pengaruh dan rekomendasi ukuran, lokasi, dan unsur …

124
Perjanjian No: III/LPPM/2018-01/35-P PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR DINAMIS TERHADAP EFEKTIVITAS IKLAN WEBSITE BERDASARKAN UJI ANOVA DAN EYE TRACKING Disusun Oleh: Dr. Thedy Yogasara, ST, M.EngSc Yansen Theopilus, ST, MT Kristiana Asih Damayanti, ST, MT Sheryl Magdalena Susilo, ST Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Katolik Parahyangan 2018

Upload: others

Post on 01-Oct-2021

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

Perjanjian No: III/LPPM/2018-01/35-P

PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN

UNSUR DINAMIS TERHADAP EFEKTIVITAS IKLAN

WEBSITE BERDASARKAN UJI ANOVA

DAN EYE TRACKING

Disusun Oleh:

Dr. Thedy Yogasara, ST, M.EngSc

Yansen Theopilus, ST, MT

Kristiana Asih Damayanti, ST, MT

Sheryl Magdalena Susilo, ST

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Universitas Katolik Parahyangan

2018

Page 2: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …
Page 3: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

1

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ………………………………………………………… 1

ABSTRAK ………………………………………………………… 5

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………… 7

I.1 Latar Belakang Penelitian …………………………………. 7

I.2 Urgensi Penelitian ………………………………………… 17

I.3 Rencana Temuan/Inovasi dan Penerapannya dalam IPTEK-

SOSBUD ………………………………………………….. 19

I.4 Tujuan Penelitian ………………………………………….. 19

I.5 Target Luaran ……………………………………………... 19

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………. 21

II.1 Iklan ……………………………………………………….. 21

II.2 Iklan Internet ……………………………………………… 22

II.3 Faktor-faktor Perancangan Iklan …………………………..

II.3.1 Faktor Lokasi ……………………………………….

II.3.2 Faktor Unsur Dinamis ………………………………

II.3.3 Faktor Ukuran ………………………………………

25

25

26

28

II.4 Recall, Recognition, dan Comprehension …………………

II.4.1 Recall ……………………………………………….

II.4.2 Recognition …………………………………………

II.4.3 Comprehension ……………………………………..

30

30

31

31

II.5 Eye Tracking ……………………………………………….

II.5.1 Heat Map …………………………………………...

II.5.2 Gaze Plot ……………………………………………

32

33

34

II.6 Desain Eksperimen ………………………………………...

II.6.1 Pengertian Desain Eksperimen ……………………..

II.6.2 Prinsip-prinsip Dasar dan Istilah dalam Desain

Eksperimen …………………………………………

35

35

37

Page 4: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

2

II.6.3 Subjek Desain Eksperimen …………………………

II.6.4 Counterbalancing …………………………………..

II.6.5. Factorial Experimental Design ……………………

38

40

41

II.7 Analysis of Variance (ANOVA) …………………………... 44

BAB III METODE PENELITIAN ………………………………….. 49

III.1 Peta Jalan Penelitian ………………………………………. 49

III.2 Tahapan Penelitian ………………………………………... 50

BAB IV JADWAL PELAKSANAAN ………………………………. 57

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN …………………………….. 59

V.1 Desain Eksperimen …………………………………………

V.1.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian …………...

V.1.2 Penentuan Kombinasi Perlakuan Penelitian ………...

V.1.3 Penentuan Counterbalancing ……………………….

59

59

61

62

V.2 Pengumpulan Data …………………………………………

V.2.1 Prototipe Website dan Iklan ………………………....

V.2.2 Pemilihan dan Rekrutmen Partisipan ……………….

V.2.3 Alat-Alat Penelitian dan Tahap Pilot Study ………...

V.2.4 Pengambilan Data Eye Tracking ……………………

63

63

68

68

71

V.3 Pengolahan Data Kuesioner ……………………………….

V.3.1 Skor Recognition ……………………………………

V.3.2 Skor Recall ………………………………………….

V.3.3 Skor Comprehension ………………………………..

75

76

77

81

V.4 Uji Pengaruh Ukuran, Lokasi, dan Unsur Dinamis terhadap

Efektivitas Iklan Website ………………………………….

V.4.1 Uji Pengaruh Ukuran, Lokasi, dan Unsur Dinamis

terhadap Tingkat Recognition ………………………

V.4.2 Uji Pengaruh Ukuran, Lokasi, dan Unsur Dinamis

terhadap Tingkat Recall …………………………….

V.4.3 Uji Pengaruh Ukuran, Lokasi, dan Unsur Dinamis

terhadap Tingkat Comprehension …………………..

84

84

87

90

Page 5: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

3

V.5 Pengolahan Data Eye Tracking ……………………………

V.5.1 Uji Pengaruh Ukuran, Lokasi, dan Unsur Dinamis

terhadap Durasi Fiksasi ……………………………..

V.5.2 Uji Pengaruh Ukuran, Lokasi, dan Unsur Dinamis

terhadap Jumlah Fiksasi …………………………….

V.5.3 Uji Korelasi Data Eye Tracking dengan Skor

Recognition, Recall, dan Comprehension …………..

92

93

98

103

V.6 Analisis dan Rekomendasi Rancangan Iklan Website ……. 105

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN …………………………….. 111

VI.1 Kesimpulan ……………………………………………….. 111

VI.2 Saran ………………………………………………………. 112

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………... 115

Page 6: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

4

Page 7: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

5

ABSTRAK

Persaingan bisnis yang kompetitif membuat banyak perusahaan melakukan pemasaran

melalui dunia digital. Salah satu caranya adalah dengan memasang iklan website (internet

advertising). Namun, banyak pengguna merasa terganggu dengan keberadaan iklan

website, sehingga konten iklan gagal dikomunikasikan dan pengadaan iklan tidak dapat

mencapai tujuannya. Salah satu penyebabnya adalah rancangan iklan yang tidak tepat

sehingga menjadikannya kurang efektif. Oleh karena itu, diperlukan studi untuk

mengidentifikasi rancangan iklan website yang efektif.

Penelitian ini menggunakan tiga faktor yang diduga mempengaruhi efektivitas iklan

website, yaitu lokasi, ukuran, dan unsur dinamis (ada tidaknya animasi) iklan. Ketiga

faktor tersebut menghasilkan delapan kombinasi perlakuan, dimana setiap perlakuan

dirancang menjadi alternatif rancangan iklan website. Efektivitas iklan direpresentasikan

oleh variabel rekognisi (recognition), ingatan (recall), dan pemahaman (comprehension).

Percobaan dilakukan terhadap 40 partisipan, dimana masing-masing partisipan membaca

laman berita yang memunculkan iklan pada prototipe website. Setelah itu, pengukuran

efektivitas dilakukan menggunakan kuesioner recall, kuesioner comprehension, dan

visual search task. Untuk meminimasi bias, digunakan pengacakan (counterbalancing)

terhadap urutan kemunculan iklan. Pada saat percobaan, dilakukan eye tracking yang

menghasilkan data jumlah fiksasi dan durasi fiksasi mata partisipan saat melihat iklan.

Menggunakan analysis of variance, ditemukan bahwa faktor ukuran dan interaksi ukuran-

lokasi mempengaruhi recognition; faktor lokasi dan unsur dinamis mempengaruhi recall;

serta faktor interaksi lokasi-unsur dinamis mempengaruhi comprehension. Dari analisis

eye tracking, diperoleh bahwa faktor lokasi, ukuran, unsur dinamis, serta interaksi lokasi-

unsur dinamis mempengaruhi durasi fiksasi; sedangkan faktor lokasi, ukuran, unsur

dinamis, serta interaksi ukuran-lokasi mempengaruhi jumlah fiksasi. Hasil pengujian

didukung dengan korelasi yang positif antara data recall dengan data eye tracking.

Berdasarkan hasil penelitian, rekomendasi rancangan iklan website yang efektif adalah

menggunakan lokasi tengah, ukuran besar, dan unsur dinamis animasi.

Kata Kunci: desain interaksi, efektivitas iklan, eye tracking, human-computer

interaction, iklan website

Page 8: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

6

Page 9: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

7

BAB I

PENDAHULUAN

Bab Pendahuluan membahas latar belakang penelitian, urgensi penelitian, dan

rencana temuan atau inovasi dan penerapannya dalam Iptek-Sosbud. Selanjutnya juga

dipaparkan tujuan serta target luaran dari penelitian ini.

I.1 Latar Belakang Penelitian

Seiring dengan perkembangan jaman dan kemajuan teknologi saat ini, manusia

dituntut untuk mengikuti gerak perubahan yang pesat di berbagai bidang. Salah satu bukti

kemajuan teknologi yang pesat ditandai dengan adanya perkembangan internet. Menurut

survey yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII,

2017), pengguna internet di Indonesia pada tahun 2016 mencapai 132.7 juta jiwa dari

total penduduk Indonesia sebanyak 256.2 juta jiwa. Dengan adanya perkembangan

internet ini, salah satu dampak bagi pebisnis adalah lingkungan bisnis yang semakin

kompetitif. Hal ini dapat dirasakan dengan semakin banyaknya perusahaan yang muncul

dan berkembang, seperti perusahaan transportasi online, perusahaan properti, dan e-

commerce.

Dengan adanya persaingan bisnis ini, banyak perusahaan yang memilih strategi

pemasaran dengan memasang iklan. Terdapat beberapa media iklan yang seringkali

digunakan oleh perusahaan, yaitu media elektronik (contoh: televisi dan radio), internet

(digital), dan cetak (contoh: majalah dan koran). Saat ini, banyak perusahaan yang

menggunakan media internet untuk memasang iklannya (internet advertising). Internet

advertising merupakan komunikasi non-personal via media online yang bersifat persuasif

dan mampu mengkomunikasikan tentang produk atau ide (Strauss dan Frost, 2016).

Menurut Strauss dan Frost (2016), salah satu cara untuk melakukan internet advertising

adalah beriklan melalui website. Website yang ada saat ini dapat berupa website berita, e-

commerce, media sosial, search engine, dan sebagainya. Menurut APJII (2017) sendiri,

pada tahun 2016, dari seluruh pengguna internet di Indonesia, terdapat 97.4% pengguna

yang mengakses media sosial, 96.8% mengakses konten hiburan, 96.4% mengakses

berita, 93.8% mengakses untuk pendidikan, 93.1% mengakses konten komersial, dan

91.6% mengakses layanan publik (Gambar I.1).

Page 10: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

8

Gambar I.1 Jumlah Pengakses Internet pada Beberapa Jenis Konten yang Diakses Tahun 2016

(Sumber: APJII, 2017)

Terkait pemasangan iklan sendiri, Padmanegara (2015) memproyeksikan

kenaikan pengeluaran iklan digital di Indonesia dari tahun 2014 sampai dengan 2018,

seperti dapat dilihat pada Gambar I.2. Pengeluaran untuk iklan digital di Indonesia tahun

2014 sampai 2018 diperkirakan mengalami kenaikan rata-rata sebesar 66% per tahun.

Gambar I.2 Proyeksi Pengeluaran Iklan Digital di Indonesia Tahun 2014 sampai 2018

(Sumber: Padmanegara, 2015)

Kenaikan pengeluaran iklan digital tidak hanya terjadi di Indonesia.

Pengeluaran iklan internet di Amerika Serikat mengalami kenaikan sekitar 5 sampai 10

miliar dollar untuk setiap tahunnya. Proyeksi pengeluaran iklan internet di Amerika

Serikat dari tahun 2010 sampai 2021 dapat dilihat pada Gambar I.3.

129,249,800 128,453,600

127,922,800

124,472,600 123,543,700

121,553,200

116,000,000

118,000,000

120,000,000

122,000,000

124,000,000

126,000,000

128,000,000

130,000,000

Media

Sosial

Hiburan Berita Pendidikan Komersial Layanan

Publik

Ju

mla

h P

eng

ak

eses

Jenis Konten yang Diakses

Page 11: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

9

Gambar I.3 Proyeksi Pengeluaran Iklan Internet di Amerika Serikat Tahun 2010 sampai 2021

(dalam billion U.S. dollar)

(Sumber: https://www.statista.com/statistics/235586/online-advertising-spending-in-the-us/)

Dengan semakin meningkatnya pengeluaran iklan internet di Indonesia, banyak

perusahaan saat ini yang menggunakan website sebagai media pemasangan iklan. Website

yang digunakan sebagai media untuk memasang iklan memiliki akses yang luas, sehingga

target yang didapat melalui iklan tersebut akan lebih luas juga (Janoschka, 2004). Salah

satu website yang sering dijadikan sebagai media pemasangan iklan adalah website berita.

Contoh website berita di Indonesia yang banyak digunakan sebagai media pemasaran

adalah detik.com, kompas.com, dan sebagainya. Menurut Edwin (2017), mayoritas

pengakses berita online adalah golongan usia muda (19-25 tahun) dengan persentase

sebesar 34.7%.

Terdapat beberapa jenis iklan yang umumnya digunakan pada website. Gambar

I.4 menunjukkan contoh jenis iklan yang terdapat pada detik.com, yaitu iklan banner

dinamis (nomor 1), iklan multimedia berbentuk video (nomor 2), iklan yang berformat

leaderboard (nomor 3), dan iklan banner statis (nomor 4). Selain pada website berita

detik.com, pada kompas.com juga muncul lebih dari satu jenis iklan (Gambar I.5), yaitu

iklan seperti animasi yang bergerak (nomor 5) dan iklan yang berformat full banner

(nomor 6). Begitu juga pada website tempo.com, terdapat 2 macam iklan yang muncul

(Gambar I.6), yaitu iklan interstitial (nomor 7) dan iklan banner vertikal (nomor 8).

Page 12: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

10

Gambar I.4 Contoh Format Iklan yang Muncul di Website detik.com

(Sumber: https://detik.com, diakses tanggal 09 Maret 2018)

Gambar I.5 Contoh Format Iklan yang Muncul di Website kompas.com

(Sumber: https://kompas.com, diakses tanggal 09 Maret 2018)

Menurut Shimp (2007a), seringkali pengguna website merasa terganggu dengan

keberadaan iklan pada website tersebut dan pada akhirnya pengguna tersebut tidak

melihat iklan yang ada. Menurut Morissan (2015), salah satu format iklan yang

mengganggu adalah interstitial (Gambar I.7), karena iklan tersebut biasanya muncul

Page 13: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

11

sebelum halaman website dapat dilihat oleh pengguna atau muncul hampir memenuhi

satu halaman website. Selain iklan interstitial, iklan lain yang mengganggu adalah iklan

pop-up (Gambar I.8), yaitu iklan yang muncul tiba-tiba secara otomatis dalam bentuk

kotak jendela (window) baru dan tidak hilang hingga pengguna mengklik close. Menurut

Wendratama (2017), saat pengguna website melihat iklan pop-up, mereka akan langsung

mencari tanda close atau silang karena iklan tersebut mengganggu. Dengan begitu, iklan

tersebut dapat menjadi tidak efektif.

Gambar I.6 Contoh Format Iklan yang Muncul di Website tempo.co

(Sumber: https://tempo.co, diakses tanggal 09 Maret 2018)

Gambar I.7 Contoh Iklan Interstitial

(Sumber: Graham, 2017)

Page 14: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

12

Gambar I.8 Contoh Iklan Pop-Up

(Sumber: Reed, 2017)

Suatu iklan harus diukur efektivitasnya. Hal ini disebabkan iklan yang

seharusnya menarik perhatian calon konsumen (pengguna website), pada kenyataannya

dapat membuat calon konsumen tersebut merasa terganggu, sehingga mereka mungkin

memilih untuk meng-klik tanda close pada iklan atau meninggalkan halaman website

tersebut. Efektivitas dijadikan sebagai ukuran performansi dari iklan yang dipasang agar

konten iklan tersebut dapat dikomunikasikan dan tersampaikan dengan baik kepada calon

konsumen (pengguna website). Menurut Suyanto (2007), komunikasi yang dimaksud

adalah komunikasi yang berpengaruh terhadap ingatan (recall), rekognisi (recognition),

dan pemahaman (comprehension). Penelitian ini bertujuan untuk meneliti bagaimana

rancangan iklan website dapat mempengaruhi efektivitas iklan di internet dan

memberikan rekomendasi rancangan iklan website yang efektif.

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, dibutuhkan penelitian awal guna

mengidentifikasi pengalaman pengguna website ketika berinteraksi dengan iklan serta

menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas iklan pada website.

Pengumpulan data awal dilakukan melalui studi literatur dan wawancara. Studi literatur

berkaitan dengan iklan di internet, seperti format iklan, jenis iklan, faktor-faktor yang

dianggap berpengaruh terhadap iklan website, dan eye tracking. Sedangkan wawancara

dilakukan dengan melibatkan delapan responden, terdiri dari empat orang pria dan empat

orang wanita, yang merupakan pengguna aktif internet atau sering menggunakan internet.

Kriteria responden lainnya, yaitu memiliki pengalaman atau interaksi dengan iklan di

internet. Tabel I.1 merupakan daftar pertanyaan untuk wawancara kepada responden, dan

Page 15: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

13

Tabel I.2 menunjukkan hasil wawancara berupa pernyataan responden atas pertanyaan-

pertanyaan pada Tabel I.1.

Tabel I.1 Daftar Pertanyaan Wawancara

No Pertanyaan

1 Apakah Anda pengguna aktif internet (sering menggunakan internet) dan seberapa sering

Anda menggunakan internet?

2 Website atau situs apa yang sering dikunjungi?

3 Apakah Anda sering menemukan iklan pada website tersebut?

4 Iklan seperti apa yang Anda temui?

5 Bagaimana reaksi dan pendapat Anda mengenai iklan yang Anda temukan?

6 Apabila Anda tidak ingin melihat atau merasa terganggu, apa yang menyebabkan Anda

tidak ingin melihat iklan atau merasa terganggu dengan iklan tersebut?

Berdasarkan hasil wawancara, beberapa responden rata-rata menyatakan bahwa

iklan website dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dianggap penting, yaitu kecocokan

konten iklan dengan website, tingkat kontras warna, penggunaan animasi atau tidak

(unsur dinamis), ukuran, posisi iklan pada website, desain, konten, dan cara kemunculan

iklan. Selain faktor-faktor yang dianggap penting berdasarkan hasil wawancara tersebut,

faktor penting lainnya menurut Blanco, Lacson, Mendoza, dan Seva (2014), yaitu bentuk

atau orientasi dan isi iklan.

Iklan website yang efektif pada dasarnya dapat menarik perhatian pengguna

website dan konten iklan yang ada dapat tersampaikan dengan baik. Namun, seringkali

ditemukan para pengguna website yang merasa terganggu dengan keberadaan iklan

tersebut. Berdasarkan hasil wawancara, seluruh responden menyatakan bahwa mereka

merasa terganggu dengan adanya iklan website, terutama iklan yang muncul secara tiba-

tiba. Menurut Delener (2012), iklan yang berjenis pop-up memiliki cara kemunculan yang

sama seperti iklan interstitial, yaitu muncul secara tiba-tiba saat akan membuka halaman

website. Agar iklan tersebut menjadi efektif, maka iklan harus dirancang sebaik mungkin.

Perancangan iklan website yang baik dimaksudkan agar para pengguna website tertarik

untuk melihat iklan tersebut dan informasi yang ada dapat dikomunikasikan dengan baik

kepada pengguna. Untuk itu, harus diketahui faktor-faktor yang berpengaruh dalam

merancang iklan website. Pada penelitian ini diteliti tiga faktor yang diduga berpengaruh,

yaitu lokasi, ukuran, dan unsur dinamis dari iklan.

Page 16: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

14

Tabel I.2 Rekapitulasi Pernyataan Setiap Responden

Responden Pernyataan

1 Iklan yang berada di samping, tiba-tiba muncul sehingga sangat mengganggu

dan tidak sesuai dengan tujuan.

2

Iklan dalam bentuk video dan banner, jika iklannya menarik dari segi produk

akan dilihat lebih lanjut.

Konten iklan tidak jelas dan tidak cocok untuk orang seperti saya, contohnya

seperti judi bola.

Iklan yang ada animasinya lebih menarik.

3

Iklan dalam bentuk video, kotak-kotak, pop-up.

Iklan pop-up paling mengganggu karena tiba-tiba muncul dan membutuhkan

usaha untuk menutup iklan tersebut.

Iklan tidak sesuai dengan konten website, konten kurang menarik, warna dari

iklan juga kurang menarik kadang-kadang.

4

Iklan produk, jasa transportasi, iklan rokok seperti pop-up yang sangat

menjengkelkan sehingga menghambat akses ke konten tujuan.

Iklan tidak menarik secara visual, desain kurang meyakinkan, dan takut berupa

virus.

5

Iklan saat mau menonton film di internet yang terletak di bawah seperti banner.

Iklan yang mengganggu seperti iklan yang menutupi hampir seluruh konten

website sehingga harus di-close.

Iklan yang tiba-tiba muncul tidak akan pernah dilihat karena mengganggu.

Lebih menarik iklan yang memiliki caption unik dan gambar di iklannya

bergerak.

6

Iklan yang ukurannya cukup besar dan tiba-tiba muncul, jadi mengganggu sekali

saat ingin melihat website.

Terkadang tidak sadar jika terdapat iklan karena warna background website

hampir sama dengan warna iklan, iklan jadi tidak terlihat dan tidak menarik.

7

Iklan seperti banner tapi dapat bergerak.

Iklan tersebut terkadang harus di-close, kadang-kadang muncul di tengah atau

bawah sehingga sedikit menutupi konten website.

8

Sering menemukan iklan yang berbentuk video, banner, dan iklan yang tiba-tiba

muncul di tengah atau samping.

Iklan yang tiba-tiba muncul cukup mengganggu karena menghambat tujuan.

Tidak ingin melihat iklan salah satunya karena mengganggu.

Selain mengganggu, kadang-kadang tidak sadar jika terdapat iklan yang di

samping kiri atau kanan karena warnanya tidak kontras.

Menurut Hidayat (2016, dalam Zalma, Aknuranda, dan Az-Zahra, 2018), lokasi

iklan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kemudahan iklan tersebut untuk

diingat seseorang. Pada penelitian ini, faktor lokasi yang digunakan terdiri dari dua level,

yaitu lokasi tengah (high) dan lokasi sudut kanan bawah (low). Menurut penelitian yang

telah dilakukan oleh Lim dan Wogalter (2000) terkait keefektifan dari iklan yang

ditampilkan pada lokasi yang berbeda-beda di layar, lokasi tengah merupakan posisi yang

memiliki tingkat performansi paling tinggi. Sedangkan, lokasi sudut kanan bawah dipilih

Page 17: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

15

karena penelitian Bzostek dan Wogalter (1999, dalam Lim dan Wogalter, 2000)

menunjukkan bahwa walaupun posisi iklan ini membuat waktu pencarian informasi lebih

lama dibandingkan dengan posisi iklan di sudut lainnya, namun posisi ini menghasilkan

tingkat recognition yang lebih tinggi dibandingkan posisi iklan di sudut kanan atas dan

sudut kiri bawah. Lokasi sudut kanan bawah ini akan dibandingkan dengan lokasi tengah.

Menurut Blanco et al. (2014), ukuran iklan menjadi faktor yang berpengaruh

secara signifikan dalam menarik perhatian pengguna website jejaring sosial. Pada

penelitian ini, digunakan dua level untuk faktor ukuran, yaitu large rectangle berukuran

336x280 px (high) dan rectangle berukuran 180x150 px (low). Menurut Google Adsense

(2017), ukuran large rectangle memiliki performansi yang paling tinggi. Sedangkan,

ukuran rectangle dipilih karena merupakan salah satu format standar iklan internet yang

ada sampai saat ini, sehingga ukuran ini akan dibandingkan dengan ukuran iklan large

rectangle.

Faktor unsur dinamis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tampilan yang

bergerak (animasi atau animated graphic) atau tidak bergerak (statis atau static graphic).

Kuisma (2015) meneliti pandangan konsumen terhadap iklan online terkait dampak

animasi, karakteristik iklan, pengulangan, dan relevansi terhadap perhatian dan ingatan

seseorang. Menurut Kuisma (2015), iklan yang berbentuk animasi atau bergerak lebih

menarik perhatian dibandingkan iklan yang berbentuk statis atau tidak bergerak. Head

(2016) juga menyatakan bahwa animasi mampu menarik perhatian saat pengguna

membaca artikel di website. Kemampuan animasi dalam menarik perhatian pengguna

dapat juga memperkuat konten atau isi dari iklan yang akan disampaikan (Head, 2016).

Namun, penelitian yang dilakukan oleh Burke (2001) mengenai pengaruh animasi pada

iklan banner terhadap tugas pencarian visual, menghasilkan kesimpulan bahwa animasi

tidak memiliki dampak dalam kegiatan mencari. Selain itu, penelitian Al-Natour,

Gemino, dan Krider (2013) terkait peran penempatan dan animasi iklan terhadap

efektivitas iklan internet (attitudes, purchase intention, recall, dan recognition)

memberikan hasil bahwa animasi tidak memberikan pengaruh terhadap perilaku customer

dan memberikan pengaruh yang inkonsisten untuk mengingat (recall) dan mengenali

(recognition) konten iklan tersebut. Pada penelitian kali ini, digunakan dua level untuk

faktor unsur dinamis, yaitu animated (high) dan static (low). Level animated digunakan

karena masih terdapat hasil penelitian yang dinilai bertentangan dengan penelitian-

penelitian sebelumnya. Sedangkan level static dipilih untuk dibandingkan dengan unsur

dinamis animated atau bergerak.

Page 18: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

16

Rancangan iklan website yang direkomendasikan dari hasil penelitian ini

dirancang dengan memperhatikan faktor lokasi, ukuran, dan unsur dinamis. Untuk itu,

diperlukan pengukuran agar diketahui rekomendasi rancangan iklan website yang

memiliki tingkat efektivitas yang baik. Untuk mengukur tingkat efektivitas iklan website,

digunakan ukuran performansi berupa ingatan (recall), rekognisi (recognition), dan

pemahaman (comprehension) pengguna akan iklan tersebut. Ukuran performansi ingatan

digunakan untuk mengidentifikasi berbagai atribut iklan yang diingat oleh pengguna

website. Sedangkan ukuran performansi rekognisi digunakan untuk mengetahui

pengenalan pengguna mengenai keberadaan suatu iklan. Pada tingkatan tertinggi, ukuran

performansi pemahaman digunakan untuk mengetahui pemahaman pengguna akan

konten program yang ditawarkan pada iklan.

Untuk mengukur ingatan (recall), dapat digunakan kuesioner yang berkaitan

dengan ingatan (recall) (Cianfrone, Bennett, Siders, dan Tsuji, 2006). Kuesioner serupa

yang telah disesuaikan juga digunakan untuk mengukur pemahaman (comprehension)

pengguna. Sedangkan untuk mengukur rekognisi (recognition), dapat digunakan visual

search task (Leighton dan Bird, 2012).

Selain indikator efektivitas iklan di atas, terdapat berbagai indikator lain yang

dapat digunakan, bersama dengan berbagai teknik pengukurannya. Andika (2017),

misalnya, meneliti pengaruh lokasi dan ukuran iklan terhadap tingkat emosi pengguna.

Respon emosi tersebut diukur melalui data gelombang otak yang diperoleh menggunakan

electroencephalography (EEG). Andika (2017) menemukan bahwa lokasi dan ukuran

iklan tidak mempengaruhi tingkat emosi seseorang, tetapi interaksi antara lokasi dan

ukuran memiliki pengaruh terhadap tingkat emosi seseorang. Pada penelitian kali ini,

digunakan juga metode analisis eye tracking untuk mengukur efektivitas iklan website.

Penggunaan eye tracking dimaksudkan agar data yang diperoleh bersifat

objektif karena didapatkan melalui penjejakan mata manusia secara aktual. Instrumen

yang digunakan dalam pengukuran eye tracking adalah Tobii X2-30 eye trackers.

Menurut Galván (2017), alat ini mampu melacak mata dan pandangan setiap user dalam

lingkungan yang bervariasi. Dengan analisis eye tracking, dapat dilihat area mana yang

menjadi fokus mata seseorang dan diketahui juga area yang menjadi ketertarikan

pengguna. Visualisasi yang digunakan adalah heat map. Menurut Nielsen dan Pernice

(2010), visualisasi dengan menggunakan heat map dapat membantu mengidentifikasi

perilaku pandangan pengguna, juga diketahui area mana yang paling banyak atau sering

dilihat oleh pengguna. Di samping itu, dari penggunaan metode eye tracking ini, akan

Page 19: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

17

dihasilkan data berupa durasi fiksasi dan jumlah fiksasi terhadap iklan. Durasi fiksasi

merupakan lamanya seseorang melakukan fiksasi atau fokus pada area pandang tertentu.

Sedangkan jumlah fiksasi merupakan jumlah pandang seseorang pada area tertentu.

Durasi fiksasi dan jumlah fiksasi tersebut dapat dijadikan sebagai indikator efektivitas

iklan website.

Data yang diperoleh dari pengukuran eye tracking (durasi dan jumlah fiksasi)

digunakan untuk memvalidasi dan mendukung informasi yang didapat dari pengukuran

melalui ingatan (recall), rekognisi (recognition), dan pemahaman (comprehension).

Untuk menguji pengaruh faktor lokasi, ukuran, dan unsur dinamis terhadap efektivitas

iklan, digunakan metode analysis of variance (ANOVA). Metode ini digunakan untuk

membandingkan nilai rata-rata ketika terdapat lebih dari dua level pada satu faktor atau

lebih (Montgomery dan Runger, 2004).

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dijelaskan, permasalahan

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah pengaruh dari faktor ukuran, lokasi, dan unsur dinamis terhadap efektivitas

iklan website yang diukur melalui recall, recognition, dan comprehension pengguna

terhadap iklan?

2. Apakah pengaruh dari faktor ukuran, lokasi, dan unsur dinamis terhadap data eye

tracking yang diukur melalui durasi fiksasi dan jumlah fiksasi pengguna pada iklan,

dalam kaitannya dengan efektivitas iklan website?

3. Bagaimanakah rekomendasi rancangan iklan website berdasarkan hasil pengujian

faktor lokasi, ukuran, dan unsur dinamis terhadap efektivitas iklan (recall,

recognition, dan comprehension) serta data eye tracking (durasi fiksasi dan jumlah

fiksasi)?

