penerapan model pembelajaran make a match...
TRANSCRIPT
76
LAMPIRAN
77
Lampiran 1. Surat Keterangan Penelitian
78
Lampiran 2. Silabus Mata Pelajaran Sejarah Kelas X SMA Kristen Satya Wacana 2011/2012
79
80
81
Lampiran 3. Hasil UTS-1 Kelas X-5 SMA Kristen Satya Wacana Tahun Ajaran 2011/2012
UTS-1 SEJARAH KELAS X-5 2011-2012
Testee No. PG 70 U 30 Total 100 000015001 56 18 74 000015002 60,2 27 87,2 000015003 60,2 24 84,2 000015004 50,4 23 73,4 000015005 50,4 23 73,4 000015006 58,8 27 85,8 000015007 53,2 24 77,2 000015008 54,6 22 76,6 000015009 61,6 23 84,6 000015010 58,8 25 83,8 000015011 33,6 25 58,6 000015012 46,2 23 69,2 000015013 53,2 25 78,2 000015014 57,4 16 73,4 000015015 46,2 17 63,2 000015016 61,6 21 82,6 000015017 58,8 17 75,8 000015018 53,2 24 77,2 000015019 60,2 28 88,2 000015020 56 21 77 000015021 60,2 25 85,2 000015022 44,8 23 67,8 000015023 56 22 78 000015024 47,6 16 63,6 000015025 57,4 27 84,4 000015026 61,6 18 79,6 000015027 57,4 16 73,4 000015028 64,4 21 85,4 000015029 57,4 27 84,4
82
Lampiran 4. RPP Siklus I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMA Kristen Satya Wacana Salatiga Mata Pelajaran : Sejarah Kelas/Semester : X-5/1 Alokasi Waktu : 1x45 menit
S I K L U S 1
Prosedur Pelaksanaan Pembelajaran Model Make a Match
A. Standar Kompetensi
1. Memahami prinsip dasar ilmu sejarah
B. Kompetensi Dasar 1.2 Mendeskripsikan tradisi sejarah dalam masyarakat Indonesia masa pra
aksara dan masa aksara.
C. Indikator
1.2.1 Mendeskripsikan tradisi sejarah dalam masyarakat Indonesia masa aksara melalui tutur.
1.2.2 Mengidentifikasi tradisi sejarah dalam masyarakat Indonesia masa aksara pada awal perkembangan Hindu-Buddha melalui prasasti.
D. Tujuan Pembelajaran
a. Setelah mendengarkan penjelasan dari guru, siswa dapat menjelaskan definisi tradisi sejarah dan definisi masa aksara dalam masyarakat Indonesia dengan baik.
b. Setelah memperhatikan penyampaian materi dari guru, siswa dapat menjelaskan definisi prasasti dengan benar.
c. Setelah menemukan pasangan antara kartu soal dan kartu jawaban, siswa dapat mengidentifikasi awal mula masa aksara di Indonesia dengan tepat.
d. Setelah mencocokkan kartu soal dan kartu jawaban, siswa dapat menyebutkan 3 prasasti peninggalan kerajaan Hindu-Buddha dengan tepat.
e. Setelah mempresentasikan materi dalam kartu soal dan kartu jawaban, siswa dapat mengidentifikasi tradisi sejarah dalam masyarakat
83
Indonesia masa aksara pada awal perkembangan Hindu-Buddha dengan baik dan benar.
E. Materi Pembelajaran
1. Tradisi sejarah masyarakat di Indonesia masa aksara. (lihat lampiran) 2. Tradisi sejarah masa aksara pada awal perkembangan Hindu-Buddha.
(lihat lampiran)
F. Metode Pembelajaran
• Ceramah • Tanya Jawab • Kelompok • Penilaian hasil belajar • Model pembelajaran Make a Match
G. Langkah-Langkah Pembelajaran Alokasi Waktu
1. Kegiatan Pendahuluan
• Apersepsi: Guru menyiapkan beberapa kartu soal dan kartu jawaban (dengan warna yang berbeda).
• Siswa menerima penjelasan guru mengenai tujuan pembelajaran.
• Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang prosedur pelaksanaan pembelajaran Make a Match.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi • Siswa menjawab pertanyaan tentang pengertian
tradisi tulisan masa aksara, yang bertujuan untuk menggali kemampuan siswa.
• Siswa mendengarkan penjelasan materi tentang tradisi sejarah masa aksara pada awal perkembangan Hindu-Buddha.
Elaborasi • Siswa kelas X-5 dibagi menjadi 2 kelompok
(kelompok A dan kelompok B), dan mereka saling berhadap-hadapan.
• Tiap siswa menerima kartu-kartu soal untuk kelompok A dan kartu jawaban untuk kelompok B.
• Tiap siswa diminta untuk mencari pasangan kartunya (kelompok A mencari pasangan kartu di kelompok
10 mnt
20 mnt
84
B, begitu sebaliknya) dengan batas waktu yang telah ditentukan.
• Siswa yang sudah menemukan pasangan kartunya melaporkan kepada guru, dan guru membuat catatan pada lembar instrumen yang sudah dipersiapkan.
• Siswa yang sudah menemukan pasangan saling duduk berdekatan, sedangkan bagi siswa yang belum menemukan pasangan berkumpul dalam kelompok sendiri.
• Siswa mendapat konfirmasi tentang kebenaran pasangan kartu tersebut.
• Satu pasangan siswa mempresentasikan materi yang diperolehnya. Pasangan lain dan siswa yang tidak mendapat pasangan memperhatikan dan memberikan tanggapan.
• Siswa yang sudah selesai presentasi diberi aplaus sebagai tanda penghargaan.
• Pasangan berikutnya mempresentasikan dan begitu seterusnya sampai seluruh pasangan melakukan presentasi.
