pengaruh citra negara asal produk dan …digilib.unila.ac.id/30192/8/skripsi tanpa bab...
TRANSCRIPT
PENGARUH CITRA NEGARA ASAL PRODUK DANPENGETAHUAN PRODUK TERHADAP NIAT BELI SMARTPHONEOPPO ( STUDI PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN
BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG )
(Skripsi)
Oleh :
Barastia Windu Murti
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2018
OlehBarastia Windu Murti
ABSTRAK
Citra Negara asal produk merupakan reputasi suatu negara untuk memprediksikualitas sebuah produk. Pengetahuan produk adalah kunci seorang penjual untukmemahami tentang pengetahuan produk yang baik dan benar maka produk akanmudah menyakinkan kepada konsumen atau pelanggan untuk memastikan niatpembelian produk. Bagaimana citra negara asal produk dan pengetahuan produkdapat memberikan solusi kepada konsumen untuk mengambil keputusan niatpembelian terhadap sebuah produk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuipengaruh citra negara asal produk dan pengetahuan produk terhadap niat belismartphone Oppo pada mahasiswa Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Ekonomi dan Bisnis UniversitasLampung dengan jumlah sample 100 responden. Data dikumpulkan dengankuesioner yang telah di uji validitas dan reliabilitasnya. Teknik analisis data yangdigunakan adalah regresi berganda dan uji validitas. Hasil penelitian inimenunjukkan bahwa: citra Negara asal produk berpengaruh positif terhadap niatbeli, pengetahuan produk berpengaruh positif terhadap niat beli dan citra Negaraasal produk dan pengetahuan produk berpengaruh positif terhadap ke niat beli.
Kata kunci: Citra Negara Asal Produk, Pengetahuan Produk, Niat Beli
PENGARUH CITRA NEGARA ASAL PRODUK DAN PENGETAHUAN
PRODUK TERHADAP NIAT BELI SMARTPHONE OPPO ( STUDI
PADA MAHASISWA EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS
LAMPUNG
ByBarastia Windu Murti
ABSTRACT
The image of the country of origin of the product is the reputation of acountry to predict the quality of a product. Product knowledge is the key to asalesperson to understand about a good product knowledge and rightthen products will be easy to convince consumers or customers toensure product purchasing decisions. How the image of the country of origin ofthe product and product knowledge can provide solutions to the consumers to takethe product to a purchasing decision. This study aims to determine the effect ofthe influence of the image of the country of origin of products and knowledgeproducts against Oppo smartphone purchase decisions on economic andBusiness student University of Lampung.
The study population was a student of the Faculty of Economics andbusiness of the University of Lampung with total number of sample asmany as 100 respondents. The data collected with a questionnaire that has andreliability had been tested. The data analysis technique of the research wasmultiple regressions and test validity. The results of the research showed that:The results of this research show that: the image of the country of origin of theproduct of the positive effect of purchase, product knowledge of the positive effectof the purchase and the image of the country of origin of the product and theimage of the country of origin of the product and product knowledge of thepositive effect against the decision of the purchase.
Keywords: The Effect of the Country-of-Origin Image, ProductKnowledge, Purchasing Decisions
THE EFFECT OF THE COUNTRY-OF-ORIGIN IMAGE AND PRODUCT
KNOWLEDGE OPPO SMARTPHONE PURCHASE DECISION (STUDY
ON STUDENTS OF LAMPUNG UNIVERSITY OF ECONOMICSAND
BUSINESS
PENGARUH CITRA NEGARA ASAL PRODUK DAN
PENGETAHUAN PRODUK TERHADAP NIAT BELI SMARTPHONE
OPPO ( STUDI PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN
BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG )
Oleh :
Barastia Windu Murti
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA EKONOMI
pada
Juruasan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
RIWAYAT HIDUP
Peniliti dilahirkan di Kota Bandar Lampung pada tanggal 29 Desember 1993 anak
kedua dari dua bersaudara pasangan Bapak Katono dan Ibu Sulasmi.
pendidikan yang ditempuh peneliti adalah Taman Kanak-Kanak Dwi Tunggal
Kemiling Bandar Lampung dislesaikan pada tahun 1999, Sekolah Dasar 2
Sumberejo Bandar Lampung diselaikan pada tahun 2006, Sekolah Menengah
Pertama Negeri 14 Bandar Lampung, Sekolah Menengah Atas Negeri 7 Bandar
Lampung diselesaikan tahun 2012 dan Diploma III Pemasaran Universitas
Lampung (2012-2015).
pada tahun 2015 peneliti terdaftar sebagai mahasiswa Konversi S1 Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
MOTTO
“ Tidak ada rahasia untuk sukses ini adalah hasil persiapan, kerja keras, dan
belajar dari kesalahan”
( Colin Powel)
PERSEMBAHAN
Bimillahhir rahamanir rahhim
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Alhamdullillahi Rabbil Alamin
Segala Puji dan Sykur pada allah SWT atas kesempatan, petunjuk dan rahmat-Nya
Dengan kerendahan dan setulus hati ini, ku persembahan karya ini untuk:
Kedua Orangtuaku
Terimakasih Bapak Katono dan Ibu Sulasmi
atas lantunan doa yang tak pernah putus, semua perhatian dan kasih saying yang
memerikan keberkahan dalam setiap langkah dan kerberkahan dalam setiap
langkahku.
SANWACANA
Bismillahirrohmaanirirrohim
Alhamdulilah puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skrisi ini dengan
judul “ Pengaruh Citra Negara Asal Produk dan Pengetahuan Produk
Terhadap Niat Beli Smartphone Oppo (Studi Pada Mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung) “. Skripsi ini adalah salah satu
syarat untuk menyelesaikan pendidikan dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
di Fakultas Eonomi dab Bisnis Universitas Lampung. Dalam skripsi ini, peneliti
memperoleh bantuan dan bimbingan serta petunjuk dari semua pihak. maka dalam
kesempatan ini, peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E, M.Si., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
2. Ibu Dr. Rr. Erlina, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
3. Ibu Yuningsih. S.E.,M.M. selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
4. Bapak Igo Febrianto S.E., M.Si. selaku Pembimbing Akademik peneliti.
5. Ibu Aida Sari, S.E., M.Si. selaku Pembimbing Utama atas ketersediaannya
memberikan waktu, pengetahuan, bimbingan, saran dan kritik, serta
kesabaran selama proses penyelesaian skaripsi ini.
6. Ibu Yuniarti Fihartini, S.E., M.Si. selaku Pembimbing Pendamping atas
ketersediaannya memberikan waktu, pengetahuan, bimbingan, saran dan
kritik, serta kesabaran selama proses penyelesaian skaripsi ini.
7. Ibu Dr. Mahrinasari, S.E.,M.Sc. selaku Penguji Utama pada ujian
komprehensif skripsi atas ketersediannya dalam memberikan pengarahan
dan pengetahuan dalam proses penyelesaian skripsi ini.
8. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan
ilmunya serta membimbing peneliti selama masa kuliah.
9. Bapak dan Ibu Staf Adminitrasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lampung yang telah membantu peneliti dalam segala proses adminitrasi.
10. Kedua Orang tuaku tercinta Bapak Katono dan Ibu Sulasmi terima kasih
atas dukungan, yang tidak pernah henti memberikan kasih sayang dan doa
kepadaku, semoga kesuksesan peneliti semoga menjadi orang sukses yang
berhasil dalam hidup serta dapat membahagiakan kelurga selamanya.
11. Kakakku tercinta Rorenta Ondangi yang selalu memotivasi tiada henti,
kasih saying, dan doa yang selalu menyerati dalam setiap langkah.
12. Teman- teman seperjuangan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Dewisri
Wulandari, Gita Prasyanti, Dini Ferbianti, Evi Novita Sari, Lilik Andriani,
Binsar Roland, Yudha Suryadinata, Hendy Novrian Adam Siwa Lima
serta seluruh temen-temanku angkatan Manajemen 2012 konversi yang
tidak bisa disebutkan satu persatu.
13. Sahabatku Milla Amalia dan Defi Yunia Sari yang selalu setia
memberikan semangat , motivasi dan doa dalam setiap langkah.
14. Teman-teman yang berjuang bersama dalam menyelsaikan KKn Desa
Pesawaran.
15. Terima kasih untuk Almamater Tercinta Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung.
16. Semua pihak yang telah membantu, memberikan ,otivasi serta doa kepada
peneliti yang tidak dapat disampaikan satu persatu saya ucapkan terima
kasih yang seber besarnya.
Akhir kata, peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dalam kesempurnaan,
akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi
kita semua.
Bandar Lampung, Desember 2017
Peneliti
Barastia Windu Murti
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... i
DAFTAR TABEL………………………………………………………………………..ii
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………………iii
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………………….iv
I. PENDAHULUAN……………………………………………………………………1
A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah Penelitian ................................................................................. 12
C. Tujuan Penelitian………………………………………………………..………...13
D. Manfaat Penelitian ......................................................................... ………………14
II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS…………15
A. Kajian Pustaka………………………………….…………………………………15
1. Pengertian Pemasaran ............................................................................................ 15
2. Pengertian Manajemen Pemasaran ....................................................................... 15
3. Negara Asal Produk ( Country Of Origin) .............................................................. 16
A. Pengertian Negara Asal Produk (Country Of Origin) ...................................... 16
4. Citra Negara Asal Produk (Country Of Origin Effect) ........................................... 17
5. Pengetahuan Produk................................................................................................ 17
6. Niat Beli .................................................................................................................. 18
7. Penelitian Terdahulu ...............................................................................................
III. METODELOGI PENELITIAN…………………………………………………..25
A. Jenis Penelitian ............................................................................................................. 25
B. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................................ 26
1. Objek Penelitian ....................................................................................................... 26
2. Sumber Data ............................................................................................................. 26
20
B. Pengembangan Hipotesis........................................................................................ 22
C. Kerangka Pemikiran ....................................................................................... 24
C. Definisi Oprasional Variable ........................................................................................ 28
1. Variable Bebas (X) ................................................................................................... 28
a. Citra Negara Asal Produk ................................................................................... 28
b. Pengetahuan Produk (X2).................................................................................... 29
2. Variable Terikat (Y) ................................................................................................. 29
C. Opersional Variable Penelitian ..................................................................................... 30
D. Pengukuran Variable .................................................................................................... 31
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................................... 31
F. Populasi dan Sample ..................................................................................................... 32
1. Populasi .................................................................................................................... 32
2. Sample ...................................................................................................................... 32
G.Metode Analisis Data .................................................................................................... 34
1. Pengujian Validitas Instrumen ................................................................................. 34
2. Pengujian Realibitas Instrumen ................................................................................ 34
H. Uji Instrument Penelitian ............................................................................................. 35
1. Uji Validitas ............................................................................................................. 35
2. Uji Realibilitas ......................................................................................................... 36
I. Analisis Data.................................................................................................................. 36
J. Analisis Uji Prasyarat .................................................................................................... 37
1. Uji Normalitas .......................................................................................................... 37
K. Pengujian Hipotesis...................................................................................................... 38
1. Koefisien Determinasi (R2) ...................................................................................... 38
2. Uji F ......................................................................................................................... 38
3. Uji t ........................................................................................................................... 38
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................. 40
A. Gambaran Umum Perusahaan ...................................................................................... 40
B. Uji Validitas dan Realibilitas ....................................................................................... 40
1. Uji Validitas ............................................................................................................. 41
2. Uji Reliabilitas ......................................................................................................... 42
C. Analisi Kualitatif .......................................................................................................... 43
D. Karateristik Responden ................................................................................................ 44
E. Disrtibusi Jawaban Responden ..................................................................................... 47
F. Uji Normalitas ..............................................................................................................
