pengambilan keputusan etis praktis - copy.docx

22
PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIS PRAKTIS Kerangka Kerja Pengambilan Keputusan Etis Sebagai respons terhadap keputusan yang dapat dipertahankan secara etis, kerangka ini menyertakan persyaratan tradisional untuk profitabilitas dan legalitas. Serta persyaratan yang dapat ditampilkan filosofis secara penting dan baru-baru ini dituntut oleh pemangku kepentingan. Hal ini dirancang untuk meningkatkan pertimbangan etis dengan menyediakan: 1. Pengetahuan dalam identifikasi dan menganalisis isu-isu penting yang harus dipertimbangkan dan pertanyaan atau tantangan yang harus diungkap; 2. Pendekatan untuk menggabungkan dan menerapkan keputusan- faktor yang relevan ke dalam tindakan praktis. Kerangka kerja pengambilan keputusan etis (EDM) menilai etiskalitas keputusan atau tindakan yang dibuat dengan melihat: a. konsekuensi atau diciptakan offness baik dalam hal manfaat atau biaya; b. hak dan kewajiban yang terkena dampak; c. keadilan yang terlibat; d. motivasi atau kebajikan yang diharapkan. Sniff Test dan Aturan Praktis Umum: Tes Awal Etikalitas Sebuah Keputusan

Upload: yusuf-putra

Post on 24-Oct-2015

802 views

Category:

Documents


59 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengambilan Keputusan etis Praktis - Copy.docx

PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIS PRAKTIS

Kerangka Kerja Pengambilan Keputusan Etis

Sebagai respons terhadap keputusan yang dapat dipertahankan secara etis, kerangka

ini menyertakan persyaratan tradisional untuk profitabilitas dan legalitas. Serta persyaratan

yang dapat ditampilkan filosofis secara penting dan baru-baru ini dituntut oleh pemangku

kepentingan. Hal ini dirancang untuk meningkatkan pertimbangan etis dengan menyediakan:

1. Pengetahuan dalam identifikasi dan menganalisis isu-isu penting yang harus

dipertimbangkan dan pertanyaan atau tantangan yang harus diungkap;

2. Pendekatan untuk menggabungkan dan menerapkan keputusan-faktor yang relevan ke

dalam tindakan praktis.

Kerangka kerja pengambilan keputusan etis (EDM) menilai etiskalitas keputusan atau

tindakan yang dibuat dengan melihat:

a. konsekuensi atau diciptakan offness baik dalam hal manfaat atau biaya;

b. hak dan kewajiban yang terkena dampak;

c. keadilan yang terlibat;

d. motivasi atau kebajikan yang diharapkan.

Sniff Test dan Aturan Praktis Umum: Tes Awal Etikalitas Sebuah Keputusan

Pendekatan filosofis memberikan dasar bagi pendekatan keputusan praktis dan

bantuan yang berguna, meskipun sebagian besar eksekutif dan akuntan profesioanl tidak

menyadari bagaimana dan mengapa demikian. Sniff Test untuk pengambilan keputusan Etis:

- Akankah saya merasa nyaman jika tindakan atau Keputusan ini muncul di halaman

depan surat kabar nasional besok pagi?

- Akankah saya bangga dengan keputusan ini?

- Akankah ibu saya bangga dengan keputusan ini?

- Apakah tindakan atau keputusan ini sesuai dengan misi dan kode etik perusahaan?

- Apakah hal ini terasa benar bagi saya?

Page 2: Pengambilan Keputusan etis Praktis - Copy.docx

Pendekatan dan Kriteria Pembuatan Keputusan Etis

Penilaian Dampak Yang Tidak Dapat Dikuantifikasi

Keadilan diantara pemangku kepentingan

Kepedulian atas perlakuan yang adil telah menjadi perhatian masyarakat baru-baru ini

mengenai isu-isu seperti diskriminasi terhadap perempuan dan hal lainnya yang menyangkut

perekrutan, promosi dan pembayaran. Akibatnya, kepeutusan akan dianggap tidak etis kecuali

jika dipandang wajar oleh semua pemanku kepentingan. Keadilan bukan merupakan konsep

mutlak. Hal ini dibuktikan dengan distribusi yang relatif atas manfaat dan beban yang

dihasilkan dari sebuah keputusan. Sebagai contoh keputusan untuk meningkatkan pajak

peajak dapat memberatkan bagi golongan yang berpendapatan tinggi tetapi dianggap relatif

adil dalam hal kapasitas mereka untuk membayar pajak tersebut. Oleh karena itu kewajaran

dan perspektif diperlukan untuk menilai kesetaraan secara akurat.

