labels
11:2005
12:2005
01:2006
02:2006
03:2006
04:2006
05:2006
06:2006
07:2006
08:2006
09:2006
10:2006
11:2006
12:2006
01:2007
02:2007
03:2007
04:2007
11:2007
12:2007
_250430 _250440 _250460 _250470 _251030 _251080 _251110 _251120 _251190 _251200 _251220 _251240
0.961152 0.82914 0.962289 0.84451 0.473282 0.639349 0.717635 0.72964 0.952728 0.042955 0.922499 0.958632
0.958272 0.831733 0.970226 0.874584 0.476334 0.653332 0.717635 0.80274 0.952728 0.087503 0.909017 0.961981
0.95553 0.834518 0.958229 0.925743 0.407207 0.669181 0.782871 0.814538 0.923688 0.110719 0.90229 0.957426
0.962364 0.833566 0.961518 0.937311 0.414642 0.664367 0.787324 0.803831 0.884226 0.163834 0.926002 0.957014
0.964988 0.837773 0.962654 0.912387 0.462565 0.678804 0.765469 0.818396 0.911257 0.230373 0.769202 0.955777
0.964027 0.827147 0.968701 0.917952 0.446719 0.677245 0.766016 0.839041 0.88353 0.281385 0.795593 0.955271
0.964188 0.819452 0.962247 0.909395 0.567229 0.658235 0.796767 0.833315 0.914313 0.308117 0.799381 0.951535
0.964188 0.819452 0.962247 0.909395 0.567229 0.658235 0.796767 0.833315 0.914313 0.308117 0.799381 0.951535
0.961244 0.812357 0.965763 0.946958 0.608691 0.658758 0.765525 0.854466 0.871692 0.311784 0.80896 0.947521
0.962654 0.812872 0.944731 0.953146 0.673875 0.663071 0.77392 0.860596 0.870246 0.356009 0.793037 0.946994
0.961206 0.797875 0.96484 0.853641 0.674226 0.676612 0.801395 0.866667 0.887934 0.382981 0.806871 0.943565
0.958942 0.794366 0.957526 0.907526 0.624036 0.644705 0.781508 0.897019 0.894038 0.356038 0.841461 0.943102
0.960514 0.794712 0.956721 0.928271 0.634381 0.702501 0.780266 0.891072 0.831035 0.395242 0.833937 0.946963
0.957624 0.788121 0.962481 0.899177 0.612817 0.701009 0.785619 0.885255 0.800164 0.393725 0.822897 0.951888
0.958108 0.78498 0.966151 0.896459 0.644481 0.702817 0.746082 0.878947 0.800164 0.413678 0.808121 0.95916
0.95162 0.780712 0.961874 0.903009 0.641916 0.698317 0.729031 0.876535 0.782369 0.427185 0.853034 0.960448
0.959768 0.785762 0.965062 0.915623 0.635241 0.705817 0.691388 0.896478 0.76433 0.443365 0.851857 0.946256
0.954122 0.771723 0.965571 0.950411 0.625852 0.700901 0.687432 0.927753 0.809323 0.460043 0.844577 0.949773
0.953234 0.772379 0.958134 0.912106 0.579575 0.779366 0.870245 0.881 0.850446 0.448251 0.924202 0.938951
0.931539 0.735101 0.966516 0.893429 0.576354 0.792165 0.881105 0.886674 0.860122 0.477618 0.920182 0.927677
53
Lampiran III
Row Labels
11:2005
12:2005
01:2006
02:2006
03:2006
04:2006
05:2006
06:2006
07:2006
08:2006
09:2006
10:2006
11:2006
12:2006
01:2007
02:2007
03:2007
04:2007
11:2007
12:2007
_251250 _251260 _251270 _251280 _251300 _251330 _251380 _251410 _251420 _251430 _251440 _251450
0.964359 0.813353 0.931419 0.853968 0.4868 0.569671 0.806166 0.25544 0.913554 0.897438 0.837679 0.760202
0.954671 0.785942 0.93418 0.857236 0.483656 0.552715 0.826396 0.244371 0.917279 0.90998 0.824585 0.750969
0.956591 0.77186 0.922691 0.869491 0.483703 0.553389 0.776319 0.231292 0.911772 0.900674 0.831208 0.74758
