pengaruh bimbingan keagamaan terhadap...

97
PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP KEDISIPLINAN SHALAT ANAK (STUDI KASUS DI PANTI ASUHAN PUTRI AISYIYAH TUNTANG KABUPATEN SEMARANG) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI) Oleh : NUR RACHMAWATI ALFIAH 1105052 FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2010

Upload: phungtruc

Post on 08-Mar-2019

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN

TERHADAP KEDISIPLINAN SHALAT ANAK

(STUDI KASUS DI PANTI ASUHAN PUTRI AISYIYAH

TUNTANG KABUPATEN SEMARANG)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1

Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI)

Oleh :

NUR RACHMAWATI ALFIAH 1105052

FAKULTAS DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2010

Page 2: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan
Page 3: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan
Page 4: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

PERNYATAAN

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan

bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau

diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satu pun pikiran-pikiran orang

lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan

rujukan.

Semarang, 25 Juni 2010

Deklarator, Nur Rachmawati Alfiah NIM. 1105052

Page 5: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

MOTTO

فإذا اطمأننتم فأقيموا الصلاة إن الصلاة كانت على المؤمنني كتابا موقوتا ﴾١٠٣: النسآء﴿

Artinya: ...... Maka Dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman (QS. An nisa’ 103)

Page 6: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

PERSEMBAHAN

� Skripsi ini kupersembahkan pada agamaku, semoga dicatat sebagai ibadahku kepada

Allah SWT.

� Kepada kedua orang tuaku, yang selalu memberikan dukungan moril maupun materil

serta do’a yang tiada henti-hentinya hingga terselesaikannya skripsi ini.

� Adik-adikku yang selalu memberikan senyum kehangatan setiap saat.

� Sahabat terdekatku Mas’ udi, S.Pd.I

� Teman – teman kerjaku di Rumah Sehat Holistik ”BHC” Ngaliyan

� Teman-teman seperjuangan angkatan 2005, khususnya jurusan BPI yang tak dapat

saya sebutkan satu persatu. Trimakasih atas segala bantuan, dukungan dan do’a

untuk penulis....

Page 7: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

ABSTRAKSI

Nur Rachmawati Alfiah (051111052), Pengaruh Bimbingan Keagamaan terhadap Kedisiplinan Shalat Anak Studi Kasus di Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang Semarang, Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam.

Kajian dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan dan menggambarkan pengaruh bimbingan keagamaan terhadap kedisiplinan shalat anak di Panti Asuhan Aisyah Tuntang Kabupaten Semarang. Dua variabel utama dalam penelitian ini adalah bimbingan keagamaan dan kedisiplinan shalat anak.

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada pengaruh positif antara bimbingan keagamaan terhadap kedisiplinan shalat anak, khususnya di Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang Kabupaten Semarang. Subjek Penelitian ini adalah anak-anak Panti Asuhan Aisyiyah yang berumur 7-18 tahun yang berjumlah 40 anak, Karena subjeknya kurang dari 100 maka diambil semua, sehingga dalam penelitian ini dinamakan penelitian populasi. Data yang diperoleh dari angket yang disebarkan kepada responden berupa angket tertutup yang berbentuk rating scale.

Pengujian hipotesis penelitian menggunakan analisis regresi satu prediktor dengan skor kasar. Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara bimbingan keagamaan terhadap kedisiplinan shalat anak. Setelah dilakukan uji analisis data, maka dapat diketahui bahwa Freg= 50.353 lebih besar dari Ftabel0.01%= 7.31 dan lebih besar dari Ftabel0.05%= 4.08. Dengan demikian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan, yaitu ada korelasi positif dari kedua variabel tersebut, yakni variabel X (bimbingan keagamaan) dan variabel Y (kedisiplinan shalat anak), maka hipotesis yang diajukan (Adakah pengaruh bimbingan keagamaan terhadap kedisiplinan shalat anak, di Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang Kabupaten Semarang) diterima .

Hasil yang diperoleh, rxy sebesar 0,755 (lihat di tabel uji korelasi). Dalam hal ini berarti bahwa semakin tinggi bimbingan keagamaan, maka akan semakin tinggi kedisiplinan shalat anak di Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang Kabupaten Semarang dengan nilai intensitasnya sebesar 7,55%. Kemudian, nilai tersebut dimasukkan dalam perhitungan nilai koefisien determinasi dengan persentase. Maka nilai kedisiplinan shalat anak yang dipengaruhi oleh bimbingan keagamaan adalah 57% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain sebesar 43%. Maka hipotesisis, “ada pengaruh positif antara bimbingan keagamaan terhadap kedisiplinan shalat anak di Panti Asuhan Aisyiyah Tuntang Kabupaten Semarang.” Adalah diterima.

Page 8: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

KATA PENGANTAR

Bismillahir rohmanir rohim

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, akhirnya penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “PENGARUH BIMBINGAN

KEAGAMAAN TERHADAP KEDISIPLINAN SHALAT ANAK (STUDI

KASUS DI PANTI ASUHAN PUTRI AISYIYAH TUNTANG KABUPA TEN

SEMARANG)”, yang merupakan tugas dan syarat yang wajib dipenuhi guna

memperoleh gelar kesarjanaan dari Fakultas Dakwah IAIN Semarang.

Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita, nabi

Muhamad SAW, yang telah membawa risalah Islam yang penuh dengan ilmu

pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu ke-Islaman, sehingga dapat menjadi bekal

hidup kita, baik di dunia dan di akhirat kelak.

Adalah suatu kebanggan tersendiri, jika suatu tugas dapat terselesaikan

dengan sebaik - baiknya. Bagi penulis, penyusunan skripsi merupakan tugas yang

tidak ringan. Penulis sadar banyak hambatan yang menghadang dalam proses

penyusunan skripsi ini, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis sendiri.

Kalaupun akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan, tentunya karena beberapa pihak

yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.

Page 9: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang

telah memberikan bantuannya, khususnya kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Djamil, MA, selaku Rektor IAIN Walisongo

Semarang.

2. Bapak Drs. H. M. Zain Yusuf, MM., selaku Dekan Fakultas Dakwah IAIN

Walisongo Semarang yang telah memberikan izin kepada penulis beserta staf-

stafnya yang telah memperlancar proses perkuliahan selama penulis menuntut

ilmu.

3. Bapak Komarudin M.Ag selaku Kajur BPI dan Bapak Safrudin, M.ag selaku

Sekjur BPI.

4. Para Penguji, Bapak Drs. H. Djasadi, M.Pd. dan Ibu Maryatul Qibtiyah, M.Pd.

yang telah menelaah dan membaca secara kritis naskah skripsi ini sejak ujian

komprehensif hingga munaqosah.

5. Bapak Drs. Ali Murtadlo, M.Pd dan Bapak Dr. H. Abu Rohmad, M.Ag.,

selaku dosen pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktu, tenaga dan

pikirannya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan

skipsi ini.

6. Bapak Sulistio S.Ag, selaku dosen wali studi yang dengan tulus hati dan kasih

sayangnya membimbing penulis selama perkuliahan.

7. Para dosen pengajar dan staf karyawan di lingkungan fakultas Dakwah IAIN

Walisongo Semarang yang telah mengamalkan ilmunya dan membimbing

penulis hingga akhir perkuliahan.

Page 10: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

8. Ibu Hj. Alimah BA, Pengasuh Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang

Kabupaten Semarang

9. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan dukungan moril dan

materil serta do’a yang tiada henti-hentinya hingga terselesaikannya skripsi

ini.

10. Adik-adikku tersayang (Muchlas dan Ayu) dan seluruh keluargaku tercinta,

semoga semuanya selalu dalam lindungan dan pelukan kasih sayang Allah

SWT.

11. Sahabat terdekatku Mas’udi, S.Pd.I, yang telah memberikan dorongan

semangat untuk terus maju.

12. Teman – teman kerjaku di Rumah Sehat holistik ”BHC” Ngaliyan, Terima

kasih Mas........Mbak.........!!!

13. Teman-temanku seperjuangan angkatan 2005, khususnya jurusan BPI, (Lekha,

Gerti, Istianah, Fazat, Faizah, Ana, Budi, Eko, Fatkhuri, Sonji, Huda, Inza,

Mus)

14. Teman- temanku senasib seperjuangan angkatan 2005, di Kos Ungu dan Kos

An Nur.....(Ipeh dan kawan-kawan)

Page 11: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBMBING .................................................................... ii

PENGESAHAN .............................................................................................. iii

PERNYATAAN .............................................................................................. iv

MOTTO .......................................................................................................... v

PERSEMBAHAN ........................................................................................... vi

ABSTRAKSI .................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR................................................................ xvi

BAB I : PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ........................................................................ 8

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................... 8

1.4. Tinjauan Pustaka .......................................................................... 9

1.5. Sistematika Penulisn Skipsi .......................................................... 11

BAB II : LANDASAN TEORITIK

2.1. Bimbingan Keagamaan ................................................................ 13

2.1.1. Pengertian Bimbingan Keagamaan ..................................... 13

2.1.2. Tujuan Dan Fungsi Bimbingan Keagamaan ....................... 15

2.1.3. Dasar-dasar Bimbingan Keagamaan ........................... ........ 17

2.1.4. Materi Bimbingan Keagamaan ........................................... 17

2.1.5. Metode Bimbingan Keagamaan........................................... 18

2.2. Kedisiplinan Shalat Anak ............................................................. 19

2.2.1. Pengertian Kedisiplinan Shalat Anak ................................. 19

2.2.2. Dasar Hukum Pelaksanaan Kedisiplinan Shalat ................. 22

Page 12: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

2.2.3. Bentuk-bentuk Kedisiplinan Shalat ..................................... 24

2.2.4. Waktu-waktu Shalat ............................................................ 28

2.3. Pengaruh Bimbingan Keagamaan Terhadap Kedisiplinan

Shalat Anak .................................................................................. 29

2.4. Hipotesis Penelitian ...................................................................... 31

BAB III : METODE PENELETIAN

3.1. Jenis Penelitian ............................................................................. 32

3.2. Definisi Konseptual dan Operasional .......................................... 32

3.2.1.Definisi Konseptual............................................................... 32

3.2.2.Definisi Operasional.............................................................. 33

3.3. Sumber Dan Jenis Data ................................................................ 34

3.4. Populasi Dan Sampel Penelitian .................................................. 35

3.5. Metode Pengumpulan Data .......................................................... 36

3.6. Teknik Analisis Data .................................................................... 38

BAB IV : DISKRIPSI OBYEK PENELITIAN

4.1.Gambaran Umum Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang

Kabupaten Semarang .................................................................... 41

4.1.1. Sejarah Berdirinya ............................................................... 41

4.1.2. Letak Geografis ................................................................... 42

4.1.3. Visi, Misi Panti Asuhan ...................................................... 42

4.1.4. Tata Tertib atau Peraturan yang Berlaku ............................. 44

4.1.5. Sarana dan Prasarana ........................................................... 45

4.1.6. Struktur Organisasi ............................................................. 46

4.2. Pelaksanaan Bimbingan Keagamaan di Panti Asuhan Aisyiyah .. 49

BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian .................................................. 51

5.2.1. Data Bimbingan Keagamaan di Panti Asuhan Putri

Aisyiyah Tuntang Kabupaten Semarang......................... 52

Page 13: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

5.2.2. Data Kedisiplinan Shalat Anak di Panti Asuhan Putri

Aisyiyah Tuntang Kabupaten Semarang......................... 54

5.2. Pengujian Hipotesis .................................................................... 62

5.2.1. Analisis Pendahuluan...................................................... 64

5.2.2. Analisis Uji Hipotesis Lanjut .......................................... 69

5.3. Pembahasan................................................................................. 71

BAB VI : PENUTUP

6.1. Kesimpulan .................................................................................. 73

6.2. Saran-saran ................................................................................... 74

6.3. Penutup ......................................................................................... 75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN – LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 14: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

BAB I

PENDAHULUAN

.1. Latar Belakang

Pada hakekatnya, para orang tua mempunyai harapan agar anak-anak

mereka tumbuh dan berkembang menjadi anak yang baik, tahu membedakan

apa yang baik dan tidak baik. Tidak mudah terjerumus dalam perbuatan-

perbuatan yang dapat merugikan dirinya sendiri maupun merugikan orang

lain. Harapan-harapan ini akan lebih mudah terwujud apabila sejak awal,

orang tua telah menyadari peranan mereka sebagai orang tua yang besar

pengaruhnya terhadap perkembangan moral anak. Seorang anak kecil sulit

diharapkan untuk dengan sendirinya bertingkahlaku sesuai dengan nilai-nilai

moral yang berlaku, mengerti apa yang ditintut lingkungan terhadap dirinya

dan sebagainya (Gunarsa, 2000: 60).

Asuhan orang tua merupakan lahan yang subur bagi pertumbuhan

rasa, cipta, dan karsa anak. Namun bagaimana dengan anak yang sejak kecil

ditinggal oleh orang tua sehingga menjadi anak yatim atau yatim piatu atau

hidup pada keluarga yang tidak mampu sehingga anak tidak pernah

memperoleh perhatian dan kasih sayang secara wajar, tidak sempat

memperoleh pendidikan, pelayanan dan sentuhan dari nilai-nilai agama sejak

kecil (Bastaman, 1995: 172).

Anak-anak yang hidup dalam keluarga yang utuh dan harmonis, tidak

mengalami masalah kepribadian (personality problem) yang fatal, berbeda

Page 15: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

sekali dengan anak-anak yang hidup di panti asuhan, yang secara mayoritas

mengalami disfungsi keluarga, yaitu telah terjadi gangguan dalam kebutuhan

keluarga, seperti hilangnya peran orang tua, tidak adanya hubungan

interpersonal antar anggota keluarga seperti anak yang lahir dari perkawinan

yang tidak stabil (kemiskinan). Demikian pula sakit yang diderita orang tua

baik fisik maupun psikis, keluarga yang terpecah karena bencana alam,

perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa

mengakibatkan kepribadian anak bermasalah, kaku dan tidak fleksibel.

Sementara masyarakat sering memberi cap negatif pada anak-anak

panti asuhan tanpa melihat lebih jauh, kenapa atau bagaimana hal-hal negatif

itu bisa terjadi. Menurut persepsi masyarakat dan pendapat beberapa ahli

dikatakan bahwa dalam kehidupan di panti asuhan, anak-anak tidak

mendapatkan lingkungan yang sehat bagi perkembangan psikologisnya, maka

kiranya perlu diketahui kebutuhan-kebutuhan psikologis anak panti asuhan

agar mereka mendapatkan perlakuan yang sesuai dengan kebutuhan

psikologis yang mereka butuhkan, sehingga perkembangan fisiknya sejalan

dengan perkembangan psikologis dan sosialnya. Perkembangan fisik yang

sehat dalam hal perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anak-anak panti

asuhan yang sehat sangatlah diperlukan agar mereka mampu hidup mandiri di

tengah-tengah masyarakat luas terutama setelah mereka harus keluar

melampaui pasca terminasi, yaitu dari lingkungan panti asuhan setelah

mandiri atau setamat SMU (Hartini, 2001: 110).