Hak Pemangku Kepentingan

Sebuah keputusan hanya akan dianggap etis jika dampaknya tidak mengganggu hak

para pemangku kepentingan dan hak si pembuat keputusan. Hak pemangku kepentingan

antara lain: kehidupan, kesehatan dan keselamatan, perlakuan adil, penggunaan hati nurani,

harga diri dan privat serta kebebasan bicara. Beberapa hak ini telah dilindungi undang-

undang dan peraturan hukum, sedangkan yang lain ditegakkan melalui hukum umum atau

melalui sanksi publik bagi yang melanggar.

1

Konsekuensi, Utilitas

Tugas,Hak,Keadilan

Harapan Kebajikan

Menguntungkan?Manfaat > Biaya

Risiko disesuaikan

Tugas fidusiaHak-hak individu

Keadilan, Legalitas

KarakterIntegritas,

Keberanian, Proses

Page 3: Pengambilan Keputusan etis Praktis - Copy.docx

Analisis Dampak Pemangku Kepentingan: Pendekatan Tradisional Pengambilan

Keputusan

Pendekatan 5 Pertanyaan Tradisional

Apakah Keputusan Itu? Interes Pemangku Kepentingan yang diperiksa

1. menguntungkan? Pemegang saham-biasanya jangka pendek

2. sah dimata hukum? Masyarakat luas-hak yang dapat ditegakkan oleh hukum

3. adil? Keadilan bagi semua

4. benar? Hak-hak lain bagi semua

5. mendukung pembangunan

berkelanjutan lebih lanjut?

Hak khusus

Jika respon negatif muncul dari satu atau lebih pertanyaan yang diajukan, maka

pengambil keputusan dapat mencoba untuk merevisi tindakan yang diusulkan untuk

menghapus atau mengurangi jawaban negatif itu.

Pendekatan Standar Moral Tradisional

Standar Moral Pertanyaan dari Keputusan yang diusulkan

Utilitarian:

Memaksimalkan keuntungan

bersih bagi masyarakat

Apakah tindakan tersebut memaksimalkan manfaat

sosial dan meminimalkan luka sosial?

Hak-hak Individu:

Dihormati dan dilindungi Apakah tindakan tersebut konsisten dengan hak setiap

orang?

Keadilan:

Distribusi manfaat dan beban

yang adil

Apakah tindakan tersebut membawa kita pada sebuah

distribusi yang adil dari manfaat dan beban?

Dari tabel di atas terlihat bahwa kepuasan prinsip utilitarian dinilai melalui pertanyaan

yang berfokus pada analisis biaya manfaat atau analisis risiko-manfaat, bukan hanya dilihat

dari keuntungan. Selain itu, pemeriksaan tentang bagaimana keputusan yang diusulkan dapat

menghormati hak-hak individu terlihat dari dampaknya terhadap keputusan mengenai hak-

hak setiap pemangku kepentingan. Pendekatan standar moral tradisional tidak secara khusus

2

Page 4: Pengambilan Keputusan etis Praktis - Copy.docx

memberikan kajian yang mendalam tentang motivasi bagi keputusan yang terlibat, kebijakan

atau karakter yang diharapkan.

Pendekatan Pastin Tradisional

Aspek Kunci Tujuan Pemeriksaan Untuk:

Etika aturan dasar Menjelaskan sebuah organisasi atau aturan dan nilai-nilai individu

Etika titik akhir Menentukan manfaat bersih yang paling baik untuk semua pihak

Etika peraturan Menetukan batasan-batasan yang harus dipertimbangkan seseorang

atau organisasi sesuai dengan prinsip-prinsip etis

Etika kontrak

sosial

Menentukan cara bagaimana memindahkan batasan-batasan demi

menghapuskan kekhawatiran atau konflik

Pendekatan Pastin Tradisional, yaitu:

Etika aturan dasar yang digunakan untuk menangkap gagasan bahwa individu dan

organisasi memiliki aturan-aturan dasar atau nilai-nilai fundamental yang mengatur perilaku

mereka atau perilaku yang diharapkan. Jika keputusan dianggap menyinggung nilai-nilai ini,

kemungkinan akan terjadi kekecewaan atau balas dendam. Namun, hal ini dapat

menyebabkan pemberhentian atau pemutusan kerja seorang pegawai yang bertindak tanpa

memahami dengan baik aturan dasar etika organisasi. Pastin mengusulkan agar dilakukan

pemeriksaan terhadap keputusan atau tindakan masa lalu. Pendekatan ini disebut rekayasa

balik sebuah keputusan untuk melihat bagaimana dan mengapa keputusan tersebut dibuat.