0.963977 0.7536 0.913978 0.886192 0.490635 0.539139 0.840873 0.223234 0.908479 0.905223 0.834564 0.69647
0.973135 0.734625 0.92071 0.892236 0.509918 0.526895 0.851011 0.216634 0.904692 0.899213 0.809145 0.73591
0.969131 0.713467 0.899684 0.909946 0.507957 0.522583 0.877588 0.248593 0.899667 0.906428 0.799934 0.328956
0.971628 0.687871 0.88985 0.898325 0.506737 0.518324 0.875357 0.23966 0.884676 0.916057 0.78561 0.365615
0.971628 0.687871 0.88985 0.898325 0.506737 0.518324 0.875357 0.23966 0.884676 0.916057 0.78561 0.365615
0.975306 0.643836 0.867569 0.921521 0.510673 0.604834 0.913768 0.271819 0.893591 0.806143 0.77276 0.351269
0.971258 0.657727 0.842196 0.923056 0.841979 0.597852 0.866627 0.257283 0.880794 0.807896 0.740414 0.326064
0.97101 0.668596 0.895076 0.926171 0.846711 0.620699 0.93776 0.246567 0.886688 0.80746 0.822705 0.326852
0.972095 0.63754 0.875203 0.923927 0.814889 0.672472 0.941689 0.236442 0.884107 0.790737 0.851634 0.340017
0.970558 0.671866 0.886029 0.930165 0.805803 0.67281 0.934781 0.225239 0.886489 0.767201 0.825575 0.364293
0.971406 0.669788 0.792431 0.887687 0.834894 0.710253 0.917294 0.21745 0.885965 0.766513 0.88193 0.388289
0.977374 0.644431 0.823836 0.865141 0.72378 0.72142 0.909879 0.205837 0.863308 0.747415 0.908409 0.409438
0.975859 0.628171 0.860675 0.869877 0.675325 0.709691 0.910628 0.198064 0.876816 0.754308 0.891242 0.447925
0.968033 0.598957 0.889425 0.850995 0.596544 0.701556 0.909658 0.188971 0.891053 0.713074 0.891242 0.46754
0.971492 0.620395 0.856143 0.836003 0.175809 0.780157 0.972454 0.177721 0.896001 0.693056 0.881431 0.470525
0.976314 0.826845 0.906775 0.873521 0.935879 0.852108 0.948168 0.661343 0.880613 0.531626 0.876655 0.58167
0.974457 0.812656 0.918804 0.881541 0.878668 0.766885 0.879607 0.289209 0.830275 0.452478 0.876655 0.556613
54
Lampiran III
Row Labels
11:2005
12:2005
01:2006
02:2006
03:2006
04:2006
05:2006
06:2006
07:2006
08:2006
09:2006
10:2006
11:2006
12:2006
01:2007
02:2007
03:2007
04:2007
11:2007
12:2007
_251470 _251480 _251490 _251500 _251520 _251530 _251540 _251550 _251580 _251610 _251650 _251670
0.951046 0.813143 0.80756 0.571116 0.851919 0.616397 0.829378 0.607006 0.839559 0.911706 0.822281 0.887167
0.952493 0.813627 0.804694 0.59531 0.842555 0.603639 0.801297 0.629671 0.866184 0.910889 0.822254 0.893337
0.967397 0.853404 0.796901 0.606478 0.840536 0.567698 0.774054 0.697501 0.941376 0.873822 0.821488 0.903302
0.975437 0.831458 0.791481 0.52374 0.840536 0.558822 0.795742 0.610904 0.933935 0.856978 0.822075 0.894074
0.971951 0.828837 0.789783 0.524698 0.800482 0.532365 0.750249 0.64735 0.925307 0.876115 0.818524 0.881632
0.966335 0.822743 0.781486 0.542182 0.78737 0.578718 0.715515 0.668771 0.919143 0.898294 0.818207 0.877395
0.975066 0.813823 0.784564 0.586661 0.808735 0.543747 0.7454 0.684624 0.906825 0.810416 0.817886 0.872701
0.975066 0.813823 0.784564 0.586661 0.808735 0.543747 0.7454 0.684624 0.906825 0.810416 0.817886 0.872701
