pengaruh dimensi store atmosphere terhadap keputusan …digilib.unila.ac.id/31086/10/3. skripsi full...
TRANSCRIPT
PENGARUH DIMENSI STORE ATMOSPHERE TERHADAPKEPUTUSAN PEMBELIAN PADA CENTRAL KULINER
DI BANDAR LAMPUNG
(Skripsi)
Oleh:
M Abduh Firman
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISJURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS LAMPUNG2018
ABSTRAK
PENGARUH DIMENSI STORE ATMOSPHERE TERHADAPKEPUTUSAN PEMBELIAN PADA CENTRAL KULINER
BANDAR LAMPUNG
Oleh
M Abduh FirmanManajemen, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Lampung
Central Kuliner adalah salah satu pujasera yang berada di Bandar LampungPenelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh dimensi store atmosphereterhadap Keputusan Pembelian. Metode yang digunakan dalam penelitian iniadalah metode analisis deskriptif dan verifikatif. Jenis data yang digunakan adalahdata kuantitatif. Sumber data pada penelitian ini adalah data primer dan datasekunder. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada 100responden yang dipilih berdasarkan teknik pengambilan sampel Non ProbabilitySampling dengan menggunakan metode Purposive Sampling dan beberapa kriteriayang telah ditetapkan. Analisis data menggunakan analisis regresi linier bergandadengan bantuan SPSS 21.0.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dimensi kebersihan, musik, aroma, suhu,pencahayaan, warna dan tampilan atau tata letak berpengaruh positif secarasignifikan terhadap keputusan pembelian dengan sumbangan sebesar 76,4% dansisanya dipengaruhi oleh variabel lain. Hasil analisis uji F diketahui bahwadimensi kebersihan (X1), dimensi musik (X2), dimensi aroma (X3), dimensi suhu(X4), dimensi pencahayaan (X5), dimensi warna (X6), dan dimensi tampilan atautata letak (X7) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y), padahasil uji t, dimensi kebersihan (X1), dimensi musik (X2), dimensi aroma (X3),dimensi suhu (X4), dimensi pencahayaan (X5), dimensi warna (X6), dan dimensitampilan atau tata letak (X7) berpengaruh signifikan terhadap keputusanpembelian (Y).
Kata kunci : Store atmosphere dan Keputusan Pembelian
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF DIMENSION STORE ATMOSPHERE ONPURCHASE DECISION ON CENTRAL KULINER BANDAR LAMPUNG
By
M ABDUH FIRMANManagement, Faculty Economic and Business University Of Lampung
Central Kuliner is one of the pujasera located in Bandar Lampung. This researchaims to clarify the influence of store atmosphere to purchase decision. Theresearch method used is descriptive and verification. The type of data used isqualitative and quantitative data. Primary and secondary data were used in thisresearch. The data was collected through the distribution of questionnaires to 100selected respondents based on technique of non-probability sampling by usingpurposive sampling method and some criteria that have been set. Data analysisusing multiple linear regression analysis with the help of SPSS 21.0.
The result from this research is dimension cleanliness, music, scent, temperature,lighting, color and display or layout has a influence positive and significant onpurchase decision as much as 76,4% and rest influence by other variables. The Ftest result found that the dimension cleanliness (X1), dimension music (X2),dimension scent (X3), dimension temperature (X4), dimension lighting (X5),dimension color (X6) and dimension display or layout (X7) significantly influenceon purchase decision (Y). The t test, the dimension cleanliness (X1), dimensionmusic (X2), dimension scent (X3), dimension temperature (X4), dimension lighting(X5), dimension color (X6) and dimension display or layout (X7) significantlyinfluence on purchase decision (Y).
Keywords : Store Atmosphere and Purchase Decision
PENGARUH DIMENSI STORE ATMOSPHERE TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA CENTRAL KULINER DI BANDAR
LAMPUNG
Oleh
M ABDUH FIRMAN
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar
SARJANA EKONOMI
Pada
Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2018
RIWAYAT HIDUP
Peneliti yang bernama Muhammad Abduh Firman dilahirkan di Bandar Lampung
pada tanggal 15 Agustus 1995, anak ke tiga dari pasangan Bapak Rolie Firman
dan Ibu Rostikawati. Pendidikan yang pernah ditempuh peneliti adalah pada tahun
2001 menyelesaikan Taman Kanak-Kanak di TK Kartika II-6 Bandar Lampung,
pada tahun 2007 menyelesaikan Sekolah Dasar di SD Kartika II-5 Bandar
Lampung, pada tahun 2010 menyelesaikan Sekolah Menengah Pertama di SMP
Negeri 4 Bandar Lampung, dan pada tahun 2013 menyelesaikan Sekolah
Menengah Atas di SMA 9 Bandar Lampung. Kemudian pada tahun 2013 peneliti
melanjutkan pendidikan pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis, program Sarjana pada
Jurusan Manajemen melalui jalur SBMPTN di Universitas Lampung. Peneliti
mengikuti program pendidikan kepada masyarakat yaitu Kuliah Kerja Nyata
(KKN) di Desa Bina Karya Sakti Kecamatan Putra Rumbia Kabupaten Lampung
Tengah selama 40 hari. Do’a, ketekunan, semangat, dan motivasi yang tinggi
untuk terus belajar dan berusaha akhirnya menuntun peneliti untuk dapat
menyelesaikan skripsi ini. Akhir kata peneliti mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya atas terselesaikannya skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat dan memberikan kontribusi positif bagi banyak pihak.
PERSEMBAHAN
Bismillahirrahmaanirrahiim..
Syukur Alhamdulillah, peneliti panjatkan atas kehadirat
ALLAH SWT beserta Nabi Muhammad SAW. Dengan segala nikmat cinta dan
kasih sayang-Nya untuk peneliti sehingga peneliti dapat mempersembahkan
karya berupa skripsi dengan penuh cinta dan terimakasih
kepada mereka
Orang tuaku :
Rolie Firman dan Rostikawati
yang telah ikhlas dan sabar membesarkanku, mendidikku, dan selalu
mendo’akanku. Terima kasih atas kasih sayang dan do’a yang tulus yang
selalu mama dan papa berikan untuk menantikan kelulusanku
Kakakku :
Lieca Ayu Rafaldini S.E
Reynata Irawan Shalta
Muhammad Iqbal Firman S.H., M.H.
Ramita Rizka Aldina S.H
Terimakasih atas dukungan dan harapan serta cinta dan kasih
sayangnya yang tulus ikhlas selalu mengiringi setiap langkah hidupku.
Keluarga Besar Manajemen 2013 dan Almamaterku Tercinta
MOTTO
“The goal is to be rich, not to look rich.”
(Moosa Rahat)
“Make it simple but significant”
(Don Draper)
“Don't judge a book by its cover”
(George Eliot)
SANWACANA
Bismillahirrohmaanirrohim,
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
“Pengaruh Dimensi Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian Pada
Central Kuliner Di Bandar Lampung”. Skripsi ini adalah salah satu syarat
untuk menyelesaikan pendidikan dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dan
Bisnis Universitas Lampung. Proses penyelesaian skripsi ini dari awal hingga
akhir, peneliti memperoleh bantuan dan bimbingan serta petunjuk dari semua
pihak. Maka dalam kesempatan ini, peneliti ingin menyampaikan ucapan terima
kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E,. M.Si., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
2. Ibu Dr. R.R. Erlina, S.E,. M.M. selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
3. Ibu Yuningsih, S.E,. M.M. selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
4. Ibu Dr. Mahrinasari, S.E., M.Sc. selaku Pembimbing Utama atas
kesediaannya memberikan waktu, pengetahuan, bimbingan, saran, serta
kritik dalam proses penyelesaian skripsi ini.
5. Ibu Dr. Dorothy Rouly Pandjaitan., S.E., M.Si selaku Pembimbing
Pendamping atas kesediaannya memberikan waktu, pengetahuan,
bimbingan, saran, serta kritik dalam proses penyelesaian skripsi ini.
6. Ibu Aida Sari, S.E., M.Si. selaku Penguji Utama pada ujian skripsi, atas
kesediaanya dalam memberikan pengarahan dan pengetahuan dalam
proses penyelesaian skripsi ini.
7. Bapak Driya Wiryawan, S.E., M.M. selaku Pembimbing Akademik, atas
perhatian dan bimbingannya, motivasi, serta kesabaran selama peneliti
menjalani masa kuliah.
8. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan
ilmunya dan membimbing peneliti selama masa kuliah.
9. Bapak dan Ibu Staf Administrasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lampung yang telah membantu peneliti dalam segala proses administrasi.
10. Central Kuliner Bandar Lampung, selaku pujasera yang telah memberikan
izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di perusahaannya.
