pengantar speech therapy (diksar juli 2011)

Upload: wutari

Post on 14-Jul-2015

32 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Pembimbing : Dr. Th. Isye Mogi, Sp RM

Speech therapy (ST) sebagai salah satu sub bagian dari URM yang menangani bidang kelainan bahasa dan bicara, dalam kerjanya tidak bisa lepas dari bagian lain yang tentunya harus kerjasama dengan displin ilmu yang ada hubungannya.

Terminologi

Speech bicara Therapy penyembuhan.

Jadi, ST suatu tindakan/usaha penyembuhan mengenai kelainan bahasa, suara & bicara.

Disiplin ilmu/profesi di bidang kesehatan bertanggung jawab menangani (memeriksa, mendiagnosa, memberikan tindakan terapi) penderita kelainan komunikasi akibat gangguan/kelainan neuromuskuler, pertumbuhan & perkembangan, fungsi mental intelektual & lingkungan

Secara global kelainan bahasa dan bicara dapat dibagi atas : a. Kelainan artikulasi atau fonem/produksi suara b. Kelainan fonasi atau kelainan suara c. Kelainan ritme (stuttering and cluttering) d. Disfungsi bahasa

K.F. Berry & Jhon Einsension membagi kelainan tersebut secara mendetail sebagai berikut : 1. Kelainan artikulasi 2. Kelainan produksi suara 3. Kelainan ritme 4. Kelainan perkembangan bicara 5. Claft palate speech 6. Cerebral palsy 7. Gangguan fungsi bahasa 8. Gangguan bicara akibat kelainan pendengaran

Kelainan artikulasi distortion, substitution, omition,addition. Distortion : pengubahan bunyi fonem kepada bunyi yang tidak biasa dipergunakan dalam bunyi bahasa. Contoh: konsonan R disebutkan dengan bunyi di antara R dengan L atau konsonan lain yang kedengarannya menyerupai R.

Substitution : penukaran suatu fonem dengan fonem yang lain. Contoh : batu dikatakan badu (t diganti dengan d). Omition : pengurangan suatu konsonan dari pengucapan sebuah kata. Contoh : pergi dikatakan pegi (huruf r dihilangkan) Addition : penambahan suatu konsonan pada pengucapan konsonan yang lain dalam kata. Contoh : Bogor dikatakan mbogor (m didepan b- adalah tambahan).

1.

2.

3.

Kualitas suara (Quality): Afonia, breathiness, hoarsenes, rough hoarsenes, nasality. Kekerasan suara (Loudness) : loud voice, soft voice, vocal variation. Nada suara (pitch) : high pitch, low pitch, monoton (satu nada / tidak ada irama)

Suttering : seorang dalam bicaranya terjadi perpanjangan dan pengulangan vonem, suku kata atau kata. Contoh : pppppadi atau paaaaadi Cluttering : Seorang yang bicaranya terjadi kekacauan tidak teratur dan cepat.

1. 2.

Perkembangan bicara yang tidak berkembang sebagaimana mestinya. Banyak faktor yang mempengaruhinya yaitu : Kelainan sensoris Kelainan motoris

Kelainan Sensoris a. Organ pengamatan susunan saraf

Tuli konduktif Tuli perseptif

b. Neurologis

Keterlambatan kematangan susunan saraf Brain disfunction

Kelainan motoris a. Organ bicara: Organ pernapasan/suara/artikulasi b. Neurologis Keterlambatan kematangan susunan saraf Brain disfunction c. Keterbelakangan mental d. Faktor lingkungan e. Faktor emosional

Kelainan celah langit-langit biasanya terjadi sejak lahir/ sejak dalam kandungan suara nasal & sulit dimengerti Tiga macam celah:

Celah bibir Celah langit-langit Celah rahang & velum

Adalah suatu kelainan sensomotorik yang diakibatkan oleh adanya kerusakan pada otak atau perkembangan otak yang tidak normal.

Kehilangan kemampuan berbahasa dari seseorang yang mengalami kerusakan di otak yang mungkin dalam pengertian atau produksi pembentukan verbal yang sesuai Populer afasiaAfasia sensorik Afasia motorik

Pada org normal Bahasa diperoleh orang yang mendengar atas pengalaman berulangulang dari berbagai kesalahan yang diperbaiki terjadilah kematangan psikofisis mereka. Problem utama pada anak tuna rungu adalah bahasa bicara. pendengaran terganggu pengalaman kurang, tidak tahu kesalahan dan koreksi (-) umur 12 bulan : konsonan hilang, huruf lenyap bisu

Konsultasi Pemeriksaan awal Penetapan program terapi (mis: latihan koordinasi otot-otot bicara, gerakan artikulasi pada disartria Pelaksanaan program terapi Evaluasi program terapi Rujukan ke ahli lain (bila diperlukan) Pelatihan dan seminar

TERIMA KASIH