Etika titik akhir menampilkan konsep utilitarianisme dan menggambarkan kesulitan

fokus analisis jangka pendek.

Aturan etika digunakan untuk menunujukkan nilai aturan yang muncul akibat

penggunaan prinsip-prinsip etis yang valid terhadap dilema etika. Dalam hal ini prinsip-

prinsip etika yang valid melibatkan penghormatan dan perlindungan hak-hak iindividu dan

prinsip-prinsip seperti “Perlakukanlah orang lain sebagaimana anda ingin diperlakukan”.

Etika kontrak sosial yang disatukan dengan konsep kejujuran. Pastin menunjukkan

bahwa perumusan keputusan yang diusulkan kedalam kontrak imajiner akan sangat

membantu karena memungkinkan para pengambil keputusan untuk bertukar tempat dengan

pemangku kepentingan yang akan terkena dampak. Dengan tindakan ini dapat dilihat apakah

dampaknya cukup wajar untuk dimasukkan kedalam kontrak.

3

Page 5: Pengambilan Keputusan etis Praktis - Copy.docx

Memperluas dan Memadukan Pendekatan Tradisional

Hal ini dilakukan karena masalah etika yang muncul mungkin tidak sesuai dengan

salah satu pendekatan. Oleh karena itu, dapat dikombinasikan satu pendekatan dengan yang

lainnya.

Memodifikasi Pendekatan Tradisional, Analisis Dampak Pemangku Kepentingan

Mengapa mempertimbangkan Harapan Motivasi dan Perilaku?

Suatu analisis etika yang komperehensif harus melebihi pendekatan tradisional

Tucker, Velasques dan Pastin untuk menggabungkan penilaian tentang motivasi, kebajikan

dan karakter yang terlibat dalam perbandingan dengan apa yang diharapkan oleh para

pemangku kepentingan. Motivasi yang didasarkan pada kepentingan pribadi dapat

menghasilkan keputusan yang tidak etis ketika pedoman diri atau pengawasan eksternal tidak

memadai. Pengawas eksternal tidak mungkin menangkap semua keputusan perusahaan

sebelum pelaksanaan keputusan tersebut. Oleh karena itu penting bagi karyawan untuk

memahami motivasi pembuatan keputusan dari perspektif pemangku kepentingan. Akibatnya,

para pembuat keputusan harus mempertimbangkan motivasi dan perilaku yang diharapkan

oleh para pemangku kepentingan.

Penilaian Etis Motivasi dan Perilaku

Proses penilaian dampak pemangku kepentingan menawarkan kesempatan untuk

menilai motivasi yang mendasari keputusan atau tindakan yang diusulkan. Apakah motivasi

pengambil keputusan cenderung etis atau tidak.

Pendekatan Komprehensif untuk EDM

Pertimbangan Uraian

Konsekuensialisme Keputusan yang diusulkan akan menghasilkan

keuntungan lebih besar dari biaya

Hak-hak, tugas atau deontologi Keputusan yang diusulkan tidak menyinggung

hak para pemangku kepentingan, termasuk

pengambil keputusan

Kejujuran/kesetaraan atau Keadilan Disribusi manfaat dan beban harus adil

Harapan kebajikan atau Etika kebijakan Motivasi untuk keputusan harus mencerminkan

ekspektasi kebajikan

4

Page 6: Pengambilan Keputusan etis Praktis - Copy.docx

Keempat pertimbangan harus dipenuhi agar sebuah keputusan dianggap etis.

Kesimpulannya, dalam rangka untuk memastikan analisis EDM yang komprehensif,

penilaian motivasi, kebajikan dan sifat karakter yang diharapkan harus ditambahkan pada

pendekatan tradisional sehingga menghasilkan 5 pertanyaan modifikasi atau pendekatan

lainnya yang dimodifikasi.

Permasalahan Lainnya Dalam Pengambilan Keputusan Etis

1. Masalah Bersama

Masalah bersama mengacu pada kesenjangan atau mengetahui penggunaan aset atau

sumber daya yang dimiliki bersama secara berlebihan.