11. Keluarga besarku tercinta terutama Papa Rolie Firman dan Mama
Rostikawati yang senantiasa dan tak pernah lelah memberikan do’a, cinta,
kasih sayang, nasihat, dan dukungan baik moril maupun materil kepada
peneliti hingga saat ini. serta memberikan semangat. Tak banyak kata-kata
yang mampu mewakili besarnya rasa syukur dan terimakasih kepada
keluarga besarku tercinta. Semoga Allah SWT selalu memberikan rahmat
serta kasih sayangnya dan membalas semua kebaikan yang telah diberikan
kepada peneliti.
12. Kakak-kakakku Lieca Ayu Rafaldini , M Iqbal Firman dan kakak-kakak
iparku Reynata Irawan Shalta, Ramita Rizka Aldina serta keponakanku
Zya , Zyo dan Arumi yang selalu membantu moril dan materil serta
memberikan semangat. Tak banyak kata-kata yang mampu mewakili
besarnya rasa syukur dan terimakasih kepada keluarga besarku tercinta.
Semoga Allah SWT selalu memberikan rahmat serta kasih sayangnya dan
membalas semua kebaikan yang telah diberikan kepada peneliti.
13. Teman-teman seperjuangan dari semester awal sampai peneliti
menyelesaikan skripsi ini Gusti Tito (Oom) , Harry Setiawan (Anang) ,Rio
Ramadan(epet), Ghali Gemma , Billy, Imam, Dimas, Eric, Andreas, Josep,
Ilham, , RC, , Hafizh, Galih Aby, Toni, Agung, Iwayan, Nando, Mahfud,
Syauqi dan semua teman futsal mamalarang. Terima kasih banyak atas
doa, motivasi semangat, dan dukungannya didalam dan diluar perkuliahan
semoga kelak kita sukses selalu dan menjadi pribadi yang semakin baik
kedepannya dan dapat memanfaatkan ilmu yang didapat agar kelak dapat
menjadi kebanggaan keluarga dan alamamater kita.
14. Sahabat-sahabat di meja perkopian yang receh Memed , Erza, Hopeng ,
Indra , Furqon, Adi, Afif, Syarif ,Deva dan Iki.Terimakasih kalian selalu
menjadi kawan receh dalam meja perkopian dan saling membantu satu
sama lain.
15. Teman-teman yang berjuang bersama dalam menyelesaikan KKN Desa
Bina Karya Sakti Kecamatan Putra Rumbia Kabupaten Lampung Tengah,
Agum , Agung , Grace , Navia , Astrid dan Mba Yuninda terima kasih atas
motivasi dan dukungannya.
16. Seluruh keluarga besar Manajemen Ganjil, yang tidak dapat saya sebutkan
satu-satu. Terimakasih banyak atas doa, motivasi, semangat, hidup yang
banyak memberikan saya pelajaran dan tidak dapat saya lupakan
17. Terima kasih untuk Almamater Tercinta Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung.
18. Semua pihak yang telah membantu, memberikan motivasi serta do’a
kepada peneliti yang tidak dapat disampaikan satu persatu saya ucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya.
Akhir kata, peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
karena peneliti hanyalah manusia biasa yang mempunyai kelemahan dan kepada
Allah SWT peneliti mohon ampun. Akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi ini
dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Atas semua kebaikan dan kasih
sayang yang peneliti terima hingga saat ini, semoga Allah SWT membalas
kebaikan kita semua.
Aamiin YaaRabbal’aalamiin…
Bandar Lampung, April 2018
Peneliti
M Abduh Firman
i
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI .................................................................................................. i
DAFTAR TABEL ....................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................v
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ...................................................................................9
C. Tujuan Penelitian .....................................................................................10
D. Manfaat Penelitian ...................................................................................10
II. KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Atmosphere Toko (Store Atmosphere) ....................................................12
1. Elemen Atmosphere Toko ...................................................................12
B. Keputusan Pembelian Konsumen ........................................................... 15
1. Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian ...........................16
2. Tahapan Pengambilan Keputusan .......................................................16
C. Hipotesis...................................................................................................19
D. Penelitian Terdahulu ................................................................................20
III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .........................................................................................23
B. Objek Penelitian .......................................................................................23
C. Jenis dan Sumber Data .............................................................................24
D. Populasi dan Sampel Penelitian ...............................................................24
1. Populasi ...............................................................................................24
2. Sampel .................................................................................................25
E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................27
F. Variabel Operasional Penelitian ...............................................................27
G. Pengujian Alat Instrumen.........................................................................32
1. Uji Validitas ........................................................................................32
2. Uji Reliabilitas .....................................................................................32
H. Alat Analisis .............................................................................................33
ii
1. Analisis Kuantitatif ...............................................................................33
2. Pengujian Hipotesis ..............................................................................35
2.1. Uji Koefisien Determinasi (R2) ..................................................35
2.2. Uji t ...............................................................................................35
2.3. Uji f ..............................................................................................36
IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Uji Validitas dan Uji Reabilitas ...............................................................37
1. Uji Validitas ........................................................................................37
2. Uji Reliabilitas .....................................................................................39
B. Analisis Kualitatif ....................................................................................40
1. Hasil Analisis Karakteristik Responden ..............................................40
2. Hasil Pernyataan Kuesioner Responden ..............................................42
C. Analisis Kuantitatif ..................................................................................55
1. Analisis Regresi Linier Berganda........................................................56
2. Koefisien Determinasi (R2) .................................................................58
D. Pengujian Hipotesis..................................................................................59
1. Uji Hipotesis t ......................................................................................59
2. Uji Hipotesis F ....................................................................................62
E. Pembahasan ..............................................................................................63
V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan……………………………………………………………..66
B. Saran……………………………………………………………………66
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Jenis Usaha Pesaing Central Kuliner di Bandarlampung ........................ 6
Tabel 1.2 Nama Tenant-Tenant di Central Kuliner ................................................. 7
Tabel 1.3 Daftar Jumlah Pengunjung di Central Kuliner Bulan Juli-
Desember Tahun 2016 ............................................................................. 8
Tabel 1.4 Daftar Data Penjualan Central Kuliner Bulan Juli- Desember
Tahun 2016 ...........................................................................................
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu .............................................................................. 20
Tabel 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ....................................... 28
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Store Atmosphere (X) ........................................... 37
Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Keputusan Pembelian (Y) ..................................... 38
Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian ............................................ 39
Tabel 4.4 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...................................... 41
Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ........................................ 41
Tabel 4.6 Persentase Jumlah Kunjungan Central Kuliner ................................... 42
Tabel 4.7 Tanggapan Konsumen Terhadap Dimensi Kebersihan (Cleanliness) . 42
Tabel 4.8 Tanggapan Konsumen Terhadap Dimensi Musik (Music) .................. 44
Tabel 4.9 Tanggapan Konsumen Terhadap Dimensi Aroma (Scent) .................. 46
Tabel 4.10 Tanggapan Konsumen Terhadap Dimensi Suhu (Temperature) ....... 47
Tabel 4.11 Tanggapan Konsumen Terhadap Dimensi Pencahayaan (Lighting) . 48
Tabel 4.12 Tanggapan Konsumen Terhadap Dimensi Warna (Color) ................ 50
Tabel 4.13 Tanggapan Konsumen Terhadap Dimensi Tampilan atau Tata
Letak (Display or Layout) ................................................................. 51
Tabel 4.14 Tanggapan Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian (Y)............. 53
Tabel 4.15 Hasil Uji Koefisien Regresi Berganda ............................................... 56
Tabel 4.16 Hasil Uji Koefisien Determinasi ........................................................ 58
Tabel 4.17 Hasil Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t) .......................................... 60
Tabel 4.18 Hasil Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F) ..................................... 63
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Gambaran Suasana Central Kuliner Pada Malam Hari ..................... 5
Gambar 2.1 Rerangka Model Penelitian ................................................................ 22
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuisioner Penelitian
Lampiran 2. Hasil Responden
Lampiran 3. Distribusi Hasil Jawaban Responden Uji Validitas
Lampiran 4. Distribusi Karakteristik Responden Reabilitas
Lampiran 5. Uji Validitas
Lampiran 6. Uji Reabilitas
Lampiran 7 Uji R2, Uji T , Uji F
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berkembangnya perekonomian Indonesia pada saat ini tidak lepas dari peran
teknologi dan arus informasi yang semakin pesat, hal ini juga yang menciptakan
ketatnya persaingan bisnis. Meningkatnya permintaan pasar yang semakin ramai
mendorong para pelaku bisnis untuk terus menerus berinovasi agar menarik minat
pelanggan, selain itu pelaku bisnis juga harus tanggap dalam membaca peluang
bisnis di pasar, termasuk diantaranya adalah persaingan dalam bisnis kuliner bagi
para pelaku usaha.