57
1. Uji Determinasi (R2) ................................................................................................ 57
2. Uji Signifikasi Simultas (Uji F). .............................................................................. 58
3. Regresi Linear Berganda .......................................................................................... 59
4. Uji Signfikansi Parsial (Uji-t) .................................................................................. 60
H. Pembahasan .................................................................................................................. 62
V. Simpulan dan Saran................................................................................................... 65
A. Simpulan ............................................................................................................... 65
B. Saran ...................................................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
56
G. Uji Hipotesis ................................................................................................................
DAFTAR GAMBAR
1.1 Jumlah Pengguna Smartphone di Indonesia………………………………………… 3
2.1 Proses Keputusan Pembelian……………………………………………………….. 18
DAFTAR TABEL
1. Merek Smartphone Yang Ada Di Indonesia…………………………………………...4
2. Negara Asal Produk Smartphone Di Dunia…………………………………………….5
3. Laporan Penjualan Smartphone DI Indonesia……………...……………………..…....9
4. Spesifikasi Merek Smartphone Oppo…………………………………………………..10
5. Matriks Penelitian Terdahulu…………………………………………………………...20
6. Hasil Uji Validitas……………………………………………......................................41
7. Hasil Uji Reliabilitas…………………………………………........................................42
8. Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin…………………………………………..44
9. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia…………………………………………… 45
10. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan…………………………………… 45
11. Responden Berdasarakan Penghasilan Atau Uang Saku Saat Ini Perbulan………….. 46
12. Mengetahui Produk Oppo……………………………………………………………. 46
13. Mengetahui Negara Asal Produk Smartphone Oppo………………………………... 47
14. Tanggapan Tentang Citra Negara Asal Produk (X1)………………………………… 47
15. Tanggapan Tentang Pengetahuan Produk (X2)…………………………………….51
16. Tanggapan Tentang Niat Beli (Y)…………………………………………………….54
17. Hasil Uji Normalitas…………………………………………………………………..57
18. Hasil Uji R ……………………………………………………………………………57
19. Hasil Uji-F…………………………………………………………………………….58
20. Regresi Linier Beganda ………………....…………………………………………....58
21. Uji Sigifikansi Parsial (Uji-t)……….………………………………………………....60
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Kusiner Penelitian………………………………………………………….L-1
2. Karakteristik Responden ………………………………………………...L-2
3. Hasil Kusioner……………………………………………………………...L-3
4. Hasil Uji Validitas………………………………………………………….L-4
5. Hasil Uji Reliabilitas………………………………………………………..L-5
6. Distribusi Karakteristik Responden……………………………………….L-6
7. Distribusi jawaban (X1)………………………………………………….....L-7
8. Distribusi jwaban(X2)………………………………………………………L-8
9. Distribusi jwaban (Y)………………………………………………………..L-9
10. Hasil Uji Normalitas………………………………….…………………….L-10
11. Hasil Uji Regresi Berganda…………………………………………….......L-11
12. Lampiran Tabel F…………………………………………………………..L-12
13. Lampiran Tabel t…………………………………………………………...L-13
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Era globalisasi yang terjadi saat ini merupakan suatu era di mana batas-batas
geografi antar negara tidak lagi menjadi hambatan dalam proses komunikasi dan
interaksi antar setiap individu. Komunikasi merupakan suatu proses pertukaran
informasi diantara individu melalui lambang-lambang, tanda-tanda, atau tingkah
laku (Rochajat, 2011:20). Komunikasi dapat berlangsung di mana saja, baik
secara langsung maupun tidak langsung. komunikasi langsung merupakan
komunikasi yang dilakukan tanpa perantara atau komunikasi tatap muka
sedangkan komunikasi tidak langsung merupakan komunikasi melalui perantara
untuk mengirim pesan atau menyampaikan seperti faks, email atau smartphone.
Smartphone merupakan alat komunikasi virtual secara dua arah yang
memudahkan setiap individu untuk berinteraksi dengan individu lainnya hanya
dengan melalui bantuan pesan singkat, telepon, serta yang paling pesat
perkembangannya pada saat ini yaitu menggunakan jaringan internet, telepon
cerdas hanyalah merupakan sebuah telepon yang menyajikan fitur canggih seperti
surel (surat elektronik), internet dan kemampuan membaca buku elektronik (e-
book) dan lainnya. Smartphone memiliki segmentasi yang berbeda-beda, di
Indonesia sendiri smartphone dikelompokkan menjadi 3 kelas berdasarkan level
harga dan spesifikasinya, yaitu:
2
1. Ponsel cerdas kelas atas (high-end)
Ponsel cerdas kelas atas merupakan ponsel cerdas yang memiliki spesifikasi
perangkat keras yang sangat tinggi. Ponsel cerdas kelas atas dilengkapi dengan
fitur-fitur dan lengkap dalam pengoperasiannya.
2. Ponsel cerdas kelas menengah (middle level)
Ponsel cerdas kelas menengah biasanya menyasar target pasar yang
menginginkan ponsel cerdas canggih namun dengan harga dan spesifikasi yang
lebih rendah.
3. Ponsel cerdas kelas bawah (entry level).
Ponsel cerdas kelas bawah yang dirancang untuk pengguna awal bagi para
pengguna telepon genggam yang masih awam dengan ponsel cerdas. Yang
spesifikasi yang ditawarkan, masuk dalam kategori entry-level digunakan
konsumen sekadar chatting, browsing, SMS, telepon, membuka media sosial,
mendengarkan musik, dan menonton video dengan ukuran file yang ringan.
(sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Telepon_cerdas, diakses 26 Juni 2017)
Pengguna smartphone di Indonesia mengalami peningkatan, berdasarkan
melalui situs comScore MMX Multi-Platform, Mei 2016 mengatakan bahwa 82%
netizen di Indonesia lebih banyak mengakses mobile web, sementara 9%
mengakses di mobile web dan melalui desktop. Komposisi pengguna smartphone,
lebih dari 70% netizen hanya menggunakan smartphone untuk mengakses
informasi. Persentase ini lebih tinggi daripada Negara-Negara lain seperti
Meksiko, Spanyol, China bahkan US.
3
Populasi netizen di Indonesia yang mengakses hanya melalui smartphone,
berasal dari usia muda. Di usia 15-17 tahun , 80% mengakses melalui
smartphone, sisanya melalui desktop atau gabungan keduanya. Sementara 75%
dari usia 18-24 tahun dan 79% dari usia 25-34 banyak mengakses melalui
smartphone ataupun desktop. Whatsapp menjadi mobile application yang paling
sering diakses oleh netizen Indonesia. Setelah whatsapp, ada BBM yang
mayoritas digunakan oleh netizen berusia 18-24 tahun. Facebook, LINE dan
YouTube menjadi pilihan mobile application yang sering dikunjungi oleh
kalangan netizen di Indonesia. Hadirnya youtube ini menjadi fenomena tersendiri,
bukti bahwa konten video memasuki eranya. Banyak aplikasi bisa dibilang punya
konten video saat ini, hingga istilah vlog pun mulai banyak digunakan.
Penggunaan smartphone mengalami peningkatan, yang dilihat dari
pengguna akfit smartphone maupun pengguna non aktif smartphone di Indonesia.
Seiring dengan meningkatnya gaya hidup masyarakat modern, Indonesia kini
telah menduduki peringkat kelima sebagai pengguna smartphone terbanyak di
dunia. Di bawah ini merupakan data pengguna aktif smartphone di Indonesia
berdasarkan situs E-marketer:
GAMBAR 1.1 JUMLAH PENGGUNA SMARTPHONE DI INDONESIASumber : www. id.techinasia.com,2017
27.438.3
52.5
69.4
86.6
0
20
40
60
80
100
2013 2014 2015 2016 2017
4
Berdasarkan gambar 1.1 dapat dilihat pengguna smartphone di Indonesia
mengalami peningkatan pada tahun 2013 sampai 2017 sebesar 27,4 juta sampai
86,6 juta orang, dikarenakan bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia dan
semakin banyaknya produk atau fitur dari smartphone yang dipasarkan.
Smartphone bukan hanya menjadi alat telekomunikasi pada era ini akan
tetapi lebih jauh lagi fungsinya semakin untuk mencari dan berbagi informasi juga
untuk hal lainnya yang lebih modern untuk tujuan personal maupun bisnis. Merek
smartphone terbaik berkualitas pada saat ini banyak sekali pilihannya dengan
beragam jenis dan model yang ditawarkan serta berbagai fitur dan kualitas yang
ditonjolkan untuk kemudahan mobilitas tinggi dalam hidup. Banyak smartphone
di Indonesia beredar di pasaran dengan berbgai merek, namu terkadang sulit untuk
mengetahui smartphone dengan spesifikasi yang terbaik. Berikut ini adalah merek
smartphone yang ada di Indonesia.
TABEL 1 MEREK SMARTPHONE YANG ADA DI INDONESIANegara Asal Produk Smartphone
Indonesia Huwei, Lenovo, Oppo, Xiomi, Mito, Nexian, Sony,Toshiba, Samsung, LG, Iphone, Motorolla,Acer,Asus, Vivo, Flash Plus 2, Advan G1, Blacberrydan Nokia
Sumber: www.ipteknologi.com,2017
Pertanyaan yang sering dilontarkan konsumen sebelum membeli produk
yaitu “Dari manakah merek produk itu berasal?” Karena, negara asal dari produk
itu sendiri adalah salah satu pertimbangan konsumen dalam membeli sebuah
produk. Kemajuan dari sebuah Negara maju adalah salah satu faktor yang di
pertimbangkan oleh konsumen. Jika produk yang memproduksi berasal dari
Negara maju tentunya para konsumen akan merasa lebih percaya dengan produk
tersebut. Negara maju merupakan negara yang dikenal dengan kemajuan
5
teknologinya yang tinggi sehingga produk yang dihasilkan akan lebih unggul
dibandingkan negara yang masih berkembang. Banyaknya produk-produk yang
beredar di pasaran baik itu produk-produk asing, ataupun produk-produk dalam
negeri menyebabkan konsumen mempunyai banyak pilihan, dan menuntut kehati-
hatian konsumen daiam memilih produk yang akan dibelinya.