0.975934 0.807605 0.774414 0.545926 0.829329 0.598534 0.773766 0.593574 0.892279 0.822608 0.819208 0.863781
0.983537 0.811854 0.773014 0.534701 0.831875 0.643397 0.778049 0.584131 0.871486 0.914604 0.819277 0.856827
0.97997 0.814598 0.767467 0.537186 0.854359 0.590142 0.762194 0.662249 0.870359 0.902589 0.81933 0.857304
0.983717 0.849081 0.762343 0.542763 0.844028 0.495667 0.77668 0.594569 0.920953 0.891386 0.819493 0.864793
0.985327 0.823706 0.759431 0.540025 0.858877 0.437861 0.782132 0.65511 0.874751 0.895896 0.819965 0.862634
0.978536 0.519344 0.745811 0.566036 0.840908 0.403958 0.872393 0.683567 0.869858 0.880935 0.820162 0.712232
0.96032 0.522838 0.7349 0.430875 0.847027 0.353216 0.8897 0.734869 0.89358 0.852631 0.820367 0.715684
0.97158 0.506399 0.728346 0.456138 0.852212 0.311316 0.88417 0.795436 0.898906 0.89231 0.820368 0.707325
0.973036 0.473767 0.537183 0.378319 0.861134 0.370352 0.887822 0.788244 0.902302 0.875932 0.817293 0.709011
0.972017 0.476087 0.544876 0.419257 0.786986 0.577045 0.880927 0.781514 0.894222 0.939939 0.81743 0.700819
0.968993 0.852621 0.501806 0.53883 0.774298 0.447085 0.833655 0.746399 0.921788 0.858372 0.809457 0.627663
0.969661 0.828141 0.523788 0.418247 0.883304 0.66551 0.860211 0.7523 0.90995 0.834998 0.819007 0.570961
55
Lampiran III
Row Labels
11:2005
12:2005
01:2006
02:2006
03:2006
04:2006
05:2006
06:2006
07:2006
08:2006
09:2006
10:2006
11:2006
12:2006
01:2007
02:2007
03:2007
04:2007
11:2007
12:2007
_251680 _251690 _251830 _251860 _251870 _251880 _251890 _251930 _251940 _251980 _252000 _252080
0.52512 0.650993 0.864898 0.538596 0.686938 0.947159 0.676273 0.792569 0.866932 0.669666 0.576436 0.72464
0.528927 0.579135 0.843657 0.515489 0.681382 0.932296 0.74164 0.779098 0.864722 0.6605 0.649302 0.752749
0.869087 0.686339 0.85212 0.505805 0.657835 0.954224 0.740528 0.781715 0.857226 0.678329 0.581399 0.754151
0.865315 0.67352 0.844744 0.48833 0.623667 0.950378 0.741961 0.75943 0.854677 0.675459 0.572941 0.809177
0.811504 0.642126 0.841303 0.429068 0.623711 0.956348 0.741431 0.748336 0.846898 0.689934 0.476523 0.787912
0.834683 0.671675 0.856338 0.413189 0.689802 0.915108 0.760737 0.756626 0.849707 0.670623 0.48114 0.816226
0.614177 0.643711 0.867188 0.395213 0.67005 0.909848 0.755923 0.754026 0.836009 0.662033 0.476255 0.788567
0.614177 0.643711 0.867188 0.395213 0.67005 0.909848 0.755923 0.754026 0.836009 0.662033 0.476255 0.788567
0.623691 0.701695 0.852167 0.318936 0.683275 0.91443 0.842393 0.738248 0.825378 0.663271 0.494985 0.775673
0.618625 0.766967 0.862349 0.304359 0.656574 0.913404 0.92779 0.730428 0.847472 0.663277 0.479355 0.734476
0.617237 0.780668 0.848028 0.290843 0.511735 0.918157 0.944623 0.753582 0.838153 0.678632 0.465803 0.718092
0.612003 0.746721 0.832692 0.28356 0.619643 0.912881 0.946487 0.754295 0.830352 0.693527 0.444772 0.745616
0.605656 0.796791 0.842456 0.265702 0.578948 0.898223 0.818266 0.747918 0.834758 0.694572 0.448533 0.722908
0.599999 0.764863 0.836541 0.241924 0.637265 0.882714 0.78114 0.712928 0.826841 0.693419 0.419735 0.672914