Bisnis kuliner merupakan bisnis yang menjadi salah satu pilihan para pebisnis
untuk dijalankan karena memiliki prospek yang baik. Hal ini dapat dilihat dengan
semakin banyaknya berbagai macam jenis bisnis di bidang kuliner mulai dari
warung makanan di pinggir jalan, kafe-kafe, hingga resto-resto besar, yang tetap
ramai dikunjungi pengunjung. Artinya adalah persaingan yang terjadi di antara
pebisnis kuliner itu sendiri akan semakin ketat, sehingga memaksa para pebisnis
untuk tetap mencari ide-ide baru, mempersiapkan strategi yang tepat, dan
membuat suatu nilai tambah dibandingkan dengan pesaingnya. Dengan demikian
hanya perusahaan yang mempunyai kemampuan bersaing saja yang dapat
bertahan. Persaingan yang selalu muncul dalam dunia bisnis mendorong
munculnya pemikiran-pemikiran yang baru yang dapat membangun produk atau
jasa yang memberikan nilai lebih kepada pelanggan. Banyak hal yang harus
dipersiapkan oleh perusahaan yang ingin terjun ke dunia bisnis ini. Kesiapan
2
perusahaan dalam menghadapi persaingan bisnis nantinya akan dapat dilihat dari
bertahan atau tidaknya bisnis yang dijalankannya.
Seiring dengan perubahan zaman, kecenderungan orang untuk makan di luar
rumah semakin meningkat dengan berbagai alasan praktis, ekonomis. Sejalan
dengan semaraknya bisnis restoran, berkembang pula perilaku pembelian
konsumen. Perubahan perilaku pembelian yang awalnya tidak terlalu kritis
dimana hanya harga yang menjadi patokan pembelian sedangkan faktor lain
cenderung diabaikan, kini perilaku pembelian konsumen tersebut berubah menjadi
sangat selektif dan kritis dalam menentukan pilihan pembelian. Bukan hanya dari
rasa makanan, tetapi juga terdapat berbagai faktor lain yang pada saat ini
mempengaruhi keputusan pembelian konsumen seperti suasana tempat, fasilitas
tempat, hiburan dan dari segi pelayanan yang ada di restoran tersebut. Keadaan ini
merupakan peluang tersendiri bagi bisnis di bidang restoran.
Melihat kondisi persaingan yang semakin ketat tersebut, setiap bisnis kuliner
perlu meningkatkan kekuatan yang ada dalam perusahaannya dengan cara
memunculkan perbedaan atau keunikan yang dimiliki perusahaan dibandingkan
dengan pesaing untuk dapat menarik konsumen. Menarik konsumen untuk
melakukan pembelian juga dapat dilakukan dengan cara memberikan atmosphere
yang menyenangkan bagi konsumen pada saat di dalam toko, karena konsumen
yang merasa senang diharapkan akan melakukan pembelian. Perubahan gaya
hidup, kebiasaan, selera dan tata cara dalam menikmati dan mengkonsumsi
makanan pada masyarakat perkotaan membuat para pelaku bisnis kuliner semakin
kreatif menuangkan ide-ide baru mengenai resto yang lebih modern dan disukai
konsumen. Harga, cita rasa makanan dan kualitas pelayanan tidak lagi menjadi
3
alasan utama konsumen dalam memilih tempat bersantap, saat ini atmosphere
(suasana) menjadi faktor terpenting bagi konsumen dalam memilih tempat
bersantap.
Di dalam bisnis yang kompetitif saat ini pasar telah berkonsentrasi pada semua
aspek produk mereka dari produksi untuk jual, di antara semua aspek lain, store
atmosphere telah dianggap penting sebagai Point of Purchase (titik pembelian)
bagi pelanggan. Atmosphere resto yang nyaman dengan dekorasi yang unik dan
kreatif menjadi daya tarik tersendiri bagi sebuah resto yang membuat konsumen
memutuskan untuk mengunjungi resto tersebut. Terlebih, tidak jarang konsumen
memutuskan untuk mengunjungi suatu kafe ataupun resto hanya karena menyukai
atmosphere yang ditawarkan. Store atmosphere (suasana toko) sebagai alat
komunikasi pemasaran yang didesain sedemikian rupa agar dapat memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga membuat konsumen merasa nyaman
dan tenang berada di resto tersebut.
Perubahan terhadap store atmosphere (suasana toko) harus selalu dirancang
agar tidak membosankan, langganan tetap setia, dan mengatasi para saingan. Jika
konsumen bosan dengan store atmosphere kemungkinan besar mereka akan
beralih ke toko lain. Bagi seorang konsumen, suasana yang aman dan nyaman
menjadi bahan pertimbangan sendiri sebelum memutuskan untuk datang atau
mengunjungi resto tertentu. Identitas sebuah toko dapat dikomunikasikan terhadap
konsumen melalui dekorasi toko atau secara lebih luas dari atmosfernya.
Meskipun store atmosphere tidak secara langsung mengkomunikasikan kualitas
produk dibandingkan dengan melalui iklan, store atmosphere merupakan
4
komunikasi secara diam- diam yang dapat menunjukkan kelas sosial dari produk –
produk yang ada di dalammya.
Foodcourt atau dalam Bahasa Indonesianya Pujasera adalah sebuah tempat
yang berisikan banyak gerai yang menawarkan aneka ragam kuliner, baik itu
makanan ataupun minuman. Pujasera khususnya di Bandarlampung sudah mulai
bermunculan dengan semakin meningkatnya aktivitas masyarakat Bandar
Lampung yang semakin meningkat. Pujasera harus mampu memuaskan
kebutuhan dan keinginan konsumen agar dapat menguntungkan. Pujasera
dihadirkan untuk memberikan solusi bagi mereka yang memiliki kesibukan dan
waktu luang yang harus dimanfaatkan sedemikian rupa, sehingga waktu luang
atau waktu istirahat mereka berkesan.
Salah satu tempat Pujasera yang sedang bersaing dalam bisnis tersebut di Kota
Bandar Lampung ini adalah Central Kuliner. Lokasi dari Pujasera ini berada di
Jalan Pagar Alam Segala Mider no 178/35 gang PU kecamatan Kedaton kota
Bandar Lampung. Central Kuliner sendiri menyediakan beraneka macam
makanan dan minuman yang berada di satu tempat dengan harga yang bervariatif
dengan tujuan memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen yang berbeda-beda.
Central Kuliner beroperasi pada pukul 17.00 WIB – pukul 23.00 WIB . Khusus
akhir pekan, Central Kuliner beroperasi pada pukul 24.00 WIB. Selain beroperasi
hingga tengah malam, saat akhir pekan Central Kuliner juga menyuguhkan live
music dengan genre lagu yang tidak monoton dan selalu update dalam lagu tidak
ketinggalan juga musik nostalgia yang hadir karena Central Kuliner konsumennya
tidak pada kalangan anak muda saja .Fasilitas lain yang disuguhkan adalah nonton
bareng ketika ada event-event tertentu dan paling sering adalah nonton bareng
5
olahraga sepak bola dalam negeri maupun luar negeri dan juga terkadang olahraga
motogp juga menjadi tontonan bagi pelanggan di Central Kuliner.
Berikut gambar dari Central Kuliner:
Gambar 1.1 Central Kuliner pada malam hari 2018Sumber data : Star Purnama, 2018
Gambar 1.1 merupakan gambar dari Central Kuliner yang beroperasi pada
malam hari selain menyediakan makanan dan minuman pada weekend
menyuguhkan live music .
Central Kuliner selaku pujasera yang mengusung container cargo pertama di
Bandar Lampung selalu melihat perkembangan makanan yang sedang trending di
Indonesia. Ketika suatu waktu Indonesia sedang ramai nya makanan yang diolah
menggunakan matcha, Central Kuliner dengan sigap mencari gerai yang dibidang
tersebut untuk diajak kerjasama.
Perusahaan harus mulai memikirkan pentingnya inovasi agar dapat memenuhi
pengharapan pelanggan secara lebih matang melalui suasana yang dihadirkan di
dalam toko.
6
TABEL 1.1 DAFTAR JENIS USAHA PESAING CENTRALKULINER DI BANDAR LAMPUNGNama Alamat Pujasera
Oops Pujasera Jl Sultan Agung, Wayhalim Permai
Nona Jl Sultan Agung, Wayhalim PermaiSecret Garden Jl. Zainal Abidin Pagar Alam, Gedong Meneng,Food Cargo Jl Arif Rahman Hakim, AntasariSumber : Data diolah, Januari 2018
Seperti yang terlihat dari Tabel 1.1 merupakan usaha-usaha sejenis yang berada
di Bandar Lampung. Mobilitas masyarakat yang semakin tinggi membuat mereka
menginginkan menghabiskan kesibukan dan waktu luang yang harus
dimanfaatkan sedemikian rupa, sehingga waktu luang atau waktu istirahat meraka
berkesan.