Umumnya dalam pemilihan produk, konsumen terlebih dahulu menyeleksi
kriteria-kriteria yang didapat dari penjual, media informasi, dan pengalaman.
Apabila konsumen tidak mengenal suatu produk dari suatu negara maka
konsumen akan menduga-duga atau mengira-ngira tentang informasi suatu
produk, yang pada akhirnya akan mempengaruhi niat beli.
Merek smartphone seperti Iphone, Acer, Samsung dan Oppo banyak
menarik konsumen untuk mengetahui dari manakan asal produk smartphone
tersebut di produksi agar menjadi acuan pertimbangan konsumen untuk membeli
sebuah produk smartphone tersebut. Berikut di bawah ini merupakan Negara asal
produk dari berbagai smartphone di dunia
TABEL 2. NEGARA ASAL PRODUK SMARTPHONE DI DUNIANegara Asal Produk Smartphone
China K-Touch, Huawei, Haier, G-Tide, Lenovo, Oppo,ZTE dan Xiaomi,Vivo
Indonesia Polytron, Axioo, Mito, IMO, Cross, Nexian danTiphone
Jepang Sony, Panasonic, Toshiba, Sharp, Kyocera, DoCoModan Casio
Korea Selatan Samsung dan LGAmerika Serikat Iphone dan Motorolla
Taiwan HTC, Acer, Asus dan Ben Q
Sumber: www.ipteknologi.com, 2017
Citra Negara asal menurut (Nagashima ,1970 dalam Khosrozadeh Shirin,
Heidarzadeh Hanzaee Kambiz 2011) merupakan gambaran, reputasi, stereotype
yang dikaitkan oleh para pebisnis dan konsumen pada suatu negara tertentu.
6
Pencitraan akan negara tempat asal merek dibentuk oleh variabel-variabel lain di
dalamnya berupa keterwakilan produk, karakteristik negara, latar belakang
ekonomi dan politik, sejarah serta tradisi.
Pengetahuan produk menurut Sumarwan (2003:122) adalah kumpulan
berbagai informasi mengenai produk. Pengetahuan ini meliputi kategori produk,
merek, terminologi produk, atribut atau fitur produk, harga produk dan
kepercayaan mengenai produk. Ketika konsumen memutuskan akan membeli
suatu produk, maka ia akan menentukan dimana ia membeli produk tersebut dan
kapan membelinya. Keputusan konsumen mengenai tempat pembelian produk
akan sangat ditentukan oleh pengetahunnya. Implikasi penting bagi strategi
pemasaran adalah memberikan konfirmasi kepada konsumen di mana konsumen
dapat membeli produk tersebut.
China merupakan Negara maju, yang dimaksud dengan Negara maju yaitu
mempunyai strandart hidup yang tinggi, teknologi dan tingkat perekonomian di
Negara tersebut sangat baik serta kriris lingkungan yang timbul dapat segera
diatasi karena mereka telah menemukan sebab-sebab dan cara mengatasinya.
Negara –negara yang termasuk Negara maju di kawasan Asia yaitu, China,
Jepang, korea Selatan dan Singapura.
Negara China mempunyai tingkat perekonomian yang tinggi dengan
pertumbuhan ekonomi sebesar 9,1 persen pada 2003, dan PDB Cina tahun 2003
adalah 11,6694 triliun yuan (1,4 triliun dolar AS). Sejak China bergabung ke
dalam organisasi perdagangan dunia (WTO) mulailah ekspansi China dimulai ke
negara lain semakin berkembang pesat. China kini menduduki tempat ke-29
dalam Indeks Daya Saing Global. Demokrasi yang dimiliki oleh China yaitu
7
Partai Komunis China yang artinya Negara tersebut dijamin kelembagannya.
Industri yang berkembang di Negara China sangat pesat dari produk-produk yang
dipasarkan di Negara Indonesia salah satunya produk smartphone Oppo yang
berasal dari Negara China yang artinya Besarnya permintaan konsumen terhadap
produk-produk yang berasal dari China meningkatkan industri di Negara China.
Standart hidup di Negara China sangat tinggi dikarenakan biaya hidup di Negara
tersebut sangatlah tinggi dengan kualitas dan kuantitas pada yang tinggi
dibandingkan Negara Jepang dengan standar hidup yang tinggi juga yang
merupakan peringkat ke-8 dalam Indeks Pembangunan Manusia. dalam bidang
Teknologi Negara China mempunyai China Academic of Science (CAS) yaitu
sebuah processor lebih hebat dari Intel, dengan kulitas yang dari produk yang
dihasilkan dari negara China merupakan produk dengan kualitas yang baik seperti
produk-produk yang dipasarkan di Indonesia merupakan produk yang berasal dari
Negara China yang artinya produk Negara China sangat berpengaruh dalam
kehidupan di Indonesia.
Produk smartphone Oppo mempunyai kelebihan yaitu menggunakan akses
internet cepat yang menjadi standar saat ini, yaitu 4G LTE, dua buah slot kartu
GSM ukuran nano, sehingga pengguna bisa menggunakan dua sim card dalam
satu handphone dan mempunyai layar 6inci. Perusahaan Oppo memberikan
layanan kepada konsumen untuk mengetahui bagaimana produk smartphone
Oppo dengan baik dengan cara mengakses web perusahaan Oppo atau biasanya
responden akan mengingat sebuah informasi dengan membuka dari buku petunjuk
dari produk smartphone Oppo atau memberikan layanan consumer kepada
konumen dengan melalui fax atau layanan telephone 24jam. Membandingkan
8
produk smartphone Oppo dengan produk lainnya seperti Iphone atau Samsung
atau Lenovo sehingga konsumen dapat membandingkan bagaimana kulitas dari
produk smartphone Oppo dengan smartphone lainnya. Setelah kita merangkum
kelebihan dari sfesifikasi dari produk smartphone Oppo tingkat pengetahuan yang
didapatkan lebih banyak dan meningkat sehingga konsumen tidak ragu untuk
membeli produk smartphone Oppo.
OPPO Electronic Corp, Ltd berdiri pada tahun 2004 sebagai produsen
elektronik yang beralamat di Dongguan, Guangdong, Negara China. Perusahaan
yang dahulunya merambah ke teknologi Mobile smartphone, OPPO memproduksi
peralatan elektronik seperti MP3 Player, LCD TV, Portable Media Player, DVD, e
Book dan Disc Player dan pada tahun 2008 Barulah OPPO mulai menggarap
pasar smartphone. Pada bulan April tahun 2013 OPPO untuk pertama kalinya
menginjakkan kaki di pasar Indonesia secara resmi. Perusahaan OPPO terlebih
dahulu melebarkan sayapnya ke beberapa negara seperti, Thailand, Vietnam,
Rusia, America dan Qatar.
Sejak saat itu Oppo terus melakukan promosi memperkenalkan kualitas
brand nya melalui iklan Media Cetak, TV, Internet dan lain-lain. Berikut ini
adalah laporan penjualan produk smartphone yang terjadi di Indonesi pada tahun
2016.
9
TABEL 3. LAPORAN PENJUALAN SMARTPHONE DI INDONESIANo. Produk Penjualan
2015 (JutaUnit)
PangsaPasar 2015
(%)
Penjualan2016 (Juta
Unit)
PangsaPasar 2016
(%)1. Samsung 24.6 24,6% 81.9 24,5%2. Apple 61.2 18.3% 51.2 15,3%3. Huwei 17.4 5,2% 27.5 8,2%4. Oppo 7.3 2,2% 18.5 5,5%5. Vivo 6.4 1,9% 14.4 4,3%6. Lain-lainnya 159.8 47,8% 141.5 42,3%7. Total 334.9 100,0% 334.9 100,0%Sumber : International Data Corporation (IDC) pada kuartal II ,2016 pada situsresmi IDC, 2016 https://www.idc.com/getdoc.jsp?containerId=prUS41882816
Berdasarkan tabel 3 volume penjualan smartphone di Indonesia
mengalami peningkatan dari tahun 2015 sampai 2016. Total penjualan sebanyak
18,5 juta unit tahun 2016 dibandingkan tahun 2015 yang sebesar 7,3 juta unit .
Tingginya tingkat permintaan terhadap smartphone di Indonesia, hal
tersebut membuat para produsen smartphone sangat gencar untuk meluncurkan
produk-produk smartphone mereka secara berkala yang tentunya selalu
menghadirkan inovasi-inovasi terbaru supaya dapat memenuhi kebutuhan
konsumen agar dapat menarik minat beli mereka.
Beberapa merek smartphone Oppo menjadi trend di Indonesia dan
berbagai macam tipe disedikan oleh Oppo. Smartphone Oppo selalu
mempromosikan produk terbarunya lewat acara televisi, maupun media massa di
Indonesia, sehingga otomatis mereka membutuhkan biaya pemasaran sangat besar
dalam mempromosikan smartphone Oppo terbaru. Oppo sukses menduduki 5
besar smartphone terlaris di Indonesia, bersaing melawan Xiaomi, Samsung,
Lenovo, dan beberapa vendor smartphone lokal asal Indonesia.
10
TABEL 4. SPESIFIKASI MEREK SMARTPHONE OPPOFitur Tipe Oppo
OPPO F3PLUS
OPPO F3 OPPO F1PLUS
OPPO F1SPLUS
OPPO A57
Layar 6.0 inci IPSLCD Capacitive , 1080 x1920 pixels
5.5 inci IPSLCD, 1080 x1920 pixels,Gorilla Glass 5
5.5 inci IPSLCDCapacitive,1080 x1920 Pixel
5.5 inci IPSCapacitive ,720 x 1280pixels, GorillaGlass 4
5.2 inci IPSLCDCapacitive,720 x1280 Pixel
Body 157.5 x77.6 x6.9 mm, 167gram, FullMetal
153.3 x 75.2 x7.3 mm, 153Gram, FullMetal.