0.591449 0.636719 0.847883 0.244322 0.643794 0.967331 0.775959 0.73858 0.807558 0.695437 0.446701 0.712004
0.422512 0.739294 0.84712 0.232891 0.598774 0.888905 0.873792 0.731033 0.801047 0.718115 0.453573 0.717157
0.420734 0.703872 0.859381 0.251456 0.67117 0.869498 0.735622 0.720671 0.813161 0.767285 0.438993 0.767051
0.417325 0.54568 0.859948 0.239219 0.627645 0.931488 0.484749 0.737739 0.851297 0.780825 0.495144 0.759067
0.359137 0.666393 0.897712 0.022447 0.854373 0.971718 0.773319 0.753913 0.86473 0.824106 0.621332 0.798285
0.59055 0.706384 0.877411 0.019461 0.886749 0.961895 0.86954 0.748676 0.86157 0.817807 0.628611 0.83214
56
Lampiran III
Row Labels
11:2005
12:2005
01:2006
02:2006
03:2006
04:2006
05:2006
06:2006
07:2006
08:2006
09:2006
10:2006
11:2006
12:2006
01:2007
02:2007
03:2007
04:2007
11:2007
12:2007
_252090 _252130 _252140 _252150 _252190 _252200 _252210 _252250 _252260 _252270 _252320 _252330
0.940516 0.39302 0.623749 0.842559 0.559203 0.046235 0.788665 0.53164 0.853964 0.422953 0.830588 0.703225
0.942086 0.390182 0.622955 0.882196 0.557084 0.051712 0.789344 0.529828 0.841954 0.378685 0.831285 0.695665
0.90839 0.390084 0.60894 0.793525 0.545252 0.052046 0.790064 0.518354 0.828987 0.529595 0.829248 0.715667
0.948755 0.406326 0.595152 0.771503 0.535851 0.050272 0.757371 0.49811 0.836056 0.588925 0.830971 0.702697
0.949262 0.403437 0.57786 0.785987 0.587356 0.04746 0.735154 0.511126 0.828062 0.46464 0.832532 0.684568
0.952614 0.392884 0.587802 0.773136 0.58829 0.04811 0.733479 0.50832 0.816229 0.517169 0.833892 0.71673
0.954022 0.405322 0.604139 0.737842 0.622362 0.045405 0.73617 0.497599 0.807756 0.484236 0.838564 0.727521
0.954022 0.405322 0.604139 0.737842 0.622362 0.045405 0.73617 0.497599 0.807756 0.484236 0.838564 0.727521
0.950812 0.505474 0.649461 0.691706 0.64175 0.043883 0.712811 0.483913 0.77911 0.480207 0.825934 0.686709
0.95719 0.50684 0.656051 0.664001 0.635771 0.044972 0.704626 0.47861 0.770256 0.47197 0.826977 0.664485
0.945596 0.486555 0.670151 0.65767 0.636124 0.046954 0.684547 0.468412 0.759759 0.429347 0.826262 0.710314
0.94407 0.495788 0.678158 0.637025 0.645783 0.050587 0.736326 0.452181 0.768166 0.344802 0.825775 0.7324
0.955762 0.493505 0.588145 0.617893 0.661308 0.053663 0.781202 0.432893 0.774876 0.421921 0.84693 0.728648
0.951648 0.475921 0.537403 0.584863 0.864865 0.055264 0.776343 0.4228 0.631197 0.500402 0.844521 0.684523
0.950504 0.390084 0.531653 0.55922 0.869089 0.058484 0.823173 0.397217 0.64254 0.502823 0.841562 0.701876
0.954407 0.465358 0.496189 0.56064 0.863131 0.061607 0.783254 0.380529 0.641358 0.487405 0.837654 0.690344
0.956156 0.467001 0.49462 0.532291 0.866016 0.066708 0.750026 0.364048 0.629602 0.56486 0.866662 0.704086
0.953324 0.454331 0.508973 0.513724 0.87379 0.065864 0.686088 0.341797 0.599548 0.551549 0.866296 0.702272
0.952562 0.442943 0.689716 0.518833 0.887851 0.06576 0.330972 0.254069 0.728234 0.521087 0.842735 0.764226