Dengan meningkatnya bisnis Pujasera di Bandar Lampung Central Kuliner
dapat mengimbangi Pujasera-Pujasera yang berada di Bandar Lampung. Dapat
terlihat bahwa masyarakat Bandar Lampung dapat dengan mudah mengenali
Central Kuliner dan sering mengunjungi Central Kuliner.
Central Kuliner menganut sistem penjualan dimana tidak ada gerai yang
menjual makanan yang sama ini berfungsi agar tidak terjadi persaiangan antar
gerai dengan makanan yang sama dan juga untuk menambah variasi makanan agar
pengunjung tidak bosan dengan makanan yang sama . Berikut daftar gerai-gerai
yang ada di Central Kuliner:
7
TABEL 1.2 DAFTAR GERAI YANG BERADA DI CENTRALKULINERNo Nama Gerai Makanan/minuman yang dijual1 Martabak Queen Martabak bangka dan Martabak telur2 Serabi Mang Uban Serabi bandung3 Daddy Takoyaki Takoyaki, ramen4 Coto Makasar Coto Makassar5 Onie Kimbap Makanan korea6 Orchard Dessert Ice Cream dan buah7 Namels Kitchen&Corner Roti Bakar8 Blue Moon Burger Burger9 Ice Cream Kroso Desert Ice Cream dan kue10 Bakso Knalpot Bakso11 Pempek Masboy Pempek12 Papa Chesse n Rolls Real Kue olahan keju13 Jajanan Bang Yoga Nasi bowl14 Bebek Markotop Bebek pedas15 Dim Sum Moresto Dim Sum16 Sop Durian Dudung Sop Durian17 Fry Eat Snack ayam18 Degarage Makanan Western19 Sate Mbud Sate ayam dan kambing20 Obonk n grill Olahan seafood bakar21 Kebab King Kebab22 Bar Minuman
Sumber : Pengelola Central Kuliner 2018
Dapat terlihat di Tabel 1.2 Central Kuliner menganut sistem monopoli dimana
Central Kuliner tidak menjual makanan yang sejenis sehingga para gerai dapat
bersaing secara sehat tanpa mengganggu gerai lainnya.
Dengan meningkatnya bisnis Pujasera di Bandar Lampung Central Kuliner
dapat mengimbangi Pujasera-Pujasera yang berada di Bandar Lampung. Dapat
terlihat bahwa masyarakat Bandar Lampung dapat dengan mudah mengenali
8
Central Kuliner dan sering mengunjungi Central Kuliner. Berikut Tabel jumlah
pengunjung yang mengunjungi Central Kuliner.
TABEL 1.3 JUMLAH PENGUNJUNG CENTRALKULINER BULAN JULI-DESEMBER 2016
Bulan Jumlah Pengunjung (Orang)Juli 7980Agustus 6820September 7030Oktober 7260November 7130Desember 7440
Sumber : Pengelola Central Kuliner 2018
Seperti yang terlihat di Tabel 1.2 jumlah pengunjung Central Kuliner terbanyak
pada bulan Juli dikarenakan pada bulan tersebut merupakan bulan suci ramadhan
sehinbanyak pengunjung yang berbuka puasa di Central Kuliner. Titik puncak
pengunjung setiap bulan nya sama yaitu pada hari Jumat dan Sabtu .
Bisnis Pujasera tidak bisa dibilang sebagai bisnis sampingan , Pujasera bisa
menjadi sebagai bisnis besar yang akan selalu berkembang seiring perkembangan
jaman. Dengan menjamurnya bisnis Pujasera di Bandarlampung, Central Kuliner
bisa mengimbangi bisnis Pujasera yang telah hadir di Bandar Lampung terlebih
dahulu bahkan bisa melewatinya . Berikut data penjualan Central Kuliner.
TABEL 1.4 DATA PENJUALAN CENTRAL KULINERBULAN JULI – DESEMBER 2016
Bulan Omset Penjualan (Rp)
Juli Rp. 234.400.000Agustus Rp. 204.600.000September Rp. 210.900.000Oktober Rp. 217.800.000November Rp. 213.900.000Desember Rp. 223.200.000Total Rp. 1.304.800.000
Sumber : Pengelola Central Kuliner 2018
9
Pujasera Central Kuliner perlu menghadirkan sesuatu yang unik untuk dapat
lebih menarik perhatian konsumen. Sehingga pada saat konsumen sedang
menyantap makanan/minuman dapat menikmati suasana yang nyaman dan
membuat konsumen merasa puas. Hal ini akan berdampak pada keputusan
pembelian pada Central Kuliner.
Berdasarkan pemaparan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang “Pengaruh Dimensi Store Atmosphere terhadap Keputusan
Pembelian Pada Central Kuliner Bandar Lampung”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan data yang terdapat pada tabel 1.1, menunjukkan bahwa semakin
banyaknya pesaing dengan usaha yang sama yang berada di Bandar Lampung
yang akan membuat persaingan semakin ketat, sehingga dapat dilihat pada tabel
1.4 hal tersebut berpengaruh pada penjualan Central Kuliner yang berfluktuasi
dari bulan Juli hingga Desember pada tahun 2016.
Hal ini patut menjadi acuan bagi pihak Central Kuliner dalam menentukan
strategi untuk dapat mempertahankan pelanggannya, dengan menghadirkan
suasana yang baik dan nyaman pada saat mereka berbelanja, diharapkan dapat
memberikan kesan yang baik sehingga akan berdampak pada kepuasan dan
keputusan pembelian .
Berdasarkan uraian diatas, maka pokok permasalahan yang dibahas adalah “
apakah suasana tempat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen di Central
Kuliner?
10
C. Tujuan Penelitian
1. Apakah dimensi Kebersihan (Cleanliness) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian?
2. Apakah dimensi Musik (Music) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian?
3. Apakah dimensi Aroma (Scent) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian?
4. Apakah dimensi Suhu (Temperature) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian?
5. Apakah dimensi Pencahayaan (Lighting) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian?
6. Apakah dimensi Warna (Color) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian?
7. Apakah dimensi Tampilan atau Tata letak (Display atau Layout)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian?
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti:
a. Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan pemahaman peneliti
mengenai pengaruh suasana tempat terhadap keputusan pembelian.
b. Sebagai implementasi atas teori yang telah didapatkan selama masa
perkuliahan dan menambah wawasan peneliti.
11
2. Bagi pihak lain:
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai
pengaruh suasana tempat terhadap keputusan pembelian. Sehingga dapat
menjadi masukan yang berguna bagi para pelaku pasar terutama pemilik
Pujasera sehingga dapat memaksimalkan suasana tempat agar dapat menarik
konsumen.
II. KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PIKIR, HIPOTESIS
A. Atmosfer Toko (Store Atmosphere)
Pengertian Store Atmosphere menurut Kotler (2008) adalah suasana setiap gerai
mempunyai tata letak fisik yang memudahkan atau menyulitkan untuk berputar-putar
didalamnya. Setiap gerai mempunyai penampilan yang berbeda-beda baik itu kotor,
menarik, megah, dan suram. Suatu gerai harus membentuk suasana terencana yang
sesuai dengan pasar sasarannyadan dapat menarik konsumen untuk membeli di gerai
tersebut.
Pengertian Store Atmosphere menurut Ma’ruf (2006) adalah salah satu marketing
mix dalam gerai yang berperan penting dalam memikat pembeli,membuat mereka
nyaman dalam memilih barang belanjaan, dan mengingatkan mereka produk apa yang
ingin dimiliki baik untuk keperluan pribadi, maupun untuk keperluan rumah tangga.
1. Elemen Atmosfer Toko
Hussain dan Ali (2015), mengemukakan bahwa cakupan suasana toko ini
meliputi bagian Kebersihan (Cleanliness), Musik (Music), Aroma (Scent), Suhu
(Temperature), Pencahayaan (Lighting), Warna (Color), dan Tampilan atau
Tataletak (Display atau Layout)
13
1. Kebersihan (Cleanliness)
Kebersihan adalah munculnya jaringan toko yang meningkatkan suasana
yang mempengaruhi pelanggan menuju toko. Pelanggan menciptakan kata
positif atau negatif dari mulut tentang gerai toko dengan melihat kebersihan.
(Banat dan Wandebori, 2012) dalam penelitian Hussain dan Ali (2015).