I.2 Urgensi Penelitian

Dengan berkembangnya bisnis melalui media internet (e-commerce), semakin

banyak perusahaan-perusahaan baru yang bermunculan, dan membuat persaingan dalam

dunia usaha menjadi semakin kompetitif. Untuk dapat mempertahankan dan

mengembangkan usaha, pebisnis harus memiliki strategi. Salah satu strategi yang biasa

digunakan adalah dengan beriklan. Dengan begitu, peran iklan menjadi penting bagi para

pebisnis. Iklan adalah salah satu cara untuk mengajarkan atau menginformasikan kepada

konsumen mengenai produk yang dijual oleh perusahaan (Rangkuti, 2002). Iklan dapat

Page 20: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

18

dipasang pada berbagai media, seperti media cetak dan media elektronik. Apabila dilihat

pada keadaan saat ini, telah berkembang iklan internet atau internet advertising.

Internet advertising atau online advertising, biasanya ditemukan pada website

(Strauss dan Frost, 2016). Iklan pada website ini terletak di beberapa posisi dengan

berbagai ukuran dan cara kemunculan. Seringkali keberadaan iklan pada website ini

membuat para pengguna website merasa terganggu, atau bahkan pengguna tidak mau

melihat iklan tersebut sama sekali. Hal ini yang dapat membuat iklan website menjadi

tidak diperhatikan, sehingga iklan tersebut menjadi kurang efektif. Pada gilirannya, iklan

yang kurang efektif akan merugikan para pebisnis, karena informasi yang hendak

disampaikan kepada konsumen menjadi tidak tercapai. Pada kondisi terburuk, iklan yang

tidak efektif akan menjadi strategi pemasaran yang gagal untuk suatu perusahaan, dan

dapat berakibat matinya perusahaan tersebut.

Faktor yang diduga mempengaruhi efektivitas suatu iklan pada website antara

lain faktor ukuran, lokasi, dan unsur dinamis iklan. Pengujian efektivitas iklan

berdasarkan faktor-faktor tersebut akan dilakukan melalui analisis statistik (analysis of

variance) dan juga didukung dengan metode eye tracking analysis. Ukuran performansi

yang digunakan adalah ingatan (recall), rekognisi (recognition), dan pemahaman

(comprehension) pengguna terhadap iklan. Selain itu, diukur juga jumlah fiksasi dan

durasi fiksasi dari partisipan saat melihat iklan. Penelitian ini bertujuan agar diketahui

faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas iklan website, sehingga dapat dirancang

suatu iklan website yang membuat para pengguna tertarik dan informasi produk atau jasa

dapat tersampaikan kepada pengguna melalui iklan tersebut. Hasil penelitian ini akan

bermanfaat bagi para perancang iklan website dan para pebisnis e-commerce untuk

mengenalkan dan memajukan usaha mereka melalui iklan pada website. Berdasarkan hal

tersebut, maka penelitian ini penting untuk dilakukan sehingga dapat diberikan

rekomendasi rancangan iklan internet yang efektif, dan pada gilirannya dapat membantu

perkembangan usaha.

Dikaitkan dengan peta area penelitian (bidang unggulan 6-10) Universitas

Katolik Parahyangan Tahun 2016-2019, penelitian ini sejalan dengan bidang

pengembangan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) untuk pengentasan

kemiskinan. Iklan website yang efektif, sebagai bagian dari ICT, dapat membantu para

pelaku usaha untuk memajukan bisnisnya dan menciptakan serta mempertahankan

lapangan pekerjaan, yang pada gilirannya dapat membantu usaha pengentasan

kemiskinan dan mendukung pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development).

Page 21: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

19

I.3 Rencana Temuan/Inovasi dan Penerapannya dalam IPTEK-SOSBUD

Penelitian ini direncanakan akan menghasilkan rekomendasi rancangan iklan

yang efektif pada website berdasarkan hasil pengujian tiga faktor, yaitu faktor lokasi,

ukuran, dan unsur dinamis iklan. Pengujian statistik dan analisis eye tracking akan

menghasilkan pengetahuan akan pengaruh ukuran, lokasi, dan unsur dinamis terhadap

efektivitas iklan website. Pengetahuan tersebut berguna dalam merancang iklan website

yang efektif, yang pada gilirannya dapat membantu para pelaku bisnis dalam

berkompetisi dan mengembangkan usahanya, sekaligus meningkatkan aktivitas

perekonomian di Indonesia.

I.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa tujuan sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi pengaruh dari faktor lokasi, ukuran, dan unsur dinamis terhadap

efektivitas iklan website yang diukur melalui recall, recognition, dan comprehension

pengguna terhadap iklan.

2. Mengidentifikasi pengaruh dari faktor lokasi, ukuran, dan unsur dinamis terhadap

data eye tracking yang diukur melalui durasi fiksasi dan jumlah fiksasi pengguna

pada iklan, dalam kaitannya dengan efektivitas iklan website.

3. Memberikan rekomendasi rancangan iklan website berdasarkan hasil pengujian

faktor lokasi, ukuran, dan unsur dinamis terhadap efektivitas iklan (recall,

recognition, dan comprehension) serta data eye tracking (durasi fiksasi dan jumlah

fiksasi).

I.5 Target Luaran

Target luaran dari penelitian ini adalah sebuah makalah ilmiah yang

dipublikasikan pada jurnal internasional terindeks Scopus. Adapun alternatif jurnal yang

dituju adalah sebagai berikut:

1. Interacting with Computers (ISSN: 09535438, H-Index: 66, Rank: Q3, Penerbit:

Elsevier BV, The Netherlands).

2. Foundations and Trends in Human-Computer Interaction (ISSN: 15513963,

15513955, H-Index: 15, Rank: Q3, Penerbit: Now Publishers Inc, United States).

Page 22: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

20

Makalah direncanakan mulai disusun pada bulan November 2018 (setelah hasil

penelitian diperoleh), dan akan di-submit ke salah satu target jurnal pada bulan Februari

2019.

Page 23: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

21

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas tinjauan pustaka mengenai iklan serta faktor-faktor yang

diperhatikan dalam melakukan perancangan iklan di website atau internet. Termasuk pula

materi mengenai eye tracking beserta metode visualisasinya, seperti heat map dan gaze

plot. Selanjutnya dibahas mengenai desain eksperimen dan ANOVA.

II.1 Iklan

Iklan adalah berbagai media berbayar yang berfungsi sebagai alat marketing

atau pemasaran untuk menyampaikan pesan dari pengiklan kepada pangsa pasar atau

pengguna media tersebut (Miletsky, 2010). Menurut Miletsky (2010), pemasar atau

pengguna jasa pasang iklan membeli media atau tempat dan waktu untuk memasang

iklan. Sedangkan menurut Kotler dan Amstrong (2018), iklan adalah segala bentuk

penyajian dan promosi ide, barang, atau jasa secara non-personal oleh suatu sponsor

tertentu yang memerlukan pembayaran. Selain itu, iklan adalah segala bentuk komunikasi

berbayar oleh suatu sponsor atau perusahaan yang ada (Lamb, Hair, dan Mcdaniel, 2004).

Menurut Rangkuti (2002), periklanan dapat dilakukan melalui berbagai media,

yaitu media cetak dan media elektronik. Media cetak dapat berupa surat kabar, majalah,

brosur atau leaflet, dan direct mail. Sedangkan media elektronik dapat berupa media

audio dan visual yang dapat terlihat pada iklan di televisi, internet, radio, dan sebagainya

(Rangkuti, 2002). Selain tipe medianya, salah satu hal yang penting dari iklan adalah

repetisi atau pengulangan. Miletsky (2010) berargumen bahwa pengulangan ini

merupakan cara yang sering digunakan untuk mempenetrasi konsumen melalui

kesadarannya melihat iklan.

Tujuan dari iklan adalah sebagai berikut (Kotler dan Keller, 2016):

1. Membujuk (iklan persuasif). Iklan persuasif pada dasarnya ditujukan untuk

mengajak orang untuk membeli produk atau menggunakan jasa yang ditawarkan di

dalam iklan tersebut. Iklan ini berfungsi untuk menciptakan kesukaan dan preferensi.

2. Memberikan Informasi (iklan informatif). Iklan yang ditayangkan menciptakan

kesadaran dan pengetahuan mengenai produk baru atau ciri-ciri dari produk tersebut.

Kelebihan dari produk beserta spesifikasi yang ada pun diberikan pada iklan. Tidak

Page 24: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

22

hanya produk, namun jasa pun dapat ditayangkan pada sebuah iklan dan

memberikan informasi berupa harga ataupun promo-promo yang berlaku.

3. Mengingatkan (iklan pengingat). Iklan dapat membuat customer tetap mengingat

produk atau jasa yang ditawarkan. Selain itu, customer dapat tetap mengingat

bagaimana logo atau merek perusahaan dan produk yang diiklankan pada saat itu.

Iklan inilah yang berfungsi untuk mengingatkan atau merangsang customer untuk

membeli produk atau jasa tersebut lagi.

4. Menguatkan (iklan penguatan). Iklan mampu meyakinkan customer yang ada bahwa

mereka tidak salah ketika membeli produk atau jasa yang ditawarkan pada iklan

tersebut. Iklan ini akan merangsang customer untuk melakukan transaksi terus

menerus.

II.2 Iklan Internet

Menurut Belch dan Belch (2001), para marketer saat ini memanfaatkan media

internet sebagai alat untuk menawarkan berbagai produk. Iklan internet (internet

advertising) adalah bentuk iklan yang pesannya disampaikan tidak melalui media massa

tradisional, melainkan melalui internet (Semenik, 2002). Menurut Strauss dan Frost

(2016), iklan internet adalah komunikasi non-personal yang bersifat persuasif, untuk

mengkomunikasikan tentang produk atau ide oleh sponsor tertentu. Salah satu fungsi dari

iklan internet ini adalah sebagai alat untuk menyampaikan pesan pemasar dan sebagai

forum bagi konsumen untuk meningkatkan alternatif dalam membuat keputusan

(Walmsley, 2007). Definisi lain dari iklan internet adalah bentuk konten komersial di

internet yang didesain oeh pebisnis untuk menginformasikan kepada konsumen tentang

produk atau jasa, misalnya melalui pesan e-mail, audio, video klip, dan sebagainya

(Schlosser dan Shavitt, 1999).

Menurut Rodgers dan Thorson (2017), terdapat beberapa jenis internet

advertising, sebagai berikut:

1. Integrated format. Contoh format iklan integrated adalah banner dan flash format.

Iklan banner adalah objek kecil berbentuk persegi panjang (rectangular) yang

terdapat pada halaman web yang menampilkan grafis yang bergerak ataupun tidak

dan dapat menghubungkan pengguna website dengan website pada iklan tersebut

(Schneider, 2017). Menurut Schneider (2017), iklan banner biasanya menggunakan

grafis yang sederhana, tetapi umumnya dalam format GIF (Graphic Interchange

Format) atau format gambar yang bergerak. Sedangkan iklan flash merupakan iklan

Page 25: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

23

bergerak yang menampilkan konten-konten berbeda kepada pengguna dan dapat

menggunakan unsur animasi, audio, dan video. Gambar II.1 menunjukkan format

dan dimensi banner pada iklan internet.

Gambar II.1 Jenis Format dan Dimensi Iklan Internet

(Sumber: https://digitalmarketer.id/productivity/tips-membuat-banner-iklan-yang-efektif-pada-

website-anda/)

2. Floating format. Iklan pop-up dan pop-under merupakan contoh dari floating format.

Iklan pop-up (Gambar II.2) adalah iklan yang terbuka secara otomatis dalam bentuk

jendela baru dan tidak hilang hingga pengguna mengkliknya (Gaol, 2008). Biasanya

iklan pop-up akan menutupi bagian konten website. Berbeda dengan iklan pop-up,

iklan pop-under (Gambar II.3) adalah iklan yang muncul di bawah konten website

Page 26: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

24

sehingga tidak begitu mengganggu dibandingkan dengan iklan pop-up (Chiu dan

Tavella, 2008).

Gambar II.2 Contoh Iklan Pop-Up

(Sumber: http://libn.com/2014/05/06/the-pop-up-annoying-but-effective/ diakses Tanggal 22

Januari 2018)

Gambar II.3 Contoh Iklan Pop-Under

(Sumber: Agrawal, 2011)

3. Transitional format. Jenis iklan ini muncul ketika konten lain sedang loading. Salah

satu contohnya adalah iklan interstitial yang merupakan iklan pop-up yang muncul

setelah pengguna meng-klik tautan website (Delener, 2012). Biasanya iklan

interstitial tersebut ada saat layar komputer memuat halaman website (Karakaya dan

Stahl, 2009). Menurut Delener (2012), meskipun iklan interstitial ini mengganggu

bagi pengguna, namun iklan ini tetap digunakan oleh perusahaan-perusahaan karena

biaya yang rendah. Gambar II.4 merupakan contoh iklan interstitial. Di samping itu,

terdapat format lain, yaitu superstitial yang merupakan format iklan internet berupa

mini video yang muncul saat pergerakan mouse pengunjung dari satu bagian situs ke

bagian lain.

Page 27: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

25

Gambar II.4 Contoh Iklan Interstitial

(Sumber: http://www.detik.com/ diakses Tanggal 09 Maret 2018)

II.3 Faktor-faktor Perancangan Iklan

Dalam merancang sebuah iklan internet, terdapat faktor-faktor yang perlu

diperhatikan, yaitu modality (text atau picture), tipe, warna, kecocokan dengan konten

website, lokasi atau posisi, ukuran, bentuk, dan orientasi (Blanco et al., 2014). Faktor-

faktor tersebut akan menjadi referensi bagi perancang untuk menciptakan iklan yang baik.

II.3.1 Faktor Lokasi

Menurut Swayne dan Dodds (2011), dalam menyampaikan maksud iklan

internet di website-website tertentu, harus ditentukan penempatan (lokasi) iklan yang

tetap. Jenis iklan apapun dapat diletakkan di posisi manapun. Contohnya, pada posisi atas

(Gambar II.5). Selain itu, iklan dapat diposisikan di bagian bawah (Gambar II.6), sudut

kanan bawah (Gambar II.7), dan kanan (Gambar II.8) dari halaman website. Penempatan

iklan-iklan website sering dikaitkan dengan biaya yang harus dibayarkan, dimana lokasi

iklan tertentu akan lebih mahal biayanya dibandingkan lokasi yang lain.

Menurut Lim dan Wolgater (2000), terdapat beberapa lokasi yang dapat

mempengaruhi recognition ketika pengguna sedang menggunakan website. Lokasi-lokasi

yang dapat digunakan yaitu sudut kanan bawah, tengah (Gambar II.9), sudut kiri atas,

sudut kiri bawah, dan sudut kanan atas. Hasil dari beberapa penelitian menunjukkan

bahwa tingkat efektivitas suatu iklan internet akan bergantung pada lokasi iklan tersebut

pada halaman website dan juga pada tingkat kompleksitasnya (Calisir dan Karaali, 2008;

Lim dan Wolgater, 2000).

Page 28: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

26

II.3.2 Faktor Unsur Dinamis

Faktor unsur dinamis terbagi menjadi dua, yaitu animation graphic (bergerak)

dan static graphic (tidak bergerak). Animasi didefinisikan sebagai perubahan beberapa

atribut dalam suatu waktu (Head, 2016). Dalam pengertiannya, animasi seringkali

disamakan dengan gerakan (motion), namun yang membedakan animasi dengan motion

adalah objek yang berupa animasi tidak selalu berpindah atau bergerak (Head, 2016).

Menurut Crowder dan Crowder (2008), format animasi yang digunakan pada iklan

website antara lain GIF (Graphic Interchange Format) dan flash format.

Gambar II.5 Contoh Lokasi Iklan di Atas

(Sumber: https://www.financeasia.com/)

Gambar II.6 Contoh Lokasi Iklan di Bawah

(Sumber: https://helpdesk.homeswing.com/hc/en-us/articles/203867905-Website-Ads-and-

Website-Ad-Removal)

Page 29: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

27

Gambar II.7 Contoh Lokasi Iklan di Sudut Kanan Bawah

(Sumber: http://archive.jsonline.com/news/milwaukee/killings-mark-4th-mass-murder-in-state-

since-2004-4k6cgse-165072026.html)

Gambar II.8 Contoh Lokasi Iklan di Kanan

(Sumber: https://www.financeasia.com/)

Gambar II.9 Contoh Lokasi Iklan di Tengah

(Sumber: https://mangaindo.web.id/)

Page 30: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

28

GIF (Graphic Interchange Format) adalah salah satu format file untuk gambar

pada world wide web (www) (Ashraf dan Kumar, 2017). Dalam satu file GIF, biasanya

terdiri dari beberapa gambar (2D) yang berurutan muncul dalam durasi yang singkat. GIF

ini merupakan salah satu format grafis yang digunakan untuk banner. Namun, format ini

hanya terbatas sampai 255 warna. Sedangkan flash adalah format animasi yang dapat

ditulis atau menjadi tulisan untuk berinteraksi dengan pengguna (Crowder dan Crowder,

2008). Format ini memiliki beberapa kelebihan, yaitu ukuran file lebih kecil dibandingkan

dengan GIF, dan format ini mampu menampilkan kualitas animasi yang tinggi pada

kecepatan internet yang rendah.

Iklan statis (static advertisement) adalah iklan yang terdiri dari satu gambar

yang tidak bergerak atau tidak berpindah, biasanya terdiri dari teks (Holm, 2016). Akan

tetapi, menurut Holm (2016), kebanyakan dari static advertisement didominasi oleh

gambar, sedangkan teks hanya berupa atribut tambahan sebagai media untuk

mengkomunikasikan maksud iklan atau memberi informasi. Iklan website dianggap statis

apabila iklan tersebut tidak diterapkan dalam bentuk animasi, tetapi dalam bentuk gambar

atau teks statis. Banner statis merupakan jenis banner pertama pada website (Janoschka,

2004).

Kuisma (2015) meneliti dampak unsur dinamis (penggunaan animasi atau tidak

pada iklan) terhadap perhatian dan ingatan seseorang. Hasil penelitian menyatakan bahwa

animasi atau terdapatnya pergerakan pada iklan lebih menarik perhatian dibandingkan

iklan yang statis atau tidak bergerak. Hal ini didukung juga oleh Head (2016) yang

menyatakan bahwa animasi mampu menarik perhatian pengguna dan dapat memperkuat

konten iklan yang disampaikan.

II.3.3 Faktor Ukuran

Menurut UAP (Universal Ad Package) dan International Advertising Bureau

(IAB) (dalam Shimp dan Andrews, 2013), terdapat dimensi dan format iklan yang

merupakan standar ukuran yang telah ditetapkan. Format standar dan dimensi iklan yang

digunakan di internet menurut IAB dapat dilihat pada Tabel II.1.

Sedangkan menurut Google Adsense (2017), terdapat ukuran-ukuran iklan yang

paling sering digunakan oleh pengiklan dan perancang iklan serta terdapat ukuran iklan

lain yang didukung, seperti ditunjukkan pada Gambar II.10. Penjelasan dari ukuran-

ukuran iklan tersebut adalah sebagai berikut:

Page 31: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

29

Tabel II.1 Format Standar IMU (Internet Marketing Units)

Format Standar Dimensi Iklan (Pixel Size)

Full Banner 468 × 60

Skyscraper 120 × 600

Wide Skyscraper 160 × 600

Rectangle 180 × 150

Medium Rectangle 300 × 250

Large Rectangle 336 ×280

Vertical Rectangle 240 × 400

Square Pop-Up 250 × 250

(Sumber: IAB, dalam Shimp dan Andrew, 2013)

Gambar II.10 Format dan Dimensi Iklan yang Paling Sering Digunakan

(Sumber: Google Adsense, 2017)

1. Ukuran iklan large rectangle (336x280 px). Tipe iklan ini dapat meningkatkan hasil,

dan memiliki kinerja yang baik apabila diletakkan atau diposisikan di bagian akhir

dari artikel website atau diletakkan di dalam konten teks.

2. Ukuran iklan medium rectangle (300x250 px). Ukuran iklan ini memiliki kelebihan

yang sama dengan ukuran iklan large rectangle, seperti memiliki kinerja yang baik

apabila diletakkan atau diposisikan di bagian akhir dari artikel website atau

diletakkan di dalam konten teks.

3. Ukuran iklan leaderboard (728x90 px). Ukuran iklan ini dapat meningkatkan hasil

dan berkinerja baik apabila ditempatkan atau diposisikan di atas konten utama,

terutama pada situs forum.

4. Ukuran iklan half page (300x600 px). Ukuran iklan ini lebih besar bila dibandingkan

dengan ukuran iklan yang lainnya, sehingga memberikan ruang yang lebih besar

bagi pengiklan dalam menyampaikan pesan yang berupa gambar. Karena lebih

Page 32: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

30

berdampak secara visual, ukuran iklan ini dipilih oleh banyak pengiklan yang ingin

memperkenalkan mereknya. Ukuran iklan ini juga merupakan salah satu ukuran

iklan yang cepat berkembang.

5. Ukuran large mobile banner (320x50 px). Ukuran iklan ini merupakan ukuran yang

paling besar untuk perangkat mobile dan terdapat pada telepon seluler atau

smartphone. Iklan ini berfungsi dengan baik apabila diletakkan di bagian bawah dari

laman atau halaman web.

6. Ukuran rectangle (180x150 px). Ukuran ini diketahui cenderung tidak berkinerja

sebaik ukuran yang lain. Hal ini karena ukurannya yang kecil dan adanya

keterbatasan untuk iklan bergambar. Namun, ukuran iklan ini adalah tipe standar

yang masih digunakan.

Menurut Blanco et al. (2014), ukuran iklan menjadi faktor yang berpengaruh

secara signifikan dalam menarik perhatian pengguna website jejaring sosial. Namun,

ukuran iklan yang digunakan mengikuti standar iklan website.

II.4 Recall, Recognition, dan Comprehension

Pada sub-bab ini akan dijelaskan mengenai recall (ingatan), recognition

(rekognisi), dan comprehension (pemahaman). Recall dan recognition merupakan dua hal

yang berhubungan dengan memori seseorang.

II.4.1 Recall

Recall adalah suatu proses yang dapat dilakukan diri sendiri untuk mengingat

suatu hal dari memori jangka panjang tanpa adanya bantuan apapun (free recall) atau

menggunakan bantuan informasi apapun (cued recall) (Meunier dan Bachevalier, 2010).

Dengan kata lain, recall adalah suatu proses mengingat, terutama proses mendapatkan

kembali suatu informasi (www.vocabulary.com, 2018).

Menurut Hsia (2015) terdapat dua jenis recall test, sebagai berikut:

1. Aided recall test

Aided recall test merupakan tes yang menyediakan informasi saat tes berlangsung.

Informasi ini digunakan sebagai clue atau petunjuk bagi subjek (partisipan) yang

mengalami tes tersebut. Biasanya, digunakan bentuk multiple choice (pilihan

berganda). Aided recall test ini juga digunakan pada beberapa jenis penelitian,

seperti recall iklan, recall program di televisi, dan lain-lain.

Page 33: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

31

2. Unaided recall test

Unaided recall test merupakan tes yang tidak menyediakan clue atau petunjuk untuk

subjek (partisipan) yang dites. Subjek (partisipan) akan menjawab lebih banyak

atribut yang ditanyakan dibandingkan pada recognition test atau aided recall test.

Dalam unaided recall test, partisipan faktanya lebih banyak yang lupa daripada ingat

mengenai hal yang diujikan.

II.4.2 Recognition

Recognition adalah suatu proses sederhana untuk mengidentifikasi sesuatu yang

telah dilihat atau didengar (Hsia, 2015), misalnya, untuk membedakan logo. Menurut

dictionary.cambridge.org (2018), recognition adalah situasi dimana orang-orang

mengetahui sesuatu yang mereka lihat atau dengar. Menurut Hamersveld dan Bolt (2007),

recognition merupakan suatu proses yang berbeda dengan recall. Recognition merupakan

tingkatan mengingat seseorang yang lebih rendah dibandingkan dengan recall (Shimp,

2007a).

Salah satu recognition test yang dapat digunakan adalah visual search task

(Leighton dan Bird, 2012), yaitu suatu kegiatan dimana pengamat mencari beberapa

objek atau target di antara beberapa pilihan yang bukan menjadi target (distractor

objects) (Goldstein, 2010). Menurut Leighton dan Bird (2012), visual search task dapat

diukur melalui waktu respon partisipan yang secepat mungkin, seperti waktu latensi dari

pertama mata partisipan mengamati sampai melihat pada objek yang benar. Alternatif lain

yang dapat dilakukan, yaitu dengan mengklik mouse atau menyentuh layar.

II.4.3 Comprehension

Comprehension (pemahaman) adalah kemampuan untuk mengerti ide-ide dan

hubungan antara ide dengan kata-kata yang disampaikan (McNamara, 2007). Menurut

Shimp (2007b), memahami adalah proses mengerti dan mengartikan stimuli dan simbol-

simbol yang diberikan. Sedangkan menurut Hoyer, MacInnis, dan Pieters (2013),

comprehension adalah proses mengartikan sesuatu yang kita lihat atau mempersepsikan

konteks yang telah diketahui.

Comprehension itu sendiri dapat dihubungkan dengan perilaku konsumen. Bila

dikaitkan dengan iklan, pemahaman konsumen mengenai suatu iklan adalah pemahaman

dalam mengidentifikasi konten iklan (Marco, Albano, dan Za, 2012). Hal ini berarti,

seseorang yang telah memahami suatu iklan harus mengerti akan konten iklan tersebut.

Page 34: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

32

II.5 Eye Tracking

Eye tracking adalah suatu metode untuk mempelajari pergerakan mata dengan

dasar bahwa data tersebut menyediakan informasi mengenai interaksi antara manusia dan

komputer (Bergstrom dan Schall, 2014). Selain itu, eye tracking juga merupakan metode

yang digunakan untuk mengukur pemahaman secara sadar atau tidak sadar dalam

memproses informasi (Olson dan Kellog, 2014). Menurut Olson dan Kellog (2014), eye

tracking menyediakan suatu sarana yang berguna untuk mengukur posisi mata dan

pergerakan mata yang nantinya digunakan untuk pengetahuan kognitif, marketing, dan

perancangan produk.

Menurut Bergstrom dan Schall (2014), pengukuran pergerakan mata mengukur

berapa lama durasi fokus, durasi gaze, scan path, jumlah fokus seseorang, dan

sebagainya. Eye tracking membuat kesimpulan yang ada menjadi lebih akurat, selain

dapat juga memperlihatkan keunikan serta menghasilkan temuan yang berharga dan

penting (Bergstrom dan Schall, 2014). Eye tracking saat ini merupakan metode yang

dapat membantu peneliti mengerti tentang ‘visual attention’, misalnya eye tracking dapat

membantu seseorang untuk mendeteksi pada titik mana user melihat dan berapa lama

mereka melihat titik tersebut. Salah satu kelebihan eye tracker ini adalah memberikan

representasi yang akurat dan memberikan pemahaman mengenai perilaku pergerakan

mata individu (Bergstrom dan Schall, 2014). Gambar II.11 memberikan gambaran

mengenai eye tracking.

Gambar II.11 Eye Tracking

(Sumber: Tobii Tech, 2017)

Page 35: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

33

Metode eye tracking memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan dari metode

eye tracking adalah sebagai berikut (Galván, 2017):

1. Eye tracker memiliki kemampuan yang berkelanjutan dalam melacak mata dan

pandangan setiap user dalam lingkungan yang bervariasi. Ini berarti, eye tracker

tersebut dapat digunakan untuk partisipan yang memiliki variasi pada warna mata,

penggunaan contact lenses, umur, atau penggunaan kaca mata.

2. Metode eye tracking ini merupakan metode yang akurat untuk mengukur urutan

pandangan tanpa memperhatikan pergerakan kepala.

3. Pada metode eye tracking ini, eye tracker merupakan salah satu alat yang murah

apabila dibandingkan dengan brain scanner atau alat lain.

Sedangkan kelemahan metode eye tracking salah satunya adalah tidak secara langsung

mengukur kerja otak (Galván, 2017).

Menurut Nielsen dan Pernice (2010), metode analisis eye tracking diantaranya

menggunakan visualisasi gaze plot dan heat map. Berikut adalah penjelasan untuk

masing-masing visualisasi pada eye tracking.

II.5.1 Heat Map

Heat map adalah representasi grafis dua dimensi dari suatu data dimana nilai

dari setiap variabel ditunjukkan sebagai warna (Jacko, 2009). Menurut Nielsen dan

Pernice (2010), terdapat empat area yang diperhatikan. Pertama, area merah yang

merupakan area yang paling banyak dilihat oleh pengguna. Kedua, area kuning yang

mengindikasikan area yang lebih sedikit dilihat oleh pengguna. Ketiga, area biru yang

merupakan area yang paling sedikit dilihat atau difokuskan oleh pengguna. Keempat, area

abu-abu yang merupakan area yang tidak diperhatikan dan tidak menarik perhatian atau

fokus pengguna. Gambar II.12 merupakan visualisasi heat map dengan area-area yang

ada.

Heat map dapat merepresentasikan jumlah fokus pengguna (Nielsen dan

Pernice, 2010). Namun demikian, visualisasi menggunakan heat map memiliki kelebihan

dan kekurangan. Menurut Jacko (2009), kelebihan visualisasi menggunakan heat map

yaitu baik digunakan pada laporan, presentasi, atau penelitian karena membutuhkan data

yang jumlahnya besar. Selain itu, pada bidang user experience, heat map dapat

merepresentasikan bermacam-macam tipe data, seperti visual attention. Adapun

kelemahan visualisasi menggunakan heat map adalah sering disalah-interpretasikan oleh

mereka yang tidak mengerti apa yang sebenarnya visualisasi tersebut tunjukkan dan tidak

Page 36: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

34

tunjukkan. Selain itu, dalam proses interpretasi visualisasi menggunakan heat map,

digunakan banyak intuisi yang tidak sesuai kenyataan (Jacko, 2009).

Gambar II.12 Visualisasi Menggunakan Heat Map

(Sumber: http://www.kwasistudios.com/eye tracking/)

Gambar II.13 Visualisasi Menggunakan Gaze Plot

(Sumber: http://www.upstain.com/Upstain%20Eye%20Tracking%20Results%20for%20Upstain/)

II.5.2 Gaze Plot

Gaze plot adalah suatu teknik visualisasi yang berguna untuk memahami area-

area mana yang menggambarkan atau menjadi perhatian pengguna dan memberi

informasi mengenai urutan konten mana yang dilihat (Bergstrom dan Schall, 2014).

Teknik visualisasi ini biasanya menggunakan titik (dot). Menurut Nielsen dan Pernice

Page 37: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

35

(2010), ukuran dari setiap titik (dot) merepresentasikan lamanya fokus pada suatu area,

dimana semakin besar dot berarti semakin lama pengguna (user) melihat area atau titik

tersebut. Gambar II.13 merupakan contoh visualisasi dari gaze plot.