Konfirmasi • Siswa bersama-sama dengan guru menyimpulkan
materi pelajaran.
3. Kegiatan Penutup • Siswa diberi evaluasi untuk mengetahui kemampuan
siswa. • Siswa mengerjakan evaluasi yang telah diberikan
guru secara individu. • Pelajaran selesai dan ditutup oleh guru. • Siswa dibagikan angket untuk mengetahui
tanggapannya mengenai kegiatan pembelajaran dengan make a match.
15 mnt
H. Sumber Belajar/ Alat
1. Sumber: a. Silabus Sejarah Kelas X SMA Kristen Satya Wacana Salatiga. b. Sardiman. 2007. Sejarah 1 Kelas X. Bogor: Yudistira Quadra. c. Dwi Ari Listiyani. 2009. Sejarah 1 : untuk SMA/MA Kelas X.
Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas. d. Hendrayana. 2009. Sejarah SMA/MA Jilid 1 Kelas X. Jakarta:
Pusat Perbukuan Depdiknas. e. Supartono Widyosiswoyo, dkk. 2004. Sejarah SMA Kelas 1.
Jakarta: Piranti.
85
2. Alat: a. Kartu soal dan kartu jawaban. b. LCD digunakan untuk menampilkan gambar-gambar pada
waktu guru menjelaskan materi. I. Penilaian
a. Teknik penilaian : Tes b. Bentuk penilaian : Tes Tertulis c. Skor
Objektif tes 1 Jawaban benar 0 Jawaban salah
Tes Uraian 2 Jawaban benar 1 Jawaban sebagian benar ½ Jawaban salah 0 Tidak menjawab
d. Instrumen/Item Tes Beri tanda silang (X) pada salah satu jawaban Benar (B) atau Salah (S) untuk pernyataan-pernyataan di bawah ini!
1. B – S Awal dimulainya masa aksara di Indonesia dengan ditemukannya tujuh buah prasasti Yupa di Kutai, Kalimantan Timur.
2. B – S Masa aksara adalah masa atau waktu dimana manusia belum mengenal tulisan.
3. B – S Penulisan sejarah masa Hindu-Buddha, biasanya dilakukan oleh kaum Brahmana.
4. B – S Pada umumnya, prasasti mengisahkan tentang perilaku dan kebesaran para raja-raja.
5. B – S Prasasti Ciareuteun merupakan prasasti peninggalan dari Kerajaan Sriwijaya.
6. B – S Prasasti Tugu berisi tentang penggalian Sungai Gomati. 7. B – S Prasasti Kota Kapur menggunakan huruf Pallawa dan
bahasa Sansekerta. 8. B – S Prasasti Telaga Batu berisi kutukan bagi siapa yang tidak
setia kepada raja Mulawarman.
86
87
Lampiran 5. Hand Out Materi Ajar Siklus I
Tradisi Sejarah pada Masa Aksara
1. Tradisi Sejarah Masyarakat Indonesia Masa Aksara Dalam setiap masyarakat terdapat tradisi yang merupakan kebudayaan yang telah
dimiliki oleh masyarakat tersebut. Tradisi yang dimiliki oleh suatu masyarakat mengalami perkembangan. Salah satu tradisi yang dimiliki oleh masyarakat adalah tradisi sejarah. Tradisi sejarah adalah pengulangan terus-menerus terhadap pola peristiwa yang pernah terjadi. Dengan pengulangan yang dilakukan, maka manusia tidak sulit untuk melakukan lagi dan mewariskan tradisinya karena telah memiliki pengalaman dari masa lalunya.
Masa aksara adalah masa atau waktu dimana manusia telah mengenal tulisan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh para pakar, bangsa Indonesia memasuki masa aksara atau sering disebut zaman sejarah sekitar abad ke-5 M (tahun 400 M), yaitu dengan ditemukannya tujuh buah prasasti yupa di tepi Sungai Mahakam, Kutai, Kalimantan Timur. Pengaruh India sangat kental dalam penemuan yupa tersebut yaitu terdapatnya huruf Pallawa yang tertulis dalam yupa tersebut. Dari sinilah kemudian tradisi sejarah pada masyarakat Indonesia mulai terbentuk. Mereka mulai membuat catatan tertulis atau merekam pengalaman hidup masyarakatnya. Rekaman pengalaman masyarakat Indonesia pada masa aksara berwujud prasasti dan karya sastra. Catatan-catatan tertulis yang sudah ditinggalkan tersebut dapat dibaca dan dipelajari oleh generasi selanjutnya, sehingga mereka dapat memahami dan menafsirkan kehidupan generasi terdahulu dan memperkuat akar dan jati diri masyarakat yang bersangkutan. 2. Tradisi sejarah masa aksara pada awal perkembangan Hindu-Budha
Prasasti adalah peninggalan tertulis yang dipahatkan dan dilukiskan pada bahan yang tidak mudah musnah, seperti batu, logam, dan gading. Pada masa itu, penulisan sejarah masih sangat terbatas dikarenakan hanya sebagian kecil masyarakat Indonesia yang mengenal aksara. Biasanya mereka berasal dari kalangan Brahmana atau pemuka agama. Prasasti-prasasti tersebut secara jelas mempunyai maksud untuk memberikan informasi kepada generasi berikutnya tentang perilaku dan kebesaran para raja masa Hindu-Buddha. Beberapa prasasti pada awal perkembangan kebudayaan Hindu-Buddha:
a. Prasasti Kutai di Kalimantan Timur • Prasasti Yupa (tugu batu)
Diperkirakan berasal dari tahun 400 M, berhuruf Pallawa dan berbahasa Sansekerta. Isinya: peringatan upacara kurban agama Hindu yang diperintahkan oleh Raja Mulawarman.
b. Prasasti Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat • Prasasti Ciaruteun (pahatan telapak kaki dan tulisan)
Ditemukan ditepi sungai Ciarunteun, dekat muara sungai Cisadane. Prasasti tersebut menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta. Gambar telapak kaki pada prasasti Ciareuteun mempunyai 2 arti yaitu:
88
melambangkan kekuasaan raja atas daerah tersebut (tempat ditemukannya prasasti tersebut), dan melambangkan eksistensi raja sekaligus penghormatan sebagai dewa. Hal ini berarti menegaskan kedudukan Purnawarman yang diibaratkan dewa Wisnu maka dianggap sebagai penguasa sekaligus pelindung rakyat.