Kebersihan dapat meningkatkan atmosfer ( Gajanayake dan Surangi, 2011)
dalam penelitian Hussain dan Ali (2015). Kebersihan toko menciptakan
kesan positif di kalangan konsumen dan membuat mereka tinggal lebih lama
di toko. Display produk dan Kebersihan sangat penting untuk pemilihan
gerai. Wanninayake dan Randiwela (2007) dalam penelitian Hussain dan Ali
(2015). Kebersihan toko menciptakan citra kenyamanan dan kemewahan
dalam pikiran pelanggan karena pelanggan akan tinggal lebih lama di toko
dan membuat lebih banyak pembelian (Yun dan Baik, 2007) dalam
penelitian Hussain dan Ali (2015)
2. Musik (Music)
Musik dapat didefinisikan sebagai suara yang menyenangkan membuat
keputusan konsumen sadar dan membuat dampak konsumen pada niat
pembelian (Banat dan Wandebori, 2012) dalam penelitian Hussain dan Ali
(2015).
3. Aroma (Scent)
Ada atau tidak adanya aroma di toko memiliki dampak yang nyata pada niat
pembelian konsumen. Scent adalah aroma yang menyenangkan yang
14
mempengaruhi suasana hati pelanggan dan emosi yang membuat pelanggan
tetap meluangkan banyak waktu dan merasa bersemangat berada di toko
(Banat dan Wandebori, 2012) dalam penelitian Hussain dan Ali (2015).
4. Suhu (Temperature)
Temperatur atau Suhu adalah variabel atmosfer yang sangat mempengaruhi
niat beli konsumen. Suhu yang sangat rendah atau sangat tinggi menciptakan
perasaan negatif antara pelanggan, itu menyebabkan ketidakpuasan di antara
pelanggan dan akibatnya pelanggan menghabiskan lebih sedikit waktu di
toko dan menghasilkan kata negatif dari mulut (Lam, 2001) dalam penelitian
Hussain dan Ali (2015).
5. Pencahayaan (Lighting)
Pencahayaan ini digunakan untuk menerangi produk. Ini menciptakan
kegembiraan dan memiliki dampak positif pada perilaku pembelian
konsumen (Mehrabian dan Albert, 1976) dalam penelitian Hussain dan Ali
(2015). Ketika pencahayaan yang digunakan dalam gerai jaringan ritel
adalah warna yang baik, konsumen cenderung untuk menyentuh produk
untuk menilai kualitas (Areni dan Kim, 1994) dalam penelitian Hussain dan
Ali (2015). Pilihan konsumen dari toko ini cukup dipengaruhi oleh
pencahayaan dan tata letak toko (Wanninayake dan Randiwela, 2007) dalam
penelitian Hussain dan Ali (2015). Toko dengan tepat pencahayaan, musik,
warna, aroma dan tampilan akan memotivasi pelanggan untuk mengunjungi
toko lagi di masa depan (Yoo, Park, dan MacInnis, 1998) dalam penelitian
15
Hussain dan Ali (2015). Tujuan utama menggunakan pencahayaan terang di
toko adalah untuk menarik perhatian pelanggan sehingga mereka mulai
melakukan pembelian dari outlet karena kenyamanan mereka.
6. Warna (Color)
Warna membangun perasaan dan mempengaruhi sikap dan perilaku
konsumen (Banat dan Wandebori, 2012) dalam penelitian Hussain dan Ali
(2015).
7. Tampilan atau Tata Letak (Display atau Layout)
Produk di toko harus ditampilkan sedemikian rupa yang menarik konsumen.
Display produk di toko adalah stimulus untuk menarik konsumen untuk
membuat minat pembelian (Abratt, Russell, Goodey, dan Stephen, 1990)
dalam penelitian Hussain dan Ali (2015). Tata letak didefinisikan sebagai
divisi penjualan wilayah, ruang dimanfaatkan dan penataan produk (Banat
dan Wandebori, 2012) dalam penelitian Hussain dan Ali (2015).
B. Keputusan Pembelian Konsumen
Keputusan pembelian merupakan sebuah tindakan yang dilakukan konsumen
untuk membeli suatu produk. Setiap produsen pasti menjalankan berbagai strategi
agar konsumen memutuskan untuk membeli produknya. Menurut Kotler (2009),
keputusan pembelian adalah suatu proses pengambilan keputusan yang dilakukan
oleh konsumen sebelum membeli suatu produk. Sebelum konsumen memutuskan
untuk membeli, biasanya konsumen melalui beberapa tahap terlebih dahulu yaitu
16
pengenalan masalah, pencariaan informasi, evaluasi alternatif, keputusan membeli
atautidak dan perilaku pasca pembelian.
1. Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian
Menurut Kotler (2005), faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
pembelian konsumen secara umum ada dua faktor yang berpengaruh yaitu:
1. Faktor Intern, yaitu faktor dari dalam diri konsumen itu sendiri yang
meliputi motivasi, pembelajaran sikap dan kepribadian serta konsep diri.
2. Faktor Ekstern, yaitu faktor yang berasal dari luar diri konsumen yang
meliputi: budaya dan sub budaya, kelas sosial, kelompok sosial dan
kelompok referensi, serta keluarga.
Menurut Schiffman (2004), dalam pemasaran terdapat bauran pemasaran
yang merupakan strategi bagi pemasar untuk menarik konsumen sebanyak
banyaknya. Dimana dalam kegiatan bauran pemasaran ini, perusahaan
berusaha menyampaikan manfaat produk dan jasa mereka kepada para
konsumen potensial dan jika hal ini dihayati dengan mendalam maka akan
mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.
2. Tahapan Pengambilan Keputusan
Menurut Kotler (2009) ada lima tahapan yang dilalui oleh konsumen dalam
mengambil keputusan untuk membeli suatu produk, yaitu :
17
1. Pengenalan masalah
Dalam masalah ini ada pengakuan konsumen bahwa mereka membutuhkan
sesuatu.Tahap ini diamati pada saat pembeli mengenali adanya masalah atau
kebutuhan, pembeli menyadari adanya perbedaan antara kondisi
sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkannya. Tahap pengenalan
masalah ini berupa desakan yang membangkitkan tindakan untuk memenuhi
dan memuaskan kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh
rangsangan internal maupun eksternal.
2. Pencarian informasi
Jika minat seseorang akan suatu produk telah timbul, maka dorongan untuk
mencari informasi akan menjadi semakin kuat. Seorang konsumen akan
terdorong kebutuhannya, mungkin akan mencari informasi lebih lanjut. Jika
dorongan konsumen tersebut kuat dan produk itu berada didekatnya,
mungkin konsumen akan langsung membelinya. Jika tidak, kebutuhan
konsumen ini hanya akan menjadi ingatan saja. Konsumen dapat
memperoleh informasi tersebut dari beberapa sumber. Salah satu kunci bagi
pemasar adalah sumber-sumber informasi utama yang dipertimbangkan oleh
konsumen dan pengaruh relatif dari masing- masing sumber-sumber
informasi konsumen ini dapat dibagi ke dalam empat kelompok, yaitu; 1)
sumber pribadi, seperti keluarga, teman; 2) sumber komersil, seperti iklan,
wiraniaga; 3) sumber publik, seperti media masa, organisasi penentu
18
peringkat konsumen; 4) sumber pengalaman, seperti penanganan,
pengkajian, dan pemakaian produk.
3. Evaluasi alternative
Setelah konsumen mendapatkan cukup informasi mengenai produk maka
tahap berikutnya adalah mengevaluasi alternatif-alternatif yang ada. Tidak
ada proses evaluasi tunggal sederhana yang digunakan oleh semua
konsumen atau oleh satu konsumen dalam semua situasi pembelian. Para
konsumen memiliki sikap yang berbeda-beda dalam memandang atribut-
atribut yang dianggap relevan dan penting. Ada beberapa proses evaluasi
konsumen, yaitu :1) konsumen berusaha memenuhi suatu kebutuhan; 2)
konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk; 3) konsumen
memandang setiap produk sebagai kumpulan atribut dengan kemampuan
yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang digunakan untuk
memuaskan kebutuhan itu.
4. Keputusan pembelian
Pada tahap evaluasi konsumen membentuk preferensi terhadap merek-merek
yang terdapat pada perangkat pilihan. Konsumen mungkin juga akan
membentuk niat untuk membeli merek yang paling disukai. Namun terdapat
dua faktor yang mempengaruhi niat membeli dan keputusan pembelian,
yaitu 1) sikap orang lain, yaitu sejauhmana sikap orang lain mengurangi
alternatif yang telah ditentukan oleh seseorang konsumen. Hal ini akan
bergantung pada intensitas sikap negatif orang lain tersebut terhadap
19
alternatif pilihan konsumen, serta motivasi konsumen untuk menuruti
keinginan orang lain tersebut; 2) faktor situasi yang tidak terantisipasi yang
dapat muncul dan mengubah niat pembelian.