Page 16: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

Islam mengajarkan bahwa selain mencari kehidupan dunia jangan

sampai melupakan akhirat. Antara kehidupan dunia dan akhirat setidaknya

harus seimbang dan masing-masing dikerjakan menurut jadwal waktunya,

termasuk dalam hal ibadah shalat yang sudah ditentukan waktu, syarat dan

rukun-rukunnya. Dakwah sendiri mengandung pengertian sebagai suatu

kegiatan, ajakan baik dalam bentuk lisan, tulisan, tingkah laku, yang

dilakukan secara sadar dan terencana dalam usaha mempengaruhi orang lain,

baik secara individu maupun secara kelompok. Hal ini agar timbul dalam

dirinya suatu pengertian kesadaran sikap, penghayatan serta pengamalan

terhadap ajaran Islam sebagai massage yang disampaikan kepadanya tanpa

ada unsur paksaan (Arifin, 1997: 17).

Menurut Langgulung (1986: 401) bahwa shalat fardlu lima waktu

dalam waktu-waktu yang telah ditentukan dapat membentuk disiplin yang

kuat pada seseorang. Hal ini hampir sama dengan yang diungkapkan oleh

Daradjat (1996: 37) bahwa shalat lima waktu merupakan latihan pembinaan

disiplin pribadi. Karena ketaatan melaksanakan shalat tepat pada waktunya,

sesuai dengan syarat dan rukunnya akan menumbuhkan kebiasaan untuk

secara teratur dan terus menerus melaksanakannya pada waktu yang

ditentukan dan sesuai dengan rukunnya sehingga akan terbentuk kedisiplinan

pada diri individu tersebut.

Keterangan tersebut menunjukkan bahwa shalat tepat pada waktunya

merupakan salah satu bentuk ketaatan seorang hamba, hal ini sebagaimana

ketentuan dalam al-Qur'an yang menegaskan:

Page 17: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

) ٢٣٨: البقرة. (قانتني لله وقوموا الوسطى والصالة الصلوات على حافظوا

Artinya: Peliharalah semua shalat, dan shalat wusthaa. Berdirilah

untuk Allah dengan khusyu' (QS. Al Baqarah 238 ).

العيزار بن الوليد عن شعبة حدثنا أبي حدثنا العنبري معاذ بن الله عبيد حدثناهأن معا سر أبموع انيبيثني قال الشدح احبذه صار هالد ارأشار إلى ود دبع الله إلى أحب الأعمال أي وسلم عليه الله صلى الله رسول سألت قال الله ثم قال أي ثم قلت الوالدين بر ثم لقا أي ثم قلت وقتها على الصلاة قال

ادبيل في الجهمسلم رواه (الله س(

Artinya: Telah mengabarkan kepada kami dari Ubaidillah bin Muadz

al-'An'ary dari Bapakku dari Syu'bah dari al-Walid bin Al-'Aizar, beliau mendengar Abu asy Syaibani berkata: pemilik rumah ini (seraya menunjuk rumah Abdullah) menceritakan kepadaku: "Aku pernah bertanya kepada Rasulullah Saw: "Amal manakah yang paling disukai Allah?" Rasulullah Saw bersabda: salat pada waktunya. Aku bertanya lagi: kemudian apa? Rasulullah Saw menjawab: kemudian berbakti kepada kedua orang tua. Aku bertanya sekali lagi: kemudian apa? Beliau menjawab: kemudian berjuang di jalan Allah (HR. Muslim) (Muslim, tth: 63).

Shalat itu menumbuhkan kesadaran manusia terhadap kesempurnaan

dan kelebihan Tuhan, menambah kesadarannya bahwa kebesaran, kekuasaan

dan kekayaan yang ada pada manusia hanyalah laksana debu yang amat kecil

di dalam udara yang luas ini. Selain dari itu, manusia sadar atas kecintaan dan

kasih sayang (Rahman dan Rahim) Ilahi kepada hamba-Nya. Namun,

fenomena yang ada sekarang, banyak orang yang tidak disiplin dalam

menunaikan shalat, bahkan banyak yang mengabaikan shalat karena mereka

tidak mengetahui dan kurang meyakini akan pentingnya shalat serta hikmah

yang terkandung dalam shalat itu sendiri.

Page 18: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

Fenomena secara umum ini menjadi salah satu problem dakwah. Dari

sinilah arti pentingnya dakwah, dengan dakwah perilaku dan qalbu setiap

insan dapat berubah dari sifat mengabaikan waktu dalam shalat berganti

dengan kedisiplinan dalam waktu menunaikan shalat. Hal ini hanya bisa

dirasakan dari siraman dakwah itu. Itulah sebabnya, Umary (1980: 52)

merumuskan bahwa dakwah adalah mengajak orang kepada kebenaran,

mengerjakan perintah, menjauhi larangan agar memperoleh kebahagiaan di

masa sekarang dan yang akan datang. Sejalan dengan itu, Sanusi (1980: 11)

menyatakan, dakwah adalah usaha-usaha perbaikan dan pembangunan

masyarakat, memperbaiki kerusakan-kerusakan, melenyapkan kebatilan,

kemaksiatan dan ketidak wajaran dalam masyarakat. Dengan demikian,

dakwah berarti memperjuangkan yang ma'ruf atas yang munkar,

memenangkan yang hak atas yang batil. Esensi dakwah adalah terletak pada

ajakan, dorongan (motivasi), rangsangan serta bimbingan terhadap orang lain

untuk menerima ajaran agama dengan penuh kesadaran demi untuk

keuntungan pribadinya sendiri, bukan untuk kepentingan juru dakwah/juru

penerang (Arifin, 2000: 6).

Dalam pengertian yang integralistik, dakwah merupakan suatu proses

yang berkesinambungan yang ditangani oleh para pengemban dakwah untuk

mengubah sasaran dakwah agar bersedia masuk ke jalan Allah, dan secara

bertahap menuju perikehidupan yang Islami (Hafidhuddin, 2000: 77). Dakwah

adalah setiap usaha rekonstruksi masyarakat yang masih mengandung unsur-

unsur jahili agar menjadi masyarakat yang Islami (Rais, 1999: 25). Oleh

Page 19: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

karena itu Abu Zahrah menegaskan bahwa dakwah Islamiah itu diawali

dengan amr ma'ruf dan nahy munkar, maka tidak ada penafsiran logis lain lagi

mengenai makna amr ma'ruf kecuali mengesakan Allah secara sempurna,

yakni mengesakan pada zat sifat-Nya (Zahrah, 1994: 32). Lebih jauh dari itu,

pada hakikatnya dakwah Islam merupakan aktualisasi imani (teologis) yang

dimanifestasikan dalam suatu sistem kegiatan manusia beriman dalam bidang

kemasyarakatan yang dilaksanakan secara teratur untuk mempengaruhi cara

merasa, berpikir, bersikap dan bertindak manusia pada dataran kenyataan

individual dan sosio kultural dalam rangka mengusahakan terwujudnya ajaran

Islam dalam semua segi kehidupan dengan menggunakan cara tertentu

(Achmad, 1983: 2).

Keanekaragaman pendapat para ahli seperti tersebut meskipun terdapat

kesamaan ataupun perbedaan-perbedaan namun bila dikaji dan disimpulkan

bahwa dakwah mencerminkan hal-hal seperti berikut:

1. Dakwah adalah suatu usaha atau proses yang diselenggarakan dengan

sadar dan terencana;

2. Usaha yang dilakukan adalah mengajak umat manusia ke jalan Allah,

memperbaiki situasi yang lebih baik (dakwah bersifat pembinaan dan

pengembangan)

3. Usaha tersebut dilakukan dalam rangka mencapai tujuan tertentu, yakni

hidup bahagia sejahtera di dunia ataupun di akhirat (Syukir, 1983: 21).

Problematika dakwah secara umum di antaranya yaitu mengembalikan

umat Islam ke jalan yang benar termasuk di dalamnya ketaatan seorang

Page 20: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

hamba dalam menunaikan shalat tepat pada waktunya. Problematika ini dapat

di atasi antara lain melalui dakwah karena dakwah mengandung amar ma'ruf

nahi munkar. Demikian pula secara individual, bimbingan keagamaan dapat

dijadikan salah satu cara dalam memperkuat dakwah khususnya dalam

membentuk kedisiplinan shalat anak.

Fenomena yang terjadi pada anak-anak Panti Asuhan Putri Aisyiyah

Tuntang Semarang sering didapati anak-anak yang kurang disiplin, mengulur-

ulur waktu shalat, mengabaikan tata tertib atau peraturan Panti Asuhan dan

masih banyak lagi. Mereka beranggapan bahwa shalat merupakan sesuatu

pekerjaan yang tidak terlalu penting, sehingga ada sebagian anak-anak yang

malas dalam mengerjakan shalat lima waktu, padahal shalat itu adalah suatu

kewajiban setiap mukmin dan sudah menjadi peraturan di Panti Asuhan

(wawancara dengan salah satu pengurus Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang

Semarang, 25 Juni 2009).

Salah satu bimbingan dari para pengasuh adalah agar semua anak asuh

selalu mengamalkan shalat lima waktu dengan intensif atau aktif, karena

shalat lima waktu merupakan latihan pembinaan disiplin pribadi dan

melaksanakan shalat pada waktunya dan membiasakan untuk secara terus

menerus melaksanakan pada waktu yang ditentukan (Daradjat, 1996: 37).

Dari latar belakang yang dipaparkan di atas, maka peneliti terdorong

untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Bimbingan

Keagamaan Terhadap Kedisiplinan Shalat Anak Di Panti Asuhan Aisyiyah

Tuntang Kabupaten Semarang”.

Page 21: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang penulis kemukakan tersebut maka

yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah “adakah pengaruh

bimbingan keagamaan terhadap kedisiplinan shalat anak di Panti Asuhan

Putri Aisyiyah Tuntang Kabupaten Semarang".

.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan adakah pengaruh

bimbingan keagamaan terhadap kedisiplinan shalat anak di Panti

Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang Kabupaten Semarang.

1.3.2. Manfaat Hasil Penelitian

1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu

pengetahuan yang berkaitan dengan bimbingan dan konseling di

Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang. Dan memperluas

cakrawala pengetahuan tentang bimbingan konseling khususnya

bimbingan konseling Islam bagi peneliti khususnya dan mahasiswa

Fakultas Dakwah pada umumnya.

2. Secara Praktis

Penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi para

pengelola Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang Kabupaten

Semarang. Untuk masyarakat yang ada disekitarnya penelitian ini

Page 22: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

dapat lebih membuka sikap apresiatif terhadap eksistensi Panti

Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang Kabupaten Semarang.

1.4. Tinjauan Pustaka

Pertama, skripsi yang berjudul ”Pengaruh Bimbingan Keagamaan

terhadap Perilaku Keagamaan Santri TPA Al-Huda di Kecamatan Grabag

Kabupaten Magelang” Oleh Cahyaningsih (2004). Dalam penelitian ini

dijelaskan bahwa bimbingan keagamaan yang dilakukan dengan berbagai cara

di TPA Al-Huda misalnya keteladanan pemberian pelatihan atau pembiasaan

untuk mempraktekkan shalat, berdoa, membaca Al-Qur’an dan lain

sebagainya. Hal ini merupakan salah satu metode untuk memperkenalkan

ajaran agama Islam pada diri anak. Metode ini sangat baik bagi anak karena

masa anak adalah masa dimana sifat rasa ingin tahunya begitu tinggi sehingga

mendorong dia untuk mengimitasi (meniru) ucapan dan perbuatan orang lain.

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Yusriyah (2004) yang berjudul

“Efektifitas Bimbingan Keagamaan terhadap Perubahan Akhlak pada Santri

Pimpinan K.H. Amin Budi Harjono”. Pada penelitian ini mengemukakan

tentang upaya merubah akhlak santri menjadi akhlakul karimah dengan

menggunakan berbagai metode dalam berbagai bimbingan keagamaan.

Ketiga, Penelitian yang dilakukan oleh Marfungah (2005) yang

berjudul “Pengaruh Intensitas Shalat Lima Waktu terhadap Motivasi

Beragama Anak di Panti Asuhan Darul Hadhonah Semarang” . Kajian dalam

penelitian ini adalah untuk mendapatkan dan menggambarkan pengaruh

intensitas shalat lima waktu terhadap motivasi beragama anak di Panti Asuhan

Page 23: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

Yatim Piatu Darul Hadhonah Semarang. Dua dimensi utama dalam penelitian

ini adalah intensitas shalat lima waktu dan motivasi beragama anak. Intensitas

shalat lima waktu difokuskan pada empat aspek, yaitu tata cara pelaksanaan

shalat, keaktifan waktu pelaksanaan shalat, penghayatan gerak bacaan dalam

shalat dan manfaat shalat. Sedangkan motivasi beragama anak terdiri dari dua

aspek, yaitu melaksanakan perintah Nya, dan menjauhi larangan Nya.

Gusyanto (2005) yang berjudul “Nilai-Nilai Tentang Pendidikan

Kedisiplinan Shalat Dalam Al Qur’an”. Kesimpulan dari penelitian ini adalah

Al Qur’an sebagai Kitabullah terakhir telah diturunkan kepada Nabi

Muhammad SAW. Terdapat ajaran Shalat yang terkandung di dalamnya

sembilan puluh sembilan kata. Adapun ajaran kedisiplinan Shalat adalah: 1).

kedisiplinan waktu terkandung dalam QS. Al- Baqarah ayat 238, 2).

Ketepatan waktu terkandung di dalam QS. An- Nisa ayat 103, 3). Kebiasaan

disiplin terkandung di dalam QS. Hud ayat 114 dan QS. Al- Isra’ ayat 78.

Dari penelitian tersebut di atas, maka penulis berkesimpulan bahwa

penelitian terdahulu masih bersifat umum yaitu hanya membahas kedisiplinan

shalat pada anak tanpa mengkaitkan dengan bimbingan keagamaan dalam

konteks dakwah. Sedangkan penelitian yang penulis susun ini secara spesifik

hendak membahas “Pengaruh Bimbingan Keagamaan terhadap Kedisiplinan

Shalat Anak di Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang Semarang”.

Page 24: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

1.5.Sistematika Penulisan

Bab Pertama adalah pendahuluan yang meliputi latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan tinjauan

pustaka.

Bab Kedua adalah kerangka dasar penelitian teoritik. Pada bab ini

dibagi menjadi 3 sub bab. Sub bab pertama berisi deskripsi teoritik

bimbingan keagamaan yang meliputi: pengertian bimbingan keagamaan,

fungsi dan tujuan bimbingan keagamaan, materi bimbingan keagamaan, dan

metode bimbingan keagamaan. Sub bab kedua menjelaskan tentang deskripsi

kedisiplinan shalat anak yang terdiri dari pengertian kedisiplinan shalat anak,

dasar hukum perintah shalat, bentuk-bentuk kedisiplinan shalat dan waktu

shalat. Sub bab ketiga adalah hipotesis penelitian.

Bab Ketiga berisi metode penelitian yang mencakup jenis dan metode

penelitian, definisi konseptual dan operasional, sumber dan jenis data,

populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data.

Bab Keempat berisi gambaran umum di Panti Asuhan Putri Aisyiyah

Tuntang Kabupaten Semarang yang meliputi tinjauan historis, letak

geografis, tujuan dan fungsi, struktur organisasi, serta sarana dan prasarana di

Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang Kabupaten Semarang.

Bab kelima adalah hasil penelitian dan pembahasan. Pada bab ini

dibagi menjadi tiga sub bab. Sub bab pertama menjelaskan tentang hasil

tentang hasil penelitian yang berisi deskriptif data penelitian. Sub bab kedua

menjelaskan tentang pembahasan hasil penelitian. Sub bab ketiga

Page 25: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

menjelaskan tentang pengaruh bimbingan keagamaan terhadap kedisiplinan

shalat anak di Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang Kabupaten Semarang.