2. Mengembangkan Aksi yang Lebih Etis

Terkadang direktur, eksekutif atau akuntan professional akan mengalami kelumpuhan

keputusan akibat kompleksitas analisis atau ketidakmampuan untuk menentukan

pilihan maksimal karena alasan ketidakpastian, kendala waktu dan sebab lainnya.

3. Kekeliruan Umum dalam Pengambilan Keputusan Etis

Diantaranya yaitu:

Menyetujui budaya perusahaan yang tidak etis

Salah menafsirkan harapan masyarakat. Banyak eksekutif salah mengira

bahwa tindakan tidak etis dapat diterima karena:

- Ini dunia dimana anjing makan anjing

- Semua orang melakukannya

- Jika saya tidak melakukannya, orang lain akan melakukannya

- Saya bebas dari beban tanggung jawab karena itu perintah atasan

Berfokus pada keuntungan jangka pendek dan dampak pada pemegang saham

Berfokus hanya pada legalitas

Batas keberimbangan (fokus pengambil keputusan harusnya pada keadilan

untuk semua pemangku kepentingan)

Batas untuk meneliti hak (meneliti dampak pada keseluruhan hak semua

kelompok pemangku kepentingan)

Konflik kepentingan

Keterkaitan diantara pemangku kepentingan

5

Page 7: Pengambilan Keputusan etis Praktis - Copy.docx

Kegagalan untuk mengidentifikasi semua kelompok pemangku kepentingan.

Kegagalan untuk membuat peringkat kepentingan tertentu dari para pemangku

kepentingan

Mengacuhkan kekayaan, keadilan atau hak.

Kegagalan untuk mempertimbangkan motivasi untuk keputusan.

Kegagalan untuk mempertimbangkan kebajikan yang diharapkan untuk

ditunjukkan

Langkah-langkah menuju sebuah keputusan Etis

1. Identifikasi fakta dan semua kelompok pemangku kepentingan serta kepentingan yang

mungkin akan terpengaruh.

2. Membuat peringkat para pemangku kepentingan serta kepentingan mereka.

3. Menilai dampak dari tindakan yang diusulkan pada setiap kepentingan pihak yang

berkepentingan

Tujuh langkah menuju sebuah keputusan etis menurut American Accounting

Association (1993) yaitu:

1. Tentukan fakta-apa, siapa, dimana, kapan dan bagaimana

2. Menetapkan isu etis

3. Mengidentifikasi prinsip-prinsip utama, aturan dan nilai-nilai

4. Tentukan alternative

5. Bandingkan nilai-nilai dan alternatif, serta melihat apakah muncul keputusan yang

jelas

6. Menilai konsekuensi

7. Membuat keputusan anda.

6

Page 8: Pengambilan Keputusan etis Praktis - Copy.docx

Analisis Biaya Manfaat

Manajemen perusahaan makin meningkatkan kesadarannya bahwa keputusan bisnis

sering kali memiliki dampak yang tidak dapat diukur dengan mudah menggunakan analisis

akuntansi tradisional. Pemerintah dan kelompok-kelompok kepentingan khusus dengan cepat

menunjukkan bahwa banyak biaya yang dihasilkan dari keputusan bisnis tidak tercermin

dalam (atau yang diluar) laporan perusahaan. Polusi kerusakan misalnya harus ditanggung

oleh pihak lain, bukan oleh perusahaan yang menyebabkan masalah. Dapat dimengerti, jika

kemudian, eksekutif perusahaan mencari teknik analisis yang memperhitungkan biaya dan

manfaat eksternaltersebut ketika mereka berunding tentangkebijakan perusahaan. Tak pelak

lagi mereka mereka meminta kepada akuntan mereka untuk mengembangkan analisis biaya-

manfaat yang diperlukan untuk melengkapi proyek tingkat pengembalian yang biasa

dilakukan.

Analisis biaya-manfaat (ABM) dapat digunakan untuk:

a. Menentukan proyek apa yang harus dilakukan

b. Untuk memantau kinerja sebuah perusahaanatau proyek

Penggunaan analis biaya manfaat, dibagi menjadi 2 yakni:

1. Organisasi sektor swasta

dukungan untuk subsidi pemerintah, hibah atau tarif.

