penerapan teori kontingensi di dalam organisasi dan contoh kasus

6
Penerapan teori kontingensi di dalam organisasi Kepemimpinana dalam organisasi yang efektif bergantung pada situasi ketika kepemimpinan tersebut dilaksanakan. Teori kontingensi dari Fiedler adalah teori yang membahas gaya kepemimpinan yang bergantung pada situasi organiasasi tersebut. Karakteristik situasi kepemimpinan yang paling penting terdapat dalam 3 variabel yaitu : 1. Leader-Member Orientation: hubungan pribadi antara pemimpin dengan para anggotanya. Jika sebuah organisasi memiliki situasi leader-member orientation yang baik, itu artinya anggota menyukai, mempercayai dan menghargai pemimpin. Hal ini dianggap efektif dalam kepemimpinan sebuah organisasi. 2. Task Structure: Tingkat struktur tugas yang diberikan oleh pemimpin untuk dikerjakan oleh anggota organisasi. Semakin tugas terstruktur maka pemimpin makin memiliki pangaruh besar dalam sebuah organisasi. 3. Kekuasaan jabatan : tingkat hukuman, penghargaan, kenaikan pangkat, disiplin, teguran yang dapat diberikan pemimpin kepada anggotanya. Pemimpin mempunyai kekuasaan besar dalam sebuah organisasi bila ia mampu member penghargaan dan menjatuhkan hukuman bagi yang melakukan kesalahan.

Upload: vinna-felani-sudrajat

Post on 30-Nov-2015

6.851 views

Category:

Documents


379 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penerapan Teori Kontingensi Di Dalam Organisasi Dan Contoh Kasus

Penerapan teori kontingensi di dalam organisasi

Kepemimpinana dalam organisasi yang efektif bergantung pada situasi ketika kepemimpinan

tersebut dilaksanakan. Teori kontingensi dari Fiedler adalah teori yang membahas gaya

kepemimpinan yang bergantung pada situasi organiasasi tersebut. Karakteristik situasi

kepemimpinan yang paling penting terdapat dalam 3 variabel yaitu :

1.    Leader-Member Orientation: hubungan pribadi antara pemimpin dengan para anggotanya.

Jika sebuah organisasi memiliki situasi leader-member orientation yang baik, itu artinya

anggota menyukai, mempercayai dan menghargai pemimpin. Hal ini dianggap efektif dalam

kepemimpinan sebuah organisasi.

2.  Task Structure: Tingkat struktur tugas yang diberikan oleh pemimpin untuk dikerjakan oleh

anggota organisasi. Semakin tugas terstruktur maka pemimpin makin memiliki pangaruh

besar dalam sebuah organisasi.

3.    Kekuasaan jabatan : tingkat hukuman, penghargaan, kenaikan pangkat, disiplin, teguran

yang dapat diberikan pemimpin kepada anggotanya. Pemimpin mempunyai kekuasaan besar

dalam sebuah organisasi bila ia mampu member penghargaan dan menjatuhkan hukuman

bagi yang melakukan kesalahan.

Efektifitas pemimpin ditentukan oleh kesesuaian antara gaya pemimpin dengan keharmonisan

situasinya. Alasan yang menyebabkan gaya kepemimpinan tertentu lebih efektif dalam beberapa

situasi berbeda dapat diterangkan memalui harmonis dan tidak harmonis.

Misalnya dalam sebuah organisasi Himpunan Mahasiswa, dalam situasi yang harmonis,

pemimpin menjadi orang yang disukai, memberikan tugas yang jelas dan mempunyai kekuasaan

yang besar. Dalam kondisi seperti ini jelas semua variable situasi yang baik telah tersedia, jadi

pemimpin harus meningkatkan kewibawaan bagi anggotanya. Jika pemimpin dari himpunan

mahasiswa tersebut ada dalam situasi organisasi yang harmonis, maka anggotanya akan bersedia

mengikuti usaha pemimpin dalam mengarahkan mereka.

Page 2: Penerapan Teori Kontingensi Di Dalam Organisasi Dan Contoh Kasus

Sebaliknya jika sebuah organisasi himpunan mahasiswa memiliki pemimpin yang tudak disukai,

penjelasan tugas samar-samar dan kekuasaan lemah, maka itu merupakan situasi yang tidak

harnonis. Dalam keadaan seperti ini, pemimpin dalam organisasi HIMA harus memusatkan

perhatian pada pekerjaan dan mengarahkan anggota dengan mempergunakan pengaruh anda

sebagai pemimpin yang memiliki kewenangan untuk hal tersebut.