• Prasasti Kebon Kopi (pahatan telapak kaki gajah dan tulisan) Ditemukan di kampung Muara Hilir kecamatan Cibungbulang Bogor .
Dalam prasasti ini terdapat lukisan telapak kaki gajah, yang disamakan dengan tapak kaki gajah Airawata, yaitu gajah tunggangan dewa Wisnu.
• Prasasti Jambu (pujian terhadap Purnawarman) Ditemukan di bukit Koleangkak di perkebunan jambu. Prasasti ini juga
menggunakan bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa serta terdapat gambar telapak kaki yang isinya memuji pemerintahan raja Mulawarman.
• Prasasti Pasir Awi (memuat syair pujian terhadap Raja Purnawarman) Ditemukan di daerah Leuwiliang. dalam prasasti juga tertulis dalam
aksara ikal yang belum dapat dibaca. • Prasasti Tugu (berita tentang penggalian saluran Sungai Gomati)
Ditemukan di daerah Tugu, kecamatan Cilincing-Jakarta Utara. Prasasti ini dipahatkan pada sebuah batu bulat panjang melingkar dan isinya paling panjang dibanding dengan prasasti Tarumanegara yang lain, sehingga ada beberapa hal yang belum diketahui dari prasasti tersebut.
Prasasti Tugu menyebutkan nama dua buah sungai yang terkenal di Punjab yaitu sungai Chandrabaga dan Gomati. Sehingga secara Etimologi (ilmu yang mempelajari tentang istilah) sungai Chandrabaga diartikan sebagai kali Bekasi.
• Prasasti Muara Cianten Ditemukan di Bogor, tertulis dalam aksara ikal yang belum dapat dibaca.
Di samping tulisan terdapat lukisan telapak kaki. • Prasasti Cidang Hiang (Prasasti Lebak)
Ditemukan di kampung Lebak di tepi sungai Cidanghiang, kecamatan Munjul kabupaten Pandeglang-Banten. Prasasti ini baru ditemukan tahun 1947 dan berisi 2 baris kalimat berbentuk puisi dengan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta. Isi prasasti tersebut mengagungkan keberanian raja Purnawarman.
c. Prasasti Kerajaan Sriwijaya • Prasasti Kedukan Bukit (Dapunta Hyang menaklukkan beberapa daerah)
Ditemukan oleh di Kampung Kedukan Bukit, Ilir, Sumatra Selatan, di tepi Sungai Tatang yang mengalir ke Sungai Musi Prasasti ini ditulis dalam aksara Pallawa, menggunakan bahasa Melayu Kuna.
• Prasasti Talang Tuo (perintah Dapunta Hyang Sri Jayanaga untuk kemakmuran semua makhluk)
Ditemukan di kaki Bukit Seguntang, Palembang. Prasasti ini berangka tahun 606 Saka, ditulis dalam aksara Pallawa dan berbahasa Melayu Kuna.
89
• Prasasti Telaga Batu (berisi kutukan kepada siapa saja yang tidak setia pada raja)
Ditemukan di daerah Sabokingking, Ilir, Palembang. Di bagian atasnya terdapat hiasan tujuh ekor kepala naga dan di bagian bawah tengah terdapat semacam cerat (pancuran) tempat mengalirkan air pembasuh. Ditulis dalam aksara Pallawa dengan menggunakan bahasa Melayu Kuna.
• Prasasti Kota Kapur (berisi permohonan kepada dewa untuk menjaga Sriwijaya dan menghukum para penghianat Sriwijaya).
Ditemukan di pesisir barat Pulau Bangka. Tulisan pada prasasti ini dalam aksara Pallawa dan menggunakan bahasa Melayu Kuna. Prasasti Kota Kapur adalah salah satu dari lima buah batu prasasti kutukan yang dibuat oleh Dapunta Hyang, seorang penguasa dari Kadatuan Sriwijaya.
d. Prasasti Kerajaan Mataram Kuno • Prasasti Canggal (654 Saka/732 M)
Menggunakan bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa. Berisi tentang pendirian sebuah lingga atas perintah Raja Sanjaya di atas bukit Kunjarakunja.
• Prasasti Mantyasih/ prasasti Kedu (829 Saka/907 M) Berisi tentang raja-raja yang memerintah sebelum Dyah Balitung.
• Prasasti Ritihang Berbahasa Jawa Kuno ditulis dengan huruf Pallawa berangka tahun 863
Saka (914 M). • Prasasti Kalasan, berangka tahun 700 Saka (778 M)
Berbahasa Sansekerta dan ditulis dengan huruf Pra-Nagari. • Prasasti Kelurak (dekat Prambanan)
Berangka tahun 704 Saka (782 M), ditulis dengan bahasa Sansekerta dan huruf Pra-Nagari. Berisi tentang pembuatan arca Manjusri.