Bab Keenam merupakan bab penutup yang meliputi kesimpulan,

saran-saran dan penutup.

Page 26: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

BAB II

LANDASAN TEORITIK

2.1. Bimbingan Keagamaan

2.1.1. Pengertian Bimbingan Keagamaan

Secara etimologis kata bimbingan merupakan terjemahan dari

kata “Guidance” berasal dari kata “to guide” yang artinya menunjuk-

kan, membimbing, menuntun, ataupun membantu. Sesuai dengan

istilahnya maka secara umum bimbingan dapat diartikan sebagai

suatu bantuan atau tuntunan. Jadi bimbingan adalah suatu proses

membantu individu melalui usahanya sendiri untuk menemukan dan

mengembangkan kemampuannya agar memperoleh kebahagiaan

pribadi dan kemanfaatan sosial (Hallen, 2002: 3).

Mengenai arti agama secara etimologi terdapat perbedaan

pendapat, bahwa kata "agama" itu bahasa Arabnya, din atau millah.

Kata din makna aslinya ketaatan atau pembalasan, adapun millah

makna aslinya perintah (Ali, tth: 3). Ada pula yang mengatakan

bahwa kata agama berasal dari bahasa sansekerta yang terdiri dari dua

suku kata yaitu : “a” berarti tidak dan “gama” berarti kacau, jadi

berarti tidak kacau (Mu'in, 1992: 112). Menurut Jalaluddin (1998: 11)

mendefinisikan agama adalah bentuk keyakinan yang menyangkut

masalah yang berhubungan dengan kehidupan batin manusia.

Page 27: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

Untuk lebih jelasnya, berikut ini dikemukakan beberapa

pendapat para ahli tentang definisi bimbingan keagamaan:

a) Menurut Faqih (2001: 61)

Bimbingan keagamaan adalah proses pemberian bantuan

terhadap individu agar dalam kehidupan keagamaan senantiasa

selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah, sehingga dapat

mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.

b) Menurut Arifin (1997: 2)

Bimbingan keagamaan adalah usaha pemberian bantuan

kepada orang yang mengalami kesulitan baik lahiriyah maupun

batiniyah yang menyangkut kehidupan di masa kini dan di masa

mendatang, bantuan tersebut berupa pertolongan di bidang

mental dan spiritual, agar orang yang bersangkutan mampu

mengatasi dengan kemampuan yang ada pada dirinya sendiri

melalui dorongan dengan kekuatan iman dan taqwanya kepada

Allah.

c) Menurut Adz-Dzaki (2001: 137)

Bimbingan keagamaan adalah suatu aktifitas memberikan

bimbingan, pelajaran dan pedoman kepada individu yang

meminta bimbingan (klien) dalam hal bagaimana sehingga

seorang klien dapat mengembangkan potensi akal pikirannya,

kepribadianya, keimanan dan keyakinanya sehingga dapat

menanggulangi problematika hidup dengan baik dan benar

Page 28: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

secara mandiri yang berpandangan pada Al-Qur’an dan As-

Sunah Rasulullah SAW.

d) Menurut Hallen (2002: 22)

Bimbingan keagamaan adalah suatu usaha membantu

individu dalam menanggulangi penyimpangan perkembangan

fitrah beragama yang dimilikinya, sehingga ia kembali

menyadari peranannya sebagai khalifah di bumi dan berfungsi

untuk menyembah, mengabdi kepada Allah SWT sehingga

akhirnya tercipta kembali hubungan yang baik dengan Allah,

dengan manusia dan alam semesta.

Dari beberapa pengertian bimbingan keagamaan diatas

secara umum dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan

bimbingan keagamaan adalah proses pemberian bantuan kepada

setiap individu agar ia dapat mengembangkan potensi atau fitrah

beragama yang dimilikinya secara optimal sesuai dengan nilai-

nilai yang terkandung di dalam Al-Qur’an dan As-Sunah

sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di

akhirat.

2.1.2. Tujuan dan Fungsi Bimbingan Keagamaan

Tujuan bimbingan keagamaan adalah membantu individu

mewujudkan dirinya sebagai manusia seutuhnya agar mencapai

kebahagiaan hidup dunia dan akhirat (Musnamar, 1992: 33).

Page 29: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

Tujuan bimbingan keagamaan sebagaimana diungkapkan oleh

Faqih (2001: 62) adalah sebagai berikut:

1) Membantu individu atau kelompok individu mencegah

timbulnya masalah-masalah dalam kehidupan keagamaannya.

2) Membantu individu memecahkan masalah yang berkaitan

dengan kehidupan keagamannya.

3) Membantu individu menetapkan pilihan upaya pemecahan

problem dengan syariat islam.

4) Membantu individu memelihara situasi dan kondisi kehidupan

keagamaan dirinya yang telah baik agar tetap baik dan menjadi

lebih baik.

Sedangkan fungsi bimbingan keagamaan menurut Musnamar

(1992: 34) adalah meliputi empat fungsi yaitu sebagai berikut:

1) Fungsi preventif, yakni membantu individu menjaga atau

mencegah timbulnya masalah bagi dirinya.

2) Fungsi kuratif atau korektif, yakni membantu individu

memecahkan masalah yang sedang dihadapi atau dialaminya.

3) Fungsi preservatif, yakni membantu individu menjaga agar

situasi dan kondisi yanng semula tidak baik (mengandung

masalah) yang telah menjadi baik (terpecahkan) itu kembali

menjadi tidak baik (menimbulkan masalah kembali).

4) Fungsi development atau pengembangan, yakni membantu

individu memelihara dan mengembangkan situasi dan kondisi

Page 30: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

yang telah baik atau menjadi lebih baik, sehingga tidak

memungkinkan menjadi sebab munculnya masalah baginya.

2.1.3. Dasar-Dasar Bimbingan Keagamaan

Adapun dasar bimbingan keagamaan adalah sebagaimana

firman Allah dalam surat dan hadist dibawah ini:

a). Surat Ali-Imran Ayat 104

كنلتو كمة منون أمعدر إلى ييون الخرأميوف ورعبالم : عمران آل﴿ المفلحون هم وأولئك المنكر عن وينهون١٠٤﴾

Artinya: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung” (QS. Ali Imran:104)

b). Hadist Riwayat Bukhari

)رى البخا روه ( ايه ولو عىن بلغوا

Artinya: “Sampaikanlah segala sesuatu dari pada-ku meskipun hanya satu ayat”. (HR. Bukhari) (Rafiudin, 1997:29).

2.1.4. Materi Bimbingan Keagamaan

Materi bimbingan keagamaan adalah semua bahan yang

disampaikan terhadap anak, materi bimbingan yang menjadi sasaran

bersumber dari Al-Qur’an dan Hadist. Materi yang disampaikan

dalam proses bimbingan keagamaan disini adalah sebagai berikut:

Page 31: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

a. Aqidah

Aqidah secara bahasa berarti ikatan. Secara terminology

berarti landasan yang mengikat keimanan, itu sebabnya ilmu

tauhid sebagai ketentuan- ketentuan dasar mengenai keimanan

seorang muslim adalah merupakan landasan dari segala

perilakunya (Daradjat. 1984: 318).

b. Syari’ah

Syari’ah adalah ketentuan-ketentuan agama yang

merupakan pegangan bagi manusia di dalam hidupnya untuk

meningkatkan dalam rangka mencapai kebahagiaan dunia dan

akhirat (Daradjat, 1984: 302).

c. Akhlak

Secara etimologis, kata akhlak berasal dari bahasa arab

yang berarti budi pekerti atau perangai atau tingkah laku. Secara

terminologis akhlak merupakan perilaku manusia yang didasari

oleh kesadaran berbuat baik yang didorong keinginan hati dan

selaras dengan pertimbangan akal (Faqih dan Mua’lim, 1998: 85).

2.1.5. Metode Bimbingan Keagamaan

Dalam bimbingan keagamaan diperlukan pendekatan atau

metode yang sesuai dengan kondisi objek bimbingan tersebut.

Adapun metode bimbingan keagamaan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Page 32: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

a) Metode keteladanan

Metode keteladanan adalah contoh perbuatan dan

tindakan sehari-hari dari orang tua yang berpengaruh kepada

anak-anaknya. Dalam hal ini seorang pembimbing merupakan

contoh ideal dalam pandangan anak-anak yang tingkah laku cara

berbuat dan berbicara akn ditiru oleh mereka (Marimba, 1989:

85).

b) Metode nasehat

Nasehat adalah menyampaikan perkataan yang baik

kepada seseoarang atau beberapa orang untuk memperbaiki sikap

dan tingkah lakunya ( Aziz, 2004: 13). Nasehat yang tulus,

berbekas dan berpengaruh jika memasuki jiwa yang bening, hati

terbuka, akal yang bijak dan berpikir, maka nasehat tersebut akan

mendapat tanggapan secepatnya.

2.2. Kedisiplinan Shalat Anak

2.2.1. Pengertian Kedisiplinan Shalat Anak

Kedisiplinan berasal dari kata “disiplin” dan mendapat

konfiks ke-an. Menurut bahasa disiplin mempunyai arti taat.

Sedangkan pengertian kedisiplinan menurut beberapa ahli adalah

sebagai berikut:

a. Soegeng Prijodarminto (1994: 23) menyatakan bahwa disiplin

adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses

Page 33: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan,

kepatuhan, kesetiaan, keteraturan, dan atau ketertiban.

b. Anoraga (2001: 46) berpendapat bahwa kedisiplinan adalah suatu

sikap, perbuatan untuk selalu mentaati tata tertib.

c. Kaith Davis dalam R.A. Santoso Sastropoetra (1988: 288)

mengartikan disiplin sebagai pengawasan terhadap diri pribadi

untuk melaksanakan segala sesuatu yang telah disetujui atau

diterima sebagai tanggung jawab

d. Soebari (1994: 164) berpendapat bahwa kedisiplinan adalah

peurutan terhadap syatu peraturan dengan kesadaran sendiri untuk

untuk terciptanya tujuan peraturan itu.

Dari beberapa pengertian kedisiplinan yang dikemukakan para

ahli diatas dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan adalah suatu sikap

taat dan patuh tanpa membantah dalam memberlakukan tata tertib,

berupa hukum atau perintah, atau sistem yang kesemuanya itu terkait

dengan ruang dan waktu.

Sedangkan pengertian shalat menurut bahasa adalah do’a,

menurut syara’ yaitu menghadapkan jiwa dan raga kepada Allah,

karena taqwa hamba kepada Tuhannya mengagungkan kebesaran-

Nya dengan khusuk dan ikhlas dalam bentuk perkataan dan perbuatan

yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam berdasarkan

dengan syarat dan rukun tertentu (Al-Habsyi, 1994: 105).

Page 34: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

Hasbi Ash-Siddieqy (1991:84) memberikan definisi shalat

berarti ”do’a” memohon kebajikan dan pujian. Sedangkan menurut

M. Machfud (1992: 15) kata shalat menurut bahasa berarti ”do’a” dan

menurut istilah adalah beberapa perkataan dan perbuatan tertentu

yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam.

Adapun yang dimaksud dengan anak adalah manusia yang

masih kecil (Poerwadarminta, 1982: 38 ). Menurut Tunggal (2003: 9)

anak adalah semua orang yang berusia di bawah 18 tahun. Akan

tetapi yang dimaksud anak dalam penelitian ini adalah anak asuh,

yaitu semua anak yang diasuh dan bertempat tinggal di Panti Asuhan

Putri Aisyiyah Tuntang, dan anak tersebut berusia di bawah 18 tahun.

Menurut Aristoteles perkembangan anak lahir sampai dewasa

dalam tiga periode:

a) 0 – 7 = masa kanak-kanak

b) 7 – 14 = masa anak sekolah, dan

c) 14 – 21 = masa pubertas (Soejanto, 2005: 238).

Perkembangan agama anak melalui beberapa fase ( peneliti

disini meneliti yang berumur 7-18 tahun ). Fase ini merupakan fase

kenyataan (the realistic stage), pada masa ini kebutuhan anak sudah

mencerminkan konsep-konsep yang berdasarkan kepada kenyataan

(realist) dan pada masa ini ide keagamaan didasarkan atas dorongan

emosional, hingga daat melahirkan konsep Tuhan yang formalis.

Berdasarkan hal itu maka pada masa ini anak-anak tertarik dan

Page 35: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

senang pada lembaga keagamaan yang dikelola oleh orang dewasa di

lingkungan mereka (Jalaluddin, 2001:67)

Kedisiplinan Shalat Anak yang dimaksud dalam penelitian

disini adalah ketaatan atau kepatuhan anak dalam menjalankan ibadah

shalat lima waktu sesuai rukun, syarat-syarat dan waktu yang telah

ditentukan secara konsisten.

2.2.2. Dasar Hukum Pelaksanaan Kedisiplinan Shalat

Pelaksanaan shalat lima waktu telah diatur sedemikian rupa

dalam Al-qur’an maupun Al-hadist yang dijadikan pedoman dalam

pelaksanaannya. Dalam hal ini penulis memaparkan sebagian dari

dasar al-qur’an maupun hadist tentang dasar hukum pelaksanaan

shalat wajib.

1) Dasar Al-Qur’an

a. Surat An-Nisa’ 103

نوبكمج وعلى وقعودا قياما الله فاذكروا الصلاة قضيتم فإذا المؤمنني على كانت الصلاة إن الصلاة فأقيموا اطمأننتم فإذا

﴾١٠٣: النسآء﴿ موقوتا كتابا

Artinya: Maka apabila kamu Telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu Telah merasa aman, Maka Dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.

Page 36: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

b. Surat Hud 114

يذهبن الحسنات إن الليل من زلفاو النهار طرفي الصلاة وأقم ﴾١١٤: هود﴿ للذاكرين ذكرى ذلك السيئات

Artinya: Dan Dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.

c. Al-Isra’ 78

إن الفجر وقرآن الليل غسق إلى الشمس لدلوك الصلاة أقم ﴾٧٨: االسرآء﴿ ودامشه كان الفجر قرآن

Artinya: Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat ).

2) Dasar Hadist

Hadist yang diriwayatkan oleh Al-turmudzi tentang

shalat diawal waktu.

عن شعبة حدثنا أبي حدثنا العنبري معاذ بن الله عبيد حدثنا حدثني قال الشيباني عمرو أبا سمع أنه العيزار بن الوليد

احبذه صار هالد ارأشار إلى ود دبقال الله ع ألتول سسر قال الله إلى أحب الأعمال أي وسلم عليه الله صلى الله

Page 37: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

أي ثم قلت الوالدين بر ثم قال أي ثم قلت وقتها على الصلاة )مسلم رواه (الله سبيل في الجهاد ثم قال

Artinya: Telah mengabarkan kepada kami dari Ubaidillah bin Muadz al-'An'ary dari Bapakku dari Syu'bah dari al-Walid bin Al-'Aizar, beliau mendengar Abu asy Syaibani berkata: pemilik rumah ini (seraya menunjuk rumah Abdullah) menceritakan kepadaku: "Aku pernah bertanya kepada Rasulullah Saw: "Amal manakah yang paling disukai Allah?" Rasulullah Saw bersabda: salat pada waktunya. Aku bertanya lagi: kemudian apa? Rasulullah Saw menjawab: kemudian berbakti kepada kedua orang tua. Aku bertanya sekali lagi: kemudian apa? Beliau menjawab: kemudian berjuang di jalan Allah (HR. Muslim) (Muslim, tth: 63).