Pada Gambar II.13, terdapat titik-titik yang diberi nomor dan dihubungkan

dengan garis-garis lurus. Nomor pada titik (dot) tersebut menunjukkan urutan area atau

titik yang dilihat, sedangkan garis menunjukkan hubungan antara satu titik (dot) dengan

titik (dot) selanjutnya yang dilihat oleh pengguna (Nielsen dan Pernice, 2010).

II.6 Desain Eksperimen

Pada sub-bab ini, akan dijelaskan mengenai desain eksperimen, termasuk

prinsip-prinsip dasar dan istilah yang berkaitan dengan desain eksperimen, subject desain

eskperimen, dan factorial experimental design.

II.6.1 Pengertian Desain Eksperimen

Eksperimen adalah uji atau rangkaian uji yang bertujuan mengubah input dari

proses atau sistem yang diamati dan mengidentifikasi alasan perubahan output yang

dihasilkan pada pengamatan (Montgomery, 2009). Sedangkan definisi lain dari

eksperimen adalah bagian teknik dan pendekatan ilmiah dalam proses pembuatan

keputusan (Montgomery dan Runger, 2004). Menurut Mitra (1998), eksperimen adalah

metode penyelidikan terencana untuk mendukung atau membuktikan hipotesis yang

dipercaya atau untuk menemukan informasi baru tentang produk, proses, atau jasa. Dalam

eksperimen dilibatkan sebuah respon untuk menentukan dampak atau efek dari parameter

yang terkontrol, seperti faktor (Mitra, 1998).

Dalam melakukan eksperimen, dilakukan desain eksperimen (experimental

design) yang merupakan suatu metode yang digunakan untuk menentukan dampak dari

suatu faktor terhadap variabel respon tertentu (Mitra, 1998). Menurut Montgomery dan

Runger (2004), desain eksperimen dapat digunakan untuk menentukan subset dari

variabel proses yang paling berpengaruh terhadap performansi proses. Hasil dari

eksperimen dapat digunakan antara lain untuk (Montgomery dan Runger, 2004):

1. Memperbaiki hasil proses.

2. Mengurangi variabilitas dalam proses dan meningkatkan kecocokan pada target yang

dibutuhkan.

3. Mengurangi waktu perancangan atau desain dan waktu pengembangan.

4. Mengurangi biaya (cost) operasi.

Page 38: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

36

Desain eksperimen merupakan metode yang berguna dalam desain industri

dimana produk baru dikembangkan dan produk yang telah ada diperbaiki (Montgomery

dan Runger, 2004). Menurut Montgomery dan Runger (2004), beberapa kegunaan desain

eksperimen dalam desain industri adalah produk lebih mudah untuk diproduksi atau

difabrikasi, produk memiliki performansi lebih baik dibandingkan dengan kompetitor,

serta produk dapat didesain dan dikembangkan dengan waktu yang lebih singkat.

Beberapa aplikasi atau penerapan desain eksperimen dalam desain industri antara lain

(Montgomery dan Runger, 2004):

1. Evaluasi dan perbandingan konfigurasi dasar desain.

2. Evaluasi perbedaan material.

3. Seleksi atau pemilihan parameter desain sehingga produk dapat bekerja lebih baik

dalam berbagai kondisi (desain dapat dikatakan robust atau tidak mudah berubah

ketika kondisi lain berubah).

4. Penentuan parameter desain produk yang mempengaruhi performansi produk.

Dalam melakukan desain eksperimen, terdapat lima langkah yang harus

dilakukan, yaitu (Rekab dan Shaikh, 2005):

1. Planning. Pada tahap planning atau perencanaan dilakukan pembentukan tim untuk

melakukan eksperimen. Lalu, dilakukan penentuan tujuan dari eksperimen. Setelah

itu, ditentukan respon sehingga dapat ditetapkan variabel output yang ingin diteliti

lebih lanjut. Selanjutnya adalah menentukan dugaan faktor yang mempengaruhi

respon. Tahapan perencanaan terakhir adalah menentukan jangkauan (range) nilai

dari variabel.

2. Designing. Pada tahap designing dilakukan pemilihan desain eksperimen yang akan

digunakan, misalnya jumlah sampel yang akan diambil. Lalu, dilakukan penugasan

dari faktor pada desain eksperimen.

3. Conducting. Pada tahap ini dilakukan percobaan awal eksperimen agar permasalahan

yang nantinya mungkin terjadi pada eksperimen dapat dihilangkan. Selanjutnya

dilakukan eksperimen dan yang terakhir adalah penyelesaian.

4. Analyzing. Pada tahap ini dilakukan identifikasi faktor penting yang mempengaruhi

respon. Lalu, dicari nilai faktor yang paling optimal yang dapat meminimasi atau

memaksimasi rata-rata respon. Selanjutnya, dilakukan identifikasi kepentingan

faktor yang mempengaruhi variabilitas. Tahap terakhir adalah mencari solusi yang

paling baik yang dapat meminimasi variabilitas.

Page 39: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

37

5. Conclusion and Recommendation. Tahap ini merupakan langkah terakhir untuk

menarik kesimpulan eksperimen yang telah dilakukan dan merekomendasikan solusi

yang telah dirancang.

II.6.2 Prinsip-prinsip Dasar dan Istilah dalam Desain Eksperimen

Dalam desain eksperimen terdapat tiga prinsip dasar, yaitu pengacakan

(randomization), replikasi, dan blocking. Berikut merupakan penjelasan mengenai ketiga

prinsip dasar dalam desain eksperimen:

1. Randomization (pengacakan) adalah teknik perancangan yang berguna untuk

menjaga faktor tersembunyi yang mengganggu (Montgomery, 2009). Faktor yang

mengganggu ini diketahui, tetapi tidak dapat dikendalikan (uncontrollable). Dengan

menggunakan pengacakan, biasanya akan membuat asumsi penelitian menjadi lebih

valid. Menurut Mitra (1998), pengacakan adalah penugasan perlakuan (treatment)

dalam unit eksperimen, dimana setiap unit memiliki peluang untuk ditugaskan di

beberapa perlakuan. Dalam randomization, dilakukan penyamarataan faktor.

2. Replikasi merupakan pengulangan dari eksperimen pada kondisi yang sama dan

pada perlakuan (treatment) yang sama (Mitra, 1998). Semakin banyak replikasi,

semakin akurat dan dapat diestimasi experimental error. Experimental error adalah

suatu atribut yang tidak dilibatkan dalam penelitian, tetapi berpengaruh terhadap

penelitian. Menurut Montgomery (2009), replikasi memiliki dua ciri. Ciri pertama,

replikasi mengijinkan peneliti untuk mendapatkan estimasi error pada eksperimen

yang dilakukan. Ciri kedua, jika rata-rata sampel (�̅�) digunakan untuk mengestimasi

rata-rata response yang sebenarnya untuk salah satu dari level faktor yang ada di

eksperimen, replikasi mengijinkan peneliti untuk mendapatkan estimasi yang lebih

presisi untuk parameter yang digunakannya. Apabila dalam penelitian yang

dilakukan tidak digunakan replikasi, peneliti tidak akan mengetahui perbedaan dari

kedua pengamatan.

3. Blocking merupakan proses melakukan block. Menurut Montgomery (2009),

blocking adalah teknik perancangan yang digunakan untuk meningkatkan

kepresisian di antara faktor-faktor yang dibandingkan. Blocking digunakan untuk

mengurangi atau mengeliminasi variabilitas (keberagaman) yang diakibatkan

nuisance factors (faktor yang mempengaruhi respon percobaan atau eksperimen,

tetapi tidak secara langsung menjadi tujuan penelitian).

Page 40: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

38

Selain tiga prinsip dasar, dalam desain eksperimen juga terdapat beberapa

istilah yang berkaitan, antara lain perlakuan (treatment), response, block, dan factor.

Berikut adalah penjelasan setiap istilah yang ada:

1. Perlakuan atau treatment adalah kombinasi tertentu dari level faktor yang memberi

dampak pada variabel respon (Mitra, 1998). Misalnya, apabila terdapat tiga faktor

dan masing-masing faktor memiliki dua level, maka total kombinasi perlakuan

adalah sebanyak 8 kombinasi perlakuan.

2. Response adalah variabel dependen dalam variabel output yang diamati pada desain

eksperimen (Montgomery dan Runger, 2004). Response ini dapat berupa nilai yang

terdapat pada setiap kombinasi perlakuan dari beberapa faktor.

3. Block adalah suatu kumpulan kondisi percobaan yang relatif homogen (seragam).

Pembentukannya adalah suatu grup unit eksperimen dibagi menjadi blok dimana

variabilitas di dalam blok lebih kecil dibandingkan variabilitas antara blok (Mitra,

1998).

4. Factor adalah sesuatu yang dianggap menjadi pengaruh terhadap respon dalam

eksperimen yang dilakukan (Montgomery dan Runger, 2004). Faktor dapat bersifat

kuantitatif dan kualitatif (Khattree dan Rao, 2003). Pada faktor kuantitatif dapat

ditentukan jangkauan (range) nilai (kontinu) dan terukur. Sedangkan, faktor

kualitatif merupakan faktor yang terdapat pada level diskrit.

II.6.3 Subjek Desain Eksperimen

Dalam melakukan desain eksperimen, terdapat subjek (partisipan) yang

digunakan sebagai sampel. Sampel adalah bagian dari populasi yang hendak dipelajari

lebih lanjut, dimana parameter dari sampel akan digunakan untuk mewakili parameter

populasi (Chambliss dan Schutt, 2012). Dalam suatu ekperimen, terdapat dua cara atau

metode dalam melakukan penugasan atau pemberian treatment terhadap subjek

(partisipan) (Martin, 2008), yaitu:

a. Within-Subject Design

Menurut Martin (2008), metode ini disebut within-subject design karena variabel

independen dibuat dalam subjek atau partisipan tunggal (single subject). Metode ini

juga disebut sebagai repeated measure design. Tabel II.2 merupakan contoh

penugasan partisipan untuk setiap level kombinasi perlakuan 2 faktor (Keterangan:

Sn adalah subjek atau partisipan ke-n; A dan B = Faktor).

Page 41: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

39

Kelebihan menggunakan within-subject design adalah dibutuhkan partisipan dalam

jumlah yang sedikit, variabilitas (keberagaman) antar individu lebih kecil untuk

setiap jenis counterbalancing, dan waktu percobaan lebih pendek dibandingkan

dengan between subject karena jumlah partisipan yang dibutuhkan lebih sedikit.

Sedangkan, kelemahan metode ini adalah adanya learning effect akibat proses

pembelajaran dari perlakuan yang sebelumnya. Selain itu, waktu yang dibutuhkan

untuk setiap partisipan lebih panjang karena mendapatkan seluruh perlakuan

(treatment). Metode ini juga dapat menyebabkan terjadinya carry over effect.

Menurut Tullis dan Albert (2008), carry over effect terjadi saat performansi dari

suatu perlakuan mempengaruhi performansi perlakuan lainnya.

Tabel II.2 Penugasan Partisipan dalam Metode Within-Subject Design

Faktor A1 A2

B1

S1 S1

S2 S2

. .

. .

. .

Sn Sn

B2

S1 S1

S2 S2

. .

. .

. .

Sn Sn

(Sumber: McBurney dan White, 2010)

b. Between-Subject Design

Metode ini disebut sebagai between-subject design karena variabel independen

dibuat paling sedikit 2 subjek atau partisipan (Martin, 2008). Metode ini juga disebut

sebagai separate groups atau independent group design. Tabel II.3 merupakan

contoh penugasan partisipan dalam between-subject design.

Kelebihan metode ini adalah tidak dibutuhkan counterbalancing (pengacakan

urutan), tidak terpengaruh oleh efek kebiasaan (behavior) partisipan di level yang

lainnya, penugasan partisipan yang acak (random) dapat mengeliminasi terjadinya

bias, serta setiap partisipan hanya mendapatkan satu kombinasi perlakuan sehingga

waktu yang dibutuhkan untuk setiap partisipan lebih sedikit. Sedangkan, kelemahan

metode ini adalah perbedaan antar grup mungkin terjadi. Selain itu, dibutuhkan lebih

banyak partisipan serta waktu percobaan eksperimen lebih lama secara keseluruhan.

Page 42: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

40

Tabel II.3 Penugasan Partisipan dalam Metode Between-Subject Design

Faktor A1 A2

B1

S1 S2

S5 S6

. .

. .

. .

S21 S22

B2

S3 S4

S7 S8

. .

. .

. .

S23 S24

(Sumber: McBurney dan White, 2010)

II.6.4 Counterbalancing

Menurut Martin (2008), apabila suatu eksperimen menggunakan within-subject

design, maka setiap partisipan mendapat lebih dari satu perlakuan (treatment) sehingga

perlakuan yang diterima setiap partisipan bervariasi. Karena hal tersebut, maka harus

digunakan counterbalancing, yaitu suatu cara untuk meminimasi terjadinya order effect

(Martin, 2008). Menurut Thomas dan Hersen (2003), dengan menggunakan

counterbalancing, order effects antar kondisi menjadi seimbang. Secara umum, terdapat

dua jenis counterbalancing, sebagai berikut:

a. Complete Counterbalancing

Menurut Thomas dan Hersen (2003), dalam complete counterbalancing, peneliti

akan membuat seluruh kemungkinan urutan treatment. Contohnya, jika terdapat 7

treatment maka jumlah partisipan yang dibutuhkan sebanyak 5.040 partisipan (7! = 7

× 6 × 5 × 4 × 3 × 2 × 1). Setiap partisipan akan mendapatkan urutan treatment yang

berbeda-beda. Menurut Nunn (1998), kelebihan dari complete counterbalancing

adalah penugasan untuk setiap partisipan dapat dilakukan secara acak dan sederhana

jika hanya digunakan dua treatment saja. Sedangkan, kelemahan jenis ini adalah sulit

dipakai jika treatment yang digunakan lebih dari empat kondisi percobaan.

b. Incomplete Counterbalancing

Menurut Nunn (1998), incomplete counterbalancing merupakan suatu metode yang

dapat digunakan untuk menyeimbangkan order effects ketika dimiliki lebih dari

empat treatment. Dalam metode ini, hanya beberapa kemungkinan urutan treatment

saja yang digunakan untuk menyeimbangkan order effects yang ada. Salah satu cara

yang dapat digunakan adalah Balanced Latin Square Design. Contohnya, jika

Page 43: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

41

digunakan empat treatment, maka jumlah urutan yang ada hanya empat saja.

Kelebihan metode ini adalah tidak memerlukan partisipan yang banyak. Sedangkan,

kelemahannya adalah metode ini hanya menyeimbangkan order effects per grup saja,

bukan per individu partisipan (Nunn, 1998).

II.6.5 Factorial Experimental Design

Menurut Kowalski dan Montgomery (2011), dalam desain faktorial terdapat

main effects dan interaksi. Main effects menyediakan informasi mengenai apa yang terjadi

ketika faktor berubah dan faktor lain konstan serta informasi mengenai interaksi antar

faktor. Sebuah interaksi terjadi ketika efek dari salah satu faktor utama bergantung pada

faktor lain. Desain eksperimen yang ada saat ini dirancang dalam bermacam-macam

desain termasuk jumlah faktor yang diujikan. Desain eksperimen yang dimaksud adalah

single factorial experiment, two factorial experiment, 2k factorial, dan general factorial

experiment (Mitra, 1998).

1. Single Factorial Experiment terdiri dari CRD (Completely Randomized Design),

RCBD (Randomized Complete Block Design), dan Latin Square Design.

a. Completely Randomized Design (CRD)

Pada rancangan ini, perlakuan (treatment) yang ditugaskan diacak dan setiap

unit eksperimen memiliki peluang atau kesempatan yang sama untuk ditugaskan

ke beberapa treatment. Keuntungan menggunakan jenis rancangan ini adalah

dapat digunakan banyak replikasi dan perlakuan, diperoleh degree of freedom

yang paling banyak, dan estimasi menghasilkan hasil yang presisi. Namun,

kerugian menggunakan rancangan ini adalah tingkat kepresisian menurun jika

unit eksperimennya tidak seragam (uniform).

b. Randomized Complete Block Design (RCBD)

Pada rancangan ini, unit eksperimen dibagi ke dalam blok. Di dalam blok,

perlakuan (treatment) ditugaskan pada rancangan blok yang lengkap.

Penggunaan blok ini ditujukan untuk menghilangkan error pada eksperimen.

Blok terdiri dari beberapa level yang diacak juga perlakuannya. Keuntungan

menggunakan rancangan ini adalah meningkatkan kepresisian dengan

menghilangkan variabilitas antara blok, dan dapat digunakan beberapa

perlakuan dan blok. Namun, kerugian menggunakan rancangan ini adalah

terdapatnya missing data (data hilang) dan jumlah degree of freedom tidak

sebanyak pada Completely Randomized Design (CRD).

Page 44: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

42

c. Latin Square Design

Pada Randomized Complete Block Design, hanya satu sumber variansi yang

dikontrol. Namun pada Latin Square Design, dapat dikontrol dua sumber

variansi. Keuntungan menggunakan rancangan ini adalah dapat digunakan dua

variabel blok sehingga dapat mengurangi variabilitas. Sedangkan kerugiannya

adalah jumlah level setiap blok harus sama dan jumlah perlakuannya juga harus

sama. Pada Latin Square Design, dapat digunakan Randomized Latin Square

Design, yaitu dengan mengacak baris dan kolom pada Latin Square Design.

Tabel II.4 merupakan contoh Latin Square Design.

Tabel II.4 Contoh Latin Square Design

Kolom

Baris 1 2 3 4 5

1 A B C D E

2 B C D E A

3 C D E A B

4 D E A B C

5 E A B C D

(Sumber: Chiang, 2003)

Metode Latin Square Design tidak terbatas hanya seperti yang ditunjukkan pada

Tabel II.4. Metode Latin Square Design lainnya adalah Balanced Latin Square

Design. Menurut Nunn (1998), cara untuk melakukan incomplete

counterbalancing adalah dengan menggunakan Balanced Latin Square Design.

Menurut Kantowitz, Roediger, dan Elmes (2009), Balanced Latin Square

Design berbentuk seperti matriks dimana bagian kolom (secara vertikal)

menunjukkan kondisi (treatment) yang diujikan. Sedangkan, bagian baris

(secara horizontal) menunjukkan subjek (partisipan). Formula dapat digunakan

untuk menentukan baris pertama (partisipan atau subjek 1) pada Balanced Latin

Square Design, seperti dapat dilihat pada Persamaan II-1 hingga II-3:

1

2

𝑛 (Pers. II-1)

3

𝑛 − 1 (Pers. II-2)

4

Page 45: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

43

𝑛 − 2 (Pers. II-3)

𝑑𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑟𝑢𝑠𝑛𝑦𝑎

Keterangan:

𝑛 = jumlah kondisi (jumlah treatment)

Untuk menentukan urutan kondisi di baris selanjutnya, dapat ditambahkan 1

pada angka di baris sebelumnya. Dapat dilihat pada Tabel II.5, contoh Balanced

Latin Square Design untuk enam kondisi atau treatment (Kantowitz et al.,

2009) dengan subjek ditunjukkan sebagai a, b, c, d, e, dan f dan urutan kondisi

ditunjukkan oleh 1, 2, 3, 4, 5, dan 6.

Tabel II.5 Contoh Balanced Latin Square Design

Subjek

(Partisipan)

Urutan Kondisi (Treatment) yang Diuji

1 2 3 4 5 6

a 1 2 6 3 5 4

b 2 3 1 4 6 5

c 3 4 2 5 1 6

d 4 5 3 6 2 1

e 5 6 4 1 3 2

f 6 1 5 2 4 3

(Sumber: Kantowitz et al., 2009)

2. Two Factorial Experiment

Menurut Mitra (1998), Two Factorial Experiment dapat menggunakan Completely

Randomized Design yang jumlah faktornya adalah 2 atau menggunakan Randomized

Block Design. Pada rancangan ini didapatkan semua kemungkinan kombinasi

perlakuan dengan berapapun jumlah level-nya.

3. 2k Factorial Experiment

Menurut Mitra (1998), 2k Factorial Experiment merupakan desain eksperimen yang

level-nya terdiri dari dua dengan jumlah faktor k. Tujuan dari desain ini adalah agar

tidak dilakukan banyak eksperimen. Misalnya, apabila jumlah faktor (k) adalah 3,

maka jumlah perlakuan adalah sebanyak 8. Untuk menentukan efek dan interaksi

digunakan konsep kontras.

Page 46: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

44

4. General Factorial Experiment

General Factorial Experiment merupakan desain eksperimen yang dapat digunakan

untuk eksperimen yang menggunakan lebih dari dua faktor (Montgomery dan

Runger, 2004).

II.7 Analysis of Variance (ANOVA)

ANOVA atau analysis of variance adalah metode yang digunakan untuk

membandingkan nilai rata-rata ketika terdapat lebih dari dua level pada satu faktor atau

lebih (Montgomery dan Runger, 2004). Metode ini bertujuan untuk memprediksi variabel

dependen dan dikembangkan oleh Fisher (1925, dalam Cardinal dan Aitken, 2006).

Menurut Kowalski dan Montgomery (2011), ANOVA dapat diperluas pada percobaan

faktorial, seperti menguraikan sum of squares menjadi komponen-komponen untuk setiap

sumber variabilitas dalam percobaan tersebut. Contohnya, jika terdapat tiga faktor, maka

yang menjadi sumber variabilitas adalah faktor main effects, yaitu A, B, dan C; interaksi

antara 2 faktor, yaitu AB, AC, dan BC; interaksi antara 3 faktor, yaitu ABC; dan error.

Ada atau tidaknya interaksi antar faktor dapat dilihat dari grafik plot data. Grafik yang

menunjukkan interaksi dan tidak dapat dilihat pada Gambar II.14.

Gambar II.14 Grafik Eksperimen Faktorial Tanpa Interaksi (Kiri) dan Ada Interaksi (Kanan)

(Sumber: Mangiafico, 2016)

Pada Gambar II.14 bagian kiri, dapat dilihat bahwa suatu eksperimen yang telah

diujikan tidak memiliki interaksi. Hal ini dapat dilihat dari garis yang tidak saling

bersilangan. Namun, apabila melihat bagian kanan pada Gambar II.14, interaksi

ditunjukkan oleh garis yang bersilangan. Hal ini berarti bahwa terdapat interaksi antara

faktor ABC. Penelitian ini menggunakan tiga faktor dan dua level pada setiap faktornya

(disebut 23 factorial experiment), sehingga digunakan ANOVA untuk three-factorial.

Model matematis (Hosmand, 2006) yang digunakan dapat dilihat pada Persamaan II-4.

Page 47: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

45

𝑌𝑖𝑗𝑘𝑙 = 𝜇 + 𝛼𝑖 + 𝛽𝑗 + 𝛾𝑘+ (𝛼𝛽)𝑖𝑗 + (𝛼𝛾)𝑖𝑘 + (𝛽𝛾)𝑗𝑘 + (𝛼𝛽𝛾)𝑖𝑗𝑘 + 𝜀𝑙(𝑖𝑗𝑘) (Pers. II-4)

Selain diketahui model matematis dari three-factor design, disediakan matriks

yang berisi data observasi atau pengamatan yang dilakukan pada Tabel II.6 (Hosmand,

2006). Matriks ini berguna dalam perhitungan ANOVA.

Tabel II.6 Data Matriks untuk Three-Factor Design

Factor C

Factor A Factor B 1 2 3 … c

1

1 Y1111 Y1112 Y1113 .. Y111c

2 Y1121 Y1122 Y1123 .. Y112c

3 Y1131 Y1132 Y1133 .. Y113c

. . . . .. .

b Y11b1 Y11b2 Y11b3 .. Y11bc

2

1 Y1211 Y1212 Y1213 .. Y121c

2 Y1221 Y1222 Y1223 .. Y122c

3 Y1231 Y1232 Y1233 .. Y123c

. . . . .. .

.. .. .. .. .. ..

b Y12b1 Y12b2 Y12b3 .. Y12bc

a

1 Y1a11 Y1a12 Y1a13 .. Y1a1c

2 Y1a21 Y1a22 Y1a23 .. Y1a2c

3 Y1a31 Y1a32 Y1a33 .. Y1a3c

. . . . .. .

b Y1ab1 Y1ab2 Y1ab3 .. Y1abc

(Sumber : Hosmand, 2006)

Keterangan untuk Persamaan II-4 dan Tabel II.6:

Y I j k l = Kombinasi perlakuan (terdapat 1, 2,……, n pengamatan)

𝜇 = Rata-rata populasi kombinasi treatment ABC (perlakuan) i, j, dan k

𝛼𝑖 = Rata-rata efek dari faktor A level ke-i (i = 1, 2, …. , a)

𝛽𝑗 = Rata-rata efek dari faktor B level ke-j (j = 1, 2, …. , b)

𝛾𝑘 = Rata-rata efek dari faktor C level ke-k (k = 1, 2, …. , c)

(𝛼𝛽)𝑖𝑗 = Interaksi antara faktor A level ke-i dan faktor B level ke-j

(𝛼𝛾)𝑖𝑘 = Interaksi antara faktor A level ke-i dan faktor C level ke-k

(𝛽𝛾)𝑗𝑘 = Interaksi antara faktor B level ke-j dan faktor C level ke-k

Page 48: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

46

(𝛼𝛽𝛾)𝑖𝑗𝑘 = Interaksi antara faktor A level ke-i, faktor B level ke-j, dan faktor C

level ke-k

𝜀𝑙(𝑖𝑗𝑘) = Komponen acak error

Pada ANOVA terdapat hipotesis awal (H0) dan hipotesis alternatif atau

tandingan (H1). Berikut merupakan penjabaran hipotesis awal dan hipotesis alternatif

(Montgomery dan Runger, 2004):

1. 𝐻0: 𝛼1 = 𝛼2 = … = 𝛼𝑎 = 0 (Tidak ada efek [pengaruh] dari faktor A)

𝐻1: Setidaknya ada satu 𝛼𝑖 ≠ 0 (Terdapat efek [pengaruh] dari faktor A)

2. 𝐻0: 𝛽1 = 𝛽2 = … = 𝛽𝑏 = 0 (Tidak ada efek [pengaruh] dari faktor B)

𝐻1: Setidaknya ada satu 𝛽𝑗 ≠ 0 (Terdapat efek [pengaruh] dari faktor B)

3. 𝐻0: 𝛾1 = 𝛾2 = … = 𝛾𝑐 = 0 (Tidak ada efek [pengaruh] dari faktor C)

𝐻1: Setidaknya ada satu 𝛾𝑘 ≠ 0 (Terdapat efek [pengaruh] dari faktor C)

4. 𝐻0: (𝛼𝛽)11 = (𝛼𝛽)12 = … = (𝛼𝛽)𝑎𝑏 = 0 (Tidak ada interaksi)

𝐻1: Setidaknya ada satu (𝛼𝛽)𝑖𝑗 ≠ 0 (Terdapat interaksi)

5. 𝐻0: (𝛼𝛾)11 = (𝛼𝛾)12 = … = (𝛼𝛾)𝑎𝑐 = 0 (Tidak ada interaksi)

𝐻1: Setidaknya ada satu (𝛼𝛾)𝑖𝑘 ≠ 0 (Terdapat interaksi)

6. 𝐻0: (𝛽𝛾)11 = (𝛽𝛾)12 = … = (𝛽𝛾)𝑏𝑐 = 0 (Tidak ada interaksi)

𝐻1: Setidaknya ada satu (𝛽𝛾)𝑗𝑘 ≠ 0 (Terdapat interaksi)

7. 𝐻0: (𝛼𝛽𝛾)111 = (𝛼𝛽𝛾)112 = …= (𝛼𝛽𝛾)𝑎𝑏𝑐 = 0 (Tidak ada interaksi)

𝐻1: Setidaknya ada satu (𝛼𝛽𝛾)𝑖𝑗𝑘 ≠ 0 (Terdapat interaksi)

Pada three-factorial design, terdapat rumus-rumus sum of squares (SS) dan

degree of freedom (dof). Rumus-rumus sum of squares pada Persamaan II-5 sampai II-13

dapat digunakan untuk menghitung sum of squares total, faktor A, B, C, serta interaksi

antar faktor AB, AC, BC, dan ABC. Begitu juga dengan rumus degree of freedom pada

Persamaan II-14 sampai II-22. Rumus untuk menghitung mean of squares dapat dilihat

pada Persamaan II-23 dan untuk rumus uji F hitung (Fo) dapat dilihat pada Persamaan II-

24. Berikut merupakan rumus-rumus yang digunakan (Hicks, 1982):

𝑆𝑆𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = ∑ ∑ ∑ ∑ 𝑌2𝑖𝑗𝑘𝑚

𝑛𝑚

𝑐𝑘

𝑏𝑗

𝑎𝑖 −

𝑇….2

𝑛𝑎𝑏𝑐 (Pers. II-5)

𝑆𝑆𝐴 = ∑𝑇2

𝑖…

𝑛𝑏𝑐𝑎𝑖 −

𝑇….2

𝑛𝑎𝑏𝑐 (Pers. II-6)

𝑆𝑆𝐵 = ∑𝑇2

.𝑗..

𝑛𝑎𝑐𝑏𝑗 −

𝑇….2

𝑛𝑎𝑏𝑐 (Pers. II-7)

Page 49: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

47

𝑆𝑆𝐶 = ∑𝑇2

…𝑘.

𝑛𝑎𝑏𝑎𝑖 −

𝑇….2

𝑛𝑎𝑏𝑐 (Pers. II-8)

𝑆𝑆𝐴𝐵 = ∑ ∑𝑇2

𝑖𝑗..

𝑛𝑐𝑏𝑗 𝑎

𝑖 −𝑇….2

𝑛𝑎𝑏𝑐 (Pers. II-9)

𝑆𝑆𝐴𝐶 = ∑ ∑𝑇2

𝑖.𝑘.

𝑛𝑏𝑐𝑘 𝑎

𝑖 −𝑇….2

𝑛𝑎𝑏𝑐 (Pers. II-10)

𝑆𝑆𝐵𝐶 = ∑ ∑𝑇2

.𝑗𝑘.

𝑛𝑎𝑐𝑘 𝑏

𝑗 −𝑇….2

𝑛𝑎𝑏𝑐 (Pers. II-11)

𝑆𝑆𝐴𝐵𝐶 = ∑ ∑ ∑𝑇2

𝑖𝑗𝑘.

𝑛𝑐𝑘 𝑏

𝑗𝑎𝑖 −

𝑇….2

𝑛𝑎𝑏𝑐− 𝑆𝑆𝐴 − 𝑆𝑆𝐵 − 𝑆𝑆𝐶 − 𝑆𝑆𝐴𝐵 − 𝑆𝑆𝐴𝐶 − 𝑆𝑆𝐵𝐶 (Pers. II-12)

𝑆𝑆𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟 = ∑ ∑ ∑ ∑ 𝑌2𝑖𝑗𝑘𝑚 − ∑ ∑ ∑

𝑇2𝑖𝑗𝑘.