90
Lampiran 6. Kartu Soal dan Kartu Jawaban Siklus I
KARTU-KARTU SOAL SIKLUS I
1. Tradisi sejarah adalah .....
2. Kapan awal mula masyarakat Indonesia memasuki masa aksara.....
3. Apa yang dimaksud dengan Prasasti....
4. Siapakah yang melakukan penulisan sejarah pada masa Hindu‐Buddha....
5. Apa maksud pembuatan prasasti pada masa Hindu‐Buddha....
6. Dimanakah Prasasti Yupa ditemukan....
7. Dimanakah Kerajaan Tarumanegara berada....
8. Tulisan yang terdapat pada Prasasti Ciareuteun menjelaskan tentang apa....
9. Apa arti gambar telapak kaki pada prasasti Ciareuteun....
10. Penggalian saluran Sungai Gomati merupakan isi dari prasasti....
91
KARTU-KARTU SOAL SIKLUS I
11. Ciri khas tulisan prasasti dari kerajaan Sriwijaya
12. Isi dari Prasasti Telaga Batu adalah....
13. Prasasti dari Kerajaan Sriwijaya antara lain....
14. Dalam Prasasti Canggal disebutkan tentang pendirian sebuah lingga. Atas perintah siapa dan dimanakah pendirian lingga tersebut....
15. Prasasti Mantyasih dan Prasasti Kelurak adalah prasasti dari kerajaan....
92
KARTU-KARTU JAWABAN SIKLUS I
c. pengulangan terus‐ menerus terhadap pola peristiwa yang pernah
terjadi
g. Sekitar abad ke‐5 M (tahun 400 M), yaitu dengan ditemukannya tujuh buah prasasti yupa di tepi
Sungai Mahakam, Kutai, Kalimantan Timur
o. Peninggalan tertulis yang dipahatkan dan dilukiskan
pada bahan yang tidak mudah musnah, seperti batu, logam,
dan gading.
m. Kaum Brahmana dan
pemuka agama
k. memberikan informasi
kepada generasi berikutnya tentang perilaku dan
kebesaran para raja masa Hindu‐Buddha
i. Tepi Sungai Mahakam
h. Jawa Barat
n. kedudukan Raja Purnawarman diibaratkan dewa Wisnu (penguasa dan
pelindung rakyat)
j.Melambangkan kekuasaan raja tempat ditemukannya prasasti tersebut dan melambangkan eksistensi raja sekaligus penghormatan sebagai dewa
b. Prasasti Tugu
93
KARTU-KARTU JAWABAN SIKLUS I
e. Menggunakan huruf Pallawa dan bahasa
Melayu Kuno
L. Kutukan kepada siapa saja yang tidak setia pada
raja Dapunta Hyang
f. Prasasti Kedukan Bukit, Prasasti Talang Tuo, Prasasti Telaga Batu, Prasasti Kota Kapur
d. Raja Sanjaya dan didirikan di atas bukit
Kunjarakunja
a. Mataram Kuno
94
Lampiran 7. Lembar Evaluasi Siswa Siklus I
SOAL POST TES SIKLUS 1 Mata Pelajaran Sejarah Kelas X-5 Semester 1 Th. 2011/2012
SMA Kristen Satya Wacana Salatiga Nama : ...................... Nilai : ....................... No. Absen : ...................... I. Beri tanda silang (X) pada salah satu jawaban Benar (B) atau Salah (S)
untuk pernyatan-pernyataan di bawah ini! 1. B – S Awal dimulainya masa aksara di Indonesia dengan ditemukannya
tujuh buah Prasasti Yupa di Kutai, Kalimantan Timur. 2. B – S Masa aksara adalah masa atau waktu dimana manusia belum
mengenal tulisan. 3. B – S Penulisan sejarah masa Hindu-Buddha, biasanya dilakukan oleh
kaum Brahmana. 4. B – S Pada umumnya, prasasti mengisahkan tentang perilaku dan
kebesaran para raja-raja. 5. B – S Prasasti Ciareuteun merupakan prasasti peninggalan dari Kerajaan
Sriwijaya. 6. B – S Prasasti Tugu berisi tentang penggalian Sungai Gomati. 7. B – S Prasasti Kota Kapur menggunakan huruf Pallawa dan bahasa
Sansekerta. 8. B – S Prasasti Telaga Batu berisi kutukan bagi siapa yang tidak setia
kepada raja Mulawarman. 9. B – S Salah satu prasasti dari Kerajaan Mataram Kuno adalah Prasati
Canggal. 10. B – S Prasasti Mantyasih dan Prasasti Kelurak merupakan prasasti
peninggalan Kerajaan Tarumanegara. II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah dengan singkat! 1. Bagaimanakah awal mula masyarakat di Indonesia memasuki masa aksara? 2. Apakah yang dimaksud dengan prasasti? 3. Jelaskan maksud dari gambar telapak kaki dalam Prasasti Ciareuteun! 4. Sebutkan 3 buah prasasti dari Kerajaan Sriwijaya! 5. Apakah isi dari Prasasti Canggal?
95
Lampiran 8. Kunci Jawaban Soal Siklus I
KUNCI JAWABAN SOAL POST TES SIKLUS 1 Mata Pelajaran Sejarah Kelas X-5 Semester 1 Th. 2011/2012
SMA Kristen Satya Wacana Salatiga
I) 1. B 2. S 3. B 4. B 5. S 6. B 7. S 8. S 9. B 10. S
II) 1. Bangsa Indonesia memasuki masa aksara diperkirakan pada tahun 400
Masehi (abad ke-5 M) dengan ditemukannya tujuh buah Prasasti Yupa di tepi Sungai Mahakam, Kutai, Kalimantan Timur.
2. Prasasti adalah peninggalan tertulis yang dipahatkan dan dilukiskan pada bahan yang tidak mudah musnah, seperti batu, logam, dan gading.