2.2.3. Bentuk-Bentuk Kedisiplinan Shalat

Disiplin menjadi prasyarat terbentuknya kepribadian yang

unggul dan sukses. Sikap yang terbiasa teratur adalah cerminan

kepribadian. Kepribadian yang teratur dapat dilihat pada bentuk

kedisiplinan menjalankan ibadah shalat. Adapun bentuk-bentuk

kedisiplinan shalat antara lain:

1) Melaksanakan Shalat tepat waktu

Masing-masing shalat fardhu 'ain mempunyai batas-batas

waktu tertentu, yang harus digunakan untuk mengerjakannya,

atau dengan kata lain setiap shalat fardhu 'ain harus dikerjakan

tepat waktu atau pada waktu-waktu yang telah ditentukan oleh

Syara'. Hal ini ditegaskan oleh firman Allah dalam Al-Qur'an

Surat (4) An Nisa', ayat 103. Keterangan mengenai waktu-waktu

Page 38: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

shalat fardhu 'ain, dalam Al-Qur'an hanya ditunjukkan secara

ringkas atau dalam garis besarnya saja, sebagaimana yang

terdapat pada Surat (1,1) Hud, ayat 114. Surat (17) Al-Isra', ayat

78 dan Surat (20) Thaha, ayat 130, Sedangkan keterangan secara

terperinci mengenai waktu-waktu shalat, terdapat dalam hadits-

hadits (Daradjat, et .al, 1995: 80).

2) Melaksanakan shalat sesuai syarat dan rukunnya

Dalam hukum islam menempatkan soal tertib itu sebagai

salah satu unsur yang menentukan sah tidaknya suatu ibadah.

Masing-masing ibadah mempunyai tata tertib yang jelas dan

kebaikan menerapkan tata tertib mempengaruhi keabsahan

ibadah. Shalat merupakan ibadah ritual yang paling banyak

muatan unsur kedisiplinan karena tahap pelaksanaanya sendiri

mulai dari niat dan takbir sampai kepada tasyahud dan salam.

Adapun tentang syarat dan rukun shalat adalah sebagai

berikut:

(a) Syarat sah shalat

Yang menjadi syarat sahnya shalat meliputi suci

dari hadas besar dan kecil, suci badan, pakaian dan tempat

dari najis, menutup aurat, mengetahui masuknya waktu

shalat dan menghadap kiblat. (Shidieqi, 1997: 998).

Page 39: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

(b) Rukun Shalat

Rukun shalat ada 13 yaitu : niat, takbiratul ihram

(membaca Allahu Akbar), berdiri tegak bagi yang berkuasa

ketika shalat fardhu (boleh sambil duduk atau berbaring

bagi yang sedang sakit) membaca surat al-Fatihah pada

tiap-tiap rakaat, rukuk dengan tuma’ninah, I’tidal dengan

tuma’ninah, sujud dua kali dengan tuma’ninah, duduk

antara dua sujud dengan tuma’ninah, duduk tasyahud akhir

dengan tuma’ninah, membaca tasyahud akhir, membaca

shalawat nabi pada tasyahud akkhir, membaca salam yang

pertama, tertib (berurutan mengerjakan rukun-rukun

tersebut) ( Rifa’i, 2006: 33).

3) Konsisten dalam menjalankan ibadah shalat

Salah satu indikator konsisten yaitu terus menerus.

Shalat yang diterima Allah Swt adalah shalat yang dilaksanakan

secara layak dengan kebesaran Allah. Kalau tidak demikian

tidaklah diterima karena amal-amal manusia dibagi dua:

pertama, amal yang dikerjakan secara terus menerus dengan

mempertautkan hati kepada Allah Swt serta mengingat

kebesaran dan kudratnya. Kedua, amal yang dilakukan karena

telah menjadi adat kebiasaan dilakukan dengan hati yang lalai.

Anggota tubuh melaksanakan amal, tetapi hati dan jiwa dalam

kelalaian (Shiddieqy, 2001: 222)

Page 40: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

4) Kesadaran dalam menjalankan ibadah shalat

Kesadaran dalam menjalankan shalat muncul karena

disebabkan faktor seseorang atau anak dengan sadar bahwa

dengan disiplinlah akan didapatkan kesuksesan dalam segala hal

dan keteraturan dalam hidup, karena dengan kesadaran shalat

yang tinggi maka akan tercipta kedisisiplinan yang dianggap

penting bagi kebaikan dan keberhasilan anak.

5) Kekhusukan dalam melaksanakan shalat

Shalat lima waktu merupakan darmawisata Ketuhanan

yang diwajibkan Allah kepada hamba-Nya dalam waktu yang

terpencar siang dan malam. Di kala shalat, seorang muslim

melepaskan dirinya dari urusan dunia dan mencurahkan seluruh

perhatian dan ingatan kepada Tuhan, berupa takbir, berbisik

dengan Allah, mohon pertolongan dan petunjuk dari pada-Nya.

Kemudian tunduk berlutut dan bersujud di haribaan Tuhan

menggambarkan Kebesaran Tuhan sepenuhnya, sehingga

berhadapan dengan kebesaran Ilahi. Perjalanan batin yang

menuju Kebesaran Tuhan itu, pasti dapat melapangkan dada,

melegakan hati, meringankan penderitaan serta menyampaikan

kepada keinginan yang baik. Rasulullah sendiri, bila dirundung

kemusykilan (kesulitan), beliau dengan cepat shalat (Syaltut,

1985: 84).

Page 41: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

Kekhusukan dalam shalat merupakan komponen ruh

(jiwa dalam shalat), harus dipenuhi selain komponen

lahiriyahnya (syarat dan rukun). Begitu pentingnya khusuk dalam

shalat sehingga diibaratkan sebagai ruh dalam tubuh,

sebagaimana ungkapan ”Shalat tanpa khusuk ibarat tubuh tanpa

ruh” (Agus: 105)

2.2.4. Waktu-Waktu Shalat

Ajaran Islam sangat menekankan kepada pemeluknya untuk

selalu berdisiplin dalam berbagai aspek kehidupan, baik dalam

berusaha menggunakan waktu dan sebagainya. Banyaknya sumpah

Allah SWT dengan menggunakan kata waktu, seperti demi waktu

dhuha, demi masa, hal ini menunjukkan bahwa Allah sangat

memperhatikan akan pentingnya waktu.

Shalat fardlu itu ada lima, dan masing-masing mempunyai

waktu yang ditentukan. Kita diperintahkan menunaikan shalat-shalat

itu di dalam waktunya masing-masing. Adapun waktu pelaksanaan

shalat menurut Rifa’i (2006: 62), adalah sebagai berikut:

a) Shalat zhuhur

Awal waktunya setelah condong matahari dari

pertengahan langit. Akhir waktunya apabila bayang-bayang

sesuatu telah telah sama panjangnya dengan sesuatu itu.

Page 42: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

b) Shalat Ashar

Waktunya mulai dari habisnya waktu zhuhur, sampai

terbenamnya matahari.

c) Shalat Maghrib

Waktunya dari terbenamnya matahari sampai hilangnya

syafaq ( awan senja) merah.

d) Shalat Isya’

Waktunya dari mulai dari terbenam syafaq ( awan senja)

hingga terbit fajar.

e) Shalat Subuh

Waktunya dari terbit fajar shidiq, hingga terbit matahari.

2.3. Pengaruh Bimbingan Keagamaaan Terhadap Kedisiplinan Shalat Anak

Bimbingan keagamaan pada dasarnya adalah segala kegiatan yang

dilakukan oleh seseorang (pembimbing) dalam rangka memberikan bantuan

kepada setiap individu agar Ia dapat mengembangkan potensi atau fitrah

beragama yang dimilikinya secara optimal sesuai dengan nilai-nilai yang

terkandung didalam Al-Qur’an dan As-Sunnah sehingga dapat mencapai

kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

Seperti telah diketahui, bimbingan tekanannya pada upaya

pencegahan munculnya masalah pada diri seseorang. Bimbingan keagamaan

merupakan proses untuk membantu seseorang agar: (1) memahami

bagaimana ketentuan dan petunjuk Allah tentang (kehidupan) beragama, (2)

Page 43: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

menghayati ketentuan dan petunjuk tersebut, (3) mau dan mampu

menjalankan ketentuan dan petunjuk Allah untuk beragama dengan benar

(beragama Islam) itu, yang bersangkutan akan bisa hidup bahagia dunia dan

di akhirat, karena terhindar dari resiko menghadapi problem-problem yang

berkenaan dengan keagamaan (kafir, syirik, munafik, tidak menjalankan

perintah Allah sebagaimana mestinya dan lain sebagainya) (Musnamar, 1992:

143).

Dengan bimbingan keagamaan, seorang anak dapat memahami arti

pentingnya kedisipilinan shalat. Shalat mendidik orang menjadi rajin dan

disiplin. Disiplin akan tumbuh dan dapat dibina melalui latihan, pendidikan,

atau penanaman kebiasaan, yang menekankan pada pembentukan kebiasaan

untuk bersikap patuh dan taat yang dapat membentuk semangat penguasaan

diri dan pengendalian diri. Latihan-latihan shalat yang teratur merupakan

pengarahan dalam kehidupan anak. Kalau latihan-latihan itu dipatuhi, maka

akan berubah menjadi bentuk disiplin yang akan memberi kepastian dan

efisiensi perilakunya.

Memperhatikan keterangan tersebut, maka ada pengaruh antara

bimbingan keagamaan dengan kedisiplinan shalat yaitu bimbingan

keagamaan dapat membantu anak memahami arti penting dan manfaat shalat

tepat pada waktunya. Selain itu, bimbingan keagamaan dapat membantu anak

memecahkan masalah yang berkaitan dengan kehidupan keagamaannya dan

membantu anak menetapkan pilihan upaya pemecahan problem dengan

syariat Islam. Korelasi tersebut menunjukkan ada keterkaitan yang erat antara

Page 44: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

bimbingan keagamaan dalam membentuk kedisiplinan anak untuk shalat

tepat pada waktunya.

Membantu individu memelihara situasi dan kondisi kehidupan

keagamaan dirinya yang telah baik agar tetap baik dan menjadi lebih baik.

Berkaitan dengan hal tersebut, bimbingan keagamaan sangat berperan

sekali dalam menyelesaikan problem keagamaan anak, khususnya yang

menyangkut pelaksanaan ibadah shalat.

2.4. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu fenomena dan

atau pertanyaan penelitian yang dirumuskan setelah mengkaji suatu teori.

(Sudjana, 1992: 9)

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: “Ada pengaruh

antara bimbingan keagamaan terhadap kedisiplinan shalat anak (StudiKasus

di Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang Kabupaten Semarang)”.

Page 45: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, karena data-data yang

diperoleh nantinya berupa angka-angka. Dari angka yang diperoleh akan

dianalisis lebih lanjut dalam analisis data. Instrumen penelitian ini

menggunakan angket untuk mencari data penelitian yang disusun

berdasarkan variabel yang akan diteliti, karena penelitian ilmiah harus

didasarkan penelitian yang obyektif. Untuk itu perlu diterapkan metode yang

tepat. Dan karena penelitian ini penelitian kuantitatif, maka hasilnya dengan

perhitungan statistik, yaitu dengan menggunakan rumus regresi linier satu

prediktor untuk menganalisis data yang telah diperoleh (Hadi, 2004: 2).

3.2. Definisi Konseptual dan Operasional

3.2.1. Definisi Konseptual

A. Bimbingan Keagamaan

Bimbingan keagamaan adalah proses pemberian bantuan

terhadap individu agar dalam kehidupan keagamaannya senantiasa

selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah sehingga dapat

mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat (Faqih, 2001:

61).

Menurut Arifin (1997: 2) bimbingan keagamaan adalah

usaha pemberian bantuan kepada orang yang mengalami kesulitan

Page 46: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

baik lahiriyah maupun batiniyah yang menyangkut kehidupan di

masa kini dan di masa mendatang, bantuan tersebut berupa

pertolongan di bidang mental dan spiritual, agar orang yang

bersangkutan mampu mengatasi dengan kemampuan yang ada

pada dirinya sendiri melalui dorongan dengan kekuatan iman dan

taqwanya kepada Allah.

B. Kedisiplinan Shalat

Kedisiplinan berasal dari kata disiplin yang berarti latihan

batin dan watak dengan maksud supaya segala perbuatannya selalu

mentaati tata tertib (Purwadarminto, 1984:254). Sedangkan shalat

yang dimaksud adalah rukun islam yang kedua, berupa ibadah

kepada Allah SWT, yang wajib dilakukan oleh setiap muslim yang

mukallaf, dimulai dengan takbir dan disudahi dengan salam,

dilengkapi dengan syarat, rukun, gerakan dan bacaan tertentu; doa

kepada Allah (Depdikbud, 1996: 80).

3.2.2. Definisi Operasional

A. Bimbingan Keagamaan

Maksud bimbingan keagamaan dalam penelitian ini adalah

proses pemberian bantuan kepada anak-anak Panti Asuhan Putri

Aisyah Tuntang Kabupaten Semarang agar ia dapat

mengembangkan potensi atau fitrah beragama yang dimilikinya

secara optimal sesuai dengan nilai-nila yang terkandung di dalam

Page 47: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

Al-Qur’an dan As-Sunah sehingga dapat mencapai kebahagiaan

hidup di dunia dan di akhirat.

Indikator dari bimbingan keagamaan dalam penelitian ini

adalah:

a) Pembimbing

b) Materi Bimbingan Keagamaan

c) Metode Bimbingan Keagamaan

B. Kedisiplinan Shalat

Kedisiplinan shalat yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah ketaatan atau kepatuhan anak-anak Panti Asuhan Putri

Aisyiyah Tuntang Kabupaten Semarang dalam melaksanakan

kewajiban shalat yang diperintahkan Allah SWT secara tertib, tepat

waktu, sesuai rukun dan syarat-syaratnya. Shalat yang dimaksud

dalam variabel ini adalah hanya mencakup shalat fardlu saja yang

sering diajarkan kepada anak. Adapun indikator kedisiplinan shalat

dalam penelitian ini adalah:

a. Ketepatan waktu dalam menjalankan shalat fardlu lima waktu.

b. Konsistensi dalam melaksanakan shalat fardlu lima waktu.

3.3. Sumber dan Jenis Data

Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek

dari mana data diperoleh (Arikunto, 1998: 129). Sedangkan menurut

sumbernya data penelitian dibagi menjadi dua yaitu:

Page 48: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

3.3.1. Sumber Data

a. Sumber Data primer

Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber

pertama di lokasi penelitian atau obyek penelitian (Bungin, 2005:

122). Data primer dalam penelitian ini adalah anak-anak Panti Asuhan

Putri Aisyiyah Tuntang Kabupaten Semarang.

b. Sumber Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua

atau sumber sekunder dari data yang kita butuhkan (Bungin, 2005:

122). Data sekunder dalam penelitian ini adalah data tertulis berupa

buku–buku yang ada relevansinya dengan kajian penelitian.

3.4. Populasi dan Sampel Penelitian

3.4.1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto,

2006: 130). Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh anak

Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang Kabupaten Semarang yang

berjumlah sebanyak 40 anak.