𝑛𝑐𝑘 𝑏

𝑗𝑎𝑖

𝑛𝑚

𝑐𝑘

𝑏𝑗

𝑎𝑖 (Pers. II-13)

𝑑𝑜𝑓𝐴 = 𝑎 − 1 (Pers. II-14)

𝑑𝑜𝑓𝐵 = 𝑏 − 1 (Pers. II-15)

𝑑𝑜𝑓𝐶 = 𝑐 − 1 (Pers. II-16)

𝑑𝑜𝑓𝐴𝐵 = (𝑎 − 1)(𝑏 − 1) (Pers. II-17)

𝑑𝑜𝑓𝐴𝐶 = (𝑎 − 1)(𝑐 − 1) (Pers. II-18)

𝑑𝑜𝑓𝐵𝐶 = (𝑏 − 1)(𝑐 − 1) (Pers. II-19)

𝑑𝑜𝑓𝐴𝐵𝐶 = (𝑎 − 1)(𝑏 − 1)(𝑐 − 1) (Pers. II-20)

𝑑𝑜𝑓𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟 = 𝑎𝑏𝑐(𝑛 − 1) (Pers. II-21)

𝑑𝑜𝑓𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑎𝑏𝑐𝑛 − 1 (Pers. II-22)

𝑀𝑆𝑋 =SS𝑋

𝑑𝑜𝑓𝑋 (Pers. II-23)

𝐹𝑂𝑋 =MS𝑋

𝑀𝑆𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟 (Pers. II-24)

Keterangan:

X = Faktor A, B, C, interaksi antar AB, AC, BC, dan ABC, dan error

Rumus-rumus untuk menghitung sum of squares dan degrees of freedom dapat

dimasukkan ke dalam tabel ANOVA. Tabel ANOVA merupakan tabel yang berisi

ringkasan dari faktor, interaksi, dan error. Selain itu, dibuat juga ringkasan untuk sum of

squares, degrees of freedom, mean squares, dan F hitung (Fo). Tabel II.7 merupakan

analysis of variance untuk tiga faktor (Montgomery dan Runger, 2004).

Nilai Fo yang tertera pada Tabel II.7 akan dibandingkan dengan nilai Ftabel agar

didapatkan kesimpulan dari pengujian statistik dan hipotesis yang telah ditentukan.

Menurut Montgomery dan Runger (2004), hipotesis awal (Ho) ditolak pada signifikansi

level 𝛼 apabila Fo > Fα, dof A, dof error.

Page 50: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

48

Tabel II.7 Analysis of Variance untuk Tiga Faktor Source of

Variation Sum of Squares

Degrees of

Freedom

Mean Squares

(MS) Fo

A SSA dofA MSA FoA

B SSB dofB MSB FoB

C SSC dofC MSC FoC

AB SSAB dofAB MSAB FoAB

AC SSAB dofAC MSAC FoAC

BC SSBC dofBC MSBC FoBC

ABC SSABC dofABC MSABC FoABC

Error SSE doferror MSerror

Total SST doftotal

(Sumber: Montgomery dan Runger, 2004)

Page 51: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

49

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini berisi penjelasan mengenai peta jalan penelitian tahun 2015 hingga

2021. Selain itu, dijelaskan juga tahapan-tahapan dalam pelaksanaan penelitian kali ini.

III.1 Peta Jalan Penelitian

Beberapa penelitian terkait perancangan website dan mobile application dapat

dilihat melalui fishbone diagram pada Gambar III.1. Penelitian-penelitian yang telah

dilakukan ditunjukkan dengan kotak berarsir. Rencana penelitian saat ini dan di masa

yang akan datang juga dapat dilihat pada Gambar III.1.

Beberapa penelitian yang telah dilakukan (bagian yang diarsir pada Gambar

III.1) telah dipublikasikan. Misalnya pada area perancangan aplikasi navigasi dan

informasi, Yogasara dan Angkawijaya (2015) merancang aplikasi wayfinding untuk

Kampus IPB dengan memperhatikan user experience. Pada area perancangan aplikasi

pendidikan untuk anak penyandang disabilitas mental, Ariella, Yogasara, dan Hariandja

(2016) mengembangkan permainan edukasi interaktif berbasis motion gesture bagi anak

tunagrahita ringan. Area sisanya, yaitu perancangan ulang aplikasi dan website e-

commerce, perancangan aplikasi komunikasi untuk pengguna tunarungu/tunawicara, dan

penelitian pengaruh lokasi dan ukuran iklan pada website terhadap emosi pengguna

dengan pengukuran EEG, baru sebatas penelitian skripsi dan tesis yang belum

dipublikasikan.

Untuk area-area penelitian yang belum dilakukan oleh penulis (bagian yang

tidak diarsir pada Gambar III.1), terdapat peneliti-peneliti lain yang melakukan penelitian

serupa, namun berbeda bentuk aplikasi, pendekatan penelitian, maupun variabel/faktor

desain yang digunakannya. Sebagai contoh, beberapa peneliti dalam Pusat Studi

Ergonomi Universitas Katolik Parahyangan mengembangkan aplikasi media sosial atau

media berbagi informasi bagi sesama pengguna lansia, dan juga mengembangkan aplikasi

reader bagi pengguna tuna netra. Untuk topik emotional design dalam perancangan

website dan aplikasi, kebanyakan penelitian yang telah ada berfokus pada pengaruh

faktor-faktor desain terhadap rekognisi (recognition), perhatian (attention), ingatan

(recall), sikap (attitude), dan kemampupakaian (usability) (misalnya Blanco et al., 2014;

Page 52: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

50

Burns & Lutz, 2006; Calisir & Karaali, 2008; Hidayat, 2016; Lim & Wogalter, 2000;

Moore et al., 2005; Smith et al., 2001). Masih sedikit penelitian pada topik tersebut yang

menggunakan emosi pengguna sebagai variabel dependennya.

Positive user

experience dan

peningkatan

human well-being

melalui

penggunaan

website dan

mobile

application

(peta jalan penelitian

hingga tahun 2021)

Emotional Design

dalam Website

dan Aplikasi(tahun 2016-2021)

Pengaruh lokasi dan

ukuran iklan pada

website terhadap

emosi pengguna

dengan pengukuran

EEG

Pengaruh warna dan

kekontrasan website/

aplikasi terhadap

emosi pengguna

Pengaruh struktur

menu dan navigasi

pada website/

aplikasi terhadap

emosi pengguna

Pengaruh tata letak

konten website

terhadap emosi

pengguna

Pengaruh suara dan

musik pada website

terhadap emosi

pengguna

Pengaruh lokasi,

ukuran, dan unsur

dinamis terhadap

efektivitas iklan pada

website menggunakan

eye-tracking

Pengaruh cara

kemunculan dan bentuk

terhadap rekognisi iklan

pada website

Perancangan

Iklan pada

Website

(tahun 2016-2019)

Perancangan Alat

Bantu Berbentuk

Website dan Aplikasi

(tahun 2015-2018)

Penelitian Ini

Perancangan ulang

aplikasi dan website

e-commerce

Perancangan aplikasi

untuk membantu

penyandang cacat

netra

Perancangan aplikasi

pendidikan untuk

anak penyandang

disabilitas mental

Perancangan aplikasi

untuk peningkatan

kualitas hidup kaum

lanjut usia

Perancangan aplikasi

komunikasi untuk

pengguna tuna rungu/

wicara

Perancangan aplikasi

navigasi dan

informasi

Gambar III.1 Diagram Tulang Ikan (Fishbone Diagram) Terkait Penelitian tentang Perancangan

Website dan Mobile Application

(Keterangan: kotak berarsir adalah penelitian yang telah dilakukan)

III.2 Tahapan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan, dimulai dari penentuan topik

penelitian sampai pada penarikan kesimpulan dan saran. Tahapan penelitian tersebut

ditunjukkan pada Gambar III.2, dan dapat dijelaskan sebagai berikut:

Page 53: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

51

Penentuan Topik Penelitian

Studi Literatur dan Penelitian Awal

Identifikasi dan Perumusan Masalah

Desain Eksperimen

1. Penentuan Variabel Penelitian

2. Penentuan Kombinasi Perlakuan (Treatment)

3. Penentuan Jumlah Partisipan

4. Penentuan Pengacakan Urutan Kombinasi Perlakuan

(Counterbalancing)

5. Percobaan Alat Eye-Tracker (Pilot Study)

Pengumpulan Data

1. Perancangan Prototype Website dan Iklan

2. Pembuatan Kuesioner Recall dan Comprehension, serta

Recognition (Visual Search Task)

2. Pemilihan dan Rekrutmen Partisipan

3. Pengambilan Data Penjejakan Mata (Eye Tracking)

4. Pengambilan Data Recall, Recognition, dan

Comprehension Partisipan Terhadap Iklan

Pengolahan Data

1. Pengolahan Data Kuesioner (Recall, Recognition, dan

Comprehension)

2. Pengolahan Data Eye Tracking (Durasi Fiksasi dan

Jumlah Fiksasi)

3. Uji Statistik (Analysis of Variance dan Uji

Signifikansi)

Analisis dan Rekomendasi Rancangan Iklan

Penarikan Kesimpulan dan Saran

Gambar III.2 Tahapan Penelitian

Page 54: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

52

1. Penentuan Topik Penelitian

Tahap ini menentukan topik yang akan dibahas pada penelitian, yaitu mengenai

pengaruh dan rekomendasi faktor lokasi, ukuran, dan unsur dinamis terhadap

efektivitas iklan website berdasarkan ANOVA dan eye tracking analysis.

2. Studi Literatur dan Penelitian Awal

Pada tahap ini dilakukan studi literatur yang berkaitan dengan perancangan iklan

website (internet advertising). Studi literatur mencakup faktor-faktor yang

diperhatikan dalam merancang iklan website, materi terkait desain eksperimen, dan

analisis eye tracking. Di samping studi literatur, dilakukan penelitian awal berupa

wawancara yang bertujuan untuk mengetahui pengalaman pengguna saat

berinteraksi dengan iklan pada website. Tujuan lain dari wawancara adalah

mengidentifikasi faktor-faktor yang mungkin berpengaruh terhadap efektivitas iklan

pada website berdasarkan pengalaman pengguna.

3. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Pada tahap ini dilakukan identifikasi masalah terkait faktor-faktor yang

mempengaruhi rancangan iklan website. Proses identifikasi masalah ini didukung

oleh studi literatur dan penelitian awal yang dilakukan pada tahap sebelumnya.

Selanjutnya dilakukan perumusan masalah berdasarkan masalah yang telah

teridentifikasi, yaitu menentukan pengaruh faktor ukuran, lokasi, dan unsur dinamis

terhadap efektivitas iklan website serta memberikan rekomendasi rancangan iklan

website yang efektif.

4. Desain Eksperimen

Pada tahap desain eksperimen, hal pertama yang dilakukan adalah penentuan

variabel penelitian, yang mencakup variabel independen, variabel dependen, variabel

kontrol, variabel confounding, dan variabel acak. Variabel independen yang

digunakan adalah lokasi, ukuran, dan unsur dinamis iklan website. Jumlah taraf

(level) yang digunakan untuk setiap faktor adalah dua. Pada faktor lokasi, digunakan

posisi tengah (high level) dan posisi sudut kanan bawah (low level). Untuk faktor

ukuran, digunakan large rectangle berukuran 336x280 px (high level) dan rectangle

berukuran 180x150 px (low level). Sedangkan untuk faktor unsur dinamis,

digunakan unsur dinamis animated atau bergerak (high level) dan static atau tidak

bergerak (low level). Kombinasi dari ketiga faktor (lokasi, ukuran, dan unsur

Page 55: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

53

dinamis) menghasilkan delapan perlakuan. Tabel III.1 menunjukkan desain

eksperimen yang dirancang.

Tabel III.1 Desain Eksperimen dengan Delapan Perlakuan

Ukuran Unsur Dinamis

Lokasi

Tengah Sudut Kanan

Bawah

Large Rectangle

(336 x 280 px)

Animasi (N=40) (N=40)

Statis (N=40) (N=40)

Rectangle

(180 x 150 px)

Animasi (N=40) (N=40)

Statis (N=40) (N=40)

Variabel dependen yang dimaksud adalah tingkat efektivitas rancangan iklan, yang

diukur melalui ingatan (recall), rekognisi (recognition), dan pemahaman

(comprehension) pengguna terhadap iklan website, serta durasi fiksasi dan jumlah

fiksasi berdasarkan penjejakan mata (eye tracking). Jenis rancangan eksperimen

yang dipilih adalah within-subject design, karena tipe ini sesuai dengan eksperimen

yang dilakukan berulang-ulang dan dapat meminimasi variansi, serta efisien dari segi

sumber daya manusia (Heppner, Kivlighan, & Wampold, 2008). Namun, menurut

Heppner et al. (2008), kelemahan dari within-subject design adalah time consuming

atau membutuhkan waktu yang cukup lama untuk seorang subjek atau partisipan,

serta kemungkinan adanya bias akibat learning effect. Dalam kondisi penelitian ini,

terdapat delapan kombinasi perlakuan (treatment). Setiap partisipan nantinya akan

mendapatkan delapan perlakuan tersebut, namun dengan urutan yang berbeda untuk

setiap kelompok partisipan. Dalam hal ini berarti akan dilakukan pengacakan urutan

perlakuan (counterbalancing). Pada tahap desain eksperimen ini juga akan dilakukan

pilot study, yaitu eksperimen yang dilakukan sebagai percontohan sebelum

melakukan eksperimen sebenarnya, yang diharapkan dapat secara sempurna

dilakukan (Lapau, 2012). Pilot study yang akan dilakukan adalah pengambilan data

menggunakan Tobii eye tracker.

5. Pengumpulan Data

Pada pengumpulan data, tahap pertama yang dilakukan adalah perancangan

prototype website dan iklan yang akan digunakan untuk mensimulasikan tampilan

iklan pada website saat percobaan. Setelah itu, dilakukan pembuatan kuesioner

Page 56: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

54

recall, comprehension, dan recognition (visual search task). Tahap selanjutnya

dilakukan pemilihan dan rekrutmen partisipan yang cocok dengan kriteria.

Berikutnya dilakukan pengambilan data penjejakan mata (eye tracking). Terakhir,

dilakukan pengambilan data ingatan (recall), rekognisi (recognition), dan

pemahaman (comprehension) partisipan terhadap iklan.

5.1 Perancangan Prototype Website dan Iklan

Perancangan prototype dilakukan untuk website dan iklan. Alternatif rancangan iklan

merupakan kombinasi dari tiga faktor (lokasi, ukuran, dan unsur dinamis). Total

alternatif rancangan iklan yang dibuat adalah sebanyak delapan buah, dengan konten

iklan yang berbeda-beda untuk masing-masing kombinasi. Setiap alternatif iklan

akan berperan sebagai satu perlakuan. Prototype yang dibuat bertipe high-fidelity.

5.2 Pembuatan Kuesioner

Kuesioner yang digunakan dalam pengukuran yaitu kuesioner recall,

comprehension, dan recognition (visual search task). Kuesioner recall terdiri dari

delapan bagian yang merupakan modifikasi dari kuesioner recall rate (Cianfrone et

al., 2006). Atribut yang ditanyakan pada kuesioner recall antara lain, nama brand

atau merek produk atau jasa yang ditawarkan, jenis produk atau jasa, penggunaan

unsur dinamis berupa animasi atau statis. Selain itu, partisipan diminta untuk

mengidentifikasi posisi dan ukuran masing-masing iklan berdasarkan ingatan

mereka. Kuesioner comprehension memiliki bentuk serupa dengan kuesioner recall,

hanya saja pertanyaan difokuskan pada program yang ditawarkan dalam masing-

masing konten iklan. Sedangkan kuesioner recognition (visual search task) terdiri

dari delapan bagian dan menggunakan bentuk multiple-choice (pilihan berganda).

Pada setiap bagian kuesioner recognition, terdapat iklan perancu sebagai pengecoh

saat partisipan mengisi kuesioner. Kuesioner recognition merupakan modifikasi dari

kuesioner yang digunakan oleh Leighton dan Bird (2012).

5.3 Pemilihan dan Rekrutmen Partisipan

Tahap ini dilakukan untuk memilih dan merekrut partisipan. Jumlah partisipan yang

dilibatkan adalah sebanyak 40 orang, terdiri dari pria dan wanita. Partisipan yang

dipilih harus memenuhi dua kriteria, yaitu merupakan pengguna aktif internet atau

Page 57: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

55

sering menggunakan internet, dan memiliki pengalaman atau interaksi dengan iklan

di internet. Para partisipan direkrut menggunakan teknik convenience sampling.

5.4 Pengambilan Data Penjejakan Mata (Eye Tracking)

Pada tahap ini dilakukan pengambilan data penjejakan mata menggunakan alat Tobii

eye tracker. Partisipan diminta membaca konten berita pada prototype website yang

telah dirancang. Prototype website ini akan menampilkan beberapa alternatif iklan

pada saat partisipan membaca berita tersebut. Setiap partisipan akan mendapatkan

delapan kombinasi perlakuan dari faktor lokasi, ukuran, dan unsur dinamis iklan

sesuai dengan urutan yang telah ditetapkan melalui counterbalancing. Data

penjejakan mata yang diambil dapat berupa data yang berasal dari durasi fiksasi dan

jumlah fiksasi.

5.5 Pengambilan Data Recall, Recognition, dan Comprehension

Pengambilan data ingatan (recall), rekognisi (recognition), dan pemahaman

(comprehension) partisipan terhadap iklan dilakukan dengan menggunakan

kuesioner yang telah dirancang. Tahapan ini bertujuan untuk mengukur efektivitas

setiap alternatif iklan yang dikontribusi oleh kombinasi faktor lokasi, ukuran, dan

unsur dinamis.

6. Pengolahan Data

Pada tahap ini akan dilakukan pengolahan data kuesioner recall (ingatan), rekognisi

(recognition), dan pemahaman (comprehension), serta pengolahan data eye tracking

dan uji statistik.

6.1 Pengolahan Data Kuesioner (Recall, Recognition, dan Comprehension)

Pengolahan data kuesioner recall, recognition, dan comprehension yang dilakukan

adalah perhitungan dan penentuan skor recall, recognition, dan comprehension

dengan mengikuti masing-masing panduan pemberian skor yang telah dirancang.

Seluruh skor yang didapat akan menjadi respon setiap kombinasi perlakuan untuk

selanjutnya dilakukan pengujian statistik.

6.2 Pengolahan Data Eye Tracking

Tahap pengolahan data eye tracking dilakukan untuk menginterpretasi data

penjejakan mata (eye tracking). Data yang diolah adalah durasi fiksasi dan jumlah

Page 58: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

56

fiksasi yang menjadi respon dari tiap kombinasi perlakuan. Pengolahan data eye

tracking akan menjadi data pendukung dalam penelitian.

6.3 Uji Statistik

Tahap ini dilakukan untuk menguji respon dari setiap perlakuan (treatment) dari

kombinasi ketiga faktor maupun masing-masing faktor terhadap efektivitas iklan

(ingatan, rekognisi, dan pemahaman). Pengujian pertama adalah uji ANOVA untuk

menentukan pengaruh ketiga faktor terhadap skor ingatan (recall) dan terhadap skor

pemahaman (comrehension). Digunakan juga teknik Binary Logistic Regression

untuk menguji pengaruh ketiga faktor terhadap skor recognition. Untuk uji ANOVA

terhadap data eye tracking, digunakan data durasi fiksasi dan jumlah fiksasi sebagai

respon setiap treatment. Setelah uji ANOVA, dilakukan uji signifikansi untuk

mengetahui apakah level-level dari faktor yang mempengaruhi berbeda secara

signifikan atau tidak. Dari pengujian ini akan didapatkan kesimpulan level faktor

mana yang paling baik terkait efektivitas iklan. Selanjutnya dilakukan uji korelasi

untuk mengetahui hubungan antara data eye tracking dengan data recall,

recognition, dan comprehension.

7. Analisis dan Rekomendasi Rancangan Iklan

Pada tahap ini dilakukan analisis mengenai hasil pengolahan data dan

interpretasinya. Selain itu, diberikan rekomendasi rancangan iklan website yang

efektif berdasarkan hasil pengolahan data, yaitu menggunakan kombinasi faktor-

faktor yang terbukti berpengaruh dan berbeda signifikan.

8. Penarikan Kesimpulan dan Saran

Tahap ini bertujuan untuk menyimpulkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan

menjawab rumusan masalah yang telah ditetapkan. Isi kesimpulan adalah mengenai

faktor-faktor yang berpengaruh terhadap efektivitas iklan pada website dan mengenai

rekomendasi rancangan iklan website yang efektif. Selain itu, akan diberikan saran

yang akan berguna bagi penelitian selanjutnya.

Page 59: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

57

BAB IV

JADWAL PELAKSANAAN

Periode penelitian dimulai dari Februari 2018 sampai dengan November 2018.

Jadwal pelaksanaan penelitian dalam bentuk bar-chart dapat dilihat pada Tabel IV.1.

Tabel IV.1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Pengaruh dan Rekomendasi Ukuran, Lokasi, dan Unsur

Dinamis terhadap Efektivitas Iklan Website

No Aktivitas

1Studi literatur dan

penelitian awal

2 Desain eksperimen

3

Perancangan dan

pembuatan prototipe

website dan iklan

website

4

Perekrutan

partisipan dan

pelaksanaan

eksperimen

5

Pengolahan data (Uji

Pengaruh

[ANOVA], Uji

Signifikansi, Uji

Korelasi)

6

Analisis dan

interpretasi hasil

pengolahan data

7Rekomendasi

rancangan iklan yang

efektif pada website

8Pembuatan laporan

penelitian

Agustus September Oktober NovemberJuliFebruari Maret April Mei Juni

Page 60: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

58

Page 61: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

59

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini dibahas proses desain eksperimen dan tahapan pengumpulan data

yang meliputi pembuatan prototipe website berita beserta alternatif rancangan iklan

sampai pada pengambilan datanya. Selanjutnya dijelaskan pengolahan data kuesioner

recall, recognition, dan comprehension, serta pengolahan data eye tracking. Selain itu,

dibahas uji statistik berupa uji pengaruh dan signifikansi agar diketahui faktor yang

mempengaruhi efektivitas iklan website. Pada bagian akhir, dilakukan analisis dan

interpretasi hasil pengolahan data serta dibuat rekomendasi rancangan iklan website yang

efektif berdasarkan faktor-faktor yang diteliti.

V.1 Desain Eksperimen

Pada desain eksperimen, dilakukan penentuan definisi operasional variabel

penelitian, kombinasi perlakuan (treatment), partisipan, serta pengacakan urutan

kombinasi perlakuan (counterbalancing). Tahapan terakhir dari desain eskperimen ini

adalah pilot study.

V.1.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel penelitian yang ditentukan meliputi variabel independen (bebas),

dependen (tidak bebas), kontrol, confounding (perancu), dan acak. Variabel-variabel

tersebut dijelaskan sebagai berikut:

1. Variabel Independen (Bebas)

Menurut Sekaran (2003), variabel independen merupakan variabel yang

mempengaruhi variabel dependen (tidak bebas). Variabel independen yang ditentukan

adalah faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas iklan di website. Faktor-faktor

tersebut adalah faktor lokasi, ukuran, dan unsur dinamis. Masing-masing faktor terdiri

dari dua level. Faktor lokasi yang dimaksud adalah penempatan iklan pada halaman

website (Blanco et al., 2014). Untuk lokasi, digunakan posisi tengah (high level) dan

sudut kanan bawah (low level). Menurut Blanco et al. (2014), faktor ukuran yang

dimaksud adalah ukuran iklan yang ditampilkan pada display. Pada penelitian ini

digunakan iklan berukuran large rectangle (336x280 px) (high level) dan rectangle

Page 62: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

60

(180x150 px) (low level). Sedangkan faktor unsur dinamis yang dimaksud adalah

penggunaan animasi atau tidak untuk suatu iklan (Kuisma, 2015). Penelitian ini

menggunakan unsur dinamis animated atau bergerak (high level) dan static atau tidak

bergerak (low level).

2. Variabel Dependen (Tidak Bebas)

Variabel dependen merupakan variabel yang menjadi perhatian utama bagi para

peneliti atau untuk menemukan solusi dari masalah yang diteliti. Variabel dependen

(tidak bebas) pada penelitian ini adalah efektivitas iklan website, yang diukur melalui

rekognisi (recognition), ingatan (recall), dan pemahaman (comprehension) pengguna

terhadap iklan di website. Selain itu, variabel dependen tambahan adalah data yang

dihasilkan dari eye tracking berupa durasi fiksasi dan jumlah fiksasi.

3. Variabel Kontrol

Variabel kontrol yang ditentukan adalah konten dari delapan alternatif rancangan iklan

website yang digunakan. Selain konten iklan, topik berita yang dimuat dalam prototipe

website juga ditentukan. Topik berita yang dimuat meliputi keuangan (finance),

politik, teknologi (gadget), dan entertainment. Interval kemunculan antar iklan dan

durasi kemunculan iklan juga ditentukan.

4. Variabel Confounding (Perancu)

Variabel confounding atau perancu merupakan variabel yang tidak menjadi fokus

penelitian, tetapi ada saat eksperimen berlangsung, seperti lingkungan fisik kerja.

Lingkungan fisik kerja yang dimaksud meliputi suhu, kebisingan, pencahayaan, bau-

bauan, dan warna.

5. Variabel Acak

Variabel acak yang ditentukan adalah jenis kelamin partisipan, yaitu pria dan wanita.

Variabel independen dan dependen yang dibahas digambarkan juga melalui

kerangka teoritis (Gambar V.1) yang merupakan model konseptual (Sekaran, 2003).

Berdasarkan Gambar V.1, diduga bahwa variabel independen, yaitu faktor lokasi, ukuran,

dan unsur dinamis memiliki pengaruh terhadap masing-masing variabel dependen (recall,

recognition, comprehension, durasi fiksasi, dan jumlah fiksasi). Selain itu, terdapat

kemungkinan pengaruh interaksi antar variabel independen, yaitu interaksi variabel lokasi

dengan ukuran, variabel lokasi dengan unsur dinamis, variabel ukuran dengan unsur

dinamis, dan interaksi antara variabel lokasi, ukuran, dengan unsur dinamis. Berikutnya,

diduga terdapat korelasi antara data eye tracking (durasi fiksasi dan jumlah fiksasi)

dengan data recall, recognition, dan comprehension.

Page 63: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

61

Ukuran Iklan

Lokasi Iklan

Unsur Dinamis Iklan

Ingatan (Recall)

Ukuran Iklan

Lokasi Iklan

Unsur Dinamis Iklan

Rekognisi

(Recognition)

Ukuran Iklan

Lokasi Iklan

Unsur Dinamis Iklan

Pemahaman

(Comprehension)

Ukuran Iklan

Lokasi Iklan

Unsur Dinamis Iklan

Jumlah Fiksasi

Ukuran Iklan

Lokasi Iklan

Unsur Dinamis Iklan

Durasi Fiksasi

Gambar V.1 Kerangka Teoritis

V.1.2 Penentuan Kombinasi Perlakuan Penelitian

Pada eksperimen ini, digunakan tiga variabel independen (lokasi, ukuran, dan

unsur dinamis) yang masing-masing terdiri dari dua level, sehingga didapatkan sebanyak

delapan kombinasi perlakuan (treatment), seperti dapat dilihat pada Tabel V.1. Karena

jenis rancangan eskperimen yang digunakan adalah within-subject, setiap partisipan yang

terlibat dalam pengujian penelitian akan mendapatkan seluruh kombinasi perlakuan

(treatment) tersebut. Jumlah partisipan yang dilibatkan adalah 40 orang.

Page 64: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

62

Tabel V.1 Lokasi, Ukuran, dan Unsur Dinamis Iklan (Perlakuan) 1-8

Iklan

No.

Nama Brand atau

Perusahaan Lokasi Ukuran Unsur Dinamis

1 Maya Phone Tengah 336 x 280 px Animasi (Bergerak)

2 Smart Card Sudut kanan

bawah 336 x 280 px Animasi (Bergerak)

3 My Home Residence Tengah 336 x 280 px Statis

(Tidak Bergerak)

4 GoHoliday Sudut kanan

bawah 336 x 280 px

Statis

(Tidak Bergerak)

5 Men’s Shoe Tengah 180 x 150 px Animasi (Bergerak)

6 Chip & Eat Sudut kanan

bawah 180 x 150 px Animasi (Bergerak)

7 BestWay Tengah 180 x 150 px Statis

(Tidak Bergerak)

8 So Drink Sudut kanan

bawah 180 x 150 px

Statis

(Tidak Bergerak)

V.1.3 Penentuan Counterbalancing

Counterbalancing dilakukan untuk menentukan pengacakan urutan kemunculan

delapan buah iklan (perlakuan) pada prototipe website berita. Dalam pengujian penelitian,

counterbalancing harus dilakukan untuk meminimasi order effect. Metode untuk

melakukan pengacakan urutan ini adalah balanced latin-square design. Counterbalancing

yang digunakan adalah jenis incomplete counterbalancing, sehingga dihasilkan delapan

jenis urutan iklan. Dengan demikian, terdapat delapan grup partisipan yang mendapat

urutan perlakuan yang berbeda untuk setiap grup. Terdapat lima orang dalam satu grup

partisipan, sehingga akan terdapat lima orang yang mendapatkan urutan perlakuan yang

sama. Counterbalancing urutan perlakuan untuk delapan grup partisipan dapat dilihat

pada Tabel V.2. Angka 1-8 pada sel Tabel V.2 merupakan iklan nomor 1-8.

Tabel V.2 Counterbalancing Urutan Iklan (Perlakuan)

Grup

Partisipan

Urutan ke -

1 2 3 4 5 6 7 8

A 1 2 8 3 7 4 6 5

B 2 3 1 4 8 5 7 6

C 3 4 2 5 1 6 8 7

D 4 5 3 6 2 7 1 8

E 5 6 4 7 3 8 2 1

F 6 7 5 8 4 1 3 2

G 7 8 6 1 5 2 4 3

H 8 1 7 2 6 3 5 4

Page 65: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

63

V.2 Pengumpulan Data

Tahap pertama yang dilakukan pada pengumpulan data adalah merancang

prototipe website dan iklan. Setelah itu, dilakukan pemilihan dan rekrutmen partisipan

yang akan dilibatkan dalam penelitian. Tahapan ketiga adalah proses pengambilan data

penjejakan mata (eye tracking) partisipan. Tahap terakhir yaitu pengambilan data

recognition (rekognisi), recall (ingatan), dan comprehension (pemahaman) melalui

kuesioner visual search task, kuesioner recall, dan kuesioner comprehension.