151.8 x 74.3 x6.6 mm, 145gram, FullMetal
154.5 x 76 x7.4 mm, 160gram, FullMetal
149.1 x 72.9 x7.7 mm, 147gram, FullMetal
Jaringan GSM, 3G,HSDPA+, 4GLTE
DualSIM, GSM,3G HSDPA,HSPA+, 4G LTE
3GHSDPA+,4G LTE
3D HSDPA+,4G LTE Cat6300/50 Mbps
3G HSDPA,4G LTE
SistemOperasi
Android v6.0Marsmallow
Android v6.0Marsmallow,Color OS 3.0
Android v5.1Lolipop, ColorOS
Android v5.1Lollipop, Color OS 3.0
Android v6.0Marshmallow
Chipset CPUSnapdragon653 + GPUAdreno 510
CPU MediatekMT6750T + GPUMali-T860MP2
CPU MediatekMT6755 HelioP10 + GPUMali T860
CPU MediatekMT6755 +GPU Mali-T860MP
CPUSnapdragon435 + GPUAdreno 505
Memori RAM : 4 GB,Internal : 64GB, MicroSD: up to 256 GB
RAM : 4 GB,Internal : 64 GB,MicroSD : up to256 GB
RAM : 4 GB,Internal : 32GB, MicroSD: up to 128 GB
RAM : 4 GB,Internal : 64GB, MicroSD: up to 256 GB
RAM : 3 GB,Internal : 32GB , MicroSD: up to 256 GB
KameraBelakang
16 M, DualPDAF, LEDFlash
13 MP, PhaseDetectionAutofocus, LEDflash
13 MP, phasedetectionautofocus,LED flash
13 MP, PhasedetectionAutofocus,LED flash
13 MP, PhaseDetectionAutofocus,LED Flash
KameraDepan
Dual Camera16 MP + 8 MP
Dual 16 MP +8MP , ScreenFlash
16 MP 16 MP 16 MP
Sensor Proximity,Accelerometer, AmbientLight, Gyro,Finger PrintSensor
Fingerprint,Proximity, Accelerometer, Ambient Light, Gyro,
FingerprintSensor,Proximity, Accelerometer , AmbientLight , Gyro,
Fingerprint,Proximity, Accelerometer , AmbientLight , Gyro,
Fingerprint,accelerometer,proximity,compass
Warna Hitam , Gold ,Rose Gold
Gold, Rose Gold Gold, RoseGold
Gold, RoseGold, Gray
Gold, RoseGold
Baterai Li Lion 4000mAh, VOOCFast Charging
Li – Ion 3200mAh, Non-Removable
Li po 3075mAh, FastCharging
Li-Po 3075,Non-Removable
Gold, RoseGold
Harga Rp. 5.900.000 Rp. 4.300.000 Rp.5.100.000 Rp. 3.600.000 Rp. 3.000.000Sumber : www. Oppo.Co.Id, 2017
Kita dapat mengukur variable niat beli misalnya mempertimbangkan
merek untuk pembelian dan mengharapkan untuk membeli produk tersebut
dimasa yang akan datang (Laroche dan Zhou, 1996) dalam Khan et al.,(2012).
Saat kita mempertimbangkan untuk pembelian sebuah produk, keputusan terakhir
11
yaitu melakukan pengambilan keputusan dengan cara membeli produk tersebut.
Oleh karena itu, niat beli dalam penelitian ini diartikan sebagai konsumen yang
akan menggunakan dan membeli produk smartphone Oppo sebagai salah satu
produk elektronik buatan Cina. Niat beli terhadap produk Oppo smartphone di
Indonesia cukup potensial, terbukti dengan penjualan Oppo smartphone yang
masuk ke dalam 4 besar di Indonesia pada International Data Corporation (IDC)
pada kuartal II pada tahun 2016. Banyak dari kalangan mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung yang mengunakan produk smartphone
Oppo.
Lin dan Chen 206 dalam Khosrozadeh Shirin dan Heidarzadeh Hanzaee
Kambiz 2011, menganggap bahwa perilaku niat beli konsumen untuk pada suatu
permintaan untuk membahas bagaimana konsumen mengeksekusi suatu produk
dan mengevaluasi dan hasil setelah pembelian. Suatu negara akan dipersepsikan
mempunyai reputasi yang eksklusif atas suatu produk tertentu. Menurut Lin dan
Kao (2004), Country of Origin akan menciptakan suatu persepsi tertentu akan
suatu merek produk, dimana persepsi bisa positif maupun negatif, hingga level
berikutnya persepsi positif akan mendorong terciptanya pembelian aktual.
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti memilih judul
” Pengaruh Citra Negara Asal Produk dan Pengetahuan Produk terhadap
Niat Beli Smartphone Oppo ( Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung )”.
12
B. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan uraian pada latar belakang, pada tabel 3 dapat disimpulkan
bahwa penjualan smartphone di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun
2015 sampai 2016. Dikarenakan naiknya tingkat pangsa pasar sebesar 2,2 % tahun
2015 sampai tahun 2016 sebesar 5,5 %. Produk Oppo mengalami peningakatan
penjualan di Indonesia sebesar 7,3 juta unit pada tahun 2015 dan tahun 2016
sebesar 18,5juta unit. Artinya, banyak peluang smartphone Oppo untuk
meningakatkan volume penjualan agar menempati posisi pertama menyaingi
produk smartphone Samsung dan Apple.
Lusk et al. (2006) dalam Shamindra Nath Sanyal & Saroj Kumar Datta
2011 di dalam jurnal yang berjudul “The Effect of Country of Origin on brand
equity : an empirical study on generic drugs” menyatakan bahwa konsumen dapat
menggunakan reputasi suatu negara untuk memprediksi kualitas produk. Dalam
mempertimbangkan membeli suatu produk, pengaruh negara asal menjadi penting
(Ahmed et al., 2002 dalam Khosrozadeh Shirin dan Heidarzadeh Hanzaee Kambiz
2011 ).
Hal ini juga diperkuat oleh pernyataan Parkvithee dan Miranda (2012) dalam
Samin Rezvani 2012 di dalam jurnal yang berjudul “A Conceptual Study on
Country-of-Origin Effect on Consumer Purchase Intention” bahwa orang-orang
peduli dari negara mana suatu produk dihasilkan dan di mana produk tersebut
dibuat, serta mempertimbangkan faktor ini saat mengevaluasi kualitas suatu
produk.
Secara umum, maka dapat disimpulkan bahwa country-of-origin reputation
merupakan efek yang muncul dalam persepsi konsumen yang dipengaruhi oleh
13
lokasi di mana suatu produk atau merek dihasilkan. Lokasi atau negara tempat
merek itu dihasilkan akan memengaruhi persepsi konsumen akan kualitas produk
tersebut. Bagaimana citra negara asal produk dan pengetahuan produk dapat
memberikan solusi kepada konsumen untuk mengambil niat beli terhadap produk
smartphone Oppo maka permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah
‘’Bagaimana pengaruh citra Negara asal produk dan pengetahuan produk terhadap
niat beli smartphone oppo pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung?
1. Apakah citra Negara asal produk berpengaruh terhadap niat beli
smartphone oppo pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung.
2. Apakah pengetahuan produk berpengaruh terhadap niat beli smartphone
oppo pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah, batasan masalah, serta rumusan masalah
di atas, penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Mengetahui pengaruh citra Negara asal produk terhadap niat beli
smartphone oppo pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung.
2. Mengetahui pengaruh pengetahuan produk terhadap niat beli smartphone
oppo pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
14
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari dilaksanakannya penelitian ini
diantaranya adalah:
1. Bagi Perusahaan
Penelitian ini dilakukan sebagai bahan evaluasi terhadap perkembangan
produk Oppo. Sebagai sarana untuk memperluas pengetahuan dan lebih
memahami pengaruh citra merek terhadap niat beli konsumen dengan
melakukan praktek langsung di lapangan dengan teori–teori yang telah di
pelajari selama perkuliahan.
2. Bagi Peneliti
Menambah wacana pengetahuan bagi peneliti tentang persepsi konsumen
terhadap inovasi produk. Penelitian ini juga dapat digunakan sebagai
perbandingan sejauh mana teori-teori yang didapat selama masa
perkuliahan dapat diterapkan pada perusahaan secara nyata.
3. Bagi Pihak Lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan perbandingan dalam
menambah pengetahuan serta bahan informasi untuk penelitian selanjutnya
khususnya yang tertarik pada bidang permasalahan ini. agar dapat
membuat program pemasaran terpadu yang lebih baik, yang efektif dan
efisien sehingga bisa menimbulkan kesan baik yang mendalam di benak
konsumennya dan pada akhirnya dapat menjaga citra positif perusahaan
dimata masyarakat.
II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
A. KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian Pemasaran
Pemasaran (marketing) adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan
manusia dan social, Menurut Kotler dan Keller (2009:5).
America Marketing Associaton (AMA) Kotler dan Keller (2009:5)
menawarkan definisi formal berikut : Pemasaran adalah salah satu fungsi
organisasi dan serangkain proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan dan
memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan
cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingan.
2. Pengertian Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran (marketing management) adalah sebagai seni dan ilmu
memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan
pelanggan dengan menciptakan, mengahantarkan dan mengkomunikasi nilai
pelanggan yang unggul, Kotler dan Keller (2009:5).
Berdasarkan definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa manajemen
pemasaran (marketing management) merupakan proses perencanaan dan
pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan,
barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang saling menguntungkan bagi
individu dan organisasi.
16
3. Negara Asal Produk (Country of Origin)
A. Pengertia Negara Asal Produk (Country of Origin)
Negara yang menjadi tempat asal produk yang disebut “Country of
Origin” atau sering disingkat dengan “COO” secara umum dianggap sebagai
karakteristik ekstrinsik produk. Negara asal (Country of Origin) adalah seluruh
bentuk persepsi konsumen atas produk dari sebuah negara tertentu berdasarkan
persepsi konsumen sebelumnya akan kelebihan dan kekurangan produksi serta
pemasaran negara tersebut (Roth and Romeo, 1992 dalam Khosrozadeh Shirin
dan Heidarzadeh Hanzaee Kambiz 2011).
Pengaruh asal produk merupakan isyarat dalam atribut produk yang
mempengaruhi evaluasi konsumen dalam mengidentifikasi asal negara suatu
produk. Menurut penelitian dari (Rizky L.P dan Fajrianthi, 2012). Country of
origin merupakan suatu pencintraan terhadap negara asal pembuat produk.
Country of origin memberikan petunjuk terhadap suatu produkuntuk
membedakannya dengan produk pesaing. Diyakini bahwa country of origin
memberikan dampak dalam minat beli seorang konsumen.
Konsumen dapat menyukai ataupun menolak produk dari negara dengan
country of origin tertentu. Dengan kata lain, pengaruh asal produk (country of
origin) pada suatu proses pemilihan produk atau merek dapat menjadi pengaruh
yang positif ataupun negatif. Lokasi atau Negara tempat suatu produk dihasilkan,
akan mempengaruhi persepsi orang mengenai kualitas produk tersebut, semakin
banyak informasi yang dimiliki oleh konsumen, maka efek country of origin akan
semakin berkurang (Rizky L.P dan Fajrianthi, 2012).
17
4. Citra Negara Asal ( Country of Origin Effect )
Penelitian menurut Nagashima dalam Khosrozadeh Shirin dan Heidarzadeh
Hanzaee Kambiz 2011, memperkenalkan konsep citra label “ made in” yang
didefinisikan sebagai gambar, reputasi atau stereotype sikap konsumen terhadap
produk yang bersala dari Negara tertentu. Konsep ini kemudian berkembang dan
memunculkan definisi atau pengertian lainnya mengenai Country Of Origin.
Persepsi dan keyakinan konsumen terhadap citra Country Of Origin memainkan
peran penting dalam membentuk minat beli konsumen.