0.951017 0.441533 0.762026 0.503367 0.88797 0.068458 0.334581 0.210031 0.708656 0.499912 0.846845 0.883907
57
Lampiran III
Row Labels
11:2005
12:2005
01:2006
02:2006
03:2006
04:2006
05:2006
06:2006
07:2006
08:2006
09:2006
10:2006
11:2006
12:2006
01:2007
02:2007
03:2007
04:2007
11:2007
12:2007
_252370 _252380 _252400 _252430 _252450 _252470 _252500 _252520 _252540 _252560 _252570 _252600
0.91768 0.577092 0.929781 0.285796 0.546547 0.778613 0.625155 0.787133 0.758266 0.994837 0.929281 0.807641
0.935813 0.585785 0.933256 0.258156 0.563733 0.716539 0.627927 0.812169 0.786989 0.996954 0.931207 0.787394
0.93743 0.585136 0.918752 0.234082 0.571214 0.692171 0.628131 0.796253 0.751298 0.995458 0.925513 0.789643
0.934151 0.585606 0.912854 0.171304 0.558857 0.638261 0.686734 0.791709 0.759186 0.9956 0.933471 0.780441
0.961956 0.585704 0.916405 0.205199 0.511527 0.570307 0.688339 0.814411 0.970519 0.996954 0.928224 0.768025
0.97223 0.514179 0.9207 0.233059 0.517869 0.525709 0.690211 0.843125 0.945195 0.995616 0.926461 0.76958
0.963028 0.521992 0.920942 0.28852 0.503213 0.525841 0.691284 0.867442 0.973917 0.997058 0.932965 0.769134
0.963028 0.521992 0.920942 0.28852 0.503213 0.525841 0.691284 0.867442 0.973917 0.997058 0.932965 0.769134
0.972058 0.5498 0.937897 0.722021 0.510474 0.735129 0.698808 0.841951 0.975939 0.997862 0.932086 0.838865
0.962057 0.519107 0.930133 0.815544 0.485395 0.692769 0.699592 0.878594 0.976186 0.997294 0.926967 0.820663
0.95581 0.509006 0.932064 0.541369 0.532762 0.711408 0.701059 0.866785 0.894674 0.996327 0.934966 0.809869
0.959698 0.507785 0.940803 0.61706 0.474435 0.744243 0.698874 0.880265 0.970438 0.993743 0.925785 0.845192
0.961104 0.507185 0.936134 0.889604 0.54442 0.748227 0.69934 0.871379 0.965829 0.996593 0.928041 0.839775
0.95494 0.491964 0.930178 0.872871 0.471371 0.764529 0.696857 0.885171 0.931775 0.99709 0.924428 0.868936
0.957312 0.492273 0.929697 0.933265 0.833078 0.770919 0.690901 0.874887 0.811625 0.997359 0.926656 0.879011
0.952613 0.49529 0.930258 0.933013 0.805876 0.76994 0.686222 0.881837 0.83484 0.99739 0.922042 0.710432
0.972977 0.52249 0.938125 0.87868 0.809335 0.732841 0.633941 0.874316 0.853564 0.997749 0.926781 0.720355
0.971501 0.520424 0.930959 0.949747 0.81972 0.755612 0.6861 0.895276 0.967105 0.997677 0.924263 0.774318
0.943558 0.518483 0.908596 0.964507 0.852808 0.804119 0.661566 0.875834 0.958028 0.995085 0.944701 0.961914
0.89053 0.46382 0.887676 0.966073 0.864218 0.812417 0.640313 0.873231 0.647735 0.992726 0.945496 0.960323
58
Lampiran III
Row Labels
11:2005
12:2005
01:2006
02:2006
03:2006
04:2006
05:2006
06:2006
07:2006
08:2006
09:2006
10:2006
11:2006
12:2006
01:2007
02:2007
03:2007
04:2007
11:2007
12:2007
_252610 _252620 _252660 _252700 _252710 _260210 _260260 _260290 _260300 _260330 _260340 _260410
0.922043 0.871719 0.89333 0.755396 0.633126 0.924593 0.977864 0.90977 0.666381 0.976004 0.867428 0.831587
0.920496 0.876349 0.89333 0.796723 0.828714 0.920097 0.967516 0.90977 0.649218 0.989837 0.898993 0.898246