3.4.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiono, 2008: 81). Pengambilan

sampel ini didasarkan pada pertimbangan dan acuan umum dari

pengambilan sampel Arikunto, yaitu apabila subyek kurang dari 100,

Page 49: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

maka lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan

penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah subyeknya besar, dapat diambil

antara 10-15% atau 20%-25% atau lebih dari populasi yang ada

(Arikunto, 2006: 134).

Karena populasi kurang dari 100, maka peneliti mengambil

semua sampel yang berjumlah 40 anak panti asuhan, sehingga dalam

penelitian ini disebut penelitan populasi.

3.5. Metode Pengumpulan Data

3.5.1. Angket

Angket adalah usaha mengumpulkan informasi dengan

menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis, untuk menjawab secara

tertulis pula oleh responden (Nawawi, 1998: 117). Metode ini

digunakan untuk memperoleh data tentang bimbingan keagamaan dan

data tentang kedisiplinan shalat anak di Panti Asuhan Putri Aisyiyah

Tuntang Kabupaten Semarang.

Sebelum angket disebarkan kepada responden, terlebih dahulu

angket diujicobakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya.

Angket yang diujicobakan sebanyak 30 untuk instrument angket

tentang bimbingan keagamaan dan 30 instrumen angket kedisiplinan

shalat. Dari 30 item instrumen angket bimbingan keagamaan yang

valid 20 item, sedangkan dari 30 item instrumen angket kedisiplinan

shalat yang valid 24 item dengan perincian sebagai berikut:

Page 50: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

Tabel 1

Kisi-kisi Angket Bimbingan Keagamaan

No Variabel Penelitian

Indikator Deskriptor Nomor Item

1 Bimbingan Keagamaan

1. Pembimbing 2. Materi 3. Metode

a. Memiliki Keahlian b. Berakhlakul karimah a. Akidah b. Syariah c. Akhlak a. Keteladanan b. Nasehat

1, 2 3, 4, 5, 6 , 14 7 8 9, 10, 11 12, 18, 20 13, 15, 16, 17, 19

Jumlah 20

Tabel 2

Kisi-kisi angket kedisiplinan Shalat anak

No Variabel Penelitian

Indikator Deskriptor Nomor Item

1 Kedisiplinan Shalat

1. Tepat Waktu

2. Konsisten

a. Sesuai dengan waktu

b. Bersegera a. Terus menerus

1, 4, 6, 13 2, 18 3, 8, 11, 15, 16, 21, 23,

Page 51: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

b. Tidak melalaikan

5, 7, 9, 10, 12, 14, 17, 19, 20, 22

Jumlah 24

Pengukuran skala menggunakan empat alternatif jawaban,

”SS”, ”S”, ”TS”, ”STS”. Skor jawaban mempunyai nilai 1-4.

Nilai yang diberikan pada masing-masing alternatif jawaban

adalah sebagai berikut: jawaban ”Sangat Setuju” (SS) memperoleh

nilai (4), ”Setuju” (S) memperoleh nilai (3), ”Tidak Setuju” (TS)

memperoleh nilai (2), ”Sangat Tidak Setuju” (STS) memperoleh nilai

(1).

3.5.2. Observasi

Metode observasi adalah bentuk penelitian yang dilakukan

dengan cara pengamatan dan pencatatan secara sistematis fenomena-

fenomena yang diselidiki (Hadi, 1986: 136). Metode ini digunakan

untuk mengetahui dan mengamati situasi panti asuhan dan sasaran

obyek penelitian, yakni Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang

Kabupaten Semarang.

3.5.3. Wawancara

Wawancara atau interviu adalah suatu bentuk komunikasi

verbal jadi semacam percakapan yang bertujuan untuk memperoleh

informasi (Nasution, 2009: 113). Metode ini digunakan untuk

Page 52: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

mengumpulkan data tentang bimbingan keagamaan dan kedisiplinan

shalat dengan cara mewawancarai pembimbing, dan pengasuh panti

asuhan.

3.5.4. Dokumentasi

Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah,

prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan lain sebagainya (Arikunto,

2006: 231). Tehnik ini digunakan untuk melakukan pencarian data

tertulis yang meliputi kondisi geografi, kondisi monografi dan

gambaran umum Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang Kabupaten

Semarang.

3.6. Teknik Analisis Data

Dalam menganalisis data yang terkumpul, penulis menggunakan

metode statistik, karena jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

kuantitatif. Adapun langkah yang penulis lakukan dalam menganalisis data

ini adalah:

a. Analisis statistik deskriptif

Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah analisis

data dengan menggunakan metode deskriptif analitik analisis. Metode

deskriptif ini digunakan untuk melakukan perhitungan terhadap rata-rata

hitung, standar deviasi, median dan modus dari setiap variabel

penelitian. Metode deskriptif ini juga digunakan untuk menggambarkan

Page 53: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

jawaban-jawaban observasi. Metode deskriptif ini mengacu pada

transformasi data mentah kedalam suatu bentuk yang akan membuat

pembaca lebih mudah memahami dan menafsirkan maksud dari data

atau angka yang ditampilkan.

b. Analisis uji hipotesis

Untuk menuju kebenaran hipotesis yang peneliti ajukan, langkah

selanjutnya adalah perhitungan nilai dari data yang diperoleh dengan

menggunakan rumus analisis regresi liner satu prediktor sebagai berikut:

1) Mencari persamaan garis regresi

Y= aX + K

2) Mencari koefisien korelasi antar prediktor x dengan kriterium y

melalui teknik korelasi moment tangkar dari pearson:

( )( )22 yx

xyrxy

∑∑

∑=

Page 54: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

3) Analisis Varians (Hadi, 2004: )

Sumber Variasi Db JK RK Freg

Regresi (reg) 1 N

yyKrya

)(∑−∑+∑ reg

reg

db

JK

Residu (res) N-2 yKryay ∑−∑−∑2

res

res

db

JK

Total (T) N-1 N

yy

22 )(∑−∑ -

res

reg

RK

RK

Keterangan:

N : Jumlah Responden

X : Nilai variabel X (Intensitas Bimbingan Penyuluhan Islam)

Y : Nilai variabel Y (Frustasi Akibat Kemiskinan)

XY : Jumlah perkalian antara X dan Y

Y2 : Kuadrat nilai

∑ : Sigma (jumlah)

Jk : Jumlah kuadrat

Db : Banyaknya N setiap jumlah bervariasi dikurangi 1.

4) Analisis lanjut

Pada analisis ini digunakan pengolahan lebih lanjut dari

analisis, jika Freg lebih besar dari Ftabel 5% atau Ftabel 1%, maka

signifikan (hipotesis yang diterima), dan jika Freg lebih kecil

dari Ftabel 5% atau Ftabel 1% maka non signifikan (hipotesis

ditolak).

Page 55: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

BAB IV

DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang Kabupaten

Semarang

4.1.1. Sejarah Berdirinya

Panti Asuhan Putri Aisyiyah didirikan pada tanggal 13 Oktober

1989 di bawah naungan organisasi Sosial Keagamaan ”Aisyiyah”.

Bermula dari rumah biasa pemberian wakaf dari bapak H. Harmoni

Ja’far dari Bogor. Saat itu anak asuhnya baru tujuh orang. Biaya asuh

atau dana berasal dari donatur-donatur yang awalnya hanya terbatas

pada pengurus dan insidentil masyarakat.

Sesuai dengan perkembangan zaman dan daya tampung,

akhirnya Panti Asuhan Putri Aisyiyah dapat menampung hingga 20

anak. Akan tetapi pada tahun 1995, hal yang tidak diinginkan terjadi.

Panti Asuhan putri Aisyiyah kebakaran karena konsleting arus pendek

listrik pada jam 1 malam, sehingga bangunan induk terbakar habis.

Walaupun demikian, tidak ada korban jiwa. Dan dari tahun ke tahun

hingga sampai saat ini panti asuhan aisyiyah telah berhasil direnovasi

kembali bahkan ada penambahan bangunan yang nampak makin

berdiri kokoh dan cukup memadai. Semua pembangunan itu tidak

lepas dari sumbangan para donatur dan dermawan. Tahun ini jumlah

anak yang tinggal di panti tersebut kurang lebih sekitar 40 anak.

Page 56: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

Semuanya sekolah dari tingkat SD, SMP, SMA bahkan ada yang

kuliah.

4.1.2. Letak Geografis

Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang berada di pusat

kecamatan Tuntang. Tempatnya sangat strategis dan mudah dijangkau

karena terletak di tepi jalan raya tepatnya di Jl. Fatmawati No. 71

Tuntang Kabupaten Semarang, di dusun Petet Desa Tuntang. Daerah

ini termasuk wilayah Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.

Sedangkan identitas Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntan

Kabupaten Semarang adlah sebagai berikut:

a) Nama Panti : Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang

Kab. Semarang

b) Alamat : Jl. Fatmawati (Jl. Raya Tuntang) No. 71

Tuntang Kab. Semarang

c) Tahun Berdiri : 13 Oktober 1989

d) Akta Notaris : A. Dimyati, SH No. 6 (enam) 3 Mei 1999.

4.1.3. Visi, Misi dan Tujuan didirikannnya Panti Asuhan Putri Aisyiyah

Tuntang Kabupaten Semarang.

a) Visi

Terpenuhinya hak anak yang meliputi: hak hidup, tumbuh

kembang, perlindungan dan partipasi berdasarkan tuntutan dan

hadist nabi.

Page 57: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

b) Misi.

1) Menyelenggarakan upaya kebutuhan-kebutuhan anak baik

jasmani, rohani, mental, psikososial.

2) Memberikan perlindungan terhadap anak dari perlakuan-

perlakuan salah atau eksploitasi dan situasi yang

membahayakan anak.

3) Memberikan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan

anak sesuai bakat dan minatnya.

4) Membentuk akhlakul karimah yang sesuai dengan ajaran Al-

qur’an dan Al-hadist.

c) Tujuan

Tujuan didirikannya Panti Asuhan Aisyiyah Tuntang dan

bergerak dibidang sosial dengan tujuan:

1) Menyantuni anak-anak memberikan pendidikan formal dan

non-formal kepada anak yatim, piatu, yatim-piatu, anak-anak

terlantar serta keluarga tidak mampu.

2) Ikut membantu pemerintah mengentaskan kemiskinan dengan

jalan memberikan bekal pendidikan jasmani dan pendidikan

rohani, sehingga terbentuk SDM yang mandiri, sehingga kelak

anak dapat kembali ke masyarakat dengan kemandiriannya.

3) Anak yang ditampung adalah anak usia sekolah (SD, SMP,

SMA dan Kuliah) (Dokumentasi Panti Asuhan Putri Aisyiyah

Tuntang).

Page 58: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

4.1.4. Tata Tertib atau Peraturn yang Berlaku

Penghuni Pantai Asuhan berasal dari berbagai daerah dimana

setiap anak mempunyai sifat dan watak yang berbeda. Setelah tinggal

di panti asuhan secara otomatis anak yang satu dengan yang lain harus

ada pengertian agar di dalam panti asuhan terdapat keharmonisan.

Karena, ketika anak sudah masuk dalam panti asuha merupakan satu

keluarga, satu saudara yang harus menjaga persaudaraan. Untuk

mengontrol kedisiplinan, maka dalam panti asuhan setiap anak diberi

tanggungjawab untuk piket.

Mengenai perijinan, anak tidak boleh meninggalkan panti

asuhan tanpa adanya surat ijin dari pengurus yang telah ditandatangani.

Kecuali bagi anak yang harus mengikuti kegiatan sekolah. Mereka

cukup dengan memberikan surat pengantar dari sekolah. Jadwal anak

pulang ke rumah adalah ketika iuran semester dan lebaran idul fitri.

Kecuali anak dijemput oleh orang tuanya atau orang yang telah diberi

kuasa oleh orang tuanya atau saudara karena ada keperluan dirumah.

Misalnya, saudara dekatnya menikah atau mempunyai hajat yang lain.

Setelah mendapat surat ijin pulang, anak harus membawa buku

pernyataan yang menyatakan bahwa anak benar-benar pulang

kerumah. Dan buku pernyataan tersebut harus ditanda tangani oleh

orng tua atau wali anak.

Dengan adanya berbabagi tata tertib atau peraturan yang

berlaku di panti asuhan, menuntut anak untuk hidup teratur, disiplin,

Page 59: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

tanggung jawab dan memiliki rasa kebersamaan serta menjauhkan diri

dari sifat individualisme. Semua itu merupakan salah satu usaha dalam

mendidik dan merealisasikan apa yang diperolehnya dalam kehidupan

sehari-hari. (Wawancara dengan Rokhimi salah satu pengurus panti

pada tanggal 29 Mei 2010).

Adapun daftar kegiatan atau aktifitas anak Panti Asuhan

Aisyiyah Tuntang Kab. Semarang selama 24 jam dapat dilihat dalam

tabel berikut:

Tabel 3

Jadwal kegiatan Anak Panti Asuhan Putri Asuhan Aisyiyah

No Hari Jenis Kegiatan Waktu Pembimbing

1. Senin Les menjahit 15.30-16.30 Ibu Tri Wahyuni

2. Selasa Qira’ah 15.30-16.30 Ibu Nur Hidayah

3. Rabu Keislaman 15.30-16.30 Bp. Giono

4. Kamis Fiqih

Pidato

15.30-16.30

19.20-20.00

Ibu. Atiyatun

Sie. Kerohanian

5. Jum’at Akhlak 15.30-16.30

Ibu Pengurus

6. Sabtu Qira’ah

Rebana

15.30-16.30

20.00-22.00

Ibu Nur Hidayah

Bp. Kasmuri

Mas Baikuni

Page 60: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

7. Minggu Kerja Bakti 07.00-08.30 Ketua Kelompok

Sumber : Dokumentasi Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang

4.1.5. Sarana dan Prasana

Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang mempunyai sarana dan

prasarana antara lain:

Tabel 4

Sarana dan Prasana

Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang Kabupaten Semarang

No Nama Gedung Jumlah

1 Gedung asrama lantai 2 8 kamar

2 Gedung asrama lantai 1 2 kamar

3 Ruang UKS 1

4 Ruang komputer 1

5 Ruang perpustakaan 1

6 Ruang Waserda dan kantor panti 1

7 Ruang jahit 1

8 Ruang kegiatan 1

9 Ruang aula 1

10 Ruang dapur 1

11 Ruang makan 1

12 Mushola 1

13 Kamar mandi 9

Page 61: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

14 Rumah pengasuh 1

15 Ruang ketua panti 1

Sumber : Dokumentasi Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang

4.1.5. Struktur Organisasi

Untuk menunjang tercapainya kegiatan Panti Asuhan Putri

Aisyiyah Tuntang terdapat struktur organisasi yang mempunyai

peranan sangat penting bagi suksesnya penyelenggaraaan program-

program kegiatan panti asuhan tersebut. Adapun Struktur organisasi

pengurus panti asuhan adalah sebagai berikut:

Page 62: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

Gambar 1.

Struktur Organisasi Anak Asuh

Sumber: Dokumen Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang Kab. Semarang tahun 2010.

KETUA

Yuni Astuti

SEKRETARIS

Maryati

BENDAHARA

Eka Jumiati

SIE. PENDIDIKAN

Solichah

SIE. KESEHATAN

Luluk Aulia

SIE. KEAMANAN

Siti Amirowati

SIE. KEROHANIAN

Sudarni

SIE.KEBERSIHAN

Sri Lestari

Page 63: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

Gambar 2.