3. Gambar telapak kaki pada prasasti Ciareuteun mempunyai 2 arti yaitu: melambangkan kekuasaan raja atas daerah tersebut (tempat ditemukannya prasasti tersebut), dan melambangkan eksistensi raja sekaligus penghormatan sebagai dewa.
4. Prasasti dari Kerajaan Sriwijaya antara lain; Prasasti Kedukan Bukit, Prasasti Telaga Batu, Prasasti Talang Tuo dan Prasasti Kota Kapur.
5. Prasasti Canggal berisi tentang pendirian sebuah lingga atas perintah Raja Sanjaya di atas bukit Kunjarakunja.
96
Lampiran 9. Lembar Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus I
97
Lampiran 10. Lembar Pengamatan Kegiatan Guru Siklus I
98
99
Lampiran 11. Lembar Angket Respon Siswa Siklus I
100
Lampiran 12. Dokumentasi Proses Belajar Mengajar Siklus I
Gambar 3. Guru Sedang Menjelaskan Materi (Sumber Dok. Koleksi Pribadi)
Gambar 4. Guru Menjelaskan Prosedur Pembelajaran Make a Match (Sumber Dok. Koleksi Pribadi)
101
Gambar 5. Guru membagikan kartu soal dan kartu jawaban (Sumber Dok. Koleksi Pribadi)
Gambar 6. Siswa Mencari Pasangan Kartunya (Sumber Dok. Koleksi Pribadi)
102
Gambar 7. Pasangan Siswa Mempresentasikan Materi (Sumber Dok. Koleksi Pribadi)
Gambar 8. Bapak Bambang Irawan, S.Pd selaku observer (Sumber Dok. Koleksi Pribadi)
103
Lampiran 13. RPP Siklus II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : SMA Kristen Satya Wacana Salatiga Mata Pelajaran : Sejarah Kelas/Semester : X-5/1 Alokasi Waktu : 1x45 menit
S I K L U S 2
Prosedur Perbaikan Pembelajaran
Model Make a Match
A. Standar Kompetensi
1. Memahami prinsip dasar ilmu sejarah
B. Kompetensi Dasar
1.2 Mendeskripsikan tradisi sejarah dalam masyarakat Indonesia masa pra aksara dan masa aksara.
C. Indikator
1.2.3 Mendeskripsikan karya sastra masyarakat Indonesia masa aksara melalui tutur.
1.2.4 Mengidentifikasi karya sastra masyarakat Indonesia masa Hindhu-Buddha dan Islam melalui kitab, babad dan hikayat.
D. Tujuan Pembelajaran
a. Setelah membaca buku Sejarah 1 Kelas X, siswa dapat menjelaskan pengertian karya sastra masyarakat Indonesia masa aksara dengan benar.
b. Setelah mencocokkan kartu soal dan kartu jawaban, siswa dapat menjelaskan pengertian kitab, babad, hikayat dengan baik dan benar. Setelah menyusun kartu soal dan kartu jawaban, siswa dapat menyebutkan 3 karya sastra masyarakat Indonesia masa Hindu-Buddha dan Islam dengan tepat.
c. Setelah mempresentasikan materi dalam kartu soal dan kartu jawaban, siswa dapat mengidentifikasi karya sastra masyarakat Indonesia masa Hindu-Buddha dan Islam dengan baik.
104
E. Materi Pembelajaran
a. Karya sastra masyarakat Indonesia masa aksara. (lihat lampiran) b. Karya sastra masyarakat Indonesia masa Hindu-Buddha dan Islam.
(lihat lampiran)
F. Metode Pembelajaran
a. Penugasan b. Tanya jawab c. Diskusi kelompok d. Penilaian tugas e. Model pembelajaran Make a Match
G. Langkah-Langkah Pembelajaran Alokasi Waktu
1. Kegiatan Pendahuluan • Apersepsi: Siswa menanggapi pertanyaan guru
mengenai tugas rumah yang telah diberikan, yaitu siswa diberi tugas untuk mempelajari materi tentang karya sastra masyarakat Indonesia masa aksara.
• Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai tujuan pembelajaran.
• Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang prosedur pelaksanaan pembelajaran Make a Match.
2. Kegiatan Inti Eksplorasi • Siswa menjawab pertanyaan guru tentang definisi
karya sastra masa aksara, yang bertujuan untuk menggali kemampuan siswa.
Elaborasi • Siswa kelas X-5 dibagi menjadi 3 kelompok (tiap
kelompok terdiri dari 10 orang). • Tiap siswa menerima kartu soal dan kartu jawaban
secara acak. • Tiap-tiap kelompok akan mendapatkan materi yang
berbeda dengan kelompok lain. • Siswa diminta untuk mencari pasangan kartu yang
sesuai dengan kartu yang dipegangnya dalam satu kelompok (dengan batas waktu yang telah ditentukan).
• Tiap siswa membacakan kartu soal dan kartu jawaban, untuk memudahkan mencari pasangan dalam kelompok.
10 mnt
20 mnt
105
• Siswa yang sudah menemukan pasangan kartunya, kemudian menyusun pasangan kartu tersebut menjadi materi yang utuh.
• Tiap kelompok menerima lembaran kertas kosong untuk menempelkan hasil kerja mereka.
• Siswa menempel hasil kerjanya pada kertas yang sudah disediakan.
• Kelompok yang sudah selesai menyusun materi, melapor kepada guru dan guru membuat catatan pada lembar instrumen yang sudah dipersiapkan.
• Kelompok yang sudah menyelesaikan tugasnya mempresentasikan materi yang diperoleh, sedangkan kelompok lain memberikan tanggapan.
• Siswa mendapat konfirmasi akan kebenaran materi yang telah dipresentasikan.
• Kelompok berikut mempresentasikan, dan begitu seterusnya sampai seluruh siswa dalam kelompok melakukan presentasi.