0.91904 0.873319 0.88798 0.792889 0.82288 0.91896 0.954336 0.934834 0.638867 0.979517 0.924311 0.894127
0.924923 0.868999 0.860982 0.812707 0.804224 0.914935 0.940593 0.934834 0.712493 0.980789 0.924314 0.864638
0.924923 0.862881 0.88334 0.818613 0.862946 0.911194 0.971158 0.910413 0.746265 0.986711 0.934644 0.674913
0.861345 0.855356 0.895223 0.83497 0.937165 0.911238 0.965113 0.893844 0.752214 0.931433 0.90698 0.817472
0.730408 0.849318 0.861304 0.843566 0.969196 0.907754 0.969697 0.924872 0.733719 0.976151 0.888362 0.766901
0.730408 0.849318 0.861304 0.843566 0.969196 0.907754 0.969697 0.924872 0.733719 0.976151 0.888362 0.766901
0.526445 0.799926 0.899068 0.855315 0.948583 0.902234 0.966304 0.952192 0.83491 0.97482 0.842408 0.781762
0.515718 0.793843 0.899515 0.829512 0.91638 0.89856 0.966304 0.939942 0.809381 0.971694 0.613203 0.84972
0.815151 0.78971 0.903814 0.829291 0.909876 0.894994 0.978774 0.951545 0.793033 0.976449 0.785805 0.824614
0.890851 0.788443 0.896129 0.829624 0.86352 0.912099 0.976639 0.953655 0.774939 0.941795 0.850244 0.79742
0.523062 0.780441 0.901182 0.814538 0.840789 0.918504 0.980184 0.95912 0.748026 0.954701 0.881521 0.848541
0.920314 0.817245 0.898226 0.796456 0.840881 0.928139 0.982364 0.961706 0.721888 0.96474 0.741294 0.878697
0.692428 0.817342 0.892276 0.81019 0.725199 0.962956 0.983091 0.954822 0.701925 0.955423 0.792544 0.867225
0.696419 0.821907 0.91322 0.812254 0.765998 0.959492 0.991043 0.963917 0.682527 0.951998 0.710999 0.838473
0.94667 0.825851 0.917135 0.815595 0.82653 0.952677 0.988686 0.942189 0.677702 0.933552 0.737065 0.825159
0.941916 0.831774 0.902925 0.807096 0.859066 0.950394 0.989654 0.953495 0.701974 0.883368 0.792608 0.712374
0.956153 0.833595 0.890569 0.751654 0.805865 0.988884 0.997097 0.8828 0.496496 0.870144 0.663228 0.658919
0.943706 0.825638 0.890723 0.739278 0.928905 0.936644 0.713119 0.957692 0.715292 0.9093 0.637817 0.68146
59
Lampiran III
Row Labels
11:2005
12:2005
01:2006
02:2006
03:2006
04:2006
05:2006
06:2006
07:2006
08:2006
09:2006
10:2006
11:2006
12:2006
01:2007
02:2007
03:2007
04:2007
11:2007
12:2007
_260450 _261100 _261130 inflasi interest rate
0.80717 0.554953 0.860766 1.31 14.92
0.812471 0.577174 0.891056 -0.04 15.23
0.783123 0.563157 0.889392 1.36 15.45
0.810696 0.589615 0.775893 0.58 15.56
0.799847 0.514298 0.760676 0.03 15.67
0.817068 0.546082 0.74321 0.05 15.54
0.780818 0.542312 0.688188 0.37 15.54
0.780818 0.542312 0.688188 0.45 15.44
0.795694 0.638042 0.917235 0.45 15.43
0.629982 0.607141 0.902285 0.33 15.43
0.823297 0.584132 0.838511 0.38 15.4
0.834235 0.576598 0.855211 0.86 15.35
0.815083 0.623529 0.866679 0.34 15.37
0.82822 0.595526 0.800514 1.21 15.26
0.830573 0.586136 0.783905 1.04 15.26
0.775372 0.571357 0.79806 0.62 15.22
0.843169 0.609679 0.468603 0.24 14.98
0.820486 0.574507 0.497588 -0.16 14.94
0.792229 0.743657 0.716854 0.18 14.19
0.751318 0.765802 0.913571 1.1 14.03
60
43
DAFTAR PUSTAKA
Boediono. 1997. Pengantar Ilmu Ekonomi No.2, Ekonomi Makro. Yogyakarta. BPFE
UGM.