Susunan Pengurus Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang

Sumber: Dokumen Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang Kab. Semarang tahun 2010

Pelindung PDM Kab. Semarang

Ir. H. Solachudin, M. Sc

Penasehat PDA Kab.Semarang

Hj.Sri Hartini Tugiman,

SPd

Pembina PDA Majlis KS

Hj. Sukasih Prambono

Ketua Hj. Alimah, BA

Wakil Ketua Hj. Yuni, S.Pd, M. Pd

Sekretaris 1 Hj. Rahmi Rahayu, S.SH

Sekretaris II

Dra. Umi Aemanah

Bendahara 1 Hj. Endang Wiratni, B.

Sc

Bendahara II

Hj. Atiyatun Najah, S.Ag

Seksi Pendidikan Asrining Yunani

Petugas Umum M. Faizi

Seksi Usaha Hj. Yayuk Zarkoni

Pengasuh

Umi Juariyah

Page 64: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

4.2. Pelaksanaan Bimbingan Keagamaan di Panti Asuhan Putri Aisyiyah

Bimbingan keagamaan di Panti Asuhan Aisyiyah Tuntang

Kabupaten Semarang dilakukan setiap satu minggu sekali. Bimbingan

keagamaan dilakukan oleh seorang pembimbing atau guru yang berasal dari

dalam maupun luar panti asuhan. Materi yang disampaikan adalah mengenai

akidah, syari’ah dan akhlak, namun lebih diutamakan mengenai

permasalahan ibadah atau kefikihan seperti tentang shalat, wudlu, thaharah

dan lain sebagainya.

Adapun metode yang digunakan dalam bimbingan keagamaan di

Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang Kabupaten Semarang adalah

menggunakan metode keteladanan dan nasehat, karena dengan teladan atau

memberikan contoh yang positif, anak akan tumbuh kebiasaan-kebiasaan

yang berguna dan bermanfaat, seperti: setiap mendengar adzan tiba

bersegera berwudlu dan menunaikan shalat berjamaah tepat waktu di masjid

sebagainya. Sehingga dengan keteladanan ini anak akan memahami manfaat

kedisiplinan. Keteladanan juga harus dibarngi dengan nasehat dan

pengarahan agar berjalan efektif.

Agar pelaksanaan bimbingan keagamaan di Panti Asuhan Putri

Aisyiyah Tuntang berjalan efektif maka pihak panti asuhan memberikan

beberapa upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kedisiplinan

shalat anak-anak Panti Asuhan Aisyiyah Tuntang Kab. Semarang yakni

sebagai berikut:

Page 65: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

a. Menjalankan shalat lima waktu dengan berjamaah

b. Menjalankan shalat-shalat sunnah

c. Membaca Al Qur’an

d. Menjalankan puasa ramahan ataupun sunnah

e. Wajib mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan panti asuhan

f. Wajib mentaati peraturan-peraturan yang ditetapkan di panti asuhan, jika

melanggar maka akan mendapatkan sanksi atau hukuman.

Page 66: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang diteliti (Adakah pengaruh

bimbingan keagamaan terhadap kedisiplinan shalat anak di Panti Asuhan

Putri Aisyiyah Tuntang Kabupaten Semarang?), di bawah ini akan disajikan

data tentang “bimbingan keagamaan” dan data tentang “kedisiplinan shalat

anak”, di Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang Kabupaten Semarang.

Adapun data tentang bimbingan keagamaan dan data tentang

kedisiplinan shalat anak, di Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang Kabupaten

Semarang, dapat dilihat pada lampiran data angket, dan selanjutnya data

tersebut diukur untuk mengetahui ada atau tidak adanya pengaruh bimbingan

keagamaan terhadap kedisiplinan shalat anak, di Panti Asuhan Putri Aisyiyah

Tuntang Kabupaten Semarang. Maka penulis memberi nilai terlebih dahulu

pada jawaban angket yang telah diberikan kepada responden.

Angket yang digunakan mempunyai alternatif jawaban yaitu: SS

(Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju), dan STS (Sangat Tidak

Setuju), masing-masing nilai dari alternatif tersebut adalah sebagai berikut:

- Alternatif jawaban SS diberi nilai 4

- Alternatif jawaban S diberi nilai 3

- Alternatif jawaban TS diberi nilai 2

- Alternatif jawaban STS diberi nilai 1.

Page 67: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

5.1.1. Data Bimbingan Keagamaan di Panti Asuhan Putri Aisyiyah

Tuntang Kabupaten Semarang

Angket tentang bimbingan keagamaan di Panti Asuhan Putri

Aisyiyah Tuntang Kabupaten Semarang terdiri dari 20 item

pertanyaan, untuk lebih jelasnya penulis paparkan dalam bentuk tabel

yang merupakan jumlah nilai seluruh item dari hasil angket yang

telah diberikan kepada 40 responden:

Tabel 3.

Data Bimbingan Keagamaan

di Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang Kabupaten Semarang

No Jawaban Nilai Jawaban Jumlah

Nilai

Res. SS S TS STS 4 3 2 1

01 02 03 04 05 06 07 08 09 10

1 7 12 1 0 28 36 2 0 66

2 17 2 1 0 68 6 2 0 76

3 0 19 1 0 0 57 2 0 59

4 6 10 2 2 24 30 4 2 60

5 9 11 0 0 36 33 0 0 69

6 9 8 2 1 36 24 4 1 65

7 10 6 4 0 40 18 8 0 66

8 1 14 5 0 4 42 10 0 56

9 10 7 3 0 40 21 6 0 67

10 16 4 0 0 64 12 0 0 76

11 0 17 3 0 0 51 6 0 57

12 5 9 5 1 20 27 10 1 58

13 1 7 9 3 4 21 18 3 46

14 9 9 2 0 36 27 4 0 67

15 9 8 2 1 36 24 4 1 65

16 11 9 0 0 44 27 0 0 71

17 9 9 2 0 36 27 4 0 67

18 16 3 1 0 64 9 2 0 75

19 14 6 0 0 56 18 0 0 74

20 16 4 0 0 64 12 0 0 76

21 5 11 4 0 20 33 8 0 61

22 8 11 1 0 32 33 2 0 67

23 11 9 0 0 44 27 0 0 71

Page 68: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

24 18 2 0 0 72 6 0 0 78

25 14 6 0 0 56 18 0 0 74

26 6 13 1 0 24 39 2 0 65

27 13 7 0 0 52 21 0 0 73

28 13 6 1 0 52 18 2 0 72

29 16 4 0 0 64 12 0 0 76

30 9 9 2 0 36 27 4 0 67

31 14 6 0 0 56 18 0 0 74

32 13 7 0 0 52 21 0 0 73

33 7 12 1 0 28 36 2 0 66

34 1 18 1 0 4 54 2 0 60

35 0 16 4 1 0 48 8 1 57

36 9 11 0 0 36 33 0 0 69

37 11 9 0 0 44 27 0 0 71

38 7 12 1 0 28 36 2 0 66

39 8 11 1 0 32 33 2 0 67

40 16 3 1 0 64 9 2 0 75

Σ 2698

Keterangan:

1 = Nomor masing-masing responden

2, 3, 4, 5 = Banyaknya masing-masing jawaban SS, S,

TS, dan STS yang dipilih oleh responden pada

item pertanyaan tentang bimbingan

keagamaan, sejumlah 20 pertanyaan.

7,8,9,10,11 = Jumlah nilai jawaban X yang disesuaikan

dengan bobot nilai pada setiap jawabannya

yaitu SS = 4, S = 3, TS = 2, STS = 1.

Contoh: Pada Responden No. 1.

Jawaban SS = 7 x 4 = 28

Jawaban S = 12 x 3 = 36

Jawaban TS = 1 x 2 = 2

Jawaban STS = 0 x 1 = 0

Page 69: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

10 = Jumlah nilai total X untuk masing-masing

Responden.

Contoh: Pada Responden No. 1.

28 + 36 + 2 + 0 = 66.

Σ = Nilai total Variabel X (ΣX).

5.1.2. Data Kedisiplinan Shalat Anak di Panti Asuhan Putri Aisyiyah

Tuntang Kabupaten Semarang

Angket tentang kedisiplinan shalat anak, di Panti Asuhan

Putri Aisyiyah Tuntang Kabupaten Semarang terdiri dari 24 item

pertanyaan, untuk lebih jelasnya penulis paparkan dalam bentuk tabel

yang merupakan jumlah nilai seluruh item dari hasil angket yang

telah diberikan kepada 40 responden:

Tabel 4.

Data Kedisiplinan Shalat Anak

di Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang Kabupaten Semarang

No Jawaban Nilai Jawaban Jumlah

Nilai

Res. SS S TS STS 4 3 2 1

01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 1 7 16 1 0 28 48 2 0 78 2 6 14 4 0 24 42 8 0 74 3 4 18 2 0 16 54 4 0 74 4 11 10 3 0 44 30 6 0 80 5 5 19 0 0 20 57 0 0 77 6 12 12 0 0 48 36 0 0 84 7 2 18 4 0 8 54 8 0 70 8 2 21 1 0 8 63 2 0 73 9 0 21 3 0 0 63 6 0 69 10 15 9 0 0 60 27 0 0 87 11 1 21 2 0 4 63 4 0 71

Page 70: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

12 6 10 6 2 24 30 12 2 68 13 4 5 13 2 16 15 26 2 59 14 7 13 3 1 28 39 6 1 74 15 7 16 1 0 28 48 2 0 78 16 12 8 4 0 48 24 8 0 80 17 11 11 2 0 44 33 4 0 81 18 20 4 0 0 80 12 0 0 92 19 15 8 1 0 60 24 2 0 86 20 19 5 0 0 76 15 0 0 91 21 13 10 1 0 52 30 2 0 84 22 11 11 2 0 44 33 4 0 81 23 9 13 2 0 36 39 4 0 79 24 15 8 1 0 60 24 2 0 86 25 20 4 0 0 80 12 0 0 92 26 9 12 3 0 36 36 6 0 78 27 11 12 1 0 44 36 2 0 82 28 21 2 1 0 84 6 2 0 92 29 24 0 0 0 96 0 0 0 96 30 5 14 5 0 20 42 10 0 72 31 16 8 0 0 64 24 0 0 88 32 18 5 1 0 72 15 2 0 89 33 15 9 0 0 60 27 0 0 87 34 0 18 6 0 0 54 12 0 66 35 0 12 12 0 0 36 24 0 60 36 12 9 3 0 48 27 6 0 81 37 16 7 1 0 64 21 2 0 87 38 18 4 2 0 72 12 4 0 88 39 12 9 3 0 48 27 6 0 81 40 15 8 1 0 60 24 2 0 86 Σ 3201

Keterangan:

1 = Nomor masing-masing responden

2, 3, 4, 5 = Banyaknya masing-masing jawaban SS, S,

TS, dan STS yang dipilih oleh responden pada

item pertanyaan tentang kedisiplinan shalat

anak, sejumlah 24 pertanyaan.

Page 71: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

7,8,9,10,11 = Jumlah nilai jawaban Y yang disesuaikan

dengan bobot nilai pada setiap jawabannya

yaitu SS = 4, S = 3, TS = 2, STS = 1.

Contoh: Pada Responden No. 1.

Jawaban SS = 7 x 4 = 28

Jawaban S = 16 x 3 = 48

Jawaban TS = 1 x 2 = 2

Jawaban STS = 0 x 1 = 0.

10 = Jumlah nilai total Y untuk masing-masing

Responden.

Contoh: Pada Responden No. 1.

28 + 48 + 2 + 0 = 78.

Σ = Nilai total Variabel X (ΣX).

Data kedua tabel hasil angket di atas, berasal dari data angket yang

peneliti sebarkan kepada 40 responden (anak) di Panti Asuhan Putri Aisyiyah

Tuntang Kabupaten Semarang, total nilai angket yang diperoleh di atas;

untuk data tentang bimbingan keagamaan (variabel X) adalah berasal dari

jumlah skor jawaban item soal pertanyaan angket sebanyak 20 item, dan

untuk data tentang kedisiplinan shalat anak (variabel Y) adalah berasal dari

jumlah skor jawaban item soal pertanyaan angket sebanyak 24 item.

Data yang telah terkumpul dianalisis secara kuantitatif menggunakan

metode deskriptif statistik. Masing-masing variabel terlebih dulu dipaparkan

untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti

Page 72: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

melalui data responden sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan

membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. (Sugiyono, 2002: 21).

Adapun deskripsi data terhadap subjek penelitian, peneliti

menggunakan penghitungan statistik dengan program SPSS 12.0 for

Windows, dari data tersebut diperoleh:

Tabel 5.

Frequency Table

Bimbingan keagamaan (variabel X)

Bimbingan Keagamaan

1 2.5 2.5 2.5

2 5.0 5.0 7.5

1 2.5 2.5 10.0

1 2.5 2.5 12.5

1 2.5 2.5 15.0

2 5.0 5.0 20.0

1 2.5 2.5 22.5

4 10.0 10.0 32.5

3 7.5 7.5 40.0

6 15.0 15.0 55.0

2 5.0 5.0 60.0

3 7.5 7.5 67.5

1 2.5 2.5 70.0

2 5.0 5.0 75.0

3 7.5 7.5 82.5

2 5.0 5.0 87.5

4 10.0 10.0 97.5

1 2.5 2.5 100.0

40 100.0 100.0

46

56

57

58

59

60

61

65

66

67

69

71

72

73

74

75

76

78

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Page 73: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

Tabel 6.

Frequency Table

Kedisiplinan Shalat Anak (Variabel Y)

Kedisiplinan Shalat

1 2.5 2.5 2.5

1 2.5 2.5 5.0

1 2.5 2.5 7.5

1 2.5 2.5 10.0

1 2.5 2.5 12.5

1 2.5 2.5 15.0

1 2.5 2.5 17.5

1 2.5 2.5 20.0

1 2.5 2.5 22.5

3 7.5 7.5 30.0

1 2.5 2.5 32.5

3 7.5 7.5 40.0

1 2.5 2.5 42.5

2 5.0 5.0 47.5

4 10.0 10.0 57.5

1 2.5 2.5 60.0

2 5.0 5.0 65.0

3 7.5 7.5 72.5

3 7.5 7.5 80.0

2 5.0 5.0 85.0

1 2.5 2.5 87.5

1 2.5 2.5 90.0

3 7.5 7.5 97.5

1 2.5 2.5 100.0

40 100.0 100.0

59

60

66

68

69

70

71

72

73

74

77

78

79

80

81

82

84

86

87

88

89

91

92

96

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Berdasarkan pemaparan dua tabel di atas dapat diketahui

bahwasannya:

1. Nilai terendah (mininum) dari nilai variabel X adalah 46

2. Nilai tertinggi (maximum) dari nilai variabel X adalah 78

3. Nilai terendah (mininum) dari nilai variabel Y adalah 59

4. Nilai tertinggi (maximum) dari nilai variabel Y adalah 96.

Page 74: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

Untuk menentukan nilai interval dari hasil angket tentang

bimbingan keagamaan (variabel X) peneliti kemudian menghitung nilai mean

dan range dan kelas interval sebagai berikut:

N

fxM

∑= 40

2698= M untuk Variabel X 40.76=

N

fyM

∑= 40

3201= M untuk Variabel Y 03.08=

Setelah diketahui mean dari bimbingan keagamaan, selanjutnya dicari

lebar interval untuk mengkategorikan sangat tinggi, tinggi, cukup, rendah

maupun sangat rendah, dengan menggunakan rumus Sturges:

K

Ri =

Keterangan:

i : Interval kelas R: Range K : Jumlah kelas

NLogK 3.31+=

403.31 Log+= 1)1.60205999(3.31+=

15.286797971+= 16.28679797=

L-H R = H: nilai tertinggi L: nilai tertendah

46-78 = 32 = Jadi R untuk Variabel X = 32

59-96 = 37 = Jadi R untuk Variabel Y = 37

K

Ri =

923591444292466809836825.0900315416.28679797

32 ==

Jadi i Variabel X .0905=

Page 75: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

942996357463158498873825.8853489716.28679797

37==

Jadi i Variabel Y = 5.885

Dari hasil penghitungan di atas dapat diperoleh nilai untuk Variabel

X = 5.0, sehingga interval yang diambil bisa kelipatan 5, dan untuk variabel

Y = 5.9, sehingga interval yang diambil bisa kelipatan 6. Sehingga untuk

mengkategorikannya dapat diperoleh interval sebagai berikut:

Tabel 7.