Konfirmasi • Siswa mendapat kesempatan untuk bertanya
mengenai materi yang belum jelas. • Siswa bersama-sama dengan guru menyimpulkan
materi pelajaran.
3. Kegiatan Penutup • Siswa mengerjakan evaluasi yang telah diberikan
guru secara individu. • Pelajaran selesai dan ditutup oleh guru. • Siswa mengisi lembar angket untuk memberikan
tanggapannya mengenai kegiatan pembelajaran make a match.
15 mnt
H. Sumber Belajar/ Alat
1. Sumber: a. Silabus Sejarah Kelas X SMA Kristen Satya Wacana Salatiga. b. Sardiman. 2007. Sejarah 1 Kelas X. Bogor: Yudistira Quadra. c. Dwi Ari Listiyani. 2009. Sejarah 1 : untuk SMA/MA Kelas X.
Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas. d. Hendrayana. 2009. Sejarah SMA/MA Jilid 1 Kelas X. Jakarta: Pusat
Perbukuan Depdiknas. 2. Alat:
• Kartu soal dan kartu jawaban.
106
I. Penilaian
a. Teknik penilaian : Tes b. Bentuk penilaian : Tes tertulis c. Skor
Matching Tes 1 Jawaban benar 0 Jawaban salah
Tes Uraian 2 Jawaban benar 1 Jawaban sebagian benar ½ Jawaban salah 0 Tidak menjawab
d. Instrumen/Item Tes Jodohkanlah pertanyaan-pertanyaan dikolom sebelah kiri dengan jawaban dikolom sebelah kanan dengan tepat!
No Pertanyaan Jawaban 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10
Karya sastra adalah .... Di pulau Jawa, biasanya babad berupa.... Kitab Bharatayudha merupakan kitab pada zaman.... Salah satu isi dari Kitab Pararaton adalah.... Kitab yang dikarang oleh Mpu Prapanca adalah.... Ungkapan Bhinneka Tunggal Ika, Tan Hana Dharma Mangrwa terdapat dalam.... Cerita Panji mengisahkan tentang... Hikayat Raja-Raja Pasai ditulis pada abad.... Babad Tanah Jawi menceritakan tentang.... Pembagian kerajaan Mataram menjadi kerajaan Yogyakarta dan Surakarta, terdapat dalam....
a. Abad ke-15 M b. Kitab Sutasoma c. Babad Giyanti d. Puisi/tembang e. Kitab Kakawin Bharatayudha f. Kerajaan-kerajaan di Jawa g.Perkawinan Panji Inu Kertapati dengan Galuh Candra Kirana h.Kitab Negarakretagama i. Mataram Kuno j. Babad Cirebon k. Riwayat Ken Arok l. Ciptaan yang disampaikan dengan komunikatif tentang maksud penulis untuk tujuan estetika
107
108
Lampiran 14. Hand Out Materi Ajar Siklus II
Karya Sastra Masyarakat Indonesia Masa Aksara
1. Karya sastra masyarakat Indonesia pada masa aksara Masyarakat Indonesia yang sudah mengenal tulisan, pewarisan masa lalunya
dilakukan melalui rekaman tulisan. Rekaman tertulis ini merupakan bentuk kesadaran sejarah. Mereka memandang bahwa masa lalu perlu diingat, dicatat dan diwariskan kepada generasi berikutnya. Masa Hindu-Buddha, kemampuan baca tulis semakin membaik membuat beberapa ahli sastra Indonesia mampu mengeluarkan karya sastra yang bermutu tinggi. Karya sastra dapat diartikan ciptaan yang disampaikan dengan komunikatif tentang maksud penulis untuk tujuan estetika. Pada awalnya karya sastra ini ditulis di atas daun lontar, dan apabila rusak selalu diperbaiki. Karya sastra ini bisa berbentuk puisi, kakawin, maupun prosa. Berikut karya sastra yang dimaksud antara lain: a. Kitab
Naskah sastra kuno biasanya ditulis diatas daun lontar sehingga sering disebut dengan kitab lontar. Kitab adalah tulisan yang berisi tentang tata cara atau perundang-undangan. Kitab sastra Indonesia kuno selain berisi pemikiran sang penulis tentang kehidupan masyarakat, juga terdapat saduran dari kitab-kitab sastra yang berasal dari India.
b. Hikayat Tradisi tulisan peninggalan kerajaan-kerajaan Islam, berupa karya sastra
yang mendapat pengaruh dari Persia. Namun pengaruh sastra Indonesia dan Hindu juga masih ada. Pada masa itu muncullah hikayat, yaitu karya sastra yang kebanyakan berisi dongeng belaka, ada pula yang berisi cerita sejarah.
c. Babad Karya sastra babad adalah cerita sejarah yang biasanya lebih bersifat
cerita daripada nilai sejarahnya. Di pulau Jawa, babad biasanya berupa puisi (tembang), sedangkan di luar pulau Jawa bisa berbentuk syair atau prosa.
2. Karya sastra masyarakat Indonesia masa Hindu Buddha
Selain prasasti, bukti tulisan yang dibuat oleh raja-raja kerajaan di Indonesia adalah ketika mereka mempunyai para penulis keraton atau para pujangga yang bertugas mencatat beberapa peristiwa penting yang berkaitan dengan kerajaannya. Berikut ini merupakan kitab-kitab yang ditulis pada masa Hindu-Buddha: Kitab Kakawin Bharatayudha
Karya Mpu Sedah dan Mpu Panuluh, pada masa pemerintahan Raja Jayabaya dari Kediri. Isinya tentang kisah peperangan Pandawa dengan Kurawa yang secara implisit menggambarkan perang antara Jenggala dan Kediri. Kitab Bharatayudha merupakan kitab pada zaman Mataram Kuno, juga merupakan kitab saduran dari kitab asli di India
Kitab Kakawin Hariwangsa dan Gatotkacasraya, karya Mpu Panuluh. Kitab Smaradhana, karya Mpu Dharmaja. Kitab Lubdaka dan Kitab Wrtasancaya, karya Mpu Tanakung.