Citra Country Of Origin yang dipersepsikan positif dapat menimbulkan minat
beli konsumen dan berakhir pada pembelian produk, sebaliknya Citra Country Of
Origin yang dipersepsikan negatif oleh konsumen berpontensi mengurangi minat
konsumen untuk membeli produk sehingga kemungkinan produk untuk dipilih
pun berkurang. Oleh karena itu, Citra Country Of Origin juga dianggap memiliki
peran penting dalam mempengaruhi minat beli konsumen.
5.Pengetahuan Produk
Brucks (1985) dalam jurnal Khosrozadeh Shirin dan Heidarzadeh Hanzaee
Kambiz 2011, menyatakan pengetahuan produk didasarkan pada ingatan atau
pengetahuan yang diketahui dari konsumen. Brucks (1985) dalam jurnal
Khosrozadeh Shirin dan Heidarzadeh Hanzaee Kambiz 2011, menyatakan
pengetahuan produk, dapat dibagi menjadi tiga kategori utama: pengetahuan
subjektif, pengetahuan objektif, dan pengetahuan berbasis pengalaman.
Memahami pengetahuan konsumen sangat penting bagi pemasar. Informasi
tentang apa yang akan dibeli, dimana membeli, dan kapan akan membeli akan
tergantung pada pengetahuan konsumen. Pengetahuan konsumen akan
18
mempengaruhi keputusan pembelian bahkan pembelian ulang. Ketika konsumen
memiliki pengetahuan yang lebih banyak, maka ia akan lebih baik dalam
mengambil keputusan, lebih efisien, lebih tepat dalam mengolah informasi dan
mampu mengingat kembali informasi dengan lebih baik (Sumarwan, 2003:122).
6. Niat Beli
Kita dapat mengukur variable niat beli misalnya mempertimbangkan
merek untuk pembelian dan mengharapkan untuk membeli produk tersebut
dimasa yang akan datang (Laroche dan Zhou, 1996) dalam Khan et al.,(2012).
Menurut Kotler dan Keller (2009:184), konsumen akan melewati 5 (lima)
tahap proses keputusan pembelian. Tahap-tahap tersebut digambarkan pada
Gambar 2.2 berikut ini:
Gambar 2.1 Proses Keputusan Pembelian
Sumber : Philip Kotler & Kevin Lane Keller, 2009
Rangkaian proses keputusan pembelian konsumen menurut Kotler dan Keller
(2009:184-190) diuraikan sebagai berikut:
1) Pengenalan Masalah
Proses pembelian dimulai ketika pembeli menyadari suatu masalah atau
kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal atau ekternal. Pemasar
perlu mengidentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan tertentu, dengan
mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen.
PengenalanMasalah
PencarianInformasi
Evaluasialternatif
Keputusanpembelian
Perilakupaskapembelian
19
2) Pencarian Informasi
Pencarian Informasi yaitu proses konsumen terdorong untuk mencari
informasi yang lebih banyak. Kedaan pencarian yang lebih rendah disebut
perhatian tajam. Pada tingkat ini seseorang hanya lebih menjadi lebih
reseptif terhadap informasi tentang sebuah produk. Pada tingkat berikutnya,
seseorang dapat memasuki pencarian informasi aktif. Sumber infomasi
utama dimana konsumen dibagi menjadi empat kelompok:
a. Pribadi yaitu Keluarga, teman, tetangga dan rekan.
b. Kormesial yaitu Iklan, situs Web, wiraniaga, penyalur, kemasan dan
tampilan.
c. Publik yaitu Media massa, organisasi pemerigkat konsumen.
d. Eksperimental yaitu Penanganan, pemeriksaan dan penggunaan produk.
3) Evaluasi Alternatif
Evaluasi Alternatif adalah proses konsumen menggunakan informasi untuk
mengevaluasi dalam menetapkan pilihan.
4) Keputusan Pembelian
Keputusan Pembelian adalah proses konsumen membentuk preferensi atas
merek-merek yang ada di dalam tahap evaluasi.
5) Perilaku Paskapembelian
Perilaku Paskapembelian adalah proses konsumen akan mengalami kepuasan
atau ketidakpuasan dengan pembelian yang dilakukan.
20
7. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu bertujuan untuk membandingkan dan memperkuat
atas hasil analisis yang dilakukan yang merujuk dari beberapa studi yang
berkaitan langsung maupun tidak langsung. Penelitian terdahulu ini sebagai
referensi bagi peneliti untuk menyusun penelitiannya sehingga memiliki dasar
yang kuat dan pernah teruji sebelumnya.
Diantara beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan acuan untuk
digunakan dalam penulisan jurnal internasional “The Effect Of The Country-Of-
Origin Image, Product Knowledge And Product Involvement On Consumer
Purchase Decisions, Khosrozadeh Shirin dan Heidarzadeh Hanzaee Kambiz
(2011). Untuk lebih jelas dan detail terhadap penelitian terdahulu dapat dilihat
tabel berikut:
TABEL 5. MATRIKS PENELITIAN TERDAHULU
No Judul Peneliti Metode Hasil Kontribusi
1. The Effect OfThe Country-Of-OriginImage, ProductKnowledgeAnd ProductInvolvement OnConsumerPurchaseDecisions,ChineseBusinessReview, ISSN1537-1506August 2011,Vol. 10, No. 8,601-615.
KhosrozadehShirin,HeidarzadehHanzaeeKambiz
Deskriptif
Kuantitatif
Hasil penelitian inimenunjukkan bahwasemua semua duadimensi yaitupengaruh citraNegara asal ,pengeahuan produkmemiliki hubunganpositif terhadap niatbeli kosumen.
Dari penelitian ini,peniliti mendaptkanbebrapa refernsimengenaipengaruhcitraNegara asal,pengetahuanproduk terhadapniat beli.
21
No Judul Peneliti Metode Hasil Kontribusi
2. RelationshipBetweenCountry OfOrigin, BrandImage AndCustomerPurchaseIntentions, FarEast Journal ofPsychology andBusiness Vol.10 No. 2 Feb2013
Dr. S. S.Bhakar, ShailjaBhakar, ShilpaBhakar
Deskriptifkuantitatif
Hasil penelitian inimenunjukan bahwadukungan melaluiNegara asal tidakmemiliki pengaruhpada pembelian padakonsumen sedangkancita merek memilikipengaruh yang samadenganmempengaruhikeputusan pembelianconsumen.
Membantu penelitidalam membedakanvariable yangdigunakan dalampenelitian danbeberapa referensimengenai Negaraasal pada keputusanpembeliankonsumen
3. The Influnce OfThe Country-Of–Origin Image,ProductKnowledge AndProductInvolment OnConsumerPurchaseDecisions: AnEmpirical StudyOf InsuranceAnd CateringService InTaiwan,Journal OfConsumerMarketingVolume 23.Number 5.2006. 248-265
Long Yi Lindan Chu ShuoChen.
Deskriptifkuantitatif
Hasil penelitianmenunjukkan bahwaNegara pengaruhcitra Negara asal ,pengetahuan produkberpengaruhsignifikan terhadapkeputusan pembeliankonsumen di Taipei.
Membantu peneilitidalam membedakanvariable yangdigunakan dalampenelitian danbeberapa refensimengenai citraNegara asal danpengetahuanproduk.
4 A ConceptualStudy on theCountry ofOrigin Effect onConsumerPurchaseIntention, AsianSocial Science;Vol. 8, No. 12;2012
Samin Rezvani Pendekatankuantitatif
Hasil dari analisismenunjukkan bahwabahwa orang –orangpeduli dari Negaramana suatu produkdihasilkan dandiaman suatu produktersebut dibuat.
Dalampenelitiannya inipeneliti mendapatbeberapa refensimengenai citraNegara asal danpengetahuanproduk.
TABEL 5. MATRIKS PENELITIAN TERDAHULU (Lanjutan)
22
No Judul Peneliti Metode Hasil Kontribusi
5 Peran BrandImage DalamMemediasiCountry OfOriginTerhadapPurchaseIntention, E-JurnalManajemenUnud, Vol. 5,No. 3 , 2016:1690-1716
I Made WeliMoksaoka dan IKetut Rahyuda
Pendekatankuantitatifberbentukasosiatif.
Country of origindan brand imagesecara signifikanberpengaruh positifterhadap Purchaseintention sehinggasetiap peningkatanpengetahuan dan citramerek egara asalmobil merek Toyotamaka akanmeningkatkan niatmembeli mobil merekToyota di KotaDenpasar.
Dalam penelitianini penelitimendapatkanbeberapa refensimengenai Negaraasal dan keputusanpembelian.
8. Pengembangan Hipotesis
1. Citra Negara Asal Produk Terhadap Niat Beli
Penelitian menurut Nagashima 1977 dalam Khosrozadeh Shirin dan
Heidarzadeh Hanzaee Kambiz (2011), memperkenalkan konsep citra label “ made
in” yang didefinisikan sebagai gambar, reputasi atau stereotype sikap konsumen
terhadap produk yang bersala dari Negara tertentu. Persepsi dan keyakinan
konsumen terhadap citra Country Of Origin memainkan peran penting dalam
membentuk minat beli konsumen.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Samin Rezvani 2012 di
dalam jurnal yang berjudul “A Conceptual Study on Country-of-Origin Effect on
Consumer Purchase Intention” bahwa orang-orang peduli dari negara mana suatu
produk dihasilkan dan di mana produk tersebut dibuat, serta mempertimbangkan
faktor ini saat mengevaluasi kualitas suatu produk. Secara umum, maka dapat
disimpulkan bahwa country-of-origin reputation merupakan efek yang muncul
dalam persepsi konsumen yang dipengaruhi oleh lokasi di mana suatu produk atau
TABEL 5. MATRIKS PENELITIAN TERDAHULU (Lanjutan)
23
merek dihasilkan. Berdasarkan penelitian tersebut maka dibentuk hipotesis
sebagai berikut :
H1 : Pengaruh Cita Negara Asal Produk Diduga Berpengaruh Positif
Terhadap Niat Beli.
2. Pengetahuan Produk Terhadap Niat Beli
Ketika konsumen memiliki pengetahuan yang lebih banyak, maka ia
akan lebih baik dalam mengambil keputusan, lebih efisien, lebih tepat dalam
mengolah informasi dan mampu mengingat kembali informasi dengan lebih baik
(Sumarwan, 2003:122). Menururt penelitian yang dilakukan oleh Irma Dwi
Kusuma Nindria Untarini (2014) Terhadap produk Iphone 5 menyatakan bahwa
pengetahuan produk juga terbukti berpengaruh signifikan dalam pembentukan
keputusan pembelian. Pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa, Secara
subjektif, pengetahuan mengenai atribut produk berkaitan erat dengan
kepercayaan diri, keyakinan, dan keakraban terhadap produk iPhone 5.