Perkiraan dampak pencemaran terhadap masyarakat

Penilaian waktu karyawan yang dihabiskan untuk kegiatan publikEvaluasi

alokasi sumber daya untuk proyek-proyek atau kampanye kepentingan umum

Dukungan untuk klaim kerusakan yang timbul dari hilangnya nyawa, mata,

tungkai dan lain-lain.

Perhitungan waktu luang.

2. Organisasi sektor publik

Evaluasi alternative program social mengarah pada alokasi sumber daya untuk:

Program kesehatan

Program pendidikan

Fasilitas rekreasi

Proyek konservasi

Proyek-proyek perbaikan transportasi

Perumusan peraturan untuk pengendalian polusi

7

Page 9: Pengambilan Keputusan etis Praktis - Copy.docx

Kekurangan Data Akuntansi Tradisional

Adapun kekurangan data  akuntansi tradisional jika dibandingkan dengan analisis

biaya manfaat memiliki kelemahan yaitu

1. Hal ini berfokus pada tindakan masa lalu, yang tidak relefan untuk tindakan masa

depan dalam pengambilan keputusan.

2. Tidak memperhitungkan factor-faktor eksternal.

3. Mempertimbangkan beberapa sumber daya sebagai sumber daya bebas atau tanpa

biaya.

4. Fokusnya jauh lebih sempit, selalu berhubungan dengan kepentingan pemegang

saham, bukan kepentingan pemangku kepentingan (atau masyarakat).

Teknik Analisis Biaya-Manfaat

Daripada menggunakan keterangan normal seperti “pendapatan”, “beban”, dan “laba

bersih”, terminology yang dipakai dalam ABM adalah “keuntungan”, “biaya”, dan “kelebihan

manfaat atas biaya”. Konsep ABM tentang manfaat dan biaya lebih luas dari pendapatan dan

biaya, karena meraka memperhitungkan nilai-nilai eksternal masa depan sampai sekarang.

Proyek harus dilakukan jika manfaatnya melebihi biaya atau rasio keuntungan/ biaya lebih

besar dari satu.

Tingkat Diskon

Uang yang digunakan untuk membiayai proyek menjadi tertahan untuk kegunaan lain.

Dengan demikian, biaya tersebut secara tepat diukur dengan menghitung biaya kesempatan

yang dilewatkan, apakah itu adalah tingkat imbal marginal setelah pajak yang hilang dari

investasi lain atau harga konsumen akan bersedia membayar penundaan konsumsi mereka.

Hasil studi ABM biasanya didiskontokan pada tingkat marginal rata-rata tertimbang

berdasarkan proyeksi sumber-sumber pembiayaan yang digunakan.

Pengukuran Biaya Dan Manfaat

Meskipun terdapat masalah dalam memilih tingkat potongan yang tepat, ini

merupakan masalah kecil dibandingkan dengan kesulitan untuk mengidentifikasi dan

mengukur biaya tahunan masa depan dan keuntungan (itu sendiri).

8

Page 10: Pengambilan Keputusan etis Praktis - Copy.docx

Sayangnya, banyak biaya dan manfaat tidak dapat ditentukan secara langsung, dan pengganti

atau cara tidak langsung harus digunakan untuk memperkirakan nilai yang terlibat, meskipun

diakui hamper tidak mungkin menangkap semua karakteristik dari niali pengganti.

Kekurangan Dari Analisis Biaya Manfaat

Beberapa akuntan berpendapat bahwa anggaran biaya manfaat terlalu jauh dari misi

tradisional mereka yang cukup bernilai untuk dipelajari akan tetapi argument ini tidak melihat

kelanjutan dari anggaran biaya manfaat yang telah digunakan sebelum tahun 1844,

keunggulan anggaran biaya manfaat dalam mengatur keputusan pemerintah. Selain itu

kecenderungan yang jelas adalah bahwa tehnik anggaran biaya manfaat akan dipakai di sector

swasta untuk memberikan focus dalam pengambilan keputusan program-progam perusahaan

yang berdampak pada masyarakat.

Akuntan secara tradisional telah mengasumsikan peran pokok dalam menyediakan

data untuk keputusan di sector swasta dan jika posisi ini harus dipertahankan itu adalah

kepentingan terbaik akuntan untuk mengenal dengan baik tehnik ABM dan kekurangannya.