5. Perilaku pasca pembelian
Setelah melakukan pembelian konsumen akan mengalami tingkat kepuasan
atau ketidakpuasan. Tugas pemasar tidak berakhir pada saat produk tersebut
dibeli, tetapi berlanjut pada periode sesudah pembelian.Pemasar harus
memantau kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca pembelian, dan
pemakaian produk pasca pembelian.Kepuasan pembeli merupakan fungsi
dari seberapa dekat harapan pembeli atas suatu produk dengan kinerja yang
dirasakan pembeli atas produk tersebut. Jika kinerja produk lebih rendah
daripada harapan, pelanggan akan kecewa, jika ternyata sesuai harapan,
pelanggan akan puas, dan jika melebihi harapan, pelanggan akan sangat puas
C. Hipotesis
Menurut Arikunto (2006), hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara
terhadap masalah penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Atas dasar
pertimbangan di dalam rumusan masalah, maka hipotesis yang dikemukakan adalah :
H1 :Dimensi Kebersihan (Cleanliness) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian.
H2 :Dimensi Musik (Music) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian.
20
H3 :Dimensi Aroma (Scent) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian.
H4 :Dimensi Suhu (Temperature) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian.
H5 :Dimensi Pencahayaan (Lighting) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian.
H6 :Dimensi Warna (Color) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian.
H7 :Dimensi Tampilan atau Tata letak (Display atau Layout) berpengaruh positif
dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
D. Penelitian Terdahulu
TABEL 2.1 PENELITIAN TERDAHULUNO Judul Nama Penelitian
dan TahunPenelitian
MetodelogiPenelitian
HasilPenelitian
1. Pengaruh StoreAtmosphereTerhadapKeputusanPembelian
(Survei padakonsumenDistro PlanetSurf MallOlympicGarden kotaMalang)
1.Achmad IndraWidyanto2.Edy Yulianto3.Sunarti (2014)
(Vol. 14 No. 1September 2014)
Penelitian initermasukkategoripenelitianexplanatorydenganmenggunakankuisioneranalisis linierbergandadalammembuktikanpengujianhipotesis
PengaruhStoreAtmosphereyang terdiridari exterior(X1), interiordisplay (X2),store layout(X3), daninteriordisplay (X4)terhadapputusanpembelian (Y)
21
2. StoreAtmospherePengaruhnyaTerhadapKeputusanPembelianKonsumenDi TexasChickenMultimartIIManado
Cindy JuwitaDessyana (2013)
(Vol.1 No.3 Juni2013, Hal.844-852)
Penelitian diTexasChickenMutlimart IIManado.Jenis datapenelitian inidata primer.Metodepengumpulandata dengankuisioner danpenelitiankepustakaan.PengambilanSampelmeng-gunakanteknikpurposive
BerdasarkanHasil pene-litian dapatdisimpulkansecara ber-sama, StoreExterior,GeneralInterior, StoreLayout, danInteriorDisplayberpengaruhsecara positifdan signifikanterhadapkeputusanpembelian
3. Effect ofStoreAtmosphere onConsumerPurchaseIntention
Riaz Hussain danMazhar Ali (2015)(Vol.7,No.2;2015)
Metodologipenelitiankuantitatifdenganmenggunakananalisisregresi linierberganda
Cleanliness,Music, Scent,Temperature,Lighting,Color,Display/Layoutberpengaruhpositif dansignifikanterhadap niatbeli konsumen
Menurut Kotler (2007), dalam memutuskan melakukan pembelian, konsumen
merasakan kebutuhan apa yang diinginkan kemudian mencari informasi mengenai
kebutuhannya, dari pencarian informasi tersebut konsumen mengevaluasi alternatif
untuk mlakukan pembelian, lalu mengambil keputusan untuk membeli dan
berdampak pada perilaku setelah membeli.
Tabel Lanjutan 2.1
22
Peter dan Olson (2000) menyatakan bahwa suasana toko terutama melibatkan
efektif (perasaan) dalam bentuk status emosi dalam toko yang mungkin tidak disadari
sepenuhnya oleh konsumen ketika sedang berbelanja. Jika konsumen memilih afektif
yang lebih baik terhadap produk atau jasa, terdapat kemungkinan konsumen
melakukan pembelian atas produk tersebut, dengan menyediakan atmosfer suatu
tempat yang baik bagi konsumen diharapkan dapat membuat konsumen menjadi
terkesan, memiiki pengalaman yang baik pada saat mengkonsumsi produk dan dapat
membuat mereka melakukan pembelian ulang atau menjadi loyal terhadap
perusahaan.
Menurut Berman dan Evans (2007), Suasana toko adalah suasana terencana yang
sesuai dengan pasar sasarannya dan yang dapat menarik konsumen untuk membeli.
Cakupan Suasana Toko ini meliputi:
Gambar 2.1 Rerangka Model Penelitian
Store atmosphere (X)X1 = Kebersihan (Cleanliness)X2 = Musik (Music)X3 = Aroma (Scent)X4 = Suhu (Temperature)X5= Pencahayaann (Lighting)X6= Warna (Color)X7= Tata Letak (Display)
Keputusan Pembelian (Y)
III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Metode penelitian menurut Suharsimi Arikunto (2006) adalah cara yang
digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Adapun metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah didasarkan pada dua hal. Pertama,
berdasarkan variabel-variabel yang diteliti, dan kedua, berdasarkan jenis metode
penelitian.
Berdasarkan variabel yang diteliti maka jenis penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009) menjelaskan bahwa: “Penelitian deskriptif
adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu
variabel atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan
dengan variabel yang lain”. Suharsimi Arikunto (2006) menjelaskan bahwa:
“Penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran melalui pengumpulan
data di lapangan”. Metode penelitian yang digunakan adalah metode explanatory
survey. Survei digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang populasi
yang besar dengan menggunakan sampel yang relatif kecil
B. Objek Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang pengaruh dimensi store
atmosphere terhadap Keputusan Pembelian pada Central Kuliner di Bandar
24
Lampung. Objek yang menjadi variabel bebas atau independent variable adalah (X)
yaitu Store Atmosphere. Kemudian, variabel terikat atau dependent variable (Y)
adalah Keputusan pembelian di Central Kuliner Bandarlampung. Pelaksanaan
penelitian ini berlangsung di wilayah Kota Bandar Lampung dan objek penelitian
yang dijadikan populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang sudah pernah
berkunjung dan membeli ke Central Kuliner .
C. Jenis dan Sumber Data
1. Data primer mengacu pada informasi yang diperoleh dari tangan pertama oleh
peneliti yang berkaitan dengan variabel minat untuk tujuan spesifik studi.
Pengumpulan data primer dilakukan melalui penyebaran kuesioner yang
diberikan secara pribadi kepada sejumlah responden.
2. Data sekunder mengacu pada informasi yang dikumpulkan dari sumber yang
telah ada. Pada penelitian ini, data sekunder diperoleh dari sejumlah sumber,
yaitu buku teks, majalah, internet dan jurnal yang dinilai relevan untuk
digunakan dalam penelitian
D. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Menurut Margono (2010), populasi adalah suatu data yang menjadi perhatian
kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Menurut Sugiyono
(2012) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
25
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi yang digunakan pada
penelitian ini adalah konsumen yang sudah pernah berkunjung dan membeli di
Central Kuliner Bandar Lampung.
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2010) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penentuan jumlah sampel digunakan
metode penetapan sampel Non probability Sampling. Pengertian Non probability
Sampling adalah metode pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau
kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi
sampel. Salah satu teknik penentuan sampel dalam metode Non probability
Sampling adalah teknik Purposive Sampling. Teknik ini merupakan teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan khusus sehingga layak dijadikan sampel.
Peneliti akan berusaha agar dalam sampel itu dapat mewakili segala lapisan
populasi. Teknik Purposive Sampling dilakukan dengan mengambil orang-orang
yang benar-benar terpilih oleh peneliti menurut ciri-ciri spesifik yang dimiliki oleh
sampel tersebut.