Biro Riset Infobank .2005, Suku bunga dan inflasi akan pukul bisnis multifinance,
www.infobanknews.com, diakses tanggal 5 Agustus 2008
Departemen Keuangan (2006) Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia
Nomor: 84/PMK.012/2006 tentang Perusahaan Pembiayaan.
Departemen Keuangan (2005, Mei 4). Keputusan Direktur Jenderal Lembaga
Keuangan Nomor: KEP-1500/LK/2005 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Penyusunan dan Penyampaian Laporan Perusahaan Pembiayaan.
Departemen Keuangan & Bank Indonesia (2005). Pedoman Penyusunan Laporan
Keuangan Bulanan dan Kegiatan Usaha Semesteran Perusahaan
Pembiayaan. Jakarta.
Lipsey, Richard D, et, al, Pengantar Makroekonomi, 19th
ed, alih bahasa oleh Agus
Maulana dan Kirbrandoko, cetakan pertama, Binarupa Aksara, Jakarta, 1992.
Hady, Hamdy, Ekonomi Internasional: Teori Dan Kebijakan Keuangan
Internasional, jilid 2, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2000.
Herlina, Intan dan Martani, Dwi (2006), Analisa Pengungkapan Laporan Keuangan
Perusahaan Pembiayaan, Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Vol.3
No.2
Kelana, Said, Teori Ekonomi Makro, cetakan pertama, PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 1996.
Maharani Ika Lesatari dan Toto Sugiharto, 2007, Kinerja Bank Devisa dan Bank Non
Devisa dan Faktor-faktor yang memengaruhinya, Gunadarma. Jakarta.
www.gunadarma.ac.id. Diakses tanggal 1 Juli 2008.Sukirno, Sadono,
Pengantar Teori Makroekonomi, edisi kedua, PT. RajaGrafindo Persada,
Jakarta, 1995.
Nachrowi Djalal Nachrowi, Penggunaan Teknik Ekonometri: Pendekatan Populer
dan Praktis, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2002.
Pindyck, Robert & Rubinfeld, Daniel, Econometric Models and Economic Forecast,
4th
edition, McGraw-Hill International Editions, Singapore, 1997.
44
Samuelson, Paul & D. Nordhaus, William, ekonomi, alih bahasa oleh : Drs. A. Djaka
Wasana, MSM, jilid 1, edisi ke-12, Penerbit erlangga, Jakarta, 1986.
Situs Web Resmi Badan Pusat Statistik: http://www.bps.go.id
Situs Web Resmi Bank Indonesia: http://www.bi.go.id
Soemartini.2007. Pengaruh Variabel Makro Terhadap Perubahan Konsumsi
Masyarakat Indonesia Periode 2000 – 2006.Jatinangor. Unpad.
http://resources.unpad.ac.id , diakses tanggal 26 Juni 2008.
Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia Bulanan, Bank Indonesia, Januari 1999-
Desember 2003.
Wei-yi Lin (2006), The Role of the Financial Early-warning System in Strengthening
Financial Supervision and the Deposit Insurance Mechanism,
www.icbc.com.tw/chinese/news/news06/news89030602/doc/Er314-2.rtf,
diakses tanggal 24 November 2008 puluk 10.08 WIB
Lampiran II
ROW LABELS NAMA PERUSAHAAN
_250020 PAAN MULTI FINANCE
_250210 ADHIKA PRIMADHANA MULTIFINANCE
_250220 U FINANCE INDONESIA
_250250 BUANA FINANCE
_250270 BUMIPUTERA BOT FINANCE
_250300 CLEMONT FINANCE INDONESIA CORP
_250310 CLIPAN FINANCE INDONESIA
_250320 RESONA INDONESIA FINANCE
_250330 DIPO STAR FINANCE
_250380 INDOMOBIL FINANCE INDONESIA