Sumber : R. Wayne Pace dan Don F. Faules. 2005. Komunikasi Organisasi: Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Page 3: Penerapan Teori Kontingensi Di Dalam Organisasi Dan Contoh Kasus

Contoh Kasus

Jurus Yahoo untuk Bangkit

Oleh: Ali Sundoluhurekonomi - Selasa, 10 April 2012 | 13:30 WIB

INILAH langkah drastis terbaru Yahoo Inc. Perusahaan berbasis di Sunnyvale, California ini mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 2.000 karyawannya, atau sekitar 14% dari total 14.100 karyawan.

Langkah ini merupakan bagian dari gebrakan CEO baru Yahoo, Scott Thompson. Ia menghapus job yang tidak sesuai dengan rencananya. Dengan PHK ini, Yahoo memperkirakan akan menghemat sekitar US$ 375 juta setiap tahun setelah PHK selesai akhir tahun ini.Yahoo menyiapkan danaUS$ 125 juta hingga US$ 145 juta untuk pembayaran pesangon. Biaya tersebut akan mengurangi pendapatan Yahoo di kuartal ini.Beberapa karyawan yang terkena PHK akan tetap dipekerjakan dalam jangka waktu yang tidak ditentukan untuk menyelesaikan berbagai proyek.

Bersih-bersih ini merupakanPHK massal keenam dalam empat tahun terakhir di bawah tiga CEO yang berbeda.Namun, kali ini merupakan yang terbanyak. PHKterbanyak sebelumnya terjadi pada 2008 yang merumahkan 1.500 pekerja. Saat itu, Yahoo mencoba mengatasi resesi besar.

Sebelumnya,PHK terjadi di bawah pendiri Yahoo, Jerry Yang, dan di eraCarol Bartz. PHK ini didorong oleh menurunnya pendapatan. Tapi ini ternyata tidak mengatasai masalah kemerosotan pendapatan,di tengah keinginan investor pada pertumbuhan iklan yang makin mengalir ke internet.

Sumber : http://ekonomi.inilah.com/read/detail/1849394/jurus-yahoo-untuk-bangkit#.UZ2DqaKl6ql

Page 4: Penerapan Teori Kontingensi Di Dalam Organisasi Dan Contoh Kasus

Analisis kasus

Kasus diatas ada hubungannya dengan teori kontingensi dari Fiedler dimana perusahaan menghadapai hubungan antara tingkah laku dan gaya kepemimpinan dan situasi yang dialami perusahaan tersebut. mengambil sebuah keputusan bergantung pada situasi yang dialami oleh sebuah organisasi tersebut.

CEO baru Yahoo Inc Scott Thompson memutuskan untuk melakukan PHK terhadap 2000 karyawan dengan alasan penghematan pengeluaran perusahaan karena adanya job yang dianggapnya tidak sesuai dengan yang ia rencanakan.

Strategi yang dilakukan Thompson cukup mengagetkan namun merupakan tindakan yang benar karena melihat situasi dan kondisi dari perusahaan Yahoo Inc sebelumnya yang hampir merosot pendapatannya.

Dalam kasus ini, Thompson memiliki gaya kepemimpinan berdasarkan variable situasi yaitu :

1. Task Structure : Thompson ingin melakukan yang terbaik untuk Yahoo, maka dari itu struktur tugas yang harus dijalankan benar-benar diutamakan olehnya apalagi ketika perusahaan Yahoo mengalami masalah yang besar. Ia juga mencoba mengefektifkan sebuah kondisi perusahaan dengan PHK karyawan yang tidak memiliki job yang sesuai dengan rencananya karena Thompson adalah CEO baru Yahoo Inc. Namun karyawan yang di PHK tersebut tetap dipekerjakan hingga tugasnya selesai.

2. Kekuasaan jabatan : Thompson memiliki kekuasaan yang kuat atasa jabatannya sebagai CEO Yahoo Inc maka dari itu ia berhak untuk melakukan apa saja kepada karyawannya namun setelah dilakukan berbagai pertimbangan agar Thompson dilihat sebagai pemimpin yang berwibawa.