Nilai Interval

Bimbingan Keagamaan (Variabel X)

Kelas Interval F % Kualitas Kriteria

46 – 51 1 2.5

52 – 57 3 7.5

58 – 63 5 12.5 64 – 69 16 37.5 70 – 75 11 29.5 76 - 81 5 12.5

Sangat Rendah Rendah Cukup Tinggi

Sangat Tinggi

Tinggi

Jumlah 40 100

Gambar 3.

Frequency Bimbingan Keagamaan

40 50 60 70 80

Bimbingan Keagamaan

0

2

4

6

8

10

Freq

uenc

y

Mean = 67.4Std. Dev. = 7.067N = 40

Bimbingan Keagamaan

Page 76: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

Tabel 8.

Nilai Interval

Kedisiplinan Shalat anak (Variabel Y)

Kelas Interval F % Kualitas Kriteria

59 – 65 2 5

66 – 72 6 15

73 – 79 9 22.5 80 – 86 12 30 87 – 93 10 25 94 - 100 1 2.5

Sangat Rendah Rendah Cukup Tinggi

Sangat Tinggi

Tinggi

Jumlah 40 100

Gambar 4.

Frequency Kedisiplinan Shalat Anak

50 60 70 80 90 100

Kedisiplinan Shalat

0

2

4

6

8

10

Freq

uenc

y

Mean = 80.02Std. Dev. = 8.827N = 40

Kedisiplinan Shalat

Data tabel di atas diperoleh berdasarkan penghitungan statistik

deskriptif dengan program SPSS 12.0 for Windows sebagaimana

terlampir.

Page 77: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

5.2 Pengujian Hipotesis

Analisis ini dimaksudkan untuk memasukkan data yang telah

diketahui dan terkumpul dari nilai-nilai variabel X dan variabel Y

sebagaimana terdapat pada tabel kerja penghitungan regresi satu prediktor

dengan skor kasar di bawah ini:

Tabel 9.

Tabel Kerja Penghitungan Regresi Satu Prediktor

Dalam Skor Kasar

Resp X Y

R_1 66 78 5148 6084 5148 R_2 76 74 5624 5476 5624 R_3 59 74 4366 5476 4366 R_4 60 80 4800 6400 4800 R_5 69 77 5313 5929 5313 R_6 65 84 5460 7056 5460 R_7 66 70 4620 4900 4620 R_8 56 73 4088 5329 4088 R_9 67 69 4623 4761 4623 R_10 76 87 6612 7569 6612 R_11 57 71 4047 5041 4047 R_12 58 68 3944 4624 3944 R_13 46 59 2714 3481 2714 R_14 67 74 4958 5476 4958 R_15 65 78 5070 6084 5070 R_16 71 80 5680 6400 5680 R_17 67 81 5427 6561 5427 R_18 75 92 6900 8464 6900 R_19 74 86 6364 7396 6364 R_20 76 91 6916 8281 6916 R_21 61 84 5124 7056 5124 R_22 67 81 5427 6561 5427 R_23 71 79 5609 6241 5609 R_24 78 86 6708 7396 6708 R_25 74 92 6808 8464 6808 R_26 65 78 5070 6084 5070

2X 2Y XY

Page 78: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

R_27 73 82 5986 6724 5986 R_28 72 92 6624 8464 6624 R_29 76 96 7296 9216 7296 R_30 67 72 4824 5184 4824 R_31 74 88 6512 7744 6512 R_32 73 89 6497 7921 6497 R_33 66 87 5742 7569 5742 R_34 60 66 3960 4356 3960 R_35 56 60 3360 3600 3360 R_36 69 81 5589 6561 5589 R_37 71 87 6177 7569 6177 R_38 65 88 5720 7744 5720 R_39 67 81 5427 6561 5427 R_40 75 86 6450 7396 6450 2696 3201 217584 259199 217584

Keterangan:

Resp = Subyek Penelitian

X = Skor Variabel X

Y = Skor Variabel Y

X2 = Hasil Penguadratan skor X

Y2 = Hasil Penguadratan skor Y

XY = Hasil perkalian antara skor variabel X dan variabel Y

Setelah dilakukan komputasi terhadap data, hasil koefisien korelasi

nilai tersebut ditemukan bahwa:

N = 40

ΣX = 2696

ΣY = 3201

ΣX² = 1836584

ΣY² = 259199

ΣXY = 217584

Page 79: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

5.2.1 Analisis Pendahuluan

1. Mencari korelasi antara kriterium (variabel X) dan prediktor

(variabel Y), melalui teknik korelasi momen tangkar dengan dari

Pearson.

Setelah diketahui dari data hasil angket tentang bimbingan

keagamaan dan kedisiplinan shalat anak Di Panti Asuhan Putri

Aisyiyah Tuntang Kabupaten Semarang yang terdapat pada tabel

kerja regresi di atas, maka dapat diketahui koefisien korelasi antara

variabel X dan Y yang selanjutnya data tersebut diketahui secara

komputerisasi dengan menggunakan rumus SPSS sebagai berikut:

Model Summary(b)

Model R

R Squar

e

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Change Statistics

Durbin-

Watson

R Squar

e Chang

e

F Chang

e df1

df2

Sig. F Chang

e

1 .755(a)

.570 .559 5.865 .570 50.353 1 38 .000 2.132

a Predictors: (Constant), Bimbingan Keagamaan b Dependent Variable: Kedisiplinan Shalat

Koefisien korelasi Pearson (r) didapat sebesar 0,755, angka

ini menyatakan besarnya derajat keeratan hubungan antara

bimbingan keagamaan dan kedisiplinan shalat anak di Panti

Page 80: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang Kabupaten Semarang. Nilai

sebesar 0.570 pada tabel di atas menunjukkan bahwa besarnya

bimbingan keagamaan dan kedisiplinan shalat anak adalah 57%

dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain sebesar 43%.

Setelah diadakan uji korelasi dengan rumus korelasi

momen tangkar dari Pearson, maka hasil yang diperoleh

dikonsultasikan dengan rt pada taraf signifikansi 5% dan 1%

sebagai berikut:

rxy = 0.755 > rt = 0,05 (0,312)

rxy = 0.755 > rt = 0,01 (0,403).

Dengan demikian hipotesis yang menyatakan adanya

pengaruh bimbingan keagamaan terhadap kedisiplinan shalat anak

di Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang Kabupaten Semarang

adalah diterima.

2. Mencari Persamaan Regresi Linier

Rumus persamaan regresi linear yang digunakan dalam

analisis ini adalah:

Y = aX + K

Keterangan:

K = Kedisiplinan shalat anak

X = Bimbingan keagamaan

a = Bilangan Koefisien Prediktor yaitu angka arah atau

koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan

Page 81: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

variabel dependen yang didasarkan pada nilai variabel.

K = Bilangan Konstan (nilai Y bila X = 0). (Hadi, 2001: 6).

Untuk mencari nilai a dan K dari persamaan regresi, maka

rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

KaXY +=

( )∑ ∑

∑ ∑ ∑−

−=

22 xxN

yxxyNa

( )

943.07268416

8629896726841673463360

86298968703360

26961836584*40

3201*2696217584*402

=

=

−−=

−−=

Jadi nilai a adalah 0.943

Setelah diketahui nilai a, barulah dapat mencari nilai K.

Dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

aXYK −=

Keterangan:

=x Mean variabel N

xx ∑=

=y Mean variabel N

yy ∑=

40.6740

2696==x dibulatkan menjadi 67.40

03.8040

3201==y dibulatkan menjadi 80.03

Page 82: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

Jadi: aXYK −=

466.16

558.6303.80

40.67*0.94303.80

=−=−=

Dibulatkan menjadi 16.466

KaXY +=

466.16943.0 += X

Adapun pengolahan data dengan menggunakan SPSS 12.0

for Windows diperoleh data sebagai berikut:

Coefficients(a)

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

95% Confidence

Interval for B

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta

Lower

Bound

Upper Bound

Toleranc

e VIF

1 (Constant) 16.130

6.523

2.47

3 .01

8 2.92

6 29.335

Bimbingan Keagamaan

.169 .125 .214 1.35

1 .18

5 -.084 .422

1.000

1.000

a Dependent Variable: Kedisiplinan Shalat

Keterangan:

a. Makna konstanta sebesar 16.466 (K = 16.466), berarti bahwa

kedisiplinan shalat anak (Y) memiliki nilai positif 16.466

apabila variabel bimbingan keagamaan (X) diabaikan. Artinya

Page 83: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

apabila nilai bimbingan keagamaan sama dengan 0 (X = 0),

maka kedisiplinan shalat anak memiliki nilai sebesar 16.46%.

b. Makna koefisien regresi variansi bimbingan keagamaan sebesar

0.943 (a = 0.943). Besarnya koefisien variabel bimbingan

keagamaan adalah 0.943. Angka ini dapat diartikan bahwa setiap

ada kenaikan faktor bimbingan keagamaan (X) sejumlah 1 kali,

maka akan mempengaruhi meningkatnya nilai kedisiplinan

shalat anak (Y) sebesar 9.4%.

3. Mencari varians garis regresi atau uji F

Rumus yang digunakan untuk mencari nilai F adalah

sebagai berikut:

Tabel 10.

Rumus Uji F

Sumber Variasi

Db JK RK F reg

Regresi (reg) 1

Residu (Res) N-2

Total (T) N-1

JK reg db reg

Ik res db res

RK reg RK res

Keterangan:

N = Jumlah Responden

Db = Derajat Keabsahan

JK = Jumlah Kuadrat

∑ ∑∑−+

N

YYKXYa

2)(

∑ ∑ ∑−− YKXYaY2

∑∑−

N

YY

22

)(

Page 84: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

RK = Rerata Kuadrat

Freg = Harga bilangan F untuk garis regresi

RKreg = Rerata kuadrat garis regresi

RKres = Rerata kuadrat residu

∑ = Jumlah total atau sigma (Hadi, 2001: 18).

Sebelum Hasil Uiji SPSS tersebut diaplikasikan kedalam

data yang ada pada tabel kerja yang telah diketahui persamaan

garis regresinya dan setelah diketahui varians garis regresinya,

yaitu Y = 0.943X + 16.466

Dari pengolahan data dengan menggunakan SPSS diperoleh

hasil sebagai berikut:

ANOVAb

1731.926 1 1731.926 50.353 .000a

1307.049 38 34.396

3038.975 39

Regression

Residual

Total

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Bimbingan Keagamaana.

Dependent Variable: Kedisiplinan Shalatb.

Keterangan:

Nilai F = 50.353, berarti besarnya Freg adalah 50.353 yang

nantinya akan diuji signifikansinya dengan menggunakan Ftabel. Hal ini

akan menentukan diterima atau tidaknya suatu hipotesis yang diajukan.

5.2.2 Analisis Uji Hipotesis Lanjut

Langkah selanjutnya dalam analisis pada penelitian ini adalah

menguji nilai hasil uji hipotesis (Freg) dengan nilai yang terdapat pada

Page 85: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

tabel (Ftabel) baik pada taraf signifikansi 5% ataupun taraf signifikansi

1%. Jika freg lebih besar dari ftabel berarti signifikan, dan jika lebih kecil

dari Ftabel berarti tidak signifikan.

Dari hasil analisis uji hipotesis, diperoleh Freg = 50.353.

Sedangkan nilai Ftabel 0,05 = 4.08 dan Ftabel 0,01 = 7.31. Kondisi ini

diperkuat hasil output tabel Anova dengan tingkat signifikansi 0.000.

Page 86: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

Tabel 11.

Tabel Anova untuk Uji Signifikansi Regresi Y atas X

Y = 50.353 + 1731.926X

Sumber Varian

Db Sum Of Square

Mean Squre F Uji Signifikan

si Regresi 1 1731.926 1731.926

Residu 38 1.03.049 34.396

Total 39 3038.975

50.353 0.000

Gambar 5.

Signifikansi Regresi Y atas X

-3 -2 -1 0 1 2

Regression Standardized Residual

0

2

4

6

8

10

Freq

uenc

y

Mean = 3.96E-16Std. Dev. = 0.987N = 40

Dependent Variable: Kedisiplinan Shalat

Histogram

Berdasarkan keterangan di atas maka dapat diketahui bahwa

Freg= 50.353 lebih besar dari Ftabel0.01%= 7.31 dan lebih besar dari

Ftabel0.05%= 4.08. Dengan demikian menunjukkan adanya hubungan

Page 87: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

yang signifikan, yaitu ada korelasi positif dari kedua variabel tersebut,

yakni variabel X (bimbingan keagamaan) dan variabel Y (kedisiplinan

shalat anak), maka hipotesis yang diajukan (Adakah pengaruh

bimbingan keagamaan terhadap kedisiplinan shalat anak, di Panti

Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang Kabupaten Semarang) diterima .

Karena dalam analisis ini hasil yang diperoleh rxy sebesar 0,755

(lihat di tabel uji korelasi). Dalam hal ini berarti bahwa semakin tinggi

bimbingan keagamaan, maka akan semakin tinggi kedisiplinan shalat

anak di Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang Kabupaten Semarang

dengan nilai intensitasnya sebesar 7,55%.

Keterangan di atas ditunjukkan dari nilai koefisien determinasi

sebesar 0,755% yang didapat melalui rumus sebagai berikut:

R = r2 x 100 %

= (0.755)2 x 100 %

= 0.570025 x 100%

= 57%

Kemudian nilai kedisiplinan shalat anak dipengaruhi oleh

faktor lain sebesar 43%.

5.3 Pembahasan

Pada dasarnya bimbingan keagamaan adalah segala kegiatan

yang dilakukan oleh seseorang (pembimbing) dalam rangka memberikan

bantuan kepada setiap individu agar Ia dapat mengembangkan potensi

Page 88: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

atau fitrah beragama yang dimilikinya secara optimal sesuai dengan

nilai-nilai yang terkandung didalam Al-Qur’an dan As-Sunnah sehingga

dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Hal ini sama

dengan salah satu tujuan dakwah yang merupakan suatu proses yang

berkesinambungan yang ditangani oleh para pengemban dakwah untuk

mengubah sasaran dakwah agar bersedia masuk ke jalan Allah, dan

secara bertahap menuju perikehidupan yang islami.