_250390 TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES
_250400 KOEXIM MANDIRI FINANCE
_250430 MITSUI LEASING CAPITAL INDONESIA
_250440 ORIX INDONESIA FINANCE
_250460 PT BTMU-BRI FINANCE
_250470 SASEKA GELORA FINANCE
_251030 ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE
_251080 TARTHABUANA MARGAUSAHA FINANCE
_251110 PAN PACIFIC OTO FINANCE
_251120 ASTRIDO PACIFIC FINANCE
_251190 BHUMINDO SENTOSA ABADI FINANCE
_251200 BII FINANCE CENTER
_251220 BATAVIA PROSPERINDO FINANCE
_251240 BRINGIN INDOTAMA SEJAHTERA FINANCE
_251250 BRINGIN SRIKANDI FINANCE
_251260 BUMIKUSUMA MULTIFINANCE
_251270 BETA INTI MULTIFINANCE
_251280 BFI FINANCE INDONESIA
_251300 CAHYAGOLD PRASETYA FINANCE
_251330 BHAKTI FINANCE
_251380 DAINDO INTERNATIONAL FINANCE
_251410 DANAREKSA FINANCE
_251420 DANMOTOR UNICO FINANCE
_251430 DANASUPRA ERAPACIFIC
_251440 SEMESTA CITRA DANA
_251450 OTOMAS MULTIFINANCE
_251470 DHARMATAMA MEGAH FINANCE
_251480 PERMATA FINANCE INDONESIA
_251490 DUTA KIRANA FINANCE
_251500 EMPEROR FINANCE INDONESIA
_251520 AUSTINDO NUSANTARA JAYA FINANCE
_251530 PRATAMA SEDAYA FINANCE
_251540 FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE
_251550 FINANSIA MULTI FINANCE
_251580 MANDIRI FINANCE INDONESIA
_251610 HASJRAT MULTIFINANCE
_251650 INDOCITRA FINANCE
_251670 MAXIMA AUTO FINANCE
49
Lampiran II
ROW LABELS NAMA PERUSAHAAN
_251680 SUMBER ARTHA MAS FINANCE
_251690 HEWLETT-PACKARD FINANCE INDONESIA
_251830 OTO MULTIARTHA
_251860 ARTHA PERSADA FINANCE
_251870 VERENA OTO FINANCE
_251880 INTERNUSA TRIBUANA CITRA MULTI FINANCE
_251890 MEGA FINADANA FINANCE
_251930 MIRASURYA MULTI FINANCE
_251940 TRUST FINANCE INDONESIA
_251980 MASHILL INTERNASIONAL FINANCE
_252000 OLYMPINDO MULTI FINANCE
_252080 ARTHA PRIMA FINANCE
_252090 BUSSAN AUTO FINANCE
_252130 PRACICO MULTI FINANCE
_252140 PRATAMA INTERDANA FINANCE
_252150 SATYA ADHIKA BHAKTI MULTIFINANCE
_252190 PRO CAR INTERNATIONAL FINANCE
_252200 NEXUS FINANCE
_252210 INTENSIF MULTI FINANCE
_252250 RAMA MULTI FINANCE
_252260 RIDEAN FINANCE
_252270 ARTHA ASIA FINANCE
_252320 NATION CAPITAL FINANCE
_252330 TOPAS MULTI FINANCE
_252370 TIGA BERLIAN AUTO FINANCE
_252380 PUTRA MANDIRI FINANCE
_252400 MAGNA FINANCE
_252430 SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE
_252450 SWADHARMA BHAKTI SEDAYA FINANCE
_252470 SWADHARMA INDOTAMA FINANCE
_252500 TATA INTERNATIONAL MULTI FINANCE
_252520 TIFA FINANCE
_252540 TRANSPACIFIC FINANCE
_252560 CATTERPILLAR FINANCE INDONESIA
_252570 TRIHAMAS FINANCE
_252600 TUNAS FINANCINDO SARANA
_252610 VARIA INTRA FINANCE
_252620 COMMERCE FINANCE
_252660 ITC AUTO MULTI FINANCE
_252700 INDOJASA PRATAMA FINANCE
_252710 SUNPRIMA NUSANTARA PEMBIAYAAN
_260210 ABN AMRO FINANCE INDONESIA
_260260 KOMATSU ASTRA FINANCE
_260290 BCA FINANCE
_260300 DAYA SEMBADA FINANCE
_260330 MITSUBISHI UFJ LEASE & FINANCE
_260340 FIRST INDO AMERICAN LEASING
_260410 DANPAC FINANCE
50
Lampiran II
ROW LABELS NAMA PERUSAHAAN
_260450 SINAR MITRA SEPADAN FINANCE
_261100 MURNI UPAYA RAYA NILAI INTI FINANCE
_261130 INTAN BARUPRANA FINANCE
51