Sedangkan untuk pengetahuan objektif, responden mengetahui dengan
benar informasi mengenai merek, fitur, daya tahan, dan garansi yang dimiliki oleh
produk iPhone 5. Walaupun pengaruh pengetahuan produk terhadap sikap
signifikan dan positif, namun sikap tidak hanya dibentuk oleh pengetahuan
produk saja. Menurut Khosrozadeh Shirin dan Heidarzadeh Hanzaee Kambiz (2011)
menyatakan pengetahuan produk diduga berpengaruh positif terhadap keputusan
pembelian konsumen.
H2: Pengetahuan Produk Diduga Berpengaruh Positif Terhadap Niat Beli.
24
C. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, dan landasan teori, hasil
penelitian terdahulu dan hipotesis, maka peneliti membuat model kerangka
pemikiran sebagaimana dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut:
H1
H2
Gambar 2.3 KERANGKA PEMIKIRAN
Sumber: Adaptasi Jurnal Khosrozadeh Shirin dan Heidarzadeh Hanzaee
Kambiz, (2011)
Citra Negara AsalProduk (X1)
Pengetahuan Produk(X2)
Niat Beli ( Y )
III. METODE PENELITIAN
Metode Penelitian adalah suatu teknik atau cara mencari, memperoleh,
mengumpulkan atau mencatat data, baik data primer maupun data sekunder yang
dapat digunakan untuk keperluan menyusun karya ilmiah dan kemudian
menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan pokok permasalahan
sehingga akan didapat suatu kebenaran atas data yang diperoleh.
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif. Metode Penelitian Kuantitatif, sebagaimana dikemukakan oleh
Danang Sunyoto, (2012:29) yaitu data yang berupa angka-angka atau bilangan
baik utuh (diskrit) maupun tidak utuh (kontinu).
Sugiyono (2012:13) penelitian deskriptif yaitu, penelitian yang dilakukan
untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih
(independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel
yang lain. Penelitian ini menguji pengaruh dari citra negara asal produk dan
pengetahuan produk terhadap niat beli mahasiswa yang pernah maupun sedang
menggunakan produk Oppo smartphone dikalangan mahasiswa Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Lampung.
26
B. Ruang Lingkup Penelitian
1. Objek Penelitian
Menurut Sugiyono (2005:32) “Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
objek atau kegiatan yang mempunyai variabel tertentu yang ditetapkan oleh untuk
dipelajari dan ditarik kesimpulan”.
Di dalam penelitian ini, peneliti mengemukakan tiga variabel yang di teliti.
Adapun variabel yang diteliti di dalam penelitian ini adalah :
1) Variabel independent (variabel bebas), yaitu variabel yang menjadi sebab
terjadinya atau terpengaruhnya variabel dependent (variabel tidak bebas).
Variabel independent (variabel X1) dalam penelitian ini citra negara asal
produk.
2) Variabel Independent (variabel bebas), yaitu variabel yang menjadi sebab
terjadinya atau terpengaruhnya variabel dependent (variabel tidak bebas).
Variabel independent (variabel X2) dalam penelitian ini adalah pengetahuan
produk.
3) Variabel dependent (variabel tidak bebas), yaitu variabel yang dipengaruhi oleh
variabel independent. Variabel dependent (variabel Y) dalam penelitian ini
adalah niat beli.
Penelitian dilakukan pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lampung. Untuk mengetahui pengaruh minat beli terhadap smartphone Oppo.
2. Sumber Data
Sumber data penelitian merupakan sumber dimana data yang digunakan untuk
penelitian tersebut diperoleh. Sumber data penelitian ini diperoleh dengan secara
27
langsung dan adapula yang tidak langsung. Sumber data penelitian ini diuraikan
sebagai berikut :
1) Sumber data primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung melalui wawancara
dengan responden yaitu mahasiswa D3, S1 dan S2 Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Lampung, menurut Danang Sunyoto (2012:27) data primer
adalah data asli yang dikumpulkan oleh periset untuk menjawab masalah riset
secara khusus. Sumber data primer merupakan sumber data dimana data yang
diinginkan dapat diperoleh secara langsung dari subjek yang berhubungan
langsung dengan penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data
primer adalah seluruh data yang diperoleh langsung dari lokasi penelitian di
lakukan di Fakultas Ekoomi dan Bisnis Universitas Lampung.
2) Sumber data sekunder
Menurut Umi Narimawati ( 2008:12 ) : data sekunder adalah data yang
diperoleh bukan dari sumber pertama yang digunakan untuk menjawab masalah
yang diteliti. Sumber data sekunder adalah sumber data penelitian dimana
subjeknya tidak berhubungan langsung dengan objek penelitian tetapi membantu
dan dapat memberikan informasi untuk bahan penelitian. Dalam penelitian ini
yang menjadi sumber data sekunder adalah literatur, artikel, situs, di internet yang
berkenaan dengan penelitian yang dilakukan, serta dokumen organisasi yang
berkaitan denagan penelitian ini.
28
C. Definisi Operasional Variabel
1. Variabel Bebas (X)
Variabel independen (X) adalah faktor yang mempengaruhi minat beli yang
meliputi 2 (dua) variabel bebas yaitu citra Negara Asal produk dan pengetahuan
produk.
a. Citra Negara Asal Produk (X1)
Citra Negara asal menurut Khosrozadeh Shirin, Heidarzadeh Hanzaee
Kambiz 2011) merupakan gambaran, reputasi, stereotype yang dikaitkan oleh para
pebisnis dan konsumen pada suatu negara tertentu. Pencitraan akan negara tempat
asal merek dibentuk oleh variabel-variabel lain di dalamnya berupa keterwakilan
produk, karakteristik negara, latar belakang ekonomi dan politik, sejarah serta
tradisi. Pengukuran variabel independen mengadopsi dari penelitian terhdahulu
Khosrozadeh Shirin, Heidarzadeh Hanzaee Kambiz (2011), varibel bebeas dalam
penelitian terdari dari:
1. Negara asal produk memiliki tingkat perkembangan perekonomian yang
tinggi.
2. Negara asal produk memiliki demokrasi politik yang baik.
3. Negara asal produk memiliki tingkat perkembangan industry yang tinggi.
4. Negara asal produk memiliki standart hidup yang tinggi.
5. Negara asal produk memiliki tingkat pengusaan teknologi yang tinggi.
6. Negara asal produk memiliki kuliatas produk yang baik.
7. Menggunakan produk yang dihasilkan oleh Negara asal merupakan
tindakan yang baik.
8. Produk yang dihasilkan dari Negara asal dapat diandalkan.
29
b. Pengetahuan Produk ( X2 )
Brucks (1985) dalam Khosrozadeh Shirin, Heidarzadeh Hanzaee Kambiz
(2011) menyatakan pengetahuan produk dibagi menjadi 3 kategori yaitu : a.
subjek pengetahuan, b. objektif pengetahuan dan c. pengetahuan berbasis
pengalaman. Pengukuran variabel independen mengadopsi dari penelitian
terhdahulu Khosrozadeh Shirin, Heidarzadeh Hanzaee Kambiz (2011), varibel
bebeas dalam penelitian terdari dari:
1. Memiliki pengetahuan yang baik.
2. Berkeinginan untuk mengetahui lebih mendalam.
3. Mengingat dengan baik informasi .
4. Mengetahui dengan baik perbedaan dengan produk smartphone lain.
5. Membeli dan menggunakan pengetahuan saya semakin meningkat.
2. Variabel Terikat (Y)
Variabel dependen adalah variabel yang memberikan reksi atau respon jika
dihubungkan dengan variable bebas. Variable dependen adalah variabel yang
variabelnya diamati dan diukur untuk menetukan pengaruh yang disebabkan oleh
variable bebas. Pengukuran variabel dependen mengadopsi dari penelitian
terdahulu Khosrozadeh Shirin, Heidarzadeh Hanzaee Kambiz (2011). Variabel
dependen dalam penelitian ini adalah niat beli yang dilambangkan dengan Y,
dimana varibel tersebut sangat dipengaruhi oleh varibel Independen. Menurut
Khosrozadeh Shirin, Heidarzadeh Hanzaee Kambiz (2011) indikator niat beli
terdiri dari:
30
1. Saya membeli produk ini karena citra Negara asal pembuatannya
2. Saya berniat membeli produk ini karena mengetahui produk Oppo
3. Saya membeli produk ini karena citra Negara asal dan mengetahui lebih
tentang produk Oppo.
C. Definisi Tabel Opersional
TABEL 6. TABEL OPERASIONAL VARIABELVariable Definisi Indikator Skala
Citra NegaraAsal Produk(X1)
Gambaran, reputasi,stereotype yangdikaitkan oleh parapebisnis dankonsumen pada suatunegara tertentu.
Negara asal produk memilikitingkat perkembanganperekonomian yang tinggi.
Negara asal produk memilikidemokrasi politik yang baik.
Negara asal produk memilikitingkat perkembanganindustry yang tinggi.
Negara asal produk memilikistandart hidup yang tinggi.
Negara asal produk memilikitingkat pengusaan teknologiyang tinggi.
Negara asal produk memilikikuliatas produk yang baik.
Menggunakan produk yangdihasilkan oleh Negara asalmerupakan tindakan yangbaik.
Produk yang dihasilkan dariNegara asal dapatdiandalkan.
Ordinal
PengetahuanProduk (X2)
kumpulan daribeberapa macaminformasi mengenaiproduk.
Memiliki pengetahuan yangbaik.
Berkeinginan untukmengetahui lebih mendalam.
Menginat dengan baikinformasi .
Mengetahui dengan baikperbedaan dengan produksmartphone lain.
Membeli dan menggunakanpengetahuan saya semakinmeningkat.
Ordinal
31
Variable Definisi Indikator Skala
Niat Beli (Y) Rencana konsumenuntuk membeli produkatau jasa karenakonsumenmembutuhkan produkatau jasa tertentu yangmenimbulkan sikapdan persepsi terhadapproduk.
Saya membeli produk inikarena citra Negara asalpembuatannya
Saya berniat membeliproduk ini karenamengetahui produk Oppo
Saya membeli produk inikarena citra Negara asal danmengetahui lebih tentangproduk Oppo.
Ordinal
Sumber: Diolah oleh penelitian, 2017
D. Pengukuran Variabel
Menurut Sugiyono (2013:132) skala pengukuran variabel merupakan
kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya
interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut apabila digunakan
dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif yang dinyatakan dalam
bentuk angka sehingga akan lebih akurat, efisien, dan komunikatif.
Penelitian ini menggunakan kuisioner dengan menggunakan skala ordinal
(ordinal scale). Umi Narimawati (2010:53) mendefinisikan skala ordinal adalah
sebagai berikut: “Skala pengukuran yang memberikan informasi tentang jumlah
relative”. Berdasarkan pengertian diatas, maka skala yang digunakan dalam
penelitian ini adalah skala ordinal dengan tujuan untuk memberikan informasi
berupa nilai pada jawaban.
E. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan kuisioner dimana setiap item pertanyaan akan
diberi alternatif jawaban yaitu SS, S, KS, TS, STS dan kemudian responden
diminta untuk memilih salah satu diantara alternatif jawaban tersebut sesuai
TABEL 6. TABEL OPERASIONAL VARIABEL (Lanjutan)
32
dengan keinginan responden. Untuk setiap jawaban memiliki penilaian sebagai
berikut:
1) Untuk jawaban sangat setuju (SS) diberi nilai skor 5
2) Untuk jawaban setuju (S) diberi nilai 4
3) Untuk jawaban kurang setuju (KS) diberi nilai 3
4) Untuk jawaban tidak setuju (TS) diberi nilai 2
5) Untuk jawaban sangat tidak setuju (STS) diberi nilai 1
F.Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah jumalah dari keseluruhan objek (satuan atau individu)
yang karakteristiknya hendak diduga (Danang Sunyoto, 2012:47). Populasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung adapun alasan yaitu rata-rata dari mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung dari D3, S1 dan S2 saya amati
menggunakan smartphone oppo.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang karateristiknya hendak
diteliti, dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi (Danang Sunyoto,
2012:47). Untuk menentukan jumlah sampel dilakukan sebuah sampling. Teknik
sampling merupakan teknik pengambilan sampel.
Metode pengambilan sample yang digunakan adalah nonprobability sampling
dengan cara purposive sampling yaitu, teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2012:68). Teknik yang digunakan untuk
mengitung jumlah sampel mengunakan stalified nonrandom sampling. Pemilihan
33
sampel bertujuan ini dilakukan karena mungkin saja peneliti telah memahami
bahwa informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh dari satu kelompok sasaran
tertentu yang mampu memberikan informasi yang dikehendaki karena mereka
memang memiliki informasi seperti itu dan mereka memenuhi kriteria yang
ditentukan oleh peneliti. Calon responden harus memiliki kriteria tertentu, yaitu
responden yang dipilih merupakan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung.
Sampel dalam penelitian ini mempunyai kriteria tertentu adapun kriteria
tersebut sebagai berikut : Merupakan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung yang mempunyai smatphone tetapi non smartphone Oppo.
Menurut Widiyono (2013:137) ukuran populasi dalam penelitian ini sangat
banyak dan tidak dapat diketahui dengan pasti, oleh karena itu besar sampel yang
digunakan dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Z2
n =4 (Moe)2
Keterangan :
n = Jumlah Sampel
Z = Score pada tingkat signifikansi tertentu (derajat keyakinan ditentukan
95%) maka Z= 1,96
Moe = Margin of error, tingkat kesalahan maksimum adalah 10%
Dengan menggunakan rumus diatas, maka diperoleh perhitungan sebagai
berikut:
34
(1,96)2
n =4(10%)2
n= 96,04 ≈ 97 atau dibulatkan menjadi 100.
G. Metode Analisis Data
1. Pengujian Validitas Instrumen
Menurut Sugiyono (2013:267), validitas merupakan derajat ketepatan antara
data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh
peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data "yang tidak berbeda" antar
data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada
obyek penelitian. Validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur itu dapat
mengukur apa yang diukur.
Valid tidaknya suatu alat ukur tergantung pada mampu atau tidaknya alat ukur
tersebut mencapai yang dikehendakinya dengan tepat, karena alat ukur yang
kurang valid menunjukkan bahwa tingkat validitasnya rendah. Uji Validitas pada
penelitian ini dilakukan dengan bantuan SPSS 15,0. Menurut Sekaran (2010:311),
apabila hasil model analisis faktor menunjukkan bahwa dengan signifikansi di
bawah 0.05 dan Kaiser-Meyer-Olkin (KMO), anti image, dan factor loading ≥
0.5 maka dinyatakan valid dan sampel bisa diteliti lebih lanjut.
2. Pengujian Realibilitas Instrumen
Reliabilitas berkaitan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau
temuan. Pandangan positifistik kuantitatif menunjukkan bahwa suatu data
dikatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam objek yang sama
menghasilkan data yang sama, atau peneliti sama dalam waktu yang berbeda
35
menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua
menunjukkan data yang tidak berbeda.
Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan koefisien Croanbach’s Alpa
dengan bantuan SPSS. Menurut Sugiyono (2013:146) pengujian reliabilitas
ditunjukkan oleh koefisien Alpha Croanbach dan dapat diolah dengan bantuan
SPSS 15.0. Apabila ada pernyataan yang memiliki nilai Croanbach’s Alpa if item
deleted lebih besar dari pada Croanbach’s Alpa maka pernyataan tersebut tidak
reliabel dan harus dilakukan pengujian selanjutnya.
Hasil pengujian dikatakan reliabel jika nilai Alpa Croanbach > 0.6 dan nilai
Alpa Croanbach hitung lebih besar dari pada Croanbach’s Alpa if item deleted
(Sekaran, 2010:182).
H. Uji Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Validitas menurut Sugiyono (2010:267) adalah : “Derajat ketetapan antara
data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh
penelitian. Dengan demikian data yang valid adalah data “yang tidak berbeda”
antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi
pada objek penelitain.” Uji validitas menyatakan bahwa instrument yang
digunakan untuk mendapatkan data dalam penelitian dapat digunakan atau tidak.
Uji validitas instrument dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah
alat ukur yang telah dirancang dalam bentuk kuesioner benar-benar dapat
menjalankan fungsinya.
36
Validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur itu dapat mengukur apa yang
diukur. Valid tidaknya suatu alat ukur tergantung pada mampu atau tidaknya alat
ukur tersebut mencapai yang dikehendakinya dengan tepat, karena alat ukur yang
kurang valid menunjukkan bahwa tingkat validitasnya rendah.
Uji Validitas pada penelitian ini dilakukan dengan bantuan SPSS 15,0.
Menurut Sekaran (2010:311), apabila hasil model analisis faktor menunjukkan
bahwa dengan signifikansi di bawah 0.05 dan Kaiser-Meyer-Olkin (KMO), anti
image, dan factor loading ≥ 0.5 maka dinyatakan valid dan sampel bisa diteliti
lebih lanjut.
2. Uji Reliabilitas
Danang Sunyoto (2013:132) Uji reliabilitas adalah alat ukur suatu kusioner
dikatakan realiable atau handal apabila jawaban seorang terhadap kusioner adalah
konsisten. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan koefisien
Croanbach’s Alpa dengan bantuan SPSS 15. Uji reliabilitas dimaksudkan untuk
mengukur tingkat konsistensi instrumen penelitian. Dalam penelitian ini diuji
melalui Analisis Faktor Konfirmatori, dan jika nilai Cronbach’s alpha lebih besar
dari nilai Cronbach’s alpha if item deleted berarti instrument tersebut reliabel
(Ghozali, 2011:98).
I. Analisis Data
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear
berganda dengan model sebagai berikut :
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + e
37
Keterangan :
Y = Niat Belia = Nilai Konstanta
b1-b2 = Koefisien korelasi masing-masing variabelX1 = Negara Asal Produkb2 = Koefisien regresi Pngetahuan ProdukX2 = Pengetahuan Produke = Standar error
J. Analisis Uji Prasyarat
Analisis data regresi menurut Hair et.al (2010) harus dipenuhi 3 (tiga)
persyaratan, yaitu sampel diambil secara acak, bentuk distribusi setiap variabel
bebas dan terikat dalam populasi adalah normal, dan hubungan antara variabel
bebas dan terikat adalah linear. Pengujian persyaratan analisis tersebut berupa uji
normalitas.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabelvariabel
dalam penelitian memiliki sebaran distribusi yang normal atau tidak. Uji
normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov Smirnov yang
dihitung menggunakan bantuan aplikasi SPSS versi 15. Pada aplikasi SPSS versi
15, untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak, hanya dapat
dilihat pada baris Asymp. Sig (2-tailed). Jika nilai tersebut kurang dari taraf
signifikansi yang ditentukan misalnya 0,05 atau 5%, maka data tersebut tidak
berdistribusi normal. Begitu pula sebaliknya, jika nilai Asymp. Sig lebih dari atau
sama dengan 0,05 atau 5% maka data tersebut berdistribusi normal.
38
K. Pengujian Hipotesis
1. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai koefisien
determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan
variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat
terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen (Ghozali, 2012:160).
2. Uji F
Kemudian untuk uji hipotesis dilakukan dengan uji F dan uji t. Uji F
dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat
secara simultan (Muhidin, 2007:239). Kriteria pengujian dilakukan dengan cara :
1. Membuat hipotesis
Ho : Secara simultan tidak terdapat pengaruh X terhadap Y.
Ha : Secara simultan terdapat pengaruh X terhadap Y.
2. Menentukan nilai probabilitas (sig) pada nilai α sebesar 0,05 (5%)
a. Jika nilai sig > 0,05 maka Ho diterima Ha ditolak
b. Jika nilai sig ≤ 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
3. Uji t
Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas
terhadap variabel terikat secara parsial (Muhidin, 2007 : 239). Kriteria pengujian
dilakukan dengan cara :
39
1. Membuat hipotesis
Ho : Secara parsial tidak terdapat pengaruh X terhadap Y
Ha : Secara parsial terdapat pengaruh X terhadap Y
2. Menentukan nilai probabilitas (sig) pada nilai α sebesar 0,05 (5%)
a. Jika nilai sig > 0,05 maka Ho diterima Ha ditolak.
b. Jika nilai sig ≤ 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
V. SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan
mengenai citra Negara asal (X1) dan pengetahuan produk (X2) berpengaruh
positif terhadap niat beli smartphone Oppo (studi pada mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung) dapat disimpulkan bahwa penelitian
ini mendukung hipotesis yang diajukan
yaitu:
1. Dua variable yang ada ternyata variable citra Negara asal produk yang
merupakan sub variabel yang berkontribusi tinggi terhadap niat beli yang
kemudian diikuti oleh sub variable pengetahuan produk. Namun ada
pernyataan yang di anggap kurang penting bagi mahasiswa dalam variable
citra Negara asal produk yaitu Negara asal produk smartphone Oppo
memiliki strandart hidup yang tinggi, responden banyak memilih kurang
setuju pada pertanyaan tersebut. Hal ini membuktikkan bukan hanya
Negara Cina saja yang mempunyai standart hidup yang tinggi, masih
banyak Negara maju yang lain seperti Amerika, inggris, dan Jepang yang
memiliki strandar hidup yang sangat tinggi dibandingkan dengan Negara
Cina.