Selain itu akuntan sering terlibat langsung dengan keputusan ABM di sector public, mereka

akan membuat keputusan yang kurang terampil atau untuk menantang proposal spesifik ABM

secara efektif, kecuali mereka menyadari tehnik ABM yang relefan. Alas an kami

menekankan pentingnya saran informasi akan menjadi lebih jelas ketika berbagai kekurangan

dan keseriusan ABM dipahami. Kekurangan dapat dikelompokkan menjadi tiga katagori

yaitu:

Pilihan yang tersedia untuk yang mempersiapkannya (preparer).

Kendala yang harus dipertimbangkan oleh preparer dan pengguna.

Masalah yang tidak dapat diatasi oleh ABM.

Adapun kendala-kendala yang harus dipertimbangkan oleh preparerdan pengguna

ABM maka penting jika proyek-proyek saling terpisah satu sama lain. Jika sedang

dipertimbangkan proyek bersama, maka analisis ABM harus mencakup semua aspek proyek.

Selain itu proyek yang diterima memenuhi persyaratan hukum dan sesuai dengan

administrasi. Kadang-kadang kendala anggaran dihapus dan pembuat keputusan diberitahu

untuk menghabiskan anggaran yang telah ditetapkan tanpa memperhatikan biaya kesempatan

dari uang yang dibelanjakan.

9

Page 11: Pengambilan Keputusan etis Praktis - Copy.docx

Pilihan Yang Tersedia

Pilihan yang banyak dan jika tidak terlalu akurat, akan menjadi bias bagi ABM

sampai di titik dimana keputusan yang tidak bijaksana akan dihasilkan. Ada metode yang bisa

mencegah biasdan tidak masuk akal, tapi pengambil keputusan pertama kali harus memahami

apa saja potensi masalahnya. Sangat penting bahwa biaya kesempatan yang akurat

diperkirakan untuk uang yang dipergunakan untuk membiayai setiap proyek ABM. Bias

dapat masuk ke dalam ABM melalui pilihan buruk sebagai pengganti dan metode yang

digunakan untuk mengukur nilai-nilai masyarakat

Kendala-Kendala

Sehubungan dengan kendala-kendala yang harus dipertimbangkan olepreparer dan

pengguna ABM, maka penting proyek-proyek saling terpisah satu sama lain, atau jika sedang

dipertimbangkan proyek bersama, maka analisis ABM harus mencakup semua aspek proyek.

Selain itu, proyek yang dterima memenuhi persyaratan hukum dan sesuai dengan

administrasi.

Isu Yang Tidak Terselesaikan

Pengambil keputusan ABM harus menyadari bahwa ada banyak isu yang tidak pernah

dapat sepenuhnya diselesaikan dengan tehnik ABM. ABM tidak memperhitungkan masalah

ekuitas, seperti kelayakan dari menghukum satu kelompok atas keuntungan kelompok lain.

Abm Disini Untuk Tetap Dipakai

Akuntansi tradisional tetap berharga, tetapi dalam masyarakat maju, organisasi harus

menyadari dan memperhitungkan dampak eksternal mereka. Pemerintah sudah membuat

pilihan social bagi kita semua berdasarkan analisis biaya manfaat. Oleh karena itu, akuntan

disarankan untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang analisis biaya-manfaat beserta

kekurangannya, atau jika tidak mereka akan kehilangan tempat mereka sebagai tangan kanan

dari pengambil keputusan.

10

Page 12: Pengambilan Keputusan etis Praktis - Copy.docx

Analisis Etika Untuk Pemecahan Masalah Lingkungan

(Graham Tucker, 1990)

Saat ini tidak ada perusahaan yang dapat mengklaim dirinya “etis”, kecuali

menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan hidup. Fokus dari konferensi ini adalah pada

alat analisis etika dan pemecahan masalahyang dapat memberikan kerangka kerja praktis bagi

tindakan. Sebelum menyelesaikan keputusan bisnis, eksekutif harus mengajukan serangkaian

pertanyaan untuk memastikan pilihan terbaik yang akan dipilih untuk para pemegang saham,

serta pemangku kepeentingan lainnya. Pertanyaan ini harus diajukan dalam urutan sebagai

berikut untuk meneliti nilai-nilai yang ditampilkan:

1. Apakah menguntungkan? (nilai pasar)

2. Apaah legal (atau sah)? (nilai hukum)

3. Apakah adil? (nilai social)

4. Apakah benar (nilai pribadi)

5. Apakah pengembangan tersebut akan berkelanjutan? (nilai lingkungan)

Fokus pada nilai-nilai sangat penting untuk analisis yang tepat dari keputusan bisnis

karena moralitas, yang menjadi makin penting untuk kesehatan perusahaan dan masyarakat

tidak dapat diundangkan. Fokus ini bergantung pada system nilai pemimpin perusahaan dan

karyawan.