109
Kitab Kresnayana, karya Mpu Triguna. Kitab Pararaton
Isinya sebagian besar mitos tentang riwayat Ken Arok, Riwayat Raden Wijaya dan Kertanegara sampai menjadi raja di Majapahit.
Kitab Sundayana Mengisahkan terjadinya peristiwa Bubat, yaitu perkawinan yang berubah
menjadi pertempuran. Kitab Negarakretagama
Dikarang oleh Mpu Prapanca, mengisahkan perjalanan Hayam Wuruk ke daerah-daerah kekuasaan Majapahit.
Kitab Sutasoma Dikarang oleh Mpu Tantular, berisi tentang riwayat Sutasoma, seorang
anak raja yang menjadi pendeta Budha. Dalam kitab ini tergambar adanya kerukunan umat beragama di Majapahit antara umat Hindu dengan umat Budha. Dalam kitab ini terdapat ungkapan Bhinneka Tunggal Ika, Tan Hana Dharma Mangrwa.
Kitab Ranggalawe, yang menceritakan pemberontakan Ranggalawe. Kitab Sorandaka, yang menceritakan pemberontakan Sora. Kitab Usana Jawa, yang menceritakan penaklukan Bali oleh Gajah Mada dan
Arya Damar. 3. Karya sastra masyarakat Indonesia masa Islam
Islam masuk ke Indonesia lebih banyak melalui jalur perdagangan dan dakwah sehingga pengaruh Islam berkembang setahap demi setahap, melalui proses yang panjang. Akulturasi kebudayaan Islam dengan budaya Hindu-Buddha telah membawa keunikan perkembangan Islam di Indonesia. Karya sastra yang muncul pada masa ini antara lain:
a. Hikayat Cerita Panji
Mengisahkan perkawinan Panji Inu Kertapati, putra raja Kahuripan dengan Galuh Candra Kirana, putri raja Daha.Perkawinan berlangsung setelah berhasil mengatasi berbagai kesulitan.
Cerita Amir Hamzah Mengisahkan permusuhan antara Amir Hamzah dengan mertuanya
(raja Nursewan dari Madayin) yang masih kafir. Hikayat Bayan Budiman
Mengisahkan burung nuri yang pandai bercerita, sehingga Prabawati yang ditinggal suaminya (Madasena) berlayar terhindar dari perbuatan serong.
Hikayat Hang Tuah Mengisahkan perkawinan Hang Tuah (abdi raja Malaka yang setia,
gagah berani, dan bijaksana). Setelah mengundurkan diri dari kerajaan, kemudian Hang Tuah hidup sebagai pertapa dan menghilang secara gaib.
Hikayat Raja-Raja Pasai Kitab ini disusun sekitar abad ke−15 M. Isinya mengenai riwayat
raja-raja yang pernah memerintah Samudera Pasai. Babad ini dalam
110
pokoknya meriwayatkan kerajaan Pasai, sejak didirikan oleh Malik al-Saleh (yang wafat tahun 1297) sampai ditaklukkan oleh Majapahit pada zaman Gajah Mada.
b. Babad Babad Tanah Jawi
Isi kitab ini menceritakan kerajaan-kerajaan di Jawa, sejak kerajaan Hindu−Buddha sampai kerajaan-kerajaan Islam.
Babad Cirebon Kitab ini memuat tentang sejarah Cirebon.
Bustanul Salatin Kitab ini ditulis oleh Nuruddin ar-Raniri. Isinya memuat intisari
ajaran Islam, seperti penciptaan langit dan bumi, riwayat nabi-nabi, dan riwayat para sultan yang pernah memerintah Aceh.
Babad Giyanti Menceritakan pembagian kerajaan Mataram menjadi kerajaan
Yogyakarta dan Surakarta pada tahun 1755. Wilayah Surakarta di bawah pemerintahan Paku Buwono III, dan wilayah Yogyakarta dibawah pemerintahan Hamengku Buwono I. Babad Giyanti merupakan karya sastra karangan Yasadipura.
111
Lampiran 15. Kartu Soal Dan Kartu Jawaban Siklus II
KARTU SOAL DAN KARTU JAWABAN SIKLUS II KELOMPOK KITAB
1. Apa yang dimaksud dengan Kitab?
2. Apa saja karya sastra pada zaman Mataram Kuno?
3. Apa isi dari Kakawin Bharatayudha?
4. Mitos tentang Ken Arok, Raden Wijaya dan Kertanegara terdapat dalam ...
6. Siapa pengarang Negarakretagama?
a. Kakawin Ramayana dan Kakawin Bharatayudha
b. Kisah peperangan antara Kurawa dan Pandawa
c. Mpu Prapanca
d. Tulisan yang berisi tentang tata cara atau perundang‐undangan
e. Kitab Pararaton
112
KARTU SOAL DAN KARTU JAWABAN SIKLUS II KELOMPOK HIKAYAT
A. Apa yang dimaksud
dengan Hikayat?
E. Kapan Hikayat Raja‐Raja Pasai disusun?
B. Sebutkan 2 saja hikayat pada masa Islam!
C. Terdapat dalam cerita apakah perkawinan Panji Inu Kertapati dengan Galuh Candra Kirana?
D. Apa isi cerita dari Hikayat Hang Tuah?
♦ Hikayat Bayan Budiman dan Hikayat Raja‐Raja Pasai
♥ Karya sastra yang berisi dongeng belaka,tetapi ada pula yang berisi cerita sejarah
■ Cerita Panji
● Laksamana Hang Tuah yang setia, gagah berani dan bijaksana.