Dalam bimbingan keagamaan terdapat beberapa unsur, yaitu:

pembimbing, materi dan metode.

a) Pembimbing adalah orang yang mempunyai pengetahuan luas, baik

segi teori maupun praktek dalam mengatasi kesulitan-kesulitan

dalam kehidupan sehari-hari (Walgito, 1989: 30)

b) Materi bimbingan keagamaan adalah semua bahan yang

disampaikan terhadap anak, yang bersumber dari Al-Qur’an dan

hadist. Menurut Daradjat (1994: 302) materi yang disampaikan

dalam proses bimbingan keagamaan adalah : Aqidah, Syari’ah dan

Akhlak.

c) Metode yang digunakan dalam bimbingan keagamaan adalah:

keteladanan dan nasehat.

Sedangkan kedisiplinan shalat yang dimaksud disini adalah

ketaatan menjalankan ibadah shalat sesuai rukun, syarat-syarat dan

waktu yang telah ditentukan secara konsisten. Disiplin menjadi

prasyarat terbentuknya kepribadian yang unggul dan sukses. Sikap

Page 89: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

yang terbiasa teratur adalah cerminan kepribadian. Kepribadian

yang teratur dapat dilihat pada bentuk kedisiplinan menjalankan

ibadah shalatnya. Adapun bentuk-bentuk kedisiplinan shalat antara

lain dengan melaksanakan shalat tepat waktu dan sesuai dengan

syarat dan rukunnya, konsisten dalam menjalankan ibadah shalat,

khusu’ dan lain sebagainya.

Disiplin akan tumbuh dan dapat dibina melalui latihan,

pendidikan, atau penanaman kebiasaan, yang menekankan pada

pembentukan kebiasaan untuk bersikap patuh dan taat pada

peraturan. Abdul Mustaqim (2005: 134) memberikan kiat-kiat yang

dapat dilakukan orang tua (pembimbing) agar anak memiliki nilai-

nilai kedisiplinan yaitu sebagai berikut:

1) Mengarahkan tujuan hidup

Ketika anak masih sangat belia, orang tua atau pembimbing

dapat mengarahkan mereka agar mempunyai tujuan hidup. Cara ini

dapat melatih mereka menjalani hidup dengan kedisiplinan,

Sehingga kelak menjadi manusia dewasa yang matang.

2) Melatih kebiasaan yang positif

Kebiasaan positif adalah sarana paling baik untuk mencapai

kedisiplinan. Dalam hal ini jika anak dibiasakan untuk shalat tepat

waktu maka dengan sendirinya anak akan merasakan kegiatanya

atau shalatnya itu sebagai beban, karena kebiasaan akan

membentuk sikap disiplin.

Page 90: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

3) Memberikan contoh atau keteladanan

Contoh perbuatan dan tindakan sehari-hari dari orang tua

yang berpengaruh kepada anak-anaknya, oleh karena itu orang tua

atau pembimbing diharapkan memberikan contoh yang baik

seperti: Bangun pagi, shalat tepat waktu dan lain-lain, karena

dengan contoh ini anak akan memahami manfaat kedisiplinan

khususnya mengenai disiplin shalat.

4) Menerapkan aturan yang tegas

Hendaknya orang tua (pembimbing) mengambil langkah-

langkah yang perlu untuk mendisiplinkan anak setiap kali berbuat

salah. Pilihlah sanksi yang sesuai dengan kesalahan anak ketika

melakukan kesalahan.

5) Melibatkan anak untuk menilai suatu aturan

Memberikan kesempatan kepada anak untuk menilai aturan

atau pedoman yang telah ditetapkan.

6) Memerintah anak sesuai dengan kemampuan

Orang tua (pembimbing) wajib mengukur sejauh mana

batas kemampuan anak. Jika memerintahkan anak melebihi batas

kemapuannya maka itu termasuk perbuatan yang dilarang agama.

Hasil utama penelitian bahwa ada pengaruh positif antara

bimbingan keagamaan terhadap kedisiplinan shalat anak di Panti

Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang Kabupaten Semarang. Semakin

Page 91: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

tinggi bimbingan keagamaan, maka semakin tinggi kedisiplinan

shalat anak di Panti Asuhan Aisyiyah Tuntang Kab. Semarang.

Dengan demikian pelaksanaan bimbingan keagamaan dapat

digunakan sebagai metode dakwah dalam meningkatkan

kedisiplinan anak, terutama masalah shalat, karena bimbingan

keagamaan, anak dapat memahami arti pentingnya kedisiplinan

shalat. Shalat mendidik anak menjadi rajin dan disiplin. Dengan

mengerjakan shalat dengan tertib dan terus-menerus dalam waktu,

syarat dan rukun yang telah ditentukan, menunjukan kepatuhan

sekaligus kebaktian seorang muslim kepada Tuhannya. Di mana

shalat itu mengandung banyak hikmah di samping berfungsi untuk

selalu ingat (Dzikir) kepada Allah SWT, menjadikan hati lebih

tentram, menghapus dosa, mencegah dari perbuatan keji dan

munkar. Sebagaimana firman Allah Surat Al-Ankabut ayat 45:

āχÎ) nο4θ n=¢Á9 $# 4‘sS ÷Ζs? Ç∅tã Ï !$ t± ós xø9 $# Ì� s3Ζßϑø9 $#uρ 3 ã� ø.Ï%s!uρ «! $# ç�t9 ò2r&

3 ª!$#uρ ÞΟn=÷ètƒ $tΒ tβθ ãèoΨóÁ s? ∩⊆∈∪

Artinya: .....Dan dirikanlah olehmu akan shalat, karena sesungguhnya shalat itu menghalangi kita dari fasya (kejahatan) dan munkar (pekerjaan yang keji) (QS. Al-Ankabut: 45)

Page 92: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

BAB VI

PENUTUP

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh bimbingan keagamaan

terhadap kedisiplinan shalat anak di Panti Asuhan Aisyiyah Tuntang

Kabupaten Semarang yang telah penulis lakukan dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut:

Setelah dilakukan uji analisis data, maka dapat diketahui bahwa Freg=

50.353 lebih besar dari Ftabel0.01%= 7.31 dan lebih besar dari Ftabel0.05%=

4.08. Dengan demikian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan,

yaitu ada korelasi positif dari kedua variabel tersebut, yakni variabel X

(bimbingan keagamaan) dan variabel Y (kedisiplinan shalat anak), maka

hipotesis yang diajukan (Adakah pengaruh bimbingan keagamaan terhadap

kedisiplinan shalat anak, di Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang Kabupaten

Semarang) diterima .

Karena dalam analisis tersebut, hasil yang diperoleh rxy sebesar 0,755

(lihat di tabel uji korelasi). Dalam hal ini berarti bahwa semakin tinggi

bimbingan keagamaan, maka akan semakin tinggi kedisiplinan shalat anak

di Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang Kabupaten Semarang dengan nilai

intensitasnya sebesar 7,55%. Kemudian, nilai tersebut dimasukkan dalam

perhitungan nilai koefisien determinasi dengan persentase, maka nilai

kedisiplinan shalat anak yang dipengaruhi oleh bimbingan keagamaan

Page 93: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

adalah 57% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain sebesar 43%. Maka

hipotesisi, “ada pengaruh positif antara bimbingan keagamaan terhadap

kedisiplinan shalat anak di Panti Asuhan Aisyiyah Tuntang Kabupaten

Semarang.” Adalah diterima.

6.2. Saran- saran

Setelah penulis menyimpulkan data yang yang telah diperoleh,

selanjutnya penulis akan memberikan beberapa saran yang menurut hemat

penulis sangat perlu diberikan dalam rangka untuk meningkatkan

kedisiplinan shalat anak di Panti asuhan Aisyiyah Tuntang Kabupaen

Semarang.

Beberapa saran yang dapat penulis kemukakan disini adalah sebagai

berikut:

1. Bimbingan keagamaan merupakan salah satu cara untuk membentuk

kedisiplinan anak Panti Asuhan Putri Aisyiyyah Tuntang, oleh karena itu

agar pelaksanaan bimbingan keagamaan dapat baerjalan efektif maka

diperlukan kerjasama dari pihak keluarga, pengurus, lembaga panti

asuhan, anak- anak panti asuhan dan masyarakat dalam menciptakan

lingkungan belajar anak sesuai dengan perkembanganya dalam

melakukan kegiatan.

2. Dalam membimbing dan mendidik anak asuh, harus dengan bijaksana

dan penuh kasih sayang, kepercayaan serta rasa hormat. Karena sikap

dan watak anak asuh yang berbeda-beda serta untuk mengembangkan

Page 94: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

potensi yang mereka miliki, mereka harus diberikan tambahan

pendidikan seperti pengajian atau acara-acara yang bersifat keagamaan.

3. Kepada anak-anak asuh panti asuhan Aisyiyah tuntang, kedisiplinan

dalam segala hal terutama masalah shalat harus ditingkatkan lagi.

4. Hendaknya pengurus bisa mengusahakan agar tingkat kedisiplinan pada

anak khususnya masalah shalat lebih baik.

5. Bimbingan terhadap anak asuh perlu ditingkatkan lagi oleh pemerintah,

pengurus, pengasuh maupun oleh masyarakat, untuk meningkatkan taraf

hidupnya, Sehingga kelak dapat tercapai kesejahteraan hidup.

6.3 Penutup

Puji syukur alhamdulillahirabbil ‘alamin, dengan limpahan rahmat

dan hidayah dari Allah SWT, maka penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Masih banyak kekurangan, bak dari segi bahasa, penulisan, penyajian,

sistematika, pembahasan maupun analisisnya. Hal ini dikarenakan

keterbatasan materi dan kemampuan yang penulis miliki. Akhirnya dengan

memanjatkan do’a, mudah–mudahan skrpsi ini membawa manfaat bagi

pembaca dan diri penulis khususnya, selai itu juga mampu memberikan

khasanah ilmu pengetahuan bagi keilmuan BPI.

Page 95: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Maulana Muhammad. tth. The Religion of Islam. New York: National Publication.

Arifin, 2000. Psikologi Dakwah, Jakarta, Bumi Aksara.

Adz-Dzaki, M Hamdani Bakran, 2001. Psikoterapi dan Konseling Islam Penerapan Metode Sufistik, Jogjakarta: Fajar Pustaka.

Achmad, Amrullah, 1983. Dakwah Islam dan Perubahan Sosial, Yogyakarta: Primaduta

Ash-Shidieqi, Hasbi, 1997. Pedoman Shalat, Semarang: Pustaka Rizki Putra.

Al-Habsyi, Baqhir Muhammad. 1994. Fiqh Praktis. Bandung: Mizan.

Arifin. 1997. Pokok-Pokok Pikiran tentang Bimbingan Penyluhan Agama di Sekolah dan Luar Sekolah. Jakarta: Bulan Bintang.

Arikunto, Suharsimi, 1998. Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar, Saifudin, 1997. Metodologi Penelitian,Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bastaman, Hanna Djumhana, 1995. Integrasi Psikologi dengan Islam Menuju Psikologi Islami. Jogjakarta: Pustaka Pelajar.

Bungin, Burhan. 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Prenada Media.

Cahyaningsih (2004). Pengaruh Bimbingan Keagamaan terhadap Perilaku Keagamaan Santri TPA Al-Huda di Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang ” (Skripsi: Fakultas Dakwah).

Darajat, Zakiah, 1996. Shalat Menjadikan Hidup Bermakna, Jakarta: Ruhama.

____________, 1982. Pendidikan Agama dan pembinaan Mental. Jakarta: bulan Bintang.

Daradjat, Zakiah, et .al. 1995. Ilmu Fiqh. Jilid 1, Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Faqih, Ainurrahim, 2001. Binbingan dan Konseling Islam, Jogjakarta: UII Press.

Page 96: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

Gunarsa, Singgih D. dan Ny.Y.Singgih D. Gunarsa. 2000. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.

Gusyanto. 2005. Nilai-Nilai Tentang Pendidikan Kedisiplinan Shalat Dalam Al Qur’an. (Skripsi: Fakultas Tarbiyah).

Hadi, Sutrisno, 2004. Analisis Regresi. Yogyakarta: Andi Offset.

Hafidhuddin, Didin, 2000. Dakwah Aktual, Jakarta: Gema Insani

Hallen, 2002. Bimbingan dan Konseling dalam Islam, Jakarta: Ciputat Press.

Hartini, Nurul, 2001. Deskripsi Kebutuhan Psikologi. Surabaya: Insan Media.

Ilyas, Asnelly. 1997. Mendambakan Anak Saleh. Bandung: Al-Bayan.

Yusriyah. 2004. Efektifitas Bimbingan Keagamaan terhadap Perubahan Akhlak pada Santri Pimpinan K.H. Amin Budi Harjono. (Skripsi: Fakultas Dakwah).

Marfungah. 2005. Pengaruh Intensitas Shalat Lima Waktu terhadap Motivasi Beragama Anak di Panti Asuhan Darul Hadhonah Semarang (Skripsi: Fakultas Dakwah).

Mu'in, Taib Thahir Abdul. 1992. Ilmu Kalam. Jakarta: Wijaya.

Muslim, Imam, tth, Sahîh Muslim, Juz. I, Mesir: Tijariah Kubra.

Musnamar, Thohari, 1992. Dasar- Dasar Konseptual Bimbingan dan Konseling Islam. Yogyakarta: UII Press.

Nawawi, Hadari, 1998. Penelitian Terapan, Yogyakarta: Gajah Mada.

Prijodarminto, Soegeng, 1994. Disiplin Kiat Menuju Sukses, Jakarta: Pratnya Paramida.

Purwodarminto, W.J.S., 1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia, cet. VII, Jakarta: Balai Pustaka.

Qattan, Manna Khalil, 1973, Mabahis fi Ulum al-Qur'an, Mansurat al-A'sr al-Hadis.

Rais, Amien, 1999. Cakrawala Islam Antara Cita dan Fakta, Bandung: Mizan

Rifa’i, Moh. 2006. Risalah Tuntunan Shalat Lengkap, Semarang: PT Karya Toha Putra.

Page 97: PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · perang, meninggalnya orang tua dan lain-lain, dalam hal ini bisa mengakibatkan

Sanusi, Shalahuddin, tth, Pembahasan Sekitar Prinsip-Prinsip Dakwah Islam, Semarang: CV Ramadhani

Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Kualitatif dan Kuantitatif, Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sastropoetra, RA Santoso, 1988. Partisipasi, Komunikasi, Persuasi dan Disiplin dalam Pembangunan Nasional. Bandung: Alumni.

Singarimbun, Masri dan Sofian Efendi, 1989. Metode Penelitian Survey, Jakarta: LP3ES.

Syaltut, Syekh Mahmud, 1985. Al-Islam Aqidah wa Syari'ah, Terj. Fchruddin, "Akidah dan Syari'ah Islam", Jakarta: PT Bina Aksara

Sugiono, 2008. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Dan R&D, Bandung: Alfabeta.

Sujanto, Agus, dkk., 1999. Psikologi Kepribadian, Jakarta: Bumi Aksara.

____________, 2005. Psikologi Perkembangan, Jakarta: Rineka Cipta,.

Sudjana, Nana, 1992. Proposal Penelitian di Perguruan Tinggi, Bandung: Sinar Baru.

Umary, Barmawie, 1980. Azas-Azas Ilmu Dakwah, Semarang: CV Ramadhani

Zahrah, Abu, 1994. Dakwah Islamiah, Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Zuraiq, Ma’ruf, 2001. Pedoman Mendidik Anak Menjadi Soleh-Solehah, Yogyakarta: Bintang Cemerlang.

Walgito, Bimo, 1989, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, Yogyakarta: Andi Offset