Pemilihan sampel dilakukan berdasarkan populasi yang terdapat pada obyek
penelitian ini, yaitu konsumen yang pernah membeli di Central Kuliner Bandar
Lampung. Berikut adalah kriteria pemilihan sampel yang ditentukan oleh peneliti
berdasarkan teknik purposive sampling yang digunakan:
26
1. Berusia diatas 17 tahun.
2. Pernah membeli dan merasakan produk Central Kuliner minimal dua kali.
3. Berdomisili di Bandar Lampung
Ukuran populasi dalam penelitian ini sangat banyak dan belum diketahui
dengan pasti, oleh karena itu besar sampel yang digunakan dihitung dengan rumus
sebagai berikut (Widiyanto dalam Agustina 2012):
Keterangan :
n = ukuran sampel
z = skor pada tingkat signifikansi tertentu (derajat keyakinan ditentukan 95% maka
z = 1,96
Moe = margin of error, tingkat kesalahan maksimum adalah 10%
Dengan menggunakan rumus diatas, maka diperoleh perhitungan sebagai berikut:
n =
n = 96,04 = 97 atau dibulatkan menjadi 100
Dari hasil perhitungan diatas, diperoleh jumlah sampel yang diteliti adalah
sebesar 100 responden.
27
Jumlah pelanggan yang tidak dapat diperkirakan maka ukuran sampel yang
diperoleh sebesar 100 orang (pembulatan dari 97).
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Kuesioner
Kuesioner merupakan satu set pertanyaan yang tersusun secara sistematis dan
standar sehingga pertanyaan yang sama dapat diajukan terhadap setiap
responden. Sistematis maksudnya bahwa variabel pertanyaan disusun menurut
logika sesuai dengan maksud dan tujuan pengumpulan data.
2. Observasi
Mengumpulkan data-data sekunder dengan mempelajari dan mengumpulkan
teori-teori dari berbagai literatur dan buku bacaan yang berkaitan dengan
penelitian ini.
F. Variabel Operasional Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini secara garis besar di bagi menjadi
dua yaitu variabel terikat (independent) dan variabel bebas (dependent). Variabel
independen disebut variabel bebas. Variabel bebas disimbolkan X. Variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan variabel dependen (terikat).
Dalam skripsi variabel bebas adalah store atmosphere, sedangkan variabel
dependen atau terikat disimbolkan dengan Y. Variabel terikat adalah variabel yang
28
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Pada skripsi ini
variabel terikat adalah keputusan pembelian pada Central Kuliner di Bandar
Lampung. Untuk lebih memperjelas, beberapa variabel yang digunakan dalam
penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Variabel bebas atau variabel independen (X)
Pada penelitian ini variabel independennya adalah suasana toko (store
atmosphere), dan dilambangkan dengan X yang terdiri dari Kebersihan (Cleanliness),
Musik (Music), Aroma (Scent), Suhu (Temperature), Pencahayaan (Lighting), Warna
(Color), dan Tampilan atau Tataletak (Display atau Layout).
2. Variabel tidak bebas atau variabel dependen (Y)
Dalam skripsi ini variabel dependennya yaitu keputusan pembelian.
TABEL 3.1 VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL
VARIABELSUB
VARIABEL
DEFINISI
OPERASIONALINDIKATOR SKALA
SuasanaToko
(StoreAtmosphere)
(X)
(X1)
Kebersihan(Cleanliness)
Pelangganmenciptakan katapositif atau negatifdari mulut tentanggerai toko denganmelihat kebersihan.(Banat danWandebori, 2012)dalam penelitianHussain danAli(2015)
Kebersihanlantai
Kebersihantempat dudukdan meja
Kebersihangerai secaramenyeluruh
Likert
(X2)
Musik (Music)
Musik dapatdidefinisikan sebagaisuara yangmenyenangkanmembuat keputusan
Musikmenciptakanrasa rilex
Musikmempengaruhi
Likert
29
VARIABELSUB
VARIABEL
DEFINISI
OPERASIONALINDIKATOR SKALA
konsumen sadar danmembuat dampakpada niat pembeliankonsumen (Banatdan Wandebori,2012) dalampenelitian Hussaindan Ali (2015)
pembelian Musik
mempengaruhiwaktuberkunjung
Musik yangnyaman
Volume musik Musik
meningkatkankenyamanan
(X3)
Aroma (Scent)
Aroma yangmenyenangkanmempengaruhisuasana hatipelanggan dan emosiyang membuatpelanggan tetapmeluangkan banyakwaktu dan merasabersemangat beradadi toko (Banat danWandebori, 2012)dalam penelitianHussain dan Ali(2015).
Aromamemotivasipembelian
Aromamemotivasiuntukberkunjungkembali
Aromamemotivasiuntuk tinggallebih lama
Likert
(X4)
Suhu(Temperature)
Suhu yang sangatrendah atau sangattinggi menciptakanperasaan negatifantara pelanggan, itumenyebabkanketidakpuasan diantara pelanggan danakibatnya pelangganmenghabiskan lebihsedikit waktu di toko
Udara dilingkunganCentralKuliner
Suhu udaradalam gerai
Likert
Tabel Lanjutan 3.1
30
VARIABELSUB
VARIABEL
DEFINISI
OPERASIONALINDIKATOR SKALA
dan menghasilkankata negatif darimulut (Lam, 2001)dalam penelitianHussain dan Ali(2015).
(X5)
Pencahayaan(Lighting)
Tujuan utamamenggunakanpencahayaan terangdi toko adalah untukmenarik perhatianpelanggan sehinggamereka mulaimelakukanpembelian dari outletkarena kenyamananmereka. HussaindanAli (2015)
Pencahayaanruang
Pencahayaanmemotivasiuntuk tinggallebih lama
Warnapencahayaanbaik
Pencahayaanmenarik minatpengunjung
Pencahayaanproduk
Pencahayaantiap ruang
Likert
(X6) Warna(Color)
Warna membangunperasaan danmempengaruhi sikapdan perilakukonsumen (Banatdan Wandebori,2012) dalampenelitian Hussaindan Ali(2015)
Warna geraiCentrak Kulinerkeseluruhan
Warnamenciptakancitra positif
Warnamenciptakanpersepsi positif
Likert
(X7)
Tampilan atauTataletak(Display atauLayout)
Display produk ditoko adalah stimulusuntuk menarikkonsumen untukmembuat minatpembelian (Abratt,
Display yangmenarik
Tampilaninformasi
Tampilanproduk
Tampilan
Tabel Lanjutan 3.1
31
VARIABELSUB
VARIABEL
DEFINISI
OPERASIONALINDIKATOR SKALA
Russell, Goodey,dan Stephen, 1990)dalam penelitianHussain dan Ali(2015)
produk jelas Susunan
kreatif dansistematis
KeputusanPembelian
Sebuah tindakanyangdilakukan konsumenuntuk membeli suatuproduk denganpertimbanganbeberapa faktor(Kotler dan Keller.2009)
Keputusanpembeliankarena faktordimensikebersihan
Keputusanpembeliankarena faktordimensi musik
Keputusanpembeliankarena faktordimensi aroma
Keputusanpembeliankarena faktordimensi suhu
Keputusanpembeliankarena faktordimensipencahayaan
Keputusanpembeliankarena faktordimensi warna
Keputusanpembeliankarena faktordimensitampuilan dantata letak
Tabel Lanjutan 3.1
32
G. Pengujian Alat Instrumen
1. Uji Validitas
Menurut Sugiyono (2012) definisi valid adalah derajat ketepatan antara data
yang sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh
peneliti. Berdasarkan definisi diatas, maka validitas dapat diartikan sebagai suatu
karakteristik dari ukuran terkait dengan tingkat pengukuran sebuah alat test
(kuesioner) dalam mengukur secara benar apa yang diinginkan peneliti untuk
diukur. Instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak
diukur dan diinginkan dengan tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen
menunjukan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran
tentang variabel yang dimaksud. Penelitian ini menggunakan faktor analisis
melalui program SPSS 21.0 , menurut Ghozali (2006) pernyataan dikatakan valid
apabila factor loading di atas 0,5.
2. Uji Reliabilitas
Menurut Umi Narimawati (2010) Reliabilitas merupakan salah satu ciri atau
karakter utama instrumen pengaruh yang baik. Berdasarkan hal tersebut, maka
setelah melakukan pengujian validitas, langkah selanjutnya adalah melakukan
pengujian reliabilitas untuk menguji kecenderungan atau kepercayaan alat
pengukuran dengan diperoleh nilai r dari pengujian reliabilitas yang menunjukan
hasil indeks korelasi yang menyatakan ada tidaknya hubungan antara dua belah
instrument. Uji reliabilitas menurut Arikunto (2002) adalah tingkat ketepatan,
33
ketelitian atau keakuratan sebuah instrumen. Instrumen yang sudah dapat
dipercaya atau reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.
Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
Cronbach’s Alpa >0,6 dan nilai Cronbach’s Alpa hitung lebih besar daripada
Cronbach’s Alpa if item deleted (Sekaran 2011).