V.2.1 Prototipe Website dan Iklan

Prototipe website yang digunakan merupakan high-fidelity prototype, berupa

website berita, seperti dapat dilihat pada Gambar V.2.

Gambar V.2 Tampilan Prototipe Website Berita

Page 66: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

64

Pada Gambar V.2, bentuk prototipe website dibuat menyerupai website berita

pada umumnya. Namun, hanya disediakan empat kategori berita, yaitu politik,

entertainment (hiburan), teknologi, dan finance (keuangan). Setiap kategori berita hanya

berisi satu berita. Prototipe website ini dilengkapi dengan fitur berpindah kategori berita

dengan mengklik setiap kategori pada bagian atas atau bawah halaman. Selain dilengkapi

empat kategori berita, website juga dilengkapi dengan logo pada pojok kiri atas

selayaknya website berita pada umumnya. Pada bagian bawah halaman prototipe website,

terdapat info alamat e-mail perusahaan. Pada setiap kategori berita, terdapat dua iklan

yang akan muncul. Durasi atau lamanya iklan tersebut muncul adalah 10 detik, sedangkan

interval waktu kemunculan antar iklan adalah 25-30 detik.

Selain prototipe website, dibuat juga delapan alternatif iklan sesuai dengan

kombinasi lokasi, ukuran, dan unsur dinamis rancangan eksperimen yang telah ditentukan

(Tabel V.1). Lokasi yang digunakan yaitu tengah dan sudut kanan bawah. Ukuran yang

digunakan yaitu large rectangle (336x280 px) dan rectangle (180x150 px). Sedangkan

unsur dinamis yang digunakan, yaitu animasi (bergerak) dan statis (tidak bergerak).

Animasi dibuat menggunakan flash format.

Masing-masing dari delapan alternatif iklan digunakan untuk mempromosikan

sebuah produk atau jasa. Konten iklan menawarkan produk atau jasa yang biasa

ditawarkan dalam iklan, namun menggunakan brand fiktif yang dibuat oleh peneliti. Hal

ini untuk menghindari terjadinya bias dari partisipan akibat penggunaan brand atau merek

yang familiar, khususnya saat partisipan diminta untuk mengingat konten dari iklan yang

telah muncul dan dilihat. Jenis produk atau jasa yang ditawarkan oleh masing-masing

iklan juga ditentukan sendiri oleh peneliti.

Alternatif iklan 1 merupakan iklan yang berada di lokasi tengah layar dengan

ukuran besar (336×280 px), serta unsur dinamis berupa animasi (terdapat gerakan pada

gambar iklan). Iklan ini mempromosikan produk elektronik smartphone dengan merek

‘Maya Phone’. Tampilan kemunculan iklan merek ‘Maya Phone’ dapat dilihat pada

Gambar V.3. Alternatif iklan 2 berada di sudut kanan bawah layar dengan ukuran besar

(336×280 px), serta unsur dinamis berupa animasi. Produk yang dipromosikan pada iklan

tersebut adalah sim card yang dilengkapi dengan kuota internet dengan merek ‘Smart

Card’ (Gambar V.4).

Iklan dengan merek ‘My Home Residence’ (alternatif iklan 3) merupakan iklan

yang berada di tengah layar dengan ukuran besar (336×280 px), serta unsur dinamis

berupa gambar statis (tidak terdapat gerakan pada gambar iklan). Iklan tersebut

Page 67: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

65

mempromosikan properti berupa penawaran rumah di komplek perumahan. Gambar V.5

mengilustrasikan kemunculan iklan merek ‘My Home Residence’. Alternatif iklan 4

merupakan iklan yang berada di sudut kanan bawah layar dengan ukuran besar (336 ×

280 px), serta unsur dinamis berupa gambar statis. Iklan tersebut mempromosikan jasa

agen tour and travel dengan merek ‘Go Holiday’ yang menawarkan tiket pesawat.

Tampilan kemunculan iklan merek ‘Go Holiday’ dapat dilihat pada Gambar V.6.

Gambar V.3 Iklan 1: Lokasi Tengah, Ukuran Besar, dan Animasi (Bergerak)

Gambar V.4 Iklan 2: Lokasi Sudut Kanan Bawah, Ukuran Besar, dan Animasi (Bergerak)

Alternatif iklan 5 berada di tengah layar dengan ukuran kecil (180 × 150 px),

serta unsur dinamis berupa animasi. Produk yang ditawarkan adalah sepatu pria dengan

Page 68: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

66

merek ‘Men’s Shoe’, seperti dapat dilihat pada Gambar V.7. Alternatif iklan 6 merupakan

iklan yang berada di sudut kanan bawah layar dengan ukuran kecil (180 × 150 px), serta

unsur dinamis berupa animasi. Iklan ini menawarkan produk makanan ringan (keripik

atau chips) dengan merek ‘Chip & Eat’, seperti dapat dilihat pada Gambar V.8.

Gambar V.5 Iklan 3: Lokasi Tengah, Ukuran Besar, dan Statis (Tidak Bergerak)

Gambar V.6 Iklan 4: Lokasi Sudut Kanan Bawah, Ukuran Besar, dan Statis (Tidak Bergerak)

Selanjutnya, alternatif iklan 7 berada di tengah layar dengan ukuran kecil (180 ×

150 px), serta unsur dinamis berupa gambar statis. Iklan tersebut menawarkan jasa

asuransi jiwa dari agen bernama ‘Best Way’ (Gambar V.9).

Page 69: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

67

Gambar V.7 Iklan 5: Lokasi Tengah, Ukuran Kecil, dan Animasi (Bergerak)

Gambar V.8 Iklan 6: Lokasi Sudut Kanan Bawah, Ukuran Kecil, dan Animasi (Bergerak)

Gambar V.9 Iklan 7: Lokasi Tengah, Ukuran Kecil, dan Statis (Tidak Bergerak)

Page 70: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

68

Alternatif iklan 8 berlokasi di sudut kanan bawah layar dengan ukuran kecil

(180 × 150 px), serta unsur dinamis berupa gambar statis. Iklan tersebut menawarkan

produk minuman kemasan botol dengan merek ‘So Drink’, seperti ditunjukkan pada

Gambar V.10.

Gambar V.10 Iklan 8: Lokasi Sudut Kanan Bawah, Ukuran Kecil, dan Statis (Tidak Bergerak)

V.2.2 Pemilihan dan Rekrutmen Partisipan

Jumlah partisipan yang dilibatkan adalah sebanyak 40 orang, yang direkrut

menggunakan teknik convenience sampling. Responden terdiri dari 22 pria dan 18 wanita

dengan kriteria usia 19 hingga 25 tahun. Seluruh partisipan yang dipilih merupakan

mahasiswa aktif Universitas Katolik Parahyangan yang mengambil program Sarjana

ataupun Magister.

V.2.3 Alat-Alat Penelitian dan Tahap Pilot study

Alat-alat atau instrumen penelitian yang digunakan dalam proses pengumpulan

data terdiri dari:

1. Tobii X2-30 eye tracker.

2. Laptop yang dilengkapi dengan software Tobii Studio.

3. Kuesioner visual search task.

4. Kuesioner recall dan comprehension.

Tobii X2-30 eye tracker (Gambar V.11) merupakan alat yang digunakan untuk

merekam penjejakan mata partisipan. Alat ini dilengkapi dengan sensor yang dapat

mendeteksi pergerakan arah mata. Tobii X2-30 eye tracker dipasangkan pada bagian

Page 71: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

69

bawah layar laptop menggunakan mounting bracket (perekat) agar posisinya tidak mudah

berubah saat perekaman. Eye tracker ini akan terhubung saat perekaman dengan software

Tobii Studio yang dapat menghasilkan data berupa posisi mata, waktu perekaman,

visualisasi seperti heat map, jumlah fiksasi, durasi fiksasi, dan data statistik (mean,

median, standar deviasi, dan lain-lain).

Gambar V.11 Tobii X2-30 Eye Tracker

(Sumber: https://www.tobiipro.com/product-listing/tobii-pro-x2-30/)

Kuesioner visual search task digunakan untuk mengukur rekognisi (recognition).

Kuesioner ini termasuk bentuk kuesioner aided karena partisipan diberikan stimulus

berupa gambar iklan dengan nama brand yang disensor. Contoh kuesioner recognition

dapat dilihat pada Gambar V.12.

Gambar V.12 Contoh Tampilan Kuesioner Recognition (Visual Search Task)

Kuesioner recognition dibuat dengan menggunakan google form dan berisi

pertanyaan berbentuk multiple choice (pilihan berganda). Terdapat delapan bagian

Page 72: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

70

pertanyaan sesuai dengan jumlah iklan yang digunakan sebagai perlakuan. Untuk setiap

bagian pertanyaan, digunakan tiga pilihan gambar iklan, satu di antaranya merupakan

iklan yang muncul pada prototipe website berita dan dua lainnya merupakan iklan

perancu. Iklan perancu ini tidak muncul pada prototipe website berita dan berfungsi

sebagai pengacau visual bagi partisipan. Iklan perancu yang dibuat menawarkan produk

yang sama, seperti sepatu, rumah, promo liburan, smartphone, makanan ringan (keripik),

minuman kemasan (minuman ringan dalam botol), asuransi, dan sim card (provider).

Kuesioner recall rate digunakan untuk mengukur ingatan (Cianfrone et al.,

2006). Kuesioner ini merupakan kuesioner unaided-recall karena partisipan tidak

diberikan stimulus. Kuesioner serupa digunakan juga untuk mengukur pemahaman

(comprehension) partisipan terhadap konten iklan. Contoh kuesioner recall dan

comprehension dapat dilihat pada Gambar V.13.

(a)

(b)

Gambar V.13 Contoh Kuesioner Recall dan Comprehension

Nama Brand:

Produk/Jasa:

Animasi/ Tidak

(lingkari jawaban Anda)

Nama Brand:

Produk/Jasa:

Animasi/ Tidak

(lingkari jawaban Anda)

Nama Brand:

Produk/Jasa:

Program yang dItawarkan:

*Animasi

Nama Brand:

Produk/Jasa:

Program yang dItawarkan:

*Tidak animasi (statis)

Page 73: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

71

Untuk mengukur recall, partisipan diminta untuk menuliskan nama brand atau

perusahaan serta jenis produk atau jasa yang disampaikan oleh setiap iklan yang dilihat

pada prototipe website. Sedangkan untuk mengukur comprehension, partisipan diminta

untuk menuliskan program yang ditawarkan oleh setiap iklan tersebut. Jawaban partisipan

akan suatu iklan diminta untuk dituliskan pada kotak yang bersesuaian, dimana setiap

kotak merepresentasikan lokasi, ukuran, dan unsur dinamis iklan terkait. Misalnya,

kuesioner pada Gambar V.13a meminta partisipan untuk mengingat dan menuliskan

konten iklan yang berada pada lokasi tengah, berukuran besar, dan berupa animasi.

Sedangkan kuesioner pada Gambar V.13b menanyakan konten iklan yang berada pada

posisi sudut kanan bawah, berukuran besar, dan berupa gambar statis. Jumlah nama brand

atau perusahaan, jenis produk atau jasa, serta program yang ditawarkan yang harus

disebutkan kembali adalah sebanyak delapan buah.

Setelah merancang prototipe website, delapan alternatif iklan, dan kuesioner,

dibutuhkan pilot study sebelum dilakukan pengumpulan data yang sebenarnya. Pilot study

bertujuan untuk mencoba terlebih dahulu eye tracker dan prototipe website serta

kuesioner yang akan digunakan. Pilot study dilakukan dalam tahap desain eksperimen

agar kekurangan-kekurangan pada desain eksperimen dapat diperbaiki dan pengumpulan

data sebenarnya dapat terlaksana dengan baik.

Pilot study melibatkan tiga partisipan. Pada pilot study pertama, partisipan

diminta membaca empat berita secara berurutan mulai dari politik, entertainment,

teknologi, dan finance. Setelah itu partisipan mengisi kuesioner. Pada pilot study pertama,

partisipan mengatakan durasi lamanya iklan muncul cukup singkat sehingga saat hendak

melihat ke arah iklan, iklan tersebut telah menghilang. Karena hal ini, partisipan tidak

mampu mengingat konten iklan yang disediakan. Berdasarkan hasil tersebut, durasi

lamanya iklan muncul diubah dari 8 detik menjadi 10 detik. Setelah dilakukan

penambahan durasi, dilakukan pilot study kedua dengan dua partisipan lainnya.

Berdasarkan pilot study kedua, partisipan mengatakan bahwa durasi lamanya iklan

muncul cukup lama sehingga partisipan lebih mampu mengingat konten iklan.

V.2.4 Pengambilan Data Eye Tracking

Pada tahap pengambilan data menggunakan eye tracker, partisipan diminta

untuk duduk dengan mata menghadap pada laptop yang telah terpasang eye tracker.

Partisipan diminta untuk hanya membaca berita pada website yang telah disediakan

(Gambar V.14).

Page 74: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

72

Gambar V.14 Kondisi Partisipan saat Pengambilan Data

Saat akan memulai proses merekam penjejakan mata partisipan, harus

dipastikan bahwa software Tobii Studio telah berjalan, yaitu dengan mengklik pada

bagian ‘start recording’. Tampilan awal pada software Tobii Studio dapat dilihat pada

Gambar V.15.

Gambar V.15 Tampilan Awal Software Tobii Studio

Sebelum eksperimen dilakukan, partisipan harus melewati tahapan kalibrasi.

Tahapan kalibrasi pertama adalah menentukan jarak pandang partisipan saat akan

membaca berita pada website sejauh kira-kira 60 cm. Setelah mengklik ‘start recording’,

Page 75: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

73

akan muncul calibration box seperti pada Gambar V.16. Jarak pandang dianggap tepat

apabila tanda panah berada dalam area hijau. Apabila jarak pandang yang terdeteksi

berada di luar area hijau, maka partisipan harus menyesuaikan jarak pandangnya agar

diperoleh posisi yang tepat.

Gambar V.16 Calibration Box

Selanjutnya, dilakukan proses kalibrasi kedua mata partisipan. Kalibrasi mata

dilakukan agar titik pandang kedua mata partisipan akurat ketika direkam. Proses ini

ditandai dengan adanya sensor merah yang mengikuti pergerakan kedua mata. Proses

kalibrasi yang dilakukan adalah dengan mengikuti titik hitam pada lingkaran merah.

Lingkaran merah beserta titik hitam ini akan berpindah ke kiri atas, kanan atas, tengah,

kanan bawah, dan kiri bawah. Selain berpindah posisi, ukuran dari lingkaran juga akan

berubah sesuai dengan format yang telah ada pada software Tobii Studio. Tampilan

proses kalibrasi mata tersebut dapat dilihat pada Gambar V.17.

Gambar V.17 Proses Kalibrasi Mata Partisipan

Page 76: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

74

Setelah proses kalibrasi selesai, software Tobii Studio akan menginformasikan

hasil kalibrasi untuk setiap partisipan, seperti dapat dilihat pada Gambar V.18.

Berdasarkan contoh pada Gambar V.18, hasil dari kalibrasi kedua mata partisipan buruk

karena terdapat banyak error yang ditandai garis-garis hijau yang menyebar keluar dan

berukuran panjang. Akan tetapi, apabila garis-garis hijau tersebut menyatu pada di

masing-masing titik dan berukuran pendek, dapat dikatakan bahwa hasil kalibrasi baik.

Gambar V.18 Contoh Hasil Kalibrasi Mata

Setelah proses kalibrasi dilakukan, partisipan dapat masuk ke dalam proses

recording (merekam) penjejakan mata. Pengambilan data ini berdurasi 20-25 menit, yaitu

mulai dari kalibrasi mata, membaca perintah, membaca empat berita, dan pengisian

kuesioner. Gambar V.19 merupakan timeline pengambilan data untuk setiap partisipan

(dalam menit).

Gambar V.19 Timeline Pengambilan Data Penelitian (menit)

Terdapat beberapa prosedur yang dilakukan pada saat eksperimen, sebagai

berikut:

1. Partisipan mendengarkan instruksi awal serta membacanya pada layar laptop

yang telah disediakan. Instruksi awal yang harus dibaca oleh partisipan terdapat

pada Gambar V.20.

Kalibrasi Mata

0 4

Membaca

Perintah

6

Membaca 4 Berita

13

Mengisi data diri dan

Kuesioner Recall

21

Mengisi Kuesioner

Recognition

25

Mengisi Kuesioner Recall

dan Comprehension

Page 77: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

75

Gambar V.20 Instruksi Awal Sebelum Pengujian

2. Partisipan membaca berita sebanyak 4 kategori mulai dari politik, entertainment,

teknologi, dan finance secara berurutan. Pada setiap kategori berita akan muncul

dua iklan yang telah diatur urutan kemunculan, rentang waktu kemunculan, dan

lama kemunculannya. Pada tahap ini terdapat 8 kelompok partisipan, dimana

setiap kelompok akan melihat kemunculan iklan dengan urutan yang berbeda.

3. Sebelum partisipan mengisi kuesioner, partisipan mengisi data diri (nama dan

umur) yang terlampir juga bersama kuesioner. Partisipan diminta untuk mengisi

kuesioner recall dan comprehension, serta kuesioner visual search task. Setiap

kuesioner ini diisi berdasarkan ingatan partisipan setelah mereka membaca berita

di website.

Setelah dilakukan pengambilan data dari 40 partisipan, ditentukan AOI (Area of

Interest) untuk setiap data rekaman penjejakan mata partisipan. AOI ditentukan untuk

delapan iklan yang muncul pada prototipe website. Contoh Penentuan AOI dapat dilihat

pada Gambar V.21.

V.3 Pengolahan Data Kuesioner

Berdasarkan hasil pengambilan data dengan menggunakan metode kuesioner,

dilakukan pengolahan data untuk menghasilkan rekomendasi lokasi, ukuran, dan unsur

dinamis dari iklan website. Kuesioner recognition menghasilkan skor recognition untuk

setiap kombinasi perlakuan iklan website. Kuesioner recall dan comprehension

menghasilkan skor recall dan skor comprehension untuk setiap kombinasi perlakuan

iklan website. Ketiga skor yang didapatkan untuk setiap kombinasi perlakuan akan

menentukan rekomendasi iklan website yang diberikan.

Page 78: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

76

Gambar V.21 Contoh Penentuan Area of Interest Partisipan pada Iklan di Prototipe Website

V.3.1 Skor Recognition

Pada setiap pertanyaan kuesioner recognition, partisipan diminta untuk memilih

satu iklan yang pernah dilihat pada saat membaca website berita (Gambar V.12).

Partisipan diberikan tiga pilihan, dimana satu iklan pernah ditampilkan dan dua iklan

lainnya tidak pernah ditampilkan pada prototipe website. Apabila partisipan menjawab

dengan benar, maka skor yang didapat adalah 1. Sedangkan, jika menjawab dengan salah,

maka partisipan mendapat skor 0. Berdasarkan teknik perhitungan skor tersebut, hasil

perhitungan skor recognition dapat dilihat pada Tabel V.3.

Tabel V.3 Skor Recognition

No Nama Partisipan Skor Recognition Iklan 1-8

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Theresia Anggraeni 1 1 1 1 1 1 1 1

2 Natasha Hadi 1 1 1 1 1 1 1 1

3 Hendra Berlian 1 1 1 1 1 1 0 1

4 Desi Karolin 1 1 1 0 1 1 0 1

5 Alexander Evan.P 1 1 1 1 1 1 1 1

6 Kevin Djoennaedy 1 1 1 1 1 0 1 1

7 Wirya Adhitana 1 1 1 1 0 1 1 1

8 Hendy Lucano 1 1 1 1 1 0 1 1

9 Liong Eric Susanto 1 1 1 1 1 1 0 1

10 Nancy Vania 1 1 1 1 1 1 1 1

11 Veryn Lois 1 1 1 1 1 1 1 1

12 Patrick Ghozali 1 1 1 1 1 1 1 1

13 Marvin Luman 1 1 1 1 1 1 1 1

Page 79: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

77

Tabel V.3 Skor Recognition (lanjutan)

No Nama Partisipan Skor Recognition Iklan 1-8

1 2 3 4 5 6 7 8

14 Vanessa Ariani 1 1 1 1 1 0 1 1

15 Monika Pangestu 1 1 1 1 1 1 1 1

16 M.Reza Arfandi 1 1 0 0 1 1 0 1

17 William Husni 1 1 1 1 1 1 1 1

18 Robby Hartono 1 1 1 1 1 1 0 1

19 Sanny Martiani 1 1 1 1 1 0 1 1

20 Eldrige Vincent 1 1 0 1 1 1 1 1

21 Adrianus Vincent 1 1 1 1 1 1 0 1

22 Veronika Josephine 1 1 1 1 1 1 1 1

23 Dyo Benedth 1 1 1 1 1 1 1 1

24 Johanes Handjaja 1 1 1 1 1 1 1 1

25 Kadima Lukas 1 1 0 1 1 1 1 1

26 Jessica Sela 1 1 1 1 1 1 1 1

27 Terry Indrayadi 1 1 1 1 1 1 1 1

28 Senaldo Ramaputra 1 1 1 1 1 0 1 1

29 Yessy Mashari 1 1 1 1 1 1 1 1

30 Tamara Gita 1 1 0 1 1 1 0 1

31 Muhammad Rizkya 1 1 1 1 1 1 1 1

32 Christina Deyans 0 1 1 0 1 1 0 1

33 Nathaniel 1 1 1 0 0 1 0 1

34 Steffi 1 1 1 1 1 0 1 1

35 Christofer Justin 1 0 0 1 0 1 1 1

36 Vincent Fabian 1 1 0 0 1 1 1 1

37 Tiffani 1 1 1 0 1 1 1 1

38 Cleta Odelia 1 1 1 1 1 0 1 1

39 Winny 1 1 1 1 1 0 0 1

40 Lusi Handranto 1 1 1 1 1 1 1 1

V.3.2 Skor Recall

Penentuan skor recall dilakukan dengan memperhatikan beberapa kriteria dan

pengecualian. Kriteria dan pengecualian tersebut disusun agar skor dapat ditentukan

secara lebih obyektif dan meminimasi faktor subyektifitas penilai. Penjelasan kriteria dan

pengecualian adalah sebagai berikut:

A. Kriteria Penentuan Skor Brand:

1. Brand terdiri dari dua kata (Maya Phone, Smart Card, Go Holiday, Men’s Shoe,

Chip & Eat, Best Way, dan So Drink)

Page 80: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

78

Skor 0 = Jika partisipan menjawab brand dengan persentase benar 0%.

Skor 0.5 = Jika partisipan menjawab brand dengan persentase benar 50%.

Skor 1 = Jika partisipan menjawab brand dengan persentase benar 100%.

2. Brand terdiri dari tiga kata (My Home Residence)

Skor 0 = Jika partisipan menjawab brand dengan persentase benar 0%.

Skor 0.33 = Jika partisipan menjawab brand dengan persentase benar 33%.

Skor 0.67 = Jika partisipan menjawab brand dengan persentase benar 67%.

Skor 1 = Jika partisipan menjawab brand dengan persentase benar 100%.

3. Pengecualian

a. Jika posisi antar kata dalam nama brand yang terdiri dari dua kata pada iklan

terbalik, misalnya ‘Chip & Eat’ menjadi ‘Eat & Chip’, maka ditetapkan

persentase menjawab benar sebesar 50%. Untuk nama brand yang terdiri dari

tiga kata dan penempatan setiap kata dari nama brand tidak tepat, maka

persentase menjawab benar sebesar 33%. Misalnya, ‘My Home Residence’

ditulis menjadi ‘My Residence Home’, ‘Residence My Home’, ‘Home My

Residence’, ‘Residence Home My’, atau ‘Home Residence My’.

b. Jika nama brand yang dijawab tidak sama persis seperti tertera pada setiap

iklan, namun masih mengandung ‘kata dasar’ dari nama brand tersebut, maka

hal ini tidak dianggap sebagai kesalahan. Misalnya brand ‘Chip & Eat’ ditulis

menjadi ‘Chips & Eat’, ‘Chip Eat’, ‘Chip’s & Eat’, atau ‘Chip & Eats’.

Contoh lainnya, ‘Men’s Shoe’ ditulis menjadi ‘Mens Shoe’, ‘Men’s Shoes’,

‘Mens Shoes’, ‘Men Shoes’, ‘Man Shoe’, atau ‘Man Shoes’.

B. Kriteria Penentuan Skor Produk:

Skor 0 = Jika produk yang disebutkan salah atau tidak tepat.

Skor 1 = Jika produk yang disebutkan benar atau memiliki arti yang sama (tepat).

Misalnya, merek ‘GoHoliday’ menawarkan produk tiket pesawat atau tour & travel.

C. Kriteria Penentuan Skor Unsur Dinamis, Ukuran, dan Lokasi

Skor 0 = Jika partisipan menjawab unsur dinamis/ukuran/lokasi dengan salah.

Skor 1 = Jika partisipan dapat menjawab unsur dinamis/ukuran/lokasi dengan benar.

Page 81: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

79

Penentuan skor brand untuk kuesioner recall ditentukan berdasarkan persentase

menjawab benar yang dibuat setiap partisipan ketika menuliskan nama brand. Persentase

menjawab benar dihitung menggunakan Persamaan V-1.

𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 =𝐴

𝐵× 100% (Pers. V-1)

Keterangan:

A = jumlah kata yang dijawab benar (contoh: Gaya Phone = 1 kata benar).

B = jumlah kata dari brand pada iklan (contoh: Maya Phone = 2 kata).

Sebagai contoh, untuk iklan ‘Maya Phone’, Partisipan 1 menuliskan brand

‘Maya Phone’ pada kuesioner, sehingga jumlah kata yang terjawab benar adalah dua dari

total dua kata pada iklan tersebut. Perhitungan persentase menjawab benar dengan

menggunakan Persamaan V-1 adalah sebagai berikut:

𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 𝑏𝑟𝑎𝑛𝑑 𝑀𝑎𝑦𝑎 𝑃ℎ𝑜𝑛𝑒 𝑃𝑎𝑟𝑡𝑖𝑠𝑖𝑝𝑎𝑛 1 =2

2× 100% = 100%

Perhitungan persentase menjawab benar dilakukan untuk Partisipan 1 hingga

Partisipan 40 untuk seluruh brand iklan pada prototipe website. Setelah itu, skor brand

dapat ditentukan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Melanjutkan contoh

sebelumnya, untuk brand ‘Maya Phone’, Partisipan 1 menghasilkan skor brand sebesar 1

karena persentase menjawab benar adalah 100%.

Setelah skor brand diperoleh, tahap selanjutnya adalah menentukan skor

produk, unsur dinamis, ukuran, dan lokasi. Skor produk ditentukan berdasarkan ketepatan

atau kesesuaian jawaban partisipan mengenai jenis produk yang ditawarkan pada iklan.

Penentuan skor unsur dinamis, ukuran, dan lokasi iklan bergantung pada ketepatan

partisipan menjawab juga. Misalnya, pada kuesioner, partisipan menjawab brand ‘Maya

Phone’ di box iklan yang berukuran kecil dengan penempatan di tengah, dan unsur

dinamis animasi. Hal ini berarti, skor yang didapat untuk ukuran adalah 0, karena iklan

‘Maya Phone’ berukuran besar. Skor lokasi adalah 1, karena iklan ‘Maya Phone’

memiliki posisi di tengah layar. Begitu juga dengan skor unsur dinamis yang didapat

adalah 1, karena iklan ‘Maya Phone’ menggunakan unsur animasi (bergerak).

Penentuan skor total dari kuesioner recall ditentukan berdasarkan penjumlahan

dari seluruh skor, yaitu skor brand, skor produk atau jasa, skor unsur dinamis iklan, skor

Page 82: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

80

ukuran iklan, dan skor lokasi iklan. Nilai maksimal untuk skor recall adalah 5 dan nilai

minimum adalah 0. Skor recall dapat dihitung menggunakan Persamaan V-2.

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑅𝑒𝑐𝑎𝑙𝑙 = 𝑆𝐵 + 𝑆𝑃 + 𝑆𝐷 + 𝑆𝑆 + 𝑆𝐿 (Pers. V-2)

Keterangan:

SB = Skor Brand

SP = Skor Produk atau Jasa

SD = Skor Unsur Dinamis (Animasi atau Tidak)

SS = Skor Ukuran iklan

SL = Skor Lokasi iklan

Contoh perhitungan skor recall dilakukan untuk brand ‘Maya Phone’ dari

Partisipan 1. Dari penjelasan sebelumnya, skor brand yang diperoleh adalah 1. Skor

produk yang diperoleh juga 1, karena jawaban partisipan adalah produk handphone.

Begitu juga untuk skor unsur dinamis, ukuran, dan lokasi yang masing-masing bernilai 1

karena partisipan menjawab tepat, yaitu unsur dinamis animasi, ukuran besar, dan lokasi

di tengah. Perhitungan skor recall untuk brand ‘Maya Phone’ dari Partisipan 1 dengan

menggunakan Persamaan V-2 adalah sebagai berikut:

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑅𝑒𝑐𝑎𝑙𝑙 𝐵𝑟𝑎𝑛𝑑 𝑀𝑎𝑦𝑎 𝑃ℎ𝑜𝑛𝑒 𝑃𝑎𝑟𝑡𝑖𝑠𝑖𝑝𝑎𝑛 1 = 1 + 1 + 1 + 1 + 1 = 5

Dari hasil perhitungan, didapatkan bahwa skor recall yang didapat untuk brand

‘Maya Phone’ dari Partisipan 1 adalah 5. Berdasarkan teknik perhitungan tersebut, skor

recall untuk seluruh partisipan dan seluruh iklan ditunjukkan pada Tabel V.4.