Saat ini tidak aman untuk menilai tindakan yang akan datang hanya pada

kontribusinya terhadap laba, karena tindakan tersebut mungkin tidak sah di mata hukum,

bahkan jika hal tersebut sah dan menguntungkan di mata hukum, masyarakat akan

menghukum perusahaan jika tindakan tersebut dianggap tidak adil dan benar.

Beberapa perbedaan penting

Sangat penting bahwa kita membuat perbedaan penting (a) antara manajemen dan

kepemimpinan dan (b) antara menjadi sah menurut hukum dan bersikap etis. Adanya

perbedaan yang jelas di area ini banyak menimbulkan pikiran yang membingungkan dalam

etika bisnis. Ketika para manajer sukses, biasanya itu karena mereka adalah individu dengan

energy yang sangat tinggi, dan berkemauan yang keras yang tahu cara bermain dengan aturan

permainan. Mereka secara efesien dan berfikir sendirian berupaya untuk mencapai tujuan

organisasi. Akan tetapi mereka bisa jadi pemimpin dan bisa juga tidak.

11

Page 13: Pengambilan Keputusan etis Praktis - Copy.docx

Manajer sering merasa tidak berdaya untuk bertindak diluar peran yang ditentukan

untuk mereka. Mereka merasa bahwa mereka tidak memiliki wewenang memengaruhi

system. Otoritas perusahaan dapat memberi sanksi atas perilaku tidak etis. Dibutuhkan

otoritas moral dari seorang pemimpin untuk mengubah system, dan hal ini sering dilihat

sangat kurang dalam politik dan bisnis.

Penilaian Keputusan

Penilaian menunjukkan karakteristik berikut dihasilkan dari orang-orang yang

memiliki nilai-nilai jelas atau tidak jelas

NILAI YANG TIDAK JELAS NILAI YANG JELAS

Apatis

Tidak bertanggung jawab

Tidak konsisten

Penggebala (tidak tetap)

Tokoh pemeran

Tidak dapat mengambil keputusan

Mengetahui siapa mereka

Mengetahui apa yang merake mau

Positif

Penuh tujuan

Antusias

Dapat mengambil keputusan

Baik secara individu maupun korporat adalah menguntungkan bagi kita untuk

mengembangkan seperangkat niali yang jelas, karena nilai-nilai yang membingungkan akan

menghasilkan keputusan etis yang membingungkan.

Aturan-aturan Etika

Analisis etika membawa kita pada dua konsep etika dasar, yang akan berlaku dalam

studi kasus saat ini. Pertama adalah aturan etika, Tingkat aturan etika berikutnya terdiri atas

aturan atau prinsip-prinsip yang keluar dari tradisi moral kita.

Utilitarianisme atau etika Titik Akhir

John Stuar Mill mengatakan bahwa, “untuk menentukan apakah suatu tindakan benar

atau salah, seorang harus berkonsentrasi pada kosekwensi yang mungkin terjadi-titik akhir

atau hasil akhir. Apa manfaat terbesar bagi jumlah terbsar?”. Hal ini mengarahkan pada

analisis biaya-manfaat. Apakah manfaat membenarkan biaya?. Dan untuk analisis resiko

manfaat: apakan manfaat tidak membenarkan resiko bisnis?

12

Page 14: Pengambilan Keputusan etis Praktis - Copy.docx

Dimuai dengan aturan-aturan etika dimana para pemangku kepentingan menguji keputusan

dengan mengajukan pertanyaan:

1. Apakah legal (atau sah)?

2. Apakah adil?

3. Apakah benar

4. Apakah ramah lingkungan

Kemudian pindah ke etika etik akhir yang berusaha memberikan manfaat terbesar

bagi jumlah orang terbesar dan memaksa kita membuat perdagangan untuk mencapai

kebaikan.

13

Page 15: Pengambilan Keputusan etis Praktis - Copy.docx

TINJAUAN PUSTAKA

Brooks, Leonard J. & Paul Dunn. 2011.Etika Bisnis dan Profesi: Untuk Direktur, Eksekutif,

dan Akuntan. Edisi Kelima. Buku Satu. Terjemahan oleh Kanti Pertiwi. Jakarta:

Salemba Empat.

14