H. Alat Analisis.
1. Analisis Kuantitatif
Analisis data kuantitatif adalah riset yang cara pengolahan datanya dihitung
menggunakan data berbentuk angka-angka yang diperoleh sebagai hasil
pengukuran atau penjualan dari kuesioner. Untuk mendapatkan data kuantitatif,
digunakan skala likert yang di peroleh. Menurut Sugiyono (2012) skala Likert
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam menjawab skala likert ini,
responden hanya memberi tanda, misalnya checklist atau tanda silang pada
jawaban yang dipilih sesuai pernyataan. Kuesioner yang telah diisi responden
perlu dilakukan penyekoran. Berikut ini bobot penilaian pada skala Likert.
Sehingga untuk mengetahui pengukuran jawaban dari para responden pada
penelitian ini akan menggunakan metode penelitian kuesioner, dengan skala
pengukuran Likert (Likert’s Summating Ratings). Daftar pertanyaan digolongkan
ke dalam lima tingkatan yaitu:
a. Untuk jawaban STS sangat tidak setuju diberi nilai = 1
b. Untuk jawaban TS tidak setuju diberi nilai = 2
34
c. Untuk jawaban N netral diberi nilai = 3
d. Untuk jawaban S setuju diberi nilai = 4
e. Untuk jawaban SS sangat setuju diberi nilai = 5
Dalam melakukan pengolahan data statistik, peneliti menggunakan program
SPSS 21 (Statistical Package for Social Science) alat yang digunakan untuk
menguji hipotesis mengenai kebersihan,musik,aroma,suhu,pencahayaan,warna dan
tampilan dan tata letak terhadap keputusan pembelian. Dalam penelitian ini
menggunakan uji regresi linier berganda. Uji regresi linier berganda digunakan
untuk memeriksa kuatnya hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.
Uji regresi linier berganda dapat dilihat dalam persamaan berikut:
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4+ b5 X5+ b6 X6 + b7 X7 + e
Keterangan:
Y = Keputusan Pembelian
X 1 = Kebersihan (Cleanliness)
X2 = Musik (Music)
X3 = Aroma (Scent)
X4 = Suhu (Temperature)
X5 = Pencahayaan (Lighting)
X6 = Warna (Color)
X7 = Tampilan atau Tata letak (Display atau Layout)
bX = Koefisian regresi
a = Kostanta
e = Standard Error
35
2. Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis sama artinya dengan menguji signifikan koefisien regresi linear
berganda secara parsial yang terkait dengan pernyataan hipotesis penelitian
(Sanusi, 2014).
2.1 Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada penelitian ini digunakan untuk mengukur
seberapa jauh kemampuan sebuah model menerangkan variasi variabel
dependen yaitu keputusan pembelian. Nilai koefisien determinasi adalah antara
nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel
independen yaitu kebersihan (cleanliness), musik (music), aroma (scent), suhu
(temperature), pencahayaan (lighting), warna (color), dan tampilan atau tata
letak (display or layout). Bila terdapat nilai adjusted R2 bernilai negatif, maka
adjusted R2 dianggap nol.
2.2 Uji t
Uji statistik t digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu
variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan
variabel-variabel dependen. Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai
berikut:
Jika thitung lebih kecil dari ttabel maka Ho diterima, sedangkan jika thitung
lebih besar dari ttabel maka Ho ditolak. Uji t dapat juga dilakukan dengan hanya
melihat nilai signifikansi t masing-masing variabel yang terdapat pada output
36
hasil regresi menggunakan SPSS. Langkah-langkah pengambilan keputusan
adalah sebagai berikut:
a. Jika probabilitas lebih kecil dari tingkat signifikansi (Sig. ≤ 5%) maka Ho
ditolak dan Ha diterima.
b. Jika probabilitas lebih besar dari tingkat signifikansi (Sig. ≥ 5%) maka Ho
diterima dan Ha ditolak.
2.3 Uji F
Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen secara keseluruhan. Pengujian ini dilakukan dengan
menggunakan uji F (Fisher) pada tingkat keyakinan 95% dengan kriteria
pengujiannya sebagai berikut:
a. Ho ditolak jika Fhitung ≥ Ftabel.
b. Ho diterima jika Fhitung ≤ Ftabel.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan maka dapat
disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa store atmosphere terhadap
keputusan pembelian dapat diterima berdasarkan nilai t statistik.
Hasil penelitian ini menghasilkan pengaruh store atmosphere terhadap
keputusan pembelian yang lebih besar (76,4%) dari temuan penelitian yang
dilakukan oleh Hussain dan Ali (2015) sebesar 63,4%. Namun masih ada
indikator yang dinilai tidak baik dalam variabel tata letak yang merupakan
variabel dengan faktor yang terbesar dibandingkan enam faktor lainnya. Indikator
yang pengaruhnya masih tidak baik yaitu display menu yang tidak baik yang
ditampilkan di gerai-gerai Central Kuliner karena banyak display menu-menu
yang sudah rusak dan susah terlihat. Indikator yang lain yaitu tampilan informasi
di gerai yang kurang menarik karena banyak informasi yang sudah terlihat usang
dan terlihat beberapa informasi yang susah terbaca.
B. Saran
Saran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Central Kuliner sebaiknya memperbaiki display menu yang terlihat sudah tidak
baik dengan memperbaiki tampilan display menu yang dibuat agar dapat
bertahan lama dan penulisan menu yang jelas agar dapat dibaca dengan jelas
oleh konsumen.
67
2. Central Kuliner sebaiknya memperbaiki tampilan informasi yang terlihat sudah
tidak baik dan sudah usang dengan mengganti tampilan informasi yang lebih
jelas dan melakukan pemeliharaan berkala waktu agar tampilan informasi yang
ditampilkan dapat terjaga .
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Indra Widyanto, Edy Yulianto, Sunarti.2014.“Pengaruh StoreAtmosphere Terhadap Keputusan Pembelian(Survei Pada KonsumenDistro Planet Surf Mall Olympic Garden Kota Malang)”(Vol. 14 No. 1September 2014)
Ahmad, Subagio. 2010. Marketing In Business. Jakarta : Mitra Wacana Media
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta : Rineka Cipta
Berman, Barry dan Evans, Joel R. (2007). Retail management: a strategicapproach. Edisi-10. New Jersey : Pearson Prentice Hall.
Cindy Juwita Dessyana 2013“Store Atmosphere Pengaruhnya TerhadapKeputusan Pembelian Konsumen di Texas Chicken Multimart IIManado”(Vol.1 No.3 Juni 2013)
Ghozali, Imam. 2006. Analisis Multivariate SPSS. Semarang. Badan PenerbitUniversitas Dipenogoro
Hair, J.F., et al. 2010. Multivariate Data Analysis. Seventh Edition. NewJersey : Pearson Education Inc
Hussain, Riaz and Ali, Mazhar. 2015. Effect of Store Atmosphere onConsumer bPurchase Intention. International Journal of Marketing
Studies, 7 (2).Penerbit Canadian Center of Science and Education.
Lovelock,C and Wirtz,J. (2004). “Services Marketing”, Fifth Edition, PrenticeHall, New Jersey
Kotler, Philip (2005). Manajemen Pemasaran, diterjemahkan oleh Benyamin
Kotler dan Keller, 2007. Manajemen Pemasaran, Edisi 12, Jilid 1, PT.Indeks,Jakarta
Kotler, Phillip. and Keller, K.L. 2009. Marketing Management. 13th ed. NewJersey: Pearson/Prentice-Hall
Mowen, Jhon C. dan Minor, Michael. 2002. Perilaku Konsumen. JilidPertama. Alihbahasa: Lina Salim. Jakarta: Erlangga
Peter, J. Paul dan Jerry C Olson. 2000. Consumer behavior: PerilakuKonsumen Dan Strategi Pemasaran Jilid 1. Edisi Keempat. Jakarta:Erlangga
Resti Meldarianda, ISSN: 1412-3126. Tahun 2010, Pengaruh StoreAtmosphere Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Resort CaféAtmosphere Bandung
Sanusi, 2014, Metode Penelitian Bisnis. Salemba Empat. Jakarta
Schiffman,Leon G. And Leslie L. Kanuk. 2000.Consumer Behaviour.FifthEdition Prentice-Hall Inc.New Jersey
Schiffman & Kanuk. (2004). Perilaku Konsumen (edisi 7). Jakarta : PrenticeHall
Sekaran, Uma. (2006). Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Edisi 4, Buku 1,Jakarta: Salemba Empat
Sugiyono.2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.Bandung:Alfabeta.
Sutisna dan Pawitra dan Pawitra. (2001), Perilaku Konsumen dan KomunikasiPemasaran. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung
Zeithaml. Valarie, Bitner & Gremler. 2006. Service Marketing 2nd edition.Singapore: McGraw Hill
Zeithaml. Valarie, Bitner & Gremler. 2009 Services Marketing - IntegratingCustomer Focus Across the Firm. New York: McGraw Hill