A. Simpulan
66
2. Hasil analisis membuktikan bahwa sub variable pengetahuan produk dapat
diterima dan berpengaruh positif terhadap niat beli. Ada beberapa
penilaian yang dianggap kurang baik pada sub variable pengetahuan
produk seperti item pertanyaan setelah saya membeli dan menggunakan
produk smartphone Oppo tingkat pengetahuan saya meningkat. Hal ini
kurangnya minat responden terhadap pengetahuan smartphone Oppo, oleh
karena itu agar responden dapat menyerap pengetahuan yang baik terhadap
pengetahuan smartphone Oppo dengan cara buku panduan dan mengakses
internet tentang smartphone Oppo.
3. Berdasarkan koefisien masing-masing variabel, variable citra Negara asal
produk (X1) merupakan variabel yang paling tinggi pengaruhnya terhadap
niat beli (Y) smartphone Oppo karena responden sangat antusias terhadap
perkembangan citra Negara asal produk smartphone Oppo. Hal ini
menimbulkan respon terhadap citra Negara asal produk sangat
berpengaruhi mengenai citra nergara asal produk smartphone Oppo
mempunyai perekonomian yang sangat tinggi dan mempunyai tingkat
industri yang sangat tinggi. Lusk et al. (2006) dalam Shamindra Nath
Sanyal & Saroj Kumar Datta 2011 di dalam jurnal yang berjudul “The
Effect of Country of Origin on brand equity : an empirical study on
generic drugs” menyatakan bahwa konsumen dapat menggunakan reputasi
suatu negara untuk memprediksi kualitas produk. Persepsi ini bisa
dimasukkan sebagai atribut dalam pengambilan keputusan atau
67
mempengaruhi atribut lain dalam proses pengambilan keputusan (Kotler,
2012:157).
Setelah peneliti melakukan penelitian serta telah menarik kesimpulan, maka
peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Pada variable citra negara asal produk smartphone Oppo perlu
peningkatan pengusaan teknologi yaitu dengan cara memperkuat persepsi
konsumen bahwa negara asal dari smartphone Oppo merupakan negara
yang memiliki citra baik dan mempunyai pengusaan teknologi yang baik,
Hal ini mengindikasikan kualitas teknologi asal China untuk produk
smartphone Oppo dianggap bagus, dengan spesifikasi yang memadai,
feature yang lengkap, memiliki daya tahan yang cukup panjang dan
service untuk konsumen mudah ditemukan.
2. Pada varibel pengetahuan produk berfokus untuk meningkatkan
pengetahuan produk terutama pada konsumen yang dirasa masih kurang
mengetahui produk smartphone Oppo Dikarenakan citra yang positif dari
negara asal produksi produk smartphone Oppo yaitu Negara Cina dengan
didukung program promosi produk yang membuat konsumen tertarik
terhadap produk Oppo dengan cara memberikan bronsur kepada konsumen
yang tertarik membeli produk smartphone Oppo.
B. Saran
68
3. Pada variable niat beli pada citra Negara asal lebih menarik konsumen untuk
melakukan niat pembelian terhadap smartphone Oppo yaitu dengan cara
memberikan harga promo di Oppo store resmi yang berada di Bandar Lampung
setiap kali mengeluarkan produk baru dengan cara memberikan potongan atau
diskon disetiap pembelian smartphone dan mendapatkan kouta sebagai hadiah
atau marcesdise setelah melakukan pembelian smartphone Oppo sehingga
konsumen dapat menciptakan dan membangun niat pembelian konsumen agar
tertarik untuk membeli produk smartphone Oppo.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman M dan Muhidin S A. 2007 , Analisis Korelasi, Regresi, dan JalurDalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.
Anwar Sanusi, 2011, Metode Penelitian Bisnis, Salemba Empat Jakarta.
Agusty, Ferdinand. 2006, Metode Penelitian Manajemen: Pedoman PenelitianUntuk Skripsi, Tesis dan Disertai Ilmu Manajemen. Semarang: UniversitasDipenogoro.
Assel, H. 2002, Sikap Manusia, Teori Dan Pengukurannya, Jakarta: PustakaPelajar.
Danang, Sunyoto. 2013. “Teori, Kusioner dan Analisis Data Untuk PemasaranDan Prilaku Konsumen”. Yogyakarta: Graha Ilmu
Dr. S. S. Bhakar, Shailja Bhakar, Shilpa Bhakar.2013. Relationship BetweenCountry Of Origin, Brand Image And Customer Purchase Intentions, FarEast Journal of Psychology and Business Vol. 10 No. 2 Feb 2013.
Engel, et. Al., (1995) Consumer Behavior (7th ed). Harcourt Brace CollegePublisher. Orlando.6
Fandy Tjiptono, 1997. Strategi Pemasaran. Yogyakarta : CV. Andi
Ghozali, Imaran, 2009. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”.Semarang: UNDIP.
Harun, Rochajat Dan Elvinaro Ardinato, 2011. Komunikasi Pembangunan DanPerubahan Sosial. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Hair, Joseph F. Et al, 2010. Multivariate Data Analysis A Global Perspective. 7th
Edition. Perason.
International Data Corporation (IDC) pada kuartal II ,2016 pada situs resmiIDC,2016 https://www.idc.com/getdoc.jsp?containerId=prUS41882816
Irma Dwi Kusuma Nindria Untarini.2014.” Pengaruh Pengetahuan ProdukTerhadap Niat Beli Dengan Sikap Sebagai Variabel Intervening”. JurusanManajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya, KampusKetintang Surabaya 60231 Email: [email protected].
Harun,Rochajat dan Elvinaro Ardianto. 2011. Komunikasi pembangunan danperubahan sosial. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Http:id. Wikipedia.org/wiki/Telepon_cerdas.
http://dewina-journal.foutap.com/penggunaan-smartphone-di-indonesia-tahun-2016/ comScore MMX Multi-Platform, Mei 2016
https://ms.wikipedia.org/wiki/Republik_Rakyat_China
Jovita S. Dinata, Sriakandi Kumadji dan Kadarisman Hidayat, 2015. “Counrty OfOrigin Dan Pengaruhnya Terhadap Persepsi Kulitas Dan Minat Beli(Survei Pada Calon Kunsumen Yang Berniat Membeli Ipad Di Indoesia),Jurnal Adminitrasi Bisnis (JAB) Vol. 25 No. 1 Agustus 2015.
Khan, I. et.al (2012). Impact of Brand Related Attributes on Purchase Intention ofCustomers. A Study About the Customers of Punjab,Pakistan.Interdisciplinary Journal of Contemporary Research in Business
.Khosrozadeh Shirin dan Heidarzadeh Hanzee Kambiz, August 2011. “The effect
of country of origin image, product knowlage and produk involment onconsumer purchase decisions”. Chinese Business Review, ISSN 1537-1506 ,August 2011, Vol. 10, No. 8, 601-615.
Kotler, Philip, Kevin Lane Kelle, 2009. Manjemen Pemasaran, Edisi tigabelas,Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Kotler, Philip, Kevin Lane Kelle, 2012. Marketing Management, 14 th EditionUnited States Of America: Perason.
Long-Yi Lin and Chun-Shuo Chen (2006).The influence of the country- of-originimage,product knowledge and product involvement on consumer purchasedecisions:an empirical study of insurance and catering services in Taiwan.Journal of Consumer Marketing 23 (5) 248– 265
Listiana, Erna, dan Sri Syabanita Elida. 2014. Pengaruh Country Of Brand DanCountry Of Origin Terhadap Asosiasi Merek (Studi Pada PelangganProduk Elektronik). Media Ekonomi dan Manajemen, Vol. 29, No. 1,Januari 2014, pp.1-14.
Muhidin dan Abdurahman, 2007. “Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur DalamPenelitian”. Bandung: Pustaka Setia.
Mowen, John C. dan Michael Minor, 2002. Perilaku Konsumen. Jilid Pertama,Edisi Kelima ,Erlangga : Jakarta.
Moksaoka, I Made Weli. Dan Rahyuda,I Ketut. 2015. Peran Brand Image dalamMemediasi Country of Origin terhadap Purchase Intention. E-JurnalManajemen Unud.
Nitisuasastro, Mulyadi, 2012. Perilaku Konsumen Dalam PerspektifKewiraushaan. Bandung: Alfabeta.
Oppo Website, Tentang Oppo. 2017. http://www.oppo.com.id/id/about-us.
Oliver, Richard, L, 2006. Satisfaction A Behavior Prespetive On The Costumer.Mc. Graw – Hill. New York.
Umi Narimawati. 2010. Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Penerbit Genesis.
Putri, Rizky L Fajrianthi, 2012.” Pengaruh Reputasi Negara Asal (Country ofOrigin Reputation) terhadap Kepercayaan (Trust) pada Pembeli ProdukElektronik Merek Changhong Chin, Jurnal Psikologi Industri danOrganisasi 65 Vol. 1 No. 02, Juni 2012.
Rezvani, Samin; Dehkordi, Goodarz Javadian; Rahman, Muhammad Sabbir;Fouladivanda, Firoozeh; Habibi, Mahsa; et al. (2012). A Conceptual Studyon the Country of Origin Effect on Consumer Purchase Intention. Journal ofAsian Social Science, 8(12) : 205-215.
Ridwan, 2007. Skala Pengukuran Varible – Varible Penelitian. Bandung:Alfabeta.
Roth, M. S., dan Romeo, J. B. 1992. Matching Product Catgeory and CountryImage Perceptions: A Framework for Managing Country-Of-Origin Effects.Journal of International Business Studies Vol. 23, No. 3 , 477-497.
Samin Rezvani, 2012. A Conceptual Study on the Country of Origin Effect onConsumer Purchase Intention Asian Social Science; Vol. 8, No. 12; 2012
Sanyal, Shamindra Nath; Datta, Saroj Kumar (2011). The Effect of Country oforigin on Brand Equity : an empirical study on generic drugs. The Journalof Product and Brand Management, 20 (2) : 130-140.
Sekaran, uma dan Roger Bougie. (2010). Edisi 5, Research Method For Business:A. Skill Building Approach. John Wiley @ Sons, New York.
Schiffman dan Kanuk. 2004. Perilaku Konsumen.Edisi 7. Prentice Hall. Jakarta.
Sugiyono. (2005). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: ALFABET.
Sugiyono, 2008. ‘’Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”. Bandung:Alfabeta.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif,dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sugiyono, 2012. ‘’Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”. Bandung:Alfabeta.
Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta.
Sanusi, Anwar. 2011. “Metode Penelitian Bisnis” . Jakarta : Salemba Empat.
Sumarwan, Ujang. 2003. “Perilaku Konsumen”. Jakarta : Penerbit GhaliaIndonesia.
Sumarwan, Ujang, 2011. Perilaku Konsumen : Teori Dan Penerapannya DalamPemasaran. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.
Wikipedia. Ponsel Cerdas. 2016. https://id.wikipedia.org/wiki/Ponsel_cerdas.Diakses pada tanggal 20 Juni 2017
Yasin, Norjaya Mohd, Mohd Nasser Noor, and Osman Mohammad. 2007. DoesImage of Country of Origin Matter to brand Equity?. Journal of Product &Brand Management. 16: pp: 38-48