▲Abad ke‐15 M
113
KARTU SOAL DAN KARTU JAWABAN SIKLUS II KELOMPOK BABAD
I. Apa pengertian dari Babad?
II. Diluar P.Jawa, biasanya babad berbentuk syair atau prosa. Sedangkan di P.Jawa, babad berbentuk...
III. Sebutkan 3 karya sastra babad pada jaman Islam!
cerita sejarah yang biasanya lebih bersifat cerita daripada nilai sejarahnya
^ Tembang (puisi)
= Babad Tanah Jawi, Babad Cirebon, Babad Giyanti
? Babad Tanah Jawi
Pembagian kerajaan Mataram menjadi 2, yaitu kerajaan
Yogyakarta dan kerajaan Surakarta
IV. Cerita mengenai kerajaan‐kerajaan di Jawa merupakan isi dari ...
V. Apa isi dari Babad Giyanti?
114
Lampiran 16. Lembar Evaluasi Siswa Siklus II
SOAL POST TES SIKLUS 2 Mata Pelajaran Sejarah Kelas X-5 Semester 1 Th. 2011/2012
SMA Kristen Satya Wacana Salatiga Nama : ...................... Nilai : .................. No. Absen : ......................
I. Jodohkanlah pertanyaan-pertanyaan dikolom sebelah kiri dengan jawaban dikolom sebelah kanan dengan tepat!
No Pertanyaan Jawaban 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10
Karya sastra adalah .... Di pulau Jawa, biasanya babad berupa.... Kitab Bharatayuda merupakan kitab pada zaman.... Salah satu isi dari Kitab Pararaton adalah.... Kitab yang dikarang oleh Mpu Prapanca adalah.... Ungkapan Bhinneka Tunggal Ika, Tan Hana Dharma Mangrwa terdapat dalam.... Cerita Panji mengisahkan tentang... Hikayat Raja-Raja Pasai ditulis pada abad.... Babad Tanah Jawi menceritakan tentang.... Pembagian kerajaan Mataram menjadi kerajaan Yogyakarta dan Surakarta, terdapat dalam....
a. Abad ke-15 M b. Kitab Sutasoma c. Babad Giyanti d. Puisi/tembang e. Kitab Kakawin Bharatayudha f. Kerajaan-kerajaan di Jawa g.Perkawinan Panji Inu Kertapati dengan Galuh Candra Kirana h.Kitab Negarakretagama i. Mataram Kuno j. Babad Cirebon k. Riwayat Ken Arok l. Ciptaan yang disampaikan dengan komunikatif tentang maksud penulis untuk tujuan estetika
II. Jawablah dengan singkat !
1. Apa yang dimaksud dengan: a. Kitab b. Hikayat c. Babad
2. Sebutkan 3 macam hikayat yang Anda ketahui! 3. Apa saja karya sastra babad pada masa Islam dan jelaskan secara
singkat!
115
Lampiran 17. Kunci Jawaban Soal Siklus II
KUNCI JAWABAN SOAL POST TES SIKLUS 2 Mata Pelajaran Sejarah Kelas X-5 Semester 1 Th. 2011/2012
SMA Kristen Satya Wacana Salatiga
I) 1. j 2. d 3. h 4. i 5. g 6. b 7. f 8. a 9. e 10. c
II) 1. a. Kitab adalah tulisan yang berisi tentang tata cara atau perundang undangan.
b. Hikayat adalah karya sastra yang kebanyakan berisi dongeng belaka, ada pula yang berisi cerita sejarah.
c. Babad adalah cerita sejarah yang biasanya lebih bersifat cerita daripada nilai sejarahnya.
2. Beberapa karya sastra hikayat antara lain cerita panji, cerita Amir Hamzah, Hikayat Bayan Budiman, Hikayat Hang Tuah, Hikayat Raja-Raja Pasai. (pilih 3)
3. Karya sastra babad pada masa Islam, antara lain: a. Babad Tanah Jawi - Menceritakan kerajaan-kerajaan di Jawa, sejak kerajaan Hindu−Buddha
sampai kerajaan-kerajaan Islam. b. Babad Bustanul Salatin
- Ditulis oleh Nuruddin ar-Raniri. Isinya memuat intisari ajaran Islam, seperti penciptaan langit dan bumi, riwayat nabi-nabi, dan riwayat para sultan yang pernah memerintah Aceh.
c. Babad Cirebon - Kitab ini memuat tentang sejarah Cirebon. d. Babad Giyanti
- Menceritakan pembagian kerajaan Mataram menjadi kerajaan Yogyakarta dan Surakarta pada tahun 1755.
116
Lampiran 18. Lembar Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus II
117
Lampiran 19. Lembar Pengamatan Kegiatan Guru Siklus II
118
Catatan:
119
Lampiran 20. Lembar Angket Respon Siswa Siklus II
120
Lampiran 21. Dokumentasi Proses Belajar Mengajar Siklus II
Gambar 9. Siswa Mempelajari Materi (Sumber Dok. Koleksi Pribadi)
Gambar 10. Guru Menjelaskan Prosedur Pembelajaran Make a Match (Sumber Dok. Koleksi Pribadi)
121
Gambar 11. Siswa Mencari Pasangan Kartu Dalam Kelompok (Sumber Dok. Koleksi Pribadi)
Gambar 12. Kelompok Siswa Mempresentasikan Materi (Sumber Dok. Koleksi Pribadi)
122
Gambar 13. Siswa Mengerjakan Evaluasi di Tiap Akhir Siklus (Sumber Dok. Koleksi Pribadi)
Gambar 14. Observer Mencatat Hasil Pengamatan (Sumber Dok. Koleksi Pribadi)