Tabel V.4 Skor Recall

No Nama Partisipan Skor Recall Iklan 1-8

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Theresia Anggraeni 5 3 0 0 3.5 4 4 5

2 Natasha Hadi 3 2 5 5 4 5 0 3.5

3 Hendra Berlian 5 3 4.67 0 5 0 5 0

4 Desi Karolin 5 0 5 3 5 4 0 4.5

5 Alexander Evan.P 0 3 4.33 0 0 0 0 0

6 Kevin Djoennaedy 5 0 0 0 0 4.5 5 0

7 Wirya Adhitana 5 4 3 4 5 4 5 5

Page 83: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

81

Tabel V.4 Skor Recall (lanjutan)

No Nama Partisipan Skor Recall Iklan 1-8

1 2 3 4 5 6 7 8

8 Hendy Lucano 5 0 1 4 5 4 5 0

9 Liong Eric Susanto 4.5 5 4 5 5 3.5 4 0

10 Nancy Vania 5 5 3 0 5 4 0 5

11 Veryn Lois 4 4 4 3 5 0 4 4

12 Patrick Ghozali 4.5 3 4.67 4 4.5 4.5 0 1

13 Marvin Luman 5 0 5 4 5 0 4 4

14 Vanessa Ariani 4 0 4 0 4 0 4 0

15 Monika Pangestu 5 0 5 4 0 5 4.5 0

16 M.Reza Arfandi 0 0 0 4 0 3 0 2

17 William Husni 5 4 0 0 3 0 4 4

18 Robby Hartono 5 4 5 4.5 5 3 0 4

19 Sanny Martiani 4 3.5 0 4 3 4 0 0

20 Eldrige Vincent 0 0 0 0 5 0 0 0

21 Adrianus Vincent 0 0 0 0 4 0 5 0

22 Veronika Josephine 5 5 4.67 5 3 3.5 4 3

23 Dyo Benedth 3 0 3 4 4 3.5 0 0

24 Johanes Handjaja 0 2 3.33 0 5 5 0 4

25 Kadima Lukas 0 0 3 0 0 0 0 3.5

26 Jessica Sela 5 3.5 5 5 5 4.5 4 5

27 Terry Indrayadi 4 4 4 0 4 0 0 0

28 Senaldo Ramaputra 4 3 1 1 3 4.5 0 4

29 Yessy Mashari 3 1 4 3 4 4.5 4 5

30 Tamara Gita 0 4 0 0 4 0 4 4

31 Muhammad Rizkya 2 0 4 0 0 0 0 0

32 Christina Deyans 5 0 4 4 0 0 4 4

33 Nathaniel 0 0 0 0 4 0 0 0

34 Steffi 5 0 0 0 1 0 3 2

35 Christofer Justin 3 0 3 0 2.5 4 0 2

36 Vincent Fabian 2 3 4 3 3 3 4 4

37 Tiffani 4.5 0 4.67 4.5 5 0 0 0

38 Cleta Odelia 5 4 3.67 0 4 5 3.5 0

39 Winny 0 0 4 0 0 3 0 0

40 Lusi Handranto 0 4 0 5 4 4 0 0

V.3.3 Skor Comprehension

Skor comprehension ditentukan berdasarkan keterkaitan antara brand produk,

jenis produk, dan program yang ditawarkan pada iklan. Besarnya skor memiliki rentang

dari 0 hingga 10 dan ditentukan dari jumlah program yang diingat oleh partisipan untuk

Page 84: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

82

brand tertentu dan jenis produk tertentu. Jika brand dan/atau jenis produk dijawab dengan

salah oleh partisipan (skor brand dan/atau skor produk bernilai kurang dari 1), maka skor

comprehension langsung bernilai 0. Hal tersebut disebabkan konsumen dianggap tidak

memahami keterkaitan antara program, brand, dan produk yang ditawarkan pada iklan.

Jika brand dan jenis produk dijawab dengan benar (skor brand dan skor produk masing-

masing bernilai 1), maka skor comprehension ditentukan berdasarkan jumlah program

yang dijawab dengan benar oleh partisipan. Formula untuk mendapatkan skor

comprehension ditunjukkan pada Persamaan V-3.

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐶𝑜𝑚𝑝𝑟𝑒ℎ𝑒𝑛𝑠𝑖𝑜𝑛 =𝑚

𝑛 × 10 (Pers.V-3)

Keterangan:

m = jumlah program pada iklan yang dijawab tepat.

n = jumlah program pada iklan.

Sebagai contoh, untuk iklan ‘Maya Phone’, Partisipan 1 telah menjawab jenis produk

maupun nama brand dengan benar. Sedangkan untuk program yang ditawarkan,

partisipan hanya dapat menyebutkan satu dari dua program, yaitu ‘Camera 8 MP’. Karena

skor brand dan skor produk bernilai 1, maka skor comprehension tidak otomatis menjadi

0, dan akan ditentukan berdasarkan jumlah program yang berhasil dijawab dengan benar.

Skor comprehension dari Partisipan 1 untuk iklan ‘Maya Phone’ dihitung sebagai berikut:

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐶𝑜𝑚𝑝𝑟𝑒ℎ𝑒𝑛𝑠𝑖𝑜𝑛 𝑀𝑎𝑦𝑎 𝑃ℎ𝑜𝑛𝑒 𝑃𝑎𝑟𝑡𝑖𝑠𝑖𝑝𝑎𝑛 1 =1

2 × 10 = 5

Berdasarkan teknik perhitungan skor tersebut, skor comprehension untuk seluruh

partisipan dan seluruh iklan dapat dilihat pada Tabel V.5.

Tabel V.5 Skor Comprehension

No Nama Partisipan Skor Comprehension Iklan 1-8

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Theresia Anggraeni 5 0 0 0 0 0 0 10

2 Natasha Hadi 0 0 10 0 0 5 0 0

3 Hendra Berlian 0 0 0 0 0 0 10 0

4 Desi Karolin 10 0 0 10 10 0 0 0

Page 85: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

83

Tabel V.5 Skor Comprehension (lanjutan)

No Nama Partisipan Skor Comprehension Iklan 1-8

1 2 3 4 5 6 7 8

5 Alexander Evan.P 0 0 0 0 0 0 0 0

6 Kevin Djoennaedy 0 0 0 0 0 0 10 0

7 Wirya Adhitana 10 0 0 10 10 0 10 10

8 Hendy Lucano 5 0 0 0 10 5 10 0

9 Liong Eric Susanto 0 0 0 0 0 0 0 0

10 Nancy Vania 0 6.67 0 0 10 5 0 10

11 Veryn Lois 5 0 0 0 0 0 0 0

12 Patrick Ghozali 0 0 0 0 0 0 0 0

13 Marvin Luman 0 0 10 10 10 0 0 10

14 Vanessa Ariani 0 0 0 0 0 0 0 0

15 Monika Pangestu 0 0 0 0 0 0 0 0

16 M.Reza Arfandi 0 0 0 0 0 0 0 0

17 William Husni 0 0 0 0 0 0 0 0

18 Robby Hartono 0 0 0 0 0 0 0 0

19 Sanny Martiani 5 0 0 0 0 0 0 0

20 Eldrige Vincent 0 0 0 0 0 0 0 0

21 Adrianus Vincent 0 0 0 0 0 0 0 0

22 Veronika Josephine 5 0 0 10 0 0 0 0

23 Dyo Benedth 0 0 0 0 0 5 0 0

24 Johanes Handjaja 0 6.67 0 0 0 5 0 0

25 Kadima Lukas 0 0 0 0 0 0 0 0

26 Jessica Sela 0 3.33 0 10 0 0 0 10

27 Terry Indrayadi 0 6.67 0 0 0 0 0 0

28 Senaldo Ramaputra 0 0 0 0 0 5 0 0

29 Yessy Mashari 0 0 0 0 0 0 0 10

30 Tamara Gita 0 0 0 0 0 0 0 0

31 Muhammad Rizkya 0 0 0 0 0 0 0 0

32 Christina Deyans 0 0 0 10 0 0 0 0

33 Nathaniel 0 0 0 0 0 0 0 0

34 Steffi 5 0 0 0 0 0 0 0

35 Christofer Justin 0 0 0 0 0 0 0 0

36 Vincent Fabian 0 0 0 0 0 0 0 0

37 Tiffani 0 0 0 0 0 0 0 0

38 Cleta Odelia 0 3.33 10 0 10 5 0 0

39 Winny 0 0 0 0 0 0 0 0

40 Lusi Handranto 0 0 0 10 0 0 0 0

Page 86: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

84

V.4 Uji Pengaruh Ukuran, Lokasi, dan Unsur Dinamis terhadap Efektivitas

Iklan Website

Uji pengaruh digunakan untuk melihat pengaruh faktor ukuran, lokasi, dan

unsur dinamis terhadap efektivitas iklan yang diwakili oleh tiga variabel, yaitu tingkat

recognition, tingkat recall, dan tingkat comprehension dari pengguna. Jika suatu faktor

berpengaruh terhadap efektivitas iklan website, maka dapat diberikan rekomendasi terkait

faktor tersebut agar dapat dihasilkan iklan website yang efektif.

Uji pengaruh faktor ukuran, lokasi, dan unsur dinamis terhadap efektivitas iklan

dilakukan dengan 2 metode berbeda. Pengujian pengaruh ukuran, lokasi, dan unsur

dinamis terhadap tingkat recognition dilakukan dengan menggunakan uji statistik binary

logistic regression, karena data skor recognition bernilai 0 atau 1 (biner). Sedangkan

pengujian pengaruh ukuran, lokasi, dan unsur dinamis terhadap tingkat recall dan tingkat

comprehension dilakukan dengan menggunakan uji ANOVA (Analysis of Variance).

V.4.1 Uji Pengaruh Ukuran, Lokasi, dan Unsur Dinamis terhadap Tingkat

Recognition

Setelah dilakukan penentuan skor yang disajikan pada Tabel V.1, dilakukan

pengujian menggunakan binary logistic regression karena data respon yang dihasilkan

adalah 0 dan 1. Hasil pengujian dengan menggunakan nilai α sebesar 5% dapat dilihat

pada Tabel V.6.

Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:

H0 : Tidak ada pengaruh dari ukuran, unsur dinamis, lokasi, dan interaksinya terhadap

tingkat rekognisi (recognition).

H1 : Paling sedikit satu dari ukuran, unsur dinamis, lokasi, dan interaksinya memiliki

pengaruh terhadap tingkat rekognisi (recognition).

Tabel V.6 Hasil Pengujian Binary Logistic Regression antara Faktor Ukuran, Unsur Dinamis,

Lokasi, dan Interaksinya Terhadap Tingkat Recognition

Term Coef SE Coef Z-Value P-Value

Ukuran 2.7 1.17 2.31 0.021

Unsur Dinamis 1.059 0.738 1.43 0.152

Lokasi 0.19 0.607 0.31 0.754

Ukuran * Unsur Dinamis -2.14 1.2 -1.78 0.075

Ukuran * Lokasi -3.49 1.2 -2.92 0.004

Unsur Dinamis * Lokasi 1.51 1.21 1.25 0.212

Error 316 210.554

Total 319 220.932

Page 87: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

85

Dari Tabel V.6 dapat dijabarkan P-value untuk masing-masing faktor. Apabila

P-value < nilai α (5%), maka kesimpulan yang dapat diambil adalah H0 ditolak. P-value

faktor ukuran (0.021) dan interaksi antara ukuran dan lokasi (0.004) lebih kecil dari 0.05,

sehingga kesimpulan dari hasil pengujian adalah faktor ukuran serta interaksi antara

faktor ukuran dan lokasi memiliki pengaruh terhadap tingkat recognition.

Untuk mendukung hasil pengujian menggunakan binary logistic regression,

diuji juga apakah model yang digunakan cocok dengan data yang diujikan. Digunakan

goodness of fit test dalam pengujian kecocokan antara model dengan data. Hasil

pengujian dapat dilihat pada Tabel V.7.

Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:

H0 : Model yang digunakan cocok dengan data.

H1 : Model yang digunakan tidak cocok dengan data.

Tabel V.7 Goodness of Fit Test untuk Model Data

Test DF Chi-Square P-Value

Deviance 313 194.44 1

Pearson 313 313.51 0.481

Hosmer-Lemeshow 6 1.38 0.967

Terdapat tiga uji (test) yang digunakan, yaitu Deviance, Pearson, dan Hosmer-

Lemeshow. Ketiga uji statistik ini fungsinya sama. Apabila P-value > 0.05, maka

kesimpulannya adalah H0 diterima. Secara berturut-turut, nilai P-value yang didapat dari

uji statistik Deviance, Pearson, dan Hosmer-Lemeshow adalah 1, 0.481, dan 0.967.

Ketiga pengujian statistik ini menghasilkan nilai P-value yang lebih besar dari 0.05,

sehingga kesimpulan yang dapat ditarik adalah model analisis (binary logistic regression)

yang digunakan cocok dengan data yang ada.

Tahap selanjutnya adalah uji signifikansi (uji Tukey) untuk faktor ukuran. Uji

ini bertujuan untuk menentukan level faktor yang dapat memberikan pengaruh positif

terhadap tingkat recognition. Hasil pengujian signifikansi faktor ukuran terhadap

recognition dapat dilihat pada Gambar V.22.

Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:

H0 : Tidak ada perbedaan signifikan antara perlakuan ukuran iklan besar dan kecil

terhadap tingkat rekognisi (recognition) pengguna.

H1 : Terdapat perbedaan signifikan antara perlakuan ukuran iklan besar dan kecil

terhadap tingkat rekognisi (recognition) pengguna.

Page 88: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

86

Dari hasil uji signifikansi pada Gambar V.22, nilai P-value (Sig.) yang

diperoleh (0.381) lebih besar dari nilai α (0.05). Dengan demikian, kesimpulan yang

dapat diambil adalah perlakuan ukuran iklan besar dan kecil tidak menghasilkan skor

recognition yang berbeda secara signifikan. Dengan kata lain, penggunaan ukuran besar

maupun kecil pada rancangan iklan website tidak akan memberikan perbedaan yang

signifikan terhadap tingkat rekognisi pengguna.

Keterangan: 1=besar, 2=sudut kanan bawah

Gambar V.22 Hasil Pengujian Signifikansi Faktor Ukuran Terhadap Recognition

Uji signifikansi juga dilakukan untuk interaksi faktor ukuran dan lokasi.

Terdapat empat kombinasi yang digunakan untuk interaksi ukuran dan lokasi, yaitu besar-

tengah (ditunjukkan oleh angka 1), besar-sudut kanan bawah (ditunjukkan oleh angka 2),

kecil-tengah (ditunjukkan oleh angka 3), dan kecil-sudut kanan bawah (ditunjukkan oleh

angka 4). Hasil pengujian signifikansi dilihat pada Gambar V.23.

Adapun hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:

H0 : Tidak ada perbedaan signifikan antara perlakuan besar-tengah, besar-sudut kanan

bawah, kecil-tengah, dan kecil-sudut kanan bawah terhadap tingkat rekognisi

(recognition).

H1 : Paling kurang terdapat satu perbedaan signifikan antara perlakuan besar-tengah,

besar-sudut kanan bawah, kecil-tengah, dan kecil-sudut kanan bawah terhadap

tingkat rekognisi (recognition).

Dari hasil pengujian signifikansi, didapatkan P-value (Sig.) dari setiap

perlakuan beserta kesimpulannya, seperti yang terdapat pada Tabel V.8. Kesimpulan yang

dapat diambil adalah seluruh kombinasi perlakuan dari interaksi faktor ukuran dan lokasi

menghasilkan skor recognition yang tidak berbeda secara signifikan. Dengan demikian,

terkait dengan recognition dari pengguna, dapat digunakan kombinasi ukuran dan lokasi

manapun pada rancangan iklan website.

Page 89: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

87

Keterangan: 1=besar-tengah, 2=besar-sudut kanan bawah, 3=kecil-tengah, 4=kecil-sudut kanan bawah

Gambar V.23 Pengujian Signifikansi Interaksi Faktor Ukuran dan Lokasi Terhadap Recognition

Tabel V.8 Kesimpulan Pengujian Signifikansi Interaksi Ukuran dan Lokasi Terhadap Rekognisi

Level P-Value Kesimpulan

1 – 2 1.000 Tidak Berbeda Signifikan

1 – 3 0.428 Tidak Berbeda Signifikan

1 – 4 0.994 Tidak Berbeda Signifikan

2 – 3 0.428 Tidak Berbeda Signifikan

2 – 4 0.994 Tidak Berbeda Signifikan

3 – 4 0.586 Tidak Berbeda Signifikan

Berdasarkan hasil pengujian faktor-faktor rancangan iklan terhadap tingkat

rekognisi pengguna, maka dapat dibuat rekomendasi sementara terhadap rancangan iklan

website. Rekomendasi sementara tersebut ditunjukkan pada Tabel V.9.

Tabel V.9 Rekomendasi Sementara untuk Rancangan Iklan Website Terkait Tingkat Rekognisi

Faktor Rekomendasi Sementara

Ukuran Besar atau Kecil

Ukuran * Lokasi Besar - Tengah, Besar - Sudut Kanan Bawah, Kecil - Tengah, atau

Kecil - Sudut Kanan Bawah

V.4.2 Uji Pengaruh Ukuran, Lokasi, dan Unsur Dinamis terhadap Tingkat

Recall

Berdasarkan data skor recall, dilakukan pengujian pengaruh faktor ukuran,

unsur dinamis, dan lokasi terhadap tingkat ingatan (recall) menggunakan uji ANOVA

Page 90: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

88

(Analysis of Variance) dengan nilai α sebesar 5%. Hasil pengujian dapat dilihat pada

Tabel V.10.

Dalam pengujian ini digunakan hipotesis penelitian sebagai berikut:

H0 : Tidak ada pengaruh ukuran, unsur dinamis, lokasi, dan interaksinya terhadap tingkat

ingatan (recall).

H1 : Paling sedikit satu dari ukuran, unsur dinamis, lokasi, dan interaksinya memiliki

pengaruh terhadap tingkat ingatan (recall).

Tabel V.10 Analysis of Variance Faktor Ukuran, Unsur Dinamis, Lokasi, dan Interaksinya

Terhadap Tingkat Recall

Source

Type III

Sum of

Squares

df Mean

Square F Sig. Interpretasi

Corrected Model 85.506 7 12.215 2.963 0.005

Intercept 1987.569 1 1987.569 482.128 0.000

Lokasi 43.889 1 43.889 10.646 0.001 Berpengaruh

Ukuran 0.176 1 0.176 0.043 0.836 Tidak Berpengaruh

Unsur Dinamis 16.421 1 16.421 3.983 0.047 Berpengaruh

Lokasi * Ukuran 6.760 1 6.760 1.640 0.201 Tidak Berpengaruh

Lokasi * Unsur

Dinamis 9.622 1 9.622 2.334 0.128 Tidak Berpengaruh

Ukuran * Unsur

Dinamis 8.292 1 8.292 2.011 0.157 Tidak Berpengaruh

Lokasi * Ukuran *

Unsur Dinamis 0.345 1 0.345 0.084 0.772 Tidak Berpengaruh

Error 1286.217 312 4.122

Total 3359.2 320

Corrected Total 1371.723 319

Berdasarkan Tabel V.10, apabila nilai P-value (Sig.) < nilai α (5%), maka

kesimpulan yang dapat diambil adalah tidak dapat menerima H0. P-value faktor lokasi

(0.001 < 0.05) dan unsur dinamis (0.047 < 0.05) menunjukkan bahwa kedua faktor

tersebut menghasilkan perbedaan signifikan terhadap rata-rata skor recall. Dengan kata

lain, lokasi dan unsur dinamis iklan website memiliki pengaruh terhadap ingatan (recall)

pengguna.

Selanjutnya dilakukan uji signifikansi untuk faktor lokasi dan unsur dinamis

menggunakan uji Tukey untuk mengetahui level perlakuan mana dari kedua faktor

tersebut yang memberikan pengaruh positif terhadap tingkat ingatan (recall) pengguna.

Nilai α yang digunakan sebesar 5%. Hasil pengujian signifikansi dapat dilihat pada

Gambar V.24, Gambar V.25, dan Tabel V.11.

Page 91: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

89

Hipotesis pengujian yang digunakan adalah sebagai berikut:

H0a : Tidak ada perbedaan signifikan antara perlakuan lokasi iklan tengah dan sudut

kanan bawah terhadap tingkat ingatan (recall) pengguna.

H1a : Terdapat perbedaan signifikan antara perlakuan lokasi iklan tengah dan sudut kanan

bawah terhadap tingkat ingatan (recall) pengguna.

H0b : Tidak ada perbedaan signifikan antara perlakuan unsur dinamis animasi dan statis

terhadap tingkat ingatan (recall) pengguna.

H1b : Terdapat perbedaan signifikan antara perlakuan unsur dinamis animasi dan statis

terhadap tingkat ingatan (recall) pengguna.

Keterangan: 1=tengah (mean=2.86), 2=sudut kanan bawah (mean=2.12)

Gambar V.24 Uji Signifikansi Faktor Lokasi Terhadap Skor Recall

Keterangan: 1=animasi, 2=statis

Gambar V.25 Uji Signifikansi Faktor Unsur Dinamis Terhadap Skor Recall

Tabel V.11 Kesimpulan Pengujian Signifikansi Faktor Lokasi dan Ukuran Terhadap Recall

Faktor Level P-Value Kesimpulan

Lokasi Tengah – Sudut Kanan Bawah 0.002 Berbeda Signifikan

Unsur Dinamis Animasi – Statis 0.095 Tidak Berbeda Signifikan

Berdasarkan hasil pengujian signifikansi pada Tabel V.11, dihasilkan P-value

faktor lokasi (0.002) lebih kecil dari nilai α (5%), sedangkan P-value untuk faktor unsur

dinamis (0.095) lebih besar dari nilai α (5%). Apabila nilai P-value < nilai α (5%), maka

H0 ditolak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan signifikan

Page 92: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

90

antara perlakuan lokasi tengah dan sudut kanan bawah terhadap tingkat recall. Namun

demikian, tidak terdapat perbedaan signifikan antara penggunaan iklan animasi dan statis

terhadap tingkat recall pengguna.

Atas dasar hasil pengujian pengaruh dan pengujian signifikansi di atas, dapat

diberikan rekomendasi sementara untuk rancangan iklan website agar iklan tersebut dapat

diingat (recall) lebih baik oleh pengguna. Rekomendasi sementara tersebut direkapitulasi

pada Tabel V.12.

Tabel V.12 Rekomendasi Sementara untuk Rancangan Iklan Website Terkait Tingkat Recall

Faktor Rekomendasi Sementara

Lokasi Tengah

Unsur Dinamis Animasi atau Statis

V.4.3 Uji Pengaruh Ukuran, Lokasi, dan Unsur Dinamis terhadap Tingkat

Comprehension

Sama seperti pengujian pada tingkat ingatan (recall), pengujian pengaruh faktor

ukuran, unsur dinamis, dan lokasi terhadap tingkat comprehension dilakukan dengan uji

ANOVA (Analysis of Variance) dengan nilai α sebesar 5%. Hasil pengujian ANOVA

dapat dilihat pada Tabel V.13.

Hipotesis penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut:

H0 : Tidak ada pengaruh ukuran, unsur dinamis, lokasi, dan interaksinya terhadap tingkat

comprehension.

H1 : Paling tidak terdapat satu dari ukuran, unsur dinamis, lokasi, dan interaksinya yang

berpengaruh terhadap tingkat comprehension.

Pada pengujian ANOVA (Tabel V.13), apabila P-value (Sig.) < nilai α (5%),

maka kesimpulan yang dapat diambil adalah H0 tidak dapat diterima. P-value interaksi

lokasi dan unsur dinamis (0.044) menunjukkan bahwa hanya faktor tersebut yang

menghasilkan perbedaan yang signifikan terhadap tingkat comprehension. Dapat

disimpulkan bahwa interaksi lokasi dan unsur dinamis iklan website memiliki pengaruh

terhadap tingkat comprehension pengguna.

Berdasarkan kesimpulan dari pengujian ANOVA di atas, dilakukan uji

signifikansi untuk kombinasi perlakuan dari faktor interaksi lokasi dan unsur dinamis

menggunakan uji Tukey agar dapat diidentifikasi level perlakuan mana yang paling baik

untuk diterapkan pada rancangan iklan demi meningkatkan pemahaman (comprehension)

Page 93: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

91

pengguna. Kombinasi perlakuan yang ada mencakup: 1) tengah – animasi, 2) sudut kanan

bawah – statis, 3) tengah – statis, dan 4) sudut kanan bawah – animasi. Hasil pengujian

signifikansi dapat dilihat pada Gambar V.26 dan Tabel V.14.

Hipotesis penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut:

H0 : Tidak ada perbedaan signifikan antara perlakuan tengah – animasi, sudut kanan

bawah – statis, tengah – statis, dan sudut kanan bawah – animasi terhadap tingkat

pemahaman (comprehension).

H1 : Paling kurang terdapat satu perbedaan signifikan antara perlakuan tengah – animasi,

sudut kanan bawah – statis, tengah – statis, dan sudut kanan bawah – animasi

terhadap tingkat pemahaman (comprehension).

Tabel V.13 Analysis of Variance Faktor Ukuran, Unsur Dinamis, Lokasi, dan Interaksinya

Terhadap Tingkat Comprehension

Source

Type III

Sum of

Squares

df Mean

Square F Sig. Interpretasi

Corrected Model 44.224 7 6.318 0.703 0.670

Intercept 431.683 1 431.683 48.021 0.000

Lokasi 0.426 1 0.426 0.047 0.828 Tidak Berpengaruh

Ukuran 1.050 1 1.050 0.117 0.733 Tidak Berpengaruh

Unsur Dinamis 2.508 1 2.508 0.279 0.598 Tidak Berpengaruh

Lokasi * Ukuran 1.467 1 1.467 0.163 0.686 Tidak Berpengaruh

Lokasi * Unsur

Dinamis 36.673 1 36.673 4.080 0.044 Berpengaruh

Ukuran * Unsur

Dinamis 1.050 1 1.050 0.117 0.733 Tidak Berpengaruh

Lokasi * Ukuran *

Unsur Dinamis 1.050 1 1.050 0.117 0.733 Tidak Berpengaruh

Error 2804.737 312 8.990

Total 3280.645 320

Corrected Total 2848.961 319

Berdasarkan hasil pengujian signifikansi pada Tabel V.14, seluruh P-value >

nilai α (5%), sehingga kesimpulan yang dapat ditarik adalah H0 diterima untuk seluruh

kombinasi perlakuan. Dengan kata lain, seluruh kombinasi perlakuan dari interaksi lokasi

dan unsur dinamis menghasilkan skor comprehension yang tidak berbeda secara

signifikan. Karena itu, terkait dengan tingkat comprehension, dapat digunakan lokasi dan

unsur dinamis manapun untuk rancangan iklan. Rekomendasi sementara untuk rancangan

iklan website sehubungan dengan tingkat comprehension dapat dilihat pada Tabel V.15.

Page 94: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

92

Keterangan: 1=tengah–animasi, 2=sudut kanan bawah–statis, 3=tengah–statis, 4=sudut kanan bawah–

animasi

Gambar V.26 Pengujian Signifikansi Interaksi Faktor Lokasi dan Unsur Dinamis Terhadap

Comprehension

Tabel V.14 Kesimpulan Pengujian Signifikansi Interaksi Lokasi dan Unsur Dinamis Terhadap

Comprehension

Level P-Value Kesimpulan

1 – 2 0.566 Tidak Berbeda Signifikan

1 – 3 0.707 Tidak Berbeda Signifikan

1 – 4 0.990 Tidak Berbeda Signifikan

2 – 3 0.996 Tidak Berbeda Signifikan

2 – 4 0.380 Tidak Berbeda Signifikan

3 – 4 0.515 Tidak Berbeda Signifikan

Tabel V.15 Rekomendasi Sementara untuk Rancangan Iklan Website Terkait Tingkat

Comprehension

Faktor Rekomendasi Sementara

Lokasi * Unsur Dinamis Tengah – Animasi, Sudut Kanan Bawah – Statis, Tengah – Statis,

atau Sudut Kanan Bawah – Animasi

V.5 Pengolahan Data Eye Tracking

Pada subbab ini, dilakukan pengolahan data durasi fiksasi dan jumlah fiksasi

yang dihasilkan setiap partisipan dengan menggunakan pengujian Analysis of Variance

(ANOVA) untuk mengetahui faktor rancangan iklan mana yang berpengaruh. Selain itu,

dilakukan uji korelasi untuk mengetahui hubungan antara skor recognition, skor recall,

dan skor comprehension dengan durasi fiksasi dan jumlah fiksasi.

Page 95: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

93

V.5.1 Uji Pengaruh Ukuran, Lokasi, dan Unsur Dinamis Terhadap Durasi

Fiksasi

Setelah dilakukan penentuan area of interest (AOI) pada prototipe website

seperti pada Gambar V.21, didapatkan data durasi fiksasi. Durasi fiksasi merupakan

lamanya seseorang melihat ke area yang menjadi perhatian peneliti. Durasi fiksasi yang

didapat dari proses penentuan AOI merupakan data fiksasi untuk setiap partisipan dan

setiap iklan. Data durasi fiksasi (dalam detik) dapat dilihat pada Tabel V.16.

Tabel V.16 Durasi Fiksasi

No.

Partisipan

Durasi Fiksasi (detik)

Maya

Phone

Smart

Card

My Home

Residence

Go

Holiday

Men's

Shoe

Chip

& Eat

Best

Way

So

Drink

1 7.03 4.42 0.00 3.67 0.66 1.53 1.98 3.20

2 4.28 1.36 2.85 1.53 2.75 1.69 0.00 1.54

3 3.98 4.76 2.75 1.16 2.75 0.00 2.31 2.56

4 2.45 1.36 3.37 0.00 2.75 0.00 0.00 2.88

5 1.42 6.12 2.75 1.94 0.33 1.63 0.33 0.96

6 0.33 0.34 3.10 0.32 0.61 2.34 2.31 0.32

7 3.89 2.72 2.75 0.25 6.39 1.78 1.65 2.88

8 4.28 2.38 3.52 1.08 2.75 2.89 1.65 1.60

9 3.37 5.44 2.14 3.22 3.06 2.78 1.98 1.28

10 5.51 5.20 1.14 7.07 5.51 1.84 0.33 1.92

11 4.74 4.42 1.69 5.04 0.31 0.00 0.00 2.88

12 2.41 3.40 1.64 1.84 0.61 1.22 0.99 2.56

13 1.53 2.72 3.35 2.14 4.59 0.00 0.33 1.28

14 0.92 0.68 2.75 0.00 3.06 0.00 0.66 0.96

15 3.64 0.34 5.48 0.92 3.06 1.53 0.99 0.64

16 0.11 0.68 1.35 1.80 3.67 1.47 0.33 0.96

17 2.47 1.02 5.20 0.00 1.83 0.00 1.65 1.28

18 4.59 3.40 1.22 4.42 7.10 3.72 3.96 0.96

19 3.06 4.76 3.06 6.44 4.62 4.06 0.99 1.28

20 5.31 0.68 1.84 1.38 1.53 1.26 0.00 0.32

21 0.00 3.74 0.00 0.92 1.53 0.00 4.29 0.64

22 6.73 4.76 6.12 5.52 6.27 2.02 4.95 2.56

23 2.75 3.40 3.06 2.95 0.91 0.98 3.30 0.96

24 6.60 1.70 5.39 1.87 8.95 2.56 2.64 0.64

25 0.00 0.00 1.53 2.04 7.10 1.13 1.32 1.92

26 4.59 4.42 4.13 3.84 3.48 2.72 1.98 1.28

27 5.20 4.08 5.28 3.14 4.13 3.86 2.31 2.24

28 8.37 4.76 6.52 4.71 8.86 4.21 4.29 2.88

29 8.22 3.74 6.21 2.34 6.15 3.40 1.65 3.52

30 6.43 1.70 2.45 1.62 1.63 1.19 1.65 1.28

31 3.82 1.36 0.00 0.00 0.18 0.35 0.00 0.00

Page 96: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

94

Tabel V.16 Durasi Fiksasi (lanjutan)

No.

Partisipan

Durasi Fiksasi (detik)

Maya

Phone

Smart

Card

My Home

Residence

Go

Holiday

Men's

Shoe

Chip

& Eat

Best

Way

So

Drink

32 3.65 1.02 5.13 1.97 1.80 1.23 0.99 0.32

33 6.58 0.00 5.70 0.21 3.98 0.53 0.66 0.00

34 7.71 6.12 6.18 2.45 5.08 3.51 1.98 1.92

35 4.21 0.00 1.10 1.93 2.07 2.97 2.97 1.92

36 5.20 1.70 4.59 2.28 3.57 2.74 3.63 0.32

37 6.62 2.72 1.53 3.45 2.71 1.08 0.99 2.24

38 4.59 3.74 5.51 5.65 6.96 4.58 5.28 0.00

39 8.13 3.40 6.99 4.01 6.13 6.06 2.97 0.32

40 8.46 4.08 6.72 5.20 4.87 5.07 3.30 0.64

Uji ANOVA dilakukan untuk mengidentifikasi pengaruh faktor ukuran, unsur

dinamis, dan lokasi terhadap durasi fiksasi. Nilai α yang digunakan dalam pengujian

adalah sebesar 5%. Hasil pengujian ANOVA dapat dilihat pada Tabel V.17.

Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:

H0 : Tidak ada pengaruh ukuran, unsur dinamis, lokasi, dan interaksinya terhadap durasi

fiksasi.

H1 : Terdapat minimal satu di antara ukuran, unsur dinamis, lokasi, dan interaksinya yang

berpengaruh terhadap durasi fiksasi.

Tabel V.17 Analysis of Variance Faktor Ukuran, Unsur Dinamis, Lokasi, dan Interaksinya

Terhadap Durasi Fiksasi

Source

Type III

Sum of

Squares

df Mean

Square F Sig. Interpretasi

Corrected Model 272.437 7 38.920 11.066 0.000

Intercept 2408.519 1 2408.519 684.785 0.000

Lokasi 97.252 1 97.252 27.650 0.000 Berpengaruh

Ukuran 86.684 1 86.684 24.646 0.000 Berpengaruh

Unsur Dinamis 63.181 1 63.181 17.964 0.000 Berpengaruh

Lokasi * Ukuran 0.821 1 0.821 0.233 0.629 Tidak Berpengaruh

Lokasi * Unsur

Dinamis 16.841 1 16.841 4.788 0.029 Berpengaruh

Ukuran * Unsur

Dinamis 5.878 1 5.878 1.671 0.197 Tidak Berpengaruh

Lokasi * Ukuran *

Unsur Dinamis 1.781 1 1.781 0.506 0.477 Tidak Berpengaruh

Error 1097.363 312 3.517

Total 3778.319 320

Corrected Total 1369.800 319

Page 97: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

95

Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel V.17, didapatkan beberapa P-value

(Sig.) yang lebih kecil dari nilai α (5%), dimana berarti H0 ditolak. P-value faktor ukuran,

unsur dinamis, dan lokasi adalah sebesar 0.00 < 0.05 dan interaksi unsur dinamis dan

lokasi adalah 0.029 < 0.05, sehingga kesimpulan dari hasil pengujian adalah faktor

ukuran, unsur dinamis, lokasi, serta interaksi antara unsur dinamis dan lokasi

mempengaruhi durasi fiksasi.

Uji signifikansi (uji Tukey) dilakukan untuk seluruh faktor yang memiliki

pengaruh terhadap durasi fiksasi. Hasil pengujian signifikansi faktor ukuran, unsur

dinamis, lokasi, serta interaksi unsur dinamis dan lokasi terhadap durasi fiksasi dapat

dilihat pada Gambar V.27 hingga Gambar V.30.

Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:

H0a : Tidak ada perbedaan signifikan antara perlakuan lokasi iklan tengah dan sudut

kanan bawah terhadap durasi fiksasi.

H1a : Terdapat perbedaan signifikan antara perlakuan lokasi iklan tengah dan sudut kanan

bawah terhadap durasi fiksasi.

H0b : Tidak ada perbedaan signifikan antara perlakuan ukuran iklan besar dan kecil

terhadap durasi fiksasi.

H1b : Terdapat perbedaan signifikan antara perlakuan ukuran iklan besar dan kecil

terhadap durasi fiksasi.

H0c : Tidak ada perbedaan signifikan antara perlakuan unsur dinamis animasi dan statis

terhadap durasi fiksasi.

H1c : Terdapat perbedaan signifikan antara perlakuan unsur dinamis animasi dan statis

terhadap durasi fiksasi.

H0d : Tidak ada perbedaan signifikan antara perlakuan tengah – animasi, sudut kanan

bawah – statis, tengah – statis, dan sudut kanan bawah – animasi terhadap durasi

fiksasi.

H1d : Paling kurang terdapat satu perbedaan signifikan antara perlakuan tengah – animasi,

sudut kanan bawah – statis, tengah – statis, dan sudut kanan bawah – animasi

terhadap durasi fiksasi.

Apabila P-value (Sig.) < nilai α (5%), maka H0 ditolak. Berdasarkan Gambar

V.27 hingga Gambar V.29, dapat ditarik kesimpulan bahwa perbedaan perlakuan dari

faktor ukuran, lokasi, dan unsur dinamis menghasilkan durasi fiksasi yang berbeda secara

signifikan, karena P-value dari perlakuan ketiga faktor tersebut adalah 0.00 < 0.05. Pada

faktor lokasi, dengan rata-rata durasi fiksasi perlakuan tengah sebesar 3.295 detik dan

Page 98: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

96

sudut kanan bawah sebesar 2.192 detik, maka dapat disimpulkan bahwa posisi tengah

memiliki pengaruh yang lebih baik dibandingkan dengan posisi sudut kanan bawah. Pada

faktor unsur dinamis, dengan rata-rata durasi fiksasi perlakuan animasi sebesar 3.188

detik dan statis sebesar 2.299 detik, maka dapat disimpulkan bahwa unsur dinamis

dengan animasi memiliki pengaruh yang lebih baik dibandingkan dengan yang statis.

Pada faktor ukuran, perlakuan besar menghasilkan rata-rata durasi fiksasi sebesar 3.264

detik dan perlakuan kecil sebesar 2.223 detik, sehingga dapat disimpulkan bahwa ukuran

iklan besar memiliki pengaruh yang lebih baik dibandingkan dengan ukuran kecil.

Keterangan: 1=tengah (mean=3.295 detik), 2=sudut kanan bawah (mean=2.192 detik)

Gambar V.27 Uji Signifikansi Faktor Lokasi Terhadap Durasi Fiksasi

Keterangan: 1=besar (mean=3.264 detik), 2=kecil (mean=2.223 detik)

Gambar V.28 Uji Signifikansi Faktor Ukuran Terhadap Durasi Fiksasi

Keterangan: 1=animasi (mean=3.188 detik), 2=statis (mean=2.299 detik)

Gambar V.29 Uji Signifikansi Faktor Unsur Dinamis Terhadap Durasi Fiksasi

Page 99: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

97

Keterangan: 1=tengah-animasi (mean=3.969 detik), 2=sudut kanan bawah-animasi (mean=2.407 detik),

3=tengah-statis (mean=2.621 detik), 4=sudut kanan bawah-statis (mean=1.977 detik)

Gambar V.30 Uji Signifikansi Interaksi Lokasi dan Unsur Dinamis Terhadap Durasi Fiksasi

Tabel V.18 Kesimpulan Uji Signifikansi Faktor Ukuran, Unsur Dinamis, Lokasi, serta Interaksi

Lokasi dan Unsur Dinamis Terhadap Durasi Fiksasi

Faktor Kombinasi Level P-Value Kesimpulan

Lokasi Tengah – Sudut Kanan Bawah 0.000 Berbeda Signifikan

Ukuran Besar – Kecil 0.000 Berbeda Signifikan

Unsur

Dinamis Animasi – Statis 0.000 Berbeda Signifikan

Interaksi

Lokasi dan

Unsur

Dinamis

Tengah – Animasi vs.

Sudut Kanan Bawah – Animasi 0.000 Berbeda Signifikan

Tengah – Animasi vs. Tengah – Statis 0.000 Berbeda Signifikan

Tengah – Animasi vs.

Sudut Kanan Bawah – Statis 0.000 Berbeda Signifikan

Sudut Kanan Bawah - Animasi vs.

Tengah - Statis 0.898

Tidak Berbeda

Signifikan

Sudut Kanan Bawah – Animasi vs.

Sudut Kanan Bawah – Statis 0.501

Tidak Berbeda

Signifikan

Tengah – Statis vs.

Sudut Kanan Bawah – Statis 0.157

Tidak Berbeda

Signifikan

Berdasarkan hasil uji signifikansi antar perlakuan pada interaksi lokasi dan

unsur dinamis (Gambar V.30), terdapat tiga kombinasi perlakuan yang menghasilkan

durasi fiksasi yang berbeda signifikan, yaitu tengah – animasi vs. sudut kanan bawah –

animasi, tengah – animasi vs. tengah – statis, dan tengah - animasi vs. sudut kanan bawah

Page 100: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

98

– statis. Oleh karena itu, dilakukan pemilihan berdasarkan perlakuan-perlakuan yang

berbeda secara signifikan tersebut. Rata-rata durasi fiksasi tengah – animasi adalah

sebesar 3.969 detik, sudut kanan bawah – animasi sebesar 2.407 detik, tengah – statis

sebesar 2.621 detik, dan sudut kanan bawah – statis sebesar 1.977 detik. Dengan

demikian, dapat disimpulkan bahwa perlakuan tengah – animasi memberikan pengaruh

terbaik terhadap durasi fiksasi.

Rekapitulasi hasil pengujian signifikansi terkait durasi fiksasi ditunjukkan pada

Tabel V.18, sedangkan rekomendasi sementara terhadap rancangan iklan website

berdasarkan durasi fiksasi dapat dilihat pada Tabel V.19.

Tabel V.19 Rekomendasi Sementara untuk Rancangan Iklan Website Terkait

Durasi Fiksasi

Variabel Hasil Rekomendasi Sementara

Lokasi Tengah

Unsur Dinamis Animasi

Ukuran Besar

Lokasi * Unsur Dinamis Tengah – Animasi

V.5.2 Uji Pengaruh Ukuran, Lokasi, dan Unsur Dinamis Terhadap Jumlah

Fiksasi

Penentuan area of interest (AOI) untuk data jumlah fiksasi sama dengan

penentuan AOI untuk data durasi fiksasi. Jumlah fiksasi merupakan jumlah (frekuensi)

seseorang melihat ke area yang menjadi perhatian peneliti. Jumlah fiksasi yang didapat

dari proses penentuan AOI merupakan data fiksasi untuk setiap partisipan dan setiap

iklan, seperti dapat dilihat pada Tabel V.20.

Tabel V.20 Jumlah Fiksasi

No.

Partisipan

Jumlah Fiksasi

Maya

Phone

Smart

Card

My Home

Residence

Go

Holiday

Men's

Shoe

Chip

& Eat

Best

Way

So

Drink

1 23 13 0 12 2 5 6 10

2 14 4 11 5 9 6 0 5

3 13 14 9 4 10 0 7 8

4 8 4 15 8 18 5 0 9

5 4 18 9 5 1 3 1 3

6 1 1 9 1 2 1 7 1

7 11 8 7 6 20 1 5 9

8 14 7 7 3 10 2 5 5

Page 101: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

99

Tabel V.20 Jumlah Fiksasi (lanjutan)

No.

Partisipan

Jumlah Fiksasi

Maya

Phone

Smart

Card

My Home

Residence

Go

Holiday

Men's

Shoe

Chip

& Eat

Best

Way

So

Drink

9 11 16 5 9 10 6 6 4

10 18 15 3 16 12 6 1 6

11 15 13 3 16 10 0 0 9

12 7 10 9 6 7 4 3 8

13 5 8 10 7 7 0 1 4

14 3 2 3 0 1 0 2 3

15 8 1 17 2 2 5 3 2

16 1 2 4 4 4 2 1 3

17 8 3 10 0 5 0 5 4

18 15 10 6 9 8 5 12 3

19 10 14 10 7 13 9 3 4

20 12 2 8 3 5 3 0 1

21 0 11 0 2 5 0 13 2

22 22 14 22 11 15 2 15 8

23 9 10 10 7 4 3 10 3

24 15 5 19 6 8 4 8 2

25 0 0 5 4 6 1 4 6

26 15 13 29 11 2 7 6 4

27 17 12 18 6 5 6 7 7

28 24 14 17 14 12 10 13 9

29 20 11 16 9 14 9 5 11

30 21 5 8 4 4 1 5 4

31 14 4 20 0 2 2 0 0

32 9 3 14 7 5 3 3 1

33 18 0 14 1 9 2 2 0

34 20 18 22 5 6 7 6 6

35 12 0 4 6 6 6 9 6

36 14 5 15 8 12 8 11 1

37 16 8 5 8 3 3 3 7

38 15 11 18 13 10 11 16 0

39 17 10 18 6 7 4 9 1

40 21 12 20 9 8 9 10 2

Sama seperti sebelumnya, Uji ANOVA dilakukan untuk melihat pengaruh

faktor ukuran, unsur dinamis, dan lokasi terhadap jumlah fiksasi (Tabel V.21).

Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:

H0 : Tidak ada pengaruh ukuran, unsur dinamis, lokasi, dan interaksinya terhadap jumlah

fiksasi.

H1 : Terdapat minimal satu di antara ukuran, unsur dinamis, lokasi, dan interaksinya yang

berpengaruh terhadap jumlah fiksasi.

Page 102: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

100

Tabel V.21 Analysis of Variance Faktor Ukuran, Unsur Dinamis, Lokasi, dan Interaksinya

Terhadap Jumlah Fiksasi

Source

Type III

Sum of

Squares

df Mean

Square F Sig. Interpretasi

Corrected Model 2604.300 7 372.043 15.258 0.000

Intercept 18060.05 1 18060.05 740.667 0.000

Lokasi 904.513 1 904.513 37.095 0.000 Berpengaruh

Ukuran 1428.050 1 1428.050 58.566 0.000 Berpengaruh

Unsur Dinamis 99.012 1 99.012 4.061 0.045 Berpengaruh

Lokasi * Ukuran 99.012 1 99.012 4.061 0.045 Berpengaruh

Lokasi * Unsur

Dinamis 18.050 1 18.050 0.740 0.390 Tidak Berpengaruh

Ukuran * Unsur

Dinamis 13.613 1 13.613 0.558 0.456 Tidak Berpengaruh

Lokasi * Ukuran *

Unsur Dinamis 42.050 1 42.050 1.725 0.190 Tidak Berpengaruh

Error 7607.65 312 24.383

Total 28272 320

Corrected Total 10211.95 319

P-value (Sig.) faktor ukuran (0.00), lokasi (0.00), unsur dinamis (0.045), serta

interaksi antara ukuran dan lokasi (0.045) lebih kecil dari nilai α (5%), sehingga

kesimpulan yang dapat diambil adalah H0 ditolak untuk faktor-faktor tersebut. Dengan

demikian, faktor ukuran, unsur dinamis, lokasi, serta interaksi antara faktor ukuran dan

lokasi berpengaruh terhadap jumlah fiksasi.

Selanjutnya, uji signifikansi (uji Tukey) dilakukan untuk seluruh faktor yang

memiliki pengaruh terhadap jumlah fiksasi. Hasil pengujian signifikansi faktor ukuran,

unsur dinamis, lokasi, dan interaksi faktor ukuran dan lokasi berdasarkan jumlah fiksasi

dapat dilihat pada Gambar V.31 hingga Gambar V.34.

Hipotesis pengujian yang digunakan adalah sebagai berikut:

H0a : Tidak ada perbedaan signifikan antara perlakuan lokasi iklan tengah dan sudut

kanan bawah terhadap jumlah fiksasi.

H1a : Terdapat perbedaan signifikan antara perlakuan lokasi iklan tengah dan sudut kanan

bawah terhadap jumlah fiksasi.

H0b : Tidak ada perbedaan signifikan antara perlakuan ukuran iklan besar dan kecil

terhadap jumlah fiksasi.

H1b : Terdapat perbedaan signifikan antara perlakuan ukuran iklan besar dan kecil

terhadap jumlah fiksasi.

Page 103: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

101

H0c : Tidak ada perbedaan signifikan antara perlakuan unsur dinamis animasi dan statis

terhadap jumlah fiksasi.

H1c : Terdapat perbedaan signifikan antara perlakuan unsur dinamis animasi dan statis

terhadap jumlah fiksasi.

H0d : Tidak ada perbedaan signifikan antara perlakuan tengah – besar, sudut kanan bawah

– besar, tengah – kecil, dan sudut kanan bawah – kecil terhadap jumlah fiksasi.

H1d : Paling kurang terdapat satu perbedaan signifikan antara perlakuan tengah – besar,

sudut kanan bawah – besar, tengah – kecil, dan sudut kanan bawah – kecil terhadap

jumlah fiksasi.

Keterangan: 1=tengah (mean=9.194), 2=sudut kanan bawah (mean=5.831)

Gambar V.31 Uji Signifikansi Faktor Lokasi Terhadap Jumlah Fiksasi

Keterangan: 1=besar (mean=9.625), 2=kecil (mean=5.4)

Gambar V.32 Uji Signifikansi Faktor Ukuran Terhadap Jumlah Fiksasi

Keterangan: 1=animasi, 2=statis

Gambar V.33 Uji Signifikansi Faktor Unsur Dinamis Terhadap Jumlah Fiksasi

Page 104: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

102

Keterangan: 1=tengah-besar (mean=11.86), 2=sudut kanan bawah-besar (mean=7.388), 3=tengah-kecil

(mean=6.525), 4=sudut kanan bawah-kecil (mean=4.275)

Gambar V.34 Uji Signifikansi Interaksi Lokasi dan Ukuran Terhadap Jumlah Fiksasi

Berdasarkan hasil pengujian signifikansi pada Gambar V.31 hingga Gambar

V.33, dapat disimpulkan bahwa perbedaan perlakuan pada faktor lokasi dan ukuran

menghasilkan jumlah fiksasi yang berbeda secara signifikan. Hal ini disebabkan P-value

dari perlakuan faktor lokasi (0.00) dan perlakuan faktor ukuran (0.00) lebih kecil dari

nilai α (0.05). Pada faktor lokasi, perlakuan tengah menghasilkan rata-rata jumlah fiksasi

sebesar 9.194, sedangkan perlakuan sudut kanan bawah menghasilkan rata-rata jumlah

fiksasi sebesar 5.831, sehingga posisi iklan tengah memiliki pengaruh yang lebih baik

terhadap jumlah fiksasi dibandingkan dengan posisi sudut kanan bawah. Pada faktor

ukuran, rata-rata jumlah fiksasi dari perlakuan besar adalah 9.625 dan dari perlakuan

kecil adalah 5.4, sehingga ukuran iklan besar memiliki pengaruh yang lebih baik terhadap

jumlah fiksasi dibandingkan dengan ukuran kecil.

Berdasarkan hasil uji signifikansi antar perlakuan pada interaksi lokasi dan

ukuran (Gambar V.34), terdapat lima kombinasi perlakuan yang menghasilkan jumlah

fiksasi yang berbeda signifikan, yaitu tengah – besar vs. sudut kanan bawah – besar,

tengah – besar vs. tengah kecil, tengah – besar vs. sudut kanan bawah – kecil, sudut

kanan bawah – besar vs. sudut kanan bawah – kecil, dan tengah – kecil vs. sudut kanan

bawah - kecil. Berdasarkan hal tersebut, dilakukan penentuan perlakuan-perlakuan yang

Page 105: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

103

memberikan efek terbaik terhadap jumlah fiksasi. Rata-rata jumlah fiksasi dari perlakuan

tengah – besar adalah sebesar 11.86, sudut kanan bawah – besar sebesar 7.388, tengah –

kecil sebesar 6.525, dan sudut kanan bawah – kecil sebesar 4.275. Dengan demikian,

dapat disimpulkan bahwa perlakuan tengah – besar memberikan pengaruh terbaik

terhadap jumlah fiksasi.

Rekapitulasi hasil pengujian signifikansi terkait jumlah fiksasi ditunjukkan pada

Tabel V.19, sedangkan rekomendasi sementara terhadap rancangan iklan website

berdasarkan jumlah fiksasi dapat dilihat pada Tabel V.20.

Tabel V.19 Kesimpulan Uji Signifikansi Faktor Ukuran, Unsur Dinamis, Lokasi serta Interaksi

Lokasi dan Ukuran Terhadap Jumlah Fiksasi

Faktor Kombinasi Level P-Value Kesimpulan

Lokasi Tengah – Sudut Kanan Bawah 0.000 Berbeda Signifikan

Ukuran Besar – Kecil 0.000 Berbeda Signifikan

Unsur

Dinamis Animasi – Statis 0.149 Tidak Berbeda Signifikan

Interaksi

Lokasi

dan

Ukuran

Tengah - Besar vs.

Sudut Kanan Bawah - Besar 0.000 Berbeda Signifikan

Tengah - Besar vs. Tengah - Kecil 0.000 Berbeda Signifikan

Tengah - Besar vs.

Sudut Kanan Bawah - Kecil 0.000 Berbeda Signifikan

Sudut Kanan Bawah - Besar vs.

Tengah - Kecil 0.690 Tidak Berbeda Signifikan

Sudut Kanan Bawah - Besar vs.

Sudut Kanan Bawah - Kecil 0.001 Berbeda Signifikan

Tengah - Kecil vs.

Sudut Kanan Bawah - Kecil 0.023 Berbeda Signifikan

Tabel V.20 Rekomendasi Sementara untuk Rancangan Iklan Website Terkait Jumlah Fiksasi

Faktor Hasil Rekomendasi Sementara

Lokasi Tengah

Ukuran Besar

Unsur Dinamis Animasi atau Statis

Lokasi * Ukuran Tengah – Besar

V.5.3 Uji Korelasi Data Eye Tracking dengan Skor Recognition, Recall, dan

Comprehension

Uji korelasi digunakan untuk mengidentifikasi hubungan antara durasi fiksasi

dengan skor recognition, skor recall, dan skor comprehension. Selain itu, juga untuk

mengetahui hubungan antara jumlah fiksasi dengan skor recognition, skor recall, dan

skor comprehension.

Page 106: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

104

Selain mengetahui hubungan, diketahui juga arah hubungan dan kekuatan

hubungan antara dua variabel tersebut. Menurut Mukaka (2012), apabila nilai korelasi (𝜌)

0 – 0.3, maka hubungan antar dua variabel dapat diabaikan / tidak berhubungan. Jika nilai

korelasi (𝜌) 0.3 – 0.5, maka hubungan antar dua variabel dinyatakan lemah. Sedangkan

jika nilai korelasi (𝜌) 0.5 – 0.7, maka hubungan antar dua variabel dinyatakan cukup atau

sedang. Selanjutnya, nilai korelasi (𝜌) 0.7 – 0.9 menyatakan hubungan antar dua variabel

yang kuat, dan nilai korelasi (𝜌) 0.9 – 1 menunjukkan hubungan antar dua variabel yang

sangat kuat.

Gambar V.35 Hasil Pengujian Korelasi antara Data Eye Tracking dengan Skor Recognition,

Recall, dan Comprehension

Tabel V.21 Kesimpulan Pengujian Korelasi

Korelasi Nilai Spearman Rho Kesimpulan

Recognition - Jumlah Fiksasi 0.047 Tidak Berkorelasi

Recognition - Durasi Fiksasi 0.032 Tidak Berkorelasi

Recall - Jumlah Fiksasi 0.375 Korelasi Lemah

Recall - Durasi Fiksasi 0.323 Korelasi Lemah

Comprehension - Jumlah Fiksasi 0.215 Tidak Berkorelasi

Comprehension - Durasi Fiksasi 0.163 Tidak Berkorelasi

Uji korelasi dilakukan menggunakan metode Spearman Rho. Hasil pengujian

korelasi dapat dilihat pada Gambar V.35 dan kesimpulan hasil pengujian direkapitulasi

pada Tabel V.21. Berdasarkan Tabel V.21, data eye tracking (durasi fiksasi dan jumlah

fiksasi) tidak berhubungan dengan skor recognition dan skor comprehension, namun

memiliki hubungan positif yang lemah dengan skor recall. Hal ini dapat diinterpretasikan

Page 107: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

105

bahwa peningkatan durasi fiksasi dan jumlah fiksasi pada area iklan website dapat diiringi

dengan kenaikan tingkat ingatan (recall) pengguna akan iklan tersebut, walau tidak

terlalu kuat.

V.6 Analisis dan Rekomendasi Rancangan Iklan Website

Analisis terhadap hasil pengolahan data dilakukan untuk mendapatkan

interpretasi dari hasil tersebut dan memperoleh rekomendasi ukuran, lokasi, dan unsur

dinamis untuk rancangan iklan website yang memiliki efektivitas yang baik. Efektivitas

iklan ini diukur dari tingkat rekognisi, ingatan, pemahaman, durasi fiksasi, dan jumlah

fiksasi pengguna terhadap iklan tersebut.

Berdasarkan pengujian pengaruh dengan menggunakan uji statistik binary

logistic regression dan ANOVA, didapatkan faktor mana saja yang berpengaruh terhadap

efektivitas iklan. Jika suatu faktor berpengaruh, maka penentuan nilai pada faktor tersebut

dapat berpengaruh terhadap efektivitas iklan website. Sebaliknya, jika suatu faktor tidak

berpengaruh, maka penentuan nilai pada faktor tersebut tidak akan berpengaruh terhadap

efektivitas iklan website, sehingga rekomendasi tidak dapat diberikan terkait dengan

faktor tersebut.

Jika suatu faktor (ukuran, lokasi, unsur dinamis, atau interaksinya) berpengaruh

terhadap efektivitas iklan, maka perlu dilakukan uji beda atau uji signifikansi untuk

melihat apakah perubahan level pada faktor tersebut menimbulkan perbedaan yang

signifikan terhadap efektivitas iklan website. Uji beda atau uji signifikansi dilakukan

degan menggunakan uji Tukey. Jika perbedaan level pada suatu faktor menghasilkan

perbedaan yang signifikan terhadap efektivitas iklan website, maka dapat

direkomendasikan level mana pada faktor tersebut yang menghasilkan efektivitas iklan

website yang lebih baik. Sebaliknya, jika perbedaan level pada suatu faktor tidak

menghasilkan perbedaan yang signifikan terhadap efektivitas iklan website, maka level

manapun pada faktor tersebut akan menghasilkan efektivitas iklan website yang tidak

berbeda secara signifikan (perbedaan dapat diabaikan, sehingga rekomendasi level

manapun akan cenderung menghasilkan efektivitas iklan website yang sama saja).

Data jumlah fiksasi dan durasi fiksasi yang dihasilkan melalui pengujian eye

tracking berfungsi sebagai data pelengkap dalam penelitian yang dilakukan. Berdasarkan

hasil uji korelasi antara data jumlah fiksasi dan durasi fiksasi dengan ukuran efektivitas

iklan yang direpresentasikan dalam skor recognition, skor recall, dan skor

comprehension, dapat disimpulkan bahwa jumlah fiksasi dan durasi fiksasi berkorelasi

Page 108: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

106

lemah dengan skor recall, namun tidak berkorelasi dengan skor recognition dan skor

comprehension. Dengan demikian, hasil rekomendasi berdasarkan jumlah fiksasi dan

durasi fiksasi dapat menjadi pendukung dari skor recall yang mewakili efektivitas iklan

website secara keseluruhan. Karena adanya sedikit korelasi, maka hasil rekomendasi dari

pengolahan data eye tracking dapat digunakan sebagai data pelengkap ketika hasil

pengolahan data kuesioner tidak cukup menghasilkan kesimpulan. Namun demikian, data

jumlah fiksasi dan durasi fiksasi tersebut dapat juga digunakan sebagai ukuran efektivitas

iklan website secara mandiri (bukan data pendukung), karena suatu iklan yang menarik

dapat mengundang konsumen untuk melihat iklan tersebut secara lebih lama dan lebih

sering.

Berdasarkan seluruh pengolahan data yang telah dilakukan, didapatkan hasil

pengujian pengaruh faktor terhadap efektivitas iklan website yang direpresentasikan oleh

skor recognition, skor recall, skor comprehension, serta jumlah fiksasi dan durasi fiksasi.

Hasil pengujian ini direkapitulasi pada Tabel V.22 untuk memperlihatkan faktor mana

yang berpengaruh.

Tabel V.22 Rekapitulasi Hasil Pengujian Pengaruh Faktor Terhadap Ukuran Efektivitas Iklan

Faktor Recognition Recall Comprehen-

sion

Jumlah

Fiksasi

Durasi

Fiksasi

Lokasi - Berpengaruh - Berpengaruh Berpengaruh

Ukuran Berpengaruh - - Berpengaruh Berpengaruh

Unsur

Dinamis - Berpengaruh - Berpengaruh Berpengaruh

Lokasi *

Ukuran Berpengaruh - - Berpengaruh -

Ukuran *

Unsur

Dinamis

- - - - -

Lokasi *

Unsur

Dinamis

- - Berpengaruh - Berpengaruh

Lokasi *

Ukuran *

Unsur

Dinamis

- - - - -

Dari hasil pengujian pengaruh, dilakukan pengujian signifikansi yang berfungsi

mengetahui ada atau tidaknya perbedaan signifikan antara level perlakuan pada faktor.

Rekapitulasi hasil pengujian signifikansi untuk masing-masing faktor beserta interaksinya

yang memiliki pengaruh dapat dilihat pada Tabel V.23.

Page 109: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

107

Tabel V.23 Rekapitulasi Hasil Pengujian Signifikansi Antar Level dalam Faktor

Faktor Recognition Recall Comprehension Jumlah

Fiksasi

Durasi

Fiksasi

Lokasi - Berbeda

Signifikan -

Berbeda

Signifikan

Berbeda

Signifikan

Ukuran

Tidak

Berbeda

Signifikan

- - Berbeda

Signifikan

Berbeda

Signifikan

Unsur

Dinamis -

Tidak

Berbeda

Signifikan

- Tidak

Berbeda

Signifikan

Berbeda

Signifikan

Lokasi *

Ukuran

Tidak

Berbeda

Signifikan

- - Berbeda

Signifikan -

Ukuran *

Unsur

Dinamis

- - - - -

Lokasi *

Unsur

Dinamis

- - Tidak Berbeda

Signifikan -

Berbeda

Signifikan

Lokasi *

Ukuran *

Unsur

Dinamis

- - - - -

Berdasarkan pengolahan data hasil kuesioner dan data eye tracking, didapatkan

beberapa rekomendasi sementara untuk rancangan iklan dari sisi masing-masing ukuran

efektivitas (skor recognition, skor recall, skor comprehension, serta jumlah fiksasi dan

durasi fiksasi). Rekapitulasi rekomendasi sementara dapat dilihat pada Tabel V.24.

Dengan menggunakan rekomendasi sementara tersebut, dilakukan analisis

untuk mendapatkan rekomendasi akhir (menyeluruh) pemilihan level dari faktor ukuran,

lokasi, dan unsur dinamis yang dapat menghasilkan efektivitas iklan yang paling baik.

Penentuan rekomendasi akhir (berdasarkan seluruh ukuran efektivitas) untuk setiap faktor

didapatkan dengan mengambil hasil rekomendasi sementara dari data utama (hasil

kuesioner) yang menghasilkan nilai yang mutlak (level berbeda secara signifikan). Nilai

rata-rata dari masing-masing level faktor digunakan sebagai pembanding dan penentu

level terbaik. Jika terdapat faktor yang memiliki level yang tidak berbeda secara

signifikan, maka digunakan data pendukung untuk menarik kesimpulan mengenai

rekomendasi akhir.

Sebagai contoh, terkait tingkat recall, rekomendasi untuk faktor lokasi adalah

iklan yang berlokasi di tengah layar. Rekomendasi untuk faktor ukuran dan unsur dinamis

tidak dapat ditentukan melalui data utama karena faktor-faktor tersebut tidak

berpengaruh. Oleh karena itu, penentuan rekomendasi dari faktor ukuran dan unsur

Page 110: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

108

dinamis diperoleh dengan menganalisis data lain, yaitu data recognition dan

comprehension atau data jumlah fiksasi dan durasi fiksasi. Berdasarkan hasil rekomendasi

sementara dari jumlah fiksasi dan durasi fiksasi, rekomendasi untuk faktor ukuran adalah

iklan berukuran besar. Sedangkan berdasarkan hasil rekomendasi sementara dari durasi

fiksasi, rekomendasi untuk faktor unsur dinamis adalah iklan yang menggunakan animasi.

Jadi, rekomendasi akhir dirumuskan dengan menggabungkan dan membandingkan

rekomendasi sementara dari masing-masing variabel dependen, dimana rekomendasi

akhir yang dibuat tidak bertentangan dengan rekomendasi sementara dari masing-masing

variabel dependen tersebut.

Rekomendasi akhir juga diperkuat oleh hasil rekomendasi dari interaksi antar

faktor. Misalnya, interaksi faktor lokasi dan unsur dinamis untuk durasi fiksasi

menyimpulkan lokasi tengah dan unsur dinamis animasi sebagai rancangan terbaik,

kemudian interaksi faktor lokasi dan ukuran untuk jumlah fiksasi merekomendasikan

lokasi tengah dan ukuran besar sebagai rancangan terbaik. Rekapitulasi dari rekomendasi

akhir untuk ukuran, lokasi, dan unsur dinamis iklan website yang paling efektif

berdasarkan penelitian ini dapat dilihat pada Tabel V.25.

Tabel V.24 Rekapitulasi Rekomendasi Sementara

Variabel

Dependen Faktor Rekomendasi Sementara

Recognition

Ukuran Besar atau Kecil

Lokasi * Ukuran Besar – Tengah, Besar – Sudut Kanan Bawah, Kecil –

Tengah, atau Kecil – Sudut Kanan Bawah

Recall Lokasi Tengah

Unsur Dinamis Animasi atau Statis

Comprehension Lokasi * Unsur

Dinamis

Tengah – Animasi, Sudut Kanan Bawah – Statis,

Tengah – Statis, atau Sudut Kanan Bawah – Animasi

Data Pendukung

Jumlah Fiksasi

Lokasi Tengah

Ukuran Besar

Unsur Dinamis Animasi atau Statis

Lokasi * Ukuran Tengah – Besar

Durasi Fiksasi

Lokasi Tengah

Ukuran Besar

Unsur Dinamis Animasi

Lokasi * Unsur

Dinamis Tengah – Animasi

Page 111: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

109

Tabel V.25 Rekomendasi Akhir Rancangan Iklan Website yang Memiliki

Efektivitas Paling Baik

Faktor Hasil Rekomendasi Akhir

Lokasi Tengah

Ukuran Besar

Unsur Dinamis Animasi

Penelitian ini menunjukkan bahwa posisi peletakan iklan di tengah merupakan

yang paling baik. Hal ini dapat disebabkan ketika pengguna membaca konten website,

iklan yang terletak di tengah akan secara otomatis dilihat oleh pengguna. Berbeda halnya

dengan iklan yang diletakkan di sudut kanan bawah. Hal ini dapat dibandingkan dari rata-

rata skor, durasi fiksasi, dan jumlah fiksasi yang lebih tinggi untuk iklan pada posisi

tengah. Hasil tersebut juga menunjukkan bahwa lebih banyak partisipan yang mampu

mengingat konten iklan yang berada di tengah. Hasil rekomendasi lokasi ini juga

didukung oleh Lim dan Wogalter (2000) yang menyatakan bahwa lokasi tengah

merupakan posisi peletakan iklan yang memiliki tingkat performansi paling tinggi.

Rancangan ukuran yang menjadi rekomendasi iklan secara umum adalah ukuran

besar. Hal ini karena partisipan cenderung lebih melihat iklan yang berukuran besar.

Faktor ukuran tidak mempengaruhi ingatan (recall) dan pemahaman (comprehension),

namun mempengaruhi rekognisi (recognition). Tetapi dari hasil uji signifikansi, tidak ada

perbedaaan signifikan antara ukuran besar atau kecil terhadap recognition. Namun

dengan adanya korelasi antara durasi dan jumlah fiksasi dengan data recall, penentuan

rekomendasi ukuran dapat didukung oleh data durasi dan jumlah fiksasi yang nilainya

berbeda signifikan untuk ukuran iklan besar dan kecil. Dari data durasi dan jumlah fiksasi

tersebut, didapatkan bahwa iklan ukuran besar memiliki performansi lebih tinggi. Rata-

rata durasi dan jumlah fiksasi yang lebih tinggi menunjukkan lebih banyak partisipan

yang melakukan fiksasi lebih lama dan lebih sering, sehingga mampu mengingat konten

iklan berukuran besar dengan lebih baik.

Rekomendasi unsur dinamis secara umum adalah animasi. Pemilihan unsur

dinamis berupa animasi didasari pada perbandingan hasil rekomendasi sementara data

kuesioner dan eye tracking. Hasil rekomendasi sementara berdasarkan data recall dan

jumlah fiksasi adalah animasi atau statis memiliki pengaruh yang sama. Namun

berdasarkan data durasi fiksasi, unsur dinamis animasi memberikan performansi yang

lebih baik secara signifikan. Apabila dibandingkan, hasil rekomendasi sementara dari

recall dengan durasi fiksasi dan jumlah fiksasi akan menghasilkan rekomendasi akhir

Page 112: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

110

berupa animasi. Hal ini dapat didukung oleh korelasi antara durasi dan jumlah fiksasi

dengan data recall. Selain itu, dukungan juga diperoleh dari rekomendasi sementara dari

interaksi unsur dinamis dan lokasi. Rata-rata durasi fiksasi yang lebih tinggi

menunjukkan lebih banyak partisipan yang melakukan fiksasi lebih lama pada iklan

berbentuk animasi. Hal ini berarti penggunaan animasi memiliki performansi yang lebih

baik dibandingkan dengan bentuk statis.

Rekomendasi rancangan iklan yang telah ditentukan akan berguna bagi pihak

perancang iklan dan bagi perusahaan yang ingin memasang iklan. Perancang iklan dapat

melakukan perancangan iklan dengan memperhatikan informasi faktor yang berpengaruh.

Hal ini penting karena perancang iklan juga dapat memberikan saran bagi perusahaan

yang hendak memasangkan iklannya di internet, serta dapat memenuhi kebutuhan para

pemasang iklan. Bagi pihak perusahaan yang hendak memasang iklannya, keuntungan

yang didapat dari rancangan iklan yang baik adalah mereka dapat mencapai tujuan

pemasangan iklan, yaitu menyampaikan konten iklan dengan efektif kepada calon

konsumen. Dengan begitu, diharapkan calon konsumen dapat tertarik untuk membeli atau

menggunakan produk dan atau jasa yang ditawarkan, sehingga dapat meningkatkan

penjualan dan keuntungan bagi perusahaan. Selain itu, pihak perusahaan juga dapat

menggunakan anggaran pendanaan untuk iklan dengan lebih efektif dan efisien.

Page 113: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

111

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan akan diuraikan kesimpulan dari penelitian rekomendasi faktor

lokasi, ukuran, dan unsur dinamis terhadap efektivitas iklan website serta saran bagi

penelitian selanjutnya.

VI.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian rekomendasi faktor lokasi, ukuran, dan unsur

dinamis terhadap efektivitas iklan website adalah sebagai berikut:

1. Dari pengambilan penjejakan mata 40 partisipan, dilakukan penentuan skor

recognition, recall, dan comprehension sebagai bentuk respon (efektivitas iklan) dari

perlakuan faktor ukuran, lokasi, dan unsur dinamis iklan. Dengan menggunakan

metode Binary Logic Regression, diperoleh kesimpulan bahwa faktor ukuran dan

interaksi faktor ukuran dan lokasi mempengaruhi efektivitas iklan website dari aspek

rekognisi (recognition). Sedangkan berdasarkan uji ANOVA (Analysis of Variance),

faktor lokasi dan unsur dinamis mempengaruhi efektivitas iklan website dari aspek

ingatan (recall), serta interaksi faktor lokasi dan unsur dinamis mempengaruhi

efektivitas iklan website dari aspek pemahaman (comprehension) pengguna.

2. Untuk data eye tracking, dilakukan uji ANOVA untuk melihat pengaruh faktor

lokasi, ukuran, dan unsur dinamis iklan terhadap durasi fiksasi dan jumlah fiksasi

pengguna pada iklan website. Faktor yang mempengaruhi durasi fiksasi adalah

lokasi, ukuran, unsur dinamis, serta interaksi faktor lokasi dan unsur dinamis.

Sedangkan faktor yang mempengaruhi jumlah fiksasi adalah lokasi, ukuran, unsur

dinamis, serta interaksi faktor ukuran dan lokasi.

3. Dari hasil uji signifikansi, didapatkan suatu kesimpulan yang digunakan untuk

pemberian rekomendasi terhadap rancangan iklan website. Rekomendasi rancangan

iklan diusulkan dari segi recall, recognition, comprehension, durasi fiksasi, dan

jumlah fiksasi, yang secara umum adalah sebagai berikut:

a. Rekomendasi rancangan iklan website berdasarkan recognition yaitu

menggunakan ukuran besar atau kecil, serta kombinasi ukuran dan lokasi: besar –

Page 114: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

112

tengah, besar – sudut kanan bawah, kecil – tengah, atau kecil – sudut kanan

bawah.

b. Berdasarkan recall, yaitu menggunakan lokasi tengah, serta unsur dinamis

animasi atau statis.

c. Berdasarkan comprehension, dapat digunakan kombinasi lokasi dan unsur

dinamis sebagai berikut: tengah – animasi, sudut kanan bawah – statis, tengah –

statis, atau sudut kanan bawah – animasi.

d. Berdasarkan durasi fiksasi, direkomendasikan iklan yang menggunakan lokasi

tengah, ukuran besar, unsur dinamis animasi, serta kombinasi lokasi dan unsur

dinamis: tengah – animasi.

e. Rekomendasi berdasarkan jumlah fiksasi adalah iklan dengan lokasi tengah,

ukuran besar, unsur dinamis animasi atau statis, serta kombinasi lokasi dan

ukuran: tengah – besar.

f. Rekomendasi rancangan iklan website secara umum yaitu posisi peletakan

(lokasi) iklan di tengah dengan ukuran iklan large rectangle atau besar (336 ×

280 pixels), dan unsur dinamis animasi (terdapat pergerakan brand, gambar

produk, dan lain-lain) dalam iklan website.

VI.2 Saran

Dari penelitian yang telah dilakukan dan kesimpulan yang telah diuraikan di

atas, terdapat beberapa saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya, antara

lain:

1. Penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan rekomendasi faktor rancangan

terhadap efektivitas iklan website dapat melibatkan partisipan dengan kelompok usia

yang lain (> 25 tahun).

2. Dapat digunakan website selain website berita, seperti e-commerce, social media,

situs media sharing, dan blog. Konteks penggunaan website juga dapat dibuat

dengan dua kondisi, yaitu aktivitas berbasis tugas (misalnya mencari informasi

spesifik atau melakukan transaksi e-commerce) dan non-tugas (misalnya

mengeksplorasi media sosial).

3. Faktor yang diteliti tidak hanya lokasi, ukuran, dan unsur dinamis, tetapi dapat

diteliti juga faktor warna, bentuk (misalnya video), cara kemunculan, dan durasi

kemunculan iklan. Kriteria efektivitas yang digunakan juga tidak hanya ingatan

Page 115: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

113

(recall), rekognisi (recognition), dan pemahaman (comprehension), tetapi dapat

digunakan jumlah klik, keinginan membeli (purchase intention) produk atau jasa

yang ditawarkan, dan tingkat emosi pengguna (melalui pengukuran

electroencephalography atau emotion wheel).

4. Dari segi desain eksperimen, dapat digunakan between-group design, agar setiap

partisipan tidak terlalu banyak menerima perlakuan sehingga mengalami kesulitan

mengingat iklan yang ditunjukkan. Penggunaan between-group design juga dapat

mengurangi bias akibat order-effect atau learning-effect.

Page 116: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

114

Page 117: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

115

DAFTAR PUSTAKA

Agrawal, H. (2011). Pop-Under Advertising: Good, Bad or Ugly. [Online]. Diunduh dari:

https://www.shoutmeloud.com/pop-under-advertising-good-bad-or-ugly.html

[diakses 26 Juli 2018].

Al-Natour, S., Gemino, A., dan Krider, R. (2013). Effective online ads: The role of

placement and animation. Proceedings of the International Conference on

Information Systems, Milan.

Andika, R. (2017). Usulan Lokasi dan Ukuran Iklan Internet Berdasarkan Pengukuran

Tingkat Emosi. Skripsi Program Studi Teknik Industri. Bandung: Universitas

Katolik Parahyangan.

APJII (2017). Pengguna Internet 2016. [Online]. Diunduh dari:

https://www.apjii.or.id/survei [diakses 10 Desember 2017].

Ariella, A., Yogasara, T., dan Hariandja, J. R. O. (2016). Perancangan permainan edukasi

interaktif berbasis teknologi motion gesture terhadap anak tunagrahita ringan.

Prosiding Seminar Nasional Teknik Industri (SeNTI 2016). Yogyakarta:

Universitas Gadjah Mada.

Ashraf, T. dan Kumar, N. (2017). Interdisciplinary Digital Preservation Tools and

Technologies. USA: IGI Global.

Belch, G. E., dan Belch, M. A. (2001). Advertising and Promotion: An Integrated

Marketing Communication Perspective, 4th Edition. Boston: McGraw Hill.

Bergstrom, J. R. dan Schall, A. J. (2014). Eye Tracking in User Experience Design. San

Francisco, CA: Morgan Kaufmann.

Blanco, F., Lacson, C. S., Mendoza, K. H. M., dan Seva, R. (2014). Can web

advertisements catch attention and facilitate recall? Proceedings of the 3rd

South East Asian Network of Ergonomics Societies International Conference

2014, Singapore.

Burke, M. K. (2001). The Effect of Animated Banner Advertisement on a Visual Search

Task. Oregon, USA: Department of Computer and Information Science and the

Honors College of the University of Oregon.

Burns, K. S. dan Lutz, R. J. (2006). The function of format: Consumer responses to six

online advertising formats. Journal of Advertising, 35(1), 53-63. Diunduh dari:

http://warrington.ufl.edu/mkt/retailcenter/docs/papers/Burns2006.pdf.ISSN0091

-3367.

Page 118: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

116

Calisir, F. dan Karaali, D. (2008). The impacts of banner location, banner content and

navigation style on banner recognition. Computers in Human Behavior, 24,

535–543.

Cardinal, R. N. dan Aitken, M. R. F. (2006). ANOVA for the Behavioural Sciences

Researcher. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates, Inc.

Chambliss, F. D, dan Schutt, K. S. (2012). Making Sense of the Social World. Los

Angeles: Sage Publications.

Chiang, C. L. (2003). Statistical Methods of Analysis. USA: World Scientific.

Chiu, S., dan Tavella, D. (2008). Data Mining and Market Intelligence for Optimal

Marketing Returns. USA: Elsevier.

Cianfrone, B., Bennett, G., Siders, R., dan Tsuji, Y. (2006). Virtual advertising and brand

awareness. International Journal of Sport Management and Marketing, 1(4),

289-310.

Crowder, P. dan Crowder, D. A. (2008). Creating Web Sites Bible, 3rd Edition.

Indianapolis: Wiley Publishing Inc.

Delener, N. (2012). Service Science Research, Strategy and Innovation: Dynamic

Knowledge Management Methods. USA: Business Science Reference.

Edwin, Y. (2017). Laju Konsumsi Konten Digital di Indonesia. [Online]. Diunduh dari:

https://beritagar.id/artikel/laporan-khas/laju-konsumsi-konten-digital-di-

indonesia [diakses 3 Maret 2018].

Galván, A. (2017). The Neuroscience of Adolescence. Cambridge, UK: Cambridge

University Press.

Gaol, L. J. (2008). Sistem Informasi Manajemen: Pemahaman dan Aplikasi. Jakarta: PT

Grasindo.

Google Adsense (2017). Guide to Ad Sizes. [Online]. Diunduh dari:

https://support.google.com/adsense/answer/6002621?hl=en.

Goldstein, B. E. (2010). Encylcopedia of Perception Vol 1. USA: Sage Publication Inc.

Graham, K. (2017). Top 5 Non-Standard Ad Revenue Streams to Boost Your Revenue in

2017. [Online]. https://www.monetizemore.com/blog/top-5-non-standard-ad-

revenue-streams-boost-revenue-2017/ [diakses 9 Februari 2018].

Hamersveld, M. V., dan Bolt, C. D. (2007). Market Research Handbook, 5th Edition.

West Sussex, England: John Wiley & Sons, Ltd.

Head, V. (2016). Designing Interface Animation: Meaningful Motion for User

Experience. New York: Louis Rosenfeld.

Page 119: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

117

Heppner, P. P., Kivlighan, D. M., dan Wampold, B. E. (2008). Research Design in

Counseling, 3rd Edition. USA: Matrix Production Inc.

Hicks, C. R. (1982). Fundamental Concept in the Design of Experiments. New York:

Holt, Rinehart, & Winston.

Hidayat, O. R. (2016). Analisis Posisi Iklan Banner pada Wireframe Website Youtube

terhadap Klik dan Kemudahan Diingat. Malang: Universitas Brawijaya.

Holm, N. (2016). Advertising and Consumer Society: A Critical Introduction. New

Zealand: Palgrave.

Hosmand. A. R. (2006). Design of Experiments for Agriculture and the Natural Sciences,

2nd Edition. USA: Chapman & Hall/CRC.

Hoyer, W. D., MacInnis, D. J., dan Pieters, R. (2013). Consumer Behaviour, 7th Edition.

Boston, USA: Cengage Learning.

Hsia, H. J. (2015). Mass Communication Research Methods. England: Routledge.

Jacko, J. A. (Ed.) (2009). Human-Computer Interaction: New Trends, Part 1, HCII 2009,

LNCS 5610. New York, USA: Springer-Verlag Berlin Heidelberg.

Janoschka, A. (2004). Web Advertising. Amsterdam: John Benjamin Publishing, Co.

Kantowitz, B. H., Roediger, H. L., dan Elmes, D. G. (2009). Experimental Psychology,

9th Edition. USA: Wadsworth Cengage Learning.

Karakaya, F., dan Stahl, M. J. (2009). After market entry barries in e-commerce markets.

Journal of Electronic Commerce Research, 10(3), 130-143.

Khattree, R. dan Rao, C. R. (2003). Statistics in Industry. Amsterdam, the Netherlands:

Elsevier Science B.V.

Kotler, P. dan Amstrong, G. (2018). Principles of Marketing, 17th Edition. Harlow, UK:

Pearson Education Limited.

Kotler, P. dan Keller, K. L. (2016). Marketing Management, 15th Edition. Harlow, UK:

Pearson Education Limited.

Kowalski, S. M., dan Montgomery, D. C. (2011). Design and Analysis of Experiments, 7th

Edition (Minitab Companion). USA: John Wiley & Sons, Inc.

Kuisma, J. (2015). Consumer Perception of Online Advertising: The Effect of Animation,

Ad Characteristics, Repetition and Task Relevancy on Attention and Memory.

Doctoral Dissertations. Finland: Aalto University.

Lamb Jr., C. W., Hair, J. F., dan Mcdaniel, C. (2004). Marketing, 7th Edition. Canada:

Thomson.

Page 120: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

118

Lapau, B. (2012). Metode Penelitian Kesehatan: Metode Ilmiah Penulisan Skripsi, Tesis,

dan Disertasi, Pedoman bagi Mahasiswa S-1, S-2 dan S-3. Jakarta: Yayasan

Pustaka Obor Indonesia.

Leighton, J. dan Bird, G. (2012). The Effect of Branding on Consumer Choice. Original

Research Report. Mountainview Learning.

Lim, R. W. dan Wogalter, M. S. (2000). The position of static and on-off banners in www

displays on subsequent recognition. Proceedings of the IEA 2000, Vol.1.

Mangiafico, S. S. (2016). Summary and Analysis of Extension Program Evaluation in R.

[Online]. Diunduh dari: http://rcompanion.org/handbook/G_09.html [diakses 25

Mei 2018].

Marco, M. D., Albano, V., dan Za, S. (2012). Information Systems: Crossroads for

Organization, Management, Accounting, and Engineering. London: Springer.

Martin, D. W. (2008). Doing Psychology Experiments, 7th Edition. USA: Thomson

Learning, Inc.

McBurney, D. H., dan White, T. L. (2010). Research Methods, 8th Edition. Belmont, CA:

Wadsworth Cengage Learning.

McNamara, D. S. (2007). Reading Comprehension Strategies: Theories, Interventions,

Technology. New Jersey: Lawrence Erlbraum Associates.

Meunier, M., dan Bachevalier, J. (2010). Neural Basis of Recognition Memory in

Nonhuman Primates. USA: Elsevier Ltd.

Miletsky, J. I. (2010). Principles of Internet Marketing: New Tools and Methods for Web

Developers. Boston, MA: Course Technology, Cengage Learning.

Mitra, A. (1998). Fundamental of Quality Control and Improvement, 2nd Edition. Upper

Sadle River, New Jersey: Prentice Hall.

Montgomery, C. D. (2009). Design and Analysis of Experiments, 7th Edition. Arizona:

John Wiley & Sons.

Montgomery, C. D., dan Runger, C. G. (2004). Applied Statistics and Probability for

Engineers. New York: John Wiley & Sons.

Moore, R. S., Stammerjohan, C. A., dan Coulter, R. A. (2005). Banner advertiser-web site

context congruity and color effects on attention and attitudes. Journal of

Advertising, 34(2), 71-84.

Morissan. (2015). Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Prenadamedia

Group.

Page 121: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

119

Mukaka, M. M. (2012). A guide to appropriate use of correlation coefficient in medical

research. Malawi Medical Journal, 24(3), 69–71.

Nielsen, J., dan Pernice, K. (2010). Eye Tracking Web Usability. USA: Nielsen Norman

Group.

Nunn, J. (1998). Laboratory Psychology: A Beginner’s Guide. United Kingdom:

Psychology Press Ltd Publishers.

Olson, J. S., dan Kellog, W. A. (2014). Ways of Knowing in HCI. USA: Springer Science

and Business Media New York.

Padmanegara, P. (2015). Proyeksi Pengeluaran Iklan Digital di Indonesia 2015-2018.

[Online]. Diunduh dari: https://padmanegara.com/2015/01/05/proyeksi-

pengeluaran-iklan-digital-di-indonesia-2014-2018/ [diakses 10 Desember

2017].

Rangkuti, F. (2002). Creating Effective Marketing Plan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama.

Reed, B. (2017). [Online]. Diunduh dari: https://bgr.com/2014/08/15/who-invented-the-

pop-up-ad/ [diakses 10 Desember 2017].

Rekab, K., dan Shaikh, M. (2005). Statistical Design of Experiments with Engineering

Applications. Boca Raton: Taylor and Francis Group.

Rodgers, S., dan Thorson, E. (2017). Digital Advertising, 3rd Edition. New York:

Routledge.

Schlosser, A. E., dan Shavitt, S. (1999). Survey of internet users’ attitude toward internet

advertising. Journal of Interactive Marketing, 13(3), 34-54.

Schneider, G. P. (2017). Electronic Commerce, 12th Edition. Boston, USA: Cengage

Learning.

Sekaran, U. (2003). Research Method for Business: A Skill Building Approach, 4th

Edition. USA: John Wiley & Sons, Inc.

Semenik, R. J. (2002). Promotion and Integrated Marketing Communication. USA:

Southwestern Thomson Learning.

Smith, M. J., Salvendy, G., Harris, D., dan Koubek, R. J. (Eds.) (2001). Usability

Evaluation and Interface Design: Cognitive Engineering, Intelligent Agents and

Virtual Reality. Mahwah, NJ: Lawrence Erlbaum Associates, Inc.

Shimp, T. A. (2007a). Advertising, Promotion, and Other Aspects of Integrated

Marketing Communication, 8th Edition. USA: South-Western Cengange

Learning.

Page 122: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

120

Shimp, T. A. (2007b), Integrated Marketing Communication In Advertising and

Promotion, 7th Edition. New York: McGrawHill.

Shimp, T. A., dan Andrews, J. C. (2013). Advertising, Promotion, and Other Aspects of

Integrated Marketing Communication, 9th Edition. USA: South-Western

Cengange Learning.

Strauss, J., dan Frost, R. (2016). E-marketing, 7th Edition. New York, USA: Routledge.

Strömbergsson, S. (2009). Binary Logistic Regression and Its Application to Data from a

Study of Children's Recognition of Their Own Recorded Voices. Term Paper in

Statistical Methods.

Suyanto, M. (2007). Marketing Strategy Top Brand Indonesia. Yogyakarta: CV. Andi

Offset.

Swayne, L. E., dan Dodds, M. (2011). Encyclopedia of Sports Management and

Marketing. USA: Sage Publications.

Thomas, J. C., dan Hersen, M. (2003). Understanding Research in Clinical and

Counseling Psychology. New Jersey: Lawrence Erlbraum Associates

Publishers.

Tobii Tech (2017). What is Eye Tracking?. [Online]. Diunduh dari:

https://www.tobii.com/tech/technology/what-is-eye-tracking/

Tullis, T. dan Albert, B. (2008). Measuring the User Experience. USA: Morgan

Kaufmann.

Walmsley, A. (2007). New media: The age of the trialogue. The Marketer, 12.

Wendratama, E. (2017). Jurnalisme Online: Panduan Membuat Konten Iklan yang

Berkualitas dan Menarik. Yogyakarta: PT Bentang Pustaka.

Yogasara, T., dan Angkawijaya, S. (2015). Perancangan aplikasi wayfinding untuk

kampus IPB dengan memperhatikan aspek user experience. Prosiding Seminar

Nasional dan Kongres Perhimpunan Ergonomi Indonesia 2015. Yogyakarta.

Zalma, O., Aknuranda, I., dan Az-Zahra, H. M. (2018). Analisis posisi iklan banner pada

situs web berita online terhadap klik dan ad recognition. Jurnal Pengembangan

Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, 2(3), 1237-1247.

__________. The Pop-Up: Annoying, But Effective. [Online]. Diunduh dari:

http://libn.com/2014/05/06/the-pop-up-annoying-but-effective/ [diakses 22

Januari 2018].

Page 123: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

121

__________. Tips Membuat Banner Iklan yang Efektif pada Website Anda. [Online].

Diunduh dari: https://digitalmarketer.id/productivity/tips-membuat-banner-

iklan-yang-efektif-pada-website-anda/ [diakses 10 Desember 2017].

__________. Tobii Pro X2-30 Eye Tracker. [Online]. Diunduh dari:

https://www.tobiipro.com/product-listing/tobii-pro-x2-30/ [diakses 25 Juli

2018].

__________. (2018). [Online]. Diunduh dari: http://archive.jsonline.com/news/

milwaukee/killings-mark-4th-mass-murder-in-state-since-2004-4k6cgse-

165072026.html [diakses 25 April 2018].

__________. (2018). [Online]. Diunduh dari: https://dictionary.cambridge.org/

dictionary/English/recognition [diakses 25 April 2018].

__________. (2018). [Online]. Diunduh dari: https://helpdesk.homeswing.com/hc/en-

us/articles/203867905-Website-Ads-and-Website-Ad-Removal [diakses 25

April 2018].

__________. (2018). [Online]. Diunduh dari: https://mangaindo.web.id/ [diakses 25

April 2018].

__________. [Online]. Diunduh dari: http://www.detik.com [diakses 9 Maret 2018].

__________. (2018). [Online]. Diunduh dari: https://www.financeasia.com/ [diakses 25

April 2018].

__________. [Online]. Diunduh dari: http://www.kompas.com [diakses 9 Maret 2018].

__________. [Online]. Diunduh dari: http://www.kwasistudios.com/eyetracking/ [diakses

22 Januari 2018].

__________. (2018). [Online]. Diunduh dari: https://www.statista.com

/statistics/235586/online-advertising-spending-in-the-us/ [diakses 12 Februari

2018].

__________. [Online]. Diunduh dari: http://www.tempo.co [diakses 9 Maret 2018].

__________. [Online]. Diunduh dari: http://www.upstain.com/Upstain%20Eye%

20Tracking%20Results%20for%20Upstain/ [diakses 22 Januari 2018].

__________. (2018). [Online]. Diunduh dari: https://www.vocabulary.com/dictionary/

recall [diakses 25 April 2018].

Page 124: PENGARUH DAN REKOMENDASI UKURAN, LOKASI, DAN UNSUR …

122